lppd - Kesbangpolinmas Demak

advertisement
LAPORAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN DEMAK
KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2015
0
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmad dan ridhoNya,
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
Kantor
Kesbangpolinmas
Kabupaten Demak dapat diselesaikan dengan baik.
Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,
maka
setiap
SKPD
berkewajiban
untuk
menyampaikan
laporan
tahunan.
Penyampaian laporan ini pada akhirnya juga merupakan perwujudan tanggung
jawab Pemerintah kepada Masyarakat. Juga merupakan wujud tertib pelaksanaan
fungsi-fungsi
Pemerintahan
dan
sekaligus
dimaksudkan
untuk
mengetahui
perkembangan kegiatan pemerintahan, disamping juga sebagai bahan pengawasan
dan pengendalian.
Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak sebagai entitas dari Pemerintah
Kabupaten Demak selama tahun 2015 telah bekerja dengan mendasarkan diri pada
tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Bupati Demak Nomor 51 Tahun
2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik
dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kantor Kesbangpolinmas
tahun 2015 ini disusun dalam kerangka bagian dari akuntabilitas kinerja kami.
Demikian laporan yang dapat kami sampaikan dengan harapan laporan ini dapat
membantu dalam penyusunan LPPD Bupati Demak tahun 2015, di mana pada tahun
ini juga merupakan periode akhir masa jabatan Bupati.
KEPALA KANTOR KESBANGPOLINMAS
KABUPATEN DEMAK
Drs. TAUFIK RIFA’I, M.Si
Pembina Tingkat I
NIP. 19650808 198603 1 016
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.............................................................................................
1
DAFTAR ISI ............................................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
........................................................................
3
A. Dasar Hukum
......................................................................
4
B. Gambaran Umum Daerah
BAB II
...................................................
4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH........
6
A. Visi dan Misi
6
............................................................................
B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah
BAB III
.........................................
8
URUSAN DESENTRALISASI ...........................................................
10
A. Ringkasan Urusan Desentralisasi
.................................
10
1. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Wajib..........
10
2. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Pilihan.......... 10
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelaksana
10
B. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan
.............
1. Program dan Kegiatan
11
2. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
15
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Urusan Wajib
17
4. Jumlah Pegawai
17
5. Alokasi dan Relisasi Anggaran
17
6. Proses Perencanaan Pembangunan
17
7. Kondisi Sarana dan Prasarana
17
8. Permasalahan dan Solusi
18
9. Hal Lain Yang Dianggap Perlu Untuk Dilaporkan
19
C. Prioritas Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan
BAB IV
11
..........
TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
19
20
A. Kerjasama Antar Daerah
......
20
B. Kerjasama Dengan Pihak Ketiga
20
C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah
20
D. Pembinaan Batas Wilayah
23
E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana
23
F. Penyelenggaraan
Ketentraman
dan
Ketertiban
Umum........................................................................................
2
23
BAB V
PENUTUP ........................................................................................
29
LAMPIRAN - LAMPIRAN
 Indikator Kinerja Kunci
-
IKK III.1
-
IKK III.2
-
IKK III.3
 Alokasi dan Realisasi Anggaran
 Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat
Struktural dan Fungsional
 Prestasi SKPD yang diraih
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR HUKUM
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Demak dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi
Pamong Praja dan Kantor Pelaksanaan Perizinan Terpadu Kabupaten Demak.
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak mengacu pada :
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
6. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan
dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 12 Tahun 2007 tentang Lembaran
Daerah dan Berita Daerah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Demak;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor
Pelaksanaan Perizinan Terpadu Kabupaten Demak.
B. GAMBARAN UMUM DAERAH
Kabupaten Demak sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Tengah terletak
pada koordinat 6043‘26“ – 7009‘43“ Lintang Selatan dan 110027‘58“ – 110048‘47“ Bujur
Timur. Wilayah ini berbatasan dengan : Sebelah utara dengan Kabupaten Jepara
4
dan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten
Grobogan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan
Kabupaten Semarang serta sebelah barat berbatasan dengan Kota Semarang.
Secara administratif luas wilayah Kabupaten Demak adalah 89.743 ha, terdiri
atas 14 kecamatan, 243 desa dan 6 kelurahan. Sebagai daerah agraris yang
kebanyakan penduduknya hidup dari pertania, sebagian besar wilayah Kabupaten
Demak terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 50.760
ha (56,56 %) dan
selebihnya adalah lahan kering.
Berdasarkan UU No 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota bahwa bagi daerah yang kepala daerahnya berakhir pada tahun 2015 serta
Januari sampai Juni 2016 akan digelar Pilkada pada Desember 2015. Masa akhir
jabatan Bupati Demak sendiri akan berakhir pada 3 Mei 2016 sehingga berdasarkan
aturan UU No 8 Tahun 2015 Kabupaten Demak akan melaksanakan Pilkada di tahun
2015.
Berdasarkan Keputusan KPU, Pilkada serentak tahun 2015 dilaksanakan
pada 9 Desember 2015. Gelombang pertama ini untuk kepala daerah dan wakil
kepala daerah yang memasuki akhir masa jabatan (AMJ) 2015 dan semester
pertama 2016.
Banyaknya anggota DPRD Kabupaten Demak hasil Pemilu 2014 sebanyak 50
anggota, yang terdiri 7 fraksi. Masing-masing adalah Fraksi Kebangkitan Bangsa
sebanyak 12 orang, Fraksi GOLKAR sebanyak 9 orang, Fraksi GERINDRA 8 orang,
Fraksi PDI-P 8 orang, Fraksi PPP 5 orang, Fraksi PKS 4 orang dan Fraksi Amanat
Demokrasi 4 orang.
5
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
A. Visi dan Misi
Sebagai salah satu unsur perangkat daerah di jajaran Pemerintah Kabupaten
Demak, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sesuai
dengan visinya
yaitu TERWUJUDNYA KEAMANAN, KETENTRAMAN DAN
KETERTIBAN SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT MENUJU DEMAK YANG
BERSATU,
DEMOKRATIS,
SEJAHTERA,
PARTISIPATIF
DAN
HARMONIS,
mempunyai tugas untuk menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban serta
perlindungan masyarakat dalam upaya meningkatkan kehidupan yang lebih bersatu,
demokratis, sejahtera, partisipatif dan harmonis.
Penjelasan visi tersebut bahwa situasi dan kondisi wilayah atau masyarakat
yang aman, tentram dan tertib menjadi prioritas utama dalam kerangka menuju
Demak yang bersatu, demokratis, sejahtera, partisipatif dan harmonis.
Bersatu artinya adanya toleransi, saling menghargai dengan tetap bertumpu
pada kearifan lokal. Demokratis adalah adanya suatu proses dalam mengambil
keputusan melalui musyawarah untuk mufakat, tertampungnya aspirasi serta
menghormati perbedaan pendapat. Sejahtera berarti keadaan yang aman sentosa,
minim dari gangguan dan kesukaran. Partisipatif adalah keterlibatan masyarakat
secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam pembangunan diri,
lingkungan maupun dalam pemilihan umum. Harmonis adalah adanya keselarasan,
keserasian dan hubungan yang terjaga baik antar masyarakat, swasta dan
pemerintah.
