Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I

advertisement
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian
I)
by Hilfan Soeltansyah - Jumat, Juli 27, 2012
http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id/id/2012/07/fase-fase-pertarungan-eksistensi-prahara-akhir-zamanbagian-i/
PERANGEKSISTENSI
Oleh: Abu Fatih Abdurrahman S.
(Staff Bidang Perencanaan Markaziyyah JAT)
Prahara akhir zaman semakin terus menyeruak dan membangunkan kesadaran kaum muslimin untuk
segera mengambil posisi dalam pertarungan eksistensi ini.
Perang-perang yang seolah-olah dicicil satu demi satu diberbagai wilayah kaum muslimin terus
dilancarkan kekuatan kuffar dunia. Aliansi kafir sedunia yang melibatkan Yahudi, Nasrani dan kaum
musyrikin tampaknya sadar akan bahayanya kekuatan umat Islam jika bersatu dalam sebuah front
perlawanan terhadap eksistensi dan hegemoni dunia yang mereka pegang hari ini.
Oleh sebab itu, melalui pernyataan pongah seorang Fir’aun yang sudah pensiun, G.W. Bush pasca
serangan 9/11, Amerika Serikat sebagai lokomotif kekufuran dunia, ia mengatakan: “ Either you are with
us or with the terorist!”
Amerika dan sekutunya kemudian menggalang kekuatan negara-negara Internasional untuk ikut dalam
kampanye Gobal War on Terorism (GWOT) yang pada hakekatnya ditujukan untuk membrangus
mujahidin secara cepat dan terbatas demi memurtadkan seluruh kaum muslimin sedunia secara luas dan
tanpa batas. Yakni kemurtadan yang diakibatkan adanya loyalitas para penguasa dan rakyat muslim
kepada Amerika dan sekutunya .
1 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
Perhatikan firman Alloh Azza wa Jalla dibawah ini:
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu
dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan
di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah: 217)
Firman-Nya juga yang menjelaskan kemurtadan orang-orang Islam karena berwala’ (loyal) kepada
hegemoni kekufuran:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa
diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.”(QS. Al Maidah:
51)
Maka sebagai sebuah kelompok dari Kaum Muslimin yang menyadari hakekat perang eksistensi di
sepertiga abad pada awal paruh seratus tahun ke-15 Hijriyah ini, Jama’ah Anshorut Tauhid berusaha
memposisikan diri untuk juga mampu mengambil peran perlawanan bersama kaum muslimin lainnya
terhadap kekuatan kufur lokal maupun global dalam segenap kemampuan yang dimilikinya.
Tampak jelas dalam Khiththoh Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) bagian latar belakangnya, JAT berupaya
membangun kesadaran para a’dho-nya terhadap realitas sejarah dan kekinian sehingga diharapkan entitas
JAT sanggup memasuki medan makro realita dalam pertarungan eksistensi yang memiliki doktrin: To Be
or Not To Be. Jika kita tidak mampu melawan apalagi sudah kehilangan kemampuan bertahan maka bisa
dipastikan datangnya kepunahan.
Fase Pertarungan Eksistensi menurut Khiththoh JAT [1]
Marilah kita buka mata kepala dan mata hati kita lebar-lebar, sebagaimana yang difirmankan Alloh Jalla
2 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
wa ‘Alaa, bahwa musuh–musuh Islam tidak akan pernah merasa cukup hanya dengan hanya
menghancurkan fikrah dan ‘aqidah umat Islam, namun serangan keji dan pembunuhan massal yang
bengis juga akan terus mereka lancarkan kepada umat Islam di mana saja.
Maka kesadaran untuk bergerak melakukan perubahan sangat terkait dengan kepahaman diinul
Islam yang dipadukan dengan kesadaran realita hari ini dan idealisme masa depan yang dibangun dari
kesadaran sejarah masa lalu.
I. Fase serbuan Musyrikin Mongol kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad dan negri-negri Islam
lainnya.
Ekspansi Mongol atau Tartar yang dipimpin Hulago Khan cucu dari Gengis Khan yang meninggal pada
tahun 624 Hijriyah, berhasil menduduki Baghdad pada tahun 656 Hijriyah dengan mengerahkan tidak
kurang dari 200.000 tentaranya dan ditambah lagi pengkhianatan salah satu mentri khalifah yang berasal
dari kalangan Syi’ah.
