TUGAS KELOMPOK PENGENDALIAN KUALITAS Dosen : Ir. Fajar Kurniawan, M.Si. Perform Internal Audit ISO 14001 Di Susun Oleh Agus Wahyudi 41608110049 Ryan Muhammad 41608110040 Tri Ruwanto 41608110066 Siti Wahyuni 41608110052 FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009 Page | 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1 DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG ISO (International Standaritation Organisation) ......... 3 1.1.1. 1.1.2. Klasifikasi Audit ............................................................................ 5 Klasifikasi Audit ............................................................................ 6 1.1.3. Perencanaan Audit ....................................................................... 6 BAB II TUJUAN DAN SASARAN AUDIT 2.1. Internal audit memiliki tujuan dan sasaran diantaranya adalah .................. 7 2.2. Ruang Lingkup Audit ................................................................................... 7 2.3. Menetapkan Penanggung Jawab Audit....................................................... 8 2.4. Identifikasi Sumber Daya Program Audit ................................................... 10 2.5. Prosedur Program Audit ............................................................................. 11 BAB III METODE 3.1. Pelaksanaan Audit ..................................................................................... 12 3.2. Metode Sampling ....................................................................................... 12 BAB IV HASIL DAN KESIMPULAN 4.1. Hasil Audit ................................................................................................ 17 4.2. Kesimpulan ............................................................................................... 18 4.3. Follow- up Audit ........................................................................................ 20 Page | 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG ISO (International Standaritation Organisation) Akhir-akhir ini masalah-masalah lingkungan menjadi isu menonjol, negaranegara maju bahkan bisa menekan negara sedang berkembang dengan isu-isu lingkungan ini. Di Negeri kita sendiri, banyak perusahaan yang diprotes oleh masyarakat lantaran mengabaikan lingkungan yang pada akhirnya merugikan dan membahayakan masyarakat sekitar. Tulisan ini diharapkan bisa menjadi panduan untuk mengimplementasikan sistem management lingkungan sesuai dengan standard yang dikeluarkan oleh ISO (International Standaritation Organisation) khususnya dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan efektifitas sistem managemen lingkungan yang telah diterapkan (Internal Audit ISO 14001). Internal Audit memiliki tujuan yaitu : Untuk menentukan apakah sistem manajemen lingkungan yang diterapkan telah sesuai dengan standard ISO 14001. Untuk memverifikasi apakah Sistem Manajemen Lingkungan telah dilaksanakan oleh semua lapisan organisasi sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Untuk mengevaluasi keefektifan dari Sistem Manajemen Lingkungan dalam rangka memenuhi persyaratan -persyaratan dan pencapaian target managemen. Untuk mengidentifikasi nonconformity dan conformity terhadap persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan Untuk mengidentifikasi Improvement dan perbaikan yang diperlukan. Page | 3 Audit Internal (Clausul 4.5.5) Organisasi harus memastikan bahwa audit internal terhadap sistem manajemen lingkungan dilaksanakan pada jangka waktu yang direncanakan untuk : 1. Menentukan apakah sistem manajemen lingkungan a. Memenuhi pengaturan yang direncanakan untuk manajemen lingkungan termasuk persyaratan standar ISO 14001 b. Telah diterapkan dan dipelihara secara memadai 