BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, penyakit kanker semakin mendapat perhatian lebih dikarenakan W D K U kejadiannya yang semakin meningkat di seluruh dunia. Pada tahun 2012, data yang masuk ke Departemen Kesehatan yaitu didapati kematian akibat kanker sekitar 8,2 juta penduduk. Di mana penyebab kematian akibat kanker terbanyak seperti kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara (Depkes , 2015). Karsinoma kolorektal adalah suatu keganasan yang menyerang kolon sampai ke rektum. Perubahan pada sel-sel epitel kolon yang normal menjadi tidak normal akibat proses karsinogenesis. Sebagian besar kasus dari karsinoma kolorektal © bermula dari tonjolan kecil dan jinak disebut polip adematosa. Namun, ada bentuk lain berupa pertumbuhan sel yang mendatar disebut lesi non-polip (Mayer, 2008). Pada negara maju kejadian karsinoma kolorektal begitu tinggi dibandingkan negara berkembang yaitu 55 %. Berdasarkan jenis kelamin yaitu menjadi penyebab ketiga tersering pada laki – laki sekitar 10 % dan kedua bagi wanita sekitar 9,2 %. Pada tahun 2012, terdapat 1361 kasus karsinoma kolorektal di dunia dengan angka kematian 694 (Globocan, 2012). Menurut data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI tahun 2005 kasus karsinoma kolorektal di seluruh Rumah Sakit di Indonesia adalah 3.806 kasus (8,2 %) dan tahun 2006 adalah 3.442 kasus (8,11 %) 1 2 dari seluruh kasus keganasan. Perkiraan insiden kanker di Indonesia adalah 100 per 100.000 penduduk. Namun, hanya 3,2 % dari kasus kanker yang mendapat perawatan di Rumah Sakit. Dari data yang dikumpulkan dari 13 pusat kanker di Indonesia, karsinoma kolorektal merupakan salah satu dari 5 kanker yang paling sering terjadi baik pada pria maupun wanita. Dari Departemen Kesehatan didapatkan angka kasus karsinoma kolorektal adalah 1,8 per 100.000 penduduk W D K U (Depkes, 2008). Pada sebagian besar populasi, usia merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh. Pada populasi umum, risiko terjadinya karsinoma kolorektal secara nyata akan meningkat pada umur 50 tahun di mana 90% kasus terjadi pada usia tersebut atau lebih. Diet, merokok, gayahidup yang sedentari serta obesitas juga diasosiasikan dengan insidensi karsinoma kolorektal (National Cancer Institute, 2013). © Selama ini diketahui bahwa ada kekurangan informasi yang adekuat mengenai data karakteristik demografi, klinik patologi dan prognosis karsinoma kolorektal di Indonesia. Hal ini memberikan pengaruh terhadap penanganan dan evaluasi pasien secara keseluruhan. 1.2 Masalah penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan usia dengan stadium adenokarsinoma kolorektal di RS Bethesda Yogyakarta periode Januari 2010 – Desember 2015 ? “ 3 1.3 Tujuan penelitian Mengetahui hubungan usia dengan stadium adenokarsinoma kolorektal di RS Bethesda Yogyakarta periode Januari 2010 – Desember 2015. 1.4 Manfaat penelitian 1. Teoritis Menambah wawasan penulis dan masyarakat tentang hubungan usia dengan W D K U karsinoma kolorektal. Memberikan informasi mengenai hubungan usia dengan stadium karsinoma kolorektal di RS Bethesda Yogyakarta. 2. Praktis Memberikan data pendukung agar dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya tentang karsinoma kolorektal yang lebih luas dan mendalam. 1.5 © Keaslian penelitian Peneliti Robert E.Farner, MD, Tammy L. Fisher, RN, Robert M. Jacobson, MD, Paitoon Tulanon, MD, Edward R. Franko, MD, R. D. Dignan, MD, Joseph A. Kuhn, MD (1998) Judul Metode Colon cancer in Retrospective patients 40 years Cohort old or younger Franqois Paraf, Colorectal Cancer Case-Control M.D.,Serge Jothy, Before the Age of M.D., Ph.D (2000) 40 Hasil 64 pasien dengan umur 40 tahun ataupun yang lebih muda yang telah terdiagnosis adenokarsinoma kolorektal didapati rerata umur kejadian tertinggi pada usia 34 tahun. Prognosis adenokarsinoma pada usia kurang dari 40 tahun lebih baik dikarenakan 4 Ayşe Neslin Akkoca , Serdar Yanık , Zeynep Tuğba Özdemir , Fatma Gökşin Cihan , Süleyman Sayar , Tarık Gandi Cincin (2014) TNM and Cross-sectional Modified Dukes staging along with the demographic characteristics of patients with colorectal carcinoma lebih sering ditemukan pada tahap awal dibandingkan pada usia lebih dari 40 tahun. Insidensi adenokarsinoma kolorektal meningkat setelah usia lebih dari 40 tahun diamana hasil penelitian didapati rerata puncak sekitar usi 57.31 ± 15.31. Untuk prognosis lebih baik ditemukan pada usia lebih muda. W D K U Berdasarkan jurnal- jurnal di atas , penelitian ini dikatakan berbeda dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik © cross sectional, menggunakan variabel bebas pada penelitian ini adalah usia pasien karsinoma kolorektal. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah stadium adenokarsinoma kolorektal.