BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan 1. Terdapat tiga kelompok utama perilaku mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri saat evakuasi bencana gempa bumi yaitu fast response, slow response, dan under the table. Hal yang membedakan setiap perilaku tersebut adalah waktu yang dibutuhkan dari merasakan getaran gempa sampai memutuskan untuk melakukan evakuasi. 2. Model simulasi evakuasi bencana gempa bumi dengan pendekatan ABM berhasil dibuat dan telah lulus pengujian model. 3. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan evakuasi dari ruang sidang satu sampai keluar gedung A JTMI adalah 71,4 detik dengan keadaan pintu belakang terkunci, dan 61,7 detik apabila kedua pintu ruang sidang satu dibuka dan dapat dilalui untuk evakuasi. 4. Skenario perbaikan dengan waktu evakuasi paling kecil adalah dengan melakukan pelebaran pada pintu utama ruang sidang satu, menambah pintu keluar gedung yang terletak di depan kamar mandi dosen lantai 1 JTMI dan membagi rute evakuasi menjadi dua. Dari skenario perbaikan yang telah disimulasikan diperoleh selisih waktu antara business as usual dengan skenario perbaikan diperoleh selisih waktu 13 detik, baik dalam keadaan kedua pintu dapat dibuka atau dalam keadaan pintu belakang terkunci. 99 100 6.2. Saran 1. Pada penelitian ini perilaku yang dapat ditangkap masih umum, penelitian selanjutnya akan mengembangkan lebih lanjut instrumen (kuesioner) dengan jenis kuesioner yang paling tepat digunakan untuk menangkap perilaku yang muncul. 2. Penelitian mendatang dapat dikembangkan lebih luas dengan memasukkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seperti jenis kelamin, variasi besar getaran gempa yang dirasakan, umur, peran, dan pengalaman dalam menghadapi gempa. 3. Pada penelitian tingkat advance dapat menggunakan NetLogo 3D atau software lain yang lebih fleksibel dan mampu memodelkan lebih real. 4. Ide dari perbaikan sistem dapat terus digali sampai mendapatkan waktu evakuasi yang paling kecil. 5. Penelitian dapat dikembangkan lebih luas dengan menambahkan cakupan dari objek yang dimodelkan.