2. Menyediakan informasi hasil audit bagi manajemen Program audit harus direncanakan, ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara oleh organisasi dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan berbagai operasi dari sisi lingkungan serta hasil audit sebelumnya. Prosedur audit harus ditetapkan, diterapkan, dipelihara yang memuat : a. Tanggung jawab dan persyaratan untuk perencanaan dan pelaksanaan audit, pelaporan hasil dan penyimpanan rekaman terkait b. Penentuan Kriteria, lingkup, frekuensi dan metode audit c. Pemilihan auditor dan pelaksanaan audit harus memelihara objektivitas dan kenetralan proses audit. Jika digambarkan konsep internal audit dapat digambarkan sebagai berikut : Page | 4 1.1.1. Klasifikasi Audit : ☼ Internal Audit (first party) Audit yang dilaksanakan oleh perusahaan sendiri. Tujuannya menjaga keefektifan sistem manajemen lingkungan yang ada. ☼ Eksternal Audit (second party) Audit terhadap vendor. yang dilakukan perusahaan Tujuan Melihat SML vendor untuk memastikan kemampuan vendor dalam memenuhi persyaratan / issue lingkungan (green procurement/RoHS) ☼ Extrinsic Audit (third party) Audit yang dilaksanakan oleh suatu badan yang independent (third party), e.g : KEMA, SGS, TUV, BVQI, dll. Tujuannya a.l Memeriksa kesesuaian SML perusahaan terhadap standard SML ISO 14001:2004 Page | 5 ☼ Life cycle audit Umumnya digunakan dalam audit produk atau jasa ☼ Audit Proper Lingkungan Dilaksanakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup / Bapedal sesuai dengan rencana pengendalian lingkungan yang telah disusun oleh perusahaan 1.1.2. Fase-Fase Didalam Pelaksanaan Internal Audit. Fase didalam pelaksanaan audit dibagi menjadi 3 fase, diantaranya adalah : 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan / Implementasi 3. Follow up Audit 1.1.3. Perencanaan Audit : 1. Menetapkan Tujuan dan Ruang Lingkup Audit 2. Menetapkan Penanggung Jawab Audit 3. Menetapkan Sumberdaya Audit 4. Menetapkan Prosedur Audit Page | 6 BAB II TUJUAN DAN SASARAN AUDIT 2.1. Internal audit memiliki tujuan dan sasaran diantaranya adalah : 1. Prioritas Manajemen Memenuhi Perundangan Lingkungan 2. Kepentingan Bisnis Meningkatkan Kerjasama Usaha 3. Persyaratan Sistem Mgmt Sertifikasi/Surveillance 4. Persyaratan Peraturan Nilai Ambang Batas yg disyaratkan 5. Evaluasi Supplier Konsistensi Implementasi Internal 6. Persyaratan Customer Memenuhi Persyaratan Customer 7. Kebutuhan Pihak Terkait Kesepakatan Perjanjian Lingkungan 8. Dampak Signifikan Bagi Mencegah Pencemaran Perusahaan 2.2. Ruang Lingkup Audit : 1. Sesuai cakupan, tujuan dan lamanya pelaksanaan audit 2. Frekuensi pelaksanaan audit 3. Sesuai jumlah, kepentingan, kompleksitas, kesamaan dan lokasi aktivitas yang diaudit 4. Sesuai persyaratan standar, perundangan dan kesepakatan serta kriteria audit lainnya 5. Kebutuhan sertifikasi/akreditasi 6. Menyimpulkan audit terdahulu atau hasil tinjauan program audit terdahulu 7. Perhatian Pihak Terkait 8. Perubahan penting dalam operasi perusahaan Page | 7 2.3. Menetapkan Penanggung Jawab Audit Untuk menetapkan penanggung jawab audit haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan, Persyaratan Kualifikasi Auditor diantaranya adalah : Pendidikan Calon Auditor harus memiliki level pendidikan formal yang memadai Kemampuan berkomunikasi Calon Auditor harus dapat mendemontrasikan kemampuan dalam menjelaskan konsep atau ide secara lisan atau tertulis secara jelas dan lancar. Training Calon auditor harus mendapat training yang cukup untuk memastikan bahwa calon auditor tersebut mempunyai kemampuan dalam hal : o Memahami standard SML ISO 14001:2004 o Mengetahui teknik audit o Tambahan skill untuk mengelola audit, seperti perencanaan, mengorganisasi, komunikasi