Adapun Misi Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak adalah:
1. Meningkatkan
peran
dan
potensi
pemerintah
serta
masyarakat
dalam
pengembangan wawasan kebangsaan guna menjaga persatuan dan kesatuan;
2. Meningkatkan koordinasi dan pembinaan pengamanan wilayah terpadu guna
menciptakan stabilitas ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya;
3. Meningkatkan pelaksanaan pendidikan politik dalam kegiatan kemasyarakatan;
4. Meningkatkan kualitas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) demi
terpeliharanya keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat dan pencegahan
tindak kriminal;
5. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan administrasi dan teknis operasional serta
pembinaan penanggulangan bagi pelajar dan anak remaja terhadap bahaya
Narkotika dan obat – obat terlarang ( Narkoba ).
6
Penjelasan makna misi diatas adalah sebagai berikut :
Misi pertama, meningkatkan peran dan potensi pemerintah dan masyarakat
dalam pengembangan wawasan kebangsaan guna melestarikan persatuan dan
kesatuan. Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Kesbangpolinmas
mampu memfasilitasi kemampuan peran dan fungsi Partai Politik, Organisasi
Kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam kegiatan
forum-forum dialog interaktif dalam rangka menumbuhkembangkan kehidupan
bermasyarakat. Misi ini merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Kantor
Kesbangpolinmas Kabupaten Demak.
Misi kedua, meningkatkan koordinasi dan pembinaan pengamanan wilayah
terpadu guna menciptakan stabilitas ideologi, ekonomi dan sosial budaya.
Mempunyai makna bahwa koordinasi dan pembinaan dengan instansi terkait
terhadap Organisasi Sosial Politik, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dan aparatur merupakan kegiatan yang mendukung
dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan memantapkan kegiatan yang
berhubungan dengan ketertiban masyarakat.
Misi ketiga, meningkatkan pelaksanaan pendidikan politik dalam kegiatan
kemasyarakatan. Misi ini mempunyai makna bahwa peningkatan pendidikan politik
kepada masyarakat, organisasi sosial politik dan organisasi kemasyarakatan,
pemuda dan anak remaja sangat penting dilaksanakan secara berkesinambungan,
hal ini mengingat karena pendidikan politik masyarakat belum dapat menunjukkan
kemandirian
maupun
pengendalian
massa
pendukungnya
sehingga
masih
memerlukan pembinaan yang efektif.
Misi keempat, meningkatkan kualitas satuan perlindungan masyarakat demi
terpeliharanya keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat dan pencegahan
tindak criminal. Misi ini mempunyai makna bahwa untuk meningkatkan kualitas
satuan perlindungan masyarakat diperlukan dukungan sumber daya aparatur yang
profesional dalam rangka mengambil langkah-langkah penyelesaian terhadap
kasus/peristiwa yang mengganggu kestabilan dan ketertiban umum. Hal ini perlu
terus ditingkatkan dengan melakukan pelatihan dan bimbingan teknis serta
koordinasi dengan instansi terkait.
Misi kelima, meningkatkan pelaksanaan kegiatan administrasi dan teknis
operasional serta pembinaan penanggulangan bagi pelajar dan anak remaja
terhadap bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba).
Guna mewujudkan misi tersebut, tujuan yang akan dicapai oleh Kantor
Kesbangpolinmas Kabupaten Demak adalah :
7
1. Mewujudkan peningkatan kualitas dan kerjasama SDM Aparat, Masyarakat,
Parpol, LSM, Ormas, Yayasan dalam pengembangan wawasan kebangsaan;
2. Mewujudkan wilayah yang aman, tertib dan terkendali dalam tatanan suasana
yang lebih kondusif;
3. Mewujudkan peningkatan berdemokrasi dan kemandirian dalam bidang politik
yang sehat dalam rangka menjaga stabilitas Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial
Budaya, Pertahanan Keamanan;
4. Mewujudkan Satuan Perlindungan Masyarakat yang berkualitas dan profesional
demi terpeliharanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat dan
pencegahan tindak criminal;
5. Mewujudkan wilayah Kabupaten Demak khususnya pelajar dan anak remaja
bebas dari peredaran dan pemakaian Narkoba dan kewaspadaan dini terhadap
penyakit masyarakat lainnya.
Berdasarkan Peraturan Bupati Demak Nomor 51 Tahun 2008 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak, Kantor Kesbangpolinmas merupakan
lembaga teknis daerah yang berbentuk Kantor adalah penunjang pemerintah daerah
yang mempunyai :
 Tugas Pokok
Melaksanakan dan menyusun kebijakan Daerah di bidang Kesatuan Bangsa, Politik,
Hubungan Antar Lembaga dan Perlindungan masyarakat.
 Fungsi
a. Perumusan kebijakan bidang
Kesatuan Bangsa, Politik, Hubungan Antar
Lembaga dan Pelindungan Masyarakat.
b. Pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan kegiatan Kesatuan Bangsa,
Politik, Hubungan Antar Lembaga dan Perlindungan masyarakat.
c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan kegiatan
Kesatuan Bangsa, Politik, Hubungan Antar Lembaga dan Perlindungan
Masyarakat.
d. Pengelolaan Tata Usaha Kantor.
B. Strategi dan Arah Kebijakan
Sasaran yang ditetapkan pada Kantor Kesbangpolinmas sebagaimana
tercantum dalam Renstra Kesbangpolinmas tahun 2011 – 2016 antara lain :
1. Peningkatan kualitas dan kerjasama antara Aparat, Masyarakat, Parpol, LSM,
Ormas dan Yayasan dalam pengembangan wawasan kebangsaan demi
keutuhan persatuan dan kesatuan;
8
2. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan
lingkungan
serta
peningkatan
kesadaran
masyarakat
dalam
membina
kegiatan
fasilitasi,
kantrantibmas serta pencegahan tindak kriminal;
3. Peningkatan
kemandirian
politik
masyarakat
melalui
pembinaan, koordinasi dan pendidikan politik;
4. Peningkatan
kemampuan
Satlinmas
melalui
pembinaan,
pelatihan
dan
pendidikan;
5. Peningkatan kesadaran masyarakat terutama kalangan pelajar dan generasi
muda dalam penegakan hukum terhadap penyalahgunaan Narkoba.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kebijakan diarahkan pada :
1. Upaya penguatan pemahaman wawasan kebangsaan melalui kegiatan yang
dilaksanakan secara mandiri maupun kemitraan;
2. Menjaga kewaspadaan secara konsisten terhadap kemungkinan munculnya
konflik;
3. Mewujudkan lembaga-lembaga politik yang lebih mandiri dan kokoh melalui
pemberian bantuan dan fasilitasi;
4. Upaya penguatan kehidupan politik masyarakat dengan menitikberatkan pada
penguatan partisipasi politik masyarakat;
5. Melakukan upaya sinergis komprehensif dalam mencegah masuknya peredaran
Narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya di Wilayah Kabupaten Demak.
