update penyelenggaraan jaminan sosial bidang

advertisement
UPDATE PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL
BIDANG KETENAGAKERJAAN
Oleh:
Achmad Djunaedi, SH
1
DASAR IMPLEMENTASI
JAMINAN SOSIAL
UUD 1945
Psl 28 H (3)
Psl 34 (2)
JAMINAN SOSIAL
ADALAH HAK
SETIAP WARGA
NEGARA
2
UU No. 3 Tahun 1992
Ttg. JAMSOSTEK
JAMINAN BAGI
TENAGA KERJA
-DHK (Wajib)
-LHK (Sukarela)
4 Program:
- JKK (pengusaha)
- JHT (TK dan Peng)
- JK (Peng)
- JPK (peng)
UU No. 40 Tahun 2004
Ttg SJSN
DASAR
PELAKSANAAN
JAMINAN SOSIAL
BAGI SELURUH
MASYARAKAT
5 Program:
- JK
- JKK
- JHT
- JKm
- JP
UU No. 24 Tahun 2011
Ttg. BPJS
IMPLEMENTASI SJSN
Membentuk 2 BPJS
BPJS Kesehatan
Program: JK
Sasaran: Seluruh Rakyat
BPJS Ketenagakerjaan
Program: JKK, JHT, JP, JKm
Sasaran: Seluruh Pekerja
LANDASAN FILOSOFIS
JAMINAN SOSIAL
Filosofi Jaminan Sosial
3
” Memberikan ketenangan kerja, menjamin
kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya
dan dapat memberikan dampak positif
terhadap dunia usaha, peningkatan disiplin
dan produktivitas kerja”.
Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN)
4
Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK)
Jaminan Kematian (JKm)
Jaminan Hari Tua (JHT)
Jaminan Pensiun (JP)
Program
Perlindungan
Program
Kesejahteraan
Jaminan Kesehatan
Jaminan Hari Tua
Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Pensiun
Jaminan Kematian
Menjaga derajat hidup seseorang
agar tidak jatuh ketika sudah tidak
bekerja lagi
Memberikan perlindungan atas
hilang
atau
berkurangnya
pendapatan
yang
diterima
seseorang
karena
sakit,
kecelakaan atau meninggal dunia
5
IMPLEMENTASI SISTEM
JAMINAN SOSIAL
3 Azas
Kemanusiaan
Manfaat
Keadilan sosial
bagi seluruh
rakyat Indonesia
6
5 Program
Jaminan
Kesehatan
Jaminan
Kecelakaan Kerja
Jaminan Hari Tua
Jaminan Pensiun
Jaminan
Kematian
9 Prinsip
Kegotong-royongan
Nirlaba
Keterbukaan
Kehati-hatian
Akuntabilitas
Portabilitas
Kepesertaan wajib
Dana amanat
Hasil pengelolaan dana
digunakan seluruhnya
untuk pengembangan
program dan sebesarbesarnya untuk
kepentingan peserta
7
PENYELENGGARAAN PROGRAM
JAMINAN KECELAKAAN KERJA, JAMINAN KEMATIAN
DAN JAMINAN HARI TUA
DEFINISI & PESERTA
JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) DAN JAMINAN KEMATIAN (JKM)
8
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
• manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan pada saat peserta
mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja
Jaminan Kematian (JKm)
• manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia bukan akibat
kecelakaan kerja
Peserta
Penerima Upah
Peny. negara
ASN, TNI/Polri, Pejabat Negara,
pegawai pemerintah non-ASN
Bukan Penerima Upah
Bukan Peny. negara
• Pemberi Kerja
• TK-LHK
• Pekerja Lain
• Pekerja di Perush
• Pekerja pd orang perorangan
• Orang asing min. 6 bln di Indonesia
Program JKK dan JKM telah ada di UU No. 3 Th 1992 ttg Jamsostek, melalui SJSN dikembangkan
kepada segenap rakyat Indonesia
IURAN DAN MANFAAT
JKK dan JKM dalam UU Jamsostek dan UU SJSN
9
NO
PROGRAM
1
JKK
Program Lama (Jamsostek)
Iuran
-0,24 (Resiko
Sangat Ringan)
-0,54 (Resiko
Rendah)
-0,89 (Resiko
Sedang)
-1,27 (Resiko
Tinggi)
-1,74 (Resiko
Sangat Tinggi)
Manfaat
Biaya Pengangkutan
( 750.00 - 2.000.00)
Pengobatan Perawatan
(Maks.20 Juta)
STMB (100%, 75%, 50%)
santunan cacat total
