Proseding Ekonomi - Pascasarjana Universitas Negeri Malang

advertisement
ISBN: 978-602-17225-5-8
Prosiding NCEE 2016 dengan tema Membangun Caring Economic
melalui Pendidikan terbit untuk memuat artikel hasil pemikiran
filosofis, konseptual, teoritis, telaah kritis (critical review), dan
penelitian di bidang ekonomi dan pendidikan ekonomi.
Ketua Penyunting
Dr. Hari Wahyono, M.Pd
Penyunting Pelaksana
Prof. Dr. Hendri Tamboto
Prof. Dr. Sri Umi Mintarti W., S.E., M.P., Ak.
Dr. Susanti, M.Pd
Desain Sampul dan Tata Letak
Januar Kustiandi, S.Pd., M.Pd
Pelaksana Administrasi
Rizza Megasari, M.Pd
Rizky Dwi Putri, S.E., M.Pd
Penerbit
Pascasarjana Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang
Alamat Redaksi/TU
Prodi Pendidikan Ekonomi
Pascasarjana Universitas Negeri Malang (PPS UM)
Jl. Semarang 5. Malang 65145. Gedung H1 Lantai 1
Tlp/Fax (0341) 551334
E-mail: [email protected]
Site: pps.um.ac.id
Prosiding Seminar Nasional “Membangun Caring Economic melalui Pendidikan” dikelola oleh Prodi
Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Pascasarjana, Universitas Negeri Malang (PPS UM).
Direktur: Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M.Pd
Wakil Direktur I: Prof. Dr. Ery Tri Djatmika R.W.W, M.A., M.Si.
Wakil Direktur II: Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi: Dr. Hari Wahyono, M.Pd
Naskah artikel yang yang masuk pada Prosiding Seminar Nasional
“Membangun Caring Economic melalui Pendidikan” harus mengikuti aturan
dalam Petunjuk bagi Kontributor naskah prosiding yang ditentukan.
Isi artikel beserta akibat yang ditimbulkan oleh artikel itu menjadi
tanggungjawab penuh penulisnya (kontributor).
KATA PENGANTAR
Kesejahteraan suatu negara maupun daerah tidak hanya diukur dari sisi
ekonomi, meskipun tidak dapat dipungkiri, kontribusi dari pertumbuhan
berbagai sektor ekonomi secara tidak langsung menggambarkan perubahan
ekonomi yang terjadi. Dari sekian banyak hal yang dapat dilakukan
pemerintah untuk menanggulangi kesenjangan sosial, kembali lagi pada apa
yang telah diamanahkan dalam pembukaan UUD 1945 di mana pemerintah
Indonesia mampu untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Hal ini juga seiring dengan hasil pembelajaran ekonomi saat ini
membuktikan bahwa penekanan rational man saja selain tidak sesuai dengan
idelogi bangsa Indonesia juga menciptakan manusia-manusia yang minim
kepedulian baik terhadap sesama maupun terhadap lingkungan sekitarnya
seperti disampaikan oleh bukti lain yang menjelaskan bahwa semakin
terliberalisasinya kegiatan ekonomi semakin meningkatkan individualisme
yang berdampak pada meningkatnya masalah ekonomi baik di sektor mikro
maupun makro ditunjukkan oleh indeks kesejahteraan dan indeks kebahagiaan
Indonesia yang semakin menurun.
Berdasarkan hal tersebut, maka Program Studi Pendidikan Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang bermaksud untuk
mengadakan National Conference in Economic Education and Call Paper
2016 yang bertemakan “Membangun Caring Economic melalui
Pendidikan”.
Prosiding NCEE 2016 ini memuat artikel hasil pemikiran filosofis,
konseptual, teoritis, telaah kritis (critical review), dan penelitian di bidang
ekonomi dan pendidikan ekonomi dengan 10 sub tema yang dibahas, yaitu:
(1) Altruisme dalam Pendidikan Ekonomi; (2) Membangun Caring Economic
dalam Keluarga; (3) Membangun Caring Economic dalam Pendidikan Non
Formal; (4) Membangun Caring Economic dalam Pendidikan Formal; (5)
Inovasi dalam Pendidikan Ekonomi; (6) Pendidikan Ekonomi berbasis
Ekonomi Kerakyatan; (7) Pendidikan Ekonomi Berwawasan Lingkungan; (8)
Pendidikan Ekonomi Berbasis Budaya Lokal; (9) Pengelolaan Usaha Kecil;
(10) Pemberdayaan UMKM.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pemateri yang telah
berkontribusi untuk menyukseskan Seminar Nasional dan Call Paper pertama
di Prodi Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang,
khususnya untuk penulis untuk hasil karya yang sangat bernilai untuk
Prosiding National Conference on Economic Education 2016. Terimakasih
juga khusus disampaikan pada semua rekan sejawat yang telah berkenan
membaca prosiding ini. Kami berharap, adanya peran serta masyarakat
Indonesia pada umumnya melalui caring economic bisa membangkitkan
kepedulian terhadap sesama yang belum beruntung, yang terpinggirkan, yang
tersingkirkan, demi tercapainya kesejahteraan bersama.
DAFTAR ISI PROSIDING
SEMINAR NASIONAL DAN CALL PAPER
MEMBANGUN CARING ECONOMIC MELALUI PENDIDIKAN
KEADAAN DAN PROBLEMATIKA EKONOMI RUMAH
TANGGA (HOME ECONOMICS) INDONESIA
Achmad Chafid Alwi ....................................................................................... 1
ESENSI KEGUNAAN ANALYTICAL THINKING DALAM
MEMAHAMI
KONSEP-KONSEP DASAR EKONOMI
DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Achmad Miftachul Huda .............................................................................. 17
ANTESEDEN PERILAKU AKHLAQUL KARIMAH GURU
EKONOMI
Achmadi .......................................................................................................... 30
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
Aditya Eka Trisnawaty .................................................................................. 45
STRATEGI BERSAING : MELALUI CAPAIAN KINERJA HUMAN
RESOURCES
BERBASIS TRANSGLOBAL LEADERSHIP
DENGAN OPTIMALISASI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR DAN QUALITY OF WORK LIFE (STUDI KOPERASI
BERPRESTASI DI JAWA TIMUR)
Adya Hermawati ............................................................................................ 55
DISCOVERY
LEARNING
DALAM
MENINGKATKAN
AKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI
Afi Sulthoni ..................................................................................................... 76
PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS
PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK
Afif Al Farid .................................................................................................... 91
PEMBELAJARAN BERMAKNA MELALUI PEMANFAATAN
LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Agus Santoso .................................................................................................. 98
PERAN
PENDIDIKAN
EKONOMI
DI
LINGKUNGAN
PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU EKONOMI
YANG BERWAWASAN PANCASILA
Ahmad Hanif Fajrin ..................................................................................... 109
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CINTA PRODUK DALAM
NEGERI SEBAGAI SUPLEMEN PELAJARAN EKONOMI DI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Almaydya Prischa Disma............................................................................ 117
LESEHAN SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI
Ambar Sunarsih ............................................................................................ 131
KONSEP PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS POTENSI
DAERAH
Andi Zulitsnayarti Mardhani Syam .......................................................... 146
PENGEMBANGAN
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
DENGAN MODEL CONTEXTUAL PROJECT-BASED LEARNING
Angela Merici Fina Indriani........................................................................ 158
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM
PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA
“nnisya’ ......................................................................................................... 170
PENERAPAN APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI UNTUK
MENINGKATKAN KETRAMPILAN DALAM PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
Ari Christiyanto ............................................................................................ 179
OPTIMALISASI POTENSI DAN KAPASITAS INDIVIDU SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK
Ari Muhsinin ................................................................................................. 191
MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI MICMAC : RANCANGAN
DAN PENGEMBANGAN
Ariyanti .......................................................................................................... 202
MENUMBUHKAN
JIWA
KEWIRAUSAHAAN
DALAM
KELUARGA
Arwini Hasyim ............................................................................................. 218
PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS
PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK
Auliana Farabbanie ...................................................................................... 229
PEMBELAJARAN
EKONOMI
INOVATIF
BERBASIS
KEBERSAMAAN, KEKELUARGAAN, DAN GOTONG ROYONG:
MODEL PEMBELAJARAN REWANG
Ayuniva Recinta Nuraeny Putri ................................................................ 247
PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN
EKONOMI BERNUANSA PASAL 33 AYAT 1 UUD 1945
Bahari Wahyu Utomo .................................................................................. 257
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS CERITA UNTUK
MENANAMKAN LITERASI EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH
DASAR KABUPATEN SITUBONDO
Bayu Permata ................................................................................................ 267
PENGARUH PREDIKAT SEKOLAH ADIWIYATA
DAN
PEMBELAJARAN EKONOMI TERHADAP PERILAKU EKONOMI
BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA SISWA JURUSAN IPS
MAN 1 JOMBANG
Cahyo Tri Atmojo ......................................................................................... 290
PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI
CONTEXTUAL
TEACHING
AND
LEARNING
DAN
HYPNOTEACHING DENGAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING DAN ROLE PLAYING
Danny Koerniawan Pamungkas ................................................................ 304
RANCANGAN MODEL CSR (PERTIWI) SEBAGAI BASIS
PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PULAU
GILIGENTING
Dano Purba ................................................................................................... 315
PERAN GURU DALAM MENANAMKAN KONSEP CARING
ECONOMIC MELALUI PENGEMBANGAN KEPEDULIAN DAN
EMOTIONAL INTELLIGENCE SISWA
Derra Setya Wardani ................................................................................... 351
EFEKTIVITAS
MGMP
SEBAGAI
FORUM
PEMBINAAN
PROFESIONALISME GURU EKONOMI SEKOLAH MENENGAH
ATAS
Diah Dinaloni ................................................................................................ 370
MENINGKATKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK DENGAN
INOVASI PEMBELAJARAN DALAM BIDANG EKONOMI
Dian Eka Prasatianta .................................................................................... 381
UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT
(NUMBERED HEADS TOGETHER)
Dwi Hasmidyani .......................................................................................... 392
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA
DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS
BUDAYA
LOKAL
(STUDI
DI
DESA
WONOMERTO
KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG)
Dwi Wahyuni ................................................................................................ 411
MENGGALI PEMAHAMAN EKONOMI KREATIF BERBASIS
BUDAYA LOKAL MELALUI PEMBELAJARAN
Eka Andriani ................................................................................................. 425
MENUMBUHKAN PERILAKU EKONOMI BERWAWASAN
LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH MELALUI PROGRAM
ADIWIYATA
Eka Indah Nur Laili .................................................................................... 434
EFEKTIFITAS PROSES INTERNALISASI PERILAKU KONSUMSI
RAMAH LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER
TERPADU
Ery Widyastutti ............................................................................................ 446
ANALISIS KEBUTUHAN PEMBELAJARAN EKONOMI SESUAI
PASAL 33 UUD 1945 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR
Eunike Rose Mita Lukiani ........................................................................... 459
ALTRUISME DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH
Fahimul Amri................................................................................................ 471
URGENSI PEMBELAJARAN EKONOMI CUKUP BERWAWASAN
PASAL 33 AYAT (1) UUD 1945 PADA SEKOLAH MENENGAH
ATAS
Fayik Huril Aini ........................................................................................... 498
PENGEM”“NG“N PERM“IN“N TR“DISION“L
G“PREK
KEMPUNG SE”“G“I MEDI“ PEM”EL“J“R“N P“D“ M“T“
PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS VII DI SMP
Fera Wulandari ............................................................................................. 516
KONSEP PENGELOLAAN EKONOMI RUMAH TANGGA
DALAM MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN
Fitria Nur M .................................................................................................. 530
PEMBELAJARAN
EKONOMI
UNTUK
MENINGKATKAN
PERILAKU PRODUKTIF SISWA SMA
Hardining Estu Murdinar ........................................................................... 543
KAUSALITAS PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN PADA
SENTRA TENUN IKAT BANDAR KOTA KEDIRI
Hariyono ........................................................................................................ 556
PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN
EKONOMI
YANG
KONSTRUKTIVISTIK DENGAN PERSPEKTIF SELF REGULATED
LEARNING
Heni Purwa Pamungkas ............................................................................. 577
PENGARUH PENGETAHUAN KEBERAGAMAN BUDAYA
LOKAL
MELALUI
PEMBELAJARAN
PROBLEM
BASED
LEARNING (PBL) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA SMK
Hervina Sofia Rosa ....................................................................................... 595
PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF KONSEP PEROLAKU
KONSUMSI BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG SESUAI
DENGAN PITUTUR LUR "IBU BUMI BAPA AKSA"
Ida Kurniawati .............................................................................................. 603
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
SIKAP
BEREKONOMI RASIONAL MELALUI GAYA HIDUP SISWA
Ika Wijayanti A ............................................................................................. 616
INTERNALISASI NILAI CINTA LINGKUNGAN MELALUI
PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS OBSERVASI SUNGAI
Ika Yunita I .................................................................................................... 624
PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS BUDAYA LOKAL BUGIS
DALAM PENDIDIKAN KELUARGA
Imam Prawiranegara Gani .......................................................................... 638
TINJAUAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEMAMPUAN PIMPINAN
DALAM BISNIS MINIMARKET
Imanuel Hitipeuw ........................................................................................ 649
PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING DAN MIND MAPPING DENGAN PROBLEM BASED
LEARNING DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL
BELAJAR
Inaha Nurwati............................................................................................... 662
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA TEKATEKI SILANG PADA MATERI PEMBELAJARAN EKONOMI
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Indra Darmawan .......................................................................................... 675
MEDIA FLASH SEBAGAI BAHAN AJAR MENGELOLA DANA
KAS KECIL SISWA SMK BISNIS DAN MANAJEMEN
Indri Dwiyantiningrum ............................................................................... 696
REVITALISASI MATERI PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS
EKONOMI KERAKYATAN
Irfan Ismaul Haq .......................................................................................... 708
IMPLEMENTASI
PILAR-PILAR
KOPERASI
DALAM
PENDIDIKAN EKONOMI DI SEKOLAH
Irma Suryani ................................................................................................. 727
PERAN
SEKOLAH
PASAR
DALAM
MEMBANGUN
PENDIDIKAN EKONOMI KERAKYATAN
Ivan Aditya Rozzaq ..................................................................................... 740
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN EKONOMI
UNTUK MENINGKATKAN LITERASI EKONOMI SISWA
SEKOLAH DASAR
Laurentius Saptono ...................................................................................... 755
LABORATORIUM PENDIDIKAN EKONOMI SEBAGAI SARANA
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI
Leny Noviani ................................................................................................ 786
MAKNA
RELIGIUSITAS
HINDU
DALAM
AKTIVITAS
EKONOMI WIRAUSAHA
Luh Indrayani .............................................................................................. 797
PENERAPAN
STRATEGI
CORPORATE
SOCIAL
RESPONSIBILITY
(CSR)
UNTUK
MEMPERKUAT
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO,
KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (STUDY KASUS PADA
UMKM “LMIR“ H“ND M“DE DI M“L“NG)
Lysia Novarinda ........................................................................................... 813
CARING
ECONOMIC
DALAM
RUMAH
TANGGA
MASYARAKAT MELAYU KUBU RAYA
M. Basri .......................................................................................................... 824
PEMBERDAYAAN UMKM DENGAN PENDEKATAN KLASTER
DI SENTRA INDUSTRI TENUN IKAT KOTA KEDIRI
M. Muchson .................................................................................................. 838
MENUMBUHKAN GENERASI
BERFIKIR KRITIS YANG
BERWAWASAN LINGKUNGAN
Mar’atus Sholihah ........................................................................................ 861
MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN MELALUI PROGRAM
SARI TANI DI DESA OENENU UTARA, KECAMATAN BIKOMI
TENGAH, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA.
Maria Goreti Nabu ....................................................................................... 871
MODEL
PEMBELAJARAN
CITIZEN
JOURNALISM:
MEMBERIKAN RANGSANGAN KEPADA PESERTA DIDIK
UNTUK MEMBACA DAN MENULIS
Mas Nurul Hidayat ...................................................................................... 883
PENGARUH EKONOMI TERHADAP PUTUSNYA SEKOLAH
ANAK
Melviana Yunita Naisau .............................................................................. 897
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA ADAPTIF
KERJA SISWA SMK
Metiy Ardiana ............................................................................................... 910
PERANCANGAN ILM (INTEGRATED LEARNING MODELS)
DALAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
Misbahul Huda ............................................................................................. 922
KONSEP
PENDIDIKAN
EKONOMI
DI
LINGKUNGAN
KELUARGA
Moh. Farih Fahmi ........................................................................................ 933
PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN EKONOMI
BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA
SEMESTER I KELAS X DI SMA DDI MASALEMBU
Moh. Ilham ................................................................................................... 949
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN
SISWA MENEMUKAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI MA
MU`ALLIMIN NW PANCOR TAHUN PELAJARAN 2016
Muh. Fahrurozi ............................................................................................ 974
PENGEMBANGAN
PROGRAM
PENDIDIKAN
KEWIRAUSAHAAN
TERPADU
BERBASIS
EKONOMI
KERAKYATAN DI PERGURUAN TINGGI DI KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
Muh. Ali ........................................................................................................ 988
PROFIL USAHA MIKRO KECIL MENENGAH DI KABUPATEN
TRENGGALEK (STUDI KASUS INDUSTRY RUMAH TANGGA
USAHA KERAJINAN REYENG DESA KARANGGANDU
KECAMATAN WATULIMO)
Muh. Isa Aliazim ....................................................................................... 1005
STRATEGI
PEMBERDAYAAN
EKONOMI
SOSIAL
MASYARAKAT NELAYAN BERBASIS KOMUNITAS IBU
RUMAH TANGGA DI DESA KARANGAGUNG KECAMATAN
PALANG KABUPATEN TUBAN
Muh. Yusuf ................................................................................................. 1013
PENGGUNAAN
MEDIA
PEMBELAJARAN
BERBASIS
MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PENGAJARAN EKONOMI
BERWAWASAN INDONESIA
Nadya Sheematha Uno ............................................................................. 1022
PERANCANGAN ACCOUNTING BOARD GAME (ABG) UNTUK
BELAJAR SIKLUS AKUNTANSI
Nanang Dani Rasidi .................................................................................. 1036
STANDAR PROFESIONALISME GURU EKONOMI PENUNJANG
KEBERHASILAN PEMBELAJARAN EKONOMI
Naning Eko Noviana ................................................................................ 1047
ECONOMICS POCKET BOOK
BERBASIS QUANTUM
LEARNING
Ni Wayan Ayu Santi ................................................................................. 1059
PERSFEKTIF CARING ECONOMIC KOMUNITAS SAMIN DI
KABUPATEN BLORA
Nikmatur Rohmah .................................................................................... 1072
PROSES
BELAJAR
SISWA
DALAM
MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATA PELAJARAN EKONOMI
SMA
Nisa Nuraini Surasa .................................................................................. 1084
PENDIDIKAN KONSUMSI BERKELANJUTAN (PKB) DALAM
PEMBELAJARAN EKONOMI
Nor Amali ................................................................................................... 1098
PENGEMBANGAN MODEL LEMBAGA KEUANGAN NONBANK SEBAGAI PENDUKUNG USAHA EKONOMI PEREMPUAN
DI PEDESAAN DI JAWA TIMUR
Norida Canda Sakti ................................................................................... 1115
PEMBERDAYAAN INDUSTRI MEBEL DI KOTA PASURUAN
DALAM PERSPEKTIF CAPACITY BUILDING MELALUI UNSUR
PENGUATAN MODAL DAN PELATIHAN SDM
Nunuk Indarti ............................................................................................ 1130
OPTIMALISASI PENGOLAHAN JAGUNG OLEH UKM LOKAL
SEBAGAI STRATEGI DALAM MENGHADAPI MEA DI
KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN
Nur Arisah .................................................................................................. 1148
MAKNA PENDIDIKAN EKONOMI DALAM BUDAYA LOKAL
KELUARGA SUKU SELAYAR
Nur Astaman Putra ................................................................................... 1164
POLA PERILAKU KONSUMSI HIJAU PADA SISWA SMA
Nurida Yanuar Kasih ................................................................................ 1173
ANALISIS KESULITAN GURU DALAM IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI DAN UPAYA
MENGATASINYA
Okka Lifia Anggi Surya ............................................................................ 1182
PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
SISWA
Partini .......................................................................................................... 1191
PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF DALAM
KONSEP
KEGIATAN EKONOMI BERBASIS EKOLOGI
Paula Mediana Oematan .......................................................................... 1202
OPTIMALISASI SUMBER BELAJAR EKONOMI YANG MELEKAT
PADA SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA
NEGERI 1 TUMPANG, KABUPATEN MALANG
Peggy Delita Merida ................................................................................. 1215
PELESTARIAN
BUDAYA
TENUN
BUNA
DALAM
MENGEMBANGKAN
EKONOMI
KERAKYATAN
(STUDI
ETNOGRAFI MASYARAKAT ADAT SONAF MAUBES)
Petrus Richardus Tas’au ........................................................................... 1225
INTERNALISASI NILAI KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH
MENGENGAH ATAS
Prayogo Richi Noveris Mianto ................................................................ 1241
MENENTUKAN
KUALITAS
PEMBELAJARAN
EKONOMI
BERWAWASAN LINGKUNGAN BERDASARKAN INPUTPROSES-OUTPUT PEMBELAJARAN
Rahma Sandhi Prahara ............................................................................. 1257
PROFIL PENDIDIKAN EKONOMI KELUARGA MISKIN
Rahmawati ................................................................................................. 1271
PERAN
PENDIDIKAN
EKONOMI
INFORMAL
YANG
BERKEPEDULIAN DALAM MEMBENTUK ORIENTASI MASA
DEPAN SISWA
Ratna Nurmasari ....................................................................................... 1287
REVITALISASI
WARISAN
BUDAYA
LOKAL
UNTUK
MENINGKATKAN EKONOMI KERAKYATAN
Regreat Suasmiati ...................................................................................... 1299
PEMBELAJARAN KONSEP EKONOMI PANCASILA MELALUI
PENDEKATAN
KEARIFAN
LOKAL
(RUKUN
AGAWE
SANTOSA)PADA ANAK SEKOLAH DASAR
Resti Dyah F ............................................................................................... 1313
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PERILAKU
PRODUKTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI ANGKATAN
TAHUN 2013
Rheza Hafid Prastia .................................................................................. 1326
PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL MELALUI
PEMBERDAYAAN
INDUSTRI
KECIL
KAIN
TENUN
TRADISIONAL (KAIN MBOJO) KABUPATEN BIMA
Risnawati .................................................................................................... 1335
KONSEP
PEMBELAJARAN
PRAKARYA
DAN
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL KABUPATEN
SITUBONDO DALAM MENINGKATKAN MINAT WIRAUSAHA
PADA SISWA
Rizki Febri Eka Pradani ............................................................................ 1353
PENERAPAN
PROSES
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
BERBASIS LESSON STUDY PADA MATA KULIAH PENGANTAR
EKONOMI MIKRO
Rizky Dwi Putri ......................................................................................... 1367
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF BERBASIS LESSON STUDY
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOLABORATIF
MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI
MAKRO
Rizza Megasari ........................................................................................... 1381
PENTINGNYA PENANAMAN NILAI BUDAYA JAWA DALAM
PEMBELAJARAN EKONOMI
Siti Maemunah Purnamasari ................................................................... 1394
MODAL SOSIAL DALAM PAGUYUBAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH (UMKM)
Siti Nuraini ................................................................................................. 1404
PENDIDIKAN
LINGKUNGAN
HIDUP
UNTUK
MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMA
Sofyan Agus ............................................................................................... 1419
PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MELALUI INOVASI
PRODUK (STUDI KASUS PADA BISNIS TELUR ASIN YEKTI
WALUYO WONODADI BLITAR JAWA TIMUR)
Sri Handayani ............................................................................................ 1425
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR EKONOMI BERWAWASAN
LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH
DASAR
Syarif Hidayatullah ................................................................................... 1453
DINAMIKA PERILAKU MORAL EKONOMI PETANI RUMPUT
LAUT DESA KERTASARI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Tri Wahyu Hardiningrum ....................................................................... 1459
PENDIRIAN BUM DESA SEBAGAI BENTUK ALTRUISME
PENGELOLA
DALAM
MENINGKATKAN
KEHIDUPAN
PEREKONOMIAN DI DESA
Umi Hidayati ............................................................................................. 1472
WAWASAN BARTER DALAM PENDIDIKAN EKONOMI
Vinsensius Nurak ...................................................................................... 1489
PENDIDIKAN EKONOMI BERWAWASAN LINGKUNGAN DI
SEKOLAH ADIWIYATA
Wahid Fahruddin Is P .............................................................................. 1494
PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR SISWA
Wahyu Purwanto ...................................................................................... 1508
PENGEMBANGAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN YANG SESUAI
DENGAN PASAL 33 AYAT 1 UUD 1945 SEBAGAI UPAYA DALAM
MENGALAKAN ALTRUISME DALAM PENDIDIKAN EKONOMI
Weni Sri Wardani ...................................................................................... 1518
MERANCANG
PEMBELAJARAN
PRAKARYA
DAN
KEWIRAUSAHAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
DENGAN MEDIA LESEHAN
Wiwin Indayati .......................................................................................... 1527
ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN KOMPETENSI KEAHLIAN
PEMASARAN PADA SISWA SMK
Yeni Susilowati .......................................................................................... 1548
PERANAN PENDIDIKAN EKONOMI KELUARGA DALAM
MEMBENTUK PERILAKU EKONOMI SISWA
Yhadi Firdiansyah ..................................................................................... 1561
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMK:
BIASANYA DAN SEHARUSNYA
Yosita Vemi R ............................................................................................. 1569
PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENBENTUK
PERILAKU ALTRUISME DALAM PENDIDIKAN EKONOMI
Zulistiani ..................................................................................................... 1578
PEMAHAMAN KONSEP KEBUTUHAN MANUSIA MENGACU
PADA PASAL 33 AYAT 1 UUD 1945
ZZ. ELiza Silviana Miftakh ...................................................................... 1597
MANFAAT KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN PETANI GARAM DI DESA DRESI KULON
KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG JAWA
TENGAH
Mario Fahmi Syahrial ................................................................................ 1607
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI SEKTOR INFORMAL (STUDI
KASUS PEDAGANG KAKI LIMA DI DUSUN TEBUIRENG DESA
CUKIR KABUPATEN JOMBANG)
Masruchan .................................................................................................. 1614
EKONOMI KERAKYATAN SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN
EKONOMI INDONESIA
Miftakhur Rohmah .................................................................................... 1633
PENGARUH PENDIDIKAN EKONOMI DI LINGKUNGAN
KELUARGA, STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN
FINANCIAL LITERACY DIINTERMEDIASI MELALUI GAYA
HIDUP TERHADAP SIKAP HIDUP HEMAT SISWA MA NEGERI
II KOTA BATU MALANG
Moch. Habybillah ...................................................................................... 1644
EKONOMI KREATIF DAN PEMBELAJARANNYA DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS (SMA)
Nanik Sri Muhartini .................................................................................. 1661
MAKNA BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI RUMAH
TANGGA (STUDI KASUS DI MASYARAKAT PANDESARI
PUJON)
Rizki Amalia Rachmawati ....................................................................... 1673
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
KEADAAN DAN PROBLEMATIKA EKONOMI RUMAH TANGGA
(HOME ECONOMICS) INDONESIA
Ahmad Chafid Alwi1
Hari Wahyono2
1
Program Studi S2 Pendidikan Ekonomi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang
(Ahmad Chafid Alwi) email: [email protected]
2
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
(Hari Wahyono) email: [email protected]
Abstrak
Permasalahan ekonomi di Indonesia salah satunya bersumber pada permasalahan ekonomi
rumah tangga. Fokus dalam melihat keadaan dan problematika ekonomi rumah tangga di
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: (a) Manajemen keluarga. Dimana
Indonesia memiliki sistem kekerabatan yang khas dan berbeda setiap sukunya dan bahkan
Indonesia masih memiliki masalah besar pada banyaknya pemukiman kumuh, (b) Sumber
daya keluarga. Aset yang dimiliki keluarga Indonesia ada yang karena usahanya namun ada
juga yang di dapat dari warisan orang tuanya dan di Indonesia diatur dalam dua sistem yang
berbeda yaitu hukum kompilasi islam dan hukum barat (perdata). Dari segi pekerjaan dan
karir di Indonesia memiliki 21 golongan pokok pekerjaan namun jumlah pengangguran juga
masih sangat besar (c) Ketahanan pangan. Saat ini Indonesia masih jauh dari angka target
Pola Pangan Harapan (PPH) dan (d) pendidikan ekonomi di sekolah dan dalam keluarga
yang saat ini masih belum efektif dalam memberikan pendidikan ekonomi rumah tangga.
Kata Kunci: manajemen keluarga, sumber daya keluarga, ketahanan pangan, pendidikan
ekonomi, ekonomi rumah tangga
dengan ekonomi rumah tangga di
Akhir-akhir ini masalah
perekonomian
di
Indonesia
negara-negara
lain.
Meskipun
semakin besar dan kompleks.
masalah ekonomi rumah tangga
Mulai dari inflasi yang tinggi,
juga memiliki kesamaan dengan
pengangguran
negara lain secara umum antara
tinggi,
ketidak
merataan distribusi pendapatan
lain
dan masih banyak lagi. Sumber
perbedaan
masalah-masalah ini muncul juga
rumah tangga Indonesia dengan
tidak lepas dari permasalahan
negara
ekonomi rumah tangga disetiap
pewarisan profesi, pewarisan aset
keluarga di Indonesia. Masalah
rumah tangga dan pelaksanaan
tatanan dalam ekonomi rumah
pembelajaraannya
tangga
di
Indonesia
berbeda
1
seperti
dan
Sedangkan
masalah
lain
ekonomi
terletak
di
pada
dalam
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
rumah
tangga
dan
yang tertuang dalam Voluntary
serta
pengajarannya di sekolah.
National Content Standards In
diatas
Economic yang dikeluarkan oleh
sejatinya sudah disampaikan oleh
CEE (Council For Economic
presiden Ir. Soekarno didepan
Education). Dalam pengajaran
kongres ikatan sarjana ekonomi
pendidikan ekonomi pun belum
indonesia (1979) bahwa “negara
membekalkan
kita masih berdasarkan Pancasila
didik untuk faham tentang ilmu
dan Undang-Undang dasar 1945,
ekonomi
tetapi politik perekonomian di
Berdasarkan
bawah teknokrat kita sekarang,
tersebut
sering menyimpang dari dasar
memandang masalah ekonomi
itu”. Selanjutnya beliau juga
rumah
Permasalahan
sebagai
barang
yang
tangga
penulis
yang
ada
di
Berbagai
pembahasannya sesuai dengan
penting
oleh
diatas,
Ekonomi Pancasila. Agar dalam
pemerintah,
dimonopoli
permasalahan
dipakai
ideologi
bagi
dan
ke-khas-an
Indonesia.
kehidupan rakyat tidak menjadi
monopoli
tangga.
Indonesia dari sudut pandang
sering
pedoman.
rumah
peserta
“politik
menyampaikan
liberalisme
kepada
tetapi
METODE
orang-orang
cina”(Sri-Edi Swasono, 1981).
Pada penulisan karya ilmiah
Pernyataan ini sudah diucapkan
ini penulis menggunakan metode
37 tahun yang lalu, dan sekarang
deskriptif
sudah terbukti jelas di negara ini.
pengumpulan data berupa kajian
Sehingga
ini
pustaka, baik yang diambil secara
pendidikan
kepustakaan konseptual maupun
ekonomi yang diajarkan pada
kepustakaann penelitian. Secara
peserta didik dikelas. Sampai saat
konseptual kajian ini didapat dari
ini
beberapa artikel dan makalah-
mempengaruhi
standar
ekonomi di
masalah
isi
isi
pendidikan
Indonesia masih
makalah
dengan
simposium
teknik
sistem
mengadopsi standar pendidikan
ekonomi Pancasila. Selain itu
ekonomi liberal seperti Amerika
beberapa penelitian dari BPS dan
2
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
penelitian yang terdapat dalam
masing-masing menciptakan
jurnal gizi dan pangan. Setelah
serta
data-data
kebudayaan
tersebut
terkumpul,
mempertahankan
(Effendi,N.
penulis melakukan tiga aktivitas
2007). Secara ekonomi fungsi
berdasarkan model Miles dan
keluarga
adalah
Huberman (dalam Sahid, R. 2011)
sumber
penghasilan
diantaranya data reduction, data
memenuhi
display
dan
mencari
untuk
kebutuhan
keluarga, mengatur keuangan
conclusion
untuk memenuhi kebutuhan
drawing/verification.
dan
menabung
memenuhi
PEMBAHASAN
untuk
kebutuhan
keluarga dimasa yang akan
1.1.Manajemen Keluarga
datang.
Dalam manajemen keluarga
terdapat tiga hal yang paling
umum yang setidaknya harus
3.1.2. Manajemen
diketahui oleh setiap keluarga
keuangan
Indonesia. Diantaranya adalah
Dalam
kedudukan
keluarga
perorangan
dan
penelitian
Jorgensen (2007) ditemukan
dalam
“students
melaksanakan
who
were
perannya dengan benar, mengatur
financially influenced by their
keuangan, dan tata kelola rumah.
parents had higher financial
1.1.1.
Keluarga
dan
knowledge,
attitude,
masyarakat
behavior
Keluarga adalah dua
menunjukkan
scores.”
and
Hal
betapa
atau lebih dari dua individu
pentingnya wawasan literasi
yang
keuangan
tergabung
karena
dalam
rumah
hubungan darah, hubungan
tangga. Namun disisi lain
perkawinan
memang menuntut orang tua
atau
pengangkatan
dan
hidup
satu
dalam
mereka
juga
harus
memiliki
rumah
pemahaman literasi keuangan
tangga, berinteraksi satu sama
yang tinggi serta sikap yang
lain, dan di dalam perannya
bisa di contoh oleh anak-anak
3
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mereka. Terdapat banyak hal
detik.com,
saat
ini
yang dapat dilakukan oleh
pemukiman
kumuh
di
orang tua dalam mendidik
Indonesia mencapai 38.000
keuangan
hektar di perkotaan atau setara
anak
misalnya
tentang berhemat, menabung,
10%
melakukan
pembayaran
pemukiman (Pratama, 2015).
mandiri, mencari pekerjaan
Hal ini menunjukkan bahwa
ringan untuk mendapat uang,
ketidak
bersedekah, dsb. Di Indonesia
tangga dalam menyediakan
saat ini sebagian besar rumah
tempat tinggal yang layak
tangga
mulai
masih kurang. Hal ini ditandai
keuangan
dengan pemilihan rumah yang
kepada anak-anak mereka.
sebagian besar pada daerah
Hal ini nampak pada sebagian
yang sudah padat dan rapat
besar orang tua yang memiliki
penduduk,
usaha
kurang,
ketersediaan
bersih,
dan
sudah
mengajarkan
perdagangan
melibatkan
dalam
anak
mereka
usahanya
kemudian
telah
dan
memberi
dari
total
kawasan
mampuan
rumah
drainase
yang
air
pengelolaan
limbah rumah tangga.
uang
bulanan sebagai honor mereka
3.2. Sumber Daya Keluarga
atau hanya sekedar sebagai
Keluarga ibarat sebuah negara
imbalan.
kecil dimana terdapat pemimpin
yang disebut kepala keluarga.
Dimana
3.1.3. Tata Kelola Rumah
Berdasar
melakukan
pada
pernyataan
didalamnya
kegiatan
juga
ekonomi
pokok yaitu produksi, distribusi
Direktur
Keterpaduan
Infrastruktur
dan
Permukiman,
Kementerian
menggunakan segala sumber daya
Pekerjaan
Umum
konsumsi.
untuk
dan
memenuhi
kebutuhan
Perumahan Rakyat, Dwityo
anggota
Akoro
daya tersebut diantaranya adalah:
Soeranto
yang
dipublikasikan oleh media
keluarganya.
Keluarga
3.2.1.
4
Sumber
Aset keluarga
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
merupakan
Di Indonesia pewarisan
kekayaan yang dimiliki oleh
aset diatur dalam dua hukum.
suatu pihak baik berupa aset
Pertama hukum waris islam,
tetap maupun aset lancar. Di
dalam hukum ini pembagian
Indonesia, aset yang dimiliki
warisan dilaksanakan sesuai
masyarakat dapat berupa aset
syariat islam. Kedua, hukum
yang didapat dari hasil sektor
waris perdata. Pada hukum ini
usaha yang dijalankan atau
menganut sistem individual.
karena mendapat warisan dari
Berikut
orang tuanya.
mendalam mengenai kedua
Aset
lebih
hukum tersebut.
3.2.2. Pewarisan aset
Berdasarkan
penjelasan
hasil
Waris
3.2.2.1.Hukum
Islam
survei yang dilakukan oleh
Cooper
Hukum waris Islam
(PwC) yang melakukan survei
berlaku bagi masyarakat
mengenai bisnis keluarga di
Indonesia yang beragama
Indonesia
Islam dan diatur dalam
Price
Waterhouse
yang
kemudian
CNN
Pasal 171-214 Kompilasi
menunjukkan bahwa lebih
Hukum Indonesia, yaitu
dari
di
materi hukum Islam yang
Indonesia merupakan bisnis
ditulis dalam 229 pasal
keluarga. Berdasarkan catatan
(Kurniawan,
PwC terdapat lebih dari 40
41). Menurut hukum waris
ribu orang kaya di Indonesia
Islam ada tiga syarat agar
atau sekitar 0,2 persen dari
pewarisan dinyatakan ada
total
yang
sehingga dapat memberi
menjalankan bisnis keluarga.
hak kepada seseorang atau
Total
ahli
dipublikasikan
95%
oleh
perusahaan
populasi
kekayaan
mereka
W.
waris
mencapai Rp 134 triliun atau
menerima warisan:
menguasai sekitar 25 persen
a. Orang
2012:
untuik
yang
produk domestik bruto (PDB)
mewariskan (pewaris)
Indonesia (Supriadi, A. 2014).
telah meninggal dunia
5
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8

dan dapat di buktikan
Hubungan
secara hukum ia telah
pernikahan, yaitu
meninggal. Sehingga
suami atau isteri.
jika ada pembagian
Pernikahan
atau pemberian harta
harus
pada keluarga pada
dua syarat:
masa pewaris masih
-
hidup,
itu
tidak
termasuk
itu
memenuhi
Perkawinan
sah
menurut
dalam
syariat islam,
kategori waris tetapi
yakni dengan
disebut hibah.
akad
b. Orang yang mewarisi
(ahli
waris)
yang
masih
memenuhi
hidup pada saat orang
rukun
yang
syarat-
mewariskan
meninggal dunia.
c. Orang
mewarisi
dan
syaratnya.
yang
mewariskan
nikah
-
dan
Saat
terjadi
pewarisan
memiliki
salah
satu
hubungan:
pihak
suami

atau istri tidak
Hubungan
keturunan
atau
dalam keadaan
kekerabatan, baik
pertalian
lurus
bercerai.

garis
ke
atas
Apabila seseorang
meninggal
dunia
seperti ayah atau
tidak
kakek
meninggalkan
dan
pertalian lurus ke
orang
yang
bawah
seperti
mewarisi
maka
anak,
cucu,
hartanya
akan
paman, dll.
diserahkan kepada
baitul
6
Mal
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
(perbendaharaan
cara
Negara
mewariskan:
Islam)
untuk
untuk
a. Mewariskan
dimanfaatkan
berdasarkan
untuk kepentingan
undang-undang
umat islam.
atau
3.2.2.2. Hukum Waris
mewariskan
tanpa surat wasiat
Perdata
yang
Hukum waris
sebagai
perdata / hukum waris
instentato,
barat berlaku untuk
sedangkan
masyarakat
warisnya
non
muslim,
Ab-
ahli
disebut
Ab-instaat. Ada 4
termasuk
warga
disebut
golongan
negara
ahli
Indonesia
keturunan
waris berdasarkan
baik
Tionghoa
undang-undang:

maupun Eropa yang
ketentuannya
diatur
Golongan
terdiri
I
dari
dalam Kitab Undang-
suami istri dan
undang
Hukum
anak-anak
Perdata
(KUHP).
beserta
Hukum waris perdata
menganut
sistem
individual
dimana
setiap
keturunannya

Golongan
terdiri
II
dari
ahli
waris
mendapatkan
atau
saudara-
harta
saudara
warisan
menurut
beserta
bagiannya
masing-
keturunannya
memiliki
orang tua dan

masing. Dalam hukum
waris perdata ada dua
7
Golongan
III
terdiri
dari
kakek,
nenek
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8

