Tindakan Korupsi dan Penyebabnya Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi S1 Membahas pengertian Korupsi, Korup dan Koruptor. Penyebab Korupsi Dra. Yuni Astuti, MS. I. PENGERTIAN KORUPSI • Korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian (S. Wojowasito-WJS Purwadarminta :1976). • Menurut Baharudin Lopa mengutip David M. Chalmers, korupsi menyangkut masalah penyuapan, yang berhubungan dengan manipulasi dibidang ekonomi dan bidang kepentingan umum. • Korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat dan merusak. Berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut sesuatu yang bersifat amoral, sifat dan keadaan busuk, menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, menyangkut factor ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan jabatan. II. KORUPSI DI INDONESIA • Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik. Bagi banyak orang korupsi bukan lagi merupakan suatu pelanggaran hukum, melainkan sekedar suatu kebiasaan. Dalam seluruh penelitian perbandingan korupsi antar negara, Indonesia selalu menempati posisi paling rendah. • Perkembangan korupsi di Indonesia juga mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun hingga kini pemberantasan korupsi di Indonesia belum menunjukkan titik terang melihat peringkat Indonesia dalam perbandingan korupsi antar negara yang tetap rendah. Hal ini juga ditunjukkan dari banyaknya kasus-kasus korupsi di Indonesia III. RANGKING KORUPSI DI INDONESIA • Pada tahun 2011, Indonesia rangking ke 100 negara terkorup di dunia (minggu, 25 Nopember 2012. • Metrotvnews.com, Jakarta: Hari Anti Korupsi diperingati setiap tahun. Sayangnya, peringatan itu tak membuat jumlah kasus korupsi di Indonesia berkurang. Justru, Indonesia menempati rangking ke-100 dari 183 negara terkorup di dunia pada tahun 2011. • Selama semester pertama 2012, Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan 285 kasus korupsi yang merugikan negara hingga 1,22 triliun. ICW mencatat jumlah tersangka korupsi mencapai 597 orang. Jumlah itu menurun dibandingkan periode yang sama di tahun 2011. Saat itu, jumlah kasus korupsi sebanyak 436 kasus dengan 1.053 tersangka. IV. KORUPSI DAN DEGRADASI MORAL • "Kemerosotan moral adalah penyebab hancurnya bangsa-bangsa di dunia." (Edward Gibbon) • Belum jelas, mengapa korupsi masih bisa bertahan menjadi budaya bangsa kita. Kalau toh faktor ekonomi menjadi penyebab, tapi mengapa pelakunya selalu elite penguasa, yang notabene sudah tercukupi ekonominya bahkan melebihinya? • Perjalanan pemberantasan korupsi di Indonesia penuh dengan hambatan. Hal ini tampaknya disebabkan oleh masih melekatnya budaya feodalisme yang dulu pernah menggelayuti bangsa ini. Ciri utama feodalisme adalah penghambaan rakyat terhadap penguasa, dengan hirarki tinggirendah. Diyakini banyak orang bahwa merajalelanya korupsi merupakan lanjutan dari tradisi upeti masyarakat feodal itu. • Ditambah dengan mengendornya moral dan dimensi kerohanian dalam pola hidup modern yang materialistik, orientasi hidup kebendaan, dikaitkan dengan feodalisme, menjadi tolak ukur tinggi rendahnya gengsi dan harga diri banyak orang, yang mengakibatkan semua ukuran manusia di Indonesia adalah materi dan hanya materi. Terima Kasih Dra. Yuni Astuti, MS