BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Pergeseran menimbulkan getaran yang disebut gelombang seismik. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya dapat merusak bangunanbangunan yang tidak dapat meredam getaran tersebut, sehingga ada banyak bangunan runtuh dan menimpa apapun yang berada di dalam bangunan. Pada umumya, kekuatan gempa berbanding lurus dengan kerusakan yang dihasilkan. Kekuatan, jarak sumber gempa, kualitas bangunan serta kualitas tanah merupakan faktor lain yang mempengaruhi kerusakan yang diakibatkan oleh gempa. Evakuasi secara cepat dan tepat dari berbagai bencana alam merupakan hal utama yang harus dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan buruk yang akan terjadi. Keterlambatan evakuasi dapat mengakibatkan kehilangan yang cepat hanya dalam beberapa detik saja. Proses evakuasi gempa dilakukan dengan banyak cara dan kemudahan dalam penyelamatan diri, seperti berlindung di bawah kolong meja, menaruh bantal di atas kepala supaya reruntuhan bangunan tidak langsung mengenai kepala, hingga menyelamatkan diri keluar dari bangunan. Sikap yang cepat, tepat dan benar menanggapi bencana gempa dalam proses evakuasi merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh seluruh masyarakat terutama yang berada pada daerah yang sering dilanda gempa bumi. Gempa bumi disebabkan oleh beberapa macam pergeseran di atas permukaan bumi, diantaranya yaitu gempa bumi tektonik yang disebabkan oleh pergeseran lempengan plat tektonik. Gempa bumi tumbukan yang disebabkan oleh tumbukan benda luar angkasa yang jatuh ke permukaan bumi. Gempa bumi buatan yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti nuklir dan peledakan dinamit. Gempa bumi vulkanik atau gunung api yang disebabkan oleh aktivitas magma sebelum gunung api meletus. Ledakan yang timbul dari aktivitas tersebut penyebab terjadinya gempa bumi. Letak geografis Indonesia yang berada di 1 2 daerah Ring of Fire yang merupakan pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik menyebabkan Indonesia menjadi Negara yang paling sering dilanda oleh bencana gempa bumi. Gempa bumi yang melepas energi dalam skala besar dapat memicuter jadinya bencana alam yang lain seperti tanah longsor, tsunami, erupsi gunung api dan bencana kecil lainnya. Beberapa tahun terakhir bencana alam gempa bumi telah menjadi ancaman bagi manusia baik dari segi material maupun non material. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan potensi bahaya besar dari bencana alam ini. Bahaya besar dalam hal ini tidak hanya dari gempa itu sendiri akan tetapi lebih kepada penyelamatan diri sendiri dari lingkungan yang dapat menjadi musibah dan dapat mengakibatkan kehilangan nyawa. Gempa yang terjadi secara tiba-tiba berdampak pada kepanikan saat evakuasi penyelamatan diri dari tempat yang berbahaya ke tempat yang lebih aman. Bangunan yang berfungsi sebagai tempat berlindung untuk manusia dalam beberapa detik dapat berubah fungsi menjadi sebuah ancaman keselamatan dengan adanya gempa. Reruntuhan bangunan akibat gempa telah memakan banyak korban jiwa dan luka-luka. Korban pada umumnya kehilangan anggota tubuh seperti tangan dan kaki akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Bencana yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung cepat membutuhkan evakuasi yang cepat pula. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba memberi pilihan solusi untuk keselamatan masyarakat dalam mempercepat proses evakuasi diri dalam bangunan berupa pintu evakuasi gempa otomatis yang diharapkan dapat mengurangi kepanikan saat gempa terjadi dan mempermudah pekerjaan manusia serta lebih efisien. Alat ini harapannya dapat mengurangi angka kematian yang disebabkan oleh reruntuhan bangunan pada saat bencana gempa bumi melanda secara tiba-tiba. 1.2 Tujuan penelitian Tujuan dari tugas akhir ini adalah dapat mengendalikan pintu secara otomatis untuk evakuasi disaat terjadi gempa 3 1.3 Batasan Penelitian Terdapat batasan masalah dalam pembuatan dan uji coba sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem tidak dipengaruhi oleh struktur bangunan 2. Alat diasumsikan bekerja pada kondisi normal 3. Menggunakan mikrokontroler Arduino Uno R3 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhit ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini dijelaskan mengenai perancangan rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak sistem yang dibuat BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi metode penelitian, bahan penelitian, alat penelitian, Implementasi, perancangan alat dan pengambilan data. BAB IV HASIL DAN ANALISA Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil pengujian sistem. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta saran saran pengembangan penelitian selanjutnya.