Studi Transformasi Bentuk Hewan Laut yang Sesuai

advertisement
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
1
Studi Transformasi Bentuk Hewan Laut yang Sesuai
untuk Desain Education Center pada Ornamental
Fish Market
Rahmat Charis W, dan Ir. Prasetyo wahyudie, MT
Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Tehnik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS)
Jl. AriefRahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: [email protected]
Abstrak— Ofm adalah sebuah pasar ikan hias yang dilengkapi
education center. Ec adalah salah satu fasilitas pendukung dari
ofm dngn tujuan untuk menambah daya tarik dan pengetahuan
pengunjung. Edukasi berhubungan dengan kecerdasan sehingga
transformasi bentuk hewan yang mewakili EC adalah binatang
air yang cerdas. Untuk mendapatkan desain EC dibutuhkan
studi transformasi hewan laut yang sesuai, maka metode yang
digunakan adalah survey lapangan, observasi dan literatur.
Dari pengklasifikasian 10 binatang tercerdas terdapat 2 binatang
laut yang memiliki kecerdasan yang menonjol. Lumba-lumba
hidung botol dan gurita adalah 2 binatang laut yang memiliki
kecerdasan tersebut. Dari 2 binatang laut tersebut didapatkan
gurita sebagai obyek yang menarik untuk ditransformasikan
desainnya. Bentukan gurita yang ditransformasikan kedalam
transformasi bersifat gramatika hiasan(ornamental) dan
distortion untuk desain education center pada ornamental fish
market. Transformasi ini diterapkan pada kolom untuk badan
gutrita dan tentakel pada lantai.
Kata Kunci— Transformasi, Desain, education center.
Bumi memiliki berbagai macam jenis ikan. Ikan merupakan
hewan yang memiliki habitat hidup di air. Ikan memiliki
kurang lebih 27.000 spesies di dunia. Mulai dari ikan
berukuran besar seperti ikan paus, ikan hiu, dan lainnya
hingga ikan yang memiliki ukuran kecil seperti ikan teri,
guppy dan lainya.
Dari berbagai macam jenis hewan laut ada beberapa hewan
laut yang tergolong pintar. Berikut adalah daftar hewan laut
yang pintar
1. Lumba-lumba
2. Gurita
3. Mosquito fish
(http://fan2be.blogspot.com/2011/01/ikan-cerdasdengan-kecerdasan-seperti.html, 2011)
4. Ikan mas (http://haxims.blogspot.com/2009/12/inilahikan-paling-cerdas-di-dunia.html, 2009)
Keluarga cetacean, yang terdiri dari lumba-lumba dan paus
dianggap sebagai hewan paling cerdas penghuni lautan.
I. PENDAHULUAN
Pada
saat ini, perkembangan sebuah desain sudah
berkembang secara cepat. Munculnya berbagai konsultan
dan kontraktor interior menimbulkan persaingan yang cukup
ketat. Para desainer saling berlomba - lomba menampilkan
desain yang terbaik dengan keunikan dan ciri khas masingmasing. Sehingga dalam mendesain suatu tempat di perlukan
sebuah ciri khas yang mudah dikenali dan di ingat masyarakat.
Ornamental fish market merupakan tempat dimana ada
sebuah transaksi berkaitan dengan ikan hias. Namun pada
perkembangannya ornamental fish market membutuhkan
fasilitas dan sarana tambahan yang dapat lebih menghidupkan
suasana ornamental fish market. Banyaknya masyarakat yang
kurang mengetahui jenis dari ikan hias, nama ikan hias dan
cara perawatan serta perkembang biakan maka diperlukan
sebuah area yang dapat memberikan edukasi tentang ikan hias
kepada masyarkat. Kondisi ini menyebabkan perlunya fasilitas
education center sebagai sarana pendukung.
