PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN HOTEL ROYAL VICTORIA DI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR Bakri Hadi1 ABSTRACT Penelitian ini dilaksanakan di Hotel Royal Victoria-Kab. Kutai Timur.. Sampel diambil sebanyak 68 responden. Alat ukur data menggunakan jenjang 3, meliputi jawaban setuju, kadang-kadang, dan tidak setuju. Penelitian yang dilakukan oleh penulis merupakan penelitian verifikatif atau yang bersifat kausalitas, yakni penelitian yang mencari hubungan antara variabel sebab dengan variabel akibat. Alat analisis yang digunakan koefisien Rank Spearman (rs).\ Berdasarkan analisis terhadap data yang terkumpul maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Hipotesis diterima yang berarti bahwa Pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan Hotel Royal Victoria, namun demikian variabel pelayanan berasosiasi dengan kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan petugas hotel akan menimbulkan rasa puas ataupun tidak puas terhadap pelanggannya. 2) Pelayanan yang diberikan pihak manajemen hotel victoria masih belum memberikan rasa puas terhadap para pelanggannya, terutama dalam hal keandalan, daya tanggap, serta jaminan dan bukti fisik Keywords: Pelayanan, kepuasan Pelanggan I. PENDAHULUAN Perusahaan harus mulai mernikirkan pentingnya program pelayanan pelanggan secara lebih matang melalui kualitas pelayanan. Bagaimana data apa saja yang bisa dilakukan agar kepuasan pelanggan bisa terlampaui dengan baik, karena kepuasan pelanggan tidak hanya diperoleh dari kualitas produk yang dikonsumsinya saja, rnelainkan juga dari pelayanan yang diberikan pihak perusahaan kepada peianggannya. Para pelanggan tidak hanya menginginkan jasa pelayanan tertentu saja, akan tetapi juga dalam tingkat dan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan perlu memperhatikan atau bahkan mengedepankan orientasi untuk rnelayani pelanggan (customer service) yang dapat memuaskan pelanggan. Parasuraman et.al (1988: 75) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai perbandingan antara layanan yang diharapkan konsumen dengan layanan yang diterimanya. Adapun dun faktor utama yang mempengara'ti kualitas pelayanan yaitu, layanan yang diharapkan (expected service) dan layanan yrng diterima (perceived service). Kemudian baik buruknya kualitas pelayanan bukan berdasarkan persepsi penyedia layanan tetapi berdasar persepsi konsumen terhadap prosesnya secara menyeluruh. Persepsi terhadap kualitas pelayanan menpakan keyakinan konsumen tentang layanan yang diterima atau layanan yang dialami (Parasuraman et al, 1988: 77) 1 Alumni Fisipol Untag 1945 Samarinda Kepuasan pelanggan dipandang sebagai konsep multi dimensional yang melibatkan biaya, kemudahan sarana, aspek teknis dan interpersonal serta hasil akhir. Kepuasan ini terjadi sebagai hasil berpengaruhnya ketrampilan, pengetahuan, perilaku, sikap dan penyedia sarana. Tingkat kepuasan juga amat subyektif dimana satu konsumen dengan konsumen lain akan berbeda. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti umur, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin, kedudukan sosial, tingkat ekonomi, budaya, sikap mental dan kepribadian. Di sini kepuasan konsumen merupakan penentuan dari pengulangan pembelian, informasi dari mulut ke mulut yang positif dan kesetiaan pelanggan. Kepuasan konsumen akan mempengaruhi intensitas perilaku untuk membeli jasa dari penyedia jasa yang sama (Assegaff, 2009: 174). Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa yang berfokus pada lima dimensi kualitas, jasa, yaitu bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati (Atmawati dan Wahyuddin,2007: 3). II.PERMASALAHAN Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan Hotel Royal Victoria? III.METODE PENELITIAN Wilayah penelitian berada pada Hotel Royal Victoria yang terletak di Jalan Pendidikan No. 1 Kota Sangatta Kabupaten Kutai Timur. Untuk menganalisis data variabel Pelayanan dan Kepuasan Peloanggan yang diperoleh melalui daftar pertanyaan penulis menggunakan rumus koefisien Rank Spearman (ρ) yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007: 245), dengan rumus sebagai berikut : 2 𝜌 =1− 6 ∑ 𝑑𝑖 𝑛(𝑛2 − 1) Dimana : ρ = Koefisien Korelasi Rank Spearman di = Selisih rank X dengan rank Y (Xi – Yi) n = Sampel (n = 68 responden) 6 = Konstanta α = 5% Apabila ρ < ρ tabel (5%) maka hipotesis diterima, (5%) maka hipotesis ditolak. sedangkan bila ρ > ρ tabel Ho : μ1 = μ1; artinya bahwa Pelayanan Hotel berasosiasi dengan Kepuasan Pelanggan. Ha : μ1 ≠ μ1; artinya bahwa Pelayanan Hotel tidak berasosiasi dengan Kepuasan Pelanggan. IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Variabel Pelayanan Sebagaimana dikemukakan bahwa untuk mengukur variabel Pelayanan Prima digunakan 3 (tiga) indikator, jawaban responden atas masing-masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Indikator Pelayanan Informasi Pelayanan informasi adalah kebutuhan pelanggan mengenai fasilitas yang disediakan hotel maupun event-event yang terjadi selama pelanggan menginap. Dalam hal pelayanan informasi yang dibutuhkan pelanggan diperoleh jawaban dari 68 responden sebagai berikut: sebanyak 35 (51,47%) responden menjawab setuju, 33 (48,33%) responden menjawab kadang-kadang, dan 0 (0%) responden menjawab tidak setuju bahwa informasi yang dibutuhkan disampaikan secara jelas dan santun (Tabel 4.1). Dalam hal pelayanan informasi yang dibutuhkan pelanggan diperoleh jawaban dari 68 responden, sebanyak 33 (48,53%) responden menjawab setuju, 35 (51,47%) responden menjawab kadang-kadang, dan 0 (0%) responden menjawab tidak setuju bahwa informasi yang dibutuhkan disampaikan valid dan rinci (Tabel 4.1). Dalam hal pelayanan informasi yang dibutuhkan pelanggan diperoleh jawaban dari 68 responden, sebanyak 39 (57,53%) responden menjawab setuju, 29 (42,65%) responden menjawab kadang-kadang, dan 0 (0%) responden menjawab tidak setuju bahwa informasi yang dibutuhkan disampaikan sesuai dengan kenyataan (Tabel 4.1). Berdasarkan uraian di atas, terhadap indikator pelayanan informasi dapat disimpulkan bahwa responden yang menjawab setuju sebanyak 52,45%, dan menjawab kadang-kadang sebanyak 47,55%. Tabel 4.1. Indikator Pelayanan Informasi Pertanyaan Jawaban Responden Setuju Kadang-kadang Tidak Setuju Jumlah 1,1 1,2 1,3 35 33 39 (51,47%) (48,53%) (57,35%) 33 35 29 (48,33%) (51,47%) (42,65%) 0 0 0 (0%) (0%) (0%) 68 68 68 (100%) (100%) (100%) Sumber: Hasil Wawancara, 2015 2. Indikator Pelayanan Kamar Pelayanan kamar adalah segala sesuatu layanan yang diberikan petugas hotel yang berkaitan dengan penggunaan kamar oleh pelanggan.. Dalam hal pelayanan kamar yang dibutuhkan pelanggan diperoleh jawaban dari 68 responden