File

advertisement
Alat-alat
Optik
alat-alat optik adalah benda/alat yang menerapkan sifat-sifat
cahaya
mata
ALAT - ALAT OPTIK
indra untuk melihat
kacamata
lup
alat optik yang digunakan untuk membuat
sesuatu kelihatan lebih besar daripada
benda aslinya
mikroskop
alat optik untuk melihat benda yang tidak
dapat dilhat dengan mata biasa agar
tampak jelas dan besar
teropong
alat optik yang digunakan untuk melihat
benda-benda yang jauh (bulan, bintang)
agar tampak lebih jelas dan lebih dekat
alat-alat
optik
Standart Kompetensi
3. Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.
3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
1.
mendeskripsikan prinsip kerja mata.
2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan
dengan kaca pembesar.
3. menerapkan prinsip mikroskop dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan
dengan mikroskop.
4. mendeskripsikan prinsip kerja teleskop.
5. menerapkan prinsip kerja teleskop dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan
dengan teleskop.
10 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
ALAT-ALAT OPTIK
 Definisi Alat-alat Optik
Alat-alat optik adalah benda / alat yang menerapkan sifat-sifat cahaya. Alat-alat optik
diantaranya adalah mata, kacamata, lup, mikroskop, dan teropong.
 Mata
Mata adalah indra untuk melihat.
 Bagian-bagian mata beserta fungsinya

Kornea (selaput bening mata)
berfungsi menerima rangsang
cahaya dan meneruskannya
ke bagian yang lebih dalam.

Lensa mata menerima cahaya
dari pupil dan meneruskannya
pada retina.
Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke
retina.

Iris (selaput pelangi) berfungsi mengatur lebar pupil untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang masuk ke mata.

Pupil (biji mata) berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya, di tempat terang,
secara otomatis pupil langsung mengecil agar cahaya yang masuk sedikit
sehingga mata tidak silau. Sedangkan, di tempat gelap, pupil membesar agar
cahaya yang masuk banyak ke m

Retina (selaput jala mata) berfungsi membentuk bayangan benda dan
kemudian dikirim oleh saraf mata ke otak (sebagai layar dalam menangkap
bayangan benda).

Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata.

Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya melalui retina ke otak.

Otot siliar berfungsi menebalkan dan memipihkan lensa mata yang bertujuan
untuk daya akomodasi mata.
11 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
 Cacat mata
Benda akan nampak jelas jika bayangan benda tepat jatuh pada permukaan retina.
Bayangan benda yang terbentuk di retina bersifat nyata, terbalik, diperkecil.
Agar bayangan benda tepat jatuh pada permukaan retina, panjang fokus lensa
harus dapat diubah-ubah sesuai dengan jarak yang dilihat. Jika melihat benda jauh
maka lensa mata memipih (tak berakomodasi = otot siliar mengendur). Jika melihat
benda dekat mata mencembung (berakomodasi = otot siliar menegang).
Kemampuan memipih dan mencembung pada lensa mata disebut dengan Daya
Akomodasi.
Mata Normal (Emitrop)
o Titik dekat mata / punctum proximum (PP) adalah jarak terdekat di depan mata
yang masih nampak terlihat oleh mata berakomodasi maksimum. Untuk mata
normal, titik dekat (PP) berkisar 25 cm.
o Titik jauh mata / punctum remotum (PR) adalah jarak terjauh di depan mata yang
masih nampak terlihat oleh mata tak berakomodasi. Untuk mata normal, titik jauh
berada pada jarak tak terhingga (PR = ~ ).
Oleh karena sesuatu hal, mata dapat mengalami cacat mata. macam-macam cacat
mata antara lain:
Rabun jauh (Miopi)

Rabun jauh (miopi), yaitu cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata
kabur jika melihat benda yang jauh dari mata. Hal ini karena lensa mata
tidak dapat memipih dengan sempurna. Bayangan benda yang terbentuk
jatuh di depan retina. Agar bayangan benda yang terbentuk tepat di retina
dan dapat melihat benda yang jauh maka rabun jauh dapat dibantu dengan
kacamata berlensa negatif atau cekung.
12 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat

Optik
Titik jauh mata terletak pada jarak tertentu / titik jauh mata kurang dari tak
terhingga (PR < ~) dan titik dekat mata berkisar 25 cm.
Rumus kekuatan lensa kacamatanya:
P = −
P = −
𝟏
jika PR dalam satuan m
𝑷𝑹
𝟏𝟎𝟎
jika PR dalam satuan cm
𝑷𝑹
Keterangan:
P = kekuatan lensa (dioptri)
PR = punctum remotum (jarak titik jauh mata)
Rabun dekat (hipermetropi)

