Kupu

advertisement
15
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 SUMBER DATA
Sumber data dan informasi untuk mendukung tugas akhir ini diperoleh dari beberapa
sumber, antara lain:
2.1.1 Media Cetak
Data yang diambil berasal dari buku [ Judul : Ensiklopedia Biologi Serangga,
Pengarang : Yuke Octavianty, Penerbit : Logikagalileo, isbn : 978-979-788-197-0. ] dan E-book
magazine [Judul : Biodiversitas Indonesia Edisi-1-2-2011, Penerbit : Fobi, issn : 2088-4885.], a
world for butterflies Their lives, behavior and future, pengarang : Phil Schappert, penerbit : a
firefly book printed and bound in Canada, isbn 1-55209-550-9].
2.1.2 Website
Data didapatkan dari website seperti id.wikipedia.org, ww.google.com
16
2.2 DATA UMUM ANIMASI
Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan
hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal
penemuannya, film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di"putar" sehingga muncul efek gambar bergerak. Dengan bantuan komputer dan grafika
komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan cepat. Bahkan akhir-akhir ini
lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2 dimensi. Wayang
kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik
dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen
animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.
2.2.1 Sejarah Animasi
Kata “animasi” sebenarnya merupakan penyesuaian dari kata“animation” yang berasal
dari kata dasar “to animate”, dalam kamus umum ingris-indonesia berarti “menghidupkan”.
Secara umum animasi didefinisikan sebagai kegiatan menghidupkan, menggerakan benda mati
untuk menjadi hidup dan bergerak atau berkesan hidup. Animasi sudah ada sejak zaman dahulu
kala namun masih berbentuk sangat
sederhana tidak seperti sekarang ini. Pada tahun 1868
muncul flip book yang ditemukan oleh john barnes linnet, flip book merupakan salah satu
penemuan dunia animasi yang membawa kita ke animasi modern. Sepuluh tahun kemudian
setelah film hidup maju dengan pesatnya di akhir abad ke-19.Di tahun 1908, Emile Cohl pemula
dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian
gambar gambar blabar hitam (black line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film
negative sehingga yang terlihat figure menjadi putih dan latar belakang menjadi
hitam.Sedangkan di Amerika Serikat, Winsor McCay membuat film animasi “Gertie the
Dinosaur” pada tahun 1909. Figure digambar blabar hitam dengan latar belakang putih.
Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film
animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an. Max Fleischer mengembangkan
“KO KO The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”. Rangkaian gambar-gambar
dibuat sesederhana mungkin, dimana figure digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu
dengan latar belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCaymembuat rumusan film
dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan. Flescher dan Sullivan telah
memanfaatkan teknik animasi cell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan seluloid
(Cellucoid) yang disebut “cell”. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger di tahun 1919
17
mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dan Perancis, di tahun 1930 membuat
percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu.
Tokoh yang dianggap berjasa besar mengembangkan film animasi adalah Walt Disney. Walt
Disney banyak menghasilkan karya fenomenali Mickey Mouse, Donald Duck, Pinokio,Putri
Salju, dan lainnya. Walt Disney pulalah yang pertama membuat film animasi bersuara. Yakni,
film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York
pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni,
Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932, dan film layar lebar animasi
pertama “Snow White and Seven Dwarfs” pada tahun 1938. Film animasi merambah pula ke
negara-negara Asia. Jepang misalnya juga telah mengambangkan film animasi sejak tahun 1913
dimana pada waktu itu dilakukan First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten,
Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Selanjutnya, animasi di Jepang
mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara
dan warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam
pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang
canggih dan kadang simple, Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik.
2.2.2 Animasi di Indonesia
Dalam hal animasi Indonesia juga sangat berkembang, dari jaman pewayangan hingga
jaman 3D sekarang ini. Sejarah Animasi Indonesia mulai diketahui sejak ditemukannya Cave
Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau hal-hal yang berbau mistis. Wayang yang
merupakan cikal bakal lahirnya animasi Indonesia.
2.2.2.1 Awalnya Untuk Kepentingan Politik
Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memut iklan Walt Disney.
kemudian Pada Tahun 1955 Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang
seniman bernama Dukut Hendronoto (pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney,
setelah tiga bulan ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama Si Doel
Memilih nanimasi ini awalnya di buat untuk tujuan kampanye politik. Lalu pada tahun 1963
Ook hijrahke TVRI dan mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun
kemudian program itu dilarang karena dianggap terlalu konsumtif.
18
2.2.2.2 Era 70-an
Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang
didirikan oleh seorang warga Amerika.Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di
Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang, Amerika dan lain-lain.Anima
berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an
banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk
membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. Di festival film itu
juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi
alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama).
