meningkatkan kemampuan bahasa inggris siswa dengan

advertisement
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN RUNNING DICTATION
MELALUI MATERI AGAMA DI SD IT AL-FITTIYAH PEKANBARU
Nur Aisyah Zulkifli
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Email: [email protected]
Abstrak:
Adanya kearifan untuk mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum, maka karya ilmiah ini
berusaha untuk mengintegrasikan antara ilmu pendidikan bahasa Ingrris di dunia pengajaran
dengan ilmu agama. Pada dasarnya apapun ilmu yang dipelajari harus dapat diintegrasikan
dengan ilmu agama. Pada jurnal ini, peneliti memaparkan bagaimana suatu strategi pengajaran
bahasa Inggris dapat menjadi sarana dalam mengajarkan ilmu agama kepada anak anak sekolah
dasar.
Kata kunci: Running dictation, Kemampuan berbahasa, Ilmu agama
Penguasaan kompetensi bahasa Indonesia
Pendahuluan
Adanya wacana pemerintah yang
yang baik dan benar bisa menjadi pintu masuk
akan merombak atau merevisi kurikulum
bagi tumbuhnya rasa nasionalisme dan
Sekolah Dasar terkait dengan wacana
cerminan karakter bangsa Indonesia.
penghapusan Bahasa Inggris di tingkat
Jika alasan ini yang digunakan untuk
Sekolah Dasar, membuat banyak orang
membuat wacana tentang penghapusan
menyatakan ketidaksetujuannya. Tujuan
pengajaran bahasa Inggris di SD, sudah
pemerintah
Bahasa
sewajarnya timbul reaksi ketidaksetujuan
Inggris di tingkat SD adalah merujuk pada
masyarakat tentang penghapusan Bahasa
sejarah Sumpah Pemuda di mana saat itu
Inggris di tingkat Sekolah Dasar. Hal ini
para
sana
terkait dengan analisa di lapangan tentang
memutuskan untuk menggunakan Bahasa
pentingnya bahasa asing di era globalisasi.
Indonesia untuk menyatukan berbagai macam
Bahasa
kelompok yang ada. Bahasa Indonesia adalah
penting dalam kehidupan kita. Kemampuan
identitas bagi bangsa Indonesia dan lebih
berbahasa tak ayal menjadi sesuatu yang
dari sekedar alat komunikasi, Bahasa
penting dan kemampuan bahasa asing
Indonesia juga bisa menjadi alat perekat
menjadi sangat penting supaya generasi
yang
muda bisa mengambil peran di era
175 untuk
pemuda
menghapus
yang
mempersatukan
hadir
suatu
di
bangsa.
menjadi
elemen
yang
sangat
Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris globalisasi. Yang menjadi masalah adalah
yaitu Bahasa Indonesia. Pengajaran bahasa
kemampuan bahasa asing kita, bahasa
Inggris di Indonesia untuk tingkat SD
Inggris khususnya masih sangat rendah.
berdasarkan SK menteri Pendidikan dan
Lembaga pendidikan dunia EF (English
kebudayaan No.060/U/1993 tanggal 25
First)
laporan
Februari 1993 tentang dimungkinkannya
komprehensif edisi ketiga, tentang indeks
pelajaran bahasa Inggris sebagai pelajaran
kemampuan berbahasa Inggris atau EF
muatan lokal dan dapat dimulai pada kelas
English Proficiency Index (EF EPI) di 60
4 SD (Depdiknas). Namun kenyataannya di
negara. Bahasa Inggris di negara-negara itu
beberapa daerah, siswa kelas 1, 2, dan 3
bukan merupakan bahasa ibu atau pertama
sudah
yang
bahasa
berdasarkan hasil keputusan pemerintah
Inggris di Indonesia berada sangat rendah
pusat dan tim pakar pendidikan, pada
di urutan ke-25, sedangkan Malaysia
Kurikulum
tembus di urutan ke-11. Melihat fakta
penyederhanaan mata pelajaran tingkat SD,
tersebut, kita sangat berharap bahwa
dan salah satu hasil keputusan adalah
bahasa Inggris bisa lebih baik di masa yang
pembelajaran bahasa Inggris tingkat SD
akan datang karena mau tidak mau fakta
dihapuskan.
rendahnya
kemampuan
bahasa
Inggris
Direktur
tidak bisa
dipisahkan
dari
kurang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dalam
(Kemendikbud), Suyanto yang dikutip dari
mengajarkan bahasa Inggris. Jika bahasa
Kompas (02/10). Inilah 7 mata pelajaran
Inggris memang betul-betul tidak diajarkan
yang akan diajarkan untuk siswa SD di
di
kurikulum
mengumumkan
digunakan.
optimalnya
sekolah
Kemampuan
peran
dasar,
sekolah
tidak
menutup
belajar
bahasaIinggris.
2013
ada
Seperti
Jenderal
konsep
dikatakan
Pendidikan
pendidikan
Jadi,
baru
oleh
Dasar,
2013:
kemungkinan ranking Bangsa Indonesia
Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia,
pada EF English Proficience Index pada
PPKn, Matematika, Kesenian, Pendidikan
posisi ke 40.
Jasmani
Pada sisi lainnya, alasan utama
dan
Olahraga
Kesehatan,
Pengetahuan Umum.
wacana pemerintah menghapus Bahasa
Untuk menyikapi permasalahan di
Inggris tingkat SD adalah kekhawatiran
atas, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT)
akan membebani siswa dan kekhawatiran
Al-Fittiyah tetap menggunakan Bahasa
bahwa siswa-siswa sekolah dasar tidak
Inggris untuk siswa di kelas 4, 5, dan 6
fokus dalam mempelajari bahasa nasional,
sebagai
matapelajaran
muatan
lokal,
176 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
dengan tidak mengganggu matapelajaran
dilaksanakan oleh bapak/ibu guru. Running
wajib yang telah ditetapkan Kementerian
dictation pada penelitian ini berbeda
Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan kata
dengan mendikte pada umumnya. Running
lain, SD IT Al-Fittiyah tetap tunduk pada
Dictation mengintegrasikan 4 kemampuan
peraturan
perundang-undangan
bahasa sekaligus dalam pelaksanaannya,
mengenai 7 pelajaran wajib yang di
yaitu membaca, berbicara, mendengar, dan
pelajari siswa, dan tidak mengesampingkan
menulis. Nation (2009: 62) menjelaskan
kebutuhan anak di era globalisasi saat ini.
langkah-langkah yang dilaksanakan dalam
SD IT Al-Fittiyah adalah Sekolah Dasar
running dictation adalah sebuah teks dikte
Islam Terpadu yang menyelaraskan Ilmu-
pendek diketik dalam font besar dipasang
ilmu umum dan ilmu agama pada proses
di dinding luar/dalam kelas, siswa bekerja
pembelajarannya.
yang
berpasangan atau dalam kelompok kecil.
diajarkan pada siswa-siswanya adalah 25%
Satu pelajar adalah penulis dan yang
dan Ilmu-ilmu umum 75%. Berbeda
lainnya adalah pelari yang pergi keteks
dengan sekolah- sekolah negeri pada
dikte, menghafal kalimat pendek, kembali
umumnya, ilmu agama hanya diberikan
kepenulis dan menceritakan kembali teks
satu
yang sudah diingat sebelumnya. Jika siswa
kali
dan
Ilmu
seminggu,
agama
yang
jika
di
persentasekan hanya 5%.