9
BAB III
URUSAN DESENTRALISASI
A. RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI
1. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Wajib
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Demak termasuk pelaksana urusan wajib Kesatuan Bangsa. Pada tahun 2015,
Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak mendapatkan anggaran sebesar Rp.
3.397.208.000,- terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 744.183.000,- dan
Belanja Langsung sebesar Rp. 2.653.025.000,-. Dalam realisasinya, berdasarkan
laporan alokasi dan realisasi anggaran posisi sampai dengan bulan Desember 2015,
Belanja Tidak Langsung terserap Rp. 715.679.849 (96,17%) dan Belanja Langsung
terserap Rp. 2.509.307.214 (94,58 %).
2. Anggaran Belanja Urusan Pilihan
Kantor Kesbangpolinmas tidak melaksanakan urusan pilihan.
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelaksana
Pelaksana
adalah
Kantor
Kesatuan
Bangsa,
Politik
dan
Perlindungan
Masyarakat.
No
SKPD
Jumlah
1.
Kepala Kantor
1 orang
2.
Kasubbag Tata Usaha
1 orang
3.
Kasi Hubungan Antar Lembaga
1 orang
4.
Kasi Kesbangpol
1 orang
5.
Kasi Perlindungan Masyarakat
1 orang
6.
Fungsional
-
7.
Staf
6 orang
JUMLAH
11 orang
10
Keterangan
B. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan
1. Program dan Kegiatan
Dengan penetapan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas, maka sebagai
langkah yang diambil oleh Kantor Kesbangpolinmas selama tahun 2015 dijabarkan
ke dalam program-program prioritas sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan;
2. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Pencegahan
Tindak Kriminal
3. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
4. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan;
5. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat);
6. Program Pendidikan Politik Masyarakat.
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. Program ini
bertujuan untuk mewujudkan wilayah yang aman, tertib dan terkendali dalam tatanan
suasana yang lebih kondusif.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
a. Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pengiriman 30 (tiga puluh) orang anggota
Satlinmas Inti dalam acara gladi lapang pembinaan dan pengerahan Linmas
Tingkat Provinsi Jawa Tengah serta pemberian tali asih / santunan bagi anggota
Linmas yang sudah mengabdi selama minimal 20 tahun.
b. Pengendalian Keamanan Lingkungan
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengamanan hari-hari besar nasional dan
daerah di wilayah Kabupaten Demak yang melibatkan jajaran Polres Demak,
Kodim 0716 Demak, Kantor Kesbangpolinmas, Dinhubkominfo, Satpol PP dan
Satlinmas.
c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan terhadap Keberadaan Orang Asing di
Wilayah Kabupaten Demak
Monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam kegiatan ini bukan menunjuk pada
Monep Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan) pelaksanaan Program Pengendalian
Keamanan Lingkungan secara umum, namun Monep yang dimaksud bersifat
khusus yaitu berupa Monep terhadap keberadaan orang asing di wilayah
Kabupaten Demak.
11
d. Peningkatan Penanganan dan Pemulihan Konflik
Kegiatan utama yang dilaksanakan adalah operasional Tim Terpadu Penanganan
Konflik Sosial dalam pencegahan dan penghentian
konflik serta penyusunan
rencana aksi terpadu penanganan konflik sosial Kabupaten Demak.
Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Pencegahan
Tindak Kriminal
Program ini bertujuan untuk mewujudkan sistem keamanan dan ketertiban dalam
masyarakat melalui peningkatan kualitas Aparat dan anggota Satlinmas terkait demi
terpeliharanya kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
a. Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik Pencegahan
Kejahatan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Operasional Komunitas Intelejen Daerah
atau KOMINDA yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Demak Nomor
300/ 34 / 2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pembentukan Komunitas
Intelejen Daerah (KOMINDA) Kabupaten Demak dan Keputusan Bupati Demak
Nomor 300 / 128 / 2014 tentang Pembentukan Tim Perumus Dan Penyusun
Kebijakan Deteksi Dini Dan Peringatan Dini Terhadap Ancaman Stabilitas
Nasional Di Kabupaten / Kota. Pembentukan tersebut sebagai tindak lanjut
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2006 tentang Komunitas
Intelejen Daerah (KOMINDA).
b. Peningkatan Kapasitas Aparat Dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa di
Daerah
Dilaksanakan piket di Kantor Kesbangpolinmas untuk memantau situasi wilayah
Kabupaten Demak selama 24 jam kemudian dibuat laporan sajian harian kepada
Bupati yang melaporkan situasi dan kondisi Kabupaten Demak sebagai salah
satu upaya deteksi dini terhadap setiap kejadian.
c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan yang dilaksanakan bukan
merupakan kegiatan monep pelaksanaan Program Pemeliharaan Kantrantibmas
dan Pencegahan Tindak Kriminal secara umum. Monep yang dimaksud dalam
kegiatan ini berbicara secara khusus mengenai kegiatan monitoring dan
pelaporan yang dilaksanakan oleh anggota Satlinmas dalam melaksanakan piket
rutin mereka. Jadi, kegiatan yang dilakukan dalam monitoring, evaluasi dan
pelaporan adalah pelaksanaan piket Satlinmas Inti. Hal ini merupakan tugas rutin
dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban. Anggota Satlinmas Inti
12
melakukan piket di Rumah Dinas Bupati, Rumah Dinas Wakil Bupati dan Kantor
Kesbangpolinmas setiap hari secara bergiliran.
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Program ini bertujuan untuk mewujudkan peningkatan kualitas dan kerjasama SDM,
aparat, masyarakat dalam pengembangan Wawasan Kebangsaan. Kegiatan yang
dilaksanakan dalam program ini adalah :
a. Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Seminar Peningkatan Toleransi dan
Kerukunan dalam Kehidupan Beragama Bagi Generasi Muda Lintas Agama.
b. Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial dikalangan Masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan
Sosial di Kalangan Masyarakat Bagi Tokoh Masyarakat dan Ormas di Kabupaten
Demak.
c. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa
Kegiatan yang dilaksanakan adalah penyelenggaraan upacara hari besar dan
hari nasional sebanyak 17 (tujuh belas) kali yaitu : Hari Jadi Demak,
Hari
Kemerdekaan RI, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Sumpah Pemuda, dan Hari
Pahlawan dan pelaksanaan Upacara rutin setiap bulan pada tanggal 17.
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan bertambahnya jumlah
kemitraan antara Pemerintah dengan Masyarakat dalam Pengembangan Wasbang.
a. Fasilitasi Pencapaian Halaqoh dan Berbagai Forum Keagamaan Lainnya dalam
Upaya Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi fasilitasi terhadap operasional FKUB (Forum
Kerukunan Umat Beragama), FPBI (Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia) dan
FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat).
b. Seminar, Talk Show, Diskusi Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Seminar Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Bagi Siswa/i SMA/SMK/MA serta pelaksanaan kegiatan Pembinaan Wawasan
Kebangsaan melalui Safari Upacara Bendera Hari Senin. Dimana dalam kegiatan
Upacara Bendera Hasi Senin, Forkopimda bertindak selaku Pembina Upacara di
sekolah-sekolah yang telah dijadwalkan.
c. Pentas Seni dan Budaya, Festival, Lomba Cipta dalam Upaya Peningkatan
Wawasan Kebangsaan
13
Dimaksudkan untuk pembentukan, pembinaan dan
memberi fasilitas bagi
pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dalam kegiatan HUT RI ke 70
tingkat Kabupaten Demak.