2.2.2.3 Era 80-an
Tahun Yang ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia Ada film animasi
rimba si anak angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat atas kolaborasiulangan si
Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. Beberapa animator
local ada juga film animasi PetEra tahun 1980-1990-an ditandai dengan lahirnya beberapa
studio animasi seperti Asiana Wang Animation bekerjasama dengan Wang Fim
Animation,
Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di
Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal.
2.2.2.4 Era 90-an
Di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya Legenda Buriswara,
Nariswandi Piliang, Satria Nusantara yang kala itu masih menggunakan kamera film seluloid
35mm, kemudian ada serial Hela, Heli, Helo yang merupakan film animasi 3D pertama yang di
buat di Surabaya, Tahun 1998 mulai bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat
seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil di Era 90-an
ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang seperti
Doraemon dan Pocket Monster.
2.2.2.5 Era 2000-an
Diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket Animation
termasuk
yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV
seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan
Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena
menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi. Pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah
19
layar lebar diantaranya Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat
film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang yaitu Homeland. Adapun cara-cara dibuat untuk
lebih memperkenalkan animasi, mulailah banyak diadakan festival animasi seperti Hello Fest,
Festival Film Animasi Indonesia, INSICTA, dan urbanimation. Adapun juga perkumpulann atau
form animasi indonesia (Ainaki) dan website indonesia untuk memamerkan karya CG
Comumunity (IndoCG).
20
2.3 DATA UMUM TENTANG SERANGGA
Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan
beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang), karena itulah mereka disebut pula
Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam"). Kajian mengenai kehidupan
serangga disebut etimologi. Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang
dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya
kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya
kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4ordo karena semua serangga
dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota
karena memiliki sayap. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat
tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang
tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang
sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam
satu tahun. Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi
serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya. Hewan yang dapat terbang dapat
menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke
habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas
permukaan tanah.
Umumnya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus hidup dengan
beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago. Beberapa ordo yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera.
Metamorfosis tidak sempurna merupakan siklus hidup dengan tahapan : telur, nimfa, dan imago.
Peristiwa larva meniggalkan telur disebut dengan eclosion. Setelah eclosion, serangga yang baru
ini dapat serupa atau beberapa sama sekali dengan induknya. Tahapan belum dewasa ini
biasanya mempunyai ciri perilaku makan yang banyak. Pertumbuhan tubuh dikendalikan
dengan menggunakan acuan pertambahan berat badan, biasanya dalam bentuk tangga dimana
pada setiap tangga digambarkan oleh lepasnya kulit lama (exuvium), dimana proses ini disebut
molting. Karena itu pada setiap tahapan, serangga tumbuh sampai dimana pembungkus luar
menjadi terbatas, setelah ditinggalkan lagi dan seterusnya sampai sempurna.
21
2.3.1 Ragam Serangga
Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa
capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupukupu dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies
bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies
bangsa semut dan lebah (Hymenoptera).
Ordo Lepidoptera ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah, sedangkan ketika
imago memiliki tipe mulut penghisap.Adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan.
Ordo Collembola memiliki ciri khas yaitu memiliki collophore, bagian yang mirip
tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen.Ada beberapa dari
jenis ini yang merupakan karnivora dan penghisap cairan. Umumnya Collembolla merupakan
scavenger yang memakan sayuran dan jamur yang busuk, serta bakteri, selain itu ada dari jenis
ini yang memakan feses Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya.
Ordo Coleoptera memliki tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore.Habitatnya
adalah di permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu juga membuat lubang pada kulit
pohon, dan ada beberapa yang membuat sarang pada dedaunan.
Ordo Othoptera termasuk herbivora, namun ada beberapa spesies sebagai predator.
Tipe mulut dari ordo ini adalah tipe pengunyah. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap
depan lebih keras dari sayap belakang.
Ordo Dermaptera mempunyai sepasang antenna, tubuhnya bersegmen terdiri atas
toraks dan abdomen. Abdomennya terdapat bagian seperti garpu.
Ordo Diplura memiliki mata majemuk, tidak terdapat ocelli, dan tarsinya terdiri atas
satu segmen.Habitatnya di daerah terrestrial, dapat ditemukan di bawah batu, di atas tanah,
tumpukan kayu, di perakaran pohon, dan di gua. Ordo ini merupakan pemakan humus.
Ordo Hemiptera memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap.Ada beberapa yang
menghisap darah dan sebagian sebagai penghisap cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat
parasit bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia.Ordo ini banyak ditemukan di bagian bunga
dan daun dari tumbuhan, kulit pohon, serta pada jamur yang busuk.
Ordo Odonata memiliki tipe mulut pengunyah.Umumnya Ordo ini termasuk karnivora
yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat kanibal atau suka memakan sejenis.
Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya ditemukan di sekitar air terjun, di sekitar danau,
dan pada daerah bebatuan.
