KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PROFIL KANTOR PELAYANAN PENYULUHAN DAN KONSULTASI PERPAJAKAN BUMIAYU 2012 KP2KP BUMIAYU 1. Gambaran Umum a. Kedudukan KP2KP Bumiayu Terhadap Instansi Vertikal Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-141/PJ/2007 tentang Penerapan Organisasi, Tata Kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta, KP2KP Bumiayu secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 06 November 2007 dan merupakan Unit Eselon IV di bawah KPP Pratama Tegal dan merupakan Unit Kerja (sebagai Satuan Kerja) di bawah Kanwil DJP Jawa Tengah I. b. Wilayah Kerja Wilayah Kerja KP2KP Bumiayu meliputi wilayah Kabupaten Brebes yang memiliki 51.734 Wajib Pajak (per Desember 2011) sebagai salah satu daerah otonom di Propinsi Jawa Tengah yang terletak di sepanjang pantai utara Laut Jawa, memanjang ke selatan berbatasan dengan wilayah Karisidenan Banyumas, sebelah timur berbatasan dengan Kota Tegal dan Kabupaten Tegal, serta sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara 60.44’ – 70.21’ Lintang Selatan dan antara 108.041’ – 109.011’. Wilayah Kabupaten Brebes memiliki luas 1.663,39 m² yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 292 desa sebagai berikut: No. Kecamatan Jumlah Desa 1 Salem 21 2 Bantarkawung 18 3 Bumiayu 15 4 Paguyangan 12 5 Sirampog 13 6 Tonjong 14 7 Larangan 11 8 Ketanggungan 21 9 Banjarharjo 25 10 Losari 22 11 Tanjung 18 12 Kersana 13 13 Bulakamba 19 14 Wanasari 20 15 Songgom 10 16 Jatibarang 22 17 Brebes 18 Peta Administratif Wilayah Kerja KP2KP Bumiayu c. Fasilitas Kantor Kantor KP2KP Bumiayu terdiri dari 4 ruang yang terdiri dari TPT (Ruang Pegawai menjadi satu ruang dengan TPT), Ruang Penyuluhan (menjadi satu dengan ruang penerima tamu, almari arsip dan tempat sholat), Ruang Kepala Kantor, dan Ruang Belakang (tempat alat rumah tangga, kamar mandi serta toilet. TPT TPT KP2KP Bumiayu memiliki fasilitas berupa 1 Buah Komputer, 1 Buah Meja Pelayanan dan 3 Kursi Pelayanan, 4 Buah Kursi Tunggu, Rak Leaflet Perpajakan, Buffet Buku-Buku Perpajakan, Papan Pengumuman, Kotak Saran, Televisi, Tempat Koran, AC, Pengharum ruangan, Jam Dinding, serta Tempat Sampah. Ruang Pegawai Ruang Pegawai KP2KP Bumiayu menjadi satu dengan TPT, dengan fasilitas berupa 3 set meja. Kursi, dan Komputer Pegawai; 2 Buah Printer; 1 Buah Faksilmili sekaligus mesin fotokopi; 1 Buah Penghancur Kertas; 1 Buah Brankas; serta 1 buah AC. Ruang Kepala Kantor Ruang Kepala Kantor memiliki fasilitas berupa 1 set meja, kursi, dan computer; 1 set meja dan kursi tamu; 1 set kursi dan meja kerja; serta 1 buah AC Ruang Penyuluhan Ruang Penyuluhan memiliki fasilitas berupa 50 buah kursi; 1 set meja dan kursi tamu; 5 buah almari arsip, ATK, dan perlengkapan kantor; 5 buah meja penyuluhan; 1 set sound sistem dan proyektor. d. Kondisi SDM KP2KP Bumiayu memiliki 3 pegawai yang terdiri atas Kepala Kantor, Bendahara, dan Pelaksana dengan personil sebagai berikut: Pendidikan Nama NIP Jabatan Syamsudin Latief 197206081998031001 Kepala Kantor S1 Ekonomi Suwarisno 197811252000011001 Bendahara S1 Ekonomi Hiro Zaki 198511172008121001 Pelaksana D3 Adm. Perpajakan Terakhir 2. Sarana Transportasi Kantor KP2KP Bumiayu berkedudukan di Jalan Yos Sudarso No.8 Kelurahan Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Lokasi Kantor