File

advertisement
Bagaimana terbentuknya
ALKITAB?
Organize with Sections
Batasan, ukuran, patokan / standar untuk
menentukan apakah suatu kitab/tulisan
merupakan Firman Allah
Eusebius (Sejarawan abad 4) memberikan
3 patokan penting dalam kanosisai
1. Kitab-kitab yang sudah diterima secara
umum (yg tdk dipermasahkan)
2. Kitab-kitab yang dipermasalahkan
(diselidiki secara seksama)
3. Kitab-kitab yang sesat (dibuang)
Bapa-bapa Gereja membuat konvensi/
konferensi untuk menentukan alat ukur apa
yang harus digunakan untuk menerima
keabsahan suatu tulisan sebagai Firman Allah
Penentuan standar untuk menentukan suatu
tulisan dinyatakan sebagai Alkitab disebut
CANON.
Batasan, ukuran, patokan / standar
untuk menentukan apakah suatu kitab/
tulisan merupakan Firman Allah
ATHANASIUS (367) memberikan beberapa
syarat Canonisasi:
1. Penulisnya  ditulis oleh Rasul/ Nabi
2. Penerimaan dalam tradisi agama Yahudi
(diterima baik Gereja Mula-mula)
3. Konsistensi doktrin dengan keseluruhan
Alkitab
Maka pertimbangan yang dipakai waktu itu
untuk menerima Kanon adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bukti dari Alkitab sendiri bahwa tulisan dalam kitab-kitab kanon
itu diinspirasikan oleh Allah (2Tim.3:16). Oleh karena itu seluruh
tulisan Alkitab mempunyai otoritas penuh dari Allah.
Ditulis oleh orang-orang yang hidupnya dipimpin oleh Allah, baik
para Nabi (PL) maupun Rasul (PB) atau orang-orang yang di
bawah pengawasan mereka.
Ada bukti-bukti dari dalam dan jelas tentang keaslian
penulisannya.
Ada pengaruh kuasa Allah dalam tulisan-tulisan itu yang sanggup
mengubah hidup manusia.
Secara aklamasi diakui otoritasnya di kalangan gereja mula-mula
atau umat Allah secara luas sebagai kitab- kitab yang
diinspirasikan oleh Allah (Gal.6:16, Luk.11:51, Kol.4:16;
Why.22:18).
Kitab tersebut mengajarkan hal yang selaras dengan kitab-kitab
lainnya yang termasuk dalam kanon.
Dead Sea Scrolls I
Dead Sea Scrolls_II
Dead Sea Scrolls_III
Naskah Laut Mati (Dead Sea Scrolls)
• Naskah Laut Mati terdiri dari lebih kurang 900
dokumen, termasuk teks-teks dari Kitab Suci Ibrani,
yang ditemukan antara tahun 1947 dan 1956 dalam
11 gua di Wadi Qumran dan sekitarnya (dekat
reruntuhan pemukiman kuno Khirbet Qumran, di
sebelah barat daya pantai Laut Mati). Teks-teks ini
mempunyai makna keagamaan dan sejarah yang
penting, karena mereka praktis merupakan satusatunya dokumen-dokumen Alkitab yang berumur
antara 150 SM dan 70 SM.
Kebanyakan dari mereka ditulis dalam bahasa Ibrani,
namun sebagian juga ditulis dalam bahasa Aram dan
beberapa dalam bahasa Yunani.
