BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembagi Tegangan Dalam elektronik, pembagi tegangan (juga dikenal sebagai pembagi potensial) adalah sebuah rangkaian elektronika linear yang akan menghasilkan tegangan output (Vout) yang merupakan sebagian kecil dari tegangan masukan (Vin). Pembagi tegangan biasanya menggunakan dua resistor atau dibuat dengan satu potensiometer. Tegangan output tergantung dari nilai-nilai komponen resistor atau dari pengaturan potentiometer. Ketika pembagi tegangan diambil dari titik tengah, tegangan mungkin kebetulan. Gambar 2.1 Pembagi tegangan dengan 2 resistor 2.1.1 Jenis-jenis pembagi tegangan Pembagi tegangan biasanya digunakan untuk membuat tegangan referensi, atau untuk mendapatkan sinyal tegangan rendah sebanding dengan tegangan yang akan diukur, dan juga dapat digunakan sebagai attenuator sinyal pada frekuensi rendah. Untuk arus DC dan berfrekuensi rendah pembagi tegangan cukup akurat jika dibuat hanya dari 2 resistor, dimana respon frekuensi dengan bandwidth yang lebar sangat diperlukan (seperti dalam probe osiloskop), pembagi tegangan memiliki elemen kapasitif yang dapat ditambahkan untuk dapat memberikan kompensasi pada kapasitansi beban. Dalam transmisi tenaga listrik, tegangan 4 5 kapasitif pembagi digunakan untuk pengukuran tegangan tinggi. Ada beberapa macam pembagi tegangan yang biasa digunakan yaitu : Pembagi tegangan sifat Resistif (menggunakan komponen elemen resistansi murni). Pembagi tegangan sifat campuran Resistif-Capasitansi (menggunakan komponen elemen resistif digabung dengan komponen elemen penyimpan muatan, contohnya adalah filter RC). Pembagi tegangan sifat campuran Resistif-Induktif (menggunakan komponen elemen resistif digabung dengan komponen elemen penghasil GGL, contohnya adalah filter RL). Pembagi tegangan sifat campuran Resistif-Capasitif-Induktif (menggunakan komponen elemen resistif digabung dengan komponen elemen penghasil GGL dan dengan komponen elemen penyimpan muatan, contohnya adalah filter RLC). Namun yang akan dibahas pada dasar teori ini hanyalah pembagi tegangan berdasarkan elemen resisitif murni. 2.1.2 Pembagi tegangan Resistif Pembagi tegangan Resistif terdiri dari dua buah resistor atau dibuat dengan satu potensiometer. Tegangan output tergantung dari nilai-nilai komponen atau dari pengaturan potentiometer. Gambar 2.2 Potensiometer untuk pembagi tegangan 6 Pembagi tegangan mengambil titik tengah dari hubungan 2 buah resistor atau potensiometer sehingga Menurut KVL (Kirchoff Voltage Law) tegangan Vin adalah tegangan yang jatuh di resistor R1 dan R2. Jika sebuah arus mengalir melalui dua resistor seri maka sesuai dengan Hukum Ohm menjadi : …………………………………….………………Persamaan (1) Dimana Vout adalah arus yang lewat resistor kedua sehingga …………………………………….…….……………Persamaan (2) Sehingga dapat ditulis ulang persamaannya untuk Vout menjadi : …………………………………………Persamaan (3) Apabila R1 = R2 maka persamaannya untuk Vout menjadi : ……………………………………………………Persamaan (4) Sehingga apabila hanya ingin mencari nilai resistor R1 saja persamaan 3 menjadi : ………………...…………………………Persamaan (5) Dan apabila hanya ingin mencari nilai resistor R2 saja persamaan 3 menjadi : ……………………………………...…………Persamaan (6) 2.2 Mikrokontroller Arduino Uno Pengendali mikro (Inggris: microcontroller) adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip. Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. 7 Gambar 2.3 Microcontroller Arduino Uno Sistem komputer dewasa ini paling banyak justru terdapat di dalam peralatan lain, seperti telepon, jam, perangkat rumah tangga, kendaraan, dan bangunan. Sistem embedded biasanya mengandung syarat minimal sebuah sistem mikroprosesor yaitu memori untuk data dan program, serta sistem antarmuka input/output yang sederhana. Antarmuka semacam keyboard, tampilan, disket, atau printer yang umumnya ada pada sebuah komputer pribadi justru tidak ada pada sistem mikrokontroler. Sistem mikrokontroler lebih banyak melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana yang penting