UPWELLING Upwelling merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi dibeberapa perairan di laut yang terjadi pada musim tertentu. Upwelling atau sering disebut juga arus vertical atau penaikan massa air ini membawa kandungan unsure hara yg kadarnya cukup tinggi dari laut lapisan dalam ke laut lapisan permukaan. Melalui proses upwelling ini menyebabkan kesuburan perairan di sekitarnya menjadi subur, sehingga produktivitas perikanannya pun menjadi tinggi. Fenomena upwelling sangat berkaitan dengan gerakan nainya massa air laut. Gerakan vertikal ini adalah bagian integrasi dari sirkulasi laut. Gerakan vertikal ini terjadi karena adanya stratifikasi densitas air laut, karena semakin dalam suhu air semakin dingin dan kandungan nutrientnya semakin tinggi, serta densitasnya meninggkat, sehingga menimbulkan energi untuk menggerakan massa air secara vertikal. (Anonymous, 2009) Secara teori, proses upwelling terjadi karena adanya arus dan Divergensi Ekman. Angin menyebabkan pergerakan arus secara vertical disamping arus permukaan secara horizontal. Di Bumi Belahan Utara, Transport Ekman membelokan arah arus 900 ke arah kanan. Sedangkan di Bumi Belahan Selatan, Transport Ekman membelokan arah arus 900 ke arah kiri. (Muhammad, 2006) Angin yang mendorong air di lapisan permukaan menyebabkan kekosongan dibagian atas, akibatnya air yang berada dibagian bawah menggantikan kekosongan air yang dibagian atas. Karena air yang dari lapisan dalam belum bergubungan dengan atmosfer, maka kandungan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dari pada suhu perairan sekitarnya. Walaupun kandungan oksigennya rendah, namun arus ini mengandung larutan nutrient seperti nitrat dan fosfat yang cukup tinggi, sehingga cendung mengandung banyak fitoplankton yang merupakan produsen utama dari rantai makanan di lautan. Dengan demikian daerah upwelling prodiktivitas perikanannya tinggi. Secara ekologis efek dari upwelling berbeda-beda, namun yang harus diperhatikan adalah upwelling membawa suhu air yang dingin serta kandungan nutrient yang tinggi dari lapisan dalam, hal ini merupakan faktor pendukung pertumbuhan alagae (seaweed) dan blooming fitoplankton. Blooming fitoplankton tersebut membentuk sumber rantai makanan bagi hewanhewan laut yang lebih besar, termasuk ikan laut, mamalia laut dan burung laut. Salah satu perairan yang sering terjadi fenomena upwelling adalah perairan sekitar laut Peru dan Chile (Hum Bolt Current). Jenis upwelling yang terjadi di perairan ini adalah Stationary Type (Upwelling jenis tetap), fenomena upwelling di perairan ini terjadi sepanjang tahun meskipun intensitasnya berbeda-beda. Disini akan berlangsung naiknya gerakan massa air dari lapisan dalam secara mantap, dan setelah mencapai permukaan massa air bergerak keluar secara horizontal. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukann diperoleh hasil data sebagai berikut: 1. Surface Dari gambar diatas bisa terlihat perbedaan temperatur pada lapisan permukaan yang bisa mengindikasikan terjadinya upwelling di perairan sekitar Peru dan Chile. 2. Section Pada gambar Section di atas terlihat perbedaan temperature yang diwakili oleh warna merah dan hijau di lapisan permukaan. Perbedaan temperature pada gambar diatas juga bisa mengindikasikan terjadinya upwelling di perairan sekitar Peru dan Chile. 3. T-S Diagram Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bisa terlihat adanya indikasi upwelling di perairan sekitar Laut Peru dan Chile. Upwelling di daerah ini bersifat tetap, artinya terjadi sepanjang tahun, tetapi intensitas upwelling nya berbeda-beda. Daftar Pustaka Anonymous, 2009. Mengenal Karakteristik Pantai di Indonesia. http://gurubeasiswa.blogspot.com/2007/11/mengenal-karakteristik-pantai-di.html. (Diakses tanggal 20 Oktober 2012) Muhammad, 2006. Upwelling Dan Pengaruh El Nino. http://rageagainst.multiply.com/journal. (Diakses tanggal 20 Oktober 2012)