MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN RUNNING DICTATION MELALUI MATERI AGAMA DI SD IT AL-FITTIYAH PEKANBARU Nur Aisyah Zulkifli UIN Sultan Syarif Kasim Riau Email: [email protected] Abstrak: Adanya kearifan untuk mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, maka karya ilmiah ini berusaha untuk mengintegrasikan antara ilmu pendidikan bahasa Ingrris di dunia pengajaran dengan ilmu agama. Pada dasarnya apapun ilmu yang dipelajari harus dapat diintegrasikan dengan ilmu agama. Pada jurnal ini, peneliti memaparkan bagaimana suatu strategi pengajaran bahasa Inggris dapat menjadi sarana dalam mengajarkan ilmu agama kepada anak anak sekolah dasar. Kata kunci: Running dictation, Kemampuan berbahasa, Ilmu agama Penguasaan kompetensi bahasa Indonesia Pendahuluan Adanya wacana pemerintah yang yang baik dan benar bisa menjadi pintu masuk akan merombak atau merevisi kurikulum bagi tumbuhnya rasa nasionalisme dan Sekolah Dasar terkait dengan wacana cerminan karakter bangsa Indonesia. penghapusan Bahasa Inggris di tingkat Jika alasan ini yang digunakan untuk Sekolah Dasar, membuat banyak orang membuat wacana tentang penghapusan menyatakan ketidaksetujuannya. Tujuan pengajaran bahasa Inggris di SD, sudah pemerintah Bahasa sewajarnya timbul reaksi ketidaksetujuan Inggris di tingkat SD adalah merujuk pada masyarakat tentang penghapusan Bahasa sejarah Sumpah Pemuda di mana saat itu Inggris di tingkat Sekolah Dasar. Hal ini para sana terkait dengan analisa di lapangan tentang memutuskan untuk menggunakan Bahasa pentingnya bahasa asing di era globalisasi. Indonesia untuk menyatukan berbagai macam Bahasa kelompok yang ada. Bahasa Indonesia adalah penting dalam kehidupan kita. Kemampuan identitas bagi bangsa Indonesia dan lebih berbahasa tak ayal menjadi sesuatu yang dari sekedar alat komunikasi, Bahasa penting dan kemampuan bahasa asing Indonesia juga bisa menjadi alat perekat menjadi sangat penting supaya generasi yang muda bisa mengambil peran di era 175 untuk pemuda menghapus yang mempersatukan hadir suatu di bangsa. menjadi elemen yang sangat Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris globalisasi. Yang menjadi masalah adalah yaitu Bahasa Indonesia. Pengajaran bahasa kemampuan bahasa asing kita, bahasa Inggris di Indonesia untuk tingkat SD Inggris khususnya masih sangat rendah. berdasarkan SK menteri Pendidikan dan Lembaga pendidikan dunia EF (English kebudayaan No.060/U/1993 tanggal 25 First) laporan Februari 1993 tentang dimungkinkannya komprehensif edisi ketiga, tentang indeks pelajaran bahasa Inggris sebagai pelajaran kemampuan berbahasa Inggris atau EF muatan lokal dan dapat dimulai pada kelas English Proficiency Index (EF EPI) di 60 4 SD (Depdiknas). Namun kenyataannya di negara. Bahasa Inggris di negara-negara itu beberapa daerah, siswa kelas 1, 2, dan 3 bukan merupakan bahasa ibu atau pertama sudah yang bahasa berdasarkan hasil keputusan pemerintah Inggris di Indonesia berada sangat rendah pusat dan tim pakar pendidikan, pada di urutan ke-25, sedangkan Malaysia Kurikulum tembus di urutan ke-11. Melihat fakta penyederhanaan mata pelajaran tingkat SD, tersebut, kita sangat berharap bahwa dan salah satu hasil keputusan adalah bahasa Inggris bisa lebih baik di masa yang pembelajaran bahasa Inggris tingkat SD akan datang karena mau tidak mau fakta dihapuskan. rendahnya kemampuan bahasa Inggris Direktur tidak bisa dipisahkan dari kurang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam (Kemendikbud), Suyanto yang dikutip dari mengajarkan bahasa Inggris. Jika bahasa Kompas (02/10). Inilah 7 mata pelajaran Inggris memang betul-betul tidak diajarkan yang akan diajarkan untuk siswa SD di di kurikulum mengumumkan digunakan. optimalnya sekolah Kemampuan peran dasar, sekolah tidak menutup belajar bahasaIinggris. 2013 ada Seperti Jenderal konsep dikatakan Pendidikan pendidikan Jadi, baru oleh Dasar, 2013: kemungkinan ranking Bangsa Indonesia Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, pada EF English Proficience Index pada PPKn, Matematika, Kesenian, Pendidikan posisi ke 40. Jasmani Pada sisi lainnya, alasan utama dan Olahraga Kesehatan, Pengetahuan Umum. wacana pemerintah menghapus Bahasa Untuk menyikapi permasalahan di Inggris tingkat SD adalah kekhawatiran atas, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) akan membebani siswa dan kekhawatiran Al-Fittiyah tetap menggunakan Bahasa bahwa siswa-siswa sekolah dasar tidak Inggris untuk siswa di kelas 4, 5, dan 6 fokus dalam mempelajari bahasa nasional, sebagai matapelajaran muatan lokal, 176 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 dengan tidak mengganggu matapelajaran dilaksanakan oleh bapak/ibu guru. Running wajib yang telah ditetapkan Kementerian dictation pada penelitian ini berbeda Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan kata dengan mendikte pada umumnya. Running lain, SD IT Al-Fittiyah tetap tunduk pada Dictation mengintegrasikan 4 kemampuan peraturan perundang-undangan bahasa sekaligus dalam pelaksanaannya, mengenai 7 pelajaran wajib yang di yaitu membaca, berbicara, mendengar, dan pelajari siswa, dan tidak mengesampingkan menulis. Nation (2009: 62) menjelaskan kebutuhan anak di era globalisasi saat ini. langkah-langkah yang dilaksanakan dalam SD IT Al-Fittiyah adalah Sekolah Dasar running dictation adalah sebuah teks dikte Islam Terpadu yang menyelaraskan Ilmu- pendek diketik dalam font besar dipasang ilmu umum dan ilmu agama pada proses di dinding luar/dalam kelas, siswa bekerja pembelajarannya. yang berpasangan atau dalam kelompok kecil. diajarkan pada siswa-siswanya adalah 25% Satu pelajar adalah penulis dan yang dan Ilmu-ilmu umum 75%. Berbeda lainnya adalah pelari yang pergi keteks dengan sekolah- sekolah negeri pada dikte, menghafal kalimat pendek, kembali umumnya, ilmu agama hanya diberikan kepenulis dan menceritakan kembali teks satu yang sudah diingat sebelumnya. Jika siswa kali dan Ilmu seminggu, agama yang jika di persentasekan hanya 5%. Dengan adanya bekerja kelompok, kegiatan untuk mengambil bentuk relay di mana pelari mengintegrasikan Ilmu umum dan ilmu pertama membaca kalimat pertama dari agama di SD IT Al-Fittiyah, dan adanya teks singkat dan kemudian berjalan ke permasalahan yang timbul dari dampak siswa lain dan mengatakan kepada mereka dihapuskannya pelajaran bahasa Inggris apa yang telah mereka