Rabun dekat yaitu cacat
mata yang mengakibatkan
pandangan
mata
kabur
jika melihat benda yang
dekat dengan mata. Hal
ini
karena
lensa
mata
tidak dapat mencembung
dengan sempurna.
Bayangan
benda
yang
jatuh
di
terbentuk
belakang
retina.
Agar
bayangan
benda
yang
terbentuk tepat di retina
dan dapat melihat benda
yang dekat maka rabun
dekat
dibantu
dengan
kacamata berlensa positif
(cembung).

Titik dekat mata lebih dari
titik dekat mata normal
(PP > 25) dan titik jauh
berada pada jarak tak
terhingga (PR = ~).
13 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
Rumus kekuatan lensa kacamatanya:
P=
100
𝑆𝑛
100
−
𝑃𝑃
Jika jarak baca normal adalah 25 cm (Sn = 25 cm) maka kekuatan lensanya
adalah:
P = 4−
100
P = 4−
1
jika PP dalam satuan cm
𝑃𝑃
jika PP dalam satuan m
𝑃𝑃
Keterangan:
PP = punctum proximum (jarak titik dekat mata)
Sn = titik dekat mata normal
Presbiopi
Mata tua (presbiopi), yaitu cacat mata yang mengakibatkan pandangan mata
kabur jika melihat benda yang dekat maupun benda yang jauh. Cacat mata ini
karena lensa mata tidak dapat berakomodasi dengan baik. Mata tua dapat
dibantu dengan kacamata berlensa ganda.
Buta warna
Buta warna, yaitu cacat mata karena kerusakan sel konus, sehingga penderita
tidak dapat membedakan warna. Biasanya merupakan cacat keturunan.
Astigmatisme
Astigmatisme, yaitu kecembungan kornea tidak merata sehingga bayangan
menjadi tidak terfokus (kabur). Cacat mata ini dapat dibantu dengan lensa
silinder (silindris).
Contoh Soal
1. Jika bayangan suatu benda jatuh di depan retina, mata akan mengalami cacat
mata sejenis….
a. Miopi
c. Hipermetropi
b. Astigmatisme
d. Presbiopi
e. Buta warna
2. Pak Parjo menderita rabun jauh dengan titik jauh 75 cm. Tentukan kekuatan
lensa kacamata agar dapat melihat pada jarak normal! (–1,33 dioptri)
3. Bu Eli menderita hipermetropi dengan titik dekat 30 cm. Tentukan kekuatan
lensa agas Bu Eli dapat melihat dengan normal! (2/3 dioptri)
14 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
Kaji Soal
1. Ayah Joko lupa membawa kacamata yang biasa digunakan untuk membaca
koran sehingga saat itu beliau membaca koran dengan diletakkan sedikit lebih
jauh dari jarak normal yaitu 50 cm. Perkirakan:
a) jenis kelainan mata yang terjadi pada ayah Joko
b) ukuran kacamata yang biasa dipakai ayah Joko
c) jenis lensa kacamata ayah Joko
d) panjang fokus lensa kacamata ayah Joko
2. Budi memakai kacamata berukuran − 2,5 dioptri perkirakan jarak titik jauh mata
Budi!
3. Seseorang menggunakan lensa kacamata positif berkekuatan 0,5 dioptri. Titik
dekat orang tersebut adalah….
a. 13,4 cm
c. 32,1 cm
b. 25,7 cm
d. 28,6 cm
e. 35 cm
4. Ucup memiliki penglihatan jauh yang lemah dengan titik jauhnya kurang lebih 5
meter. Perkirakan ukuran kacamata yang harus dipakai Ucup, jenis lensa
kacamatanya dan panjang fokus dari lensa kacamata tersebut!
5. Titik dekat mata seseorang 200 cm di muka mata. Agar orang itu dapat melihat
pada jarak 25 cm, maka perlu kacamata berkekuatan....dioptri (UMPTN 1995)
a. 3,5
c. -0,2
b. 0,2
d. -0,4
e. -0,5
6. Titik jauh penglihatan seseorang 100 cm di muka mata. Orang ini memerlukan
kacamata dengan lensa yang dayanya....dioptri (UMPTN 2001)
a. 0,5
c. 3
b. 0,3
d. -3
e. -1
 Lup (Kaca Pembesar)

Lup (kaca pembesar) adalah alat optik yang digunakan untuk membuat sesuatu
kelihatan lebih besar daripada benda aslinya.

