Gaya-berat, massa dan gravity Beberapa orang sering tidak dapat membedakan apa itu massa (mass), dan apa itu berat (weight). Ingatlah bahwa berat adalah suatu gaya (force) dan satuannya diukur dalam newtons (N), sedangkan massa diukur dalam kilogram (kg). Massa Massa suatu objek berisi atau memuat sejumlah bahan atau material. Semakin bertambah bahan didalam-nya, massa-nya menjadi semakin lebih besar. Seekor gajah berisi bahan (zat) yang memuat lebih banyak daripada seekor tikus. Massa diukur dalam kilogram (kg) atau gram (g). Objek yang massa-nya 100 kg mempunyai massa lebih besar dari objek yang massa-nya 5 kg. Ingatlah massa dari suatu objek tetap sama dimana saja objek tersebut berada. Gravity (Gaya Tarik Bumi) Gravity adalah gaya yang sangat nyata, sesuatu yang setiap orang merasakan. (anda tidak memikirkannya tentang itu sampai anda mempercepat dalam menjawab mengenai hal itu, seperti pada roller coaster atau bungee jump.). Gravity selalu menuju ke "bawah", ke arah pusat bumi (atau ke pusat massa dari objek apapun yang memberikan gaya). Dengan sendirinya, gravity cukup kuat untuk menyebabkan perubahan dalam kecepatan (percepatan) 9.8 meter per detik per detik pada kedudukan permukaan laut (atau sekitar 20 mil per jam per detik), tidak tergantung massa objek yang ditarik ke bawah (5). 1 Sumber (5) Untuk melihat adanya gravity, jatuhkan sesuatu. Barangkali, sesuatu itu dipercepat turun kebawahnya. Bilamana menyentuh tanah, hal tersebut akan lebih cepat dibandingkan dengan baru saja anda lepaskan. Sekiranya dimulai dengan objek yang cukup tinggi di atas tanah atau lantai, objek tersebut jatuh selama sedetik. Jika demikian, obyek tersebut berjalan kira-kira 9.8 meter per detik sewaktu obyek tersebut menyentuh tanah. (Mohon tidak berbohong; hal ini tidak berlaku jika anda menggunakan suatu obyek seperti halnya bulu atau selembar kertas yang nyatanya dipengaruhi oleh beberapa gaya lainnya seperti tekanan angin atau dinamika udara) (5). Gaya Sentrifugal Sekarang ini anda sedang duduk di atas Bumi yang berputar. Pada keadaan yang seperti ini anda sedang meluncur mengelilingi sumbu Bumi dengan kecepatan kasaran 750 mil per jam. Dikarenakan hal ini, sesuatu di Bumi merasakan satu 2 gaya yang nyata yang disebut gaya sentrifugal, sekiranya anda mematikan gravity, hal itu akan menyebabkan kita berterbangan perputaran Bumi masuk ke ruang angkasa! Kenyataannya, dikarenakan gaya sentrifugal, Bumi sedikit cembung di ekuator dan sedikit gepeng di kutub (5). Sumber (5) Sumber (5) Kita tidak mampu membedakan antara gaya gravity Bumi dan sentrifugal. Apa yang anda fikir jika tarikan ke bawah sebenarnya gabungan gaya gravity dan tarikan ke atas/ke samping dari gaya sentrifugal. "ke bawah/turun" adalah arah yang mana gabungan 2 gaya yang menarik kita, arahnya tidak pas ke pusat Bumi. 3 Sejak dari sekarang, kita akan menempatkan gaya gravity dan sentrifugal bersamasama, dan hanya merujuk pada kombinasi keduanya sebagai "gravity". Gaya Miring Tekanan Vertikal Perhatikan sesuatu yang nyata tentang sesuatu obyek yang jatuh : jika obyek tersebut jatuh, obyek tersebut melewati udara. Namun semua obyek merasakan gravity; apa yang menyebabkan udara ke atas? Dengan kata lain, kenapa udara juga tidak jatuh? a. Udara terlalu ringan untuk merasakan gravity. b. Selalu ada udara (atau obyek yang lainnya) di bawah udara, yang memegangnya. c. Rata-rata, udara betul-betul jatuh. Gaya yang menetralkan gravity dan membuat udara ada di atmosfer disebut vertical pressure gradient force. (Secara teknis, sesungguhnya komponen vertikal dari tekanan gaya kemiringan (pressure gradient force), secara mendasar tidak berbeda dari tekanan horizontal gaya kemiringan yang kita akan dapatkan nanti.) Tekanan udara pada dasarnya nol di puncak atmosfer dan meningkat rapat sebagaimana anda ke bawah : setiap 3-4 mil, tekanan udara 2 kali lipat. Bayangkan satu bingkisan udara lagi, mengapung di udara. Tekanan udara pada puncak bingkisan, menekannya ke bawah, tepatnya sedikit lemah dari pada tekanan udara pada dasar, menekannya ke atas. 4 Sumber (5) Akibat gaya ke atas yang sedikit ini hanya cukup untuk melawan gaya gravity, yaitu, berat udara. Dengan demikian udara mengapung dalam keseimbangan (equilibrium), persis seperti udara mengelilinginya. Tekanan Gaya Kemiringan Horisontal Gaya penggerak utama dari gerakan di dalam atmosfer adalah tekanan horizontal gaya kemiringan. Perubahan horizontal tekanan udara lebih lemah dari pada perubahan tekanan vertikal, hanya sekitar sebesar 1/10.000. Namun tidak ada gaya gravity horizontal untuk menyeimbangkaannya. Sehingga tekanan gaya kemiringan horizontal umumnya gaya udara untuk bergerak, menghasilkan angin. 5 Tekanan kemiringan horizontal bekerja persis seperti tekanan kemiringan vertical : semakin kuat tekanan udara pada satu sisi satu bingkisan dari pada lainnya menyebabkan gaya bersih (tekanan) pada arah tertentu. Sumber (5) Horizontal pressure gradients are typically the only force mentioned on the nightly weather report. Forecasters are always talking about the positions of high and low pressure systems. Between the highs and the lows, there are horizontal pressure gradients and winds. Gesekan Friction is one force that only exists if air is in motion. Although there can be frictional forces within the upper atmosphere, they are usually very weak. The only 6 place friction becomes a significant force for the atmosphere is near the ground. There, objects as small as blades of grass or waves in the ocean, or as large as trees or buildings, slow down the air. The effect of friction is felt as high as 1-2 km (1 mile) up in the atmosphere during the daytime, as turbulence extends upward from the ground. Coriolis Gaya coriolis adalah akhir gaya atmospheric kepentingan yang mendasar. Sebagaimana gaya sentrifugal, gaya tersebut disebabkan oleh rotasi Bumi. Juga sebagaimana gaya sentrifugal, gaya tersebut adalah satu gaya "yang nyata", sesuatu yang tidak akan ada sekiranya anda tidak berputar bersama dengan Bumi. Dan untuk karakteristiknya yang asing, gaya tersebut hanya ada bilamana anda bergerak di Bumi. Gaya coriolis dihasilkan dari kenyataan bahwa Bumi secara terus-menerus merubah orientasinya di bawah anda. Anda tidak banyak memperhatikan, kecuali anda melihat kepada Matahari atau Bintang dan mendapatkannya pada posisi yang berbeda dibandingkan dengan keberadaannya 1 jam yang lalu. Bayangkan pengalaman berikut : anda berdiri pada ujung runway yang panjangnta 10,000 foot menghadap ke Selatan, pada tengah hari. Anda mengambil sebuah bola dan menggelindingkannya ke tengah-tengah runway, pada arah Matahari. Apa yang terjadi? (5) 