RASA INGIN TAHU DAN KEMANDIRIAN TIPE JEPANG-TIBET DAN TIPE INGGRIS-CHINA OLEH: RATIH KUSTIANI 0806450136 3 CIRI KHAS BUDAYA JEPANG (menurut Ueyama) • Menerima apa adanya budaya yang datang dari luar secara antusias • Memiliki kemampuan yang tinggi dalam menyerap budaya luar • Memiliki kemampuan mengembalikan budaya asing tersebut secara natural Peradaban apapun dilihat secara natural & netral. Sehingga menghasilkan rasa ingin tahu dan semangat baru untuk meniru SEMANGAT MENIRU ORANG EROPA (Matsuda) • Cara orang Jerman menerima budaya Latin dan Islam sama seperti Jepang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. • Lebih tepat jika dikatakan bahwa orang Inggris memiliki semangat meniru yang tinggi daripada memiliki rasa ingin tahu Kesusasteraan abad pertengahan dan ilmu pengetahuan di akhir abad ke-19 banyak meminjam ide dari luar. Contoh: karya-karya Shakespeare; Sosio-Antropologi • Perbedaan cara meniru dengan orang Jepang: Begitu kebudayaan luar tersebut diterima, dipermukaan tampak tidak berubah, tetapi secara substansi langsung diubah dan menjadikannya budaya milik sendiri. PERSAMAAN JEPANG DAN INGGRIS (Ishida) • Terletak di pinggir benua • Memiliki posisi kebudayaan yang marginal cenderung meniru kebudayaan yang lebih tinggi, kemudian meningkat menjadi memiliki kebudayaan sekunder dan tertier, dan akhirnya meluas ke wilayah sekitarnya • Berawal dari meniru sampai akhirnya bisa mencipta PERBEDAAN JEPANG-TIBET & INGGRIS-CINA (Matsuda) Jepang-Tibet • Mengadopsi budaya luar secara jujur & sederhana • Kemandiriannya lemah • Proses menjadi ala lokalnya lama • Mengalami modernisasi Inggris-Cina mengubah substansinya kuat Langsung diakui sebagai milik sendiri tidak SEJARAH LINGKUNGAN BUDAYA JEPANG (Egami) • Dulunya dipengaruhi lingkungan budaya benua Eurasia: India, Sina, & Aria, Eropa sederhana • Dipengaruhi budaya berkuda yang memiliki prinsip logis, realistis, & internasional memiliki kemampuan menyerap & meniru budaya lain terbuka & positif • Dipengaruhi budaya pertanian tertutup & negatif (terjadi ketika menolak pengaruh luar) • (pengaruh budaya tersebut tidak terjadi secara bersamaan)