pemetaan wilayah komoditas pertanian di kecamatan tanah merah

advertisement
EMBRYO VOL. 5 NO. 1
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
PEMETAAN WILAYAH KOMODITAS PERTANIAN DI
KECAMATAN TANAH MERAH KABUPATEN BANGKALAN
Sucipto Dosen Jurusan Budidaya Pertanian Fak. Pertanian Unijoyo
Romadhon, A. Dosen Jurusan Ilmu Kelautan Fak. Pertanian Unijoyo
ABSTRAK
Meskipun jumlah penduduk di perdesaan semakin menurun akibat proses urbanisasi, namun
masih sebagian terbesar penduduk di Indonesia ini berada di kawasan pedesaan. Oleh karena itu
penanganan kawasan pedesaan dan kegiatan pertanian menjadi sangat strategis karena terkait dengan
penduduk yang menggeluti sektor ini dan berada di kawasan pedesaan dalam penyediaan pangan
nasional.
Komoditas pangan telah menjadi komoditas yang semakin strategis dalam era
perkembangan globalisasi dan liberalisasi perdagangan karena ketidakpastian dan ketidakstabilan
produksi pangan nasional.
Tujuan dari Pemetaan wilayahan Komoditas pertanian wilayah kecamatan Tanah Merah,
secara umum adalah untuk menyiapkan kawasan sentra pertanian yang memiliki daya saing dan
competitive advantages tinggi melalui pengembangan sejumlah komoditi unggulan.
Metodologi penelitian Terdapat 3 pendekatan dalam kegiatan utama Pemetaan Wilayah
Komoditas pertanian di Kecamatan Tanah merah, meliputi :
1. Pengkajian lingkup studi.
2. Pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan.
3. Adaptasi sosial
Hasil kegiatan pemetaan perwilayahan komoditas unggulan di Kecamatan Tanah Merah,
dimana prioritas komoditas pengembangan, yaitu komoditas pangan, perkebunan, buah,
sayuran dan peternakan. memiliki prospek pengembangan sebagai komoditas unggulan, melalui
perbaikan sejumlah aspek utamanya masalah pemasaran, peremajaan tanaman, perluasan areal tanam
dan diversifikasi produk olahan.
Kata Konci. Pemetaan, Komoditas Unggulan, Pedesaan.
dapat
PENDAHULUAN
diprediksi
dan
diukur
melalui
distribusi luasan serta tingkat produktivitas
Pendekatan pengembangan kawasan
masing-masing komoditas.
pedesaan beserta dengan pengembangan
Secara
kegiatan pertanian baru akhir-akhir ini
geografis,
tiap
wilayah
mendapatkan perhatian yang lebih khusus
memiliki karakteristik yang berbeda yang
melalui pendekatan yang terkait dengan
ditentukan oleh proses pembentukannya.
pengembangan sektor pertanian. Upaya
Karakteristik
pengembangan
wilayah memiliki kemampuan yang berbeda
dilakukan
sektor
dengan
pertanian
mengetahui
dapat
dilihat
tingkat
dari
tersebut
potensi,
menjadikan
tiap
keanekaragaman
produktivitas masing-masing komoditi yang
sumberdaya dan kemampuan lingkungan.
ada di tiap wilayah. Hal ini perlu dilakukan
Untuk dapat mengetahui keanekaragaman
untuk mengetahui seberapa besar potensi
tingkat kemampuan lingkungan dan potensi
dan daya saing pengembangan masing-
yang dimiliki ditiap wilayah pedesaan,
masing komoditi. Potensi dan daya saing
memerlukan upaya pemetaan wilayah yang
67
Pemetaan Wilayah Komoditas.....
67 - 81
(Sucipto)
meliputi kegiatan identifikasi, inventarisasi
Perwilayahan
dan survey.
perencanaan adalah melakukan identifikasi
Upaya tersebut diperlukan
untuk mengukur distribusi luasan serta
komoditas
tingkat
dalamnya
produktivitas
masing-masing
Komoditas
ungulan,
di
termasuk
wilayah
pula
mengidentifikasi
di
jumlah
penanaman dan potensi lahan yang dimiliki
komoditas.
Kegiatan
pemetaan
oleh wilayah tersebut.
terhadap
Beberapa
komoditi di sektor pertanian ini akan mampu
mengestimasi
seberapa
besar
teknik
yang
dipergunakan dalam melakukan identifikasi
potensi
pengembangan komoditi yang unggulan
komoditas ungulan, antara lain:
ditiap
1. Survey lapangan
wilayah.
Potensi
pengembangan
komoditi yang telah diketahui nantinya akan
2. Pengamatan (observasi)
menjadi majory force dalam mengurangi
3. Studi data sekunder
disparitas
4. Transek
wilayah
yang
terjadi
bisa
antara
wilayah pedesaan dan perkotaan.