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
Program ini bertujuan mewujudkan wilayah Kabupaten Demak khususnya pelajar
dan remaja bebas dari peredaran dan pemakaian Narkoba serta pengembangan
kewaspadaan dini masyarakat dalam rangka pencegahan penyakit masyarakat
(pekat), tindak kriminal, terorisme dan bencana.
a. Penyuluhan Pencegahan Peredaran/Penggunaan Minuman Keras dan Narkoba
Kegiatan yang dilaksanakan program ini adalah Operasional Tim P4GN
(Penyuluhan, Pencegahan Peredaran Penggunaan Minuman Keras dan
Narkoba) serta Razia/Operasi bagi pelajar yang berada di tempat umum pada
saat jam Sekolah.
Program Pendidikan Politik Masyarakat
Program
ini
bertujuan
untuk
mewujudkan
peningkatan
berdemokrasi
dan
kemandirian dalam bidang politik yang sehat dalam rangka menjaga stabilitas
IPOLEKSOSBUDHANKAM.
a. Penyuluhan Kepada Masyarakat
Kegiatan yang dilaksanakan berupa Pendidikan Politik bagi Aparat Pemerintah,
Guru Madrasah Diniyah, Guru TPQ se Kabupaten Demak.
b. Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Bintek Pengelolaan Bantuan Keuangan
Parpol Yang Bersumber dari APBD Bagi Partai Yang Mendapatkan Kursi di
DPRD, diskusi politik bertema Peningkatan Peran Perempuan dalam Organisasi
serta pelaksanaan kegiatan kemitraan dengan Ormas/LSM.
c. Penyusunan Data Base Parpol dan Ormas
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pembentukan serta operasionalisasi Tim
Identifikasi Ormas dan Tim Peneliti Dokumen dan Peneliti Lapangan dalam
Proses Pendaftaran Orkemas di Kabupaten Demak. Secara umum kedua Tim ini
bertugas untuk meneliti secara administratif dan faktual terkait pendaftaran
Ormas sampai memberikan rekomendasi untuk dapat/tidak diterbitkannya SKT
(Surat Keterangan Terdaftar) bagi Ormas/LSM.
d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Tujuan kegiatan yaitu terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap
bantuan keuangan Parpol dan Orkemas/LSM dan Yayasan. Jadi monitoring,
evaluasi dan pelaporan dalam kegiatan ini bukanlah monep Program Pendidikan
14
Politik Masyarakat. Monep dalam kegiatan ini adalah bersifat khusus terkait
dengan keberadaan Parpol, Ormas, LSM dan Yayasan. Termasuk dalam
kegiatan ini adalah pendampingan yang dilakukan oleh Kantor Kesbangpolinmas
terhadap Parpol yang mendapat Bantuan Keuangan sesuai ketentuan UU serta
verifikasi bantuan keuangan sebagai pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan
kemitraan antara Kantor Kesbangpolinmas dengan Ormas/LSM.
2. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
Tingkat pencapaian SPM berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam
Negeri di Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa SPM bidang Pemerintahan Dalam
Negeri meliputi beberapa jenis layanan dasar, diantaranya adalah Pelayanan
Pemeliharaan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan
Masyarakat.
Pengertian Satuan Perlindungan Masyarakat dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri tersebut di atas yaitu Satuan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya
disebut satuan linmas adalah warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali
pengetahuan
serta ketrampilan untuk membantu pelaksanaan kegiatan
penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta
ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat dan kegiatan
sosial kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 44 Tahun 2010 tentang Ketentraman dan Perlindungan
Masyarakat Dalam Rangka Penegakan Hak Asasi Manusia.
Berdasarkan hasil pendataan terkait penyusunan data base jumlah anggota
linmas di Kabupaten Demak yang dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpolinmas
Kabupaten Demak pada tahun 2015, secara kuantitatif Pemerintah Kabupaten
Demak pada tahun ini sudah bisa memenuhi target pencapaian SPM yang telah
ditetapkan oleh Kementrian Dalam Negeri. Pencapaian tersebut dapat dilihat dari
hasil perhitungan rumus sebagaimana yang tersaji dalam matriks capaian SPM
di bawah ini.
Indikator dan Nilai SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten / Kota
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BATAS
NO
WKT
PELAYANAN DASAR
INDIKATOR
NILAI
PENCA
PAIAN
(THN)
15
1.
Pemeliharaan ketertiban umum,
Cakupan rasio petugas perlindungan
1 orang petugas linmas 20
di
ketentraman
masyarakat
perlindungan masyarakat
dan
masyarakat
(Linmas)
di
14
setiap RT atau sebutan
Kabupaten/Kota
lainnya
Realisasi Capaian SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten / Kota
SPM BID. PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
NILAI YG
NO
PELAYANAN DASAR
INDIKATOR
1.
Pemeliharaan
umum,
masyarakat
ketertiban
ketentraman
dan
perlindungan masyarakat
Cakupan
rasio
petugas perlindungan
HASIL
HARUS
PENGHITUNGAN
DICAPAI
CAPAIAN TAHUN
THN 2015
2015
1 org setiap
RT
masyarakat (Linmas)
sebutan
di Kabupaten / Kota
lainnya
atau
KET
Kinerja Pemkab
7.391 orang = 1,06
6.917 RT
Demak
dalam
pelayanan dasar
dimaksud
mencapai
1,06
anggota linmas
per
RT.
target
Jadi
telah
tercapai bahkan
melebihi
target
sebesar 0,06.
Namun dari hasil pendataan tersebut, secara kualitatif kita dihadapkan pada
realita bahwa persebaran lokasi tugas anggota Linmas di Kabupaten Demak
masih belum memenuhi kriteria ideal sesuai amanat Permendagri Nomor 69
Tahun 2012. Dimana dalam Permendagri tersebut dinyatakan bahwa rasio target
adalah 1 (satu) orang anggota Linmas di 1 (satu) RT atau sebutan lainnya.
Sedangkan kenyataannya, di Kabupaten Demak masih ada RT yang tidak ada
anggota linmasnya dan juga ada RT yang mempunyai anggota linmas lebih dari 2
(dua) orang.
Menghadapi kondisi ini maka ketercukupan jumlah anggota linmas yang
mengalami kekurangan di satu RT tertentu biasanya diambilkan dari wilayah lain
sehingga tidak terjadi kekosongan tugas. Seperti misalnya dalam penempatan
petugas linmas di TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Terkait keahlian/ketrampilan, mengacu pada pengertian sederhana seorang
anggota Satlinmas adalah yang terlatih kebencanaan, manakala belum terlatih
tentang penanganan bencana berarti belum menjadi anggota Satlinmas. Kondisi
riil yang terjadi justru anggota Satlinmas masih banyak yang belum tersentuh
pelatihan termasuk kebencanaan secara utuh. Kalaupun terdapat pelatihan yang
dilakukan oleh Pemerintah dari tingkat Pusat, Provinsi sampai Kabupaten,
16
Kecamatan dan Kelurahan maka masih belum bisa menggapai seluruh anggota
Satlinmas.