Di kota Baghdad Hulago menumpahkan kebenciannya pada Islam, ia memerintahkan untuk membunuh
seluruh penduduk Baghdad. Tak terkecuali khalifah yang berkuasa saat itu Al Mu’tashim Billah, yang
merupakan khalifah terakhir Dinasti Abbasiyyah.
Beberapa sejarawan berbeda pendapat tentang jumlah umat Islam yang terbunuh di Baghdad. Sebagian
mengatakan 800.000 ribu orang, 1.800.000 ribu orang dan bahkan ada yang mengatakan 2 juta orang
terbunuh di Bagdad.
Wajar jika yang meninggal dalam jumlah sangat besar, karena pedang-pedang prajurit Hulago tidak
berhenti selama 40 hari menebas leher orang-orang Islam, hingga diberitakan saat itu Baghdad basah
memerah dibanjiri darah kaum muslimin yang dibantai orang-orang biadab ini!
Pasukan Mongol di bawah pimpinan Hulago kemudian merubah arah ekspansinya dari Baghdad menuju
Syiria. Dengan didukung kekuatan yang lengkap mereka dengan mudah menaklukkan wilayah Haleb dan
membunuhi penduduknya.
3 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
Di Timur jauh wilayah Mongolia, terjadi perpecahan antara para pejabat dan panglima perang Mongol
dalam masalah kekuasaan. Oleh karena itulah Hulago panglima besar Mongol kembali ke negerinya
untuk melihat langsung pertikaian itu. Ia menyerahkan tapuk kepemimpinan di wilayah Syiria kepada
salah seorang jendralnya yang bernama Kitbuqa.
Pasukan Islam saat itu dipimpin oleh Al Mudzaffar Saifuddin Qutuz dan Dzahir Pepris. Dua pasukan itu
bertemu di suatu tempat yang dikenal dengan ‘Ain Jalut. Perang itu sendiri pecah pada hari Jum’at, 25
Ramadhan tahun 658 H, dua tahun setelah Hulago membumihanguskan Bagdad.
Pada perang di ‘Ain Jalut ini pasukan Islam memperoleh kemenangan dan berhasil menghancurkan
tentara Mongol. Bahkan pangeran Jamaluddin Aqusyi mampu menerobos kejantung pertahanan musuh
dan membunuh panglima perang Mongol Kitbuqa. Kekalahan di ‘Ain Jalut merupakan kekalahan
pertama Mongol.
II. Fase Jatuhnya Andalusia dan Serbuan Kafir Salibis ke negri-negri Islam.
Tanggal 15 Juli 1099, sekitar 70.000 orang Islam dibantai di Yerussalem ketika pasukan militer dengan
lambang Salib menyerbu kota itu. Padahal di kota itu hidup berdampingan secara damai ummat dari tiga
agama besar dunia (Islam, Kristen dan Yahudi) dimasa kekuasaan Islam sebelumnya. Yakni sejak tahun
639 M.
Khalifah Umar bin Khattab rodhiyallohu ‘anhu memeluk erat Patriach Partisius Shopronius di pintu
gerbang kota, sesaat setelah tentara kaum Muslimin berhasil membebaskan kota Yerussalem. Bahkan
Gereja Kebangkitan (The Churc of Ressurection) secara khusus dilindungi pasukan Islam dibawah
komando seorang perwira muslim terbaik kepercayaan Umar rodhiyallohu ‘anhu yaitu Nusaibah
rodhiyallohu ‘anhu, dimana kaum Kristiani percaya bahwa gereja itu dibangun diatas kuburan Yesus
Kristus.
Tanggal 2 Januari 1492, Tidak kurang daru 3.000.000 orang mulim dibunuh, dibakar hidup-hidup dan
diusir secara hina dari Bumi Spanyol (Andalusia) oleh pasukan Salib dibawah pimpinan Raja Ferdinand
dan Ratu Issabela (Katolik). Lalu, Kardinal De Beyder mengangkat Salib diatas Istana Al Hambra (Istana
Merah) sebagai tanda jatuhnya kekuatan Islam di Eropa.