Kegiatan
Melalui pemetaan terhadap potensi
Inventarisasi
Jenis
dan
Kesesuaian Lahan
pengembangan komoditas pertanian dan
Untuk menentukan komoditas yang
kemampuan lingkungan, diharapkan akan
sesuai dikembangkan pada suatu wilayah
tercipta keselarasan antara kemampuan daya
dilihat
dukung
lingkungan
dipergunakan metode analisis kesesuaian
dengan besaran upaya pengembangan sektor
lahan. Analisis kesesuaian lahan adalah
pertanian yang akan dilakukan sehingga
analisis
terwujud
berkelanjutan
sebidang lahan untuk suatu penggunaan
(sustainable development) dan berwawasan
tertentu dengan memperhatikan pengelolaan
lingkungan.
khas
(carrying
capacity)
pembangunan
dari
mengenai
yang
hubungan
sisi
kondisi
tingkat
diperlukan
yang
agro-ekologis
lebih
kesesuaian
agar
diperoleh
baik
atau
menguntungkan antara manfaat (hasil) dan
METODOLOGI PELAKSANAAN
masukan (investasi) yang diperlukan, baik
atas dasar pengalaman maupun antisipasi.
Kegiatan Identifikasi Potensi Komoditas
Jadi istilah kesesuaian lahan berkonotasi
Unggulan
dalam
Tahap paling awal yang dilakukan
ekonomi dan lingkungan. Untuk lebih
menyusun
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
album
Pemetaaan
Tabel 3.1 Penetapan Kelas Kesesuaian Lahan
Kelas
Tingkatan
Ketentuan
Tanah tidak mempunyai pembatas berarti untuk jenis
SI
Sesuai
penggunaan tertentu secara berkelanjutan, atau hanya
mempunyai pembatas yang sangat kecil yang tidak
berarti dalam pengurangan produktivitas atau manfaat
68
EMBRYO VOL. 5 NO. 1
S2
Kesesuaian
sedang
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
dan tidak akan mempertinggi investasi ( masukan
teknologi dalam penggunaan lahan ) diatas tingkat yang
dapat diterima
Tanah yang mempunyai pembatas – pembatas yang
dalam keseluruhannya merupakan pembatas yang
mempunyai tingkat keparahan sedang untuk jenis
penggunaan tertentu secara berkelanjutan ; pembatas –
pembatas tersebut akan mengurangi produktivitas atau
manfaat dan menambah masukan teknologi dalam
penggunaan tanah sampai suatu tingkat sehingga
keuntungan
keseluruhan
dapat
diperoleh
dari
penggunaan tersebut, meskipun masih menarik, tetapi
mutunya agak lebih rendah daripada kelas SI
masing jenis tanah di tiap wilayah Pedesaan,
Hasil Pelaksanaan Kegiatan
nantinya berpengaruh terhadap distribusi
Hasil Inventarisasi Jenis Lahan
jenis
di
komoditas
tanaman
yang
di
budidayakan.
Wilayah Perencanaan
Hasil inventarisasi jenis tanah di tiap
Secara umum, wilayah Kecamatan
wilayah perencanaan, selanjutnya di bagi
Tanah Merah memiliki 3 jenis tanah, yaitu :
menjadi 3 zonasi. Zonasi ini dilakukan untuk
o
Tanah jenis Grumosol
o
Tanah jenis Mediteran
tiap wilayah perencanaan. Detail hasil
o
Tanah jenis Hidromorf
inventarisasi jenis tanah yang ada di tiap
o
Tanah jenis Alluvial
wilayah perencanaan sebagai berikut :
mempermudah penyusunan block plan di
Ketiga jenis tanah tersebut tersebar
disemua wilayah yang ada di kecamatan
Tanah Merah. Luasan distribusi masingTabel 3.3 Zonasi Jenis Tanah Tiap Desa di Kecamatan Tanah Merah
No
Kecamatan
Zona
Desa
A, C
Pacentan
1
2
C
Baipajung
3
C
Tanah Merah Laok
4
C
Kranggan barat
5
C
Pangeleyan
6
C
Padurungan
7
A, C
Petrah
8
A, C
Tanah Merah Daja
9
A
Dumajah
10
A, B
Patemon
11
A
Tlomar
69
Pemetaan Wilayah Komoditas.....
67 - 81
12
Tanah Merah
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Keterangan :
Zona A
: Hidromorf Kelabu
Zona B
: Grumosol Kelabu
Zona C
: Kompleks Mediteran
(Sucipto)
A
A
A
A, C
C
A, B
C, A
C, A
C, A
C
B
A, C
A, C
Kendaban
Jangkar
Pettong
Landak
Rongdurin
Batangan
Dlambah Laok
Dlambah Dajah
Mrecah
Buddan
Poter
Basanah
Pacentan
Tabel 3.4 Lokasi Pengambilan Sampel Tanah di 4 Desa
Jengkar
3
Tanah Merah Mrecah
A
Asosiasi Hidromorf Kelabu
Besanah
B
Grumosol Kelabu
Betangan
C
Kompleks Mediteran
Sumber : Hasil Pengamatan
Hasil
Inventarisasi Jenis dan Kesesuaian Lahan
kesesuaian
lahan
dibandingkan
Kesesuain lahan yang digunakan
dari
penilaian
aktual
dengan
terhadap
selanjutnya
kesuaian
lahan
dalam kajian ini meliputi kesesuaian lahan
potensial. Kesesuain lahan potensial adalah
aktual
potensial.