baca. Siswa kedua sebagai matapelajaran wajib di sekolah, kemudian berjalan kesiswa ketiga dan maka melaksanakan melakukan hal yang sama. Siswa ketiga penelitian di SD IT Al-Fittiyah dengan pada gilirannya memberitahu juru tulis apa penggunaan yang mereka dengar. peneliti ingin Running sarana dalam Dictation untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa agama. siswa adalah teks yang berhubungan Running dictation strategy adalah salah dengan ilmu agama. Abuddin menjelaskan satu variasi atau keanekaragaman dari “ilmu agama adalah ilmu yang berbasiskan strategi mendikte yang selama ini telah pada wahyu, hadis nabi, penalaran dan 177 melalui materi-materi Teks dictation yang diberikan kepada Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris fakta sejarah. Seperti Ilmu kalam, Ilmu merekomendasikan Fiqih/Ushul anak-anak dan bagaimana mereka belajar tafsir/Ilmu Fiqih, Tafsir, Filsafat, Tawawuf, hadist/Ilmu Hadist, secara teoretis. Sejarah dan Peradaban Islam, Pendidikan 1. Anak-anak enam selalu karakteristik aktif dalam Islam, dan dakwah Islam.” Pada penelitian mengeksplorasi ini, materi ilmu agama yang diberikan di memperoleh sesuaikan dengan tingkatan sekolah dasar pengalaman. kelas 5. Jadi, Pada penelitian ini materi dieksplorasi di sini meliputi fisik, agama yang diberikan adalah materi sosial, informasi, dan ideologis. Anak- sederhana anak membangun pemahaman mereka bahasa yang harapan dan Lingkungan yang tentang bagaimana segala sesuatu integrasi antara ilmu umum (Bahasa bekerja, termasuk bahasa sebagai Inggris) dengan ilmu agama. Oleh karena sistem serta cara berkomunikasi. diharapkan dengan dalam pengetahuan da itu, Inggris, diterjemahkan lingkungan, dengan menggunakan yang diintegrasikan sebelum islam dapat pengetahuan tentang rambu lalu lintas, meningkatkan kemampuan bahasa Inggris lampu lalu lintas, dan nama-nama siswa kelas 5 SD IT Al-Fittiyah Pekanbaru. merek mainan favorit dan makanan. running dictation dengan materi agama 2. Anak-anak mengetahui banyak hal sekolah. Sebagai contoh, 3. Anak-anak cenderung belajar hal-hal Konsep Pengajaran Sekolah Dasar Bahasa Inggris dalam bentuk script secara holistik. Kecenderungan ini tercermin dengan Mengajar bahasa Inggris pada tingkat baik dalam permainan anak: "Sekolah, dasar atau usia dini memang sulit. Sebelum guru dan siswa," "dokter dan pasien" memutuskan untuk menjadi guru untuk dll. Pada konsep ini anak belajar anak-anak, dengan baik ketika belajar makna, kita harus sepenuhnya menyadari bahwa anak-anak tidak miniatur orang dewasa. Pinter (http://83ngko3l3n. menarik, dan menyenangkan. 4. Pembelajaran menjadi bermakna bagi files.wordpress.com) mengklaim bahwa anak-anak dalam konteks yang sama ada perbedaan keputusan signifikan antara anak-anak dalam rentang kebutuhan usia Mustafa pendapat ini, anak-anak harus diberikan wordpress.com) format yang berbeda dari kegiatan yang sama. (http://83ngko3l3n.files. ketika yang pengambilan berkaitan mereka. dengan Berdasarkan 178 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 belajar sehingga mereka dapat memilih berdasarkan pada apa yang mereka Anak-anak itu sendiri mencakup anggap penting dan berguna. Anak- berbagai macam usia. Mereka bisa siapa anak belajar terbaik ketika mereka saja dari usia 3 sampai usia 10. Ada membuat pilihan mereka sendiri. perbedaan besar yang dapat dilakukan 5. Anak-anak cenderung melakukan hal- antara anak berusia 5 tahun sampai 10 hal dan berhubungan dengan orang lain tahun. Scott dan Ytreberg (2000: 12) dengan cara yang kooperatif, tidak membagi karakteristik anak-anak menjadi seperti bisa dua kelompok utama, kelompok pertama mendapatkan keuntungan dari suatu adalah usia 5-7 tahun usia dan kelompok kompetisi untuk menaikkan motivasi kedua untuk berprestasi. Salah satu implikasi Karakteristik kelompok pertama, yaitu penting berbicara orang bagi dewasa konteks yang pengajaran adalah 8-10 tentang tahun apa tahun. yang mereka bahasa di dalam kelas adalah bahwa lakukan, memberitahu anda tentang apa dari pada mendorong anak-anak untuk yang bersaing satu sama lain, akan lebih mendengar, kegiatan produktif jika mereka bekerja sama menggunakan logika menuju pencapaian tujuan bersama. interaksi 6. Anak-anak berbicara belajar dan telah mereka manusia lakukan atau perencanaan, penalaran, secara dan langsung terbaik dengan pemahaman. Karakteristik dari kelompok melakukan dalam kedua, yaitu mengatakan perbedaan antara konteks sosial. Dengan menggunakan fakta bahasa untuk komunikasi sosial dalam sepanjang kelompok, memperoleh keputusan tentang pembelajaran mereka bahasa. Dalam konteks kelas, ini sendiri, memiliki pandangan yang pasti berarti bahwa bahasa Inggris sebagai tentang apa yang mereka suka dan tidak bahasa suka anak-anak asing harus diperlakukan dan fiksi, waktu, lakukan. meminta membuat dari pertanyaan beberapa masing-masing sebagai alat untuk komunikasi dan karakteristik, kita tahu bahwa di dalam anak-anak untuk kelas bahasa asing, yang terakhir lebih siap menggunakan bahasa berbagai sosial dan memiliki kesadaran bahasa yang lebih yang berbeda tujuan dengan berbicara daripada yang pertama. harus didorong dan melakukan hal-hal dalam konteks sosial menggunakan bahasa Inggris. 179 Berdasarkan karakteristik pelajar di usia dini, Scott dan Ytreberg (1990: 5-6) Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris menyatakan beberapa hal yang harus memfasilitasi, dan mengorganisir kelas, dilakukan oleh seorang guru bahasa Inggris siswa, dan hal-hal lain yang berkaitan dalam mengajar untuk anak-anak: dengan mengajar dan proses belajar. 