ARTIKEL ILMIAH Diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah

advertisement
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Penyajian Ilmiah
Oleh :
Safitri Nurina A.
(061510101054)
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2009
LAJU FOTOSINTESIS TIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN KADAR
NATRIUM PADA TANAH
Oleh :
Safitri N. Ayuningtiyas
Fakultas Pertanian, Universitas Jember
ABSTRACT
Cucumber (Cucumis sativus L.) is tropical plant but producing cucumber in Indonesia still
low. Consentration natrium of soil in some areas of Jember are high. Purpose of this study is
to knowing effect of consentration sodium in soil to leaf tissue and photosynthetic of
cucumber. The experiment was arrange in a randomize block design with 4 concentration of
natrium 0% (control), 1%, 2%, dan 3%. Concliusion of this article is concentration of
natrium in soil can make curve photosinthetic low so seed produced lower than normally.
Key words: Cucumber, Natrium, Photosynthetic, Plant, Soil
Natrium
PENDAHULUAN
merupakan
unsure
Kondisi tanah pada beberapa daerah
beneficial bagi tanaman. Pada tanaman
Kabupaten
mempunyai
dengan lintasan C-4, natrium merupakan
kandungan Natrium (Na) cukup tinggi,
unsur mikro esensial. Dimana unsure ini
yakni berkisar antara 1.74 - 4.83 m.e. pada
sangat berperan dalam proses fotosintesis.
lapisan I dan 0.76 – 2.10 m.e. pada lapisan
Natrium dibutuhkan untuk mengangkut
II (Soedradjad, dkk., 2002) sedangkan
CO2 ke dalam bundle sheat cells, tempat
kandungan normal natrium dalam tanah
dimana CO2 direduksi menjadi karbohidrat
adalah sekitar 0.3 m.e.. Kondisi tanah
(Brownell, 2003). Namun keberadaan Na
tersebut banyak dijumpai pada lahan bekas
dalam
tanaman tebu akibat aplikasi produksi asam
mengakibatkan
amino pada tanaman tebu.
tinggi pada tanaman. Kadar natrium yang
di
Tanaman
Jember
yang tinggi
tekanan
osmotik
dapat
yang
mendapatkan
tinggi dapat mengakibatkan pengangkutan
perlakuan kadar garam cukup tinggi, garam
CO2 ke dalam Bundle sheath cells
tersebut akan mengalami absorbsi oleh
menurun
daun tumbuhan yang akibatnya terjadi
fotosintesis pada tanaman (Salisbury dan
keracunan
Ross,
oleh
konsentrasi natrium.
yang
konsentrasi
adanya
kelebihan
sehingga
1992).
membatasi
Berdasarkan
laju
penelitian
terdahulu dapat ditarik hipotesis bahwa
kandungan natrium di dalam jaringan
tanaman
yang
dapat
merupakan unsure mikro essensial pada
mempengaruhi penurunan laju fotosintesis
tanaman C-4, namun keberadaan Na dalam
tanaman timun (Cucumis sativus L.)
konsentrasi
Secara
berlebihan
umum
juga
tinggi
dapat
mengakibatkan
tekanan
transpirasi tinggi sebagai akibat frekuensi
tinggi
tanaman.
angin dan penyinaran matahari sehingga
penelitian terdahulu dapat ditarik hipotesis
mekanisme pembukaan dan penutupan
bahwa
stomata menjadi terganggu, dan proses
jaringan tanaman yang berlebihan dapat
fotosintesis
mempengaruhi penurunan laju fotosintesis
berlangsung
tidak
memiliki
yang
normal
karena konsentrasi CO2 menjadi menurun
pada
kandungan
osmotik
yang
Berdasarkan
natrium
di
dalam
tanaman timun (Cucumis sativus L.)
disekitar atmosfer daun.
Kadar natrium tinggi pada tanah
BAHAN DAN METODE
akan mengganggu proses fotosintesis pada
Penelitian ini dilakukan terhadap
tanaman. Kadar natrium yang tinggi dapat
tanaman timun (Cucumis sativus L.).
mengakibatkan
pengangkutan
CO2
Tanaman
dalam
sheath
menurun
konsentrasi larutan natrium chlorida yaitu :
sehingga membatasi laju fotosintesis pada
Kontrol, T1 = 1 %, T2 = 5 %, T3 = 10 % .
tanaman (Salisbury dan Ross, 1992).
