Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

advertisement
DASAR-DASAR
PERLINDUNGAN
TANAMAN
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
1. Pengaruh factor
fisik terhadap OPT
2. Pengaruh factor
biotic terhadap
OPT
3. Pengaruh factor
edafik terhadap
OPT
LINGKUNGAN
OPT
MANUSIA
1. Masukan energi berupa
a. Pupuk buatan
b. Pestisida, dan
c. Irigasi
2. Berbagai tindakan pengendalian
TANAMAN
1. Sejarah perubahan status binatang dan
tumbuhan tingkat rendah menjadi OPT
2. Binatang dan tumbuhan tingkat rendah
yang berpotensi jadi hama dan penyakit
tanaman
3. Beberapa ciri biologi penting OPT yang
mendasari tindakan pengendalian
1. Bagian tanaman yang dapat
diserang hama dan penyakit
2. Gejala serangan yang dapat
ditimbulkan hama dan penyakit
3. Mekanisme ketahanan tanaman
terhadap hama dan penyakit
CARA PENGENDALIAN TUNGGAL
 Pengendalian secara fisik
 Pengendalian secara Mekanis
 Pengendalian secara Bercocok Tanam
 Pengendalian secara Hayati
 Pengendalian dengan Undang-undang
 Pengendalian dengan Varietas Tahan
 Pengendalian secara Kimia
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
PERLINDUNGAN TANAMAN
Pentingnya Perlindungan Tanaman
Pertambahan
Penduduk
Dunia
Kebutuhan
Pangan
Meningkat
Peranan
Perlindungan
Tanaman
Meningkat
Tanpa kegiatan perlindungan tanaman yang teratur,
produksi pangan dunia akan terganggu
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
PERLINDUNGAN TANAMAN
Perlindungan Tanaman ialah suatu usaha
yang diberikan kepada tanaman untuk
mencegah, menghindarkan dan
menyehatkan kembali tanaman dari
serangan organisme pengganggu, agar
pertumbuhan dan produksi tanaman
menjadi normal
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
PERLINDUNGAN TANAMAN
Perlindungan Tanaman bertujuan untuk
mendapatkan rendemen ekonomi yang
optimal dengan kerusakan lingkungan yang
minimal
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
PERLINDUNGAN TANAMAN
Perlindungan Tanaman pada hakekatnya
tidak meningkatkan hasil tetapi dengan
adanya usaha perlindungan tanaman akan
menyelamatkan kehilangan hasil sehingga
produksi tanaman normal atau mantap
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Kehilangan hasil
karena lain-lain
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Skala petani
Kehilangan hasil
karena OPT
Skala petani
Skala penelitian
Potensi Produksi
Kehilangan hasil yang harus diselamatkan
OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman)
Batasan/definisi
 Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
adalah semua organisme baik makro maupun mikro
yang mengganggu tanaman dengan jalan merusak,
baik secara morfologis maupun fisiologis, sehingga
mengakibatkan turunnya produksi tanaman, baik
kualitas maupun kuantitas.
 Komponen OPT :
o Hama (binatang)
o Patogen (jasad renik)
o Gulma (tumbuhan pengganggu)
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman)
Batasan/definisi
 Hama
ialah binatang yang merusak tanaman budidaya
sehingga mengakibatkan kerugian ekonomis karena
menurunnya produksi tanaman baik kualitas maupun
kuantitas
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman)
Batasan/definisi
 Patogen
ialah jasad renik atau mikroorganisme yang dapat
menyebabkan penyakit pada tanaman. Jasad renik ini
terdiri dari virus, bakteri, fungi (jamur), mikoplasma,
ricketsia, dan protozoa
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman)
Batasan/definisi
 Gulma atau tumbuhan pengganggu
ialah tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat tidak
dikehendaki, karena mengadakan kompetisi dengan
tanaman pokok dalam hal mendapatkan unsur hara,
sinar matahari dan tempat tumbuh
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
OPT (Organisme Pengganggu
Tanaman)
Pentingnya OPT
 Bahwa salah satu sebab turunnya produksi
tanaman adalah adanya serangan OPT
 Bahwa OPT, dapat merugikan secara kuantitas
maupun kualitas produksi tanaman
 Bahwa adanya serangan OPT dapat
menyebabkan kehilangan hasil panen
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Wabah Kelaparan Kentang Irlandia
1845-1850
1.029.552 org tewas
1.180.409 bermigrasi
