Bagaimana terbentuknya ALKITAB? Organize with Sections Batasan, ukuran, patokan / standar untuk menentukan apakah suatu kitab/tulisan merupakan Firman Allah Eusebius (Sejarawan abad 4) memberikan 3 patokan penting dalam kanosisai 1. Kitab-kitab yang sudah diterima secara umum (yg tdk dipermasahkan) 2. Kitab-kitab yang dipermasalahkan (diselidiki secara seksama) 3. Kitab-kitab yang sesat (dibuang) Bapa-bapa Gereja membuat konvensi/ konferensi untuk menentukan alat ukur apa yang harus digunakan untuk menerima keabsahan suatu tulisan sebagai Firman Allah Penentuan standar untuk menentukan suatu tulisan dinyatakan sebagai Alkitab disebut CANON. Batasan, ukuran, patokan / standar untuk menentukan apakah suatu kitab/ tulisan merupakan Firman Allah ATHANASIUS (367) memberikan beberapa syarat Canonisasi: 1. Penulisnya ditulis oleh Rasul/ Nabi 2. Penerimaan dalam tradisi agama Yahudi (diterima baik Gereja Mula-mula) 3. Konsistensi doktrin dengan keseluruhan Alkitab Maka pertimbangan yang dipakai waktu itu untuk menerima Kanon adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Bukti dari Alkitab sendiri bahwa tulisan dalam kitab-kitab kanon itu diinspirasikan oleh Allah (2Tim.3:16). Oleh karena itu seluruh tulisan Alkitab mempunyai otoritas penuh dari Allah. Ditulis oleh orang-orang yang hidupnya dipimpin oleh Allah, baik para Nabi (PL) maupun Rasul (PB) atau orang-orang yang di bawah pengawasan mereka. Ada bukti-bukti dari dalam dan jelas tentang keaslian penulisannya. Ada pengaruh kuasa Allah dalam tulisan-tulisan itu yang sanggup mengubah hidup manusia. Secara aklamasi diakui otoritasnya di kalangan gereja mula-mula atau umat Allah secara luas sebagai kitab- kitab yang diinspirasikan oleh Allah (Gal.6:16, Luk.11:51, Kol.4:16; Why.22:18). Kitab tersebut mengajarkan hal yang selaras dengan kitab-kitab lainnya yang termasuk dalam kanon. Dead Sea Scrolls I Dead Sea Scrolls_II Dead Sea Scrolls_III Naskah Laut Mati (Dead Sea Scrolls) • Naskah Laut Mati terdiri dari lebih kurang 900 dokumen, termasuk teks-teks dari Kitab Suci Ibrani, yang ditemukan antara tahun 1947 dan 1956 dalam 11 gua di Wadi Qumran dan sekitarnya (dekat reruntuhan pemukiman kuno Khirbet Qumran, di sebelah barat daya pantai Laut Mati). Teks-teks ini mempunyai makna keagamaan dan sejarah yang penting, karena mereka praktis merupakan satusatunya dokumen-dokumen Alkitab yang berumur antara 150 SM dan 70 SM. Kebanyakan dari mereka ditulis dalam bahasa Ibrani, namun sebagian juga ditulis dalam bahasa Aram dan beberapa dalam bahasa Yunani. Menurut sebuah pandangan yang hampir secara universal diterima hingga tahun 1990-an, dokumendokumen ini ditulis dan disembunyikan oleh sebuah komunitas orang Eseni yang hidup di daerah Qumran. Ini dikenal sebagai Hipotesis Esene. Orangorang Yahudi memberontak melawan orang-orang Romawi pada 66 M. Sebelum mereka dibantai oleh para tentara Romawi, orang-orang Eseni menyembunyikan kitab-kitab suci mereka di gua-gua dan baru ditemukan kembali pada 1947. • • • • • • • • • • • • • • • Kitab-kitab disusun menurut jumlah manuskrip yang ditemukan (11 kitab terbanyak) Mazmur : 39 Ulangan :33 1 Henokh : 25 Kejadian : 24 Yesaya : 22 Yobel : 21 Keluaran : 18 Imamat : 17 Bilangan : 11 Nabi-nabi kecil: 10 Daniel :8 Yeremia :6 Yehezkiel :6 Ayub :6 1&2 Samuel : 4 What about the seeing? beautiful transitions you’ve been • Maka arti CANON atau KANON adalah : Kumpulan kitab-kitab, yang berjumlah 66 kitab, yang diterima sebagai Firman Tuhan yang tertulis, yang berotoritas penuh bagi iman