1. Kosakata Jangan Mengajar sama seperti profesi yang lain, bergantung pada kata yang diucapkan yaitu membutuhkan waktu yang lama dan saja. sulit dalam persiapan akademisi, hukum, 2. Bermain yang terbatas. dengan bahasa. Melalui pengakuan, dan tanggung jawab sosial. kegiatan yang menyenangkan seperti Brumfit (1997: 6) mengatakan bahwa ada bermain, sejumlah alasan pengajaran Bahasa Inggris anak-anak kemampuan yang memiliki besar untuk menyerap bahasa. di tingkat SD: 1. Memperkenalkan 3. Keanekaragaman anak-anak Karena sejak dini dalam memahami budaya konsentrasi dan perhatian dari anak- asing sehingga tumbuh sikap toleransi anak dan simpatik. yang kelas. kepada rendah, maka suatu keharusan bagi seorang guru membuat keanekaragaman, baik itu 2. Alat berkomunikasi dalam memahami berupa kegiatan, kecepatan, organisasi, media, konsep-konsep baru; 3. Waktu belajar yang maksimal, tidak atau yang lain. membutuhkan banyak waktu untuk 4. Rutinitas. Anak-anak jadi tau akan peraturan dan situasi. dapat menguasainya 4. Dapat 5. Kerjasama. Kebanyakan anak ingin orang lain Berdasarkan untuk bekerjasama. penjelasan di atas, mengajar siswa usia dini berbeda dengan dewasa. Konsep diartikan pengetahuan, sebenarnya tetapi adalah media Menurut Brumfit, alasan pengajaran bahasa Inggris di tingkat dasar adalah belajar budaya lain dan untuk mendapatkan waktu belajar yang maksimal. Ini berarti bahwa waktu terbaik untuk belajar bahasa adalah usia dini. Sekolah Dasar adalah pengajaran sebagai sebagai pembelajaran berbagi dengan anak-anak lain di sekitar mereka, dan duduk dengan digunakan tidak memberikan konsep untuk hanya ilmu tempat terbaik untuk memulai mengajar dan belajar bahasa Inggris. Menurut mengajar Brewster, Girard, dan Ellis (1992: 23-24), memotivasi, alasan mulai belajar bahasa asing dua atau 180 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 tiga tahun sebelumnya mungkin hanya bahasa untuk meningkatkan jumlah tahun yang memiliki dihabiskan keterampilan belajar bahasa. Alasan lain Inggris di SD keterampilan adalah siswa mendengarkan, berbicara, membaca untuk mulai belajar bahasa asing pada usia keterampilan, dan menulis sederhana dalam dini adalah fakta tak terbantahkan bahwa Bahasa Inggris. anak-anak memiliki fasilitas yang lebih besar untuk memahami dan meniru apa yang mereka dengar dari remaja, orang dewasa. dan Indikator Kemampuan Berbahasa Siswa Sekolah Dasar Menurut teori Brewster, Dalam Girard, dan Ellis, lamanya masa belajar kemampuan adalah harus dinilai dari frekuensi dan sebagai alat ukur untuk melihat tercapai keteraturan atau tidaknya target dari penelitian ini. mengajar. Belajar bahasa di tingkat dasar Cameron (2001: 78) menjelaskan ada secara efektif dilakukan karena anak empat indikator yang memiliki pengaruh berada pada masa keemasan ketika mereka besar memperoleh bahasa ibu secara alami. Inggris untuk siswa usia dini (English for Diyakini bahwa ketika seorang anak young learner), yaitu: penelitian bahasa terhadap ini, indikator Inggris dijadikan penguasaan berbahasa diperkenalkan dengan bahasa kedua pada usia dini kemungkinan mereka menjadi 1. Pengucapan (Pronunciation) lebih mahir dalam bahasa target. Dengan Bagaimana kata diucapkan adalah salah teori ini, dapat dilihat bahwa akan efektif satu aspek yang memiliki pengaruh jika seseorang belajar bahasa kedua di usia besar dini (http://www.teachingenglish. org.uk,). "Pengucapan adalah cara di mana orang Dari teori-teori di atas, salah satu tertentu mengucapkan kosa kata dalam alasan pengajaran bahasa Inggris di tingkat berbahasa" (Wehmeler 2003: 157). Ada SD karena waktu terbaik untuk belajar pengucapan yang berbeda antara kosa bahasa kata adalah usia dini. penguasaan bahasa Inggris berbahasa. dan Bahasa Mengingat karakteristik bahwa siswa SD Indonesia, seperti yang dinyatakan oleh mudah untuk menerima apa yang mereka Sailun (2001: 24): pelajari dan menggunakannya sebagai dasar pengajaran Bahasa Inggris untuk tingkat berikutnya. Tujuan pengajaran 181 "Setiap bahasa memiliki fonem khusus. Bahasa Inggris memiliki pengucapan yang berbeda dengan Indonesia. Oleh karena itu, siswa Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris memiliki masalah dalam pengucapan. Para siswa mengalami kesulitan untuk beberapa alasan. Alasan pertama adalah ada beberapa pengucapan bahasa Inggris tidak ada di Indonesia. Fonem /θ/ (thin) dan /δ/ (this) ditemukan dalam bahasa Inggris, tentu saja itu tidak muncul dalam bahasa indonesia. Alasan kedua adalah meskipun suara yang diberikan mungkin ada dalam bahasa Inggris dan Indonesia bentuk dan penggunaan yang tepat sulit untuk di aplikasikan". disebut ejaan. "Ejaan adalah tindakan membentuk kata-kata dengan benar dari surat individu atau cara bahwa kata dieja" (wehmeler 2003:293) 3. Perubahan Struktur Bahasa (Grammatical Change) Adalah penting mengetahui perubahan struktur bahasa pada kata, dan dengan Ur ( 1997:54 ) memberikan pendapat belajar perubahan kata siswa dapat dalam membantu pronunciation siswa: memahami struktur tata bahasa. Hal ini a. Guru memberikan contoh atau model menunjukkan bahwa jika kita tinggi untuk dengan merekam suara berupa kata dan memberikan kalimat. belajar perubahan struktur kata, kita b. Rekaman suara dari siswa yang berbeda dengan native speaker. penjelasan struktur dapat memahami dengan baik tata bahasa (Cameron, 2001: 172). Ur (1997: c. Penjelasan sistematis dan instruksi (termasuk prioritas dan 61) juga menjelaskan bahwa perubahan tata bahasa perlu diajarkan. pergerakan bagian mulut). d. Memberikan contoh langsung, pengulangan suara kata dan kalimat. 4. Makna (Meaning) Nation dalam Cameron (2001: 85) e. Pengulangan paduan suara. berpendapat "cara untuk menjelaskan f. Pengulangan bervariasi. makna kata baru pelajar usia dini, yaitu g. Serangkaian kata-kata yang sukar diucapkan. dengan menggunakan objek, tokoh, gesture, tindakan, foto, gambar atau h. Belajar dan melakukan dialog. diagram pada papan, gambar dari buku i. Koreksi diri melalui mendengarkan cerita." Menemukan makna untuk kata rekaman pidato sendiri. bahasa asing yang baru adalah baik untuk proses kerja otak anak, dengan 2. Ejaan (Spelling) cara berfikir dan mengingat kata baru. Siswa juga perlu mengetahui huruf dan Menurut Ur (1997:62) untuk mencari suku kata yang membentuk kata, itu makna dari kosakata baru dapat 182 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 dilakkukan dengan cara menerjemahkan diintegrasikan dengan ilmu agama. Adanya kedalam bahasa ibu yang sesuai dengan keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu materi ajar yang sedang dilaksanakan. pengetahuan umum dapat kita aplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar melalui materi pembelajaran. Materi Agama Islam Ilmu dan agama memiliki keterkaitan Materi pembelajaran harus satu dengan lainnya. Orang yang berilmu memasukkan aktivitas gaya belajar yang apabila tanpa ditopang dengan agama, berbeda, sehingga siswa dapat memilih maka semua ilmu yang dimiliki tidak akan aktivitas membawa kemaslahatan bagi umat dan kecenderungan untuk dirinya sendiri. Ilmu menempati lembar materi pada dasarnya mengandung kedudukan yang sangat penting