kerugian ekonomi senilai $725
juta
Disebabkan gagal
panen kentang,
merupakan makanan
pokok, akibat
serangan cendawan
Phytophtora infestans
petani irlandia yg kelaparan selama wabah
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Konsep Timbulnya Permasalahan OPT
Masalah OPT yang sering terjadi di agroekosistem, tidak
lain karena akibat rancangan manipulasi manusia terhadap
ekosistem dan didukung oleh hal-hal berikut :
 Berkembangnya lahan dengan tumbuhan yang rentan seperti





praktek monokultur
Hilangnya habitat bagi predator dan parasitoid hama
Penggunaan pestisida secara intensif yang dapat membunuh
musuh alami organisme pengganggu tanaman (OPT)
Pengembangan tumbuhan yang dapat merubah mekanisme
ketahanan alami
Adanya hama baru tanpa adanya musuh alaminya
Praktek budidaya yang mendorong serangan hama dan
penyakit
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Konsep Timbulnya Permasalahan OPT
Menurut : Stern, Smith, van den Bosch, dan Hagen (1959)
Keadaan yang menyebabkan suatu spesies dapat muncul
sebagai OPT yang merugikan :
1.Pemasukan spesies tanaman baru yg tidak ada pd suatu
daerah, sering menciptakan kondisi yg sesuai utk peningkatan
kepadatan populasi serangga (perubahan lingkungan)
2.Binatang arthropoda dapat timbul sebagai hama setelah dipindahkan, dengan melewati batas-2 geografis tertentu,
sehingga berhasil meninggalkan musuh alami yang ada di
tempat asalnya (perpindahan tempat)
3.Turunnya toleransi manusia (penetapan ambang ekonomi)
terhadap kerusakan tanaman atau produknya oleh serangga
(reklasifikasi suatu serangga yang sebelumnya tidak dianggap
sebagai hama), (beda cara pandang)
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Konsep Timbulnya Permasalahan OPT
Menurut : Stern, Smith, van den Bosch, dan Hagen (1959)
PELEDAKAN POPULASI HAMA :
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pertanaman monokultur
Introduksi jenis tanaman baru
Pemasukan spesies hama baru
Pemindahan tanaman ke daerah yg berbeda iklim
Hasil pemuliaan tanaman
Berkurangnya keragaman genetik
Jarak tanam
Penanaman terus menerus
Unsur hara tanah
Masa tanam
Asosiasi antara tanaman dan hama
Pestisida yg merubah fisiologi tanama
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Konsep Timbulnya Permasalahan OPT
Menurut : Triharso (1994)
Konsep timbulnya gangguan pada tumbuhan inang sangat
bervariasi tergantung pd faktor pendukungnya seperti lingkungan
yg sesuai, inang yg rentan, dan penyebab yg agresif atau virulen.
1. Konsep Segitiga Gangguan
L
I
P
Gangguan timbul karena adanya interaksi
antara lingkungan (L), inang (I) dan penyebab
pengganggu (P). Pada lingkungan yang
stabil keseimbangannya dengan inang dan
penyebab gangguanseperti halnya pada
hutan primer, maka jarang terjadi gangguan,
kecuali ada bencana alam seperti gunung
meletus, petir dan sebagainya
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Konsep Timbulnya Permasalahan OPT
Menurut : Triharso (1994)
Konsep timbulnya gangguan pada tumbuhan inang sangat
bervariasi tergantung pd faktor pendukungnya seperti lingkungan
yg sesuai, inang yg rentan, dan penyebab yg agresif atau virulen.
2. Konsep Segiempat Gangguan
L
I
P
M
Pada konsep ini unsur manusia (M) telah
mempunyai peranan dalam ikut menimbulkan
gangguan. Dengan lingkungan, inang yang
direkayasa oleh Manusia, maka
keseimbangannya akan terganggu. Hal ini
berlaku pada areal pertanian, hutan industri,
perkebunan yang lingkungannya relatif tidak
stabil, inangnya homogen yang berkualitas
tinggi yang biasanya rentan terhadap OPT
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Konsep Timbulnya Permasalahan OPT
Menurut : Triharso (1994)
Konsep timbulnya gangguan pada tumbuhan inang sangat
bervariasi tergantung pd faktor pendukungnya seperti lingkungan
yg sesuai, inang yg rentan, dan penyebab yg agresif atau virulen.
3. Konsep Limas Gangguan
M
P
L
I
W
Pada konsep ini interaksi antara faktor-2 yang
mendorong timbulnya suatu gangguan bersifat
dinamis dari waktu ke waktu. Di sini faktor
waktu (W) merupakan faktor penting dalam
menimbulkan epidemi atau dinamika populasi.
