TUGAS SEMESTER MAKRO EKONOMI Disusun oleh: NAMA: Tri yuwono KELAS : Akuntansi II NPM : 2010 103 024 STIE INSAN PEMBANGUNAN TANGERANG Referensi: Buku Makro ekonomi, edisi 3, karangan Sadono sukirno RINGKASAN I.Masalah utama dalam perekonomian a. Masalah pertumbuhan ekonomi Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi jadi lebih lambat dari potensinya. Semakin perbedaan pendapatan nasional potensial dengan pendapatan nasional sebenarnya maka semakin besar pula tingkat pengangguran dalam perekonomian. b. Masalah ketidak stabilan kegiatan ekonomi Kemunduran kegiatan ekonomi yang serius akan menimbulkan masalah pengangguran, sedangkan perkembangan ekonomi yang terlalu pesat akan menimbulkan kenaikan harga-harga atau inflasi c. Masalah pengangguran Faktor-faktor yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat, menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik, perusahaan menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga kerja dan ketidaksesuaian di antara ketrampilan pekerja yang sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan dalam industriindustri. Akibat buruk pengangguran Menimbulkan efek psikologis yang buruk ke atas diri penganggur dan keluarganya, mengganggu taraf kesehatan, kekacauan politik dan sosial serta berdampak buruk pada pembangunan ekonomi jangka panjang. d. Masalah inflasi Faktor-faktor penyebab inflasi Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaanperusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, pekerjapekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah Akibat buruk inflasi Mengurangi investasi yang produktif, mengurangi ekspor dan menaikan impor. Kecenderungan ini akan menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi. e. Ketidak seimbangan neraca pembayaran Ketidak seimbangan di antara ekspor impor dan aliran keluar masuk modal dapat menimbulkan masalah serius terhadap kestabilan sesuatu perekonomian seperti penngangguran, menurunkan nilai mata uang domestik dan masalah kompleks lainya Kebaikan dan keburukan perekonomian terbuka Bagi negara yang banyak mengekspor akan memperluas pasar barang buatan dalam negeri dan memungkinkan perusahan-perusahan dalam negeri mengembangkan kegiatannya. Kegiatan impor juga dapat memberi sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi. Industri-industri dapat mengimpor mesin-mesin dan bahan mentah yang diperlukannya. Namun impor yang berlebihan dapat mengurangi kegiatan ekonomi di dalam negeri, pengangguran dan menurunkan nilai mata uang domestik. Efek dari defisit dalam neraca pembayaran Faktor-faktor penyebab terjadinya defisit antara lain karena impor melebihi ekspor dan pengaliran modal yang terlalu banyak ke luar negeri. Defisit akibat impor yang berlebih akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen menggantikan barang dalam negeri dengan barang impor, harga valuta asing meningkat, harga barang impor semakin mahal, mengurangi kegairahan pengusaha-pengusaha untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha yang baru, akibatnya pengangguran dan inflasi. II. Indikator makroekonomi a. Pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita Pendapatan nasional menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi dan perubahan dan pertumbuhanya dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi dapat di ukur dengan konsep PNB (produk nasional yang di wujudkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara sesuatu negara), PDB (produk nasional yang di hasilkan oleh faktor-faktor produksi daalam negeri (milik warga negara dan orang asing) dalam suatu negara). Untuk menentukan tingkat dan pertambahan kemakmuran penduduk perlu di hitung pendapatan perkapita nya di berbagai tahun. b. Penggunaan tenaga kerja dan pengangguran Angkatan kerja adalah penduduk berusia 15-64 tahun, namun dalam praktek nya di masyarakat sering kita jumpai pekerja yang di luar usia itu. Negara dianggap mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh apabila dalam