22
Sub kelas Diplopoda memiliki ciri tubuh yang panjang seperti cacing dengan beberapa
kaki, beberapa memiliki kaki berjumlah tiga puluh atau lebih, dan segmen tubuhnya menopang
dua bagian dari tubuhnya. Hewan jenis ini memiliki kepala cembung dengan daerah epistoma
yang besar dan datar pada bagian bawahnya.
Habitatnya adalah di lingkungan yang basah, seperti di bawah bebatuan, menempel
pada lumut, di perakaran pohon, dan di dalam tanah.Tipe mulutnya adalah pengunyah.Beberapa
dari jenis ini merupakan scavenger dan memakan tumbuhan yang busuk, selain itu ada beberapa
yang merupakan hama bagi tanaman.
2.4 DATA UMUM KUPU-KUPU
Secara klasifikasi ilmiah Kupu-kupu termasuk dalam kerajaan animalia, divisi
rhopalocera, filum arthropoda, kelas insecta, dan merupakan serangga yang tergolong ke dalam
ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik (lepis, sisik dan pteron, sayap). kupu-kupu
terdiri dari banyak family yaitu papilipnidae, pieridae, bymphalidae, lycaenidae, dan
riodinidae. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), Kupu-kupu beristirahat atau
hinggap dengan menegakkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah
cemerlang. Kupu-kupu amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih
dari 600 spesies kupu-kupu. Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang
tidak berbahaya bagi manusia. Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi
sebaliknya jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat, padahal keduanya adalah makhluk
yang sama. Semua jenis kupu-kupu melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong,
dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu. Kupu-kupu umumnya hidup dengan
mengisap madu bunga (nektar/sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan
yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran
burung, dan tanah basah.
Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulatulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan
daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di
suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.
Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bungabunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu
ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman
23
2.4.1 Anatomi Kupu-kupu
Kebanyakan kupu-kupu mempunyai struktur tubuh atau anatomi yang sama. Tubuh
kupu-kupu dewasa terdiri dari 3 bagian , kepala (head), dada (thorax) dan perut (abdomen).
Kepala (Head) – kepala adalah bagian dari serangga yang berisi otak, 2 matakompon, probosis
dan faring (tenggorokan, dimana merupakan awal dari sistem pencernaaan), dan 2antena yang
terpasang di kepala. Antena (Antennea) – antena adalah alat sensor yang terdapat di kepala
serangga dewasa. Antena ini digunakan untuk
mencium
dan
keseimbangan.Kupu-kupu
mempunyai 2 antena dengan ujung yang sedikit membulat yang disebut sebagai antennal club.
Mata kompon (Compound Eye) – mata kompon kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal
seperti halnya pada mata kompon serangga lainnya. Kupu-kupu hanya dapat melihat warna
merah, hijau dan kuning saja. Probosis (Proboscis) – kupu-kupu dewasa menghisap nektar
bunga dan cairan lainnya dengan menggunakan probosis atau mulut penghisap yang seperti
sedotan spiral. Ketika tidak digunakan, probosis ini akan digulung melingkar seperti selang air.
Palp labial (Labial palps) – palp labial membantu kupu-kupu untuk menentukan apakah sesuatu
itu merupakan makanan atau bukan. Dada (Thorax)– dada adalah bagian diantara kepala (head)
dan perut (abdomen) dimana kaki dan sayap terpasang. Sayap depan (Forewing) - fore wing
adalah sepasang sayap yang berada paling atas. Sayap belakang (Hindwing) - hind wing adalah
sepasang sayap yang berada paling bawah. Kaki (Legs) – kupu-kupu mempunyai sepasang kaki
pendek yang berada di depan, dan 2 pasang kaki yang lebih panjang di belakangnya. Kaki,
terutama sepasang yang ditengah, dilengkapi dengan sensor penciuman yang membuat kupukupu dapat "merasakan" kandungan kimia pada tempatnya hinggap. Perut (Abdomen) – perut
merupakan bagian ekor serangga yang mempunyai segmentasi yang memiliki organ vital
seperti jantung, tubulus atau pembuluh Malphigi untuk alat ekresi (pembuangan sisa
metabolisme dan benda tidak berguna lainnya), organ reproduksi dan sebagian besar sistem
pencernaan.
2.4.2 Habitat Kupu-kupu
Kupu-kupu hidup hampir di seluruh permukaan bumi, baik yang beriklim panas
maupun yang beriklim dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi.Jenis kupu-kupu banyak di
temukan di daerah hutan hujan tropis.Ada sekitar 28.000 jenis kupu-kupu di dunia. Kupu-kupu
dapat terbang jika temperatur badannya di atas 80 derajatFahrentheit jikakurang kupu-kupu
akan melakukan pemanasan sebelum terbang.Kupu-kupu dapat terbang paling cepat sekitar 30
24
Mph (mil per jam) dan yang paling lambat sekitar 5 Mph. Kupu-kupu Swallowtail betina
dengan ukuran sekitar 5 sampai 28 cm mampu bertelur lebih dari 500 butir.
