Seksual

advertisement
SEKSUALITAS
R BAYU KUSUMAH N
Seksual
• “seks” secara etimologis
• Secara terminologis seks adalah nafsu syahwat
• Suatu kekuatan pendorong hidup yang biasanya
disebut dengan insting/naluri
• Dua teori seksual adalah
▫ Teori esensialisme (essensialism) yang
berpatokan pada kromosom dan biological.
▫ Teori social construction (teori bentukan
sosial).
Arti Sempit Seksual
• Alat kelamin itu sendiri
• Anggota tubuh dan ciri badaniyah lainnya yang
membedakan antara laki-laki dan perempuan
• Kelenjar-kelenjar dan hormon-hormon dalam
tubuh yang mempengaruhi bekerjanya lat-alat
kelamin
• Hubungan kelamin (sengggama, percumbuan).
Arti Luas Seksualitas
• Pembedaan tingkah laku; kasar, genit, lembut
dan lain-lain.
• Perbedaan atribut; pakaian, nama.
• Perbedaan peran dan pekerjaan.
• Hubungan antara pria dan wanita; tata krama
pergaulan, percintaan, pacaran, perkawinan dan
lain-lain.
Faktor-faktor yg mempengaruhi
seksual
• Faktor Klien/Fisik (Aktivitas, kelelahan,
penyakit, citra tubuh)
• Faktor hubungan
(kedekatan/kemesraan)
• Faktor gaya hidup (Alkohol, waktu)
Respon Seksual
•
•
•
•
•
Fase Hasrat Seksual
Fase Gairah Seksual
Orgasme
Fase Resolusi
Fase Refrakter
Siklus Respon Seksual
•
•
•
•
•
Fase Eksitasi (Stimulasi fisik atau psikologi)
Fase Plateu (Rangsangan seksual)
Fase Orgasme (Puncak)
Fase Resolusi
Fase Refrakter
Identitas Seksual
• Bagaimana seseorang mendefinisikan dan
memperkenalkan dirinya dimasyarakat mengacu
pada orientasi seksual
• Orientasi seksual : Homoseksual (gay/lesbian),
heteroseksual, biseksual
• Pengakuan seseorang kepada masyarakat tentang
orientasi seksualnya
• Identitas seksual bisa sama dengan orientasi
seksualnya bisa juga berbeda
• Identitas seksual merupakan pilihan (Black, Grey, or
white)
Faktor yang mempengaruhi
perilaku seksual (menurut
Purnawan, 2004)
FAKTRO INTERNAL
Perkembangan seksual (fisik, psikologis)
Pengetahuan mengenaikesehatan
reproduksi
motivasi
FAKTOR EKSTERNAL
Keluarga
Pergaulan
Media masa
Kejahatan Seksual
•Perkosaan
•Pencabulan
•Pelecehan Seksual
KEJAHATAN/KEKERASAN SEKSUAL
▫ Perlakuan tidak senonoh dari orang lain
▫ Kegiatan yang menjurus pada pornografi
▫ Perkataan-perkataan porno dan tindakan
pelecehan organ seksual
▫ Perbuatan cabul dan persetubuhan yang
dilakukan oleh orang lain dengan tanpa tanggung
jawab
▫ Tindakan mendorong atau memaksa oranglain
terlibat dalam kegiatan seksual yang melanggar
hukum seperti dilibatkannya pada kegiatan
prostitusi
Perkosaan
• Istilah hukum 
VeR (tidak ditulis)
• Dokter 
membuktikan
persetubuhan
Persetubuhan
• KUHP:
▫Persetubuhan diluar
perkawinan
▫Persetubuhan Dalam
perkawinan
Persetubuhan di dalam perkawinan
• KUHP Pasal 288
• Laki- laki menyetubuhi
perempuan istrinya yang
belum pantas dikawin
• Bila berakibat
▫ Luka,pidana maks 4 tahun
▫ Luka berat, pidana maks 8
tahun
▫ Mati, Pidana maks 12 tahun
Persetubuhan diluar perkawinan
• Tanpa persetujuan wanita
▫ KUHP Pasal 285
 Laki-laki menyetubuhi perempuan bukan istrinya,
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
(perkosaan)
 KUHP pasal 89 (membuat tidak
berdaya=kekerasan)
▫ KUHP Pasal 286
 Laki- laki menyetubuhi perempuan bukan istrinya