seperti mengendalikan motor, saklar, resistor variabel, atau perangkat elektronis lain. Seringkali satu-satunya bentuk antarmuka yang ada pada sebuah sistem mikrokontroler hanyalah sebuah LED, bahkan ini pun bisa dihilangkan jika tuntutan konsumsi daya listrik mengharuskan demikian. Perkembangan Teknologi Mikrokontroler sekarang ini sudah sampai pada Mikrokontroler dengan platform open source Arduino. Arduino adalah opensource elektronik prototyping platform berbasis pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Hal Ini dimaksudkan bagi para seniman, desainer, penggemar, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. Arduino bisa merasakan lingkungan dengan menerima masukan dari berbagai sensornya dan dapat melakukan pengendalian sekitarnya dengan menggunakan lampu, motor, aktuator dan lain-lainnya. Mikrokontroler di modul ini diprogram menggunakan bahasa pemrograman Arduino (berdasarkan Wiring) dan pengembangan lingkungan Arduino (berdasarkan Processing). Proyek 8 Arduino dapat berdiri sendiri atau mereka dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak yang berjalan pada komputer (misalnya Flash, Pengolahan,MaxMSP). Modul arduino ini dapat dibangun sendiri atau dibeli jadi. Perangkat lunaknya dapat didownload secara gratis. Desain referensi perangkat keras (File CAD) yang tersedia di bawah lisensi open-source, dan bebas untuk menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Ada banyak jenis modul arduino Semua modul berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal yang membedakan antar modul arduino adalah chipsetnya, ukuran onboard memori, onboard peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan mereka bisa dikatakan hampir sama. 2.2.1 Sketch Sketch adalah lembar kerja pada sistem arduino yang digunakan untuk menulis listing program, mengeditnya, mengcompile dan kemudian mengupload ke dalam microcontroller arduino tersebut. Sketch Arduino terdiri dari bagianbagian seperti comments, Setup (), dan Loop (). Dibawah ini akan dijelaskan secara lebih detail mengenai bagian-bagian tersebut. 2.2.2 Fitur-fitur Microcontroller Arduino Berikut ini adalah Fitur-fitur dari perangkat keras microcontroller Arduino Uno. Perangkat keras ini dapat diprogram dengan mudah pada sketch. Ada beberapa fitur-fitur perangkat keras yang dapat ditemukan pada modul microcontroller arduino uno, berikut adalah penjelasan dari fitur-fitur tersebut : 2.2.2.1 Pin Digital I/O Port pada modul microcontroller Arduino Uno dikenal dengan Pin Digital. Pin ini dapat dikonfigurasi baik sebagai input ataupun dapat digunakan sebagai output. Karakteristik pin digital ketika menjadi input Arduino dengan chipsnya Atmega, secara default pengaturan port digital adalah pengaturan untuk port masukan, sehingga mereka tidak perlu secara 9 eksplisit dinyatakan sebagai input dengan pinMode (). Pin dikonfigurasi sebagai input sehingga pin tersebut berada dalam keadaan impedansi tinggi. Salah satu penjelasannya adalah pin input akan mengambil daya yang sangat kecil sekali pada rangkaian ketika dalam kondisi pengambilan sampel, dapat dikatakan bahwa ada resistor seri dari 100 Megaohm di depan pin tersebut. Hal ini berarti bahwa hanya sangat sedikit arus yang digunakan untuk memindahkan kondisi pin input tersebut dari keadaan satu ke keadaan yang lain. Sehingga hal ini dapat membuat pin berguna untuk melakukan tugas-tugas seperti membaca sensor sentuh kapasitif, membaca sebuah LED sebagai dioda, atau membaca sebuah sensor analog dengan skema seperti RCTime. Akan tetapi hal ini juga berarti, apabila ada pin input yang tidak terhubung ke rangkaian, akan menghasilkan beberapa keadaaan seperti akan berlogika acak, menghasilkan noise, atau akan menjadi kapasitor coupling pada pin yang berdekatan dengan Pin tersebut. Adalah hal yang berguna untuk mengarahkan pin masukan ke keadaan yang dikenal jika tidak ada input. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan resistor pullup (ke +5 V), atau resistor pull-down (resistor ke tanah) pada input, dengan resistor 10 Kohm. Ada juga resistor pullup 20 KOhm yang dapat di akses pada chip Atmega dengan perangkat lunak. Berikut ini adalah cara untuk mengakses resistor pullup built-in. pinMode(pin, INPUT); // set pin to input digitalWrite(pin, HIGH); // turn on pullup resistors Karakteristik pin digital ketika menjadi Output Apabila Pin digital ini dikonfigurasi sebagai OUTPUT dengan pinMode (), maka Pin ini akan berada dalam keadaan impedansi rendah. Hal ini berarti bahwa mereka dapat menyediakan sejumlah besar arus ke rangkaian lainnya. Pin Atmega dapat menjadi sumber arus positif atau menjadi sumber arus negatif hingga 40 mA (milliamps) arus ke perangkat lain. Hal ini cukup untuk menghidupkan sebuah LED, menjalankan banyak sensor, namun sayangnya saat ini tidak cukup untuk menjalankan relay, solenoida, atau motor. Hubungan pendek pada pin Arduino, atau mencoba untuk menjalankan rangkaian dengan arus yang besar, dapat merusak atau menghancurkan transistor 10 output pada pin, atau merusak chip Atmega keseluruhan. Sering kali ini akan menghasilkan sebuah pin "mati" dalam mikrokontroler akan tetapi chip yang tersisa masih akan berfungsi secara memadai. Maka untuk alasan ini, adalah sebuah ide yang baik untuk menghubungkan pin OUTPUT ke perangkat lain dengan resistor 470 Ohm atau 1 KOhm. 2.2.2.2 Pin Input Analog Sebagian besar port Arduino (Atmega) adalah pin analog yang dapat dikonfigurasi dan digunakan persis dengan cara yang sama seperti pin digital. Berikut ini adalah karakteristik dari Pin Analog. A/D Converter Chips Atmega digunakan pada Arduino memiliki 6 saluran analog-kedigital converter (ADC). ADC tersebut memiliki 10 bit resolusi dari 0 ke 1023. Sedangkan fungsi utama dari pin analog pada Arduino adalah untuk membaca sensor analog. pin analog juga memiliki semua fungsi General Purposes input / output (GPIO) pin (sama dengan pin digital 0-13). Pemetaan Pin Pin analog dapat digunakan sama seperti pin digital, menggunakan penamaan A0 (untuk input analog 0), A1, dll Sebagai contoh, kode berikut digunakan untuk mengatur 0 pin analog ke output, dan mengaturnya berlogika “High” : pinMode(A0, OUTPUT); digitalWrite(A0, HIGH); 2.2.3 Teknik memprogram Microcontroller Berikut adalah konsep dalam memprogram modul microcontroller arduino uno : 2.2.3.1 Variabel Variabel adalah tempat untuk menyimpan data. Variabel memiliki nama, nilai, dan tipe. Sebagai contoh, pernyataan ini (disebut deklarasi): 11 int pin = 13; Perintah ini menciptakan variabel yang namanya pin, yang nilainya adalah 13, dan bertipe int. apabila user membutuhkan variable ini, maka akan dapat menunjuk ke variabel ini dengan memanggil namanya. pada saat itu variable ini nilainya akan dicari dan digunakan. seperti dalam pernyataan ini: pinMode(pin, OUTPUT); Nilai dari pin (13) ini akan diteruskan ke perintah pinMode (). Dalam hal ini, sebenarnya user tidak perlu menggunakan variabel, pernyataan ini akan bekerja dengan baik sama seperti : pinMode(13, OUTPUT); Keuntungan dari penggunaan variabel dalam hal ini adalah bahwa user hanya perlu menentukan jumlah pin yang digunakan sekali, akan tetapi user dapat menggunakannya berkali-kali. sehingga jika user kemudian memutuskan untuk mengubah penggunaan dari pin 13 menjadi pin 12, user hanya perlu mengubah sedikit kode. user juga dapat menggunakan nama pengenal untuk membuat pentingnya variabel yang jelas (misalnya program mengendalikan LED RGB memungkinkan penamaan variabel redPin, greenPin, dan bluePin. Sebuah variabel memiliki kelebihan lain atas nilai seperti mengubah nilai dari variabel menggunakan perintah Sebagai contoh: pin = 12; Perintah ini akan mengubah nilai dari variabel menjadi 12. Perhatikan bahwa user tidak menentukan jenis variable, hal tersebut tidak diubah oleh perintah tersebut. Artinya, nama variabel secara permanen diasosiasikan dengan jenis, user hanya melakukan perubahan nilainya. user harus mendeklarasikan variabel sebelum user memberikan nilai untuk itu. Jika tidak maka pesan error ini akan muncul "error: pin was not declared