LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DEMAK KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN DEMAK TAHUN 2015 0 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmad dan ridhoNya, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak dapat diselesaikan dengan baik. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, maka setiap SKPD berkewajiban untuk menyampaikan laporan tahunan. Penyampaian laporan ini pada akhirnya juga merupakan perwujudan tanggung jawab Pemerintah kepada Masyarakat. Juga merupakan wujud tertib pelaksanaan fungsi-fungsi Pemerintahan dan sekaligus dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan kegiatan pemerintahan, disamping juga sebagai bahan pengawasan dan pengendalian. Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak sebagai entitas dari Pemerintah Kabupaten Demak selama tahun 2015 telah bekerja dengan mendasarkan diri pada tugas pokok dan fungsinya berdasarkan Peraturan Bupati Demak Nomor 51 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kantor Kesbangpolinmas tahun 2015 ini disusun dalam kerangka bagian dari akuntabilitas kinerja kami. Demikian laporan yang dapat kami sampaikan dengan harapan laporan ini dapat membantu dalam penyusunan LPPD Bupati Demak tahun 2015, di mana pada tahun ini juga merupakan periode akhir masa jabatan Bupati. KEPALA KANTOR KESBANGPOLINMAS KABUPATEN DEMAK Drs. TAUFIK RIFA’I, M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19650808 198603 1 016 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1 DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 3 A. Dasar Hukum ...................................................................... 4 B. Gambaran Umum Daerah BAB II ................................................... 4 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH........ 6 A. Visi dan Misi 6 ............................................................................ B. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah BAB III ......................................... 8 URUSAN DESENTRALISASI ........................................................... 10 A. Ringkasan Urusan Desentralisasi ................................. 10 1. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Wajib.......... 10 2. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Pilihan.......... 10 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelaksana 10 B. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan ............. 1. Program dan Kegiatan 11 2. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal 15 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Urusan Wajib 17 4. Jumlah Pegawai 17 5. Alokasi dan Relisasi Anggaran 17 6. Proses Perencanaan Pembangunan 17 7. Kondisi Sarana dan Prasarana 17 8. Permasalahan dan Solusi 18 9. Hal Lain Yang Dianggap Perlu Untuk Dilaporkan 19 C. Prioritas Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan BAB IV 11 .......... TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 19 20 A. Kerjasama Antar Daerah ...... 20 B. Kerjasama Dengan Pihak Ketiga 20 C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah 20 D. Pembinaan Batas Wilayah 23 E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana 23 F. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum........................................................................................ 2 23 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 29 LAMPIRAN - LAMPIRAN Indikator Kinerja Kunci - IKK III.1 - IKK III.2 - IKK III.3 Alokasi dan Realisasi Anggaran Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional Prestasi SKPD yang diraih 3 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelaksanaan Perizinan Terpadu Kabupaten Demak. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak mengacu pada : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 6. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 12 Tahun 2007 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Demak; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelaksanaan Perizinan Terpadu Kabupaten Demak. B. GAMBARAN UMUM DAERAH Kabupaten Demak sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Tengah terletak pada koordinat 6043‘26“ – 7009‘43“ Lintang Selatan dan 110027‘58“ – 110048‘47“ Bujur Timur. Wilayah ini berbatasan dengan : Sebelah utara dengan Kabupaten Jepara 4 dan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang serta sebelah barat berbatasan dengan Kota Semarang. Secara administratif luas wilayah Kabupaten Demak adalah 89.743 ha, terdiri atas 14 kecamatan, 243 desa dan 6 kelurahan. Sebagai daerah agraris yang kebanyakan penduduknya hidup dari pertania, sebagian besar wilayah Kabupaten Demak terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 50.760 ha (56,56 %) dan selebihnya adalah lahan kering. Berdasarkan UU No 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota bahwa bagi daerah yang kepala daerahnya berakhir pada tahun 2015 serta Januari sampai Juni 2016 akan digelar Pilkada pada Desember 2015. Masa akhir jabatan Bupati Demak sendiri akan berakhir pada 3 Mei 2016 sehingga berdasarkan aturan UU No 8 Tahun 2015 Kabupaten Demak akan melaksanakan Pilkada di tahun 2015. Berdasarkan Keputusan KPU, Pilkada serentak tahun 2015 dilaksanakan pada 9 Desember 2015. Gelombang pertama ini untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memasuki akhir masa jabatan (AMJ) 2015 dan semester pertama 2016. Banyaknya anggota DPRD Kabupaten Demak hasil Pemilu 2014 sebanyak 50 anggota, yang terdiri 7 fraksi. Masing-masing adalah Fraksi Kebangkitan Bangsa sebanyak 12 orang, Fraksi GOLKAR sebanyak 9 orang, Fraksi GERINDRA 8 orang, Fraksi PDI-P 8 orang, Fraksi PPP 5 orang, Fraksi PKS 4 orang dan Fraksi Amanat Demokrasi 4 orang. 