dan kehidupan manusia (2Kor.10:13-16 – ‘batas’; Gal.6:16 – ‘patokan’). They are new too. • Alkitab sendiri menolak dengan tegas pendapat bahwa Alkitab diturunkan dari surga (Luk.1:1-4). • Tidak pernah ada satu peristiwa tertentu yang terjadi yang menandai dimulainya kanon Alkitab. • Juga tidak ada sejarah khusus yang menentukan kapan kanon Alkitab itu ditetapkan (disahkan). • Tetapi secara iman kita mengakui bahwa Tuhan sendirilah yang menentukan, bukan manusia. Ini harus menjadi pengakuan penting bagi orang Kristen, bahwa Alkitab sebagai Firman Allah yang tertulis, akan tetap menjadi Firman Allah sekalipun manusia tidak mengesahkannya, karena pengesahan terhadap Alkitab datang dari Allah dan dari Alkitab itu sendiri. Manusia hanya bisa menerima dan mengakuinya, tetapi tidak menetapkannya. • tidak semuanya diterima sebagai kitab kanon. Karena pertimbangan terhadap kitab-kitab itu: – Tidak didasarkan pada tuanya. – Bukan karena ditulis dalam bahasa Ibrani. – Bukan karena setuju dengan Taurat. – Bukan karena mempunyai nilai agama. KEISTIMEWAAN 1. Ditulis oleh 40 orang yang berbeda DAN KEUNIKAN 2. Ditulis dlm jangka waktu 1500-1600 th ALKITAB 3. Ditulis di tiga benua (Asia, Afrika dan Eropa) 4. Ditulis dalam tiga bahasa (Ibrani, Yunani dan Aram) 5. Latar belakang penulisnya pun berbeda-beda 6. Jangka waktu antara penulisan PL dan PB lebih dari 400 th Meskipun demikian, ternyata isi Alkitab tetap merupakan satu kesatuan yang harmonis atau selaras. B. SEJARAH KANON PERJANJIAN LAMA B. SEJARAH KANON PERJANJIAN LAMA Kanon PL tidak mengalami banyak kesulitan untuk diterima, karena pada waktu kitab-kitab PL itu ditulis, saat itu juga langsung diterima sebagai kitab-kitab yang diinspirasikan oleh Allah sehingga otoritasnya diakui. Kitab-kitab ini diawali oleh tulisan Musa. Kumpulan kanon PL ini mayoritas dalam bahasa Ibrani yang secara progresif terbentuk sejalan dengan waktu: 1. Loh batu yang berisi 10 hukum ditaruh dalam Tabut Perjanjian (Kel.40:20). Loh batu tersebut masih dalam tabut ketika Salomo membawa tabut tersebut ke dalam Bait Allah yang baru saja didirikan (1Raj.8:9). 2. Kitab Taurat (yang berupa perkamen/gulungan kulit binatang) ditulis oleh Musa ditaruh di samping tabut Tuhan sebagai saksi atas kesalahan Israel (Ul.31:24-26; Kel. 24:7). 3. Yosua menulis sebuah kitab yang melanjutkan kitab Taurat (Yos.24:26). 4. Samuel menulis sebuah kitab, lalu ditaruh di hadapan Tuhan (1Sam.10:25). 5. Allah menggerakan orang lain untuk melanjutkan mencatat, misalnya: Kisah Daud oleh Nathan dan Gad (1Taw.29:29) Kisah Salomo oleh: Nathan, Ahia, Ido (2Taw.9:29) 6. Banyak mazmur yang ditulis oleh Daud, dan kitab nabi-nabi yang memakai nama nabi-nabi tersebut. 7. Dalam Yeremia 36:1-32 menceritakan Yeremia setelah bernubuat selama 23 tahun, baru diperintahkan Allah untuk menuliskannya. Setelah ditulis, kemudian dibacakan di hadapan raja Yoyakim. Tetapi raja membakar gulungan tulisan tersebut. Kemudian Allah menggerakkan Yeremia untuk menulis lagi dan memberikan Yeremia banyak berita lagi. Dalam Yeremia 36:25 ditulis ada orang-orang yang memohon supaya raja jangan membakar gulungan tulisan tersebut. Ini menunjukkan bahwa mereka percaya gulungan tulisan tersebut adalah Firman Allah. 