KP2KP Bumiayu terletak di sebelah timur laut Stasiun Brebes dan hanya berjarak sekitar 200 m sehingga dapat dijangkau dengan berjalan kaki maupun dengan menaiki becak (Rp 2.000,-). Sementara untuk terminal bus antar kota/provinsi terdekat adalah Terminal Kota Tegal yang bejarak sekitar 9 km dan terletak di sebelah timur dari Kantor KP2KP Bumiayu, untuk sampai ke Kantor KP2KP Bumiayu dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan minibus jurusan Tegal-Brebes-Losari seharga Rp 3.000,-. KP2KP BUMIAYU 3. Potensi Wilayah Selain usaha-usaha di bidang perindustrian seperti pabrik teh, gula, logam, dan peralatan lain serta usaha-usaha perdagangan seperti tekstil, alat rumah tangga, pupuk, pestisida, maupun perdagangan besar maupun eceran sembako yang sudah tergali potensi perpajakannya, masih ada beberapa kegiatan usaha yang masih memungkinkan untuk digali potensi perpajakannya seperti UMKM, usaha-usaha di bidang holtikultura, peternakan, perikanan dan kelautan. UMKM Salah satu usaha kecil menengah yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Brebes khususnya bagi kaum nelayan adalah tali kapal buatan warga desa Kubangwungu di bagian timur wilayah Kecamatan Ketanggungan di jalur tengah alternatif ke arah Bumiayu dan Purwokerto. Tali kapal yang diproduksi sudah banyak dipasarkan ke Cirebon, Semarang, Pekalongan, Batang, bahkan ke Jakarta, Surabaya dan Madura. Holtikultura Untuk usaha tanaman holtikultura, Brebes sangat dikenal dengan produk Bawang merahnya. Hampir 60% petani Brebes menanam bawang merah sebagai komoditi tanaman utamanya. Salah satu varietas unggul Bawang merah Brebes yang banyak ditanam petani adalah jenis Bima. Varietas lokal asli Brebes ini mampu menghasilkan sampai 10 ton umbi kering per hektar dalam sekali panen dengan bobot susut panen sekitar 15-22%. Peternakan Jenis ternak yang diusahakan di Kabupaten Brebes antara lain Kuda, sapi, kerbau, ayam ras, ayam kampung dan ternak itik sebagai ternak unggulan penghasil telor asin. Peluang yang cukup besar adalah melalui pembibitan itik Duck Old Day (DOD). Populasi ternak itik di Kabupaten Brebes lebih kurang 612.000 ekor. Permintaan bibit DOD di Kabupaten Brebes lebih kurang6.000/ekor minggu dengan harga per ekor berkisar antara Rp.2.000,-s/d Rp.6.000,-. sehingga total omzet per minggu untuk bibit itik DOD di Brebes mencapai Rp.36.000.000,-atau rata-rata Rp.6.000.000,- per hari. Telor itik DOD yang dihasilkan rata-rata dibuat telor asin oleh para peternak itik di Kabupaten Brebes. Telor asin produk Brebes dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan lokal rakyat Brebes dan memenuhi permintaan dari Kota Tegal sebanyak 230.000 butir/bulan, Bogor 230.000/bulan, DKI Jakarta lebih kurang 1.716.000 butir/bulan serta pengiriman ke luar daerah lain. Harga telor asin matang berkisar Rp.2.000,-s/dRp.2.500,- per butir. Sehingga total omzet telor asin Brebes dari ternak itik DOD ini mencapai lebih kurang Rp.5.440.000.000,- per bulan. Perikanan/Kelautan Potensi Unggulan lain yang ada di kabupaten Brebes dan terus dikembangkan adalah sektor perikanan yakni budidaya ikan Patin. Daerah pemasaran Ikan Patin mencakup Brebes, Tegal, Bandung, Jakarta dan sebagian wilayah Sumatera. Potensi lahan kolam air tawar yang dikembangkan lebih kurang 777 Ha dan tersebar di 5 