Dengan
adanya
bekerja
kelompok,
kegiatan
untuk
mengambil bentuk relay di mana pelari
mengintegrasikan Ilmu umum dan ilmu
pertama membaca kalimat pertama dari
agama di SD IT Al-Fittiyah, dan adanya
teks singkat dan kemudian berjalan ke
permasalahan yang timbul dari dampak
siswa lain dan mengatakan kepada mereka
dihapuskannya pelajaran bahasa Inggris
apa yang telah mereka baca. Siswa kedua
sebagai matapelajaran wajib di sekolah,
kemudian berjalan kesiswa ketiga dan
maka
melaksanakan
melakukan hal yang sama. Siswa ketiga
penelitian di SD IT Al-Fittiyah dengan
pada gilirannya memberitahu juru tulis apa
penggunaan
yang mereka dengar.
peneliti
ingin
Running
sarana
dalam
Dictation
untuk
meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris
siswa
agama.
siswa adalah teks yang berhubungan
Running dictation strategy adalah salah
dengan ilmu agama. Abuddin menjelaskan
satu variasi atau keanekaragaman dari
“ilmu agama adalah ilmu yang berbasiskan
strategi mendikte yang selama ini telah
pada wahyu, hadis nabi, penalaran dan
177 melalui
materi-materi
Teks dictation yang diberikan kepada
Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris fakta sejarah. Seperti Ilmu kalam, Ilmu
merekomendasikan
Fiqih/Ushul
anak-anak dan bagaimana mereka belajar
tafsir/Ilmu
Fiqih,
Tafsir,
Filsafat,
Tawawuf,
hadist/Ilmu
Hadist,
secara teoretis.
Sejarah dan Peradaban Islam, Pendidikan
1. Anak-anak
enam
selalu
karakteristik
aktif
dalam
Islam, dan dakwah Islam.” Pada penelitian
mengeksplorasi
ini, materi ilmu agama yang diberikan di
memperoleh
sesuaikan dengan tingkatan sekolah dasar
pengalaman.
kelas 5. Jadi, Pada penelitian ini materi
dieksplorasi di sini meliputi fisik,
agama yang diberikan adalah materi
sosial, informasi, dan ideologis. Anak-
sederhana
anak membangun pemahaman mereka
bahasa
yang
harapan
dan
Lingkungan
yang
tentang
bagaimana
segala
sesuatu
integrasi antara ilmu umum (Bahasa
bekerja,
termasuk
bahasa
sebagai
Inggris) dengan ilmu agama. Oleh karena
sistem serta cara berkomunikasi.
diharapkan
dengan
dalam
pengetahuan
da
itu,
Inggris,
diterjemahkan
lingkungan,
dengan
menggunakan
yang
diintegrasikan
sebelum
islam
dapat
pengetahuan tentang rambu lalu lintas,
meningkatkan kemampuan bahasa Inggris
lampu lalu lintas, dan nama-nama
siswa kelas 5 SD IT Al-Fittiyah Pekanbaru.
merek mainan favorit dan makanan.
running
dictation
dengan
materi
agama
2. Anak-anak mengetahui banyak hal
sekolah.
Sebagai
contoh,
3. Anak-anak cenderung belajar hal-hal
Konsep Pengajaran
Sekolah Dasar
Bahasa
Inggris
dalam bentuk script secara holistik.
Kecenderungan ini tercermin dengan
Mengajar bahasa Inggris pada tingkat
baik dalam permainan anak: "Sekolah,
dasar atau usia dini memang sulit. Sebelum
guru dan siswa," "dokter dan pasien"
memutuskan untuk menjadi guru untuk
dll. Pada konsep ini anak belajar
anak-anak,
dengan baik ketika belajar makna,
kita
harus
sepenuhnya
menyadari bahwa anak-anak tidak miniatur
orang dewasa. Pinter (http://83ngko3l3n.
menarik, dan menyenangkan.
4. Pembelajaran menjadi bermakna bagi
files.wordpress.com) mengklaim bahwa
anak-anak
dalam konteks yang sama ada perbedaan
keputusan
signifikan antara anak-anak dalam rentang
kebutuhan
usia
Mustafa
pendapat ini, anak-anak harus diberikan
wordpress.com)
format yang berbeda dari kegiatan
yang
sama.
(http://83ngko3l3n.files.
ketika
yang
pengambilan
berkaitan
mereka.
dengan
Berdasarkan
178 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
belajar sehingga mereka dapat memilih
berdasarkan pada apa yang mereka
Anak-anak
itu
sendiri
mencakup
anggap penting dan berguna. Anak-
berbagai macam usia. Mereka bisa siapa
anak belajar terbaik ketika mereka
saja dari usia 3 sampai usia 10. Ada
membuat pilihan mereka sendiri.
perbedaan besar yang dapat dilakukan
5. Anak-anak cenderung melakukan hal-
antara anak berusia 5 tahun sampai 10
hal dan berhubungan dengan orang lain
tahun. Scott dan Ytreberg (2000: 12)
dengan cara yang kooperatif, tidak
membagi karakteristik anak-anak menjadi
seperti
bisa
dua kelompok utama, kelompok pertama
mendapatkan keuntungan dari suatu
adalah usia 5-7 tahun usia dan kelompok
kompetisi untuk menaikkan motivasi
kedua
untuk berprestasi. Salah satu implikasi
Karakteristik kelompok pertama, yaitu
penting
berbicara
orang
bagi
dewasa
konteks
yang
pengajaran
adalah
8-10
tentang
tahun
apa
tahun.
yang
mereka
bahasa di dalam kelas adalah bahwa
lakukan, memberitahu anda tentang apa
dari pada mendorong anak-anak untuk
yang
bersaing satu sama lain, akan lebih
mendengar,
kegiatan
produktif jika mereka bekerja sama
menggunakan
logika
menuju pencapaian tujuan bersama.
interaksi
6. Anak-anak
berbicara
belajar
dan
telah
mereka
manusia
lakukan
atau
perencanaan,
penalaran,
secara
dan
langsung
terbaik
dengan
pemahaman. Karakteristik dari kelompok
melakukan
dalam
kedua, yaitu mengatakan perbedaan antara
konteks sosial. Dengan menggunakan
fakta
bahasa untuk komunikasi sosial dalam
sepanjang
kelompok,
memperoleh
keputusan tentang pembelajaran mereka
bahasa. Dalam konteks kelas, ini
sendiri, memiliki pandangan yang pasti
berarti bahwa bahasa Inggris sebagai
tentang apa yang mereka suka dan tidak
bahasa
suka
anak-anak
asing
harus
diperlakukan
dan
fiksi,
waktu,
lakukan.
meminta
membuat
dari
pertanyaan
beberapa
masing-masing
sebagai alat untuk komunikasi dan
karakteristik, kita tahu bahwa di dalam
anak-anak
untuk
kelas bahasa asing, yang terakhir lebih siap
menggunakan bahasa berbagai sosial
dan memiliki kesadaran bahasa yang lebih
yang berbeda tujuan dengan berbicara
daripada yang pertama.
harus
didorong
dan melakukan hal-hal dalam konteks
sosial menggunakan bahasa Inggris.
179 Berdasarkan karakteristik pelajar di
usia dini, Scott dan Ytreberg (1990: 5-6)
Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris menyatakan beberapa hal yang harus
memfasilitasi, dan mengorganisir kelas,
dilakukan oleh seorang guru bahasa Inggris
siswa, dan hal-hal lain yang berkaitan
dalam mengajar untuk anak-anak:
dengan mengajar dan proses belajar.
1. Kosakata
Jangan
Mengajar sama seperti profesi yang lain,
bergantung pada kata yang diucapkan
yaitu membutuhkan waktu yang lama dan
saja.
sulit dalam persiapan akademisi, hukum,
2. Bermain
yang
terbatas.
dengan
bahasa.
