Siaran Pers Kontak Anda : Melisa Sandrianti Telepon +62 21 2856 5600 Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal: Waspadai Bahaya Kanker Kolorektal Jakarta, 15 Maret 2017 - Menyambut bulan Maret yang merupakan Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, PT Merck Tbk mendukung Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), bekerjasama mengadakan media workshop untuk menyebarluaskan pengetahuan mengenai kanker kolorektal kepada publik melalui media massa. Kegiatan ini membahas tuntas mulai dari mengenali kanker kolorektal dan gejalanya, upaya menimimalkan faktor risiko, serta pengobatan terbaik yang tersedia. Kanker kolorektal yang dapat diderita oleh pria dan wanita ini merupakan kanker peringkat ketiga dunia dan juga menduduki peringkat ketiga di Indonesia. Penderita penyakit kanker tersebut terus meningkat seiring dengan perubahan lingkungan dan gaya hidup, termasuk di Indonesia. Bedasarkan data Globocan 2012, insiden kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan tingkat kematian 9,5% dari seluruh kasus kanker. Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP selaku Ketua Umum YKI menjelaskan, “Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh pada usus besar atau rektum. Kanker kolorektal pada stadium awal hadir dalam gejala yang wajar dijumpai sehingga jarang terdeteksi secara dini. Sekitar 25% pasien kanker kolorektal terdiagnosa pada stadium lanjut dimana kanker telah menyebar ke organ lain. Pada kondisi ini, pengobatan menjadi lebih sulit, lebih mahal dan tingkat keberhasilan juga menurun.” Pada kesempatan ini, Prof Aru menjelaskan pentingnya mewaspadai tanda dan gejala awal, mengingat kanker kolorektal erat kaitannya dengan kerentanan genetik dan lingkungan. Gaya hidup sangat mempengaruhi menyebarnya kanker kolorektal. Bahkan sebagian besar bersifat sporadis dan hanya sebagian kecil bersifat herediter. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan deteksi atau skrining sehingga bisa terdiagnosa dini dan mendapatkan pengobatan dengan hasil yang baik. Selain itu penting juga menghindari faktor risiko dan melakukan perilaku hidup sehat Page 1 of 3 PT Merck Tbk Jl. TB Simatupang No.8, Pasar Rebo Jakarta 13760, Indonesia Phone +6221 2856 5600 | Fax +6221 2856 5601 E-mail: [email protected] www.merck.co.id Siaran Pers seperti olah raga, jangan merokok, diet seimbang, cukup istirahat dan atasi stress, sehingga menurunkan risiko. Prof Aru menambahkan pengobatan kanker kolorektal telah berkembang dengan hadirnya obat-obat baru yang lebih khusus menargetkan sel kanker, juga pemeriksaan status penanda tumor pasien untuk memprediksikan apakah pasien akan mendapatkan manfaat dari obat tersebut. Personalized Treatment adalah pengobatan masa kini sehingga pasien terhindarkan dari biaya dan efek samping yang tidak perlu. Selanjutnya, Dr dr Diah Rini Handjari, SpPA,dokter Patologi Anatomi dari RSCM menambahkan, “Pemeriksaan status penanda tumor sudah dapat dilakukan di Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. Pemeriksaan status penanda tumor RAS sangat membantu pasien kanker kolorektal mendapatkan pengobatan yang tepat. Tidak ada tambahan tindakan pada pasien, cukup memanfaatkan jaringan yang telah ada.” Dengan kejadian kanker kolorektal di Indonesia yang terus meningkat, dimana lebih dari 30% penderitanya adalah kaum muda yang berada di usia produktif atau di bawah 40 tahun, “YKI menyambut baik kerjasama dari semua pihak untuk melakukan sosialisasi, promosi pencegahan dan penanganan kanker kolorektal kepada masyarakat dan pasien, agar dapat ditanggulangi secara serius,” ujar Prof. Aru. Medical Director PT Merck Tbk dr. Risa Anwar menambahkan, “Di Merck, kami menghayati semangat ‘as one for patients’, dimana kepentingan pasien adalah tujuan utama kami. Merck senang dapat