Lup merupakan lensa cembung yang diletakkan antara mata dengan benda yang
diamati.

Bayangan yang dibentuk oleh lup adalah maya (di ruang IV bayangan), tegak, dan
diperbesar, sehingga benda harus diletakkan di ruang I atau diantara fokus dan
pusat lensa (antara F dan O).
15 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat

Optik
Pengamatan menggunakan lup dapat dengan dua cara, yaitu:
o
Dengan cara mata berakomodasi maksimum (a)
- Benda terletak diantara fokus dan pusat lensa (antara F dan O)
- Bayangan yang dibentuk adalah maya, tegak, dan diperbesar.
- S’ = – Sn, artinya bayangan yang dibentuk berada di titik dekat mata normal
(Sn = 25 cm)
- Perbesarannya: M
o
=
𝐒𝐧
𝐅
+𝟏
Dengan cara mata tidak berakomodasi (b)
-
Benda terletak tepat di fokus (s = F)
-
S’ = – Sn, artinya bayangan yang
dibentuk berada di titik jauh mata /
pada jarak tak terhingga (S’ = ~)
-
Perbesarannya: M
=
𝐒𝐧
𝐅
Keterangan:
M = perbesaran bayangan
F = jarak fokus lup (cm)
Contoh Soal
1. Jika kelengkungan jari-jari lensa cembung 16 cm, tentukanlah nilai perbesaran
bayangan pada LUP dengan mata berakomodasi maksimum! (4,125 kali)
2. Jika kelengkungan jari-jari lup 22 cm, tentukanlah nilai perbesaran bayangan
pada LUP dengan mata tak berakomodasi! (jarak bayangan ke lensa 20 cm)
(1,8 kali)
3. Seorang tukang jam menggunakan lup yang berkekuatan 8 dioptri, dimanakah
letak benda dan perbesaran anguler yang diperoleh jika mata tukang jam
tersebut
a. Berakomodasi maksimum (25/3 cm dan 3 kali)
b. Tidak berakomodasi (titik jauh dekat pengamat 25 cm)
(12,5 cm dan 2 kali)
16 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
Kaji Soal
1. Pak Jono mengamati sebuah benda dengan menggunakan lup, dengan titik
dekat 20 cm dan dengan mata berakomodasi maksimum. Titik fokus lensa
tersebut 4 cm, tentukan perbesaran bayangan benda tersebut !
2. Sebuah lup dengan panjang fokus lensa 5 cm digunakan untuk melihat sebuah
benda kecil. Dengan asumsi titik dekat normal adalah 25 cm, tentukan
perbesaran lup untuk mata pengamat:
a) mata berakomodasi maksimum
b) mata tidak berakomodasi
3. Seseorang yang mempunyai titik dekat 30 cm ingin melihat sebuah benda
dengan
lup.
Apabila
orang
tersebut
saat
berakomodasi
maksimum
menginginkan perbesaran sebesar 5 kali, maka jarak fokus lup yang harus
digunakan adalah.....cm
4. Sebuah lup yang fokusnya 6 cm dugunakan untuk mengamati sebuah benda
dengan mata berakomodasi maksimum. Jika titik dekat 25 cm. Maka jarak
benda dari lup dan perbesarannya adalah…
a. 4,84 cm dan 5,1 kali
d. 6 cm dan 47 kali
b. 8,82 cm dan 2,83 kali
e. 6 cm dan 5,16 kali
c. 25 cm dan 5,16 kali
 Mikroskop

Mikroskop adalah alat optik untuk melihat benda yang
tidak dapat dilihat dengan mata biasa agar tampak
jelas dan besar.

Mikroskop terdiri atas dua lensa positif (cembung)
yaitu lensa obyektif dan lensa okuler.

Lensa obyektif terletak di dekat benda (obyek) dan
lensa okuler terletak di dekat mata. lensa okuler
berfungsi sebagai lup yang dapat degeser-geser.

Benda yang akan diamati harus diletakkan di ruang dua benda dari lensa obyektif
(Fob < Sob < 2 Fob).

Bayangan yang terbentuk di lensa obyektifnya adalah nyata, terbalik dan
diperbesar.
17 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat

Optik
Bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop terjadi di lensa okuler, dengan sifat
bayangan maya, terbalik dan diperbesar.