dalam input bahasa. Kadang-kadang input bahasa ajaran Islam. Menuntut ilmu dalam ajaran itu disampaikan secara tersurat atau tersirat Islam adalah sesuatu yang diwajibkan bagi dalam jumlah yang bervariasi. Dalam setiap muslim. Apakah itu menuntut ilmu lembaran yang hanya terdiri dari gambar agama ataupun ilmu pengetahuan lainnya. atau ilustrasi pun terkandung input bahasa Suryadharma Desember 2013) Ali (Republika, yang gaya tepat berdasarkan berlajarnya. Tiap yang tak terhingga. Komponen bahasa menegaskan, “ilmu yang tertera di dalam lembar materi dapat teknologi terus berfungsi untuk memperkenalkan pelajaran agama yang baru atau melakukan konsolidasi terhadap dipelajaripun harus didukung dengan ilmu pelajaran yang telah dipelajari. Materi yang lainnya sehingga satu sama lain saling bagus melengkapi dan akan bermakna bagi mengetahui apa yang sudah dan akan kehidupan dan peradaban manusia ke mereka pelajari dari materi yang diberikan. pengetahuan berkembang. dan Ilmu depan. Jadi, sudah sepatutnyalah para akan Materi membantu pelajaran siswa untuk mencerminkan profesional/guru bisa mengintegrasikaan paham yang dianut guru tentang konsep ilmu agama di dalam proses pengajaran.” bahasa, belajar-mengajar, dan bahasa asing. Berdasarkan menteri Jika guru memberikan materi yang sarat Agama di atas, maka dapat diambil dengan latihan tata bahasa ini dapat kesimpulan, ilmu menjadi indikasi bahwa guru tersebut pengetahuan yang kita tekuni akan jauh mengikuti aliran pengajaran bahasa secara lebih tradisional. Sementara itu, guru yang 183 penjelasan apapun bermakna dari bidang apabila dapat Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris menyajikan materi yang mendorong siswa yang handal merupakan masalah utama untuk melakukan kerja kelompok atau dalam pengembangan pengajaran berbicara berpasangan mungkin menganut konsep bahasa Inggris. bahwa bahasa adalah komunikasi. Berdasarkan penjelasan di atas, maka Mengembangkan materi yang benar-benar materi pembelajaran harus disusun sesuai sesuai siswa dengan kebutuhan dan juga harus sejalan merupakan tugas yang sangat sulit bagi dengan tujuan program yang ada, yaitu guru. mengetahui menghasilkan siswa-siswa yang mampu karakteristik pengajaran dan pembelajaran menjelaskan materi-materi agama dalam bahasa asing, guru akan lebih mampu bahasa Inggris. Menurut Kamus Bahasa menampilkan materi yang cocok untuk Indonesia, siswa. menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan, dengan Namun, cara jika guru Keberhasilan pembelajaran belajar pengajaran pada merancang materi adalah sesuatu yg dan dibicarakan, dikarangkan, dsb). Materi sangat agama islam adalah bahan ajar yang keberhasilan guru merujuk pada kitab suci al-Qur'an yang pengajaran yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW. bahasa tergantung materi Inggris merupakan alat untuk mencapai sasaran Materi agama yang akan digunakan belajar yang hendak dicapai. Sasaran dalam penelitian ini adalah, tatacara/rukun tersebut harus sesuai dengan tujuan belajar, wudu’, rukun shalat, rukun Islam, rukun tujuan pengajaran, tujuan kurikuler, atau iman, puasa di bulan ramadhan, Shalat Idul tujuan institusional. Sebenarnya materi Fitri dan Idul Adha, kisah-kisah tauladaan. Bahasa Contoh, five pillars of Islam Inggris di Indonesia sangat melimpah. Tidak benar jika guru di Indonesia kekurangan atau tidak memiliki materi. Sumber materi jumlahnya tak terhingga mulai dari media massa (media cetak dan elektronik), brosur, dan penutur jati (asli). Kekurangan yang paling besar adalah kemauan, keberanian, 1. 2. 3. 4. 5. Saying two sentences creed Doing praying five times a day Fasting in Ramadhan month Paying zakat Fitrah Performing the hajj for who is able Penggunaan Running Dictation di dalam kelas dan kemampuan untuk mengolah bahan-bahan itu menjadi bahan pelajaran. Dengan kata lain, kelangkaan sumber daya manusia Banyak strategi pengajaran telah disumbangkan oleh profesional untuk para guru dan meningkatkan 184 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 kemampuan bahasa Inggris siswa. Setiap strategi mengajar memiliki berbagai Running Dictation adalah strategi yang digunakan dalam pengajaran bahasa tujuan. Seperti disebutkan sebelumnya, Inggris, penelitian kemampuan dictation ini menggunakan yang bertujuan running untuk dengan mengintegrasikan berbahasa sekaligus, 4 dan menggunakan gerakan tubuh. Running meningkatkan kemanpuan bahasa Inggris Dictation siswa SD. Running Dictation adalah mendorong latihan kelas di mana siswa lari ke teks, pemecahan melihat tulisan yang ada di teks, dan menghafal. Strategi ini menuntut siswa kemudian menyampaikan pesan yang ada untuk menggunakan mata untuk membaca di teks langsung ke temannya, can teks, mulut untuk menyampaikan pesan temannya menulis pesan tersebut di atas yang ada pada teks, kertas. mendengar dan menulis teks ke dalam merupakan kerja sama masalah kegiatan yang tim/pasangan, dan strategi telinga untuk Strategi ini merupakan bagian atau secarik kertas dan tubuh untuk bergerak. variasi teknik dikte yang sangat populer Running dictation membuat pembelajaran dengan peserta didik dan guru. Uraian bahasa Inggris lebih menyenangkan dan membantu belajar bahasa dengan membuat menarik. peserta didik fokus pada bentuk bahasa dan kemampuan siswa untuk belajar dengan konstruksi kalimat tingkat klausa, dan kelompok bukan individual. Berdiskusi dan dengan memberikan umpan balik tentang belajar dengan kelompok yang lebih keakuratan persepsi mereka. Nilai dikte berharga. Strategi ini dapat digunakan meningkat jika peserta didik tahu apa dengan kesalahan yang mereka buat. Sebuah teks menggunakan teks yang sesuai dan ini dikte dapat diambil dari materi bahwa adalah empat kegiatan keahlian yang peserta didik telah mempelajari sebelum menggabungkan atau dengan aktivitas tugas yang memiliki akan mempelajari. Sebenarnya, strategi ini membantu siswa belajar dengan Strategi tingkat ini meningkatkan manapun, pemahaman hanya bacaan gerakan kinestetik. mengelola waktu, disiplin, kooperatif, dan Running dictation adalah jenis dikte bertanggung jawab. Hal ini juga membuat di mana siswa bertanggung jawab atas siswa pesan lebih pembelajaran. aktif dalam proses yang didapat. Siswa bekerja berpasangan atau dalam kelompok kecil, hal ini baik untuk mendukung siswa untuk 185 Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris belajar berinteraksi dengan teman sebaya. 