sebagai berikut: sebanyak 23 (33,82%) responden menjawab setuju, 26 (38,24%) responden menjawab kadang-kadang, dan 19 (27,94%) responden menjawab tidak setuju bahwa petugas merapikan tempat tidur sebelum digunakan (Tabel 4.2). Dalam hal pelayanan kamar yang dibutuhkan pelanggan diperoleh jawaban dari 68 responden sebagai berikut: sebanyak 16 (23,53%) responden menjawab setuju, 23 (33,82%) responden menjawab kadang-kadang, dan 29 (42,65%) responden menjawab tidak setuju bahwa petugas segera datang ketika dibutuhkan (Tabel 4.2). Dalam hal pelayanan kamar yang dibutuhkan pelanggan diperoleh jawaban dari 68 responden sebagai berikut: sebanyak 23 (33,82) responden menjawab setuju, 29 (42,65%) responden menjawab kadang-kadang, dan 16 (23,53%) responden menjawab tidak setuju bahwa petugas merapikan kamar setiap hari (Tabel 4.2). Berdasarkan uraian di atas, terhadap indikator pelayanan kamar dapat disimpulkan bahwa responden yang menjawab setuju sebanyak 30,39%, menjawab kadang-kadang sebanyak 38,24% dan menjawab tidak setuju sebanyak 31,37% Tabel 4.2. Indikator Pelayanan kamar Pertanyaan Jawaban Responden Setuju Kadang-kadang Tidak Setuju 2,1 2,2 2,3 23 16 23 (33,82%) (23,53%) (33,82%) 26 23 29 (38,24%) (33,82%) (42,65%) 19 29 16 (27,94%) (42,65%) (23,53%) 68 68 68 (100%) (100%) (100%) Jumlah Sumber: Hasil Wawancara, 2015 3. Indikator Pelayanan Fasilitas Hotel Pelayanan fasilitas hotel adalah segala fasilitas yang disediakan hotel untuk para tamunya, seperti: kolam renang, fitness centre, spa, lapangan golf, dan sebagainya.. Dalam hal pelayanan fasilitas hotel yang dibutuhkan pelanggan diperoleh jawaban dari 68 responden sebagai berikut: sebanyak 37 (54,41%) responden menjawab setuju, 31 (45,59%) responden menjawab kadang-kadang, dan 0 (0%) responden menjawab tidak setuju bahwa fasilitas kolam renang terawat dengan baik (Tabel 4.3). Dalam hal pelayanan fasilitas hotel yang dibutuhkan pelanggan diperoleh jawaban dari 68 responden sebagai berikut: sebanyak 30 (44,12%) responden menjawab setuju, 38 (55,88%) responden menjawab kadang-kadang, dan 0 (0%) responden menjawab tidak setuju bahwa fasilitas fitness centre dapat digunakan kapan saja (Tabel 4.3). Dalam hal pelayanan fasilitas hotel yang dibutuhkan pelanggan diperoleh jawaban dari 68 responden sebagai berikut: sebanyak 34 (50%) responden menjawab setuju, 34 (50%) responden menjawab kadang-kadang, dan 0 (0%) responden menjawab tidak setuju bahwa fasilitas spa berfungsi dengan baik (Tabel 4.3). Tabel 4.3. Indikator Pelayanan Fasilitas Hotel Pertanyaan Jawaban Responden Setuju Kadang-kadang Tidak Setuju Jumlah 3,1 3,2 3,3 37 30 34 (54,41%) (44,12%) (50%) 31 38 34 (45,59%) (55,88%) (50%) 0 0 0 (0%) (0%) (0%) 68 68 68 (100%) (100%) (100%) Sumber: Hasil Wawancara, 2015 B. Variabel Kepuasan Pelanggan Sebagaimana dikemukakan bahwa untuk mengukur variabel Kepuasan Pelanggan digunakan 3 (tiga) indikator, jawaban responden atas masing-masing indikator dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Indikator Keandalan Keandalan yang dimaksud adalah kemampuan petugas hotel dalam memberikan pelayanan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Berkaitan dengan keandalan petugas hotel, sebanyak 26 (38,24%) responden menjawab setuju, 25 (36,76%) responden menjawab kadang-kadang, dan 17 (25%) responden menjawab tidak setuju bahwa petugas