ISBN: 978-602-17225-5-8 Prosiding NCEE 2016 dengan tema Membangun Caring Economic melalui Pendidikan terbit untuk memuat artikel hasil pemikiran filosofis, konseptual, teoritis, telaah kritis (critical review), dan penelitian di bidang ekonomi dan pendidikan ekonomi. Ketua Penyunting Dr. Hari Wahyono, M.Pd Penyunting Pelaksana Prof. Dr. Hendri Tamboto Prof. Dr. Sri Umi Mintarti W., S.E., M.P., Ak. Dr. Susanti, M.Pd Desain Sampul dan Tata Letak Januar Kustiandi, S.Pd., M.Pd Pelaksana Administrasi Rizza Megasari, M.Pd Rizky Dwi Putri, S.E., M.Pd Penerbit Pascasarjana Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang Alamat Redaksi/TU Prodi Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang (PPS UM) Jl. Semarang 5. Malang 65145. Gedung H1 Lantai 1 Tlp/Fax (0341) 551334 E-mail: [email protected] Site: pps.um.ac.id Prosiding Seminar Nasional “Membangun Caring Economic melalui Pendidikan” dikelola oleh Prodi Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Diterbitkan oleh Prodi Pendidikan Pascasarjana, Universitas Negeri Malang (PPS UM). Direktur: Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M.Pd Wakil Direktur I: Prof. Dr. Ery Tri Djatmika R.W.W, M.A., M.Si. Wakil Direktur II: Prof. Dr. Sugeng Utaya, M.Si Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi: Dr. Hari Wahyono, M.Pd Naskah artikel yang yang masuk pada Prosiding Seminar Nasional “Membangun Caring Economic melalui Pendidikan” harus mengikuti aturan dalam Petunjuk bagi Kontributor naskah prosiding yang ditentukan. Isi artikel beserta akibat yang ditimbulkan oleh artikel itu menjadi tanggungjawab penuh penulisnya (kontributor). KATA PENGANTAR Kesejahteraan suatu negara maupun daerah tidak hanya diukur dari sisi ekonomi, meskipun tidak dapat dipungkiri, kontribusi dari pertumbuhan berbagai sektor ekonomi secara tidak langsung menggambarkan perubahan ekonomi yang terjadi. Dari sekian banyak hal yang dapat dilakukan pemerintah untuk menanggulangi kesenjangan sosial, kembali lagi pada apa yang telah diamanahkan dalam pembukaan UUD 1945 di mana pemerintah Indonesia mampu untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini juga seiring dengan hasil pembelajaran ekonomi saat ini membuktikan bahwa penekanan rational man saja selain tidak sesuai dengan idelogi bangsa Indonesia juga menciptakan manusia-manusia yang minim kepedulian baik terhadap sesama maupun terhadap lingkungan sekitarnya seperti disampaikan oleh bukti lain yang menjelaskan bahwa semakin terliberalisasinya kegiatan ekonomi semakin meningkatkan individualisme yang berdampak pada meningkatnya masalah ekonomi baik di sektor mikro maupun makro ditunjukkan oleh indeks kesejahteraan dan indeks kebahagiaan Indonesia yang semakin menurun. Berdasarkan hal tersebut, maka Program Studi Pendidikan Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang bermaksud untuk mengadakan National Conference in Economic Education and Call Paper 2016 yang bertemakan “Membangun Caring Economic melalui Pendidikan”. Prosiding NCEE 2016 ini memuat artikel hasil pemikiran filosofis, konseptual, teoritis, telaah kritis (critical review), dan penelitian di bidang ekonomi dan pendidikan ekonomi dengan 10 sub tema yang dibahas, yaitu: (1) Altruisme dalam Pendidikan Ekonomi; (2) Membangun Caring Economic dalam Keluarga; (3) Membangun Caring Economic dalam Pendidikan Non Formal; (4) Membangun Caring Economic dalam Pendidikan Formal; (5) Inovasi dalam Pendidikan Ekonomi; (6) Pendidikan Ekonomi berbasis Ekonomi Kerakyatan; (7) Pendidikan Ekonomi Berwawasan Lingkungan; (8) Pendidikan Ekonomi Berbasis Budaya Lokal; (9) Pengelolaan Usaha Kecil; (10) Pemberdayaan UMKM. Kami mengucapkan terimakasih kepada pemateri yang telah berkontribusi untuk menyukseskan Seminar Nasional dan Call Paper pertama di Prodi Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang, khususnya untuk penulis untuk hasil karya yang sangat bernilai untuk Prosiding National Conference on Economic Education 2016. Terimakasih juga khusus disampaikan pada semua rekan sejawat yang telah berkenan membaca prosiding ini. Kami berharap, adanya peran serta masyarakat Indonesia pada umumnya melalui caring economic bisa membangkitkan kepedulian terhadap sesama yang belum beruntung, yang terpinggirkan, yang tersingkirkan, demi tercapainya kesejahteraan bersama. DAFTAR ISI PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL PAPER MEMBANGUN CARING ECONOMIC MELALUI PENDIDIKAN KEADAAN DAN PROBLEMATIKA EKONOMI RUMAH TANGGA (HOME ECONOMICS) INDONESIA Achmad Chafid Alwi ....................................................................................... 1 ESENSI KEGUNAAN ANALYTICAL THINKING DALAM MEMAHAMI KONSEP-KONSEP DASAR EKONOMI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Achmad Miftachul Huda .............................................................................. 17 ANTESEDEN PERILAKU AKHLAQUL KARIMAH GURU EKONOMI Achmadi .......................................................................................................... 30 PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL Aditya Eka Trisnawaty .................................................................................. 45 STRATEGI BERSAING : MELALUI CAPAIAN KINERJA HUMAN RESOURCES BERBASIS TRANSGLOBAL LEADERSHIP DENGAN OPTIMALISASI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN QUALITY OF WORK LIFE (STUDI KOPERASI BERPRESTASI DI JAWA TIMUR) Adya Hermawati ............................................................................................ 55 DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Afi Sulthoni ..................................................................................................... 76 PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK Afif Al Farid .................................................................................................... 91 PEMBELAJARAN BERMAKNA MELALUI PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR Agus Santoso .................................................................................................. 98 PERAN PENDIDIKAN EKONOMI DI LINGKUNGAN PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU EKONOMI YANG BERWAWASAN PANCASILA Ahmad Hanif Fajrin ..................................................................................... 109 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CINTA PRODUK DALAM NEGERI SEBAGAI SUPLEMEN PELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Almaydya Prischa Disma............................................................................ 117 LESEHAN SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI Ambar Sunarsih ............................................................................................ 131 KONSEP PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS POTENSI DAERAH Andi Zulitsnayarti Mardhani Syam .......................................................... 146 PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN MODEL CONTEXTUAL PROJECT-BASED LEARNING Angela Merici Fina Indriani........................................................................ 158 PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA “nnisya’ ......................................................................................................... 170 PENERAPAN APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Ari Christiyanto ............................................................................................ 179 OPTIMALISASI POTENSI DAN KAPASITAS INDIVIDU SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK Ari Muhsinin ................................................................................................. 191 MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI MICMAC : RANCANGAN DAN PENGEMBANGAN Ariyanti .......................................................................................................... 202 MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DALAM KELUARGA Arwini Hasyim ............................................................................................. 218 PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK Auliana Farabbanie ...................................................................................... 229 PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF BERBASIS KEBERSAMAAN, KEKELUARGAAN, DAN GOTONG ROYONG: MODEL PEMBELAJARAN REWANG Ayuniva Recinta Nuraeny Putri ................................................................ 247 PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI BERNUANSA PASAL 33 AYAT 1 UUD 1945 Bahari Wahyu Utomo .................................................................................. 257 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS CERITA UNTUK MENANAMKAN LITERASI EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH DASAR KABUPATEN SITUBONDO Bayu Permata ................................................................................................ 267 PENGARUH PREDIKAT SEKOLAH ADIWIYATA DAN PEMBELAJARAN EKONOMI TERHADAP PERILAKU EKONOMI BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA SISWA JURUSAN IPS MAN 1 JOMBANG Cahyo Tri Atmojo ......................................................................................... 290 PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN HYPNOTEACHING DENGAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAN ROLE PLAYING Danny Koerniawan Pamungkas ................................................................ 304 RANCANGAN MODEL CSR (PERTIWI) SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PULAU GILIGENTING Dano Purba ................................................................................................... 315 PERAN GURU DALAM MENANAMKAN KONSEP CARING ECONOMIC MELALUI PENGEMBANGAN KEPEDULIAN DAN EMOTIONAL INTELLIGENCE SISWA Derra Setya Wardani ................................................................................... 351 EFEKTIVITAS MGMP SEBAGAI FORUM PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS Diah Dinaloni ................................................................................................ 370 MENINGKATKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK DENGAN INOVASI PEMBELAJARAN DALAM BIDANG EKONOMI Dian Eka Prasatianta .................................................................................... 381 UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) Dwi Hasmidyani .......................................................................................... 392 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS BUDAYA LOKAL (STUDI DI DESA WONOMERTO KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN JOMBANG) Dwi Wahyuni ................................................................................................ 411 MENGGALI PEMAHAMAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL MELALUI PEMBELAJARAN Eka Andriani ................................................................................................. 425 MENUMBUHKAN PERILAKU EKONOMI BERWAWASAN LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH MELALUI PROGRAM ADIWIYATA Eka Indah Nur Laili .................................................................................... 434 EFEKTIFITAS PROSES INTERNALISASI PERILAKU KONSUMSI RAMAH LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER TERPADU Ery Widyastutti ............................................................................................ 446 ANALISIS KEBUTUHAN PEMBELAJARAN EKONOMI SESUAI PASAL 33 UUD 1945 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR Eunike Rose Mita Lukiani ........................................................................... 459 ALTRUISME DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH Fahimul Amri................................................................................................ 471 URGENSI PEMBELAJARAN EKONOMI CUKUP BERWAWASAN PASAL 33 AYAT (1) UUD 1945 PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS Fayik Huril Aini ........................................................................................... 498 PENGEM”“NG“N PERM“IN“N TR“DISION“L G“PREK KEMPUNG SE”“G“I MEDI“ PEM”EL“J“R“N P“D“ M“T“ PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS VII DI SMP Fera Wulandari ............................................................................................. 516 KONSEP PENGELOLAAN EKONOMI RUMAH TANGGA DALAM MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN Fitria Nur M .................................................................................................. 530 PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU PRODUKTIF SISWA SMA Hardining Estu Murdinar ........................................................................... 543 KAUSALITAS PERILAKU PRODUKTIF KARYAWAN PADA SENTRA TENUN IKAT BANDAR KOTA KEDIRI Hariyono ........................................................................................................ 556 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN EKONOMI YANG KONSTRUKTIVISTIK DENGAN PERSPEKTIF SELF REGULATED LEARNING Heni Purwa Pamungkas ............................................................................. 577 PENGARUH PENGETAHUAN KEBERAGAMAN BUDAYA LOKAL MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Hervina Sofia Rosa ....................................................................................... 595 PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF KONSEP PEROLAKU KONSUMSI BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG SESUAI DENGAN PITUTUR LUR "IBU BUMI BAPA AKSA" Ida Kurniawati .............................................................................................. 603 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP BEREKONOMI RASIONAL MELALUI GAYA HIDUP SISWA Ika Wijayanti A ............................................................................................. 616 INTERNALISASI NILAI CINTA LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN GEOGRAFI BERBASIS OBSERVASI SUNGAI Ika Yunita I .................................................................................................... 624 PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS BUDAYA LOKAL BUGIS DALAM PENDIDIKAN KELUARGA Imam Prawiranegara Gani .......................................................................... 638 TINJAUAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEMAMPUAN PIMPINAN DALAM BISNIS MINIMARKET Imanuel Hitipeuw ........................................................................................ 649 PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN MIND MAPPING DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR Inaha Nurwati............................................................................................... 662 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA TEKATEKI SILANG PADA MATERI PEMBELAJARAN EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS Indra Darmawan .......................................................................................... 675 MEDIA FLASH SEBAGAI BAHAN AJAR MENGELOLA DANA KAS KECIL SISWA SMK BISNIS DAN MANAJEMEN Indri Dwiyantiningrum ............................................................................... 696 REVITALISASI MATERI PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN Irfan Ismaul Haq .......................................................................................... 708 IMPLEMENTASI PILAR-PILAR KOPERASI DALAM PENDIDIKAN EKONOMI DI SEKOLAH Irma Suryani ................................................................................................. 727 PERAN SEKOLAH PASAR DALAM MEMBANGUN PENDIDIKAN EKONOMI KERAKYATAN Ivan Aditya Rozzaq ..................................................................................... 740 PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN LITERASI EKONOMI SISWA SEKOLAH DASAR Laurentius Saptono ...................................................................................... 755 LABORATORIUM PENDIDIKAN EKONOMI SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Leny Noviani ................................................................................................ 786 MAKNA RELIGIUSITAS HINDU DALAM AKTIVITAS EKONOMI WIRAUSAHA Luh Indrayani .............................................................................................. 797 PENERAPAN STRATEGI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) UNTUK MEMPERKUAT PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (STUDY KASUS PADA UMKM “LMIR“ H“ND M“DE DI M“L“NG) Lysia Novarinda ........................................................................................... 813 CARING ECONOMIC DALAM RUMAH TANGGA MASYARAKAT MELAYU KUBU RAYA M. Basri .......................................................................................................... 824 PEMBERDAYAAN UMKM DENGAN PENDEKATAN KLASTER DI SENTRA INDUSTRI TENUN IKAT KOTA KEDIRI M. Muchson .................................................................................................. 838 MENUMBUHKAN GENERASI BERFIKIR KRITIS YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Mar’atus Sholihah ........................................................................................ 861 MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN MELALUI PROGRAM SARI TANI DI DESA OENENU UTARA, KECAMATAN BIKOMI TENGAH, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA. Maria Goreti Nabu ....................................................................................... 871 MODEL PEMBELAJARAN CITIZEN JOURNALISM: MEMBERIKAN RANGSANGAN KEPADA PESERTA DIDIK UNTUK MEMBACA DAN MENULIS Mas Nurul Hidayat ...................................................................................... 883 PENGARUH EKONOMI TERHADAP PUTUSNYA SEKOLAH ANAK Melviana Yunita Naisau .............................................................................. 897 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA ADAPTIF KERJA SISWA SMK Metiy Ardiana ............................................................................................... 910 PERANCANGAN ILM (INTEGRATED LEARNING MODELS) DALAM PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN Misbahul Huda ............................................................................................. 922 KONSEP PENDIDIKAN EKONOMI DI LINGKUNGAN KELUARGA Moh. Farih Fahmi ........................................................................................ 933 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN EKONOMI BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA SEMESTER I KELAS X DI SMA DDI MASALEMBU Moh. Ilham ................................................................................................... 949 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENEMUKAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI MA MU`ALLIMIN NW PANCOR TAHUN PELAJARAN 2016 Muh. Fahrurozi ............................................................................................ 974 PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERPADU BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN DI PERGURUAN TINGGI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Muh. Ali ........................................................................................................ 988 PROFIL USAHA MIKRO KECIL MENENGAH DI KABUPATEN TRENGGALEK (STUDI KASUS INDUSTRY RUMAH TANGGA USAHA KERAJINAN REYENG DESA KARANGGANDU KECAMATAN WATULIMO) Muh. Isa Aliazim ....................................................................................... 1005 STRATEGI PEMBERDAYAAN EKONOMI SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN BERBASIS KOMUNITAS IBU RUMAH TANGGA DI DESA KARANGAGUNG KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN Muh. Yusuf ................................................................................................. 1013 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PENGAJARAN EKONOMI BERWAWASAN INDONESIA Nadya Sheematha Uno ............................................................................. 1022 PERANCANGAN ACCOUNTING BOARD GAME (ABG) UNTUK BELAJAR SIKLUS AKUNTANSI Nanang Dani Rasidi .................................................................................. 1036 STANDAR PROFESIONALISME GURU EKONOMI PENUNJANG KEBERHASILAN PEMBELAJARAN EKONOMI Naning Eko Noviana ................................................................................ 1047 ECONOMICS POCKET BOOK BERBASIS QUANTUM LEARNING Ni Wayan Ayu Santi ................................................................................. 1059 PERSFEKTIF CARING ECONOMIC KOMUNITAS SAMIN DI KABUPATEN BLORA Nikmatur Rohmah .................................................................................... 1072 PROSES BELAJAR SISWA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATA PELAJARAN EKONOMI SMA Nisa Nuraini Surasa .................................................................................. 1084 PENDIDIKAN KONSUMSI BERKELANJUTAN (PKB) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI Nor Amali ................................................................................................... 1098 PENGEMBANGAN MODEL LEMBAGA KEUANGAN NONBANK SEBAGAI PENDUKUNG USAHA EKONOMI PEREMPUAN DI PEDESAAN DI JAWA TIMUR Norida Canda Sakti ................................................................................... 1115 PEMBERDAYAAN INDUSTRI MEBEL DI KOTA PASURUAN DALAM PERSPEKTIF CAPACITY BUILDING MELALUI UNSUR PENGUATAN MODAL DAN PELATIHAN SDM Nunuk Indarti ............................................................................................ 1130 OPTIMALISASI PENGOLAHAN JAGUNG OLEH UKM LOKAL SEBAGAI STRATEGI DALAM MENGHADAPI MEA DI KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN Nur Arisah .................................................................................................. 1148 MAKNA PENDIDIKAN EKONOMI DALAM BUDAYA LOKAL KELUARGA SUKU SELAYAR Nur Astaman Putra ................................................................................... 1164 POLA PERILAKU KONSUMSI HIJAU PADA SISWA SMA Nurida Yanuar Kasih ................................................................................ 1173 ANALISIS KESULITAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN EKONOMI DAN UPAYA MENGATASINYA Okka Lifia Anggi Surya ............................................................................ 1182 PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Partini .......................................................................................................... 1191 PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF DALAM KONSEP KEGIATAN EKONOMI BERBASIS EKOLOGI Paula Mediana Oematan .......................................................................... 1202 OPTIMALISASI SUMBER BELAJAR EKONOMI YANG MELEKAT PADA SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 TUMPANG, KABUPATEN MALANG Peggy Delita Merida ................................................................................. 1215 PELESTARIAN BUDAYA TENUN BUNA DALAM MENGEMBANGKAN EKONOMI KERAKYATAN (STUDI ETNOGRAFI MASYARAKAT ADAT SONAF MAUBES) Petrus Richardus Tas’au ........................................................................... 1225 INTERNALISASI NILAI KEWIRAUSAHAAN DI SEKOLAH MENGENGAH ATAS Prayogo Richi Noveris Mianto ................................................................ 1241 MENENTUKAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI BERWAWASAN LINGKUNGAN BERDASARKAN INPUTPROSES-OUTPUT PEMBELAJARAN Rahma Sandhi Prahara ............................................................................. 1257 PROFIL PENDIDIKAN EKONOMI KELUARGA MISKIN Rahmawati ................................................................................................. 1271 PERAN PENDIDIKAN EKONOMI INFORMAL YANG BERKEPEDULIAN DALAM MEMBENTUK ORIENTASI MASA DEPAN SISWA Ratna Nurmasari ....................................................................................... 1287 REVITALISASI WARISAN BUDAYA LOKAL UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI KERAKYATAN Regreat Suasmiati ...................................................................................... 1299 PEMBELAJARAN KONSEP EKONOMI PANCASILA MELALUI PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL (RUKUN AGAWE SANTOSA)PADA ANAK SEKOLAH DASAR Resti Dyah F ............................................................................................... 1313 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PRODUKTIF MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI ANGKATAN TAHUN 2013 Rheza Hafid Prastia .................................................................................. 1326 PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI LOKAL MELALUI PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL KAIN TENUN TRADISIONAL (KAIN MBOJO) KABUPATEN BIMA Risnawati .................................................................................................... 1335 KONSEP PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL KABUPATEN SITUBONDO DALAM MENINGKATKAN MINAT WIRAUSAHA PADA SISWA Rizki Febri Eka Pradani ............................................................................ 1353 PENERAPAN PROSES PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS LESSON STUDY PADA MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI MIKRO Rizky Dwi Putri ......................................................................................... 1367 PENERAPAN MODEL KOOPERATIF BERBASIS LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOLABORATIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI MAKRO Rizza Megasari ........................................................................................... 1381 PENTINGNYA PENANAMAN NILAI BUDAYA JAWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI Siti Maemunah Purnamasari ................................................................... 1394 MODAL SOSIAL DALAM PAGUYUBAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UMKM) Siti Nuraini ................................................................................................. 1404 PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMA Sofyan Agus ............................................................................................... 1419 PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MELALUI INOVASI PRODUK (STUDI KASUS PADA BISNIS TELUR ASIN YEKTI WALUYO WONODADI BLITAR JAWA TIMUR) Sri Handayani ............................................................................................ 1425 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR EKONOMI BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Syarif Hidayatullah ................................................................................... 1453 DINAMIKA PERILAKU MORAL EKONOMI PETANI RUMPUT LAUT DESA KERTASARI KABUPATEN SUMBAWA BARAT Tri Wahyu Hardiningrum ....................................................................... 1459 PENDIRIAN BUM DESA SEBAGAI BENTUK ALTRUISME PENGELOLA DALAM MENINGKATKAN KEHIDUPAN PEREKONOMIAN DI DESA Umi Hidayati ............................................................................................. 1472 WAWASAN BARTER DALAM PENDIDIKAN EKONOMI Vinsensius Nurak ...................................................................................... 1489 PENDIDIKAN EKONOMI BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SEKOLAH ADIWIYATA Wahid Fahruddin Is P .............................................................................. 1494 PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Wahyu Purwanto ...................................................................................... 1508 PENGEMBANGAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN YANG SESUAI DENGAN PASAL 33 AYAT 1 UUD 1945 SEBAGAI UPAYA DALAM MENGALAKAN ALTRUISME DALAM PENDIDIKAN EKONOMI Weni Sri Wardani ...................................................................................... 1518 MERANCANG PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN MEDIA LESEHAN Wiwin Indayati .......................................................................................... 1527 ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN KOMPETENSI KEAHLIAN PEMASARAN PADA SISWA SMK Yeni Susilowati .......................................................................................... 1548 PERANAN PENDIDIKAN EKONOMI KELUARGA DALAM MEMBENTUK PERILAKU EKONOMI SISWA Yhadi Firdiansyah ..................................................................................... 1561 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMK: BIASANYA DAN SEHARUSNYA Yosita Vemi R ............................................................................................. 1569 PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENBENTUK PERILAKU ALTRUISME DALAM PENDIDIKAN EKONOMI Zulistiani ..................................................................................................... 1578 PEMAHAMAN KONSEP KEBUTUHAN MANUSIA MENGACU PADA PASAL 33 AYAT 1 UUD 1945 ZZ. ELiza Silviana Miftakh ...................................................................... 1597 MANFAAT KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI GARAM DI DESA DRESI KULON KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH Mario Fahmi Syahrial ................................................................................ 1607 KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI SEKTOR INFORMAL (STUDI KASUS PEDAGANG KAKI LIMA DI DUSUN TEBUIRENG DESA CUKIR KABUPATEN JOMBANG) Masruchan .................................................................................................. 1614 EKONOMI KERAKYATAN SEBAGAI LANDASAN PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA Miftakhur Rohmah .................................................................................... 1633 PENGARUH PENDIDIKAN EKONOMI DI LINGKUNGAN KELUARGA, STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN FINANCIAL LITERACY DIINTERMEDIASI MELALUI GAYA HIDUP TERHADAP SIKAP HIDUP HEMAT SISWA MA NEGERI II KOTA BATU MALANG Moch. Habybillah ...................................................................................... 1644 EKONOMI KREATIF DAN PEMBELAJARANNYA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Nanik Sri Muhartini .................................................................................. 1661 MAKNA BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI MASYARAKAT PANDESARI PUJON) Rizki Amalia Rachmawati ....................................................................... 1673 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 KEADAAN DAN PROBLEMATIKA EKONOMI RUMAH TANGGA (HOME ECONOMICS) INDONESIA Ahmad Chafid Alwi1 Hari Wahyono2 1 Program Studi S2 Pendidikan Ekonomi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang (Ahmad Chafid Alwi) email: [email protected] 2 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (Hari Wahyono) email: [email protected] Abstrak Permasalahan ekonomi di Indonesia salah satunya bersumber pada permasalahan ekonomi rumah tangga. Fokus dalam melihat keadaan dan problematika ekonomi rumah tangga di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu: (a) Manajemen keluarga. Dimana Indonesia memiliki sistem kekerabatan yang khas dan berbeda setiap sukunya dan bahkan Indonesia masih memiliki masalah besar pada banyaknya pemukiman kumuh, (b) Sumber daya keluarga. Aset yang dimiliki keluarga Indonesia ada yang karena usahanya namun ada juga yang di dapat dari warisan orang tuanya dan di Indonesia diatur dalam dua sistem yang berbeda yaitu hukum kompilasi islam dan hukum barat (perdata). Dari segi pekerjaan dan karir di Indonesia memiliki 21 golongan pokok pekerjaan namun jumlah pengangguran juga masih sangat besar (c) Ketahanan pangan. Saat ini Indonesia masih jauh dari angka target Pola Pangan Harapan (PPH) dan (d) pendidikan ekonomi di sekolah dan dalam keluarga yang saat ini masih belum efektif dalam memberikan pendidikan ekonomi rumah tangga. Kata Kunci: manajemen keluarga, sumber daya keluarga, ketahanan pangan, pendidikan ekonomi, ekonomi rumah tangga dengan ekonomi rumah tangga di Akhir-akhir ini masalah perekonomian di Indonesia negara-negara lain. Meskipun semakin besar dan kompleks. masalah ekonomi rumah tangga Mulai dari inflasi yang tinggi, juga memiliki kesamaan dengan pengangguran negara lain secara umum antara tinggi, ketidak merataan distribusi pendapatan lain dan masih banyak lagi. Sumber perbedaan masalah-masalah ini muncul juga rumah tangga Indonesia dengan tidak lepas dari permasalahan negara ekonomi rumah tangga disetiap pewarisan profesi, pewarisan aset keluarga di Indonesia. Masalah rumah tangga dan pelaksanaan tatanan dalam ekonomi rumah pembelajaraannya tangga di Indonesia berbeda 1 seperti dan Sedangkan masalah lain ekonomi terletak di pada dalam National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 rumah tangga dan yang tertuang dalam Voluntary serta pengajarannya di sekolah. National Content Standards In diatas Economic yang dikeluarkan oleh sejatinya sudah disampaikan oleh CEE (Council For Economic presiden Ir. Soekarno didepan Education). Dalam pengajaran kongres ikatan sarjana ekonomi pendidikan ekonomi pun belum indonesia (1979) bahwa “negara membekalkan kita masih berdasarkan Pancasila didik untuk faham tentang ilmu dan Undang-Undang dasar 1945, ekonomi tetapi politik perekonomian di Berdasarkan bawah teknokrat kita sekarang, tersebut sering menyimpang dari dasar memandang masalah ekonomi itu”. Selanjutnya beliau juga rumah Permasalahan sebagai barang yang tangga penulis yang ada di Berbagai pembahasannya sesuai dengan penting oleh diatas, Ekonomi Pancasila. Agar dalam pemerintah, dimonopoli permasalahan dipakai ideologi bagi dan ke-khas-an Indonesia. kehidupan rakyat tidak menjadi monopoli tangga. Indonesia dari sudut pandang sering pedoman. rumah peserta “politik menyampaikan liberalisme kepada tetapi METODE orang-orang cina”(Sri-Edi Swasono, 1981). Pada penulisan karya ilmiah Pernyataan ini sudah diucapkan ini penulis menggunakan metode 37 tahun yang lalu, dan sekarang deskriptif sudah terbukti jelas di negara ini. pengumpulan data berupa kajian Sehingga ini pustaka, baik yang diambil secara pendidikan kepustakaan konseptual maupun ekonomi yang diajarkan pada kepustakaann penelitian. Secara peserta didik dikelas. Sampai saat konseptual kajian ini didapat dari ini beberapa artikel dan makalah- mempengaruhi standar ekonomi di masalah isi isi pendidikan Indonesia masih makalah dengan simposium teknik sistem mengadopsi standar pendidikan ekonomi Pancasila. Selain itu ekonomi liberal seperti Amerika beberapa penelitian dari BPS dan 2 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 penelitian yang terdapat dalam masing-masing menciptakan jurnal gizi dan pangan. Setelah serta data-data kebudayaan tersebut terkumpul, mempertahankan (Effendi,N. penulis melakukan tiga aktivitas 2007). Secara ekonomi fungsi berdasarkan model Miles dan keluarga adalah Huberman (dalam Sahid, R. 2011) sumber penghasilan diantaranya data reduction, data memenuhi display dan mencari untuk kebutuhan keluarga, mengatur keuangan conclusion untuk memenuhi kebutuhan drawing/verification. dan menabung memenuhi PEMBAHASAN untuk kebutuhan keluarga dimasa yang akan 1.1.Manajemen Keluarga datang. Dalam manajemen keluarga terdapat tiga hal yang paling umum yang setidaknya harus 3.1.2. Manajemen diketahui oleh setiap keluarga keuangan Indonesia. Diantaranya adalah Dalam kedudukan keluarga perorangan dan penelitian Jorgensen (2007) ditemukan dalam “students melaksanakan who were perannya dengan benar, mengatur financially influenced by their keuangan, dan tata kelola rumah. parents had higher financial 1.1.1. Keluarga dan knowledge, attitude, masyarakat behavior Keluarga adalah dua menunjukkan scores.” and Hal betapa atau lebih dari dua individu pentingnya wawasan literasi yang keuangan tergabung karena dalam rumah hubungan darah, hubungan tangga. Namun disisi lain perkawinan memang menuntut orang tua atau pengangkatan dan hidup satu dalam mereka juga harus memiliki rumah pemahaman literasi keuangan tangga, berinteraksi satu sama yang tinggi serta sikap yang lain, dan di dalam perannya bisa di contoh oleh anak-anak 3 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mereka. Terdapat banyak hal detik.com, saat ini yang dapat dilakukan oleh pemukiman kumuh di orang tua dalam mendidik Indonesia mencapai 38.000 keuangan hektar di perkotaan atau setara anak misalnya tentang berhemat, menabung, 10% melakukan pembayaran pemukiman (Pratama, 2015). mandiri, mencari pekerjaan Hal ini menunjukkan bahwa ringan untuk mendapat uang, ketidak bersedekah, dsb. Di Indonesia tangga dalam menyediakan saat ini sebagian besar rumah tempat tinggal yang layak tangga mulai masih kurang. Hal ini ditandai keuangan dengan pemilihan rumah yang kepada anak-anak mereka. sebagian besar pada daerah Hal ini nampak pada sebagian yang sudah padat dan rapat besar orang tua yang memiliki penduduk, usaha kurang, ketersediaan bersih, dan sudah mengajarkan perdagangan melibatkan dalam anak mereka usahanya kemudian telah dan memberi dari total kawasan mampuan rumah drainase yang air pengelolaan limbah rumah tangga. uang bulanan sebagai honor mereka 3.2. Sumber Daya Keluarga atau hanya sekedar sebagai Keluarga ibarat sebuah negara imbalan. kecil dimana terdapat pemimpin yang disebut kepala keluarga. Dimana 3.1.3. Tata Kelola Rumah Berdasar melakukan pada pernyataan didalamnya kegiatan juga ekonomi pokok yaitu produksi, distribusi Direktur Keterpaduan Infrastruktur dan Permukiman, Kementerian menggunakan segala sumber daya Pekerjaan Umum konsumsi. untuk dan memenuhi kebutuhan Perumahan Rakyat, Dwityo anggota Akoro daya tersebut diantaranya adalah: Soeranto yang dipublikasikan oleh media keluarganya. Keluarga 3.2.1. 4 Sumber Aset keluarga National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 merupakan Di Indonesia pewarisan kekayaan yang dimiliki oleh aset diatur dalam dua hukum. suatu pihak baik berupa aset Pertama hukum waris islam, tetap maupun aset lancar. Di dalam hukum ini pembagian Indonesia, aset yang dimiliki warisan dilaksanakan sesuai masyarakat dapat berupa aset syariat islam. Kedua, hukum yang didapat dari hasil sektor waris perdata. Pada hukum ini usaha yang dijalankan atau menganut sistem individual. karena mendapat warisan dari Berikut orang tuanya. mendalam mengenai kedua Aset lebih hukum tersebut. 