ANALISIS MENGENAI DAMPAK INGKUNGAN Disusun guna

advertisement
ANALISIS MENGENAI DAMPAK INGKUNGAN
Disusun guna memenuhi ujian tengah semester mata kuliah AMDAL
Dosen Pengampu
: Arum Siwiendrayanti SKM., M.KES
Oleh :
Nama
: Fitri Laila
Nim
: 6411411172
Rombel
: 04
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
1. Mengapa perlu diterapkan AMDAL ?
AMDAL adalah : kajian mengenai dampak usaha atau kegiatan yang direnacanakan dalam
lingkungan hidup yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan atau penyelenggaraan
usaha atau kegiatan. Amdal perlu diterapkan karena AMDAL memuat dokumen data tentang
komponen lingkungan yang dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif
terhadap pembangunan yang sedang direncanakan.
Tujuan amdal :
a. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan
b. Mencegah penurunan kualitas lingkungan
c. Mempersiapkan langkah pengendalian dampak negative dan mengembangkan dampak
positif akibat pelaksanaan suatu kegiatan.
2. Kapan dokumen AMDAL dibuat dan mengapa ?
Pada tahap perenancanaan, karena jika amdal dibuat dalam tahap perencanaan maka dampak
penting yang di timbulkan dari sutau pembangunan dapat dicegah dan diminimalisir. selain itu
AMDAL juga memiliki manfaat :
a. Sebagai dasar pengambilan keputusan
b. Sebagai dasar pemantauan dan pengelolaan lingkungan
c. Sebagai dasar pengelolaan kegiatan
d. Sebagai dokumen penting
e. Sebagai bentuk peran serta msayarakat dalam perencanaan pembangunan.
3. Jelaskan perbedaan dan AMDAL dan ijin lingkungan
AMDAL merupakan dokumen yang menganalisis dampak penting dari suatu proyek
sedangkan ijin lingkungan merupaka ijin usaha atau proyek setelah dibuat dokumen AMDAL.
keterkaitan AMDAL dan Ijin Lingkungan adalah bila suatu usaha atau kegiatan wajib
AMDAL, maka usaha atau kegiatan terseut wajib memiliki Ijin Lingkungan. Ijin Lingkungan
diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:

penyusunan AMDAL dan UKL-UPL;