serta
Undang-Undang
seterusnya ke
Hukum
atas
Pasal 992. Cara
Golongan
terdiri
Perdata
pembatalannya
IV
harus
dari
dengan
wasiat baru atau
keluarga
dalam
dilakukan dengan
garis
Notaris.
menyamping
lebih
Dari kondisi di atas
jauh, termasuk
jika tidak dipahami
saudara-
seluruh
yang
saudara
masyarakat
Indonesia
ahli
ternyata
memunculkan
waris
golongan
beberapa
III
beserta
yang
keturunannya
dialami
masalah
selama
ini
oleh
masyarakat Indonesia
b. Mewariskan
berdasarkan surat
yakni
wasiat
permasalahan
yaitu
memicu
berupa pernyataan
keretakan
seseorang tentang
keluarga, bahkan bisa
apa
sampai akibat waris
yang
ini terjadi tindakan
dikehendakinya
setelah
yang
kriminal
ia
meninggal
oleh
hubungan
dunia
pembunuhan.
si
3.2.3. Pekerjaan
atau
dicabut
kembali
dan
karir
pembuatnya dapat
diubah
seperti
Berdasarkan
pengelompokan oleh BPS
selama ia masih
dalam
hidup
sesuai
Lapangan usaha Indonesia
dengan
Kitab
2015, lapangan usaha di
8
Klasifikasi
Baku
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Indonesia
m. Aktivitas
digolongkan
profesional,
ilmiah dan teknis
menjadi 21 golongan pokok
n. Aktivitas
antara lain:
a. Pertanian,
dan sewa guna usaha
kehutanan
tanpa
dan perikanan
b. Pertambangan
penyewaan
hak
opsi,
ketenagakerjaan,
dan
agen
perjalanan
penggalian
dan
c. Industri pengolahan
penunjuang
d. Pengadaan listrik, gas,
lainnya
usaha
o. Administrasi
uap/air panas dan udara
pemerintahan,
dingin
e. Pengelolaan
pertahanan dan jaminan
air,
pengelolaan air limbah,
sosial wajib
pengelolaan dan daur
p. Pendidikan
ulang
q. Aktivitas
sampah,
dan
manusia dan aktivitas
aktivitas remidiasi
sosial
f. Konstruksi
g. Perdagangan besar dan
eceran;
reparasi
kesehatan
r. Kesenian, hiburan dan
dan
rekreasi
perawatan mobil dan
s. Aktivitas jasa lainnya
sepeda motor
t. Aktivitas rumah tangga
h. Pengangkutan
dan
sebagai pemberi kerja:
pergudangan
aktivitas
yang
menghasilkan
i. Penyediaan akomodasi
barang
dan penyediaan makan
dan jasa oleh rumah
minum
tangga yang digunakan
j. Informasi
untuk
dan
komunikasi
memnuhi
kebutuhan sendiri
u. Aktivitas
k. Aktivitas keuangan dan
asuransi
badan
internasional dan badan
ekstra
l. Real estate
lainnya.
9
internasional
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
anak
Meskipun di Indonesia
terdapat
mereka
bagaimana
beragam
jenis
“menggarap” ladang mereka.
yang
dapat
Para
pekerjaan
nelayan
juga
selalu
dilakukan oleh masyarakat
mengakrabkan
Indonesia, ternyata masih
mereka dengan perahu, laut
belum dapat menuntaskan
dan
masalah ketenagakerjaan di
ikan. Demikian pula terjadi
Indonesia.
kepada pebisnis kelas atas di
Menurut
data
kegiatan
BPS tahun 2014 tingkat
Indonesia
pengangguran
selalu
terbuka
anak-anak
penjaringan
dimana
mereka
membekali
anak
masih mencapai 5,94% dan
mereka dengan pendidikan
tingkat
tinggi dengan harapan akan
pengangguran
angkatan kerja mencapai
menjadi
66,6%.
keluarga.
bisnis
Keadaan ini memberikan
3.2.4. Pewarisan
tantangan
pekerjaan
Dengan
penerus
masing-masing
terhadap
diwariskannya
berbagai
profesi
juga
orang tua. Seperti mengenai
terjadi pewarisan profesi yang
perekrutan karyawan, yaitu
terdapat
bagaimana
aset
keluarga
maka
dalam
bisnis
menarik
dan
keluarga. Mulai dari kalangan
mempertahankan
menengah ke bawah hingga
yang berkualitas. Sehingga
pebisnis kelas atas, para orang
memberikan tantangan bagi
tua selalu mengenalkan dan
para
bahkan mengajarkan berbagai
meningkatkan
profesi yang mereka geluti.
profesionalisme bisnis.
Para
petani
ahli
karyawan
waris
dalam
selalu
mengenalkan profesi orang
3.3. Ketahanan Pangan
tuanya sejak anaknya masih
Ukuran pemenuhan kualitas
kecil. Misalkan di ajak ke
nutrisi pangan di Indonesia dilihat
ladang mulai dari sekedar
berdasarkan Pola Pangan harapan
bermain hingga mengajarkan
(PPH)
10
dan
persentase
angka
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kecukupan gizi (AKG). Pada
kalsium,
vitamin A,
vitamin B9,
dan vitamin
C.
tubuh manusia setidaknya harus
mencukupi
kebutuhan
energi
2000kkal/kap/hari dimana 50%
didapat dari padi-padian, 6%
umbi-umbian,
12%
pangan
hewani, 10% minyak dan lemak,
3% buah/biji berminyak, 5%
kacang-kacangan, 5% gula, 6%
sayur dan lain-lain sampai 3%
(Badan
Ketahanan
7-12
tahun
Pangan
Kemernterian Pertanian RI, 2013:
29). Keadaan Indonesia saat ini
berdasarkan beberapa penelitianpenelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Konsumsi pangan
dan gizi serta skor PPH di
Indonesia
Usia
2-6
tahun
Hasil
penelitian
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar anak
mengonsumsi
padi-padian
(99.4%) dan
paling sedikit
mengonsumsi
buah/biji
berminyak
(1.6%). Anak
mengalami
defisit zat
gizi makro
lemak,
energi, dan
air serta
defisit zat
gizi mikro
berupa
Peneliti
Teguh Jati
Prasetyo
,
Hardinsyah,
dan Tiurma
Sinaga
(2013)
11
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
sebagian
besar anak
usia sekolah
mengonsumsi
padi-padian
(99.5%) dan
sebagian
kecil
mengonsumsi
buah/biji
berminyak
(1.9%).
Sebagian
besar anak
usia sekolah
(lebih dari
50.0%)
mengalami
defisit energi,
lemak,
karbohidrat,
air, vitamin
A, vitamin
B1, vitamin
B9, vitamin
C, kalsium,
fosfor, dan
zink.
Karina
Indah
Pertiwi,
Hardinsyah,
dan Karina
Rahmadia
Ekawidyani
(2014)
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Karena menggunakan sudut
1949
tahun
Berdasarkan
Khoirul
hasil
Anwar dan
penelitian
Hardinsyah
diketahui
(2014)
bahwa
kelompok
padi-padian
dikonsumsi
terbesar
(99.4%),
sedangkan
biji
berminyak
dikonsumsi
terkecil
(2.0%).
.
Keterangan: data tersebut dilakukan
dengan pengambilan sampel pada 33
provinsi di Indonesia
Melihat
dari
pandang ekonomi pancasila, maka
penulis akan melihat pendidikan
ekonomi
yaitu, yaitu Ing ngarsa sung
tuladha,
Semboyan
menjadi
ngarso
sung
ngarsa
sung
tulodo
Ing
utama
tulada, jika dilihat secara tata
bahasa memiliki dua susun
kata yaitu ing ngarsa dan sung
tulada. Ing ngarsa memiliki
dalam beraktivitas. Padahal ini
arti
dalam
konsumsi rumah tangga setiap
yang
lebih
berpengatuhuan,
sedangkan
sung tulada memiliki arti yang
harinya. Permasalahan ini juga
menjadi contoh. Jika kedua
dapat muncul karena kemampuan
makna ini digabung berarti
sebagian besar masyarakat yang
“yang lebih berpengetahuan
masih kurang untuk mencukupi
yang
tersebut
3.4.1. Ing
dan nutrisi yang diperlukannya
kebutuhan
mangun
(Idris, 1982: 25).
masyarakat akan kebutuhan gizi
terpenuhi
madya
karakter pendidikan di Indonesia
berada pada ketidak pahaman
seharusnya
Ing
karsa, dan Tutwuri handayani.
keadaan
permasalahan
ketiga
semboyan pendidikan Indonesia
Indonesia saat ini seperti data
diatas,
berdasarkan
yang memberi contoh. Hal
disebabkan
seperti ini nampak ketika
pengangguran dan kemiskinan
orang tua mengenalkan profesi
yang masih tinggi.
mereka kepada anak-anaknya,
mengajak mereka ketempat
3.4. Pendidikan ekonomi di
orang tua mereka bekerja, dan
dalam rumah tangga
bahkan tidak sedikit anak
Indonesia yang menggunakan
12
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pakaian
kerja
orang
tua
diladang,
nelayan
yang
mereka, meski terlihat terlalu
mengajak anak mereka melaut
besar
dan lain sebagainya.
pakaiannya
namun
memberikan rasa bangga bagi
3.4.3. Tutwuri handayani
anak jika mereka menjadi
Tut
wuri
handayani.
seperti orang tua mereka.
Tutwuri berarti mengikuti dari
3.4.2. Ing madya mangun
belakang. handayani berarti
memberi
karsa
Ing madya
kebebasan,
kesempatan dengan perhatian
mangun
karsa, juga tersusun dari dua
dan
suku kata. Mangun karsa
memungkinkan
memiliki
atas
makna
membina
bimbingan
inisiatif
yang
anak
didik
sendiri
dan
kehendak untuk mengabdikan
pengalaman sendiri, supaya
diri kepada cita-cita luhur. Ing
mereka berkembang menurut
tengah-
garis kodrat pribadinya. hal
tengah sehingga jika digabung
yang seperti ini akan terlihat
ing madya mangun karsa akan
saat orang tua mulai sudah
memiliki arti pamong atau
tidak
pendidik hendaknya mampu
profesi mereka dan kemudian
menumbuhkembangkan
mewariskan profesi mereka
minat, hasrat dan kemauan
kepada anak-anaknya.
madya
berarti
di
anak didik untuk dapat kreatif
dan
berkarya,
mampu
Belum
guna
melanjutkan
adanya
pendidikan
literasi
standar
ekonomi
mengabdikan diri kepada cita-
rumah tangga yang benar baik
cita yang luhur dan ideal.
yang
Misalnya sebagian besar orang
pendidikan
tua di Indonesia, ketika anak
kurikulum khusus bagi orang tua
mereka mulai tumbuh dewasa,
dalam
mereka
pendidikan ekonomi di dunia
melibatkan
anak
diajarkan
formal
informal
Seperti petani yang mengajak
permasalahan
13
maupun
menyelanggarakan
mereka dalam profesi mereka.
anak mereka bercocok tanam
didalam
menjadikan
ekonomi
beragam
rumah
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tangga
di
Indonesia
digunakan langsung di rumah
belum
yang
terkondisikan dengan benar.
bisa
mempengaruhi
kehidupan peserta didik. maka
Meskipun sudah menjadi ciri
Indonesia
sebenarnya yang dibutuhkan saat
dengan adanya semboyan tersebut
ini dalam pendidikan ekonomi
nyatanya tidak semua pendidikan
adalah kajian ekonomi rumah
telah menerapkannya. Khususnya
tangga (home economic) yang
pendidikan yang ada di dalam
akan menjadikan peserta didik
sebuah
lebih
khas
pendidikan
keluarga.
Beberapa
melek
ekonomi
dan
keluarga masih sangat beragam
mandiri.
Mengingat
pola pendidikannya.
permasalahan home economic
tidak hanya menyangkut orang
tua tetapi juga anak-anak, maka
3.5. Peran pendidikan formal
pendidikan
dalam home economic
Saat ini dalam kurikulum
formal
memiliki
peranan yang sangat penting
pendidikan baik dalam mata
dalam hal ini.
pelajaran IPS di SD dan SMP
serta Ekonomi di SMA belum
4.
Berdasarkan
membahas ekonomi keluarga
misalkan
dalam
keuangan
pribadi,
konsumerisme,
problematika
mengatur
keadaan
yang
dan
sudah
dipaparkan sebelumnya, terdapat
masalah
sumber
Penutup
beberapa
daya
alternatif
dalam
keluarga dan lain sebagainya.
menyelesaikan
Pada jenjang sekolah dasar,
tersebut diantaranya: pertama,
materi IPS berupa tematik yang
dilakukannya
penelitian
lebih
berisikan
mendalam
kembali
guna
pekerjaan,
jenis
problematika
pekerjaaan, barang dan jasa dan
didapatkannya model pendidikan
pekerjaan
Pada
ekonomi rumah tangga yang
jenjang pendidikan SMA juga
sesuai dengan karakter keluarga
masih hanya sekedar pengkajian
di Indonesia. Jika model ini sudah
konsep tanpa ada makna dari
terbentuk maka dapat dijadikan
pendidikan ekonomi yang bisa
sebuah aktifitas transfer informasi
orang
tua.
14
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
yang dapat diberikan kepada
calon keluarga yang dikelola oleh
Kementerian
Urusan
Agama
sebagai bekal calon keluarga
sebelum menikah. Selain itu juga
harus
diberikan
dijenjang
pendidikan formal. Model ini
diajarkan sebagai pengantar ilmu
ekonomi
yang
di
ajarkan
Daftar Rujukan
Anwar, K dan Hardiansyah. 2014.
disekolah mulai jenjang sekolah
dasar hingga sekolah menengah.
Konsumsi Pangan Dan Gizi
Kedua, mengenai pembagian
Serta
Skor
Pola
Pangan
warisan hendaknya benar-benar
Harapan Pada Dewasa Usia 19-
dalam
tata
49 Tahun Di Indonesia. Jurnal
laksana hukum perdata. Sehingga
Gizi dan Pangan, maret 2014,
dapat mengurangi pertentangan
9(1): 51-58.
pengawasan
dan
Badan
perebutan harta warisan., tindak
kriminal,
dan
Kementerian Pertanian RI. 2013.
keutuhan
Roadmad Diversifikasi Pangan
2011-2015. Jakarta: Kementerian
hubungan keluarga.
Pertanian
Ketiga, dalam pembelajaran
Effendi,
ekonomi rumah tangga harus
mempertahankan
semboyan
ing
Pangan
mampu
akan
meningkatkan
Ketahanan
2007.
Keperawatan
filosofi
ngarso
N.
Dasar-dasar
Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : EGC
sung
Husaini, M.
tulodo, ing madya mangun karsa,
2012.
Karakteristik
Karena
Sosial Ekonomi Rumah Tangga
bagaimana pun juga pendidikan
Dan Tingkat Ketahanan Pangan
ini
Rumah
tut
wuri
handayani.
menjadi
karakteristik
Tangga
Petani
Di
pendidikan di Indonesia yang
Kabupaten Barito Putera. Jurnal
membedakan
Agribisnis Perdesaan. Volume 02
pendidikan
Nomor 04 Desember 2012.
Indonesia dengan negara lain.
15
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Idris,
Z.
1982.
Dasar-dasar
Prasetyo, T.J.; Hardiansyah; dan
Bandung:
Sinaga T. 2013. Konsumsi
Kependidikan.
Angkasa
Pangan Dan Gizi Serta Skor
Jorgensen, B.L. 2007. Financial
Pola Pangan Harapan Pada
Literacy of College Student:
Dewasa Usia 2-6 Tahun Di
Parental and Peer Influences.
Indonesia. Jurnal Gizi dan
Thesis Master of Sains in Human
Pangan, November 2013, 8(3):
Development. Virginia.
159-166
Kitab
Undang-Undang
Sahid,
Hukum
R.
2011.
Analisis
Data
Perdata. Buku ke satu. 1984.
Penelitian
STAATSBLAD TAHUN 1847
Miles Dan Huberman, (online),
NOMOR 23. (online) (sumber:
(http://sangit26.blogspot.co.id/2
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/ko
011/07/analisis-data-penelitian -
lonial_kuh_perdata.pdf)
kualitatif.html)
Kualitatif
Model
Sri-Edi Swasono. Wawasan Ekonomi
Kurniawan, W. 2012. Reformasi
Dalam
Pancasila. Dalam A. Majid dan
Kompilasi Hukum Islam Di
S.E. Swasono (Eds.), Makalah-
Makalah
makalah yang diajukan dalam
Hukum
Kewarisan
Indonesia.
dipublikasikan di wordpress.
simposium
(online)
pancasila (hlm. 1-29). Jakarta:
(sumber:
sistem
ekonomi
https://lembarannalar.files.wor
Dewan Pertahanan Keamanan
dpress.com/2012/09/reformasi-
Nasional
hukum-kewarisan.pdf)
Pertiwi,
K.I;
Supriadi, A. 2012. PwC: 95 Persen
Hardiansyah;
Ekawidyani,
K.R.
dan
Perusahaan Indonesia Adalah
2014.
Bisnis
Keluarga.
CNN
Konsumsi Pangan Dan Gizi
Indonesia. (online) (sumber:
Serta
Pangan
http://www.cnnindonesia.com/
Harapan Pada Dewasa Usia 7-
ekonomi/20141202100356-92-
12 Tahun Di Indonesia. Jurnal
15176/pwc-95-persen-
Gizi dan Pangan, Juli 2014,
perusahaan-indonesia-adalah-
9(2): 117-124
bisnis-keluarga/)
Skor
Pola
16
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ANTESEDEN PERILAKU AKHLAQUL KARIMAH GURU EKONOMI
Achmadi
FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia
E-mail of the corresponding author: [email protected]
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengungkap anteseden dari perilaku akhlaqul karimah guru ekonomi
dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia guru ekonomi. Kontribusi manajemen
sumberdaya manusia dalam membangun kualitas manusia di berbagai sektor telah memberikan
jaminan berkembangnya dan kemajuan suatu peradaban bangsa di dunia. Pada sektor pendidikan,
salah satu peran manajemen sumberdaya manusia adalah membentuk kualitas guru yang dapat
ditinjau dari aspek kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kompetensi kepribadian. Guru
merupakan figur kepemimpinan pendidikan perlu membumikan kompetensi sosial dan kompetensi
kepribadian yang mewakili perilaku etis (good moral) melalui keteladan menuju perilaku
kepemimpinan yang berakhlak mulia yang pada gililirannya mampu mewujudkan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional. Sebagai gagasan konseptual, artikel ini ditulis dengan menggunakan
pendekatan studi literatur dan hasil penelitian terdahulu, yang menyajikan beberapa anteseden
yang membentuk perilaku akhlaqul karimah guru-guru ekonomi. Anteseden utama yang membentuk
perilaku akhlaqul karimah guru ekonomi antara lain adalah perilaku kepemimpinan, keadilan, dan
iklim organisasi di mana guru bidang ekonomi mengajar. Perbaikan perilaku kepemimpinan,
keadilan organisasi, dan iklim organisasi akan mengakibatkan peningkatan perilaku akhlaqul
karimah guru bidang ekonomi.
Kata Kunci: perilaku akhlaqul karimah, perilaku kepemimpinan, keadilan organisasi, iklim
organisasi.
kepemimpinan
Memperhatikan amanah dalam
pendidikan
dalam
kehidupan sehari-hari.
Undang-Undang Sistem Pendidikan
Weichun Zhu (2008), men-
Nasional Nomor 20 Tahun 2003,
menjadi
jelaskan perilaku kepemimpin yang
potret
baik, wajib memberikan contoh moral
pendidikan di Indonesia mampu
bagi anggota organisasi dan untuk
membingkai
memperhatikan orang-orang dalam
perilaku
kepemimpinan
perhatian
utama
agar
perilaku guru dalam
kehidupan berbangsa, bernegara, dan
kegiatan
bermasyarakat khususnya masyarakat
merusak nilai-nilai masyarakat secara
persekolahan. Salah satu indikator
umum.
kemajuan suatu bangsa ditentukan
menunjukkan perilaku etis ketika (1)
oleh moralitas kepemimpinan, tidak
mereka melakukan apa yang secara
terkecuali guru yang memang sudah
moral adalah benar, adil dan baik, dan
selayaknya
dan
ketika (2) mereka membantu untuk
moral
meningkatkan kesadaran moral dan
mengemban
mengembangkan
nilai
30
organisasi
Perilaku
yang
dapat
kepemimpin
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
aktualisasi moral.
pentingnya standar etik dan moral
Dalam beberapa istilah lain,
yang
dirancang
sesuai
perilaku akhlaqul karimah memiliki
eskalisasi
arti yang tidak jauh berbeda dengan
investor
dengan perilaku etik, perilaku positif,
masyarakat
dan perilaku altruisme.
terhadap
kelangsungan
organisasi
(Rose,
Perilaku etik atau akhlaqul
nilai-nilai,
atau
dengan
agar
para
stakeholders
dan
semakin
komitmen
hidup
2007).
Dalam
karimah dalam manajemen sumber
manajemen sumber daya manusia
daya manusia disebut prinsip moral
standar etik sebagai satu set dimensi
yang universal (Schumann, 2011).
nilai-nilai yang dilaksanakan secara
Moralitas umumnya mengacu pada
utuh sebab menyangkut keyakinan
kode etik, bahwa seorang individu,
seseorang di mana mereka hidup dan
kelompok atau masyarakat terus
bekerja
sebagai
karyawan yang baik (good value)
berwibawa,
dalam
(Fisher,
2005).
Perilaku
membedakan benar dan salah. Seperti
akan
kode etik yang ideal sering dianut
perusahaan dan kepuasan dalam
dalam preferensi untuk alternatif lain.
mengembangkan
Moralitas sebagai jalan hidup yang
organisasi. (Seidu, 2010)
komprehensif
mencakup
sistem
meningkatkan
kinerja
komitmen
Berdasarkan uraian di atas,
moral lengkap yang merupakan aspek
perilaku akhlaqul karimah
penting dari pandangan dunia nyata.
dimaksud
dalam
Manajemen sumber daya manusia
merupakan
pencerminan
pada post modern melihat posisi
guru ekonomi yang baik. Perlunya
moral yang tidak relatif, dan sebagai
kajian
gantinya,
standar
akhlaqul karimah guru ekonomi
universal di mana tindakan dapat
menjadi penting untuk dilakukan,
dianggap moral atau tidak bermoral.
agar para pimpinan dari guru-guru
Keprihatinan dalam berbagai aspek
ekonomi tersebut dapat melakukan
kehidupan organisasi bisnis dan tidak
upaya-upaya
terkecuali organisasi pendidikan yang
mempertahankan, atau
semakin komplek dan beragam dalam
kan derajat perilaku akhlaqul karimah
budaya
yang merupakan perilaku positif.
mendefinisikan
global,
menyebabkan
31
anteseden
tulisan
dari
untuk
yang
ini
perilaku
perilaku
menciptakan,
meningkat-
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Guru ekonomi menjadi titik perhatian
atau pertimbangan”. (Anis & Alwasit,
dalam
1972)
tulisan
ini,
karena
guru
Ibnu Maskawih (1934) sebagai
ekonomi selain berperan sebagai
memiliki
pakar di bidang akhlak mengatakan
pertimbangan yang lebih rasional
bahwa akhlak adalah “sifat yang
dalam berperilaku ekonomi yang erat
tertanam
kaitannya
mendorongnya
guru,
kerapkali
dengan
harapan
dalam
jiwa
untuk
yang
melakukan
kesejahteraan yang diberikan oleh
perbuatan
tanpa
organisasi sekolah terhadap guru,
pemikiran
dan
sehingga
Selanjutnya Hujjatul Islam (pembela
jika
berbagai
harapan
pertimbangan”.
kesejahteraan tidak terpenuhi, boleh
Islam)
jadi akan berdampak pada perilaku
penjelasan sedikit luas mengatakan
kerja guru dalam berinteraksi dengan,
akhlak adalah “sifat yang tertanam
pimpinan,
dalam
guru,
siswa
dan
Imam
memerlukan
jiwa
aI-Ghazah
yang
dengan
menimbulkan
bermacam-macam perbuatan dengan
lingkungannya.
mudah
KAJIAN LITERATUR
tanpa
memerlukan
pertimbangan dan pemikiran” (Al-
Kata akhlaqul karimah berasal
Ghazali). Di dalam ensiklopedi Islam
dari bahasa Arab yang dapat diartikan
dikatakan
budi pekerti mulia atau tingkah laku
keadaan yang melekat pada jiwa
mulia. Dalam al-Munjid kata akhlak
manusia yang dan padanya lahir
adalah kata jamak yang berarti “budi
perbuatan-perbuatan dengan mudah
pekerti, perangai, tingkah laku” (Al-
tanpa melalui
proses
Munjid, 1986), dan akhlaqul karimah
pertimbangan
atau
berarti “akhlak mulia, budi pekerti
(Ambari, 1997)
mulia atau tingkah laku mulia”
akhlak
ialah
“suatu
pemikiran,
penelitian”.
Berdasarkan pengertian di atas
(Munawwir, 1997). Di dalam al-
terdapat
Mujam al-Wasit disebutkan akhlak
akhlak itu merupakan perbuatan yang
ialah “sifat yang tertanam di dalam
berpangkal
jiwa,
lahirlah
kesadaran jiwanya tanpa memerlukan
macam-macam perbuatan, baik atau
pertimbangan dan tanpa ada unsur
buruk tanpa membutuhkan pemikiran
pemaksaaan, kemudian diwujudkan
yang
dengannya
32
kesamaan,
pada hati
bahwasanya
atau atas
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dalam perbuatan yang berulang-ulang
mengapa manusia perlu berakhlak
sehingga menjadi adat yang akhirnya
kepada Allah: (1) Allah yang telah
menjadi sifat. Sifat adalah sebagian
menciptakan
dari
kepribadian. Sehingga sulit
menciptakan manusia dari air yang
untuk diubah, karena telah tertanam
ditumpahkan keluar dari antara tulang
dalam kepribadiannya. Jika keadaan
punggung
(hal) tersebut melahirkan perbuatan
sebagaimana dalam al-Qur’an surat
terpuji menurut pandangan syariat
at-Thariq ayat 5-7. Dalam ayat lain
Islam dan akal pikiran, disebut
Allah berfirman manusia diciptakan
akhlaqul
Jika
dari tanah yang kemudian diproses
timbul
menjadi benih yang disimpan dalam
akhlaqul
tempat yang kokoh (rahim), setelah ia
karimah
(baik).
perbuatan-perbuatan
tidak
baik
yang
dinamakan
mazmumah (buruk). (Ambari, 1997)
manusia.
dan
Dia
tulang
rusuk,
menjadi segumpal darah, segumpal
Berbagai bentuk dan ruang
daging, dijadikan tulang dan dibalut
lingkup akhlak Islam atau akhlaqul
dengan daging dan selanjutnya diberi
karimah
roh, sebagaimana dalam al-Qur’an
(perilaku terpuji) dapat
surat al Mukminun ayat 12-13; (2)
diuraikan sebagai berikut:
Allah
Akhlak kepada Allah
perlengkapan
Akhlak kepada Allah pada
prinsipnya
dapat
pendengaran,
diartikan
sempurna
perbuatan yang seharusnya dilakukan
sebagai
penglihatan,
akal
kepada
manusia
menyediakan berbagai bahan dan
sarana
kita wajib menempatkan diri kita
yang
diperlukan
bagi
kelangsungan hidup manusia, seperti
pada posisi yang tepat, yakni sebagai
bahan makanan yang berasal dari
penghamba dan menempatkan-Nya
tumbuh-tumbuhan,
sebagai satu-satunya zat yang kita
empat
berupa
an-Nahl ayat 78; (3) Allah yang telah
makhluk yang dianugerahi akal sehat,
Ada
pancaindra,
sebagaimana dalam al-Quran surat
makhluk
kepada Tuhan sebagai khalik. Sebagai
per-Tuhan.
memberikan
anggota badan yang kokoh dan
dapat diartikan sebagai sikap atau
manusia
telah
pikiran dan hati sanubari, di samping
penghambaan diri kepada-Nya atau
oleh
yang
air,
udara,
binatang ternak dan sebagainya.
alasan
Sebagaimana dalam al-Quran surat
33
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
al-Jatsiyah, ayat 12-13; dan (4) Allah
jangankan manusia, malaikat pun
yang telah memuliakan manusia
tidak
dengan
hakikat-Nya.
diberikannya
menguasai
kemampuan
daratan
dan
lautan.
akan
akhlak
mampu
menjangkau
Berkenaan
kepada
Allah
dengan
dilakukan
Sebagaimana dalam al-Qur an surat
dengan cara banyak memuji-Nya.
al-Isra’ ayat 70.
Dilanjutkan
dengan
bertawakkal
kepada-Nya,
Namun demikian sungguhpun
senantiasa
yakni
Allah telah memberikan berbagai
menjadikan Tuhan .sebagai satu-
kenikmatan
kepada
manusia
satunya yang menguasai din manusia.
sebagaimana
disebutkan
di
(Shihab, 1998)
atas
bukanlah menjadi alasan Allah perlu
Akhlak terhadap Sesama Manusia
dihormati. Bagi Allah dihormati atau
tidak,
tidak
akan
Akhlak
mengurangi
manusia pada dasarnya
kemuliaan-Nya. Akan tetapi sebagai
manusia
sudah
kepada
sewajarnya
berdo’a
yang kita alamatkan terhadap sesama
manusia semata-mata didasari oleh
kepada-Nya,
akhlaqul
yang
kita
2000)
dan sebagainya. (Nata, 2002)
Akhlak
Quraish Shihab menyatakan
terhadap
sesama
manusia, bukan hanya dalam bentuk
bahwa titik tolak akhlak kepada Allah
larangan melakukan hal-hal negatif
adalah dalam bentuk pengakuan dan
tiada
karimah
persembahkan kepada-Nya. (Halim,
dan berusaha mencari keridhaan-Nya.
bahwa
dan
SWT. Sehingga akhlaqul karimah
keputusan-Nya,
beribadah, meniru-meniru sifat-Nya
kesadaran
kita
dalam
menghambakan diri kepada Allah
bertaubat, mensyukuri nikmat-Nya,
selalu
budi
refleksi dan totalitas kita dalam
mencintai-Nya, ridha dan ikhlas
segala
bertolak
posisi yang tepat. Hal ini merupakan
ber-akhlaqul
karimah kepada Allah. Di antaranya,
terhadap
diri
sesama
menempatkan diri orang lain pada
Bentuk-bentuk perbuatan yang
dalam
keluhuran
menempatkan
menunjukan akhlak kepada Allah.
termasuk
terhadap
seperti membunuh, menyakiti badan
Tuhan
atau mengambil harta tanpa alasan
melainkan Allah. Dia memiliki sifat-
yang benar, melainkan juga sampai
sifat terpuji; demikian agung sifat itu,
34
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kepada menyakiti hati dengan jalan
akhlaqul
menceritakan aib seseorang, tidak
(dipraktekan) oleh setiap muslim
peduli apakah hal itu benar atau salah.
dalam kehidupannya maka akan
Al-Qur’an menekankan bahwa
karimah
terwujud
diamalkan
keharmonisan
atau
setiap orang hendaknya didudukkan
kerukunan di antara sesama dan
secara wajar. Sehingga akan terwujud
masyarakat. (Nata, 2002)
keharmonisan atau kerukunan di
Akhlak terhadap Lingkungan
antara sesama. Tidak masuk ke rumah
Lingkungan yang dimaksud di
orang lain tanpa izin, jika bertemu
sini adalah segala sesuatu yang
mengucapkan salam, dan ucapan
berada di sekitar manusia, baik
yang dikeluarkan adalah ucapan yang
binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun
baik. Setiap ucapan yang diucapkan
benda-benda tak bernyawa. Akhlakul
adalah ucapan yang benar, jangan
mengucilkan
atau
karimah terhadap Lingkungan pada
menceritakan
prinsipnya menempatkan sesuatu itu
keburukan seseorang, dan menyapa
sesuai dengan posisinya masing-
atau memanggilnya dengan sebutan
masing. Ia merupakan refleksi dari
buruk. Selanjutnya yang melakukan
kesalahan
hendaknya
totalitas
dimaafkan.
semata-mata hanya didasari oleh
berpotensi pula melakukan kesalahan.
akhlaqul karimah kita kepada Allah
Mampu mengendalikan marah, dan
SWT. (Halim, 2000)
mendahulukan kepentingan orang
Akhlak
lain dan pada diri sendiri.
Qur’an
Adapun bentuk-bentuk akhlak
antaranya
adalah
amanah,
tawadhu,
manusia
jujur,
sabar,
kita
yang kita perbuat terhadap mereka,
kesadaran bahwa yang memaafkan
sesama
diri
kepada Allah SWT. Sehingga apa
Pemaafan itu hendaknya disertai
terhadap
penghambaan
yang diajarkan al-
terhadap
lingkungan
bersumber dan fungsi manusia sebaga
di
khalifah.
ikhlas,
Kekhalifahan
adanya interaksi
kasih
dengan
sayang, pemaaf, penolong, berani,
sesamanya
terhadap
adil, rajin, disiplin, kreatif, sederhana,
mengandung
baik sangka, dermawan, toleransi,
alam.
arti
menuntut
antara manusia
dan
manusia
Kekhalifahan
pengayoman,
pemeliharaan, serta bimbingan agar
berbakti kepada orang tua, iffah. Bila
35
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
setiap makhluk mencapai tujuan
pun terlarang, kecuali kalau terpaksa
penciptaannya.
dalam arti harus sejalan dengan
Berarti
manusia
dituntut
tujuan penciptaan demi kemaslahatan
mampu menghormati proses-proses
terbesar, Allah berfirman: (Nata,
yang sedang berjalan, dan terhadap
2002)
semua proses yang sedang terjadi.
Keadaan ini mengantarkan manusia
menjadi bertanggung jawab, sehingga
Artinya: Apa saja yang kamu
tidak melakukan pengrusakan.
Binatang,
dan
tebang dan pohon kurma (milik
tumbuh-tumbuhan
benda-benda
tak
orang-orang kafir) atau yang kamu
bernyawa
biarkan
(tumbuh),
berdiri
diatas
semuanya diciptakan oleh Allah, serta
pokoknya (maka semua) itu adalah
semuanya memiliki ketergantungan
atas izin Allah dan karena Dia hendak
kepada-Nya.
ini
memberikan kehinaan kepada orang-
mengantarkan seorang muslim untuk
orang fasik”. (al-Qur’an surat al-
menyadari bahwa semuanya adalah
Hasyr: 5)
“umat’
Keyakinan
Tuhan
yang
harus
Akhlak
Islam
juga
diperlakukan secara wajar dan baik.
memperhatikan
(Shihab, 1998)
keselamatan binatang, karena akhlak
Dalam
al-Qur’an
surat
al-
Islam
itu
kelestarian
sangat
dan
komprehensif,
An’am ayat 38 ditegaskan bahwa
menyeluruh dan mencakup berbagai
binatang melata burung-burungpun
makhluk yang diciptakan Tuhan. Hal
adalah umat seperti manusia juga
yang demikian dilakukan karena
sehingga semuanya seperti ditulis al-
secara fungsional seluruh makhluk
Qurthubi, didalam tafsirnya “tidak
tersebut
boleh diperlakukan secara aniaya”.
membutuhkan. Punah dan rusaknya
satu
sama
lain
saling
Jangankan dalam masa damai
salah satu bagian dari makhluk Tuhan
pada saat peperangan pun petunjuk
itu akan berdampak negatif bagi
al-Qur’an yang melarang melakukan
makhluk lainnya.
penganiayaan. Jangankan terhadap
manusia
dan
binatang
Adapun
bentuk-bentuk
bahkan
perbuatan yang termasuk akhlaqul
mencabut atau menebang pepohonan
karimah terhadap lingkungan di
36
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
antaranya
adalah
tumbuh-tumbuhan,
hewan,
menjaga
memelihara
perilaku tersebut dinamakan sebagai
menyayangi
perilaku peran ekstra. (Moorman dan
kebersihan
dan
Blakely, 1995).
menjaga ketentraman. (Nata, 2002)
Dalam
beberapa
Bolino,
hasil
Turnley,
Bloodgood
(2002)
dan
menyatakan
penelitian, terdapat istilah lain yang
bahwa perilaku warga organisasi
memiliki kesamaan makna terkait
memiliki pengaruh yang sangat kuat
akhlaqul
perilaku
karimah
guru
terhadap
efektivitas
ekonomi, yakni perilaku positif guru
organisasi.
Mereka
ekonomi.
bahwa perilaku warga organisasi
Somech
(2000)
dan
telah
Drach-Zahavy
dapat:
mengernbangkan
kinerja
menyatakan
(1)
meningkatkan
produktivitas sejawat kerja maupun
pengukuran terhadap manifestasi dari
manajerial,
dimensi konstruk perilaku guru-guru
mendayagunakan
sebagai warga organisasi. Somech
sumberdaya
dan
produktif, (3) mereduksi kebutuhan
Drach-Zahavy
membagi
(2)
lebih
berbagai
untuk
tujuan-tujuan
manifestasi perilaku guru menjadi
penggunaan
tiga, yakni: (1) perilaku guru terhadap
terbatas
siswa; (2) perilaku guru terhadap tim
mempertahankan
atau rekan kerja; dan (3) perilaku guru
memfasilitasi koordinasi aktivitas-
terhadap organisasi sekolah. Guru
aktivitas anggota tim dan lintas
sebagai warga organisasi memiliki
kelompok,
keunikan yang spesifik, terutama
organisasi
dalam wujud perilaku sukarela yang
mempertahankan para pekerja yang
bukan
berkualitas
menjadi
tanggungjawab
bagian
dari
formal,
terdapat
perilaku
yang bersifat
donating,
sharing
and
cooperative,
tetap
fungsi,
(5)
organisasi
dan
(4)
memungkinkan
menarik
dan
tinggi,
(6)
dengan
mereduksi
variabilitas dari kinerja unit-unit
kerja,
Perilaku di atas tentu lebih
pada
dengan
yang
mempertahankan stabilitas kinerja
volunteering for unpaid tasks.
bermakna
sumber-sumber
dan
(7)
meningkatkan
kemampuan organisasi mengadaptasi
mengedepankan
perubahan lingkungan.
moral dalam berperilaku, sehingga
Berbagai
37
teori
di
atas
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menunjukkan bahwa perilaku warga
membuat
organisasi sekolah yang baik, yang
aktivitas dan hubungan di dalam
berupa perilaku akhlaqul karimah
kelompok atau organisasi. Pada saat
atau perilaku positif, akan menunjang
ini perilaku kepemimpinan sering
keberhasilan
Dengan
menjadi sorotan, sebab di dalam suatu
demikian organisasi perlu mewadahi
organisasi, perilaku kepemimpinan
terciptanya
baik langsung maupun tidak langsung
organisasi.
nuansa
agar
guru
berupaya berperilaku positif.
struktur,
memfasilitasi
berpengaruh pada perilaku orang
yang dipimpinannya. Weichun Zhu
menjelaskan perilaku kepemimpin
METODE PENELITIAN
Sebagai gagasan konseptual,
yang baik, wajib memberikan contoh
artikel ini ditulis dengan mengguna-
moral bagi anggota organisasi dan
kan pendekatan studi literatur dan
untuk memperhatikan orang-orang
hasil
yang
dalam kegiatan organisasi yang dapat
menyajikan beberapa anteseden yang
merusak nilai-nilai masyarakat secara
membentuk
umum.
penelitian
terdahulu,
perilaku
akhlaqul
Perilaku
kepemimpin
menunjukkan perilaku etis ketika 1)
karimah guru-guru ekonomi
mereka melakukan apa yang secara
PEMBAHASAN
moral adalah benar, adil dan baik, dan
Terdapat banyak teori dan hasil
ketika 2) mereka membantu untuk
penelitian yang mengkaji tentang
meningkatkan kesadaran moral dan
anteseden perilaku akhlaqul karimah
aktualisasi moral. (Zhu, 2008)
atau perilaku positif guru. Berikut ini
Selanjutnya
disajikan hasil-hasil empiris yang
Linda
dan
Michael (2004) menyatakan:
relevan.
To understand why leaders are
Perilaku Kepemimpinan
important
in organizations, we first turn to
kaitan dengan sikap yang disengaja
moral
dari seseorang untuk menekankan
untuk
psychology
and
particularly to cognitive moral
pengaruhnya yang kuat terhadap
lain
understanding
ethical and unethical behavior
Perilaku kepemimpinan ber-
orang
for
development theory (Kohlberg,
membimbing,
1969). Kohlberg’s theory, widely
38
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
cited as the leading theory in the
kompeten, dan inspiratif. Pimpinan
field of moral development,
berperilaku
focuses on how individuals
merupakan pimpinan yang memiliki
reason through ethical dilemmas
perilaku etis. Karakter kepemim-
and how they decide what is
pinan yang paling disenangi adalah
right. Employees can also learn
kepemimpinan yang memiliki nilai
to be ethical by observing
kejujuran dan berpandangan kedepan
leaders who stand up for doing
atau kepemimpinan yang memiliki
what is right, especially if the
visi dan misi.
leade rs are successful in doing
Adanya
so.
baik
dan
hubungan
benar
perilaku
kepemimpinan di sekolah terhadap
Dari
Michael
pendapat
tersebut
Linda
bahwa
dan
perilaku ahklaqul karimah diperkuat
para
oleh Earley dan Weindling (2004)
pimpinan penting untuk memahami
yang menyatakan:
perilaku etis dan tidak etis. Dalam
...Indeed,
suatu organisasi
schools have four kinds of
pimpinan perlu
teachers
beralih ke psikologi moral dan
accountability
khususnya
(1)
untuk
perkembangan
teori
kognitif
moral
yang
to
and
relationship:
pupils
accountability);
dikembangkan oleh Kohlberg, teori
colleagues
ini berfokus pada bagaimana individu
accountability);
melalui alasan dilema etika dalam
employees
memutuskan sesuatu yang benar.
masters
(moral
(2)
to
(professional
(3)
or
to
political
(contractual
kepemimpinan
accountability); (4) to the
mempersyaratkan pimpinan dengan
market – where clients have a
kepribadian unggul atau akhlaqul
choice of institution they
Karimah
might
Perilaku
di
dukung
oleh
hasil
yaitu: Karakter unggul dari pimpinan
paling
Jelaslah
bahwa
perilaku
adalah
kepemimpinan yang efektif adalah
jujur,
pemimpin yang memiliki daya tarik
berpandangan kedepan (visi misi),
dari sisi kemampuan, pengalaman,
kepemimpinan
diinginkan
(market
accountability).
penelitian Linacre dan Jordan (2007)
yang
attend
yang
39
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menghargai kreativitas, memotivasi
‫وا ا ق ْلت ْم فا ْع لوْ ا ولوْ كا‬
‫اقرْ بى‬
bawahan untuk terus maju dan
memberikan contoh keteladan terpuji,
dan berkepribadian unggul. Dari
Dan apabila kamu berkata, maka
pendapat dan hasil penelitian yang
hendaklah
relevan,
kendatipun dia adalah kerabat (mu).
diduga
perilaku
kepemimpinan berpengaruh langsung
kamu
Selanjutnya
berlaku
Benjamin
adil
dan
positif terhadap perilaku akhlaqul
George dari Syracuse University,
karimah guru.
Syracuse New York United States
menyatakan:
Keadilan Organisasi
Keadilan
dalam
manajemen
sumber daya merupakan dimensi
mendasar
dari
pegawai
pekerja
berperan
kondusif.
semakin
meningkatnya
social justice is a driving force
behind their leadership position,
bisa
3) advocacy and leadership that
continually focused on issues of
Nisa’ (4): 58, ditegaskan,
race, class, gender, disability,
and sexual orientation; and 4)
ْ ‫وا ا ح ْ ت ْم بيْن النَاس ا ْ تحْ وْ ا ب ْالع‬
evidence that they fostered a
more “just” school. (Dotger &
Apabila [kamu] menetapkan hukum
George, 2008)
di antara manusia hendaklah kamu
dengan
approached
school, 2) belief that promoting
meniadakan konflik. Di dalam S. An-
menetapkan
who
formal leadership of a public
berbagai
bahkan
urban
selected based on their: 1)
dengan
organisasi, maka keadilan berfungsi
atau
seven
justice. These principals were
keinginan dan kepentingan di dalam
mengurangi
examined
drive to pursue equity and
penting
Seiring
study
school administration with a
dalam menciptakan iklim organisasi
yang
initial
principals
atau
karyawan. Keadilan dalam berbagai
situasi
Theoharis’
Lebih
adil).
jauh
Zhu
(2008),
menjelaskan perilaku kepemimpin
Selanjutnya di dalam S. al-An‘am (6):
yang baik, wajib memberikan contoh
152, dikatakan.
moral bagi anggota organisasi dan
40
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
untuk memperhatikan orang-orang
positif kepala sekolah dan guru. Iklim
dalam kegiatan organisasi yang dapat
organisasi berdampak pada mayoritas
merusak nilai-nilai masyarakat secara
Perilaku yang positif ini berkorelasi
umum.
kepemimpin
sangat tinggi terhadap kinerja kepala
menunjukkan perilaku etis ketika 1)
sekolah dan guru (Raza dan Arid,
mereka melakukan apa yang secara
2010). Selanjutnya hasil penelitian
moral adalah benar, adil dan baik, dan
Mojtahedzadeh menunjukkan iklim
ketika 2) mereka membantu untuk
organisas berpengaruh 76% terhadap
meningkatkan kesadaran moral dan
komitmen staf yang ditunjukkan oleh
aktualisasi moral.
keinginan perilaku yang kuat untuk
Perilaku
Berdasarkan
beberapa
tetap bekerja, kecenderungan untuk
surah Al-Quran, dan hasil penelitian
bekerja keras di dalam organisasi,
Benjamin, George dan Weichun Zhu,
keyakinan yang pasti dalam nilai-nilai
maka diduga keadilan berhubungan
dan tujuan organisasi (Hoda, dkk,
dan berpengaruh secara langsung
2011). Hal senada juga didukung oleh
positif
pada
terhadap perilaku akhlaqul
karimah.
Iklim
organisasi
perilaku warga organisasi di Pakistan
merupakan
dengan
antara
pekerjaan. Iklim organisasi dalam
peraktek
manajemen
merupakan
organisasi
untuk
organisasi
mampu
kooperatif
etika,
personal,
Iklim organisasi dalam tulisan
ini merupakan tampilan kualitas
iklim
organisasi yang mencakup iklim
menciptakan
keharmonisan
menerapkan
(Bhatti, dkk, 2011)
lingkungan
bahwa
karyawan
kebutuhan sosial, dan kebersamaan.
pekerjaan. Hasil penelitian Syed dan
menunjukkan
persepsi
cara
keadilan,
atau
mengendalikan staf dengan tujuan
memahami
lain
dengan
kebijakan
mengatur
penelitiannya
ditentukan oleh iklim organisasi
sumberdaya
manusia
hasil
menunjukkan temuan penelitiannya
yang menggambarkan lingkungan
suasana
melakukan
karyawan, iklim organisasi terhadap
situasi internal di dalam organisasi
Pir,
yang
penelitian tentang dampak persepsi
Iklim Organisasi
agar
et.al,
Afkar
organisasi terbuka dan otonom, di
perilaku
mana
41
individu
telah
merasakan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
keterbukaan
organisasi
dalam
adalah
perilaku
kepemimpinan,
menentukan kebijakan dan individu
keadilan
diberi
organisasi di mana guru bidang
ruang
untuk
bekerja
organisasi,
dan
iklim
mengembangkan kreativitas, bekerja
ekonomi
mengajar.
Perbaikan
sama dalam menyelesaikan masalah.
perilaku
kepemimpinan,
keadilan
iklim organisasi terbuka dan otonom
organisasi, dan iklim organisasi akan
sebagai kekuatan persepsi individu
mengakibatkan peningkatan perilaku
terhadap suasana pekerjaan yang
akhlaqul
karimah
bersahabat dan menyenangkan yang
ekonomi.
Upaya-upaya
pada
dapat
gilirannya
berpengaruh
bermuara
bidang
perbaikan
oleh
organisasi
individu
sekolah
karimah.
terciptanya suasana yang membantu
Senada dengan hal tersebut Frederic
guru untuk ber-akhlaqul karimah atau
J.
berperilaku positif.
berperilaku
Gratto
terhadap
dilakukan
guru
akhlaqul
menyatakan
bahwa
dengan
mengedepankan
Organizational climate was a useful
tool
for
understanding
the
DAFTAR RUJUKAN
complexities of organizations. It was
defined as
Abdullah Mohammed Seidu. Islamic
an accumulation of
Concept
tangible perceptions that individuals
had about various aspects of the work
environment. (Gratto, 2001)
penelitian
organisasi
diduga
iklim
berhubungan
dan
berpengaruh
langsung
Employer
Employee.
A
Managing
Human
–
Instrument
Resourve
and Certain Operational Risk
Merujuk pada kajian teori dan
hasil
of
Exposures. (Jedah Saudi Arabia.
King Abdul Azis University,
2010.
positif
Abuddin
terhadap perilaku akhlaqul karimah.
Nata,
Akhlak
Tasawuf.
Jakarta: PT. Raja Grafindo
persada, 2002.
KESIMPULAN
Setidaknya terdapat tiga hal
Afkar Majeed Bhatti., Mahmood
yang menjadi anteseden utama yang
Noor., Muhammad Asif Ali
dapat membentuk perilaku akhlaqul
Khan.,
karimah guru ekonomi antara lain
Khan. The Impact of Employees
42
Muhammad
Yaqoob
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Perception of Organizational
Climate
on
Colin Fisher. HRD Attitudes: Or the
Organizational
Roles and Ethical Stances of
Behavior.
Human Resource Developers.
of
Human Resource Development
Commitment
International, Vol. 8, No. 2, 239
Citizenship
Mediating
Role
Organizational
and Moderating Impact
of
Social
in
Network
Ties
– 255, June 2005.
Frederic J. Gratto. The Relationship
Pakistani Context. European
Between Organizatonal Climate
Journal of Social Sciences. 2011
And
Volume 22, Number 1.
Job
Satisfaction
For
Directorss Of Physical Plants.
Munawwir,
a-
Dissertation.
Doctor
Of
Munawwir, Surabaya: Pustaka
Philosophy.
University
of
Progressif, 1997.
Florida. 2001.
Ahmad
Warsun
Amanda Rose. Ethics and Human
Hasar
Muarif
Ambari.
et.al.
Resource Management. Outline
Ensiklopedi Islam. (DeL Ke-4.
Chapter, 2007 .
(Jakarta: PT Tchtiar Barn Van
Hoeve, 1997.
Benjamin H. Dotger & George T.
From Dispotition to Action
Bridging
Ibnu Maskawih, Tahzih al-Akhlak wa
Moral
Ethical
Tathir al-Arbitrasi’rad. Mesir:
Socal
Justice
al-Mathba’ah
Reasoning
Leadership. Values and Ethics
Educational
1934.
Administration
Ibrahim Anis. al-Mu’jam al-Wasit,
Volume 6. Number 3 Spring
Jilid 1, Cairo: Dar al-Ma’arif,
2008
1972.
Bolino, MC., Turnley WH., dan
Bloodgood
JM.
Linacre
2002.
and
Creation of Social Capital in
Academy
House,
Jordan
Hill,
Management Extra Leadership
Citizenship Behavior and The
Organizations.
al-Mishriyah,
Management
in
Oirganisations,
of
http://elsevier.com/locate/permi
Management Review, 27(4):
ssions,
505-522
43
British
Library
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Cataloguing
in
Understanding
Publication
Leadership.
Data, 2007
London.
Quraish Shihab. Wawasan al-Qur’an.
Brown. The Role of Leaders in
Influencing Unethical Behavior
Bandung: Mizan, 1998.
in the Workplace. Kidwell.qxd
Somech, A & Drach-Zahavy, A. 2000.
10/29/2004
Undrestanding
Luisi Ma’ruf al-Munjid. Beirut: al-
behavior
Maktabahas Syaroqiyah, 1986.
and
Perceived
Support
Procedural
Organizational
Teacher’s
Extra
Role
Climate On Performance Of
College Teachers In Punjab.
Journal of College Teaching &
between
Justice
job
Arid. Impact Of Organizational
Does
The
Relationship
between
Syed Ahmad Raza, Pir Mehr Ali Shah
Organizational
Mediate
The
Education. 16. 649 - 649
Moorman, RH. Blakely, GL. dan
1998.
Schools:
Behavior. Teaching and Teacher
Pustaka,
2000.
BP.
extra-role
satisfaction, Sense of efficacy,
Diri dengan Akhlak Terpuji.
Mitra
in
relationships
M. Nipan Abdul Halim, Menghias
Yogyakarta:
Paul
Chapman Publishing. 2004.
Linda Klebe Treviño and Michael E.
Niehoff,
School
Learning – October Volume 7,
and
Number 10,2010
Citizenship
of
Weichun Zhu, The Effect of Ethical
Management Journal, 41 (3):
Leadership on Follower Moral
351-357
Identity: The Mediating Role of
Behavior?
Academy
Psychological
Paul L Schumann, A Moral Principles
Leadership
Framework of Human resource
McKenna
Collage of Business Minnesato
University,
Review,
Kravis
Leadership Institute, Claremont
Management Ethicts. (USA.
State
Empowerment.
College,
Spring 2008.
Mankato.
2011).
Peter Earley and Dick Weindling.
44
Vol.
8,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ESENSI KEGUNAAN ANALYTICAL THINKING DALAM MEMAHAMI
KONSEP-KONSEP DASAR EKONOMI
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Achmad Miftachul Huda
Mit Witjaksono
Sri Umi Mintarti Widjaja
S2 Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Email: [email protected]
Abstrak
Peneitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana implementasi serta kegunaan anaytical
thinking dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep-konsep dasar ekonomi di
Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan karena masih banyak siswa
yang belum mengerti cara menganalisis suatu permasalahan, sehingga seolah-olah mereka hanya
akan berfikir secara liar tanpa adanya dasar dari pendapat mereka. Fokus penelitian ini ada pada
pemaksimalan analytical thinking yang dimiliki siswa dalam memahami konsep-konsep dasar
ekonomi. Model pengembangan yang digunakan merupakan adopsi dari model enam fase yang
dikembangkan oleh Pfeffer et al (2007) yang dimulai dari identifikasi masalah, merumuskan produk
pengembangan, desain dan pengembangan produk, uji coba produk, evaluasi dan
mengkomunikasikan hasil. Untuk menunjang penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data studi kepustakaan (library research). Dimensi yang diukur dalam studi ini
adalah kemampuan siswa dalam membangun analytical thinking terhadap pemahaman mereka atas
konsep-konsep dasar ekonomi.
Kata Kunci: Analytical Thinking, Metode Inkuiri-Diskoveri, Konsep-Konsep Dasar Ekonomi.
Memahami
ekonomi
tidak
mengetahui
permasalahan
hanya
konsep-konsep
bagian/faktor-faktor yang satu dengan
dengan
yang lain (Bloom dalam Dimyati,
dasar
2009: 27).
ekonomi saja, namun diperlukan juga
Menurut
Amer
(2005:
1)
kemampuan analytical thinking di
Analytical thinking dapat digunakan
dalam
untuk
memecahkan
permasalahan
mengembangkan
kapasitas
ekonomi, yaitu kemampuan untuk
berpikir secara bijaksana, terarah,
merinci/
suatu
memecahkan masalah, menganalisis
bahan/keadaan menurut bagian-bagian
data, mengingat dan penggunaan
yang
informasi.
lebih
menguraikan
kecil
dan
mampu
memahami hubungan antara bagian-
17
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mencari
Pentingnya anaytical thinking
membantu
siswa
di
lapangan
sampai menemukan hasil termuan.
dalam sebuah proses pembelajaran
sangat
fakta-fakta
Menurut
didalam
Pearson
konsep-konsep
dasar
kebermaknaan dari metode inkuiri-
Konsep-konsep
dasar
diskoveri ini sendiri tidak hanya siswa
ekonomi merupakan pondasi awal
saja yang memperoleh pengalaman
yang sangat penting dalam memahami
dan
permasalahan ekonomi, oleh karena
pembimbing
itu perlu dibangun terlebih dahulu
kesempatan
konsep-konsep dasar ekonomi yang
mengembang terapkan salah satu
dimiliki
bentuk
memahami
ekonomi.
siswa
secara
benar
hasil,
namun
guru
juga
untuk
selaku
mendapat
belajar
operasional
dalam
penelitian
kualitatif (dalam Witjaksono, 2006:
berdasarkan pasal 33 ayat 1.
Berdasarkan pasal 33 ayat 1
1). Dengan demikian guru beserta
yang berbunyi “Perekonomian disusun
siswa dapat melalui proses belajar
sebagai usaha bersama berdasar atas
secara bersama-sama, yang mana
asas kekeluargaan”, hal ini dapat
nantinya pembelajaran di kelas dapat
dimaknai bahwa perekonomian tidak
mencapai
pembelajaran
yang
lagi
mempunyai
kebermaknaan
penuh
mengenal
istilah
kompetitif
namun melainkan kooperatif, yaitu
(meaningfull learning).
menyisihkan semangat usaha sendiri
Meaningfull learning terjadi
atau individualis. Dengan demikian
ketika siswa membangun pengetahuan
takkan ada lagi konsep dasar ekonomi
dengan
yang mengarah pada faham Kapitalis,
dibutuhkan
Liberalis, Neo Liberal, dan sebagainya
masalah. Pemecahan masalah ini
yang mengarah ke faham barat.
melibatkan rancangan berupa sebuah
proses
kognitif
untuk
yang
pemecahan
Selain itu di dalam berfikir
cara untuk mencapai tujuan yang
analitis siswa juga diajarkan untuk
belum pernah dicapai sebelumnya,
mengeksplorasi pengetahuan mereka
yaitu mencari tahu cara mengubah
dengan menggunakan metode inkuiri-
situasi dari permasalahan menjadi
diskoveri. Secara singkat metode ini
sebuah solusi (Mayer, 2002: 227).
dapat
memudahkan
siswa
dalam
18
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Diharapkan dengan hasil-hasil
konsep-konsep ekonomi yang lebih
temuan yang mereka temukan ini nanti
spesifik dan sulit nantinya.
dapat mereka gunakan sebagai dasar
Studi
ini
memberikan
untuk berpendapat dan bertindak,
gambaran esensi kegunaan analytical
sehingga
thinking dalam memahami konsep-
siswa
terbiasa
untuk
berpendapat dengan menggunakan
konsep
dasar
pelaksanaan pembelajaran diharapkan,
yang
jelas
dan
mampu
dipertanggung jawabkan.
Amer
siswa
(2005:
33)
dasar
diberi
ekonomi.
kesempatan
Dalam
untuk
membangun analytical thinking yang
menambahkan bahwa dalam mencapai
mereka
keberhasilan pelaksanaan analitical
mengarahkan pemikiran kritis mereka
thinking
setidaknya
mengintegrasikan
ide
siswa
dasar
dapat
miliki,
dan
belajar
ke dalam jalur yang benar, yaitu
dari
dimana
saat
mereka
berpendapat
analitical thinking ke dalamnya. “The
selalu didasari dengan landasan yang
basic idea in analytical thinking
jelas
techniques is to list a handful of
jawabkan.
dan
bisa
dipertanggung
elements, compare them, rank them
and then select the most valuable one,
KAJIAN
LITERATUR
DAN
discarding the rest. This is all very
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
well, unless the rest of the elements
Dalam melakukan penelitian
have specific value that the selected
ini peneliti berusaha mengumpulkan
one doesn't”. Pengintegrasian ide
kajian literatur dari berbagai sumber
dasar
yang menyangkut beberapa variabel
tersebut
sebenarnya
sangat
memudahkan siswa dalam mencapai
antara lain.
tujuan mereka dalam membangun
analitical thinking, tentunya dalam
memahami
konsep-konsep
A. Pembelajaran Berbasis Proyek
dasar
Dalam
mengetahui
esensi
ekonomi. Dengan demikian, pem-
kegunaan analytical thinking dalam
belajaran dapat lebih bermakna dan
proses pembelajaran, maka seorang
bermanfaat
tentunya
guru dipaksa untuk melakukan suatu
sebagai bekal untuk mempelajari
metode pembelajaran berbasis proyek
bagi
siswa
19
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
(Project Based Learning), hal ini
“Project Based Learning is
dikarenakan proses analisis ini sendiri
learning activities ate long-term,
diujikan dalam bentuk tugas kelompok
interdisiplinary, student centered and
yang
mengharuskan
menggali
siswa
untuk
integrated with real-world issue and
dari
suatu
practices. It is a method that fosters
demikian
abstract, intellectual taks to explore
kebenaran
permasalahan
dengan
pembelajaran berbasi proyek sangat
complex
cocok untuk menunjang penelitian ini.
understanding,
Pembelajaran
issue.
It
promotes
which
is
true
knowladge.”
ekonomi
Dari ke dua pengertian di atas
berbasis proyek ini sebenarnya banyak
tergambar
bahwa
pembelajaran
pembelajaran Project Based Learning
berbasis
proyek
merupakan
(PjBL)
merupakan
pembelajaran yang berioentasi pada
pembelajaran yang di adaptasi dari
siswa dalam mencari pengetahuan
pembelajaran
yang
yang
menyebutnya
yang
mana
sebagi
Problem
Based
mana
Learning (PBL).
memperkaya
1. Pengertian
memecahkan
Selain
Pembelajaran berbasis proyek
itu
nantinya
akan
khazanah
suatu
untuk
permasalahan.
pembelajaran
berbasis
menurut New York City Departement
proyek dapat juga digunakan untuk
of Education (2009: 8) adalah:
mengajarkan siswa agar lebih aktif
“Project Based Learning is the
menggali,
membuat
penilaian,
instructional strategy of empowering
menafsirkan,
learners to pursue content knowledge
mensintesis informasi dengan cara-
on their own and demonstrate their
cara yang bermakna.
new understanding through a variety
2. Karakteristik
of presentation models.”
mengevaluasi
dan
Pembelajaran berbasis proyek
menurut
berfokus pada konsep dan prinsip inti
Division
sebuah disiplin, memfasilitasi untuk
Ministry of Education (2006: 3)
berinvestigasi, pemecahan masalah,
adalah:
dan tugas-tugas bermakna lainnya,
Sedangkan
Educational
Technology
20
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
student centered, dan menghasilkan
memahami konsep yang sedang
produk nyata.
dipelajari.
b. Berfokus pada pertanyaan atau
Menurut Santyasa (2006: 11)
ada empat karakteristik pembelajaran
masalah
berbasis proyek, antara lain berkutat
bahwa
pada isi, kondisi, aktivitas dan hasil.
dilakukan
(driving
kerja
question),
proyek
harus
yang
mendorong
Ciri khas pembelajaran ini ada
peserta didik memperoleh konsep
pada sifatnya, yang mana tak lagi
dan prinsip suatu bidang tertentu.
membelajrakan
siswa
c. Investigasi
untuk
konstruktif
kompetisi dalam mencapai hasil
(constructive
namun melainkan berkolaborasi dan
bahwa
saling berdiskusi untuk memecahkan
proyek merupakan proses yang
masalah,
mengarah pada pencapaian tujuan
menggali
permasalahan,
yang
menguraikan
permasalahan
bagian
kebenaran
ke
yang
dalam
lebih
bahwa peserta didik diberikan
kebebasan
Thomas (2000) menetapkan
pembelajaran
apakah
berproyek
kegiatan
d. Otonomi pebelajar (autonomy),
satu dengan bagian yang lain.
kriteria
mengandung
berbasi
dan resolusi.
dan
mempelajari hubungan antara bagian
lima
pembelajran
inkuiri, pembangunan konsep,
bagian-
kecil
investigation),
untuk
menentukan
sendiri pilihan dan bertanggung
suatu
jawab
termasuk
atas
proyek
yang
Guru
hanya
sebagai pembelajaran berbasis proyek
dilakukannya.
atau tidak. lima kriteria itu adalah
berperan sebagai fasilitator dan
sebagi berikut.
motivator
a. Keterpusatan (centrality), bahwa
proyek peserta didik.
dalam
pelaksanaan
pembelajan berbais proyek harus
e. Realisme
merupakan esensi dari kurikulum,
proyek
dilakukan sebagai kegiatan utama
peserta didik merupakan suatu
dalam
bukan
yang nyata di masyarakat, bukan
sebagai praktik tambahan untuk
merupakan simulasi yang dibuat-
pembelajaran,
buat.
21
(realism),
yang
dilakukan
bahwa
oleh
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
3.
Langkahh-langkah
dari merumuskan masalah, hipotesis,
Penerapan
mengumpulkan
Pembelajaran Berbasis Proyek
Educational
data,
menguji
hipotesis, dan menarik kesimpulan.
Technology
Division Ministry of Education (2006:
Langkah-langkah
di
atas
dinilai
22) telah merumuskan langka-langkah
sangat efektif dalam membimbing
pembelajaran berbasis proyek menjadi
peserta didik untuk berfikir objektif
6 tahap, yakni Essential Question,
dalam memecahkan masalah. Tak
Plan The Project, Schedule, Monitor
hanya itu, dengan metode inkuiri-
Student and Project Progress, Assess
diskoveri pula peserta didik dapat
The Outcome, dan Avaluate The
melakukan suatu proses mental yang
Experiment.
bernilai tinggi (Sumiati, 2008: 103).
Dalam mengevaluasi proses
B. Metode Inkuiri-Diskoveri
Metode
merupakan
pembelajaran
inkuiri-diskoveri
salah
satu
ini,
peneliti
menggunakan pendapat dari Dimyati
metode
dan Mudjiono ( 2006: 173-174)
pembelajaran yang digunakan untuk
mengenai metode inkuiri-diskoveri,
menunjang keberhasilan pelaksanaan
yang mana meliputi (1) keterampilan
pembelajaran
pencarian dan perumusan masalah,
ekonomi
berbasis
(2) keterampilan pengumpulan data
proyek.
Metode inkuiri dan diskoveri
dan
informasi,
(3)
keterampilan
pada dasarnya merupakan dua metode
meneliti tentang objek, seperti benda,
yang saling berkaitan satu dengan
kondisi, atau peristiwa dan pelaku, (4)
yang lain. Inkuiri artinya penelitian,
keterampilan menarik kesimpulan,
sedangkan
(5) keterampilan membuat laporan.
diskoveri
artinya
C. Analytical Thinking
penemuan. Dengan melalui penelitian
peserta
didik
akhirnya
Salah
dapat
satu
kemampuan
penemuan.
berpikir yang penting dan perlu
Langkah-langkah metode inkuiri dan
dikuasai seseorang adalah kemampuan
diskoveri dinilai cukup ilmiah dalam
berpikir analitik atau yang sering kita
melakukan
sebut
memperoleh
suatu
penyelidikan
untuk
memperoleh suatu penemuan, mulai
dengan
thinking.
22
istilah
Kemampuan
analytical
ini
dirasa
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
penting karena dapat memudahkan
dimensi proses kognitif. Menurut
seseorang dalam berpikir secara logis
Krathwohl (2002: 214-215) dimensi
mengenai hubungan antara konsep dan
pengetahuan terbagi menjadi empat
situasi yang dihadapinnya.
jenjang, yakni pengetahuan faktual,
pengetahuan konseptual, kemampuan
Kalau kita berbicara mengenai
kemampuan berfikir analitik, tentunya
prosedural,
dan
hal ini tak dapat terlepas dari konsep
metakognisi.
Sedangkan
dasar berfikir yang dikemukakan oleh
proses kognitif terbagi menjadi enam
Krathwohl (2002) yang mana sudah ia
jenjang, yakni mengingat, memahami,
klasifikasikan menjadi dua dimensi,
mengaplikasikan,
yakni
mengevaluasi, dan mencipta.
dimensi
pengetahuan
dan
menganalisis,
Making judgments based on criteria
and standards.
5. Evaluate
Breaking material into its constituent parts and
detecting how the parts relate to one another and
to an overall structure or purpose.
4. Analyze
2. Understand
dimensi
Putting elements together to
form a novel, coherent whole
or make an original product.
6. Create
3. Apply
kemampuan
Carrying out or using a procedure in a given
situation.
Determining the meaning of instructional messages, including oral,
written, and graphic communication.
Retrieving relevant knowledge from long-term memory.
1. Remember
Structure of the Cognitive Process Dimension of the Revised Taxonomy
(Sumber: Krathwohl, 2002: 215)
Menurut konsep dasar tersebut
dan mendeteksi bagaimana bagian-
tampak terlihat kemampuan analytical
bagian tersebut berhungungan antara
thinking mulai tampak pada jenjang ke
satu dengan yang lain.
empat, yang mana dijelaskan di sana
Menurut
Chareonwongsak,
bahwa kemampuan analisis merupakan
kemampuan berfikir analitik merupakan
kemampuan memisahkan bagian-bagian
kemampuan
23
individu
untuk
dapat
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
membedakan
atau
kebutuhan. Secara umum penelitian
mengidentifikasi
suatu peristiwa/permasalahan menjadi
pengembangan
berbasis
desain
ini
sub-masalah, dan menentukan hubungan
menggunakan metode yang sistematis,
yang wajar/logis untuk menemukan
namun tetap fleksibel dalam menyikapi
penyebab dari permasalahan yang terjadi
fokus masalah. Menurut Herrington
(Montaku, 2011).
(2007: 1) Desain Based Research (DBR)
membutuhkan peran serta peneliti secara
Bloom (dalam Herdian, 2010)
membagi aspek analisis ke dalam tiga
intensif dan juga kolaborasi
kategori , yaitu: 1) analis bagian (unsur)
melibatkan peneliti dan praktisi secara
seperti melakukan pemisalan fakta,
nyata tanpa adanya rekayasa. Di sini
unsur yang didefinisikan, argumen,
Desain
aksioma (asumsi), dalil, hipotesis, dan
mengintegrasikan pengembangan solusi
kesimpulan;
untuk masalah praktis dalam lingkungan
2)
analisis
hubungan
(relasi) seperti menghubungkan antara
Based
Research
yang
(DBR)
belajar.
Penelitian
unsur-unsur dari suatu sistem (struktur)
pengembangan
ini
matematika; 3) analisis sistem seperti
dilaksanakan
mampu
dan
ekonomi demi menjawab permasalahan
hubungannya dengan struktur yang
tentang kurangnya kemampuan berfikir
terorganisirkan.
analitis
mengenal
unsur-unsur
pada
siswa
mata
terhadap
pelajaran
suatu
Kemampuan analisis menurut
permasalahan ekonomi. Diadobsi dari
Teodorescu (2013) meliputi lima aspek,
enam fase yang dikembangkan oleh
antara
Pfeffer et al (2007) Langkah-langkah
lain
analyzing
matching,
classifying,
errors,generalizing,
dan
utama
dalam
pengembangan
specifying.
penelitian
ini
adalah
desain
sebagai
berikut: 1) identifikasi masalah, 2)
merumuskan produk pengembangan, 3)
METODE
ini
desain dan pengembangan produk, 4) uji
menggunakan pendekatan Desain Based
coba produk, 5) evaluasi dan 6)
Research (DBR) yang memiliki ciri
mengkomunikasikan hasil (Ellis & Levy,
khusus yaitu sebuah model penelitian
2010: 111).
Penelitian
pengembangan
pengembangan
produk
berdasarkan
24
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Menurut Rechey & Klein dalam
juga
prototipe
melibatkan
tim
kolaborasi.
riset desain dan pengembangan dengan
pendekatan Desain Based Research
Aplikasi Design Based Research
(DBR), hasil pengembangan ini akan
dalam pengembangan dan implementasi
disebut
(dalam
pembelajaran ekonomi berbasis proyek
Witjaksono, 2010: 10), dan artefak ini
ini, peneliti mengadaptasi dari model
harus berfungsi secara independen dari
enam fase yang dikembangkan Peffers et
desainer
dengan
al (2007), seperti dikutip dalam Ellis &
sendirinya (Goel, 1989: 27), yang mana
Levy (2010: 111). Berikut pemaparan
menurut Wang & Hannafin artefak ini
hasil dan pembahasan dari keenam fase
nanti harus memuat lima karakteristik
tersebut.
dasar dan kontruksi (dalam Witjaksono,
Fase 1. Identifikasi Masalah
sebagai
dan
artefak
terbentuk
2010: 10): 1) Pragmatic, 2) Grounded,
Pada tahap identifikasi masalah,
3) Interactive, iteractiv and flexible, 4)
peneliti akan melakukan analisis-analisis
Dengan
masalah dan analisis kebutuhan sebagai
Integrative,
5) Contextual.
dasar
rincian sebagai berikut:
melakukan
penelitian
dan
pengembangan. Analisis ini disebut
sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Secara
umum
analisis
awal
yang
mana
nantinya akan dilanjutkan ke analisis
penerapan
penelitian berbasis desain menggunakan
materi
metode yang sistematis, namun tetap
analisis isi (konten pelajaran) dan yang
fleksibel
terakhir
yang
bertujuan
untuk
pembelajaran
akan
yang
dilakukan
berupa
analisis
praktik-praktik
kebutuhan terkait dengan pelaksanaan
pendidikan melalui analisis iterative,
penelitian dan pengembangan model
desain,
dan
pembelajaran ekonomi berbasis proyek.
implementasi berdasarkan kolaborasi
Pada intinya tahap ini merupakan tahap
antara peneliti dan praktisi secara nyata
awal bagi peneliti untuk menetapkan dan
tanpa adanya rekayasa. Selanjutnya
mengidentifikasi
untuk langkah pengembangan dalam
pembelajaran
penyususnan draft sintaks dan skenario
skenario pembelajaran ekonomi serta
pembelajaran
assesment kebutuhan guru dan siswa.
meningkatkan
pengembangan
serta
uji
kelayakan
25
dalam
syarat-syarat
pengembangan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Fase
2.
Merumuskan
penggunaan
Produk
pengembangan
Pada tahap perumusan produk
pengembangan
ini,
peneliti
perangkat
yang
telah
dikembangkan
berupa
uji
coba
perorangan
orang
siswa)
yang
(3
bertujuan untuk memberikan masukan
akan
menyiapkan desain konseptual prototipe
atas
buku panduan pembelajaran ekonomi
kemenarikan produk. Berikutnya disusul
berbasis proyek dengan berkolaborasi
dengan uji kelompok kecil (9 siswa)
dengan tim ahli. Salah satu langkah pada
yang
tahap ini adalah penyususnan angket
masukan atas buku panduan siswa serta
kelayakan
pembelajaran
kritik dan saran atas pembelajaran
ekonomi berbasis proyek , yang mana ini
singkat yang diterapkan peneliti kepada
merupakan suatu alat untuk mengukur
dengan menggunakan buku panduan
seberapa
tersebut.
skenario
besar
tingkat
kelayakan
kekurangan
bertujuan
Pada
atas
konten
untuk
intinya
tujuan
dan
memberikan
tahap
untuk
ini
skenario pembelajaran tersebut dapat
mempunyai
menguji
digunakan dan diterapkan oleh guru
kelayakan skenario pembelajaran di
kepada siswanya.
dalam kegiatan belajar mengajar.
Fase 3. Desain dan Pengembangan
Fase 5. Evaluasi Hasil Uji Coba Produk
Pada tahap evaluasi hasil uji coba
Produk
Pada tahap desain pengembangan
produk, peneliti akan mengemas produk
produk ini, peneliti mempunyai tujuan
berupa skenario pembelajaran ekonomi
untuk
berbasis proyek serta melakukan uji
menghasilkan
skenario
draft
lapangan (seluruh siswa dikelas yaitu 30
prototipe buku panduan guru dan siswa
siswa) dan juga melakukan penilaian
yang
direvisi
atas hasil yang sudah dikerjakan siswa
berdasarkan masukan dari pakar. Tahap
pada tahap uji coba produk. Pada tahap
ini meliputi: (a) vaidasi oleh para pakar
ini bertujuan untuk menguji efektivitas
diikuti dengan revisi, (b) uji coba dengan
penggunaan skenario pembelajaran saat
guru dan siswa yang sesungguhnya.
proses
Fase 4. Uji Coba Produk
berlangsung.
pembelajaran
dalam
tentunya
bentuk
sudah
kegiatan
belajar
mengajar
Fase 6. Mengkomunikasikan Hasil
Pada tahap uji coba produk,
peneliti akan melakukan tahap-tahap
26
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Educational
Pada tahap mengkomunikasikan
Technology
Division
hasil, peneliti akan menyusun laporan
Ministry of Education. 2006.
setelah direvisi akhir secara detail dan
Project Based earning Handbook
sesuai dengan kaidah penuisan karya
“Educating
ilmiah untuk kemudian dipublikasikan
Learner.”
baik dalam bentuk jurnal maupun artikel.
Communications and Training
Sector
Smart
Educational
peneliti
Educational
Technology Division Ministry of
Dari penelitian singkat yang
oleh
Millennial
Malaysia:
Development
KESIMPULAN
dilakukan
the
Education Pesiaran Bukit Kiara
dapat
50604
disimpulkan bahwa pembelajaran yang
dikembangkan ini tidak bisa digunakan
Ellis, T. J., & Levy, Y. (2010). A Guide
untuk semua materi pelajaran, misalnya
for Novice Researchers: Design
materi hitungan. Namun melainkan
and
pembelajaran ini sangat cocok untuk
Methods,
Proceedings
of
pengembangan materi yang di dalamnya
informing
Science
IT
terdapat konsep-konsep dasar ekonomi
Education Conference (Insite).
Development
Research
&
Goel, V., & Pirolli, P. (1989). Motivating
serta berbagai pengembangan kasus
terkait permasalahan ekonomi.
the notion of generic design
within information processing
DAFTAR RUJUKAN
theory: The design problem
space
Amer,
Ayman.
2005.
(Report
No.
DPS-1).
Washington, DC: Office of Naval
Analytical
Thinking. Mesir: CAPSCU. Dari
Research.
Pathways,
Reproduction Service No. ED
(Online),
(ERIC
Document
315 041)
(www.pathways.cu.edu.eg),
Herrington, J., McKenney, S., Reeves, T.
diakses 13 Maret 2016.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan
& Oliver, R. (2007). Design-
Pembelajaran. Jakarta: Rineka
based research and doctoral
Cipta.
students:
27
Guidelines
for
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
preparing
a
Refereed/NR2_50.pdf), diakses
dissertation
tanggal 11 Mei 2016.
proposal. ECU Publication.
NYC Departement of Education. 2009.
Klein, J.I., et al. (2009). Project-Based
Learning:
Inspiring
Middle
Project
Based
Learning:
School Student to Engage in
Inspiring Middle School Student
Deep and Active Learning. New
to Engage in Deep and Active
York: NYC Departement of
Learning.
Education.
52Chambers Street New York
Bloom’s
Taxonomy:
York:
10007
Krathwohl, David, R. 2002. A Revision
of
New
An
Peffers, K., Tuunanen, T., Rothenberger,
Overview. Theory Into Practice
M. A., & Chatterjee, S. (2007). A
Journal 41 (4): 212—218.
design
science
methodology
Mayer, Richard .E. 2002.A. Revision of
for
research
information
Bloom’s Taxonomy: Rote Versus
systems research. Journal of
Meaningful Learning, (Online),
Management
41
Systems, 24(3), 45-77.
(4):
226-232,
Information
Santyasa, I Wayan. 2006. Pembelajaran
(www.unco.edu/cetl/sir/stating_
outcome/documents/krathwohl.p
Inovatif: Model Kolaboratif, Basis
df), diakses 16 Mei 2016.
Proyek,
in
Negeri 2 di Semarapura.
system
Thomas, J.W. (2000). A Review od
analysis and design course pada
Research
Proceedings of the IETEC’11
Conference,
Malaysia,
Kuala
2011.
NOS.
di Sekolah Menengah Atas (SMA)
analytical thinking skills training
students
Orientasi
Makalah. Disajikan dalam Seminar
Montaku, Sudjit. 2011. Results of
through
dan
on
Learning.
Lumpur,
Project-Based
California:
The
Autodesk Foundation. (online)
(Online),
http://www.autodesk.com/found
(www.ietec-
ation. Diakses tanggal 14 Mei
conference.com/ietec11/confere
2016.
nce%20proceedings/ietec/papers
Universitas
/conference%20papers%20Non_
Negeri
Pedoman
28
Malang.
Penulisan
2010.
Karya
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Ilmiah skripsi, Tesis, Disertasi,
Artikel,
makalah,
Penelitian
Laporan
Edisi
Malang:Biro
Keempat.
Administrasi,
Akademik
Perencanaan
dan
Sistem Informasi bekerjasama
dengan
Penerbit
Universitas
Negeri Malang.
Wang, F. & Hanafin, M.J. (2005).
Design Based Research and
Technology Enhanced Learning
Educational
Environments.
Technology
Research
&
Development (ETR&D), Vol. 53,
No. 4, pp. 5-23.
Witjaksono,
Mit.,
dkk.
(2006).
Peningkatan Intensitas, Kualitas,
dan Hasil Pembelajaran Mata
Kuliah
Metode
Penelitian
Melalui Co-Operative Inquiry.
Proposal
Hibah
Penelitian
(Research Grant).
Witjaksono, Mit. (2010). Peningkatan
Kualitas
Proses
Pembimbingan
Mahasiswa
Implementasi
dan
Hasil
Skripsi
Melalui
Pos-Skripsi.
Jurusan Ekonomi Pembangunan,
Fakultas Ekonomi, Universitas
Negeri Malang.
29
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL
Aditya Eka Trisnawaty
Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Email: [email protected]
Abstrak
Sinergi antara dunia pendidikan dengan dunia riil di masyarakat sangat dibutuhkan. Pengetahuan
dan keterampilan yang dikembangkan di sekolah perlu juga dikembangkan di tengah-tengah
masyarakat agar relevan dan sinergis dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Dengan harapan
pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik dari sisi pengetahuan maupun
penyelesaian masalah kontekstual yang dihadapi sehari-hari. Keunggulan Lokal adalah suatu
proses dan realisasi peningkatan nilai dari suatu potensi daerah sehingga menjadi produk/jasa atau
karya lain yang bernilai tinggi yang bisa menambah penghasilan setiap daerah tanpa terkecuali,
bersifat unik dan memiliki keunggulan komparatif. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
merupakan program pembelajaran yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan daerah, dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis, budaya, historis dan
potensi daerah lainnya yang bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi sesuai dengan
potensi bakat dan minat peserta didik.
Kata kunci: Pendidikan, Keunggulan Lokal
Pendidikan adalah salah satu
komprehensif. Sehingga pendidikan
usaha sadar dan terencana untuk
dapat menyentuh dan sinergi dengan
mewujudkan suasana belajar dan
dinamika sosial yang berlangsung.
proses pembelajaran agar peserta
Fenomena yang terjadi, antara dunia
didik secara aktif mengembangkan
pendidikan
potensi
memiliki
masyarakat tidak relevan. Kebutuhan
keagamaan,
masyarakat belum bisa diwujudkan
kepribadian,
sepenuhnya
kecerdasaan, akhlak mulia, serta
pendidikan.
keterampilan
diperlukan
masalah ini adalah, lulusan Lembaga
dirinya, masyarakat, bangsa dan
Pendidikan belum siap pakai karena
negara (UU Sisdiknas, 2003, Pasal 1
hanya menguasai teori, dan belum
ayat 1).
punya keterampilan. Selain itu juga
dirinya
kekuatan
untuk
spiritual
pengendalian
diri,
Perbaikan
yang
pada
dan
perkembangan
oleh
Di
antara
lembaga
indikator
sistem
disebabkan materi pendidikan tidak
pendidikan selama ini masih perlu
sesuai potensi daerah dimana siswa
pengembangan
bertempat tinggal. Materi pelajaran
yang
lebih
45
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dan konteks kehidupan siswa pun
TUJUAN
tidak
PENELITIAN
ada
kesesuaian.
transformasi
Sehingga
pendidikan
DAN
Tujuan
dalam
MANFAAT
penyelenggaraan
kehidupan siswa mengalami bias
pendidikan berbasis keunggulan lokal
tujuan (utopis). Untuk itu, sekolah
adalah
berkeunggulan
sebagai
agar
siswa
mengetahui
lokal
dibutuhkan
keunggulan lokal daerah dimana dia
alternatif
menutup
tinggal, memahami berbagai aspek
kesenjangan tersebut.
yang
berhubungan
dengan
daerah-daerah
keunggulan lokal daerah tersebut ,
kabupaten harus memilki Lembaga
selanjutnya siswa mampu mengelola
Pendidikan yang menjadi pilot project
sumber
untuk mengembangan potensi daerah,
pelayanan/jasa atau kegiatan lain
agar sumber daya lokal yang telah
yang berkaitan dengan keunggulan
dimilki
lokal
Untuk
itu,
dapat
digunakan
untuk
daya,
terlibat
sehingga
memperoleh
kebutuhan masyarakat (siswa) dan
penghasilan
daerah itu sendiri. Langkah tersebut
buaya/tradisi/sumber
harus ditanggapi oleh pemerintah
menjadi unggulan daerah.
terkait sebagai usaha kongkrit dalam
pembangunan
dan
dan
Agar
perkembangan
dalam
melestarikan
daya
keunggulan
yang
yang
dimilki daerah dapat dipahami siswa
potensi daerah. Masyarakat harus
dan
dilibatkan untuk berperan aktif untuk
menyejahterakan
sama-sama mewujudkan pendidikan
diharapkan keunggulan daerah dapat
berbasis
agar
menjadi kebanggaan bagi masyarakat
bermanfaat bagi kesejahteraan daerah
pada umumnya. Sehingga masyarakat
dan masyarakat. Hal ini merupakan
dapat menjaga kelestarian potensi
panggilan
meningkatkan
daerahnya sendiri dengan semaksimal
kapasitas masyarakat yang berdaya,
mungkin, sehingga dapat bermanfaat
kalau pun tidak, pemerintah dan
bagi hidupnya dan bagi masyarakat
masyarakat harus melakukan sesuatu
pada umumnya.
keunggulan
untuk
lokal
untuk mempertahankan potensi yang
keunggulan
Tugas
ada.
Indonesia
dapat
masyarakatnya
pendidikan
yang
mensosialisasikan
46
daerah
lain
di
yaitu
kebudayaan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
melalui
pendidikan,
bangsa
berpengaruh terhadap pendidikan.
ini
Pendidik
diharapkan
nilai-nilai luhur bangsa dan melawan
melakukan
pembelajaran
nilai-nilai luar yang merusak budaya
dengan kebutuhan peserta didik dan
bangsa. Praktik pendidikan harus
tuntutan
mampu mengatasi segala bentuk
pendidikan mampu menjadi media
krisis
kontruksi individu dalam posisinya
diharapkan
mampu
melestarikan
multidimensi.
Melalui
sosial
mampu
budaya
sehingga
pendidikan, peserta didik diharapkan
sebagai
mampu mengadakan penyesuaian diri
memiliki karakter, nilai, moral dan
dengan
dan
etika yang baik. Dengan demikian
mengatasi segala dampak negatif dari
pendidikan bukan tidak dipandang
perubahan sosial tersebut. Dengan
sebagai institusi eksklusif dan otonom
demikian, peserta didik akan mampu
yang terlepas dari komleksitas dan
hidup dan mengenal diri sendiri
dinamika
sosial
dalam perannya sebagai makhluk
Pendidikan
sebagai
sosial. Dengan alasan inilah, maka
institusi sosial terlibat dan sekaligus
pendidikan memegang peran penting
ikut
dalam perkembanga karakter dan
kompleksitas
sosial budaya masyarakatnya.
masyarakat yang menghasilkannya.
perubahan
sosial
makhluk
sesuai
menentukan
sosial
yang
masyarakat.
produk
dinamika
problematika
dan
dan
sosial
Salah satu tujuan penting lain
Oleh karena itu, pemahaman yang
dalam praktik pendidikan adalah
utuh, dinamis, dan kompleks terhadap
praktik
dan
pendidikan
pengembangan diri individu agar
diperlukan.
peningkatan
menjadi
mutlak
menjadi anggota msyarakat yang
bermakna dan bermanfaat secara
sosial.
Tujuan
pendidikan
KAJIAN PUSTAKA
yang
Keunggulan
lokal
adalah
tertuang dalam visi dan misi tersebut
segala sesuatu yang merupakan ciri
tidak akan tercapai jika pendidik tidak
khas kedaerahan yang mencakup
mampu
aspek ekonomi, budaya, teknologi
melakukan
pembelajaran
kontekstual.
Pendidik
mengetahui
perkembangan
perubahan
sosial
budaya
harus
informsi dan komunikasi, ekologi,
dan
dan
yang
lain-lain.
mengatakan
47
Sumber
bahwa
lain
Keunggulan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Lokal adalah hasil bumi, kreasi seni,
desentralisasi, aturan-aturan tersebut
tradisi,
jasa,
adalah: 1) Undang-Undang Nomor 22
sumber daya alam, sumber daya
Tahun 1999 tentang: Pemerintah
manusia atau lainnya yang menjadi
Daerah
menuntut
keunggulan
otonomi
daerah
budaya,
pelayanan,
suatu
daerah
pelaksanaan
dan
wawasan
(Dedidwitagama, 2007). Dari kedua
demokrasi dalam penyelenggaraan
pengertian tersebut dapat disimpulkan
pedidikan. 2) PP Nomor 25 tahun
bahwa Keunggulan Lokal adalah
2000 tentang kewenangan pemerintah
suatu proses dan realisasi peningkatan
dan kewenangan Provinsi sebagai
nilai
daerah
dari
suatu
potensi
daerah
otonomi
dalam
bidang
sehingga menjadi produk/jasa atau
pendidikan. 3) Undang-Undang RI
karya lain yang bernilai tiggi yang
Nomor 20 Tahun 2003 Bab XIV Pasal
bisa menambah penghasilan setiap
50
daerah tanpa terkecuali, bersifat unik
pemerintah
dan memiliki keunggulan komparatif.
mengelola pendidikan dasar dan
Dari pengertian keunggulan
menengah, serta satuan pendidikan
lokal tersebut diatas maka Pendidikan
yang berbasis pendidikan lokal. 4)
Berbasis
Lokal
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19
merupakan program pembelajaran
Tahun 2005 Bab III Pasal 14 Ayat 1
yang diselenggarakan sesuai dengan
bahwa
kebutuhan
dengan
SMP/MTS/SMPLB atau bentuk lain
memanfaatkan berbagai sumber daya
yang sederajat, dapat memasukkan
alam,
pendidikan
Keunggulan
daerah,
sumber
geografis,
potensi
daya
budaya,
daerah
bermanfaat
manusia,
historis
lainnya
dalam
dan
ayat
5
menegaskan
bahwa
Kabupaten/Kota
kurikulum
berbasis
untuk
keunggulan
lokal.
yang
Berdasarkan
peraturan
proses
perundang-undangan di tas sudah
pengembangan kompetensi sesuai
diatur bahwa pelaksanaan pendidikan
dengan potensi bakat dan minat
di luar kewenangan pemerintah pusat
peserta didik.
dan harus dilakukan di daerah. Oleh
Sejak terjadinya refomasi di
karena itu pengembanga kurikulum
Indonesia telah dikeluarkan aturan-
sebagai salah satu substansi utama
aturan
dalam
yang
terkait
dengan
48
pengembangan
pendidikan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Setiap
perlu di desentralisasikan, terutama
daerah
memiliki
kebutuhan siswa, keadaan sekolah
potensi dan keragaman karya yang
dan kondisi daerah. Dengan demikian
dihasilkan sebagai ciri khas daerah
daerah atau sekolah memiliki cukup
tersebut. Satuan pendidikan yang
kewenangan untuk merancang dan
berbasis keunggulan lokal merupakan
menentukan
paradigma baru pendidikan untuk
hal-hal yang akan
dengan
mendorong percepatan pembanguna
kondisi daerah dan potensi daerah di
di daerah berdasarkan potensi yang
Indonesia yang cukup beragam, maka
dimiliki
oleh
masyarakat
perlu daerah meningkatkan potensi
Dalam
hal
ini
daerah melalui pendidikan di sekolah.
komoditas harus diselerasikan dengan
diajarkan.
Sehubungan
lokal.
perwilayahan
daerah
lokalisasi pendidikan dengan basis
potensi
keunggulan lokal. Hal ini bukan saja
daerah yang perlu dikembangkan
berkaitan dengan kurikulum yang
yang lebih baik lagi. Keunggulan
memperhatikan muatan lokal (UU
yang dimiliki oleh masing-masing
Sisdiknas pasal 37 ayat 1 huruf j),
daerah sangat bervariasi. Dengan
melainkan
lebih
keberagaman
spesialisasi
peserta
Masing-masing
mempunyai
keunggulan
potensi
pengembangan
daerah
potensi
ini
memperjelas
didik,
untuk
segera memasuki dunia kerja di
dan
keunggulan daerah. Sehingga anak-
lingkungan
anak tidak asing dengan daerahnya
demikian
sendiri dan faham betul tentang nilai-
tenaga kerja dengan mudah teratasi
nilai dan budaya daerahnya sendiri,
dan bahkan dapat tercipta secara
sehingga
otomatis.
anak-anak
mengembangkan
dapat
terdekatnya.
persoalan
Dengan
penyediaan
dan
Keunggulan lokal di sini dapat
memberdayakan potensi daerahnya
diartikan segala potensi dan karya di
sesuai dengan tuntutan ekonomi
suatu
global yang telah disepakati oleh
karakteristik
pemerintah Indonesia.
Keunggulan lokal ini juga berarti
Konsep Sekolah Berkeunggulan
sumberdaya alam dan manusia yang
Lokal
terdapat di daerah. Keunggulan lokal
daerah
yang
daerah
menjadi
tersebut.
ini merupan paduan dari pengetahuan,
49
BIDANG
KAJIAN
STUDI
PEND.EKON
OMI
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
keterampilan,
kemampuan
kemandirian,
untuk
dan
semua stakeholder pendidikan untuk
menyesuaikan
merumuskan
bersama
tentang
pendidikan dengan kondisi aktual di
keunggulan
setiap daerah. Sehingga pembelajaran
dimasukkan
menjadi aktual dan mengarah pada
berbasis potensi daerah. Sehingga
pemecahan masalah yang dihadapi
keunggulan lokal terintegrasi dalam
masyarakat
setempat.
Dengan
materi belajar yang disusun sesuai
demikian
keunggulan
lokal
jenjang pendidikan siswa. Bahkan
lokal
yang
dalam
akan
pendidikan
merupakan ciri khas daerah yang
jika
dihasilkan dari potensi alam dan
keunggulan lokal menjadi integral
potensi manusia yang ada di suatu
dengan kurikulum nasional berciri
daerah. Keunggulan lokal inilah
khas lokal.
menjadi
bahan
untuk
terus
memungkinkan
Model
materi
penyelenggaraan
dikembangkan setiap daerah seingga
pendidikan yang mempertimbangkan
menjadi kumpulan potensi yang telah
keuntungan demografis dan geografis
dikembangkan
inilah
barometer
dan
menjadi
pengembangan
daerah
yang
bisa
mewujudkan
pendidikan nyata. Yaitu pendidikan
setempat.
yang dikelola sesuai kebutuhan lokal
masyarakat.
Penyesuaian
materi
dengan kebutuhan lokal dipadukan
dalam praktek pendidikan. Sebab,
Gambar 1. Hubungan Sektor Pendidikan
tujuan
Berbasis Keungguln Lokal
Pengembangan
rancangan
nasional.
masyarakat sosial. Model pendidikan
pendidikan
inilah
pembangunan
keberhasilan
akan
berpengaruh
untuk
yang sesuai dengan perkembangan
bidang
Bahwa,
adalah
meningkatkan kualitas pendidikan
pendidikan telah menjadi hal penting
dalam
pendidikan
yang
mengakomodir
diharapkan
segala
bisa
kebutuhan
masyarakat. Pendidikan model ini
berangat dari analisis potensi lokal
terhadap peningkatan sektor lain
pada
secara simultan. Untuk itu, dalam
setiap
daerah
karakteristiknya berbeda.
pengembangan ini, sekolah perlu
melakukan kajian dengan melibatkan
50
yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menurut penyelenggaraan pendidikan
yang diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan masyarakat lokal. Siswa
diajarkan bagaimana cara menggali
dan
mengelola
potensi
daerah
sehingga menjadi karya yang bisa
memperbaiki taraf hidup masyarakat
Ditinjau
dari
dalam berbagai bentuknya.
fungsinya,
pendidikan merupakan salah satu
lembaga pelayanan publik bidang
jasa.
Sehingga
meningkatkan
pendidikan
perlu
pelayanan
pada
masyarakat yang salah satunya adalah
dengan
menyesuaikan
pembelajaran
sesuai
materi
kebutuhan
Gambar 2. Peta Konsep Pendidikan Berbasis
masyarakat sebagai pengguna jasa
Keunggulan Lokal
tinggi
Dengan demikian, sekolah
kesesuaian materi pendidikan dengan
akan memilki karakteristik khusus
kebutuhan masyarakat maka kan
sekaligus menjadi tolak ukur kualitas
semakin bagus pelayanan pendidikan
pendidikan lokal. Sweetland dan Hoy
yang diberikan pada masyarakat.
(dalam Trianto, 2010:79) mengatakan
pendidikan.
Semakin
Upaya
peningkatan
pembentukan karakteristik sekolah ini
mutu
pendidikan perlu mempertimbangkan
sangat
beberapa aspek, yaitu: 1) Perlu
Karakteristik
kebijakan peningkatan mutu dengan
menunjukkan kualitas. Pembentukan
mempengaruhi
yang
karakteristik sekolah cukup sulit dan
2)
melibatkan berbagai unsur dalam
Penyelenggaraan pendidikan lebih
pendidikan. Dari paparan di atas
banyak dilakukan pada tingkat satuan
menegaskan bahwa model Lembaga
pendidikan,
dan
Pendidikan berbasis keunggulan lokal
kurikulum
pendidikan
berperan
kebutuhan
faktor-fator
dalam
lokal.
sekolah,
3)
Penyesuaian
telah
dengan
Pernyataan
sistem
ini
51
penting
menjadi
dilakukan.
sekolah
akan
kebutuhan
pendidikan
di
dalam
Indonesia.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Tentunya
dengan
pertimbangan,
secara
berbagai
diantaranya
otomatis
masyarakat
adalah
pengakuan
terhadap
keberadaan
yang
pendidikan tersebut akan semakin
cenderung menuntut keterampilan
tinggi. Dengan berbekal multi skill
dan pengetahuan spesifik. Kebutuhan
maka siswa akan cepat diterima
lokal menjadi salah satu tuntutan yang
masyarakat,
harus dijawab oleh dunia pendidikan.
yang
perubahan
masyarakat
dimilki
karena
keterampilan
bisa
dimanfaatkan
berbasis
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
perlu
itu, model pembelajaran sekolah
dikembangkan pada setiap jenis dan
berbasis keunggulan lokal ini harus
jenjang pendidikan. Tidak hanya
banyak
SMK saja, tetapi juga sangat mungkin
praktek dan bekerjasama dengan
dikembangkan pada sekolah umum
dunia usaha.
dan madrasah. Sebab pendidikan saat
Salah
Model
sekolah
keunggulan
lokal
ini
dilakukan
dalam
satu
bentuk
ukuran
ini perlu diarahkan pada multi skill.
keberhasilan sekolah adalah output
Sehingga lulusan bisa memenuhi
lembaga pendidikan yang terampil
kebutuhan
dan
pasar.
Hal
ini
bisa
diterima
masyarakat
sesuia
dilakukan denga cara meningkatkan
keahlian yang didapat di lembaga
mata pelajaran keterampilan yang
pendidikan. Dengan demikian, model
menjadi
kebutuhan
sekolah berbasis keunggulan lokal
setempat.
Potensi
masyarakat
menjadi
menjadi penting untuk direalisasikan
bahan pertimbangan utama dalam
dan dikembangkan pada semua jenis
memilih materi pelajaran berbasis
dan jenjang pendidikan. Selain untuk
keunggulan lokal ini.
memenuhi tuntutan masyarakat dalam
lokal
Dengan memperkuat
pelajaran
keterampilan
mengarah
pada
masyarakat
ini
meningkatakan
mata
menyelesaikan masalah hidup juga
yang
meningkatkan
kebutuhan
akan
daya
eksistensi
sekolah di daerah.
bisa
Ruang
eksistensi
Lingkup
Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal
sekolah di sebuah daerah. Sebab,
Ruang
minat
pendidikan
masyarakat
daya
untuk
berpendidikan akan meningkat dan
lokal:
52
lingkup
penyelenggaraan
berbasis
keunggulan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Langkah
1. Lingkup situasi dan kondisi
daerah,
adalah
tersebut
Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal
segala
Dalam pengembangan pendidikan
sesuatu yang terdapat di
daerah
Pengembangan
berbasis
yang
keunggulan
lokal
ada
berkaitan dengan lingkungan
alam, sosial, ekonomi, seni
PENYUSUNAN
DESAIN
KAJIAN KONSEP
STUDY
LITERATUR DAN
LAPANGAN
UJI COBA
MODEL
ANALISIS HASIL
PERBAIKAN
MODEL
SEMINAR
FINALISASI
MODEL
PELAPORAN
dan budaya atau lainnya
yang beruapa hasil bumi,
tradisi, pelayanan/jasa atau
lainnya
yang
menjadi
keunggulan suatu daerah.
2. Lingkup keunggulan lokal,
mencakup
beberapa hal yang harus disiapkan
potensi
keunggulan
untuk merealisasikannya seperti:
lokal,
bagaimana
Gambar 3.Peta Alur Langkah
mengelola
Pengembangan Pendidikan Berbasis
mengolah/mengemas,
Keunggulan Lokal
mengoptimalkan,
memasarkan
lainnya
atau
yang
proses
KESIMPULAN
mapu
Upaya
menghasilkan nilai tambah
perlu mempertimbangkan beberapa
taraf
aspek, yaitu: 1) Perlu kebijakan
hidup/kesejateraan maupun
Pendapatn
(PAD).
Asli
Maka
perlu
Daerah
dipandang
lokal
dikembangka
(setingkat
di
mutu
mempengaruhi
faktor-fator
dalam
dengan
yang
sekolah,
2)
Penyelenggaraan pendidikan lebih
berbasis
keunggulan
peningkatan
berperan
Penyelenggaraan
Pendidikan
mutu
pendidikan berbasis keunggulan lokal
bagi daerah sehingga dapat
meningkatkan
peningkatan
banyak dilakukan pada tingkat satuan
yang
sekolah
SMA/MA/SMK
pendidikan,
dan
kurikulum
pendidikan
kebutuhan
atau sederajat).
lokal.
3)
Penyesuaian
dengan
Pernyataan
ini
menurut penyelenggaraan pendidikan
yang diarahkan pada pemenuhan
53
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kebutuhan masyarakat lokal. Siswa
Energi
diajarkan bagaimana cara menggali
Jakarta:Sekretariat Negara.
dan
mengelola
potensi
daerah
Ralph
W,
Nasional.
Tyler.
1949.
Basic
sehingga menjadi karya yang bisa
Principles of Curriculum and
memperbaiki taraf hidup masyarakat
Instructional. Chicago and
dalam berbagai bentuknya.
London: The University of
Chicago Press.
Sanjaya,
DAFTAR RUJUKAN
Anonim,
2003.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun
Pndidikan Nasional.
2005.
Pendekatan
Belajar
Berbagai
dalam
dan
Menteri
2003
tentang Sistem Pendidikan
Proses
Nasional.
Zais, Robert. S. 1976. Curriculum,
Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Peraturan
Strategi
Predana.
Tahun 2003 tentang Sistem
S.
2006.
Pembelajaran. Jakarta: Media
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20
Nasution.
Wina.
Principles and Foundation,
Pendidikan
Harper & Row, Publlisher.
Nasional No.22 Tahun 2006
New York: Hagerstown San
tentang Standart Isi untuk
Francisco-London.
Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional No.24 Tahun 2006
tentang
Pelaksanaan
Peraturan
Menteri
Pendidikan Nasional No.22
dan 23 tahun 2006.
Presiden Republik Indonesia. (2006).
Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun
2006
Tentang
Kebijakan
54
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
STRATEGI BERSAING: MELALUI CAPAIAN KINERJA HUMAN
RESOURCES BERBASIS TRANSGLOBAL LEADERSHIP
DENGAN OPTIMALISASI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR DAN QUALITY OF WORK LIFE (STUDI KOPERASI
BERPRESTASI DI JAWA TIMUR)
Adya Hermawati
Nasharuddin Mas
FE Universitas Widyagama Malang
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratori untuk mencari hubungan yang relatif baru dan
eksplanatoris menjelaskan gejala yang ditimbulkan oleh suatu objek penelitian. Pendekatan
kuantitatif yang diterapkan dalam penelitian ini dengan purposive sampling sebanyak 249
karyawan koperasi berprestasi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur yaitu Kota Malang,
Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo,
dan Kota Surabaya. Alat analisis yang digunakan adalah, Generalized Structural Component
Analysis (GSCA) dengan pendekatan Sobel Test guna pengujian efek mediasi pada hubungan
antar variabel. Hasil penelitian ini (1) telah menemukan kaidah pengembangan ilmu manajemen
sumber daya manusia khususnya efek mediasi quality of work life dan OCB pada pengaruh
transglobal leadership terhadap kinerja karyawan koperasi berprestasi di Jawa Timur, (2)
memberikan rekomendasi sebagai informasi berguna bagi pihak manajerial dalam mengelola
sumber daya manusia, sehingga dapat mempercepat keberhasilan organisasi khususnya koperasi
di Jawa Timur. Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1) Quality
of work life memediasi secara penuh (full mediation) pengaruh transglobal leadership terhadap
kinerja karyawan. 2) Organizational citizenship behavior (OCB) memediasi secara penuh (full
mediation) pengaruh transglobal leadership terhadap kinerja karyawan
Kata Kunci: Transglobal Leadership, Quality of Work Life, Organizational Citizenship
Behavior (OCB), Kinerja Individu (karyawan)
Fenomena
perekonomian
pedesaan, sedangkan usaha besar
keterpurukan
pasar
hanya mampu menyerap 2,52 juta
yang
orang.
menghasilkan pengangguran dan
kemiskinan
besar-besaran
di
Pengamatan
negeri ini, koperasi telah tampil
spesifik
sebagai juru selamat bagi mereka
menunjukkan
yang
peningkatan
terpinggirkan
perekenomian
dari
kapitalistik.
lebih
terhadap
koperasi
terjadinya
jumlah
koperasi.
“jumlah
Perkembangan
Koperasi telah menjadi sumber
koperasi” harus diimbangi dengan
penghidupan bagi 91,25 juta orang
“jumlah
yang
berkualitas
sebagian
besar
ada
di
55
tenaga
kerja”
dan
yang
upaya
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
peningkatan “volume usaha” yang
koperasi
antara
signifikan.
pijakan
kepemimpinan
Subandi
(2008)
kesediaan melayani orang lain
visioner,
merupakan nilai tambah
yang
kecenderungan
mutlak
SDM
pasar,
dibutuhkan
lain
memiliki
yang
“membaca”
bisa
perkembangan
kemajuan
teknologi,
organisasi seperti koperasi. Fuller
perubahan
pola
persaingan.
(2011) identifikasi dari fenomena
Karena
sangat
dibutuhkan
lemahnya “volume usaha” suatu
pimpinan
organisasi, solusi yang ditempuh
kepemimpinan,
antara lain revitalisasi human
menjawab permasalahan sumber
resources strategy dengan cara
daya manusia koperasi. Parolin
optimalisasi
(2004) dan Adler, et al (2000)
employe
itu
yang
memiliki
sesuai
gaya
untuk
performance, human resources
begitu
pentingnya
trainning
pemimpin,
sehingga menjadi isu
&
recruitment,
development,
human
yang
resources
menarik
perhatian
peneliti
Subyakto (1996) bahwa kendala
keorganisasian sampai saat ini.
yang
Sementara, Sharkey et al. (2012)
mendasar dalam
bidang
para
planning. Sementara pandangan
sangat
fokus
peran
koperasi adalah masalah sumber
menelaah
daya
problem mengenai kepemimpinan
manusia.
Ditegaskan
tentang
perilaku
theoretical
Hermawati
transaksional
(2011,2013,2014a,2015a),
transformasional yang dikelaskan
organisasi
yang baik, tumbuh
dalam kepemimpinan tipe lokal.
berkembang,
Pada perkembangan awal, gaya
dan
menitikberatkan
pada
maupun
kepemimpinan
human
muncul
dalam
menjalankan
bentuk (versi) lokal yang belum
fungsinya secara optimal, efektif
mampu menjangkau aspek secara
dan efisien.
global. Oleh karena itu,
guna
resources
Loyd,
Holt &
Seki (2012), Sharkey et al. (2012)
(2001)
merekomendasi, untuk mencapai
menggagas
competitive advantage, beberapa
yang lebih global, atau dikenal
kriteria
dengan
kunci
fondasi
terbaik
56
tipe
kepemimpinan
transglobal
leadership.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Merupakan
perilaku
pimpinan
disampaikan
visioner, mengadaptasi lingkungan
dimediasi
baru
yang
dengan
QWL
namun
luas,
lebih
prosentase capaian kinerja masih
kompleks,
kepemimpinan
yang
lemah, belum maksimal dan belum
konsistensi
outcome-nya
kinerja
lebih
bahwa,
karyawan,
dimensi Cognitive
Moral
berupa
dengan
mencapai target.
6
Temuan
intelligence,
intelligence,
Hermawati
tersebut,
(2015a)
rekomendasi
Emotional
memberikan
bahwa
penting
intelligence,
Cultural
dikembangkan lebih lanjut, sebagai
intelligence,
Business
upaya
generalisasi
intelligence,Global intelligence.
Hayward
(2005)
membuktikan,
capaian
teori
guna
leadership
kepemimpinan
konsistensi
dan
transglobal
optimalisasi
kinerja karyawan. Oleh karena itu
pada organisasi, secara langsung
improvement
tidak
signifikan
penelitian ini, dengan memasukkan
terhadap kinerja karyawan dan
organizational citizenship behavior
ditemukan
hubungan
(OCB) sebagai faktor mediasi yang
kepemimpinan
sangat penting. Hal ini merujuk
berpengaruh
negatif
adanya
antara
organisasi
dan
pada
theory
kinerja
dari Smith, Organ et al (1983),
karyawan. Inkonsistensi outcome
David & Tang, et al (2008) yang
tersebut,
mengkaji hubungan positif
menjadi
celah
yang
OCB
diteliti oleh Hermawati (2015a).
terhadap kinerja, menjadi dasar
Hasil penelitiannya menunjukkan
yang
bahwa
leadership
OCB berpengaruh sangat besar
langsung
terhadap keberhasilan organisasi.
transglobal
berpengaruh
tidak
kuat bahwa implementasi
(indirect effect) terhadap kinerja
Rujukan berikutnya
karyawan.
&
Artinya, upaya untuk
peningkatan kinerja karyawan atas
transglobal
leadership
harus
melalui implementasi quality of
work
life.
pembahasan hasil
Analisis
dari
Wolfe,(1988);
Efraty
Alotaibi,
(2001);
Eastman,
(1994);
Podsakoff
et al,(1997);
Biswas
dan Varma (2007), disampaikan
dan
bahwa
penelitiannya
OCB:
1)
membantu
membangun social capital yang
57
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Dari
berdampak peningkatan kinerja, 2)
OCB
memegang
peran
uraian
di
disimpulkan bahwa
kunci
atas,
perubahan
dan
peran sumberdaya manusia dewasa
strategi
ini sangat signifikan. Pendekatan
organisasi. Diperkuat oleh Organ,
menejemen perspektif humanistik,
Dennis et al (2006) dan Dorfman
menempatkan
&
sebagai faktor sentral, yang paling
memformulasikan
implementasikan
Javidan
et
(2012),
al.,
human
menyatakan bahwa perkembangan
diandalkan
teori OCB masih terkesan lamban.
competitive advantage. Sehingga
Untuk itu masih perlu dilakukan
menjadi relevan menyikapi isu
penelitian lebih lanjut mengenai
kritis bagi pengelola organisasi
OCB,
untuk
khususnya
yang
anteseden
mengenai
menciptakan
membangun
karyawan
membentuk
perilaku ekstra peran/OCB ini.
hasil
untuk
resources
kinerja
(Hermawati:
2011,2013,2014a,2015a).
Disisi lain fenomena riil
Mengingat kontribusi yang besar
survey,
dari kinerja karyawan berlanjut
terjadinya
terindikasi
penurunan
karyawan
trend
untuk
kinerja
pada
organisasi.
koperasi
optimalnya
kinerja
Adapun
rumusan
Timur.
masalah penelitian adalah apakah
Diduga disebabkan oleh salah satu
QWL dan OCB berperan sebagai
faktor
OCB
mediasi
hasil
terhadap
optimalisasi
kinerja
karyawan
berprestasi
di
yaitu
karyawan.
Jawa
rendahnya
Bersandar
penelitian
Hermawati
(2015a)
transglobal
leadership
capaian
koperasi
tentang efek mediasi QWL dan
berprestasi di Jawa Jatim? Tujuan
Keterlibatan
khusus penelitian
pekerjaan,
serta
menguji efek
rujukan teori teori terkait OCB,
mediasi
maka penelitian ini akan mengkaji
pengaruh
dan mendiskripsikan lebih lanjut
terhadap kinerja karyawan koperasi
tentang
berprestasi Jawa Timur.
persoalan
keterkaitan
QWL dan
OCB pada
transglobal leadership
kinerja karyawan atas transglobal
leadership dengan efek mediasi
KAJIAN
OCB dan quality of work life.
PENGEMBANGAN
58
LITERATUR
DAN
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pada
HIPOTESIS
kinerja
karyawan,
aplikasi program QWL
Penelitian
dilakukan
yang
telah
sebelumnya
telah
dimensi
Hasil
empiris
di
kinerja
Tett& Meyer (1993), Bernadin
terpuaskan,
akan
mampu
kinerja
kinerja
menjadi
implikasinya
kinerja
individu,
berkontribusi
QWL
organisasional
berpengaruh
karyawan,
(4)
pada
QWL
merasa
selanjutnya
bekerja
sumbangan besar pada optimalnya
memberikan
kinerja karyawan.
tataran
Penelitian Clark (1990),
baik,
Hsu (2012), Hermawati (2015a)
optimalnya
mendukung teori Porter & Lawler
selanjutnya
(1968)
lebih
akan
(3)
berpengaruh pada kepuasan kerja
maksimal, komitmen lebih dapat
dipertanggungjawabkan,
akan
peningkatan
karyawan,
selanjutnya
jika kebutuhan karyawan dipenuhi,
karyawan
pada
komitmen
Frederick
Hezberg, Thomas (2001), bahwa
pasti
perusahaan,
berpengaruh terhadap peningkatan
(1993), Jewell & Siegal (2000),
faktor
dalam
berpengaruh
Luthans (2006), Robbins (2006),
dua
pertumbuhan,
keuntungan serta lingkungan kerja
Hermawati
(2011, 2014a), mendukung teori
Teori
melalui
pengembangan, partisipasi, upah,
menginspirasi dilakukan penelitian
ini.
(2)
pada
kinerja
dan
menjelaskan
organisasi.
Kanungo
bahwa
(1982)
keterlibatan
kerja menuntun ke arah kinerja
Husnawati
(2006)
dan
seseorang. Membuktikan adanya
Hermawati (2015a), menganalisis
hubungan
positif
serta membuktikan pengaruh QWL
keterlibatan
pekerjaan
terhadap
kinerja,
yang
kinerja
karyawan,
kepuasan kerja, motivasi kerja,
keterlibatan
dan
mengatasi
motivasi
kerja
terhadap
kinerja karyawan serta kepuasan
Dari
kerja terhadap kinerja karyawan.
keterlibatan
Hasil
penelitiannya:
didefinisikan
secara
langsung
(1)
QWL
berpengaruh
antara
mana
pekerjaan
kinerja
perspektif
dan
mampu
karyawan.
organisasi,
pekerjaan
sebagai
subyek
positif yang memberikan dampak
59
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pada seluruh kinerja karyawan
antara inteligensia emosional dan
dan kinerja organisasi.
kepemimpinan transaksional, oleh
Teori
dari
Organ,(1983),
Smith
Podsakoff
&
karena itu intelegensia emosional
et
dan kepemimpinan transaksional
al.(1997), Efraty & Wolfe (1988), ,
tidak
Eastman (1994), eratnya kinerja
terhadap kinerja karyawan, (c)
individu dengan OCB. Didukung
hubungan
penelitian
searah,
Alotaibi
(2001),
berpengaruh
signifikan
signifikan
namun
positif
lemah antara
Pattnaik & Biswas (2005), Biswas
intelegensia
& Varma (2007), membuktikan
kepemimpinan transaksional pada
bahwa OCB karyawan berpengaruh
level signifikansi 5%, (d) terdapat
signifikan
hubungan positif searah antara
terhadap
kinerja
emosional
karyawan, aspek OCB berpengaruh
intelegensia
positif terhadap kinerja karyawan,
kepemimpinan
berkaitan erat antara OCB dengan
Hasil penelitian tersebut sejalan
hasil
secara
dengan Loke (2001), Kacmar et
kuantitas, namun secara kualitas
al. (1999) membuktikan adanya
hasil
hubungan positif antara perilak u
kerja
kerja
kelompok
tidak
ditemukan
and
Avolio (1996), Bass dan Avolio
Performance,
(1997) menyatakan bahwa kinerja
Emotional
karyawan akan dipengaruhi oleh
Intelligence in a South African
tingkat
hasil
tinggi.
Parastatal
Organisation”
yang
signifikan
adalah grand theory (teori induk)
searah antara kinerja karyawan
yang digunakan pada penelitian ini.
dengan
Robbins
(2006)
(2006)
menjelaskan
pimpinan
hubungan
kepemimpinan
Teori perilaku organisasi
empirical membuktikan bahwa (a)
terdapat
kinerja
Between
“Relationship
Leadership
dan
individu. Literatur Bass (1985),
Penelitian Hayward (2005),
Employee
dan
transformasional.
kepemimpinan
hubungan yang erat.
berjudul
emosional
dan
inteligensia
emosional
transaksional
dengan
dan
Luthans
manusia
taraf signifikansi 5%, (b) terdapat
adalah salah satu faktor penting
hubungan
dalam
yang
sangat
lemah
60
organisasi.
Keberhasilan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Populasi dan Sampel Penelitian
organisasi sangat tergantung pada
kinerja
individu
dalamnya.
di
Populasi dalam penelitian ini
seluruh
adalah seluruh karyawan Koperasi
yang
Berprestasi di Provinsi Jawa Timur.
keberhasilannya,
Karyawan Koperasi Berprestasi di
yang
Dalam
pekerjaan,
anggotalah
menentukan
sehingga
berbagai
meningkatkan
organisasi
ada
Provinsi Jawa Timur sebagai subyek
upaya
dalam
produktivitas
harus
dimulai
penelitian
pertimbangan:
dari
ini
dengan
(1)
karyawan
perbaikan produktivitas anggota.
berwenang dalam menjelaskan hal-
Produktivitas dapat dinilai dan
hal yang terkait dengan variabel
dioptimalkan melalui kinerja. Oleh
penelitian
karena itu, pemahaman tentang
merupakan ujung tombak organisasi
perilaku organisasi menjadi sangat
dan berhubungan langsung dengan
penting
anggota, konsumen, dan masyarakat
dalam
rangka
Hipotesis dalam penelitian
Koperasi
1)
Transglobal
dan
UMKM
jumlah
leadership
terhadap
ukuran populasi dalam penelitian ini
work
karyawan
(2014),
pengaruh
adalah
Transglobal
karyawan
Adanya
kinerja karyawan, 2) Quality of
life
(2)
sekitar. Berdasarkan data dari Dinas
meningkatkan kinerja.
ini,
dan
660
yang dijadikan
orang
karyawan.
memediasi
pengaruh
Penentuan ukuran sampel dengan
leadership
terhadap
menggunakan Rumus Slovin pada
terhadap kinerja karyawan , 3) OCB
presisi
memediasi pengaruh Transglobal
sebagai berikut
leadership terhadap terhadap kinerja
sebesar 249 orang.
karyawan
dalam area sampling ini ditetapkan
Untuk memperoleh bukti
yaitu 249 orang karyawan menjadi
empirik, menguji & menjelaskan
sampel yang diambil dari 25 Koperasi
mengenai efek mediasi QWL dan
berprestasi berdasarkan atas wilayah.
OCB pada pengaruh transglobal
leadership terhadap kinerja
karyawan.
61
5%
dengan
perhitungan
diperoleh sampel
Perhitungan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
endogen),
Metode Analisis Data
kedua:
variabel
yang
Metode untuk menganalisis data
terlibat
bersifat
dalam
variable
sehingga
memerlukan
pengukuran
(pengukuran
penelitian
menggunakan
Structural
ini
adalah
model
Generalized
Component
variabel
Analysis
unobservable
dari
indikator-
(GSCA) dengan pendekatan Sobel
indikatornya),
Test (spesifik pada pengujian efek
pengujian
mediasi).
penelitian
ini
dengan Sobel Test karena beberapa
mediasi
sehingga
alasan,
pengujian lanjutan setelah GSCA
Digunakannya
pertama:
GSCA
model
yang
digunakan adalah model struktural
(melibatkan
beberapa
serta
ketiga:
hipotesis
dalam
menekankan
efek
diperlukan
yaitu Sobel Test (Solimun, 2013).
variabel
Gambar 1.
Efek Mediasi QWL dan OCB pada pengaruh Transglobal Leadershp
Terhadap Kiner
quality of
work life.
(QWL)
Kinerja
Karyawan
transglobal
leadership
Organization
al citizenship
behaviour
(OCB)
maka instrumen dinyatakan valid.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji
Uji Instrumen Penelitian
reliabilitas
menggunakan
koefisien alpha cronbach. Jika nilai
Tahap
pertama
hasil
alpha
>
0.6
maka
instrumen
penelitian adalah menguji instrumen
dinyatakan reliabel. Tabel 1 berikut
penelitian.
menyajikan hasil pengujian validitas
menggunakan
Uji
koefisien
validitas
korelasi
Pearson. Jika nilai korelasi > 0.3
62
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dan reliabilitas instrumen dari sampel
ujicoba (n=249).
Tabel 1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
No
Variabel
Indikator
1
X1
2
M1
3
M2
5
Y1
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
M1.1
M1.2
M1.3
M1.4
M3.1
M3.2
M3.3
M3.4
M3.5
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Item 1
0.555
0.559
0.552
0.557
0.561
0.551
0.550
0.558
0.550
0.551
0.555
0.551
0.560
0.558
0.552
0.561
0.566
0.553
63
Korelasi
Item 2
0.552
0.555
0.552
0.551
0.551
0.555
0.556
0.553
0.556
0.559
0.556
0.560
0.570
0.558
0.551
0.568
0.565
0.565
Item 3
0.554
0.551
0.559
0.556
0.552
0.564
0.570
0.552
0.554
0.561
0.558
0.562
0.550
0.554
0.555
0.562
0.563
0.560
Alpha
Cronbach
0.868
0.797
0.841
0.729
Hasil uji validitas dan reliabilitas di
Dalam penelitian ini variabel yang
atas menunjukkan nilai korelasi > 0.3
terlibat yaitu Transglobal leadership
yang
item
(X1), Quality of Work Life (M1),
dinyatakan valid. Di sisi lain, hasil
Organizational citizenship behavior
pengujian
reliabilitas,
(OCB) (M2) serta Kinerja Karyawan
memperlihatkan nilai alpha cronbach
(Y1) adalah variabel unobservable,
> 0.6 yang menyatakan seluruh
dimana tiap variabel tidak terukur
variabel dinyatakan reliabel. Dengan
secara langsung, melainkan melalui
demikian,
beberapa indikator pengukurannya.
menyatakan
seluruh
instrumen
dinyatakan
valid dan reliabel.
Analisis deskripsi menyajikan mean
(rata-rata) tiap indikator dan variabel,
Analisis
Deskriptif dan
Model
di sisi lain, model pengukuran hasil
Pengukuran
analisis GSCA menyajikan loading
factor atau bobot tiap indikator
Tahap kedua hasil penelitian
memaparkan
hasil
sebagai pengukur variabelnya. Tabel
pengukuran
2 berikut menyajikan hasil analisis
deskripsi variabel penelitian beserta
pengukuran
setiap
deskriptif dan model pengukuran tiap
variabelnya.
variabel.
Tabel 2. Pengujian Deskriptif dan Model Pengukuran
Variabel
Transglobal leadership (X1)
Quality of Work Life (M1)
Organizational citizenship
behavior (OCB) (M2)
Indikator
Cognitive intelligece
Emotional intelligence
Business intelligence
Cultural intelligence
Global intelligence
Moral intelligence
Partisipasi
Pertumbuhan-Pengembangan
Kompensasi-Imbalan
Lingkungan Kerja
Sportmanship
Civic virtue
64
Mean
3.478
3.406
3.273
3.382
3.434
3.434
3.321
3.373
3.414
3.333
Loading
0.522
0.661
0.708
0.529
0.708
0.529
0.619
0.664
0.632
0.555
P-value
0.010
0.001
0.001
0.023
0.003
0.021
0.003
0.005
0.006
0.012
3.402
0.613
0.013
3.382
0.677
0.003
Kinerja Karyawan (Y1)
Variabel
3.297
3.410
3.277
3.369
3.361
3.430
Conscientiousness
Altruisme
Courtesy
Hasil Kerja
Perilaku Kerja
Sifat Pribadi
Hal
Transglobal
ini
0.542
0.695
0.538
0.703
0.625
0.632
0.009
0.001
0.011
0.001
0.011
0.004
menunjukkan
bahwa
leadership (X1) diukur oleh enam
Transglobal leadership Koperasi di
indikator yaitu cognitive intelligece,
Jawa
emotional
cognitive
intelligence,
intelligence,
global
cultural
intelligence
business
Timur
ditentukan
intelligece,
oleh
emotional
intelligence,
intelligence, business intelligence,
dan
cultural
moral
intelligence,
global
intelligence. Empat indikator yaitu
intelligence dan moral intelligence.
cognitive
emotional
Dari besarnya loading factor tertinggi
intelligence, global intelligence dan
terlihat bahwa business dan global
moral intelligence dipersepsi baik
intelligence adalah faktor utama
(mean atau rata-rata antara 3.41
pengukur
hingga 4.20) oleh karyawan Koperasi
Artinya, pimpinan Koperasi memiliki
di Jawa Timur, sedangkan indikator
Transglobal
business intelligence dan cultural
tercermin tingginya business dan
intelligence
cukup
global intelligence yang dimiliki oleh
baik (rata-rata antara 2.61 hingga
pimpinan tersebut. Kenyataannya,
3.40) oleh karyawan Koperasi di
business
Jawa Timur. Hal ini memperlihatkan
memiliki rata-rata (mean) masing-
bahwa fakta di lapangan, khusus nya
masing
pada koperasi di Jawa Timur, konsep
dipersepsikan cukup baik dan baik.
Transglobal
Hal ini menandakan bahwa business
intelligece,
dipersepsikan
leadership
telah
terimplementasikan dengan baik.
Hasil
analisis
dan
dan
tinggi,
intelligence
3.434
intelligence
terkuat
yang
sebagai
pengukur
Transglobal leadership, saat ini telah
dimiliki dengan baik oleh pemimpin
Transglobal leadership (X1) dalam
memperlihatkan
global
3.273
global
leadership.
leadership
dan
indikator
model
pengukuran (measurement model)
GSCA
Transglobal
Koperasi di Jawa Timur.
keenam
indikator memiliki P-value < 0.05
Variabel Quality of Work
(tingkat kesalahan atau alpha 5%).
Life
65
(M1)
diukur
oleh
empat
indikator
yaitu
pertumbuhan
dan
partisipasi,
imbalan, serta lingkungan kerja. Dari
pengembangan,
besarnya loading factor tertinggi
kompensasi-imbalan, dan lingkungan
terlihat
kerja. Tiga indikator yaitu partisipasi,
pengembangan adalah faktor utama
pertumbuhan
pengukur
dan
dan
lingkungan
pengembangan,
pertumbuhan-
quality of
work
life.
dipersepsi
Artinya, quality of work life akan
cukup baik (mean atau rata-rata
berjalan dengan baik, tercermin jika
antara
pertumbuhan-pengembangan
2.61
kerja
bahwa
hingga
3.40)
oleh
yang
karyawan Koperasi di Jawa Timur,
dirasakan oleh karyawan tersebut
sedangkan
dalam
satu
indikator
kompensasi-imbalan
yaitu
dipersepsikan
kondisi
Kenyataannya,
baik/tinggi.
lingkungan
kerja
sangat baik (rata-rata antara 3.41
memiliki rata-rata (mean) 3.333 atau
hingga 4.20) oleh karyawan Koperasi
dipersepsikan cukup tinggi/sangat
di Jawa Timur. Fenomena di atas
baik. Hal ini menandakan bahwa
menggambarkan
pada
pertumbuhan-pengembangan sebagai
Koperasi di Jawa Timur, keberadaan
indikator terkuat pengukur quality of
quality of work life sudah berjalan
worklife, saat ini telah dirasakan
dengan
dengan cukup baik
baik,
bahwa
khususnya
pada
kompensasi-imbalan, dirasakan baik
oleh setiap
karyawan Koperasi di Jawa Timur.
oleh karyawan Koperasi di Jawa
Variabel
Timur.
Organizational
citizenship behavior (OCB) (M2)
Hasil
analisis
model
diukur oleh lima indikator yaitu
pengukuran (measurement model)
sportmanship,
Quality of Work Life (M1) dalam
conscientiousness,
altruisme,
GSCA
courtesy.
indikator
memperlihatkan
keempat
Empat
civic
virtue,
dan
yaitu
indikator memiliki P-value < 0.05
sportmanship,
(tingkat kesalahan atau alpha 5%).
conscientiousness,
Hal ini menunjukkan bahwa quality
dipersepsi cukup baik (mean atau
of work life di lingkungan Koperasi
rata-rata antara 2.61 hingga 3.40)
di Jawa Timur ditentukan oleh
oleh karyawan Koperasi di Jawa
partisipasi,
pertumbuhan-
Timur, sedangkan satu indikator
kompensasi-
yaitu altruisme dipersepsikan baik
pengembangan,
66
civic
virtue,
dan
courtesy
(rata-rata antara 3.41 hingga 4.20)
rata-rata
oleh karyawan Koperasi di Jawa
dipersepsikan
Timur.
nilai
Fenomena
di
atas
(mean)
3.410
tinggi/baik,
tersebut
atau
bahkan
paling
tinggi
pada
dipersepsikan
Koperasi di Jawa Timur, karyawan
dibandingkan
merasa cukup puas dalam bekerja,
lainnya. Hal ini menandakan bahwa
khususnya
yang
altruisme sebagai indikator terkuat
dirasakan telah berjalan dengan baik
pengukur Organizational citizenship
di lingkungan Koperasi di Jawa
behavior
Timur.
dirasakan dengan baik oleh setiap
menggambarkan
bahwa
pada
Hasil
altruisme
analisis
karyawan
empat
(OCB),
saat
indikator
ini
telah
karyawan Koperasi di Jawa Timur.
model
pengukuran (measurement model)
Variabel kinerja karyawan
Organizational citizenship behavior
(Y1) diukur oleh tiga indikator yaitu
(OCB)
GSCA
hasil kerja, perilaku kerja, serta sifat
indikator
pribadi. Dua indikator dipersepsi
memiliki P-value < 0.05 (tingkat
cukup baik (mean atau rata-rata
kesalahan atau alpha 5%). Hal ini
antara
menunjukkan bahwa Organizational
karyawan Koperasi di Jawa Timur
citizenship
di
yaitu hasil kerja dan perilaku kerja
lingkungan Koperasi di Jawa Timur
dan satu indikator yaitu sifat pribadi
ditentukan oleh sportmanship, civic
dipersepsi baik (mean atau rata-rata
virtue, conscientiousness, altruisme,
antara
dan courtesy.
karyawan Koperasi di Jawa Timur.
(M2)
memperlihatkan
dalam
kelima
behavior
(OCB)
di
tertinggi terlihat bahwa altruisme
faktor
utama
Artinya,
kondisi
Organizational
yang
4.20)
oleh
oleh
khusus
nya
pada
akan
yang
Koperasi
cukup
dalam
baik/cukup
tinggi. Tingginya kinerja karyawan
utamanya
tinggi, tercermin jika karyawan puas
altruisme
lapangan,
karyawan
citizenship behavior (OCB) akan
akan
hingga
3.40)
koperasi di Jawa Timur, kinerja
pengukur
Organizational citizenship behavior
(OCB).
3.41
hingga
Hal ini memperlihatkan bahwa fakta
Dari besarnya loading factor
adalah
2.61
karena tingginya
sifat
pribadi yang ditunjukkan karyawan.
dirasakan.
Kenyataannya, altruisme memiliki
67
Hasil
analisis
dipersepsikan
model
cukup
tinggi/cukup
pengukuran (measurement model)
baik. Hal ini menandakan bahwa
kinerja karyawan (Y1) dalam GSCA
hasil kerja sebagai indikator terkuat
memperlihatkan
indikator
pengukur kinerja karyawan, saat ini
memiliki P-value < 0.05 (tingkat
telah dimiliki dengan cukup baik
kesalahan atau alpha 5%). Hal ini
oleh setiap karyawan Koperasi di
menunjukkan
Jawa Timur.
karyawan
ketiga
bahwa
yang
kinerja
dimiliki
oleh
karyawan Koperasi di Jawa Timur
Model Struktural Analisis GSCA
ditentukan oleh hasil kerja, perilaku
dan Pengujian Hipotesis
kerja,
serta
sifat
pribadi.
Dari
Tahap ketiga hasil penelitian
besarnya loading factor tertinggi
memaparkan
terlihat bahwa hasil kerja adalah
faktor
utama
karyawan.
pengukur
Artinya,
pengujian
hipotesis
hubungan antar variabel penelitian.
kinerja
Sebelum hasil analisis layak untuk
karyawan
diinterpretasikan,
Koperasi memiliki kinerja karyawan
dilakukan
yang tinggi, tercermin tingginya hasil
terlebih
pengujian
dahulu
asumsi
linieritas, dan uji kelayakan model.
kerja yang dihasilkan oleh karyawan
Tabel berikut menyajikan pengujian
tersebut. Kenyataannya, hasil kerja
asumsi
memiliki rata-rata (mean) 3.369 atau
linieritas,
dan
Tabel
3
menyajikan goodness of fit model.
Tabel 3. Pengujian Asumsi Liniertas
No
1.
Pengaruh
Transglobal leadership ke QWL
2.
Transglobal leadership ke OCB
3.
Transglobal leadership ke Kinerja
4.
QWL ke Kinerja
5.
OCB ke Kinerja
Hasil Pengujian
Seluruh model tidak signifikan
p.value > 0.05
Seluruh model tidak signifikan
p.value > 0.05
Seluruh model tidak signifikan
p.value > 0.05
Seluruh model tidak signifikan
p.value > 0.05
Seluruh model tidak signifikan
p.value > 0.05
68
Keterangan
Linier
Linier
Linier
Linier
Linier
Tabel 4. Pengujian Kelayakan Model
Kriteria
FIT
AFIT
GFI
SRMR
Hasil
Hasil Model
0.722
0.703
0.953
0.014
Cut-of value
 0.50
 0.50
 0.90
≤ 0.08
model
(GSCA) cocok dan layak digunakan,
memperlihatkan nilai FIT sebesar
sehingga dapat dilakukan interpretasi
0.722, serta nilai AFIT 0.703. Hair,
guna pembahahasan lebih lanjut.
et al. (2011) menyatakan bahwa nilai
Tabel 5 menyajikan hasil pengujian
FIT
model struktural.
dan
pengujian
Keterangan
Model Baik
Model Baik
Model Baik
Model Baik
AFIT
di
atas
0.5
menyatakan model yang diperoleh
adalah model baik. Dua kriteria
lainnya yaitu SRMR 0.014 < 0.08
dan GFI 0.953 > 0.9 telah memenuhi
nilai cut off, maka hasil Generalized
Structural
Component
Analysis
Tabel 5. Pengujian Model Struktural: Pengaruh Langsung
No
Pengaruh
Koefisien
Std Err
CR
P-value
1.
Transglobal leadership ke QWL
0.400
0.111
3.60
0.000*
2.
Transglobal leadership ke OCB
0.350
0.108
3.24
0.001*
3.
Transglobal leadership ke Kinerja
0.111
0.106
1.05
0.295ns
4.
QWL ke Kinerja
0.299
0.124
2.41
0.016*
5.
OCB ke Kinerja
0.267
0.110
2.43
0.015*
Keterangan: * menyatakan CR > 1.96 dan P-value < 0.05 mengindikasikan pengaruh signifikan, ns
menyatakan CR < 1.96 dan P-value > 0.05 mengindikasikan pengaruh tidak signifikan
analisis
leadership, secara langsung akan
memperlihatkan bahwa Transglobal
berpengaruh pada tingginya quality
leadership
langsung
of work life (QWL), Organizational
terhadap quality of work life (QWL),
citizenship behavior (OCB). Akan
Organizational citizenship behavior
tetapi Transglobal leadership tidak
Hasil
berpengaruh
(OCB). Semakin tinggi Transglobal
69
berpengaruh
langsung
terhadap
Efek Mediasi Quality of Work Life
kinerja karyawan.
Dalam penelitian ini, diuji
efek mediasi Quality of Work Life
Quality of work life, dan
Organizational citizenship behavior
pada
(OCB)
leadership
berpengaruh
langsung
pengaruh
Transglobal
terhadap
kinerja
terhadap kinerja karyawan. Semakin
karyawan. Pengujian efek mediasi
tinggi Quality of work life, dan
menggunakan
Organizational citizenship behavior
seperti
(OCB)
berikut.
akan
menumbuhkan
Uji
disajikan
Sobel-GSCA
pada
Tabel
6
tingginya Kinerja Karyawan. Berikut
disajikan hasil pengujian hipotesis
efek mediasi.
Tabel 6. Efek Mediasi Quality of Work Life pada pengaruh Transglobal leadership
terhadap Kinerja karyawan
No
1
2
3
Pengaruh
Transglobal leadership ke QWL
QWL ke Kinerja
Transglobal leadership ke QWL ke Kinerja
Koefisien
0.400
0.299
0.120
Std Err
0.111
0.124
0.060
CR
3.604
2.411
3.040
P-value
0.000*
0.016*
0.002*
0.120
QWL (M!)
0.299
0.400
Transglobal
leadership (X1)
Kinerja Karyawan (Y1)
Gambar 2.
Efek Mediasi Quality of Work Life pada pengaruh Transglobal leadership terhadap Kinerja
karyawan
Keterangan:
Garis lurus menyatakan pengaruh signifikan, dan Garis putus-putus menyatakan pengaruh non
signifikan. Garis berwarna hitam menyatakan pengaruh langsung, garis berwarna biru
menyatakan pengaruh tidak langsung
Hasil analisis GSCA-Sobel
pada tabel dan gambar di atas
Test pengujian efek mediasi quality
memperlihatkan
of
work
Transglobal
life
pada
pengaruh
langsung
leadership
terhadap
berpengaruh
kinerja karyawan seperti disajikan
bahwa
Transglobal
langsung
secara
leadership
terhadap
quality of work life, serta quality of
70
work
life
berpengaruh
langsung
kinerja
karyawan.
Dengan
terhadap kinerja karyawan. Hasil
demikian H2 dalam penelitian ini
pengujian efek mediasi, diperoleh
diterima.
koefisien efek mediasi quality of
work life pada pengaruh Transglobal
Efek
leadership terhadap kinerja karyawan
citizenship behavior (OCB)
sebesar 0.120. Mengingat besarnya
efek
mengindikasikan bahwa quality of
Transglobal
leadership terhadap kinerja karyawan
yang bersifat full mediation (mediasi
penuh).
Koefisien
bertanda
positif
efek
mediasi
Organizational
citizenship behavior (OCB) pada
work life adalah variabel pemediasi
pengaruh
Organizational
Dalam penelitian ini, diuji
CR > 1.96, dan P-value < 0.05
antara
Mediasi
mediasi
pengaruh
Transglobal
leadership
terhadap
kinerja
karyawan.
Pengujian
efek
mediasi
menggunakan
Uji
seperti
mengindikasikan
disajikan
Sobel-GSCA
pada
Tabel
7
berikut.
bahwa semakin tinggi Transglobal
leadership, jika ditopang dengan
tingginya quality of work life, akan
mengakibatkan semakin tinggi pula
Tabel 7. Efek Mediasi Organizational citizenship behavior (OCB) pada pengaruh
Transglobal leadership terhadap Kinerja karyawan
No
1
2
3
Pengaruh
Transglobal leadership ke OCB
OCB ke Kinerja
Transglobal leadership ke OCB ke Kinerja
Koefisien
0.350
0.267
0.093
Std Err
0.108
0.110
0.048
CR
3.241
2.427
3.306
P-value
0.001*
0.015*
0.001*
0.093
OCB (M3)
0.267
0.350
Transglobal
leadership (X1)
Kinerja Karyawan (Y1)
Gambar 3.
Efek Mediasi Organizational citizenship behavior (OCB) pada pengaruh Transglobal
leadership terhadap Kinerja karyawan
71
Keterangan:
Garis lurus menyatakan pengaruh signifikan, dan Garis putus-putus menyatakan pengaruh non
signifikan. Garis berwarna hitam menyatakan pengaruh langsung, garis berwarna biru
menyatakan pengaruh tidak langsung
Hasil analisis GSCA-Sobel
bahwa semakin tinggi Transglobal
pengujian
mediasi
leadership, jika ditopang dengan
Organizational citizenship behavior
tingginya Organizational citizenship
(OCB) pada pengaruh Transglobal
behavior
leadership terhadap kinerja karyawan
mengakibatkan semakin tinggi pula
seperti disajikan pada tabel dan
kinerja karyawan.
Test
gambar
di
atas
efek
Pembahasan
berpengaruh
langsung
Hasil
terhadap Organizational citizenship
citizenship
behavior
(OCB)
berpengaruh
langsung
terhadap
bahwa
memediasi
citizenship behavior (OCB) pada
leadership
P-value
<
mengindikasikan
terhadap
Transglobal
kinerja
pengaruh
Transglobal
karyawan
3)
OCB
pengaruh
Transglobal
memediasi
leadership
4), terdapat satu hipotesis yaitu
0.093. Mengingat besarnya CR >
dan
pengaruh
terhadap terhadap kinerja karyawan
terhadap kinerja karyawan sebesar
1.96,
pada
leadership terhadap terhadap kinerja
Organizational
Transglobal
data
karyawan, 2) Quality of work life
efek mediasi, diperoleh koefisien
pengaruh
1)
leadership
kinerja karyawan. Hasil pengujian
mediasi
analisis
subbab sebelumnya memperlihatkan
behavior (OCB), serta Organizational
efek
akan
memperlihatkan
bahwa secara langsung Transglobal
leadership
(OCB),
pengaruh
0.05
Transglobal
leadership
terhadap kinerja karyawan ditolak
bahwa
dan tiga hipotesis lainnya diterima.
Organizational citizenship behavior
Dari paparan di atas dapat
(OCB) adalah variabel pemediasi
antara
pengaruh
disimpulkan bahwa pada pengaruh
Transglobal
leadership terhadap kinerja karyawan
Transglobal
yang bersifat full mediation (mediasi
Kinerja Karyawan, variabel quality
penuh).
Koefisien
mediasi
of work life, memegang peranan
bertanda
positif
mengindikasikan
penting sebagai pemediasi hubungan
efek
72
leadership
terhadap
keduanya. Jika tanpa quality of work
terukur,
life, maka tidak terdapat pengaruh
rekomendasi
Transglobal
Diperlukan pula rekomendasi berupa
leadership
terhadap
Kinerja Karyawan.
hirarki
Pengaruh
leadership
variabel
Organizational
dikatakan
bahwa
tanpa
(OCB), maka tidak terdapat pengaruh
leadership
terhadap
Kinerja Karyawan.
KESIMPULAN
Quality
of
work
life
memediasi
secara
penuh
(full
mediation)
pengaruh
leadership
Transglobal
terhadap
behavior (OCB) memediasi secara
penuh (full mediation) pengaruh
leadership
berupa
rekomendasi
penilaian
beberapa
Biswas, S. dan Varma, A. 2006.
Psychological Climate and
Individual Performance in
India: Test of a Mediated
Model. Employee Relation
Vol. 29.No. 6, pp. 664 – 676.
terhadap
kinerja karyawan.
Diperlukan
dengan
Bernadin and Russel,.2002. Human
Resources Management, An
Experiential Approach. By
McGraw-Hill, Inc. Newyork,
USA
kinerja
karyawan. Organizational citizenship
Transglobal
proses
Bass, B. M., & Avolio, B. J. 1997.
Improving
organizational
effectiveness
through
transformational
leadership.Thousand
Oaks,
CA:
Sage.
behavior
International
Journal
of
Service Industry Management
Vol. 17 No. 1, 2006 pp.23-50
Emerald Group Publishing
Limited
0956-4233
DOI
10.1108/09564230610651561.
Behavior:
Its
Nature,
Antecedents,
and
Consequences, First Edition,
SAGE Publications
Organizational citizenship behavior
Transglobal
mendalam.
DAFTAR RUJUKAN
citizenship behavior (OCB) sehingga
dapat
lebih
rekomendasi.
Kinerja
Karyawan, dimediasi secara penuh
oleh
diperlukan
kriteria, aktor dan sasaran setiap
Transglobal
terhadap
sehingga
importance-
performance (tingkat kepuasan dan
Clark, C. 1990. Social Processes in
Work Groups: A model of the
Effect
of
Involvement,
Credibility, and Goal Linkage
on
Training
Success.Unpublished Doctoral
Dissertation
Research,
kepentingan) dari setiap variabel
yang
diteliti,
guna
mengetahui
seberapa penting dan puas kah
responden
kan
indikator
yang
73
University
Knoxville.
Hermawati, Adya. 2015a. The
Mediation Effect of Quality of
Work
Life
and
Job
Involvement in Relationship
of Transglobal Leadership to
Employee Performance, Case
Study in Sharia Bank in East
Java, Indonesia. Journal of
Research in Business and
Management, Vol 3 Issue 5,
May 2015, ISSN (Online)
2347-3002.
ofTennessee,
Dartu, 2007. Kinerja Pelayanan
Koperasi.Majalah
Koperasi
Vol. XX, No. 69, h. 37 – 48.
Eastman,K.K. 1994. In The Eyes of
The
Beholder:
An
Attributional Approach to
Ingratiation and Organizational
Citizenship Behavior. Academy
of Management Journal Vol.
37, No.5, pp. 1379-1391.
Hermawati, Adya. 2013. Effect of
Empowerment on Quality of
Work Life, Organizational
Trust and
Organizational
Commitment
at
Private
higher Education Institution
in
East
Java. European
Journal
of
Scientific
Research, Vol 115 No 2,
2013.
Efraty,D., dan Wolfe, D.M.1988.
The Effect of Organizational
Identification on Employee
Affective and Performance
Responses.
Journal
of
Business and Psychology.Vol.
3.No. 1. pp. 105-112.
Gibson,2003.
Organizations:
Behavior,
Structure
and
Processes.
McGraw-Hill
Companies, Inc., Test of a
theory. Organ.Behav. Hum.
Perf., 16(2): 250-279.
Hermawati, Adya. 2014a. QWL and
Organizational Trust Related
to Job Satisfaction and
Organizational Commitment at
Privete Higher Education
Institution
in
MalangIndonesia, Journal of Basic
and
Applied
Scientific
Research, 4(2), March 2014.
Hayward.
2005.
Relationship
Between
Employee
Performance, Leadership and
Emotional Intelligence. South
African Parastatal Organisation
Hsu, Yu Ru. 2012. Mediating
Roles
of
Intrinsic
Motivation
andSelf-efficacy
in the Relationships between
PerceivedPerson-job Fit and
Work
Outcomes.
African
Journal of
Hermawati, Adya. 2011. Quality of
Work
Life,
Kepercayaan
Organisasional dan Kepuasan
Kerja
Memediasi
Psycological
empowerment
terhadap
Komitmen
Orgnaisasi pada Perguruan
Tinggi Swasta di Jawa Timur.
Disertasi. Fakultas Ekonomi.
Universtias
Brawijaya.
Malang
Holt, K. &Seki, K. (2012) Global
Leadership: A Developmental
Shift for Everyone.
Husnawati. 2006. Analisis Pengaruh
Kualitas kehidupan Kerja
74
and organizational citizenship
behaviours.
Journal
Management, 22 (2) : 259 –
298
Terhadap Kinerja Karyawan
dengan
Komitmen
dan
Kepuasan
Kerja
Sebagai
Interverning Variabel. Inc.
California. USA.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku
Organisasi, edisi kesepuluh:
alih bahasa Benyamin Molan,
edisi bahasa
Indonesia. PT
Globalisasi.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/
Mancanan Jaya Cemerlang.
Indonesia.
Izzati,
S.S.
2011.
Bagaimana Koperasi
Menghadapi
Era
Kanungo, R.N. 1982. Measurement
of
Job
and
Work
Involvement. Journal
of
Applied Psychology Vol.67.
No. 5.pp. 119-138. Leaders.
New York: Routledge
Sari, A.R., dan Ja’far, M. S. 2010.
The Impact of Target Setting
on Managerial Motivation and
Performance.
Simposium
Nasional
Akuntansi
XIII.
Universitas Jendral Soedirman
Purwokerto.
Lawler, E. (1986), High involvement
management.,San Francisco, JosseyBass
Sharkey New York : McGraw-Hill.
2012.
Winning
with
transglobal leadership: how to
find and develop top global
talent to build world-class
organizations. Summary. vol.
34, no. 3 (3 parts), part 1
(November 2012). New York :
McGraw-Hill, c2012
Luthans, Fred. 2005. Organizational
Behavior. Irwin/Mc Graw-Hill,
Tenth Edition.
Mohsan
Faizan.,
Nawaz,
Muhammad, et al. 2011.
Impact of Job Involvement
on
Organizational
Citizenship Behavior (OCB)
and
In
-Role
Job
Performance: A Study on
Banking Sector of Pakistan.
European Joernal of Social
Sciences.Vol.
24,
No.4.
pp.498-500.
Smith, C.A., Organ, D.W., and Near,
J.P. 1983. Organizational
Citizenship Behavior
Subyakto.
1996.
Prospek
Perkembangan
Koperasi
Indonesia. Jurnal Ekonomi
Rakyat No. 13. No. 7.h. 25–
33.
teams?
Management
Decision Vol. 46 No.6, 2008
pp. 933-947.
Nadle &Lawler E. E., LLL. 1982.
"Strategies for Improving the
Quality
of
Work
Life".American Psychologist,
37, pp.486-693.
Padsakoff, P.M. Maekenzie, S.B.
and Bommer, W.H. 1996.
Trasformational leadership as
determinants of employee
satisfaction, commitment, trust
75
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS PROBLEM
SOLVING DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS TERHADAP
PERILAKU ALTRUISTIK
Afif Al Farid
S2 Pendidikan Ekonomi, Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang
Email: [email protected]
Abstrak
Model Project Based Learning mendorong siswa untuk memahami lingkungan sekitar dan
mengkonstruk pemahaman berdasarkan pengalamannya dengan terpecahkannya suatu masalah
secara rasional. Siswa dihadapkan pada masalah nyata atau masalah yang disimulasikan untuk
mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah (problem solving). Guru-guru hendaknya
melakukan pergeseran dari pengajaran yang menekankan pada keterampilan berpikir tingkat
rendah ke pembelajaran yang menekankan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau
keterampilan berpikir kritis. Didalam kesehariannya setiap manusia atau siswa dihadapkan dengan
pilihan atau masalah dalam memenuhi kebutuhannya, tetapi sebagai makhluk sosial manusia juga
memiliki kewajiban sosial dari masalah-masalah yang timbul disekitarnya. Kewajiban atau
tanggung jawab untuk membantu meringankan beban hidup yang dialami orang lain yang dilakukan
secara sukarela. Dalam psikologi, perilaku ini disebut dengan istilah altruisme. Model dan metode
pembelajaran diharapkan mampu merangsang peserta didik dalam menghadapi masalah dan
menggunakan pikirannya dalam pemecahan masalah serta sesuai dengan tujuan pembelajaran
ekonomi dalam pembentukan prilaku altruisme, yang dirasa tepat dengan kompotensi dasar ini
Kata Kunci: Project based learning, problem solving, kemampuan berfikir kritis, perilaku altruistik.
Proses
pembelajaran
erat
dalam
mengorganisasikan
kaitannya dengan interaksi antara
pengalaman belajar untuk mencapai
siswa dan guru. Posisi guru sangatlah
tujuan belajar tertentu dan berfungsi
penting dalam memilih metode atau
sebagai pedoman bagi perancang
cara pembelajaran yang tepat untuk
pembelajaran dan para guru dalam
mengembangkan mata pelajaran yang
merancang
diajarkannya. Lingkungani belajar,
pembelajaran”.
suasana pembelajaran, serta jenis
pembelajaran yang berkembang saat
metode yang digunakan oleh guru
ini
dapat
kooperatif, salah satunya adalah
mempengaruhi
kemampuan
siswa dalam proses pembelajaran.
”model
melaksanakan
Banyak
diantaranya
Project
Trianto (2007) menyatakan
dan
Based
bermakna
model
pembelajaran
Learning
sebagai
yang
pembelajaran
pembelajaran
adalah
kerangka
konseptual
yang
Guru tidak hanya menentukan
melukiskan
prosedur
sistematik
model, tapi juga menentukan sebuah
berbasis proyek.
91
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
metode
pembelajaran.
Guru
tinggi atau keterampilan berpikir
menggunakan teknik dalam mengajar
kritis.
dan menyajikan pelajaran kepada
mengunggulkan
siswa di kelas agar pelajaran mudah
pemecahan
dimengerti dan dimanfaatkan dengan
menciptakan generasi yang berdaya
baik oleh siswa. Salah satu metode
analitis
pembelajaran yang dapat digunakan
menempatkan diri dalam berbagai
adalah Problem Solving sebagai salah
macam situasi (Widjajanti, 2009).
satu alternatif untuk memfasilitasi
Untuk menyelesaikan suatu masalah
belajar
lebih
tidak selesai pada diri kita sendiri,
bermakna dan berdaya guna. Belajar
tetapi sebagai makhluk sosial tentu
dengan
tidak dapat hidup sendiri dan harus
siswa
sehingga
menggunakan
metode
Pembelajaran
yang
kemampuan
masalah
tinggi
dapat
sehingga
mampu
Problem Solving berusaha untuk
saling
menciptakan kondisi belajar yang
membutuhkan
berorientasi pada proses dan berpusat
menyelesaikan
pada siswa. Titik berat dalam metode
meringankan beban yang dialami.
adalah
Sebagai makhluk sosial kita tidak
terpecahkannya suatu masalah secara
hanya di hadapkan pada berpikir
rasional. Sejalan dengan pendapat
rasional yang erat kaitannya dengan
tersebut Gulo (2008) mengatakan
pemecahan masalah yang dihadapi
bahwa
secara pribadi.
Problem
Solving
metode
Problem
Solving
adalah metode yang mengajarkan
penyelesaian
memberi
masalah
dengan
penekanan
pada
terselesaikannya
suatu
orang
atau
lain
untuk
masalah
dan
Didalam kesehariannya setiap
manusia
atau
siswa
dihadapkan
dengan pilihan atau masalah dalam
masalah
memenuhi
secara menalar.
kebutuhan
ekonomi,
sehingga manusia dituntut untuk
Guru-guru
melakukan
berinteraksi
hendaknya
pergeseran
dapat
dari
menentukan
menyelesaikan
pilihan
masalah
dan
dalam
pengajaran yang menekankan pada
memenuhi
keterampilan berpikir tingkat rendah
sebagai makhluk sosial manusia juga
ke pembelajaran yang menekankan
memiliki
pada keterampilan berpikir tingkat
maslah-masalah
92
kebutuhannya,
kewajiban
sosial
yang
tetapi
dari
timbul
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
disekitarnya.
Kewajiban
atau
masalah
dan
menggunakan
tanggung jawab untuk membantu
pikirannya
meringankan
masalah serta sesuai dengan tujuan
beban
hidup
yang
dalam
pemecahan
dialami orang lain tanpa ada motif-
pembelajaran
mitif tertentu yang dilakukan secara
pembentukan prilaku altruisme yang
sukarela. Dalam psikologi, perilaku
dirasa tepat dengan kompotensi dasar
menolong orang lain yang dilakukan
ini.
dengan sukarela ini disebut dengan
memusatkan perhatian pada masalah,
istilah altruisme. Orang yang altruis
menjadikan belajar mandiri serta aktif
peduli dan mau membantu, meskipun
melakukan kegiatan belajar baik di
tidak
dalam kelas ataupun diluar kelas.
ada
keuntungan
yang
Dalam
ditawarkan atau tidak ada harapan ia
adalah
motif
dan
pembelajaran
Pembelajaran
akan kembali mendapatkan sesuatu.
Altruisme
Ekonomi
ini
ekonomi
dengan perilaku altruisme diharapkan
untuk
mampu
untuk
meningkatkan kesejahteraan orang
kepedulian
lain tanpa sadar untuk kepentingan
lingkungan
seseorang (David, 2012)..
yang aplikatif bersentuhan dengan
Didalam
ekonomi
ini,
pembelajaran
diajarkan
siswa
meningkatkan
dengan
terhadap
pembelajaran
permasalahan yang ada disekitar
tentang
lingkungan mereka masing-masing.
perilaku dan tindakan manusia untuk
Tujuan penelitian ini adalah 1)
memenuhi kebutuhan hidupnya yang
mendeskripsikan dan menganalisis
bervariasi, dan berkembang dengan
pengaruh
sumber daya yang ada melalui
Project Based Learning berbasis
pilihan-pilihan
produksi,
Problem Solving terhadap perilaku
konsumsi dan distribusi, selain itu
altruistik siswa. 2) mendeskripsikan
juga ditanamkan nilai-nilai perilaku
dan
altruisme mengingat kita sebagai
kemampuan berfikir kritis terhadap
makhluk sosial yang tidak hanya
perilaku
mementingkan diri sendiri (egois).
mendeskripsikan dan menganalisis
Model dan metode pembelajaran ini
pengaruh
diharapkan
merangsang
Project Based Learning berbasis
peserta didik dalam menghadapi
Problem Solving dan kemampuan
kegiatan
mampu
93
model
menganalisis
altruistik
model
pembelajaran.
pengaruh
siswa.
3)
pembelajaran
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
berfikir
kritis
terhadap
perilaku
eksperimen
altruistik siswa.
Manfaat
yang
sebenarnya
(Sugiyono 2006).
dari
Subjek penelitian ini adalah
penelitian ini adalah memberikan
siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2, di
sumbangan dalam kajian pengaruh
MAN
model pembelajaran Project Based
2016/2017,
Learning berbasis Problem Solving
pelajaran
dan
menetapkan dua kelas sebagai kelas
kemampuan
teoritis
berfikir
kritis
I
Malang
eksperimen
Manfaat
berdasarkan
diharapkan
penelitian
dapat
ini
semester
dan
Peneliti
kelas
pada
ajaran
genap,
ekonomi.
terhadap perilaku altruistik siswa.
praktis
tahun
control
kemampuan
dengan materi yang sama.Setelah
memberikan
manfaat pada beberapa pihak, adalah
diketahui
1) sebagai bahan pertimbangan dalam
kemudian penentuan kelas dilakukan
menerapkan model dan metode ketika
dengan
mengajar sehingga hasil belajar siswa
kemudian
ditentukan
dapat meningkat, terutama pada mata
eksperimen
dan
pelajaran ekonomi. 2) memberikan
eksperimen
diberi
fakta dan kesimpulan yang berguna
menggunakan model Project Based
untuk mendukung proses pengajaran
Learning berbasis Problem Solving,
sehingga menjadi lebih berdaya guna.
sedangkan
kelaskontrol
diberi
perlakuan
menggunakan
metode
menguji
nilai
soal
kelas
(pretest),
kelas
kontrol.Kelas
perlakuan
(ceramah, penugasan, diskusi dan
METODE PENELITIAN
Rancangan
rata-rata
penelitian
ini
Tanya jawab) yang biasa dilakukan
disebut dengan penelitian eksperimen
oleh guru.
semu “Quast Eksperiment Design”
Jenis data dalam penelitian
yaitu suatu penelitian yang dilakukan
ini adalah data kuantitatif berupa tes
berdasarkan suatu percobaan semu/
hasil belajar siswa yaitu pretest-
percobaan
berpura-pura
dimana
posttest. Pretest digunakan untuk
kelompok
kontrol
dapat
memperoleh data kemampuan awal
untuk
siswa
tidak
berfungsi
sepenuhnya
mengontrol
variabel-variabel
yang
mempengaruhi
sebelum
diberikan
pembelajaran dan posttest untuk
luar
mengetahui
pelaksanaan
94
peningkatan
atau
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
penurunan kemampuan menganalisis
diajarkannya.
siswa setelah diberikan perlakuan.
Pengalaman-pengalaman atau
Pengumpulan data menggunakan
pembelajaran
instrumen penelitian, sumber data
kesempatan
yang
memperoleh
digunakan
adalah
data
yang
memberikan
kepada
siswa
keterampilan
sekunder berupa daftar nilai siswa
pemecahan
dan informasi yang dilaporkan oleh
merangsang keterampilan berpikir
guru, dan data primer yang diperoleh
kritis siswa. Guru-guru hendaknya
secara langsung dari responden dari
melakukan
subjek penelitian.
pengajaran yang menekankan pada
masalah
dapat
pergeseran
dari
Analisis data penelitian ini
keterampilan berpikir tingkat rendah
menggunakan statistic deskriptif yang
ke pembelajaran yang menekankan
memberikan gambaran data dalam
pada keterampilan berpikir tingkat
bentuk tabel, grafik, histagram, dan
tinggi atau keterampilan berpikir
analisis inferensial parametrik untuk
kritis.
menguji
hipotesis
berupa
hasil
Didalam kesehariannya setiap
belajar.
manusia
atau
siswa
dihadapkan
dengan pilihan atau masalah dalam
memenuhi
KESIMPULAN
Memperhatikan
bagaimana
kebutuhan
ekonomi,
sehingga manusia dituntut untuk
pentingnya peran serta tugas guru
dapat
dalam pembelajaran dimana guru
menyelesaikan
sebagai determinan bagi keberhasilan
memenuhi
proses pendidikan, guru dituntut
sebagai makhluk sosial manusia juga
untuk mampu memberikan peserta
memiliki
didik sebuah rancangan pembelajaran
maslah-masalah
yang
disekitarnya.
sesuai
untuk
mampu
menentukan
pilihan
masalah
kebutuhannya,
kewajiban
sosial
yang
Kewajiban
dan
dalam
tetapi
dari
timbul
atau
mendapatkan hasil yang sesuai dan
tanggung jawab untuk membantu
diharapkan. Posisi guru sangatlah
meringankan
penting dalam memilih metode atau
dialami orang lain tanpa ada motif-
cara pembelajaran yang tepat untuk
mitif tertentu yang dilakukan secara
mengembangkan mata pelajaran yang
sukarela (altruism).
95
beban
hidup
yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Didalam
ekonomi
ini,
pembelajaran
diajarkan
Berorientasi
tentang
Konsep,
Konstruktivistik:
Landasan
Teoritis-
perilaku dan tindakan manusia untuk
Praktis dan implementasinya.
memenuhi kebutuhan hidupnya yang
Jakarta: Prestasi Belajar.
bervariasi, dan berkembang dengan
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
sumber daya yang ada melalui
Pendidikan
:
pilihan-pilihan
Kuantitatif,
Kualitatif,
kegiatan
produksi,
Pendekatan
dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
konsumsi dan distribusi, selain itu
Universitas Negeri Malang. 2010.
juga ditanamkan nilai-nilai perilaku
altruisme mengingat kita sebagai
Pedoman
Penulisan
Karya
makhluk sosial yang tidak hanya
Ilmiah:
Skripsi,
Tesis,
mementingkan diri sendiri (egois).
Disertasi, Artikel, Makalah,
Pembelajaran
Laporan
diperlukan
Ekonomi
saat
ini
yang
Penelitian.
Edisi
Kelima. Malang: Universitas
adalah
Negeri Malang.
pembelajaran yang inovatif, dimana
Widjajanti, D. B. 2009. Kemampuan
yang dapat meningkatkan penguasaan
materi, sekaligus dapat meningkatkan
Pemecahan
Masalah
kreativitas siswa dan perilaku yang
matis Mahasiswa Calon Guru
berkarakter pada diri siswa.
Matematika:
Apa
Mate-
dan
Bagaimana MengembangkanDAFTAR RUJUKAN
nya. Artikel Semnas Matema-
Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur
tika dan Pendidikan Matema-
Penelitian Suatu Pendekatan
tika. (Online),
Praktik, Edisi Revisi. Jakarta:
http://eprints.uny.ac.id/7042/1/
PT Rineka Cipta.
P25Djamilah_Bondan_Widjaja
Myers, G. David. 2012. Psikologi
nti.pdf).
W. Gulo. 2008. Strategi Belajar
Sosial Jilid 2. Jakarta: Salemba
Humanika.
Trianto.
2007.
Pembelajaran
Mengajar:
Grasindo
Model-Model
Inovatif
96
Jakarta:
PT.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
97
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF BERBASIS KEBERSAMAAN,
KEKELUARGAAN, DAN GOTONG ROYONG: MODEL
PEMBELAJARAN REWANG
Ayuniva Recinta Nuraeny Putri
Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang
email: [email protected]
Abstrak
Pembelajaran di Indonesia kurang menampakkan ciri khasnya. Seharusnya guru lebih bisa
melakukan inovasi pembelajaran dengan melihat tradisi lingkungan sekitar serta mengangkat
budaya daerahnya. Seperti contohnya daerah Jawa yang memiliki budaya kebersamaan salah
satunya pada kegiatan rewang. Kegiatan rewang memiliki kemiripan dengan kegiatan pada model
pembelajaran project-based learning. Oleh karena itu, salah satu pembelajaran inovatif yang
mengangkat nilai kearifan lokal misalnya nilai kebersamaan yakni pembelajaran dengan konsep
rewang. Penerapan pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang” mengajarkan
peserta didik tentang kebersamaan, gotong royong, saling menolong tanpa pamrih, dan masih
banyak hal positif lainnya. Selain nilai-nilai sosial yang dapat diajarkan kepada peserta didik
melalui pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang”, kegiatan tersebut juga
mengajarkan tentang etika dalam berperilaku ekonomi. Melalui kerjasama dan saling membantu
maka akan tercapai kesejahteraan bersama.
Kata Kunci: Pembelajaran Ekonomi Inovatif, Model Pembelajaran Rewang
Proses
untuk melakukan pembelajaran yang
pembelajaran
inovatif.
merupakan suatu konsep yang sangat
komplek
dalam
suatu
Pembelajaran
kegiatan
yang
terjadi
pembelajaran. Proses pembelajaran
selama ini terlihat bahwa guru
menjadi
kesulitan
perhatian
utama
agar
dalam
membuat
kegiatan pembelajaran menjadi lebih
pembelajaran yang inovatif. Survey
efektif, efisien dan kondusif. Proses
yang
ini melibatkan berbagai unsur dalam
Februari-Maret 2015 dan mengambil
satu lingkungan belajar, baik guru,
sampel di SMA Negeri 6 Malang
siswa, media, dan unsur lain yang
menunjukkan bahwa sebagian besar
menunjang
guru
terjadinya
interaksi
dilaksanakan
pada
menggunakan
bulan
metode
belajar. Guru sebagai “dalang” dari
konvensional
dalam
proses
kegiatan pembelajaran selalu dituntut
pembelajaran.
Kalaupun
mereka
melakukan
inovasi
247
dalam
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembelajaran, model pembelajaran
mengenal jati diri bangsa Indonesia
yang mereka gunakan adalah model-
dan dapat menjadi pelaku Ekonomi
model yang notabene menjadi acuan
yang Pancasilais dan berpedoman
negara lain. Salah satu contohnya
pada UUD 1945 pasal 33.
adalah model pembelajaran “Project
Menyikapi hal itu, penulis
Based Learning” yang dilakukan
dalam artikel ini mencoba untuk
secara
Sebenarnya
mengangkat pembelajaran inovatif
model pembelajaran yang dilakukan
dengan mengambil ide dari tradisi
untuk memecahkan masalah dalam
Jawa yakni “Rewang”. Pembelajaran
kegiatan berkelompok
inovatif
berkelompok.
ini
sudah
dengan
konsep
rewang
menjadi tradisi bangsa Indonesia.
diharapkan dapat dijadikan salah satu
Sebagai guru tidak perlu mencontoh
alternatif proses pembelajaran yang
negara lain untuk menjadikannya
inovatif oleh semua guru terutama
sebagai model pembelajaran. Guru
guru Ekonomi. Pembelajaran inovatif
hanya perlu lebih peka terhadap
dengan
lingkungan
menunjukkan
sekitar
untuk
konsep
rewang
banyak
diantaranya
sekali
ini
sisi
menjadikannya sebagai acuan dalam
positif,
kebersamaan,
melaksanakan pembelajaran inovatif
interaksi sosial, dan tujuan yang
serta bertujuan untuk melestarikan
paling penting adalah melestarikan
budaya bangsa Indonesia.
budaya Jawa. Tujuan akhir dari
menjadikan
pembelajaran inovatif dengan konsep
pembelajaran di Indonesia kurang
rewang adalah mengajarkan siswa
menampakkan
tentang konsep kewirausahaan sosial.
Hal
ini
ciri
Seharusnya
guru
melakukan
inovasi
khasnya.
lebih
bisa
pembelajaran
KAJIAN LITERATUR
dengan melihat tradisi lingkungan
Pengertian Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran
sekitar serta mengangkat budaya
daerahnya.
Proses
merupakan
pembelajaran
suatu
inovatif
pemaknaan
Ekonomi,
terhadap proses pembelajaran yang
apabila mengacu pada budaya dan
bersifat komprehensif yang berkaitan
tradisi Indonesia diharapkan dapat
dengan berbagai teori pembelajaran
menjadikan
modern yang berlandaskan pada
terutama
pembelajaran
peserta
didik
lebih
248
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Menurut
membuat kegiatan pembelajaran yang
pembelajaran
menampilkan nilai kearifan lokal.
inovatif adalah pembelajaran yang
Secara substansial, kearifan lokal
memiliki perspektif berpusat pada
adalah nilai-nilai yang berlaku dalam
peserta didik.
suatu masyarakat. Menurut Rahyono
inovasi
pembelajaran.
Marhaeni
(2007),
Pembelajaran inovatif adalah
(2009: 7) kearifan lokal merupakan
proses
yang
kecerdasan manusia yang dimiliki
dirancang sedemikian rupa sehingga
oleh kelompok etnis tertentu yang
berbeda dengan pembelajaran pada
diperoleh
umumnya yang dilakukan oleh guru
masyarakat. Kearifan lokal yang
(konvensional).
memiliki banyak nilai-nilai positif ini
suatu
pembelajaran
Perbedaan
ini
melalui
pengalaman
perlu dijaga kelestariannya.
mengarah pada proses dan hasil yang
Pada era modernisasi ini telah
lebih baik dari sebelumya. Proses
ini
merubah semua kehidupan manusia.
dilaksanakan cenderung mengarah
Nilai-nilai kearifan lokal pun mulai
pada penguasaan hafalan konsep dan
ditinggalkan. Sebagai seorang guru
teori
yang dituntut untuk berinovasi dalam
pembelajaran
yang
yang
selama
bersifat
abstrak.
Pembelajaran semacam ini akan
setiap
membuat anak kurang tertarik dan
pembelajaran, sangat perlu untuk
termotivasi dalam mengikuti kegiatan
mengangkat kembali nilai kearifan
pembelajaran yang berakibat pada
lokal pada kegiatan pembelajaran.
rendahnya hasil pembelajaran serta
Hal ini bertujuan agar generasi
ketidak
penerus bangsa tetap mengenal nilai
yang
bermaknaan
diperoleh
samping
itu,
oleh
pengetahuan
siswa.
pengetahuan
melakukan
luhur
Di
tradisi
kegiatan
budaya
daerahnya
sendiri.
yang
Model-model
dipelajari siswa seolah-olah terpisah
pembelajaran
dari permasalahan dalam kehidupan
inovatif yang sering digunakan dalam
sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.
kegiatan pembelajaran diantaranya:
Selain
bertujuan
untuk
cooperative learning, project-based
membuat kegiatan pembelajaran yang
learning,
berpusat pada siswa, pembelajaran
group
inovatif juga memiliki tujuan untuk
learning, role play and simulation,
249
project-based
discussion,
learning,
contextual
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
self-directed
misalnya nilai kebersamaan yakni
learning, dan collaborative learning.
pembelajaran dengan konsep rewang.
Semua model pembelajaran tersebut
Pengertian Tradisi “Rewang”
discovery
learning,
adalah model pembelajaran yang
Rewang adalah salah satu
mengacu pada pendidikan yang ada di
tradisi masyarakat Indonesia yang
luar
hakekatnya,
dikenal sebagai salah satu cara
model-model
membantu keluarga atau tetangga
negeri.
kegiatan
Pada
pada
pembelajaran
tersebut
yang sedang mengadakan kenduri,
sudah
pesta maupan perhelatan pesta adat
membudaya di negara Indonesia.
Bangsa
memiliki
Indonesia
dasar
Pancasila
yang
dimana membutuhkan tenaga bantuan
telah
untuk
mengurus
konsumsi
dan
tangga
lain.
diajarkan untuk menjunjung tinggi
kesibukan
jiwa kebersamaan. Untuk melakukan
Rewang atau membantu tetangga
suatu kegiatan pembelajaran secara
tentunya suatu kegiatan yang sangat
berkelompok
perlu
positif terutama untuk masyarakat
mengacu pada model pembelajaran
Indonesia khususnya di Jawa sendiri
dari luar negeri karena sejatinya
yang memang kental dengan budaya
bangsa Indonesia sudah terbiasa
gotong royongnya. Melalui kegiatan
dalam kegiatan berkelompok untuk
rewang akan memunculkan sikap
menyelesaikan
Guru
saling bergotong royong antara warga
seharusnya mengangkat nilai kearifan
yang satu dengan yang lainnya tanpa
lokal
membeda-bedakan
guru
daerah
contohnya
tidak
sesuatu.
setempat.
daerah
Seperti
sehingga
yang
menimbulkan
memiliki budaya kebersamaan salah
membutuhkan
satunya
rewang.
persatuan yang kuat. Tradisi rewang
Kegiatan rewang memiliki kemiripan
ini terbentuk karena rasa saling
dengan
model
menolong antara tetangga dengan
pembelajaran project-based learning.
kesadaran sendiri ingin membantu
Oleh
satu
tetangganya yang berhajatan tanpa
yang
pamrih. Sehingga ketika dirinya
lokal
punya hajatan sendiri maka otomatis
pada
kegiatan
kegiatan
karena
pembelajaran
mengangkat
Jawa
rumah
itu,
pada
salah
inovatif
nilai
kearifan
tetangga
250
yang
rasa
dan
lain
saling
membentuk
juga
akan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Beberapa hal menarik dari
membantu. Hal ini akan terjadi
sebaliknya, ketika di suatu kampung
rewang
ini
adalah
pembentukan
ada yang enggan menolong tetangga
panitia untuk pemimpin dapur yang
maka dirinya akan dijauhi tetangga
menjadi tangan kanan tuan rumah dan
ketika sedang membutuhkan.
bertanggung
jawab
terhadap
Lebih dari itu rewang juga
kesuksesan jamuan makan selama
merupakan wadah sosialisasi yang
pesta berlangsung. Kira-kira satu
komunikatif dan inspiratif bagi orang
bulan sebelum pesta pemilik rumah
yang melaksakannya serta menjadi
menghubungi tetangga yang bisa
tempat belajar yang asik dalam hal ini
dipercaya dan terbiasa pengalaman
adalah belajar memasak. Nilai sosial
mengelola perjamuan pesta. Lalu
yang tinggi untuk memperhatikan
pemimpin juru masak membentuk
orang lain dan menyempatkan kita
panitia
untuk menyimak fenomena yang
tanggung jawab berbeda beda. Satu
terjadi pada sekitar kita. Menurut
dua hari sebelum pesta, tetangga
beberapa sumber, kata rewang berasal
terutama kaum ibu sudah berdatangan
dari dua kata yang dijadikan satu,
untuk
yaitu
belanja sayur mayur. Mereka dari
re
dan
wang.
Re
yaitu
rembugan, dan wang adalah ewangewang.
Rewang
keharmonisan
adalah
dalam
rumah
wujud
kecil
yang
membantu
mempunyai
mempersiapkan
masing-masing,
membawa
pisau, serbet, panci, wajan dan
kekerabatan
beberapa
alat
masak
yang
antara masyarakat satu dengan yang
dibutuhkan. Pada beberapa daerah
lain.
para
Tradisi
kesadaran
rewang
sosial
merupakan
dalam
bentuk
tenaga
rewang
memberi/menyumbang
juga
bahan
bantuan terhadap orang lain agar
masakan berupa beras, ayam, telur
bebannya
ringan.
dan gula. Mereka bekerja dengan
Selain itu, juga bertujuan untuk
sukarela. Memberi bantuan tanpa
bersosialisasi dan menjaga hubungan
memperhitungkan waktu dan tenaga.
menjadi
lebih
Namun
komunikasi di dalam masyarakat.
seiring
Tradisi rewang dilaksanakan dengan
berkembangnya
jaman,
dengan
menekankan pada kesadaran sosial.
tingkat mobilitas masyarakat yang
tinggi menjadikan masyarakat kian
251
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
yang
rewang yang baru di desa ini
egosentris.
merupakan tradisi yang berasal dari
Menginginkan segala kegiatan secara
masa lalu, yang sudah mengalami
instan. Karena waktu adalah uang.
proses perubahan sosial. Perubahan
Ketika ada hajatan memilih pesan
sosial yang terjadi pada Tradisi
katering
tidak
Rewang, merupakan perubahan sosial
merepotkan orang lain sehingga kita
yang berjalan secara alamiah dan
juga tidak akan direpotkan oleh orang
dikehendaki oleh warga masyarakat
lain. Selain tidak merepotkan juga
desa ini. Masyarakat lebih menyukai
sebagai pengakuan status sosial.
keikutsertaan mereka dalam tradisi
Kalau bisa memesan katering maka
rewang ini, hanya bila diminta oleh
dianggap
dari
yang mempunyai hajatan. Aktivitas
budaya rewang ini memuat banyak
rewang yang ada di desa ini lebih
nilai-nilai
hidup
menghargai adanya nilai uang dan
bermasyarakat yang dapat dipetik
konsep diminta atau ”diaturi” lebih
namun semakin memudar seiring
disukai dalam tradisi rewang di desa
berkembangnya jaman. Terlebih di
ini. Perubahan sosial yang terjadi
kota, akan sangat jarang ditemui
pada
tetangga beramai-ramai rewang ke
memunculkan bentuk baru dari tradisi
tetangga yang lain.
rewang itu sendiri yaitu identitas baru
tumbuh
menjadi
individualis
pribadi
dan
yang
mampu.
positif
praktis
Padahal
dalam
Tradisi
Rewang
akan
sebagai bentukan perubahan sosial.
Sebuah penelitian yang ditulis
oleh Dasuki (Tesis) menunjukkan
bahwa terjadi perubahan sosial pada
PEMBAHASAN
Tradisi Rewang dalam kehidupan
Penerapan
masyarakat
Proses Pembelajaran Ekonomi
Banjarsari
pedesaan.
Wetan
Di
Desa
nampak
jelas
Tradisi
“Rewang”
rewang
dalam
memiliki
perbedaan antara tradisi rewang lama
banyak nilai positif yang harus
dan tradisi rewang baru. Pemahaman
dilestarikan.
masyarakat tentang tradisi rewang
adalah membiasakan kegiatan rewang
pada saat ini dalam kehidupan sehari-
kepada peserta didik. Apabila peserta
hari berbeda dengan pemahaman
didik banyak yang tidak mengenal
masyarakat yang sebelumnya. tradisi
istilah
252
Salah
“rewang”,
satu
maka
caranya
sebagai
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
seorang
guru
wajib
memperkenalkannya
mempraktikkan
satu
untuk
adalah
materi
kewirausahaan. Kewirausahaan yang
dan
melalui
contohnya
sesuai
kegiatan
dengan
jati
diri
bangsa
pembelajaran. Guru dapat membuat
Indonesia
adalah
pembelajaran inovatif yang mengacu
mengutamakan
kebersamaan
pada tradisi rewang. Pembelajaran
kekeluargaan. Kewirausahaan seperti
inovatif dengan konsep rewang dapat
ini sering disebut kewirausahaan
dilakukan pada materi pembelajaran
sosial atau social entrepreneurship.
yang
Menurut
menggunakan
metode
yang
Utomo
dan
(2014),
kelompok. Dalam artikel ini akan
“Kewirausahaan sosial adalah model
dibahas
penerapan
bisnis baru yang bermanfaat untuk
inovatif
pemberdayaan masyarakat sekitar”.
“rewang”.
Prinsip kewirausahaan sosial adalah
tentang
pembelajaran
Ekonomi
menggunakan
konsep
Penerapan pembelajaran Ekonomi
mengutamakan
inovatif
konsep
bersama. Dees (1998) menyebutkan
rewang mengajarkan peserta didik
kegiatan kewirausahaan sosial dapat
tentang kebersamaan, gotong royong,
meliputi kegiatan: a) yang tidak
saling menolong tanpa pamrih, dan
bertujuan mencari laba, b) melakukan
masih banyak hal positif lainnya.
bisnis untuk tujuan sosial, dan c)
Selain nilai-nilai sosial yang dapat
campuran dari kedua tujuan itu, yakni
diajarkan
didik
tidak untuk mencari laba, dan mencari
Ekonomi
laba, namun untuk tujuan sosial.
melalui
menggunakan
kepada
peserta
pembelajaran
inovatif
menggunakan
Wirausaha
konsep
sosial
kemakmuran
menciptakan
juga
organisasi usaha yang menggunakan
mengajarkan tentang etika dalam
metode-metode bisnis, namun hasil
berperilaku
akhirnya adalah penciptaan nilai
rewang,
kegiatan
tersebut
ekonomi.
Melalui
sosial.
kerjasama dan saling membantu maka
Merangsang
akan tercapai kesejahteraan bersama.
perilaku
Banyak materi Ekonomi yang
wirausaha
sikap
dan
yang
sesuai
dapat digunakan untuk menerapkan
dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945
pembelajaran
inovatif
merupakan hal yang penting untuk
menggunakan konsep rewang. Salah
mengubah pandangan sempit tentang
Ekonomi
253
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kewirausahaan
yang
awalnya
“Rewang”, maka disajikan prosedur
kewirausahaan
bisnis
menjadi
pembelajaran sebagai berikut:
kewirausahaan
sosial.
Melalui
1. Guru mengajak para siswa untuk
pembelajaran
Ekonomi
inovatif
menggunakan
konsep
rewang
membentuk 4 kelompok.
2. Ketua
kelompok
atau
yang
dapat
memiliki hajat diminta maju ke
terangsang untuk melakukan kegiatan
depan mengambil tugas yang
Ekonomi
akan dikerjakan bersama dengan
diharapkan
peserta
didik
terutama
dalam
berwirausaha yang mengutamakan
kelompoknya masing-masing.
kebersamaan dan menjunjung etika
3. Ketua kelompok kembali ke
kelompoknya
masing
pembelajaran
mengerjakan
tugas
menggunakan
bersama-sama.
ekonomi.
Penerapan
Ekonomi
inovatif
konsep “rewang” adalah melalui
kegiatan
pembelajaran
4. Setelah
secara
secara
pekerjaan
perwakilan
selesai,
kelompok
kelompok. Guru memberikan tugas
mempresentasikan
untuk
pekerjaan kelompoknya.
diselesaikan
secara
dan
dapat
hasil
berkelompok. Peserta didik dengan
Catatan: pada materi kewirausahaan
sendirinya
tugas
siswa dapat diberikan tugas kelompok
sesuai kemampuan masing-masing
berupa pembuatan kerajinan tangan
namun masih saling bekerjasama.
yang dikerjakan secara berkelompok.
Setelah tugas selesai maka peserta
Contohnya membuat kerajinan dari
didik diminta untuk menampilkan
kardus bekas, membuat motif-motif
hasil
kain batik dari berbagai daerah di
akan
membagi
pekerjaan
kelompoknya.
Kegiatan pembelajaran seperti itu
Indonesia.
merupakan representasi dari kegiatan
“rewang” yang merupakan tradisi
bangsa
Indonesia
KESIMPULAN
terutama
Rewang
masyarakat Jawa.
Untuk
menerapkan
atau
membantu
tetangga tentunya suatu kegiatan yang
memperjelas
cara
sangat
pembelajaran
positif
terutama
untuk
masyarakat Indonesia khususnya di
Jawa sendiri yang memang kental
254
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dengan budaya gotong royongnya.
Kesadaran Sosial. (Online),
Tradisi rewang yang memiliki banyak
(http://suaramerdeka.com/v1/i
nilai positifnya ini perlu dilestarikan.
ndex.php/read/kejawen/2013/
Salah satu
cara melestarikannya
01/15/622/Korelasi-Tradisi-
adalah dengan menerapkannya dalam
Rewang-dengan-Kesadaran-
kegiatan
Sosial), diakses 5 Maret 2016.
pembelajaran.
Selain
Dasuki,
bertujuan untuk melestarikan tradisi
rewang,
dengan
kegiatan
mengacu
pembelajaran
pada
N.P.
-.
Perubahan
kegiatan
Tradisi
Sosial
Kehidupan
Dan
Dalam
Masyarakat
rewang dapat dijadikan sebagai salah
Pedesaan (Perubahan Tradisi
satu inovasi dalam pembelajaran
Rewang Di Desa Banjarsari
khususnya pembelajaran ekonomi.
Wetan Kabupaten Banyumas).
Manfaat
Tesis
dari
pembelajaran
menerapkan
Ekonomi
(Online).
(https://pustaka.unpad.ac.id/ar
inovatif
menggunakan konsep rewang selain
chives/125536/),
mengajarkan nilai
Maret 2016.
sosial
kepada
berperilaku
contohnya
dalam
5
Dees, G.J. (1998). The Meaning of
peserta didik, juga mengajarkan etika
dalam
diakses
ekonomi
Social
Entrepreneurship,
berwirausaha.
paper. Stanford: Kauffman
Pembelajaran inovatif dengan konsep
Center for Entrepreneurship
“Rewang” ini dapat dijadikan sebagai
Leadership,
Stanford
salah satu alternatif pembelajaran
University.
(Online).
oleh guru. Sebelum melaksanakan
(http://sehup.stanford.edu.site
kegiatan
s.default/files/TheMeaningofS
pembelajaran
dengan
konsep “Rewang”, guru disarankan
ocialEntrepreneurship.pdf),
untuk
diakses 6 Maret 2016.
motivasi
memberikan
memberikan
tentang
pentingnya
Marhaeni,
kerjasama antar peserta didik.
A.A.I.N.
2007.
Pembelajaran Inovatif dan
Asesmen
Otentik
dalam
DAFTAR RUJUKAN
Rangka
Budiyanto, E. W. 2013. Korelasi
Pembelajaran yang Efektif
Tradisi
'Rewang'
dan
dengan
255
Menciptakan
Produktif.
Makalah
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
(Online).
Boleh
(http://pasca.undiksha.ac.id/e-
(Online).
learning/staff/images/img_inf
(http://www.kompasiana.com/
o/4/10-282.pdf),
bidancare/tradisi-rewang-
diakses
1
F.X.
ke
Dapur.
penyelenggara-pesta-tak-
April 2016.
Rahyono,
Masuk
2009.
boleh-masuk-ke-
Kearifan
Budaya dalam Kata. Jakarta:
dapur_551280aea333113c59b
Wedatama Widyasastra.
a7ed6), diakses 5 Maret 2016.
Utomo, H. 2014. Menumbuhkan
Ridhani, A. 2014. Meriahnya kelas
XI.MIA
belajar
Kewirausahaan.
Prakarya
Minat Kewirausahaan Sosial.
(Online).
(Online).
7
(14):
1-16.
(http://wirausahasman12bjm.b
(http://journal.stiema.ac.id/ind
logspot.co.id/2014/09/meriah
ex/php/ama/article/download/
nya-kelas-ximia-belajar-
99/83), diakses 6 Maret 2016.
prakarya.html),
diakses
15
April 2016.
Septiarum, L. 2015. Memudarnya
Tradisi “Rewang” di Jawa.
(Online).
(http://www.kompasiana.com/
lilaseptiarum/memudarnyatradisi-rewang-dijawa_552ff16e6ea834a16f8b4
582), diakses 5 Maret 2016.
Sindunata,
O.
Perempuan
2016.
Kaum
dalam
Tradisi
Rewangan.
(Online).
(http://ovansindunata.blogspot
.co.id/2016_03_01_archive.ht
ml), diakses 15 April 2016.
Tari, R. 2015. "Tradisi Rewang"
Penyelenggara
Pesta
Tak
256
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF BERBASIS KEBERSAMAAN,
KEKELUARGAAN, DAN GOTONG ROYONG: MODEL
PEMBELAJARAN REWANG
Ayuniva Recinta Nuraeny Putri
Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang
email: [email protected]
Abstrak
Pembelajaran di Indonesia kurang menampakkan ciri khasnya. Seharusnya guru lebih bisa
melakukan inovasi pembelajaran dengan melihat tradisi lingkungan sekitar serta mengangkat
budaya daerahnya. Seperti contohnya daerah Jawa yang memiliki budaya kebersamaan salah
satunya pada kegiatan rewang. Kegiatan rewang memiliki kemiripan dengan kegiatan pada model
pembelajaran project-based learning. Oleh karena itu, salah satu pembelajaran inovatif yang
mengangkat nilai kearifan lokal misalnya nilai kebersamaan yakni pembelajaran dengan konsep
rewang. Penerapan pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang” mengajarkan
peserta didik tentang kebersamaan, gotong royong, saling menolong tanpa pamrih, dan masih
banyak hal positif lainnya. Selain nilai-nilai sosial yang dapat diajarkan kepada peserta didik
melalui pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang”, kegiatan tersebut juga
mengajarkan tentang etika dalam berperilaku ekonomi. Melalui kerjasama dan saling membantu
maka akan tercapai kesejahteraan bersama.
Kata Kunci: Pembelajaran Ekonomi Inovatif, Model Pembelajaran Rewang
Proses
untuk melakukan pembelajaran yang
pembelajaran
inovatif.
merupakan suatu konsep yang sangat
komplek
dalam
suatu
Pembelajaran
kegiatan
yang
terjadi
pembelajaran. Proses pembelajaran
selama ini terlihat bahwa guru
menjadi
kesulitan
perhatian
utama
agar
dalam
membuat
kegiatan pembelajaran menjadi lebih
pembelajaran yang inovatif. Survey
efektif, efisien dan kondusif. Proses
yang
ini melibatkan berbagai unsur dalam
Februari-Maret 2015 dan mengambil
satu lingkungan belajar, baik guru,
sampel di SMA Negeri 6 Malang
siswa, media, dan unsur lain yang
menunjukkan bahwa sebagian besar
menunjang
guru
terjadinya
interaksi
dilaksanakan
pada
menggunakan
bulan
metode
belajar. Guru sebagai “dalang” dari
konvensional
dalam
proses
kegiatan pembelajaran selalu dituntut
pembelajaran.
Kalaupun
mereka
melakukan
inovasi
247
dalam
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembelajaran, model pembelajaran
mengenal jati diri bangsa Indonesia
yang mereka gunakan adalah model-
dan dapat menjadi pelaku Ekonomi
model yang notabene menjadi acuan
yang Pancasilais dan berpedoman
negara lain. Salah satu contohnya
pada UUD 1945 pasal 33.
adalah model pembelajaran “Project
Menyikapi hal itu, penulis
Based Learning” yang dilakukan
dalam artikel ini mencoba untuk
secara
Sebenarnya
mengangkat pembelajaran inovatif
model pembelajaran yang dilakukan
dengan mengambil ide dari tradisi
untuk memecahkan masalah dalam
Jawa yakni “Rewang”. Pembelajaran
kegiatan berkelompok
inovatif
berkelompok.
ini
sudah
dengan
konsep
rewang
menjadi tradisi bangsa Indonesia.
diharapkan dapat dijadikan salah satu
Sebagai guru tidak perlu mencontoh
alternatif proses pembelajaran yang
negara lain untuk menjadikannya
inovatif oleh semua guru terutama
sebagai model pembelajaran. Guru
guru Ekonomi. Pembelajaran inovatif
hanya perlu lebih peka terhadap
dengan
lingkungan
menunjukkan
sekitar
untuk
konsep
rewang
banyak
diantaranya
sekali
ini
sisi
menjadikannya sebagai acuan dalam
positif,
kebersamaan,
melaksanakan pembelajaran inovatif
interaksi sosial, dan tujuan yang
serta bertujuan untuk melestarikan
paling penting adalah melestarikan
budaya bangsa Indonesia.
budaya Jawa. Tujuan akhir dari
menjadikan
pembelajaran inovatif dengan konsep
pembelajaran di Indonesia kurang
rewang adalah mengajarkan siswa
menampakkan
tentang konsep kewirausahaan sosial.
Hal
ini
ciri
Seharusnya
guru
melakukan
inovasi
khasnya.
lebih
bisa
pembelajaran
KAJIAN LITERATUR
dengan melihat tradisi lingkungan
Pengertian Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran
sekitar serta mengangkat budaya
daerahnya.
Proses
merupakan
pembelajaran
suatu
inovatif
pemaknaan
Ekonomi,
terhadap proses pembelajaran yang
apabila mengacu pada budaya dan
bersifat komprehensif yang berkaitan
tradisi Indonesia diharapkan dapat
dengan berbagai teori pembelajaran
menjadikan
modern yang berlandaskan pada
terutama
pembelajaran
peserta
didik
lebih
248
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Menurut
membuat kegiatan pembelajaran yang
pembelajaran
menampilkan nilai kearifan lokal.
inovatif adalah pembelajaran yang
Secara substansial, kearifan lokal
memiliki perspektif berpusat pada
adalah nilai-nilai yang berlaku dalam
peserta didik.
suatu masyarakat. Menurut Rahyono
inovasi
pembelajaran.
Marhaeni
(2007),
Pembelajaran inovatif adalah
(2009: 7) kearifan lokal merupakan
proses
yang
kecerdasan manusia yang dimiliki
dirancang sedemikian rupa sehingga
oleh kelompok etnis tertentu yang
berbeda dengan pembelajaran pada
diperoleh
umumnya yang dilakukan oleh guru
masyarakat. Kearifan lokal yang
(konvensional).
memiliki banyak nilai-nilai positif ini
suatu
pembelajaran
Perbedaan
ini
melalui
pengalaman
perlu dijaga kelestariannya.
mengarah pada proses dan hasil yang
Pada era modernisasi ini telah
lebih baik dari sebelumya. Proses
ini
merubah semua kehidupan manusia.
dilaksanakan cenderung mengarah
Nilai-nilai kearifan lokal pun mulai
pada penguasaan hafalan konsep dan
ditinggalkan. Sebagai seorang guru
teori
yang dituntut untuk berinovasi dalam
pembelajaran
yang
yang
selama
bersifat
abstrak.
Pembelajaran semacam ini akan
setiap
membuat anak kurang tertarik dan
pembelajaran, sangat perlu untuk
termotivasi dalam mengikuti kegiatan
mengangkat kembali nilai kearifan
pembelajaran yang berakibat pada
lokal pada kegiatan pembelajaran.
rendahnya hasil pembelajaran serta
Hal ini bertujuan agar generasi
ketidak
penerus bangsa tetap mengenal nilai
yang
bermaknaan
diperoleh
samping
itu,
oleh
pengetahuan
siswa.
pengetahuan
melakukan
luhur
Di
tradisi
kegiatan
budaya
daerahnya
sendiri.
yang
Model-model
dipelajari siswa seolah-olah terpisah
pembelajaran
dari permasalahan dalam kehidupan
inovatif yang sering digunakan dalam
sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.
kegiatan pembelajaran diantaranya:
Selain
bertujuan
untuk
cooperative learning, project-based
membuat kegiatan pembelajaran yang
learning,
berpusat pada siswa, pembelajaran
group
inovatif juga memiliki tujuan untuk
learning, role play and simulation,
249
project-based
discussion,
learning,
contextual
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
self-directed
misalnya nilai kebersamaan yakni
learning, dan collaborative learning.
pembelajaran dengan konsep rewang.
Semua model pembelajaran tersebut
Pengertian Tradisi “Rewang”
discovery
learning,
adalah model pembelajaran yang
Rewang adalah salah satu
mengacu pada pendidikan yang ada di
tradisi masyarakat Indonesia yang
luar
hakekatnya,
dikenal sebagai salah satu cara
model-model
membantu keluarga atau tetangga
negeri.
kegiatan
Pada
pada
pembelajaran
tersebut
yang sedang mengadakan kenduri,
sudah
pesta maupan perhelatan pesta adat
membudaya di negara Indonesia.
Bangsa
memiliki
Indonesia
dasar
Pancasila
yang
dimana membutuhkan tenaga bantuan
telah
untuk
mengurus
konsumsi
dan
tangga
lain.
diajarkan untuk menjunjung tinggi
kesibukan
jiwa kebersamaan. Untuk melakukan
Rewang atau membantu tetangga
suatu kegiatan pembelajaran secara
tentunya suatu kegiatan yang sangat
berkelompok
perlu
positif terutama untuk masyarakat
mengacu pada model pembelajaran
Indonesia khususnya di Jawa sendiri
dari luar negeri karena sejatinya
yang memang kental dengan budaya
bangsa Indonesia sudah terbiasa
gotong royongnya. Melalui kegiatan
dalam kegiatan berkelompok untuk
rewang akan memunculkan sikap
menyelesaikan
Guru
saling bergotong royong antara warga
seharusnya mengangkat nilai kearifan
yang satu dengan yang lainnya tanpa
lokal
membeda-bedakan
guru
daerah
contohnya
tidak
sesuatu.
setempat.
daerah
Seperti
sehingga
yang
menimbulkan
memiliki budaya kebersamaan salah
membutuhkan
satunya
rewang.
persatuan yang kuat. Tradisi rewang
Kegiatan rewang memiliki kemiripan
ini terbentuk karena rasa saling
dengan
model
menolong antara tetangga dengan
pembelajaran project-based learning.
kesadaran sendiri ingin membantu
Oleh
satu
tetangganya yang berhajatan tanpa
yang
pamrih. Sehingga ketika dirinya
lokal
punya hajatan sendiri maka otomatis
pada
kegiatan
kegiatan
karena
pembelajaran
mengangkat
Jawa
rumah
itu,
pada
salah
inovatif
nilai
kearifan
tetangga
250
yang
rasa
dan
lain
saling
membentuk
juga
akan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Beberapa hal menarik dari
membantu. Hal ini akan terjadi
sebaliknya, ketika di suatu kampung
rewang
ini
adalah
pembentukan
ada yang enggan menolong tetangga
panitia untuk pemimpin dapur yang
maka dirinya akan dijauhi tetangga
menjadi tangan kanan tuan rumah dan
ketika sedang membutuhkan.
bertanggung
jawab
terhadap
Lebih dari itu rewang juga
kesuksesan jamuan makan selama
merupakan wadah sosialisasi yang
pesta berlangsung. Kira-kira satu
komunikatif dan inspiratif bagi orang
bulan sebelum pesta pemilik rumah
yang melaksakannya serta menjadi
menghubungi tetangga yang bisa
tempat belajar yang asik dalam hal ini
dipercaya dan terbiasa pengalaman
adalah belajar memasak. Nilai sosial
mengelola perjamuan pesta. Lalu
yang tinggi untuk memperhatikan
pemimpin juru masak membentuk
orang lain dan menyempatkan kita
panitia
untuk menyimak fenomena yang
tanggung jawab berbeda beda. Satu
terjadi pada sekitar kita. Menurut
dua hari sebelum pesta, tetangga
beberapa sumber, kata rewang berasal
terutama kaum ibu sudah berdatangan
dari dua kata yang dijadikan satu,
untuk
yaitu
belanja sayur mayur. Mereka dari
re
dan
wang.
Re
yaitu
rembugan, dan wang adalah ewangewang.
Rewang
keharmonisan
adalah
dalam
rumah
wujud
kecil
yang
membantu
mempunyai
mempersiapkan
masing-masing,
membawa
pisau, serbet, panci, wajan dan
kekerabatan
beberapa
alat
masak
yang
antara masyarakat satu dengan yang
dibutuhkan. Pada beberapa daerah
lain.
para
Tradisi
kesadaran
rewang
sosial
merupakan
dalam
bentuk
tenaga
rewang
memberi/menyumbang
juga
bahan
bantuan terhadap orang lain agar
masakan berupa beras, ayam, telur
bebannya
ringan.
dan gula. Mereka bekerja dengan
Selain itu, juga bertujuan untuk
sukarela. Memberi bantuan tanpa
bersosialisasi dan menjaga hubungan
memperhitungkan waktu dan tenaga.
menjadi
lebih
Namun
komunikasi di dalam masyarakat.
seiring
Tradisi rewang dilaksanakan dengan
berkembangnya
jaman,
dengan
menekankan pada kesadaran sosial.
tingkat mobilitas masyarakat yang
tinggi menjadikan masyarakat kian
251
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
yang
rewang yang baru di desa ini
egosentris.
merupakan tradisi yang berasal dari
Menginginkan segala kegiatan secara
masa lalu, yang sudah mengalami
instan. Karena waktu adalah uang.
proses perubahan sosial. Perubahan
Ketika ada hajatan memilih pesan
sosial yang terjadi pada Tradisi
katering
tidak
Rewang, merupakan perubahan sosial
merepotkan orang lain sehingga kita
yang berjalan secara alamiah dan
juga tidak akan direpotkan oleh orang
dikehendaki oleh warga masyarakat
lain. Selain tidak merepotkan juga
desa ini. Masyarakat lebih menyukai
sebagai pengakuan status sosial.
keikutsertaan mereka dalam tradisi
Kalau bisa memesan katering maka
rewang ini, hanya bila diminta oleh
dianggap
dari
yang mempunyai hajatan. Aktivitas
budaya rewang ini memuat banyak
rewang yang ada di desa ini lebih
nilai-nilai
hidup
menghargai adanya nilai uang dan
bermasyarakat yang dapat dipetik
konsep diminta atau ”diaturi” lebih
namun semakin memudar seiring
disukai dalam tradisi rewang di desa
berkembangnya jaman. Terlebih di
ini. Perubahan sosial yang terjadi
kota, akan sangat jarang ditemui
pada
tetangga beramai-ramai rewang ke
memunculkan bentuk baru dari tradisi
tetangga yang lain.
rewang itu sendiri yaitu identitas baru
tumbuh
menjadi
individualis
pribadi
dan
yang
mampu.
positif
praktis
Padahal
dalam
Tradisi
Rewang
akan
sebagai bentukan perubahan sosial.
Sebuah penelitian yang ditulis
oleh Dasuki (Tesis) menunjukkan
bahwa terjadi perubahan sosial pada
PEMBAHASAN
Tradisi Rewang dalam kehidupan
Penerapan
masyarakat
Proses Pembelajaran Ekonomi
Banjarsari
pedesaan.
Wetan
Di
Desa
nampak
jelas
Tradisi
“Rewang”
rewang
dalam
memiliki
perbedaan antara tradisi rewang lama
banyak nilai positif yang harus
dan tradisi rewang baru. Pemahaman
dilestarikan.
masyarakat tentang tradisi rewang
adalah membiasakan kegiatan rewang
pada saat ini dalam kehidupan sehari-
kepada peserta didik. Apabila peserta
hari berbeda dengan pemahaman
didik banyak yang tidak mengenal
masyarakat yang sebelumnya. tradisi
istilah
252
Salah
“rewang”,
satu
maka
caranya
sebagai
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
seorang
guru
wajib
memperkenalkannya
mempraktikkan
satu
untuk
adalah
materi
kewirausahaan. Kewirausahaan yang
dan
melalui
contohnya
sesuai
kegiatan
dengan
jati
diri
bangsa
pembelajaran. Guru dapat membuat
Indonesia
adalah
pembelajaran inovatif yang mengacu
mengutamakan
kebersamaan
pada tradisi rewang. Pembelajaran
kekeluargaan. Kewirausahaan seperti
inovatif dengan konsep rewang dapat
ini sering disebut kewirausahaan
dilakukan pada materi pembelajaran
sosial atau social entrepreneurship.
yang
Menurut
menggunakan
metode
yang
Utomo
dan
(2014),
kelompok. Dalam artikel ini akan
“Kewirausahaan sosial adalah model
dibahas
penerapan
bisnis baru yang bermanfaat untuk
inovatif
pemberdayaan masyarakat sekitar”.
“rewang”.
Prinsip kewirausahaan sosial adalah
tentang
pembelajaran
Ekonomi
menggunakan
konsep
Penerapan pembelajaran Ekonomi
mengutamakan
inovatif
konsep
bersama. Dees (1998) menyebutkan
rewang mengajarkan peserta didik
kegiatan kewirausahaan sosial dapat
tentang kebersamaan, gotong royong,
meliputi kegiatan: a) yang tidak
saling menolong tanpa pamrih, dan
bertujuan mencari laba, b) melakukan
masih banyak hal positif lainnya.
bisnis untuk tujuan sosial, dan c)
Selain nilai-nilai sosial yang dapat
campuran dari kedua tujuan itu, yakni
diajarkan
didik
tidak untuk mencari laba, dan mencari
Ekonomi
laba, namun untuk tujuan sosial.
melalui
menggunakan
kepada
peserta
pembelajaran
inovatif
menggunakan
Wirausaha
konsep
sosial
kemakmuran
menciptakan
juga
organisasi usaha yang menggunakan
mengajarkan tentang etika dalam
metode-metode bisnis, namun hasil
berperilaku
akhirnya adalah penciptaan nilai
rewang,
kegiatan
tersebut
ekonomi.
Melalui
sosial.
kerjasama dan saling membantu maka
Merangsang
akan tercapai kesejahteraan bersama.
perilaku
Banyak materi Ekonomi yang
wirausaha
sikap
dan
yang
sesuai
dapat digunakan untuk menerapkan
dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945
pembelajaran
inovatif
merupakan hal yang penting untuk
menggunakan konsep rewang. Salah
mengubah pandangan sempit tentang
Ekonomi
253
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kewirausahaan
yang
awalnya
“Rewang”, maka disajikan prosedur
kewirausahaan
bisnis
menjadi
pembelajaran sebagai berikut:
kewirausahaan
sosial.
Melalui
1. Guru mengajak para siswa untuk
pembelajaran
Ekonomi
inovatif
menggunakan
konsep
rewang
membentuk 4 kelompok.
2. Ketua
kelompok
atau
yang
dapat
memiliki hajat diminta maju ke
terangsang untuk melakukan kegiatan
depan mengambil tugas yang
Ekonomi
akan dikerjakan bersama dengan
diharapkan
peserta
didik
terutama
dalam
berwirausaha yang mengutamakan
kelompoknya masing-masing.
kebersamaan dan menjunjung etika
3. Ketua kelompok kembali ke
kelompoknya
masing
pembelajaran
mengerjakan
tugas
menggunakan
bersama-sama.
ekonomi.
Penerapan
Ekonomi
inovatif
konsep “rewang” adalah melalui
kegiatan
pembelajaran
4. Setelah
secara
secara
pekerjaan
perwakilan
selesai,
kelompok
kelompok. Guru memberikan tugas
mempresentasikan
untuk
pekerjaan kelompoknya.
diselesaikan
secara
dan
dapat
hasil
berkelompok. Peserta didik dengan
Catatan: pada materi kewirausahaan
sendirinya
tugas
siswa dapat diberikan tugas kelompok
sesuai kemampuan masing-masing
berupa pembuatan kerajinan tangan
namun masih saling bekerjasama.
yang dikerjakan secara berkelompok.
Setelah tugas selesai maka peserta
Contohnya membuat kerajinan dari
didik diminta untuk menampilkan
kardus bekas, membuat motif-motif
hasil
kain batik dari berbagai daerah di
akan
membagi
pekerjaan
kelompoknya.
Kegiatan pembelajaran seperti itu
Indonesia.
merupakan representasi dari kegiatan
“rewang” yang merupakan tradisi
bangsa
Indonesia
KESIMPULAN
terutama
Rewang
masyarakat Jawa.
Untuk
menerapkan
atau
membantu
tetangga tentunya suatu kegiatan yang
memperjelas
cara
sangat
pembelajaran
positif
terutama
untuk
masyarakat Indonesia khususnya di
Jawa sendiri yang memang kental
254
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dengan budaya gotong royongnya.
Kesadaran Sosial. (Online),
Tradisi rewang yang memiliki banyak
(http://suaramerdeka.com/v1/i
nilai positifnya ini perlu dilestarikan.
ndex.php/read/kejawen/2013/
Salah satu
cara melestarikannya
01/15/622/Korelasi-Tradisi-
adalah dengan menerapkannya dalam
Rewang-dengan-Kesadaran-
kegiatan
Sosial), diakses 5 Maret 2016.
pembelajaran.
Selain
Dasuki,
bertujuan untuk melestarikan tradisi
rewang,
dengan
kegiatan
mengacu
pembelajaran
pada
N.P.
-.
Perubahan
kegiatan
Tradisi
Sosial
Kehidupan
Dan
Dalam
Masyarakat
rewang dapat dijadikan sebagai salah
Pedesaan (Perubahan Tradisi
satu inovasi dalam pembelajaran
Rewang Di Desa Banjarsari
khususnya pembelajaran ekonomi.
Wetan Kabupaten Banyumas).
Manfaat
Tesis
dari
pembelajaran
menerapkan
Ekonomi
(Online).
(https://pustaka.unpad.ac.id/ar
inovatif
menggunakan konsep rewang selain
chives/125536/),
mengajarkan nilai
Maret 2016.
sosial
kepada
berperilaku
contohnya
dalam
5
Dees, G.J. (1998). The Meaning of
peserta didik, juga mengajarkan etika
dalam
diakses
ekonomi
Social
Entrepreneurship,
berwirausaha.
paper. Stanford: Kauffman
Pembelajaran inovatif dengan konsep
Center for Entrepreneurship
“Rewang” ini dapat dijadikan sebagai
Leadership,
Stanford
salah satu alternatif pembelajaran
University.
(Online).
oleh guru. Sebelum melaksanakan
(http://sehup.stanford.edu.site
kegiatan
s.default/files/TheMeaningofS
pembelajaran
dengan
konsep “Rewang”, guru disarankan
ocialEntrepreneurship.pdf),
untuk
diakses 6 Maret 2016.
motivasi
memberikan
memberikan
tentang
pentingnya
Marhaeni,
kerjasama antar peserta didik.
A.A.I.N.
2007.
Pembelajaran Inovatif dan
Asesmen
Otentik
dalam
DAFTAR RUJUKAN
Rangka
Budiyanto, E. W. 2013. Korelasi
Pembelajaran yang Efektif
Tradisi
'Rewang'
dan
dengan
255
Menciptakan
Produktif.
Makalah
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
(Online).
Boleh
(http://pasca.undiksha.ac.id/e-
(Online).
learning/staff/images/img_inf
(http://www.kompasiana.com/
o/4/10-282.pdf),
bidancare/tradisi-rewang-
diakses
1
F.X.
ke
Dapur.
penyelenggara-pesta-tak-
April 2016.
Rahyono,
Masuk
2009.
boleh-masuk-ke-
Kearifan
Budaya dalam Kata. Jakarta:
dapur_551280aea333113c59b
Wedatama Widyasastra.
a7ed6), diakses 5 Maret 2016.
Utomo, H. 2014. Menumbuhkan
Ridhani, A. 2014. Meriahnya kelas
XI.MIA
belajar
Kewirausahaan.
Prakarya
Minat Kewirausahaan Sosial.
(Online).
(Online).
7
(14):
1-16.
(http://wirausahasman12bjm.b
(http://journal.stiema.ac.id/ind
logspot.co.id/2014/09/meriah
ex/php/ama/article/download/
nya-kelas-ximia-belajar-
99/83), diakses 6 Maret 2016.
prakarya.html),
diakses
15
April 2016.
Septiarum, L. 2015. Memudarnya
Tradisi “Rewang” di Jawa.
(Online).
(http://www.kompasiana.com/
lilaseptiarum/memudarnyatradisi-rewang-dijawa_552ff16e6ea834a16f8b4
582), diakses 5 Maret 2016.
Sindunata,
O.
Perempuan
2016.
Kaum
dalam
Tradisi
Rewangan.
(Online).
(http://ovansindunata.blogspot
.co.id/2016_03_01_archive.ht
ml), diakses 15 April 2016.
Tari, R. 2015. "Tradisi Rewang"
Penyelenggara
Pesta
Tak
256
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PERAN PENDIDIKAN EKONOMI DI LINGKUNGAN PESANTREN
DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU EKONOMI YANG
BERWAWASAN PANCASILA
Ahmad Hanif Fajrin
S2 Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Email: [email protected]
Abstrak
Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua dan murni berasal dari Indonesia, pesantren
merupakan salah satu lembaga yang mampu memberi pengaruh yang cukup besar dalam dunia
pendidikan, baik jasmani, rohani, maupun intelegensi, karena sumber nilai dan norma-norma
agama merupakan acuan dalam berfikir serta bersikap secara ideal para santri. Kegiatan
pembelajaran yang terjadi di pesantren tidaklah sekedar pemindahan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan tertentu tetapi yang terpenting adalah penanaman dan pembentukan nilai-nilai
khususnya pendidikan yang berkarakter sesuai jati diri Bangsa Indonesia yang berlandaskan
Pancasila kepada santri. Karena salah satu alat evaluasi dalam pendidikan pesantren adalah
penekanan dalam sikap/perilaku yang bermoral dalam segala tingkah lakunya dan tindakan
santri. Jika kita lihat bersama saat ini banyak pemimpin, kaum intelektual, serta tokoh-tokoh
penting yang ada dari dahulu hingga sekarang yang dulunya adalah santri di lembaga pesantren
tertentu di Indonesia, maka tidak diragukan lagi output yang dihasilkan oleh pesantren. Untuk
itu pesantren memiliki peran yang penting dalam terciptanya generasi penerus bangsa yang
tidak hanya cerdas namun juga memiliki karakter sesuai jati diri bangsa secara khusus di bidang
ekonomi,
Kata Kunci : Pendidikan Ekonomi Pesantren, Pembentukan Perilaku, Berwawasan Pancasila.
adalah
Dalam Pasal I UU Sisdiknas tahun
individu-individu
2003 menyatakan bahwa di antara
untuk secara bertanggung jawab
tujuan pendidikan nasional adalah
dapat
mengembangkan
Tugas
pendidikan
mempersiapkan
memperoleh
kesejahteraan
potensi
peserta
hidup, dengan melengkapi individu-
didik untuk memiliki kecerdasan,
individu tersebut dengan pembinaan
kepribadian
dalam segenap aspek kepribadian
Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu
karena tugas dari pendidikan adalah
bermaksud agar pendidikan tidak
untuk
hanya membentuk insan Indonesia
menolong
membina
individu
moral,
untuk
yang
serta
serta
cerdas,
akhlaq
namun
juga
keterampilannya sehingga akhirnya
berkepribadian
mampu berdiri sendiri. Salah satu
bangsa, sehingga akan lahir generasi
tujuan
bangsa yang tumbuh berkembang
pendidikan
nasional
merupakan pembentukan karakter.
109
atau
mulia.
berkarakter
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dengan karakter nilai-nilai luhur
kekurangan, sifat seperti itulah yang
bangsa serta agama (Fajrin 2014).
membawa pada sesuatu tindakan
Karakter adalah nilai intrinsik yang
yang
ada
manusia
karakter Bangsa Indonesia. Memang
(Soedarsono:2005). Karakter Bangsa
budaya ini tidak dapat dikatakan
Indonesia
dimiliki oleh setiap warga negara
dalam
diri
merupakan
kehidupan
nilai-nilai
yang
bertentangan
Indonesia,
berdasarkan
dengan
namun
nilai
mayoritas
elemen
masyarakat yang tergolong madani
kepribadian yang diharapkan menjadi
dan bermukim di kawasan perkotaan
jati diri bangsa. Akan tetapi, yang
berperilaku
terjadi belakangan ini justru bertolak
peningkatan
belakang, sifat ramah tamah, sopan
usia remaja dan dewasa muda (siswa-
santun dan suka menolong yang
siswi SMA / sederajat, mahasiswa-
melekat
mahasiswi, dan pria/wanita berusia
Pancasila
yang
memuat
pada
karakter
Bangsa
pelakunya,
segi
golongan
hingga
kepedulian
golongan usia yang paling cepat
terhadap masalah moral yang ada di
menyerap budaya konsumtif. Pola
Indonesia sangat kurang, salah satu
konsumsi seperti ini terjadi pada
contoh
hampir semua lapisan masyarakat,
telah
penurunan.
Saat
nyata
ini,
dari
menurunnya
tahun)
Dari
mengalami
Indonesia
40
demikian.
karakter bangsa yaitu merebaknya
meskipun
korupsi, kolusi dan nepotisme, di
berbeda-beda. Remaja merupakan
semua bidang kehidupan yang telah
salah satu contoh yang paling mudah
membudaya serta banyaknya kasus
terpengaruh dengan pola konsumsi
kejahatan,
yang berlebihan (Loudon & Bitta
perampokan,
yang
dengan
merupakan
kadar
bermotif ekonomi. Selain itu salah
dalam Fajrin : 2014).
satu budaya yang secara tidak sadar
Menyiapkan
generasi
yang
yang
bertahan di Indonesia adalah budaya
cerdas dan memiliki karakter yang
konsumtif. Budaya konsumtif ini
kuat untuk membangun bangsanya
merupakan
penyebab
kearah yang lebih baik, untuk itu
menurunnya moral di Indonesia. Sifat
pendidikan mempunyai peran penting
konsumtif menimbulkan perasaan
dalam
yang akan terus menurus merasa
pendidikan
salah
satu
110
pembentukan
karakter
karakter,
menjadi
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sangatlah diperlukan terutama yang
serta tokoh-tokoh penting yang ada
berkaitan
dari dahulu hingga sekarang yang
dengan
pendidikan
untuk
dulunya adalah santri di lembaga
pendidik
pesantren tertentu di Indonesia, maka
profesional serta ilmuwan dibidang
tidak diragukan lagi output yang
pendidikan
dan
ilmu
ekonomi.
dihasilkan oleh pesantren.
Pesantren
merupakan
lembaga
ekonomi
yang
bertujuan
menghasilkan
tenaga
PEMBAHASAN
pendidikan tertua dan murni berasal
Pendidikan merupakan proses
dari Indonesia, pesantren merupakan
pembelajaran, yaitu suatu usaha yang
salah satu lembaga yang mampu
dilakukan
memberi pengaruh yang cukup besar
dalam
dunia
pendidikan,
baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman
karena sumber nilai dan norma-norma
merupakan
acuan
dipengaruhi
para santri. Kegiatan pembelajaran
yang terjadi di pesantren tidaklah
pemindahan
yang
terpenting
sistem
yang
sejumlah
komponen.
Komponen
tersebut
lain
kurikulum,
tenaga
perumusan
tujuan,
pemilihan dan penyusunan materi,
adalah
penggunaan strategi pembelajaran
yang efektif, penggunaan media yang
nilai khususnya pendidikan yang
tepat, dan pelaksanaan evaluasi yang
berkarakter sesuai jati diri Bangsa
yang
oleh
terdapat
pengajar,
penanaman dan pembentukan nilai-
Indonesia
dengan
didalamnya
antara
ilmu
pengetahuan dan ketrampilan tertentu
tetapi
interaksi
lingkungannya. Proses pembelajaran
dalam
berfikir serta bersikap secara ideal
sekedar
untuk
memperoleh perubahan karakter yang
baik
jasmani, rohani, maupun intelegensi,
agama
seseorang
benar.
berlandaskan
Pembelajaran
mengkondisikan
Pancasila kepada santri. Karena salah
mampu
peserta
didik
menginternalisasi nilai-nilai budaya
satu alat evaluasi dalam pendidikan
menjadi
pesantren adalah penekanan dalam
sikap
dan
perilaku
keseharian mereka.
sikap/perilaku yang bermoral dalam
Pendidikan
segala tingkah lakunya dan tindakan
kombinasi
santri. Jika kita lihat bersama saat ini
komponen
banyak pemimpin, kaum intelektual,
ekonomi
antara
sebuah
adalah
komponenproses
yang
mengajarkan tentang perilaku dan
111
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tindakan manusia dalam memenuhi
menguatamakan
kebutuhan
didik.
bersama diatas kepentingan individu,
Pembelajaran ekonomi merupakan
berarti juga berpihak kepada rakyat.
dasar
bagi
Ekonomi Pancasila dikembangkan
meletakkan
untuk menciptakan keadilan sosial
ekonomi
bagi seluruh rakyat Indonesia, yang
hidup
peserta
pembelajaran
peserta
didik
dasar-dasar
moral
dalam
berperilaku
kepentingan
yang benar. Proses pembelajaran
diwujudkan
dalam
tatanan
yang berkualitas haruslah melibatkan
masyarakat adil dan makmur.
peserta didik secara aktif, agar nilai-
Pondok Pesantren merupakan
nilai pancasila melalui revitalisasi
lembaga yang dapat mewujud proses
budaya
perkembangan
bangsa
Indonesia
yang
sistem
pendidikan
didominasi nilai-nilai kebersamaan
Islam yang cenderung tradisionalis
yang kemudian dipadukan dengan
yang
pelaksanaan sistem ekonomi. Nilai
perkembangan sistem pendidikan saat
kegotongroyongan dan kekeluargaan
ini
yang
masyarakat
kontribusinya dalam pendidikan yang
Indonesia yang terhimpun dalam
dibutuhkan di masa sekarang dan
berbagai ragam tradisi dan adat
akan datang. Pendidikan Pondok
masyarakat bisa ditransformasikan
Pesantren
tidak hanya dalam berbudaya namun
pendidikan agama, karena pendidikan
juga dalam berekonomi.
agama merupakan bagian pendidikan
menjadi
etika
mampu
namun
bertahan
tetap
lebih
dari
memberikan
mengedepankan
(Wahjoedi:2013)
yang sangat penting yang berkenaan
menyatakan bahwa karakter ekonomi
dengan aspek-aspek sikap dan nilai.
Pancasila
Agama mengatur hubungan manusia
Menurut
merupakan
pesan
konstitusi, yang berisi nilai-nilaI
dengan
luhur Pancasila dan menjadi falsafah
manusia, manusia dengan alam dan
hidup bangsa Indonesia harus dapat
manusia
dikenalkan pada anak didik dan
sehingga
mewarnai
keseimbangan,
proses
pembelajaran
Allah,
manusia
dengan
dirinya
terjalin
dengan
sendiri
keselarasan,
keserasian
dalam
pendidikan ekonomi di lembaga
kehidupan manusia didunia, baik
pendidikan. Yang memiliki nilai-nilai
sebagai
luhur yaitu; kekeluargaan, kerjasama,
anggota masyarakat dalam mencapai
112
pribadi
maupun sebagai
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kebahagiaan lahir batin. Menurut
Spiritual Quotient dan Emotional
(Tafsir:2001) “Manusia harus mampu
Quotient, yang berarti kemampuan
hidup secara seimbang antara segi
menahan diri, mengendalikan emosi,
dunia dan akherat, lahiriah dan
memahami
emosi
batiniah, individu dan masyarakat..
memiliki
ketahanan
dalam
berbagai
masalah,
Pondok
Pesantren
menghadapi
mampu
orang
lain,
memberi pengaruh yang cukup besar
bersikap sabar, memiliki kepercayaan
dalam
baik
diri, dan bersikap mandiri jauh lebih
jasmani, rohani, maupun intelegensi,
penting. Semua ini dapat muncul tak
karena sumber nilai dan norma-norma
lepas dari peran serta para kiai atau
agama
ustadz, kakak kelas, yang senantiasa
dunia
pendidikan,
merupakan
acuan
dalam
berfikir serta bersikap secara ideal
memberi
para santri.
sehingga setiap gerak gerik mereka
sering
Sehingga pesantren
disebut
tranformasi
sebagai
kultural.
pembelajaran
yang
selalu
alat
terawasi
pengarahan
dengan
seksama
adalah
sistem
(Nurjannah:2010).
Kegiatan
terjadi
bimbingan,
Pesantren
di
sekedar
pendidikan yang melakukan kegiatan
pemindahan ilmu pengetahuan dan
sepanjang hari. Santri tinggal di
ketrampilan
yang
asrama dalam satu kawasan bersama
terpenting adalah penanaman dan
guru, kiai, dan senior mereka. Oleh
pembentukan
karena itu, hubungan yang terjalin
pesantren
tidaklah
tertentu
tetapi
nilai-nilai
tertentu
antara santri-guru-kiai dalam proses
kepada santri.
pendidikan berjalan intensif, tidak
Tiga aspek pendidikan yang
terpenting
yaitu
sekedar hubungan formal ustadz dan
psikomotorik,
afektif, dan kognitif diberikan secara
santri
di
stimulan
dan
demikian
peserta
didik
dalam
kelas.
kegiatan
Dengan
pendidikan
seimbang
kepada
(Rahim
dalam
berlangsung sepanjang hari, dari pagi
Nurjannah:2011). Sebuah lembaga
hingga malam hari. (Qomar : 2007).
pendidikan akan dinilai berhasil oleh
Sebagai
masyarakat bukan sekedar dilihat dari
pendidikan
tingginya nilai mata pelajaran siswa,
mempunyai peran untuk mencetak
namun lebih dilihat pada kemampuan
santri-santri yang mandiri, minimal
113
salah
satu
Pondok
lembaga
Pesantren
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tidak
selalu
menggantungkan
perilaku para peserta didiknya dalam
hidupnya pada orang lain. Hal ini
hal ini adalah santri.
disebabkan selama di pesantren para
Penekanan
penanaman
santri tinggal jauh dari orang tua. Para
pendidikan perilaku, moral, yang
santri
dilakukan
dituntut
untuk
dapat
pesantren
merupakan
menyelesaikan masalahnya secara
pondasi
mandiri. Kemandirian dalam belajar
transformasi pengetahuan yang akan
maupun bekerja didasarkan pada
di dalami oleh santri dinamapun
disiplin terhadap diri sendiri, santri
mereka berada untuk menuntut ilmu.
dituntut untuk lebih aktif, kreatif, dan
Sehingga pengetahuan yang santri
inovatif. (Rahim : 2001).
dapatkan akan sulit merubah atau
Pesantren
sebagai
dasar
dalam
konsep
lembaga
bahkan tidak akan merubah perilaku
pendidikan berbasis masyarakat yang
santri yang telah di bentuk di dalam
memiliki komunitas yng memiliki
pesantren. Jika kita lihat bersama saat
system dan tata nilai tersendiri.
ini
Dengan membentuk karakter santri
intelektual, serta tokoh-tokoh penting
yang memiliki kemampuan ilmu,
yang ada dari dahulu hingga sekarang
kemampuan moral, luasnya wawasan,
yang
serta dapat membaca kondisi dan
lembaga
perkembangan
Indonesia. Bahkan presiden RI ke-
masyarakat
(wulanisngsih:2014).
Perilaku/karakter
banyak
dulunya
pemimpin,
adalah
pesantren
kaum
santri
di
tertentu
di
empat merupakan darah pondok
merupakan
pesantren dan banyak mengenyam
tindakan sadar serta bertanggung
pendidikan pesantren di Indonesia.
jawab atas sebuah tindakan/keputusan
Tidak diragukan lagi konsistensi serta
dalam kegiatan sehari-hari. Untuk itu
system pendidikan pesantren tidak
penanaman pendidikan karakter perlu
kalah bersaingnya dengan pendidikan
dilakukan sejak dini sebagai langkah
umum yang hanya lebih menekankan
antisipatif
pondok
pesantren
aspek kognitifnya saja.
merupakan
lembaga
pendidikan
berbasis
agama
yang
PENUTUP
lebih
Simpulan
mengedepankan aspek moral serta
Pendidikan merupakan upaya sadar
untuk mewujudkan kegiatan transfer
114
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
untuk
yang menjadikan keseimbangan serta
mengembangkan potensi diri dalam
keselarasan hidup manusia itu sendiri.
ilmu
hal
pengetahuan
ini
peserta
didik
seperti
keagamaan,
pengendalian
diri,
kecerdasan,
keterampilan
agar
Saran
Perlu adanya kesadaran yang lebih
lagi
mampu untuk hidup berbangsa dan
bernegara.
Pendidikan
yang
lembaga
moralitas
kekurangan dan ketidak puasan. Salah
yang
lembaga
pendidikan
melakukan
penelitian
mengenai
pendidikan
khususnya
penelitian
dengan
latar
atau
kombinasi variable lain selain varibel
merupakan
tertua
berencana
perilaku/moral untuk melanjutkan
dalam
aspek pembentukan perilaku adalah
pesantren
untuk
anjurkan untuk peneliti lain yang
makhluk yang akan terus merasa
pesantren.
pendidikan
anak/peserta didik. Selain itu di
yang pada hakikatnya merupakan
penekananan
masyarakat,
pentingnya penanaman moral kepada
hal ini merupakan sifat dasar manusia
memberikan
perilaku
memberikan pengarahan mengenai
akan menimbulkan sifat keserakahan,
pendidikan
terjadi
tua, seluruh lapisan
hidup. Pendidikan ekonomi tanpa
lembaga
rentan
dismoralitas. Untuk itu para orang
manusia dapat memenuhi kebutuhan
satu
untuk
perilaku khususnya remaja saat ini
sosial yang mempelajari bagaimana
konsep
masyarakat
memperhatikan penanaman moral
ekonomi
merupakan salah satu disiplin ilmu
memperhatikan
kepada
dalam penelitian ini.
serta
sistem pendidikan yang murni berasal
DAFTAR PUSTAKA
dari Indonesia. Penanaman moral
Disman. 2004. Efektifitas Pendidikan
yang dibentuk didalam pesantren
Ekonomi
mempunyai
nilai-nilai
dasar
yaitu
agama.
dalam
Pembentukan
Perilaku
Ekonomi
Agama menjadi lebih berharga karena
Kekeluargaan siswa SMA Negei di
terdapat
Kota
banyak
mengajarkan
Bandung.
(Online),
perilaku yang memang seharusnya
(http://repository.upi.edu/),
tertanam
diakses pada tanggal 25 Januari
pada
diri
manusia.
Penanaman moral menjadi fondasi
2016.
dalam berbagai ilmu pengetahuan
115
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Wahjoedi,
Fajrin, Ahmad Hanif. 2014. Pengaruh
2013.
Pendidikan
Pembelajaran Ekonomi Terhadap
Ekonomi Berkarakter Indonesia
Kecenderungan
Perilaku
Kebutuhan Masa Depan. Makalah
Berkarakter
Disajikan Pada Kuliah Umum di
Pancasila Pada Siswa Kelas XI
Universitas Perak, Pontianak. 27
IPS SMA Negeri 6 Malang. Skripsi
April 2013.
Konsumsi
tidak
yang
diterbitkan.
Malang:
Wulaningsih, Suprapti. 2014. Peran
Universitas Negeri Malang,
Nurjannah,
Pendidikan
Suci.
Pondok Pesantren As-Salaffiyah
2011.
Peran
dalam Membentuk Karakter Santri
Pesantren
dalam
di Desa Wisata Religi Malang.
Membentuk Kemandirian Belajar
Skripsi
Santri (Studi Kasus Santriwati
Yogyakarta : Universitas Islam
Kulliyatul Mualimat Al-Islamiyah
Negeri Sunan Kalajaga
Ta’mirul Islam Surakarta Tahun
2009/2010). Skripsi diterbitkan.
Surakarta
:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Qomar, Mujamil. 2007. Pesantren
Dari
Tranformasi
Metodologi
Menuju Demokratisasi Institusi.
Jakarta: Erlangga.
Rahim, Husni. 2001. Arah Baru
Pendidikan Islam di Indonesia.
Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Soedarsono, Soemarno. 2005. Hasrat
untuk Berubah; The Willingness to
Change. Jakarta: PT Gramedia.
Tafsir,
Ahmad.
Pendidikan
2001.
dalam
Ilmu
Prespektif
Islam. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
116
tidak
diterbitkan.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
KONSEP PENERAPAN MATERI CINTA PRODUK DALAM NEGERI
SEBAGAI TAMBAHAN PELAJARAN EKONOMI DI SMP
Almaydya Prischa Disma
Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Email: [email protected]
Abstrak
Masyarakat Indonesia sangat menggemari barang-barang impor dengan kata lain warga Indonesia
sangat konsumtif dengan barang impor. Nilai impor Indonesia dari negara lain yang berupa produk
komsumtif semakin bertambah, hal ini akan berdampak pada pekembangan perekonomian
Indonesia. Pentingnya pendidikan yang diberikan di sekolah sangatlah berdampak bagi
perkembangan pengetahuan peserta didik. Untuk itu peranan pelajaran ekonomi sangatlah penting
dalam memberikan pengetahuan dan pendidikan tentang dampak konsumtif impor berlebih. Siswa
pada tingkat SMP masih belum terpengaruh oleh sikap konsumtif barang-barang impor dalam hal
konsumtif mereka. Sehingga siswa SMP masih mudah untuk diberikan wawasan tentang cinta
produk dalam negeri, yang bertujuan untuk menjadikan sikap dan perilaku siswa dalam
mengkonsumsi barang agar menggunakan produk dalam negeri yang dituangkan dalam materi
cinta produk dalam negeri yang mana materi tersebut dimasukkan dalam beberapa materi ekonomi
yang sesuai dapat diselingi dengan materi cinta produk dalam negeri tersebut. Konsep ini secara
umum bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk materi ajar pembelajaran Ekonomi yang efektif
dan inovatif dengan memberikan pengetahuan siswa tentang produk dalam negeri, dan secara
khusus yaitu terwujudnya produk berupa materi ajar pembelajaran Ekonomi. Bahan ajar
merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Bahan ajar cinta produk dalam Negeri merupakan bahan ajar
yang berisiskan materi tentang rasa cinta dan bangga terhadap produk-produk dalam Negeri yang
mana sangat memberikan dampak positif bagi produsen maupun Negara.
Kata Kunci:
Bahan Ajar, Cinta Produk dalam Negeri
Masyarakat
Indonesia
sangat
migas maupun sentor nonmigas. Untuk
menggemari
barang-barang
impor
sektor nonmigas, dalam Triwulan I –
dengan kata lain warga Indonesia
2011 impor tumbuh 27,2% (y.oy),
sangat konsumtif dengan barang impor.
antara lain didorong oleh pertumbuhan
Berdasarkan laporan BI, 2011, pada
impor kelompok barang konsumsi yang
triwulan I, surplus transaksi berjalan
mencapai
Indonesia terus mengalami penyusutan
kelompok komoditas makanan dan
seiring dengan laju kenaikan impor
minuman (primer dan yang diproses)
yang melebihi ekspor, baik di sektor
untuk rumah tangga yang tumbuh
117
40%,
khususnya
impor
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
67,3%(y.oy). Dari data terakhir pada
berupa makanan, minuman, pakaian,
bulan November 2015, nilai ekspor
maupun
Indonesia pada komoditas nonmigas
Nilai impor Indonesia dari negara lain
mencapai
yang
US$11.111,23
juta,
barang-barang
berupa
produk
elektronik.
komsumtif
sedangkan untuk nilai impormencapai
semakin bertambah, hal ini akan
US$11.519,47
berdampak
juta.
Pada
bulan
pada
pekembangan
Desember 2015 nilai ekspor mengalami
perekonomian Indonesia apabila nilai
peningkatan menjadi US$11.916,07
impor
juta dan nilai impor juga mengalami
dibandingkan
nilai
ekspor.
peningkatan menjadi US$12.007,30
Perkembangan
ekspor
sangatlah
juta (Data Kemendag, 2016).
penting untuk memacu pertumbuhan
Pemaparan
data
di
semakin
meningkat
ekonomi. Nilai ekspor Indonesia yang
atas
menjelaskan bahwa nilai impor lebih
bertambah
besar dibanding nilai ekspor. Produk
pendapatan negara yang mana akan
impor di Indonesia didominasi oleh 3
berdampak peda ekonomi nasional.
Khusus
perdagangan
dengan
bilateral
meningkatkan
Peningkatkan
negara, yaitu China, Jepang, dan
Thailand.
akan
pendapatan
Negara Indonesia, dapat dilakukan
China,
salah
Indonesia
satunya
dengan
mulai
menunjukkan defisit semakin melebar.
diberlakukannya perdagangan bebas
Ekspor Indonesia ke China pada tahun
antar negara-negara ASEAN yang
2010 sebesar $15,70M sedangkan
dikenal
impor Indonesia dari China sebesar
ASEAN(MEA) atau ASEAN Economic
$20,42M.
Kompas,
Commuity (AEC). Berlakunya MEA
neraca
negara ASEAN bebas masuk ke
Data
Litbang
menyebutkan
bawa
dengan
Indonesia,
Pertumbuhan
Indonesia
ekspor barang dan jasa Indonesia ke
(54,97%) dua kali lipat banyaknya
negara ASEAN tersebut lebih bebas.
pertumbuhan
Sehingga Indonesia lebih leluasa dalam
Ekspor
Indonesia
mengembangkan
Paparan data di atas menjelaskan
Indonesia
sebaliknya
meningkatkan potensinya untuk dapat
(25,08%) ke China.
bahwa
juga
Ekonomi
perdagangan Indonesia-China defisit.
Impor
begitu
istilah
masih
dalam MEA.
banyak
mengkonsumsi barang impor. Baik
118
ekonomi
Negara
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Mulai diberlakukannya MEA di
Berlakunya MEA di Indonesia,
migas
Indonesia, membuat produsen semakin
untuk
berkarya dalam menciptakan inovasi-
2015
inovasi baru untuk bersaing dengan
mengalami surplus sebesar US$ 1,60
negara ASEAN lainnya. Orang dan
miliar,
perusahaan asing yang berasal dari
neraca
perdagangan
non
Indonesia
dengan
periode
Januari-Oktober
yang
ASEAN
berarti
mengalami
peningkatan sebesar 257,13% dari nilai
ASEAN
defisit periode Januari-Oktober 2014
perdagangan, investasi dan bisnis di
sebesar
miliar.(data
Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Kemendag, 2015). Dari paparan data
Masyarakat Indonesia harus punya
tersebut
bahwa
banyak kemampuan yang dibutuhkan
dapat
oleh dunia. Untuk itu warga Indonesia
US$
1,02
menjelaskan
perekonomian
Indonesia
bebas
untuk
melakukan
harus terus belajar dan belajar untuk
meningkat.
Negara-negara
ASEAN
dapat bersaing dengan negara-negara
bisa
ASEAN lainnya.
bersaing antara yang satu dengan yang
Adanya
lainnya, mereka harus mempersiapkan
MEA
ini
maka
sumber daya manusia (SDM) yang
kebiasaan masyarakat Indonesia yang
terampil, cerdas, dan kompetitif. Dari
senang sekali mengkonsumsi barang
sisi
impor,
sektor
pekerja
ketenagakerjaan,
profesional
tidak
para
akan
memperolehnya.
bersiap
dimudahkan
Hal
ini
dalam
akan
dengan baik, mereka akan kalah
berdampak pada perekonomian negara
bersaing dengan tenaga kerja dari
terutama
negara serumpun yang masuk dalam
Semakin banyak masyarakat yang
MEA. Selain itu para pelaku usaha
mengkonsumsi barang impor maka
kecil
secara tidak langsung mereka justru
menengah
menghadapi
MEA
(UKM)
dalam
yaitu
dengan
bagi
mengakibatkan
pendapatan
pendapatan
negara.
negara
memberikan prosedur Bea Cukai yang
menjadi berkurang dan juga akan
lebih sederhana. Adanya sistem Self-
mengakibatkan produsen dalam negeri
Certification,
Harmonisasi
tidak
Standar
bisa
mengembangkan
Produk, dan juga mengubah image
produksinya. Apabila semakin banyak
bahwa barang luar negeri lebih bagus
masyarakat
dari barang lokal.
mengkonsumsi
119
Indonesia
yang
barang
impor,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pendapatan produsen dalam negeri
yang biasa dengan harga yang mahal.
akan menjadi berkurang akibatnya
Apabila hal tersebut tidak segera
terjadi banyak pengurangan pekerja dan
ditangani oleh pemerintah daerah maka
menjadikan lapangan kerja semakin
lahan pertanian di daerah-daerah akan
sedikit,
semakin
semakin berkurang, karena para petani
meningkat. Dampak dari konsumsi
akan lebih cenderung menjual lahan
barang impor juga mengakibatkan
pertaniannya
berkurangnya devisa negara. Begitu
properti yang digunakan sebagai lahan
juga dengan nilai rupiah terhadap dolan
pembangunan
bisa terdepresiasi. Untuk itu kesadaran
menjual lahan tersebut petani merasa
masyarakat
mengkonsumsi
dirinya lebih untung dibanding bila dia
produk lokal sangatlah diharapkan
harus menanan padi yang hanya dibeli
demi menjaga kesetabilan pendapatan
dengan harga rendah.
pengangguran
untuk
kepada
perumahan.
Rendahnya
negara.
pengusaha
Dengan
pendapatan
para
Selain berdampak pada negara,
petani juga akan berdampak pada
hal tersebut juga berpengaruh pada
perekonomian keluarganya. Mereka
perekonomian
akan
daerah.
Apabila
kesulitan
dalam
memenuhi
masyarakat Indonesia sebagian besar
kebutuhan keluarganya. Apalagi pada
konsumtif barang impor terus menerus
era sekarang yang serba modern dan
mengakibatkan pendapatan daerahpun
mulai masuknya budaya asing ke
juga akan menurun. Hal tersebut juga
Indonesia
berdampak pada produsen yang ada di
mengikuti perkembangan budaya asing
daerah.
sulit
yang menjadikan mereka gemar dalam
mengembangkan produknya apabila
mengkonsumsi barang impor, selain itu
masyarakat
lebih
juga mengikuti trend fasion budaya
cenderung konsumtif barang impor.
asing. Dengan adanya pengaruh budaya
Terutama akan berpengaruh bagi petani
barat kepada para remaja tersebut
di daerah-daerah yang menanam beras,
mereka
harga beras petani dalam negeri di beli
konsumtif
dengan harga murah dengan kualitas
menggunakan produk dalam negeri.
bagus sedangkan masyarakat lebih
Seolah mereka memandang sebelah
memilih beras impor dengan kualitas
mata produk-produk dalam negeri,
Mereka
akan
kebanyakan
120
membuat
akan
anak
lebih
impor
remaja
cenderung
daripada
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sebab mereka menilai bahwa barang
kepribadian yang baik, pengendalian
impor lebih menarik dan berkualitas
diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan
bagus daripada barang-barang dalam
keterampilan yang diperlukan oleh
negeri.
hal
tersebut
tidak
dirinya dan masyarakat. Sedangkan
besar
dan
dapat
fungsi pendidikan bagi para peserta
diminimalisir maka peran keluarga
didik, menurut David Popenoe, ada
sangatlah penting. Selain itu pihak
empat macam yaitu: (a) Transmisi
pendidikan juga harus ikut serta dalam
(pemindahan) kebudayaan, (b) Memilih
memberikan
dan
dan mengajarkan peranan sosial, (c)
pengetahuan kepada anak didiknya
Menjamin integrasi sosial, (d) Sekolah
tentang pentingnya cinta produk dalam
mengajarkan corak kepribadian, dan (e)
negeri.
Sumber inovasi sosial.
Agar
berpengaruh
pengarahan
merupakan
Pendidikan yang diberikan di
pengetahuan,
sekolah sangatlah berdampak bagi
kebiasaan
perkembangan pengetahuan peserta
sekelompok orang yang diturunkan dari
didik. Untuk itu peranan pelajaran
satu generasi ke generasi berikutnya
ekonomi
melalui pengajaran, pelatihan, atau
memberikan
penelitian. Pendidikan umumnya dibagi
pendidikan tentang dampak konsumtif
menjadi
prasekolah,
impor berlebih. Dengan mempelajari
sekolah dasar, sekolah menengah dan
materi ekonomi, siswa akan dapat
kemudian perguruan tinggi, universitas
mengetahui bagaimana dampak yang
atau magang. Pendidikan menurut
diakibatkan
UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003
konsumtif impor yang sangat tinggi.
bahwa Pendidikan merupakan suatu
Untuk
usaha yang dilakukan secara sadar dan
masyarakat yang sangat konsumtif
terencana untuk mewujudkan suasana
dengan barang impor, maka sejak dini
dan proses pembelajaran agar peserta
peserta didik harus mulai mengenal
didik
produk dalam negeri yang tidak kalah
Pendidikan
pembelajaran
keterampilan,
dan
tahap
secara
seperti
aktif
mampu
mengembangkan potensi yang ada
didalam
kekuatan
dirinya
untuk
spiritual
sangatlah
penting dalam
pengetahuan
dengan
dan
adanya
mengurangi
sikap
kebiasaan
dengan produk impor.
memiliki
Dalam
keagamaan,
pendidikan
terdapat
belajar dan pembelajaran. Belajar dan
121
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembelajaran
merupakan
materi cinta produk dalam negeri yang
interaksi
disajikan dalam bahan ajar ekonomi.
antara guru dengan siswa, siswa dengan
siswa,
dan
siswa
dengan
lingkungannya. Di dalam belajar dan
KAJIAN LITERATUR
pembelajaran
BAHAN AJAR
terdapat
beberapa
Menurut National Centre for
komponen di dalamnya seperti media
pembelajaran,
model
buku
pembelajaran
pembelajaran.
Competency Based Training (2007),
pembelajaran,
Materi
materi
“bahan ajar adalah segala bentuk bahan
pembelajaran
yang digunakan untuk membantu guru
dan
merupakan
hal
penting
dalam
atau instruktur dalam melaksanakan
terjadinya
proses
belajar.
Materi
proses pembelajaran.” Bahan yang
pembelajaran mengantarkan siswa dan
dimaksudkan
guru
tujuan
tertulis maupun tidak tertulis. Bahan
pembelajaran
ajar adalah seperangkat materi yang
yang baik yaitu materi yang mudah
disusun secara sistematis, baik tertulis
dipahami siswa dalam mempelajarinya.
maupun tidak tertulis, sehingga tercipta
Materi pembelajaran inilah yang harus
suatu lingkungan atau suasana yang
dikembangkan agar semakin padat dan
memungkinkan siswa belajar. Menurut
menarik untuk di pelajari siswa.
Panen (2001) (dalam Andi,2011:16)
untuk
pembelajaran.
mencapai
Materi
dapat
berupa
bahan
“bahan ajar merupakan bahan-bahan
Siswa SMP masih mudah untuk
cinta
atau materi pelajaran yang disusun
produk dalam negeri, yang bertujuan
secara sistematis, yang digunakan guru
untuk menjadikan sikap dan perilaku
dan
siswa dalam mengkonsumsi barang
pembelajaran”
diberikan
wawasan
tentang
peserta
didik
dalam
proses
dalam
Menurut Direktorat Pembinaan
negeri. Menurut Jean Piaget, “Psikologi
Sekolah Menengah Atas (2008:6),
anak umur 7-12 tahun sangat mudah
“bahan ajar adalah segala bentuk bahan
dipengaruhi oleh lingkungan.” Ciri
yang digunakan untuk membantu guru
pokok perkembangannya anak mulai
dalam melaksanakan kegiatan belajar
berfikir secara logis tentang kejadian-
mengajar.” Bahan yang dimaksud bisa
kejadian konkret. Oleh karena itu,
berupa bahan tertulis maupun bahan
siswa SMP lebih cocok diberikan
tidak
agar
menggunakan
produk
122
tertulis.
Jadi
bahan
ajar
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
merupakan komponen pembelajaran
terhadap produk-produk dalam Negeri
yang digunakan oleh guru sebagai
yang mana sangat memberikan dampak
bahan belajar bagi siswa dan membantu
positif bagi produsen maupun Negara.
guru dalam melaksanakan kegiatan
Rasa cinta dan bangga terhadap produk
belajar mengajar di kelas.
dalam Negeri yang dibangunsejak dini
dapat
CINTA
PRODUK
menumbuhkan
kebiasaan
seseorang untuk selalu menggunakan
DALAM
produk dalam negeri sebagai salah satu
NEGERI
prioritas utama dalam berkonsumsi.
Menurut Fhmi Idris, definisi
produk dalam negeri adalah semua
produk yang dibuat di Indonesia dan
Contoh-Contoh
menggunakan
Negeri
bahan
baku
lokal
Produk
dalam
Indonesia sudah mempunyai
minimal 50%.
Menurut Sudaryatmo memang
produk unggulan yang mendunia, hal
belum ada pengertian yang jelas dari
ini membuktikan bahwa Indonesia
kata produk lokal. Namun setidaknya
dengan
empat acuan bisa ini digunakan untuk
dengan produk-produk luar Negeri.
mengkategorikan
Adapun
sebuah
produk
produknya
beberapa
bisa
contoh
bersaing
produk
Indonesia yang
merupakan produk lokal atau bukan.
Keempat acuan itu adalah jika suatu
produk terbuat dari bahan yang berasal
1. Sido Muncul
dari dalam negeri, tenaga kerjanya
Di tengah persaingan sektor
berasal dari dalam negeri, produk
Industri jamu yang semakin ketat, Sido
tersebut menggunakan merk lokal dan
Muncul telah berhasil memiliki market
terakhir
kepemilikan
share terluas dan reputasi yang baik
perusahaan. Kata Sudaryatmo, bisa
sebagai industri jamu terbesar di
disimpulkan
dapat
Indonesia. Keberhasilan yang telah
dikatakan produk lokal jika memenuhi
dicapai saat ini tentunya tidak terlepas
salah satu atau bahkan keempat acuan
dari peran dan pelaku pendiri industri
tersebut sekaligus.
ini.
adalah
suatu
produk
Cinta produk dalam Negeri
Perusahaan yang kini sudah
merupakan rasa cinta dan bangga
berhasil masuk Bursa Efek Indonesia
123
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sejak Desember 2013 itu dilalui melalui
mendirikan usaha jamu dengan nama
perjalanan
panjang.
Sido Muncul, yang artinya "impian
Berawal dari keinginan pasangan suami
yang terwujud". Di Jalan Mlaten
istri Siem Thiam Hie yang lahir pada
Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu
tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12
rumahan dimulai dengan di bantu oleh
April
tiga orang karyawan.
yang
cukup
1976 bersama istrinya
Ibu
Rakhmat Sulistio yang terlahir pada
Pada tahun 1951, keluarga Ny.
tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama
Rahkmat Sulistioningsih (Go Djing
Go Djing Nio dan wafat 14 Februari
Nio) pindah ke Semarang, dan di sana
1983,
pertamanya
mereka mendirikan pabrik jamu secara
dengan membuka usaha Melkrey, yaitu
sederhana namun produknya diterima
usaha pemerahan susu yang besar di
masyarakat
Ambarawa.
semakin bersarnya usaha keluarga ini,
memulai
usaha
Pada tahun 1928, terjadi perang
maka
Malese yang melanda dunia. Akibat
terpaksa
gulung
tikar
luas.
modernisasi
pabrik
Karena
juga
merupakan suatu hal yang mendesak.
perang ini, usaha Melkrey yang mereka
rintis
secara
Pada 1984, PT. Sido Muncul
dan
memulai
modernisasi
mengharuskan mereka pindah ke Solo,
dengan
pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan
sederhananya
ini kemudian memulai usaha toko roti
representatrif
dengan nama Roti Muncul. Lima tahun
modern.
pabriknya,
merelokasi
ke
dengan
pabrik
pabrik
yang
mesin-mesin
kemudian, berbekal kemahiran Ibu
Pada 11 November2000, PT
Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam
Sido Muncul kembali meresmikan
mengolah jamu dan rempah-rempah,
pabrik baru di Ungaran yang lebih luas
pasangan
dan modern. Peresmian dilakukan oleh
ini
memutuskan
untuk
membuka usaha jamu di Yogyakarta.
Tahun
1941,
Menteri Kesehatan waktu itu, dan pada
mereka
saat
itu
pula
PT
Sido
Muncul
memformulasikan Jamu Tolak Angin
memperoleh 2 penghargaan sekaligus,
yang saat itu menggunakan nama Jamu
yakni
Tujuh Angin. Ketika perang kolonial
Tradisional yang Baik (CPOTB) dan
Belanda yang kedua pada tahun 1949,
Cara Pembuatan Obat yang Baik
mereka mengungsi ke Semarang dan
(CPOB) setara dengan farmasi, dan
124
Cara
Pembuatan
Obat
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sertifikat inilah yang menjadikan PT.
merupakan perusahaan lokal yang
SidoMuncul sebagai salah satu pabrik
terkenal
jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik
elektroniknya
sendiri terdiri dari bangunan pabrik
blender, kipas angin dan juga AC.
seluas 7 hektare, lahan Agrowisata ,1,5
Perusahaan ini berpusat di Surabaya
hektare, dan sisanya menjadi kawasan
dan sudah memulai bisnisnya dari
pendukung lingkungan pabrik.
tahun 1960an dengan fokus untuk
dengan
produk-produk
mulai
dari
setrika,
menghasilkan alat-alat rumah tangga.
Pada tanggal 10 Februari 2010
telah dilakukan peletakan batu pertama
4. Polytron
Merek ini juga merupakan salah
pembangunan pabrik bahan baku herbal
seluas 3.000 m2.
satu merek elektronik Indoesia yang
2. J.CO Donuts and Coffe
sudah cukup populer. Mulai dari TV,
Brand yang
sudah sering
radio , tape dan alat elektronik lainya.
menjadi tempat nongkrong di mall ini
Pasti masih banyak dari kalian yang
berdiri pada tahun 2005 dengan pemilik
tidak mengira kalau polytron ini adalah
bernama
merek
Johhny
Andrean.
Outlet
dari
negeri
kita
pertama J.CO buka di supermall
Perusahaan
Karawaci. J.CO sendiri mengandalkan
pabrik di daerah Kudus dan Semarang.
racikan donat dan kopi berkualitas
Barang-barang yang dihasilkan oleh
internasional. J.CO juga bahkan telah
Polytron
memiliki cabang di berbagai negara
kualitasnya, karena sejak tahun 1970 an
seperti
perusahaan ini telah membuat televisi
Malaysia,
Singapura,
polytron
sendiri
ini
sendiri.
dapat
memiliki
dijamin
Philadelpia dan Cina.
dengan kualitas yang tidak kalah
3. Maspion
dengan buatan Korea dan Jepang.
"Cintailah
Produk-Produk
5. CFC
Indonesia". Pastinya anda semua sudah
Dari namanya saja pasti orang
pernah mendengar kata-kata tersebut.
akan mengira kalau brand yang satu ini
Yup kalimat yang Keluar pada iklan
merupakan brand dari luar negeri.
maspion
Ternyata perusahaan ini merupakan
ini
memang
bertujuan
mengajak agar kita lebih mencintai
perusahaan
produk-produk
Maspion
yang dimiliki CFC terletak pada ciri
adalah satunya. Maspion memang
khasnya yang sebanding dengan ayam
Indonesia.
125
Indonesia.
Kebanggaan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
goreng luar negeri. Hingga tahun 2012
sedangkan
CFC telah memiliki 120 gerai yang
Sehingga oikonomia mengandung arti
tersebar di banyak kota di Indonesia.
aturan
6. Casablanca
mempunyai arti aturan yang berlaku
satu
nomos
rumah
berarti
tangga.
aturan.
Oikonomia
Ternyata merek parfum yang
untuk memenuhi kebutuhan hidup
ini
dalam suatu rumah tangga (sukwiaty,
merupakan
Indonesia.
Pasti
merek
banyak
asli
7007:
yang
101).
Seiring
mengyangka kalau merek yang satu ini
perkembangan
merupakan merek dari luar negeri. Hal
pengetahuan muncullah ilmu yang
ini
disebut ilmu ekonomi.
karena
Dallam
iklan-iklan
zaman
dengan
dan
ilmu
menampilak
Menurut Paul A. Samuelson
model-model bule. Dan parfum ini
(Sukwiaty, 2007: 101) mengemukakan
merupakan produksi muara kapuk,
bahwa ilmu ekonomi sebagai suatu
Jakarta.
study tentang perilaku orang dan
Keuntungan Menggunakan Produk
masyarakat
dalam Negeri
menggunakan
Casablanca
banyak
Keuntungan
yang
dalam
memilih
sumber
daya
cara
yang
langka dan memiliki beberapa alternatif
dapat
diperoleh dalam menggunakan produk
penggunaan,
dalam Negeri antara lain:
memproduksi berbagai komunitas dan
1) Meningkatkan Pendapatan Negara
penyalurannya, baik saat ini maupun di
rangka
masa depan kepada berbagai individu
(Devisa)
dan kelompok dalam suatu masyarakat.
2) Memperluas Lapangan Pekerjaan
3) Meningkatkan
dalam
Kesejahteraan
Masyarakat
Karakteristik Bidang Studi Ekonomi
Sebagaimana dijelaskan dalam
4) Meningkatkan Kualitas Produk
pedoman
khusus
pengembangan
silabus dan penilaian mata pelajaran
PELAJARAN EKONOMI
ekonomi ( Depdiknas,2003) adalah
sebagai berikut :
Istilah Ekonomi berasal dari
Mata
bahasa Yunani, yaitu Oiskonomia yang
pelajaran
terdiri dari suku kata yaitu oikos dan
berangkat
dari
fakta
nomos. Oikos berarti rumah tangga,
ekonomi
yang
nyata.
126
ekonomi
atau
gejala
Kenyataan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menunjukan bahwa kebutuhan manusia
relatif
tidak
terbatas,
5) Lahirnya ilmu ekonomi karena
sedangkan
adanya
sumber-sumber ekonomi sebagai alat
kelangkaan
sumber
pemuasan kebutuhan manusia
untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya
relatif terbatas/langka. Relatif tidak
KESIMPULAN
terbatas
dan
Bahan ajar adalah seperangkat materi
kelangkaan sumber ekonomi tersebut
yang disusun secara sistematis, baik
dapat dijumpai dimana-mana. Ilmu
tertulis maupun tidak tertulis, sehingga
ekonomi mampu menjelaskan gejala-
tercipta suatu lingkungan atau suasana
gejala tersebut,sebab ilmu ekonomi
yang memungkinkan siswa belajar.
dibangun dari dunia nyata.
Dalam kegiatan belajar mengajar di
kebutuhan
1) Mata
manusia
pelajaran
ekonomi
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
mengembangkan teori-teori untuk
bahan ajar merupakan hal yang penting
menjelaskan fakta secara rasional.
sebab dengan adanya bahan ajar maka
2) Umumnya analisis yang digunakan
materi yang akan disampaikan dapat
dalam ilmu ekonomi adalah metode
diterima dengan baik. Begitu pula pada
pemecahan masalah.
pelajaran ekonomi yang merupakan
3) Metode pemecahan masalah cocok
untuk
digunakan dalam
analisi
suatu study tentang perilaku orang dan
masyarakat
dalam
memilih
sumber
daya
cara
ekonomi sebab objek dalam ilmu
menggunakan
ekonomi adalah permasalahan dasar
langka dan memiliki beberapa alternatif
ekonomi
penggunaan,
dalam
yang
rangka
4) Inti dari ilmu ekonomi adalah
memproduksi berbagai komunitas dan
memilih alternatif yang terbaik.
penyalurannya, baik saat ini maupun di
Apabila
ekonomi
masa depan kepada berbagai individu
keberadaanya melimpah,maka ilmu
dan kelompok dalam suatu masyarakat.
ekonomi
Sehingga
sumber
tidak diperlukan bagi
agar
siswa
tidak
salah
kehidupan manusia. Demikian juga
menggunakan sumber daya yang ada
kalau penggunaan sumber ekonomi
maka diberikan maka diberikan materi
sudah tertentu (tidak digunakan
cinta produk dalam negeri yaitu materi
ecara alternatif), ilmu ekonomi juga
yang
tidak diperlukan lagi.
produk yang dibuat di Indonesia dan
127
menjelaskan tentang semua
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menggunakan
bahan
baku
lokal
(http://www.kemendag.go.id/id/e
minimal 50%. Dengan adanya materi
conomic-profile/economic-
cinta produk dalam negeri ini dapat
indicators/indonesia-export-
menambah pengetahuan dan wawasan
import)
siswa tentang
negeri
Kemendag.
produk-produk dalam
dan
manfaat
dalam
Meningkatkan
Pendapatan
(Devisa),
Memperluas
Negara
Perdagangan
Indonesia. Online: 20 Mei 2016
(http://www.kemendag.go.id)
menggunakan produk dalam negeri
yaitu
Data
Moi. Support your Local Product.
Online:
02
April
2016.
Lapangan Pekerjaan, Meningkatkan
(http://Keuntungan%20Menggun
Kesejahteraan
akan%20Produk%20Dalam%20
Masyarakat
dan
Negeri%20-%20Moi.htm)
Meningkatkan Kualitas Produk
Ninamath. 2013. Teori Belajar Jean
Piaget. Online: 26 Mei 2016.
DAFTAR RUJUKAN
(http://ninamath.wirdpress.com/2
013/03/14/teori-belajar-jean-
Bank Indonesia. 2011. Laporan Neraca
piaget/)
Pembayaran Indonesia Realisasi
Rusyanti, Hetty . 2014. Pengertian
Tw. I-2011. Jakarta
Blogspot. Beberapa brand Indonesia.
Online:
15
Agustus
Bahan Ajar Menurut Para Ahli.
Online,
2016.
(http://vevnews.blogspot.co.id/2
(http://www.kajianteori.com/201
014/11/beberapa-brand-
4/02/pengertian-bahan-ajar-
indonesia-yang-disangka.html)
menurut-ahli.html) diakses pada
Bobsusanto.
2015.
15
tanggal 03 Juni 2016
Pengertian
Sembiring, Ganesis. 2013. Makalah
Pendidikan Menurut Para Ahli.
Online:
10
April
2016.
pengaruh
impor
terhadapt
(http://www.seputarpengetahuan.
pertumbuhan ekonomi (GDP).
com/2015/02/15-pengertian-
Online:
pendidikan-menurut-para-
(http://makalahku25.blogspot.co.
ahli.html)
id/2013/05/makalah-pengaruh-
Kemendag.
Data
30
April
impor-terhadap.html)
Ekspor-Impor
Indonesia. Online: 20 Mei 2016
128
2016.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Siregar, Syahrituah. 2011. Pentingnya
Memakai Produk Dalam Negeri.
(Online),
(eprints.unlam.ac.id),
diakses pada tanggal 22 Mei
2016.
Unla. 2012. Karakteristik bidang studi
Ekonomi.Online.
http://nanunalmufarah.blogspot.c
o.id/2012/10/karakteristikbidang-studi-ekonomi-unla.html
(diunduh 08 Nopember 2015)
Waluyo, Andylala. 2016. Berbagai
Kalangan Berharap Indonesia
Siap Hadapi MEA 2016. Online.
(http://www.voaindonesia.com/c
ontent/berbagai-kalanganberharap-indonesia-siap-hadapimea-2026/3125826.html)
Wikipedia. Pendidikan. Online: 10
April
2016.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Pe
ndidikan)
Wikipedia.
Online:
Sejarah
Sido
15
Agustus
Muncul.
2016.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sid
o_Muncul)
(________).
2015.
Acuan
untuk
mengkategorikan sebuah produk
129
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
130
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
LESEHAN SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI
Ambar Sunarsih 1), Mit Witjaksono 2), Sunaryanto 3)
1
Pendidikan Ekonomi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang
SMK Ma’arif NU Mantup Lamongan
Email : [email protected]
2
Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Email : [email protected]
3
Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Email : [email protected]
Abstrak
Sebagian besar peserta didik beranggapan bahwa mata pelajaran ekonomi tidak menarik, banyak
menghafal dan sulit dipahami. Salah satu penyebabnya adalah pengelolaan kelas yang belum
optimal oleh guru. Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dikelola secara efektif dan
terpusat pada peserta didik. Pembelajaran yang efektif dapat tercipta bila peserta didik memiliki
kesempatan untuk mengungkapkan gagasannya sekaligus mengkomunikasikan dan
mendiskusikannya dengan sesama maupun dengan gurunya. Model pembelajaran lesehan menjadi
alternatif yang bisa dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran ekonomi di kelas menjadi lebih
menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Makna lesehan menjadi dasar dalam pengelolaan
pembelajaran ekonomi. Pembelajaran ekonomi didesain sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih menarik, bermakna bagi siswa, pembelajaran berlangsung secara
kooperatif dan kolaboratif, dapat menginternalisasi nilai-nilai kekeluargaan dan demokrasi dalam
partisipasi belajar.
Kata Kunci: Pembelajaran ekonomi, Lesehan
Pemberian
materi
didik
ekonomi
terhadap
mata
pelajaran
yang berupa hafalan teori dapat
ekonomi diantaranya adalah bahwa
mematikan daya pikir dan kreatifitas
pembelajaran
siswa, selain itu hafalan teori hanya
membosankan, sangat abstrak, dan
bersifat
tinggi penekanan pada hafalan (Ellis,
ingatan
jangka
pendek.
ekonomi
Pembelajaran ekonomi sangat relevan
Sundmacher
dengan kehidupan sehari-hari peserta
Sementara
didik yang selalu melakukan aktivitas
studinya, Nuraini (2014)
ekonomi.
peserta didik mengalami kesulitan
Peserta
didik
akan
&
terlalu
di
2011).
Indonesia
dalam
dalam
harus
peserta didik tidak menyukai metode
permasalahan
mengidentifikasi
di
persepsi
64,88%
yang digunakan oleh guru; 60%
ekonomi dalam jangka panjang.
Penelitian
ekonomi;
70,20%
mengalami kesulitan ketika mereka
memecahkan
belajar
Varua,
peserta
Fransisco
didik
merasa
tidak
memperoleh kesempatan dari guru
peserta
131
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
untuk
menjelaskan
termotivasi untuk bekerja bersama
pengalaman-
pengalaman yang pernah mereka
(Arends,
alami terkait materi ekonomi dan
ekonomi yang efektif tercipta jika
100%
setuju
dikelola secara baik dan terpusat pada
mengharapkan
peserta didik. Artinya peserta didik
peserta
menginginkan
didik
atau
pembelajaran
ekonomi
Pembelajaran
memiliki kesempatan untuk menggali
bisa
berlangsung lebih baik lagi.
Pembelajaran
2008).
ekonomi
informasi
dan
pengetahuan,
melibatkan
pengalamannya,
memberikan
mampu
pemahaman,
Peserta didik terlibat aktif dalam
pengalaman, dan dapat memecahkan
proses pembelajaran bukan hanya
permasalahan ekonomi yang dihadapi
sebagai penerima informasi. Guru
untuk memenuhi kebutuhan individual
harus bisa menciptakan suasana kelas
maupun kelompoknya sesuai dengan
yang kondusif agar peserta didik
kapasitasnya
tidak
merasa
bagi
pengetahuan.
hendaknya
mampu
pengetahuan,
sehingga
menimbulkan
permasalahan
mengungkapkan
dan
nyaman
dan
gagasan.
haus
Kelas
akan
merupakan
orang lain dan masyarakat dalam arti
laboratorium bagi peserta didik untuk
yang
pembelajaran
penyelidikan dan pengatasan masalah
ekonomi diharapkan peserta didik
kehidupan sehari-hari dalam dunia
dapat melakukan kegiatan ekonomi
nyata (John Dewey, 1916).
luas.
Dengan
pemenuhan
Konsep lesehan menciptakan
kebutuhan yang bervariasi, serta harus
suasana pembelajaran yang bermakna
menghormati dan menghargai setiap
karena adanya interaksi dalam proses
keputusan dan pilihan yang dilakukan
pembelajaran
orang lain.
pembelajaran tidak kaku, menjadi
yang
rasional
dalam
sehingga
suasana
Tugas terbesar seorang guru
lebih santai dan nyaman tetapi tetap
adalah melakukan pengelolaan kelas
taat pada aturan (Farliana, 2014).
dengan mengembangkan komunitas
Lesehan
belajar
pengelolaan pembelajaran ekonomi.
yang
demokratis
dimana
menjadi
dasar
semua siswa saling menghargai, saling
Pembelajaran
menghormati satu sama lain dan
sedemikian rupa sesuai dengan konsep
132
ekonomi
dalam
didesain
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
makan lesehan. Guru berperan sebagai
mengetahui
fasilitator yang menyiapkan menu
pembelajaran
berupa materi
menginternalisasi
pembelajaran
pelajaran serta alat
yang
bagaimana
konsep
lesehan
dapat
nilai-nilai
kekeluargaan dan demokrasi dalam
memudahkan
partisipasi belajar.
siswa dalam memahami materi. Siswa
berhak memilih alat dan daftar menu
yang tersedia sesuai dengan selera.
KAJIAN LITERATUR
Setiap siswa mempunyai pendapat
Landasan Teori Pembelajaran
masing-masing
atas
Ekonomi dengan Model Lesehan
mereka
Siswa
menu
yang
lain
Menurut Adam Smith, secara
memberikan
sistematis ilmu ekonomi mempelajari
pendapatnya sehingga kesepahaman
tingkah laku manusia dalam usahanya
akan
untuk
pilih.
diperbolehkan
terjadi
yang
dalam
proses
mengalokasikan
sumber-
sumber daya yang terbatas guna
pembelajaran.
Prinsip
kekeluargaan,
mencapai tujuan tertentu. Ini yang
kebersamaan,
kesetaraan,
banyak dikenal sebagai teori ekonomi
kesepahaman dan keadilan terjadi
klasik. Sedangkan Paul A. Samuelson,
dalam proses pembelajaran, sehingga
seorang ahli ekonomi mengemukakan
pembelajaran yang berlangsung bukan
definisi ilmu ekonomi secara rinci,
lagi bersifat kompetitif melainkan
yaitu: “Ilmu Ekonomi adalah suatu
kooperatif dan kolaboratif. Studi ini
studi mengenai bagaimana orang-
memberikan
orang
gambaran
iklim
dan
masyarakat
membuat
demokrasi dalam partisipasi belajar
pilihan, dengan cara atau tanpa
terjadi dalam kelas. Setiap siswa bebas
penggunaan
mengemukakan pendapatnya tentang
menggunakan sumber daya
materi
atau
terbatas tetapi dapat digunakan dalam
bisa
berbagai cara untuk menghasilkan
mengaitkan materi dengan kondisi
berbagai jenis barang dan jasa dan
realitas yang mereka alami, sehingga
mendistribusikannya untuk keperluan
proses pembelajaran menjadi lebih
konsumsi sekarang dan di masa
bermakna. Secara spesifik studi ini
mendatang, kepada berbagai orang
yang
didiskusikan.
disampaikan
Siswa
juga
133
uang,
dengan
yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dan
golongan
masyarakat.
pengetahuan dan teori ekonomi yang
Ilmu
Ekonomi menganalisis biaya dan
layak,
keuntungan dan memperbaiki corak
menganalisis
penggunaan sumber-sumber daya”.
permasalahan
Dari
kehidupan mereka sehari-hari. Secara
pengertian
disimpulkan
tersebut
bahwa
dapat
kemampuan
afektif,
ekonomi
berfikir
serta
memecahkan
ekonomi
pendidikan
dalam
ekonomi
merupakan ilmu tentang perilaku dan
membekali
tindakan manusia untuk memenuhi
rasional dalam melakukan pilihan-
kebutuhan hidupnya yang bervariasi,
pilihan ekonomis, bertanggung jawab
dan
dengan
atas tindakan ekonomi yang mereka
sumber daya yang ada melalui pilihan-
lakukan serta kepedulian terhadap
pilihan kegiatan produksi, konsumsi,
sekitar dalam melakukan kegiatan
dan/atau
ekonomi. Aspek ketrampilan dalam
berkembang
sesuai
distribusi
dengan
mempertimbangkan rasionalitas dan
pendidikan
lingkungan.
membekali
Mata
pelajaran
siswa
dan
untuk
bersikap
ekonomi
siswa
adalah
untuk
menjadi
pelaku ekonomi dalam melakukan
ekonomi
kegiatan
produksi,
distribusi,
memberikan banyak manfaat. Selain
konsumsi,
menabung,
investasi,
bertujuan
maupun pinjam meminjam.
merupakan
mata
pelajaran
untuk
pengetahuan
yang
memberikan
tentang
Pembelajaran ekonomi yang
kegiatan
ekonomi baik secara individu maupun
ideal
secara
bersifat
dikelola secara efektif dan terpusat
kognitif, mata pelajaran ekonomi juga
pada peserta didik. Pembelajaran yang
mengharapkan
efektif dapat tercipta bila peserta didik
keseluruhan
yang
bagaimana
peserta
adalah
pembelajaran
didik mampu bersikap dan bertindak
memiliki
rasional
suatu
membangun sendiri pengetahuan yang
serta
dimiliki, mengungkapkan gagasannya
memperhatikan lingkungan sekitarnya
sekaligus mengkomunikasikan dan
(Budiwati,
mendiskusikannya
dalam
keputusan
mengambil
ekonomi
2009).
Pendidikan
kesempatan
yang
dengan
untuk
sesama
ekonomi memiliki obyek yang secara
maupun dengan gurunya. Jean Piaget
kognitif membekali siswa dengan
(dalam
134
Yamin,
2012:
15)
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mengemukakan bahwa pengetahuan
guru sebagai mediator, fasilitator, dan
tidak diperoleh secara pasif oleh
sumber belajar. Guru mengemban
seseorang,
tugas
melainkan
tindakan
peserta
(action).
didik
melalui
sesuai
dalam
dimiliki.
informasi
dan
belajar serta mengembangkan dirinya
semakin
berkembang apabila mereka aktif
mencari
membangun
membimbing peserta didik dalam
Pengetahuan
akan
untuk
dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
dengan
kemampuan
Perkembangan
yang
pengetahuan
Pembelajaran akan lebih bermakna
peserta didik tergantung pada seberapa
apabila peserta didik dapat merangkai
jauh mereka aktif memanipulasi dan
sendiri pengetahuan melalui teori dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
pengalaman, mengkaitkan konsep-
Dengan
konsep
pembelajaran
yang
relevan
dengan
demikian
bahwa
proses
menciptakan
kehidupan mereka. Hal ini sesuai
pengetahuan dan pengalaman peserta
dengan
didik lebih bermakna
teori
pembelajaran
konstruktivistik.
akan
bertahan lama dalam pikiran peserta
Pembelajaran konstruktivistik
adalah
dan
membangun
didik,
pengetahuan
kemudian
diimplementasikan.
dapat
Peserta
didik
melalui pengalaman, interaksi sosial,
dapat
dan dunia nyata. Menurut Piaget
pengetahuannya melalui asimilasi dan
(dalam Yamin, 2012: 10) pengetahuan
akomodasi.
itu bukan satuan obyektif yang ada di
menekankan pada belajar autentik
lingkungannya, melainkan merupakan
bukan artifisial,
interaksi
dengan
adalah proses interaksi seseorang
lingkungannya, dan ia mempunyai
dengan objek yang dipelajari secara
komponen subyektif maupun obyektif.
nyata (Suprijono, 2012: 39). Belajar
Pengetahuan akan tumbuh melalui
bukan sekedar mempelajari teks, tetapi
proses adaptasi pengalaman kognitif
yang terpenting adalah bagaimana
dan
menghubungkan teks tersebut dengan
antara
sosial.
individu
Dalam
pembelajaran
mengkonstruk
sendiri
Konstruktivisme
belajar autentik
konstruktivistik, proses pembelajaran
kondisi
terpusat pada siswa (student oriented),
Konstruktivisme juga memberikan
135
nyata
atau
kontekstual.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kerangka pemikiran belajar sebagai
proses
proses sosial atau belajar kolaboratif
menganalisis
dan kooperatif. Secara sosiologis,
memberikan umpan balik tentang
pembelajaran
kinerja mereka. Guru memotivasi
konstruktivisme
memotivasi
performanya,
menekankan pentingnya lingkungan
peserta
sosial
menyelesaikan
dalam
belajar
menyatakan
dengan
bahwa
kooperatif
meningkatkan
akan
selama
mereka
soal-soal
secara
Pembelajaran ekonomi dengan
model
dapat
pengubahan
didik
dan
mandiri atau di dalam kelompok.
integrasi
kemampuan dalam belajar kolaboratif
dan
peserta didik,
lesehan
membantu
secara
diharapkan
peserta
dapat
didik
dalam
konseptual. Keterlibatan dengan orang
memberikan
lain
bagi
pemahaman, pengalaman, dan dapat
peserta didik untuk mengevaluasi dan
memecahkan permasalahan ekonomi
memperbaiki pemahaman mereka saat
yang
mereka bertemu dengan pemikiran
kebutuhan
orang
membuka
lain
kesempatan
dan
berpartisipasi
saat
dalam
mereka
pencarian
dihadapi
untuk
memenuhi
individual
maupun
kelompoknya
sesuai
dengan
kapasitasnya
sehingga
menimbulkan
pemahaman bersama.
pengetahuan,
permasalahan
tidak
bagi
Peran penting guru dalam
orang lain dan masyarakat dalam arti
pembelajaran konstruktivisme adalah
yang luas. Pengalaman belajar peserta
Scaffolding dan Coaching. Scaffolding
didik pada pembelajaran ekonomi
adalah memberikan dukungan dan
dapat diperoleh melalui interaksi
bantuan kepada peserta didik yang
dengan guru, rekan maupun sumber
sedang pada awal belajar kemudian
belajar yang lain. Model pembelajaran
sedikit
ekonomi lesehan sesuai dengan teori
demi
sedikit
mengurangi
atau
bantuan
tersebut
model pengajaran sosial. Menurut
peserta
didik
mampu
Joyce & Weil (2011: 295) teori model
memecahkan problem dari tugas yang
pengajaran sosial percaya bahwa
dihadapi. Dukungan dapat berupa
peran utama pendidikan adalah untuk
isyarat-isyarat, peringatan, maupun
mempersiapkan warga negara yang
memberikan contoh. Coaching adalah
akan mengembangkan tingkah laku
dukungan
setelah
136
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
demokratis yang terpadu, baik dalam
mencegah terjadinya konflik sosial.
tataran pribadi maupun sosial serta
Pembelajaran dengan model lesahan
meningkatkan taraf hidup berbasis
menjadikan
demokrasi sosial yang produktif.
ekonomi menjadi lebih demokratis.
suasana
pembelajaran
pengajaran
sosial
Prinsip kekeluargaan, kebersamaan,
pada
usaha
kesetaraan, kesepahaman dan keadilan
mengembangkan kemampuan siswa
terjadi dalam proses pembelajaran,
agar
sehingga
pembelajaran
berhubungan dengan orang lain sebagi
berlangsung
bukan
usaha membangun sikap siswa yang
kompetitif melainkan kooperatif dan
demokratis dengan menghargai setiap
kolaboratif.
Model
menekankan
memiliki
kecakapan
untuk
lagi
yang
bersifat
sosial.
Model pembelajaran ekonomi
Dengan menerapkan model sosial,
lesehan dikembangkan berdasarkan
pembelajaran diarahkan pada upaya
metode
melibatkan
dalam
Menurut Nur dan Wikandari (2000:
menghayati, mengkaji, menerapkan
27) salah satu alternatif metode
dan menerima fungsi dan peran sosial.
pembelajaran
Model pembelajaran sosial dirancang
mengaktifkan siswa selama proses
untuk memanfaatkan fenomena kerja
pembelajaran
adalah
metode
sama, membimbing para siswa untuk
pembelajaran
kooperatif.
Metode
mendefinisikan
masalah,
pembelajaran kooperatif memberikan
mengeksplorasi berbagai cakrawala
kesempatan pada peserta didik untuk
mengenai
bekerja sama antar peserta didik yang
perbedaan
data
dalam
realitas
peserta
masalah,
yang
didik
mengumpulan
serta
kooperatif.
yang
dapat
dan
mempunyai kemampuan heterogen.
mengetes
Lebih lanjut Lie (2002: 12) yang
relevan,
mengembangkan
pembelajaran
hipotesis. Dengan melakukan usaha
menyatakan
bersama dalam hal ini pembelajaran
pembelajaran gotong royong atau
ekonomi dengan model lesehan, maka
cooperative
akan
kualitas
kesempatan kepada peserta didik
mendatangkan
untuk bekerja sama dengan sesama
meningkatkan
kehidupan,
kebahagiaan
dan
semangat
dalam
serta
137
bahwa
learning
tugas-tugas
sistem
memberikan
terstruktur,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sehingga dengan sistem ini peserta
model
didik lebih berperan aktif dalam proses
Learning pada pembelajaran ekonomi
pembelajaran sedangkan guru hanya
berkarakter
sebagai
Model
menunjukkan adanya tren peningkatan
kooperatif
hasil belajar siswa hingga mencapai
dikembangkan untuk mencapai hasil
kriteria ketuntasan 80%. Penelitian
belajar berupa prestasi akademik,
lain
toleransi, menerima keragaman, dan
menjelaskan pembelajaran ekonomi
pengembangan ketrampilan sosial.
kontekstual bernuansa kekeluargaan
Untuk mencapai hasil belajar itu,
mendapat tanggapan positif sebanyak
model
93,5%.
fasilitator.
pembelajaran
pembelajaran
kooperatif
Democratic
oleh
Cooperatif
ekonomi
Sulolipu
Dari
pancasila
(2015)
beberapa
yang
penelitian
dan
tersebut dapat diketahui bahwa peserta
interdependensi peserta didik dalam
didik cenderung menginginkan model
struktur tugas, struktur tujuan, dan
pembelajaran
struktur rewardnya.
menyenangkan, bisa mendorong rasa
menuntut
kerja
sama
yang
ingin tahu peserta didik, menghormati
Beberapa penelitian dilakukan
dalam upaya mengembangkan model
perbedaan
pembelajaran
mengembangkan diri.
untuk
bervariasi,
menciptakan
dan
membantunya
lingkungan belajar yang kondusif dan
membantu peserta didik memahami
Konsep Model Pembelajaran
konsep-konsep
Ekonomi Lesehan
ekonomi,
sehingga
Pembelajaran ekonomi dengan
pembelajaran ekonomi berlangsung
dan
model lesehan mengambil konsep dari
melibatkan siswa aktif di dalamnya.
filosofi lesehan. Lesehan merupakan
Hasil penelitian menunjukkan 97,04%
budaya
peserta didik memberikan tanggapan
makanan atau sesuatu dengan duduk
positif terhadap penggunaan model
santai ditikar atau lantai. Makanan
pembelajaran Economic Cooperatif
atau barang yang diperjualbelikan
menarik,
menyenangkan,
Learning
yang
Shalikah
(2013).
dilakukan
turut
oleh
yang
digelar
memperjualbelikan
pada
saat
lesehan
M.
sehingga pembeli atau pengujung
Ahmad (2014) dengan menggunakan
dapat melihat dan memilih dengan
Sementara
138
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
rasa nyaman, santai, tanpa keterikatan,
forum, dan lesehan sebagai medium.
dan merasa leluasa. Budaya lesehan
Lesehan sebagai wahana merupakan
sangat
tempat
terkenal
masyarakat
terutama
jawa
menyebutnya
yang
dengan
pada
dimana
pembelajaran
dilakukan bersama dan tidak ada
kadang
perbedaan dalam belajar.
istilah
Artinya
“Cangkrukan”. Di era modern istilah
semua siswa mempunyai kepentingan
lesehan mungkin bisa kita samakan
yang sama, hak dan kewajiban yang
dengan “Kongkow atau Hang-out”.
sama dalam proses pembelajaran.
Meskipun kita sebut dengan istilah
Lesehan sebagai forum merupakan
yang berbeda, namun hakikat dan
mekanisme
makna dari lesehan itu sendiri masih
dalam proses pembelajaran. Artinya
tetap sama yaitu ruang atau area yang
ada musyawarah mufakat dengan asas
memberikan
rasa
kekeluargaan dalam pembelajaran.
kebersamaan dan saling terbuka satu
Siswa membuat forum dalam belajar,
sama lain, duduk sama rendah berdiri
terlibat didalamnya, saling membantu
sama tinggi. Secara filosofi, tujuan
dan
dari lesehan adalah media yang dapat
kesepakatan dan memutuskan apa
memberikan budaya keterbukaan dan
yang akan mereka pelajari. Lesehan
kebebasan,
memandang
sebagai medium merupakan perantara
perbedaan derajat atau kelompok
untuk menyampaikan pendapat dan
masyarakat tertentu. Bersatu untuk
menyampaikan pesan. Artinya melalui
bercengkrama, memberi kebebasan
lesehan
untuk
yang
kesempatan terbaik untuk belajar
bermanfaaat, dan diharapkan positif,
bersama-sama mengenai berbagai hal.
kenyamanan,
tidak
mencari
sesuatu
bekerja
itu
Makna
dan sebagai media komunikasi yang
komunikasi
sama,
sebagai
interaksi
mencapai
satu-satunya
lesehan
tersebut
bebas dan sarat akan makna dan
menjadi dasar dalam pengelolaan
budaya.
pembelajaran ekonomi. Pembelajaran
Filosofi dan makna lesehan
ekonomi didesain sedemikian rupa
digunakan dalam proses pembelajaran
sehingga sesuai dengan konsep makan
mengandung tiga makna yaitu lesehan
lesehan. Menurut Farliana ( 2014:
sebagai
753) ada beberapa alasan kerangka
wahana,
lesehan
sebagai
139
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembelajaran
ekonomi
guru
berbasis
terkait
pengelolaan
pembelajaran.
lesehan, antar lain:
Pembelajaran ekonomi dengan
a) Mengubah situasi dan kondisi
dimana
model lesehan akan menjadi efektif
biasanya mereka harus belajar di
karena guru mengelola pembelajaran
dalam
ruangan
mulai
duduk
di
dalam
pembelajaran,
dari
perencanaan,
proses
dengan
posisi
yang
telah
pembelajaran hingga proses evaluasi.
disediakan. Pembelajaran terasa
Konsep ini memungkinkan siswa
lebih kaku. Berbeda ketika mereka
berpartisipasi
belajar secara lesehan, suasana
proses pembelajaran. Guru berperan
akan menjadi lebih nyaman dan
sebagai fasilitator dan motivator bagi
santai.
siswa
kursi
secara
untuk
pembelajaran
b) Setiap siswa bebas mengemukakan
aktif
bisa
dalam
mengikuti
dengan
nyaman,
pendapatnya tentang materi yang
sehingga mereka lebih muda dalam
disampaikan
memahami
atau
didiskusikan,
materi.
Lebih
sama halnya ketika mereka bebas
Farliana
memilih menu makanan
kelebihan dari konsep pembelajaran
yang
menyebutkan
lanjut
beberapa
lesehan dibandingkan dengan strategi
mereka inginkan.
c) Pembelajaran akan lebih bermakna
pembelajaran yang lain, yaitu: (1)
jika mereka belajar dengan santai
Makna dari lesehan itu sendiri adalah
tapi tetap taat pada aturan. Selain
penciptaan suasana yang lebih santai
itu mereka bisa mengaitkan materi
dan nyaman; (2) Siswa lebih leluasa
dengan
mengemukakan pendapatnya karena
kondisi
realitas
yang
kondisi lingkungan tempat belajar
mereka alami.
Beberapa
memungkinkan
alasan
bagi
yang nyaman dan kondusif; (3)
tersebut
guru
Memudahkan
untuk
bagi
siswa
untuk
mengelola pembelajaran menjadi lebih
menggali pengetahuan tanpa dibatasi
menyenangkan dan mudah dipahami
ruang; (4) Tidak ada batasan materi
oleh siswa. Oleh karena itu, konsep
pembelajaran.
lesehan menjadi salah satu alternatif
pemecahan masalah yang dihadapi
140
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
permasalahan
IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN
kehidupan
EKONOMI
ekonomi
sehari-hari,
dalam
dan
DENGAN MODEL LESEHAN
berusaha untuk mencari solusi
Perencanaan
dalam memecahkan permasahan
Pada
tahap
ini
guru
tersebut
dengan
semangat
menyiapkan perangkat pembelajaran
kekeluargaan, tanggung jawab dan
berupa
saling menghargai
skenario
menetapkan
pembelajaran,
topik
diskusi,