2.4.3 Siklus Hidup Kupu-kupu
Kupu-kupu hidup bermetamarfosis secara sempurna yaitu dengan melewati empat tahap
kehidupan yang berbeda.
Gambar 2.1
Metamorfosis Kupu – kupu.
Telur, kehidupan kupu-kupu di mulai dari telur yang biasanya di letakan di dedaunan. Larva,
berasal dari telur yang menetas makananya berupa dedaunan. Larva ini
bergantikulit beberapa
kali sebelum berubah jadi pupa. Pupa merupakan masa istirahat dari larva. Di dalam pupa ini
larva membelah dan membentuk tubuh dewasa.Kupu Kupu dewasa lahir dari pupa dan siklus
kehidupan ini pun terus berlanjut.
2.4.4 Kupu-kupu Papilio blumei
Gambar 2.2
Kupu – kupu Papilio blumei
Kupu-kupu Papilio blumei atau disebut jugaThe Peacock atau Green Swallotail adalah
salah kupu-kupu dari family papilionidae, yang hanya dapat ditemui di indonesia yaitu di
25
sulawesi. Papilio blumeimemiliki rentang sayap 120-140 mm. Dan dibagi kedalam 2 subspecies
yaitu 1. Papilio blumei blumei dan 2. Papilio blumei fruhstorferi.
2.4.5 Larva Cethosia Myrina dan Kupu-kupu Cethosia Myrina
Gambar 2.3
Larva Cethosia Myrina
Gambar 1.4
Kupu – kupu Cethosia Myrina
Kupu-kupu Cethosia Myrina atau disebut juga The brown Accented Butterfly biasa
disebut juga kupu-kupu bidadari atau kupu-kupu sayap renda. kupu-kupu cethosia myrina ini
berasal dari family Nymphalidae, kupu-kupu ini memiliki rentang sayap antara 75mm. Kupukupu ini ditemukan di sulawesi saja. Kupu-kupu ini dibagi menjadi 4 subspecies yaitu :
1. Cethosia myrina myrina (northern Sulawesi),
2. Cethosia myrina sarnada Fruhstorfer (southern Sulawesi),
3. Cethosia myrina melancholia Fruhstorfer, 1909 (eastern Sulawesi),
4. Cethosia myrina vanbemmeleni Jurriansz, 1918 (Butung Island).
26
2.5 DATA UMUM KUMBANG KOKSI (LadybirdatauLadybug)
Gambar 2.5
Kumbang Ladybird
Kumbang koksi adalah salah satu hewan kecil anggota ordo Coleoptera. Mereka mudah
dikenali karena penampilannya yang bundar kecil dan punggungnya yang berwarna-warni serta
pada beberapa jenis berbintik-bintik. Di negara-negara Barat, hewan ini dikenal dengan nama
ladybird atau ladybug. Awam menyebut kumbang koksi sebagai kepik, karena ukurannya dan
perisainya yang juga keras, namun kumbang ini sama sekali bukan dari bangsa kepik
(Hemiptera). Serangga ini dikenal sebagai sahabat petani karena beberapa anggotanya
memangsa serangga-serangga hama seperti kutu daun. Walaupun demikian, ada beberapa
spesies koksi yang juga memakan daun sehingga menjadi hamatanaman. Kumbang ini
ditemukan di seluruh dunia, terutama di wilayah-wilayah tempat hidup tanaman yang
menyediakan makanannya. Di dunia ini kurang lebih ada sekitar 5.000 spesies dan yang terbesar
panjang tubuhnya mencapai hampir 1 cm.
Kumbang koksi memiliki penampilan yang cukup khas sehingga mudah dibedakan dari
serangga lainnya. Tubuhnya berbentuk nyaris bundar dengan sepasang sayap keras di
punggungnya. Sayap keras di punggungnya berwarna-warni, namun umumnya berwarna
mencolok ditambah dengan pola seperti totol-totol. Sayap keras yang berwarna-warni itu
sebenarnya adalah sayap elitra atau sayap depannya. Sayap belakangnya berwarna transparan
dan biasanya dilipat di bawah sayap depan jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia
mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa
27
mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat. Sayap depannya yang keras juga
bisa berfungsi seperti perisai pelindung. Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek serta
kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Posisi kepala seperti ini membantunya saat makan
hewan-hewan kecil seperti kutu daun. Di kakinya terdapat rambut-rambut halus berukuran
mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang ujungnya seperti sendok. Rambut ini
menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kepik bisa berjalan dan menempel di
tempat-tempat sulit seperti di kaca atau di langit-langit.
