BUDI DAYA KUMIS KUCING

advertisement
BUDI DAYA TANAMAN KUMIS KUCING
(Orthosiphon stamineus Benth)
I.
PENDAHULUAN
Tanaman Kumis Kucing tersebar di pulau Jawa dari dataran rendah sampai
ketinggian 700 m dpl. Tanaman ini biasa tumbuh liar sepanjang selokan atau dipakai
sebagai tanaman pagar, bunganya menarik perhatian karena mempunyai benangsari dan
putik yang panjang yang mencuat keluar sehingga menyerupai kumis kucing.
Menurut Kroeber ada 3 varietas kumis kucing yaitu satu variaetas berbunga ungu
dan dua variaetas lainnya berbunga putih dengan batang, tangkai serta urat daun yang
berwarna merah adalah yang paling produktif dan terbaik mutunya untuk perdagangan
ekspor. Tinggi tanaman 0,5 – 1 m, lebar daun 2,5 Cm dan panjangnya 10 cm.
Daerah Produksi di Indonesia ialah Jawa Barat yaitu Bogor dan Sukabumi, daerah
lainnya ialah Sumatera Timur, Sumatera Barat, Aceh, dan Sulawesi Utara. Selain
Indonesia juga Vietnam, Cina, Kepulauan Polinesia dan Australia.
Khasiat daun kumis kucing sebagai di ureticum karena kumis kucing mengandung
glucosida ortosiponin (van itallie, 1886), bahan lainnya adalah kalium (0,6 – 3,5 %).
Pemakaian secara tradisional cukup dengan direbus 1 – 2 Gr daun kering/hari,
rebusan ini berguna bagi obat ginjal, melancarkan pengeluaran urine sebagai obat sengal
atau pirai encok pengapuran dalam pembuluh darah dan radang kandung kencing .
Daun kumis kucing diperdagangkan di pasaran terutama untuk industri farmasi
dan kerajinan jamu , ekspornya ditujukan ke negeri Belanda, Jerman, Eropa Barat dan
Amerika Serikat.Ekspor daun kumis kucing sebelum P.D II sekitar 75 ton tapi sekarang
hanya 20 – 30 ton.
II.
SYARAT TUMBUH
Kumis kucing termasuk suku labiate dapat tumbuh dengan baik pada tempattempat sebagai berikut:
- Ketinggian tempat
: Dataran rendah – 1000 m dpl.
- Curah hujan
: 3000 mm/th (iklim tropis)
- Solum tanah
: tebal
- Sinar matahari
: Penuh/tidak ternaungi
Budidaya Tan.Kumis Kucing
12/16/99 11:20:37
III.
- Struktur tanah
: Gembur, Subur
- Kandungan humus
: Tinggi
BERCOCOK TANAM
3.1. Bibit
Kumis kucing sebenarnya menghasilkan bibit juga tetapi cara perbanyakan melalui
stek telah umum sekali dan mudah dilakukan. Stek diambil dari batang yang tua dan
dipotong sepanjang 20 cm dengan 2 – 4 ruas. Untuk penanaman sebaiknya kumis kucing
disemai dulu, bila keperluan bibit hanya sedikit maka stek disemai dalam peti kecil
yang diisi pasir sungai setebal 20 cm, tetapi bila bibit yang diperlukan banyak maka
dibuat persemaian, juga atap menutup persemaian.
3.2. Pesemaian
Tanah persemaian dicangkul sedalam 30 cm jarak tanam 5 X 10 cm dan stek
ditanam miring dengan kedalaman 5 cm cara lain yaitu dengan menumbuhkan stek
batang tersebut pada kantong plastik (polibag).
Pesemaian ditempat terbuka harus
diberi atap naungan dan dilakukan penyiraman secukupnya (tidak terlalu basah karena
bibit mudah busuk), pada umur 10 hari biasanya stek mulai berakar dan bertunas dan
umur 2 minggu tanaman sudah siap ditanam dilapangan. Sebelum pemindahan
kelapangan naungan dikurangi secara bertahap.
3.3. Penanaman
Tanah dipersiapkan sebelumnya dengan cara mencangkul sedalam 50 cm dan
diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 – 1 Kg per lubang tanam. Jarak tanam dilapangan
berkisar antara 40 X 40 cm hingga 60 X 60 cm. Satu lubang tanam dapat ditanami 1 – 6
stek. Waktu penanaman sebaiknya pada awal musim penghujan.