5 BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH A. Visi dan Misi Sebagai salah satu unsur perangkat daerah di jajaran Pemerintah Kabupaten Demak, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sesuai dengan visinya yaitu TERWUJUDNYA KEAMANAN, KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT MENUJU DEMAK YANG BERSATU, DEMOKRATIS, SEJAHTERA, PARTISIPATIF DAN HARMONIS, mempunyai tugas untuk menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban serta perlindungan masyarakat dalam upaya meningkatkan kehidupan yang lebih bersatu, demokratis, sejahtera, partisipatif dan harmonis. Penjelasan visi tersebut bahwa situasi dan kondisi wilayah atau masyarakat yang aman, tentram dan tertib menjadi prioritas utama dalam kerangka menuju Demak yang bersatu, demokratis, sejahtera, partisipatif dan harmonis. Bersatu artinya adanya toleransi, saling menghargai dengan tetap bertumpu pada kearifan lokal. Demokratis adalah adanya suatu proses dalam mengambil keputusan melalui musyawarah untuk mufakat, tertampungnya aspirasi serta menghormati perbedaan pendapat. Sejahtera berarti keadaan yang aman sentosa, minim dari gangguan dan kesukaran. Partisipatif adalah keterlibatan masyarakat secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam pembangunan diri, lingkungan maupun dalam pemilihan umum. Harmonis adalah adanya keselarasan, keserasian dan hubungan yang terjaga baik antar masyarakat, swasta dan pemerintah. Adapun Misi Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak adalah: 1. Meningkatkan peran dan potensi pemerintah serta masyarakat dalam pengembangan wawasan kebangsaan guna menjaga persatuan dan kesatuan; 2. Meningkatkan koordinasi dan pembinaan pengamanan wilayah terpadu guna menciptakan stabilitas ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya; 3. Meningkatkan pelaksanaan pendidikan politik dalam kegiatan kemasyarakatan; 4. Meningkatkan kualitas Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) demi terpeliharanya keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat dan pencegahan tindak kriminal; 5. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan administrasi dan teknis operasional serta pembinaan penanggulangan bagi pelajar dan anak remaja terhadap bahaya Narkotika dan obat – obat terlarang ( Narkoba ). 6 Penjelasan makna misi diatas adalah sebagai berikut : Misi pertama, meningkatkan peran dan potensi pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan wawasan kebangsaan guna melestarikan persatuan dan kesatuan. Misi tersebut mengandung makna bahwa Kantor Kesbangpolinmas mampu memfasilitasi kemampuan peran dan fungsi Partai Politik, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam kegiatan forum-forum dialog interaktif dalam rangka menumbuhkembangkan kehidupan bermasyarakat. Misi ini merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak. Misi kedua, meningkatkan koordinasi dan pembinaan pengamanan wilayah terpadu guna menciptakan stabilitas ideologi, ekonomi dan sosial budaya. Mempunyai makna bahwa koordinasi dan pembinaan dengan instansi terkait terhadap Organisasi Sosial Politik, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan aparatur merupakan kegiatan yang mendukung dalam rangka menjaga stabilitas keamanan dan memantapkan kegiatan yang berhubungan dengan ketertiban masyarakat. Misi ketiga, meningkatkan pelaksanaan pendidikan politik dalam kegiatan kemasyarakatan. Misi ini mempunyai makna bahwa peningkatan pendidikan politik kepada masyarakat, organisasi sosial politik dan organisasi kemasyarakatan, pemuda dan anak remaja sangat penting dilaksanakan secara berkesinambungan, hal ini mengingat karena pendidikan politik masyarakat belum dapat menunjukkan kemandirian maupun pengendalian massa pendukungnya sehingga masih memerlukan pembinaan yang efektif. Misi keempat, meningkatkan kualitas satuan perlindungan masyarakat demi terpeliharanya keamanan, ketentraman, ketertiban masyarakat dan pencegahan tindak criminal. Misi ini mempunyai makna bahwa untuk meningkatkan kualitas satuan perlindungan masyarakat diperlukan dukungan sumber daya aparatur yang profesional dalam rangka mengambil langkah-langkah penyelesaian terhadap kasus/peristiwa yang mengganggu kestabilan dan ketertiban umum. Hal ini perlu terus ditingkatkan dengan melakukan pelatihan dan bimbingan teknis serta koordinasi dengan instansi terkait. Misi kelima, meningkatkan pelaksanaan kegiatan administrasi dan teknis operasional serta pembinaan penanggulangan bagi pelajar dan anak remaja terhadap bahaya Narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba). Guna mewujudkan misi tersebut, tujuan yang akan dicapai oleh Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak adalah : 7 1. Mewujudkan peningkatan kualitas dan kerjasama SDM Aparat, Masyarakat, Parpol, LSM, Ormas, Yayasan dalam pengembangan wawasan kebangsaan; 2. Mewujudkan wilayah yang aman, tertib dan terkendali dalam tatanan suasana yang lebih kondusif; 3. Mewujudkan peningkatan berdemokrasi dan kemandirian dalam bidang politik yang sehat dalam rangka menjaga stabilitas Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan Keamanan; 4. Mewujudkan Satuan Perlindungan Masyarakat yang berkualitas dan profesional demi terpeliharanya keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat dan pencegahan tindak criminal; 5. Mewujudkan wilayah Kabupaten Demak khususnya pelajar dan anak remaja bebas dari peredaran dan pemakaian Narkoba dan kewaspadaan dini terhadap penyakit masyarakat lainnya. Berdasarkan Peraturan Bupati Demak Nomor 51 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak, Kantor Kesbangpolinmas merupakan lembaga teknis daerah yang berbentuk Kantor adalah penunjang pemerintah daerah yang mempunyai : Tugas Pokok Melaksanakan dan menyusun kebijakan Daerah di bidang Kesatuan Bangsa, Politik, Hubungan Antar Lembaga dan Perlindungan masyarakat. Fungsi a. Perumusan kebijakan bidang Kesatuan Bangsa, Politik, Hubungan Antar Lembaga dan Pelindungan Masyarakat. b. Pengkoordinasian, fasilitasi dan pembinaan kegiatan Kesatuan Bangsa, Politik, Hubungan Antar Lembaga dan Perlindungan masyarakat. c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan kegiatan Kesatuan Bangsa, Politik, Hubungan Antar Lembaga dan Perlindungan Masyarakat. d. Pengelolaan Tata Usaha Kantor. B. Strategi dan Arah Kebijakan Sasaran yang ditetapkan pada Kantor Kesbangpolinmas sebagaimana tercantum dalam Renstra Kesbangpolinmas tahun 2011 – 2016 antara lain : 1. Peningkatan kualitas dan kerjasama antara Aparat, Masyarakat, Parpol, LSM, Ormas dan Yayasan dalam pengembangan wawasan kebangsaan demi keutuhan persatuan dan kesatuan; 8 2. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan serta peningkatan kesadaran masyarakat dalam membina kegiatan fasilitasi, kantrantibmas serta pencegahan tindak kriminal; 3. Peningkatan kemandirian politik masyarakat melalui pembinaan, koordinasi dan pendidikan politik; 4. Peningkatan kemampuan Satlinmas melalui pembinaan, pelatihan dan pendidikan; 5. Peningkatan kesadaran masyarakat terutama kalangan pelajar dan generasi muda dalam penegakan hukum terhadap penyalahgunaan Narkoba. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka kebijakan diarahkan pada : 1. Upaya penguatan pemahaman wawasan kebangsaan melalui kegiatan yang dilaksanakan secara mandiri maupun kemitraan; 2. Menjaga kewaspadaan secara konsisten terhadap kemungkinan munculnya konflik; 3. Mewujudkan lembaga-lembaga politik yang lebih mandiri dan kokoh melalui pemberian bantuan dan fasilitasi; 4. Upaya penguatan kehidupan politik masyarakat dengan menitikberatkan pada penguatan partisipasi politik masyarakat; 5. Melakukan upaya sinergis komprehensif dalam mencegah masuknya peredaran Narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya di Wilayah Kabupaten Demak. 9 BAB III URUSAN DESENTRALISASI A. RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI 1. Anggaran Belanja, Realisasi dan Pelaksana Urusan Wajib Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak termasuk pelaksana urusan wajib Kesatuan Bangsa. Pada tahun 2015, Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak mendapatkan anggaran sebesar Rp. 3.397.208.000,- terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 744.183.000,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 2.653.025.000,-. Dalam realisasinya, berdasarkan laporan alokasi dan realisasi anggaran posisi sampai dengan bulan Desember 2015, Belanja Tidak Langsung terserap Rp. 715.679.849 (96,17%) dan Belanja Langsung terserap Rp. 2.509.307.214 (94,58 %). 2. Anggaran Belanja Urusan Pilihan Kantor Kesbangpolinmas tidak melaksanakan urusan pilihan. 3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelaksana Pelaksana adalah Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. No SKPD Jumlah 1. Kepala Kantor 1 orang 2. Kasubbag Tata Usaha 1 orang 3. Kasi Hubungan Antar Lembaga 1 orang 4. Kasi Kesbangpol 1 orang 5. Kasi Perlindungan Masyarakat 1 orang 6. Fungsional - 7. Staf 6 orang JUMLAH 11 orang 10 Keterangan B. Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan 1. Program dan Kegiatan Dengan penetapan sasaran dan arah kebijakan tersebut di atas, maka sebagai langkah yang diambil oleh Kantor Kesbangpolinmas selama tahun 2015 dijabarkan ke dalam program-program prioritas sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 2. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Pencegahan Tindak Kriminal 3. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 4. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; 5. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat); 6. Program Pendidikan Politik Masyarakat. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. Program ini bertujuan untuk mewujudkan wilayah yang aman, tertib dan terkendali dalam tatanan suasana yang lebih kondusif. Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah : a. Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Kegiatan yang dilaksanakan adalah pengiriman 30 (tiga puluh) orang anggota Satlinmas Inti dalam acara gladi lapang pembinaan dan pengerahan Linmas Tingkat Provinsi Jawa Tengah serta pemberian tali asih / santunan bagi anggota Linmas yang sudah mengabdi selama minimal 20 tahun. b. Pengendalian Keamanan Lingkungan Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengamanan hari-hari besar nasional dan daerah di wilayah Kabupaten Demak yang melibatkan jajaran Polres Demak, Kodim 0716 Demak, Kantor Kesbangpolinmas, Dinhubkominfo, Satpol PP dan Satlinmas. c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan terhadap Keberadaan Orang Asing di Wilayah Kabupaten Demak Monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam kegiatan ini bukan menunjuk pada Monep Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan) pelaksanaan Program Pengendalian Keamanan Lingkungan secara umum, namun Monep yang dimaksud bersifat khusus yaitu berupa Monep terhadap keberadaan orang asing di wilayah Kabupaten Demak. 11 d. Peningkatan Penanganan dan Pemulihan Konflik Kegiatan utama yang dilaksanakan adalah operasional Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial dalam pencegahan dan penghentian konflik serta penyusunan rencana aksi terpadu penanganan konflik sosial Kabupaten Demak. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat dan Pencegahan Tindak Kriminal Program ini bertujuan untuk mewujudkan sistem keamanan dan ketertiban dalam masyarakat melalui peningkatan kualitas Aparat dan anggota Satlinmas terkait demi terpeliharanya kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal. Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah : a. Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Teknik Pencegahan Kejahatan Kegiatan yang dilaksanakan adalah Operasional Komunitas Intelejen Daerah atau KOMINDA yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Demak Nomor 300/ 34 / 2012 tanggal 7 Februari 2012 tentang Pembentukan Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA) Kabupaten Demak dan Keputusan Bupati Demak Nomor 300 / 128 / 2014 tentang Pembentukan Tim Perumus Dan Penyusun Kebijakan Deteksi Dini Dan Peringatan Dini Terhadap Ancaman Stabilitas Nasional Di Kabupaten / Kota. Pembentukan tersebut sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2006 tentang Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA). b. Peningkatan Kapasitas Aparat Dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa di Daerah Dilaksanakan piket di Kantor Kesbangpolinmas untuk memantau situasi wilayah Kabupaten Demak selama 24 jam kemudian dibuat laporan sajian harian kepada Bupati yang melaporkan situasi dan kondisi Kabupaten Demak sebagai salah satu upaya deteksi dini terhadap setiap kejadian. c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan yang dilaksanakan bukan merupakan kegiatan monep pelaksanaan Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal secara umum. Monep yang dimaksud dalam kegiatan ini berbicara secara khusus mengenai kegiatan monitoring dan pelaporan yang dilaksanakan oleh anggota Satlinmas dalam melaksanakan piket rutin mereka. Jadi, kegiatan yang dilakukan dalam monitoring, evaluasi dan pelaporan adalah pelaksanaan piket Satlinmas Inti. Hal ini merupakan tugas rutin dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban. Anggota Satlinmas Inti 12 melakukan piket di Rumah Dinas Bupati, Rumah Dinas Wakil Bupati dan Kantor Kesbangpolinmas setiap hari secara bergiliran. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program ini bertujuan untuk mewujudkan peningkatan kualitas dan kerjasama SDM, aparat, masyarakat dalam pengembangan Wawasan Kebangsaan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah : a. Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama Kegiatan yang dilaksanakan adalah Seminar Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama Bagi Generasi Muda Lintas Agama. b. Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial dikalangan Masyarakat Kegiatan yang dilaksanakan adalah Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Kalangan Masyarakat Bagi Tokoh Masyarakat dan Ormas di Kabupaten Demak. c. Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa Kegiatan yang dilaksanakan adalah penyelenggaraan upacara hari besar dan hari nasional sebanyak 17 (tujuh belas) kali yaitu : Hari Jadi Demak, Hari Kemerdekaan RI, Hari Kesaktian Pancasila, Hari Sumpah Pemuda, dan Hari Pahlawan dan pelaksanaan Upacara rutin setiap bulan pada tanggal 17. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan bertambahnya jumlah kemitraan antara Pemerintah dengan Masyarakat dalam Pengembangan Wasbang. a. Fasilitasi Pencapaian Halaqoh dan Berbagai Forum Keagamaan Lainnya dalam Upaya Pengembangan Wawasan Kebangsaan Kegiatan yang dilaksanakan meliputi fasilitasi terhadap operasional FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), FPBI (Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia) dan FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat). b. Seminar, Talk Show, Diskusi Peningkatan Wawasan Kebangsaan Kegiatan yang dilaksanakan adalah Seminar Peningkatan Wawasan Kebangsaan Bagi Siswa/i SMA/SMK/MA serta pelaksanaan kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan melalui Safari Upacara Bendera Hari Senin. Dimana dalam kegiatan Upacara Bendera Hasi Senin, Forkopimda bertindak selaku Pembina Upacara di sekolah-sekolah yang telah dijadwalkan. c. Pentas Seni dan Budaya, Festival, Lomba Cipta dalam Upaya Peningkatan Wawasan Kebangsaan 13 Dimaksudkan untuk pembentukan, pembinaan dan memberi fasilitas bagi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) dalam kegiatan HUT RI ke 70 tingkat Kabupaten Demak. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) Program ini bertujuan mewujudkan wilayah Kabupaten Demak khususnya pelajar dan remaja bebas dari peredaran dan pemakaian Narkoba serta pengembangan kewaspadaan dini masyarakat dalam rangka pencegahan penyakit masyarakat (pekat), tindak kriminal, terorisme dan bencana. a. Penyuluhan Pencegahan Peredaran/Penggunaan Minuman Keras dan Narkoba Kegiatan yang dilaksanakan program ini adalah Operasional Tim P4GN (Penyuluhan, Pencegahan Peredaran Penggunaan Minuman Keras dan Narkoba) serta Razia/Operasi bagi pelajar yang berada di tempat umum pada saat jam Sekolah. Program Pendidikan Politik Masyarakat Program ini bertujuan untuk mewujudkan peningkatan berdemokrasi dan kemandirian dalam bidang politik yang sehat dalam rangka menjaga stabilitas IPOLEKSOSBUDHANKAM. a. Penyuluhan Kepada Masyarakat Kegiatan yang dilaksanakan berupa Pendidikan Politik bagi Aparat Pemerintah, Guru Madrasah Diniyah, Guru TPQ se Kabupaten Demak. b. Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik Kegiatan yang dilaksanakan adalah Bintek Pengelolaan Bantuan Keuangan Parpol Yang Bersumber dari APBD Bagi Partai Yang Mendapatkan Kursi di DPRD, diskusi politik bertema Peningkatan Peran Perempuan dalam Organisasi serta pelaksanaan kegiatan kemitraan dengan Ormas/LSM. c. Penyusunan Data Base Parpol dan Ormas Kegiatan yang dilaksanakan adalah pembentukan serta operasionalisasi Tim Identifikasi Ormas dan Tim Peneliti Dokumen dan Peneliti Lapangan dalam Proses Pendaftaran Orkemas di Kabupaten Demak. Secara umum kedua Tim ini bertugas untuk meneliti secara administratif dan faktual terkait pendaftaran Ormas sampai memberikan rekomendasi untuk dapat/tidak diterbitkannya SKT (Surat Keterangan Terdaftar) bagi Ormas/LSM. d. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Tujuan kegiatan yaitu terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap bantuan keuangan Parpol dan Orkemas/LSM dan Yayasan. Jadi monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam kegiatan ini bukanlah monep Program Pendidikan 14 Politik Masyarakat. Monep dalam kegiatan ini adalah bersifat khusus terkait dengan keberadaan Parpol, Ormas, LSM dan Yayasan. Termasuk dalam kegiatan ini adalah pendampingan yang dilakukan oleh Kantor Kesbangpolinmas terhadap Parpol yang mendapat Bantuan Keuangan sesuai ketentuan UU serta verifikasi bantuan keuangan sebagai pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan kemitraan antara Kantor Kesbangpolinmas dengan Ormas/LSM. 2. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Tingkat pencapaian SPM berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa SPM bidang Pemerintahan Dalam Negeri meliputi beberapa jenis layanan dasar, diantaranya adalah Pelayanan Pemeliharaan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan Masyarakat. Pengertian Satuan Perlindungan Masyarakat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut di atas yaitu Satuan Perlindungan Masyarakat yang selanjutnya disebut satuan linmas adalah warga masyarakat yang disiapkan dan dibekali pengetahuan serta ketrampilan untuk membantu pelaksanaan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil akibat bencana, serta ikut memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat dan kegiatan sosial kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2010 tentang Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat Dalam Rangka Penegakan Hak Asasi Manusia. Berdasarkan hasil pendataan terkait penyusunan data base jumlah anggota linmas di Kabupaten Demak yang dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Demak pada tahun 2015, secara kuantitatif Pemerintah Kabupaten Demak pada tahun ini sudah bisa memenuhi target pencapaian SPM yang telah ditetapkan oleh Kementrian Dalam Negeri. Pencapaian tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan rumus sebagaimana yang tersaji dalam matriks capaian SPM di bawah ini. Indikator dan Nilai SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten / Kota STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS NO WKT PELAYANAN DASAR INDIKATOR NILAI PENCA PAIAN (THN) 15 1. Pemeliharaan ketertiban umum, Cakupan rasio petugas perlindungan 1 orang petugas linmas 20 di ketentraman masyarakat perlindungan masyarakat dan masyarakat (Linmas) di 14 setiap RT atau sebutan Kabupaten/Kota lainnya Realisasi