( 80 x 70 % x US)
santunan Kematian
(80 x 60% xus)
Biaya Pemakaman (2 Juta)
Program Baru (B P J S)
Iuran
Manfaat
Biaya Pengangkutan ( 1 jt ,2 Jt, 3 Jt)
PNS :
0,24%
Upah
Sebulan
(Upah
Pokok +
Tunjangan
Tetap)
Pengobatan Perawatan (sampai sembuh)
STMB (100% sampai ditetapkan sembuh/cacat)
santunan cacat total ( 80 x 70 % x US)
santunan Kematian (80 x 60% xUS)
Biaya Pemakaman (3 Juta)
santuanan Berkala (4,8 Juta)
rehabilitasi medik (sampai sembuh)
rehabilitasi medik ( 2 Juta)
return to work (sampai dapat bekerja kembali)
Prothese dan Orthese
(sesuai harga standart)
penggantian gigi (maks.2 juta)
Prothese dan Orthese (sesuai harga standart)
manfaat layanan tambahan berupa beasiswa bagi
anak pekerja yg meninggal atau cacat total tetap
karena kecelakaan kerja
pemberian insentif manfaat bagi pemberi kerja
bila dalam waktu tertentu tdk ada kasus
kecelakaan kerja
Lanjutan .....
10
NO
2
PROGRAM
JKM
Program Lama (Jamsostek)
Program Baru (B P J S)
Iuran
Manfaat
Iuran
Manfaat
0,30 % Santunan Kematian (14,2 0, 30%
Juta)
Santunan Kematian ( 21 Juta)
Pns : Dari
Biaya Pemakaman (2 juta) Upah
Biaya Pemakaman ( 3 juta)
Sebulan
santunan Berkala (4,8
Biaya Pemakaman bagi peserta yg meninggal
Juta)
saat pensiun dan mempunyai masa iur 20 tahun
dibayar biaya pemakaman 3 Juta.
Biaya pemakaman bagi istri dan /atau anak
yang meninggal pada masa peserta aktif 3 juta.
manfaat layanan tambahan berupa beasiswa
bagi anak pekerja yg meninggal karena sakit
apabila telah memiliki masa iur 20 tahun dan
usia anak tidak lebih dari 18 tahun.
Manfaat layanan tambahan berupa bantuan
uang muka perumahan diberikan kepada
pekerja yang memiliki masa iur 10 tahun terus
menerus dan belum memiliki rumah.
Manfaat layanan tambahan berupa bantuan
tunai PHK bagi peserta yg di - PHK, memiliki
masa iur 5 tahun terus menerus dan belum
memenuhi persyratan utk mengambil JHT.
IURAN JKK dAN JKm
BAGI PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH
11
IURAN PROGRAM JKK DAN JHT
BAGI PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH
Besaran Iuran disesuaikan dengan kemampuan peserta (berdasarkan
tabel asumsi upah dan kelompok iuran)
IURAN PROGRAM JKM
BAGI PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH
BESARAN IURAN DITETAPKAN DENGAN NOMINAL TERTENTU :
@ Rp. 6.800,- / bulan
IURAN JKK dAN JKm
BAGI PEKERJA SEKTOR JASA KONSTRUKSI
12
No
Nilai Kontrak Iuran JKK
Nilai Kontrak
Iuran JKm
1
0 – 100 Juta
0,21% nilai kontrak
0 – 100 Juta
0,03% nilai kontrak
2
100 Jt. – 500 Jt
0,17% x (Nilai kontrak – 100 Jt)
100 Jt. – 500 Jt
0,02% x (Nilai kontrak – 100 Jt)
3
500 Jt – 1 M
0,13% x (Nilai kontrak – 500 Jt)
500 Jt – 1 M
0,02% x (Nilai kontrak – 500 Jt)
4
1M–5M
0,11% x (Nilai kontrak – 1M)
1M–5M
0,01% x (Nilai kontrak – 1M)
5
5 M dst
0,09% x (Nilai kontrak – 5M)
5 M dst
0,01% x (Nilai kontrak – 5M)
Keterangan:
• Iuran JKK dan Jkm dalam jasa konstruksi adalah iuran untuk seluruh Pekerja dalam sebuah
pekerjaan (satu paket pekerjaan)
• Manfaat program JKK dan JKm dalam jasa konstruksi sama dengan manfaat JKK dan JKm
biasa
Agar diperhatikan
13
Pembayaran Iuran
•Selambat-lambatnya tanggal 15 tiap Bulan
•Apabila tanggal 15 hari libur, maks hari kerja
berikutnya
•Apabila terlambat bayar, dikenakan denda
2% iuran per bulan
Bagi BPJS
•BPJS harus membayar klaim tepat waktu
