UPDATE PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL BIDANG KETENAGAKERJAAN Oleh: Achmad Djunaedi, SH 1 DASAR IMPLEMENTASI JAMINAN SOSIAL UUD 1945 Psl 28 H (3) Psl 34 (2) JAMINAN SOSIAL ADALAH HAK SETIAP WARGA NEGARA 2 UU No. 3 Tahun 1992 Ttg. JAMSOSTEK JAMINAN BAGI TENAGA KERJA -DHK (Wajib) -LHK (Sukarela) 4 Program: - JKK (pengusaha) - JHT (TK dan Peng) - JK (Peng) - JPK (peng) UU No. 40 Tahun 2004 Ttg SJSN DASAR PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL BAGI SELURUH MASYARAKAT 5 Program: - JK - JKK - JHT - JKm - JP UU No. 24 Tahun 2011 Ttg. BPJS IMPLEMENTASI SJSN Membentuk 2 BPJS BPJS Kesehatan Program: JK Sasaran: Seluruh Rakyat BPJS Ketenagakerjaan Program: JKK, JHT, JP, JKm Sasaran: Seluruh Pekerja LANDASAN FILOSOFIS JAMINAN SOSIAL Filosofi Jaminan Sosial 3 ” Memberikan ketenangan kerja, menjamin kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya dan dapat memberikan dampak positif terhadap dunia usaha, peningkatan disiplin dan produktivitas kerja”. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 4 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Jaminan Kematian (JKm) Jaminan Hari Tua (JHT) Jaminan Pensiun (JP) Program Perlindungan Program Kesejahteraan Jaminan Kesehatan Jaminan Hari Tua Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Pensiun Jaminan Kematian Menjaga derajat hidup seseorang agar tidak jatuh ketika sudah tidak bekerja lagi Memberikan perlindungan atas hilang atau berkurangnya pendapatan yang diterima seseorang karena sakit, kecelakaan atau meninggal dunia 5 IMPLEMENTASI SISTEM JAMINAN SOSIAL 3 Azas Kemanusiaan Manfaat Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 6 5 Program Jaminan Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun Jaminan Kematian 9 Prinsip Kegotong-royongan Nirlaba Keterbukaan Kehati-hatian Akuntabilitas Portabilitas Kepesertaan wajib Dana amanat Hasil pengelolaan dana digunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan sebesarbesarnya untuk kepentingan peserta 7 PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA, JAMINAN KEMATIAN DAN JAMINAN HARI TUA DEFINISI & PESERTA JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) DAN JAMINAN KEMATIAN (JKM) 8 Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) • manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja Jaminan Kematian (JKm) • manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja Peserta Penerima Upah Peny. negara ASN, TNI/Polri, Pejabat Negara, pegawai pemerintah non-ASN Bukan Penerima Upah Bukan Peny. negara • Pemberi Kerja • TK-LHK • Pekerja Lain • Pekerja di Perush • Pekerja pd orang perorangan • Orang asing min. 6 bln di Indonesia Program JKK dan JKM telah ada di UU No. 3 Th 1992 ttg Jamsostek, melalui SJSN dikembangkan kepada segenap rakyat Indonesia IURAN DAN MANFAAT JKK dan JKM dalam UU Jamsostek dan UU SJSN 9 NO PROGRAM 1 JKK Program Lama (Jamsostek) Iuran -0,24 (Resiko Sangat Ringan) -0,54 (Resiko Rendah) -0,89 (Resiko Sedang) -1,27 (Resiko Tinggi) -1,74 (Resiko Sangat Tinggi) Manfaat Biaya Pengangkutan ( 750.00 - 2.000.00) Pengobatan Perawatan (Maks.20 Juta) STMB (100%, 75%, 50%) santunan cacat total ( 80 x 70 % x US) santunan Kematian (80 x 60% xus) Biaya Pemakaman (2 Juta) Program Baru (B P J S) Iuran Manfaat