8. Ketika Israel ditawan ke Babilonia, mereka membawa serta kitab Taurat. Sebab Ezra menyelidiki Taurat di Babilonia dan membawa Taurat tersebut kembali ke Yerusalem (Ezr.7:6,14; Neh.8:1-2). Yang dimaksudkan Taurat (the Book of the Law) di sini diperkirakan adalah seluruh kitab PL yang telah ditulis saat itu. 9. Maka diperkirakan Ezra yang mengumpulkan semua kitab nabi-nabi paling akhir dalam PL dan menyatukannya menjadi kanon yang paling lengkap pada tahun 400 SM. 10.Sekitar tahun 200 SM (sekitar 280-150 SM), PL terjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang disebut Septuaginta. Penterjemahan ini dilakukan di Mesir. Pada waktu itu banyak orang Yahudi yang tinggal di Mesir. Fakta bahwa pada waktu itu PL telah diterjemahkan, berarti bahwa kanon PL telah lengkap dan semua kitab itu diterima sebagai Alkitab. Pada tahun 90M. para ahli Taurat dan pemimpin bangsa Yahudi melakukan persidangan di Yamnia. Salah satu keputusan yang diambil dalam persidangan itu adalah menerima kanon PL, yaitu 39 kitab sebagai kanon Alkitab, seperti yang kita pakai sekarang. Jadi penetapan itu sebenarnya hanya memberikan pengakuan akan kitab-kitab yang memang sudah lama dipakai dalam ibadah orang Yahudi. Pembagian Kitab dalam PL sesuai kanon: 1. TAURAT Terdiri dari 5 kitab: Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan Disebut juga Kitab Pentateuch (artinya lima volume). Penulisnya adalah Musa. Kitab Kejadian membicarakan permulaan dari segala sesuatu. Keempat kitab yang lain membicarakan hal permulaan bangsa Israel, sebuah bangsa yang dipilih Allah untuk menyatakan karya keselamatan-Nya bagi seluruh dunia. 2. SEJARAH Terdiri dari 12 kitab: Yosua, Hakim-hakim, Ruth, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester. Membicarakan tentang jatuh bangunnya bangsa Israel selama kurun waktu sekitar 1000 tahun: • Israel menduduki Kanaan. • Kebimbangan Israel di masa hakim-hakim. • Kebangkitan Israel di masa Saul, Daud dan Salomo. • Kerajaan Israel yang terpecah setelah Salomo wafat: Kerajaan Utara, runtuh tahun 722 SM; dan Kerajaan Yehuda, runtuh sekitar seabad setelah itu. Tiga kitab terakhir (Ezra, Nehemia dan Ester) mencatat sejarah kaum Israel yang tersisa setelah masa pembuangan di Babilonia. 3. NYANYIAN Terdiri dari 5 kitab: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung. Mereka disebut kitab nyanyian/puisi karena bentuk tulisannya memang demikian. Ciri khusus kitab puisi Ibrani adalah ‘sense rhythm' atau pengulangan gagasan. 4. NUBUATAN Terdiri dari: • 5 kitab nabi besar: Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel. • 12 kitab nabi kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria dan Maleakhi. Para nabi ini muncul untuk menyuarakan Firman Tuhan, khususnya di masa pembe-rontakan, masa kemunduran dan jatuhnya kerajaan Israel dan Yehuda. Para nabi menyatakan tentang penghakiman dan pemulihan bagi dua kerajaan tersebut (Kerajaan Utara dan Yehuda). Setelah Kitab Maleakhi, di antara PL dan PB (Perjanjian Baru) menjelang kelahiran Kristus, ada masa dimana Allah diam (tidak memberi inspirasi) selama 400 tahun. C. Sejarah Kanon Perjanjian Baru Injil masih dalam bentuk verbal, lisan; dari mulut ke mulut, oleh para rasul pemberitaan ajaran-ajaran sesat dibuat salinan surat-surat itu untuk berbagai gereja ada orang-orang yang menulis kitab-kitab tentang Yesus dan surat-surat ke gereja-gereja, yang tidak termasuk Kanon yang kemudian disebut kitab-kitab apokripha Pada abad ke 2 kanon PB telah lengkap. Hal ini kita ketahui dari: 1. The Old Syriac – terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu. 2. Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filipi dan 1 Timotius. 3. The Old Latin – sebuah terjemahan sebelum tahun 200 M. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua PB ada, kecuali Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus. 4. The Muration Canon pada tahun 170 M. Semua PB ada, kecuali: Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus (sama dengan The Old Latin). 5. Codex Barococcio (naskah kuno Barococcio) pada tahun 206 M. Semua kitab PL dan PB ada, kecuali: Ester dan Wahyu. 6. Polycarp pada tahun 150 M. pernah mengutip: Matius, Yohanes, sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan 2 Yohanes. 7. Irenaeus (murid Polycarp) pada tahun 170 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 3 Yohanes. 8. Origen pada sekitar tahun 230 M. menulis daftar kitab-kitab PB, sebagai berikut: ke-4 Injil, Kisah Para Rasul, ke-13 surat-surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu. 9. Eusebius di awal abad ke 4 menyebut semua kitab PB. 10. Pada tahun 367 M. dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius, Bishop Alexandria, mencantumkan daftar 27 kitab-kitab PB. 11. Jerome pada tahun 382 M., Ruffinua pada tahun 390 M. dan Augustine pada tahun 394 M. mencatat kanon PB sebanyak 27 kitab. 12. Akhirnya pada tahun 397 M., konsili gereja di Carthago mengesahkan 27 kitab PB. Memasuki abad ke 5 barulah pada pertemuan konsili di Hippo (Algeria,di Benua Afrika) dan Kartago (Costa Rica, Amerika Latin) tercapai kesepakatan di antara gereja Barat dan Timur, dan menerima 27 kitab sebagai Kanon PB, seperti yang kita pakai sekarang. Pembagian kitab dalam PB sesuai kanon: 1. INJIL Terdiri dari empat kitab, yaitu : Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. • • • • Keempat kitab mencatat tentang kehidupan dan pelayanan Yesus selama di dunia : Matius menekankan Yesus sebagai raja, Markus menekankan Yesus sebagai hamba, Lukas menekankan Yesus sebagai manusia, Yohanes menekankan Yesus sebagai Anak Allah. Meskipun keempat penulis mempunyai penekanan yang berbeda-beda, tetapi tulisan-tulisan mereka satu dengan yang lain tetap harmonis. 2. SEJARAH Terdiri dari satu kitab, yaitu Kitab Kisah Para Rasul, mencatat perkembangan kekristenan setelah kenaikan Yesus. 3. SURAT-SURAT • 14 surat Paulus: Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon, dan Ibrani. • 7 surat bukan dari Paulus : Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, dan Yudas. 4. Kitab APOKALIPTIK • Terdiri satu kitab, yaitu Wahyu. • Kitab ini merupakan kitab terklimaks dalam Alkitab, memberi kita gambaran mengenai masa yang akan datang dan penggenapan sejarah pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali sebagai Hakim yang Agung. • Selain 66 kitab dalam Alkitab, ada banyak kitab lainnya yang tidak dimasukkan dalam kanon Alkitab, namun yang disebutkan dalam Alkitab, yang ditulis pada waktu yang bersamaan, atau tidak lama sesudah Alkitab ditulis. Kitab-kitab ini disebut kitab Apokripha. Kata ‘apokripha’ berasal dari kata Yunani apokruphos, artinya ‘tersembunyi’. Sikap orang Kristen terhadap posisi kitabkitab Apokripha sebagai kanon terombang-ambing sampai abad ke 16, namun sejak semula sebenarnya mereka sudah menolak anggapan kitab-kitab itu sebagai kanon. • Apokripha PL ditulis antara tahun 300SM - 100 M. Kebanyakan tidak diketahui penulisnya. Kitab-kitab ini berjumlah 15 buah dan dibagi dalam 5 jenis, yaitu: Pengajaran, Roman Religius, Sejarah, Nubuat dan Dongeng. Tidak ada daftar yang pasti untuk kitab-kitab Apokripha PB. Kebanyakan kitab-kitab itu berisi fiksi religius, yaitu untuk memenuhi keinginan mereka mengetahui informasi tentang peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Tuhan Yesus yang tidak tertulis dalam Injil kanon. Juga cerita-cerita tentang akhir kehidupan para Rasul yang tidak diceritakan dalam kitab kanon PB. Beberapa kitab-kitab Apokrifa PB di antaranya: Shepherd of Hermas, Didache, Teaching of the Twelve, Epistle of Pseudo Barnabas (Injil Barnabas), Gospel acconding to the Hebrews (Injil Ibrani). 