kesesuain lahan yang akan dicapai setelah
Kesesuain lahan aktual (current suitability),
usaha-usaha perbaikan lahan. Kesesuaian
merupakan kesesuain lahan saat ini dalam
lahan potensial merupakan kondisi yang
keadan alami tanpa mempertimbangkan
diharapkan
usaha perbaikan dan tingkat pengelolaan
(input) sesuai dengan tingkat pengelolaan
yang dapat dilakukan untuk mengatasi
yang akan diterapkan sehingga dapat diduga
kendala atau faktor-faktor pembatas yang
tingkat produktivitas dari suatu lahan serta
ada. Untuk menentukan kelas kesesuaian
produksi per satuan luasnya. Kajian terhadap
lahan aktual, mula-mula dilakukan penilaian
masing-masing komoditas di tiga wilayah
terhadap
pengembangan sebagai berikut :
dan
kesesuain
masing-masing
lahan
kualitas
lahan
sesudah
berdasar atas karakteristik lahan terjelek,
selanjutnya kelas kesesuain lahan ditentukan
Tanaman Pangan
berdasar atas kualitas lahan terjelek.
Tanaman Padi
70
diberikan
masukan
EMBRYO VOL. 5 NO. 1
JUNI 2008
tanaman
Tanaman padi memerlukan lahan
ISSN 0216-0188
padi
ini
berupa
tanah
yang
atau tanah yang tergenang pada masa
memiliki porositas tanah kecil dan halus.
pertumbuhan vegetatif. Kondisi ini sangat
Penilaian
memungkinkan
pertanaman
jika
penanaman
padi
kesesuaian
padi
lahan
di
3
untuk
wilayah
dilakukan pada lahan sawah yang memiliki
pengembangan, dengan pengelolaan tingkat
kemampuan untuk menampung air (kedap)
sedang, sebagai berikut :
lebih lama. Tekstur tanah yang sesuai untuk
Tabel 5.3 Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Pertanaman Padi Dengan Pengelolaan Tingkat
Sedang di Kecamatan Tanah Merah
Simbol
Kualitas Dan
Nilai Data
Kelas
Kelas
Karakteristik Lahan
Kesesuaian
Kesesuaian
Aktual
Potensial
t
Rejim suhu
Suhu rata-rata tahunan
32 0C
S1
S1
w
Ketersediaan air
Bulan kering
5-7
S2
S2
Curah hujan tahunan
1.661 mm
S1
S2
r
Media perakaran
Drainase tanah
Baik
S2
S1
Tekstur tanah
Agak halus
S2
S2
Kedalaman efektif
43 cm
S2
S2
f
Retensi hara
KTK
13 me/100 gr
S2
S1
pH
7.3
S2
S1
n
Hara tersedia
P2O5
7,7 ppm
S2
S1
K2O (NH4)OAC
12 mg/100 gr
S2
S1
N total
0.08
S1
S1
C/N
2%
m
Potensi mekanisasi
Kemiringan lahan
5–7%
S2
S2
Batu permukaan
0%
S1
S1
e
Bahaya erosi
Ada / tidak
Tidak
S1
S1
Kelas kesesuaian lahan
S2 (rfn)
S2 (rfn)
Keterangan : Pengelolaan tingkat sedang hanya dapat menaikkan kelas kesesuaian lahan
satu tingkat
Lokasi sampel : Desa Batangan
(moderately suitable/S2). Kondisi ini di
Kondisi paling mendukung bagi
desa
indikasikan juga oleh tingkat produktivitas
Batangan, Tanah merah. Hasil evaluasi
padi di desa Batangan (4,65 ton/ha) yang
kesesuaian menunjukkan wilayah tersebut
lebih tinggi dibandingkan dengan Desa yang
memiliki
lain.
pertumbuhan
padi
tingkat
terdapat
kesesuaian
di
sedang
71
Pemetaan Wilayah Komoditas.....
67 - 81
(Sucipto)
jika dibandingkan dengan kebutuhan padi
Tanaman Padi Ladang
sawah. Padi ladang memiliki kebutuhan air
ditanam
Tanaman padi ladang, biasanya
yang lebih pendek pada masa vegetatif.
pada
Penilaian
lahan
perladangan
dan
kesesuaian
lahan
untuk
ditanam ketika musim hujan akan berakhir.