7 Sumber (5) Pensil anda menggelinding/jatuh ke bawah meja dan jatuh ke lantai. Anda melempar sebuah bola-bola tersebut jatuh ke tanah. Pasang surut (Pasut) terjadi secara tiba-tiba di Selat dan di luar Selat. Anda akan kehilangan berat di Bulan dibandingkan dengan di Bumi. Kenapa hal itu terjadi? Jawabannya adalah “gravity”. Semua objek mempunyai gaya yang menariknya ke satu arah dan arah lainnya. Inilah yang disebut gravity. Walaupun anda menarik objek yang lain ke anda disebabkan oleh gravity, namun anda mempunyai massa yang kecil untuk gaya untuk menjadi sangat kuat. Gaya gravitasi bertambah apabila massanya lebih besar dan objeknya lebih dekat. Gravity menjadi perhatian bilamana terdapat objek yang betul-betul padat seperti bulan, planet atau bintang. Kita didorong ke permukaan 8 bumi dikarenakan gravity. Gaya gravitasi menarik dengan arah menuju ke pusat Bumi. Definisi Secara singkat, gravity adalah gaya yang menekan sesuatu ke arah pusat Bumi. Kita meneliti gravity untuk mempelajari lebih dalam mengenai Bumi dan agar supaya kehidupan kita lebih mudah secara ekonomis dan sosial menjadi lebih baik. Sebelum kita memulai, marilah didefinisikan sejumlah istilah kunci yang akan digunakan untuk menjelaskan gaya universal. Gravitasi (Gravitation) adalah gaya yang menekan atau menarik semua bendabenda di dalam ruang menuju satu dengan lainnya. Itulah gaya yang menempatkan planet-planet pada orbitnya mengelilingi Matahari dan menempatkan objek-objek pada permukaan bumi. Massa (Mass) sejumlah material yang terdapat/berisi pada suatu objek. Semua objek mempunyai massa. Apabila tidak memiliki berat, massa tersebut mengapung di dalam ruang, akan tetapi mendapatkan berat karena adanya gravity yang dimiliki satu detik massa. Contoh yang baik mengenai hal ini adalah sistem peredaran matahari kita. Planet-planet semuanya mempunyai massa yang berbeda, dan mengalami tarikan satu dengan lainnya dengan besaran yang bervariasi. Sebagai contoh, Jupiter mempunyai massa yang besarnya 318 kali massa bumi. Sebaliknya bumi mempunyai massa 81 kali lebih besar dari bulan. Densitas (Density)-is a measure of how tightly the material in a mass is packed. Contoh mengenai hal ini dapat berupa suatu bola salju. Apabila saljunya ringan dan 9 halus, bola salju yang kita burat akan kurang padat dibandingkan dengan bola salju yang kita buat dari salju yang basah dan berat. Suatu objek yang padat ukurannya adalah dirasakannya berat. Apa itu Gravity? Pada tahun 1687, Sir Isaac Newton menyampaikan ide bahwa gravity adalah gaya yang menyebabkan apel itu jatuh (Walaupun apel yang jatuh menginspirasikan pemikirannya, apel tersebut tidak menghantam kepalanya!) dan, yang menekan suatu objek seperti sebuah bola, terlempar ke atas dan kembali ke Bumi. Ia juga menggambarkan bahwa Bulan akan berjalan pada suatu garis lurus tanpa tarikan dari Bumi yang menekannya kedalam suatu lintasan lengkung. Gravity adalah gaya yang universal, oleh karena itu tidak hanya dibatasi pada bumi saja. Sesuai dengan hukum Newton tentang Universal Gravitation, menjelaskan bahwa 2 objek yang berada dalam ruang angkasa akan melakukan tarik menarik satu dengan lainnya. Semakin besar massa objek semakin kuat tarikannya. Juga semakin dekat 2 objek tersebut berada, semakin kuat objek-objek tersebut akan menarik satu dengan lainnya. Contoh: 2 orang yang berjarak 1 m akan menarik satu dengan lainnya dengan gaya yang lebih besar dari 2 ekor tikus yang berada pada jarak 1 meter. Sebaliknya, semakin dekat orang (tikus) tersebut satu dengan lainnya, semakin besar gaya tariknya. Secara teoritis kita sebenarnya kehilangan berat sewaktu terbang di dalam suatu pesawat pada ketinggian 10.000 m di atas permukaan laut dibandingkan dengan berada di atas permukaan tanah. Alasannya adalah dikarenakan jarak antara kita dan bumi lebih besar pada saat berada di pesawat. Tentu saja perbedaan beratnya sangat kecil sehingga kita tidak memperhatikannya. 10 Semakin besar gaya gravitasi (gravitational force), objek akan semakin berat bilamana dekat dengan gaya tersebut. Contoh : Gaya gravitasi di bulan adalah 1/6 dari tekanan gravitasi bumi. Oleh karena itu apabila kita menimbang 60 kilogram disini di bumi, kita akan menimbang hanya 10 kilogram di bulan. Alasannya? Bulan mempunyai massa yang lebih kecil dari Bumi dan semakin kecil suatu massa maka semakin kecil gaya gravity-nya. Sebagai ringkasan, gravity adalah suatu fungsi massa dan jarak antara 2 objek. Walaupun gaya universal ini, manusia cukup terbiasa menguasai gaya tersebut. Kita dengan mudah berdiri, berjalan, mengangkat objek bahkan mengirim mesin ke langit-tampaknya tantangan dari gravity. Jadi, kenapa kita perlu mempelajari itu? Kenapa kita mempelajari Gravity? Gravity mempengaruhi apa saja dalam kehidupan kita. Dari jam sampai ke bendungan hydroelectric, dari pasang-surut laut sampai ke kehidupan tanaman, gravity memainkan satu aturan yang penting. Gravity mengatur tinggi dan bentuk kita dan menempatkan kita dari kejatuhan permukaan dari suatu bola yang berputar di dalam ruang (Bumi) pada kecepatan 1.700 Km/Jam (kecepatan di equator). Kita meneliti medan gravitasi bumi untuk mempelajari bumi secara lebih dalam. Halini dikarenakan, kita hidup, kita bekerja dan kita bermain disini. Mempelajari lebih dalam tentang lingkungan kita dapat membawa kita kepada cara yang baru 11 dan lebih mudah untuk melakukan sehari-hari segala sesuatu yang pada akhirnya akan membuat hidup kita lebih mudah yang dengan cepat membuat kehidupan kita lebih mudah dan menyenangkan. Kita menggunakan pengetahuan kita mengenai medan gravity untuk meningkatkan kehidupan kita, untuk menumbuhkan dan mengambil manfaat secara ekonomis dan sosial. Dikarenakan gaya gravity universal adalah sesuatu yang konstan, medan gravity bumi berubah dikarenakan anomaly di dalam bumi. Bumi dibentuk dari berbagai material dengan berbagai massa dengan densitas yang bervariasi. Semuanya mempunyai suatu pengaruh yang kuat pada medan gravitasi bumi dan masingmasing harus dijelaskan agar supaya didapatkan pemahaman yang kita perlukan untuk menggunakan informasi ini dengan benar. Faktor-faktor yang mempengaruhi medan graviti Apa saja. Secara serius, tepatnya apa saja akan mempengaruhi medan gravity bumi. Bumi terdiri dari 3 jenis lapisan utama – kerak bumi (crust), mantel (mantle) dan inti (core). Masing-masing lapisan mempunyai karakteristik yang berbeda yang mempengaruhi medan gravity Bumi. Kerak Bumi (Crust) : Ketebalan kerak bumi bervariasi dari 40 Km di daratan sampai dengan 5 Km di lautan. Sekiranya 40 kilometer kelihatannya cukupbesar bilamana kita berfikir dalam bentuk suatu jarak antara 