Menurut sebuah pandangan yang hampir secara
universal diterima hingga tahun 1990-an, dokumendokumen ini ditulis dan disembunyikan oleh sebuah
komunitas orang Eseni yang hidup di daerah
Qumran. Ini dikenal sebagai Hipotesis Esene. Orangorang Yahudi memberontak melawan orang-orang
Romawi pada 66 M. Sebelum mereka dibantai oleh
para tentara Romawi, orang-orang Eseni
menyembunyikan kitab-kitab suci mereka di gua-gua
dan baru ditemukan kembali pada 1947.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kitab-kitab disusun menurut jumlah manuskrip yang ditemukan (11 kitab
terbanyak)
Mazmur
: 39
Ulangan
:33
1 Henokh
: 25
Kejadian
: 24
Yesaya
: 22
Yobel
: 21
Keluaran
: 18
Imamat
: 17
Bilangan
: 11
Nabi-nabi kecil: 10
Daniel
:8
Yeremia
:6
Yehezkiel
:6
Ayub
:6
1&2 Samuel : 4
What about the
seeing?
beautiful transitions you’ve been
• Maka arti CANON atau KANON adalah :
Kumpulan kitab-kitab, yang berjumlah 66 kitab, yang diterima
sebagai Firman Tuhan yang tertulis, yang berotoritas penuh
bagi iman dan kehidupan manusia (2Kor.10:13-16 – ‘batas’;
Gal.6:16 – ‘patokan’).
They are new too.
• Alkitab sendiri menolak dengan tegas pendapat
bahwa Alkitab diturunkan dari surga (Luk.1:1-4).
• Tidak pernah ada satu peristiwa tertentu yang
terjadi yang menandai dimulainya kanon Alkitab.
• Juga tidak ada sejarah khusus yang menentukan
kapan kanon Alkitab itu ditetapkan (disahkan).
• Tetapi secara iman kita mengakui bahwa Tuhan
sendirilah yang menentukan, bukan manusia. Ini
harus menjadi pengakuan penting bagi orang
Kristen, bahwa Alkitab sebagai Firman Allah yang
tertulis, akan tetap menjadi Firman Allah
sekalipun manusia tidak mengesahkannya,
karena pengesahan terhadap Alkitab datang
dari Allah dan dari Alkitab itu sendiri. Manusia
hanya bisa menerima dan mengakuinya, tetapi
tidak menetapkannya.
• tidak semuanya diterima sebagai kitab kanon.
Karena pertimbangan terhadap kitab-kitab itu:
– Tidak didasarkan pada tuanya.
– Bukan karena ditulis dalam bahasa Ibrani.
– Bukan karena setuju dengan Taurat.
– Bukan karena mempunyai nilai agama.
KEISTIMEWAAN 1. Ditulis oleh 40 orang yang berbeda
DAN KEUNIKAN
2. Ditulis dlm jangka waktu 1500-1600 th
ALKITAB
3. Ditulis di tiga benua (Asia, Afrika dan
Eropa)
4. Ditulis dalam tiga bahasa (Ibrani,
Yunani dan Aram)
5. Latar belakang penulisnya pun
berbeda-beda
6. Jangka waktu antara penulisan PL
dan PB lebih dari 400 th
Meskipun demikian, ternyata isi Alkitab tetap merupakan
satu kesatuan yang harmonis atau selaras.
B. SEJARAH KANON PERJANJIAN LAMA
B. SEJARAH KANON PERJANJIAN LAMA
 Kanon PL tidak mengalami banyak kesulitan
untuk diterima, karena pada waktu kitab-kitab
PL itu ditulis, saat itu juga langsung diterima
sebagai kitab-kitab yang diinspirasikan oleh Allah
sehingga otoritasnya diakui.
 Kitab-kitab ini diawali oleh tulisan Musa.
Kumpulan kanon PL ini mayoritas dalam bahasa
Ibrani yang secara progresif terbentuk sejalan
dengan waktu:
1. Loh batu yang berisi 10 hukum ditaruh dalam
Tabut Perjanjian (Kel.40:20). Loh batu tersebut
masih dalam tabut ketika Salomo membawa
tabut tersebut ke dalam Bait Allah yang baru
saja didirikan (1Raj.8:9).
2. Kitab Taurat (yang berupa perkamen/gulungan
kulit binatang) ditulis oleh Musa ditaruh di
samping tabut Tuhan sebagai saksi atas
kesalahan Israel (Ul.31:24-26; Kel. 24:7).