Melalui
pengakuan, dan tanggung jawab sosial.
kegiatan yang menyenangkan seperti
Brumfit (1997: 6) mengatakan bahwa ada
bermain,
sejumlah alasan pengajaran Bahasa Inggris
anak-anak
kemampuan
yang
memiliki
besar
untuk
menyerap bahasa.
di tingkat SD:
1. Memperkenalkan
3. Keanekaragaman
anak-anak
Karena
sejak dini dalam memahami budaya
konsentrasi dan perhatian dari anak-
asing sehingga tumbuh sikap toleransi
anak
dan simpatik.
yang
kelas.
kepada
rendah,
maka
suatu
keharusan bagi seorang guru membuat
keanekaragaman,
baik
itu
2. Alat berkomunikasi dalam memahami
berupa
kegiatan, kecepatan, organisasi, media,
konsep-konsep baru;
3. Waktu belajar yang maksimal, tidak
atau yang lain.
membutuhkan banyak waktu untuk
4. Rutinitas. Anak-anak jadi tau akan
peraturan dan situasi.
dapat menguasainya
4. Dapat
5. Kerjasama. Kebanyakan anak ingin
orang
lain
Berdasarkan
untuk
bekerjasama.
penjelasan
di
atas,
mengajar siswa usia dini berbeda
dengan dewasa.
Konsep
diartikan
pengetahuan,
sebenarnya
tetapi
adalah
media
Menurut Brumfit, alasan pengajaran
bahasa Inggris di tingkat dasar adalah
belajar budaya lain dan untuk mendapatkan
waktu belajar yang maksimal. Ini berarti
bahwa waktu terbaik untuk belajar bahasa
adalah usia dini. Sekolah Dasar adalah
pengajaran
sebagai
sebagai
pembelajaran
berbagi dengan anak-anak lain di
sekitar mereka, dan duduk dengan
digunakan
tidak
memberikan
konsep
untuk
hanya
ilmu
tempat terbaik untuk memulai mengajar
dan
belajar
bahasa
Inggris.
Menurut
mengajar
Brewster, Girard, dan Ellis (1992: 23-24),
memotivasi,
alasan mulai belajar bahasa asing dua atau
180 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
tiga tahun sebelumnya mungkin hanya
bahasa
untuk meningkatkan jumlah tahun yang
memiliki
dihabiskan
keterampilan
belajar bahasa. Alasan lain
Inggris
di
SD
keterampilan
adalah
siswa
mendengarkan,
berbicara,
membaca
untuk mulai belajar bahasa asing pada usia
keterampilan, dan menulis sederhana dalam
dini adalah fakta tak terbantahkan bahwa
Bahasa Inggris.
anak-anak memiliki fasilitas yang lebih
besar untuk memahami dan meniru apa
yang mereka dengar dari remaja,
orang dewasa.
dan
Indikator Kemampuan Berbahasa Siswa
Sekolah Dasar
Menurut teori Brewster,
Dalam
Girard, dan Ellis, lamanya masa belajar
kemampuan
adalah harus dinilai dari frekuensi dan
sebagai alat ukur untuk melihat tercapai
keteraturan
atau tidaknya target dari penelitian ini.
mengajar. Belajar bahasa di tingkat dasar
Cameron (2001: 78) menjelaskan ada
secara efektif dilakukan karena anak
empat indikator yang memiliki pengaruh
berada pada masa keemasan ketika mereka
besar
memperoleh bahasa ibu secara alami.
Inggris untuk siswa usia dini (English for
Diyakini bahwa ketika seorang anak
young learner), yaitu:
penelitian
bahasa
terhadap
ini,
indikator
Inggris
dijadikan
penguasaan
berbahasa
diperkenalkan dengan bahasa kedua pada
usia dini kemungkinan mereka menjadi
1. Pengucapan (Pronunciation)
lebih mahir dalam bahasa target. Dengan
Bagaimana kata diucapkan adalah salah
teori ini, dapat dilihat bahwa akan efektif
satu aspek yang memiliki pengaruh
jika seseorang belajar bahasa kedua di usia
besar
dini (http://www.teachingenglish. org.uk,).
"Pengucapan adalah cara di mana orang
Dari teori-teori di atas, salah satu
tertentu mengucapkan kosa kata dalam
alasan pengajaran bahasa Inggris di tingkat
berbahasa" (Wehmeler 2003: 157). Ada
SD karena waktu terbaik untuk belajar
pengucapan yang berbeda antara kosa
bahasa
kata
adalah
usia
dini.
penguasaan
bahasa
Inggris
berbahasa.
dan
Bahasa
Mengingat karakteristik bahwa siswa SD
Indonesia, seperti yang dinyatakan oleh
mudah untuk menerima apa yang mereka
Sailun (2001: 24):
pelajari dan menggunakannya sebagai
dasar pengajaran Bahasa Inggris untuk
tingkat berikutnya. Tujuan pengajaran
181 "Setiap bahasa memiliki fonem
khusus. Bahasa Inggris memiliki
pengucapan yang berbeda dengan
Indonesia. Oleh karena itu, siswa
Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris memiliki masalah dalam pengucapan.
Para siswa mengalami kesulitan untuk
beberapa alasan. Alasan pertama
adalah ada beberapa pengucapan
bahasa Inggris tidak ada di Indonesia.
Fonem /θ/ (thin) dan /δ/ (this)
ditemukan dalam bahasa Inggris, tentu
saja itu tidak muncul dalam bahasa
indonesia. Alasan kedua adalah
meskipun suara yang diberikan
mungkin ada dalam bahasa Inggris dan
Indonesia bentuk dan penggunaan
yang tepat sulit untuk di aplikasikan".
disebut ejaan. "Ejaan adalah tindakan
membentuk kata-kata dengan benar dari
surat individu atau cara bahwa kata
dieja" (wehmeler 2003:293)
3. Perubahan
Struktur
Bahasa
(Grammatical Change)
Adalah penting mengetahui perubahan
struktur bahasa pada kata, dan dengan
Ur ( 1997:54 ) memberikan pendapat
belajar perubahan kata siswa dapat
dalam membantu pronunciation siswa:
memahami struktur tata bahasa. Hal ini
a. Guru memberikan contoh atau model
menunjukkan
bahwa
jika
kita
tinggi
untuk
dengan merekam suara berupa kata dan
memberikan
kalimat.
belajar perubahan struktur kata, kita
b. Rekaman
suara
dari
siswa
yang
berbeda dengan native speaker.
penjelasan
struktur
dapat memahami dengan baik tata
bahasa (Cameron, 2001: 172). Ur (1997:
c. Penjelasan sistematis dan instruksi
(termasuk
prioritas
dan
61) juga menjelaskan bahwa perubahan
tata bahasa perlu diajarkan.
pergerakan bagian mulut).
d. Memberikan
contoh
langsung,
pengulangan suara kata dan kalimat.
4. Makna (Meaning)
Nation dalam Cameron (2001: 85)
e. Pengulangan paduan suara.
berpendapat "cara untuk menjelaskan
f. Pengulangan bervariasi.
makna kata baru pelajar usia dini, yaitu
g. Serangkaian
kata-kata
yang
sukar
diucapkan.
dengan menggunakan objek, tokoh,
gesture, tindakan, foto, gambar atau
h. Belajar dan melakukan dialog.
diagram pada papan, gambar dari buku
i. Koreksi diri melalui mendengarkan
cerita." Menemukan makna untuk kata
rekaman pidato sendiri.
bahasa asing yang baru adalah baik
untuk proses kerja otak anak, dengan
2. Ejaan (Spelling)
cara berfikir dan mengingat kata baru.
Siswa juga perlu mengetahui huruf dan
Menurut Ur (1997:62) untuk mencari
suku kata yang membentuk kata, itu
makna
dari
kosakata
baru
dapat
182 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
dilakkukan dengan cara menerjemahkan
diintegrasikan dengan ilmu agama. Adanya
kedalam bahasa ibu yang sesuai dengan
keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu
materi ajar yang sedang dilaksanakan.
pengetahuan umum dapat kita aplikasikan
dalam kegiatan belajar mengajar melalui
materi pembelajaran.