2 tempat akan tetapi tidaklah banyak bila menyangkut Cakrawala. Seandainya bumi merupakan sebuah apel, kerak bumi hanya akan setipis kulit apel. Kerak bumi terbuat dari berbagai material dengan densitas yang bervariasi. Kerak bumi tersebut bukanlah satu 12 potongan yang padat seperti suatu kulit apel, but rather a series of different pieces with different shapes and sizes - almost like a big jigsaw puzzle. These pieces or "plates" are constantly moving very slowly. But as they move, the mass of each plate obviously moves also, changing gravity field. Mantle - The mantle extends about half way towards the centre of the Earth about 2,900 kilometres. It is made of a very brittle rock, which can get so hot that the rock melts and moves slowly around the mantle. Sometimes cracks in the crust's plates allow this "molten" material to escape - this is what occurs when we see volcanoes erupt. Irregularities in the density of Earth's mantle directly affect the gravity measured at the surface of the Earth. Inti (Core) : Inti bumi adalah massa besi yang padat ditambah dengan beberapa nikel yang mengelilinginya berupa cairan (seperti air) pada lapisan bagian luar. Semakin dekat kita dengan inti, keadaannya semakin panas dan tekanannya semakin besar. Faktor-faktor lainnya yang juga mempengaruhi gravity adalah : The Earth's magnetic pole and magnetic field affect the gravity field. Three quarters of the Earth's surface is covered by water - our oceans. The level of the ocean changes due to temperature, ocean currents, and the amount of salt present. The Earth's tides, caused by the pull of the Moons' gravitational force, are also changing every year. The spinning of the Earth is gradually slowing down, and as it slows, the loss of speed causes the Moon to spiral outward from Earth about 3 centimetres more each year. This 13 has a direct effect on the tides, which affects the oceans - and the gravity field. One thing leads to another While the Moon is much smaller than the Sun, it is also a lot closer, so its effect on the tides, and the gravity field is more noticeable. Ice sheets, such as those found in Greenland or Antarctica, compress the Earth's crust beneath them. Changes in these ice caps, such as decreasing size due to greenhouse effects, alter the gravity field. So far, we have discussed two main differences between the environments of Earth and space. The first difference is that space has no atmosphere. This means there is virtually(sebenarnya) no pressure, very little gas molecular activity, and extreme temperature variation. Human beings could not survive under these conditions without taking their own atmosphere and temperature control system with them. The second difference is that space does not have an atmospheric filter to help shield (pelindung) and protect humans from the dangers of radiation exposure. A human being could not survive without adequate protection from the radiation of space. (Note: There is a certain amount of radiation protection in space due to the Earth's magnetic field if the spacecraft is in what's called low-Earth Orbit (LEO), which happens to be the case for most human missions today.) Now, we will discuss the third and perhaps most profound (amat sangat besar) difference of all: the almost complete absence of gravity in space compared to the level of gravity on Earth. Can a human being survive without gravity? Let's investigate this question (4). 14 On Earth, our feet remain firmly (melekat dengan kuat) on the ground, held there by the downward force of gravity. The magnitude of the force of gravity between two objects is directly dependent on the mass, or amount of matter, in each object, and inversely dependent on the (square of the) distance between them. The equation for the force due to gravity is: GMm r2 F where : F is the force due to gravity, GM is the universal gravitational constant, G, times the mass of the Earth, M m is the mass of the body in orbit r is the distance from the body to the center of the Earth Since F = ma (force equals mass times acceleration, Newton's Third Law), this becomes: a GM r2 See how the mass cancels out? This means that pens and pencils experience the same acceleration in space as people and even spacecraft. On Earth, this means that a pebble (batu kerikil/koral) falls as fast as a boulder (batu besar). Because of the gravity, we stay attached to the Earth's surface. However, the further we go from the surface of the Earth, the weaker that pull of gravity becomes. When an astronaut is in space, that pull of gravity becomes small enough 15 that all it takes to counteract (meniadakan) it is for the spacecraft to orbit, or circle, the Earth. This creates a centrifugal force which balances out the gravitational forces on the spacecraft and on the crewmember (the spacecraft and the crewmember are said to be in free fall). If the spacecraft were not orbiting the Earth with enough velocity to balance out the pull of gravity, it would fall back down to Earth (4). Massa (mass) sejumlah material terdapat/berisi pada suatu objek. Semua objek mempunyai massa. Apabila tidak memiliki berat, massa tersebut mengapung di dalam ruang, namun massa itu memerlukan berat dalam keberadaan gravity yang dimiliki massa kedua. Contoh yang baik mengenai hal ini adalah sistem tata surya (solar sistem). Semua planet mempunyai massa yang berbeda yang ditarik masingmasing satu dengan lainnya dengan besaran yang berbeda. Sebagai contoh, Jupiter mempunyai massa 318 kali massa bumi. Bumi selanjutnya mempunyai massa 81 kali lebih besar daripada yang dimiliki bulan (3). Density adalah ukuran kerapatan material di dalam massa. Contoh mengenai hal ini adalah bola salju. Apabila salju-nya ringan dan halus, bola salju tersebut akan kurang padat dibandingkan dengan bola salju yang terbentuk dari salju basah yang berat. Objek yang padat akan merasakan berat untuk ukurannya (3). Gravitasi Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi 16 universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus. Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia. Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut: 17 Setiap massa titik menarik semua massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut. m1 m2 r122 F12 G Keterangan : F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut (N) G adalah konstanta gravitasi (6,67 × 10−11 N m2 kg−2) m1 adalah besar massa titik pertama (kg) m2 adalah besar massa titik kedua (kg) r adalah jarak antara kedua massa titik (m) g adalah percepatan gravitasi (m/s2) Catatan: · F12 adalah gaya gravitasi yang dialami oleh benda m1 yang dikerjakan oleh m2 . F12 merupakan gaya aksi dan F21 adalah gaya reaksi, jadi F12 adalah gaya yang gravitasi yang bekerja pada benda berbeda, mempunyai besar yang sama dan berlawanan arah. 18 Benda dianggap berbentuk bola homogen atau berupa titik materi sehingga r yang digunakan adalah jarak pisah antarkedua benda atau jarak antara pusat suatu benda dengan pusat benda lain Garis kerja gaya gravitasi terletak pada garis hubung yang menghubungkan pusat benda pertama dengan kedua. Tetapan gravitasi G, ditentukan secara eksperimen oleh banyak ahli, dimulai pada tahun 1798 oleh Henry Cavendish. Percepatan Gravitasi Percepatan gravitasi di permukaan Bumi secara rata-rata dikatakan ekivalen dengan 1 g yang didefinisikan bernilai 9,8 m/s2. Kenyataannya, nilai gravitasi (g) sedikit berubah dari satu titik ke titik lain di permukaan bumi, dari kira-kira 9, 78 m/s2 sampai 9,82 m/s2. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut antara lain: Bumi kita tidak benar-benar bulat, percepatan gravitasi bergantung pada jaraknya dari pusat Bumi (planet). Percepatan gravitasi tergantung dari jaraknya terhadap permukaan bumi. Semakin tinggi sebuah benda dari permukaan Bumi, semakin kecil percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi bergantung pada planet tempat benda berada, di mana setiap planet, satelit atau benda angkasa lainnya memiliki gravitasi yang berbeda. 19 Nilai g dapat diukur dengan berbagai metoda. Bentuk-bentuk paling sederhana misalnya dengan menggunakan pegas atau bandul yang diketahui konstantakonstantanya. Dengan melakukan pengukuran dapat ditentukan nilai percepatan gravitasi di suatu tempat, yang umumnya berbeda dengan tempat lain. Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi yaitu suatu metoda pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk memperkirakan kandungan tanah yang berada di bawah titik pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga (bersama-sama dengan pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya) struktur dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda. Kuat Medan Gravitasi Gaya gravitasi merupakan gaya interaksi antara dua benda atau lebih tetapi bendabenda tersebut tidak saling bersentuhan. Hal ini dikarenakan adanya suatu medan gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Medan dapat didefinisikan sebagai daerah pengaruh dari suatu besaran fisis yang mengerjakan gaya pada entitas yang sesuai bila entitas itu berada dalam daerah itu, dalam hal ini entitas untuk gaya gravitasi adalah massa. Sedangkan medan gravitasi didefinisikan sebagai ruang di sekitar suatu benda bermassa m di mana benda bermassa lainnya dalam ruang itu akan mengalami gaya gravitasi. 20 Medan gravitasi sering digambarkan dengan garis-garis medan gravitasi yang merupakan garis bersambungan yang selalu berarah menuju ke massa sumber medan gravitasi itu, sehingga jika garis-garis medan gravitasi itu rapat menunjukkan makin besar medan gravitasinya. Besaran yang mewakili medan gravitasi adalah kuat medan gravitasi (g) yang didefinisikan sebagai gaya gravitasi per satuan massa pada suatu massa uji M. Kuat medan gravitasi ini disebut juga dengan percepatan gravitasi. Misalkan gaya gravitasi yang dikerjakan oleh benda bermassa M pada benda bermassa m besarnya adalah: F G Mm r2 Dari definisi kuat medan gravitasi (g) didapatkan: g F M G 2 m r Seperti halnya gaya gravitasi, kuat medan gravitasi suatu benda juga dapat dipengaruhi oleh beberapa benda bermassa M sekaligus, dan perhitungannya juga sama yaitu dengan menggunakan kaidah besaran vektor. Perbandingan percepatan gravitasi di suatu titik di atas permukaan bumi yang berjarak h (misalkan titik B) dengan percepatan gravitasi di permukaan bumi (misalkan titik A) dapat dihitung dengan : 21 M gB rB2 M gA G 2 rA G g B rA2 g A rB2 Oleh karena rB rA h (dimana r = jari-jari Bumi) maka: g B rA g A rA h 2 Hukum Kepler Di dalam astronomi, tiga Hukum Gerakan Planet Kepler adalah: 1. Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya. Kepler tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian. Ketika mulai tertarik dengan gerak planet-planet, Newton menemukan bahwa ternyata hukum-hukum Kepler ini bisa diturunkan secara matematis dari hukum 22 gravitasi universal dan hukum gerak Newton. Newton juga menunjukkan bahwa di antara kemungkinan yang masuk akal mengenai hukum gravitasi, hanya satu yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang konsisten dengan Hukum Kepler. Perhatikan orbit elips yang dijelaskan pada Hukum I Kepler. Dimensi paling panjang pada orbit elips disebut sumbu mayor alias sumbu utama, dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini disebut sumbu semiutama alias semimayor. F1 dan F2 adalah titik Fokus. Matahari berada pada F 1 dan planet berada pada P. Tidak ada benda langit lainnya pada F2. Total jarak dari F1 ke P dan F2 ke P sama untuk semua titik dalam kurva elips. Jarak pusat elips (O) dan titik fokus (F 1 dan F2) adalah ea, di mana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar antara 0 sampai 1, disebut juga eksentrisitas. Jika e = 0 maka elips berubah menjadi lingkaran. Kenyataanya, orbit planet berbentuk elips alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas tidak pernah bernilai nol. Nilai e untuk orbit planet bumi adalah 0,017. Perihelion merupakan titik yang terdekat dengan matahari, sedangkan titik terjauh adalah aphelion. 23 Pada Persamaan Hukum Gravitasi Newton, telah kita pelajari bahwa gaya tarik gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak ( 1 ), di mana hal ini hanya bisa r2 terjadi pada orbit yang berbentuk elips atau lingkaran saja. 2. Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama. Secara matematis: dimana adalah "areal velocity". 24 Bahwa Planet bergerak lebih cepat di dekat matahari dan lambat di jarak yang jauh. Sehingga, jumlah area adalah sama pada jangka waktu tertentu. Lebih jelasnya : Pada selang waktu yang sangat kecil, garis yang menghubungkan Matahari dan Planet melewati sudut d . Garis tersebut melewati daerah yang diarsir yang 1 dA berjarak r, dan luas dA r 2 d . Laju planet ketika melewati daerah itu adalah , 2 dt disebut kecepatan sector (bukan vector). dA 1 2 d r dt 2 dt 25 Hal yang paling utama dalam Hukum II Kepler adalah kecepatan sektor mempunyai harga yang sama pada semua titik sepanjang orbit yang berbentuk elips. Ketika planet berada di perihelion, nilai r kecil, sedangkan berada di aphelion, nilai r besar, sedangkan 3. d dt d dt besar. Ketika planet kecil. Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata- ratanya dari matahari. Jika T1 dan T2 menyatakan periode dua planet, dan r 1 dan r2 menyatakan jarak ratarata mereka dari matahari, maka 26 Newton menunjukkan bahwa Hukum III Kepler juga bisa diturunkan secara matematis dari Hukum Gravitasi Universal dan Hukum Newton tentang gerak dan gerak melingkar. Sekarang mari kita tinjau Hukum III Kepler menggunakan pendekatan Newton. Terlebih dahulu kita tinjau kasus khusus orbit lingkaran, yang merupakan kasus khusus dari orbit elips. Sekarang kita masukan persamaan Hukum Gravitasi Newton dan percepatan sentripetal ke dalam persamaan Hukum II Newton : 27 m1 adalah massa planet, mM adalah massa matahari, r1 adalah jarak rata-rata planet dari matahari, v1 merupakan laju rata-rata planet pada orbitnya. Waktu yang diperlukan sebuah planet untuk menyelesaikan satu orbit adalah T 1, di mana jarak tempuhnya sama dengan keliling lingkaran, 2 phi r1. Dengan demikian, besar v1 adalah : Misalnya persamaan 1 kita turunkan untuk planet venus (planet 1). Penurunan persamaan yang sama dapat digunakan untuk planet bumi (planet kedua). T2 dan r2 adalah periode dan jari-jari orbit planet kedua. Sekarang coba anda perhatikan persamaan 1 dan persamaan 2. Perhatikan bahwa ruas kanan kedua 28 persamaan memiliki nilai yang sama. Dengan demikian, jika kedua persamaan ini digabungkan, akan kita peroleh : 29 Ketiga hukum diatas ditemukan oleh ahli matematika dan astronomi Jerman: Johannes Kepler (1571–1630), yang menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya. Hukum di atas menjabarkan gerakan dua benda yang saling mengorbit. Karya Kepler didasari oleh data observasi Tycho Brahe, yang diterbitkannya sebagai 'Rudolphine tables'. Sekitar tahun 1605, Kepler menyimpulkan bahwa data posisi planet hasil observasi Brahe mengikuti rumusan matematika cukup sederhana yang tercantum di atas. Hukum Kepler mempertanyakan kebenaran astronomi dan fisika warisan zaman Aristoteles dan Ptolemaeus. Ungkapan Kepler bahwa Bumi beredar sekeliling, berbentuk elips dan bukannya epicycle, dan membuktikan bahwa kecepatan gerak planet bervariasi, merubah astronomi dan fisika. Hampir seabad kemudian, Isaac Newton mendeduksi Hukum Kepler dari rumusan hukum karyanya, hukum gerak dan hukum gravitasi Newton, dengan menggunakan Euclidean geometri klasik. 30 Pada era modern, hukum Kepler digunakan untuk aproksimasi orbit satelit dan benda-benda yang mengorbit matahari, yang semuanya belum ditemukan pada saat Kepler hidup (contoh: planet luar dan asteroid). Hukum ini kemudian diaplikasikan untuk semua benda kecil yang mengorbit benda lain yang jauh lebih besar, walaupun beberapa aspek seperti gesekan atmosfer (contoh: gerakan di orbit rendah), atau relativitas (contoh: prosesi preihelion merkurius), dan keberadaan benda lainnya dapat membuat hasil hitungan tidak akurat dalam berbagai keperluan http://kalman-onlinenews.blogspot.com/2012/03/gravitasi-dan-hukum-keppler.html Gambar 2. Keseimbangan antara gaya centrifugal dan gravity. Confused? Let's try it another way. Let's pretend we have a cannon which can fire a cannonball horizontally. (For this example, we'll neglect air resistance.) 31 Figure 3. Cannonball trajectories, neglecting air resistance. With a low muzzle (memberangus) velocity, the cannonball flies a short distance. With a slightly higher muzzle velocity, the cannonball goes further. If it goes fast enough, the cannonball can go over the horizon. Faster still, it can go half way around the planet. Just a little faster, and it will orbit the planet, and impact the cannon! Exactly the right speed gives a circular orbit. A little more speed gives an elliptical orbit. Here, the cannonball has more than escape velocity. A spacecraft travels the same way as our imaginary cannonball. The rocket engines of the spacecraft make it go fast enough to enter a low orbit around the earth -usually a circular orbit. As a spacecraft orbits the Earth, the astronaut experiences a condition known as weightlessness because nearly all of the forces on the body are 32 balanced. If astronauts could somehow step on a normal bathroom scale in space (although they could not do this without tying themselves down), the scale would read zero. Because of weightlessness, many actions that are impossible on Earth become possible in space. For instance, the crewmembers can turn somersaults with ease as they float through the spacecraft. Very heavy objects that might take two or three strong adults to move even an inch on Earth can be moved with a "pinky" in space. If objects such as tools are not securely fastened (Velcro is often used), they drift hazardously about the spacecraft cabin. It is important to note that, on Earth, gravity can never be completely eliminated. Therefore, it is not correct to refer to this phenomena as "zero-g." The correct term is microgravity. However, the level of gravity is so small in space that only the most sensitive instruments are capable of measuring the accelerations present in an orbiting spacecraft. Microgravity is a new experience for the human body and all the mechanisms that have evolved to cope with the constant tug of Earth's gravity (called "1-g") no longer function in the same way in space. But, as long as a spacecraft contains a carefully controlled atmosphere to enable normal breathing, adequate temperature regulation, and adequate shielding to guard against the dangerous radiation levels in space, the human being can survive under microgravity conditions. Imagine that you are on your first ride on the Space Shuttle. After launch, huge thrusters provide enough power to carry the spacecraft quickly through the clouds and out of Earth's atmosphere. Welcome to weightlessness! Your feet rise from the floor and you are ready to turn somersaults in the cabin, walk along the walls and "ceiling," and balance bulky objects, even other crewmembers, on the tip of a finger. You have become an instant acrobat. In weightlessness, there is no "up" or "down" as we usually sense it. You don't even know the orientation of your body at 33 first because it has no weight for you to feel and sense "where it is." In space, your body becomes confused by the sudden change in what it has learned to expect. It will now begin to tell you so. Upon entry to weightlessness, nearly all astronauts are troubled to some extent by a condition called space motion sickness which is similar to car or sea sickness. Because the brain on Earth has learned how to process signals about the position of different parts of the body in relation to the world around it, this sudden input of confusing signals causes many astronauts to feel sick. Within the inner ear, there is a balance organ called the vestibular organ and information from it, together with information from your senses of sight and touch, and information from your muscles and joints, all integrated together, helps your brain focus on the position of your body relative to the downward pull of gravity. In space, with virtually no gravity, the signals from the vestibular organ combined with what is seen and felt by the other body sensors are all giving conflicting information to your brain. Other body functions do not adapt as quickly and, in fact, the changes in certain other physiological functions may prove to be lasting and could cause serious problems, especially when astronauts return to the "normal" gravity of Earth. Sometimes it is not apparent when our Space Shuttle astronauts emerge upon landing, but you can believe that all of them feel shaky as they walk to the podium to receive their welcome home. Most Soviet cosmonauts, after spending months in space, are actually carried away from their spacecraft in a specially designed stretcher. Astronauts suffering from space motion sickness may get headaches, lose their appetite, feel as though there is a "knot" in their stomach and find it very difficult 34 to work efficiently. Some astronauts actually vomit. In space, microgravity is constant, and the brain and the body learn to adapt many of their functions relatively quickly. Fortunately, for most people, the symptoms of space motion sickness seem to last only through the first few days of the mission. While in space, the body no longer experiences the downward pull of gravity to distribute the blood and other body fluids to the lower part of the body, especially the legs. In fact, the blood and fluids make what is called a headward shift, which means that these fluids are redistributed to the upper part of the body and away from the lower extremities. This phenomenon carries with it some interesting effects. While in space, the astronauts even look different: 1) they have a puffy face because they have more fluid in the upper body, filling the facial cavities which are normally dry; and, 2) they have legs that are much smaller in girth (and are called "bird-legs") because they have less fluid in the lower body; and 3) the spine straightens, lengthening the body about one inch (4). Pada tahun 1687, Sir Isaac Newton menyampaikan ide bahwa gravity adalah gaya yang menyebabkan apel itu jatuh (Walaupun apel yang jatuh menginspirasikan pemikirannya, apel tersebut tidak menghantam kepala-nya!), dan yang menekan suatu objek seperti sebuah bola, terlempar ke atas dan kembali ke bumi. Ia juga menggambarkan bahwa bulan akan berjalan pada suatu garis lurus tanpa tarikan dari bumi yang menekannya kedalam suatu lintasan lengkung (3). Gravity adalah suatu gaya universal, dengan demikian tidak dibatasi hanya untuk bumi. Sesuai dengan Hukum Newton tentang Universal Gravitasi, 2 objek di ruang angkasa saling tarik-menarik antara satu dengan lainnya. Bertambahnya massa 35 objek mempunyai tarikan lebih kuat. Begitu pula, 2 objek yang semakin dekat semakin kuatlah tarik menarik satu dengan lainnya (3). Contoh : 2 orang yang berjarak 1 meter, akan menarik satu dengan lainnya dengan gaya yang lebih besar dari pada 2 tikus yang jaraknya 1 meter. Dengan demikian, semakin dekat orang (atau tikus) satu dengan lainnya, gaya tariknya semakin lebih besar. Secara teoritis, anda sebenarnya kehilangan berat bilamana terbang dalam satu pesawat dengan ketinggian 10.000 m di atas permukaan laut dibandingkan anda lakukan pada permukaan bumi. Alasannya adalah dikarenakan jarak antara anda dan bumi lebih besar di dalam pesawat. Tentu saja perbedaan dalam berat-nya sangat kecil yang anda tidak pernah memperhatikannya (3). Semakin besar gaya gravitational, berat objek akan semakin bertambah bilamana dekat dengan gaya tersebut (3). Contoh : Gaya gravitational di bulan adalah 1/6 dari gaya tarik gravitational bumi. Jadi bila anda beratnya 60 kg di bumi maka berat anda di bulan hanya 10 kg. Alasannya? Bulan mempunyai massa yang lebih kecil dibandingkan dengan massa bumi, dimana semakin kecil massa-nya maka semakin kecil gaya gravity-nya (3). Jadi untuk menyimpulkannya, gravity adalah fungsi massa dan jarak antara dua objek. Walaupun ini gaya universal, manusia menjadi sangat terbiasa untuk menyesuaikan dengan gaya tersebut. Kita dengan mudah berdiri, berjalan, membawa objek dan juga mengirimkan mesin ke angkasa – kelihatannya dalam tantangan gravity. Jadi, kenapa kita perlu mempelajari itu (3)? 36 Pensil anda menggelinding/jatuh ke bawah meja dan jatuh ke lantai. Anda melempar sebuah bola lalu bola tersebut jatuh ke tanah. Pasang surut (Pasut) terjadi secara tiba-tiba di Selat dan di luar Selat. Anda akan kehilangan berat di Bulan dibandingkan dengan di Bumi. Kenapa? Jawabannya adalah “gravity” (3). Secara singkat, Gravity gaya yang menekan sesuatu ke arah pusat Bumi. Kita meneliti gravity untuk lebih mempelajari mengenai Bumi dan untuk membuat kehidupan kita lebih mudah secara ekonomis dan sosial menjadi lebih baik. Sebelum kita memulai, marilah didefinisikan sejumlah istilah kunci yang akan digunakan untuk menjelaskan gaya universal (3). Semua objek mempunyai suatu gaya yang menarik-nya kearah masing-masing objek. Gaya tersebut disebut gravity. Bisa juga anda menarik objek lainnya kepada anda disebabkan gravity, akan tetapi anda mempunyai massa yang terlalu kecil untuk gaya yang kuat. Gravitasi (Gravitation) adalah gaya yang menekan atau menarik semua bendabenda di dalam ruang menuju satu dengan lainnya. Itulah gaya yang menempatkan planet-planet pada orbitnya mengelilingi matahari dan menempatkan objek-objek pada permukaan bumi (3). Gaya gravitational bertambah bilamana : Massa-nya lebih besar Objek-nya lebih dekat 37 Gravity hanya menjadi nyata bilamana terdapat objek yang padat (massive) seperti bulan, planet atau bintang. Kita ditarik ke bawah ke arah permukaan bumi disebabkan oleh gravity. Gaya gravitational menarik dalam arah yang menuju ke pusat bumi. Gambar (Sumber (1)) "Ke bawah" arah ke pusat bumi, dimana saja anda berada pada planet Kenapa kita mempelajari Gravity (3)? Gravity hampir mempengaruhi apa saja dalam kehidupan kita. Dari jam ke bendungan hydroelectric, dari pasut samudra ke kehidupan pertanian, gravity memainkan peranan yang penting. Gravity menentukan tinggi dan bentuk kita dan menempatkan kita dari keluar dari permukaan bola yang berputar di angkasa (bumi) pada 1.700 km per jam (kecepatan di equator). Kita mempelajari medan gravitasi (gravitational field) untuk lebih mempelajari tentang bumi. Oleh karena itu, kita tinggal, kita bekerja dan kita bermain disini. Mempelajari