serta
Tahap 2 Eksplorasi awal, menggali
menyusun daftar menu (materi dan
pengetahuan dasar siswa tentang
media pembelajaran bisa berupa audio
kebutuhan manusia yang tidak
maupun visual.
terbatas. Guru meminta siswa
Proses Pembelajaran
untuk menceritakan pengalaman
Berikut ini langkah-langkah
tentang bagaiman kebutuhannya
pembelajaran ekonomi dengan model
dari
Lesehan:
menjelang tidur kembali? Apa

bangun
tidur
hingga
Menyelenggarakan
permasalahan yang dihadapi dari
dengan
pemenuhan kebutuhan tersebut?
menanamkan etika dan moral.
Bagaimana upaya untuk mengatasi
Pada
Tahap
1
pembelajaran
tahap
ini
Guru
permasalahan tersebut? Kegiatan
menyampaikan
pesan
bahwa
siswa adalah Salah satu siswa
semua kegiatan nantinya harus
menceritakan pengalamannya dan
dilandasi sifat-sifat luhur sesuai
siswa lain memperhatikan dengan
kepercayaan
masing-
seksama (tentunya pengalaman
masing, semangat kekeluargaan,
dari masing-masing siswa akan
tanggung
saling
berbeda) dari situ akan terlihat
Guru
keberagamam kebutuhan. Tujuan
tujuan
dari kegiatan ini membangun
agama
jawab
menghargai.
Selanjutnya
menyampaikan
pembelajaran
dan
dan
pemahaman
rangkaian
kegiatan yang akan dilakukan.
mengembangkan
Tujuan dari tahap ini adalah siswa
menghargai
dapat
mengidentifikasi
141
siswa
sikap
dan
saling
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8

Tahap 3 Eksplorasi lanjut. Mulai
a) Guru memberikan penjelasan
menyusun pengalaman siswa dan
untuk metode pembelajaran
menambahkan pengetahuan baru.
yang akan dilaksanakan oleh
Menjelaskan alokasi sumber daya
siswa (Proses pembelajaran
yang terbatas, alternatif pilihan
bisa berlangsung diluar kelas,
yang tepat, dan memanfaatkan
lebih santai dan nyaman).
biaya peluang. Pada tahap ini
b) Guru mengorganiasikan siswa
semua
sama seperti ketika mereka
pengalamannya dalam pemenuhan
akan makan secara lesehan,
kebutuhan. Siswa mulai menyusun
mulai
pengetahuan secara sistematis dan
siswa dengan membagi dalam
terperinci
kelompok-kelompok
kecil
pengalaman yang pernah mereka
yang
baik
alami
kemampuan
Siswa
menceritakan
sesuai
dalam
kehidupan.
heterogen
maupun
jenis
selanjutnya
guru
Sementara kegiatan guru adalah
kelamin,
menambahkan pengetahuan baru,
memberikan stimulus untuk
bagaimana
mengalokasikan
topik yang akan di bahas.
sumber
yang
daya
Bagaimana

dengan
mengorganisasikan
c) Guru memberikan instruksi
terbatas?
melakukan
tentang
pilihan
pembelajaran
yang
yang tepat dalam pemenuhan
akan dilakukan, yaitu (1) setiap
kebutuhan,
memanfaatkan
kelompok bebas memilih sub
adanya biaya peluang. Tujuan
materi yang akan didiskusikan,
kegiatan pada tahap 3 adalah siswa
(2)
dapat
kelompok
dan
belajar
langsung
dari
setiap
siswa
dalam
harus
pengalaman dan saling bertukar
mengemukakan pendapat serta
pendapat.
pengetahuannya
Tahap 4 Pembelajaran ekonomi
materi yang dipilih, (3) siswa
dengan model Lesehan untuk topik
yang
permasalahan ekonomi dan cara
berpendapat atau menanggapi
mengatasinya. Kegiatan guru pada
pernyataan sswa lain (seperti
tahap ini adalah :
halnya dalam lesehan setiap
142
lain
tentang
boleh
ikut
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
orang boleh saling mencicipi
Tujuan dari kegiatan pada tahap 4
antar makanan yang disajikan).
adalah
siswa
partisipasi
individu melalui kerjasama dalam
d) Guru memberikan kebebasan
kepada
tercipta
kelompok, mampu mentransfer
untuk
mengungkapkan pengetahuan
pengetahuan,
terbentuk
mereka tentang materi-materi
musyawarah
mufakat
yang sedang di diskusikan
(kesepakatan bersama), terbentuk
(Demokrasi pendapat).
kesepahaman