•Apabila terlambat bayar, BPJS dikenakan
denda 1% jumlah klaim per hari
keterlambatan
Baik Peserta, maupun badan
penyelenggara harus samasama melaksanakan
kewajibannya tepat waktu
PELAPORAN DAN PENETAPAN JKK
14
Kejadian Kecelakaan Kerja
BPJS
LAPOR
Instansi Naker
Berkas tdk Lengkap
Diagnosa Dokter
Dilengkapi max 7 hr
Diagnosis max 2x24 jam
Keputusan
Penanganan
Kecelakaan Kerja
Penanganan
Bayar Klaim
PELAYANAN PADA KASUS
PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA
15



Pekerja yang mengalami penyakit akibat kerja dapat melaporkan
kepada BPJS dan instansi ketenagakerjaan
Diagnosis dokter selambat-lambatnya 3 tahun sejak PHK untuk
menetapkan penyakit akibat kerja
Tata cara penanganan dan klaim ditetapkan secara tersendiri.
PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT)
16
Definisi
• manfaat uang tunai yang diberikan ketika peserta memasuki usia pensiun atau cacat total tetap atau
meninggal dunia
Hakikat JHT
• Jaminan hari tua merupakan salah satu bentuk program kesejahteraan untuk memberikan
perlindungan agar derajat seseorang tidak jatuh ketika tidak lagi bekerja (memasuki usia purna tugas)
Keterangan
• JHT merupakan bentuk program tersendiri yang berbeda dengan program Jaminan Pensiun dan
Pesangon (yang diatur dalam Pasal 167 UU No. 13 Tahun 2003)
Peserta
Penerima Upah
Bukan Peny. negara
• Pekerja di Perush
• Pekerja pd orang perorangan
• Orang asing min. 6 bln di Indonesia
Bukan Penerima Upah
• Pemberi Kerja
• TK-LHK
• Pekerja Lain
JHT bagi Pekerja pada penyelenggara
negara distur tersendiri
Program Jaminan Hari Tua (JHT) telah ada di UU No. 3 Th 1992 ttg Jamsostek, melalui SJSN
dikembangkan kepada segenap rakyat Indonesia
IURAN DAN MANFAAT
PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT)
17
Iuran JHT
Pekerja Penerima Upah
• Pekerja : 2% upah
• Pemberi Kerja : 3,7% upah
Iuran JHT
Pekerja Bukan Penerima Upah
Rp. 16.340 s.d Rp. 414.000 per bulan
(disesuaikan jumlah pendapatan)
Manfaat JHT
• Akumulasi iuran peserta dan hasil pengembangannya
• Manfaat berupa lumpsum
Pembayaran Manfaat JHT
• Dibayarkan ketika pekerja masuk usia pensiun (56 thn), meninggal dan
cacat total tetap atau apabila pekerja pergi dari Indonesia selama-lamanya.
• Dapat diambil 30% akumulasi bila masa iur telah malampaui 10 tahun
(sebagai persiapan pensiun), sisanya diambil setelah pensiun.
• Bila peserta meninggal sebelum masuk usia pensiun, dapat diambil oleh
ahli waris yang sah
• Manfaat dibayarkan BPJS selambat-lambatnya 30 hari setelah klaim.
18
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
BAGI PEKERJA PADA PENYELENGGARA NEGARA
DAN PEKERJA BUKAN PADA PENYELENGGARA NEGARA
JAMINAN PENSIUN
(apa dan seberapa penting)
19
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KESEHATAN BAGI ORANG DENGAN
DERAJAT KESEHATAN YANG TELAH MENURUN
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN FINANSIAL BAGI ORANG YANG TIDAK
LAGI PRODUKTIF KARENA FISIK, PSIKIS DAN USIA
HAKIKAT JAMINAN PENSIUN
MENINGKATKAN DERAJAT KEHIDUPAN DAN HARGA DIRI BAGI ORANG
YANG MEMASUKI POST MASA KERJA
FUNGSI JAMINAN PENSIUN ADALAH MENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUP YANG
BERMARTABAT DAN SEBAGAI PENGHARGAAN BAGI MANUSIA YANG TELAH
MENGABDIKAN DIRINYA BAGI KEHIDUPAN
Siapa yang berhak memperoleh jaminan pensiun??
