MATERI KULIAH MIKROBIOLOGI KLASIFIKASI BAKTERI STRUTUR BAKTERI METABOLISME MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN FAKTOR FAKTOR PERTUMBUHAN BAKTERI KLASIFIKASI BAKTERI Klasifikasi bakteri yang dipakai di Eropa dan Amerika Serikat, sekarang ini banyak mengunakan sistematik yang disusun oleh Bergey. Buku tersebut diterbitkan dengan nama : “BERGEY’S MANUAL OF DETERMINATIVE BACTERIOLOGY” Klasifikasi berdasarkan : 1. bentuk tubuh, 2 flagela, 3. pewarnaan gram 4. pH 5. suhu 6. cara memperoleh makanan 7. kebutuhan oksigen I. Klasifikasi bakteri Berdasarkan bentuk tubuh: 1. Bakteri Kokus (bulat) 2. Bakteri Basil (batang) (a) Monobasil, (b) Diplobasil, dan (c) Streptobasil a. Monobasil, .berupa sel bakteri basil tunggal b. Diplobasil, berupa dua sel bakteri berdempetan c. Streptobasil, sel bakteri berdempetan membentuk rantai 3. Bakteri Spirilia a. Spiral, yaitu bentuk sel bergelombang b. Spiroseta, Yaitu bentuk sel seperti skrup c. Vibrio, yaitu bentuk sel seperti koma II. Klasifikasi bakteri Berdasarkan bentuk flagella 1. Atrik : tidak mempunyai flagellum 2.Monotrik : hanya memiliki satu flagellum 3.Lofotrik : banyak flagellum disatu sisi 4.Amfitrik : banyak flagellum dikedua ujung 5.Peritrik : tersebar diseluruh permukaan sel bakteri BENTUK BENTUK BAKTERI III. Klasifikasi bakteri Berdasarkan pewarnaan gram 1. Bakteri gram-positif Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Misalnya bakteri Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus. 2. Bakteri gram-negatif Bakteri gram-negatif memiliki dinding sel yang lebih kompleks, kandungan peptidoglikan lebih sedikit, Misalnya bakteri Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium. . 1. Bakteri gram-positif • Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Misalnya bakteri Micrococcus, Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus. 2. Bakteri gram-negatif • Bakteri gram-negatif memiliki dinding sel yang lebih kompleks, kandungan peptidoglikan lebih sedikit. Misalnya bakteri Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio, Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium. IV. Klasifikasi bakteri Berdasarkan suhu Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 °C, dengan suhu optimum 88 °C V. Klasifikasi bakteri Berdasarkan pH 1. Asidofil adalah mikroba yang tumbuh pada kisaran pH 2.0 – 5.0 2. Neurofil adalah mikroba yang tumbuh pada kisaran pH 5.5 – 8.0 3. Alkalifil adalah pada kisaran pH 8.4 – 9.5 VI. Klasifikasi bakteri Berdasarkan cara mendapatkan makanan 1. Autotrof Bakteri yang dapat menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Berdasarkan sumber energinya bakteri autotrof dibedakan menjadi : Fotoautotrof (sumber energi dari cahaya) Kemoautotrof (sumber energi dari hasil reaksi kimia). 2. Heterotrof Bakteri yang tidak dapat menyusun makanan sendiri. Bakteri ini memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain, yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa-sisa organisme. VII. Klasifikasi bakteri Berdasarkan kebutuhan oksigen Bakteri aerob membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Bakteri anaerob tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi . Bakteri yang hanya hidup dalam kondisi bebas udara (oksigen)disebut Obligat anaerob, bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen disebut fakultatif anaerob