[email protected] [email protected] [email protected] Gurun Sahara di Afrika Utara, masih menyimpan misteri Siang panas menyengat Malam Dingin membeku Setetes air bagaikan emas. Sebutir biji bagaikan madu Tak ada tanda-tanda kehidupan yang layak di sini. Banyak peninggalan gambar dari para seniman sahara untuk kita renungkan sekarang. Mereka, seniman yang hebat Mereka seperti mengatakan kepada kita “Di sini dulu ada jerapah”. Di sini dulu subur. Penuh kehidupan yang damai. Tetapi kemudian…… sejak bom itu meletus, semua jadi gurun tandus Walau di sini belum ditemukan radiasi seperti di Gurun Gobi, namun phenomena kematian di sini masih menjadi tanda tanya besar. Seperti dikatakan di dalam Al-Qur’anun-kariim Telah nyata kerusakan di darat dan di laut akibat ulah tangan manusia….. (Al-Quran, surat Ar-Rum, ke 30 ayat 41) Apa tidak mereka lakukan perjalanan di bumi, lalu melihat bagaimana akibat orang-orang sebelum mereka, adalah mereka itu sangat kuat dan dahsyad dari mereka, dan lebih banyak bekas-bekasnya di bumi. Maka Allah siksa mereka lantaran dosa-dosa mereka. Dan tidak ada seorangpun penangkis dari siksaan Allah (Al-Quran, surat Al-Mu’min, ke 40 ayat 21) Katakan: “Hendaklah kamu berjalan di bumi, lalu lihatlah bagaimana ada akibat bagi orang-orang yang berdosa itu” (Al-Quran, surat An-Naml, ke 27 ayat 69) Di pinggir gurun Sahar di Mali Afrika, bermukim suku primitip yang baru diketahui seabad yang silam. Nama suku ini “DOGON”, mereka memuja Dewa mereka yang bernama Nommos. Makhluk ini dikatakan sebagai makhluk menyerupai Ikan, dan pandai. Mereka mengatakan kepada suku Dogon bahwa mereka datang dari sebuah bintang kecil tetapi berat, bernama Bintang SIRIUS yang mengorbit secara ellipstik mengelilingi konstelasi yang paling terang di langit. Para penjelajah yang mendengar cerita suku Dogon ini mengangguk-anggukkan kepala dengan perasaan geli. Apa yang terjadi kemudian ? Secara mengherankan, pada tahun 1950, para astronom dengan menggunakan alat yang paling modern ketika itu (radio teleskop) menemukan bintang kecil,berat, mengorbit secara ellipstik, tepat seperti yang dilukiskan oleh suku Dogon itu. Apakah hal itu membuat kita memejamkan mata dan menutup kuping ? Suku Dogon bukan suku satu-satunya yang telah dikunjungi mahkluk seperti itu. Bangsa Sumeria menyebut Dewa mereka Oannes, dan juga berupa mahkluk separoh ikan dan pintar. Mereka membawa rahasia matematika, menulis dan astronomi untuk orang-orang di daerah Tigris dan Eufrat di lembah Mesopotamia, yang sudah lama diketahui sebagai tempat lahirnya kebudayaan. Bahkan ia yang menjadi akar majunya peradaban kita sekarang ini. Untuk apa Nabi Musa harus bertemu seseorang di pertemuan dua laut ? Adakah orang itu tinggal di dalam laut ? Maka ketika mereka berdua sampai di tempat berkumpul keduanya, mereka lupa kepada ikan mereka, maka ikan itu ambil jalannya ke laut. (018,061) Maka ketika mereka berdua sudah meliwatinya, berkatalah ia kepada pembantunya:”Bawalah makanan kita, sesungguhnya kita telah bertemu kelelahan dari perjalanan kita ini”.(018,062) Ia berkata:”Tidakkah engkau lihat ketika kita berlindung di karang itu, yaitu aku telah lupa kepada ikan kita, dan tidak ada yang melupakan aku melainkan setan, lalu ia ambil jalannya ke laut dengan ajaib”.(018,063) (Al-Qur’anun-karim, surat Al-Kahfi, ke 18 ayat 61-63) Ia berkata:”Itu tanda-tanda yang kita inginkan” maka keduanya kembali (berbalik) atas jalan ketika datangnnya.(018,064) Lalu mereka berdua dapati seorang hamba dari hambahamba kami yang kami telah beri dia pengaturan dari sisi kami dan kami beri tahu kepadanya dari sisi kami ilmu.(018,065) Jadi orang yang keluar dari laut itu, memang orang yang berilmu. Tetapi mengapa Nabi Musa yang mendapat 9 mu’jizat itu harus bertemu dia ? Adakah phenomena itu jadi perhatian bagi kita ? Hanya cerita dari mulut ke mulut saja yang mengatakan bahwa ia Nabi Khaidir. Ia tinggal di dalam laut. Kalau ada orang Islam yang tengelam di laut, Nabi Khaidir yang menguburkan. Nabi Khaidir itu bisa ditemukan di Mekkah setiap musim haji. Kalau bersalaman dengan dia, terasa ibu jarinya lembek (jarinya 4). Ia terkadang menyamar sebagai orang tua yang jelek wajah. Kalau bertemu dengan dia, kita minta ia mendo’akan kita, maka do’anya dikabulkan. Cerita dari mulut ke mulut ini ada yang menarik, yaitu ibu jarinya tidak ada, yang berarti jarinya 4. Dan orang berjari 4 ini ada gambarnya di Sahara. Gambar dari Gurun Sahara Dengan Pola Bumi Bergambar, kita dapatkan gambar ini: Nama: Nommos From Dogon Ukuran : 70 cm x 60cm Kawasan : Indonesia Malaysia, Cina Pelukis: Fahmi Basya pameran lukisan dengan judul “Bumi Itu Al-Qur’an” di Hotel Sahid Jakarta 14 Juni 2000 itu Menghadirkan 41 lukisan bumi Itu……, suatu rahasia-kehidupan di masa lalu kita yang sampai sekarang belum terjawab. Kita hanya dapat melihat bayangannya, dari balik, pilunya suara seruling anak-anak Sahara yang tersisa diproduksi atas infaq jama’ah flying book Kamis ,24 September 2003, 27 Rajjab 2003