Semetara kegiatan siswa antara
Tahap 5 Penarikan kesimpulan.
lain:
Setelah siswa memaparkan hasil
a) Siswa saling berdiskusi dengan
diskusi, saling memperhatikan dan
siswa
yang
lain
didalam
memberi
masukan,
guru
apabila
terjadi
kelompoknya untuk membahas
meluruskan
topik
pilih.
kesalahpahaman. Guru bersama
Apabila ada hal yang kurang
siswa menyimpulkan materi/topik
dimengerti,
bisa
yang telah didiskusikan. Tujuan
meminta bantuan guru untuk
kegiatan ini adalah Siswa dapat
memperjelas materi. Selain
memperoleh
menggali
pengetahuannya
dari hasil presentasi dan masukan
siswa
belajar
saling
dari guru. Selanjutnya diharapkan
dan
siswa mampu mengaplikasikan
menghormati semua pendapat
pengetahuan yang mereka peroleh
siswa yang lain.
dalam kehidupan sehari-hari.
yang
b) Setiap
siswa
juga
terbuka,
mereka
menghargai
kelompok
pengetahuan
baru
diberi
kesempatan untuk presentasi
Evaluasi Pembelajaran
hasil diskusi untuk ditanggapi
Proses
kelompok lain
evaluasi
dapat
dilakukan dengan teknik tes dan non
c) saling memberikan tanggapan
tes. Teknik tes untuk mengukur
maupun komentar, menghargai
pemahaman siswa mengenai materi
dan menghormati
yang telah dipelajari dan didiskusikan
pendapat
antar siswa.
melalui
143
berbagai
pertanyaan.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Sedangkan evaluasi dengan teknik non
berlangsung
tes dilakukan selama pembelajaran
kompetitif melainkan kooperatif dan
berlangsung,
kolaboratif.
keaktifan
untuk
siswa
mengetahui
selama
bukan
lagi
bersifat
proses
pembelajaran. Evaluasi bisa dilakukan
DAFTAR RUJUKAN
melalui observasi dan wawancara
Arend, Richard I. 2008. Learning To
Teach (terjemahan) (buku dua,
dengan siswa.
edisi
ketujuh).
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
KESIMPULAN
Dalam pembelajaran ekonomi
Budiwati, Neti. 2009. Pembelajaran
dengan model lesehan ini, diharapkan
Ekonomi SMA/SMK. (Online)
siswa mampu mengungkap suatu
(http://netibudiwati.blogspot.co
permasalahan dari berbagai sudut
m/2009/03/pembelajaran-
pandang. Setiap siswa mempunyai
ekonomismasmk.html) diakses
pengetahuan dan pendapatnya masing-
Februari 2016.
masing tentang materi yang akan
Ellis,
Sundmacher&Varua.
mereka pelajari. Siswa yang lain
Responding
diperbolehkan
Perceptions
memberikan
pendapatnya sehingga kesepahaman
Quality
akan
Accounting
terjadi
dalam
proses
In
To
Of
2011.
Student
Education
Economics
And
Courses.
pembelajaran. Bentuk pembelajaran
Australasian
ini berusaha menjaga kebudayaan
Economics Education Volume
didalam
8, Number 2, 2011, pp.43-62
masyarakat
menumbuhkan
tata
nilai,
dan
sikap
Farliana,
Journal
Nina. 2014.
of
Pluralisme
kekeluargaan, serta mengembangkan
Pembelajaran
sikap saling memahami, menghormati
Berbasis Lesehan. Prosiding
dan mengajarkan keterbukaan. Prinsip
Pluralisme dalam Ekonomi
kekeluargaan,
dan Pendidikan, ISSN 2407-
kebersamaan,
kesetaraan, kesepahaman dan keadilan
4268: 748-760.
terjadi dalam proses pembelajaran,
sehingga
pembelajaran
Ekonomi
Joyce, Bruce. Weil, Marsha, and
yang
Calhoun, Emily. 2011. Models
144
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
of
Teaching.
Terjemahan.
Kebangsaan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lie,
Anita.
2002.
Learning,
Economic
Kelas.
Gramedia
Mempraktikkan
Hikmah Pasuruan. Tesis tidak
diterbitkan. Malang: PPs UM.
Jakarta:
Slavin E, Robert. 2005. Cooperative
PT
Widiasarana
Learning
Teori,
Riset
dan
Praktik. Bandung: Nusa Media.
Ahmad,
Iswandi.
Pengembangan
Ekonomi
Cooperative
Learning Di SMA Bayt Al
Indonesia.
M.
Model
Cooperative
Cooperative Learning di Ruangruang
Melalui
Sulolipu,
2014.
Anisa.
Pengembangan
Pembelajaran
Pancasila
Andi
Perangkat
Pembelajaran
Melalui
2015.
Ekonomi
Model Democratic Cooperative
Kontekstual Bernuansa Asas
Learning (DCL) di SMA Negeri
Kekeluargaan.
Kota
Ternate.
Tesis
Tesis
tidak
diterbitkan. Malang: PPs UM.
tidak
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative
diterbitkan. Malang: PPs UM.
Nuraini, Umi. 2014. Pengembangan
Learning Teori dan Aplikasi
Skenario Pembelajaran Project
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Based Learning Pada Mata
Pelajar.
Yamin, Martinis. 2012. Desain Baru
Pelajaran Ekonomi SMA. Tesis
(Tidak
diterbitkan).
PPS-
Pembelajaran Konstruktivistik.
Jakarta: Referensi.
Universitas Negeri Malang
Nur, Mohamad dan Wikandari. 2000.
Pengajaran Berpusat Kepada
Siswa
dan
Konstruktivis
Pendekatan
dalam
Pengajaran. Surabaya: Pusat
sains dan Matematika Sekolah
Unesa.
Shalikha, Putri Ayu Anisatus. 2013.
Pengembangan
Ekonomi
Pembelajaran
Bernuansa
145
KONSEP PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS POTENSI DAERAH
Andi Zulitsnayarti Mardhani Syam1), Hari Wahyono2), Mit Witjaksono3)
1)
Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang
Email : [email protected]
2)
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang
3)
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang
Abstract
Konsep pembelajaran ekonomi berbasis potensi daerah merupakan konsep pembelajaran yang
rancangan dan proses pembelajarannya memanfaatkan segala sesuatu yang memiliki ciri khas
kedaerahan atau potensi yang ada di daerah yang sekiranya dapat menunjung pembelajaran
ekonomi. Setiap wilayah dengan karakter yang berbeda memiliki potensi yang berbeda pula,
termasuk juga Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kabupaten ini memiliki potensi sumber daya
alam diantaranya pada sektor pertanian dan pariwisata yang dapat dijadikan sebagai salah satu
sumber belajar ekonomi. Dalam penerapan konsep pembelajaran ekonomi berbasis potensi daerah
ini dibutuhkan pembelajaran yang tidak hanya berdasarkan buku teks atau pembelajaran yang
hanya bersifat konvensional saja akan tetapi dibutuhkan pembelajaran yang mengaitkan antara
kegiatan belajar di kelas dengan dunia nyata siswa. Tujuan penulisan ini adalah memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar mengidentifikasi dan memecahkan masalah potensi lokal di
daerahnya, menanamkan nilai-nilai dan perasaan memiliki serta keterampilan untuk memanfaatkan
potensi daerah secara bijaksana dan bertanggung jawab dan merupakan investasi bagi
kesejahteraan masyarakat dan aksi sosial. Penerapan pembelajaran ekonomi berbasis potensi
daerah seyogyanya memperhatikan beberapa hal, diantaranya : (1) guru ekonomi memiliki
kepekaan terhadap kejadian-kejadian aktual yang terjadi di daerahnya, (2) guru ekonomi harus
memiliki kemampuan menganalisis potensi-potensi apa saja yang dimiliki daerahnya yang dapat
menunjang pembelajaran ekonomi, (3) guru ekonomi memiliki keterampilan dalam menyediakan
komponen yang mendukung pembelajaran ekonomi berbasis potensi daerah, (4) guru ekonomi
memiliki keterampilan menginventarisasi dan mengorganisasikan pembelajaran berbasis potensi
daerah, dan (5) penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan model REACT.
Keywords: pembelajaran ekonomi, potensi daerah, kontekstual, REACT
Indonesia adalah negara dengan
Potensi yang ada di daerah
julukan negara maritim dan agraris.
seyogyanya dapat dikelolah dengan
Semua pulaunya dikelilingi laut dan
baik dan dimanfaatkan secara optimal
mayoritas tanahnya subur. Ditambah
untuk
lagi
kesejahteraan
dengan
kekayan
alam
yang
kelangsungan
hidup
dan
Dalam
hal
mengelola
dan
rakyat.
beragam, mulai dari objek wisata dan
keterbatasan
berbagai budaya yang beragam dan
memanfaatkan potensi yang terdapat di
unik, yang tersebar hampir disetiap
daerah dapat diantisipasi dengan cara
daerah di Indonesia, semua sumber daya
mempersiapkan sumber daya manusia
tersebut akan berpotensi besar jika
Indonesia yang mampu mengelola
dikelola dengan baik.
dengan
146
untuk
baik
dan
menjaga
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kesinambungan potensi tersebut serta
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun
SDM yang memiliki pengetahuan, sikap
2005
serta
hal
Pendidikan pada BAB III pasal 14 ayat
pengelolaan potensi tersebut. Upaya
(1) menyatakan bahwa “Kurikulum
mempersiapkan SDM tersebut hanya
SMP/MTS/SMPLB atau bentuk lain
efektif dilakukan melalui pendidikan.
yang sederajat, dan kurikulum untuk
keterampilan
dalam
Pendidikan mengharuskan sekolahsekolah
untuk
mengadopsi
sistem
pembelajaran yang bermuatan potensi
daerah, dimana rancangan, proses, dan
tentang
Standar
Nasional
SMA/MA/SMALB atau bentuk lain
yang sederajat, dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal.
Pola
pendidikan
dapat
evaluasi pembelajarannya berorientasi
memfasilitasi
pada pemanfaatan potensi keunggulan
secara optimal potensi daerah serta
daerah, seperti sumber daya alam,
langkah
sumber daya manusia di masyarakat,
berkesinambungan
dapat
atau lingkungan yang memungkinkan
dilakukan melalui
pendidikan
dapat mendukung pembelajaran. Hal
ekonomi, karena pendidikan ekonomi
tersebut sejalan dengan landasan yuridis
dianggap sebagai pendidikan yang
dalam
Republik
sangat dekat dengan kehidupan sehari-
Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
hari masyarakat. Pendidikan ekonomi
Sistem Pendidikan Nasional pada BAB
juga dapat dijadikan dasar dan patokan
X pasal 36 ayat (3) butir C yang
dalam memanfaatkan secara benar dan
menyatakan bahwa ”Kurikulum disusun
tepat guna potensi yang ada di daerah.
sesuai
Dengan konsep pembelajaran ekonomi
Undang-Undang
dengan
keragaman
memperhatikan
potensi
daerah
dan
lingkungan”.
yang
pemanfaatan
sistematis
dan
berbasis potensi daerah, diharapkan
pembelajaran
Pendidikan berbasis potensi daerah
dalam
yang
ekonomi
mampu
memberikan kesempatan kepada siswa
juga ditegaskan pada pasal 37 ayat (1)
untuk
juga mensuratkan hal yang sama yakni
daerahnya, dan memiliki keterampilan
menyatakan
“Kurikulum
untuk memanfaatkan potensi daerah
pendidikan dasar dan menengah wajib
dengan sikap yang bertanggungjawab
memuat keterampilan atau kejuruan dan
bertanggung jawab.
muatan
bahwa
lokal”.
Selain
itu
dalam
147
belajar
memahami
potensi
Melalui
konsep
pembelajaran
ekonomi berbasis potensi daerah pihak
pendidik dalam hal ini sekolah sebagai
beberapa sektor, diantaranya, pada
sektor Pertanian dan Pariwisata.
Melihat
ada
beberapa
sektor
wadah dan guru sebagai fasilitator
potensial yang dapat dijadikan sebagai
diharapkan
mampu
menyusun
salah satu sumber belajar ekonomi yang
yang
bermuatan
terdapat di kabupaten Maros, yang
pembelajaran
pemanfaatan optimal potensi daerah
notabenenya
sebagai salah satu bahan, sumber, media
domisili/tempat tinggal siswa, ini sangat
dan, atau wahana dalam pembelajaran
mendukung
ekonomi yang mampu mendorong
pembelajaran
kesadaran siswa untuk mengembangkan
bermuatan potensi daerah.
dan memanfaatkan seoptimal mungkin
adalah
untuk
daerah
diterapkannya
Ekonomi
yang
Dalam rangka mewujudkan konsep
pembelajaran ekonomi berbasis potensi
potensi yang ada di daerahnya.
daerah,
Setiap wilayah dengan karakter yang
dibutuhkan
berbeda memiliki potensi yang berbeda
pembelajaran
pula, termasuk juga Kabupaten Maros,
pembelajaran di kelas dengan dunia
Sulawesi
nyata/kehidupan
Selatan.
Kabupaten
ini
memiliki banyak potensi yang dapat
dijadikan sebagai salah satu sumber
yang
konsep
mengaitkan
sehari-hari
siswa
melalui pembelajaran kontekstual.
Pembelajaran kontekstual membuat
peserta didik belajar tidak hanya
belajar ekonomi di SMA.
Ada beberapa potensi daerah yakni
menghafal materi saja akan tetapi
sektor unggulan terdapat di Kabupaten
mendapatkan pelajaran yang penuh
Maros yang memiliki peluang besar
makna
untuk
dikembangkan,
diantaranya
sebaiknya pembelajaran tidak hanya
sektor
pertanian
perkebunan.
difokuskan
dan
(Susilowati,
2014).
pada
Maka
pemberian
2013)
pembekalan kemampuan pengatahuan
Perekonomian Kabupaten Maros secara
yang hanya bersifat teoritis saja, akan
potensial terdiri dari beberapa sektor
tetapi siswa diarahkan untuk belajar
unggulan dan menjadi prioritas untung
langsung
dari
dikembangkan. Hasil analisis Location
dikaitkan
dengan
Question
lingkungannya. Hal tersebut sejalan
Menurut
(Mustafa,
(LQ)
mengidentifikasi
dengan
148
yang
pengalaman
keadaan
dikemukakan
yang
aktual
oleh
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
(Nurhadi, 2002) bahwa belajar akan
penghidupan masyarakat setempat, jika
lebih bermakna apabila anak mengalami
terus dikembangkan dengan baik dan
apa yang dipelajarinya dan tidak hanya
berkesinambungan
mengetahui saja.
tersebut
potensi
bahkan
tumbuhnya
dapat
daerah
mendorong
perekonomian
secara
menyeluruh.
PEMBAHASAN
Dari berbagai pendapat diatas, dapat
A. Potensi Daerah
Potensi daerah merupakan potensi
disimpulkan bahwa potensi daerah
sumber daya spesifik yang dimiliki
yaitu keunggulan yang dimiliki daerah
suatu daerah. Potensi daerah yang
berupa
meliputi sumber daya alam, manusia
tekhnologi informasi dan komunikasi,
teknologi,
dapat
serta ekologi, hasil bumi, kreasi seni,
membangun
budaya, pelayanan, jasa, SDA, dan
kemandirian nasional (hariyadi, 2010).
SDM. Potensi daerah/keunggulan lokal
Oleh karena itu potensi daerah harus
yang ada pada setiap daerah diharapkan
dikelolah
dan
mampu memberikan peluang besar
dimanfaatkan secara optimal untuk
untuk bekerja, sebagai penopang hidup
kelangsungan hidup dan kesejahteraan
masyarakatnya.
rakyat.
masyarakat
dan
dikembangkan
budaya
untuk
dengan
Potensi
baik
ekonomi,
Oleh
budaya,
karena
diharapkan
itu
memiliki
daerah
kepekaan dan rasa ingin tahu terhadap
Soeparmoko
apa saja yang ada di daerah masing-
(2002:99) sebagai “Kemampuan yang
masing sehingga sehingga nilai-nilai
ada di daerah yang mugkin dan layak
yang baik yang terkandung dalam
untuk dikembangkan sehingga akan
pancasila tetap tertanam. Termasuk
terus berkembang menjadi sumber
cara menjaga dan melestarikan budaya
penghidupan rakyat setempat bahkan
serta memanfaatkan potensi daerahnya
dapat mendorong perekonomian daerah
secara
secara keseluruhan untuk berkembang
bertanggungjawab.
didefenisikan
dengan
ekonomi
aspek
oleh
sendirinya
tepat
guna
dan
dan
Potensi/keunggulan lokal yang
berkesinambungan”. Dari pengertian
terdapat di dearah diharapkan mampu
tersebut
dapat
memberikan kontribusi yang nyata bagi
dinyatakan sebagai salah satu sumber
masyarakatnya tidak hanya sebagai
potensi
daerah
149
sumber pendapatan ekonomi, akan
Maros, ada beberapa sektor yang cukup
tetapi juga bermanfaat dibidang-bidang
potensial diantaranya sektor pertanian
pendidikan
dan
dan
keilmuan,
seperti
sektor
pariwisata,
sektor
halnya menurut Ahmadi (2012:10)
pengangkutan, dan sektor jasa-jasa. Hal
tujuan adanya pendidikan berbasis
tersebut sejalan dengan dengan yang
keunggulan
siswa
dikemukakan oleh (Mustafa, 2013)
mengetahui keunggulan lokal daerah
Perekonomia kabupaten Maros secara
dimana
memahami
potensial terdiri dari beberapa sektor
berbagai aspek yang berhubungan
unggulan dan menjadi prioritas untung
dengan keunggulan lokal tersebut,
dikembangkan. Hasil analisis Location
kemudian siswa mampu memanfaatkan
Question
dan mengolah sumber daya alam,
beberapa sektor, diantaranya : 1) Sektor
terlibat dalam pelayanan atau jasa atau
Pertanian dengan komoditas tanaman
kegiatan lain yang berakitan dengan
padi, dan 2) Sektor Pariwisata dalam
keunggulan
lokal,
hal ini TN Bantimurung Bulusaraung
memperoleh
penghasilan
lokal
siswa
melestarikan
agar
tinggal,
budaya
sehingga
atau
dan
(LQ)
mengidentifikasi
Kabupaten Maros
tradisi
maupun sumber daya yang menjadi
B. Konsep Pembelajaran Ekonomi
keunggulan daerah tersebut.
Berbasis Potensi Daerah
Setiap wilayah dengan karakter
Belajar adalah suatu aktivitas atau
berbeda memiliki potensi berbeda,
proses untuk memperoleh pengetahuan,
termasuk
juga
meningkatkan
Sulawesi
Selatan.
Kabupaten
Maros,
Kabupaten
memperbaiki
ini
keterampilan,
perilaku,
sikap
dan
memiliki banyak potensi yang dapat
mengokohkan kepribadian (Suyono dan
dijadikan
Hariyanto, 2012:9). Maka belajar dapat
sumber
pembelajaran
ekonomi.
diartikan sebagai salah satu hasil dari
memiliki, melatih dan meningkatkan
Potensi daerah yang terdapat di
Kabupaten Maros dalam hal ini potensi
keterampilan. Melatih
Sumber Daya Alam (SDA) menurut
dalam memanfaatkan potensi daerah
Dinas Pariwisata, dan Dinas Pertanian
merupakan kegiatan belajar, belajar
Tanaman Pangan dan Holtikultura serta
dari segala sesuatu yang terdapat
dinas-dinas yang terkait di Kabupaten
dilingkungan tempat tinggal, dijadikan
150
keterampilan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sebagai sumber belajar, dan digunakan
persyaratan keilmuan yang lain
secara arif, bijaksana dan bertanggung
yaitu objek, dan mempunyai tujuan
jawab
yang jelas).
dengan
memperhatikan
3) Umumnya, analisis yang digunakan
keberlangsungannya.
potensi
dalam ilmu ekonomi adalah metode
daerah dapat diterapkan di sekolah dan
pemecahan masalah (perlu metode
pada semua bidang studi. Salah satu
pemecahan
bidang studi yang dapat menfasilitasi
solving)
Pembelajaran
berbasis
4) Inti dari ilmu ekonomi adalah
pemanfaatan secara optimal potensi
daerah
adalah melalui
masalah-problem
memilih alternative yang terbaik
pendidikan
ekonomi. Pemanfaatan potensi daerah
5) Lahirnya ilmu ekonomi karena
melalui pembelajaran ekonomi ini
adanya kelangkaan sumber pemuas
dapat
kebutuhan manusia.
diintegrasikan,
oleh
karena
Pembelajaran ekonomi merupakan
pembelajaran berbasis potensi daerah
sesuai
dengan
pendidikan
dari
pembelajaran yang sangat dekat dengan
sendiri.
kehidupan sehari-hari dan merupakan
karakteristik
ekonomi
itu
Karakteristik Bidang Studi Ekonomi
pembelajaran
(Depdiknas, 2003) sbb:
kesempatan
1) Mata pelajaran ekonomi berangkat
segala
yang
dalam
yang
memberikan
memanfaatkan
berkaitan
dengan
dari fakta atau gejala ekonomi yang
lingkungan
nyata.
memiliki nilai ekonomis tak terkecuali
2) Mata
pelajaran
ekonomi
dalam
tempat
hal
tinggal
memanfaatkan
yang
potensi
mengembangkan teori-teori untuk
daerah. Hal ini sejalan dengan tujuan
menjelaskan fakta secara rasional
pembelajaran
(agar manusia mampu membaca
Permendiknas No. 22 Tahun 2006
dan
Tentang Standar Isi pelajaran Ekonomi
menjelaskan
gejala-gejala
ekonom i secara sistematis, maka
disusunlah
konsep
dan
teori
ekonomi
menurut
SMA adalah :
1) Memahami
sejumlah
konsep
ekonomi memjadi bangunan ilmu
ekonomi
ekonomi.
peristiwa dan masalah ekonomi
persyaratan
ekonomi
Selain
memenuhi
sistematis,
juga
ilmu
dengan
memenuhi
untuk
kehidupan
mengaitkan
sehari-hari,
terutama yang terjadi dilingkungan
151
individu, rumah tangga, masyarakat,
berbasis daerah akan memberikan
dan negara
kesempatan kepada siswa untuk belajar
2) Menampilkan
sikap
ingin
tahu
mengidentifikasi
dan
memecahkan
terhadap sejumlah konsep ekonomi
masalah potensi lokal di daerahnya, dan
yang diperlukan untuk mendalami
merupakan investasi bagi kesejahteraan
ilmu ekonomi
masyarakat dan aksi sosial.
3) Membentuk sikap bijak, rasional dan
Konsep
pembelajaran
ekonomi
bertanggung jawab dengan memiliki
berbasis potensi daerah merupakan
pengetahuan
ekonomi,
konsep pembelajaran yang dimana
manajemen, dan akuntansi yang
rancangan dan proses pembelajaran
bermanfaat bagi diri sendiri, rumah
ekonomi memanfaatkan segala seuatu
tangga, dan negara
yang memiliki ciri khas kedaerahan
4) Membuat
ilmu
keputusan
yang
atau potensi yang ada di daerah yang
bertanggungjawab mengenai nilai-
sekiranya
nilai
pembelajaran. Sesuai dengan yang
sosial
ekonomi
dalam
masyarakat yang majemuk, baik
dijelaskan
dalam
berbasis
skala
nasional
maupun
dapat
menunjung
bahwa
pembelajaran
keunggulan
daerah/lokal
internasional
adalah segala sesuatu yang merupakan
Materi dalam pembelajaran ekonomi
ciri khas kedaerahan mencakup aspek
seyogyanya
dengan
ekonomi, budaya, tekhnologi informasi
pemanfaatan potensi-potensi yang ada
dan komunikasi, ekologi dan lain-lain
didaerah. Materi pembelajaran yang
(Depdiknas, 2008).
bersumber dari potensi daerah akan
Pembelajaran
melatih
harus
selaras
kemampuan
ekonomi
berbasis
siswa
dalam
potensi daerah memungkinkan siswa
masalah
dan
dapat memanfaatkan potensi daerahnya
memecahkan masalah yang terkait
dengan optimal dan bijaksana serta
dengan potensi keunggulan daerah di
memiliki
lingkungan
mengelola potensi tersebut. Hal ini
mengidentifikasi
kemampuan
keterampilan
siswa.
Upaya
bersosialisasi
memecahkan
melatih
dan
sesuai
keterampilan
dengan
pernyataan
dalam
bahwa
masalah
pembelajaran berbasis potensi daerah
sejalan dengan yang dijelaskan oleh
memberikan kesempatan kepada siswa
(David Sobel, 2007) bahwa pendidikan
untuk
152
belajar
memahami
potensi
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
daerahnya, menanamkan nilai-nilai dan
mengalami apa yang dipelajarinya dan
perasaan memiliki serta keterampilan
tidak hanya mengetahui saja.
untuk memanfaatkan potensi tersebut
Belajar dengan mengalami berarti
dengan bijaksana dan bertanggung
belajar dengan mengarahkan peserta
jawab (Syamsul, 2011).
didik untuk mengaitkan pengalaman
Dalam rangka penerapan konsep
belajar langsung dan nyata dalam
pembelajaran ekonomi berbasis potensi
kehidupan
daerah
pengalaman belajar langsung dalam
dibutuhkan
kemudian
sehari-hari,
khususnya
pembelajaran
yang
tidak
hanya
melihat, mengamati, dan sampai pada
berdasarkan
buku
teks
atau
tahap pemanfaatan potensi yang ada di
pembelajaran konvensional saja akan
daerah tempat tinggal, sehingga dapat
tetapi dibutuhkan pula pembelajaran
tercipta proses pembelajaran ekonomi
yang mengaitkan pembelajaran di kelas
yang kondusif dan dikemas semenarik
dengan dunia nyata siswa melalui
mungkin yang mampu membangkitkan
pembelajaran kontekstual.
motivasi siswa dalam belajar ekonomi.
Pembelajaran kontekstual membuat
Salah satu model pemngembangan
peserta didik belajar tidak hanya
pembelajaran kontektual adalah model
menghafal materi saja akan tetapi
REACT.
Model
mendapatkan pelajaran yang penuh
pembelajaran REACT adalah
model
makna
Maka
pembelajaran yang dapat membantu
sebaiknya pembelajaran tidak hanya
guru untuk menanamkan konsep pada
difokuskan
pemberian
siswa. Siswa diajak menemukan sendiri
pembekalan kemampuan pengatahuan
konsep yang dipelajarinya, bekerja
yang hanya bersifat teoritis saja, akan
sama, menerapkan konsep tersebut
tetapi siswa diarahkan pada belajar
dalam
langsung dari pengalamannya yang
mentransfer dalam kondisi baru (Sri
dikaitkan dengan keadaan aktual yang
Rahayu dalam Yuliati, 2008:60).
(Susilowati,
pada
2014).
ada di lingkungannya. Hal tersebut
sejalan dengan yang dikemukakan oleh
(Nurhadi, 2002) bahwa belajar akan
lebih
bermakna
apabila
sehari-hari
Model
dan
pembelajaran
kontekstual REACT terdiri
tahapan
anak
kehidupan
yaitu
(2) Experiencing,
:
dari
(1) Relating,
(3) Applying,
(4)Cooperating, dan (5) Transferring
153
5
Konsep
berbasis
pembelajaran
potensi
daerah
ekonomi
dengan
Selain itu hasil penelitian oleh
(Kindarto&Gafur,
2014)
Terjadi
menerapkan pendekatan pembelajaran
peningkatan aktivitas belajar siswa
kontekstual dengan model REACT,
dalam pembelajaran kontekstual dengan
diharapkan
ekonomi
strategi REACT. Pada kondisi awal rata-
mampu memberikan pengetahuan yang
rata aktivitas belajar siswa 41,07% dari
mendalam akan pemberdayaan potensi
32 siswa, akhir siklus I menigkat
daerah, pemaanfaatan potensi daerah
menjadi 68,30%, dan akir siklus II
dengan
belajar
menjadi 85,15%. Dan ada peningkatan
ekonomi di kelas maupun dalam
ketuntasan hasil belajar siswa dari
kehidupan sehari-hari di luar sekolah.
kondisi awal hanya 43,75% siswa tuntas
pembelajaran
bijak
baik
dalam
REACT merupakan model yang
belajar, menjadi 71,88% diakhir siklus
dapat menghadirkan dunia nyata siswa
I dan diakhir siklus II menjadi 87,50%.
kedalam proses pembelajaran, ini sesuai
Dapat
dengan pembelajaran berbasis potensi
pembelajaran REACT dapat mencover
daerah dimana kondisi nyata dalam hal
konsep pembelajaran ekonomi berbasis
ini potensi yang terdapat didaerah
potensi daerah.
peserta didik langsung dibawa kedalam
disimpulkan
bahwa
Pengintegrasian
model
pembelajaran
pembelajaran di kelas. Berbagai hasil
berbasis potensi daerah dalam mata
penelitian yang menunjukkan bahwa
pelajaran ekonomi diawali dengan
model pembelajaran REACT dapat
analisis potensi dapat berupa sumber
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
daya alam, sumber daya manusia,
ekonomi siswa. Diantaranya, hasil
geografi, budaya, historis, dan potensi
penelitian menunjukkan bahwa model
daerah lainnya yang bermanfaat dalam
REACT dapat meningkatkan hasil
proses
belajar Ekonomi siswa kelas X MAN 1
sesuai dengan bakat dan minatnya
Malang. Dengan adanya peningkatan
(Depdiknas, 2008). Oleh karena itu,
hasil belajar, dari pertemuan 1 ke
pembelajaran ekonomi berbasis potensi
pertemuan 2 meningkat 16,60%, dan
daerah harus dimulai dari kepekaan
dari pertemuan ke 2 ke pertemuan 3
tenaga pendidik (guru ekonomi) dalam
sebesar 12,9% (Widiya, 2013).
hal menganalisis potensi apa saja yang
pengembangan
kompetensi
terdapat di daerahnya yang sekiranya
154
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dapat menunjang pembelajaran sesuai
potensi lokal/daerah, 2) hasil yang
dengan kebutuhan dan karakteristik
maksimal dari pencapaian hasil belajar
siswanya.
siswa yang menyangkut ranah kognitif,
Lebih lanjut dijelaskan, untuk dapat
afektif dan psikomotor. Oleh karena itu
memanfaatkan potensi daerah dengan
pembelajaran ekonomi berbasis potensi
baik guru harus sensitif terhadap
daerah ini dianggap sangat penting
kejadian
sangat
aktual,
serta
memiliki
penting
diterapkan
dalam
kepekaan terhadap kondisi daerah, perlu
pembelajaran ekonomi sehingga dapat
bagi guru memahami dan memiliki
mewujudkan kegiatan pemberdayaan
keterampilan menginventarisasi dan
potensi
mengorganisasikan potensi yang ada di
kebermanfaatannya dapat dirasakan
daerah
mewujudkan
secara terus-menerus. Ini sangat efektif
bermakna
diterapkan pada siswa SMA dan
(Widowati, 2012). Oleh karena itu
berhasil guna dalam memaksimalkan
untuk dapat merealisasikan konsep
pencapaian hasil belajar. Hasil belajar
pembelajaran ekonomi berbasis potensi
ini diharapkan bukan hanya sekedar
daerah, harus dimulai dari pengetahuan
pada nilai atau angka-angka saja akan
dan keterampilan yang dimiliki ole guru
tetapi
ekonomi, bagaimana kemudian seorang
bermanfaat dikehidupan sehari-hari dan
guru menjadi fasilitator, mengarahkan
dimasa yang akan datang secara
dan memberi contoh yang bijaksana
berkesinambungan.
dalam
pembelajaran
dalam
yang
melaksanakan
daerah,
dapat
menjadi
yang
bekal
yang
pembelajaran,
baik di kelas maupun dalm kehidupan
sehari-hari.
KESIMPULAN
Kabupaten
Maros
secara
Temuan penelitian (hatimah,
potensial terdiri dari beberapa sektor
2006) menunjukkan bahwa model
unggulan dan menjadi prioritas untung
pengelolaan
pembelajaran
dikembangkan. Hasil analisis Location
potensi
lokal/daerah
berbasis
dapat
Question
(LQ)
mengidentifikasi
diimplementasikan secara efektif dan
beberapa sektor, diantaranya : 1) Sektor
berhasil guna, hal ini didasarkan pada :
Pertanian dengan komoditas tanaman
1) respon positif dari guru terhadap
padi, dan 2) Sektor Pariwisata dalam
implementasi pembelajaran berbasis
hal ini TN Bantimurung Bulusaraung
155
Kabupaten Maros. Oleh karena itu
3. Guru
ekonomi
memiliki
pembelajaran berbasis potensi daerah
keterampilan dalam menyediakan
ini sangat evesian untuk diterapkan,
komponen
terkhusus untuk pelajaran ekonomi.
pembelajaran
Pembelajaran ekonomi berbasis
yang
mendukung
ekonomi
berbasis
potensi daerah
potensi daerah memungkinkan siswa
4. Guru
ekonomi
memiliki
dapat memanfaatkan potensi daerahnya
keterampilan menginventarisasi dan
dengan optimal dan bijaksana serta
mengorganisasikan
memiliki
berbasis potensi daerah
keterampilan
dalam
mengelola potensi tersebut. Hal ini
sesuai
dengan
konsep
pembelajaran
bahwa
ekonomi berbasis potensi daerah di
pembelajaran berbasis potensi daerah
kelas salah satunya dapat diterapkan
memberikan kesempatan kepada siswa
dengan menggunakan pendekatan
untuk
pembelajaran kontekstual dengan
belajar
pernyataan
5. Penerapan
pembelajaran
memahami
potensi
daerahnya, menanamkan nilai-nilai dan
model REACT
perasaan memiliki serta k eterampilan
untuk memanfaatkan potensi tersebut
DAFTAR RUJUKAN
dengan bijaksana dan bertanggung
Depdiknas.
jawab.
2003.
Kontekstual
Berdasarkan kajian-kajian dari
Pendekatan
(Contextual
Teaching and Learning (CTL)).
beberapa hasil penelitian, beberapa
Jakarta : Didasmen
konsep atau cara dalam penerapan
pembelajaran ekonomi berbasis potensi
Depdiknas. 2008. Kurikulun Tingkat
daerah diantaranya :
Satuan
1. Guru ekonomi setidaknya memiliki
Dikmenum. Depdiknas
Jakarta.
Pendidikan.
kepekaan terhadap kejadian-kejadian
Hatimah,
aktual yang terjadi di daerahnya
Ihat.
2006.
Pengelolaan
memiliki
Pembelajaran Berbasis Potensi
kemampuan menganalisis potensi-
Lokal. Program Tesis pada
potensi apa saja yang dimiliki
Pascasarjan
Universitas
daerahnya yang dapat menunjang
Pendidikan
Indonesia.
pembelajaran ekonomi
Bandung. Vol. 24, No.1
2. Guru
ekonomi
harus
156
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Kindarto, Sigit.,&Gafur, Abdul. 2014.
Pembelajaran
Dengan
Vokasional Pada Pengajaran
Kontekstualp
Strategi
Berbantuan
(online),
SMA,
ggulanlokal.blogspot.co.id),
Untuk
Aktivitas
Di
(http://pendidikanberbasiskeun
REACT
Media
Meningkatkan
Biologi
diakses 17 Desember 2015
dan
Hasi lBelajar IPS. Program
Tesis
pada
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003
Pascasarjana
tentang
Universitas Negeri Yogyakarta,
Sistem
2003.
Nasional.
Yogyakarta. Vo. 1, No.2
Pendidikan
Jakarta
:
Lembaga Informasi Nasional
Mustafa.
2013.
Perencanaan
P,
Pengembangan Perekonomian
Kabupaten
Maros
:
Pascasarjana
Penguatan
Penghasil
Melalui
Sektor Unggulan. Tesis tidak
diterbitkan
Hariyadi.
Nilai
Universitas
Tambah
Berbasis Potensi Lokal peranan
Teknologi,
Program
Industri
Pangan
untuk
Kemandirian Pangan. Jurnal
PANGAN, Vol. 19, No. 4,
Indonesia.
2010, npp. 295-194
(http://lin.ui.ac.id/opac/themes/
libri2/detail.jsp?id=71609&lok
Yulianti,
Lia.
2008.
Model-model
asi=lokal) diakses 08 Desember
Pembelajaran
2015
Universitas Negeri Malang :
Lembaga
Susilowati. 2014. Pengembangan Paket
Pembelajaran
Budidaya
Tanaman Padi untuk Siswa
Kelas
X
SMK-PP
Negeri
Fisika.
Pengembangan
Pembelajaran
Zlmaulida, Rahmi. 2011. Contectual
Teaching and Learning with
Padang. Tesis tidak diterbitkan
REACT
:
(http://edmytheeducation.blogs
Program
Universitas
Pascasarjana
Negeri
Malang.
2016
Syamsul. 2011. Model Pembelajaran
Keunggulan
Berorientasi
(Online),
pot.co/) diakses tanggal 7 Maret
Malang.
Berbasis
Strategy.
Lokal
Keterampilan
157
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL
CONTEXTUAL PROJECT-BASED LEARNING
Angela Merici Fina Indriani1), Hari Wahyono2), Sri Umi Mintarti Widjaja2)
1
Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
SMK Negeri 1 Pamekasan
email: [email protected]
2
Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran akuntansi berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk mata diklat akuntansi perusahaan dagang dengan model
contextual project-based learning dan menilai kevalidan RPP tersebut. Model contextual project
based learning dipilih untuk menjawab tuntutan masyarakat agar siswa memiliki keterampilan abad
21, sebab mengajarkan keterampilan abad 21 membutuhkan cara mengajar abad 21 pula. Model
penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan model Dick & Carey yang dilakukan di
SMK Negeri 1 Pamekasan. Hasil dari pengembangan ini berupa rencana pelaksanaan pembelajaran
dan silabus akuntansi perusahaan dagang. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
dikembangkan selanjutnya divalidasi dan memperoleh tingkat kevalidan 70% yang berarti produk
cukup valid dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: RPP, project-based learning, contextual learning, akuntansi perusahaan dagang
akuntansi
menyebutkan bahwa mereka tidak
perusahaan dagang di SMK yang
paham dengan pelajaran akuntansi.
diberikan selama tiga semester,
Beberapa siswa menyebutkan bahwa
seharusnya mampu membuat siswa
pelajaran akuntansi sulit bahkan ada
semakin
mampu
yang menyebutkan bahwa mereka
akuntansi
tidak paham mulai dari awal, yaitu
Pada
mulai pencatatan jurnal dan aturan
Pembelajaran
paham
dan
mengerjakan
siklus
perusahaan
dagang.
kenyataannya masih banyak siswa
pendebetan dan pengkreditan.
yang belum paham dan belum
mampu
mengerjakan
akuntansi perusahaan dagang. Hal
ini terbukti dari nilai-nilai siswa
yang
rendah
dan
dari
Padahal kondisi dunia sekarang
siklus
hasil
wawancara dengan siswa yang
berubah. Siswa diharapkan tidak hanya
paham dan mampu mengerjakan saja,
tetapi
mereka
diharapkan
untuk
memiliki keterampilan abad 21 agar
dapat sukses (Saavedra & Opfer, 2012;
158
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Kay,
2010;
Willingham,
Ketidakmampuan
memiliki
&
2011). Hal ini juga dapat dilihat dari
2010).
observasi awal yang dilakukan bahwa
untuk
pembelajaran akuntansi perusahaan
Rotherham
siswa
keterampilan
tersebut
dagang
hanya
dilakukan
dengan
pada akhirnya berdampak setelah
ceramah dan pengerjaan tugas yang
mereka lulus.
kurang menantang yang membuat
siswa menjadi bosan. Guru perlu
Pengusaha di Pamekasan
yang menggunakan para lulusan
sebagai
tenaga
kerjanya
mengungkapkan keluhan mereka
dengan mengatakan bahwa lulusan
SMK yang mampu bekerja dengan
baik hanya siswa yang memiliki
peringkat 10 besar. Hal ini tidak
hanya terjadi di Pamekasan saja,
kondisi secara nasional juga tidak
jauh
berbeda.
Sebagian
melakukan evaluasi pembelajaran dan
melakukan
terhadap proses pembelajaran. Proses
pembelajaran yang dilakukan guru
disajikan secara rinci dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), oleh
sebab
memiliki
skill
itu
pengembangan
dilakukan
adalah
terhadap
rencana
yang
pengembangan
pelaksanaan
pembelajaran.
besar
Tantangan bagi pengajar untuk
lulusan sekolah kejuruan (SMK)
tidak
perbaikan-perbaikan
yang
menyiapkan
siswa
memiliki
dibutuhkan untuk bekerja dan dua
keterampilan abad 21 yaitu melatih dan
puluh persen (20%) dari rekrutmen
mengembangkan siswa agar mampu
baru yang berlatar pendidikan SMK
berpikir
memiliki
masalah,
kualitas
yang
kritis
dan
memecahkan
komunikasi,
organisasi,
menyedihkan (World Bank, 2010;
kerjasama dan kepemimpinan, serta
OECD, 2015).
meningkatkan
keahlian
komputer
siswa (OECD, 2015; Ravitz, 2012;
Kurangnya pemahaman dan
skill siswa bukan hanya karena
kesalahan
siswa,
namun
juga
rendahnya kualitas pembelajaran di
pendidikan kejuruan (World Bank,
Musa, 2011; Despoina, 2015; Turner,
2011). Peran tradisional guru sebagai
penyedia pengetahuan harus berubah
menjadi fasilitator pembelajaran, sebab
siswa dapat
159
belajar
dari sumber
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
informasi yang luas yang ada di
mempersiapkan siswa untuk pekerjaan
internet (Zafirov, 2013). Jika guru
masa depan mereka, selain itu project
menemukan cara untuk menarik
based
siswa dalam belajar, merestruktur
menciptakan suasana belajar yang
kelas sehingga siswa termotivasi
menyenangkan dan bermakna (Guo &
untuk
terjadi
Yang, 2012; Movahedzadeh, 2012;
perubahan yang dramatik (Krajcik,
Alacapinar, 2008; Zafirov, 2013;
2006).
Despoina, 2015; Ravitz, dkk, 2012;
belajar,
Guru
akan
perlu
merancang
juga
learning
2011;
Başbay,
mampu
pembelajaran yang menarik bagi
Musa,
2009;
siswa dan membantu siswa untuk
Kunberger, 2013; Gültekin, 2005;
dapat memahami materi akuntansi
Bell, 2010).
dan memiliki keterampilan abad 21.
Penelitian
ini
bertujuan
akuntansi
Contextual
learning
dipilih
rancangan
karena model ini akan membawa siswa
pembelajaran
lebih memahami dunia nyata yang ada
mengembangkan
pelaksanaan
untuk
perusahaan
dagang
di sekitar mereka sehingga siswa dapat
dengan model contextual project
melihat
hubungan
antara
materi
based learning.
pelajaran di sekolah dengan kehidupan
sehari-hari (Smith, 2010). Pelajaran
Model
project-based
learning dipilih karena model ini
mampu menjawab permasalahan
tantangan
pengajar
dalam
meningkatkan kemampuan ICT,
problem
solving,
kepemimpinan,
pemecahan
permasalahan nyata di lingkungan
meningkatkan
pengetahuan siswa, keterampilan
siswa, meningkatkan kepercayaan
diri
siswa,
merupakan salah satu pembelajaran
yang dibutuhkan untuk mengajar
keterampilan abad 21 (Saavedra &
Opfer, 2012).
kerjasama
kelompok, manajemen organisasi,
sebenarnya,
yang relevan dengan kehidupan siswa
dan
Pada model congtextual project
based
learning
mengerjakan
mentransfer
ini
siswa
proyek
pengetahuan
akan
untuk
tentang
akuntansi yang mereka dapatkan di
sekolah kepada pemilik usaha dagang
kecil di sekitar tempat tinggal mereka.
mampu
160
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Hal ini sesuai dengan Silberman
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(2014:23)
(RPP)
yang
menyebutkan
adalah
rencana
kegiatan
tentang paham belajar aktif yang
pembelajaran tatap muka untuk satu
dimodifikasi dari kata-kata bijak
pertemuan atau lebih, dikembangkan
Konfusius.
berdasarkan
silabus
untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran
“Yang saya dengar, saya
dan penilaian peserta didik dalam
lupa. Yang saya dengar dan lihat,
mencapai Kompetensi Dasar (Dirjen
saya sedikit ingat. Yang saya
Dikdasmen, 2015). RPP disusun agar
dengar, lihat, dan pertanyakan atau
proses
pembelajaran
berlangsung
diskusikan dengan orang lain, saya
secara
interaktif,
inspiratif,
mulai pahami. Dari yang saya
menyenangkan, menantang, efisien,
dengar, lihat, bahas, dan terapkan,
memotivasi
saya dapatkan pengetahuan dan
berpartisipasi aktif, serta memberikan
keterampilan. Yang saya ajarkan
ruang yang cukup bagi prakarsa,
kepada orang lain, saya kuasai”.
kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan
Proyek untuk pembelajaran
akuntansi
perusahaan
dagang
peserta
bakat,
didik
minat,
untuk
dan
perkembangan fisik serta psikologis
peserta
didik.
Komponen
RPP
dengan model contextual project-
mencakup: (1) identitas sekolah/nama
based learning ini akan tercantum
satuan pendidikan, mata pelajaran, dan
secara
kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3)
jelas
dalam
rencana
pelaksanaan pembelajaran hasil
KI,
penelitian pengembangan ini. Hasil
Kompetensi; (4) tujuan pembelajaran;
pengembangan
(5)
ini
selanjutnya
KD,
materi
Indikator
Pencapaian
pembelajaran;
(6)
melihat
pendekatan, model dan model; (7)
kevalidan produk dan kesiapan
media/alat, bahan, dan sumber belajar;
produk untuk digunakan dalam
(8) langkah-langkah pembelajaran, dan
pembelajaran.
(9)
RPP
(Permendikbud Nomor 103 tahun
akan
divalidasi
untuk
2014).
161
penilaian
pembelajaran.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dalam pengembangan masyarakat, (8)
Contextual Learning
pembelajaran
Pembelajaran kontekstual adalah
berbagai cara, (9) perspektif dan
pendekatan
yang
pendapat siswa dihargai dan dihormati,
mengaitkan antara materi yang
dan (10) guru bertindak sebagai
dipelajari dengan kehidupan nyata
fasilitator (Smith, 2010).
siswa
pembelajaran
sehari-hari,
lingkungan
baik
keluarga,
siswa
dinilai
dalam
dalam
sekolah,
Project-based Learning
masyarakat maupun warga negara,
Project-based learning adalah sebuah
dengan tujuan untuk menemukan
pendekatan
makna
mengajarkan
materi
tersebut
bagi
pembelajaran
konsep
kurikulum
kehidupannya (Komalasari, 2014).
melalui
Asumsi dan praktek dari contextual
melibatkan siswa dalam penugasan-
learning adalah (1) siswa terlibat
penugasan kompleks yang meliputi
secara aktif dalam pembelajaran,
perencanaan dan desain, pemecahan
(2) siswa melihat pembelajaran
masalah,
yang relevan, (3) siswa belajar satu
menciptakan
sama
mengkomunikasikan hasilnya. (Bell,
diskusi,
lain
melalui
dan refleksi
kerjasama,
diri,
(4)
2010;
sebuah
yang
proyek
pengambilan
dengan
keputusan,
produk,
Mergendoller
dan
dkk,
2006).
pembelajaran berhubungan dengan
Tahapan-tahapan pembelajaran dalam
dunia nyata dan/atau simulasi isu-
project based learning terbagi menjadi
isu dan masalah-masalah yang
4
bermakna, (5) siswa didorong untuk
perencanaan,
bertanggung
cakupan proyek, permasalahan dan ide
jawab
dalam
tahap.
(1)
Tahap
meliputi
tahap
menetapkan
pemantauan dan pengembangan
besar,
pembelajaran mereka sendiri, (6)
pendorong, memilih standar isi dan
menghargai
menggabungkan
keberagaman
latar
mengembangkan
0:
pertanyaan
hasil-hasil
belakang siswa dan pengalaman
konten,
sebelumnya sebagai dasar mereka
mengatur sumber daya, memutuskan
untuk belajar, (7) siswa didorong
strategi kelompok. (2) Tahap 1: tahap
untuk
peluncuran
menjadi
partisipan
aktif
162
merencanakan
diluar
proyek
penugasan,
meliputi
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menstimulasi ketertarikan, antusias
dan perhatian siswa, menetapkan
harapan yang tinggi, menetapkan
aturan, langkah-langkah, produk,
batas waktu, dan penilaian. (3)
Tahap 2: pembimbingan inkuiri dan
kreasi
produk
meliputi
menyediakan sumber daya yang
digunakan,
membantu
siswa
menetapkan tugas dan menilai
kemajuan proyek, menumbuhkan
keterampilan presentasi. (4) Tahap
3: kesimpulan proyek meliputi
pameran
produk,
melakukan
penilaian sumatif, dan melakukan
refleksi pada proses pembelajaran
(Mergendoller dkk, 2006).
Gambar 1. Langkah – langkah dalam
penelitian pengembangan model Dick &
Carey
Langkah 1: Mengidentifikasi tujuan
umum pembelajaran, yaitu apa yang
diharapkan dapat dilakukan siswa
SMK Negeri 1 Pamekasan kelas XI
Keuangan
setelah
memperoleh
pembelajaran akuntansi perusahaan
dagang di semester 1.
Langkah
2:
Melakukan
analisis
pembelajaran, yaitu mengidentifikasi
keterampilan yang perlu dipelajari
peserta didik untuk mencapai tujuan
MODEL
pembelajaran
Model
pengembangan
dalam penelitian ini menggunakan
model Dick & Carey. Namun dari
10 langkah dalam model Dick &
Carey,
penelitian
ini
hanya
menggunakan 5 langkah sebagai
berikut.
dengan
melakukan
analisis kurikulum 2013 dan melihat
hasil belajar siswa sebelumnya dan
dengan wawancara guru pengajar.
Langkah 3: Menganalisis karakteristik
peserta
didik,
yaitu
menganalisis
keterampilan spesifik yang dimiliki
siswa di awal pembelajaran dengan
wawancara
terhadap
membagikan
siswa
angket
dan
mengenai
identitas diri, kondisi Revising
sosial ekonomi,
Instruction
gaya berpikir siswa, dan tingkat
kepekaan/kepedulian
sosial siswa.
Conductin
g
Instruction
al Analysis
Identifyin
g
Instructio
nal Goal
163
Identifyin
g Entry
Behaviors
,
Characteri
stics
Writing
Perform
ance
Objectiv
es
Develop
ing
Instructi
onal
Strate
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Langkah 4: Merumuskan tujuan
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
kinerja atau tujuan pembelajaran
silabus akuntansi perusahaan dagang
khusus, yaitu untuk menspesifikan
dengan model contextual project-
materi
diajarkan,
based learning. Rencana pelaksanaan
menentukan strategi pembelajaran,
pembelajaran dibuat dalam tujuh kali
dan untuk menetapkan kriteria
pertemuan
evaluasi
pertemuan 3 jam pelajaran. Pertemuan
yang
akan
belajar
siswa
setelah
dengan
waktu
per
pembelajaran dilakukan.
pertama tentang review singkat materi
Langkah
5:
akuntansi perusahaan dagang yang
strategi
pembelajaran,
Mengembangkan
yaitu
pernah
siswa
peroleh,
pengajuan
pembelajaran akuntansi perusahaan
pertanyaan dan perencanaan proyek 1,
dagang
yaitu wawancara dan observasi dengan
menggunakan
model
contextual project based learning.
Kelima
dilakukan
langkah
dengan
tersebut
wawancara,
pemilik usaha dagang kecil tentang
kegiatan
dagang
keuangannya.
dan
pelaporan
Pertemuan
kedua
observasi dan angket sebagai dasar
mengenai pembahasan laporan proyek
rancangan
1 dan mengajukan pertanyaan tentang
dikembangkan,
produk
yang
yaitu
rencana
usaha
dagang
kecil
yang
tidak
pelaksanaan pembelajaran sebagai
membuat pelaporan keuangan, serta
pedoman guru untuk melaksanakan
merencanakan
model contextual project-based
membantu pemilik usaha kecil untuk
learning. Setelah produk selesai
membuat
dikembangkan selanjutnya akan
selama satu minggu. Pertemuan ketiga
divalidasi
hingga pertemuan keenam adalah
oleh
guru
pengajar
produktif keuangan di SMK Negeri
pembahasan
1 Pamekasan.
pembukuan
proyek
pembukuan
tentang
usaha
2,
yaitu
sederhana
pembuatan
dagang
kecil.
Pertemuan ketujuh mengenai evaluasi
pembelajaran akuntansi perusahaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
dari
penelitian
dagang dengan model contextual
project-based learning.
pengembangan ini adalah rencana
164
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
akuntansi
memperoleh skor 22 dari total 28,
perusahaan dagang yang dibuat
aspek alokasi waktu memperoleh skor
menunjukkan pembelajaran dengan
5
pendekatan saintifik dengan model
pembelajaran memperoleh skor 8 dari
contextual project-based learning.
total 12, aspek materi pembelajaran
Materi pembelajaran ditambahkan
memperoleh skor 11 dari total 16,
dengan
aspek
Silabus
pencatatan
komputer
ke
untuk
dalam
mengasah
dari
Setelah RPP dan silabus
8,
aspek
model
tujuan
pembelajaran
memperoleh skor 12 dari total 16,
aspek
kemampuan komputer siswa.
total
media
alat
dan
sumber
pembelajaran memperoleh skor 6 dari
dibuat selanjutnya divalidasi oleh
total
guru
SMK
pembelajaran memperoleh skor 18 dari
Negeri 1 Pamekasan. Aspek yang
total 24, aspek penilaian memperoleh
diamati
kelengkapan
skor 4 dari total 8, aspek penggunaan
komponen RPP, pembagian alokasi
bahasa memperoleh skor 6 dari total 8,
waktu,
tujuan
aspek kemanfaatan RPP memperoleh
pembelajaran dengan indikator dan
skor 6 dari total 8. Berdasarkan hasil
waktu, materi pembelajaran yang
tersebut, total skor yang diperoleh yaitu
mendukung
pembelajran,
98 dari total skor maksimal yaitu 140.
kesesuaian model pembelajaran,
Rumus yang digunakan untuk tingkat
kesesuaian media alat dan sumber
kevalidan yaitu
pengajar
keuangan
yaitu
kesesuaian
12,
pembelajaran, kesesuaian langkahlangkah
pembelajaran
�=
dengan
pendekatan saintifik dan contextual
Keterangan:
Σ
dan penskoran yang tepat dan jelas,
pengajar,
Berdasarkan validasi yang
dilakukan, aspek komponen RPP
×
%
= skor yang diperoleh
Berdasarkan rumus tersebut,
dan
kemanfaatan RPP.
�
Σ max = skor maksimal
penggunaan bahasa yang mudah
guru
Σ
Σ
langkah-langkah
P = persentase kevalidan
project based learning, penilaian
dipahami
aspek
diperoleh persentase tingkat kevalidan
RPP yaitu 70%, yang berarti RPP
cukup valid dan hanya memerlukan
revisi
165
kecil.
Revisi
yang
perlu
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dilakukan yaitu penyesuaian RPP
DAFTAR PUSTAKA
dengan
Alacapinar, Füsun. 2008. Effectiveness
aturan
yang
baru,
pendekatan 5M dalam saintifik
of
tetap dimasukkan dalam langkah-
Egitim
langkah
pembelajaran,
dan
Journal
penilaian
lebih
dan
Research, 33, 17-34.
spesifik
Project
Based
Learning.
Arastirmalari-Eurasian
of
Educational
Başbay, M., Ateş, A. 2009. The
mencamtumkan penskoran.
Reflections of Student Teachers
on Project Based Learning and
Investigating
Versus
KESIMPULAN
Siswa yang belum memiliki
pemahaman
dan
mengerjakan
siklus
disebabkan
Teacher
Evaluation
Evaluation.
Procedia Social and Behavioral
Sciences, (Online), 1 (2009):
kemampuan
242-247,
akuntansi
pembelajaran
Self
(www.sciencedirect.com),
yang
monoton, membosankan dan tidak
diakses 11 Desember 2015.
menantang. Pembelajaran akuntansi
Bell, S. Project Based Learning for the
perusahaan dagang dengan model
21st Century: Skills for the
contextual project-based learning
Future. The Clearing House, 83,
diharapkan
39-43.
mampu
mengubah
suasana pembelajaran menjadi lebih
menarik
dan
Despoina, S., Michalopoulou A. 2015.
menyenangkan.
Project Based Learning: Effects
Produk RPP yang telah dibuat
on
dalam pengembangan ini cukup
Acquisition.
valid dan dapat dipraktekkan dalam
Journal of Research, (Online),
kelas, dan perlu adanya penelitian
2(6):
lebih
mengetahui
(http://internationaljournalofrese
keefektivan rencana pelaksanaan
arch.org/), diakses 11 Desember
pembelajaran yang telah dibuat.
2015.
lanjut
untuk
Knowledge
and
Skills
International
148-158,
Guo, S., Yanjung Yang. 2012. Project
Based Learning: an Effective
166
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Approach to Link Teacher
Cambridge Handbook of the
Professional
Learning Sciences (Chapter 19).
and
Development
Students
Cambridge University Press.
Learning.
Educational
Kunberger, Tanya. 2013. Revising a
Technology Development and
Design Course from a Lecture
Exchange, (Online), 5 (2): 41-
Approach to a Project-based
56,
Learning Approach. European
Journal
of
(http://perpusnas.go.id),
diakses 21 Oktober 2015.
Journal
Gültekin, M. 2005. The Effects of
Project Based Learning on
of
Education, 38(3), 254-267.
Mergendoller,
J.
R.,
Learning Outcomes in the 5th
Pervasive
Grade Social Studies Course
Project-Based
in
Teachers
Primary
Engineering
Education.
dkk.
2006.
Management
of
Learning:
as
Guides
and
Educational Sciences: Theory
Facilitators.
(Online)
& Practice, 5(2), 548-556.
www.bie.org/images/uploads/ge
Kay, K. 2010. 21st Century Skills:
neral/25a07c3bc2b40118ba8b03
Why They Matter, What They
334fel6d58.pdf, diakses pada 18
Are, and How We Get There.
Desember 2015.
Dalam James Bellanca & Ron
Movahedzadeh, F., Ryan P., Jenna E.
Brandt (Eds.), 21st Century
R., Trinidad G. 2012. Project
Skills:
Based
Rethinking
How
Learning to
Promote
Student Learn. Solution Tree
Effective
Press.
Biotechnology
Courses.
Education
Research
Komalasari, K. 2014. Pembelajaran
Learning
in
dan
International, 2012. (Online),
Aplikasi. Bandung: Refika
(www.perpusnas.go.id), diakses
Aditama.
18 Desember 2015.
Kontekstual:
Konsep
Krajcik, Joseph S., Phyllis C.
Musa, F., Norlaila, M., RozmelA. L,
Blumenfeld. 2006. Project-
Maryam M.A. 2011. Project-
Based Learning. Dalam R.
based
Keith Sawyer (Ed.),
Inculcating Soft Skills in 21st
The
167
Learning
(PjBL):
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Century Workplace. Procedia
Requires 21st-Century Teaching.
Social
Behavioral
Phi Delta Kappan, 94 (2), 8-13.
Sciences, (Online), 59 (2012):
Silberman, Melvin L. 2014. Active
and
565-573,
Learning
(www.sciencedirect.com),
Peserta didik Aktif. Bandung:
diakses 18 Desember 2015.
Nuansa Cendekia.
OECD/Asian Development Bank.
2015.
Indonesia:
Education
Rising
to
Strategies
the
Consumer
OECD
Publishing,
Paris.
Cara
Belajar
Smith, B. P. 2010. Instructional
in
Challenge.
101
in
Family
and
Sciences:
Implementing
Teaching
the
Contextual
and
Learning
http://dx.doi.org/10.1787/978
Pedagogical Model. Journal of
9264230750-en, diakses 17
Family and Consumer Sciences
Juni 2015.
Education. 28(1), 23-38.
Ravitz, J., Nate, H., Mary E.,
Turner, K. F., Reed, R. O., Greiman,
Mergendoller, J. 2012. Using
Janel.
Project Based Learning to
Education In Crisis. American
Teach 21st Century Skills:
Journal of Business Education,
Findings from a Statewide
(Online),
4
Accounting
(12),
39-44,
(http://perpusnas.go.id), diakses
(Online)
Initiative.
2011.
www.bie.org/images/uploads
21 Oktober 2015.
/general/21c5f7ef7e7ee3b981
World Bank. 2010. Indonesia Jobs
72602b29d8cb6a.pdf, diakses
Report: Towards Better Jobs and
18 Desember 2015.
Security for All. Jakarta: World
Rotherham A. J., Willingham D. T.
Bank
(Online)
2009. 21st-Century Skills:
http://datatopics.worldbank.org/
Not New, but a Worthy
hnp/files/edstats/IDNwp10b.pdf.
Challenge.
, diakses 13 Oktober 2015
Educational
Leadership, 67(1), 16-21.
World Bank. 2011. Skills for the Labor
Market in Indonesia – Trends in
Saavedra, A. R., Opfer, D. V. 2012.
Learning 21st-Century Skills
Demand,
168
Gaps
and
Supply.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Washington
D.C.:
Bank
World
(Online)
http://dx.doi.org/10.1596/978
-0-8213-8614-9,
online
diakses 13 Oktober 2015.
Zafirov, Ch. 2013. New Challenges
for
the
Project
Based
Learning in the Digital Age.
Trakia Journal of Sciences,
(Online),
11(3):
298-302,
(http://www.uni-sz.bg),
diakses 8 Januari 2016
169
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN
DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA
Annisya’, Hari Wahyono, Sugeng Hadi Utomo
S2 Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Email: [email protected]
Abstrak
Pembelajaran yang sudah berlangsung selama ini kebanyakan cenderung masih banyak yang
menggunakan model pembelajaran tradisional atau menggunakan metode ceramah dalam proses
pembelajarannya. Hal ini membuat pendidikan terlihat kuno dan kurang menarik minat peserta didik
terutama dalam pembelajaran ekonomi. Para peserta didik agaknya kurang bersemangat dalam
menjalani proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas, sehingga pemahaman peserta
didik terhadap materi yang diajarkan hanya cukup pada penjelasan yang disampaikan oleh guru saja.
Lingkungan sekitar sejatinya bisa dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik sebagai laboratorium
alami dalam sebuah pembelajaran agar lebih memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan
pendekatan pembelajaran kontekstual. Para pendidik dirasa kurang memanfaatkan lingkungan yang
ada disekitar pada proses pembelajaran yang sejatinya bisa diterapkan secara langsung oleh peserta
didik untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kata Kunci: sumber belajar lingkungan, pendekatan pembelajaran kontekstual, pembelajaran
ekonomi.
Pendidikan
dapat
diartikan
sebagai
suatu
pembelajaran
pengetahuan,
ketrampilan,
dan
kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke
generasi
berikutnya
melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
Pendidikan dapat diartikan juga sebagai
suatu pengalaman yang memiliki efek
formatif pada cara berpikir seseorang,
cara merasa, ataupun berupa sebuah
tindakan. Oleh karena itu pendidikan
dapat dilakukan di bawah bimbingan
dan pengawasan orang lain atau bisa
juga dilakukan secara otodidak.
Pada umumnya pendidikan
secara formal dibagi menjadi beberapa
jenjang yaitu prasekolah, Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah
Atas (SMA) dan kemudian Perguruan
Tinggi di Universitas. Selain tahapan
tersebut, pendidikan secara formal juga
bisa ditempuh dengan berbagai macam
metode seperti home schooling, elearning, distance learning atau metode
pendidikan lainnya yang sesuai dengan
karakteristik atau kebutuhan anak
untuk belajar. Pemilihan metode
tersebut
bertujuan
untuk
mempermudah anak dalam belajar atau
memberikan kelonggaran bagi anak
untuk mengikuti pembelajaran. Oleh
karena itu, maka suatu proses atau
kegiatan mengajar tidak serta merta
dilakukan di dalam kelas saja, akan
tetapi bisa dilakukan di lingkungan
170
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sekitar disesuaikan dengan kebutuhan
dan juga karakter peserta didik tersebut.
Pada dasarnya para peserta didik
juga
mempunyai
karakteristik
intelektual yang berbeda-beda disetiap
jenjang pendidikan sesuai dengan usia
peserta didik tersebut. Sehingga
pendidikan yang diberikanpun harus
sesuai dengan karakteristik intelektual
para peserta didik tersebut agar apa
yang menjadi tujuan dari sebuah
pembelajaran dapat tercapai seperti
yang diharapkan. Piaget (dalam
Aunurrahman, 2009) menjelaskan
bahwa perbedaan karakteristik peserta
didik dapat dilihat dari perkembangan
konitifnya atau sering disebut dengan
istilah kognisi. Proses utama yang
digolongkan di bawah istilah kognisi
mencakup mendeteksi, menafsirkan,
mengelompokkan dan mengingat
informasi, mengevaluasi gagasan,
menyimpulkan prinsip dan kaidah,
mengkhayal segala kemungkinan,
menghasilkan strategi dan berfantasi.
Bila disimpulkan maka kognisi dapat
dipandang sebagai kemampuan yang
mencakup segala bentuk pengenalan,
kesadaran, pengertian yang bersifat
mental pada diri individu yang
digunakan dalam interaksinya antara
kemampuan
potensial
dengan
lingkungan seperti: dalam aktivitas
mengamati,
menafsirkan
memperkirakan, mengingat, menilai
dan lain-lain.
Keating
(Syamsu
Yusuf,
2004:195-196)
mengklasifikasikan
karakteristik perkembangan intelektual
remaja terdiri dari 1) kemampuan
intelektual remaja telah sampai pada
fase operasi formal sebagaimana
konsep Piaget. Berlainan dengan cara
berpikir anak-anak yang tekanannya
kepada kesadaran sendiri di sini dan
sekarang (here and now), cara berpikir
remaja berkaiatan erat dengan dunia
kemungkinan (world of possibilities),
2) melalui kemampuannya untuk
menguji hipotesis, muncul kemampuan
nalar secara ilmiah, 3) mampu
memikirkan masa depan dan membuat
perencanaan
dan
mengeksplorasi
berbagai
kemungkinan
untuk
mencapainya, 4) mampu menyadari
aktivitas kognitifnya dan mekanisme
yang membuat proses kognitif tersebut
efisien atau tidak efisien dan 5)
cakrawala berpikirnya semakin luas.
Beranjak dari penjelasan tersebut maka
suatu pembelajaran seharusnya bisa
dilakukan lebih variatif. Misalnya
melakukan pembelajaran di dalam
kelas, di luar kelas, di laboratorium
maupun di lingkungan yang alami. Tapi
pada kenyataannya, pembelajaran di
sekolah hanya dilakukan di dalam kelas
saja dan hanya memanfaatkan sumber
belajar yang direncanakan atau
disiapkan tanpa memanfaatkan sumber
belajar lingkungan sekitar dalam
pembelajaran. Kegiatan belajar di
dalam kelas sejatinya dapat diartikan
sebagai
proses
belajar
dalam
lingkungan yang sempit dengan segala
keterbatasan yang ada di dalam kelas
tersebut, terutama hal-hal yang
berkaitan dengan penggunaan media
dan bahan pembelajaran yang terbatas
dan hanya dilakukan di dalam ruangan
kelas saja. Hal ini cenderung akan
membatasi keterlibatan peserta didik
dalam proses pengembangan potensi
yang
dimilikinya.
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa peserta didik pada usia remaja
sudah mulai mencoba mengeksplorasi
berbagai kemungkinan yang ada.
171
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Pada tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh Depdiknas juga dapat
diketahui bahwa untuk memberikan
bekal
kemampuan
dasar
yang
bermakna bagi kehidupan peserta didik
di
lingkungan
masyarakat.
Pembelajaran ekonomi pada dasarnya
juga membahas hubungan antara
manusia dengan lingkungannya. Hal ini
lingkungan yang dimaksud adalah
lingkungan dimana peserta didik
tersebut tinggal dan berkembang
menjadi bagian dari masyarakat
tersebut. Oleh karena itu sudah
semestinya pembelajaran ekonomi ini
dilakukan atau diarahkan pada bentuk
pembelajaran contextual yang mana hal
ini berguna sebagai upaya mengaitkan
isi mata pelajaran ekonomi dengan
dunia nyata.
Proses pembelajaran contextual
merupakan sebuah bentuk dari
pembelajaran yang berusaha untuk
melihat sebuah kenyataan yang ada di
lingkungan sekitar peserta didik. Elaine
(2002:67) menyatakan bahwa:
Strategi
pembelajaran
Contextual Teaching and
Learning adalah sebuah
proses pendidikan yang
bertujuan melihat makna di
dalam materi akademis
yang
mereka
pelajari
dengan
cara
menghubungkan
subjek
akademis dengan konteks
dalam
kehidupan
keseharian mereka, yaitu
dengan konteks keadaan
pribadi, sosial, dan budaya
mereka.
Dari pernyataan di atas dapat
disimpulkan bahwa peserta didik
kemudian diarahkan untuk memaknai
antara pengetahuan yang didapatkan di
sekolah dengan pengetahuan yang
didapatkannya
di
lingkunngan
sekitarnya.
Pembelajaran Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan sebuah
bagian dari ilmu-ilmu sosial dan
memiliki obyek formal sama dengan
obyek formal ilmu-ilmu sosial lainnya.
Obyek material ilmu ekonomi terkait
dengan bagaimana manusia melakukan
pilihan
dalam
memenuhi
kebutuhannya.
Ilmu
ekonomi
mempelajari tentang perilaku individu
dan masyarakat untuk memperoleh
jawaban
bagi
masalah
yang
menyangkut
hubungan
antara
kebutuhan
manusia
dan
alat
pemuasnya.
Ilmu ekonomi juga mempelajari
tentang bagaimana seseorang berpikir
untuk memenuhi kebutuhannya yang
tidak terbatas dengan sumber daya yang
terbatas yang dia miliki. Hal ini seperti
yang disampaikan oleh Jahan:2011,
“The science of Economics
has emerged as a discipline
to discuss how people are
engaged
in
different
activities to earn money
and how do they endeavor
to satisfy unlimited wants
with limited means. The
knowledge of economics is
indispensable to know
about how best to solve the
manifold
economic
problems by the proper
utilization of resources in
the society”
Hal serupa juga ditegaskan oleh A.
Samuelson
dalam
Rudramamba
172
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
(2010:26) bahwa pengertian dari ilmu
ekonomi itu sendiri adalah ilmu yang
mempelajari
tentang
bagaimana
seseorang dan masyarakat memilih,
dengan atau tanpa menggunakan uang,
mempekerjakan sumberdaya yang
produktif yang memiliki alternative
untuk memproduksi komoditas yang
bervariasi dan juga mendistribuskannya
untuk dikonsumsi sekarang dan nanti
untuk berbagai orang dan kelompok
masyarakat.
Luasnya ilmu ekonomi inilah
serta terbatasnya alokasi waktu belajar
di
sekolah
membuat
standar
kompetensi dan kompetensi dasar pada
mata pelajaran ekonomi di sekolah
SMA/MA khususnya, dibatasi dan
hanya difokuskan kepada fenomenafenomena empirik ekonomi yang ada
disekitar peserta didik, sehingga peserta
didik dapat merekam, mengamati,
bahkan
mempraktikkan
secara
langsung segala peristiwa ekonomi
yang terjadi di sekitar lingkungannya
dan mengambil manfaat untuk
kehidupannya yang lebih baik.
Ruang lingkup mata pelajaran
ekonomi di SMA dan MA dimulai dari
masalah – masalah ekonomi yang
terjadi di lingkungan kehidupannya
yang terdekat hingga pada lingkungan
yang terjauh. Adapun ruang lingkup
pelajaran ekonomi di SMA dan MA
adalah
perilaku
ekonomi
dan
kesejahteraan yang secara rinci
mencakup aspek-aspek berekonomi,
ketergantungan,
spesialisasi
dan
pembagian
kerja,
perkoperasian,
kewirausahaan
dan
pengelolaan
keuangan perusahaan.
Matapelajaran
ekonomi
mempunyai hakekat pembelajaran
ekonomi, yaitu:
1. Setiap bidang studi memiliki
tujuan masing-masing yang
sangat
ditentukan
oleh
karakteristik dari masingmasing bidang studi.
2. Ekonomi merupakan ilmu
tentang perilaku dan tindakan
manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang
bervariasi dan berkembang
dengan sumber daya yang ada
melalui
pilihan-pilihan
kegiatan produksi, konsumsin
dan/atau distribusi.
3. Luasnya ilmu ekonomi dan
terbatasnya
waktu
yang
tersedia membuat standar
dasar pada pembelajaran
ekonomi
(SMA/MA
khususnya)
dibatasi
dan
difokuskan kepada kepada
fenomena empiris ekonomi
yang ada disekitar peserta
didik, sehingga peserta didik
dapat merekam peristiwa
ekonomi yang terjadi disekitar
lingkungannya
dan
mengambil manfaat untuk
kehidupannya yang lebih baik.
Tujuan Pembelajaran Ekonomi
Penyusunan tujuan pembelajaran
merupakan tahapan penting dalam
rangkaian
pengembangan
desain
pembelajaran. Dari tahap inilah
ditentukan apa dan bagaimana harus
melakukan tahap lainnya. Apa yang
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran
menjadi acuan untuk menentukan jenis
materi, strategi, metode, dan media
yang akan digunakan dalam proses
Hakikat Pembelajaran Ekonomi
173
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembelajaran. Tanpa tujuan yang jelas,
pembelajaran akan menjadi kegiatan
tanpa arah, tanpa fokus, dan menjadi
tidak efektif. Tujuan belajar berfungsi
sebagai acuan dari semua komponen
rancangan atau desain instruksional.
Oleh karena itu tujuan belajar harus
dirumuskan secara tepat atau jitu sesuai
dengan tingkah laku/kemampuan
aktual yang harus dimiliki oleh siswa
setelah selesai belajar sebagai suatu
kebulatan kompetensi.
Dalam pelajaran ekonomi sendiri
mempunyai
tujuan
agar
siswa
diharapkan mampu menerapkan konsep
dan teori ekonomi dalam menghadapi
permasalahan
ekonomi
dalam
kehidupan sehari-hari. Lebih spesifik
tujuan dari mata pelajaran ekonomi
tersebut adalah:
1. Memahami sejumlah konsep
ekonomi untuk mangaitkan
peristiwa dan masalah yang
terjadi dilingkungan individu,
rumah tangga, masyarakat dan
negara.
2. Menampilkan sikap ingin tahu
terhadap sejumlah konsep
ekonomi yang diperlukan
untuk
mendalami
ilmu
ekonomi.
3. Membentuk sikap bijak,
rasional
dan
bertanggungjawab
dengan
memliki pengetahuan dan
ketrampilan ilmu ekonomi,
manajemen, dan akuntansi
yang bermanfaat bagi diri
sendiri,
rumah
tangga,
masyarakat dan negara.
4. Membuat keputusan yang
bertangguangjawab mengenai
nilai-nilai sosial ekonomi
dalam
masyarakat
yang
majemuk, baik dalam skala
nasional
maupun
internasional.
Bonnie T. Meszaros ert.al dalam
bukunya yang berjudul National
Content Standards in Economics
mengatakan bahwa di Amerika Serikat,
kompetensi atau ketrampilan utama
yang diharapkan dari siswa yang
belajar
ilmu
ekonomi
adalah
dibangunnya kecakapan dan bakat ilmu
ekonomi untuk:
1. Mengidentifikasi
permasalahanpermasalahan
ekonomi, alternative
ekonomi
dan
keuntungan/laba.
2. Menganalisis
pengaruh
atau
perangsang
pekerjaan
dalam
situasi ekonomi.
3. Memeriksa
konsekuensikonsekuensi
perubahan kondisi
ekonomi
dan
kebijakan negara.
4. Mengumpulkan dan
mengorganisasikan
fakta ekonomi.
5. Membandingkan
laba
atau
keuntungan dengan
biaya.
(Tim Pengembang
Ilmu
Pendidikan
FIP-UPI,
(2007:310))
Karakteristik Siswa SMA
Peserta didik yang ada pada
jenjang SMA berada pada tahapan
174
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
diistilahkan dengan sumber belajar
atau learning resouces. Di sini sumber
belajar dapat berupa data, orang,
lingkungan atau dalam bentuk lainnya
yang bisa digunakan oleh peserta didik
dalam belajar, baik secara terpisah
maupun
terkombinasi
sehingga
mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan belajar atau mencapai
kompetensi tertentu (Iskandar : 2009).
Di
dalam
pembelajaran
tradisional guru tampak lebih dominan
dalam
pembelajaran,
sehingga
kegiatan pembelajaran lebih terpusat
pada guru (teacher centered). Pada saat
ini perkembangan dari sumber belajar
sudah semakin berkembang, seiring
dengan terjadinya kemajuan dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi
dan kreativitas manusia.
Belajar dengan menggunakan
lingkungan memungkinkan siswa
menemukan hubungan yang sangat
bermakna antara ide-ide abstrak dan
penerapan praktis di dalam konteks
dunia nyata, konsep dipahami melalui
proses penemuan, pemberdayaan, dan
hubungan.
Winaputra
(1997:5)
mengatakan
bahwa
pemanfaatan
lingkungan didasari oleh pendapatan
pembelajaran yang lebih bernilai,
sebab para siswa dihadapkan dengan
peristiwa
dan
keadaan
yang
seharusnya.
Sumber belajar dibedakan
menjadi lima jenis, yaitu: manusia,
bahan
pengajaran,
alat
atau
masa remaja akhir. Perbedaan batasan
umur ini menyebabkan karakter yang
dimiliknya
pun
juga
berbeda.
Perbedaan ini meliputi beberapa aspek
yaitu, fisik, psikomotor, bahasa,
kognitif, sosial, moralitas, keagamaan,
konatif, emosi afektif dan kepribadian.
Pembelajaran Kontekstual
Proses pembelajaran contextual
merupakan sebuah bentuk dari
pembelajaran yang berusaha untuk
melihat sebuah kenyataan yang ada di
lingkungan sekitar peserta didik. Elaine
(2002:67) menyatakan bahwa:
Strategi
pembelajaran
Contextual Teaching and
Learning adalah sebuah
proses pendidikan yang
bertujuan melihat makna di
dalam materi akademis yang
mereka pelajari dengan cara
menghubungkan
subjek
akademis dengan konteks
dalam kehidupan keseharian
mereka, yaitu dengan konteks
keadaan pribadi, sosial, dan
budaya mereka.
Sumber Belajar
Dalam proses belajar mengajar
sangat diperlukan adanya sumbersumber
yang
tujuannya
untuk
memberikan informasi sejelas-jelasnya
kepada peserta didik agar mereka
memahami apa yang dijelaskan oleh
guru. Sumber-sumber ini sering
175
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
perlengkapan,
aktivitas,
dan
lingkungan.
Bekerja dan belajar yang
berbasis
lingkungan
sekitar
memberikan nilai lebih, baik bagi si
pembelajar itu sendiri maupun bagi
lingkungan sekitar. Katakanlah belajar
ilmu sosial atau belajar ekonomi, maka
lingkungan sosial dan ekonomi sekitar
dapat menjadi laboratorium alami.
Pembelajaran ini dapat dilakukan
sembari
melakukan
pemberdayaan (empowering) terhadap
kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat, sementara si pembelajar
dapat melakukan proses pembelajaran
dengan lebih baik dan efisien.
Rudramamba
(2004:162)
mendefinisikan bahwa ada lingkup
bidang yang cukup luas dalam
pembelajaran ekonomi.
“there is a great scope for
field activities in the teaching
of Economics. Following are
some of the activities that can
be organised this regrad:
Survey of Economics Needs
of a Community, Land Used
Survey, Household Survey,
Survey of Sources of
Irrigation for Farming in The
Neighbourhood,
Survey
Regarding
Means
of
Personal Transport, Survey
of Agricultural Implements
Used by Farmers, Survey of
Manures and Fertilizers
Used by Farmers in a Village,
Traffic Flow Survey, Working
of a Bank, Working of a
Cottage Industry, Visit to a
Market, Visit to Stock
Exchange Market, Visit to a
Factory, Visit to an Industrial
Area, Survey of Economics
and
Social
Amenities
Available in Two Different
Areas, Working of an
Employment Exchange.”
PENUTUP
Pembelajaran
ekonomi
sejatinya
sangat
dekat
dengan
kehidupan sehari-hari dari peserta
didik. Sehingga pembelajaran ekonomi
seharusnya
tidak hanya
hanya
dilakukan di dalam kelas saja.
Lingkungan sekitar sejatinya bisa
dimanfaatkan
menjadi
sebuah
laboratorium pembelajan ekonomi
yang alami. Peserta didik memperoleh
ilmu dari buku dan proses pembelajaran
di dalam kelas kemudian mereka bisa
lebih memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru tersebut
dilingkungannya dengan mengamati
secara
langsung
maupun
mempraktikkannya sekaligus. Hal ini
akan jauh lebih memaksimalkan
pencapaian tujuan dari sebuah
pembelajaran.
Proses
pembelajaran
dilingkungan yang menggunakan
pendekatan
kontekstual
dalam
praktiknya tetap harus disertai dengan
scenario yang tepat, agar peserta didik
tetap pada inti pokok pembelajaran
yang sedang berlangsung. Sehingga apa
yang disampaikan oleh guru di dalam
176
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Instruction. (NCEE 2010-4002).
Washington, DC.
kelas sesuai dengan apa yang dipelajari
peserta didik di lingkungan luar kelas.
Dengan adanya pemaksimalan
proses pembelajaran di lingkungan
sekitar tersebut diharapkan peserta
didik bisa lebih memahami pelajaran
yang disampaikan di kelas dan
menerapkannya dengan lebih baik di
dalam
kehidupannya.
Hal
ini
dikarenakan kehidupan sehari-hari
tidaklah lepas dari hal yang berkaitan
dengan matapelajaran ekonomi.
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan.
Ciputat. Gaung Persada (GP)
Press.
Jahan, Tasrun. 2011. Concept Of
Economics.
Online.
http://wikieducator.org/Concepts
_of_Economics. Diakses 11 April
2016.
DAFTAR RUJUKAN
Abin Syamsuddin Makmum. 2003.
Karakteristik
Perilaku
dan
Kepribadian pada Masa Remaja.
Bandung. Rosda Karya.
Lestari, Purwaningrum Puji. 2016.
Evaluasi Pendidikan Ekonomi di
Sekolah
Menengah
Atas.
Desertasi. Universitas Negeri
Malang.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
Culatta. Richard. 2015. Conditions of
Learning
(Robert
Gagne).
Online.
http://www.instructionaldesign.o
rg/theories/conditionslearning.html. Diakses tanggal 25
Maret 2016.
Rudramamba. B, Kumari. V. L, Rao.
D. B. 2010. Methods Of
Teaching Economics. New
Delhi. Discovery Publishing
House.
Siswanto, dkk. 2010. Makalah
Perumusan
Tujuan
Pembelajaran.
Online.
http://staff.uny.ac.id/sites/default
/files/tmp/makalahperumusantuj
uanpembelajaran.pdf. Diakses 11
April 2016.
Depdiknas. 2003. Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta. Departemen Pendidikan
Nasional.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan
FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan. Bandung. Imtima.
Departemen Pendidikan Nasional.
2003. Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Ekonomi SMA & MA.
Jakarta:
Pusat
Kurikulum
Balitbang Depdiknas.
Winaputra, Udin. 1997.
Belajar Mengajar.
Universitas Terbuka.
Finkelstein. Neal. 2010. Effects Of
Problem Based Economics On
High School Economics
Strategi
Jakarta:
Lumuan
Dj,
Adriawan.
2013.
Pemanfaatan
Lingkungan
Sebagai Sumber Belajar IPS di
177
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
SMP Negeri 1 Tinangkung
Kabupaten Banggai Kepulauan.
Tesis tidak diterbitkan.
178
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PENERAPAN APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI UNTUK
MENINGKATKAN KETRAMPILAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN
Ari Christiyanto 1), Sri Umi Mintarti Widjaya 2), Hari Wahyono3)
S2 Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Email: [email protected]
Abstrak
Teknologi informasi mengalami kemajuan yang pesat, keberadaan teknologi informasi sangat
dibutuhkan dalam membantu mempermudah pekerjaan khususnya dalam profesi akuntansi. Dalam
profesi akuntansi diperlukan adanya kemampuan dalam menguasai teknologi informasi (aplikasi
komputer akuntansi). Untuk membentuk kemampuan akan penguasaan teknologi informasi, maka
di sekolah menengah kejuruan jurusan akuntansi diajarkan aplikasi komputer akuntansi yaitu myob.
Di SMK ditemukan masih terdapat keterbatasan didalam penguasaan teknologi informasi dan
sarana yang ada. Perkembangan akuntansi ini dapat dilihat dari munculnya program aplikasi
komputer akuntansi (MYOB Accounting) yang berfungsi mengotomatisasikan pembukan secara
lengkap, terperinci, dan akurat sehingga akan lebih memudahkan dalam membuat laporan
keuangan dibandingkan dengan penggunaan secara manual. Manfaat yang dirasakan dari
memahami myob accounting adalah siswa dapat mengotomatisasikan pembukuan secara lengkap,
terperinci, dan akurat. Myob mudah dimengerti dan dipelajari. Begitu pula dengan fungsi-fungsi
yang dimilikinya, terdefinisi dengan sangat jelas. Pada program Myob telah disediakan fasilitas
yang diperlukan untuk mengelola data akuntansi sehingga kita hanya mengoperasikannya. Selain
memudahkan dalam menginput laporan keuangan, myob juga menjamin keamanan data. Kita bisa
memproteksi data kita sehingga tidak mungkin diubah oleh orang lain
Kata Kunci: Pembelajaran Akuntansi, Laporan Keuangan, Teknologi Informasi
Pendidikan menengah kejuruan
merupakan
pendidikan
menengah
merupakan pendidikan pada jenjang
yang mempersiapkan peserta didik
pendidikan
yang
terutama untuk bekerja dalam bidang
mengutamakan kemampuan peserta
keahlian tertentu. Terdapat beberapa
didik yang memiliki ketrampilan
bidang
sebagai bekal untuk dapat bekerja
Menengah Kejuruan (SMK), salah
dalam bidang tertentu, kemampuan
satunya adalah bidang akuntansi.
beradaptasi di lingkungan kerja,
Menurut
melihat
Akuntansi adalah seni pencatatan,
menengah
peluang
mengembangkan
diri
kerja
dan
dikemudian
keahlian
penggolongan
dalam
Harahap
dan
Sekolah
(2003:4),
pengikhtisaran
hari. Definisi ini sesuai dengan UU
dengan cara tertentu, dalam ukuran
Sisdiknas tahun 2003 pasal 15 yang
moneter, transaksi dan kejadian-
berbunyi
kejadian yang umumnya bersifat
pendidikan
kejuruan
179
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
keuangan,
termasuk
sehingga memberikan manfaat bagi
menafsirkan
kehidupan siswa.
hasil-hasilnya. Akuntansi di Sekolah
Menegah
Kejuruan
Perkembangan akuntansi ini
(SMK)
merupakan salah satu jurusan yang
dapat
bertujuan
program
untuk
menghasilkan
dilihat
dari
munculnya
aplikasi
komputer
lulusan yang memiliki keahlian dan
akuntansi (MYOB Accounting)
siap bekerja dalam bidang akuntansi.
yang
Untuk menghasilkan lulusan yang
mengotomatisasikan
berkualitas
secara lengkap, terperinci, dan
tentu
memerlukan
berfungsi
sehingga
pembukan
pembelajaran dan ketrampilan yang
akurat
akan
berkualitas juga. Oleh karena itu,
memudahkan
perlu dipilih model pembelajaran
laporan keuangan dibandingkan
akuntansi yang efektif di Sekolah
dengan
Menengah Kejuruan (SMK). Menurut
manual.
dalam
lebih
membuat
penggunaan
secara
Program aplikasi komputer
DEPDIKNAS (2003:6) fungsi mata
adalah
akuntansi (MYOB) diharapkan
pengetahuan,
dapat membantu siswa mengatasi
ketrampilan, sikap rasional, teliti,
kesulitan tersebut, lebih lanjut
jujur dan bertanggungjawab melalui
program myob dapat membantu
prosedur pencatatan, pengelompokan,
siswa
pengikhtisaran transaksi keuangan,
ketrampilan
penyusunan laporan keuangan dan
keuangan dari data-data yang telah
penafsiran perusahaan berdasarkan
tersedia.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
pada
Sedangkan tujuan mata pelajaran
memperkenalkan
akuntansi yaitu membekali siswa
program aplikasi komputer yang
lulusan
sering
pelajaran
akuntansi
mengembangkan
SMK
sederajat
dalam
dalam
meningkatkan
membuat
laporan
Tujuan kompetensi ini
dasarnya
digunakan
adalah
cara
kerja
perusahaan
berbagai kompetensi dasar, prinsip
(DUDI)
dan prosedur akuntansi yang benar,
akuntansi, dimulai dari entri data
baik untuk kepentingan melanjutkan
jurnal sampai dengan penyajian
pendidikan
laporan
ataupun
ke
terjun
perguruan
ke
tinggi
masyarakat,
dalam
keuangan
mengerjakan
perusahaan.
Dilapangan banyak perusahaan-
180
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
perusahaan/instansi
yang
memerlukan informasi terhadap pajak
menggunakan program aplikasi
dan regulasi (peraturan), analisis
komputer
keuangan menggunakan akuntansi
akuntansi
(myob),
sehingga apabila siswa disekolah
untuk
sudah mengenal program aplikasi
(pendapat) terhadap investasi yang
komputer
akan direkomendasikan, karyawan
maka
akunatansi
pada
saat
(myob),
praktek
di
dasar
menyatakan
opini
berharap ingin bekerja di perusahaan
lapangan tidak akan mengalami
yang
kesulitan.
pengembangan karir dan penghasilan
mampu
untuk
mendukung
lebih baik.
Peran akuntansi sebagai alat
Landasan Teori
bantu dalam pengambilan keputusan
1. Akuntansi
Akuntansi
merupakan
ekonomi dan keuangan semakin
kumpulan konsep dan teknik yang
disadari oleh semua pihak yang
digunakan
dan
berkepentingan. Bahkan organisasi
keuangan
pemerintahpun, sekarang ini sedang
dalam satu unit usaha ekonomi.
berupaya untuk menerapkan konsep-
Informasi akuntansi sangat potensial
konsep
untuk dilaporkan kepada pihak-pihak
manajemennya
yang membutuhkan, seperti manajer
pertanggungjawaban kegiatan. Itulah
perusahaan,
sebabnya, akuntansi semakin banyak
untuk
melaporkan
mengukur
informasi
pemilik,
kreditur,
akuntansi
pada
untuk
pola
tujuan
pemerintah, analisis keuangan dan
dipelajari
karyawan.
perusahaan
masyarakat mualai dari siswa sekolah
membutuhkan informasi akuntansi
dipendidikan dasar sampai dengan
untuk
pendidikan tinggi.
Manajer
pengambilan
manajerial
dan
keputusan
bisnis,
investor
diberbagai
lapisan
Tidak dapat dipungkiri bahwa
tentunya dalam ekspetasi dan harapan
sebagian
terhadap hasil investasinya dalam
diperlukan para manajer modern
bentuk hasil usaha dan keuntungan
adalah informasi akuntansi. Oleh
(deviden), kreditur berkepentingan
karena itu, para manajer dituntut
terhadap
untuk
pinjamannya,
menyelesaikan
pemerintah
besar
memiliki
informasi
yang
kemampuan
menganalisis dan menggunakan data
181
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
akuntansi.
Sebagai suatu sistem informasi
Perkembangan
perekonomian yang semakin pesat
keuangan,
inilah yang menuntut para pelaku
sebuah proses dari tiga aktifitas, yaitu
ekonomi untuk lebih memahami data
pengidentifikasian, pencatatan dan
akuntansi yang dapat memberikan
komunikasi
informasi keuangan yang dibutuhkan
ekonomi
oleh masyarakat dalam pengambilan
menghasilkan
keputusan ekonomi.
penggunanya.
Definisi akuntansi menurut Erly
sebagai
dapat
sistem
menghasilkan
laporan
kejadian-kejadian
suatu
perusahaan
yang
informasi
bagi
Laporan yang menghasilkan
didefinisikan
informasi
merupakan
2. Laporan Keuangan
Suandy dan Jessica (2008:3) bahwa
“akuntansi
akuntansi
informasi keuangan disebut laporan
keuangan. Komponen utama dalam
yang
laporan
mengenai
keuangan
perusahaan
aktifitas ekonomi dan kondisi dari
meliputi laporan laba rugi, laporan
suatu
ekuitas pemilik, neraca dan laporan
entitas/perusahaan
kepada
pihak yang berkepentingan.”
arus kas.
Definisi Soemarso (2009:14)
a. Laporan Laba Rugi (L/R).
Laporan
dalam bukunya Akuntansi Suatu
ini
Pengantar yang menerangkan bahwa:
pendapatan
“akuntansi
periode waktu tertentu berdasarkan
(accounting)
suatu
disiplin yang menyediakan informasi
konsep
penting
dan
melaporkan
beban
selama
penanding
(matcting
concept).
Konsep
penanding
adanya pelaksanaan dan penilaian
digunakan
untuk
jalannya perusahaan secara efisien.”
atau mengaitkan antara pendapatan
sehingga
Dengan
memungkinkan
demikian
secara
dan
beban
menandingkan
selama
periode
terjadinya.
umum, akuntansi dapat diartikan
sebagai sistem informasi keuangan
Selain itu, laporan laba rugi
yang menghasilkan laporan kepada
juga
pihak-pihak
berkepentingan
pendapatan terhadap beban-beban
ekonomi
yang terjadi, yang disebut laba
mengenai
yang
aktifitas
dan
melaporkan
keebihan
bersih (net income), dan sebaliknya
kondisi perusahaan.
jika beban melebihi pendapatan
182
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
disebut rugi (net losses). Ada dua
kiri,
pendekatan dalam mencatat dan
ekuitas ada disebelah kanan. Pada
menggolongkan
neraca dengan bentuk
serta
sedangkan
kewajiban
dan
laporan,
mengikhtisarkan transaksi-transaksi
neraca diletakkan diatas, sebelum
yang terjadi di dalam perusahaan.
kewajiban.
Pendekatan itu adalah dasar tunai
Bagian
aset
dalam
neraca
(cash basis) dan dasar waktu
biasanya
(accrual basis).
urutan cepat lambatnya aset tersebut
b. Laporan Ekuitas
dikonversikan menjadi kas atau
Laporan
melaporkan
pemilik
disusun
berdasarkan
ekuitas
pemilik
digunakan dalam operasi. Pada
perubahan
ekuitas
bagian kewajiban, semua jenis
selama
jangka
waktu
kewajiban
harus
disajikan
tertentu. Laporan ini merupakan
berdasarkan
penghubung antara laporan laba rugi
pembayarannya. Kewajiban yang
dengan
ini
harus segera diselesaikan pada
dipersiapkan setelah laporan laba
urutan yang paling atas. Sedangkan
rugi, karena laba bersih atau rugi
pada bagan ekuitas pemilik, karena
bersih
jenis
neraca.
periode
dilaporkan
Laporan
Laporan
berjalan
dalam
ini
mempersiapkan
harus
laporan
dibuat
neraca,
ini.
urutan
perusahaannya
waktu
adalah
perorangan, maka hanya ada satu
sebelum
modal pemilik.
karena
d. Laporan Arus Kas
jumlah ekuitas pemilik pada akhir
Laporan arus kas menunjukan
periode harus dilaporkan dineraca.
sumber dan penggunaan kas selama
c. Neraca
satu periode sehingga saldo kas
Neraca perusahaan merupakan
nampak seperti di neraca, laporan
laporan keuangan yang menunjukan
arus
aset, kewajiban dan ekuitas pemilik
data/informasi dari neraca periode
per tanggal tertentu. Bentuk neraca
sebelumnya
ada 2 (dua), yaitu bentuk akun
bersangkutan dan laporan laba rugi
(account form) dan bentuk laporan
pada periode yang bersangkutan.
(report form). Pada neraca bentuk
Laporan arus kas terdiri dari 3 (tiga)
akun, aset ditempatkan disebelah
bagian, yaitu: (1) arus kas dari
183
kas
membutuhkan
dan
periode
yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
aktivitas
operasi,
(2)
aktivitas
urutan transaksi yang berdasarkan
investasi, (3) aktivitas pendanaan.
bukti transaksi, sehingga dapat
menghasilkan
3. Siklus Akuntansi
informasi
laporan
Dalam akuntansi terdapat siklus
keuangan.
akuntansi yang terdiri dari kegiatan-
Siklus
kegiatan yang berhubungan dengan
terjadinya
suatu
penyiapan laporan keuangan pada
proses
pengukuran,
pengidentifikasian,
pelapor
informasi
akhir
ini
dimulai
transaksi,
suatu
dari
sampai
periode.
Siklus
ekonomi. Definisi siklus akuntansi
akuntansi dapat dilihat pada gambar
yang dikemukakan Michell Suharli
sebagai berikut:
(2006:49) bahwa siklus akuntansi
adalah urutan transaksi, peristiwa,
Bukti
Transaksi
Jurnal
Pembalik
aktivitas dan proses dari awal
Jurnal
sampai akhir dimulai dari awal
Jurnal
Penutup
seperti lingkaran yang tidak akan
pernah putus.
Sedangkan
Buku Besar
Utama
Laporan
Keuangan
menurut
Sofya
Neraca
Saldo
Jurnal
Penyesuaia
n
Syari Harahap (2003:16) dalam
bukunya Teori Akuntansi bahwa
4. Komputer Akuntansi
“proses akuntansi adalah proses
Kebutuhan akan adanya sistem
pengolahan data sejak terjadinya
informasi yang baik serta penggunaan
transaksi, kemudian transaksi ini
komputer di dalam otomatisasi kantor
memiliki bukti yang sah sebagai
dan sistem yang terpadu adalah
dasar terjadinya transaksi kemudian
kebutuhan yang sangat penting dan
berdasarkan data atau bukti ini,
keharusan bagi perusahaan untuk
maka diinput keproses pengolahan
tetap eksis dalam dunia bisnis.
data sehingga menghasilkan output
berupa
informasi
Keberadaan
laporan
komputer
akuntansi adalah merupakan solusi
keuangan.”
tepat dalam mengajarkan akuntansi
Dari definisi tersebut, siklus
dengan
akuntansi merupakan suatu proses
menerapkan
atau
menggunakan teknologi informasi.
pengolahan data yang terdiri dari
Akuntansi
184
memiliki
karakteristik
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
yang
unik.
Salah
satu
definisi
pencatatan,
akuntansi adalah suatu seni mencatat,
menggolongkan,
pengklasifikasian
dan peringkasan data keuangan.
menganalisa,
c. Buku Besar
manafsirkan dan menyajikan laporan
Buku
keuangan dalam suatu perusahaan
Ledger merupakan buku yang
secara sistematis (PSAK). Jadi jelas
digunakan untuk melakukan
dalam hal ini bahwa akuntansi adalah
peringkasan, pengklasifikasian
suatu proses atau transformasi data
data-data
akuntansi
berasal dari data jurnal dari
menjadi
informasi
Besar
atau
keuangan
akuntansi atau yang sering disebut
hasil posting.
dengan laporan keuangan. Proses
d. Buku Pembantu
transformasi data akuntansi menjadi
Buku
pembantu
informasi
buku
yang
dengan
akuntansi
melalui
dilakukan
beberapa
General
merupakan
terdiri
rekening-rekening
tahap
yang
pembantu
sehingga tahapan tersebut menadi
yang
suatu siklus yang disebut siklus
keuangan yang tercantum dari
akuntansi. Beberapa elemen yang
rekening tertentu yang ada
dapat
dalam
dijelaskan
dalam
siklus
hasil
Merupakan seluruh dokumen
akhir
pengolahan
yang digunakan untuk mencatat
(dalam
Rugi,
perusahaan.
data
proses
akuntansi
Laporan
Perubahan
Modal, Arus Kas dan lain-lain.
Contoh bukti transaksi antara
Dalam
lain kwitansi, faktur, cek, bukti
komputer
kas keluar dan sebagainya.
program
akuntansi
akuntansinya
b. Jurnal
merupakan
dari
berupa Neraca, Laporan Laba-
setiap transaksi yang terjadi
dilakukan
aplikasi
siklus
secara
otomatis. Dalam siklus ini dimulai
catatan
dari
akuntansi yang pertama yang
digunakan
besar
Laporan keuangan merupakan
a. Bukti Transaksi
Jurnal
buku
data
e. Laporan Keuangan
berikut (PSAK No.1):
suatu
rincian
perusahaan dagang).
akuntansi di atas adalah sebagai
dalam
berisi
darai
pencatatan
berdasarkan
melakukan
185
bukti
transaksi
transaksi
ke
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dalam jurnal, kemudian data jurnal
perusahaan
diposting ke buku besar. Dari buku
Accounting adalah sebuah software
besar dipindahkan ke neraca saldo,
akuntansi yang dibuat secara terpadu
kemudian membuat neraca lajur,
(integrated software) memuat siklus
lalu
akuntansi dari penjurnalan sampai
dilakukan
berdasarkan
penyesuaian
data
neraca
lajur
dengan
dibuatlah laporan keuangan.
penyusunan
Program
Accounting
Myob
laporan
keuangan.
5. Program MYOB
Myob
tersebut.
adalah
yang
aplikasi
akuntansi
digunakan
untuk
aplikasi komputer akuntansi yang
mengotomatisasikan
popular saat ini. Berdasarkan pada
secara lengkap, cepat dan akurat.
kompetensi kejuruan untuk jurusan
Sistem
akuntansi
memberikan efisiansi kerja, myob
standar
kompetensi
pembukuan
pembukuan
terintegrasi
mengoperasikan komputer akuntansi
memberikan
maka aplikasi komputer akuntansi
proses administrasi usaha dengan
yang dipergunakan adalah myob.
mengintegrasikan fungsi-fungsi Buku
Menyelesaikan
Besar,
siklus
akuntansi
kemudahan
Keuangan,
dalam
Pembelian,
perusahaan jasa dan dagang secara
Penjualan, Persedian dan Pengelolaan
komputer dengan myob mendapatkan
Relasi, dimulai dari proses input
alokasi waktu 140 jam (DITPSMK).
dokumen dasar sampai pada proses
Myob
memfokuskan
pelaporan, dengan memlalui menu
pada perusahaan jasa dan dagang
yang tersedia di myob yaitu: Account,
disamping perusahaan yang lain pun
Banking,
bisa juga diterapkan. Paling cocok
Purchase, Payroll, Inventory, Card
aplikasi
File. Dengan terintegrasinya fungsi-
Accounting
ini
diterapkan
pada
Sales,
Time
Billing,
perusahaan menegah kebawah, untuk
fungsi
perusahaan
tidak
Pembelian, Penjualan dan Persedian
biasanya
memberikan efisiensi kerja dengan
memadai,
besar
rasanya
karena
Buku
Besar,
Keuangan,
perusahaan besar jumlah transaksinya
menghilangkan
sangat komplek sehingga biasanya
pencatatan transaksi, melalui fungsi-
mempunyai program yang dirancang
fungsi
sendiri sesuai dengan kebutuhan
186
yang
pengulangan
berbeda
dan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
memungkinkan ekplorasi data yang
lainnya.
Myob
juga
berintegrasi
maksimal.
dengan Microsoft Office, sehingga
Dalam program myob banyak
data/laporan akan dengan mudah
sekali fungsi yang dapat diatur untuk
dikonversi ke Ms. Excel untuk diolah
mempermudah penggunaan, salah
lebih lanjut atau ke format HTML
satunya adalah otomatisasi proses
untuk pengiriman yang lebih mudah
pembukuan dengan mengunakan Link
melalui internet, juga ke Ms. Word
Account (link perkiraan transaksi)
untuk pencetakan surat (Mail Merge).
yang akan mengambil alih proses
Untuk menunjang Integrate Sistem
pembukuan
proses
ini, selain digunkan secara Single-
sampai
user, myob juga dapat digunakan
proses
secara Multi-user, sehingga data yang
analisa bahkan fungsi pengendalian
diinput oleh pengguna yang satu, saat
operasional.
itu
mulai
penjurnalan,
dari
posting
penyusunan
laporan
dan
Dengan
adanya
lagi
untuk
posting
ke
melakukan proses
filtering
buku
buku
besar,
Analisis data pada kualitatif pada
summary dan
besar
dasarnya dimulai pada saat peneliti
untuk
memasuki lata penelitian bahkan
ketika studi pendahuluan dilakukan,
anda inginkan. Yang perlu dilakukan
tetapi secara umum dimulai ketika
dengan menggunakan program ini
menelaah data tersedia. Data yang
adalah hanya melakukan Data Entry
diperoleh
dari dokumen dasar, proses-proses
dikumpulkan
secara otomatis. Jurnal akan dibentuk
dilakukan
yang kemudian
catatan,
diposting ke dalam Buku Besar dan
wawancara
Buku Besar Pembantu dan seterusnya
pembentukan
dari
wawancara,
pengamatan dan tes, serta angket
berikutnya akan dilakukan myob
sampai
oleh
METODELOGI PENELITIAN
menghasilkan laporan-laporan yang
secara otomatis,
digunakan
melakukan
pembuatan ayat jurnal, melakukan
proses
dapat
pengguna lainnya.
otomatisasi pembukuan ini anda tidak
perlu
juga
dan
reduksi
kemudian
data,
transkrip,
yang
berupa
rekaman
selanjutnya
dipelajari dan di telaah. Dari hasil
Laporan
analisis data penulis menggunakan
Keuangan dan Laporan Penunjang
beberapa teknik analisis data yaitu:
187
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
macam cara: melalui seleksi ketat,
1. Reduksi
Reduksi data bukanlah suatu hal
melalui ringkasan atau uraian sigkat,
yang terpisah dari analisis. Reduksi
menggolongkan dalam suatu pola
data
yang
diartikan
sebagai
proses
lebih
luas,
dan
pemilihan, pemusatan perhatian pada
sebagainya.Dalam reduksi ini data
penyederhanaan,
pengabstraksian,
disusun dalam satuan-satuan dan
dan transformasi data kasar yang
selanjutnya dikategorisasikan. Tahap
muncul dari catatan-catatan tertulis di
selanjutnya pemeriksaan kebenaran
lapangan. Kegiatan reduksi data
data, kemudian dilanjutkan dengan
berlangsung terus-menerus, terutama
penafsiran dan pemaknaan dari data
selama proyek yang berorientasi
tersebut.
kualitatif berlangsung atau selama
pengumpulan
data.
pengumpulan
terjadi
data
tahapan
Kemungkinan akan adanya data
Selama
baru
berlangsung,
proses
penellitian
mengharuskan adanya keterbukaan
yaitu
dalam analisis data. Proses analisis
mengkode,
data dilakukan secara terus menerus
menelusuri tema, membuat gugus-
(cyclical) sejak peneliti memasuki
gugus, membuat partisi, dan menulis
lapangan sampai kegiatan berakhir.
memo. Reduksi data merupakan suatu
Kegiatan penelitian ini tidak terlepas
bentuk analisis yang menajamkan,
dari empat kegiatan,
menggolongkan,
pengumpulan data; (2) reduksi data;
membuat
reduksi,
dalam
ringkasan,
mengarahkan,
membuang yang tidak perlu, dan
(3) penyajian data.
mengorganisasi data sedemikian rupa
2. Trianggulasi data
sehingga
kesimpulan-kesimpulan
akhirnya
dapat
tahap
verifikasi
dan
untuk memperoleh data yang benar-
diverivikasi. Reduksi data atau proses
benar akurat. Menurut Norman K.
transformasi
Denkin
(Moleong;2008)
sesudah penelitian lapangan, sampai
mendefinisikan
triangulasi
laporan akhir lengkap tersusun. Jadi
gunakan sebagai gabungan atau
dalam penelitian kualitatif dapat
kombinasi berbagai metode yang
disederhanakan
dan
dipakai untuk mengkaji fenomena
aneka
yang saling terkait dari sudut
ini
ditransformasikan
ditarik
Merupakan
yaitu: (1)
berlanjut
dalam
terus
188
di
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pandang
dan
perspektif
yang
Dengan demikian, jika data itu
berbeda. Berbagai jenis triangulasi
sudah jelas, misalnya berupa teks
data antara lain, yaitu :
atau naskah/transkrip film, novel
a. Triangulasi metode dilakukan
dengan
cara
dan sejenisnya, triangulasi tidak
membandingkan
perlu
dilakukan.
Namun
informasi atau data dengan cara
demikian,
yang
lainnya tetap dilakukan.
berdeda.
dikenal,
Sebagaimana
dalam
penelitian
triangulasi
b. Triangulasi
aspek
antar-peneliti
kualitatif peneliti menggunakan
dilakukan
metode wawancara, obervasi,
menggunakan lebih dari satu
dan survei. Untuk memperoleh
orang dalam pengumpulan dan
kebenaran informasi yang handal
analisis data. Teknik ini diakui
dan
memperkaya
gambaran
mengenai
peneliti
yang
informasi
bisa
utuh
tertentu,
dengan
cara
khasanah
pengetahuan mengenai informasi
menggunakan
yang
digali
dari
subjek
Tetapi
perlu
metode wawancara bebas dan
penelitian.
wawancara
Atau,
diperhatikan bahwa orang yang
menggunakan
diajak menggali data itu harus
wawancara dan obervasi atau
yang telah memiliki pengalaman
pengamatan
mengecek
penelitian dan bebas dari konflik
kebenarannya. Selain itu, peneliti
kepentingan agar tidak justru
juga bisa menggunakan informan
merugikan
yang berbeda untuk mengecek
melahirkan
kebenaran informasi tersebut.
triangulasi.
terstruktur.
peneliti
untuk
Melalui berbagai perspektif atau
peneliti
bias
dan
baru
dari
c. Triangulasi sumber data adalah
pandangan diharapkan diperoleh
menggali
hasil yang mendekati kebenaran.
tertentu melalui berbagai metode
Karena itu, triangulasi tahap ini
dan
dilakukan
Misalnya,
selain
informasi yang diperoleh dari
wawancara
dan
subjek atau informan penelitian
peneliti
diragukan
observasi terlibat (participant
jika
data
atau
kebenarannya.
189
kebenaran
sumber
informai
perolehan
bisa
data.
melalui
observasi,
menggunakan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
obervation), dokumen tertulis,
memiliki expert judgement ketika
arsif, dokumen sejarah, catatan
membandingkan
resmi,
dengan perspektif tertentu, lebih-
catatan
atau
temuannya
tulisan pribadi dan gambar atau
lebih
foto.
jika perbandingannya menunju
Tentu
masing-masing
cara itu akan menghasilkan bukti
kkan hasil yang jauh berbeda.
atau data yang berbeda, yang
Dari
selanjutnya akan memberikan
menggunakan
pandangan
yang
proses pendukung bukti terhadap
berbeda pula mengenai fenomena
temuan, analisis dan interpretasi data
yang
yang telah dilakukan peneliti yang
(insights)
diteliti.
Berbagai
pandangan itu akan melahirkan
keluasan
pengetahuan
hasil
diatas
peneliti
triangulasi
sumber,
berasal dari responden.
untuk
memperoleh kebenaran handal.
KESIMPULAN
Penggunaan
d. Terakhir adalah triangulasi teori.
aplikasi
komputer
Hasil akhir penelitian kualitatif
akuntansi (myob) timbul adanya
berupa
rumusan
interpretasi siswa bahwa aplikasi
thesis
komputer akuntansi (myob) mudah
Informasi tersebut
untuk dipelajari, aplikasi komputer
selanjutnya dibandingkan dengan
akuntansi dapat dikerjakan dengan
perspektif teori yang televan
mudah sesuai dengan yang diinginkan
untuk
oleh siswa dalam laporan keuangan
sebuah
informasi
atau
statement.
menghindari
bias
individual peneliti atas temuan
oleh
atau kesimpulan yang dihasilkan.
membuat
Selain itu, triangulasi teori dapat
bertambah
meningkatkan
dioperasikan.
pemahaman
mampu
kedalaman
asalkan
peneliti
menggali pengetahuan
Data
hasil analisis data yang telah
diperoleh. Diakui tahap ini paling
sebab
peneliti
myob
ketrampilan
dan
dapat
pengguna
mudah
untuk
DAFTAR PUSTAKA
teoretik secara mendalam atas
sulit
penggunanya
Pokok
Pendidikan
_Direktorat
Jendral
Pembinaan
SMK.
www.ditpsmk.net
dituntut
190
SMK.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Mauwanah,
Halim, A. (2007). Akuntansi sektor
publik
keuangan
daerah,
Dasar
2008.
Konsep
Akuntansi
dan
edisi revisi. Jakarta: salemba
Pelaporan
Keuangan.
empat.
Jakarta:
Direktorat
Pembinaan
Hall, J. (2007). Sistem informasi
salemba empat
Moleong J. Lexy.2008. Metodologi
Ikatan Akuntansi Indonesia (2004),
Standar
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Akuntansi
Yogyakarta,
Keuangan,
Sekolah
Menengah Kejuruan
akuntansi, edisi 3. Jakarta:
PT.
Panduan Myob Accounting versi 18.
Jusup, Al Haryono, 2003. Dasar-
www.myobindonesia.com
dasar Akuntansi jilid I, STIE
PSAK. www.iaiglobal.or.id
YKPN, Yogyakarta
PP
Krismiaji. (2005). Sistem informasi
akuntansi,.
akademi
tentang
dan
penyelenggaraan pendidikan
manajemen
Permendiknas no. 20/2007 tentang
standar penilaian pendidikan
Pengaruh
Perkembangan
Soemarso, S. (2009). Akuntansi suatu
Teknologi
pengantar,
Informasi Terhadap Bidang
Jurnal
17/2010
Yogyakarta:
2000.
Akuntansi
Nomor.
pengolaan
perusahaan YPKN
Sri.
Remaja
Rosdakarya
STIE YKPN
Maharsi,
Umi.
kelima.
Jakarta: salemba empat
Manajemen.
Akuntansi
edisi
Wibisono,
&
N.
(2001).
Sistem
informasi akuntansi, Jakarta:
Keuangan. Vol 2(2) : 127-
erlangga
137. 27 Juli 2011
191
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
OPTIMALISASI POTENSI DAN KAPASITAS INDIVIDU SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
Ary Muhsinin 1) , Mit Witjaksono 2) , Dwi Wulandari 3)
1)
Pendidikan Ekonomi Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang
1)
[email protected]
2)
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang
2)
[email protected]
3)
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang
3)
[email protected]
Abstrak
Kewirausahaan di SMK memiliki peran yang sangat penting untuk membekali siswa jiwa
kewirausahaan sehingga setelah lulus SMK siswa tidak bingung untuk mencari pekerjaaan akan
tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri atau orang lain. Salah satu cara
untuk membekali siswa jiwa wirausaha adalah pembelajaran kewirausahaan di SMK. Kendala
dalam pembelajaran kewirausahaan di SMK adalah siswa kurang tertarik dalam proses
pembelajaran sehingga hasilnya belum maksimal dan belum sesuai dengan tujuan kurikulum
pembelajaran kewirausahaan di SMK. Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu mendesain dan
mengembangkan model pembelajaran kewirausahaan melalaui optimalisasi potensi dan kapasitas
individu siswa SMK. Optimalisasi potensi dan kapasitas individu melalui pendekatan Kontekstual
Learning untuk materi pembelajaran kewirausahaan dan Project Based Learning untuk aplikasi
atau praktek dari materi yang dipelajari. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa lebih
tertarik dalam pembelajaran kewirausahaan dan mampu mencapai tujuan kurikulum pembelajarn
kewirausahaan SMK. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan dengan
pendekatan Design Based Research (DBR), yaitu sebuah penelitian pengembangan untuk
memecahkan permasalahan yang ada di lapangan dalam pembelajaran Kewirausahaan melalui
desain tertentu. Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Trenggalek dengan sasaran penelitian siswa
kelas XI Patiseri.
Kata Kunci: Optimalisasi Potensi,Kapasitas Individu, Pembelajaran Kewirausahaan
Optimalisasi dan kapasitas individu
diharapkan bisa menghasilkan lulusan siap
sangat diperlukan untuk memaksimalkan
kerja, kenyataannya pengangguran terbuka
dan mengembangkan kemampuan yang
mengindikasikan lebih banyak berasal dari
dimiliki siswa terutama siswa SMK. Tetapi
sekolah kejuruan. Hal ini disebabkan
pada prakteknya di lapangan banyak siswa
beberapa bidang studi di sekolah kejuruan
terutama
bisa
yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan
mengoptimalkan potensi dan kapasitas
pasar tenaga kerja. Sehingga lulusan SMK
individunya sehingga hanya materi sekolah
seharusnya bisa langsung masuk dunia
yang didapatkan. Secara empiris Suryadi
kerja, hingga kini masih jauh dari harapan,
(2005)
sekolah
terlebih lagi apabila dikaitkan dengan daya
kejuruan masih bermasalah, dimana SMK
tampung dunia kerja yang terbatas. Lulusan
SMK
yang
menemukan
kurang
bahwa
191
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tersebut seharusnya tidak difokuskan pada
masyarakat;
penyiapan menjadi tenaga kerja di dunia
semangat
usaha, melainkan penekanan kepada
kemampuan kewirausahaan dikalangan
kemauan untuk menjadi wirausaha.
pelajar dan masyarakat yang mampu,
Penyebab masalah tersebut secara
handal
(3)
Membudayakan
sikap,
dan
prilaku,
dan
unggul;
(4)
internal adanya proses pembelajaran di
Menumbuhkembangkan kesadaran dan
sekolah yang belum optimal, dalam arti
orientasi kewirausahaan yang tangguh
belum sesuai dengan tujuan pembelajaran,
dan kuat terhadap para siswa dan
yaitu untuk mencetak lulusan yang berjiwa
masyarakat.
wirausaha, dengan cara menumbuhkan
motivasi
yang
meningkatkan
Tujuan
kuat serta dapat
kompetensi
kewirausahaan
siswa.
pembelajaran
pada
smk
(Depdikbud,2012), adalah sebagai berikut :
Sedangkan secara eksternal peran serta
a. Memahami
dunia
usaha
dalam
masyarakat, khususnya orang tua masih
kehidupan sehari-hari, terutama yang
relatif kecil. Diperlukan adanya kerjasama
terjadi di masyarakat,
antara semua pihak dalam hal ini baik pihak
b. Berwirausaha dalam bidangnya,
sekolah maupun pihak keluarga.
c. Menerapkan perilaku kerja prestatif
Bahan
ajar
mata
diklat
dalam kehidupannya,
kewirausahaan dapat diajarkan dan
d. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku
dikembangkan di dijenjang SMK,
wiausaha.
didalam mata pelajaran kewirausahaan
Peranan Guru kewirausahaan
para siswa diajari dan ditanamakan
di SMK pada era otonomi daerah
sikap-skap prilaku untuk membuka
diharapkan mampu mengembangkan
bisnis, agar mereka menjadi seorang
seluruh potensi yang ada, untuk
wirausaha
mengembangkan keseluruhan aspek
yang
kewirausahaan
berbakat.
adalah
tujuan
(1)
pembelajaran
kewirausahaan,
Meningkatkan jumlah para wirausaha
diharapkan
yang berkualitas; (2) Mewujudkan
yang tidak hanya disiapkan untuk
kemampuan dan kemantapan para
bekerja,
wirausaha
untuk
menghasilkan
wirausahawan. Mulai sekarang guru
kemajuan
dan
kesejahteraan
kewirausahaan harus
192
menghasilkan
tetapi
lulusan
menjadi
berpedoman
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pada
paradigma
baru,
Secara
umum
wirausaha
mempertimbangkan berbagai faktor,
memiliki dua peran, yaitu sebagai
baik yang berkenaan dengan latar
penemu
belakang peserta didik, psikologis
Wirausaha berperan merancang usaha
anak, agar dapat merapkan strategi
baru, dan merencanakan organisasi
pembelajaran kewirausahaan secara
perusahaan baru. Sedangkan proses
efektif,
kewirausahaan
sehingga
mampu
dan
sebagai
perencana.
meliputi
semua
meningkatkan academic achievement
kegiatan dan tindakan untuk mengejar
dan life skills siswa, yang mengarah
dan memanfaatkan peluang dengan
pada aspek kognitif, afektif dan
menciptakan
psikomotorik serta life skills dalam
Berdasarka pengertian di atas dapat
menerapkan
pelajaran
disimpulkan , Kewirausahaan adalah
kewirausahaan untuk menjadi pelaku
semangat, sikap dan perilaku, serta
usaha.
kemampuan
konsep
HASIL
KAJIAN
suatu
organisasi.
seseorang
dalam
mengelola usaha atau kegiatan yang
DAN
mengarah kepada upaya pencarian,
PEMBHASAN
Menurut
Leon
(2007:22)
penciptaan, penerapan kerja dalam
kewirausahaan (Entrepreneurship) :
Entrepreneurship
is
the
meningkatkan efisiensi.
Tujuan
moving
pendidikan
engine of innovation, competition, job
kewirausahaan dan isi kurikulum
creation and economical growth. It is
pada mata pelajaran kewirausahaan
what makes a new idea become a real
memberikan kompetensi bagi siswa
successful company”. Kewirausahaan
kejuruan
adalah
mampu
kewirausahaan dan perilaku prestatif,
mampu
memiliki kemampuan untuk mencari
seorang
menciptakan
bersaing
inovasi,
dan
menciptakan
yang
kreatif
lapangan
solusi
dalam
pemecahan
memiliki
pekerjaan.
untuk
memiliki
masalah
kemampuan
jiwa
serta
membuat
Dengan demikian, seorang wirausaha
keputusan. Hal ini dapat dicapai
secara
apabila program pendidikan dan
tidak
langsung
dapat
pelatihan kewirausahaan disiapkan
menciptakan lapangan pekerjaan.
dengan baik.
193
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Potensi diri pada dasarnya
adalah
kemampuan
seseorang
yang
berfikir karena ia memiliki potensi
terpendam
jika
berfikir.
Maka,
dapat
dikatakan
memiliki
dikenali,
bahwa
setiap
manusia
dikembangkan, dan diaktualiasikan
potensi
untuk
belajar informasi-
akan menjadi kemampuan nyata
informasi
dalam
Berbagai
berbagai
memberi
menghasilkan pemikiran baru.
kehidupan.
pengertian
di
atas,
pemahaman
kepada
kita
bahwa
baru,
menghubungkan
informasi,
serta
b. Potensi Emosi
potensi merupakan suatu daya yang
Potensi yang lain adalah potensi
dimiliki oleh manusia, tetapi daya
dalam bidang afeksi/emosi. Setiap
tersebut belum dimanfaatkan secara
manusia memilki potensi cita rasa,
optimal. Oleh karena itu, yang
yang dengannya manusia dapat
menjadi
tugas
memahami orang lain, memahami
manusia
yang berpotensi
berikutnya
bagi
adalah
suara alam, ingin mencintai dan
bagaimana mendayagunakan potensi
dicintai, memperhatikan dan
tersebut untuk meraih prestasi. Dari
diperhatikan, menghargai dan
pengertian diatas dapat disimpulkan
dihargai, cenderung kepada
bahwa
keindahan.
potensi
diri
adalah
kemampuan dasar yang dimiliki oleh
c. Potensi Fisik
seseorang yang masih terpendam dan
mempunyai
kemungkinan
Adakalanya manusia memilki
untuk
potensi yang luar biasa untuk
dikembangkan jika didukung dengan
membuat gerakan fisik yang efektif
latihan dan sarana yang memadai.
dan efisien serta memiliki kekuatan
Manusia memiliki beragam potensi
fisik yang tangguh.Orang yang
diantaranya adalah sebagai berikut
berbakat dalam bidang fisik mampu
(Nashori, 2003:89):
mempelajari olah raga dengan cepat
a. Potensi Berfikir
dan selalu menunjukkan permainan
Manusia
memiliki
potensi
yang baik.
berfikir.Seringkali Alloh menyuruh
d. Potensi Sosial
manusia untuk berfikir.Maka berfikir.
Logikanya
orang
hanya
Pemilik potensi sosial yang besar
disuruh
memiliki kapasitas menyesuaikan diri
194
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dan
mempengaruhi
orang
orang yang berpotensi memiliki ciri-
lain.
Kemampuan menyesuaikan diri dan
ciri:
mempengaruhi orang lain didasari
1. Suka belajar dan mau melihat
kekurangan dirinya
kemampuan belajarnya, baik dalam
dataran
pengetahuan
2. Memilki sikap yang luwes
maupun
3. Berani melakukan perubahan
ketrampilan.
Menurut
Hery
secara total untuk perbaikan
Wibowo
4. Tidak mau menyalahkan orang
(2007:1) minimal ada empat kategori
lain maupun keadaan
potensi yang terdapat dalam diri
5. Memilki sikap yang tulus bukan
manusia sejak lahir yaitu, potensi
kelicikan
otak, emosi, fisik dan spiritual dan
semua
potensi
ini
6. Memiliki rasa tanggung jawab
dapat
dikembangkan pada tingkat yang
7. Menerima kritik saran dari luar
tidak terbatas. Ahli lain berpendapat
8. Berjiwa optimis dan tidak mudah
putus asa.
bahwa manusia itu diciptakan dengan
potensi diri terbaik dibandingkan
Mengembangkan Potensi Diri
dengan makhluk Tuhan yang lain, ada
Sebelum seorang melakukan
empat macam potensi yang dimiliki
pengembangan diri dalam rangka
oleh
menggunakan dan mengoptimalisasi
manusia
yaitu,
potensi
intelektual, emosional, spiritual dan
seluruh
kemampuannya
untuk
fisik.
mencapai kinerja yang unggul, ada
Ciri-Ciri Orang Yang Memahami
beberapa cara untuk mengetahui,
Potensi Dirinya
menilai atau mengukur dengan akurat
berbagi kelebihan dan kelemahannya
Ciri orang yang memahami
potensi dirinya bisa diukur atau
sebagai berikut:
dilihat dalam sikap dan perilakunya
a. Introspeksi diri (pengukuran
sehari-hari
individual)
dalam
kehidupan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dalam
Menurut La Rose (Sugiharso dkk,
meluangkan
2009:126-127) menyebutkan bahwa
mengevaluasi
cara
ini,
waktu
apa
yang
individu
untuk
telah
dilakukannya, apa yang telah ia capai
195
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dan apa yang ia miliki sebagai suatu
kecerdasan/kemampuan
kelebihan yang dapat mendukung dan
(kemampuan analisa, logika berpikir,
apa yang ia miliki sebagai suatu
berpikir kreatif, berpikir numerikal),
kekurangan
menghambat
potensi kerja (vitalitas, sumber energi
tercapainya prestasi tinggi. Cara ini
kerja, motivasi, ketahanan terhadap
efektif bila individu bersikap jujur,
stress kerja), kemampuan sosiabilitas
terbuka pada dirinya sendiri, mau
(stabilitas emosi, kepekaan perasaan,
dengan
kemampuan membina relasi sosial)
yang
sungguh-sungguh
memperhatikan kata hati.
intelektual
dan potensi kepemimpinan tingkah
laku.
Sekolah merupakan lingkungan
yang berpotensi dalam merangsang
b. Feedback dari orang lain
Dalam
cara
ini
seseorang
perkembangan potensi siswa melalui
meminta masukan berupa informasi
proses
atau data penilaian tentang dirinya
alternatif pembelajaran yang dapat
dari orang lain. Masukan berupa
merangsang perkembangan potensi
umpan balik (feedback) ini meliputi
siswa adalah pembelajaran dengan
segala sesuatu tentang sikap dan
menggunakan project based learning
perilaku seseorang yang tampak,
atau
dipersepsi oleh orang lain yang
menghasilkan
bertemu,
dengannya.
siswa tidak hanya pengetahuan yang
Cara ini bertujuan untuk membantu
diterima siswa, akan tetapi bisa
seseorang
diaplikasikan dengan praktek.
berinteraksi
menelaah
dan
pembelajaran.
pembelajaran
merupakan
c. Tes Psikologi
dengan
produk.
Pengembangan
memperbaiki.
Salah satu
salah
Sehingga
potensi
satu
diri
tujuan
pendidikan seperti yang tertulis dalam
Tes Psikologi yang mengukur
potensi psikologis individu dapat
Undang-Undang
memberi gambaran kekuatan dan
20/2003 Bab I pasal 1 yang berbunyi
kelemahan individu pada berbagai
“yang dimaksud dalam pendidikan
aspek
adalah usaha sadar dan terencana
psikologis
seperti
196
Sisdiknas
No.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mewujudkan suasana belajar dan
potensi yang berbeda sehingga perlu
proses pembelajaran agar peserta
dibentuk suatu lingkungan yang dapat
didik secara aktif mengembangkan
merangsang perkembangan potensi-
potensi dirinya”. Inilah secara teoritis
potensi yang dimilikinya dan akan
disebut pembelajaran berpusat pada
membawa perubahan-perubahan apa
siswa.
saja
Anak-anak
yang
memiliki
yang
diinginkan
kebiasaan-kebiasaan
dan
potensi diri jika diberi kesempatan
sikapnya (Hartinah, 2011).
dan
Optimalisasi
pelayanan
pendidikan
yang
dalam
sikap-
Potensi
Dan
sesuai akan memberikan sumbangan
Kapasitas Individu Siswa Melalui
yang bermakna kepada masyarakat
Pembelajaran Kewirausahaan
dalam semua bidang usaha manusia.
Karena
menurut
Clark
Munandar,2009),
membutuhkan
Mata pelajaran Kewirausahaan
(dalam
yang
masyarakat
orang-orang
dikembangkan
berbasis
Optimalisasi Potensi dan kapasitas
yang
individu
dengan
menggunakan
berkemampuan luar biasa untuk
pendekatan
menghadapi tuntutan masa depan
menggunakan model Pembelajaran
secara inovatif. Dengan demikian
Project Based Learning. Contextual
guru
harus
teaching and Learning (CTL) adalah
untuk
suatu strategi pembelajaran yang
sebagai
mendorong
pendidik
setiap
mengembangkan
siswa
potensi
sepenuhnya
sehingga
kemudian
hari
menggunakannya
dirinya
kelak
ia
secara
menekankan
di
kontekstual
dan
kepada
proses
keterlibatan siswa secara penuh untuk
dapat
dapat
efektif
menemukan
materi
yang
dipelajari dan menghubungkannya
(Hamalik, 2010).
dengan
Manusia sebagai individu atau
situasi
kehidupan
nyata
sehingga mendorong siswa untuk
pribadi memiliki ciri-ciri khusus yang
dapat
berbeda dengan orang lain (Webster’s
kehidupan
dalam Hartinah, 2011). Begitu juga
Ada tiga hal yang harus dipahami.
dengan siswa yang memiliki ciri-ciri
Pertama CTL menekankan kepada
yang berbeda dengan siswa lain dan
proses
197
menerapkannya
keterlibatan
dalam
mereka.
siswa
untuk
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
CTL
 Siswa merancang kegiatan
dapat
dunia usaha dalam dunia
menemukan hubungan antara materi
usaha dengan menciptakan
yang
peluang
menemukan
materi,
mendorong
agar
dipelajari
kedua
siswa
dengan
situasi
usaha
melalui
kehidupan nyata, ketiga mendorong
kemampuan
siswa untuk dapat menerapkan dalam
prasarana yang dimiliki dan
kehidupan.
tersedia di sekolah
Langkah-langkah
dan
sarana
 Siswa membuat suasana kelas
pembelajaran kewirausahaan yang
dimaksud sebagai berikut :
menjadi dunia usaha dengan
1. PLANNING (Perencanaan)
praktek mewujudkan ide-ide
 Guru menyampaikan tujuan
peluang usaha seperti ada
pembelajaran yaitu
yang membuat dan menjual
memahami dunia usaha dan
makanan dan minuman
membuat ide-ide peluang
usaha
3. PROCESSING (Pengolahan)
 Guru memberikan pertanyaan
 Masing-masing kelompok
tentang dunia usaha,
mempresentasikan hasil
merefleksikan serta
proyeknya
 Masing-masing kelompok
memotivasi siswa dan
memberi penjelasan tentang
saling mengevaluasi hasil
dunia usaha
proyek yang telah
 Siswa memunculkan ide-ide
dilakukan
peluang usaha dalam dunia
usaha
KESIMPULAN
 Siswa dibagi menjadi
Optimalisasi potensi dan kapasitas
beberapa kelompok masing-
individu siswa melalui pembelajaran
masing kelompok terdiri dari
kewirausahaan
4-5 anak.
pembelajaran kewirausahaan dengan
adalah
suatu
menggunakan model pembelajaran
2. CREATING
Project Based Learning dan berbasis
(Mencipta/Implementasi)
Contextual Learning. Materi yang
198
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
diberikan
disesuaikan
dengan
penelitian
ini
pengolahan
kue.
lingkungan sekitar dan kehidupan
Sehingga selain siswa memahami
sehari-hari sehingga lebih mudah
materi kewirausahaan juga siswa
dipahami siswa dengan menggunakan
dapat mengaplikasikan nya dan dapat
model
dapat
menanamkan jiwa wirausaha pada
diri siswa.
Pjbl
ini
siswa
menciptakan
produk
sesuai
kompetensi
yang diampu
dalam
Dan Menengah: Standar
DAFTAR PUSTAKA
Kompetensi Dan Kompetensi
Abdurrahman, Mulyono &totok
Dasar SMK. Jakarta : BSNP.
Bintoro. 2000. Memahami
Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan
Dan Menangani Siswa
pembelajaran . Jakarta :
Dengan Problema Dalam
Rineka Cipta
Belajar: Pedoman Guru.
Daryanto dan Dwicahyono. 2013.
Jakarta : Proyek Peningkatan
Menyusun Modul Bahan Ajar
Mutu SLTP, Direktorat
Untuk Persiapan Guru
Jenderal Pendidikan Dasar
Dalam Mengajar.
dan Menengah, Departemen
Yogyakarta: Gava Media
Pendidikan Nasional.
Depdiknas,
2007.
Pengembangan
Akker, J.Van Den. 1999. Principles
Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas
And Methods of Develop End
Depdiknas,
Research. In
pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
2008.
Panduan
J. Van Akker, R.M. Branch,
Depdiknas
K. Gustafson, N. Nieveen, &
Depdiknas, 2012. Garis-Garis Besar
T. Plomp (Eds), Design
Program Pembinaan SMK
approaches and tools in
Tahun
education and training (pp,
Direktorat
1-14). Boston : Kluwer
Sekolah Menengah Kejuruan.
academic Publishers.
2012.
Jakarta:
Pembinaan
Farzier, Barbara and Linda S Niehm.
2008. FCS Student’s Attitudes
BSNP. 2006b. Standar Isi Untuk
and
Satuan Pendidikan Dasar
199
Intentions
Towards
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Entrepreneurial
Journal
Of
Komalasari,
career.
Family
And
Kokom.
Pembelajaran
2011.
Kontekstual:
Consumer Sciences, (Online),
Konsep
April 2008:100,2, academic
Bandung: PT Refika Aditama.
Research
Library
pg
17,
2007.
Hamalik, O. 2010. Psikologi Belajar
Bandung:
Mengajar.
Aplikasi.
Leon, J. A. M., & Gorgievski, M.
diakses 13 Maret 2016.
Dan
Dan
Sinar Baru Algensindo.
Psikology
Of
Entrepreneurship:
Reseach
And
Madrid:
Education.
UNED
Hartinah, S. 2011. Pengembangan
Munandar, U. 1993. Pengembangan
Peserta Didik. Bandung: PT
Kreativitas Anak Sekolah:
Refika Aditama.
Strategi Dan Penerapannya
Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk
Oleh Guru Dan Orang Tua.
SMK dan MAK kelas XI.
Jurnal
Jakarta : penerbit Erlangga.
remediasi, 6(2): 1-14.
rehabilitasi
dan
Johnson, Elaine B. 2002. Contextual
Munandar, U. 1999. Mengembangkan
Teaching And Learning: What
Bakat Dan Kreativitas Anak
It Is And Why It Is Here To
Sekolah.
Thousands
Gramedia
Stay.
Oaks,
California: Corwin Press Inc.
Kao,
R.
W.
Y.
1995.
Jakarta:
PT
Widiasarana
Indonesia.
Munandar, U. 1999. Kreativitas Dan
An
Entrepreneurial Approach To
Keberbakatan:
Corporate
Mewujudkan Potensi Kreatif
Management.
Singapore: Prentice Hall.
Dan
Bakat.
Strategi
Jakarta:
PT
Gramedia Pustaka Utama.
Kewirausahaan,
Universitas Negeri Malang. 2010.
Pedoman Praktis, Kiat Dan
Pedoman Penulisan Karya
Proses
Menuju
Sukses.
Ilmiah:
Jakarta:
Penerbit
Salemba
Suryana.
2009.
Skripsi,
Tesis,
Desertasi, Artikel, Makalah,
Empat.
Tugas
Akhir,
Penelitian,
200
Edisi
Laporan
Kelima.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Witjaksono, M. 2010. Peningkatan
Malang: Penerbit Universitas
Negeri Malang.
Kualitas Proses Dan Hasil
Wang, F. & hanafin, M.J. 2005.
Pembimbingan
Design Based Research And
Mahasiswa
Technology
Implementasi
Enhanced
Learning
Environments.
Educational
Research
&
Technology
Skripsi
Melalui
Pos-Skripsi.
Jurusan
Ekonomi
Pembangunan,
Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri
Development
Malang.
(ETR&D), Vol. 53, No 4,
pp.5-23.
201
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI MICMAC:
RANCANGAN DAN PENGEMBANGAN
Ariyanti1), Hari Wahyono2), Agung Haryono3)
1
Pendidikan Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang
SMA Negeri Pasirian, Lumajang
Email : [email protected]
2
Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
3
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang
Abstrak
MicMac learning model was developed as an effort to instill a caring economic in activity.
Particularly in the material concept of economics, using simulations and games as its base. This
article will explain the ideas behind the design and development of MicMac. Based on a literature
review, it can be concluded that the MicMac is very feasible to be developed because it will allow
students to understand the basic concepts of economics, shows the economically rational behavior
and consider the moral ethics in action
Kata Kunci: development, learning model economy, caring economic, micro- macro
Peserta
pembelajaran
didik
dalam
ekonomi
seringkali
nyata, terlalu banyak menggunakan
perhitungan
meski
kemanfaatan
mengalami kesulitan (Nuraini, 2014)
hitungan
mengingat begitu banyak materi dan
maksimal untuk menjelaskan realita
konsep yang harus dipelajari, baik
yang terjadi (Yeunglamko, 2011).
teori, kurva dan perhitungan. Padahal
Penelitian
pada tingkatan Sekolah Menengah
mengidentifikasi
persepsi
Atas (SMA) menurut Piaget (Usia 14-
didik
mata
17) mempunyai kemampuan kognitif
ekonomi diantaranya adalah bahwa
pada tahap pemikiran operasional
pembelajaran
formal.
Dimana
abstrak,
sistematis
melakukan
tidak
pembelajaran
di
terhadap
tidak
Fransisco
ekonomi
peserta
pelajaran
terlalu
berpikir
membosankan, sangat abstrak, dan
dan
mampu
tinggi
mengenai
didik
ada
ekonomi
pada
hafalan
Higgs, Jackling & Calero, Hutching
& Brown, dan Rond & Shanahan
menyatakan
dalam Ellis, Sundmacher & Varua,
relevansi
di
penekanan
(Noland & Kelly, Worthingtin&
masalah-masalah yang dihadapi.
bahwa
dirasa
dapat
hipotesis
Peserta
matematis
2011)
dunia
202
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
konsep,
belajar yang menyenangkan, dan
mengerjakan
aplikasi
membuat peserta didik aktif adalah
matematis
serta
nomor dua jika dibandingkan dengan
grafik
ketuntasan belajar dalam ulangan
menjadi keluhan utama peserta didik
harian. Padahal keterlibatan peserta
saat
didik secara aktif dalam pembelajaran
Membedakan
menghafal,
perhitungan
menjelaskan
kurva
dan
pembelajaran
dilakukan.
Suasana
remedial
kelas
mampu meningkatkan hasil belajar
yang
cenderung pasif dan teacher centered
(Yamarik, 2007)
membuat peserta didik tidak fokus
Pengembangan
dalam menerima materi pembelajaran
pembelajaran MicMac difokuskan
karena peserta didik tidak terlibat
secara
aktif
dalam
pada materi konsep ilmu ekonomi
proses
yang
pembelajaran.
Observasi
model
meliputi
pengertian
ilmu
ekonomi, pembagian dan teori ilmu
awal
mengenai
ekonomi (termasuk di dalamnya
pembelajaran ekonomi di beberapa
konsep ilmu ekonomi mikro dan ilmu
Sekolah Menengah Atas (SMA),
ekonomi
diperoleh informasi bahwa guru telah
ekonomi. Pada fakta di lapangan,
mencoba
pemaknaan prinsip ekonomi adalah
menggunakan
pembelajaran
bervariasi,
model
yang
makro)
bagaimana
serta
manusia
prinsip
dengan
bertujuan agar peserta didik lebih
pengorbanan
aktif dan tertantang dalam proses
mendapatkan keuntungan maksimal.
pembelajaran. Meskipun, diakui oleh
Peserta
beberapa guru bahwa pembelajaran
mengenai
ceramah adalah model yang paling
produktivitas
mudah
tidak
berdasarkan angka dan materi semata.
memerlukan banyak persiapan. Guru
Hal ini secara tidak sadar membuat
merasa lebih yakin bahwa hasil
peserta didik semakin tidak mengenal
ulangan harian akan lebih baik jika
sikap peduli, empati dan toleransi
materi diterangkan dengan detail
dalam
melalui model ceramah. Beberapa
kualitas sumber daya manusia melalui
guru beranggapan bahwa proses
pendidikan selayaknya tidak hanya
diterapkan
dan
203
minimal
didik
hanya
cara
bisa
diajarkan
meningkatkan
yang
berekonomi.
diukur
Peningkatan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
berfokus pada nilai kognitif dan
2007,
ukuran materiil semata (Wahyono,
permainan
(games)
mendorong
2014)
terciptanya
atmosfir
kompetisi,
dikembangkan sebagai salah satu
mengatasi
kesenjangan-
pembelajaran
kebosanan
2012).
Beberapa
(O’Donnel,
penelitian
belajar (Putri, 2014, Piu & Fregola &
menerapkan
praktek
mengatasi
permainan dapat meningkatkan hasil
diatas. Basis simulasi dan permainan
karena
sedangkan
menyatakan bahwa simulasi dan
kesenjangan yang telah disebutkan
dipilih
2010)
pembelajaran menyenangkan, dan
Model pembelajaran MicMac
upaya
Wedig
Barbieri, 2016)
interaktif.
Model ini merupakan proses proses
Dalam pengembangan model
peniruan dari peniruan dari sesuatu
pembelajaran MicMac, dimasukkan
yang
unsur-unsur moral dan etika dalam
nyata
beserta
keadaan
sekelilingnya (state of affairs),
berekonomi.
ini adalah peserta didik mampu
guru yang telah menerapkan beberapa
memahami
model pembelajaran, diketahui bahwa
pembelajaran
ekonomi,
berbasis
secara
dasar
ilmu
perilaku
ekonomi
mempertimbangkan
digunakan. Model simulasi, melalui
etika
dan
moral
dalam tindakannya. Peserta didik
aktivitas nyata dan diskusi di awal
diharapkan mampu mengelola reaksi
permainan, menuntun pada hasil-hasil
psikologis dalam kegiatan ekonomi.
akademik, seperti konsep dan skill,
Model
kerjasama dan persaingan, pemikiran
Pembelajaran
ini
juga
membantu memberikan pemahaman
kritis dan pembuatan keputusan,
pada peserta didik mengenai konsep
pengetahuan sistem politik sosial dan
efektivitas,
konsep
menunjukkan
rasional
simulasi dan permainan belum pernah
ekonomi,
dari
pengembangan model pembelajaran
Berdasarkan penuturan dari
model
Harapan
ilmu ekonomi khususnya prinsip
kesadaran
ekonomi
terhadap masing-masing peran, dan
yang
meningkatkan
menerima konsekuensi dari tindakan
pemikiran
yang dilakukan (Switky & Aviles
prinsip
204
nantinya
bisa
kesadaran
dan
peserta
ekonomi
didik
tidak
bahwa
sekedar
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
“pengorbanan
sekecil-kecilnya
merupakan
konsep
belajar
yang
mendapatkan hasil sebesar-besarnya”
membantu guru mengaitkan antara
dan sikap rasional semata. Namun
materi yang diajarkan dengan situasi
dibutuhkan juga sikap peduli kepada
dunia nyata siswa dan mendorong
orang lain. Pada tahap selanjutnya,
siswa membuat hubungan antara
sikap-sikap peduli pada tataran mikro
pengetahuan
seperti ini akan membentuk perilaku
dengan
ekonomi global menjadi lebih baik.
kehidupan mereka sebagai anggota
yang
dimilikinya
penerapannya
dalam
keluarga dan masyarakat. Dengan
KAJIAN LITERATUR
konsep
Penelitian dan pengembangan
itu,
hasil
pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi
model pembelajaran MicMac ini
siswa.
mendasarkan
berlangsung alamiah dalam bentuk
pada
pendekatan
Proses
pembelajaran
kontekstual, model simulasi dan
kegiatan
permainan, dan nilai karakter dan
mengalami,
moral
pengetahuan dari guru ke siswa,
yang
ditanamkan
dalam
pembelajaran ekonomi
strategi
pemikiran
para
lebih
kontekstual
seseorang
atau
siswa
melakukan kegiatan belajar tidak lain
adalah
lebih baik jika lingkungan diciptakan
membangun
pengetahuan
melalui interaksi dan interpretasi di
alamiah. Belajar akan lebih bermakna
lingkungannya. Pengetahuan yang
apabila anak “mengalami” apa yang
berasal dari pengalaman dan konteks
dipelajarinya tidak hanya mengetahui
dibangun oleh siswa sendiri bukan
Menurut Nurhadi (2002),
pembelajaran
pembelajaran
bahwa
ahli
pendidikan bahwa anak akan belajar
saja.
mentransfer
konstruktivistik yang menyatakan
berkembangnya
dikalangan
dan
sebenarnya berakar dari pendekatan
pencerahan dalam pendidikan kita
karena
bukan
Pendekatan
Suatu hal yang merupakan
ini,
bekerja
dipentingkan daripada hasil.
1. Pendekatan Kontekstual
saat
siswa
oleh
kontekstual
guru.
perbedaan
(Contextual Teaching and Learning)
205
Berikut
antara
beberapa
pembelajaran
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kontekstual
dengan
pembelajaran
konvensional
Tabel 1 : Perbandingan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Pendekatan CTL
Pendekatan Konvensional
Siswa secara aktif terlibat dalam proses
pembelajaran
Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok,
diskusi, saling mengoreksi.
Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata
dan atau yang disimulasikan
Perilaku dibangun atas dasar kesadaran diri
Keterampilan
dikembangkan
atas
dasar
pemahaman
Siswa menggunakan kemampuan berfikir kritis,
terlibat dalam mengupayakan terjadinnya proses
pembelajaran yang efektif, ikut bertanggung
jawab atas terjadinya proses pembelajaran yang
efektif dan membawa pemahaman masingmasing dalam proses pembelajaran
Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat
diutamakan
Hasil belajar diukur dengan berbagai cara:
proses, bekerja, hasil karya, penampilan,
rekaman, tes, dll.
Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks
dan setting
Berbasis pada siswa
Siswa adalah penerima informasi secara pasif
Siswa belajar secara individual
Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
Perilaku dibangun atas dasar kebiasaan
Keterampilan dikembangkan atas dasar
latihan
Siswa secara pasif menerima rumusan atau
pemahaman (membaca,
mendengarkan,
mencatat, menghafal) tanpa memberikan
kontribusi ide dalam proses pembelajaran
Pembelajaran
tidak
memperhatikan
pengalaman siswa
Hasil belajar hanya diukur dengan hasil tes
Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
Berbasis pada guru
Sumber : Hasnawati (2006 : 59)
permasalahan ekonomi mikro dan
2. Model Simulasi dan Permainan
makro berdasarkan kasus-kasus di
Model pembelajaran MicMac
masyarakat
merupakan model pembelajaran yang
dan
sedang
diperbincangkan.
dikembangkan berbasis simulasi dan
Seiring berjalannya waktu dan
permainan. Kata MicMac berasal dari
gabungan kata Mic (Micro) dan Mac
observasi
terhadap
(Macro).
ekonomi
di
Penerapan
hangat
model
pembelajaran ini awalnya hanya
Menengah
sebatas penggunaan kartu micro dan
pembelajaran
kartu macro untuk memudahkan
dikembangkan.
peserta didik dalam mengidentifikasi
206
Atas
pembelajaran
tingkat
(SMA)
MicMac
Sekolah
model
mulai
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Model pembelajaran ini akan
of affairs), Model ini dirancang untuk
membantu memberikan pemahaman
memberikan pengalaman bagi peserta
pada peserta didik mengenai konsep
didik
ilmu ekonomi khususnya prinsip
kenyataaan
ekonomi.
mereka serta bagaimana cara mereka
Pemahaman
mengenai
prinsip ini akan membantu peserta
guru
sekecil-kecilnya mendapatkan hasil
harus
dibatasi
agar
tidak
menghilangkan keunikan dari proses
sebesar-besarnya” dan sikap rasional
simulasi (Wedig, 2010) Ada empat
semata, namun dibutuhkan sikap
prinsip yang harus dipegang oleh
peduli kepada orang lain. Pada tahap
fasilitator/guru.
selanjutnya, sikap-sikap peduli pada
ini
reaksi
peran guru /fasilitator meski peran
ekonomi tidak sekedar “pengorbanan
seperti
menguji
dari
Proses simulasi tergantung pada
dan pemikiran , bahwa prinsip
mikro
dan
proses
dalam mengambil keputusan.
didik dalam meningkatkan kesadaran
tataran
mengenai
penjelasan.
akan
Pertama
Untuk
adalah
melakukan
simulasi, pemain harus benar- benar
membentuk perilaku ekonomi global
memahami aturan mainnya, oleh
(makro) menjadi lebih baik. Hal
karena
inilah yang menjadi jiwa dalam
dimulai,
pengembangan model pembelajaran
itu
guru/
menjelaskan
MicMac, Act Locally, Think Globally.
sebelum
permainan
fasilitator
tentang
harus
aturan
permainan dalam simulasi. Kedua
adalah
Model berbasis simulasi dan
mengawasi
(refeereing).
permainan yang digunakan dalam
Simulasi dirancang untuk tujuan
MicMac merupakan suatu model
tertentu dengan aturan dan prosedur
pembelajaran praktek interaktif yang
permainan tertentu. Oleh karena itu,
melibatkan penciptaan situasi atau
fasilitator harus mengawasi jalannya
ruang belajar dalam suatu program
permainan agar dapat berjalan sesuai
pelatihan.
dengan ketentuan. Ketiga adalah
Dalam
(id.wikipedia.org/wiki/simulasi)
melatih (Coaching). Dalam simulasi,
adalah
proses
pemain akan melakukan kesalahan.
peniruan dari sesuatu yang nyata
Oleh karena itu, fasilitator harus
beserta keadaan sekelilingnya (state
memberikan bimbingan, saran dan
Simulasi
suatu
207
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
petunjuk
agar
pemain
tidak
c. Melalui metode simulasi guru
mengulangi kesalahan yang sama.
dapat
Keempat
keberanian
adalah
diskusi.
Dalam
simulasi, refleksi menjadi bagian
diri
dapat memperkaya pengetahuan,
mendiskusikan beberapa hal antara
sikap, dan keterampilan yang
lain: kesulitan- kesulitan, hikmah
diambil,
percaya
d. Menggunakan metode simulasi
simulasi selesai, fasilitator harus
bisa
dan
memupuk
peserta didik.
yang penting. Oleh karena itu, setelah
yang
membantu
diperlukan
bagaimana
berbagai
memperbaiki kekurangan simulasi
untuk
situasi
menghadapi
sosial
yang
problematis.
dan sebagainya. (Uno 2008, Wedig
e. Simulasi
2010, Zapalska & Brozik & Rudd
dapat
meningkatkan
minat dan keaktifan siswa dalam
2012 )
proses pembelajaran (Putri 2014,
Ada beberapa kelebihan dalam
Zapalska & Brozik & Rudd 2012)
menggunakan model pembelajaran
Sedangkan kekurangan dalam model
simulasi dan permainan, yaitu :
ini adalah :
a. Simulasi dapat dijadikan sebagai
a. Pengalaman
bekal bagi peserta didik dalam
yang
diperoleh
yang
melalui simulasi tidak selalu tepat
sebenarnya kelak, baik dalam
dan sesuai dengan kenyataan di
kehidupan keluarga, masyarakat,
lapangan.
menghadapi
situasi
maupun menghadapi dunia kerja.
b. Pengelolaan yang kurang baik,
sering simulasi dijadikan sebagai
b. Simulasi dapat mengembangkan
kreativitas peserta didik, karena
alat
melalui simulasi peserta didik
pembelajaran menjadi terabaikan.
diberi
kesempatan
untuk
hiburan,
sehingga
tujuan
c. Faktor psikologis seperti rasa malu
memainkan peran sesuai dengan
dan takut sering mempengaruhi
topik yang disimulasikan
peserta didik dalam melakukan
simulasi
208
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tetapi tetap bermoral dan beretika.
3. Nilai Karakter dan Moral dalam
Baik dalam kegiatan produsi atau
Pembelajaran Ekonomi
konsumsi.
Salah satu upaya yang
dilakukan
untuk
meningkatkan
Hal-hal
itulah,
yang
sumber daya manusia adalah melalui
menyebabkan mengapa karakter dan
pendidikan.
kualitas
moral positif harus dimiliki oleh
melalui
siswa.
sumber
Peningkatan
daya
manusia
Jika
tujuan
akhir
dari
pendidikan selayaknya tidak hanya
pendidikan
berfokus pada nilai kognitif dan
peningkatan sumberdaya
ukuran materiil semata. Hal senada
yang produktif namun tetap memiliki
juga disampaikan oleh Van Vossen
karakter dan moral yang positif. Maka
dalam (Wahyono : 2014 : 4)
wujud dari peningkatan sumberdaya
manusia
“Lebih dari itu, urgensi atas
yang
produktif
adalah
manusia
adalah
kewirausahaan (entrepeneur), maka
peningkatan kualitas sumberdaya
kewirausahaan yang bermoral dan
manusia seharusnya diletakkan
beretika adalah social entrepeneur.
dalam cakrawala yang lebih luas,
Ada karakter mencolok yang dimiliki
memandang sumberdaya manusia
oleh seorang social entrepeneur yaitu
sebagai pelaku ekonomi yang
tindakan-tindakan
ekonomi
altruisme (Tan : 2005)
ekonominya
dalam skop mikro maupun makro
Altruisme merupakan tingkah
memberi warna dan pengaruh
laku
signifikan terhadap pertumbuhan
pertimbangan
ekonomi”
mementingkan diri sendiri demi
adalah
upaya peningkatan kualitas sumber
bagaimana
cara
untuk
tidak
kepedulian
yang
tidak
mementingkan diri sendiri melainkan
daya manusia melalui pendidikan
diarahkan
merefleksikan
kebaikan orang lain. Altruisme sejati
Berdasarkan pernyataan diatas,
seyogyanya
yang
untuk kebaikan orang lain (Baron &
pada
Byrne, 2003).
membentuk
sumberdaya manusia yang berprinsip
Secara Eksplisit pendidikan
ekonomi, rasional dalam tindakan,
karakter adalah amanat Undang209
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
undang nomor 23 tahun 2003 tentang
Kompetensi yang ditanamkan pada
Sistem
peserta didik sebatas pada tataran
Pendidikan
Nasional.
Sedangkan karakter-karakter yang
kognitif
dimunculkan secara khusus termuat
sehingga
dalam
yang
pengetahuan ekonomi yang diperoleh
mengenai
di bangku sekolah akan efektif
dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku
pencapaian
SKL
diberikan
keterangan
karakter
apa
dikembangkan
yang
pada
inti
hal positif apa saja yang dilakukan
karakter
siswa
yang
sulit
diharapkan
(2012) dijelaskan ada beberapa nilai
sederhana pendidikan karakter adalah
berpengaruh
mendalam,
Menurut Samani & Hariyanto
dengan SMA. Dalam pengertian
dan
tidak
peserta didik (Wahyono, 2014)
pencapaian
setiap SKL dari jenjang SD sampai
guru
yang
(core
value)
yang
akan
dikembangkan dalam implementasi
kepada
pendidikan karakter di Indonesia
diajarnya.
berdasar pada SKL pada tingkat
Pendidikan karakter adalah upaya
SMAyang jumlahnya lebih dari 20
sadar dan sungguh-sungguh dari
karakter. sedangkan nilai-nilai inti
seorang guru untuk mengajarkan
(core value) yang disepakati dalam
nilai-nilai kepada siswanya (Winton,
diskusi antara Menteri pendidikan
2012)
dan para ahli adalah : Jujur, Peduli,
cerdas dan tangguh.
Pada keadaan nyata di sekolah
khususnya
ekonomi,
dalam
pembelajaran
berdasarkan
Nilai
kurikulum
bahwa
utama
(core
value) dan karakter altruistik yang
yang berlaku, nampak tidak ada
pemahaman
moral
telah
pendidikan
dikaji
diintegrasikan
ekonomi memiliki peran penting
diatas,
akan
dalam
model
pembelajaran ekonomi MicMac yang
dalam membentuk sikap dan perilaku
didasarkan
yang efektif secara ekonomi dan
pada
kebutuhan
dan
kondisi peserta didik, sekolah, dan
dilandasi oleh oleh etika moral yang
lingkungan. Ada 2 karakter yang
benar. Karakter yang ada justru hanya
muncul berdasarkan core value dan
menjadi slogan dan pemanis sambil
karakter
lalu tanpa ada hasil yang nyata.
210
altruistik.
Jika
diamati,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
empati yang tinggi dan tanggung
melahirkan
jawab sosial dalam karakter altruistik
ditindaklanjuti
muncul pada deskripsi core value
upaya untuk turut meringankan beban
peduli.
mempercayai
penderitaan orang lain. Jika semua
dunia yang adil juga ada pada
orang peduli, dalam tataran kegiatan
deskripsi core value jujur. Sehingga
ekonomi. Maka akan tumbuh iklim
nilai karakter yang diintegrasikan
persaingan bisnis yang sehat, tidak
dalam model MicMac adalah jujur
akan ada penipuan berkedok investasi
dan peduli.
dan lain-lain
Sedangkan
Orang
yang
jujur
dalam
apa-apa
mengunakan
pada
desain
merupakan model yang memberikan
mengikuti aturan main karena tidak
langkah-langkah yang lebih terperinci
mau merugikan dan dirugikan orang
dalam proses pengembangan suatu
lain.
penelitian,
sehingga
hasil
yang
diperoleh menjadi jelas dan valid.
juga
bersumber dari hati dan bersifat
Menurut
prososial. Dalam interaksinya dengan
Borg
and
Gall
(1983, 772) pendekatan research and
orang lain hati yang peka akan ikut
development
merasakan bagaimana sedih, pilu dan
(R & D) dalam
pendidikan meliputi sepuluh langkah
derita yang dialami orang lain, karena
mulai dari : (1) Studi pendahuluan,
ia mampu bercermin secara jernih
(2) , (3) Develop preliminary form of
bagaimana jika hal tersebut terjadi
product, (4) Preliminary field testing,
kepada dirinya sendiri atau terjadi
dekatnya.
acuan
dengan
dikarenakan model Borg & Gall
honest tetapi juga fair, ia akan jujur
keluarga
dirancang
yang
(1983) Alasan pemilihan model ini
Sehingga, jujur disini tidak sekedar
pada
berbagai
pembelajaran model Borg & Gall
dilakukan orang lain terhadap dirinya.
peduli
yang
pembelajaran
dikembangkan
yang
dilakukannya kepada orang lain juga
Karakter
dengan
Model
lain akan bersikap adil. Karena ia
berharap
sosial
METODE PENELITIAN
menilai dirinya sendiri maupun orang
selalu
empati
(5) Main product revision, (6) Main
Peduli
field testing, (7) Operational product
211
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Penanaman
revision, (8) Operational field testing,
nilai
karakter
(9) Final product revision, (10)
jujur dan peduli dimulai sejak peserta
Dissemination and implementation.
didik menerima materi mengenai
prinsip ekonomi. Guru menunjukkan
Berdasarkan langkah langkah
contoh-contoh
tahapan rancangan model Borg and
lingkungan sekitar dan di negara kita.
ada sepuluh langkah yang digunakan
Dari sini penanaman ide tentang
dalam mengembangkan suatu produk,
kepedulian akan diberikan, bahwa
akan tetapi penelitian ini tidak secara
prinsip ekonomi yang dibalut dengan
penuh mengikuti tahapan yang ada
pada
dengan
tahapan
kepedulian kepada sumber daya,
diseminasi,
pertimbangan
lingkungan,
tujuan
proses
tersebut
PEMBAHASAN
permainan
aspek
kognitif,
ketrampilan
mengejar
yang
(psikomotor)
target
dan
penanaman
nilai
dilakukan
selama
permainan,
karakter
jujur
permainan
karena
permainan
ditunjukkan saat peserta memberikan
bantuan kepada peserta lain yang
dan
memerlukan pertolongan.
dalam
telah
Dari segi materi, cakupan
ditentukan. Di akhir permainan akan
materi yang ada dalam model ini
diberikan bonus kepada : (1) peserta
cukup lengkap, mulai pelaku kegiatan
yang mampu mencapai target (baik
ekonomi, pasar, pembentukan harga,
sebagai penjual atau pembeli) dan (2)
sikap
peserta
ekonomi, ekonomi mikro dan makro,
yang
yang
akan
lain saling mengamati. Nilai peduli
dan
menggabungkan
afektif
sesama
bersifat terbuka, sehingga satu sama
MicMac peserta didik akan diajak
simulasi
simulasi
berlangsung
Dalam model pembelajaran
melakukan
dan
merubah banyak hal. Sedangkan pada
penelitian tidak sampai pada tahapan
untuk
prinsip
ekonomi yang membabi buta di
Gall, yang telah disebutkan diatas,
yaitu
penerapan
memberikan
rasional
bantuan/pertolongan kepada peserta
prinsip
yang membutuhkan.
ekonomi
ekonomi
kepedulian.
212
yang
dalam
dan
didasari
perilaku
perilaku
pada
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Pengembangan
pembelajaran
evaluasi
model
perencanaan
meliputi
MicMac
model
untuk materi konsep ilmu ekonomi
1. Studi pendahuluan (Research and
pada
Information Collecting)
X
semester
3. Pengembangan
dilakukan observasi lapangan dan
melalui
kelas
ganjil
2016/2017
Pada tahap studi pendahuluan
teoritik
desain
serta
pembelajaran yang akan dilaksanakan
beberapa langkah yaitu :
kajian
pembelajaran,
Awal
Produk
(Develop Preleminary of Product)
studi
Langkah ini meliputi : (1)
literatur/pustaka. Observasi lapangan
pengamatan
menentukan desain produk yang akan
sederhana dan wawancara kepada
dikembangkan yaitu desain model
guru dan siswa terkait dengan materi
pembelajaran berbasisi simulasi dan
dan konsep yang akan dikembangkan.
permainan
Pengamatan juga dilakukan pada
“MicMac”; (2) menentukan panduan
proses maupun hasil belajar peserta
bagi
didik. Setelah diketahui keadaan di
pembelajaran
lapangan, selanjutnya dilakukan studi
menggunakan model MicMac. (3)
literatur/pustaka untuk menganalisis
menentukan desain handout materi
kesesuaian kondisi ideal dengan fakta
konsep ilmu ekonomi bagi peserta
di lapangan serta untuk mengkaji
didik ; (4) menentukan deskripsi
kesesuaian
pihak-pihak
dilakukan
melalui
model
yang
akan
guru
diberi
dalam
melaksanakan
ekonomi
yang
nama
terlibat
yang
dalam
penelitian; (5) menentukan sarana dan
dikembangkan
prasarana penelitian yang dibutuhkan
2. Perencanaan (Planning)
4. Uji
Perencanaan dilakukan setelah
mengetahui
yang
permasalahan
Coba
Produk
Awal
(Preliminary Field Testing)
yang
ditemukan dalam studi pendahuluan.
Uji coba produk awal dilakukan oleh
Perencanaan yang dilakukan meliputi
para ahli dengan tujuan masukan
: merumuskan tujuan pembelajaran,
sekaligus menghilangkan kesalahan
penyusunan
dalam
RPP,
perencanaan
213
mengembangkan
model
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Langkah ini akan
7. Revisi Produk Hasil Uji Lapangan
dilakukan dengan uji ahli yaitu : ahli
Terbatas (Operational Product
pendidikan, ahli materi dan guru
Revision)
pembelajaran.
ekonomi dengan kriteria minimal
Produk yang sudah melalui uji
telah menempuh jenjang pendidikan
lapangan terbatas selanjutnya akan
strata 1 (S1) dan telah berpengalaman
direvisi dan disempurnakan sehingga
mengajar mata pelajaran ekonomi
produk tersebut siap untuk di uji
minimal 5 tahun.
kelayakan
5. Revisi Produk (Main Product
8. Uji Kelayakan (Operational Field
Revision)
Testing)
Berdasarkan hasil dari uji coba
Uji coba dilakukan dalam skala
awal berupa kelayakan produk model
besar
pembelajaran MicMac dari para ahli,
peserta
maka akan dilakukan revisi dan
penyempurnaan
desain
desain
model
produk.
Uji
coba
akan
SMA Negeri Pasirian Kabupaten
Lumajang Jawa Timur
Field Testing)
9. Revisi
Produk yang sudah direvisi
kemudian di uji coba lapangan secara
Langkah
terdiri dari 4 orang guru ekonomi
yang tergabung dalam MGMP mata
pelajaran ekonomi tingkat sekolah.
dimungkinkan
ini
akhir
(Final
akan
lebih
menyempurnakan
produk
yang
sedang
dikembangkan.
Penyempurnaan
akan
produk
akhir
dipandang perlu agar produk yang
dilakukan uji coba lapangan terbatas
mata
produk
Product Revision)
terbatas kepada kelompok kecil yang
MGMP
terhadap
didik
dilakukan pada peserta didik kelas X
6. Uji Lapangan Terbatas (Main
melalui
respon
Dan untuk mengetahui efektivitas
cobakan secara terbatas.
jika
mengetahui
pembelajaran yang dikembangkan.
model
pembelajaran untuk kemudian di uji
Dan
untuk
dikembangkan lebih akurat dan dapat
pelajaran
dipertanggungjawabkan.
ekonomi SMA di tingkat kabupaten
214
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Borg, W. R. & Gall, M. 1983.
KESIMPULAN
Education
Model pembelajaran ekonomi
Research
Introduction.
MicMac sangat layak dikembangkan
didik terlibat aktif, meningkatkan
Ellis, Sundmacher & Varua. 2011.
respon dan minat peserta didik dalam
Responding
pembelajaran.
Perceptions
pembelajaran
of
Education
Volume 8, Number 2, 2011,
pp.43-62
pembelajaran MicMac diharapkan
Hasnawati.
pemahaman
2006.
pada peserta didik bahwa penerapan
Contextual
prinsip ekonomi dan sikap rasional
Learning
perlu
Dengan
acuan
Journal
Economics
yang di integrasikan ke dalam model
dijadikan
Education
Courses.
Australasian
konvensional.
memberikan
Of
Student
Accounting
model
sedangkan nilai karakter dan moral
mampu
To
Quality In Economics And
Model ini memiliki banyak
dibandingkan
York:
Longman Inc.
karena model ini menuntut peserta
kelebihan
New
an
dalam
Pendekatan
Teaching
Hubungannya
Evaluasi
berekonomi, tetapi sikap peduli dan
Pembelajaran. Yoyakarta :
jujur
Jurnal
mutlak
dilakukan
untuk
dan
Pendidikan, Vol.3 No. 1 April
perekonomian yang lebih baik
2006
DAFTAR RUJUKAN
O’Donnel,
_____. 2016. (id.wikipedia.org /wiki/
Game:
28 Juli 2016 Pukul 20:23
2012.
Description
A
Journal
ed.).
And
Australasian
Evaluation.
Baron, R.A. & Byrne, D. 2003. Social
(10th
Rod.
Macroeconomics Forecasting
simulasi) diakses pada tanggal
Psychology
Ekonomi
of
Economics
Education Volume 9, Number
Boston: Allyn & Bacon.
1, 2012, pp.21-39
215
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Piu A & Fregola C & Barbieri B.
Switky and Aviles. 2007. Simulating
2016. Geometry Classrooms
the Free Trade Area of the
With
Americas.
Simulation/Games.
Science
Developments. Simulation &
10.1017/S104909650707063
Gaming
1. American Political Science
1–22
ions.nav
DOI:
Model
DOI:
TAN, Wee Liang; Williams, John;
and Tan, Teck Meng. 2005.
Defining
Putri RD & Wahyono H & Pranowo
2014.
Politics
Association.
10.1177/1046878116665464
B.
&
Political
Research Results and Future
sagepub.com/journalsPermiss
‘Social
Pengembangan
the
‘Social’
in
Entrepreneurship’:
Altruism
Pembelajaran
and
Ekonomi SMA The Money
Entrepreneurship.
Adventure (TMA) : Prosiding
International
Seminar Nasional dan Call
Entrepreneurship
For Paper Pluralisme Dalam
Management Journal. , 1(3) ,
Ekonomi dan Pendidikan, Vol
353. Research Collection Lee
1 tahun 2014
Kong
Pendidikan
Bandung.
Remaja
Pembelajaran
Rosdakarya Offset.
Yamarik,
Proses
2007,
Learning
Improve
Learning
Student
Of
Menciptakan
Belajar
Mengajar
yang Kreatif dan Efektif.
Does
Cooperative
School
Uno, B. Hamzah. 2008. Model
Karakter.
PT
Chian
and
Business.
Samani, M. dan Hariyanto. 2012.
Steven
PS:
Jakarta. PT Bumi Aksara
Wahyono,
Hari.
2014.
Mereka
Outcomes?. The Journal of
Pendidikan
Economic Education, Volume
Pluralistik.
38, Issue 3.
Prosiding Seminar Nasional
Ekonomi
Malang
:
dan Call For Paper Pluralisme
216
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Dalam
Ekonomi
dan
and
164-169. Earlier title: US-
Wedig, Timothy 2010. The Teacher :
the
Most
Classroom
China
from
for
Maximizing
Learning Outcomes. Political
Science & Politics / Volume
43 / Issue 03 / July 2010, pp
547-555
Copyright
©
American Political Science
Association 2010.
Winton,
Sue.
2010.
Character
Education : Implications for
Critical
Democracy.
International
Childhood
Critical
Policy Studies,
Vol. 1 (I). Halaman 42-63
Yeunglamko, Louis K.C. 2011. From
Discontent
To
Reform:
Towards A Multidisciplinary
Approach To The Study Of
Australasian
Economics.
Journal
of
Education
ISSN 1548-6613
Simulations
Strategies
US-China
Education Review A 2 (Page)
Pendidikan, Vol 1 tahun 2014
Getting
Games.
Economics
Education Volume 8, Number
1, 2011, pp.69-86
Zapalska A & Broxik D & Rudd D.
2012. Development of Active
Learning With Simulations
217
Review,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DALAM KELUARGA
Arwini Hasyim
Pascasarjana, Universiatas Negeri Malang
[email protected]
Abstrak
Wirausaha berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebuah penelitian mengatakan
semakin tinggi jumlah entrepeneur maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi dengan
ketentuan dibutuhkan sekitar 2 % dari total penduduk. Sehingga diperlukan usaha untuk melahirkan
entrepeneur muda dalam keluarga. Salah satu wadah dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan
adalah keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam
keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif. Hasil dari
penelitian ini dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam keluarga diantaranya membuka ide
membuka usaha bersama, melibatkan anggota keluarga dalam berwirausaha, mengajarkan entnag
pembuatan worksheet, menjelaskan keuntungan brwirausaha, memberikan kepercayaan anggota
keluarga untuk mengatur keuangan mereka sendiri, dapat membantu sesama.
.
Kata Kunci: Menumbuhan jiwa kewirausahaan, Kewirausahaan
Manusia merupakan makhluk sosial
mustahil jika setiap individu mampu
yang membutuhkan orang lain untuk
memenuhi kebutuhannya.
memenuhi
kebutuhan
dalam
Mengingat keterbatasan manusia
hidupnya. Artinya manusia tidak
dalam memenuhi kebutuhan sendiri,
mampu memenuhi segala kebutuhan
beberapa orang menemukan ide untuk
maupun keinginan sendiri dalam
membuka usahanya sendiri. Orang
hidupnya.
melakukan
Alasannya
karena
spesifikasi
dalam
kebutuhan manusia sangat komplek.
penyediaan barang maupun jasa. Pada
Kompleknya
manusia
awalnya penyediaan barang dan jasa
ditandai dengan perubahan pola pikir,
hanya terbatas pada hal-hal yang
yang
bersifat
dahulu
kebutuhan
manusia
hanya
pokok
karena
memang
membutuhkan hal-hal yang bersifat
kebutuhan dan keingingan manusia
pokok seperti sandang ,pangan dan
dahulunya
papan sedangkan sekarang kebutuhan
Kemudian berkembang mencakup
berkembang menjadi hal-hal yang
usaha untuk kebutuhan sekunder lalu
bersifat sekunder dan tersier. Jadi
tersier. Orang yang membuka usaha
masih
inilah disebut wirausaha.
218
sederhana.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Wirausaha
berperan
meningkatkan
dalam
pertumbuhan
memudahkan
proses
dana
masayarakat
kepada
peminjaman
untuk
meningkatnya
berwirausaha, memberikan reward
jumlah usaha yang dibangun oleh
kepada masayarakat yang memiliki
para wirausaha, baik usaha dalam
peran besar dalam kewirausahaan,
skala kecil, menengah ataupun besar
dan memberikan pelatihan kepada
akan
masyarakat tentang kewirausahaan.
ekonomi.
Dengan
meningkatkan
penyerapan
Bukan hanya pemerintah, salah
jumlah tenaga kerja. Tenaga yang
karena
satu wadah dalam menumbuhkan
menganggur dapat produktif kembali.
jiwa kewirausahaan dapat dilakukan
Pendapatan tenaga kerja
tersebut
melalui keluarga. Keluarga adalah
untuk
tempat yang paling dekat dengan diri
membeli barang dan jasa. Hal ini
individu sejak lahir. Menurut Darosi
tentunya
keluarga
awalnya
akan
tidak
produktif
digunakan
akan
kembali
meningkatkan
pendapatan suatu negara. Menurut
terpenting
Darwanto
kepribadian
mengatakan
bahwa
adalah
dalam
anak,
faktor
yang
pembentukan
karena
anak
semakin tinggi jumlah entrepeneur
diibaratkan sebagai selembar kertas
maka akan semakin tinggi pula
putih yang perlu diisi, dan orang tua
pertumbuhan
dengan
yang berperan dominan dalam hal ini.
ketentuan dibutuhkan sekitar 2 % dari
Salah satunya peran dari keluarga
total penduduk.
membentuk jiwa berwirausaha dalam
Untuk
ekonomi
mencapai
jumlah
diri anak.
entrepeneur yang ditargetkan, maka
Oleh karena itu penulis tertarik
dibutuhkan usaha yang lebih dari
untuk
pemerintah. Pemerintah harus turut
“Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
serta
dalam keluarga”.
dalam
menggerakkan
para
warga negaranya untuk berwirausaha.
1.
menciptakan semangat entrepeneur
warga
melaukan
negaranya
sosialisasi
judul
KAJIAN LITERATUR
Bentuk usaha dari pemerintah dalam
bagi
mengambil
Jiwa Kewirausahaan
Jiwa atau Jiva berasal dari bahasa
dengan
Sansekerta
kepada
yang
artinya
“benih
kehidupan”. Menurut Kamus Besar
masyarakat tentang kewirausahaan,
Bahasa Indonesia, jiwa adalah roh
219
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
manusia (yang
kewirausahaan adalah meliputi semua
ada ditubuh dan
atau
kegiatan fungsi dan tindakan untuk
nyawa). Jiwa juga dapat diartikan
mengejar dan memanfaatkan peluang
sebaga
batin
dengan menciptakan suatu organisasi.
manusia (yang terjadi dari perasaan,
Istilah wirausaha dan wiraswasta
pikiran
dan
sering digunakan secara bersamaan,
sebagainya). Jiwa menjadi pengisi
walaupun memiliki substansi yang
bagi
agak berbeda.
menyebabkan seorang hidup
seluruh
dan
kehidupan
angan-angan,
seorang
manusia
untuk
Jiwa
menjalani hidup dan kehidupannya.
kewirausahaan
dalam
Jiwa manusia memberikan energi
seseorang memiliki arti bahwa orang
kepada manusia untuk melakukan
tersebut mampu menangkap peluang
aktivitas dalam kehidupan sehari-
yang tidak mampu dilihat dari orang
hari. Jika seorang individu memiliki
lain. Seseorang yang memiliki jiwa
jiwa
kewirausahaan
yang
positif
berpengaruh
maka
pada
akan
individu
kehidupanya.
adalah
yang
seorang
bukan
hanya
Individu tersebut akan memberikan
melahirkan
banyak ide, namun
konstribusi
individu
tersebut
yang
lebih
dalam
mampu
mewujudkan ide yang dia buat, bukan
kehidupan masayarakat.
etimologi
hanya sebatas angan-angan. Seorang
berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri
yang memiliki jiwa kewirausahaan
dari tiga suku kata : “wira,”swa”, dan
memikirkan hal-hal
“sta”. Wira berarti manusia yang
terpikir oleh orang lain, bukan hanya
unggul,
luhur,
terbatas pada sesuatu yang baru
berjiwa besar, berani, pahlawan,
namun juga bisa menginovasi sesuatu
pionir, pendekar, pejuang kemajuan,
yang
memiliki
bernilai lebih.
Wirausaha
secara
tangguh,
berbudi
keagungan
watak,
kurang
yang belum
produktif
menjadi
Setiap individu
sedangkan Swa berarti sendiri, dan
memiliki peluang untuk memupuk
Sta berarti berdiri. wirausaha adalah
jiwa kewirausahaan tersebut melalui
orang yang melihat adanya peluang
berbagai hal yang ada disekitar
kemudian
menciptakan
individu tersebut. Sehingga jiwa
organisasi
untuk
sebuah
memanfaatkan
kewirausahaan
peluang tersebut. Sedangkan proses
220
dipengaruhi
oleh
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ketrampialan,
kempuan
mengawasi
dan
perkembangan
keuntungan yang dihasilkan dari
kompetensi.
Menurut
Ilik(2010),
usahanya.
terdapat
4.
keuntungan dan kerugian ketika
Memiliki legitimasi moral yang
seseorang mengambil pilihan menjadi
kuat
seorang
wirausaha.
Keuntungan
kesejahteraan dan menciptakan
menjadi
seorang
wirausaha
mewujudkan
kesempatan kerja
Seorang
diantaranya :
1.
untuk
wirausaha
dapat
menciptkan kesempatan bekerja bagi
Otonomi
Berhubungan
dengan
individu lain. Membuat seseorang
pengelolaan yang bebas dan tidak
yang tidak produktif dapat lebih
terikat. Karena seorang wirausaha
produktif serta mampu meningkatkan
bebas mengatur waktu, tempat dan
kesejahteraan orang lain.
pengelolaan usaha yang dimilikinya
Kerugian menjadi seorang wirausaha
sesuai dengan kehendaknya. Berbeda
diantaranya:
dengan seorang pegawai, ia akan
1. Pengorbanan Personal
terikat dengan peraturan-peraturan
yang ada ditempat kerjanya.
2.
Menjadi seorang wirausaha
Tantangan awal dan perasaan
butuh waktu yang lama dan tentunya
motif berprestasi
sibuk
Berhubungan
dengan
yang
Pengembangan
yang
berkumpul dengan keluarga maupun
dimilikinya.
ide
bisnis
dijalaninya. Secara otomatis waktu
pengembangan ide-ide kreatif pada
usaha
mengurusi
menikmati
tersebut
waktu
santai
akan
berkurang.
dimaksudkan untuk meningkatkan
keuntungan
dari
usaha
2. Beban Tanggung Jawab
yang
Seorang
dimilikinya.
3.
Kontrol Finansial (Pengawasan
mengelola
Keuangan)
diantaranya
Berhubungan
semua
hahrus
fungsil
pemasaran,
usaha
keungan,
personalia dan lain sebagainya.
dengan
3. Kecilnya marjin keinginan dan
kebebasan memgelola keuangan yang
dimilikinya dansetiap
wirausaha
kemungkinan gagal
saat dapat
221
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Wirausaha mengambil segala
faktor yang mempengaruhi minat
resiko, karena ia memulali bisnisnya
berwirausaha diantaranya
dengan modal sendiri sehingga ia
menanggung
kerugian
1. Ekspektasi Pendapatan
dan
Seseorang
kemungkinan gagal sendiri.
Terdapat
yang
minat
daripada
dalam
menyebabkan
yang
menjadi
untuk menjadi wirausaha
Bahasa Indonesia faktor adalah Hla
peristiwa)
bekerja
karyawan menjadi daya tarik
berwirausaha.Menurut kamus besar
(kieadaan,
ekspektasi
pendapatan yang lebih tinggi
faktor-faktor
mempengaruhi
dengan
2. Lingkungan Keluarga
ikut
Semakin kondusif lingkungan
(mempengaruhi)
keluarga
dan
masyarakat
terjadinya sesuatu. Faktor tersebut
disekitarnya maka akan semakin
dapat
mendorong
bersifat
internal
maupun
ekternal. Menurut penelitian Budi
3. Pendidikan kewirausahaan
kewirausahaan diantaranya
sikap
Apabila pendidikan
menjadi seorag wirausaha dan
memimpin anak buahnya
menantang dan bernilai konomi
tinggi (Economic Opport and
dan
2.
memiliki
Indonesia, keluarga adalah ibu bapak
(Perceived Confidence)
Kontekstual
beserta anak-anaknya (seisi rumah).
yaitu
Pengertian keluarga mmenurut para
dukungan sosial (social support),
terbukti
berpengaruh
Keluarga
Menurut kamus besar bahasa
keyakinan dalam berwirausaha
2. Faktor
memadai
maka seseorang akan siap untuk
(Attitudes)
yaitu engingkan pekerjaan yang
Challenge)
untuk
menjadi seorang wirausaha.
Azwar faktor yang berpengaruhi Niat
1. Faktor-faktor
seseorang
ahli diantaranya :
secara
1.
signifikan dan positif terhadap
Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga
niat kewirausahaan.
adalah
sekumpulan
orang dengan ikatan perkawinan,
Sedangkan penelitian dari Paulus
kelahiran,
Patria Adhitama tentang Faktor-
bertujuan untuk menciptakan,
dan
adopsi
yang
mempertahankan budaya, dan
222
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
meningkatkan
2.
3.
4.
perkembangan
Keluarga menjadi bagian terpenting
fisik, mental, emosional, serta
dalam kehidupan seseorang. Karena
sosial dari tiap anggota keluarga.
keluarga merupakan tempat menimba
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
ilmu
Keluarga adalah dua atau lebih
seseorang. Seseorang yang lahir
individu yang hidup dalam satu
kedunia tanpa mengetahui apa-apa
rumah tangga karena adanya
kemudian
hubungan darah, perkawinan,
memahamisegala sesuai yang ada
atau
disekitar kehidupannya.
adopsi.
Mereka
saling
pertama
dalam
dia
kehidupan
belajar
untuk
berinteraksi satu dengan yang
3.
lain, mempunyai peran masing-
Terdapat
masing dan menciptakan serta
terdahulu yang berkaitan dengan
mempertahankan suatu budaya.
penelitian ini diantaranya
Departemen Kesehatan RI ( 1988
1) Penelitian
Penelitian Terdahulu
penelitian-penelitian
yang
berjudul
) : Keluarga merupakan unit
Pengaruh peran keluarga dan
terkecil dari masyarakat yang
Praktik kewirausahaan dalam
terdiri dari kepala keluarga dan
Membentuk
beberapa orang yang berkumpul
Kewirausahaan
dan tinggal di suatu tempat di
Pendidikan Ekonomi Angkatan
bawah satu atap dalam keadaan
Tahun
saling ketergantungan.
Ekonomi
Narwoko dan Suyanto, (2004) :
Surabaya oleh Dewi Masitah dan
Keluarga adalah lembaga sosial
M Edwar dengan hasil penelitian
dasar dari mana semua lembaga
yakni variabel Peran Keluarga
atau
dan
pranata
sosial
lainnya
Sikap
Mahasiswa
2009-2010
Fakultas
Universiats
Praktik
Negeri
Kewirausahaan
masyarakat
secara simultam dan parsial
mana pun di dunia, keluarga
berpengaruh signifikan terhadap
merupakan kebutuhan manusia
Sikap
yang universal dan menjadi pusat
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
terpenting dari kegiatan dalam
Angkatan
kehidupan individu”
Fakultas Ekonomi Universitas
berkembang.
Di
Kewirausahaan
Tahun
Negeri Surabaya.
223
2009-2010
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
2) Penelitian yang berjudul Peran
Untuk
Ibu dalam Menumbuhkan Jiwa
mendapatkan
informasi
peneliti menggunakan kajian literatur.
Wirausaha Anak olh Sukanti,
Aliyah Rasyid Baswedan, Isroah
dengan
hasil
pendidikan
Secara
umum
keluarga
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan
berperan dalam menumbuhkan
bukan perkara mudah, namun juga
jiwa wirausaha anak sedangkan
bukan perkara sulit. Menumbuhan
wirausaha yang sukses pada
jiwa kewirausahaan yang dimulai dari
umumnya
keluarga, yakni unit paling kecil dari
pendidikan
dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
dipicu
yang
melatih
dengan
demokratis,
kehidupan
seseorang.
Keluarga,
kemandirian,
sebagai unit terkecil dari kehidupan
kepercayaan diri dan kerjasama,
menjadi tempat belajar pertama dan
disiplin, serta menghargai orang
utama
lain.
individu dalam kehidupan. Melalui
keluarga seseorang individu baru
METODE PENELITIAN
Metode
yang
yang lahir, akan mulai belajar untuk
memahami segala sesuai yang ada
digunakan
disekitarnya.
dalam penelitian ini adalah dekriptif
kualitatif.
Penelitian
kualitatif
adalah
suatu
bagi perkembangan setiap
Melallui
keluarga
seorang individu yang awalnya tidak
deskriptif
bisa melakukan sesuatu menjadi bisa,
metode
yang awalnya tidak tahu menjadi tahu
dalam meneliti status sekelompok
serta yang segala sesuatu yang
manusia, suatu objek dengan tujuan
awalnya keliatan sulit kemudian
membuat deskriptif, gambaran atau
menjadi mudah. Oleh karena itu peran
lukisan secara sistematis, faktual dan
keluarga
akurat mengenai fakta-fakta atau
dianggap penting dalam
menumbuhkan jiwa kewirausahaan
fenomena yang diselidiki.Penelitian
seorang individu.
ini dikatakan ddekriptif kualitatif
Mengapa jiwa kewirausahaan
karena mengumpulkan informasi-
dianggap penting? Karena sudah
informasi tentang cara menumbuhkan
terbukti seseorang yang memiliki
jiwa kewirausahaan dalam keluarga
jiwa kewirausahaan yang kuat maka
dengan berlandaskan teori yang ada.
224
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
indivijdu tersebut akan lebih mandiri
berhubungan
dan siap mengahadapi tantangan di
keluarga. Misalnya dalam satu
masa yang akan datang. Seperti
keluarga
penelitian yang disampaikan oleh ilik,
renang. Bisnis peminjaman dan
bahwa seorag wirausaha memiliki
penjualan
keuntungan otonomi, tantangan awal
menjadi salah satu peluang yang
dan perasaan motif prestasi, kontrol
baik untuk memulai berbisnis.
finansial, dan memiliki legitimasi
2.
dengan
menyukai
hobi
olahraga
alat-alat
renang
Melibatkan anggota keluarga
moral yang kuat untuk mewujudkan
dalam berwirausaha. Mengajak
kesejahteraan
anggota
dan
menciptakan
kesempatan kerja.
keluarga
melakukan
untuk
wirausaha.
Ide
Dari hasil penelitian ini diketahui
wirausaha tersebut dapat diambil
bahwa faktor dari jiwa kewirausahaan
dari berbagai bidang. Bidang-
adalah
bidang diantaranya yakni kuliner,
Cara
menumbuhkan
kewirausahaan
dalam
jiwa
pendidikan,
keluarga
jasa
dan
lain
sebagainya. Mengajak anggota
diantaranya
keluarga
berwirausaha
1.
Membuat Ide membuka usaha
melatih
jiwa
bersama keluarga
seseorang karena untuk lebih
Jika masih menjadi wirausaha
mandiri. Apabila dalam usaha
awal, maka ide membuka usaha
yang
bersama keluarga
merupakan
tersebut terdapat permasalahan
salah satu peluang yang baik. Ide
maka dapat didikusikan dengan
tersebut
dapat
berhubungan
anggota keluarga lainnya. Setipa
dengan
hobi bersama dalam
anggota keluarga akan mulai
menyadari
tersebut
usaha
akan
lebih
mudah
kewirausahaan
dijalankan
keluarga. Bersama keluarga ide
dapat
bahwa
tersebut
keluarga
kemajuan
dikarenakan
didiskusikan karena menyangkut
dukungan dari setiap anggota
kesenangan
keluarga. Melibatkan anggota
bersama.
Antar
keluarga akan saling kompak dan
keluarga
mendukung satu sama lain dalam
mengawasi bisnis, namun juga
membuka
menempatkan anggota keluarga
bisnis
yang
225
tidak
sekedar
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
3.
dalam beberapa posisi yang
wirausaha
sesuai. Agar mereka juga belajar
berinteraksi dengan orang-orang
tentang usaha yang dijalankan
yang membutuhkan jasa usaha
dan
tersebut. Selain itu pendapkatan
memberikan
evaluasi
sering
tentang tantangan dan hambatan
yang
usaha tersebut.
digunakan
Mengajarkan tetang adanya
kebutuhan dan segala keinginan,
pembuatan “Worksheet”
jadi tidak perlu menyusahkan
dalam
diperoleh
akan
untuk
dapat
membeli
akuntansi
orang lain. Hal ini menjadi daya
merupakan kertas kerja yang
tarik teritama bagi anak, karena
berisi neraca saldo, neraca yang
dengan
disesuaikan, laporan laba
termotivasi untuk berwirausaha.
Worksheet
rugi
dan neraca. Namun gambaran
4.
akan
5.
begitu
anak
akan
Berikan kepercayaan anggota
tentang cara pmbuatan worksheet
keluarga
dalam hal ini bukan serumit
keunagan mereka sendiri
dalam
Memberikan
akuntansi.
Setidaknya
mencakup pembuatan lajur yang
mengatur
berisi
sendiri.
debet
maupun
kredit
untuk
mengatur
kpercayaan
keuangan
Dengan
mereka
memberikan
tentang arus keuangan dalam
kepercayaan anggota keluarga
bisnis tersebut. Agar anaggota
akan
keluarga
menggunakan
mengetahui
tentang
termotivasi
cara mengelola dengan baik
dengan
keuangan dalam bisnis yang
Mereka
dijalankan.
mengkalkulasi
untuk
uang
mereka
hal-hal yang penting.
akan
dapat
sendiri
uang
Keuntungan
mereka akan dialokasikan pada
berwirausaha. Apabila anggota
hal-hal yang diangap penting
keluarga sudah terlihat dalam
karena
kegiatan
wirausaha
jumlah yang diberikan terbatas.
didirikan.
Perlu
Menjelaskan
yang
6.
dijelaskan
Dapat
merejka
menyadari
membantu
sesama.
keuntungan dari berwirausaha,
Dengan berwirausaha, jelaskan
diantaranya banyak koneksi yang
kepada
akan diperoleh karena seorang
membuka usaha maka akan dapat
226
anak
bahwa
dengan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
membantu
sesama
dalam
dalam Membangun Karakter
menciptakan
lapangan
kerja.
Anak.(Online)
Bukan hanya individu sendiri
http://ejournal.undip.ac.id/inde
yang menikmati, namun juga
x.php/psikologi/article/view/28
orang
87/2570. Diakses pada tanggal
lain
akan
merasakan
30 Juli 2016
keuntungannya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Jiwa.
KESIMPULAN
Diakses pada atnggal 30 Juli
Kesimpulan dari menumbuhkan jiwa
2016
wirausaha dapat dilakukan dengan
membuka ide
bersama,
melibatkan
keluarga
dalam
mengajarkan
Direktorat Jenderal Pembelajarhna
membuka usaha
dan Kehmahasiswaan Ditjen
anggota
Pendidikan
berwirausaha,
tentnag
Tinggi
Kementerian Pendidikan dan
pembuatan
worksheet, menjelaskan keuntungan
Kebuyaan.2013.Model
brwirausaha,
Pembelajaran
memberikan
kepercayaan anggota keluarga untuk
Kewirausahaan.(Online)
mengatur keuangan mereka sendiri,
http://www.umsida.ac.id/tinym
dapat membantu sesama.
cpuk/gambar/file/Buku-ModulKuliah-Kewirausahaan.pdf.
DAFTAR RUJUKAN
Diakses pada tanggal 30 Juli
Darwanto.2012.Peran
2016
Entrepeneurship
Mendororng
Ekonomi
dalam
Purhantara,
Pertumbuhan
dan
Kepemilikan
Peningkatan
Kewirausahaan
Kesejahteraan
Outcome
Masyarakat.(Online)
Endah.2011.Peran
Evaluasi
Pendidikan
http://journal.uny.ac.id/index.p
Diakses
hp/economia/article/view/1808
pada tanggal 30 Juli 2016.
Hyoscyamina,
Jiwa
Menengah di Jawa. (Online)
https://core.ac.uk/download/fil
es/379/11735270.pdf
Wahyu.2013.Analisis
. Dikases pada tanggal 1
Darosy
Agustus 2016
Keluarga
227
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
http://kbbi.web.id/faktor.
Diakses
al=480. Dikases pada tanggal 2
pada tanggal 1 Agustus 2016
Agustus 2016
Adhimata, Paulus Patria.2014.Faktorfaktor
yang
Mempengaruhi
Minat
Berwirausaha
Kausu
Mahasiswa
(Studi
Fakultas
Ekonomika dan Bisnis UNDIP,
Semarang).(Online)
http://eprints.undip.ac.id/44764
/1/ADHITAMA.pdf.
Diakses
pada tanggal 1 Agustus 2016
http://kbbi.web.id/keluarga
Dikases
pada tanggal 1 Agustus 2016
Masitah, Dewi.2013.Pengaruh Peran
Keluarga
dan
Praktik
Kewirausahaan
dalam
Membentuk
Sikap
Kewirausahaan
Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi Angkatan
Tahun
2009-2010
Fakultas
Ekonomi Universiats Negeri
Surabaya.
(Online)
ejournal.unesa.ac.id/article/61
19/54/article.pdf. Diakses pada
tanggal 2 Agustus 2016
Sukanti,dkk.
Peran
Ibu
dalam
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Anak.
(Online)
http://download.portalgaruda.o
rg/article.php?article=52502&v
228
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ANALISIS SUMBER DAYA ALAM, KEPEMILIKAN PRIBADI DAN
BARANG PUBLIK
Auliana Farabbanie Al-Arsy
Abstrak
Sumber daya alam milik umum adalah hal-hal yang dimiliki oleh masyarakat, tanpa ada hak
kepemilikan oleh individu maupun perusahaan. Berbagai macam sistem untuk pengelolaan adalah
dengan penetapan pembayaran secara tradisional dan pengelolaan pemerintah. Tidak ada aturan yang
membatasi penggunaan sumber daya alam yang terbuka untuk umum, yang berakibat pada penggunaan
berlebihan dan kadang-kadang kerusakan fungsi ekologi.Contoh klasik daripenggunaan sumber daya
alam yang berlebihan adalah penangkapan ikan yang berlebihan di lautan. Karena tidak adanya
pembatasan akan akses untuk menangkap ikan di lautan, maka insentif ekonomi berujung pada terlalu
banyaknya jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi. Akibatnya stok ikan menipis, sehingga
pendapatan semua nelayan pun berkurang. Insentif akan terus dialami oleh orang baru yangmasuk ke
industri perikanan sampai pendapatan bersih (pendapatan dikurangi biaya) mencapai angka nol.
Ekuilibrium akses terbuka ini tidak efektif secara ekonomi dan merusak ekologi.
Kata Kunci: Sumber Daya Alam, Kepemilkan Pribadi, Barang Publik, Pertanian
Kepemilikan pribadi memang menjadi
Suatu contoh seseorang yang memiliki
kajian analisis ekonomi dalam ekonomi
tanah yang di dalamnya terdapat sungai
pasar. Di dalam masyarakat tradisional
yang mengalir. kita bisa membuat
atau adat, kepemilikan pribadi atas
aturan untuk ‘kepemilikan’ atas air
sumber daya alam sangatlah jarang
tersebut yang memungkinkan pemilik
ditemukan. Sumber daya alam yang
tanah untuk mengambil air dalam
sangat penting bagi kehidupan sebuah
jumlah tertentu. Akantetapi bagaimana
suku
milik
umum
dengan nasib kehidupan yang ada di
rumput
untuk
sungai tersebut? Bagaimana dengan
menggembala ternak, atau hewan yang
penggunaan sungai untuk rekreasi:
diburu untuk di konsumsi. Dalam
bermain
masyarakat
memancing?
akan
misalnya
menjadi
padang
yang
memiliki
perahu,
berenang,
Bagaimana
dan
dengan
perekonomian tinggi biasanya telah
keindahan yang ada di tepian sungai?.
mengalami perkembangan sistem hak
Untuk
milik yang mencakup yang dimilikinya.
menyelesaikan
229
mengetahui
bagaimana
pertanyaan
ini
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dibutuhkan
penjelasan
lebih
dan
banyak kapal penangkap ikan yang
beberapa contoh dalam aplikasinya.
bergabung maka total tangkapan pun
akan meningkat.
Perekonomian di dalam Perikanan
Begitu jumlah kapal nelayan
Sebuah contoh dari properti
semakin banyak, kapasitas perikanan
umum adalah perikanan. Perikanan di
akan
daratan maupun lautan seringkali diatur
mengkhawatirkan
dan
hasil
tangkapan masing-masing kapal akan
oleh privat, tradisional, atau sistem
menurun.
manajemen pemerintahan. Perikanan di
Belajar dari pengalaman
bahwa jika hal ini dibiarkan terlalu
lautan lepas biasanya besifat sumber
lama, maka hasil perikanan akan
daya alam yang dapat diakses oleh
mengalami kerusakan yang sangat
umum
parah. Sejauh manakah sebuah usaha
Bagaimana
kita
dapat
untuk menambah jumlah perjalanan
mengaplikasikan teori ekonomi ke
kapal menjadi suatu hal yang kontra-
dalam perikanan? Mari kita mulai
produktif? Kekuatan apakah yang dapat
dengan pemikiran umum. Jika hanya
membuat kita melalui hal tersebut?
ada beberapa kapal penangkap ikan
Teori ekonomi dapat memberikan kita
yang mulai beroperasi di sebuah
masukan
wilayah yang kaya akan ikan, maka
mengenai manajemen sumber daya
hasil tangkapan mereka akan sangat
alam akses terbuka tersebut.
bagus sekali. Hal ini akan menarik
nelayan lain, dan begitu semakin
230
atas
pertanyaan
penting
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Jumlah kapal nelayan (dalam
ratusan)
Gambar 1.1
Bagaimana menggambarkan produk
tangkapan sebanyak 10 ton. Fase kedua
total perikanan seperti yang nampak
adalah periode diminishing returns
pada Gambar 1.1.
Garis horizontal
(hasil yang berkurang) untuk usaha
menunjukkan usaha penagkapan ikan,
yang dilakukan, yang ditunjukkan dari
yang diukur melalui jumlah kapal.
400 sampai 850 kapal. Disini mulai
Garis vertikal menunjukkan jumlah
terlihat adanya kesulitan di dalam
tangkapan dari semua kapal. Dengan
menangkap sejumlah ikan. Ketika
meningkatnya jumlah perjalanan kapal,
sebuah kapal tambahan diturunkan ke
kurva produk total seperti yang nampak
laut, kapal tersebut menambah jumlah
pada Gambar 1.1 akan mengalami tiga
tangkapan, akan tetapi kapal tesebut
fase yang berbeda.
juga
akan
mengurangi
jumlah
tangkapan untuk kapal lain. Sumber
Yang pertama adalah periode
daya alam tidak lagi menyediakan ikan
constant returns to scale .Setiap kapal
yang
ekstra mendapatkan banyak suplai ikan
banyak
untuk
semuanya,
kompetisi yang intens untuk stok ikan
dan kembali ke pelabuhan dengan
231
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
membuat nelayan harus bekerja lebih
dihadapi oleh nelayan individu di
keras. Yang terakhir adalah periode
industri ini (Gambar 1.2).
absolutely diminishing returns (hasil
Seandaikan hanya ada 400 kapal yang
yang sangat berkurang), diatas 850
beroperasi.
kapal, dimana semakin banyak kapal
penangkapan
ikan
kapal
Biaya per kapal adalah 4.000 per.
secara
Sehingga laba yang dihasilkan sebesar
berlebihan dan jumlak stok ikan
6.000.
berkurang secara drastis. Kemampuan
Bisnis
yang
jelas-jelas
menguntungkan ini akan mengundang
populasi ikan untuk berkembang biak
pesaing baru. Selama nelayan bebas
telah rusak, dan kita telah membuat
masuk ke dalam industri ini, maka
aspek ekonomi dan ekologi menjadi
jumlah kapal nelayan yang beroperasi
rusak.
Kita
per
adalah sebesar 10.000 per perjalanan.
akan mengurangi tangkapan total.
Terjadi
Pendapatan
akan terus meningkat. Hal ini terjadi
dapat
mengkalkulasi
total
karena nelayan yang ada menambah
rata-rata
jumlah kapalnya atau nelayan baru
(pendapatan per kapal), dan pendapatan
yang akan masuk ke industri perikanan
marginal
ini.
pendapatan,
pendapatan
(pendapatan
dijumlahkan
dengan jumlah kapal tambahan) dari
perolehan
ikan,
ditampilkan
di
melengkapi
data
seperti
tabel
1.1.
Insentif untuk pengambilan ikan
yang
yang berlebihan (Overfishing)
Untuk
perlu
Gambar 1.2 juga menunjukkan bahwa
mengetahui biaya operasional dari
semakin banyak kapal nelayan yang
sebuah kapal nelayan. Disini kita
bergabung untuk menangkap ikan,
mengasumsikan bahwa biaya marjinal
maka pendapatan ekstra atau marjinal
operasional
akan
konstan
sebuah
pada
perjalanan.
keuangan,
kapal
kisaran
nelayan
4.000
secara
cepat
mengalami
penurunan. Ketika jumlah kapal telah
per
mencapai
Hal ini memberikan
800,
maka
pendapatan
tetapi
marjinal yang didapatkan oleh 100
lengkap akan kekuatan ekonomi yang
kapal yang baru bergabung akan lebih
gambaran
yang
sederhana
232
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kecil
dibandingkan
marjinal
yang
dengan
biaya
dikeluarkan
untuk
pengoperasian kapal.
TABEL 1.1 Pendapatan dan Biaya Penangkapan Ikan
Jumlah
Kapal (Q)
Ikan
(ton)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
TR
dalam
ribuan
TC
dalam
ribuan
1.0
2.0
3.0
4.0
4.8
5.4
5.8
6.0
6.0
5.8
5.4
4.8
4.0
0.4
0.8
1.2
1.6
2.0
2.4
2.8
3.2
3.6
4.0
4.4
4.8
5.2
10
20
30
40
48
54
58
60
60
58
54
48
40
TRTC
dalam
ribuan
0.6
1.2
1.8
2.4
2.8
3.0
3.0
2.8
2.4
1.8
1.0
0
-0.8
MR
dalam
ribuan
AR
dalam
ribuan
Biaya kapal
dalam
ribuan
ARMC
10
10
10
8
6
4
2
0
-2
-4
-6
-8
10
10
10
10
9.6
9
8.2
7.5
6.6
5.8
4.9
4
3.1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
6
6
6
6
5.6
5
4.2
3.5
2.6
1.8
0.9
0
-0,9
Keterangan :
TR
: Nilai total tangkapan
Pendapatan marjinal jelaskan sebagai MR = ΔTR/ Δ Q
TC
: Biaya total
Pendapatan rata-rata dijelaskan sebagai AR= TR/Q
TR – TC : Total pendapatan bersih
MR
: Pendapatan marjinal
AR
: Pendapatan per kapal
Biaya marjinal didefinisikan sebagai MC= Δ TC/ Δ Q
AR – MC: Pendapatan bersih per kapal
Apakah pengoperasian kapal tidak
Pendapatan rata-rata, atau pendapatan
memberikan keuntungan sama sekali,
per kapal, sekarang mencapai 7.500,
dan membuat beberapa pemilik kapal
yang mana masih menutupi biaya
untuk meninggalkan industri tersebut?
operasi
Tidak,
yang
keuntungan sebesar 3.500. sehingga,
rendah tersebut terjadi secara merata
insentif yang ada tidak membuat
pada
nelayan
pendapatan
pengoperasian
rata-rata
semua
kapal.
233
sebesar
yang
4.000,
sudah
ada
dengan
untuk
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
meninggalkan inudstri, namun justru
dari menambahkan satu kapal nelayan
membuat nelayan lain bergabung.
diseimbangkan dengan biaya ekstra
yang digunakan untuk pengoperasian
Proses masuknya nelayan baru
kapal tersebut. Masalah yang muncul
tersebut akan terus berlanjut sampai
adalah bahwa operator gagal ‘melihat’
pendapatan rata-rata jatuh di bawah
bahwa industri secara keseluruhan
biaya marjinal pengoperasian sebuah
menjadi kurang menguntungkan ketika
kapal – sebagai contoh, ketika sejumlah
jumlah kapal mencapai 650.
1.200 kapal beroperasi, barulah para
nelayan merasa bahwa bisnis ini tidak
Selama setiap kapal masih
menguntungkan lagi sehingga beberapa
membawa
akan meninggalkan industri ini. Pasar
memiliki insentif untuk meneruskan
mengirimkan
‘sinyal’
melalui
kegiatan menangkap ikan, dan pihak
ketidakuntungan
yang
menandakan
lain melihat adanya insentif untuk ikut
bahwa industri sudah terlalu penuh.
sangat
terlambat
nelayan
masuk ke bisnis penangkapan ikan
tersebut. Kekuatan dari bebas akses
Akan tetapi sinyal ekonomi ini
datang
keuntungan,
masuk dan bebas kompetisi, yang
untuk
biasanya
mengambil langkah efisiensi ekonomi,
dapat
mendukung
dan terlambat untuk menjaga ekologi.
digunakan
efisiensi
untuk
ekonomi,
memiliki efek yang berlawanan di
Seharusnya jumlah kapal yang efisien
dalam kasus ini.
secara ekonomi adalah hanya 650 saja.
Pada titik ini, keuntungan tambahan
234
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Annual Costs and Benefits
Average Revenue
License Fee
Marginal Cost
Marginal
Revenue
Number of Boats
Gambar 1.2 Kondosi Ekonomi dalam perikanan
Dengan adanya pengambilan ikan
insentif yang ada adalah bagaimana
secara berlebihan yang secara nyata
cara
akan merusak stok ikan dan keuntungan
sebanyak mungkin sebelum diambil
dari semua operator kapal. Penjelasan
oleh orang lain. Ketika sumber daya
ekonominya adalah nelayan memiliki
alam berjumlah banyak, maka masalah
akses bebas atas sumber daya alam
yang muncul sedikit, seperti yang
yang sangat penting yaitu stok ikan.
terjadi pada jaman tradisional ketika
Secara
bahwa
stok ikan jauh melebihi kebutuhan atau
sumber daya alama yang murah akan
kemampuan untuk menangkap ikan
dipergunakan secara berlebihan, dan
tersebut
sumber daya alam yang gratis akan
nelayan yang masih sedikit. Ketika
disia-siakan.
populasi, permintaan, dan teknologi
logis
mengatakan
bahaya
alam milik umum tidak dimiliki secara
tidak
karena
menggunakannya
jumlah
populasi
yang terbentuk adalah terprediksinya
sebagai tragedi karena sumber daya
maka
bisa
cukup berkembang, logika ekonomi
Fenomena ini kadang disebut
perseorangan,
agar
overfishing
dan
bahkan
kehancuran industri perikanan.
ada
seorangpun yang memiliki insentif
Solusi yang dapat dipikirkan
untuk melestarikannya. Sebaliknya,
adalah melihat dari sudut pandang
235
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
analisa ekonomi formal, kapasitas
Kebijakan apa yang dapat diterapkan
keuntungan
denggan
untuk mencapai ekuilibrium yang lebih
nelayan,
efisien,
maksimum
menggunakan
650
kapal
perikanan,
mencapai keuntungan total.
perikanan
yield
ini
nelayan
Maximum
dari
terjadi
level optimal untuk biaya seperti ini.
pada titik ekuilibrium optimal dari 650
lebih dari 6.000 ton. 4 Output optimal
kapal nelayan, perbedaan antara biaya
ekonomi dari 650 kapal nelayan
marjinal
bearada di bawah maximum sutainable
menandakan
level
ini.
Jika
dan
pendapatan
rata-rata
berada di kisaran 4.500. jika nelayan
bahwa
harus
kesehatan ekologi tetap terjaga pada
output
biaya
menurun. Gambar 1.2 mengilustrasikan
dan jumlah tangkapannya mencapai
yang
membayar
akses masuk secara berlebihan akan
ada
sejumlah 850 kapal nelayan beroperasi
yield,
harus
perijinan, maka insentif ekonomi untuk
industri
ketika
meningkatkan
Jawabannya adalah kenakan biaya. Jika
ekuilibrium ini mungkin saja bisa
sustainable
dan
ekosistem
keuntungan bersih social. Salah satu
Dari sudut pandang ekologi,
berkesinambungan.
melindungi
membayar
biaya
perijinan
sebesar 4.500 per kapal, maka industri
usaha
ini hanya akan menguntungkan bagi
penangkapan ikan dipaksa melampaui
650 kapal itu saja.
poin dari maximum sustainable yield,
Selebihnya,
keuntungan akan menurun di bawah
maka kerusakan jangka panjang pada
perikanan – yang bahkan bisa berujung
nol, dan tidak akan ada insentif lebih
pada kepunahan pesies – dapat terjadi.
lanjut
untuk
masuk
ke
industri
perikanan tersebut.
Open access equilibrium pada sejumlah
1.200 kapal selain tidak efisien secara
Setiap nelayan akan berada di posisi
ekonomi
sebagai kompetitor, yang membuat
jugajelas-jelas
dapat
keuntungan menjadi minimal atau
mengakibatkan kerusakan ekologi.
Kebijakan
untuk
‘normal’. Di dalam kasus ini, logika
Manajemen
kompetisi
Perikanan
akan
berlaku
untuk
melindungi ekosistem dari kehancuran.
236
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
nelayan
harus
hasilnya akan sama dengan adanya
uang
untuk
biaya perijinan. Metode seperti ini
sumber daya alam yang dulunya gratis
membutuhkan intervensi pemerrintah
– akses untuk mendapatkan stok ikan.
yang
Kebijakan ini mungkin tidak populer
meskipun
secara politik in dalam komuniat
berpendapat
penangkapan ikan., tapi akan dapat
beroperasi lebig efisien tanpa adanya
mencegah
intervensi dari pemerintah, namun
Sebagai
efeknya,
membayar
sejumlah
industri
agar
tidak
direncanakan
ahli
ekonomi
bahwa
pasar
sering
akan
kasus
masyarakat sekitarnya.
tersebut untuk mendapatkan solusi
ekologinya terjaga).
tujuan yang sama adalah dengan
atau
intervensi
yang efisien secara ekonomi (dan
Kebijakan lain untuk mencapai
kuota,
memerlukan
baik.
menghancurkan alat untuk hidup bagi
penggunaan
ini
dengan
batasan
Sejarah
telah
membuktikan
Petugas pemerintah bisa
bahwa peraturan sosial tentang sumber
menentukan kuota untuk keseluruhan
daya alam yang menjadi properti umum
industri
sangat
tangkapan.
petikanan,
menentukan
siapa
akan
yang
tetapi
populasi,
berhak
dibutuhkan.
permintaan
Pertumbuhan
tinggi,
mendapat batasan jumlah tangkapan
perkembangan
merupakan hal yang kontroversial. Jika
membuat prinsip tersebut menjadi
hak diberikan kepada nelayan yang
rumit. Namun, teori ekonomi dan
sudah terjun ke industri lebih dulu,
prinsip ekologi menunjukkan bahwa
maka pendatang baru tidak akan bisa
kita harus menemukan cara untuk
masuk ke industri. Alternatif lainnya
melakukannya
adalah bahwa nelayan dapat menerima
sumber daya alam milik umum rusak
kuota individu yang dapat dialihkan
akibat penggunaan yang berlebihan.
/yang dapat dijual ke seseorang yang
teknologi
dan
atau
telah
membiarkan
Lingkungan sebagai Barang milik
akan masuk ke bisnis ini.
Umum
Alternative lain adalah dengan
menjual kuota ke pelelangan, yang
237
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Ahli ekonomi telah lama mengenal
setiap orang memiliki kepentingan
adanya konsep barang milik umum.
akan lingkungan yang nyaman dan
Barang biasa, seperti mobil, biasanya
sehat.
dibeli oleh rumah tangga, dan hanya
Bagaimana memahami logika
pembelinya yang dapat menikmati
dari permintaan dan suplai untuk
kegunaannya. Sebaliknya, barang milik
umum
banyak
memberikan
orang,
masyarakat.
manfaat
bahkan
barang milik umum? Barang tersebut
bagi
tidak dapat dijual dan dibeli seperti
seluruh
Barang
milik
umum
disebut
noneksklusif
yaitu
bahwa
barang
tersebut
tersedia
untuk
layaknya barang umumnya, namun
suplai yang mencukupi penting bagi
seluruh masyarakat. Kita mulai dengan
memperhatikan
dikonsumsi semua orang dan nonrival,
tidak
akan
pengadaan
barang tersebut harus dilakukan di
karena penggunaan oleh salah satu
orang
bahwa
arena politik. Seperti halnya pada
mengurangi
pertahanan nasional. Kita tidak dapat
ketersediannya untuk orang lain.
menyelesaikan
masalah
pertahanan
Contohnya adalah sistem dari
nasional dengan meminta setiap orang
taman nasional. Semua taman nasional
untuk membeli dan memiliki sebuah
terbuka untuk umum, dan (kecuali
kendaraan
suasana ramai menjadi masalah yang
masalahnya memerlukan keputusan
berarti) pemakaiannya oleh beberapa
politis yang melihat adanya permintaan
orang tidak mengurangi kemampuan
beberapa
orang lain untuk menikmatinya. Barang
menggunakan biaya pertahanan negara.
milik umum tidak harus bersifat
Sekali keputusan dibuat, maka kita
lingkungan: sistem jalan tol dan
semua akan menanggung biayanya
pertahanan nasional seringkali disebut
dengan cara membayar pajak.
sebagai salah satu barang milik umum.
tank.
warga
Pemecahan
negara
untuk
Hal yang sama terjadi pada
Namun seringkali aspek mengenai
keputusan mengenai barang milik
pelestarian lingkungan yang sesuai
umum yang bersifat lingkungan yang
kategori karena pada kenyataannya
harus dibuat melalui sistem politik.
238
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Legislatif,
mislanya,
harus
(kekurangan suplai) akan barang milik
memutuskan pembiayaan negara untuk
umum.
taman. Apakah akan banyak lagi taman
Sisi Ekonomi dari Pelestarian Hutan
yang akan dibuat menjadi taman?
Pelestarian
Apakah mungkin beberapa taman yang
hutan
dapat
sudah ada dijual atau dilelang untuk
dianggap sebagai barang milik umum.
pengembangannya?
ini
pelestarian semacam ini sangatlah
mengenai
bermanfaat bagi orang-orang, baik
fasilitas
warga lokal maupun pelancong yang
Keputusan
memerlukan
pemahaman
permintaan
publik
akan
mengunjungi area tersebut dan melihat
lingkungan.
hutan yang terjaga. Banyak orang juga
Bagaimanapun
tersebuut
masalah
tidak dapat
akan mendapatkan manfaat tambahan
diselesaikan
dari pelestarian keragaman spesies dan
melalui proses suplai dan permintaan
produk farmakutikal yang dihasilkan
pasar biasa. Pada contoh perikanan
dari spesies yang ada di hutan tersebut.
yang dibahas di atas, masalah muncul
pada sisi produksi logika pasar biasa
Banyak orang mendapatkan apa
memicu ekspansi berlebihan pada
yang oleh ahli ekonomi disebut sebagai
produksi dam tekanan berlebihan pada
kuntungan
sumber daya alam. Pada properti milik
mengetahui
umum,
pada
spesiesnya telah dilestarikan, meskipun
permintaan. Proses pasar biasa akan
mereka belum pernah melihat hutan
memicu munculnya permintaan efektif
tersebutu
yang
alasan tersebut, kita dapat dengan
masalah
rendah
terletak
(bahkan
mungkin
fisik
hanya
bahwa
secara
langsung.
Untuk
percaya
milik
pada
pelestarian hutan dapat memberikan
memerlukan
banyak manfaat. Namun bagaimana
barang tersebut. Oleh karena itu, tanpa
kita dapat merefleksikan keuntungan
adanya kenijakan pemerintah yang
tersebut ke dalam kebutuhan aktual
spesifik, akan terjadi undersupply
akan wilayah hutan
kenyataannya
meskipun
publik
239
menyatakan
dan
mencapai angka nol) untuk barang
umum,
diri
hutan
dengan
bahwa
yang telah
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dilestarikan?
Pertanyaan
tersebut
berjanji
akan
menggunakan
uang
sangatlah penting: permintaan pasar
tersebut untuk melestarikan 1 hektar
akan
tanah
wilayah hutan . Penawaran seperti ini
agrikultur menciptakan tekanan untuk
cukup populer karena hasilnya terlihat
memangkas
untuk
secara langsung. Di satu sisi, hal ini
pengembangan. Dapatkah kepentingan
membuka jenis pasar baru terhadap
untuk melestarikan bersaing dengan
barang milik umum. seperti halnya
permintaan pasar tersebut?
membeli sebuah kulkas, sekarang juga
kayu,
mineral,
dan
hutan
dapat ‘ membeli’ pelestarian hutan .
Mari kita analisa apakah kita
dapat merepresentasikan keuntungan
Hal ini tidak dapat memecahkan
dari pelestarian pada permintaan pasar.
masalah undersupply / kekurangan
Beberapa grup pelestarian alam swasta
barang milik umum. Untuk mengetahui
memiliki tujuan untuk menciptakan
penyebabnya,
permintaan akan pelestarian hutan .
menggambarkan suplai dan permintaan
Salah satu kampanye yang dilakukan
pelestarian hutan
oleh kelompok tersebut adalah dengan
ekonomi standar, seperti yang tertera
memberikan kesempatan pada orang-
pada Gambar 1.3 Menginterpretasikan
orang untuk ‘membeli’ hutan tersebut
gambar tersebut cukup rumit, namun
sebesar 1 juta per hektar. Jika orang
grafik tersebut sangat konsisten dengan
yang
teori ekonomi dan pengalaman dunia
selalu
melestarikan
berambisi
lingkungan
untuk
merespon
nyata.
tawaran tersebut, organisasi tersebut
240
kita
dapat
ke dalam istilah
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Hasil
seperti
ini
benar-benar
merepresebntasikan
meningkatkan tekanan pada hutan
yang tersisa.
beberapa
kemajuan di dalam mempromosikan