Materi Agama Islam
Ilmu dan agama memiliki keterkaitan
Materi
pembelajaran
harus
satu dengan lainnya. Orang yang berilmu
memasukkan aktivitas gaya belajar yang
apabila tanpa ditopang dengan agama,
berbeda, sehingga siswa dapat memilih
maka semua ilmu yang dimiliki tidak akan
aktivitas
membawa kemaslahatan bagi umat dan
kecenderungan
untuk dirinya sendiri. Ilmu menempati
lembar materi pada dasarnya mengandung
kedudukan yang sangat penting dalam
input bahasa. Kadang-kadang input bahasa
ajaran Islam. Menuntut ilmu dalam ajaran
itu disampaikan secara tersurat atau tersirat
Islam adalah sesuatu yang diwajibkan bagi
dalam jumlah yang bervariasi. Dalam
setiap muslim. Apakah itu menuntut ilmu
lembaran yang hanya terdiri dari gambar
agama ataupun ilmu pengetahuan lainnya.
atau ilustrasi pun terkandung input bahasa
Suryadharma
Desember
2013)
Ali
(Republika,
yang
gaya
tepat
berdasarkan
berlajarnya.
Tiap
yang tak terhingga. Komponen bahasa
menegaskan,
“ilmu
yang tertera di dalam lembar materi dapat
teknologi
terus
berfungsi untuk memperkenalkan pelajaran
agama
yang
baru atau melakukan konsolidasi terhadap
dipelajaripun harus didukung dengan ilmu
pelajaran yang telah dipelajari. Materi yang
lainnya sehingga satu sama lain saling
bagus
melengkapi dan akan bermakna bagi
mengetahui apa yang sudah dan akan
kehidupan dan peradaban manusia ke
mereka pelajari dari materi yang diberikan.
pengetahuan
berkembang.
dan
Ilmu
depan. Jadi, sudah sepatutnyalah para
akan
Materi
membantu
pelajaran
siswa
untuk
mencerminkan
profesional/guru bisa mengintegrasikaan
paham yang dianut guru tentang konsep
ilmu agama di dalam proses pengajaran.”
bahasa, belajar-mengajar, dan bahasa asing.
Berdasarkan
menteri
Jika guru memberikan materi yang sarat
Agama di atas, maka dapat diambil
dengan latihan tata bahasa ini dapat
kesimpulan,
ilmu
menjadi indikasi bahwa guru tersebut
pengetahuan yang kita tekuni akan jauh
mengikuti aliran pengajaran bahasa secara
lebih
tradisional. Sementara itu, guru yang
183 penjelasan
apapun
bermakna
dari
bidang
apabila
dapat
Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris menyajikan materi yang mendorong siswa
yang handal merupakan masalah utama
untuk melakukan kerja kelompok atau
dalam pengembangan pengajaran berbicara
berpasangan mungkin menganut konsep
bahasa Inggris.
bahwa
bahasa
adalah
komunikasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka
Mengembangkan materi yang benar-benar
materi pembelajaran harus disusun sesuai
sesuai
siswa
dengan kebutuhan dan juga harus sejalan
merupakan tugas yang sangat sulit bagi
dengan tujuan program yang ada, yaitu
guru.
mengetahui
menghasilkan siswa-siswa yang mampu
karakteristik pengajaran dan pembelajaran
menjelaskan materi-materi agama dalam
bahasa asing, guru akan lebih mampu
bahasa Inggris. Menurut Kamus Bahasa
menampilkan materi yang cocok untuk
Indonesia,
siswa.
menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan,
dengan
Namun,
cara
jika
guru
Keberhasilan
pembelajaran
belajar
pengajaran
pada
merancang
materi
adalah
sesuatu
yg
dan
dibicarakan, dikarangkan, dsb). Materi
sangat
agama islam adalah bahan ajar yang
keberhasilan
guru
merujuk pada kitab suci al-Qur'an yang
pengajaran
yang
diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.
bahasa
tergantung
materi
Inggris
merupakan alat untuk mencapai sasaran
Materi agama yang akan digunakan
belajar yang hendak dicapai. Sasaran
dalam penelitian ini adalah, tatacara/rukun
tersebut harus sesuai dengan tujuan belajar,
wudu’, rukun shalat, rukun Islam, rukun
tujuan pengajaran, tujuan kurikuler, atau
iman, puasa di bulan ramadhan, Shalat Idul
tujuan institusional. Sebenarnya materi
Fitri dan Idul Adha, kisah-kisah tauladaan.
Bahasa
Contoh, five pillars of Islam
Inggris
di
Indonesia
sangat
melimpah. Tidak benar jika guru di
Indonesia kekurangan atau tidak memiliki
materi. Sumber materi jumlahnya tak
terhingga mulai dari media massa (media
cetak dan elektronik), brosur, dan penutur
jati (asli). Kekurangan yang paling besar
adalah
kemauan,
keberanian,
1.
2.
3.
4.
5.
Saying two sentences creed
Doing praying five times a day
Fasting in Ramadhan month
Paying zakat Fitrah
Performing the hajj for who is able
Penggunaan Running Dictation di dalam
kelas
dan
kemampuan untuk mengolah bahan-bahan
itu menjadi bahan pelajaran. Dengan kata
lain, kelangkaan sumber daya manusia
Banyak strategi pengajaran telah
disumbangkan
oleh
profesional
untuk
para
guru
dan
meningkatkan
184 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
kemampuan bahasa Inggris siswa. Setiap
strategi
mengajar
memiliki
berbagai
Running Dictation adalah strategi
yang digunakan dalam pengajaran bahasa
tujuan. Seperti disebutkan sebelumnya,
Inggris,
penelitian
kemampuan
dictation
ini
menggunakan
yang
bertujuan
running
untuk
dengan
mengintegrasikan
berbahasa
sekaligus,
4
dan
menggunakan gerakan tubuh. Running
meningkatkan kemanpuan bahasa Inggris
Dictation
siswa SD. Running Dictation adalah
mendorong
latihan kelas di mana siswa lari ke teks,
pemecahan
melihat tulisan yang ada di teks, dan
menghafal. Strategi ini menuntut siswa
kemudian menyampaikan pesan yang ada
untuk menggunakan mata untuk membaca
di teks langsung ke temannya, can
teks, mulut untuk menyampaikan pesan
temannya menulis pesan tersebut di atas
yang ada pada teks,
kertas.
mendengar dan menulis teks ke dalam
merupakan
kerja
sama
masalah
kegiatan
yang
tim/pasangan,
dan
strategi
telinga untuk
Strategi ini merupakan bagian atau
secarik kertas dan tubuh untuk bergerak.
variasi teknik dikte yang sangat populer
Running dictation membuat pembelajaran
dengan peserta didik dan guru. Uraian
bahasa Inggris lebih menyenangkan dan
membantu belajar bahasa dengan membuat
menarik.
peserta didik fokus pada bentuk bahasa dan
kemampuan siswa untuk belajar dengan
konstruksi kalimat tingkat klausa, dan
kelompok bukan individual. Berdiskusi dan
dengan memberikan umpan balik tentang
belajar dengan kelompok yang lebih
keakuratan persepsi mereka. Nilai dikte
berharga. Strategi ini dapat digunakan
meningkat jika peserta didik tahu apa
dengan
kesalahan yang mereka buat. Sebuah teks
menggunakan teks yang sesuai dan ini
dikte dapat diambil dari materi bahwa
adalah empat kegiatan keahlian yang
peserta didik telah mempelajari sebelum
menggabungkan
atau
dengan aktivitas tugas yang memiliki
akan
mempelajari.