4 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
Padahal Islam datang ke Eropa saat Eropa diselimuti alam kegelapan (the dark ages), Islam datang
membawa petunjuk dan pencerahan hingga Andalusia memiliki Cordova sebagai pusat ilmu pengetahuan
dimana berbagai golongan dan kelompok agama bebas belajar disana. Namun Eropa Nasrani
mambalasnya dengan pembantaian secara besar – besaran.
Kejatuhan Islam di Eropa seakan menjadi motivasi yang hebat bagi bangsa – bangsa Eropa Nashrani
seperti Spanyol, Inggris, Portugis, Belanda, Perancis, Italia dan lain – lain untuk melakukan penjelajahan
dan penjajahan negeri-negeri Muslim di luar Eropa.
Pada akhir abad ke-15 Masehi, kapal-kapal layar besar – besaran dengan lambang salib yang besar pada
bendera dan layar layar mereka, mendatangi dan merampas banyak negeri Muslim di Asia dan Afrika.
Misi Gold (Emas), Glory (Kejayaan) dan Gospel (Penyebaran agama Kristen) menjiwai petualangan
Terorisisme danImperialisme mereka.
Perjanjian Thordesiles pada tahun 1521 yang direstui Paus di Vatikan (Roma) membagi Dunia menjadi:
Seluruh Amerika Tengah dan Selatan, Kepulauan Hawwai, Guam dan Filiphina daerah lautan
Pasifik diberikan Imperium Spanyol.
Sementara Imperum Portugal menguasai daerah yang membentang dari Brazilia kearah timur
sepanjang Pantai benua Afrika, Asia Selatan, dari Malaka sampai Maluku. Angkatan laut mereka
sampai dengan sukses di negeri – negeri tujuannya dan berhasil merampas serta menghancurkan
pusat – pusat Islam di Asia serta menjadikan kaum muslimin yang mendiami negri- negri itu
sebagai anak jajahan yang hina dan terkalahkan.
Belanda dengan VOC-nya sampai ke Nusantara tahun 1602 dan berhasil meluaskan taklukannya
keseluruh penjuru Nusantara, menguasai dan menguras kekayaan negri serta melumpuhkan anak negri
sebagai bangsa jajahan selama tidak kurang dari 350 tahun.
Portugis pimpinan Alfonso de Albuerque menguasai Malaka dari tahun 1511 sampai dengan 1641. Dan
terus menjajah Timor Timur dari tahun 1662 – 1975.
5 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
Inggris memulai penjajahannya di India pada tahun 1600. Kemudian kita melihat persaingan dalam
Imperialisme kaum Eropa Nasrani itu saat memperebutkan wilayah–wilayah jajahannya di negeri–negeri
muslim seperti manusia–manusia lapar mengerumuni makanan dalam pinggan (wadah) makanan.
Ingatlah sabda Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa akan datang kepada kaum Muslimin
suatu zaman dimana musuh-musuhnya mengeroyok dari segala penjuru seperti orang–orang yang lapar
berebut makanan dari pinggan, padahal kita berrjumlah besar (mayoritas).
Tanggal 2 Agustus 1492, 30.000 orang Yahudi direkayasa dengan diusir dari Spanyol. Dan pada
keesokan harinya (3 Agustus), Christopher Columbus berangkat memimpin missi penemuan benua
Amerika dengan dibiayai Ratu Issabela.
Pelayaran itu membawa serta 5 Tokoh Yahidi yaitu : Louis de Torres sebagai penerjemah, Marco sebagai
Perwira kesehatan, Bernall sebagai doker, Alonzo de la Calle dan Gabriel Sanches. Setelah sebelumnya
tiga tokoh yahudi yang memiliki jabatan penting disekitar Ratu Issabella berhasil mempengaruhi sang
Ratu, bahwa apa yang telah dikeluarkan semasa perang melawan Islam dan emas – emas yang dipakai
membiayai ekspedisi akan dapat dikembalikan setelah mengeksporasi/menambang emas di negri-negri
yang kan mereka jajah.
Begitulah kemudian terjadi migrasi bersenjata besar-besaran kaum Yahudi dan bangsa Eropa kristen ke
Amerika. Mulailah pembantaian suku bangsa asli benua Amerika yang disebut bangsa Indian oleh
‘Pengungsi–pengungsi’ bersenjata itu. Hingga sekarang bangsa Indian hanya bisa ditemukan dalam
suaka – suaka budaya disana.