Biaya Pengangkutan ( 1 jt ,2 Jt, 3 Jt) PNS : 0,24% Upah Sebulan (Upah Pokok + Tunjangan Tetap) Pengobatan Perawatan (sampai sembuh) STMB (100% sampai ditetapkan sembuh/cacat) santunan cacat total ( 80 x 70 % x US) santunan Kematian (80 x 60% xUS) Biaya Pemakaman (3 Juta) santuanan Berkala (4,8 Juta) rehabilitasi medik (sampai sembuh) rehabilitasi medik ( 2 Juta) return to work (sampai dapat bekerja kembali) Prothese dan Orthese (sesuai harga standart) penggantian gigi (maks.2 juta) Prothese dan Orthese (sesuai harga standart) manfaat layanan tambahan berupa beasiswa bagi anak pekerja yg meninggal atau cacat total tetap karena kecelakaan kerja pemberian insentif manfaat bagi pemberi kerja bila dalam waktu tertentu tdk ada kasus kecelakaan kerja Lanjutan ..... 10 NO 2 PROGRAM JKM Program Lama (Jamsostek) Program Baru (B P J S) Iuran Manfaat Iuran Manfaat 0,30 % Santunan Kematian (14,2 0, 30% Juta) Santunan Kematian ( 21 Juta) Pns : Dari Biaya Pemakaman (2 juta) Upah Biaya Pemakaman ( 3 juta) Sebulan santunan Berkala (4,8 Biaya Pemakaman bagi peserta yg meninggal Juta) saat pensiun dan mempunyai masa iur 20 tahun dibayar biaya pemakaman 3 Juta. Biaya pemakaman bagi istri dan /atau anak yang meninggal pada masa peserta aktif 3 juta. manfaat layanan tambahan berupa beasiswa bagi anak pekerja yg meninggal karena sakit apabila telah memiliki masa iur 20 tahun dan usia anak tidak lebih dari 18 tahun. Manfaat layanan tambahan berupa bantuan uang muka perumahan diberikan kepada pekerja yang memiliki masa iur 10 tahun terus menerus dan belum memiliki rumah. Manfaat layanan tambahan berupa bantuan tunai PHK bagi peserta yg di - PHK, memiliki masa iur 5 tahun terus menerus dan belum memenuhi persyratan utk mengambil JHT. IURAN JKK dAN JKm BAGI PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH 11 IURAN PROGRAM JKK DAN JHT BAGI PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH Besaran Iuran disesuaikan dengan kemampuan peserta (berdasarkan tabel asumsi upah dan kelompok iuran) IURAN PROGRAM JKM BAGI PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH BESARAN IURAN DITETAPKAN DENGAN NOMINAL TERTENTU : @ Rp. 6.800,- / bulan IURAN JKK dAN JKm BAGI PEKERJA SEKTOR JASA KONSTRUKSI 12 No Nilai Kontrak Iuran JKK Nilai Kontrak Iuran JKm 1 0 – 100 Juta 0,21% nilai kontrak 0 – 100 Juta 0,03% nilai kontrak 2 100 Jt. – 500 Jt 0,17% x (Nilai kontrak – 100 Jt) 100 Jt. – 500 Jt 0,02% x (Nilai kontrak – 100 Jt) 3 500 Jt – 1 M 0,13% x (Nilai kontrak – 500 Jt) 500 Jt – 1 M 0,02% x (Nilai kontrak – 500 Jt) 4 1M–5M 0,11% x (Nilai kontrak – 1M) 1M–5M 0,01% x (Nilai kontrak – 1M) 5 5 M dst 0,09% x (Nilai kontrak – 5M) 5 M dst 0,01% x (Nilai kontrak – 5M) Keterangan: • Iuran JKK dan Jkm dalam jasa konstruksi adalah iuran untuk seluruh Pekerja dalam sebuah pekerjaan (satu paket pekerjaan) • Manfaat program JKK dan JKm dalam jasa konstruksi sama dengan manfaat JKK dan JKm biasa Agar diperhatikan 13 Pembayaran Iuran •Selambat-lambatnya tanggal 15 tiap Bulan •Apabila tanggal 15 hari libur, maks hari kerja berikutnya •Apabila terlambat bayar, dikenakan denda 2% iuran per bulan Bagi BPJS •BPJS harus membayar klaim tepat waktu •Apabila terlambat bayar, BPJS dikenakan denda 1% jumlah klaim per hari keterlambatan Baik Peserta, maupun