3. Running dictation juga dapat digunakan Melalui kegiatan ini siswa merasa senang untuk memperkenalkan keterampilan dan termotivasi belajar bahasa Inggris, menyimpulkan dari konteks. karena belajar dengan teman sebaya lebih 4. Running dictation membuat mendukung siswa mudah mengerti tentang pembelajaran materi yang mereka pelajari. menyenangkan dan menarik. Manfaat dari running dictation lebih bahasa inggris lebih 5. Partisipasi yang sama mudah untuk diterapkan dalam kelas. Setiap siswa dalam kelompok memiliki Selain running dictation juga membuat kesempatan yang sama untuk berbagi. siswa merasa bebas untuk belajar bahasa Inggris tanpa beban. Running dictation Tujuan dari pelaksanaan strategi running dapat mengurangi stres dan kebosanan dictation: untuk 1. Siswa mampu memproses informasi. menyelesaikan tugas di kelas. Running dictation dapat membantu siswa Baik untuk melatih informasi tertentu, bisa mendorong mendengarkan, kemampuan siswa untuk memahami meningkatkan kemampuan berbicara, berpikir dan membaca, menulis, kritis. dan keterampilan Penggunaan itu informasi umum atau teks. running 2. Siswa menjadi aktif terlibat dalam dictation juga dapat divariasikan, yaitu memikirkan konsep yang disajikan dapat menggunakan gambar, beberapa dalam kalimat, tempat, penggunaan pengujian mengeksplorasi atau pengujian belajar, dan sebagainya. mereka tentang konsep materi atau Manfaat dari strategi running dictation pelajaran. adalah sebagai berikut: 1. Saling ketergantungan positif. Para pelajaran. Mereka dapat pemikiran kritis 3. Kegiatan ini sering digunakan untuk membuat proses belajar mengajar lebih siswa dapat belajar satu sama lain. menyenangkan, Mereka juga harus bekerja sama untuk menghidupkan kelas pasif. memastikan ada satu pesan untuk pembelajaran mereka. 2. Hal ini dapat menjadi pelajaran yang sangat memotivasi dan menyenangkan atau untuk 4. Hal ini juga dapat berguna untuk memperkenalkan tema baru atau topik. 5. Siswa dapat fokus pada akurasi (bentuk) serta makna. bagi siswa. 186 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 6. Siswa dapat mengembangkan keempat keterampilan berbahasa-berbicara, 4. Memuji pasangan pertama untuk menyelesaikan tanpa kesalahan. mendengar, menulis dan membaca. Menurut Davis dan Rinvolucri (1988) 7. Memberikan siswa kesempatan untuk prosedur running dictation adalah sebagai melihat fitur pengucapan seperti bentuk berikut: lemah, 1. Tergantung menghubungkan dan penghilangan bunyi dalam percakapan. pada ukuran kelas, tempelkan satu atau lebih salinan teks di dinding kelas atau di atas meja. Langkah Penggunaan Running Dictation 2. Bagilah peserta didik menjadi kelompok kecil Menurut beberapa Andrew langkah Wright, dalam ada menjalankan strategi running dictation, yaitu: di dinding kelas atau di atas meja. peserta pasangan-pasangan menjadi dan memiliki siapa yang akan menjadi siswa A dan siapa yang akan menjadi siswa B. berikut: siswa A berlari menuju teks, mencoba untuk menghafal sebanyak mungkin sebelum berlari kembali ke siswa B. Siswa A maka harus mendikte apa yang mereka ingat dari teks ke siswa B, yang harus mencatat secara tertulis. Siswa A dapat berjalan diperlukan ke teks untuk sesering yang menyelesaikan mendikte seluruh teks. Mintalah setiap tim untuk membacakan teks. 187 pasangan memutuskan siapa yang akan menjadi siswa A dan siapa yang akan 3. Jelaskan aturan permainan sebagai Siswa A harus berlari menuju teks, membacanya, dan mencoba untuk menghafal sebanyak mungkin berulang kali menuju ke Siswa B. Ini merupakan kegiatan hidup yang mempraktikkan 3. Jelaskan aturan permainan sebagai dan masing-masing berikut: didik masing-masing pasangan memutuskan membacanya, memiliki menjadi siswa B. 1. Tampilkan satu atau lebih salinan teks 2. Bagilah dan berbicara, mendengar, menulis, berjalan dan mengingat! Buatlah salinan pendek materi agama dalam beberapa poin. Pasang salinan di sekitar dinding kelas. Buatlah kelompok kecil siswa. Tujuannya adalah untuk salah satu siswa di masing-masing pasangan untuk berjalan (atau berlari) Untuk membaca bagian di dinding. Mereka mengingat beberapa bagian itu dan berjalan (atau berlari) Kembali ke pasangannya. Mereka diam-diam mendikte apa yang Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris mereka ingat untuk pasangan mereka, melakukan perubahan pendidikan yang yang menulis di kertas. Mereka positif berdasarkan temuan dan tidak cukup kemudian bertukar peran. Selama hanya dengan laporan kesimpulan guru" beberapa putaran mereka akan (Mills, 2000: 4). Dapat dikatakan bahwa membangun seluruh bagian. Ini berarti penelitian tindakan kelas mencoba untuk mereka membuat benar-benar harus berjalan solusi di kelas untuk bolak-balik karena siswa hanya akan memecahkan masalah yang telah dihadapi mengingat tiga atau empat kata pada oleh guru di wilayah subjek mereka. suatu waktu 4. Pasangan pemenang adalah tim yang Setting pertama selesai-meskipun guru perlu Penelitian dilaksanakan di Sekolah untuk memeriksa kesalahan. Jika ada Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Fittiyah kesalahan, mereka harus terus berjalan Pekanbaru, yang berlokasi di untuk memeriksa. Sebuah ide yang baik Soebrantas Panam. Sekolah ini terdiri dari adalah untuk mengajar mereka kosakata 6 tingkatan kelas. Pada kelas 5 terdiri dari 3 baca terlebih dahulu jika Anda ingin Kelas, yaitu al-Dahlawi, al-Ghazali, dan mereka untuk menggunakan tanda baca an-Nawawi. Partisipan pada penelitian ini yang benar dalam bahasa Inggris. Ini adalah siswa kelas 5 al-Ghazali, yang adalah cara yang baik untuk memeriksa berjumlah ejaan dan luar biasa untuk pengucapan dilaksanakan pada bulan Maret-April 2014. dan pelatihan memori besar. Pada Penelitian ini, Peneliti dibantu oleh 30 siswa. Jl. HR. Penelitian seorang kolaborator, yaitu guru yang mengajar pada kelas al-Ghazali, Ms. Metode Penelitian Kasiyanti. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Guy dan Airasian (2000: Prosedur Penelitian Peneliti menggunakan penelitian 593) mendefinisikan Penelitian Tindakan tindakan kelas. Oleh karena itu, peneliti Kelas adalah jenis penelitian praktisi yang menggunakan digunakan untuk meningkatkan latihan, dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart tindakan atau mengubah sesuatu. "Hal ini (1988) dalam melakukan penelitian ini. berfokus pada "mengambil tindakan dan Ada empat langkah proses siklus, yaitu siklus yang telah 188 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. menjadi Siswa A dan siapa yang Penelitian ini memiliki dua proses siklus. akan menjadi Siswa B. Setiap siklus memiliki tiga pertemuan, dan setiap pertemuan mengambil 2x35 menit. Hal itu dilakukan selama dua bulan. Deskripsi dari tahapan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut: 1. Rencana, kegiatan yang dilaksanakan peneliti dalam perencanaan adalah sebagai berikut: a. Mempersiapkan materi, materi yang akan diberikan pada penelitian ini adalah: tatacara/rukun wudu’, rukun shalat, rukun Islam, rukun iman, puasa di bulan ramadhan, Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, kisah-kisah tauladan. b. Merancang Rencana Pelajaran (RPP), yang termasuk kegiatan atau langkah dalam menerapkan bercerita. menerapkan running dictation dengan prosedur sebagai berikut: a. Peneliti dan guru menempelkan beberapa salinan teks di dinding kelas atau di atas meja. b. Membagi siswa menjadi kelompok kecil, yang terdiri atas dua orang siswa, masing-masing 189 aturan permainan sebagai berikut: Siswa A harus berlari menuju teks, membacanya, dan mencoba untuk menghafal sebanyak mungkin berulang kali menuju ke Siswa B. Ini merupakan kegiatan aktif yang mempraktekkan berbicara, kemampuan mendengar, menulis, berjalan dan mengingat! Teks yang di temple adalah salinan pendek materi agama dalam beberapa poin. Tujuannya adalah agar salah satu siswa di masing-masing pasangan bisa berjalan (atau berlari) untuk membaca bagian di dinding. Siswa A mengingat beberapa bagian teks dan berjalan (atau berlari) kembali kepasangannya. Siswa A diam- 2. Tindakan, Pada langkah ini, peneliti memutuskan c. Menjelaskan siapa pasangan yang akan diam mendikte apa yang ia ingat untuk pasangannya yang menulis di kertas yaitu siswa B. Mereka kemudian bertukar peran. Selama beberapa putaran mereka akan membangun seluruh bagian. Ini berarti mereka benar-benar harus berjalan bolak-balik karena siswa hanya akan mengingat tiga atau empat kata pada suatu waktu Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris d. Pasangan pemenang adalah tim Teknik Pengumpulan Data yang pertama selesai. Tugas guru Untuk mengumpulkan data, peneliti adalah memeriksa kesalahan. Jika menggunakan tabel observasi dan catatan ada kesalahan, mereka harus terus lapangan untuk mengamati aktivitas selama berjalan untuk memeriksa. proses belajar dan mengajar. Wawancara juga digunakan untuk menjelaskan tentang 3. Pengamatan, pengamatan, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam peneliti dibantu oleh kolaborator, yaitu meningkatkan kemampuan berbahasa anak. guru yang mengajar di kelas 5 al- Terakhir, peneliti memberikan tes siswa Ghazali.. Kolaborator menggunakan untuk mengukur kemajuan siswa. Peneliti tabel observasi dan catatan lapangan. melaksanakan Tabel observasi menjelaskan bagian untuk mengukur kemampuan dasar siswa mana siswa ikut serta dan bagian mana dalam berbahasa Inggris, sebelum dan mungkin mereka menghilangkan atau sesudah diterapkannya strategi running lupa untuk ikut serta. Catatan lapangan dictation, karena di akhir penelitian peneliti menjelaskan tentang suasana kelas. juga akan melaksanakan post-test. Dalam dalam penelitian ini, pre-test terlebih dahulu kolaborator mengamati kegiatan siswa sepenuhnya. Analisis Data 4. Refleksi, di sini, peneliti menganalisis, Untuk menganalisis data, peneliti review, dan menanggapi kegiatan yang menggunakan kualitatif dan kuantitatif dilakukan dalam siklus 1. Jika kegiatan data. Kualitatif data berhubungan dengan tidak peneliti masalah yang ada dalam penelitian ini, melakukan siklus berikutnya yaitu yaitu menggunakan table observasi, catatan siklus 2. Langkah-langkah dan kegiatan lapangan, dan interview. Kuntitatif data yang sama dengan siklus 1. Yang digunakan untuk menganalisa hasil tes, membedakan antara siklus 1 dan 2 dengan rumus. adalah adanya penekanan beberapa a. Tes lisan: Untuk setiap jawaban yang mencapai perbaikan di siklus 1. belum, benar diberi skor 3. b. Tes tulisan: Untuk setiap jawaban yang benar diberi skor 2. 190 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 3. Menjelaskan aturan permainan sebagai c. Total Score berikut: Siswa A harus berlari menuju teks, d. Score maksimum : 10 membacanya, e. Score siswa : Jawaban benar x 10 Score Maksimum dan mencoba untuk menghafal sebanyak mungkin berulang kali menuju ke Siswa B. Ini merupakan Temuan kegiatan aktif yang mempraktikkan Pelaksanaan Siklus 1 kemampuan berbicara, mendengar, Pada siklus 1, peneliti membuat menulis, berjalan, dan mengingat! Teks rencana pembelajaran (RPP) sesuai dengan yang di tempel adalah salinan pendek kurikulum dan target pembelajaran yang materi agama dalam beberapa poin. sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu Tujuannya adalah agar salah satu siswa meningkatnya kemampuan berbahasa anak di dengan menggunakan running dictation berjalan (atau berlari) untuk membaca dan mengintegrasikan kosakata bahasa bagian di dinding. Siswa A mengingat Inggris dengan kosakata dalam ilmu beberapa bagian teks dan berjalan (atau agama. Siklus 1 dilaksanakan pada tangga berlari) kembali kepasangannya. Siswa 10, 17, dan 24 Maret 2014. Materi yang di A diam-diam mendikte apa yang ia berikan adalah Rukun wudhu, Rukun ingat untuk pasangannya yang menulis Islam, Rukun Iman, dan Rukun Shalat. di kertas yaitu siswa B. Mereka Tindakan kemudian bertukar peran. beberapa putaran mereka yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah: 1. Peneliti dan guru masing-masing pasangan bisa Selama akan menempelkan membangun seluruh bagian. Ini berarti beberapa salinan teks di dinding kelas mereka benar-benar harus berjalan atau di atas meja. bolak-balik karena siswa hanya akan 2. Membagi siswa menjadi kelompok kecil, yang terdiri atas dua orang siswa, masing-masing pasangan memutuskan siapa yang akan menjadi siswa A dan siapa yang akan menjadi siswa B. mengingat tiga atau empat kata pada suatu waktu 4. Pasangan pemenang adalah tim yang pertama selesai. 