SIMPLISIA TANAMANsambiloto (V)

advertisement
SIMPLISIA SELURUH
TANAMAN
SAMBILOTO
Sambiloto
Klasifikasi Sambiloto
Secara taksonomi sambiloto diklasifikasikan
kedalam :
Divisi Spermathophyta, subdivisi Angiospermae,
kelas Dycotyledonae, subkelas Gamopetalae,
Ordo Personales, famili Acanthaceae, subfamili
Acanthoidae genus Andrographis dan spesies
Andrographis paniculata (Burm.f.)
Sinonim : Andrographis paniculata Ness. =
Justicia stricta Lamk. = J.paniculata Burm. =
J.latebrosa Russ.
Nama Daerah & Asing
Sambiloto dikenal dengan beberapa nama
daerah, seperti ki oray atau ki peurat
(Jawa Barat), bidara, takilo, sadilata,
sambilata (Jawa Tengah dan Jawa Timur),
atau pepaitan atau ampadu (Sumatera).
Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian
(China) ; xuyen tam lien, cong cong
(Vietnam) ; kirata, mahatitka
(India/Pakistan) ; Creat, green chiretta,
halviva, kariyat (Inggris).;
Deskripsi
Sambiloto tergolong tanaman terna
(perdu), tinggi 50 - 90 cm yang tumbuh di
berbagai habitat, seperti pinggiran sawah,
kebun, atau hutan.
Sambiloto memiliki batang berkayu
berbentuk bulat dan segi empat
(kwadrangularis) serta memiliki banyak
cabang (monopodial).
Daun tunggal, bertangkai pendek, saling
berhadapan, berbentuk pedang (lanset)
dengan, pangkal runcing, ujung
meruncing, tepi rata, tepi rata (integer) dan
permukaannya halus, permukaan atas
hijau tua, bagian bawah hijau muda,
panjang 2 - 8 cm, lebar 1 - 3 cm.
Bunganya berwarna putih keunguan,
bunga berbentuk jorong (bulan panjang)
dengan pangkal dan ujung lancip
Perbungaan rasemosa yang bercabang
membentuk malai, keluar dari. ujung
batang atau ketiak daun. Bunga berbibir
berbentuk tabung;kecil- kecil, warnanya
putih bernoda ungu. Buah kapsul
berbentuk jorong, panj ang sekitar 1,5 cm,
lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam,
bila masak akan pecah mernbujur menjadi
4 keping-Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya
cokelat muda.
Sambiloto
Di India bunga dan buah bisa dijumpai
pada bulan Oktober atau antara Maret
sampai Juli.
Di Australia bunga dan buah antara bulan
Nopember sampai Juni, sedang di
Indonesia bunga dan buah dan ditemukan
sepanjang tahun.
Syarat Tumbuh
Iklim :
Secara umum lingkungan tumbuh dengan
tipe iklim A, B dan C menurut klasifikasi
Schmidt dan Ferguson dengan curah
hujan 2000-3000 mm/tahun adalah sesuai
untuk pembudidayaan tanaman sambiloto.
Bulan basah (di atas 100 mm/bulan): 5 - 7
bulan · Bulan kering (di bawah 60
mm/bulan): 4 - 7 bulan.
Suhu udara : 25o C – 32o C ·
Ketinggian tempat :
Ketinggian tempat yang optimum bagi
pertumbuhan dan produksi sambiloto
adalah dari daerah pantai sampai
ketinggian 1 - 700 m dpl.
Tinggi tempat ini erat hubungannya
dengan suhu yang juga sangat
berpengaruh terhadap berbagai proses
fisiologik tanaman dan akan
mempengaruhi produksi sambiloto.
Intensitas cahaya :
Selama pertumbuhan tanaman sambiloto
menghendaki banyak sinar matahari.
Namun demikian tanaman ini masih
tumbuh dan berproduksi dengan baik
pada kondisi ternaungi sampai 30%.
Tetapi jika budidaya dilakukan dengan
kondisi naungan diatas 30%, mutu
simplisia sambiloto cenderung menurun.
Jenis tanah :
Sambiloto mampu tumbuh hampir pada
semua jenis tanah, terutama tanah
berpasir.
Pada habitat alamnya, sambiloto ditemui
hutan-hutan pada kondisi solum tanah
yang dangkal. Namun demikian, untuk
menghasilkan produksi yang maksimal,
diperlukan kondisi tanah sedang - subur,
seperti Andosol dan Latosol.
Kedalaman air tanah : 200 cm - 300 cm
dari permukaan tanah.
Kedalaman perakaran : di atas 25 cm dari
permukaan tanah.
Kemasaman (pH) : 5,5 - 6,5.