Saat ini kondisi Satlinmas di Kabupaten Demak masih kurang optimal. Tidak ada
keunggulan yang khusus. Satlinmas hanya dikenal sebagai penjaga keamanan
kantor kelurahan/kecamatan dan kabupaten. Fungsi perlindungan keamanan,
ketentraman dan ketertiban masyarakat pun juga kurang mempunyai greget di
masyarakat karena sebagian anggota Satlinmas sudah lanjut usia dan
berpenampilan fisik yang kurang mendukung.
3. SKPD Penyelenggaran Urusan Wajib
Nama SKPD : Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
(Kantor Kesbangpolinmas) Kabupaten Demak.
4. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah
Pejabat Struktural dan Fungsional
Terlampir (lampiran 1).
5. Alokasi dan Anggaran
Terlampir (lampiran 2).
6. Proses Perencanaan Pembangunan
Semua program kegiatan yang dilaksanakan sesuai arah RPJMD, RKPD, Renja
dan RKA SKPD.
7. Kondisi Sarana dan Prasarana Yang Digunakan
Kondisi sarana dan prasarana yang ada di Kesbangpolinmas dalam keadaan
baik dan cukup.
17
8. Permasalahan dan Solusi
Dalam melaksanakan program dan kegiatannya ada kendala-kendala yang
menjadi masalah atau hambatan. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain :
1. Penyelesaian konflik sosial hingga ke akar masalah bukan merupakan
persoalan tunggal melainkan multidimensi sehingga tingkat penyelesaian
atas konflik sosial hingga 100 % tidak mudah dicapai.
2. Upaya deteksi dini dan cegah dini terhadap munculnya konflik sosial terus
dilakukan, meskipun demikian konflik masih tetap muncul.
3. Keberadaan wilayah Kabupaten Demak sebagai bagian dari NKRI tidak bisa
lepas dari pengaruh kejadian/peristiwan yang terjadi di daerah lain.
Kecenderungan masyarakat yang mudah diintervensi atau diprovokasi
berdampak pada terjadinya konflik di wilayah.
4. Perkembangan teknologi di satu sisi berdampak positif namun di sisi lain
ekses dari pesatnya perkembangan teknologi berdampak pada masyarakat;
5. Tuntutan atas perkembangan teknologi teknologi terkadang kurang dibarengi
dengan peningkatan kapasitas aparat;
6. Kurang memadainya kualitas dan kuantitas SDM dalam tugas-tugas
pemantauan / intelijen;
Adapun strategi yang dipergunakan dalam menghadapi permasalahan di atas
adalah
1. Pelaksanaan rapat Operasional KOMINDA (Komunitas Intelijen Daerah),
FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), FPBI (Forum Persaudaraan
Bangsa Indonesia) dan FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat)
Kabupaten Demak;
2. Pembinaan dan pendampingan terhadap pimpinan kelompok/aliran dengan
melibatkan ulama setempat;
3. Melibatkan KOMINDA (Komunitas Intelijen Daerah), MUI (Majelis Ulama
Indonesia) Kabupaten Demak, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama),
FPBI (Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia) sebagai Narasumber ahli
dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi di masyarakat;
4. Pemantauan
dan
monitoring
terhadap
kegiatan-kegiatan
masyarakat
terutama yang berpotensi memunculkan kerawanan;
5. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan politik masyarakat;
6. Melaksanakan kegiatan kemitraan dengan Ormas dalam pengembangan
wawasan kebangsaan;
7. Memfasilitasi pertemuan ataupun rapat koordinasi terkait penyelesaian konflik
di Kabupaten Demak baik itu konflik horisontal dan vertikal;
18
8. Berkaitan dengan unjuk rasa buruh, dilakukan pembicaraan tripartite yang
melibatkan buruh, pengusaha dan Pemkab sebagai mediator.
9. Melaksanakan koordinasi dan rapat terbatas pada setiap kesempatan
pertama;
10. Membangun dan menjaga link / jaringan untuk penyelesaian permasalahan
sampai ke akarnya;
11. Pengiriman personil Kesbangpolinmas ke diklat / bintek intelijen;
12. Operasional KOMINDA (Komunitas Intelijen Daerah) dan Forum-Forum
(FKUB, FPBI dan FKDM)
13. Menjalin komunikasi dan membangun jaringan/link dengan Instansi/Aparat
keamanan lainnya serta masyarakat sehingga deteksi dini terhadap satu
permasalahan bisa dilaksanakan;
14. Pendekatan dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat dan melibatkan
keduanya apabila terjadi konflik di masyarakat sehingga permasalahan tidak
berkembang menjadi konflik.
15. Mengirimkan SDM Kesbangpolinmas secara bergantian ke pelatihan/bimteks
TIK yang diadakan DINHUBKOMINFO Kabupaten Demak;
16. Pendekatan dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat dan melibatkan
keduanya apabila terjadi konflik di masyarakat sehingga permasalahan tidak
berkembang menjadi konflik.
9. Hal Lain Yang Perlu Dilaporkan
C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
--
19
BAB IV
TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Demak dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi
Pamong Praja dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu.
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi, Kantor Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak mengacu kepada :
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
f. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan dan
Penyebarluasan Peraturan Perundang-udangan;
g. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 12 Tahun 2007 tentang Lembaga
Daerah dan Berita Daerah;
h. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Demak.
A. Kerjasama Antar Daerah
Kantor Kesbangpolinmas tidak menghandle kerjasama antar daerah.
B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga
Kantor Kesbangpolinmas tidak menghandle kerjasama antar daerah.
C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah
1. Forum Koordinasi
Koordinasi merupakan salah satu bagian dari kinerja Kantor Kesbangpolinmas.
Bahkan pada beberapa pelaksanaan program kegiatan, koordinasi memegang
peranan kunci. Fungsi koordinasi secara normatif tidak tersurat dalam satu
nomenklatur program kegiatan namum berada dalam bagian pelaksanaan
program kegiatan di Kantor Kesbangpolinmas. Yaitu berada dalam kegiatan :
20
a. Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan;
b. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengawasan Orang Asing;
c. Kegiatan Peningkatan Penanganan dan Pemulihan Konflik;
d. Kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik
Pencegahan Kejahatan.
2. Materi Koordinasi
Materi yang dikoordinasikan adalah :
a. Cipta kondisi wilayah;
b. Deteksi dini dan pencegahan dini;
c. Situasi dan kondisi keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat;
d. Penyusunan rencana aksi terpadu penanganan gangguan keamanan dalam
negeri Kabupaten Demak.
3. Instansi Vertikal yang Terlibat
a. POLRES Demak;
b. KODIM 0716 Demak;
c. Kejaksaan Negeri Demak;
d. Kementrian Agama Kab. Demak;
e. BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kab. Demak;
f.
