Rahasia-Kehidupan-5

advertisement
[email protected]
[email protected]
[email protected]
Gurun Sahara di Afrika Utara,
masih menyimpan misteri
Siang panas
menyengat
Malam Dingin
membeku
Setetes air bagaikan
emas.
Sebutir biji bagaikan
madu
Tak ada tanda-tanda kehidupan yang layak di sini.
Banyak peninggalan gambar dari para seniman
sahara untuk kita renungkan sekarang.
Mereka, seniman
yang hebat
Mereka seperti mengatakan kepada kita “Di sini dulu
ada jerapah”. Di sini dulu subur. Penuh kehidupan
yang damai. Tetapi kemudian…… sejak bom itu
meletus, semua jadi gurun tandus
Walau di sini belum ditemukan radiasi
seperti di Gurun Gobi,
namun phenomena kematian di sini masih
menjadi tanda tanya besar.
Seperti dikatakan di dalam Al-Qur’anun-kariim
Telah nyata kerusakan di darat dan di
laut akibat ulah tangan manusia…..
(Al-Quran, surat Ar-Rum, ke 30 ayat 41)
Apa tidak mereka lakukan perjalanan di bumi,
lalu melihat bagaimana akibat orang-orang sebelum
mereka, adalah mereka itu sangat kuat dan dahsyad dari
mereka,
dan lebih banyak bekas-bekasnya di bumi.
Maka Allah siksa mereka lantaran dosa-dosa mereka.
Dan tidak ada seorangpun penangkis dari siksaan Allah
(Al-Quran, surat Al-Mu’min, ke 40 ayat 21)
Katakan: “Hendaklah kamu berjalan
di bumi, lalu lihatlah bagaimana ada
akibat bagi orang-orang yang
berdosa itu”
(Al-Quran, surat An-Naml, ke 27 ayat 69)
Di pinggir gurun Sahar di Mali Afrika, bermukim suku
primitip yang baru diketahui seabad yang silam.
Nama suku ini “DOGON”, mereka memuja Dewa mereka
yang bernama Nommos. Makhluk ini dikatakan sebagai
makhluk menyerupai Ikan, dan pandai.
Mereka mengatakan kepada suku Dogon bahwa mereka
datang dari sebuah bintang kecil tetapi berat, bernama
Bintang SIRIUS yang mengorbit secara ellipstik mengelilingi
konstelasi yang paling terang di langit.
Para penjelajah yang mendengar cerita suku Dogon ini
mengangguk-anggukkan kepala dengan perasaan geli.
Apa yang terjadi kemudian ?
Secara mengherankan, pada tahun 1950, para astronom
dengan menggunakan alat yang paling modern ketika itu
(radio teleskop) menemukan bintang kecil,berat, mengorbit
secara ellipstik, tepat seperti yang dilukiskan oleh suku
Dogon itu.
Apakah hal itu membuat kita
memejamkan mata dan menutup
kuping ?
Suku Dogon bukan suku satu-satunya yang
telah dikunjungi mahkluk seperti itu.
Bangsa Sumeria menyebut Dewa mereka Oannes,
dan juga berupa mahkluk separoh ikan dan pintar.
Mereka membawa rahasia matematika, menulis dan
astronomi untuk orang-orang di daerah Tigris dan
Eufrat di lembah Mesopotamia, yang sudah lama
diketahui sebagai tempat lahirnya kebudayaan.
Bahkan ia yang menjadi akar majunya
peradaban kita sekarang ini.
Untuk apa Nabi Musa harus bertemu seseorang di
pertemuan dua laut ?
Adakah orang itu tinggal di dalam laut ?
Maka ketika mereka berdua sampai di tempat berkumpul
keduanya, mereka lupa kepada ikan mereka, maka ikan itu
ambil jalannya ke laut. (018,061)
Maka ketika mereka berdua sudah meliwatinya, berkatalah ia
kepada pembantunya:”Bawalah makanan kita, sesungguhnya
kita telah bertemu kelelahan dari perjalanan kita ini”.(018,062)
Ia berkata:”Tidakkah engkau lihat ketika kita berlindung di
karang itu, yaitu aku telah lupa kepada ikan kita, dan tidak
ada yang melupakan aku melainkan setan, lalu ia ambil
jalannya ke laut dengan ajaib”.(018,063)
(Al-Qur’anun-karim, surat Al-Kahfi, ke 18 ayat 61-63)
Ia berkata:”Itu tanda-tanda yang kita inginkan” maka
keduanya kembali (berbalik) atas jalan ketika
datangnnya.(018,064)
Lalu mereka berdua dapati seorang hamba dari hambahamba kami yang kami telah beri dia pengaturan dari sisi
kami dan kami beri tahu kepadanya dari sisi kami
ilmu.(018,065)
Jadi orang yang keluar dari laut itu, memang orang
yang berilmu.
Tetapi mengapa Nabi Musa yang mendapat 9 mu’jizat
itu harus bertemu dia ?
Adakah phenomena itu jadi perhatian bagi kita ?
Hanya cerita dari mulut ke mulut saja yang
mengatakan bahwa ia Nabi Khaidir. Ia tinggal di
dalam laut. Kalau ada orang Islam yang tengelam di
laut, Nabi Khaidir yang menguburkan. Nabi Khaidir
itu bisa ditemukan di Mekkah setiap musim haji.
Kalau bersalaman dengan dia, terasa ibu jarinya
lembek (jarinya 4). Ia terkadang menyamar sebagai
orang tua yang jelek wajah. Kalau bertemu dengan
dia, kita minta ia mendo’akan kita, maka do’anya
dikabulkan.
Cerita dari mulut ke mulut ini ada yang menarik,
yaitu ibu jarinya tidak ada, yang berarti jarinya 4.
Dan orang berjari 4 ini ada gambarnya di Sahara.
Gambar dari
Gurun Sahara
Dengan Pola Bumi Bergambar, kita dapatkan
gambar ini:
Nama:
Nommos From Dogon
Ukuran :
70 cm x 60cm
Kawasan :
Indonesia Malaysia, Cina
Pelukis:
Fahmi Basya
pameran lukisan dengan judul “Bumi Itu Al-Qur’an”
di Hotel Sahid Jakarta 14 Juni 2000 itu Menghadirkan 41 lukisan bumi
Itu……, suatu rahasia-kehidupan di masa lalu kita yang sampai
sekarang belum terjawab.
Kita hanya dapat melihat bayangannya, dari balik, pilunya
suara seruling anak-anak Sahara yang tersisa
diproduksi atas infaq jama’ah flying book
Kamis ,24 September 2003,
27 Rajjab 2003
Download