3. Yosua menulis sebuah kitab yang melanjutkan
kitab Taurat (Yos.24:26).
4. Samuel menulis sebuah kitab, lalu ditaruh di
hadapan Tuhan (1Sam.10:25).
5. Allah menggerakan orang lain untuk
melanjutkan mencatat, misalnya: Kisah Daud
oleh Nathan dan Gad (1Taw.29:29) Kisah Salomo
oleh: Nathan, Ahia, Ido (2Taw.9:29)
6. Banyak mazmur yang ditulis oleh Daud, dan
kitab nabi-nabi yang memakai nama nabi-nabi
tersebut.
7. Dalam Yeremia 36:1-32 menceritakan Yeremia
setelah bernubuat selama 23 tahun, baru
diperintahkan Allah untuk menuliskannya.
Setelah ditulis, kemudian dibacakan di hadapan
raja Yoyakim. Tetapi raja membakar gulungan
tulisan tersebut. Kemudian Allah menggerakkan
Yeremia untuk menulis lagi dan memberikan
Yeremia banyak berita lagi. Dalam Yeremia
36:25 ditulis ada orang-orang yang memohon
supaya raja jangan membakar gulungan tulisan
tersebut. Ini menunjukkan bahwa mereka
percaya gulungan tulisan tersebut adalah
Firman Allah.
8. Ketika Israel ditawan ke Babilonia, mereka
membawa serta kitab Taurat. Sebab Ezra
menyelidiki Taurat di Babilonia dan membawa
Taurat tersebut kembali ke Yerusalem
(Ezr.7:6,14; Neh.8:1-2). Yang dimaksudkan
Taurat (the Book of the Law) di sini diperkirakan
adalah seluruh kitab PL yang telah ditulis saat
itu.
9. Maka diperkirakan Ezra yang mengumpulkan
semua kitab nabi-nabi paling akhir dalam PL dan
menyatukannya menjadi kanon yang paling
lengkap pada tahun 400 SM.
10.Sekitar tahun 200 SM (sekitar 280-150 SM),
PL terjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang
disebut Septuaginta. Penterjemahan ini
dilakukan di Mesir. Pada waktu itu banyak
orang Yahudi yang tinggal di Mesir. Fakta
bahwa pada waktu itu PL telah
diterjemahkan, berarti bahwa kanon PL
telah lengkap dan semua kitab itu diterima
sebagai Alkitab.
Pada tahun 90M. para ahli Taurat dan pemimpin
bangsa Yahudi melakukan persidangan di Yamnia.
Salah satu keputusan yang diambil dalam
persidangan itu adalah menerima kanon PL, yaitu
39 kitab sebagai kanon Alkitab, seperti yang kita
pakai sekarang. Jadi penetapan itu sebenarnya
hanya memberikan pengakuan akan kitab-kitab
yang memang sudah lama dipakai dalam ibadah
orang Yahudi.
Pembagian Kitab dalam PL sesuai kanon:
1. TAURAT
Terdiri dari 5 kitab:
Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan
Disebut juga Kitab Pentateuch (artinya lima volume).
Penulisnya adalah Musa.
Kitab Kejadian membicarakan permulaan dari segala
sesuatu.
Keempat kitab yang lain membicarakan hal permulaan
bangsa Israel, sebuah bangsa yang dipilih Allah untuk
menyatakan karya keselamatan-Nya bagi seluruh dunia.
2. SEJARAH
Terdiri dari 12 kitab:
Yosua, Hakim-hakim, Ruth, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2
Raja-raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester.
Membicarakan tentang jatuh bangunnya bangsa Israel selama kurun
waktu sekitar 1000 tahun:
• Israel menduduki Kanaan.
• Kebimbangan Israel di masa hakim-hakim.
• Kebangkitan Israel di masa Saul, Daud dan Salomo.