pertanaman padi ladang dengan pengelolaan
Kebutuhan padi ladang akan air lebih sedikit
tingkat sedang, sebagai berikut :
Tabel 5.6 Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Pertanaman Padi Ladang Dengan Pengelolaan
Tingkat Sedang di Kecamatan Tanah Merah
Simbol
Kualitas dan
Nilai Data
Kelas
Kelas
Karakteristik Lahan
Kesesuaian
Kesesuaian
Aktual
Potensial
t
Rejim suhu
Suhu rata-rata tahunan
32 0C
S1
S1
w
Ketersediaan air
Bulan kering
5-7
S1
S1
Curah hujan tahunan
1.661 mm
S1
S1
r
Media perakaran
Drainase tanah
Sedang
S1
S2
Tekstur tanah
Agak halus
S2
S2
Kedalaman efektif
43 cm
S2
S2
f
Retensi hara
KTK
13 me/100 gr
S2
S1
pH
7.7
S3
S2
n
Hara tersedia
P2O5
7,7 ppm
S2
S1
K2O (NH4)
12 mg/100 gr
S1
S1
N total
0.07
S1
S1
C/N
9%
m
Potensi mekanisasi
Kemiringan lahan
5–7%
S2
S2
Batu permukaan
0%
S1
S1
e
Bahaya erosi
Ada / tidak
tidak
S1
S1
Kelas kesesuaian lahan
S3 (f)
S2 (rfn)
Keterangan : Pengelolaan tingkat sedang hanya dapat menaikkan kelas kesesuaian lahan
satu tingkat
Lokasi sampel : Desa Jangkar
mempunyai pembatas yang besar untuk
Hasil penilaian kesesuaian lahan
yang
dilakukan
menunjukkan
mempertahankan tingkat pengelolaan yang
kelas
kesesuain lahan aktual di desa Jangkar yang
harus
mewakili
mengurangi produksi dan keuntungan atau
wilayah
pengembangan
diterapkan.
Kecamatan Tanah Merah, berupa kelas S3 :
lebih
sesuai marginal (marginally suitable). Lahan
diberikan.
72
meningkatkan
Pembatas
masukan
akan
yang
EMBRYO VOL. 5 NO. 1
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
diidentifikasi
Upaya perbaikan kondisi lahan dilakukan
berupa retensi hara`, khususnya komponen
melalui pengolahan tanah yang lebih baik
derajad keasaman (pH). Derajad keasaman
dan pemupukan. Pemupukan yang dilakukan
di
Kecamatan
akan mampu memperbaiki sifat kimia tanah
Labang termasuk dalam kondisi sedang.
dan menambah ketersedian unsur hara dalam
Tanah
tanah
Pembatas
wilayah
yang
pengembangan
dengan
keasaman
tinggi
akan
banyak melepas ion H Keberadaan ion H
Tanaman Jagung
Tanaman
yang dibutuhkan oleh tanaman akan terikat.
tanaman
akan
pertumbuhan
+
akan menyebabkan sejumlah hara makro
Akibatnya
mendukung
tanaman.
menghambat pertubuhan tanaman, dengan
+.
dalam
jagung
merupakan
tanaman jenis C-4 yang memiliki efisiensi
mengalami
difisiensi unsur hara tersebut.. Perbaikan
tinggi
terhadap
penggunaan
cahaya
terhadap derajad keasaman lahan dapat
matahari. Umumnya jagung ditanam di
dilakukan dengan melakukan pengapuran
lahan perladangan dan 75% di lahan kering.
lahan.
Permasalahan utama dalam budidaya jagung
Kelas kesesuain tersebut masih
di wilayah pengembangan adalah cara tanam
dapat diperbaiki melalui sejumlah perbaikan
yang tidak teratur dengan populasi tanaman
sehingga kelas kesesuain naik satu tingkat.
per
(kesesuaian potensial).. Perbaikan yang bisa
kesesuaian lahan untuk pertanaman jagung
dilakukan terdapat pada komponen media
dengan pengelolaan tingkat sedang, sebagai
perakaran, retensi hara dan hara tersedia.
berikut :
hektar
belum
optimal.
Penilaian
Tabel 5.9 Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Pertanaman Jagung Dengan Pengelolaan
Tingkat Sedang di Kecamatan Tanah Merah
Kelas
Simbol
Kualitas dan
Nilai Data
Kelas
Karakteristik Lahan
Kesesuaian
Kesesuaian
Aktual
Potensial
t
Rejim suhu
Suhu rata-rata tahunan
32 0C
S2
S2
w
Ketersediaan air
Bulan kering
5-7
S1
S1
Curah hujan tahunan
1.661 mm
S1
S1
r
Media perakaran
Drainase tanah
Sedang
S1
S1
Tekstur tanah
Agak halus
S2
S2
Kedalaman efektif
43 cm
S2
S2
f
Retensi hara
KTK
13 me/100 gr
S2
S1
pH
7.3
S2
S1
n
Hara tersedia
P2O5
7.7 ppm
S2
S2
73
Pemetaan Wilayah Komoditas.....