Perminataan
suplai barang publik, tapi apakah hal ini
merepresentasikan
suplai
Sosial
terhadap
Pelestarian Hutan
yang
mencukupi? Tidak. Perkiraan dari
Masalahnya adalah respon terhadap
hilangnya hutan
mencapai 30 juta
tawaran grup konservasi tidak cukup
hektar
kerusakan
merefleksikan
akibat
tahunnya.
setiap
terhadap
Bahkan usaha pelestarian
permintaan
pelestarian
publik
hutan
.
berhasil.
Kekhawatiran akan kehancuran hutan
pelestari
telah menyebar; sebagian besar orang
lingkungan melakukan langkah kreatif,
mungkin ingin kerusakan tersebut
masih saja terjadi kekurangan suplai.
dihentikan. Tapi hanya sebagian orang
Sementara itu permintaan untuk kayu,
yang benar-benar merelakan uangnya
mineral, dan tanah pertanian terus
sebesar 50. Perilaku seperti ini dikenal
yang
berbedapun
Meskipun
tidak
kelompok
sebagai efek free-rider
241
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menunggu
bagian sebelah kanan dari Gambar 1.3.
seseorang untuk beramal, meskipun
Disini tambahan vertikal menunjukkan
mereka
adanya
Banyak
orang
sendiri
mendapatkan
permintaan
pasar
akan
keuntungan dari amal tersebut. Mereka
penghentian kerusakan
senang akan adanya pelestarian hutan ;
dengan cara membeli tidak hanya 1 juta
namun mereka tidak mau menulis cek
hektar, tetapi 30 juta hektar untuk
atau mereka tidak mampu membayar
pelestarian hutan
50.
Meskipun ditawari untuk dapat
Manfaat yang didapatkan tiap individu
berkontribusi sedikit, mereka takut
sangatlah kecil – hanya sebagian dari
usaha tersebut gagal dan mereka
satu
berkontribusi secara sia-sia. Mungkin
keinginan
apabila
untuk
menjadi
pembelian seperti ini, berapakah biaya
tawaran atau gagal merespon tawaran
yang harus ditanggung oleh pembayar
tersebut karena alasan tertentu seperti
pajak?
yang telah disebutkan sebelumnya.
Jika
kita
hanya
mempertimbangkan pembayar pajak
Menurut teori ekonomi, yang
maka per keluarga harus membayar
kita butuhkan bukanlah tambahan
sebesar 15
tambahan
Perbedaan pendapat mungkin muncul
vertikal dari kurva permintaan. Kita
terkait jumlah yang sesuai, terutama
perlu menambahkan keuntungan aktual
pada masa pemotongan bujet. Maksud
dari pelestarian hutan kepada setiap
kami adalah: penyediaan barang publik
individu untuk memunculkan adannya
Silahkan
dijumlahkan
kebijakan pemerintah memandatkan
berkontribusi, tapi mereka melewatkan
sosial.
kita
juta hektar dengan resiko yang ada. Jika
sedikit kepedulian dan mungkin akan
keuntungan
Tapi
Dengan 1.5 juta, kita dapat membeli 30
banyak orang paling tidak memiliki
melainkan
hektar.
keuntungan sosial yang sangat besar.
berkontribusi sama sekali. Namun,
horizontal,
per
orang mendapatkan keuntungan, yang
tentang masalah yang ada – mereka
memiliki
sen
menganggap bahwa praktis setiap
saja beberapa orang tidak khawatir
tidak
dari hutan
yang efektif membutuhkan keputusan
lihat
publik.
242
Usaha
kelompok
pelestari
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
lingkungan swasta hanyalah sebuah
memberikan kita batasan untuk dapat
upaya kecil.
‘memasarkannya’.
barang publik melalui swasta tidak
gunakan sudah sangat disederhanakan.
dapat
Suplai dana dari hutan sebetulnya tidak
sosial
Tetapi 1.5 juta dapat saja dikumpulkan
yang
dapat
dilakukan
yang diperlukan – untuk mendapatkan
dilakukan
keuntungan publik ini.
publik, maka yang tersisa hanya
kelompok pelestarian swasta yang
dengan
lah
bersama dan dengan membayar biaya
– lebih banyak dari sekedar 50. Karena
bertentangan
keuntungan
yang sesungguhnya. Hanya keputusan
skala besar mungkin tidak dapat dibeli.
yang
merefleksikan
pelestarian lingkungan bagi publik
elastis sesempurna itu, dan pelestarian
upaya
contoh
tentang hutan , usaha penyediaan
Tentu saja contoh yang kami
kurangnya
Seperti
Persamaan Global
kekuatan
Menganalisa
permintaan pasar yang tersebar luas
contoh-contoh
dari
sumber daya alam milik publik dan
mempromosikan pelestarian hutan .
barang milik publik memperluas skala
Tentu saja hasilnya adalah kerusakan
analisa
hutan yang terus berlangsung.
penelitian
dan
analisa
lingkungan. Sebagai tambahan, kasus-
Banyak isu lingkungan, seperti
kasus tersebut sangat dekat dengan
udara bersih dan air bersih, memiliki
teori
kasus yang sama. Semua kebijakan
berhadapan
pelestarian
mengenai eksternalitas. Nelayan yang
basah,
tanah,
hutan,
perlindungan
termasuk
alam
dan
dengan
menambahkan
Disini
kasus
kapal
kita
khusus
tambahan
pedesaan
membuat kapal lain mengeluarkan
memerlukan tindakan pemerintah agar
biaya eksternal dengan cara sedikit
uterlaksana. Seperti yang telah kita
menurunkan
jumlah
lihat,
Kelompok
konservasi
pasar
daerah
liar
tanah
ekternalitas.
dapat
membantu
yang
menyediakan beberapa barang publik
melestarikan
yang bersifat lingkungan ini, tapi
keuntungan eksternal yang kita peroleh
karakter dari barang publik tersebut
dengan
243
hutan
tangkapan.
meningkatnya
membahas
keadaan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
lingkungansecara global, meskipun kita
kita
memberikan kontribusi atau tidak.
kejadian tersebut membawa kita ke
Memperluas
menggunakan
sepertinya
analisa
contoh
justru
tersebut
sebagai
daya alam dan sistem lingkungan
menujukkan karakteristik dari sumber
daya alam milik umum atau barang
lingkungan
milik umum, mungkin kita sebaiknya
‘eksternalitas?’
merevisi pemikiran kita mengenai
Penggunaan istilah tersebut seperti
mengimplikasikan
adanya
Meningkatnya
commons. Jika banyak sekali sumber
tersebut
memunculkan
isu-isu
diatas.
fokus baru tentang konsep global
dengan
pertanyaan lain. Dapatkah kita terus
mendefinisikan
bahas
ekonomi global.
peranan
kedua di dalam teori ekonomi – biaya
Daripada memfokuskan tujuan pada
eskternal ditambahkan kepada analisa
perkembangan ekonomi dan berkutat
ekonomi setelah semua teori lengkap.
dengan kasus ‘ ‘eksternalitas’, lebih
Tetapi apakah hal yang disebut sebagai
baik kita mengetahui bahwa sistem
eksternalitas tersebut merupakan gejala
ekonomi global sangat bergantung pada
dari sesuatu yang lebih fundamental?
kesehatan ekosistem global. Evaluasi
Dalam
terhadap keadaan sistem tersebut, dan
mempertimbangkan
melakukan
berbagai masalah lingkungan yang
sesuai dengan batasan yang dimiliki
meningkat selama beberapa tahun
oleh planet ini sangatlah penting. Hal
terakhir, kita dapat melihat adanya
kasus-kasus
yang
meningkat
yang
ini mengindikasikan adanya kebutuhan
dari
akan
melibatkan
pendekatan
baru
terhadap
kebijakan ekonomi, dan institusi baru
sumberdaya alam milik umum dan
barang milik umum.
bagaimana
perkembangan ekonomi bisa diadaptasi
telah mendapatkan perhatian yang
kepentingan
penilaian
atau perombakan institusi pada level
Pemanasan
nasional dan internasiona. Tentu saja
global, penipisan lapisan ozon, polusi
hal ini akan memunculkan isu baru
laut, polusi air tawar, penipisan air
yang
tanah, kepunahan spesies – semua
memiliki persamaan dengan kasus yang
244
melampaui
manajemen
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
penangkapan ikan individu atau taman
fasilitas
nasional.
pertahanan
Hal
yang
dapat
untuk kesejahteraan sosial. Banyak
fasilitas
diterapkan pada kapal nelayan milik
seringkali
mengikuti
umum
lingkungan,
dijual.
yang
seperti
bersifat
contohnya
pelestarian hutan dan tanah basah, tidak
Masyarakat tradisiional di lingkuplebih
kecil
ada
tersebut bermanfaat besar dan penting
perijinan ataupun kuota. Kuota dapat
dapat
Tidak
nasional.
umum. Namun barang milik umum
adalah dengan menetapkan lisensi /
juga
dan
dana untuk menyediakan barang milik
akan sumber daya alam akses terbuka
dan
umum,
perseorangan atau grup yang memiliki
dilakukan
menyangkut penggunaan berlebihan
individu
kesehatan
terpenuhi kebutuhannya melalui pasar.
prinsip
Intervensi pemerintah dan dana publik
sosial dari manajemen sumber daya
dibutuhkan
alam. Namun masyarakat perkotaan
untuk
memperoleh
keuntungan sosial yang didapatkann
besar yang sudah memiliki teknologi
dari fasilitas tersebut.
penangkapan ikan yang lebih maju atau
teknologi untuk pengekstrasian sumber
Sumber daya alam milik umum
daya alam yang lain membutuhkan
dan
pengaturan dari pemerintah di dalam
diantaranya
menggunakan sumber daya alam akses
memunculkan isu terkait manajemen
terbuka.
yang sesuai untuk global common.
pemerintah
yang
publik,
atmosfer
termasuk
dan
lautan
Institusi yang baru didirikan dan baru
Kebutuhan yang sama akan
kebijakan
barang
dirombak perlu mengatur sumber daya
aktif
alam milik umum pada level global.
muncul di penyediaan barang milik
Kesulitan
umum. Sekali barang milik umum
yang
muncul
biasanya
berkenaan dengan bagaimana cara
disediakan, maka dapat memberikan
membentuk badan internasional yang
keuntungan pada masyarakat luas dan
mengatur aktifitas yang mengancam
bukan hanya pada masing-masing
ekosistem global.
individu. Barang milik publik tersebut
diantaranya adalah taman, jalan tol,
245
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Being:
Daftar Rujukan
D.C.: Island Press, 2005.
Feeny, David, Fikret Berkes, Bonnie J.
Pearce, David W., ed. The MIT
McCay, and James M. Acheson.
“The Tragedy of the Commons:
Years
Twenty-Two
Dictionary
Later.”
Chapter 8 in
Environmental
Economicsand
Development,
Economics,
Button,
Nijkamp.
and
Peter
Cheltenham,
U.K.:
4th
ed.
World Resources Institute, United
Nations
Programme,
Development
United
Nations
Environment Programme, and
Hardin, Garrett. “The Tragedy of the
World Bank. World Resources
Commons.” Science 162 (1968).
2000–2001:
of
Learning
Public
for
Resources Institute, 2000.
International
Public
Goods:
International
Johnson, Baylor, and Faye Duchin.
Case
for
Commons,”
in
the
and
Life. Washington, D.C.: World
Goods:
Environmental Challenges.” In
Global
People
Ecosystems: The Fraying Web of
Heal, Geoffrey. “New Strategies for the
“The
Modern
1992.
Elgar, 1999.
Provision
of
Cambridge,Mass.: MIT Press,
edited by J. B. (Hans) Opschoor,
Kenneth
Synthesis.Washington,
Global
Rethinking
Sustainability, edited by Jonathan
M. Harris. Ann Arbor, Mich.:
University of Michigan Press,
2000.
Millennium Ecosystem Assessment.
Ecosystems and Human Well246
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF BERBASIS KEBERSAMAAN,
KEKELUARGAAN, DAN GOTONG ROYONG: MODEL
PEMBELAJARAN REWANG
Ayuniva Recinta Nuraeny Putri
Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang
email: [email protected]
Abstrak
Pembelajaran di Indonesia kurang menampakkan ciri khasnya. Seharusnya guru lebih bisa
melakukan inovasi pembelajaran dengan melihat tradisi lingkungan sekitar serta mengangkat
budaya daerahnya. Seperti contohnya daerah Jawa yang memiliki budaya kebersamaan salah
satunya pada kegiatan rewang. Kegiatan rewang memiliki kemiripan dengan kegiatan pada model
pembelajaran project-based learning. Oleh karena itu, salah satu pembelajaran inovatif yang
mengangkat nilai kearifan lokal misalnya nilai kebersamaan yakni pembelajaran dengan konsep
rewang. Penerapan pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang” mengajarkan
peserta didik tentang kebersamaan, gotong royong, saling menolong tanpa pamrih, dan masih
banyak hal positif lainnya. Selain nilai-nilai sosial yang dapat diajarkan kepada peserta didik
melalui pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang”, kegiatan tersebut juga
mengajarkan tentang etika dalam berperilaku ekonomi. Melalui kerjasama dan saling membantu
maka akan tercapai kesejahteraan bersama.
Kata Kunci: Pembelajaran Ekonomi Inovatif, Model Pembelajaran Rewang
Proses
untuk melakukan pembelajaran yang
pembelajaran
inovatif.
merupakan suatu konsep yang sangat
komplek
dalam
suatu
Pembelajaran
kegiatan
yang
terjadi
pembelajaran. Proses pembelajaran
selama ini terlihat bahwa guru
menjadi
kesulitan
perhatian
utama
agar
dalam
membuat
kegiatan pembelajaran menjadi lebih
pembelajaran yang inovatif. Survey
efektif, efisien dan kondusif. Proses
yang
ini melibatkan berbagai unsur dalam
Februari-Maret 2015 dan mengambil
satu lingkungan belajar, baik guru,
sampel di SMA Negeri 6 Malang
siswa, media, dan unsur lain yang
menunjukkan bahwa sebagian besar
menunjang
guru
terjadinya
interaksi
dilaksanakan
pada
menggunakan
bulan
metode
belajar. Guru sebagai “dalang” dari
konvensional
dalam
proses
kegiatan pembelajaran selalu dituntut
pembelajaran.
Kalaupun
mereka
melakukan
inovasi
247
dalam
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembelajaran, model pembelajaran
mengenal jati diri bangsa Indonesia
yang mereka gunakan adalah model-
dan dapat menjadi pelaku Ekonomi
model yang notabene menjadi acuan
yang Pancasilais dan berpedoman
negara lain. Salah satu contohnya
pada UUD 1945 pasal 33.
adalah model pembelajaran “Project
Menyikapi hal itu, penulis
Based Learning” yang dilakukan
dalam artikel ini mencoba untuk
secara
Sebenarnya
mengangkat pembelajaran inovatif
model pembelajaran yang dilakukan
dengan mengambil ide dari tradisi
untuk memecahkan masalah dalam
Jawa yakni “Rewang”. Pembelajaran
kegiatan berkelompok
inovatif
berkelompok.
ini
sudah
dengan
konsep
rewang
menjadi tradisi bangsa Indonesia.
diharapkan dapat dijadikan salah satu
Sebagai guru tidak perlu mencontoh
alternatif proses pembelajaran yang
negara lain untuk menjadikannya
inovatif oleh semua guru terutama
sebagai model pembelajaran. Guru
guru Ekonomi. Pembelajaran inovatif
hanya perlu lebih peka terhadap
dengan
lingkungan
menunjukkan
sekitar
untuk
konsep
rewang
banyak
diantaranya
sekali
ini
sisi
menjadikannya sebagai acuan dalam
positif,
kebersamaan,
melaksanakan pembelajaran inovatif
interaksi sosial, dan tujuan yang
serta bertujuan untuk melestarikan
paling penting adalah melestarikan
budaya bangsa Indonesia.
budaya Jawa. Tujuan akhir dari
menjadikan
pembelajaran inovatif dengan konsep
pembelajaran di Indonesia kurang
rewang adalah mengajarkan siswa
menampakkan
tentang konsep kewirausahaan sosial.
Hal
ini
ciri
Seharusnya
guru
melakukan
inovasi
khasnya.
lebih
bisa
pembelajaran
KAJIAN LITERATUR
dengan melihat tradisi lingkungan
Pengertian Pembelajaran Inovatif
Pembelajaran
sekitar serta mengangkat budaya
daerahnya.
Proses
merupakan
pembelajaran
suatu
inovatif
pemaknaan
Ekonomi,
terhadap proses pembelajaran yang
apabila mengacu pada budaya dan
bersifat komprehensif yang berkaitan
tradisi Indonesia diharapkan dapat
dengan berbagai teori pembelajaran
menjadikan
modern yang berlandaskan pada
terutama
pembelajaran
peserta
didik
lebih
248
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Menurut
membuat kegiatan pembelajaran yang
pembelajaran
menampilkan nilai kearifan lokal.
inovatif adalah pembelajaran yang
Secara substansial, kearifan lokal
memiliki perspektif berpusat pada
adalah nilai-nilai yang berlaku dalam
peserta didik.
suatu masyarakat. Menurut Rahyono
inovasi
pembelajaran.
Marhaeni
(2007),
Pembelajaran inovatif adalah
(2009: 7) kearifan lokal merupakan
proses
yang
kecerdasan manusia yang dimiliki
dirancang sedemikian rupa sehingga
oleh kelompok etnis tertentu yang
berbeda dengan pembelajaran pada
diperoleh
umumnya yang dilakukan oleh guru
masyarakat. Kearifan lokal yang
(konvensional).
memiliki banyak nilai-nilai positif ini
suatu
pembelajaran
Perbedaan
ini
melalui
pengalaman
perlu dijaga kelestariannya.
mengarah pada proses dan hasil yang
Pada era modernisasi ini telah
lebih baik dari sebelumya. Proses
ini
merubah semua kehidupan manusia.
dilaksanakan cenderung mengarah
Nilai-nilai kearifan lokal pun mulai
pada penguasaan hafalan konsep dan
ditinggalkan. Sebagai seorang guru
teori
yang dituntut untuk berinovasi dalam
pembelajaran
yang
yang
selama
bersifat
abstrak.
Pembelajaran semacam ini akan
setiap
membuat anak kurang tertarik dan
pembelajaran, sangat perlu untuk
termotivasi dalam mengikuti kegiatan
mengangkat kembali nilai kearifan
pembelajaran yang berakibat pada
lokal pada kegiatan pembelajaran.
rendahnya hasil pembelajaran serta
Hal ini bertujuan agar generasi
ketidak
penerus bangsa tetap mengenal nilai
yang
bermaknaan
diperoleh
samping
itu,
oleh
pengetahuan
siswa.
pengetahuan
melakukan
luhur
Di
tradisi
kegiatan
budaya
daerahnya
sendiri.
yang
Model-model
dipelajari siswa seolah-olah terpisah
pembelajaran
dari permasalahan dalam kehidupan
inovatif yang sering digunakan dalam
sehari-hari yang dihadapi oleh siswa.
kegiatan pembelajaran diantaranya:
Selain
bertujuan
untuk
cooperative learning, project-based
membuat kegiatan pembelajaran yang
learning,
berpusat pada siswa, pembelajaran
group
inovatif juga memiliki tujuan untuk
learning, role play and simulation,
249
project-based
discussion,
learning,
contextual
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
self-directed
misalnya nilai kebersamaan yakni
learning, dan collaborative learning.
pembelajaran dengan konsep rewang.
Semua model pembelajaran tersebut
Pengertian Tradisi “Rewang”
discovery
learning,
adalah model pembelajaran yang
Rewang adalah salah satu
mengacu pada pendidikan yang ada di
tradisi masyarakat Indonesia yang
luar
hakekatnya,
dikenal sebagai salah satu cara
model-model
membantu keluarga atau tetangga
negeri.
kegiatan
Pada
pada
pembelajaran
tersebut
yang sedang mengadakan kenduri,
sudah
pesta maupan perhelatan pesta adat
membudaya di negara Indonesia.
Bangsa
memiliki
Indonesia
dasar
Pancasila
yang
dimana membutuhkan tenaga bantuan
telah
untuk
mengurus
konsumsi
dan
tangga
lain.
diajarkan untuk menjunjung tinggi
kesibukan
jiwa kebersamaan. Untuk melakukan
Rewang atau membantu tetangga
suatu kegiatan pembelajaran secara
tentunya suatu kegiatan yang sangat
berkelompok
perlu
positif terutama untuk masyarakat
mengacu pada model pembelajaran
Indonesia khususnya di Jawa sendiri
dari luar negeri karena sejatinya
yang memang kental dengan budaya
bangsa Indonesia sudah terbiasa
gotong royongnya. Melalui kegiatan
dalam kegiatan berkelompok untuk
rewang akan memunculkan sikap
menyelesaikan
Guru
saling bergotong royong antara warga
seharusnya mengangkat nilai kearifan
yang satu dengan yang lainnya tanpa
lokal
membeda-bedakan
guru
daerah
contohnya
tidak
sesuatu.
setempat.
daerah
Seperti
sehingga
yang
menimbulkan
memiliki budaya kebersamaan salah
membutuhkan
satunya
rewang.
persatuan yang kuat. Tradisi rewang
Kegiatan rewang memiliki kemiripan
ini terbentuk karena rasa saling
dengan
model
menolong antara tetangga dengan
pembelajaran project-based learning.
kesadaran sendiri ingin membantu
Oleh
satu
tetangganya yang berhajatan tanpa
yang
pamrih. Sehingga ketika dirinya
lokal
punya hajatan sendiri maka otomatis
pada
kegiatan
kegiatan
karena
pembelajaran
mengangkat
Jawa
rumah
itu,
pada
salah
inovatif
nilai
kearifan
tetangga
250
yang
rasa
dan
lain
saling
membentuk
juga
akan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Beberapa hal menarik dari
membantu. Hal ini akan terjadi
sebaliknya, ketika di suatu kampung
rewang
ini
adalah
pembentukan
ada yang enggan menolong tetangga
panitia untuk pemimpin dapur yang
maka dirinya akan dijauhi tetangga
menjadi tangan kanan tuan rumah dan
ketika sedang membutuhkan.
bertanggung
jawab
terhadap
Lebih dari itu rewang juga
kesuksesan jamuan makan selama
merupakan wadah sosialisasi yang
pesta berlangsung. Kira-kira satu
komunikatif dan inspiratif bagi orang
bulan sebelum pesta pemilik rumah
yang melaksakannya serta menjadi
menghubungi tetangga yang bisa
tempat belajar yang asik dalam hal ini
dipercaya dan terbiasa pengalaman
adalah belajar memasak. Nilai sosial
mengelola perjamuan pesta. Lalu
yang tinggi untuk memperhatikan
pemimpin juru masak membentuk
orang lain dan menyempatkan kita
panitia
untuk menyimak fenomena yang
tanggung jawab berbeda beda. Satu
terjadi pada sekitar kita. Menurut
dua hari sebelum pesta, tetangga
beberapa sumber, kata rewang berasal
terutama kaum ibu sudah berdatangan
dari dua kata yang dijadikan satu,
untuk
yaitu
belanja sayur mayur. Mereka dari
re
dan
wang.
Re
yaitu
rembugan, dan wang adalah ewangewang.
Rewang
keharmonisan
adalah
dalam
rumah
wujud
kecil
yang
membantu
mempunyai
mempersiapkan
masing-masing,
membawa
pisau, serbet, panci, wajan dan
kekerabatan
beberapa
alat
masak
yang
antara masyarakat satu dengan yang
dibutuhkan. Pada beberapa daerah
lain.
para
Tradisi
kesadaran
rewang
sosial
merupakan
dalam
bentuk
tenaga
rewang
memberi/menyumbang
juga
bahan
bantuan terhadap orang lain agar
masakan berupa beras, ayam, telur
bebannya
ringan.
dan gula. Mereka bekerja dengan
Selain itu, juga bertujuan untuk
sukarela. Memberi bantuan tanpa
bersosialisasi dan menjaga hubungan
memperhitungkan waktu dan tenaga.
menjadi
lebih
Namun
komunikasi di dalam masyarakat.
seiring
Tradisi rewang dilaksanakan dengan
berkembangnya
jaman,
dengan
menekankan pada kesadaran sosial.
tingkat mobilitas masyarakat yang
tinggi menjadikan masyarakat kian
251
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
yang
rewang yang baru di desa ini
egosentris.
merupakan tradisi yang berasal dari
Menginginkan segala kegiatan secara
masa lalu, yang sudah mengalami
instan. Karena waktu adalah uang.
proses perubahan sosial. Perubahan
Ketika ada hajatan memilih pesan
sosial yang terjadi pada Tradisi
katering
tidak
Rewang, merupakan perubahan sosial
merepotkan orang lain sehingga kita
yang berjalan secara alamiah dan
juga tidak akan direpotkan oleh orang
dikehendaki oleh warga masyarakat
lain. Selain tidak merepotkan juga
desa ini. Masyarakat lebih menyukai
sebagai pengakuan status sosial.
keikutsertaan mereka dalam tradisi
Kalau bisa memesan katering maka
rewang ini, hanya bila diminta oleh
dianggap
dari
yang mempunyai hajatan. Aktivitas
budaya rewang ini memuat banyak
rewang yang ada di desa ini lebih
nilai-nilai
hidup
menghargai adanya nilai uang dan
bermasyarakat yang dapat dipetik
konsep diminta atau ”diaturi” lebih
namun semakin memudar seiring
disukai dalam tradisi rewang di desa
berkembangnya jaman. Terlebih di
ini. Perubahan sosial yang terjadi
kota, akan sangat jarang ditemui
pada
tetangga beramai-ramai rewang ke
memunculkan bentuk baru dari tradisi
tetangga yang lain.
rewang itu sendiri yaitu identitas baru
tumbuh
menjadi
individualis
pribadi
dan
yang
mampu.
positif
praktis
Padahal
dalam
Tradisi
Rewang
akan
sebagai bentukan perubahan sosial.
Sebuah penelitian yang ditulis
oleh Dasuki (Tesis) menunjukkan
bahwa terjadi perubahan sosial pada
PEMBAHASAN
Tradisi Rewang dalam kehidupan
Penerapan
masyarakat
Proses Pembelajaran Ekonomi
Banjarsari
pedesaan.
Wetan
Di
Desa
nampak
jelas
Tradisi
“Rewang”
rewang
dalam
memiliki
perbedaan antara tradisi rewang lama
banyak nilai positif yang harus
dan tradisi rewang baru. Pemahaman
dilestarikan.
masyarakat tentang tradisi rewang
adalah membiasakan kegiatan rewang
pada saat ini dalam kehidupan sehari-
kepada peserta didik. Apabila peserta
hari berbeda dengan pemahaman
didik banyak yang tidak mengenal
masyarakat yang sebelumnya. tradisi
istilah
252
Salah
“rewang”,
satu
maka
caranya
sebagai
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
seorang
guru
wajib
memperkenalkannya
mempraktikkan
satu
untuk
adalah
materi
kewirausahaan. Kewirausahaan yang
dan
melalui
contohnya
sesuai
kegiatan
dengan
jati
diri
bangsa
pembelajaran. Guru dapat membuat
Indonesia
adalah
pembelajaran inovatif yang mengacu
mengutamakan
kebersamaan
pada tradisi rewang. Pembelajaran
kekeluargaan. Kewirausahaan seperti
inovatif dengan konsep rewang dapat
ini sering disebut kewirausahaan
dilakukan pada materi pembelajaran
sosial atau social entrepreneurship.
yang
Menurut
menggunakan
metode
yang
Utomo
dan
(2014),
kelompok. Dalam artikel ini akan
“Kewirausahaan sosial adalah model
dibahas
penerapan
bisnis baru yang bermanfaat untuk
inovatif
pemberdayaan masyarakat sekitar”.
“rewang”.
Prinsip kewirausahaan sosial adalah
tentang
pembelajaran
Ekonomi
menggunakan
konsep
Penerapan pembelajaran Ekonomi
mengutamakan
inovatif
konsep
bersama. Dees (1998) menyebutkan
rewang mengajarkan peserta didik
kegiatan kewirausahaan sosial dapat
tentang kebersamaan, gotong royong,
meliputi kegiatan: a) yang tidak
saling menolong tanpa pamrih, dan
bertujuan mencari laba, b) melakukan
masih banyak hal positif lainnya.
bisnis untuk tujuan sosial, dan c)
Selain nilai-nilai sosial yang dapat
campuran dari kedua tujuan itu, yakni
diajarkan
didik
tidak untuk mencari laba, dan mencari
Ekonomi
laba, namun untuk tujuan sosial.
melalui
menggunakan
kepada
peserta
pembelajaran
inovatif
menggunakan
Wirausaha
konsep
sosial
kemakmuran
menciptakan
juga
organisasi usaha yang menggunakan
mengajarkan tentang etika dalam
metode-metode bisnis, namun hasil
berperilaku
akhirnya adalah penciptaan nilai
rewang,
kegiatan
tersebut
ekonomi.
Melalui
sosial.
kerjasama dan saling membantu maka
Merangsang
akan tercapai kesejahteraan bersama.
perilaku
Banyak materi Ekonomi yang
wirausaha
sikap
dan
yang
sesuai
dapat digunakan untuk menerapkan
dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945
pembelajaran
inovatif
merupakan hal yang penting untuk
menggunakan konsep rewang. Salah
mengubah pandangan sempit tentang
Ekonomi
253
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kewirausahaan
yang
awalnya
“Rewang”, maka disajikan prosedur
kewirausahaan
bisnis
menjadi
pembelajaran sebagai berikut:
kewirausahaan
sosial.
Melalui
1. Guru mengajak para siswa untuk
pembelajaran
Ekonomi
inovatif
menggunakan
konsep
rewang
membentuk 4 kelompok.
2. Ketua
kelompok
atau
yang
dapat
memiliki hajat diminta maju ke
terangsang untuk melakukan kegiatan
depan mengambil tugas yang
Ekonomi
akan dikerjakan bersama dengan
diharapkan
peserta
didik
terutama
dalam
berwirausaha yang mengutamakan
kelompoknya masing-masing.
kebersamaan dan menjunjung etika
3. Ketua kelompok kembali ke
kelompoknya
masing
pembelajaran
mengerjakan
tugas
menggunakan
bersama-sama.
ekonomi.
Penerapan
Ekonomi
inovatif
konsep “rewang” adalah melalui
kegiatan
pembelajaran
4. Setelah
secara
secara
pekerjaan
perwakilan
selesai,
kelompok
kelompok. Guru memberikan tugas
mempresentasikan
untuk
pekerjaan kelompoknya.
diselesaikan
secara
dan
dapat
hasil
berkelompok. Peserta didik dengan
Catatan: pada materi kewirausahaan
sendirinya
tugas
siswa dapat diberikan tugas kelompok
sesuai kemampuan masing-masing
berupa pembuatan kerajinan tangan
namun masih saling bekerjasama.
yang dikerjakan secara berkelompok.
Setelah tugas selesai maka peserta
Contohnya membuat kerajinan dari
didik diminta untuk menampilkan
kardus bekas, membuat motif-motif
hasil
kain batik dari berbagai daerah di
akan
membagi
pekerjaan
kelompoknya.
Kegiatan pembelajaran seperti itu
Indonesia.
merupakan representasi dari kegiatan
“rewang” yang merupakan tradisi
bangsa
Indonesia
KESIMPULAN
terutama
Rewang
masyarakat Jawa.
Untuk
menerapkan
atau
membantu
tetangga tentunya suatu kegiatan yang
memperjelas
cara
sangat
pembelajaran
positif
terutama
untuk
masyarakat Indonesia khususnya di
Jawa sendiri yang memang kental
254
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dengan budaya gotong royongnya.
Kesadaran Sosial. (Online),
Tradisi rewang yang memiliki banyak
(http://suaramerdeka.com/v1/i
nilai positifnya ini perlu dilestarikan.
ndex.php/read/kejawen/2013/
Salah satu
cara melestarikannya
01/15/622/Korelasi-Tradisi-
adalah dengan menerapkannya dalam
Rewang-dengan-Kesadaran-
kegiatan
Sosial), diakses 5 Maret 2016.
pembelajaran.
Selain
Dasuki,
bertujuan untuk melestarikan tradisi
rewang,
dengan
kegiatan
mengacu
pembelajaran
pada
N.P.
-.
Perubahan
kegiatan
Tradisi
Sosial
Kehidupan
Dan
Dalam
Masyarakat
rewang dapat dijadikan sebagai salah
Pedesaan (Perubahan Tradisi
satu inovasi dalam pembelajaran
Rewang Di Desa Banjarsari
khususnya pembelajaran ekonomi.
Wetan Kabupaten Banyumas).
Manfaat
Tesis
dari
pembelajaran
menerapkan
Ekonomi
(Online).
(https://pustaka.unpad.ac.id/ar
inovatif
menggunakan konsep rewang selain
chives/125536/),
mengajarkan nilai
Maret 2016.
sosial
kepada
berperilaku
contohnya
dalam
5
Dees, G.J. (1998). The Meaning of
peserta didik, juga mengajarkan etika
dalam
diakses
ekonomi
Social
Entrepreneurship,
berwirausaha.
paper. Stanford: Kauffman
Pembelajaran inovatif dengan konsep
Center for Entrepreneurship
“Rewang” ini dapat dijadikan sebagai
Leadership,
Stanford
salah satu alternatif pembelajaran
University.
(Online).
oleh guru. Sebelum melaksanakan
(http://sehup.stanford.edu.site
kegiatan
s.default/files/TheMeaningofS
pembelajaran
dengan
konsep “Rewang”, guru disarankan
ocialEntrepreneurship.pdf),
untuk
diakses 6 Maret 2016.
motivasi
memberikan
memberikan
tentang
pentingnya
Marhaeni,
kerjasama antar peserta didik.
A.A.I.N.
2007.
Pembelajaran Inovatif dan
Asesmen
Otentik
dalam
DAFTAR RUJUKAN
Rangka
Budiyanto, E. W. 2013. Korelasi
Pembelajaran yang Efektif
Tradisi
'Rewang'
dan
dengan
255
Menciptakan
Produktif.
Makalah
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
(Online).
Boleh
(http://pasca.undiksha.ac.id/e-
(Online).
learning/staff/images/img_inf
(http://www.kompasiana.com/
o/4/10-282.pdf),
bidancare/tradisi-rewang-
diakses
1
F.X.
ke
Dapur.
penyelenggara-pesta-tak-
April 2016.
Rahyono,
Masuk
2009.
boleh-masuk-ke-
Kearifan
Budaya dalam Kata. Jakarta:
dapur_551280aea333113c59b
Wedatama Widyasastra.
a7ed6), diakses 5 Maret 2016.
Utomo, H. 2014. Menumbuhkan
Ridhani, A. 2014. Meriahnya kelas
XI.MIA
belajar
Kewirausahaan.
Prakarya
Minat Kewirausahaan Sosial.
(Online).
(Online).
7
(14):
1-16.
(http://wirausahasman12bjm.b
(http://journal.stiema.ac.id/ind
logspot.co.id/2014/09/meriah
ex/php/ama/article/download/
nya-kelas-ximia-belajar-
99/83), diakses 6 Maret 2016.
prakarya.html),
diakses
15
April 2016.
Septiarum, L. 2015. Memudarnya
Tradisi “Rewang” di Jawa.
(Online).
(http://www.kompasiana.com/
lilaseptiarum/memudarnyatradisi-rewang-dijawa_552ff16e6ea834a16f8b4
582), diakses 5 Maret 2016.
Sindunata,
O.
Perempuan
2016.
Kaum
dalam
Tradisi
Rewangan.
(Online).
(http://ovansindunata.blogspot
.co.id/2016_03_01_archive.ht
ml), diakses 15 April 2016.
Tari, R. 2015. "Tradisi Rewang"
Penyelenggara
Pesta
Tak
256
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN
EKONOMI BERNUANSA PASAL 33 AYAT 1 UUD 1945
Bahari Wahyu Utomo
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang.
Email : [email protected]
Abstrak
Orientasi Perekonomian Nasional tercantum dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945 berbunyi
“perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas atas kekeluargaan” perlu
diwujudkan dalam konteks pembelajaran ekonomi. Urgensi dari hal ini adalah pembelajaran
ekonomi yang terjadi di SMA lebih banyak mengajarkan ekonomi barat (klasik dan Neo klasik) dan
sangat sedikit pembahasan mengenai perekonomian Indonesia. oleh sebab itu pasal 33 ayat 1 UUD
1945 perlu dikaji dalam pembelajaran. Guna mengkaji isi dari pasal 33 ayat 1 dalam pembelajaran
menggunakan ranah kognitif yang terdiri dari proses kognitif dimensi pengetahuan Sehingga dalam
pembelajaran ini dapat membentuk siswa untuk berpikir tingkat tinggi (hight thinking order). Nilainilai yang terkandung dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945 antara lain kebersamaan, demokratis,
gotong-royong dan asas kekeluargaan yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran. Guna
menanamkan nilai-nilai tersebut, digunakan pendekatan kooperatif (cooperative learning).
Pendekatan ini digunakan karena yang terjadi di lapangan pembelajaran masih terpusat kepada
guru (teacher center) dan pelaksanaan tugas akademik siswa banyak dilaksanakan secara individu,
sehingga yang terjadi hanyalah kompetisi antar siswa bukan paham kooperativisme
(kebersamaan).Pembelajaran kooperatif dalam diskusi terbuka dengan tidak didominasi oleh guru,
siswa dapat mengingat sebanyak 50%, jika siswa diberikan kesempatan melakukan (doing
something) dapat mengingat 75% dan jika mereka belajar dengan cara mengajar (learning by
teaching) mampu mengingat sebanyak 90% dengan. Hasil penelitian ini berorientasi pada
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Kata Kunci: pasal 33 ayat 1 UUD 1945, ranah kognitif, pembelajaran kooperatif.
adalah
suatu
mengembangkan kemampuan siswa
dilakukan
untuk
untuk melakukan kegiatan ekonomi
Pendidikan
usaha
yang
mengembangkan kemampuan dan
dengan
kepribadian individu melalui proses
kenyataan dan peristiwa yang ada di
atau kegiatan tertentu (pengajaran,
masyarakat, memahami konsep dan
bimbingan
teori
atau
interaksi
lingkungannya
manusia
latihan)
serta
cara
mengenal
berbagai
serta berlatih memecahkan
individu
dengan
berbagai masalah ekonomi yang
untuk
mencapai
terjadi di masyarakat (Depdiknas,
sedanghkan
2003). Dalam proses pembelajaran
seutuhnya
Fungsi bidang studi ekonomi di
terjadi
sekolah
pengetahuan dan ketrampilan siswa.
menengah
yaitu,
257
peningkatan
dalam
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Faktanya
yang
terjadi
di
tahap
mengingat
(remembering),
lapangan praktik pengajaran yang
memahami
selama ini terjadi, guru selalu menjadi
menerapkan (applying), menganlisis
pusat dalam kegiatan pembelajaran
(analysing),
(teacher
(evaluating)
yang
centered)
mentransfer
mengevaluasi
dan
menciptakan
kepada
(creating) dan 4 jenis pengetahuan
siswa
hanya
yaitu konseptual, faktual, prosedural
itu
akan
dan metakognitif yang idealmya itu
menjadikan siswa pasif dan reseptif,
semua harus dimiliki oleh siswa, agar
pembelajaran
akan
siswa mampu mencapai tahapan
mematikan semangat demokratisasi
berpikir tingkat tinggi (high thinking
dan kreativitas siswa. Tentu fungsi
order
siswa,
pengetahuan
selalu
(understanding),
sementara
menerima
sehingga
seperti
ini
dari studi ekonomi tersebut tidak akan
Begitu juga yang terjadi di kelas
X SMA negeri 8 malang, berdasarkan
tercapai.
Kemudian, yang terjadi adalah
hasil obeservasi yang telah dilakukan
aspek kognitif yang dicapai siswa
baik itu menggunakan angket maupun
tergolong dalam kategori rendah.
data primer
sistem
yang
kognitif yang dicapai siswa masih
baru
dikategorikan dalam tingkat rendah
pendidikan
diselenggarakan
saat
ini
hasil belajar siswa,
mencapai proses kognitif tingkat
(mengingat).
rendah,
mengingat
tingkatan kognitif diterapkan secara
memahami
merata dan terus menerus maka hasil
seperti
(remembering),
(understanding)
dan
tingkat
(analysing),
dan
(evaluating)
(creating)
yang
semua
pendidikan akan lebih baik.
sedikit
Selain itu pembelajaran ekonomi
menerapkan (applying), sedangkan
pada
Apabila
menganalisis
yang terjadi selama ini mengadopsi
mengevaluasi
nilai-nilai kapitalis-liberalis sehinga
nilai-nilai
menciptakan
jarang
liberalis
telah
ke
dalam
terimplementasi
sekali
diterapkan. Aspek kognitif itu terdiri
pelaksanaan pembelajaran ekonomi
dari enam proses pengetahuan dan
di Indonesia. sistem ekonomi yang
empat dimensi pengetahuan. Enam
dikenalkan
tahap proses
pembelajaran ekonomi adalah sistem
pengatahuan
yaitu,
258
kepada
siswa
dalam
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ekonomi
campuran.
Pasal
Swasono
33
ayat
1
berbunyi
disusun
sebagai
(2014:155) menyatakan bahwa ilmu
“Perekonomian
ekonomi barat berdasarkan liberalis,
usaha bersama berdasar atas asas
individualis
mengutamakan
kekeluargaan” dapat diartikan bahwa
pamrih pribadi tidak ditentang oleh
susunan perekonomian adalah usaha
kampus-kampus kita dan bahkan
bersama,
diajarkan sebagai materi wajib tanpa
sebagai usaha bersama atau juga
koreksi, sebaliknya ilmu ekonomi
landasan dalam perekonomian adalah
nasional yang berdasarkan konstitusi
asas kekeluargaan. Mengapa pasal 33
dengan demokrasi ekonomi yang
ayat 1 UUD 1945 penting untuk
mengemban paham kebersaman dan
dipelajari, karena persoalan ekonomi
asas kekeluargaan diabaikan.
nasional akar penyelesaiannya ada
dan
pada
Salah satu moral pembangunan
yang
mendasari
paradigma
pembangunan
yang
sosial
pengkajian
adalah
perekonomian
ayat
tersebut.
Nilai
kebersamaan
dan
asas
kekeluargaanlah
berkeadilan
ditata
yang
menjadi
pondasinya.
ulang
Pembelajaran pasal 33 ayat 1
pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu
ekonomi dan sosial di sekolah-
UUD 1945 perlu dilakukan
sekolah
tinggi.
siswa mampu memahami, memaknai
orientasi
dan merapakan apa yang terkandung
dan
Berpijak
perguruan
pada
perekonomian nasional yang harus
didalamnya.
sejalan dengan amanat
ekonomi
penelitian yang telah dilakukan dalam
nasional yang tertuang dalam pasal
bentuk kuesioner dan wawancara
33 ayat 1 UUD 1945. Maka orientasi
berisi pasal 33 ayat 1 UUD 1945
perekonomian
diwujudkan
kepada siswa kelas X SMA negeri 8
pembelajaran
Kota Malang menunjukkan bahwa
dikarenakan
siswa belum paham secara mendalam
pembelajaran adalah salah satu cara
mengenai pasal 33 ayat 1 UUD 1945
untuk
baik
dalam
perlu
konteks
ekonomi,
hal
ini
menyampaikan
apa
yang
secara
Berdasarkan
agar
defenisi
hasil
maupun
terkandung dalam pasal 33 ayat 1
kapasitas. Hal itu terjadi karena
UUD 1945 kepada peserta didik.
terbelenggunya pemikiran mereka
pada
259
pembelajaran ekonomi yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
lebih didominasi dengan
paham-
mendapatkan
perhatian
dalam
paham ekonomi barat Neo klasik
pembelajaran ekonomi. Agar tercipta
(kapitalis dan liberalis) yang jelas
peserta didik yang mampu berpikir
sekali bertentangan dengan UUD
tingkat tinggi (high thinking order)
1945 pasal 33 ayat 1, yang secara
serta mampu memahami, memaknai
eksplisit
dan menerapkan pasal 33 ayat 1 UUD
mengutamakan
nilai
1945 sehingga nilai kebersamaan dan
kebersamaan dan asas kekeluargaan.
1
Dalam menerapkan pasal 33 ayat
asas kekeluargaan tercipta dalam
UUD 1945 dalam pembelajaran
pembelajaran ekonomi. Hal inilah
perlu
adanya
penyusunan
yang
ulang
menjadi pokok paparan dan
mekanisme proses belajar dan cara
analisis kritik dalam penulisan artikel
penyampaian pelajaran ekonomi di
ini.
kelas karena untuk mendapatkan
sistem
pengajaran
yang
akan
KAJIAN LITERATUR
berfaedah bagi kehidupan bersama,
haruslah
sistem
itu
Pasal 33 ayat 1 UUD 1945
Pasal
disesuaikan
33
ayat
tidak
dengan hidup dan penghidupan rakyat
menerangkan secara eksplisit dasar
(Dewantara,1977:3)
perekonomian indonesia, namun ayat
Untuk
menerapkan situasi belajar yang
1
diharapkan, pembelajaran dirancang
“perekonomian
menggunakan pendekatan kooperatif
usaha bersama berdasar atas asas
dengan
kekeluargaan”.
bentuk
kegiatan
diskusi
mengamanatkan
disusun
Ayat
bahwa:
sebagai
tersebut
terbuka di dalam kelompok untuk
mempunyai makna yang masih perlu
mengeluarkan
untuk
pendapat
dan
dijabarkan.
Swasono
pengetahuan yang dimiliki siswa
(2012:154)
terkait dengan pasal 33 ayat 1 UUD
“perekonomian” sebagai keseluruhan
1945.
kegiatan ekonomi: formal, informal,
Bagaimanakah
memaknai
ekonomi kerakyatan, BUMN, swasta
pengembangan
kognitif siswa dalam menerjemahkan
dan
pasal 33 ayat 1 UUD 1945 dengan
perekonomian tidak hanya terbatas
menggunakan cooperative learning.
hanya
secara
Perekonomian bisa juga diartikan
kritis
memang
patut
260
koperasi.
pada
defenisi
Pengertian
tersebut.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sebagai segala sesuatu yang baik
Dapat dismpulkan makna
langsung maupun tidak langsung
dari pasal 33 ayat 1 adalah tidak
yang
peduli apapun jenis atau bentuknya
menyangkut
kepentingan
ekonomi orang per orang maupun
ekonomi tersebut, selama itu disusun
kelompok sebagai satu masyarakat
sebagai usaha bersama dan
luas dan itu harus disusun sebagai
belandaskan asas kekeluargaan itu
usaha bersama.
perekonomian Indonesia.
Disusun artinya adalah bahwa
perekonomian
tidak
Ranah kognitif
dibiarkan
tersusun sendiri melalui mekanisme
Ranah kognitif adalah ranah yang
pasar, secara imperatif tidak boleh
mencakup mental (otak).Anderson
dibiarkan tersusun sendiri mengikuti
dan Kratwohl (2015:) merevsi ranah
kehendak dan selera pasar.
kognitif menjadi
kognitif dan empat jenis pengetahuan
Usaha bersama adalah wujud
paham mutualisme, suatu kehendak
yaitu
untuk
memahami
senantiasa
enam proses
mengutamakan
mengingat
(remembering),
(understanding),
semangat
bekerjasama
dalam
menerapkan (applyzing) menganalisis
kegotong
royongan
dalam
(analysing),
kejemaahan dengan mengutamakan
(evaluating)
keserikatan
(creating)
tidak
sendiri-sendiri.
mengevaluasi
dan
dan
menciptakan
empat
Sedangkan asas kekeluargaan adalah
pengetahuan
brotherhood atau ke ukhuwah an
konseptual,
sebagai pernyataan adanya tanggung
metakognitif. Enam proses kognitif
jawab
yaitu :
bersama
kepentingan
untuk
menjamin
bersama,
kemajuan
solidaritas.
Dalam
negara
ke
ukhuwah
an
dan
merupakan
usaha
mendapatkan kembali pengetahuan
dan
dari memori atau ingatan yang telah
yang
lampau,
pluralistik ini brotherhood adalah
suatu
prosedural
Mengingat
layaknya makna brotherhood yang
kerukunan
faktual,
1. Mengingat (Remembering)
bersama dan kemakmuran bersama,
menggutamakan
yaitu
jenis
baik
yang
baru
saja
didapatkan maupun yang sudah lama
yang
wathoniyah.
261
didapatkan.
Mengingat
mengenali
(recognition)
meliputi
dan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
memanggil
kembali
(recalling).
Mengenali
berkaitan
mengetahui
pengetahuan
Menerapkan
dengan
meliputi
kegiatan
menjalankan prosedur (executing)
masa
dan
mengimplementasikan
lampau yang berkaitan dengan hal-
(implementing)
hal yang konkret, misalnya tanggal
4. Menganalisis (Analyzing)
lahir, alamat rumah, dan usia,
sedangkan
memanggil
Menganalisis
merupakan
kembali
memecahkan suatu permasalahan
(recalling) adalah proses kognitif
dengan memisahkan tiap-tiap bagian
yang
dari
membutuhkan
pengetahuan
permasalahan
dan
mencari
masa lampau secara cepat dan tepat.
keterkaitan dari tiap-tiap bagian
2. Memahami (Understanding)
tersebut dan mencari tahu bagaimana
Memahami/mengerti
keterkaitan
berkaitan
tersebut
dapat
dengan aktivitas mengklasifikasikan
menimbulkan
permasalahan.
(classification) dan membandingkan
Kemampuan
menganalisis
(comparing).
merupakan jenis kemampuan yang
Mengklasifikasikan
berawal dari suatu contoh atau
banyak
informasi yang spesifik kemudian
pembelajaran di sekolah-sekola
ditemukan
5. Mengevaluasi (Evaluating)
konsep
dan
prinsip
dituntut
dari
kegiatan
Evaluasi berkaitan dengan proses
umumnya. Membandingkan merujuk
pada identifikasi persamaan dan
kognitif
memberikan
perbedaan dari dua atau lebih obyek,
berdasarkan kriteria dan standar yang
kejadian, ide, permasalahan, atau
sudah ada. Kriteria yang biasanya
situasi
digunakan
3. Menerapkan (Applying)
efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.
adalah
penilaian
kualitas,
pada
Kriteria atau standar ini dapat pula
proses kognitif memanfaatkan atau
ditentukan sendiri oleh siswa. Standar
mempergunakan
ini dapat berupa kuantitatif maupun
Menerapkan
menunjuk
suatu
prosedur
untuk melaksanakan percobaan atau
kualitatif
menyelesaikan
sendiri oleh siswa. Perlu diketahui
Menerapkan
dimensi
permasalahan.
berkaitan
pengetahuan
(procedural
serta
dapat
ditentukan
dengan
bahwa tidak semua kegiatan penilaian
prosedural
merupakan dimensi mengevaluasi,
knowledge).
262
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
namun hampir semua dimensi proses
meliputi skema, model, mental, dan
kognitif memerlukan penilaian
teori
6. Menciptakan (Creating)
pengetahuan
Menciptakan
mengarah
yang
mempresentasikan
manusia
tentang
pada
bagaimana suatu materi kajian ditata
proses kognitif meletakkan unsur-
dan distrukturkan, bagaimana bagian-
unsur secara bersama-sama untuk
bagian informasi saling berkaitan
membentuk kesatuan yang koheren
secara sistematis, dan bagaimana
dan
bagian-bagian ini berfungsi bersama.
mengarahkan
siswa
untuk
3.
menghasilkan suatu produk baru
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan prosedural berkaitan
dengan mengorganisasikan beberapa
unsur menjadi bentuk atau pola yang
dengan
pertanyaan
“bagaimana”.
berbeda dari sebelumnya.
Pengetahuan prosedural ini terbagi
Empat jenis pengetahuan yaitu :
menjadi tiga subjenis yaitu: (1)
1. Pengetahuan Faktual
pengetahuan tentang keterampilan
meliputi
dalam bidang tertentu dan algoritma;
elemen-elemen dasar yang digunakan
(2) pengetahuan tentang teknik dan
oleh para pakar dalam menjelaskan,
metode dalam bidang tertentu; dan (3)
memahami, dan secara sistematis
pengetahuan tentang kriteria untuk
menata
menentukan
Pengetahuan
faktual
disiplin
Pengetahuan
ilmu
mereka.
faktual
kapan
harus
menggunakan prosedur yang tepat.
berisikan
4. Metakognisi
elemen-elemen dasar yang harus
diketahui siswa jika mereka akan
Pengetahuan metakognitif terbagi
mempelajari suatu disiplin ilmu atau
menjadi tiga subjenis yaitu: (1)
menyelesaikan
pengetahuan
masalah
dalam
strategis;
disiplin ilmu tersebut.
pengetahuan
2. Pengetahuan Konseptual
kognitif yang meliputi pengetahuan
Pengetahuan
mencakup
tugas-tugas
kontekstual dan kondisional; dan (3)
konseptual
pengetahuan
tentang
(2)
pengetahuan diri.
tentang
kategori, klasifikasi, dan hubungan
antara
dua
atau
lebih
kategori
COOPERATIVE LEARNING
pengetahuan yang lebih kompleks
Cooperative
learning
(pembelajaran kooperatif) merupakan
dan tertata. Pengetahuan konseptual
263
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembelajaran
yang
didalamnya
peserta didik bekerja sama untuk
mencapai
tujuan
khusus
atau
menyelesaikan sebuah tugas. Di
dalam
kooperatif,
siswa
harus
mengungkapkan suatu persoalan serta
apa yang dibuatnya dengan persoalan
tersebut.
Pembelajaran
memberikan
siswa
kooperatif
kesempatan
untuk
pengamatan,
E Equal
participation
kepada
membicarakan
ide-ide,
teori-teori
dalam memahami pelajaran konsep
mereka.
Selain
pembelajaran
itu
dalam
diciptakan
suasana
kebersamaan antara siswa yang satu
S
dengan yang lain dalam rangka
Simultaneuis
interaction
mencapai tujuan bersama.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran
Kooperatif
P
I
Prinsip
Positive
interdepence
Individual
accountanbility
Penjelasan
Saling
ketergantungan
yang
terkuat
akan diraih bila
prestasi
kelompok tidak
mungkin terjadi
tanpa
kesuksesan dan
kontribusi
setiap anggota
Setiap anggota
kelompok
bertanggung
jawab
untuk
meningkatkan
kecakapan dan
kinerja anggota
kelompok yang
lain
maupun
menignkatkan
kinerja
kelompok
secara
keseluruhan.
Penilaian
dilakukan
secara individu
dan kelompok
Partisipasi yang
setara
merupakan hal
yang
penting
bagi kesuksesan
seluruh
siswa,untuk
mengupayakan
hal
tersebut
pembagian
tugas
antar
siswa
seacra
berkala
Interaksi
antarsiswa
harus
dilaksanakan
dan
berlangsung
serentak.
Pembelajaran
tradisional
melupakan hal
ini
karena
umunya guru
mendominasi
sekitar 80%
METODE PENELITIAN
Pengembangan kognitif siswa
dalam
pembelajaran
ekonomi
bernuansa pasal 33 ayat 1 UUD 1945
menggunakan
pengembangan
264
jenis
penelitian
Design
Based
Research (DBR), yaitu
seluruh
penelitian
produk
pengembangan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
berdasarkan
kebutuhan
yang
baik
dibutuhkan.
personal
maupun
kelompok. secara personal maupun
Langkah-langkah utama di
dalam
secara
penelitian
pengembangan
kelompok siswa mampu mengalami
desain
cara
bersikap
dalam
sebagai
pembelajaran. Perubahan diri siswa
berikut : (1)identifikasi masalah, (2)
dapat dilihat dari bagaimana siswa
merumuskan produk pengembangan,
menganalisis
permasalahan
(3)
diberikan
dalam
desain
adalah
perubahan
dan
pengembangan
yang
kegiatan
produk, (4) uji coba produk, (5)
pembelajaran. Hasil dari kegiatan ini
evaluasi,
adalah untuk melihat (1) kognisi
(6)
mengkomunikasikan
dan
siswa yang meningkat hingga mampu
Based
berpikir tingkat tinggi (high thinking
pengembangan kognitif
order) baik secara personal maupun
siswa dalam pembelajaran ekonomi
dalam kelompok (2) munculnya
bernuansa pasal 33 ayat 1 UUD 1945
situasi pembelajaran yang bernuansa
disebut
produk
pasal 33 ayat 1 UUD 1945 (3)
yang
munculnya budaya kebersamaan dan
hasil.
Dalam
riset
pengembangan
Research
desain
Design
juga
artefak
pengembangan
seperti
diidentikasi oleh Hevner et al dan
asas
Rechey&Klein (dalam Witjaksono,
pembelajaran
2010:10). Penelitian ini dilaksanakan
terbiasa belajar secara kooperatif
di kelas X SMA negeri 8 Kota
dalam
Malang.
permasalahan.
pengembangan
dapat
malang.
setiap
dapat
disimpulkan
dicapai
hingga
tahapan
berpikir tingkat tinggi (high thinking
yang diterapkan di kelas X SMA
Kota
menjadi
bahwa pengembangan kognitif siswa
berbasis pasal 33 ayat 1 UUD 1945
8
memecahkan
pembahasan
skenario
pembelajaram serta bahan ajar yang
Negeri
siswa
Bertolak dari temuan dan
produk
berupa
(4)
dalam
KESIMPULAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan
kekeluargaan
order) dalam pembelajaran ekonomi
hasil
bernuansa pasal 33 ayat 1 UUD 1945.
penelitian ini dapat dilihat dari
Penerapan pasal 33 ayat 1 UUD 1945
perubahan yang terjadi pada siswa
265
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dalam pembelajaran menjadi sesuatu
Dewantara, Ki hajar. 1977. Karya Ki
yang urgent dan sangat relevan
ditengah-tengah arus deras aliran
Hajar
ekonomi
pertama. Yogyakarta. Majelis
barat
(neoliberal
dan
Dewantara
bagian
luhur persatuan taman siswa.
kapitalis) yang mendominasi materi
ajar ekonomi di sekolah-sekolah
Gunawan, Imam & Retno.2012.
formal maupun di perguruan tinggi.
taksonomi bloom – revisi ranah
Sehingga yang terjadi adalah peserta
kognitif: kerangka landasan
didik
untuk
lebih
memahami
kompetivisme
faham
dibandingkan
pengajaran
pendidikan
dan
penilaian.
Prosiding
kooperatisme. Pasal 33 ayat 1 mampu
menjadikan
pembelajaran,
Swasono, Sri Edi. 2012. Meluruskan
ekonomi
kembali kepada kiblat perekonomian
Penyelewangan
Mandat
indonesia yang berdasarkan usaha
Konstitusi
bersama dan asas kekeluargaan.
Nasionalisme Pasal 33 UUD
Pancasila
1945 Menolak Neoliberalisme.
DAFTAR RUJUKAN
Malang.
Anderson, Lorin dan Krathwol. 2015.
Malang
Terjemahan.
Landasan
Warsono
Kerangka
Universitas
dan
Negeri
Hariyanto.2014.
Pembelajaran Aktif. Bandung.
Untuk
Rosda Karya
Pembelajaran, Pengajaran dan
Wang. F & Hanafin 2005. Design
Asesmen. Yogyakarta. Pustaka
based research and Technology
pelajar.
Bloom, B.S., (Ed.). 1956. Taxonomy
Enchanced
Learning
of educational objectives: The
Environment.
classification of educational
Technology
goals: Handbook I, cognitive
Development. Vol 53. No. pp 5-
domain. New York: Longman
23
266
Educational
Research
and
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS CERITA UNTUK
MENANAMKAN LITERASI EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH
DASAR KABUPATEN SITUBONDO
Bayu permata1), Hari Wahyono2), Cipto Wardoyo3)
1)
Bayu Permata , Malang, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri
Malang, [email protected]
Hari Wahyono2), Malang, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri
Malang
Cipto wardoyo3), Malang, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri
Malang
Abstrak
Pembelajaran pada tingkat SD terkait dengan mata pelajaran IPS hanya disajikan pada buku paket
saja. Dimana siswa diharuskan untuk membaca dan diberikan ceramah saja. Hal tersebut
cenderung menyebabkan siswa mengantuk dan sulit untuk memahami materi. Oleh karena itu perlu
kiranya dilakukan sebuah pengembangan media pembelajaran yang inovatif yang memberikan
peranan lebih banyak kepada peserta didik dari pada guru. Salah satu pembelajaran inovatif yang
akan dikembangkan adalah pengembangan bahan ajar berbasis cerita. Kabupaten Situbondo
sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang terpencil, tidak adanya koperasi, tidak adanya
pasar modern dan jauh dari kota, dimana siswa mendapatkan uang saku minim kebanyakan siswa
membawa bekal makanan ke sekolah pada akhirya siswa belum memahami tentang arti literasi
ekonomi, sekolah tersebut kurang memahami tentang konsep dasar literasi ekonomi. Sekolah ini
juga tidak mempunyai prasarana media pembelajaran khususnya bahan ajar literasi ekonomi.
Dengan demikian siswa tidak termotivasi untuk belajar, karena sarana dan prasarana di sekolah
sangat tidak mendukung untuk belajar dengan baik. Pada akhirnya siswa tidak mendapatkan
pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan tidak adanya media pembelajaran bahan ajar
literasi ekonomi yang tidak ada di sekolah dengan demikian tidak dapat meningkatkan hasil belajar
dengan baik tentang literasi ekonomi.
Kata Kunci: Bahan ajar dan literasi ekonomi
tujuan pengajaran atau kurikuler, 4)
Pada esensinya, pendidikan
dilakukan
tidak
hanya
tujuan
sekadar
instruksional/pembelajaran.
mengajar atau menyampaikan materi
Lebih jelas lagi Hamalik (2008:80)
tertentu kepada siswa, akan tetapi
mengemukakan
pendidikan
mampu
pendidikan memberikan pedoman
memberikan bimbingan dan melatih
atau petunjuk kepada guru dalam
siswa. Hermawan, dkk (2008:18)
rangka memilih dan menentukan
menjelaskan bahwa pendidikan di
metode mengajar atau menyediakan
Indonesia memiliki tujuan
secara
lingkungan belajar bagi siswa. Oleh
hirarki
umum
karena itu hendaknya pendidikan
pendidikan, 2) tujuan institusional, 3)
dapat memberikan suatu pengalaman
yaitu
harus
1)
tujuan
267
bahwa
tujuan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
baru kepada peserta didik yang
memenuhi
nantinya
ilmuan
akan
memberikan
pengetahuan baru pada peserta didik.
kriteria
lebih
penalaran
Pendidikan pada hakikatnya
ilmiah,
mengedepankan
induktif
(inductive
reasoning)
dibandingkan
dapat dilakukan kepada setiap anak
penalaran
deduktif
sejak usia dini. Pendidikan yang
reasoning).
dilakukan untuk anak usia dini
para
Berdasarkan
dengan
(deductive
penjelasan
memang seharusnya tidak dibatasi
tersebut
atas beberapa permasalahan saja.
pendidik harus melakukan inovasi
Akan tetapi suatu pendidikan pada
terkait
anak usia dini diberikan secara
pembelajaran yang dilakukan. Secara
menyeluruh
umum pembelajaran pada tingkat
yang
terkait
memang
materi-materi
guru
dengan
sebagai
pelaksanaan
diberikan.
Sekolah Dasar (SD) menyajikan
Kurikulum yang digunakan pun
pembelajaran secara tematik. Dimana
berbeda dengan kurikulum pada
pembelajaran
tersebut
tingkat Sekolah Menengah Pertama
dengan
memberikan
(SMP)
tertentu
dan
harus
menuntut
Sekolah
Menengah
cara
disetiap
dilakukan
materi
tema
yang
Umum (SMU). Kurikulum yang
diberikan. Departemen Pendidikan
digunakan pada anak tingkat Sekolah
Nasional (2006) menjelaskan bahwa
Dasar (SD) lebih menggunakan
salah satu mata pelajaran yang tersaji
pendekatan tematik. Dimana proses
di
pembelajaran
dipadankan
Pengetahuan Sosial (IPS). Materi
dengan suatu proses ilmiah, karena
pembelajaran IPS dikemas secara
itu kurikulum 2013 menekankan
garis besar saja, artinya tidak terdapat
pada pendekatan saintifik dalam
mata pelajaran yang dikhususkan
pembelajaran. Pendekatan saintifik
seperti mata pelajaran ekonomi. Oleh
diyakini
emas
karena itu pembelajaran ekonomi di
perkembangan dan pengembangan
integrasikan ke dalam pembelajaran
sikap,
IPS.
dapat
sebagai
titian
keterampilan,
dan
tingkat
SD
Namun
adalah
Ilmu
pengintegrasian
pengetahuan peserta didik. Dalam
pembelajaran ekonomi tersebut hanya
pendekatan atau proses kerja yang
sebatas dasarnya saja tidak mendalam
268
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
seperti menjelaskan tentang literasi
guru menemukan kesulitan untuk
ekonomi secara mendasar kepada
memberikan
siswa.
siswa tentang hal-hal penting tentang
Pendidikan
anak usia
dini
ekonomi
pada
pemahaman
kepada
ekonomi.
memang sangat
Secara umum pembelajaran
penting. Hal tersebut dijelaskan oleh
pada tingkat Sekolah Dasar (SD)
Walstad (1992), Soper dan Walstad
menyajikan
(1991) dan Bethune (2000) bahwa
tematik.
Dimana
pendidikan ekonomi sangat penting
tersebut
dilakukan
diberikan untuk anak sejak dini. Hal
memberikan tema tertentu disetiap
trersebut
materi yang diberikan. Salah satu
dikarenakan
pendidikan
ekonomi akan memberikan sebuah
mata
literasi
ekonomi
pembelajaran
secara
pembelajaran
pelajaran
dengan
yang
cara
disajikan
yang
akan
menurut kurikulum di sekolah dasar
pengetahuan
dan
adalah IPS. Materi pembelajaran IPS
didik
dikemas secara garis besar saja,
(Johnson, 1979), (Marlin dan Durden,
artinya tidak terdapat mata pelajaran
1993) dan (Dumke, 1977), (Davies,
yang
2006), dan (Lucey dan Giannangelo,
pelajaran ekonomi. Oleh karena itu
2006).
pembelajaran
memberikan
pemahaman
kepada
anak
Namun pada kenyataannya
dikhususkan
seperti
ekonomi
mata
di
pendidikan literasi ekonomi pada
integrasikan ke dalam pembelajaran
anak usia dini memang seringkali
IPS.
diabaikan. Hal tersebut menurut
pembelajaran ekonomi tersebut hanya
Bethune (2000:2) menjelaskan bahwa
sebatas dasarnya saja tidak mendalam
pendidikan ekonomi secara mandiri
seperti menjelaskan tentang literasi
tidak
ekonomi secara mendasar kepada
dapat
di
terapkan
secara
keseluruhan karena kurangnya waktu
lagi
Pentingnya
materi
literasi
(2000)
ekonomi diberikan pada anak usia
pembelajaran
dini dikarenakan dalam kehidupan
ekonomi di dalam kelas untuk peserta
sehari-hari sebagian aktifitas yang
didik tingkat Sekolah Dasar (SD)
dilakukan seseorang hampir tidak
menjelaskan
Bethune
pengintegrasian
siswa.
pembelajaran di dalam kelas. Lebih
lanjut
Namun
bahwa
269
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
lepas dari ilmu ekonomi. Hal tersebut
ekonomi yang cerdas terindikasi dari
dikarenakan
dihadapkan
kemampuan meracik sumber daya
pada berbagai kebutuhan-kebutuhan
yang dimiliki untuk menciptakan
yang selalu bertambah dan berubah
benefit. Untuk penciptaan nilai yang
serta
terkristalkan
manusia
harus
dipenuhi
tetapi
dalam
perilaku
dihadapkan pada permasalahan alat
dibutuhkan literasi ekonomi, karena
pemuas kebutuhan yang terbatas
pada prinsipnya literasi ekonomi
sehingga manusia dihadapkan pada
merupakan alat yang berguna untuk
pengambilan
dan
merubah perilaku dari tidak cerdas
untuk
menjadi cerdas. Seperti bagaimana
keputusan
penentuan
pemilihan
pemenuhan kebutuhan. Untuk itu
memanfaatkan
dalam
menabung, dan tau bentuk bank,
penentuan
keputusan
yang
pengambilan
terkait
pemenuhan kebutuhan
yang
dapat
untuk
dengan
pasar modern, pasar tradisional dan
diperlukan
lain sebagainya untuk memenuhi
pengetahuan ekonomi atau literasi
ekonomi
pendapatan
kebutuhan hidup.
diperoleh
Membuat keputusan ekonomi
melalui pendidikan ekonomi dalam
yang cerdas adalah suatu pilihan, dan
keluarga
pendidikan
pilihan ini memerlukan upaya. Selain
ekonomi di sekolah agar keputusan
upaya maka individu juga perlu
yang ditetapkan rasional,efisien dan
memahami syarat-syarat yang tepat
mempunyai nilai manfaat.
guna membuat keputusan ekonomi
maupun
Literasi ekonomi merupakan
informasi
memainkan
penting
untuk
pertimbangan
Terkait
upaya
dan
peranan
persyaratan tersebut maka literasi
membuat
ekonomi menjadi suatu pilihan yang
guna
sebaiknya dimiliki oleh siswa sekolah
memuaskan kebutuhannya. Selain
dasar. Hanya saja pada kenyataannya
dari
tidak semua siswa memiliki literasi
pada
yang
sehari-hari.
itu,
cerdas
untuk
mengolah
informasi yang begitu banyak dan
ekonomi
cepat dibutuhkan pemahaman terkait
membuat keputusan yang cerdas.
dasar-dasar
Akibat
pembuatan
keputusan
ekonomi yang cerdas. Keputusan
yang
dari
memadai
pemahaman
guna
literasi
ekonomi yang tidak memadai akan
270
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tampak
dari
mengalami
bagaimana
kesalahan
siswa
secara menyenangkan yang sesuai
ketika
dengan karakteristik peserta didik.
membuat keputusan pembelanjaan
Menurut
dan
kegiatan
psikologi yang dikemukakan oleh
diperlukan
Piaget, karakteristik pada anak usia
lain-lainnya.dalam
pembelajaran
artinya
teori
perkembangan
penggunaan buku bahan ajar dalam
dini
penyampaian
yang
operasional. Artinya paserta didik
dalam
masih harus diberikan pemahaman-
dapat
pembelajaran
membantu
siswa
berada
pada
tahap
pra
menunjang proses kegiatan belajar
pemahaman
mengajar yang efektif dan efisien.
mendalam. Oleh karena itu, perlu
Salah
melalui
kiranya guru mengembangkan bahan
sebagai
ajar
satu
penggunaan
caranya,
bahan
ajar
mendasar
inovatif
yang
dan
mampu
pembelajaran yang berisi tentang
mempermudah peserta didik dalam
materi konsep dasar literasi ekonomi,
memahami materi.
konsep yang akan diranacang sesuai
Berdasarkan pemaparan dan
kurikulum 2013 dengan kemampuan
permasalahan
siswa agar siswa tidak bigung dalam
penelitian
pengembangan
pada
mengenal literasi ekonomi.
penelitian
ini
pada
Hendaknya guru memberikan
tersebut,
terfokus
maka
pengembangan bahan ajar berbasis
pemahaman tentang literasi ekonomi
cerita.
pada anak didik tingkat SD haruslah
mempermudah pemahaman literasi
diberikan
Tujuan
nya
untuk
secara
tematik.
Selain
ekonomi pada anak usia dini. Melalui
tematik,
materi
yang
bahan ajar cerita peserta didik akan
disampaikan juga hendaknya secara
diberikan materi konsep dasar literasi
mendalam dengan cara yang santai
ekonomi dengan cara menggunakan
dan
Tujuannya
gambar dan cerita. Gambar yang akan
adalah agar peserta didik dapat
diberikan berupa tentang konsep
memahami materi secara mendasar
dasar literasi ekonomi yang dibarengi
terkait literasi ekonomi. Wena (2010)
dengan cerita berkaitan degan literasi
menjelaskan
ekonomi.
secara
menyenangkan.
bahwa
memang
hendaknya pembelajaran dilakukan
Diharapkan
degan
pemberian gambar disertai degan
271
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
cerita peserta didik akan lebih tertarik
tersebut kurang memahami tentang
dalam mengikuti pembalajaran IPS,
konsep
khususnya materi ekonomi.
Sekolah ini juga tidak mempunyai
Namun pembelajaran pada
dasar
literasi
ekonomi.
prasarana
media
pembelajaran
tingkat SD terkait dengan mata
khususnya
bahan
ajar
pelajaran IPS hanya disajikan pada
ekonomi. Dengan demikian siswa
buku paket saja. Dimana siswa
tidak
diharuskan
dan
karena sarana dan prasarana di
diberikan ceramah saja. Hal tersebut
sekolah sangat tidak mendukung
cenderung
siswa
untuk belajar dengan baik. Pada
untuk
akhirnya siswa tidak mendapatkan
untuk
membaca
menyebabkan
mengantuk
dan
sulit
termotivasi
untuk
literasi
belajar,
memahami materi. Oleh karena itu
pembelajaran
perlu
menyenangkan dengan tidak adanya
kiranya
dilakukan
sebuah
yang
lebih
pengembangan media pembelajaran
media
yang
memberikan
literasi ekonomi yang tidak ada di
peranan lebih banyak kepada peserta
sekolah dengan demikian tidak dapat
didik dari pada guru. Salah satu
meningkatkan hasil belajar dengan
pembelajaran inovatif yang akan
baik tentang literasi ekonomi. Oleh
dikembangkan adalah pengembangan
karena itu penelitian ini dilakukan di
bahan ajar berbasis cerita.
SDN 3 Negeri Kendit Kabupaten
inovatif
yang
Hasil obsevasi dilakukan di SDN
3
Negeri
Situbondo
Kendit
sekolah
pembelajaran
bahan
ajar
situbondo.
Kabupaten
tersebut
KAJIAN PUSTAKA
merupakan salah satu sekolah yang
1. Bahan Ajar
terpencil, tidak adanya koperasi, tidak
a. Pengertian Bahan Ajar
adanya pasar modern dan jauh dari
Widodo dan Jasmadi (2008),
kota, dimana siswa mendapatkan
bahan ajar adalah seperangkat sarana
uang saku minim kebanyakan siswa
atau alat pembelajaran yang berisikan
membawa bekal makanan ke sekolah
materi
pada akhirya siswa belum memahami
batasan-batasan,
tentang arti literasi ekonomi, sekolah
mengevaluasi yang didesain secara
272
pembelajaran,
dan
metode,
cara
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sistematis
dan
menarik
dalam
kurikulum yang berlaku. Dengan
mencapai tujuan yang diharapkan,
adanya bahan ajar, guru akan lebih
mencapai
runtun dalam menyampaikan materi
kompetensi
atau
dengan
segala
subkompetensi
kepada siswa.
kompleksitasnya.
Diatas
dapat
dinyatakan
b. Tujuan Bahan Ajar
bahwa, bahan ajar adalah seperangkat
Daryanto
dan
Dwicahyono
materi pelajaran yang mengacu pada
(2014), tujuan bahan ajar sebagai
kurikulum yang digunakan dalam
berikut.
rangka mencapai standar kompetensi
a. Menyediakan bahan ajar yang
dan kompetensi dasar yang telah
sesuai dengan tuntutan kurikulum
ditentukan. Dampak positif bahan
dengan
ajar adalah guru akan mempunyai
kebutuhan peserta didik, yaitu
lebih
untuk
bahan ajar yang sesuai dengan
membimbing siswa dalam proses
karakteristik dan setting atau
pembelajaran, membantu siswa untuk
lingkungan sosial peserta didik.
banyak
waktu
mempertimbangkan
memperoleh pengetahuan baru dari
b. Membantu peserta didik dalam
segala sumber atau referensi yang
memperoleh alternatif bahan ajar
digunakan dalam bahan ajar, dan
disamping buku-buku teks yang
peranan guru sebagai satu-satunya
terkadang sulit diperoleh.
sumber
pengetahuan
menjadi
c. Memudahkan
berkurang. Kemampuan guru dalam
melaksanakan
merancang ataupun menyusun bahan
berdasarkan tujuan bahan ajar
ajar menjadi hal yang sangat berperan
diatas dapat dinyatakan bahwa,
dalam
bahan ajar yang berbentuk buku
menentukan
keberhasilan
guru
dalam
pembelajaran.
proses belajar dan pembelajaran
ajar
melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar
pembelajaran yang menghasilkan
dapat juga diartikan sebagai segala
karya siswa, dengan menyediakan
bentuk bahan yang disusun secara
bahan ajar yang sesuai dengan
sistematis yang memungkinkan siswa
tuntutan kurikulum, membantu
dapat belajar dengan dirancang sesuai
peserta didik dalam memperoleh
273
yang
bertujuan
pada
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
alternatif
bahan
ajar,
serta
memudahkan
guru
dalam
menyampaikan
materi
dalam
d. Prinsip Pengembangan Bahan
Ajar
Berdasarkan
pembelajaran.
prinsip
pengembangan bahan ajar diatas
dapat
dinyatakan
bahwa,
pengembangan bahan ajar di sekolah
c. Manfaat Bahan Ajar
Diperoleh guru dan peserta
perlu memperhatikan karakteristik
didik. Manfaat yang diperoleh oleh
siswa dan kebutuhan siswa sesuai
guru yaitu bahan ajar sesuai dengan
kurikulum, yaitu menuntut adanya
tuntutun kurikulum, tidak tergantung
partisipasi dan aktifitas siswa lebih
dengan buku teks dan buku paket
banyak
bantuan
sedangkan
Pengembangan bahan ajar berupa
manfaat yang diperoleh oleh peserta
buku ajar literasi ekonomi. Salah satu
didik
menciptakan
alternatif bahan ajar yang akan
menarik,
bermanfaat bagi siswa menguasai
menumbuhkan motivasi, mengurangi
kompetensi tertentu, karena buku ajar
ketergantungan
dapat membantu siswa menambah
pemerintah,
yaitu,
pembelajaran
dan
mendapatkan
dalam
pembelajaran.
kemudahan dalam mempelajari setiap
informasi
indikatoryang
dipelajari melalui kegiatan belajar
terdapat
pada
perangkat pembelajaran yang disusun
oleh
guru
serta
materi
yang
secara sistematis.
terciptanya
pembelajaran
tuntas
dan
pembelajaran
yang
bisa
e. Karakteristik Bahan Ajar
menghasilkan siswa dengan baik.
Berdasarkan
tentang
pendapat
Widodo
dan
Jasmadi
diatas
(2008),ada beragam bentuk buku,
dinyatakan bahwa, manfaat bahan
baik yang digunakan untuk sekolah
ajar dapat memberikan kontibusi
maupun perguruan tinggi, contohnya
yang menarik terhadap pembelajaran
buku referensi, modul ajar, buku
dikelas.
pratikum, bahan ajar, dan buku
diklat.Sesuai
dengan
pedoman
penulisan modul yang dikeluarkan
274
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
oleh Derektorat Menengah Kejuruan
proses pembelajaran dapat harus
Jendral
berlangsung
Pendidikan
Dasar
dan
Menengah Depertemen Pendidikan
meskipun
tidak
dilakukan di kelas.
Nasional Tahun 2003, bahan ajar
memiliki karakteristik, yaitu self
g. Fungsi Bahan Ajar
intruksional, self contained, stand
Menurut Prastowo (2011),
alone, adaptive, dan user friendly.
secara garis besar fungsi bahan ajar
Self intruksional yaitu bahan ajar
bagi guru adalah untuk mengarahkan
dapat
mampu
semua
membelajarkan sendiri dengan bahan
proses
ajar yang dikembangkan. Selain itu,
merupakan
dengan bahan ajar akan memudahkan
seharusnya dijabarkan kepada siswa.
siswa belajar secara tuntas dengan
Sedangkan bagi siswa adalah menjadi
memberikan
pembelajaran
pedoman dalam proses pembelajaran
yang dikemas ke dalam unit-unit atau
dan merupakan substansi kompetensi
kegiatan yang lebih spesifik.
yang
membuat
siswa
materi
aktifitasnya
siswa
pembelajaran
sekaligus
substansi
yang
seharusnya
dipelajari.Berdasarkan
pembelajaran
f. Jenis-jenis Bahan Ajar
dalam
yang
strategi
digunakan,
Berdasarkan beberapa jenis
fungsibahan ajar dapat dibedakan
bahan ajar dapat dinyatakan bahwa,
menjadi tiga macam, yaitu fungsi
bahan ajar yang cocok dan pas dalam
dalam
pembelajaran di sekolah dasar yaitu
pembelajaran
bahan ajar berupa buku, yaitu buku
pembelajaran kelompok.
yang
disusun
untuk
pembelajaran
klasikal,
individual,
proses
pembelajaran dan berisi bahan-bahan
h. Keunggulan dan Keterbatasan
atau materi pembelajaran yang akan
Bahan Ajar
dijabarkan, bahan ajar yang dimaksud
Menurut Mulyasa (2006), ada
disini adalah bahan ajar yang dapat
beberapa keunggulan bahan ajar,
digunakan peserta didik untuk belajar
sebagai berikut.
mandiri
tanpa
harus
dan
tergantung
a. Berfokus pada kemampuan
dengan keberadaan guru, sehingga
individual siswa, karena pada
275
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
hakekatnya siswa memiliki
lebih parah lagi siswa harus
kemampuan untuk bekerja
berkonsultasi pada fasilitator.
sendiri dan lebih bertanggung
jawab
atas
2) Sulit
tindakan-
menentukan
penjadwalan dan kelulusan,
tindakannya.
serta
b. Adanya kontrol terhadap hasil
membutuhkan
manajemen pendidikan yang
belajar mengenai penggunaan
sangat
standar
pembelajaran
kompetensi
dalam
berbeda
setiap bahan ajar yang harus
karena
dicapai oleh siswa.
menyelesaikan
c. Relenvasi
ditunjukan
kurikulum
dengan
proses
dari
konvensional,
setiap
siswa
bahan
ajar
dalam waktu yang berbeda-
adanya
beda,
bergantung
pada
pembelajaran dan hasil yang
kecepatan dan kemampuan
akan diperolehnya.
masing-masing.
sedangkan
penggunaan
keterbatasan
bahan
ajar,
dari
Dukungan
sebagai
pembelajaran
berupa sumber belajar, pada mumnya
berikut
cukup mahal, karena setiap siswa
harus
1) Penyusunan bahan ajar yang
mencari
sendiri.
Berbeda
baik membutuhkan keahlian
dengan pembelajaran konvesional,
tertentu. Sukses atau gagalnya
sumber belajar seperti alat peraga
bahan ajar tergantung pada
dapat
penyusunannya. Bahan ajar
dalam pembelajaran.
digunakan
bersama-sama
mungkin saja memuat tujuan
dan alat ukur berarti, akan
tetapi
pengalaman
2. Pengertian Pengembangan
belajar
Pengembangan
pendidikan
yang termuat di dalam tidak
menjadi topik yang selalu hangat
ditulis dengan baik atau tidak
dibicarakan dari masa ke masa. Isu ini
lengkap. Bahan ajar yang
selalu juga muncul tatkala orang
demikian kemungkinan besar
membicarakan tentang hal-hal yang
akan ditolak oleh siswa, atau
berkaitan dengan pendidikan. Dalam
pengembangan pendidikan, secara
276
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
umum untuk meningkatkan mutu
tua tidak peduli apakah sekolah
pendidikan.
negeri ataupun swasta.
Abdul
Majid
Mendefinisikan
(2005)
Kenyataan ini terjadi hampir di setiap
pengembangan
kota
di
Indonesia,
sehingga
pembelajaran adalah suatu proses
memunculkan
mendesain pembelajaran secara logis,
unggulan di setiap kota. Sehubungan
dan sistematis dalam rangka untuk
dengan hal tersebut, maka proses
menetapkan segala sesuatu yang akan
belajar mengajar di ruang kelas telah
dilaksanakan dalam proses kegiatan
pula banyak menarik perhatian para
belajar
dengan
peneliti
potensi
dan
memperhatikan
kompetensi
siswa.
dan
sekolah-sekolah
praktisi
pendidikan
dalam rangka meningkatkan mutu
Pengembangan pembelajaran hadir
pembelajaran.
didasarkan
adanya
pengembangan pembelajaran perlu
perkembangan ilmu pengetahuan dan
digalakkan, sehingga dapat diketahui
teknologi
secara nyata, apa, mengapa dan
pada
yang
telah
membawa
Oleh
karena
itu,
perubahan di hampir semua aspek
bagaimana
upaya-upaya
yang
kehidupan manusia dimana berbagai
seharusnya
dilakukan
dalam
permasalahan
dapat
meningkatkan mutu pembelajaran
upaya
yang diharapkan.
dipecahkan
hanya
dengan
penguasaan dan peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Selain
3. Literasi Ekonomi
ilmu pengetahuan dan teknologi,
a. Pengertian Literasi
pengembangan pembelajaran hadir
Literasi dalam bahasa Inggris
juga didasarkan pada adanya sebuah
yaitu Literacy berasal dari bahasa
kesadaran orang tua akan pentingnya
Latin littera atau huruf yang artinya
pendidikan yang berkualitas bagi
melibatkan penguasaan sistem-sistem
anak-anaknya semakin meningkat,
tulisan dan konvensi-konvensi yang
sekolah yang berkualitas semakin
menyertainya. Berdasarkan artikel
dicari, dan sekolah yang mutunya
yang ditulis oleh Peter Sina dalam
rendah semakin ditinggalkan. Orang
Kompasiana edisi 01 Mei 2012
definisi Literasi menurut Collins
277
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Dictionary and Thesaurus bahwa
Asal katanya adalah Oikos yang
literasi berarti kemampuan membaca,
berarti rumah tangga dan Nomos
menulis, pendidikan, pembelajaran
yang berarti peraturan, aturan, atau
dan pengetahuan. Sumber lain, The
hukum. Oikonomia adalah aturan
New
Handy
masyarakat sebagai hukum kodrat
College Dictionary bahwa literasi
yang menetapkan rumah tangga yang
diartikan sebagai membaca dan ilmu
baik. Menurut Mankiw (2006) ilmu
pengetahuan. Selain itu, literasi juga
ekonomi
berkaitan
pembelajaran.
mempelajari bagaimana masyarakat
Menurut Matsuura (Director-General
mengelola sumber daya yang langka.
of the United Nations Educational,
Nopirin (2008) ilmu ekonomi pada
Scientific and Cultural Organisation)
dasarnya mempelajari upaya manusia
bahwa
baik
American
Webster
dengan
literasi
tidak
hanya
adalah
secara
ilmu
individu
yang
maupun
menyangkut keahlian berpikir dan
masyarakat dalam rangka melakukan
membaca
pilihan penggunaan sumber daya
melainkan
menyangkut
proses pembelajaran (learning) dan
yang
keahlian hidup (life skill) yang
kebutuhan
digunakan
komunitas
bersifat tidak terbatas) akan barang
ataupun suatu bangsa untuk bertahan
dan jasa. Masalah dalam ekonomi
dan secara berkelanjutan mengalami
adalah
kelangkaan
perubahan. Dengan kata lain, tanpa
relatif
terhadap
literasi maka suatu bangsa atau
kebutuhan,
komunitas
kebutuhan manusia tidak terbatas.
manusia,
akan
kesulitan
terbatas
guna
(yang
memenuhi
pada
dasarnya
sumber
sementara
demikian,
daya
pemenuhan
jumlah
memastikan untuk tetap bertahan
Dengan
hidup selayaknya sebagai manusia
mendapatkan kepuasan dengan alat
(Peter Sina, 2012).
pemuas kebutuhan yang terbatas
maka manusia harus
untuk
melakukan
pemilihan kebutuhan dengan cara
b. Pengertian Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari
mengalokasikan sumber daya yang
bahasa Yunani yakni Oikonomia.
ada secara efisien. Ilmu ekonomi
Artinya manajemen rumah tangga.
membantu manusia untuk mencapai
278
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kemakmuran yang maksimal dari
menggunakan konsep ekonomi untuk
sumber-sumber atau alat-alat yang
membuat
tersedia. Menurut Iskandar (2002)
penghasilan, tabungan, pengeluaran
ilmu ekonomi terbagi dalam dua
dan mengalokasikan uang. Hal ini
bagian
diperjelas
besar
yang
kelak
akan
keputusan
oleh
tentang
pendapat
dari
menurunkan ilmu-ilmu ekonomi teori
Organization for Economic Literacy
dan terapan, yaitu ilmu ekonomi
(OEL) yang menegaskan bahwa
mikro dan ilmu ekonomi makro. Ilmu
melek ekonomi tidak hanya meliputi
ekonomi
khususnya
pemahaman konsep dasar ekonomi
mempelajari perilaku individu dan
dan fakta ekonomi, tetapi juga tentang
rumah
kemampuan berpikir
mikro
tangga
perusahaan
produksi
dalam
atau
kritis
yang
membuat
mendukung cara berpikir ekonomi
mengalokasikan
yang benar. Dengan kata lain, melek
sumber daya yang terbatas. Aspek
ekonomi melibatkan pengetahuan dan
analisisnya
analisa
penerapan 19 teori-teori ekonomi
biaya/manfaat, teori permintaan dan
yang mendasar dalam mengambil
penawaran, elastisitas, model-model
keputusan tentang sumber daya yang
pasar, industri, teori harga dan teori
terbatas. Menurut Mathews (1999)
produksi. Sedangkan ilmu ekonomi
literasi ekonomi merupakan istilah
makro
yang
keputusan
untuk
antara
lain
mempelajari
perilaku
digunakan
untuk
masyarakat (negara/bangsa) dalam
menggambarkan
memenuhi kebutuhannya (masalah
individu agar dapat mengenali atau
agregat). Aspek analisisnya antara
menggunakan konsep ekonomi dan
lain pendapatan nasional, neraca
cara berpikir ekonomi dalam rangka
pembayaran,
meningkatkan
kesempatan
kerja,
inflasi, dan investasi.
kemampuan
kesejahteraan.
Sedangkan menurut Jappelli (2009)
pada prinsipnya literasi ekonomi
merupakan
c. Pengertian Literasi Ekonomi
Menurut
Pandey
alat
untuk
mencapai
&
tujuan, hanya saja pada kenyataannya
Bhattacharya (2012) melek ekonomi
tidak semua orang memiliki literasi
adalah
ekonomi
kemampuan
untuk
279
yang
tinggi
sehingga
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mengkerucutkan peluang mencapai
mengajukan 13 pertanyaan untuk
kesejahteraan.
satu
menguji pengetahuan yang terkait
indikatornya adalah menjadi orang
dengan konsep konsep ekonomi atau
yang cerdas dalam mengelola sumber
literasi ekonomi (Neti Budiwati,
daya ekonominya guna mencapai
2014). Hasil yang diperoleh dari tes
kesejahteraan. Berdasarkan beberapa
ini adalah bahwa sebagian besar
pendapat di atas, dapat disimpulkan
responden menunjukkan pemahaman
bahwa literasi ekonomi merupakan
yang baik tentang prinsipprinsip
kemampuan
menggunakan
ekonomi (khususnya isu ekonomi
konsep dasar ekonomi dan cara
mikro, seperti operasi pasar dan
berpikir kritis
sumber-sumber pendapatan pribadi)
Salah
untuk
dalam pembuatan
keputusan ekonomi.
Literasi
dan
ekonomi
memiliki
dampak
langsung
dapat
terbesar pada kehidupan sehari-hari
membuat seseorang menjadi cerdas
mereka, khususnya terkait isu-isu
dalam
ekonomi
mengelola
ekonomi
sumber
untuk
daya
mikro.
Akan
tetapi
mencapai
responden kurang memahami isu-isu
cara
ekonomi makro, seperti peran uang
mengaplikasikan konsep ekonomi
dan penyebab dan dampak inflasi
tersebut. Selain itu, literasi ekonomi
yang ditunjukkan oleh data sekitar
menjadi
untuk
54% responden tidak memahami
tentang
hubungan antara uang dan defisit
biaya/manfaat suatu barang dalam
anggaran, serta 35% responden tidak
aktivitas ekonomi. Beberapa survei
memahami
dilakukan
tingkat
keputusan yang berkaitan dengan
melek (literasi) ekonomi, khususnya
sumber daya yang terbatas (Neti
di Amerika Serikat. Salah satunya
Budiwati, 2014). Selain itu, di
adalah Survei yang dilakukan pada
Amerika Serikat sebagai bagian dari
bulan September dan Oktober 1998
upaya untuk meningkatkan literasi
oleh The Minnesota Center for Survey
ekonomi, Louis Harris & Associates,
Research
Inc
kesejahteraan
membuka
dengan
sangat
penting
pengetahuan
untuk
at
the
melihat
University
of
Minnesota. Survei dilakukan dengan
dengan
tentang
pengambilan
Dewan
Nasional
Pendidikan Ekonomi (The National
280
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Council on Economic Education -
kali dengan skor rata-rata 80%. Uji
NCEE)
pada
tahun
2005
reliabilitas dan validitas yang ini telah
Uji
Melek
terbukti di lebih dari 10 tahun
Ekonomi. Penelitian ini dilakukan
penggunaan dan ribuan responden
secara online dari 12 Januari-10
(Albritton, 2006).
mengembangkan
Februari 2005 dengan 3.512 orang 21
Hubungan Literasi Ekonomi
dewasa AS berusia 18 tahun ke atas
dengan Perilaku Konsumen Perilaku
dan 2.242 siswa AS kelas 9-12.
konsumen ditentukan oleh tingkat
Mereka menemukan bahwa orang
pengetahuan
dewasa
57%
ekonomi, sehingga literasi ekonomi
pemahaman mereka tentang konsep
menjadi hal penting. Literasi dalam
dasar ekonomi dan siswa SMA
perekonomian suatu negara menjadi
mencetak rata-rata 48% (Markow &
penting,
Bagnaschi, 2005). Sedangkan, Wood
ekonomi
& Doyle (2002) melaporkan hasil
masyarakat suatu negara merupakan
survei terhadap 1.001 karyawan dari
konsumen atau produsen yang cerdas,
tujuh
sehingga akan mendorong terhadap
mencetak
perusahaan
rata-rata
besar
yang
dilakukan dalam rangka Business
Roundtable
sebagai
bagian
masyarakat
karena
dengan
berarti
tentang
literasi
menunjukkan
pertumbuhan ekonomi.
dari
Masyarakat yang cerdas akan
program kebijakan publik. Dengan
mampu memilih produk yang dapat
menggunakan kuesioner yang sama
mendorong perekonomian negaranya,
yaitu The Standards in Economics
bukan
Survey ditemukan bahwa skor rata-
sebagaimana yang menjadi tujuan
rata dari hasil tes literasi ekonomi
dari
karyawan adalah 67%. Instrumen The
perilaku konsumsi siswa, pendidikan
Standards in Economics Survey yang
memegang peranan penting dalam
dikembangkan oleh NCEE, survei ini
meningkatkan sumber daya manusia
terdiri dari 20 pertanyaan yang
berkualitas. Pendidikan merupakan
menguji pengetahuan dasar tentang
suatu proses yang mengakibatkan
konsep-konsep ekonomi. Versi online
terjadinya
dari tes ini telah diambil alih 31.000
dalam perilaku. Dapat dikatakan
281
memperkaya
globalisasi.
negara
Terkait
lain
dengan
perubahan-perubahan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
bahwa orang dianggap belajar jika
4. Kerangka Berfikir
menunjukkan perubahan-perubahan
tingkah laku dalam hidupnya. Dengan
pengetahuan yang dimiliki, manusia
dapat bertindak atau berperilaku
sesuai dengan pengetahuan yang
didapatnya dari proses pembelajaran
termasuk
dalam
mengambil
keputusan. Keputusan ekonomi yang
cerdas
terlihat
dari
kemampuan
mencari sumber daya yang dimiliki
untuk menciptakan benefit. Hal ini
diperjelas oleh Jappelli (2009) bahwa
literasi ekonomi menjadi semakin
penting untuk membuat keputusan
rumah
tangga,
berinvestasi
yaitu
yang
bagaimana
tepat,
berapa
banyak meminjam yang tepat di pasar
uang dan bagaimana memahami
konsekuensi
atas
A. Metode Penelitian Dan
stabilitas
Pengembangan
keseluruhan ekonomi.
1. Model Pengembangan
Dalam
mengembangkan
bahan ajar Siswa pada Mata Pelajaran
Ips tentang literasi ekonomi, peneliti
menggunakan
Based
pendekatan
Research
(DBR)
Design
yang
memiliki ciri khusus yaitu sebuah
model
penelitian
pengembangan
produk berdasarkan kebutuhan dan
yang dibutuhkan serta melibatkan dan
berkolaborasi dengan pengguna hasil
282
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pengembangan (praktisi). Pendekatan
Levy (2010:11). Berikut ini adalah
Design Based Research terdiri dari
penjabaran dari 6 fase tersebut:
enam fase, yaitu: (1) mengidentifikasi
1. Fase pertama: mengidentifikasi
masalah; (2) merumuskan produk
pengembangan;
(3)
desain
masalah
dan
Tujuan
tahap
ini
adalah
pengembangan produk; (4) uji coba
menetapkan
produk; (5) evaluasi hasil uji coba
syarat-syarat pembelajaran diawali
produk;
dengan analisis tujuan pembelajaran
(6)
mengkomunikasikan
hasil.
2.
mendefinisikan
ips tentang literasi ekonomi dari
Prosedur
Penelitian
standar isi yang digunakan untuk
dan
acuan pengembangan bahan ajar ips
Pengembangan
Secara
penelitian
umum
tantang
penerapan
berbasis
dapat
pengembangan
Tujuan
menyiapkan
antara peneliti dan praktisi secara
Selanjutnya
rekayasa.
untuk
langkah
bahan
ini
adalah
ajar
tentang
pahami siswa sekolah dasar.
3. Fase 3: desain dan pengembangan
produk
bahan ajar juga melibatkan tim
Tujuan
kolaborasi.
Design
tahap
literasi ekonomi yang mudah di
pengembangan dalam penyusunan
Model
masalah
pengembangan
dan
adanya
mengidentifikasi
2. Fase 2: merumuskan produk
implementasi, berdasarkan kolaborasi
tanpa
serta
secara objektif.
praktik-praktik
pendidikan melalui analisis literatur,
desain,
ekonomi
guru dan siswa sehingga peneliti
namun fleksibel yang bertujuan untuk
meningkatkan
litersi
pengembangan asesmen kebutuhan
desain
menggunakan metode yang sistematis
nyata
dan
tahap
ini
adalah
menghasilkan pengembangan bahan
Based
ajar yang sudah direvisi berdasarkan
Research dalam pengembangan ini
masukan dari pakar. Tahap ini
peneliti mengadopsi dari model 6 fase
meliputi: (a) validasi bahan ajar oleh
yang dikembangkan Peffers et al
para pakar diikuti dengan revisi, (b)
(2007), seperti dikutip dalam Elly &
bahan
283
ajar
yaitu
kegiatan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mengoperasionalkan
rencana
PENUTUP
pengajaran, dan (c) uji coba terbatas
Hasil
penelitian
ini
dengan siswa yang sesungguhnya.
diharapkan
Hasil tahap (b) dan (c) digunakan
sebagai berikut:
sebagai
Langkah
1. Bagi guru sebagai bahan masukan
berikutnya adalah uji coba lebih
untuk memperbaiki pembelajaran
lanjut dengan siswa yang sesuai
di kelan dengan menggunakan
dengan kelas sesungguhnya.
bahan ajar berbasis cerita tentang
4. Fase 4: uji coba produk
litearsi ekonomi.
dasar
revisi.
memberikan
manfaat
Pada tahap ini merupakan
2. Bagi Program Studi Pendidikan
tahap penggunaan perangkat yang
Ekonomi sebagai bahan masukan
telah dikembangkan pada skala yang
dan
lebih luas .
mengembangkan dan merancang
5. Fase 5: evaluasi hasil uji coba
metode,
produk
Pada
pertimbangan
model-model
strategi
tahap
ini
untuk
dalam
serta
pembelajaran
peneliti
ekonomi tentang literasi ekonomi
menganalisis tanggapan atau respon
lebih lanjut dengan bahan ajar
peserta didik yang telah menerapkan
yang lainnya.
pembelajaran ips tentang literasi
3.
Bagi peneliti lain, hasil penelitian
ekonomi dengan menggunakan bahan
ini
ajar
masukan
sehingga
peneliti
dapat
dapat dijadikan bahan
dan
pertimbangan
mengetahui layak tidaknya produk.
untuk melakukan penelitian yang
6. Fase 6: mengkomunikasikan hasil
berkaitan
dengan
masalah-
Pada tahap akhir peneliti menyusun
masalah
pendidikan
ekonomi
laporan akhir secara detail dan sesuai
tentang
dengan kaidah penulisan karya ilmiah
sekolah dasar.
untuk kemudian dipublikasikan baik
dalam bentuk jurnal ataupun artikel.
284
literasi ekonomi di
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Abdul Majid, 2005. Perencanaan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid (2005) perencanaan
pembelajaran
Pembelajaran
(mengembangkan
dan
mengembangkan
guru),
standarkompetensi guru: PT
Bandung.
Ahmad Sabri. 2005. Strategi Belajar
Dan
Teaching. Jakarta:
Pengembangan Kurikulum Dan
Pembelajaran
Micro
Quantum
Ilmu
Pengetahuan
Sosial.
Yogyakarta: Cipta Media
Teaching.
Ahmad Rohani, 2004. Pengelolaan
Ahmad Sabri. 2005. Strategi Belajar
Mengajar
Dan
Teaching. Jakarta:
Pengajaran, PT. Rineka Cipta:
Micro
Jakarta.
Quantum
Ahmad Sabri, 2005. Strategi Belajar
Teaching.
Albritton,
Rosdakarya,
Akbar, S. Dan Sriwijaya, H. 2011.
Rosda Karya.
Mengajar
Remaja
kompetensi
Frank
P.
2006.
Performance
on
Tests
Economic
Literacy:
Mengajar
Micro
Teaching,
PT.Ciputat Press, Jakarta.
of
Albritton,
A
Frank
P.
2006.
Comparison of Face-to-Face
Performance
on
wih Online Instruction. First
Economic
Literacy:
Monday (peer-reviewed journal
Comparison of Face-to-Face
on the internet). Vol.11 No.10.
wih Online Instruction. First
Ambigapati. (1999). Literasi dan
Tests
of
A
Monday (peerreviewed journal
on the internet). Vol.11 No.10.
Pengajaran. Penang : USM.
Andi Prastowo. (2012). Panduan
Daryanto & Aris Dwi Cahyono. 2013.
Kreatif Membuat Bahan Ajar
Menyusun Modul Bahan Ajar
Inovatif.
Untuk Persiapan Guru Dalam
Yogyakarta:
Diva
Press.
Mengajar,
Gava
Media. Malang
Asep H. Hermawan, dkk. 2008.
Dumke,
Pengembangan Kurikiulum dan
Pembelajaran.
Penerbit
Jakarta:
G.S.
Demension
Education“.
Universitas Terbuka.
285
(1997).
To
“New
Economics
Trust
For
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Education Leadership. Vol 6.
[email protected]
No 3 Hal. 23-37.
m
Davies, P. (2006). “ Educating
Kemdikbud.2013.
Permendikbud
Citizens For Changing Economies”.
81A
Journal Of
Implementasi
Tahun
2013
tentang
Curriculum Studies. Vol .38 No 1 Hal
Kurikulum
15-30.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses
2013.
Jakarta
:
Kementrian Pendidikan dan
Belajar Mengajar. Jakarta :
Kebudayan
Nuh, M. 2014. Materi Pelatihan
Bumi Aksara.
_________, 2008. Metode Diskusi.
Implementasi Kurikulum 2013
Hamalik,Oemar.(1999).Kurikulum
TahunAjaran 2014/2015 Mata
Dan Pembelajaran. Jakarta:
Pelajaran
Bumi Aksara
Kementrian Pendidikan dan
Huck, dkk. dan Cullinan (1987).
IPs.
Jakarta
:
Kebudayaan.
Children literature in elemetary
Kaplan, Robert S. dan David P.
school. Chicago rand mc nally
Norton. 2001. The Strategy-
college publishing company.
Focused Organization: How
Ika Lestari. 2013. Pengembangan
Bahan
Ajar
Balanced
Scorecard
Companies
Berbasis
Kompetensi. Padang:Akademia
New
Permata.
Boston:
Thrive
in
The
Business Environment.
Harvard
Business
School Press.
Iskandar Putong. 2002. Pengantar
Backes,
Laura
(2012).
Jakarta: Ghalia Indonesia.
“Understanding
Children's
Jappelli, T. 2009. Economic Literacy:
Book Genres”.
Ekonomi Mikro dan Makro.
Lucey, T. A., G. M. Giannangelo.
An International Comparison.
(2006). “Short Changed: The
CFS Working Paper. No. 238.
Jurnal Peter Garlans Sina Alumni
Importance
Magister Manajemen UKSW
Of
Facilitating
Equiltable Financial Education
In Urban Sosiety”. Education
286
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
And Urban Sosiety. Vol. 38 No.
Nopirin.
3 Hal 268-287
2008.
Pengantar
Ekonomi Makro
Martin Handoko, 1992. Motivasi
(Daya
Pengerak
Tingkah
Laku),
Kanisius
IKAPPI,
Ilmu
& Mikro.
Yogyakarta: BPFE.
Nana Sudjana Nana, 1989. CBSA
dalam
yogyakarta.
Proses
CV
Mengajar,
Belajar
Sinar
Baru
Algensindo: Bandung.
Muhammad Ali, 2000. Guru dalam
Proses Belajar Mengajar, CV.
Sinar
Baru
Nasution, S., 1999, Kurikulum dan
Algensindo,
Bandung.
Mankiw,
Aksara,
N.
Pengantar
Jakarta:
Pengajaran,
cet-ke-3.,
Bumi
2004.
Gregory.
2006.
Didaktik Asas-asas Mengajar,
Ekonomi
Mikro
Jakarta: Bumi Aksara., 2008a,
Edisi Ketiga. Jakarta:Salemba.
Berbagai Pendekatan dalam
Marlin, J.W., J. J. durden. (1993).” An
Proses Belajar dan Mengajar,
Jakarta: Bumi Aksara
Analysis Of Contibutions And
Contributors
In
Neti Budiwati. 2014. Analisis Literasi
Economics
Education”. Vol 24 (2) hal
Ekonomi
.171-186
Konsumen.
dan
Disertasi.
Bandung:
Markow, D & Bagnaschi, K. 2005.
Perilaku
Universitas
Pendidikan Indonesia.
What American Teens & Adults
Know About Economics. Harris
Nurulpaik, Iik. 2005. “Pendidikan
Interactive Market Research.
dan Budaya”. Dalam Pikiran
NCEE.
Rakyat
Mulyasa.
2006.
bahan
ajar
Maret
2005.
Bandung
Pengembangan
.
26
Oemar Hamalik, 1999. Kurikulum
Bandung:
Rosdakarya.
dan
Pembelajaran,
Bumi
Aksara: Jakarta.
Mukhtar, 2003.Metode Pembeljaran
Jappelli, Tulio. (2009). Economic
Yang Berhasil,Jakarta: Nimas
Muhina
Literacy:
287
An
International
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Sudjana. 2000. Interaksi Belajar
Comparison. CSEF Working
Mengajar. Bandung: Tarsito.
Paper No.238
Unsworth,
Jusuf Amir Feisal, 1995. Reorientasi
L
Pendidikan Islam, Gema Insani
Learning
Press: Jakarta.
Melbourne
Johnson , T. (2009). “ Research On
Is
ItAnswering
Literecy,
and
Teaching.
:
MacMillan
Educational Australia.
Economic Education – How
Well
(1993).
Widodo Dan Jasmadi (2008: 40),
Panduan Buku Bahan Ajar.
The
Question Asked”. American
Jakarta:
Economics Review. Vol. 69 (2)
Kompotindo
PT
Elex
Media
Hal.22-27
Pandey, Chanchala & Bhattacharya.
Walstad, W. B. (1992). “ Economics
2012. Economic Literacy of
Intruction In High School”.
Senior
School
JournalEconomics Literature.
Study.
Vol. 30 (December 1992) Hal
Secondary
Teachers:
A
Field
2019-2051
Journal of All India Association
for
Educational
Bethune, J. J (2000). " Assesing
Research.
Vol.24 No.1.
Economics Understanding In
The Early Grades”. Journal Of
Peter G Sina. 2012. Literasi Ekonomi.
Diakses
dari
Economics
And
Economics
http://ekonomi.kompasiana.com
Education Reseacrh. Vol. 1 Hal
/moneter/2012/05/01/literasieko
22-30.
nomi45979.html,
diakses
30
Wagner, DA (1987). The Futures of
April 2016
Literacy in Changing World,
Prasetya Irawan, 1997. Teori Belajar,
Motivasi
Mengajar
dan
NY: Pergamon Press.
Ketrampilan
(Pekerti).
Wood, W.C & Doyle, J.M. 2002.
Dirjen
Economic
Dikti Depdikbud. Jakarta.
Rohani
Literacy
Among
Corporate Employees. Journal
(2004).Pengelolaan
of Economic Education. Vol. 33
Pengajaran. Jakarta. PT Rineka
No.3.hlm. 195-205.
Cipta
288
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Yuni
Yamasari.
(2010)
Matematika,
Jurusan
(http://id.wikipedia.org/wiki/St
FMIPA,
ra fikasi_sosial), diakses 10
Febuari 2016.
[email protected]
om pendidikan Teoretis dan
Praktis. Bandung PT.Remaja
Rosda.
Monks,
dkk.
2002.
Psikologi
Perkembangan.
Yogyakarta:Gajah
Mada
University Press.
Nugraheni, P.N.A. 2003. Perbedaan
Kecenderungan Gaya Hidup
Hedonis pada Remaja Ditinjau
dari Lokasi Tempat Tinggal.
Skripsi (tidak diterbitkan).
Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi
Komunikasi.
PT.Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sunarto,
Hartono.
2006.
Perkembangan
Peserta
Didik.Jakarta: Rineka Cipta.
Zebua, A.S, Nurdjayadi, R.D. 2001.
Hubungan
antara
Konformitas dan Konsep Diri
denga
Perilaku
Konsumtif
pada Remaja Putri. Jurnal
Ilmiah
Psikologi
Terapan:
Phronesis.Vol. 3, No. 6.
___________.
Stratifikasi
Sosilai
Encyclopedia
Indonesia,(Online),
289
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PENGARUH PREDIKAT SEKOLAH ADIWIYATA DAN
PEMBELAJARAN EKONOMI TERHADAP PERILAKU EKONOMI
BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA SISWA JURUSAN IPS MAN 1
JOMBANG
Cahyo Tri Atmojo
Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Jombang
[email protected]
Abstrak
Sekolah merupakan sarana bagi masyarakat untuk dapat memperoleh pendidikan secara formal.
Dalam kaitannya dengan keberhasilan tujuan pendidikan maka setiap sekolah diharapkan dapat
menciptakan suasana sekolah yang nyaman. Adiwiyata adalah salah satu bentuk predikat bagi
sekolah yang turut mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan. Pembelajaran
ekonomi diharapkan dapat membekali siswa untuk dapat berperilaku ekonomi yang berwawasan
lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara predikat sekolah adiwayata dan
pembelajaran ekonomi terhadap perilaku ekonomi berwawasan lingkungan pada siswa jurusan IPS
MAN 1 Jombang, serta untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara predikat sekolah
adiwayata dan pembelajaran ekonomi terhadap perilaku ekonomi berwawasan lingkungan pada
siswa jurusan IPS MAN 1 Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan statistik deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini membahas 3 variabel yaitu predikat sekolah adiwiyata, pembelajaran
ekonomi, serta perilaku ekonomi berwawasan lingkungan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa
jurusan IPS. Presisi sampel yang digunakan adalah 10% dari jumlah populasi. Teknik pengumpulan
data dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regresi
linier berganda.Hasil Penelitian memperlihatkan, terdapat pengaruh positif dari variabel predikat
sekolah adiwayata dan pembelajaran ekonomi terhadap perilaku ekonomi berwawasan lingkungan
pada siswa jurusan IPS MAN Jombang serta ada pengaruh secara dominan dari predikat sekolah
adiwayata dan pembelajaran ekonomi terhadap perilaku ekonomi berwawasan lingkungan pada
siswa jurusan IPS MAN Jombang.
Kata Kunci: Sekolah Adiwiyata, Pembelajaran Ekonomi, Perilaku Ekonomi
Sekolah merupakan sarana
bagi
masyarakat
memperoleh
formal.
untuk
pendidikan
Pendidikan
telah
pendidikan
setiap
peserta
didik
dapat
dituntut untuk dapat memaksimalkan
secara
potensi yang ada pada masing-masing
diakui
mereka. Masyarakat sebagai peserta
sebagai satu proses yang sangat
didik
penting dalam mempengaruhi aspek-
kecerdasan yang mampu bersaing
aspek
dengan bangsa lain. Bangsa indonesia
yang
terdapaat
dalam
diharapkan
kehidupan. Pendidikan merupakan
mengharapkan
bagian
menyeluruh
penting
dalam
proses
memiliki
kecerdasan
dapat
dimiliki
yang
oleh
pembangunan suatu bangsa. Hal
masyrakat. Hal ini sesuai dengan
tersebut dikarenakan dalam proses
tujuan nasional negara Indonesia
290
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
yaitu
yang
dalam
merupakan suatu kebutuhan bagi
pembukaan UUD 1945 yang berbunyi
setiap siswa. Kenyamanan belajar
mencerdaskan
bangsa.
dapat ditimbulkan dari lingkungan
mewujudkan
sekolah yang mendukung terjadinya
Dalam
tercantum
kehidupan
upaya
keberhasilan tujuan negara Indonesia
proses
maka dibuatlah suatu undang-undang
diantaranya adalah keberadaan guru
tentang sistem pendidikan nasional,
yang
yang diharapkan dapat digunakan
membawa
sebagai
dalam
belajar yang efektif, serta sarana dan
di
prasarana yang menunjang. Djamarah
undang-undang
(2002:141) faktor ektern merupakan
nomor 20 tahun 2003 menjelaskan
faktor-faktor yang berasal dari luar
bahwa pendidikan merupakan usaha
diri siswa dapat berupa lingkungan,
sadar
untuk
sarana dan prasarana belajar, dan guru
mewujudkan suasana belajar dan
sebagai tenaga pengajar, dimana
proses pembelajaran agar peserta
faktor yang satu dengan yang lainnya
didik secara aktif mengembangkan
saling
potensi
mendukung dalam pencapaian hasil
pedoman
melaksanakan
Indonesia.
kekuatan
pendidikan
Dalam
dan
berencana
dirinya
untuk
spiritual
pengendalian
diri,
kepribadian,
akhlak
keterampilan
yang
memiliki
belajar
mengajar
berkualitas
siswa
yang
yang
dapat
dalam
kondisi
mempengaruhi
siswa
yang
dan
keagamaan,
belajar
optimal.
kecerdasan,
Adiwiyata adalah salah satu bentuk
serta
predikat bagi sekolah yang turut
diperlukan
mewujudkan sekolah berwawasan
mulia
dan
dan peduli lingkungan. Penciptaan
negara. Dalam kaitannya dengan
sekolah adiwiyata merupakan salah
keberhasilan tujuan pendidikan maka
satu usaha yang dapat dilakukan
selain faktor intern siswa, faktor
pihak sekolah agar dalam proses
ekstern
dibutuhkan.
pembelajaran
disekolah
lebih
Dalam kaitan dengan faktor ekstern
mendapatkan
kenyamanan,
serta
maka setiap sekolah diharapkan dapat
proses belajar mengajar yang inovatif.
menciptakan suasana sekolah yang
Dengan
nyaman. Kenyamanan dalam belajar
adiwiyata maka diharapkan setiap
dirinya,
masyarakat
juga
sangat
bangsa
291
membangun
lingkungan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
siswa
dapat
melakukan
pembelajaran
proses
dengan
cara
penelitian
dengan
mencari
kemungkinan-kemungkinan
yang
mengaitkan dengan lingkungannya.
dapat terjadi. Rencana pemecahan
Pembelajaran ekonomi merupakan
masalah penelitian ini adalah dengan
salah
bentuk
menentukan rumusan masalah yang
pembelajaran yang dapat dikaitkan
diantaranya adalah adakah pengaruh
dengan istilah adiwiyata. Dengan
antara predikat sekolah adiwayata dan
pendidikan ekonomi yang berbasis
pembelajaran
adiwiyata
dapat
perilaku
dapat
lingkungan pada siswa jurusan IPS
yang
MAN 1 Jombang, serta adakah
satu
membekali
contoh
diharapkan
siswa
berperilaku
untuk
ekonomi
ekonomi
ekonomi
terhadap
berwawasan
berwawasan lingkungan. Hal ini
pengaruh
dimaksudkan bahwa dalam setiap
predikat
kegiatan ekonomi yang dilakukan
pembelajaran
oleh siswa dapat mempertimbangkan
perilaku
dampak terhadap lingkungan. Tujuan
lingkungan pada siswa jurusan IPS
Penelitian
mengetahui
MAN 1 Jombang. untuk menjawab
pengaruh antara predikat sekolah
permasalahan dalam penelitian ini,
adiwayata dan pembelajaran ekonomi
peneliti
terhadap
pengumpulan data dengan angket
adalah
perilaku
ekonomi
secara
sekolah
parsial
adiwayata
ekonomi
ekonomi
serta
jurusan IPS MAN 1 Jombang, serta
dokumentasi.
dan
terhadap
berwawasan
menggunakan
berwawasan lingkungan pada siswa
antara
dengan
metode
melakukan
untuk mengetahui pengaruh secara
parsial
antara
predikat
sekolah
KAJIAN LITERATUR
adiwayata dan pembelajaran ekonomi
Perilaku
terhadap
Lingkungan
perilaku
ekonomi
Ekonomi
Berwawasan
Jogiyanto
berwawasan lingkungan pada siswa
jurusan IPS MAN 1 Jombang.
menyebutkan
Rencana
(behavior) adalah tindakan-tindakan
merupakan
pemecahan
masalah
upaya
untuk
merencanakan pemecahan masalah
(actions)
bahwa
(2007)
atau
“perilaku
reaksi-reaksi
(reactions) dari suatu objek atau
292
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
organism. Perilaku dapat berupa sadar
2) Orientasi Kerja.
(conscious)
3) Investasi, Kewirausahaan, dan
atau
tidak
sadar
(unconscious), terus terang (overt)
atau diam-diam (Covert), sukarela
(voluntary)
atau
tidak
Mengambil Risiko.
4) Tingkat Pendidikan.
sukarela
Dari beberapa pengertian
(involuntary)”. Perilaku merupakan
tentang
overt behavior yaitu tindakan nyata
disimpulkan bahwa Perilaku ekonomi
yang dilakukan seseorang sebagai
(economic behavior) adalah tindakan-
manusia, yang dapat berupa perilaku
tindakan (action) atau reaksi-reaksi
umum atau perilaku tidak umum,
(reactions) dari suatu objek yang
dapat diterima atau tidak dapat
berupa rasionalitas, moralitas, gaya
diterima sesuai dengan norma-norma
hidup, efisiensi dalam berkonsumsi
social yang terevaluasi. Terevaluasi
dan efektifitas dalam berproduksi.
bermakna
Perilaku
bahwa
perilaku
dapat
perilaku
ekonomi
ekonomi
dapat
berwawasan
diterima atau tidak, akan berubah-
lingkungan
ubah, sejalan dengan control sosial
tindakan yang dilakukan secara sadar
yang berlaku dalam masyarakat.
yang
Loewenstein
menyebutkan
bahwa
merupakan
berkaitan
dengan
suatu
kegiatan
(2000)
produksi, konsumsi dan distribusi
perilaku
dengan menyesuaikan diri terhadap
ekonomi terdiri dari empat kategori
lingkungannya.
yaitu sebagai berikut ini:
1) Intertemporal Consumption And
Pembelajaran Ekonomi
Chatib
(2012)
2) Work Orientation.
mengemukakan
pembelajaran
3) Investment,
merupakan proses transfer ilmu dua
Savings.
Entrepreneurship,
And Risk Taking.
arah antara guru sebagai pemberi
4) Education Attainment.
informasi dan siswa sebagai penerima
Pernyataan diatas menjelaskan
informasi.
bahwa perilaku ekonomi terdiri
mengemukakan
dari :
merupakan ilmu yang mempelajari
1) Konsumsi Dan Tabungan.
tingkah
293
Gilarso
laku
Ilmu
manusia
(2001:11)
ekonomi
dalam
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mengelola
kegiatan
produksi,
melaksanakan
upaya
distribusi, dan konsumsi barang dan
lingkungan
jasa dengan sumber daya produktif
berkelanjutan
yang
tujuan
generasi sekarang maupun yang akan
manusia
datang. Dengan adanya program
terbatas
memenuhi
dengan
kebutuhan
dan
pelestarian
predikat
sebaik-baiknya.
Pembelajaran
merupakan
suatu
dilakukan
dalam
ekonomi
kegiatan
proses
yang
belajar
pembangunan
bagi
kepentingan
sekolah
adiwiyata
diharapkan warga sekolah dapat
bertanggung jawab dalam upaya
perlindungan
dan
pengelolaan
mengajar dengan tujuan memberikan
lingkungan
informasi
sekolah yang baik untuk untuk
kepada
siswa
terkait
melalui
tata
kelola
perilaku manusia yang berkaitan
mendukung
dengan kegiatan ekonomi diantaranya
berkelanjutan bagi sekolah. Beberapa
kegiatan produksi, distribusi dan
komponen adiwiyata yang dapat
konsumsi.
ekonomi
digunakan sebagai bentuk usaha
ditujukan untuk membekali siswa
dalam mewujudkan sekolah dan
untuk dapat berperilaku ekonomi
warga
secara rasional
keperdulian
Pembelajaran
dan
berwawasan
pembangunan
sekolah
yang
terhadap
memiliki
lingkungan
yaitu dengan membuat kebijakan
lingkungan.
berwawasan lingkungan, pelaksanaan
Sekolah Adiwiyata
Adiwiyata adalah salah satu
kurikulum
berbasis
kegiatan
lingkungan
lingkungan,
berbasis
bentuk predikat bagi sekolah yang
partisipasif,
turut
pendukung ramah lingkungan.
mewujudkan
sekolah
pengelolaan
sarana
berwawasan dan peduli lingkungan.
Adiwiyata
bertujuan
untuk
Hipotesis
membentuk sekolah peduli terhadap
Hipotesis 1 : Diduga ada Pengaruh
lingkungan serta sekolah dan warga
Predikat Sekolah Adiwiyata Dan
yang
Pembelajaran
berbudaya
lingkungan.
Sehingga semua komponen sekolah
dapat
berpartisipasi
Perilaku
dan
294
Ekonomi
Ekonomi
Terhadap
Berwawasan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Lingkungan Pada Siswa Jurusan IPS
Adapun ruang lingkup yang
MAN 1 Jombang
peneliti kemukakan adalah sebagai
Hipotesis 2 : Diduga Ada Variabel
Penelitian ini membahas tentang
Yang Berpengaruh Dominan Antara
Pengaruh
Predikat
Predikat Sekolah Adiwiyata Dan
Adiwiyata
Dan
Pembelajaran
Terhadap
Ekonomi Terhadap Perilaku Ekonomi
Berwawasan
Berwawasan Lingkungan Pada Siswa
Lingkungan Pada Siswa Jurusan IPS
Jurusan IPS MAN 1 Jombang,
MAN 1 Jombang
penelitian dilakukan pada seluruh
Perilaku
Ekonomi
Ekonomi
Sekolah
Pembelajaran
siswa jurusan IPS kelas X, XI, dan
METODOLOGI PENELITIAN
XII dengan jumlah 520 siswa sebagai
Berdasarkan uraian pada bab
populasi.
terdahulu, maka rancangan penelitian
penelitian
ini akan membahas 3 variabel yaitu
menggunakan rumus slovin sehingga
sekolah
adiwiyata,
didapat 83 sebagai
ekonomi
dan
pembelajaran
perilaku
ekonomi.
Penentuan
Jumlah
sampel
ditentukan
dalam
dengan
responden.
responden
dilakukan
Ditinjau dari permasalahan yang ada,
dengan menggunakan teknik random
penelitian ini menguji pengaruh dua
sampling.
variabel bebas dan satu variabel
terikat.
Peneliti
pendekatan
menggunakan
statistik
Untuk
mempermudah
peneliti dalam memperoleh data,
deskriptif
maka peneliti menggunakan teknik
kuantitatif dengan maksud statistik
pengumpulan data berupa angket dan
deskriptif digunakan peneliti untuk
dokumentasi. Dengan menggunakan
menggambarkan
atau
angket, peneliti dapat memberikan
karakter dari sampel serta persepsi
pernyataan-pernyataan kepada siswa
atau
dengan disediakan alternatif jawaban
tanggapan
penelitian.
keadaan
dari
Sedangkan
responden
statistik
yang
menggunakan
skala
likert.
kuantitatif digunakan peneliti untuk
Sedangkan dokumentasi digunakan
menguji
dengan
peneliti untuk mendapatkan informasi
menggunakan model analisis regresi
dari catatan-catatan yang berguna
linear berganda
untuk menunjang penelitian.
hipotesis
295
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Adapun definisi operasional
dengan menggunakan analisis regresi
dari masing-masing variabel sebagai
linear berganda digunakan untuk
berikut :
menguji pengaruh predikat sekolah
1. Sekolah adiwiyata
merupakan
adiwayata dan pembelajaran ekonomi
sekolah yang dalam pelaksanaan
terhadap
pembelajaran serta lingkungan
berwawasan lingkungan pada siswa
belajar
jurusan IPS MAN 1 Jombang, serta
turut
mewujudkan
perilaku
wawasan lingkungan serta tidak
pengaruh
mengabaikan
predikat
keindahan
dan
Ekonomi
parsial
sekolah
pembelajaran
kenyamanan lingkungan
2. Pembelajaran
secara
perilaku
ekonomi
antara
adiwayata
ekonomi
ekonomi
dan
terhadap
berwawasan
merupakan suatu kegiatan yang
lingkungan pada siswa jurusan IPS
dilakukan dalam proses belajar
MAN 1 Jombang
mengajar
dengan
tujuan
memberikan informasi kepada
HASIL DAN PEMBAHASAN
siswa terkait perilaku manusia
MAN Jombang merupakan
yang berkaitan dengan kegiatan
sekolah yang telah lama mempunyai
ekonomi
komitmen
diantaranya
produksi,
kegiatan
distribusi
dan
peduli
dengan
lingkungan hidup. Hal ini dibuktikan
dengan banyak diraih prestasi dalam
konsumsi.
3. Perilaku ekonomi berwawasan
lingkungan
untuk
merupakan
suatu
beberapa lomba yang berhubungan
dengan lingkungan. Adapun prestasi
tindakan yang dilakukan secara
yang telah diraih diantaranya :
sadar yang berkaitan dengan
1. Sebagai Juara I Tingkat Provinsi
kegiatan produksi, konsumsi dan
dalam
distribusi dengan menyesuaikan
Sekolah Sehat tahun 2009
2. Sebagai
diri terhadap lingkungannya.
Pembuktian
merupakan
hal
Juara
Kabupaten
hipotesis
yang
Lomba
Lingkungan
I
Tingkat
dalam
lomba
Kebersihan dan Keindahan antar
harus
diselesaikan dalam sebuah penelitian
MAN
kuantitatif.
Kementerian Agama pada tahun
Teknik
analisis
data
2009
296
dalam
rangka
HAB
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
3. Sebagai
Juara
Kabupaten
II
Tingkat
dalam
lomba
himbauan hemat listrik dan air,
kegiatan
jum’at
bersih,
lomba
Kebersihan dan Keindahan antar
kebersihan dan keindahan kelas setiap
SMA
bulan, melakukan kegiatan rutin
sekecamatan
Jombang
tahunan
tahun 2010.
4. Sebagai
Nominator
Terbaik
Tingkat
Kabupaten
Jombang
yang
bertema
dengan
lingkungan seperti peringatan harihari
Lingkungan
hidup,
lomba
dalam Lomba Komposting antar
tumpeng dengan bahan non beras,
SMA pada tahun 2009.
lomba fashion show dengan bahan
5. Sebagai Juara I tingkat kabupaten
daur ulang, menanam 1000 toga di
dalam lomba composting antar
lingkungan
SMA secara berturut-turut pada
Jombang. Terkait dengan penigkatan
tahun 2010 dan 2011.
SDM MAN Jombang selalu aktif
6. Sebagai Juara I Tingkat Provinsi
dalam
Lomba
Lingkungan
Adiwiyata
sekitar
MAN
mengikutsertakan guru dan siswa
dalam acara workshop, seminar,
lokakarya, dan pelatihan
Sekolah Sehat tahun 2011
7. Sekolah
warga
Nasional
tentang
Lingkungan Hidup.
Tahun 2012
8. Juara Harapan I Lomba LSS
Analisis Data dan Pembahasan
Dalam
Nasional Tahun 2012.
Sederet prestasi diatas dapat
penelitian
ini
menggunakan teknik analisis regresi
diraih karena adanya komitmen yang
linear berganda
tinggi antara kepala madrasah dan
untuk
seluruh warga madrasah terhadap
pengaruh
semua program yang berhubungan
variabel bebas terhadap variabel
dengan
terikat.
peduli
dan
berbudaya
yang digunakan
mengetahui
secara
Hipotesis
ada
tidaknya
simultan
pertama
dari
yang
lingkungan hidup. Beberapa upaya
diajukan dalam penelitian ini adalah
dan kebijakan yang berkenaan dengan
Diduga
Lingkungan
telah
Sekolah Adiwiyata Dan Pembelajaran
dilakukan di MAN Jombang meliputi
Ekonomi Terhadap Perilaku Ekonomi
Hidup
yang
kegiatan penghematan SDA dengan
297
ada
Pengaruh
Predikat
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Berwawasan Lingkungan Pada Siswa
pengaruh secara simultan. Adapun
Jurusan IPS MAN 1 Jombang
formulasi regresi linier berganda
Untuk mengetahui apakah
dengan persamaan regresi berikut :
hipotesis pertama ditolak atau tidak
Y = α + β1X1 + β2X2
ditolak maka dilakukan uji regresi
linear berganda untuk mengetahui
Tabel Koefisien Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant)
5,738
9,221
1
Sekolah Adiwiyata
,467
,171
,317
Pembelajaran Ekonomi
,872
,246
,385
a. Dependent Variable: Perilaku Ekonomi
Dari
hasil
pengolahan
t
Sig.
,620
2,915
3,541
,537
,005
,001
(Y) adalah 5,738. Dengan demikian
melalui regresi linear berganda maka
sebelum
secara sistematis hubungan antara
terhadap variabel bebas dan variabel
sekolah adiwiyata dan pembelajaran
terikat sudah dalam kondisi baik.
ekonomi dapat di tulis sebagai berikut
Karena konstanta bernilai positif.
dilakukan
penelitian
Nilai Koefisien regresi dari
:
variabel Sekolah Adiwiyata (X1)
Y = 5,738 +0,467.X1 +0,872.X2
adalah
0,467
Ekonomi
Berdasarkan tabel koefisien
dan
(X2)
Pembelajaran
adalah
0,872,
mengandung arti jika nilai variabel
regresi dapat diketahui nilai konstanta
Sekolah
adalah 5,738, hal ini berarti apabila
Pembelajaran
variabel bebas diantaranya Sekolah
ditingkatkan satu satuan, maka akan
Adiwiyata (X1) dan Pembelajaran
menyebabkan peningkatan variabel
Ekonomi (X2) dianggap sama dengan
Perilaku
nol, maka nilai variabel Perilaku
Lingkungan
Ekonomi Berwawasan Lingkungan
Sekolah Adiwiyata (X1) dan 0,872
298
Adiwiyata
(X1)
Ekonomi
Ekonomi
(Y)
dan
(X2)
Berwawasan
sebesar
0,467
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Pembelajaran Ekonomi (X2) satuan.
(X2) ataukah tidak, bisa dilihat
Peningkatan
bermakna,
dari perbandingan nilai Fhitung
semakin meningkat sekolah adiwiyata
dengan Ftabel nya. Bila Fhitung lebih
(X1) dan pembelajaran ekonomi (X2)
besar dari Ftabel, maka Y (perilaku
maka
peningkatan
ekonomi)
berwawasan
predikat sekolah adiwiyata (X1)
nilai
akan
perilaku
ini
diikuti
ekonomi
dipengaruhi
oleh
lingkungan.
dan pembelajaran ekonomi (X2).
1. Uji Hipotesis Pengaruh Secara
Namun bila Fhitung lebih kecil dari
Ftabel, maka Y (perilaku ekonomi
Simultan
Untuk
apakah
variabel
ekonomi)
mengetahui
berwawasan lingkungan) tidak
(perilaku
dipengaruhi oleh predikat sekolah
secara
adiwiyata (X1) dan pembelajaran
Y
dipengaruhi
bersamaan oleh sekolah adiwiyata
ekonomi (X2).
(X1) dan pembelajaran ekonomi
Tabel Hasil Uji F
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of Squares
963,805
1489,414
2453,220
ANOVAa
df
2
81
81
Mean Square
471,903
18,853
F
25,501
Sig.
,000a
a. Dependent Variable: Perilaku
Ekonomi
b. Predictors: (Constant), Pembelajaran
Ekonomi, Sekolah adiwiyata
berpengaruh signifikan terhadap
Perilaku Ekonomi Berwawasan
Berdasarkan tabel Anova
Lingkungan Pada Siswa Jurusan
terlihat bahwa Fhitung sebesar
IPS MAN 1 Jombang. Dengan
25,501> Ftabel = 3,11 dan nilai sig
0,000
<
0.05,
yang
demikian
berarti
yang
menyatakan Diduga ada Pengaruh
signifikan. Hal ini berarti variabel
Predikat Sekolah Adiwiyata Dan
predikat sekolah adiwiyata dan
pembelajaran
hipotesis
Pembelajaran Ekonomi Terhadap
ekonomi
299
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Perilaku Ekonomi Berwawasan
Ekonomi
Terhadap
Lingkungan Pada Siswa Jurusan
Ekonomi
IPS MAN 1 Jombang “Tidak
Lingkungan Pada Siswa Jurusan
ditolak”.
IPS MAN 1 Jombang. Untuk
Berwawasan
mengetahui
pengaruh
masing-masing
2. Uji Hipotesis Pengaruh Secara
menentukan
Parsial
Perilaku
variabel
variabel
dari
serta
yang
Hipotesis ke dua yang
berpengaruh dominan terhadap
diajukan dalam penelitian ini
perilaku ekonomi berwawasan
adalah Diduga Ada Variabel
lingkungan
Yang
Dominan
menggunakan
Sekolah
menjawabnya.
Berpengaruh
Antara
Predikat
Adiwiyata
Dan
maka
uji
peneliti
t
untuk
Pembelajaran
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
Beta
Error
(Constant)
5,738
9,221
1
Sekolah Adiwiyata
,467
,171
,317
Pembelajaran Ekonomi
,872
,246
,385
a. Dependent Variable: Perilaku Ekonomi
Berdasarkan
T
,620
2,915
3,541
Sig.
,537
,005
,001
tabel
Lingkungan Pada Siswa Jurusan
coefficients maka dapat diketahui
IPS MAN 1 Jombang berdasarkan
bahwa nilai Thit Predikat Sekolah
tabel tersebut di atas maka dapat
Adiwiyata sebesar 2,915 < thit
diketahui
Pembelajaran Ekonomi sebesar
berpengaruh dominan terhadap
3,541. Maka hipotesis ke dua
perilaku ekonomi berwawasan
diterima
yaitu
Ada
lingkungan adalah pembelajaran
Variabel
Yang
Berpengaruh
ekonomi dengan nilai thit sebesar
Diduga
Dominan
Antara
Sekolah
Adiwiyata
Predikat
3,541.
Dan
Pembelajaran Ekonomi Terhadap
PEMBAHASAN
Perilaku Ekonomi Berwawasan
300
variabel
yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Berdasarkan uji statistik yang
adiwiyata dan pembelajaran ekonomi
telah dijelaskan oleh peneliti bahwa
berpengaruh secara serempak atau
dalam penelitian ini membuktikan
bersama terhadap perilaku ekonomi
ada ada Pengaruh Predikat Sekolah
berwawasan lingkungan pada siswa
Adiwiyata
Pembelajaran
jurusan IPS MAN 1 Jombang.
Ekonomi Terhadap Perilaku Ekonomi
Pengaruh predikat sekolah adiwiyata
Berwawasan Lingkungan Pada Siswa
dan pembelajaran ekonomi terhadap
Jurusan IPS MAN 1 Jombang. Hal ini
perilaku
berarti tanpa adanya predikat sekolah
lingkungan pada siswa jurusan IPS
adiwiyata dan pembelajaran ekonomi
MAN 1 Jombang. Pertama dapat
maka akan berdampak pada perilaku
dilihat
ekonomi
lingkungan
adiwiyata. Dengan predikat sekolah
pada siswa jurusan IPS MAN 1
adiwiyata maka setiap siswa dan guru
Jombang. Dengan demikian dapat
serta seluruh komponen sekolah akan
diartikan
didorong untuk mengembangkan diri
Dan
berwawasan
bahwa
dengan
ekonomi
pada
berwawasan
predikat
meningkatkan meningkatkan predikat
pada
sekolah adiwiyata dan pembelajaran
mencerminkan perhatian terhadap
ekonomi yang berbasis lingkungan
lingkungan. Dari pihak sekolah akan
maka akan
di
ekonomi
membentuk
berwawasan
perilaku
lingkungan
perilaku
tuntut
untuk
yang
sekolah
dapat
menciptakan
kebijakan – kebijakan yang dapat
pada siswa jurusan IPS MAN 1
mendukung
Jombang. begitu pula sebaliknya,
yang berwawasan lingkungan. Serta
apabila predikat sekolah adiwiyata
dengan adanya program tersebut
dan pembelajaran ekonomi yang
siswa akan terdorong untuk lebih
berbasis
mengalami
memanfaatkan limbah yang ada di
perubahan yang bersifat negatif maka
lingkungan sekolah untuk memiliki
hal tersebut akan membentuk perilaku
nilai ekonomis.
lingkungan
terwujudnya
sekolah
Kedua adalah Pembelajaran
ekonomi yang kurang berwawasan
Ekonomi merupakan suatu kegiatan
lingkungan.
hasil
yang dilakukan dalam proses belajar
penelitian bahwa predikat sekolah
mengajar dengan tujuan memberikan
Berdasarkan
pada
301
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
terkait
(unconscious), terus terang (overt)
perilaku manusia yang berkaitan
atau diam-diam (Covert), sukarela
dengan kegiatan ekonomi diantaranya
(voluntary)
kegiatan produksi, distribusi dan
(involuntary)”. Perilaku merupakan
konsumsi.
ekonomi
overt behavior yaitu tindakan nyata
ditujukan untuk membekali siswa
yang dilakukan seseorang sebagai
untuk dapat berperilaku ekonomi
manusia, yang dapat berupa perilaku
secara rasional
berwawasan
umum atau perilaku tidak umum,
lingkungan. Pembelajaran ekonomi
dapat diterima atau tidak dapat
akan membantu siswa memahami
diterima sesuai dengan norma-norma
bahwa segala sesuatu memiliki nilai
social yang terevaluasi. Terevaluasi
ekonomis apabila dikelola dengan
bermakna
baik. pembelajaran ekonomi dapat
diterima atau tidak, akan berubah-
memberikan
ubah, sejalan dengan control sosial
informasi
kepada
siswa
Pembelajaran
dan
pengetahuan
bahwa
setiap barang memiliki nilai guna
atau
bahwa
tidak
sukarela
perilaku
dapat
yang berlaku dalam masyarakat.
tersendiri, dengan menambah nilai
guna
suatu
barang
maka
nilai
KESIMPULAN
ekonomis akan terbentuk. Dengan
Berdasarkan uraian pada hasil
ketertarikan terhadap nilai ekonomis
analisa dan pembahasan, maka dapat
tersebut maka siswa dapat lebih
diambil kesimpulan sebagai berikut:
ramah terhadap lingkungan dengan
1.
ada Pengaruh Predikat Sekolah
cara berperilaku ekonomi sesuai
Adiwiyata
Dan
dengan
Ekonomi
Terhadap
kondisi
yang
ramah
Ekonomi
lingkungan.
Pembelajaran
Perilaku
Berwawasan
(2007)
Lingkungan Pada Siswa Jurusan
“perilaku
IPS MAN 1 Jombang, karena
(behavior) adalah tindakan-tindakan
hasil uji F menunjukkan bahwa
(actions)
reaksi-reaksi
Fhitung sebesar 25,501> Ftabel =
(reactions) dari suatu objek atau
3,11 dan nilai sig 0,000 < 0.05,
organism. Perilaku dapat berupa sadar
yang berarti signifikan.
Jogiyanto
menyebutkan
(conscious)
bahwa
atau
atau
tidak
sadar
302
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
2.
Ada variabel yang berpengaruh
Djamarah. (2002). Teori Motivasi,
dominan antara predikat sekolah
edisi 2 (ed-2), Jakarta : PT.
adiwiyata
dan
Bumi Aksara.
ekonomi
terhadap
pembelajaran
ekonomi
perilaku
Gilarso.T (2001). Pengantar Ilmu
berwawasan
Ekonomi Mikro. (Edisi Revisi).
lingkungan pada siswa jurusan
Yogyakarta:
IPS
Yogyakarta.
MAN
1
Jombang
berdasarkan hasil analisis data
Jogiyanto.2007.
Kanisius
Sistem
pada uji partial atau uji t maka
Keprilakuan.
dapat diketahui variabel yang
Penerbit Andi.
berpengaruh dominan terhadap
Loewenstein
Informasi
Yogyakarta:
(2000).
The
Proverbs,
U.S.
perilaku ekonomi berwawasan
Folklore,
lingkungan adalah pembelajaran
Economic Behavior, 6 (2):
ekonomi dengan nilai thit sebesar
hlmn,2,
3,541.
ProQuest
(Online),
And
dalam
(http://search.proquest.com/doc
DAFTAR RUJUKAN
view/1471985659/9A4E3FAC
Chatib.Munif
(2010). Penerapan
FD9F4E40PQ/1?accountid=38
Pendekatan
Pembelajaran
628#), diakses 16 Agustus 2016
Kontekstual
Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa.
(online).
http://www.infodiknas.com/
penerapan
pendekatan
pembelajaran
konstektual
dalam
meningkatkan
hasil
belajar siswa dalam bidang
studi fisika di SMA/ di akses
pada tanggal 15 Agustus 2016.
303
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI
GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI SISWA
PADA MAPEL IPS EKONOMI
Danny Koerniawan Pamungkas1), Agung Haryono2), Sri Umi Mintarti3)
Prodi Pendidikan Ekonomi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang
SLTPN 2 Rogojampi Banyuwangi
Email : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi,
dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi siswa
kelas VIII pada SLTP N 2 Rogojampi tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini dilakukan di SLTP
Negeri 2 Rogojampi dengan responden siswa kelas VIII sebagai populasinya. Penelitian ini
merupakan penelitian non eksperimen. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah dengan teknik Propotional Random Sampling. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 69 responden. Metode Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda, uji t dan uji F. Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS for
Windows versi 16 dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian yang menjelaskan secara nyata
keadaan bagi siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Rogojampi tahun ajaran 2010/2011 adalah sebagai
berikut : Kepemimpinan Guru ekonomi, kemampuan berkomunikasi Guru ekonomi, Lingkungan
belajar dan motivasi belajar siswa berada pada klasifikasi baik. Selanjutnya terjadi pengaruh
positif yang signifikan secara parsial maupun simultan antara Kepemimpinan, kemampuan
berkomunikasi guru dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
IPS ekonomi.
Kata Kunci: Kepemimpinan, Kemampuan Berkomunikasi, Lingkungan Belajar dan Motivasi
Belajar.
Proses belajar siswa akan
Motivasi
sangat
penting
untuk
berhasil jika dalam diri siswa ada
mendorong siswa dalam belajar baik
keinginan untuk belajar dan kemauan
itu
untuk
ekstrinsik.
Bagi
keinginan atau dorongan inilah yang
mempunyai
motivasi
disebut motivasi. Motivasi adalah
kemauan belajarnya lebih kuat karena
daya penggerak di dalam diri siswa
tidak tergantung pada faktor dari luar
yang menimbulkan kegiatan belajar
dirinya,
dan memberikan arah pada kegiatan
mempunyai
belajar sehingga tujuan yang di
kemauan belajarnya tergantung pada
kehendaki
faktor-faktor yang berasal dari luar
menjadi
lebih
baik
lagi,
oleh subyek belajar itu
tercapai(Sardiman,2001:73).
motivasi
intrinsik
sebaliknya
motivasi
maupun
siswa
yang
intrinsik
siswa
yang
ekstrinsik
dirinya. Ada banyak faktor yang dapat
304
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
membangkitkan
motivasi
sipengirim dan sipenerima saling
belajar
siswa salah satunya faktor guru
mempengaruhi
sebagai seorang pemimpin.
Kemampuan berkomuunikasi guru
Kepemimpinan
suatu
kemampuan
seseorang
untuk
merupakan
dan
sangat
penting
komunikasi
kesiapan
satu
sama
karena
yang
baik
lain.
dengan
dapat
mempengaruhi,
menciptakan iklim komunikatif antara
membimbing dan mengarahkan atau
guru dengan siswa, selain itu dengan
mengelola orang lain agar mereka
komunikasi yang efektif guru dapat
mau berbuat sesuatu demi tercapainya
dengan mudah mempengaruhi alam
tujuan bersama (Burhanuddin,1994 :
bawah sadar siswa dengan gagasan
2). Jadi disini keberhasilan dalam
ataupun ide dan pemikiran-pemikiran
proses belajar mengajar tidak luput
yang bersifat positif dan membangun
dari
terdahadap
peran
seorang
bertindak
guru
selayaknya
yang
perkembangan
belajar
samping
faktor
siswa.
seorang
Di
pemimpin. Keberhasilan seorang guru
tergantung kemampuan untuk untuk
kepemimpinan
dan
kemampuan
bekerja sama dengan siswa-siswa
berkomunikasi
guru,
lingkungan
yang dipimpinnya baik dalam hal
belajar juga sangat penting, karena
mengarahkan, menuntun, atau pun
Lingkungan belajar sangat berperan
menerima saran - saran.
dalam menciptakan suasana belajar
yang
Hal berikutnya yang juga
menyenangkan.
Lingkungan
penting dalam keberhasilan suatu
tersebut dapat meningkatkan motivasi
pembelajaran
dan
adalah
berkomunikasi
Muhammad
Kemampuan
guru.
(2001:5)
keefektifan
belajar.
Kondisi
lingkungan belajar yang kondusif
Menurut
baik
komunikasi
lingkungan
rumah
maupun
verbal
lingkungan sekolah akan menciptakan
maupun non verbal antara sipengirim
ketenangan dan kenyamanan siswa
dengan
adalah
pertukaran
pesan
pesan
untuk
dalam belajar, sehingga siswa akan
laku.
Proses
lebih mudah untuk menguasai materi
komunikasi yang terjadi merupakan
belajar secara maksimal. Slameto,
proses yang timbal balik karena
(2003: 72) menyatakan lingkungan
sipenerima
mengubah
tingkah
305
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
yang baik perlu diusahakan agar dapat
anak mendapat kemudahan dalam
memberi
belajar dan termotivasi untuk meraih
pengaruh
yang
positif
prestasi.
terhadap anak atau siswa sehingga
dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
Lingkungan
Lingkungan sekolah, apabila
lingkungan sekolahnya berkualitas
pendidikan
dibedakan menjadi tiga bagian yaitu
dimana
lingkungan
lingkungan
berprestasi, tentu akan memberikan
sekolah, dan lingkungan masyarakat
pengaruh tersendiri kepada seluruh
(Ahmadi dan Uhbiyanti, 1992: 66). Di
siswa untuk belajar dengan baik dan
lingkungan keluarga yaitu (ayah dan
memotivasi mereka untuk bersaing
ibu) lah yang sebenarnya memiliki
meraih prestasi. Sementara itu faktor
tanggung jawab dan berperan sebagai
lingkungan masyarakat pun tidak
pendidik paling utama. Lingkungan
kecil pengaruhnya terhadap motivasi
keluarga bisa memberikan pengaruh
belajar anak. Memang ada pengaruh
positif terhadap aktivitas belajar anak
yang justru menyebabkan timbulnya
apabila
cukup
masalah bagi sebagian pelajar, tetapi
ekonomi
ada pula yang memberikan pengaruh
berkecukupan. Perhatian dari orang
yang positif. Dalam hal ini, sangat
tua juga penting peranannya terhadap
tergantung dari bagaimana cara si
motivasi
belajar
pelajar menghadapinya. Terutama
dengan
cara
keluarga,
keadaan
harmonis,
keluarga
kondisi
kedisiplinan
anak,
misalnya
mampukah
memperhatikan
belajarnya
siswanya
siswa
banyak
yang
memilah-milah
mana yang baik dan mana yang buruk.
atau
menanyakan adakah kesulitan yang
tidak bisa dipecahkan dan apakah
METODE
Penelitian
orang tua bisa membantu dalam
memecahkan suatu permasalah dalam
penelitian
pembelajaran.
menggambarkan
Orang
tua
juga
non
ini
merupakan
eksperimen
yang
pengaruh
seringkali memberikan motivasi atau
kepemimpinan,
dorongan agar anak menjadi optimis
berkomunikasi guru, dan lingkungan
dan merasa ada perlindungan dan
belajar terhadap motivasi belajar
perhatian dari orang tua, sehingga
siswa pada mata pelajaran ips.
306
kemampuan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Populasi dalam penelitian ini adalah
Kemampuan berkomunikasi Guru,
siswa
2
Lingkungan Belajar dan Motivasi
Rogojampi sebanyak 224. Teknik
Belajar siswa. Uji coba instrumen
pengambilan sampel yang dilakukan
dilakukan dengan uji validitas dan
dalam penelitian ini adalah dengan
reliabilitas. Selanjutnya analisis data
teknik
Random
dilakukan dengan analisis regresi
Sampling, yaitu teknik pengambilan
berganda. Uji Hipotesis secara parsial
anggota sampel untuk masing-masing
dilihat dengan uji t dan uji hipotesis
kelas
secara simultan dilihat dengan uji F.
kelas
2
SMP
Negeri
Propotional
yang dilakukan secara acak
sederhana/undian.
Pengambilan
Pada penelitian ini dilakukan uji
sampel ditentukan dengan rumus
asumsi klasik berupa uji normalitas,
Slovin
uji
yang
sebanyak
69,13
diperoleh
yang
sampel
multikolinearitas
heterokedastisitas
kemudian
dan
sebagai
uji
syarat
dibulatkan ke puluhan menjadi 69
sebelum melakukan analisis dengan
siswa kemudian disebarkan ke tujuh
model regresi.
kelas yang ada dengan proporsi yang
sama untuk tiap kelas. Pengambilan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel siswa dari tiap kelas dilakukan
Hasil deskripsi data penelitian
dengan teknik undian yaitu dengan
menunjukkan bahwa kepemimpinan
memberikan kesempatan yang sama
guru mata pelajaran Ekonomi kelas
kepada seluruh anggota populasi
VIII IPS SLTP N 2 Rogojampi tahun
untuk menjadi sampel penelitian.
ajaran 2010/2011 di dalam kegiatan
Jenis data dalam penelitian ini adalah
pembelajaran di kelas telah baik. Hal
data kualitatif
berupa jawaban
ini ditunjukkan dari kemampuan guru
responden pada pengisin kuesioner
dalam menggunakan metode dan
dan data
yang didapat dari studi
teknik pembelajaran yang menurut
pustaka dan data kuantitatif berupa
pendapat sebagian besar siswa telah
skor
baik. Dalam pembelajaran guru telah
kuesioner
yang
dinyatakan
dalam skala Likert. Instrumen dalam
menggunakannya
penelitian ini berupa kuesioner yang
pembelajaran yang bervariasi baik
menggambarkan
ceramah maupun tanya jawab. Selain
Kepemimpinan,
307
metode
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
itu saat mengajar guru juga sering
sifatnya nyata untuk mempermudah
menggunakan alat peraga sehingga
siswa dalam memahami materi.
materi
pembelajaran
yang
Berdasarkan hasil deskripsi
disampaikan dapat dengan mudah
data penelitian, menunjukkan bahwa
dipahami oleh siswa.
kemampuan
berkomunikasi
guru
Baiknya kepemimpinan dari
mata pelajaran Ekonomi kelas VIII
guru mata pelajaran Ekonomi kelas
IPS SLTP N 2 Rogojampi tahun
VIII IPS SLTP N 2 Rogojampi
ajaran 2010/2011 di dalam kegiatan
tersebut
pembelajaran masuk dalam kategori
juga
ditunjukkan
dari
kemampuan mereka yang baik dalam
baik.
bekerja maupun bekerjasama dengan
kemampuan
siswa maupun dalam menganalisa
mengembangkan sikap positif dalam
maupu
masalah.
kegiatan pembelajaran yang baik
Baiknya kemampuan guru dalam
yaitu sering memberikan kesempatan
bekerja dan bekerjasama dengan
kepada siswa untuk berpendapat hal
siswa tersebut ditunjukkan dari telah
ini dapat diartikan siswa diberi
dimanfaatkannya jam pelajaran yang
kebebasan untuk mengeluarkan idea
tersedia
guna
tau jawaban setiap kasus atau materi
penyampaian materi pembelajaran
yang sedang dibahas sedangkan guru
serta
hanya bertugas untuk membimbing
memecahkan
secara
efektif
keterlibatan
membantu
guru
dalam
mengarahkan
dan
dan
Hal
ini
ditunjukkan
guru
mengarahkan
saja,
dari
dalam
sering
membimbing siswa saat diskusi kelas.
mengulang kembali bagian-bagian
Sedangkan kemampuan guru yang
yang penting dari pendapat yang
baik
dan
disampaikan siswa dan juga sering
siswa
memberikan pujian kepada siswa
guru
yang mampu berpendapat secara baik.
dalam
menganalisa
memecahkan
ditunjukkan
masalah
dari
seringnya
membantu siswa-siswa yang kesulitan
dalam
mempelajari
mengerjakan
memberikan
Kemampuan
berkomunikasi
maupun
guru yang telah baik tersebut juga
dengan
ditunjukkan dari keluwesan sikap dan
tugas
contoh-contoh
yang
keterbukaannya
dalam
kegiatan
pembelajaran. Guru mau terbuka
308
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dalam menerima pendapat maupun
dilakukan guru untuk menjaga agar
saran
kondisi kelas tetap kondusif adalah
siswa,
menghargai
guru
setiap
juga
mau
disaat
perbedaan
kelas
mulai
lemas
atau
pendapat antar siswa maupun antar
konsentrasi mulai menurun, guru
guru dengan siswa. Saat mengajar
seringkali
guru
gurauan
terlihat
bergairah
dan
memberikan
kecil
atau
gurauan-
sering
juga
bersungguh-sungguh. Hal ini terlihat
mengajak
dari seringnya guru menunjukkan
mendengarkan
bagian-bagian penting dari materi
pengalaman yang pernah dilalui oleh
yang disampaikannya dan seringnya
guru tersebut.
anak
didiknya
untuk
cerita
tentang
Berdasarkan deskripsi data
guru melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran untuk membangitkan
penelitian,
suasana kelas yang terlihat lesu, hal
lingkungan belajar siswa SLTP N 2
ini ditunjukkan dengan adanya Tanya
Rogojampi tahun ajaran 2010/2011
jawab sebagai bentuk evaluasi pada
adalah baik. Hal itu ditunjukkan
akhir
dengan dukungan orang tua yang
pemberian
suatu
materi
menunjukkan
bahwa
sangat besar dalam pendidikan anak,
pelajaran.
kemampuan
selain itu sekolah juga memberikan
berkomunikasi guru juga ditunjukkan
pengaruh yang sangat besar karena
dari
dalam
sekolah selalu melakukan usaha-
mengelola interaksi dalam kegiatan
usaha untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
pendidikan di sekolah SLTP N 2
Baiknya
kemampuan
Saat
guru
pembelajaran
guru sering kali menemui suasana
Rogojampi,
dan
kelas yang ramai atau gaduh, tetapi
lingkungan
masyarakat
mereka tidak semata-mata memarahi
siswa
dan memberikan hukuman kepada
mempunyai pengaruh yang besar hal
siswa yang gaduh. Dengan penuh
ini dapat dilihat dengan banyaknya
kearifan guru selalu mengarahklan
kegiatan
tingkahlaku
mendukung belajar siswa.
anak
didiknya
agar
suasana pembelajar di dalam kelas
dapat tetap terjaga, upaya lain yang
309
SLTP
2
rata-rata
disekitar
rogojampi
masyarakat
untuk
yang
juga
dapat
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Kepemimpinan
Uji Asumsi Klasik
Hasil uji normalitas dengan
terjadi
menggunakan metode uji sampel
dengan
Kolmogorov-Smirnov
Guru
(X1)
tidak
multikolinearitas.
Pada
variabel kemampuan berkomunikasi
guru (X2) menunjukkan bahwa nilai
test
distribution normal dimana kriteria
VIF
yang digunakan yaitu: jika Sig > taraf
sebesar 1,349 yang berarti disekitar
signifikansi (α= 0,05) maka data
angka 1 dan nilai tolerance sebesar
penelitian berasal dari populasi yang
0,741 yang berarti mendekati 1,
bersidistribusi
dengan demikian dapat disimpulkan
normal.
Hasil
uji
(Variance
Inflating
normalitas data dapat diperoleh nilai
bahwa
sig. sebesar 0,487, berdasarkan hasil
Berkomunikasi
tersebut maka data yang digunakan
multikolinearitas.
dalam penelitian ini berdistribusi
Lingkungan
normal.
menunjukkan
hasil
pada
Factor)
Kemampuan
tidak
terjadi
Variabel
Belajar
bahwa
(X3)
nilai
VIF
pengujian
(Variance Inflating Factor) sebesar
diketahui
1,086 yang berarti disekitar angka 1
masing-masing
dan nilai tolerance sebesar 0,921 yang
variabel bebas di sekitar angka satu
berarti mendekati 1, dengan demikian
dan nilai tolerance mendekati angka
dapat
1. Dari hasil tersebut maka dapat
Lingkungan Belajar tidak terjadi
disimpulkan bahwa model regresi
multikolinearitas.
multikolinearitas
bahwa nilai
yang
VIF
dapat
digunakan
multikolinearitas.
bebas
Nilai
disimpulkan
Untuk
bahwa
mendeteksi
pada
ada
VIF
tidaknya heteroskedastisitas dalam
(Variance Inflating Factor) pada
model regresi bisa dilihat dari pola
variabel Kepemimpinan Guru (X1)
yang terbentuk pada titik-titik yang
yaitu sebesar 1,370 hasil tersebut
terdapat pada grafik scaterplot. Dasar
menunjukkan
pengambilan keputusan pada uji
bahwa
nilai
VIF
disekitar angka 1 sedangkan nilai
heteroskedastisitas
tolerance mendekati angka 1 yaitu
berikut:Jika ada pola tertentu, seperti
sebesar 0,730. Dengan demikian
titik-titik yang ada membentuk suatu
menunjukkan
pola tertentu yang teratur maka telah
bahwa
pada
310
adalah
sebagai
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
terjadi heteroskedastisitas, b) Jika ada
kepemimpinan diperoleh thitung =
pola yang jelas serta titik-titik yang
3,764
mengembang si atas dan di bawah nol
0,000. Karena harga signifikansi yang
pada sumbu Y, maka tidak terjadi
diperoleh
heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil
menunjukkan bahwa nilai t yang
pengujian
diperoleh tersebut signifikan, hal ini
heteroskedastisitas
diketahui
bahwa
titik-titik
dengan
harga
kurang
signifikansi
dari
0,05,
yang
berarti bahwa variabel kepemimpinan
terbentuk pada grafik scaterplot tidak
(X1) berpengaruh secara signifikan
membentuk pola yang jelas serta
terhadap motivasi belajar siswa (Y),
tersebar di atas dan di bawah angka 0
(b)
pada sumbu Y sehingga dapat diambil
berkomunikasi
kesimpulan bahwa model regresi
yang
digunakan
terhadap
motivasi
pada lampiran dan terangkum pada
tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa
Uji Hipotesis
untuk
Pengujian Hipotesis Secara Parsial
variabel
kemampuan
berkomunikasi guru diperoleh thitung =
(Uji t)
hipotesis
secara
5,413 dengan signifikansi 0,000.
dimaksudkan
untuk
Karena
Pengujian
ini
kemampuan
belajar Berdasarkan hasil perhitungan
bebas
heteroskedastisitas.
parsial
Pengaruh
harga
signifikansi
menguji keberartian pengaruh dari
diperoleh
masing-masing variabel bebas yaitu
menunjukkan bahwa nilai t yang
kepemimpinan dan (X1), kemampuan
diperoleh tersebut signifikan, hal ini
2
berkomunikasi
belajar (X3) terhadap motivasi belajar
(Y).
(a).
Pengaruh
kepemimpinan
terhadap
motivasi
belajar
Berdasarkan
siswa
perhitungan
pada
lampiran
dari
0,05,
berarti bahwa variabel kemampuan
berkomunikasi (X ) dan lingkungan
siswa
kurang
yang
berpengaruh
guru
secara
(X2)
juga
signifikan
terhadap motivasi belajar siswa (Y),
dan (c). Pengaruh Lingkungan Belajar
hasil
terhadap
dan
motivasi
belajar.
Berdasarkan hasil perhitungan pada
terangkum pada tabel 4.7 di atas
lampiran dan terangkum pada tabel
menunjukkan bahwa untuk variabel
4.7 di atas menunjukkan bahwa untuk
311
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
variabel
Lingkungan
Belajar
PENUTUP
diperoleh thitung = 2,333 dengan
Hasil penelitian menjelaskan
signifikansi 0,023. Karena harga
bahwa terjadi pengaruh positif yang
signifikansi yang diperoleh kurang
signifikan secara parsial maupun
dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t
simultan
yang diperoleh tersebut signifikan, hal
kemampuan berkomunikasi guru dan
ini berarti bahwa variabel Lingkungan
Lingkungan
Belajar (X3) juga berpengaruh secara
motivasi
N
siswa (Y).
Belajar
belajar
terhadap
mata
pelajaran
2
Rogojampi
tahun
ajaran
2010/2011.
Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Berdasarkan hasil penelitian
Berdasarkan hasil pengujian
ini ada beberapa saran yang dapat
hipotesis dengan perhitungan analisis
diajukan.
regresi ganda menggunakan program
Saran
yang
diajukan
tersebut adalah (1) hendaknya peneliti
komputasi SPSS for Windows release
bisa mengaplikasikan hasil penelitian,
16 yang terangkum pada tabel 4.7
hitung
kepemimpinan,
Ekonomi pada siswa kelas VIII SLTP
signifikan terhadap motivasi belajar
diperoleh F
antara
karena banyak pengetahuan baru yang
= 34,966 dengan
didapatkan
selama
penelitian
harga signifikansi sebesar 0,000.
berlangsung,
(2)
Karena harga signifikansi kurang dari
meningkatkan
lagi
0,05, menunjukkan bahwa nilai F hitung
dengan
yang diperoleh tersebut signifikan.
kemampuan menggunakan metode
Dengan
demikian
dan teknik dalam mengajar, selain itu
bahwa
ada
menunjukkan
pengaruh
kepemimpinan,
positif
juga
kemampuan
cara
harus
guru
lebih
kepemimpinan
meningkatkan
dapat
meningkatkan
kemampuannya untuk dapat bekerja
berkomunikasi guru dan Lingkungan
sama
Belajar terhadap motivasi belajar
meningkatkan kemampuan berfikir,
mata pelajaran Ekonomi pada siswa
menganalisa
kelas VIII IPS SLTP N 2 Rogojampi
permasalahan yang dihadapi, (3) guru
tahun ajaran 2010/2011.
dapat
dengan
orang
dan
meningkatkan
lain
dan
memecahakan
kemampuan
berkomunikasi yang dimiliki dengan
312
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
cara selalu berusaha mengembangkan
dengan siswanya, dan (4) Hendaknya
sikap
kegiatan
guru selalu mengamati lingkungan
pembelajaranan, selalu dapat bersikap
belajar siswa-siswinya, karena ketiga
luwes dan terbuka, selalu dapat tampil
variabel tersebut sangat penting dan
secara bergairah dan bersungguh
mempunyai pengaruh yang sangat
sunggh dalam memberikan materi dan
signifikan terhadap motivasi belajar
harus
meningkatkan
siswa.
untuk
dapat
positif
dalam
kemampuan
mengelola
interaksi
Gunawan,
DAFTAR RUJUKAN
Ilmu
Hamalik,
Moch.
Idochi.
Ihsan,
dan
Organisasi.
Jakarta:Bumi
Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-asas
Djamarah, Syaiful Bahri. 2001. Guru
Interaksi
Kepemimpinan.
Aksara
Aksara
Didik
PT
Muhammad, Arni. 2001. Komunikasi
Kepemimpinan. Jakarta:Bumi
Anak
Jakarta:
Jakarta:Haja Grafindo
Analisis
Administrasi Manajemen Dan
Dan
Dasar-Dasar
Kartono, Kartini. 2001. Pemimpin
Mengajar.
1994.
Megajar.
Rineka Cipta.
Bandung:Angkasa
Burhanuddin.
Fuad.1997.
Kependidikan.
1994.
Kepemimpinan Dalam Proses
Belajar
Proses
Yogyakarta
PT
Rineka Cipta.
Anwar,
2003.
Yogyakarta:BPFE
Sosiologi
Jakarta:
Oemar.
Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen.
Praktek. Jakarta:Rineka Cipta
Pendidikan.
PT
Jakarta:Bumi Aksara
Penelitian Suatu Pendekatan
1991.
Jakarta:
Belajar
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Abu.
Sosiologi
Rineka Cipta.
Pendidikan.
Jakarta : Rhineka Cipta..
Ahmadi,
2000.
Pendidikan.
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyanti.
1992.
Ari.
Mengajar.
Dalam
Cipta
Edukatif.
Jakarta:Rineka Cipta
313
Jakarta:Rineka
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Nasution.
2004.
Pendidikan.
Sudjana. 1996. Metode Statistika.
Sosiologi
Jakarta:
PT
Bandung:Tarsito
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian
Rineka Cipta.
Ritongga,
dkk.
2000.
Bisnis. Bandung: Alfabeta
Pelajaran
Suwarno, wiji. 2006. Dasar-Dasar
Ekonomi untuk SMU Kelas I.
Jakarta:Erlangga
Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
Sardiman, A.M. 2005. Interaksi Dan
Ar-Run Media
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta:Raja Grafindo Persada
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
1994. Pengantar Pendidikan.
Faktor
Jakarta:
yang
Mempengaruhinya.
Karti
dkk.
Komunikasi
Dikti
Depdikbud.
Jakarta:
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin
PT Rineka Cipta.
Soeharto,
Dirjen
1996.
Pada Perilaku dan Prestasi
Siswa. Jakarta: Grasindo
Pembelajaran.
Undang-undang Republik Indonesia
Surabaya:SK
Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sudarmanto, R, Gunaawan. 2006.
Pengaruh lingkungan belajar
Sistem
dan minat belajar
Nasional.http:// ww.Pdk.go.id
/ inlink.Php?to:uusisdiknas
Terhadap prestasi belajar akuntansi
Yusuf, Muri. 1986. Pengantar Ilmu
siswa smk negeri I Bandar
lampung
tahun
Pendidikan
Pendidikan. Jakarta: Ghalia
pelajaran
Indonesia.
2006/2007,
Styowati, 2007, pengaruh motivasi
belajar terhadap hasil belajar
Siswa kelas VII smpn 13
semarang
2
314
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
RANCANGAN MODEL CSR (PERTIWI) SEBAGAI BASIS
PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PULAU
GILIGENTING
(Studi Evaluasi Pada Pola Tindakan Komunikasi Stakeholder Selama Pelaksanaan
CSR PT. Santos Di Pulau Giligenting)
Dano Purba
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijawa Malang
[email protected]
ABSTRAK
Pada tahun 2007 perusahaan PT. Santos diresmikan oleh Pemerintah Sumenep sebagai perusahaan
yang memanfaatkan potensi gas di perairan Blok Maleo Pulau Giligenting. Sebagai wujud kepedulian
terhadap masyarakat dikeluarkanlah program CSR. Keberadaan CSR yang tidak mampu menyatukan
kepentingan perusahaan dan kearifan lokal, justru akan mengkikis kearifan lokal dan memposisikan
masyarakat sebagai objek yang tertindas.
Sepuluh tahun lamanya program CSR PT. Santos telah diimplementasikan, namun permasalahan terjadi
ialah arah dan bentuk program CSR ditentukan oleh keputusan kepala desa yang menyesuaikan
ketentuan tim CSR kabupaten. Sehingga bentuk-bentuk kearifan lokal masyarakat pulau kurang
diperhatikan, yakni minimnya modal pelaku usaha kue bapel, gula jawa, dan lemahnya jaringan
pemasaran ikan nelayan, serta tidak termenejemenya pengolahan sampah wilayah pesisir yang semakin
memperburuk sosial ekosistem pulau Giligenting. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini berupaya
merumuskan rancangan model CSR berbasis kearifan lokal Pulau Giligenting. Jenis penelitian kualitatif
deskriptif melalui pendekatan studi evaluasi dengan tiga dimensi. Yakni pola komunikasi stakeholder,
kearifan lokal, dan rancangan model CSR PT. Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbangunnya lebenswelt sejak tahun 1950 sampai 2016 berupa
produk pengetahuan pemanfaatan potensi pertanian, pemanfaatan potensi laut, dan pengetahuan
aktivitas merantau. Tiga pengetahuan tersebut diproduksi, direproduksi dan dipelihara sebagai wujud
dinamika kearifan lokal masyarakat Pulau Giligenting. Pola komunikasi stakeholder selama
pelaksanaan CSR PT. Santos bersifat monologal. Akhinya konsensus terbangun terdiri dari tiga bagian,
yakni otoritas kepala desa dalam usulan program CD, intruksi Bupati Sumenep menentukan proporsi
program CD, dan keputusan PT. Santos menentukan besarnya anggaran CD. Tiga hal tersebut
membatasi pola komunikasi stakeholder untuk menyentuh kearifan lokal. Oleh karena itu rancangan
model CSR (PERTIWI) Penguatan Ekonomi Rakyat Tetap Ingat Wilayah Induk merupakan solusi agar
pelaksanaan CSR mampu menyentuh kearifan lokal masyarakat Pulau Giligenting.
Kata Kunci: Lebenswelt, CSR, kearifan lokal, masyarakat pulau, dan CSR PERTIWI
315
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
2005 dan menurut data Kementrian
I. PENDAHULUAN
Terjalinya hubungan kerjasama
antara
Pemerintah
Indonesia
Lingkungan Hidup menunjukkan dari
dan
total
perusahaan
466,
perusahaan
72
perusahaan
Perusahaa Asing semakin memberi
dipantau
peluang perusahaan Multi Nasional
mendapat rapor hitam, 150 merah, 221
Corporate (MNC) mengusai Sumber
biru, 23 hijau dan tidak ada yang
Daya Alam (SDA). Terbukti lima
mendapat
kontraktor Asing terbesar adalah Exxon
2013:187).
Mobil, Chevron, Shell, dan BP (Beyond
perusahaan mendapatkan rapor hitam
mereka
dan merah, menunjukkan masih banyak
Petroleum),
menguasai
cadangan minyak bumi 70% dan
terdapat
peringkat
emas
Dengan
(Fajar,
banyaknya
perusahaan tidak melakukan CSR.
cadangan gas alam 80% serta memiliki
Lalu bagaimanakah kegiatan
kapasitas produksi 68% minyak bumi
CSR di kepulauan? Dikeluarkannya
dan 82% gas
alam (Kumalasari,
UU WP-PPK No 27 tahun 2004 dan
2013:33). Keberadaan ini menjadi salah
UUPT No 25 tahun 2007 sebenarnya
satu faktor pendorong pemerintah
memberikan
mengeluarkan
melakukan
Undang
Undang
peluang
aktifitas
perusahaan
dan
menjalin
Perseroan Terbatas (UUPT) pada 20
hubungan harmonis melalui sentuhan
juli tahun 2007 No 25 pasal 74. Dalam
nilai-nilai
UUPT dijelaskan bahwa perusahaan
penelitian Satria (2012) di Pulau
mengolah SDA diwajibkan melakukan
Panjang
kegiatan
yang
menyatakan
memperhatikan kebutuhan masyarakat,
pengolahan
nilai-nilai, norma dan unsur-unsur
mangrove, terumbu karang, batubara,
budaya (Wahyudi, 2008:184). Kegiatan
dan pendirian pelabuhan. Berdampak
CSR perlu mendapat perhatian khusus,
pada rusaknya ekosistem laut dan
Arifin mengatakan bahwa berdasarkan
peralihan tempat penangkapan ikan.
Program
Akhirnya masyarakat lokal melakukan
sosial
Penilaian
CSR
Peningkatan
Perusahaan (PROPER) tahun 2004-
beberapa
316
kearifan
lokal.
Kalimantan
bahwa
akibat
sumberdaya
strategi,
yaitu
Hasil
Selatan
dari
alam
adanya
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembagian kerja istri untuk mencari
perusahaan, agar pajak ataupun dana
sumber pendapatan lain, nelayan lokal
bagi hasil tetap masuk pada sumber
ikut kapal tongkang di daerah lain, dan
pendapatan
adanya
kepulauan akan kehilangan potensi gas,
peraturan
melindungi
desa
ekosistem
untuk
karang.
mineral,
daerah.
minyak, dan
Masyarakat
kesempatan
Kemudian, hasil peneltian Stevany
memperoleh
(2012) menyatakan bahwa CSR PT.
masyarakat
Telkom di Pulau Pramuka dengan
memprihatinkan,
bentuk program Broadband Learning
global, dan keterbatasan fasilitas publik
Center (BLC) menghasilkan pelatihan
membuat
internet
tersudut pada ruang eksploitasi antara
dan
pertambahan
berdampak
mata
pada
pencaharian,
haknya.
pulau
Keberadaan
akan
semakin
perubahan
mereka
akan
iklim
semakin
pemerintah dan perusahaan.
mulanya menjadi nelayan hingga saat
Lokasi penelitian ini di Pulau
ini masyarakat juga menekuni sektor
Giligenting, karena pulau tersebut
witasa bahari. Bentuk program BLC
terdapat PT. Santos sebagai perusahaan
tersebut juga dikembangkan oleh PT.
mengola potensi gas dan mengeluarkan
Telkom di Pulau Seribu, Pulau Sebatik,
CSR selama sembilan tahun. Menurut
dan Pulau Nunukan.
hasil observasi, pada tahun 2018 PT.
Dari hasil penelitian di atas dapt
Santos akan menambah titik lokasi
ditarik benang sarinya bahwa kehadiran
pengeboran gas diselatan Blok Maleo
perusahaan dan pelaksanaan CSR
yaitu Sumur Merrem dan Willis. Hal ini
berdampak
akan menjadi ekploitasi SDA dan
positif
dan
negatif,
tergantung dari strategi perusahaan
bantuan CSR berkepanjangan.
menyisipkan kepentingan melalui CSR
Pulau
Giligenting
disahkan
yang mampu menyatu dengan kearifan
sebagai kecamatan pada tanggal 7 April
lokal dan meningkatkan kapasitas
1982 oleh Presiden Soeharto di Jakarta.
masyarakat
Sedangkan
Kecamatan Giligenting mempunyai
pemerintah melalui kekuatan hukum
jumlah penduduk 23.974 jiwa. Secara
akan memperpanjang kontrak dengan
geografis
pulau.
317
letak
pulau
ini
berada
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
disebelah
Tenggara
Kabupaten
terjual dengan harga murah. Hal ini
Sumenep Madura. Pulau Giligenting
dikarenakan tidak adanya TPI di Pulau
mempunyai
Giligenting.
luas
wilayah
sekitar
Selain
itu,
tidak
30.031,887 hektar terdiri dari 1.892,72
tersedianya tempat pembelian minyak
hektar di Giligenting dan 1.139,17
solar ataupun POM menjadi kendala,
hektar
di
Dilihat
dari
nelayan harus membeli bahan bakar
air
laut
minyak ke luar pulau dengan biaya
kecamatan Giligenting berada pada
yang tinggi. Kebiasaan nelayan yang
ketinggian kurang dari 500 meter dari
menggunakan alat tangkap tradisional
permukaan air laut termasuk dataran
menjadi
rendah (Data Monografi, 2011).
nelayan luar yang menggunakan jaring
ketinggian
Giliraja.
permukaan
Menurut hasil observasi bahwa
selama
Sembilan
bantuan
CSR
tahun
katrol
lamanya
diimplementasikan
masyarakat.
Yakni
berakibat
pada
adanya
rusaknya
ekosistem karang dan menurunnya nilai
tangkap
kurang menyentuh nilai-nilai kearifan
lokal
terganggu karena
ikan
bagi
nelayan
yang
memancing disekitar pulau.
pulau
Permasalahan
kebersihan
giligenting yang dikenal makanan khas
pesisir juga menjadi hal utama, rata-
kue bapel dan gula cobu’ (gula jawa)
rata warga setempat banyak yang
ternyata tidak diberikan bantuan CSR
membuang sampah di wilayah pesisir.
berupa modal ekonomi, Warga yang
Akibatnya
menekuni usaha tersebut mengeluh,
bertumpukan dan tidak termenejemen
mereka menganggap bahwa bantuan
dengan baik. Keberadaan wilayah
CSR hanya dikerjakan elit desa.
pesisir menjadi tercemar oleh sampah.
Padahal mereka membutuhkan bantuan
untuk
mengembangkan
banyak
sampah
Program CSR yang selama ini
usahanya.
menjadi harapan masyarakat pulau
Kemudian para nelayan juga demikian,
mampu memberikan terobosan, justru
mereka kesusahan mencari jaringan
dikendalikan oleh elit pemerintah.
penjual ikan ke luar pulau, banyak hasil
Akibatnya
penangkapan yang disia-siakan dan
cenderung mengrah pada infrastruktur
318
program
CSR
lebih
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dan
intruksi
kepala
yang
Artinya rasio prosedural mengantarkan
menyesuaikan dengan tupoksi tim CSR
seseorang mencapai konsensus tidak
kabupaten sumenep. Oleh karena itu,
berujung pada satu aktor, melainkan
peneliti
melalui proses komunikasi di dalamnya
tertarik
untuk
desa
melakukan
lebenswelt
penelitian kearifan lokal masyarakat
terkandung
pulau Giligenting dan pola komunikasi
kehidupan”.
stakeholder PT. Santos di Pulau
Lalau
apakah
“dunia
lebenswelt?
Giligenting. Kemudian peneliti akan
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita
melakukan penilaian sejauh mana
sadari ketika melakukan dialog dengan
program CSR menyentuh kearifan
orang lain. Misalkan membahas tentang
lokal masyarakat. Sehingga peneliti
pariwisata,
dapat merumuskan rancangan model
persolanan
implementasi CSR PT. Santos (Madura
proses dialog tersebut tentu bisa terjadi
Offshore) Pty. Ltd berbasis Kearifan
perbedaan
Lokal
kesepahaman. Hal ini dikarenakan
Masyarakat
memperhatikan
partisipasi
Kepulauan
kapasitas
antara
konflik,
sosial
agama
lainnya.
pendapat
dan
Dalam
ataupun
ruang
produksi pengetahuan atau klaim-klaim
pemerintah,
kebenaran yang mereka miliki sebagai
perusahaan, dan masyarakat pulau.
produksi
Habermas
kultural
tanpa
disadari.
mengatakan
bahwa
I.2 TINJAUAN KONSEPTUAL
lebenswelt berfungsi sebagai basis
Menyatuhkan Lebenswelt Sebagai
kognitif
Bagian Kearifan Lokal
2009:38). Artinya dalam tindakan
Pemikiran Habermas tentang
rasional
komunikasi
(Hardiman,
komunikasi
terdapat
rasio prosedural lebih mengarah pada
pengetahuan aktor yang membantu
proses pencapaian intersubjektivitas
terjadinya dialog melalui komunikasi
atau konsensus. Melalui prosedur yang
verbal. Pengetahuan latar belakang
dianggap
yang membentuk konteks komunikasi
pencapaian
benar,
lewat
konsensus
itulah
diperoleh
dan
kesahihannya (Hardiman, 2009:33).
319
beroperasi
dibelakang
proses
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
komunikasi verbal maka inilah yang
bahwa lebenswelt dapat dipelihara,
disebut sebagai lebenswelt.
diteruskan dan direproduksi melalui
tindakan komunikasi.
Habermas menganggap bahwa
merupakan
lebenswelt
“Orang-orang
“tempat
dapat
trasendental” antara pembicara dan
membayangkan
pendengar,
konsensus
lebenswelt
yaitu
berupa
dalamnya.
komponen
budaya,
tatanan
membantu
legitim dan struktur-struktur
pencapaian konsensus karena sebagai
kepribadian sebagai endapan
basis
dari hasil proses pemahaman,
sudah
seolah-olah
terkandung
dapat
Lebenswelt
bersama
komunikatif
Artinya
di
perilaku
(Hardiman,
lebenswelt
tindakan
2009:39).
koordinasi
komponen
tindakan
dan
secara
tidak
sosialisasi yang berlangsung
langsung
telah
terkandung
dalam
melalui tindakan komunikatif”
sistem
yang
menjadi
acuan
(Hardiman, 2009:40)
berkomunikasi
dan
Dari
bertindak.
pernyataan
di
Habermas mengkategorikan lebenswelt
menunjukkan
sebagai
merupakan pengetahuan utuh
sebuah
gudang
“vorrat”
bahwa
atas
lebenswelt
dan
(Hadiman, 2009:39). Yaitu dengan
dinamis yang dibangun melalui proses
adanya lebenswelt keberadaan rasio
pemahaman dan sosialisasi. Artinya
komunikan diintepretasikan dan selama
keberadaan
proses
menuju
tidak
struktur kepribadian seseorang yang
terlepas
dari
lingkupnya.
telah diendapkan. Dalam tindakan
Kehadiran
kesepakatan
ruang
komunikasi
dalam
lebenswelt
lebenswelt
menentukan
antara pembicara dan
masyarakat tidak hanya sekedar ada
pendengar tidak akan pernah terlepas
pada
dari
organisasi,
melainkan
pada
lebenswelt
ataupun
produksi
tradisi, kepercayaan, ideologi, dan
kulutral yang mereka pakai sekaligus
bahkan terletak dalam komunikasi
mereka perbaharui. Habermas (dalam
sehari-hari.
Hardiman,
Hardiman,
Habermas
2009:40)
(dalam
2009:42)
mengatakan
bahwa lebenswelt merupakan bagian
mengatakan
320
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dari sistem. Namun yang membedakan
itu analisa lebenswelt pada kearifan
ialah
lokal masyarakat pulau dapat dilihat
berkembang
lebenswelt
tergantung dari tindakan komunikasi
pada tabel berikut:
masyarakat,
sedangkan
sistem
Tabel 1. Analisa lebenswelt pada
berkembang
dalam
bentuk
kearifan lokal masyarakat pulau
kompleksitas
fungsional.
Artinya
tidak
lebenswelt
bisa
dengan sistem, karena pada porosnya
tindakan
komunikasi
mengintepretasikan
kesahian
tetap
klaim-klaim
berkaitan
dengan
sistem
masyarakat.
Dengan demikian lebenswelt
tidak
bisa
pengetahuan
dianggap
berdiri
Tahun
dipisahkan
sebagai
begitu
Kultural
1950-
1970-
masyarakat
pemeliharaan,
dunia
kehidupannya
sebagai
basis
dan
upaya
berbasis
Foto atau
merantau
dokumen
analisa
proses
produksi
pengetahuan
potensi
pertanian,
pemanfaatan
nelayan
dan
pengetahuan aktivitas merantau oleh
masyarakat
lokal
Pulau
Giligenting.
Kemudian, analisa pola komunikasi
stakeholder akan ditekankan selama
terletak pada cara peneliti menganalisa
terbangunnya
Sistem
Perantau
2016. Titik tekan analisa tertuju pada
kepualauan. Cara kerja teori ini ialah
proses
dokumen
lokal mulai tahun 1950 sampai dengan
peneliti
kearifan
melaut
pulau sebagai wujud dinamika kearifan
menemukan gagasan rancangan model
CSR
Foto atau
terbangunnya lebenswelt masyarakat
komunikasi. Sesuai dengan metode
evaluasi
Sistem
Nelayan
melakukan
dan
suatu
dokumen
Pada tabel 1, merupakan cara peneliti
saja,
mereproduksi
Pengetahuan Kesahian
bertani
2016
melakukan
meneruskan
Klaim
Foto atau
1980
1990-
Produksi
Pertanian Sistem
1960
malainkan dipandang sebagai hasil
proses
Produksi
proses pelaksanaan CSR PT. Santos.
lebenswelt
Sebagai berikut tabel dibawah ini:
sebagai wujud dinamika kearifan lokal
masyarakat Pulau Giligenting. Untuk
321
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Tabel 2. Analisa lebenswelt pada
Giligenting. Dalam tulisan ini, kearifan
pelaksanaan CSR PT. Santos
lokal dimaksud ialah kearifan lokal
Stakeholder Rasio
Orientasi
yang dipertahankan dan berkembang.
komunikasi
komunikasi
Kearifan lokal bersifat berkembang,
- Alasan
-
usulan
Kepentingan
program
komunikasi
CD
menentukan
- Proses
bentuk
Santos
penentuan
program CD
suatu masyarakat yang memegang nilai
LSM
keputusan
- Pemetaan
leluhurnya. Naritoom (dalam Wagiran,
- Aturan
peran dan
2012:330) mengatakan bahwa terdapat
Pokmas
Kades
Tim CD
Kec
Tim CD
Warga
yakni
kemampuan
tingkat
masyarakat
lokal
kearifan lokal dipertahankan, yaitu
pelaksanaan status
tiga karakteristik kearifan lokal yaitu;
program
stakeholder
1). Kearifan lokal merupakan sebuah
CD
sebagai
pengalaman
dasar
sebagai petunjuk seseorang sebagai
melakukan
analisa
pola
pemiliknya. 3). Kearifan lokal bersifat
dinamis,
komunikasi bersifat praktis. Kemudian
rasio
terbukan
menyesuaikan
dan
dengan
zamannya. Tiga karakteristik kearifan
lokal
CD yang ada hubungannya dengan
merupakan
masyarakat
lebenswelt masyarakat lokal (pulau).
produk
Selanjutnya peneliti akan menganalisa
cerminan
menghasilkan
lokalitas,
upaya
produk-
melembaga
dan
menyesuaikan perubahan lingkungan.
sejauh mana program CD menyentuh
Pulau
lentur,
senantiasa
stakeholder
dalam menentukan keputusan program
lokal
diendapkan
lokal tidak terlepas dari lingkungan
komunikasi stakeholder sebagai wujud
menghubungkan
panjang,
pedoman berperilaku. 2). Kearifan
Pada tabel 2, merupakan cara
kearifan
sebagai
menyerap budaya luar. Sedangkan
komunikasi
peneliti
dipandang
Keterhubungan
Giligenting.
dari
konsep
lebenswelt dan kearifan lokal ialah
Sehingga dapat menemukan dampak
terletak
CSR dan keberlanjutan CSR di Pulau
pada
posisi
pengetahuan
masyarakat sebagai produksi budaya.
322
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Habermas
mengatakan
lebenswelt
merupakan
Tabel 3. Pemetaan Kearifan Lokal
bahwa
Masyarakat Pulau Giligenting
endapan
pengetahuan melalui sosialisasi yang
Potensi
Potensi Non fisik
cukup lama, menjadi kepribadian,
Fisik
(Lebenswelt)
legitim
dan
diungkapkan
komunikasi.
Sedangkan
1. Nelayan
melalui
1. Produksi kultural jenis
2. Pariwisata mata
Wagiran
menganggap bahwa kearifan lokal
pencaharian
3. Kuliner
nelayan,
4. Pertanian
merantau.
cerminan masyarakat menghasilkan
bertani
dan
2. Produksi pengetahuan
produk lokalitas berupa artefak, nilai
berupa sistem melaut,
dan perilaku. Kearifan lokal tidak
sistem
selalu monoton, melainkan dinamis
merantau.
tergantung
bertani
dan
masyarakat
melakukan
Pada tabel 1 dan tabel 3
terhadap
perubahan
merupakan desain peneliti menganalisa
penyesuaian
lingkungan dan interaksi antar sesama.
lebenswelt
Artinya lebenswelt dan kearifan lokal
masyarakat Pulau Giligenting. Analisa
merujuk
budaya
lebenswelt sebagai dinamika kearifan
masyarakat berupa pengetahuan dan
lokal akan dijelaskan mulai tahun 1950
perilaku
sampai pada 2016. Yakni terdapat tiga
pada
produksi
masyarakat
berhubungan
dan
kearifan
lokal
dengan nilai, norma, artefak, dan alam.
produksi
Berdasarkan pada penjelasan di atas,
pengetahuan pertanian, nelayan dan
fokus
yaitu
merantau. Tiga produksi pengetahuan
menganalisis kearifan kearifan lokal
tersebut merupakan bentuk kearifan
masyarakat Pulau Giligenting sebagai
lokal bersifat non fisik. Sedangkan
wujud lebenswelt
kearifan lokal bersifat fisik akan
kajian
penelitian
pengetahuan,
berupa
dijelaskan melalui alat-alat pertania,
alat-alat nelayan, dan fasilitas yang
digunakan oleh masyarakat giligenting.
.
Bagaimana sifat fisik dan non fisik
tersebut melibatkan banyak orang dan
323
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mengatur perilaku masyarakat pulau,
kearifan
serta hasil interaksi masyarakat pulau
Dimensi kedua pola komunikasi yaitu
dengan
masyarakat
memproduksi
lokal
luar
yang
menganalisis
pengetahuan.
Maka
stakeholder
masyarakat
pulau.
pola
komunikasi
sebagai
pengetahuan
disitulah terdapak dinamika kearifan
prakstis
atas
sistem
lokal masyarakat Pulau Giligenting.
kegiatan
CSR
(Pra
pelaksanaan
implementasi,
implementasi dan pasca implementasi).
Stakeholder dimaksud ialah tim CD
1.3 METODE PENELITIAN
Desain penelitian menggunakan
kabupaten, tim CD kecamatan, tim CD
kualitatif melalui pendekatan studi
desa,
evaluasi. Menurut Rossi dan Freedman
masyarakat lokal. Stakeholder tersebut
(dalam Suharsimi, 2013:37) penelitian
merupakan informan peneliti untuk
evaluatif adalah penerapan prosedur
diwawancarai
penelitian sosial yang sistematis dalam
Dimensi
ketiga
rangka menilai konseptualisasi, desain,
dampak
program
implementasi dan kegunaan sebuah
program
program intervensi sosial. Artinya
program CD. Kemudian berdasarkan
penelitian evaluasi merupakan sebuah
pada
penelitian berupaya menganalisis dan
masyarakat
melakukan penilaian terhadap kegiatan
komunikasi
sosial dengan konsep digunakan untuk
implementasi progam CD, peneliti akan
mencapai
merumuskan
devinisi-devinisi
sosial
dalam sebuah program.
pokmas,
LSM
Bisma
secara
CD
dan
mendalam.
ialah
menganalis
CD,
kesesuaian
dan
pemetaan
keberlanjutan
kearifan
kepulauan
dan
stakehoider
rancangan
lokal
pola
selama
model
implementasi CSR PT. Santos (Madura
Cara kerja penelitian terdiri dari
Offshore) Pty. Ltd berbasis Kearifan
tiga dimensi. Pertama, dimensi kearifan
Lokal Masyarakat Pulau Giligenting.
lokal masyarakat Pulau Giligenting
Proses
yaitu
melakukan
wawancara, FGD, dokumentasi dan
lebenswelt
partisipasi langsung dalam kegiatan
“dunia hidup” sebagai wujud dinamika
CSR dan aktivitas masyarakat Pulau
upaya
pemetaan
peneliti
terbangunnya
324
pengambilan
data
melalui
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Giligenting. Kemudian akan diproses
keabsahanya dengan tahap triangulasi
melalui tahap analisa data dan diuji
sumber.
2.1 HASIL DAN PEMBAHASAN
besar memanfaatkan potensi pertanian
Mengungkap
Lebenswelt
berupa
Sebagai
digunakan
Wujud Dinamika Kearifan Lokal
Sedangkan
sistem
mengatakan bahwa
Kecamatan
kearifan lokal
dengan
melalui
keberadaan
lebenswelt
beras,
mencatatat
kangkung,
singkong,
dan
kebutuhan pokok lainnya. Setelah
pertanian,
kembali ke pulau, barang bawaan
tersebut langsung diangkut dengan
dan aktivitas merantau.
tahun
berperan
pihak
ditukar dengan bahan logistik, seperti
pengetahuan pemanfaatan potensi laut,
Pada
terdapat
bapel, dan jagung. Barang bawaannya
masyarakat
masyarakat pulau, yakni pengetahuan
potensi
Kecamatan
barang bawaan berupa gula cobhu’, kue
ini,
terletak pada tiga pruduksi pengetahuan
pemanfaatan
Saronggi,
perahu,
koordinator
kebudayaan.
tulisan
itu,
Cara dilakukan untuk menukar ialah
asil interaksi masyarakat luar yang
Berkaitan
tahun
Garbatu, Sumenep, dan Situbondo.
leluhur yang dipakai bersama, dan h
memproduksi
Pada
barter dengan warga luar pulau yakni
(2012)
sangat erat kaitannya dengan nilai
mampu
barter.
masyarakat masih menerapkan sistem
masyarakat.
Wagiran
dasar
legitimasi, tatacara pembuatan dan
oleh
masyarakat sebagai basis pengetahuan
perilaku
bahan
pada pembagian kerja, kepercayaan,
budaya tanpa disadari, melalui proses
ataupun
sebagai
siwalan
melibatkan banyak warga yakni terlihat
bahwa lebenswelt merupakan produksi
diendapkan
pohon
kue bapel. Bagaimana potensi tersebut
Habermas (2009) mengatakan
yang
air
pembuatan gula jawa (gula cobhu’) dan
Masyarakat Pulau Giligenting
panjang
sari
kuda dibelakangnya terdapat grobak.
1950-1960
Pemilik kuda langsung membagikan
masyarakat pulau giligenting sebagian
kepada warga yang bersangkutan,
325
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dibagikan sesuai jenis barang dan
sistem yang membangun pengetahuan
banyakknya jumlah barang tukaran.
dan
Kepercayaan dan kerjasama antara
(Hardiman, 2009:42). Dalam kontek
warga, pemilik kuda, dan pemilik
ini, pemanfaatan pertanian berupa
perahu mejadi landasan diterapkannya
pohon
sistem barter.
sistem ekonomi lokal yakni sistem
menjadi
dasar
siwalan
komunikasi
mereduksi
sebuah
pohon
penukaran barang melibatkan banyak
siwalan membentuk pembagian kerja,
orang. Misalkan tata cara pembuatan
bagi pihak perempuan atau ibu-ibu
gula cobhu’ agar wangi terkandung
berperan
tradisi
Pemanfaatan
sebagai
potensi
pihak
mengolah
minyan
dan
kepercayaan,
siap
adanya pembagian kerja dalam proses
dikonsumsi atau ditukar dengan barang
pembuatan gula cobhu’ antara istri dan
lain. Sedangkan bagi pihak laki-laki
suaminya, serta melibatkan masyarakat
berperan
dalam proses
sampai
menjadi
sebagai
gula
jawa
pemanjat
pohon
transaksi
penukaran
siwalan untuk mengambil sari airnya.
barang
Waktu
siwalan
keberfungsian sebuah sistem. Artinya
biasanya dilakukan pada waktu pagi
lebenswelt tidak hanya didorong oleh
dan sore. Agar gula dihasilkan tampak
pengetahuan lokal, namun diperoleh
wangi warga mempunyai tradisi pada
melalui
pembuatan gula cobhu tersebut. Yaitu
melibatkan
pada malam hari warga membakar
masyarakat.
memanjat
pohon
membuat
gula
proses
bentuk
interaksi
komunikasi
yang
antar
Pada tahun 1970-1980 sistem
minyan di bawah wadah yang dipakai
untuk
merupakan
cobhu’.
barter
sudah
mulai
menghilang,
Masyarakat percaya bahwa dengan
masyarakat lokal melakukan transisi
dilakukannya
bisa
jenis mata pencaharian. Masyarakat
menghasilkan gula cobhu’ beraroma
banyak menekuni sumber potensi laut
tradisi
ini
wangi.
Habermas mengatakan bahwa
lebenswelt merupakan bagian dari
326
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
melalui aktivitas nelayan dan berlayar.1
banyak cumi-cumi. Cara dilakukan
Pada tahun itu, masyarakat nelayan
oleh para nelayan yang memancing
menggunakan
sejenis
cumi-cumi hanya berputar di sekitar
talajengan, yaitu perahu disampingnya
pesisir pantai, mereka berangkat jam
terdapat
untuk
17.00 sampai jam 22.00 malam dengan
menjaga keseimbangan perahu dan
sebutan istilah lokalnya ialah Alo-
menggunakan jenis perahu bonthek.
molo.2
Aktivitas masyarakat yang memancing
dimanfaatkan untuk dikonsumsi sendiri
relatif
daripada
dan dijual kepada warga setempat.
berlayar
Pihak istri menjual hasil tangkapan ikan
menggunakan sejenis kapal tongkang.
dengan cara jual keliling ke rumah
Aktivitas
warga sekitar.
perahu
penyangga
lebih
masyarakat
bambu
sedikit,
berkerja
mancing
hanya
bisa
Kemudian
Pengetahuan
menghasilkan ikan, cumi-cumi, dan
hasil
alo-molo
pemanfaatan
nelayan
potensi laut selanjutnya ialah aktivitas
menggunakan perahu bunthek terlihat
berlayar menggunakan kapal ukuran
ketika mereka memancing cumi-cumi
tongkang dan mesin laut dengan lama
pada tanggal 10-17 setiap bulannya,
perjalanan lebih satu bulan. Tujuan
para nelayan percaya bahwa diantara
mereka melakuka perjalanan yaitu
tanggal tersebut dapat menghasilkan
wilayah Sumatera dan Kalimantan.
hasil tangkap dengan jumlah cumi-
Untuk muatan berupa kayu mereka
cumi cukup banyak. Ketika ada cahaya
membawanya dari Kalimantan dan
di malam hari, disitulah terdapat
Sumatera ke wilayah Pasuruan, Gersik,
1
(Kalimantan-Pasuruan, Sumatera-Gersik, dan
Wilayah penghasil kayu lainnya).
2
Alo-molo adalah kegiatan nelayan yang
digunakan untuk menangkap cumi-cumi, para
nelayan mendayung perahunya sepanjang
perjalananya. Alat yang digunakan ialah sejenis
udang terbuat dari kayu yang terdapat pancing
dibelakangnya, cara menggunakannya ialah
dengan mengulurkan benang atom sekitar 9-15
Meter.
kepiting.
Kebiasaan
Nelayan adalah aktivitas masyarakat yang
menekuni usaha ikan, mereka menggunakan
alat pancing dan jaring darat. Hasil tangkapan
ikannya dijual di desanya, sedangkan mata
pencaharian
berlayar
merupakan
matapencaharian masyarakat yang menekuni
pelayaran kayu. Pada tahun 1970-1980
masyarakat giligenting menggunakan kapal
berkuran
tongkang,
digunakan
untuk
mengangkut kayu balok dengan rute perjalanan
327
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Tanjung
Priuk
dan
Surabaya.
dilakukan
ketika
suaminya
telah
Sedangkan dari wilayah Jawa, kapal
melakukan perjalanan dalam keadaan
tersebut membawa beras, pakaian,
kapal bermuatan kayu, pupuk, semen
semen, dan pupuk membawanya ke
dan beras. Tujuan mereka melakukan
Sumatera dan Kalimantan.
ritual agar selama perjalanan kapal
Sistem
dengan
dalam keberadaan bermuatan bisa
terlihat
selamat sampai tujuan. Pihak istri
dalam bentuk aktivitas pelayaran kayu,
hanya bisa berkomunikasi dengan
dan aturan-aturan khusus bagi ABK
suaminya ketika mereka bersilaturahmi
disaat melakukan perjalanan. Aktivitas
ke rumah pemilik kapal, karena disana
pelayaran kayu berlangsung selama
tersedia
kurang lebih 40 hari dalam satu
telepon. Pihak istri memberikan kabar
periode, membutuhkan alat-alat bantu
anak-anak dan kerabat keluarganya,
berupa kompas sebagai penunjuk jalan
mereka juga meminta keputusan dari
menuju sasaran lokasi pemuatan kayu.
sauaminya untuk meminjam uang
Seorang kapten kapal dipercaya oleh
kepada pemilik kapal ketika pihak istri
majikan atau pemilik kapal mempunyai
tidak
tanggung jawab lebih besar, dari pada
membiayai kebutuhan hidupnya.
menggunakan
staf
lainnya.
melaut
kapal
layar
Kedudukan
seorang
alat
komunikasi
mempunyai
Dalam
berupa
uang
analisa
untuk
lebenswelt,
kapten kapal mendapat menghormatan
Habermas mengkategorikan lebenswelt
dari warga setempat, disegani dan
sebagai
menjadi kepercayaan pemilik kapal.
(Hadiman,
Pembagian kerja istri ketika suaminya
pengetahuan pemanfaatan potensi laut
berangkat berlayar, yaitu melakukan
oleh masyarakat pulau mempunyai
ritual dengan cara menaruhkan baju
unsur-unsur terkandung di dalamnya,
suami di atas kasur disertai dengan
saling berkaitan dan melibatkan banyak
bubur ketan hijau dan lilin.3 Ritual ini
masyarakat,
3
diyakini membawa keselamatan bagi suaminya
yang sedang melakukan perjalanan pelayaran.
Ritual Bubur Hijau merupakan kepercayaan
masyarakat kepaualaun giligenting yang
328
sebuah
gudang
2009:39).
sehingga
“vorrat”
Artinya
pengetahuan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tersebut
menjadi
mereka
dan awak kapal lainnya memanfaatkan
melakukan komunikasi. Dalam kontek
hasil uang pelayaran juga demikian.
ini, bagaimana sebenarnya unsur-unsur
Pada tahun itu masyarakat Pulau
tatanan nilai dibangun dan diterapkan
Giligenting banyak merantau ke kota-
masyarakat
sistem
kota besa seperti Jakarta, Tegal,
melaut dengan menggunakan kapal
Samarinda, dan Cikampek dengan
layar,
tujuan
pulau
basis
meliputi
pembagian
kerja
ABK,
membuka
warung
pembagian kerja suami dan istri,
kepemilikan
kepercayaan, dan status sosial. Hal
warung bukan milik pribadi.
tersebut mencerminkan lebenwelt pada
pribadi
Pada
dan
awalnya
dengan
menjaga
perilaku
masa itu, kemudian adanya tatanan
merantau dilakukan oleh para pihak
nilai
suami (laki-laki), pihak ibu tetap
yang
lebenswelt
mengatur
aktivitas masyarakat merupakan bentuk
menjadi
kearifan lokal.
mengurusi anaknya. Satu tahun sekali
Pada
tahun
1990
ibu
rumah
tangga
dan
aktivitas
para perantau pulang ke kampung
pelayaran kayu sudah mulai menurun,
halamannya. Pada tahun 1988 ketika
adanya kebijakan pemerintah pusat
dinilai pekerjaan menjaga warung
tentang
dan
menguntungkan, pihak istri dibawa
kayu
oleh sang suami untuk ikut serta dalam
mengakibatkan berhentinya aktivitas
aktivitas berwarung. Pada tahun itu
pelayaran kayu. Akhirnya para pemilik
mulai banyak anak-anak dititipkan ke
kapal
mencari
nenek ataupun kakeknya. Orang tua
kolega
dari anak tersebut mengirim uang
pengangkutan kayu. Kapal pelayaran
bulanan melalui kantor POS setempat.
kayu banyak dijual oleh pemiliknya
Kalangan perantau dinilai berhasil
kepada orang luar pulau, kemudian
dengan
uang penjualan kapal digunakan untuk
mereka
modal membuka usaha warung di kota-
sepeda motor, alat-alat tehnologi dan
kota besar. Sedangkan pihak kapten
merenovasi rumahnya. Mobilitas yang
konservasi
pengawasan
pelayaran
kesulitan
sahbandar
hutan
untuk
sebagai
329
kegiatan
mampu
berwarungnya,
membeli
televisi,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Pulau
masyarakat kepulauan tepat pada Bulan
Giligenting tidak hanya terjadi pada
Puasa dan diramaikan dengan acara
masyarakat perantaunya, namun juga
perayaan pernikahan. Warga banyak
pada keluarga menetap di pulau.
merayakan pernikahan setelah Hari
Kondisi rumah menjadi lebih baik dari
Raya Idul Fitri. Perayaan pernikahan
sebelumnya, fasilitas lebih terpenuhi,
tersebut tidak nanggung-nangung, para
dan
warga
terjadi
pada
masyarakat
masuknya
semakin
alat-alat
banyak.
tehnologi
Situasi
perantau
keberhasilannya
ini
menunjukkan
melalui
hiburan
ataupun uang koleman atau buwuh.4
mengakibatkan meningkatnya jumlah
Dalam
masyarakat merantau, bukan pihak istri
analisa
lebenswelt,
saja yang dibawa ke tempat perantauan
pengetahuan aktivitas merantau oleh
namun
warga pulau giligenting merupakan
pihak
saudara
kandung,
bentuk
ponakan, dan tetangganya.
reproduksi
lebenswelt.
hasil
wawancara
Habermas
Desa
Aenganyar
lebenswelt dapat dipelihara, diteruskan
menyatakan bahwa pada tahun 2016
dan direproduksi melalui tindakan
diantara empat desa mendiami di
komunikasi.
Kepulaua
rata-rata
membayangkan komponen lebenswelt
penduduknya 60% bekerja merantau di
berupa komponen budaya, tatanan
kota-kota
legitim
Menurut
dengan
Kepala
Giligenting
besar,
sedangkan
40%
mengatakan
bahwa
Orang-orang
dan
dapat
struktur-struktur
menetap di kampung halaman. Hal ini
kepribadian sebagai endapan dari hasil
juga didorong terbatasnya lapangan
proses
kerja, jenis tanah yang tandus, dan
tindakan
kecilnya upah minimum dikepulauan.
berlangsung
melalui
tindakan
Kebiasaan lain warga yang merantau ke
komunikatif
(Hardiman,
2009:40).
kota
Artinya
besar,
ialah
khas
mudik
4
Uang Koleman ialah merupakan uang hajatan
nikah yang biasanya dikasihkan untuk pihak
pengantin. Keluarga yang mempunyai
perayaan mantenan, biasanya mencatatan
pemahaman,
dan
koordinasi
sosialisasi
aktivitas
yang
merantau
pada
besarnya uang koleman tersebut. Kemudian
untuk digantikan ketika pihak penyumbang,
mempunyai hajatan nikah.
330
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
masyarakat pulau terlihat pada sistem
luar. Dengan demikian, maka dinamika
kekerabatan dalam berwarung, saling
lebenswelt mulai tahun 1950 sampai
membantu acara pernikahan, perilaku
pada tahun 2016 ialah berupa produksi,
mudik dan perilaku urban merupakan
reproduksi
wujud reproduksi lebenswelt. Sampai
pengetahuan. Yakni berupa produk
saat ini para warga pulau yang
pengetahuan
merantau ke kota-kota besar, menjadi
pertanian, pengetahuan pemanfaatan
sumber pendapatan tambahan bagi
potensi laut, dan produk pengetahuan
warga yang menetap. Yakni membantu
aktivitas
orang tua, para nelayan dan anaknya
pengetahuan tersebut terkandung di
melalui
uang,
dalamnya sistem melaut, barter, alat
memondokkan anak, renovasi rumah,
transportasi, sistem kekerabatan dalam
dan membeli transportasi.
berwarung, saling membantu acara
pengiriman
dan
pemeliharaan
pemanfaatan
merantau.
potensi
Tiga
produk
Seperti telah dijelaskan pada
nikahan, nilai-nilai kepercayaan, dan
tataran konsep di atas, penekanan
hubungan timbal balik nelayan dengan
keterhubungan lebenswelt dan kearifan
keluarganya yang merantau. Unsur-
lokal
unsur terkandung pada tiga produk
ialah
pengetahuan
terletak
pada
masyarakat
posisi
tentang
pengetahuan
tersebut
merupakan
pemanfaatan potensi pertanian, potensi
wujud kearifan lokal masyarakat Pulau
laut dan aktivitas merantau. Artinya
Giligenting
lebenswelt dan kearifan lokal merujuk
pada
produksi
budaya
berupa
pengetahuan dan perilaku masyarakat
Mengungkap
berhubungan dengan nilai, norma,
Wujud Pengetahuan Atas Sistem
artefak, dan alam. Kearifan dimaksud
Pelaksanaan Csr Pt. Santos
Pada
ialah, kearifan lokal yang bersifat
dinamis
sesuai
dengan
dijelaskan
kapasitas
Sebagai
Lebenswelt
pembahasan
keterhubungan
pulau
akan
kearifan
masyarakat melakukan adaptasi dengan
lokal
alam dan interaksi dengan masyarakat
program-program CSR PT. Santos.
331
masyarakat
ini
dengan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Bagaimana
sebenarnya
pola
dengan
pendekatan
Communty
komunikasi stakeholder menentukan
Development (CD). Dalam proses
bentuk program CD sebagai bagian dari
pelaksanaan implemetasi program CD
pengetahuan
sistem
terdapat beberapa pihak yang terlibat
pelaksanaan CSR PT. Santos. Sesuai
yaitu; SKK Migas, tim CD kabupaten,
dengan
Undang-Undang
LSM pendamping (LSM BISMA),
Perseroan Terbatas (UUPT) tahun 2007
kelompok masyaraka (Pokmas), kepala
pasal
praktis
amanat
74
dari
menyatakan
bahwa
desa, dan tim CD kecamatan diketuai
melakukan
operasi
oleh sekretaris camat. Berikut ini peran
memanfaatkan Sumber Daya Alam
stakeholder dapat dilihat pada tabel
wajib
dibawah ini:
perusahaan
melaksanakan
pertanggungjawaban sosial terhadap
Tabel 4. Pembagian Peran stakeholder
lingkungan sekitarnya. Ditemukannya
Pihak
Pokmas
potensi gas di Pulau Giligenting
Peran
Pihak
merumuskan
bermula pada tahun 2006 sebagai awal
program
dilakukannya eksplorasi gas di perairan
mengimplementasikan,
Blok Maleo Giligenting. Pada tahun
dan
mempertanggunjawabkan
2007 setelah melaui proses panjang
kegiatan CD
penanganan kontrak dari BP Migas,
Kades
SKK Migas, dan Pemda Kabupaten
Sumenep
menyatakan
bahwa
CD,
Menyetujui
program
PT.
usulan
CD
dan
mengawasi pokmas
Santos sebagai pihak pengolah sumber
Tim
gas diperairan Blok Maleo Giligenting.
Kecamatan program CD dari desa
Pada tahun itu, PT. Santos resmi
Tim
sebagai
Kabupaten
perusahaan
melakukan
program
usualan
CD
dari
Kontrak
dengan PT. Santos, dan
CD PT. Santos (Madura Offshore) Pty.
program
CD -Menyetujui
-Melakukan
Pada awal pengoperasian tim
mengeluarkan
usulan
kecamatan
pengoperasian sumber gas.
Ltd
CD Menyetujui
CSR
332
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Menentukan
program CD PT. Santos merupakan
proporsi
program CD.
Tim
CD -
PT. Santos
basis pembagian pola komunikasi
Menyetujui
program
CD,
usulan
stakeholder.
Habermas
sesuai
mengatakan
bahwa
dengan besar keuntungan
pada
sesuai
perjanjian kontrak dengan
kabupaten
LSM
Membina
pola
yaitu kepentingan teknis yang arahnya
- Mentaati aturan dan
-
dalam
komunikasi terdapat tiga kepentingan,
pertahun.
keputusan
(2007:126)
kepentingan
tugas
kepentingan
atas
kepentingan
kekuasaan.
kerja,
kebutuhan,
dan
Kemudian
Habermas (dalam Hardiman, 2009:33)
hubungan
sosial dengan masyarakat
mengatakan
-Melakukan
komunikatif bisa dicapai melalui proses
pendampingan
bahwa
tindakan
terhadap
prosedural. Sifat praksis dan monologal
pokmas ketika program
akan terminimalisir melalui proses
diimplementasikan
pencapaian
- Melakukan pelatihan
mempertimbangkan, mengurai,
mengevaluasi pokmas
- Pengawasan pada PT.
Migas
Santos (Madura Offshore)
Pihak
komunikan dan komunikator akan
- Memantau kinerja dan
SKK
konsensus.
dan
merefleksikan topik dibicarakan demi
mencapai persetujuan bersama. Artinya
logika
- Mengaudit tahunan PT.
monologal
aktor
akan
Santos
dinetralisir oleh gagasan aktor lain
- Mengaudit program CD
demi mencapai intersubjektiv tanpa
PT. Santos
melihat
- Pengawasan Pokmas
Dalam kontek penelitian ini, pola
-
komunikasi
Memantau
hubungan
sosial stakeholder
posisi
berlangsungnya
(Sumber: wawancara penelitian 2016)
pihak
komunikasi.
stakeholder
program
selama
CD
PT.
Santos merupakan pola komunikasi
Pada tabel 4 di atas, pembagian
bersifat monologal, yakni terbangun
peran stakeholder dalam pelaksanaan
333
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
atas praksis kerja dan berorientasi pada
kepentingan
tingkatan struktural.
anggaran dikeluarkan oleh PT. Santos.
saat
desa,
dan
besarnya
Pertama, konsensus dihasilkan
Berikut ini tabel proporsi tim CD
usulan
kabupaten
program
muasyawarah
CD
desa
pada
(Musdes)
CD oleh tim CD Kabupaten Sumenep
Tahun
kepala desa. Kedua, proporsi program
CD oleh tim Kabupaten Sumenep
dari
Bupati
Sumenep menyesuikan dengan visi-
negosiasi
arah
program
besarnya
2007
CD,
anggaran
Proporsi
Bentuk Program
program
CD yang
CD oleh
diusulkan dari
Tim CD
Desa
Kabupaten
misinya. Tim CD kabupaten berperan
mengontrol
100%
CD
2008
30% non
fisik- 70%
usulan program CD dari desa. Ketiga,
fisik
konsensus atas besarnya anggaran CD
2009
dikeluarkan PT. Santos bergantung dari
PT.
Santos
30% non
fisik- 70%
fisik
setelah
2010
Tiga bentuk konsensus di atas
lebenswelt
fisik
2011
rasio-rasio stakeholder berhubungan
program
2012
CD tidak terlepas dari ketentuan
CD
oleh
40% non
fisik- 60%
CD,
implementasi, dan evaluasi program
proporsi
dan renovasi
masjid
Renovasi gedung
sekolah,
pendidikan APS
Tangkis laut,
pendidikan APS
dan goronggorong
Temuan penelitian menyatakan bahwa
usulan
30% non
fisik- 70%
stakeholder
selama implementasikan program CD.
dengan
Pengaspalan jalan
dan paving
dilakukan audit internal.
merupakan
Pengaspalan jalan
fisik
dengan PT. Santos, dan singkronisasi
kesanggupan
bentuk
Tabel 5. Proporsi (%) Program
tim CD kabupaten dan keputusan
intruksi
dan
program CD PT. Santos.
berdasarkan pada ketentuan proporsi
merupakan
sumenep
kabupaten,
alat nelayan,
fisik
petani dan APS
40% non
Mesin (KUR),
fisik- 60%
tangkis laut dan
fisik
334
Polindes, Alat-
mangrove
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
2013
50% non
fisik- 50%
fisik
2014
50% non
fisik- 50%
Renovasi masjid
pokmas memprioritaskan program CD
dan
berhubungan
pengembangan
pembangunan desa. Masyarakat pulau
(KUR)
pada umumnya menerima program
Pengaspalan
mesin nelayan
60% non
Hewan ternak,
fisik- 40%
mesin nelayan,
fisik
rencana
sesuai dengan keputusan kades, pasif,
jalan, Friser dan
fisik
2015
dengan
dan pragmatis. Berikut ini pemetaan
sentuhan bentuk program CD PT.
Santos
terhadap
kearifan
lokal
masyarakat pulau.
alat-alat kuli
rumah, dan
renovasi masjid
70% non
2016
Tabel 6. Sentuhan Program CD PT. Santos
-
Terhadap Kearifan Lokal Masyarakat
fisik- 30%
Tahun
fisik
Program CD
K. L
(Wanwacara dengan koordinator tim CD
kecamatan, 03 Maret 2016)
Berdasarkan pada tabel di atas
2007
Pengaspalan jalan
-
2008
Pengaspalan jalan
-
bahwa pola komunikasi stakeholder
dan renovasi masjid
tidak terlepas dari ketentuan proporsi
2009
dari tim CD kabupaten. Sebagian besar
program
CD
mengarah
sentuhan
program
2010
Nelayan
dan gorong-gorong
2011
Polindes, Alat-alat
nelayan, petani dan
pada pemanfaatan potensi pertanian
potensi
Tangkis laut,
pendidikan APS
CD
program CD sebagian kecil mengarah
pemanfaatan
-
APS dan paving
pada
terhadap kearifan lokal masyarakat,
dan
Renovasi gedung
sekolah, pendidikan
infrastruktur. Hal ini mengakibatkan
rendahnya
Bentuk
APS
laut.
Kebutuhan masyarakat terkait nelayan
dan pertanian terbatas, kades dan
335
Nelayan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
2012
Mesin (KUR),
Berdasarkan
Nelayan
tangkis laut dan
menunjukkan
mangrove
2013
Renovasi masjid
Nelayan
(KUR)
Pengaspalan jalan,
ini
kearifan
lokal
masyarakat
ialah
program
yang
mengarah
pada
2009 sebagian besar program CD
diarahkan
nelayan
Hewan ternak,
selama
7
kelompok nelayan. Pada tahun 2007Nelayan
Friser dan mesin
2015
bahwa
tabel
program CD PT. Santos menyentuh
dan pengembangan
2014
pada
pada
infrastruktur
dan
Akademi Perikanan Sidoarjo (APS).
Nelayan
mesin nelayan, alat-
Tiga tahun berlangsung program CD
alat kuli rumah, dan
tidak
menyentuh
kearifan
lokal
masyarakat, pada tahun 2010-2016
renovasi masjid
ketika program CD proporsinya sudah
(Penelitian, 2016)
Pada penjelasan sebelumnya
mulai
dijelaskan
produksi
menyentuh nelayan. Perkembangan
potensi
bantuan mesin dari program CD terlihat
pertanian, pengetahuan pemanfaatan
dari berlakunya sistem Kridit Usaha
potensi laut, dan pengetahuan akivitas
Rakyat (KUR) diterapan semua desa.
merantau merupakan wujud kearifan
Satu mesin senilai Rp. 3.5 juta rupiah
lokal masyarakat Pulau Giligenting. Di
dibayar setiap bulan Rp. 200 ribu
dalamnya
rupiah
telah
pengetahuan
bahwa
pemanfaatan
terkandung
nilai-nilai
berubah
oleh
akhirnya
nelayan.
bisa
Ketika
kepercayaan, khas makanan ke bapel
pembayaran
dan gula cubhu’, sistem melaut, sistem
uangnya akan dibelikan mesin dan
kekerabatan dalam berwarung, dan
digilirkan kepada anggota nelayan
timbal balik antara nelayan dengan
lainnya.
keluarganya yang merantau merupakan
nelayan berdampak pada lokasi melaut,
cara meraka bertahan hidup dengan
para nelayan tidak lagi memancing di
memanfaatkan sumberdaya alam dan
lokasi Karang Katun, Karang Deki,
manusia.
Karang Loor, dan karang lainnya
336
cicilan
Penggunaan
sudah
mesin
lunas,
oleh
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
berada disekitar pulau. Sebagian besar
pendingin ikan, dan alat-alat nelayan.
nelayan melaut
Pulau
Berlangsungnya implementasi program
Masalembu, Raas, Gili Labak, dan Gili
CD PT. Santos selama Sembilan tahun
Iyang.
berdampak pada masyarakat sekitar,
sampai di
Bentuk program CD selama
sembilan
tahun
sebagian
berikut ini pemetaan dampak program
besar
CD dan permasalahan kearifan lokal
mengarah pada infrastruktur, sentuhan-
masyarakat pulau Giligenting. Berikut
sentuhan
ini identifikasi dampak program CD
terhadap
masyarakat
kearifan
kurang
lokal
diperhatikan.
PT. Santos:
Terbukti bahwa selama ini para usaha
 Nelayan: Bantuan mesin, pancing,
kue bapel dan gula jawa tidak pernah
dan jaring pada nelayan Desa
mendapatkan bantuan program CD.
Menurut
hasil
wawancara
pengamatan
penelitian
Gedugan.
dan
mempunyai mesin dan bisa melaut
ke
bantuan mesin dan alat-alat nelayan
mesin,
nelayan. Sedangkan 60% diarahkan
Rakyat (KUR) sampai sekarang
dan
tetap berlangsung, mesin 6 unit
penanaman pohon mangrove. Hal ini
bertambah menjadi 36 unit.
rendahnya
 Bantuan mesin, jaring dan pancing
sentuhan program CD PT. Santos
pada nelayan Desa Aenganyar.
terhadap kearifan lokal masyarakat,
Berdampak
yakni 30% program CD mengarah pada
bantuan
nelayan
berupa
menghasilkan
kota besar. Sistem Kredit Usaha
Sisanya 10% diarahkan pada bantuan
bahwa
bantuan
tabungan dan modal berwarung ke
pengaspalan jalan, dan tangkis laut.
mengartikan
ialah
Hasil pendapatan dibuat arisan,
pendidikan,
sosialisasi,
mampu
kepulauan.
jumlah ikan yang cukup banyak.
pada infrastruktur seperti renovasi
obat-obatan,
luar
Keberlanjutannya
setiap tahunnya diberikan kepada para
gedung
pada
penggunaan jenis kapal majalah
prosentase
program CD PT. Santos, sebesar 30%
masjid,
Berdampak
pada
penggunaan
mesin digunakan pada jenis perahu
mesin,
337
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
buntek dan talajengan. Nelayan
cukup. Alat pertukangan digunakan
anenganyar hanya bisa melaut
untuk usaha pribadi.
daerah
kepulauan
Keberlanjutanya
mesin
ialah
mengaktifkan
kelompok
Sistem
nelayan
KUR
 Polindes
giligenting.
di
Desa
Bringsang.
bantuan
Berdampak Pegawai puskesmas
kembali
tidak memusat dikantor Aenganyar.
aengayar.
berjalan
Namun
lambat,
pada
waktu
tertentu
polindes juga di tempati oleh pihak
karena sesuai tingkat pendapatan
kesehatan.
nelayan.
sebagai
Polindes
tempat
digunakan
posyandu
dan
 Bantuan mesin, jaring dan pancing
bantuan kesehatan dari pemerintah.
pada nelayan Desa Bringsang.
 Renovasi masjid di Bringsang,
Rata-rata
jenis
kapal
majalah
Galis, Aenganyar dan Gedugan.
mempunyai mesin dan bisa melaut
Kuota masjid lebih besar memuat
ke luar kepulauan. Adanya bantuan
jamaah dan dapat digunakan dalam
mesin,
peringantan hari besar islam.
mampu
menghasilkan
 Pengerasan jalan umum. Warga
jumlah ikan yang cukup untuk
dkonsumsi
dan
tambahan
lebih mudah melakukan kegiatan
pendapatan keluarga.
perekonomian seperti menjual ikan,
 Bantuan kambing di Desa Galis.
Hasil
ternak
tidak
warungan, tambang pasir, batu bata
maksimal,
dan lain-lain.
dikarenakan jenis kambing yang
diberikan
tidak
sesuai
Dampak program CD PT. Santos
dengan
paling dirasakan oleh masyarakat pulau
kondisi lingkungan pulau. Jenis
ialah bantuan mesin terhadap nelayan.
kambing oleh kelompok tani dijual
dan
digantikan
dengan
Yakni perubahan pada tatacara melaut
jenis
yang
kambing lokal.
 Bantuan
rumah.
alat-alat
Alat-alat
modern,
padahal
sebelumnya nelayan rata-rata masih
pertukangan
hanya
bersifat
menggunakan layar. Penggunaan mesin
bisa
tersebut juga memicu nelayan tidak
digunakan dalam skala kecil, tidak
338
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
memancing disekitar pulau, namun di
pendapatan
luar pulau seperti pulau Raas, Sapeken,
masyarakat yang menggunakan alat-
dan pulau Sapudi. PT. Santos juga
alat manual, berubah menjadi lebih
melarang nelayan untuk memancing di
sistimatik dan bertehnologi modern.
wilayah area Karang Katun, merupakan
Misalkan alat penghalus kayu dan
tempat titik sentral pengeboran. Hasil
mesin diesel. Dari penjelasan dampak
penangkapan
mulai
di atas, menurut hasil pengamatan
mampu
bahwa dampak program CD terhadap
ikan
meningkat,
nelayan
mereka
sampingan.
Awalnya
mengirimkan hasil tangkapannya ke
kearifan
luar pulua.
sebesar 40% menyentuh kearifan lokal
lokal
masyarakat
pulau
Selain itu, dampak yang dirasaan
nelayan. Sebesar 60% diarahkan pada
oleh masyarakat ialah bantuan ternak,
insfrastruktur masyarakat, sehingga
renovasi
kearifan lokal berkaitan dengan potensi
masjid,
dan
polindes.
Masyarakat terasa terbantu dengan
pertanian
adanya bantuan ternak, mereka dapat
masyarakat
mempunyai hasil pendapatan tambahan
Berikut
dari penjualan kambing ternaknya.
masyarakat pulau Giligenting;
dan
permasalahan
pulau
ini
tidak
tersentuh.
permasalahan
sosial
Kemudian dibangunnya polindes dan
renovasi
masjid
dirasakan

