LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang : a. b. Mengingat : 1. 2. 3. 4. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu layanan Kesehatan dalam upaya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat untuk memperoleh pemerataan pelayanan kesehatan dipandang perlu membentuk organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4872); 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072); Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147/MENKES/PER/I/2010 Tentang Perizinan Rumah Sakit; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit; Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 10 Tahun 2010 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010 Nomor 10); Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2012 Nomor 12). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA dan BUPATI LOMBOK UTARA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Utara. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Lombok Utara. 4. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah yang mendukung tugas Kepala Daerah dalam menyusun dan pelaksanaan kebijakan yang bersifat spesifik. 6. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 7. 8. Direktur adalah Direktur RSUD Kabupaten Lombok Utara. Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. 9. Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis; Pelayanan medik adalah upaya kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan kepada pasien oleh tenaga medis sesuai dengan standar pelayanan medis dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas secara optimal. 10. 11. SPI adalah Satuan Pengawas Internal RSUD yang bertugas melakukan pengawasan dan pengendalian internal dalam rangka membantu pimpinan RSUD untuk mengkritisi kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh sosial sekitarnya (Social responsibility) dalam menyelenggarakan bisnis sehat. 12. Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis. 13. Satuan Medis Fungsional yang selanjutnya disingkat SMF adalah Satuan Medis Fungsional RSUD yang terdiri dari kelompok Dokter. 14. Instalasi adalah Sarana Penunjang Kegiatan Unit Pelaksana Fungsional. 15. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. 16. BAB II PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara Kelas D. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Susunan Organisasi RSUD, terdiri dari: a. Direktur; b. c. Subbagian Tata Usaha; Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan; d. Seksi Penunjang Medik; e. Satuan Pengawas Intern; f. g. Komite Medik; Staf Medik Fungsional; h. Instalasi; i. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Direktur, Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan dan Seksi Penunjang Medik adalah Jabatan Struktural sedangkan Satuan Pengawas Intern, Komite Medik, Staf Medik Fungsional dan Instalasi adalah Unit Layanan Non Struktural. (3) Bagan Struktur Organisasi RSUD Tanjung adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Rumah Sakit Umum Daerah Pasal 4 (1) RSUD adalah unsur pendukung tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang pelayanan kesehatan. (2) RSUD mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan operasional di bidang pelayanan kesehatan yang meliputi penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif), peningkatan (promotif) dan pencegahan yang dilaksanakan serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan. teknis upaya upaya secara (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) RSUD menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan pelayanan medik; b. penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik; c. penyelenggaraan kebidanan; d. penyelenggaraan pelayanan rujukan; e. f. penyelenggaraan pelayanan gawat darurat; pengelolaan urusan ketatausahaan RSUD. pelayanan asuhan keperawatan dan Bagian Kedua Direktur Pasal 5 (1) RSUD dipimpin oleh seorang Kepala yang selanjutnya disebut direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dan sesuai peraturan perundang-undangan. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Direktur menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i. perumusan dan penetapan rencana strategis dan program kerja RSUD; perumusan dan penetapan kebijakan teknis dibidang penyelenggaraan pelayanan kesehatan; penyelenggaraan koordinasi penyusunan tarif layanan, Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Penetapan Kinerja RSUD; penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dibidang pelaksanaan tugas RSUD; penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas RSUD dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/instansi terkait; pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) RSUD; memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan; pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Subbagian Tata Usaha Pasal 6 (1) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. (2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahannya di bidang pelayanan administrasi perencanaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i. k. l. pengkoordinasian penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup RSUD; pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja RSUD; pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada seluruh Unit Kerja lingkup RSUD; penyiapan sarana dan prasarana kerja lingkup RSUD; penyiapan bahan perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum; pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan dan Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan kegiatan lingkup RSUD; perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan; pengkoordinasian penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup RSUD; pelaksanaan pengkoordinasian tugas Satuan Pemegang Kas dan Bendaharawan Barang lingkup RSUD; pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan Pasal 7 (1) Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. (2) Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas pokok memimpin dan mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medik, pelayanan asuhan keperawatan, etika dan mutu pelayanan serta kegiatan pendidikan, pelatihan, penyuluhan kesehatan, melakukan pemantauan penggunaan fasilitas pelayanan medis, pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan pasien. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan menyelenggarakan fungsi : a. b. c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan medik dan keperawatan; menyusun rencana pelaksanaan program dan petunjuk teknis di bidang pelayanan medik dan keperawatan; menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pelayanan medik dan keperawatan; d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang pelayanan medik dan keperawatan; e. melaksanakan koordinasi dan menyusun semua kebutuhan pelayanan medik dan keperawatan; f. melaksanakan dan memantau penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medik dan keperawatan; g. melaksanakan kegiatan promosi kesehatan dan pelayanan asuhan keperawatan; h. mengawasi dan mengendalikan penerimaan pasien pada instalasi yang langsung menangani pasien; i. mengawasi dan mengendalikan pemulangan pasien; j. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang pelayanan medik dan keperawatan; k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kelima Seksi Penunjang Medik Pasal 8 (1) Seksi Penunjang Medik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. (2) Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur kebutuhan pelayanan penunjang medik, melaksanakan kegiatan pengumpulan data dan informasi (Sistem Informasi dan Manajemen Rumah Sakit). (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Seksi Penunjang Medik menyelenggarakan fungsi : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang penunjang medik; b. menyusun rencana program kerja dan petunjuk teknis di bidang penunjang medik; c. menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang penunjang medik; d. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang penunjang medik; e. merencanakan dan melaksanakan pemenuhan kebutuhan pelayanan; f. melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik gedung, perlengkapan dan pemeliharaan peralatan elektromedis; g. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan lingkungan yang meliputi kegiatan pengelolaan sanitasi kesehatan lingkungan, kebersihan, pengawasan dan pengamanan lingkungan rumah sakit; h. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, monitoring evaluasi serta pelaporan di bidang penunjang medik; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. dan Pasal 9 Ketentuan mengenai rincian Tugas Pokok dan fungsi RSUD akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. BAB IV UNIT-UNIT NON STRUKTURAL Bagian Kesatu Satuan Pemeriksa Internal Pasal 10 (1) Satuan Pemeriksa Internal adalah kelompok fungsional yang bertugas melaksanakan pemeriksaan terhadap pengelolaan sumber daya rumah sakit. (2) Satuan Pemeriksa Internal berada bertanggungjawab kepada Direktur. (3) Satuan Pemeriksa Internal ditetapkan dan dibentuk oleh Direktur. di bawah dan Bagian Kedua Komite Medik Pasal 11 (1) Komite Medik adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi, dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada Direktur dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. (2) Pembentukan Komite Medik ditetapkan oleh Direktur, sekurangkurangnya terdiri dari Komite Medik serta Komite Etik dan Hukum. (3) Komite Medik berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur. (4) Komite Medik dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur. (5) Masa kerja Komite Medik selama 3 (tiga) tahun. Bagian Ketiga Staf Medik Fungsional Pasal 12 (1) Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional. (2) Staf Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan sesuai dengan profesi dan standar pelayanan medis. (3) Dalam melaksanakan tugasnya, Staf Medis Fungsional dapat menggunakan pendekatan perorangan maupun tim dengan tenaga profesi terkait. (4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pegawai negeri sipil bertanggungjawab kepada Direktur, dalam etika dan mutu keprofesian bertanggungjawab kepada Komite Medik serta dalam melaksanakan tugas pelayanan bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi. Bagian Keempat Instalasi Pasal 13 (1) (2) (3) (4) Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rumah sakit. Pembentukan Instalasi ditetapkan oleh Direktur sesuai kebutuhan rumah sakit. Instalasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga fungsional dan/atau non medis. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 14 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas RSUD sesuai dengan bidang keahliannya. Pasal 15 (1) (2) (3) (4) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Jumlah Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1), dibentuk berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI ESELONERING Pasal 16 (1) Direktur adalah jabatan struktural Eselon III.b. (2) Kasubbag dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural Eselon IV.a. BAB VII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN Pasal 17 (1) Direktur, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Pejabat Fungsional diangkat dan diberhentikan oleh Bupati. (2) Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dari Jabatan Struktural dan Fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII TATA KERJA Pasal 18 (1) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan RSUD dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan RSUD maupun antar unit organisasi lainnya