Orang yang menjadi peserta program jaminan pensiun dan membayar iuran sesuai ketentuan
20
Program Jaminan Pensiun di Indonesia
Pensiun bagi
Penyelenggara Negara
Pensiun Pekerja selain
Penyelenggara Negara
Berdasarkan UU No. 11/1969
Berdasarkan UU SJSN
Peserta: PNS, TNI.Polri, Pejabat
Negara, Veteran
Peserta: Pekerja yg telah
membayar Iuran
Iuran: P: 4,75% upah sebulan,
N: diatur khusus
Ceiling : 5.302.100,- (PP 34/2014)
Iuran: P: 3%% PK: 5%
Ceiling : 8x PTKP (18 juta)
Manfaat: Manfaat pasti
(50 s.d 75% upah terakhir)
Masa Iur:
Min. 20th, Max. 30 thn
Catatan:
• tidak terdapat putus iuran bagi
Penyelenggara negara
• Masa iur <20th tidak mendapat
manfaat (kec. Kondisi khusus)
Manfaat: Manfaat pasti
Masa Iur: Min. 15 tahun
Catatan:
• boleh terdapat jeda iuran, asalkan
akumulasi masa iur 15 thn
• Akumulasi masa iur <15 th
diberikan lumpsump (kec. Kondisi
khusus)
21
PEMENUHAN KEBUTUHAN
DASAR PEKERJA & KELUARGA
(Pasal 32 ayat 2)
UU NO. 40 TAHUN 2004
tentang
SJSN
MANFAAT PASTI
(Pasal 39)
MASA IUR SEDIKITNYA 15 TAHUN
(Pasal 41)
PRINSIP ASURANSI SOSIAL & TABUNGAN WAJIB
(Pasal 39)
IURAN DITANGGUNG BERSAMA PEMBERI KERJA & PEKERJA
(Pasal 42)
JAMINAN PENSIUN
IMPLEMENTASI JAMINAN PENSIUN
BERDASARKAN SJSN
22
Terdapat batas atas dan
batas bawah manfaat
Formula ditetapkan
berdasarkan masa kerja
dan rata-rata upah
tertimbang
Manfaat pensiun anuitas →
berkala bulanan
Pelindungan berupa uang
tunai terhadap resiko cacat
total tetap, meninggal dunia
atau memasuki usia
pensiun
MANFAAT
JP
PESERTA
Peserta yang berhak
mendapatkan manfaat
pensiun anuitas adalah
peserta yang telah memiliki
masa iur sedikitnya 15
tahun, kecuali ditetapkan
lain
IURAN
Iuran ditanggung bersama
oleh pekerja & pemberi
kerja :
- % dari
upah/penghasilan
- Nominal
Akumulasi iuran + hasil
pengembangannya untuk
peserta
PRINSIP PROGRAM JAMINAN PENSIUN
23
1.
2.
3.
4.
5.
23
Asuransi Sosial/Tabungan Wajib
Mempertahankan derajat kehidupan yang layak saat
peserta kehilangan pekerjaan/berkurangnya
penghasilan karena pensiun (dapat memenuhi kebutuhan
pokok dan keluarganya)
Manfaat Pasti (terdapat batasan minimum dan maksimum
manfaat yang akan diterima
Masa iur minimal 15 tahun
Formula Jaminan Pensiun ditetapkan masa kerja + upah
terakhir
23
SUBSTANSI RPP PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
24
No.
Substansi
1. Kepesertaan
2.
Usia Pensiun
Cakupan/Batasan
Peserta program JP adalah pekerja
yang bekerja pada pemberi kerja selain
penyelenggara negara.
Pekerja yang bekerja pada pemberi
kerja penyelenggara negara akan
diintegrasikan ke BPJS Ketenagakerjaan
selambat-lambatnya pada tahun 2029.
Ditetapkan pertama kali usia 56 (lima
puluh enam) tahun.
Dilakukan penyesuaian pada bulan Januari 2019
menjadi 57 tahun , selanjutnya bertambah 1 tahun
setiap 3 tahun sampai dengan usia pensiun 65 tahun.
24
24
SUBSTANSI RPP PENYELENGGARAAN PROGRAM
JAMINAN PENSIUN
No. Substansi
25
3. Masa Iur
Cakupan/Batasan
Masa iur minimal untuk mendapatkan manfaat program
jaminan pensiun SJSN adalah 15 (lima belas) tahun.