Sebuah sarana pendukung yang di tunjang dengan desain
yang khas dan unik dapat menimbulkan suatu apresiasi
masyarakat terhadap tempat tersebut. Sebuah desain
memerlukan sebuah filosofi desain sehingga desain tersebut
tidak berkesan apa adanya atau tidak memiliki maksud dan
tujuan.
Gambar 1. Lumba lumba hidung botol
Lumba-lumba hidung botol (gambar 1) ini hidup di perairan
hangat seluruh dunia dan merupakan spesies lumba-lumba
paling cerdas. Memiliki otak yang sangat besar dan korteks
seberal dan lobus frontalis 40% lebih besar daripada manusia.
Korteks serebral adalah area otak yang bertanggung jawab
untuk komunikasi sosial, pengolahan informasi abstrak,
pemecahan masalah. Lumba-lumba hidung botol sangat
mudah dilatih. Mereka memiliki kemampuan untuk berpikir,
merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak,
memahami ide-ide, dan belajar dari pengalaman sebelumnya.
Mereka menggunakan echolocation untuk berburu mangsa dan
mengeluarkan suara derit dan peluit untuk berkomunikasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
antara mereka.( http://jarekata.blogspot.com/2011/04/10hewan-tercerdas-di-dunia.html, 2012)
Gurita adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki
hewan terletak di
kepala) , ordo Octopoda dengan
terumbukarang di samudra sebagai habitat utama. Gurita
terdiri dari 289 spesies yang mencakup sepertiga dari total
spesies kelas Cephalopoda. Gurita dalam bahasa Inggris
disebut Octopus (Yunani: Ὀκτάπους, delapan kaki) yang
sering hanya mengacup ada hewan dari genus Octopus.
Gurita memiliki 8 lengan (bukan tentakel) dengan alat
penghisap berupa bulatan-bulatan cekung pada lengan yang
digunakan untuk bergerak di dasar laut dan menangkap
Gambar 2. Gurita
mangsa. Lengan gurita merupakan struktur hidrostat
muskuleryang hampir seluruhnya terdiri dari lapisan otot tanpa
tulang atau tulang rangka luar. Tidak seperti hewan
Cephalopoda lainnya, sebagian besar gurita dari subordo
Incirrata mempunyai tubuh yang terdiri dari otot dan tanpa
tulang rangka dalam. Gurita tidak memiliki cangkang sebagai
pelindung di bagian luar seperti halnya Nautilus dan tidak
memiliki cangkang dalam atau tulang seperti sotong dan cumicumi. Paruh adalah bagian terkeras dari tubuh gurita yang
digunakan sebagai rahang untuk membunuh mangsa dan
menggigitnya menjadi bagian-bagian kecil.
Tubuh yang sangat fleksibel memungkinkan gurita untuk
menyelipkan diri pada celah batuan yang sangat sempit di
dasar laut, terutama sewaktu melarikan diri dari ikan
pemangsa seperti belut laut Moray. Gurita yang kurang
dikenal orang dari subordo Cirrata memiliki dua buah sirip
dan cangkang dalam sehingga kemampuan untuk menyelip ke
dalam ruangan sempit menjadi berkurang.
Gurita mempunyai masa hidup yang relatif singkat dan
beberapa spesies hanya hidup selama 6 bulan. Spesies yang
lebih besar seperti Gurita raksasa Pasifik Utara yang beratnya
bisa mencapai 40 kilogram bisa hidup sampai 5 tahun di
bawah kondisi lingkungan yang sesuai. Reproduksi
merupakan salah satu sebab kematian, gurita jantan hanya bisa
hidup beberapa bulan setelah kawin dan gurita betina mati
mati tidak lama setelah bertelur. Kematian disebabkan
2
kelalaian gurita untuk makan selama sekitar satu bulan
sewaktu menjaga telur-telur yang belum menetas.
Selubung bagian perut tubuh gurita disebut mantel yang
terbuat dari otot dan terlihat seperti kantung. Gurita memiliki
tiga buah jantung yang terdiri dari dua buah jantung untuk
memompa darah ke dua buah insang dan sebuah jantung untuk
memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Darah gurita
mengandung proteinHemosianin yang kaya dengan tembaga
untuk
mengangkut
oksigen.
