4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembagi Tegangan Dalam

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pembagi Tegangan
Dalam elektronik, pembagi tegangan (juga dikenal sebagai pembagi
potensial) adalah sebuah rangkaian elektronika linear yang akan menghasilkan
tegangan output (Vout) yang merupakan sebagian kecil dari tegangan masukan
(Vin). Pembagi tegangan biasanya menggunakan dua resistor atau dibuat dengan
satu potensiometer. Tegangan output tergantung dari nilai-nilai komponen resistor
atau dari pengaturan potentiometer. Ketika pembagi tegangan diambil dari titik
tengah, tegangan mungkin kebetulan.
Gambar 2.1 Pembagi tegangan dengan 2 resistor
2.1.1 Jenis-jenis pembagi tegangan
Pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membuat tegangan referensi,
atau untuk mendapatkan sinyal tegangan rendah sebanding dengan tegangan yang
akan diukur, dan juga dapat digunakan sebagai attenuator sinyal pada frekuensi
rendah. Untuk arus DC dan berfrekuensi rendah pembagi tegangan cukup akurat
jika dibuat hanya dari 2 resistor, dimana respon frekuensi dengan bandwidth yang
lebar sangat diperlukan (seperti dalam probe osiloskop), pembagi tegangan
memiliki elemen kapasitif yang dapat ditambahkan untuk dapat memberikan
kompensasi pada kapasitansi beban. Dalam transmisi tenaga listrik, tegangan
4
5
kapasitif pembagi digunakan untuk pengukuran tegangan tinggi. Ada beberapa
macam pembagi tegangan yang biasa digunakan yaitu :

Pembagi tegangan sifat Resistif (menggunakan komponen elemen
resistansi murni).

Pembagi tegangan sifat campuran Resistif-Capasitansi (menggunakan
komponen elemen resistif digabung dengan komponen elemen penyimpan
muatan, contohnya adalah filter RC).

Pembagi tegangan sifat campuran Resistif-Induktif (menggunakan
komponen elemen resistif digabung dengan komponen elemen penghasil
GGL, contohnya adalah filter RL).

Pembagi
tegangan
sifat
campuran
Resistif-Capasitif-Induktif
(menggunakan komponen elemen resistif digabung dengan komponen
elemen penghasil GGL dan dengan komponen elemen penyimpan muatan,
contohnya adalah filter RLC).
Namun yang akan dibahas pada dasar teori ini hanyalah pembagi tegangan
berdasarkan elemen resisitif murni.
2.1.2 Pembagi tegangan Resistif
Pembagi tegangan Resistif terdiri dari dua buah resistor atau dibuat dengan
satu potensiometer. Tegangan output tergantung dari nilai-nilai komponen atau
dari pengaturan potentiometer.
Gambar 2.2 Potensiometer untuk pembagi tegangan
6
Pembagi tegangan mengambil titik tengah dari hubungan 2 buah resistor atau
potensiometer sehingga Menurut KVL (Kirchoff Voltage Law) tegangan Vin
adalah tegangan yang jatuh di resistor R1 dan R2. Jika sebuah arus mengalir
melalui dua resistor seri maka sesuai dengan Hukum Ohm menjadi :
…………………………………….………………Persamaan (1)
Dimana Vout adalah arus yang lewat resistor kedua sehingga
…………………………………….…….……………Persamaan (2)
Sehingga dapat ditulis ulang persamaannya untuk Vout menjadi :
…………………………………………Persamaan (3)
Apabila R1 = R2 maka persamaannya untuk Vout menjadi :
……………………………………………………Persamaan (4)
Sehingga apabila hanya ingin mencari nilai resistor R1 saja persamaan 3 menjadi :
………………...…………………………Persamaan (5)
Dan apabila hanya ingin mencari nilai resistor R2 saja persamaan 3 menjadi :
……………………………………...…………Persamaan (6)
2.2 Mikrokontroller Arduino Uno
Pengendali mikro (Inggris: microcontroller) adalah sistem mikroprosesor
lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari
mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah
mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal
mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O.
7
Gambar 2.3 Microcontroller Arduino Uno
Sistem komputer dewasa ini paling banyak justru terdapat di dalam
peralatan lain, seperti telepon, jam, perangkat rumah tangga, kendaraan, dan
bangunan. Sistem embedded biasanya mengandung syarat minimal sebuah sistem
mikroprosesor yaitu memori untuk data dan program, serta sistem antarmuka
input/output yang sederhana. Antarmuka semacam keyboard, tampilan, disket,
atau printer yang umumnya ada pada sebuah komputer pribadi justru tidak ada
pada sistem mikrokontroler. Sistem mikrokontroler lebih banyak melakukan
pekerjaan-pekerjaan sederhana yang penting seperti mengendalikan motor, saklar,
resistor variabel, atau perangkat elektronis lain. Seringkali satu-satunya bentuk
antarmuka yang ada pada sebuah sistem mikrokontroler hanyalah sebuah LED,
bahkan ini pun bisa dihilangkan jika tuntutan konsumsi daya listrik mengharuskan
demikian.
Perkembangan Teknologi Mikrokontroler sekarang ini sudah sampai pada
Mikrokontroler dengan platform open source Arduino. Arduino adalah opensource elektronik prototyping platform berbasis pada perangkat keras dan
perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Hal Ini dimaksudkan bagi
para seniman, desainer, penggemar, dan siapapun yang tertarik dalam
menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.
Arduino bisa merasakan lingkungan dengan menerima masukan dari
berbagai sensornya dan dapat melakukan pengendalian sekitarnya dengan
menggunakan lampu, motor, aktuator dan lain-lainnya. Mikrokontroler di modul
ini diprogram menggunakan bahasa pemrograman Arduino (berdasarkan Wiring)
dan pengembangan lingkungan Arduino (berdasarkan Processing). Proyek
8
Arduino dapat berdiri sendiri atau mereka dapat berkomunikasi dengan perangkat
lunak yang berjalan pada komputer (misalnya Flash, Pengolahan,MaxMSP).
Modul arduino ini dapat dibangun sendiri atau dibeli jadi. Perangkat
lunaknya dapat didownload secara gratis. Desain referensi perangkat keras (File
CAD) yang tersedia di bawah lisensi open-source, dan bebas untuk
menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ada banyak jenis modul
arduino Semua modul berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal yang
membedakan antar modul arduino adalah chipsetnya, ukuran onboard memori, onboard peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan
mereka bisa dikatakan hampir sama.
2.2.1 Sketch
Sketch adalah lembar kerja pada sistem arduino yang digunakan untuk
menulis listing program, mengeditnya, mengcompile dan kemudian mengupload
ke dalam microcontroller arduino tersebut. Sketch Arduino terdiri dari bagianbagian seperti comments, Setup (), dan Loop (). Dibawah ini akan dijelaskan
secara lebih detail mengenai bagian-bagian tersebut.
2.2.2 Fitur-fitur Microcontroller Arduino
Berikut ini adalah Fitur-fitur dari perangkat keras microcontroller Arduino
Uno. Perangkat keras ini dapat diprogram dengan mudah pada sketch. Ada
beberapa fitur-fitur perangkat keras yang dapat ditemukan pada modul
microcontroller arduino uno, berikut adalah penjelasan dari fitur-fitur tersebut :
2.2.2.1 Pin Digital
I/O Port pada modul microcontroller Arduino Uno dikenal dengan Pin
Digital. Pin ini dapat dikonfigurasi baik sebagai input ataupun dapat digunakan
sebagai output.