in this scope". Bila user menetapkan satu variabel yang lain, user membuat salinan nilai variable tersebut dan menyimpan salinannya pada lokasi di memori yang terkait dengan variabel lain. Mengubah satu tidak berpengaruh pada yang lain. Misalnya, setelah: int pin = 13; int PIN2 = pin; 12 pin = 12; hanya variable pin yang memiliki nilai 12, sedangkan untuk variable PIN2 memiliki nilai 13. Hal ini mengacu pada bagian dari listing program user di mana variabel tersebut digunakan. Sebagai contoh, jika user ingin dapat menggunakan variabel mana saja dalam programnya, maka user dapat menyatakan di bagian atas listing programnya. Ini disebut variabel global, berikut adalah contohnya: int pin = 13; void setup() { pinMode(pin, OUTPUT);} void loop() { digitalWrite(pin, HIGH);} Seperti yang terlihat, pin yang digunakan di kedua setup () dan loop () fungsi. Kedua fungsi mengacu pada variabel yang sama, sehingga perubahan itu satu akan mempengaruhi nilai yang telah di yang lain, seperti di bawah ini : int pin = 13; void setup() { pin = 12; pinMode(pin, OUTPUT);} void loop() { digitalWrite(pin, HIGH);} Di sini, digitalWrite () fungsi yang dipanggil dari loop () akan melewati nilai 12, karena itu nilai yang ditugaskan ke variabel di setup () fungsi. Jika user hanya perlu menggunakan variabel dalam sebuah perintah tunggal, user dapat menyatakan variable tersebut di Setup (), sehingga ruang lingkup variable tersebut akan terbatas pada perintah tersebut. Sebagai contoh : void setup() { int pin = 13; pinMode(pin, OUTPUT); digitalWrite(pin, HIGH);} Dalam perintah ini, pin variabel hanya dapat digunakan dalam setup () fungsi. Jika user mencoba untuk melakukan sesuatu seperti ini: 13 void loop() { digitalWrite(pin, LOW); // wrong: pin is not in scope here.} User akan mendapatkan pesan yang sama seperti sebelumnya"error: pin was not declared in this scope". Hal ini berarti meskipun user telah menyatakan variable pin dalam program, user mencoba untuk menggunakan suatu variabel di luar jangkauannya. Hal ini berarti jika sebuah variabel bersifat global, nilainya bisa diubah di mana saja di dalam listing program tersebut, sehingga user perlu memahami keseluruhan program untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada variabel. Misalnya, jika variabel user memiliki nilai yang tidak Anda harapkan, akan lebih mudah untuk mencari tahu di mana nilai tersebut berasal dari jika variabel memiliki ruang lingkup terbatas. 2.2.3.2 Fungsi-Fungsi Segmentasi program ke fungsi memungkinkan programmer untuk membuat potongan-potongan program yang melakukan tugas yang telah didefinisikan sebelumnya dan kemudian kembali ke awal program dimana fungsi itu dipanggil. Menciptakan sebuah fungsi sangat berguna ketika salah satu kebutuhan untuk melakukan tindakan yang sama beberapa kali dalam sebuah program. Untuk programer yang terbiasa menggunakan BASIC, fungsi dalam Arduino memberikan (dan memperluas) kegunaan menggunakan subrutin (gosub dalam BASIC). Menstandarisasikan program ke fungsi memiliki beberapa keuntungan yaitu membantu programmer tetap terorganisir yang seringkali hal ini membantu pada awal konsep program. Fungsi juga mengelompokan satu tindakan dalam satu tempat sehingga fungsi hanya harus dipikirkan dan debugged sekali. Hal ini juga mengurangi kemungkinan untuk kesalahan dalam modifikasi, jika ada listing program yang perlu diubah. Fungsi juga membuat sketsa keseluruhan menjadi lebih kecil dan lebih kompak karena hanya bagian kode tertentu saja yang digunakan kembali berkali-kali. Fungsi membuat lebih mudah untuk menggunakan kembali kode dalam program lain dengan membuatnya lebih modular, dan sebagai efek sampingnya, menggunakan fungsi juga sering membuat program lebih mudah dibaca. 