sesuai dengan tugas pokok masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSUD bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk dalam pelaksanaan tugas kedinasan. (3) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan RSUD wajib mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan secara berkala terhadap pelaksanaan tugas masing-masing. (4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib diolah dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara. Ditetapkan di Tanjung pada Tanggal 30 September 2013 BUPATI LOMBOK UTARA, H. DJOHAN SJAMSU Diundangkan di Tanjung pada Tanggal 30 September 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA, H. SUARDI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2013 NOMOR 9 PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA A. UMUM Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur dari kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan citacita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945. Sejalan dengan amanat Pasal 28 ayat (1) Undang- Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 disebutkan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan dalam pasal 34 ayat (3) disebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumberdaya kesehatan yang sangat dibutuhkan dalam mendukung penyelengaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang kompleks karena terdiri dari berbagai profesi kesehatan dengan perangkat ilmu dan teknologi kesehatannya yang berkembang pesat. Pada hakekatnya penyelenggaraan rumah sakit adalah melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan perseorangan yang ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga yang merupakan bagian dari upaya mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Utara yaitu mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, berkeadilan dan berkualitas maka keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk kemudahan pelayanan kesehatan dan rujukan. Penyelenggaraan rumah sakit haruslah dikelola dengan menerapkan prinsip manajemen yang baik dan benar, transparan dan akuntabel serta menerapkan nilai kemanusiaan dan keadilan tanpa membedakan suku, agama dan status sosial. Selain itu, pengelolaan rumah sakit haruslah memiliki perangkat hukum yang mengatur organisasinya secara menyeluruh sehingga memberikan kepastian dan perlindungan hukum untuk meningkatkan, mengarahkan dan memberian dasar bagi pengelolaan rumah sakit. B. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 RSUD merupakan lembaga teknis daerah yang melaksanakan urusan otonomi daerah di bidang penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan dari sarana pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Lombok Utara. RSUD merupakan rumah sakit umum milik pemerintah daerah yang dikelola langsung oleh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Pasal 3 Ayat (1) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan melaksanakan fungsi yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pelayanan medis pasien dan asuhan keperawatan yang meliputi 4 (empat) kelompok utama yaitu : asuhan persalinan, asuhan keperawatan anak, asuhan lanjutan keperawatan paska tindakan bedah dan asuhan keperawatan penyakit dalam. Huruf d Seksi Penunjang Medik secara umum melaksanakan fungsi penyediaan dukungan sarana pelayanan yang mencakup antara lain; kebutuhan sumber daya, peralatan, logistik dan bahan habis pakai yang sesuai dengan kualifikasi. Sedangkan khusus penunjang non medis terutama yang berkaitan dengan sistim Informasi manajemen rumah sakit, rekam medis, penataan sanitasi lingkungan dan pemularasan jenazah. Huruf e Cukup jelas Huruf f Komite medik ditujukan untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja pelayanan medis dalam upaya evaluasi dan perencanaan secara profesional terhadap mutu pelayanan kepada pasien dengan menggunakan hasil rekam medis yang diberikan oleh berbagai profesi medis yang ada di rumah sakit. Komite Medik juga ditujukan untuk menjaga kedisiplinan, etika dan perilaku profesi staf medis di rumah sakit. Huruf g Cukup jelas Huruf h Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 4 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Huruf a Cukup jelas Huruf b Cukup jelas Huruf c Cukup jelas Huruf d Fungsi penyelenggaraan pelayanan rujukan pada RSUD Kabupaten Lombok Utara merupakan rujukan lanjutan atau tertinggi yang berasal dari pelayanan kesehatan dasar pada Puskesmas yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Pelayanan rujukan tersebut dilengkapi dengan ketersediaan dokter spesialis dan sarana penunjang medis lainnya yang lebih lengkap dan tidak dimiliki oleh Puskesmas. Huruf e Cukup jelas Huruf f Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas Pasal 7 Cukup jelas Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Jenis dan jumlah instalasi yang ada di rumah sakit selain disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, juga harus memenuhi standar pelayanan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggara rumah sakit. Jenis instalasi yang ada di rumah sakit antara lain; Instalasi Gawat Darurat, instalasi Bedah, instalasi Farmasi, instalasi Radiologi, instalasi Gizi, instalasi Pembuangan Limbah, Laboratorium, Kamar jenazah dan lain-lain. Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 14 Cukup jelas Pasal 15 Cukup jelas Pasal 16 Cukup jelas Pasal 17 Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 32 Lampiran : Peraturan Daerah Kabupatenlombok Utara Nomor : 9 Tahun 2013 Tanggal : 30 September 2013 Tentang : Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara DIREKTUR SPI KOMITE MEDIK SUBBAGIAN TATA USAHA SMF SEKSI PELAYANAN MEDIK DAN KEPERAWATAN INSTALASI SEKSI PENUNJANG MEDIK KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BUPATI LOMBOK UTARA, H. DJOHAN SJAMSU