Karakteristik pin digital ketika menjadi input
Arduino dengan chipsnya Atmega, secara default pengaturan port digital
adalah pengaturan untuk port masukan, sehingga mereka tidak perlu secara
9
eksplisit dinyatakan sebagai input dengan pinMode (). Pin dikonfigurasi sebagai
input sehingga pin tersebut berada dalam keadaan impedansi tinggi. Salah satu
penjelasannya adalah pin input akan mengambil daya yang sangat kecil sekali
pada rangkaian ketika dalam kondisi pengambilan sampel, dapat dikatakan bahwa
ada resistor seri dari 100 Megaohm di depan pin tersebut. Hal ini berarti bahwa
hanya sangat sedikit arus yang digunakan untuk memindahkan kondisi pin input
tersebut dari keadaan satu ke keadaan yang lain. Sehingga hal ini dapat membuat
pin berguna untuk melakukan tugas-tugas seperti membaca sensor sentuh
kapasitif, membaca sebuah LED sebagai dioda, atau membaca sebuah sensor
analog dengan skema seperti RCTime. Akan tetapi hal ini juga berarti, apabila ada
pin input yang tidak terhubung ke rangkaian, akan menghasilkan beberapa
keadaaan seperti akan berlogika acak, menghasilkan noise, atau akan menjadi
kapasitor coupling pada pin yang berdekatan dengan Pin tersebut.
Adalah hal yang berguna untuk mengarahkan pin masukan ke keadaan
yang dikenal jika tidak ada input. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan
resistor pullup (ke +5 V), atau resistor pull-down (resistor ke tanah) pada input,
dengan resistor 10 Kohm. Ada juga resistor pullup 20 KOhm yang dapat di akses
pada chip Atmega dengan perangkat lunak. Berikut ini adalah cara untuk
mengakses resistor pullup built-in.
pinMode(pin, INPUT);
// set pin to input
digitalWrite(pin, HIGH);
// turn on pullup resistors
Karakteristik pin digital ketika menjadi Output
Apabila Pin digital ini dikonfigurasi sebagai OUTPUT dengan pinMode (),
maka Pin ini akan berada dalam keadaan impedansi rendah. Hal ini berarti bahwa
mereka dapat menyediakan sejumlah besar arus ke rangkaian lainnya. Pin Atmega
dapat menjadi sumber arus positif atau menjadi sumber arus negatif hingga 40 mA
(milliamps) arus ke perangkat lain. Hal ini cukup untuk menghidupkan sebuah
LED, menjalankan banyak sensor, namun sayangnya saat ini tidak cukup untuk
menjalankan relay, solenoida, atau motor.
Hubungan pendek pada pin Arduino, atau mencoba untuk menjalankan
rangkaian dengan arus yang besar, dapat merusak atau menghancurkan transistor
10
output pada pin, atau merusak chip Atmega keseluruhan. Sering kali ini akan
menghasilkan sebuah pin "mati" dalam mikrokontroler akan tetapi chip yang
tersisa masih akan berfungsi secara memadai. Maka untuk alasan ini, adalah
sebuah ide yang baik untuk menghubungkan pin OUTPUT ke perangkat lain
dengan resistor 470 Ohm atau 1 KOhm.
2.2.2.2 Pin Input Analog
Sebagian besar port Arduino (Atmega) adalah pin analog yang dapat
dikonfigurasi dan digunakan persis dengan cara yang sama seperti pin digital.
Berikut ini adalah karakteristik dari Pin Analog.
A/D Converter
Chips Atmega digunakan pada Arduino memiliki 6 saluran analog-kedigital converter (ADC). ADC tersebut memiliki 10 bit resolusi dari 0 ke 1023.
Sedangkan fungsi utama dari pin analog pada Arduino adalah untuk membaca
sensor analog. pin analog juga memiliki semua fungsi General Purposes input /
output (GPIO) pin (sama dengan pin digital 0-13).