Mayoritas dari kepik adalah karnivora yang memakan hewan-hewan kecil penghisap
tanaman semisal kutu daun (afid). Larva dan kepik dewasa dari spesies yang sama biasanya
memakan makanan yang sama. Kepik makan dengan cara menghisap cairan tubuh mangsanya.
Di kepalanya terdapat sepasang rahang bawah (mandibula) untuk membantunya memegang
mangsa saat makan. Ia lalu menusuk tubuh mangsanya dengan tabung khusus di mulutnya
untuk menyuntikkan enzim pencerna ke tubuh mangsanya, lalu menghisap jaringan tubuh
mangsanya yang sudah berbentuk cair. Seekor kepik diketahui bisa menghabiskan 1.000 ekor
kutu daun sepanjang hidupnya. Beberapa jenis kepik semisal kepik Jepangdan kepik dari spesies
Epilachna admirabilis diketahui sebagai herbivora karena memakan daun. Kepik tersebut
biasanya meninggalkan jejak yang khas pada daun bekas makanannya karena mereka tidak
memakan urat daunnya.
Seperti kebanyakan serangga dan hewan, kepik koksi di wilayah empat musim juga
melakukan hibernasi (tidur panjang di musim dingin). Kepik koksi biasanya berkumpul dalam
jumlah besar di tempat-tempat seperti di bawah balok kayu, kulit batang, atau timbunan daun
saat berhibernasi. Selama periode tidur panjang itu, mereka bertahan dengan memanfaatkan
persediaan makanan di tubuhnya. Hewan-hewan yang memangsa kepik umumnya adalah
hewan-hewan pemangsa serangga seperti burung dan laba-laba. Kepik memiliki cara unik dalam
mempertahankan diri. Bila merasa terancam bahaya, ia akan berpura-pura mati dengan cara
membalikkan tubuhnya dan menarik kakinya ke dalam. Sebagai mekanisme perlindungan lebih
lanjut, ia akan mengeluarkan cairan berwarna kuning dari persendian kakinya. Cairan ini
memiliki bau dan rasa yang tidak enak sehingga jika berhasil, pemangsanya tidak jadi
memakannya karena tidak tahan dengan cairan tersebut.Kepik melakukan perkawinan agar bisa
berkembang biak.
Kadang-kadang ada 2 kepik yang memiliki corak warna berbeda, namun tetap bisa
melakukan perkawinan dan berkembang biak secara normal karena masih berasal dari
spesiesyang sama. Kepik betina dari jenis kepik karnivora selanjutnya memilih tempat yang
28
banyak dihuni oleh serangga makananannya agar begitu menetas, larva itu mendapat persediaan
makanan melimpah. Pada kepik pemakan daun, betina yang baru bertelur di suatu tanaman
akan meninggalkan pola gigitan pada daun agar tidak ada betina lain yang bertelur di tanaman
yang sama. Di wilayah empat musim, jika kepik betina tidak berhasil menemukan tanaman yang
cocok hingga menjelang musim dingin, maka kepik betina akan menunda pelepasan telurnya
hingga musim dingin usai. Kepik sebagai anggota dari ordo Coleoptera (kumbang) mengalami
metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa.
Telur kepik berbentuk lonjong dan berwarna kuning. Telur-telur ini biasanya menetas
sekitar seminggu setelah pertama kali dikeluarkan. Larva kepik umumnya memiliki penampilan
bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan makan sesuai
makanan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakin besar, mereka melakukan pergantian
kulit. Larva yang sudah sampai hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan
memasuki fase kepompong pada usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong ini
biasanya menempel pada benda-benda seperti daun atau ranting dan berwarna kuning dan
hitam. Kepik dewasa selanjutnya akan keluar dari kepompong setelah sekitar satu minggu.
Sayap depan kepik yang baru keluar masih rapuh dan berwarna kuning pucat sehingga ia akan
berdiam diri sejenak untuk mengeraskan sayapnya sebelum mulai berakivitas
29
2.6 DATA UMUM CAPUNG
Capung atau sibar-sibar dan Capung Jarum adalah kelompok serangga yang
tergolong ke dalam bangsa Odonata. Kedua macam serangga ini jarang berada jauh-jauh dari
air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa anak-anaknya.
Gambar 2.6
Capung
Namanya dalam bahasa daerah adalah papatong (Sd.), kinjeng (Jw.), coblang (Jw.),
kasasiur (bjn), tjapungCapung (subordo Anisoptera) relatif mudah dibedakan dari capung jarum
(subordo Zygoptera). Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap
terbuka atau terbentang ke samping. Sedangkan capung jarum umumnya bertubuh kecil
(meskipun ada beberapa jenis yang agak besar), memiliki abdomen yang kurus ramping mirip
jarum, dan hinggap dengan sayap-sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya.