3.2.2. Pewarisan aset Berdasarkan penjelasan hasil Waris 3.2.2.1.Hukum Islam survei yang dilakukan oleh Cooper Hukum waris Islam (PwC) yang melakukan survei berlaku bagi masyarakat mengenai bisnis keluarga di Indonesia yang beragama Indonesia Islam dan diatur dalam Price Waterhouse yang kemudian CNN Pasal 171-214 Kompilasi menunjukkan bahwa lebih Hukum Indonesia, yaitu dari di materi hukum Islam yang Indonesia merupakan bisnis ditulis dalam 229 pasal keluarga. Berdasarkan catatan (Kurniawan, PwC terdapat lebih dari 40 41). Menurut hukum waris ribu orang kaya di Indonesia Islam ada tiga syarat agar atau sekitar 0,2 persen dari pewarisan dinyatakan ada total yang sehingga dapat memberi menjalankan bisnis keluarga. hak kepada seseorang atau Total ahli dipublikasikan 95% oleh perusahaan populasi kekayaan mereka W. waris mencapai Rp 134 triliun atau menerima warisan: menguasai sekitar 25 persen a. Orang 2012: untuik yang produk domestik bruto (PDB) mewariskan (pewaris) Indonesia (Supriadi, A. 2014). telah meninggal dunia 5 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dan dapat di buktikan Hubungan secara hukum ia telah pernikahan, yaitu meninggal. Sehingga suami atau isteri. jika ada pembagian Pernikahan atau pemberian harta harus pada keluarga pada dua syarat: masa pewaris masih - hidup, itu tidak termasuk itu memenuhi Perkawinan sah menurut dalam syariat islam, kategori waris tetapi yakni dengan disebut hibah. akad b. Orang yang mewarisi (ahli waris) yang masih memenuhi hidup pada saat orang rukun yang syarat- mewariskan meninggal dunia. c. Orang mewarisi dan syaratnya. yang mewariskan nikah - dan Saat terjadi pewarisan memiliki salah satu hubungan: pihak suami atau istri tidak Hubungan keturunan atau dalam keadaan kekerabatan, baik pertalian lurus bercerai. garis ke atas Apabila seseorang meninggal dunia seperti ayah atau tidak kakek meninggalkan dan pertalian lurus ke orang yang bawah seperti mewarisi maka anak, cucu, hartanya akan paman, dll. diserahkan kepada baitul 6 Mal National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 (perbendaharaan cara Negara mewariskan: Islam) untuk untuk a. Mewariskan dimanfaatkan berdasarkan untuk kepentingan undang-undang umat islam. atau 3.2.2.2. Hukum Waris mewariskan tanpa surat wasiat Perdata yang Hukum waris sebagai perdata / hukum waris instentato, barat berlaku untuk sedangkan masyarakat warisnya non muslim, Ab- ahli disebut Ab-instaat. Ada 4 termasuk warga disebut golongan negara ahli Indonesia keturunan waris berdasarkan baik Tionghoa undang-undang: maupun Eropa yang ketentuannya diatur Golongan terdiri I dari dalam Kitab Undang- suami istri dan undang Hukum anak-anak Perdata (KUHP). beserta Hukum waris perdata menganut sistem individual dimana setiap keturunannya Golongan terdiri II dari ahli waris mendapatkan atau saudara- harta saudara warisan menurut beserta bagiannya masing- keturunannya memiliki orang tua dan masing. Dalam hukum waris perdata ada dua 7 Golongan III terdiri dari kakek, nenek National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 serta Undang-Undang seterusnya ke Hukum atas Pasal 992. Cara Golongan terdiri Perdata pembatalannya IV harus dari dengan wasiat baru atau keluarga dalam dilakukan dengan garis Notaris. menyamping lebih Dari kondisi di atas jauh, termasuk jika tidak dipahami saudara- seluruh yang saudara masyarakat Indonesia ahli ternyata memunculkan waris golongan beberapa III beserta yang keturunannya dialami masalah selama ini oleh masyarakat Indonesia b. Mewariskan berdasarkan surat yakni wasiat permasalahan yaitu memicu berupa pernyataan keretakan seseorang tentang keluarga, bahkan bisa apa sampai akibat waris yang ini terjadi tindakan dikehendakinya setelah yang kriminal ia meninggal oleh hubungan dunia pembunuhan. si 3.2.3. Pekerjaan atau dicabut kembali dan karir pembuatnya dapat diubah seperti Berdasarkan pengelompokan oleh BPS selama ia masih dalam hidup sesuai Lapangan usaha Indonesia dengan Kitab 2015, lapangan usaha di 8 Klasifikasi Baku National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Indonesia m. Aktivitas digolongkan profesional, ilmiah dan teknis menjadi 21 golongan pokok n. Aktivitas antara lain: a. Pertanian, dan sewa guna usaha kehutanan tanpa dan perikanan b. Pertambangan penyewaan hak opsi, ketenagakerjaan, dan agen perjalanan penggalian dan c. Industri pengolahan penunjuang d. Pengadaan listrik, gas, lainnya usaha o. Administrasi uap/air panas dan udara pemerintahan, dingin e. Pengelolaan pertahanan dan jaminan air, pengelolaan air limbah, sosial wajib pengelolaan dan daur p. Pendidikan ulang q. Aktivitas sampah, dan manusia dan aktivitas aktivitas remidiasi sosial f. Konstruksi g. Perdagangan besar dan eceran; reparasi kesehatan r. Kesenian, hiburan dan dan rekreasi perawatan mobil dan s. Aktivitas jasa lainnya sepeda motor t. Aktivitas rumah tangga h. Pengangkutan dan sebagai pemberi kerja: pergudangan aktivitas yang menghasilkan i. Penyediaan akomodasi barang dan penyediaan makan dan jasa oleh rumah minum tangga yang digunakan j. Informasi untuk dan komunikasi memnuhi kebutuhan sendiri u. Aktivitas k. Aktivitas keuangan dan asuransi badan internasional dan badan ekstra l. Real estate lainnya. 9 internasional National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 anak Meskipun di Indonesia terdapat mereka bagaimana beragam jenis “menggarap” ladang mereka. yang dapat Para pekerjaan nelayan juga selalu dilakukan oleh masyarakat mengakrabkan Indonesia, ternyata masih mereka dengan perahu, laut belum dapat menuntaskan dan masalah ketenagakerjaan di ikan. Demikian pula terjadi Indonesia. kepada pebisnis kelas atas di Menurut data kegiatan BPS tahun 2014 tingkat Indonesia pengangguran selalu terbuka anak-anak penjaringan dimana mereka membekali anak masih mencapai 5,94% dan mereka dengan pendidikan tingkat tinggi dengan harapan akan pengangguran angkatan kerja mencapai menjadi 66,6%. keluarga. bisnis Keadaan ini memberikan 3.2.4. Pewarisan tantangan pekerjaan Dengan penerus masing-masing terhadap diwariskannya berbagai profesi juga orang tua. Seperti mengenai terjadi pewarisan profesi yang perekrutan karyawan, yaitu terdapat bagaimana aset keluarga maka dalam bisnis menarik dan keluarga. Mulai dari kalangan mempertahankan menengah ke bawah hingga yang berkualitas. Sehingga pebisnis kelas atas, para orang memberikan tantangan bagi tua selalu mengenalkan dan para bahkan mengajarkan berbagai meningkatkan profesi yang mereka geluti. profesionalisme bisnis. Para petani ahli karyawan waris dalam selalu mengenalkan profesi orang 3.3. Ketahanan Pangan tuanya sejak anaknya masih Ukuran pemenuhan kualitas kecil. Misalkan di ajak ke nutrisi pangan di Indonesia dilihat ladang mulai dari sekedar berdasarkan Pola Pangan harapan bermain hingga mengajarkan (PPH) 10 dan persentase angka National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kecukupan gizi (AKG). Pada kalsium, vitamin A, vitamin B9, dan vitamin C. tubuh manusia setidaknya harus mencukupi kebutuhan energi 2000kkal/kap/hari dimana 50% didapat dari padi-padian, 6% umbi-umbian, 12% pangan hewani, 10% minyak dan lemak, 3% buah/biji berminyak, 5% kacang-kacangan, 5% gula, 6% sayur dan lain-lain sampai 3% (Badan Ketahanan 7-12 tahun Pangan Kemernterian Pertanian RI, 2013: 29). Keadaan Indonesia saat ini berdasarkan beberapa penelitianpenelitian adalah sebagai berikut: Tabel 1. Konsumsi pangan dan gizi serta skor PPH di Indonesia Usia 2-6 tahun Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak mengonsumsi padi-padian (99.4%) dan paling sedikit mengonsumsi buah/biji berminyak (1.6%). Anak mengalami defisit zat gizi makro lemak, energi, dan air serta defisit zat gizi mikro berupa Peneliti Teguh Jati Prasetyo , Hardinsyah, dan Tiurma Sinaga (2013) 11 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia sekolah mengonsumsi padi-padian (99.5%) dan sebagian kecil mengonsumsi buah/biji berminyak (1.9%). Sebagian besar anak usia sekolah (lebih dari 50.0%) mengalami defisit energi, lemak, karbohidrat, air, vitamin A, vitamin B1, vitamin B9, vitamin C, kalsium, fosfor, dan zink. Karina Indah Pertiwi, Hardinsyah, dan Karina Rahmadia Ekawidyani (2014) National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Karena menggunakan sudut 1949 tahun Berdasarkan Khoirul hasil Anwar dan penelitian Hardinsyah diketahui (2014) bahwa kelompok padi-padian dikonsumsi terbesar (99.4%), sedangkan biji berminyak dikonsumsi terkecil (2.0%). . Keterangan: data tersebut dilakukan dengan pengambilan sampel pada 33 provinsi di Indonesia Melihat dari pandang ekonomi pancasila, maka penulis akan melihat pendidikan ekonomi yaitu, yaitu Ing ngarsa sung tuladha, Semboyan menjadi ngarso sung ngarsa sung tulodo Ing utama tulada, jika dilihat secara tata bahasa memiliki dua susun kata yaitu ing ngarsa dan sung tulada. Ing ngarsa memiliki dalam beraktivitas. Padahal ini arti dalam konsumsi rumah tangga setiap yang lebih berpengatuhuan, sedangkan sung tulada memiliki arti yang harinya. Permasalahan ini juga menjadi contoh. Jika kedua dapat muncul karena kemampuan makna ini digabung berarti sebagian besar masyarakat yang “yang lebih berpengetahuan masih kurang untuk mencukupi yang tersebut 3.4.1. Ing dan nutrisi yang diperlukannya kebutuhan mangun (Idris, 1982: 25). masyarakat akan kebutuhan gizi terpenuhi madya karakter pendidikan di Indonesia berada pada ketidak pahaman seharusnya Ing karsa, dan Tutwuri handayani. keadaan permasalahan ketiga semboyan pendidikan Indonesia Indonesia saat ini seperti data diatas, berdasarkan yang memberi contoh. Hal disebabkan seperti ini nampak ketika pengangguran dan kemiskinan orang tua mengenalkan profesi yang masih tinggi. mereka kepada anak-anaknya, mengajak mereka ketempat 3.4. Pendidikan ekonomi di orang tua mereka bekerja, dan dalam rumah tangga bahkan tidak sedikit anak Indonesia yang menggunakan 12 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pakaian kerja orang tua diladang, nelayan yang mereka, meski terlihat terlalu mengajak anak mereka melaut besar dan lain sebagainya. pakaiannya namun memberikan rasa bangga bagi 3.4.3. Tutwuri handayani anak jika mereka menjadi Tut wuri handayani. seperti orang tua mereka. Tutwuri berarti mengikuti dari 3.4.2. Ing madya mangun belakang. handayani berarti memberi karsa Ing madya kebebasan, kesempatan dengan perhatian mangun karsa, juga tersusun dari dua dan suku kata. Mangun karsa memungkinkan memiliki atas makna membina bimbingan inisiatif yang anak didik sendiri dan kehendak untuk mengabdikan pengalaman sendiri, supaya diri kepada cita-cita luhur. Ing mereka berkembang menurut tengah- garis kodrat pribadinya. hal tengah sehingga jika digabung yang seperti ini akan terlihat ing madya mangun karsa akan saat orang tua mulai sudah memiliki arti pamong atau tidak pendidik hendaknya mampu profesi mereka dan kemudian menumbuhkembangkan mewariskan profesi mereka minat, hasrat dan kemauan kepada anak-anaknya. madya berarti di anak didik untuk dapat kreatif dan berkarya, mampu Belum guna melanjutkan adanya pendidikan literasi standar ekonomi mengabdikan diri kepada cita- rumah tangga yang benar baik cita yang luhur dan ideal. yang Misalnya sebagian besar orang pendidikan tua di Indonesia, ketika anak kurikulum khusus bagi orang tua mereka mulai tumbuh dewasa, dalam mereka pendidikan ekonomi di dunia melibatkan anak diajarkan formal informal Seperti petani yang mengajak permasalahan 13 maupun menyelanggarakan mereka dalam profesi mereka. anak mereka bercocok tanam didalam menjadikan ekonomi beragam rumah National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tangga di Indonesia digunakan langsung di rumah belum yang terkondisikan dengan benar. bisa mempengaruhi kehidupan peserta didik. maka Meskipun sudah menjadi ciri Indonesia sebenarnya yang dibutuhkan saat dengan adanya semboyan tersebut ini dalam pendidikan ekonomi nyatanya tidak semua pendidikan adalah kajian ekonomi rumah telah menerapkannya. Khususnya tangga (home economic) yang pendidikan yang ada di dalam akan menjadikan peserta didik sebuah lebih khas pendidikan keluarga. Beberapa melek ekonomi dan keluarga masih sangat beragam mandiri. Mengingat pola pendidikannya. permasalahan home economic tidak hanya menyangkut orang tua tetapi juga anak-anak, maka 3.5. Peran pendidikan formal pendidikan dalam home economic Saat ini dalam kurikulum formal memiliki peranan yang sangat penting pendidikan baik dalam mata dalam hal ini. pelajaran IPS di SD dan SMP serta Ekonomi di SMA belum 4. Berdasarkan membahas ekonomi keluarga misalkan dalam keuangan pribadi, konsumerisme, problematika mengatur keadaan yang dan sudah dipaparkan sebelumnya, terdapat masalah sumber Penutup beberapa daya alternatif dalam keluarga dan lain sebagainya. menyelesaikan Pada jenjang sekolah dasar, tersebut diantaranya: pertama, materi IPS berupa tematik yang dilakukannya penelitian lebih berisikan mendalam kembali guna pekerjaan, jenis problematika pekerjaaan, barang dan jasa dan didapatkannya model pendidikan pekerjaan Pada ekonomi rumah tangga yang jenjang pendidikan SMA juga sesuai dengan karakter keluarga masih hanya sekedar pengkajian di Indonesia. Jika model ini sudah konsep tanpa ada makna dari terbentuk maka dapat dijadikan pendidikan ekonomi yang bisa sebuah aktifitas transfer informasi orang tua. 14 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 yang dapat diberikan kepada calon keluarga yang dikelola oleh Kementerian Urusan Agama sebagai bekal calon keluarga sebelum menikah. Selain itu juga harus diberikan dijenjang pendidikan formal. Model ini diajarkan sebagai pengantar ilmu ekonomi yang di ajarkan Daftar Rujukan Anwar, K dan Hardiansyah. 2014. disekolah mulai jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah. Konsumsi Pangan Dan Gizi Kedua, mengenai pembagian Serta Skor Pola Pangan warisan hendaknya benar-benar Harapan Pada Dewasa Usia 19- dalam tata 49 Tahun Di Indonesia. Jurnal laksana hukum perdata. Sehingga Gizi dan Pangan, maret 2014, dapat mengurangi pertentangan 9(1): 51-58. pengawasan dan Badan perebutan harta warisan., tindak kriminal, dan Kementerian Pertanian RI. 2013. keutuhan Roadmad Diversifikasi Pangan 2011-2015. Jakarta: Kementerian hubungan keluarga. Pertanian Ketiga, dalam pembelajaran Effendi, ekonomi rumah tangga harus mempertahankan semboyan ing Pangan mampu akan meningkatkan Ketahanan 2007. Keperawatan filosofi ngarso N. Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC sung Husaini, M. tulodo, ing madya mangun karsa, 2012. Karakteristik Karena Sosial Ekonomi Rumah Tangga bagaimana pun juga pendidikan Dan Tingkat Ketahanan Pangan ini Rumah tut wuri handayani. menjadi karakteristik Tangga Petani Di pendidikan di Indonesia yang Kabupaten Barito Putera. Jurnal membedakan Agribisnis Perdesaan. Volume 02 pendidikan Nomor 04 Desember 2012. Indonesia dengan negara lain. 15 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Idris, Z. 1982. Dasar-dasar Prasetyo, T.J.; Hardiansyah; dan Bandung: Sinaga T. 2013. Konsumsi Kependidikan. Angkasa Pangan Dan Gizi Serta Skor Jorgensen, B.L. 2007. Financial Pola Pangan Harapan Pada Literacy of College Student: Dewasa Usia 2-6 Tahun Di Parental and Peer Influences. Indonesia. Jurnal Gizi dan Thesis Master of Sains in Human Pangan, November 2013, 8(3): Development. Virginia. 159-166 Kitab Undang-Undang Sahid, Hukum R. 2011. Analisis Data Perdata. Buku ke satu. 1984. Penelitian STAATSBLAD TAHUN 1847 Miles Dan Huberman, (online), NOMOR 23. (online) (sumber: (http://sangit26.blogspot.co.id/2 http://hukum.unsrat.ac.id/uu/ko 011/07/analisis-data-penelitian - lonial_kuh_perdata.pdf) kualitatif.html) Kualitatif Model Sri-Edi Swasono. Wawasan Ekonomi Kurniawan, W. 2012. Reformasi Dalam Pancasila. Dalam A. Majid dan Kompilasi Hukum Islam Di S.E. Swasono (Eds.), Makalah- Makalah makalah yang diajukan dalam Hukum Kewarisan Indonesia. dipublikasikan di wordpress. simposium (online) pancasila (hlm. 1-29). Jakarta: (sumber: sistem ekonomi https://lembarannalar.files.wor Dewan Pertahanan Keamanan dpress.com/2012/09/reformasi- Nasional hukum-kewarisan.pdf) Pertiwi, K.I; Supriadi, A. 2012. PwC: 95 Persen Hardiansyah; Ekawidyani, K.R. dan Perusahaan Indonesia Adalah 2014. Bisnis Keluarga. CNN Konsumsi Pangan Dan Gizi Indonesia. (online) (sumber: Serta Pangan http://www.cnnindonesia.com/ Harapan Pada Dewasa Usia 7- ekonomi/20141202100356-92- 12 Tahun Di Indonesia. Jurnal 15176/pwc-95-persen- Gizi dan Pangan, Juli 2014, perusahaan-indonesia-adalah- 9(2): 117-124 bisnis-keluarga/) Skor Pola 16 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ANTESEDEN PERILAKU AKHLAQUL KARIMAH GURU EKONOMI Achmadi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia E-mail of the corresponding author: [email protected] Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengungkap anteseden dari perilaku akhlaqul karimah guru ekonomi dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia guru ekonomi. Kontribusi manajemen sumberdaya manusia dalam membangun kualitas manusia di berbagai sektor telah memberikan jaminan berkembangnya dan kemajuan suatu peradaban bangsa di dunia. Pada sektor pendidikan, salah satu peran manajemen sumberdaya manusia adalah membentuk kualitas guru yang dapat ditinjau dari aspek kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kompetensi kepribadian. Guru merupakan figur kepemimpinan pendidikan perlu membumikan kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian yang mewakili perilaku etis (good moral) melalui keteladan menuju perilaku kepemimpinan yang berakhlak mulia yang pada gililirannya mampu mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Sebagai gagasan konseptual, artikel ini ditulis dengan menggunakan pendekatan studi literatur dan hasil penelitian terdahulu, yang menyajikan beberapa anteseden yang membentuk perilaku akhlaqul karimah guru-guru ekonomi. Anteseden utama yang membentuk perilaku akhlaqul karimah guru ekonomi antara lain adalah perilaku kepemimpinan, keadilan, dan iklim organisasi di mana guru bidang ekonomi mengajar. Perbaikan perilaku kepemimpinan, keadilan organisasi, dan iklim organisasi akan mengakibatkan peningkatan perilaku akhlaqul karimah guru bidang ekonomi. Kata Kunci: perilaku akhlaqul karimah, perilaku kepemimpinan, keadilan organisasi, iklim organisasi. kepemimpinan Memperhatikan amanah dalam pendidikan dalam kehidupan sehari-hari. Undang-Undang Sistem Pendidikan Weichun Zhu (2008), men- Nasional Nomor 20 Tahun 2003, menjadi jelaskan perilaku kepemimpin yang potret baik, wajib memberikan contoh moral pendidikan di Indonesia mampu bagi anggota organisasi dan untuk membingkai memperhatikan orang-orang dalam perilaku kepemimpinan perhatian utama agar perilaku guru dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan kegiatan bermasyarakat khususnya masyarakat merusak nilai-nilai masyarakat secara persekolahan. Salah satu indikator umum. kemajuan suatu bangsa ditentukan menunjukkan perilaku etis ketika (1) oleh moralitas kepemimpinan, tidak mereka melakukan apa yang secara terkecuali guru yang memang sudah moral adalah benar, adil dan baik, dan selayaknya dan ketika (2) mereka membantu untuk moral meningkatkan kesadaran moral dan mengemban mengembangkan nilai 30 organisasi Perilaku yang dapat kepemimpin National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 aktualisasi moral. pentingnya standar etik dan moral Dalam beberapa istilah lain, yang dirancang sesuai perilaku akhlaqul karimah memiliki eskalisasi arti yang tidak jauh berbeda dengan investor dengan perilaku etik, perilaku positif, masyarakat dan perilaku altruisme. terhadap kelangsungan organisasi (Rose, Perilaku etik atau akhlaqul nilai-nilai, atau dengan agar para stakeholders dan semakin komitmen hidup 2007). Dalam karimah dalam manajemen sumber manajemen sumber daya manusia daya manusia disebut prinsip moral standar etik sebagai satu set dimensi yang universal (Schumann, 2011). nilai-nilai yang dilaksanakan secara Moralitas umumnya mengacu pada utuh sebab menyangkut keyakinan kode etik, bahwa seorang individu, seseorang di mana mereka hidup dan kelompok atau masyarakat terus bekerja sebagai karyawan yang baik (good value) berwibawa, dalam (Fisher, 2005). Perilaku membedakan benar dan salah. Seperti akan kode etik yang ideal sering dianut perusahaan dan kepuasan dalam dalam preferensi untuk alternatif lain. mengembangkan Moralitas sebagai jalan hidup yang organisasi. (Seidu, 2010) komprehensif mencakup sistem meningkatkan kinerja komitmen Berdasarkan uraian di atas, moral lengkap yang merupakan aspek perilaku akhlaqul karimah penting dari pandangan dunia nyata. dimaksud dalam Manajemen sumber daya manusia merupakan pencerminan pada post modern melihat posisi guru ekonomi yang baik. Perlunya moral yang tidak relatif, dan sebagai kajian gantinya, standar akhlaqul karimah guru ekonomi universal di mana tindakan dapat menjadi penting untuk dilakukan, dianggap moral atau tidak bermoral. agar para pimpinan dari guru-guru Keprihatinan dalam berbagai aspek ekonomi tersebut dapat melakukan kehidupan organisasi bisnis dan tidak upaya-upaya terkecuali organisasi pendidikan yang mempertahankan, atau semakin komplek dan beragam dalam kan derajat perilaku akhlaqul karimah budaya yang merupakan perilaku positif. mendefinisikan global, menyebabkan 31 anteseden tulisan dari untuk yang ini perilaku perilaku menciptakan, meningkat- National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Guru ekonomi menjadi titik perhatian atau pertimbangan”. (Anis & Alwasit, dalam 1972) tulisan ini, karena guru Ibnu Maskawih (1934) sebagai ekonomi selain berperan sebagai memiliki pakar di bidang akhlak mengatakan pertimbangan yang lebih rasional bahwa akhlak adalah “sifat yang dalam berperilaku ekonomi yang erat tertanam kaitannya mendorongnya guru, kerapkali dengan harapan dalam jiwa untuk yang melakukan kesejahteraan yang diberikan oleh perbuatan tanpa organisasi sekolah terhadap guru, pemikiran dan sehingga Selanjutnya Hujjatul Islam (pembela jika berbagai harapan pertimbangan”. kesejahteraan tidak terpenuhi, boleh Islam) jadi akan berdampak pada perilaku penjelasan sedikit luas mengatakan kerja guru dalam berinteraksi dengan, akhlak adalah “sifat yang tertanam pimpinan, dalam guru, siswa dan Imam memerlukan jiwa aI-Ghazah yang dengan menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan lingkungannya. mudah KAJIAN LITERATUR tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran” (Al- Kata akhlaqul karimah berasal Ghazali). Di dalam ensiklopedi Islam dari bahasa Arab yang dapat diartikan dikatakan budi pekerti mulia atau tingkah laku keadaan yang melekat pada jiwa mulia. Dalam al-Munjid kata akhlak manusia yang dan padanya lahir adalah kata jamak yang berarti “budi perbuatan-perbuatan dengan mudah pekerti, perangai, tingkah laku” (Al- tanpa melalui proses Munjid, 1986), dan akhlaqul karimah pertimbangan atau berarti “akhlak mulia, budi pekerti (Ambari, 1997) mulia atau tingkah laku mulia” akhlak ialah “suatu pemikiran, penelitian”. Berdasarkan pengertian di atas (Munawwir, 1997). Di dalam al- terdapat Mujam al-Wasit disebutkan akhlak akhlak itu merupakan perbuatan yang ialah “sifat yang tertanam di dalam berpangkal jiwa, lahirlah kesadaran jiwanya tanpa memerlukan macam-macam perbuatan, baik atau pertimbangan dan tanpa ada unsur buruk tanpa membutuhkan pemikiran pemaksaaan, kemudian diwujudkan yang dengannya 32 kesamaan, pada hati bahwasanya atau atas National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dalam perbuatan yang berulang-ulang mengapa manusia perlu berakhlak sehingga menjadi adat yang akhirnya kepada Allah: (1) Allah yang telah menjadi sifat. Sifat adalah sebagian menciptakan dari kepribadian. Sehingga sulit menciptakan manusia dari air yang untuk diubah, karena telah tertanam ditumpahkan keluar dari antara tulang dalam kepribadiannya. Jika keadaan punggung (hal) tersebut melahirkan perbuatan sebagaimana dalam al-Qur’an surat terpuji menurut pandangan syariat at-Thariq ayat 5-7. Dalam ayat lain Islam dan akal pikiran, disebut Allah berfirman manusia diciptakan akhlaqul Jika dari tanah yang kemudian diproses timbul menjadi benih yang disimpan dalam akhlaqul tempat yang kokoh (rahim), setelah ia karimah (baik). perbuatan-perbuatan tidak baik yang dinamakan mazmumah (buruk). (Ambari, 1997) manusia. dan Dia tulang rusuk, menjadi segumpal darah, segumpal Berbagai bentuk dan ruang daging, dijadikan tulang dan dibalut lingkup akhlak Islam atau akhlaqul dengan daging dan selanjutnya diberi karimah roh, sebagaimana dalam al-Qur’an (perilaku terpuji) dapat surat al Mukminun ayat 12-13; (2) diuraikan sebagai berikut: Allah Akhlak kepada Allah perlengkapan Akhlak kepada Allah pada prinsipnya dapat pendengaran, diartikan sempurna perbuatan yang seharusnya dilakukan sebagai penglihatan, akal kepada manusia menyediakan berbagai bahan dan sarana kita wajib menempatkan diri kita yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti pada posisi yang tepat, yakni sebagai bahan makanan yang berasal dari penghamba dan menempatkan-Nya tumbuh-tumbuhan, sebagai satu-satunya zat yang kita empat berupa an-Nahl ayat 78; (3) Allah yang telah makhluk yang dianugerahi akal sehat, Ada pancaindra, sebagaimana dalam al-Quran surat makhluk kepada Tuhan sebagai khalik. Sebagai per-Tuhan. memberikan anggota badan yang kokoh dan dapat diartikan sebagai sikap atau manusia telah pikiran dan hati sanubari, di samping penghambaan diri kepada-Nya atau oleh yang air, udara, binatang ternak dan sebagainya. alasan Sebagaimana dalam al-Quran surat 33 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 al-Jatsiyah, ayat 12-13; dan (4) Allah jangankan manusia, malaikat pun yang telah memuliakan manusia tidak dengan hakikat-Nya. diberikannya menguasai kemampuan daratan dan lautan. akan akhlak mampu menjangkau Berkenaan kepada Allah dengan dilakukan Sebagaimana dalam al-Qur an surat dengan cara banyak memuji-Nya. al-Isra’ ayat 70. Dilanjutkan dengan bertawakkal kepada-Nya, Namun demikian sungguhpun senantiasa yakni Allah telah memberikan berbagai menjadikan Tuhan .sebagai satu- kenikmatan kepada manusia satunya yang menguasai din manusia. sebagaimana disebutkan di (Shihab, 1998) atas bukanlah menjadi alasan Allah perlu Akhlak terhadap Sesama Manusia dihormati. Bagi Allah dihormati atau tidak, tidak akan Akhlak mengurangi manusia pada dasarnya kemuliaan-Nya. Akan tetapi sebagai manusia sudah kepada sewajarnya berdo’a yang kita alamatkan terhadap sesama manusia semata-mata didasari oleh kepada-Nya, akhlaqul yang kita 2000) dan sebagainya. (Nata, 2002) Akhlak Quraish Shihab menyatakan terhadap sesama manusia, bukan hanya dalam bentuk bahwa titik tolak akhlak kepada Allah larangan melakukan hal-hal negatif adalah dalam bentuk pengakuan dan tiada karimah persembahkan kepada-Nya. (Halim, dan berusaha mencari keridhaan-Nya. bahwa dan SWT. Sehingga akhlaqul karimah keputusan-Nya, beribadah, meniru-meniru sifat-Nya kesadaran kita dalam menghambakan diri kepada Allah bertaubat, mensyukuri nikmat-Nya, selalu budi refleksi dan totalitas kita dalam mencintai-Nya, ridha dan ikhlas segala bertolak posisi yang tepat. Hal ini merupakan ber-akhlaqul karimah kepada Allah. Di antaranya, terhadap diri sesama menempatkan diri orang lain pada Bentuk-bentuk perbuatan yang dalam keluhuran menempatkan menunjukan akhlak kepada Allah. termasuk terhadap seperti membunuh, menyakiti badan Tuhan atau mengambil harta tanpa alasan melainkan Allah. Dia memiliki sifat- yang benar, melainkan juga sampai sifat terpuji; demikian agung sifat itu, 34 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kepada menyakiti hati dengan jalan akhlaqul menceritakan aib seseorang, tidak (dipraktekan) oleh setiap muslim peduli apakah hal itu benar atau salah. dalam kehidupannya maka akan Al-Qur’an menekankan bahwa karimah terwujud diamalkan keharmonisan atau setiap orang hendaknya didudukkan kerukunan di antara sesama dan secara wajar. Sehingga akan terwujud masyarakat. (Nata, 2002) keharmonisan atau kerukunan di Akhlak terhadap Lingkungan antara sesama. Tidak masuk ke rumah Lingkungan yang dimaksud di orang lain tanpa izin, jika bertemu sini adalah segala sesuatu yang mengucapkan salam, dan ucapan berada di sekitar manusia, baik yang dikeluarkan adalah ucapan yang binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun baik. Setiap ucapan yang diucapkan benda-benda tak bernyawa. Akhlakul adalah ucapan yang benar, jangan mengucilkan atau karimah terhadap Lingkungan pada menceritakan prinsipnya menempatkan sesuatu itu keburukan seseorang, dan menyapa sesuai dengan posisinya masing- atau memanggilnya dengan sebutan masing. Ia merupakan refleksi dari buruk. Selanjutnya yang melakukan kesalahan hendaknya totalitas dimaafkan. semata-mata hanya didasari oleh berpotensi pula melakukan kesalahan. akhlaqul karimah kita kepada Allah Mampu mengendalikan marah, dan SWT. (Halim, 2000) mendahulukan kepentingan orang Akhlak lain dan pada diri sendiri. Qur’an Adapun bentuk-bentuk akhlak antaranya adalah amanah, tawadhu, manusia jujur, sabar, kita yang kita perbuat terhadap mereka, kesadaran bahwa yang memaafkan sesama diri kepada Allah SWT. Sehingga apa Pemaafan itu hendaknya disertai terhadap penghambaan yang diajarkan al- terhadap lingkungan bersumber dan fungsi manusia sebaga di khalifah. ikhlas, Kekhalifahan adanya interaksi kasih dengan sayang, pemaaf, penolong, berani, sesamanya terhadap adil, rajin, disiplin, kreatif, sederhana, mengandung baik sangka, dermawan, toleransi, alam. arti menuntut antara manusia dan manusia Kekhalifahan pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan agar berbakti kepada orang tua, iffah. Bila 35 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 setiap makhluk mencapai tujuan pun terlarang, kecuali kalau terpaksa penciptaannya. dalam arti harus sejalan dengan Berarti manusia dituntut tujuan penciptaan demi kemaslahatan mampu menghormati proses-proses terbesar, Allah berfirman: (Nata, yang sedang berjalan, dan terhadap 2002) semua proses yang sedang terjadi. Keadaan ini mengantarkan manusia menjadi bertanggung jawab, sehingga Artinya: Apa saja yang kamu tidak melakukan pengrusakan. Binatang, dan tebang dan pohon kurma (milik tumbuh-tumbuhan benda-benda tak orang-orang kafir) atau yang kamu bernyawa biarkan (tumbuh), berdiri diatas semuanya diciptakan oleh Allah, serta pokoknya (maka semua) itu adalah semuanya memiliki ketergantungan atas izin Allah dan karena Dia hendak kepada-Nya. ini memberikan kehinaan kepada orang- mengantarkan seorang muslim untuk orang fasik”. (al-Qur’an surat al- menyadari bahwa semuanya adalah Hasyr: 5) “umat’ Keyakinan Tuhan yang harus Akhlak Islam juga diperlakukan secara wajar dan baik. memperhatikan (Shihab, 1998) keselamatan binatang, karena akhlak Dalam al-Qur’an surat al- Islam itu kelestarian sangat dan komprehensif, An’am ayat 38 ditegaskan bahwa menyeluruh dan mencakup berbagai binatang melata burung-burungpun makhluk yang diciptakan Tuhan. Hal adalah umat seperti manusia juga yang demikian dilakukan karena sehingga semuanya seperti ditulis al- secara fungsional seluruh makhluk Qurthubi, didalam tafsirnya “tidak tersebut boleh diperlakukan secara aniaya”. membutuhkan. Punah dan rusaknya satu sama lain saling Jangankan dalam masa damai salah satu bagian dari makhluk Tuhan pada saat peperangan pun petunjuk itu akan berdampak negatif bagi al-Qur’an yang melarang melakukan makhluk lainnya. penganiayaan. Jangankan terhadap manusia dan binatang Adapun bentuk-bentuk bahkan perbuatan yang termasuk akhlaqul mencabut atau menebang pepohonan karimah terhadap lingkungan di 36 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 antaranya adalah tumbuh-tumbuhan, hewan, menjaga memelihara perilaku tersebut dinamakan sebagai menyayangi perilaku peran ekstra. (Moorman dan kebersihan dan Blakely, 1995). menjaga ketentraman. (Nata, 2002) Dalam beberapa Bolino, hasil Turnley, Bloodgood (2002) dan menyatakan penelitian, terdapat istilah lain yang bahwa perilaku warga organisasi memiliki kesamaan makna terkait memiliki pengaruh yang sangat kuat akhlaqul perilaku karimah guru terhadap efektivitas ekonomi, yakni perilaku positif guru organisasi. Mereka ekonomi. bahwa perilaku warga organisasi Somech (2000) dan telah Drach-Zahavy dapat: mengernbangkan kinerja menyatakan (1) meningkatkan produktivitas sejawat kerja maupun pengukuran terhadap manifestasi dari manajerial, dimensi konstruk perilaku guru-guru mendayagunakan sebagai warga organisasi. Somech sumberdaya dan produktif, (3) mereduksi kebutuhan Drach-Zahavy membagi (2) lebih berbagai untuk tujuan-tujuan manifestasi perilaku guru menjadi penggunaan tiga, yakni: (1) perilaku guru terhadap terbatas siswa; (2) perilaku guru terhadap tim mempertahankan atau rekan kerja; dan (3) perilaku guru memfasilitasi koordinasi aktivitas- terhadap organisasi sekolah. Guru aktivitas anggota tim dan lintas sebagai warga organisasi memiliki kelompok, keunikan yang spesifik, terutama organisasi dalam wujud perilaku sukarela yang mempertahankan para pekerja yang bukan berkualitas menjadi tanggungjawab bagian dari formal, terdapat perilaku yang bersifat donating, sharing and cooperative, tetap fungsi, (5) organisasi dan (4) memungkinkan menarik dan tinggi, (6) dengan mereduksi variabilitas dari kinerja unit-unit kerja, Perilaku di atas tentu lebih pada dengan yang mempertahankan stabilitas kinerja volunteering for unpaid tasks. bermakna sumber-sumber dan (7) meningkatkan kemampuan organisasi mengadaptasi mengedepankan perubahan lingkungan. moral dalam berperilaku, sehingga Berbagai 37 teori di atas National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menunjukkan bahwa perilaku warga membuat organisasi sekolah yang baik, yang aktivitas dan hubungan di dalam berupa perilaku akhlaqul karimah kelompok atau organisasi. Pada saat atau perilaku positif, akan menunjang ini perilaku kepemimpinan sering keberhasilan Dengan menjadi sorotan, sebab di dalam suatu demikian organisasi perlu mewadahi organisasi, perilaku kepemimpinan terciptanya baik langsung maupun tidak langsung organisasi. nuansa agar guru berupaya berperilaku positif. struktur, memfasilitasi berpengaruh pada perilaku orang yang dipimpinannya. Weichun Zhu menjelaskan perilaku kepemimpin METODE PENELITIAN Sebagai gagasan konseptual, yang baik, wajib memberikan contoh artikel ini ditulis dengan mengguna- moral bagi anggota organisasi dan kan pendekatan studi literatur dan untuk memperhatikan orang-orang hasil yang dalam kegiatan organisasi yang dapat menyajikan beberapa anteseden yang merusak nilai-nilai masyarakat secara membentuk umum. penelitian terdahulu, perilaku akhlaqul Perilaku kepemimpin menunjukkan perilaku etis ketika 1) karimah guru-guru ekonomi mereka melakukan apa yang secara PEMBAHASAN moral adalah benar, adil dan baik, dan Terdapat banyak teori dan hasil ketika 2) mereka membantu untuk penelitian yang mengkaji tentang meningkatkan kesadaran moral dan anteseden perilaku akhlaqul karimah aktualisasi moral. (Zhu, 2008) atau perilaku positif guru. Berikut ini Selanjutnya disajikan hasil-hasil empiris yang Linda dan Michael (2004) menyatakan: relevan. To understand why leaders are Perilaku Kepemimpinan important in organizations, we first turn to kaitan dengan sikap yang disengaja moral dari seseorang untuk menekankan untuk psychology and particularly to cognitive moral pengaruhnya yang kuat terhadap lain understanding ethical and unethical behavior Perilaku kepemimpinan ber- orang for development theory (Kohlberg, membimbing, 1969). Kohlberg’s theory, widely 38 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 cited as the leading theory in the kompeten, dan inspiratif. Pimpinan field of moral development, berperilaku focuses on how individuals merupakan pimpinan yang memiliki reason through ethical dilemmas perilaku etis. Karakter kepemim- and how they decide what is pinan yang paling disenangi adalah right. Employees can also learn kepemimpinan yang memiliki nilai to be ethical by observing kejujuran dan berpandangan kedepan leaders who stand up for doing atau kepemimpinan yang memiliki what is right, especially if the visi dan misi. leade rs are successful in doing Adanya so. baik dan hubungan benar perilaku kepemimpinan di sekolah terhadap Dari Michael pendapat tersebut Linda bahwa dan perilaku ahklaqul karimah diperkuat para oleh Earley dan Weindling (2004) pimpinan penting untuk memahami yang menyatakan: perilaku etis dan tidak etis. Dalam ...Indeed, suatu organisasi schools have four kinds of pimpinan perlu teachers beralih ke psikologi moral dan accountability khususnya (1) untuk perkembangan teori kognitif moral yang to and relationship: pupils accountability); dikembangkan oleh Kohlberg, teori colleagues ini berfokus pada bagaimana individu accountability); melalui alasan dilema etika dalam employees memutuskan sesuatu yang benar. masters (moral (2) to (professional (3) or to political (contractual kepemimpinan accountability); (4) to the mempersyaratkan pimpinan dengan market – where clients have a kepribadian unggul atau akhlaqul choice of institution they Karimah might Perilaku di dukung oleh hasil yaitu: Karakter unggul dari pimpinan paling Jelaslah bahwa perilaku adalah kepemimpinan yang efektif adalah jujur, pemimpin yang memiliki daya tarik berpandangan kedepan (visi misi), dari sisi kemampuan, pengalaman, kepemimpinan diinginkan (market accountability). penelitian Linacre dan Jordan (2007) yang attend yang 39 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menghargai kreativitas, memotivasi وا ا ق ْلت ْم فا ْع لوْ ا ولوْ كا اقرْ بى bawahan untuk terus maju dan memberikan contoh keteladan terpuji, dan berkepribadian unggul. Dari Dan apabila kamu berkata, maka pendapat dan hasil penelitian yang hendaklah relevan, kendatipun dia adalah kerabat (mu). diduga perilaku kepemimpinan berpengaruh langsung kamu Selanjutnya berlaku Benjamin adil dan positif terhadap perilaku akhlaqul George dari Syracuse University, karimah guru. Syracuse New York United States menyatakan: Keadilan Organisasi Keadilan dalam manajemen sumber daya merupakan dimensi mendasar dari pegawai pekerja berperan kondusif. semakin meningkatnya social justice is a driving force behind their leadership position, bisa 3) advocacy and leadership that continually focused on issues of Nisa’ (4): 58, ditegaskan, race, class, gender, disability, and sexual orientation; and 4) ْ وا ا ح ْ ت ْم بيْن النَاس ا ْ تحْ وْ ا ب ْالع evidence that they fostered a more “just” school. (Dotger & Apabila [kamu] menetapkan hukum George, 2008) di antara manusia hendaklah kamu dengan approached school, 2) belief that promoting meniadakan konflik. Di dalam S. An- menetapkan who formal leadership of a public berbagai bahkan urban selected based on their: 1) dengan organisasi, maka keadilan berfungsi atau seven justice. These principals were keinginan dan kepentingan di dalam mengurangi examined drive to pursue equity and penting Seiring study school administration with a dalam menciptakan iklim organisasi yang initial principals atau karyawan. Keadilan dalam berbagai situasi Theoharis’ Lebih adil). jauh Zhu (2008), menjelaskan perilaku kepemimpin Selanjutnya di dalam S. al-An‘am (6): yang baik, wajib memberikan contoh 152, dikatakan. moral bagi anggota organisasi dan 40 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 untuk memperhatikan orang-orang positif kepala sekolah dan guru. Iklim dalam kegiatan organisasi yang dapat organisasi berdampak pada mayoritas merusak nilai-nilai masyarakat secara Perilaku yang positif ini berkorelasi umum. kepemimpin sangat tinggi terhadap kinerja kepala menunjukkan perilaku etis ketika 1) sekolah dan guru (Raza dan Arid, mereka melakukan apa yang secara 2010). Selanjutnya hasil penelitian moral adalah benar, adil dan baik, dan Mojtahedzadeh menunjukkan iklim ketika 2) mereka membantu untuk organisas berpengaruh 76% terhadap meningkatkan kesadaran moral dan komitmen staf yang ditunjukkan oleh aktualisasi moral. keinginan perilaku yang kuat untuk Perilaku Berdasarkan beberapa tetap bekerja, kecenderungan untuk surah Al-Quran, dan hasil penelitian bekerja keras di dalam organisasi, Benjamin, George dan Weichun Zhu, keyakinan yang pasti dalam nilai-nilai maka diduga keadilan berhubungan dan tujuan organisasi (Hoda, dkk, dan berpengaruh secara langsung 2011). Hal senada juga didukung oleh positif pada terhadap perilaku akhlaqul karimah. Iklim organisasi perilaku warga organisasi di Pakistan merupakan dengan antara pekerjaan. Iklim organisasi dalam peraktek manajemen merupakan organisasi untuk organisasi mampu kooperatif etika, personal, Iklim organisasi dalam tulisan ini merupakan tampilan kualitas iklim organisasi yang mencakup iklim menciptakan keharmonisan menerapkan (Bhatti, dkk, 2011) lingkungan bahwa karyawan kebutuhan sosial, dan kebersamaan. pekerjaan. Hasil penelitian Syed dan menunjukkan persepsi cara keadilan, atau mengendalikan staf dengan tujuan memahami lain dengan kebijakan mengatur penelitiannya ditentukan oleh iklim organisasi sumberdaya manusia hasil menunjukkan temuan penelitiannya yang menggambarkan lingkungan suasana melakukan karyawan, iklim organisasi terhadap situasi internal di dalam organisasi Pir, yang penelitian tentang dampak persepsi Iklim Organisasi agar et.al, Afkar organisasi terbuka dan otonom, di perilaku mana 41 individu telah merasakan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 keterbukaan organisasi dalam adalah perilaku kepemimpinan, menentukan kebijakan dan individu keadilan diberi organisasi di mana guru bidang ruang untuk bekerja organisasi, dan iklim mengembangkan kreativitas, bekerja ekonomi mengajar. Perbaikan sama dalam menyelesaikan masalah. perilaku kepemimpinan, keadilan iklim organisasi terbuka dan otonom organisasi, dan iklim organisasi akan sebagai kekuatan persepsi individu mengakibatkan peningkatan perilaku terhadap suasana pekerjaan yang akhlaqul karimah bersahabat dan menyenangkan yang ekonomi. Upaya-upaya pada dapat gilirannya berpengaruh bermuara bidang perbaikan oleh organisasi individu sekolah karimah. terciptanya suasana yang membantu Senada dengan hal tersebut Frederic guru untuk ber-akhlaqul karimah atau J. berperilaku positif. berperilaku Gratto terhadap dilakukan guru akhlaqul menyatakan bahwa dengan mengedepankan Organizational climate was a useful tool for understanding the DAFTAR RUJUKAN complexities of organizations. It was defined as Abdullah Mohammed Seidu. Islamic an accumulation of Concept tangible perceptions that individuals had about various aspects of the work environment. (Gratto, 2001) penelitian organisasi diduga iklim berhubungan dan berpengaruh langsung Employer Employee. A Managing Human – Instrument Resourve and Certain Operational Risk Merujuk pada kajian teori dan hasil of Exposures. (Jedah Saudi Arabia. King Abdul Azis University, 2010. positif Abuddin terhadap perilaku akhlaqul karimah. Nata, Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2002. KESIMPULAN Setidaknya terdapat tiga hal Afkar Majeed Bhatti., Mahmood yang menjadi anteseden utama yang Noor., Muhammad Asif Ali dapat membentuk perilaku akhlaqul Khan., karimah guru ekonomi antara lain Khan. The Impact of Employees 42 Muhammad Yaqoob National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Perception of Organizational Climate on Colin Fisher. HRD Attitudes: Or the Organizational Roles and Ethical Stances of Behavior. Human Resource Developers. of Human Resource Development Commitment International, Vol. 8, No. 2, 239 Citizenship Mediating Role Organizational and Moderating Impact of Social in Network Ties – 255, June 2005. Frederic J. Gratto. The Relationship Pakistani Context. European Between Organizatonal Climate Journal of Social Sciences. 