Bahan Tanaman
Tanaman sambiloto umumnya
diperbanyak secara generatif, dengan
menggunakan biji, meskipun dapat pula
diperbanyak melalui setek.
Perbanyakan tanaman melalui biji harus
memperhatikan beberapa hal antara lain
tingkat kemasakan biji.
Pembenihan
Pembenihan dari biji, dilakukan dengan
cara merendam biji terlebih dahulu selama
24 jam dan kemudian dikeringkan
sebelum disemaikan. Perkecambahan
akan terjadi 7 hari kemudian, yakni setelah
mempunyai 5 helai daun.
Benih siap dipindahkan ke polibag kecil
dengan media tanam campuran dari
tanah, pasir dan pupuk kandang. Benih
siap dipindah ke lapang setelah 21 hari.
Benih dapat pula diperoleh dari setek,
yang diambil dari 3 ruas pucuk tanaman
yang sudah berumur 1 tahun.
Benih setek siap ditanam di lapangan
setelah berumur 15 hari.
Benih dari setek umumnya akan lebih
cepat berbunga dibandingkan benih dari
biji.
Pada saat di persemaian, benih sebaiknya
disiram 2 kali sehari, yakni pagi dan sore
hari dan tempat penyemaian harus cukup
naungannya.
Cara Budidaya
Pengolahan tanah :
Pengolahan tanah dilakukan agar
diperoleh tanah yang gembur dengan cara
menggarpu dan mencangkul tanah
sedalam ± 30 cm.
Saluran drainase harus diperhatikan,
terutama pada lahan yang datar jangan
sampai terjadi genangan (drainase kurang
baik), untuk menghindari berkembangnya
penyakit tanaman.
Penanaman :
Untuk menghasilkan pertumbuhan
tanaman yang maksimal, jarak tanam
yang dianjurkan adalah 40 x 50 cm, atau
30 x 40 cm, disesuaikan dengan tingkat
kesuburan tanah.
Penanaman dapat dilakukan pada
bedengan maupun guludan, yang
disesuaikan dengan kondisi lahan.
Pemupukan :
Pemupukan yang dianjurkan meliputi
pupuk kandang, Urea, SP-36 dan KCl.
Pupuk kandang diberikan seminggu
sebelum tanam.
Dosis pupuk kandang anjuran berkisar
antara 10-20 ton/ha, disesuaikan dengan
tingkat kesuburan tanah. Pada tanah yang
miskin dan kurang gembur, dianjurkan
untuk memberikan lebih banyak.
Dosis pupuk buatan yang dianjurkan
adalah 100-200 kg Urea,150 kg SP-36,
100-200 kg KCl per hektar.
Pupuk SP-36 dan KCl diberikan pada saat
tanam, sedang Urea diberikan dua kali,
yakni pada umur 1 dan 2 bulan setelah
tanam, masing-masing setengah dosis.
Pemeliharaan :
Pemeliharaan perlu dilakukan agar
tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Penyiangan dilakukan seperlunya
disesuaikan dengan kondisi
perkembangan gulma.
Drainase perlu juga dipelihara untuk
menghindari terjadinya genangan air.
Pengendalian organisme pengganggu
tanaman :
Hama dan penyakit yang ditemukan
menyerang pertanaman sambiloto adalah
Aphis spp. dan Sclerotium sp.
Sclerotium sp. seringkali menyerang
sambiloto khususnya pada musim hujan, dan
menyebabkan tanaman layu.
Penggunaan bubuk cengkeh atau eugenol
dapat mencegah penyebaran Sclerotium sp.
Panen
Panen sebaiknya segera dilakukan
sebelum tanaman berbunga, yakni sekitar
2 - 3 bulan setelah tanam.
Panen dilakukan dengan cara memangkas
batang utama sekitar 10 cm di atas
permukaan tanah.
Panen berikutnya dapat dilakukan 2 bulan
setelah panen pertama.
Produksi sambiloto dapat mencapai 35 ton
biomas segar per ha, atau sekitar 3 - 3,5
ton simplisia per ha Biomas hasil panen
dibersihkan, daun dan batang kemudian
dijemur pada suhu 40 - 50°C sampai
kadar air 10 %.
Penyimpanan ditempatkan dalam wadah
tertutup sehingga tingkat kekeringannya
tetap terjaga.
Mutu Simplisia
Berdasar Materia Media Indonesia (MMI),
standar mutu simplisia sambiloto adalah
sebagai berikut :
1. Kadar abu : kurang dari 12%
2. Kadar abu tidak larut dalam asam : 2,2%
3. Kadar sari larut dalam air : > 6%
4. Kadar sari larut dalam alkoho : > 9,7%
5. Bahan organik asing : kurang dari 2%
Kandungan Kimia
Komponen utama sambiloto adalah
andrographolide yang berguna sebagai
bahan obat.
