here

advertisement
Lanjutan … Iklan radio: Zonder Gambar, Ora Hambar
Ide vs. eksekusi
Benturan lain yang biasa ditemui oleh penulis naskah iklan radio adalah pada saat
akan mengeksekusi sebuah ide. Keterbatasan media sering kali menjadi alasan
utamanya. Tapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang copywriter untuk
iklan radio ini.
Ide
Yang pertama kali harus dilakukan oleh copywriter adalah menyepakati ide. Artinya,
seorang copywriter atau satu tim penulis iklan radio, sebelum menulis iklan radio,
haruslah membuat kesepakatan akan sebuah ide. Ide sebuah iklan sebaiknya adalah
tunggal (single minded) karena karakteristik media radio tidak efektif untuk
menyampaikan ide yang terlalu banyak. Pendengar hanya mendengarkan konten
selain lagu paling lama 2 menit. Bahkan banyak yang lebih ekstrim, ketika detik kedua
konten – selain lagu – tidak menarik perhatiannya, maka tanpa beban pendengar akan
mengganti ke channel/saluran radio lain. Begitu pendengar berpindah ke radio lain,
maka jangan harap dia akan kembali ke radio sebelumnya, karena sering kali ditemui
pendengar radio bahkan tidak mengenal radio apa yang sedang didengarkannya. Itu
artinya, membuat iklan radio yang tidak menarik, sama dengan membuat pendengar
meninggalkan radio kita.
Ide adalah sesuatu yang bersifat jenerik. Semua radio memiliki ide yang kurang lebih
sama. PR terbesar copywriter adalah untuk membuat ide yang terlempar dari radionya
menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih untuk pendengar. Nilai lebih itu bisa berupa
pengetahuan baru, hiburan (lucu, menyenangkan, menampilkan tokoh terkenal,
memberikan hadiah, dsb).
Skrip/naskah
Berikutnya, ketika sudah mulai menumpahkan ide ke skrip, harus terus diingat di
kepala penulis skrip iklan radio, bahwa skrip yang baik adalah skrip yang relevan untuk
pendengar. Ada beberapa pertanyaan yang harus terus menerus ditanyakan oleh
pembuat skrip iklan radio, sebelum naskah tersebut direkam menjadi bentuk audio.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
- relevan atau tidak untuk pendengar
- memiliki nilai manfaat atau tidak untuk pendengar, dan
- apakah iklan tersebut, jika sudah diubah dalam bentuk audio, akan menjadi sesuatu
yang bisa menjadi pembicaraan para pendengar atau tidak.
Relevan artinya jelas, sesuai dengan target audience. Memiliki nilai manfaat atau tidak
untuk pendengar, artinya apakah iklan tersebut cukup memberikan informasi, hiburan,
konfirmasi, dan sebagainya. Bisa dijadikan bahan pembicaraan atau tidak. Jika iklan
radio dibuat tanpa greget, maka hampir bisa dipastikan bahwa efeknya juga tidak akan
kuat di telinga pendengar. Karena membuat iklan radio adalah sebuah upaya mencuri
perhatian pendengar dari kegiatan utamanya.
Iklan yang bisa dibicarakan adalah iklan yang out of the box. Tidak biasa. Tidak
pasaran. Breaking the rule.
Eksekusi
Eksekusi iklan radio bukanlah hal yang mudah. Skrip yang bagus tidak menjamin
bahwa iklan akan menjadi sempurna karena skrip ini harus diubah menjadi bentuk
yang semata-mata dinilai orang dari kualitas audionya.
© WestOne Services 2009
1
LOTE1248
Pada saat melakukan voice over, penulis naskah idealnya ikut menentukan siapa saja
yang menjadi talent atau pengisi suara iklan tersebut. Penulis naskah adalah satusatunya orang yang memahami dan memiliki gambaran tentang bagaimana naskahnya
akan dieksekusi. Pemilihan talent yang salah akan membuat iklan tidak sesuai dengan
gambaran penulis naskah.
Setelah dilakukan voice over, operator produksi juga harusnya mendapatkan brief yang
cukup dari penulis naskah. Brief ini meliputi, suasana seperti apa yang akan dibangun
oleh penulis naskah. Pembangunan suasana ini akan lebih kaya dengan
menambahkan sound effect dan musik di samping voice over talent itu sendiri. Bahkan
sering kali sound effect dan musiklah yang memiliki porsi lebih banyak masuk ke
telinga pendengar, dibandingkan voice overnya sendiri.
Jangan takut mengganti
Setelah sebuah iklan mendapatkan persetujuan untuk ditayangkan, jangan segansegan untuk mengecek dampaknya pada pendengar. Cara mengeceknya bisa
dilakukan pada orang lain di dalam studio yang tidak terlibat dalam pembuatan iklan.
Tanyakan pada mereka apa yang tergambar di kepala, ketika mendengar iklan
tersebut muncul dari radio. Kalau gambaran mereka tidak sesuai dengan harapan
penulis naskah, tidak usah panik. Jangan segan-segan untuk merevisi atau bahkan
mengganti iklan tersebut.
Ingat bahwa kekuatan radio adalah yang memiliki theater of mind. Jika film yang
terputar di kepala pendengar tidak sesuai dengan film yang dibayangkan oleh penulis
naskah, maka artinya pesan yang ingin disampaikan tidak tercapai.
Coba temukan cara lain untuk menyampaikan pesan tersebut.
Selamat mencoba!
Untuk PlayOn
Posted by Dian Filed in radio
Reproduced with the permission of Dian Purnomo, http://dianpurnomo.com
© WestOne Services 2009
2
LOTE1248
Download