2011 And Volume 22, Number 1. Job Satisfaction For Directorss Of Physical Plants. Munawwir, a- Dissertation. Doctor Of Munawwir, Surabaya: Pustaka Philosophy. University of Progressif, 1997. Florida. 2001. Ahmad Warsun Amanda Rose. Ethics and Human Hasar Muarif Ambari. et.al. Resource Management. Outline Ensiklopedi Islam. (DeL Ke-4. Chapter, 2007 . (Jakarta: PT Tchtiar Barn Van Hoeve, 1997. Benjamin H. Dotger & George T. From Dispotition to Action Bridging Ibnu Maskawih, Tahzih al-Akhlak wa Moral Ethical Tathir al-Arbitrasi’rad. Mesir: Socal Justice al-Mathba’ah Reasoning Leadership. Values and Ethics Educational 1934. Administration Ibrahim Anis. al-Mu’jam al-Wasit, Volume 6. Number 3 Spring Jilid 1, Cairo: Dar al-Ma’arif, 2008 1972. Bolino, MC., Turnley WH., dan Bloodgood JM. Linacre 2002. and Creation of Social Capital in Academy House, Jordan Hill, Management Extra Leadership Citizenship Behavior and The Organizations. al-Mishriyah, Management in Oirganisations, of http://elsevier.com/locate/permi Management Review, 27(4): ssions, 505-522 43 British Library National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Cataloguing in Understanding Publication Leadership. Data, 2007 London. Quraish Shihab. Wawasan al-Qur’an. Brown. The Role of Leaders in Influencing Unethical Behavior Bandung: Mizan, 1998. in the Workplace. Kidwell.qxd Somech, A & Drach-Zahavy, A. 2000. 10/29/2004 Undrestanding Luisi Ma’ruf al-Munjid. Beirut: al- behavior Maktabahas Syaroqiyah, 1986. and Perceived Support Procedural Organizational Teacher’s Extra Role Climate On Performance Of College Teachers In Punjab. Journal of College Teaching & between Justice job Arid. Impact Of Organizational Does The Relationship between Syed Ahmad Raza, Pir Mehr Ali Shah Organizational Mediate The Education. 16. 649 - 649 Moorman, RH. Blakely, GL. dan 1998. Schools: Behavior. Teaching and Teacher Pustaka, 2000. BP. extra-role satisfaction, Sense of efficacy, Diri dengan Akhlak Terpuji. Mitra in relationships M. Nipan Abdul Halim, Menghias Yogyakarta: Paul Chapman Publishing. 2004. Linda Klebe Treviño and Michael E. Niehoff, School Learning – October Volume 7, and Number 10,2010 Citizenship of Weichun Zhu, The Effect of Ethical Management Journal, 41 (3): Leadership on Follower Moral 351-357 Identity: The Mediating Role of Behavior? Academy Psychological Paul L Schumann, A Moral Principles Leadership Framework of Human resource McKenna Collage of Business Minnesato University, Review, Kravis Leadership Institute, Claremont Management Ethicts. (USA. State Empowerment. College, Spring 2008. Mankato. 2011). Peter Earley and Dick Weindling. 44 Vol. 8, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ESENSI KEGUNAAN ANALYTICAL THINKING DALAM MEMAHAMI KONSEP-KONSEP DASAR EKONOMI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Achmad Miftachul Huda Mit Witjaksono Sri Umi Mintarti Widjaja S2 Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Email: [email protected] Abstrak Peneitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana implementasi serta kegunaan anaytical thinking dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai konsep-konsep dasar ekonomi di Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan karena masih banyak siswa yang belum mengerti cara menganalisis suatu permasalahan, sehingga seolah-olah mereka hanya akan berfikir secara liar tanpa adanya dasar dari pendapat mereka. Fokus penelitian ini ada pada pemaksimalan analytical thinking yang dimiliki siswa dalam memahami konsep-konsep dasar ekonomi. Model pengembangan yang digunakan merupakan adopsi dari model enam fase yang dikembangkan oleh Pfeffer et al (2007) yang dimulai dari identifikasi masalah, merumuskan produk pengembangan, desain dan pengembangan produk, uji coba produk, evaluasi dan mengkomunikasikan hasil. Untuk menunjang penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan (library research). Dimensi yang diukur dalam studi ini adalah kemampuan siswa dalam membangun analytical thinking terhadap pemahaman mereka atas konsep-konsep dasar ekonomi. Kata Kunci: Analytical Thinking, Metode Inkuiri-Diskoveri, Konsep-Konsep Dasar Ekonomi. Memahami ekonomi tidak mengetahui permasalahan hanya konsep-konsep bagian/faktor-faktor yang satu dengan dengan yang lain (Bloom dalam Dimyati, dasar 2009: 27). ekonomi saja, namun diperlukan juga Menurut Amer (2005: 1) kemampuan analytical thinking di Analytical thinking dapat digunakan dalam untuk memecahkan permasalahan mengembangkan kapasitas ekonomi, yaitu kemampuan untuk berpikir secara bijaksana, terarah, merinci/ suatu memecahkan masalah, menganalisis bahan/keadaan menurut bagian-bagian data, mengingat dan penggunaan yang informasi. lebih menguraikan kecil dan mampu memahami hubungan antara bagian- 17 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mencari Pentingnya anaytical thinking membantu siswa di lapangan sampai menemukan hasil termuan. dalam sebuah proses pembelajaran sangat fakta-fakta Menurut didalam Pearson konsep-konsep dasar kebermaknaan dari metode inkuiri- Konsep-konsep dasar diskoveri ini sendiri tidak hanya siswa ekonomi merupakan pondasi awal saja yang memperoleh pengalaman yang sangat penting dalam memahami dan permasalahan ekonomi, oleh karena pembimbing itu perlu dibangun terlebih dahulu kesempatan konsep-konsep dasar ekonomi yang mengembang terapkan salah satu dimiliki bentuk memahami ekonomi. siswa secara benar hasil, namun guru juga untuk selaku mendapat belajar operasional dalam penelitian kualitatif (dalam Witjaksono, 2006: berdasarkan pasal 33 ayat 1. Berdasarkan pasal 33 ayat 1 1). Dengan demikian guru beserta yang berbunyi “Perekonomian disusun siswa dapat melalui proses belajar sebagai usaha bersama berdasar atas secara bersama-sama, yang mana asas kekeluargaan”, hal ini dapat nantinya pembelajaran di kelas dapat dimaknai bahwa perekonomian tidak mencapai pembelajaran yang lagi mempunyai kebermaknaan penuh mengenal istilah kompetitif namun melainkan kooperatif, yaitu (meaningfull learning). menyisihkan semangat usaha sendiri Meaningfull learning terjadi atau individualis. Dengan demikian ketika siswa membangun pengetahuan takkan ada lagi konsep dasar ekonomi dengan yang mengarah pada faham Kapitalis, dibutuhkan Liberalis, Neo Liberal, dan sebagainya masalah. Pemecahan masalah ini yang mengarah ke faham barat. melibatkan rancangan berupa sebuah proses kognitif untuk yang pemecahan Selain itu di dalam berfikir cara untuk mencapai tujuan yang analitis siswa juga diajarkan untuk belum pernah dicapai sebelumnya, mengeksplorasi pengetahuan mereka yaitu mencari tahu cara mengubah dengan menggunakan metode inkuiri- situasi dari permasalahan menjadi diskoveri. Secara singkat metode ini sebuah solusi (Mayer, 2002: 227). dapat memudahkan siswa dalam 18 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Diharapkan dengan hasil-hasil konsep-konsep ekonomi yang lebih temuan yang mereka temukan ini nanti spesifik dan sulit nantinya. dapat mereka gunakan sebagai dasar Studi ini memberikan untuk berpendapat dan bertindak, gambaran esensi kegunaan analytical sehingga thinking dalam memahami konsep- siswa terbiasa untuk berpendapat dengan menggunakan konsep dasar pelaksanaan pembelajaran diharapkan, yang jelas dan mampu dipertanggung jawabkan. Amer siswa (2005: 33) dasar diberi ekonomi. kesempatan Dalam untuk membangun analytical thinking yang menambahkan bahwa dalam mencapai mereka keberhasilan pelaksanaan analitical mengarahkan pemikiran kritis mereka thinking setidaknya mengintegrasikan ide siswa dasar dapat miliki, dan belajar ke dalam jalur yang benar, yaitu dari dimana saat mereka berpendapat analitical thinking ke dalamnya. “The selalu didasari dengan landasan yang basic idea in analytical thinking jelas techniques is to list a handful of jawabkan. dan bisa dipertanggung elements, compare them, rank them and then select the most valuable one, KAJIAN LITERATUR DAN discarding the rest. This is all very PENGEMBANGAN HIPOTESIS well, unless the rest of the elements Dalam melakukan penelitian have specific value that the selected ini peneliti berusaha mengumpulkan one doesn't”. Pengintegrasian ide kajian literatur dari berbagai sumber dasar yang menyangkut beberapa variabel tersebut sebenarnya sangat memudahkan siswa dalam mencapai antara lain. tujuan mereka dalam membangun analitical thinking, tentunya dalam memahami konsep-konsep A. Pembelajaran Berbasis Proyek dasar Dalam mengetahui esensi ekonomi. Dengan demikian, pem- kegunaan analytical thinking dalam belajaran dapat lebih bermakna dan proses pembelajaran, maka seorang bermanfaat tentunya guru dipaksa untuk melakukan suatu sebagai bekal untuk mempelajari metode pembelajaran berbasis proyek bagi siswa 19 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 (Project Based Learning), hal ini “Project Based Learning is dikarenakan proses analisis ini sendiri learning activities ate long-term, diujikan dalam bentuk tugas kelompok interdisiplinary, student centered and yang mengharuskan menggali siswa untuk integrated with real-world issue and dari suatu practices. It is a method that fosters demikian abstract, intellectual taks to explore kebenaran permasalahan dengan pembelajaran berbasi proyek sangat complex cocok untuk menunjang penelitian ini. understanding, Pembelajaran issue. It promotes which is true knowladge.” ekonomi Dari ke dua pengertian di atas berbasis proyek ini sebenarnya banyak tergambar bahwa pembelajaran pembelajaran Project Based Learning berbasis proyek merupakan (PjBL) merupakan pembelajaran yang berioentasi pada pembelajaran yang di adaptasi dari siswa dalam mencari pengetahuan pembelajaran yang yang menyebutnya yang mana sebagi Problem Based mana Learning (PBL). memperkaya 1. Pengertian memecahkan Selain Pembelajaran berbasis proyek itu nantinya akan khazanah suatu untuk permasalahan. pembelajaran berbasis menurut New York City Departement proyek dapat juga digunakan untuk of Education (2009: 8) adalah: mengajarkan siswa agar lebih aktif “Project Based Learning is the menggali, membuat penilaian, instructional strategy of empowering menafsirkan, learners to pursue content knowledge mensintesis informasi dengan cara- on their own and demonstrate their cara yang bermakna. new understanding through a variety 2. Karakteristik of presentation models.” mengevaluasi dan Pembelajaran berbasis proyek menurut berfokus pada konsep dan prinsip inti Division sebuah disiplin, memfasilitasi untuk Ministry of Education (2006: 3) berinvestigasi, pemecahan masalah, adalah: dan tugas-tugas bermakna lainnya, Sedangkan Educational Technology 20 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 student centered, dan menghasilkan memahami konsep yang sedang produk nyata. dipelajari. b. Berfokus pada pertanyaan atau Menurut Santyasa (2006: 11) ada empat karakteristik pembelajaran masalah berbasis proyek, antara lain berkutat bahwa pada isi, kondisi, aktivitas dan hasil. dilakukan (driving kerja question), proyek harus yang mendorong Ciri khas pembelajaran ini ada peserta didik memperoleh konsep pada sifatnya, yang mana tak lagi dan prinsip suatu bidang tertentu. membelajrakan siswa c. Investigasi untuk konstruktif kompetisi dalam mencapai hasil (constructive namun melainkan berkolaborasi dan bahwa saling berdiskusi untuk memecahkan proyek merupakan proses yang masalah, mengarah pada pencapaian tujuan menggali permasalahan, yang menguraikan permasalahan bagian kebenaran ke yang dalam lebih bahwa peserta didik diberikan kebebasan Thomas (2000) menetapkan pembelajaran apakah berproyek kegiatan d. Otonomi pebelajar (autonomy), satu dengan bagian yang lain. kriteria mengandung berbasi dan resolusi. dan mempelajari hubungan antara bagian lima pembelajran inkuiri, pembangunan konsep, bagian- kecil investigation), untuk menentukan sendiri pilihan dan bertanggung suatu jawab termasuk atas proyek yang Guru hanya sebagai pembelajaran berbasis proyek dilakukannya. atau tidak. lima kriteria itu adalah berperan sebagai fasilitator dan sebagi berikut. motivator a. Keterpusatan (centrality), bahwa proyek peserta didik. dalam pelaksanaan pembelajan berbais proyek harus e. Realisme merupakan esensi dari kurikulum, proyek dilakukan sebagai kegiatan utama peserta didik merupakan suatu dalam bukan yang nyata di masyarakat, bukan sebagai praktik tambahan untuk merupakan simulasi yang dibuat- pembelajaran, buat. 21 (realism), yang dilakukan bahwa oleh National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 3. Langkahh-langkah dari merumuskan masalah, hipotesis, Penerapan mengumpulkan Pembelajaran Berbasis Proyek Educational data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan. Technology Division Ministry of Education (2006: Langkah-langkah di atas dinilai 22) telah merumuskan langka-langkah sangat efektif dalam membimbing pembelajaran berbasis proyek menjadi peserta didik untuk berfikir objektif 6 tahap, yakni Essential Question, dalam memecahkan masalah. Tak Plan The Project, Schedule, Monitor hanya itu, dengan metode inkuiri- Student and Project Progress, Assess diskoveri pula peserta didik dapat The Outcome, dan Avaluate The melakukan suatu proses mental yang Experiment. bernilai tinggi (Sumiati, 2008: 103). Dalam mengevaluasi proses B. Metode Inkuiri-Diskoveri Metode merupakan pembelajaran inkuiri-diskoveri salah satu ini, peneliti menggunakan pendapat dari Dimyati metode dan Mudjiono ( 2006: 173-174) pembelajaran yang digunakan untuk mengenai metode inkuiri-diskoveri, menunjang keberhasilan pelaksanaan yang mana meliputi (1) keterampilan pembelajaran pencarian dan perumusan masalah, ekonomi berbasis (2) keterampilan pengumpulan data proyek. Metode inkuiri dan diskoveri dan informasi, (3) keterampilan pada dasarnya merupakan dua metode meneliti tentang objek, seperti benda, yang saling berkaitan satu dengan kondisi, atau peristiwa dan pelaku, (4) yang lain. Inkuiri artinya penelitian, keterampilan menarik kesimpulan, sedangkan (5) keterampilan membuat laporan. diskoveri artinya C. Analytical Thinking penemuan. Dengan melalui penelitian peserta didik akhirnya Salah dapat satu kemampuan penemuan. berpikir yang penting dan perlu Langkah-langkah metode inkuiri dan dikuasai seseorang adalah kemampuan diskoveri dinilai cukup ilmiah dalam berpikir analitik atau yang sering kita melakukan sebut memperoleh suatu penyelidikan untuk memperoleh suatu penemuan, mulai dengan thinking. 22 istilah Kemampuan analytical ini dirasa National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 penting karena dapat memudahkan dimensi proses kognitif. Menurut seseorang dalam berpikir secara logis Krathwohl (2002: 214-215) dimensi mengenai hubungan antara konsep dan pengetahuan terbagi menjadi empat situasi yang dihadapinnya. jenjang, yakni pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, kemampuan Kalau kita berbicara mengenai kemampuan berfikir analitik, tentunya prosedural, dan hal ini tak dapat terlepas dari konsep metakognisi. Sedangkan dasar berfikir yang dikemukakan oleh proses kognitif terbagi menjadi enam Krathwohl (2002) yang mana sudah ia jenjang, yakni mengingat, memahami, klasifikasikan menjadi dua dimensi, mengaplikasikan, yakni mengevaluasi, dan mencipta. dimensi pengetahuan dan menganalisis, Making judgments based on criteria and standards. 5. Evaluate Breaking material into its constituent parts and detecting how the parts relate to one another and to an overall structure or purpose. 4. Analyze 2. Understand dimensi Putting elements together to form a novel, coherent whole or make an original product. 6. Create 3. Apply kemampuan Carrying out or using a procedure in a given situation. Determining the meaning of instructional messages, including oral, written, and graphic communication. Retrieving relevant knowledge from long-term memory. 1. Remember Structure of the Cognitive Process Dimension of the Revised Taxonomy (Sumber: Krathwohl, 2002: 215) Menurut konsep dasar tersebut dan mendeteksi bagaimana bagian- tampak terlihat kemampuan analytical bagian tersebut berhungungan antara thinking mulai tampak pada jenjang ke satu dengan yang lain. empat, yang mana dijelaskan di sana Menurut Chareonwongsak, bahwa kemampuan analisis merupakan kemampuan berfikir analitik merupakan kemampuan memisahkan bagian-bagian kemampuan 23 individu untuk dapat National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 membedakan atau kebutuhan. Secara umum penelitian mengidentifikasi suatu peristiwa/permasalahan menjadi pengembangan berbasis desain ini sub-masalah, dan menentukan hubungan menggunakan metode yang sistematis, yang wajar/logis untuk menemukan namun tetap fleksibel dalam menyikapi penyebab dari permasalahan yang terjadi fokus masalah. Menurut Herrington (Montaku, 2011). (2007: 1) Desain Based Research (DBR) membutuhkan peran serta peneliti secara Bloom (dalam Herdian, 2010) membagi aspek analisis ke dalam tiga intensif dan juga kolaborasi kategori , yaitu: 1) analis bagian (unsur) melibatkan peneliti dan praktisi secara seperti melakukan pemisalan fakta, nyata tanpa adanya rekayasa. Di sini unsur yang didefinisikan, argumen, Desain aksioma (asumsi), dalil, hipotesis, dan mengintegrasikan pengembangan solusi kesimpulan; untuk masalah praktis dalam lingkungan 2) analisis hubungan (relasi) seperti menghubungkan antara Based Research yang (DBR) belajar. Penelitian unsur-unsur dari suatu sistem (struktur) pengembangan ini matematika; 3) analisis sistem seperti dilaksanakan mampu dan ekonomi demi menjawab permasalahan hubungannya dengan struktur yang tentang kurangnya kemampuan berfikir terorganisirkan. analitis mengenal unsur-unsur pada siswa mata terhadap pelajaran suatu Kemampuan analisis menurut permasalahan ekonomi. Diadobsi dari Teodorescu (2013) meliputi lima aspek, enam fase yang dikembangkan oleh antara Pfeffer et al (2007) Langkah-langkah lain analyzing matching, classifying, errors,generalizing, dan utama dalam pengembangan specifying. penelitian ini adalah desain sebagai berikut: 1) identifikasi masalah, 2) merumuskan produk pengembangan, 3) METODE ini desain dan pengembangan produk, 4) uji menggunakan pendekatan Desain Based coba produk, 5) evaluasi dan 6) Research (DBR) yang memiliki ciri mengkomunikasikan hasil (Ellis & Levy, khusus yaitu sebuah model penelitian 2010: 111). Penelitian pengembangan pengembangan produk berdasarkan 24 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Menurut Rechey & Klein dalam juga prototipe melibatkan tim kolaborasi. riset desain dan pengembangan dengan pendekatan Desain Based Research Aplikasi Design Based Research (DBR), hasil pengembangan ini akan dalam pengembangan dan implementasi disebut (dalam pembelajaran ekonomi berbasis proyek Witjaksono, 2010: 10), dan artefak ini ini, peneliti mengadaptasi dari model harus berfungsi secara independen dari enam fase yang dikembangkan Peffers et desainer dengan al (2007), seperti dikutip dalam Ellis & sendirinya (Goel, 1989: 27), yang mana Levy (2010: 111). Berikut pemaparan menurut Wang & Hannafin artefak ini hasil dan pembahasan dari keenam fase nanti harus memuat lima karakteristik tersebut. dasar dan kontruksi (dalam Witjaksono, Fase 1. Identifikasi Masalah sebagai dan artefak terbentuk 2010: 10): 1) Pragmatic, 2) Grounded, Pada tahap identifikasi masalah, 3) Interactive, iteractiv and flexible, 4) peneliti akan melakukan analisis-analisis Dengan masalah dan analisis kebutuhan sebagai Integrative, 5) Contextual. dasar rincian sebagai berikut: melakukan penelitian dan pengembangan. Analisis ini disebut sebagai HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum analisis awal yang mana nantinya akan dilanjutkan ke analisis penerapan penelitian berbasis desain menggunakan materi metode yang sistematis, namun tetap analisis isi (konten pelajaran) dan yang fleksibel terakhir yang bertujuan untuk pembelajaran akan yang dilakukan berupa analisis praktik-praktik kebutuhan terkait dengan pelaksanaan pendidikan melalui analisis iterative, penelitian dan pengembangan model desain, dan pembelajaran ekonomi berbasis proyek. implementasi berdasarkan kolaborasi Pada intinya tahap ini merupakan tahap antara peneliti dan praktisi secara nyata awal bagi peneliti untuk menetapkan dan tanpa adanya rekayasa. Selanjutnya mengidentifikasi untuk langkah pengembangan dalam pembelajaran penyususnan draft sintaks dan skenario skenario pembelajaran ekonomi serta pembelajaran assesment kebutuhan guru dan siswa. meningkatkan pengembangan serta uji kelayakan 25 dalam syarat-syarat pengembangan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Fase 2. Merumuskan penggunaan Produk pengembangan Pada tahap perumusan produk pengembangan ini, peneliti perangkat yang telah dikembangkan berupa uji coba perorangan orang siswa) yang (3 bertujuan untuk memberikan masukan akan menyiapkan desain konseptual prototipe atas buku panduan pembelajaran ekonomi kemenarikan produk. Berikutnya disusul berbasis proyek dengan berkolaborasi dengan uji kelompok kecil (9 siswa) dengan tim ahli. Salah satu langkah pada yang tahap ini adalah penyususnan angket masukan atas buku panduan siswa serta kelayakan pembelajaran kritik dan saran atas pembelajaran ekonomi berbasis proyek , yang mana ini singkat yang diterapkan peneliti kepada merupakan suatu alat untuk mengukur dengan menggunakan buku panduan seberapa tersebut. skenario besar tingkat kelayakan kekurangan bertujuan Pada atas konten untuk intinya tujuan dan memberikan tahap untuk ini skenario pembelajaran tersebut dapat mempunyai menguji digunakan dan diterapkan oleh guru kelayakan skenario pembelajaran di kepada siswanya. dalam kegiatan belajar mengajar. Fase 3. Desain dan Pengembangan Fase 5. Evaluasi Hasil Uji Coba Produk Pada tahap evaluasi hasil uji coba Produk Pada tahap desain pengembangan produk, peneliti akan mengemas produk produk ini, peneliti mempunyai tujuan berupa skenario pembelajaran ekonomi untuk berbasis proyek serta melakukan uji menghasilkan skenario draft lapangan (seluruh siswa dikelas yaitu 30 prototipe buku panduan guru dan siswa siswa) dan juga melakukan penilaian yang direvisi atas hasil yang sudah dikerjakan siswa berdasarkan masukan dari pakar. Tahap pada tahap uji coba produk. Pada tahap ini meliputi: (a) vaidasi oleh para pakar ini bertujuan untuk menguji efektivitas diikuti dengan revisi, (b) uji coba dengan penggunaan skenario pembelajaran saat guru dan siswa yang sesungguhnya. proses Fase 4. Uji Coba Produk berlangsung. pembelajaran dalam tentunya bentuk sudah kegiatan belajar mengajar Fase 6. Mengkomunikasikan Hasil Pada tahap uji coba produk, peneliti akan melakukan tahap-tahap 26 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Educational Pada tahap mengkomunikasikan Technology Division hasil, peneliti akan menyusun laporan Ministry of Education. 2006. setelah direvisi akhir secara detail dan Project Based earning Handbook sesuai dengan kaidah penuisan karya “Educating ilmiah untuk kemudian dipublikasikan Learner.” baik dalam bentuk jurnal maupun artikel. Communications and Training Sector Smart Educational peneliti Educational Technology Division Ministry of Dari penelitian singkat yang oleh Millennial Malaysia: Development KESIMPULAN dilakukan the Education Pesiaran Bukit Kiara dapat 50604 disimpulkan bahwa pembelajaran yang dikembangkan ini tidak bisa digunakan Ellis, T. J., & Levy, Y. (2010). A Guide untuk semua materi pelajaran, misalnya for Novice Researchers: Design materi hitungan. Namun melainkan and pembelajaran ini sangat cocok untuk Methods, Proceedings of pengembangan materi yang di dalamnya informing Science IT terdapat konsep-konsep dasar ekonomi Education Conference (Insite). Development Research & Goel, V., & Pirolli, P. (1989). Motivating serta berbagai pengembangan kasus terkait permasalahan ekonomi. the notion of generic design within information processing DAFTAR RUJUKAN theory: The design problem space Amer, Ayman. 2005. (Report No. DPS-1). Washington, DC: Office of Naval Analytical Thinking. Mesir: CAPSCU. Dari Research. Pathways, Reproduction Service No. ED (Online), (ERIC Document 315 041) (www.pathways.cu.edu.eg), Herrington, J., McKenney, S., Reeves, T. diakses 13 Maret 2016. Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan & Oliver, R. (2007). Design- Pembelajaran. Jakarta: Rineka based research and doctoral Cipta. students: 27 Guidelines for National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 preparing a Refereed/NR2_50.pdf), diakses dissertation tanggal 11 Mei 2016. proposal. ECU Publication. NYC Departement of Education. 2009. Klein, J.I., et al. (2009). Project-Based Learning: Inspiring Middle Project Based Learning: School Student to Engage in Inspiring Middle School Student Deep and Active Learning. New to Engage in Deep and Active York: NYC Departement of Learning. Education. 52Chambers Street New York Bloom’s Taxonomy: York: 10007 Krathwohl, David, R. 2002. A Revision of New An Peffers, K., Tuunanen, T., Rothenberger, Overview. Theory Into Practice M. A., & Chatterjee, S. (2007). A Journal 41 (4): 212—218. design science methodology Mayer, Richard .E. 2002.A. Revision of for research information Bloom’s Taxonomy: Rote Versus systems research. Journal of Meaningful Learning, (Online), Management 41 Systems, 24(3), 45-77. (4): 226-232, Information Santyasa, I Wayan. 2006. Pembelajaran (www.unco.edu/cetl/sir/stating_ outcome/documents/krathwohl.p Inovatif: Model Kolaboratif, Basis df), diakses 16 Mei 2016. Proyek, in Negeri 2 di Semarapura. system Thomas, J.W. (2000). A Review od analysis and design course pada Research Proceedings of the IETEC’11 Conference, Malaysia, Kuala 2011. NOS. di Sekolah Menengah Atas (SMA) analytical thinking skills training students Orientasi Makalah. Disajikan dalam Seminar Montaku, Sudjit. 2011. Results of through dan on Learning. Lumpur, Project-Based California: The Autodesk Foundation. (online) (Online), http://www.autodesk.com/found (www.ietec- ation. Diakses tanggal 14 Mei conference.com/ietec11/confere 2016. nce%20proceedings/ietec/papers Universitas /conference%20papers%20Non_ Negeri Pedoman 28 Malang. Penulisan 2010. Karya National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Ilmiah skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, makalah, Penelitian Laporan Edisi Malang:Biro Keempat. Administrasi, Akademik Perencanaan dan Sistem Informasi bekerjasama dengan Penerbit Universitas Negeri Malang. Wang, F. & Hanafin, M.J. (2005). Design Based Research and Technology Enhanced Learning Educational Environments. Technology Research & Development (ETR&D), Vol. 53, No. 4, pp. 5-23. Witjaksono, Mit., dkk. (2006). Peningkatan Intensitas, Kualitas, dan Hasil Pembelajaran Mata Kuliah Metode Penelitian Melalui Co-Operative Inquiry. Proposal Hibah Penelitian (Research Grant). Witjaksono, Mit. (2010). Peningkatan Kualitas Proses Pembimbingan Mahasiswa Implementasi dan Hasil Skripsi Melalui Pos-Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang. 29 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL Aditya Eka Trisnawaty Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Email: [email protected] Abstrak Sinergi antara dunia pendidikan dengan dunia riil di masyarakat sangat dibutuhkan. Pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan di sekolah perlu juga dikembangkan di tengah-tengah masyarakat agar relevan dan sinergis dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Dengan harapan pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, baik dari sisi pengetahuan maupun penyelesaian masalah kontekstual yang dihadapi sehari-hari. Keunggulan Lokal adalah suatu proses dan realisasi peningkatan nilai dari suatu potensi daerah sehingga menjadi produk/jasa atau karya lain yang bernilai tinggi yang bisa menambah penghasilan setiap daerah tanpa terkecuali, bersifat unik dan memiliki keunggulan komparatif. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal merupakan program pembelajaran yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan daerah, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis, budaya, historis dan potensi daerah lainnya yang bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi sesuai dengan potensi bakat dan minat peserta didik. Kata kunci: Pendidikan, Keunggulan Lokal Pendidikan adalah salah satu komprehensif. Sehingga pendidikan usaha sadar dan terencana untuk dapat menyentuh dan sinergi dengan mewujudkan suasana belajar dan dinamika sosial yang berlangsung. proses pembelajaran agar peserta Fenomena yang terjadi, antara dunia didik secara aktif mengembangkan pendidikan potensi memiliki masyarakat tidak relevan. Kebutuhan keagamaan, masyarakat belum bisa diwujudkan kepribadian, sepenuhnya kecerdasaan, akhlak mulia, serta pendidikan. keterampilan diperlukan masalah ini adalah, lulusan Lembaga dirinya, masyarakat, bangsa dan Pendidikan belum siap pakai karena negara (UU Sisdiknas, 2003, Pasal 1 hanya menguasai teori, dan belum ayat 1). punya keterampilan. Selain itu juga dirinya kekuatan untuk spiritual pengendalian diri, Perbaikan yang pada dan perkembangan oleh Di antara lembaga indikator sistem disebabkan materi pendidikan tidak pendidikan selama ini masih perlu sesuai potensi daerah dimana siswa pengembangan bertempat tinggal. Materi pelajaran yang lebih 45 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dan konteks kehidupan siswa pun TUJUAN tidak PENELITIAN ada kesesuaian. transformasi Sehingga pendidikan DAN Tujuan dalam MANFAAT penyelenggaraan kehidupan siswa mengalami bias pendidikan berbasis keunggulan lokal tujuan (utopis). Untuk itu, sekolah adalah berkeunggulan sebagai agar siswa mengetahui lokal dibutuhkan keunggulan lokal daerah dimana dia alternatif menutup tinggal, memahami berbagai aspek kesenjangan tersebut. yang berhubungan dengan daerah-daerah keunggulan lokal daerah tersebut , kabupaten harus memilki Lembaga selanjutnya siswa mampu mengelola Pendidikan yang menjadi pilot project sumber untuk mengembangan potensi daerah, pelayanan/jasa atau kegiatan lain agar sumber daya lokal yang telah yang berkaitan dengan keunggulan dimilki lokal Untuk itu, dapat digunakan untuk daya, terlibat sehingga memperoleh kebutuhan masyarakat (siswa) dan penghasilan daerah itu sendiri. Langkah tersebut buaya/tradisi/sumber harus ditanggapi oleh pemerintah menjadi unggulan daerah. terkait sebagai usaha kongkrit dalam pembangunan dan dan Agar perkembangan dalam melestarikan daya keunggulan yang yang dimilki daerah dapat dipahami siswa potensi daerah. Masyarakat harus dan dilibatkan untuk berperan aktif untuk menyejahterakan sama-sama mewujudkan pendidikan diharapkan keunggulan daerah dapat berbasis agar menjadi kebanggaan bagi masyarakat bermanfaat bagi kesejahteraan daerah pada umumnya. Sehingga masyarakat dan masyarakat. Hal ini merupakan dapat menjaga kelestarian potensi panggilan meningkatkan daerahnya sendiri dengan semaksimal kapasitas masyarakat yang berdaya, mungkin, sehingga dapat bermanfaat kalau pun tidak, pemerintah dan bagi hidupnya dan bagi masyarakat masyarakat harus melakukan sesuatu pada umumnya. keunggulan untuk lokal untuk mempertahankan potensi yang keunggulan Tugas ada. Indonesia dapat masyarakatnya pendidikan yang mensosialisasikan 46 daerah lain di yaitu kebudayaan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 melalui pendidikan, bangsa berpengaruh terhadap pendidikan. ini Pendidik diharapkan nilai-nilai luhur bangsa dan melawan melakukan pembelajaran nilai-nilai luar yang merusak budaya dengan kebutuhan peserta didik dan bangsa. Praktik pendidikan harus tuntutan mampu mengatasi segala bentuk pendidikan mampu menjadi media krisis kontruksi individu dalam posisinya diharapkan mampu melestarikan multidimensi. Melalui sosial mampu budaya sehingga pendidikan, peserta didik diharapkan sebagai mampu mengadakan penyesuaian diri memiliki karakter, nilai, moral dan dengan dan etika yang baik. Dengan demikian mengatasi segala dampak negatif dari pendidikan bukan tidak dipandang perubahan sosial tersebut. Dengan sebagai institusi eksklusif dan otonom demikian, peserta didik akan mampu yang terlepas dari komleksitas dan hidup dan mengenal diri sendiri dinamika sosial dalam perannya sebagai makhluk Pendidikan sebagai sosial. Dengan alasan inilah, maka institusi sosial terlibat dan sekaligus pendidikan memegang peran penting ikut dalam perkembanga karakter dan kompleksitas sosial budaya masyarakatnya. masyarakat yang menghasilkannya. perubahan sosial makhluk sesuai menentukan sosial yang masyarakat. produk dinamika problematika dan dan sosial Salah satu tujuan penting lain Oleh karena itu, pemahaman yang dalam praktik pendidikan adalah utuh, dinamis, dan kompleks terhadap praktik dan pendidikan pengembangan diri individu agar diperlukan. peningkatan menjadi mutlak menjadi anggota msyarakat yang bermakna dan bermanfaat secara sosial. Tujuan pendidikan KAJIAN PUSTAKA yang Keunggulan lokal adalah tertuang dalam visi dan misi tersebut segala sesuatu yang merupakan ciri tidak akan tercapai jika pendidik tidak khas kedaerahan yang mencakup mampu aspek ekonomi, budaya, teknologi melakukan pembelajaran kontekstual. Pendidik mengetahui perkembangan perubahan sosial budaya harus informsi dan komunikasi, ekologi, dan dan yang lain-lain. mengatakan 47 Sumber bahwa lain Keunggulan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, desentralisasi, aturan-aturan tersebut tradisi, jasa, adalah: 1) Undang-Undang Nomor 22 sumber daya alam, sumber daya Tahun 1999 tentang: Pemerintah manusia atau lainnya yang menjadi Daerah menuntut keunggulan otonomi daerah budaya, pelayanan, suatu daerah pelaksanaan dan wawasan (Dedidwitagama, 2007). Dari kedua demokrasi dalam penyelenggaraan pengertian tersebut dapat disimpulkan pedidikan. 2) PP Nomor 25 tahun bahwa Keunggulan Lokal adalah 2000 tentang kewenangan pemerintah suatu proses dan realisasi peningkatan dan kewenangan Provinsi sebagai nilai daerah dari suatu potensi daerah otonomi dalam bidang sehingga menjadi produk/jasa atau pendidikan. 3) Undang-Undang RI karya lain yang bernilai tiggi yang Nomor 20 Tahun 2003 Bab XIV Pasal bisa menambah penghasilan setiap 50 daerah tanpa terkecuali, bersifat unik pemerintah dan memiliki keunggulan komparatif. mengelola pendidikan dasar dan Dari pengertian keunggulan menengah, serta satuan pendidikan lokal tersebut diatas maka Pendidikan yang berbasis pendidikan lokal. 