Dibandingkan
dengan
Hemoglobin yang kaya dengan zat besi, Hemosianin kurang
efisien dalam mengangkut oksigen. Hemosianin larut dalam
plasma dan tidak diikat oleh sel darah merah sehingga darah
gurita berwarna biru pucat. Gurita bernapas dengan menyedot
air ke dalam rongga mantel melalui kedua buah insang dan
disemburkan keluar melalui tabung siphon. Gurita memiliki
insang dengan pembagian yang sangat halus, berasal dari
pertumbuhan tubuh bagian luar atau bagian dalam yang
mengalami vaskulerisasi.
Gurita sangat cerdas dan kemungkinan merupakan hewan
paling cerdas di antara semua hewan invertebrata. Kecerdasan
gurita sering menjadi bahan perdebatan di kalangan ahli
biologi. Hasil percobaan mencari jalan di dalam maze dan
memecahkan masalah menunjukkan bahwa gurita mempunyai
ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang, walaupun
masa hidup gurita yang singkat membuat pengetahuan yang
bisa dipelajari gurita menjadi terbatas.
Gurita mempunyai sistem saraf yang sangat kompleks
dengan sebagian saja yang terlokalisir di bagian otak. Dua
pertiga dari sel saraf terdapat pada tali saraf yang ada di
kedelapan lengan gurita. Lengan gurita bisa melakukan
berbagai jenis gerakan refleks yang rumit, dipicu oleh 3
tahapan sistem saraf yang berbeda-beda. Beberapa jenis gurita
seperti gurita mimic bisa menggerakkan lengan-lengannya
untuk meniru gerakan hewan laut yang lain.
Pada percobaan di laboratorium, gurita dapat mudah diajar
untuk membedakan berbagai bentuk dan pola. Gurita juga bisa
membuka tutup toples dengan belajar dari melihat saja,
walaupun penemuan ini sering dipertentangkan berdasarkan
berbagai alasan.
Gurita pernah ditemukan sedang melakukan gerakan yang
menurut sebagian orang seperti sedang bermain-main. Secara
berkali-kali, gurita melepaskan botol dan mainan di tengahtengah arus air melingkar di dalam akuarium dan lalu berusaha
menangkapnya. Gurita sering memecahkan akuarium yang
ditinggalinya dan kadang-kadang bertandang ke akuarium lain
untuk mencari makanan. Gurita juga diketahui sering
memanjat kapal penangkap ikan dan membuka ruangan
penyimpan ikan untuk memakani kepiting.
Di beberapa negara, gurita termasuk hewan percobaan yang
tidak boleh dibedah tanpa anestesi. Di Britania Raya,
Cephalopoda seperti gurita termasuk hewan yang dilindungi
Animals (Scientific Procedures) Act 1986 dan undang-undang
anti kekejaman terhadap binatang. Walaupun tidak bertulang
belakang, gurita sebagai hewan percobaan mendapat
perlindungan yang sama seperti halnya hewan bertulang
belakang yang lain.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
3
Ada kepercayaan bahwa gurita yang sedang dalam
keadaan stress akan memakan lengan-lengannya sendiri.
Penelitian yang masih terbatas dalam bidang ini menunjukkan
bahwa kelakuan abnormal gurita mungkin disebabkan virus
pemakan sel (autophagy) yang menyerang sistem saraf gurita.
Kelakuan memakan lengan sendiri mungkin dapat dianggap
sebagai
penyakit
saraf
(neurological
disorder).