kecamatan (Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari). Lokasi potensi Budidaya ikan Patin berada di letak yang sangat strategis (Jalur Pantura), sehingga sangat membantu dalam efisiensi pemasaran. Selain itu kaum petani nelayan yang ada di sepanjang garis pantai laut Jawa khususnya di Wilayah kabupaten Brebes saat ini juga sedang fokus pada Usaha budidaya pengolahan rumput laut. Panjang garis pantai di Kabupaten Brebes lebih kurang 53 Km dan sangat potensial untuk pengembangan budidaya rumput laut. Peningkatan permintaan rumput laut dari tahun ke tahun semakin meningkat mencapai 1000 ton rumput laut kering per bulan, bahkan saat ini hasil produksi budidaya rumput laut yang ada di Brebes mampu menembus pasar Jepang dan Cina. Lahan tambak yang tersedia sebagai tempat pembiakan rumput laut di Kabupaten brebes mencapai kurang lebih 150 Ha. Sebagaimana budidaya ikan patin lokasi yang potensial untuk budidaya rumput laut ini ada di 5 Kecamatan di wilayah pantura yaitu Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Persentase Luas Penggunaan Tanah Pekarangan 11.60% Lain Tambak 2.60% 5.40% Perkebunan 0.80% Hutan 31.40% Sawah 37.70% Tegalan 10.50% 4. Kendala/Tantangan Terkait Dengan Kegiatan Sosialisasi a. Kendala kegiatan sosialisasi yang paling sering terjadi adalah kurangnya antusiasme masyarakat mengenai masalah perpajakan, sehingga yang menghadiri undangan sosialisasi perpajakan jarang mencapai 70% bahkan kadang hanya 20% dari total undangan. b. Adanya beberapa kasus besar yang membawa nama pegawai DJP menimbulkan efek kurang baik kepada masyarakat, hal itu dapat kita rasakan langsung apabila kunjungan untuk memberikan bimbingan kepada wajib pajak, tanggapan mereka terlihat sekali tidak suka. 5. Kegiatan dan Inovasi Penyuluhan Kegiatan dan inovasi penyuluhan yang dilakukan untuk mengatasi kurangnya antusiasme masyarakat dengan mengadakan penyuluhan berbentuk bimbingan teknis sehingga peserta dapat mempraktekkan langsung tata cara memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak. Selain itu disetiap kegiatan penyuluhan juga diberikan souvenir dan buku maupun CD materi perpajakan untuk masing-masing peserta dengan harapan untuk kegiatan penyuluhan berikutnya dapat memancing antusiasme peserta. Dalam beberapa kesempatan juga bekerjasama dengan pemda setempat (inspektorat) dalam mengadakan penyuluhan khususnya terhadap bendahara sehingga para undangan lebih terdorong untuk menghadiri kegiatan karena yang mengundang inspektorat setempat. Dalam isi undangan sendiri juga ditambahkan keterangan bahwa kegiatan tidak dipungut biaya/gratis untuk lebih meyakinkan para undangan bahwa segala bentuk pelayanan perpajakan yang dlakukan Direktorat Jenderal Pajak tidak dipungut biaya. Kunjungan ke bendahara SKPD atau menghubungi bendahara SKPD melalui telepon sering dilakukan untuk menanyakan adakah kendala dalam melakukan pemotongan/pemungutan pajak, tata cara pengisian dan pelaporan SPT nya, mengingat seringnya terjadi pergantian bendahara di SKPD. 6. Informasi Kontak Nama Kantor Kantor Pelayanana Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Bumiayu Alamat Jalan Yos Sudarso Nomor 08, Keluraha Brebes, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, 52212 Telepon (0283) 671635 Faksimili (0283) 672871 Email [email protected]