BIN (Badan Intelijen Negara) Wilayah Demak;
g. Kantor Imigrasi Kelas I Semarang.
4. Sumber dan Jumlah Anggaran
Pagu
Anggaran
Belanja
Langsung
tahun
2015
pada
Kantor
Kesbangpolinmas sebesar Rp. 3.397.208.000,- bersumber dari APBD Kabupaten
Demak. Format alokasi dan realisasi anggaran terlampir. Dari pagu tersebut,
yang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang bersifat koordinasi
dengan instansi vertikal sebesar Rp. 1.367.225.000,-.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Koordinasi Dengan Instansi
Vertikal Di Daerah
Sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2016, penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum diprioritaskan pada peningkatan keamanan, ketertiban dan
penanggulangan kriminalitas. Adapun SKPD yang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan program ini adalah
Kantor Kesbangpolinmas dan Satpol PP
21
Kabupaten Demak. Tentunya semua tidak bisa terlepas dari peran dan fungsi
koordinatif dengan instansi lain yang terkait termasuk di dalamnya aparat
keamanan.
6. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan
Pada
tahun
2015
ini
jumlah
personel
Kantor
Kesbangpolinmas
mempunyai 11 (sebelas) pegawai. Untuk membantu hal-hal yang bersifat umum,
Kantor Kesbangpolinmas dibantu dengan 3 (tiga) tenaga honorer.
NAMA DAN PANGKAT/GOL PEGAWAI KANTOR KESBANGPOLINMAS
PER DESEMBER 2015
NO
NAMA
1
Drs. TAUFIK RIFA’I, M.Si.
2
SUJANARTO, SH, MM
3
MUSLIHIN, SH
4
Pangkat/Golongan
Pembina Tk I/IV b
Pembina / IV a
JABATAN
Kepala Kantor
Kasi H A L
Penata Tingkat I / III d
Ka Sub Bag TU
YANTO MULYANTO, S.Sos,MM
Penata / III c
Kasi Kesbangpol
5
ANWAR MASDARI, S.IP, MM
Penata / III c
Kasi Linmas
6
BAMBANG SUSWANTO
Penata / III c
Staf
7
RIFAH UTAMI, SE
Penata Muda / III a
Staf
8
Y. CONDRO SEPUTRO
Penata Muda / III a
Staf
9
NANING P, S.IP
Penata Muda / III a
Staf
10
ROHYONO
11
AGUNG SUBENO
Pengatur Muda Tk I/II b Staf
Pengatur Muda / II a
Staf
7. Jumlah Kegiatan Koordinasi yang Dilaksanakan
Kegiatan koordinasi ada 4 (empat) yaitu :
a. Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan;
b. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengawasan Orang Asing;
c. Kegiatan Peningkatan Penanganan dan Pemulihan Konflik;
d. Kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik
Pencegahan Kejahatan.
8. Hasil dan Manfaat Koordinasi
Pelaksanaan koordinasi dan komunikasi dengan instansi vertikal sangat
penting dalam upaya menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif di wilayah
22
Kabupaten Demak serta mampu meredam potensi konflik yang muncul di
wilayah. Secara umum hasil dan manfaat koordinasi yang dilakukan antara lain :
-
Situasi dan kondisi wilayah yang aman terkendali;
-
Minimnya kejadian konflik komunal bahkan tidak ada konflik komunal yang
terjadi di wilayah Kabupaten Demak;
-
Sebagai bagian dari upaya deteksi dini terhadap hal-hal yang berpotensi
menimbulkan kerawanan dan konflik;
-
Terpetakannya wilayah berpotensi konflik di Kabupaten Demak sekaligus
upaya pencegahannya;
-
Sarana pemecahan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat;
-
Tersusunnya rencana aksi terpadu penanganan gangguan keamanan dalam
negeri Kabupaten Demak.
9. Tindak Lanjut Hasil Koordinasi
Hasil
koordinasi
yang
dilaksanakan
digunakan
sebagai
bahan
rekomendasi kepada Kepala Daerah terkait kebijakan yang berkaitan dengan
deteksi dini, peringatan dini dan pemeliharaan situasi keamanan, ketentraman
dan ketertiban di masyarakat.
10. Hal Lain yang Dianggap Perlu Untuk Dilaporkan
Secara umum berdasarkan hasil evaluasi kegiatan koordinasi lintas
instansi di Kabupaten Demak selama tahun 2015 berjalan dengan baik dan
maksimal.
D. Pembinaan Batas Wilayah
Kantor Kesbangpolinmas tidak menghandle kegiatan pembinaan batas wilayah.
E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana
Kantor Kesbangpolinmas tidak menghandle kegiatan pembinaan batas wilayah.
F. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum
Secara umum, pada tahun 2015 situasi dan kondisi Kabupaten Demak dapat
dikategorikan kondusif, aman dan terkendali. Tidak terdapat suatu tindak gangguan
keamanan yang sifatnya serius terkait SARA ataupun tindak anarkis lainnya.
Salah satu indikatornya adalah berlangsungnya proses Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dilaksanakan pada tanggal 9
Desember 2015 berjalan dengan tertib, lancar dan aman.
Pada Pilkada tahun 2015 jumlah DPT sebanyak 857.905 orang sengan
komposisi DPT Perempuan 430.065 dan DPT Laki-laki 427.840 orang. Dari jumlah
tersebut, total kehadiran pemilih atau tingkat partisipasi pemilih diharapkan dapat
mengalami peningkatan apabila dibanding pemilu sebelumnya.
23
Pada tahun 2015 (data sampai dengan bulan Oktober) di Kabupaten Demak telah
terjadi 7 (tujuh) kali aksi unjuk rasa. Aksi tersebut terdiri dari aksi unjuk rasa bidang
politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya dan pemogokan kerja.
1. Aksi unra puluhan buruh Pabrik Injeksi Plastik Jalan Raya Semarang Demak Desa
Batu Kecamatan Karangtengah ke Dinsosnakertrans tanggal 12 Januari 2015.
Penyebab aksi adalah perlakukan tidak manusiawi oleh perusahaan dan
keterlambatan pembayaran gaji mulai bulan Desember 2014.
2. Aksi mogok kerja tanggal 9 Januari 2015 pukul 10.30 s.d 11.15 WIB oleh karyawan
PT CWM (Citra Wijaya Mandiri) Jalan raya Semarang – Gubug Desa
Kembangarum Kecamatan Mranggen sejumlah + 55 orang karyawan kontrak.
Penyebab aksi adalah penetapan kontrak karyawan oleh perusahaan hanya 6
bulan sedangkan karyawan menghendaki agar kontrak adalah setahun dan
diperpanjang kembali. Kemudian dilaksanakan audensi dan telah menghasilkan
kesepakatan bahwa kontrak karyawan disepakati selama 6 bulan untuk kemudian
akan dievaluasi.