lebih tentang lingkungan kita dapat menuntun kita menuju cara yang 38 baru dan lebih mudah melakukan sesuatu setiap harinya yang akhirnya membuat kehidupan kita lebih mudah dan lebih menyenangkan. Kita menggunakan pengetahuan kita tentang medan gravity untuk meningkatkan kehidupan kita, untuk menumbuhkan dan mengambil manfaat secara ekonomi dan sosial. Walaupun universal gaya gravity konstan, medan gravity bumi berubah disebabkan terjadinya anomaly di dalam bumi. Bumi dibentuk dari berbagai material yang massa-nya berbeda dengan berbagai densitas. Semuanya mempunyai akibat pada medan gravitational bumi dan masing-masing harus dijelaskan agar supaya menambah pengertian yang kita perlukan untuk menggunakan informasi ini dengan benar. Faktor-faktor yang mempengaruhi medan gravity (3) Apa saja. Secara serius, tepatnya apa saja akan mempengaruhi medan gravity bumi. Bumi terdiri dari 3 jenis lapisan utama – kerak bumi (crust), mantel (mantle) dan inti (core). Masing-masing lapisan mempunyai karakteristik yang berbeda yang mempengaruhi medan gravity Bumi. Kerak Bumi (Crust) : Ketebalan kerak bumi bervariasi dari 40 Km di daratan sampai dengan 5 Km di lautan. Sedangkan 40 km tampaknya cukup banyak bilamana kita berfikir dalam bentuk jarak antara 2 tempat namun tidak banyak dalam hal ruang angkasa (Universe). Sekiranya bumi buah apel, kerak hanya akan merupakan setipis kulit apel. Kerak dibentuk dari berbagai material dari berbagai densitas. Bukanlah satu potongan yang kokoh seperti kulit apel, akan tetapi dari pada sederetan berbagai potongan dengan berbagai bentuk dan ukuran – hamper seperti teka-teki gergaji yang besar. Potongan atau lempengan tersebut terus 39 menerus bergerak sangat lambat. Namun demikian jika mereka bergerak, nyatalah massa masing-masing lempeng bergerak juga merubah medan gravity. Mantle – Mantel terbentang sekitar setengah jalan ke arah pusat bumi-sekitar 2.900 km. Mantel terbuat dari batuan yang sangat rapuh, yang dapat sangat panas yang mengakibatkan batuan meleleh dan bergerak perlahan-lahan mengelilingi mantel. Kadang-kadang retakan pada lempengan kerak bumi membuat material yang meleleh ini pergi – inilah apa yang terjadi bilamana kita melihat letusan gunung api. Ketidakteraturan pada densitas mantel bumi langsung mempengaruhi ukuran gravity yang diukur pada permukaan bumi. Core – Inti bumi adalah massa yang padat dari besi ditambah dengan nikel yang dikelilingi oleh cairan (seperti air) lapisan terluar. Semakin dekat anda menuju ke inti, menjadi semakin panas dan tekanannya menjadi lebih besar. Faktor-faktor lainnya yang juga mempengaruhi gravity adalah (3) : Kutub magnetic bumi dan medan magnetic yang mengakibatkan medan gravity. ¾ dari permukaan bumi ditutupi oleh air – samudera kita. Kedudukan samudera berubah disebabkan karena temperatur, arus samudera, dan jumlah garam yang dikandungnya. Pasut bumi disebabkan oleh tarikan gaya gravitational bulan, juga berubah setiap tahun. The spinning of the Earth secara perlahan-lahan menurun, dan sewaktu perlahan, kehilangan kecepatan menyebabkan bulan keluar spiral dari bumi sekitar 3 cm lebih setiap tahun. Hal ini mempunyai pengaruh langsung pada pasut, yang mengakibatkan samudera – dan medan gravity. Sesuatu yang membawa ke lainnya. 40 Sedangkan bulan lebih kecil dibandingkan dengan matahari, juga lebih dekat, sehingga pengaruhnya pada pasut, dan medan gravity lebih diketahui. lembaran es, seperti yang diketemukan di Greenland atau Antarctica, merapatkan kerak bumi dibawahnya. Perubahan dalam penutup es tersebut, seperti halnya penurunan ukuran yang disebabkan pengaruh greenhouse, menambah medan gravity (3). Berbicara tentang kerumitan! Jangan aneh hal tersebut memerlukan penelitian hatihati (3). Faktor yang mempengaruhi medan gravity bumi (3) Gravity – Penelitian Gravity Perubahan pada medan gravity bumi adalah kecil. Perubahan tersebut sangat kecil. Nyatanya, hal tersebut sangat kecil dimana anda tidak akan pernah memperhatikannya dalam kehidupan sehari-hari. Anda tidak pernah merasakan 41 "ditarik" kea rah gunung granit yang luas, atau merasa lebih ringan terhadap pertengahan samudera yang dikelilingi air. Kunci dan metode yang digunakan untuk mempelajari medan gravity bumi berkisar dari lahan-berdasarkan peralatan untuk system berdasarkan ruang angkasa. Mereka mampu mengukur perubahan kecil pada medan gravity. peralatan untuk mengukur gravity Beberapa peralatan gravity dapat menditeksi lintasan lembah di dalam tanah atau orang-orang dalam kamar berikutnya. Nyatanya, gravimeter tertentu dapat mengukur perubahan yang halus pada posisi dari orang yang mengoperasikannya! Gravimeter suatu saat dapat digunakan oleh pelayanan keamanan untuk menditeksi penyeludup. Gravity – berdasarkan penelitian ruang angkasa 42 Satelit yang mengorbit bumi mengambil pembacaan perubahan medan gravitational bumi melalui perekaman posisi yang precise dari satelit pada interval yang teratur. Sebagai satu satelit yang melalui suatu wilayah dimana permukaan bumi-nya cembung dan tarikan gravity-nya secara khusus kuat, satelit akan hilang "ketinggian-nya", atau berkurang lebih mendekati permukaan bumi. CHAMP Gravity Space Mission Gravity – Penelitian di bumi Gravimeters mengukur tarikan gravitational pada massa yang menggantung. Dengan mengetahui posisi (latitude, longitude and elevation) dari bacaan tersebut, peneliti dapat membuat jaringan data gravity untuk peta yang akurat perubahan medan gravity bumi. Meter-nya dapat menditeksi suatu perubahan. 43 Penelitian gravity The present network of gravity observations across Canada (red areas are the most recent surveys) 44 Gravity - Why Use Gravity? On Earth, accurate charting of variations in gravity have been used for: Prospecting for minerals, oil and gas reserves Predicting volcanic activity Oceanography - Studying and monitoring the state of average mean sea level is used to show changes in ocean currents and even provide us with advance flood warnings Inertial navigation systems of planes, ships, and missiles Studying the Earth's interior - we've been able draw a picture of core and mantle dynamics, which can be used to explain the Earth's geology. Precise estimates of the thickness of polar ice sheets Satellite orbit prediction - Accounting for the impact of gravity on the orbit of a satellite means better performance from the many satellites orbiting the Earth, including one of the newest and most useful utilities, the Global Positioning System. GPS relies on accurate satellite orbits to operate at its best. Curiously, GPS is also an important tool in studying and advancing our knowledge of the Earth's gravity field. Surveying and mapping - accurate gravity observations are used to make a model of mean sea level. Applying the model when doing a GPS survey gives more accurate positions. Manufacturing and medicine - shuttle missions and planned space station research will study cell design and manufacturing processes in a zero gravity environment in an effort to discover a cure for diseases, such as cancer, or to build better machines, even a new mousetrap. 