14 Ada dua fungsi yang diperlukan dalam sketsa Arduino, setup () dan loop (). Fungsi lainnya harus dibuat di luar kurung dari dua fungsi. Sebagai contoh, dibawah ini adalah fungsi sederhana untuk mengalikan dua angka. void setup() { Serial.begin(9600);} void loop() { int i = 2; int j = 3; int k; k = myMultiplyFunction(i, j); // k now contains 6 Serial.println(k); delay(500);} int myMultiplyFunction(int x, int y) { int result; result = x * y; return result;} 2.2.3.3 Library-Library Sebuah Kelas hanyalah sebuah kumpulan fungsi dan variabel yang semua berada di satu tempat. Fungsi-fungsi dan variabel dapat bersifat publik, yang berarti bahwa mereka dapat diakses oleh orang yang menggunakan library user, atau Private yang berarti mereka hanya dapat diakses dari dalam kelas itu sendiri. Setiap kelas memiliki fungsi khusus yang dikenal sebagai konstruktor, yang digunakan untuk membuat sebuah instance dari kelas. Konstruktor ini memiliki nama yang sama dengan kelas, dan tidak ada jenis kembali. library menyediakan fungsionalitas tambahan untuk digunakan dalam sketch, misalnya menggunakan perangkat keras atau memanipulasi data. Untuk menggunakan perpustakaan di sketch, pilih Sketch> Impor Library Menu. Hal ini akan memasukkan satu atau lebih pernyataan # include di bagian atas sketch dan akan mengcompile sketch user dengan Library. Karena library masuk ke sketch user hal ini menyebabkan peningkatan jumlah memory yang diperlukan untuk 15 sketch ini. Jika sketch tidak lagi membutuhkan library, cukup hapus pernyataannya # include dari atas sketch. Ada banyak library yang sudah ada di dalam perangkat lunak arduino, Dan beberapa dapat didownload dari berbagai sumber. Library dapat ditemukan dalam folder khusus, dan biasanya akan berisi sedikitnya dua file dengan akhiran h Dan satu dengan akhiran cpp. 2.3 Team Viewer TeamViewer adalah paket perangkat lunak komputer berpemilik untuk remote control, desktop sharing, pertemuan online, web conferencing dan transfer file antara komputer. Perangkat lunak ini beroperasi pada sistem operasi Microsoft Windows, Linux, iOS, Android, dan Windows Phone. Dengan software ini user memungkinkan untuk mengakses mesin yang menjalankan TeamViewer dengan browser web dimanapun dan kapanpun. Gambar 2.18 Tampilan Team Viewer dengan ID dan Password 2.3.1 Instalasi Team Viewer TeamViewer dapat diinstal dengan mudah, cukup mengikuti prosedur yang ada. Untuk terhubung ke komputer lain, TeamViewer harus terpasang pada 16 kedua mesin. Untuk menginstal TeamViewer, akses administrator diperlukan, tetapi setelah diinstal dapat dijalankan oleh setiap pengguna. Ketika TeamViewer dimulai pada komputer, itu menghasilkan ID mitra dan kata sandi (User ID dan password yang telah ditetapkan secara otomatis). Untuk membuat sambungan dari klien lokal ke mesin remote host, operator lokal harus berkomunikasi dengan operator jarak jauh, meminta ID dan password, lalu masukkan ini ke dalam TeamViewer lokal. Untuk memulai pertemuan online, presenter memberikan ID Rapat kepada peserta. Mereka bergabung dengan pertemuan dengan menggunakan versi lengkap TeamViewer atau dengan masuk ke http://go.teamviewer.com dan masukkan ID Rapat. 2.3.2 Fungsi dan Kegunaan Dengan Team Viewer kita bisa mengakses komputer yang berada jauh. ketika user sedang bertugas keluar kota, namun dengan hanya membawa laptop saja maka file-file penting yang dibutuhkan ada pada komputer desktop dirumah dapat diambil. Maka dengan software ini secara otomatis kita dapat saling berhubungan dengan komputer yang berada jauh. sehingga selain melakukan remote kita juga bisa mengambil file-file yang ada di komputer desktop tadi kedalam laptop tadi. Namun dengan catatan, dua komputer ini sama-sama terhubung ke Internet. Mungkin juga ketika sedang ada disuatu liburan, tiba-tiba salah soerang staff kita mengabarkan bahwa proyek yang di ajukan pada suatu perusahaan beberapa waktu lalu telah diterima langsung oleh CEO perusahaan tersebut, dan mereka sangat menginginkan presentasi proyek kita pada waktu itu juga. Dengan menggunakan program ini, kita juga bisa mengadakan presentasi secara jarak jauh. Program ini akan menggambarkan keadaan komputer kita, dan perusahaan tersebut bisa melihat apa yang kita lakukan pada komputer mereka. Ini merupakan hal yang sangat bermanfaat. Apalagi ditambah dengan fitur goresan pena ataupun highlight stabilo di layar monitor ataupun menambahkan keterangan gambar yang ada pada layar monitor sehingga client bisa lebih detail lagi melihat penjelasan 17 yang dipresentasikan. Bukan hanya itu, kita pun bisa menambahkan suara (VOIP) dan netmeeting menggunakan webcam pada presentasi. 