hotel segera datang ketika dibutuhkan (Tabel 4.4). Berkaitan dengan keandalan petugas hotel, sebanyak 30 (44,12%) responden setuju, 20 (29,41%) responden berpendapat kadang-kadang, dan 18 (26,47%) berpendapat tidaki setuju bahwa petugas memberikan penjelasan dengan akurat (Tabel 4.4). Berkaitan dengan keandalan petugas hotel, sebanyak 40 (58,82%) responden setuju, 5 (7,35%) responden berpendapat kadang-kadang, dan 23 (33,82%) berpendapat tidaki setuju bahwa petugas memberikan penjelasan yang memuaskan (Tabel 4.4). Berdasarkan uraian di atas, terhadap indikator keandalan dapat disimpulkan bahwa responden yang menjawab setuju sebanyak 47,06%, menjawab kadang-kadang sebanyak 24,51%, dan menjawab tidak setuju sebanyak 28,43% (Tabel 4.4). Tabel 4.4. Indikator Keandalan Pertanyaan Jawaban Responden Setuju Kadang-kadang Tidak Setuju Jumlah 3,4 3,5 3,6 26 30 40 (38,24%) (44,12%) (58,82%) 25 20 5 (36,76%) (29,41%) (7,35%) 17 18 23 (25%) (26,47%) (33,82%) 68 68 68 (100%) (100%) (100%) Sumber: Hasil Wawancara, 2015 2. Indikator Daya Tanggap Daya tanggap yang dimaksud adalah keinginan para petugas hotel untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Ditinjau daya tanggap petugas hotel dalam memberkan pelayanan kepada pelangganya, sebanyak 28 (41,18%) responden manjawab setuju, 13 (19,12%) responden menjawab kadang-kadang, dan 27 (39,71%) responden menjawab tidak setuju bahwa petugas hotel tahu apa yang dibutuhkan pelanggan (Tabel 4.5). Ditinjau daya tanggap petugas hotel dalam memberkan pelayanan kepada pelangganya, sebanyak 27 (39,71%) responden manjawab setuju, 12 (17,65%) responden menjawab kadang-kadang, dan 29 (42,65%) responden menjawab tidak setuju bahwa petugas hotel membantu membawa barang bawaan pelanggan (Tabel 4.5). Ditinjau daya tanggap petugas hotel dalam memberkan pelayanan kepada pelangganya, sebanyak 24 (35,29%) responden manjawab setuju, 16 (23,53%) responden menjawab kadang-kadang, dan 28 (41,18%) responden menjawab tidak setuju bahwa petugas hotel membantu mencari kendaraan bila pelnggan mmebutuhkan (Tabel 4.5). Berdasarkan uraian di atas, terhadap indikator daya tanggap dapat disimpulkan bahwa responden yang menjawab setuju sebanyak 38,73%, menjawab kadang-kadang sebanyak 20,10%, dan menjawab tidak setuju sebanyak 41,18% (Tabel 4.5). Tabel 4.5. Indikator Daya Tanggap Pertanyaan Jawaban Responden Setuju Kadang-kadang Tidak Setuju Jumlah 3,7 3,8 3,9 28 27 24 (41,18%) (39,71%) (35,29%) 13 12 16 (19,12%) (17,65%) (23,53%) 27 29 28 (39,71%) (42,65%) (41,18%) 68 68 68 (100%) (100%) (100%) Sumber: Hasil Wawancara, 2015 3. Indikator Jaminan dan Bukti Fisik Jaminan yang dimaksud adalah pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki petugas hotel, bebas dari bahaya, resiko atau keragu raguan. Sedangkan bukti fisik adalah kondisi sarana prasarana yang ada di lingkungan hotel. Berkaitan dengan jaminan dan bukti fisik, sebanyak 24 (35,29%) responden menjawab setuju, 16 (23,53%) responden menjawab kadang-kadang, dan 28 (41,18%) responden menjawab tidak setuju bahwa tempat parkir tertata rapi (Tabel 4.6). Berkaitan dengan jaminan dan bukti fisik, sebanyak 41 (60,29%) responden menjawab setuju, 0 (0%) responden menjawab kadang-kadang, dan 27 (39,71%) responden menjawab tidak setuju bahwa lobi hotel nampak nyaman dan menyenangkan (Tabel 4.6). Berkaitan dengan jaminan dan