spiritualitas hidup kristiani

advertisement
SPIRITUALITAS HIDUP
KRISTIANI
Pertemuan stimik mdp. Pdt. Asyer Wandi
Buah Roh


Standart kerohanian kita didasarkan pada
nilai dan kualitas yg kita tunjukan
Hal yang diabaikan: 1. terlalu sibuk dgn hal
yang nampak diluar. 2. terlalu sibuk dgn
karunia-karunia rohani-bukan buahnya. 3.
tidak mengejar kebenaran

Gal.5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu.

Gal.5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan,
kecemaran, hawa nafsu,20 penyembahan berhala, sihir,
perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah, 21 kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu
kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa
barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
kasih
I Kor.13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan
bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong
yang berkumandang dan canang yang gemerincing. :2 Sekalipun aku
mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan
memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna
untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
sekali tidak berguna. 3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu
yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri
dan tidak sombong.5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang
lain.6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala
sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. 8 Kasih tidak berkesudahan;
nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa
seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah
aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
12
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samarsamar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku
hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal
dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal. 13 Demikianlah tinggal
ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di
antaranya ialah kasih.
Empat kasih
Phileo kasih persaudaraan
Eros kasih romantis
Storge kasih hubungan darah
Agape kasih ilahi

Pengharapan


Keyakinan yang teguh dan pasti bahwa janji
Allah untuk masa yang akan datang akan
dipenuhi
Ibrani 6:19 Pengharapan itu adalah sauh
yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah
dilabuhkan sampai ke belakang tabir


Pengharapan kita berdasarkan pada yang
penuh akan kebangkitan umat Allah dan
kerajaan Allah yang erat kaitannya dengan
eskatologi.
Pengharapan harus sejalan dengan iman
yang dibuktikan dengan: memandang pada
kematian dan kebangkitan Kristus dan
berpegang pada Roh Kudus yang memberi
jaminan.
Doa


Merupakan persekutuan jiwa dengan Allah,
didalam doa kita mengekpresikan pemujaan
dan penghormatan kepada Allah,
menelanjangi jiwa kita dalam pengakuan
yang tulus, mencurahkan pengucapan sykur
kita, dan mengajukan permohonan kita.
Unsur vital doa: adoration (pemujaan),
confession (pengakuan) Thanksgiving
(pengucapansyukur) supplication
(permohonan)
Antinomianisme



Bebas dari hukum/anti hukum
Paham ini menyangkali signifikasi hukum
Allah dalam kehidupan orang percaya, yang
menyatakan saya dapat berdosa seenaknya
dan saya tetap dapat pengampuan.
Tidak melakukan hukum Allah dan anugerah
sebagai surat izin untuk ketidaktaatan sebab
Yesus telah membebaskan mereka dari
hukum Allah.

Kesalahan dari antinomianisme yaitu
mencampuradukan antara pembenaran dan
proses pengudusan. Kita dibenarkan oleh
iman saja, namum kita bertumbuh dalam
iman kita melakukan perintah-perintah Allah
ketika melakukan merupakan ucapan sykur
akan anugerah dilimpahkan melalui
pekerjaan Kristus
Legalisme


Orang yang meninggikan hukum lebih daripada
anugerah dengan percaya bahwa mereka dapat
berusaha sendiri untuk mendapatkan jalan masuk
kedalam surga.
Matius 19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya:
"Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih
kurang?“ 21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau
engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala
milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang
miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga,
kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Kefarisian yang terjadi yaitu dengan
mendistorsi hukum Allah, meninggikan tradisi
manusia, mengikat Allah dibagian dimana
Allah memberikan kebebasan, menjadikan
yang mayor menjadi minor dan sebaliknya.

1.
2.
3.
Tiga aspek kegunaan hukum:
Untuk menjadi cermin yaitu merefleksikan
kesempurnaan dari kebenaranAllah
Untuk menahan kejahatan yaitu melindungi
yang benar dari yang tidak benar
Untuk menyatakan yang berkenan kepada
Allah yaitu kepada siapa kita melayani
Perfeksininisme


Mempercayai kekudusan dan kasih yang sempurna
yang dimungkinkan oleh karena anugerah Allah
dapat dicapai oleh setiap orang kristen dalam hidup
ini dan membebaskan orang percaya dari keinginan
untuk berbuat dosa.
Memandang rendah hukum Allah dan meninggikan
penampilan manusia. Allah telah membenarkan kita
saat kita masih berdosa. Orang kristen sempurna
waktu pemulian setelah kematian
Download