BAB 2 LISTRIK STATIS DAN DINAMIS MUATAN LISTRIK dan HUKUM COULOMB Sejenis F12 Tak sejenis q1 q2 q1 q2 + + + - F21 F12 F21 q1q2 F k 2 r dengan k 910 N/m 9 2 MEDAN LISTRIK dan HUKUM GAUSS + - Medan Listrik muatan positif dan negatif E Q F Q E k 2 q r + q Q - E q POTENSIAL LISTRIK Besar usaha per satuan muatan yang diperlukan untuk memindahkan muatan uji (q) dari jarak r ke dalam muatan titik terisolasi W q V k q r PERHATIKAN! Nilai muatan (positif atau negatif) dimasukkan dalam perhitungan Jika terdapat lebih dari satu muatan: qi qn q1 q2 V k k( ... ) ri r1 r2 rn DISTRIBUSI MUATAN Konduktor Pejal + + + + + + + + + + + + + Medan listrik di luar bola: Medan listrik di permukaan Bola: Medan listrik di dalam bola: qr Ek 3 R r<R r>R q Ek 2 r r=R q Ek 2 R Konduktor Berongga ++++ + + + + + + + + + + + + + Medan listrik di dalam bola: r<R Medan listrik di luar bola: Medan listrik di permukaan Bola: E 0 r>R q Ek 2 r r=R q Ek 2 R MEDAN LISTRIK PLAT SEJAJAR Rapat muatan () q A +q -q E A Kuat medan listrik di luar keping = nol E o q 1 E A o A KAPASITOR Kapasitansi Kapasitor (C) Gambar bagian2 kapasitor muatan (Q) C tegangan (V ) C r 0 A d Ɛr = konstanta dielektrik bahan Ɛ0 = permetivitas udara A = luas plat kapasitor d = jarak kedua plat Satuan kapasitansi kapasitor adalah Farad (F) Energi Kapasitor (W) Susunan Kapasitor 1 W VQ 2 V1 V2 Vn V Q Q1 Q2 ... Qn C C1 C2 ... Cn V V1 V2 ... Vn Q1 Q2 Qn Q 1 1 1 1 ... Cs C1 C2 Cn ARUS dan BEDA POTENSIAL Arus listrik (I) adalah banyaknya muatan listrik (Q) yang mengalir dalam suatu penghantar per satuan waktu (t). Q I t HAMBATAN dan HAMBATAN JENIS Hambatan pada arus listrik (R) adalah perbandingan tegangan listrik (V) dengan arus listrik (I) yang melewatinya V R I Hambatan Jenis A Panjang kawat penghantar ( l ) Semakin panjang kawat semakin besar besar pula nilai hambatannya. Luas penampang kawat penghantar (A) Semakin besar penampang penghantar, semakin kecil nilai hambatannya. Hambat jenis kawat penghantar ( ρ ) Semakin besar hambat jenis penghantar, semakin besar nilai hambatannya. l L R A ρ HUKUM KIRCHOFF Hukum 1 Kirchoff “Arus total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut” I2 I1 I3 I4 I masuk I keluar I1 I 2 I 3 I 4 Hukum 2 Kirchoff “Total beda potensial pada rangkaian tertutup adalah nol” Σ IR + Σ ε = 0 I R1 + V1 Vs R2 + V2 - + V3 - R3 HUBUNGAN RESISITOR Susunan Seri Resistor • Sifat: – Itotal = I1 = I2 = I 3 – Vtotal = ε = V1 + V2 + V3 Rtotal R1 R2 R3 Susunan Paralel Resistor Sifat: Itotal = I1 + I2 + I 3 Vtotal = ε = V1 = V2 = V 3 1 Rtotal 1 1 1 R1 R2 R 3 ENERGI dan DAYA LISTRIK Energi listrik (W) yang mengalir melalui penghantar: W VIt W ( IR ) It I Rt 2 2 V V W V ( )t t R R W = energi listrik (J) I = arus listrik (A) V = potensial listrik (V) R = hambatan (ohm) t = waktu (sekon) Daya listrik (P) merupakan energi listrik (W) yang mengalir tiap detik (t) W 2 P PI R t 2 V P R P VI W = energi listrik (J) P = daya listrik (Watt) I = arus listrik (A) V = potensial listrik (V) R = hambatan (ohm) t = waktu (sekon) ALAT UKUR LISTRIK Amperemeter: mengukur arus listrik A Disusun secara seri dengan rangkaian Amperemeter digital - + play Amperemeter analog 20 40 60 0 1A 0 arus Arus yang terbaca pada jarum amperemeter cara membaca nilainya adalah : nilai yang ditunjuk jarum xbatas ukur skala maksimum Voltmeter: mengukur tegangan listrik Voltmeter digital 0.80 0.45 0.00 0.65 V on Amperemeter analog 4 8 10 0 0 12 V Tegangan yang terbaca pada jarum Voltmeter cara membaca nilainya adalah : nilai yang ditunjuk jarum tegangan xbatas ukur skala maksimum