Capaian SPM Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten / Kota SPM BID. PEMERINTAHAN DALAM NEGERI NILAI YG NO PELAYANAN DASAR INDIKATOR 1. Pemeliharaan umum, masyarakat ketertiban ketentraman dan perlindungan masyarakat Cakupan rasio petugas perlindungan HASIL HARUS PENGHITUNGAN DICAPAI CAPAIAN TAHUN THN 2015 2015 1 org setiap RT masyarakat (Linmas) sebutan di Kabupaten / Kota lainnya atau KET Kinerja Pemkab 7.391 orang = 1,06 6.917 RT Demak dalam pelayanan dasar dimaksud mencapai 1,06 anggota linmas per RT. target Jadi telah tercapai bahkan melebihi target sebesar 0,06. Namun dari hasil pendataan tersebut, secara kualitatif kita dihadapkan pada realita bahwa persebaran lokasi tugas anggota Linmas di Kabupaten Demak masih belum memenuhi kriteria ideal sesuai amanat Permendagri Nomor 69 Tahun 2012. Dimana dalam Permendagri tersebut dinyatakan bahwa rasio target adalah 1 (satu) orang anggota Linmas di 1 (satu) RT atau sebutan lainnya. Sedangkan kenyataannya, di Kabupaten Demak masih ada RT yang tidak ada anggota linmasnya dan juga ada RT yang mempunyai anggota linmas lebih dari 2 (dua) orang. Menghadapi kondisi ini maka ketercukupan jumlah anggota linmas yang mengalami kekurangan di satu RT tertentu biasanya diambilkan dari wilayah lain sehingga tidak terjadi kekosongan tugas. Seperti misalnya dalam penempatan petugas linmas di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Terkait keahlian/ketrampilan, mengacu pada pengertian sederhana seorang anggota Satlinmas adalah yang terlatih kebencanaan, manakala belum terlatih tentang penanganan bencana berarti belum menjadi anggota Satlinmas. Kondisi riil yang terjadi justru anggota Satlinmas masih banyak yang belum tersentuh pelatihan termasuk kebencanaan secara utuh. Kalaupun terdapat pelatihan yang dilakukan oleh Pemerintah dari tingkat Pusat, Provinsi sampai Kabupaten, 16 Kecamatan dan Kelurahan maka masih belum bisa menggapai seluruh anggota Satlinmas. Saat ini kondisi Satlinmas di Kabupaten Demak masih kurang optimal. Tidak ada keunggulan yang khusus. Satlinmas hanya dikenal sebagai penjaga keamanan kantor kelurahan/kecamatan dan kabupaten. Fungsi perlindungan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat pun juga kurang mempunyai greget di masyarakat karena sebagian anggota Satlinmas sudah lanjut usia dan berpenampilan fisik yang kurang mendukung. 3. SKPD Penyelenggaran Urusan Wajib Nama SKPD : Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kantor Kesbangpolinmas) Kabupaten Demak. 4. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional Terlampir (lampiran 1). 5. Alokasi dan Anggaran Terlampir (lampiran 2). 6. Proses Perencanaan Pembangunan Semua program kegiatan yang dilaksanakan sesuai arah RPJMD, RKPD, Renja dan RKA SKPD. 7. Kondisi Sarana dan Prasarana Yang Digunakan Kondisi sarana dan prasarana yang ada di Kesbangpolinmas dalam keadaan baik dan cukup. 17 8. Permasalahan dan Solusi Dalam melaksanakan program dan kegiatannya ada kendala-kendala yang menjadi masalah atau hambatan. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain : 1. Penyelesaian konflik sosial hingga ke akar masalah bukan merupakan persoalan tunggal melainkan multidimensi sehingga tingkat penyelesaian atas konflik sosial hingga 100 % tidak mudah dicapai. 2. Upaya deteksi dini dan cegah dini terhadap munculnya konflik sosial terus dilakukan, meskipun demikian konflik masih tetap muncul. 3. Keberadaan wilayah Kabupaten Demak sebagai bagian dari NKRI tidak bisa lepas dari pengaruh kejadian/peristiwan yang terjadi di daerah lain. Kecenderungan masyarakat yang mudah diintervensi atau diprovokasi berdampak pada terjadinya konflik di wilayah. 4. Perkembangan teknologi di satu sisi berdampak positif namun di sisi lain ekses dari pesatnya perkembangan teknologi berdampak pada masyarakat; 5. Tuntutan atas perkembangan teknologi teknologi terkadang kurang dibarengi dengan peningkatan kapasitas aparat; 6. Kurang memadainya kualitas dan kuantitas SDM dalam tugas-tugas pemantauan / intelijen; Adapun strategi yang dipergunakan dalam menghadapi permasalahan di atas adalah 1. Pelaksanaan rapat Operasional KOMINDA (Komunitas Intelijen Daerah), FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), FPBI (Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia) dan FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) Kabupaten Demak; 2. Pembinaan dan pendampingan terhadap pimpinan kelompok/aliran dengan melibatkan ulama setempat; 3. Melibatkan KOMINDA (Komunitas Intelijen Daerah), MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Demak, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), FPBI (Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia) sebagai Narasumber ahli dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi di masyarakat; 4. Pemantauan dan monitoring terhadap kegiatan-kegiatan masyarakat terutama yang berpotensi memunculkan kerawanan; 5. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan politik masyarakat; 6. Melaksanakan kegiatan kemitraan dengan Ormas dalam pengembangan wawasan kebangsaan; 7. Memfasilitasi pertemuan ataupun rapat koordinasi terkait penyelesaian konflik di Kabupaten Demak baik itu konflik horisontal dan vertikal; 18 8. Berkaitan dengan unjuk rasa buruh, dilakukan pembicaraan tripartite yang melibatkan buruh, pengusaha dan Pemkab sebagai mediator. 9. Melaksanakan koordinasi dan rapat terbatas pada setiap kesempatan pertama; 10. Membangun dan menjaga link / jaringan untuk penyelesaian permasalahan sampai ke akarnya; 11. Pengiriman personil Kesbangpolinmas ke diklat / bintek intelijen; 12. Operasional KOMINDA (Komunitas Intelijen Daerah) dan Forum-Forum (FKUB, FPBI dan FKDM) 13. Menjalin komunikasi dan membangun jaringan/link dengan Instansi/Aparat keamanan lainnya serta masyarakat sehingga deteksi dini terhadap satu permasalahan bisa dilaksanakan; 14. Pendekatan dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat dan melibatkan keduanya apabila terjadi konflik di masyarakat sehingga permasalahan tidak berkembang menjadi konflik. 15. Mengirimkan SDM Kesbangpolinmas secara bergantian ke pelatihan/bimteks TIK yang diadakan DINHUBKOMINFO Kabupaten Demak; 16. Pendekatan dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat dan melibatkan keduanya apabila terjadi konflik di masyarakat sehingga permasalahan tidak berkembang menjadi konflik. 