Pemetaan Pin
Pin analog dapat digunakan sama seperti pin digital, menggunakan
penamaan A0 (untuk input analog 0), A1, dll Sebagai contoh, kode berikut
digunakan untuk mengatur 0 pin analog ke output, dan mengaturnya berlogika
“High” :
pinMode(A0, OUTPUT);
digitalWrite(A0, HIGH);
2.2.3 Teknik memprogram Microcontroller
Berikut adalah konsep dalam memprogram modul microcontroller arduino uno :
2.2.3.1 Variabel
Variabel adalah tempat untuk menyimpan data. Variabel memiliki nama,
nilai, dan tipe. Sebagai contoh, pernyataan ini (disebut deklarasi):
11
int pin = 13;
Perintah ini menciptakan variabel yang namanya pin, yang nilainya adalah
13, dan bertipe int. apabila user membutuhkan variable ini, maka akan dapat
menunjuk ke variabel ini dengan memanggil namanya. pada saat itu variable ini
nilainya akan dicari dan digunakan. seperti dalam pernyataan ini:
pinMode(pin, OUTPUT);
Nilai dari pin (13) ini akan diteruskan ke perintah pinMode (). Dalam hal
ini, sebenarnya user tidak perlu menggunakan variabel, pernyataan ini akan
bekerja dengan baik sama seperti :
pinMode(13, OUTPUT);
Keuntungan dari penggunaan variabel dalam hal ini adalah bahwa user
hanya perlu menentukan jumlah pin yang digunakan sekali, akan tetapi user dapat
menggunakannya berkali-kali. sehingga jika user kemudian memutuskan untuk
mengubah penggunaan dari pin 13 menjadi pin 12, user hanya perlu mengubah
sedikit kode. user juga dapat menggunakan nama pengenal untuk membuat
pentingnya variabel yang jelas (misalnya program mengendalikan LED RGB
memungkinkan penamaan variabel redPin, greenPin, dan bluePin. Sebuah variabel
memiliki kelebihan lain atas nilai seperti mengubah nilai dari variabel
menggunakan perintah Sebagai contoh:
pin = 12;
Perintah ini akan mengubah nilai dari variabel menjadi 12. Perhatikan
bahwa user tidak menentukan jenis variable, hal tersebut tidak diubah oleh
perintah tersebut. Artinya, nama variabel secara permanen diasosiasikan dengan
jenis, user hanya melakukan perubahan nilainya. user harus mendeklarasikan
variabel sebelum user memberikan nilai untuk itu. Jika tidak maka pesan error ini
akan muncul "error: pin was not declared in this scope".
Bila user menetapkan satu variabel yang lain, user membuat salinan nilai
variable tersebut dan menyimpan salinannya pada lokasi di memori yang terkait
dengan variabel lain. Mengubah satu tidak berpengaruh pada yang lain. Misalnya,
setelah:
int pin = 13;
int PIN2 = pin;
12
pin = 12;
hanya variable pin yang memiliki nilai 12, sedangkan untuk variable PIN2
memiliki nilai 13. Hal ini mengacu pada bagian dari listing program user di mana
variabel tersebut digunakan. Sebagai contoh, jika user ingin dapat menggunakan
variabel mana saja dalam programnya, maka user dapat menyatakan di bagian atas
listing programnya. Ini disebut variabel global, berikut adalah contohnya:
int pin = 13;
void setup()
{ pinMode(pin, OUTPUT);}
void loop()
{ digitalWrite(pin, HIGH);}
Seperti yang terlihat, pin yang digunakan di kedua setup () dan loop ()
fungsi. Kedua fungsi mengacu pada variabel yang sama, sehingga perubahan itu
satu akan mempengaruhi nilai yang telah di yang lain, seperti di bawah ini :
int pin = 13;
void setup()
{ pin = 12;
pinMode(pin, OUTPUT);}
void loop()
{ digitalWrite(pin, HIGH);}
Di sini, digitalWrite () fungsi yang dipanggil dari loop () akan melewati
nilai 12, karena itu nilai yang ditugaskan ke variabel di setup () fungsi. Jika user
hanya perlu menggunakan variabel dalam sebuah perintah tunggal, user dapat
menyatakan variable tersebut di Setup (), sehingga ruang lingkup variable tersebut
akan terbatas pada perintah tersebut. Sebagai contoh :
void setup()
{ int pin = 13;
pinMode(pin, OUTPUT);
digitalWrite(pin, HIGH);}
Dalam perintah ini, pin variabel hanya dapat digunakan dalam setup () fungsi. Jika
user mencoba untuk melakukan sesuatu seperti ini:
13
void loop()
{ digitalWrite(pin, LOW); // wrong: pin is not in scope here.}
User akan mendapatkan pesan yang sama seperti sebelumnya"error: pin
was not declared in this scope". Hal ini berarti meskipun user telah menyatakan
variable pin dalam program, user mencoba untuk menggunakan suatu variabel di
luar jangkauannya. Hal ini berarti jika sebuah variabel bersifat global, nilainya
bisa diubah di mana saja di dalam listing program tersebut, sehingga user perlu
memahami keseluruhan program untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada
variabel. Misalnya, jika variabel user memiliki nilai yang tidak Anda harapkan,
akan lebih mudah untuk mencari tahu di mana nilai tersebut berasal dari jika
variabel memiliki ruang lingkup terbatas.