L = Lingkungan
P = Penyebab gangguan
I = Inang Tumbuhan
M = Manusia
W = Waktu
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Nilai Ekonomi OPT
• Menyamakan permasalahan OPT di seluruh kawasan
adalah tidak relevan
• masalah tersebut perlu dikaji secara mendalam terutama
dari aspek ekologi, karena status pengganggu dapat
berubah secara konstan sesuai dengan perubahan
lingkungan
• Karena itu OPT utama yang sekarang mungkin akan
menjadi tdk penting pd waktu mendatang atau sebaliknya.
• kerugian disuatu kawasan rata-rata berkisar 15 – 20%
yang disebabkan oleh OPT setiap tahunnya
Contoh Kerugian:
Penyakit Bulai pada jagung yang disebabkan oleh Peronosclerospora
maydis di Indonesia, kerugian produksi tiap tahunnya ditaksir 61.000 ton
dengan nilai lebih kurang 3 juta US $.
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Nilai Ekonomi OPT
• Masalah OPT sebenarnya adalah masalah populasi dan
masalah ekonomi.
• Masalah-masalah tersebut seringkali dibicarakan dalam
suatu ambang yaitu ambang ekonomi
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Nilai Ekonomi OPT
B
POPULASI
Garis Keseimbangan Baru
TKE
AE
A
Garis Keseimbangan Awal
WAKTU
•
•
Keadaan A : Ekosistem Alami, musuh alami bekerja dengan baik, populasi rendah (tidak
menjadi hama)
Keadaan B : Ekosistem Pertanian tidak stabil, musuh alami tidak bekerja dengan baik,
populasi relatif tinggi (kadang-kadang terjadi eksplosif, timbul masalah hama)
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Nilai Ekonomi OPT
• Ambang Ekonomi (Economic threshold)
Tingkat populasi hama yang sudah mulai menimbulkan kerusakan dan kerugian ekonomi. Tingkat
populasi ini perlu tindakan pengendalian, untuk
mencegah peningkatan populasi berikutnya yang
dapat mencapai tingkat kerusakan ekonomi
• Tingkat Kerusakan Ekonomi
Tingkat dimana populasi hama sudah menimbulkan
kerusakan dan kerugian ekonomi yang nyata
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Kedudukan Perlintan
Perlindungan Tanaman
merupakan bagian integral
dalam sistem pertanian
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Contoh perubahan lingkungan :
• Pembukaan ladang kentang tahun 1950 di Colorado (Amerika
Serikat), banyak diserang oleh colorado potato beetle,
Leptinotarsa decemlineata (Coleoptera: Chrysomelidae).
Kumbang kentang colorado ini yang dulunya hidup pada
solanaceae liar, berubah menjadi hama karena makanan
berlimpah dan musuh alami kurang bisa berkembang.
• Pemasukan varietas padi IR dari IRRI tahun 1970,
menyebabkan wereng coklat, Nilaparvata lugens (Hemiptera:
Delphacidae) berkembang menjadi hama karena: padi
ditanam terus menerus, Pupuk N dosis tinggi, jarak tanam
rapat, kondisi lemah
• Hutan Albazia di Indonesia tahun 1950, terserang oleh
Xystocera festiva (Coleoptera: Cerambycidae). Serangga ini
menjadi hama karena : makanan berlimpah, dalam pola hutan
industri penyebaran lebih mudah.
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Contoh perpindahan tempat :
• Icerya purchasi (Hemiptera: Pseudococcidae), kutu putih asal
Australia yang hidup pada tanaman Casia. Pada th. 1968
Casia dieksport ke California, sehingga kutu putih yang terikut
tanaman Casia berkembang menjadi hama pd tanaman jeruk.
• Heteropsylla cubana (Hemiptera: Psyllidae), kutu loncat di
Asia Tenggara, pindah sendiri, tidak terbawa oleh tanaman.
Asal : Kawasan Caribia (terutama Cuba)
Florida (USA)
Hawaii
Kep. Pasifik
Guam
Filipina
Indonesia
Malaysia
Papua Nugini
Australia Utara
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Contoh perbedaan pandangan
manusia:
• Hama bunga pisang Nacoleia
octasema (Lepidoptera: Pyralidae),
penyebab banana scab moth,
menyebabkan kulit buah pisang
menjadi kasar (kudis)
• Penggerek tongkol jagung,
Helicoverpa armigera (Lepidoptera:
Noctuidae), merusak ujung tongkol
jagung, memakan butir-butir jagung
pada bagian ujungnya
JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
Download