9. Hal Lain Yang Perlu Dilaporkan C. PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN -- 19 BAB IV TUGAS UMUM PEMERINTAHAN Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan fungsi, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Demak mengacu kepada : a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; c. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; e. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; f. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-udangan; g. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 12 Tahun 2007 tentang Lembaga Daerah dan Berita Daerah; h. Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Demak. A. Kerjasama Antar Daerah Kantor Kesbangpolinmas tidak menghandle kerjasama antar daerah. B. Kerjasama Daerah Dengan Pihak Ketiga Kantor Kesbangpolinmas tidak menghandle kerjasama antar daerah. C. Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah 1. Forum Koordinasi Koordinasi merupakan salah satu bagian dari kinerja Kantor Kesbangpolinmas. Bahkan pada beberapa pelaksanaan program kegiatan, koordinasi memegang peranan kunci. Fungsi koordinasi secara normatif tidak tersurat dalam satu nomenklatur program kegiatan namum berada dalam bagian pelaksanaan program kegiatan di Kantor Kesbangpolinmas. Yaitu berada dalam kegiatan : 20 a. Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan; b. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengawasan Orang Asing; c. Kegiatan Peningkatan Penanganan dan Pemulihan Konflik; d. Kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik Pencegahan Kejahatan. 2. Materi Koordinasi Materi yang dikoordinasikan adalah : a. Cipta kondisi wilayah; b. Deteksi dini dan pencegahan dini; c. Situasi dan kondisi keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat; d. Penyusunan rencana aksi terpadu penanganan gangguan keamanan dalam negeri Kabupaten Demak. 3. Instansi Vertikal yang Terlibat a. POLRES Demak; b. KODIM 0716 Demak; c. Kejaksaan Negeri Demak; d. Kementrian Agama Kab. Demak; e. BPN (Badan Pertanahan Nasional) Kab. Demak; f. BIN (Badan Intelijen Negara) Wilayah Demak; g. Kantor Imigrasi Kelas I Semarang. 4. Sumber dan Jumlah Anggaran Pagu Anggaran Belanja Langsung tahun 2015 pada Kantor Kesbangpolinmas sebesar Rp. 3.397.208.000,- bersumber dari APBD Kabupaten Demak. Format alokasi dan realisasi anggaran terlampir. Dari pagu tersebut, yang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang bersifat koordinasi dengan instansi vertikal sebesar Rp. 1.367.225.000,-. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Koordinasi Dengan Instansi Vertikal Di Daerah Sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2016, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum diprioritaskan pada peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas. Adapun SKPD yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan program ini adalah Kantor Kesbangpolinmas dan Satpol PP 21 Kabupaten Demak. Tentunya semua tidak bisa terlepas dari peran dan fungsi koordinatif dengan instansi lain yang terkait termasuk di dalamnya aparat keamanan. 6. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan Pada tahun 2015 ini jumlah personel Kantor Kesbangpolinmas mempunyai 11 (sebelas) pegawai. Untuk membantu hal-hal yang bersifat umum, Kantor Kesbangpolinmas dibantu dengan 3 (tiga) tenaga honorer. NAMA DAN PANGKAT/GOL PEGAWAI KANTOR KESBANGPOLINMAS PER DESEMBER 2015 NO NAMA 1 Drs. TAUFIK RIFA’I, M.Si. 2 SUJANARTO, SH, MM 3 MUSLIHIN, SH 4 Pangkat/Golongan Pembina Tk I/IV b Pembina / IV a JABATAN Kepala Kantor Kasi H A L Penata Tingkat I / III d Ka Sub Bag TU YANTO MULYANTO, S.Sos,MM Penata / III c Kasi Kesbangpol 5 ANWAR MASDARI, S.IP, MM Penata / III c Kasi Linmas 6 BAMBANG SUSWANTO Penata / III c Staf 7 RIFAH UTAMI, SE Penata Muda / III a Staf 8 Y. CONDRO SEPUTRO Penata Muda / III a Staf 9 NANING P, S.IP Penata Muda / III a Staf 10 ROHYONO 11 AGUNG SUBENO Pengatur Muda Tk I/II b Staf Pengatur Muda / II a Staf 7. Jumlah Kegiatan Koordinasi yang Dilaksanakan Kegiatan koordinasi ada 4 (empat) yaitu : a. Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan; b. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengawasan Orang Asing; c. Kegiatan Peningkatan Penanganan dan Pemulihan Konflik; d. Kegiatan Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan dalam Teknik Pencegahan Kejahatan. 8. Hasil dan Manfaat Koordinasi Pelaksanaan koordinasi dan komunikasi dengan instansi vertikal sangat penting dalam upaya menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif di wilayah 22 Kabupaten Demak serta mampu meredam potensi konflik yang muncul di wilayah. Secara umum hasil dan manfaat koordinasi yang dilakukan antara lain : - Situasi dan kondisi wilayah yang aman terkendali; - Minimnya kejadian konflik komunal bahkan tidak ada konflik komunal yang terjadi di wilayah Kabupaten Demak; - Sebagai bagian dari upaya deteksi dini terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan kerawanan dan konflik; - Terpetakannya wilayah berpotensi konflik di Kabupaten Demak sekaligus upaya pencegahannya; - Sarana pemecahan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat; - Tersusunnya rencana aksi terpadu penanganan gangguan keamanan dalam negeri Kabupaten Demak. 9. Tindak Lanjut Hasil Koordinasi Hasil koordinasi yang dilaksanakan digunakan sebagai bahan rekomendasi kepada Kepala Daerah terkait kebijakan yang berkaitan dengan deteksi dini, peringatan dini dan pemeliharaan situasi keamanan, ketentraman dan ketertiban di masyarakat. 10. Hal Lain yang Dianggap Perlu Untuk Dilaporkan Secara umum berdasarkan hasil evaluasi kegiatan koordinasi lintas instansi di Kabupaten Demak selama tahun 2015 berjalan dengan baik dan maksimal. D. Pembinaan Batas Wilayah Kantor Kesbangpolinmas tidak menghandle kegiatan pembinaan batas wilayah. E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Kantor Kesbangpolinmas tidak menghandle kegiatan pembinaan batas wilayah. F. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum Secara umum, pada tahun 2015 situasi dan kondisi Kabupaten Demak dapat dikategorikan kondusif, aman dan terkendali. Tidak terdapat suatu tindak gangguan keamanan yang sifatnya serius terkait SARA ataupun tindak anarkis lainnya. Salah satu indikatornya adalah berlangsungnya proses Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015 berjalan dengan tertib, lancar dan aman. Pada Pilkada tahun 2015 jumlah DPT sebanyak 857.905 orang sengan komposisi DPT Perempuan 430.065 dan DPT Laki-laki 427.840 orang. Dari jumlah tersebut, total kehadiran pemilih atau tingkat partisipasi pemilih diharapkan dapat mengalami peningkatan apabila dibanding pemilu sebelumnya. 