badan penyelenggara harus samasama melaksanakan kewajibannya tepat waktu PELAPORAN DAN PENETAPAN JKK 14 Kejadian Kecelakaan Kerja BPJS LAPOR Instansi Naker Berkas tdk Lengkap Diagnosa Dokter Dilengkapi max 7 hr Diagnosis max 2x24 jam Keputusan Penanganan Kecelakaan Kerja Penanganan Bayar Klaim PELAYANAN PADA KASUS PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KERJA 15 Pekerja yang mengalami penyakit akibat kerja dapat melaporkan kepada BPJS dan instansi ketenagakerjaan Diagnosis dokter selambat-lambatnya 3 tahun sejak PHK untuk menetapkan penyakit akibat kerja Tata cara penanganan dan klaim ditetapkan secara tersendiri. PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT) 16 Definisi • manfaat uang tunai yang diberikan ketika peserta memasuki usia pensiun atau cacat total tetap atau meninggal dunia Hakikat JHT • Jaminan hari tua merupakan salah satu bentuk program kesejahteraan untuk memberikan perlindungan agar derajat seseorang tidak jatuh ketika tidak lagi bekerja (memasuki usia purna tugas) Keterangan • JHT merupakan bentuk program tersendiri yang berbeda dengan program Jaminan Pensiun dan Pesangon (yang diatur dalam Pasal 167 UU No. 13 Tahun 2003) Peserta Penerima Upah Bukan Peny. negara • Pekerja di Perush • Pekerja pd orang perorangan • Orang asing min. 6 bln di Indonesia Bukan Penerima Upah • Pemberi Kerja • TK-LHK • Pekerja Lain JHT bagi Pekerja pada penyelenggara negara distur tersendiri Program Jaminan Hari Tua (JHT) telah ada di UU No. 3 Th 1992 ttg Jamsostek, melalui SJSN dikembangkan kepada segenap rakyat Indonesia IURAN DAN MANFAAT PROGRAM JAMINAN HARI TUA (JHT) 17 Iuran JHT Pekerja Penerima Upah • Pekerja : 2% upah • Pemberi Kerja : 3,7% upah Iuran JHT Pekerja Bukan Penerima Upah Rp. 16.340 s.d Rp. 414.000 per bulan (disesuaikan jumlah pendapatan) Manfaat JHT • Akumulasi iuran peserta dan hasil pengembangannya • Manfaat berupa lumpsum Pembayaran Manfaat JHT • Dibayarkan ketika pekerja masuk usia pensiun (56 thn), meninggal dan cacat total tetap atau apabila pekerja pergi dari Indonesia selama-lamanya. • Dapat diambil 30% akumulasi bila masa iur telah malampaui 10 tahun (sebagai persiapan pensiun), sisanya diambil setelah pensiun. • Bila peserta meninggal sebelum masuk usia pensiun, dapat diambil oleh ahli waris yang sah • Manfaat dibayarkan BPJS selambat-lambatnya 30 hari setelah klaim. 18 PROGRAM JAMINAN PENSIUN BAGI PEKERJA PADA PENYELENGGARA NEGARA DAN PEKERJA BUKAN PADA PENYELENGGARA NEGARA JAMINAN PENSIUN (apa dan seberapa penting) 19 MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KESEHATAN BAGI ORANG DENGAN DERAJAT KESEHATAN YANG TELAH MENURUN MEMBERIKAN PERLINDUNGAN FINANSIAL BAGI ORANG YANG TIDAK LAGI PRODUKTIF KARENA FISIK, PSIKIS DAN USIA HAKIKAT JAMINAN PENSIUN MENINGKATKAN DERAJAT KEHIDUPAN DAN HARGA DIRI BAGI ORANG YANG MEMASUKI POST MASA KERJA FUNGSI JAMINAN PENSIUN ADALAH MENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUP YANG BERMARTABAT DAN SEBAGAI PENGHARGAAN BAGI MANUSIA YANG TELAH MENGABDIKAN DIRINYA BAGI KEHIDUPAN Siapa yang berhak memperoleh jaminan pensiun?? Orang yang menjadi peserta program jaminan pensiun dan membayar iuran sesuai ketentuan 20 Program Jaminan Pensiun di Indonesia Pensiun bagi Penyelenggara Negara Pensiun Pekerja