3. Aksi mogok kerja tanggal 9 Januari 2015 pukul 13.00 s.d 15.00 WIB oleh karyawan
PT. Maxmoda Indo Global Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kab. Demak
sejumlah + 2000 orang pimpinan Sdr. Suyono. Penyebab aksi adalah belum
dibayarkannya gaji karyawan dan uang lembur bulan Januari 2015 padahal
biasanya gaji diterima tiap tanggal 5. Aksi berakhir dengan audensi perwakilan
karyawan dengan pihak perusahaan dan telah menghasilkan kesepakatan bahwa
gaji akan di bayar tanggal 12 Januari 2015 sedangkan uang lembur di bayar
tanggal 15 Januari 2015.
4. Tanggal 5 Februari 2015 aksi unra di halaman Pendopo Kabupaten oleh + 50
orang dari AP3M (Aliansi Pedagang Paguyuban Pasar Mranggen) dipimpin Sdr.
Ngadirin. Tuntutan aksi adalah pengaduan adanya tindak pidana korupsi
pembangunan Pasar Mranggen.
5. Tanggal 1 Mei 2015 aksi unjuk rasa oleh + 500 orang gabungan buruh se
Kabupaten Demak bertempat di Pendopo Kabupaten Demak. Tuntutannya adalah
menolak kerja outsourcing dan sistem kontrak serta menuntut kesejahteraan
buruh.
6. Tanggal 1 Juli 2015 pukul 08.30 di depan pintu gerbang lingkungan Kabupaten
berlangsung aksi unra oleh + 200 orang warga Dusun Tugu Desa Tugu
Kecamatan Sayung dengan tuntutan pencopotan Kepala Dusun Tuga (Sdr.
Masrun) karena diduga telah melakukan penyelewangan penyaluran beras raskin
sejumlah 300 kg yang dijual untuk kepentingan pribadi serta penyelewengan Dana
BLT sebesar Rp. 6.100.000,-.
24
7. Tanggal 6 September 2015 bertempat di Pendopo Kabupaten Demak berlangsung
aksi unjuk rasa yang dikoordinatori oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja
Indonesia yang beralamat di Jalan Kali Pepe III No 64 Pudak Payung sebagai
korlap H. Endro Dwi Cahyono, ST. Inti tuntutan adalah :
a. Bupati Demak agar mencabut kebijakan yang mempersulit pengurusan ID TKI
bagi masyarakat yang ingin bekerja ke LN;
b. Menteri Tenaga Kerja dan Kepala BP2TKI untuk turun tangan menyelesaikan
permasalahan pelayanan ID TKI di Kabupaten Demak;
c. Mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mengawasi kebijakan pemerintah yang
tidak pro rakyat dan melanggar aturan hukum yang berlaku;
d. Agar Gubernur Jawa Tengah memberikan peringatan kepada Bupati Demak
dan memberikan perintah agar Pemkab Demak melayani ID TKI bagi calon TKI.
Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Kantor Kesbangpolinmas,
jumlah anggota Satlinmas se Kabupaten Demak tahun 2015 sebanyak 7391 (tujuh
ribu tiga ratus sembilan puluh satu) orang. Anggota Satlinmas tersebut selain
dilibatkan dalam kegiatan Pengamanan Pemilu Umum Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah, mereka juga dilibatkan dalam kegiatan pengamanan lainnya.
Sedangkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayah Kabupaten Demak,
Kantor Kesbangpolinmas secara rutin melakukan pemantauan wilayah ke 14 (empat
belas) kecamatan minimal sebulan dua kali serta pemantauan insidental ke wilayahwilayah tertentu pada waktu-waktu tertentu. Selain itu pemantauan juga dilakukan
terhadap fasilitas-fasilitas umum, kantor-kantor Pemerintah, SPBU, tempat ibadah
maupun lokasi-lokasi yang dianggap rawan.
Pelaksanaan rangkaian kegiatan-kegiatan cipta kondisi yang dilaksanakan
selama tahun 2015 utamanya terkait dengan pelaksanaan Pilkada tanggal 9
Desember 2015. Terkait hal ini Kantor Kesbangpolinmas memaksimalkan fungsi
monitoring untuk kondusifitas wilayah, selain juga melaksanakan kegiatan berbasis
massa untuk pendidikan politik masyarakat.
Selain kegiatan-kegiatan tersebut, dilakukan juga kegiatan pengamanan yang
melibatkan masyarakat. Keberadaan pos siskamling sebagai salah satu sarana
penunjang keamanan dan ketertiban wilayah tetap berada dalam pantauan Kantor
Kesbangpolinmas. Berdasarkan data dari Kantor Kesbangpolinmas tahun 2015, dari
1258 (seribu dua ratus lima puluh delapan) RW di Kabupaten Demak terdapat 1544
(seribu lima ratus empat puluh empat) pos kamling. Artinya, di Kabupaten Demak
rata-rata di setiap RW terdapat 1 sampai 2 buah Poskamling. Namun dari jumlah
tersebut, hanya 966 poskamling (62,56%) yang bersatus aktif, sedangkan sisanya
berstatus tidak aktif. Diharapkan dengan sosialisasi dan kerja koordinatif antara
25
Pemerintah dan Masyarakat Demak maka jumlah poskamling akan terus bertambah
pada masa yang akan datang.
Dari uraian singkat di atas dapat kami tuliskan beberapa hal :
1. Gangguan Yang Terjadi (Konflik Berbasis SARA, Anarkisme, Separatisme,
atau Lainnya)
a. Adanya penolakan dari elemen masyarakat terhadap kegiatan pengajian yang
dilaksanakan oleh MTA (Majelis Tafsir Al Qur’an) di wilayah Kabupaten
Demak.
b. Terjadinya aksi demonstrasi atau unjuk rasa, meskipun demikian seluruh aksi
yang ada berlangsung dengan tertib tanpa ada anarkisme.
c. Dulisme pemangku adat Kadilangu masih belum terselesaikan baik secara de
facto maupun de jure. Hal ini cukup mengganggu pelaksanaan Gerebeg Besar
yang merupakan aset budaya daerah.
d. Terpantau adanya warga Demak yang berafiliasi dengan kelompok radikal
ISIS.
e. Masih adanya kelompok yang berafiliasi dengan jaringan radikal antara lain
keberadaan anggota JAT (Jamaah Ansharut Tauhid) dan keberadaan alumni
Ponpes Ngruki, Solo serta keberadaan warga Demak yang terindikasi
berafiliasi dengan kelompok Islam garis keras NII.
f. Permasalahan yang terjadi antara Banser dan Yayasan Kadilangu di satu
pihak dengan Yayasan Karaton Glagah Wangi Dhimak di lain pihak.
g. Masih dijumpai adanya warung liar yang cenderung difungsikan sebagai
warung remang-remang di sekitar jalan lingkar Demak.
h. Masih adanya kasus perjudian, penyalahgunaan narkoba, perkelahian pelajar.
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani
Sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2016, Penyelenggaraan Ketentraman
dan Ketertiban Umum diprioritaskan pada peningkatan keamanan, ketertiban dan
penanggulangan kriminalitas. Adapun SKPD yang bertanggungjawab dalam
pelaksanaan program ini adalah
Kantor Kesbangpolinmas dan Satpol PP
Kabupaten Demak. Tentunya semua tidak bisa terlepas dari peran dan fungsi
koordinatif dengan instansi lain yang terkait termasuk di dalamnya aparat
keamanan.
