SEJARAH PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN YUNANI OLEH: 1. JEFRI 2. AZIZ 3. DINI 4. RATIH 5. ANISSA 6. SENDY 7. SIRLY 8. MONA ASAL MULA PERPUSTAKAAN A. Sebelum Masehi Pada awal peradaban, Untuk berkomunikasi manusia menggunakan lisan serta tulisan. Namun pada saat itu mereka belum mengenal yang namanya kertas, sehingga mereka menggunakan tanda isyarat baik lisan maupun tertulis. ASAL MULA PERPUSTAKAAN Pada sekitar tahun 2500 sebelum Masehi, orang Mesir mendapatkan sebuah temuan sederhana tapi memiliki pengaruh besar bagi peradaban manusia, yaitu penemuan bahan tulis berupa papyrus yang dibuat dari sejenis rumput yang tumbuh di sepanjang sungai Nil ASAL MULA PERPUSTAKAAN A. Sesudah Masehi Pada Tahun 1440 Johann Guttenberg menemukan teknik pencetakan kertas yang pada saat itu dikenal dengan nama Incunabula. dimana setiap aksara dilebur ke dalam logam, kemudian dipindah ke dasar mesin pres lalu diberi tinta ASAL MULA PERPUSTAKAAN Mesin cetak penemuan Gutenberg kemudian dikembangkan lagi sehingga mulai abad ke-16 pencetakan buku dalam waktu singkat mampu menghasilkan ratusan eksemplar. Hasilnya bagi perpustakaan ialah terjadinya revolusi perpustakaan artinya dalam waktu singkat perpustakaan diisi dengan buku cetak PERKEMBANGAN PERPUSTAKAAN DI YUNANI Peradaban Yunani mengenal jenis tulisan yang disebut mycena sekitar tahun 1500 SM. Tapi kemudian, tulisan itu lenyap tergantikan oleh 22 aksara temuan orang Phoenicia, yang dikembangkan menjadi 26 aksara seperti yang kita kenal sekarang ini. Yunani mulai mengenal perpustakaan milik Peistratus (dari Athena) dan Polyerratus (dari Samos) sekitar abad ke-6 dan ke-7 dan Pericies sekitar abad ke-5 SM. Perkembangan perpustakaan zaman Yunani Kuno mencapai puncaknya semasa abad Hellenisme, yang ditandai dengan penyebaran ajaran dan kebudayaan Yunani. Ini terjadi berkat penakhlukan Alexander Agung berserta penggantinya. Pembentukan kota baru Yunani dan perkembangan perintahan monarki. Perpustakaan kedua disebut Serapeum. Disini koleksi yang dimiliki sejumlah 42.800 gulungan terpilih, kelak berkembang mencapai 100.000 gulung. Semua gulungan papirus ini disunting, disusun menurut bentuknya, dan diberi catatan untuk disusun menjadi sebuah bibliografi sastra Yunani. Pada abad ke-2 SM, Eumenes II mendirikan sebuah perpustakaan dan mulai mengumpulkan semua manuskrip, bahan bila perlu membuat salinan manuskrip lain. Menggunakan bahan papyrus yang diimport dari mesir dan kemudian raja mesir menghentikan ekspor ke Pergamun dengan alasan takut akan kehabisan bahan baku papyrus. Kemudian mesir mengembangkan bahan tulis baru yang disebut parchment atau kulit binatang, terutama biri-biri atau anak lembu. Sebenarnya bahan tulis ini sudah lama dikenal Yunani, namun karena harganya lebih mahal daripada papirus, maka banyak orang yang lebih meilih papirus.Parchment dikembangkan dan akhirnya menggantikan bahan tulis papirus hingga ditemukannya mesin cetak pada abad pertengahan. Koleksi perpustakaan Pergamun mencapai 10.000 gulungan. Dalam perkembangannya, koleksi perpustakaan Pergamun nantinya diserahkan ke perpustakaan Alexandria sehingga perpustakaan Alexandria menjadi perpustakaan terbesar pada zamanya.