selain Penyelenggara Negara Berdasarkan UU No. 11/1969 Berdasarkan UU SJSN Peserta: PNS, TNI.Polri, Pejabat Negara, Veteran Peserta: Pekerja yg telah membayar Iuran Iuran: P: 4,75% upah sebulan, N: diatur khusus Ceiling : 5.302.100,- (PP 34/2014) Iuran: P: 3%% PK: 5% Ceiling : 8x PTKP (18 juta) Manfaat: Manfaat pasti (50 s.d 75% upah terakhir) Masa Iur: Min. 20th, Max. 30 thn Catatan: • tidak terdapat putus iuran bagi Penyelenggara negara • Masa iur <20th tidak mendapat manfaat (kec. Kondisi khusus) Manfaat: Manfaat pasti Masa Iur: Min. 15 tahun Catatan: • boleh terdapat jeda iuran, asalkan akumulasi masa iur 15 thn • Akumulasi masa iur <15 th diberikan lumpsump (kec. Kondisi khusus) 21 PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR PEKERJA & KELUARGA (Pasal 32 ayat 2) UU NO. 40 TAHUN 2004 tentang SJSN MANFAAT PASTI (Pasal 39) MASA IUR SEDIKITNYA 15 TAHUN (Pasal 41) PRINSIP ASURANSI SOSIAL & TABUNGAN WAJIB (Pasal 39) IURAN DITANGGUNG BERSAMA PEMBERI KERJA & PEKERJA (Pasal 42) JAMINAN PENSIUN IMPLEMENTASI JAMINAN PENSIUN BERDASARKAN SJSN 22 Terdapat batas atas dan batas bawah manfaat Formula ditetapkan berdasarkan masa kerja dan rata-rata upah tertimbang Manfaat pensiun anuitas → berkala bulanan Pelindungan berupa uang tunai terhadap resiko cacat total tetap, meninggal dunia atau memasuki usia pensiun MANFAAT JP PESERTA Peserta yang berhak mendapatkan manfaat pensiun anuitas adalah peserta yang telah memiliki masa iur sedikitnya 15 tahun, kecuali ditetapkan lain IURAN Iuran ditanggung bersama oleh pekerja & pemberi kerja : - % dari upah/penghasilan - Nominal Akumulasi iuran + hasil pengembangannya untuk peserta PRINSIP PROGRAM JAMINAN PENSIUN 23 1. 2. 3. 4. 5. 23 Asuransi Sosial/Tabungan Wajib Mempertahankan derajat kehidupan yang layak saat peserta kehilangan pekerjaan/berkurangnya penghasilan karena pensiun (dapat memenuhi kebutuhan pokok dan keluarganya) Manfaat Pasti (terdapat batasan minimum dan maksimum manfaat yang akan diterima Masa iur minimal 15 tahun Formula Jaminan Pensiun ditetapkan masa kerja + upah terakhir 23 SUBSTANSI RPP PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN 24 No. Substansi 1. Kepesertaan 2. Usia Pensiun Cakupan/Batasan Peserta program JP adalah pekerja yang bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara negara. Pekerja yang bekerja pada pemberi kerja penyelenggara negara akan diintegrasikan ke BPJS Ketenagakerjaan selambat-lambatnya pada tahun 2029. Ditetapkan pertama kali usia 56 (lima puluh enam) tahun. Dilakukan penyesuaian pada bulan Januari 2019 menjadi 57 tahun , selanjutnya bertambah 1 tahun setiap 3 tahun sampai dengan usia pensiun 65 tahun. 24 24 SUBSTANSI RPP PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN No. Substansi 25 3. Masa Iur Cakupan/Batasan Masa iur minimal untuk mendapatkan manfaat program jaminan pensiun SJSN adalah 15 (lima belas) tahun. 