Disamping itu, daun sambiloto
mengandung saponin, falvonoid, alkaloid
dan tanin.
Kandungan kimia lain yang terdapat pada
daun dan batang adalah laktone,
panikulin, kalmegin dan hablur kuning
yang memiliki rasa pahit.
Daun dan percabangannya mengandung
laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid,
andrografolid (zat pahit), neoandrografolid,
14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid, dan
homoandrografolid.
Juga terdapat flavonoid, alkane, keton,
aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium),
asam kersik, dan damar.
Flavotioid diisolasi terbanyak dari akar,
yaitu polimetoksiflavon, andrografin,
pan.ikulin, mono-0- metilwithin, dan
apigenin-7,4-dimetileter.
Zat aktif andrografolid terbukti berkhasiat
sebagai hepatoprotektbr (melindungi sel
hati dari zat toksik).
Efek Farmakologis
dan Hasil Penelitian
1. Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada
Staphylococcus aurcus, Pseudomonas
aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella
dysenteriae, dan Escherichia coli.
2. Herba ini sangat efektif untuk pengobatan
infeksi. In vitro, air rebusannya
merangsang daya fagositosis sel darah
putih.
3. Andrografolid menurunkan demam yang
ditimbulkan oleh pemberian vaksin yang
menyebabkan panas pada kelinci.
4. Andrografolid dapat mengakhiri
kehamilan dan menghambat pertumbuhan
trofosit plasenta.
5. Dari segi farmakologi, sambiloto
mempunyai efek muskarinik pada
pembuluh darah, efek pada jantung
iskeniik, efek pada respirasi sel, sifat
kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri.
6. Komponen aktifnya seperti
ncoandrografolid, andrografolid,
deoksiandrografolid dan 14-deoksi-11, 12didehidroandrografolid berkhasiat
antiradang dan antipiretik.
7. Pemberian rebusan daun sambiloto 40%
sebanyak 20 milkg bb dapat menurunkan
kadar glukosa darah tikus putih (W.
Sugiyarto, Fak. Farmasi UGM, 1978).
8. Infus daun sarnbiloto 5%, 10% dan 15%,
semuanya dapat menurunkan suhu tubuh
marmut yarrg dibuat demam (Hasir,
jurusan Farmasi, FMIPA UNHAS, 1988).
9. Infus herba sambiloto mempunyai daya
antijamur terhadap Microsporum canis,
Trichophyton mentagrophytes, T. rubrum,
Candida albicans, dan Epidermophyton
floccosum (Jan Susilo dkk, Bagian
Parasitologi FK UI dan Jurusan Farmasi
FMIPAUI, Warta Perhipba No.Flll, JanMaret 1995).
10. Fraksi etanol herba sambiloto
mempunyai efek antihistaminergik.
Peningkatan konsentrasi akan
meningkatkan hambatan kontraksi ileum
marmot terisolasi yang diinduksi dengan
histamin dihidroksiklorida (Yufri Aidi, dkk.,
Jurusan Farmasi FMIPA, ITB, Warta
Tumbuhan Obat Indonesia vol. 3 No. 1,
1996).
Negara
Asal:Indonesia
Harga:Rp. 50.000
Sambiloto dikenal sebagai
herbal multi guna karena
begitu banyaknya mamfaat
herbal ini dalam kesehatan.
Berbagai penelitian
menunjukan, sambiloto
berperan dalam mengobati
radang paru-paru, ginjal,
gangguan pernafasan dan
influenza.
KOMPOSISI:
Ekstrak kering
Andrographis paniculata
KEUNGGULAN:
Ekstrak sambioto bermanfaat sebagai
antitumor dan menghancurkan inti sel
kanker. Selain itu juga bekerja
melindungi sel - sel hati.
Mencegah absorbsi glukosa dari usu
Mengandung Andrografolid ( zat pahit)
yang berfungsi untuk memperlancar
peredaran darah sehingga terhindar
dari berbagai penyakit.jika dikonsumsi
sebelum makan.
MANFAAT:
Dapat
menyembuhkan
berbagai penyakit,
antara lain:
- Kanker
- Hepatitis
- Penyakit paru-paru
- Disentri
- Tifoid
- Diare non-spesifik
- Amandel
- Influenza
- Radang ginjal
- Malaria
- Diabetes
ATURAN PAKAI :
2 kali sehari 1 kapsul sesudah makan.
DEPKES. SP. No. 1428/ 10.01/ 2003
Thanks for your attention
Any question ???
Download