Pengamatan dengan menggunakan mikroskop dapat dilakukan dengan dua cara:
o Dengan cara mata berakomodasi maksimum
-
Benda diletakkan di antara Fob dengan 2 Fob (ruang dua benda lensa
obyektif, Fob < Sob < 2 Fob)
-
Bayangan yang terbentuk di lensa obyektifnya adalah nyata, terbalik dan
diperbesar.
-
Panjang mikroskop (d) adalah jarak lensa obyektif dengan lensa okuler.
Sesuai dengan gambar maka panjang mikroskop yaitu:
d = S’ob + Sok
keterangan:
S’ob = jarak bayangan lensa obyektif yang dibentuk oleh lensa obyektif (m)
Sok = jarak benda lensa okuler (m)
-
Bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop terjadi di lensa okuler, dengan
sifat bayangan maya, terbalik dan diperbesar, dan terletak di titik dekat mata
(S’ob = – Sn).
-
Perbesaran total mikroskop (Mtot)
adalah hasil kali perbesaran lensa
obyektif (Mob) dan perbesaran
lensa okuler (Mok), yaitu:
Mtot = Mob x Mok
Mtot =
𝐒 ′ 𝐨𝐛
𝐒𝐨𝐛
𝐱(
𝐒𝐧
𝐅𝐨𝐤
+ 𝟏)
Keterangan:
Sn = titik dekat pengamat (m)
Fok = jarak fokus lensa okuler (m)
o Dengan cara mata tidak berakomodasi
-
Bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa obyektif tepat berada di titik
fokus lensa okuler.
-
Panjang mikroskop (d) adalah jarak lensa obyektif dengan lensa okuler.
Sesuai dengan gambar maka panjang mikroskop yaitu:
d = S’ob + Fok
keterangan:
18 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
S’ob = jarak bayangan lensa obyektif yang dibentuk oleh lensa obyektif (m)
Fok = jarak fokus lensa okuler (m)
-
Bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop terjadi di lensa okuler,
dengan sifat bayangan terletak di tak terhingga (S’ok = ~).
-
Perbesaran total mikroskop
(Mtot)
adalah
perbesaran
hasil
lensa
kali
obyektif
(Mob) dan perbesaran lensa
okuler (Mok), yaitu:
Mtot = Mob x Mok
Mtot =
𝐒 ′ 𝐨𝐛
𝐒𝐨𝐛
𝐱(
𝐒𝐧
𝐅𝐨𝐤
)
Contoh Soal
1. Perhatikan gambar pembentukan bayangan pada mikroskop di bawah ini!
Dengan asumsi titik dekat mata normal adalah 30 cm, tentukan:
a) jarak bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif mikroskop (22 cm)
b) perbesaran lensa obyektif mikroskop (10 kali)
c) perbesaran sudut oleh lensa okuler mikroskop (3,75 kali)
d) perbesaran total mikroskop (37,5 kali)
e) jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler mikroskop (30 cm)
Kaji Soal
1. Sebuah mikroskop mempunyai lensa objektif dan lensa okuler masing-masing
dengan daya 12 dioptri dan 30 dioptri. Jika kedua lensa tersebut terpisah sejauh
25 cm, tentukan perbesaran mikroskop untuk mata tidak berakomodasi!
a. 9 kali
c. 11 kali
b. 10 kali
d. 12 kali
19 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
e. 13 kali
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
2. Sebuah mikroskop mempunyai panjang tabung 21,4 cm. Panjang focus
objektifnya 4 mm dan panjang focus okulernya 5 cm. Jika mata mengamati
benda tanpa berakomodasi, maka jarak benda terhadap lensa objektif adalah….
a. 2,7 mm
c. 3,8 mm
b. 4,1 mm
d. 5,3 mm
e. 6 mm
3. Perhatikan diagram pembentukan bayangan pada mikroskop berikut:
Jika jarak benda terhadap lensa
objektif adalah 1,1 cm, jarak fokus
objektif adalah 1 cm, dan jarak
fokus lensa okuler adalah 5 cm
maka
berapakah
perbesaran
mikroskop tersebut?
a. 25 kali
c. 40 kali
b. 30 kali
d. 50 kali
e. 55 kali
 Teropong / Teleskop

Teropong/teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang jauh (bulan, bintang) agar tampak lebih jelas dan lebih dekat.

Teropong terdiri atas dua lensa positif (cembung), yaitu lensa obyektif dan lensa
okuler.