Sebenarnya,
strategi ini membantu siswa belajar dengan
Strategi
tingkat
ini
meningkatkan
manapun,
pemahaman
hanya
bacaan
gerakan kinestetik.
mengelola waktu, disiplin, kooperatif, dan
Running dictation adalah jenis dikte
bertanggung jawab. Hal ini juga membuat
di mana siswa bertanggung jawab atas
siswa
pesan
lebih
pembelajaran.
aktif
dalam
proses
yang
didapat.
Siswa
bekerja
berpasangan atau dalam kelompok kecil,
hal ini baik untuk mendukung siswa untuk
185 Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris belajar berinteraksi dengan teman sebaya.
3. Running dictation juga dapat digunakan
Melalui kegiatan ini siswa merasa senang
untuk memperkenalkan keterampilan
dan termotivasi belajar bahasa Inggris,
menyimpulkan dari konteks.
karena belajar dengan teman sebaya lebih
4. Running
dictation
membuat
mendukung siswa mudah mengerti tentang
pembelajaran
materi yang mereka pelajari.
menyenangkan dan menarik.
Manfaat dari running dictation lebih
bahasa
inggris
lebih
5. Partisipasi yang sama
mudah untuk diterapkan dalam kelas.
Setiap siswa dalam kelompok memiliki
Selain running dictation juga membuat
kesempatan yang sama untuk berbagi.
siswa merasa bebas untuk belajar bahasa
Inggris tanpa beban. Running dictation
Tujuan dari pelaksanaan strategi running
dapat mengurangi stres dan kebosanan
dictation:
untuk
1. Siswa mampu memproses informasi.
menyelesaikan
tugas
di
kelas.
Running dictation dapat membantu siswa
Baik
untuk
melatih
informasi tertentu, bisa mendorong
mendengarkan,
kemampuan siswa untuk memahami
meningkatkan
kemampuan
berbicara,
berpikir
dan
membaca,
menulis,
kritis.
dan
keterampilan
Penggunaan
itu
informasi
umum
atau
teks.
running
2. Siswa menjadi aktif terlibat dalam
dictation juga dapat divariasikan, yaitu
memikirkan konsep yang disajikan
dapat menggunakan gambar, beberapa
dalam
kalimat, tempat, penggunaan pengujian
mengeksplorasi
atau pengujian belajar, dan sebagainya.
mereka tentang konsep materi atau
Manfaat dari strategi running dictation
pelajaran.
adalah sebagai berikut:
1. Saling ketergantungan positif. Para
pelajaran.
Mereka
dapat
pemikiran
kritis
3. Kegiatan ini sering digunakan untuk
membuat proses belajar mengajar lebih
siswa dapat belajar satu sama lain.
menyenangkan,
Mereka juga harus bekerja sama untuk
menghidupkan kelas pasif.
memastikan ada satu pesan untuk
pembelajaran mereka.
2. Hal ini dapat menjadi pelajaran yang
sangat memotivasi dan menyenangkan
atau
untuk
4. Hal ini juga dapat berguna untuk
memperkenalkan tema baru atau topik.
5. Siswa
dapat
fokus
pada
akurasi
(bentuk) serta makna.
bagi siswa.
186 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
6. Siswa dapat mengembangkan keempat
keterampilan
berbahasa-berbicara,
4. Memuji
pasangan
pertama
untuk
menyelesaikan tanpa kesalahan.
mendengar, menulis dan membaca.
Menurut Davis dan Rinvolucri (1988)
7. Memberikan siswa kesempatan untuk
prosedur running dictation adalah sebagai
melihat fitur pengucapan seperti bentuk
berikut:
lemah,
1. Tergantung
menghubungkan
dan
penghilangan bunyi dalam percakapan.
pada
ukuran
kelas,
tempelkan satu atau lebih salinan teks di
dinding kelas atau di atas meja.
Langkah Penggunaan Running Dictation
2. Bagilah peserta didik menjadi kelompok
kecil
Menurut
beberapa
Andrew
langkah
Wright,
dalam
ada
menjalankan
strategi running dictation, yaitu:
di dinding kelas atau di atas meja.
peserta
pasangan-pasangan
menjadi
dan
memiliki
siapa yang akan menjadi siswa A dan
siapa yang akan menjadi siswa B.
berikut: siswa A berlari menuju teks,
mencoba
untuk
menghafal sebanyak mungkin sebelum
berlari kembali ke siswa B. Siswa A
maka harus mendikte apa yang mereka
ingat dari teks ke siswa B, yang harus
mencatat secara tertulis. Siswa A dapat
berjalan
diperlukan
ke
teks
untuk
sesering
yang
menyelesaikan
mendikte seluruh teks. Mintalah setiap
tim untuk membacakan teks.
187 pasangan memutuskan siapa yang akan
menjadi siswa A dan siapa yang akan
3. Jelaskan aturan permainan sebagai
Siswa A harus berlari menuju teks,
membacanya,
dan
mencoba
untuk
menghafal sebanyak mungkin berulang
kali menuju ke Siswa B. Ini merupakan
kegiatan hidup yang mempraktikkan
3. Jelaskan aturan permainan sebagai
dan
masing-masing
berikut:
didik
masing-masing pasangan memutuskan
membacanya,
memiliki
menjadi siswa B.
1. Tampilkan satu atau lebih salinan teks
2. Bagilah
dan
berbicara, mendengar, menulis, berjalan
dan mengingat! Buatlah salinan pendek
materi agama dalam beberapa poin.
Pasang salinan di sekitar dinding kelas.
Buatlah
kelompok
kecil
siswa.
Tujuannya adalah untuk salah satu siswa
di
masing-masing
pasangan
untuk
berjalan (atau berlari) Untuk membaca
bagian di dinding. Mereka mengingat
beberapa bagian itu dan berjalan (atau
berlari)
Kembali
ke
pasangannya.
Mereka diam-diam mendikte apa yang
Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris mereka ingat untuk pasangan mereka,
melakukan perubahan pendidikan yang
yang
menulis
di
kertas.
Mereka
positif berdasarkan temuan dan tidak cukup
kemudian
bertukar
peran.
Selama
hanya dengan laporan kesimpulan guru"
beberapa
putaran
mereka
akan
(Mills, 2000: 4). Dapat dikatakan bahwa
membangun seluruh bagian. Ini berarti
penelitian tindakan kelas mencoba untuk
mereka
membuat
benar-benar
harus
berjalan
solusi
di
kelas
untuk
bolak-balik karena siswa hanya akan
memecahkan masalah yang telah dihadapi
mengingat tiga atau empat kata pada
oleh guru di wilayah subjek mereka.
suatu waktu
4. Pasangan pemenang adalah tim yang
Setting
pertama selesai-meskipun guru perlu
Penelitian dilaksanakan di Sekolah
untuk memeriksa kesalahan. Jika ada
Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Fittiyah
kesalahan, mereka harus terus berjalan
Pekanbaru, yang berlokasi di
untuk memeriksa. Sebuah ide yang baik
Soebrantas Panam. Sekolah ini terdiri dari
adalah untuk mengajar mereka kosakata
6 tingkatan kelas. Pada kelas 5 terdiri dari 3
baca terlebih dahulu jika Anda ingin
Kelas, yaitu al-Dahlawi, al-Ghazali, dan
mereka untuk menggunakan tanda baca
an-Nawawi. Partisipan pada penelitian ini
yang benar dalam bahasa Inggris. Ini
adalah siswa kelas 5 al-Ghazali, yang
adalah cara yang baik untuk memeriksa
berjumlah
ejaan dan luar biasa untuk pengucapan
dilaksanakan pada bulan Maret-April 2014.
dan pelatihan memori besar.
Pada Penelitian ini, Peneliti dibantu oleh
30
siswa.
Jl. HR.
