i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan kasih sayang-Nya dalam membimbing dan memberi kekuatan sehingga dokumen Rencana Strategis (Renstra) BPLHD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 ini dapat disusun dan diselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencaaan Pembangunan Nasional, serta berpedoman pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, maka Rencana Strategis tahun 2013-2018 memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, secara lebih spesifik dan terukur serta dilengkapi dengan sasaran yang hendak dicapai. Dalam mengimplementasikan Kebijakan Nasional dan Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat menetapkan Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Bidang Lingkungan Hidup dan sesuai tugas pokok dan fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat. Dengan selesainya dokumen Renstra ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan dokumen Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018 ini. Bandung, Februari 2014 KEPALA BPLHD PROVINSI JAWA BARAT, Dr. Ir. Anang Sudarna M.Sc., Ph.D Pembina Utama Madya NIP. 19580503 198503 1 002 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 i 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................................................... i ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1.2 Landasan Hukum ....................................................................................................... 1.3 Maksud dan Tujuan.................................................................................................... 1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................................ 1 1 2 3 4 BAB II GAMBARAN PELAYANAN BPLHD Provinsi Jawa Barat ................................................................ 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat ........................... 2.2 Sumberdaya BPLHD Provinsi Jawa Barat ................................................................... 2.3 Kinerja Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat ........................................................... 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat ...... 6 6 10 13 19 BAB III Isu Lingkungan Strategis ....................................................................................................... 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat .................................................................................................... 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Pembangunan Kepala Daerah ............................... 3.3 Telaahan Renstra KLH dan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat ............................ 3.4 Telaahan Renstra OPD Kabupaten/Kota dan Pelayanan BPLHD Provinsi Jaw Barat........................................................................................................................... 3.5 Telaahan RTRW Jawa Barat dan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat................... 3.6 Telaahan KLHS Jawa Barat dan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat .................... 3.7 Penentuan Isu-Isu Lingkungan Strategis.................................................................. 28 BAB IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan ......................................................... 4.1 Visi dan Misi ............................................................................................................... 4.2 Tujuan dan Sasaran .................................................................................................... 4.3 Strategi dan Kebijakan ............................................................................................... 60 60 62 65 BAB V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif ....................................................................................................... 5.1 Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan......................................................... 5.2 Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran ................................................................... 5.3 Pendanaan Indikatif ................................................................................................... 69 69 70 70 BAB VI Indikator Kinerja OPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD .............................. 76 BAB VII Penutup ................................................................................................................................. 79 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 ii 28 34 38 39 40 42 43 1 BAB 1 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta berpedoman kepada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, maka setiap Organiisasi Perangkat Daerah (OPD) wajib membuat dokumen perencanaan lima tahunanya itu Rencana Strategis OPD Tahun 2013 – 2018, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, secara lebih spesifik dan terukur serta dilengkapi dengan sasaran yang hendak dicapai. Rencana Strategis (Renstra) adalah rencana lima tahunan yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Program. Renstra akan menjadi tolok ukur penilaian pertanggungjawaban akhir tahun anggaran dan pertanggungjawaban akhir masa jabatan Kepala Daerah kepada DPRD atas penyelenggaraan pemerintahan daerah (Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah). Renstra sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah adalah dokumen perencanaan taktis strategis yang menjabarkan potret permasalahan pembangunan daerah serta indikasi program yang akan dilaksanakan secara terencana dan bertahap melalui sumber pembiayaan APBD dengan mengutamakan kewenangan wajib disusul dengan bidang lainnya sesuai dengan Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 1 prioritas dan kebutuhan daerah. Untuk itu Renstra akan menjadi dasar perencanaan tahunan daerah dan penyusunan anggaran pembangunan dan belanja daerah. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat sebagai OPD merupakan bagian dari jajaran Pemerintahan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 Tanggal 19 Nopember 2008, sehingga BPLHD Provinsi Jawa Barat berkewajiban memiliki Renstra OPD Tahun 2013-2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan untukmasa 5 (lima) tahun kedepan yang mencakup kurun waktu mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 adalah dokumen perencanaan OPD yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah/Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Proses Penyusunan Renstra BPLHD Tahun 2013-2018 mengacu pada Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 050 tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra-OPD) Provinsi Jawa Barat. Dalam kaitan dengan system perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam UU No.25/2004, maka keberadaan Renstra BPLHD Jawa Barat merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya dalam menjalankan rencana agenda pembangunan yang telah tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan umumnya dalam menjalankan rencana agenda pembangunan yang tertuang dalam Renstra Kementrian Lingkungan Hidup Tahun 2014-2019 serta keselarasan dengan Renstra OPD Lingkungan Hidup di Kabupaten/Kota di Jawa Barat. 1.2 Landasan Hukum Landasan hokum penyusunan Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sedangkan landasan operasional meliputi seluruh ketentuan dan peraturan yang berkaitan langsung dengan pembangunan daerahs ebagai berikut : a. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 2 c. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; f. Peraturan Daerah ProvinsiJawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 21 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 56); g. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 23 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 58); h. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 20132018. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 sebagai dokumen perencanaan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan, adalah untuk memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen BPLHD Provinsi Jawa Barat di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan organisasi, sesuai dengan Visi, Misi, Arah Pembangunan yang disepakati bersama serta menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) OPD serta penganggaran sejak tahun 2014 sampai dengan 2018, sehingga seluruh daya dan upaya yang dilakukan oleh masing-masing pelaku pembangunan bersinergis, integralistik, holistik, koordinatif dan melengkapi satu dengan lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak. Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat tahun 2013 – 2018, adalah: 1. Menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan BPLHD Provinsi Jawa Barat; Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 3 2. Sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) untuk kurun waktu 5 (lima) tahun; 3. Sebagai pedoman dasar penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahunan yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018; 4. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 – 2013 dengan Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat tahun 2008 – 2013; 5. Memberikan pedoman dan alat pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) pada tahun 2013 – 2018. 1.4 Sistematika Penyajian Sistematika penulisan Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 terdiriatas: BAB I : PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, tujuan, landasan hokum dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BPLHD Provinsi Mengambarkan tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi serta kondisi organisasi. BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Menjelaskan isu-isu strategis yang akan dihadapi, berdasarkan evaluasi, analisis dan prediksi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD dalam periode 2013-2018. BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Berisikan visi dan misi, tujuan dan sasaran serta strategi dan kebijakan OPD yang berpedoman pada tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat. BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 4 Menjelaskan rencana program, kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan pendekatan kinerja, program prioritas urusan wajib dan urusan pilihan, penentuan lokasi kegiatan dan sumber pendanaan. BAB V : INDIKATOR KINERJA BPLHD PROVINSI JAWA BARAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang....................................................................... Error! Bookmark not defined. 1.2 DASAR HUKUM KEBIJAKAN ................................................ Error! Bookmark not defined. 1.3 SASARAN KEGIATAN............................................................ Error! Bookmark not defined. 1.4 Ruang Lingkup ...................................................................... Error! Bookmark not defined. 1.5 KELUARAN ............................................................................. Error! Bookmark not defined. 1.6 Sistematika Laporan ANtara................................................ Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL No table of figures entries found.DAFTAR GAMBAR Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 5 BAB 2 2.1 GAMBARAN PELAYANAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Tugas Pokok dan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat dibentuk melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 51 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi BPLHD Daerah Provinsi Jawa Barat, BPLHD Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok yaitu “menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang pengelolaan lingkungan hidup berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan”. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, BPLHD Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi : 1. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang pengelolaan lingkungan hidup daerah; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang kepegawaian daerah meliputi kesekretariatan, tata kelola lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan, konservasi SDA dan mitigasi bencana serta penatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan; 3. Pengkoordinasian dan pembinaan UPTB; 4. Pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 6 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 2.1.1 Struktur Organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat Sehubungan dengan tugas pokok yang diemban oleh BPLHD Provinsi Jawa Barat tersebut, struktur organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat disusun dengan pengelompokan 5 bidang pelayanan, yaitu 1 bidang sekretariat dan 4 bidang teknis yang meliput: Bidang sekretariat Bidang Tata Kelola Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana Bidang Penataan Hukum, Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan 7 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Gambar 2.1 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT KEPALA SEKRETARIAT SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM BIDANG TATA KELOLA LINGKUNGAN KELOMPOK JAFUNG BIDANG KONSERVASI SDA DAN MITIGASI BENCANA BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SUBBIDANG PENYELARASAN DAN EVALUASI LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS SUBBIDANG PEMANTAUAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SUBBIDANG KONSERVASI SDA DAN PEMULIHAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SUBBIDANG PENGKAJIAN AMDAL DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN SUBBIDANG PENGEMBANGAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SUBBIDANG MITIGASI BENCANA SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM BIDANG PENATAAN HUKUM, KEMITRAAN DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS LINGKUNGAN SUBBIDANG PENATAAN HUKUM LINGKUNGAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN UTPB UTPB UTPB 8 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Badan, Sekretaris dan BIdang-Bidang BPLHD Provinsi Jawa Barat Dalam rangka memperlancar tugas pokok BPLHD Provinsi Jawa Barat, maka masing-masing bidang dalam struktur organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat mengemban tgas pokk dan fungsi yang lebih rinci. Tugas pokok dan fungsi dari kepala badan, sekretaris dan masingmasing bidang disajikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Badan, Sekretaris dan Bidang-Bidang BPLHD Provinsi Jawa Barat NO 1 TUGAS POKOK Kepala Badan Merumuskan, menetapkan memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok badan serta mengkordinasikan dan membina UPTB FUNGSI a. b. c. d. e. 2 3 Sekretariat Bidang Tata Kelola Lingkungan Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Badan, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi tata kelola lingkungan a. b. c. a. b. c. Perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang tata kelola lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan, konservasi sda dan mitigasi bencana serta penaatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan; Merumuskan dan menetapkan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang pengelolaan lingkungan hidup; Fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas di bidang pengelolaan lingkungan hidup; Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi Badan. Pengkoordinasian dan pembinaan UPTB Pengkoordinasian perencanaan dan program Badan; Pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; Pengelolaan urusan Keuangan, kepegawaian dan umum. Pengkajian bahan kebijakan operasional tata kelola lingkungan; Pengkajian bahan fasilitasi tata kelola lingkungan; Penyelenggaraan fasilitasi bidang tata kelola lingkungan. 9 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 NO 4 TUGAS POKOK Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan 5 Bidang Konservasi SDA Dan Mitigasi Bencana 6 Bidang Penataan Hukum, Kemitraan Dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengendalian pencemaran lingkungan pencemaran lingkungan Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konservasi SDA dan mitigasi bencana Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penaatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan FUNGSI a. b. c. a. b. c. a. b. c. Pengkajian bahan kebijakan operasional pengendalian pencemaran lingkungan; Pengkajian bahan fasilitasi pengendalian pencemaran lingkungan; Penyelenggaraan fasilitasi bidang pengendalian pencemaran lingkungan. pengkajian bahan kebijakan teknis konservasi SDA dan mitigasi bencana; pengkajian bahan fasilitasi konservasi SDA dan mitigasi bencana; penyelenggaraan fasilitasi bidang konservasi SDA dan mitigasi bencana. pengkajian bahan kebijakan teknis penaatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan; pengkajian bahan fasilitasi penaatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan; penyelenggaraan fasilitasi bidang penaatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan. Sumber: BPLHD Provinsi Jawa Barat 2.2 2.2.1 Sumberdaya BPLHD Provinsi Jawa Barat Sumberdaya Manusia Pada tahun 2012 sumberdaya manusia (pegawai) yang dimiliki BPLHD Provinsi Jawa Barat berjumlah 103 orang, dimana 19 diantaranya menduduki jabatan strukturan/fungsional. Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 serta Keputusan Gubernur Jaw Barat Nomor 821.27/Kep.490.T/Peg/2005 tentang Jabatan Fungsional menetapkankomposisi jabatan struktural dan jabatan fungsional BPLHD Provinsi Jawa Barat sebagaimana tabel berikut. 10 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Tabel 2.2 Komposisi Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional Organisasi BPLHD Provinsi Jawa Barat NO. Jabatan Struktural/ Fungsional Perda No. 22 Tahun 2008 1. Eselon II 1 Kepgub No. 821.27/Kep.490.T/ Peg/2005 - Esselon III 5 - Esselon IV 11 - 2. 3. Fungsional 4. 2 17 Jumlah 2 Sumber: BPLHD Provinsi Jawa Barat Sebagai salah satu modal dasar untuk menciptakan profesionalisme, maka sebagian besar sumberdaya manusia aparatur pegawai BPLHD Provinsi Jawa Barat diupayakan berpendidikan sarjana. Tabel berikut menyajikan komposisi pegawai BPLHD Provinsi Jawa Barat berdasarkan tingkat pendidikan. Tabel 2.3 Komposisi Pegawai BPLHD Provinsi Jawa Barat berdasarkan Tingkat Pendidikan, Status 2013 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pendidikan Golongan IV Jumlah II 1 III SLTA 6 22 28 Sarjana Muda / Akademi 2 13 15 SD I 1 SLTP STRATA 1 (S1) 31 1 32 STRATA 2 (S2) 19 6 25 2 2 9 103 STRATA 3 (S3) Jumlah 9 85 Sumber: BPLHD Provinsi Jawa Barat Disamping jumlah pegawai tersebut, BPLHD Provinsi Jawa Barat juga merekrut Tenaga Kontrak Kerja (TKK) sebanyak 3 orang (tercatat dalam data base) dan sejumlah personil kegiatan sesuai dengan kebutuhan. 11 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 2.2.2 Sumberdaya Lainnya Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya, BPLHD Provinsi Jawa Barat didukung pula oleh sejumlah sumberdaya lainnya, yaitu: Tersedianya sarana sistem informasi yang berbasis teknologi informasi yang akan memudahkan dalam berkomunikasi (LAN dan Internet) dengan berbagai pihak didalan dan diluar negeri. Fasilitas yang tesedia diantaranya jaringan komputer baik internet maupun intranet, faksimil dan telepon, yang bisa mempercepat dan mempermudah penyampaian informasi; Sarana dan prasarana perpustakaan yang dimiliki oleh BPLHD Provinsi Jawa Barat relatif lengkap yang dapat dijadikan referensi data dan informasi sebagai input dalam pengendalian lingkungan. 2.2.3 Acuan Kinerja Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Terkait dengan tugas pokok BPLHD Provinsi Jawa Barat yang merupakan urusan wajib daerah dalam memberikan pelayanan publik bidang lingkungan hidup, digunakan beberapa acuan yaitu Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup dan Millenium Development Goals (disingkat MDGs). Kedua acuan ini digunakan untuk menyusun seluruh program kerja BPLHD Provinsi Jawa Barat yang dituangkan dalam Renstra BPLHD Provinsi jawa Barat. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup SPM bidang lingkungan hidup adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota. SPM bidang lingkungan hidup meliputi: a. Pelayanan informasi status mutu air, yang terdiri atas: 1) Indikator SPM yang menunjukkan prosentase jumlah sumber air yang dipantau kualitasnya, ditetapkan status mutu airnya dan diinformasikan status mutu airnya; 2) Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 100 %; dan 3) Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2018. b. Pelayanan informasi status mutu udara ambien, yang terdiri atas: 1) Indikator SPM yang menunjukkan prosentase jumlah kabupaten/kota yang dipantau kualitas udara ambiennya dan diinformasikan mutu udara ambiennya; 2) Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 100 %; dan 12 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 3) Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2018. c. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup, yang terdiri atas: 1) Indikator SPM yang menunjukkan prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti; 2) Nilai pencapaian secara bertahap sampai dengan sebesar 100 %; dan 3) Batas waktu pencapaian secara bertahap sampai dengan tahun 2018. B. Millenium Development Goals (MDGs) Millenium Development Goals (disingkat MDGs) merupakan paradigma pembangunan global yang disepakati secara internasional oleh 189 negara anggota Perserikatan BangsaBangsa (PBB) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium PBB bulan September 2000. MDGs menyepakati arah pembangunan yang harus dilaksanakan oleh negara anggota termasuk Indonesia, yang kemudian harus diikuti oleh pemerintah daerah. Arah pembangunan yang disepakati secara global terebut meliputi: 1) 2) 3) 4) 5) 6) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan berat; mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; menurunkan kematian anak; meningkatkan kesehatan maternal; melawan penyebaran HIV/AIDS, dan penyakit kronis lainnya (malaria dan tuberkulosa); 7) menjamin keberlangsungan lingkungan; dan 8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Target MDGs ke-7, yaitu menjamin keberlangsungan lingkungan, merupakan bagian dari pencapaian pelaksanaan pembangunan lingkungan hidup yang harus diwujudkan. Pembangunan lingkungan hidup dalam konteks ini dipahami dari dua pendekatan, yaitu perlindungan fungsi lingkungan hidup dan penanggulangan penurunan fungsi lingkungan hidup. 2.3 Kinerja Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat, dilakukan penilaian pembandingan terhadap sasaran yang diamanatkan dalam Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat periode sebelumnya, dengan capaian yang telah direalisasikan. Dua tabel berikut menyajikan perbandingan tersebut di atas, baik yang menyangkut substansi maupun yang menyangkut pendanaan.. 13 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Tabel 2.4 Perbandingan Target Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat 2008 – 2012 dengan Realisasi Capaian NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi BPLHD 1 Jumlah sumber air yang dipantau dan diinformasikan status mutu airnya (DAS) 2 Kondisi kualitas mutu air 3 Tingkat kualitas udara perkotaan di Jawa Barat 4 Target SPM Target IKK 100% Target Indikator Lainnya Target Renstra BPLHD Realisasi Capaian Rasio Capaian per Per Tahun Per Tahun Tahun (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 7 7 7 7 7 7 2010 2011 7 7 cemar berat cemar cemar cemar cemar cemar cemar cemar sedang sedang sedang sedang berat berat berat 20-25 27-30 27-30 Tingkat pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 40 60 80 100 5 Jumlah laboratorium lingkungan di daerah yang sudah praakreditasi 12 14 16 6 Jumlah fasilitasi kegiatan konservasi sumberdaya alam dan pengelolaan kehati di Jawa Barat 4 6 7 Jumlah fasilitasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan kawasan pesisir dan laut Jawa Barat 1 8 Jumlah kajian dan rekomendasi lingkungan hidup strategis 1 9 Tingkat penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan dalam pengelolaan lingkungan di daerah 100% 32-35 - 2013 2009 2010 2011 2012 2013 7 100 100 100 100 cemar berat 100 45 39 - - 51 50 50 - 170 166 161 120 40 60 82 56 100 100 102 56 17 18 12 - 21 26 100 - 131 152 8 10 12 3 2 8 10 75 33 100 100 1 1 1 1 2 2 1 1 200 200 100 100 3 5 7 9 2 3 1 2 200 100 20 28 1 3 kajian, 3 unit IPAL sederhana UKM batik - 100 100 100 1 1 28-31 32 - 35 2012 1 1 - 1 14 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi BPLHD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra BPLHD Realisasi Capaian Rasio Capaian per Per Tahun Per Tahun Tahun (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 10 Jumlah personil industri yang bersertifikat EPCM 100 150 200 250 300 183 219 282 317 183 146 141 126 11 Jumlah industri Jawa Barat yang menerapkan program lingkungan 60 70 80 90 100 97 116 156 256 161 138 195 294 12 Jumlah Komisi AMDAL Daerah yang berlisensi 5 10 15 20 26 10 17 20 22 200 170 133 110 13 Jumlah rekomendasi AMDAL yang diterbitkan 1 2 4 6 10 4 7 12 10 400 350 123 166 2 3 2 3 3 1 1 1 - 50 33 50 - Pedoman dan database informasi 14 kemitigasian bencana sebagai upaya pengurangan resiko bencana 15 Jumlah pedoman dan kajian terkait perubahan iklim - - 2 3 4 - - 2 1 - - 100 33 16 Jumlah kemitraan dengan berbagai stakeholder 2 2 3 3 4 2 3 4 6 100 150 133 200 17 Tingkat kesadaran stake holders dalam pengelolaan lingkungan 1000 1500 1500 2000 2000 1500 - 150 200 100 - 18 Jumlah program - program pengelolaan lingkungan di daerah 1 1 2 3 4 3 3 4 - 300 300 200 - 19 Jumlah peraih penghargaan lingkungan 7 7 8 8 8 7 10 32 84 100 143 400 1050 10 15 20 25 30 14 26 34 - 140 173 170 20 Tingkat pemahaman dan kesadaran hukum masyarakat 3000 1500 - 15 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi BPLHD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya Target Renstra BPLHD Realisasi Capaian Rasio Capaian per Per Tahun Per Tahun Tahun (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 11 13 15 17 19 14 26 34 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 41 127 200 227 241 21 Jumlah kasus sengketa lingkungan yang terfasilitasi 22 Tingkat ketersediaan informasi lingkungan hidup 2 2 2 2 2 2 2 3 3 100 100 150 150 23 Tingkat ketersediaan sistem informasi lingkungan 3 3 3 3 3 5 5 5 1 167 167 167 33 100% Sumber : BPLHD Provinsi Jaw Barat 16 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat 2009 - 2013 Anggaran pada Tahun - Realisasi Anggaran pada Tahun - (juta Rp.) Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Persentase jumlah sumber air yang dipantau dan diinformasikan status mutu airnya 480 1.000 1.300 1.700 2.000 2 Kondisi kualitas mutu air 800 1.200 1.200 1.200 1.700 3 Tingkat kualitas udara perkotaan di Jawa Barat 660 800 930 1.200 1.200 660 4 Tingkat pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 480 900 900 900 900 481 5 Jumlah laboratorium lingkungan di daerah yang sudah pra akreditasi 400 400 400 400 400 400 6 Jumlah fasilitasi kegiatan konservasi sumberdaya alam dan pengelolaan kehati di Jawa Barat 535 800 800 800 800 1035 Jumlah fasilitasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan kawasan pesisir dan laut Jawa Barat 540 540 540 540 540 8 Jumlah kajian dan rekomendasi lingkungan hidup strategis 497 2.950 2.900 2.900 9 Tingkat penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan dalam pengelolaan lingkungan di daerah 870 870 870 10 Jumlah personil industri yang bersertifikat EPCM 593 600 11 Jumlah Komisi AMDAL Daerah yang 550 600 1 7 2009 2010 2011 2009 2010 2011 Realisasi 69 25 15 380 -522 69 25 15 225 -522 426 100 25 15 35 135 -522 300 194 100 22 33 21 105 -91 170 90 100 0 43 22 0 -115 450 590 361 193 56 74 45 66.25 -223 549 400 300 221 102 74 56 40 0 -83 2.900 497 1950 300 906 100 66 12 31 600.75 -99 870 870 870 350 700 1109 100 21 80 127 0 -85 700 750 800 593 200 300 250 100 33 43 33 51.75 -147 700 700 750 547 300 127 73 21 33 14 50 -124 1321 750 200 500 2013 2012 45 2013 Rata-rata Pertumbuhan Anggaran 883 2012 Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun (%) 17 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Anggaran pada Tahun - Realisasi Anggaran pada Tahun - (juta Rp.) Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun (%) 2009 2010 2011 73 21 100 2012 2013 Rata-rata Pertumbuhan Anggaran Realisasi 33 0 -124 - - -75 -550 - 63 75 80 150 100 27 17 47.6 -433.5 100 27 17 75 -433.5 berlisensi 12 Jumlah rekomendasi AMDAL yang diterbitkan 200 200 200 200 200 13 Frekuensi sosialisasi terkait kebencanaan dan perubahan iklim 1.100 - - - - 1100 - - 14 Jumlah pedoman dan kajian terkait perubahan iklim - 400 400 400 400 - 250 300 15 Jumlah kemitraan dengan berbagai stakeholder 962 1.200 1.200 1.400 1.600 16 Tingkat kesadaran seluruh stake holders dalam pengelolaan lingkungan - 200 300 300 300 17 Jumlah program - program pengelolaan lingkungan di daerah - 1.000 1.000 1.000 1.000 18 Jumlah kategori peraih penghargaan lingkungan - 400 400 400 400 19 Jumlah pengaduan masyarakat terkait permasalahan lingkungan 534 600 700 800 900 20 Jumlah kasus sengketa lingkungan yang terfasilitasi 21 Tingkat ketersediaan informasi lingkungan hidup 22 Tingkat ketersediaan sarana sistem informasi lingkungan 962 650 500 - 800 810 1000 1.500 350 350 350 350 350 405 300 634 800 200 810 500 500 500 500 1877 100 27 17 250 -433.5 100 75 17 100 -433.5 100 73 58 66.5 88 48 100 73 58 300 88 100 57 86 0 39 125 39 353 300 126 74 60 866 300 349 - 296 41 100 60 25 Sumber: BPLHD Provinsi Jawa Barat 18 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Dari Tabel 2.4 tentang kinerja pelayanan tampak bahwa sebagian besar indikator kinerja BPLHD Provinsi Jawa Barat bisa dicapai bahkan jauh di atas target yang ditetapkan, dimana tingkat pencapaiannya ada yang mencapai 200 %. Sementara itu ada beberapa indikator kinerja yang tidak bisa mencapai target dengan tingkat capaian kurang dari 100%. pemulihan kualitas air, fasilitasi kegiatan konservasi sumberdaya alam, jumlah kajian dan rekomendasi KLHS, dan penyusunan pedoman dan database informasi kemitigasian bencana. Ketidakberhasilan pencapaian target (kurang dari 100%) umumnya terjadi pada item-item eksekusi (pekerjaan fisik) seperti pemulihan kualitas air; atau yang membutuhkan koordinasi multi lembaga seperti fasilitasi kegiatan konservasi sumberdaya alam, dan penyusunan pedoman dan database informasi kemitigasian bencana; atau yang substansinya belum bersifaat teknis seperti rekomendasi KLHS. Ketidakberhasilan juga bisa disebabkan oleh faktor eksternal, seperti pada item penurunan kualitas air, dimana ketidakberhasilan pencapaian juga disebabkan karena peningkatan sumber pencemar jauh lebih tinggi dari kemampuan BPLHD dan OPD terkait dalam mengupayakan penurunan pencemaran air. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketidakberhasilan pencapaian untuk indikator lainnya disebabkan karena kurangnya SDM pelaksana dan kurangnya koordinasi dengan OPD terkait, serta kurangnya biaya pelaksanaan. Sementara itu, tingkat keberhasilan yang mecapai 100% bahkan lebih, pada umumnya terjadi pada ite-item yang sifatnya fasilitasi, studi/kajian, dll yang tidak terlalu banyak membutuhkan biaya dan tenaga. Dari Tabel 2.5 tentang realisasi pendanaan, bisa disimpulkan bahwa hampir seluruh item pendanaan tidak bisa direalisasikan seluruhnya. Tingkat realisasi yang terjadi sangat bervariasi dari 0 (nol) sampai 80 %. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, antara lain karena kurangnya SDM sebagai pelaksana kegiatan. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Secara umum, acuan pelayanan yang paling utama bagi BPLHHD Provinsi Jawa Barat adalah Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Millenium Development Goals (MDGs). Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota. Berdasarkan ketentuan ini, BPLHD diwajibkan setidak-tidaknya bisa memberi pelayanan berupa informasi tentang status air, informasi status mutu udara ambien, dan pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Dengan memperhatikan ketiga SPM ini, bsa disimpulkan bahwa lingkup pelayanan BPLHD yang paling minimal adalah memantau kualitas iar dan udara kemudian menyebarluaskan hasil pemantauan, serta menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait 19 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 dengan kerusakan lingkungan. Sementara itu Millenium Development Goals (MDGs) menghendaki agar kualitas lingkungan harus selalu terjaga sehingga keberlangsungannya bisa terjamin. Dengan memperhatikan kedua acuan tersebut, sangat terlihat jelas ada suatu gap (ruang kosong) yang perlu diisi, yaitu menindaklanjuti hasil pemanatauan lingkungan yang menjukkan hasil yang kurang baik ke dalam program-program pembangunan yang kemudian harus dilakukan agar kualitas lingkungan menjadi baik sehingga keberlangsungan lingkungan bisa tercapai dan bisa dijamin, yaitu berupa pengelolaan lingkungan atau rehabilitasi lingkungan. Untuk merealisasikan hal ini, terlebih dahulu akan dikaji tingkat pencapaian BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap target-target pembangunan yang terkait dengan bidang lingkungan hidup, yaitu yang tercantum dalam dokumen Renstra KLH, Renstra OPD Kabupaten/Kota, RTRW, dan KLHS. Dari kajian ini akan diperoleh identiikasi tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat untuk 5 tahun ke depan. 2.4.1 Analisis Realisasi Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Terhadap Target Renstra KLH dan Renstra OPD Kabupaten/Kota Renstra Kementerian Lingkungan Hidup menetapkan sasaran berupa: Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut serta air tanah; Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup terintegrasi. Dari sasaran tersebut, ditetapkan beberapa indikator pencapaian berikut target yang ingin diwujudkan. Pencapaian target ini menjadi tanggungjawab pemerintah daerah melalui OPD terkaitt khususnya BPLHD guna melakukan pengelolaan lingkungan di daerah. Tabel berikut menyajikan komparasi pencapaian pelayanan BPLHD Provisni Jawa Barat terhadap sasaraan yang diamanatkan dalam Renstra KLH dan sasaran dalam Renstra Kabupaten/kota. Dari tabel tersebut terlihat bahwa terdapat beberapa kombinasi keselarasan antara Indikator dalam Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat dengan “capaian Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat” dan Keselarasan dengan “Renstra KLH”, dan keselarasan dengan “Renstra OPD Kabupaten/kota”, yaitu sebagai berikut: 20 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Tabel 2.6 Komparasi Kinerja Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat 2008 – 2012 terhadap Sasaran Renstra KLH dan Renstra Kabupaten No Sasaran pada Renstra OPD Kabupaten/Kota Indikator Kinerja 1 Persentase jumlah sumber air yang dipantau dan diinformasikan status mutu airnya 2 Kondisi kualitas mutu air 3 Tingkat kualitas udara perkotaan di Jawa Barat 4 Tingkat pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 5 Jumlah laboratorium lingkungan di daerah yang sudah praakreditasi Pelayanan pencegahan pencemaran air. Penaatan pengendalian pencemaran air. Capaian Sasaran Renstra BPLHD Provinsi JawaBarat 2008 - 2012 100 % sudah terpantau (7 DAS utama). Tingkat pencemaran tidak menngalami perbaikan, yaitu tetap tercemar berat. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak. Penaatan pengendalian pencemaran air. Tidak ada Emisi kendaraan bermotor menurun, dimana telah tercapai 32 – 35 hari dalam setahun sudah berkualitas udara baik (kondisi membaik sebesar 170%). Sudah melakukan pengawasan pada 20 industri. Sasaran pada Renstra K/L 70% terpantau 13 DAS prioritas di 119 kota/ kabupaten Penurunan beban pencemar 2,5% pertahun Penurunan emisi kendaraan bermotor 37 peraturan perundangan 36 kota dievaluasi Penurunan beban pencemaran 50 juta ton 14 pedoman /database 1000 registrasi B3 Pelayanan pengujian Laboratorium. Laboratorium lingkungan menjadi green laboratory. Laboratorium lingkungan menjadi BLU (Badan Layanan Umum). Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa Sudah melakukan akreditasi paa 18 laboratorium. Tidak ada Sudah melakukan 12 kali fasilitasi kegiatan konservasi . Rehabilitasi 500.000 ha pertahun Inventarisasi 50% kerusakan data kawasan pesisir dan laut Diterapkan KLHS dan RPPLH Implementasi KLHS provinsi dalam RTRW dan RPJMD 12 konsep dan 5 dokumen berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan 6 Jumlah fasilitasi kegiatan konservasi sumberdaya alam dan pengelolaan kehati di Jawa Barat 7 Jumlah fasilitasi pelaksanaan pengelolaan lingkungan kawasan pesisir dan laut Jawa Barat Tidak ada Sudah melakukan 5 kali fasilitasi pelaksanaan pengelolaan. 8 Jumlah kajian dan rekomendasi lingkungan hidup strategis Tidak ada KLHS sudah disusun. 9 Tingkat penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan dalam pengelolaan lingkungan di daerah. Tidak ada BPLHS sudah melakukan upaya penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan pada 5 jenis industri (sebesar 100%). Pengurangan 80% beban pencemar pada industri kecil. 10 Jumlah personil industri yang bersertifikat EPCM Tidak ada Sertifikat yang dikeluarkan sudah 100 orang. - 11 Jumlah industri Jawa Barat yang menerapkan program lingkungan Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal. Hampir 100 industri menerapkan program lingkungan. 680 industri 12 Jumlah Komisi AMDAL Daerah yang berlisensi Tidak ada Hampir 26 Komisi AMDAL Kab/Kota sudah 200 komisi AMDAL daerah Sudah hampir 9 KLHS akabupaten/kota disusun.. 21 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 No Indikator Kinerja Sasaran pada Renstra OPD Kabupaten/Kota Capaian Sasaran Renstra BPLHD Provinsi JawaBarat 2008 - 2012 Sasaran pada Renstra K/L berlisensi. 13 Jumlah rekomendasi AMDAL yang diterbitkan Pelayanan penilaian dan persetujuan dokumen lingkungan. Hampir 10 rekomendasi AMDAL diterbitkan. Tidak ada 14 Pedoman dan database informasi kemitigasian bencana sebagai upaya pengurangan resiko bencana Tidak ada Sudah 3 pedoman dihasilkan. Tidak ada 15 Jumlah pedoman dan kajian terkait perubahan iklim Tidak ada Sudah menerbitkan 4 pedoman untuk mengantisipasi perubahan iklim. Tersedianya kebijakan perlindungan atmosfir dan dampak perubahan iklim 16 Jumlah kemitraan dengan berbagai stakeholder Tidak ada Sudah terbina 4 kemitraan. 17 Tingkat kesadaran seluruh stake holders dalam pengelolaan lingkungan Tidak ada Sudah melakukan pembinaan peningkatan kesadaran pengelolaan lingkungan pada 2000 personil. 105 kelompok masyatarakat Peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat 2255 kader di perkotaan dan 3000 di perdesaan 18 Jumlah program - program pengelolaan lingkungan di daerah Tidak ada Sudah melakukan 4 program pengelolaan lingkungan di daerah. Tidak ada 19 Jumlah peraih penghargaan lingkungan Tidak ada Sudah 8 penghargaan lingkungan diraih. Tidak ada 20 Tingkat pemahaman dan kesadaran hukum masyarakat Penegakan hukum lingkungan BPLHD telah menangani 30 kasus pengaduan. Tidak ada 21 Jumlah kasus sengketa lingkungan yang terfasilitasi Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH. BPLHD telah menangani 19 kasus sengketa lingkungan, bahkan kasus lingkungan yang tidak menimbulkan sengketa sekalipun. Monitoring dan evaluasi penerapan pelaksanaan dokumen lingkungan. Telah enyediakan 2 dokumen data dan informasi SDA Dan LH. Tersedianya data dan informasi SDA dan LH Lebih dari 3 aplikasi e-gov lingkungan direalisasikan. 10 aplikasi e-gov lingkungan 22 Tingkat ketersediaan informasi lingkungan hidup 23 Tingkat ketersediaan sarana sistem informasi lingkungan 100% pengaduan ditangani Terlaksananya kepastian hokum dan penyelesaian konflik 250 rang PPLHD dan 500 PPNS Sumber: Analisis Tim Penyusun 22 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Kesimpulan dari tabel tersebut di atas adalah: a. Kondisi terbaik, yaitu capaian Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat telah sesuai bahkan melampaui target yang ditetapkan dalam Renstra KLH, dan indikator tersebut juga menjadi sasaran dalam Renstra Kabupaten/kota. b. Kondisi yang tidak optimal, yaitu capaian Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat yang telah dilaksanakan ternyata tidak menjadi sasaran dalam Renstra KLH dan juga Renstra Kabupaten/kota. c. Kondisi yang cukup optimal, yaitu capaian Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan sasaran Renstra KLH, namun tidak menjadi target Renstra kabupaten/kota; d. Kondisi yang cukup optimal, yaitu capaian Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat yang telah dilaksanakan tidak ditargetkan dalam Renstra KLH, namun pemerintah kabupaten/kota mennganggapnya penting sehingga dicantumkan dalam Renstra Kabupaten. 2.4.2 Analisis Realisasi Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap Target RTRW Provinsi Jawa Barat. RTRW Provinsi Jawa Barat merupakan pedoman bagi kegiatan pembangunan fisik dan spasial wilayah Jawa Barat. Dokumen RTRW memuat rencana struktur ruang dan rencana pola ruang. Rencana struktur ruang sendiri memuat rencana sistem kota-kota dan rencana prasarana dasar wilayah, sedangkan rencana pola ruang memuat rencana peruntukan lahan. Terkait dengan permasalahan lingkungan, dalam dokuen RTRW juga dilengkapi dengan ketentuan peraturan zonasi yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ramah lingkungan berkelanjutan. Ketentuan peraturan zonasi sepatutnya dipatuhi oleh seluruh palaku pembangunan dan juga oleh pemerintahan sebagai pengawas pembangunan, termasuk BPLHD. Tabel berikut menyajikan muatan RTRW yang terkait dengan aspek lingkungan, serta pencapaian pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat guna mendukung terwujudnya tata ruang Jawa Barat yang diinginkan. Dari Tabel 2.6 tersebut tampak bahwa baik rencana pengembangan prasarana sumberdaya air dan rencana peruntukan lahan, serta ketentuan peraturan zonasi, semua ditujukan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Mengingat muatan RTRW lebih diarahkan sebagai pedoman/acuan pembangunan bagi lembaga teknis, maka peran BPLHD menjadi tidak dominan. Dalam kontek pemanfaatan ruang, peran BPLHD lebih terfokus pada aspek pemantauan lingkungan guna memberi masukan (feedback) bagi pelaku pembangunan atau bagi revisi RTRW, serta sebagai fasilitator antar lembaga terkait untuk melakukan pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan. 23 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Tabel 2.7 Telaahan Rencana Struktur Ruang terkait Aspek Lingkungan dengan Capaian dan pengambangan Pelayanan BPLHD Prov Jaw Barat No. 1 Rencana Struktur Ruang Rencana Pengembangan Infrastruktur Permukiman Struktur Ruang Saat Ini Persampahan TPA Nambo sudah melalaui studi FS dan AMDAL. Pengelolaan persampahan yang ada saat ini belum optimal dan belum menyeluruh. Beberapa TPA sudah beroperasi dan hampir habis masa pemakaiannya sehingga perlu dibangun TPA-TPA baru. Air Bersih Pelayanan air bersih di sebagian besar daerah perkotaan sudah ada, walaupun belum maksimal, sebagian lagi belum memiliki pelayanan air bersih. Pada umumnya daerah perkotaan kesulitasn menari sumber air bersih. Indikasi Program Tahun 20132018 Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan BPLHD Prov. Jawa Barat Pembangunan TPA Regional Perlunya pemantauan pencemarn Peningkatan Pengelolaan Persampahan. Peningkatan cakupan sistem pelayanan air bersih dan air limbah Pembangunan TPA Regional Peningkatan Pengelolaan Persampahan yang ditimbulkan oleh pengoperasian TPA. Perluya membuat ketentuan tentang persyaratan lingkungan bagi pembangunan TPA. Perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menguranagi produksi sampah dan memilah sampah. a. Menjamin tersedianya sumber air bersih yang be rkualitas. Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan BPLHD Prov. Jaw Barat TPPAS Nambo - Kab. Bogor TPPAS Legoknangka - Kab. Bandung TPA Sarimukti - Kab. Bandung Barat dan Kota Cimahi TPA Leuwigajah - Kab. Bandung Barat & Kota Cimahi TPA Palimanan di Kabupaten Cirebon Kawasan Perkotaan Bodebek, Kawasan Perkotaan Bandung Raya, Cirebon Sumber: Analisis Tim Penyusun 24 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Tabel 2.8 Telaahan Rencana Pola Ruang terkait Aspek Lingkungan dengan Capaian dan pengambangan Pelayanan BPLHD Prov Jaw Barat No. 1. Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat Ini Indikasi Program Tahun 2013-2018 Pengaruh Rencana Pola Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan BPLHD Prov. Jawa Barat Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan BPLHD Prov. Jaw Barat Rencana Kawasan Lindung Pelaksanaan Prinsip-prinsip Mitigasi Bencana Saat ini terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya bencana di Jawa Barat. Salah satu faktor yanng terkait dengan ulah manusia adalah: Luas kawasan lindung di Jawa Barat belum mencapai 45 % dari luas wilayah Jawa Barat. Belum semua kawasan resapan air berperan denngan optimal karena banyaknya kawasan resapan air yang berupa kawasan terbangun. Berbagai kegiatan penghasil limbah, belum mengelola limbahnya denganbaik sehingga menimbulkan bencana pencemaran. Msih banyaknyapelanggaran hukum Masih banyaknya kejadian pencemaran lingkungan. 1. Tahap pencegahan dan mitigasi: a. Pengembangan pendidikan kebencanaan b. Mitigasi bencana wilayah pesisir dan laut dan adaptasi terhadap perubahan iklim 2. Mitigasi bencana berdasarkan jenis bencana: a. Gerakan tanah / longsor, melalui Rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup b. Abrasi/erosi, melalui peningkatan penngelolaan ekosistem pesisir dan laut. Pencemaran, melalui: peningkatan monitoring dan evaluasi pencemaran di lokasi kawasan industri. Penegakan hukum. Pengembangan kinerja pengelolaan air limbah. Peningkatan penanganan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Perlunya melakukan fasillitasi pendidikan terkait dengan mitigasi dan adaptasi terhadap kebencanaan dan perubahan iklim. Perlunya melakukan sosialisasi tentang pelestarian kawasan lindung. Menyusun persyaratan teknis pemanfaatan kawasan lindung. Perlunya melakukan fasilitasi upaya rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam. Perlunya pengembangan kawasan konservasi (kehati). Perlunya melakukan fasilitasi pendidikaan tentang pelestarian kawasan pesisir dan laut. Perlunya melakukan monitorinng pencemaran limbah industri di kawasan pesisir. Perlunya penegakan hukum pencemaran lingunkgan Perlunya peningkatan sumberdaya pengelolaan air limbah. Perlunya peningkatan sumberdaya penanganan pencemaran lingkungan. Di seluruh wilayah Jawa Barat. Di seluruh wilayah Jawa Barat. Sumber: Analisis Tim Penyusun 25 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 2.4.3 Analisis Realisasi Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap Target KLHS Jawa Barat Inti daripada kajian lingkungan hidup strategis adalah mengkaji sejauh mana daya dukung dan daya tampung wilayah mampu mendukung pengembangan wilayah tersebut seperti ketersediaan air, resiko kebencanaan, dan sebagainya. Hal ini sangat perlu agar pembangunan yang dilaksanakan dapat berkelanjutan. Tabel berikut menyajikan perbandingan antara realisasi pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap sasaran yang ditargetkan dalam KLHS. Dari tabel tersebut tampak bahwa dalam menyikapi permasalahan lingkungan sebagaimana dipaparkan dalam KLHS, BPLHD melakukan koordinasi dengan OPD terkait untuk melakukan pengelolaan lingkungan. 26 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Tabel 2.9 Realisasi Kinerja Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap Substansi KLHS No 1. Aspek Kajia terkait Tupoksi BPLHD Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup Ringkasan KLHS Terjadinya penurunan kualitas air sungai dan air permukaan yang diakibatkan oleh pencemaran limbah industri Terdapat kecenderungan makin menurunnya kualitas udara perkotaan akibat meningkatnya konsentrasi pencemar udara karena bertambahnya kendaraan bermotor, kurangnya perawatan kendaraan, usia kendaraan, dan meningkatnya kemacetan lalu-lintas. Implikasi terhadap Pelayanan BPLHD Prov.Jawa Barat Perlunya melakukan fasilitasi pengelolaan lingkungan dengan OPD terkait untuk: Mengurangi emisi pencemaran udara dari kendaraan bermotor dan sumber lainnya melalui fasilitasi program pengelolaan lingkungan di daerah dan pemahaman dan kesadaran hukum di masyarakat. Memulihkan dan mempertahankan daya dukung l ingkungan sumber daya air melalui pemantauan kualitas air dan penerapan pengelolaan lingkungan pada industri; Meningkatkan dan memulihkan kualitas air melalui program-program prokasih. 2. Kinerja layanan/jasa ekosistem Pengelolaan DAS secara terpadu melalui mekanisme jasa lingkungan hulu hilir belum diterapkan secara menyeluruh. Perlunya melakukan fasilitas pengelolaan lingkungan bersama OPD terkait untuk menjaga kualitas DAS dan hutan. 3. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim Masih rendahnya antisipasi aparat pemerintah dalam memahami arti pelestarian, pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup untuk mengadapi resiko perubahan iklim. Perlunya menggalakkan kampanye adaptasi perubahan iklim ke semua lini kehidupan masyarakat. 4. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati Terjadinya degradasi mangrove terutama untuk dijadikan lahan tambak di Cirebon, Indramayu, Subang, Bekasi, Karawang, Garut dan Ciamis; Terjadinya kerusakan terumbu karang di Ujung Genteng (Sukabumi), Cialut eureun Pameungpeuk (Garut), Tempuran, Cilaya (Karawang), Bobos (Subang), Pulau Rakit, Cantikan Biawak Gorong (Indramayu) Sumber: BPLHD Provinsi Jawa Barat Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Perlunya melakukan fasilitas pengelolaan lingkungan bersama OPD terkait untuk menjaga kualitas hutan lindung dan hutan konservasi. Catatan bagi Perumusan Program dan Kebijakan Seluruh upaya pengelolaan lingkungnan di Jawa Barat selayaknya memasukkan program dan kebijakan berupa fasilitasi, kampanye, dan sejenisnya karena kualitas lingkungan sangat bergantung pada perilaku manusia dari berbagai golongan. Fasilitasi dan kampanye dilakukan terhadap aspek: Pengelolaan lingkungan akibat pencemaran Pengelolaan lingkungan guna menjaga kkelestarian ekosistem Pengelolaan lingkungan guna beradaptasi dengan fenomena perubahan ikli. Pengelolaan lingkungan guna menjaga kelestarian kehati. BAB 3 3.1 ISU LINGKUNGAN STRATEGIS Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Dalam meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi pelayananya, BPLHD Provinsi Jawa Barat menerapkan dalam 4 (empat) bidang, yaitu: Bidang Tata Kelola Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana Bidang Penataan Hukum, Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing bidang ditinjau dari 2 (dua) sudut, yaitu permasalahan lingkungan yang menjadi lingkup pelayananannya, dan permasalahan eksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja BPLHD Provinsi Jawa Barat. 1. Bidang Tata Kelola Tugas pokok Bidang Tata Kelola adalah menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi tata kelola lingkungan, dengan fungsi: Pengkajian bahan kebijakan operasional tata kelola lingkungan; Pengkajian bahan fasilitasi tata kelola lingkungan; Penyelenggaraan fasilitasi bidang tata kelola lingkungan. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 28 Aspek kajian bidang ini meliputi: Pengkajian AMDAL dan Teknologi Lingkungan, dan Penyelarasan dan Evaluasi Lingkungan Hidup Strategis 2. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Tugas pokokBidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan adalah “Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pengendalian pencemaran lingkungan”, dengan fungsi: Pengkajian bahan kebijakan operasional pengendalian pencemaran lingkungan; Pengkajian bahan fasilitasi pengendalian pencemaran lingkungan; Penyelenggaraan fasilitasi bidang pengendalian pencemaran lingkungan. Aspek kajian bidang ini meliputi: Pemantauan Pencemaran Lingkungan Pembinaan Pengendalian Pencemaran Lingkungan 3. Bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana Tugas pokok bidang Konservasi Sumberdaya Alam dan Mitigasi Bencana adalah “menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konservasi SDA dan mitigasi bencana”, dengan fungsi: pengkajian bahan kebijakan teknis konservasi SDA dan mitigasi bencana; pengkajian bahan fasilitasi konservasi SDA dan mitigasi bencana; penyelenggaraan fasilitasi bidang konservasi SDA dan mitigasi bencana. Aspek kajian bidang ini meliputi: Konservasi Sumber Daya Alam dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan Mitigasi Bencana 4. Bidang Penataan Hukum, Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Tugas pokok Bidang Penataan Hukum, Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan adalah “Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penaatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan”, dengan fungsi: pengkajian bahan kebijakan teknis penaatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan; pengkajian bahan fasilitasi penaatan hukum, kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan; Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 29 penyelenggaraan fasilitasi bidang pengembangan kapasitas lingkungan. penaatan hukum, kemitraan dan Aspek kajian bidang ini meliputi: Penataan Hukum Lingkungan Pengembangan Kapasitas dan Kemitraan Lingkungan Berikut adalah identifikasi permasalahan pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat berdasarkan tugas dan fungai pelayanan. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 30 Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi BPLH Provinsi Jawa Barat Faktor yang Mempengaruhi No. 1 Aspek Kajian Bidang Tata Kelola Pengkajian AMDAL dan Teknologi Lingkungan Penyelarasan dan Evaluasi Lingkungan Hidup Strategis 2. Capaian / Kondisi Saat ini Tingkat penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan dalam pengelolaan lingkungan di daerah Jumlah komisi AMDAL yang berlisensi :22 Jumlah rekomendasi AMDAL yang diterbitkan :10 Jumlah kajian dan rekomendasi KLHS: 11 Jumlah pedoman dan kebijakan instrument ekonomi lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Pemantauan Jumlah sumber air yang dipantau dan ddiinformasikan status mutu airnya: 100% Pencemaran Jumlah kabupaten/kota yang diukur dan Lingkungan diinformaskan status mutu udaranya Pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran: 100% Terbentuknya kelompok masyarakat 100%. Pemantauan pencemaran berbasis masysrakat:100%. Tersusunnya PerGub tentang Baku Mutu Air Internal Permasalahan Peayanan BPLHD Prov. Jabar. Eksternal Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dilakukan secara kontinyu sehingga dapat memperkuat tugas dan fungsinya Kesadaran masyarakat, industri dan pemerintah daerah mengalami peningkatan. Keterbatasan kewenangan di bidang Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dilakukan secara kontinyu sehingga dapat memperkuat tugas dan fungsinya Pekerjaan KLHS belum dirasa sebagai pekerjaan prioritas karena manfaatnya tidak lanngsung bisa dirasakan dalam waktu singkat. SDM yang kompeten di bidangnya Adanya peningkatan kesadaran lingkungan dari masyarakat, industri dan pemerintah kabupaten/kota Belum lengkapnya data pemantauan air Adanya proaktif BPLHD Prov. Jawa Barat dalam melakukan pendekatan ke masyarakat. Permen LH 19/ 2008 tentang pelaksanaan SPM Provinsi dan kabupaten/kota lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan. Belum adanya kesepakatan antar seluruh stakeholder dalam hal pengunaan KLHS sebagai dasar pengambilana keputusan.. Belum optimalnya pelayanan data lingkungan. Keterbatasan anggaran dan sumberdaya manusia. Belum adanya komitmen semua pihak dalam pemanfaatan ruang yanng mengacu pada rencana tata ruang yang berlaku. dan udara dari kabupaten/kota Tidak optimalnya data lingkungan dari kabupaten/kota menyebabkan sulitnya menyusun baselane data yang lengkap. Sarana dan prasarana yang masih kurang dalam menganalisis sampel air dan udara Pendanaan yang relatif masih kurang Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 31 Faktor yang Mempengaruhi No. Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat ini Internal Permasalahan Peayanan BPLHD Prov. Jabar. Eksternal dan Pengendalian Pencemaran Air: 1 Pembinaan Pengendalian Pencemaran Lingkungan 3. 4. Tercukupinya SDM yang pengelolaan limbah B3: 56 kompeten dalam bidang terkait. Jumlah laboratorium lingkungan di daerah Adanya peningkatan kapasitas yang sudah praakreditasi: 26 SDM yang dilakukan secara Jumlah personil industri yang bersertifikat kontinyu EPCM: 317 Jumlah industri di Jawa Barat yang menerapkan program lingkungan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan dan Mitigasi Bencana Konservasi Sumber Peningkatan kapasitas SDM Jumlah fasilitasi kegiatan konservasi sumberdaya alam dan kehati: 4. Daya Alam dan dilakukan secara rutin Jumlah fasilitasi pelaksanaan pengelolaan Pemulihan Kerusakan Pembahasan dan diskusi internal lingkungan kawasan pesisir dan laut. Lingkungan yang dilakukan secara rutin dengan pimpinan Mitigasi Bencana Peningkatan kapasitas SDM Jumlah pedoman dan data base informasi kemitigasian bencana sebagai upaya dilakukan secara rutin pengurangan resiko bencana Pembahasan dan diskusi internal Jumlah pedoman dan kajian terkait yang dilakukan secara rutin perubahan iklim dengan pimpinan PENATAAN HUKUM, KEMITRAAN DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS LINGKUNGAN Penataan Hukum Adanya perda 1 tahun 2012 yang Jumlah pengaduan lingkungan yang ditindaklanjuti dan diinformasikan Lingkungan memperkuat pelaksanaan Jumlah kasus sengketa lingkungan yang penataan Hukum serta Permen terfasilitasi 19 tahun 2008 tentang Tingkat pemahaman dan kesadaran hukum pelaksanaan SPM masyarakat Tingkat pengawasan pelaksanaan Adanya koordinasi yang baik dengan masyarakat, industri dan kabupaten/kota Adanya peningkatan kesadaran lingkungan dari masyarakat dan industri Adanya koordinasi yang baik dengan OPD Terkait Keterbatasan kewenangan di bidang Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigas bencana. Adanya koordinasi yang baik antara institusi yang menangani masalah lingkungan lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan. Belum optimalnya pelayanan data lingkungan. Keterbatasan anggaran dan sumberdaya manusia. Belum adanya komitmen semua pihak dalam pemanfaatan ruang yanng mengacu pada rencana tata ruang yang berlaku. Keterbatasan kewenangan di bidang lingkungan hidup dalam pengelolaan lingkungan. Keterbatasan anggaran dan sumberdaya manusia. Masih kurannya pemahaman masyarakat Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 32 Faktor yang Mempengaruhi No. 5. Aspek Kajian Capaian / Kondisi Saat ini Pengembangan Kapasitas dan Kemitraan Lingkungan Jumlah kemitraan lingkungan dngan berbagai Sekretariat Informasi lingkungan hidup stakeholder Tingkat kesadaran stakeholders dalam pengelolaan lingkungan Jumlah peraih penghargaan lingkungan Tingkat ketersediaan informasi lingkungan hidup Ketersediaan Status Lingkungan Hidup Daerah Internal Eksternal Gencarnya kampanye lingkungan, aktivitas pengelolaan lingkugan, dan koordinasi dengan pelaku usaha.. Meningkatknya kesadaran lingkungan di masyarakat danpemerintah kabupaten/kota Ketersediaan sumberdaya manusia yang mendukung aktivitas ini Adanya kerjsama yang baik dengan instansi terkait dan kabupaten/kota Permasalahan Peayanan BPLHD Prov. Jabar. tentang hukum lingkungan Belum optimalnya kerjasama antar institusi di bidang lingkungan hidup Ketersediaan data yang masih sangat terbatas Informasi lingkungan masih dianggap tidak penting Sumber: BPLHD Provinsi Jawa Barat Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 33 3.2 Telaahan Visi Misi dan Program Pembangunan Kepala Daerah Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat Jwa Barat, Visi Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2013–2018 sebagaimana tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2013-2018, adalah: "Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua" Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut: Maju : Sejahtera : Untuk Semua : adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif, berdaya saing dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal dan berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial. adalah sikap dan kondisi masyarakat jawa barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan. adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat Untuk mewujuskan Visi tersebut dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, ditetapkan 5 misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran, yaitu: Misi Pertama : Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing. Misi Kedua : Membangun perkonomian yang kokoh dan berkeadilan. Misi Ketiga : Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tata kelola dan perluasan partisipasi publik. Misi Keempat : Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan. Misi Kelima : Mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui peningkatan peran pemuda, olah raga, seni, budaya dan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal. Dari kelima misi tersebut, yang berkaitan dengan aspek lingkungan hidup adalah misi keempat, yaitu “Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dengan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan melalui peningkatan kemantapan jalan, Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 34 perbaikan dan perluasan jaringan irigasi, pengendalian tata ruang, pengelolaan sampah regional, peningkatan kawasan terbuka hijau, serta perlindungan lahan pertanian berkelanjutan”. Makna dari misi keempat untuk aspek lingkungan hidup adalah bahwa wilayah Jawa Barat yang ingin dituju adalah wilayah Jawa Barat yang nyaman dan berkelanjutan. Tujuan dari misi keempat adalah “Meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, peningkatan produktivitas ekonomi, dan pelayanan dasar sehingga mampu beradaptasi secara sehat dan berkelanjutan”. Tujuan ini akan dicapai melalui sasaran pembangunan dalam bentuk “Meningkatnya kualitas infrastruktur strategis yang nyaman dan berkelanjutan”. Pembangunan yang Berkelanjutan dimaknai melalui kebijakan pengendalian tata ruang berbasis daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana serta peningkatan penciptaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan”.Kebijakan ini berlaku bagi seluruh komponen pembangunan. Khusus untuk bidang lingkungan hidup, kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat adalah: a. b. c. d. e. f. Meningkatkan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah; Meningkatkan upaya rehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan hidup; Meningkatkan upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup; Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir dan laut; Meningkatkan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap bencana; Meningkatkan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim; g. Infrastruktur yang handal dan pengelolaan lingkungan yang berimbang untuk pembangunan berkelanjutan. Ketujuh kebijakan bidang lingkungan hidup tersebut, selanjutnya perlu dijabarkan ke dalam program-program pembangunan. Adapum program pembangunan yang menjadi lingkup tugas utama BPLHD meliputi 4 program, yaitu: 1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan sasaran: a. Terkendalinya beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik di DAS Citarum, DAS Ciliwung dan DAS Prioritas lainnya; b. Terlaksananya pengawasan pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3 pada industri dan rumah sakit; c. Meningkatnya adaptasi dan sinkronisasi kebijakan tata kelola lingkungan; d. Meningkatnya upaya penegakan hukum lingkungan atas dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup; e. Penerapan teknologi bersih industri. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 35 2) Program Mitigasi dan Perubahan Iklim, dengan sasaran: a. Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim melalui penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian, kehutanan, energi, transportasi, industri, limbah dan sampah; b. Meningkatnya ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim; c. Terkendalinya beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri sumber bergerak dan tidak bergerak. 3) Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dengan sasaran yang menjadi tanggung jawab BPLHD adalah: a. b. Meningkatnya upaya perlindungan keanekaragaman hayati (kehati); Meningkatnya peran lintas pelaku dalam penanganan gangguan dan pencegahan kerusakan kawasan hutan. Tabel berikut menyajikan misi dan program pembangunan Jawa Barat yang diprakarsai oleh Kepala Daerah Terpilih, dalam kaitannya dengan permasalahan pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat, berikut faktor penghambatdan pendorong. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 36 Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap Pencapaian Visi, Misi, dan rogram Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Visi: "Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua” No. 1 2 Misi dan Program KDH dan Wakil Permasalahan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat KDH Misi Ke-empat: Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan: Program Pengendalian BPLHD Prov. Jabar tidak mungkin melakukan upaya a. Pencemaran dan Perusakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan tanpa Lingkungan Hidup. kerjasama dengan OPD teknis lain yang terkait, seperti perindustrian, kesehatan, pertanian dan perkebunan, Kehutanan, dan PSDA. Upaya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan membutuhkan sumberdya manusia, pendanaan, dan iptek. Program Mitigasi dan Perubahan Perlunya mensosialisasikan mitigasi bencana dan adaptasi Iklim. perubahan iklim ke semua lapisan publik, baik masyarakat, b. pengusaha, maupun birokrat di semua lini. 3 Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 4 Program Pembinaan Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi. Upaya konservasi sumberdaya alaam dan lingkungan hidup tidak bisa dilakukan sendiri oeh BPLHD Prov.Jabar, melainkan harus dilakukan bersama dengan OPD terkait seperti kehutanan, pertanian dan perkebunan, PSDA, pendidikan, kesehatan, LSM, hankam, dll. Upaya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan membutuhkan sumberdya manusia, pendanaan, dan iptek. Faktor Penghambat Kurang optimalnya koordinasi yang intensif antara BPLHD dengan OPD terkait seperti kehutanan, pertanian dan perkebunan, PSDA, pendidikan, kesehatan, LSM, hankam, dll, terutama dalam pelayanan: pengendalian pencemaran, rehabilitas sumberdaya alam. Kuraang optimalnya koordinasi antara BPLHD Prov. Jabar dengan OPD kabupaten/kota, terutama dala hal pemantauan kualitas lingkungan,baikair, udara, maupun tanah. c. Kurangnya sumberdaya manusia, sumberdaya pendanaan, dan sumberdaya iptek yang tersedia di BPLHD Prov. Jabar, khususnya untuk kegiatan-kegiatan yang menyangkut koordinasi dengan OPD terkait. Pendorong o Adanya kesamaan visi, misi, kegiatan, dan pprogram pembangunan yang dijasikan sebagai acuan pembangunan daerah, yaitu RPJPD dan RPJMD. o Adanya beberapa peraaturan perundangan yang telah diterbitkan sehingga patut dijalankan oleh seluruh OPD dan masyarakat seperti Perda RTRW, Pergub Baku Mutu Kualitas Lingkungan, dll Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun dan BPLHD Provinsi Jawa Barat Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 37 3.3 Telaahan Renstra KLH dan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Berikut disajikan telaahan muatan Renstra KLH dengan pencapaian pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat periode sebelumnya sebagaimana telah diuraikan pada Bab II, faktor penghambat dan pendorongnya. Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap Sasaran Renstra KLH No. 1 Sasaran Jangka Menengah Renstra KLH Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut serta air tanah; Penghambat 2 Terlindunginya kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; 3 Membaiknya kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); 4. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup terintegrasi. Faktor Permasalahan Pelayanan BPLHD Prov.Jabar BPLHD Prov.Jabar telah melakukan pemantauan kualitas lingkungan khususnya di 7 DAS dan pesisir, mengidentifikasi lahan kritis, dan mengeidentifikasi tanah yang yang tercemar. OPD kabupaten/kota juga telah melakukan pemantauan lingkungan. Namun hasil pemantauan belum tedokumentasikan dengan baik sehingga base line yang akurat belum tercapai sempurna. BPLHD Prov. Jabar tidak memiliki kemampuan untuk menindaklanjuti hasil peantauan lingkungan ke dalam bentuk kegiatan nyata berupa pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, tanpa dukungan dari OPD terkait. Data-data mengenai keanekaragaman hayatai tidak bida diperbaharui secara priodik tahunan. BPLHD belum melakukan upaya-upaya melindungi kelestarian lahan , kehati, dan ekosistem hutan, karena dibutuhkan kerjasama dengan OPD terkait dan dibutuhkan pula sejumlah sumberdaya, sumberdana, dan iptek yang memadai. Keterbatasan sumberdaya manusia, sumberdana, dan iptek di BPLHD Prov. Jabar. Pendorong Adanya pedoman acuan pembangunaan yang sama, yaitu Rensta dan RTRW Prov.Jabar. Kurang optimalnya koordinasi dan kerjasama dengan OPD terkait dan dengan OPD di kabupaten/kota. Ditinjauu dari sumber pencemarnya seperti penurunan kualitas udara, persampahan, dan limbah B3, semua berada di luar kewenangan BPLHD Prov. Jabar. Dengan demikian upaya untuk pengelolaan lingkungan untuk mencapai kualitas lingkungan yang baik diperlukan kerjasama dengan OPD terkait, termasuk pengintgrasian dan penyelarasan (sinkroniasi) program. Sumber: Tim Penyusun dan BPLHD rovinsi Jawa Barat Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 38 3.4 Telaahan Renstra OPD Kabupaten/Kota dan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Berikut disajikan telaahan muatan Renstra Kabupaten/kota dan pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat periode sebelumnya sebagaimana telah diuraikan pada Bab II, berikut faktor penghambat dan pendorongnya. Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap Sasaran Renstra OPD Kabupaten/Kota Sasaran Renstra OPD Kabupaten/Kota Permasalahan Pelayanan BPLHD Prov.Jabar 1 Pelayanan pencegahan dan pengendalian pencemaran air. 2 Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak. Hasil pemantauan dari daerah tidak lengkap dan tidak seragam sehinggan sulit bagi BPLHD Prov.jabar mdnentukan baseline. No. Upaya pencegahan / pengendalian pencemaran yang dilakukan BPLHD Prov.Jabar belum optimal. Faktor Penghambat Pendorong Kurangnya koordinasi antara BPLHD Prov.Jabar dengan OPD kab/kota. Adanya auan yang sama dalam hal pengendallian pencemaran lingkungan, yaitu Renstra KLH dan berbagai peraturan menteri terkait pencemaran. Belum adanya keseragaman format pelaporan. Kewenangan pengendalian dan pencegahan sebagian berada di luar kewenangan BPLHD Prov.Jabar. Adanya keterbatasan SDM, sumberdana, dan iptek di daerah. 3 Laboratorium: Tidak ada. - - Pelayanan pengujian Laboratorium. Laboratorium lingkungan menjadi green laboratory. Laboratorium lingkungan menjadi BLU (Badan Layanan Umum). 4. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa Sulit mendapatkan data tentang kerusakan lahan secara lengkap dan periodik. Adanya keterbatasan SDM, sumberdana, dan iptek di daerah sehingga tidak bisa memberikan data secara rutin dan lengkap. Adanya kewajiban menyusun SLHD di kab./kota yang memuat data lingkungan. 5. Dokumen lingkungan: Sebagian legalitas AMDAL memang merupakan Koordinasi antara BPHD Prov. Jabar dengan OPD kab./kota Adanya kewajiban menyusun Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 39 Sasaran Renstra OPD Kabupaten/Kota No. Permasalahan Pelayanan BPLHD Prov.Jabar Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal. Pelayanan penilaian dan persetujuan dokumen lingkungan Monitoring dan evaluasi penerapan pelaksanaan dokumen lingkungan kewenangan kab./kota. 6. Penegakan hukum lingkungan 7. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat Terbatasya Sumberdaya BPLHD Prov. Jabar menangani kasus lingkungan yang cukup banyak. Faktor Penghambat Pendorong kurang optimal. dokumen lingkungan, dan target dalam Renstra KLH. Terbatasya SDM, sumberdana, dan iptek BPLHD Prov. Jabar Adanya PPNS Hasil monitoring dan evaluasi penerapan pelaksanaan dokumen lingkungan tidak dilaporkan secara lenngkap ke BPLHD Prov.Jabar. Sumber: Tim Penyusun dan BPLHD rovinsi Jawa Barat 3.5 Telaahan RTRW Jawa Barat dan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Berikut disajikan telaahan muatan RTRW dan pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat periode sebelumnya sebagaimana telah diuraikan pada Bab II, berikut faktor penghambat dan pendorongnya. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 40 Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap Sasaran RTRW Provinsi Jawa Barat Faktor No. Sasaran RTRW Jawa Barat Permasalahan Pelayanan BPLHD Prov.Jabar Penghambat Pendorong Dalam penetapan programprogram pembangunan nya, seluruh OPD mengacu pada dokumen yang sama yaitu RTRW. 1 Peningkatan cakupan sistem pelayanan air bersih dan air limbah. Untuk lingkup pelaksanaan pelayanan air bersih dan air limbah harus bekerja sama dengan PSDA dan Dinas Kebersihan. Belum optimalnya koordinasi antara BPLHD dengan OPD terkait. Rencana program dalam RTRW masih bersifat global, sehingga belum operasional. 2 Pembangunan TPA Regional Peningkatan Pengelolaan Rencana program dalam RTRW masih bersifat global, sehingga belum operasional. 3 Pencegahan dan mitigasi bencana: a. Pengembangan pendidikan kebencanaan b. Mitigasi bencana wilayah pesisir dan laut dan adaptasi terhadap perubahan iklim Untuk lingkup pelaksanaan pembangunan TPA dan pengelolaan persampahan harus bekerja sama dengan Dinas Kebersihan. Belum optimalnya koordinasi antara BPLHD dengan OPD terkait. Lingkup BPLHD Prov.Jabar terbatas pada penyusunan perundangan lingkungan dan pemantauan kualitas lingkungan di sekitar TPA. Pemantauan di daerah sekitar TPAharus dilakukan secara intensif, yang artinya membutuhkan sumberdaya yang baik, SDM, pendanaan, iptek. Belum optimalnya kerjasama jangka panjang antara BPLHD Prov. Jabar dengan Dinas Pendidikan dan lembaga kemasyarakat lainnya untuk mengadakan pendidikan; dan dengan BPBD untuk menyusun rencana mitigasi bencana. 4 Mitigasi bencana berdasarkan jenis bencana: a. Gerakan tanah / longsor, melalui Rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup. b. Abrasi/erosi, melalui peningkatan pengelolaan ekosistem pesisir dan laut. Terbatasnya informasi mengenai peta bencana potensial, baik di daratan maupn di pesisir dan laut. Belum optimalnya kerjasama antara BPLHD Prov. Jabar dengan OPD terkait untuk melakukan gerakan rehailitasi dan konservasi sumberdaya alam dan lingkungan, baik pada kawasan hutan maupun pada kawasan pesisir dan laut, Persampahan Pencemaran, melalui: peningkatan monitoring dan evaluasi pencemaran di lokasi kawasan industri. Penegakan hukum. Pengembangan kinerja pengelolaan air limbah. Peningkatan penanganan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Terbatasnya sumberdaya yang dimiliki BPLHD Prov. Jabar. Proporsi aspek lingkungan /bencana dalam kurikulum sekolah masih sangat terbatas. Terbatasnya sumberdaya yang dimiliki BPLHD Prov. Jabar. Peta kontingensi bencna pada lokasilokasi bencana tertentu belum operasional. Terbatasnya pengetahuan masyarakat mengenai langkah mitigasi bencana di daerahnya masingmasing. Terbatasnya sumberdaya yang dimiliki BPLHD Prov. Jabar. Sumber: Tim Penyusun dan BPLHD rovinsi Jawa Barat Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 41 3.6 Telaahan KLHS Jawa Barat dan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Berikut disajikan telaahan muatan KLHS dan pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat periode sebelumnya sebagaimana telah diuraikan pada Bab II, berikut faktor penghambat dan pendorongnya. Tabel 3.6 Permasalahan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat terhadap Muatan KLHS Jawa Barat No. 1. Muatan KLHS Jawa Barat Faktor Penghambat Pendorong Belum ada kerjasama antara BPLHD Prov. Jabar dengan OPD-OPD terkait dalam bentuk /format yang kuat dan memiliki legalitas yang jelas sehingga mempermudah koordinasi dalam pelaksanaana pengendallian dan pengelolaan lingkungan. Dalam penetapan programprogram pembangunann ya, seluruh OPD mengacu pada dokumen yang sama yaitu Renstra dan Renja. Belum ada bentuk kerjasama yang baku antara BPLHD Prov Jabar dengan OPD terkait dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Dalam penetapan program pembangunann ya, seluruh OPD mengacu pada dokumen yang sama yaitu Renstra dan Renja. Dampak dan Risiko Lingkungan Hidup a. Menurunnya Hasil pemantauan kualitas air sugai yang telah dilakukan oleh BPLHD belum ditindaklanjuti dengan upaya pengendalian dan pengelolaan karena badan air (sungai) berada di bawa kewenangan OPD lain). b. Menurunnya Hasil pemantauan kualitas udara di daerah perkotaan yang telah dilakukan oleh BPLHD belum ditindaklanjuti dengan upaya pengendalian dan pengelolaan karena sumber pencemarnya yaitu kendaraan bermotor dan kemcetan lalu-lintas berada di bawah kewenangan OPD lain. kualitas air sungai akibat limbah industry kualitas udara erkotaan akibat emisi kendaraan dan kemacetan 2. Permasalahan Pelayanan BPLHD Prov.Jabar Kinerja layanan/jasa ekosistem: Pengelolaan DAS terpadu hulu – hiir. Secara teknis, pengelolaan DAS mulai dari hulu sampai hilir merupakan kewenangan OPD lain. PERAN bplhd Prov Jawa Barat lebih pada memberi rambu-rambu dalam pemanfaatan DAS agar tidak menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 42 3. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasis terhadap perubahan iklim Rendahnya antisipasi aparat pemerintah dalam memahami arti pelestarian, pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup untuk mengadapi resiko perubahan iklim. 4. Selama ini BPLHD Prov. Jabar telah melakukan berbagai kampanye dan sosialisasi terkait dengan perlunya pelestarian, pengelolaan, dan pengendalian lingkungan. Namun dalam pelaksanaannya, dalam penyusunan program dll, aparat pemeintah masih lebih mementingkan target pencapaian PAD, pencapaian politik, dan lain-lain sejenisnya. Arti pelestarian, pengelolaan, dan pengendalian lingkungan belum dijadikan sebagai dasardasar pembangunan. - Belum ada bentuk kerjasama yang baku antara BPLHD Prov Jabar dengan OPD terkait dalam pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Dalam penetapan programprogram pembangunann ya, seluruh OPD mengacu pada dokumen yang sama yaitu Renstra dan Renja. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati Terjadinya degradasi mangrove; Terjadinya kerusakan terumbu karang Hasil pemantauan terhadap kondisi mangrove dan kerusakan terumbu karang yang telah dilakukan oleh BPLHD belum ditindaklanjuti dengan upaya pengendalian dan pengelolaan karena kawasan pesisir dan laut berada di bawah kewenangan OPD lain. Sumber: Tim Penyusun dan BPLHD rovinsi Jawa Barat 3.7 Penentuan Isu-Isu Lingkungan Strategis Yang dimaksud dengan isu lingkungan dalam konteks ini dibatasi pada isu lingkungan yang sifatnya negatif sehingga perlu tindakan perbaikan.Penetapan isu lingkungan strategis dilakukan sebagai titik awal penetapan strategi, kebijakan, dan program pembangunan pada sektor lingkungan yang menjadi tanggungjawab BPLHD Provinsi Jawa Barat. Proses penetapan isu lingkungan strategis dilakukan melalui 4 tahap, yaitu: 1. Identifikasi isu lingkungan secara umum; 2. Penetapan kriteria penilaian serta pembobotan kriteria 3. Pemberian nilai (skor) variabel isu lingkungan 4. Penetapan isu lingkungan yang dianggap strategis (isu lingkungan strategis). Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 43 3.7.1 Identifikasi Isu Lingkungan Secara Umum Identifikasi isu lingkungan secara umum dilakukan berdasarkan pertimbangan terhadap 6 variabel, yaitu: a. Kebijakan dan program pembangunan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 untuk aspek lingkungan hidup, b. Gambaran pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat c. Sasaran jangka menengah pada Renstra KLH d. Sasaran jangka menengah dari Renstra kabupaten/kota e. Implikasi RTRW bai pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat f. Implikasi KLHS bagi pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat 3.7.1.1 Kajian Isu Lingkungan Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Untuk mewujudkan visi Jawa Barat, RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 menetapkan 5 misi, dimana misi yang terkait dengan lingkungan hidup adalah misi ke-empat, yaitu “Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan”. Misi ke-empat ini memiliki tujuan, yang kemudian dijabarkan dalam bentuk sasaran, strategi dan kebijakan, program pembangunan, dan sasaran prograam pembangunan, sebagaiana disajikan pada tabel berikut. Misi ke 4 : Mewujudkan Jawa Barat Yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis Yang Berkelanjutan Tujuan Misi : Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan. Sasaran Misi : Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana. Strategi : 1. Meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan, dan penngendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing. 2. Menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana. 3. Meningkatkan kualitas dan fungsi kawasan lindung. 4. Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 44 5. Mengembangkan sumber energi baru terbarukan dan konservasi energi, sumberdaya mineral, geologi, dan air tanah. 6. Meningkatkan penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat. Dari ke-enam strategi pembangunan tersebut, terdapat ketetapan RPJMD Provinsi Jawa Barat terkait dengan BPLHD Provinsi Jawa Barat, yaitu: a. BPLHD Provinsi Jawa Barat bertanggugjawab atas pelaksanaan strategi nomor 2, yaitu “menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana”, dengan kebijakan: Peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah serta penerapan teknologi bersih untuk industri, melalui program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup. Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, melalui program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. b. BPLHD Provinsi Jawa Barat menjadi mitra bagi Dinas Kehutanan untuk melaksanakan strategi nomor 4, yaitu “Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup”, dengan kebijakan “Meningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati”. c. BPLHD Provinsi Jawa Barat menjadi mitra bagi Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral untuk melaksanakan strategi nomor 5, yaitu “Mengembangkan sumber energi baru terbarukan dan konservasi energi, sumberdaya mineral, geologi, dan air tanah”, dengan kebijakan “Meningkatkan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 45 Tabel 3.7 Strategi, Arah Kebijakan, ProgramPembangunan, dan Sasaran Program Pembangunan dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 yang terkait dengan BPLHD Provinsi Jawa Barat Strategi 2. Menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana Arah Kebijakan Strategis 2.1 Peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah serta penerapan teknologi bersih untuk industri Program Pembangunan Daerah Untuk Pencapaian arah Kebijakan Strategis Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup Sasaran Program Pembangunan Daerah a. Terkendalinya beban pencemaran badan air oleh industri dan b. c. d. e. 4. Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup domestik di DAS Citarum, DAS Ciliwung dan DAS Prioritas lainnya; Terlaksananya pengawasan pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3 pada industri dan rumah sakit; Meningkatnya adaptasi dan sinkronisasi kebijakan tata kelola lingkungan; Meningkatnya upaya penegakan hukum lingkungan atas dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup. Penerapan teknologi bersih industri. 2.2 Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim a. Meningkatnya upaya mitigasi perubahan iklim melalui 4.1 Peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup a. Terlaksananya rehabilitasi lahan kritis, termasuk di kawasan Keterangan BPLHD Prov. Jabar ditetapkan sebagai pelaksana utama pada seluruh strategi ini. penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian, kehutanan, energi, transportasi, industri, limbah dan sampah; b. Meningkatnya ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim; c. Terkendalinya beban emisi dari sumber bergerak dan tidak bergerak . DAS prioritas; b. Meningkatnya upaya rehabilitasi lahan di kawasan hutan negara; c. Meningkatnya upaya rehabilitasi lahan di kawasan BPLHD Prov. Jabar ditetapkan sebagai pelaksana mitra dengan Dinas Kehutanan untuk Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 46 Strategi Arah Kebijakan Strategis Program Pembangunan Daerah Untuk Pencapaian arah Kebijakan Strategis Sasaran Program Pembangunan Daerah perkebunan; d. Meningkatnya upaya perlindungan keanekaragaman hayati (kehati); e. Meningkatnya upaya konservasi kawasan hutan negara dan Keterangan progrm-program keanekaragaman hayati (point d). kawasan sekitar mata air; f. Meningkatnya peran lintas pelaku dalam penanganan gangguan dan pencegahan kerusakan kawasan hutan; g. Meningkatnya pengembangan budidaya hutan rakyat; h. Meningkatnya upaya konservasi lahan pertanian melalui sistem usaha tani konservasi; i. Terpantaunya kondisi dan kualitas air tanah dan sumbersumber air. 5. Mengembangkan sumber energi baru terbarukan dan konservasi energi, sumber daya mineral, geologi dan air tanah 4.2 Peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir dan laut Pengelolaan ekosistem pesisir dan laut Meningkatnya upaya rehabilitasi hutan mangrove, kawasan pesisir dan laut; 5.1 Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan Program Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan. BPLHD Prov. Jabar menjadi mitra Dinas ESDM guna menunjang pelaksanaan kebijakan peningkatan pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 47 Strategi Arah Kebijakan Strategis Program Pembangunan Daerah Untuk Pencapaian arah Kebijakan Strategis Sasaran Program Pembangunan Daerah 5.2 Peningkatan pemanfaatan dan pengelolaan sumber energi panas bumi Program Pengembangan Panas Bumi dan Migas Meningkatnya pendayagunaan panas bumi sebagai sumber energi listrik berupa eksplorasi potensi energi panas bumi di Jawa Barat 5.3 Peningkatan upaya pengembangan sumber daya mineral, geologi, dan air tanah Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Mineral, Geologi dan Air Tanah Meningkatnya pemutakhiran kondisi Cekungan Air Tanah Keterangan Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 48 Kesimpulan: Berdasarkan kajian terhadap RPJMD Provinsi Jawa Barat, isu lingkungan umum berdasarkan RPJM Provinsi Jawa Barat meliputi: 1. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup; 2. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim; 3. Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup untuk aspek Keanekaragaman Hayati; 4. Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan. 3.7.1.2 Kajian Isu Lingkungan Berdasarkan Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Berdasarkaan analisis yang telah dilakukan pada subbab 3.1 dan disajikan pada Tabel 3.1 dapat disimpulkan identifikasi isu lingkungan sebagai berikut: 1. Keterbatasan kewenangan BPLHD dalam pengelolaan lingkungan; 2. Optimalisasi pelayanan data lingkungan. 