4.
Manfaat
Pensiun
• Manfaat program jaminan pensiun adalah berupa
sejumlah uang tunai yang diterima setiap bulan oleh
peserta yang telah memenuhi syarat;
• Manfaat program jaminan pensiun SJSN berupa: Pensiun
hari tua, pensiun cacat, pensiun janda atau duda, pensiun
anak, dan pensiun orang tua.
5.
Formula
Manfaat
Pensiun
• Formula Manfaat = 1% x masa iur x rata2 upah tertimbang selama masa iur
• Rata-rata upah tertimbang selama masa iur dihitung dgn
memperhatikan inflasi indeks tertimbang
• Manfaat pensiun minimum tahun 2015 Rp 300 ribu
• Manfaat pensiun maksimum tahun 2015 Rp 3,6 juta
• Upah maksimum tahun 2015 Rp 10 juta
• Indeksasi manfaat sebesar 100% dari inflasi tahun sebelumnya akan direview dan disesuaikan secara periodik
25
SUBSTANSI RPP PENYELENGGARAAN PROGRAM
JAMINAN PENSIUN
26
6.
Besar
Iuran
Pemberi Kerja : 5% dari upah sebulan*)
Pekerja
: 3% dari upah sebulan*)
maksimal besaran upah sebulan sebesar Rp 10 juta
Pertimbangan :
a. Mengingat program JP adalah program yang bersifat jangka panjang
dengan resiko fiskal yang sangat besar, agar keberlangsungan program JP
dapat terjaga dan eksis;
b. Sebaliknya, apabila iuran program JP adalah lebih kecil, akan mengakibatkan lemahnya ketahanan dana program JP;
c. Berdasarkan hasil survey untuk mencari gambaran tingkat willingness to pay
dan affordability masyarakat untuk mengiur program Jaminan Pensiun
terhadap 2.870 orang pekerja dan 410 orang pemberi kerja :
1) Sekitar 46% responden : iuran yang wajar bagi pekerja setinggi-tingginya 3%, dengan
sekitar 37% responden menyatakan iuran yang wajar bagi pekerja adalah 3% - 6% dari
upahnya.
2) > 85% responden : iuran yang wajar bagi pemberi kerja serendah-rendahnya 3%, dengan
42% responden menyatakan iuran yang wajar bagi pemberi kerja adalah 3% - 6%, dan
25% menyatakan iuran yang wajar adalah 6% - 9%.
3) Rata-rata responden : iuran yang wajar bagi adalah sebesar 3,5% - 4% bagi pekerja dan
6% - 6,5% bagi pemberi kerja
26
JAMINAN PENSIUN DALAM HUBUNGAN
KERJA
27
• Pekerja yang diPHK berhak atas pesangon, uang
penghargaan masa kerja (kompensasi PHK) dan uang
penggantian hak
• Pekerja yang PHK karena memasuki usia pensiun diikutkan
dalam program pensiun  manfaat pensiun mengurangi
kompensasi PHK
(Kecuali diatur lain dalam PP/PKB)
• Pekerja yang PHK karena memasuki usia pensiun :
Manfaat Jaminan Pensiun mengurangi/tidak mengurangi
kompensasi PHK?
27
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN
1
PENSIUN HARI TUA
OLD AGE PENSION
Diterima peserta usia saat pensiun normal walau msh bekerja
Eligibilitas MP bulanan → masa iur min 15 thn
5
2
PENSIUN ORANG TUA
SURVIVOR PENSION
•Diterima ortu ahli waris peserta
lajang yg meninggal sebelum pensiun
•Eligibilitas MP bulanan → masa iur min
15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir
•Diberikan plg lama 5 thn
MANFAAT
JP
(UANG TUNAI)
4
PENSIUN ANAK
SURVIVOR PENSION
28
•Diterima anak ahli waris peserta/pensiunan
yg meninggal
•Eligibilitas MP bulanan → masa iur min
15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir
•Diberikan sampai anak meninggal,
menikah, bekerja/ usia 23 thn (max 2 anak)
PENSIUN CACAT
DISABILITY PENSION
•Diterima peserta saat mengalami cacat
total tetap sebelum usia pensiun normal
•Eligibilitas MP bulanan → masa iur min
15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir
3
PENSIUN JANDA/DUDA
SURVIVOR PENSION
•Diterima janda/duda ahli waris peserta/pensiunan
meninggal
•Eligibilitas MP bulanan → masa iur min
15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir
PENSIUN JAMINAN SOSIAL
29
•
Jaminan Pensiun adalah hak pekerja yang pensiun setelah
memenuhi masa iur. Esensi Jaminan Pensiun adalah untuk
reduksi kemiskinan dalam jangka panjang sebagai bagian dari
Millenium Development Goals (MDG’s) atau Pencapaian Tujuan
Pembangunan Milenium (TPM)
•
Pelaksanaan Jaminan Pensiun masa iur tidak harus 15 tahun,
bisa lebih karena pekerja belum usia 55 tahun; penetapan
manfaat Jaminan Pensiun perlu konservatif untuk tahap awal
tidak lebih dari 33% menyusul iuran minimal tidak kurang dari 8%
dan setelah itu harus ditinjau ulang.