Kaum Penjajah itulah yang kemudian menjadi bangsa Amerika sekarang dan pada tahun 1776 di
prokamasikan berdirinya negara federal, United States of America diatas bangkai – bangkai manusia dan
penduduk asli benua itu. Kaum Indian bukan saja dirampas tanah air dan emas- emas mereka , namun
juga kehilangan nyawa dan martabat mereka sebagai manusia merdeka.
Yang unik adalah data-data temuan baru yang selama ini disembunyikan, yakni bahwa ternyata sebagian
bangsa Indian Amerika pada dasarnya adalah telah menjadi pemelukdiinul Islam. Karena pasukan Islam
telah sampai ke benua Amerika sejak tahun 889 M dengan dipimpin seorang navigator muslim asal
Cordova, Spanyol bernama Khashshah Said bin Aswad. Dimana pada waktu itu, Cordova (Spanyol)
berada dibawah kekuasaan pemerintah Khilafah Bani Umayyah. Jadi 600 tahun jauh sebelum Columbus
mengklaim secara dusta menemukan pertama kali benua Amerika.
6 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
Ini adalah analisa yang bisa dipercaya karena kekuatan armada Khilafah Bani Umayyah II di Spanyol
saat itu memang sangat besar dan luar biasa luas pengaruhnya. Hingga sangat tidak mustahil buat para
pelaut di masa itu untuk mengarui samudera Atlantik. Apalagi adanya semangat jihad yang sangat tinggi
untuk menyebarkan agama Islam seluruh penjuru dunia.
Dengan fakta ini, maka benua Amerika termasuk benua yang sudah sejak awal mengenal ajaran Islam.
Sungguh luar biasa kemampuan para pelaut muslim saat itu. Dengan menyebrangi lautan Atlantic yang
luas itu, mereka tercatat sebagai pasukan dakwah di antara pembawa agama Islam ke Amerika. Dan jarak
waktunya terpaut 200-an tahun setelah Rasululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam wafat, dimana Islam dan
kaum Muslimin berada pada era keemasan sejarahnya.
III. Fase Upaya-upaya Pendirian Negara Yahudi di Palestina menuju Israel Raya
Pada tahun 1784, persekongkolan rahasia kaum Yahudi tingkat dunia terkuak oleh pemerintah Bavaria.
Bahwa sejak tahun 1770, tokoh – tokoh Yahudi Jerman telah menemukan seorang tokoh pendeta Kristen
yang murtad dan menjadi Atheis, Prof. Adam Weiz Howight, seorang Guru Besar Theologia pada
Universitas Angold Stadt. Adam Weizt Howight ini diminta tokoh – tokoh Yahudi itu untuk meneliti
kitab protokol tokoh-tokoh Zion klasik kemudian menyusunnya kembali berdasarkan prinsip-prinsip
modern sebagai langkah penguasaan dunia.
Pada Tahun 1896 di Berlin, Theodore Hertzl (1860-1904) menerbitkan dan mempublikasikan ide-ide
tentang negara Yahudi (Der Judenstaat / Jewissh State) yang intinya berisi seruan bagi orang – orang
yahudi yang telah menyebar ke seluruh benua di dunia melalui imperialisme dan telah berhasil
menumpuk kekayaan dari emas serta membangun jaringan– jaringan Yahudi agar segera berkumpul
membangun sebuah negara Yahudi.
Ia telah memulai menyusun ideologi Zionisme sebagai gerakan politik kaum Yahudi yang sangat radikal
untuk membentuk Negara Yahudi sejak berumur 22 tahun di kota Wina (tempat yang sama dengan
dimana Adolf Hitler tumbuh dewasa).
Pada tanggal 29 Oktober sampai dengan 11 Nopember 1897, di kota Pall, Swiss diselenggarakan
Konferensi Zionisme Internasional pertama yang secara terbuka merekomendasikan pendirian negara
Yahudi di Palestina.
7 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
Untuk melicinkan jalan, Yahudi mencoba menyuap Sultan Abdul Hamid II sebagai Sultan Terakhir dari
kekhalifahan Turki Utsmani yang menjadi wali atas Palestina, namun upaya ini ditolak mentah – mentah
oleh Sultan. Bahkan beliau melarang menjual setiap jengkal tanah Palestina kepada Yahudi pada tahun
1901. Sultan Abdul Hamid II menolak mentah-mentah suapan yang ditawari Theodore Hertzl, yaitu :
1. 150 juta Dinar emas (senilai dengan 270 trilyun-an rupiah sekarang) untuk kantong pribadi Sultan
sendiri.