4) Berbasis Lokal Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 merupakan program pembelajaran Tahun 2005 Bab III Pasal 14 Ayat 1 yang diselenggarakan sesuai dengan bahwa kebutuhan dengan SMP/MTS/SMPLB atau bentuk lain memanfaatkan berbagai sumber daya yang sederajat, dapat memasukkan alam, pendidikan Keunggulan daerah, sumber geografis, potensi daya budaya, daerah bermanfaat manusia, historis lainnya dalam dan ayat 5 menegaskan bahwa Kabupaten/Kota kurikulum berbasis untuk keunggulan lokal. yang Berdasarkan peraturan proses perundang-undangan di tas sudah pengembangan kompetensi sesuai diatur bahwa pelaksanaan pendidikan dengan potensi bakat dan minat di luar kewenangan pemerintah pusat peserta didik. dan harus dilakukan di daerah. Oleh Sejak terjadinya refomasi di karena itu pengembanga kurikulum Indonesia telah dikeluarkan aturan- sebagai salah satu substansi utama aturan dalam yang terkait dengan 48 pengembangan pendidikan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Setiap perlu di desentralisasikan, terutama daerah memiliki kebutuhan siswa, keadaan sekolah potensi dan keragaman karya yang dan kondisi daerah. Dengan demikian dihasilkan sebagai ciri khas daerah daerah atau sekolah memiliki cukup tersebut. Satuan pendidikan yang kewenangan untuk merancang dan berbasis keunggulan lokal merupakan menentukan paradigma baru pendidikan untuk hal-hal yang akan dengan mendorong percepatan pembanguna kondisi daerah dan potensi daerah di di daerah berdasarkan potensi yang Indonesia yang cukup beragam, maka dimiliki oleh masyarakat perlu daerah meningkatkan potensi Dalam hal ini daerah melalui pendidikan di sekolah. komoditas harus diselerasikan dengan diajarkan. Sehubungan lokal. perwilayahan daerah lokalisasi pendidikan dengan basis potensi keunggulan lokal. Hal ini bukan saja daerah yang perlu dikembangkan berkaitan dengan kurikulum yang yang lebih baik lagi. Keunggulan memperhatikan muatan lokal (UU yang dimiliki oleh masing-masing Sisdiknas pasal 37 ayat 1 huruf j), daerah sangat bervariasi. Dengan melainkan lebih keberagaman spesialisasi peserta Masing-masing mempunyai keunggulan potensi pengembangan daerah potensi ini memperjelas didik, untuk segera memasuki dunia kerja di dan keunggulan daerah. Sehingga anak- lingkungan anak tidak asing dengan daerahnya demikian sendiri dan faham betul tentang nilai- tenaga kerja dengan mudah teratasi nilai dan budaya daerahnya sendiri, dan bahkan dapat tercipta secara sehingga otomatis. anak-anak mengembangkan dapat terdekatnya. persoalan Dengan penyediaan dan Keunggulan lokal di sini dapat memberdayakan potensi daerahnya diartikan segala potensi dan karya di sesuai dengan tuntutan ekonomi suatu global yang telah disepakati oleh karakteristik pemerintah Indonesia. Keunggulan lokal ini juga berarti Konsep Sekolah Berkeunggulan sumberdaya alam dan manusia yang Lokal terdapat di daerah. Keunggulan lokal daerah yang daerah menjadi tersebut. ini merupan paduan dari pengetahuan, 49 BIDANG KAJIAN STUDI PEND.EKON OMI National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 keterampilan, kemampuan kemandirian, untuk dan semua stakeholder pendidikan untuk menyesuaikan merumuskan bersama tentang pendidikan dengan kondisi aktual di keunggulan setiap daerah. Sehingga pembelajaran dimasukkan menjadi aktual dan mengarah pada berbasis potensi daerah. Sehingga pemecahan masalah yang dihadapi keunggulan lokal terintegrasi dalam masyarakat setempat. Dengan materi belajar yang disusun sesuai demikian keunggulan lokal jenjang pendidikan siswa. Bahkan lokal yang dalam akan pendidikan merupakan ciri khas daerah yang jika dihasilkan dari potensi alam dan keunggulan lokal menjadi integral potensi manusia yang ada di suatu dengan kurikulum nasional berciri daerah. Keunggulan lokal inilah khas lokal. menjadi bahan untuk terus memungkinkan Model materi penyelenggaraan dikembangkan setiap daerah seingga pendidikan yang mempertimbangkan menjadi kumpulan potensi yang telah keuntungan demografis dan geografis dikembangkan inilah barometer dan menjadi pengembangan daerah yang bisa mewujudkan pendidikan nyata. Yaitu pendidikan setempat. yang dikelola sesuai kebutuhan lokal masyarakat. Penyesuaian materi dengan kebutuhan lokal dipadukan dalam praktek pendidikan. Sebab, Gambar 1. Hubungan Sektor Pendidikan tujuan Berbasis Keungguln Lokal Pengembangan rancangan nasional. masyarakat sosial. Model pendidikan pendidikan inilah pembangunan keberhasilan akan berpengaruh untuk yang sesuai dengan perkembangan bidang Bahwa, adalah meningkatkan kualitas pendidikan pendidikan telah menjadi hal penting dalam pendidikan yang mengakomodir diharapkan segala bisa kebutuhan masyarakat. Pendidikan model ini berangat dari analisis potensi lokal terhadap peningkatan sektor lain pada secara simultan. Untuk itu, dalam setiap daerah karakteristiknya berbeda. pengembangan ini, sekolah perlu melakukan kajian dengan melibatkan 50 yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menurut penyelenggaraan pendidikan yang diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat lokal. Siswa diajarkan bagaimana cara menggali dan mengelola potensi daerah sehingga menjadi karya yang bisa memperbaiki taraf hidup masyarakat Ditinjau dari dalam berbagai bentuknya. fungsinya, pendidikan merupakan salah satu lembaga pelayanan publik bidang jasa. Sehingga meningkatkan pendidikan perlu pelayanan pada masyarakat yang salah satunya adalah dengan menyesuaikan pembelajaran sesuai materi kebutuhan Gambar 2. Peta Konsep Pendidikan Berbasis masyarakat sebagai pengguna jasa Keunggulan Lokal tinggi Dengan demikian, sekolah kesesuaian materi pendidikan dengan akan memilki karakteristik khusus kebutuhan masyarakat maka kan sekaligus menjadi tolak ukur kualitas semakin bagus pelayanan pendidikan pendidikan lokal. Sweetland dan Hoy yang diberikan pada masyarakat. (dalam Trianto, 2010:79) mengatakan pendidikan. Semakin Upaya peningkatan pembentukan karakteristik sekolah ini mutu pendidikan perlu mempertimbangkan sangat beberapa aspek, yaitu: 1) Perlu Karakteristik kebijakan peningkatan mutu dengan menunjukkan kualitas. Pembentukan mempengaruhi yang karakteristik sekolah cukup sulit dan 2) melibatkan berbagai unsur dalam Penyelenggaraan pendidikan lebih pendidikan. Dari paparan di atas banyak dilakukan pada tingkat satuan menegaskan bahwa model Lembaga pendidikan, dan Pendidikan berbasis keunggulan lokal kurikulum pendidikan berperan kebutuhan faktor-fator dalam lokal. sekolah, 3) Penyesuaian telah dengan Pernyataan sistem ini 51 penting menjadi dilakukan. sekolah akan kebutuhan pendidikan di dalam Indonesia. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Tentunya dengan pertimbangan, secara berbagai diantaranya otomatis masyarakat adalah pengakuan terhadap keberadaan yang pendidikan tersebut akan semakin cenderung menuntut keterampilan tinggi. Dengan berbekal multi skill dan pengetahuan spesifik. Kebutuhan maka siswa akan cepat diterima lokal menjadi salah satu tuntutan yang masyarakat, harus dijawab oleh dunia pendidikan. yang perubahan masyarakat dimilki karena keterampilan bisa dimanfaatkan berbasis dalam kehidupan sehari-hari. Untuk perlu itu, model pembelajaran sekolah dikembangkan pada setiap jenis dan berbasis keunggulan lokal ini harus jenjang pendidikan. Tidak hanya banyak SMK saja, tetapi juga sangat mungkin praktek dan bekerjasama dengan dikembangkan pada sekolah umum dunia usaha. dan madrasah. Sebab pendidikan saat Salah Model sekolah keunggulan lokal ini dilakukan dalam satu bentuk ukuran ini perlu diarahkan pada multi skill. keberhasilan sekolah adalah output Sehingga lulusan bisa memenuhi lembaga pendidikan yang terampil kebutuhan dan pasar. Hal ini bisa diterima masyarakat sesuia dilakukan denga cara meningkatkan keahlian yang didapat di lembaga mata pelajaran keterampilan yang pendidikan. Dengan demikian, model menjadi kebutuhan sekolah berbasis keunggulan lokal setempat. Potensi masyarakat menjadi menjadi penting untuk direalisasikan bahan pertimbangan utama dalam dan dikembangkan pada semua jenis memilih materi pelajaran berbasis dan jenjang pendidikan. Selain untuk keunggulan lokal ini. memenuhi tuntutan masyarakat dalam lokal Dengan memperkuat pelajaran keterampilan mengarah pada masyarakat ini meningkatakan mata menyelesaikan masalah hidup juga yang meningkatkan kebutuhan akan daya eksistensi sekolah di daerah. bisa Ruang eksistensi Lingkup Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal sekolah di sebuah daerah. Sebab, Ruang minat pendidikan masyarakat daya untuk berpendidikan akan meningkat dan lokal: 52 lingkup penyelenggaraan berbasis keunggulan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Langkah 1. Lingkup situasi dan kondisi daerah, adalah tersebut Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal segala Dalam pengembangan pendidikan sesuatu yang terdapat di daerah Pengembangan berbasis yang keunggulan lokal ada berkaitan dengan lingkungan alam, sosial, ekonomi, seni PENYUSUNAN DESAIN KAJIAN KONSEP STUDY LITERATUR DAN LAPANGAN UJI COBA MODEL ANALISIS HASIL PERBAIKAN MODEL SEMINAR FINALISASI MODEL PELAPORAN dan budaya atau lainnya yang beruapa hasil bumi, tradisi, pelayanan/jasa atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu daerah. 2. Lingkup keunggulan lokal, mencakup beberapa hal yang harus disiapkan potensi keunggulan untuk merealisasikannya seperti: lokal, bagaimana Gambar 3.Peta Alur Langkah mengelola Pengembangan Pendidikan Berbasis mengolah/mengemas, Keunggulan Lokal mengoptimalkan, memasarkan lainnya atau yang proses KESIMPULAN mapu Upaya menghasilkan nilai tambah perlu mempertimbangkan beberapa taraf aspek, yaitu: 1) Perlu kebijakan hidup/kesejateraan maupun Pendapatn (PAD). Asli Maka perlu Daerah dipandang lokal dikembangka (setingkat di mutu mempengaruhi faktor-fator dalam dengan yang sekolah, 2) Penyelenggaraan pendidikan lebih berbasis keunggulan peningkatan berperan Penyelenggaraan Pendidikan mutu pendidikan berbasis keunggulan lokal bagi daerah sehingga dapat meningkatkan peningkatan banyak dilakukan pada tingkat satuan yang sekolah SMA/MA/SMK pendidikan, dan kurikulum pendidikan kebutuhan atau sederajat). lokal. 3) Penyesuaian dengan Pernyataan ini menurut penyelenggaraan pendidikan yang diarahkan pada pemenuhan 53 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kebutuhan masyarakat lokal. Siswa Energi diajarkan bagaimana cara menggali Jakarta:Sekretariat Negara. dan mengelola potensi daerah Ralph W, Nasional. Tyler. 1949. Basic sehingga menjadi karya yang bisa Principles of Curriculum and memperbaiki taraf hidup masyarakat Instructional. Chicago and dalam berbagai bentuknya. London: The University of Chicago Press. Sanjaya, DAFTAR RUJUKAN Anonim, 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun Pndidikan Nasional. 2005. Pendekatan Belajar Berbagai dalam dan Menteri 2003 tentang Sistem Pendidikan Proses Nasional. Zais, Robert. S. 1976. Curriculum, Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Peraturan Strategi Predana. Tahun 2003 tentang Sistem S. 2006. Pembelajaran. Jakarta: Media Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Nasution. Wina. Principles and Foundation, Pendidikan Harper & Row, Publlisher. Nasional No.22 Tahun 2006 New York: Hagerstown San tentang Standart Isi untuk Francisco-London. Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 dan 23 tahun 2006. Presiden Republik Indonesia. (2006). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 Tentang Kebijakan 54 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 STRATEGI BERSAING: MELALUI CAPAIAN KINERJA HUMAN RESOURCES BERBASIS TRANSGLOBAL LEADERSHIP DENGAN OPTIMALISASI ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN QUALITY OF WORK LIFE (STUDI KOPERASI BERPRESTASI DI JAWA TIMUR) Adya Hermawati Nasharuddin Mas FE Universitas Widyagama Malang Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian eksploratori untuk mencari hubungan yang relatif baru dan eksplanatoris menjelaskan gejala yang ditimbulkan oleh suatu objek penelitian. Pendekatan kuantitatif yang diterapkan dalam penelitian ini dengan purposive sampling sebanyak 249 karyawan koperasi berprestasi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur yaitu Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Surabaya. Alat analisis yang digunakan adalah, Generalized Structural Component Analysis (GSCA) dengan pendekatan Sobel Test guna pengujian efek mediasi pada hubungan antar variabel. Hasil penelitian ini (1) telah menemukan kaidah pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya efek mediasi quality of work life dan OCB pada pengaruh transglobal leadership terhadap kinerja karyawan koperasi berprestasi di Jawa Timur, (2) memberikan rekomendasi sebagai informasi berguna bagi pihak manajerial dalam mengelola sumber daya manusia, sehingga dapat mempercepat keberhasilan organisasi khususnya koperasi di Jawa Timur. Beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1) Quality of work life memediasi secara penuh (full mediation) pengaruh transglobal leadership terhadap kinerja karyawan. 2) Organizational citizenship behavior (OCB) memediasi secara penuh (full mediation) pengaruh transglobal leadership terhadap kinerja karyawan Kata Kunci: Transglobal Leadership, Quality of Work Life, Organizational Citizenship Behavior (OCB), Kinerja Individu (karyawan) Fenomena perekonomian pedesaan, sedangkan usaha besar keterpurukan pasar hanya mampu menyerap 2,52 juta yang orang. menghasilkan pengangguran dan kemiskinan besar-besaran di Pengamatan negeri ini, koperasi telah tampil spesifik sebagai juru selamat bagi mereka menunjukkan yang peningkatan terpinggirkan perekenomian dari kapitalistik. lebih terhadap koperasi terjadinya jumlah koperasi. “jumlah Perkembangan Koperasi telah menjadi sumber koperasi” harus diimbangi dengan penghidupan bagi 91,25 juta orang “jumlah yang berkualitas sebagian besar ada di 55 tenaga kerja” dan yang upaya National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 peningkatan “volume usaha” yang koperasi antara signifikan. pijakan kepemimpinan Subandi (2008) kesediaan melayani orang lain visioner, merupakan nilai tambah yang kecenderungan mutlak SDM pasar, dibutuhkan lain memiliki yang “membaca” bisa perkembangan kemajuan teknologi, organisasi seperti koperasi. Fuller perubahan pola persaingan. (2011) identifikasi dari fenomena Karena sangat dibutuhkan lemahnya “volume usaha” suatu pimpinan organisasi, solusi yang ditempuh kepemimpinan, antara lain revitalisasi human menjawab permasalahan sumber resources strategy dengan cara daya manusia koperasi. Parolin optimalisasi (2004) dan Adler, et al (2000) employe itu yang memiliki sesuai gaya untuk performance, human resources begitu pentingnya trainning pemimpin, sehingga menjadi isu & recruitment, development, human yang resources menarik perhatian peneliti Subyakto (1996) bahwa kendala keorganisasian sampai saat ini. yang Sementara, Sharkey et al. (2012) mendasar dalam bidang para planning. Sementara pandangan sangat fokus peran koperasi adalah masalah sumber menelaah daya problem mengenai kepemimpinan manusia. Ditegaskan tentang perilaku theoretical Hermawati transaksional (2011,2013,2014a,2015a), transformasional yang dikelaskan organisasi yang baik, tumbuh dalam kepemimpinan tipe lokal. berkembang, Pada perkembangan awal, gaya dan menitikberatkan pada maupun kepemimpinan human muncul dalam menjalankan bentuk (versi) lokal yang belum fungsinya secara optimal, efektif mampu menjangkau aspek secara dan efisien. global. Oleh karena itu, guna resources Loyd, Holt & Seki (2012), Sharkey et al. (2012) (2001) merekomendasi, untuk mencapai menggagas competitive advantage, beberapa yang lebih global, atau dikenal kriteria dengan kunci fondasi terbaik 56 tipe kepemimpinan transglobal leadership. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Merupakan perilaku pimpinan disampaikan visioner, mengadaptasi lingkungan dimediasi baru yang dengan QWL namun luas, lebih prosentase capaian kinerja masih kompleks, kepemimpinan yang lemah, belum maksimal dan belum konsistensi outcome-nya kinerja lebih bahwa, karyawan, dimensi Cognitive Moral berupa dengan mencapai target. 6 Temuan intelligence, intelligence, Hermawati tersebut, (2015a) rekomendasi Emotional memberikan bahwa penting intelligence, Cultural dikembangkan lebih lanjut, sebagai intelligence, Business upaya generalisasi intelligence,Global intelligence. Hayward (2005) membuktikan, capaian teori guna leadership kepemimpinan konsistensi dan transglobal optimalisasi kinerja karyawan. Oleh karena itu pada organisasi, secara langsung improvement tidak signifikan penelitian ini, dengan memasukkan terhadap kinerja karyawan dan organizational citizenship behavior ditemukan hubungan (OCB) sebagai faktor mediasi yang kepemimpinan sangat penting. Hal ini merujuk berpengaruh negatif adanya antara organisasi dan pada theory kinerja dari Smith, Organ et al (1983), karyawan. Inkonsistensi outcome David & Tang, et al (2008) yang tersebut, mengkaji hubungan positif menjadi celah yang OCB diteliti oleh Hermawati (2015a). terhadap kinerja, menjadi dasar Hasil penelitiannya menunjukkan yang bahwa leadership OCB berpengaruh sangat besar langsung terhadap keberhasilan organisasi. transglobal berpengaruh tidak kuat bahwa implementasi (indirect effect) terhadap kinerja Rujukan berikutnya karyawan. & Artinya, upaya untuk peningkatan kinerja karyawan atas transglobal leadership harus melalui implementasi quality of work life. pembahasan hasil Analisis dari Wolfe,(1988); Efraty Alotaibi, (2001); Eastman, (1994); Podsakoff et al,(1997); Biswas dan Varma (2007), disampaikan dan bahwa penelitiannya OCB: 1) membantu membangun social capital yang 57 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Dari berdampak peningkatan kinerja, 2) OCB memegang peran uraian di disimpulkan bahwa kunci atas, perubahan dan peran sumberdaya manusia dewasa strategi ini sangat signifikan. Pendekatan organisasi. Diperkuat oleh Organ, menejemen perspektif humanistik, Dennis et al (2006) dan Dorfman menempatkan & sebagai faktor sentral, yang paling memformulasikan implementasikan Javidan et (2012), al., human menyatakan bahwa perkembangan diandalkan teori OCB masih terkesan lamban. competitive advantage. Sehingga Untuk itu masih perlu dilakukan menjadi relevan menyikapi isu penelitian lebih lanjut mengenai kritis bagi pengelola organisasi OCB, untuk khususnya yang anteseden mengenai menciptakan membangun karyawan membentuk perilaku ekstra peran/OCB ini. hasil untuk resources kinerja (Hermawati: 2011,2013,2014a,2015a). Disisi lain fenomena riil Mengingat kontribusi yang besar survey, dari kinerja karyawan berlanjut terjadinya terindikasi penurunan karyawan trend untuk kinerja pada organisasi. koperasi optimalnya kinerja Adapun rumusan Timur. masalah penelitian adalah apakah Diduga disebabkan oleh salah satu QWL dan OCB berperan sebagai faktor OCB mediasi hasil terhadap optimalisasi kinerja karyawan berprestasi di yaitu karyawan. Jawa rendahnya Bersandar penelitian Hermawati (2015a) transglobal leadership capaian koperasi tentang efek mediasi QWL dan berprestasi di Jawa Jatim? Tujuan Keterlibatan khusus penelitian pekerjaan, serta menguji efek rujukan teori teori terkait OCB, mediasi maka penelitian ini akan mengkaji pengaruh dan mendiskripsikan lebih lanjut terhadap kinerja karyawan koperasi tentang berprestasi Jawa Timur. persoalan keterkaitan QWL dan OCB pada transglobal leadership kinerja karyawan atas transglobal leadership dengan efek mediasi KAJIAN OCB dan quality of work life. PENGEMBANGAN 58 LITERATUR DAN National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pada HIPOTESIS kinerja karyawan, aplikasi program QWL Penelitian dilakukan yang telah sebelumnya telah dimensi Hasil empiris di kinerja Tett& Meyer (1993), Bernadin terpuaskan, akan mampu kinerja kinerja menjadi implikasinya kinerja individu, berkontribusi QWL organisasional berpengaruh karyawan, (4) pada QWL merasa selanjutnya bekerja sumbangan besar pada optimalnya memberikan kinerja karyawan. tataran Penelitian Clark (1990), baik, Hsu (2012), Hermawati (2015a) optimalnya mendukung teori Porter & Lawler selanjutnya (1968) lebih akan (3) berpengaruh pada kepuasan kerja maksimal, komitmen lebih dapat dipertanggungjawabkan, akan peningkatan karyawan, selanjutnya jika kebutuhan karyawan dipenuhi, karyawan pada komitmen Frederick Hezberg, Thomas (2001), bahwa pasti perusahaan, berpengaruh terhadap peningkatan (1993), Jewell & Siegal (2000), faktor dalam berpengaruh Luthans (2006), Robbins (2006), dua pertumbuhan, keuntungan serta lingkungan kerja Hermawati (2011, 2014a), mendukung teori Teori melalui pengembangan, partisipasi, upah, menginspirasi dilakukan penelitian ini. (2) pada kinerja dan menjelaskan organisasi. Kanungo bahwa (1982) keterlibatan kerja menuntun ke arah kinerja Husnawati (2006) dan seseorang. Membuktikan adanya Hermawati (2015a), menganalisis hubungan positif serta membuktikan pengaruh QWL keterlibatan pekerjaan terhadap kinerja, yang kinerja karyawan, kepuasan kerja, motivasi kerja, keterlibatan dan mengatasi motivasi kerja terhadap kinerja karyawan serta kepuasan Dari kerja terhadap kinerja karyawan. keterlibatan Hasil penelitiannya: didefinisikan secara langsung (1) QWL berpengaruh antara mana pekerjaan kinerja perspektif dan mampu karyawan. organisasi, pekerjaan sebagai subyek positif yang memberikan dampak 59 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pada seluruh kinerja karyawan antara inteligensia emosional dan dan kinerja organisasi. kepemimpinan transaksional, oleh Teori dari Organ,(1983), Smith Podsakoff & karena itu intelegensia emosional et dan kepemimpinan transaksional al.(1997), Efraty & Wolfe (1988), , tidak Eastman (1994), eratnya kinerja terhadap kinerja karyawan, (c) individu dengan OCB. Didukung hubungan penelitian searah, Alotaibi (2001), berpengaruh signifikan signifikan namun positif lemah antara Pattnaik & Biswas (2005), Biswas intelegensia & Varma (2007), membuktikan kepemimpinan transaksional pada bahwa OCB karyawan berpengaruh level signifikansi 5%, (d) terdapat signifikan hubungan positif searah antara terhadap kinerja emosional karyawan, aspek OCB berpengaruh intelegensia positif terhadap kinerja karyawan, kepemimpinan berkaitan erat antara OCB dengan Hasil penelitian tersebut sejalan hasil secara dengan Loke (2001), Kacmar et kuantitas, namun secara kualitas al. (1999) membuktikan adanya hasil hubungan positif antara perilak u kerja kerja kelompok tidak ditemukan and Avolio (1996), Bass dan Avolio Performance, (1997) menyatakan bahwa kinerja Emotional karyawan akan dipengaruhi oleh Intelligence in a South African tingkat hasil tinggi. Parastatal Organisation” yang signifikan adalah grand theory (teori induk) searah antara kinerja karyawan yang digunakan pada penelitian ini. dengan Robbins (2006) (2006) menjelaskan pimpinan hubungan kepemimpinan Teori perilaku organisasi empirical membuktikan bahwa (a) terdapat kinerja Between “Relationship Leadership dan individu. Literatur Bass (1985), Penelitian Hayward (2005), Employee dan transformasional. kepemimpinan hubungan yang erat. berjudul emosional dan inteligensia emosional transaksional dengan dan Luthans manusia taraf signifikansi 5%, (b) terdapat adalah salah satu faktor penting hubungan dalam yang sangat lemah 60 organisasi. Keberhasilan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Populasi dan Sampel Penelitian organisasi sangat tergantung pada kinerja individu dalamnya. di Populasi dalam penelitian ini seluruh adalah seluruh karyawan Koperasi yang Berprestasi di Provinsi Jawa Timur. keberhasilannya, Karyawan Koperasi Berprestasi di yang Dalam pekerjaan, anggotalah menentukan sehingga berbagai meningkatkan organisasi ada Provinsi Jawa Timur sebagai subyek upaya dalam produktivitas harus dimulai penelitian pertimbangan: dari ini dengan (1) karyawan perbaikan produktivitas anggota. berwenang dalam menjelaskan hal- Produktivitas dapat dinilai dan hal yang terkait dengan variabel dioptimalkan melalui kinerja. Oleh penelitian karena itu, pemahaman tentang merupakan ujung tombak organisasi perilaku organisasi menjadi sangat dan berhubungan langsung dengan penting anggota, konsumen, dan masyarakat dalam rangka Hipotesis dalam penelitian Koperasi 1) Transglobal dan UMKM jumlah leadership terhadap ukuran populasi dalam penelitian ini work karyawan (2014), pengaruh adalah Transglobal karyawan Adanya kinerja karyawan, 2) Quality of life (2) sekitar. Berdasarkan data dari Dinas meningkatkan kinerja. ini, dan 660 yang dijadikan orang karyawan. memediasi pengaruh Penentuan ukuran sampel dengan leadership terhadap menggunakan Rumus Slovin pada terhadap kinerja karyawan , 3) OCB presisi memediasi pengaruh Transglobal sebagai berikut leadership terhadap terhadap kinerja sebesar 249 orang. karyawan dalam area sampling ini ditetapkan Untuk memperoleh bukti yaitu 249 orang karyawan menjadi empirik, menguji & menjelaskan sampel yang diambil dari 25 Koperasi mengenai efek mediasi QWL dan berprestasi berdasarkan atas wilayah. OCB pada pengaruh transglobal leadership terhadap kinerja karyawan. 61 5% dengan perhitungan diperoleh sampel Perhitungan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 endogen), Metode Analisis Data kedua: variabel yang Metode untuk menganalisis data terlibat bersifat dalam variable sehingga memerlukan pengukuran (pengukuran penelitian menggunakan Structural ini adalah model Generalized Component variabel Analysis unobservable dari indikator- (GSCA) dengan pendekatan Sobel indikatornya), Test (spesifik pada pengujian efek pengujian mediasi). penelitian ini dengan Sobel Test karena beberapa mediasi sehingga alasan, pengujian lanjutan setelah GSCA Digunakannya pertama: GSCA model yang digunakan adalah model struktural (melibatkan beberapa serta ketiga: hipotesis dalam menekankan efek diperlukan yaitu Sobel Test (Solimun, 2013). variabel Gambar 1. Efek Mediasi QWL dan OCB pada pengaruh Transglobal Leadershp Terhadap Kiner quality of work life. (QWL) Kinerja Karyawan transglobal leadership Organization al citizenship behaviour (OCB) maka instrumen dinyatakan valid. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Uji Instrumen Penelitian reliabilitas menggunakan koefisien alpha cronbach. Jika nilai Tahap pertama hasil alpha > 0.6 maka instrumen penelitian adalah menguji instrumen dinyatakan reliabel. Tabel 1 berikut penelitian. menyajikan hasil pengujian validitas menggunakan Uji koefisien validitas korelasi Pearson. Jika nilai korelasi > 0.3 62 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dan reliabilitas instrumen dari sampel ujicoba (n=249). Tabel 1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen No Variabel Indikator 1 X1 2 M1 3 M2 5 Y1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 M1.1 M1.2 M1.3 M1.4 M3.1 M3.2 M3.3 M3.4 M3.5 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Item 1 0.555 0.559 0.552 0.557 0.561 0.551 0.550 0.558 0.550 0.551 0.555 0.551 0.560 0.558 0.552 0.561 0.566 0.553 63 Korelasi Item 2 0.552 0.555 0.552 0.551 0.551 0.555 0.556 0.553 0.556 0.559 0.556 0.560 0.570 0.558 0.551 0.568 0.565 0.565 Item 3 0.554 0.551 0.559 0.556 0.552 0.564 0.570 0.552 0.554 0.561 0.558 0.562 0.550 0.554 0.555 0.562 0.563 0.560 Alpha Cronbach 0.868 0.797 0.841 0.729 Hasil uji validitas dan reliabilitas di Dalam penelitian ini variabel yang atas menunjukkan nilai korelasi > 0.3 terlibat yaitu Transglobal leadership yang item (X1), Quality of Work Life (M1), dinyatakan valid. Di sisi lain, hasil Organizational citizenship behavior pengujian reliabilitas, (OCB) (M2) serta Kinerja Karyawan memperlihatkan nilai alpha cronbach (Y1) adalah variabel unobservable, > 0.6 yang menyatakan seluruh dimana tiap variabel tidak terukur variabel dinyatakan reliabel. Dengan secara langsung, melainkan melalui demikian, beberapa indikator pengukurannya. menyatakan seluruh instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Analisis deskripsi menyajikan mean (rata-rata) tiap indikator dan variabel, Analisis Deskriptif dan Model di sisi lain, model pengukuran hasil Pengukuran analisis GSCA menyajikan loading factor atau bobot tiap indikator Tahap kedua hasil penelitian memaparkan hasil sebagai pengukur variabelnya. Tabel pengukuran 2 berikut menyajikan hasil analisis deskripsi variabel penelitian beserta pengukuran setiap deskriptif dan model pengukuran tiap variabelnya. variabel. Tabel 2. Pengujian Deskriptif dan Model Pengukuran Variabel Transglobal leadership (X1) Quality of Work Life (M1) Organizational citizenship behavior (OCB) (M2) Indikator Cognitive intelligece Emotional intelligence Business intelligence Cultural intelligence Global intelligence Moral intelligence Partisipasi Pertumbuhan-Pengembangan Kompensasi-Imbalan Lingkungan Kerja Sportmanship Civic virtue 64 Mean 3.478 3.406 3.273 3.382 3.434 3.434 3.321 3.373 3.414 3.333 Loading 0.522 0.661 0.708 0.529 0.708 0.529 0.619 0.664 0.632 0.555 P-value 0.010 0.001 0.001 0.023 0.003 0.021 0.003 0.005 0.006 0.012 3.402 0.613 0.013 3.382 0.677 0.003 Kinerja Karyawan (Y1) Variabel 3.297 3.410 3.277 3.369 3.361 3.430 Conscientiousness Altruisme Courtesy Hasil Kerja Perilaku Kerja Sifat Pribadi Hal Transglobal ini 0.542 0.695 0.538 0.703 0.625 0.632 0.009 0.001 0.011 0.001 0.011 0.004 menunjukkan bahwa leadership (X1) diukur oleh enam Transglobal leadership Koperasi di indikator yaitu cognitive intelligece, Jawa emotional cognitive intelligence, intelligence, global cultural intelligence business Timur ditentukan intelligece, oleh emotional intelligence, intelligence, business intelligence, dan cultural moral intelligence, global intelligence. Empat indikator yaitu intelligence dan moral intelligence. cognitive emotional Dari besarnya loading factor tertinggi intelligence, global intelligence dan terlihat bahwa business dan global moral intelligence dipersepsi baik intelligence adalah faktor utama (mean atau rata-rata antara 3.41 pengukur hingga 4.20) oleh karyawan Koperasi Artinya, pimpinan Koperasi memiliki di Jawa Timur, sedangkan indikator Transglobal business intelligence dan cultural tercermin tingginya business dan intelligence cukup global intelligence yang dimiliki oleh baik (rata-rata antara 2.61 hingga pimpinan tersebut. Kenyataannya, 3.40) oleh karyawan Koperasi di business Jawa Timur. Hal ini memperlihatkan memiliki rata-rata (mean) masing- bahwa fakta di lapangan, khusus nya masing pada koperasi di Jawa Timur, konsep dipersepsikan cukup baik dan baik. Transglobal Hal ini menandakan bahwa business intelligece, dipersepsikan leadership telah terimplementasikan dengan baik. Hasil analisis dan dan tinggi, intelligence 3.434 intelligence terkuat yang sebagai pengukur Transglobal leadership, saat ini telah dimiliki dengan baik oleh pemimpin Transglobal leadership (X1) dalam memperlihatkan global 3.273 global leadership. leadership dan indikator model pengukuran (measurement model) GSCA Transglobal Koperasi di Jawa Timur. keenam indikator memiliki P-value < 0.05 Variabel Quality of Work (tingkat kesalahan atau alpha 5%). Life 65 (M1) diukur oleh empat indikator yaitu pertumbuhan dan partisipasi, imbalan, serta lingkungan kerja. Dari pengembangan, besarnya loading factor tertinggi kompensasi-imbalan, dan lingkungan terlihat kerja. Tiga indikator yaitu partisipasi, pengembangan adalah faktor utama pertumbuhan pengukur dan dan lingkungan pengembangan, pertumbuhan- quality of work life. dipersepsi Artinya, quality of work life akan cukup baik (mean atau rata-rata berjalan dengan baik, tercermin jika antara pertumbuhan-pengembangan 2.61 kerja bahwa hingga 3.40) oleh yang karyawan Koperasi di Jawa Timur, dirasakan oleh karyawan tersebut sedangkan dalam satu indikator kompensasi-imbalan yaitu dipersepsikan kondisi Kenyataannya, baik/tinggi. lingkungan kerja sangat baik (rata-rata antara 3.41 memiliki rata-rata (mean) 3.333 atau hingga 4.20) oleh karyawan Koperasi dipersepsikan cukup tinggi/sangat di Jawa Timur. Fenomena di atas baik. Hal ini menandakan bahwa menggambarkan pada pertumbuhan-pengembangan sebagai Koperasi di Jawa Timur, keberadaan indikator terkuat pengukur quality of quality of work life sudah berjalan worklife, saat ini telah dirasakan dengan dengan cukup baik baik, bahwa khususnya pada kompensasi-imbalan, dirasakan baik oleh setiap karyawan Koperasi di Jawa Timur. oleh karyawan Koperasi di Jawa Variabel Timur. Organizational citizenship behavior (OCB) (M2) Hasil analisis model diukur oleh lima indikator yaitu pengukuran (measurement model) sportmanship, Quality of Work Life (M1) dalam conscientiousness, altruisme, GSCA courtesy. indikator memperlihatkan keempat Empat civic virtue, dan yaitu indikator memiliki P-value < 0.05 sportmanship, (tingkat kesalahan atau alpha 5%). conscientiousness, Hal ini menunjukkan bahwa quality dipersepsi cukup baik (mean atau of work life di lingkungan Koperasi rata-rata antara 2.61 hingga 3.40) di Jawa Timur ditentukan oleh oleh karyawan Koperasi di Jawa partisipasi, pertumbuhan- Timur, sedangkan satu indikator kompensasi- yaitu altruisme dipersepsikan baik pengembangan, 66 civic virtue, dan courtesy (rata-rata antara 3.41 hingga 4.20) rata-rata oleh karyawan Koperasi di Jawa dipersepsikan Timur. nilai Fenomena di atas (mean) 3.410 tinggi/baik, tersebut atau bahkan paling tinggi pada dipersepsikan Koperasi di Jawa Timur, karyawan dibandingkan merasa cukup puas dalam bekerja, lainnya. Hal ini menandakan bahwa khususnya yang altruisme sebagai indikator terkuat dirasakan telah berjalan dengan baik pengukur Organizational citizenship di lingkungan Koperasi di Jawa behavior Timur. dirasakan dengan baik oleh setiap menggambarkan bahwa pada Hasil altruisme analisis karyawan empat (OCB), saat indikator ini telah karyawan Koperasi di Jawa Timur. model pengukuran (measurement model) Variabel kinerja karyawan Organizational citizenship behavior (Y1) diukur oleh tiga indikator yaitu (OCB) GSCA hasil kerja, perilaku kerja, serta sifat indikator pribadi. Dua indikator dipersepsi memiliki P-value < 0.05 (tingkat cukup baik (mean atau rata-rata kesalahan atau alpha 5%). Hal ini antara menunjukkan bahwa Organizational karyawan Koperasi di Jawa Timur citizenship di yaitu hasil kerja dan perilaku kerja lingkungan Koperasi di Jawa Timur dan satu indikator yaitu sifat pribadi ditentukan oleh sportmanship, civic dipersepsi baik (mean atau rata-rata virtue, conscientiousness, altruisme, antara dan courtesy. karyawan Koperasi di Jawa Timur. (M2) memperlihatkan dalam kelima behavior (OCB) di tertinggi terlihat bahwa altruisme faktor utama Artinya, kondisi Organizational yang 4.20) oleh oleh khusus nya pada akan yang Koperasi cukup dalam baik/cukup tinggi. Tingginya kinerja karyawan utamanya tinggi, tercermin jika karyawan puas altruisme lapangan, karyawan citizenship behavior (OCB) akan akan hingga 3.40) koperasi di Jawa Timur, kinerja pengukur Organizational citizenship behavior (OCB). 