Capung dan capung jarum menyebar luas, di hutan-hutan, kebun, sawah, sungai dan
danau, hingga ke pekarangan rumah dan lingkungan perkotaan. Ditemukan mulai dari tepi
pantai hingga ketinggian lebih dari 3.000 m dpl. Beberapa jenisnya, umumnya jenis capung,
merupakan penerbang yang kuat dan luas wilayah jelajahnya. Beberapa jenis yang lain memiliki
habitat yang spesifik dan wilayah hidup yang sempit. Capung jarum biasanya terbang dengan
lemah, dan jarang menjelajah jauh.
Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam
bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tetumbuhan
yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air menggenang, namun ada pula jenis yang
senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung
30
hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya
keluar dari air sebagai capung dewasa.
Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, di bawah
permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Tempayak dan nimfa
capung hidup sebagai hewan karnivora yang ganas. Nimfa capung yang berukuran besar bahkan
dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan.Setelah dewasa, capung hanya mampu
hidup maksimal selama empat bulan.
31
2.7 DATA UMUM LEBAH
Gambar 2.7
Lebah Madu
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya
berkelompokm meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk
dalam suku atau familia Apidae (ordoHymenoptera : serangga bersayap selaput). Di dunia
terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.
Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat
sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari malam
yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam
badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.
Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok. Perilaku dari lebah sangat
ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup
sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter
membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk keturunnya tanpa bantuan lebah lain
dan biasanya mati atau meninggalkan sarang pada saat keturunnya belum menjadi lebah
dewasa. Kadang kala beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya
tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal
dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan saling
berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing.
Dalam suatu kelompok (disebut "koloni") terdapat tiga "kasta", yaitu:
32
1.
lebah ratu, berjenis kelamin betina merupakan induk semua lebah dalam satu koloni
dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu.
2.
lebah betina, dikenal sebagai lebah pekerja jumlah lebah pekerja bisa mencapai puluhan
ribu, 30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai sampai 60.000 ekor lebah.
3.
lebah jantan, jumlahnya hanya ratusan ekor lebah.
Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam
setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan. Komposisi
kromosomnyadiploid sehingga dapat menghasilkan keturunan. Badannya lebih besar karena
sejak masih dalam bentuk larvaia diberi makan royal jelly yang kaya akan vitamindan gizi.
Tugas utama ratu lebah adalah bertelur selama hidupya, berjenis kelamin betina,
perkawinan ratu lebah ini hanya sekali seumur hidup, perkawinan dilakukan dengan cara
terbang tinggi diangkasa pada cuaca cerah dan pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat
mengawini sang ratu lebah, pejantan yang berbahagia itu tidak lama akan mati karena testinya
lepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kira
2.000 butir telur sehari. Makanan ratu merupakan sari madu (royal jelly), harapan hidup lebah
ratu ialah tiga tahun.
Tugas lebah pekerja berjenis kelamin betina tugasnya mengumpulkan serbuk sari dan
nektar. Madu merupakan produk hasil pengolahan makanan nektar yang dimuntahkan kembali
dari dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan cadangan, makanan
madu ini juga untuk larva dan pupa. Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang
dan merawat telur dan anak-anak lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah tiga bulan atau lebih
sedikit makanan utama lebah pekerja ini adalah madu. Lebah pekerja terbentuk dari telur yang
terbuahi dari sperma yang tersimpan dalam ovarium yang jumlahnya mencapai jutaan sperma,
jenis kelaminnya sama dengan ratu lebah bedanya lebah pekerja ini dari mulai telur menetes
menjadi larva dan setererusnya makanannya madu biasa sedangkan ratu lebah mulai dari telur
menetas menjadi larva sampai akhir hayat makanannya sari madu (royal jelly).
Apabila kesuburan reproduksi telur sudah berkurang atau usia ratu sudah tua maka
secara naluri lebah pekerja mengadakan regenerasi pembentukan koloni baru dan mencari telurtelur yang terbaik, jika sudah menetas menjadi larva diberi makan sari madu (royal jelly) atau
ada yang menyebutnya susu ratu kerena warnanya putih seperti warna susu jumlahnya biasanya
lebih dari satu calon ratu, sarangnya paling besar dan paling menonjol lebih panjang dari sarang
lebah pekerja, terletak paling bawah sarang.Lebah pekerja bisa bertelur dan telurnya dapat
menetas jika koloni lebah kehilangan ratunya maka secara alami sesuai naluri lebah betina akan
33
bertelur dan yang lahir dari telur lebah pekerja ini semuanya berjenis kelamin jantan karena dari
telur yang tak terbuahi, lebah pekerja tidak pernah dikawini oleh lebah jantan.
Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu muda yang masih perawan jika akan
membentuk koloni baru dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah dari telur
tak terbuahi yang diberi makanan nektar dan madu biasa (bukan "royal jelly"). Jumlah lebah
jantan ini jumlahnya hanya ratusan. Seringkali dalam film-film animasi, jika lebah-lebah
diambil madu yang mereka produksi mereka diambil, mereka akan marah. Kemarahan lebah
bisa disebabkan karena terganggu dan terkejutnya koloni itu, bisa juga karena sifat agresif
kelompok lebah itu. Untuk budidaya peternakan lebah madu dipilih dari koloni yang jinak dan
tidak agresif. Madu dari hasil peternakan lebah ini biasanya untuk komersil bisa juga untuk
kebutuhan sendiri. Terdapat pula lebah yang hidup menyendiri, tidak dalam kelompok. Jenis
lebah yang demikian
disebut lebah
soliter. Lebah menjalani
metamorfosislengkap
("holometabola") sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan:
1.
telur
2.
larva (bentuk ulat)
3.
pupa (kepompong);
4.
imago (lebah dewasa).
Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva
makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah
pekerja disimpan sebagai madu.Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan
seterusnya menjadi anak lebah.
34
2.8 DATA UMUM SULAWESI SELATAN
Gambar 2.8
Peta Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan
Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar, dahulu disebut Ujungpandang. Provinsi Sulawesi
Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas
wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat
di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di
selatan.
Suku Bangsa
Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Duri, Pattinjo, Bone, Maroangin, Endekan, Pattae
dan Kajang/Konjo
Bahasa
Bahasa yang umum digunakan adalah Makassar, Bugis, Luwu, Toraja, Mandar, Duri,
Konjo dan Pattae.
Agama
Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja dan sebagian wilayah
lainnya beragama Kristen.
Jumlah Penduduk
Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak
8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan.
35
Pemerintahan
5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950,
yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian,
pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya
Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964
pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah
memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mandar yang tadinya
merupakan kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan resmi menjadi kabupaten di provinsi
Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 5 Oktober2004
berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
36
2.9 DATA UMUM TENTANG JUDUL
Judul dari film pendek animasi ini adalah The Dreamer’s Journey. Judul The Dreamer’s
Journey sendiri diambil dari cerita yang dibuat penulis, yang berkisahkan perjalanan seekor ulat
bulu yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Dengan tema cerita saling menghargai, yang
karakternya diperankan oleh serangga sehingga suasana view atau pemandangan menggunakan
view serangga.
37
2.10 TARGET AUDIENCE
2.10.1 Target Primer
Demografi
:
Laki-laki dan Perempuan, 5-10 tahun, status ekonomi sosial dari
kalangan menengah keatas.
Psikografi
:
Punya rasa ingin tahu yang besar, menyukai animasi.
Geografi
:
Berada di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Jogjakarta,
medan dll.
2.10.2 Target Sekunder
Demografi
:
Laki-laki dan Perempuan, 10 tahun keatas, atau anak dibawah 5
tahun, status ekonomi social menengah ke bawah.
Psikografi
:
Terbuka dengan hal baru.
Geografis
:
Selain di kota besar.
38
2.11 CERITA
2.11.1 Sinopsis film animasi pendek The Dreamer’s Journey.
Suatu siang disemak-semak yang banyak di tinggali oleh serangga-serangga. Ada si
capung, si kumbang, si Lebah, si kupu-kupu (cameo) dan si ulat. Kisah ini menceritakan tentang
metamorphosis si ulat. Napsu makan si ulat sangat besar sehingga dia bisa melahap daun-daun
dengan cepat, hal tersebut menjadikan si ulat terlihat gendut dan rakus, para serangga lain selalu
mengejeknya karna perawkannya. Karena sangat sedih selalu di ejek, si ulat pun suka
menyendiri. Saat itu terbanglah kupu-kupu yang sangat cantik didekatnya.Dia membayangkan
akankah dirinya yang gendut dan rakus itu menjadi seperti kupu-kupu yang cantik itu. Hari itu
tiba saatnya si ulat untuk bermetamorfosa, Si ulatpun berubah menjadi pupa (kepompong). Hari
berganti hari si ulat tiba-tiba bergerak dan robeklah pupa tersebut, sedikit demi sedikit sayap si
ulat mekar dan jadilah si ulat gendut dan rakus itu kupu-kupu yang cantik yang menyerupai
bidadari, serangga lain yang melihatnya terbang sangat terkagum akan keindahan sayap si
kupu-kupu itu.
39
2.12 ANALISA SWOT
2.12.1 Strength
Kekuatan dari film animasi pendek ini terdapat pada cerita yang di sampaikan tentang
bagaimana menghargai sesama, ditampilkan dengan menggunakan karakter-karakter serangga
yang dijadikan sebagai perumpamaan.