2. Pengampunan sebagian besar Hutang Khilafah Utsmaniyyah.
3. Memperkuat dan membangun Armada Laut bagi Khilafah Utsmaniyyah
4. Dibangunkan Universitas besar bagi Khalifah Utsmaniyyah dengan syarat nanti akan didirikan di
Palestina.
Namun setelah pada tahun 1912 Sultan Abdul Hamid II terjungkal dan kekuasaan direbut oleh Partai
Persatuan dan Kemajuan yang dipimpin seorang keturunan Yahudi Donma yakni Mustapha Kemal
terkutuk.
Secara bertahap dan licik, kekuatan Khilafah Turki Utsmani terus diperlemah dan dijauhkan pengaruh
kekuasaannya dari bumi Palestina. Hingga antara tahun 1914-1917, terjadi beberapa peristiwa yang
menjadi cikal bakal berdirinya Negara Yahudi yang mencita-citakan Israel Raya, yaitu:
1. Penguasa baru Turki (Mustapha Kemal) mencabut larangan Sultan Abdul Hamid II untuk menjual
tanah Palestina kepada orang-orang Yahudi.
2. Jumlah kaum Yahudi yang berdiam di Palestina hingga tahun 1917 terus bertambah menjadi lebih
dari 50.000 orang.
3. Perjanjian Sykes Picot lahir pada tanggal 9 Mei 1916 yang berisi pembagian wilayah Turki
Utsmani dan pengalihan mandat perwalian bumi Palestina dari Khilafah Turki Utsmani kepada
Imperium Inggris Raya.
4. Kemudian pada tanggal 2 November 1917 lahir pula Perjanjian Balfour (nama dari Mentri Luar
Negri Inggris waktu itu, Lord Jims Athur Balfour) yang menyatakan secara terbuka soal
komitmen Imperium Inggris Raya untuk bekerja keras menyokong terwujudnya negara Yahudi di
Palestina.
5. Tanggal 8 November 1917, hanya dalam waktu kurang dari sepekan, armada perang Inggris Raya
menganeksasi Al Quds dibawah pimpinan Jendral Allenby dan meletakkan kakinya yang najis itu
keatas tanah kubur Sholahuddin Al Ayyubi, seraya berkata: “Hai Sholahuddin, sekarang Perang
Salib telah usai (dan telah kami menangkan)!”
8 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
Kelompok-kelompok teroris bersenjata dari Yahudi kemudian menekan Inggris untuk merealisasikan
Perjanjian Balfour yang berisi:
1. Mengatur masuknya pengungsi Yahudi ke Palestina secara besar-besaran.
2. Melatih kemiliteran bagi kaum Yahudi di kamp-kamp militer Inggris di Palestina.
3. Membekali persenjataan militer bagi kaum Yahudi.
Konspirasi Salibis dan Zionis pada tingkat dunia mewujud pada terbentuknya League of Nations (Liga
Bangsa-bangsa) yang pada Konferensi di San Remo tahun 1920 memberi persetujuannya atas invasi dan
aneksasi Palestina oleh Imperium Inggris Raya, padahal pendirian Liga Bangsa-bangsa ini semula
ditujukan untuk menciptakan perdamaian dunia dan menghindari perang. Lembaga Dajjal Internasional
inilah yang kemudian pada tahun 1945 berubah nama menjadi United Nations atau Perserikatan Bangsabangsa (PBB) hingga saat ini.
Sementara itu, didalam dunia Islam terjadi puncak pengkhianatan penguasa baru Turki yang melarang
semua simbol religius dan pengamalan Islam termasuk penghapusan lembaga kekhalifahan Turki
Utsmani pada tanggal 3 Maret 1924. Jadilah kelemahan luar biasa dalam diri kaum muslimin karena tidak
lagi memiliki payung politik secara internasional, sehingga kam Zionis berhasil memproklamirkan
berdirinya Negara Yahudi, Israel di bumi Palestina pada tanggal 14 Mei 1948.