2.2.3.2 Fungsi-Fungsi
Segmentasi program ke fungsi memungkinkan programmer untuk
membuat potongan-potongan program yang melakukan tugas yang telah
didefinisikan sebelumnya dan kemudian kembali ke awal program dimana fungsi
itu dipanggil. Menciptakan sebuah fungsi sangat berguna ketika salah satu
kebutuhan untuk melakukan tindakan yang sama beberapa kali dalam sebuah
program.
Untuk programer yang terbiasa menggunakan BASIC, fungsi dalam
Arduino memberikan (dan memperluas) kegunaan menggunakan subrutin (gosub
dalam BASIC). Menstandarisasikan program ke fungsi memiliki beberapa
keuntungan yaitu membantu programmer tetap terorganisir yang seringkali hal ini
membantu pada awal konsep program. Fungsi juga mengelompokan satu tindakan
dalam satu tempat sehingga fungsi hanya harus dipikirkan dan debugged sekali.
Hal ini juga mengurangi kemungkinan untuk kesalahan dalam modifikasi, jika ada
listing program yang perlu diubah. Fungsi juga membuat sketsa keseluruhan
menjadi lebih kecil dan lebih kompak karena hanya bagian kode tertentu saja yang
digunakan
kembali
berkali-kali.
Fungsi
membuat
lebih
mudah
untuk
menggunakan kembali kode dalam program lain dengan membuatnya lebih
modular, dan sebagai efek sampingnya, menggunakan fungsi juga sering membuat
program lebih mudah dibaca.
14
Ada dua fungsi yang diperlukan dalam sketsa Arduino, setup () dan loop
(). Fungsi lainnya harus dibuat di luar kurung dari dua fungsi. Sebagai contoh,
dibawah ini adalah fungsi sederhana untuk mengalikan dua angka.
void setup()
{ Serial.begin(9600);}
void loop() { int i = 2;
int j = 3;
int k;
k = myMultiplyFunction(i, j); // k now contains 6
Serial.println(k);
delay(500);}
int myMultiplyFunction(int x, int y)
{ int result;
result = x * y;
return result;}
2.2.3.3 Library-Library
Sebuah Kelas hanyalah sebuah kumpulan fungsi dan variabel yang semua
berada di satu tempat. Fungsi-fungsi dan variabel dapat bersifat publik, yang
berarti bahwa mereka dapat diakses oleh orang yang menggunakan library user,
atau Private yang berarti mereka hanya dapat diakses dari dalam kelas itu sendiri.
Setiap kelas memiliki fungsi khusus yang dikenal sebagai konstruktor, yang
digunakan untuk membuat sebuah instance dari kelas. Konstruktor ini memiliki
nama yang sama dengan kelas, dan tidak ada jenis kembali.
library menyediakan fungsionalitas tambahan untuk digunakan dalam
sketch, misalnya menggunakan perangkat keras atau memanipulasi data. Untuk
menggunakan perpustakaan di sketch, pilih Sketch> Impor Library Menu. Hal ini
akan memasukkan satu atau lebih pernyataan # include di bagian atas sketch dan
akan mengcompile sketch user dengan Library. Karena library masuk ke sketch
user hal ini menyebabkan peningkatan jumlah memory yang diperlukan untuk
15
sketch ini. Jika sketch tidak lagi membutuhkan library, cukup hapus
pernyataannya # include dari atas sketch.