oleh
pokmas merasa kesulitan untuk
infrastruktur
menghadapi warga perantau yang
masjid untuk digunakan beribadah.
kembali ke pulau dan menetap.
Baik digunakan dalan aktivitas ibadah
keseharian,
ataupun
yang
Terkait dengan program CSR,
kesehatan setiap desa, dan semakin
kondisi
Giligenting
merantau ke kota -kota besar.
masyarakat terutama dari pelayanan
membaiknya
Warga
Membutuhkan komunikasi yang
hari-hari
jelas
peringatan besar.
untuk
pemahaman
Selanjutnya ialah bantuan alat-alat
memberikan
terhadap
mereka,
terkait dengan program CD yang
bangunan, dampak dirasakan oleh
diberikannya. Warga perantau tidak
masyarakat ialah bisa menambah hasil
339
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
bisan langsung menerima bantuan
cukup banyak, para pelelang ikan
skala kecil seperti kambing ternak,
tidak cukup membelinya. Padahal
alat pertukangan rumah, dan lain-
kondisi ikan melalui hasil pancing
lain. Karena kebiasaan warga ketika
elet tidak mudah busuk, baik untuk
di Jakarta mereka terbiasa mudah
dijadikan produk ikan kemasan.

untuk mendapatkan uang dengan
jumlah banyak.

Warga nelaya yang bertempat
tinggal dipesisir pantai. Rendahnya
Warga Usaha kue bapel dan
kesadaran
masyarakat
dalam
usaha gula jawa. Sampai saat ini
menangani permasalahan sampah
warga yang mempunyai usaha kue
dan kurangnya mangrove untuk
bapel dan gula siwalan belum
memperkuat
pernah
pesisir pantai. Nelayan merasa
mendapatkan
bantuan
program CD PT. Santos. Padahal
ketahanan
daerah
kondisi pasir mengalami abrasi.
mereka membutuhkan modal untuk
Berdasarkan hasil penelitian
mengembangkan usahanya untuk
bahwa rendahnya sentuhan program
menembus pasar luar pulau.

CD terhadap kearifan lokal disebabkan
Nelaya: Bagi nelayan yang
karena pola komunikasi stakeholder
tidak mengikuti kelompok Desa
Bringsang
kesulitan
mengakses
bantuan
minyak
program
masih
untuk
solar
CD.
kepada
dan
oleh pihak otonom. Sehingga aspirasi-
Karena
aspirasi stakeholder atau masyarakat
yang ada hubungannya dengan produk
kelompok
pengetahuan
nelayan dibawa naungan desa.
pemanfaatan
potensi
pertanian, pengetahuan potensi laut,
Rusaknya terumbu karang akibat
dan pengetahuan aktivitas warga yang
jaring kardan.