45 As you can see, the study of gravity has helped us in ways most of us will never realize. The material that makes up the earth complicates the study of its shape. Over the years we've learned that the earth is not the mass of solid rock we thought it was. True, it's solid on the surface, but it's actually more like a candy that is hard on the outside with a soft squishy centre. The earth is actually made up of solid rock and liquid rock. That's right liquid rock. Some parts of the earth are made up of rock that is so hot that it flows just like water! Even the solid material isn't all the same. Some rocks are heavier than others are. Then there are mountains and oceans to consider. All this leads to the fact that the earth's gravity field isn't the same everywhere. Although these differences are very, very, very small, and not enough for you to notice, measuring these differences make it possible to help figure out the earth's shape. We'll take a more detailed look at the importance of the earth's gravity (3). Berat Berat (weight) adalah gaya yang disebabkan oleh gravity. Berat dari suatu objek adalah gaya gravitasi (gravitational force) antara objek dan bumi. Semakin bertambah massa suatu objek semakin besar berat yang dipunyai-nya. Berat adalah suatu gaya, jadi berat diukur dalam newtons. Di permukaan bumi, suatu objek dengan massa 1 kg mempunyai berat sekitar 10 N. Massa dan Berat 46 Ingatlah bahwa massa diukur dalam kilogram (kg), dan berat diukur dalam newton (N). Massa suatu objek tetap sama dimana saja objek tersebut berada, akan tetapi berat-nya dapat berubah. Hal ini terjadi apabila objek berada di suatu tempat dimana gravity-nya lebih kuat atau lebih lemah, seperti halnya di bulan. Bulan mempunyai massa lebih kecil dari pada bumi, dengan demikian gravity-nya lebih kecil dari gravity bumi. Hal ini berarti bahwa berat objek di bulan lebih kecil dibandingkan dengan berat-nya di bumi. Gravity bulan adalah 1/6 (seperenam) dari gravity bumi. Seorang astronaut yang massa-nya 120 kg berat-nya di bumi adalah 1.200 N. Di bulan beratnya hanya 200 N. Massa astronaut dimana saja berada adalah 120 kg. Gambar (Sumber (1)) Berat suatu objek berubah apabila kekuatan gravity berubah. Gaya – Apakah gaya itu? 47 Gaya dapat saja merupakan dorongan (push) atau tarikan (pull). Sebagai contoh, bilamana anda mendorong untuk membuka pintu anda harus menggunakan suatu gaya ke pintu tersebut. Anda juga harus menggunakan suatu gaya untuk menarik laci untuk membukanya. Anda tidak dapat melihat suatu gaya namun sering anda dapat melihat apa yang dilakukannya. Gaya dapat merubah kecepatan sesuatu, arah yang menggerakannya di dalam atau bentuk-nya. Sebagai contoh, pita yang elastik menjadi lebih panjang apabila anda menariknya. Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah benda terhadap benda lain. Satuan gaya dalam MKS adalah Newton ( N ), dan dalam cgs adalah dyne. Mengukur gaya Gambar Force meter digunakan untuk mengukur gaya Gaya dapat diukur dengan menggunakan force meter atau neraca pegas. Besarnya gaya yang diukur ditunjukkan oleh jarum penunjuk yang ada pada neraca tersebut. Force meter memuat suatu per yang dihubungan dengan gantungan logam. 48 Usungan per bilamana suatu gaya dilakukan ke gantungan. Semakin besar gaya yang dilakukan, semakin panjang gantungan per dan pembacaannya semakin besar. Satuan gaya disebut newton dengan symbol N. Dengan demikian 100 N itu lebih besar dibandingkan dengan 5 N. Gambar Apel jatuh Percaya atau tidak, selama berabad-abad banyak orang bertanya tentang kenapa sesuatu itu jatuh ke tanah, dan apa yang membuat sesuatu tetap seperti bulan di langit pada malam hari. Pada tahun 1666 seseorang yang bernama Sir Isaac Newton datang dengan ide yang baru. Ide-nya adalah untuk membayangkan bahwa gravity bumi dipengaruhi oleh bulan dan semua objek yang ada di bumi. Inilah ide yang sangat radikal pada waktu itu. Sir Issac Newton menjelaskannya kedalam tulisan mengenai ide nya yang baru dan keterkaitan-nya dengan astronomi. Setelah hampir 1 tahun bekerja Newton mempublikasikan the Philosophiae naturalis principia mathematica atau Principia pada tahun 1687. 49 Principia dilihat pada dan ditunjukkan menjadi suatu tulisan keilmuan yang sangat penting yang pernah ditulis. Tulisan Sir Isaac Newton melihat pada gerakan objek dalam menolak dan tidak menolak dalam situasi dalam pengaruh gaya sentripetal (Gaya sentripetal adalah gaya yang menarik ke arah pusat massa). Gambar Pengaruh gaya sentripetal Gambar ………….. Hasil tulisan Newton dilakukan untuk mengorbitkan benda-benda (planet), proyektil, atau objek yang jatuh bebas dekat Bumi. Ia memperlihatkan bahwa 50 planet-planet ditarik ke arah matahari dan selanjutnya ia menggeneralisasi bahwa semua benda-benda langit (planet) dan material umumnya saling menarik ke arah satu dan lainnya. Gravity: The force of attraction between objects due to their mass. The Law of Universal Gravitation : Semua objek di cakrawala menarik satu dengan lainnya melalui gaya gravitational. Ukuran dari gaya tersebut tergantung pada massa objek dan jarak antara objek-objek tersebut. Gambar Gaya gravitational adalah kecil antara objek-objek yang mempunyai massa yang kecil 51 Gaya Gravitasi besar antara objek-objek yang mempunyai massa besar 2 aturan hukum gravitation universal : 1) Gaya gravitational bertambah jika massa dari objek bertambah. 2) Gaya gravitational berkurang apabila jarak antara objek-objek bertambah. 52 Berat dan massa dalam kaitannya dengan gaya gravitational : Mass – Jumlah materi dalam suatu objek. Berat adalah ukuran gaya gravitational pada suatu objek. Ingatlah berat akan berubah dalam kaitannya dengan 2 massa objek yang ditarik satu dengan lainnya. Daftar Pustaka 1. The weight of an object changes if the strength of gravity changes, http://www.bbc.co.uk/schools/ks3bitesize/science/energy_electricity_forces/for ces/revise3.shtml. 2. http://www.williamsclass.com/EighthScienceWork/Gravity.htm 3. Natural Resources Canada, http://www.geod.nrcan.gc.ca/geodesy/whatis/index_e.php 4. http://home.bway.net/rjnoonan/humans_in_space/humans.html 5. http://www.met.tamu.edu/class/ATMO203/tut/force/listforce.html 6. 53 2006.