yang diketahui dalam keadaan pingsan atau tidak
berdaya
Faktor budaya
• Bila di masyarakat terjadi pemisahan seksual,
posisi wanita lemah serta ada ideologi yang
mendukung kekerasan dan mitos macho
• Mitos-mitos perkosaan
Pornografi
• Debat utama: apakah stimulasi seksual lewat
pornografi akan mendorong kekerasan seksual
atau tidak
• Walaupun pornografi dapat menghasilkan
perilaku negatif dan pandangan negatif terhadap
wanita, tidak otomatis menghasilkan kekerasan
seksual
Karakteristik sexual agressor
• Apakah karakteristik pemerkosa terbedakan
atau tidak? Temuan inkonsisten
• Apa sebenarnya yang mendorong penggunaan
kekerasan? (p. 299)
• Penggunaan teori-teori yang terintegrasi
Persetubuhan
• Penetrasi dianggap penetrasi adalah minimal
kepala penis terselip di bibir kecil
• Pada kondisi tersebut selaput dara utuh dan
penis belum masuk ke dalam vagina
• Tanda penetrasi:
▫ Tidak ada jejas
▫ Ada jejas:kemerahan, lecet,memar,robek selaput
dara sampai ke dasar, robekan vagina
Persetubuhan
• Ejakulasi : boleh ada/tidak
• Komponen yang diperiksa:
▫ Cairan mani :ada pada semua ejakulasi
▫ Sel sperma :tidak ada pada azoospermia,pasca
vasektomi
Robekan selaput dara
• Karena persetubuhan: sampai ke dasar, lokasi
tertentu
• Bukan karena persetubuhan: variasi selaput
dara, robekan tidak sampai ke dasar
• Tidak ada robekan tidak berarti tidak ada, ada
persetubuhan
• Ada robekan tidak berarti ada persetubuhan
Pencabulan
• Semua perbuatan yang dilakukan untuk
mendapatkan kenikmatan seksual sekaligus
menganggu kehormatan kesusilaan  KUHP
289
• Sering digunakan sebagai tuntutan subsider
pada perkosaan yang persetubuhan tidak
terbukti
• KUHP Pasal 290,291,292,293
Pelecehan seksual??
• Sejenis tindakan
seksual yang tidak
dikehendaki atau
tidak disukai korban
Dua aspek yang perlu diperhatikan
• mengumpulkan bukti-bukti persetubuhan :
▫ robekan selaput dara
▫ adanya cairan mani dan atau sel mani
• mencari tanda-tanda kekerasan :
▫ riwayat kehilangan kesadaran
▫ luka-luka
Disfungsi Seksual
• Disfungsi seksual laki-laki
• Disfungsi seksual perempuan
Disfungsi Seksual Laki-laki
•
•
•
•
Gangguan Libido
Ganguan Ereksi
Gangguan Orgasme
Gangguan Ejakulasi
Gangguan Libido
• Libido : hasrat seksual yg muncul dalam
bentuk energi psikis dan emosional, yg
dipengaruhi hormon seks dan berkaitan
dengan insting
• Dua macam gangguan libido : Low libido
dan high libido (Kecanduan
seks/Nymphomaniac)
Penyebab dan cara mengatasi
• Penyebab :
▫ Libido rendah : hormon testosteron rendah,
penyakit, pengaruh obat, kurang tidur dan stress
• Cara Mengatasi
▫ Perbaiki gaya hidup dan memperhatikan pola
makan
Gangguan Ereksi
• Disfungsi ereksi/impoten : keluhan pria dimana
penis tidak dapat ereksi full (minimal 70%)
dalam melakukan penetrasi vagina
(ketidakmampuan mempertahankan ereksinya
tetap keras)
• Ada 3 disfungsi ereksi : ringan, sedang berat
Lanjutan…..
• Kategori ringan ; kadang gagal kadang berhasil,
tetapi apabila tidak diobati akan mengarah pada
sedang atau bahkan sampai berat
• Kategori berat : ketidakmampuan penis ereksi di
pagi hari dan selalu gagal dalam seks penetratif,
berkaitan dengan penyakit pembuluh darah cth;
stroke, jantung dan DM.