monologal
konsensus dihasilkan masih ditentukan
dan
selama ini program CD cenderung
diberikan
bersifat
merantau kurang diperhatikan. Oleh
Nelayan Gedugan sulit untuk
karena itu output atas progam CD PT.
mencari distributor ikan. Karena
Santos masih belum bisa memposisikan
ketika jumlah ikan yang didapat
340
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dalam
Bupati Sumenep menentukan proporsi
kapasitasnya.
program CD, dan kesanggupan PT.
Sebagai studi evaluasi program, temuan
Santos dalam memutuskan besarnya
peneliti terkait dengan pola komunikasi
anggaran
stakeholder bersifat monologal perlu
membatasi
diperbaiki.
Agar
CSR
menyentuh kearifan lokal yang ada
selanjutnya
menyentuh
nilai-nilai
pada masyarakat pulau. Hal ini akan
masyarakat
upaya
sebagai
pelaku
menguatkan
program
CD.
Tiga
hal
tersebut
stakeholder
untuk
pada
mendorong terjadinya pemberdayaan
temuan ini, maka rancangan model
masyarakat bersifat informatif, top
implementasi CSR PT. Santos berbasis
down, dan menguatnya cara berfikir
kearifan
monologal oleh stakeholder dalam
kearifan
lokal.
lokal
Berdasarkan
masyarakat
Pulau
kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Giligenting ialah melalui program CSR
Untuk itu penting mencari
Penguatan Ekonomi Rakyat Tetap
(PERTIWI)
solusi kegiatan implementasi CSR yang
dengan dukungan Sistem Informasi
mampu menyentuh kearifan lokal, agar
Wahana Kepulauan (SIWALAN).
demikian pelaksanaan CSR mampu
Ingat
Wilayah
Induk
membangun rancangan pembangunan
Rancangan Model CSR (PERTIWI)
bersifat terintegrasi antara kearifan
Sebagai
lokal
Basis
Pengembangan
masyarakat
dengan
bentuk
Kearifan Lokal Masyarakat Pulau
program CSR dalam lingkup pulau
Giligenting
kecil. Diperlukan Satu Konsep Utuh
Pada
dasarnya
pemberian
(SKU) menjadi acuan usulan program
bantuan CSR oleh PT. Santos terdiri
CD berdasarkan pada Community Need
dari pihak pemerintah, perusahaan dan
Assesment (CNA). Hal ini bertujuan
LSM melalui pola komunikasi bersifat
untuk mengurangi adanya kepentingan
monologal. Akhinya konsensus yang
politik desa, meningkatkan partisipasi
dibangun oleh stakeholder terdiri dari
masyarakat,
tiga bagian, yakni otoritas kepala desa
komunikasi
dalam usulan program CD, intruksi
dengan cara ini, nilai-nilai kearifan
341
dan
sktruktural.
menghindari
Kemudian
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
masyarakat pulau akan berkembang
ini ialah anggota operator terlepas dari
sesuai
Oleh
jaringan struktural desa, independen,
akan
dan
dengan
karena
kapasitasnya.
itu
penelitian
ini
menjelaskan
bagaimana
rancangan
CSR
berbasis
Kearifan
menjedi
masyarakat.
Lokal
kunci
Fungsi
informasi
dari
operator
jaringan tersebut berperan sebagai
Masyarakat Pulau Giligenting melalui
memenejemen
rancangan program CSR PERTIWI
publikasi informasi. Sebagai berikut
dengan dukungan SIWALAN.
rincian fungsi dari operator jaringan.
Rancangan model implementasi
1. Sebagai
CSR PT. Santos berbasis kearifan lokal
program
CSR
2. Mempublikasi
Penguatan
3. Mempublikasi
Sistem Informasi Wahana Kepulauan
kelembagaan
kegiatan
CSR dan pemerintah desa
PERTIWI
4. Memahami RPJMDes dan
merupakan konsep utuh mengarah pada
penguatan
informasi
dan persoalan pulau
Induk (PERTIWI) dengan dukungan
Program
wadah
berkaitan dengan potensi
Ekonomi Rakyat Tetap Ingat Wilayah
(SIWALAN).
media
dan
aspirasi masyarakat
masyarakat Pulau Giligenting ialah
melalui
komunikasi
RKPDes setiap desa
ekonomi
5. Mampu melakukan posisi
rakyat berbasis kearifan pulau. Output
tawar dan pengembangan
diharapkan pada CSR PERTIWI adalah
jaringan sosial
kelestarian
SDA,
SDM
dan
6. Menjadi sentral informasi
membangun jaringan publik. Sedangka
Kartu Aspirasi Masyarakat
program pendukung SIWALAN adalah
7. Memenejemen komunikasi
sistem informasi yang mampu me-
antar stakeholder CSR
menejemen komunikasi secara internal
Untuk
ataupun ekternal berkaitan dengan CSR
mengaktifkan
tujuh
Pengaktifan
fungsi operator jaringan harus terdapat
SIWALAN syaratnya adalah harus ada
Kartu Aspirasi Masyarakat (KAM)
operator jaringan. Ketentuan bagi pihak
disasarkan pada nelayan, pelaku usaha
dan
kearifan
lokal.
342
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
bapel dan gula cobhu’, pengangguran
produk nasional. Peran pokmas sebagai
bagi warga perantau yang kembali ke
pendamping
pulau. Kalangan masyarakat yang
memahami tujuan utama program CSR
mempunyai
cukup
PERTIWI. Artinya ketika program CD
menggunakan sms ataupun menelfon
diberikan kepada masyarakat pokmas
operator
tetap mendampingi sesuai dengan
KAM
untuk
hanya
mengaspirasikan
program
CD
dan
gagasan, persoalan, dan segala kegiatan
klafikasi
berkaitan
memberikan pengarahan, dan langsung
dengan
CSR.
Sehingga
bentuk
program
CD,
banyaknya informasi didapatkan dari
menemui
KAM
untuk
sekali. Sedangkan peran LSM Bisma
melakukan pendataan kebutuhan dan
melakukan pengawasan dan penguatan
kendala
kapasitas
merupakan
pada
kunci
saat
diimplementasikan.
CSR
masyarakat
2-3/minggu
masyarakat
penerima
Sehingga
program CD melalui pelatihan dan
komunikasi yang dibangun bersumber
sosialisasi. Kemudian pihak kades dan
dari berbagai kalangan masyarakat
tim CD kecamatan berperan sebagai
pulau.
pihak pembina program CD, sedangkan
Data-data diperoleh dari KAM
tim
CD kabupaten dan
Ekternal
PT.
berperan
bisa digunakan sebagai bahan untuk
Relationship
dibahas pada waktu evaluasi program
sebagai penguatan wacana publik yang
CSR. Kemudian untuk melakukan
mensinergiskan antara porgam CD
menejemen
dengan visi-misi bupati dan perusahaan
ekternal
komunikasi
pihak
bersifat
operator
mampu
membangun informasi publik berkaitan
dengan
potensi-potensi
masyarakat
seperti ikan, jabe jamu, kue bapel,
pariwisata, dan hasil ternak. Bertujuan
untuk mengundang investor ataupun
pasar, sehingga mampu menghasilkan
posisi tawar dan bersaing dengan
343
Santos
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
yang dibantu oleh operator SIWALAN.
menetap
Sebagai berikut skema program CSR
pengangguran, nelayan, pelaku usaha
PERTIWI di Pulau Giligenting.
gula cobhu’ dan kue bapel. Alasan
di
desa
dikeluarkannya
Deskripsi
Teknis
yang
menjadi
program
tersebut
bertujuan untuk melakukan pemetaan
Pelaksanaan
jenis
Program Csr Pertiwi
pekerjaan
diarahkan
pada
Sesuai dengan penjelasan di
penguatan kearifan lokal nelayan dan
atas bahwa program CSR PERTIWI
pedagang kecil (gula jawa dan kue
harus berdasarkan nilai-nilai kearifan
bapel). Dibantu oleh pokmas terkait
lokal dan kebutuhan masyarakat pulau,
pendataan jumlah pengangguran dan
maka bentuk usulan program CD tidak
diberikan pelatihan oleh LSM Bisma.
terlepas
Program
dari
penilaian
masyarakat pulau.
kebutuhan
ini
menghasilkan
data
Lihatlah pada
pemetaan jenis pekerjaan dibagi pada
skema 7 bentuk program identifikasi
tiap kelompok/desa, kemudian akan
(ID) mengarah pada upaya identivikasi
didorong oleh program penguatan
pihak sasaran meliputi warga perantau
usaha (PU).
Bentuk program PU mengarah
pada
pelaku
usaha
kecil
yang
memanfaatkan bentuk kearifan lokal
kepulauan. Kelompok-kelompok yang
dibuat pada program ID akan diberikan
modal usaha untuk melakukan praktik
langsung. Seperti usaha kue bapel, gula
jawa, cabe jamu, dan nelayan. Program
PU mampu mengeluarkan produkproduk usaha kelompok yang telah
mempunyai P-IRT dan Packaging
(kemasan produk) untuk dipasarkan
luar kepulauan. Pemasarannya bisa di
344
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dukung oleh operator SIWALAN,
kepulauan akan tetap terjaga dan
pihak pendatang, dan warga lokal yang
berkembang pada sektor penguatan
merantau di kota besar.
kelembagaan rakyat.
Selanjutnya
progran
Selanjutnya ialah program CD
konservasi dan penguatan jaringan (KV
berupa sanitasi air (SA). Program SA
dan PJ) diberikan pada kelompok
bertujuan
nelayan. Konservasi dimaksud adalah
permasalahan kekurangan air bagi
melestarikan terumbu karang, pohon
petani
dan
ialah
siwalan
mengatasi
yang
mempunyai
Sedangkan
pekerjaan sampingan menanam cabe
penguatan jaringan bertujuan untuk
jamu. Bentuk kongkirt program SA
bekerja sama dengan pasar luar pulau,
adalah over land flow merupakan cara
agar hasil tangkapan ikan oleh nelayan
untuk memanfaatkan air dengan cara
mempunyai
sistem
mangrove,
abrasi.
untuk
distributor
yang
jelas
bertingkat
(tinggi-rendah)
seperti restoran dan perusahaan dengan
dengan
syarat harga jual standar harga pasar.
penampung air. Menurut konsep ini
Sedangkan pihak makelar ikan tetap
bahwa
berasal
lokal
gorong-gorong, dan jenis lainnya yang
mendapatkan bantuan modal dari CSR
mengalir ke tempat lebih rendah akan
melalui sistem (KUR). Dikembangkan
menghasilkan kualitas air cocok untuk
dengan cara menambah jumlah makelar
digunakan tanaman petani. Dengan
lokal bertujuan untuk memperluas
demikian bagi kelompok petani siwalan
jaringan ke tempat-tempat penjualan
bisa memanfaatkan air gorong-gorong
ikan TPI diluar pulau. Program PJ juga
sebagai bahan penyiram cabe jamu.
mengarah pada penyediaan sentral
Program SA juga mengarah pada
solar
pembuatan Bank Air bagi petani,
dari
bagi
penduduk
nelayan
kepulauan.
menyediakan
genangan
air,
induk
saluran
air
Dikelolah oleh kelompok nelayan dan
diperoleh
mendapatkan izin dari pemerintah
penempatan bank air menyesuaikan
kecamatan dan kebupaten. Dengan
jumlah kelompok petani dan kesepatan
demikian kearifan lokal masyarakat
bersama. Adanya program SA mampu
345
dari
air
hujan.
Sistem
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menghasilkan
Pulau
Giligenting
kuliner lainya bisa menjadi ciri khas
sebagai sentra petani siwalan yang
wisata Pulau Giligenting. Pada Bab IV
menekuni cabe jamu dan dipublikasi
telah dijelaskan lokasi wisata pantai
oleh operator SIWALAN.
kahuripan
Program CSR terakhir adalah
dan
pantai
hawai.
Pengorganisasian potensi wisata tetap
berupa program Pemetaan Wilayah
diolah
Konservasi (PWK) adalah wiyalah
dipublikasikan
pesisir
SIWALAN, dan didukung oleh pihak
kepuluan
mempunyai
terindentifikasi
permasalahan
sampah,
oleh
keberlanjutan
bank
terlihat
dan
oleh
lokal,
operator
pemerintah setempat. Pada intinya
abrasi dan potensi wisata. Menyediakan
sampah
penduduk
melakukan
dari
program
PERTIWI
kapasitas
masyarakat
pengolahan sampah pesisir pantai
melakukan kemandirian dan bermitra
melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
dengan pihak diluar pulau.
mengarah
pada
sisi
ekonomis.
Rancangan model CSR ini
Sehingga adanya pengolahan sampah
dibuat
dapat menjaga kebersihan wilayah
komunikasi praksis kerja berorientasi
pesisir pantai dan membuka usaha
pada struktural (tataran pemerintah dan
pemanfaatan
sampah
perusahaan) sehingga program CD
organik dan anorganik. Kemudian
bersifat battom up yang memperhatikan
untuk wilayah terdampak abrasi akibat
konsensus. Kemudian tujuan jangka
pengikisan air laut terhadap kondisi
panjang dari rancangan model CSR
pasir perlu diadakan penanaman bibit
berbasis kearifan lokal masyarakat
pohon mangrove dan pembangunan
pulau melalui program (PERTIWI)
tangkis laut atas kerjasama antar
ialah memberikan ruang partisipasi
kelompok nelayan.
masyarakat telibat dalam kegiatan
daur
ulang
Pengembangan wilayah potensi
progam
untuk
CSR
mengurangi
didukung
pola
program
wisata merupakan cara menguatkan
(SIWALAN).
kearifan lokal masyarakat. Seperti hasil
kelembangaan ekonomi masyarakat
produksi kue bapel, gula jawa, dan jenis
pulau
346
bisa
Sehingga
penguatan
dimungkinkan
terjadi,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
merekalah
sebagai
melakukan
aktor
kemandirian
untuk
kearifan
melalui
lokal
masyarakat
Pulau
Giligenting.
program CSR PERTIWI.
Adanya bantuan CSR pada
KESIMPULAN
Terbangunnya lebenswelt pada
masyarakat
Pulau
Giligenting
menciptakan
pola
komunikasi
stakeholder
bersifat
monologal.
masyarakat pulau ialah berupa produk
Akhinya konsensus yang dibangun oleh
pengetahuan
potensi
stakeholder terdiri dari tiga bagian,
pertanian, pengetahuan pemanfaatan
yakni otoritas kepala desa dalam usulan
potensi laut, dan produk pengetahuan
program CD, intruksi Bupati Sumenep
aktivitas merantau. Merupakan cara
menentukan proporsi program CD, dan
mereka
kesanggupan
pemanfaatan
bertahan
hidup
dengan
PT.
Santos
dalam
memanfaatkan sumber daya alam dan
memutuskan besarnya anggaran CD.
manusia. Sejak tahun 1950 sampai
Tiga hal tersebut membatasi pola
2016 tiga pengetahuan tersebut mampu
komunikasi
diproduksi,
dan
menyentuh kearifan lokal. Sehingga
dipemelihara oleh masyarakat pulau.
bentuk program CD sampai saat ini
Sehingga tiga produk pengetahuan
sebagian
tersebut
infrastruktur, dan kurang menyentuh
direproduksi
terdiri
beberapa
unsur
stakeholder
besar
mengarah
untuk
pada
dalamnya, yakni sistem melaut, barter,
kearifan
alat transportasi, sistem kekerabatan
Giligenting. Agar pola komunikasi
dalam berwarung, saling membantu
stakeholder tidak bersifat monologal
acara nikah, nilai-nilai kepercayaan,
dan tidak menghasilkan konsensus
dan hubungan timbal balik nelayan
yang otonom serta menyentuh kearifan
dengan keluarganya yang merantau di
lokal masyarakat pulau. Pemerintah,
kota besar. Tiga produk pengetahuan
PT. Santos Madura Offshore, dan
dan
Warga Giligenting perlu Uji Coba
unsur-unsur
terkandung
di
dalamnya merupakan wujud dinamika
lokal
menerapkan
PERTIWI.
347
masyarakat
rancangan
Pulau
CSR
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Fajar, Mukti. 2013. Tanggungjawab sosial
perusahaan di Indonesia (Studi
penerapan ketentuan CSR pada
Perusahaan
MNC,
Swasta
Nasional dan
BUMN di
Indonesia). Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Tonny Nasdia, F. 2014. Pengembanga
Masyarakat. Diterbitkan atas
kerjasama IPB Fakultas ekologi
manusia dan Yayasan Pustaka
Obor. Jakarta.
Hadari Nawawi. 2005. Metode Penelitian
Bidang Sosial. Yogyakarta.
Cetakan ke sebelas. Gadja Mada
University Press.
Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan
Teori Komunikasi. Cetakan
Pertama. Malang. UMM Press.
Ife, Jim. Dkk. 2008. Kommunity
Development
Alternatif
Pengembangan Masyarakat Di
Era Globalisai. Yogyakarta.
Pustaka Belajar.
K. Yin Robert. 2008. Studi Kasus Desain
& Metode. Jakarta. Raja
Grafindo Persada.
Lexy J. Moleong. 2010. Edisi Revisi.
Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung. PT Remaja Rosda
karya.
Mansyhuri
dan
Zainuddin.
2008.
Metodelogi
PenelitianPendekatan praktis dan Aplikatif.
Cetakan Pertama. Bandung. PT
Refika Aditama.
Nasution. 1988. Metode penelitian
Naturalisme Kualitaatif. Edisi
pertama. Bandung. Tarsito.
Nugroho, Iwan dan Rokhiman Dahuri.
2004. Pembangunan Wilayah
Perspektif Ekonomi, Sosial dan
Lingkungan. Jakarta. LP3ES.
Ritzer George dan Goodman. D.J. 2006.
Edisi 6. Sosiologi Modern.
Jakarta. Kencana.
DAFTAR PUSTAKA
Adi,
Sukminto S. 2008. Intervensi
Komunitas
Pengembangan
Masyarakat Sebagai Upaya
Pemberdayaan
Masyarakat.
Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada.
Arikanto, Suharsimi. 2013. Prosedur
Penelitian suatu pendekatan
Praktis. Jakarta. Rinika Cipta.
Basrowi, Suwandi. 2008. Memahami
Penelitian Kualitatif. Jakarta.
Renika Cipta.
Budi, Untung H. 2008. Corporate Social
Responbility. Cetakan pertama.
Jakarta. Sinar Grafika.
Budi Hardiman. 1993. Menuju Masyarakat
Komunikatif.
Kanisius.
Yogyakarta
____________.
2006.
Demograsi
Dileberatif.
Kanisius.
Yogyakarta.
Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data
Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT
Gravfindo Persada.
Bengen, Diethriech. 2012. Cetakan ke 3.
Menguat Realitas Dan Urgensi
Pengelolaan Berbasis Eko Sosio
Sistem
Pulau-Pulau
Kecil.
Bogor. Pusat Pembelajaran
Pengembangan Pesisir dan Laut
(P4L).
____________2001. Jurnal. Pesisir Dan
Lautan.
ISSN
1410-7821,
Volume 3, No. 3, 2001.Bogor.
PKSPL IPB.
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. 2003.
Metodelogi Penelitian. Cet.5.
Jakarta. PT. Bumi Aksara.
____________.
2012.
Metodelogi
Penelitian. Cet.12. Jakarta. Bumi
Aksara.
Conyers, Diana. 1984. Perencanaan Sosial
Di Dunia Ketiga. Yogyakarta.
Gadjah Mada University Press.
348
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Direktorat Pemberdayaan Pulau Kecil.
2004. Pedoman Umum Investasi
Pulau Kecil. Jakarta.
Giligenting Dalam Angka 2015
Sanusi Bahrawi. 2004. Potensi Ekonomi
Migas Indonesia. Jakarta. Rineka
Cipta
Sarah, La. 2014. Pengelolaan Wilayah
Pesisir. Bandung. Alfabeta
Salim Agus. 2001. Teori dan Paradigma
Penelitian
Sosial.
Cetakan
pertama. Yogyakarta. PT. Tiara
Wacana Yogya.
Suharto, Edi. 2009. Pekerjaan Sosial Di
Dunia Industri Memperkuat
CSR. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
kualitatif
dan
Kuantitatif).
Bandung. Alfabeta.
Suyanto, Sutina. 2007. Metode Penelitian
Sosial
berbagai
Alternatif
Pendekatan. Jakarta. Kencana.
Satria, Arif. 2009. Pesisir Dan Laur Untuk
Rakyat. Bogor. IPB Press.
Wahyudi, Isa dan Busyra Azheri. 2011.
Corporate Social Responbility.
Cetakan kedua. Malang. Cita
Intrans Selaras.
Lab
Sosio UGM. Jurnal Sosiologi
Masyarakat. Vol.17 No 1 Januari
2012.
Suharto, Edi. 2006. Pekerjaan Sosial
Industri, CSR dan Komdev.
Disampaikan dalam Worksop
CSR
Lembaga
Studi
Pembangunan (LSP) STKS
Bandung pada Bulan 29
November.
Kambuaya. 2014. Model CSR dalam
Bidang Lingkungan. Diterbitkan
oleh Kementrian Lingkungan
Hidup Indonesia.
Nainggolan. 2012. Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil Indonesia.
Yogyakarta. Pusat Pengkajian,
Pengolahan Data dan Informasi
(P3DI)
Mira. 2012. Analisis Penerapan CSR Pada
PT. Kebun Nusantara IV Medan.
Jakarta. Universitas Indonesia.
Sumenep Dalam Angka 2015
Prayogo, Dodi. Evaluasi Program
Corporate Social Responsibility
Dan Community Development
Pada Industri Tambang Dan
Migas. Dalam Makara, Sosial
Humaniora, Vol. 15, No. 1, Juli
2011: 43-58.
Suswojo, Bambang. 2012. Implementasi
CSR,
Urgensi
dan
Permasalahannya. Disampaikan
dalam Pengukuhan Guruh Besar
Managemen UM pada tanggal 7
November.
Sartini. 2004. Mengkaji Kearifan Lokal
Nusantara
Dalam
Kajian
Filsafat. Agustus, Jilid 37,
Nomor 2.
Wagiran. 2012. Pengembangan Karakter
Berbasis
Kearifan
Lokal
Tulisan terpublikasi
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
Sumenep 2015
Cristina, Eghenter. 2012. Masyarakat dan
Konservasi
(50
kisah
menginspirasi dari WWF untuk
Indonesia). WWF.
Asy’ari.
2009.
Corporate
Social
Responsibility (CSR) Sebagai
Modal Sosial PT. Newmont.
Semarang. UNDIP
Daniari, Ahmad. 2006. Standarisasi
Tanggung
Jawab
Sosial
Perusahaan. Disampaikan dalam
Sambutan
Menteri
Negara
Lingkungan Hidup pada Seminar
Sehari "A Promise of Gold
Rating:
Sustainable
CSR"
Tanggal 23 Agustus.
349
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Annonimus. 2012. Warga Masyarakat
Giligenting Minta KBL. Online
Avaliable
at;
http://www.jurnalpublik.com/ind
ex.php/berita-kecamatan/46warga-giligenting-sumenepminta-kbl. Diakses pada 15
Januari 2013. Pukul 20.13.
Malang.
Wahyuni Lestari. 2008. Corporate Social
Responsibility. Jurnal Kajian.
Vol 14. No 2. Juni 2009.
Profil
HPLI.
2016.
http//www/hpli.org/tambang.php
. Pukul 18.00. 12 Mei 2016.
Malang.
Profil
PT.
Santos.
http//www.santos.com/company
profile/videos.aspx. Pukul 11.00.
10 Maret 2016. Malang.
Hamemayu Hayuning Bawana
(Identifikasi Nilai-nilai Karakter
Berbasis Budaya). Vol 02 No 3.
Sumber Internet :
M. Kamil, A. 2013. Pemkab Sumenep
Minta Naikkan Anggaran PKPO.
Online
Avaliable
at;
http://www.koranmadura.com/2
013/01/14/pemkab-desak-ptsantos-naikkan-dana-pkpo.
Diakses pada, 20 Februari 2013.
Pukul 18.30. Malang.
Annonymous. 2011. Siapakah yang
merasakan hasil Migas. Online
Avaliable
at;
http://www.kabarbisnis.com/rea
d/2817095. Diakses pada 23
Februari 2013. Pukul 18.35.
Malang.
350
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
PERAN GURU DALAM MENANAMKAN KONSEP CARING ECONOMIC
MELALUI PENGEMBANGAN KEPEDULIAN DAN
EMOTIONAL INTELLIGENCE SISWA
Derra Setya Wardany1), Wahjoedi2), Sri Umi Mintarti Widjaja3)
Magister Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang,
[email protected]
Dosen Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Dosen Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Abstrak
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dengan jumlah penduduk lebih dari 255 juta jiwa. Dari
sekian juta penduduk Indonesia sudah pasti memiliki latar belakang sosial yang berbeda pula, hal
ini yang menimbulkan terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat. Adanya stratifikasi sosial
inilah yang sering kali menimbulkan perbedaan perlakuan bagi setiap masyarakat. Kisah seorang
nenek yang mencuri kakao karena desakan ekonomi sempat menjadi hal yang ramai diperbincangkan
beberapa waktu yang lalu. Hal semacam ini sekiranya tidak akan terjadi mana kala ada kepedulian
dari masyarakat sekitar. Seiring berkembangnya zaman, masyarakat justru semakin menjadi
individualis. Seakan-akan hidup hanya untuk mencapai kesuksesan dirinya sendiri. Masyarakat
seolah terdoktrin bahwa kebahagian didapat manakala dapat mencapai kesuksesan dan berlimpah
materi. Tidak jarang jalan yang ditempuh justru dengan menjatuhkan orang lain. Berdasarkan
fenomena tersebut mencerminkan belum adanya caring economic (kepedulian ekonomi) dalam
kehidupan bermasyarakat. Melalui pendidikan, guru diharapkan mampu mengarahkan siswa sejak
dini agar tidak hanya memiliki intelligence quotient (IQ) yang tinggi saja, akan tetapi juga emotional
intelligence (EI) yang baik pula. Dengan demikian rasa kepedulian siswa akan lebih tinggi lagi,
nantinya akan mengarahkan siswa sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki caring economic.
Artikel ini akan membahas bagaimana peran guru dalam menanamkan konsep caring economic
dengan cara mengembangkan kepedulian serta emotional intelligence siswa. Dimulai dengan
mengenalkan apa itu caring economic, menjelaskan pentingnya kepedulian, dan keterkaitan
emotional intelligence siswa dalam menumbuhkan caring economic.
Kata Kunci: kepedulian, emotional intelligence, caring economic, peran guru
Manusia
sebagai
keuntungan
homo
socius (makhluk sosial) sekaligus
homo
(makhluk
economicus
sebesar-besarnya
dengan
pengorbanan
kecilnya.
Kedua
sekecil-
kondisi
yang
ekonomi) pada dasarnya harus
bertolak belakang tersebut secara
dapat
perannya
umum akan dapat dijumpai dalam
dengan seimbang. Di satu sisi
masyarakat, dimana secara alami
manusia tidak dapat hidup sendiri
akan terbentuk masyarakat yang
dan membutuhkan orang lain,
memiliki
namun di sisi lain sebagai sebagai
masyarakat yang memiliki rasa
makhluk ekonomi manusia akan
keegoisan. Bagai dua sisi mata
senantiasa
uang fenomena sosial ini tidak akan
menjalankan
ingin
mendapatkan
351
rasa
kepedulian
dan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Indonesia
bawah. Masyarakat di kelompok
sebagai negara dengan tingkat
bawah sering kali dipersulit dalam
kemajemukan sosial yang tinggi
birokrasi, mendapatkan perlakuan
tentu saja akan sangat mudah untuk
tidak
menjumpai fenomena ini. Di dalam
aspirasi pendapatnya,
kehidupan masyarakat majemuk
dapat mengakses fasilitas yang
akan tercipta suatu stratifikasi
biasa saja. Hal semacam ini seakan
sosial
tidak
dapat
terhindarkan.
dimana
secara
umum
baik,
tidak
pernah
didengarkan
dan hanya
absen
dalam
pemberitaan di media masa.
masyarakat akan terbagi menjadi 3
Setiap
kelompok berdasarkan kemampuan
hari
selalu
saja
ekonominya, yaitu kelompok atas,
terdapat pemberitaan tentang kasus
kelompok
pencurian yang didasari oleh motif
menengah,
dan
ekonomi. Beberapa saat lalu media
kelompok bawah.
Stratifikasi sosial ini adalah
masa memberitakan bahwa ada
fenomena sosial yang tidak akan
seorang
terhindarkan, selain itu juga akan
karena telah mencuri kakao dengan
berpengaruh terhadap kehidupan di
alasan desakan ekonomi. Sebagian
setiap
masyarakat
kelompok.
Salah
satu
nenek
dimejahijaukan
akan
menyalahkan
dampak yang kemudian muncul
tindakan nenek yang mencuri. Ada
adalah
gap
(jarak)
juga kelompok masyarakat yang
yang
juga
justru memandang pemilik kebun,
adanya
yang notabene tergolong orang
perbedaan perlakuan kepada setiap
kaya, tidak memiliki rasa empati
kelompok. Sudah menjadi hal yang
dam egois hingga tega melaporkan
wajar
atas
nenek ke Polisi. Kasus semacam ini
spesial,
sudah sering kali terjadi dan sangat
mendapatkan servis dan fasilitas
disayangkan apabila harus selalu
utama,
terulang
adanya
antarkelompok
disebabkan
jika
diperlakukan
karena
kelompok
dengan
dihormati,
didengarkan
kembali.
Apabila
pendapatnya, atau bahkan akan
masyarakat
hampir selalu mendapat prioritas
kepedulian kepada sesama dan
utama dalam segala aspek. Hal ini
dapat mengendalikan rasa egoisnya
akan berbeda dengan kelompok
berbagai
352
memiliki
rasa
tindak kejahatan yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ditimbulkan karena alasan faktor
kepribadian
ekonomi sekiranya akan dapat
seseorang, salah satunya adalah
diminimalisir atau bahkan tidak
faktor pendidikan. Secara umum
akan muncul sama sekali.
pendidikan dibagi menjadi tiga,
Dewasa
serta
kecerdasan
ini,
masyarakat
yaitu pendidikan informal, formal,
semakin
menjadi
dan nonformal. Sekolah sebagai
individualis. Perkambangan zaman
salah satu wadah pendidikan formal
menjadikan perubahan pemikiran
memiliki peranan yang penting
masyarakat dimana sebagian besar
dalam mendidik masyarakat, dalam
orang berperilaku bahwa seakan-
hal ini guru menjadi pendidik
akan hidup hanya untuk mencapai
sekaligus
kesuksesan
dirinya
sendiri.
diharapkan mampu mengarahkan
Masyarakat
seolah
terdoktrin
siswa sejak dini agar tidak hanya
didapat
memiliki intelligence quotient (IQ)
mencapai
yang tinggi saja, akan tetapi juga
kesuksesan dan berlimpah materi.
emotional intelligence (EI) yang
Tidak jarang jalan yang ditempuh
baik pula. Dengan demikian rasa
justru dengan menjatuhkan orang
kepedulian siswa akan lebih tinggi
lain.
lagi, nantinya akan mengarahkan
justru
bahwa
kebahagian
manakala
dapat
Berdasarkan
tersebut
fenomena
mencerminkan
adanya
caring
(kepedulian
of
change
siswa sebagai generasi penerus
belum
bangsa
economic
ekonomi)
agent
dalam
yang
memiliki
caring
economic.
kehidupan bermasyarakat.
Kondisi masyarakat yang
KEPEDULIAN
Kepedulian
ada saat ini bukan terlahir begitu
adalah
saja., melainkan disebabkan oleh
deskripsi kasih sayang seseorang
proses yang dilalui seseorang dari
yang muncul akibat adanya rasa
lahir hingga menjadi dewasa yang
ketidaktegaan melihat keadaan atau
akan sangat menentukan sifat dan
ketimpangan yang ada (Sumartono,
watak orang tersebut. Berbagai
2004:11).
Kepedulian mencerminkan
faktor akan sangat berpengaruh
terhadap
proses
kemampuan
pembentukan
353
sesorang
untuk
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
berbelas kasih. Orang-orang yang
temannya.
manipulatif bisa jadi memiliki
menungkapkan rasa empati, maka
kemampuan lain dalam bidang
saat dewasa kelak dia akan punya
kecerdasan sosial namun mereka
rasa kepedulian yangtinggi pada
gagal
orang lain (Parengkuan, 2010:19)
dalam
hal
Ketidakmampuan
fasilitas
sosial
kepedulian.
dalam
ini
Bila
Martin
aspek
anak
terbiasa
Hoffman
(dalam
Borba, 2002:43), seorang ahli yang
merupakan
penanda paling kuat untuk tipe
terkenal
orang-orang antisosial, yang tidak
moral, meyakini bahwa anak-anak
peduli
mengembangkan empati mereka
akan
kebutuhan
atau
dalam
pengembangan
penderitaan orang lain, apalagi
dalam beberapa tahapan, yaitu:
mencari bantuan untuk menolong
Tahap 1: Empati Umum (Bulan-
mereka (Goleman, 2006:132)
bulan pertama kelahiran)
Kepedulian adalah bahasa
Seorang anak tidak dapat
yan bisa didengar oleh orang tuli
membedakan dengan tegas antara
dan dapat dilihat oleh orang buta.
dirinya
Bentuk kepedulian yang paling
sehingga ia tidak dapat memahami
tinggi adalah empati yang tidak
penderitaan
hanya
menganggap
melibatkan
indra
dan
dan
lingkungannya,
orang
lain
karena
penderitaan
itu
perasaan saja tapi juga tindakan
sebagai bagian dari dirinya. Bayi
(Banura, 2015: 185)
berusia enam bulan mendengar
Empati
sebagai
dapat
diartikan
bayi lain menangis dan ikut mengis
kepedulian
terhadap
juga.
sesama. Penting sekali bagi anak
Tahap 2: Empati Egosentris
memiliki rasa empati yang tinggi.
(Mulai usia 1 tahun)
Mengajari anak mengungkapkan
Reaksi seorang anak kepada
rasa empati secara tidak langsung
anak lain yang sedang menderita
membantu anak untuk peduli pada
perlahan-lahan
sesama. Anak harus diajari bahwa
sekarang
dia tidak boleh tidak peduli atau
ketidaknyaman-
diam saja ketika ada sesuatu hal
sebagai bukan bagian dari dirinya.
buruk
Anak usia dua tahun melihat ibunya
yang
menimpa
teman-
354
berubah.
Dia
memahami
an
orang lain
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
di
juga meningkat pesat. “Nenek itu
samping ibunya dan mengusap-
tampaknya membutihkan bantuan
usap tangan ibunya dengan lembut.
untuk menaiki elevator,” pikir
Tahap 3: Empati Emosional
Kelly: lalu ia menagan pintu
(Tahun-tahun pertama
elevator sehingga nenek itu dapat
prasekolah)
masuk dengan aman.
menangis,
lalu
dia
duduk
Pada saat usia sekitar dua
Tahap 5: Empati abstrak
atau tiga tahun, seorang anak mulai
(Tahun-tahun akhir masa
mengembangkan
kanak-kanak: usia 10 sampai 12
kemampuan
memerankan
orang
mengenali
bahwa
lain.
Dia
tahun)
perasaan
Pada tahap ini seorang anak
seseorang mungkin berbeda dari
akan dapat memperluas empatinya
perasaannya, yang dapat dengan
melampaui hal-hal yang ia ketahui
sangat baik mengetahui sumber-
secara pribadi dan mengapamti
sumber penderitaan orang lain, dan
langsung kelompok
menemukan
yang
memberikan
cara
sederhana
bantuan
belum
masyarakat
pernah
ia
temui.”Masyarakat India tampak
atau
menunjukkan dukungan. “Kamu
kelaparan.
tampak sedih. Sepedamu rusak.
menyumbangkan uang saya setiap
Kamu dapat menggunakan ini
pekan, mungkin mereka merasa
sebagai gantinya.”
lebih baik.”
Jika
saya
Keramahan dan kepedulian
Tahap 4: Empati Kognitif
(Tahun-tahun pertama sekolah
merupakan
dasar, mulai usia 6 tahun)
genetik, amun jika sifat bawaan ini
Pada tahap ini seorang anak
bagian
dari
kode
tidak dipelihara, keduanya akan
dapat memahami persolaan dari
lenyap (Shapiro, 1998:54).
sudut pandang orang lain, sehingga
ad peningkatan dalam usahanya
mendukung
kebutuhan
Kemampuannya
dan
EMOTIONAL INTELLIGENCE
membantu
orang
Hasil
lain.
Goleman
menggunakan
2009:258)
bahasa untuk membantu orang lain
penelitian
(dalam
menunjukkan
Daniel
Riyanto,
bahwa
sesungguhnya manusia memiliki
355
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dua pikiran, satu yang berfikir dan
yakni
satu yang merasa. Pikiran rasional
(mengelola diri sendiri), kecakapan
adalah model pemahaman yang
sosial
lazimnya
lebih
hubungan), dan keterampilan sosial
menonjol kesadarannya, bijaksana,
(kepandaian menggugah tanggapan
mampu bertindak hati-hati dan
yang dikehendaki orang lain).
kita
sadari,
kecapakan
pribadi
(menangani
suatu
merefleksi. Tetapi di samping itu
Kecerdasan emosional lebih
terdapat sistem pahaman lain yang
menekankan kepada sifat perasaan,
impulsif dan berpengaruh besar,
imajinasi,
bila terkadang seseorang bersifat
emosional. Apabila ditelaah lebih
tidak logis, yaitu pikiran emosional.
jauh
Rasional dan emosional terkadang
emosional meliputi berbagai aspek,
bekerja dalam keselarasan untuk
di antaranya:
melengkapi satu sama lain. Hal ini
1. Persepsi emosi
yang kemudian dikenal sebagai
kecerdasan
intelektual
lagi
bahwa
Seorang
dan
maupun
kecerdasan
anak
yang
menyadari akan emosinya nerarti ia
kecerdasan emosional.
Kecerdasan
intuisi,
telah mampu mengenali jenis emosi
emosional
yang
sedang
dialaminya.
(emotional intelligence) menutut
Contohnya,
manusia agar dapat mengembangan
merasa cemburu, berbagai erasaan
kemampuan
akan muncul, yakni cemas, kecewa,
emosional
kemampuan
dan
sosialnya.
Kemampuan
emosional
ketika
seseorang
bahkan jengkel.
sendiri
2. Pemahaman emosi
meliputi sadar akan keadaan emosi
Sebenarnya semua saling
sendiri,
kemampuan
mengelola
terkait, jika seseorang tidak mampu
emosi,
kemampuan
mengelola
mengenali
emosi
diri
sendiri,
emosi, kemampuan memotivasi
tentunya akan sulit pula mengenali
diri, dan kemampuan menyatakan
emosi orang lain. Ketidakmampuan
perasaan
meahami perasaan orang lain akan
kepada
orang
lain
(Tridhonanto, 2009:5).
Terdapat
tiga
unsur
mengakibatkan
pokok
hambatan
mengenai kecerdasan emosional,
terjadinya
dalam
hubungan dengan sesama.
356
menjalin
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
3. Memotivasi diri
perilakunya.
Arti dari memotivasi diri
Manusia
berempati merupakan seseorang
merupakan usaha yang dilakukan
yang
seseorang
menghangatkan
tergerak
yang
untuk
memiliki
kemampuan
suasana
dalam
melakukan sesuatu karena ingin
menempatkan dirinya pada situasi
mencapai tujuan yang dikehendaki.
dan perasaan orang lain, tetapi dia
Kemampuan
dalam
tetap berada di luar perasaan orang
memotivasi diri dapat ditelusuri
lain dan tetap mempertahankan
melalui berbagai hal, di antaranya:
perasaan dirinya.
seseorang
a. Cara
mengendalikan
5. Mampu menjalin sosial dengan
dorongan hati
orang lain
b. Derajat kecemasan yang
Di dalam menjalin sosial
berpengaruh terhadap unjuk
dengan orang lain sebagai sifat
kerja sekarang
yang hakiki pada diri manusia
c. Kekuatan berpikir positif
sebagai
dan
makhluk
sosial.
Kemampuan tersebut dibuktikan
manusia dalam pergaulan dengan
d. Optimisme.
Maka seseorang memiliki
orang lain dan penampilan yang
kemampuan memotivasi diri akan
selaras dengan alam perasaannya
cenderung
sendiri. Selain itu dia juga bisa
memiliki
pandangan
yang positif dalam menilai segala
memimpin
sesuatu yang terajadi dalam dirinya.
orang lain dan mampu mengatasi
Selain itu juga memiliki keinginan
permasalahannya
yang berbeda-beda antara satu
dalam pergaulan antar sesama
orang dan orang lain.
manusia.
4. Mampu berempati
Kata
empati
dan
mengorganisir
yang
muncul
Merasakan yang dirasakan
sendiri
orang lain dan mampu memahami
memiliki arti kemampuan alam
perspektif
perasaan
menumbuhkan hubungan saling
seseorang
untuk
orang
lain
serta
menempatkan diri ke dalam alam
percaya.
perasaan orang lain sehingga bisa
(2009:255) Seseorang dengan EI
memahami pikiran, perasaan, dan
ini nantinya akan mampu:
357
Menurut
Riyanto
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
1. Memperhatikan isyarat-isyarat
emosi
dan
5. Mampu
mendengarkan
ledakan
emosi
dengan baik.
6. Mampu mengendalikannya
2. Menunjukkan kepekaan dan
pemahaman
7. Mampu mengurangi tekanan
terhadap
diri akibat emosi, dan
perspektif orang lain.
3. Membantu
menunda
8. Dapat
berdasarkan
membedakan
antara
perasaan dan tindakan.
pemahamn terhadap kebutuhan
Begitu
dan perkembangan orang lain.
emosi
memgang
peranan penting dalam penyesuaian
4. Memberikan perhatian pada
diri
seseorang,
sebab
akan
waktu yang tepat bagi orang
mempengaruhi anak-anak pada saat
lain yang memerlukannya.
mereka tumbuh menjadi remaja dan
Sebuah
penelitian
dewasa. Dengan mengajarkan anak
menunjukkan bahwa kercerdasan
untuk
kognitif hanya memiliki pengaruh
mengekspresikan
sebesar 20% saja atas keberhasilan
banyak aspek dalam perkembangan
seseorang,
dan keberhasilan hidup akan dapat
sedangkan
tergantung
pada
sisanya
kecerdasan
memahami
dan
perasaannya,
tercapai.
emosionalnya. Seseorang jajak dini
harus dibiasakan dan diajarkan
CARING ECONOMIC
untuk dapat mengelola emosinya
Caring Economics is a
dengan baik. Menurut Mulyadi
framework for a more realistic
(2004:25)
understanding
beberapa
unsur
of
economic
kecerdasan emosi yang diharapkan
dynamics in our knowledge/service
dapat terpenehi pada diri seorang
age. For example, it shows the
anak, antara lain:
major contributions of care and
1. Anak belajar dan mampu untuk
care work to the economy of
mengitenfikasi emosinya
communities and nations (Cox,
2. Mengekpresikan perasaannya
3. Memperkirakan
2014:8).
tingkat
A much more sensible, and
emosinya
realistic, standard for what is given
4. Mampu mengelola emosi
economic value is what supports
358
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
and advances human survival and
menjadi dasar untuk pemikiran
human
ths
ekonomi dan kebijakan. Untuk itu
standard, a caring orientation –that
budaya tolong-menolong kiranya
is, concer for the welfare and
perlu untuk ditanamkan dalam
development of ourselves, others
kehidupan sehari-hari, sebab untuk
and our natural environment –is
dapat menjadi suatu kebiasaan
highjly valued. So also is the work
memerlukan proses dan tidak dapat
of caregiving and the creation of
dilakukan secara instan.
development.
By
Latane & Darley (dalam,
caring environments, whether in
homes, businesses, communities, or
Sarwono,
government. This does not mean
skema
that all caring and caregiving
perilaku
should be paid in money (Eisler,
berikut:
2002:344)
tentang
lima
menolong,
membuat
langkah
sebagai
2007:17).
Caring
kepedulian
economic
ekonomi
atau
secara
sederhana dapat diartikan sebagai
ekonomi yang mengacu pada nilainilai, sikap, dan praktik yang
membangun hubungan sosial antara
orang-orang
dan
lingkungan
mereka. Tidak lagi mementingkan
diri
sendiri
sebagaimana
sifat
manusia sebagai homo economicus.
Nilai kepedulian didasarkan pada
pengalaman manusia sehari-hari
dan umumnya dialami oleh semua
orang. Seseorang akan hidup di
dunia yang sama sekali berbeda jika
peduli pada diri sendiri, untuk
Gambar 1. Skema Perilaku
Menolong
Sumber: Sarwono (2002:345)
sesama manusia dan lingkungan,
hal ini yang kemudian juga akan
359
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Berdasarkan skema tersebut
karena mereka tidak ragu-ragu
maka dapat disimpulkan bahwa
dan merasa terpicu untuk ikut
perilaku
beranggung jawab.
menolong
merupakan
pilihan dari setiap individu tersebut.
2. Peningkatan
rasa
tanggung
Untuk itu secara umum perlu
jawab dapat dipancing dengan
adanya upaya untuk meningkatkan
ajakan secara pribadi. Orang
perilaku menolong, yaitu dengan
yang diajak terlibat secara
mengurangi kendala penghambat
pribadi
perilaku
menolong dari pada dianggap
menolong
memasyarakatkan
dan
perilaku
sebagai
menolong (Sarwono, 2002:348).
Mengurangi
cenderung
orang
lebih
biasa
saja.
Sebagai contoh jika kita minta
kendala
tolong dengan menyebut nama
menolong dapat dilakukan dengan
orang tersebut “Elok, tolong
beberapa cara, antara lain:
tutup pintunya,” tentu reaksi
1. Mengurangi
keraguan
dan
Elok akan berbeda jika dengan
meningkatkan tanggung jawab.
memanggilnya “Hei, tolong
Misalnya,
terjadi
tutup pintunya”. Hal semacam
peristiwa pencurian di sebuah
ini merupakan sesuatu yang
pertokoan, biasanya pembeli
sangat sepele namun terkadang
lain akan pura-pura tidak tahi
banyak
karena ragu apakah pencuri
memperhatikan.
tersebut benar-benar seorang
memanggil nama orang secara
pencuri ataukah pegawai yang
pribadi akan lebih memberikan
sedang mengecek barang dan
rasa hormat kepada orang yang
dengan kata lain apa yang telah
akan dimintai pertolongan.
apabila
dilakukan orang tersebut bukan
3.
orang
yang
tidak
Dengan
Meningkatkan rasa bersalah.
merupakan tanggung jawab
Cara
pembeli lain. Lain halnya
dengan
apabila ada yang berteriak,”
seseorang akan kesalahannya,
Hei, ada orang yang mencuri,”
bukan bermaksud mengungkit-
secara spontan pengunjung lain
ungkit
juga akan langsung bereaksi
mengungkap aib oranglain,
360
ini
dapat
dilakukan
mengingatkan
kesalahan
atau
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
hanya saja dengan demikian
Cara kedua adalah dengan
orang tersebut akan cenderung
memasyarakatkan
lebih mau menolong orang lain
menolong.
untuk menebus kesalahannya.
ditempuh
4. Memanipulasi rasa gengsi atau
perilaku
Upaya
antara
ini
lain
dapat
dengan
melakukan:
harga diri seseorang. Jika kita
1. Mengajarakan inklusi moral,
dalam kegiatan relawan yang
yaitu bahwa orang lain adalah
sedang mengumpulkan dana
golongan kita juga.
amal,
ingin
Inklusi moral meningkatkan
sumbangan
perilaku menolong. Di pihak
kemudian
mengumpulkan
minimal sebesar Rp10.000,00
lain
per orang, maka kita harus
menghindari eksklusi moral
mengatakan dahulu bahwa kita
(dalam dialek Betawi: elo-elo,
memerlukan
gue-gue), karena ekslusi moral
sebesar
sumbangan
Rp50.000,00.
orang
yang
Jika
perlu
diupayakan
merupakan
sumber
dimintai
diskriminasi. Selain itu perlu
kemungkinan
juga diajarkan kepedulian atau
menjawab jika tidak memiliki
altruisme melalui keluarga,
uang,
sekolah (guru-guru), dan di
sumbangan
maka
menjawab
kita
harus
boleh
saja
menyumbang
kalangan teman.
sekadarnya,
2. Memberikan
semisal Rp10.000,00. Dengan
“menolong”
demikian orang tersebut akan
altruisme. Seorang yang sudah
menyumbang
sebesar
membantu orang lain, kemudia
orang
diberi ucapan “terima kasih
tersebut akan tertolong dengan
atas pertolongan Anda” akan
ikut menyumbang. Seringkali
merasa
jika langsung diminta untuk
benar-benar membantu orang
nominal
lain, sehingga dikemudian hari
Rp10.000,00,
gengsi
tertentu
seseorang
atribusi
pada
bahwa
perilaku
perilakunya
akan langsung menolak dengan
akan
alasan tidak memiliki uang.
mengulanginya lagi. Kepuasan
cenderung
semacam ini tidak terdapat jika
361
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
perilaku menolong itu diberi
secara sosial berarti telah mampu
imbalan uang.
menjalin hubungan sosial
3. Memberi
pelajaran
tentang
dan
kerjasama dengan orang dewasa
altruisme. Orang yang tahu
lainnya,
bahwa keberadaan orang lain
melaksanakan peran-peran sosial.
akan
perilaku
Dewasa secara moral, yaitu telah
menolong akan tetap menolong
memiliki seperangkat nilai yang ia
meskipun di tempat tersebut
akui kebenarannya, ia pegang teguh
banyak orang lain. Sebaliknya,
dan mampu berperilaku sesuai
orang yang tidak tahu akan
dengan nilai-nilai yang menjadi
berlalu begitu saja.
pegangannya
menghambat
telah
mampu
(Sukmadinata,
2003:252).
Menurut Susetyo (2012:17)
PERAN GURU
Guru
ganda
memiliki
sebagai
pendidik.
peranan
pengajar
dan
utama
guru
Tugas
sebagai seorang guru hendaknya
menghindari beberapa hal berikut
ini:
sebagai seorang pengajar adalah
membantu
1. Pandangan negatif terhadap
perkembangan
siswa
intelektual, afektif dan psikomotor,
Kadang
melalui penyampain pengetahuan,
mempunyai
pemecahan masalah, latihan-latihan
kepada siswanya. Penilaian tersbut
afektif
dapat
dan
keterampilan.
tanpa
sadar
penilaian
memengarujo
guru
tertentu
sola[
dan
Sedangkan tugas utama sebagai
perilaku guru kepada siswa. Seperti
pendidik
membantu
yang dikemukakan oleh Depotter
mendewasakan anak baik secara
(dalam Susetyo, 2012:17) bawha
psikologis,
sering
adalah
sosial,
dan
moral.
kali
ketika
berinteraksi
Dewasa secara psikologis berarti
dengan
individu telah bisa berdiri sendiri,
berkemampuan tinggi, guru akan
tidak tergantung pada orang lain,
cenderumh
juga telah mampu bertanggung
mengumbar senyum, lebih banyak
jawab atas segala perbuatnnya,
mengobrol dengan akrab, berbicara
mampu bersikap objektif. Dewasa
dengan
362
siswa
penuh
dari
lebih
kelompok
banyak
intelektual
dan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
penuh
humor,
menggunakan
keyakinan tidak bisa siswa tersebut
kosakata kompleks, dan bertindak
kadang
lebih
ketika
konteks yang lain sehingga muncul
berhadapan dengan siswa yang
siswa yang tidak mau berusaha
berkemampuan
(motivasi
matang.
Namun
rendah,
guru
digeneralisasikan
rendah),
tersebut akan cenderung berbicara
mencari
dengan lebih keras dan lambat,
mendapatkan
karena seolah-olah siswa tersebut
cara-cara negatif.
pada
pasif,
konpensasi
atau
untuk
perhatian
dengan
lebih susah untuk memahami katakata guru, saat berinteraksi guru
3. Lebih mudah menyalahkan
akan lebih bergaya instruksional
daripada memuji
dan cenedurung otoriter. Hal ini
Semangat para guru untuk
dikarenakan guru memperlakukan
membuat siswa menguasi materi
siswanya sesuai dengan cap guru
dapat
tersebut terhadap siswanya.
“menurut” dan “mengharuskan”.
berdampak
pada
sikap
Ketika terjadi sesuatu yang tidak
2. Mengajarkan “tidak bisa”
Seorang
anak
kecil
semestinya,
yang
guru
akan
mudah
memberikan umpan balik yang
dituntun oleh rasa ingin tahunya
negatif
yang besar dan tanpa rasa takut
keseharian
tampak bagaikan orang dewasa
cenderung kurang peka atas kondisi
yang tidak pernah menyerah. Anak
positif
kecil tidak mengenal kata “tidak
mendapatkan pujian. Sebaliknya,
bisa”. Walaupun gagal berkali-kali
guru
akan tetap berusaha mencoba lagi.
menyalahkan
Di
siswa.
sekolah,
tanpa
sengaja
kepada
siswa.
Dalam
mengajar,
guru
siswa
yang
cenderung
lebih
atau
Ternyata
layak
mudah
mengkritik
lebih
sulit
“keyakinan tidak bisa” semakin
menemukan
sering dialami siswa. Saat siswa
daripada
melakukan kesalahan, guru kerap
Akibatnya, banyak siswa yang
kali mengucapkan kata “tidak bisa”
sering mendapatkan umpan balik
sehingga mental siswa tersebut
negatif dari guru dibandingkan
menjadi
dengan penghargaan. Guru tidak
down.
Perasaan
dan
363
kehebatan
kesalahan
siswa
siswa.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
terlatih
untuk
memuji
“nakal” guru menjadi terkejut.
dan
membesarkan hati anak.
Padahal, perubahan sikap manusia
biasnya terjadi secara bertahap
untuk sampai pada kondisi yang
4. Memunculkan kekerasan di
kelas
ekstrem atau menjadi masalah yang
Jangan sampai seorang guru
serius. Yang terjadi adalah guru
memberikan contoh dengan sengaja
tidak sadar atas adanya perubahan
ataupun
yang
demi perubahan yang dialami siswa
akhirnya menjatuhkan siswa. Baik
dan akhirnya tersadar ketika sudah
itu
menjadi permasalahan yang berat.
tidak
sengaja
kekerasan
verbal
apalagi
kekerasan fisik. Adanya kekerasan
yang dialami siswa di dalam kelas
6. Yang penting adalah hasil,
akan membekas pada benak siswa,
cara
sehingga
(tidak penting)
dikhawatirkan
dapat
menimbulkan traumatis bagi siswa.
adalah
nomor
dua
Ketika seorang guru ditanya,
lebih penting mana antara nilai
5. Membiarkan
yang tinggi dengan kejujuran?
siswa
terperosok semakin dalam
Sebagian besar guru menjawab
Seorang
yang
kejujurana lebih oenting daripada
membutuhkan bantuan sering kali
nilai. Namun, dalam pembelajaran
tidak
ternyata
siswa
tahu
bagaimana
menyatkannya.
yang
malu
Seorang
akan
diam
cara
banyak
yang
lebih
remaja
mementingkan nilai yang diperoleh
saja,
siswa daripada kejujuran siswa itu
sedangkan remaja yang lain akan
sendiri.
mencari
cara
dengan segera memberikan pujian
menarik perhatian. Apakah guru
pada siswa yang mendapatkan nilai
mempunyai
kepekaan
terhadap
tertiggi dari pekerjaan rumahnya
kebutuhan
siswa?
Terkadang,
daripada menanyakan bagaimana
seharusnya
memberikan
proses siswa mengerjakan tugas
ketika
bantuan
dengan
bantuan pada siswa, guru justru
Sebagai
rumah tersebut.
menganggap tidak ada masalah.
Ketika siswa menjadi semakin
364
contoh,
guru
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tidaknya
siswanya, begitu pula dengan siswa
siswa adalah nilai tinggi pada
yang harus dengan sepenuh hati
pelajaran tertentu
memperhatikan guru.
7. Ukuran
Siswa
pandai
sukses
cenderung
ketika
pandai
dan
tinggi
pada
Begitu pentingnya sikap
pelajaran matematika, IPA, dan
peduli untuk ditanamkan pada diri
Bahasa Inggris. Sementara siswa
seseorang sejak dini sebab pada
yang memiliki nilai rendah pada
usia emas akan mempengaruhi
mata pelajaran tersebut, walaupun
bagaimana karakter seseorang di
budi pekertinya baik, disiplin, atau
saat
merupakan aktivis sekolah tidak
memiliki rasa kepedulian akan
dianggap sebagai anak yang pandai
lebih mudah untuk memiliki jiwa
sehingga tidak diberi perhatian oleh
altruisme.
guru. Akbiatnya siswa menjadi
ditekankan adalah sebagai homo
tidak
socius sekaligus homo economicus
memperoleh
ia
dianggap
nilai
termotivasi
PEMBAHASAN
untuk
mengembangkan diri seutuhnya.
seseorang
Mengajar bukan saja urusan
kepala
(otak)
dewasa.
Seseorang
Hal
yang
yang
harus
perlu
mampu
memerankan kedua hal tersebut
melainkan
secara seimbang. Mengingat pada
keseluruhan diri individu (fisik,
dasarnya
perasaan, harga diri). Jadi, ketika
membutuhkan satu sama lain mulai
mengajar, guru bukanlah seseorang
lahir hingga tutup usia nantinya.
yang sekedar bertugas
sebagai
Rasa kepedulian sebagaimana yang
adalah
telah dipaparkan oleh beberapa ahli
pendengarnya (Susetyo, 2012:21).
akan dapat menghilang dari dalam
Hubungan guru dan siswa tidaklah
diri
sebatas hubungan antara pembicara
dipupuk. Cara untuk memupuknya
dan
pembicara
dan
pendengar
siswa
manusia
tetap
akan
seseorang manakala tidak
saja,
tetapi
adalah dengan mengembangkan
antarmanusia
secara
kecerdasan
psikis,
emotional intellegence. Saat ini
sosial, dan spiritual. Guru dituntut
sistem pendidikan di Indonesia
untuk lebih peduli serta memahami
sudah lebih maju dan jauh lebih
hubungan
keseluruhan
baik
fisik
365
emosionalnya
atau
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
baik. Kurikulum yang berlaku terus
maya dan justri tidak terbangun
diperbaiki sehingga tidak semata-
suatu relasi hubungan yang baik
mata terfokus untuk mencetak
dengan lingkungan sekitarnya di
generasi penerus bangsa yang baik
dunia
secara kognitif saja, melainkan
mudahnya terpengaruh oleh mode,
berkembang baik secara emosional
sehingga agar terlihat eksis tak
juga.
jarang mereka melakukan segala
nyata.
Dengan
sangat
Di beragai daerah hampir
cara agar dapat membeli barang
seluruhnya sudah menelenggarakan
yang sedang menjadi trend, atau
kegiatan PAUD, yang mana artinya
pergi
sejak dini para generasi penerus
dikatakan kekinian. Orang semakin
bangsa sudah didik oleh guru-guru
tidak dapat mengontrol emosinya,
yang mengemban tugas mulia
lebih mudah menghardik daripada
sebagai pendidik dan pengajar yang
memuji, lebih cepat memaki dari
mengarahkan serta membimbing
pada menasihati, lebih mudah
siswa
siswinya
cendikia
yang
ke
suatu
tempat
agar
menjadi
insan
berprasangka dari pada berpikian
berbudi
luhur.
positif.
Jangan sampai generasi penerus
Secara
tidak
langsung
bangsa tergerus zaman sehingga
generasi saat ini digiring kepada
semakin menjadi pribadi yang acuh
kapitalisme. Orang akan sibuk
dan individualis. Dahulu anak-anak
bekerja mengumpulkan uang untuk
akan lebih senang bermain bersama
dirinya sendiri demi mendapat
dengan teman-temannya di tanah
kepuasan
lapang, panas terik matahari seakan
dipandang
tidak
sesuatu sudah diukur berdasarkan
menjadi
penghalang
atau
bahkan
terhormat.
agar
Segala
kegembiraan mereka. Saat senja
uang.
Kondisi
datang mereka akan segera pulang
seperti
inilah
dan
beribadah.
menimbulkan kegelisahan para ahli
Namun yang terjadi saat ini, anak-
ekonomi sehingga munculah suatu
anak hingga orang dewasa semua
istilah
sudah disibukan dengan gadget
artinya saat melakukan kegiatan
mereka, mengembara di dunia
ekonomi seseorang tidak semata-
bersiap
untuk
366
caring
ekonomi
yang
yang
akhirnya
economic,
yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mata didasarkan pada kepentingan
dipupuk agar rasa kepedulian itu
diri sendiri tetapi juga atas dasar
tidak lenyap. Kepedulian akan
kepedulian
dan
menciptakan empati dan altruisme
lingkunga. Inilah konsep yang
dan hal tersebut dangat diperlukan
diharapkan
mengingat
pada
sesama
dapat
terimplementasikan
secara
agar
sosial
masyarakat saat ini cenderung
menyeluruh pada semua lapisan
masyarakat
kondisi
menjadi individualis.
kehidupan
Kesuksesan seseorang tidak
menjadi aman, tentram, dan damai.
hanya dilihat dan dipengaruhi dari
Bukan uang yang menjadi tolak
kecerdasan IQ melainkan juga
ukur kehidupan yang bahagia,
kecerdasan
melaikan
(emotional intellegence). Orang
karena
adanya
kepedulian.
emosionalnya
yang dapat mengontrol emosinya
Kembali pada peranan guru
dengan baik akan dapat lebih
dalam menanamkan konsep caring
mudah
economic, pada dasarnya manusia
menuju kesuksesan, serta akan
senang menirukan sesuatu. Hal ini
lebih menghargai orang lain. Jika
dapat dijadikan dasar bagi guru
kecerdasan emsionalnya baik maka
untuk dapat mengajarkan suatu
orang
kepedulian ekonomi kepada siswa.
kepedulian sosial yang baik pula.
Sebagai seorang pendidik dan
mengarahkan
tersebut
Caring
juga
dirinya
memiliki
economic
atau
pengajar guru dapat melakukan
kepedulian ekonmi adalah suatu
himbauan,
pemberian
cara pandang dan berilkau baru
materi serta pemberian contoh
pada kegiatan ekonomi, walaupun
kepada siswanya sehingga akan
sebagai homo economicus yang
jelas apa yang dimaksudkan dengan
selalu ingin mendapat keuntungan
kepedulian ekonomi tersebut.
besar dengan pengorbanan yang
ajakan,
sedikit tetpai juga tetap peduli
kepada sesama dan lingkungan
KESIMPULAN
Kepedulian
merupakan
sekitar.
perwujudan kasih sayang terhadap
Guru sebagai pendidik serta
sesama yang mana harus tetap
pengajar memiliki peranan yang
367
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
penting untuk menanamkan konsep
2012.
caring economic pada diri siswa.
Kesejahteraan
Pentingnya kepedulian ekonomi ini
Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
sebab kondisi masyarakat yang
cenderung
mengarah
kapitalisme
serta
kepedulian
terhadap
Psikologi
untuk
Masyarakat.
Goleman, Daniel. 2006. Social
kepada
Intelligence The New Science
kurangnya
of
Human
Relationship.
sesama
Terjemahan Hariono S. Imam.
sehingga akan tercipta kedamaian,
2007. Jakarta: PT Gramedia
kebahagiaan, serta ketentraman di
Pustaka Utama.
kehidpan bermasyarakat.
Mulyadi, Seto. 2004. Seri Cerdas
Emosi: Membantu Anak Balita
DAFTAR RUJUKAN
Mengelola
Banura, Sutan. 2015. Born As A
Jakarta: Erlangga.
Parengkuan, Erwin., Sriewijono,
Winner, Live As A Leader.
Yogjakarta: Deepublish.
Alexander, & Tumewu, Becky.
Borba, Michele. 2002. Membangun
Kecerdasan
2010.
Talkinc
Points
For
Parents. Jakarta: PT Gramedia
Moral.
Terjemahan Lina Jusuf. 2008.
Pustaka Utama.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma
Utama.
Baru Pembelajaran sebagai
Cox, Natalie. 2014. Social Walth
Implementing
Economics
County.
Amarahnya.
Referensi
Caring
In
dalam
Monterey
California:
Guru/Pendidik
Implementasi
Pembelajaran yang Efektif dan
Social
Berkualitas.
Wealth Indicators Coordinator
Jakarta:
Prenadamedia Group.
Center for Partnership Studies.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2002.
Eisler, Riane. 2007. The Real
Psikologi Sosial: Individu dan
Wealth of Nations. Calfornia:
Teori-Teori Psikologi Sosial.
Berrett-Koehler
Jakarta: Balai Pustaka.
Publishers,
Inc.
Faturrochman.,
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003.
Susetyo,
Yuli
Landasan Psikologis Proses
Fajar., Kumara, Amitya., dkk.
Pendidikan. Bandung: Rosda.
368
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Sumartono.
2004.
Hati. Jakarta: PT Elex Media
Komunikasi
Kasih Sayang. Jakarta: PT Elex
Komputindo.
Media Komputindo.
Tridhonanto,
Agency.
Al
2009.
&
Beranda
Melejitkan
Kecerdasan Emosi (EQ) Buah
369
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
EFEKTIVITAS MGMP SEBAGAI FORUM PEMBINAAN
PROFESIONALISME GURU EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Diah Dinaloni1, Ery Tri Djatmika2, Sri Umi Mintarti3, Hari Wahyono4
1
Program Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang, _1 [email protected]
2
Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang, _2 [email protected]
3
Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang, _3 [email protected]
4
Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang, -4 [email protected]
Abstrak
Mengingat pentingnya peran pendidikan ekonomi dalam membentuk landasan perilaku ekonomi yang
baik, maka salah satu faktor utama yang akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan ekonomi adalah
kinerja guru. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja guru. Salah satunya
adalah membentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dimaksudkan sebagai forum
pembinaan profesionalisme bagi guru mata pelajaran. Kenyataan yang ditemui di lapangan para guru
masih mendapatkan kesulitan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai tenaga pendidik yang
profesional. Hal ini tentu kontra produktif dengan keberadaan MGMP yang berfungsi untuk
meningkatkan kinerja guru.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana efektivitas
MGMP sebagai forum pembinaan profesionalisme guru ekonomi Sekolah Menengah Atas Negeri di
kabupaten Jombang terhadap kinerja guru. Subjek penelitian adalah anggota MGMP ekonomi SMA
Negeri di kabupaten Jombang yang berjumlah 15 guru ekonomi. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan tes. Alat tes yang digunakan dalam pengambilan data untuk kompetensi guru berasal dari tes
UKG yang disadur dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan alat tes yang digunakan
dalam pengambilan data untuk kinerja guru disadur dari penilaian kinerja profesi guru dan angka
kreditnya tanpa melihat kinerja guru ketika melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kompetensi profesional dan pada saat proses pembelajaran
ekonomi adalah paling rendah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas MGMP sebagai
forum pembinaan profesionalisme guru ekonomi terhadap kinerja guru masih belum optimal.
Disarankan untuk mengembangkan model pembinaan profesionalisme guru ekonomi dalam bentuk yang
lain.
Kata Kunci: efektivitas MGMP, forum pembinaan guru
Peran pendidikan ekonomi pada
hakekatnya
diselenggarakan
kelemahan dalam perilaku ekonomi
untuk
sumber daya manusia dan masyarakat,
membentuk sikap serta perilaku efektif
berpengaruh pada upaya mencapai
dan efisien secara ekonomi yang
pertumbuhan ekonomi sebagai bagian
dilandasi oleh etika moral yang benar
dari proses pembangunan ekonomi.
dan kemampuan untuk mengelola
Produktivitas sumberdaya manusia,
reaksi psikologis dalam berekonomi.
inovasi dalam kegiatan usaha, etos
Tidak dapat diingkari bahwa berbagai
kerja,
370
motivasi
untuk
meraih
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kesejahteraan, dorongan menabung dan
guru yang terdiri dari kompetensi
berinvestasi, cerdik dan cermat dalam
pedagogik, kompetensi kepribadian,
berkonsumsi dan respon positif serta
kompetensi sosial dan kompetensi
kritis atas kebijakan-kebijakan yang
profesional
digulirkan oleh pemerintah, hanya akan
terhadap kinerja guru jika keempat
dapat tumbuh dan berkembang di
kompetensi tersebut dilakukan dengan
kalangan masyarakat, bila mereka
baik dan benar oleh guru.
memiliki landasan perilaku ekonomi
memiliki
pengaruh
Berbagai upaya dari berbagai
pihak terutama pemerintah dilakukan
yang baik.
Mengingat
pentingnya
peran
dalam rangka meningkatkan kinerja
pendidikan ekonomi dalam membentuk
guru. Salah satunya adalah membentuk
landasan perilaku ekonomi yang baik,
Musyawarah Guru Mata Pelajaran
maka salah satu faktor utama yang akan
(MGMP).
mempengaruhi
keberhasilan
sebagai suatu wadah atau forum
pendidikan ekonomi adalah kinerja
pembinaan profesionalisme bagi guru
guru. Hasibuan (2003:94) menyatakan
mata pelajaran yang berada di suatu
bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja
tempat di kabupaten/ kota/ kecamatan
yang
dalam
yang berfungsi sebagai forum untuk
melaksanakan tugas yang dibebankan
saling berkomunikasi, belajar, bertukar
kepadanya
atas
pikiran
dan
mengatasi permasalahan yang ada dan
dicapai
kecakapan,
seseorang
yang
didasarkan
pengalaman
MGMP
Agar guru dapat meningkatkan
maka
guru
dan
berkembang
kesungguhan serta waktu.
kinerjanya,
MGMP
pengalaman
di
sekolah,
diharapkan
meningkatkan
sebaiknya
dimaksudkan
kinerja
untuk
sehingga
akan
guru
mampu
akan
profesinya.
memiliki kompetensi. Herman (2011:
terdapat
Ideal memang harapan pada
hubungan yang kuat antara variabel
organisasi MGMP ini, akan tetapi
kompetensi
guru,
harapan itu masih terlampau jauh.
alasannya adalah keempat kompetensi
Kenyataan yang ditemui di lapangan
23)
menyatakan
dengan
bahwa
kinerja
371
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
para guru masih mendapatkan kesulitan
menyatakan
dalam
dan
mempunyai pengaruh yang rendah
tugasnya sebagai tenaga pendidik yang
dalam mempengaruhi kinerja mengajar
profesional. Kesulitan yang dihadapi
guru. Hal ini juga tampak pada hasil
diantaranya adalah kesulitan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Rizza
mengembangkan silabus, menyusun
Megasari (2012) yang menyimpulkan
perencanaan pembelajaran dan evaluasi
bahwa input, komponen proses dan
belajar,
output
menjalankan
guru
pembelajaran
fungsi
juga
melaksanakan
dengan
pendekatan,
bahwa
MGMP
Musyawarah
Guru
Mata
(MGMP)
ekonomi
kota
Pelajaran
strategi dan metode yang juga kurang
Malang
memadai. Hal tersebut diperkuat oleh
sehingga
kurangnya wawasan guru atas teori
diperoleh berupa peningkatan kinerja
ekonomi dan hal-hal baru yang terkait
dan mutu guru agar lebih profesional
dengan peristiwa ekonomi (Watts and
masih belum tercapai secara maksimal.
Walstad, 2010). Hal ini berdampak
Maka patut dipertanyakan bagaimana
kegiatan
efektivitas MGMP sebagai wadah
pembelajaran
berlangsung
dikatakan
hasil
masih
yang
kurang,
seharusnya
monoton dan kurang menyenangkan,
pembinaan
sehingga kompetensi yang hendak
ekonomi Sekolah Menengah Atas
digarap dan ditanamkan pada peserta
terhadap kinerja guru. Hal ini menjadi
didik hanya sebatas tataran kognitif
penting, karena tidak optimalnya peran
dengan pemahaman yang dangkal,
MGMP tentu saja akan berpengaruh
sehingga sulit mengharap pengetahuan
pada
ekonomi yang tertanam akan secara
profesionalisme guru.
efektif
mempengaruhi
sikap
profesionalisme
upaya
guru
peningkatan
Berdasarkan hal tersebut, maka
dan
penulis akan akan mendeskripsikan
perilaku peserta didik.
bagaimana efektivitas MGMP sebagai
Hal ini tentu kontra produktif
yang
forum pembinaan profesionalisme guru
berfungsi untuk meningkatkan kinerja
ekonomi Sekolah Menengah Atas
dengan
guru.
keberadaan
Rosihan
MGMP
A
(2011:158)
372
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Negeri di kabupaten Jombang terhadap
disebutkan bahwa peran guru adalah
kinerja guru.
sebagai agen pembelajaran. Dalam
fungsinya sebagai agen pembelajaran
A. Kajian Literatur
pada jenjang pendidikan dasar sampai
1. Profesionalisme Guru
Guru
memiliki
peran
menengah,
yang
kemampuan mengelola pembelajaran
yang memadai seringkali kurang berarti
yang meliputi pemahaman terhadap
apabila tidak disertai dengan kualitas
peserta
guru yang memadai, oleh karenanya
pembelajaran
urgent
merupakan kemampuan yang melekat
sebaiknya memiliki kompetensi yang
dengan diri. Oleh karena itu pribadi
mengembangkan
guru sering dianggap sebagai model
potensi peserta didik secara maksimal.
atau panutan. Sebagai seorang model
Hal tersebut sesuai dengan pendapat
guru harus memiliki kompetensi yang
Usman (1999:15) yang menyatakan
kemampuan
dan
adalah
keahlian
khusus
berhubungan dengan pengembangan
kepribadian (personal competencies).
Ketiga, kompetensi profesional yaitu
seorang guru dalam bidang keguruan
yang
memungkinkan
dia
pengembangan
Kedua, kompetensi kepribadian yaitu
tugasnya dengan baik, maka guru
guru
dan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Agar guru dapat melaksanakan
kompetensi
perancangan,
peserta didik untuk mengaktualisasikan
untuk dilakukan.
bahwa
didik,
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
peran sentral guru dalam meningkatkan
untuk
harus
Pertama, kompetensi pedagogik yaitu
bahkan sumber daya pendidikan lain
memadai
guru
memiliki empat kompetensi dasar,
strategis dalam bidang pendidikan,
kualitas pendidikan sangat
seorang
mampu
melaksanakan tugas dan fungsinya
kemampuan
penguasaan
pembelajaran
secara
luas
materi
dan
mendalam yang memungkinkan untuk
secara maksimal.
membimbing peserta didik memenuhi
Dalam UU No. 14 Tahun 2005
standar
pasal 4 dan PP 19 Tahun 2005 pasal 28
kompetensi.
Kompetensi
profesional adalah kompetensi atau
373
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kemampuan yang berhubungan dengan
optimal.
penyesuaian
keguruan.
menyebutkan bahwa ternyata masih
Kompetensi ini merupakan kompetensi
terdapat sedikitnya tujuh indikator yang
yang sangat penting karena langsung
menunjukkan lemahnya kinerja guru
berhubungan dengan kinerja yang
dalam melaksanakan tugas utamanya
ditampilkan.
dalam mengajar, yaitu: (1) rendahnya
tugas-tugas
Keempat,
kompetensi
Mulyasa
(2008:10)
sosial yaitu kemampuan berkomunikasi
pemahaman
tentang
strategi
secara efektif dengan peserta didik,
pembelajaran;
sesama pendidik, tenaga kependidikan,
kemahiran dalam mengelola kelas; (3)
orang tua/wali peserta didik dan
rendahnya kemampuan melakukan dan
masyarakat sekitar.
memanfaatkan
(2)
kurangnya
penelitian
tindakan
kelas (classroom action research); (4)
2. Penilaian Kinerja Guru
rendahnya motivasi berprestasi; (5)
Kinerja guru merupakan perilaku
kurang
guru yang terkait dengan aktivitas
komitmen
mengajar yang dijalankan oleh seorang
yang
maksimal dari para peserta didik
dimuat
di
http://media
menunjukkan kinerja guru yang belum
Kinerja yang optimal merupakan
maksimal.
harapan semua pihak. Meskipun telah
Kinerja guru sangat penting
dilakukan berbagai upaya dari berbagai
untuk diperhatikan dan dievaluasi
pihak dalam meningkatkan kompetensi
tetapi
karena guru adalah salah satu faktor
pada
penentu
kenyataannya masih terdapat berbagai
pendidikan
kendala yang menyebabkan belum
kinerja
rendahnya
Indonesia.com/comindex.php.ar_id,
(Nurhayati 2013:4).
tercapainya
(7)
Programe (UNDP) pada tahun 2007
mendatangkan prestasi belajar yang
guru,
profesi;
rendahnya
penelitian United Nation Development
perilaku guru yang diharapkan adalah
dimiliki
(6)
kemampuan manajemen waktu. Hasil
guru di dalam kelas pada umumnya,
yang
disiplin;
guru
tinggi
karena
penyelenggaraan
secara
rendahnya
mutu
kesuksesan
pendidikan
ditentukan oleh kesiapan guru dalam
374
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mempersiapkan peserta didik melalui
Guru (UKG) dan Penilaian Kinerja
proses belajar mengajar. Seorang guru
Guru (PKG). UKG merupakan kegiatan
yang
ujian untuk mengukur kompetensi guru
menampilkan
konstruktif
dan
kinerja
efektif
yang
di
dalam
sesuai
berdampak
positif
kualifikasi akademik guru, sedangkan
peserta
penilaian kinerja profesi guru adalah
mengajar
akan
terhadap
prestasi
belajar
didiknya (Gaynd; 1998).
dengan
bidang
studi
dan
sebuah sistem pengelolaan kinerja
Penilaian kinerja guru merupakan
berbasis guru yang didesain untuk
suatu proses yang bertujuan untuk
mengevaluasi tingkatan kinerja guru
mengetahui atau memahami tingkat
secara individu dalam rangka mencapai
kinerja guru satu dengan tingkat kinerja
kinerja sekolah secara maksimal yang
guru yang lainnya atau dibandingkan
berdampak pada peningkatan prestasi
dengan standar yang telah ditetapkan.
peserta didik. Dengan demikian, hasil
Sehingga pada akhirnya penilaian
penilaian kinerja akan menjadi profil
kinerja dapat dijadikan sebuah patokan
kinerja guru yang dapat menjadikan
dalam
gambaran kekuatan dan kelemahan
mengadakan
guru.
pertanggungjawaban terhadap apa yang
telah dilakukan. Bagi guru, penilaian
3. Pendidikan Ekonomi Yang
kinerja berperan sebagai umpan balik
Bermakna
bagi guru untuk mengetahui kelebihan
Peningkatan
dan kelemahannya sehingga dapat
menuju
guru
sumber
daya manusia melalui pendidikan,
memperbaiki diri dan meningkatkan
kinerjanya
kualitas
selayaknya tidak sekedar difokuskan
yang
pada
profesional dan pada akhirnya nanti
mengupayakan
meningkatnya
produktifitas sumber daya manusia
akan meningkatkan kualitas pendidikan
dalam perannya sebagai tenaga kerja
peserta didik
dan wirausaha yang menggerakkan
Ada berbagai instrument untuk
mesin-mesin produktif perekonomian.
mengukur kinerja guru, salah satu
Lebih dari itu, urgensi atas peningkatan
diantaranya adalah Uji Kompetensi
375
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kualitas
sumberdaya
manusia
dan
seharusnya diletakkan dalam cakrawala
minat
untuk
berkonsumsi
melalui kredit,
yang lebih luas dengan memandang
3. Masih banyak pelaku ekonomi yang
sumberdaya manusia sebagai pelaku
mengambil
ekonomi
mempertimbangkan prinsip-prinsip
yang
ekonominya
tindakan-tindakan
dalam
tataran
keputusan
tanpa
mikro
rasionalitas ekonomi (trade off,
maupun makro memberi warna dan
opportunity cost, marginalism, dan
pengaruh
incentive),
signifikan
pertumbuhan
terhadap
ekonomi
Fossen,2011).
Kegiatan
(Van
pendidikan
sumberdaya
manusia
premis
tersebut
berdasarkan
mengakibatkan
tidak efektifnya kegiatan produktif
dan
tidak
efisiennya
aktivitas
konsumtif pelaku ekonomi,
sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas
yang
4. Jebakan emosi berkonsumsi dari
produsen
dan
agen-agen
seyogyanya diarahkan pada upaya
distributornya, yang memerangkap
membentuk
pelaku ekonomi untuk berkonsumsi
sumberdaya
manusia
dengan perilaku ekonomi yang rasional
tanpa
dan bermoral, baik dalam kegiatan
kemampuan,
tingkat
produktif maupun komsumtif.
kebutuhan
dan
Akan tetapi sejumlah fenomena
membuktikan
belum
mempertimbangkan
batas
intensitas
pentingnya
mengelola keinginan,
efektifnya
5. Berbagai penelitian yang dilakukan
pelaksanaan pendidikan ekonomi di
terhadap siswa jenjang pendidikan
Indonesia, antara lain:
menengah, mahasiswa dan bahkan
1. Produktivitas sumberdaya manusia
guru ekonomi, membuktikan bahwa
relatif masih rendah,
literasi ekonomi (pemahaman dasar
2. Minat, semangat menabung dan
tentang bagaimana perekonomian
berinvestasi di kalangan pelaku
bekerja)
ekonomi masih memprihatinkan,
(pemahaman
tidak sebanding dengan semangat
pemanfaatan uang secara efektif dan
dan
literasi
keuangan
dasar
tentang
efisien), mereka masih rendah,
376
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
6. Kurang bahkan dapat dikatakan
Produktivitas sumberdaya manusia,
tidak adanya respon atas praktik
inovasi dalam kegiatan usaha, etos
kegiatan ekonomi di sekitarnya yang
kerja,
menumbuhkan
ketimpangan,
kesejahteraan, dorongan menabung dan
kerusakan
berinvestasi, cerdik dan cermat dalam
lingkungan dan praktek kegiatan
berkonsumsi, dan respon positif dan
ekonomi
kritis
ketidakadilan,
negatif
Senyampang
dengan
pelaku
tidak
kepentingan
ekonomi
lainnya.
bersentuhan
atas
ekonomi
untuk
meraih
kebijakan-kebijakan
yang
digulirkan
oleh
pemerintah, hanya akan dapat tumbuh
pribadinya,
tidak
motivasi
bereaksi
dan
berkembang
di
kalangan
terhadap kegiatan ekonomi satu
masyarakat, bila mereka memiliki
pihak
landasan perilaku ekonomi yang baik.
yang
merugikan
pihak
Sementara landasan perilaku ekonomi
lainnya,
7. Masih marak praktik kriminal dalam
kegiatan
ekonomi,
pemalsuan
mulai
produk,
yang baik hanya akan dapat dicapai
melalui
dari
pelaksanaan
penipuan
penyelundupan, tidak memenuhi
Penelitian
pajak,
cetar
membahana
ini
merupakan
penelitian deskriptif-kualitatif. Tujuan
perdagangan narkoba, hingga yang
paling
pendidikan
B. Metode Penelitian
kewajiban dalam hutang-piutang
pembayaran
program
dan
ekonomi yang baik dan berkualitas.
berkedok hadiah, investasi bodong,
maupun
pengembangan
penelitian ini adalah mendeskripsikan
yaitu
efektivitas
korupsi.
pembinaan
Tidak dapat diingkari berbagai
MGMP
sebagai
forum
profesionalisme
guru
ekonomi Sekolah Menengah Atas
kelemahan dalam perilaku ekonomi
Negeri di kabupaten Jombang terhadap
sumberdaya manusia dan masyarakat,
kinerja guru. Sumber data dalam
berpengaruh pada upaya mencapai
penelitian ini adalah anggota MGMP
pertumbuhan ekonomi sebagai bagian
ekonomi Sekolah Menengah Atas
dari proses pembangunan ekonomi.
377
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Negeri di kabupaten Jombang yang
bahwa: (1) rerata nilai pedagogik
berjumlah 15 orang guru ekonomi.
49,94; (2) nilai kepribadian 54,77; (3)
data
nilai profesional 50,55 dan (4) nilai
dilakukan dengan tes. Alat tes yang
sosial 54,50. Dari hasil penelitian itu
digunakan dalam pengambilan data
dapat dilihat bahwa nilai masing-
untuk kompetensi guru yang terdiri dari
masing
kompetensi
pedagogik, kompetensi
kepribadian, profesional dan sosial)
sosial, kompetensi kepribadian dan
masih di bawah standar KKM UKG.
kompetensi profesional berasal dari tes
Dari hasil tes UKG, apabila diurutkan
UKG tahun 2015 yang disadur dari
dapat diketahui bahwa yang memiliki
Kementerian
dan
nilai tinggi adalah kompetensi sosial,
Kebudayaan, sedangkan alat tes yang
kompetensi kepribadian, kompetensi
digunakan dalam pengambilan data
pedagogik dan kompetensi profesional.
Metode
untuk
pengumpulan
Pendidikan
kinerja
guru
disadur
dari
kompetensi
(pedagogik,
Kompetensi
profesional
penilaian kinerja profesi guru, tanpa
mendapatkan
melihat
ketika
padahal kompetensi ini merupakan
melaksanakan proses kegiatan belajar
kompetensi yang sangat penting karena
mengajar di kelas. Kinerja guru dalam
langsung berhubungan dengan kinerja
penelitian ini hanya meneliti tentang
yang
pembuatan
berdampak
kinerja
guru
perencanaan
program
rerata
ditampilkan
yang
guru.
pada
Hal
ini
kurangnya
pembelajaran, pelaksanaan kegiatan
pemahaman
pembelajaran
wawasan ekonomi dan hal-hal baru
dan
evaluasi
pembelajaran.
peserta
rendah,
didik
pada
yang terkait dengan peristiwa ekonomi,
karena pengetahuan yang ditanamkan
C. Hasil dan Pembahasan
hanya pada tataran kognitif saja.
KKM UKG tahun 2015 adalah
Hasil penelitian penilaian tes
55,00. Hasil penelitian tes UKG guru
kinerja
ekonomi Sekolah Menengah Atas
guru
ekonomi
Sekolah
Menengah Atas Negeri di kabupaten
negeri di kabupaten Jombang diketahui
Jombang diketahui bahwa: (1) rerata
378
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
nilai
perencanaan
program
forum pembinaan profesionalisme guru
nilai
belum optimal, hal ini terbukti dari
pembelajaran
rendahnya nilai kompetensi profesional
48,00; (3) nilai evaluasi pembelajaran
dan pada saat proses pembelajaran
50,00. Dari hasil tes kinerja guru,
ekonomi.
apabila
diketahui
pengetahuan ekonomi yang ditanamkan
bahwa yang memiliki nilai tinggi
sulit mempengaruhi sikap dan perilaku
adalah
peserta didik dan pembelajaran di kelas
pembelajaran
54,00;
pelaksanaan
(2)
kegiatan
diurutkan
pada
dapat
saat
perencanaan
Ini
pembelajaran. evaluasi pembelajaran
berlangsung
dan
menyenangkan.
pelaksanaan
kegiatan
menyebabkan
monoton
dan
kurang
Kelemahan
dalam
perilaku ekonomi sumber daya manusia
pembelajaran.
Tingginya
saat
dan masyarakat, berpengaruh pada
perencanaan pembelajaran semestinya
upaya mencapai pertumbuhan ekonomi
harus dibarengi dengan tingginya nilai
sebagai
pada saat proses pembelajaran, tetapi
pembangunan ekonomi.
ternyata
nilai
nilai
pada
untuk
proses
bagian
dari
proses
Saran peneliti, perlu dikaji untuk
pembelajaran adalah paling rendah. Hal
mengembangkan
ini dikarenakan pendekatan, strategi
profesionalisme guru ekonomi dalam
dan model yang digunakan oleh guru
bentuk yang lain.
tidak
sesuai
dengan
pembelajaran
sehingga
yang
berlangsung
monoton
pembinaan
perencanaan
sudah
pembelajaran
model
di
dan
E. Daftar Rujukan
dibuat.
Dirjen PMPTK.2009. Rambu-rambu
kelas
Pengembangan
kurang
Penyelenggaraan
menyenangkan.
dan
KKG
/MGMP
Kornai János, Mátyás László, Roland
D. Kesimpulan
Dari
hasil
penelitian
dan
Gérard,
2008.
Institutional
pembahasan dapat diambil kesimpulan
Change
and
Economic
bahwa efektivitas MGMP sebagai
Behaviour. New York: Palgrave
379
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Macmillan.
Philip
Saunders,
Economics
June
in
Troubled
Gilliard,A
TimesTheory and Practice for
Framework For Teaching Basic
Secondary Social Studies. New
Economic Concepts. National
York: Routledge.
Council On Economic Education
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru
Suyanto, Jihad, A. 2013. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Remaja
Profesional. Jakarta:
Penerbit
Rosdakaya.
Erlangga.
Undang-Undang Republik Indonesia
Sandlin Jennifer A., McLaren Peter
(Editor),
Pedagogies
2010,
of
No.14 Tahun 2005 tentang Guru
Critical
dan Dosen. 2006. Jakarta: Eka
Consumptio
Jaya.
Living and Learning in the
Wahyudi
Imam.
2012.
Mengejar
Shadow of the “Shopocalypse”.
Profesionalisme Guru. Jakarta:
New York: Routledge.
Prestasi Pustakarya.
Schug Mark C., Wood William C.
(Editor),
2011.
Teaching
380
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
MENINGKATKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK DENGAN INOVASI
PEMBELAJARAN DALAM BIDANG EKONOMI
Dian Eka Prasastianta
MAN Wlingi, email: [email protected]
Abstrak
Pengertian inovasi pembelajaran adalah penemuan yang bisa berupa sesuatu ide, barang, kejadian,
dan metode sebagai hal yang baru bagi dunia pendid ikan. Dalam rangka membuat inovasi
pembelajaran diperlukan adanya peran dari berbagai sektor diantaranya pendidik, peserta didik,
fasilitas dan lingkup sosial masyarakat. Tahap-tahap proses inovasi menjadi inspirasi bagi pendidik
ekonomi dalam menciptakan classroom management dalam pembelajaran ekonomi. Untuk ini maka dua
hal yang harus diperhatikan untuk berhasilnya penerapan inovasi adalah peserta didik harus berperan
secara aktif dalam pembelajaran dan perbedaan individual peserta didik harus diakomodasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam rangka membuat inovasi pembelajaran diperlukan adanya
peran dari berbagai sektor diantaranya pendidik, peserta didik, kurikulum, fasilitas dan lingkungan
sosial masyarakat. Untuk melakukan inovasi pembelajaran langkah yang dapat dilakukan oleh
pendidik adalah mengidentifikasi peserta didik antara yang aktif, biasa dan kurang aktif dan
mengidentifikasi peserta didik dari kemampuan akademik pintar, biasa dan kurang pintar.
Kata Kunci: Inovasi pembelajaran, pendidik, peserta didik
Dalam
Tidak bisa diragukan lagi
proses
pendidikan
akan
persekolahan, kegiatan pembelajaran
terlepas dengan mengeksplorasi
memiliki peran yang amat penting. Jika
segala
yang
proses pembelajaran berlangsung tidak
cara
baik, dapat dipastikan hasil pendidikan
dan
juga tidak baik, tidak berkualitas, dan
bahwasanya
manusia
sumber
dimilikinya.
mencurahkan
tak
daya
Dengan
segala
daya
kemampuanya untuk selalu berinovasi
juga
menemukan sesuatu yang baru yang
perkembangan ilmu pengetahuan dan
dapat membantu hidupnya menjadi
teknologi yang terjadi di dunia nyata.
lebih baik. Jika manusia tidak menggali
Karena
segala kemampuanya maka ia akan
memegang peran yang amat penting
tertinggal bahkan tergerus oleh zaman
dalam pendidikan, implikasinya guru
yang selalu berkembang.
dan peserta didik merupakan fihakfihak
381
tidak
relevan
proses
yang
amat
dengan
pembelajaran
penting
dalam
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menentukan
keberhasilan
pembelajaran
di
penentu
4. Cara-cara menerapkan manajemen
proses
kelas.
Mengapa
keberhasilan
proses
kelas secara efektif;
5.
Penerapan
prinsip-prinsip
teori
pembelajaran itu terletak di tangan guru
belajar
dan peserta didik? Karena proses
melakukan
pembelajaran yang baik merupakan
punishment,
proses yang interaktif dan dialogis. Jika
secara kolektif, melakukan cognitive
fihak-fihak yang terlibat di dalamnya
dissonance, teknik untuk menguasai
tidak siap untuk itu dan juga tidak
siswa di kelas ketika berlangsung
memiliki partisipasi secara aktif, maka
proses
proses itu akan “kontraproduktif” –
sebagainya.
tidak
membuahkan
maksimal
atau
hasil
bahkan
seperti
kapan
harus
reinforcement,
pemberian
motivasi
pembelajaran,
dan
yang
6. Makna profesionalisme dan juga
dapat
kepemimpinan (leadership) yang
membuahkan hasil yang sifatnya justru
baik dalam proses pembelajaran.
tidak mendidik. Dalam proses seperti
itu, dengan tidak disadari dapat terjadi
METODOLOGI
Penulisan
transfer nilai-nilai negatif dalam proses
ini
menggunakan
pembelajaran. Agar dapat mencegah
metode kualitatif dengan pendekatan
terjadinya transfer of negative value
studi pustaka, menurut Bogdan dan
dalam proses pembelajaran, guru perlu
Biklen (dalam Akbar, 2007) “penelitian
melakukan inovasi dalam proses itu
kualitatif acap kali disebut naturalistic
secara sistemik dan berkelanjutan.
sebab peneliti tertarik menyelidiki
Untuk dapat melakukannya guru perlu
peristiwa-peristiwa
memahami:
terjadi secara natural”. Pendekatan
1. Hakikat pembelajaran untuk bidang
kualitatif ini dipilih dengan alasan
berikut: (1) realitas yang ada pada
studi masing-masing;
2.Berbagai
teknik
sebagaimana
dan
dasarnya bersifat ganda, terkonstruksi
metode
dan holistik; (2) antara orang yang
pembelajaran;
mengetahui (knower) dan apa yang
3. Prinsip-prinsip pembelajaran;
382
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
diketahui (known) bersifat interaktif
yang dapat berupa sesuatu ide,
dan tak terpisahkan; (3) hanya waktu
barang, kejadian, metode yang
dan konteks
diamati sebagai sesuatu hal yang
yang memungkinkan
berkaitan dengan hipotesis kerja; (4)
baru
semua entitas yang ada dalam kondisi
sekelompok orang (masyarakat).
saling
hampir-
Abdulhak (2006) menyatakanbahwa i
hampir tidak mungkin membedakan
novasipendidikan sebagai “suatu per
antara sebab dengan akibat; dan (5)
ubahan yang baru dan secara kualitatif
penelitian pada dasarnya tidak bebas
berbeda dari hal
nilai. (Lincoln dan Guba, dalam Akbar,
(yang ada)
2007).
diusahakan untuk meningkatkankema
simultan
sehingga
bagi
seseorang
atau
sebelumnya dan sengaja
mpuan guna
mencapai tujuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
tertentu,
termasuk
Pengertian Inovasi Pendidikan.
dalam bidang pendidikan”.
yang
Pemberian pengalaman kepada
pengertian
siswa dalam proses pembelajaran di
tentang inovasi. Everett M. Rogers
sekolah memang harus direncanakan
(2013) menyebut “Innovation as an
secara sadar. Mengapa begitu? Agar
idea,
pengalaman itu dapat direncanakan,
Banyak
para
merumuskan
practice,
or
ahli
object
that
is perceived as new by an individual or
dimplementasikan,
another
dilihat
unit
of
dari
dan
aspek
dievaluasi
kekiniannya,
adoption”. Inovasi adalah suatu ide,
ketepatannya, dan keefektifannya bagi
gagasan,
praktik
upaya pemben-tukan hasil belajar yang
atau obyek/benda yang disadari dan
berkualitas. Tanpa ada upaya yang
diterima sebagai suatu hal yang baru
sadar dengan disertai komitmen yang
oleh seseorang atau kelompok untuk
tinggi, kita sebagai guru, mustahil akan
diadopsi.
mampu memberikan pengalaman yang
Ibrahim (2013) mengatakan
berharga bagi para siswa kita. Jika para
bahwa inovasi adalah penemuan
siswa tidak memiliki pengalaman yang
383
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
berharga bagi kehidupannya dapat
harapan yang tinggi, menurut teori dan
dipastikan bahwa mereka itu tidak akan
berbagai penelitian, ada kemungkinan
mampu
untuk berhasil dalam belajarnya. Oleh
mandiri,
tidak
berani
mengambil resiko dalam hidupnya.
sebab itu, tugas utama guru dalam
Manusia (termasuk juga para
melakukan inovasi pembelajaran untuk
siswa kita tentunya) adalah makhluk
menjamin terjadinya hasil belajar yang
Tuhan yang amat unik. Hal ini terjadi
optimal
karena manusia dilengkapi dengan
menghidupkan motivasi belajar pada
daya pikir, perasaan, dan emosi. Unsur-
siswa.
pada
siswa
ialah
unsur psikologis itu yang membedakan
Sebaliknya, jika kinerja itu jelek
antara manusia dan makhluk Tuhan
berarti seorang siswa kurang berhasil
yang
dalam
dalam mengikuti proses belajar di
memahami proses belajar, tak satupun
sekolah. Kalau hal ini terjadi, ia akan
teori yang secara komprehensif dapat
memperoleh umpan balik (feedback).
menjelaskan
terjadinya
Jika seseorang dapat memanfaatkan
proses belajar secara tuntas. Agar kita
dan mampu belajar dari umpan balik,
dapat mendorong proses pembelajaran
berarti dia dapat melakukan proses
yang mampu melahirkan lulusan yang
belajar secara mandiri. Dalam keadaan
memiliki kompetensi tinggi, kita perlu
seperti ini ia mampu belajar bagaimana
mengenal
belajar (learning how to learn).
lainnya.
Akibatnya,
bagaimana
bagaimana
sebenarnya
Proses pembelajaran di sekolah
terjadinya proses belajar pada siswa.
Proses belajar yang baik, menurut
yang
Gagne
fase
membentuk lulusannya agar memiliki
motivasi. Jika motivasi tidak ada pada
kompetensi dapat memanfaatkan teori
siswa, sulit akan diharapkan terjadi
Gagne
proses belajar dalam diri mereka. Dari
kepentingan pembelajaran, yang dapat
motivasi ini akan lahirlah harapan-
memungkinkan siswa menjadi mandiri
harapan
setelah lulus dari sekolah, guru perlu
(2005)
diawali
terhadap
dari
apa
yang
memiliki
tersebut
memperkuat
dipelajarinya. Jika siswa memiliki
384
tujuan
di
atas.
masing-masing
untuk
Untuk
tahap
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
proses
pembelajaran.
perlunya
Di
diadakan
siniliah
guru perlu mengadopsi dan menjawab
inovasi
empat pertanyaan instruksional yang
dikemukakan Tyler (2007) berikut ini:
pembelajaran.
Dilihat
dari
pembelajarannya,
melakukan
guru
kegiatan
model
1. What educational purposes should
the school seek to attain ?
perlu
proses
2. What educational experiences can be
pembelajaran secara interaktif, dan
provided that are likely to attain the
dinamik. Artinya jangan sampai guru
purposes ?
mengajar hanya mengandalkan sistem
How
3.
can
these
educational
ceramah dari waktu ke waktu. Kalau
experiences be effectively organized
hal
?
ini
terjadi,
maka
proses
pembelajaran akan terjebak pada model
4. How can we determine whether these
purposes are being attained ?
banking concept of education (Freire,
2002). Dalam banking concept of
belajar-mengajar
Untuk menjawab pertanyaan yang
tidak akan mampu memberdayakan
pertama, tujuan pembelajaran yang
siswa, karena tugas penting guru adalah
harus dicapai, ada beberapa hal yang
hanya membuat deposito informasi dan
perlu dilakukan, antara lain:
atau pengetahuan pada benak siswa
1. Lakukan studi tentang siswa itu
education
proses
tanpa harus mengetahui untuk apa
sendiri
untuk
semua informasi dan atau pengetahuan
karakteristik mereka
2. Lakukan studi tentang kehidupan
itu diberikan kepada mereka. Model
pembelajaran yang demikian jelas tidak
kontemporer
dapat digunakan untuk menanamkan
(masyarakat).
sikap kreatif dan inovatif pada para
dalam
siswa kita. Untuk menghindarkan diri
pembelajaran;
proses
pembelajaran
di
luar
sekolah
3. Gunakan bantuan filsafat tertentu
kesadaran untuk belajar lebih jauh,
dari
mengetahui
model
banking concept of education, seorang
385
menentukan
tujuan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Untuk menjawab pertanyaan
4. Gunakan bantuan teori psikologi
dalam
menentukan
yang ketiga, bagaimana pengalaman
tujuan
belajar harus diorganisasikan, ada
pembelajaran.
paling tidak tiga persoalan yang harus
Kemudian dalam menjawab pertanyaan
diperhatikan: continuity, sequence, dan
kedua, bagaimana pengalaman belajar
integration. Akhirnya untuk pertanyaan
harus dipilih dalam pembelajaran, kita
yang keempat, terkait dengan evaluasi
perlu memperhatikan beberapa prinsip,
pembelajaran. Hal yang penting dalam
yaitu:
evaluasi pembelajaran ialah hindarilah
1.
2.
3.
4.
5.
Pengalaman
belajar
yang
error of measurement sampai sekecil
diberikan harus membuka peluang
mungkin. Untuk dapat demikian kita
bagi
tidak dapat mengandalkan pada paper
siswa
untuk
mempraktikannya;
and pencil tests saja. Lebih jauh dari itu
Dengan mencapai tujuan belajar
bentuk-bentuk evaluasi non-tes akan
melalui pengalaman yang telah
banyak membantu kita untuk melihat
dipilih, siswa harus mendapatkan
apakah para siswa kita telah memiliki
kepuasan;
jiwa dan sikap kreatif dan inovatif
yang
setelah mengikuti proses pembelajaran
digunakan untuk mencapai tujuan
selama kurun waktu tertentu. Jika
pembelajaran harus berada pada
empat pertanyaan itu dapat diadopsi
tingkat
dan diadaptasikan dengan mengubah
Pengalaman
belajar
jangkauan
daya
pikir
siswa;
setting sekolah atau setting kelas di
Banyak pengalaman belajar yang
sekolah menjadi miniatur kehidupan di
berbeda yang dapat digunakan
mana para siswa kelak akan berperan,
untuk
kemungkinan besar guru terjebak pada
mencapai
tujuan
pembelajaran yang sama;
proses pembelajaran model banking
Pengalaman belajar yang sama
concept of education akan dapat
akan membawa hasil belajar yang
dihindarkan.
berbeda-beda bagi siswa.
menjawab empat pertanyaan itu ke
386
Dengan
mencoba
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Akhirnya dari komponen materi
dalam agenda aksi proses pembelajaran
di setting kelas yang riil, seorang guru
atau
akan
ilmu
sekolah perlu melihatnya sebagai bahan
pengetahuan dan keterampilan kepada
ajar dalam arti yang luas dan dinamik.
lulusan
memiliki
Hal ini berarti bahwa guru dan siswa
wawasan, jiwa dan sikap yang kreatif
secara sinergis perlu mengembangkan
dan inovatif.
kurikulum yang ada majadi kegiatan
mampu
menanamkan
sekolah
yang
Begitu juga komponen siswa,
kurikulum,
pembelajaran
di
belajar baik secara ideal, instruksional,
dan
maupun secara eksperiensial. Output
proses
pendidikan kita akan memiliki jiwa dan
pembelajaran dapat berjalan secara
sikap kreatif-inovatif jika pada waktu
dinamik, dan sinergis. Pemberdayaan
mereka belajar di sekolah memiliki
siswa dapat dilakukan oleh siswa
pengalaman kurikuler yang relevan dan
sendiri dan juga dapat dilakukan oleh
aktual
guru dan atau sistem belajar yang ada.
kehidupan. Hal ini baru dapat terjadi
Jika sistem belajar dapat menciptakan
jika ada proses pengembangan bahan
kondisi agar siswa selalu berperilaku
ajar
akademik secara kritis - analitik,
kepentingan
sintetik,
proses
Materi ajar atau kurikulum yang tidak
pembelajaran di sekolah akan mampu
pernah dikembangkan oleh guru secara
melahirkan para lulusan yang memiliki
sistematis
daya adaptasi yang tinggi dengan
pengalaman belajar yang ketinggalan
lingkungan barunya. Sebaliknya, jika di
jaman. Kalau para siswa mewarisi
sekolah tidak tercipta sistem belajar
informasi, pengetahuan, dan atau ilmu
yang kondusif dan inovatif, siswa
pengetahuan dalam format pengalaman
akhirnya tidak akan tumbuh dan juga
belajar yang tidak relevan dengan
tidak akan berkembang menjadi insan
tuntutan jaman, jangan berharap akan
yang kritis yang memiliki kemampuan
tumbuh
belajar untuk belajar.
kalangan siswa. Apalagi mulai saat ini
perlu
diberdayakan
memberdayakan
diri
holistik,
agar
maka
387
dengan
secara
tantangan
profesional
proses
akan
sikap
nyata
untuk
pembelajaran.
mewariskan
kreatif-inovatif
di
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
semakin terasa bahwa perkembangan
inovasi
pendidikan
masa depan tidak pernah lagi berjalan
sampai dengan penerapannya, siswa
linier sebagaimana pernah terjadi pada
perlu diajak atau dilibatkan.
3. Kurikulum
kurun waktu dua dekade terakhir.
Perubahan itu hendaknya sesuai
Bagaimana
Membuat
Inovasi
dengan perubahan kurikulum atau
Pendidikan.
Dalam
perubahan kurikulum diikuti dengan
rangka
membuat
inovasi
pembaharuan pendidikan dan tidak
pendidikan diperlukan adanya peran
mustahil
dari berbagai sektor diantaranya:
duanya akan berjalan searah.
1. Guru
perubahan
darikedua-
4. Fasilitas
Guru sebagai ujung tombak dalam
Fasilitas,
pelaksanaan pendidikan merupakan
prasarana
pihak yang sangat berpengaruh
bisa diabaikan dalam dalam proses
dalam proses belajar mengajar. Oleh
pendidikan khususnya dalam proses
karena
suatu
belajar mengajar. Oleh karena itu,
inovasi pendidikan, gurulah yang
jika dalam menerapkan suatu inovasi
utama dan pertama terlibat karena
pendidikan,
guru mempunyai peran yang luas
perlu diperhatikan.
itu,
dalam
sebagai pendidik, sebagai orang tua,
sebagai
teman,
sebagai
sebagi
motivator
dan
dokter,
Dalam
lain
secara
tidak
fasilitas
menerapakan
langsung
perubahan
utama
pendidikan,
dan
inovasi
pendidikan, ada hal yang tidak
2. Siswa
obyek
sarana
5. Lingkup Sosial Masyarakat.
sebagainya.
Sebagai
termasuk
terlibat
tersebut
tapi
dalam
bisa
dalam
membawa dampak, baik positif
pendidikan terutama dalam proses
maupun negatif, dalam pelaksanaan
belajar mengajar, siswa memegang
pembahruan pendidikan Masyarakat
peran yang sangat dominan. Oleh
secara langsung atau tidak langsung,
karena itu, dalam memperkenalkan
388
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sengaja maupun tidak, terlibat dalam
belajar klasikal yang menggunakan
pendidikan.
metoda
ceramah
(mono
metoda),
karena dengan model seperti itu siswa
Contoh Inovasi Pendidikan Dalam
lebih
Pembelajaran Ekonomi.
bertolak belakang dengan ciri dari
Tahap-tahap proses inovasi menjadi
model
inspirasi
dengan kreatif dan produktif.
bagi
dalam
ekonomi
menciptakan
Management
ekonomi.
hal
guru
dalam
Untuk
ini
Metode
pembelajaran
maka
berhasilnya
pasif
yang
pembelajaran
Classroom
sangat
inovasi
pembelajaran
dapat
digunakan secara bervariasi, antara lain
dua
metoda diskusi, metoda role playing,
utama yang harus diperhatikan
untuk
banyak
metoda
penerapan
pemberian
tugas, metoda
kerja
kelompok,
inovasi adalah:
metoda
1) Siswa harus berperan secara aktif
metoda demonstrasi dan metoda eks
dalam pembelajaran.
perimen. Sedangkan pada prakteknya,
2) Perbedaan individual siswa harus
agar inovasi dengan daya kreatif dan
diakomodasi.
produktif dimiliki oleh seluruh siswa,
karyawisata,
maka siswa dapat dibentuk kelompok
Untuk
dapat
memenuhi
dua
hal
belajar dengan alternatif berikut:
tersebut, maka langkah yang dapat
1)
dilakukan oleh guru adalah:
tugas siswa, yang terdiri dari satu
a) Mengidentifikasi siswa antara yang
kelompok beranggotakan siswa yang
aktif, biasa dan kurang aktif.
aktif,
b)
beranggotakan
Mengidentifikasi siswa dari
Kelompok belajar atau kelompok
satu
kelompok
siswa
yang
yang
biasa-
kemampuan akademik: pintar, biasa
biasa saja dan satu kelompok ya
dan kurang pintar.
ng
beranggotakan
siswa
yang
Memperhatikan hal di atas,
kurang/tidak aktif atau dilihat dari
maka pembelajaran model ini tidak
kemampuan akademiknya yaitu antara
dapat dilakukan hanya dengan model
siswa yang pintar, sedang dan kurang
389
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pintar. Pembentukan kelompok model
berperan aktif dengan cara melakukan
ini, adalah dimaksudkan untuk melih
monitoring
at perbedaan hasil model pembelajar
kelompok. Baik pada pengelompokan
an. Tentu saja pengelompokkan model
siswa model pertama maupun kedua,
pertama ini tidak dapat dipertahankan
guru dapat memberikan materi kajian
selamanya,
yang
karena
hal
ini
bisa
terhadap
merangsang
kerja
lahirnya
ide
menimbulkan rasa kurang percaya diri
dengan topik yang berbeda walaupun
atau percaya diri yang berlebihan
pokok bahasannya sama.
(over
confidence)
dari
kelompk tertentu. Oleh karena itu guru
KESIMPULAN.
harus dapat memvariasikan kegiatan
Dari uraian diatas bisa disimpulkan :
belajar dengan kelompok model kedua.
1.
Pengertian inovasi pendidikan
Kelompok belajar atau kelompok
adalah
penemuan
tugas siswa, yang terdiri dari beberapa
berupa
sesuatu
kelompok
didalamnya
kejadian, metode yang diamati
beranggotakan percampuran dari keti
sebagai sesuatu hal yang baru
ga karakteristik siswa di atas. Model
bagi dunia pendidikan.
2)
yang
pengelompokkan
2.
ini
yang
ide,
dapat
barang,
Dalam rangka membuat inovasi
dapat menghilangkan perasaan negatif
pendidikan
diperlukan
seperti halnya pada pengelompokkan
peran
dari
model pertama, namun dengan syarat
sektor diantaranya : guru, siswa,
siswa
kurikulum, fasilitas dan lingkungan
yang memiliki kemampuan
adanya
berbagai
sosial masyarakat
akademik lebih baik dari siswa lainnya
tidak boleh terlalu dominan atau
3. Contoh Inovasi Pendidikan Dalam
mengganggap
Pembelajaran Ekonomi.
remeh
siswa
Untuk melakukan inovasi
lainnya. Disini siswa tersebut harus
dapat menjadi pembimbing bagi siswa
pendidikan
yang kurang. Untuk efektifnya model
dilakukan oleh guru adalah:
pengelompokkan ini, maka guru harus
390
langkah
yang
dapat
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Gagne, R.M. 2005. Essentials of
a) Mengidentifikasi siswa antara
yang aktif, biasa dan kurang aktif
learning
b) Mengidentifikasi siswa dari
Expanded Edition. New York:
kemampuan
Holt, Rinehart and Winston.
akademik:
pintar,
for
Instruction:
Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran.
biasa dan kurang pintar.
Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fip
DAFTAR PUSTAKA
/Jur._Pend._Luar_Biasa/1962090
_______.2012. Behavioral economics
6198601
1
and decision making: Applying
Ahmad_Mulyadiprana/Pdf/Inova
insights
si_Pendidikan_Pembelajaran,
from
psychology
to
Juli 2016
understand how people make
economic
decisions.
2
Kaifa.Sudjana, nana dan Ahmad Rivai.
Journal
Economic Psycology, (Online)
2008.
Vol 29, 613-618,
dalam bidang pendidikan dan
(www.elsevier.com/locate/joep,
pengajaran. Bandung: Remaja
diakses diakses 03 Mei 2016)
Rosdakarya. Unggul.
Upaya
pembaharuan
Bandung:. 2003
Freire, P. 2002. Pedagogy of the
Tyler, R.W. 2007. Basic Principles of
Oppressed. Translated by Myra
Bergman Ramos. New York:
Curriculum
Herder and Herder.
Chicago:
and
The
Chicago Press
391
Instruction.
University
of
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN
HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI TIPE NHT
Dwi Hasmidyani
FKIP Universitas Sriwijaya; email: [email protected]
Abstrak
Partisipasi dan hasil belajar mata kuliah Ekonomi Mikro yang rendah pada mahasiswa kelas reguler
program studi Pendidikan Ekonomi semester II FKIP Unsri menjadi masalah dalam penelitian
tindakan kelas ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar
pada mata kuliah Ekonomi Mikro. Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah penelitian
tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together).
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan partisipasi dan hasil belajar mahasiswa dimana skor
partisipasi dan hasil belajar mahasiswa meningkat disetiap siklus.
Kata Kunci: pembelajaran kooperatif tipe NHT, partisipasi, hasil belajar
berkesinambungan dan tanpa henti
Kualitas pembelajaran dan karakter
peserta didik merupakan faktor yang
(Dimyati, 2006).
menentukan
pendidikan.
Penerapan belajar yang efektif di
Kualitas pembelajaran dilihat pada
kampus sampai saat ini masih sulit
interaksi peserta didik dengan sumber
diterapkan khususnya pada mata kuliah
belajar, termasuk pendidikan. Interaksi
Ekonomi
yang berkualitas merupakan interaksi
mahasiswa belum memahami konsep-
yang menyenangkan. Menyenangkan
konsep dasar ekonomi mikro serta
berarti peserta didik belajar dengan
implementasinya dalam praktek di
senang untuk menguasai pengetahuan
dunia nyata. Hal ini disebabkan karena
dan keterampilan.
model pembelajaran yang dilakukan
Peran pengajar bukan sebagai satu-
oleh dosen kurang menarik karena
satunya
sumber
masih
melainkan
sebagai
kualitas
pembelajaran,
Mikro
karena
menggunakan
banyak
model
konvensional.
Peserta
pengarah. Belajar merupakan suatu
duduk
bangku
keterlibatan langsung atau memperoleh
memerlukan
pengalaman individual yang unik.
interaktif dan berpusat pada mahasiswa
Belajar juga tidak terjadi sekaligus,
(student centre). Hal ini dimaksudkan
tetapi
penuh
agar mahasiswa kreatif memecahkan
berkali-kali,
persoalan dan tidak hanya menunggu
akan
pengulangan
fasilitator
berlangsung
dan
392
di
cara
didik
yang
universitas
belajar
yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
materi dari dosen. Dari permasalahan
meningkatkan hasil belajar mahasiswa
di atas diperlukan solusi dengan
pada mata kuliah Ekonomi Mikro.
mencari
alternatif
metode
pembelajaran yang menarik. Salah satu
Model Pembelajaran Kooperatif dan
model pembelajaran inovatif adalah
Model Pembelajaran Kooperatif tipe
model pembelajaran Numbered Heads
NHT.
Pembelajaran
Together (NHT).
kooperatif
merupakan model pembelajaran yang
Menurut Ibrahim, dkk., (2005)
pembelajaran kooperatif tipe NHT
mengutamakan adanya
dikembangkan oleh Spencer Kagen
yakni kerjasama antar siswa dalam
untuk melibatkan lebih banyak peserta
kelompok
didik dalam menelaah materi yang
pembelajaran (Johnson dan Johnson
tercakup dalam suatu pelajaran dan
dalam Ismail, 2003).
mengecek
pemahaman
untuk
kerjasama,
mencapai
tujuan
Pembelajaran kooperatif tipe NHT
mereka
dikembangkan oleh Spencer Kagen
terhadap isi pelajaran tersebut.
untuk melibatkan lebih banyak peserta
Dengan model pembelajaran NHT
aktif
didik dalam menelaah materi yang
dalam mencari solusi dari sebuah
tercakup dalam suatu pelajaran dan
permasalahansehingga
mengecek
diharapkan
mahasiswa
akan
didapatkan
terhadap
pembelajaran yang lebih menarik.
masalah
penelitian
dirumuskan
sebagai
Bagaimana
implementasi
pelajaran
tersebut
kooperatif tipe NHT adalah model
dapat
berikut
mereka
(Ibrahim, dkk., 2005). Pembelajaran
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka
isi
pemahaman
pembelajaran
(1)
yang
memberi
model
kesempatan kepada peserta didik untuk
pembelajaran kooperatif tipe NHT
saling membagi ide-ide dan jawaban
(Numbered Heads Together) dalam
yang
meningkatkan partisipasi mahasiswa
mendorong
pada mata kuliah Ekonomi Mikro? (2)
meningkatkan
Bagaimana
kerjasama mereka.
implementasi
model
paling
tepat,
serta
dapat
didik
untuk
partisipasi
dan
peserta
pembelajaran kooperatif tipe NHT
Berikut
(Numbered Heads Together) dalam
pembelajaran kooperatif tipe NHT;
393
langkah-langkah
dalam
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Pendahuluan
memastikan
Langkah 1: Penomoran
kelompoknya
Kegiatan ini diawali dengan membagi
jawabannya.
mahasiswa ke dalam kelompok yang
Langkah 4: Menjawab Pertanyaan
beranggotakan 3 sampai 6 mahasiswa,
Dosen memanggil salah satu nomor
kemudian setiap mahasiswa diberi
dari salah satu kelompok secara acak.
label nomor (antara 1 sampai 6).
Mahasiswa yang dipanggil nomornya
Menginformasikan materi pelajaran
dalam kelompok yang bersangkutan
yang akan dibahas serta mengaitkan
mengacungkan tangannya.
dengan materi pelajaran sebelumnya.
Mahasiswa yang dipanggil nomornya
Mengkomunikasikan
tujuan
mencoba menjawab pertanyaan untuk
pembelajaran yang akan dicapai secara
seluruh kelas dan ditanggapi oleh
rinci
kelompok lain.
dan
menjelaskan
pembelajaran
NHT
model
yang
akan
bahwa
sudah
anggota
mengetahui
Jika jawaban dari hasil diskusi kelas
diterapkan.
sudah dianggap betul, mahasiswa
Memotivasi mahasiswa agar timbul
diberi kesempatan untuk mencatat
rasa ingin tahu tentang konsep-konsep
jawaban
materi pelajaran yang akan dibahas.
jawaban masih salah maka dosen
tersebut,
memberikan
namun
penjelaskan
apabila
tentang
Kegiatan Inti
jawaban yang betul.
Langkah 2: Mengajukan Pertanyaan
Dosen memberikan pujian kepada
Menjelaskan materi pelajaran secara
mahasiswa
singkat
menjawab betul.
Mengajukan pertanyaan untuk seluruh
Penutup
kelompok
Dosen memberikan umpan balik.
Langkah 3: Berpikir Bersama
Dosen
Seluruh
mahasiswa
atau
kelompok
membimbing
yang
mahasiswa
menyimpulkan materi pelajaran.
dalam
masing-masing
Mahasiswa diberi tugas pekerjaan
memikirkan jawaban pertanyaan yang
rumah atau mengerjakan kuis secara
diajukan dosen.
individu.
kelompoknya
Menyatukan
dibawah
pendapat
bimbingan
jawaban
dosen
Evaluasi
dan
394
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Untuk evaluasi hasil belajar dan
Mahasiswa
pemberian
penghargaan
kelompok,
peningkatan yang besarnya ditentukan
peneliti
mengadopsi
pedoman
apakah skor kuis terkini mereka
penilaian dalam STAD, karena sampai
menyamai atau melampaui skor dasar
saat ini belum ada pedoman penilaian
mereka dengan menggunakan skala
dalam NHT. Langkah –langkah STAD
yang ditunjukkan pada Tabel
dalam Slavin (2010) sebagai berikut:
sedangkan format lembar penyekoran
Pengetesan
kuis ditunjukkan pada tabel 2.
Dosen meminta mahasiswa menjawab
Penghargaan Skor Tim.
kuis tentang materi pelajaran. Dalam
Menurut Slavin (2010) pemberian
banyak hal, butir-butir tes pada kuis ini
penghargaan
harus merupakan suatu jenis tes uraian
kelompok
singkat, sehingga butir-butir itu dapat
tingkatan, yaitu tim baik, tim hebat, dan
diskor di kelas atau segera setelah tes
tim super. Langkah langkah penentuan
itu diberikan.
dan penghargaan skor tim adalah
Skor Peningkatan
sebagai berikut;
Mahasiswa
memperoleh
mendapatkan
atas
didasarkan
poin
1,
pencapaian
pada
tiga
Langkah 1: Penentuan skor tim
skor
peningkatan berdasarkan tingkat skala
Skor
dimana skor tes mereka melebihi skor
menambahkan skor peningkatan tiap-
dasar mereka. Uraian bagaimana skor
tiap individu anggota tim dan membagi
individual
dengan jumlah anggota tim tersebut.
ditentukan,
ditunjukkan
tim
dihitung
dengan
pada langkah-langkah berikut:
Langkah 2: Penghargaan atas prestasi
Langkah 1: Menetapkan skor dasar
tim
Setiap
Tiap-tiap
mahasiswa
diberikan
skor
tim
menerima
piagam
berdasarkan skor-skor kuis yang lalu.
penghargaan atau hadiah berdasarkan
Langkah 2: Menghitung skor kuis
pada sistem poin seperti yang terlihat
terkini
pada tabel 3.
Mahasiswa memperoleh poin untuk
Untuk
kuis yang berkaitan dengan pelajaran
penentuan penghargaan tim terdapat
terkini.
pada Tabel 4.
Langkah
3:
Menghitung
skor
peningkatan
395
format
lembar
rangkuman
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Tabel 1. Skala Poin Peningkatan
No
Skor tes terkini
1
2
3
4
5
Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar
10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar
Skor 0 sampai 10 poin di atas skor dasar
Lebih dari 10 poin di atas skor dasar
Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar)
Skor
peningkatan
0 poin
10 poin
20 poin
30 poin
30 poin
Tabel 2. Contoh Format Lembar Penyekoran Kuis
No
Mahasiswa
1
2
3
4
5
A
B
C
D
E
Tanggal:
Kuis:
Skor Dasar
90
75
55
55
85
Tabel
3.
Kriteria
Penghargaan Tim
Rata-Rata
Skor Tim
6 ≤ N ≤ 15
16 ≤ N ≤ 20
21≤ N ≤ 30
Partisipasi
Tanggal:
Kuis:
Skor Kuis
100
79
46
40
98
Tabel 4. Contoh Lembar Rangkuman
Penentuan Penghargaan Tim
Penentuan
Nama Tim: Mawar
Kriteria Penghargaan Tim
Anggota Tim
Good Team (Tim Baik)
Great Team (Tim Hebat)
Super Team (Tim Super)
Mahasiswa
A
B
C
D
Jumlah
Rata-rata
Penghargaan
pemikirannya
Menurut Tannenbaun dan Hahn
Sukidin,
dkk.,
Siklus
1
30
30
20
20
100
25
Tim
Super
menyumbangkan
dalam
Proses Pembelajaran
(dalam
Skor Peningkatan
30
20
10
0
30
2
tenaga
dalam
3
dan
pelaksanaan
kegiatan tersebut. Menurut Dusseldor
2010)
(dalam
Sukidin,
dkk.,
2010)
partisipasi merupakan suatu tingkat
partisipasi diartikan sebagai kegiatan
sejauhmana
anggota
atau keadaan mengambil bagian
melibatkan diri dalam kegiatan dan
dalam suatu aktivitas untuk mencapai
peran
396
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kemanfaatan secara optimal. Dalam
Memberikan
hal ini ada dua macam partisipasi,
pemecahan masalah
yaitu
Memberikan
partisipasi
kontributif
dan
tanggapan
untuk
terhadap
pendapat orang lain
partisipasi inisiatif.
Partisipasi
pendapat
kontributif
Mengerjakan tugas yang diberikan
adalah
termasuk partisipasi yang mendorong
oleh guru
aktivitas
Motivasi dalam mengerjakan tugas
untuk
pembelajaran
mengikuti
dengan
Toleransi
baik,
dan
mau
menerima
mengerjakan tugas terstruktur baik di
pendapat orang lain
kelas maupun di rumah. Sedangkan
Mempunyai tanggung jawab sebagai
partisipasi inisiatif lebih mengarah
anggota kelompok
pada
aktivitas
melaksanakan
mandiri
tugas
dalam
yang
tidak
terstruktur. Dalam hal ini siswa
mempunyai inisiatif sendiri dalam
Hasil Belajar
mempelajari materi pelajaran yang
Setiap
proses
belajar
yang
dengan
dilaksanakan oleh seorang siswa
membuat catatan ringkas. Dengan
dapat menghasilkan hasil belajar.
demikian
kontributif
Hasil belajar yang bermutu hanya
maupun inisiatif akan membentuk
dapat dicapai melalui proses yang
siswa untuk selalu aktif dan kreatif
bermutu. Jika proses belajar tidak
sehingga mereka sadar bahwa ilmu
optimal, sulit diharapkan hasil belajar
pengetahuan dan teknologi dapat
yang bermutu. Sebaliknya, seperti
diperoleh
keras,
yang dikemukakan Sudjana (2008)
juga
proses pembelajaran yang optimal
menyadari makna dan arti penting
memungkinkan hasil belajar yang
belajar.
optimal pula. Ada korelasi antara
Menurut Sudjana (2008) aspek-aspek
proses pengajaran dengan hasil yang
partisipasi yang perlu diamati dalam
dicapai. Makin besar usaha untuk
membuat
menciptakan
belum
pernah
dengan
aktivitas
diajarkan
partisipasi
melalui
usaha
demikian
siswa
pedoman
siswa
dalam
observasi
diskusi
kondisi
proses
pengajaran, makin tinggi pula atau
kelompok adalah:
produk dari pengajaran itu. Menurut
397
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Dimyati dan Mudjiono (2006) hasil
diperoleh melalui angket, inventori,
belajar
dan pengamatan.
merupakan
tingkat
perkembangan mental yang lebih baik
Menurut Depdiknas (2004), informasi
bila dibandingkan pada saat sebelum
hasil belajar dapat dimanfaatkan
belajar. Sedangkan menurut Hamalik
untuk:
(2008) hasil belajar adalah perubahan
Mengetahui
tingkah laku pada orang yang terjadi
belajarnya.
bila seseorang telah belajar.
Mengetahui konsep-konsep atau teori
Sudjana
yang belum dikuasai.
(2008)
mengemukakan
bahwa hasil belajar
merupakan
kemampuan-kemampuan
kemajuan
hasil
Memotivasi diri untuk belajar lebih
baik.
yang
dimiliki siswa setelah menerima
Memperbaiki strategi mengajar.
pengalaman belajarnya salah satu
Hasil belajar merupakan suatu output
indikator yang
dari kegiatan belajar, keberhasilan
belajar
menunjukan
adalah
sekalipun
prestasi
hanya
ranah
hasil
belajar
kegiatan
kognitif.
belajar.
Berhasil
atau
tidaknya perbuatan belajar
itu
Dalam sistem pendidikan nasional
bergantung
rumusan tujuan pendidikan, baik
macam faktor. Menurut Slameto
tujuan
tujuan
(2010), faktor yang mempengaruhi
menggunakan
hasil belajar siswa dapat digolongkan
belajar
menjadi faktor intern dan ekstern.
kurikuler
maupun
instruksional
klasifikasi
hasil
dari
kepada
bermacam-
Benyamin Bloom (Sudjana, 2008)
Faktor intern, yaitu faktor yang
yang
berasal dari dalam individu yang
mengklasifikasikan
kemampuan hasil belajar ke dalam
sedang
tiga kategori, yaitu ranah kognitif,
jasmaniah, berupa kesehatan dan
ranah afektif dan ranah psikomotor.
cacat tubuh; faktor psikologis, berupa
Informasi
dapat
perhatian, minat bakat, motivasi,
diperoleh melalui ujian, kuesioner,
kematangan dan kesiapan; dan faktor
wawancara,
kelelahan, berupa kelelahan jasmani
hasil
atau
belajar
pengamatan.
belajar,
meliputi:
faktor
Informasi hasil belajar ranah kognitif
dan psikis.
dan psikomotor diperoleh melalui
Faktor ekstern, yaitu faktor yang
ujian,
berasal dari luar individu yang sedang
sedangkan
ranah
afektif
398
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
belajar, meliputi: faktor keluarga
diharapkan
berupa cara orang tua mendidik anak,
kualitas pembelajaran. (3) Dapat
relasi anggota keluarga, keadaan
memberikan sumbangan pemikiran
ekonomi, perhatian orang tua, dan
bagi
latar belakang kebudayaan; faktor
meningkatkan kualitas pembelajaran
sekolah, berupa metode mengajar,
Ekonomi Mikro.
dapat
meningkatkan
program
studi
dalam
kurikulum, relasi guru dan siswa,
relasi antarsiswa, disiplin siswa, alat
METODE PENELITIAN
pengajaran, waktu sekolah, standar
Metode penelitian tindakan
pelajaran, keadaan gedung sekolah,
kelas adalah metode yang digunakan
metode belajar, dan tugas rumah.
dalam penelitian ini. Menurut Sukardi
Penelitian
tindakan
mempunyai
tujuan
ini
(2008), penelitian ini sangat cocok
meningkatkan
untuk meningkatkan kualitas subjek
kelas
partisipasi mahasiswa dalam proses
yang
pembelajaran
Penelitian
sehingga
dapat
diteliti
ini
terutama
kelas.
dilakukan
dengan
meningkatkan hasil belajar pada mata
beberapa siklus. Setiap siklus terdiri
kuliah
Hasil
atas beberapa pertemuan. Setiap
ini
siklus terdiri dari empat kegiatan
Ekonomi
penelitian
diharapkan
langsung
mahasiswa
Mikro.
tindakan
dapat
bagi
dan
kelas
yaitu,
bermanfaat
program
dosen.
perencanaan,
observasi,
studi,
dan
pelaksanaan,
evaluasi-refleksi.
Aspek kegiatan ini dilakukan pada
Manfaat
tersebut masing-masing diuraikan
setiap
sebagai berikut: (1) Mahasiswa dapat
penelitian.
memperoleh pembelajaran yang lebih
pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat
menarik
dan
pada gambar 1 berikut.
sehingga
dapat
menyenangkan,
meningkatkan
partisipasi dan hasil belajar pada mata
kuliah Ekonomi Mikro. (2) Dosen
dapat memperoleh pengalaman dalam
menggunakan model pembelajaran,
khususnya model NHT, sehingga
399
siklus
selama
Untuk
4
bulan
lebih
jelas
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
SIKLUS 1
SIKLUS 2
SIKLUS 3
Perencanaan
Perencanaan
Perencanaan
Pelaksanaan
Tindakan1
Pelaksanaan Tindakan 2
Pelaksanaan Tindakan 3
Observasi 2
Observasi 3
Evaluasi-Refleksi 2
Evaluasi-Refleksi 3
Observasi 1
Evaluasi-Refleksi 1
Gambar 1: Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
seterusnya sampai siklus ke-n. Hal ini
Pada siklus ini direncanakan,
dilaksanakan,
diobservasi,
bertujuan agar kriteria keberhasilan
dan
direfleksikan proses pembelajaran
yang diharapkan dapat tercapai.
model
Pada penelitian ini ada empat
pembelajaran NHT. Hasil akhir siklus
tahap yang akan dilakukan, yaitu
1
untuk
perencanaan, observasi, dan evaluasi-
merencanakan tindakan pada siklus
refleksi. Untuk mengetahui gambaran
ke-2.
juga
penelitian tindakan kelas yang akan
dilaksanakan,
dilakukan berikut uraian secara rinci:
dengan
menggunakan
dijadikan
Pada
dasar
siklus
direncanakan,
kedua
diobservasi, dan direfleksikan proses
pembelajarannya. Selanjutnya, hasil
Perencanaan
akhir siklus kedua dijadikan dasar
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
untuk
perencanaan adalah:
memperbaiki
dan
meningkatkan proses pembelajaran
Menyiapkan
pada siklus ketiga. Pada siklus ketiga
aktivitas
diharapkan
partisipasi, soal tes, dan catatan
sudah
ditemukan
lembar
mahasiswa,
observasi
angket
formulasi yang paling efektif untuk
lapangan.
meningkatkan
Menyiapkan rencana pelajaran yang
aktifitas
hasil
belajar
mahasiswa
dan
telah
dalam
disusun
pada
pembelajaran Ekonomi Mikro. Jika
penelitian.
pada siklus ketiga tolok ukur yang
PelaksanaanTindakan
diharapkan tidak tercapai, maka akan
Pendahuluan
dilanjutkan ke siklus keempat dan
Langkah 1: Penomoran
400
persiapan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Kegiatan ini diawali dengan membagi
Dosen memanggil salah satu nomor
mahasiswa ke dalam kelompok yang
dari salah satu kelompok secara acak.
beranggotakan
6
Mahasiswa yang dipanggil nomornya
setiap
dalam kelompok yang bersangkutan
mahasiswa,
3
sampai
kemudian
mahasiswa diberi label nomor (antara
mengacungkan tangannya.
1 sampai 6).
Mahasiswa yang dipanggil nomornya
Menginformasikan materi pelajaran
mencoba menjawab pertanyaan untuk
yang akan dibahas serta mengaitkan
seluruh kelas dan ditanggapi oleh
dengan materi pelajaran sebelumnya.
kelompok lain.
Mengkomunikasikan
tujuan
Jika jawaban dari hasil diskusi kelas
pembelajaran yang akan dicapai
sudah dianggap betul, mahasiswa
secara rinci dan menjelaskan model
diberi kesempatan untuk mencatat
pembelajaran
jawaban tersebut, namun apabila
NHT
yang
akan
diterapkan.
jawaban masih salah maka dosen
Kegiatan Inti
memberikan
Langkah 2: Mengajukan Pertanyaan
jawaban yang betul.
Menjelaskan materi pelajaran secara
Dosen memberikan pujian kepada
singkat
mahasiswa
Mengajukan
pertanyaan
penjelaskan
atau
tentang
kelompok
yang
menjawab betul.
untuk
seluruh kelompok
Penutup
Langkah 3: Berpikir Bersama
Dosen memberikan umpan balik.
Seluruh
mahasiswa
kelompoknya
memikirkan
Dosen
dalam
Mahasiswa diberi tugas pekerjaan
pertanyaan
rumah atau mengerjakan kuis secara
yang diajukan dosen.
Menyatukan
dibawah
pendapat
bimbingan
memastikan
kelompoknya
bahwa
sudah
mahasiswa
menyimpulkan materi pelajaran.
masing-masing
jawaban
membimbing
individu.
jawaban
dosen
dan
Penghargaan Kelompok
anggota
Untuk evaluasi hasil belajar dan
mengetahui
pemberian penghargaan kelompok,
jawabannya.
peneliti
mengadopsi
Langkah 4: Menjawab Pertanyaan
penilaian
dalam
STAD,
pedoman
karena
sampai saat ini belum ada pedoman
401
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
penilaian dalam NHT. Langkah –
ketuntasan
langkah STAD dalam Slavin (2010)
mahasiswa mendapat nilai ≥ 71.
belajar
yaitu
85%
sebagai berikut:
Evaluasi-Refleksi
Pengetesan
Dosen
meminta
menjawab
kuis
Bahan refleksi didapat dari hasil
mahasiswa
tentang
evaluasi terhadap data tes dan lembar
materi
pelajaran.
observasi aktivitas mahasiswa setiap
Skor Peningkatan
siklus.
Mahasiswa
memperoleh
peningkatan
berdasarkan
skala
dimana
skor
tes
Jika
siklus
menunjukkan
skor
I
belum
peningkatan
hasil
tingkat
belajar dan partisipasi sesuai dengan
mereka
kriteria yang ditetapkan, maka perlu
melebihi skor dasar mereka.
dilakukan
siklus
II
dengan
Langkah 1: Penentuan skor tim
mempertahankan
Langkah 2: Penghargaan atas prestasi
sudah baik
tim
alternatif untuk tindakan yang perlu
tindakan
yang
dan mencari solusi
piagam
diperbaiki. Demikian juga dengan
penghargaan atau hadiah berdasarkan
tindakan pembelajaran yang akan
pada sistem poin yang terlihat pada
dilaksanakan pada siklus III. Apabila
tabel 5.
pada
Tiap-tiap
tim
menerima
siklus
peningkatan
Tabel 5. Kriteria Penentuan Penghargaan
Tim
Rata-Rata
Skor Tim
6 ≤ N ≤ 15
16 ≤ N ≤ 20
21≤ N ≤ 30
II
hasil
sudah
terdapat
belajar
dan
partisipasi sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan, maka siklus III tidak
Kriteria Penghargaan Tim
diperlukan lagi.
Good Team (Tim Baik)
Great Team (Tim Hebat)
Super Team (Tim Super)
Dalam penelitian ini data yang
diperoleh melalui tes (tes awal dan tes
akhir), observasi, dan wawancara.
Observasi
untuk
Data hasil angket dan hasil tes akan
mengetahui apakah aktivitas yang
dianalisis secara deskriptif kualitatif
dilakukan sesuai dengan tujuan dalam
menggunakan skala Likert (tabel 6).
Observasi
ini
dilakukan
penelitian. Peningkatan hasil belajar
dan partisipasi mahasiswa diperoleh
dari tes dan observasi sesuai dengan
402
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Tabel 6. Kategori Hasil Observasi dan Tes
Skor
Hasil
Angket dan Skor Hasil
Kategori
Observasi
Tes
(%)
81-100
86-100
Sangat Baik
61-80
71-85
Baik
41-60
56-70
Cukup
21-40
40-55
Kurang Baik
<20
0-39
Buruk
Sumber: Riduwan (2012) dengan beberapa
perubahan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah
Hasil
sebanyak 42 mahasiswa, terdiri dari
Siklus I
34 mahasiswa perempuan dan 8
Perencanaan
mahasiswa laki-laki. Dari jumlah
Persiapan yang dilakukan sebelum
mahasiswa tersebut peneliti membagi
pelaksanaan tindakan siklus I adalah:
menjadi 7 kelompok.
Mengadakan
untuk
Menyiapkan rencana pembelajaran,
mengetahui skor dasar. Materi tes
lembar observasi, catatan lapangan,
awal
lembar kegiatan mahasiswa, lembar
adalah
tes
awal
pokok
bahasan
Permintaan dan Penawaran,
sub
mahasiswa
semester
II
penskoran, lembar pertanyaan, dan
pokok bahasan: Teori Permintaan.
soal tes I.
Tes awal dilaksanakan hari Selasa,
Pelaksanaan Tindakan
tanggal 19 Maret 2013. Hasil tes awal
Pelaksanaan tindakan siklus I dalam
digunakan sebagai skor dasar pada
bentuk
sistem
pembelajaran
kooperatif tipe NHT dilaksanakan
kooperatif, disamping itu juga dipakai
dalam 2 kali pertemuan sesuai dengan
untuk menentukan kelompok yang
jadwal
terdiri dari 6 anggota yang heterogen.
semester II. Materi kuliah siklus I
Membentuk kelompok yang terdiri
adalah pokok bahasan Permintaan
dari 6 anggota yang heterogen. Untuk
dan Penawaran, sub pokok bahasan:
memperoleh anggota kelompok yang
(1) Teori Permintaan, (2) Teori
heterogen peneliti berpedoman pada
Penawaran.
biodata mahasiswa dan hasil tes awal.
pelaksanaan pembelajaran kooperatif
penilaian
403
penerapan
kuliah
pembelajaran
Ekonomi
Adapun
Mikro
tahapan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tipe NHT dalam siklus I adalah
kooperatif
sebagai berikut:
dilakukan dengan lembar observasi
Pertemuan pertama: Selasa, 26 Maret
dan catatan lapangan. Rangkuman
2013. Dosen menyampaikan materi
hasil observasi siklus I adalah sebagai
kuliah sub pokok bahasan: (1) Teori
berikut:
Permintaan, (2) Teori Penawaran.
Mahasiswa aktif dalam mengikuti
Pertemuan kedua: Selasa, 2 April
pembelajaran walaupun masih ada
2013. Pada pertemuan ini sebelumnya
beberapa mahasiswa yang kurang
dilakukan pembahasan materi kuliah
peduli
pada pertemuan pertama dilanjutkan
tersebut.
dengan aktivitas diskusi kelompok
Pelaksanaan skenario pembelajaran
yang disesuaikan dengan skenario
kooperatif tipe NHT kurang efektif
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
karena
Materi diskusi berupa materi kuliah
mahasiswa
yang telah disampaikan dosen pada
dengan pelaksanaan pembelajaran.
pertemuan pertama. Selain itu setiap
Pada
kelompok
mahasiswa belajar secara individu
kegiatan
mengerjakan
mahasiswa
lembar
yang
telah
dipersiapkan
dosen.
Kemudian
dilanjutkan
dengan
aktivitas
tipe
NHT.
terhadap
masih
saat
Observasi
pembelajaran
ada
yang
beberapa
kurang
diskusi
paham
kebanyakan
bukan berkelompok.
Pada saat post test mahasiswa terlihat
kurang bersemangat.
pelaksanaan kuis. Kuis dikerjakan
Evaluasi
secara individual oleh masing-masing
Evaluasi hasil tindakan siklus I
mahasiswa
kuis
berupa partisipasi mahasiswa dalam
digunakan untuk menentukan skor
pembelajaran kooperatif tipe NHT
peningkatan
dilakukan dengan angket dan hasil
kemudian
hasil
individu
dan
penghargaan kelompok.
belajar dengan menggunakan soal tes
Observasi
I. Hasil tes kemudian diolah untuk
Observasi
siklus
I
pelaksanaan
dilakukan
tindakan
oleh
menentukan
dosen.
individu,
skor
peningkatan
rata-rata
peningkatan
Aktivitas yang dilakukan adalah
kelompok serta kriteria penghargaan
mengamati
kelompok.
dalam
aktivitas
pelaksanaan
mahasiswa
pembelajaran
Refleksi
404
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Berdasarkan hasil observasi dan
evaluasi
siklus
I
maka
perlu
Siklus 2
dilakukan refleksi untuk melihat
Perencanaan
kelemahan
keberhasilan
Hasil refleksi siklus I digunakan
pelaksanaan tindakan siklus I. Hasil
untuk merencanakan tindakan siklus
refleksi siklus I antara lain:
II.
Persentase rata-rata skor partisipasi
merencanakan tindakan siklus II
sebesar 78,67% ini berarti berada
antara lain:
dalam
Mempersiapkan
dan
kategori
baik,
dengan
Kegiatan-kegiatan
dalam
perangkat
demikian partisipasi mahasiswa pada
pembelajaran
siklus I masih perlu ditingkatkan.
penelitian.
Rata-rata skor hasil belajar pada tes
Mengoreksi hasil tes I serta merekap
awal sebesar 63,45 dan rata-rata skor
hasilnya pada lembar penskoran.
hasil belajar siklus I sebesar 76,64 ini
Pelaksanaan Tindakan
berarti
Pelaksanaan tindakan siklus II dalam
sudah
ada
peningkatan.
dan
instrumen
Meskipun terjadi peningkatan namun
bentuk
persentase ketuntasan belajar baru
kooperatif tipe NHT dilaksanakan
mencapai 79%, sehingga hasil belajar
dalam 2 kali pertemuan sesuai dengan
mahasiswa perlu ditingkatkan lagi
jadwal
pada siklus II.
semester II. Materi kuliah siklus II
Agar partisipasi dan hasil belajar
adalah pokok bahasan Elastisitas
meningkat, serta suasana belajar di
Permintaan dan Penawaran,
kelas
lebih
pokok
perlu
Elastisitas
berlangsung
menyenangkan
maka
penerapan
kuliah
pembelajaran
Ekonomi
bahasan;
(1)
Mikro
sub
Analisis
Permintaan
dan
dipersiapkan hadiah berupa alat tulis
Penawaran,
bagi
Permintaan dan Penawaran. Adapun
tim
yang
memperoleh
(2)
Jenis
Elastisitas
Hadiah
tahapan pelaksanaan pembelajaran
tersebut akan diberikan pada akhir
kooperatif tipe TGT dalam siklus II
pelaksanaan siklus II.
adalah sebagai berikut:
Hasil refleksi siklus I ini akan
Pertemuan ketiga: Selasa, 9 April
digunakan
2013. Dosen menyampaikan materi
penghargaan
tertinggi.
untuk
merencanakan
kuliah sub
pelaksanaan tindakan siklus II.
405
pokok bahasan;
(1)
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Analisis Elastisitas Permintaan dan
Observasi
Penawaran,
Berdasarkan
(2)
Jenis
Elastisitas
Permintaan dan Penawaran. Sebelum
peneliti
menyampaikan
pembelajaran
materi
pelajaran,
hasil
pengamatan
selama
kegiatan
nampak
bahwa
dosen terlebih dahulu mengumumkan
mahasiswa sangat senang belajar
hasil tes I, skor kelompok dan
dalam
penghargaan tim. dilanjutkan dengan
berdiskusi
aktivitas diskusi kelompok yang
masalah. Mereka sudah ada rasa
disesuaikan
tanggung
dengan
skenario
kelompok.
dalam
Mereka
aktif
menyelesaikan
jawab
terhadap
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
keberhasilan kelompok. Berdasarkan
Setiap kelompok asal mengerjakan
hasil
lembar kegiatan mahasiswa yang
pelaksanaan
telah dipersiapkan dosen.
disimpulkan:
Pertemuan keempat: Selasa, 16 April
Mahasiswa sudah mulai memahami
2013. Pada pertemuan sebelumnya
materi diskusi.
dilakukan pembahasan materi kuliah
Sebagian besar mahasiswa terlihat
pada pertemuan ketiga, pembahasan
antusias dengan pembelajaran.
materi ini sekaligus untuk persiapan
Pada saat post test mahasiswa jauh
pembelajaran kooperatif tipe NHT,
lebih siap.
dilanjutkan dengan aktivitas diskusi
Evaluasi
kelompok yang disesuaikan dengan
Evaluasi hasil tindakan siklus II
skenario pembelajaran kooperatif tipe
berupa partisipasi mahasiswa dalam
NHT. Selain itu setiap kelompok
pembelajaran kooperatif tipe NHT
mengerjakan
kegiatan
dilakukan dengan angket dan hasil
mahasiswa yang telah dipersiapkan
belajar dengan menggunakan soal tes
dosen. Kemudian dilanjutkan dengan
II. Hasil tes kemudian diolah untuk
aktivitas pelaksanaan kuis. Kuis
menentukan
dikerjakan secara individual oleh
individu,
masing-masing mahasiswa kemudian
kelompok serta kriteria penghargaan
hasil
kelompok.
kuis
menentukan
lembar
digunakan
skor
untuk
peningkatan
catatan
Refleksi
individu dan penghargaan kelompok.
406
lapangan
siklus
II
selama
dapat
skor
peningkatan
rata-rata
peningkatan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Berdasarkan hasil observasi dan
dan II maka pembahasan hasil
evaluasi
penelitian
siklus
II
maka
perlu
seluruh
dilakukan refleksi untuk melihat
sebagai berikut:
kelemahan
Pembahasan
dan
keberhasilan
siklus
Hasil
adalah
Partisipasi
pelaksanaan tindakan siklus II. Hasil
Mahasiswa
refleksi siklus II antara lain:
Rekapitulasi persentase rata-rata skor
Persentase rata-rata skor partisipasi
partisipasi siklus I dan II disajikan
sebesar 88,49% ini berarti berada
dalam tabel 7. sebagai berikut:
dalam kategori sangat baik, dengan
Tabel 7. Rekapitulasi Persentase Ratarata Skor Partisipasi Mahasiswa dalam
Mengikuti Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT
demikian partisipasi mahasiswa pada
siklus II sudah sangat baik.
Rata-rata skor hasil belajar pada
siklus I sebesar 76,64 dan rata-rata
Persentase ratarata
skor
partisipasi
skor hasil belajar siklus II sebesar
Siklus I
Siklus II
78,67%
88,49%
92,40 ini berarti terdapat peningkatan.
Selain terjadi peningkatan rata-rata
Berdasarkan tabel 7 terlihat bahwa
skor
terjadi peningkatan rata-rata skor
hasil
ketuntasan
belajar,
belajar
persentase
juga
partisipasi
telah
mahasiswa
dalam
mencapai 93%.
mengikuti pembelajaran kooperatif
Pada akhir pelaksanaan siklus II ini,
tipe NHT. Partisipasi mahasiswa
tim yang memperoleh predikat super
tersebut dalam hal:
team dan great team memperoleh
Berinteraksi dengan dosen.
hadiah
Berinteraksi antar mahasiswa.
berupa
alat-alat
tulis,
sedangkan kepada anggota good team
Memberikan
yang
pemecahan masalah
lain,
peneliti
memberikan
pendapat
hadiah ballpoint sebagai penghargaan
Memberikan
atas meningkatnya partisipasi dan
pendapat orang lain
hasil belajar mahasiswa
Mau menerima pendapat orang lain
Motivasi
tanggapan
untuk
dalam
terhadap
mengikuti
Pembahasan
pembelajaran.
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian
Motivasi dalam mengerjakan tugas
dan deskripsi model tindakan siklus I
407
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Mempunyai tanggung jawab sebagai
Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa
anggota kelompok.
terjadi peningkatan rata-rata skor
hasil belajar mahasiswa pada mata
Pembahasan
Hasil
kuliah
Belajar
Mikro
dengan
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Mahasiswa
Rekapitulasi
Ekonomi
rata-rata
skor
hasil
belajar mahasiswa dalam mata kuliah
Pembahasan Hasil Angket Respon
Ekonomi Mikro tes awal, siklus I dan
Mahasiswa
II disajikan dalam tabel 8 sebagai
Respon mahasiswa dalam mengikuti
berikut:
pembelajaran kooperatif tipe NHT
menggunakan
Tabel 8. Rekapitulasi Rata-rata Skor Hasil
Belajar Mahasiswa dalam Mengikuti
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT.
Rata-rata
skor hasil
belajar
Tes
Awal
Siklus I
63,45
76,64
angket
respon
mahasiswa, catatan lapangan
dan wawancara dengan mahasiswa.
Rekapitulasi persentase hasil angket
Siklus II
respon mahasiswa disajikan dalam
92,40
tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9. Rekapitulasi Persentase Hasil Angket Respon Mahasiswa Dalam Mengikuti
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Persentase rata-rata skor respon mahasiswa
Siklus I
81,61 %
Siklus II
86,31 %
Berdasarkan tabel 9 catatan lapangan
Mendorong mahasiswa lebih giat
dan wawancara dengan mahasiswa
belajar.
pada waktu pembelajaran kooperatif
menyelesaikan soal. Membangkitkan
tipe NHT menunjukkan bahwa:
rasa
Mahasiswa lebih berminat dengan
Menumbuhkan rasa percaya diri
pembelajaran
dalam
yang
telah
dilaksanakan.
Lebih
senang
tertantang
dalam
presentasi.
dalam
berdiskusi.
Menimbulkan
keberanian dalam mengemukakan
pendapat
408
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dalam
soal,
menumbuhkan rasa percaya diri
KESIMPULAN
dan
menyelesaikan
Berdasarkan hasil penelitian
dalam menyampaikan pendapat dan
pembahasan
dapat
presentasi.
yang
DAFTAR RUJUKAN
maka
disimpulkan bahwa:
Hasil
belajar
mahasiswa
ditunjukkan oleh skor dasar hasil tes
Depdiknas. 2004. Pedoman Khusus
awal, tes I dan tes II mengalami
Mata
peningkatan pada setiap siklusnya.
Kurikulum 2004. Jakarta.
Dengan
demikian
kooperatif
pembelajaran
tipe
NHT
meningkatkan
mahasiswa
hasil
pada
Sejarah
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar
dapat
dan Pembelajaran. Jakarta: PT.
belajar
mata
Pelajaran
Asdi Mahasatya.
kuliah
Hamalik,
Oemar.
2008.
Proses
Ekonomi Mikro.
Belajar Mengajar. Jakarta :
Pembelajaran kooperatif tipe NHT
Bumi Aksara.
dapat
meningkatkan
partisipasi
Ibrahim,
Muslimin,
dkk.,
2005.
mahasiswa. Partisipasi tersebut dalam
Pembelajaran
hal;
Surabaya: University Press.
berinteraksi
berinteraksi
memberikan
pemecahan
dengan
antar
dosen,
mahasiswa,
pendapat
Ismail. 2003. Media Pembelajaran
untuk
(Model-Model Pembelajaran).
masalah,memberikan
Jakarta: Proyek Peningkatan
tanggapan terhadap pendapat orang
Mutu SLTP
lain, mau menerima pendapat orang
lain,
motivasi
pembelajaran,
mengerjakan
dalam
mengikuti
motivasi
tugas,
Riduwan.
2012.
Penelitian
dalam
Belajar
Mudah
Untuk
Guru-
Karyawan dan Peneliti Pemula.
mempunyai
Bandung: Alfabeta.
tanggung jawab sebagai anggota
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-
kelompok.
Selama
Kooperatif.
Faktor
mengikuti
pembelajaran
Mempengaruhinya.
kooperatif tipe NHT mahasiswa lebih
Rineka Cipta.
berminat dengan pembelajaran yang
telah dilaksanakan, lebih tertantang
409
yang
Jakarta:
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Slavin, Robert E.. 2010. Cooperative
Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian
Learning: Teori, Riset, dan
Pendidikan: Kompetensi dan
Praktik. Jakarta: Nusa Media.
Praktiknya. Jakarta: PT Bumi
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil
Proses
Belajar
Aksara.
Sukidin, dkk., 2010. Manajemen
Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosda
Penelitian
Karya.
Jakarta. Insan Cendekia.
410
Tindakan
Kelas.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA DALAM UPAYA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS BUDAYA LOKAL (Studi
Pengembangan Di Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam Kabupaten
Jombang)
Dwi Wahyuni, SE.,MM1, Prof. Dr. Wahjoedi, M.E2, Prof. Dr. Bambang Banu. S,
MM3,
Dr. Mit Witjaksono, M.Ed4
Mahasiswa S3 Prodi Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang
E-mail: [email protected]
Abstrak
Pembangunan wilayah perdesaan didaerah pegunungan seperti di Desa Wonomerto Kabupaten
Jombang, tentunya memiliki keterkaitan erat dengan misi pembangunan daerah terutama dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Masyarakat yang hidup (bermukim) pada wilayah
pegunungan, pada umumnya hidup dalam kondisi keterbelakangan dan miskin (baik secara sosial
dan ekonomi), mobilitas kehidupan yang rendah, serta minim informasi.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam
mengembangkan sektor pariwisata khususnya desa wisata dalam upaya pemberdayaan masyarakat
di Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan data diperoleh melalui observasi,
wawancara dan studi pustaka. Melalui focus group discussion (FGD) yang dilakukan dengan
melibatkan masyarakat setempat, diketahui bahwa strategi pengembangan desa wisata berbasis
budaya local dilakukan dengan: 1) menggiatkan kembali tradisi Kenduren Kopi yang sudah turun
temurun dijalankan dan hampir punah, 2) membudidayakan kembali kopi Exelca yang hampir
berkurang populasinya, hal ini dilakukan mengingat kopi Exelca ini langka serta memiliki citarasa
yag berbeda dengan kopi Robusta maupun Arabica, 3) membangun wisata edukasi kopi dengan
kegiatan seperti petik kopi, roasting kopi sampai menjadi kopi siap minum. Melalui strategi
pengembangan ini diharapkan dapat membuat masyarakat Desa Wonomerto lebih terberdaya.
Selain itu dengan dikembangkannya desa wisata didaerah ini dapat menambah pendapatan
keluarga sehingga kesejahteraan akan meningkat, angka kemiskinan berkurang.
Kata Kunci: Strategi Pengembangan Desa Wisata, Pemberdayaan Masyarakat, Berbasis Budaya
Lokal
Paradigma baru pembangunan
potensi keunggulan sumber daya
daerah pada saat sekarang adalah
alam. Pembangunan ekonomi daerah
pembangunan
adalah
dalam
rangka
suatu
proses
dimana
pemberdayaan masyarakat, melalui
pemerintah daerah dan masyarakat
penyediaan fasilitas dan prasarana
mengelola sumberdaya yang ada dan
publik,
membentuk suatu pola kemitraan
agribisnis,
pengembangan
industri
pengembangan
kecil
sistem
antara
dan
pemerintah daerah dengan
sektor swasta untuk menciptakan
kelembagaan,
penguasaan ilmu pengetahuan dan
suatu
teknologi
merangsang perkembangan kegiatan
guna
memanfaatkan
411
lapangan
kerja
baru
dan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ekonomi dalam wilayah tersebut.
peningkatan pendapatan masyarakat,
(Mahyarni,dkk. JAM Vol.13 No.4.
peningkatan kesempatan kerja dan
2015)
peluang usaha, dan
peningkatan
pendapatan pemerintah dari pajak dan
Kabupaten Jombang merupakan
kota kecil di Jawa Timur yang
keuntungan
memiliki potensi untuk maju dan
pemerintah dan sebagainya.
dapat
dikembangkan
pariwisatanya.
diketahui
bahwa
perkembangan
memberikan
pariwisata
pada
usaha
pariwisata
memanfaatkan
Seperti
akhir-akhir
dampak
Kegiatan
terutama
disektor
badan
milik
dengan
sumberdaya
lokal
ini
mulai dikembangkan mendasarkan
telah
pada tujuan ekonomi berkelanjutan,
para
mendukung upaya-upaya pelestarian
pelaku wisata untuk sadar akan
lingkungan,
eksistensi
lingkungan
sebagai
kesejahteraan masyarakat setempat
penunjang
kehidupan
dimana
(Fandeli, 2001). Fakta menunjukkan
penyelanggaraannya
memperhatikan
bahwa
juga
meningkatkan
kemiskinan
menjadi
kesejahteraan
dan
momok
masih
karena
saja
belum
masyarakat lokal. Berbicara tentang
dilibatkannya kelompok masyarakat
pariwisata,
pariwisata
miskin secara komprehensif dalam
didefinisikan sebagai suatu kegiatan
setiap proses pengembangan wilayah,
yang secara langsung menyentuh dan
pembangunan
melibatkan
sumberdaya yang tersedia diwilayah
maka
masyarakat,
sehingga
dan
pemanfaatan
membawa berbagai dampak terhadap
tersebut.
masyarakat setempat. Ada beberapa
pengembangan wilayah perdesaan
dampak yang berkaitan langsung
melalui
dengan pengembangan pariwisata
terobosan
antara lain:
(1) sosial-ekonomi, (2)
memberdayakan masyarakat dan saat
sosial-budaya, dan (3) lingkungan.
ini desa wisata menjadi sebuah trend
Pembangunan pariwisata pada suatu
bagi setiap pemerintah daerah dalam
daerah mampu memberikan dampak-
mengembangkan wilayahnya. Desa
dampak yang dinilai positif, yaitu
wisata merupakan salah satu potensi
dampak yang diharapkan, bahwa
yang
412
Oleh
desa
dapat
sebab
itu
wisata
merupakan
dalam
upaya
dijadikan
alternatif
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sumber pendapatan bagi masyarakat.
unsur kelokalan dan keaslian, 4)
Daya tarik potensi budaya lokal pada
memberdayakan masyarakat desa, 5)
saat
penting,
memperhatikan daya dukung dan
ditengah kebosanan terhadap budaya
daya tampung serta berwawasan
massa yang dibawa oleh kapitalisme
lingkungan. (Ditjenpar. Konsep Awal
global,
Pariwisata
sekarang
menjadi
sebagaimana
pendapat
Inti
Rakyat.
Jakarta:
Depparsenibud.1999.hlm.9)
Giddens (2001), globalisasi menjadi
alasan bagi kebangkitan kembali
Salah satu desa yang berpotensi
identitas budaya lokal diberbagai
untuk dikembangkan menjadi desa
belahan dunia.
wisata di Kabupaten Jombang adalah
Dalam
mengembangkan
Desa
desa
Wonomerto
Kecamatan
wisata tentu harus memperhatikan
Wonosalam.
kemampuan dan tingkat penerimaan
masyarakat di Desa Wonomerto
masyarakat
sangat sederhana, terbelakang dari
setempat
yang
akan
Potret
dikembangkan menjadi desa wisata.
teknologi,
Hal
gotong-royong yang tinggi. dalam
ini
dimaksudkan
untuk
tetapi
kehidupan
memiliki
sikap
mengetahui karakter dan kemampuan
memenuhi
pangannya,
masyarakat yang dapat dimanfaatkan
sebenarnya
telah
dalam pengembangan desa wisata,
sumberdaya alam seperti hasil kebun
menentukan jenis dan dan tingkat
sebagai sumber kehidupan sehari-hari
pemberdayaan
secara
untuk dikonsumsi dan dijual di pasar.
tepat. Untuk mengetahui penerimaan
Dengan potensi sumberdaya alam
masyarakat
yang melimpah,
masyarakat
terhadap
kegiatan
mereka
memanfaatkan
seharusnya Desa
pengembangan desa wisata, maka
Wonomerto ini bisa dikembangkan
harus
menjadi
diperhatikan
beberapa
hal
desa
wisata.
Desa
antara lain: 1) tidak bertentangan
Wonomerto lebih dikenal masyarakat
dengan
budaya
Jombang sebagai daerah penghasil
2)
kopi, durian bido woro. Selain kedua
pengembangan fisik yang akan dibuat
komoditi tersebut, masyarakat juga
untuk
menanam kakao, dan juga berbagai
adat
masyarakat
istiadat
setempat,
meningkatkan
kualitas
tanaman
lingkungan desa, 3) memperhatikan
413
buah-buahan
seperti
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
rambutan, alpukat, delima, manggis
yaitu kopi Exelca. Kopi ini memiliki
Selain
buah,
citarasa berbeda dari kopi jenis
masyarakat juga beternak ayam dan
Robusta, Arabica. Akan tetapi saat ini
sapi perah.
kopi Exelca banyak distek dengan
tumbuhan
dan
kopi Robusta dan Arabicca, sehingga
Berbicara tentang budaya lokal,
masyarakat di Desa Wonomerto
produksi
memiliki tradisi yang unik dan sudah
Untuk mengembalikan produksi kopi
turun
yaitu
yang sudah menurun setiap tahunnya
kegiatan “kenduren kopi”. Kenduren
dan untuk mengembalikan kembali
kopi selalu diadakan setiap menjelang
sebutan
panen
penghasil kopi di Jombang maka
temurun
dijalankan
petik
kopi.
Menurut
kopi
Exelca
Wonomerto
menurun.
sebagai
ini
diperlukan sebuah pengembangan
dilakukan sebagai bentuk rasa syukur
desa wisata berbasis budaya lokal
karena panen kopi yang melimpah.
yaitu dengan menghidupkan kembali
Akan
“Kenduren Kopi”, hal ini juga sebagai
masyarakat
setempat
tetapi
“kenduren
hal
beberapa
kopi”
budaya
tersebut
mulai
salah
satu
upaya
dalam
oleh
memberdayakan masyarakat lokal.
masyarakat Desa Wonomerto. Tradisi
Melalui pengembangan desa wisata
“kenduren kopi” yang ditinggalkan
berbasis buaday lokal yang dilakukan
tersebut
ditinggalkan
tradisinya
ada
beberapa
dengan
1)
semakin
tradisi “Kenduren Kopi”, diharapkan
berkurangnya produksi kopi karena
menjadi daya tarik masyarakat Desa
masyarakat menggantinya dengan
Wonomerto untuk membudidayakan
tanaman buah, 2) kaum laki-laki
kembali tanaman kopi sehingga dapat
banyak yang keluar dari desa dan
menarik anemo masyarakat lokal
merantrau sehingga banyak kebun
maupun domestik untuk berkunjung
yang tidak terurus, tentu saja hal ini
ke
berdampak
menikmati kopi asli Wonomerto.
disinyalir
penyebabnya,
yaitu
pada
menurunnya
menghidupkan
Desa
Wonomerto
kembali
sambil
produksi kopi. Perlu diketahui bahwa
Melalui pembangunan pariwisata
di Wonomerto ini ada jenis kopi
tersebut tentunya bisa menambah
peninggalan Belanda yang langka
nilai ekonomi terutama pendapatan
414
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
keluarga.
Sikap
yang
wisata budaya, 3) Desa Wisata Brayut
terbentuk
adalah masyarakat lebih menjalin
dijadikan
kegotong-royongan
pengembangan desa wisata alam dan
dalam
alternatif
model
melestarikan lingkungannya sehingga
budaya. Penelitian lainnya
hasil pengelelolaan tersebut dapat
dijadikan peneliti
meningkatkan
adalah penelitian yang dilkaukan oleh
kesejahteraannya.
acuan
Semakin banyak kita
melestarikan
Made
sumberdaya
dan
juga
Pengembangan Desa Wisata Berbasis
lingkungan maka semakin meningkat
Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa
pula kesejahteraan masyarakat baik
Wisata Jatiluwih Tabanan Bali. Hasil
dari segi ekonomi dan sosial.
penelitian
alam
Heny
sebagai
yang
menunjukkan
pengembangan
Dalam melakukan penelitian ini,
peneliti memiliki beberapa acuan
Jatiluwih
penelitian
masyarakat
yang
sebelumnya
dengan
desa
judul
bahwa
wisata
belum
di
melibatkan
lokal.
Peranan
dilakukan oleh Hastuti dkk dengan
pemerintah terlihat dominan, padahal
judul Model Pengembangan Desa
bila mengacu pada pendekatan tata
Wisata Berbasis
kelola pemerintah yang bersih dan
Sebagai
Kearifan
Strategi
Lokal
berkelanjutan
Pengentasan
peran
pemerintah
Merapi
diharapkan menjadi fasilitator dengan
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa
memberikan peran dan manfaat yang
Yogyakarta.
Hasil
penelitian
lebih besar kepada masyarakat lokal.
menunjukkan
bahwa
diwilayah
Diperlukan
potensi
pemerintah
Kemiskinan
penelitian
di
Lereng
berdasarkan
kemauan
untuk
politik
mengurangi
potensi wilayah, kegiatan desa wisata,
perannya dalam pengembangan desa
dan kearifan lokalnya dapat dibuat
wisata
dengan
tiga model pengembangan Desa
terbuka
Wisata
yaitu:
1)
Desa
Wisata
membuka
ruang
bagi
masyarakat
untuk
berpartisipasi.
Didasarkan
pada
Petingsari dijadikan alternatif model
penelitian Hastuti dkk dan Made
pengembangan desa wisata alam, 2)
Heny maka penelitian melakukan ini
Desa Wisata Srowolan dijadikan
dengan memfokuskan penelitian di
alternatif model pengembangan desa
415
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Desa
Wonomerto
(miskin,
Kecamatan
atau
Penelitian ini dilakukan dengan
untuk
menganalisis
terpinggirkan)
untuk menyampaikan pendapat dan
Wonosalam Kabupaten Jombang.
tujuan
marjinal,
kebutuhannya,
pilihannya,
dan
pilihan-
berpartisipasi,
mengetahui strategi pengembangan
bernegosiasi,
mempengaruhi
desa wisata yang berbasis budaya
mengelola
lokal di Desa Wonomerto Kecamatan
masyarakatnya secara bertanggung-
Wonosalam Kabupaten Jombang.
gugat (accountable) demi perbaikan
kelembagaan
kehidupannya.
Dalam
pengertian
tersebut, pemberdayaan mengandung
KAJIAN TEORI
Pembangunan
arti perbaikan mutu hidup atau
Berbasis
kesejahteraan setiap individu dan
Pemberdayaan
Istilah
“pemberdayaan
masyarakat baik antara lain dalam
masyarakat” sebagai terjemahan dari
arti:
kata “empowerment” mulai ramai
1. Perbaikan ekonomi, terutama
kecukupan pangan
digunakan dalam bahasa sehari-hari
2. Perbaikan
di Indonesia. Menurut definisinya,
pemberdayaan
diartikan
upaya
memberikan
untuk
dan
(empowerment)
atau
sosial
sebagai
1990).
masyarakat
oleh
(pendidikan
dan
kesehatan)
daya
3. Kemerdekaan
penguatan
dari
segala
bentuk penindasan
(strengthening) kepada masyarakat
(Mas’oed,
kesejahteraan
Keberdayaan
4. Terjaminnya keamanan
Sumodiningrat
5. Terjaminnya
hak
asasi
(1997) diartikan sebagai kemampuan
manusia yang bebas dari rasa
individu yang bersenyawa dengan
takut dan kekhawatiran
masyarakat
keberdayaan
dalam
membangun
masyarakat
Pemberdayaan
yang
cukup kuat untuk berpartisipasi dalam
Sejalan dengan itu, pemberdayaan
diartikan
sebuah
proses agar setiap orang menjadi
bersangkutan.
dapat
adalah
sebagai
berbagai
upaya
pengontrolan,
mempengaruhi
peningkatan kemampuan masyarakat
serta
416
dan
kejadian-kejadian
lembaga-lembaga
yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mempengaruhi
Dalam
kehidupannya.
Negeri,
pemberdayaan
Pemberdayaan menekankan bahwa
masyarakat desa ditujukan untuk
orang
ketrampilan,
memfasilitasi masyarakat sehingga
pengetahuan, dan kekuasaan yang
memiliki daya dan upaya untuk
cukup
mengelola pembagunan di desanya
memperoleh
untuk
mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang
secara mandiri,
lain
dan bebas dari kemiskinan (CERD,
yang
menjadi
perhatiannya
(Parsons, et al., 1994). Pendekatan
2004).
utama dalam konsep pemberdayaan
Metode
adalah
Masyarakat
bahwa
masyarakat
tidak
dijadikan objek dari berbagai proyek
pembangunan,
tetapi
Pemberdayaan
Metode
merupakan
berkesinambungan
merupakan
suatu
kerangka kerja untuk menyusun suatu
subjek dari upaya pembangunannya
tindakan
sendiri.
berpikir, menyusun gagasan yang
Pemberdayaan masyarakat adalah
sebuah
konsep
atau
suatu
kerangka
beraturan, berarah dan berkonteks
pembangunan
yang berkaitan (relevan) dengan
ekonomi yang merangkum nilai-nilai
maksud dan tujuan. Menurut Totok
sosial. Konsep ini mencerminkan
Mardikanto,
paradigma baru pembangunan, yakni
praktik pemberdayaan masyarakat,
yang
terdapat
bersifat
participatory,
“people-centered,
empowering,
dkk
(2013)
beragam
pemberdayaan
and
dalam
metode
masyarakat
“partisipatif” berupa:
sustainable” (Chambers, 1995 dalam
Kartasasmita, 1996). Dalam proses
1. RRA (rapid rural appraisal)
pemberdayaan masyarakat diarahkan
2. PRA
pada
pengembangan
(participatory
rapid
appraisal) atau penilaian desa
sumberdaya
secara partisipatif
manusia (di perdesaan), penciptaan
peluang berusaha yang sesuai dengan
3. FGD (focus group discussion)
keinginan masyarakat. Sesuai dengan
atau diskusi kelompok yang
visi Community Empowerment for
terarah
Rural Development (CERD) yang
4. PLA (participatory learning
dirilis oleh Departemen/Kementerian
and action) atau proses belajar
417
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dan mempraktikkan secara
berkembang apa yang ada didaerah
partisipatif
setempat, dan inilah yang dipadukan
5. SL
atau
sekolah
lapang
dengan kemampuan manusia yang
(farmers field school)
inovasi-kreatif.
6. Pelatihan partisipatif
Hanya
dengan
demikian keunggulan komparatif bisa
Pengembangan Potensi Ekonomi
terjaga dan daya saing produk bisa
Berbasis Budaya Lokal
dipertahankan. Dalam pengembangan
Menumbuhkembangkan ekonomi
suatu kawasan haruslah diperhatikan
tak bisa lepas dari budaya setempat.
sejarah
Budaya
basis
tersebut dimasa lalu. Hal lain yang
Dalam
juga penting adalah memperhatikan
kebudayaan lokal ada yang disebut
karakter lokal yang ada agar tercipta
dengan kearifan lokal yang menjadi
suatu kesatuan ruang dengan karakter
nilai-nilai
yang khas.
harus
menjadi
pengembangannya.
bermakna
antara
lain,
diterjemahkan ke dalam bentuk fisik
berupa
produk
kreatif
pengembangan
wilayah
Pengembangan ekonomi lokal
daerah
disini mencakup beberapa usaha
setempat. Setiap daerah/wilayah pada
yaitu: (1) usaha untuk
umumnya memiliki potensi produk
daya saing ekonomi lokal untuk
yang
bisa
penguatan
diangkat
dan
pengembangan ekonomi daerah, (2)
Keunikan
atau
proses dimana pemerintah lokal dan
kekhasan produk lokal itulah yang
organisasi berbasis masyarakat yang
mesti menjadi intinya lalu ditambah
terlibat
unsur kreativitas dengan sentuhan
merangsang,
teknologi. Silahkan saja satu daerah
aktivitas usaha dan atau penciptaan
dan daerah lain memiliki produk yang
lapangan kerja, (3) sebagai solusi
sejenis, namun setiap daerah mesti
dalam pemulihan dan pengembangan
mempertahankan ciri khasnya. Dalam
perekonomian
hal ini mesti dihindari penyeragaman
dalam
antar
ini
ekonomi dimasing-masing daerah
dilakukan juga, maka nilai keunikan
dengan berbasis pada sumberdaya
dikembangkan.
daerah/wilayah.
Jika
dan kekhasan akan hilang. Biarkan
418
dalam
atau
mendorong,
memelihara
nasional,
pendayagunaan
terutama
potensi
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
yang dimiliki oleh masyarakatnya
masyarakat dan pengentasan
masing-masing.
kemiskinan di perdesaan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan
METODE PENELITIAN
didaerah
1. Jenis Penelitian
dengan
geografi
Pada umumnya sebuah
pegunungan
penelitian menggunakan dua
Wonomerto
Kecamatan
model
penelitian,
Wonosalam
Kabupaten
metode
penelitian
Jombang. Dengan lokasi yang
dan
metode
berada didaerah pegunungan,
metode
yaitu
kualitatif
penelitian
masyarakat
kuantitatif.
Penelitian
ini
yaitu
Desa
dan
lingkungannya masih dalam
dilakukan
dengan menggunakan metode
kategori
kualitatif
(qualitative
kehidupannya dan masih asri
Peneliti
alamnya, yang menjadikan
pendekatan
suasana di desa ini menjadi
research).
menggunakan
sangat
kualitatif deskriptif karena
akrab
dengan
kesejukan
pendekatan
itu
dengan
sederhana
ketenangan,
dan
keindahan.
peneliti bisa mengetahui pola
Dikarenakan letaknya yang
interaksi
berada di lereng pegunungan,
yang
sehari-hari
dijadikan
Analisis
profil
masyarakat
serta
objek
maka
informan.
banyak
perkebunan
kegiatan
seperti kopi, kakao, cengkeh,
analisis
tanaman buah yang tumbuh
subur didaerah ini.
akses dan kontrol terhadap
potensi setempat dilakukan
untuk
dalam
menyusun
strategi
3. Populasi dan Sampel
Populasi
kegiatan
penelitian
ini
pengembangan desa wisata
adalah semua kepala rumah
berbasis budaya lokal sebagai
tangga yang terlibat dalam
upaya
kegiatan pengembangan Desa
pemberdayaan
Wisata di Desa Wonomerto.
419
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Untuk
sampel
kuantitatif
penelitian
dan
analisis
ditentukan secara purposive
deskriptif kualitatif. Analisis
dengan mengambil sampel 40
deskriptif
orang warga.
digunakan
kuantitatif
untuk
menganalisis data primer dan
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
sekunder berkaitan dengan
dalam penelitian ini meliputi
variabel umur, pendidikan,
studi pustaka, observasi, dan
mata
wawancara.
penguasaan
Studi
pustaka
pencaharian,
lahan,
dilakukan melalui referensi
pendapatan, investasi terkait
buku, majalah, jurnal, maupun
pariwisata,
internet untuk mengumpulkan
kemasyarakatan,
data tentang potensi fisik.
pertanian, kegiatan produktif,
Observasi dilakukan melalui
dan
penjajagan dan pengamatan
Dalam hal ini digunakan tabel
diwilayah
penelitian.
frekuensi untuk menjelaskan
Sedangkan
wawancara
mengenai pola dan distribusi
dengan
karakteristik variabel-variabel
instrumen
tersebut. Analisis deskriptif
dilakukan
menggunakan
kegiatan
potensi
sosial
kegiatan
desa
wisata.
penelitian untuk menjaring
kuantitatif
potensi non fisik, dan untuk
mendasarkan pada asosiasi
menentukan
untuk mengetahui pola dan
strategi
diterapkan
yang
distribusi
dalam
dilakukan
fenomena,
yang
mengembangkan desa wisata
diperkuat dari hasil observasi
dilakukan dengan pendekatan
di
focus
deskriptif kualitatif ditujukan
group
discussion
untuk
(FGD).
lapangan.
analisis
diperoleh
wawancara.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini
meliputi analisis deskriptif
PEMBAHASAN
420
Analisis
data
dengan
yang
cara
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Strategi
Pengembangan
akan tetapi jika upacara tersebut
Desa
dilakukan
Wisata Berbasis Budaya Lokal
Strategi
wisata
pengembangan
berbasis
budaya
lokal
pemilik lahan
fisik yang terdapat pada masing-
menarik.
yang
dan
dikemas, diagendakan oleh seluruh
menjadi
desa
komunal
desa
mengacu pada potensi fisik dan non
masing
secara
sebuah
Didalam
akan
kopi maka akan
atraksi
wisata
menentukan
strategi
dikembangkan, hal ini berkaitan
pengembangan desa wisata berbasis
dengan
budaya
kekhasan
masing-masing
lokal
desa dalam menjual potensinya untuk
memperhatikan
dijadikan modal dasar sebagai desa
berikut:
maka
hal-hal
perlu
sebagai
wisata. Pengembangan desa wisata
1. Menghindari adanya konflik
berbasis budaya lokal merupakan
kepentingan diantara desa-
kegiatan yang tidak mudah untuk
desa wisata yang berdekatan.
dilakukan apabila tidak didukung
2. Pengelolaan desa wisata yang
oleh seluruh komponen masyarakat
berkelanjutan dan menjaga
yang ada didalam desa tersebut.
kelestarian desa wisata itu
Sebagai contoh adalah potensi budaya
sendiri.
3. Pemberdayaan
lokal yang secara turun temurun
dilakukan
masyarakat
masyarakat
desa wisata itu sendiri sebagai
Desa
Wonomerto menjelang panen kopi
bagian
dari
yang diawali menggunakan upacara
wisata tersebut.
potensi
desa
tertentu “Kenduren Kopi”, hal ini
4. Kemasan desa wisata yang
tidak akan menjadi suatu potensi
tidak monoton sehingga tidak
kearifan lokal jika hanya dilakukan
memberikan kesan biasa saja
secara insidental oleh masing-masing
kepada pengunjung.
5. Pemasaran paket desa wisata
pribadi pemilik lahan. Potensi yang
seharusnya
muncul
yang menunjukkan nilai jual
dipermukaan
desa tersebut.
sebagai kegiatan budaya tidak terlihat
karena
tidak
dilakukan
6. Dapat
secara
perekonomian
komunal dan hanya bersifat pribadi,
421
meningkatkan
masyarakat
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
desa yang dijadikan desa
untuk meningkatkan perekonomian
wisata.
masyarakat
Peran
aktif
diperlukan
desa
wisata
maka
juga
pengembangan desa wisata harus
pengembangan
dikelola secara profesional dengan
masyarakat
dalam
setempat,
berkelanjutan
tidak mengesampingkan kelestarian
dan
kelestarian sumberdaya alam yang
sumberdaya
ada di desa wisata tersebut. Dengan
Pengemasan dan paket wisata perlu
membuka diri terhadap dunia luar
direncanakan dan dikelola dengan
maka
baik
konsekuensi
yang
harus
agar
alam
yang
suatu
mempunyai
kesejahteraan juga pengaruh yang
wisatawan.
dibawa oleh para tamu/wisatawan
ditawarkan
yang berkunjung. Oleh karena itu
memberikan sebuah tantangan yang
strategi pengembangan desa wisata
tidak dapat ditemukan di desa wisata
yang
lainnya.
selain
berkelanjutan
dengan
Hal
jual
wisata
peningkatan
diterima
nilai
desa
ada.
terhadap
Paket-paket
diharapkan
inilah
yang
yang
mampu
perlu
kelestarian
dipikirkan dalam pengembangan desa
sumberdaya alam sangat diperlukan
wisata, karena masa sekarang desa
untuk menjaga stabilitas kualitas
wisata sangat banyak ragamnya dan
lingkungan.
Apabila
kualitas
jumlahnya di Kabupaten Jombang.
lingkungan
meningkat
setelah
Apabila tidak ditawarkan kekhasan
maka
desa wisata yang dikembangkan
pengembangan desa wisata tersebut
maka nasibnya akan sama dengan
termasuk
dalam
desa wisata lainnya, yaitu hanya
sebaliknya
slogan sebagai desa wisata akan tetapi
apabila kualitas lingkungan menurun
tidak ada kegiatan wisata di desa
setelah dijadikan desa wisata maka
tersebut. Kerjasama dengan berbagai
pengembangan desa wisata tersebut
pihak dan dinas terkait diperlukan
termasuk
untuk pengembangan desa wisata,
memperhatikan
dijadikan
desa
pengelolaannya,
wisata
berhasil
dan
gagal
dalam
pengelolaannya.
misalnya tour and travel, dinas
Berdasarkan tujuan akhir dari
pariwisata daerah, pengembangan
pengembangan desa wisata yaitu
promosi melalui web/internet, media
422
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
komunikasi, dan pemasaran yang
dilakukan mengingat kopi Exelca ini
lain.
langka serta memiliki citarasa yag
Hal
ini
terciptanya
akan
iklim
mendukung
wisata
yang
berbeda
dengan
kopi
Robusta
kondusif yang tidak menimbulkan
maupun Arabica,
konflik kepentingan yang merugikan
wisata edukasi kopi dengan kegiatan
desa wisata.
seperti petik kopi, roasting kopi
3) membangun
sampai menjadi kopi siap minum.
Melalui strategi pengembangan ini
KESIMPULAN
Dari analisis yang dilakukan oleh
diharapkan
dapat
membuat
peneliti, diketahui bahwa strategi
masyarakat Desa Wonomerto lebih
pengembangan desa wisata berbasis
terberdaya.
budaya lokal yang dikembangkan di
dikembangkannya
Desa Wonomerto dilakukan dengan
didaerah
beberapa strategi antara lain: 1)
pendapatan
dengan
kesejahteraan akan meningkat, angka
melestarikan
kembali
kegiatan “Kenduren Kopi” yang
Selain
ini
itu
dengan
desa
wisata
dapat
menambah
keluarga
sehingga
kemiskinan berkurang.
hampir punah. Hal ini dilakukan
untuk melestarikan kembali budaya
lokal yang turun temurun dan hampir
DAFTAR PUSTAKA
punah (diadopsi dari “Kenduren
Fandeli,
Durian”).
Dengan
menggiatkan
C.
2001.
Perencanaan
Kepariwisataan
Alam.
kembali budaya “Kenduren Kopi”,
Yogyakarta: Fakultas Kehutanan
diharapkan dapat menarik anemo
UGM.
masyarakat terutama pecinta kopi
Hastuti dan Dyah Respati SS. 2009.
untuk berbondong-bondong datang
Model Pemberdayaan Perempuan
ke Desa Wonomerto guna menikmati
Miskin
kopi asli daerah Wonomerto, 2)
Sumberdaya Perdesaan Upaya
strategi
lainnya
yang
Pengentasan
adalah
dengan
membudidayakan
dilakukan
populasinya,
hal
Pemanfaatan
Kemiskinan
di
Perdesaan Lereng Merapi Selatan.
kembali kopi Exelca yang hampir
berkurang
Berbasis
Journal
ini
423
Humaniora
Vol
14,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Totok
Nomor 1, April 2009, ISSN 1412
– 4009.
&
Poerwoko
Soebiato. 2013. Pemberdayaan
Chambers, R. 1995. Pembangunan
Desa
Mardikanto
Mulai
dari Belakang.
dan Penerangan Ekonomi dan
Sosial. Jakarta.
Kartasasmita, G. 1996. Power and
Empowerment: Sebuah Telaah
Konsep
Pemberdayaan
Masyarakat.
Badan
Perencanaan
Pembangunan Nasional. Jakarta.
Made Heny Urmila Dewi. 2013.
Pengembangan
Desa
Wisata
Berbasis Partisipasi Masyarakat
Lokal di Desa Wisata Jatiluwih
Tabanan Bali. Jurnal Kawistara
Vol.3, Nomor 2, Agustus 2013.
Mahyarni, dkk. 2015. Mapping dan
Strategi Pengembangan Potensi
Ekonomi Berbasis Budaya Lokal
di Provinsi Riau. JAM Vol.13
No.4, Desember 2015.
Moleong, L. 2007. Metode Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Sumodiningrat,
G.
Dalam
Perspektif
Kebijakan
Publik.
Bandung:
Alfabeta
Lembaga Penelitian, Pendidikan,
Mengenal
Masyarakat
1997.
Pemberdayaan Masyarakat dan
JPS.Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
424
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
MENGGALI PEMAHAMAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA
LOKAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
Eka Andriani1, Sumarmi2, I Komang Astina3
Pascasarjana, Universitas Negeri Malang1,2,3
[email protected].
Abstrak
Ekonomi kreatif merupakan tren dunia ekonomi masa depan. Tantangan globalisasi seperti halnya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut manusia untuk terus berinovasi menggali Potensi
ekonomi kreatif. Keragaman budaya nusantara merupakan asset potensial sebagai modal
pengembangan ekonomi kreatif. Pendidikan sebagai salah satu saluran globalisasi harus mampu
menghadirkan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada pemahaman tentang ekonomi kreatif
berbasis budaya lokal. Tulisan ini disusun mengguanakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data
diperoleh dengan metode observasi, angket, dan study literatur. Analisis data yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif. Penelitian ini berusaha menjelasakan bagaimana siswa menggali pemahaman
tentang ekonomi kreatif berbasis budaya lokal melaui pembelajaran berbasis masalah.
Kata Kunci: Ekonomi Kreatif, Budaya Lokal, Pembelajaran berbasis masalah
Pendidikan merupakan lembaga
komunitas ekonomi regional sebagai
yang terus mengalami dinamika seiring
salah
perkembangan kehidupan. Perubahan
globalisasi.
kurikulum
sebuah
membuat interaksi antar wilayah tidak
keharusan dalam menghadapi dinamika
terbatas ruang dan waktu. Berbagai
kehidupan.
kurikulum
kemajuan teknologi membuat semakin
diaksudkan supaya dunia pendidikan
mudahnya arus barang hasil produksi
mampu membekali generasi muda
dan tenaga kerja.
merupakan
Perubahan
satu
contoh
Majunya
imbas
dari
teknologi
dengan kompetensi sehingga mereka
Tantangan dari dalam dunia
mampu menghadapi perubahan jaman.
pendidikan adalah masalah kualitas
Berbagai tantangan dalam dunia
sumber daya manusia. Data dari BPS
pendidikan antara lain berasal dari
menunjukkan saat sekarang ini grafik
dalam dan dari luar. Tantangan dunia
penduduk
pendidikan dari luar meliputi fenomena
adanya ledakan penduduk di usia muda
globalisasi . Masyarakat Ekonomi
(Kemendiknas: 2013). Hal ini berarti
ASEAN (MEA) merupakan suatu
pada tahun
425
Indonesia
menunjukkan
2025-2030) penduduk
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Indonesia sebagian besar berada pada
menghadapi
usia produktif (15-64 tahun). Potensi
Materi budaya dan interaksi global ini
penduduk usia produktif ini jika tidak
termuat dalam kuriulum geografi kelas
dibekali dengan kompetensi yang baik
XI peminatan ilmu sosial semester
justru
beban
genap. Pada kompetensi dasar ini siswa
pembangunan. Generasi muda sedini
diharapkan mampu mengidentifikasi
mungkin
dengan
budaya lokal dan nasional sebagai
kemandirian dan kreatifitas melalui
potensi pengembangan ekonom kreatif
media pendidikan.
untuk
akan
menjadi
harus
dibekali
Perubahan
kurikulum
dari
bertujuan
menghadapi
globalisasi.
tantangan
globalisasi.
KTSP ke Kurikulum 2013 salah
satunya
tantangan
Mengapa harus ekonomi kratif?
mempersiapkan
Fenomena pasar bebas ini menuntut
Generasi muda usia produktif yang
berbagai pelaku ekonomi untuk bisa
trampil
berkompeten.
menekan biaya produksi seminimal
(Kemendikns: 2013). Munculnya mata
mungkin dan seefisien mungkin. Perlu
pelajaran prakarya dan kewirausahaan
adanya terobosan dan inovasi dalam
untuk tingkat SMA pada kurikulum
bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi
2013 merupakan upaya menanamkan
yang bersifat unik dan kreatif menjadi
jiwa kewirausahaan dan kreatifitas
sebuah keharusan. Hal ini disebabkan
pada siswa. Pendidikan kewirausahaan
tren kegiatan ekonomi dalam kurun
dan ekonomi kreatif juga dimasukkan
waktu 2015-2025 akan bergeser dari
secara inplisit melakui kompetensi
ekonomi berbasis teknologi informasi
dasar pada mata pelajaran lain.
ke arah ekonomi kratif. (Deperindag,
dan
Geografi
merupakan
2008)
mata
program
Data Kementerian Pariwisata
SMA.
dan Ekonomi Kreatif menyebutkan
Kompetensi dasar pada mata pelajaan
kontribusi industri kreatif terhadap
geografi
pelajaran
peminatan
waib
ilmu
pada
sosial
diarahkan
pada
PDB pada tahun 2013 mencapai Rp 578
pendidikan ekonomi kreatif
untuk
triliun rata-rata kontribusi PDB industri
juga
426
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kreatif Indonesia tahun 2002-2006
peluang
sebesar 6,3 persen dari total PDB
merupakan hasil cipta, karsa, dan karya
nasional. Industri kreatif menduduki
manusia
peringkat ke-7 dari 10 lapangan usaha
Sehingga budaya dapat digolongkan
utama yang ada di Indonesia (Siagian,
sebagai bagian dari sumber daya
2014). Hal ini menunjukkan bahwa
manusia. Apabila dikelola dengan baik
ekonomi kreatif merupakan sektor yang
dengan kreatifitas yang tinggi, budaya
sangat potensial dalam memperkuat
dapat penjadi peluang ekonomi yang
perekonomian
mampu meningkatkan kesejahteraan
kreatif
nasional.
berbasis
pada
Ekonomi
keragaman
komunitas MEA. Hal ini
dinamis.
wilayah di Indonesia yang mampu
Indonesia merupakan salah satu
tergabung
bersifat
Budaya
Bali merupakan salah satu
dalam persaingan di era MEA.
yang
yang
kreatif.
manusia.
budaya lokal menjadi sebuah terobosan
Negara
ekonomi
mengelola potensi budayanya menjadi
dalam
peluang bisnis. Melaui potensi budaya
berarti
ini
bali
mampu
meningkatkan
Indonesia juga tidak lupt dari pengaruh
kesejahteraan rakyatnya. Berdasarkah
pasar bebas di kawasan ASEAN.
hal tersebut, maka daerah lain juga
Indonesia
Negara
memiliki potensi yang sama untuk
kepulauan yang banyak keragaman
mengembangkan budayanya menjadi
budaya.
Masing-masing
daerah
asset untuk ekonomi kreatif . Ekonomi
memiliki
keunikan
yang
kreatif dapat dikolaborasikan dengan
berbeda. Indonesia memiliki banyak
budaya local sehingga mampu menjadi
sekali suku bangsa dari berbagai pulau
terobosan untuk bersaing dalam pasar
yang tersebar dari Sabang sampai
global.(Anugerah dan Prasetia: 2016)
merupakan
budaya
Marauke. Keragaman tersebut otomatis
Generasi muda merupakan asset
berdampak pada keragaman budaya
sumber daya manusia yang akan
yang dimiliki Indonesia.
menjadi pelaku pasar di masa yang
Budaya merupakan asset yang
akan datang. Kualitas generasi muda
potensial untuk dikembangkan menjadi
perlu disiapkan sejak dini melalui
427
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pendidikan.
Siswa lebih diharapkan
study literatur. Observasi dilakukan
peka terhadap permasalahan globalisasi
selama kegiatan pembelajaran geografi
dan tertantang untuk mencari ide kretif
berlangsung
dalam
Model
Nasional dan Interaksi Global. Metode
pembelajaran yang inovatif dengan
angket dan study literatur dilaksanakan
mengintegrasikan
di
menyelsaikannya.
pembelajaran
luar
pada
materi
kegiatan
Budaya
pembelajan
ekonomi kreatif berbasis budaya lokal
berlangsung. Data kemudian dianalisis
dalam pendidikan di sekolah mutlak
secara deskriptif kualitatif. Subjek
diperlukan
dalam penelitian ini adalah siswa kelas
untuk
memperkenalkan
ekonomi kreatif pada generasi muda
XI.IIS1
sejak dini.
Ponorogo.
Ekonomi
Muhammadiyah
Observasi
1
dilaksanakan
sangat
pada semester genap tahun pelajaran
upaya
2016-2016 tepatnya mulai tanggal 26
pelestarian budaya lokal. Kurangnya
Maret 2016 sampai dengan 14 april
pembelajaran tentang budaya lokal di
2016.
berhubungan
sekolah
kreatif
SMA
erat
dengan
menyebabkan
keberadaan
budaya lokal daerah semkin terpuru
(Handayani, 2013).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembelajaran Menjadi Media
METODE
Menggali Pemahaman Siswa
Jenis
deskriptif
kualitatif
penelitian
kualitatif
yang
ini
.
adalah
Tentang Potensi Budaya Nusantara
Penelitian
dilakukan
naturalistik
(Sair,
2016)
mengetahui
bagaimana
Integrasi
pembelajaran
secara
ekonomi kreatif berbasis budaya lokal
untuk
dengan kurikulum 2013 untuk jenjang
menggali
SMA
terwujud
dalam
bentuk
pemahaman siswa tentang ekonomi
munculnya
kreatif berbasis buadaya lokal melalui
kewirausahaan.
pembelajaran.
dikumpulkan
geografi merupakan mata pelajaran
melaui teknik observasi, angket, serta
wajib pada program peminatan ilmu
Data
428
mata
prakarya
Mata
dan
pelajaran
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sosial. Mata pelajaran ini juga menjadi
di sekitarnya (Sumarmi, 2012). Siswa
media menggali pemahaman dan ide
diberikan
kreatif siswa mengenai ekonomi kreatif
permasalahan
berbasis
stimulus
berupa
kongkrit
seputar
keragaman
budaya
dan
Pembelajaran ekonomi kreatif berbasis
permasalahnnya.
Setelah mengamati
budaya lokal termuat dalam silabus
permasalahan sosial seputar budaya
geografi SMA kurikulim 2013 kelas XI
lokal dan nasional, siswa diarahkan
program
peminatan
untuk menggali data/informasi dari
semester
genap
budaya
Menganalisis
lokal
nusantara.
ilmu
pada
sosial
KD.
keragaman
3.5.
berbagai
referensi
dan
berdiskusi
budaya
menyelesaikan permasalahan aktual
bangsa sebagai identitas nasional dalam
yang diberikan oleg guru. Hasil diskusi
konteks interaksi global. Kompetensi
kemudian
dasar ini kemudian diturunkan dalam
dipertanggungjawabkan
beberapa indikator yang menliputu
teman sekelasya.
materi: menganalisis sebaran budaya
dipresentasikan
dan
di
depan
Melalui kegiatan pembelajaran
lokal di Indonesia, memnganalisis
ini
kearifan lokal sebagai bagian dari
memahami
keragaman budaya, globalisasi dan
ancaman terhadap budaya di daerah.
tantangannya,
pengembangan
Siswa juga mampu mengenal dan
ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.
memahami berbagai kearifan lokal
Pembelajaran ekonomi kreatif
yang ada Indonesia khususnya di
berbasis budaya lokal pada mata
daerahnya sebagai bagian dari budaya
pelajaran geografi disampaikan dengan
nusantara.
menggunakan
pembelajaran
masalah yang telah dilakukan di kelas
Pembelajaran
membuat siswa lebih aktif terlibat
berbasis masalah merupakan salah satu
dalam menyelesaikan masalah terkait
model pembelajaran yang menggiring
dengan budaya nasional. Siswa juga
siswa pada sikap mandiri dan berfikir
diharuskan menggali informasi dari
berbasis
serta
model
masalah.
kritis terhadap permasalahan yang ada
429
siswa
ternyata
berbagai
lebih
mampu
potensi
Pembelajaran
dan
berbasis
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
berbagai
untuk
peluang ekonomi berbasis budaya.
mengidentifikasi potensi budaya lokal.
Melalui kegiatan pembelajaran ini
Melalui materi ini guru harus
siswa memiliki wawasan baru tentang
mampu mengarahkan siswa pada sikap
peluang dunia ekonomi di masa depan.
peka dan peduli terhadap budaya lokal
Siswa yang lulus SMA tidak hanya
dan nasional. Guru sebagai fasilitator
berorientasi pada bekerja kerja di sektor
dalam pembelajaran berperan penting
formal saja. Siswa harus mampu
dalam memberikan stimulus pada siswa
berfikir kearah sektor wirausaha.
agar
sumber
dapat
termotivasi
untuk
Menurut Karnawati (2016) ada
memahami keragaman budaya dan
beberapa sektor profesi yang paling
permasalahannya. Guru memberikan
diperebutkan di pasar kerja global yaitu
apersepsi berupa video tentang ragam
insinyur, arsitek, tenaga pariwisata,
budaya di Indonesia. Siswa ternyata
akuntan, dokter gigi, tenaga survei,
mampu
permasalahan
praktisi dan perawat. Sektor ekonomi
budaya terkait potensi dan ancaman
kreatif adalah solusi untuk bertahan
budaya
logis
dalam persaingan ekonomi. Siswa
berdasarkan data dang diperoleh dari
harun terlatih untuk berfikir kratif
berbagai referensi.
untuk menciptakan lapangan kerja
menganalisis
bangsa
dengan
bukan mencari kerja. Kreatifitas siswa
Pembelajaran Berbasis Masalah
dapat
diasah
melalui
kegiatan
Menggali Ide Kreatif Siswa Tentang
pembelajaran yang inovatif di kelas.
Pembelajaran berbasis masalah
Peluang Ekonomi Berbasis Budaya
memberikan tantangan kepada siswa
Lokal
Generasi muda yang kreatif dan
untuk kreatif menemukan ide untuk
mandiri sangat dibutuhkan dalam era
mengatasi masalah globalisasi. Pada
globalisasi.
pendidikan
penelitian ini kegiatan pembelajaran
ekonomi kreatif berbasis budaya lokal
yang dilakukan dikelasjuga dilakukan
sangat dibutuhkan untuk menggali ide
dengan
kreatif generasi muda memanfaatkan
pembelajaran
Integrasi
430
menggunakan
berbasis
model
masalah.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Pengetahuan dan pemahanam awal
Hasil dari kegiatan evaluasi
siswa tentang potensi budaya lokal dan
berupa ulangan harian lebih dari 50%
tantangannya menjadi modal untuk
siswa mampu megemukakan ide kreatif
mengarahkan
peluang
mereka tentang peluang ekonomi yang
ekonomi kreatif yang dapat diciptakan.
bisa dikembangkan dari budaya di
Hasil evaluasi yang dilakukan di akhir
Ponorogo. Budaya REOG, berbagai
pembelajaran menujukkan bukti bahwa
kuliner khas Ponorogo, batik merak,
siswa menjadi lebih paham bagaimana
sampai dengan even festifal budaya
kerasnya persaingan di era globalisasi.
menjadi fokus perhatian dari siswa.
Siswa
siswa
akhirnya
pada
terdorong
untuk
Siswa
ternyata
mampu
berfikir bagaimana mengembangkan
memahami bahwa budaya lokal yang
ekonomi kreatif berbasis budaya lokal.
dikelola dengan penuh kreativitas akan
Pembelajaran
kontekstual
maupun
baik
konteks
yang
sifatnya
konteks
tempat
waktu
mampu
menjadi
menggerakkan
semakin
Tanggapan
power
ekomomi
positif
siswa
untuk
rakyat.
terhadap
memudahkan siswa dalam memahami
pembelajaran ekonomi kreatif berbasis
tentang
ekonomi
kreatif
budaya lokal juga dapat dilihat melalui
lokal.
Melalui
angket yang diberikan kepada siswa
siswa
pada akhir pembelajaran. Siswa merasa
dituntut membangun sendiri pemahan
senang dan tertarik pada pembelajaran
mereka dengan telibat aktif pada
berbasis masalah seputar materi budaya
kegiatan pembelajaran (Trianto, 2007).
dan interaksi global. Melalui kegiatan
Hal ini telihat saat kegiatan diskusi dan
pembelajaran yang telah dilakukan,
presentasi siswa telibat aktif dalam
siswa dapat
menggali
menganalisis
permasalahan budaya dalam persaingan
permasalahan yang diberikan oleh
global. Siswa juga lebih memahami
guru.
otomatis
potensi budaya lokal sebagai peluang
mengaitkan dengan potesi budaya lokal
untuk pengembangan ekonomi kreatif
daerah yaitu budaya Ponorogo.
di masa mendatang.
berbasis
konsep
budaya
pembelajaran
data
Siswa
kontekstual
dan
secara
431
lebih
peka terhadap
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
KESIMPULAN
Perubahan
kurikulum
DAFTAR RUJUKAN
merupakan sebuah keharusan untuk
mengimbangi
perubahan
Anugerah, A dan Prasetia A R, 2016. Potensi
jaman.
Industri Kreatif Tekstil Berbasis