3. Keterbatasan anggaran dan sumberdaya manusia. 4. Kesepakatan antar stakeholder dalam pengelolaan 5. Koordinasi pengelolaan lingkungan antara pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan OPD kabupaten/kota 6. 3.7.1.3 Peningkatan pemahaman masyarakat tentang hukum lingkungan Kajian Isu Lingkungan berdasarkan Sasaran Jangka Menengah Renstra KLH Berdasarkaan analisis yang telah dilakukan pada subbab 3.3 dan disajikan pada Tabel 3.3 dapat dirangkum identifikasi isu lingkungan sebagai berikut: 1. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut serta air tanah; 2. Perlindungan kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; 3. Peningkatan kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 49 4. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup terintegrasi. 5. Baseline data. 6. Koordinasi dalam pemantauan dan pengendallian pencemaran lingkungan, baik antara stakeholder maupun dengan kabupatn/kota termasuk sinkronisasi program. 7. Terbatasnya sumberdaya dan iptek. 3.7.1.4 Kajian Isu Lingkungan berdasarkan Sasaran Jangka Menengah Renstra Kabupaten/kota Berdasarkaan analisis yang telah dilakukan pada subbab 3.4 dan disajikan pada Tabel 3.4 dapat dirangkum identifikasi isu lingkungan sebagai berikut: 1. Pencegahan dan pengendalian pencemaran air dan udara. 2. Peningkatkan pemantauan kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasa. 3. Peenegakan hukum lingkungan 4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat. 5. Peningkatan koordinasi dengan OPD kabupaten/kota. 6. Keseragaman format pelaporan. 7. Keterbatasan sumberdaya dan iptek di OPD kabupaten/kota. 8. Optimalisasi koordinasi dalam pelaporan hasil pemantauan lingkungan. 9. Terbatasnya sumbedaya dalam menannganai kasus lingkungan. 3.7.1.5 Kajian Isu Lingkungan berdasarkan Implikasi RTRW bagi Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Berdasarkaan analisis yang telah dilakukan pada subbab 3.5 yang disajikan pada Tabel 3.5 mengenai implikasi substansi RTRW Provinsi Jawa Barat bagi pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat, dapat dirangkum identifikasi isu lingkungan sebagai berikut: 1. Peningkatan pelayanan air bersih dan air limbah. 2. Pembangunan TPA dan pengelolaan persampahan. 3. Pencegahan dan mitigasi bencana. 4. Koordinasi dengan PSDA dan Dinas Kesehatan. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 50 5. Koordinasi dengan instansi terkait. 6. Pemantauan daerah sekitar TPA. 7. Peningkatan informasi peta potensi bencana dan peta kontingensi bencana yang operasional. 8. Terbatasnya sumberdaya BPLHD Provinsi Jawa Barat. 9. Peningkatan pengetahuan masyaraat terkait bencana 3.7.1.6 Kajian Isu Lingkungan berdasarkan Implikasi KLHS bagi Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat Berdasarkaan analisis yang telah dilakukan pada subbab 3.6 dan disajikan pada Tabel 3.6 dapat dirangkum identifikasi isu lingkungan sebagai berikut: 1. Kualitas air sungai akibat limbah industry. 2. Kualitas udara erkotaan akibat emisi kendaraan dan kemacetan. 3. Pengelolaan DAS terpadu hulu – hilir. 4. Peningkatan antisipasi aparat pemerintah dalam memahami arti pelestarian, pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup untuk mengadapi resiko perubahan iklim. 5. Degradasi mangrove; 6. Kerusakan terumbu karang. 7. Terbatasnya kewenangan BPLHD untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan badan air dan penangan sumber pencemaran udara sumber bergerak. 8. Penindaklanjutan hasil pemantauan. 9. Koordinasi dengan instansi terkait (PSDA, Dishub, DKP, dll dalam legalitas yang kuat. 10. Pencanangan pelestarian, pengelolaan, dan pengendalian sebagai dasar pebangunan fisik. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 51 3.7.1.7 Rangkuman Kajian Isu Lingkungan Dengan memperhatikan kajian isu lingkungan dari berbagai referensi, tampak bahwa ada beberapa isu lingkungan yang ama atau ditemui di beberapa referensi. Sehubungan dengan itu, maka seluruh kajian isu lingkungan tersebut akan dirangkum. Proses peranguman disajikan pada tabel berikut. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 52 Tabel 3.8 Rangkuman Isu Lingkungan Kajian Isu Lingkungan Berdasarkan RPJMD Prov. Jabar 1. 2. 3. 4. 5. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup; Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim; Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi; Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi dalam rangka meningkatkan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan. Pelayanan BPLHD Prov. Jabar Sasaran Jangka Menengah Renstra KLH 1. Keterbatasan kewenangan BPLHD dalam pengelolaan lingkungan; 2. Optimalisasi pelayanan data lingkungan. 3. Keterbatasan anggaran dan sumberdaya manusia. 4. Kesepakatan antar stakeholder dalam pengelolaan 5. Koordinasi pengelolaan lingkungan antara pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan OPD kabupaten/kota 6. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang hukum lingkungan. 1. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai, danau, pesisir dan laut serta air tanah; 2. Perlindungan kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; 3. Peningkatan kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3); 4. Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup terintegrasi. 5. Baseline data. 6. Koordinasi dalam pemantauan dan pengendallian pencemaran lingkungan, baik antara stakeholder maupun dengan kabupatn/kota termasuk sinkronisasi program. 7. Terbatasnya sumberdaya dan iptek. Sasaran Jangka Menengah Renstra Kabupaten/kota 1. Pencegahan dan pengendalian pencemaran air dan udara. 2. Peningkatkan pemantauan kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasa. 3. Peenegakan hukum lingkungan 4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat. 5. Peningkatan koordinasi dengan OPD kabupaten/kota. 6. Keseragaman format pelaporan. 7. Keterbatasan sumberdaya dan iptek di OPD kabupaten/kota. 8. Optimalisasi koordinasi dalam pelaporan hasil pemantauan lingkungan. 9. Terbatasnya sumbedaya dalam menannganai kasus lingkungan. Implikasi RTRW Implikasi KLHS 1. Peningkatan pelayanan air bersih dan air limbah. 2. Pembangunan TPA dan pengelolaan persampahan. 3. Pencegahan dan mitigasi bencana. 4. Koordinasi dengan PSDA dan Dinas Kesehatan. 5. Koordinasi dengan instansi terkait. 6. Pemantauan daerah sekitar TPA. 7. Peningkatan informasi peta potensi bencana dan peta kontingensi bencana yang operasional. 8. Terbatasnya sumberdaya BPLHD Provinsi Jawa Barat. 9. Peningkatan pengetahuan masyaraat terkait bencana 1. Kualitas air sungai akibat limbah industry. 2. Kualitas udara erkotaan akibat emisi kendaraan dan kemacetan. 3. Pengelolaan DAS terpadu hulu – hilir. 4. Peningkatan antisipasi aparat pemerintah dalam memahami arti pelestarian, pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup untuk mengadapi resiko perubahan iklim. 5. Degradasi mangrove; 6. Kerusakan terumbu karang. 7. Terbatasnya kewenangan BPLHD untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan badan air dan penangan sumber pencemaran udara sumber bergerak. 8. Penindaklanjutan hasil pemantauan. 9. Koordinasi dengan instansi terkait (PSDA, Dishub, DKP, dll dalam legalitas yang kuat. 10. Pencanangan pelestarian, pengelolaan, dan pengendalian sebagai dasar pebangunan fisik. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 53 Kajian Isu Lingkungan Berdasarkan RPJMD Prov. Jabar Pelayanan BPLHD Prov. Jabar Sasaran Jangka Menengah Renstra KLH Sasaran Jangka Menengah Renstra Kabupaten/kota Rangkuman Isu Lingkungan Terkait Konservasi suberdaya alam a. Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; b. Perlindungan kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; c. Peningkatkan pemantauan kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasa. d. Pengelolaan DAS terpadu hulu – hilir. 1. Terkait Pencemaran Lingkungan: a. Pengendalian Pencemaran air b. Pengedalian pencemaran udara c. Pengendalian pencemaran pesisir dan lair d. Pengendalian pencemaran limbah B3 4. 2. Terkait Perubahan Iklim Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. 5. Pesisir dan Pantai a. Degradasi mangrove; b. Kerusakan terumbu karang. 3. Terkait Sumberdaya Mineral a. Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi dalam rangka meningkatkan sumber energi baru dan terbarukan.. 6. Terkait Sanitasi a. Peningkatan pelayanan air bersih dan air limbah. b. Pembangunan TPA dan pengelolaan persampahan dan pemantauan daerah sekitar TPA. Implikasi RTRW Implikasi KLHS 7. Terkait Kebencanaan a. Pencegahan dan mitigasi bencana. b. Peningkatan informasi peta potensi bencana dan peta kontingensi bencana yang operasional. 8. Terkait Peningkatan Kapabilitas BPLHD a. Peningkatan koordinasi antara BPLHD Prov Jabar dengan instansi terkait dan dengan OPD kabupaten/kota b. Peningkatan sumberdaya dan iptek di lingkungan BPLHD Prov. Jabar c. Peningkatan Informasi dan Pendataan Sumber: Tim Penyusun Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 54 3.7.2 Penetapan Kriteria Penilaian serta Pembobotan Tahap selanjutnya adalah menetapkan kriteria untuk menilai seluruh variabel isu lingkungan yang telah dirangkum di atas.Berikut adalah kriteri dan bobot yang digunakan dalam penetuan isu lingkungan strategis. Tabel 3.9 Kriteria dan Bobot Penetuan Isu Lingkungan Strategis No. Kriteria Bobot 1 Memiliki pengaruh besar terhadap pencapaian sasaran Renstra KLH 20 2 Merupakan tugas dan tanggung jawab BPLHD Prov. Jabar 25 3 Menimbulkan dampak yang merugikan publik 25 4 Mengganggu pembangunan daerah 15 5 Tingkat kemudahan dalam penanganan 15 Total Bobot 100 Sumber: Tim Penyusun 3.7.3 Penetapan Nilai (Skor) Isu Lingkungan Dari isu lingkungan yang telah terangkup pada tabel 3.6, selanjutnya akan dipilih isu-isu lingkungan yang memiliki nilai strategis. Proses pemilihan ini dilakukan melalui tahap penetapan skor pada setiap isu lingkungan yang teah diidentifikasi. Proses penetapan skor disajikan pada tabel berikut. 55 Tabel 3.10 Penetapan Skor Isu Lingkungan Kriteria dan Bobot No. 1 Isu Lingkungan 2 3 4 5 20 25 25 15 15 Terkait Pencemaran Lingkungan: a. Pengendalian Pencemaran air b. Pengedalian pencemaran udara c. Pengendalian pencemaran pesisir dan laut 20 20 20 25 25 Pengendalian pencemaran limbah B3 20 25 25 20 25 25 d. 2 1 3. Terkait Perubahan Iklim Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. Terkait Sumberdaya Mineral 4. Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi dalam rangka meningkatkan sumber energi baru dan terbarukan. Terkait Konservasi suberdaya alam 25 25 25 Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; b. Perlindungan kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; 5. 6. 15 85 15 100 15 25 25 15 15 100 20 25 25 15 15 100 15 40 c. Peningkatkan pemantauan kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomasa. 25 d. Pengelolaan DAS terpadu hulu – hilir. 25 15 15 55 25 25 15 15 15 75 60 25 15 40 25 15 40 25 15 40 Pesisir dan Pantai a. Degradasi mangrove; b. Kerusakan terumbu karang. Terkait Sanitasi a. Peningkatan pelayanan air bersih dan air limbah. 20 20 Pembangunan TPA dan pengelolaan persampahan. c. Pemantauan daerah sekitar TPA. Terkait Kebencanaan a. Pencegahan dan mitigasi bencana. b. 8. 15 100 85 75 20 b. 7. 15 15 15 15 15 a. a. 15 Total Skor 25 Peningkatan informasi peta potensi bencana dan peta kontingensi bencana yang operasional. 25 15 15 80 25 15 15 55 15 15 55 15 40 15 55 Terkait Peningkatan Kapabilitas BPLHD Peningkatan koordinasi antara BPLHD Prov Jabar dengan instansi terkait dan dengan OPD kabupaten/kota. b. Peningkatan sumberdaya dan iptek di lingkungan BPLHD Prov. Jabar c. Peningkatan Informasi dan Pendataan a. 1 2 3 4 5 25 25 25 15 Keterangan: Berpengaruh besar terhadap pencapaian sasaran Renstra KLH Merupakan tugas dan tanggung jawab BPLHD Prov. Jabar Mengurangi dampak yang diderita oleh publik Mempengaruhi pembangunan daerah Memiliki tingkat kemudahan dalam penanganan Sumber: Tim Penyusun Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 56 3.7.4 Penetapan Isu Lingkungan Strategis Dengan memperhatikan hasil penilaian (scoring) di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai (skor) isu lingkungan berkisar antara 15 – 100. Rentang nilai tersebut dapat diklasiifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu: Nilai 76 – 100, adalah isu lingkungan yang dianggap sebagai isu sangat strategis. Nilai 51 – 75, adalah isu lingkungan yang dianggap sebagai isu yang cukup strategis Nilai 26 – 50, adalah isu lingkungan yang kurang strategis Nilai 0 – 25, adalah isu lingkungan yang dianggap tidak strategis Berikut adalah isu-isu lingkungan dari ketiga kelompok tersebut. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 57 Tabel 3.11 Nilai / Skor Isu Strategis Isu Lingkungan Total Skor Isu Lingkungan Sangat Strategis (skor 76 – 100) 1. Pengendalian Pencemaran air 100 2. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. 100 3. Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 100 4. 100 5. Perlindungan kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; Pengedalian pencemaran udara 6. Pengendalian pencemaran limbah B3 85 85 Isu Lingkungan Cukup Strategis (skor 76 – 100) 1. Pengendalian pencemaran pesisir dan laut 75 2. Degradasi mangrove. 75 3. Peningkatan informasi peta potensi bencana dan peta kontingensi bencana yang operasional. Kerusakan terumbu karang. 65 55 7. Peningkatan informasi peta potensi bencana dan peta kontingensi bencana yang operasional. Peningkatan koordinasi antara BPLHD Prov Jabar dengan instansi terkait dan dengan OPD kabupaten/kota. Pengelolaan DAS hulu - hilir 8. Peningkatan Informasi dan Pendataan 55 4. 5. 6. 60 55 55 Isu Lingkungan Kurang Strategis (skor 26 – 50) 1. Peningkatan pelayanan air bersih dan air limbah. 40 2. Pembangunan TPA dan pengelolaan persampahan. 40 3. Pemantauan daerah sekitar TPA. 40 4. Peningkatan sumberdaya dan iptek di lingkungan BPLHD Prov. Jabar 40 Isu Lingkungan Tidak Strategis (skor 0 – 33) 1. Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi dalam rangka meningkatkan sumber energi baru dan terbarukan. 15 Sumber: Tim Penyusun Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 58 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa yang termasuk dalam kategori isu sangat strategis adalah meliputi: 1. Pengendalian Pencemaran Air; 2. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim; 3. Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup; 4. Perlindungan kelestarian fungsi lahan, keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan; 5. Pengedalian pencemaran udara; 6. Pengendalian pencemaran limbah B3. DAFTAR TABEL No table of figures entries found.DAFTAR GAMBAR No table of figures entries found. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 59 BAB 4 4.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Visi merupakan tujuan akhir yang akan dicapai oleh suatu organisasi untuk mencapai citacita yang diinginkan. Dalam konteks ini, tujuan akhir yang ingin dicapai oleh organisasi BPLHD sebagai perangkat daerah Provinsi Jawa Barat untuk bidang lingkungan hidup adalah mewujudkan lingkungan hidup Jawa Barat yang bisa mendukung terwujudnya visi Jawa Barat yaitu “JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”. Penetapan visi BPLHD dilakukan dengan memperhatikan isu lingkungan strategis yang saat ini dihadapi oleh Jawa Barat; visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah pembangunan Jawa Barat yang dinyatakan dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018; serta tugas pokok dan fungsi BPLHD sebagai mana telah diuraikan pada Bab 2 dan Bab 3. Visi BPLHD ditetapkan sebagai berikut: “Menjadi Pelopor dan Pusat Keunggulan Budaya Cinta Lingkungan dalam Mewujudkan Jawa Barat Bestari ”. Bestari merupakan kepanjangan dari Bersih, Sehat, Tangguh, Lestari dan Indah. Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut: Pusat : BPLHD menjadi pokok pangkal keutamaan dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Keunggulan : BPLHD memiliki keadaan yang lebih unggul dari institusi lainnya dan menjadi pokok pangkal dalam tiap upaya guna mewujudkan kondisi lingkungan Jawa Barat yang lebih baik 60 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Pelopor : BPLHD berperan sebagai perintis jalan tiap upaya perbaikan dan perlindungan lingkungan Pejuang : Seluruh pegawai BPLHD harus berjuang untuk mewujudkan Jawa Barat sebagai provinsi yang memiliki lingkungan hidup yang lebih baik dari Provinsi lainnya. Perjuangan : Seluruh pegawai BPLHD harus melakukan berbagai usaha dan perjuangan sedemikian rupa dalam rangka mewujudkan Jawa Barat memiliki lingkungan hidup yang lebih baik, dengan segala hambatan dan resiko yang mungkin dihadapi Untuk mencapai Visi tersebut, ditetapkan misi BPLHD yang didalamnya mengandung gambaran tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Misi, merupakan langkah-langkah untuk mewujudkan visi. Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan, dan dengan tetap memperhatikan isu lingkungan strategis, serta tantangan ke depan, ditetapkan 5 (lima) misi BPLHD, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Meningkatkan dan memantapkan kualitas lingkungan hidup; Mendorong pengarusutamaan lingkungan hidup dan pengembangan ekonomi hijau serta pemanfaatan sumberdaya alamuntuk pembangunan berkelanjutan; Membangun kapasitas masyarakat dan pelakuusaha peduli lingkungan; Meningkatkan mitigasi dan adaptasiterhadap pengaruh perubahan iklim; Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintahdaerah dengan sains dan teknologi dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kelima misi tersebut dijabarkan sebagai berikut: Misi Pertama, Meningkatkan dan memantapkan kualitas lingkungan Hidup. Kualitas lingkungan yang dituju adalah lingkungan Jawa Barat yang seimbang dan kaya akan unsur alam, agar bisa mendukung kehidupan di atasnya secara optimal atas dasar keseimbangan hidrologis dan ekologis. Misi Kedua, Mendorong pengarusutamaan lingkungan hidup dan pengembangan ekonomi hijau serta pemanfaatan sumberdaya alam untuk pembangunan berkelanjutan Misi Ketiga, Membangun kapasitas masyarakat dan pelaku usaha peduli lingkungan. Masyarakat adalah pelaku kehidupan yang bersentuhan langsung dengan lingkungannya.Dengan demikian kualitas lingkungan sangat bergantung pada perilaku masyarakat dalam memperlakukannya; demikian juga sebaliknya dimana kualitas hidup manusiapun sangat bergantung pada kualitas lingkungannya. Sehubungan dengan itu 61 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 perilaku masyarakat harus dibentuk sedemikian rupa untuk mempertahankan kualitas lingkungan melalui upaya peningkatan kapasitas masyarakat Misi Keempat, Meningkatkan mitigasi dan adaptasi terhadap pengaruh perubahan iklim. Perubahan iklim yang ditandai dengan meningkatnya suhu udara, naiknya permukaan air laut, perubahan pola musim, dll, bisa memperburuk kualitas kehidupan masyarakat seperti banjir, penyakit, gagal panen, dll.Misi ini bertujuan agar pemerintah dan masyarakat bisa menyikapi perubahan-perubahan tersebut sehingga memiliki tingkat ketahanan yang tinggi terhadap pengaruh perubahan iklim. Misi Kelima, Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah dengan sains dan teknologi dalam pengelolaan lingkungan hidup.Misi ini bertujuan untuk menempatkan pemerintah sebagai garda terdepan dalam pengelolaan lingkungan Jawa Barat.Hal ini bertujuan agar kualitas lingkungan Jawa Barat bisa dikendalikan sedini mungkin sebelum kondisinya menurun. 4.2 Tujuan dan Sasaran Ke-lima Misi tersebut masing-masing memiliki tujuan dan sasaran.Tujuan dan sasaran ini ditetapkan dengan tetap memperhatikan tujuan dan sasaran yang terkandung dalam RPJMD Jawa Barat khususnya pada aspek lingkungan dan disesuaikan dengan tugas pokok dam fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat dan isu-isu strategsi lingkungan. Tabel berikut menyajikan tujuan dan sasaran jangka menengah BPLHD Provinsi Jawa Barat berikut indikator sasaran, dan target kinerja sasaran untuk 5 tahun ke depan. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, sehingga bisa dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. 62 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BPLHD Provinsi Jawa Barat MISI 1. Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Lingkungan Hidup Jawa Barat Tujuan pengarusutamaan lingkungan hidup dan pengembangan ekonomi hijau serta pemanfaatan sumberdaya alam untuk pembangunan berkelanjutan. Target Kinerja Sasaran Tahun Ke- Indikator Sasaran 1 2 3 4 Jumlah Sungai dan waduk yang dipantau dan diinformasikan status mutunya. V V V V Jumlah sungai yang teridentifikasi sumber pencemarnya. V V V V V Terpantaunya kualitas udara di Jabar. Jumlah kab/kota yang terpantau kualitas udaranya dan diinformasikan status mutu udaranya. V V V V V Terfasilitasinya sengketa lingkungan hidup dan meningkatnya pemahaman hukum lingkungan. Jumlah kasus pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan yang tertangani dan terawasi. V V V V V Terwujudnya peningkatan pengelola B3 dan limbah B3 pada industri dan rumah sakit. Jumlah industri dan rumah sakit yang terpantau pemanfaatan dan pengelolaan B3 dan limbah B3. V V V V V Meningkatnya fungsi dan luasan kawasan lindung Mendorong tercapainya peningkatan fungsi kawasan lindung. Jumlah fasilitasi pencapaian peningkatan fungsi kawasan lindung. V V V V V Optimalisasi pengembangan ekonomi hijau Terwujudnya Pengembangan Teknologi ramah Lingkungan. Jumlah fasilitasi pengembangan teknologi ramah lingkungan. V V V V V Meningkatnya pelaksanaan tata kelola lingkungan hidup. Jumlah pelaksanaan tata kelola lingkungan hidup. V V V V V Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam. Meningkatnya efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam berkelanjutan. Jumlah dokumen daya dukung dan daya tampung lingkungan. V V V V V Meningkatnya konservasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati. Terwujudnya konservasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati. Jumlah fasilitasi konservasi sumberdaya alam. V V V V V Jumlah pengembangan Eco-village. V V V V V Mewujudkan lingkungan Jawa Barat yang berkualitas. Meningkatnya penaatan hukum Bidang Lingkungan Hidup 2. Mendorong Sasaran Meningkatnya status mutu air sungai utama dan waduk besar. 5 63 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 MISI Tujuan 3. Membangun Kapasitas Masarakat dan Pelakku Usaha Peduli Lingkungan Terbangunnya masyarakat yang peduli lingkungan. Meningkatnya kapasitas SDM pengelola lingkungan. Sasaran Terwujudnya kerjasama pengelolaan lingkungan hidup dengan masyarakat. Terwujudnya pengelola lingkungan yang kompeten. Target Kinerja Sasaran Tahun Ke- Indikator Sasaran 1 2 3 4 5 Jumlah kab/kota yang masuk kriteria Adipura. V V V V V Jumlah sekolah yang mengikuti Adiwiyata dan SBL. V V V V V Jumlah kampanye lingkungan. V V V V V Jumlah laboratorium yang terbina V V V V V Jumlah SDM yang mendapat pelatihan 4. Meningkatnya Mitigas dan Adaptasi terhadap Pengaruh Perubahan Iklim. 5. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah dengan Sains dan Teknologi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca. Terpantaunya penurunan emisi Gas Rumah Kaca. Tingkat pemantauan emisi Gas Rumah Kaca. V V V V V Meningkatnya adaptasi terhadap perubahan iklim. Terwujudnya masyarakat yang adaptif terhadap perubahan iklim. Jumlah kampung iklim di Jabar V V V V V Mengembangkan data dan informasi Lingkungan Hidup. Tersedianya data dan informasi lingkungan Hidup. Tingkat informasi lingkungan hidup. V V V V V Meningkatnya kompetensi aparatur bidang lingkungan hidup. tercapainya peningkatan keahlian dan kompetensi aparatur bidang lingkungan hdiup. jumlah aparatur yang mengikuti pendidikan/pelatihan. V V V V V Meningkatnya infrastruktur dalam mendukung pelaksanaan tugas aparatur bidang lingkungan hidup. Terwujudnya peningkatan infrastruktur dalam mendukung pelaksanaan tugas aparatur bidang lingkungan hidup. Tingkat pemenuhan kebutuhan pelaksanaan tugas aparatur bidang lingkungan hidup. V V V V V Sumber: Tim Penyusun 64 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 4.3 Strategi dan Kebijakan Dalam rangka mewujudkan “BPLH Provinsi Jaawa Barat sebagai Pelopor dan Pusat Keunggulan Budaya Cinta Lingkungan dalam Mewujudkan Jawa Barat Bestari”, dirumuskanlah strategi untuk setiap misi yang sudah ditetapkan agar tujuan setiap misi bisa tercapai, dimana selanjutnya setiap strategi ditindaklanjuti dengan kebijakan sebagai pedoman menyusun program. Penetapan strategi dan kebijakan disesuaikan dengan yang diamanatkan dalam RPJM D Jawa Barat serta disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi BPLHD. Berikut adalah uraian strategi dan kebijakan untuk setiap misi. 65 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan MISI 1. Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Lingkungan Jawa Barat Tujuan Mewujudkan lingkungan Jawa Barat yang berkualitas. Sasaran Meningkatnya status mutu air sungai utama dan air waduk besar. Meningkatnya fungsi dan luasan kawasan lindung. a. Identifikasi kualitas air di 7 sungai utama b. Identifikasi kualitas air di waduk besar Mengidentifikasi penyebab penurunan kualitas air sungai dan waduk besar. Pemantauan kualitas air limbah pada outletsumber pencemar. Mengidentifikasi tingkat pencemaran udara. a. Pemantauan kualitas udara ambien di kotakota besar. b. Pemantauan kualitas udara emisi pada sumber-sumber pencemar seperti industry dan kendaraan. Menyiapkan perangkat pemantauan udara. Penyediaan sarana prasarana pemantauan udara di kota-kota besar. Terfasilitasinya sengketa lingkungan hidup dan meningkatnya pemahaman hukum lingkungan. a. Meningkatkan akses publik pada lembaga a. pengelola lingkungan. b. Menyebarluaskan hukum lingkungan pada publik. b. Terwujudnya peningkatan pengelola B3 dan limbah B3 pada industri dan rumah sakit. Mengidentifikasi sektor industri dan rumah sakit pengguna B3 Identifikasi pemanfaatan dan pembuangan limbah B3 pada sektor industri dan rumah sakit. Mendorong tercapainya peningkatan fungsi kawasan lindung. a. b. 2. Mendorong pengarusutamaan Lingkungan Hidup dan pengembangan ekonomi hijau serta pemanfaatan sumberdaya alam untuk pembangunan Optimalisasi pengembangan ekonomi hijau Kebijakan Mengidentifikasi tingkat pencemaran di sungaiutama dan waduk besar. Terpantaunya kualitas udara di Jawa Barat Meningkatnya penataan hukum bidang lingkungan hidup. Strategi Meningkatkan kualitas fungsi kawasan lindung eksisting. Mengembangkan luasan kawasan lindung sesuai dengan tuntutan dalam RTRW Jawa Barat. Membuka layanan pengaduan dan penyelesaian permasalahan lingkungan. Meningkatkan peran PPNS dalam pengawasan ketaatan hukum lingkungan. Mendukung pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung eksisting. Mendukung pelaksanaan pelestarian kehati. Perencanaan pengembangan kawasan lindung. Terwujudnya Pengembangan Teknologi ramah Lingkungan Menyebarluaskan teknologi ramah lingkungan. Sosialisasi teknologi ramah lingkungan dan teknologi pemulihan lingkungan tercemar. Meningkatnya pelaksanaan tata kelola lingkungan hidup. Meningkatkan penyusunan studi lingkungan Peningkatan penyusunan AMDAL, RKL/UPL, dan KLHS. Meningkatkan implementasi studi lingkungan. Meningkatkan dan mendorong implementasi RKL/RPL dan UKL/UPL. 66 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 MISI Tujuan Sasaran Strategi berkelanjutan. 3. Membangun Kapasitas Masyarakat dan pelaku usaha Peduli Lingkungan Kebijakan Mendorong terwujudnya unit pengolahan limbah secara komunal. Memperkuat landasan pengelolaan lingkungan Jawa Barat. Menyusun landasan teknis pengelolaan lingkungan Jaw Barat. Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam. Meningkatnya efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam berkelanjutan. Memperkuat landasan pengelolaan sumberdaya alam. Menyusun landasan teknis pengelolaan sumberdaya alam Meningkatnya konservasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati. Terwujudnya konservasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati. Mempercepat perwujudana konservasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati. Mendorong pelaksanaan konservasi sumberdaya alam dan keanekaragama hayati. Terbangunnya masyarakat yang peduli lingkungan. Terwujudnya kerjasama pengelolaan lingkungan hidup dengan masyarakat. Mendorong peningkatan kapasitas publik dalam pengelolaan lingkungan. Stimulasi peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan melalui kompetisi. Pengenalan dan ajakan pengelolaan lingkungan terhadap masyarakat dan birokrat. Meningkatnya kapasitas SDM pengelola lingkungan. Terwujudnya pengelola lingkungan yang kompeten. Menyiapkan SDM dan sarana pendukung pengelola lingkungan. Peningkatan kapasitas laboratorium lingkungan. Penyediaan SDM pengelola lingkungan yang handal. 4. Meningkatnya mitigasi dan adaptasi terhadap pengaruh Perubahan Iklim. 5. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah dengan sains dan teknologi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca. Terpantaunya penurunan emisi Gas Rumah Kaca. Memantau dan memetakan pola emisi Gas Rumah Kaca. Mendorong pelaksanaan pemantauan emisi Gas Ruah Kaca. Meningkatnya adaptasi terhadap perubahan iklim. Terwujudnya masyarakat yang adaptif terhadap perubahan iklim. Menyiapkan pengembangan masyarakat yang siap dan tangguh menghadapi perubahan iklim. Pembentukan proyek percontohan pengembangan masyarakat adaptif perubahan iklim. Mengembangkan data dan informasi Lingkungan Hidup Tersedianya data dan informasi lingkungan Hidup Meningkatkan sistem pendataan dan informasi lingkungan Jawa Barat. Menyusun data linngkungan Jawa Barat secara periodik. Menyebarluaskan informasi lingkungan Jawa Barat secara cepat dan mudah. Meningkatnya kompetensi aparatur bidang lingkungan hidup. Tercapainya peningkatan keahlian dan kompetensi aparatur bidang lingkungan hidup. Meningkatkan kapabilitas dan kompetensiaparatur bidang lingkungan hidup. Meningkatkan kualitas dan kuantitas aparatur bidang lingkungan hidup melalui rekruitmen dan pendidikan. Meningkatnya infrastruktur dalam mendukung pelaksanaan Terwujudnya peningkatan infrastruktur dalam mendukung Meningkatkan tingkat pelayanan aparatur bidang lingkungan hidup. Meningkatkan kapabilitas dan kompetensi apartur bidang lingkungan hidup. 67 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 MISI Tujuan tugas aparatur bidang lingkungan hidup. Sasaran pelaksanaan tugas aparatur bidang lingkungan hidup Strategi Melengkapi kebutuhan infrastruktur bidang lingkungan hidup. Kebijakan Melengkapi dan memelihara sarana dan prasarana bidang lingkungan hidup. Sumber: Tim Penyusun 68 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 BAB 5 5.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Rencana program merupakan penjabaran dari strategi dan kebijakan pembangunan yang ditetapkan untuk mewujudkan misi BPLHD Provinsi Jawa Barat. Program adalah instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh BPLHD Provinsi Jawa Barat atau instansi terkait untuk mencapai tujuan dan sasaran serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Sementara kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja, sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan "pengerahan sumber daya, baik yang berupa personil (SDM), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasiikan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Program, kegiatan dan pendanaan disusun untuk tahun yang direncanakan disertai prakiraan maju sebagai implikasi kebutuhan dana. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 69 5.2. Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif. Sementara kelompok sasaran adalah sasaran yang menjadi obyek kegiatan yang akan dilaksanakan. 5.3. Pendanaan Indikatif Pendanaan indikatif adalah perkiraan dana yang dibutuhkan serta sumber-sumber pendanaan. Sumber pendanaan pembangunan daerah terdiri atas anggaran pendapatan dan belanja daerah dan sumber lain yang sah. Untuk mempermudah pemahaman, seluruh substansi tersebut disajikan dalam bentuk table sebagai berikut. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 70 TABEL 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP JAWA BARAT 2013-2018 MISI Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program Data capaian pada tahun (Out Come) dan kegiatan awal perencanaan (out put) (2012) 2014 Target 11 Meningkatkan dan Memantapkan Kualitas Lingkungan Hidup. Mewujudkan peta status lingkungan Jawa Barat. Terpantaunya status mutu air sungai. Terpantaunya kualitas udara di Jabar. Meningkatnya penaatan hukum Bidang Lingkungan Hidup. Terfasilitasinya sengketa lingkungan hidup dan meningkatnya pemahaman hukum lingkungan. Terwujudnya peningkatan pengelola B3 dan limbah B3 pada industri dan rumah sakit. Meningkatnya fungsi dan luasan kawasan lindung. Mendorong tercapainya peningkatan fungsi kawasan lindung. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Pencapaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan Tingkat Cemar Sedang. 1 Pemantauan kualitas air. Terpantaunya kualitas air sungai strategis dan waduk di Jawa Barat. Jumlah sungai yang teridentifikasi sumber pencemarnya. 2 Identifikasi sumbersumber pencemaran air sungai dan waduk. Teridentifikasinya sumbersumber pencemaran air sungai dan waduk. 3 Pemantauan kualitas air pada sumber-sumber pencemaran dalam rangka evaluasi program PPSP Terpantuanya kualias air pada sumber-sumber pencemaran. 4 Pemantauan kualitas udara ambien di kotakota besar dan kawasan industri. Terpantaunya kualitas udara ambien di kota-kota besar. Pengukuran jumlah 27 kab kota hari baik di 50 kabupaten/kota. Pemantauan kualitas udara ambient: 100%. 5 Identifikasi sumbersumber pencemaran udara di kota-kota besar dan kawasan industri. Terpantaunya kualitas emisi udara sumbersumber pencemar di kotakota besar. Capaian pemantauan: 27 kab kota 50% (13 kab./koa). 6 Penyediaan sarana prasarana pemantauan udara fix station di kota besar. Tersedianya sarana prasarana pemantauan Fix station. Jumlah kab/kota yang terpantau kualitas udaranya dan diinformasikan status mutu udaranya. Jumlah kasus pencemaran dan/atau kerusana lingkungan yang tertangani dan terawasi. Jumlah industri dan rumah sakit yang terpantau pemanfaatan dan pengelolaan B3 dan limbah B3. Jumlah fasilitasi pencapian peningkatan fungsi kawasan lindung. 7 8 Fasilitasi Penyelesaian Kasus Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan di Jawa Barat. Rp. 10,4-10,8 Jumlah Sungai dan waduk yang dipantau dan diinformasikan status mutunya. 50.967.160.000 100% (3 DAS dan 1 3DAS; 1 waduk) waduk 3 sungai besar 2sungai, 1 waduk tad 1 unit 2015 Target Rp. 10,8-11,2 55.440.000.000 Target 2017 Rp. 11,2-11,7 61.430.000.000 700.000.000 27 kab kota 700.000.000 27 kab kota 700.000.000 300.000.000 27 kab kota 400.000.000 27 kab kota 500.000.000 27 kab kota 600.000.000 27 kab kota 700.000.000 4 7.000.000.000 Tidak terukur. 