• Gangguan Ereksi lain yaitu
Priapismus/priapism ; kebalikan dari disfungsi
ereksi
• Sebuah keadaan dimana terjadi ereksi penis secara
terus menerus meskipun tanpa adanya rangsangan
seksual dan bisa berpotensi merusak jaringan penis
permanen
• Priapismus terjadi akibat tertahannya darah
dalam penis dengan jangka waktu yg lama
sehingga penis terus mengalami ereksi
• Penanggulangan dengan obat penenang
Gangguan Orgasme
• Tidak bisa orgasme saat berhubungan seks
• Hal ini terjadi akibat :
▫ Hambatan seksual
▫ Kurang pengetahuan
▫ Psikologis (perasaan bersalah, cemas, takut tidak
bisa memuaskan, serta trauma seksual pada masa
lalu)
▫ Kelebihan hormon serotonin
Gangguan Ejakulasi
• Anejakulasi : tidak berejakulasi tapi rasanya sudah
• Ejakulasi retrogade : sperma masuk ke kantung kemih
setelah ejakulasi
• Ejakulasi incomplete : ejakulasi tidak lengkap, karena
terburu-buru dan perasaan tidak nyaman saat ejakulasi
• Ejakulasi dini : ejakulasi yg terjadi terlalu cepat ; < 2 mnt
ada juga mengkategorikan dengan kepuasan meskipun
hanya 30 detik
• Ejakulasi terhambat : kebalikan dari ejakulasi dini,
ejakulasi yg tidak kunjung keluar meskipun sudah
berjam2
Disfungsi Seksual Wanita
Gangguan Seksual Wanita
• Gangguan keinginan, gangguan stimulasi
(hasrat).
• Gangguan orgasme.
• Dan gangguan nyeri seksual (termasuk di
dalamnya rasa nyeri saat melakukan hubungan
seksual atau akibat vaginismus.
Faktor Psikologis :
• Konflik intrapersonal : Keyakinan yang bersifat
tabu, merasa terasing, konflik identitas seksual, rasa
bersalah (misalnya pada janda dengan pasangan
baru).
• Faktor sejarah : Pengalaman dilecehkan (seksual,
verbal, fisik), perkosaan, belum pernah mendapat
pengalaman seksual.
• Konflik interpersonal : Konflik hubungan,
perselingkuhan, baru saja mengalami pelecehan
secara fisik, verbal atau seksual, libido seksual,
perbedaan keinginan dengan pasangan, kurangnya
komunikasi seksual.
• Faktor Depresi dalam hidup / Stress : Kondisi
keuangan, keluarga atau masalah pekerjaan,
penyakit atau kematian anggota keluarga, depresi.
Faktor Medis
• Faktor fisiologis : Menjelang masa menopause, terjadi perubahan
pada organ-organ yang terlibat dalam penerimaan stimulasi
seksual.
• Kondisi kulit : Penurunan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar
minyak, penurunan sensasi raba.
• Kondisi payudara : Penurunan lemak, kurang optimalnya
pembengkakan payudara dan ereksi puting payudara sebagai
respon terhadap stimulasi seksual.
• Vagina : Vagina yang memendek dan yang kehilangan
elastisitasnya. Sekresi fisiologis (lubrikasi) berkurang. Peningkatan
pH vagina dari 3,5 menjadi 4,5 hingga > 5, penipisan lapisan luar
(epitel) dinding vagina.
• Organ reproduksi bagian dalam : Kandung telur (ovarium) dan
saluran telur (tuba faloppi) mengecil, folikel ovarium tidak tumbuh
dan berkembang, terbentuk jaringan parut/skar pada ovarium,
berat rahim menurun 30-50%, leher rahim mengecil, dan
penurunan produksi lendir.
• Kandung kemih : Segitiga uretra dan kandung kemih mengecil
Patologis (penyakit) :
• Peradangan pada vagina
• Peradangan kandung kemih
• Endometriosis (biasa ditandai dengan nyeri haid
hebat)
• Hipotiroid (kadar hormone tiroid rendah)
• Diabetes mellitus (DM)
• Multiple sclerosis
• Muscular dystrophy
• Tindakan pembedahan yang menimbulkan keluhan
nyeri saat berhubungan seksual: pengangkatan
rahim, pengangkatan payudara, luka sayatan saat
persalinan.
• Kelainan lain pada organ seksual (massa/tumor,
infeksi, atrofi, jaringan parut, dsb).
Obat-obatan
•
•
•
•
Kontrasepsi oral
Antihipertensi
Antidepressant
Obat penenang
Download