3.4. Pemeliharaan
a.)
Penyiangan dan Penggemburan tanah
Penyiangan dilakukan tergantung keadaan gulma yang tumbuh atau pada
saat akan dilakukan pemupukan. Selain itu tanah harus dalam keadaan gembur,
cara penggemburan bisa dengan cangkul atau digarpu.
Budidaya Tan.Kumis Kucing
12/16/99 11:20:37
b.)
Pemupukan
Sebelum penanaman tanah
diolah dan diberi puypuk kandang sebanyak
15 ton / Ha, sementara untuk pupuk dasar pada saat tanam diberikan pupuk SP-36
dan pupuk KCL dengan dosis yang dianjurkan masing-masing 200 Kg/Ha SP-36
dan 100 Kg/Ha KCl, sedangkan pupuk Urea yang dianjurkan adalah 100 Kg/Ha
diberikan sebulan setelah tanam.
Pada tanah yang kurang mengandung humus
maka diantara tanaman kumis kucing ditanam pupuk hijau.
c.)
Pemangkasan
Setelah
tanaman
cukup
tingginya
dilakukan
pemangkasan
dan
daunnyadimasukan kedalam tanah diantara barisan tanaman kumis kucing.
Ditempat yang subur dan curah hujannya memadai, pemangkasan dapat dilakukan
4 – 6 minggu, setelah tanam, biasanya ditandai dengan kuncup mekar, untuk
menjaga mutu daun maka bu nga-bunga harus segera dipotong.
IV. PANEN/PEMETIKAN DAUN
Pemetikan yang terbaik bila berumur tanaman sudah mencapai 10 minggu. Cara
memetiknya dengan 4 - 6 helai daun paling atas beserta batangnya di petik, daun
dibawahnya dipetik karena masuk daun tua dan menghasilkan produk yang kurang baik.
Dari kebun yang kesuburannya sedang sampai baik akan diperoleh hasil 1.000 –
1.500 Kg/Ha daun kering/th.
V.
PENGOLAHAN HASIL
Daun yang dipetik kemudian dijemur dipanas matahari (merupakan cara
konvensional), cara pengeringan yang baik dengan panas buatan (oven) caranya mulamula daun dikering angin-anginkan di tempat atau di bangsal-bangsal yang mempunyai
sirkulasi udara baik lalu daun di letakan diatas para-para, suhu yang baik dalam kamar
oven antara 45o C sampai 50o C, pada waktu permulaan udra yang dialairkan cukup
sedikit saja, baru setelah daun itu layu betul yaitu setelah 5 – 6 jam aliran udara
ditambah, lamanya pengeringan sekitar 24 – 36 jam tergantung dari basahnya daun serta
kelembaban udara .
Tempat pengeringan dibuat dari papan jangan dari logam, pada papan seluas 1 m2
dapat dihamparkan 1,5 Kg daun basah. Perlu diperhatikan daun yang baru dipetik harus
segera dikeringkan agar tidak terperam yang akan mengakibatkan warna sawo matang
Budidaya Tan.Kumis Kucing
12/16/99 11:20:37
pada daun, disamping itu juga harus dijaga p ula agar daun tidak luka atau rusak karena
akn mengakibatkan daun bergaris-garis hitam.
Pengeringan dianggap cukup bila daun sudah rangup tetapi tidak mudah rapuh.
Daun yang telah kering harus segera dipaking dengan cara di bungkus dan
dimasukan kedalam kaleng yang dilapisi aluminium dan tertutup rapat agar tidak
menghisap
uap air. Tiap kaeleng atau peti dapat dimasukan 50 Kg daun kering.
Biasanya penyusutan dari daun basah menjadi daun kering denngan perbandi 5 : 1.
Standar kualitas kumis kucing adalah :
- Warna : daun hijau jernih dan tangkai ungu.
- Bau
: harum
- Rasa
: agak pahit
- Kadar air
: max 13%
- Kotoran
: max 2%
- Abu
: 10%
- Kadar air ekstrak
:minimum 30 %
- Tidak mengandung serangga dan cendawan.
Sumber : Balai Penelitian Tanaman Rempah dan obat. 1994.
Budidaya tanaman kumis kucing, Bogor.
Budidaya Tan.Kumis Kucing
12/16/99 11:20:37
317584429
12/16/99 11:20:37
5
Download