perda nomor 9 tahun 2013

advertisement
LEMBARAN DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA
NOMOR 9 TAHUN 2013
SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
NOMOR 9 TAHUN 2013
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LOMBOK UTARA,
Menimbang
:
a.
b.
Mengingat
:
1.
2.
3.
4.
bahwa dalam rangka meningkatkan mutu layanan
Kesehatan dalam upaya pemenuhan hak-hak
dasar masyarakat untuk memperoleh pemerataan
pelayanan kesehatan dipandang perlu membentuk
organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Lombok Utara;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan
Peraturan
Daerah
tentang
Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Lombok Utara.
Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kabupaten Lombok Utara di Provinsi
Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4872);
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Tahun 2009
Nomor
153,
Tambahan
Lembaran
Negara
Nomor 5072);
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4741);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
147/MENKES/PER/I/2010
Tentang
Perizinan Rumah Sakit;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
340/MENKES/PER/III/2010
Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit;
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara
Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Urusan
Pemerintahan
yang
menjadi
kewenangan
pemerintah daerah Kabupaten Lombok Utara
(Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2010 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010
Nomor 10);
Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11
Tahun 2010 Tentang Pembentukan Susunan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok
Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2012 Nomor 12).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA
dan
BUPATI LOMBOK UTARA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN
ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1.
Daerah adalah Kabupaten Lombok Utara.
2.
Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai
unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3.
Bupati adalah Bupati Lombok Utara.
4.
5.
Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara.
Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah yang
mendukung tugas Kepala Daerah dalam menyusun dan pelaksanaan
kebijakan yang bersifat spesifik.
6.
Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD adalah
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
7.
8.
Direktur adalah Direktur RSUD Kabupaten Lombok Utara.
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan
tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan
kecacatan lebih lanjut.
9.
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis;
Pelayanan medik adalah upaya kesehatan perorangan meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan
kepada pasien oleh tenaga medis sesuai dengan standar pelayanan
medis dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas secara
optimal.
10.
11.
SPI adalah Satuan Pengawas Internal RSUD yang bertugas melakukan
pengawasan dan pengendalian internal dalam rangka membantu
pimpinan RSUD untuk mengkritisi kinerja pelayanan, keuangan dan
pengaruh
sosial
sekitarnya
(Social
responsibility)
dalam
menyelenggarakan bisnis sehat.
12.
Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata
kelola klinis (clinical governance) agar staf medis dirumah sakit terjaga
profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu
profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis.
13.
Satuan Medis Fungsional yang selanjutnya disingkat SMF adalah
Satuan Medis Fungsional RSUD yang terdiri dari kelompok Dokter.
14.
Instalasi adalah Sarana Penunjang Kegiatan Unit Pelaksana
Fungsional.
15.
Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil
dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat
mandiri.
Eselon adalah tingkatan jabatan struktural.
16.
BAB II
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Lombok Utara Kelas D.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 3
(1)
Susunan Organisasi RSUD, terdiri dari:
a. Direktur;
b.
c.
Subbagian Tata Usaha;
Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan;
d.
Seksi Penunjang Medik;
e.
Satuan Pengawas Intern;
f.
g.
Komite Medik;
Staf Medik Fungsional;
h.
Instalasi;
i.
Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)
Direktur, Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Medik dan
Keperawatan dan Seksi Penunjang Medik adalah Jabatan
Struktural sedangkan Satuan Pengawas Intern, Komite Medik,
Staf Medik Fungsional dan Instalasi adalah Unit Layanan Non
Struktural.
(3)
Bagan Struktur Organisasi RSUD Tanjung adalah sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Rumah Sakit Umum Daerah
Pasal 4
(1)
RSUD adalah unsur pendukung tugas Bupati dalam penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang
pelayanan kesehatan.
(2)
RSUD mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan
operasional di bidang pelayanan kesehatan yang meliputi
penyembuhan
(kuratif),
pemulihan
(rehabilitatif),
peningkatan (promotif) dan pencegahan yang dilaksanakan
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan.
teknis
upaya
upaya
secara
(3)
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) RSUD menyelenggarakan fungsi :
a.
penyelenggaraan pelayanan medik;
b.
penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik;
c.
penyelenggaraan
kebidanan;
d.
penyelenggaraan pelayanan rujukan;
e.
f.
penyelenggaraan pelayanan gawat darurat;
pengelolaan urusan ketatausahaan RSUD.
pelayanan
asuhan
keperawatan
dan
Bagian Kedua
Direktur
Pasal 5
(1)
RSUD dipimpin oleh seorang Kepala yang selanjutnya disebut
direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(2)
Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,
mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan
fungsi RSUD sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah dan sesuai peraturan perundang-undangan.