2.3.3 Langkah Pengoperasian Berikut adalah langkah-langkah penggunaan program ini. 1. Kedua komputer yang saling terhubung sudah terinstal program ini dan terhubung ke jaringan internet. Team Viewer merupakan software free yang dapat ditemukan dan dapat didownload dari internet. 2. Pada saat program Team Viewer dibuka, disana akan terlihat dua bagian. Pada bagian “Wait for session” dibawahnya terdapat ID dan Password. Jika anda belum melihat nomor ID dan passwordnya, itu tandanya program sedang tes koneksi dan menentukan ID komputer anda dan juga password untuk komputer anda agar bisa diremote oleh komputer lainnya. Jika sudah tampil nomornya, maka itulah “identitas” anda. Lalu pada bagian kanannya yang bernama “Create Session“, kotak tersebut diisikan untuk koneksi ke komputer Remote. Lakukanlah hal yang sama pada komputer yang lainnya. Nah, disini anda tentukan mana komputer yang digunakan sebagai remote dan mana yang difungsikan sebagai remoter. Remoter maksudnya komputer yang digunakan untuk mengendalikan komputer remote. 3. Sekarang masukkan ID komputer remote pada bagian “Create Session“. Saya mengamsusikan anda telah mengetahui ID dan Password dari komputer remote anda. Lalu pada bagian bawah, tentukan tentukan 4 opsi yang ada. Apakah Remote support, Presentation, File transfer, atau VPN. Lalu klik tombol Connect to Partner. 4. Masukkan password komputer remote kita. 5. Team Viewer sudah dapat digunakan. 2.4 Microsoft Visual Basic 6 Apa yang dimaksud dengan Visual Basic. Kata “Visual” merujuk kepada metode yang digunakan untuk membuat antar muka yang bersifat grafis Graphical User Interface (GUI). Daripada menulis berbaris-baris kode untuk 18 menjelaskan pemunculan dan lokasi dari suatu elemen di dalam antar muka, Anda dengan mudah dapat menambahkan object yang sebelumnya sudah dibangun ke dalam tempat dan posisi yang Anda inginkan di layar Anda. Sedangkan Kata “Basic” merujuk kepada bahasa BASIC (Beginners AllPurpose Symbolic Instruction Code), sebuah bahasa yang digunakan oleh banyak programmer dibandingkan dengan bahasa lainnya dalam sejarah komputer. Visual Basic telah berubah dari bahasa asli BASIC dan sekarang memiliki ratusan pernyataan (statements), fungsi (functions), dan kata kunci (keywords), dan kebanyakan di antaranya terkait dengan antar muka grafis di Windows. Gambar 2.19 Tampilan awal Visual Basic pada saat dijalankan Visual Basic adalah bahasa generasi ketiga pemrograman lingkungan pengembangan terpadu ( IDE ) dari Microsoft untuk model pemrograman COM yang pertama kali dirilis pada tahun 1991. Microsoft bermaksud membuat Visual Basic relatif mudah dipelajari dan digunakan. Visual Basic berasal dari BASIC dan memungkinkan pengembangan aplikasi cepat ( RAD ) dari antarmuka pengguna grafis ( GUI ) aplikasi dan membuat hubungan dengan akses ke 19 database menggunakan Akses Data Objects , Remote data Objects , atau ActiveX data Objects , dan pembuatan kontrol ActiveX dan objek . Seorang programer dapat membuat sebuah aplikasi dengan menggunakan komponen yang disediakan oleh Visual Basic program itu sendiri. Program yang ditulis dalam Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API , namun hal ini membutuhkan deklarasi fungsi eksternal . Rilis terakhir adalah versi 6 pada tahun 1998 . Dukungan Microsoft diperpanjang berakhir pada bulan Maret 2008 dan pengganti yang ditunjuk adalah Visual Basic NET . ( Sekarang dikenal hanya sebagai Visual Basic ). Meskipun Visual Basic 6.0 tidak lagi tersedia secara resmi masih ada sejumlah besar dari pengembang yang masih lebih suka Visual Basic 6.0. Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi menggunakan model pemrograman (COM). Microsoft Windows dengan