67 - 81
(Sucipto)
K2O (NH4)
8 mg/100 gr
S3
S1
N total
0.08
S1
S1
C/N
2%
m
Potensi mekanisasi
Kemiringan lahan
5–7%
S2
S2
Batu permukaan
0%
S1
S1
e
Bahaya erosi
Ada / tidak
tidak
S1
S1
Kelas kesesuaian lahan
S3 (n)
S2 (fn)
Keterangan : Pengelolaan tingkat sedang hanya dapat menaikkan kelas kesesuaian lahan
satu tingkat
Lokasi sampel : Desa Batangan
dilakukan terdapat pada komponen retensi
Hasil penilaian kesesuaian lahan
kelas
hara dan hara tersedia. Untuk retensi hara
Batangan
dan hara tersedia yang meliputi kapasitas
pengembangan
tukar katon, pH dan unsur hara tersedia,
Kecamatan Tanah Merah, berupa kelas S3 :
upaya perbaikan kondisi lahan melalui
sesuai marginal (marginally suitable). Lahan
pemupukan. Pemupukan yang dilakukan
mempunyai pembatas yang besar untuk
akan mampu memperbaiki sifat kimia tanah
mempertahankan tingkat pengelolaan yang
dan menambah ketersedian unsur hara dalam
harus
tanah
yang
dilakukan
menunjukkan
kesesuain lahan aktual di desa
yang
mewakili
wilayah
diterapkan.
Pembatas
akan
meningkatkan
masukan
mendukung
pertumbuhan
tanaman.
mengurangi produksi dan keuntungan atau
lebih
dalam
yang
diberikan.
Tanaman Kacang Tanah
Pembatas
yang
diidentifikasi
khususnya
Tanaman kacang tanah tergolong
komponen unsur P. Tanah dengan unsur P
dalam jenis kacang-kacangan. Kacang tanah
yang kurang,
memiliki
berupa
media
perakaran,
berpengaruh terhadap fase
bintil
akar
yang
mampu
generatif tanaman, utamanya pembentukan
menghasilkan nitrogen. Kemampuan kacang
biji atau buah serta tanaman akan mudah
tanah dalam menghasilkan nitrogen (nitrit,
roboh. Perbaikan terhadap drainase lahan
nitrat) membuat dalam pola tanam sering di
dapat
tumpangsarikan
dilakukan
dengan
melakukan
dengan
jenis
tanaman
lainnya seperti jagung dan ketela pohon.
pemupukan dengan pupuk SP-36.
Kelas kesesuain tersebut masih
Umumnya banyak di tanam di lahan
dapat diperbaiki melalui sejumlah perbaikan
perladangan. Penilaian kesesuaian lahan
sehingga kelas kesesuain naik satu tingkat.
untuk pertanaman kacang tanah dengan
(kesesuaian potensial).. Perbaikan yang bisa
pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut
74
EMBRYO VOL. 5 NO. 1
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
Tabel 5.12
Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Pertanaman Kacang Tanah Dengan
Pengelolaan Tingkat Sedang di Kecamatan Tanah Merah
Simbol
Kualitas dan
Nilai Data
Kelas
Kelas
Karakteristik Lahan
Kesesuaian
Kesesuaian
Aktual
Potensial
t
Rejim suhu
Suhu rata-rata tahunan
32 0C
S1
S1
w
Ketersediaan air
Bulan kering
5-7
S1
S1
Curah hujan tahunan
1.661 mm
S1
S1
r
Media perakaran
Drainase tanah
Sedang
S2
S1
Tekstur tanah
Agak halus
S1
S1
Kedalaman efektif
43 cm
S2
S1
f
Retensi hara
KTK
13 me/100 gr
S2
S1
pH
7.3
S2
S1
n
Hara tersedia
P2O5
7.9 ppm
S2
S1
K2O (NH4)
12 mg/100 gr
S2
S1
N total
0.04
S1
S1
C/N
33 %
m
Potensi mekanisasi
Kemiringan lahan
5–7%
S2
S2
Batu permukaan
0%
S1
S1
e
Bahaya erosi
Ada / tidak
tidak
S1
S1
Kelas kesesuaian lahan
S2 (rfn)
S1 (rfn)
Keterangan : Pengelolaan tingkat sedang hanya dapat menaikkan kelas kesesuaian lahan
satu tingkat
terhadap unsur hara dan mampu tumbuh
Tanaman Ketela Pohon
Tanaman ketela pohon memiliki
pada kondisi air yang minim. Umumnya
kemampuan adapatasi dan tumbuh yang
banyak di tanam di lahan perladangan.
baik. Ketela pohon dapat dijumpai hampir
Penilaian
disemua
pertanaman
jenis
merupakan
tanah.
tanaman
Ketela
yang
tidak
pohon
t
w
ketela
lahan
pohon
untuk
dengan
pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut
rakus
Tabel 5.15
Simbol
kesesuaian
Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Pertanaman Ketela Pohon Dengan
Pengelolaan Tingkat Sedang di Kecamatan Tanah Merah
Kelas
Kualitas dan
Nilai Data
Kelas
Karakteristik Lahan
Kesesuaian
Kesesuaian
Potensial
Aktual
Rejim suhu
Suhu rata-rata tahunan
32 0C
S2
S2
Ketersediaan air
Bulan kering
5-7
S1
S1
Curah hujan tahunan
1.661 mm
S2
S2
75
Pemetaan Wilayah Komoditas.....