(3)
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Direktur menyelenggarakan fungsi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
perumusan dan penetapan rencana strategis dan program
kerja RSUD;
perumusan dan penetapan kebijakan teknis dibidang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
penyelenggaraan koordinasi penyusunan tarif layanan,
Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Penetapan Kinerja
RSUD;
penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan
pengendalian serta bimbingan dibidang pelaksanaan tugas
RSUD;
penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi
pelaksanaan tugas RSUD dengan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)/instansi terkait;
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) RSUD;
memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada
atasan;
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bagian Ketiga
Subbagian Tata Usaha
Pasal 6
(1)
Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(2)
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok memimpin,
merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan
kegiatan bawahannya di bidang pelayanan administrasi
perencanaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan
perlengkapan.
(3)
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
k.
l.
pengkoordinasian penyusunan Rencana Strategis, Rencana
Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup RSUD;
pengkoordinasian
penyusunan
Rencana
Kerja
Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan
Program Kerja RSUD;
pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada seluruh
Unit Kerja lingkup RSUD;
penyiapan sarana dan prasarana kerja lingkup RSUD;
penyiapan bahan perumusan pedoman dan petunjuk tata
laksana administrasi umum;
pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan dan
Standar Operasional Prosedur Pelaksanaan kegiatan lingkup
RSUD;
perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan
administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian
dan perlengkapan;
pengkoordinasian penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup RSUD;
pelaksanaan pengkoordinasian tugas Satuan Pemegang Kas
dan Bendaharawan Barang lingkup RSUD;
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas kesekretariatan;
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bagian Keempat
Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan
Pasal 7
(1)
Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Direktur.
(2)
Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan mempunyai tugas pokok
memimpin dan mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medik,
pelayanan asuhan keperawatan, etika dan mutu pelayanan serta
kegiatan
pendidikan,
pelatihan,
penyuluhan
kesehatan,
melakukan pemantauan penggunaan fasilitas pelayanan medis,
pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan
pasien.
(3)
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat
(2)
Seksi
Pelayanan
Medik
dan
Keperawatan
menyelenggarakan fungsi :
a.
b.
c.
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
pelayanan medik dan keperawatan;
menyusun rencana pelaksanaan program dan petunjuk teknis
di bidang pelayanan medik dan keperawatan;
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
dan instansi lain di bidang pelayanan medik dan
keperawatan;
d.
menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
pelayanan medik dan keperawatan;
e.
melaksanakan koordinasi dan menyusun semua kebutuhan
pelayanan medik dan keperawatan;
f.
melaksanakan dan memantau penggunaan fasilitas kegiatan
pelayanan medik dan keperawatan;
g.
melaksanakan kegiatan promosi kesehatan dan pelayanan
asuhan keperawatan;
h.
mengawasi dan mengendalikan penerimaan pasien pada
instalasi yang langsung menangani pasien;
i.
mengawasi dan mengendalikan pemulangan pasien;
j.
pelaksanaan pengawasan, pengendalian, monitoring dan
evaluasi serta pelaporan di bidang pelayanan medik dan
keperawatan;
k.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bagian Kelima
Seksi Penunjang Medik
Pasal 8
(1)
Seksi Penunjang Medik dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
(2)
Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas pokok memimpin,
merencanakan, mengatur kebutuhan pelayanan penunjang medik,
melaksanakan kegiatan pengumpulan data dan informasi (Sistem
Informasi dan Manajemen Rumah Sakit).
(3)
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Seksi Penunjang Medik menyelenggarakan fungsi :
a.
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
penunjang medik;
b.
menyusun rencana program kerja dan petunjuk teknis di
bidang penunjang medik;
c.
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga
dan instansi lain di bidang penunjang medik;
d.
menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
penunjang medik;
e.
merencanakan dan melaksanakan pemenuhan kebutuhan
pelayanan;
f.
melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
pemeliharaan
sarana
dan
prasarana
fisik
gedung,
perlengkapan dan pemeliharaan peralatan elektromedis;
g.
Melaksanakan pengawasan dan pengamanan lingkungan
yang meliputi kegiatan pengelolaan sanitasi kesehatan
lingkungan, kebersihan, pengawasan dan pengamanan
lingkungan rumah sakit;
h.
pelaksanaan pengawasan, pengendalian, monitoring
evaluasi serta pelaporan di bidang penunjang medik;
i.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai
dengan bidang tugasnya.
dan
Pasal 9
Ketentuan mengenai rincian Tugas Pokok dan fungsi RSUD akan diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati.