Penelitian
seorang kolaborator, yaitu guru yang
mengajar pada kelas al-Ghazali, Ms.
Metode Penelitian
Kasiyanti.
Jenis Penelitian
Penelitian
ini
adalah
Penelitian
Tindakan Kelas. Guy dan Airasian (2000:
Prosedur Penelitian
Peneliti
menggunakan
penelitian
593) mendefinisikan Penelitian Tindakan
tindakan kelas. Oleh karena itu, peneliti
Kelas adalah jenis penelitian praktisi yang
menggunakan
digunakan untuk meningkatkan latihan,
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart
tindakan atau mengubah sesuatu. "Hal ini
(1988) dalam melakukan penelitian ini.
berfokus pada "mengambil tindakan dan
Ada empat langkah proses siklus, yaitu
siklus
yang
telah
188 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
rencana, tindakan, observasi, dan refleksi.
menjadi Siswa A dan siapa yang
Penelitian ini memiliki dua proses siklus.
akan menjadi Siswa B.
Setiap siklus memiliki tiga pertemuan, dan
setiap pertemuan mengambil 2x35 menit.
Hal itu dilakukan selama dua bulan.
Deskripsi dari tahapan dalam setiap siklus
adalah sebagai berikut:
1. Rencana, kegiatan yang dilaksanakan
peneliti dalam perencanaan adalah
sebagai berikut:
a. Mempersiapkan materi, materi yang
akan diberikan pada penelitian ini
adalah: tatacara/rukun wudu’, rukun
shalat, rukun Islam, rukun iman,
puasa di bulan ramadhan, Shalat
Idul Fitri dan Idul Adha, kisah-kisah
tauladan.
b. Merancang
Rencana
Pelajaran
(RPP), yang termasuk kegiatan atau
langkah
dalam
menerapkan
bercerita.
menerapkan running dictation dengan
prosedur sebagai berikut:
a. Peneliti dan guru menempelkan
beberapa salinan teks di dinding
kelas atau di atas meja.
b. Membagi siswa menjadi kelompok
kecil, yang terdiri atas dua orang
siswa, masing-masing
189 aturan
permainan
sebagai berikut:
Siswa A harus berlari menuju teks,
membacanya, dan mencoba untuk
menghafal
sebanyak
mungkin
berulang kali menuju ke Siswa B.
Ini merupakan kegiatan aktif yang
mempraktekkan
berbicara,
kemampuan
mendengar,
menulis,
berjalan dan mengingat! Teks yang
di temple adalah salinan pendek
materi agama dalam beberapa poin.
Tujuannya adalah agar salah satu
siswa di masing-masing pasangan
bisa berjalan (atau berlari) untuk
membaca bagian di dinding. Siswa
A mengingat beberapa bagian teks
dan berjalan (atau berlari) kembali
kepasangannya. Siswa A diam-
2. Tindakan, Pada langkah ini, peneliti
memutuskan
c. Menjelaskan
siapa
pasangan
yang
akan
diam mendikte apa yang ia ingat
untuk pasangannya yang menulis di
kertas yaitu siswa B. Mereka
kemudian bertukar peran. Selama
beberapa
putaran
mereka
akan
membangun seluruh bagian. Ini
berarti mereka benar-benar harus
berjalan bolak-balik karena siswa
hanya akan mengingat tiga atau
empat kata pada suatu waktu
Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris d. Pasangan pemenang adalah tim
Teknik Pengumpulan Data
yang pertama selesai. Tugas guru
Untuk mengumpulkan data, peneliti
adalah memeriksa kesalahan. Jika
menggunakan tabel observasi dan catatan
ada kesalahan, mereka harus terus
lapangan untuk mengamati aktivitas selama
berjalan untuk memeriksa.
proses belajar dan mengajar. Wawancara
juga digunakan untuk menjelaskan tentang
3. Pengamatan,
pengamatan,
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
peneliti dibantu oleh kolaborator, yaitu
meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
guru yang mengajar di kelas 5 al-
Terakhir, peneliti memberikan tes siswa
Ghazali.. Kolaborator menggunakan
untuk mengukur kemajuan siswa. Peneliti
tabel observasi dan catatan lapangan.
melaksanakan
Tabel observasi menjelaskan bagian
untuk mengukur kemampuan dasar siswa
mana siswa ikut serta dan bagian mana
dalam berbahasa Inggris, sebelum dan
mungkin mereka menghilangkan atau
sesudah diterapkannya strategi running
lupa untuk ikut serta. Catatan lapangan
dictation, karena di akhir penelitian peneliti
menjelaskan tentang suasana kelas.
juga akan melaksanakan post-test.
Dalam
dalam
penelitian
ini,
pre-test
terlebih
dahulu
kolaborator
mengamati kegiatan siswa sepenuhnya.
Analisis Data
4. Refleksi, di sini, peneliti menganalisis,
Untuk menganalisis data, peneliti
review, dan menanggapi kegiatan yang
menggunakan kualitatif dan kuantitatif
dilakukan dalam siklus 1. Jika kegiatan
data. Kualitatif data berhubungan dengan
tidak
peneliti
masalah yang ada dalam penelitian ini,
melakukan siklus berikutnya yaitu
yaitu menggunakan table observasi, catatan
siklus 2. Langkah-langkah dan kegiatan
lapangan, dan interview. Kuntitatif data
yang sama dengan siklus 1. Yang
digunakan untuk menganalisa hasil tes,
membedakan antara siklus 1 dan 2
dengan rumus.
adalah adanya penekanan beberapa
a. Tes lisan: Untuk setiap jawaban yang
mencapai
perbaikan di siklus 1.
belum,
benar diberi skor 3.
b. Tes tulisan: Untuk setiap jawaban yang
benar diberi skor 2.
190 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
3. Menjelaskan aturan permainan sebagai
c. Total Score
berikut:
Siswa A harus berlari menuju teks,
d. Score maksimum
: 10
membacanya,
e. Score siswa : Jawaban benar x 10
Score Maksimum
dan
mencoba
untuk
menghafal sebanyak mungkin berulang
kali menuju ke Siswa B. Ini merupakan
Temuan
kegiatan aktif yang mempraktikkan
Pelaksanaan Siklus 1
kemampuan
berbicara,
mendengar,
Pada siklus 1, peneliti membuat
menulis, berjalan, dan mengingat! Teks
rencana pembelajaran (RPP) sesuai dengan
yang di tempel adalah salinan pendek
kurikulum dan target pembelajaran yang
materi agama dalam beberapa poin.
sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu
Tujuannya adalah agar salah satu siswa
meningkatnya kemampuan berbahasa anak
di
dengan menggunakan running dictation
berjalan (atau berlari) untuk membaca
dan
mengintegrasikan kosakata bahasa
bagian di dinding. Siswa A mengingat
Inggris dengan kosakata dalam ilmu
beberapa bagian teks dan berjalan (atau
agama. Siklus 1 dilaksanakan pada tangga
berlari) kembali kepasangannya. Siswa
10, 17, dan 24 Maret 2014. Materi yang di
A diam-diam mendikte apa yang ia
berikan adalah Rukun wudhu, Rukun
ingat untuk pasangannya yang menulis
Islam, Rukun Iman, dan Rukun Shalat.
di kertas yaitu siswa B. Mereka
Tindakan
kemudian
bertukar
peran.
beberapa
putaran
mereka
yang
dilaksanakan
dalam
penelitian ini adalah:
1. Peneliti
dan
guru
masing-masing
pasangan
bisa
Selama
akan
menempelkan
membangun seluruh bagian. Ini berarti
beberapa salinan teks di dinding kelas
mereka benar-benar harus berjalan
atau di atas meja.
bolak-balik karena siswa hanya akan
2. Membagi siswa menjadi kelompok
kecil, yang terdiri atas dua orang siswa,
masing-masing pasangan memutuskan
siapa yang akan menjadi siswa A dan
siapa yang akan menjadi siswa B.
mengingat tiga atau empat kata pada
suatu waktu
4. Pasangan pemenang adalah tim yang
pertama selesai.
