Inkulturasi By: Madeline 6B Pengertian Inkulturasi Inkulturasi adalah sejenis penyesuaian dan adaptasi kepada masyarakat, kelompok umat, kebiasaan, bahasa, dan perilaku yang biasa terdapat pada suatu tempat. Manfaat Inkulturasi Menjadi suka beriman dan konsentrasi dalam berdialog. berkomunikasi dengan orang keagamaan dan kebudayaan. Hasil Inkulturasi Patuh dengan agama dan cultur Tidak melanggar peraturan Dampak / Efek” Inkulturasi Salah satu dampak atau efek dari inkulturasi adalah kesulitan dalam menganti bahasa yang benar dan baik. Begesernya nilai-nilai budaya lokal ke budaya barat. Patung Buddha Borobudur Buddha Statue Indonesia Patung-patung Buddha di Borobudur adalah mahakarya dari para seniman kuno Indonesia. Semua patung Buddha di sini berada dalam posisi duduk tetapi dengan sikap tangan yang berbeda. Dari awalnya terdapat 504 patung Buddha, 300 di antaranya rusak dan 43 hilang. Sejak penemuan kembali candi ini, sudah banyak kolektor gelap yang mencuri kepala patung Buddha. Tian Tan Buddha Statue Hong Kong Buddha Tian Tan terletak di Pulau Lantau, Hong Kong. Terbuat dari perunggu dan selesai tahun 1993. Patung ini merupakan daya tarik utama dari Vihara Po Lin, yang mensimbolkan harmonisasi antara manusia, alam, masyarakat dan agama. Patung ini dinamakan Tian Tan karena bagian bawahnya merupakan replika dari Kuil Tian Tan (Kuil Surga) di Beijing. Patung dengan sikap duduk ini memiliki tinggi 34 meter dan mengambil postur yang melambangkan ketenangan. Ushiku Daibutsu, Jepang Ushiku Daibutsu terletak di kota Ushiku, Jepang. Selesai tahun 1995, patung ini merupakan salah satu patung tertinggi di dunia, bediri setinggi 120 meter termasuk 10 meter pondasi dan 10 meter platform berbentuk teratai. Great Buddha of Kamakura, Jepang Buddha Agung Kamakura atau dalam bahasa Jepang biasa disebut Daibutsu Kamakura, merupakan sebuah patung perunggu monumental dari Amida Buddha (Buddha Amitabha) di kota Kamakura, Jepang. Patung ini berdiri dengan damai di atas tanah Kotokuin yang merupakan sebuah kuil buddhis aliran Tanah Suci, dan patung Buddha ini menjadi salah satu ikon penting dalam pariwisata dan kehidupan sosial masyarakat Jepang. Jubah Bhikku Uttarasanga Adalah bagian terpenting dan terluar dari jubah para bhikkhu. Biasa disebut juga jubah kashaya. Jubah ini berbentuk persegi panjang, berwarna saffron, panjang sekitar 6-9 kaki sehingga dapat digunakan untuk menutupi kedua bahu, tetapi sering kali hanya digunakan untuk menutupi bahu bagian kiri sedangkan bahu bagian kanan dan tangan kanan dibiarkan terbuka. Antaravasaka Digunakan didalam Uttarasanga dan dipakai seperti sarung, dililitkan di pinggang dan menutupi hingga mata kaki. Sanghati Merupakan jubah ekstra yang bisa digunakan untuk menutupi tubuh bagian atas apabila membutuhkan kehangatan saat cuaca dingin. Tetapi bila tidak dipakai biasanya dilipat kecil dan ditempatkan diatas bahu bagian kiri seperti selendang. Vihara (Arsitektur) Masakan Agama Buddha Makanan Buddhist Mahayana Beberapa orang yang beragama buddhis Mahayana di Cina, Jepang dan Vietnam tidak makan tanaman berbau tajam seperti bawang salah satu nya. Komunitas Asia Timur Mereka menghindari makan makanan yang berasal dari tanaman yang di bunuh. Tetapi mereka makan buah-buahan. Upacara/ Ritual Waisak Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Penerangan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha wafat atau mencapai Nibbana/Nirwana. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta Kathina Hari raya Kathina merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah menjalani Vassa. Jadi setelah masa Vassa berakhir, umat Buddha memasuki masa Kathina atau bulan Kathina. Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan persembahan jubah Kathina, umat Buddha juga berdana kebutuhan pokok para Bhikkhu, Asadha Kebaktian untuk memperingati Hari besar Asadha disebut Asadha Puja / Asalha Puja. Hari raya Asadha, diperingati 2 bulan setelah Hari Raya Waisak, guna memperingati peristiwa dimana Buddha membabarkan Dharma untuk pertama kalinya kepada 5 orang pertapa