Ada banyak library yang sudah ada di dalam perangkat lunak arduino, Dan
beberapa dapat didownload dari berbagai sumber. Library dapat ditemukan dalam
folder khusus, dan biasanya akan berisi sedikitnya dua file dengan akhiran h Dan
satu dengan akhiran cpp.
2.3 Team Viewer
TeamViewer adalah paket perangkat lunak komputer berpemilik untuk
remote control, desktop sharing, pertemuan online, web conferencing dan transfer
file antara komputer. Perangkat lunak ini beroperasi pada sistem operasi Microsoft
Windows, Linux, iOS, Android, dan Windows Phone. Dengan software ini user
memungkinkan untuk mengakses mesin yang menjalankan TeamViewer dengan
browser web dimanapun dan kapanpun.
Gambar 2.18 Tampilan Team Viewer dengan ID dan Password
2.3.1 Instalasi Team Viewer
TeamViewer dapat diinstal dengan mudah, cukup mengikuti prosedur
yang ada. Untuk terhubung ke komputer lain, TeamViewer harus terpasang pada
16
kedua mesin. Untuk menginstal TeamViewer, akses administrator diperlukan,
tetapi setelah diinstal dapat dijalankan oleh setiap pengguna. Ketika TeamViewer
dimulai pada komputer, itu menghasilkan ID mitra dan kata sandi (User ID dan
password yang telah ditetapkan secara otomatis). Untuk membuat sambungan dari
klien lokal ke mesin remote host, operator lokal harus berkomunikasi dengan
operator jarak jauh, meminta ID dan password, lalu masukkan ini ke dalam
TeamViewer lokal.
Untuk memulai pertemuan online, presenter memberikan ID Rapat kepada
peserta. Mereka bergabung dengan pertemuan dengan menggunakan versi lengkap
TeamViewer atau dengan masuk ke http://go.teamviewer.com dan masukkan ID
Rapat.
2.3.2 Fungsi dan Kegunaan
Dengan Team Viewer kita bisa mengakses komputer yang berada jauh.
ketika user sedang bertugas keluar kota, namun dengan hanya membawa laptop
saja maka file-file penting yang dibutuhkan ada pada komputer desktop dirumah
dapat diambil. Maka dengan software ini secara otomatis kita dapat saling
berhubungan dengan komputer yang berada jauh. sehingga selain melakukan
remote kita juga bisa mengambil file-file yang ada di komputer desktop tadi
kedalam laptop tadi. Namun dengan catatan, dua komputer ini sama-sama
terhubung ke Internet.
Mungkin juga ketika sedang ada disuatu liburan, tiba-tiba salah soerang
staff kita mengabarkan bahwa proyek yang di ajukan pada suatu perusahaan
beberapa waktu lalu telah diterima langsung oleh CEO perusahaan tersebut, dan
mereka sangat menginginkan presentasi proyek kita pada waktu itu juga. Dengan
menggunakan program ini, kita juga bisa mengadakan presentasi secara jarak
jauh. Program ini akan menggambarkan keadaan komputer kita, dan perusahaan
tersebut bisa melihat apa yang kita lakukan pada komputer mereka. Ini merupakan
hal yang sangat bermanfaat. Apalagi ditambah dengan fitur goresan pena ataupun
highlight stabilo di layar monitor ataupun menambahkan keterangan gambar yang
ada pada layar monitor sehingga client bisa lebih detail lagi melihat penjelasan
17
yang dipresentasikan. Bukan hanya itu, kita pun bisa menambahkan suara (VOIP)
dan netmeeting menggunakan webcam pada presentasi.
2.3.3 Langkah Pengoperasian
Berikut adalah langkah-langkah penggunaan program ini.
1. Kedua komputer yang saling terhubung sudah terinstal program ini dan
terhubung ke jaringan internet. Team Viewer merupakan software free yang
dapat ditemukan dan dapat didownload dari internet.