perekonomian tingkat penganggurannya 4%. c. Tingkat perubahan harga-harga dan inflasi CPI (Consumer Price Index) yaitu indexs harga dari barang-barang yang selalu di gunakan para konsumen untuk mengukur tingkat inflssi. Caranya dengan 3 langkah; (i) memilih tahun dasar yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam membandingkan perubahan harga, (ii) m enentukan jenis-jenis barang yang perubahan harganya akan diamati untuk membentuk indeks harga, dan (iii) menghitung indeks harga. Menentukan tingkat inflasi Untuk menentuka tingkat inflasi perlu diperlukan data indeks harga konsumen dari suatu tahun tertentu dan seterusnya dibandingkan dengan indeks harga pada tahun sebelumnya. d. Kedudukan neraca perdagangan dan neraca pembayaran Neraca pembayaran merupakan data yang memberi gambaran tentang lalu lintas perdagangan dan dana dari satu negara ke berbagai negara lain dalam tahun tertentu. Dua komponen penting dari neraca pembayaran adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan (overall balance). Neraca perdagangan dan aliran modal Informasi mengenai ekspor dn impor dapat kita lihat di neraca pembayaran yang diperlukan untuk mengamati perkembangan neraca perdagangan. Lam Masalah yang dijumpai apabila neraca perdagangan defisit yaitu mengurangi tingkat kegiatan ekonomi dalam negeri, pengangguran, modalegeri lari keluar dan investor tidak lagi menananmkan modalnya di negara tesebut. Neraca keseluruhan (neraca pembayaran) Yaitu neraca yang menunjukan perimbangan mutasi-mutasi keuangan dari suatu negara ke negara-negara lain. Data ekspor impor, aliran modal jangka pendek dan jangka panjang dsb. e. Kestabilan kurs valuta asing Kurs valuta asing adalah perbandingan nilai mata uang asing dengan nilai mata uang domestik. Kestabilan kurs valuta asing merupakan salah satu ukuran untuk menilai perkembangan suatu perekonomian. Valuta asing akan naik nilainya jika neraca keseluruhan defisit sebalik nya valuta asing akan bertambah murah jika neraca pembayaran surplus dalam neraca keseluruhan dan cadangan valuta asing yang dimiliki suatu negara terus bertambah. III. Kebijakan makro ekonomi a. Tujuan-tujuan kebijakan makro ekonomi Menstabilkan kegiatan ekonomi Terdapat keseimbangan diantara ekspor dan impor dan lalu lintas modal dari/ke luar negeri, tingkat harga-harga tidak menunjukan perubahan yang berarti serta tingkat penggunanaan tenaga kerja nya tinngi. Penggunanaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi Apabila suatu masyarakat dapat selalu mencapai tujuan ini, dengan sendirinya kestabilan dan pertumbuhan ekonomi yang teguh akan tercapai. Namun usaha pemerintah dengan menambah pengeluaran agregat biasanya hanya mampu mengurani pengangguran tetapi tidak selalu dapat mencapai kegiatan perekonomian pada pennggunaan tenaga kerja penuh. Menghindari masalah inflasi Inflasi menimbulkan beberapa akibat buruk ke atas kesejahteraan masyarakat dan kegiatan ekonomi. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tegugh Untuk menyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang terus menerus bertambah dan untuk menaikan tingkat kemakmuran rakyat. Mengukuhkan neraca pembayaran dan kurs valuta asing Neraca pembayaran yang tidak kukuh akan mengurangi kemampuan suatu negara dalam menghadapi masalah pengaliran dana keluar negeri yang melebihi dari keadaan yang biasanya berlaku. Sebagai akibatnya cadangan mata uang asing akan merosot dan kurs mata uang asing meningkat. b.Bentuk-bentuk kebijakan makro ekonomi Kebijakan fiskal Meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian. Kebijakan moneter Meliputi langkah-langkah pemerintah yang di laksanakan oleh Bank Sentral (di Indonesia Bank Sentral adalah Bank Indonesia) untuk mempengaruhi/mengubah penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga , dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat. Kebijakan segi penawaran Untuk mempertinngi efisiensi kegiatan perusahaan-perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.