• Kerajaan Israel yang terpecah setelah Salomo wafat: Kerajaan Utara,
runtuh tahun 722 SM; dan Kerajaan Yehuda, runtuh sekitar seabad
setelah itu. Tiga kitab terakhir (Ezra, Nehemia dan Ester) mencatat
sejarah kaum Israel yang tersisa setelah masa pembuangan di
Babilonia.
3. NYANYIAN
Terdiri dari 5 kitab:
Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung
Agung.
Mereka disebut kitab nyanyian/puisi karena bentuk
tulisannya memang demikian. Ciri khusus kitab
puisi Ibrani adalah ‘sense rhythm' atau
pengulangan gagasan.
4. NUBUATAN
Terdiri dari:
• 5 kitab nabi besar: Yesaya, Yeremia, Ratapan,
Yehezkiel dan Daniel.
• 12 kitab nabi kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja,
Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya,
Hagai, Zakaria dan Maleakhi.
Para nabi ini muncul untuk menyuarakan Firman Tuhan,
khususnya di masa pembe-rontakan, masa
kemunduran dan jatuhnya kerajaan Israel dan
Yehuda. Para nabi menyatakan tentang penghakiman
dan pemulihan bagi dua kerajaan tersebut (Kerajaan
Utara dan Yehuda). Setelah Kitab Maleakhi, di antara
PL dan PB (Perjanjian Baru) menjelang kelahiran
Kristus, ada masa dimana Allah diam (tidak memberi
inspirasi) selama 400 tahun.
C. Sejarah Kanon Perjanjian Baru
Injil masih dalam bentuk verbal, lisan; dari mulut ke
mulut, oleh para rasul
pemberitaan ajaran-ajaran sesat
dibuat salinan surat-surat itu untuk berbagai gereja
ada orang-orang yang menulis kitab-kitab tentang Yesus
dan surat-surat ke gereja-gereja, yang tidak termasuk
Kanon yang kemudian disebut kitab-kitab apokripha
Pada abad ke 2 kanon PB telah lengkap. Hal ini kita
ketahui dari:
1. The Old Syriac – terjemahan PB pada abad kedua
dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2
Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu.
2. Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB
ada, kecuali: Filipi dan 1 Timotius.
3. The Old Latin – sebuah terjemahan sebelum tahun
200 M. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat.
Semua PB ada, kecuali Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan
2 Petrus.
4. The Muration Canon pada tahun 170 M. Semua PB
ada, kecuali: Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus
(sama dengan The Old Latin).
5. Codex Barococcio (naskah kuno Barococcio) pada
tahun 206 M. Semua kitab PL dan PB ada, kecuali:
Ester dan Wahyu.
6. Polycarp pada tahun 150 M. pernah mengutip:
Matius, Yohanes, sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1
Yohanes dan 2 Yohanes.
7. Irenaeus (murid Polycarp) pada tahun 170 M.
Semua kitab PB ada, kecuali: Filemon, Yakobus, 2
Petrus, dan 3 Yohanes.
8. Origen pada sekitar tahun 230 M. menulis daftar
kitab-kitab PB, sebagai berikut: ke-4 Injil, Kisah Para
Rasul, ke-13 surat-surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes
dan Wahyu.
9. Eusebius di awal abad ke 4 menyebut semua kitab
PB.
10. Pada tahun 367 M. dalam Festal Letter yang ditulis
oleh Athanasius, Bishop Alexandria, mencantumkan
daftar 27 kitab-kitab PB.
11. Jerome pada tahun 382 M., Ruffinua pada tahun
390 M. dan Augustine pada tahun 394 M. mencatat
kanon PB sebanyak 27 kitab.
12. Akhirnya pada tahun 397 M., konsili gereja di
Carthago mengesahkan 27 kitab PB.
Memasuki abad ke 5 barulah pada pertemuan
konsili di Hippo (Algeria,di Benua Afrika) dan
Kartago (Costa Rica, Amerika Latin) tercapai
kesepakatan di antara gereja Barat dan Timur, dan
menerima 27 kitab sebagai Kanon PB, seperti yang
kita pakai sekarang.
Pembagian kitab dalam PB sesuai kanon:
1.