Lensa obyektif terletak di dekat benda (obyek) dan lensa okuler terletak di dekat
mata.
Teropong bintang

Teropong bintang adalah alat untuk melihat bintang.

Teropong bintang terdiri atas dua lensa positif (cembung), yaitu lensa obyektif dan
lensa okuler.

Pada teropong bintang, jarak fokus lensa obyektif lebih besar daripada jarak fokus
lensa okuler (Fob > Fok).

Pengamatan menggunakan teropong bintang dapat dengan dua cara:
o Dengan cara mata berakomodasi maksimum
-
Benda yang diamati dianggap cukup jauh sehingga sinar-sinar yang masuk
ke lensa obyektif merupakan sinar-sinar sejajar (Sob = ~), bayangan yang
dibentuk oleh lensa obyektif terletak di titik fokus lensa obyektif (S’ ob = Fob).
20 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
-
Optik
Panjang teropong bintang (d)
adalah jarak lensa obyektif
dengan lensa okuler, sesuai
dengan
gambar,
maka
panjang
teropong
bintang
yaitu:
d = Fob + Sok
keterangan:
Fob = jarak fokus lensa obyektif (m)
Sok = jarak benda lensa okuler (m)
-
Bayangan akhir yang dibentuk oleh teropong bintang terjadi di lensa okuler,
dengan sifat bayangannya maya, terbalik, diperbesar dan terletak di titik
dekat mata (S’ok = – Sn).
-
Perbesarannya:
M=
𝐅𝐨𝐛
𝐒𝐨𝐤
o Dengan cara mata tidak berakomodasi
-
Sama seperti mata berakomodasi maksimum, yaitu sinar-sinar yang masuk
ke lensa obyektif merupakan sinar-sinar sejajar (Sob = ~), bayangan yang
dibentuk oleh lensa obyektif terletak di titik fokus lensa obyektif (S’ ob = Fob).
-
Pada mata tidak berakomodasi
Sok = Fok sehingga panjang
teropong bintang (d), yaitu:
d = Fob + Fok
-
Bayangan akhir yang dibentuk oleh teropong bintang terjadi di lensa okuler,
dengan letak bayangannya di tak terhingga (S’ok = ~).
-
Perbesarannya:
M=
𝐅𝐨𝐛
𝐅𝐨𝐤
Keterangan:
Fok = jarak fokus lensa okuler (m)
21 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
Contoh Soal
1. Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif dengan jarak fokus 150 cm dan
lensa okuler dengan jarak fokus 30 cm. Teropong bintang tersebut dipakai untuk
melihat benda-benda langit dengan mata berakomodasi. Tentukan:
a. Perbesaran teropong (5 kali)
b. Panjang teropong (180 cm)
2. Teropong bintang memiliki perbesaran anguler 10 kali. Jika jarak titik api
obyektifnya 50 cm, panjang teropong adalah.... (55 cm)
Kaji Soal
1. Sifat dan kedudukan bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif sebuah
teropong bintang...
a. nyata, terbalik dan tepat di titik fokus lensa obyektif
b. nyata, tegak dan tepat di titik fokus lensa okuler
c. nyata, tegak dan tepat di titik fokus lensa obyektif
d. maya, terbalik dan tepat di titik fokus lensa okuler
e. maya, terbalik dan tepat di titik fokus lensa obyektif
2. Lensa okuler dan lensa objektif sebuah teropong bintang yaitu 50 cm & 120 cm
tentukanlah
a) panjang teropong
b) perbesaran total teropong
3. Perbesaran teleskop dengan mata tak berakomodasi adalah 35 kali dan jarak
fokus objektifnya 60 cm, tentukan :
a) jarak fokus lensa okuler
b) panjang teleskop
Kaji Soal UN
1. Seorang penderita presbiopi dengan titik dekat 75 cm. Agar dapat membaca pada
jarak baca normal (25 cm), orang itu harus memakai kacamata dengan
ukuran.....(Ebtanas 1990)
a.
2/
3
c. 2 2/3 dioptri
dioptri
b. 1 dioptri
22 | F i s i k a
e. 3 2/3 dioptri
d. 3 dioptri
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
2. Seseorang yang miopi titik dekatnya 20 cm sedang titik jauhnya 50 cm. Agar ia
dapat melihat jelas benda yang jauh, ia harus memakai kacamata yang
kekuatannya... (Ebtanas 1994)
a. - 0,5 dioptri