45 334.700.000 55 300.000.000 60 350.000.000 Capaian pemantauan pengguna B3: 100% 60 420.000.000 70 490.000.000 Luas Kawasan Lindung sebesar 32,5%. 500.000.000 1 3.750.000.000 700.000.000 27 kab kota Terawasinya ketaatan industri yang telah mendapat sangsi administrasi, ADR, dan pidana. Terfasilitasinya Pengelolaan Kawasan Lindung. 1.000.000.000 700.000.000 27 kab kota 3.500.000.000 Fasilitasi Pengelolaan Kawasan Lindung. 1.000.000.000 4 sungai, 1 waduk 100.000.000 60 1 5.250.000.000 100.000.000 3.000.000.000 37-38 % 1.500.000.000 100.000.000 55 Capaian Fungsi Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah. 1.250.000.000 7DAS; 3 waduk 100.000.000 4.500.000.000 400.000.000 38-39 100 1.100.000.000 39-41 1 500.000.000 1 14.000.000.000 65 65 700.000.000 1.100.000.000 500.000.000 Target (Ind. Sasaran) Rp. 306.752.160.000 750.000.000 4 sungai, 1 waduk 2.040.000.000 Program Pengelolaan Kawasan Lindung. Rp. 75.690.000.000 500.000.000 3 sungai, 1 waduk 46 79 Target 12,3-13 500.000.000 2 sungai, 1 waduk 2.500.000.000 2 uni 1.000.000.000 7 DAS; 3 waduk 100% sengketa terselesaikan. Terawasinya pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3 pada industri dan rumah sakit. Rp. 63.225.000.000 800.000.000 7 DAS; 2 waduk Tertanganinya kasus pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan melalui sangsi administrasi, ADR (Alternative Dispute Resolution ) dan pengadilan . Pemantauan pengelolaan B3 dan limbah B3 pada rumah sakit dan industri. Target 11,7-12,3 Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Resntra 2018 700.000.000 5DAS; 1 waduk 50.000.000 1 unit/ 2016 125 41-43 4.000.000.000 70 4.500.000.000 17.040.000.000 400.000.000 70 450.000.000 1.834.700.000 10.500.000.000 12.985.000.000 1.100.000.000 4.900.000.000 500.000.000 2.400.000.000 875.000.000 1.100.000.000 1 500.000.000 150 43-45 1 71 2 Fasilitasi pembangunan taman kehati di Jawa Barat Terfasilitasinya Taman Kehati di Jawa Barat. Fasilitasi SDA dan Keanekaragaman Hayati: 1kali. 3 Penyusunan Rencana Induk Pelestarian dan Pengendalian Pemanfaatan Kawasan Lindung. Tersusunnya dokumen Rencana Induk Kawasan Lindung. tad 1 100.000.000 4 600.000.000 4 600.000.000 4 600.000.000 4 600.000.000 400.000.000 - - - - - - - - Program Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Laut. 1 11 Mendorong pengarusutamaan Lingkungan Hidup dan pengembangan ekonomi hijau serta pemanfaatan sumberdaya alam untuk pembangunan berkelanjutan. Optimalisasi pengembangan ekonomi hijau. Terwujudnya Pengembangan Teknologi ramah Lingkungan. Meningkatnya pelaksanaan tata kelola lingkungan hidup. Jumlah fasilitasi pengembangan teknologi ramah lingkungan. Jumlah pelaksanaan tata kelola lingkungan hidup. Fasilitasi perlindungan wilayah pesisir dan laut. 2.500.000.000 - 600.000.000 Terfasilitasinya perlindungan wilayah pesisir dan laut. 2 kab/kota 2 kab/kota 400.000.000 2 400.000.000 2 400.000.000 2 400.000.000 2 400.000.000 2.000.000.000 200.000.000 100 200.000.000 100 200.000.000 100 200.000.000 100 200.000.000 1.000.000.000 Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. 1 Fasilitasi pengembangan teknologi lingkungan dan Produksi Bersih. Terfasilitasi dan terbinanya produksi bersih dan teknologi lingkungan untuk UMKM. 2 Panduan pemulihan kawasan sawah tercemar limbah industri di kawasan industri (Program Citarum dan Ciliwung Bersih). Tersusunnya pemulihan kawasan sawah tercemar limbah industri di kawasan industri (Program Citarum dan Ciliwung Bersih). 100 tad 100.000.000 - - - - - - - - - 3 Fasilitasi dan Pembinaan Pembinaan Komisi Teknis AMDAL. AMDAL kabupaten/kota dan fasilitasi AMDAL/UKL-UPL, ijin lingkungan daerah. Lisensi Komisi Penilai AMDAL: 88%. Rekomendasi AMDAL 100% (10 dok). 15 300.000.000 15 400.000.000 15 400.000.000 15 400.000.000 15 500.000.000 2.000.000.000 4 Pemantauan implementasi RKL/RPL, ijin lingkungan. Terpantaunya implementasi RKL/RPL, ijin lingkungan. Pemantauan RKL/RPL 30% (3 pemantauan). 26 400.000.000 27 400.000.000 27 400.000.000 27 400.000.000 27 500.000.000 2.100.000.000 5 Optimalisasi tata kelola lingkungan dan penyusunan KLHS. Terfasilitasinya dan 100 % (7 dokumen). terkoordinasinya tata kelola lingkungan dan tersusunnya KLHS sebagai dasar dalam penentuan kebijakan pembangunan. 500.000.000 2.650.000.000 6 Evaluasi Kinerja dan Penyusunan Detail Engeneering Desaign (DED) Pengembangan IPAL Komunal Industri Penyamakan Kulit (IPK) Sukaregang, Kabupaten Garut. Terevaluasinya dan tersusunnya DED Pengembangan IPAL Komunal Industri Penyamakan Kulit. tad 400.000.000 7 Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Penyusunan DED Pembangunan IPAL Komunal Industri Pengeolahan Batu Alam di Kabupaten Majalengka. Tersusunnya DED Pembangunan IPAL Komunal Industri Pengeolahan Batu Alam di Kabupaten Majalengka. tad 300.000.000 Penyusunan Panduan Perwujudan Jawa Barat menjadi Green Province. Tersusunnya panduan perwujudan Green Province. 8 Tersusunya Peraturan Daerah No. 1 tahun 2013 tentang Kawasan Lindung. 1 dok 650.000.000 1 dok 500.000.000 1 dok 500.000.000 1 dok 500.000.000 1 dok - - - - - - - - - - - - - - - - - - 175.000.000 72 9 Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam. Meningkatnya efisiensi pemanfaatan sumberdaya alam berkelanjutan. Jumlah dokumen daya dukung dan daya tampung lingkungan. Penyusunan rencana penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup. Tersusunnya rencana penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup. tad 10 Penyusunan Daya Dukung dan Dya Tampung Lingkungan. Tersusunnya daya dukung dan daya tampung sebagai landasan kebijkan pembangunan daerah. 2 kajian 79 Program Pengelolaan Kawasan Lindung. Terwujudnya konservasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati. jumlah fasilitasi konservasi sumberdaya alam. Jumlah pengembangan Ecovillage. Membangun Kapasitas Masyarakat dan pelaku usaha peduli lingkungan. Meningkatnya kapasitas SDM pengelola lingkungan. Terwujudnya kerjasama pengelolaan lingkungan hidup dengan masyarakat. Terwujudnya pengelola lingkungan yang kompeten. Jumlah kab/kota yang masuk kriteria Adipura. 1 - 450.000.000 Tersusunya rencana pengelolaan lingkungan hidup. tad Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Tingkat rehabilitasi lahan kritis diluar kawasan hutan negara. 16% 17 4.500.000.000 1 Fasilitasi Konservasi Sumber Daya Alam. Terfasilitasinya konservasi sumberdaya alam. 26 kab/kota 26 300.000.000 2 Fasilitasi imbal jasa lingkungan. Terfasilitasinya imbal jasa lingkungan. 3 Pengembangan EcoVillage. Terlaksananya Pengembangan EcoVillage pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. desa 55 11 Terbangunnya masyarakat yang peduli lingkungan. - Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. 12 Meningkatnya konservasi sumberdaya alam dan keanekaragaman hayati. 300.000.000 1 - 500.000.000 - 2 - 1.000.000.000 - 2 - 1.000.000.000 - 1 - 600.000.000 3.050.000.000 2.800.000.000 19.000.000.000 425.000.000 34 2.800.000.000 52 2.300.000.000 69 3.800.000.000 100 26 300.000.000 26 300.000.000 26 300.000.000 26 300.000.000 1.500.000.000 4.100.000.000 27 2.500.000.000 19 2.000.000.000 34 3.500.000.000 23 2.500.000.000 14.600.000.000 100.000.000 Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. 1 Fasilitasi dan Pembinaan Teknis Program Adipura. Terfasilitasi dan terbinanya teknis Program Adipura. 7 kab/kota (100%) 27 700.000.000 27 800.000.000 27 80.000.000 27 800.000.000 27 900.000.000 3.280.000.000 Jumlah sekolah yang mengikuti Adiwiyata dan SBL 2 Fasilitasi dan Pembinaan Teknis Program Adiwiyata dan SBL Terfasilitasi dan terbinanya teknis Program Adiwiyata dan Sekolah Berbudaya Lingkungan. 140 (100%) 150 200.000.000 200 500.000.000 225 750.000.000 240 750.000.000 150 500.000.000 2.700.000.000 Jumlah kampanye lingkungan. 3 Peningkatan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Terlaksanya kampanye dan penyuluhan lingkungan. 27 kab/kota 27 1.500.000.000 27 1.500.000.000 27 1.500.000.000 27 1.500.000.000 27 1.500.000.000 7.500.000.000 4 Fasilitasi Penilaian Implementasi EcoOffice (green building ) Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Terfasilitasinya Penilaian ImplementasiEco-Office (green building ) Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. tad - Jumlah laboratorium yang terbina. 5 Pembinaan Laboratorium Lingkungan dalam rangka Peningkatan Pengawasan Lingkungan di Jawa Barat. Terbinanya laboratorium lingkungan di Jawa Barat. 27 kab/kota Jumlah SDM yang mendapat pelatihan. 6 Fasilitasi Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola Lingkungan. Meningkatknya Kapastas SDM Pengelola Lingkungan. 60 EPCM/30 aparatur Lh Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). 1,79% 13 Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. 100.000.000 27 300.000.000 27 200.000.000 100 EPCM/30 aparatur Lh 2-3 12.226.230.000 - 3-4 - 300.000.000 - 27 250.000.000 150 EPCM/30 aparatur Lh 14.750.000.000 4-5 - 400.000.000 - 27 300.000.000 200 EPCM/30 aparatur Lh 16.250.000.000 5-6 - 400.000.000 - 27 400.000.000 350.000.000 250 EPCM/30 aparatur Lh 340.000.000 17.850.000.000 6-7 19.750.000.000 - 1.800.000.000 80.826.230.000 73 Meningkatkan mitigasi dan adaptasi terhadap pengaruh perubahan iklim. Menurunnya emisi Gas Rumah Kaca. Terpantaunya penurunan emisi Gas Rumah Kaca. Tingkat pemantuan emisi Gas Rumah Kaca. 1 Fasilitasi Pengukuran Gas Rumah kaca di Jawa Barat. Terfasilitasinya pengukur Gas rumah kaca di Jawa Barat. 27kab/kota 27 500.000.000 27 500.000.000 27 500.000.000 27 500.000.000 27 500.000.000 2.500.000.000 Meningkatnya adaptasi terhadap perubahan iklim. Terwujudnya masyarakat yang adaptif terhadap perubahan iklim. Jumlah kampung iklim di Jawa Barat. 2 Peningkatan Kemampuan dan Ketahanan menghadapi Variablitas Perubahan Iklim. Pembinaan dan Pengembangan Kampung Iklim. tad 4 450.000.000 4 400.000.000 6 500.000.000 8 500.000.000 10 550.000.000 2.400.000.000 Terwujudnya website 1 dok/1 sistem BPLHD 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000 1.250.000.000 1 sistem 500.000.000 600.000.000 800.000.000 800.000.000 1.000.000.000 1 dok 250.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 350.000.000 1.500.000.000 800.000.000 3.350.000.000 800.000.000 3.350.000.000 500.000.000 2.400.000.000 500.000.000 2.400.000.000 3.000.000.000 11.550.000.000 3.000.000.000 11.550.000.000 3.000.000.000 13.003.115.000 3.000.000.000 13.003.115.000 2.500.000.000 8.870.000.000 11 Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah dengan sains dan teknologi dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Mengembangkan data dan informasi lingkungan hidup. Tersedianya data dan informasi lingkungan hidup. Tingkat informasi lingkungan hidup. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. 1 Penyusunan SLHD dan Sistem Informasi Lingkungan Hidup Jawa Barat. Tefasilitasinya Peningkatan Kapasitas SDM Pengelolola Lingkungan. 2 Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup secara on line. Terbangunnya Sistem Informasi Lingkungan Hidup. 3 Penyusunan, Monitoring dan Evaluasi SPM Bidang Lingkungan Hidup. Tersusunnya, termonnitor dan terevaluasinya SPMlingkungan hidup. 100% tad 52 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Meningkatnya kompetensi aparatur bidang lingkungan hidup. Tercapainya peningkatan Jumlah aparatur yang keahlian dan kompetensi mengikuti pendidikan/ aparatur bidang pelatihan. lingkungan hdiup. 1 Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPLHD Provinsi Jawa Barat. 500.000.000 Meningkatnya Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur BPLHD Provinsi Jawa Barat. tad 25 Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah. Meningkatnya Terwujudnya peningkatan infrastruktur dalam infrastruktur dalam mendukung pelaksanaan mendukung pelaksanaan tugas aparatur bidang tugas aparatur bidang lingkungan hidup. lingkungan hidup. Tingkat pemenuhan kebutuhan pelaksanaan tugas aparatur bidang lingkungan hidup. tad 53 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 1 Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BPLHD Provinsi Jawa Barat Telaksananya Bintek/Seminar/Lokakarya/R akor/Raker, Pembinaan Jiwa Korsa,kesehatan bagi karyawan BPLHD Provinsi Jawa Barat. tad 54 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 1 Pengadaan Sarana dan Prasarana dan Jasa Perkantoran BPLHD Provinsi Jawa Barat. 55 Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur. 500.000.000 400.000.000 1 Perencanaan, Pemantauan Terlaksananya Perencanaan, dan Evaluasi Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Daerah. Pembangunan Daerah. Terselenggaranya Administrasi Perkantoran BPLHD Provinsi Jawa Barat. tad - 600.000.000 600.000.000 - 500.000.000 400.000.000 500.000.000 1.550.000.000 2.000.000.000 1.550.000.000 2.000.000.000 2.003.115.000 2.500.000.000 2.003.115.000 2.500.000.000 1.370.000.000 - - 1.500.000.000 700.000.000 - 700.000.000 - 500.000.000 2.500.000.000 - 2.500.000.000 - 1.500.000.000 - 2.500.000.000 - 2.500.000.000 - 2.500.000.000 - 500.000.000 500.000.000 2.500.000.000 - - 750.000.000 500.000.000 - 750.000.000 3.000.000.000 - 3.000.000.000 - 2.000.000.000 - 74 1 Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat. Terselenggaranya Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor BPLHD Provinsi Jawa Barat. tad 59 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 1.370.000.000 100.000.000 1 Perencanaan dan Evaluasi Terlaksananya Perencanaan Kegiatan Organisasi dan Evaluasi Kegiatan Perangkat Daerah Organisasi Perangkat Daerah TOTAL tad 1.500.000.000 - 100.000.000 1.500.000.000 - 100.000.000 2.000.000.000 - 100.000.000 - 2.500.000.000 8.870.000.000 100.000.000 500.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 500.000.000 102.034.320.000 110.980.000.000 122.960.000.000 126.550.000.000 151.480.000.000 603.014.320.000 75 76 BAB 6 INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat tercapai. Dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 terdapat tujuan dan sasaran yang berkaitan dengan indikator kinerja Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu pada misi 4 Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan, melalui pelaksanaan 2 program sebagai berikut: 1. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 2. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim 3. Program Kawasan Lindung Tabel di bawah ini menunjukkan indikator kinerja BLHD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD : Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 76 TABEL 6. 1 Indikator Kinerja BPLHD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Indikator sasaran Program RPJMD Kondisi Kineja pada Awal Periode 1 2 Pencapaian status mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar sedang 9,6-10,6 Tingkat penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 1,75 Target Capaian Tiap Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 KONDISI AKHIR 3 4 5 6 7 8 10,410,8 10,811,2 11,211,7 11,712,3 12,313 12,3-13 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 6-7 (persen) Jumlah sumber air yang dipantau 7 7 Jumlah sumber air yang ditentukan status mutunya 3 3 Jumlah monitoring kualitas udara ambien di kab/kota dengan sistem pengamatan fix station 1 Tingkat pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 Jumlah taman kehati di Jawa Barat Jumlah kajian dan 8 (persen) 9 10 10 10 4 4 5 5 5 3 5 8 11 13 13 56 60 65 68 73 75 75 1 2 4 7 8 10 10 2 2 4 5 6 7 7 Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 77 rekomendasi lingkungan hidup strategis Jumlah Pusat Mangrove Center di Jawa Barat 0 2 3 4 6 7 7 Jumlah desa Proklim di Jawa Barat 2 5 8 12 14 16 16 Jumlah tindak lanjut pengaduan lingkungan 41 45 47 50 52 55 55 R GAMBAR Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 78 79 BAB 7 PENUTUP Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) untuk tahun 2013–2018 merupakan langkah-langkah kontribusi BPLHD Provinsi Jawa Barat untuk pencapaian tujuan serta sasaran yang ditetapkan Provinsi Jawa Barat. Prinsip perencanaaan dilandasi dan dibatasi oleh kewenangan sesuai dengan Lembaga Teknis Daerah yang ditetapkan oleh PERDA No. 22 Tahun 2008, dimana BPLHD Provinsi Jawa Barat selaku institusi tingkat Provinsi, peranannya menjadi fasilitator guna mengimplementasikan makna Otonomi Daerah berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 dan perkembangan isu dan permasalahan yang ada. BPLHD Provinsi Jawa Barat menitik beratkan peranannya selaku koordinator dan fasilitator bagi seluruh stake holder (Pihak terkait) yang terdiri dari institusi sektoral, masyarakat, dunia usaha, dunia pendidikan dan LSM di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. BPLHD Provinsi Jawa Barat menetapkan Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat 2013-2018 dan dilandasi RPJP 2005-2025 sesuai tugas pokok dan fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat. Selain itu Pada pelaksanaannya, Rencana Strategis ini sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan serta dukungan dari pada masyarakat serta pihak eksekutif dan legislatif, baik dalam bentuk fasilitasi kebijakan maupun pendanaan dalam upaya-upaya pengendalian lingkungan hidup dalam skala makro maupun mikro; khususnya dalam aspek-aspek yang sangat erat kaitannya dengan implementasi program dan kegiatan yang menjadi kewenangan BPLHD Provinsi Jawa Barat. Besar harapan kami, Rencana Strategis ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar dan acuan bagi terciptanya pembangunan yang berwawasan lingkungan di Jawa Barat. Rencana Strategis BPLHD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 79