30
•
Agar tidak berisiko tinggi, maka perlu menunda usia pensiun dari 55
ke 60 tahun sebagai bagian dari solusi aging problem.
•
Dalam kondisi perekonomian “krisis”, maka manfaat Jaminan
Pensiun perlu dikurangi dan agar tidak membebankan fiskal negara
kemudian setelah perekonomian pulih kembali dimana manfaat
Jaminan Pensiun dikembalikan seperti sebelumnya.
•
Jangan sampai terjadi kemiskinan lansia di masa datang di
Indonesia, untuk itu perlu dilakukan regulasi preventif untuk reduksi
/ pencegahan kemiskinan.
PERBEDAAN
PENSIUN PRIVAT & PENSIUN JAMINAN SOSIAL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
31
Karakteristik
Dasar hukum
Pendiri
Operator / Penyelenggara
Sifat kepesertaan
Orientasi
Penggunaan faktor
Rumusan manfaat
Iuran sbg proporsi upah
Rancangan manfaat
Besaran manfaat
Prinsip gotong royong
Batasan upah
Pembayaran manfaat
Penyebab defisit
Penanggung-jawab
Pensiun Privat
UU tentang pendirian
Pemberi-kerja
DPPK / DPLK
Sukarela
Individual
Min-mak
1-2,5% x MK x GTT
1/8-1/4  12,5-25%
Konsumsi hari tua
Bervariasi
Tidak ada
Tidak berlaku
Diketeng mll Akun peserta
Masa kerja lalu
Pemberi-kerja
Pensiun JS
UU Jaminan Sosial
Negara / Pemerintah
BPJS
Wajib
Kolektif
Rata-rata
1% x 15 = 0,15
1/12 = 8,33% ~ 8%
Konsumsi dasar hari tua
Relatif sama
Ada
8 x PTKP Lajang
Sistem Pengalokasian
Penuaan usia penduduk
Pemerintah
32
SANKSI ADMINISTRATIF
BAGI PEKERJA DAN PEMBERI KERJA
YANG TIDAK MENGIKUTI PROGRAM JAMINAN SOSIAL
(PP NO. 86 TAHUN 2013)
Ketentuan Pokok
33
Definisi Sanksi Adnimistratif
• Pengenaan kompensasi berupa teguran, denda atau tidak mendapatkan pelayanan
publik tertentu karena tidak mendaftarkan dirinya atau pekerjanya kepada BPJS atau
memberikan keterangan secara tidak benar kepada BPJS
Pengenaan Sanksi Administratif
• Dikenakan kepada Pemberi kerja selain penyelenggara negara atau perorangan ketika
tidak mendaftar kepada BPJS atau memberikan keterangan yang tidak benar kepada
BPJS
Catatan:
Kenapa Pemberi Kerja penyelenggara Negara atau Pekerja pada Penyelenggara Negara tidak dapat dikenai
Sanksi Administratif atau kenapa sanksi hanya diberlakukan kepada selain penyelenggara negara??