bukti fisik, sebanyak 36 (35,94%) responden menjawab setuju, 0 (0%) responden menjawab kadang-kadang, dan 32 (47,06%) responden menjawab tidak setuju bahwa ruang makan nampak bersih dan hiegenis (Tabel 4.6). Berdasarkan uraian di atas, terhadap indikator jaminan dan bukti fisik dapat disimpulkan bahwa responden yang menjawab setuju sebanyak 49,51%, menjawab kadang-kadang sebanyak 7,84%, dan menjawab tidak setuju sebanyak 42,65% (Tabel 4.5). Tabel 4.6. Indikator Jaminan dan Bukti Fisik Pertanyaan Jawaban Responden Setuju Kadang-kadang Tidak Setuju Jumlah 3,1 3,11 3,12 24 41 36 (35,29%) (60,29%) (35,94%) 16 0 0 (23,53%) (0%) (0%) 28 27 32 (41,18%) (39,71%) (47,06%) 68 68 68 (100%) (100%) (100%) Sumber: Hasil Wawancara, 2015 V. PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hipotesis diterima yang berarti bahwa Pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan Hotel Royal Victoria, namun demikian variabel pelayanan berasosiasi dengan kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan petugas hotel akan menimbulkan rasa puas ataupun tidak puas terhadap pelanggannya. 2. Pelayanan yang diberikan pihak manajemen hotel victoria masih belum memberikan rasa puas terhadap para pelanggannya, terutama dalam hal keandalan, daya tanggap, serta jaminan dan bukti fisik. B. Saran Adapun saran yang dapat disampaikan di sini adalah: 1. Pelayanan kamar dan pelayanan fasilitas hotel sudah cukup baik hanya dalam hal-hal tertentu perlu mendapatkan perhatian manajemen. 2. Pelanggan berharap petugas cepat tanggap terhadap apa yang mereka butuhkan, namun keterlambatan kedatangan petugas menimbulkan anggapan kurang andal dan kurang tanggap sehingga menurunkan tingkat kepuasan pelangggan. BIBLIOGRAFI Assegaff, Mohammad. 2009. ”Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Perusahaan Penerbangan PT. Garuda Di Kota Semarang)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 10. No. 2. Juli. Hal. 171 – 186. Unisulla Semarang. Semarang. Atmawati, Rustika dan Wahyuddin. 2007. ”Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Matahari Departement Store Di Solo Grand Mall”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Hal. 1 – 12. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Faisal, Sanapiah., 2001. Persada, Jakarta. Format-format Penelitian Sosial. Rajawali Grafindo Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. Intan Sejati Klaten. Jakarta. Kotler, Philip. Alih Bahasa : Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 2. Intan Sejati Klaten. Jakarta. Krajewski, L.J. and Ritzman, L.P. 1996, Operations Management: Strategy and Analysis, Fourth Edition, Addison —Wessley Publishing Company, Massachusets. Moekijat, 2000, Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung Pionir Jaya, Parasuraman,A., Zeithaml,V.A. and Berry, L.L. 1988, SERVQUAL: A Multiple Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality, Journal of Retailing, Vol.4(1). Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi., 1989. Metoce Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta. Sugiyono, 2007. Statistik Untuk penelitian. Alfabeta, Bandung. Sugiyono., 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kuaolitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung. Trilestari, Endang Wirjatmi., 2007. Manajemen Pelayanan Umum. Persentasi Seminar. STIA-LAN, Bandung. Bahan