Pengamatan
Bundle
Timun
cells
perlakuan
pertumbuhan
dengan
tanaman
dilakukan pada 14, 21 dan 28 hst. Metode
merupakan salah satu tanaman yang C-4
yang digunakan dalam penelitian adalah
yang membutuhkan sinar matahari penuh
Rancangan Acak Kelompok (RAK).
untuk proses fotosintesis hingga diperoleh
Parameter yang diamati adalah sebagai
produksi yang maksimal (Cristman, 2003).
berikut:
Secara umum juga memiliki transpirasi
- Parameter fisiologis : kecepatan laju
tinggi sebagai akibat frekuensi angin dan
fotosintesis
penyinaran matahari sehingga mekanisme
- Parameter kimia : kandungan natrium
pembukaan
stomata
- Parameter fisik : tekstur (mm/gr.dt.)
menjadi terganggu, dan proses fotosintesis
Analisa data. Data yang diperoleh dari
berlangsung
penelitian dianalisa dengan menggunakan
disekitar
dan
tidak
CO2
atmosfer
sativus
diberi
L.)
konsentrasi
(Cucumis
ke
penutupan
normal
karena
menjadi
menurun
daun.
Natrium
analisis ragam dan analisis regresi.
pengamatan berdasarkan produksi yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan pada lahan
terbuka
dengan
jenis
tanah
dihasilkan.
alluvial
Kandungan Natrium dalam tanah
bertekstur pasir berdebu dengan kadar pH
yang
tanah normal. Tanaman dipanen setelah
mempengaruhi
diamati selama selama tiga kali yakni pada
sehingga kandungan Na pada daun juga
umur 60 hari setelah tanam. Respon
semakin
tanaman
menghambat
terhadap
perlakuan
yang
semakin
meningkat
serapan
tinggi.
Hal
laju
Na
dapat
tanaman
tersebut
akan
fotosintesis,
dimana
berperan
dalam
diberikan diamati pada umur 14 hari
natrium
setelah tanam masih belum menunjukkan
pengangkutan CO2 ke dalam bundle sheat
respon yang nyata,begitu juga pada saat
cells dimana CO2 tersebut direduksi
umur
sedangkan
menjadi karbohidrat. Namun keberadaan
pengamatan yang menunjukkan hasil yang
natrium dalam konsentrasi yang tinggi
berbeda
dapat
tanaman
21
nyata
pengamatan
hst,
ditampilkan
28
dimana
menyebabkan
tekanan
osmotik
laju
dalam tanaman meningkat yang berakibat
fotosintesis, tinggi tanaman dan kandungan
pada pecahnya sel (lysis) kondisi tersebut
klorofil
menyebabkan pembentukan benih Timun
antara
hst
pada
tersebut
dosis
yang
diberikan
menunjukkan hasil yang berbeda nyata.
terhambat.
Panen dilakukan untuk mendapatkan hasil
Tabel 1. Rangkuman F-hitung Pengamatan
Parameter
Hari ke14
Laju fotosintesis (g/cm2 hari)
Tinggi tanaman (cm)
1.21 ns
21
28
Panen
1.25 ns
1.65 ns
-
0.08 ns
4.52*
-
Klorofil (µg/g)
-
-
4.58*
Jumlah buah pertanaman
-
-
-
3*
Berat 100 biji (g)
-
-
-
0.5 ns
Rendemen benih (%)
-
-
-
0.45 ns
Keterangan :
ns = Berbeda tidak nyata
* = Berbeda nyata
Hasil analisis dengan metode Rancangan
110 µg/g. Berat 100 biji setelah dilakukan
Acak Kelompok (RAK) uji Beda Nyata
panen menunjukkan bahwa perlakuan yang
Terkecil 5% menunjukkan bahwa tinggi
paling baik adalah pada perlakuan control
tanaman yang paling baik adalah pada
(0%) sebesar 25 gr sedangkan hasil yang
kontrol
terendah diterdapat pada perlakuan T2 (5%)
(perlakuan
0%)
dengan
tinggi
tanaman 75 cm sedangkan tinggi tanaman
sebesar
15
g.