5. Pengamatan, dalam pengamatan, peneliti dibantu oleh kolaborator yaitu 191 Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris guru yang mengajar di kelas 5 al- melakukan Ghazali, Syarif. contoh: rukun islam, rukun iman, dan tabel rukun shalat. Dari penerapan strategi, ada observasi dan catatan lapangan. Tabel beberapa hasil positif yang dapat dicatat. observasi menjelaskan bagian mana yaitu: 1) pembelajaran memberi motivasi siswa ikut serta dan bagian mana kepada siswa, 2) bertambahnya kosakata mungkin mereka menghilangkan atau bahasa Inggris terkait ilmu agama, 3) kerja lupa untuk ikut serta. Catatan lapangan kelompok memberi mereka kesempatan menjelaskan tentang suasana kelas. untuk saling membantu lainnya. Hal ini 6. Refleksi, di sini, peneliti menganalisis, menunjukkan perubahan positif perilaku review, dan menanggapi kegiatan yang siswa dalam mengikuti pelajaran. Itu dilakukan dalam siklus 1. Jika kegiatan tercermin dari peran aktif mereka dalam tidak peneliti mengidentifikasi hal-hal di sekitar mereka melakukan siklus berikutnya, yaitu dan siswa memiliki cukup keberanian siklus 2. Langkah-langkah dan kegiatan untuk mengajukan pertanyaan. uzt. Kolaborator Ahmad menggunakan mencapai belum, beberapa kegiatan, untuk yang sama dengan siklus 1. Yang Selain itu, ada juga beberapa hal yang membedakan antara siklus 1 dan 2 dianggap kelemahan. Beberapa siswa yang adalah adanya penekanan beberapa didominasi kelompok dan ada kelompok perbaikan di siklus 1. yang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sebagai contoh: ketika guru mengawasi Berdasarkan hasil pengamatan, pada kelompok dua, hanya satu atau dua siswa 3 pertemuan pada siklus 1, peneliti melakukan tugas mereka. Guru telah melaksanakan mengatakan refleksi. Peneliti ingin kepada peneliti di pra- mengetahui apakah pelaksanaan running pengamatan bahwa kerja kelompok tidak dictation berhasil atau tidak. Peneliti juga asing lagi bagi para siswa. Namun, menemukan beberapa hasil positif dan kegiatan kelemahan. Ada beberapa hal yang dapat diterapkan dicatat sebagai hasil positif pada siklus 1 sebelumnya. Pada yaitu kegiatan belajar mengajar selama kelompok yang pelaksanaan dapat menyelesaikan tugas dengan sukses. Ketika dikatakan baik. Peneliti melihat bahwa peneliti meminta guru, guru mengatakan siswa bahwa running sangat dictation bersemangat dalam kelompok di kelas kelompok belum pernah bahasa Inggris sisi lainnya, tidak terdiri ada mampu dari lima 192 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 penguasaan kosakata. Ini berarti bahwa muncul dalam siklus pertama. Pada siklus peneliti harus mengatur rencana baru untuk berikutnya, peneliti merevisi rencana dan memecahkan masalah. menyiapkan tiga pertemuan. Dalam siklus Hasil pengujian menunjukkan bahwa ini, peneliti dan guru bersama-sama nilai pre-test adalah 57,76 dan nilai post- membuat test adalah 65,56. Ini berarti bahwa pembelajaran yang lebih baik lagi. Dalam kemampuan berbahasa siswa meningkat penelitian ini, peneliti dan guru berusaha meskipun tidak signifikan. Secara umum membuat tulisan yang di tempel pada peneliti menemukan peningkatan kosakata, dinding menjadi lebih menarik, sehingga namun masih dijumpai kelemahan pada pada saat siswa melihat tulisan dia ingat ejaan, memahami makna. Pada hasil post- akan ejaan huruf dan mampu mencari test I, siswa membuat banyak kesalahan makna yang tepat setelah melihat tulisan dalam melakukan tes ejaan. Berdasarkan tulisan menarik pada dinding. Pada sisi refleksi lainnya, guru dan peneliti mengubah setiap penelitian, dapat disimpulkan bahwa hasil satu siklus tidak memuaskan karena kemampuan pengajaran dan pertemuan pasangan pasangan kelompok. inggris Tindakan pada siklus 2 memberikan siswa belum memuaskan. Jadi, penelitian hasil perbaikan yang cukup besar. Siklus 2 ini tidak cukup dilaksanakan hanya dengan dilaksanakan pada tanggal 31 Maret, 7 dan 1 kesiklus 14 April 2014. Pengajaran dan Proses berikutnya untuk memperbaiki kelamahan belajar yang lebih baik dari siklus 1. Para siswa pada ejaan dan makna kata. siswa menikmati setiap kegiatan dan siklus, hurus berbahasa rencana dilanjutkan menjadi lebih antusias dari sebelumnya. Mereka lebih memperhatikan pelajaran, bersemangat dalam mendiktekan apa yang Pelaksanaan Siklus 2 Berdasarkan hasil refleksi pada siklus ia dapat pada dinding, dan mengambil dapat tindakan bagian dalam kegiatan pembelajaran. Kelas menunjukkan hasil yang baik walaupun menjadi lebih menarik dan menyenangkan. masih dijumpai beberapa kelemahan. Jadi, Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus peneliti berpikir perlu untuk membuat dua, dapat disimpulkan bahwa penggunaan perencanaan berikutnya dan melaksanakan stategi siklus rangka meningkatkan kemampuan berbahasa siswa memecahkan masalah dan kelemahan yang sekolah dasar. Peningkatan dapat dilihat 1, 193 dilihat berikutnya bahwa dalam running dictation dapat Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris pada meningkatnya partisipasi dan siswa belajar pada situasi yang keaktifan siswa. Di samping itu, nilai pada menyenangkan. Mereka menemukan siswa bahwa pembelajaran bahasa Inggris juga meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat sebagai berikut: dengan 1. Meningkatnya partisipasi siswa dalam dictation tidak membosankan. Mereka menggunakan Running mengikuti pelajaran. Siswa bisa berkolaborasi dengan baik dengan berpartisipasi dengan dalam siswa lain. Saat Siswa A menemukan yang kesulitan bagaimana menulis kalimat diterapkan dalam running dictation. yang benar, siswa B membantunya Mereka dengan senang hati untuk dengan menyusun kata demi kata mengambil bagian dalam setiap sehingga terbentuklah kalimat yang kegiatan yang dilaksanakan dalam benar sesuai dengan grammar yang proses belajar mengajar. Mereka bisa benar dalam bahasa Inggris. mengikuti semua baik prosedur mengucapkan dengan baik kosakata 4. Indikator terakhir yang juga meningkat yang mereka dapat pada dinding kelas dalam penerapan running dictation kepada pasangannya. adalah menemukan makna kata. Tidak 2. Meningkatnya kemampuan ejaan hanya tahu akan kosakata bahasa siswa. Karena komponen terendah Inggris dalam hasil post test 1 adalah ejaan. pengetahuan agama, siswa juga mampu Pada siklus 2 ini kosa kata yang menerjemah kata-kata tersebut dalam terdapat pada dinding dibuat dengan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. format membuat yang siswa menarik, dengan yang berhubungan dengan sehingga 5. Meningkatnya nilai siswa. Salah satu mudah indikator bahwa tindakan dikatakan mengingat kembali, huruf demi huruf sukses dalam sebuah kata. Pada siklus 2 ini, siswa. Dari perbandingan antara nilai terlihat tiap-tiap pasangan bersemangat rata-rata pre-test dan post-test, dapat dalam mendiktekan huruf perhuruf apa diidentifikasi bahwa pelaksanaan bila temannya tidak mampu menulis pembelajaran dengan menggunakan kata yang benar dalam bahasa Inggris. strategi running dictation 3. Meningkatnya kemampuan siswa untuk adalah meningkatkan meningkatnya kemampuan nilai bahasa membuat kalimat dalam tata bahasa Inggris siswa. Nilai pre-test adalah yang benar (grammatical change). Para 57,76 sedangkan post-test adalah 78,16. 