4. Manfaat Pensiun • Manfaat program jaminan pensiun adalah berupa sejumlah uang tunai yang diterima setiap bulan oleh peserta yang telah memenuhi syarat; • Manfaat program jaminan pensiun SJSN berupa: Pensiun hari tua, pensiun cacat, pensiun janda atau duda, pensiun anak, dan pensiun orang tua. 5. Formula Manfaat Pensiun • Formula Manfaat = 1% x masa iur x rata2 upah tertimbang selama masa iur • Rata-rata upah tertimbang selama masa iur dihitung dgn memperhatikan inflasi indeks tertimbang • Manfaat pensiun minimum tahun 2015 Rp 300 ribu • Manfaat pensiun maksimum tahun 2015 Rp 3,6 juta • Upah maksimum tahun 2015 Rp 10 juta • Indeksasi manfaat sebesar 100% dari inflasi tahun sebelumnya akan direview dan disesuaikan secara periodik 25 SUBSTANSI RPP PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN 26 6. Besar Iuran Pemberi Kerja : 5% dari upah sebulan*) Pekerja : 3% dari upah sebulan*) maksimal besaran upah sebulan sebesar Rp 10 juta Pertimbangan : a. Mengingat program JP adalah program yang bersifat jangka panjang dengan resiko fiskal yang sangat besar, agar keberlangsungan program JP dapat terjaga dan eksis; b. Sebaliknya, apabila iuran program JP adalah lebih kecil, akan mengakibatkan lemahnya ketahanan dana program JP; c. Berdasarkan hasil survey untuk mencari gambaran tingkat willingness to pay dan affordability masyarakat untuk mengiur program Jaminan Pensiun terhadap 2.870 orang pekerja dan 410 orang pemberi kerja : 1) Sekitar 46% responden : iuran yang wajar bagi pekerja setinggi-tingginya 3%, dengan sekitar 37% responden menyatakan iuran yang wajar bagi pekerja adalah 3% - 6% dari upahnya. 2) > 85% responden : iuran yang wajar bagi pemberi kerja serendah-rendahnya 3%, dengan 42% responden menyatakan iuran yang wajar bagi pemberi kerja adalah 3% - 6%, dan 25% menyatakan iuran yang wajar adalah 6% - 9%. 3) Rata-rata responden : iuran yang wajar bagi adalah sebesar 3,5% - 4% bagi pekerja dan 6% - 6,5% bagi pemberi kerja 26 JAMINAN PENSIUN DALAM HUBUNGAN KERJA 27 • Pekerja yang diPHK berhak atas pesangon, uang penghargaan masa kerja (kompensasi PHK) dan uang penggantian hak • Pekerja yang PHK karena memasuki usia pensiun diikutkan dalam program pensiun manfaat pensiun mengurangi kompensasi PHK (Kecuali diatur lain dalam PP/PKB) • Pekerja yang PHK karena memasuki usia pensiun : Manfaat Jaminan Pensiun mengurangi/tidak mengurangi kompensasi PHK? 27 MANFAAT PROGRAM JAMINAN PENSIUN 1 PENSIUN HARI TUA OLD AGE PENSION Diterima peserta usia saat pensiun normal walau msh bekerja Eligibilitas MP bulanan → masa iur min 15 thn 5 2 PENSIUN ORANG TUA SURVIVOR PENSION •Diterima ortu ahli waris peserta lajang yg meninggal sebelum pensiun •Eligibilitas MP bulanan → masa iur min 15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir •Diberikan plg lama 5 thn MANFAAT JP (UANG TUNAI) 4 PENSIUN ANAK SURVIVOR PENSION 28 •Diterima anak ahli waris peserta/pensiunan yg meninggal •Eligibilitas MP bulanan → masa iur min 15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir •Diberikan sampai anak meninggal, menikah, bekerja/ usia 23 thn (max 2 anak) PENSIUN CACAT DISABILITY PENSION •Diterima peserta saat mengalami cacat total tetap sebelum usia pensiun normal •Eligibilitas MP bulanan → masa iur min 15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir 3 PENSIUN JANDA/DUDA SURVIVOR PENSION •Diterima janda/duda ahli waris peserta/pensiunan meninggal •Eligibilitas MP bulanan → masa iur min 15 thn/30 bln dlm 36 bln terakhir PENSIUN JAMINAN SOSIAL 29 • Jaminan Pensiun adalah hak pekerja yang pensiun setelah memenuhi masa iur. Esensi Jaminan Pensiun adalah untuk reduksi kemiskinan dalam jangka panjang sebagai bagian dari Millenium Development Goals (MDG’s) atau Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (TPM) • Pelaksanaan Jaminan Pensiun masa iur tidak harus 15 tahun, bisa lebih karena pekerja belum usia 55 tahun; penetapan manfaat Jaminan Pensiun perlu konservatif untuk tahap awal tidak lebih dari 33% menyusul iuran minimal tidak kurang dari 8% dan setelah itu harus ditinjau ulang. 