dan mengarahkan (Lead Auditor ) Lulus Ujian Kemampuan auditor harus didemonstrasikan melalui ujian tertulis atau lisan Berpengalaman Calon Auditor harus memiliki pengalaman kerja yang cukup dan sebaiknya memahami kondisi area yang akan diaudit. Harus memiliki Personnel Attribute yang cukup Memelihara kemampuan Auditor harus dipelihara kemampuannya dalam hal pemahaman terhadap persyaratan SML dan kemampuannya dalam teknik audit yang efektif. Mengikuti refreshing training bila perlu. Page | 8 Tahap Koordinator Audit Lead Auditor Audito r Perencanaa • Seleksi • Menentukan fokus audit n • Program Audit • • Jadwal Audit • Mempelajari audit Menyiapkan ceklist sebelumnya Pelaksanaan • Rapat Pembuka • Memeriksa dan Penutup • Memecahkan implementasi • Mengumpulkan bukti masalah • Mengevaluasi obyektif • Mendokumentasikan hasil audit hasil audit • Melaporkan proses audit pada Koordinator audit • Melaporkan hasil Pasca • Memverifikasi tindak audit lanjut • 2.4. Membuat laporan audit Identifikasi Sumber Daya Program Audit 1. Kemampuan Keuangan Perusahaan untuk mengembangkan, menerapkan, mengelola dan meningkatkan aktivitas audit 2. Menerapkan Teknik Audit 3. Memelihara kompetensi Auditor dan meningkatkan kinerja Auditor 4. Menyediakan Auditor dan Tenaga Ahli yang memadai untuk mencapai tujuan audit 5. Fasilitas pelaksanaan audit berupa transportasi, akomodasi, dll Page | 9 2.5. Prosedur Program Audit : 1. Mencakup Rencana dan Jadwal Audit 2. Meyakinkan Kompotensi Auditor dan Leader Tim Audit 3. Pemilihan Tim Audit dan Memberikan Tugas serta Tanggung Jawab 4. Pelaksanaan Audit 5. Menindaklanjuti Temuan Audit 6. Menjaga Catatan Program Audit 7. Memantau Kinerja dan Efektifitas Program Audit 8. Melaporkan hasil pencapaian Program Audit kepada Top Manajemen Page | 10 BAB III METODE 3.1. Pelaksanaan Audit Untuk menilai seberapa jauh Program Lingkungan memenuhi persyaratan dan standar yang disusun dalam sistem manajemen 3.2. Metode Sampling Karena terbatas oleh waktu dan sumber daya maka proses audit dilakukan dengan cara sampling, beberapa teknik sampling antara lain; Vertical Slice Sampling Mengambil satu sample dan memeriksa kesesuaiannya terhadap semua element Quality system atau persyaratan tertentu yang terkait Horizontal Slice Sampling Konsentrasi pada satu elemen quality system dan memeriksa beberapa sample terkait dengan elemen tersebut. Pada umumnya, digunakan kombinasi dari kedua teknik tersebut. Page | 11 Metode Sampling Sample 1 Sample 3 Clause 4.2 Sample 2 Sample 4 Clause 4.2 Clause 4.3.1 Jika suatu masalah terdeteksi melalui vertical slice, maka lakukan horizontal slice untuk menentukan kedalaman dan keseriusan dari masalah tersebut !! Teknik-teknik Komunikasi Saat Wawancara Tentukan tujuan komunikasi, apa yang sebenarnya ingin anda ketahui. Pilih kata yang sesuai dan umum dimengerti, bila ada istilah yang masih asing maka perjelaskan artinya, ini menghindari persepsi yang berbeda. Gunakan bahasa tubuh dan nada suara untuk memperjelas maksud Gunakan pertanyaan yang memerlukan penjelasan sehingga wawancara menjadi hidup. Pastikan bahwa lawan bicara anda mengerti maksud yang ingin anda sampaikan bila mereka tampak bingung dengan apa yang anda tanyakan. Gunakan kontak mata pada waktu berkomunikasi. Aktif memperhatikan untuk menjamin bahwa auditor mendengar dan mengerti apa yang dijelaskan oleh auditee. Beberapa metode tersebut a.l: Paraphasing yaitu menguraikan dengan kata-kata sendiri Page | 12 Katakan persetujuan anda terhadap penjelasan auditee bila memang begitu adanya. Menunggu beberapa saat setelah auditee selesai berbicara sebelum mengajukan pertanyaan. Jangan melakukan interupsi terhadap respon dari auditee bila tidak terpaksa Membuat Kesimpulan