194 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 5. Indikator terakhir yang juga meningkat Kesimpulan Penelitian menghasilkan temuan, beberapa dalam penerapan running dictation sebelum adalah menemukan makna kata. yaitu menerapkan running dictation kemampuan 6. Meningkatnya nilai siswa. bahasa Inggris siswa kelas 5 al-Ghazali dikategorikan rendah. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan pada hasil pre-tes dan post Daftar Kepustakaan test. Namun dalam penelitian ini, peneliti tidak berfokus pada nilai pre-tes dan post tes saja. Yang menjadi karakteristik penelitian tindakan kelas adalah terletak pada prosesnya, proses dari pembelajaran bahasa Inggris memiliki siswa kemampuan yang tadinya rendah selama proses pembelajaran tampak keaktifan, semangat belajar, dan saling membantu antar siswa dalam menyelesaikan tugas yang di berikan, sehingga menigkatlah kemampuan berbahasa siswa kelas 5 alGhazali. Peningkatan terlihat pada: 1. Meningkatnya kosakata bahasa Inggris siswa yang berhubungan dengan materi agama. 2. Meningkatnya partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran.. 3. Meningkatnya kemampuan ejaan siswa.. 4. Meningkatnya kemampuan siswa untuk membuat kalimat dalam tatabahasa yang benar (grammatical change). Amy Lightfoot. (2005). TeachingEnglish Using dictation (Retrieved on November 11, 2013). http://www.teachingenglish.org.uk/ar ticles/using-dictation. Anas Sudijono. (2007). Pengantar Statistic Pendidikan. Jakarta: PT. Rafindo Persada. Barret. (1986). The Barret Taxonomy of Cognition and Effective Dimension of Reading Comprehension. http://joebyrna.net/curriculum/barret. pdf.retrieved on July 12, 2012. Brown, H. Douglas. (2003). Language Assessment: Principles and Classroom Practices. San Francisco: Pearson Longman. BSNP. (2006). Kurikulum/Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Cohen, Louis, Lawrence and Keith Morison. (2007). Research Methods in Education Sixth Edition. New York: Rouledge. Cresswell, John W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey: Pearson Education. David, Andrew W, and Michael B. (2006). Games for Language Learning Third Edition (Cambridge Handbook for 195 Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Language Teachers). Cambridge: Cambridge University Press. Pekanbaru: Lembaga Bimbingan Belajar Syaf Intensive/LBSI. Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP dan MTs. Solo: PT. Tiga Serangkai. Mcwhorter, Kathleen T. Efficient and Flexible Reading. HarperCollin: Niagara Country. Emi Emilia. (2010). Teaching Writing Developing Critical Learners. Bandung: Rizqi Press. Gay, L. R. and Peter A. (2000). Educational Research: Competences for Analysis and Application (Sixth Edition). New Jersey: Pearson Prentice-Hall. Harmer, Jeremy. (2000). How to Teach English Addison Wesley: Longman. Hartono. (2010). Statistik untuk Penelitian. Jogjakarta: Pustaka Pelajar. Huges, Arthur. (2003). Testing for Language Teachers Second Edition. Cambridge: Cambridge University Press. Irwin Westpal, Judith. (1986). Teaching Reading Comprehension Process. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Kalayo Hasibuan (2007). A Foreign Pekanbaru: Press. and Muhammad Fauzan. Teaching English as Language (TEFL). Alaf Riau Graha UNRI Karren, Harris and Steven Graham. (2007). Teaching Reading Comprehension to Students with Learning Difficulties. New York: Guildford Press. Klinger, K. Janette, Sharon Vaughn, and Alison Boardman. (2007). Teaching Reading Comprehension to the Students with Learning Difficulties. New York: The Guilford Press. M. Syafi’i. (2007). From Paragraph to a Research Report: A Writing of English for Academic Purposes. Michael, Buckby, et.al. (2006). Games for Language Learning Third Edition (Cambridge Handbook for Language Teachers). Cambridge: Cambridge University Press. Nation, I. S. P. and J. Newton. (2009). Teaching ESL/EFL Listening and Speaking. New York: Routledge. Nunan, David. (2003). Practical English Language Teaching. New York: McGraw Hill. ___________. (2008). Research Method in Language Learning. New York: Cambridge University Press. Patel, M.F. and Praveen M. Jain. (2008). English Language Teaching (Methods, Tools & Techniques). Jaipur: Sunrise Publishers & Distributors. Reading Study Group. (2002). Reading for Understanding toward R&D Program in Reading Comprehension (Electronic Book). New York: RAND. Sholes, Delen. (2010). Reading for Different Purpose: Strategies for Reading Different Kinds of Materials. (Retrieved from http://www.suite101.com/content/rea ding-for-different-purposes-a91899 on april 12, 2010). Snow, Catherine and Chair. (2002). Reading for Understanding toward a Research and Development Program in Reading Comprehension. Santa Monica, CA: RAND Reading Study Group. 196 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014 Sri Wuryani. (2010). ”An Effort to Improve the students' English Ability Through Running Dictation Game (A Classroom Action Research on the Fifth Grade students of SD Negeri Sidomulyo, Pagerbarang District, Tegal Regency in Academic Year 2009/2010)", Perpustakaan FKIP Universitas Pancasakti Tegal. Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. W. Andrew, David B, and Michael B. (2006). Games for Language Learning Third Edition (Cambridge Handbook for Language Teachers). Cambridge: Cambridge University Press. 197 Westwood, Peter. (2001). Reading and Learning Difficulties: Approaches to Teaching and Assessment. Camberwell: The Australian Council for Educational Research Ltd. Widayanto. (2005). ”The Effect of Using Running Dictation game to Improve Listening Skill of the Third Year Students at MAN 3 Malang”, Malang. Zimmerman, Susan and Chrsye Hutchins. (2003). 7 Keys to Comprehension How to Help Your Kids Read It and Get It. New York: Three Rivers Press.