23 Pada tahun 2015 (data sampai dengan bulan Oktober) di Kabupaten Demak telah terjadi 7 (tujuh) kali aksi unjuk rasa. Aksi tersebut terdiri dari aksi unjuk rasa bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya dan pemogokan kerja. 1. Aksi unra puluhan buruh Pabrik Injeksi Plastik Jalan Raya Semarang Demak Desa Batu Kecamatan Karangtengah ke Dinsosnakertrans tanggal 12 Januari 2015. Penyebab aksi adalah perlakukan tidak manusiawi oleh perusahaan dan keterlambatan pembayaran gaji mulai bulan Desember 2014. 2. Aksi mogok kerja tanggal 9 Januari 2015 pukul 10.30 s.d 11.15 WIB oleh karyawan PT CWM (Citra Wijaya Mandiri) Jalan raya Semarang – Gubug Desa Kembangarum Kecamatan Mranggen sejumlah + 55 orang karyawan kontrak. Penyebab aksi adalah penetapan kontrak karyawan oleh perusahaan hanya 6 bulan sedangkan karyawan menghendaki agar kontrak adalah setahun dan diperpanjang kembali. Kemudian dilaksanakan audensi dan telah menghasilkan kesepakatan bahwa kontrak karyawan disepakati selama 6 bulan untuk kemudian akan dievaluasi. 3. Aksi mogok kerja tanggal 9 Januari 2015 pukul 13.00 s.d 15.00 WIB oleh karyawan PT. Maxmoda Indo Global Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kab. Demak sejumlah + 2000 orang pimpinan Sdr. Suyono. Penyebab aksi adalah belum dibayarkannya gaji karyawan dan uang lembur bulan Januari 2015 padahal biasanya gaji diterima tiap tanggal 5. Aksi berakhir dengan audensi perwakilan karyawan dengan pihak perusahaan dan telah menghasilkan kesepakatan bahwa gaji akan di bayar tanggal 12 Januari 2015 sedangkan uang lembur di bayar tanggal 15 Januari 2015. 4. Tanggal 5 Februari 2015 aksi unra di halaman Pendopo Kabupaten oleh + 50 orang dari AP3M (Aliansi Pedagang Paguyuban Pasar Mranggen) dipimpin Sdr. Ngadirin. Tuntutan aksi adalah pengaduan adanya tindak pidana korupsi pembangunan Pasar Mranggen. 5. Tanggal 1 Mei 2015 aksi unjuk rasa oleh + 500 orang gabungan buruh se Kabupaten Demak bertempat di Pendopo Kabupaten Demak. Tuntutannya adalah menolak kerja outsourcing dan sistem kontrak serta menuntut kesejahteraan buruh. 6. Tanggal 1 Juli 2015 pukul 08.30 di depan pintu gerbang lingkungan Kabupaten berlangsung aksi unra oleh + 200 orang warga Dusun Tugu Desa Tugu Kecamatan Sayung dengan tuntutan pencopotan Kepala Dusun Tuga (Sdr. Masrun) karena diduga telah melakukan penyelewangan penyaluran beras raskin sejumlah 300 kg yang dijual untuk kepentingan pribadi serta penyelewengan Dana BLT sebesar Rp. 6.100.000,-. 24 7. Tanggal 6 September 2015 bertempat di Pendopo Kabupaten Demak berlangsung aksi unjuk rasa yang dikoordinatori oleh Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia yang beralamat di Jalan Kali Pepe III No 64 Pudak Payung sebagai korlap H. Endro Dwi Cahyono, ST. Inti tuntutan adalah : a. Bupati Demak agar mencabut kebijakan yang mempersulit pengurusan ID TKI bagi masyarakat yang ingin bekerja ke LN; b. Menteri Tenaga Kerja dan Kepala BP2TKI untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan pelayanan ID TKI di Kabupaten Demak; c. Mengajak seluruh masyarakat untuk ikut mengawasi kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat dan melanggar aturan hukum yang berlaku; d. Agar Gubernur Jawa Tengah memberikan peringatan kepada Bupati Demak dan memberikan perintah agar Pemkab Demak melayani ID TKI bagi calon TKI. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh Kantor Kesbangpolinmas, jumlah anggota Satlinmas se Kabupaten Demak tahun 2015 sebanyak 7391 (tujuh ribu tiga ratus sembilan puluh satu) orang. Anggota Satlinmas tersebut selain dilibatkan dalam kegiatan Pengamanan Pemilu Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, mereka juga dilibatkan dalam kegiatan pengamanan lainnya. Sedangkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban wilayah Kabupaten Demak, Kantor Kesbangpolinmas secara rutin melakukan pemantauan wilayah ke 14 (empat belas) kecamatan minimal sebulan dua kali serta pemantauan insidental ke wilayahwilayah tertentu pada waktu-waktu tertentu. Selain itu pemantauan juga dilakukan terhadap fasilitas-fasilitas umum, kantor-kantor Pemerintah, SPBU, tempat ibadah maupun lokasi-lokasi yang dianggap rawan. Pelaksanaan rangkaian kegiatan-kegiatan cipta kondisi yang dilaksanakan selama tahun 2015 utamanya terkait dengan pelaksanaan Pilkada tanggal 9 Desember 2015. Terkait hal ini Kantor Kesbangpolinmas memaksimalkan fungsi monitoring untuk kondusifitas wilayah, selain juga melaksanakan kegiatan berbasis massa untuk pendidikan politik masyarakat. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, dilakukan juga kegiatan pengamanan yang melibatkan masyarakat. Keberadaan pos siskamling sebagai salah satu sarana penunjang keamanan dan ketertiban wilayah tetap berada dalam pantauan Kantor Kesbangpolinmas. Berdasarkan data dari Kantor Kesbangpolinmas tahun 2015, dari 1258 (seribu dua ratus lima puluh delapan) RW di Kabupaten Demak terdapat 1544 (seribu lima ratus empat puluh empat) pos kamling. Artinya, di Kabupaten Demak rata-rata di setiap RW terdapat 1 sampai 2 buah Poskamling. Namun dari jumlah tersebut, hanya 966 poskamling (62,56%) yang bersatus aktif, sedangkan sisanya berstatus tidak aktif. Diharapkan dengan sosialisasi dan kerja koordinatif antara 25 Pemerintah dan Masyarakat Demak maka jumlah poskamling akan terus bertambah pada masa yang akan datang. Dari uraian singkat di atas dapat kami tuliskan beberapa hal : 1. Gangguan Yang Terjadi (Konflik Berbasis SARA, Anarkisme, Separatisme, atau Lainnya) a. Adanya penolakan dari elemen masyarakat terhadap kegiatan pengajian yang dilaksanakan oleh MTA (Majelis Tafsir Al Qur’an) di wilayah Kabupaten Demak. b. Terjadinya aksi demonstrasi atau unjuk rasa, meskipun demikian seluruh aksi yang ada berlangsung dengan tertib tanpa ada anarkisme. c. Dulisme pemangku adat Kadilangu masih belum terselesaikan baik secara de facto maupun de jure. Hal ini cukup mengganggu pelaksanaan Gerebeg Besar yang merupakan aset budaya daerah. d. Terpantau adanya warga Demak yang berafiliasi dengan kelompok radikal ISIS. e. Masih adanya kelompok yang berafiliasi dengan jaringan radikal antara lain keberadaan anggota JAT (Jamaah Ansharut Tauhid) dan keberadaan alumni Ponpes Ngruki, Solo serta keberadaan warga Demak yang terindikasi berafiliasi dengan kelompok Islam garis keras NII. f. Permasalahan yang terjadi antara Banser dan Yayasan Kadilangu di satu pihak dengan Yayasan Karaton Glagah Wangi Dhimak di lain pihak. g. Masih dijumpai adanya warung liar yang cenderung difungsikan sebagai warung remang-remang di sekitar jalan lingkar Demak. h. Masih adanya kasus perjudian, penyalahgunaan narkoba, perkelahian pelajar. 