67 - 81
(Sucipto)
r
Media perakaran
Drainase tanah
Sedang
S1
S1
Tekstur tanah
Agak halus
S2
S1
Kedalaman efektif
43 cm
S2
S2
f
Retensi hara
KTK
13 me/100 gr
S2
S1
pH
7.3
S3
S2
n
Hara tersedia
P2O5
7.7 ppm
S2
S1
K2O (NH4)
12 mg/100 gr
S2
S1
N total
0.07
S1
S1
C/N
23 %
m
Potensi mekanisasi
Kemiringan lahan
5–7%
S2
S2
Batu permukaan
0%
S1
S1
e
Bahaya erosi
Ada / tidak
tidak
S1
S1
Kelas kesesuaian lahan
S2 (rf)
S2 (rfn)
Keterangan : Pengelolaan tingkat sedang hanya dapat menaikkan kelas kesesuaian lahan
satu tingkat
Lokasi sampel : Desa Mrecah
terdapat bercak-bercak berwarna kuning,
Hasil penilaian kesesuaian lahan
yang
dilakukan
menunjukkan
coklat atau kelabu pada lapisan atas dan
kelas
kesesuain lahan aktual di desa Mrecah yang
bagian
mewakili
pengembangan
terhadap drainase lahan dapat dilakukan
Kecamatan Tanah Merah, berupa kelas S2 :
dengan memperbaiki teknik pengolahan
cukup sesuai (moderately suitable). Lahan
tanah.. Tanah dengan keasaman tinggi akan
mempunyai pembatas yang besar untuk
menghambat pertubuhan tanaman, dengan
mempertahankan tingkat pengelolaan yang
banyak melepas ion H+. Keberadaan ion H+
harus
akan
akan menyebabkan sejumlah hara makro
mengurangi produksi dan keuntungan atau
yang dibutuhkan oleh tanaman akan terikat.
lebih
Akibatnya
wilayah
diterapkan.
Pembatas
meningkatkan
masukan
yang
diberikan.
atas
lapisan
tanaman
bawah.
akan
Perbaikan
mengalami
difisiensi unsur hara tersebut.. Perbaikan
Pembatas
diidentifikasi
terhadap derajad keasaman lahan dapat
berupa media perakaran, dan retensi hara,
dilakukan dengan melakukan pengapuran
khususnya komponen drainase dan pH.
lahan.
Drainase
di
yang
wilayah
pengembangan
Kelas kesesuain tersebut masih
Kecamatan Labang termasuk dalam kondisi
dapat diperbaiki melalui sejumlah perbaikan
agak baik. Tanah dengan drainase agak baik
sehingga kelas kesesuain naik satu tingkat.
memiliki peredaran udara baik. Tidak
(kesesuaian potensial). Perbaikan yang bisa
76
EMBRYO VOL. 5 NO. 1
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
dilakukan terdapat pada komponen media
Tergolong dalam jenis umbi-umbian, ketela
perakaran, retensi hara dan hara tersedia.
rambat
Untuk retensi hara dan hara tersedia yang
kemampuan
meliputi kapasitas tukar katon dan unsur
lingkungan tanah yang kritis. Permasalahan
hara tersedia, upaya perbaikan kondisi lahan
pengembangan ketela rambat terletak pada
melalui pemupukan.
tahapan pengolahan hasil. Umumnya banyak
merupakan
adaptasi
tanaman
dengan
tinggi
terhadap
di tanam di lahan perladangan. Penilaian
kesesuaian lahan untuk pertanaman ketela
Tanaman Ketela Rambat
Tanaman
ketela
rambat dengan pengelolaan tingkat sedang,
rambat
sebagai berikut
merupakan salah satu komoditas yang
ditanam sebagai penghasilan tambahan.
Tabel 5.17
Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Pertanaman Ketela Rambat Dengan
Pengelolaan Tingkat Sedang di Kecamatan Tanah Merah
Simbol
Kualitas dan
Nilai Data
Kelas
Kelas
Karakteristik Lahan
Kesesuaian
Kesesuaian
Aktual
Potensial
t
Rejim suhu
Suhu rata-rata tahunan
32 0C
S2
S2
w
Ketersediaan air
Bulan kering
5-7
S1
S1
Curah hujan tahunan
1.661 mm
S2
S2
r
Media perakaran
Drainase tanah
Sedang
S1
S1
Tekstur tanah
Agak halus
S2
S2
Kedalaman efektif
43 cm
S2
S2
f
Retensi hara
KTK
18 me/100 gr
S1
S1
pH
7.6
S3
S2
n
Hara tersedia
P2O5
7.7 ppm
S2
S1
K2O (NH4)
15 mg/100 gr
S2
S1
N total
0.08
S1
S1
C/N
2%
m
Potensi mekanisasi
Kemiringan lahan
5–7%
S2
S2
Batu permukaan
0%
S1
S1
e
Bahaya erosi
Ada / tidak
tidak
S1
S1
Kelas kesesuaian lahan
S2 (rf)
S2 (rfn)
Keterangan : Pengelolaan tingkat sedang hanya dapat menaikkan kelas kesesuaian lahan
satu tingkat
Lokasi sampel : Desa Betangan
77
Pemetaan Wilayah Komoditas.....
