Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi Materi 2

advertisement
Matakuliah
Tahun
Versi
: F0692 / KODE ETIK AKUNTAN
: Semester Genap 2004 / 2005
:0/0
Pertemuan 11
TANGGUNG JAWAB
Kepada
REKAN SEPROFESI
1
Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :
• Menunjukkan sikap dan tanggung jawabnya kepada
rekan seprofesi
• Menempatkan diri untuk berkomunikasi antar
Akuntan Publik
• Menolak mengadakan Perikatan Atestasi atau yang
sejenis Atestasi, pada periode yang sama apabila
Klien telah mengikat Akuntan Publik lainnya
2
Outline Materi
• Materi 1: Tanggung Jawab kepada
Rekan Seprofesi
• Materi 2 : Komunikasi Antar Akuntan
Publik
• Materi 3 : Perikatan Atestasi
3
Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi
• Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak mengatakan
perkataan yang dapat merusak reputasi seprofesi
• Anggota tidak boleh menerima tawaran dari seseorang atau suatu
perusahaan untuk memberikan jasa profesinya, apabila sedang
ditangani oleh AP lain.
- Ia boleh menanggapi permintaan tersebut untuk melengkapi jasa.
Namun jika klien disuatu KAP lain meminta jasa konsultan dengan
memeriksa dalam hubungannya dengan pernyataan pendapat atas
laporan keuangan, AP tersebut harus konsultasi dengan AP yang
sedang dalam perikatan untuk memastikan bahwa AP tersebut hati-hati
terhadap fakta-fakta yang relevan.
- Apabila AP diminta untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan (combined) / konsolidasi termasuk cabang, anak perusahaan
yang diaudit oleh AP lain. AP tidak boleh menerima tawaran langganan
melebihi delegasi yang ditugaskan kepada AP lain.
4
Pernyataan Etika Profesi no.6 merupakan salah satu kewajiban
dan berbagai larangan bagi akuntan publik, antara lain :
• Auditor dilarang memenuhi permintaan saran atau pandangan
mengenai masalah akuntansi atau masalah audit dari badan /
orang yang tanpa terlebih dahulu meminta izin kepada KAP
yang sedang melakukan audit.
• Selain itu, jika ada partner / staf rekan seprofesinya yang akan
pindah kerja pada KAP yang lain; harus : (1) mengajukan
permohonan selambat-lambatnya 6 bulan untuk partner dan
1 s/d 2 bulan untuk staf kepada KAP tempat kerjanya semula.
Partner / staf yang terkait tidak boleh membawa/menggunakan
kertas kerja audit, management letter dan/atau informasi
lainnya ke KPA yang baru.
• KAP yang menerima partner/staf dari KAP lain wajib
mengkomunikasikan penerimaan tersebut.
5
Komunikasi Antar Akuntan Publik
• Adakalanya klien memutuskan klien memutuskan untuk mengganti
auditornya dengan auditor yang lain. Untuk mencegah hubungan
yang tidak baik antar auditor terdahulu terhadap auditor pengganti
(misalnya kesan menyerobot), maka auditor pengganti wajib
memelihara hubungan baik, yang secara explisit diatur dalam
Pernyataan Etika Profesi no.5 dan SPAP- SA seksi 315, SA 9380, SA
9543 dan SAR 400.
• Setiap auditor tidak boleh memberikan saran / pandangan
mengenai masalah akuntansi atau masalah audit kepada orang /
badan yang diaudit auditor lain tanpa terlebih dulu berkonsultasi
dengan auditor yang bersangkutan.
• Auditor pengganti tidak boleh menerima penugasan atas klien yang
sama, apabila antara auditor pendahulu dengan klien tersebut
timbul masalah audit fee yang belum diselesaikan
6
Komunikasi Antar Akuntan Publik
Komunikasi juga penting dilakukan atas
prakarsa klien, dengan auditor terdahulu dan
auditor pengganti, saat laporan keuangan
auditan periode lalu dan laporan keuangan
auditan yang dilaksanakan oleh auditor
pengganti harus ditampilkan secara
komparatif. Tujuannya adalah membicarakan
masalah-masalah yang ditemukan oleh auditor
terdahulu tanpa mengabaikan nilai integritas
dari auditor terdahulu. Dengan demikian
pemahaman terhadap laporan audit dan
laporan keuangan auditan yang harus disajikan
oleh auditor pengganti dapat disajikan secara
efektif.
7
Perikatan Atestasi
• Perikatan atestasi oleh AP memberikan jasa atestasi yang bersifat
analitik, kritik dan penyelidikan, serta berkaitan dengan dasar dan
dukungan asersi.
• AP tidak diperkenankan mengadakan perikatan atestasi yang jenis
atestasi den periodenya sama dengan perikatan yang dilakukan
oleh AP yang lebih dulu ditunjuk oleh klien, kecuali apabila
perikatan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi perundangundangan / peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.
• Perikatan atastasi menerbitkan komunikasi tertulis yang
menyatakan suatu simpulan tentang keandalan asersi tertulis yang
menjadi tanggung jawab pihak lain (pelajari SPAP-SAT)
• Bila seorang akuntan berpraktek sebagai akuntan publik / praktisi
melaksanakn suatu perikatan atestasi, maka perikatan tersebut
diatur dengan standar atestasi dan pernyataan serta interpretasi
pernyataan yang berkaitan dengan standar tersebut.
8
Closing
Akuntan Publik adalah akuntan yang berpraktek dalam KAP yang
menyediakan jasa yang diatur dalam SPAP, yaitu : auditing, atestasi,
akuntansi dan review, serta jasa konsultasi.
Akuntan Independen adalah akuntan publik yang melaksanakan
penugasan audit atas laporan keuangan historis, yang menyediakan jasa
audit atas dasar standar auditing yang tercantum dalam SPAP.
Kode Etik Profesi Akuntan Indonesia diterapkan untuk mengatur perilaku
akuntan yang menjadi anggota IAI, baik yang berpraktek sebagai akuntan
publik maupun dibidang lain .
Pernyataan Etika Profesi no.5 mengatur Komunikasi Antar Akuntan Publik
untuk menjaga mutu pekerjaan profesionalnya. Setiap akuntan publik
harus dapat mempertanggung-jawabkan mutu pekerjaan atau
pelaksanaan tugasnya. Ia tidak boleh terlibat dalam usaha atau pekerjaan
lain pada saat yang bersamaan ; yang dapat menyebabkan penyimpangan
obyektivitas atau ketidak-konsistenan dalam pekerjaannya.
9
Download