INJIL
Terdiri dari empat kitab, yaitu :
Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
•
•
•
•
Keempat kitab mencatat tentang kehidupan dan pelayanan Yesus selama
di dunia :
Matius menekankan Yesus sebagai raja,
Markus menekankan Yesus sebagai hamba,
Lukas menekankan Yesus sebagai manusia,
Yohanes menekankan Yesus sebagai Anak Allah.
Meskipun keempat penulis mempunyai penekanan yang berbeda-beda,
tetapi tulisan-tulisan mereka satu dengan yang lain tetap harmonis.
2. SEJARAH
Terdiri dari satu kitab, yaitu Kitab Kisah Para Rasul,
mencatat perkembangan kekristenan setelah kenaikan
Yesus.
3. SURAT-SURAT
• 14 surat Paulus:
Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi,
Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2
Timotius, Titus, Filemon, dan Ibrani.
• 7 surat bukan dari Paulus :
Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3
Yohanes, dan Yudas.
4. Kitab APOKALIPTIK
• Terdiri satu kitab, yaitu Wahyu.
• Kitab ini merupakan kitab terklimaks dalam Alkitab,
memberi kita gambaran mengenai masa yang akan
datang dan penggenapan sejarah pada saat
kedatangan Kristus yang kedua kali sebagai Hakim
yang Agung.
• Selain 66 kitab dalam Alkitab, ada banyak kitab lainnya
yang tidak dimasukkan dalam kanon Alkitab, namun yang
disebutkan dalam Alkitab, yang ditulis pada waktu yang
bersamaan, atau tidak lama sesudah Alkitab ditulis.
Kitab-kitab ini disebut kitab Apokripha. Kata ‘apokripha’
berasal dari kata Yunani apokruphos, artinya
‘tersembunyi’. Sikap orang Kristen terhadap posisi kitabkitab Apokripha sebagai kanon terombang-ambing
sampai abad ke 16, namun sejak semula sebenarnya
mereka sudah menolak anggapan kitab-kitab itu sebagai
kanon.
• Apokripha PL ditulis antara tahun 300SM - 100 M.
Kebanyakan tidak diketahui penulisnya. Kitab-kitab ini
berjumlah 15 buah dan dibagi dalam 5 jenis, yaitu:
Pengajaran, Roman Religius, Sejarah, Nubuat dan
Dongeng.
Tidak ada daftar yang pasti untuk kitab-kitab Apokripha
PB. Kebanyakan kitab-kitab itu berisi fiksi religius,
yaitu untuk memenuhi keinginan mereka
mengetahui informasi tentang peristiwa-peristiwa
dalam kehidupan Tuhan Yesus yang tidak tertulis
dalam Injil kanon. Juga cerita-cerita tentang akhir
kehidupan para Rasul yang tidak diceritakan dalam
kitab kanon PB.
Beberapa kitab-kitab Apokrifa PB di antaranya:
Shepherd of Hermas, Didache, Teaching of the
Twelve, Epistle of Pseudo Barnabas (Injil Barnabas),
Gospel acconding to the Hebrews (Injil Ibrani).
4 ALASAN
PROTESTAN
MENOLAK
APOKRIFA :
1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul
tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika
sebagai dasar ajaran mereka.
2. Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri
tidak menunjukkan dirinya sebagai penulis
Firman Tuhan yang diberikan Allah
3. Dalam kitab-kitab Apocrypha itu ada
kesalahan-kesalahan fatal
4. Kitab-kitab Apocrypha mengajarkan
keselamatan karena perbuatan baik
Tuhan telah memberikan kita Alkitab yang terdiri dari 66 kitab, dengan
39 kitab PL dan 27 kitab PB. Seluruh kitab-kitab ini SALING BERTALIAN
SATU SAMA LAIN DAN INTI BERITA yang Alkitab sampaikan adalah:
1.
2.
3.
4.