penilaian AMDAL dan pemeriksaan UKL-UPL; dan

permohonan dan penerbitan Ijin Lingkungan.
4. Apakah semua jenis rencana proyek/kegiatan wajib dibuatkan dokumen AMDAL?
Jelaskan !
Jenis rencana proyek kagiatan tidak semuanya wajib membuat dokumen AMDAL karena
dokumen AMDAL dibuat hanya untuk proyek/kegiatan yang memiliki dampak penting. Bagi
proyek yang tidak memiliki dampak penting tidak membuat dokumen AMDAL tetapi
membuat UKL-UPL sebagai acuan dalam memantau dan mengelola lingkupan akibat kegiatan
pembangunan yang direncanakan.
5. Sebutkan jenis kegiatan yang dikecualikan dari kewajiban membuat dokumen AMDAL
walaupun kegiatan tersebut memiliki dampak penting.
Usaha atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup dikecualikan daro
kewajiban menyusun AMDAL apabila :
a. Lokasi rancana usaha atau kegiatan berada dikawasan yang telah memiliki AMDAL
kawasan.
b. Lokasi rencana usaha atau kegiatan berada pada kabupaten/kota yang telah memiliki
detil tata ruang kabupaten/kota atau rencana tata ruang kawasan strategis
kabupaten/kota
c. Usaha atau kegiatannya dilakukan dalam rangka tanggap darurat bencana.
Jenis kegiatan tersebut meliputi :
a. Eksplorasi pertambangan, minyak dan gas bumi, dan panas bumi.
b. Penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan
c. Yang menunjang kwasan hutan lindung
d. Yang terkait kepentingan pertahanan dan keamanan negara yang tidak berdampak
penting terhadap lingkungan hidup.
e. Budidaya yang secara nyata tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup
f. Budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan luasan tetap dan tidak mengurangi
fungsi lindung kawasan dan dibawah pengawasan ketat.
6. Apa Perbedaan dan persamaan Antara UKL-UPL dengan SPPL?
Perbedaan :
UKL-UPL : adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
SPPL : ( Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup)
a. Pernyataan kesanggupan dari Penanggung jawab usaha untuk melakukan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha.
b. Untuk usaha-usaha kecil contoh home industry
c. Tidak menimbulkan dampak penting berarti pada lingkungannya
d. Inti untuk menyatakan kesanggupan untuk pengelolaan dan pemantauan pada dampak
lingkungan hidup yang terjadi dari usahanya.
Persamaan :
Sama-sama dibuat untuk proyek yang tidak memiliki dampak penting dan tidak membuat
dokumen AMDAL sebagai acuan dalam memantau dan mengelola lingkungan akibat
kegiatan pembangunan yang direncanakan.
7. Sebutkan karakteristik kegiatan/proyek yang wajib mengajukan dokumen AMDAL ke
tingkat pusat.
a. Bersifat strategis nasional; dan/atau
b. Berlokasi:
1) di lebih dari 1 (satu) wilayah provinsi;
2) di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
3) yang sedang dalam sengketa dengan negara lain;
4) di wilayah laut lebih dari 12 (duabelas) mil laut
5) diukur dari garis pantai ke arah laut lepas;
6) di lintas batas Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan negara lain.
Kegiatan/proyek yang wajib mengajukan dokumen AMDAL ke tingkat pusat apabila
memilki dampak penting yang ditentukan berdasarkan kriteria :
a. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak usaha/kegiatan
b. Luas wilayah penyebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.
d. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang terkena dampak.
e. Sifat kumulatif dampak
f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
g. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib memilki
AMDAL adalah :
a. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.
b. Eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan.
c. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat dapat menimbulkan pencemaran
atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya
alam dalam pemanfaatannya.
d. Proses
dan
kegiatan
yang
hasilnya
dapat
mempengaruhi
lingkungan
alam,lingkungan buatan serta lingkungan social budaya.
e. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumber daya alam atau perlindungan cagar budaya.
f. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan hewan dan jasa renik.
g. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati.
h. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara.
i. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.
8. Sebuah Pabrik tekstil telah dinyatakan lolos dokumen AMDALnya dan pada
akhirnya
telah memperoleh ijin usaha tetap namun setelah 5 tahun beroperasi,
warga sekitar mengeluhkan air limbah tersebut yang mencemari sumur warga. Hasil
pemantauan yang dilakukan oleh BLH bahwa air limbah tersebut melebihi ambang
batas baku mutu.
a. Menurut saya Yang salah adalah pemprakarsa/pemilik perusahaan
Menurut Permen LH Nomor 16 Tahun 2012 tentang pedoman penyusunan dokumen
lingkungan hidup pasal 1 ayat 7 disebutkan bahwa Pemrakarsa adalah setiap orang atau
instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan
yang akan dilaksanakan. Maka jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atas
penyelenggaraan usaha dan / atau kegiatan maka yang bertanggungjawab adalah
pemprakarsa.
b. Ketika pihak pemrakarsa tidak bisa mengendalikan dampak dari usahanya, bisa
jadi usahanya dicabut. Mungkin untuk dicabut, karena berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang Ijin Lingkungan Bab IV
Pasal 53 ayat 1, pemegang Izin lingkungan berkewajiban menaati persyaratan dan
kewajiban yang dimuat dalam izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Dan apabila pemegang ijin lingkungan melanggar
ketentuan yang dimaksud dalam pasal 53 dikenakan sanksi administratif yang
meliputi:

Teguran tertulis

Paksaan pemerintah

Pembekuan izin lingkungan atau

Pencabutan izin lingkungan
( PP RI No.27 tahun 2012 tentang izin lingkungan Bab IV Pasal 71 ayat 1)
Berdasarkan surat keputusan gubernur DKI Jakarta No.30 tahun 1999 pasal 9, ijin
pembuangan limbah cair (IPLC) dari suatu kegiatan dapat dicabut apabila:
1) Melakukan pelanggaran sesuai dengan kesepakatan dalam surat
keputusan IPLC.
2) Menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan hidup atau pencemaran
akibat pembuangan limbah cair, seperti sumur warga terkontaminasi.
Tata Cara Pencabutan adalah dengan cara peringatan:
Cara peringatan: (1). Proses peringatan tertulis; (2). Penutupan sementara saluran
pembuangan limbah cair untuk jangka waktu 30 hari; (3). Pencabutan IPLC.
9. Penapisan rencana kegiatan
a. Deskripsi
Rencana kegiatan adalah pembangunan pembangunan taman rekreasi seluas 75 ha
berlokasi di kelurahan Kandri kecamatan Gunungpati. Taman rekreasi ini akan
digunakan untuk umum.
b. Penentuan AMDAL atau UKL-UPL
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor
05 Tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki
analisis mengenai dampak lingkungan hidup menyatakan bahwa skala/besaran jenis
kegiatan pembangunan taman rekreasi, luasnya ≥ 100 ha. Mengacu pada Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2012 dapat
diketahui bahwa rencana kegiatan pembangunan taman rekreasi di kelurahan Kandri
Kecamatan Gunungpati hanya seluas 75 ha , sehingga
membuat dokumen AMDAL.
tidak diwajibkan untuk
c. Metode penapisan
Pembangunan Taman Rekreasi
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 05 Tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak
lingkungan hidup ( pembangunan taman rekreasi ≥ 100 Ha)
Pembangunan Taman Rekreasi luas 75 Ha
Tidak Wajib
Amdal
10.
Buatlah pelingkupan batas proyek batas ekologis, batas social dan batas
administrative rencana pembanguna taman rekreasi pada no.9 tersebut.
a.
Batas Proyek
Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana kegiatan akan
dilaksanakan. Batas proyek dapat disebut juga tapak proyek. Batas proyek
kegiatan pembangunan Taman Rekreasi adalah tapak proyek seluas 75 Ha.
b.
Batas ekologis
Batas Ekologi merupakan ruang persebaran dampak dari suatu rencana
usaha dan /atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara),
dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan
akan mengalami perubahan mendasar. Batas ekologi untuk kegiatan
pembangunan Taman Rekreasi antara lain:

Batas ekologi media air : Sistem drainase yang ada disekitar tapak
proyek pembangunan menjadi badan air penerima yang selanjutnya
akan dialirkan pada saluran/drainase kota.

Batas ekologi media udara : wilayah yang ada di tapak proyek dan
yang berada di sekitar wilayah pembangunan.
c. Batas sosial
Batas sosial merupakan batas yang menunjuk pada komunitas sosial
yang terkena dampak dari adanya kegiatan pembangunan. Batas sosial
dari adanya kegiatan pembangunan Taman Rekreasi ini adalah para
warga yang bermukim di sekitar tapak proyek khususnya warga di
sekitar
kelurahan
Kandri,
Kecamatan
Gunungpati,
Semarang.
Kemudian juga masyarakat kelurahan di dekat Kandri yaitu kelurahan
Pane, Jatibarang, dan Jatinegoro.
d. Batas administratif
Batas Administrasi kegiatan pembangunan Taman Rekreasi adalah
batas administrasi tempat rencana kegiatan pembangunan, yaitu berada
di kelurahan Kandri, kecamatan Gnungpati, Semarang.
Berdasarkan peta, batas administratif dari rencana pembangunan
taman
rekreasi diatas adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kedung Pane
Sebelah Selatan : Jatirejo
Sebelah Barat : Jatibarang
Download