BAB IV
UNIT-UNIT NON STRUKTURAL
Bagian Kesatu
Satuan Pemeriksa Internal
Pasal 10
(1)
Satuan Pemeriksa Internal adalah kelompok fungsional yang
bertugas melaksanakan pemeriksaan terhadap pengelolaan
sumber daya rumah sakit.
(2)
Satuan
Pemeriksa
Internal
berada
bertanggungjawab kepada Direktur.
(3)
Satuan Pemeriksa Internal ditetapkan dan dibentuk oleh Direktur.
di
bawah
dan
Bagian Kedua
Komite Medik
Pasal 11
(1)
Komite Medik adalah wadah non struktural yang terdiri dari
tenaga ahli atau profesi, dibentuk untuk memberikan
pertimbangan
strategis
kepada
Direktur
dalam
rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
(2)
Pembentukan Komite Medik ditetapkan oleh Direktur, sekurangkurangnya terdiri dari Komite Medik serta Komite Etik dan
Hukum.
(3)
Komite Medik berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Direktur.
(4)
Komite Medik dipimpin oleh seorang Ketua yang diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur.
(5)
Masa kerja Komite Medik selama 3 (tiga) tahun.
Bagian Ketiga
Staf Medik Fungsional
Pasal 12
(1)
Staf Medik Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di
bidang medis dalam jabatan fungsional.
(2)
Staf Medik Fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosa,
pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan
pemulihan kesehatan, penyuluhan sesuai dengan profesi dan
standar pelayanan medis.
(3)
Dalam melaksanakan tugasnya, Staf Medis Fungsional dapat
menggunakan pendekatan perorangan maupun tim dengan tenaga
profesi terkait.
(4)
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pegawai negeri
sipil bertanggungjawab kepada Direktur, dalam etika dan mutu
keprofesian bertanggungjawab kepada Komite Medik serta dalam
melaksanakan tugas pelayanan bertanggungjawab kepada Kepala
Instalasi.
Bagian Keempat
Instalasi
Pasal 13
(1)
(2)
(3)
(4)
Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan
fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan rumah sakit.
Pembentukan Instalasi ditetapkan oleh Direktur sesuai kebutuhan
rumah sakit.
Instalasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur.
Instalasi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tenaga
fungsional dan/atau non medis.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 14
(1)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas RSUD sesuai dengan bidang keahliannya.
Pasal 15
(1)
(2)
(3)
(4)
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam
jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya.
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dipimpin oleh tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok,
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
Jumlah Jabatan Fungsional tersebut pada ayat (1), dibentuk
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut diatur sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VI
ESELONERING
Pasal 16
(1)
Direktur adalah jabatan struktural Eselon III.b.
(2)
Kasubbag dan Kepala Seksi adalah jabatan struktural Eselon IV.a.
BAB VII
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
Pasal 17
(1)
Direktur, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Pejabat Fungsional
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.
(2)
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dari Jabatan Struktural dan
Fungsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
BAB VIII
TATA KERJA
Pasal 18
(1)
Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan RSUD dalam
melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan
RSUD maupun antar unit organisasi lainnya sesuai dengan tugas
pokok masing-masing.
(2)
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSUD
bertanggung
jawab
memimpin
dan
mengkoordinasikan
bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta
petunjuk dalam pelaksanaan tugas kedinasan.
(3)
Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan RSUD wajib mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing
serta
menyampaikan
laporan
secara
berkala
terhadap
pelaksanaan tugas masing-masing.
(4)
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib diolah
dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih
lanjut.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Utara.
Ditetapkan di Tanjung
pada Tanggal 30 September 2013
BUPATI LOMBOK UTARA,
H. DJOHAN SJAMSU
Diundangkan di Tanjung
pada Tanggal 30 September 2013
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA,
H. SUARDI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2013 NOMOR 9
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
NOMOR 9 TAHUN 2013
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
A. UMUM
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur dari
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan citacita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan
Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.
Sejalan dengan amanat Pasal 28 ayat (1) Undang- Undang Dasar
Republik Indonesia tahun 1945 disebutkan bahwa setiap orang berhak
memperoleh pelayanan kesehatan dan dalam pasal 34 ayat (3)
disebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak.
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan
bagian
dari
sumberdaya
kesehatan
yang
sangat
dibutuhkan dalam mendukung penyelengaraan upaya kesehatan.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang kompleks karena terdiri dari
berbagai profesi kesehatan dengan perangkat ilmu dan teknologi
kesehatannya yang berkembang pesat.
Pada hakekatnya penyelenggaraan rumah sakit adalah melaksanakan
fungsi pelayanan kesehatan perseorangan yang ditujukan untuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan
dan keluarga yang merupakan bagian dari upaya mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.
Sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok
Utara
yaitu
mewujudkan
pelayanan
kesehatan
yang
merata,
terjangkau, berkeadilan dan berkualitas maka keberadaan Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara sangat dibutuhkan
oleh
masyarakat
untuk
kemudahan
pelayanan
kesehatan
dan
rujukan.
Penyelenggaraan rumah sakit haruslah dikelola dengan menerapkan
prinsip manajemen yang baik dan benar, transparan dan akuntabel
serta menerapkan nilai kemanusiaan dan keadilan tanpa membedakan
suku, agama dan status sosial. Selain itu, pengelolaan rumah sakit
haruslah memiliki perangkat hukum yang mengatur organisasinya
secara menyeluruh sehingga memberikan kepastian dan perlindungan
hukum untuk meningkatkan, mengarahkan dan memberian dasar
bagi pengelolaan rumah sakit.
B. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
RSUD merupakan lembaga teknis daerah yang melaksanakan
urusan otonomi daerah di bidang penyelenggaraan pelayanan
kesehatan rujukan dari sarana pelayanan kesehatan dasar di
Kabupaten Lombok Utara. RSUD merupakan rumah sakit umum
milik pemerintah daerah yang dikelola langsung oleh pegawai di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
Pasal 3
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Seksi
Pelayanan
Medik
dan
Keperawatan
melaksanakan fungsi yang berkaitan langsung dengan
kebutuhan pelayanan medis pasien dan asuhan
keperawatan yang meliputi 4 (empat) kelompok utama
yaitu : asuhan persalinan, asuhan keperawatan anak,
asuhan lanjutan keperawatan paska tindakan bedah
dan asuhan keperawatan penyakit dalam.
Huruf d
Seksi Penunjang Medik secara umum melaksanakan
fungsi penyediaan dukungan sarana pelayanan yang
mencakup antara lain; kebutuhan sumber daya,
peralatan, logistik dan bahan habis pakai yang sesuai
dengan kualifikasi. Sedangkan khusus penunjang non
medis terutama yang berkaitan dengan sistim
Informasi manajemen rumah sakit, rekam medis,
penataan sanitasi lingkungan dan pemularasan
jenazah.
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Komite medik ditujukan untuk mengukur tingkat
pencapaian kinerja pelayanan medis dalam upaya
evaluasi dan perencanaan secara profesional terhadap
mutu pelayanan kepada pasien dengan menggunakan
hasil rekam medis yang diberikan oleh berbagai profesi
medis yang ada di rumah sakit. Komite Medik juga
ditujukan untuk menjaga kedisiplinan, etika dan
perilaku profesi staf medis di rumah sakit.
Huruf g
Cukup jelas
Huruf h
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Cukup jelas
Pasal 4
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Cukup jelas
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas
Huruf b
Cukup jelas
Huruf c
Cukup jelas
Huruf d
Fungsi penyelenggaraan pelayanan rujukan pada
RSUD Kabupaten Lombok Utara merupakan rujukan
lanjutan atau tertinggi yang berasal dari pelayanan
kesehatan dasar pada Puskesmas yang ada di
Kabupaten Lombok Utara. Pelayanan rujukan tersebut
dilengkapi dengan ketersediaan dokter spesialis dan
sarana penunjang medis lainnya yang lebih lengkap
dan tidak dimiliki oleh Puskesmas.
Huruf e
Cukup jelas
Huruf f
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Ayat (1)
Cukup jelas
Ayat (2)
Jenis dan jumlah instalasi yang ada di rumah sakit selain
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, juga harus
memenuhi standar pelayanan, keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja penyelenggara rumah sakit. Jenis instalasi
yang ada di rumah sakit antara lain; Instalasi Gawat Darurat,
instalasi Bedah, instalasi Farmasi, instalasi Radiologi,
instalasi Gizi, instalasi Pembuangan Limbah, Laboratorium,
Kamar jenazah dan lain-lain.
Ayat (3)
Cukup jelas
Ayat (4)
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas
Pasal 17
Cukup jelas
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 32
Lampiran :
Peraturan Daerah Kabupatenlombok Utara
Nomor
: 9 Tahun 2013
Tanggal
: 30 September 2013
Tentang
: Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Lombok Utara.
Bagan Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara
DIREKTUR
SPI
KOMITE
MEDIK
SUBBAGIAN
TATA USAHA
SMF
SEKSI PELAYANAN
MEDIK DAN
KEPERAWATAN
INSTALASI
SEKSI
PENUNJANG
MEDIK
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BUPATI LOMBOK UTARA,
H. DJOHAN SJAMSU
Download