4 ALASAN PROTESTAN MENOLAK APOKRIFA : 1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika sebagai dasar ajaran mereka. 2. Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri tidak menunjukkan dirinya sebagai penulis Firman Tuhan yang diberikan Allah 3. Dalam kitab-kitab Apocrypha itu ada kesalahan-kesalahan fatal 4. Kitab-kitab Apocrypha mengajarkan keselamatan karena perbuatan baik Tuhan telah memberikan kita Alkitab yang terdiri dari 66 kitab, dengan 39 kitab PL dan 27 kitab PB. Seluruh kitab-kitab ini SALING BERTALIAN SATU SAMA LAIN DAN INTI BERITA yang Alkitab sampaikan adalah: 1. 2. 3. 4. Creation : Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah untuk tujuan yang mulia(Kej.1:26-28; Yoh.10:10; Ef.2:10) Fall : Manusia jatuh ke dalam dosa karena telah melanggar Firman Allah dan akibatnya adalah: kematian rohani, manusia putus hubungan dengan Allah, dan akhirnya manusia akan mengalami maut, kematian kekal. Namun Allah telah menjanjikan anugerah keselamatan (Kej.3; Rm.3:23; 6:23) Redemption : Karena kasih-Nya, Allah telah memberikan PutraNya yang tunggal Yesus Kristus, untuk mati menebus manusia yang mau percaya kepada-Nya, dan bangkit untuk menyediakan tempat bagi mereka (Rm.8:1) Consummation : Kristus akan datang lagi di akhir jaman sebagai Hakim Agung atas dunia ini (Kis.1:10-11; 2Tim.4:8; Why.22:12-13) Alkitab (PL dan PB) sebagai Firman Allah • Alkitab adalah Firman Allah, oleh karena itu Alkitab memiliki beberapa KARAKTERISTIK yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab lainnya, yaitu : 1. Berkuasa Alkitab berkuasa dan memiliki wibawa tertinggi bagi kehidupan manusia. Alkitab menyatakan apa yang benar dan salah secara mutlak, sehingga manusia wajib mempercayai dan mengikutiNya 2. Cukup Alkitab cukup untuk menyatakan kehendak Allah kepada manusia sesuai dengan yang Allah nyatakan. Alkitab tidak perlu ditambah atau dikurangi. 3. Tidak bisa khilaf (infallible) Karena Alkitab merupakan Firman Allah yang dituliskan melalui pengilhaman Roh Kudus, maka Alkitab tidak bersalah sedikit pun (tidak mungkin menyesatkan/khilaf) dalam maksud dan ajarannya. 4. Tidak bisa salah (inerrancy) Alkitab tidak bisa salah karena bukan produk manusia. Alkitab diilhamkan oleh Allah yang Maha Benar sendiri dan Roh Kudus turut berperan dalam penulisannya. Karena itu Alkitab tidak bisa salah dalam ajaran, maksud dan juga kalimat-kalimatnya (baik secara geografis, historis, maupun teologis). Pemahaman ini khususnya menunjuk pada setiap huruf pada naskah asli Alkitab, yang tidak bersalah hingga detil terkecil. • Firman sebagai nafas Allah kepada manusia, telah lengkap dituliskan dalam Alkitab dari kitab Kejadian sampai Wahyu, dan tidak boleh ditambahkan atau dikurangi. Jika seorang menambahkan perkataan wahyu ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka yang sudah tertulis di dalamnya; jika seorang mengurangi perkataan wahyu ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, Yerusalem yang baru (Why.22:18-19) Deuterokanonika (Kanon Kedua) Apokrifa (tersembunyi) 4 ALASAN PROTESTAN MENOLAK APOKRIFA : 1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika sebagai dasar ajaran mereka. • Tuhan Yesus maupun rasul-rasul tidak pernah mengutip dari kitab-kitab Apocrypha / Deuterokanonika sebagai dasar ajaran mereka. • Padahal kitab-kitab tersebut sudah ada / beredar pada jaman Tuhan Yesus hidup di dunia ini. • Hal Ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengakui kitab-kitab tersebut sebagai Firman Allah. 