30 • Agar tidak berisiko tinggi, maka perlu menunda usia pensiun dari 55 ke 60 tahun sebagai bagian dari solusi aging problem. • Dalam kondisi perekonomian “krisis”, maka manfaat Jaminan Pensiun perlu dikurangi dan agar tidak membebankan fiskal negara kemudian setelah perekonomian pulih kembali dimana manfaat Jaminan Pensiun dikembalikan seperti sebelumnya. • Jangan sampai terjadi kemiskinan lansia di masa datang di Indonesia, untuk itu perlu dilakukan regulasi preventif untuk reduksi / pencegahan kemiskinan. PERBEDAAN PENSIUN PRIVAT & PENSIUN JAMINAN SOSIAL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 31 Karakteristik Dasar hukum Pendiri Operator / Penyelenggara Sifat kepesertaan Orientasi Penggunaan faktor Rumusan manfaat Iuran sbg proporsi upah Rancangan manfaat Besaran manfaat Prinsip gotong royong Batasan upah Pembayaran manfaat Penyebab defisit Penanggung-jawab Pensiun Privat UU tentang pendirian Pemberi-kerja DPPK / DPLK Sukarela Individual Min-mak 1-2,5% x MK x GTT 1/8-1/4 12,5-25% Konsumsi hari tua Bervariasi Tidak ada Tidak berlaku Diketeng mll Akun peserta Masa kerja lalu Pemberi-kerja Pensiun JS UU Jaminan Sosial Negara / Pemerintah BPJS Wajib Kolektif Rata-rata 1% x 15 = 0,15 1/12 = 8,33% ~ 8% Konsumsi dasar hari tua Relatif sama Ada 8 x PTKP Lajang Sistem Pengalokasian Penuaan usia penduduk Pemerintah 32 SANKSI ADMINISTRATIF BAGI PEKERJA DAN PEMBERI KERJA YANG TIDAK MENGIKUTI PROGRAM JAMINAN SOSIAL (PP NO. 86 TAHUN 2013) Ketentuan Pokok 33 Definisi Sanksi Adnimistratif • Pengenaan kompensasi berupa teguran, denda atau tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu karena tidak mendaftarkan dirinya atau pekerjanya kepada BPJS atau memberikan keterangan secara tidak benar kepada BPJS Pengenaan Sanksi Administratif • Dikenakan kepada Pemberi kerja selain penyelenggara negara atau perorangan ketika tidak mendaftar kepada BPJS atau memberikan keterangan yang tidak benar kepada BPJS Catatan: Kenapa Pemberi Kerja penyelenggara Negara atau Pekerja pada Penyelenggara Negara tidak dapat dikenai Sanksi Administratif atau kenapa sanksi hanya diberlakukan kepada selain penyelenggara negara?? Karena Negara pasti mendaftarkan seluruh pekerjanya kepada BPJS dan memberikan data pekerjanya secara akurat kepada BPJS, dan iuran jaminan sosial Pekerja pada penyelenggara negara akan secara otomatis dipungut oleh negara dan disetor kepada BPJS Bentuk&Tahapan Sanksi Adnimistratif 34 Tidak Mendaftar Memberi keterangan tdk benar Teguran Lisan Tidak patuh Teguran Lisan II Berlaku 10 Hari Kerja Berlaku 10 Hari Kerja Patuh: Selesai Patuh: Selesai Tidak patuh Denda Tidak mendapat pelayanan publik tertentu Tdk Patuh dan Tidak dilunasi Berlaku 30 Hari Besar denda: 0,1% total iuran/bulan Patuh&lunas: selesai Mekanisme Pengenaan Sanksi Tidak Mendapatkan Pelayanan Publik tertentu 35 BPJS meminta pengenaan