2.12.2 Weakness
Keterbatasan waktu atau management waktu yang terbatas sehingga tidak menjadikan
short movie ini tampil secara maksimal.
2.12.3 Opportunities
Film animasi pendek ini memiliki peluang cukup besar, karna dari segi cerita yang
memberikan pesan moral tentang menghargai sesama.Dengan penceritaan yang menarik,
sederhanadan ditampilkan dengan karakter-karakter serangga sehingga lebih mudah diterima
masyarakat terutama anak-anak hingga remaja.
2.12.4 Threats
keterbatasan waktu atau management waktu yang terbatas sehingga tidak menjadikan
short movie ini tampil secara maksimal
40
2.13 DATA PEMBANDING
2.13.1 Animasi “LARVA”
Gambar 2.9
Serial Animasi Larva.
Faktor pendukung serial animasi Larva :
1. Ceritanya yang sangat lucu dan menghibur, sangat ringan sehingga benar-benar cocok untuk
hiburan.
2. Style animasinya menarik untuk ukuran cerita yang sangat ringan, menjadikan nilai plus
sehingga membuat orang senang menontonnya.
3. Cerita dari kehidupan sehari-hari yang terkadang sering kita jumpai.
4. Pemilihan karakter yang unik, menggunakan karakter larva yg simple tapi terlihat fleksibel
walaupun tidak memiliki tangan atau kaki.
5. Ekspresi dan animasi yang unik juga atraktif.
6. Animasi larva ini dapat dijadikaan acuan untuk treatment dari tema yang saya ambil dimana
dalam aniamsi larva ini tidak menggunakan dialog namun cerita dapat dimengerti dari
penggunaan sound effect dan ekspresi yang ditampilkan parah tokohnya.
41
2.13.2 Animasi “Bug’s Life”
Gambar 2.10
Film Animasi Bug’s life.
Faktor pendukung film animasi bug’s life :
1. Cerita dari animasi bug’s life ini sangat menarik dan sering terjadi dikehidupan nyata, dimana
para semut menggambarkan tentang kehidupan sosial manusia.
2. Dalam animasi bug’s life ini treatment pengambilan gambar atau cinematography dari film
ini sangat menarik karna menggunakan view atau angle dari kehidupan serangga.
3. Mood dan tone warna yang di tampilkan pun menarik, terlihat sangat menggambarkan
kehidupan serangga.
4. Pengkarakteran yang menarik dari setiap karakternya yang memiliki ciri khas tersendiri.
5. Animasi bug’s life ini saya dapat saya jadikan acuan untuk treatment dalam cinematograpy
juga mood atau tone warna juga pengkarakteran untuk film animasi pendek yang akan penulis
sampaikan.
42
2.1.3.3 Animasi “Bee Movie”
Gambar 2.11
Film Animasi Bee Movie.
Faktor pendukungfilm animasi “Bee movie” :
1. Treatment yang dapat diambil dari film animasi bee movie ini adalah treatment pengambilan
angle kamera tentang kehidupan para lebah yang bersosialisasi dengan manusia.
2. Tata kehidupan serangga yang berkoloni dan pekerja keras.
3. Cerita yang ditampilkan unik dan atraktif.
4. Mood atau warna-warna yang ditampilkan pun sangat enak dilihat, colorfull dan fresh.
5. Dapat dijadikan refrensi untuk stilasi style karakter.
43
2.1.3.4 Animasi “Antz”
Gambar 2.12
Film Animasi Antz.
Faktor pendukung film animasi “Antz” :
1. Treatment yang dapat diambil dalam animasi Antz untuk dijadikan studi dalam pembuatan
film animasi pendek yang di buat penulis adalah studi cinematography dari angle kamera.
2. Selain studi Cinematograohy, dalam film animasi Antz ini penulis juga dapat mempelajari
tentang stilasi karakter dari para serangga.
3. Namun untuk mood dari film animasi antz ini, penulis tidak akan menggunakannya
karena terlihat terlalu suram sehingga tidak cocok untuk tema cerita yang penulis
angkat.
44
2.1.3.5 Animasi “Luna”
Gambar 2.14
Film Animasi Pendek Luna.
Faktor pendukung film animasi pendek “Luna” :
1. Treatment yang dapat penulis ambil dari film animasi pendek luna ini adalah stilasi bentuk
tokoh, dimana tokoh atau karakter dalam film animasi pendek ini menunjukan bentuk beauty
atau keindahan, ditampilkan dengan sederhana namun cantik.
2. Treatment penceritaan atau penyampaian cerita juga tanpa menggunakan dialog namun isi
atau cerita dapat tersampaikan dengan baik ke penonton, dengan menggunakan sound effect dan
back sound sangat membantu penonton membangun mood yang ingin disampaikan si pembuat.
Download