67 - 81
(Sucipto)
dilakukan terdapat pada komponen retensi
Hasil penilaian kesesuaian lahan
kelas
hara dan hara tersedia. Untuk retensi hara
kesesuain lahan aktual di desa Somor
dan hara tersedia yang meliputi kapasitas
koneng
mewakili
tukar katon, pH dan unsur hara tersedia,
wilayah pengembangan, berupa kelas S2 :
upaya perbaikan kondisi lahan melalui
cukup sesuai (moderately suitable). Lahan
pemupukan. Pemupukan yang dilakukan
mempunyai pembatas yang besar untuk
akan mampu memperbaiki sifat kimia tanah
mempertahankan tingkat pengelolaan yang
dan menambah ketersedian unsur hara dalam
harus
tanah
yang
dilakukan
dan
menunjukkan
Betangan
diterapkan.
yang
Pembatas
akan
meningkatkan
masukan
mendukung
pertumbuhan
tanaman
mengurangi produksi dan keuntungan atau
lebih
dalam
yang
Tanaman Hortikultura
diberikan.
diidentifikasi
Hortikultura merupakan salah satu
berupa media perakaran dan retensi hara`,
sub sektor andalan yang diharapkan mampu
khususnya komponen kedalaman efektif dan
berperan serta dalam era globalisasi. Hal ini
derajad keasaman (pH). Kedalaman efektif
disebabkan karena komoditas hortikultura
tanah berpengaruh terhadap sebaran akar
yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran
tanaman. Semakin besar kemampuan tanah
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan
dalam meyediakan ruang bagi perakaran
potensi
tanaman, berimplikasi terhadap daya dukung
dimanfaatkan secara optimal. .
Pembatas
yang
tinggi
pertubuhan
akan
tanaman,
+.
melepas ion H
masih
dapat
bagi pengembangan tanaman hortikultura
menghambat
dengan
yang
Kajian terhadap kesesuaian lahan
tanah terhadap tanaman. Tanah dengan
keasaman
ekspor
adalah sebagai berikut :
banyak
+
Keberadaan ion H akan
menyebabkan sejumlah hara makro yang
Buah-Buahan
Tanaman buah-buahan umumnya
dibutuhkan oleh tanaman akan terikat.
mengalami
yang dijumpai bukan pada satu areal tanam
difisiensi unsur hara tersebut.. Perbaikan
(perkebunan), melainkan tersebar pada lahan
terhadap derajad keasaman lahan dapat
pekarangan. Fungsi beberapa tanaman buah-
dilakukan dengan melakukan pengapuran
buahan tersebut utamanya sebagai tanaman
lahan.
pelindung, bukan sebagai tanaman produksi
Akibatnya
tanaman
akan
hanya di Desa Jangkar dan Petrah yang
Kelas kesesuain tersebut masih
banyak dijual khususnya tanaman Durian.
dapat diperbaiki melalui sejumlah perbaikan
sehingga kelas kesesuain naik satu tingkat.
Kriteria kesesuaian lahan untuk
(kesesuaian potensial).. Perbaikan yang bisa
tanaman buah-buahan pada dasarnya sama,
78
EMBRYO VOL. 5 NO. 1
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
yang membedakan utamanya menyangkut
yang disusun masih pada tingkat kesesuaian
kebutuhan hara. Untuk lingkungan makro
potensial.
Penilaian kesesuaian lahan untuk
tanaman buah-buahan hampir semuanya
sama. Oleh karena itu kriteria yang disusun
pertanaman
buah-buahan,
dengan
dibuat sama serta evaluasi lesesuaian lahan
pengelolaan tingkat sedang, sebagai berikut :
Tabel 5.22
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Pertanaman Buah buahan Dengan
Pengelolaan Tingkat Sedang Di Kecamatan Tanah Merah
Kualitas dan
Simbol
Nilai Data
Kelas
Kelas
Karakteristik Lahan
Kesesuaian Kesesuaian
Aktual
Potensial
Kedalaman efektif
s
> 75 cm
S2
S2
Kelas besar butir pada
s
Berliat, berdebu
S2
S2
zone perakaran (0-30
halus, dan
cm)
kasar,berlempung
halus
Batu-batu
s
< 50%
S2
S2
dipermukaan tanah
Kesuburan tanah
n
sedang
S2
S1
Reaksi tanah lapisan
a
pH 7,3
S2
S1
atas (0-30 cm)
Toksisitas
e
a. Kejenuhan Al
b. Kedalaman Pirit
Lereng dan keadaan
t
5-7
S1
S1
permukaan tanah
Ketinggian tempat
h
8
S1
S1
Erodibilitas tanah
e
Sangat rendah
S2
S2
Zone agroklimat
r
D4
S2
S2
(Oldeman)
Kelas draenase
d
Agak cepat
S2
S2
Banjir dan genangan
f
Tanpa
S1
S1
musiman
Salinitas
x
Komposisi gambut
k
Ketebalan gambut
q
Kelas Kesesuaian Lahan
S2 (s)
S2 (s)
mengurangi produksi dan keuntungan atau
Hasil penilaian kesesuaian lahan
yang
dilakukan
kesesuain
lahan
menunjukkan
aktual
di
lebih
kelas
meningkatkan
masukan
yang
diberikan.