sanksi kepada Pemerintah daerah Sanksi diberikan oleh Pemprov, Pemkab/Pemkot, berupa Pemberi Kerja Tidak mendapat pelayanan Perorangan Tidak mendapat pelayanan Perizinan Usaha Pengurusan IMB Ikut tender Proyek Pengurusan SIM Izin mempekerjakan TKA Pengurusan sertifikat tanah Izin perush penyedia jasa Naker Pengurusan passport IMB Pengurusan STNK Sanksi dicabut bila: Denda dibayar lunas Medaftarkan dirinya & pekerjanya dgn data sebenarnya Pencabutan sanksi atas permintaan BPJS Bagaimana agar tidak kena sanksi 36 Mendaftarkan dirinya dan pekerjanya kepada BPJS dan memberikan data diri, keluarga dan pekerjanya secara benar. Pemberi Kerja Mendaftarkan Data pekerja dan keluarganya Data Upah Pekerja Data Kepesertaan Program (bila mengikuti penahapan kepesertaan) Perubahan data Ketenagakerjaan Alamat perusahaan Kepemilikan & kepengurusan Jenis badan usaha Jumlah pekerja Data pekerja & keluarga Perubahan besar upah Perubahan dilaporkan maks. 7hr kerja Orang-Perorangan Mendaftarkan Dirinya dan anggota keluarganya scr. Lengkap Data Kepesertaan Program (bila mengikuti penahapan kepesertaan) Perubahan data diri & anggota keluarga Alamat rumah Jenis pekerjaan Jumlah anggota keluarga Perubahan dilaporkan maks. 7hr kerja AYO DAFTARKAN Diri Anda..... Keluarga Anda ... Dan Pekerja Anda dengan benar SANKSI PIDANA 37 Apabila Pemberi kerja : Tidak memungut iuran pekerjanya dan menyetor kepada BPJS Tidak membayar iuran yang dipungut dari Pekerjanya kepada BPJS Kurungan 8 tahun Atau Denda max. Rp. 1 M Ketentuan Pasal 55 UU BPJS 38 PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL Definisi Penahapan Kepesertaan 39 Pasal 1 angka 4 Perpres No 109 Tahun 2013 • Penahapan Kepesertaan adalah tahapan yang dilakukan oleh pemberi kerja untuk mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta sesuai dengan program jaminan sosial yang diikuti kepada BPJS Ketenagakerjaan Definisi Umum • Penahapan Kepesertaan adalah mekanisme yang diberikan kepada pemberi kerja tertentu untuk mengikutkan dirinya dan seluruh pekerjanya pada sebagian program jaminan sosial bidang Ketenagakerjaan. DASAR HUKUM PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL 40 Pasal 15 ayat (1) dan (3) UU No. 24/2011 tentang BPJS: (1) Pemberi Kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS sesuai dengan program Jaminan Sosial yang diikuti. (3) Penahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Presiden. Peraturan Presiden No. 109 tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial TUJUAN PENAHAPAN KEPESERTAAN 41 Sebagai upaya agar program jaminan sosial (khususnya bidang ketenagakerjaan) dapat diikuti oleh seluruh pekerja Ketentuan Regulasi Jaminan Sosial Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruhrakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak Peserta program Jaminan Sosial adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Fakta di Lapangan Sebagian besar pemberi kerja di Indonesia merupakan pelaku usaha skala mikro dan kecil, apabila diwajibkan mengikutkan dirinya dan seluruh pekerjanya pada semua program jaminan sosial, terbebani labot cost yang terlalu besar Lanjutan ... 