(http://id.wikipedia.org/wiki/Gurita, 2011)
Gurita (gambar 1) merupakan salah satu hewan cerdas yang
ada pada ekosistem air. Gurita merupakan hewan tercerdas di
antara semua hewan invertebrata (hewan yang tidak memiliki
tulang belakang). Dari sebuah filosofi tersebut dapat dijadikan
sebuah obyek desain yang menarik. Dengan memiliki 8 lengan1)
dan bentukan kepala yang berbeda dengan jenis-jenis hewan2)
dilaut maka dapat dijadikan sebuah inspirasi dalam3)
mendesain.
4)
pengunjung, dan kebutuhan ruang terhadap furniture dan
elemen estetik.
II. METODE PENELITIAN
III. HASIL DAN DISKUSI
Untuk mendapatkan sebuah desain education center yang
sesuai pada ornamental fish market diperlukan penelitian
tentang binatang yang sesuai dengan ornamental fish market
tersebut. Untuk mendapatkan data tersebut diperlukan sebuah
studi literatur dan website. Dari data penelitian binatang
tersebut di sesuaikan dengan data ornamental fish market yang
dapat diperoleh dengan cara survey lapangan dan observasi.
Metode penelitian merupakan cara atau jalan yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam
penelitian. Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek
penelitian (Bungin, 2001, p.123). data yang diperlukan adalah
data:
Transformasi adalah menjadi bentuk yang berbeda namun
mempunyai nilai-nilai yang sama, perubahan dari satu bentuk
atau ungkapan menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti
atau ungkapan yang sama mulai dari struktur permukaan dan
fungsi.
Transformasi berarti perubahan menjadi sesuatu,
transformasi dapat dianggap sebagai sebuah proses pengalihan
total dari suatu bentuk menjadi sebuah proses perubahan.
Sebagai sebuah proses yang dijalani secara bertahap, faktor
ruang dan wakt menjadi hal yang sangat mempengaruhi
perubahan tersebut.
Katagori transformasi :
1. Transformasi bersifat topologikal (geometri), bentuk
geometri berubah dengan komponen pembentuk dan
fungsi ruang yang sama
2. Transformasi bersifat gramatika hiasan (ornamental ),
dilakukan
dengan
menggeser,
memutar,
mencerminkan, menjungkirbalikan, melipat, dll
3. Transformasi bersifat reversal (kebalikan), pembalikan
citra pada figur objek yang akan ditransformasi
dimana citra objek dirubah menjadi citra sebaliknya
4. Transformasi bersifat distortion (merancukan),
kebebasan perancang dalam beraktifitas
(http://vikhramaditya.blogspot.com/2012/04/transformasifurniture.html, 2012)
Perlunya sebuah transformasi dalam mendesain sehingga
menimbulkan ciri khas dalam desain tersebut. Pengolahan
sebuah desain harus didasari oleh sebuah filosofi sehingga
tersampaikanya sebuah maksud desain. Education center pada
ornamental fish market dengan desain dari transformasi
bentukan binatang laut memiliki maksud bahwa binatang laut
memiliki kecerdasan yang dapat dibagikan kepada
masyarakat.
Dari kedua binatang laut yang memiliki kecerdasan
tersebut maka dapat dilakukan sebuah perbandingan antara
lumba-lumba hidung botol dengan gurita. Perbandingan yang
dilakukan adalah dengan membandingkan bentukan antara
lumba-lumba dan gurita untuk di aplikasikan pada education
A. Data premier
Berdasarkan pendapat Umar (1999: 43). Menyatakan
bahwa data primer merupakan data yang didapat dari
sumber pertama baik individu atau perorangan, seperti hasil
dari hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh
peneliti. Data primer dalam penelitian ini merupakan data
yang diperoleh secara langsung dari jawaban responden,
yaitu para pegawai dan pengunjung Ornamental Fish Market
Data primer diperoleh dengan cara:
a) Survei Lapangan. Peninjauan site secara langsung
dengan pengamatan untuk mengidentifikasi masalah awal.