5. Pengamatan,
dalam
pengamatan,
peneliti dibantu oleh kolaborator yaitu
191 Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris guru yang mengajar di kelas 5 al-
melakukan
Ghazali,
Syarif.
contoh: rukun islam, rukun iman, dan
tabel
rukun shalat. Dari penerapan strategi, ada
observasi dan catatan lapangan. Tabel
beberapa hasil positif yang dapat dicatat.
observasi menjelaskan bagian mana
yaitu: 1) pembelajaran memberi motivasi
siswa ikut serta dan bagian mana
kepada siswa, 2) bertambahnya kosakata
mungkin mereka menghilangkan atau
bahasa Inggris terkait ilmu agama, 3) kerja
lupa untuk ikut serta. Catatan lapangan
kelompok memberi mereka kesempatan
menjelaskan tentang suasana kelas.
untuk saling membantu lainnya. Hal ini
6. Refleksi, di sini, peneliti menganalisis,
menunjukkan perubahan positif perilaku
review, dan menanggapi kegiatan yang
siswa dalam mengikuti pelajaran. Itu
dilakukan dalam siklus 1. Jika kegiatan
tercermin dari peran aktif mereka dalam
tidak
peneliti
mengidentifikasi hal-hal di sekitar mereka
melakukan siklus berikutnya, yaitu
dan siswa memiliki cukup keberanian
siklus 2. Langkah-langkah dan kegiatan
untuk mengajukan pertanyaan.
uzt.
Kolaborator
Ahmad
menggunakan
mencapai
belum,
beberapa
kegiatan,
untuk
yang sama dengan siklus 1. Yang
Selain itu, ada juga beberapa hal yang
membedakan antara siklus 1 dan 2
dianggap kelemahan. Beberapa siswa yang
adalah adanya penekanan beberapa
didominasi kelompok dan ada kelompok
perbaikan di siklus 1.
yang tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Sebagai contoh: ketika guru mengawasi
Berdasarkan hasil pengamatan, pada
kelompok dua, hanya satu atau dua siswa
3 pertemuan pada siklus 1, peneliti
melakukan tugas mereka. Guru telah
melaksanakan
mengatakan
refleksi.
Peneliti
ingin
kepada
peneliti
di
pra-
mengetahui apakah pelaksanaan running
pengamatan bahwa kerja kelompok tidak
dictation berhasil atau tidak. Peneliti juga
asing lagi bagi para siswa. Namun,
menemukan beberapa hasil positif dan
kegiatan
kelemahan. Ada beberapa hal yang dapat
diterapkan
dicatat sebagai hasil positif pada siklus 1
sebelumnya.
Pada
yaitu kegiatan belajar mengajar selama
kelompok
yang
pelaksanaan
dapat
menyelesaikan tugas dengan sukses. Ketika
dikatakan baik. Peneliti melihat bahwa
peneliti meminta guru, guru mengatakan
siswa
bahwa
running
sangat
dictation
bersemangat
dalam
kelompok
di
kelas
kelompok
belum
pernah
bahasa
Inggris
sisi
lainnya,
tidak
terdiri
ada
mampu
dari
lima
192 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
penguasaan kosakata. Ini berarti bahwa
muncul dalam siklus pertama. Pada siklus
peneliti harus mengatur rencana baru untuk
berikutnya, peneliti merevisi rencana dan
memecahkan masalah.
menyiapkan tiga pertemuan. Dalam siklus
Hasil pengujian menunjukkan bahwa
ini,
peneliti
dan
guru
bersama-sama
nilai pre-test adalah 57,76 dan nilai post-
membuat
test adalah 65,56. Ini berarti bahwa
pembelajaran yang lebih baik lagi. Dalam
kemampuan berbahasa siswa meningkat
penelitian ini, peneliti dan guru berusaha
meskipun tidak signifikan. Secara umum
membuat tulisan yang di tempel pada
peneliti menemukan peningkatan kosakata,
dinding menjadi lebih menarik, sehingga
namun masih dijumpai kelemahan pada
pada saat siswa melihat tulisan dia ingat
ejaan, memahami makna. Pada hasil post-
akan ejaan huruf dan mampu mencari
test I, siswa membuat banyak kesalahan
makna yang tepat setelah melihat tulisan
dalam melakukan tes ejaan. Berdasarkan
tulisan menarik pada dinding. Pada sisi
refleksi
lainnya, guru dan peneliti mengubah setiap
penelitian,
dapat
disimpulkan
bahwa hasil satu siklus tidak memuaskan
karena
kemampuan
pengajaran
dan
pertemuan pasangan pasangan kelompok.
inggris
Tindakan pada siklus 2 memberikan
siswa belum memuaskan. Jadi, penelitian
hasil perbaikan yang cukup besar. Siklus 2
ini tidak cukup dilaksanakan hanya dengan
dilaksanakan pada tanggal 31 Maret, 7 dan
1
kesiklus
14 April 2014. Pengajaran dan Proses
berikutnya untuk memperbaiki kelamahan
belajar yang lebih baik dari siklus 1. Para
siswa pada ejaan dan makna kata.
siswa menikmati setiap kegiatan dan
siklus,
hurus
berbahasa
rencana
dilanjutkan
menjadi lebih antusias dari sebelumnya.
Mereka lebih memperhatikan pelajaran,
bersemangat dalam mendiktekan apa yang
Pelaksanaan Siklus 2
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus
ia dapat pada dinding, dan mengambil
dapat
tindakan
bagian dalam kegiatan pembelajaran. Kelas
menunjukkan hasil yang baik walaupun
menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
masih dijumpai beberapa kelemahan. Jadi,
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus
peneliti berpikir perlu untuk membuat
dua, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
perencanaan berikutnya dan melaksanakan
stategi
siklus
rangka
meningkatkan kemampuan berbahasa siswa
memecahkan masalah dan kelemahan yang
sekolah dasar. Peningkatan dapat dilihat
1,
193 dilihat
berikutnya
bahwa
dalam
running
dictation
dapat
Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris pada
meningkatnya
partisipasi
dan
siswa
belajar
pada
situasi
yang
keaktifan siswa. Di samping itu, nilai pada
menyenangkan. Mereka menemukan
siswa
bahwa pembelajaran bahasa Inggris
juga
meningkat.
Peningkatan
tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
dengan
1. Meningkatnya partisipasi siswa dalam
dictation tidak membosankan. Mereka
menggunakan
Running
mengikuti
pelajaran.