wilayah
Pembatas
pengembangan, berupa kelas S2 : cukup
yang
diidentifikasi
Lahan
berupa butiran pada zone perakaran dan batu
mempunyai pembatas yang besar untuk
pada permukaan tanah. Drainase di wilayah
mempertahankan tingkat pengelolaan yang
pengembangan Kecamatan Labang termasuk
harus
dalam kondisi agak baik. Tanah dengan
sesuai
(moderately
diterapkan.
suitable).
Pembatas
akan
79
Pemetaan Wilayah Komoditas.....
67 - 81
(Sucipto)
drainase agak baik memiliki peredaran udara
Kecamatan
Tanah
baik. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna
disimpulkan beberapa hal, yaitu :
kuning, coklat atau kelabu pada lapisan atas
1. Komoditas tanaman pangan, memiliki
dan bagian atas lapisan bawah. Perbaikan
kesesuaian lahan dan kelayakan usaha
terhadap drainase lahan dapat dilakukan
yang
dengan memperbaiki teknik pengolahan
pengembangan.
tanah..
diperhatikan adalah berupa masalah
baik,
tingkat
Kelas kesesuain tersebut masih
di
Merah,
semua
Hal
kandungan
dapat
wilayah
yang
bahan
perlu
organik,
ketersediaan hara dan ketersediaan air.
dapat diperbaiki melalui sejumlah perbaikan
2. Komoditas tanaman buah, sayuran dan
sehingga kelas kesesuain naik satu tingkat.
(kesesuaian potensial). Perbaikan yang bisa
perkebunan
dilakukan terdapat pada komponen media
pengembangan
perakaran, retensi hara dan hara tersedia.
unggulan, melalui perbaikan sejumlah
Media perakaran dapat diperbaiki melalui
aspek utamanya masalah pemasaran,
perbaikan teknik pengolahan tanah. Untuk
peremajaan tanaman, perluasan areal
retensi hara dan hara tersedia yang meliputi
tanam dan diversifikasi produk olahan.
kapasitas tukar katon dan unsur hara
Wilayah pengembangan yang memiliki
tersedia, upaya perbaikan kondisi lahan
tingkat kelayakan paling sesuai berturut-
melalui pemupukan.
turut, terdapat di wilayah Kecamatan
pengembangan
tidak
prospek
sebagai
komoditas
Tanah Merah.
Kondisi tersebut bukan berarti di
wilayah
memiliki
3. Komoditas
dapat
peternakan
di
wilayah
dikembangkan untuk tanaman buah-buahan.
pengembangan belum pada taraf semi-
Tanaman
intensif. Kondisi ini, mengindikasikan
buah-buahan
yang
dapat
dikembangkan berupa tanaman manggga,
perlunya
nangka,
dan
pengusahaan ternak menjadi taraf semi-
tanaman
intensif melalui sejumlah perbaikan
belimbing,
belimbing.
Namun
jambu
biji
produksi
upaya
peningkatan
yang ada di block plan.
tersebut nantinya akan optimal, jika terdapat
pemupukan,
4. Prioritas
pengembangan
kedalaman penananan dan lainnya yang
wilayah
pengembangan
menjadi faktor penghambat.
hasil kajian,sebagai berikut :
upaya
perbaikan,
meliputi
Tanah
komoditas
KESIMPULAN
Hasil
perwilayahan
kegiatan
komoditas
Merah,
bagi
tiap
berdasarkan
urutan
pengembangan,
prioritas
yaitu
komoditas pangan, perkebunan, buah,
pemetaan
unggulan
taraf
sayuran dan peternakan.
di
80
EMBRYO VOL. 5 NO. 1
JUNI 2008
ISSN 0216-0188
Arifin, 2002. Cekaman Air dan Kehidupan
DAFTAR PUSTAKA
Tanaman,
A.
Tohir
Kaslan,
1983.
Henry D. Foth, 1994.
Dasar-Dasar Ilmu
Tanah (Ed. 6). Erlangga. Jakarta.
Indonesia. Bina Aksara.
Afandie R, Nasih W.Y, 2002.
Tanah.
Penerbitan
Universitas Brawijaya. Malang.
Seuntai
Pengetahuan Tentang Usaha Tani
Kesuburan
Unit
Mul Mulyani S, 2002.
Ilmu
Pupuk dan Cara
Pemupukan. Rineka Cipta Jakarta.
Kanisius.
Nurhayati H, dkk, 1986. Dasar-Dasar Ilmu
Jakarta.
Tanah,
Anonim, 2006. Bangkalan dalam Angka.
Press.
81
Universitas
Lampung
Download