mendukung program YKI dan POI dalam Bulan Peduli Kanker Kolorektal, untuk ikut menyebarluaskan informasi tentang kanker kolorektal kepada masyarakat agar peduli, waspada akan tanda/ gejala, faktor risiko dan perilaku hidup sehat, serta pasien kolorektal mendapatkan pengobatan yang terbaik.” -- selesai – Tentang Yayasan Kanker Indonesia Masalah utama dalam penanggulangan kanker adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker dan kesadaran masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat untuk mengurangi risiko kanker serta melakukan deteksi dini kanker. Akibatnya sebagian besar kanker ditemukan pada stadium lanjut dan sulit ditanggulangi, sehingga memberikan beban yang besar bagi pasien kanker dan keluarganya. Berdasarkan kepedulian dan keprihatinan terhadap semakin banyaknya penderita kanker, rendahnya pengetahuan masyarakat akan penyakit ini serta tingginya angka kematian penderita akibat datang Page 2 of 3 Siaran Pers berobat pada stadium lanjut, 17 tokoh masyarakat dan pemerhati kesehatan terpanggil untuk mendirikan Yayasan Lembaga Kanker Indonesia (YLKI) pada tanggal 17 April 1977 sebagai organisasi nirlaba yang bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan, khususnya dalam upaya penanggulangan kanker. Tentang Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) Perhimpunan Onkologi Indonesia adalah organisasi perhimpunan profesi seminat yang beranggotakan dokter spesialis dalam bidang onkologi yang aktif melakukan pelayanan terhadap pasien kanker seperti diagnosis dan tata laksana. Para spesialis di bidang diagnosis seperti Radiologi, Patologik Anatomik dan Patologik Klinik. Untuk penatalaksanaan kanker adalah Bedah Onkologi berbagai organ, Onkologi Medik dan Radioterapi serta spesialis lain yang terkait seperti Rehabilitasi Medik, Ahli Gizi klinis dll. POI didirikan di Jakarta atas prakarsa Perhimpunan Ahli Bedah Tumor Indonesia (PABTI) pada tahun 1987. Tujuan Utama POI adalah : 1. Ikut serta dalam proses registrasi kanker. 2. Pendidikan kanker untuk dokter dan dokter spesialis non onkologi pada layanan kesehatan primer dan lini terdepan. 3. Mengenalkan dan menyebarluaskan konsep multidisiplin dalam managemen kanker di Rumah Sakit di Indonesia. Salah satu kegiatan pendidikan seperti Salah satunya melalui seminar awam dan edukasi media yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dasar tentang kanker sehingga dapat disebarluaskan kepada masyarakat luas. luas. Saat ini 2017 POI telah memiliki 14 Cabang di Indonesia. Tentang Merck Merck adalah perusahaan sains dan teknologi dalam sektor kesehatan, life science, dan performance materials. Sebanyak 40.000 karyawan bekerja untuk mengembangkan teknologi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas kehidupan - dari terapi biofarma untuk pengobatan kanker atau multiple sclerosis, sistem mutakhir untuk riset dan produksi ilmiah, hingga kristal cair untuk smartphone dan televisi LCD. Pada tahun 2014, Merck menghasilkan penjualan sebesar 11,3 miliar euro di 66 negara. Berdiri pada tahun 1668, Merck merupakan perusahaan kimia dan farmasi tertua di dunia. Keluarga pendiri masih merupakan pemilik mayoritas dari grup perusahaan publik. Merck, Darmstadt, Jerman, memiliki hak secara global terhadap nama dan merek perusahaan. Pengeculian hanya di Amerika Serikat dan Kanada, dimana perusahaan beroperasi atas nama EMD Serono, EMD Milipore, dan EMD Performance Materials. Di Indonesia, PT Merck Tbk didirikan pada 14 Oktober 1970. Bertransformasi menjadi perusahaan public pada tahun 1981, dan merupakan salah satu perusahaan pertama yang terdaftar di Bursa Efek Inbdonesia. Mayoritas saham dimiliki oleh Grup Merck yang berkantor pusat di Darmstadt, Jerman. Untuk informasi lebih lanjut tentang PT Merck Tbk, silakan kunjungi www.merck.co.id Page 3 of 3