Karena Negara pasti mendaftarkan seluruh pekerjanya kepada BPJS dan memberikan data pekerjanya
secara akurat kepada BPJS, dan iuran jaminan sosial Pekerja pada penyelenggara negara akan secara
otomatis dipungut oleh negara dan disetor kepada BPJS
Bentuk&Tahapan Sanksi Adnimistratif
34
Tidak Mendaftar
Memberi keterangan tdk benar
Teguran Lisan
Tidak patuh
Teguran Lisan II
Berlaku 10 Hari Kerja
Berlaku 10 Hari Kerja
Patuh: Selesai
Patuh: Selesai
Tidak patuh
Denda
Tidak mendapat
pelayanan publik
tertentu
Tdk Patuh dan
Tidak dilunasi
Berlaku 30 Hari
Besar denda: 0,1%
total iuran/bulan
Patuh&lunas: selesai
Mekanisme Pengenaan Sanksi
Tidak Mendapatkan Pelayanan Publik tertentu
35
BPJS meminta pengenaan sanksi kepada Pemerintah daerah
Sanksi diberikan oleh Pemprov, Pemkab/Pemkot, berupa
Pemberi Kerja
Tidak mendapat pelayanan
Perorangan
Tidak mendapat pelayanan
Perizinan Usaha
Pengurusan IMB
Ikut tender Proyek
Pengurusan SIM
Izin mempekerjakan TKA
Pengurusan sertifikat tanah
Izin perush penyedia jasa
Naker
Pengurusan passport
IMB
Pengurusan STNK
Sanksi dicabut bila:
 Denda dibayar lunas
 Medaftarkan dirinya &
pekerjanya dgn data
sebenarnya
Pencabutan sanksi atas
permintaan BPJS
Bagaimana agar tidak kena sanksi
36
Mendaftarkan dirinya dan pekerjanya kepada BPJS dan memberikan data diri, keluarga dan
pekerjanya secara benar.
Pemberi Kerja
Mendaftarkan
Data pekerja dan keluarganya
Data Upah Pekerja
Data Kepesertaan Program (bila
mengikuti penahapan kepesertaan)
Perubahan data Ketenagakerjaan
 Alamat perusahaan
 Kepemilikan & kepengurusan
 Jenis badan usaha
 Jumlah pekerja
 Data pekerja & keluarga
 Perubahan besar upah
Perubahan dilaporkan maks. 7hr
kerja
Orang-Perorangan
Mendaftarkan
Dirinya dan anggota keluarganya
scr. Lengkap
Data Kepesertaan Program (bila
mengikuti penahapan kepesertaan)
Perubahan data diri & anggota
keluarga
 Alamat rumah
 Jenis pekerjaan
 Jumlah anggota keluarga
Perubahan dilaporkan maks. 7hr
kerja
AYO DAFTARKAN
Diri Anda.....
Keluarga Anda ...
Dan Pekerja Anda
dengan benar
SANKSI PIDANA
37
Apabila Pemberi kerja :
 Tidak memungut iuran pekerjanya dan menyetor kepada BPJS
 Tidak membayar iuran yang dipungut dari Pekerjanya kepada BPJS
Kurungan 8 tahun
Atau
Denda max. Rp. 1 M
Ketentuan Pasal 55 UU BPJS
38
PENAHAPAN KEPESERTAAN
PROGRAM JAMINAN SOSIAL
Definisi Penahapan Kepesertaan
39
Pasal 1 angka 4 Perpres No 109 Tahun 2013
• Penahapan Kepesertaan adalah tahapan yang dilakukan oleh pemberi kerja untuk
mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta sesuai dengan program jaminan
sosial yang diikuti kepada BPJS Ketenagakerjaan
Definisi Umum
• Penahapan Kepesertaan adalah mekanisme yang diberikan kepada pemberi kerja
tertentu untuk mengikutkan dirinya dan seluruh pekerjanya pada sebagian
program jaminan sosial bidang Ketenagakerjaan.
DASAR HUKUM
PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL
40
Pasal 15 ayat (1) dan (3) UU No. 24/2011
tentang BPJS:
(1) Pemberi Kerja secara bertahap wajib
mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya
sebagai Peserta kepada BPJS sesuai
dengan program Jaminan Sosial yang
diikuti.
(3) Penahapan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Presiden.
Peraturan Presiden No. 109 tahun 2013
tentang
Penahapan Kepesertaan Program
Jaminan Sosial
TUJUAN
PENAHAPAN KEPESERTAAN
41
Sebagai upaya agar program jaminan sosial (khususnya bidang
ketenagakerjaan) dapat diikuti oleh seluruh pekerja
Ketentuan Regulasi Jaminan Sosial
 Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin
seluruhrakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak
 Peserta program Jaminan Sosial adalah setiap orang, termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.
Fakta di Lapangan
 Sebagian besar pemberi kerja di Indonesia merupakan pelaku usaha skala
mikro dan kecil, apabila diwajibkan mengikutkan dirinya dan seluruh pekerjanya
pada semua program jaminan sosial, terbebani labot cost yang terlalu besar
Lanjutan ...