hasil
terendah pada perlakuan T3 (10%) setinggi
menunjukkan
45 cm. Pada parameter konsentrasi klorofil
pemberian
terbesar pada control 140 µg/g sedangkan
menurunkan laju fotosintesis beserta hasil
konsentrasi klorofil terkecil pada T3 sebesar
produksinya.
bahwa
natrium
analisa
tersebut
semakin
pada
tinggi
tanah
dapat
Tabel 2. Hasil uji BNT 5%
Perlakuan
TT
Kontrol (0 %)
Klorofil
Berat 100 Biji
75a
140 c
25a
T1 (1%)
65ab
130 b
20ab
T2 (5%)
58bc
120b
15c
45c
110a
21b
T3 (10%)
Keterangan :
TT = Tinggi tanaman (cm)
Klorofil (µg/g)
Berat 100 biji (g)
Aplikasi pemberian natrium pada
Timun
(Cucumis
merupakan
positif pada peningkatan kadar natrium yang
tergabung dalam lintasan C-4. Sifat tanaman
diserap
tersebut membutuhkan sinar matahari penuh
tanaman
timun
dimana
tanaman
untuk
perlakuan Na yang tinggi juga lebih besar
diperoleh hasil produksi yang maksimal.
jika dibandingkan dengan tanaman yang
Tanaman tersebut memiliki efisiensi dalam
ditanam pada kondisi tanah normal.
melakukan proses fotosintesis pada intensitas
tinggi.
pertumbuhannya
yang
penyerapan Na oleh tanaman yang diberi
cahaya
proses
satu
L.)
tanah yang semakin meningkat berkorelasi
oleh
salah
sativus
Peningkatan
sehingga
kandungan
natrium pada tanaman berbanding terbalik
2. Perlakuan terbaik berdasarkan metode
dengan laju fotosintesis yang dilakukan.
indeks efektivitas adalah konsentrasi 1%
Kandungan natrium dalam jaringan
tanaman
yang
mengakibatkan
fotosintesis,
semakin
tinggi
terhambatnya
dimana
natrium
akan
tersebut
bundle sheat cells dimana CO2 tersebut
direduksi menjadi karbohidrat dan berfungsi
sebagai pengatur masuknya air ke dalam sel.
keberadaan
natrium
dalam
konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan
tekanan osmotik dalam tanaman meningkat
yang berakibat pada pecahnya sel (lysis)
kondisi tersebut menyebabkan pembentukan
benih Timun terhambat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas
maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Konsentrasi natrium pada tanah yang
tinggi dapat menghambat laju fotosintesis
tanaman
timun
yang
penurunan produksi timun.
(28,54 mg CO2/kg/jam ) pada hari ke 14.
proses
berperan dalam pengangkutan CO2 ke dalam
Namun
yang memiliki kecepatan respirasi tertinggi
mengakibatkan
DAFTAR PUSTAKA
Anderson J. W & J. Beardall, 1991.
Molecular Activities of Plant Cell An
Introduction to Plant Biochemistry.
Blackwell
Scientific
Publication,
Oxford.
Brownell, P.F.. 2003. Sodium Metabolis (online).
http://www.jcu.edu.au/school/tbio/bota
ny/reseach.html. Diakses 19 Mei 2009.
Cristman, S. 2003. Cucumis sativus (on line).
www.Floridata.com.L.C. diakses pada
19 Mei 2009.
Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R.L.
Mithchell. 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Universitas Indonesia (UIPress), Jakarta.
Salisbury, F.B. dan Ross, C. 1992. Fisiologi
Tumbuhan, Jilid 3. ITB, Bandung.
Soedradjad, R. dkk. 2002. Inventarisasi
Dampak
Pemakaian
Sipramin
Terhadap Kerusakan Tanah dan
Tanaman di Ex-Karesidenan Besuki.
Universitas Jember, Jember.
Download