2. Pada saat program Team Viewer dibuka, disana akan terlihat dua bagian. Pada
bagian “Wait for session” dibawahnya terdapat ID dan Password. Jika anda
belum melihat nomor ID dan passwordnya, itu tandanya program sedang tes
koneksi dan menentukan ID komputer anda dan juga password untuk
komputer anda agar bisa diremote oleh komputer lainnya. Jika sudah tampil
nomornya, maka itulah “identitas” anda. Lalu pada bagian kanannya yang
bernama “Create Session“, kotak tersebut diisikan untuk koneksi ke komputer
Remote. Lakukanlah hal yang sama pada komputer yang lainnya. Nah, disini
anda tentukan mana komputer yang digunakan sebagai remote dan mana yang
difungsikan sebagai remoter. Remoter maksudnya komputer yang digunakan
untuk mengendalikan komputer remote.
3. Sekarang masukkan ID komputer remote pada bagian “Create Session“. Saya
mengamsusikan anda telah mengetahui ID dan Password dari komputer
remote anda. Lalu pada bagian bawah, tentukan tentukan 4 opsi yang ada.
Apakah Remote support, Presentation, File transfer, atau VPN. Lalu klik
tombol Connect to Partner.
4. Masukkan password komputer remote kita.
5. Team Viewer sudah dapat digunakan.
2.4 Microsoft Visual Basic 6
Apa yang dimaksud dengan Visual Basic. Kata “Visual” merujuk kepada
metode yang digunakan untuk membuat antar muka yang bersifat grafis
Graphical User Interface (GUI). Daripada menulis berbaris-baris kode untuk
18
menjelaskan pemunculan dan lokasi dari suatu elemen di dalam antar muka, Anda
dengan mudah dapat menambahkan object yang sebelumnya sudah dibangun ke
dalam tempat dan posisi yang Anda inginkan di layar Anda.
Sedangkan Kata “Basic” merujuk kepada bahasa BASIC (Beginners AllPurpose Symbolic Instruction Code), sebuah bahasa yang digunakan oleh banyak
programmer dibandingkan dengan bahasa lainnya dalam sejarah komputer. Visual
Basic telah berubah dari bahasa asli BASIC dan sekarang memiliki ratusan
pernyataan (statements), fungsi (functions), dan kata kunci (keywords), dan
kebanyakan di antaranya terkait dengan antar muka grafis di Windows.
Gambar 2.19 Tampilan awal Visual Basic pada saat dijalankan
Visual Basic adalah bahasa generasi ketiga pemrograman lingkungan
pengembangan terpadu ( IDE ) dari Microsoft untuk model pemrograman COM
yang pertama kali dirilis pada tahun 1991. Microsoft bermaksud membuat Visual
Basic relatif mudah dipelajari dan digunakan. Visual Basic berasal dari BASIC
dan memungkinkan pengembangan aplikasi cepat ( RAD ) dari antarmuka
pengguna grafis ( GUI ) aplikasi dan membuat hubungan dengan akses ke
19
database menggunakan Akses Data Objects , Remote data Objects , atau ActiveX
data Objects , dan pembuatan kontrol ActiveX dan objek .
Seorang programer dapat membuat sebuah aplikasi dengan menggunakan
komponen yang disediakan oleh Visual Basic program itu sendiri. Program yang
ditulis dalam Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API , namun hal ini
membutuhkan deklarasi fungsi eksternal . Rilis terakhir adalah versi 6 pada tahun
1998 . Dukungan Microsoft diperpanjang berakhir pada bulan Maret 2008 dan
pengganti yang ditunjuk adalah Visual Basic NET . ( Sekarang dikenal hanya
sebagai Visual Basic ). Meskipun Visual Basic 6.0 tidak lagi tersedia secara resmi
masih ada sejumlah besar dari pengembang yang masih lebih suka Visual Basic
6.0. Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan
Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program
perangkat
lunak
berbasis
sistem
operasi
menggunakan model pemrograman (COM).
Microsoft
Windows
dengan
Download