Mencatat dan mengumpulkan poin penting untuk data,
kemudian melakukan analisa desain sehingga muncul
masalah.
b) Wawancara
1. Tingkat Eksekutif (tinjauan organisasi)
2. Tingkat Manajerial (fungsi departemen-departemen)
3. Tingkat Operasional (detail peralatan dan proses)
c) Kuesioner, yaitu pengumpulan
data
penelitian
melalui alat kuisioner dimana pertanyaan peneliti dan jawaban
responden dikemukakan melalui alat kuesioner tersebut
(Silalahi, 2003, p.130)
d) Observasi, yaitu proses pengumpulan data dengan
cara melihat langsung kegiatan di lokasi untuk memperoleh
data permasalahan eksisting, potensi eksisting, kebiasaan
B. Data Sekunder
Menurut pendapat Umar (1999:43), menyatakan bahwa
data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih
lanjut dan disajikan, baik oleh pengumpul data primer atau
pihak lain. Jadi data sekunder merupakan data yang secara
tidak langsung berhubungan dengan responden yang diselidiki
dan merupakan pendukung bagi penelitian yang dilakukan.
Dalam penelitian kali ini, data sekunder diperoleh dengan
cara:
1. Literatur
2. Website
3. Regulasi
4. Standart
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
4
center di ornamental fish market. Dari bentukan tersebut
ditransformasikan menjadi sebuah desain yang optimal.
Transformasi yang digunakan adalah transformasi bersifat
gramatika hiasan (ornamental) dan bersifat distortion karena
dengan transformasi tersebut maka desain terbentuk dari suatu
bentukan yang diolah dan dikembangkan dengan kreatifitas
namun tidak melupakan cirri khas bentukan aslinya.
Gambar 5. Penyederhanaan bentukan gurita
Gambar 3. Bentukan lumba-lumba hidung botol
Dari bentukan tentakel gurita yang banyak dengan bentuk
kepala yang cenderung kebelakang maka terbentuklah
transformasi penyederhanaan bentuk dengan kepala yang
simetris dan tangan/tentakel hanya berupa sulur-sulur tanpa
adanya bulatan-bulatan berupa tentakel (gambar 5)
Lumba-lumba hidung botol (gambar 3) memiliki bentuk
yang lonjong dengan ujung bagian depan mengecil dan tumpul
dan bagian belakang berupa sirip berbentuk setengah
lingkaran
Gambar 6. Tampak samping sulur-sulur kaki gurita.
Gambar 4. Bentukan Gurita
Gurita (gambar 4) memiliki bentukan yang lonjong pada
kepalanya dengan kaki-kaki berupa tentakel berjumlah 8 yang
menjalar bebas kesegala arah.
Setelah transformasi pada gambar 5 maka untuk bagian
bawah berupa kaki gurita pada posisi menguncup kedalam.
Untuk menkamuflasekan kolom bangunan maka diperlukan
kaki gurita berjumlah lebih banyak, maka pada area bawah
menggunakan 12 kaki gurita dengan bentukan melengkung
menyerupai kaki gurita ketika sedang berenang (gambar 6).
Education center pada ornamental fish market adalah
sebuah area yang memberikan wawasan pengetahuan tentang
dunia ikan, area tersebut terdapat pada sebuah ornamental fish
market / pasar ikan hias. konsep sirkulasi pada area education
center yang optimal adalah konsep terbuka. Sehingga
pengunjung dapat mengakses tempat tersebut dari segala arah.
Sehingga konsep bentukan education center pada ornamental
fish market memerlukan sebuah bentuk yang dapat terlihat
secara jelas dari berbagai arah.
Berdasar konsep diatas maka diperlukan bentukan yang
bebas dan dapat terlihat dari segala arah. Bentukan gurita yang
memiliki kaki tentakel 8 menjalar kesegala arah merupakan
bentukan yang optimal untuk di aplikasikan pada education
center. Sedangkan untuk bentukan lumba-lumba kurang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
5
optimal untuk di aplikasikan pada education center karena
bentuknya yang cenderung mengarah ke satu arah. Bentukan
lumba-lumba dapat dijadikan education center dengan konsep
dapat dilihat dari segala arah dengan cara pengulangan bentuk.