4 ALASAN PROTESTAN MENOLAK APOKRIFA : 1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika sebagai dasar ajaran mereka. 2. Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri tidak menunjukkan dirinya sebagai penulis Firman Tuhan yang diberikan Allah • Wah 22:18-19 berbunyi: “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus seperti yang tertulis di dalam kitab ini”. • Dari ayat tersebut terlihat dengan jelas otoritas dari tulisan rasul Yohanes ini sebagai Firman Tuhan yang tidak boleh ditambahi ataupun dikurangi. • 2Makabe 15:37b-38 yang berbunyi: “Maka aku sendiripun mau mengakhiri kisah ini. Jika susunannya baik lagi tepat, maka itulah yang kukehendaki. Tetapi jika susunannya hanya sedangsedang dan setengah-setengah saja, maka hanya itulah yang mungkin bagiku” • Perkataan penulis kitab tersebut menunjukkan bahwa orang yang menuliskan kitab tersebut tidak di bawah pengilhaman Roh Kudus. Perhatikan katakata ‘kukehendaki’ dan ‘hanya itulah yang mungkin bagiku’. • Kita tidak bisa mempercayai otoritas tulisan di mana penulisnya sendiripun tidak yakin akan kebenaran tulisannya. • Rasul Petrus mengatakan bahwa, “Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.” (2 Petrus 1:20-21) They are new too. 4 ALASAN PROTESTAN MENOLAK APOKRIFA : 1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika sebagai dasar ajaran mereka. 2. Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri tidak menunjukkan dirinya sebagai penulis Firman Tuhan yang diberikan Allah 3. Dalam kitab-kitab Apocrypha itu ada kesalahan-kesalahan fatal • Contoh: • Yudit 1:1,7 menyebut Nebukadnezar sebagai raja Asyur di Niniwe, padahal Nebukadnezar adalah raja Babilonia/ Babel (Daniel 4:4-6,30). • Tobit 5:13 menceritakan tentang seorang malaikat yang bernama Rafael, yang berdusta dengan memperkenalkan dirinya sebagai ‘Azarya bin Ananias’, atau ‘Azarya anak laki-laki dari Ananias’. • Kitab Esdras mengajarkan doa untuk orang mati (2Esdras 7:105) 4 ALASAN PROTESTAN MENOLAK APOKRIFA : 1. Tuhan Yesus maupun rasul-rasul tidak pernah mengutip dari kitabkitab Apocrypha / Deuterokanonika sebagai dasar ajaran mereka. 2. Penulis kitab-kitab Apocrypha itu sendiri tidak menunjukkan dirinya sebagai penulis Firman Tuhan yang diberikan Allah 3. Dalam kitab-kitab Apocrypha itu ada kesalahan-kesalahan fatal 4. Kitab-kitab Apocrypha mengajarkan keselamatan karena perbuatan baik • Tobit 4:10 - “Memang sedekah melepaskan dari maut dan tidak membiarkan orang masuk ke dalam kegelapan”. • Tobit 12:9 - “Memang sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa”. • Tobit 14:10-11a - “Nak, ingatlah kepada apa yang telah diperbuat Nadab kepada bapa pengasuhnya, yaitu Ahikar. Bukankah Ahikar hidup-hidup diturunkan ke bagian bawah bumi? Tetapi Allah telah membalas kelaliman Nadab ke atas kepalanya sendiri. Ahikar keluar menuju cahaya, sedangkan Nadab turun ke kegelapan kekal, oleh karena ia telah berusaha membunuh Ahikar. Karena melakukan kebajikan maka Ahikar luput dari jerat maut yang dipasang baginya oleh Nadab. Sedangkan Nadab jatuh ke dalam jerat maut yang juga membinasakannya. Makanya anak-anakku, camkanlah apa yang dihasilkan oleh sedekah dan apa yang dihasilkan oleh kelaliman”. • Sirakh 3:3 - “Barangsiapa menghormati bapanya memulihkan dosa”.