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Menangani Sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Demak Tahun 2011 – 2016, Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum diprioritaskan pada peningkatan keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas. Adapun SKPD yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan program ini adalah Kantor Kesbangpolinmas dan Satpol PP Kabupaten Demak. Tentunya semua tidak bisa terlepas dari peran dan fungsi koordinatif dengan instansi lain yang terkait termasuk di dalamnya aparat keamanan. 26 3. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan Pada tahun 2015 ini jumlah personel Kantor Kesbangpolinmas mempunyai 11 (sebelas) pegawai. Untuk membantu hal-hal yang bersifat umum, Kantor Kesbangpolinmas dibantu dengan 3 (tiga) tenaga honorer. NAMA DAN PANGKAT/GOL PEGAWAI KANTOR KESBANGPOLINMAS PER DESEMBER 2015 NO NAMA 1 Drs. TAUFIK RIFA’I, M.Si. 2 SUJANARTO, SH, MM 3 MUSLIHIN, SH 4 Pangkat/Golongan Pembina Tk I/IV b Pembina / IV a JABATAN Kepala Kantor Kasi H A L Penata Tingkat I / III d Ka Sub Bag TU YANTO MULYANTO, S.Sos,MM Penata / III c Kasi Kesbangpol 5 ANWAR MASDARI, S.IP, MM Penata / III c Kasi Linmas 6 BAMBANG SUSWANTO Penata / III c Staf 7 RIFAH UTAMI, SE Penata Muda / III a Staf 8 Y. CONDRO SEPUTRO Penata Muda / III a Staf 9 NANING P, S.IP Penata Muda / III a Staf 10 ROHYONO 11 AGUNG SUBENO Pengatur Muda Tk I/II b Staf Pengatur Muda / II a Staf 4. Penanggulangan dan Kendalanya Terhadap gangguan-gangguan yang terjadi, beberapa tindakan yang dilakukan adalah : e. Deteksi dini dan menciptakan situasi yang kondusif dengan melibatkan peran serta perangkat daerah yang ada di wilayah; f. Pendekatan terhadap tokoh agama, tokoh masyarakat dan unsur organisasi masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; g. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait; h. Meningkatkan patroli wilayah di daerah rawan tindak kriminal; i. Memetakan wilayah berdasarkan potensi konflik yang muncul; j. Melaksanakan pemantauan, monitoring secara terbuka maupun tertutup terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerawanan dan keresahan di masyarakat; k. Memfasilitasi pertemuan yang melibatkan pihak-pihak yang bertikai; l. Memediasi konflik yang terjadi dengan melibatkan Instansi/Dinas terkait; 27 m. Menjalin komunikasi dan dialog dengan para pihak yang mempunyai keterkaitan dengan kelompok-kelompok yang berkonflik; n. Operasional KOMINDA (Komunitas Intelijen Daerah), FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), FPBI (Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia) dan FKDM (forum Kewaspadaan Dini Masyarakat); o. Pembinaan dan pendampingan terhadap pimpinan kelompok/aliran dengan melibatkan dinas/instansi, tokoh agaman dan tokoh masyarakat setempat; p. Melaksanakan kegiatan kemitraan dengan Ormas dalam pengembangan wawasan kebangsaan, pendidikan politik dan bela negara. Kendala yang dihadapi dalam Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum yaitu : a. Keterbatasan SDM (anggota) dalam hal kuantitas maupun pemahaman/pengetahuan regulasi dan tupoksi; b. Kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum. 5. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangannya Selama melaksanakan program dan kegiatan tahun 2015, Kantor Kesbangpolinmas senantiasa bekerjasama dan berkoordinasi dengan aparat keamanan baik itu POLRES Demak, KODIM 0716 Demak. Bahkan keberadaan aparat keamanan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpolinmas termasuk menjadi faktor kunci, terutama dalam kegiatan yang bersifat pengamanan (seperti dalam kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan) maupun yang bersifat preventif (seperti kegiatan Penyuluhan P4GN/Penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba bagi Pelajar). 6. Sumber dan Jumlah Anggaran Pagu Anggaran Belanja Langsung tahun 2015 pada Kantor Kesbangpolinmas sebesar Rp. 3.397.208.000,-. Format alokasi dan realisasi anggaran terlampir. 28 BAB V PENUTUP Tahun anggaran 2015 yang baru saja kita lalui merupakan tahun yang penuh arti. Tidak terjadinya konflik komunal serta tidak adanya aksi unjuk rasa yang anarkis menjadikan penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dalam keadaan kondusif. Secara umum dinyatakan bahwa situasi dan kondisi wilayah Kabupaten Demak selama tahun 2015 dalam keadaan termonitor. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sudah bekerja dengan maksimal pada tahun 2015. Meskipun semaksimal apapun kinerja kami, kami sadar bahwa itu tidak akan memuaskan semua Masyarakat. Kami akan tetap berusaha melaksanakan apa yang sudah diamanahkan sesuai tupoksi kami dan tetap berusaha bekerja dengan maksimal, optimal dan dengan kerja cerdas tentunya. Secara singkat dapat kami tuliskan hasil pelaksanaan / pencapaian kinerja program kegiatan selama kurun waktu 2011 – 2015 (posisi s.d bulan Oktober) pada SKPD Kantor Kesbangpolinmas yang termasuk dalam urusan kesatuan bangsa adalah : a. Terpantaunya aksi unjuk rasa sejumlah 76 aksi yaitu 16 kali (2011), 24 kali (2012), 21 kali (2013), 8 kali (2014) dan 7 kali (2015) yang seluruh aksi tersebut tidak berujung pada tindakan anarkis. b. Partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada 2011 64,82%, Pilgub 2013 44,92%, Pileg 2014 78,01% dan Pilpres 2014 71,23 %. c. Minimalnya konflik berbasis SARA yang terjadi di masyarakat. d. Pelaksanaan kegiatan pembinaan politik di daerah sebanyak 210 kegiatan. e. Pelaksanaan kegiatan pembinaan Ormas/LSM sebanyak 135 kegiatan. f. Keberadaan anggota Satlinmas se Kabupaten Demak sebanyak 7.391 orang. Menghadapi tahun 2016 semangat kami untuk terus bekerja keras dan cerdas untuk menyongsong tahun pemilu demi memberikan pelayanan kepada masyarakat akan kami tingkatkan. Tentunya kami mendukung segala upaya perbaikan demi kebermanfaatan program kegiatan kami untuk masyarakat. KEPALA KANTOR KESBANGPOLINMAS KABUPATEN DEMAK Drs. TAUFIK RIFA’I, M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19650808 198603 1 016 29