Namun bentukan tersebut dapat membuat desain tersebut
terlihat ramai.
Gambar 9. Potongan education center
Gambar 7. Denah layout education center
Dari pemilihan bentuk tersebut maka dapat terdesain sebuah
denah layout education center pada ornamental fish market
yang menunjukan arah sirkulasi yang bebas.
Lantai pada education center berupa cutting stiker
membentuk lekukan dari bentukan 4 tentakel gurita yang
menjalar (gambar 7).
Education center tersebut memiliki sebuah running text
LED yang berfungsi sebagai petunjuk berupa tulisan education
center dan ajakan untuk mendekati area tersebut. Education
center tersebut juga memiliki sebuah monitor LED
touchscreen yang didalamnya terdapat software tentang dunia
ikan. Monitor LED tersebutlah yang menjadi sebuah
pembelajaran/ proses edukasi (gambar 7).
IV. KESIMPULAN
Education center pada ornamental fish market adalah suatu
area pada pasar ikan hias yang menjadi sebuah tempat untuk
menambah pengetahuan tentang dunia ikan. Perlunya sebuah
desain yang optimal pada area tersebut dapat mendukung
peranan tempat tersebut. Maka diperlukan suatu studi tentang
transformasi desain yang sesuai. Dari sebuah transformasi
binatang laut berupa gurita maka sebuah area education center
yang sesuai dengan konsep. Dengan bentukan gurita yang
menarik diharapkan menjadi sebuah daya tarik pada education
center.
UCAPAN TERIMA KASIH
Gambar 8. Perspektif education center
Bentukan kepala gurita yang lonjong di terapkan sebagai
kamuflase dari kolom bangunan (gambar. 8). Dengan jumlah
12 kaki tentakel gurita hal ini adalah perwujudan transformasi
bersifat distortion dari bentukan gurita. 4 kaki gurita
tersambung secara visual sehingga menimbulkan kesan
adanya kaki gurita yang panjang dan berkelok.
Ucapan terima kasih untuk ALLAH SWT atas rahmatNya
yang tak ternilai. Bapak Prasetyo Wahyudie, MT atas
bimbingannya dalam menyelesaikan perkuliahan saya. Dosen
pengajar prodi interior yang telah memberikan banyak
ilmunya. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan.
Serta pihak-pihak yang membatu kelangsungan perkuliahan
saya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Nazir, Moh. “Metode Penelitian.” Jakarta: Ghalia Indonesia.
(1998)
[2] Bungin, Burhan. “Metodologi Penelitian Sosial.” Surabaya:
Airlangga University Press. (2001) 123
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6
[3] Bakri, Umar. “Metode Penelitian Survei.” Jakarta: LP3ES
(1999) 43
[4] Silalahi. “Metode Penelitian dan Studi Kasus” sidoarjo: Citra
Media (2003) 130
[5] Blogspot (2011, may 20, 15:20:00) Cere, ikan dengan
[6]
[7]
[8]
[9]
kecerdasan
seperti
manusia
[Online].
Available:
http://fan2be.blogspot.com/2011/01/ikan-cerdas-dengankecerdasan-seperti.html,
Blogspot (2009, desember 12) inilah ikan paling cerdas di dunia
[Online]. Available: http://haxims.blogspot.com/2009/12/inilahikan-paling-cerdas-di-dunia.html
Wikipedia Indonesia (2012, june 23, 20:25:00) [Online].
Available:
http://id.wikipedia.org/wiki/Gurita
Blogspot (2012, juli 10, 21:15: 00) [Online]. Available:
http://jarekata.blogspot.com/2011/04/10-hewan-tercerdas-didunia.html
Blogspot (2012, juli 11, 15:30:00) [Online]. Available:
http://vikhramaditya.blogspot.com/2012/04/transformasifurniture.html
6
Download