42
Penahapan kepesertaan sebagai solusi agar seluruh pekerja terlindungi program
jaminan sosial (meskipun belum seluruh program) namun tidak memberikan beban
labor cost berlebihan bagi pemberi kerja
Dengan penahapan kepesertaan, terwujud tujuan awal Sistem Jaminan Sosial
Nasional (khususnya bidang ketenagakerjaan) yakni mengcover seluruh pekerja di
semua sektor.
Tidak ada lagi persoalan PDS, baik PDS Upah dan terutama PDS Tenaga Kerja
HAL-HAL PENTING DALAM PERPRES NO 109 TAHUN 2013
TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL
43
KEPESERTAAN
Peserta Penerima Upah
1. Pekerja yg bekerja pada Pemberi Kerja
Penyelenggara Negara
2. Pekerja yg bekerja pada Pemberi Kerja
selain Penyelenggara Negara
Peserta Bukan Penerima Upah
1. Pemberi Kerja
2. Pekerja Mandiri (TK-LHK)
3. Pekerja Lain bukan penerima gaji/upah
Penahapan Kepesertaan
Bagi Pekerja yg bekerja pada Penyelenggara Negara
44
Pekerja pada Penyelenggara Negara
a. Calon PNS
b. PNS
c. Anggota TNI
d. Anggota POLRI
e. Aparatur Pemerintah Non-PNS
f. Prajurit Siswa TNI
g. Peserta Didik POLRI
Seluruh Pekerja pada Penyelenggara
Negara diikutkan program JKK dan JKm
pada 1 Juli 2015
Calon PNS dan Aparatur Pemerintah NonPNS diikutkan JHT dan JP selambatlambatnya 2029.
Penahapan Kepesertaan
Bagi Pekerja yg bekerja pada Pemberi Kerja
Selain Penyelenggara Negara
45
Diklasifikasikan menurut
jenis/skala usaha pemberi kerja:
a. Usaha Besar
b. Usaha Menengah
c. Usaha Kecil
Pekerja pada usaha besar dan usaha menengah
wajib diikutkan program JKK, JHT, JKm dan JP
(seluruh program)
d. Usaha Mikro
Pekerja pada usaha kecil wajib diikutkan program
JKK, JHT dan JKm
Ket:
Ketentuan Klasifikasi usaha mengacu
UU No. 20 Th 2008 ttg UMKM
Pekerja pada usaha mikro wajib diikutkan program
JKK, dan JKm
Pekerja pada usaha Jasa Konstruksi yang
mempekerjakan Pekerja Harian Lepas,
Borongan dan/atau Musiman wajib diikutkan
program JKK, dan JKm
Penahapan Kepesertaan
Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah
46
Pemberi Kerja
• Wajib mengikuti program JKK, JHT dan JKm
• Dapat Mengikuti program Jaminan Pensiun
Pekerja Mandiri (TK-LHK)
• Wajib Mengikuti Program JKK dan JKm
• Dapat Mengikuti Program JKT dan Jaminan Pensiun
Pekerja Lain bukan penerima gaji/upah
• Wajib Mengikuti Program JKK dan JKm
• Dapat Mengikuti Program JHT dan Jaminan Pensiun
Agar Diperhatikan
47
• Seluruh ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 109
Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program
Jaminan Sosial berlaku paling lambat 1 Juli 2015
(beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan secara penuh)
• Pemberi kerja yang telah mengikutkan pekerjanya dalam
program Jamsostek (sesuai UU No. 3 Tahun 1992)
DILARANG mengurangi program jaminan sosial yang
telah diikuti pekerjanya.
PENUTUP
48



Jaminan sosial bidang Ketenagakerjaan bertujuan untuk
memberikan perlindungan bagi tenaga kerja agar tetap terjaga
kelangsungan hidupnya atau tidak mengalami penurunan derajat
hidup karena kecelakaan kerja, meninggal dunia, cacat total tetap
atau telah memasuki usia purna kerja.
Program jaminan sosial yang diselenggarakan Pemerintah bersifat
program layanan dasar dan layak, agar dapat diikuti (terjangkau)
oleh segenap rakyat Indonesia namun tetap layak.
Diharapkan segenap masyarakat dapat mengikuti program jaminan
sosial demi terjaganya harkat dan derajat hidup masyarakat itu
sendiri.
49
Terima Kasih
Download