akhir hasil interview dan memperoleh persetujuan bersama atas hasil interview tersebut. Memberikan kesempatan kepada auditee untuk mengkoreksi kesalahpengertian. Agar wawancara terasa hidup dan efektif untuk mendapat yang ingin diketahui maka dapat dilakukan dengan menyampaikan beberapa jenis pertanyaan berikut, a.l: Open question yaitu pertanyaan yang membutuhkan penjelasan Probing question yaitu pertanyaan yang bersifat memeriksa dan fokus pada satu hal yang penting. Closed question Pertanyaan yang meminta kepastian auditee. Page | 13 Jenis-jenis Pertanyaan Berikut beberapa teknik observasi yang efektif Tentukan informasi yang ingin dibuktikan penerapannya Pimpin proses observasi, jangan terbawa oleh arahan auditee Hindari interupsi proses, minta izin bila ingin mendapatkan keterangan dari pelaksana proses Perhatikan pelaksanaan proses dengan seksama Catat proses (jenis, lokasi, tanggal) yang tidak sesuai dengan dokumentasinya. Berikut beberapa teknik Pemeriksaan yang efektif Tentukan item yang perlu diperiksa Jangan puas hanya dengan ditunjukkan keberadaan dokumen, periksa kelengkapan dan isinya Lakukan pemeriksaan dengan cara sampling Page | 14 Hindari Nit Picking (mencari hal yang sepele), Seharusnya ada konsistensi dalam pengunaan bahasa, jangan menggunakan bahasa yang campur Indonesia-Inggris, misalnya auditor dirubah saja kebahasa Indonesia menjadi pemeriksa Hindari berdebat dengan auditee tentang suatu ketidaksesuaian, untuk menghindarinya periksa sample berikutnya, Tidak ada bukti pemeriksaan, menurut auditee itu cuma masalah record yang terselip/ hilang, apakah memang Cuma record yang hilang atau memang tidak dilakukan pemeriksaaan ? Catat ketidaksesuaian dengan dokumentasi (nama, nomor, tanggal, lokasi) secara lengkap Page | 15 BAB IV HASIL DAN KESIMPULAN 4.1. Hasil Audit Hasil audit diperoleh berdasarkan pelaksanaan audit berdasarkan pengumpulan informasi melalui sampling dan pengujian yang telah diverifikasi kesesuaiannya. Hasil temuan audit memiliki beberapa criteria, diantaranya : Kesesuaian (Conformity) Kondisi dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses. Ketidaksesuaian (Nonconformity) Kondisi tidak dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses Beberapa membaginya menjadi 2 (dua) jenis : Major Nonconformity Minor Nonconformity Peluang Peningkatan (Improvement Opportunity) Kondisi dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses akan tetapi terdapat suatu peluang untuk menimbulkan ketidaksesuaian atau peluang untuk meningkatkan efektifitas proses Page | 16 Definis/ Istilah Beberapa perusahaan / badan sertifikasi membagi temuan menjadi major/minor : MAJOR NONCONFORMITY Tidak ada bukti penerapan atau kegagalan keseluruhan dari salah satu persyaratan ISO 14001 : 2004 Beberapa minor nonconformity terhadap satu persyaratan ISO 14001 : 2004 yang mengisyaratkan kegagalan sistem Semua ketidaksesuaian yang diketahui dapat mengakibatkan dampak penting lingkungan tetapi tidak dilakukan tindakan perbaikan Ketidaksesuaian yang menunjukkan ketidakpatuhan organisasi terhadap persyaratan dan persyaratan lain yang berlaku dan tidak terdapat bukti dilakukannya tindak lanjut dan komunikasi Ketiadaan atau kekurangan secara keseluruhan pengendalian atas aspek penting lingkungan yang diperlukan di seluruh organisasi Situasi yang dapat mempengaruhi pandangan stakeholder (pelanggan, publik, pemerintah, karyawan, shareholder) yang terkait dengan penurunan mutu lingkungan MINOR NONCONFORMITY Ketidaksesuaian tidak mengakibatkan Kegagalan dari suatu sistem manajemen Terjadinya pelanggaran terhadap peraturan dan persyaratan Terjadinya penurunan kualitas lingkungan di luar Ambang Batas Penyebabnya Kegagalan pada dokumentasi dan rekaman (catatan) Satu atau lebih ketidakkonsistenan penerapan suatu persyaratan Page | 17 4.2. Kesimpulan Sistem Manajemen Lingkungan yang efektif dapat dilihat dari pencapaian sasaran yang telah ditetapkannya, seperti: Tingkat pencemaran lingkungan 0 Pelanggaran NAB (Nilai Ambang Batas) 0 Kondisi fisik 100 % Tingkat kesadaran karyawan 100 % Praktek Lingkungan 100 % Sistem Manajemen Lingkungan menjadi tidak efektif jika ditemukan satu atau lebih : Program tidak mencakup seluruh aspek Lingkungan dan Pengendalian dampak dalam operasi bisnis dan proses kerjanya Program standar yang mencakup tanggung gugat, tanggung jawab dan performa yang kurang baik Tidak terpenuhinya persyaratan dalam standar akibat kualitas implementasi yang sub-standar dan tidak efektif Hasil audit internal yang telah dilakukan harus dilaporkan pada manajemen Mereview efektifitas penerapan sistem manajemen lingkungan dalam mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran organisasi Mendapatkan komitmen semua tingkatan di dalam organisasi dalam menjalankan dan mengembangkan sistem manajemen lingkungan Menetapkan tindakan perbaikan, peningkatan yang diperlukan untuk efektifitas sistem manajemen lingkungan Membuat Laporan Audit ☼ Gunakan Corrective Action Request (CAR) ☼ Tuliskan data (proses, auditee, tanggal audit) dengan lengkap Page | 18 ☼ Tuliskan hal yang tidak sesuai berikut kriteria yang dilanggarnya ☼ Tentukan jenis ketidaksesuaian (Major-Minor) ☼ Konfirmasikan setiap temuan kepada auditee ☼ Mintakan persetujuan auditee (tanda tangan) ☼ Diskusikan tanggal verifikasi terhadap tindakan perbaikan CLOSING MEETING Memperkenalkan audit team (apabila ada peserta yang tidak ikut pada saat opening meeting ) Mereview scope dan tujuan audit Hasil keseluruhan audit Improvement dan praktek-praktek yang baik (Strong point) Penjelasan masalah yang ditemukan (nonconformances) dengan akibat yang dapat ditimbulkan Menjelaskan bahwa audit adalah sampling bahwa problem yang ditemukan dapat terjadi pada area yang lain, sehingga tindakan koreksi tidak hanya dilakukan terhadap hasil temuan tetapi juga terhadap sistem dimana nonconformances tersebut ditemukan Rekomendasi untuk improvement dimasa yang akan datang (bila ada) Rencana follow up / verifikasi 4.3. Follow-up Audit Melakukan Pemantauan Tindakan Perbaikan Gunakan log CAR Ingatkan auditor dan auditee beberapa hari sebelum waktu yang ditentukan untuk memverifikasi tindakan perbaikan Melakukan verifikasi tindakan perbaikan Memeriksa pelaksanaan tindakan perbaikan Memeriksa kesesuaian tindakan perbaikan yang dilaksanakan dibandingkan dengan ketidaksesuaian yang terjadi Page | 19 Memeriksa efektifitas tindakan perbaikan yang dilaksanakan untuk mencegah berulangnya ketidaksesuaian yang sama Melakukan investigasi lebih jauh mengenai ketidakefektifan pelaksanaan Tindakan Perbaikan atau CAR yang tidak close saat verifikasi Definisi : Audit : Pemeriksaan sistematis dan mandiri untuk menentukan: Apakah aktivitas dan hasil yang terkait sesuai dengan perencanaan Apakah perencanaan diterapkan secara efektif serta sesuai dalam rangka mencapai kebijakan dan sasaran perusahaan Auditor : Seseorang yang mempunyai kualifikasi melakukan Audit Lead Auditor : Auditor yang mengatur kegiatan Audit Auditee : Seseorang atau organisasi yang diaudit. Objective evidence : Bukti audit berupa fakta kuantitatif atau kualitatif informasi, records, atau pernyataan yang berdasarkan observasi, pengukuran, evaluasi dan pengujian dan dapat di-verifikasi ke-absahannya. Nonconformity : Ketidaksesuaian terhadap suatu persyaratan SML atau standard lain yang menjadi referensi. Improvement Opportunity : Bukan Noncorformity tapi bila tetap dilakukan kurang efektif dalam mencapai tujuan. Page | 20