c. -2,0 dioptri
b. -0,2 dioptri
d. -5,0 dioptri
e. 2,0 dioptri
3. Seseorang memiliki punctum proximum 50 cm dan punctum remotum tak terhingga.
Agar dapat membaca pada jarak normal, orang tersebut haruslah memakai
kacamata yang berlensa... (Ebtanas 1996)
a. positif dengan jarak fokus 0,5 m
b. positif dengan jarak fokus 0,25 m
c. negatif dengan jarak fokus 0,5 m
d. negatif dengan jarak fokus 0,25 m
e. positif dengan jarak fokus 0,2 m
4. Sebuah lensa berjarak fokus 4 cm digunakan sebagai lup. Agar mata melihat tanpa
berakomodasi, maka letak benda tersebut dari lup adalah... (Ebtanas 1990)
a. 2 cm
c. 4 cm
b. 3 cm
d. 6 cm
e. 8 cm
5. Sebuah mikroskop memiliki jarak titik api obyektif 2,0 cm. Sebuah benda diletakkan
di bawah obyektif pada jarak 2,2 cm. Panjang mikroskop 24,5 cm dan pengamat
dilakukan tanpa akomodasi. Jika pengamat bermata normal maka perbesaran total
mikroskop bernilai... (Ebtanas 2001)
a. 20 kali
c. 50 kali
b. 25 kali
d. 75 kali
e. 100 kali
6. Sebuah mikroskop memiliki panjang fokus lensa obyektif dan okuler masing-masing
10 cm dan 5 cm. Jika jarank antara lensa obyektif dan okuler 35 cm dan mata tidak
berakomodasi maka perbesaran total mikroskop adalah.... (UN)
a. 10 kali
c. 15 kali
b. 12 kali
d. 18 kali
e. 20 kali
7. Jarak fokus lensa obyektif dan lensa okuler sebuah mikroskop masing-masing 2 cm
dan 5 cm, digunakan untuk mengamati benda kecil yang terletak 2,5 cm dari lensa
obyektif.
Jika
pengamat
bermata
normal
berakomodasi
maksimum
maka
perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah.... (UN)
a. 20 kali
c. 25 kali
b. 24 kali
d. 50 kali
23 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
e. 54 kali
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Alat-alat
Optik
8. Teropong bintang dengan perbesaran anguler 10 kali. Bila jarak titik api obyektifnya
50 cm, maka panjang teropong... (Ebtanas 1989)
a. 5 cm
c. 45 cm
b. 35 cm
d. 50 cm
e. 55 cm
9. Sebuah teropong diarahkan ke bintang, menghasilkan perbesaran anguler 20 kali.
Jika jarak fokus obyektifnya 100 cm, maka jarak antara lensa obyektif dan lensa
okuler teropong tersebut adalah.... (Ebtanas 1994)
a. 120 cm
c. 100 cm
b. 105 cm
d. 90 cm
e. 80 cm
10. Sebuah teropong dipakai untuk melihat bintang yang menghasilkan perbesaran
anguler 6 kali. Jarak fokus lensa obyektif 30 cm, jarak fokus okulernya (mata tak
berakomodasi) adalah... (UN 2005)
a. 3,5 cm
c. 7 cm
b. 5 cm
d. 10 cm
e. 30 cm
Daftar Pustaka
 Banun, Choirul dan Supriyana. 2013. Fresh UpdateTop No 1 Fisika SMA/MA untuk
Kelas 1, 2 & 3. Jakarta: Wahyumedia.
 http://sditphbatang.blogspot.com/2013/02/alat-indera-manusia-dan-fungsinya.html
 http://www.sentra-edukasi.com/2011/08/indra-penglihat-mata.html#.Ur5wOfuH1cA
 http://ajiridhoexcel.blogspot.com/2013/09/soal-dan-pembahasan-tentang-alatoptik.html
 http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/247-alat-optik-kacamata-10-sma
 http://sepenggal.wordpress.com/2010/05/20/alat-optik-2-lup/
 http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/9-alat-optik-lup
 http://sinau-alatoptik.blogspot.com/p/materi_07.html
 http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/10-mikroskop
 http://yuanttiandho.blogspot.com/2013/03/trik-menyelesaikan-soal-perbesaran.html
 http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/alat-alat-optik-mata-dan-kacamatateropong-mikroskop-lup-kamera.html
 http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/307-teropong-bintang
24 | F i s i k a
SMA
X
(2)/MA
Nurul
Huda/BY
Triyanti
Mandasari
Download