Siswa
bisa berkolaborasi dengan baik dengan
berpartisipasi
dengan
dalam
siswa lain. Saat Siswa A menemukan
yang
kesulitan bagaimana menulis kalimat
diterapkan dalam running dictation.
yang benar, siswa B membantunya
Mereka dengan senang hati untuk
dengan menyusun kata demi kata
mengambil bagian dalam
setiap
sehingga terbentuklah kalimat yang
kegiatan yang dilaksanakan dalam
benar sesuai dengan grammar yang
proses belajar mengajar. Mereka bisa
benar dalam bahasa Inggris.
mengikuti
semua
baik
prosedur
mengucapkan dengan baik kosakata
4. Indikator terakhir yang juga meningkat
yang mereka dapat pada dinding kelas
dalam penerapan running dictation
kepada pasangannya.
adalah menemukan makna kata. Tidak
2. Meningkatnya
kemampuan
ejaan
hanya tahu akan kosakata bahasa
siswa. Karena komponen terendah
Inggris
dalam hasil post test 1 adalah ejaan.
pengetahuan agama, siswa juga mampu
Pada siklus 2 ini kosa kata yang
menerjemah kata-kata tersebut dalam
terdapat pada dinding dibuat dengan
bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
format
membuat
yang
siswa
menarik,
dengan
yang
berhubungan
dengan
sehingga
5. Meningkatnya nilai siswa. Salah satu
mudah
indikator bahwa tindakan dikatakan
mengingat kembali, huruf demi huruf
sukses
dalam sebuah kata. Pada siklus 2 ini,
siswa. Dari perbandingan antara nilai
terlihat tiap-tiap pasangan bersemangat
rata-rata pre-test dan post-test, dapat
dalam mendiktekan huruf perhuruf apa
diidentifikasi
bahwa
pelaksanaan
bila temannya tidak mampu menulis
pembelajaran
dengan
menggunakan
kata yang benar dalam bahasa Inggris.
strategi
running
dictation
3. Meningkatnya kemampuan siswa untuk
adalah
meningkatkan
meningkatnya
kemampuan
nilai
bahasa
membuat kalimat dalam tata bahasa
Inggris siswa. Nilai pre-test adalah
yang benar (grammatical change). Para
57,76 sedangkan post-test adalah 78,16.
194 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
5. Indikator terakhir yang juga meningkat
Kesimpulan
Penelitian
menghasilkan
temuan,
beberapa
dalam penerapan running dictation
sebelum
adalah menemukan makna kata.
yaitu
menerapkan running dictation kemampuan
6. Meningkatnya nilai siswa.
bahasa Inggris siswa kelas 5 al-Ghazali
dikategorikan rendah. Hal ini dapat dilihat
dari perbedaan pada hasil pre-tes dan post
Daftar Kepustakaan
test. Namun dalam penelitian ini, peneliti
tidak berfokus pada nilai pre-tes dan post
tes
saja.
Yang
menjadi
karakteristik
penelitian tindakan kelas adalah terletak
pada prosesnya, proses dari pembelajaran
bahasa
Inggris
memiliki
siswa
kemampuan
yang
tadinya
rendah
selama
proses pembelajaran tampak keaktifan,
semangat belajar, dan saling membantu
antar siswa dalam menyelesaikan tugas
yang di berikan, sehingga menigkatlah
kemampuan berbahasa siswa kelas 5 alGhazali. Peningkatan terlihat pada:
1. Meningkatnya kosakata bahasa Inggris
siswa yang berhubungan dengan materi
agama.
2. Meningkatnya partisipasi siswa dalam
mengikuti pelajaran..
3. Meningkatnya
kemampuan
ejaan
siswa..
4. Meningkatnya kemampuan siswa untuk
membuat kalimat dalam tatabahasa
yang benar (grammatical change).
Amy Lightfoot. (2005). TeachingEnglish
Using dictation (Retrieved on
November
11,
2013).
http://www.teachingenglish.org.uk/ar
ticles/using-dictation.
Anas Sudijono. (2007). Pengantar Statistic
Pendidikan. Jakarta: PT. Rafindo
Persada.
Barret. (1986). The Barret Taxonomy of
Cognition and Effective Dimension of
Reading
Comprehension.
http://joebyrna.net/curriculum/barret.
pdf.retrieved on July 12, 2012.
Brown, H. Douglas. (2003). Language
Assessment:
Principles
and
Classroom Practices. San Francisco:
Pearson Longman.
BSNP. (2006). Kurikulum/Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).
Cohen, Louis, Lawrence and Keith
Morison. (2007). Research Methods
in Education Sixth Edition. New
York: Rouledge.
Cresswell, John W. (2008). Educational
Research: Planning, Conducting, and
Evaluating
Quantitative
and
Qualitative Research. New Jersey:
Pearson Education.
David, Andrew W, and Michael B. (2006).
Games for Language Learning Third
Edition (Cambridge Handbook for
195 Nur Aisyah Zulkifli : Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris Language Teachers). Cambridge:
Cambridge University Press.
Pekanbaru: Lembaga Bimbingan
Belajar Syaf Intensive/LBSI.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006).
Model Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SMP dan MTs.
Solo: PT. Tiga Serangkai.
Mcwhorter, Kathleen T. Efficient and
Flexible Reading. HarperCollin:
Niagara Country.
Emi Emilia. (2010). Teaching Writing
Developing
Critical
Learners.
Bandung: Rizqi Press.
Gay,
L. R. and Peter A. (2000).
Educational Research: Competences
for Analysis and Application (Sixth
Edition). New Jersey: Pearson
Prentice-Hall.
Harmer, Jeremy. (2000). How to Teach
English Addison Wesley: Longman.
Hartono. (2010). Statistik untuk Penelitian.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Huges,
Arthur. (2003). Testing for
Language
Teachers
Second
Edition. Cambridge: Cambridge
University Press.
Irwin Westpal, Judith. (1986). Teaching
Reading Comprehension Process.
New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Kalayo Hasibuan
(2007). A
Foreign
Pekanbaru:
Press.
and Muhammad Fauzan.
Teaching English as
Language
(TEFL).
Alaf Riau Graha UNRI
Karren, Harris and Steven Graham. (2007).
Teaching Reading Comprehension to
Students with Learning Difficulties.
New York: Guildford Press.
Klinger, K. Janette, Sharon Vaughn, and
Alison Boardman. (2007). Teaching
Reading Comprehension to the
Students with Learning Difficulties.
New York: The Guilford Press.
M. Syafi’i. (2007). From Paragraph to a
Research Report: A Writing of
English for Academic Purposes.
Michael, Buckby, et.al. (2006). Games for
Language Learning Third Edition
(Cambridge Handbook for Language
Teachers). Cambridge: Cambridge
University Press.
Nation, I. S. P. and J. Newton. (2009).
Teaching ESL/EFL Listening and
Speaking. New York: Routledge.
Nunan, David. (2003). Practical English
Language Teaching. New York:
McGraw Hill.
___________. (2008). Research Method in
Language Learning. New York:
Cambridge University Press.
Patel, M.F. and Praveen M. Jain. (2008).
English
Language
Teaching
(Methods, Tools & Techniques).
Jaipur:
Sunrise
Publishers
&
Distributors.
Reading Study Group. (2002). Reading for
Understanding
toward
R&D
Program in Reading Comprehension
(Electronic Book). New York:
RAND.
Sholes, Delen. (2010). Reading for
Different Purpose: Strategies for
Reading
Different
Kinds
of
Materials.
(Retrieved
from
http://www.suite101.com/content/rea
ding-for-different-purposes-a91899
on april 12, 2010).
Snow, Catherine and Chair. (2002).
Reading for Understanding toward a
Research and Development Program
in Reading Comprehension. Santa
Monica, CA: RAND Reading Study
Group.
196 Kutubkhanah: Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
Sri Wuryani. (2010). ”An Effort to
Improve the students' English Ability
Through Running Dictation Game (A
Classroom Action Research on the
Fifth Grade students of SD Negeri
Sidomulyo, Pagerbarang District,
Tegal Regency in Academic Year
2009/2010)", Perpustakaan FKIP
Universitas Pancasakti Tegal.
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
W. Andrew, David B, and Michael B.
(2006). Games for Language
Learning Third Edition (Cambridge
Handbook for Language Teachers).
Cambridge: Cambridge University
Press.
197 Westwood, Peter. (2001). Reading and
Learning Difficulties: Approaches to
Teaching
and
Assessment.
Camberwell: The Australian Council
for Educational Research Ltd.
Widayanto. (2005). ”The Effect of Using
Running Dictation game to Improve
Listening Skill of the Third Year
Students at MAN 3 Malang”,
Malang.
Zimmerman, Susan and Chrsye Hutchins.
(2003). 7 Keys to Comprehension
How to Help Your Kids Read It and
Get It. New York: Three Rivers
Press.
Download