Tuntutan globalisasi membuat dunia
pendidikan
harus
Budaya
mampu
Konfigurasi
mempersiapkan generasi bangsa masa
materi
ekonomi
diakses tanggal 1 Agustus 2016).
Deperindag,
dalam kurikulum 2013.
(on
model
Handayani,
dan kepekaan siswa terhadap potensi
Ririn . 2013. Ekonomi
Kreatif dalam Kurikulum 2013.
budaya lokal di daerahnya. Berbagai
Media On Line Suara Guru ISSN
permasalahan seputar budaya daerah
2085-059X.
disajikan oleh guru untuk menggali
terhadap
line)(http://dgi-
1 Agustus 2016.
mampu menggali berbagai pemahaman
siswa
Pengembangan
indonesia.com). Diakses tanggal
pembelajaran berbasis masalah ternyata
kepekaan
2008.
Ekonomi Kreatif Indonesia 2025.
Materi budaya dan globalisasi
dengan
Mental
line)(http://www.academia.edu)
geografi SMA merupakan suatu inovasi
disampaikan
Revolusi
Destinasi Pasar Internasional. (n
kreatif
berbasis budaya lokal dalam kurikulum
yang
Sebagai
Dan Fortifikasi Branding Untuk
depan yang kratif dan berkompeten.
Integrasi
Lokal
(on
line)
https://suaraguru.wordpress.com
budaya
. Diakses tanggal 2 Agustus 2016.
daerah. Siswa pada akhrnya juga
Karnawati, D. 2016. Delapan Profesi
mampu menggali ide kratif mereka
Paling
untuk menciptakan peluang ekonomi
Diincar
MEA.
(on
line)(News.okezone.com).
berbasis budaya lokal.
diakses tanggal 20 Februari
2016.
Kemendikbud.
Menteri
432
2013.
Peraturan
Pendidikan
dan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Kebudayaan No.70 Tahun 2013
Tentang kerangka dasar dan
struktur
kurikulum
Sekolah
Menengah kejuruan/madrasah
AlIyah Kejuruan.(on line)(http:
luk.staff.ugm.ac.id)
diakses
tanggal 18 Agustus 2016.
Sair, A, 2016. Kampus Dan Degradasi
Pengetahuan Politik Mahasiswa.
Jurnal
Sosiologi
Pendidikan
(on
Humanis.
line)(http://journal.um.ac.id)
diakses tanggal 1 Agustus 2016.
Siagian, R, 2014. Industri Kreatif
Berbasis Budaya Lokal. (on
line)(http://mdn.biz.id)
diakses
tanggal 1 Agustus 2016).
Sumarmi,
2012.
Model-Model
Pembelajaran
Malang:
Geografi.
Aditya
Media
Publishing.
Trianto.
2007.
Pembelajaran
Berorientasi
Model–Model
Inovatif
Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
433
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
MENUMBUHKAN PERILAKU EKONOMI
BERWAWASAN LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH
MELALUI PROGRAM ADIWIYATA
Eka Indah Nurlaili1, Wahjoedi2, Sri Umi Mintarti Widjaja3
S2 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang
Email : [email protected]
Abstrak
Menciptakan kesadaran lingkungan masyarakat melalui pendidikan formal merupakan cara terbaik
untuk menanamkan kehidupan berkelanjutan. Hal tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan
program Adiwiyata di sekolah pada semua jenjang pendidikan. Program adiwiyata disusun sesuai
kebutuhan dan perkembangan teknologi untuk mendukung bidang pendidikan dan lingkungan hidup.
Membiasakan budaya lingkungan disekolah melalui program adiwiyata telah memberikan
pembelajaran ekonomi berwawasan lingkungan secara langsung. Pembelajaran tersebut tercipta
melalui komponen-komponen adiwiyata antara lain 1) Kebijakan Berwawasan lingkungan, 2)
Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, 3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, dan 4)
Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, dapat menumbuhkan perilaku ekonomi warga
sekolah yang berwawasan lingkungan. Komponen tersebut menciptakan pembiasaan melalui
aktivitas di sekolah, pengondisian lingkungan sekolah, dan pengetahuan mengenai wawasan
ekonomi lingkungan dalam keberlanjutan. Perilaku ekonomi yang tercipta nampak pada pola
aktivitas dalam mengambil keputusan, pola kegiatan membelanjakan uang, dan gaya hidup warga
sekolah.
Kata Kunci: perilaku, ekonomi, lingkungan, sekolah, adiwiyata.
Menurut Undang – Undang tentang
Sebagaimana juga yang dinyatakan
Pengelolaan Lingkungan Hidup No.
oleh Kementerian Lingkungan Hidup
23 Tahun 1997, lingkungan hidup
(2004) tujuan pendidikan lingkungan
adalah kesatuan ruang dengan semua
hidup
benda, daya, keadaan, dan makhluk
memberikan
kesempatan
hidup,
masyarakat
untuk
termasuk
perilakunya,
manusia
yang
kelangsungan
dan
mendorong
dan
kepada
memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap
mempengaruhi
kehidupan
adalah
yang
dan
pada
akhirnya
dapat
kesejahteraan manusia serta makhluk
menumbuhkan kepedulian, komitmen
hidup
untuk melindungi, memperbaiki serta
lain.
Lingkungan
hidup
berperan penting dalam kehidupan
memanfaatkan
manusia
untuk
secara bijaksana, turut menciptakan
berinteraksi
pola perilaku baru yang bersahabat
tinggal,
sebagai
hidup,
sehingga
tempat
dan
sangat
perlu
masyarakat
untuk
pendidikan
lingkungan
dengan
bagi
lingkungan
lingkungan
hidup
hidup,
mengembangkan etika lingkungan
mendapatkan
hidup.
434
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
hidup dan memperbaiki kualitas
lingkungan hidup di sekolah sebagai
hidup.
tempat belajar siswa-siswi penerus
Mempelajari lingkungan hidup
bangsa. Kesepakatan tersebutlah yang
yang dimaksud diatas tidak hanya
merupakan cikal bakal terwujudnya
terkait
program adiwiyata.
dengan
lingkungan
alam
Tujuan
semata, tapi juga kondisi sosial dan
utama
dari
program
ilmu
adiwiyata adalah untuk mewujudkan
teknologi,
warga sekolah yang bertanggung
pertimbangan ekonomi, dan yang
jawab dalam upaya perlindungan dan
terpenting
pengelolaan lingkungan melalui tata
budaya
masyarakat,
pengetahuan
antara
dan
adalah
segala
keseimbangan
aspek
kelola sekolah yang baik untuk untuk
tersebut.
Penerapannya di sekolah sebagai
mendukung
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
berkelanjutan. Berdasarkan tujuan
dimaksudkan
utama tersebut maka implementasi
untuk
mewujudkan
pembangunan
generasi penerus bangsa yang dapat
program
adiwiyata
menjaga kelestarian lingkungan hidup
menjadi
tanggungjawab
dalam
sekolah dan guru saja, akan tetapi
segala
aspek
kegiatan
juga
ekonomi.
Menciptakan
seluruh
warga
Komponen
kesadaran
tidak
hanya
kepala
sekolah.
kriteria
program
lingkungan pada masyarakat melalui
adiwiyata harus di implementasikan
pendidikan formal merupakan cara
pada seluruh kegiatan pelaksanaan
terbaik
sekolah dan tertuang dalam visi misi
karena
mereka
adalah
sekolah.
pemimpin masa depan, perencana,
pembuat kebijakan dan pendidik
Program ini disusun berdasarkan
lingkungan. Sehingga pada tahun
pedoman pengembangan program
1996
adiwiyata yang berubah–ubah pasca
Kementerian
Negara
pembaruan
melakukan
tahun
2005,
Permen
Lingkungan
Hidup
kesepakatan
kerjasama
dengan
Lingkungan Hidup No.2 Tahun 2009,
Departemen
Pendidikan
Nasional
sampai pedoman adiwiyata yang telah
(Depdiknas). Kesepakatan tersebut
disesuaikan
dilakukan
sekarang
dalam
untuk
mempermudah
mewujudkan
dengan
ini
yaitu
kebutuhan
Permen
Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2013
pendidikan
435
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Tentang
Pedoman
Dua
Pelaksanaan
komponen
lainnya
yang
Program Adiwiyata. Dalam permen
menjadi kriteria program adiwiyata
terbaru tertuang berbagai kriteria dan
antara
pedoman
program
berbasis partisipasif dan pengelolaan
adiwiyata untuk diterapkan di seluruh
sarana pendukung ramah lingkungan.
sekolah pada semua tingkatan jenjang
Mewujudkan
pendidikan.
partisipasif
pelaksanaan
Komponen
kriteria
lain
kegiatan
lingkungan
kegiatan
dengan
berbasis
mengadakan
program Adiwiyata dalam Permen
ekstra kurikuler lingkungan hidup,
tersebut
kegiatan yang dilakukan bertujuan
antara lain 1)Kebijakan
Berwawasan
menumbuhkan
lingkungan.,
rasa
peduli
2)Pelaksanaan kurikulum berbasis
lingkungan dan membiasakan warga
lingkungan., 3)Kegiatan lingkungan
sekolah
berbasis
dan
terhadap lingkungan serta kondisi
pendukung
sosial masyarakat sekitar sekolah. Hal
(Kementerian
tersebut juga didukung dengan sarana
partisipasif.,
4)Pengelolaan
ramah
sarana
lingkungan
lingkungan
kurikulum
kriteria
dan
Adiwiyata.
membiasakan
berbasis
lingkungan salah satunya diwujudkan
disekolah
dengan
partisipasif,
menyelenggarakan
Pendidikan
peduli
dikelola oleh sekolah pada komponen
Penerapan komponen kebijakan
pelaksanaan
bertindak
pendukung ramah lingkungan yang
Lingkungan Hidup, 2013).
berwawasan
untuk
Lingkungan
Dengan
budaya
dan
lingkungan
kegiatan
berbasis
tentunya
dapat
memberikan pembelajaran ekonomi
Hidup
menjadi mata pelajaran muatan lokal.
berwawasan lingkungan.
Mata pelajaran lingkungan hidup
Komponen-komponen
program
memberikan
adiwiyata tersebutlah yang menjadi
pengetahuan dan pemahaman tentang
pilar dalam mewujudkan lingkungan
menjaga
sekaligus
sekolah yang sehat dan hijau. Selain
menanamkan rasa cinta lingkungan
itu, dengan memberikan fasilitas dan
pada peserta didik dan pada seluruh
ruang aktivitas sekolah yang cinta
pendidik
yang
lingkungan
mata
efektif bagi warga sekolah untuk
diberikan
dengan
lingkungan
terutama
ditugaskan
untuk
guru
mengisi
dapat
pelajaran ini.
436
seharusnya
mengonstruk
menjadi
pemahaman
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
b. Partisipatif ;
program adiwiyata dan komitmen
Komunitas sekolah
dalam diri agar selalu mengambil
harus terlibat dalam manajemen
keputusan
dalam
sekolah yang meliputi keseluruhan
yang
proses perencanaan, pelaksanaan
terutama
berperilaku
ekonomi
berwawasan lingkungan.
dan evaluasi sesuai tanggungjawab
dan peran.Partisipatif ini juga
merupakan sebuah sikap yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Di
Indonesia
pembelajaran
penerapan
harus
ber-wawasan
dituntujukkan
kepada
lingkungan sekitar sekolah dari
lingkungan merupakan aplikasi dari
komite
undang-undang No.5 Tahun 2013
setempat, harus dilibatkan, agar
tentang
pelestarian lingkungan hidup dari
bermitra
membangun
yang
dalam
gerak
berkelanjutan,
sekolah
salah satunya dengan mengadakan
untuk
bisa
pemerintahan
berdampak
ke
lingkungan sekitar
program adiwiyata di sekolah yang
bertujuan
sampai
c.
memberikan
Berkelanjutan: Seluruh kegiatan
harus dilakukan secara terencana
kesadaran kepada peserta didik agar
dan
lebih
komprehensif/berkesinambungan
berfikir
mengenai
aspek
lingkungan.
menerus
secara
Pada pelaksanaannnya, Kementrian
Program Adiwiyata berpondasi
pada
terus
prinsip
Adiwiyata
Negara
sesuai
Lingkungan
bekerjasama
dengan
Hidup
stakeholder,
peraturan Kementerian Lingkungan
menggulirkan Program Adiwiyata ini
Hidup (2009) yaitu ;
dengan harapan dapat mengajak
a.
Edukatif ; Prinsip ini mendidik
warga sekolah melaksanakan proses
programer
belajar mengajar materi lingkungan
Adiwiyata
mengedepankan
pendidikan
karakter
dan
peserta
untuk
nilai-nilai
hidup
pembangunan
didik
dan
melastarikan
agar
ikut
serta
berpartisipasi
menjaga
lingkungan hidup di sekolah dan
mencintai lingkungan hidup, baik
sekitarnya.
Dalam
lingkungan dalam sekolah, di
kebijakan
pendidikan
rumah dan di masyarakat luas
hidup,
baik
melalui
implementasi
lingkungan
pendidikan
formal, non formal maupun informal
437
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Melalui
diharapkan agar semua pihak dapat
indikator-indikator
tersebut, sekolah membentuk proses
melakukan antara lain:
a. Mengembangkan
pembelajaran
kelembagaan
ekonomi
melalui
program Adiwiyata secara langsung
pendidikan lingkungan hidup
maupun tidak langsung. Program
b. Peningkatan kualitas sumber daya
Adiwiyata menanamkan dasar-dasar
manusia
c. Pengembangan
sarana
tentang pendidikan lingkungan hidup
dan
yang
prasarana
d. Peninggatan
dan
didalamnya
pembelajaran
efesiensi
mencakup
ekonomi
tentang
ekonomi lingkungan.
penggunaan anggaran
Menurut Fien & Trainer (1993)
e. Pengembangan materi lingkungna
ekonomi lingkungan (environmental
hidup
f. Peningkatan
komunikasi
dan
economic)
adalah
pemahaman
terhadap ilmu ekonomi yang tidak
Informasi
g. Pemberdayaan
peran
hanya
serta
mempertimbangkan
masyarakat dalam pelaksanaan
keuntungan maksimal dan minimum
dan pengembangan
biaya,
h. Pengembangan
tetapi
merupakan
suatu
keyakinan bahwa hidup tidak hanya
metode
pendidikan lingkungan hidup.
bersifat ekonomis saja, melainkan
Hal-hal yang ditetapkan sebagai
juga
memperhatikan
indikator
penilaian
dalam
lingkungan
mewujudkan
program
adiwiyata,
lingkungan
hidup.
Ekonomi
mempelajari
tentang
pengelolaan sumber-sumber yang ada
antara lain:
untuk mensejahterakan masyarakat,
a. Pengembangan kebijakan sekolah
sehingga
peduli dan berbudaya lingkungan
b. Pengembangan
kelestarian
tujuan
dari
ekonomi
lingkungan adalah kemajuan yang
kurikulum
berdasar
berbasis lingkungan
masyarakat
tercapai.
Pembelajaran ekonomi lingkungan
c. Pengembangan kegiatan berbasis
yang
partisipatif
tercakup
pada
program
Adiwiyata di sekolah ini memang
d. Pengembangan dan pengelolaan
sangat
sarana pendukung sekolah.
dibutuhkan
pada
proses
pendidikan formal di sekolah saat ini
438
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
untuk membentuk generasi penerus
pengawasan,
dan
peran
serta
bangsa dimasa depan.
masyarakat.
Lebih
lanjut,
Hoy
menyampaikan
Pendidikan sebagai suatu sistem
konsep
bahwa
secara garis besar mencakup: konteks,
sekolah dapat digambarkan sebagai
instumental
model sistem sosial, yang meliputi
input,
environmental
input, output, instrumental input
komponen
mencakup:
pendidikan,
transformasi, dan output (Muaddab,
kependidikan,
2013) , seperti yang ditunjukkan pada
tujuan
kurikulum,
ideologi,
tenaga
pengelolaan,
input,
proses
gambar 1.1 berikut :
penilaian,
Environment
Transformation Proses
Structural System
Inputs
Outputs
Environmental
Achievement
(Bureaucratic Expectation)
Constraints
Human and
Learning
Capital resources
Teaching
Job Satisfaction
Mission and
Cultural System
Political System Absenteeism
Board policy (Shared Orientation)
(Power&Relation) Drop out rate
Material and
Learning
Overall Quality
Teaching
Methods
Individual System
(Cognition and Motivation)
Discrepancy Between
Actual & Expected
Performance
Gambar 1. Model Sekolah sebagai Sistem Sosial
(Sumber: Hoy dalam Muaddab, 2013)
green
behaviour
sosial, mengembangkan keterampilan
pembelajaran
ekonomi
dan atribut untuk pemahaman kritis,
secara
dan menanamkan keterampilan atau
langsung maupun tidak langsung pada
sikap sosial terhadap warga sekolah.
program Adiwiyata di sekolah dapat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
dilakukan
dengan
pembelajaran ekonomi berwawasan
konten
untuk
Pembentukan
melalui
berwawasan
lingkungan
memodifikasi
lingkungan
menyertakan
antara
pengetahuan dan kesadaran melalui
(holism),
proses pendidikan sebagai sistem
(sustainibility),
439
lain
holistik
keberlanjutan
keanekaragaman
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
(diversity),
dan
individu yang diinginkan dan
keseimbangan
memberdayakan individu untuk
(equilibrium).
melaksanakan
Menurut thatong (2005) bahwa
dalam
pembelajaran
ekonomi
ekonomi
proyek-proyek
lingkungan
yang
dilakukan oleh mereka sendiri.
berwawasan lingkungan di sekolah
f. Pendidikan ekonomi lingkungan di
dapat ditempuh dengan menggunakan
tujuh indikator sebagai berikut :
sekolah
a. Isu-isu
didekorasi (digambarkan) untuk
pendidikan
ekonomi
secara
fisik
harus
menjadi sumber pembelajaran.
lingkungan harus ditujukan dalam
suatu visi dari kurikulum atau
g. Sekolah
manajemen yang berbasis sekolah
personil,
(MBS).
dukungan secara terus-menerus
untuk
b. Pendidikan ekonomi lingkungan
harus
mengalokasikan
waktu,
dana
proyek-proyek
harus ditunjukkan dalam kebijakan
lingkungan.
sekolah dan perencanaan tindakan
Berdasarkan
dan
ekonomi
paparan
Thatong
(2005) diatas, pembelajaran ekonomi
(action plan).
berwawasan
c. Instruksi yang dipusatkan pada
lingkungan
dapat
individu dan terintegrasi dengan
dilaksanakan melalui pengonstrukan
menggunakan sumber masyarakat
pemahaman
harus digunakan dalam memenuhi
kebiasaan warga sekolah melalui
kegiatan-kegiatan pembelajaran.
program adiwiyata. Sehingga dapat
d. Harus
diadakan
dan
disimpulkan
penanganan
pembentukan
bahwa
komponen
perbaikan secara langsung dari
pembelajaran ekonomi berwawasan
kesadaran guru terhadap kegiatan-
lingkungan memiliki titik fokus pada
kegiatan
ekonomi
kurikulum
memenuhi
adiwiyata
suatu workshop (ruang kerja) dan
kurikuler
kerjasama
para
lokal), perangkat pembelajaran yang
stakeholders (pihak-pihak terkait)
dipergunakan pada saat mengajar,
dan komite sekolah.
materi
lingkungan
e. Memenuhi
pendidikan
dengan
diantara
adiwiyata
yang
atau
prasarana
untuk mengembangkan ciri-ciri
5
berupa
ekstra
pelajaran
muatan
pembelajaran,
pembelajaran,
kegiatan-kegiatan
(kegiatan
dan
sarana
pendukung
media
dan
proses
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembelajaran
penerapan
ekonomi.
(mondatory
Dengan
kurikulum
kontrol
perilaku
behavior)
berwawasan
berwawasan
didefinisikan
kemauan
(volational
lebih
mengedepankan
lingkungan pada diri warga sekolah.
Perilaku
(Jogiyanto,
2007). Perilaku ekonomi dibawah
adiwiyata
tersebut maka akan menumbuhkan
ekonomi
behavior)
banyak
unsur
keinginan
ekonomi
yang
melakukan suatu tindakan, sedangkan
lingkungan
dapat
perilaku
yang
berdasar pada aturan ataupun norma-
menjadi
pola
yang
norma
berperilaku ekonomi (memilih dan
tindakan yang diwajibkan tersebut.
dengan
barang
atau
memerhatikan
Perilaku
jasa)
berlaku
dapat
terbentuk pada diri seseorang untuk
menggunakan
yang
diwajibkan
mengikat
merupakan
overt
moralitas
behaviour adalah bentuk tanggapan,
ekonomi yang mempertimbangkan
gerakan atau reaksi yang dihasilkan
pentingnya hidup berkelanjutan dan
dari dalam diri individu tersebut atau
menghargai
Perilaku
hasil dari meniru lingkungan setempat
dengan
berupa tindakan nyata seseorang
keputusan-keputusan
sebagai manusia. Tindakan tersebut
yang memerhatikan lingkungan dan
dapat berupa perilaku umum (common
peduli terhadap lingkungan hidup
behaviour) atau perilaku tidak umum
disekitarnya.
tersebut
(uncommon behaviour). Perilaku yang
menciptakan
umum adalah perilaku yang dapat
yang
lingkungan.
ditunjukkan
menghasilkan
dibentuk
Perilaku
dengan
pembiasaan kegiatan dan aktivitas
diterima
yang berwawasan lingkungan berupa
sebaliknya
stimulus dari objek disekitar seorang
adalah perilaku yang tidak diterima
individu.
oleh masyarakat. Dapat diterima atau
Perilaku
ekonomi
oleh
masyarakat,
perilaku
tidak
dan
umum
merupakan
tidaknya disesuaikan pada norma-
tindakan manusia dalam menentukan
norma sosial yang berlaku dalam
pilihan atau dalam mengambil suatu
suatu lingkungan masyarakat.
keputusan. Terdapat dua jenis perilaku
Perilaku timbul dari kebiasaan atau
ekonomi, yakni tindakan di bawah
ciri dasar perilaku manusia yang
kontrol kemauan (volitional behavior)
dilakukan
dan
berkelanjutan.
tindakan
karena
diwajibkan
6
secara
berulang
Seseorang
dan
tidak
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dilahirkan
dengan
sikap
bagaimana
dan
seorang
individu
perilakunya, sikap dan perilakunya
mengonstruk lingkungannya dalam
terbentuk sepanjang perkembangan-
mengambil suatu keputusan untuk
nya.
berperilaku.
Perilaku
manusia
dapat
Adapun
bagaimana
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi,
terjadinya proses prilaku. Penelitian
nilai,
Rogers
etika,
kekuasaan,
persuasi,
(1974)
mengungkapkan
dan/atau genetika. Sehingga perilaku
bahwa sebelum orang mengadopsi
dapat dibentuk dengan menciptakan
suatu perilaku, didalam diri orang
lingkungan dan pembiasaan disekitar
tersebut terjadi proses yang berurutan,
tempat manusia tinggal.
yakni
a. Awareness
Lingkungan adalah salah satu
(kesadaran),
yakni
faktor yang dapat diciptakan untuk
orang tersebut menyadari dalam
mempengaruhi
arti mengetahui setimulus (objek)
pembentukan
dan
terlebih dahulu
perkembangan perilaku individu, baik
b.Interest, yakni orang mulai tertarik
lingkungan fisik maupun lingkungan
kepada stimulus
sosio-psikologis. Lingkungan juga
c. Evaluation (menimbang-nimbang
sering disebut sebagai patokan utama
pembentukan
prilaku.
baik dan tidaknya stimulus bagi
Semuanya
dikaitkan dengan lingkungan dan
dirinya).Hal
manusia
responden sudah lebih baik lagi
selalu
tergantung
pada
ini
brarti
sikap
d.Trial, orang telah mulai mencoba
lingkungannya. Faktor lingkungan
perilaku baru
juga disebut sebagai empirik yang
e. Adoption, subjek telah berperilaku
berarti pengalaman, karena dengan
lingkungan
itu
individu
mulai
baru sesuai dengan pengetahuan,
mengalami
dan
mengenal
alam
kesadaran, dan sikapnya terhadap
stimulus.
sekitarnya.
Secara
Manusia tidak bisa melepaskan diri
garis
besar,
perilaku
pengaruh
ekonomi terdiri atas perilaku rasional
lingkungan itu, karena lingkungan itu
ekonomi, perilaku moral ekonomi,
senantiasa tersedia di sekitarnya.
dan gaya hidup.
secara
mutlak
dari
Untuk lebih jelasnya bagaimana
Sejauh mana pengaruh lingkungan itu
bagi
diri
individu
program
tergantung
7
adiwiyata
dapat
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
menumbuhkan
perilaku
berwawasan
ekonomi
lingkungan
sekolah disajikan pada gambar 2
warga
dibawah ini.
PROGRAM ADIWIYATA
(PERMEN LH No.05 Tahun 2013)
Kebijakan Berwawasan
Lingkungan
Pelaksanaan Kurikulum
Berbasis Lingkungan
Kurikulum Adiwiyata
Pengelolaan Sarana Pendukung
Ramah Lingkungan
Fasilitas dan Sarana
Sekolah Ramah
Lingkungan
Ekstra Kurikuler
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Mata Pelajaran Muatan Lokal
Pendidikan Lingkungan Hidup
Pengetahuan Pentingnya Lingkungan Hidup
dalam Aktivitas Ekonomi
Komitmen Cinta
Lingkungan
Kegiatan Lingkungan
Berbasis Partisipasif
Aktivitas Peduli Lingkungan di Sekolah
(Konsumsi yang menjaga Lingkungan)
Pembiasaan Berperilaku Ekonomi
Berwawasan Lingkungan
Wawasan Aktivitas
Berkonsumsi
Pembelajaran Ekonomi Berwawasan Lingkungan
(Berperilaku Rasional yang Berkelanjutan)
Perilaku Ekonomi Berwawasan Lingkungan
Gambar 2. Proses Menumbuhkan Perilaku Ekonomi Berwawasan Lingkungan
Melalui Program Adiwiyata
Berdasarkan
gambar
berwawasan
tersebut,
lingkungan
yang
bahwa
mendasari adanya mata pelajaran
Program Adiwiyata yang sesuai pada
muatan lokal pendidikan lingkungan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
hidup, kegiatan berbasis lingkungan
No.05 Tahun 2013 Tentang Pedoman
yang mendasari adanya kegiatan
Pelaksanaan
Program
ekstrakurikuler
diwujudkan
dengan
penulis
memproyeksikan
Adiwiyata
pendidikan
menerapkan
lingkungan hidup, dan pengelolaan
empat komponen inti antara lain
sarana pendukung ramah lingkungan
kebijakan berwawasan lingkungan
yang memberikan panduan fasilitas
dan
cinta lingkungan bagi warga sekolah.
pelaksanaan
kurikulum
8
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Mata
pelajaran
muatan
lokal
PENUTUP
pendidikan lingkungan hidup berisi
Simpulan
tentang pemahaman siswa mengenai
Program adiwiyata disusun sesuai
program adiwiyata. Pemahaman yang
kebutuhan
diberikan
dilakukan
dengan
teknologi untuk mendukung bidang
memberikan
wawasan lingkungan
pendidikan dan lingkungan hidup.
dan
perkembangan
hidup dan menanamkan komitmen
Membiasakan
lingkungan hidup pada diri warga
disekolah melalui program adiwiyata
sekolah terutama bagi siswa yang
telah
mendapatkan mata pelajaran ini dan
ekonomi
guru pengisi mata pelajaran ini.
secara
Ekstrakurikuler lingkungan hidup
membentuk
pembiasaan
budaya
memberikan
lingkungan
pembelajaran
berwawasan
langsung.
lingkungan
Pembelajaran
tersebut tercipta melalui komponen-
kegiatan-
komponen adiwiyata antara lain 1)
kegiatan peduli lingkungan hidup
Kebijakan Berwawasan lingkungan,
untuk menanamkan rasa cinta dan
2) Pelaksanaan kurikulum berbasis
peduli lingkungan, kegiatan tersebut
lingkungan, 3) Kegiatan lingkungan
difasilitasi
berbasis
dengan
sarana-sarana
partisipasif,
dan
4)
sekolah yang ramah lingkungan. Hal
Pengelolaan sarana pendukung ramah
tersebut memberikan pembelajaran
lingkungan,
ekonomi
lingkungan
perilaku ekonomi warga sekolah yang
dalam memilih dan menggunakan
berwawasan lingkungan. Komponen
barang atau jasa melalui pembiasaan
tersebut
di sekolah.
melalui
Dengan
berwawasan
pemahaman
mengenai
menumbuhkan
menciptakan
aktivitas
pembiasaan
di
sekolah,
pengondisian lingkungan sekolah, dan
program adiwiyata dan pembelajaran
pengetahuan
ekonomi
ekonomi
berwawasan
dapat
lingkungan
mengenai
wawasan
lingkungan
dalam
melalui pembiasaan di sekolah yang
keberlanjutan. Perilaku ekonomi yang
dimiliki
tercipta nampak pada pola aktivitas
warga
menumbuhkan
sekolah
perilaku
dapat
ekonomi
dalam
mengambil keputusan, pola
berwawasan lingkungan pada diri
kegiatan membelanjakan uang, dan
warga sekolah.
gaya hidup warga sekolah.
9
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
DAFTAR PUSTAKA
Damsar
&
Tahun 2013 Tentang Pedoman
Indrayani,
Pengantar
Sosiologi
Pelaksanaan Program Adiwiyata.
2013.
Jakarta : Republik Indonesia.
Ekonomi.
Muaddab, Hafis. 2013. Membangun
Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Green
Dalam
Pembentukan
Nilai-Nilai
Perilaku
Disertasi
yang
Ekonomi.
online
&
Trainer,
T.
Magister
Pendidikan
Ekonomi
Republik
Tentang Pengelolaan Lingkungan
1993.
Jakarta
Hidup.
:
Republik
Indonesia.
in Environmental Educational :
Soerjani,
A Path Way to Sustainability.
Victoria:
Program
Indonesia Nomor 23 tahun 1997
Educational For Sustainability.
Geelong
Mahasiswa
Undang-Undang
http://repository.upi.edu/7894/
J
Ekonomi.
Presiden Republik Indonesia. 1997.
Universitas Pendidikan Indonesia.
Fien,
Good
Universitas Negeri Malang.
diterbitkan.
Diakses
dan
Citizenship melalui Pendidikan
Disman, 2004. Efektivitas Pendidikan
Ekonomi
Behaviour
Deakin
M.
2009.
Lingkungan
University Press
Pendidikan
(Environmental
Education) Sebagai Dasar Sikap
Jogiyanto, 2007. Sistem Informasi
dan Perilaku Bagi Kelangsungan
Yogyakarta:
Kehidupan Menuju Pembangunan
Keprilakuan.
Berkelanjutan. Jakarta: UI Press
Penerbit Andi.
Kementrian
Negara
Thatong, K. 2005. A Study Suitable
Lingkungan
Hidup. 2009. Peraturan Menteri
Environmental
Negara Lingkungan Hidup No.2
Process for Thai Schools Context.
Tahun 2009 Tentang Pedoman
Faculty of Education, Khon Kaen
Pelaksanaan Program Adiwiyata.
University (In Thai).
Jakarta : Republik Indonesia.
Kementrian
Negara
Lingkungan
Hidup, 2013. Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No.2
10
Education
on
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
EFEKTIFITAS PROSES INTERNALISASI PERILAKU KONSUMSI
RAMAH LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER
TERPADU
Ery Widyastuti1), Wahjoedi2), Sunaryanto3)
Program Pascasarjana Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Malang
Email:[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian kualitatif ini untuk mengukur dan mengetahui efektifitas proses internalisasi
dengan pendidikan karakter terpadu melalui proses pembelajaran dalam mapel ekonomi,
manajemen sekolah dan ekstrakurikuler dalam mempengaruhi perilaku konsumsi siswa yang ramah
lingkungan. Penelitian ini diambil pada sekolah yang sudah berstatus Adiwiyata. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dengan pemantapan materi ekonomi dan metode serta model pembelajaran
yang tepat bisa mempengaruhi internalisasi perilaku konsumsi yang ramah lingkungan pada siswa.
Selain itu, pendidikan karakter yang dibuat oleh sekolah melalui kebijakan manajemen sekolah dan
ekstrakurikuler bisa mengaktualiasasikan perilaku konsumsi siswa yang ramah lingkungan secara
berkelanjutan. Bahkan ada faktor lain yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu faktor
keteladanan dari para guru dan warga sekolah lainnya yang bisa membantu masuknya proses
internalisasi perilaku konsumsi siswa yang ramah lingkungan.
Kata Kunci: Internalisasi, konsumsi ramah lingkungan, pendidikan karakter terpadu
Keserasian
dengan
bersahabat dengan alam. Bahkan
dunia
sekitar yang sebenarnya telah terjalin
manusia
selama berabad-abad tiba-tiba hilang
sebanyak mungkin sumber daya alam
oleh
untuk
ketidakpedulian
terhadap
lingkungan
manusia
telah
memenuhi
konsumsi
sekitarnya.
menggunakan
kebutuhan
mereka.
Orang
Perilaku yang merusak lingkungan
menghambur-hamburkan
energi
hidup ini mencakup perilaku-perilaku
secara
seperti
yang memfokuskan pada pemenuhan
pemakaian listrik secara berlebih,
kebutuhan
harus
menebang kayu secara serampangan,
dipenuhi dan tidak memperhitungkan
serta perilaku lainnya. Penggunaan
masa depan generasi berikutnya.
energi
Bahkan menurut Kutanegara (2014:3)
pengabaian atau penyimpangan di
Saat
tingkat individual dan masyarakat.
yang
ini
segera
manusia
telah
seperti
efisien,
ini
merupakan
Kelangsungan hidup manusia
memperlakukan lingkungan dengan
tidak ramah dan
tidak
dalam
mengembangkan
memenuhi
kebutuhan
hidupnya memerlukan sumber daya
perilaku-perilaku yang justru tidak
446
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
alam berupa; tanah, air, udara dan
jumlah
sumber daya lainnya. Sumber daya
dikendalikan
alam mempunyai keterbatasan dalam
masalah lingkungan yang
beberapa hal,
yaitu keterbatasan
sebagaimana yang dipaparkan dalam
dalam kualitas maupun kuantitasnya.
penelitian Mink (1993) Polusi yang
Ada beberapa sumber daya alam yang
diakibatkan oleh kegiatan penduduk
memiliki keterbatasan baik ruang dan
tidak hanya terlihat pada tubuh
waktu. Oleh sebab itu diperlukan
perairan, tetapi juga di udara dan
kebijakan
tanah. Sebagian sisa kegiatan yang
dalam
pengelolaannya.
limbah
yang
akan
jika
tidak
menimbulkan
besar,
Antar sumber daya alam dengan
tidak dimanfaatkan
lingkungan hubungannya sangat erat.
sebagai limbah mampu dinetralisasi
Alam akan ramah kalau manusia
oleh alam, tetapi sebagian lainnya
memperlakukan dengan bijak, tetapi
seperti plastik dan kaca, tidak dapat
sebaliknya alam akan marah kalau
dinetralisasi. Kemampuan ini suatu
dirusak
memanfaatkan
waktu akan terlampaui, bahkan hilang
kekayaan yang dimilikinya (Masriah,
apabila tidak ada kontrol terhadap
2011:152).
kebiasaan dan perilaku penduduk
dalam
Menurut
United
atau dikenal
serta tingkat pembangunan yang
Nations
Environment Programme (UNEP),
terjadi.
organisasi
disadarkan khususnya para remaja
bentukan
bertanggung
PBB
jawab
yang
Manusia
atau para siswa
atas
harus
segera
sebagai generasi
penyelenggaraan peringatan World
penerus. Permasalahan justru ada di
Environment Day, perilaku konsumsi
remaja atau siswa sendiri, menurut
akan
yang
penelitian masih banyak siswa yang
sangat besar pada proses produksi
belum mengetahui tentang nilai nilai
hingga
dihasilkan.
lingkungan khususnya dalam hal
Apalagi dengan jumlah penduduk
berperilaku konsumsi (Naomi,2011).
dunia yang telah mencapai angka 7
Dan hal inilah yang menyebabkan
miliar
siswa
memberikan
limbah
dan
Bertambahnya
dampak
yang
terus
jumlah
bertambah.
penduduk
belum
misalnya
secara langsung akan meningkatkan
membuang
447
sadar
lingkungan
dalam
berperilaku
sampah
sembarangan,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
belum melakukan hemat energi baik
mata
listrik,
bbm
dan
mengkonsumsi
pelajaran
ekonomi.
Peran
air,
masih
pendidikan
ekonomi
yang
makanan
yang
berwawasan
lingkungan
perlu
mengandung 5P (pewarna, pemanis,
diberikan dan dipahamkan kepada
pengenyal, perasa, pengawet) dan
siswa, sehingga bisa menumbuhkan
berbelanja tidak sesuai kebutuhan.
kesadaran.
Selain
pembelajaran
Untuk mengatasi hal tersebut
yang
melalui
diintegrasikan
berdasarkan hasil penelitian yang
dengan
dilakukan oleh Basri (2011), Ulfa
internalisasi
(2013) dan Cahyono (2014) cara
karakter berupa keteladanan dan
menginternalisasi
pembiasaan
siswa
dalam
pendidikan
lingkungan,
melalui
pendidikan
yang
dikerjakan
berperilaku konsumsi yang ramah
berdasarkan aturan aturan sekolah
lingkungan bisa dilakukan melalui
yang
pendidikan di sekolah, pendidikan di
ekstrakurikuler juga penting sehingga
keluarga dan pendidikan di komunitas
dapat
masyarakat.
kepribadian hingga seumur hidup
Dan
penelitian
ini
memfokuskan untuk melihat pada
penerapan
perilaku
proses
konsumen
yang
meliputi
ramah
Ramah Lingkungan
proses
a. Konsep Perilaku Konsumsi
Kotler dan Keller (2008)
mendefinisikan
Perilaku konsumsi yang ramah
ditanamkan
kepada
dalam
1. Nilai Nilai Konsumsi yang
dan kegiatan ekstrakurikuler
bisa
kuat
KAJIAN LITERATUR
pembelajaran, manajemen sekolah
lingkungan
mengakar
kegiatan
internalisasi
sekolah melalui pendidikan karakter
yang
dan
mereka.
lingkungan melalui pendidikan di
terpadu
dibuat
diberikan
siswa
perilaku
konsumen adalah studi yang
dan
mempelajari
siswa
individu,
bagaimana
kelompok
dan
melalui kegiatan pembelajaran di
organisasi memilih, membeli,
kelas dengan dibantu oleh guru dan
menggunakan
kegiatan lainnya di sekolah. Perilaku
menempatkan barang, jasa, ide
Konsumsi berhubungan erat dengan
atau
448
pengalaman
dan
untuk
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
memuaskan
keinginan
dan
b. Perilaku Konsumsi yang
kebutuhan mereka. Sementara
Ramah Lingkungan
itu Dharmesta dan Handoko
Definisi tentang perilaku
(2000) mendefinisikan perilaku
konsumsi
konsumen
kegiatan
lingkungan sampai saat ini belum
yang langsung dilakukan oleh
jelas dan belum baku standard
individu dalam
mendapatkan
bakunya, hal ini dikarenakan
dan mempergunakan barang-
masih sedikitnya penelitian yang
barang dan jasa-jasa, termasuk
meneliti perilaku konsumsi yang
di
sebagai
proses
dalamnya
yang
berwawasan
berwawasan
lingkungan.
pengambilan keputusan pada
Sehingga
persiapan
menjelaskan perilaku konsumsi
dan
penentuan
kegiatan-kegiatan tertentu.”
Dari
peneliti
dalam
yang berwawasan lingkungan
menggunakan teori Armindo do
kedua pengertian
tentang perilaku konsumen di
Paco
atas dapat diperoleh dua hal yang
(2008:37)
penting,
konsumen
berwawasan
kegiatan fisik dan 2) sebagai
lingkungan
merupakan
proses pengambilan keputusan.
kecenderungan konsumen untuk
Berdasarkan beberapa definisi
berhati-hati saat berbelanja, dan
yang telah disebutkan di atas
membeli
dapat
yaitu:
1)
sebagai
dan
Raposo
yaitu
produk
disimpulkan
bahwa
hemat
konsumen
adalah
menyebabkan
perilaku
Mario
energi,
perilaku
yang lebih
yang
polusi,
tidak
ramah
semua kegiatan, tindakan, serta
lingkungan, daur ulang, dan
proses
biodegradable
produk,
serta
psikologis
yang
mendorong
tindakan
tersebut
kemasann produk yang tidak
pada saat
sebelum membeli,
menyebabkan kerugian terhadap
lingkungan.
ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa
Dari penjelasan di atas
setelah melakukan hal-hal di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa
atau kegiatan mengevaluasi.
yang dimaksud dengan perilaku
449
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
konsumsi
yang
lingkungan
berwawasan
adalah
4. Kurangi Pemakaian
pembelian
Plastik
produk ramah lingkungan yang
5.Kurangi
merupakan tindakan membeli
Penggunaan
Kendaraan Bermotor
dan menggunakan produk yang
6. Terapkan 3 R
ramah lingkungan tersebut guna
memuaskan
kebutuhan
dan
2. Pendidikan Karakter secara
keinginan yang berorientasikan
terpadu
pada pemeliharaan kelestraian
Istilah pendidikan karakter
lingkungan. Menurut Triatmojo
yang dipakai dalam penelitian
(2010), Pola konsumsi
ini merujuk pada teori yang
yang
lebih ramah lingkungan bisa
dikemukakan
dilakukan dengan cara, antara
(2004)
lain:
karakter adalah suatu usaha
1. menghemat dengan apa yang
yang
2.
oleh
yaitu
Lickona
pendidikan
disengaja
untuk
kita konsumsi dan sesuaikan
membantu seseorang sehingga
dengan kebutuhan baik dalam
ia
jumlah maupun jenisnya,
memperhatikan, dan melakukan
dapat
memahami,
bahan-bahan
nilai-nilai etika yang inti. Dan
makanan lokal serta makanan
Nilai-nilai Karakter Menurut
organik karena lebih ramah
Pusat
lingkungan
(Badan
memilih
dalam
proses
Kurikulum,
Penelitian
Pengembangan)
pendistribusiannya,
Balitbang
dan
Kemdikbud,
diatas,
khususnya pada point peduli
menurut Alamenda (2014), Yang
Lingkungan. Sementara untuk
termasuk dalam konsumsi ramah
karakter
lingkungan disini adalah:
Asmani
Selain
2
hal
terpadu
(2012),
Menurut
pendidikan
1. Hemat Listrik
karakter bisa dilakukan secara
2. Hemat Air
terpadu
3. Hemat Kertas
pembelajaran,
melalui
proses
manajemen
sekolah dan ekstrakurikuler.
450
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
laku seseorang anak atau
3. Konsep dan Strategi
individu adalah budaya yang
Internalisasi
telah diinternalisasikan dan
a. Internalisasi
Internalisasi
adalah
memproses
informasinya
proses penghayatan, proses
(Hall dalam Rohidi 1994:
penguasaan
secara
31).
mendalam,
berlangsung
melalui penyuluhan, latihan,
penataran
b. Psikologi Kognitif
atau
pengkondisian
Psikologi
kognitif
tertentu
dapat didefinisikan sebagai
lainnya (Depdikbud dalam
suatu studi ilmiah mengenai
Rohidi
Oleh
proses mental atau aktivitas
karena proses internalisasi
pikiran. Proses mental atau
bersifat pribadi, proses ini
pikiran
diperhatikan melalui proses
bagaimana
seseorang
pengembangan diri dengan
memperoleh
informasi,
belajar dari orang lain, orang
bagaimana
tua, guru, instruktur dalam
kemudian direpresentasikan
situasi
tertentu,
sesuai
dan diinformasikan sebagai
dengan
kapasitas
sistem
pengetahuan,
1994:30).
ini
meliputi
informasi
ini
bagaimana
organik dan kejiwaannya.
pengetahuan itu disimpan
Internalisasi sebagai suatu
dalam
proses pendidikan mengakui
dimunculkan
bahwa anak atau individu
bagaimana pengetahuan itu
memiliki
digunakan sesseorang untuk
potensi
yang
ingatan
kemudian
kembali,
terkandung dalam gen-nya
mengarahkan
untuk dikembangkan, baik
perilakunya
berbagai macam perasaan,
(Suharnan.2005:2).
hasrat, nafsu, maupun emosi
Psikologi
dalam
merupakan psikologi yang
kepribadiannya.
Pilihan atau jarak tingkah
memfokuskan
451
sikap
dan
kognitif
studi
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
bagaimana pikiran manusia
data, yaitu wawancara mendalam,
memproses
observasi
informasi
sehingga
partisipan
dan
studi
menjadi
dokumentasi. Proses analisis data
pengetahuan yang disimpan
dilakukan secara terus menerus sejak
didalam ingatan, kemudian
peneliti memamsuki lapangan sampai
menggunakan pengetahuan
kegiatan berakhir. Kegiatan ini tidak
itu didalam melakukan tugas
terlepas dari empat kegiatan, yaitu:
atau
pengumpulan data, reduksi data,
aktivitasnya.Oleh
karena itu diperoleh melalui
penyajian
informasi
penyimpulan/verifikasi.
lebih
yang
lanjut,
diproses
maka
data,
dan
pola
kognitif juga sering disebut
HASIL DAN PEMBAHASAN
psikologi pemrosesan data
SMA
(Glass dan Holyoak, 1986).
Negeri
1
Bangil
merupakan sekolah dengan status
adiwiyata nasional yang mempunyai
METODE PENELITIAN
visi
Penelitian
berkualitas,
ini
menggunakan
menghasilkan
lulusan
yang
yang
berbudaya
pendekatan kualitatif yang bersifat
lingkungan, berlandaskan keimanan
natural,
induktif.
dan ketaqwaan. Dalam membentuk
Lokasi dari penelitian ini adalah
siswa yang berkualitas dan berbudaya
SMAN 1 Bangil yang merupakan
lingkungan, serta menanamkan nilai
sekolah
status
nilai lingkungan dalam berperilaku
adiwiyata.Subyek penelitian ini tidak
konsumsi sekolah tersebut memakai
ditentukan, namun prose bergulirnya
pendekatan
dengan
metode
data penelitian ini berkisar pada siswa
pendidikan
karakter
terpadu.
siswa ips dan guru ekonomi.
Pendidikan
karakter
terpadu
Prosedur pengumpulan data yang
dilakukan
melalui
proses
tepat
pembelajaran, manajemen sekolah
deskriptif
dan
dengan
akan
menghasilkan
terkumpulnya data sesuai dengan
dan ekstrakurikuler.
yang
1. Hasil pendidikan karakter terpadu
diharapkan.
Penelitian
ini
melalui
menggunakan tehnik pengumpulan
452
proses
pembelajaran
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
khususnya dalam mata pelajaran
Selain itu, prinsip prinsip penting
ekonomi yang terintegrasi dengan
dalam mengintegrasikan perilaku
lingkungan
konsumsi yang ramah lingkungan
Berdasarkan
didapatkan
hasil
bahwa
penelitian
dalam
pelajaran
digunakan
pembelajaran
guru
yang
ekonomi
di
ekonomi berwawasan lingkungan
SMAN 1 Bangil sebagai berikut:
dituangkan dalam:
a. Kontekstual Learning
a. Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan
silabus
Pembelajaran ekonomi tidak
boleh lepas dari kondisi real,
dan
disusun
karena
berlandaskan
prinsip
merupakan
pembelajaran
yang
RPP
yang
ilmu
manusia
ekonomi
kajian
dalam
aktivitas
memenuhi
mengarahkan pada integrasi
kebutuhan hidupnya. Dengan
perilaku
melakukan
konsumsi
yang
ramah lingkungan.
pembelajaran
di
kondisi yang real maka akan
muncul
b. Proses pembelajaran, yang
kesadaran
dan
dilaksanakan dari pembukaan,
pemahaman
inti
mendalam untuk memahami
dan
penutup
disusun
lebih
perilaku konsumsi.
berlandaskan prinsip prinsip
pembelajaran
yang
b. Kemampuan berpikir kritis
yang
mengarahkan pada perilaku
Permasalahan-permasalahan
konsumsi
ekonomi secara empirik perlu
yang
ramah
menjadi bahan kajian bagi
lingkungan
siswa
c. Proses penilaian pembelajaran
dalam
memecahkan
melalui sikap, kognitif dan
masalah, sehingga akan muncul
ketrampilan
kemampuan
disusun
berdasarkan prinsip prinsip
mengatasi
pembelajaran
manusia
yang
kritis
dampak
dalam
mengarahkan pada perilaku
kebutuhannya
konsumsi
berhubungan
yang
ramah
lingkungan
lingkungan.
453
dalam
aktivitas
memenuhi
yang
dengan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Prinsip prinsip tersebut digunakan
manajemen
oleh
dibentuk
guru
ekonomi
dalam
sekolah
untuk
yang
mendukung
mengintegrasikan nilai lingkungan
perilaku konsumsi yang ramah
kepada
lingkungan tertuang dalam:
siswa
menggunakan
dengan
model
model
a. Tata tertib sekolah, seperti yang
pembelajran sebagai berikut:
sampaikan
a. Problem based learning dan
sekolah,
study case,
b.
dengan
tentang
perilaku
c. paparan langsung guru tentang
perilaku
konsumsi
yang ramah lingkungan
d. pembelajaran melalui observasi
tentang
perilaku
konsumsi
yang ramah lingkungan.
himbauan agar anak anak
Dari proses pembelajaran
selalu ingat akan perilaku
Pengetahuan siswa tentang materi
konsumsi
perilaku konsumsi yang ramah
lingkungan bertambah dengan cara
diskusi dan sharing antar teman
Sehingga
dari
dikatakan
efektif
untuk
menambah pengetahuan siswa.
2. Hasil pendidikan karakter terpadu
melalui manajemen sekolah
Berdasarkan
hasil
didapatkan,
bahwa
ramah
lingkungan,
seperti
yang
sampaikan
oleh
ketua
“ ..... Di setiap kamar mandi
sudah kita beri himbauan
untuk
menghemat
penggunaan air, kemudian di
kelas kelas dimana ada steker
listrik
kita
tempelin
peringatan untuk menghemat
pemakaian listrik “ matikan
kipas jika tidak dipakai,
matikan lampu jika tidak
dipakai, cabut listrik jika
sedang tidak dipakai” ini
karakter yang sedang kita
sisi
pengetahuan, proses pembelajaran
bisa
yang
program adiwiyata, Sugiono:
dan guru bahkan bisa berpikir
kritis.
Cahyo
“ anak anak dihimbau untuk
mematikan mesin kendaraan
bermotor begitu memasuki
halaman sekolah setiap hari
jumat. Karena hari jumat kita
pakai sebagai hari car free
day . Dan ini juga berlaku
bagi semua guru dan staff
karyawan, sehingga akan
muncul sikap keteladanan
dari kita untuk siswa”.
b. Adanya setiap stiker dan papan
bantuan
ekonomi
materi
Dwi
kepala
Setiyono:
mengajar
gambar
oleh
penelitian
sistem
454
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
robot robot yang mereka buat,
mereka
kita
ajak
untuk
menggunakan bahan daur ulang
yang bisa digunakan...”.
Dari kegiatan ekstrakurikuler
bangun ke siswa untuk
menghemat sumber sunber
daya yang ada di sekolah.”
Dari manajemen sekolah
Siswa mempunyai kebiasaan
untuk
melakukan
konsumsi
yang
lingkungan
dan
aktualiasasi siswa yang langsung
kegiatan
bisa dilihat cukup bisa dikatakan
ramah
efektif
kesadaran
menginternalisasi
secara tidak langsung karena
berperilaku
ajakan dari teman karena
dilakukan
bersama
guru
dan
proses
di
ini
sekolah.
konsumsi
ramah
keberhasilan internalisasi perilaku
konsumsi yang ramah lingkungan
Dari
melalui
bisa dikatakan
pendekatan
karakter
terpadu ini bisa di lihat dari sikap
siswa ketika diberi pertanyaang
3. Hasil pendidikan karakter terpadu
tentang “ kalau kamu sudah tahu
melalui kegiatan ekstrakurikuler
hasil
tentang perilaku konsumsi yang
penelitian
ramah lingkungan dari pelajaran
didapatkan, bahwa kegiatan ekstra
dan ekstra kurikuler apakah kamu
kurikuler yang ada disekolah telah
menjadi sadar lingkungan dan
menjadi aktualisasi dari sikap
perilaku
dalam
penelitian kepada siswa tentang
staff
efektif.
Berdasarkan
siswa
Sedangkan berdasarkan hasil
pegawai yang juga melakukan
TATIB
bisa
lingkungan.
sama.
Siswa juga mencontoh dari
tindakan
untuk
konsumsi
menerapakannya?”.
ramah
Fahmi
Mahmuddah mengatakan:
lingkungan yang di lakukan oleh
“.. ya, kalau di sekolah itu,
ada sampah dipilah dan harus
buang
sampah
sesuai
tempatnya..misalkan yang daun ya
ditempatkan ditempat sampah
daun, yang plastik juga di tempat
sampah plastik...terus menghemat
energi bbm juga, kadang sekolah
ga tiap hari naik sepeda motor.”
Selain itu, Fikki alimuddin
siswa denga dibantu oleh pembina
dan pihak ketiga yang digandeng
oleh sekolah (pihak Puskesmas,
BLH, LSM lingkungan), seperti
yang disampaikan oleh pembina
ekskul Aji abdur rahman:
“ ..... nilai lingkungannya untuk
robotik.. misal untuk pendesainan
menyampaikan:
455
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
“..Pas jam istirahat kita kan
beli makanan dan sampah dari
makanan yang kita beli itu kita
buang dan pilah sendiri..”.
Sementara itu, Sadiq Taha
lingkungan
3.
siswa,
menerapkan
dan
dari
perilaku
a.
karakter
proses
perilaku
dalam
yang
perencanaan,
dan
evaluasi
pembelajaran
yang
disusun
berdasarkan
prinsip
prinsip
pembelajaran
yang
mengarah
integrasi
pendidikan
ekonomi
perilaku
ekonomi
pelaksanaan
kepada
berwawasan
lingkungan.Selain itu, pendidikan
konsumsi bisa dikatakan efektif.
karakter juga dilaksanakan melalui
2. melalui manajemen sekolah,
manajemen sekolah dan kegiatan
proses
ekstarkurikuler.
internalisasi dari sikap serta
b. Siswa SMAN 1 Bangil telah
keteladanan dalam berperilaku
yang
internalisasi
dilakukan
pengetahuan tentang nilai-nilai
konsumsi
Proses
pembelajaran
internalisasi untuk menambah
keefektifan
dikatakan
karakter terpadu melalui proses
1. melalui proses pembelajaran,
tingkat
bisa
dengan menggunakan pendidikan
terpadu bisa disimpulkan:
dalam
lingkungan
ramah
di SMAN 1 Bangil dilaksanakan
Hasil dari strategi yang dipakai
lingkungan
yang
konsumsi yang ramah lingkungan
diterapkan disekolah.
keefektifan
konsumsi
KESIMPULAN
dan kegiatan ekstrakurikuler yang
tingkat
serta
efektif.
pembelajaran,
pendidikan
pembiasaan
sedikit
manajemen sekolah yang berlaku
melalui
ekstra
pengetahuan dalam berperilaku
konsumsi ramah lingkungan yang
diperoleh
kegiatan
proses internalisasi dari sikap,
menggambarkan bahwa mereka
sudah
melalui
kurikuler, tingkat keefektifan
“kalau untuk konsumsi yang
sudah bener bener saya lakukan
itu menghindari 5P....
saya menghindarinya dengan
cara tidak membeli makanan
makanan di jalan jalan itu”.
Dari jawaban yang diberikan
siswa
dikatakan
efektif.
mengatakan:
oleh
bisa
memperlihatkan
ramah
456
perilaku
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
konsumsi yang ramah lingkungan
Program:
yang terlihat pada aktivitas dan
Universitas Negeri Malang.
Kemendiknas.
kegiatan di sekolah dan di rumah.
c.
Secara keseluruhan, strategi
dengan
pendidikan
terpadu
Pembangunan
2025. Jakarta: Kemendiknas
proses
ekstrakurikuler
Kebijakan
Karakter Bangsa Tahun 2010-
Kotler, P., Armstrong, G. 2008.
pembelajaran, manajemen sekolah
dan
2010.
Nasional
karakter
melalui
Pascasarjana
dapat
Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid
Ed
ke-12.Sabran
B,
disimpulkan efektif dalam proses
1.
internalisasi terhadap siswa.
penerjemah. Jakarta: Erlangga.
Kutanegara,
pande
made.
2014.
DAFTAR RUJUKAN
“Membangun
Alamendah.2014. 7 cara mudah
Indonesia Peduli Lingkungan”.
Yogyakarta:
dalam penyelamatan lingkungan
Gadjah
Mada
University Press.
(online).
hidup.
Masyarakat
Lickona 1991; marvin w berkowitz &
http://alamendah.org/2014/09/07
/7-cara-mudah-dalam-
melinda c bier. 2005. What works
penyelamatan-lingkungan-hidup/
in character education : A
(diakses 29 November 2015)
research
Basri, Moch.2011. Internalisasi Sikap
educators.
driven
guide
for
Washington
dc:
dan Minat ke dalam Moralitas
character education partnership.
Ekonomi Mahasiswa Fakultas
P2
Lickona. 1996. “eleven principles of
Ekonomi Program Kependidikan
Universitas
Tesis.
Negeri
Malang:
Malang.
effective character education”.
Program
Journal of moral education, 25
(1) 93-100.
Pascasrjana Universitas Negeri
Masriah.
Malang.
Cahyono,
Trio
Implementasi
ekonomi
Lingkungan.
Andi.
2014.
Pembangunan
2011.
ekonomi
berwawasan lingkungan. Malang
Pembelajaran
. Universitas negeri malang.
Berwawasan
Tesis.
Mujahid.
Malang.
457
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Ma’mur
Asmani,
Jamal,
Panduan
Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif.
Buku
Srikandi. Surabaya
Internalisasi
Triatmojo,Rahmadi.Pengelola
Pendidikan Karakter di Sekolah.
rumahjelajah.com
(Yogyakarta: Diva press, 2012).
Mink. 1993. “Poverty, Population
http://www.rumahjelajah.com
and the Enviroment”. World
Labels:
bank
Ramah Lingkungan, Tips.
Discussion
papers.
Ulfa,
Washington: The World Bank
Naomi,
Nadia.
Lingkungan
Indama
2011.
Analisis
Implementasi
Perilaku
Konsumsi
Produk
Ekonomi
Ramah
Lingkungan
Hidup,
Maria.
2013.
Pembelajaran
Berwawasan
pada
Lingkungan Berbasis Masalah
Remaja: Aplikasi Model AIDA.
untuk Meningkatkan Kesadaran
Skripsi. Institut Pertanian Bogor
Lingkungan Siswa di SMAN 10
Malang. Tesis. Malang: Program
Paco, A, do and Raposo, M. 2008.
Segmentation:
“Green”
an
Pascasarjana Universitas Negeri
Malang
application to the Portuguese
consumer
Unesco – UNEP. 1994. Population:
Marketing
market.
Intelligence & Planning, Vol 27
working
No. 3,2009
sustainable
Rohidi,
Tjetjep
Pendekatan
Budaya
for
an
aquitable,
development
in
Rohendi.
1994.
harmony with the environment.
Sistem
Sosial
Connect. 19 (4): pp. 1-2
Dalam
Pendidikan.
Semarang: IKIP Semarang Press.
458
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ANALISIS KEBUTUHAN PEMBELAJARAN EKONOMI SESUAI
PASAL 33 UUD 1945 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR
Eunike Rose Mita Lukiani1, Ery Tri Djatmika RWW2, Agus Suman3, dan
Mit Witjaksono4
Mahasiswa S3 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang, & Staf Pengajar Universitas
Nusantara PGRI Kediri, Indonesia * E-mail: [email protected]
2, 4
Universitas Negeri Malang, Indonesia
3
Universitas Brawijaya, Indonesia
1
Abstrak
Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar konstitusi kegiatan perekonomian di
Indonesia. Segala aspek kegiatan ekonomi di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Demikian juga dalam pendidikan ekonomi.
Pendidikan ekonomi memegang peran kunci dalam membentuk manusia Indonesia sesuai cita-cita
dan tujuan bangsa. Penting sekali mengajarkan ideologi perekonomian Indonesia sejak jenjang
pendidikan sekolah dasar karena gaya hidup yang dijalani saat ini merupakan hasil dari kebiasaan
sejak kanak-kanak. Dengan mengajarkan pendidikan ekonomi sesuai pasal 33 Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai core content, akan terjadi keterlekatan yang dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku ekonomi yang benar bagi anak-anak sebagai generasi penerus sumber daya manusia
Indonesia. Bila karakter manusia Indonesia telah mendarah daging, maka pengaruh budaya
ekonomi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai perekonomian Indonesia tidak akan mudah
masuk dan mempengaruhi kepribadian manusia Indonesia.
Kata Kunci: Pasal 33 Undang-Undang DasaR 1945, Sekolah Dasar
Pasal 33 Undang-Undang Dasar
1945
merupakan
dasar
dalam membentuk manusia Indonesia
hukum
yang sesuai dengan cita-cita dan
(konstitusi) yang melandasi sistem
perekonomian
Indonesia.
tujuan bangsa.
Sebagai
Sayangnya,
pendidikan
dasar konstitusi berarti, Pasal 33
ekonomi di Indonesia selama ini telah
Undang-Undang
jauh meninggalkan nilai-nilai dalam
1945
bersifat
mengikat, dan wajib dilaksanakan
pasal
oleh seluruh rakyat Indonesia. Segala
Pendidikan ekonomi yang diajarkan
kegiatan perekonomian di Indonesia
tidak sesuai dengan pasal 33 sebagai
harus berdasarkan pasal 33 Undang-
landasan konstitusi perekonomian
Undang Dasar 1945. Demikian juga
Indonesia, tetapi justru mengadopsi
dalam
dari
pendidikan
ekonomi.
33
luar,
Undang-Undang
yang
bahkan
1945.
tidak
Pendidikan ekonomi di Indonesia
memperhatikan akar budaya asli
harus dilandasi pasal 33 UUD 1945
Indonesia dengan kurikulum yang
459
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mengacu
pada
buku-buku
dini sebagai core content, akan terjadi
teks
keterlekatan
Amerika yang berideologi Neoklasik.
yang
dapat
Padahal dengan mengajarkan
mempengaruhi sikap dan perilaku
pendidikan ekonomi sesuai pasal 33
ekonomi yang benar bagi anak-anak
Undang-Undang
sebagai generasi penerus sumber daya
Dasar
akan
diperoleh kepribadian dan karakter
manusia Indonesia.
manusia Indonesia, yang sejalan
Sebagaimana
dikemukakan
dengan cita-cita dan tujuan bangsa
oleh Muhtadi (2014: 101) sebagai
Indonesia.
berikut:
Sebagaimana
yang
dirumuskan dalam pasal 3 Undang-
Gaya hidup yang dijalani saat ini
Undang Sistem Pendidikan Nasional
sesungguhnya
No.23 tahun 2003 sebagai berikut.
kesinambungan dari gaya hidup yang
Pendidikan
dijalani
Nasional
berfungsi
juga
sejak
merupakan
kanak-kanak.
mengembangkan kemampuan dan
Bagaimana gaya hidupnya ketika
membentuk watak serta peradaban
kecil, sedikit banyak atau malah
bangsa yang bermartabat dalam
memang banyak, akan menjadi pola
rangka
mencerdaskan
kehidupan
dasar, menajdi blueprint, dari gaya
bertujuan
untuk
hidupnya ketika dewasa, yang akan
berkembangnya potensi peserta didik
terbawa hingga ia menjadi tua
agar menjadi manusia yang beriman
sampai
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
harinya dalam kehidupan ini
bangsa,
akhirnya
nanti
menutup
Maha Esa, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
KAJIAN LITERATUR
menjadi
Pendidikan Ekonomi di Indonesia
warga
negara
yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah
Dasar
Pendidikam Ekonomi jenjang
merupakan
formal di Indonesia dimulai sejak
jenjang pendidikan formal yang wajib
tingkat Sekolah Dasar. Pada tingkat
ditempuh oleh seluruh warga negara
Sekolah Dasar pendidikan ekonomi
Indonesia.
mengajarkan
belum berdiri sendiri akan tetapi
pendidikan ekonomi sesuai pasal 33
terintegrasi dalam mata pelajaran
Undang-Undang Dasar 1945 sejak
Ilmu Pengetahuan Sosial. Berikut
Dengan
460
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
topik-topik pembelajaran ekonomi di
Topik-topik Pembelajaran
Indonesia.
Ekonomi yang terintegrasi dalam
Mata Pelajaran IPS di tingkat
Topik-topik Pembelajaran
Sekolah Menengah (SMP)
Ekonomi yang terintegrasi dalam
Mata Pelajaran IPS di tingkat
Kelas 7 Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Dasar (SD)
terdiri atas: (1) Usaha Manusia Dalam
Memenuhi Kebutuhan; (2) Kegiatan
Kelas 3 Sekolah Dasar terdiri atas: (1)
Pokok Ekonomi; (3) Perusahaan Dan
Kerjasama di Lingkungan; (2) Jenis-
Badan Usaha Serta Peranannya; dan
jenis Pekerjaan; (3) Kegiatan Jual
(4) Kreatif Dan Inovatif Dalam
Beli; (4) Sejarah Uang; dan (5)
Tindakan Ekonomi.
Kegunaan Uang.
Kelas 8 Sekolah Menengah Pertama,
Kelas 4 Sekolah Dasar terdiri atas: (1)
terdiri
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Kelangkaan Sumber Daya dengan
dalam
(2)
Kebutuhan Manusia; (2) Pelaku-
Berdasarkan
pelaku Ekonomi; (3) Bentuk-bentuk
Kegiatan
Kegiatan
Ekonomi;
Ekonomi
atas:
Hubungan
Potensi Alam; dan (3) Pentingnya
Pasar;
Koperasi
Pelaku Ekonomi Indonesia; (6) Pajak;
Bagi
Kesejahteraan
(4)
(1)
Ketenagakerjaan;
(5)
Masyarakat.
dan (7) Permintaan dan Penawaran.
Kelas 5 Sekolah Dasar, yakni
Kelas 9 Sekolah Menengah Pertama,
tentang Usaha dan Kegiatan
yang
Ekonomi di Indonesia
berkembang dan negara maju; (2)
terdiri
atas:
(1)
Negara
Uang dan Lembaga Keuangan; dan
Kelas 6 Sekolah Dasar, terdiri atas:
(3) Kerjasama Ekonomi Internasional
(1) Globalisasi; dan (2) Eksporimpor
Topik-topik Pembelajaran
Ekonomi di tingkat Sekolah Atas
(SMA)
461
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Manajemen; dan (6) Wirausaha
Kelas X Sekolah Menengah Atas,
Berdasarkan uraian tersebut,
terdiri atas: (1) Ilmu Ekonomi; (2)
dapat
Kebutuhan
Kelangkaan
pembelajaran ekonomi di Indonesia
Kegiatan
belum mengedepankan pasal 33 UUD
Ekonomi Konsumen dan Produsen;
1945 sebagai core content ideologi
(4) Permintaan, Penawaran, Harga
perekonomian.
Keseimbangan, dan Pembelajaran;
rujukan berikut merupakan topik-
(5) Kebijakan Pemerintah dalam
topik
Bidang Ekonomi; (6) Pendapatan
diajarkan di Amerika dan Australia
Sistem
Manusia,
Ekonomi;
Nasional
Inflasi;
(3)
(7)
dilihat
bahwa
topik-topik
Sebagai
pelajaran
bahan
ekonomi
yang
Fungsi
Konsumsi, Tabungan dan Investasi;
Topik-topik Pembelajaran
dan (8) Uang dan Bank.
Ekonomi di Amerika Serikat yang
mulai diajarkan di tingkat (grade)
4 sampai tingkat (grade) 12 pada
Kelas XI Sekolah Menengah Atas,
anak usia 9 sampai 12 tahun
terdiri atas: (1) Tenaga kerja dan
pembangunan
Anggaran
Negara
ekonomi;
Pendapatan
(APBN)
dan
(2)
Yakni: Scarcity; Decision Making;
Belanja
Allocation;
Anggaran
Role of Prices; Competition and
(3) Pasar Modal; (4) Perekonomian
Market Structure; Institutions; Money
Terbuka; (5) Sistem Informasi dsn
and Inflation; Interest Rates; Income;
Akuntansi; (6) Persamaan Dasar
Entrepreneurship; Economic Grwoth;
Akuntansi; (7) Siklus Akuntansi
Role of government,mrket Failure;
Perusahaan Jasa.
Kelas XII Sekolah Menengah Atas,
Goverment
Failure;
Economic
Fluctuations;
Unemplaymen
and
Inflation; dan Fiscal and Monetary
terdiri atas: (1) Badan usaha dalam
Indonesia;
Trade;
Specialization; Market and Prices;
Pendapatan Belanja Daerah (APBD);
perekonomian
Incentives;
Policy
(2)
Koperasi sekolah; (3) Koperasi; (4)
Topik-topik Pembelajaran
Akuntansi perusahaan Dagang; (5)
462
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Ekonomi di Australia yang mulai
Year 7 (12 year old), yakni: (1) The
diajarkan di tahun (year) 5
ways
sampai tahun (year) 10 pada anak
respond to and influence each other in
usia 10 sampai 15 tahun
the market; (2) Why and how
consumers
and
producers
individuals and businesses plan to
Year 5 (10 year old), yakni: (1) The
achieve short-term and long-term
difference between needs and wants
personal, organisational and financial
and why choices need to be made
objectives; (3) Characteristics of
about how limited resources are used;
entreprenueurs
(2) Types of resources (natural,
businesses; dan (4) Why individuals
human,
work, types of work and how people
capital)
and
the
ways
and
successful
derive an income.
societies use them in order to satisfy
the needs and wants of present and
future generations; dan (3) Influences
Year 8 (13 year old), yakni: (1) The
on consumers choices and methods
ways markets operate in Australia and
that can be used to help make
why the may be influenced by
informed personal consumer and
government;
financial choices.
markets of Aboriginal and Torres
(2)
The
traditional
Strait Islander communities and their
Year 6 (11 year old), yakni: (1) How
participation
in
the concept of opportunity cost
markets;
The
involves choices about the alternative
responsibilities of consumers and
use of resources and the need to
businesses in Australia; (4) Types of
consider trade-offs; (2) The effect that
businesses
consumer and financial decisions can
businesses respond to opportunities in
have on the individual, the broader
Australia; dan (5) Influences on the
community and the envirotment; dan
ways people work and factors that
(3) The reasons businesses exist and
might affect work in the future.
(3)
and
contemporary
the
rights
ways
and
taht
the different ways they provide goods
and services.
Year 9 (14 year old), yakni: (1)
Australia as an ‘economy’ and its
463
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
place within the broader Asia and
Council for EconomicEducation /
global economy; (2) Why and how
CEE
participants in the global economy are
banyak
dependent on each other; (3) Why and
pembelajaran ekonomi negara-negara
how people manage financial riks and
di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini
rewands in the current Australia and
jelas tidak sesuai dengan jati diri dan
global financial landscape; (4) How
sistem
and why bussinesses seek to create
Indonesia yang termuat dalam pasal
and maintain a competitive advantage
33 Undang-Undang Dasar 1945.
(NCEE)
yang
selanjutnya
menjadi
perekonomian
rujukan
nasional
in the global msrket; dan (5) The role
responsibilities of particioants in the
changing
Australian
or
globbal
workplace.
PEMBAHASAN
Karakteristik
Year 10 (15 year old), yakni: (1)
Indicators of economic permomance
and how Australia’s economy is
performing; (2) The links between
economics perfomace and living
standards, the variations that exist
within and between economies, and
possible causes; (3) The ways that
goverments manage the economy to
improve economic perfomance and
livinng standarts; (4) Factors that
influence major consumers and
financial decisions and the shoertand long term consequences of these
decisions; dan (5) The ways
businesses organise themselves to
improve productivity, including the
ways they manage their workforce,
and how they respond to canging
economic conditions
Sistem
Ekonomi
Indonesia
Berbeda
dengan
sistem
ekonomi komando maupun sistem
ekonomi liberal, ciri khas “humanis”
melekat
pada
sistem
ekonomi
Indonesia. Perekonomian yang penuh
rasa kebersamaan dan kekeluargaan
dijelaskan sebagai berikut:
Perekonomian Indonesia disusun
sebagai usaha bersama atas azas
kekeluargaan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
terdiri
dari
berbagai
kemajemukan. Kemajemukan suku
di
bangsa dengan kebudayaan yang
menggunakan
melekat didalamnyanya kemudian
content standart yang disusun oleh
bersatu dalam semboyan Bhineka
Pembelajaran
Amerika
Serikat
ekonomi
464
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Tunggal Ika yang berarti “walau
menguasai hajat hidup orang banyak
berbeda-beda tetap satu jua”.
terdiri dari barang dan jasa yang vital
yang
Meskipun merupakan bangsa
bagi kehidupan manusia dan tersedia
majemuk,
dalam
namun
bangsa
jumlah
terbatas.
Negara
satu
menguasai cabang-cabang produksi
bangsa. Dasar filosofis itulah yang
dan kekayaan alam tertentu untuk
menjadikan
ekonomi
menjamin perlindungan orang banyak
Indonesia penuh dengan nilai-nilai
dan demi kemakmuran rakyat secara
kebersamaan
maksimal (Murybarto, 1994).
Indonesia
merasa
menjadi
sistem
Persaingan
dan
kekeluargaan.
individu
Kamus
bukanlah
Indonesia
karakter bangsa Indonesia.
ekonomi
timbul
Bahasa
mengartikan
“kuasa”
sebagai wewenang atas sesuatu untuk
Dasar kekeluargaan dalam
kegiatan
Besar
dari
menentukan
dapat
berupa
kesadaran bahwa kebahagiaan tidak
memerintah, mewakili, mengurus,
hanya
terpenuhinya
dan sebagainya. Dipandang dari
kebutuhan jasmani saja, tetapi juga
sudut kepemilikan, istilah “dikuasai”
terpenuhinya kebutuhan rohani. Oleh
memiliki
karena
menjalankan
daripada istilah “dimiliki”. Makna
kegiatan ekonomi, manusia Indonesia
dikuasai oleh negara dalam pasal 33
harus menjalankan dengan penuh
ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945
tanggung jawab sebagai bagian dari
mencakup kekuasaan negara untuk
ibadah. Kegiatan ekonomi harus
mengatur (regelendaad), mengurus
membawa
sesama
(bestuursdaad),
kehidupan
(beheersdaad),
dengan
itu
manusia
dalam
manfaat
baik
bagi
dalam
derajat
lebih
rendah
mengelola
dan
menguasai
bermasyarakat dan bernegara
(toezichthoudensdaad)”
Cabang-cabang produksi yang
berarti
penting bagi Negara dan yang
sumber daya alam bukan hak ekslusif
menguasai hajat hidup orang
yang berupa kepemilikan pribadi,
banyak dikuasai oleh Negara
tetapi negara hanya sebagai penerima
Cabang-cabang
yang
penting
bagi
amanah.
produksi
negara
dan
465
penguasaan
Hal
ini
negara
atas
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Negara
mengakui
terselesaikan
dan
(Murybarto
member tempat terhadap sektor-
Masyarakat
sektor swasta adalah pada cabang-
mengesampingkan
cabang
(mengesampingkan
produksi
yang
tidak
yang
1994).
jelas-jelas
nilai
keadilan
pemerataan)
menguasai hajat hidup orang banyak.
pastilah akan mengalami gejolak-
Sifat efisiensi dan inovati pada sektor
gejolak sosial. Kemudian cepat atau
swasta
lambat akan meruntuhkan sendi-sendi
berkontribusi
penggerak
dalam
Pemerintah
juga
sebagai
kehidupannya
perekonomian.
ingin
pengusaha-pengusaha
dan
mengancam
kelestariannya.
melihat
swasta
Perekonomian nasional
nasional dapat tumbuh dengan kuat,
diselenggarakan berdasar atas
menjadi ujung tombak kemajuan dan
demokrasi ekonomi dengan
kreativitas perekonomian nasional.
prinsip kebersamaan, efisiensi
Bumi, air dan kekayaan alam yang
berkeadilan, berkelanjutan,
terkandung didalamnya dikuasai
berwawasan lingkungan,
oleh Negara dan dipergunakan
kemandirian, serta dengan
untuk sebesar-besarnya
menjaga keseimbangan kemajuan
kemakmuran rakyat
dan kesatuan ekonomi nasional.
Sistem ekonomi Indonesia
Demokrasi ekonomi adalah
menegaskan bahwa penguasaan atas
tegaknya kedaulan rakyat dalam
bumi, air dan kekayaan alam yang
perekonomian. Kegiatan ekonomi
terkandung didalamnya demi dan
bersumber dari rakyat, oleh rakyat
hanya untuk kemakmuran rakyat
dan untuk rakyat.
Indonesia, bukan kemakmuran orang-
Dari
rakyat,
berarti
perekonomian nasional terlaksana
perseorang.
setelah mendapat mandat dari rakyat.
Sistem ekonomi Indonesia
adalah
Rakyat adalah pemegang kedaulatan
“Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat
ekonomi, sehingga rakyat adalah
Indonesia” yaitu keadilan ekonomi
pihak
sekaligus pembagian distribusi yang
menetapkan tatatan ekonomi melalui
adil
wakil-wakilnya.
memaknai
kemakmuran
setelah
proses
produksi
466
yang
paling
berkuasa
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Oleh
penyelenggaraan
4)Senantiasa
berarti
rakyat,
memperhatikan
keberlanjutan
perekonomian
dan
berwawasan
wajib dilaksanakan oleh rakyat baik
lingkungan dari kegiatan ekonomi
melalui partisipasi dan emansipasi.
yang dilakukannya.
Penting sekali menanamkan
Untuk rakyat, berarti tujuan dari
penyelenggaraan
pendidikan
perekonomian
ekonomi
berdasarkan
nasional adalah untuk kemakmuran
nilai-nilai budaya Indonesia sejak dini
seluruh rakyat Indonesia.
guna membentuk manusia Indonesia
sesuai sifat, kelakuan dan karakter
Hasil kekayaan alam harus
digunakan
untuk
Indonesia.
kepentingan
bersama dengan tetap memperhatikan
Dengan mengajarkan esensi
keadilan berkelanjutan, berwawasan
kebudayaan Indonesia akan diperoleh
lingkungan,
serta
kepribadian dan karakter manusia
menjaga keseimbangan kemajuan dan
Indonesia. Karakter yang dilandasi
kesatuan ekonomi nasional.
moral. Moral yang diperoleh dari
kemandirian,
nilai-nilai budaya, ajaran agama dan
kepercayaan yang dianut oleh setiap
KESIMPULAN
insan
Pada jenjang sekolah dasar
manusia
Indonesia.
Bila
dengan
karakter yang bermoral demikian
perkembangan usia peserta didik.
telah menjadi darah daging serta
Demikian juga dengan pengetahuan
kebiasaan bangsa Indonesia maka
ekonomi, internalisasi konsep-konsep
mampu membentengi dari pengaruh
ekonomi Indonesia yang sesuai pada
ekonomi asing yang mengutamakan
jenjang
keegoisan, korupsi, keserakahan, dan
pengetahuan
disesuaikan
sekolah
1)Kegiatan
dasar
ekonomi
yaitu:
lain-laian.
yang
Mengajarkan
mengutamakan musyawarah dengan
sikap
rendah
hati,
pendidikan
ekonomi sesuai pasal 33 Undang-
2)Tolongdalam
Undang Dasar 1945 sejak dini
yang
sebagai core content, pada dasarnya
kuat, 3)Rasa cinta terhadap produk-
sama dengan berinvestasi jangka
produk
panjang yaitu investment of human
menolong,
gotong-royong
mewujudkan
hasil
perekonomian
negaranya
sendiri
467
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
skill dan mental skill dimana akan
Ekonomi Indonesia Tafsiran
terjadi
Pancasila
keterlekatan
yang
dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku
dan
UUD
1945.
Jakarta: Erlangga.
ekonomi yang benar bagi anak-anak
Jessua, Claude. (2015) Kapitalisme.
sebagai generasi penerus sumber daya
Yogyakarta: Jalasutra.
manusia Indonesia.
Murbyarto.
(1990).
Pancasila
Ekonomi
Gagasan
dan
Kemungkinan. Jakarta: LP3S
DAFTAR RUJUKAN
50
Murbyarto. (1994). Sistem dan Moral
Gagasan Ekonomi yang Perlu
Ekonomi Indonesia. Jakarta:
Anda
LP3S
Conway,
Edmund.
(2011).
Ketahui.
Jakarta:
Erlangga.
(2015).
Petras, James & Henry Veltmeyer.
Ekonomi Cukup Kritik Budaya
2014. Menelanjangi Globalisasi
pada
Sepak Terjang Imperialisme di
Dahana,
Panca
Radhar.
Kapitalisme.
Jakarta:
Abad
Kompas Media Nusantara.
21.
Bantul:
Kreasi
Wacana.
Daulat Ra’jat Buku 1 Taun 1931 –
1932 Terbitan Khusus Satu
Pustaka Materi. 2015. Materi 1PS
Abad Bung Hatta. Jakarta:
kelas III SD. Diakses dari
Yayasan Hatta.
http://pustakamateri.web.id/ma
Deliarnov.
2005.
teri-ips-kelas-3-sd/ tanggal 9
Perkembangan
Mei 2016
Pemikiran Ekonomi. Jakarta:
_______. 2015. Materi 1PS kelas IV
PT Raja Grafindo Persada.
SD.
Etzioni, Amitai. 1992. Dimensi Moral
Diakses
dari
Menuju Ilmu Ekonomi Baru.
http://pustakamateri.web.id/ma
Bandung:
teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10
PT
Remaja
Mei 2016
Rosdakarya.
_______. 2015. Materi 1PS kelas V
Grossman, Gregory. 1995. SistemSistem Ekonomi. Jakarta: Bumi
SD.
Diakses
dari
Aksara.
http://pustakamateri.web.id/ma
teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10
Ismail, Munawar dkk. (2014). Sistem
468
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
_______. 2015. Materi 1PS kelas XII
Mei 2016
SMP.
_______. 2015. Materi 1PS kelas VI
Diakses
dari
dari
http://pustakamateri.web.id/ma
http://pustakamateri.web.id/ma
teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10
teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10
Mei 2016
SD.
Diakses
Rusman.
Mei 2016
Kurikulum
_______. 2015. Materi 1PS kelas VII
SMP.
Diakses
Sinamo, Jansen. 2014. Revolusi
Mental
Mei 2016
dalam
Birokrasi,
_______. 2015. Materi 1PS kelas VIII
dan
Jakarta:
dari
Institusi,
Korporasi.
Institut
Darma
Mahardika.
http://pustakamateri.web.id/ma
Skusen,
teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10
Mark.
(2009).
Sejarah
Pemikiran Sang Maestro Teori-
Mei 2016
_______. 2015. Materi 1PS kelas IX
SMP.
SeriManajemen
Raja Grafindo Persada.
teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10
Diakses
Manajemen
Sekolah Bermutu. Jakarta: PT
dari
http://pustakamateri.web.id/ma
SMP.
2012.
Diakses
Teori Ekonomi Modern Sebuah
dari
Narasi
Kritis
Menyikapi
http://pustakamateri.web.id/ma
Pergumulan Intelkektual dan
teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10
Kepedihan Sosial di dalam
Mei 2016
Menyelesaikan
_______. 2015. Materi 1PS kelas X
SMA.
Diakses
Masalah
dari
Ekonomi.
MasalahJakarta:
Kencana.
http://pustakamateri.web.id/ma
Soetomo, 2014, Kesejahteraan dan
teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10
Upaya Mewujudkannya dalam
Mei 2016
Persfektif Masyarakat Lokal,
_______. 2015. Materi 1PS kelas XI
SMP.
Diakses
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
dari
Subandi. (2014). Sistem Ekonomi
http://pustakamateri.web.id/ma
Indonesia. Bandung: Alfabeta
teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10
Subroto, W.T. (2012) Revitalization ff
Mei 2016
Pancasila Economic System in
469
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
The Globalization Era, Journal
of Economics and Sustainable
Development,
Vol.3,
No.11,
2012, p1-11
Suhardin, Y. & Siahaan, R.H. (2014),
Populist Economy in The State
of Welfare Law of Indonesia,
International
Journal
of
Business,Economics and Law,
Vol. 5, Issue 4, p76-81
Swasono, E. S. (2010). Indonesia dan
Doktrin Kesejahteraan Sosial
Dari Klasik dan Neoklasikal
Sampai ke The End of LaissezFaire. Jakarta: PraKarsa
Wahjoedi.
(2015).
Merehabilitasi
Pendidikan
Ekonomi,
Memperkuat
Jati
Perekonomian
Pidato
Diri
Indonesia.
Pengukuhan
Jabatan
Guru Besar dalam Bidang Ilmu
Ekonomi
Ekonomi
dan
pada
Pendidikan
Fakultas
Ekonomi. Malang: Universitas
Negeri Malang.
470
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ALTRUISME DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH
Fahimul Amri1, Ery Tri Djatmika2, Hari Wahyono3, Sri Umi Mintarti4
1
Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang
1
Pendidikan ekonomi STKIP PGRI Jombang
[email protected]
2
Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang
3
Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang
4
Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang
Abstrak
Baru-baru ini banyak ditemukan aktivitas ekonomi yang merugikan orang lain seiring dengan
meningkatnya kebutuhan manusia. Padahal dalam konteks hubungan sosial perilaku ekonomi yang
merugikan orang lain dianggap tidak baik. Pelaku ekonomi harus mempunyai sikap dalam hal ini
mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain bila aktivitas ekonomi yang dilakukannya
merugikan (empati). Disisi yang lain sebagai makhluk sosial sekaligus makhluk ekonomi (homo
economicus), pelaku ekonomi selain berupaya maksimal untuk mencapai kesejahteraan sendiri,
juga harus mempunyai kepedulian kepada pelaku ekonomi lain dengan cara membantu untuk
menuju pencapaian kesejahteraan (altruisme). Oleh karena itu, dipandang cocok bahwa
pembelajaran di sekolah harus mampu memodifikasi pembelajaran agar siswa yang sedang
mempelajari mata pelajaran ekonomi mendapatkan pengetahuan, sehingga sikap dan perilakunya
dalam aktivitas ekonomi mempunyai rasa empati dan kepedulian dalam membantu orang lain untuk
mencapai kesejahteraan. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah menjadi salah satu bagian penting
dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam aktivitas ekonomi. Konstruksi pembelajaran yang
ciptakan oleh guru ekonomi (dapat menggunakan berbagai model atau strategi pembelajaran)
harus mampu menunjukkan pembelajaran yang memuat nilai-nilai kebaikan dalam aktivitas
ekonomi sehingga siswa mempunyai perilaku ekonomi yang tidak hanya mementingkan dirinya
sendiri akan tetapi juga berorientasi bagi kepentingan orang lain. Oleh karena itu dalam tulisan ini
mencoba untuk mengkaji dari sudut pandang ekonomi tentang egoisme, empati, altruisme, dan
altruisme dalam pembelajaran ekonomi.
Kata Kunci: altruisme, egoisme, empati, pembelajaran ekonomi
Aktivitas ekonomi saat ini
menjadi
suatu
fenomena
memenuhi
yang
kebutuhan
berbagai
tersebut.
macam
Keterbatan
keberadaannya sangat penting bagi
sumber daya yang dimiliki membuat
kehidupan
manusia ekonomi berupaya untuk
manusia.
Manusia
ekonomi (homo economicus) selalu
memenuhi
berupaya untuk memenuhi berbagai
kebutuhan tersebut dengan berbagai
macam kebutuhannya. Akan tetapi
cara. Dalam konteks memenuhi
manusia ekonomi pasti dihadapkan
kebutuhan dengan berbagai cara,
pada keterbatan sumber daya untuk
kadangkala
471
berbagai
cara-cara
macam
yang
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
digunakan
sangat
orang hanya mengejar kepentingan
mengabaikan
individu. Bahkan Archer (Mooney,
kepentingan lingkungan sosialnya.
Selama
ini
2014) berpendapat bahwa homo
aktivitas
ekonomi yang dilakukan individu
economicus
cenderung mengabaikan kepentingan
menjelaskan begitu banyak perilaku
pihak lain. Sehingga ada pendapat
manusia, terutama yang kolektif atau
yang
kebersamaan.
bermunculan
adanya
terkait
tidak
keterkaitan
antara
individu
dengan
kepentingan
gagal
untuk
Padahal
keberadaan
sejatinya
manusia
tidak
bisa
kepentingan sosial dalam konteks
terlepas dari keberadaan orang lain
ekonomi. Ada hal yang menarik yang
dalam aktivitas ekonomi. Dalam hal
perlu mendapatkan perhatian seperti
ini manusia adalah makhluk ekonomi
diungkapkan oleh Archer (Mooney,
yang
2014) bahwa homo economicus tidak
kesejahteraan
memiliki
tulus
memenuhi semua kebutuhan yang
tentang orang lain dan interaksi
beranekaragam sekaligus sebagai
sosial. Karena homo economicus
makhluk
cenderung tanpa ikatan sosial, homo
berhubungan dengan manusia lain.
perhatian
yang
berupaya
untuk
mencapai
dengan
sosial
yang
cara
selalu
yang
Sears et.al (1991) mengungkapkan
memiliki satu properti sendiri, yaitu
bahwa manusia tidak akan mampu
rasionalitas
hidup sendiri, melainkan sebagai
adalah model
economicus
instrumental.
Rasionalitas
kapasitas
instrumental
untuk
preferensi
utilitas
sosial
bergantung
memaksimalkan
sehingga
memaksimalkan
makhluk
yaitu
yang
sangat
kepada manusia lain,
dapat
dan masing-masing individu tidak
mereka.
dapat mencapai kehidupan yang
Mooney (2014) juga menjelaskan
bahagia
dan
meskipun homo economicus hidup
lingkungan
dalam masyarakat, lingkungan sosial
mendukungnya.
tetap menjadi preferensi yang utama.
Melihat
sejahtera
tanpa
sosial
yang
hal
tersebut,
Tindakan masyarakat didorong oleh
nampaknya aktivitas ekonomi tidak
rasionalitas,
bisa
dan
ujung-ujungnya
472
terlepas
dengan
konteks
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kehidupan atau lingkungan sosial.
membenarkan tindakannya. Padahal
Lingkungan sosial menjadi faktor
Adam Smith sebagai pelopor dalam
penting dalam mewujudkan aktivitas
bidang ekonomi mengungkapkan
ekonomi yang mampu memberikan
bahwa aktivitas ekonomi harus bisa
kesejahteraan dan kebahagiaan bagi
memberikan
semua.
kenyataannya
semua dan tidak mengorbankan
kepentingan
pihak lain, dan masyarakat ekonomi
menyebabkan
yang baik adalah masyarakat yang
kebahagiaan
dipenuhi oleh nilai kebaikan dan
Namun
berbagai
benturan
ekonomi
kesejahteraan
dan
kemanfaatan
ekonomi masih belum sepenuhnya
menjauhkan
dapat diwujudkan. Banyak kasus
curang, serakah, dan tidak adil,
dalam
namun tidak berarti pelaku ekonomi
kegiatan
ekonomi
yang
dari
bagi
perilaku
mengakibatkan kerugian bagi pelaku
tidak
ekonomi
(egoisme), akan tetapi kepentingan
curang
lain
dan
seperti
perbuatan
penggunaan
mementingkan
yang
dirinya
diri dapat membantu kepentingan
zat
berbahaya dalam kegiatan produksi.
masyarakat
secara
Keserakahan dari segelintir pelaku
(Skousen, 2001).
ekonomi menyebabkan kesengsaraan
Nampak
keseluruhan
nyata
bahwa
yang berkepanjangan bagi kehidupan
aktivitas ekonomi yang dilakukan
masyarakat lain seperti spekulasi dan
tidak dapat terlepas dengan aktivitas
penipuan yang menyebabkan krisis
sosial
ekonomi berkepanjangan di berbagai
individu dengan keberadaan pihak
belahan dunia.
lain,
dalam
yaitu
sehingga
keterkaitan
dalam
antara
hal
ini
Berbagai kasus yang terjadi
bagaimana pelaku ekonomi selain
aktivitas
untuk
merugikan,
ekonomi
nampaknya
yang
pribadi,
pelaku
mencapai
juga
kesejahteraan
membantu
untuk
yang
mencapai kesejahteraan bagi pihak
menonjolkan sikap dan perilaku
lain. Bukan sebaliknya berupaya
egonya. Egoisme (mementingkan
untuk
diri sendiri) seringkali menjadi dasar
pribadi tetapi mengabaikan bahkan
bagi
mengorbankan
ekonomi
masih
pelaku
banyak
ekonomi
untuk
473
mencapai
kesejahteraan
kepentingan
dan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kesejahteraan pihak lain. Dengan
terkait dengan pemisahan homo
demikian harus ada harmonisasi
economicus
kepentingan
aktivitas
sosial. Oleh karena itu pendidikan
ekonomi. Oleh karena itu dalam
ekonomi harus mampu menanamkan
aktivitas ekonomi, pelaku ekonomi
empati dalam aktivitas ekonomi,
harus mampu merasakan apa yang
saling membantu (altruisme) dalam
dirasakan oleh pelaku ekonomi lain,
menuju
sehingga aktivitas ekonominya jauh
meminimalkan
dari
(kepentingan
dalam
kecurangan
dan
penipuan.
dengan
lingkungan
kesejahteraan
dan
egoisme
sendiri)
dengan
Disamping itu perlu adanya upaya
mengabaikan kepentingan pihak lain
untuk membantu pihak lain dalam
dalam
mencapai
peserta didik mempunyai
kesejateraan,
tanpa
aktivitas
ekonomi,
bekal
kepedulian dan perhatian dari pelaku
dalam
ekonomi dalam upaya membantu
ekonomi untuk saat ini dan untuk
pihak lain akan sulit mewujudkan
masa depan dalam upaya mencapai
kesejahteraan bersama.
kesejahteraan
Melihat
hal
menjalankan
agar
aktivitas
ekonomi
secara
bersama.
tersebut,
nampaknya pendidikan khususnya
dalam
pembelajaran
ekonomi
EGOISME
Egoisme
mempunyai tantangan besar untuk
dalam
konteks
pencerahan
ekonomi selama ini masih menjadi
kepada peserta didik melalui proses
sesuatu yang diperdebatan terkait
pembelajaran
dengan
dapat
memberikan
tentang
perlunya
kepentingan
Disisi
satu
diri
(self
manusia
perilaku ekonomi yang tidak hanya
interset).
berorientasi
kepentingan
ekonomi berupaya untuk memenuhi
sendiri, akan tetapi perilaku ekonomi
kepentingan diri sendiri, tetapi disisi
yang juga harus berorientasi kepada
yang
kepentingan
Hal
dihadapkan pada kepentingan orang
inilah menjadi tugas berat dari
banyak. Durkheim (Weiss dan Peres,
pendidikan ekonomi untuk bisa
2014) menyebutkan altruisme dan
membantah apa yang disampaikan
egoisme saling melengkapi aspek
pada
orang banyak.
474
lain
manusia
ekonomi
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kehidupan manusia, setiap manusia
bahwa motif seseorang menolong
memiliki altruisme dan egoisme
lebih kepada untuk kepentingan diri
dalam
dan
sendiri seperti mendapat reward atau
arah
untuk membuktikan diri sendiri
dirinya.
egoisme
altruisme
bergantung
pada
tindakan. Suatu tindakan dianggap
sehingga
terpenuhinya
altruistik ketika tindakan ditujukan
pada dirinya sendiri.
kepuasan
Berdasarkan uraian tersebut
bagi orang lain atau bergerak menuju
lain,
menarik untuk dapat dilihat dari sisi
sedangkan egoisme tindakan yang
ekonomi. Ada suatu ungkapan “tidak
ditujukan untuk diri sendiri.
ada yang gratis dalam ekonomi”. Hal
luar
individu
Disamping
atau
orang
itu
ini menunjukkan bahwa memang
Batson
(Sarwono, 2002 ) berpendapat bahwa
ekonomi
ada dua sifat egois manusia yang
keuntungan atau untuk kepentingan
dapat
diri.
menjadi
alasan
untuk
orientasinya
Akan
tetapi
sekali
pada
lagi
menolong sesama. Pertama, dari segi
kepentingan diri sendiri juga akan
pembelajaran
sosial
dan
memberikan dampak yang positif
reinforcement,
yaitu
adanya
bagi orang lain. dan sebaliknya
pencarian reward dan ada motif
kepentingan ekonomi yang secara
tersendiri dalam tindakan menolong.
absolut hanya untuk diri sendiri,
Kedua, dari segi pemuasan diri
yang tidak disertai dengan membantu
sendiri, yaitu pembuktian kepada diri
untuk
sendiri. Segi positif dari yang kedua
orang banyak, maka akan sulit
apabila egoisme tersebut mendorong
mewujudkan kesejahteraan ekonomi
seseorang untuk membantu orang
baik kepada diri sendiri apalagi
lain. Sedangkan segi negatifnya,
untuk
kesejahteraan
orang lain.
akan mendorong seseorang untuk
Untuk
memperkuat
argumentasi
memenuhi segala kepentingannya
tersebut dapat dicontohkan kasus
sendiri tanpa memikirkan orang lain.
penganiayaan yang dilakukan oleh
Selain itu, dengan egoisme dapat
pengusaha kepada karyawan yang
dilihat
seseorang
terjadi pada usaha kecil di daerah
menolong, karena egoisme, menilai
Bandung. Pengusaha berupaya untuk
motif
dibalik
475
mewujudkan
kepentingan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mendapatkan keuntungan yang besar
kebahagiaan
dengan pengabaikan kepentingan
individu hanya untuk mementingkan
orang lain, dengan menggunakan
diri mereka sendiri.
Beberapa
cara yang sangat bertentangan yaitu
menyiksa
karyawan
memberikan
dan
individualistis,
kasus
dan
dalam
ekonomi yang terkait dengan ego
tidak
tersebut
hak-haknya
salah
satunya
adalah
(M.tempo.co. 2013). Nampak jelas
masalah krisis ekonomi yang terjadi
kasus
menunjukkan
beberapa dekade, mulai dari krisis
kepentingan diri yang arogan dari
yang dikenal sebagai depresi besar
pengusaha
memperhatikan
(great depression) tahun 1930-an di
pihak lain, akibatnya keruntuhan
Amerika, krisis tahun 1997-1998 di
usaha terjadi dengan terbongkarnya
Asia termasuk di Indonesia, dan
kasus tersebut oleh pihak yang
krisis keuangan tahun 2008 di
berwenang.
Amerika yang dikenal sebagai krisis
tersebut
tanpa
Selanjutnya
Weiss
subprime mortgage. Semua krisis
dan
Peres (2014) menyebutkan ego dapat
tersebut
dibagi
jenis
kerusakan pada tingkat global atau
diantaranya adalah ego empati dan
memberikan pengaruh buruk kepada
ego apatis. Ego empati memiliki
perekonomian bagi negara lain.
kemampuan untuk merasakan apa
Penyebab dari krisis tersebut adalah
yang orang lain rasakan. Ini adalah
karena ulah kotor dan jahat dari
jenis yang ego yang tindakannya bisa
pelaku ekonomi, mereka melakukan
lebih dekat dengan apa yang sebagai
penipuan, berperilaku curang, dan
altruisme. Sedangkan ego apatis
melakukan spekulasi. Bahkan yang
adalah ego yang apatis terhadap
terakhir disebut krisis salah satunya
orang lain, yaitu acuh tak acuh
disebabkan
terhadap
perusahaan
menjadi
beberapa
kebahagiaan
atau
mampu
oleh
menyebabkan
ulah
yang
petinggi
hanya
kegembiraan dan kesedihan serta
mementingkan kepentingan mereka
penderitaan orang lain. Dalam ego
dan memperkaya diri mereka sendiri
ini tidak adanya kepedulian, hanya
dengan cara melakukan penipuan
mendorong
untuk
mengejar
476
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pada sektor keuangan (Whitehead
pendapat orang lain terhadap dirinya
dan Crawshaw, 2014).
(Goleman, 2002, 2007).
Hal
yang
sama
juga
diungkapkan oleh Hurlock (1994,
EMPATI
1999); Santrock, 2003, 2007) bahwa
Aktivitas ekonomi dapat
terkait dengan apa yang disebut
empati
dengan empati. Baron dan Byrne
seseorang untuk membayangkan dan
(2005: 111); Batson dan Coke (Sari
melihat diri sendiri pada posisi,
et.al, 2003) mengungkapkan bahwa
situasi, dan sudut pandang
empati
kemampuan
perspektif orang lain serta mampu
untuk merasakan keadaan emosional
menempatkan diri dalam keadaan
yang berhubungan dengan perasaan
psikologis orang lain. Lebih lanjut
atau tentang apa yang dirasakan oleh
Santrock (2003, 2007) merasakan
orang lain, dan ketika seseorang
empati berarti bereaksi terhadap
melihat orang lain berada dalam
perasaan orang lain dengan respon
keadaan menderita atau mempunyai
emosional yang sama dengan respon
masalah, maka orang tersebut ikut
orang lain.
merupakan
merasakan, dengan cara mencoba
membantu
merupakan
Stein
dalam sudut pandang
Jhonson
kemampuan
atau
(Ibrahim,
2003);
Smither
(1983);
dan
orang lain untuk menyelesaikan
Koestner dan Franz (1990) juga
permasalahan dan penderitaan orang
mengatakan bahwa empati adalah
lain
kepekaan
tersebut.
Empati
dibangun
yang
dimiliki
oleh
berdasarkan kesadaran diri, jika
seseorang untuk memahami kondisi
individu semakin terbuka dengan
yang dirasakan dan dipikirkan oleh
emosinya, keterampilan memahami
orang lain dengan menempatkan diri
perasaan
sebagaimana
orang
lain
semakin
orang
meningkat yang kemudian dapat
merasakan
menimbulkan perasaan yang serupa
Dalam hal ini tanpa harus secara
dalam
sehingga
nyata terlibat dalam perasaan atau
individu menjadi lebih dapat menilai
tanggapan orang tersebut. Selain itu
diri sendiri dan dapat menyadari
Taufik (2012) juga menyebutkan
diri
seseorang,
477
dan
tersebut
memikirkannya.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
empati merupakan suatu aktivitas
antara individu dan orang lain.
dalam memahami tentang apa yang
Dengan demikian secara singkat
sedang dirasakan dan dipikirkan oleh
dapat disimpulkan bahwa empati
orang lain, serta apa yang dipikirkan
merupakan
dan
yang
merasakan apa yang dirasakan dan
bersangkutan terhadap kondisi yang
yang terjadi pada orang lain dan
sedang dialami orang lain tanpa yang
mampu menempatkan diri dalam
bersangkutan
keadaan
dirasakan
oleh
kehilangan
kontrol
kemampuan
dan
untuk
situasi
yang
dirinya dalam arti tidak secara nyata
berhubungan dengan emosional dan
masuk dalam alam perasaan dan
psikologis orang lain tersebut.
Empati
pikiran orang lain.
bahwa
merupakan
perasaan
sesuatu
yang sangat penting dalam aktivitas
Sears et. al, (1991) juga
berpendapat
menjadi
ekonomi, karena dapat membuat
empati
para
yang
pelaku
ekonomi
bertindak
berorientasi pada simpati, kasih
dengan cara-cara yang benar, tidak
sayang, dan perhatian karena adanya
semata-mata
penderitaan
keuntungan
yang menimpa dan
untuk
atau
mencari
kesejahteraan
dirasakan oleh orang lain sehingga
pribadi dan merugikan orang lain,
secara tidak langsung ikut merasakan
akan tetapi demi kepentingan semua.
penderitaan orang lain tersebut.
Dalam aktivitas ekonomi seharusnya
Bahkan lebih jauh Myers (Sarwono,
pelaku ekonomi dalam hal ini para
2002) menyatakan empati adalah
pengusaha harus peka terhadap apa
hasrat untuk menolong orang lain
yang
tanpa
produksinya. Banyak kasus antara
memikirkan
kepentingan
dilakukan
lain
kesejahteran orang lain. Lebih lanjut
pembuangan
Eisenberg dan Strayer (Baron-Cohen
sembarangan yang dapat merusak
dan Wheelwright, 2004) menyatakan
lingkungan dan merugikan orang
bahwa
paling
lain. Pelaku ekonomi harus mampu
mendasar pada proses empati adalah
merasakan apa yang dirasakan oleh
pemahaman
masyarakat dan lingkungan sosial
satu
adanya
yang
perbedaan
478
terkait
aktivitas
sendiri dan lebih menitikkan pada
salah
terutama
dalam
limbah
dengan
secara
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sekitar perusahaan akibat limbah
bahwa empati dapat menimbulkan
yang dibuang sembarangan tanpa
dorongan untuk
melalui proses pengolahan limbah.
tujuan dari menolong itu untuk
Selain itu para pelaku ekonomi harus
memberikan kesejahteraan bagi yang
mempunyai
lain.
kepekaan
terhadap
menolong, dan
kemiskinan dan pengangguran yang
Selanjutnya Davis (1983);
selama ini masih menjadi tugas berat
Sari et.al (2003) menjelaskan aspek-
untuk dapat diselasaikan. Hal ini
aspek empati, antara lain meliputi:
yang membuat perasaan empati
a). perspective tacking (pengambilan
dapat membawa pelaku ekonomi
perspektif),
membantu yang lain dari kesusahan
kecenderungan
dalam bentuk pengangguran dan
berorientasi pada sudut pandang
kemiskinan. Banyak kasus-kasus lain
tidak pada kepentingan sendiri, akan
yang memerlukan wujud empati dari
tetapi perilaku yang berorientasi
para
sehingga
pada sudut pandang kepentingan
dapat
orang lain; b) fantasy (imajinasi),
pelaku
kesejahteraan
ekonomi
bersama
merupakan
perilaku
yang
tercapai. Keadaan ini menunjukkan
merupakan
bahwa dengan kemampuan empati
seseorang untuk mengubah diri ke
dapat
dalam perasaan dan tindakan yang
menghilangkan
sikap
berorientasi
mementingkan diri sendiri.
yang
kecenderungan
pada
khayalan;
Hal ini sesuai dengan apa
empathic
concern
diungkapkan
empatik),
merupakan
dari
hasil
c)
(perhatian
orientasi
penelitian yang dilakukan Stephan
seseorang terhadap orang lain berupa
dan
simpati, kasihan, dan peduli terhadap
Stephan
(1985)
yang
mengungkapkan bahwa orang yang
orang
memiliki rasa empati akan berusaha
kesulitan. aspek ini sangat terkait
untuk menolong orang lain yang
dengan
membutuhkan
dan
perilaku menolong kepada orang
merasa kasihan atau iba terhadap
lain; dan d). personal distress
penderitaan orang tersebut. Batson
(distress
(Taufik, 2012) juga menambahkan
orientasi seseorang terhadap dirinya
pertolongan
479
lain
reaksi
yang
mengalami
emosional
pribadi),
dan
merupakan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sendiri
yang
berupa
terhadap orang lain; b). kelembutan,
perasaan
prihatin, cemas, takut, gelisah, tidak
kelembutan
berdaya, terkejut, maupun perasaan
perasaan yang dimiliki seseorang
lain
untuk bersikap maupun bertutur kata
yang
dialami
oleh
orang
merupakan
lemah lembut
tersebut.
suatu
dan tidak kasar
juga
terhadap orang lain; c). peduli, peduli
diungkapkan oleh Baron dan Byrne
merupakan suatu sikap yang dimiliki
(2005); Eisenberg dan Strayer (1987,
seseorang
untuk
1990); dan Schroeder et.al (1995)
perhatian
terhadap
menyatakan bahwa dalam empati
maupun
terhadap
terdapat
yang
disekitarnya; dan d) kasihan, kasihan
menentukan yaitu: a). aspek kognitif,
merupakan suatu perasaan yang
dalam aspek ini terdapat adanya
dimiliki seseorang untuk bersikap iba
keterlibatan pemikiran yaitu individu
atau belas kasih terhadap orang lain.
dapat memahami apa yang orang lain
Melihat pendapat tersebut,
rasakan dan mengapa hal tersebut
ada hal penting yang perlu dicermati
dapat terjadi pada orang tersebut; dan
terkait dengan kepedulian. Aktivitas
b). aspek afektif, dalam aspek ini
ekonomi harus mampu menunjukkan
individu mampu menanggapi emosi
kepedulian
orang lain dan mempunyai perspektif
ekonomi
terhadap kepedulian sehingga dapat
lingkungan.
merasakan apa yang dirasakan oleh
lingkungan, pembakaran hutan, dan
orang lain.
ilegal logging menjadi bagian dari
Hal
yang
sama
aspek-aspek
Selain
itu
Batson
perilaku
et.al
baik
lain
memberikan
orang
lingkungan
kepada
maupun
Kasus
ekonomi
lain
pelaku
kepada
pencemaran
yang
belum
(Decety, 2012); Batson dan Coke
mencerminkan
(Watson, 1984) juga menyatakan
Pembakaran
hutan
mampu
bahwa aspek yang terkandung dalam
menghambat
aktivitas
ekonomi
empati, antara lain: a). kehangatan,
masyarakat dan mampu membuat
kehangatan
suatu
kerugian secara ekonomis dan non
perasaan yang dimiliki individu
ekonomis (Kompasiana.com, 2015).
untuk bersikap hangat dan dekat
Dan banyak kasus besar lain yang
merupakan
480
kepedulian.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sangat
mengabaikan
lingkungan keluarga yang sering
kepedulian
berorientasi pada empati kepada
dalam aktivitas ekonomi.
faktor-faktor
orang lain akan sangat membantu
yang mempengaruhi empati menurut
anak dalam menumbuhkan empati
Hoffman (2000) antara lain: a)
dalam dirinya.
Selanjutnya,
adanya
sosialisasi,
memungkinkan
mengalami
seseorang
sejumlah
mengarahkan
Melihat
sosialisasi
tersebut,
pengasuhan selain dalam lingkungan
dapat
keluarga,
emosi,
seseorang
hal
nampaknya
pendidikan
juga mempunyai kontribusi dalam
untuk
melihat keadaan orang lain dan
mewujudkan
berpikir tentang orang lain; b)
kepada peserta didik. Dalam konteks
adanya mood and feeling, mood dan
inilah bagaimana peran pendidikan
feeling ini terkait dengan situasi
ekonomi sebagai lingkungan agar
perasaan
ketika
mampu menumbuhkan empati dalam
berinteraksi dengan lingkungannya
diri peserta didik terutama terkait
akan memberikan pengaruh tentang
dengan bagaimana peserta didik
bagaimana cara seseorang dalam
mampu berempati dalam aktivitas
memberikan
terhadap
ekonomi. Sehingga peserta didik
perasaan dan perilaku orang lain; c).
pada saat ini dan dimasa datang
adanya situasi dan tempat, pada
aktivitas ekonominya akan dipenuhi
situasi dan kondisi tertentu seseorang
dengan
dapat
baik
bagaimana dapat mensejahterakan
dibandingkan dengan situasi dan
dirinya dan juga membantu orang
kondisi yang lain; e). komunikasi dan
lain dalam mencapai kesejahteraan.
seseorang
respon
berempati
bahasa,
lebih
pengungkapan
dipengaruhi
oleh
penanam
kemampuan
empati
untuk
empati
komunikasi
ALTRUISME
(bahasa) yang digunakan seseorang.
Selain
empati,
altruisme
dan
juga merupakan salah satu kajian
ketidakpahaman tentang komunikasi
yang ada dalam ilmu sosial. Namun
akan menjadi hambatan pada proses
demikian tidak berarti ilmu ekonomi
empati;
tidak dapat terkait dengan altruisme.
Perbedaan
bahasa
dan
f)
pengasuhan,
481
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Karena
bagaimanapun
konteks
(1994); Macaulay dan Berkowitz
ekonomi selalu berada pada konteks
(Schroeder,
sosial. Aktivitas ekonomi tidak dapat
(Desmita, 2010) menyebut atruisme
berjalan dengan baik tanpa adanya
adalah
lingkungan sosial yang mendukung.
dilakukan
Jadi ada suatu keterkaitan antara
sekelompok orang untuk menolong
fenomena
orang lain tanpa mengharapkan
ekonomi
dengan
fenomena sosial.
Brigham
1995);
tindakan
Bartal
sukarela
seseorang
imbalan apapun atau
(Dayakisni
&
et.al
yang
atau
menolong
secara sukarela atau disebut juga
Hudaniah, 2003); Jeffries (2014);
sebagai tindakan tanpa pamrih.
dan Batson (1943) secara umum
Selanjutnya
menurut
menyebutkan altruisme adalah suatu
Pillavin dan Charng (1990); Lead
keadaan yang termotivasi dari niat
(Desmita, 2010) menyatakan bahwa
baik dan perilaku untuk memberikan
aspek-aspek altruisme adalah: a)
manfaat kepada orang lain melalui
tindakan yang bertujuan khusus
beberapa
dapat
untuk menguntungkan orang lain; b)
menolong
dilakukan secara sukarela tanpa
meningkatkan
paksaan dan tanpa mengharapkan
kesejahteraan orang lain. Hal yang
imbalan apapun dari orang lain; c)
sama juga diungkapkan oleh Taufik
dilakukan secara sengaja; dan d)
(2012) yang menjelaskan secara
tindakan
umum altruisme diartikan sebagai
menghasilkan sesuatu yang baik atau
aktivitas menolong orang lain, yang
bermanfaat.
cara
membantu
kepentingan
sehingga
atau
dan
memberikan dampak positif terhadap
yang
dilakukan
Nampaknya dari pengertian
orang lain atau masyarakat luas.
tersebut yang cocok dengan konteks
Bahkan lebih tegas Myers
ekonomi adalah altruisme dapat
(Sarwono, 2002); Santrock (2003)
dianggap sebagai
altruisme dapat didefinisikan sebagai
perilaku yang diawali dari niat baik
hasrat dan minat untuk menolong
seseorang untuk membantu atau
orang
menolong agar kepentingan dan
lain
tanpa
memikirkan
kepentingan diri sendiri. Sears et.al
kesejahteraan
482
tindakan atau
orang
lain
dapat
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tercapai, dalam arti kata tindakan
masyarakat dengan cara membantu
yang dilakukan untuk membantu
atau menolong masyarakat untuk
memberikan dampak yang positif
mendapatkan
bagi pihak lain. Hal tersebut sudah
penghasilan.
selayaknya dilakukan oleh semua
pelaku
ekonomi,
terutama
pekerjaan
atau
Kenyataan tersebut sesuai
bagi
dengan apa yang disampaikan oleh
pengusaha atau produsen. Pengusaha
Myers
yang memperkerjakan orang lain
altruisme dapat terjadi karena pada
sebenarnya berkepentingan untuk
dasarnya manusia adalah makhluk
menciptakan kesejahteraan dirinya,
yang
akan
tersebut
tetapi
tidak
hanya
itu,
(Sarwono, 2002)
suka
menolong.
bahwa
Pendapat
menunjukkan
pengusaha tersebut sebenarnya juga
meskipun
sangat membantu orang lain dalam
untuk
mencapai kesejahteraan.
pribadi, tetapi kepentingan pribadi
Masyarakat
yang
awalnya menganggur
mempunyai
pada
dapat
dan tidak
penghasilan,
dapat
dengan
pengusaha
bekerja
tersebut,
memenuhi
memberikan
berorientasi
kepentingan
kemanfaatan
dalam bentuk bantuan kepada orang
lain yang dapat diwujudkan dalam
kehadiran pengusaha akan membuat
mereka
manusia
bahwa
berbagai hal.
pada
Selanjutnya
Baron
dan
sehingga
Byrne (2005); Mussen et.al (1989);
penghasilan tercipta dan bertambah
Einsberg dan Mussen (Dayakisni dan
serta
berkurang.
Hudaniah, 2003) mengungkapkan
awalnya
bahwa altruisme mencakup beberapa
tidak
komponen atau beberapa aspek,
pengangguran
Masyarakat
yang
menganggur
yang
berpenghasilan
berpenghasilan
berkonsumsi,
sehingga
hal
mengindikasikan
menjadi
antara
mampu
(kerjasama), dalam hal ini individu
ini
yang memiliki sifat altruistik lebih
adanya
senang melakukan pekerjaan atau
lain:
a).
cooperative
peningkatan kesejahteraan. Secara
kegiatan
nyata
tersebut
karena dengan berkerja sama dapat
kepada
lebih bersosialisasi dengan sesama
pengusaha
memberikan
manfaat
483
secara
bersama-sama,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
manusia dan dapat mempercepat
curang; f) mempertimbangkan hak
pekerjaan yang dilakukan; b) sharing
dan kesejahteraan orang lain, dalam
(memberi atau berbagi), dalam hal
hal ini individu yang memiliki sifat
ini individu yang sering berperilaku
altruistik
altruistik
mempertimbangkan
biasanya
sering
selalu
berusaha
hak
untuk
dan
memberikan sesuatu bantuan kepada
kesejahteraan orang lain, dan selalu
orang lain yang lebih membutuhkan
berusaha agar orang lain tidak
dari
mengalami kesusahan.
pada
dirinya;
c)
helping
Berdasarkan
(menolong), dalam hal ini individu
pendapat
yang memiliki sifat altruistik senang
tersebut,
nampak
membantu orang lain agar dapat
konteks
kegiatan
meringankan kesusahan dan beban
ekonomi
fisik atau psikologis orang lain
cooperative
dengan cara memberikan sesuatu
dapat
yang
pribadi, pasti ada usur kerja sama
berguna
sehingga
dapat
juga
nyata
atau
dalam
aktivitas
terdapat
adanya
(kerjasama).
Untuk
mewujudkan
menimbulkan perasaan positif; d)
dengan
genereocity (kedermawanan), dalam
mewujudkan hal tersebut. Pelaku
hal ini individu yang memiliki sifat
usaha atau pengusaha tidak akan
altruistik
suka
mampu mengembangkan usahanya
memberikan barang miliknya, dan
bila tidak adanya karyawan yang
murah hati kepada orang lain yang
membantu untuk mengembangkan
membutuhkan tanpa mengharapkan
usahanya.
imbalan
dilakukan
aktivitas produksi tanpa sumber daya
secara sukarela dari orang yang
manusia atau karyawan maka tidak
ditolongnya; e) honesty (kejujuran),
akan bisa menghasilkan, meskipun
dalam hal ini individu yang memiliki
perusahaan
semua
sifat
teknologi
atau
suka
beramal,
apapun
atau
altruistik,
mempunyai
pihak
kepentingan
Bisa
lain
untuk
dibayangkan
menggunakan
mesin,
tetapi
kesediaan untuk melakukan sesuatu
teknologi atau mesin tersebut tetap
seperti
dengan
yang menjalankan adalah manusia.
mengutamakan nilai kejujuran dalam
Dalam konteks ini betapa pentingnya
dirinya dan lurus hati tanpa berbuat
kerja sama dalam aktivitas ekonomi.
apa
adanya
484
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Selain kerja sama, dalam
yang mesti dilakukan, karena hal
aktivitas ekonomi harus ada unsur
tersebut dapat membantu karyawan
kejujuran. Tanpa keujuran, aktivitas
untuk
ekonomi menjadi rusak yang dapat
Sebaliknya
hak-hak
berakibat pada kesengsaraan bagi
diberikan
akan
pihak lain. Inilah yang masih terjadi
pemberontakan dan protes yang
sampai saat ini, banyak aktivitas
dapat berakibat pada guncangan-
ekonomi yang dilakukan dengan
guncangan dalam aktivitas ekonomi.
curang dan merugikan. Berbagai
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
bentuk
yang
aktivitas ekonomi perlu adanya unsur
dalam
bentuk
altruisme, sehingga kesejahteraan
kecurangan-kecurangan
seperti
sebagai
ketidakjujuran
diwujudkan
menikmati
tujuan
kesejahteraan.
yang
tidak
memunculkan
ekonomi
dapat
kasus pemalsuan dan penggunaan zat
tercapai. Aktivitas ekonomi yang
berbahaya pada produk makanan.
termuat altruisme akan membuat
Kasus
akan
para palaku ekonomi tidak hanya
merugikan bagi pengusaha, dan
melulu untuk mengejar kepentingan
kecurangan
ketidakjujuran
pribadi (self interest) akan tetapi juga
dengan menggunakan zat berbahaya
mempunyai tanggung jawab untuk
dapat menimbulkan keresahan dan
membantu
kerugian bagi masyarakat.
mencapai kepentingannya yang sama
pemalsuan
dan
jelas
pihak
lain
untuk
yaitu mencapai kesejahteraan.
Selanjutnya adalah terkait
dengan mempertimbangkan hak dan
Selanjutnya ada beberapa
kesejahteraan orang lain. Kegiatan
faktor yang mempengaruhi perilaku
ekonomi harus mempertimbangkan
altruisme (Dayakisni dan Hudaniah,
hak-hak dan kesejahteraan orang
2003), yaitu: a) suasana hati: dalam
lain. Pemberian hak menjadi suatu
hal ini jika suasana hati seseorang
yang
dalam
sedang nyaman dan tanpa tekanan,
mewujudkan aktivitas ekonomi yang
seseorang akan terdorong untuk
baik.
memberikan
sangat
Pemberian
penting
hak
kepada
pertolongan
lebih
karyawan dalam bentuk pemberian
banyak; b) meyakini keadilan dunia:
gaji atau upah layak menjadi sesuatu
orang yang berperilaku altruistik
485
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
mempunyai keyakinan bahwa dalam
yang terbaik dari empati adalah
jangka panjang yang salah akan
munculnya
dihukum
akan
(Warneken dan Tomasello dalam
empati:
Taufik, 2012). Arlitt dan Humphrey
dan
mendapat
yang
pahala;
baik
c)
perilaku
menolong
kemampuan seseorang untuk ikut
(Schroeder
merasakan apa yang dirasakan oleh
mengungkapkan ada tiga alasan
orang lain atau pengalaman orang
utama
lain; d) faktor situasional: kondisi
berkaitan dengan altruisme yaitu: 1)
dan
adanya
situasi
yang
muncul
saat
et.al,
mengapa
empati
hubungan
sangat
yang
sangat
penting
antara
membutuhkan
subtansial
mempengaruhi
kemampuan untuk merasakan empati
memberikan
dan keinginan untuk terlibat dalam
pertolongan; e) faktor sosiobiologis:
perilaku altruis, 2) ada bagian
perilaku
lain
spesifik pada otak manusia yang
dipengaruhi oleh jenis hubungan
memberikan kemampuan manusia
dengan orang lain, seseorang lebih
secara fisiologis dan neurologis
suka menolong orang yang sudah
untuk berempati dengan orang lain
dikenal atau teman dekat daripada
dan 3) empati merupakan reaksi pada
orang asing. Melihat hal tersebut
manusia yang dapat diobservasi
nampaknya empati menjadi salah
sejak usia dini.
seseorang
pertolongan
orang
satu
lain
juga
untuk
menolong
unsur
orang
dan
1995)
yang mempengaruhi
perilaku altruisme. Baron dan Byrne
ALTRUISME
(2005) menjelaskan bahwa salah satu
PEMBELAJARAN EKONOMI
Altruisme sebagai tindakan
faktor yang memengaruhi altruisme
adalah empati. Faturochman (2006)
yang
juga
membantu
mengungkapkan
DALAM
bahwa
dilakukan
individu
untuk
kepentingan
dan
altruisme erat kaitannya dengan
kesejahteraan orang lain agar dapat
empati.
tercapai.
Altruisme
memberikan
dampak yang positif baik kepada diri
Menurut Sears et.al ( 1994 )
bahwa rasa empatik merupakan
sendiri
sumber altruistik, dan hasil akhir
Munculnya altruisme dalam diri
486
dan
bagi
orang
lain.
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
individu
salah
satunya
mengembangkan dan menanamkan
karena
dipengaruhi faktor empati. Empati
perasaan
mampu membawa individu untuk
altruistik kepada siswa. Banyak
dapat merasakan apa yang sedang
penelitian
dirasakan oleh orang lain, sehingga
tentang
dari
altruisme
adanya
perasaan
tersebut,
empati
yang
dan
perilaku
mengungkapkan
empati
dan
dalam
perilaku
pendidikan.
keinginan dan maksud dari individu
Diantaranya
untuk menolong orang lain muncul
dilakukan oleh Asih dan Pratiwi
dengan sendirinya. Oleh karena itu
(2010) yang menunjukkan bahwa
perilaku
dapat
ada hubungan yang positif antara
dikembangkan dan ditanamkan ke
empati dengan perilaku prososial.
dalam diri anak, terlebih lagi kepada
perilaku prososial dalam hal ini dapat
anak
mengenyam
diartikan sebagai perilaku altruisme.
pendidikan di sekolah. Hal tersebut
Selain itu penelitian dari Fauziah
didukung oleh (Goleman, 2002 )
(2014) menyebutkan ada hubungan
bahwa dalam masa remaja dapat
yang positif antara persahabatan,
mendorong keyakinan moral yang
empati dan kecerdasan adversitas
berpusat
pada
altruisme
yang
masih
pada
meringankan
harus
kemauan
untuk
mahasiswa,
adversitas
ketidakberuntungan
penelitian
dalam
dan ketidakadilan. Senada dengan
kemampuan
hal tersebut, Eisenberg (Santrock,
kesulitan
2003) menyebutkan bahwa altruisme
seseorang.
kecerdasan
hal
untuk
yang
yang
ini
yaitu
mengatasi
dihadapi
oleh
Selama ini yang sudah
muncul lebih sering di masa remaja
terjadi dapat di perkirakan banyak
daripada masa kanak-kanak.
guru
Masa sekolah menjadi masa
dalam
melaksanakan
yang penting bagi anak-anak untuk
pembelajaran
mengembangkan
yang
menyampaikan kedalaman materi
dapat memberikan dampak positif
tanpa menyampaikan hal-hal yang
bagi diri dan lingkungannya. Dalam
dapat menggugah perasaan empati
konteks
dan
pembelajaran
perilaku
inilah
ekonomi
bagaimana
hanya
membangkitkan
sebatas
perilaku
altruistik kepada siswa. Akibatnya
mampu
487
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
perasaan empati dari dalam diri
kemiskinan, kesenjangan distribusi
siswa terhadap fenomena ekonomi
pendapatan,
yang terjadi di lingkungan sekitar
perbuatan curang dan penipuan,
belum mampu dijangkau, apalagi
penganiayaan
sampai pada tindakan atau perilaku
produksi, penggunaan zat berbahaya
menolong dengan secara sukarela
pada produk makanan, pemalsuan,
untuk meningkatkan kesejahteraan
pembakaran hutan dan pembalakan
bagi orang lain. Jikalaupun ada,
liar,
masih belum secara maksimal dan
penambangan liar, dan masih banyak
merata pada semua siswa. Inilah
aktivitas
tantang besar dalam pembelajaran
membutuhkan wujud empati dan
ekonomi,
pembelajaran
perbuatan altruisme dari pelaku
ekonomi lebih bermakna dalam
ekonomi, antara empati dan perilaku
menciptakan
altruisme
atau
berkaitan
sehingga
agar
dan
mewujudkan
kesejahteraan bagi semua.
akan
gagasan
pengembangan
lingkungan,
ekonomi
yang
altruistik
sangat
pembelajaran
tentang
Hal ini juga sesuai dengan apa yang
penanaman
diungkapkan dalam penelitian yang
perasaan
empati
dan
altruistik
kepada
siswa
pembelajaran
pencemaran
aktivitas
untuk mengembangkan hal tersebut.
konsep
dan
dalam
beberapa
diungkapkan
atau
ekonomi,
ekonomi dipandang sangat cocok
Oleh karena itu dalam hal
ini
krisis
ekonomi,
dihasilkan
perilaku
oleh
Setiawan
dan
Sugiarti yang menyebutkan bahwa
dalam
antara empati
terutama
dengan
altruisme
sebagai
saling terkait, semakin besar empati
pengelola pembelajaran. Mengapa
maka akan semakin besar pula
dalam
perilaku altruisme siswa.
dilakukan
oleh
guru
pembelajaran
ekonomi?.
Karena aktivitas ekonomi menjadi
Mengembangkan perasaan
sangat penting dalam kehidupan
empati dan perilaku altruistik pada
masyarakat sekarang, dan dalam
saat
fenomena ekonomi nampak nyata
berlangsung yaitu dengan cara pada
diperlukan perasaan empati dan
saat penyampaian materi pelajaran
perilaku altruistik. Pengangguran,
guru harus memberikan contoh atau
488
pembelajaran
ekonomi
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ilustrasi nyata dalam kehidupan
untuk mengambil keuntungan yang
ekonomi terutama yang sangat dekat
besar dari adanya barang kebutuhan
dengan kehidupan dan lingkungan
yang
siswa,
dengan
konsumen, dan guru harus mampu
dapat
menjelaskan dampak atau akibat
terutama
aktivitas
terkait
ekonomi
yang
sangat
berakibat buruk bagi kehidupan
yang
pihak lain. Dalam hal ini guru dapat
tersebut,
menggunakan
produsen
untuk
berbagai
dapat
sumber
diperlukan
ditimbulkan
baik
dari
aktivitas
dampak
yang
oleh
kepada
barangnya
dipalsukan, bagi karyawan yang
menggambarkan
ilustrasi atau contoh tersebut, dapat
bekerja
melalui media televisi, radio, internet
dipalsukan, dan bagi konsumen yang
dengan WEB dan bahkan melalui
tidak mengetahui tentang keaslian
media
barang
sosial.
Bahkan
bila
di
perusahaan
yang
yang
dikonsumsi
atau
dimungkinkan, dengan menunjukkan
digunakan, maupun kerugian negara
gambar, foto, maupun dokumen lain
akibat
langsung
kepada
pembelajaran.
pemalsuan
tersebut.
siswa
dalam
Contoh lain tentang penggunaan zat
Bahkan
jika
berbahaya pada produk makanan,
dan
guru
diperlukan,
siswa
diberikan
kesempatan
untuk
contoh
dan
menguraikan
dari
ditunjuk
harus
dampak
dapat
atau
menjelaskan
akibat
yang
ditimbulkan dari penggunaan zat
berbahaya bagi kesehatan manusia
ilustrasinya.
Guru, misalnya pada saat
bila dikonsumsi. Contoh lain tentang
menjelaskan materi pelajaran tentang
penebangan hutan secara liar demi
kebutuhan,
harus
mampu
untuk
menguraikan
beberapa
contoh
manusia,
memenuhi
penebangan
kebutuhan
yang
aktivitas ekonomi yang berpotensi
dilakukan secara serampangan akan
untuk memberikan kerugian bagi
berakibat pada kerusakan lingkungan
orang lain. Contoh-contoh tersebut
sehingga lebih lanjut akan berakibat
antara lain tentang peluang dan
pada
aktivitas pemalsuan yang dilakukan
manusia.
oleh oknum-oknum produsen demi
489
bencana
yang
diterima
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tersebut
banyak contoh dan ilustrasi lain baik
nampak bahwa ego manusia demi
yang positif maupun negatif dalam
memenuhi
aktivitas ekonomi yang harus mampu
Contoh-contoh
kebutuhan
kepentingan
merusak
diri
dan
dapat
diuraikan
dalam
mengakibatkan
sehingga
contoh
sendiri
dan
pembelajaran,
ini
dapat
kerugian bagi pihak lain. Disamping
membangun perasaan empati dan
itu
contoh-contoh
perilaku altruistik pada siswa baik
aktivitas ekonomi yang merugikan,
untuk saat ini maupun sebagai bekal
tetapi guru juga harus mampu
pada kehidupan siswa kelak dalam
menguraikan
kehidupan bermasyarakat.
tidak
hanya
ilustrasi
tentang
berbagai hal kebaikan yang ada
Mengembangkan perasaan
dalam aktivitas ekonomi. Dalam hal
empati dan perilaku altruistik dengan
ini
terkait
menggunakan simulasi atau bermain
kualitas
peran. Simulasi atau bermain peran
terhadap produk yang dihasilkan.
atau sejenisnya akan membuat siswa
Produk yang berkualitas akan selalu
merasa
diidamkan
oleh
sendiri terhadap fenomena-fenomena
konsumen. Produk yang berkualitas
yang ada dalam aktivitas ekonomi.
akan selalu menjadi barang yang
Memang simulasi pembelajaran ini
superior, dan untuk mendapatkannya
membutuhkan waktu dan bahkan
harus meng-inden (memesan dahulu
biaya yang tidak sedikit, akan tetapi
bahkan bisa mendapatkan dengan
tidak berarti hal tersebut menjadi
jangka waktu yang lama) sehingga
penghalang. Paling tidak guru harus
produk
dapat
dengan
diilustrasikan
peningkatan
dan
diinginkan
seakan-akan
mengalami
akan
selalu
mampu melaksanakan hal tersebut
kemanfaatan
pada
atau paling tidak 2 kali pertemuan
konsumen. Jelas bila hal ini selalu
dalam satu semester. Hal tersebut
disampaikan secara berkelanjutan
penting untuk dilakukan, karena
kepada
selama
berkualitas
memberikan
siswa
akan
terbangun
ini
pembelajaran
dalam
perasaan empati dan menumbuhkan
bentuk simulasi jarang dilakukan
perilaku untuk membantu kepada
karena berbagai alasan. Padahal
sesama dalam diri siswa. Dan masih
pembelajaran
490
ekonomi
dengan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
melalui simulasi akan membuat
dicatat
pembelajaran
kepemilikan.
yang
dilakukan
untuk
mengidentifikasi
Jadi
diperlukan
semakin menarik disamping dapat
persiapan untuk dapat melakukan
menanamkan nilia-nilai kebaikan
simulasi tersebut secara maksimal.
Melihat hal tersebut akan
tertentu kepada siswa.
nampak sekilas, guru sebenarnya
Simulasi dapat dilakukan
pada materi-materi tertentu yang
sudah
memungkinkan
altruistik kepada siswa, karena siswa
guru
dapat
menanamkan
melaksanakan dengan baik, misalnya
diminta
materi
masalah
membawa sesuatu yang digunakan
tentang
sebagai sarana atau alat untuk
terkait
dengan
kelangkaan,
materi
pengangguran
dan
secara
perilaku
melakukan
kemiskinan.
sukarela
aktivitas
simulasi.
Pelaksanaan pembelajaran dengan
Perilaku
simulasi dapat dilakukan dengan
dijelaskan adalah membantu kepada
dibentuk
pihak
kelompok-kelompok
altruisme
untuk
lain
untuk
seperti
telah
meningkatkan
maupun dapat dilakukan secara
kesejahteraan (dalam pembelajaran
individu, tidak harus semua siswa
ini
dalam satu kelas terlibat dalam
dengan memberikan sesuatu secara
simulasi,
sukarela. Hal-hal kecil seperti inilah
akan
dimungkinkan
dapat
tetapi
bila
salah
melibatkan
adalah
kelancaran
satunya
kegiatan)
yang
semua siswa yang ada dalam kelas.
membangun
Selain itu sebagai sarana pelengkap
dalam pembelajaran ekonomi.
atau
pendukung,
guru
perilaku
dapat
altruisme
Selanjutnya
dapat
menentukan hal-hal apa saja yang
mengembangkan perasaan empati
dapat digunakan atau dibutuhkan
dan
untuk proses simulasi pembelajaran.
pembelajaran
Dalam hal ini siswa dapat diminta
dilakukan dengan cara memberikan
maupun secara sukarela membawa
kesempatan seluas-luasnya kepada
segala keperluan yang dibutuhkan
siswa untuk mengkonstruksi atau
pada saat simulasi. Hal-hal yang
membangun
pengertian
dibawa dan digunakan oleh siswa
pemahaman
terhadap
491
perilaku
altruistik
dalam
ekonomi
dapat
dan
suatu
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
permasalahan atau materi yang akan
menghargai pendapat dalam konteks
dipelajari.
sosial di kelas.
Hal
terabaikan
ekonomi,
inilah
dalam
karena
seringkali
Berdasarkan
pembelajaran
secara
beberapa
konsep tersebut di atas, menjadi
umum
terjadi, guru langsung menjelaskan
sangat
materi pelajaran. Dalam konteks
pendidikan ekonomi terutama pada
tersebut,
saat
semua
siswa
atau
penting
keberadaan
pembelajaran
perwakilan siswa mengemukakan
mewujudkan
tentang pemahaman yang selama ini
empati dan perilaku atruisme sejak
ada di benak dirinya tentang materi
dini kepada siswa dalam mengarungi
atau permasalahan yang dipelajari.
dunia ekonomi yang hasilnya dapat
Satu persatu siswa mengemukakan,
seketika terlihat pada saat proses
dan sangat dimungkinkan terjadinya
pembelajaran maupun untuk masa
perbedaan konstruksi pemahaman
depan mereka pada saat terjun dalam
yang disampaikan. Hal tersebut
aktivitas ekonomi di kehidupan
harus
masyarakat.
disadari
sebagai
bentuk
dan
untuk
menumbuhkan
interaksi dalam konteks lingkungan
sosial.
Guru dalam hal ini harus
memberikan
kebebasan
KESIMPULAN
Aktivitas
kepada
ekonomi
tidak
akan
semua siswa untuk mengkonstruksi
terlepas dengan konteks kehidupan
pemahamannya dan mencatat semua
sosial. Aktivitas ekonomi harus
hal secara ringkas tentang apa yang
mampu memperhatikan kepentingan
telah
dan
diungkapkan
oleh
siswa.
kesejahteraan
orang
lain.
Nampak nyata dalam pembelajaran
Kepentingan diri sendiri menjadi
ini guru sudah mulai menunjukkan
faktor
pembelajaran yang menumbuhkan
kepentingan orang lain. Oleh karena
perilaku altruistik kepada siswa,
itu dalam kegiatan ekonomi harus
dalam hal ini bagaimana siswa
selalu dibangun perasaan empati dan
berupaya untuk berinteraksi dan
perilaku altruistik bukan perilaku
utama
dalam
membantu
egoisme yang ditonjolkan, sehingga
492
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
tidak
yang dekat dengan kehidupan dan
bertentangan dengan kesejahteraan
lingkungan siswa, mengembangkan
pihak
melalui pembelajaran simulasi, dan
kepentingan
diri
lain.
sendiri
Empati
merupakan
kemampuan untuk merasakan apa
memberikan
yang
mampu
kebebasan untuk mengkonstruksi
menempatkan diri dalam keadaan
pengertian dan pemahaman siswa
dan
terhadap suatu permasalahan atau
dirasakan
situasi
dan
yang
berhubungan
orang
altruisme
adalah
lain.
dan
materi yang akan dipelajari.
dengan sudut pandang emosional dan
psikologis
kesempatan
Perilaku
tindakan
atau
perilaku baik untuk membantu atau
DAFTAR RUJUKAN
menolong agar kepentingan dan
kesejahteraan
tercapai,
orang
dalam
dapat
Asih, G.A., & Pratiwi, M.M.S. 2010.
tindakan
Perilaku Prososial Ditinjau dari
lain
arti
memberikan
Empati
dan
dampak yang positif bagi pihak lain.
Emosi.
Jurnal
Empati merupakan salah satu faktor
Universitas Muria Kudus, 1(1),
yang
33-42.
membantu
tersebut
mempengaruhi
perilaku
Kematangan
Psikologi
Baron-Cohen S., & Wheelwright, S.
altruistik pada diri seseorang. Dalam
ekonomi,
2004. The empathy quotient:
perilaku
an investigation of adults with
altruisme harus selalu dikembangkan
Asperger syndrome or high
dan ditanamkan kepada peserta didik
functioning autism, and normal
atau siswa, sehingga perilaku dan
sex differences: Journal of
aktivitas ekonominya untuk saat ini
Autism
dan kelak di masa datang dapat
Disorder. 163-175.
konteks
perasaan
pembelajaran
empati
dan
and
Developmental
memberikan kemanfaatan bagi orang
Baron, R.A., & Byrne. D. 2005.
lain. Pengembangan perasaan empati
Psikologi Sosial. Jilid 2 Edisi
dan
kesepuluh. Alih Bahasa: Ratna
perilaku
pembelajaran
altruisme
ekonomi
dalam
Djuwita. Jakarta: Erlangga.
melalui
pemberian ilustrasi atau contoh nyata
493
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Batson, C.D. 1943. The Altruism
yang Sedang Skripsi. Jurnal
Question: Toward a Social
Psikologi Undip, 13 (1), 78-92.
Goleman,
Psychological Answer. USA:
D.
2002.
Emotional
Lawrence Erlbaum Associate,
intelligence:
Inc.
emosional mengapa EI lebih
Davis,
M.H.
1983.
penting dari IQ. Alih Bahasa:
Measuring
individual
differences
in
T.
emphaty.
Journal
of
Gramedia.
personality
and
J.
bahasa
Malang:
2012.
Massachussetts
Hariono
S.
Imam.
utama.
Empathy.
Hoffman, M. 2000. Empathy and
Institute
of
Moral
Technology.
Development:
Implications for Caring and
2010.
Justice. New York: Cambridge
Psikologi
University Press.
Perkembangan Peserta Didik.
Bandung:
Social
Jakarta: PT Gramedia pustaka
Massachussetts:
Desmita.
2007.
of Human Relationship. Alih
UMM Press.
Decety,
D.
Jakarta:
Intelligence; The New Science
Dayakisni, T., & Hudaniah. 2003.
Sosial.
Hermaya.
Goleman,
social
psychology. 132 (2), 397-410.
Psikologi
kecerdasan
PT.
Hurlock, E.B. 1999 . Perkembangan
Remaja
Anak. Jilid 2. Alih Bahasa
Rosdakarya.
Meitasari
Eisenberg, N., & Strayer, J. 1990.
Tjandrasa
&
Empathy and its Development.
Mulichah Zarkasih. Jakarta:
Cambridge:
Erlangga.
Cambridge
Hurlock,
University Press.
Faturochman.
2006.
E.B.
1994.
Psikologi
Perkembangan:
Pengantar
Suatu
Psikologi Sosial. Yogyakarta:
Pendekatan
Pinus.
Rentang
Kehidupan.
Bahasa:
Istiwidayanti
Fauziah,
N.
2014.
Empati,
Sepanjang
Alih
Soejarwo. Jakarta: Erlangga.
Persahabatan, dan Kecerdasan
Adversitas pada Mahasiswa
494
&
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Ibrahim, Y. 2003. Menumbuhkan
(online)http://www.kompasian
Rasa Empati pada Anak-Anak.
a.com/lelitaazaria/dampak-
Jurnal Ilmu Pendidikan. 1, 61-
serta-kerugian-yang-
68.
diakibatkan-pembakaran-
Jeffries, V. 2014. Altruism, Morality,
hutan-untuk-lahan-pertanian-
and Social Solidarity as a Field
baru-di-kepulauan-
of
riau_55eed504a623bde619c9e
Study.
Dalam
Vincent
Jeffries (Ed.), The Palgrave
2c5.
Handbook
of
Agustus 2016.
Morality,
and
Solidarity:
Altruism,
M.tempo.co.
Social
Formulating
diakses
a
2013.
tanggal
Ini
16
Motif
Perbudakan Buruh Panci di
Field of Study (hlm. 3-20 ).
Tangerang.
New
https://m.tempo.co/read/news/
York:
Palgrave
Macmillan.
2013/05/05/064478014/ini-
Jhonson, J.A., & Smither, J.M,.
1983.
(online)
The
Structure
Emphaty.
Journal
Personality
and
motif-perbudakan-buruh-
of
panci-di-tangerang. diakses 15
of
Agustus 2016.
Social
Mooney, M.A. 2014. Virtues and
Psychology, 45 (6), 1299-
Human Personhood in the
1312.
Social
Koestner, R., & Franz, C. 1990. The
Sciences.
Dalam
Vincent Jeffries (Ed.), The
Family Origins of Emphatic
Palgrave
Concern:
Altruism, Morality, and Social
A
26
Year
Handbook
of
Longitudional Study. Journal
Solidarity:
of
Field of Study (hlm. 21-41 ).
Personality and
Social
Psychology, 58 (4), 709-717
New
Kompasiana.com. 2015. Dampak
Formulating
York:
a
Palgrave
Macmillan.
yang
Mussen, P.H., Conger, J.J., & Kagan,
Pembakaran
J. 1989. Child Development
Hutan untuk Lahan Pertanian
and Personality (Fifth Edition).
Baru
Harper and Row Publishers.
Serta
Kerugian
Diakibatkan
di
Kepulauan
Riau.
495
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Problems and Puzzles. New
Pillavin, J.A., & Charng, H.W. 1990.
York: Mc Graw Hill.
Altrusim: A Review of Recent
and
Research.
Sears, D.O., Freedman, J.L., &
of
Wisconsin,
Peplau, L.A. 1991. Psikologi
Madison, Winconsin. (online)
Sosial. Jilid 2. Alih Bahasa:
http://www.nd.edu/~wcarbona
Michael Adryanto. Jakarta:
/piliavin-
Erlangga.
Theory
University
altruism-ARS.pdf.
Sears, D.O., Freedman, J. L., &
Diakses 12 Agustus 2016.
Santrock, J.W. 2003. Adolescene
Peplau, L.A. 1994. Psikologi
Perkembangan Remaja. Sixth
Sosial. Alih Bahasa Michael
Edition Alih Bahasa: Shinto B.
Adryanto. Jakarta: Erlangga.
Setiawan, M.B., & Sugiarti, L.R. ---.
Adelar & Sherly Saragih.
Altruisme Ditinjau dari Empati
Jakarta: Erlangga.
Pada Siswa SMK. Fakultas
Santrock, J.W. 2007. Adolescene
Perkembangan
Psikologi
Remaja.
Universitas
Eleventh Edition. Alih Bahasa:
Semarang.
Benedictine
http://ilib.usm.ac.id/sipp/doc/j
Widyasinta.
Jakarta: Erlangga.
39-49.
(online)
urnal/F.111.07.000520151105
Sari, T.O., Ramdhani, N., & Eliza,
024407-Moch.Bagus.pdf.
M. 2003. Empati dan Perilaku
diakses 23 Agustus 2016
Merokok di Tempat Umum.
Skousen, M. 2001. Sang Maestro
Jurnal Psikologi. 2, 81-90.
Teori-Teori Ekonomi Modern:
Sarwono, S.W. 2002. Psikologi
Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Sosial: Individu dan Teori-
Alih bahasa oleh Tri Wibowo
Teori Psikologi Sosial. Jakarta:
Budi Santoso. Jakarta: Prenada
Balai Pustaka.
Media Group.
Schroeder,
D.A.,
Penner
L.A.,
Stephan, C.W., & Stephan, W.G.
Dovidio, J.F., & Piliavin, J.A.
1985.
1995.
Psychological. Chicago: The
Kelping
The
Psychology
and
is
Altruism
Two
Dorley Press.
496
Social
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Taufik. 2012. Empati: Pendekatan
Altruism, Morality, and Social
Psikologi Sosial. Jakarta: Raja
Solidarity:
Grafindo Persada.
Field of Study (hlm. 45-69).
New
Watson. 1984. Psychology Science
and
Application.
York:
a
Palgrave
Macmillan.
Illionis:
Whitehead, P., & Crawshaw, P.
Scoot Foresmar and Company.
Weiss, R., & Peres, P. 2014. Beyond
the
Formulating
Altruism-Egoism
2014. A Tale
of
Two
Economies: the
Political
Dichotomy: A New Typology
and
to Capture Morality as a
Neoliberalism. International
Complex Phenomenon. Dalam
Journal
Vincent Jeffries (Ed.), The
Social Policy, 34(1/2), 19-34.
Palgrave
Handbook
of
497
the
of
M oral
Sociology
in
and
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
URGENSI PEMBELAJARAN EKONOMI CUKUP BERWAWASAN
PASAL 33 AYAT (1) UUD 1945 PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS
Fayik Huril Aini
Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
[email protected]
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya pembelajaran ekonomi cukup berwawasan
pasal 33 ayat (1) UUD 1945 pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Artikel ini menggunakan jenis
penelitian studi literatur dengan mencari referensi dari berbagai sumber yang relevan dengan
permasalahan. Hasil studi literatur menyatakan bahwa pembelajaran ekonomi cukup berwawasan
pasal 33 ayat (1) sangat penting untuk siswa pada jenjang SMA. Ekonomi liberalis-kapitalis yang
notabene bertentangan dengan semangat perekonomian Indonesia menguasai Indonesia, di tambah
dengan materi pembelajaran ekonomi untuk SMA pada kurikulum yang berlaku kebanyakan berisi
tentang pembelajaran ekonomi liberalis-kapitalis. Sebagai akibatnya adalah kebanyakan siswa
lebih mengenal dan bahkan menjadi generasi pelaku ekonomi yang loyal terhadap sistem ekonomi
pasar dan melupakan nilai-nilai dan semangat perekonomian yang berjati diri Indonesia. Hal ini
menjadi dasar tentang pentingnya pembelajaran ekonomi yang berjati diri Indonesia. Artikel ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai penyadaran terhadap siswa untuk lebih mengenal
serta menerapkan ekonomi cukup, yakni ekonomi yang bersumber dari nilai luhur kebudayaan
Indonesia yang didasarkan pada semangat perekonomian yang tertuang dalam pasal 33 ayat (1)
UUD 1945.
Kata Kunci: ekonomi cukup, pasal 33 ayat (1), Sekolah Menengah Atas.
liberalis yang kebanyakan prinsip-
Indonesia memiliki semangat
perekonomian
sendiri
prinsipnya
yang
bertentangan
dengan
seharusnya diwujudkan dan dijadikan
semangat perekonomian Indonesia.
pedoman oleh masyarakat Indonesia
Ditambah lagi dengan materi-materi
dalam
aktivitas
pembelajaran ekonomi di tingkat
Semangat
satuan pendidikan sekolah menengah
perekonomian tersebut tertuang dalam
atas (SMA) juga lebih banyak tentang
pasal 33 ayat (1) UUD 1945 yang
ekonomi liberalis. Oleh karena itu,
berbunyi:
disusun
sudah bukan hal yang mengherankan
sebagai usaha bersama berdasar atas
lagi jika pada kenyataanya banyak
asas kekeluargaan. Namun kenyataan
generasi
menunjukkan bahwa sistem ekonomi
melupakan semangat perekonomian
yang diterapkan di Indonesia justru
Indonesia
lebih condong pada sistem kapitalis-
perilaku ekonomi liberal dan loyal
menjalankan
perekonomian.
“perekonomian
498
pelaku
ekonomi
dengan
yang
menerapkan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
terhadap
sistem
pasar.
kajian literatur, penulis memaparkan
Melihat kenyataan tersebut, maka
tentang istilah ekonomi cukup dan
menjadi sangat penting terkait adanya
ekonomi berwawasan pasal 33 ayat (1)
penanaman wawasan dan pengetahuan
UUD
tentang
yang
menginterpretasikan ekonomi cukup
bersumber dari nilai luhur kebudayaan
berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD
Indonesia dan berdasarkan semangat
1945 yang dimaksudkan dalam artikel
perekonomian yang tertuang dalam
ini. Selanjutnya pada bagian hasil dan
konstitusi melalui pembelajaran di
pembahasan
satuan pendidikan, khususnya tingkat
pentingnya
Sekolah Menengah Atas (SMA).
cukup berwawasan pasal 33 ayat (1)
Mengingat pada jenjang ini khususnya
berdasarkan hasil studi literatur yang
pada peminatan sosial siswa sudah
telah dilakukan oleh penulis.
sistem
ekonomi
ekonomi
1945terlebih
dahulu
memaparkan
pembelajaran
untuk
tentang
ekonomi
dituntut untuk mempelajari materimateri ekonomi secara lebih detail
KAJIAN LITERATUR
sesuai
Ekonomi Cukup
dengan
perkembangan
kognitifnya. Pembelajaran ini penting
Ekonomi
cukup
adalah
agar siswa memiliki kesadaran dalam
ekonomi yang bersumber dari nilai
diri
menerapkan
luhur kebudayaan bangsa Indonesia,
semangat perekonomian Indonesia
seperti yang diungkapkan oleh Radhar
ketika mereka berkecimpung dalam
Panca
aktivitas perekonomian.
“Ekonomi Cukup: Kritik Budaya pada
mereka
untuk
dalam
bukunya
Kapitalisme” bahwa ekonomi cukup
Artikel ini bertujuan untuk
memaparkan
Dahana
pentingnya
adalah
sistem
ekonomi
yang
pembelajaran ekonomi untuk tingkat
berfondasi pada nilai-nilai luhur yang
Sekolah
yang
dikembangkan, dipertahankan, dan
dan
diwariskan oleh sebuah kebudayaan.
kebudayaan Indonesia yang dalam
Nilai luhur tersebut adalah nilai
artikel
dengan
‘cukup’ itu sendiri yaitu nilai untuk
ekonomi cukup berwawasan pasal 33
mencukupkan diri, membatasi diri
ayat (1) UUD 1945. Pada bagian
pada yang cukup saja, tidak melebih-
Menengah
bersumber
ini
dari
nilai
Atas
luhur
diistilahkan
499
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
lebihkan atau bisa diistilahkan tidak
melarang umatnya untuk hidup secara
israf dalam bahasa arab yang diartikan
berlebihan, tetapi Islam mengajarkan
sebagai menunjuk pada sikap melebihi
untuk
batas dan sembrono dalam melakukan
Kalaupun seorang muslim memiliki
sesuatu.
kelebihan
Istilah ekonomi cukup yang
hidup
secara
materi,
proporsional.
Islam
lebih
menganjurkan untuk membagikannya
bersumber dari kebudayaan luhur
kepada
Indonesia dapat dicontohkan pada
kekurangan atau yang membutuhkan.
ajaran laku prihatin di kalangan
Hal ini sejalan dengan rasionalitas
masyarakat Jawa. Menurut Muchson
konsumsi
(2010) ajaran laku prihatin yaitu suatu
disebutkan oleh Bawono (2014) yaitu
gaya hidup yang sangat bertolak
rasionalitas yang didasarkan pada
belakang
dengan
penggunaan
akal
hedonisme.
Ajaran
dikombinasikan
dengan
pandangan
laku
prihatin
pihak-pihak
dalam
lain
Islam
yang
yang
yang
aspek
dalam tingkatan dan kualitas yang
religiusitas yang dapat memperbaiki
sangat ringan adalah ajaran untuk
kehidupannya. Sehingga pencapaian
hidup sederhana dan tidak berlebihan,
kebahagiaan dan keuntungan hidup
serta merasa cukup dengan rezeki
tidak hanya untuk kepentingan diri
yang ada. Ajaran ini kiranya tetap
sendiri tetapi juga untuk kemaslahatan
aktual dan relevan untuk diterapkan
masyarakat
sampai kapanpun, termasuk pada masa
Seorang Muslim dalam berkonsumsi
sekarang.
Jawa
tidak hanya mengejar kepuasan semata
terdapat istilah ngangsa, suatu sifat
tetapi konsumsi yang berorientasi
tercela
untuk mendapatkan mashlahah.
Dalam
dalam
moralitas
masyarakat
karena
terlalu mengejar kekayaan materi
secara
keseluruhan.
Nilai cukup tersebut kemudian
(duniawi).
dikaitkan
dengan
pemenuhan
Ekonomi cukup juga sesuai
kebutuhan hidup dan pengelolaan
dengan moralitas Islam tentang ajaran
sumber daya alam. Dalam kaitannya
sifat terpuji, yang disebut qana’ah,
dengan pemenuhan kebutuhan hidup,
yaitu merasa cukup dengan rezeki
seseorang
yang diberikan Tuhan. Islam sendiri
dibatasi
500
memenuhi
dengan
kebutuhan
cukup,
tidak
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
berlebihan dan tidak israf, artinya ia
kepentingan
mampu membatasi pada apa yang
(sustainable) artinya sumber daya
dibutuhkan dan tidak memperturutkan
alam yang tersedia bisa memuhi
keinginan dan hawa nafsu belaka.
kebutuhan masyarakat pada masa saat
Selanjutnya
keberlanjutan
ini dan masyarakat di masa yang akan
pemenuhan
datang.
kebutuhan hidup yang dibatasi oleh
nilai cukup juga diterapkan pada
pengelolaan sumber daya alam yang
Ekonomi Berwawasan Pasal 33 ayat
tersedia, karena menyangkut hajat
(1) UUD 1945
hidup orang banyak. Lebih lanjut juga
Ekonomi berwawasan pasal 33
dapat dijelaskan seperti apa yang telah
ayat (1) UUD 1945 adalah sistem
diungkapkan
ekonomi berdasarkan pada pasal 33
oleh
Radhar
Panca
Dahana dalam buku yang sama yaitu
ayat
pengelolaan sumber daya alam yang
“perekonomian disusun sebagai usaha
memerhatikan batas dimana manusia
bersama
tradisi indonesia dapat memanfaatkan
kekeluargaan”. Kata ‘disusun’ dalam
dan
alam,
pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa
secukupnya,
perekonomian itu merupakan suatu
mengembalikan yang berlebihan, atau
susunan kebijakan yang sistematis dan
mengganti apa yang telah ia habiskan
menyeluruh, mulai dari susunan yang
sebagai
konsumsi.
bersifat nasional sampai pada susunan
Pengelolaan sumber daya alam dalam
di daerah-daerah seluruh Indonesia,
konteks
dan
mendayagunakan
mengambil
pemenuhan
ekonomi
cukup
tersebut
(1)
yang
berbunyi:
berdasar
perekonomian
tidak
boleh
tersusun
hidup orang banyak, artinya semua
mengikuti kehendak dan selera pasar.
orang
pemenuhan
Sementara itu ‘usaha bersama’ dalam
kebutuhan dari pengelolaan sumber
pasal ini menyatakan usaha bersama
daya alam tersebut secara adil karena
seluruh rakyat Indonesia di bidang
sudah dibatasi oleh nilai cukup tadi,
perekonomian yang mengutamakan
tidak ada eksploitasi sumber daya
semangat
alam secara berlebihan, dan untuk
kegotongroyongan,
501
dan
asas
dimaksudkan untuk kepentingan hajat
mendapatkan
sendiri
atas
bekerjasama
tidak
dibiarkan
dalam
sendiri-
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
sendiri.
Usaha
bersama
ini
nilai-nilai yang terkandung dalam
menyangkut rakyat indonesia sebagai
pelaku
ekonomi
pengertian
yang
seluruh
pasal 33 ayat (1) UUD 1945.
memiliki
Ekonomi cukup berwawasan
produsen,
pasal 33 ayat (1) adalah ekonomi
distributor, ataupun konsumen baik
cukup
perorangan,
semangat
kelompok,
organisasi
yang
mendasarkan
usaha
bersama
pada
yang
maupun badan hukum. Berkaitan
berasaskan kekeluargaan. Ekonomi
dengan ‘asas kekeluargaan’-dikutip
cukup
dari
semangat
Mit
Witjaksono-
adalah
yang
mendasarkan
usaha
bersama
pada
artinya
brotherhood atau ke-ukhuwahan-an
semua rakyat indonesia sebagai pelaku
(yang
nepolistik)
ekonomi yang memiliki pengertian
sebagai pernyataan adanya taggung
seluruh produsen, distributor, ataupun
jawab
bukan
kinship
bersama
untuk
menjamin
konsumen
bersama,
kemajuan
kelompok, organisasi maupun badan
bersama, dan kemakmuran bersama.
hukum secara bersama-sama memiliki
Layaknya makna brotherhood yang
kehendak
mengutamakan
mengutamakan
kepentingan
kerukunan
dan
solidaritas.
baik
perorangan,
untuk
senantiasa
semangat
bekerja
sama dalam kegotongroyongan dalam
mewujudkan ekonomi yang berprinsip
Ekonomi Cukup Berwawasan Pasal
pada
33 ayat (1) UUD 1945
memenuhi kebutuhan dan pengelolaan
Di
awal
sudah
nilai
kecukupan
dalam
dijelaskan
sumber daya alam. Ekonomi cukup
secara jelas tentang ekonomi cukup
yang dibangun dengan berasaskan
seperti apa yang dimaksudkan di sini
kekeluargaan,
yang pada intinya terkait dengan
mewujudkan ekonomi cukup yang
pemenuhan
menyangkut kepentingan hajat hidup
kebutuhan
dan
artinya
untuk
pengelolaan sumber daya alam yang
orang
didasari oleh nilai
cukup untuk
berasasakan pada kekeluargaan yaitu
kepentingan hajat hidup orang banyak.
adanya tanggung jawab bersama untuk
Selanjutnya ekonomi cukup tersebut
menjamin
diwujudkan dengan mendasarkan pada
502
banyak
dilakukan
kepentingan
dengan
bersama,
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kemajuan bersama, dan kemakmuran
berlebih-lebihan;
bersama.
mewujudkan prinsip ekonomi cukup
Lebih jelas lagi maksud dari
3)
Untuk
dalam pemenuhan kebutuhan dan
ekonomi cukup berwawasan pasal 33
pengelolaan
ayat (1) adalah:
tersebut dilakukan dengan berasaskan
1)Ekonomi
sebagai
cukup
usaha
yang
disusun
bersama
sumber
daya
alam
kekeluargaan demi kemakmuran dan
yaitu
kesejahteraan
bersama.
Asas
senantiasa mengutamakan semangat
kekeluargaan ini digunakan sebagai
bekerja
dalam
dasar masyarakat dalam mendapatkan
kegotongroyongan untuk mewujudkan
keadilan bersama atas pemenuhan
prinsip pemenuhan kebutuhan hidup
kebutuhan
yang dibatasi pada nilai cukup, tidak
pengelolaan
melebihi batas. Dengan semangat
tersebut. Tidak dibenarkan adanya
usaha bersama tersebut, tidak diijinkan
segelintir
dan tidak dibenarkan adanya faham
menguasai sumber daya tertentu,
individualistik
karena bertentangan dengan prinsip
sama
yaitu
semangat
mengejar kepentingan sendiri-sendiri
yang
didapatkan
sumber
pihak
daya
tertentu
dari
alam
yang
kemakmuran bersama.
yang identik dengan hasrat pemenuhan
kebutuhan
hidup
yang
sangat
melampaui batas; 2) Ekonomi cukup
yang
senantiasa
semangat
bekerja
kegotongroyongan
mengutamakan
METODE PENELITIAN
sama
dalam
Artikel
dalam
penelitian
ini
menggunakan
studi
literatur
jenis
dengan
mendayagunakan sumber daya alam,
mencari referensi teori yang relevan
mengambil secukupnya dari sumber
dengan kasus atau permasalah yang
daya alam tersebut, mengembalikan
berkaitan
yang berlebihan, atau mengganti apa
pembelajaran
yang telah dihabiskan dari alam
berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD
tersebut
1945.
sebagai
pemenuhan
dengan
ekonomi
Referensi-referensi
urgensi
cukup
tersebut
konsumsi. Tidak diijinkan dan tidak
dapat bersumber dari jurnal-jurnal
dibenarkan adanya eksploitasi secara
penelitian dan buku-buku yang relevan
503
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
dengan kasus atau permasalahan yang
dimaksudkan
sedang dikaji.
menginterpretasikan
pentingnya
tentang
pembelajaran
ekonomi
cukup berwawasan pasal 33 ayat (1)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengapa
untuk
pembelajaran
pada tingkat SMA.
ekonomi cukup berwawasan pasal 33
Kenyataan
menunjukkan
ayat (1) penting? Untuk menjawab
bahwa sistem perekonomian yang
pertanyaan ini tentu tidak terlepas dari
berlaku di Indonesia cenderung ke
dua hal. Pertama adalah tentang
arah pasar bebas yang kapitalis liberal.
kapitalisme yang menguasai Indonesia
Kapitalisme
yang
dari
ditelusuri ketika Indonesia mulai
prinsip-prinsip ekonominya kurang
memasuki era pemerintahan Orde
sesuai
Baru.
jelas-jelas
kebanyakan
dengan
perekonomian
semangat
Indonesia.
di
Indonesia
Pemerintahan
dapat
Orde
Baru
Kedua
dimulai sejak Bulan Maret 1966.
adalah tentang pembelajaran ekonomi
Orientasi pemerintahan Orba sangat
di
bertolak
sekolah-sekolah
yang
materi-
belakang
dengan
era
materinya justru lebih banyak berisi
sebelumnya. Kebijakan Orba lebih
tentang ekonomi liberalis-kapitalis.
berpihak kepada Barat dan menjauhi
Untuk itu hasil dan pembahasan studi
ideologi sosialis (Jan, 2010).
literatur dalam artikel ini mengkaji
Pasca krisis moneter tahun
secara sistematis tentang eksistensi
1998,
sistem ekonomi kapitalis di Indonesia
ternyata
dan ketidaksesuaiannya dengan sistem
Indonesia tidak bergeser sedikitpun
semangat perekonomian Indonesia
dari
yang didukung dengan fakta-fakta dan
semakin liberal. Dengan mengikuti
pernyataan
dari
garis-garis yang telah ditentukan oleh
terkait.
IMF, Indonesia benar-benar telah
Selanjutnya mengkaji tentang konten
menuju libelarisasi ekonomi (Jan,
pembelajaran ekonomi di tingkat SMA
2010).
jurnal
atau
yang
bersumber
artikel
yang
memasuki
kebijakan
pola
era
reformasi,
perekonomian
sebelumnya.
Bahkan
yang kebanyakan adalah ekonomi
Sebuah penelitian hukum yang
kapitalis liberalis. Hasil kajian tersebut
dilakukan mahasiswa program doktor
504
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Fakultas
Hukum
(Kompas, 17 Mei 2011 dalam Fuady
Universitas
R, 2011).
Indonesia membuktikan ada banyak
peraturan perundang – undangan yang
Kapitalisme yang bertentangan
sangat dipengaruhi paham individual –
dengan konstitusi
kapitalistik, meskipun sumber hukum
diungkapkan dalam Daulat Ra’jat
utama Indonesia adalah kebersamaan,
yang
bukan free fight Liberalisme yang
Swasono sebagai pengantar penulis
bertentangan dengan sumber hukum
dalam buku “Ekonomi Cukup”-nya
utama Indonesia yaitu kebersamaan
Radhar
(Kompas, 17 Mei 2011 dalam Fuady
mengungkapkan bahwa kapitalisme
R, 2011).
menggasak apa saja yang dijadikan
Kebijakan
dikutip
prof
yang
Sri-Edi
Dahana
yang
opportunities, kreatif rakus melalui
penguasa
particulier
pada
merambahi
yang
oleh
Panca
pascareformasi, juga lebih condong
kebijakan
seperti
liberalistis,
initiatief,
segala
nggragas
kesempatan
beraroma fundamentalis pasar bebas,
ekonomi yang sejak zaman penjajahan
diikuti gelombang privatisasi BUMN,
telah
termasuk perusahaan strategis yang
tendensi menyingkirkan dan tendensi
mengurusi cabang produksi penting
predatorik
bagi Negara dan yang menguasai hajat
rakyat, bahkan kemudian betul-betul
hidup orang banyak – sebagaimana
memangsa ekonomi rakyat.1
diatur Pasal 33 UUD 1945 – telah
diwaspadai
terhadap
Salah
satu
menampilkan
perekonomian
fakta
yang
digelar dengan intensitas amat tinggi.
membuktikan pernyataan dari Prof.
Selain membuka ruang lebar bagi
Sri-Edi Swasono di atas adalah kasus
perusahaan asing untuk menghisap
petani
kekayaan bangsa, langkah ini sangat
kabupaten Rembang jumlah petani
potensial
rakyat
garam pemilik lahan pada tahun 1990
menengah – bawah ke jurang kesulitan
sebanyak 784 orang, tahun 2000
ekonomi yang sangat kuat menjerat
menurun menjadi 729 orang dan pada
membenamkan
garam
di
rembang.
Di
tahun 2005 menjadi 718 orang.
Daulat Ra’jat 1933-Sri-Edi Swasono dalam
Radhar Panca Dahana, Ekonomi Cukup: Kritik
1
Budaya pada Kapitalisme, (Jakarta: Penerbit
Buku Kompas, 2015)
505
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Peningkatan terjadi pada jumlah petani
garam, aksesnya rendah bahkan tidak
penggarap/buruh garap di mana pada
memiliki akses pada surplus dari
tahun 2000 terdapat sebanyak 3.986
produksinya dan sebaliknya petani
orang dan pada tahun 2005 menjadi
yang menguasai lahan luas memiliki
4.739
akses untuk dapat menikmati surplus
orang.
Adapun
jumlah
perusahaan garam rakyat di kabupaten
dari
Rembang juga cenderung menurun,
(Rochwulaningsih, 2007).
pada
tahun
perusahaan,
1990
pada
terdapat
tahun
12
produksi
Dalam
2000
hal
garam
ini
struktur
penguasaan lahan juga berpengaruh
berkurang menjadi 6 perusahaan dan
pada
tahun 2005 berkurang lagi tinggal 4
berkembang, yaitu model produksi
perusahaan (Rembang Dalam Angka
kapitalis pada petani lahan luas dan
1990, 2000 dan 2005). Padahal luas
model produksi non kapitalis/usaha
lahan garam relatif tidak berubah,
keluarga (household farm) pada petani
yaitu 1.189,449 ha pada tahun 1990
kecil dan petani penggarap. Model
(Jawa Tengah dalam Angka, 1991),
produksi non kapitalis dalam proses
1.184,965 ha pada tahun 2000 dan
produksi
1.184,965 ha pada tahun 2005 (Dinas
Rembang secara empiris dicirikan oleh
Perindustrian
Perdagangan
adanya hubungan produksi subsisten
Kabupaten Rembang, 2005 dalam
yang terbatas dalam lingkup keluarga
Rochwulaningsih, 2007).
(orang tua, anak, menantu, sepupu)
dan
model
garam
produksi
di
yang
Kabupaten
Dalam proses produksi garam,
dengan dasar hanya untuk dapat
lahan merupakan alat produksi yang
survival, tidak terekspresi adanya
sangat penting bagi petani garam
perhitungan untung-rugi (cost-benefit
karena diatas lahan itulah kegiatan
calculation). Hal ini jelas sangat
produksi mereka lakukan. Oleh karena
berbeda
itu struktur penguasaan lahan garam
kapitalis yang dicirikan oleh hubungan
akan menentukan accessibity petani
produksi komersial yang berorientasi
garam pada surplus atas produksinya.
pada keuntungan (profit). Selain itu
Artinya, petani garam lahan sempit
kedua model produksi tersebut dalam
dan yang tidak menguasai lahan
banyak kasus memiliki keterkaitan
506
dengan
model
produksi
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
integratif yang bersifat asimetris, yaitu
(swasta), perhutani 13 persen, taman
model produksi kapitalis mendominasi
nasional 9 persen, pemerintah daerah 3
model produksi non kapitalis dan
persen, instansi lain 1 persen dan sisa
surplus dari beroperasinya model
5 persen lainnya tidak dijelaskan oleh
produksi non kapitalis diserap ke
kompas (Kompas, 16/02/2013 dalam
dalam
Fuady R, 2011). Buruknya sistem
model
produksi
kapitalis
melalui mekanisme pasar (market
pengelolaan
(Rochwulaningsih,
mechanism)
sumber
daya
alam
memaksa negeri ini harus mengimpor
2007).
minyak dan sumber daya alam lainnya.
Selain kasus petani garam, hal
penting
lain
semakin
mempertegas bahwa sumber daya
mengenai
alam Indonesia kian menipis. Membeli
persoalan kerusakan sumber daya
dan mendatangkan barang dari luar
alam sebagai akibat dari eksploitasi
negeri,
yang berlebihan yang dilakukan oleh
sebenarnya komoditas negeri sendiri,
kaum kapitalis.
Sumber daya alam
mengindikasikan sumber daya alam
tidak
secara
Indonesia
hanya
adalah
juga
impor
harus
diperhatikan
yang
Mengandalkan
kuantitas
terlebih
mengalami krisis tetapi juga secara
besar.
kualitas
Indonesia
mengalami
kekritisan.
berada
Bocornya
produk
dalam
yang
masalah
kekayaan
mengakibatkan
alam
sumber
Konflik di bidang sumber daya alam
daya alam Indonesia semakin langka
adalah salah satu permasalahan besar
dan menipis. (Kompas, 17 Mei 2011
di
dalam Fuady R, 2011)
Indonesia
Pasca-Reformasi.
Sepanjang tahun 2013 saja, telah
Lebih
lanjut
mengenai
terjadi 232 konflik sumber daya alam
persoalan sumber daya ini juga sejalan
di 98 kabupaten kota dan 22 provinsi.
dengan pernyataan chafid Fandeli,
Pada setiap konflik ini selalu diiringi
2004 dalam Handayani (2014) yaitu
dengan jatuhnya korban yang sebagian
Indonesia memiliki masalah dalam
besar dari kalangan kaum tani. Dari
pemanfaatan sumber daya alam yang
sebanyak 232 konflik sumber daya
melebihi
Alam yang melibatkan petani ini, 69
samping itu permasalahan lainnya
persen di antaranya dengan korporasi
507
daya
recovery-nya.
Di
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
adalah pemanfaatan lingkungan yang
Indonesia sama sekali tidak mengenal
melebihi daya dukungnya.
istilah kecukupan dengan mewajarkan
laissez-faire dengan semangat free –
Beberapa kasus yang terjadi
dan dapat dijadikan contoh antara lain:
fight
kerusakan hutan yang mencapai 43
menyingkirkan
juta hektar hanya dalam tempo 20
Kapitalisme
tahun (World Resource, 2005 dalam
mendorong setiap individu untuk
Handayani,
mengejar kepentingan masing-masing,
2014)
bergandengan
bisa
tangan
jadi
dengan
liberalism
memangsa
dan
ekonomi
rakyat.
mewajarkan
bahkan
memberikan
kebebasan
kepada
kegagalan pemerintah menggunakan
individu
sebesar-besarnya
untuk
instrumen kebijakan publik, termasuk
bersaing
mengumpulkan
profit
mengeluarkan perizinan dan membuat
sebanyak-banyaknnya dan menguasai
kontrak
yang
berkaitan
dengan
semua
hutan.
Belum
Tentunya yang menjadi pemenang
terhitung kontrak lisensi paten di
dalam persaingan tersebut adalah
bidang
pertanian,
kaum yang menguasai modal yaitu
informasi pengetahuan, dan teknologi
kaum kapitalis yang seperti kita
yang
ketahui jumlahnya hanya beberapa
pengeksploitasian
obat-obatan,
berpotensi
kepentingan
mengancam
masyarakat
dalam
orang
sumber
saja.
daya
Dilihat
ekonomi.
dari
sudut
memenuhi hak-hak fundamentalnya.
kemanusiaan dan keadilan, tentu hal
Kasus semburan lumpur panas yang
ini sangat tidak adil dan sangat tidak
diakibatkan kelalaian Lapindo Brantas
manusiawi. Bumi Indonesia yang
kini
hak-hak
sangat luas ini asset-asetnya dinikmati,
fundamental warga. Tidak kurang dari
dikuasai bahkan dieksploitasi oleh
13 ribu orang (Economist, 5 Oktober
segelintir orang-orang tertentu saja,
2006
sedangkan rakyat Indonesia lainnya
telah
dalam
merenggut
Rachmi
Handayani,
2014).
yang jumlahnya ratusan juta jiwa
Fakta-fakta di atas menjadi
harus hidup dari sisa-sisa kaum
gambaran yang cukup jelas bahwa
kapitalis bahkan banyak sekali yang
betapa kapitalisme yang selama ini
hidup
sadar atu tidak sadar telah menguasai
kekurangan. Ditambah lagi dengan
508
dalam
keadaan
serba
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
3.1. Memahami konsep dasar ilmu
kerusakan sumber daya alam sebagai
ekonomi
akibat dari eksploitasi berlebihan yang
dilakukan
oleh
kaum
3.2. Menganalisis
kapitalis.
kelangkaan
Dimanakah batas kecukupan kaum
(hubungan antara sumber daya
kapitalis itu? Standar hidup macam
dengan kebutuhan manusia) dan
apa yang ingin dicapai? Padahal
strategi
mereka pun tahu kebutuhan dasar
kelangkaan sumber daya
manusia
hanya
sebatas
3.3. Menganalisis
sandang,
mengatasi
masalah
pokok
ekonomi (apa, bagaimana, dan
pangan, dan papan saja.
Melihat
untuk
kenyataan
untuk
tentang
siapa)
serta
alternatif
kapitalisme di Indonesia yang telah
pemecahannya melalui berbagai
dipaparkan
sistem ekonomi
dijadikan
sebelumnya
sebagai
pembelajaran
bersumber
cukup
dasar
perekonomian
dari
budaya
bahwa
3.4. Memahami perilaku konsumen
yang
dan produsen serta peranannya
luhur
dalam kegiatan ekonomi
3.5. Memahami pasar dan bentuk-
Indonesia sangatlah penting. Selain itu
materi
pembelajaran
bentuk
ekonomi
pasar
(monopoli,
SMA
oligopoli, persaingan sempurna,
kebanyakan adalah materi-materi yang
persaingan monopolistik, dll) dan
condong pada ekonomi kapitalis.
peranannya
Sehingga sudah bukan hal yang
perekonomian
khususnya
pada
tingkan
3.6. Menganalisis
mengherankan jika kebanyakan siswa
lebih
mengenal
sistem
3.7. Memahami konsep, metode, dan
manfaat perhitungan pendapatan
kebersamaan.
nasional
Berikut ini adalah kompetensi dasar
mata
pelajaran
Ekonomi
dan
makro)
bahkan malah merasa asing semangat
dan
masalah
kebijakan ekonomi (mikro dan
ekonomi
kapitalis-liberalis dan melupakan atau
kekeluargaan
terhadap
3.8. Memahami lembaga keuangan
dalam
Kurikulum 2013 untuk tingkat SMA;
Bank dan lembaga keuangan lain
KELAS X
(konsep,
produk).
509
fungsi,
peran,
dan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
3.8. Memahami konsep persamaan
3.9. Memahami konsep pasar modal
dan
perannya
akuntasi
dalam
3.9. Memahami konsep perusahaan
perekonomian
jasa
KELAS XI
3.1. Menganalisis
konsep
pembangunan
ekonomi,
permasalahan
pembangunan
ekonomi,
KELAS XII
dasar
faktor
3.1. Memahami
faktor
perdagangan
internasional
3.2. Menganalisis
dan
dan tujuan, APBN maupun APBD
3.3. Menganalisis
3.3. Menganalisis
ketenagakerjaan, faktor penyebab
untuk
ekonomi
mengatasi
ketenagakerjaan
dampaknya
terhadap
perekonomian Indonesia
permasalahan
upaya
kerjasama
internasional dibidang ekonomi
3.2. Memahami pengertian, fungsi,
peran
pelaku
dalam
sistem
perekonomian Indonesia (BUMN,
di
BUMS, Koperasi).
Indonesia
3.4. Memahami konsep perusahaan
3.4. Memahami kebijakan pemerintah
dagang
dalam bidang fiskal dan moneter
Melihat kompetensi
3.5. Memahami konsep manajemen,
unsur-unsur
fungsi
dan
pendorong
yang
mengatasinya
masalah
manfaat,
keuntungan,
mempengaruhi, dan strategi untuk
dan
konsep,
manajemen,
manajemen
mata pelajaran ekonomi untuk SMA
dan
tersebut
dalam
di
atas
sudah
jelas
memperlihatkan bahwa hampir tidak
pengelolaan perusahaan
3.6. Memahami
dasar
terdapat pembelajaran ekonomi yang
konsep
kewirausahaan, cara mengelola
berdasarkan
usaha/bisnis secara sederhana dan
Indonesia.
peran
Indonesia hanya ditemukan pada
wirausaha
dalam
akuntansi
Pembelajaran
ekonomi
ekonomi
kompetensi dasar 3.3 di kelas XII
perekonomian
3.7. Memahami
sistem
tentang koperasi. Kompetensi dasar
sebagai
tersebut jelas lebih banyak bermuatan
sistem informasi
510
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
ekonomi
liberalis-kapitalis.
Begitu
pendidikan SMA mampu menerima
pula dengan sumber bahan ajar atau
materi pembelajaran yang bersifat
buku
kritis
yang
digunakan
tentu
mengenai
aktivitas
disesuaikan dengan kompetensi dasar
perekonomian
tersebut. Padahal pendidikan dan
diterapkan
pembelajaran ekonomi di Indonesia
dihubungkan
seharusnya lebih banyak mempelajari
kondisi yang sedang terjadi dalam
sistem
aktivitas
perekonomian
Indonesia,
yang
di
seharusnya
Indonesia
dengan
fakta
perekonomian
yang
atau
Indonesia.
bukan sistem perekonomian lain. Hal
Pembelajaran
inilah yang memperjelas pentingnya
berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD
pembelajaran
yang
1945 pada sekolah menengah atas
bersumber dari nilai luhur budaya
sangat penting untuk membentuk
Indonesia dan berwawasan pasal 33
generasi yang sadar akan nilai-nilai
ayat (1) UUD 1945. Berkaitan dengan
ekonomi yang berakar dari budaya
ini Sugiharsono (2014) menyatakan
Indonesia dan bukannya mewajarkan
bahwa
pendidikan
atau bahkan ikut menerapkan sistem
ekonomi dan praktik bisnis harus
liberalis atau kapitalis yang jelas-jelas
mampu
bertentangan
Di
ekonomi
Indonesia,
menggarap
sumber
daya
manusia menjadi pelaku ekonomi
yang
kepribadian
jati
diri
Berdasarkan kenyataan yang
menggambarkan
bangsa
dengan
cukup
Indonesia.
yang berkarakter Indonesia, yaitu
karakter
ekonomi
telah disebutkan sebelumnya tentang
Indonesia.
kapitalisme
yang
menyingkirkan
Kepribadian bangsa Indonesia ini pada
ekonomi rakyat, seperti dicontohkan
dasarnya mengandung nilai-nilai luhur
dalam kasus petani garam di Rembang
yang
dan kasus rusaknya sumber daya alam
menjadi
falsafah
bangsa
Indonesia.
di Indonesia menjadi dasar bahwa
Pembelajaran ekonomi cukup
wawasan
ekonomi
cukup
harus
berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD
diinternalisasikan
1945 penting untuk diterapkan pada
pembelajaran di kelas. Nilai cukup
SMA.
perkembangan
yang harus diinternalisasikan dalam
kognitif, siswa pada tingkat satuan
pembelajaran ekonomi di SMA adalah
Berdasarkan
511
dalam
proses
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
pembelajaran ekonomi cukup tentang
pembelajaran ini diharapkan dapat
aktivitas pemenuhan kebutuhan dan
mencetak generasi pelaku ekonomi
pendayagunaan sumber daya alam
yang memerhatikan batas dimana
yang
cukup.
mereka dapat memanfaatkan dan
Aktivitas pemenuhan kebutuhan hidup
mendayagunakan alam, mengambil
dibatasi oleh nilai cukup, karena
secukupnya,
kebutuhan manusia sebenarnya adalah
berlebihan, atau mengganti apa yang
terbatas dan bisa dibatasi bukan tak
telah ia habiskan sebagai pemenuhan
terbatas seperti yang disumsikan oleh
konsumsi.
didasari
oleh
nilai
mengembalikan
yang
Pemenuhan
Pentingnya pembelajaran ini
kebutuhan yang dibatasi oleh nilai
dimaksudkan agar dapat menjadi
cukup ini dimaksudkan agar seseorang
solusi preventif
dapat
mengurangi
ekonomi
kapitalis.
berlaku
hidup
secara
untuk setidaknya
perilaku-perilaku
proporsional dan tidak melakukan
ekonomi yang bertentangan dengan
konsumsi secara berlebihan, karena
falsafah perekonomian yang selama
konsumsi
dijunjung
secara
berlebihan
juga
tinggi
oleh
bangsa
berarti menghabiskan sumber daya
Indonesia. Pentingnya pembelajaran
alam yang berarti juga mengganggu
ini untuk mengingatkan siswa bahwa
kelangsungan
lain
bangsa Indonesia adalah bangsa yang
maupun generasi yang akan datang.
asas budayanya adalah kekeluargaan
Jika seseorang memiliki anggaran
dan semangat kesejahteraan bersama
lebih untuk konsumsi ada baiknya
dalam perekonomian, oleh karenanya
untuk diberikan pada pihak lain yang
mereka akan berlaku bijak yang juga
kekurangan. Hal ini sesuai dengan asas
berarti
memiliki
kekeluargaan
dalam
memenuhi
hidup
dan
pihak
kesejahteraan
nilai
kecukupan
kebutuhan
dan
bersama dalam nilai luhur kebudayaan
mendayagunakan sumber daya alam,
Indonesia. Begitu pula Pembelajaran
sebab
ekonomi Nilai cukup juga dikaitkan
kekeluargaan dan kebersamaan yang
dengan pengelolaan sumber daya alam
mereka
yang tersedia, karena menyangkut
pembelajaran ini untuk mengingatkan
hajat hidup orang banyak. Melalui
siswa bahwa faham individualitik dan
512
mereka
sadar
miliki.
akan
asas
Pentingnya
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
semangat free fight liberalism dalam
Pembelajaran ini sangat penting untuk
kapitalisme untuk mengejar profit
memberikan penyadaran pada siswa
demi kepentingan pribadi yang tidak
tentang ekonomi yang bersumber dari
mengenal istilah kecukupan mampu
nilai luhur budaya Indonesia dan
menyingkirkan ekonomi rakyat dan
mengutamakan
merusak sumber daya alam karena
untuk
eksploitasi yang secara berlebihan.
Pentingnya
Hal tersebut sangat merugikan dan
dimaksudkan agar dapat menjadi
sangat
solusi preventif
bertentangan dengan asas
kekeluargaan
dan
kesejehteraan
asas
kesejahteraan
bersama.
pembelajaran
ini
untuk setidaknya
mengurangi
bersama.
kekeluargaan
perilaku-perilaku
ekonomi yang bertentangan dengan
falsafah perekonomian yang selama
dijunjung
KESIMPULAN
Ekonomi kapitalis yang sedang
menguasai
Indonesia
tinggi
oleh
bangsa
Indonesia. Pentingnya pembelajaran
sangat
ini untuk mengingatkan siswa bahwa
bertentangan dengan semangat,jati diri
bangsa Indonesia adalah bangsa yang
dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
asas budayanya adalah kekeluargaan
yang
adalah
dan semangat kesejahteraan bersama
kebersamaan dan asas kekeluargaan.
dalam perekonomian, oleh karenanya
Ekonomi kapitalis yang berpaham
mereka akan berlaku bijak yang juga
individualistik dengan semangat free
berarti
memiliki
fight liberalism tidak memiliki nilai
dalam
memenuhi
kecukupan. Selain itu pembelajaran
mendayagunakan sumber daya alam,
ekonomi khususnya pada jenjang
sebab
SMA
kekeluargaan dan kebersamaan yang
dasar
juga
budayanya
lebih
condong
pada
ekonomi liberalis kapitalis. Dengan
mereka
nilai
kecukupan
kebutuhan
sadar
akan
dan
asas
mereka miliki.
melihat kedua hal tersebut, maka
pembelajaran
ekonomi
cukup
DAFTAR RUJUKAN
berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD
AR, Muchson. 2010. Gaya Hidup
1945 perlu dan dijelaskan secara
”Prihatin” dalam Ajaran Serat
gamblang
Wulang Reh. Journal UNY, Vol.
melalui
pembelajaran.
513
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
7,
No.
1,
(online),
(http://journal.iain-
(http://journal.uny.ac.id/.index.p
manado.ac.id/index.php/JIS/arti
hp/civics/article/view/34)
cle/view/45/44)
diakses 4 Agustus 2016.
Agustus 2016.
Bawono, Anton. 2014. Kontribusi
diakses
24
Kuncoro, Mudrajad. 2010. Ekonomika
Religiusitas dalam Rasionalitas
Pembangunan:
Konsumsi
Kebijakan, dan Politik. Jakarta:
Rumah
Tangga
Inferensi-Jurnal
Muslim.
Penerbit Erlangga.
Penelitian Sosial Keagamaan,
Vol.
8,
No.
2,
Masalah,
R, Wachid Fuady. 2011. Arah dan
(online),
Kebijakan
Politik
Ekonomi
(Http://Inferensi.Iainsalatiga.Ac
Indonesia Makin Menyimpang
.Id/Index.Php/Inferensi/Article/
dari Konstitusi. Ejurnal STIE
View/174) diakses 4 Agustus
Dharmaputra, Vol. 18, No. 33,
2016.
(online),
2015.
(http://ejurnal.stiedharmaputra-
Ekonomi Cukup: Kritik Budaya
smg.ac.id/index.php/DE/article/
Jakarta:
view/160), diakses 24 Agustus
Dahana,
pada
Radhar
Panca.
Kapitalisme.
2016.
Penerbit Buku Kompas.
Rochwulaningsih, Yety. 2007. Petani
Handayani, I Gusti Ayu Ketut Rachmi.
2014. Kedaulatan Sumber Daya
Garam
Alam di Indonesia Sebagai
Kapitalisme:
Aktualisasi
Nilai-Nilai
Petani Garam di Rembang,
Pancasila. Jurnal Hukum UNS,
Jawa Tengah. Journal Unair,
Vol.
(online),
88,
(online),
dalam
Jeratan
Analisis
Kasus
(http://jurnal.hukum.uns.ac.id/in
(http://journal.unair.ac.id/filerP
dex.php/Yustisia/article/view/5
DF/petani) diakses 24 Agustus
08) diakses 24 Agustus 2016.
2016.
Sugiharsono.
Jan, Radlyah Hasan. 2010. Eksistensi
2014.
Koperasi
Sistem Ekonomi Kapitalis di
Membina
Indonesia. Jurnal ilmiah Al-
Berkarakter Indonesia. Jurnal
Syir’ah, Vol 8. No. 1, (online),
Economia, Vol. 10, No. 1,
514
Wirausaha
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
(online),
(http://journal.uny.ac.id/index.p
hp/economia/article/view/4097)
, diakses 24 Agusus 2016.
Witjaksono, Mit. 2013. Redefinisi,
Reorientasi,
dan
Redesain
Pembelajaran
Mengacu
pada
Ekonomi
Amandemen
Pasal 33 UUD 1945. Malang:
Jurnal
Pendidikan
Ekonomi
(JPE)
Jurusan
Ekonomi
Pembangunan
Ekonomi
Universitas
Fakultas
Negeri
Malang
515
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
KONSEP PERMAINAN TRADISIONAL “GAPREK KEMPUNG”
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS
EKONOMI KELAS VII DI SMP
Fera Wulandari1), Wahjoedi2), Sugeng Hadi Utomo3)
1
Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Email: [email protected]
2
Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
3
Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Abstrak
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya pembaharuan dalam
pemanfaatan teknologi belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang
disediakan oleh sekolah seiring dengan perkembangan zaman. Dengan menggunakan media
pembelajaran yang tepat akan tercipta suasana belajar yang tenang dan menyenangkan (enjoyable
learning), sehingga mendorong pembelajaran aktif, kreatif efektif, dan bermakna. Kondisi belajar
yang demikian akan mendorong siswa untuk belajar mengetahui (learning to know), belajar
berkarya (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be) dan belajar untuk hidup
bersama orang lain secara harmonis (learning to live together). Secara konseptual, mata pelajaran
IPS dekat dengan lingkungan. Oleh karena itu, pembelajaran IPS khususnya di tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP), seharusnya memanfaatkan secara optimal potensi lingkungan sebagai
sumber belajar agar lebih bermakna. Potensi lingkungan setempat, khususnya budaya tradisional
belum dimanfaatkan guru secara optimal sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran.
Berpangkal dari kondisi lapangan, perlu adanya upaya pelestarian eksistensi permainan
tradisional dan pengkajian yang lebih mendalam tentang manfaat yang dapat diperoleh melalui
permainan tradisional, baik secara kognitif, psikologis, maupun sosial. Salah satu bentuk usaha
yang dapat dilakukan adalah menciptakan sebuah media pembelajaran dengan dilakukan inovasi
gabungan antara permainan tradisional dan materi IPS yang nantinya akan menghasilkan sebuah
media yang layak dan efektif sebagai media pembelajaran Mengingat begitu pentingnya nilai
budaya sebagai sumber belajar IPS, media permainan ini sangat penting dikembangkan untuk
menjadikan pembelajaran IPS lebih bermanfaat bagi siswa. Dari sekian banyak permainan
tradisional yang dipilih permainan “gaprek kempung”.
Kata Kunci: Permainan Tradisional “Gaprek Kempung”, Media Pembelajaran IPS Ekonomi.
Pendidikan adalah salah satu
bentuk
perwujudan
menghadapi
kebudayaan
masalah
dan
memecahkan
kehidupan
yang mereka
manusia yang dinamis dan syarat
hadapi. Pendidikan terasa semakin
perkembangan.
yang
penting ketika siswa harus memasuki
mampu mendukung pembangunan di
kehidupan di masyarakat dan dunia
masa
kerja, karena mereka harus mampu
Pendidikan
mendatang,
memiliki
kemampuan mengembangkan potensi
siswa,
sehingga
mereka
menghadapi
dapat
516
segala
permasalahan
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
kehidupan sehari-hari pada saat ini
mengetahui
maupun masa datang.
belajar berkarya (learning to do),
Perkembangan
(learning
to
know),
ilmu
belajar menjadi diri sendiri (learning
pengetahuan dan teknologi semakin
to be) dan belajar untuk hidup
mendorong
pembaharuan
bersama orang lain secara harmonis
dalam pemanfaatan tekonolgi belajar.
(learning to live together). Oleh
Para guru dituntut agar mampu
karena itu, setiap saat guru-guru harus
menggunakan alat-alat yang dapat
selalu
disediakan oleh sekolah dan tidak
pembelajaran
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat
untuk
tersebut sesuai dengan perkembangan
termasuk pelajaran Ilmu Pengetahuan
zaman. Menurut Arsyad (2014:2)
Sosial (IPS).
menyatakan bahwa guru sekurang-
Secara
upaya
meningkatkan
mutu
(effective
semua
teaching)
mata
pelajaran,
konseptual,
kurangnya dapat menggunakan alat
pelajaran
yang murah dan efisien meskipun
lingkungan.
Oleh
karena
itu,
sederhana
tetapi
pembelajaran
IPS
khususnya
di
dalam
tingkat Sekolah Menengah Pertama
mencapai tujuan pembelajaran yang
(SMP), seharusnya memanfaatkan
diharapkan. Jadi dalam menggunakan
secara optimal potensi lingkungan
alat
sebagai sumber belajar agar lebih
dan
merupakan
bersahaja,
keharusan
pembelajaran
guru
dapat
IPS
dekat
mata
melakukan modifikasi namun tetap
bermakna.
Potensi
mencapai
setempat,
khususnya
tujuan-tujuan
dalam
dengan
lingkungan
budaya
tradisional belum dimanfaatkan guru
pembelajaran.
secara optimal sebagai sumber belajar
Dengan menggunakan media
pembelajaran yang tepat akan tercipta
dalam
suasana belajar yang tenang dan
Pembelajaran lebih cenderung formal
menyenangkan (enjoyable learning),
dan
sehingga mendorong pembelajaran
mengutamakan pengembangan aspek
aktif, kreatif efektif, dan bermakna.
intelektual semata, dan buku teks
Kondisi belajar yang demikian akan
pegangan
mendorong
belajar utama.
siswa
untuk
belajar
517
proses
pembelajaran.
menegangkan,
guru
menjadi
karena
sumber
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Berpangkal
dari
lapangan,
perlu
pelestarian
eksistensi
kondisi
kiranya
budaya lokal khususnya kearifan
upaya
lingkungan
permainan
menjadikan
tradisional dan pengkajian yang lebih
melalui
tradisional,
baik
pembelajaran
IPS
Jika diperhatikan lebih jauh,
permainan
secara
penting untuk
semakin bermakna.
mendalam tentang manfaat yang dapat
diperoleh
sangat
ternyata anak-anak jaman sekarang
lebih
kognitif,
akrab
dengan
permainan
psikologis, maupun sosial. Untuk
elektronik digital di komputer atau
melestarikan permainan tradisional
video game daripada permainan
perlu
tradisional.
adanya
usaha
dalam
Permainan
tradisional
permainan
sudah jarang dimainkan dan kalah
tradisional. Salah satu bentuk usaha
bersaing dengan permainan modern.
yang
memperkenalkan
dapat
dilakukan
adalah
Hal ini menjadi sebuah ancaman
sebuah
media
degradasi kultural pada dunia anak,
dilakukan
karena akan menggeser nilai-nilai
menciptakan
pembelajaran
dengan
inovasi gabungan antara permainan
budaya
bangsa,
tradisional dan materi IPS yang
kalangan anak-anak yang sangat
nantinya akan menghasilkan sebuah
digemari jenis permainan ini.
Keterbatasan
media yang layak dan efektif sebagai
sarana
pada
dan
media pembelajaran Mengingat begitu
prasarana
pentingnya
sebagai
seharusnya dapat diatasi dengan
sumber belajar IPS, maka seharusnya
memanfaatkan lingkungan sekitar.
hal
Permainan tradisional daerah juga
ini
nilai
budaya
ditindaklanjuti
membuat
media
berbasis
kebudayaan
diantaranya
dengan
memiliki
pembelajaran
adalah
lokal
dalam
terutama
potensi
pembelajaran
besar
untuk
dimanfaatkan dalam pembelajaran.
yang
Aktivitas
permainan
permainan
dapat
tradisional anak. Media permainan ini
mengembangkan
sangat penting dikembangkan untuk
kognitif, psikomotorik, afektif dan
menjadikan pembelajaran IPS lebih
psikologis anak sehingga permainan
bermanfaat
tradisional dapat dijadikan sarana
bagi
siswa.
Efendi
(2011:264) berpendapat bahwa nilai
518
aspek-aspek
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
belajar
siswa
sebagai
persiapan
komunikatif, dan lain sebagainya,
menuju dunia orang dewasa.
Berdasarkan
sehingga
keterbatasan
bermanfaat
untuk
perkembangan jiwa anak. Ketiga,
tersebut harus ditemukan solusi yang
tidak
cerdas, tepat, kreatif dan inovatif.
tersebut adalah asli produk permainan
Salah satu solusi tersebut adalah
Indonesia, sehingga merupakan salah
pengembangan media pembelajaran
satu aset budaya asli Indonesia yang
yang menarik dan menyenangkan
perlu untuk dilestarikan.
bagi
siswa
SMP,
pembelajaran
tradisional.
permainan
permainan
yakni
berbasis
Dari
tradisional
“gaprek
Pada
media
penting,
permainan
permainan
“gaprek
kempung” menggunakan soal-soal
permainan
sekian
kalah
banyak
dalam
dipilih
memecahkan masalah pada siswa.
kempung”.
melatih
Hal
ini
keterampilan
berdasarkan
teori
Alasan mengambil permainan gaprek
pembelajaran kognitif, penggunaan
kempung
pertanyaan dapat membantu siswa
untuk
dikembangkan,
karena: pertama, di dalam permainan
dalam
tersebut
nilai-nilai
Pembelajaran yang didasarkan pada
kompetitif, kooperatif, dan hiburan.
suatu permasalahan autentik dapat
Kompetitif
dalam
menjadikan pembelajaran menjadi
permainan tersebut ada dua regu
lebih bermakna dan meningkatkan
saling mengadu ketangkasan untuk
keterampilan
berusaha
masalah
terdapat
dikarenakan
menjadi
pemenang.
memahami
dalam
siswa.
pembelajaran.
memecahkan
Keterampilan
Kooperatif, semua anggota kelompok
memecahkan masalah siswa dapat
saling bekerjasama dalam permainan.
membantu siswa dalam menganalisis
Hiburan,
dikarenakan
selama
situasi dari suatu permasalahn hingga
permainan
berlangsung,
suasana
menghasilkan
suatu
solusi
yang
gembira menyelimuti jiwa anak-
bermakna dan mengajarkan siswa
anak. Kedua, banyak sisi positif yang
berpikir tingkat tinggi.
tergantung dalam permainan tersebut,
Berdasarkan latar belakang
diantaranya melatih perkembangan
masalah yang telah dikemukakan,
psikomotorik, kogitif, keseimbangan,
maka
519
peneliti
berupaya
untuk
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
melakukan
penelitian
dan
yang dimunculkan peserta didik ketika
pengembangan
pembelajaran
IPS
belajar, yang juga dapat berupa
dengan media permainan tradisional
pikiran, perasaan, atau gerakan atau
kempung”
“gaprek
pembelajaran
IPS
yang
tindakan.
sebagai
Belajar
dapat
akan
mempengaruhi
menginternalisasikan nilai-nilai yang
setiap pemikiran seseorang maupun
terkandung dalam pancasila dan UUD
tindakannya. Belajar dalam hal ini
1945 yang mengacu pada tujuan
bukan hanya mentransfer ilmu antara
pembelajaran ekonomi yang terdapat
guru dengan siswa namun belajar
dalm standar isi serta mengemas
adalah mengembangkan potensi siswa
pembelajaran IPS ini agar lebih
yaitu dalam ranah kognitif, afektif, dan
menarik dan memudahkan guru dalam
psikomotornya.
pengintergasiannya.
mampu menjadi tunas bangsa yang
Siswa
diharapkan
berkualitas dan dapat menjadi harapan
masa depan bangsa.
PEMBAHASAN
Belajar
Belajar dan Pembelajaran
dimanapun,
Belajar adalah suatu kewajiban
dapat
kapanpun,
dan
siapapun.
terus-menerus tanpa memandang usia,
berkaitan dengan pembelajaran. Kata
jenis kelamin, keadaan sosial, maupun
pembelajaran adalah terjemahan dari “
keadaan ekonomi. Pengertian belajar
instruction” yang banyak dipakai oleh
itu bermacam-macam tergantung dari
dunia pendidikan di Amerika Serikat.
mana belajar tersebut ditinjau. Belajar
Pengertian pembelajaran secara umum
menurut Thorndike (dalam Saekhan:
adalah proses interaksi peserta didik
2008:51)
dengan pendidik dan sumber belajar
proses
interaksi
belajar
oleh
yang harus dilakukan manusia secara
adalah
Proses
dilakukan
sangat
antara stimulus dan respon. Stimulus
pada
suatu
lingkungan
belajar.
yaitu apa saja yang dapat merangsang
Pembelajaran
merupakan
interaksi
terjadinya kegiatan belajar seperti
antara guru dengan siswa ataupun
pikiran, perasaan, atau hal-hal lain
siswa dengan siswa. Pembelajaran
yang dapat ditangkap melalui alat
dilakukan guna meningkatkan mutu
indera. Sedangkan respon yaitu reaksi
pendidikan di suatu negara.
520
National Conference On Economic Education
Agustus 2016
ISBN: 978-602-17225-5-8
Menurut
(2006:61)
meningkatkan daya pikir siswa serta
mengemukakan bahwa” pembelajaran
pengembangan bakat dan minat siswa.
merupakan proses komunikasi dua
Komponen
arah, mengajar dilakukan oleh pihak
mempunyai
guru sebagai pendidik, sedangkan
sumber belajar, fasilitator, seorang
belajar dilakukan peserta didik atau
manajer,
murid”. Sejalan dengan itu Knirk dan
organisator,
Gustafon (dalam Sagala, 2006:64)
Pembelajaran
mengemukakan
tentang
proses
pembelajaran
melibatkan
komponen
Sagala
utama
teknologi
yang
pembelajaran
peran
yaitu
demostraktor,
guru
sebagai
motivator,
dan
evaluator.
dilakukan
pembentukan
sebagai
pengetahuan
siswa agar siswa dapat mencapai
tiga
tujuan pembelajaran.
saling
berinteraksi yaitu guru (pendidik),
siswa (peserta didik), dan kurikulum.
Pendidikan
Komponen
Sosial (IPS)
struktur
dan
tersebut
melengkapi
lingkungan
belajar
Ilmu
Mata
formal.
Pengetahuan
pelajaran
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), sebagai
Menurut
(2013:18)
mata pelajaran yang wajib ditempuh
mengemukakan bahwa”pembelajaran
oleh peserta didik, merupakan mata
adalah
pelajaran
usaha
Agus
sadar
guru
untuk
yang
disusun
secara
membantu siswa atau anak didik, agar
sistematis, komprehensif, dan terpadu
mereka dapat belajar sesuai dengan
sebagaimana yang tertuang dalam
kebutuhan
minatnya.
permendiknas nomor 22 Tahun 2006.
Pembelajaran di fokuskan kearah
Pembelajaran IPS yang disusun secara
bagaimana seseorang mempengaruhi
terpadu, memiliki tujuan agar peserta
orang
didik dapat memperoleh pemahaman
lain
dan
agar
terjadi
proses
pembelajaran.
Pembelajaran
yang l
Download