42 Penahapan kepesertaan sebagai solusi agar seluruh pekerja terlindungi program jaminan sosial (meskipun belum seluruh program) namun tidak memberikan beban labor cost berlebihan bagi pemberi kerja Dengan penahapan kepesertaan, terwujud tujuan awal Sistem Jaminan Sosial Nasional (khususnya bidang ketenagakerjaan) yakni mengcover seluruh pekerja di semua sektor. Tidak ada lagi persoalan PDS, baik PDS Upah dan terutama PDS Tenaga Kerja HAL-HAL PENTING DALAM PERPRES NO 109 TAHUN 2013 TENTANG PENAHAPAN KEPESERTAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL 43 KEPESERTAAN Peserta Penerima Upah 1. Pekerja yg bekerja pada Pemberi Kerja Penyelenggara Negara 2. Pekerja yg bekerja pada Pemberi Kerja selain Penyelenggara Negara Peserta Bukan Penerima Upah 1. Pemberi Kerja 2. Pekerja Mandiri (TK-LHK) 3. Pekerja Lain bukan penerima gaji/upah Penahapan Kepesertaan Bagi Pekerja yg bekerja pada Penyelenggara Negara 44 Pekerja pada Penyelenggara Negara a. Calon PNS b. PNS c. Anggota TNI d. Anggota POLRI e. Aparatur Pemerintah Non-PNS f. Prajurit Siswa TNI g. Peserta Didik POLRI Seluruh Pekerja pada Penyelenggara Negara diikutkan program JKK dan JKm pada 1 Juli 2015 Calon PNS dan Aparatur Pemerintah NonPNS diikutkan JHT dan JP selambatlambatnya 2029. Penahapan Kepesertaan Bagi Pekerja yg bekerja pada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara 45 Diklasifikasikan menurut jenis/skala usaha pemberi kerja: a. Usaha Besar b. Usaha Menengah c. Usaha Kecil Pekerja pada usaha besar dan usaha menengah wajib diikutkan program JKK, JHT, JKm dan JP (seluruh program) d. Usaha Mikro Pekerja pada usaha kecil wajib diikutkan program JKK, JHT dan JKm Ket: Ketentuan Klasifikasi usaha mengacu UU No. 20 Th 2008 ttg UMKM Pekerja pada usaha mikro wajib diikutkan program JKK, dan JKm Pekerja pada usaha Jasa Konstruksi yang mempekerjakan Pekerja Harian Lepas, Borongan dan/atau Musiman wajib diikutkan program JKK, dan JKm Penahapan Kepesertaan Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah 46 Pemberi Kerja • Wajib mengikuti program JKK, JHT dan JKm • Dapat Mengikuti program Jaminan Pensiun Pekerja Mandiri (TK-LHK) • Wajib Mengikuti Program JKK dan JKm • Dapat Mengikuti Program JKT dan Jaminan Pensiun Pekerja Lain bukan penerima gaji/upah • Wajib Mengikuti Program JKK dan JKm • Dapat Mengikuti Program JHT dan Jaminan Pensiun Agar Diperhatikan 47 • Seluruh ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 109 Tahun 2013 tentang Penahapan Kepesertaan Program Jaminan Sosial berlaku paling lambat 1 Juli 2015 (beroperasinya BPJS Ketenagakerjaan secara penuh) • Pemberi kerja yang telah mengikutkan pekerjanya dalam program Jamsostek (sesuai UU No. 3 Tahun 1992) DILARANG mengurangi program jaminan sosial yang telah diikuti pekerjanya. PENUTUP 48 Jaminan sosial bidang Ketenagakerjaan bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kerja agar tetap terjaga kelangsungan hidupnya atau tidak mengalami penurunan derajat hidup karena kecelakaan kerja, meninggal dunia, cacat total tetap atau telah memasuki usia purna kerja. Program jaminan sosial yang diselenggarakan Pemerintah bersifat program layanan dasar dan layak, agar dapat diikuti (terjangkau) oleh segenap rakyat Indonesia namun tetap layak. Diharapkan segenap masyarakat dapat mengikuti program jaminan sosial demi terjaganya harkat dan derajat hidup masyarakat itu sendiri. 49 Terima Kasih