Creation : Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan
Allah untuk tujuan yang mulia(Kej.1:26-28; Yoh.10:10; Ef.2:10)
Fall : Manusia jatuh ke dalam dosa karena telah melanggar
Firman Allah dan akibatnya adalah: kematian rohani, manusia
putus hubungan dengan Allah, dan akhirnya manusia akan
mengalami maut, kematian kekal. Namun Allah telah menjanjikan
anugerah keselamatan (Kej.3; Rm.3:23; 6:23)
Redemption : Karena kasih-Nya, Allah telah memberikan PutraNya yang tunggal Yesus Kristus, untuk mati menebus manusia
yang mau percaya kepada-Nya, dan bangkit untuk menyediakan
tempat bagi mereka (Rm.8:1)
Consummation : Kristus akan datang lagi di akhir jaman sebagai
Hakim Agung atas dunia ini (Kis.1:10-11; 2Tim.4:8; Why.22:12-13)
Alkitab (PL dan PB) sebagai Firman Allah
• Alkitab adalah Firman Allah, oleh karena itu Alkitab
memiliki beberapa KARAKTERISTIK yang tidak
dimiliki oleh kitab-kitab lainnya, yaitu :
1. Berkuasa
Alkitab berkuasa dan memiliki wibawa
tertinggi bagi kehidupan manusia. Alkitab
menyatakan apa yang benar dan salah
secara mutlak, sehingga manusia wajib
mempercayai dan mengikutiNya
2. Cukup
Alkitab cukup untuk menyatakan kehendak
Allah kepada manusia sesuai dengan yang
Allah nyatakan. Alkitab tidak perlu ditambah
atau dikurangi.
3. Tidak bisa khilaf (infallible)
Karena Alkitab merupakan Firman Allah yang
dituliskan melalui pengilhaman Roh Kudus,
maka Alkitab tidak bersalah sedikit pun
(tidak mungkin menyesatkan/khilaf) dalam
maksud dan ajarannya.
4. Tidak bisa salah (inerrancy)
Alkitab tidak bisa salah karena bukan produk
manusia. Alkitab diilhamkan oleh Allah yang
Maha Benar sendiri dan Roh Kudus turut
berperan dalam penulisannya. Karena itu
Alkitab tidak bisa salah dalam ajaran, maksud
dan juga kalimat-kalimatnya (baik secara
geografis, historis, maupun teologis).
Pemahaman ini khususnya menunjuk pada
setiap huruf pada naskah asli Alkitab, yang
tidak bersalah hingga detil terkecil.
• Firman sebagai nafas Allah kepada manusia, telah lengkap
dituliskan dalam Alkitab dari kitab Kejadian sampai Wahyu,
dan tidak boleh ditambahkan atau dikurangi. Jika seorang
menambahkan perkataan wahyu ini, maka Allah akan
menambahkan kepadanya malapetaka yang sudah tertulis di
dalamnya; jika seorang mengurangi perkataan wahyu ini,
maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan
dan dari kota kudus, Yerusalem yang baru
(Why.22:18-19)
Deuterokanonika (Kanon Kedua)
Apokrifa (tersembunyi)
4 ALASAN
PROTESTAN
MENOLAK
APOKRIFA :
1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul
tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika
sebagai dasar ajaran mereka.
• Tuhan Yesus maupun rasul-rasul tidak pernah
mengutip dari kitab-kitab Apocrypha /
Deuterokanonika sebagai dasar ajaran
mereka.
• Padahal kitab-kitab tersebut sudah ada /
beredar pada jaman Tuhan Yesus hidup di
dunia ini.
• Hal Ini menunjukkan bahwa mereka tidak
mengakui kitab-kitab tersebut sebagai Firman
Allah.
4 ALASAN
PROTESTAN
MENOLAK
APOKRIFA :
1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul
tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika
sebagai dasar ajaran mereka.
2. Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri
tidak menunjukkan dirinya sebagai penulis
Firman Tuhan yang diberikan Allah
• Wah 22:18-19 berbunyi: “Aku bersaksi kepada setiap
orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat
dari kitab ini: Jika seorang menambahkan sesuatu
kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan
menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka
yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang
mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan
dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil
bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota
kudus seperti yang tertulis di dalam kitab ini”.
• Dari ayat tersebut terlihat dengan jelas otoritas dari
tulisan rasul Yohanes ini sebagai Firman Tuhan yang
tidak boleh ditambahi ataupun dikurangi.
• 2Makabe 15:37b-38 yang berbunyi: “Maka aku
sendiripun mau mengakhiri kisah ini. Jika
susunannya baik lagi tepat, maka itulah yang
kukehendaki. Tetapi jika susunannya hanya sedangsedang dan setengah-setengah saja, maka hanya
itulah yang mungkin bagiku”
• Perkataan penulis kitab tersebut menunjukkan
bahwa orang yang menuliskan kitab tersebut tidak di
bawah pengilhaman Roh Kudus. Perhatikan katakata ‘kukehendaki’ dan ‘hanya itulah yang mungkin
bagiku’.
• Kita tidak bisa mempercayai otoritas tulisan di
mana penulisnya sendiripun tidak yakin akan
kebenaran tulisannya.
• Rasul Petrus mengatakan bahwa, “Yang
terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa
nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh
ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab
tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak
manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2
Petrus 1:20-21)
They are new too.
4 ALASAN
PROTESTAN
MENOLAK
APOKRIFA :
1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul
tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika
sebagai dasar ajaran mereka.
2. Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri
tidak menunjukkan dirinya sebagai penulis
Firman Tuhan yang diberikan Allah
3. Dalam kitab-kitab Apocrypha itu ada
kesalahan-kesalahan fatal
• Contoh:
• Yudit 1:1,7 menyebut Nebukadnezar sebagai
raja Asyur di Niniwe, padahal Nebukadnezar
adalah raja Babilonia/ Babel (Daniel 4:4-6,30).
• Tobit 5:13 menceritakan tentang seorang
malaikat yang bernama Rafael, yang berdusta
dengan memperkenalkan dirinya sebagai
‘Azarya bin Ananias’, atau ‘Azarya anak laki-laki
dari Ananias’.
• Kitab Esdras mengajarkan doa untuk orang
mati (2Esdras 7:105)
4 ALASAN
PROTESTAN
MENOLAK
APOKRIFA :
1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul
tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika
sebagai dasar ajaran mereka.
2. Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri
tidak menunjukkan dirinya sebagai penulis
Firman Tuhan yang diberikan Allah
3. Dalam kitab-kitab Apocrypha itu ada
kesalahan-kesalahan fatal
4. Kitab-kitab Apocrypha mengajarkan
keselamatan karena perbuatan baik
• Tobit 4:10 - “Memang sedekah melepaskan dari maut dan tidak
membiarkan orang masuk ke dalam kegelapan”.
• Tobit 12:9 - “Memang sedekah melepaskan dari maut dan menghapus
setiap dosa”.
• Tobit 14:10-11a - “Nak, ingatlah kepada apa yang telah diperbuat
Nadab kepada bapa pengasuhnya, yaitu Ahikar. Bukankah Ahikar
hidup-hidup diturunkan ke bagian bawah bumi? Tetapi Allah telah
membalas kelaliman Nadab ke atas kepalanya sendiri. Ahikar keluar
menuju cahaya, sedangkan Nadab turun ke kegelapan kekal, oleh
karena ia telah berusaha membunuh Ahikar. Karena melakukan
kebajikan maka Ahikar luput dari jerat maut yang dipasang baginya
oleh Nadab. Sedangkan Nadab jatuh ke dalam jerat maut yang juga
membinasakannya. Makanya anak-anakku, camkanlah apa yang
dihasilkan oleh sedekah dan apa yang dihasilkan oleh kelaliman”.
• Sirakh 3:3 - “Barangsiapa menghormati bapanya memulihkan dosa”.
Download