IV. Fase Setelah Berdirinya Israel
Sehari setelah berdirinya Israel, yakni tanggal 15 Mei 1948, pecah Perang Arab melawan Israel. Namun
kekuatan gabungan tujuh (7) negara-negara Arab yang terdiri dari Mesir, Suriah, Irak, Yordania dan lainlain, tidak lagi menjadi kekuatan yang berarti karena sudah kehilangan ruh Islamnya.
Bahkan pada tahun 1967, pasukan Arab mengalami kekalahan besar dengan jatuh dan dikuasainya Gurun
Sinai, Tepi Barat Sungai Yordan, dataran Tinggi Golan dan Teluk Aqoba ke tangan Israel.
Israel sebagai negara yang berdiri di atas dasar kebijakan terorisme abadi melanjutkan kemenangan demi
9 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
kemenangannya hingga hari ini dengan metode genocida, pembantai dan pengusiaran sistimatis dan keji
terhadap kaum muslimin Palestina, tercatat diantaranya:
1. Tanggal 14-15 Oktober 1953, tentara teroris Israel dengan nama Unit 101 dibawah Ariel sharon
membantai 66 waraga sipil Palestina di desa Qibya, Yordania yang sebagian besarnya adalah
wanita dan anak-anak.
2. Tanggal 31 Agustus 1955, dengan dipimpin langsung Ariel Sharon pasukan teroris Israel ini
melakukan pambantaian di Khan Yunis dan Bani Suhaela Mesir. Juga menyerbu wilayah Suriah
dekat Danau Tiberias pada tahun 1956.
3. Tanggal 22 Juni sampai dengan 12 Agustus 1976, Israel mempersenjatai milisi Phalangis Kristen
dan kemudian mengepung serta membantai tidak kurang dari 2.000 pengungsi muslim di Sabra
dan Shatila.
Bahkan setelah pengkhianatan kaum nasionalis Mesir diwakili Anwar Sadat dengan menandatangani
Perjanjian Camp David pada tahun 1979 dan penandatanganan perjanjian damai antara Yasser Arafat
(PLO) dengan Yitzak Rabin (PM Israel) pada 13 September 1993 hingga sekarang pada era globalisasi
informasi, pembantaian dan serangan pasukan terorisme Israel kepada warga sipil Palestina terus terjadi
dan menjadi tontonan rutin. Dimana PBB dan Amerika hanya diam terpaku bahkan melakukan
pembenaran atas tindakan biadab Israel itu sebagai hak pembelaan diri Israel dari ancaman dan serangan
bangsa Palestina yang kemudian dituduh sebagai teroris oleh mereka.
V. Fase Baru Penindasan Global terhadap Islam dan kaum Muslimin
Dunia Islam hingga kini terus dilanda berbagai persoalan internalnya ditengah penindasan dari pihak
kuffar secara global, dimana intimidasi internasional yang paling berbahaya pada saat ini datang dari
Amerika Serikat sejak serangan 11 September 2001.
Agaknya inilah fase terberat yang harus dihadapi kaum muslimin di tengah kelemahan internalnya yang
seakan tidak pernah bisa terpecahkan. Pasca perang Mujahidin Afghanistan-Militer Sovyet (1979) dunia
berada pada arus yang sama untuk menghantam semua wilayah regional komunitas muslim dengan satu
kode: Perang Melawan Mujahidin Islam dengan tuduhan Terorisme Global!(Bersambung…)
[1] Dikutip sepenuhnya dari Dokumen Khiththoh JAT
10 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
http://www.voa-islam.com/news/citizens-jurnalism/2012/06/29/19695/fasefase-pertarungan-eksistensiprahara-akhir-zaman-bagian-i/Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I)
Berbagi ilmu walaupun sekedar meneruskan berita dari orang lain…
http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id/id/2012/07/fase-fase-pertarungan-eksistensi-prahara-akhir-zamanbagian-i/
Incoming search terms:
prahara akhir zaman (1)
tindakan sultan Muhammad II al fatih terhadap taklukanya (1)
Share this:
Share on Tumblr
Press This
Pocket
Print
Email
Like this:
11 / 12
Fase-fase Pertarungan Eksistensi Prahara Akhir Zaman (Bagian I) - 07-27-2012
by Hilfan Soeltansyah - Just Shared on Tel-U - http://hilfan.staff.telkomuniversity.ac.id
Like Loading...
_______________________________________________
PDF generated by Kalin's PDF Creation Station
12 / 12
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download