26
3. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan
Pada
tahun
2015
ini
jumlah
personel
Kantor
Kesbangpolinmas
mempunyai 11 (sebelas) pegawai. Untuk membantu hal-hal yang bersifat umum,
Kantor Kesbangpolinmas dibantu dengan 3 (tiga) tenaga honorer.
NAMA DAN PANGKAT/GOL PEGAWAI KANTOR KESBANGPOLINMAS
PER DESEMBER 2015
NO
NAMA
1
Drs. TAUFIK RIFA’I, M.Si.
2
SUJANARTO, SH, MM
3
MUSLIHIN, SH
4
Pangkat/Golongan
Pembina Tk I/IV b
Pembina / IV a
JABATAN
Kepala Kantor
Kasi H A L
Penata Tingkat I / III d
Ka Sub Bag TU
YANTO MULYANTO, S.Sos,MM
Penata / III c
Kasi Kesbangpol
5
ANWAR MASDARI, S.IP, MM
Penata / III c
Kasi Linmas
6
BAMBANG SUSWANTO
Penata / III c
Staf
7
RIFAH UTAMI, SE
Penata Muda / III a
Staf
8
Y. CONDRO SEPUTRO
Penata Muda / III a
Staf
9
NANING P, S.IP
Penata Muda / III a
Staf
10
ROHYONO
11
AGUNG SUBENO
Pengatur Muda Tk I/II b Staf
Pengatur Muda / II a
Staf
4. Penanggulangan dan Kendalanya
Terhadap gangguan-gangguan yang terjadi, beberapa tindakan yang
dilakukan adalah :
e. Deteksi dini dan menciptakan situasi yang kondusif dengan melibatkan peran
serta perangkat daerah yang ada di wilayah;
f.
Pendekatan terhadap tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur organisasi
masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum;
g. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait;
h. Meningkatkan patroli wilayah di daerah rawan tindak kriminal;
i.
Memetakan wilayah berdasarkan potensi konflik yang muncul;
j.
Melaksanakan pemantauan, monitoring secara terbuka maupun tertutup
terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerawanan dan
keresahan di masyarakat;
k. Memfasilitasi pertemuan yang melibatkan pihak-pihak yang bertikai;
l.
Memediasi konflik yang terjadi dengan melibatkan Instansi/Dinas terkait;
27
m. Menjalin komunikasi dan dialog dengan para pihak yang mempunyai
keterkaitan dengan kelompok-kelompok yang berkonflik;
n. Operasional
KOMINDA
(Komunitas
Intelijen
Daerah),
FKUB
(Forum
Kerukunan Umat Beragama), FPBI (Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia)
dan FKDM (forum Kewaspadaan Dini Masyarakat);
o. Pembinaan dan pendampingan terhadap pimpinan kelompok/aliran dengan
melibatkan dinas/instansi, tokoh agaman dan tokoh masyarakat setempat;
p. Melaksanakan kegiatan kemitraan dengan Ormas dalam pengembangan
wawasan kebangsaan, pendidikan politik dan bela negara.
Kendala yang dihadapi dalam Penyelenggaraan Ketentraman dan
Ketertiban Umum yaitu :
a. Keterbatasan
SDM
(anggota)
dalam
hal
kuantitas
maupun
pemahaman/pengetahuan regulasi dan tupoksi;
b. Kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum.
5. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangannya
Selama melaksanakan program dan kegiatan tahun 2015, Kantor
Kesbangpolinmas senantiasa bekerjasama dan berkoordinasi dengan aparat
keamanan baik itu POLRES Demak, KODIM 0716 Demak. Bahkan keberadaan
aparat keamanan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor
Kesbangpolinmas termasuk menjadi faktor kunci, terutama dalam kegiatan yang
bersifat
pengamanan
(seperti
dalam
kegiatan
Pengendalian
Keamanan
Lingkungan) maupun yang bersifat preventif (seperti kegiatan Penyuluhan
P4GN/Penyuluhan
Pencegahan,
Pemberantasan
Penyalahgunaan
dan
Peredaran Gelap Narkoba bagi Pelajar).
6. Sumber dan Jumlah Anggaran
Pagu
Anggaran
Belanja
Langsung
tahun
2015
pada
Kantor
Kesbangpolinmas sebesar Rp. 3.397.208.000,-. Format alokasi dan realisasi
anggaran terlampir.
28
BAB V
PENUTUP
Tahun anggaran 2015 yang baru saja kita lalui merupakan tahun yang penuh
arti. Tidak terjadinya konflik komunal serta tidak adanya aksi unjuk rasa yang anarkis
menjadikan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dalam keadaan kondusif.
Secara umum dinyatakan bahwa situasi dan kondisi wilayah Kabupaten Demak
selama tahun 2015 dalam keadaan termonitor.
Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sudah
bekerja dengan maksimal pada tahun 2015. Meskipun semaksimal apapun kinerja
kami, kami sadar bahwa itu tidak akan memuaskan semua Masyarakat. Kami akan
tetap berusaha melaksanakan apa yang sudah diamanahkan sesuai tupoksi kami
dan tetap berusaha bekerja dengan maksimal, optimal dan dengan kerja cerdas
tentunya.
Secara singkat dapat kami tuliskan hasil pelaksanaan / pencapaian kinerja
program kegiatan selama kurun waktu 2011 – 2015 (posisi s.d bulan Oktober) pada
SKPD Kantor Kesbangpolinmas yang termasuk dalam urusan kesatuan bangsa
adalah :
a. Terpantaunya aksi unjuk rasa sejumlah 76 aksi yaitu 16 kali (2011), 24 kali (2012),
21 kali (2013), 8 kali (2014) dan 7 kali (2015) yang seluruh aksi tersebut tidak
berujung pada tindakan anarkis.
b. Partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada 2011 64,82%, Pilgub 2013 44,92%,
Pileg 2014 78,01% dan Pilpres 2014 71,23 %.
c. Minimalnya konflik berbasis SARA yang terjadi di masyarakat.
d. Pelaksanaan kegiatan pembinaan politik di daerah sebanyak 210 kegiatan.
e. Pelaksanaan kegiatan pembinaan Ormas/LSM sebanyak 135 kegiatan.
f. Keberadaan anggota Satlinmas se Kabupaten Demak sebanyak 7.391 orang.
Menghadapi tahun 2016 semangat kami untuk terus bekerja keras dan
cerdas untuk menyongsong tahun pemilu demi memberikan pelayanan kepada
masyarakat akan kami tingkatkan. Tentunya kami mendukung segala upaya
perbaikan demi kebermanfaatan program kegiatan kami untuk masyarakat.
KEPALA KANTOR KESBANGPOLINMAS
KABUPATEN DEMAK
Drs. TAUFIK RIFA’I, M.Si
Pembina Tingkat I
NIP. 19650808 198603 1 016
29
Download