3.41 hingga Hal ini memperlihatkan bahwa fakta Dari besarnya loading factor adalah 2.61 karena tingginya sifat pribadi yang ditunjukkan karyawan. dirasakan. Kenyataannya, altruisme memiliki 67 Hasil analisis dipersepsikan model cukup tinggi/cukup pengukuran (measurement model) baik. Hal ini menandakan bahwa kinerja karyawan (Y1) dalam GSCA hasil kerja sebagai indikator terkuat memperlihatkan indikator pengukur kinerja karyawan, saat ini memiliki P-value < 0.05 (tingkat telah dimiliki dengan cukup baik kesalahan atau alpha 5%). Hal ini oleh setiap karyawan Koperasi di menunjukkan Jawa Timur. karyawan ketiga bahwa yang kinerja dimiliki oleh karyawan Koperasi di Jawa Timur Model Struktural Analisis GSCA ditentukan oleh hasil kerja, perilaku dan Pengujian Hipotesis kerja, serta sifat pribadi. Dari Tahap ketiga hasil penelitian besarnya loading factor tertinggi memaparkan terlihat bahwa hasil kerja adalah faktor utama karyawan. pengukur Artinya, pengujian hipotesis hubungan antar variabel penelitian. kinerja Sebelum hasil analisis layak untuk karyawan diinterpretasikan, Koperasi memiliki kinerja karyawan dilakukan yang tinggi, tercermin tingginya hasil terlebih pengujian dahulu asumsi linieritas, dan uji kelayakan model. kerja yang dihasilkan oleh karyawan Tabel berikut menyajikan pengujian tersebut. Kenyataannya, hasil kerja asumsi memiliki rata-rata (mean) 3.369 atau linieritas, dan Tabel 3 menyajikan goodness of fit model. Tabel 3. Pengujian Asumsi Liniertas No 1. Pengaruh Transglobal leadership ke QWL 2. Transglobal leadership ke OCB 3. Transglobal leadership ke Kinerja 4. QWL ke Kinerja 5. OCB ke Kinerja Hasil Pengujian Seluruh model tidak signifikan p.value > 0.05 Seluruh model tidak signifikan p.value > 0.05 Seluruh model tidak signifikan p.value > 0.05 Seluruh model tidak signifikan p.value > 0.05 Seluruh model tidak signifikan p.value > 0.05 68 Keterangan Linier Linier Linier Linier Linier Tabel 4. Pengujian Kelayakan Model Kriteria FIT AFIT GFI SRMR Hasil Hasil Model 0.722 0.703 0.953 0.014 Cut-of value 0.50 0.50 0.90 ≤ 0.08 model (GSCA) cocok dan layak digunakan, memperlihatkan nilai FIT sebesar sehingga dapat dilakukan interpretasi 0.722, serta nilai AFIT 0.703. Hair, guna pembahahasan lebih lanjut. et al. (2011) menyatakan bahwa nilai Tabel 5 menyajikan hasil pengujian FIT model struktural. dan pengujian Keterangan Model Baik Model Baik Model Baik Model Baik AFIT di atas 0.5 menyatakan model yang diperoleh adalah model baik. Dua kriteria lainnya yaitu SRMR 0.014 < 0.08 dan GFI 0.953 > 0.9 telah memenuhi nilai cut off, maka hasil Generalized Structural Component Analysis Tabel 5. Pengujian Model Struktural: Pengaruh Langsung No Pengaruh Koefisien Std Err CR P-value 1. Transglobal leadership ke QWL 0.400 0.111 3.60 0.000* 2. Transglobal leadership ke OCB 0.350 0.108 3.24 0.001* 3. Transglobal leadership ke Kinerja 0.111 0.106 1.05 0.295ns 4. QWL ke Kinerja 0.299 0.124 2.41 0.016* 5. OCB ke Kinerja 0.267 0.110 2.43 0.015* Keterangan: * menyatakan CR > 1.96 dan P-value < 0.05 mengindikasikan pengaruh signifikan, ns menyatakan CR < 1.96 dan P-value > 0.05 mengindikasikan pengaruh tidak signifikan analisis leadership, secara langsung akan memperlihatkan bahwa Transglobal berpengaruh pada tingginya quality leadership langsung of work life (QWL), Organizational terhadap quality of work life (QWL), citizenship behavior (OCB). Akan Organizational citizenship behavior tetapi Transglobal leadership tidak Hasil berpengaruh (OCB). Semakin tinggi Transglobal 69 berpengaruh langsung terhadap Efek Mediasi Quality of Work Life kinerja karyawan. Dalam penelitian ini, diuji efek mediasi Quality of Work Life Quality of work life, dan Organizational citizenship behavior pada (OCB) leadership berpengaruh langsung pengaruh Transglobal terhadap kinerja terhadap kinerja karyawan. Semakin karyawan. Pengujian efek mediasi tinggi Quality of work life, dan menggunakan Organizational citizenship behavior seperti (OCB) berikut. akan menumbuhkan Uji disajikan Sobel-GSCA pada Tabel 6 tingginya Kinerja Karyawan. Berikut disajikan hasil pengujian hipotesis efek mediasi. Tabel 6. Efek Mediasi Quality of Work Life pada pengaruh Transglobal leadership terhadap Kinerja karyawan No 1 2 3 Pengaruh Transglobal leadership ke QWL QWL ke Kinerja Transglobal leadership ke QWL ke Kinerja Koefisien 0.400 0.299 0.120 Std Err 0.111 0.124 0.060 CR 3.604 2.411 3.040 P-value 0.000* 0.016* 0.002* 0.120 QWL (M!) 0.299 0.400 Transglobal leadership (X1) Kinerja Karyawan (Y1) Gambar 2. Efek Mediasi Quality of Work Life pada pengaruh Transglobal leadership terhadap Kinerja karyawan Keterangan: Garis lurus menyatakan pengaruh signifikan, dan Garis putus-putus menyatakan pengaruh non signifikan. Garis berwarna hitam menyatakan pengaruh langsung, garis berwarna biru menyatakan pengaruh tidak langsung Hasil analisis GSCA-Sobel pada tabel dan gambar di atas Test pengujian efek mediasi quality memperlihatkan of work Transglobal life pada pengaruh langsung leadership terhadap berpengaruh kinerja karyawan seperti disajikan bahwa Transglobal langsung secara leadership terhadap quality of work life, serta quality of 70 work life berpengaruh langsung kinerja karyawan. Dengan terhadap kinerja karyawan. Hasil demikian H2 dalam penelitian ini pengujian efek mediasi, diperoleh diterima. koefisien efek mediasi quality of work life pada pengaruh Transglobal Efek leadership terhadap kinerja karyawan citizenship behavior (OCB) sebesar 0.120. Mengingat besarnya efek mengindikasikan bahwa quality of Transglobal leadership terhadap kinerja karyawan yang bersifat full mediation (mediasi penuh). Koefisien bertanda positif efek mediasi Organizational citizenship behavior (OCB) pada work life adalah variabel pemediasi pengaruh Organizational Dalam penelitian ini, diuji CR > 1.96, dan P-value < 0.05 antara Mediasi mediasi pengaruh Transglobal leadership terhadap kinerja karyawan. Pengujian efek mediasi menggunakan Uji seperti mengindikasikan disajikan Sobel-GSCA pada Tabel 7 berikut. bahwa semakin tinggi Transglobal leadership, jika ditopang dengan tingginya quality of work life, akan mengakibatkan semakin tinggi pula Tabel 7. Efek Mediasi Organizational citizenship behavior (OCB) pada pengaruh Transglobal leadership terhadap Kinerja karyawan No 1 2 3 Pengaruh Transglobal leadership ke OCB OCB ke Kinerja Transglobal leadership ke OCB ke Kinerja Koefisien 0.350 0.267 0.093 Std Err 0.108 0.110 0.048 CR 3.241 2.427 3.306 P-value 0.001* 0.015* 0.001* 0.093 OCB (M3) 0.267 0.350 Transglobal leadership (X1) Kinerja Karyawan (Y1) Gambar 3. Efek Mediasi Organizational citizenship behavior (OCB) pada pengaruh Transglobal leadership terhadap Kinerja karyawan 71 Keterangan: Garis lurus menyatakan pengaruh signifikan, dan Garis putus-putus menyatakan pengaruh non signifikan. Garis berwarna hitam menyatakan pengaruh langsung, garis berwarna biru menyatakan pengaruh tidak langsung Hasil analisis GSCA-Sobel bahwa semakin tinggi Transglobal pengujian mediasi leadership, jika ditopang dengan Organizational citizenship behavior tingginya Organizational citizenship (OCB) pada pengaruh Transglobal behavior leadership terhadap kinerja karyawan mengakibatkan semakin tinggi pula seperti disajikan pada tabel dan kinerja karyawan. Test gambar di atas efek Pembahasan berpengaruh langsung Hasil terhadap Organizational citizenship citizenship behavior (OCB) berpengaruh langsung terhadap bahwa memediasi citizenship behavior (OCB) pada leadership P-value < mengindikasikan terhadap Transglobal kinerja pengaruh Transglobal karyawan 3) OCB pengaruh Transglobal memediasi leadership 4), terdapat satu hipotesis yaitu 0.093. Mengingat besarnya CR > dan pengaruh terhadap terhadap kinerja karyawan terhadap kinerja karyawan sebesar 1.96, pada leadership terhadap terhadap kinerja Organizational Transglobal data karyawan, 2) Quality of work life efek mediasi, diperoleh koefisien pengaruh 1) leadership kinerja karyawan. Hasil pengujian mediasi analisis subbab sebelumnya memperlihatkan behavior (OCB), serta Organizational efek akan memperlihatkan bahwa secara langsung Transglobal leadership (OCB), pengaruh 0.05 Transglobal leadership terhadap kinerja karyawan ditolak bahwa dan tiga hipotesis lainnya diterima. Organizational citizenship behavior Dari paparan di atas dapat (OCB) adalah variabel pemediasi antara pengaruh disimpulkan bahwa pada pengaruh Transglobal leadership terhadap kinerja karyawan Transglobal yang bersifat full mediation (mediasi Kinerja Karyawan, variabel quality penuh). Koefisien mediasi of work life, memegang peranan bertanda positif mengindikasikan penting sebagai pemediasi hubungan efek 72 leadership terhadap keduanya. Jika tanpa quality of work terukur, life, maka tidak terdapat pengaruh rekomendasi Transglobal Diperlukan pula rekomendasi berupa leadership terhadap Kinerja Karyawan. hirarki Pengaruh leadership variabel Organizational dikatakan bahwa tanpa (OCB), maka tidak terdapat pengaruh leadership terhadap Kinerja Karyawan. KESIMPULAN Quality of work life memediasi secara penuh (full mediation) pengaruh leadership Transglobal terhadap behavior (OCB) memediasi secara penuh (full mediation) pengaruh leadership berupa rekomendasi penilaian beberapa Biswas, S. dan Varma, A. 2006. Psychological Climate and Individual Performance in India: Test of a Mediated Model. Employee Relation Vol. 29.No. 6, pp. 664 – 676. terhadap kinerja karyawan. Diperlukan dengan Bernadin and Russel,.2002. Human Resources Management, An Experiential Approach. By McGraw-Hill, Inc. Newyork, USA kinerja karyawan. Organizational citizenship Transglobal proses Bass, B. M., & Avolio, B. J. 1997. Improving organizational effectiveness through transformational leadership.Thousand Oaks, CA: Sage. behavior International Journal of Service Industry Management Vol. 17 No. 1, 2006 pp.23-50 Emerald Group Publishing Limited 0956-4233 DOI 10.1108/09564230610651561. Behavior: Its Nature, Antecedents, and Consequences, First Edition, SAGE Publications Organizational citizenship behavior Transglobal mendalam. DAFTAR RUJUKAN citizenship behavior (OCB) sehingga dapat lebih rekomendasi. Kinerja Karyawan, dimediasi secara penuh oleh diperlukan kriteria, aktor dan sasaran setiap Transglobal terhadap sehingga importance- performance (tingkat kepuasan dan Clark, C. 1990. Social Processes in Work Groups: A model of the Effect of Involvement, Credibility, and Goal Linkage on Training Success.Unpublished Doctoral Dissertation Research, kepentingan) dari setiap variabel yang diteliti, guna mengetahui seberapa penting dan puas kah responden kan indikator yang 73 University Knoxville. Hermawati, Adya. 2015a. The Mediation Effect of Quality of Work Life and Job Involvement in Relationship of Transglobal Leadership to Employee Performance, Case Study in Sharia Bank in East Java, Indonesia. Journal of Research in Business and Management, Vol 3 Issue 5, May 2015, ISSN (Online) 2347-3002. ofTennessee, Dartu, 2007. Kinerja Pelayanan Koperasi.Majalah Koperasi Vol. XX, No. 69, h. 37 – 48. Eastman,K.K. 1994. In The Eyes of The Beholder: An Attributional Approach to Ingratiation and Organizational Citizenship Behavior. Academy of Management Journal Vol. 37, No.5, pp. 1379-1391. Hermawati, Adya. 2013. Effect of Empowerment on Quality of Work Life, Organizational Trust and Organizational Commitment at Private higher Education Institution in East Java. European Journal of Scientific Research, Vol 115 No 2, 2013. Efraty,D., dan Wolfe, D.M.1988. The Effect of Organizational Identification on Employee Affective and Performance Responses. Journal of Business and Psychology.Vol. 3.No. 1. pp. 105-112. Gibson,2003. Organizations: Behavior, Structure and Processes. McGraw-Hill Companies, Inc., Test of a theory. Organ.Behav. Hum. Perf., 16(2): 250-279. Hermawati, Adya. 2014a. QWL and Organizational Trust Related to Job Satisfaction and Organizational Commitment at Privete Higher Education Institution in MalangIndonesia, Journal of Basic and Applied Scientific Research, 4(2), March 2014. Hayward. 2005. Relationship Between Employee Performance, Leadership and Emotional Intelligence. South African Parastatal Organisation Hsu, Yu Ru. 2012. Mediating Roles of Intrinsic Motivation andSelf-efficacy in the Relationships between PerceivedPerson-job Fit and Work Outcomes. African Journal of Hermawati, Adya. 2011. Quality of Work Life, Kepercayaan Organisasional dan Kepuasan Kerja Memediasi Psycological empowerment terhadap Komitmen Orgnaisasi pada Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Timur. Disertasi. Fakultas Ekonomi. Universtias Brawijaya. Malang Holt, K. &Seki, K. (2012) Global Leadership: A Developmental Shift for Everyone. Husnawati. 2006. Analisis Pengaruh Kualitas kehidupan Kerja 74 and organizational citizenship behaviours. Journal Management, 22 (2) : 259 – 298 Terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen dan Kepuasan Kerja Sebagai Interverning Variabel. Inc. California. USA. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, edisi kesepuluh: alih bahasa Benyamin Molan, edisi bahasa Indonesia. PT Globalisasi. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/ Mancanan Jaya Cemerlang. Indonesia. Izzati, S.S. 2011. Bagaimana Koperasi Menghadapi Era Kanungo, R.N. 1982. Measurement of Job and Work Involvement. Journal of Applied Psychology Vol.67. No. 5.pp. 119-138. Leaders. New York: Routledge Sari, A.R., dan Ja’far, M. S. 2010. The Impact of Target Setting on Managerial Motivation and Performance. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. Lawler, E. (1986), High involvement management.,San Francisco, JosseyBass Sharkey New York : McGraw-Hill. 2012. Winning with transglobal leadership: how to find and develop top global talent to build world-class organizations. Summary. vol. 34, no. 3 (3 parts), part 1 (November 2012). New York : McGraw-Hill, c2012 Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior. Irwin/Mc Graw-Hill, Tenth Edition. Mohsan Faizan., Nawaz, Muhammad, et al. 2011. Impact of Job Involvement on Organizational Citizenship Behavior (OCB) and In -Role Job Performance: A Study on Banking Sector of Pakistan. European Joernal of Social Sciences.Vol. 24, No.4. pp.498-500. Smith, C.A., Organ, D.W., and Near, J.P. 1983. Organizational Citizenship Behavior Subyakto. 1996. Prospek Perkembangan Koperasi Indonesia. Jurnal Ekonomi Rakyat No. 13. No. 7.h. 25– 33. teams? Management Decision Vol. 46 No.6, 2008 pp. 933-947. Nadle &Lawler E. E., LLL. 1982. "Strategies for Improving the Quality of Work Life".American Psychologist, 37, pp.486-693. Padsakoff, P.M. Maekenzie, S.B. and Bommer, W.H. 1996. Trasformational leadership as determinants of employee satisfaction, commitment, trust 75 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBASIS PROBLEM SOLVING DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS TERHADAP PERILAKU ALTRUISTIK Afif Al Farid S2 Pendidikan Ekonomi, Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang Email: [email protected] Abstrak Model Project Based Learning mendorong siswa untuk memahami lingkungan sekitar dan mengkonstruk pemahaman berdasarkan pengalamannya dengan terpecahkannya suatu masalah secara rasional. Siswa dihadapkan pada masalah nyata atau masalah yang disimulasikan untuk mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah (problem solving). Guru-guru hendaknya melakukan pergeseran dari pengajaran yang menekankan pada keterampilan berpikir tingkat rendah ke pembelajaran yang menekankan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau keterampilan berpikir kritis. Didalam kesehariannya setiap manusia atau siswa dihadapkan dengan pilihan atau masalah dalam memenuhi kebutuhannya, tetapi sebagai makhluk sosial manusia juga memiliki kewajiban sosial dari masalah-masalah yang timbul disekitarnya. Kewajiban atau tanggung jawab untuk membantu meringankan beban hidup yang dialami orang lain yang dilakukan secara sukarela. Dalam psikologi, perilaku ini disebut dengan istilah altruisme. Model dan metode pembelajaran diharapkan mampu merangsang peserta didik dalam menghadapi masalah dan menggunakan pikirannya dalam pemecahan masalah serta sesuai dengan tujuan pembelajaran ekonomi dalam pembentukan prilaku altruisme, yang dirasa tepat dengan kompotensi dasar ini Kata Kunci: Project based learning, problem solving, kemampuan berfikir kritis, perilaku altruistik. Proses pembelajaran erat dalam mengorganisasikan kaitannya dengan interaksi antara pengalaman belajar untuk mencapai siswa dan guru. Posisi guru sangatlah tujuan belajar tertentu dan berfungsi penting dalam memilih metode atau sebagai pedoman bagi perancang cara pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran dan para guru dalam mengembangkan mata pelajaran yang merancang diajarkannya. Lingkungani belajar, pembelajaran”. suasana pembelajaran, serta jenis pembelajaran yang berkembang saat metode yang digunakan oleh guru ini dapat kooperatif, salah satunya adalah mempengaruhi kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. ”model melaksanakan Banyak diantaranya Project Trianto (2007) menyatakan dan Based bermakna model pembelajaran Learning sebagai yang pembelajaran pembelajaran adalah kerangka konseptual yang Guru tidak hanya menentukan melukiskan prosedur sistematik model, tapi juga menentukan sebuah berbasis proyek. 91 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 metode pembelajaran. Guru tinggi atau keterampilan berpikir menggunakan teknik dalam mengajar kritis. dan menyajikan pelajaran kepada mengunggulkan siswa di kelas agar pelajaran mudah pemecahan dimengerti dan dimanfaatkan dengan menciptakan generasi yang berdaya baik oleh siswa. Salah satu metode analitis pembelajaran yang dapat digunakan menempatkan diri dalam berbagai adalah Problem Solving sebagai salah macam situasi (Widjajanti, 2009). satu alternatif untuk memfasilitasi Untuk menyelesaikan suatu masalah belajar lebih tidak selesai pada diri kita sendiri, bermakna dan berdaya guna. Belajar tetapi sebagai makhluk sosial tentu dengan tidak dapat hidup sendiri dan harus siswa sehingga menggunakan metode Pembelajaran yang kemampuan masalah tinggi dapat sehingga mampu Problem Solving berusaha untuk saling menciptakan kondisi belajar yang membutuhkan berorientasi pada proses dan berpusat menyelesaikan pada siswa. Titik berat dalam metode meringankan beban yang dialami. adalah Sebagai makhluk sosial kita tidak terpecahkannya suatu masalah secara hanya di hadapkan pada berpikir rasional. Sejalan dengan pendapat rasional yang erat kaitannya dengan tersebut Gulo (2008) mengatakan pemecahan masalah yang dihadapi bahwa secara pribadi. Problem Solving metode Problem Solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian memberi masalah dengan penekanan pada terselesaikannya suatu orang atau lain untuk masalah dan Didalam kesehariannya setiap manusia atau siswa dihadapkan dengan pilihan atau masalah dalam masalah memenuhi secara menalar. kebutuhan ekonomi, sehingga manusia dituntut untuk Guru-guru melakukan berinteraksi hendaknya pergeseran dapat dari menentukan menyelesaikan pilihan masalah dan dalam pengajaran yang menekankan pada memenuhi keterampilan berpikir tingkat rendah sebagai makhluk sosial manusia juga ke pembelajaran yang menekankan memiliki pada keterampilan berpikir tingkat maslah-masalah 92 kebutuhannya, kewajiban sosial yang tetapi dari timbul National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 disekitarnya. Kewajiban atau masalah dan menggunakan tanggung jawab untuk membantu pikirannya meringankan masalah serta sesuai dengan tujuan beban hidup yang dalam pemecahan dialami orang lain tanpa ada motif- pembelajaran mitif tertentu yang dilakukan secara pembentukan prilaku altruisme yang sukarela. Dalam psikologi, perilaku dirasa tepat dengan kompotensi dasar menolong orang lain yang dilakukan ini. dengan sukarela ini disebut dengan memusatkan perhatian pada masalah, istilah altruisme. Orang yang altruis menjadikan belajar mandiri serta aktif peduli dan mau membantu, meskipun melakukan kegiatan belajar baik di tidak dalam kelas ataupun diluar kelas. ada keuntungan yang Dalam ditawarkan atau tidak ada harapan ia adalah motif dan pembelajaran Pembelajaran akan kembali mendapatkan sesuatu. Altruisme Ekonomi ini ekonomi dengan perilaku altruisme diharapkan untuk mampu untuk meningkatkan kesejahteraan orang kepedulian lain tanpa sadar untuk kepentingan lingkungan seseorang (David, 2012).. yang aplikatif bersentuhan dengan Didalam ekonomi ini, pembelajaran diajarkan siswa meningkatkan dengan terhadap pembelajaran permasalahan yang ada disekitar tentang lingkungan mereka masing-masing. perilaku dan tindakan manusia untuk Tujuan penelitian ini adalah 1) memenuhi kebutuhan hidupnya yang mendeskripsikan dan menganalisis bervariasi, dan berkembang dengan pengaruh sumber daya yang ada melalui Project Based Learning berbasis pilihan-pilihan produksi, Problem Solving terhadap perilaku konsumsi dan distribusi, selain itu altruistik siswa. 2) mendeskripsikan juga ditanamkan nilai-nilai perilaku dan altruisme mengingat kita sebagai kemampuan berfikir kritis terhadap makhluk sosial yang tidak hanya perilaku mementingkan diri sendiri (egois). mendeskripsikan dan menganalisis Model dan metode pembelajaran ini pengaruh diharapkan merangsang Project Based Learning berbasis peserta didik dalam menghadapi Problem Solving dan kemampuan kegiatan mampu 93 model menganalisis altruistik model pembelajaran. pengaruh siswa. 3) pembelajaran National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 berfikir kritis terhadap perilaku eksperimen altruistik siswa. Manfaat yang sebenarnya (Sugiyono 2006). dari Subjek penelitian ini adalah penelitian ini adalah memberikan siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2, di sumbangan dalam kajian pengaruh MAN model pembelajaran Project Based 2016/2017, Learning berbasis Problem Solving pelajaran dan menetapkan dua kelas sebagai kelas kemampuan teoritis berfikir kritis I Malang eksperimen Manfaat berdasarkan diharapkan penelitian dapat ini semester dan Peneliti kelas pada ajaran genap, ekonomi. terhadap perilaku altruistik siswa. praktis tahun control kemampuan dengan materi yang sama.Setelah memberikan manfaat pada beberapa pihak, adalah diketahui 1) sebagai bahan pertimbangan dalam kemudian penentuan kelas dilakukan menerapkan model dan metode ketika dengan mengajar sehingga hasil belajar siswa kemudian ditentukan dapat meningkat, terutama pada mata eksperimen dan pelajaran ekonomi. 2) memberikan eksperimen diberi fakta dan kesimpulan yang berguna menggunakan model Project Based untuk mendukung proses pengajaran Learning berbasis Problem Solving, sehingga menjadi lebih berdaya guna. sedangkan kelaskontrol diberi perlakuan menggunakan metode menguji nilai soal kelas (pretest), kelas kontrol.Kelas perlakuan (ceramah, penugasan, diskusi dan METODE PENELITIAN Rancangan rata-rata penelitian ini Tanya jawab) yang biasa dilakukan disebut dengan penelitian eksperimen oleh guru. semu “Quast Eksperiment Design” Jenis data dalam penelitian yaitu suatu penelitian yang dilakukan ini adalah data kuantitatif berupa tes berdasarkan suatu percobaan semu/ hasil belajar siswa yaitu pretest- percobaan berpura-pura dimana posttest. Pretest digunakan untuk kelompok kontrol dapat memperoleh data kemampuan awal untuk siswa tidak berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel yang mempengaruhi sebelum diberikan pembelajaran dan posttest untuk luar mengetahui pelaksanaan 94 peningkatan atau National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 penurunan kemampuan menganalisis diajarkannya. siswa setelah diberikan perlakuan. Pengalaman-pengalaman atau Pengumpulan data menggunakan pembelajaran instrumen penelitian, sumber data kesempatan yang memperoleh digunakan adalah data yang memberikan kepada siswa keterampilan sekunder berupa daftar nilai siswa pemecahan dan informasi yang dilaporkan oleh merangsang keterampilan berpikir guru, dan data primer yang diperoleh kritis siswa. Guru-guru hendaknya secara langsung dari responden dari melakukan subjek penelitian. pengajaran yang menekankan pada masalah dapat pergeseran dari Analisis data penelitian ini keterampilan berpikir tingkat rendah menggunakan statistic deskriptif yang ke pembelajaran yang menekankan memberikan gambaran data dalam pada keterampilan berpikir tingkat bentuk tabel, grafik, histagram, dan tinggi atau keterampilan berpikir analisis inferensial parametrik untuk kritis. menguji hipotesis berupa hasil Didalam kesehariannya setiap belajar. manusia atau siswa dihadapkan dengan pilihan atau masalah dalam memenuhi KESIMPULAN Memperhatikan bagaimana kebutuhan ekonomi, sehingga manusia dituntut untuk pentingnya peran serta tugas guru dapat dalam pembelajaran dimana guru menyelesaikan sebagai determinan bagi keberhasilan memenuhi proses pendidikan, guru dituntut sebagai makhluk sosial manusia juga untuk mampu memberikan peserta memiliki didik sebuah rancangan pembelajaran maslah-masalah yang disekitarnya. sesuai untuk mampu menentukan pilihan masalah kebutuhannya, kewajiban sosial yang Kewajiban dan dalam tetapi dari timbul atau mendapatkan hasil yang sesuai dan tanggung jawab untuk membantu diharapkan. Posisi guru sangatlah meringankan penting dalam memilih metode atau dialami orang lain tanpa ada motif- cara pembelajaran yang tepat untuk mitif tertentu yang dilakukan secara mengembangkan mata pelajaran yang sukarela (altruism). 95 beban hidup yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Didalam ekonomi ini, pembelajaran diajarkan Berorientasi tentang Konsep, Konstruktivistik: Landasan Teoritis- perilaku dan tindakan manusia untuk Praktis dan implementasinya. memenuhi kebutuhan hidupnya yang Jakarta: Prestasi Belajar. bervariasi, dan berkembang dengan Sugiyono. 2006. Metode Penelitian sumber daya yang ada melalui Pendidikan : pilihan-pilihan Kuantitatif, Kualitatif, kegiatan produksi, Pendekatan dan R&D. Bandung : Alfabeta. konsumsi dan distribusi, selain itu Universitas Negeri Malang. 2010. juga ditanamkan nilai-nilai perilaku altruisme mengingat kita sebagai Pedoman Penulisan Karya makhluk sosial yang tidak hanya Ilmiah: Skripsi, Tesis, mementingkan diri sendiri (egois). Disertasi, Artikel, Makalah, Pembelajaran Laporan diperlukan Ekonomi saat ini yang Penelitian. Edisi Kelima. Malang: Universitas adalah Negeri Malang. pembelajaran yang inovatif, dimana Widjajanti, D. B. 2009. Kemampuan yang dapat meningkatkan penguasaan materi, sekaligus dapat meningkatkan Pemecahan Masalah kreativitas siswa dan perilaku yang matis Mahasiswa Calon Guru berkarakter pada diri siswa. Matematika: Apa Mate- dan Bagaimana MengembangkanDAFTAR RUJUKAN nya. Artikel Semnas Matema- Arikunto, Suharsimi.2002. Prosedur tika dan Pendidikan Matema- Penelitian Suatu Pendekatan tika. (Online), Praktik, Edisi Revisi. Jakarta: http://eprints.uny.ac.id/7042/1/ PT Rineka Cipta. P25Djamilah_Bondan_Widjaja Myers, G. David. 2012. Psikologi nti.pdf). W. Gulo. 2008. Strategi Belajar Sosial Jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika. Trianto. 2007. Pembelajaran Mengajar: Grasindo Model-Model Inovatif 96 Jakarta: PT. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 97 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF BERBASIS KEBERSAMAAN, KEKELUARGAAN, DAN GOTONG ROYONG: MODEL PEMBELAJARAN REWANG Ayuniva Recinta Nuraeny Putri Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang email: [email protected] Abstrak Pembelajaran di Indonesia kurang menampakkan ciri khasnya. Seharusnya guru lebih bisa melakukan inovasi pembelajaran dengan melihat tradisi lingkungan sekitar serta mengangkat budaya daerahnya. Seperti contohnya daerah Jawa yang memiliki budaya kebersamaan salah satunya pada kegiatan rewang. Kegiatan rewang memiliki kemiripan dengan kegiatan pada model pembelajaran project-based learning. Oleh karena itu, salah satu pembelajaran inovatif yang mengangkat nilai kearifan lokal misalnya nilai kebersamaan yakni pembelajaran dengan konsep rewang. Penerapan pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang” mengajarkan peserta didik tentang kebersamaan, gotong royong, saling menolong tanpa pamrih, dan masih banyak hal positif lainnya. Selain nilai-nilai sosial yang dapat diajarkan kepada peserta didik melalui pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang”, kegiatan tersebut juga mengajarkan tentang etika dalam berperilaku ekonomi. Melalui kerjasama dan saling membantu maka akan tercapai kesejahteraan bersama. Kata Kunci: Pembelajaran Ekonomi Inovatif, Model Pembelajaran Rewang Proses untuk melakukan pembelajaran yang pembelajaran inovatif. merupakan suatu konsep yang sangat komplek dalam suatu Pembelajaran kegiatan yang terjadi pembelajaran. Proses pembelajaran selama ini terlihat bahwa guru menjadi kesulitan perhatian utama agar dalam membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih pembelajaran yang inovatif. Survey efektif, efisien dan kondusif. Proses yang ini melibatkan berbagai unsur dalam Februari-Maret 2015 dan mengambil satu lingkungan belajar, baik guru, sampel di SMA Negeri 6 Malang siswa, media, dan unsur lain yang menunjukkan bahwa sebagian besar menunjang guru terjadinya interaksi dilaksanakan pada menggunakan bulan metode belajar. Guru sebagai “dalang” dari konvensional dalam proses kegiatan pembelajaran selalu dituntut pembelajaran. Kalaupun mereka melakukan inovasi 247 dalam National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembelajaran, model pembelajaran mengenal jati diri bangsa Indonesia yang mereka gunakan adalah model- dan dapat menjadi pelaku Ekonomi model yang notabene menjadi acuan yang Pancasilais dan berpedoman negara lain. Salah satu contohnya pada UUD 1945 pasal 33. adalah model pembelajaran “Project Menyikapi hal itu, penulis Based Learning” yang dilakukan dalam artikel ini mencoba untuk secara Sebenarnya mengangkat pembelajaran inovatif model pembelajaran yang dilakukan dengan mengambil ide dari tradisi untuk memecahkan masalah dalam Jawa yakni “Rewang”. Pembelajaran kegiatan berkelompok inovatif berkelompok. ini sudah dengan konsep rewang menjadi tradisi bangsa Indonesia. diharapkan dapat dijadikan salah satu Sebagai guru tidak perlu mencontoh alternatif proses pembelajaran yang negara lain untuk menjadikannya inovatif oleh semua guru terutama sebagai model pembelajaran. Guru guru Ekonomi. Pembelajaran inovatif hanya perlu lebih peka terhadap dengan lingkungan menunjukkan sekitar untuk konsep rewang banyak diantaranya sekali ini sisi menjadikannya sebagai acuan dalam positif, kebersamaan, melaksanakan pembelajaran inovatif interaksi sosial, dan tujuan yang serta bertujuan untuk melestarikan paling penting adalah melestarikan budaya bangsa Indonesia. budaya Jawa. Tujuan akhir dari menjadikan pembelajaran inovatif dengan konsep pembelajaran di Indonesia kurang rewang adalah mengajarkan siswa menampakkan tentang konsep kewirausahaan sosial. Hal ini ciri Seharusnya guru melakukan inovasi khasnya. lebih bisa pembelajaran KAJIAN LITERATUR dengan melihat tradisi lingkungan Pengertian Pembelajaran Inovatif Pembelajaran sekitar serta mengangkat budaya daerahnya. Proses merupakan pembelajaran suatu inovatif pemaknaan Ekonomi, terhadap proses pembelajaran yang apabila mengacu pada budaya dan bersifat komprehensif yang berkaitan tradisi Indonesia diharapkan dapat dengan berbagai teori pembelajaran menjadikan modern yang berlandaskan pada terutama pembelajaran peserta didik lebih 248 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Menurut membuat kegiatan pembelajaran yang pembelajaran menampilkan nilai kearifan lokal. inovatif adalah pembelajaran yang Secara substansial, kearifan lokal memiliki perspektif berpusat pada adalah nilai-nilai yang berlaku dalam peserta didik. suatu masyarakat. Menurut Rahyono inovasi pembelajaran. Marhaeni (2007), Pembelajaran inovatif adalah (2009: 7) kearifan lokal merupakan proses yang kecerdasan manusia yang dimiliki dirancang sedemikian rupa sehingga oleh kelompok etnis tertentu yang berbeda dengan pembelajaran pada diperoleh umumnya yang dilakukan oleh guru masyarakat. Kearifan lokal yang (konvensional). memiliki banyak nilai-nilai positif ini suatu pembelajaran Perbedaan ini melalui pengalaman perlu dijaga kelestariannya. mengarah pada proses dan hasil yang Pada era modernisasi ini telah lebih baik dari sebelumya. Proses ini merubah semua kehidupan manusia. dilaksanakan cenderung mengarah Nilai-nilai kearifan lokal pun mulai pada penguasaan hafalan konsep dan ditinggalkan. Sebagai seorang guru teori yang dituntut untuk berinovasi dalam pembelajaran yang yang selama bersifat abstrak. Pembelajaran semacam ini akan setiap membuat anak kurang tertarik dan pembelajaran, sangat perlu untuk termotivasi dalam mengikuti kegiatan mengangkat kembali nilai kearifan pembelajaran yang berakibat pada lokal pada kegiatan pembelajaran. rendahnya hasil pembelajaran serta Hal ini bertujuan agar generasi ketidak penerus bangsa tetap mengenal nilai yang bermaknaan diperoleh samping itu, oleh pengetahuan siswa. pengetahuan melakukan luhur Di tradisi kegiatan budaya daerahnya sendiri. yang Model-model dipelajari siswa seolah-olah terpisah pembelajaran dari permasalahan dalam kehidupan inovatif yang sering digunakan dalam sehari-hari yang dihadapi oleh siswa. kegiatan pembelajaran diantaranya: Selain bertujuan untuk cooperative learning, project-based membuat kegiatan pembelajaran yang learning, berpusat pada siswa, pembelajaran group inovatif juga memiliki tujuan untuk learning, role play and simulation, 249 project-based discussion, learning, contextual National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 self-directed misalnya nilai kebersamaan yakni learning, dan collaborative learning. pembelajaran dengan konsep rewang. Semua model pembelajaran tersebut Pengertian Tradisi “Rewang” discovery learning, adalah model pembelajaran yang Rewang adalah salah satu mengacu pada pendidikan yang ada di tradisi masyarakat Indonesia yang luar hakekatnya, dikenal sebagai salah satu cara model-model membantu keluarga atau tetangga negeri. kegiatan Pada pada pembelajaran tersebut yang sedang mengadakan kenduri, sudah pesta maupan perhelatan pesta adat membudaya di negara Indonesia. Bangsa memiliki Indonesia dasar Pancasila yang dimana membutuhkan tenaga bantuan telah untuk mengurus konsumsi dan tangga lain. diajarkan untuk menjunjung tinggi kesibukan jiwa kebersamaan. Untuk melakukan Rewang atau membantu tetangga suatu kegiatan pembelajaran secara tentunya suatu kegiatan yang sangat berkelompok perlu positif terutama untuk masyarakat mengacu pada model pembelajaran Indonesia khususnya di Jawa sendiri dari luar negeri karena sejatinya yang memang kental dengan budaya bangsa Indonesia sudah terbiasa gotong royongnya. Melalui kegiatan dalam kegiatan berkelompok untuk rewang akan memunculkan sikap menyelesaikan Guru saling bergotong royong antara warga seharusnya mengangkat nilai kearifan yang satu dengan yang lainnya tanpa lokal membeda-bedakan guru daerah contohnya tidak sesuatu. setempat. daerah Seperti sehingga yang menimbulkan memiliki budaya kebersamaan salah membutuhkan satunya rewang. persatuan yang kuat. Tradisi rewang Kegiatan rewang memiliki kemiripan ini terbentuk karena rasa saling dengan model menolong antara tetangga dengan pembelajaran project-based learning. kesadaran sendiri ingin membantu Oleh satu tetangganya yang berhajatan tanpa yang pamrih. Sehingga ketika dirinya lokal punya hajatan sendiri maka otomatis pada kegiatan kegiatan karena pembelajaran mengangkat Jawa rumah itu, pada salah inovatif nilai kearifan tetangga 250 yang rasa dan lain saling membentuk juga akan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Beberapa hal menarik dari membantu. Hal ini akan terjadi sebaliknya, ketika di suatu kampung rewang ini adalah pembentukan ada yang enggan menolong tetangga panitia untuk pemimpin dapur yang maka dirinya akan dijauhi tetangga menjadi tangan kanan tuan rumah dan ketika sedang membutuhkan. bertanggung jawab terhadap Lebih dari itu rewang juga kesuksesan jamuan makan selama merupakan wadah sosialisasi yang pesta berlangsung. Kira-kira satu komunikatif dan inspiratif bagi orang bulan sebelum pesta pemilik rumah yang melaksakannya serta menjadi menghubungi tetangga yang bisa tempat belajar yang asik dalam hal ini dipercaya dan terbiasa pengalaman adalah belajar memasak. Nilai sosial mengelola perjamuan pesta. Lalu yang tinggi untuk memperhatikan pemimpin juru masak membentuk orang lain dan menyempatkan kita panitia untuk menyimak fenomena yang tanggung jawab berbeda beda. Satu terjadi pada sekitar kita. Menurut dua hari sebelum pesta, tetangga beberapa sumber, kata rewang berasal terutama kaum ibu sudah berdatangan dari dua kata yang dijadikan satu, untuk yaitu belanja sayur mayur. Mereka dari re dan wang. Re yaitu rembugan, dan wang adalah ewangewang. Rewang keharmonisan adalah dalam rumah wujud kecil yang membantu mempunyai mempersiapkan masing-masing, membawa pisau, serbet, panci, wajan dan kekerabatan beberapa alat masak yang antara masyarakat satu dengan yang dibutuhkan. Pada beberapa daerah lain. para Tradisi kesadaran rewang sosial merupakan dalam bentuk tenaga rewang memberi/menyumbang juga bahan bantuan terhadap orang lain agar masakan berupa beras, ayam, telur bebannya ringan. dan gula. Mereka bekerja dengan Selain itu, juga bertujuan untuk sukarela. Memberi bantuan tanpa bersosialisasi dan menjaga hubungan memperhitungkan waktu dan tenaga. menjadi lebih Namun komunikasi di dalam masyarakat. seiring Tradisi rewang dilaksanakan dengan berkembangnya jaman, dengan menekankan pada kesadaran sosial. tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi menjadikan masyarakat kian 251 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 yang rewang yang baru di desa ini egosentris. merupakan tradisi yang berasal dari Menginginkan segala kegiatan secara masa lalu, yang sudah mengalami instan. Karena waktu adalah uang. proses perubahan sosial. Perubahan Ketika ada hajatan memilih pesan sosial yang terjadi pada Tradisi katering tidak Rewang, merupakan perubahan sosial merepotkan orang lain sehingga kita yang berjalan secara alamiah dan juga tidak akan direpotkan oleh orang dikehendaki oleh warga masyarakat lain. Selain tidak merepotkan juga desa ini. Masyarakat lebih menyukai sebagai pengakuan status sosial. keikutsertaan mereka dalam tradisi Kalau bisa memesan katering maka rewang ini, hanya bila diminta oleh dianggap dari yang mempunyai hajatan. Aktivitas budaya rewang ini memuat banyak rewang yang ada di desa ini lebih nilai-nilai hidup menghargai adanya nilai uang dan bermasyarakat yang dapat dipetik konsep diminta atau ”diaturi” lebih namun semakin memudar seiring disukai dalam tradisi rewang di desa berkembangnya jaman. Terlebih di ini. Perubahan sosial yang terjadi kota, akan sangat jarang ditemui pada tetangga beramai-ramai rewang ke memunculkan bentuk baru dari tradisi tetangga yang lain. rewang itu sendiri yaitu identitas baru tumbuh menjadi individualis pribadi dan yang mampu. positif praktis Padahal dalam Tradisi Rewang akan sebagai bentukan perubahan sosial. Sebuah penelitian yang ditulis oleh Dasuki (Tesis) menunjukkan bahwa terjadi perubahan sosial pada PEMBAHASAN Tradisi Rewang dalam kehidupan Penerapan masyarakat Proses Pembelajaran Ekonomi Banjarsari pedesaan. Wetan Di Desa nampak jelas Tradisi “Rewang” rewang dalam memiliki perbedaan antara tradisi rewang lama banyak nilai positif yang harus dan tradisi rewang baru. Pemahaman dilestarikan. masyarakat tentang tradisi rewang adalah membiasakan kegiatan rewang pada saat ini dalam kehidupan sehari- kepada peserta didik. Apabila peserta hari berbeda dengan pemahaman didik banyak yang tidak mengenal masyarakat yang sebelumnya. tradisi istilah 252 Salah “rewang”, satu maka caranya sebagai National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 seorang guru wajib memperkenalkannya mempraktikkan satu untuk adalah materi kewirausahaan. Kewirausahaan yang dan melalui contohnya sesuai kegiatan dengan jati diri bangsa pembelajaran. Guru dapat membuat Indonesia adalah pembelajaran inovatif yang mengacu mengutamakan kebersamaan pada tradisi rewang. Pembelajaran kekeluargaan. Kewirausahaan seperti inovatif dengan konsep rewang dapat ini sering disebut kewirausahaan dilakukan pada materi pembelajaran sosial atau social entrepreneurship. yang Menurut menggunakan metode yang Utomo dan (2014), kelompok. Dalam artikel ini akan “Kewirausahaan sosial adalah model dibahas penerapan bisnis baru yang bermanfaat untuk inovatif pemberdayaan masyarakat sekitar”. “rewang”. Prinsip kewirausahaan sosial adalah tentang pembelajaran Ekonomi menggunakan konsep Penerapan pembelajaran Ekonomi mengutamakan inovatif konsep bersama. Dees (1998) menyebutkan rewang mengajarkan peserta didik kegiatan kewirausahaan sosial dapat tentang kebersamaan, gotong royong, meliputi kegiatan: a) yang tidak saling menolong tanpa pamrih, dan bertujuan mencari laba, b) melakukan masih banyak hal positif lainnya. bisnis untuk tujuan sosial, dan c) Selain nilai-nilai sosial yang dapat campuran dari kedua tujuan itu, yakni diajarkan didik tidak untuk mencari laba, dan mencari Ekonomi laba, namun untuk tujuan sosial. melalui menggunakan kepada peserta pembelajaran inovatif menggunakan Wirausaha konsep sosial kemakmuran menciptakan juga organisasi usaha yang menggunakan mengajarkan tentang etika dalam metode-metode bisnis, namun hasil berperilaku akhirnya adalah penciptaan nilai rewang, kegiatan tersebut ekonomi. Melalui sosial. kerjasama dan saling membantu maka Merangsang akan tercapai kesejahteraan bersama. perilaku Banyak materi Ekonomi yang wirausaha sikap dan yang sesuai dapat digunakan untuk menerapkan dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 pembelajaran inovatif merupakan hal yang penting untuk menggunakan konsep rewang. Salah mengubah pandangan sempit tentang Ekonomi 253 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kewirausahaan yang awalnya “Rewang”, maka disajikan prosedur kewirausahaan bisnis menjadi pembelajaran sebagai berikut: kewirausahaan sosial. Melalui 1. Guru mengajak para siswa untuk pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep rewang membentuk 4 kelompok. 2. Ketua kelompok atau yang dapat memiliki hajat diminta maju ke terangsang untuk melakukan kegiatan depan mengambil tugas yang Ekonomi akan dikerjakan bersama dengan diharapkan peserta didik terutama dalam berwirausaha yang mengutamakan kelompoknya masing-masing. kebersamaan dan menjunjung etika 3. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing pembelajaran mengerjakan tugas menggunakan bersama-sama. ekonomi. Penerapan Ekonomi inovatif konsep “rewang” adalah melalui kegiatan pembelajaran 4. Setelah secara secara pekerjaan perwakilan selesai, kelompok kelompok. Guru memberikan tugas mempresentasikan untuk pekerjaan kelompoknya. diselesaikan secara dan dapat hasil berkelompok. Peserta didik dengan Catatan: pada materi kewirausahaan sendirinya tugas siswa dapat diberikan tugas kelompok sesuai kemampuan masing-masing berupa pembuatan kerajinan tangan namun masih saling bekerjasama. yang dikerjakan secara berkelompok. Setelah tugas selesai maka peserta Contohnya membuat kerajinan dari didik diminta untuk menampilkan kardus bekas, membuat motif-motif hasil kain batik dari berbagai daerah di akan membagi pekerjaan kelompoknya. Kegiatan pembelajaran seperti itu Indonesia. merupakan representasi dari kegiatan “rewang” yang merupakan tradisi bangsa Indonesia KESIMPULAN terutama Rewang masyarakat Jawa. Untuk menerapkan atau membantu tetangga tentunya suatu kegiatan yang memperjelas cara sangat pembelajaran positif terutama untuk masyarakat Indonesia khususnya di Jawa sendiri yang memang kental 254 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dengan budaya gotong royongnya. Kesadaran Sosial. (Online), Tradisi rewang yang memiliki banyak (http://suaramerdeka.com/v1/i nilai positifnya ini perlu dilestarikan. ndex.php/read/kejawen/2013/ Salah satu cara melestarikannya 01/15/622/Korelasi-Tradisi- adalah dengan menerapkannya dalam Rewang-dengan-Kesadaran- kegiatan Sosial), diakses 5 Maret 2016. pembelajaran. Selain Dasuki, bertujuan untuk melestarikan tradisi rewang, dengan kegiatan mengacu pembelajaran pada N.P. -. Perubahan kegiatan Tradisi Sosial Kehidupan Dan Dalam Masyarakat rewang dapat dijadikan sebagai salah Pedesaan (Perubahan Tradisi satu inovasi dalam pembelajaran Rewang Di Desa Banjarsari khususnya pembelajaran ekonomi. Wetan Kabupaten Banyumas). Manfaat Tesis dari pembelajaran menerapkan Ekonomi (Online). (https://pustaka.unpad.ac.id/ar inovatif menggunakan konsep rewang selain chives/125536/), mengajarkan nilai Maret 2016. sosial kepada berperilaku contohnya dalam 5 Dees, G.J. (1998). The Meaning of peserta didik, juga mengajarkan etika dalam diakses ekonomi Social Entrepreneurship, berwirausaha. paper. Stanford: Kauffman Pembelajaran inovatif dengan konsep Center for Entrepreneurship “Rewang” ini dapat dijadikan sebagai Leadership, Stanford salah satu alternatif pembelajaran University. (Online). oleh guru. Sebelum melaksanakan (http://sehup.stanford.edu.site kegiatan s.default/files/TheMeaningofS pembelajaran dengan konsep “Rewang”, guru disarankan ocialEntrepreneurship.pdf), untuk diakses 6 Maret 2016. motivasi memberikan memberikan tentang pentingnya Marhaeni, kerjasama antar peserta didik. A.A.I.N. 2007. Pembelajaran Inovatif dan Asesmen Otentik dalam DAFTAR RUJUKAN Rangka Budiyanto, E. W. 2013. Korelasi Pembelajaran yang Efektif Tradisi 'Rewang' dan dengan 255 Menciptakan Produktif. Makalah National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 (Online). Boleh (http://pasca.undiksha.ac.id/e- (Online). learning/staff/images/img_inf (http://www.kompasiana.com/ o/4/10-282.pdf), bidancare/tradisi-rewang- diakses 1 F.X. ke Dapur. penyelenggara-pesta-tak- April 2016. Rahyono, Masuk 2009. boleh-masuk-ke- Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: dapur_551280aea333113c59b Wedatama Widyasastra. a7ed6), diakses 5 Maret 2016. Utomo, H. 2014. Menumbuhkan Ridhani, A. 2014. Meriahnya kelas XI.MIA belajar Kewirausahaan. Prakarya Minat Kewirausahaan Sosial. (Online). (Online). 7 (14): 1-16. (http://wirausahasman12bjm.b (http://journal.stiema.ac.id/ind logspot.co.id/2014/09/meriah ex/php/ama/article/download/ nya-kelas-ximia-belajar- 99/83), diakses 6 Maret 2016. prakarya.html), diakses 15 April 2016. Septiarum, L. 2015. Memudarnya Tradisi “Rewang” di Jawa. (Online). (http://www.kompasiana.com/ lilaseptiarum/memudarnyatradisi-rewang-dijawa_552ff16e6ea834a16f8b4 582), diakses 5 Maret 2016. Sindunata, O. Perempuan 2016. Kaum dalam Tradisi Rewangan. (Online). (http://ovansindunata.blogspot .co.id/2016_03_01_archive.ht ml), diakses 15 April 2016. Tari, R. 2015. "Tradisi Rewang" Penyelenggara Pesta Tak 256 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF BERBASIS KEBERSAMAAN, KEKELUARGAAN, DAN GOTONG ROYONG: MODEL PEMBELAJARAN REWANG Ayuniva Recinta Nuraeny Putri Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang email: [email protected] Abstrak Pembelajaran di Indonesia kurang menampakkan ciri khasnya. Seharusnya guru lebih bisa melakukan inovasi pembelajaran dengan melihat tradisi lingkungan sekitar serta mengangkat budaya daerahnya. Seperti contohnya daerah Jawa yang memiliki budaya kebersamaan salah satunya pada kegiatan rewang. Kegiatan rewang memiliki kemiripan dengan kegiatan pada model pembelajaran project-based learning. Oleh karena itu, salah satu pembelajaran inovatif yang mengangkat nilai kearifan lokal misalnya nilai kebersamaan yakni pembelajaran dengan konsep rewang. Penerapan pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang” mengajarkan peserta didik tentang kebersamaan, gotong royong, saling menolong tanpa pamrih, dan masih banyak hal positif lainnya. Selain nilai-nilai sosial yang dapat diajarkan kepada peserta didik melalui pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang”, kegiatan tersebut juga mengajarkan tentang etika dalam berperilaku ekonomi. Melalui kerjasama dan saling membantu maka akan tercapai kesejahteraan bersama. Kata Kunci: Pembelajaran Ekonomi Inovatif, Model Pembelajaran Rewang Proses untuk melakukan pembelajaran yang pembelajaran inovatif. merupakan suatu konsep yang sangat komplek dalam suatu Pembelajaran kegiatan yang terjadi pembelajaran. Proses pembelajaran selama ini terlihat bahwa guru menjadi kesulitan perhatian utama agar dalam membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih pembelajaran yang inovatif. Survey efektif, efisien dan kondusif. Proses yang ini melibatkan berbagai unsur dalam Februari-Maret 2015 dan mengambil satu lingkungan belajar, baik guru, sampel di SMA Negeri 6 Malang siswa, media, dan unsur lain yang menunjukkan bahwa sebagian besar menunjang guru terjadinya interaksi dilaksanakan pada menggunakan bulan metode belajar. Guru sebagai “dalang” dari konvensional dalam proses kegiatan pembelajaran selalu dituntut pembelajaran. Kalaupun mereka melakukan inovasi 247 dalam National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembelajaran, model pembelajaran mengenal jati diri bangsa Indonesia yang mereka gunakan adalah model- dan dapat menjadi pelaku Ekonomi model yang notabene menjadi acuan yang Pancasilais dan berpedoman negara lain. Salah satu contohnya pada UUD 1945 pasal 33. adalah model pembelajaran “Project Menyikapi hal itu, penulis Based Learning” yang dilakukan dalam artikel ini mencoba untuk secara Sebenarnya mengangkat pembelajaran inovatif model pembelajaran yang dilakukan dengan mengambil ide dari tradisi untuk memecahkan masalah dalam Jawa yakni “Rewang”. Pembelajaran kegiatan berkelompok inovatif berkelompok. ini sudah dengan konsep rewang menjadi tradisi bangsa Indonesia. diharapkan dapat dijadikan salah satu Sebagai guru tidak perlu mencontoh alternatif proses pembelajaran yang negara lain untuk menjadikannya inovatif oleh semua guru terutama sebagai model pembelajaran. Guru guru Ekonomi. Pembelajaran inovatif hanya perlu lebih peka terhadap dengan lingkungan menunjukkan sekitar untuk konsep rewang banyak diantaranya sekali ini sisi menjadikannya sebagai acuan dalam positif, kebersamaan, melaksanakan pembelajaran inovatif interaksi sosial, dan tujuan yang serta bertujuan untuk melestarikan paling penting adalah melestarikan budaya bangsa Indonesia. budaya Jawa. Tujuan akhir dari menjadikan pembelajaran inovatif dengan konsep pembelajaran di Indonesia kurang rewang adalah mengajarkan siswa menampakkan tentang konsep kewirausahaan sosial. Hal ini ciri Seharusnya guru melakukan inovasi khasnya. lebih bisa pembelajaran KAJIAN LITERATUR dengan melihat tradisi lingkungan Pengertian Pembelajaran Inovatif Pembelajaran sekitar serta mengangkat budaya daerahnya. Proses merupakan pembelajaran suatu inovatif pemaknaan Ekonomi, terhadap proses pembelajaran yang apabila mengacu pada budaya dan bersifat komprehensif yang berkaitan tradisi Indonesia diharapkan dapat dengan berbagai teori pembelajaran menjadikan modern yang berlandaskan pada terutama pembelajaran peserta didik lebih 248 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Menurut membuat kegiatan pembelajaran yang pembelajaran menampilkan nilai kearifan lokal. inovatif adalah pembelajaran yang Secara substansial, kearifan lokal memiliki perspektif berpusat pada adalah nilai-nilai yang berlaku dalam peserta didik. suatu masyarakat. Menurut Rahyono inovasi pembelajaran. Marhaeni (2007), Pembelajaran inovatif adalah (2009: 7) kearifan lokal merupakan proses yang kecerdasan manusia yang dimiliki dirancang sedemikian rupa sehingga oleh kelompok etnis tertentu yang berbeda dengan pembelajaran pada diperoleh umumnya yang dilakukan oleh guru masyarakat. Kearifan lokal yang (konvensional). memiliki banyak nilai-nilai positif ini suatu pembelajaran Perbedaan ini melalui pengalaman perlu dijaga kelestariannya. mengarah pada proses dan hasil yang Pada era modernisasi ini telah lebih baik dari sebelumya. Proses ini merubah semua kehidupan manusia. dilaksanakan cenderung mengarah Nilai-nilai kearifan lokal pun mulai pada penguasaan hafalan konsep dan ditinggalkan. Sebagai seorang guru teori yang dituntut untuk berinovasi dalam pembelajaran yang yang selama bersifat abstrak. Pembelajaran semacam ini akan setiap membuat anak kurang tertarik dan pembelajaran, sangat perlu untuk termotivasi dalam mengikuti kegiatan mengangkat kembali nilai kearifan pembelajaran yang berakibat pada lokal pada kegiatan pembelajaran. rendahnya hasil pembelajaran serta Hal ini bertujuan agar generasi ketidak penerus bangsa tetap mengenal nilai yang bermaknaan diperoleh samping itu, oleh pengetahuan siswa. pengetahuan melakukan luhur Di tradisi kegiatan budaya daerahnya sendiri. yang Model-model dipelajari siswa seolah-olah terpisah pembelajaran dari permasalahan dalam kehidupan inovatif yang sering digunakan dalam sehari-hari yang dihadapi oleh siswa. kegiatan pembelajaran diantaranya: Selain bertujuan untuk cooperative learning, project-based membuat kegiatan pembelajaran yang learning, berpusat pada siswa, pembelajaran group inovatif juga memiliki tujuan untuk learning, role play and simulation, 249 project-based discussion, learning, contextual National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 self-directed misalnya nilai kebersamaan yakni learning, dan collaborative learning. pembelajaran dengan konsep rewang. Semua model pembelajaran tersebut Pengertian Tradisi “Rewang” discovery learning, adalah model pembelajaran yang Rewang adalah salah satu mengacu pada pendidikan yang ada di tradisi masyarakat Indonesia yang luar hakekatnya, dikenal sebagai salah satu cara model-model membantu keluarga atau tetangga negeri. kegiatan Pada pada pembelajaran tersebut yang sedang mengadakan kenduri, sudah pesta maupan perhelatan pesta adat membudaya di negara Indonesia. Bangsa memiliki Indonesia dasar Pancasila yang dimana membutuhkan tenaga bantuan telah untuk mengurus konsumsi dan tangga lain. diajarkan untuk menjunjung tinggi kesibukan jiwa kebersamaan. Untuk melakukan Rewang atau membantu tetangga suatu kegiatan pembelajaran secara tentunya suatu kegiatan yang sangat berkelompok perlu positif terutama untuk masyarakat mengacu pada model pembelajaran Indonesia khususnya di Jawa sendiri dari luar negeri karena sejatinya yang memang kental dengan budaya bangsa Indonesia sudah terbiasa gotong royongnya. Melalui kegiatan dalam kegiatan berkelompok untuk rewang akan memunculkan sikap menyelesaikan Guru saling bergotong royong antara warga seharusnya mengangkat nilai kearifan yang satu dengan yang lainnya tanpa lokal membeda-bedakan guru daerah contohnya tidak sesuatu. setempat. daerah Seperti sehingga yang menimbulkan memiliki budaya kebersamaan salah membutuhkan satunya rewang. persatuan yang kuat. Tradisi rewang Kegiatan rewang memiliki kemiripan ini terbentuk karena rasa saling dengan model menolong antara tetangga dengan pembelajaran project-based learning. kesadaran sendiri ingin membantu Oleh satu tetangganya yang berhajatan tanpa yang pamrih. Sehingga ketika dirinya lokal punya hajatan sendiri maka otomatis pada kegiatan kegiatan karena pembelajaran mengangkat Jawa rumah itu, pada salah inovatif nilai kearifan tetangga 250 yang rasa dan lain saling membentuk juga akan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Beberapa hal menarik dari membantu. Hal ini akan terjadi sebaliknya, ketika di suatu kampung rewang ini adalah pembentukan ada yang enggan menolong tetangga panitia untuk pemimpin dapur yang maka dirinya akan dijauhi tetangga menjadi tangan kanan tuan rumah dan ketika sedang membutuhkan. bertanggung jawab terhadap Lebih dari itu rewang juga kesuksesan jamuan makan selama merupakan wadah sosialisasi yang pesta berlangsung. Kira-kira satu komunikatif dan inspiratif bagi orang bulan sebelum pesta pemilik rumah yang melaksakannya serta menjadi menghubungi tetangga yang bisa tempat belajar yang asik dalam hal ini dipercaya dan terbiasa pengalaman adalah belajar memasak. Nilai sosial mengelola perjamuan pesta. Lalu yang tinggi untuk memperhatikan pemimpin juru masak membentuk orang lain dan menyempatkan kita panitia untuk menyimak fenomena yang tanggung jawab berbeda beda. Satu terjadi pada sekitar kita. Menurut dua hari sebelum pesta, tetangga beberapa sumber, kata rewang berasal terutama kaum ibu sudah berdatangan dari dua kata yang dijadikan satu, untuk yaitu belanja sayur mayur. Mereka dari re dan wang. Re yaitu rembugan, dan wang adalah ewangewang. Rewang keharmonisan adalah dalam rumah wujud kecil yang membantu mempunyai mempersiapkan masing-masing, membawa pisau, serbet, panci, wajan dan kekerabatan beberapa alat masak yang antara masyarakat satu dengan yang dibutuhkan. Pada beberapa daerah lain. para Tradisi kesadaran rewang sosial merupakan dalam bentuk tenaga rewang memberi/menyumbang juga bahan bantuan terhadap orang lain agar masakan berupa beras, ayam, telur bebannya ringan. dan gula. Mereka bekerja dengan Selain itu, juga bertujuan untuk sukarela. Memberi bantuan tanpa bersosialisasi dan menjaga hubungan memperhitungkan waktu dan tenaga. menjadi lebih Namun komunikasi di dalam masyarakat. seiring Tradisi rewang dilaksanakan dengan berkembangnya jaman, dengan menekankan pada kesadaran sosial. tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi menjadikan masyarakat kian 251 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 yang rewang yang baru di desa ini egosentris. merupakan tradisi yang berasal dari Menginginkan segala kegiatan secara masa lalu, yang sudah mengalami instan. Karena waktu adalah uang. proses perubahan sosial. Perubahan Ketika ada hajatan memilih pesan sosial yang terjadi pada Tradisi katering tidak Rewang, merupakan perubahan sosial merepotkan orang lain sehingga kita yang berjalan secara alamiah dan juga tidak akan direpotkan oleh orang dikehendaki oleh warga masyarakat lain. Selain tidak merepotkan juga desa ini. Masyarakat lebih menyukai sebagai pengakuan status sosial. keikutsertaan mereka dalam tradisi Kalau bisa memesan katering maka rewang ini, hanya bila diminta oleh dianggap dari yang mempunyai hajatan. Aktivitas budaya rewang ini memuat banyak rewang yang ada di desa ini lebih nilai-nilai hidup menghargai adanya nilai uang dan bermasyarakat yang dapat dipetik konsep diminta atau ”diaturi” lebih namun semakin memudar seiring disukai dalam tradisi rewang di desa berkembangnya jaman. Terlebih di ini. Perubahan sosial yang terjadi kota, akan sangat jarang ditemui pada tetangga beramai-ramai rewang ke memunculkan bentuk baru dari tradisi tetangga yang lain. rewang itu sendiri yaitu identitas baru tumbuh menjadi individualis pribadi dan yang mampu. positif praktis Padahal dalam Tradisi Rewang akan sebagai bentukan perubahan sosial. Sebuah penelitian yang ditulis oleh Dasuki (Tesis) menunjukkan bahwa terjadi perubahan sosial pada PEMBAHASAN Tradisi Rewang dalam kehidupan Penerapan masyarakat Proses Pembelajaran Ekonomi Banjarsari pedesaan. Wetan Di Desa nampak jelas Tradisi “Rewang” rewang dalam memiliki perbedaan antara tradisi rewang lama banyak nilai positif yang harus dan tradisi rewang baru. Pemahaman dilestarikan. masyarakat tentang tradisi rewang adalah membiasakan kegiatan rewang pada saat ini dalam kehidupan sehari- kepada peserta didik. Apabila peserta hari berbeda dengan pemahaman didik banyak yang tidak mengenal masyarakat yang sebelumnya. tradisi istilah 252 Salah “rewang”, satu maka caranya sebagai National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 seorang guru wajib memperkenalkannya mempraktikkan satu untuk adalah materi kewirausahaan. Kewirausahaan yang dan melalui contohnya sesuai kegiatan dengan jati diri bangsa pembelajaran. Guru dapat membuat Indonesia adalah pembelajaran inovatif yang mengacu mengutamakan kebersamaan pada tradisi rewang. Pembelajaran kekeluargaan. Kewirausahaan seperti inovatif dengan konsep rewang dapat ini sering disebut kewirausahaan dilakukan pada materi pembelajaran sosial atau social entrepreneurship. yang Menurut menggunakan metode yang Utomo dan (2014), kelompok. Dalam artikel ini akan “Kewirausahaan sosial adalah model dibahas penerapan bisnis baru yang bermanfaat untuk inovatif pemberdayaan masyarakat sekitar”. “rewang”. Prinsip kewirausahaan sosial adalah tentang pembelajaran Ekonomi menggunakan konsep Penerapan pembelajaran Ekonomi mengutamakan inovatif konsep bersama. Dees (1998) menyebutkan rewang mengajarkan peserta didik kegiatan kewirausahaan sosial dapat tentang kebersamaan, gotong royong, meliputi kegiatan: a) yang tidak saling menolong tanpa pamrih, dan bertujuan mencari laba, b) melakukan masih banyak hal positif lainnya. bisnis untuk tujuan sosial, dan c) Selain nilai-nilai sosial yang dapat campuran dari kedua tujuan itu, yakni diajarkan didik tidak untuk mencari laba, dan mencari Ekonomi laba, namun untuk tujuan sosial. melalui menggunakan kepada peserta pembelajaran inovatif menggunakan Wirausaha konsep sosial kemakmuran menciptakan juga organisasi usaha yang menggunakan mengajarkan tentang etika dalam metode-metode bisnis, namun hasil berperilaku akhirnya adalah penciptaan nilai rewang, kegiatan tersebut ekonomi. Melalui sosial. kerjasama dan saling membantu maka Merangsang akan tercapai kesejahteraan bersama. perilaku Banyak materi Ekonomi yang wirausaha sikap dan yang sesuai dapat digunakan untuk menerapkan dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 pembelajaran inovatif merupakan hal yang penting untuk menggunakan konsep rewang. Salah mengubah pandangan sempit tentang Ekonomi 253 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kewirausahaan yang awalnya “Rewang”, maka disajikan prosedur kewirausahaan bisnis menjadi pembelajaran sebagai berikut: kewirausahaan sosial. Melalui 1. Guru mengajak para siswa untuk pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep rewang membentuk 4 kelompok. 2. Ketua kelompok atau yang dapat memiliki hajat diminta maju ke terangsang untuk melakukan kegiatan depan mengambil tugas yang Ekonomi akan dikerjakan bersama dengan diharapkan peserta didik terutama dalam berwirausaha yang mengutamakan kelompoknya masing-masing. kebersamaan dan menjunjung etika 3. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing pembelajaran mengerjakan tugas menggunakan bersama-sama. ekonomi. Penerapan Ekonomi inovatif konsep “rewang” adalah melalui kegiatan pembelajaran 4. Setelah secara secara pekerjaan perwakilan selesai, kelompok kelompok. Guru memberikan tugas mempresentasikan untuk pekerjaan kelompoknya. diselesaikan secara dan dapat hasil berkelompok. Peserta didik dengan Catatan: pada materi kewirausahaan sendirinya tugas siswa dapat diberikan tugas kelompok sesuai kemampuan masing-masing berupa pembuatan kerajinan tangan namun masih saling bekerjasama. yang dikerjakan secara berkelompok. Setelah tugas selesai maka peserta Contohnya membuat kerajinan dari didik diminta untuk menampilkan kardus bekas, membuat motif-motif hasil kain batik dari berbagai daerah di akan membagi pekerjaan kelompoknya. Kegiatan pembelajaran seperti itu Indonesia. merupakan representasi dari kegiatan “rewang” yang merupakan tradisi bangsa Indonesia KESIMPULAN terutama Rewang masyarakat Jawa. Untuk menerapkan atau membantu tetangga tentunya suatu kegiatan yang memperjelas cara sangat pembelajaran positif terutama untuk masyarakat Indonesia khususnya di Jawa sendiri yang memang kental 254 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dengan budaya gotong royongnya. Kesadaran Sosial. (Online), Tradisi rewang yang memiliki banyak (http://suaramerdeka.com/v1/i nilai positifnya ini perlu dilestarikan. ndex.php/read/kejawen/2013/ Salah satu cara melestarikannya 01/15/622/Korelasi-Tradisi- adalah dengan menerapkannya dalam Rewang-dengan-Kesadaran- kegiatan Sosial), diakses 5 Maret 2016. pembelajaran. Selain Dasuki, bertujuan untuk melestarikan tradisi rewang, dengan kegiatan mengacu pembelajaran pada N.P. -. Perubahan kegiatan Tradisi Sosial Kehidupan Dan Dalam Masyarakat rewang dapat dijadikan sebagai salah Pedesaan (Perubahan Tradisi satu inovasi dalam pembelajaran Rewang Di Desa Banjarsari khususnya pembelajaran ekonomi. Wetan Kabupaten Banyumas). Manfaat Tesis dari pembelajaran menerapkan Ekonomi (Online). (https://pustaka.unpad.ac.id/ar inovatif menggunakan konsep rewang selain chives/125536/), mengajarkan nilai Maret 2016. sosial kepada berperilaku contohnya dalam 5 Dees, G.J. (1998). The Meaning of peserta didik, juga mengajarkan etika dalam diakses ekonomi Social Entrepreneurship, berwirausaha. paper. Stanford: Kauffman Pembelajaran inovatif dengan konsep Center for Entrepreneurship “Rewang” ini dapat dijadikan sebagai Leadership, Stanford salah satu alternatif pembelajaran University. (Online). oleh guru. Sebelum melaksanakan (http://sehup.stanford.edu.site kegiatan s.default/files/TheMeaningofS pembelajaran dengan konsep “Rewang”, guru disarankan ocialEntrepreneurship.pdf), untuk diakses 6 Maret 2016. motivasi memberikan memberikan tentang pentingnya Marhaeni, kerjasama antar peserta didik. A.A.I.N. 2007. Pembelajaran Inovatif dan Asesmen Otentik dalam DAFTAR RUJUKAN Rangka Budiyanto, E. W. 2013. Korelasi Pembelajaran yang Efektif Tradisi 'Rewang' dan dengan 255 Menciptakan Produktif. Makalah National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 (Online). Boleh (http://pasca.undiksha.ac.id/e- (Online). learning/staff/images/img_inf (http://www.kompasiana.com/ o/4/10-282.pdf), bidancare/tradisi-rewang- diakses 1 F.X. ke Dapur. penyelenggara-pesta-tak- April 2016. Rahyono, Masuk 2009. boleh-masuk-ke- Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: dapur_551280aea333113c59b Wedatama Widyasastra. a7ed6), diakses 5 Maret 2016. Utomo, H. 2014. Menumbuhkan Ridhani, A. 2014. Meriahnya kelas XI.MIA belajar Kewirausahaan. Prakarya Minat Kewirausahaan Sosial. (Online). (Online). 7 (14): 1-16. (http://wirausahasman12bjm.b (http://journal.stiema.ac.id/ind logspot.co.id/2014/09/meriah ex/php/ama/article/download/ nya-kelas-ximia-belajar- 99/83), diakses 6 Maret 2016. prakarya.html), diakses 15 April 2016. Septiarum, L. 2015. Memudarnya Tradisi “Rewang” di Jawa. (Online). (http://www.kompasiana.com/ lilaseptiarum/memudarnyatradisi-rewang-dijawa_552ff16e6ea834a16f8b4 582), diakses 5 Maret 2016. Sindunata, O. Perempuan 2016. Kaum dalam Tradisi Rewangan. (Online). (http://ovansindunata.blogspot .co.id/2016_03_01_archive.ht ml), diakses 15 April 2016. Tari, R. 2015. "Tradisi Rewang" Penyelenggara Pesta Tak 256 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PERAN PENDIDIKAN EKONOMI DI LINGKUNGAN PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU EKONOMI YANG BERWAWASAN PANCASILA Ahmad Hanif Fajrin S2 Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang Email: [email protected] Abstrak Pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua dan murni berasal dari Indonesia, pesantren merupakan salah satu lembaga yang mampu memberi pengaruh yang cukup besar dalam dunia pendidikan, baik jasmani, rohani, maupun intelegensi, karena sumber nilai dan norma-norma agama merupakan acuan dalam berfikir serta bersikap secara ideal para santri. Kegiatan pembelajaran yang terjadi di pesantren tidaklah sekedar pemindahan ilmu pengetahuan dan ketrampilan tertentu tetapi yang terpenting adalah penanaman dan pembentukan nilai-nilai khususnya pendidikan yang berkarakter sesuai jati diri Bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila kepada santri. Karena salah satu alat evaluasi dalam pendidikan pesantren adalah penekanan dalam sikap/perilaku yang bermoral dalam segala tingkah lakunya dan tindakan santri. Jika kita lihat bersama saat ini banyak pemimpin, kaum intelektual, serta tokoh-tokoh penting yang ada dari dahulu hingga sekarang yang dulunya adalah santri di lembaga pesantren tertentu di Indonesia, maka tidak diragukan lagi output yang dihasilkan oleh pesantren. Untuk itu pesantren memiliki peran yang penting dalam terciptanya generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas namun juga memiliki karakter sesuai jati diri bangsa secara khusus di bidang ekonomi, Kata Kunci : Pendidikan Ekonomi Pesantren, Pembentukan Perilaku, Berwawasan Pancasila. adalah Dalam Pasal I UU Sisdiknas tahun individu-individu 2003 menyatakan bahwa di antara untuk secara bertanggung jawab tujuan pendidikan nasional adalah dapat mengembangkan Tugas pendidikan mempersiapkan memperoleh kesejahteraan potensi peserta hidup, dengan melengkapi individu- didik untuk memiliki kecerdasan, individu tersebut dengan pembinaan kepribadian dalam segenap aspek kepribadian Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu karena tugas dari pendidikan adalah bermaksud agar pendidikan tidak untuk hanya membentuk insan Indonesia menolong membina individu moral, untuk yang serta serta cerdas, akhlaq namun juga keterampilannya sehingga akhirnya berkepribadian mampu berdiri sendiri. Salah satu bangsa, sehingga akan lahir generasi tujuan bangsa yang tumbuh berkembang pendidikan nasional merupakan pembentukan karakter. 109 atau mulia. berkarakter National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dengan karakter nilai-nilai luhur kekurangan, sifat seperti itulah yang bangsa serta agama (Fajrin 2014). membawa pada sesuatu tindakan Karakter adalah nilai intrinsik yang yang ada manusia karakter Bangsa Indonesia. Memang (Soedarsono:2005). Karakter Bangsa budaya ini tidak dapat dikatakan Indonesia dimiliki oleh setiap warga negara dalam diri merupakan kehidupan nilai-nilai yang bertentangan Indonesia, berdasarkan dengan namun nilai mayoritas elemen masyarakat yang tergolong madani kepribadian yang diharapkan menjadi dan bermukim di kawasan perkotaan jati diri bangsa. Akan tetapi, yang berperilaku terjadi belakangan ini justru bertolak peningkatan belakang, sifat ramah tamah, sopan usia remaja dan dewasa muda (siswa- santun dan suka menolong yang siswi SMA / sederajat, mahasiswa- melekat mahasiswi, dan pria/wanita berusia Pancasila yang memuat pada karakter Bangsa pelakunya, segi golongan hingga kepedulian golongan usia yang paling cepat terhadap masalah moral yang ada di menyerap budaya konsumtif. Pola Indonesia sangat kurang, salah satu konsumsi seperti ini terjadi pada contoh hampir semua lapisan masyarakat, telah penurunan. Saat nyata ini, dari menurunnya tahun) Dari mengalami Indonesia 40 demikian. karakter bangsa yaitu merebaknya meskipun korupsi, kolusi dan nepotisme, di berbeda-beda. Remaja merupakan semua bidang kehidupan yang telah salah satu contoh yang paling mudah membudaya serta banyaknya kasus terpengaruh dengan pola konsumsi kejahatan, yang berlebihan (Loudon & Bitta perampokan, yang dengan merupakan kadar bermotif ekonomi. Selain itu salah dalam Fajrin : 2014). satu budaya yang secara tidak sadar Menyiapkan generasi yang yang bertahan di Indonesia adalah budaya cerdas dan memiliki karakter yang konsumtif. Budaya konsumtif ini kuat untuk membangun bangsanya merupakan penyebab kearah yang lebih baik, untuk itu menurunnya moral di Indonesia. Sifat pendidikan mempunyai peran penting konsumtif menimbulkan perasaan dalam yang akan terus menurus merasa pendidikan salah satu 110 pembentukan karakter karakter, menjadi National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sangatlah diperlukan terutama yang serta tokoh-tokoh penting yang ada berkaitan dari dahulu hingga sekarang yang dengan pendidikan untuk dulunya adalah santri di lembaga pendidik pesantren tertentu di Indonesia, maka profesional serta ilmuwan dibidang tidak diragukan lagi output yang pendidikan dan ilmu ekonomi. dihasilkan oleh pesantren. Pesantren merupakan lembaga ekonomi yang bertujuan menghasilkan tenaga PEMBAHASAN pendidikan tertua dan murni berasal Pendidikan merupakan proses dari Indonesia, pesantren merupakan pembelajaran, yaitu suatu usaha yang salah satu lembaga yang mampu dilakukan memberi pengaruh yang cukup besar dalam dunia pendidikan, baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman karena sumber nilai dan norma-norma merupakan acuan dipengaruhi para santri. Kegiatan pembelajaran yang terjadi di pesantren tidaklah pemindahan yang terpenting sistem yang sejumlah komponen. Komponen tersebut lain kurikulum, tenaga perumusan tujuan, pemilihan dan penyusunan materi, adalah penggunaan strategi pembelajaran yang efektif, penggunaan media yang nilai khususnya pendidikan yang tepat, dan pelaksanaan evaluasi yang berkarakter sesuai jati diri Bangsa yang oleh terdapat pengajar, penanaman dan pembentukan nilai- Indonesia dengan didalamnya antara ilmu pengetahuan dan ketrampilan tertentu tetapi interaksi lingkungannya. Proses pembelajaran dalam berfikir serta bersikap secara ideal sekedar untuk memperoleh perubahan karakter yang baik jasmani, rohani, maupun intelegensi, agama seseorang benar. berlandaskan Pembelajaran mengkondisikan Pancasila kepada santri. Karena salah mampu peserta didik menginternalisasi nilai-nilai budaya satu alat evaluasi dalam pendidikan menjadi pesantren adalah penekanan dalam sikap dan perilaku keseharian mereka. sikap/perilaku yang bermoral dalam Pendidikan segala tingkah lakunya dan tindakan kombinasi santri. Jika kita lihat bersama saat ini komponen banyak pemimpin, kaum intelektual, ekonomi antara sebuah adalah komponenproses yang mengajarkan tentang perilaku dan 111 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tindakan manusia dalam memenuhi menguatamakan kebutuhan didik. bersama diatas kepentingan individu, Pembelajaran ekonomi merupakan berarti juga berpihak kepada rakyat. dasar bagi Ekonomi Pancasila dikembangkan meletakkan untuk menciptakan keadilan sosial ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia, yang hidup peserta pembelajaran peserta didik dasar-dasar moral dalam berperilaku kepentingan yang benar. Proses pembelajaran diwujudkan dalam tatanan yang berkualitas haruslah melibatkan masyarakat adil dan makmur. peserta didik secara aktif, agar nilai- Pondok Pesantren merupakan nilai pancasila melalui revitalisasi lembaga yang dapat mewujud proses budaya perkembangan bangsa Indonesia yang sistem pendidikan didominasi nilai-nilai kebersamaan Islam yang cenderung tradisionalis yang kemudian dipadukan dengan yang pelaksanaan sistem ekonomi. Nilai perkembangan sistem pendidikan saat kegotongroyongan dan kekeluargaan ini yang masyarakat kontribusinya dalam pendidikan yang Indonesia yang terhimpun dalam dibutuhkan di masa sekarang dan berbagai ragam tradisi dan adat akan datang. Pendidikan Pondok masyarakat bisa ditransformasikan Pesantren tidak hanya dalam berbudaya namun pendidikan agama, karena pendidikan juga dalam berekonomi. agama merupakan bagian pendidikan menjadi etika mampu namun bertahan tetap lebih dari memberikan mengedepankan (Wahjoedi:2013) yang sangat penting yang berkenaan menyatakan bahwa karakter ekonomi dengan aspek-aspek sikap dan nilai. Pancasila Agama mengatur hubungan manusia Menurut merupakan pesan konstitusi, yang berisi nilai-nilaI dengan luhur Pancasila dan menjadi falsafah manusia, manusia dengan alam dan hidup bangsa Indonesia harus dapat manusia dikenalkan pada anak didik dan sehingga mewarnai keseimbangan, proses pembelajaran Allah, manusia dengan dirinya terjalin dengan sendiri keselarasan, keserasian dalam pendidikan ekonomi di lembaga kehidupan manusia didunia, baik pendidikan. Yang memiliki nilai-nilai sebagai luhur yaitu; kekeluargaan, kerjasama, anggota masyarakat dalam mencapai 112 pribadi maupun sebagai National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kebahagiaan lahir batin. Menurut Spiritual Quotient dan Emotional (Tafsir:2001) “Manusia harus mampu Quotient, yang berarti kemampuan hidup secara seimbang antara segi menahan diri, mengendalikan emosi, dunia dan akherat, lahiriah dan memahami emosi batiniah, individu dan masyarakat.. memiliki ketahanan dalam berbagai masalah, Pondok Pesantren menghadapi mampu orang lain, memberi pengaruh yang cukup besar bersikap sabar, memiliki kepercayaan dalam baik diri, dan bersikap mandiri jauh lebih jasmani, rohani, maupun intelegensi, penting. Semua ini dapat muncul tak karena sumber nilai dan norma-norma lepas dari peran serta para kiai atau agama ustadz, kakak kelas, yang senantiasa dunia pendidikan, merupakan acuan dalam berfikir serta bersikap secara ideal memberi para santri. sehingga setiap gerak gerik mereka sering Sehingga pesantren disebut tranformasi sebagai kultural. pembelajaran yang selalu alat terawasi pengarahan dengan seksama adalah sistem (Nurjannah:2010). Kegiatan terjadi bimbingan, Pesantren di sekedar pendidikan yang melakukan kegiatan pemindahan ilmu pengetahuan dan sepanjang hari. Santri tinggal di ketrampilan yang asrama dalam satu kawasan bersama terpenting adalah penanaman dan guru, kiai, dan senior mereka. Oleh pembentukan karena itu, hubungan yang terjalin pesantren tidaklah tertentu tetapi nilai-nilai tertentu antara santri-guru-kiai dalam proses kepada santri. pendidikan berjalan intensif, tidak Tiga aspek pendidikan yang terpenting yaitu sekedar hubungan formal ustadz dan psikomotorik, afektif, dan kognitif diberikan secara santri di stimulan dan demikian peserta didik dalam kelas. kegiatan Dengan pendidikan seimbang kepada (Rahim dalam berlangsung sepanjang hari, dari pagi Nurjannah:2011). Sebuah lembaga hingga malam hari. (Qomar : 2007). pendidikan akan dinilai berhasil oleh Sebagai masyarakat bukan sekedar dilihat dari pendidikan tingginya nilai mata pelajaran siswa, mempunyai peran untuk mencetak namun lebih dilihat pada kemampuan santri-santri yang mandiri, minimal 113 salah satu Pondok lembaga Pesantren National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tidak selalu menggantungkan perilaku para peserta didiknya dalam hidupnya pada orang lain. Hal ini hal ini adalah santri. disebabkan selama di pesantren para Penekanan penanaman santri tinggal jauh dari orang tua. Para pendidikan perilaku, moral, yang santri dilakukan dituntut untuk dapat pesantren merupakan menyelesaikan masalahnya secara pondasi mandiri. Kemandirian dalam belajar transformasi pengetahuan yang akan maupun bekerja didasarkan pada di dalami oleh santri dinamapun disiplin terhadap diri sendiri, santri mereka berada untuk menuntut ilmu. dituntut untuk lebih aktif, kreatif, dan Sehingga pengetahuan yang santri inovatif. (Rahim : 2001). dapatkan akan sulit merubah atau Pesantren sebagai dasar dalam konsep lembaga bahkan tidak akan merubah perilaku pendidikan berbasis masyarakat yang santri yang telah di bentuk di dalam memiliki komunitas yng memiliki pesantren. Jika kita lihat bersama saat system dan tata nilai tersendiri. ini Dengan membentuk karakter santri intelektual, serta tokoh-tokoh penting yang memiliki kemampuan ilmu, yang ada dari dahulu hingga sekarang kemampuan moral, luasnya wawasan, yang serta dapat membaca kondisi dan lembaga perkembangan Indonesia. Bahkan presiden RI ke- masyarakat (wulanisngsih:2014). Perilaku/karakter banyak dulunya pemimpin, adalah pesantren kaum santri di tertentu di empat merupakan darah pondok merupakan pesantren dan banyak mengenyam tindakan sadar serta bertanggung pendidikan pesantren di Indonesia. jawab atas sebuah tindakan/keputusan Tidak diragukan lagi konsistensi serta dalam kegiatan sehari-hari. Untuk itu system pendidikan pesantren tidak penanaman pendidikan karakter perlu kalah bersaingnya dengan pendidikan dilakukan sejak dini sebagai langkah umum yang hanya lebih menekankan antisipatif pondok pesantren aspek kognitifnya saja. merupakan lembaga pendidikan berbasis agama yang PENUTUP lebih Simpulan mengedepankan aspek moral serta Pendidikan merupakan upaya sadar untuk mewujudkan kegiatan transfer 114 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 untuk yang menjadikan keseimbangan serta mengembangkan potensi diri dalam keselarasan hidup manusia itu sendiri. ilmu hal pengetahuan ini peserta didik seperti keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan agar Saran Perlu adanya kesadaran yang lebih lagi mampu untuk hidup berbangsa dan bernegara. Pendidikan yang lembaga moralitas kekurangan dan ketidak puasan. Salah yang lembaga pendidikan melakukan penelitian mengenai pendidikan khususnya penelitian dengan latar atau kombinasi variable lain selain varibel merupakan tertua berencana perilaku/moral untuk melanjutkan dalam aspek pembentukan perilaku adalah pesantren untuk anjurkan untuk peneliti lain yang makhluk yang akan terus merasa pesantren. pendidikan anak/peserta didik. Selain itu di yang pada hakikatnya merupakan penekananan masyarakat, pentingnya penanaman moral kepada hal ini merupakan sifat dasar manusia memberikan perilaku memberikan pengarahan mengenai akan menimbulkan sifat keserakahan, pendidikan terjadi tua, seluruh lapisan hidup. Pendidikan ekonomi tanpa lembaga rentan dismoralitas. Untuk itu para orang manusia dapat memenuhi kebutuhan satu untuk perilaku khususnya remaja saat ini sosial yang mempelajari bagaimana konsep masyarakat memperhatikan penanaman moral ekonomi merupakan salah satu disiplin ilmu memperhatikan kepada dalam penelitian ini. serta sistem pendidikan yang murni berasal DAFTAR PUSTAKA dari Indonesia. Penanaman moral Disman. 2004. Efektifitas Pendidikan yang dibentuk didalam pesantren Ekonomi mempunyai nilai-nilai dasar yaitu agama. dalam Pembentukan Perilaku Ekonomi Agama menjadi lebih berharga karena Kekeluargaan siswa SMA Negei di terdapat Kota banyak mengajarkan Bandung. (Online), perilaku yang memang seharusnya (http://repository.upi.edu/), tertanam diakses pada tanggal 25 Januari pada diri manusia. Penanaman moral menjadi fondasi 2016. dalam berbagai ilmu pengetahuan 115 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Wahjoedi, Fajrin, Ahmad Hanif. 2014. Pengaruh 2013. Pendidikan Pembelajaran Ekonomi Terhadap Ekonomi Berkarakter Indonesia Kecenderungan Perilaku Kebutuhan Masa Depan. Makalah Berkarakter Disajikan Pada Kuliah Umum di Pancasila Pada Siswa Kelas XI Universitas Perak, Pontianak. 27 IPS SMA Negeri 6 Malang. Skripsi April 2013. Konsumsi tidak yang diterbitkan. Malang: Wulaningsih, Suprapti. 2014. Peran Universitas Negeri Malang, Nurjannah, Pendidikan Suci. Pondok Pesantren As-Salaffiyah 2011. Peran dalam Membentuk Karakter Santri Pesantren dalam di Desa Wisata Religi Malang. Membentuk Kemandirian Belajar Skripsi Santri (Studi Kasus Santriwati Yogyakarta : Universitas Islam Kulliyatul Mualimat Al-Islamiyah Negeri Sunan Kalajaga Ta’mirul Islam Surakarta Tahun 2009/2010). Skripsi diterbitkan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Qomar, Mujamil. 2007. Pesantren Dari Tranformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta: Erlangga. Rahim, Husni. 2001. Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Soedarsono, Soemarno. 2005. Hasrat untuk Berubah; The Willingness to Change. Jakarta: PT Gramedia. Tafsir, Ahmad. Pendidikan 2001. dalam Ilmu Prespektif Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya. 116 tidak diterbitkan. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 KONSEP PENERAPAN MATERI CINTA PRODUK DALAM NEGERI SEBAGAI TAMBAHAN PELAJARAN EKONOMI DI SMP Almaydya Prischa Disma Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Email: [email protected] Abstrak Masyarakat Indonesia sangat menggemari barang-barang impor dengan kata lain warga Indonesia sangat konsumtif dengan barang impor. Nilai impor Indonesia dari negara lain yang berupa produk komsumtif semakin bertambah, hal ini akan berdampak pada pekembangan perekonomian Indonesia. Pentingnya pendidikan yang diberikan di sekolah sangatlah berdampak bagi perkembangan pengetahuan peserta didik. Untuk itu peranan pelajaran ekonomi sangatlah penting dalam memberikan pengetahuan dan pendidikan tentang dampak konsumtif impor berlebih. Siswa pada tingkat SMP masih belum terpengaruh oleh sikap konsumtif barang-barang impor dalam hal konsumtif mereka. Sehingga siswa SMP masih mudah untuk diberikan wawasan tentang cinta produk dalam negeri, yang bertujuan untuk menjadikan sikap dan perilaku siswa dalam mengkonsumsi barang agar menggunakan produk dalam negeri yang dituangkan dalam materi cinta produk dalam negeri yang mana materi tersebut dimasukkan dalam beberapa materi ekonomi yang sesuai dapat diselingi dengan materi cinta produk dalam negeri tersebut. Konsep ini secara umum bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk materi ajar pembelajaran Ekonomi yang efektif dan inovatif dengan memberikan pengetahuan siswa tentang produk dalam negeri, dan secara khusus yaitu terwujudnya produk berupa materi ajar pembelajaran Ekonomi. Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan ajar cinta produk dalam Negeri merupakan bahan ajar yang berisiskan materi tentang rasa cinta dan bangga terhadap produk-produk dalam Negeri yang mana sangat memberikan dampak positif bagi produsen maupun Negara. Kata Kunci: Bahan Ajar, Cinta Produk dalam Negeri Masyarakat Indonesia sangat migas maupun sentor nonmigas. Untuk menggemari barang-barang impor sektor nonmigas, dalam Triwulan I – dengan kata lain warga Indonesia 2011 impor tumbuh 27,2% (y.oy), sangat konsumtif dengan barang impor. antara lain didorong oleh pertumbuhan Berdasarkan laporan BI, 2011, pada impor kelompok barang konsumsi yang triwulan I, surplus transaksi berjalan mencapai Indonesia terus mengalami penyusutan kelompok komoditas makanan dan seiring dengan laju kenaikan impor minuman (primer dan yang diproses) yang melebihi ekspor, baik di sektor untuk rumah tangga yang tumbuh 117 40%, khususnya impor National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 67,3%(y.oy). Dari data terakhir pada berupa makanan, minuman, pakaian, bulan November 2015, nilai ekspor maupun Indonesia pada komoditas nonmigas Nilai impor Indonesia dari negara lain mencapai yang US$11.111,23 juta, barang-barang berupa produk elektronik. komsumtif sedangkan untuk nilai impormencapai semakin bertambah, hal ini akan US$11.519,47 berdampak juta. Pada bulan pada pekembangan Desember 2015 nilai ekspor mengalami perekonomian Indonesia apabila nilai peningkatan menjadi US$11.916,07 impor juta dan nilai impor juga mengalami dibandingkan nilai ekspor. peningkatan menjadi US$12.007,30 Perkembangan ekspor sangatlah juta (Data Kemendag, 2016). penting untuk memacu pertumbuhan Pemaparan data di semakin meningkat ekonomi. Nilai ekspor Indonesia yang atas menjelaskan bahwa nilai impor lebih bertambah besar dibanding nilai ekspor. Produk pendapatan negara yang mana akan impor di Indonesia didominasi oleh 3 berdampak peda ekonomi nasional. Khusus perdagangan dengan bilateral meningkatkan Peningkatkan negara, yaitu China, Jepang, dan Thailand. akan pendapatan Negara Indonesia, dapat dilakukan China, salah Indonesia satunya dengan mulai menunjukkan defisit semakin melebar. diberlakukannya perdagangan bebas Ekspor Indonesia ke China pada tahun antar negara-negara ASEAN yang 2010 sebesar $15,70M sedangkan dikenal impor Indonesia dari China sebesar ASEAN(MEA) atau ASEAN Economic $20,42M. Kompas, Commuity (AEC). Berlakunya MEA neraca negara ASEAN bebas masuk ke Data Litbang menyebutkan bawa dengan Indonesia, Pertumbuhan Indonesia ekspor barang dan jasa Indonesia ke (54,97%) dua kali lipat banyaknya negara ASEAN tersebut lebih bebas. pertumbuhan Sehingga Indonesia lebih leluasa dalam Ekspor Indonesia mengembangkan Paparan data di atas menjelaskan Indonesia sebaliknya meningkatkan potensinya untuk dapat (25,08%) ke China. bahwa juga Ekonomi perdagangan Indonesia-China defisit. Impor begitu istilah masih dalam MEA. banyak mengkonsumsi barang impor. Baik 118 ekonomi Negara National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Mulai diberlakukannya MEA di Berlakunya MEA di Indonesia, migas Indonesia, membuat produsen semakin untuk berkarya dalam menciptakan inovasi- 2015 inovasi baru untuk bersaing dengan mengalami surplus sebesar US$ 1,60 negara ASEAN lainnya. Orang dan miliar, perusahaan asing yang berasal dari neraca perdagangan non Indonesia dengan periode Januari-Oktober yang ASEAN berarti mengalami peningkatan sebesar 257,13% dari nilai ASEAN defisit periode Januari-Oktober 2014 perdagangan, investasi dan bisnis di sebesar miliar.(data Indonesia, begitu juga sebaliknya. Kemendag, 2015). Dari paparan data Masyarakat Indonesia harus punya tersebut bahwa banyak kemampuan yang dibutuhkan dapat oleh dunia. Untuk itu warga Indonesia US$ 1,02 menjelaskan perekonomian Indonesia bebas untuk melakukan harus terus belajar dan belajar untuk meningkat. Negara-negara ASEAN dapat bersaing dengan negara-negara bisa ASEAN lainnya. bersaing antara yang satu dengan yang Adanya lainnya, mereka harus mempersiapkan MEA ini maka sumber daya manusia (SDM) yang kebiasaan masyarakat Indonesia yang terampil, cerdas, dan kompetitif. Dari senang sekali mengkonsumsi barang sisi impor, sektor pekerja ketenagakerjaan, profesional tidak para akan memperolehnya. bersiap dimudahkan Hal ini dalam akan dengan baik, mereka akan kalah berdampak pada perekonomian negara bersaing dengan tenaga kerja dari terutama negara serumpun yang masuk dalam Semakin banyak masyarakat yang MEA. Selain itu para pelaku usaha mengkonsumsi barang impor maka kecil secara tidak langsung mereka justru menengah menghadapi MEA (UKM) dalam yaitu dengan bagi mengakibatkan pendapatan pendapatan negara. negara memberikan prosedur Bea Cukai yang menjadi berkurang dan juga akan lebih sederhana. Adanya sistem Self- mengakibatkan produsen dalam negeri Certification, Harmonisasi tidak Standar bisa mengembangkan Produk, dan juga mengubah image produksinya. Apabila semakin banyak bahwa barang luar negeri lebih bagus masyarakat dari barang lokal. mengkonsumsi 119 Indonesia yang barang impor, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pendapatan produsen dalam negeri yang biasa dengan harga yang mahal. akan menjadi berkurang akibatnya Apabila hal tersebut tidak segera terjadi banyak pengurangan pekerja dan ditangani oleh pemerintah daerah maka menjadikan lapangan kerja semakin lahan pertanian di daerah-daerah akan sedikit, semakin semakin berkurang, karena para petani meningkat. Dampak dari konsumsi akan lebih cenderung menjual lahan barang impor juga mengakibatkan pertaniannya berkurangnya devisa negara. Begitu properti yang digunakan sebagai lahan juga dengan nilai rupiah terhadap dolan pembangunan bisa terdepresiasi. Untuk itu kesadaran menjual lahan tersebut petani merasa masyarakat mengkonsumsi dirinya lebih untung dibanding bila dia produk lokal sangatlah diharapkan harus menanan padi yang hanya dibeli demi menjaga kesetabilan pendapatan dengan harga rendah. pengangguran untuk kepada perumahan. Rendahnya negara. pengusaha Dengan pendapatan para Selain berdampak pada negara, petani juga akan berdampak pada hal tersebut juga berpengaruh pada perekonomian keluarganya. Mereka perekonomian akan daerah. Apabila kesulitan dalam memenuhi masyarakat Indonesia sebagian besar kebutuhan keluarganya. Apalagi pada konsumtif barang impor terus menerus era sekarang yang serba modern dan mengakibatkan pendapatan daerahpun mulai masuknya budaya asing ke juga akan menurun. Hal tersebut juga Indonesia berdampak pada produsen yang ada di mengikuti perkembangan budaya asing daerah. sulit yang menjadikan mereka gemar dalam mengembangkan produknya apabila mengkonsumsi barang impor, selain itu masyarakat lebih juga mengikuti trend fasion budaya cenderung konsumtif barang impor. asing. Dengan adanya pengaruh budaya Terutama akan berpengaruh bagi petani barat kepada para remaja tersebut di daerah-daerah yang menanam beras, mereka harga beras petani dalam negeri di beli konsumtif dengan harga murah dengan kualitas menggunakan produk dalam negeri. bagus sedangkan masyarakat lebih Seolah mereka memandang sebelah memilih beras impor dengan kualitas mata produk-produk dalam negeri, Mereka akan kebanyakan 120 membuat akan anak lebih impor remaja cenderung daripada National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sebab mereka menilai bahwa barang kepribadian yang baik, pengendalian impor lebih menarik dan berkualitas diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan bagus daripada barang-barang dalam keterampilan yang diperlukan oleh negeri. hal tersebut tidak dirinya dan masyarakat. Sedangkan besar dan dapat fungsi pendidikan bagi para peserta diminimalisir maka peran keluarga didik, menurut David Popenoe, ada sangatlah penting. Selain itu pihak empat macam yaitu: (a) Transmisi pendidikan juga harus ikut serta dalam (pemindahan) kebudayaan, (b) Memilih memberikan dan dan mengajarkan peranan sosial, (c) pengetahuan kepada anak didiknya Menjamin integrasi sosial, (d) Sekolah tentang pentingnya cinta produk dalam mengajarkan corak kepribadian, dan (e) negeri. Sumber inovasi sosial. Agar berpengaruh pengarahan merupakan Pendidikan yang diberikan di pengetahuan, sekolah sangatlah berdampak bagi kebiasaan perkembangan pengetahuan peserta sekelompok orang yang diturunkan dari didik. Untuk itu peranan pelajaran satu generasi ke generasi berikutnya ekonomi melalui pengajaran, pelatihan, atau memberikan penelitian. Pendidikan umumnya dibagi pendidikan tentang dampak konsumtif menjadi prasekolah, impor berlebih. Dengan mempelajari sekolah dasar, sekolah menengah dan materi ekonomi, siswa akan dapat kemudian perguruan tinggi, universitas mengetahui bagaimana dampak yang atau magang. Pendidikan menurut diakibatkan UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 konsumtif impor yang sangat tinggi. bahwa Pendidikan merupakan suatu Untuk usaha yang dilakukan secara sadar dan masyarakat yang sangat konsumtif terencana untuk mewujudkan suasana dengan barang impor, maka sejak dini dan proses pembelajaran agar peserta peserta didik harus mulai mengenal didik produk dalam negeri yang tidak kalah Pendidikan pembelajaran keterampilan, dan tahap secara seperti aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam kekuatan dirinya untuk spiritual sangatlah penting dalam pengetahuan dengan dan adanya mengurangi sikap kebiasaan dengan produk impor. memiliki Dalam keagamaan, pendidikan terdapat belajar dan pembelajaran. Belajar dan 121 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembelajaran merupakan materi cinta produk dalam negeri yang interaksi disajikan dalam bahan ajar ekonomi. antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungannya. Di dalam belajar dan KAJIAN LITERATUR pembelajaran BAHAN AJAR terdapat beberapa Menurut National Centre for komponen di dalamnya seperti media pembelajaran, model buku pembelajaran pembelajaran. Competency Based Training (2007), pembelajaran, Materi materi “bahan ajar adalah segala bentuk bahan pembelajaran yang digunakan untuk membantu guru dan merupakan hal penting dalam atau instruktur dalam melaksanakan terjadinya proses belajar. Materi proses pembelajaran.” Bahan yang pembelajaran mengantarkan siswa dan dimaksudkan guru tujuan tertulis maupun tidak tertulis. Bahan pembelajaran ajar adalah seperangkat materi yang yang baik yaitu materi yang mudah disusun secara sistematis, baik tertulis dipahami siswa dalam mempelajarinya. maupun tidak tertulis, sehingga tercipta Materi pembelajaran inilah yang harus suatu lingkungan atau suasana yang dikembangkan agar semakin padat dan memungkinkan siswa belajar. Menurut menarik untuk di pelajari siswa. Panen (2001) (dalam Andi,2011:16) untuk pembelajaran. mencapai Materi dapat berupa bahan “bahan ajar merupakan bahan-bahan Siswa SMP masih mudah untuk cinta atau materi pelajaran yang disusun produk dalam negeri, yang bertujuan secara sistematis, yang digunakan guru untuk menjadikan sikap dan perilaku dan siswa dalam mengkonsumsi barang pembelajaran” diberikan wawasan tentang peserta didik dalam proses dalam Menurut Direktorat Pembinaan negeri. Menurut Jean Piaget, “Psikologi Sekolah Menengah Atas (2008:6), anak umur 7-12 tahun sangat mudah “bahan ajar adalah segala bentuk bahan dipengaruhi oleh lingkungan.” Ciri yang digunakan untuk membantu guru pokok perkembangannya anak mulai dalam melaksanakan kegiatan belajar berfikir secara logis tentang kejadian- mengajar.” Bahan yang dimaksud bisa kejadian konkret. Oleh karena itu, berupa bahan tertulis maupun bahan siswa SMP lebih cocok diberikan tidak agar menggunakan produk 122 tertulis. Jadi bahan ajar National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 merupakan komponen pembelajaran terhadap produk-produk dalam Negeri yang digunakan oleh guru sebagai yang mana sangat memberikan dampak bahan belajar bagi siswa dan membantu positif bagi produsen maupun Negara. guru dalam melaksanakan kegiatan Rasa cinta dan bangga terhadap produk belajar mengajar di kelas. dalam Negeri yang dibangunsejak dini dapat CINTA PRODUK menumbuhkan kebiasaan seseorang untuk selalu menggunakan DALAM produk dalam negeri sebagai salah satu NEGERI prioritas utama dalam berkonsumsi. Menurut Fhmi Idris, definisi produk dalam negeri adalah semua produk yang dibuat di Indonesia dan Contoh-Contoh menggunakan Negeri bahan baku lokal Produk dalam Indonesia sudah mempunyai minimal 50%. Menurut Sudaryatmo memang produk unggulan yang mendunia, hal belum ada pengertian yang jelas dari ini membuktikan bahwa Indonesia kata produk lokal. Namun setidaknya dengan empat acuan bisa ini digunakan untuk dengan produk-produk luar Negeri. mengkategorikan Adapun sebuah produk produknya beberapa bisa contoh bersaing produk Indonesia yang merupakan produk lokal atau bukan. Keempat acuan itu adalah jika suatu produk terbuat dari bahan yang berasal 1. Sido Muncul dari dalam negeri, tenaga kerjanya Di tengah persaingan sektor berasal dari dalam negeri, produk Industri jamu yang semakin ketat, Sido tersebut menggunakan merk lokal dan Muncul telah berhasil memiliki market terakhir kepemilikan share terluas dan reputasi yang baik perusahaan. Kata Sudaryatmo, bisa sebagai industri jamu terbesar di disimpulkan dapat Indonesia. Keberhasilan yang telah dikatakan produk lokal jika memenuhi dicapai saat ini tentunya tidak terlepas salah satu atau bahkan keempat acuan dari peran dan pelaku pendiri industri tersebut sekaligus. ini. adalah suatu produk Cinta produk dalam Negeri Perusahaan yang kini sudah merupakan rasa cinta dan bangga berhasil masuk Bursa Efek Indonesia 123 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sejak Desember 2013 itu dilalui melalui mendirikan usaha jamu dengan nama perjalanan panjang. Sido Muncul, yang artinya "impian Berawal dari keinginan pasangan suami yang terwujud". Di Jalan Mlaten istri Siem Thiam Hie yang lahir pada Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12 rumahan dimulai dengan di bantu oleh April tiga orang karyawan. yang cukup 1976 bersama istrinya Ibu Rakhmat Sulistio yang terlahir pada Pada tahun 1951, keluarga Ny. tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Rahkmat Sulistioningsih (Go Djing Go Djing Nio dan wafat 14 Februari Nio) pindah ke Semarang, dan di sana 1983, pertamanya mereka mendirikan pabrik jamu secara dengan membuka usaha Melkrey, yaitu sederhana namun produknya diterima usaha pemerahan susu yang besar di masyarakat Ambarawa. semakin bersarnya usaha keluarga ini, memulai usaha Pada tahun 1928, terjadi perang maka Malese yang melanda dunia. Akibat terpaksa gulung tikar luas. modernisasi pabrik Karena juga merupakan suatu hal yang mendesak. perang ini, usaha Melkrey yang mereka rintis secara Pada 1984, PT. Sido Muncul dan memulai modernisasi mengharuskan mereka pindah ke Solo, dengan pada 1930. Tanpa menyerah, pasangan sederhananya ini kemudian memulai usaha toko roti representatrif dengan nama Roti Muncul. Lima tahun modern. pabriknya, merelokasi ke dengan pabrik pabrik yang mesin-mesin kemudian, berbekal kemahiran Ibu Pada 11 November2000, PT Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam Sido Muncul kembali meresmikan mengolah jamu dan rempah-rempah, pabrik baru di Ungaran yang lebih luas pasangan dan modern. Peresmian dilakukan oleh ini memutuskan untuk membuka usaha jamu di Yogyakarta. Tahun 1941, Menteri Kesehatan waktu itu, dan pada mereka saat itu pula PT Sido Muncul memformulasikan Jamu Tolak Angin memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yang saat itu menggunakan nama Jamu yakni Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Belanda yang kedua pada tahun 1949, Cara Pembuatan Obat yang Baik mereka mengungsi ke Semarang dan (CPOB) setara dengan farmasi, dan 124 Cara Pembuatan Obat National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sertifikat inilah yang menjadikan PT. merupakan perusahaan lokal yang SidoMuncul sebagai salah satu pabrik terkenal jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik elektroniknya sendiri terdiri dari bangunan pabrik blender, kipas angin dan juga AC. seluas 7 hektare, lahan Agrowisata ,1,5 Perusahaan ini berpusat di Surabaya hektare, dan sisanya menjadi kawasan dan sudah memulai bisnisnya dari pendukung lingkungan pabrik. tahun 1960an dengan fokus untuk dengan produk-produk mulai dari setrika, menghasilkan alat-alat rumah tangga. Pada tanggal 10 Februari 2010 telah dilakukan peletakan batu pertama 4. Polytron Merek ini juga merupakan salah pembangunan pabrik bahan baku herbal seluas 3.000 m2. satu merek elektronik Indoesia yang 2. J.CO Donuts and Coffe sudah cukup populer. Mulai dari TV, Brand yang sudah sering radio , tape dan alat elektronik lainya. menjadi tempat nongkrong di mall ini Pasti masih banyak dari kalian yang berdiri pada tahun 2005 dengan pemilik tidak mengira kalau polytron ini adalah bernama merek Johhny Andrean. Outlet dari negeri kita pertama J.CO buka di supermall Perusahaan Karawaci. J.CO sendiri mengandalkan pabrik di daerah Kudus dan Semarang. racikan donat dan kopi berkualitas Barang-barang yang dihasilkan oleh internasional. J.CO juga bahkan telah Polytron memiliki cabang di berbagai negara kualitasnya, karena sejak tahun 1970 an seperti perusahaan ini telah membuat televisi Malaysia, Singapura, polytron sendiri ini sendiri. dapat memiliki dijamin Philadelpia dan Cina. dengan kualitas yang tidak kalah 3. Maspion dengan buatan Korea dan Jepang. "Cintailah Produk-Produk 5. CFC Indonesia". Pastinya anda semua sudah Dari namanya saja pasti orang pernah mendengar kata-kata tersebut. akan mengira kalau brand yang satu ini Yup kalimat yang Keluar pada iklan merupakan brand dari luar negeri. maspion Ternyata perusahaan ini merupakan ini memang bertujuan mengajak agar kita lebih mencintai perusahaan produk-produk Maspion yang dimiliki CFC terletak pada ciri adalah satunya. Maspion memang khasnya yang sebanding dengan ayam Indonesia. 125 Indonesia. Kebanggaan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 goreng luar negeri. Hingga tahun 2012 sedangkan CFC telah memiliki 120 gerai yang Sehingga oikonomia mengandung arti tersebar di banyak kota di Indonesia. aturan 6. Casablanca mempunyai arti aturan yang berlaku satu nomos rumah berarti tangga. aturan. Oikonomia Ternyata merek parfum yang untuk memenuhi kebutuhan hidup ini dalam suatu rumah tangga (sukwiaty, merupakan Indonesia. Pasti merek banyak asli 7007: yang 101). Seiring mengyangka kalau merek yang satu ini perkembangan merupakan merek dari luar negeri. Hal pengetahuan muncullah ilmu yang ini disebut ilmu ekonomi. karena Dallam iklan-iklan zaman dengan dan ilmu menampilak Menurut Paul A. Samuelson model-model bule. Dan parfum ini (Sukwiaty, 2007: 101) mengemukakan merupakan produksi muara kapuk, bahwa ilmu ekonomi sebagai suatu Jakarta. study tentang perilaku orang dan Keuntungan Menggunakan Produk masyarakat dalam Negeri menggunakan Casablanca banyak Keuntungan yang dalam memilih sumber daya cara yang langka dan memiliki beberapa alternatif dapat diperoleh dalam menggunakan produk penggunaan, dalam Negeri antara lain: memproduksi berbagai komunitas dan 1) Meningkatkan Pendapatan Negara penyalurannya, baik saat ini maupun di rangka masa depan kepada berbagai individu (Devisa) dan kelompok dalam suatu masyarakat. 2) Memperluas Lapangan Pekerjaan 3) Meningkatkan dalam Kesejahteraan Masyarakat Karakteristik Bidang Studi Ekonomi Sebagaimana dijelaskan dalam 4) Meningkatkan Kualitas Produk pedoman khusus pengembangan silabus dan penilaian mata pelajaran PELAJARAN EKONOMI ekonomi ( Depdiknas,2003) adalah sebagai berikut : Istilah Ekonomi berasal dari Mata bahasa Yunani, yaitu Oiskonomia yang pelajaran terdiri dari suku kata yaitu oikos dan berangkat dari fakta nomos. Oikos berarti rumah tangga, ekonomi yang nyata. 126 ekonomi atau gejala Kenyataan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menunjukan bahwa kebutuhan manusia relatif tidak terbatas, 5) Lahirnya ilmu ekonomi karena sedangkan adanya sumber-sumber ekonomi sebagai alat kelangkaan sumber pemuasan kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya relatif terbatas/langka. Relatif tidak KESIMPULAN terbatas dan Bahan ajar adalah seperangkat materi kelangkaan sumber ekonomi tersebut yang disusun secara sistematis, baik dapat dijumpai dimana-mana. Ilmu tertulis maupun tidak tertulis, sehingga ekonomi mampu menjelaskan gejala- tercipta suatu lingkungan atau suasana gejala tersebut,sebab ilmu ekonomi yang memungkinkan siswa belajar. dibangun dari dunia nyata. Dalam kegiatan belajar mengajar di kebutuhan 1) Mata manusia pelajaran ekonomi Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengembangkan teori-teori untuk bahan ajar merupakan hal yang penting menjelaskan fakta secara rasional. sebab dengan adanya bahan ajar maka 2) Umumnya analisis yang digunakan materi yang akan disampaikan dapat dalam ilmu ekonomi adalah metode diterima dengan baik. Begitu pula pada pemecahan masalah. pelajaran ekonomi yang merupakan 3) Metode pemecahan masalah cocok untuk digunakan dalam analisi suatu study tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih sumber daya cara ekonomi sebab objek dalam ilmu menggunakan ekonomi adalah permasalahan dasar langka dan memiliki beberapa alternatif ekonomi penggunaan, dalam yang rangka 4) Inti dari ilmu ekonomi adalah memproduksi berbagai komunitas dan memilih alternatif yang terbaik. penyalurannya, baik saat ini maupun di Apabila ekonomi masa depan kepada berbagai individu keberadaanya melimpah,maka ilmu dan kelompok dalam suatu masyarakat. ekonomi Sehingga sumber tidak diperlukan bagi agar siswa tidak salah kehidupan manusia. Demikian juga menggunakan sumber daya yang ada kalau penggunaan sumber ekonomi maka diberikan maka diberikan materi sudah tertentu (tidak digunakan cinta produk dalam negeri yaitu materi ecara alternatif), ilmu ekonomi juga yang tidak diperlukan lagi. produk yang dibuat di Indonesia dan 127 menjelaskan tentang semua National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menggunakan bahan baku lokal (http://www.kemendag.go.id/id/e minimal 50%. Dengan adanya materi conomic-profile/economic- cinta produk dalam negeri ini dapat indicators/indonesia-export- menambah pengetahuan dan wawasan import) siswa tentang negeri Kemendag. produk-produk dalam dan manfaat dalam Meningkatkan Pendapatan (Devisa), Memperluas Negara Perdagangan Indonesia. Online: 20 Mei 2016 (http://www.kemendag.go.id) menggunakan produk dalam negeri yaitu Data Moi. Support your Local Product. Online: 02 April 2016. Lapangan Pekerjaan, Meningkatkan (http://Keuntungan%20Menggun Kesejahteraan akan%20Produk%20Dalam%20 Masyarakat dan Negeri%20-%20Moi.htm) Meningkatkan Kualitas Produk Ninamath. 2013. Teori Belajar Jean Piaget. Online: 26 Mei 2016. DAFTAR RUJUKAN (http://ninamath.wirdpress.com/2 013/03/14/teori-belajar-jean- Bank Indonesia. 2011. Laporan Neraca piaget/) Pembayaran Indonesia Realisasi Rusyanti, Hetty . 2014. Pengertian Tw. I-2011. Jakarta Blogspot. Beberapa brand Indonesia. Online: 15 Agustus Bahan Ajar Menurut Para Ahli. Online, 2016. (http://vevnews.blogspot.co.id/2 (http://www.kajianteori.com/201 014/11/beberapa-brand- 4/02/pengertian-bahan-ajar- indonesia-yang-disangka.html) menurut-ahli.html) diakses pada Bobsusanto. 2015. 15 tanggal 03 Juni 2016 Pengertian Sembiring, Ganesis. 2013. Makalah Pendidikan Menurut Para Ahli. Online: 10 April 2016. pengaruh impor terhadapt (http://www.seputarpengetahuan. pertumbuhan ekonomi (GDP). com/2015/02/15-pengertian- Online: pendidikan-menurut-para- (http://makalahku25.blogspot.co. ahli.html) id/2013/05/makalah-pengaruh- Kemendag. Data 30 April impor-terhadap.html) Ekspor-Impor Indonesia. Online: 20 Mei 2016 128 2016. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Siregar, Syahrituah. 2011. Pentingnya Memakai Produk Dalam Negeri. (Online), (eprints.unlam.ac.id), diakses pada tanggal 22 Mei 2016. Unla. 2012. Karakteristik bidang studi Ekonomi.Online. http://nanunalmufarah.blogspot.c o.id/2012/10/karakteristikbidang-studi-ekonomi-unla.html (diunduh 08 Nopember 2015) Waluyo, Andylala. 2016. Berbagai Kalangan Berharap Indonesia Siap Hadapi MEA 2016. Online. (http://www.voaindonesia.com/c ontent/berbagai-kalanganberharap-indonesia-siap-hadapimea-2026/3125826.html) Wikipedia. Pendidikan. Online: 10 April 2016. (https://id.wikipedia.org/wiki/Pe ndidikan) Wikipedia. Online: Sejarah Sido 15 Agustus Muncul. 2016. (https://id.wikipedia.org/wiki/Sid o_Muncul) (________). 2015. Acuan untuk mengkategorikan sebuah produk 129 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 130 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 LESEHAN SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI Ambar Sunarsih 1), Mit Witjaksono 2), Sunaryanto 3) 1 Pendidikan Ekonomi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang SMK Ma’arif NU Mantup Lamongan Email : [email protected] 2 Pascasarjana Universitas Negeri Malang Email : [email protected] 3 Pascasarjana Universitas Negeri Malang Email : [email protected] Abstrak Sebagian besar peserta didik beranggapan bahwa mata pelajaran ekonomi tidak menarik, banyak menghafal dan sulit dipahami. Salah satu penyebabnya adalah pengelolaan kelas yang belum optimal oleh guru. Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dikelola secara efektif dan terpusat pada peserta didik. Pembelajaran yang efektif dapat tercipta bila peserta didik memiliki kesempatan untuk mengungkapkan gagasannya sekaligus mengkomunikasikan dan mendiskusikannya dengan sesama maupun dengan gurunya. Model pembelajaran lesehan menjadi alternatif yang bisa dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran ekonomi di kelas menjadi lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Makna lesehan menjadi dasar dalam pengelolaan pembelajaran ekonomi. Pembelajaran ekonomi didesain sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik, bermakna bagi siswa, pembelajaran berlangsung secara kooperatif dan kolaboratif, dapat menginternalisasi nilai-nilai kekeluargaan dan demokrasi dalam partisipasi belajar. Kata Kunci: Pembelajaran ekonomi, Lesehan Pemberian materi didik ekonomi terhadap mata pelajaran yang berupa hafalan teori dapat ekonomi diantaranya adalah bahwa mematikan daya pikir dan kreatifitas pembelajaran siswa, selain itu hafalan teori hanya membosankan, sangat abstrak, dan bersifat tinggi penekanan pada hafalan (Ellis, ingatan jangka pendek. ekonomi Pembelajaran ekonomi sangat relevan Sundmacher dengan kehidupan sehari-hari peserta Sementara didik yang selalu melakukan aktivitas studinya, Nuraini (2014) ekonomi. peserta didik mengalami kesulitan Peserta didik akan & terlalu di 2011). Indonesia dalam dalam harus peserta didik tidak menyukai metode permasalahan mengidentifikasi di persepsi 64,88% yang digunakan oleh guru; 60% ekonomi dalam jangka panjang. Penelitian ekonomi; 70,20% mengalami kesulitan ketika mereka memecahkan belajar Varua, peserta Fransisco didik merasa tidak memperoleh kesempatan dari guru peserta 131 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 untuk menjelaskan termotivasi untuk bekerja bersama pengalaman- pengalaman yang pernah mereka (Arends, alami terkait materi ekonomi dan ekonomi yang efektif tercipta jika 100% setuju dikelola secara baik dan terpusat pada mengharapkan peserta didik. Artinya peserta didik peserta menginginkan didik atau pembelajaran ekonomi Pembelajaran memiliki kesempatan untuk menggali bisa berlangsung lebih baik lagi. Pembelajaran 2008). ekonomi informasi dan pengetahuan, melibatkan pengalamannya, memberikan mampu pemahaman, Peserta didik terlibat aktif dalam pengalaman, dan dapat memecahkan proses pembelajaran bukan hanya permasalahan ekonomi yang dihadapi sebagai penerima informasi. Guru untuk memenuhi kebutuhan individual harus bisa menciptakan suasana kelas maupun kelompoknya sesuai dengan yang kondusif agar peserta didik kapasitasnya tidak merasa bagi pengetahuan. hendaknya mampu pengetahuan, sehingga menimbulkan permasalahan mengungkapkan dan nyaman dan gagasan. haus Kelas akan merupakan orang lain dan masyarakat dalam arti laboratorium bagi peserta didik untuk yang pembelajaran penyelidikan dan pengatasan masalah ekonomi diharapkan peserta didik kehidupan sehari-hari dalam dunia dapat melakukan kegiatan ekonomi nyata (John Dewey, 1916). luas. Dengan pemenuhan Konsep lesehan menciptakan kebutuhan yang bervariasi, serta harus suasana pembelajaran yang bermakna menghormati dan menghargai setiap karena adanya interaksi dalam proses keputusan dan pilihan yang dilakukan pembelajaran orang lain. pembelajaran tidak kaku, menjadi yang rasional dalam sehingga suasana Tugas terbesar seorang guru lebih santai dan nyaman tetapi tetap adalah melakukan pengelolaan kelas taat pada aturan (Farliana, 2014). dengan mengembangkan komunitas Lesehan belajar pengelolaan pembelajaran ekonomi. yang demokratis dimana menjadi dasar semua siswa saling menghargai, saling Pembelajaran menghormati satu sama lain dan sedemikian rupa sesuai dengan konsep 132 ekonomi dalam didesain National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 makan lesehan. Guru berperan sebagai mengetahui fasilitator yang menyiapkan menu pembelajaran berupa materi menginternalisasi pembelajaran pelajaran serta alat yang bagaimana konsep lesehan dapat nilai-nilai kekeluargaan dan demokrasi dalam memudahkan partisipasi belajar. siswa dalam memahami materi. Siswa berhak memilih alat dan daftar menu yang tersedia sesuai dengan selera. KAJIAN LITERATUR Setiap siswa mempunyai pendapat Landasan Teori Pembelajaran masing-masing atas Ekonomi dengan Model Lesehan mereka Siswa menu yang lain Menurut Adam Smith, secara memberikan sistematis ilmu ekonomi mempelajari pendapatnya sehingga kesepahaman tingkah laku manusia dalam usahanya akan untuk pilih. diperbolehkan terjadi yang dalam proses mengalokasikan sumber- sumber daya yang terbatas guna pembelajaran. Prinsip kekeluargaan, mencapai tujuan tertentu. Ini yang kebersamaan, kesetaraan, banyak dikenal sebagai teori ekonomi kesepahaman dan keadilan terjadi klasik. Sedangkan Paul A. Samuelson, dalam proses pembelajaran, sehingga seorang ahli ekonomi mengemukakan pembelajaran yang berlangsung bukan definisi ilmu ekonomi secara rinci, lagi bersifat kompetitif melainkan yaitu: “Ilmu Ekonomi adalah suatu kooperatif dan kolaboratif. Studi ini studi mengenai bagaimana orang- memberikan orang gambaran iklim dan masyarakat membuat demokrasi dalam partisipasi belajar pilihan, dengan cara atau tanpa terjadi dalam kelas. Setiap siswa bebas penggunaan mengemukakan pendapatnya tentang menggunakan sumber daya materi atau terbatas tetapi dapat digunakan dalam bisa berbagai cara untuk menghasilkan mengaitkan materi dengan kondisi berbagai jenis barang dan jasa dan realitas yang mereka alami, sehingga mendistribusikannya untuk keperluan proses pembelajaran menjadi lebih konsumsi sekarang dan di masa bermakna. Secara spesifik studi ini mendatang, kepada berbagai orang yang didiskusikan. disampaikan Siswa juga 133 uang, dengan yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dan golongan masyarakat. pengetahuan dan teori ekonomi yang Ilmu Ekonomi menganalisis biaya dan layak, keuntungan dan memperbaiki corak menganalisis penggunaan sumber-sumber daya”. permasalahan Dari kehidupan mereka sehari-hari. Secara pengertian disimpulkan tersebut bahwa dapat kemampuan afektif, ekonomi berfikir serta memecahkan ekonomi pendidikan dalam ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan membekali tindakan manusia untuk memenuhi rasional dalam melakukan pilihan- kebutuhan hidupnya yang bervariasi, pilihan ekonomis, bertanggung jawab dan dengan atas tindakan ekonomi yang mereka sumber daya yang ada melalui pilihan- lakukan serta kepedulian terhadap pilihan kegiatan produksi, konsumsi, sekitar dalam melakukan kegiatan dan/atau ekonomi. Aspek ketrampilan dalam berkembang sesuai distribusi dengan mempertimbangkan rasionalitas dan pendidikan lingkungan. membekali Mata pelajaran siswa dan untuk bersikap ekonomi siswa adalah untuk menjadi pelaku ekonomi dalam melakukan ekonomi kegiatan produksi, distribusi, memberikan banyak manfaat. Selain konsumsi, menabung, investasi, bertujuan maupun pinjam meminjam. merupakan mata pelajaran untuk pengetahuan yang memberikan tentang Pembelajaran ekonomi yang kegiatan ekonomi baik secara individu maupun ideal secara bersifat dikelola secara efektif dan terpusat kognitif, mata pelajaran ekonomi juga pada peserta didik. Pembelajaran yang mengharapkan efektif dapat tercipta bila peserta didik keseluruhan yang bagaimana peserta adalah pembelajaran didik mampu bersikap dan bertindak memiliki rasional suatu membangun sendiri pengetahuan yang serta dimiliki, mengungkapkan gagasannya memperhatikan lingkungan sekitarnya sekaligus mengkomunikasikan dan (Budiwati, mendiskusikannya dalam keputusan mengambil ekonomi 2009). Pendidikan kesempatan yang dengan untuk sesama ekonomi memiliki obyek yang secara maupun dengan gurunya. Jean Piaget kognitif membekali siswa dengan (dalam 134 Yamin, 2012: 15) National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mengemukakan bahwa pengetahuan guru sebagai mediator, fasilitator, dan tidak diperoleh secara pasif oleh sumber belajar. Guru mengemban seseorang, tugas melainkan tindakan peserta (action). didik melalui sesuai dalam dimiliki. informasi dan belajar serta mengembangkan dirinya semakin berkembang apabila mereka aktif mencari membangun membimbing peserta didik dalam Pengetahuan akan untuk dan berinteraksi dengan lingkungannya. dengan kemampuan Perkembangan yang pengetahuan Pembelajaran akan lebih bermakna peserta didik tergantung pada seberapa apabila peserta didik dapat merangkai jauh mereka aktif memanipulasi dan sendiri pengetahuan melalui teori dan berinteraksi dengan lingkungannya. pengalaman, mengkaitkan konsep- Dengan konsep pembelajaran yang relevan dengan demikian bahwa proses menciptakan kehidupan mereka. Hal ini sesuai pengetahuan dan pengalaman peserta dengan didik lebih bermakna teori pembelajaran konstruktivistik. akan bertahan lama dalam pikiran peserta Pembelajaran konstruktivistik adalah dan membangun didik, pengetahuan kemudian diimplementasikan. dapat Peserta didik melalui pengalaman, interaksi sosial, dapat dan dunia nyata. Menurut Piaget pengetahuannya melalui asimilasi dan (dalam Yamin, 2012: 10) pengetahuan akomodasi. itu bukan satuan obyektif yang ada di menekankan pada belajar autentik lingkungannya, melainkan merupakan bukan artifisial, interaksi dengan adalah proses interaksi seseorang lingkungannya, dan ia mempunyai dengan objek yang dipelajari secara komponen subyektif maupun obyektif. nyata (Suprijono, 2012: 39). Belajar Pengetahuan akan tumbuh melalui bukan sekedar mempelajari teks, tetapi proses adaptasi pengalaman kognitif yang terpenting adalah bagaimana dan menghubungkan teks tersebut dengan antara sosial. individu Dalam pembelajaran mengkonstruk sendiri Konstruktivisme belajar autentik konstruktivistik, proses pembelajaran kondisi terpusat pada siswa (student oriented), Konstruktivisme juga memberikan 135 nyata atau kontekstual. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kerangka pemikiran belajar sebagai proses proses sosial atau belajar kolaboratif menganalisis dan kooperatif. Secara sosiologis, memberikan umpan balik tentang pembelajaran kinerja mereka. Guru memotivasi konstruktivisme memotivasi performanya, menekankan pentingnya lingkungan peserta sosial menyelesaikan dalam belajar menyatakan dengan bahwa kooperatif meningkatkan akan selama mereka soal-soal secara Pembelajaran ekonomi dengan model dapat pengubahan didik dan mandiri atau di dalam kelompok. integrasi kemampuan dalam belajar kolaboratif dan peserta didik, lesehan membantu secara diharapkan peserta dapat didik dalam konseptual. Keterlibatan dengan orang memberikan lain bagi pemahaman, pengalaman, dan dapat peserta didik untuk mengevaluasi dan memecahkan permasalahan ekonomi memperbaiki pemahaman mereka saat yang mereka bertemu dengan pemikiran kebutuhan orang membuka lain kesempatan dan berpartisipasi saat dalam mereka pencarian dihadapi untuk memenuhi individual maupun kelompoknya sesuai dengan kapasitasnya sehingga menimbulkan pemahaman bersama. pengetahuan, permasalahan tidak bagi Peran penting guru dalam orang lain dan masyarakat dalam arti pembelajaran konstruktivisme adalah yang luas. Pengalaman belajar peserta Scaffolding dan Coaching. Scaffolding didik pada pembelajaran ekonomi adalah memberikan dukungan dan dapat diperoleh melalui interaksi bantuan kepada peserta didik yang dengan guru, rekan maupun sumber sedang pada awal belajar kemudian belajar yang lain. Model pembelajaran sedikit ekonomi lesehan sesuai dengan teori demi sedikit mengurangi atau bantuan tersebut model pengajaran sosial. Menurut peserta didik mampu Joyce & Weil (2011: 295) teori model memecahkan problem dari tugas yang pengajaran sosial percaya bahwa dihadapi. Dukungan dapat berupa peran utama pendidikan adalah untuk isyarat-isyarat, peringatan, maupun mempersiapkan warga negara yang memberikan contoh. Coaching adalah akan mengembangkan tingkah laku dukungan setelah 136 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 demokratis yang terpadu, baik dalam mencegah terjadinya konflik sosial. tataran pribadi maupun sosial serta Pembelajaran dengan model lesahan meningkatkan taraf hidup berbasis menjadikan demokrasi sosial yang produktif. ekonomi menjadi lebih demokratis. suasana pembelajaran pengajaran sosial Prinsip kekeluargaan, kebersamaan, pada usaha kesetaraan, kesepahaman dan keadilan mengembangkan kemampuan siswa terjadi dalam proses pembelajaran, agar sehingga pembelajaran berhubungan dengan orang lain sebagi berlangsung bukan usaha membangun sikap siswa yang kompetitif melainkan kooperatif dan demokratis dengan menghargai setiap kolaboratif. Model menekankan memiliki kecakapan untuk lagi yang bersifat sosial. Model pembelajaran ekonomi Dengan menerapkan model sosial, lesehan dikembangkan berdasarkan pembelajaran diarahkan pada upaya metode melibatkan dalam Menurut Nur dan Wikandari (2000: menghayati, mengkaji, menerapkan 27) salah satu alternatif metode dan menerima fungsi dan peran sosial. pembelajaran Model pembelajaran sosial dirancang mengaktifkan siswa selama proses untuk memanfaatkan fenomena kerja pembelajaran adalah metode sama, membimbing para siswa untuk pembelajaran kooperatif. Metode mendefinisikan masalah, pembelajaran kooperatif memberikan mengeksplorasi berbagai cakrawala kesempatan pada peserta didik untuk mengenai bekerja sama antar peserta didik yang perbedaan data dalam realitas peserta masalah, yang didik mengumpulan serta kooperatif. yang dapat dan mempunyai kemampuan heterogen. mengetes Lebih lanjut Lie (2002: 12) yang relevan, mengembangkan pembelajaran hipotesis. Dengan melakukan usaha menyatakan bersama dalam hal ini pembelajaran pembelajaran gotong royong atau ekonomi dengan model lesehan, maka cooperative akan kualitas kesempatan kepada peserta didik mendatangkan untuk bekerja sama dengan sesama meningkatkan kehidupan, kebahagiaan dan semangat dalam serta 137 bahwa learning tugas-tugas sistem memberikan terstruktur, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sehingga dengan sistem ini peserta model didik lebih berperan aktif dalam proses Learning pada pembelajaran ekonomi pembelajaran sedangkan guru hanya berkarakter sebagai Model menunjukkan adanya tren peningkatan kooperatif hasil belajar siswa hingga mencapai dikembangkan untuk mencapai hasil kriteria ketuntasan 80%. Penelitian belajar berupa prestasi akademik, lain toleransi, menerima keragaman, dan menjelaskan pembelajaran ekonomi pengembangan ketrampilan sosial. kontekstual bernuansa kekeluargaan Untuk mencapai hasil belajar itu, mendapat tanggapan positif sebanyak model 93,5%. fasilitator. pembelajaran pembelajaran kooperatif Democratic oleh Cooperatif ekonomi Sulolipu Dari pancasila (2015) beberapa yang penelitian dan tersebut dapat diketahui bahwa peserta interdependensi peserta didik dalam didik cenderung menginginkan model struktur tugas, struktur tujuan, dan pembelajaran struktur rewardnya. menyenangkan, bisa mendorong rasa menuntut kerja sama yang ingin tahu peserta didik, menghormati Beberapa penelitian dilakukan dalam upaya mengembangkan model perbedaan pembelajaran mengembangkan diri. untuk bervariasi, menciptakan dan membantunya lingkungan belajar yang kondusif dan membantu peserta didik memahami Konsep Model Pembelajaran konsep-konsep Ekonomi Lesehan ekonomi, sehingga Pembelajaran ekonomi dengan pembelajaran ekonomi berlangsung dan model lesehan mengambil konsep dari melibatkan siswa aktif di dalamnya. filosofi lesehan. Lesehan merupakan Hasil penelitian menunjukkan 97,04% budaya peserta didik memberikan tanggapan makanan atau sesuatu dengan duduk positif terhadap penggunaan model santai ditikar atau lantai. Makanan pembelajaran Economic Cooperatif atau barang yang diperjualbelikan menarik, menyenangkan, Learning yang Shalikah (2013). dilakukan turut oleh yang digelar memperjualbelikan pada saat lesehan M. sehingga pembeli atau pengujung Ahmad (2014) dengan menggunakan dapat melihat dan memilih dengan Sementara 138 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 rasa nyaman, santai, tanpa keterikatan, forum, dan lesehan sebagai medium. dan merasa leluasa. Budaya lesehan Lesehan sebagai wahana merupakan sangat tempat terkenal masyarakat terutama jawa menyebutnya yang dengan pada dimana pembelajaran dilakukan bersama dan tidak ada kadang perbedaan dalam belajar. istilah Artinya “Cangkrukan”. Di era modern istilah semua siswa mempunyai kepentingan lesehan mungkin bisa kita samakan yang sama, hak dan kewajiban yang dengan “Kongkow atau Hang-out”. sama dalam proses pembelajaran. Meskipun kita sebut dengan istilah Lesehan sebagai forum merupakan yang berbeda, namun hakikat dan mekanisme makna dari lesehan itu sendiri masih dalam proses pembelajaran. Artinya tetap sama yaitu ruang atau area yang ada musyawarah mufakat dengan asas memberikan rasa kekeluargaan dalam pembelajaran. kebersamaan dan saling terbuka satu Siswa membuat forum dalam belajar, sama lain, duduk sama rendah berdiri terlibat didalamnya, saling membantu sama tinggi. Secara filosofi, tujuan dan dari lesehan adalah media yang dapat kesepakatan dan memutuskan apa memberikan budaya keterbukaan dan yang akan mereka pelajari. Lesehan kebebasan, memandang sebagai medium merupakan perantara perbedaan derajat atau kelompok untuk menyampaikan pendapat dan masyarakat tertentu. Bersatu untuk menyampaikan pesan. Artinya melalui bercengkrama, memberi kebebasan lesehan untuk yang kesempatan terbaik untuk belajar bermanfaaat, dan diharapkan positif, bersama-sama mengenai berbagai hal. kenyamanan, tidak mencari sesuatu bekerja itu Makna dan sebagai media komunikasi yang komunikasi sama, sebagai interaksi mencapai satu-satunya lesehan tersebut bebas dan sarat akan makna dan menjadi dasar dalam pengelolaan budaya. pembelajaran ekonomi. Pembelajaran Filosofi dan makna lesehan ekonomi didesain sedemikian rupa digunakan dalam proses pembelajaran sehingga sesuai dengan konsep makan mengandung tiga makna yaitu lesehan lesehan. Menurut Farliana ( 2014: sebagai 753) ada beberapa alasan kerangka wahana, lesehan sebagai 139 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembelajaran ekonomi guru berbasis terkait pengelolaan pembelajaran. lesehan, antar lain: Pembelajaran ekonomi dengan a) Mengubah situasi dan kondisi dimana model lesehan akan menjadi efektif biasanya mereka harus belajar di karena guru mengelola pembelajaran dalam ruangan mulai duduk di dalam pembelajaran, dari perencanaan, proses dengan posisi yang telah pembelajaran hingga proses evaluasi. disediakan. Pembelajaran terasa Konsep ini memungkinkan siswa lebih kaku. Berbeda ketika mereka berpartisipasi belajar secara lesehan, suasana proses pembelajaran. Guru berperan akan menjadi lebih nyaman dan sebagai fasilitator dan motivator bagi santai. siswa kursi secara untuk pembelajaran b) Setiap siswa bebas mengemukakan aktif bisa dalam mengikuti dengan nyaman, pendapatnya tentang materi yang sehingga mereka lebih muda dalam disampaikan memahami atau didiskusikan, materi. Lebih sama halnya ketika mereka bebas Farliana memilih menu makanan kelebihan dari konsep pembelajaran yang menyebutkan lanjut beberapa lesehan dibandingkan dengan strategi mereka inginkan. c) Pembelajaran akan lebih bermakna pembelajaran yang lain, yaitu: (1) jika mereka belajar dengan santai Makna dari lesehan itu sendiri adalah tapi tetap taat pada aturan. Selain penciptaan suasana yang lebih santai itu mereka bisa mengaitkan materi dan nyaman; (2) Siswa lebih leluasa dengan mengemukakan pendapatnya karena kondisi realitas yang kondisi lingkungan tempat belajar mereka alami. Beberapa memungkinkan alasan bagi yang nyaman dan kondusif; (3) tersebut guru Memudahkan untuk bagi siswa untuk mengelola pembelajaran menjadi lebih menggali pengetahuan tanpa dibatasi menyenangkan dan mudah dipahami ruang; (4) Tidak ada batasan materi oleh siswa. Oleh karena itu, konsep pembelajaran. lesehan menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah yang dihadapi 140 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 permasalahan IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN kehidupan EKONOMI ekonomi sehari-hari, dalam dan DENGAN MODEL LESEHAN berusaha untuk mencari solusi Perencanaan dalam memecahkan permasahan Pada tahap ini guru tersebut dengan semangat menyiapkan perangkat pembelajaran kekeluargaan, tanggung jawab dan berupa saling menghargai skenario menetapkan pembelajaran, topik diskusi, serta Tahap 2 Eksplorasi awal, menggali menyusun daftar menu (materi dan pengetahuan dasar siswa tentang media pembelajaran bisa berupa audio kebutuhan manusia yang tidak maupun visual. terbatas. Guru meminta siswa Proses Pembelajaran untuk menceritakan pengalaman Berikut ini langkah-langkah tentang bagaiman kebutuhannya pembelajaran ekonomi dengan model dari Lesehan: menjelang tidur kembali? Apa bangun tidur hingga Menyelenggarakan permasalahan yang dihadapi dari dengan pemenuhan kebutuhan tersebut? menanamkan etika dan moral. Bagaimana upaya untuk mengatasi Pada Tahap 1 pembelajaran tahap ini Guru permasalahan tersebut? Kegiatan menyampaikan pesan bahwa siswa adalah Salah satu siswa semua kegiatan nantinya harus menceritakan pengalamannya dan dilandasi sifat-sifat luhur sesuai siswa lain memperhatikan dengan kepercayaan masing- seksama (tentunya pengalaman masing, semangat kekeluargaan, dari masing-masing siswa akan tanggung saling berbeda) dari situ akan terlihat Guru keberagamam kebutuhan. Tujuan tujuan dari kegiatan ini membangun agama jawab menghargai. Selanjutnya menyampaikan pembelajaran dan dan pemahaman rangkaian kegiatan yang akan dilakukan. mengembangkan Tujuan dari tahap ini adalah siswa menghargai dapat mengidentifikasi 141 siswa sikap dan saling National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Tahap 3 Eksplorasi lanjut. Mulai a) Guru memberikan penjelasan menyusun pengalaman siswa dan untuk metode pembelajaran menambahkan pengetahuan baru. yang akan dilaksanakan oleh Menjelaskan alokasi sumber daya siswa (Proses pembelajaran yang terbatas, alternatif pilihan bisa berlangsung diluar kelas, yang tepat, dan memanfaatkan lebih santai dan nyaman). biaya peluang. Pada tahap ini b) Guru mengorganiasikan siswa semua sama seperti ketika mereka pengalamannya dalam pemenuhan akan makan secara lesehan, kebutuhan. Siswa mulai menyusun mulai pengetahuan secara sistematis dan siswa dengan membagi dalam terperinci kelompok-kelompok kecil pengalaman yang pernah mereka yang baik alami kemampuan Siswa menceritakan sesuai dalam kehidupan. heterogen maupun jenis selanjutnya guru Sementara kegiatan guru adalah kelamin, menambahkan pengetahuan baru, memberikan stimulus untuk bagaimana mengalokasikan topik yang akan di bahas. sumber yang daya Bagaimana dengan mengorganisasikan c) Guru memberikan instruksi terbatas? melakukan tentang pilihan pembelajaran yang yang tepat dalam pemenuhan akan dilakukan, yaitu (1) setiap kebutuhan, memanfaatkan kelompok bebas memilih sub adanya biaya peluang. Tujuan materi yang akan didiskusikan, kegiatan pada tahap 3 adalah siswa (2) dapat kelompok dan belajar langsung dari setiap siswa dalam harus pengalaman dan saling bertukar mengemukakan pendapat serta pendapat. pengetahuannya Tahap 4 Pembelajaran ekonomi materi yang dipilih, (3) siswa dengan model Lesehan untuk topik yang permasalahan ekonomi dan cara berpendapat atau menanggapi mengatasinya. Kegiatan guru pada pernyataan sswa lain (seperti tahap ini adalah : halnya dalam lesehan setiap 142 lain tentang boleh ikut National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 orang boleh saling mencicipi Tujuan dari kegiatan pada tahap 4 antar makanan yang disajikan). adalah siswa partisipasi individu melalui kerjasama dalam d) Guru memberikan kebebasan kepada tercipta kelompok, mampu mentransfer untuk mengungkapkan pengetahuan pengetahuan, terbentuk mereka tentang materi-materi musyawarah mufakat yang sedang di diskusikan (kesepakatan bersama), terbentuk (Demokrasi pendapat). kesepahaman Semetara kegiatan siswa antara Tahap 5 Penarikan kesimpulan. lain: Setelah siswa memaparkan hasil a) Siswa saling berdiskusi dengan diskusi, saling memperhatikan dan siswa yang lain didalam memberi masukan, guru apabila terjadi kelompoknya untuk membahas meluruskan topik pilih. kesalahpahaman. Guru bersama Apabila ada hal yang kurang siswa menyimpulkan materi/topik dimengerti, bisa yang telah didiskusikan. Tujuan meminta bantuan guru untuk kegiatan ini adalah Siswa dapat memperjelas materi. Selain memperoleh menggali pengetahuannya dari hasil presentasi dan masukan siswa belajar saling dari guru. Selanjutnya diharapkan dan siswa mampu mengaplikasikan menghormati semua pendapat pengetahuan yang mereka peroleh siswa yang lain. dalam kehidupan sehari-hari. yang b) Setiap siswa juga terbuka, mereka menghargai kelompok pengetahuan baru diberi kesempatan untuk presentasi Evaluasi Pembelajaran hasil diskusi untuk ditanggapi Proses kelompok lain evaluasi dapat dilakukan dengan teknik tes dan non c) saling memberikan tanggapan tes. Teknik tes untuk mengukur maupun komentar, menghargai pemahaman siswa mengenai materi dan menghormati yang telah dipelajari dan didiskusikan pendapat antar siswa. melalui 143 berbagai pertanyaan. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Sedangkan evaluasi dengan teknik non berlangsung tes dilakukan selama pembelajaran kompetitif melainkan kooperatif dan berlangsung, kolaboratif. keaktifan untuk siswa mengetahui selama bukan lagi bersifat proses pembelajaran. Evaluasi bisa dilakukan DAFTAR RUJUKAN melalui observasi dan wawancara Arend, Richard I. 2008. Learning To Teach (terjemahan) (buku dua, dengan siswa. edisi ketujuh). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. KESIMPULAN Dalam pembelajaran ekonomi Budiwati, Neti. 2009. Pembelajaran dengan model lesehan ini, diharapkan Ekonomi SMA/SMK. (Online) siswa mampu mengungkap suatu (http://netibudiwati.blogspot.co permasalahan dari berbagai sudut m/2009/03/pembelajaran- pandang. Setiap siswa mempunyai ekonomismasmk.html) diakses pengetahuan dan pendapatnya masing- Februari 2016. masing tentang materi yang akan Ellis, Sundmacher&Varua. mereka pelajari. Siswa yang lain Responding diperbolehkan Perceptions memberikan pendapatnya sehingga kesepahaman Quality akan Accounting terjadi dalam proses In To Of 2011. Student Education Economics And Courses. pembelajaran. Bentuk pembelajaran Australasian ini berusaha menjaga kebudayaan Economics Education Volume didalam 8, Number 2, 2011, pp.43-62 masyarakat menumbuhkan tata nilai, dan sikap Farliana, Journal Nina. 2014. of Pluralisme kekeluargaan, serta mengembangkan Pembelajaran sikap saling memahami, menghormati Berbasis Lesehan. Prosiding dan mengajarkan keterbukaan. Prinsip Pluralisme dalam Ekonomi kekeluargaan, dan Pendidikan, ISSN 2407- kebersamaan, kesetaraan, kesepahaman dan keadilan 4268: 748-760. terjadi dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran Ekonomi Joyce, Bruce. Weil, Marsha, and yang Calhoun, Emily. 2011. Models 144 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 of Teaching. Terjemahan. Kebangsaan Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lie, Anita. 2002. Learning, Economic Kelas. Gramedia Mempraktikkan Hikmah Pasuruan. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPs UM. Jakarta: Slavin E, Robert. 2005. Cooperative PT Widiasarana Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Ahmad, Iswandi. Pengembangan Ekonomi Cooperative Learning Di SMA Bayt Al Indonesia. M. Model Cooperative Cooperative Learning di Ruangruang Melalui Sulolipu, 2014. Anisa. Pengembangan Pembelajaran Pancasila Andi Perangkat Pembelajaran Melalui 2015. Ekonomi Model Democratic Cooperative Kontekstual Bernuansa Asas Learning (DCL) di SMA Negeri Kekeluargaan. Kota Ternate. Tesis Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPs UM. tidak Suprijono, Agus. 2009. Cooperative diterbitkan. Malang: PPs UM. Nuraini, Umi. 2014. Pengembangan Learning Teori dan Aplikasi Skenario Pembelajaran Project PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Based Learning Pada Mata Pelajar. Yamin, Martinis. 2012. Desain Baru Pelajaran Ekonomi SMA. Tesis (Tidak diterbitkan). PPS- Pembelajaran Konstruktivistik. Jakarta: Referensi. Universitas Negeri Malang Nur, Mohamad dan Wikandari. 2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Konstruktivis Pendekatan dalam Pengajaran. Surabaya: Pusat sains dan Matematika Sekolah Unesa. Shalikha, Putri Ayu Anisatus. 2013. Pengembangan Ekonomi Pembelajaran Bernuansa 145 KONSEP PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS POTENSI DAERAH Andi Zulitsnayarti Mardhani Syam1), Hari Wahyono2), Mit Witjaksono3) 1) Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang Email : [email protected] 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang 3) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang Abstract Konsep pembelajaran ekonomi berbasis potensi daerah merupakan konsep pembelajaran yang rancangan dan proses pembelajarannya memanfaatkan segala sesuatu yang memiliki ciri khas kedaerahan atau potensi yang ada di daerah yang sekiranya dapat menunjung pembelajaran ekonomi. Setiap wilayah dengan karakter yang berbeda memiliki potensi yang berbeda pula, termasuk juga Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kabupaten ini memiliki potensi sumber daya alam diantaranya pada sektor pertanian dan pariwisata yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber belajar ekonomi. Dalam penerapan konsep pembelajaran ekonomi berbasis potensi daerah ini dibutuhkan pembelajaran yang tidak hanya berdasarkan buku teks atau pembelajaran yang hanya bersifat konvensional saja akan tetapi dibutuhkan pembelajaran yang mengaitkan antara kegiatan belajar di kelas dengan dunia nyata siswa. Tujuan penulisan ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mengidentifikasi dan memecahkan masalah potensi lokal di daerahnya, menanamkan nilai-nilai dan perasaan memiliki serta keterampilan untuk memanfaatkan potensi daerah secara bijaksana dan bertanggung jawab dan merupakan investasi bagi kesejahteraan masyarakat dan aksi sosial. Penerapan pembelajaran ekonomi berbasis potensi daerah seyogyanya memperhatikan beberapa hal, diantaranya : (1) guru ekonomi memiliki kepekaan terhadap kejadian-kejadian aktual yang terjadi di daerahnya, (2) guru ekonomi harus memiliki kemampuan menganalisis potensi-potensi apa saja yang dimiliki daerahnya yang dapat menunjang pembelajaran ekonomi, (3) guru ekonomi memiliki keterampilan dalam menyediakan komponen yang mendukung pembelajaran ekonomi berbasis potensi daerah, (4) guru ekonomi memiliki keterampilan menginventarisasi dan mengorganisasikan pembelajaran berbasis potensi daerah, dan (5) penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan model REACT. Keywords: pembelajaran ekonomi, potensi daerah, kontekstual, REACT Indonesia adalah negara dengan Potensi yang ada di daerah julukan negara maritim dan agraris. seyogyanya dapat dikelolah dengan Semua pulaunya dikelilingi laut dan baik dan dimanfaatkan secara optimal mayoritas tanahnya subur. Ditambah untuk lagi kesejahteraan dengan kekayan alam yang kelangsungan hidup dan Dalam hal mengelola dan rakyat. beragam, mulai dari objek wisata dan keterbatasan berbagai budaya yang beragam dan memanfaatkan potensi yang terdapat di unik, yang tersebar hampir disetiap daerah dapat diantisipasi dengan cara daerah di Indonesia, semua sumber daya mempersiapkan sumber daya manusia tersebut akan berpotensi besar jika Indonesia yang mampu mengelola dikelola dengan baik. dengan 146 untuk baik dan menjaga National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kesinambungan potensi tersebut serta Peraturan Pemerintah No. 19 tahun SDM yang memiliki pengetahuan, sikap 2005 serta hal Pendidikan pada BAB III pasal 14 ayat pengelolaan potensi tersebut. Upaya (1) menyatakan bahwa “Kurikulum mempersiapkan SDM tersebut hanya SMP/MTS/SMPLB atau bentuk lain efektif dilakukan melalui pendidikan. yang sederajat, dan kurikulum untuk keterampilan dalam Pendidikan mengharuskan sekolahsekolah untuk mengadopsi sistem pembelajaran yang bermuatan potensi daerah, dimana rancangan, proses, dan tentang Standar Nasional SMA/MA/SMALB atau bentuk lain yang sederajat, dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal. Pola pendidikan dapat evaluasi pembelajarannya berorientasi memfasilitasi pada pemanfaatan potensi keunggulan secara optimal potensi daerah serta daerah, seperti sumber daya alam, langkah sumber daya manusia di masyarakat, berkesinambungan dapat atau lingkungan yang memungkinkan dilakukan melalui pendidikan dapat mendukung pembelajaran. Hal ekonomi, karena pendidikan ekonomi tersebut sejalan dengan landasan yuridis dianggap sebagai pendidikan yang dalam Republik sangat dekat dengan kehidupan sehari- Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang hari masyarakat. Pendidikan ekonomi Sistem Pendidikan Nasional pada BAB juga dapat dijadikan dasar dan patokan X pasal 36 ayat (3) butir C yang dalam memanfaatkan secara benar dan menyatakan bahwa ”Kurikulum disusun tepat guna potensi yang ada di daerah. sesuai Dengan konsep pembelajaran ekonomi Undang-Undang dengan keragaman memperhatikan potensi daerah dan lingkungan”. yang pemanfaatan sistematis dan berbasis potensi daerah, diharapkan pembelajaran Pendidikan berbasis potensi daerah dalam yang ekonomi mampu memberikan kesempatan kepada siswa juga ditegaskan pada pasal 37 ayat (1) untuk juga mensuratkan hal yang sama yakni daerahnya, dan memiliki keterampilan menyatakan “Kurikulum untuk memanfaatkan potensi daerah pendidikan dasar dan menengah wajib dengan sikap yang bertanggungjawab memuat keterampilan atau kejuruan dan bertanggung jawab. muatan bahwa lokal”. Selain itu dalam 147 belajar memahami potensi Melalui konsep pembelajaran ekonomi berbasis potensi daerah pihak pendidik dalam hal ini sekolah sebagai beberapa sektor, diantaranya, pada sektor Pertanian dan Pariwisata. Melihat ada beberapa sektor wadah dan guru sebagai fasilitator potensial yang dapat dijadikan sebagai diharapkan mampu menyusun salah satu sumber belajar ekonomi yang yang bermuatan terdapat di kabupaten Maros, yang pembelajaran pemanfaatan optimal potensi daerah notabenenya sebagai salah satu bahan, sumber, media domisili/tempat tinggal siswa, ini sangat dan, atau wahana dalam pembelajaran mendukung ekonomi yang mampu mendorong pembelajaran kesadaran siswa untuk mengembangkan bermuatan potensi daerah. dan memanfaatkan seoptimal mungkin adalah untuk daerah diterapkannya Ekonomi yang Dalam rangka mewujudkan konsep pembelajaran ekonomi berbasis potensi potensi yang ada di daerahnya. daerah, Setiap wilayah dengan karakter yang dibutuhkan berbeda memiliki potensi yang berbeda pembelajaran pula, termasuk juga Kabupaten Maros, pembelajaran di kelas dengan dunia Sulawesi nyata/kehidupan Selatan. Kabupaten ini memiliki banyak potensi yang dapat dijadikan sebagai salah satu sumber yang konsep mengaitkan sehari-hari siswa melalui pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual membuat peserta didik belajar tidak hanya belajar ekonomi di SMA. Ada beberapa potensi daerah yakni menghafal materi saja akan tetapi sektor unggulan terdapat di Kabupaten mendapatkan pelajaran yang penuh Maros yang memiliki peluang besar makna untuk dikembangkan, diantaranya sebaiknya pembelajaran tidak hanya sektor pertanian perkebunan. difokuskan dan (Susilowati, 2014). pada Maka pemberian 2013) pembekalan kemampuan pengatahuan Perekonomian Kabupaten Maros secara yang hanya bersifat teoritis saja, akan potensial terdiri dari beberapa sektor tetapi siswa diarahkan untuk belajar unggulan dan menjadi prioritas untung langsung dari dikembangkan. Hasil analisis Location dikaitkan dengan Question lingkungannya. Hal tersebut sejalan Menurut (Mustafa, (LQ) mengidentifikasi dengan 148 yang pengalaman keadaan dikemukakan yang aktual oleh National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 (Nurhadi, 2002) bahwa belajar akan penghidupan masyarakat setempat, jika lebih bermakna apabila anak mengalami terus dikembangkan dengan baik dan apa yang dipelajarinya dan tidak hanya berkesinambungan mengetahui saja. tersebut potensi bahkan tumbuhnya dapat daerah mendorong perekonomian secara menyeluruh. PEMBAHASAN Dari berbagai pendapat diatas, dapat A. Potensi Daerah Potensi daerah merupakan potensi disimpulkan bahwa potensi daerah sumber daya spesifik yang dimiliki yaitu keunggulan yang dimiliki daerah suatu daerah. Potensi daerah yang berupa meliputi sumber daya alam, manusia tekhnologi informasi dan komunikasi, teknologi, dapat serta ekologi, hasil bumi, kreasi seni, membangun budaya, pelayanan, jasa, SDA, dan kemandirian nasional (hariyadi, 2010). SDM. Potensi daerah/keunggulan lokal Oleh karena itu potensi daerah harus yang ada pada setiap daerah diharapkan dikelolah dan mampu memberikan peluang besar dimanfaatkan secara optimal untuk untuk bekerja, sebagai penopang hidup kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. rakyat. masyarakat dan dikembangkan budaya untuk dengan Potensi baik ekonomi, Oleh budaya, karena diharapkan itu memiliki daerah kepekaan dan rasa ingin tahu terhadap Soeparmoko apa saja yang ada di daerah masing- (2002:99) sebagai “Kemampuan yang masing sehingga sehingga nilai-nilai ada di daerah yang mugkin dan layak yang baik yang terkandung dalam untuk dikembangkan sehingga akan pancasila tetap tertanam. Termasuk terus berkembang menjadi sumber cara menjaga dan melestarikan budaya penghidupan rakyat setempat bahkan serta memanfaatkan potensi daerahnya dapat mendorong perekonomian daerah secara secara keseluruhan untuk berkembang bertanggungjawab. didefenisikan dengan ekonomi aspek oleh sendirinya tepat guna dan dan Potensi/keunggulan lokal yang berkesinambungan”. Dari pengertian terdapat di dearah diharapkan mampu tersebut dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi dinyatakan sebagai salah satu sumber masyarakatnya tidak hanya sebagai potensi daerah 149 sumber pendapatan ekonomi, akan Maros, ada beberapa sektor yang cukup tetapi juga bermanfaat dibidang-bidang potensial diantaranya sektor pertanian pendidikan dan dan keilmuan, seperti sektor pariwisata, sektor halnya menurut Ahmadi (2012:10) pengangkutan, dan sektor jasa-jasa. Hal tujuan adanya pendidikan berbasis tersebut sejalan dengan dengan yang keunggulan siswa dikemukakan oleh (Mustafa, 2013) mengetahui keunggulan lokal daerah Perekonomia kabupaten Maros secara dimana memahami potensial terdiri dari beberapa sektor berbagai aspek yang berhubungan unggulan dan menjadi prioritas untung dengan keunggulan lokal tersebut, dikembangkan. Hasil analisis Location kemudian siswa mampu memanfaatkan Question dan mengolah sumber daya alam, beberapa sektor, diantaranya : 1) Sektor terlibat dalam pelayanan atau jasa atau Pertanian dengan komoditas tanaman kegiatan lain yang berakitan dengan padi, dan 2) Sektor Pariwisata dalam keunggulan lokal, hal ini TN Bantimurung Bulusaraung memperoleh penghasilan lokal siswa melestarikan agar tinggal, budaya sehingga atau dan (LQ) mengidentifikasi Kabupaten Maros tradisi maupun sumber daya yang menjadi B. Konsep Pembelajaran Ekonomi keunggulan daerah tersebut. Berbasis Potensi Daerah Setiap wilayah dengan karakter Belajar adalah suatu aktivitas atau berbeda memiliki potensi berbeda, proses untuk memperoleh pengetahuan, termasuk juga meningkatkan Sulawesi Selatan. Kabupaten Maros, Kabupaten memperbaiki ini keterampilan, perilaku, sikap dan memiliki banyak potensi yang dapat mengokohkan kepribadian (Suyono dan dijadikan Hariyanto, 2012:9). Maka belajar dapat sumber pembelajaran ekonomi. diartikan sebagai salah satu hasil dari memiliki, melatih dan meningkatkan Potensi daerah yang terdapat di Kabupaten Maros dalam hal ini potensi keterampilan. Melatih Sumber Daya Alam (SDA) menurut dalam memanfaatkan potensi daerah Dinas Pariwisata, dan Dinas Pertanian merupakan kegiatan belajar, belajar Tanaman Pangan dan Holtikultura serta dari segala sesuatu yang terdapat dinas-dinas yang terkait di Kabupaten dilingkungan tempat tinggal, dijadikan 150 keterampilan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sebagai sumber belajar, dan digunakan persyaratan keilmuan yang lain secara arif, bijaksana dan bertanggung yaitu objek, dan mempunyai tujuan jawab yang jelas). dengan memperhatikan 3) Umumnya, analisis yang digunakan keberlangsungannya. potensi dalam ilmu ekonomi adalah metode daerah dapat diterapkan di sekolah dan pemecahan masalah (perlu metode pada semua bidang studi. Salah satu pemecahan bidang studi yang dapat menfasilitasi solving) Pembelajaran berbasis 4) Inti dari ilmu ekonomi adalah pemanfaatan secara optimal potensi daerah adalah melalui masalah-problem memilih alternative yang terbaik pendidikan ekonomi. Pemanfaatan potensi daerah 5) Lahirnya ilmu ekonomi karena melalui pembelajaran ekonomi ini adanya kelangkaan sumber pemuas dapat kebutuhan manusia. diintegrasikan, oleh karena Pembelajaran ekonomi merupakan pembelajaran berbasis potensi daerah sesuai dengan pendidikan dari pembelajaran yang sangat dekat dengan sendiri. kehidupan sehari-hari dan merupakan karakteristik ekonomi itu Karakteristik Bidang Studi Ekonomi pembelajaran (Depdiknas, 2003) sbb: kesempatan 1) Mata pelajaran ekonomi berangkat segala yang dalam yang memberikan memanfaatkan berkaitan dengan dari fakta atau gejala ekonomi yang lingkungan nyata. memiliki nilai ekonomis tak terkecuali 2) Mata pelajaran ekonomi dalam tempat hal tinggal memanfaatkan yang potensi mengembangkan teori-teori untuk daerah. Hal ini sejalan dengan tujuan menjelaskan fakta secara rasional pembelajaran (agar manusia mampu membaca Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dan Tentang Standar Isi pelajaran Ekonomi menjelaskan gejala-gejala ekonom i secara sistematis, maka disusunlah konsep dan teori ekonomi menurut SMA adalah : 1) Memahami sejumlah konsep ekonomi memjadi bangunan ilmu ekonomi ekonomi. peristiwa dan masalah ekonomi persyaratan ekonomi Selain memenuhi sistematis, juga ilmu dengan memenuhi untuk kehidupan mengaitkan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan 151 individu, rumah tangga, masyarakat, berbasis daerah akan memberikan dan negara kesempatan kepada siswa untuk belajar 2) Menampilkan sikap ingin tahu mengidentifikasi dan memecahkan terhadap sejumlah konsep ekonomi masalah potensi lokal di daerahnya, dan yang diperlukan untuk mendalami merupakan investasi bagi kesejahteraan ilmu ekonomi masyarakat dan aksi sosial. 3) Membentuk sikap bijak, rasional dan Konsep pembelajaran ekonomi bertanggung jawab dengan memiliki berbasis potensi daerah merupakan pengetahuan ekonomi, konsep pembelajaran yang dimana manajemen, dan akuntansi yang rancangan dan proses pembelajaran bermanfaat bagi diri sendiri, rumah ekonomi memanfaatkan segala seuatu tangga, dan negara yang memiliki ciri khas kedaerahan 4) Membuat ilmu keputusan yang atau potensi yang ada di daerah yang bertanggungjawab mengenai nilai- sekiranya nilai pembelajaran. Sesuai dengan yang sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dijelaskan dalam berbasis skala nasional maupun dapat menunjung bahwa pembelajaran keunggulan daerah/lokal internasional adalah segala sesuatu yang merupakan Materi dalam pembelajaran ekonomi ciri khas kedaerahan mencakup aspek seyogyanya dengan ekonomi, budaya, tekhnologi informasi pemanfaatan potensi-potensi yang ada dan komunikasi, ekologi dan lain-lain didaerah. Materi pembelajaran yang (Depdiknas, 2008). bersumber dari potensi daerah akan Pembelajaran melatih harus selaras kemampuan ekonomi berbasis siswa dalam potensi daerah memungkinkan siswa masalah dan dapat memanfaatkan potensi daerahnya memecahkan masalah yang terkait dengan optimal dan bijaksana serta dengan potensi keunggulan daerah di memiliki lingkungan mengelola potensi tersebut. Hal ini mengidentifikasi kemampuan keterampilan siswa. Upaya bersosialisasi memecahkan melatih dan sesuai keterampilan dengan pernyataan dalam bahwa masalah pembelajaran berbasis potensi daerah sejalan dengan yang dijelaskan oleh memberikan kesempatan kepada siswa (David Sobel, 2007) bahwa pendidikan untuk 152 belajar memahami potensi National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 daerahnya, menanamkan nilai-nilai dan mengalami apa yang dipelajarinya dan perasaan memiliki serta keterampilan tidak hanya mengetahui saja. untuk memanfaatkan potensi tersebut Belajar dengan mengalami berarti dengan bijaksana dan bertanggung belajar dengan mengarahkan peserta jawab (Syamsul, 2011). didik untuk mengaitkan pengalaman Dalam rangka penerapan konsep belajar langsung dan nyata dalam pembelajaran ekonomi berbasis potensi kehidupan daerah pengalaman belajar langsung dalam dibutuhkan kemudian sehari-hari, khususnya pembelajaran yang tidak hanya melihat, mengamati, dan sampai pada berdasarkan buku teks atau tahap pemanfaatan potensi yang ada di pembelajaran konvensional saja akan daerah tempat tinggal, sehingga dapat tetapi dibutuhkan pula pembelajaran tercipta proses pembelajaran ekonomi yang mengaitkan pembelajaran di kelas yang kondusif dan dikemas semenarik dengan dunia nyata siswa melalui mungkin yang mampu membangkitkan pembelajaran kontekstual. motivasi siswa dalam belajar ekonomi. Pembelajaran kontekstual membuat Salah satu model pemngembangan peserta didik belajar tidak hanya pembelajaran kontektual adalah model menghafal materi saja akan tetapi REACT. Model mendapatkan pelajaran yang penuh pembelajaran REACT adalah model makna Maka pembelajaran yang dapat membantu sebaiknya pembelajaran tidak hanya guru untuk menanamkan konsep pada difokuskan pemberian siswa. Siswa diajak menemukan sendiri pembekalan kemampuan pengatahuan konsep yang dipelajarinya, bekerja yang hanya bersifat teoritis saja, akan sama, menerapkan konsep tersebut tetapi siswa diarahkan pada belajar dalam langsung dari pengalamannya yang mentransfer dalam kondisi baru (Sri dikaitkan dengan keadaan aktual yang Rahayu dalam Yuliati, 2008:60). (Susilowati, pada 2014). ada di lingkungannya. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh (Nurhadi, 2002) bahwa belajar akan lebih bermakna apabila sehari-hari Model dan pembelajaran kontekstual REACT terdiri tahapan anak kehidupan yaitu (2) Experiencing, : dari (1) Relating, (3) Applying, (4)Cooperating, dan (5) Transferring 153 5 Konsep berbasis pembelajaran potensi daerah ekonomi dengan Selain itu hasil penelitian oleh (Kindarto&Gafur, 2014) Terjadi menerapkan pendekatan pembelajaran peningkatan aktivitas belajar siswa kontekstual dengan model REACT, dalam pembelajaran kontekstual dengan diharapkan ekonomi strategi REACT. Pada kondisi awal rata- mampu memberikan pengetahuan yang rata aktivitas belajar siswa 41,07% dari mendalam akan pemberdayaan potensi 32 siswa, akhir siklus I menigkat daerah, pemaanfaatan potensi daerah menjadi 68,30%, dan akir siklus II dengan belajar menjadi 85,15%. Dan ada peningkatan ekonomi di kelas maupun dalam ketuntasan hasil belajar siswa dari kehidupan sehari-hari di luar sekolah. kondisi awal hanya 43,75% siswa tuntas pembelajaran bijak baik dalam REACT merupakan model yang belajar, menjadi 71,88% diakhir siklus dapat menghadirkan dunia nyata siswa I dan diakhir siklus II menjadi 87,50%. kedalam proses pembelajaran, ini sesuai Dapat dengan pembelajaran berbasis potensi pembelajaran REACT dapat mencover daerah dimana kondisi nyata dalam hal konsep pembelajaran ekonomi berbasis ini potensi yang terdapat didaerah potensi daerah. peserta didik langsung dibawa kedalam disimpulkan bahwa Pengintegrasian model pembelajaran pembelajaran di kelas. Berbagai hasil berbasis potensi daerah dalam mata penelitian yang menunjukkan bahwa pelajaran ekonomi diawali dengan model pembelajaran REACT dapat analisis potensi dapat berupa sumber meningkatkan aktivitas dan hasil belajar daya alam, sumber daya manusia, ekonomi siswa. Diantaranya, hasil geografi, budaya, historis, dan potensi penelitian menunjukkan bahwa model daerah lainnya yang bermanfaat dalam REACT dapat meningkatkan hasil proses belajar Ekonomi siswa kelas X MAN 1 sesuai dengan bakat dan minatnya Malang. Dengan adanya peningkatan (Depdiknas, 2008). Oleh karena itu, hasil belajar, dari pertemuan 1 ke pembelajaran ekonomi berbasis potensi pertemuan 2 meningkat 16,60%, dan daerah harus dimulai dari kepekaan dari pertemuan ke 2 ke pertemuan 3 tenaga pendidik (guru ekonomi) dalam sebesar 12,9% (Widiya, 2013). hal menganalisis potensi apa saja yang pengembangan kompetensi terdapat di daerahnya yang sekiranya 154 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dapat menunjang pembelajaran sesuai potensi lokal/daerah, 2) hasil yang dengan kebutuhan dan karakteristik maksimal dari pencapaian hasil belajar siswanya. siswa yang menyangkut ranah kognitif, Lebih lanjut dijelaskan, untuk dapat afektif dan psikomotor. Oleh karena itu memanfaatkan potensi daerah dengan pembelajaran ekonomi berbasis potensi baik guru harus sensitif terhadap daerah ini dianggap sangat penting kejadian sangat aktual, serta memiliki penting diterapkan dalam kepekaan terhadap kondisi daerah, perlu pembelajaran ekonomi sehingga dapat bagi guru memahami dan memiliki mewujudkan kegiatan pemberdayaan keterampilan menginventarisasi dan potensi mengorganisasikan potensi yang ada di kebermanfaatannya dapat dirasakan daerah mewujudkan secara terus-menerus. Ini sangat efektif bermakna diterapkan pada siswa SMA dan (Widowati, 2012). Oleh karena itu berhasil guna dalam memaksimalkan untuk dapat merealisasikan konsep pencapaian hasil belajar. Hasil belajar pembelajaran ekonomi berbasis potensi ini diharapkan bukan hanya sekedar daerah, harus dimulai dari pengetahuan pada nilai atau angka-angka saja akan dan keterampilan yang dimiliki ole guru tetapi ekonomi, bagaimana kemudian seorang bermanfaat dikehidupan sehari-hari dan guru menjadi fasilitator, mengarahkan dimasa yang akan datang secara dan memberi contoh yang bijaksana berkesinambungan. dalam pembelajaran dalam yang melaksanakan daerah, dapat menjadi yang bekal yang pembelajaran, baik di kelas maupun dalm kehidupan sehari-hari. KESIMPULAN Kabupaten Maros secara Temuan penelitian (hatimah, potensial terdiri dari beberapa sektor 2006) menunjukkan bahwa model unggulan dan menjadi prioritas untung pengelolaan pembelajaran dikembangkan. Hasil analisis Location potensi lokal/daerah berbasis dapat Question (LQ) mengidentifikasi diimplementasikan secara efektif dan beberapa sektor, diantaranya : 1) Sektor berhasil guna, hal ini didasarkan pada : Pertanian dengan komoditas tanaman 1) respon positif dari guru terhadap padi, dan 2) Sektor Pariwisata dalam implementasi pembelajaran berbasis hal ini TN Bantimurung Bulusaraung 155 Kabupaten Maros. Oleh karena itu 3. Guru ekonomi memiliki pembelajaran berbasis potensi daerah keterampilan dalam menyediakan ini sangat evesian untuk diterapkan, komponen terkhusus untuk pelajaran ekonomi. pembelajaran Pembelajaran ekonomi berbasis yang mendukung ekonomi berbasis potensi daerah potensi daerah memungkinkan siswa 4. Guru ekonomi memiliki dapat memanfaatkan potensi daerahnya keterampilan menginventarisasi dan dengan optimal dan bijaksana serta mengorganisasikan memiliki berbasis potensi daerah keterampilan dalam mengelola potensi tersebut. Hal ini sesuai dengan konsep pembelajaran bahwa ekonomi berbasis potensi daerah di pembelajaran berbasis potensi daerah kelas salah satunya dapat diterapkan memberikan kesempatan kepada siswa dengan menggunakan pendekatan untuk pembelajaran kontekstual dengan belajar pernyataan 5. Penerapan pembelajaran memahami potensi daerahnya, menanamkan nilai-nilai dan model REACT perasaan memiliki serta k eterampilan untuk memanfaatkan potensi tersebut DAFTAR RUJUKAN dengan bijaksana dan bertanggung Depdiknas. jawab. 2003. Kontekstual Berdasarkan kajian-kajian dari Pendekatan (Contextual Teaching and Learning (CTL)). beberapa hasil penelitian, beberapa Jakarta : Didasmen konsep atau cara dalam penerapan pembelajaran ekonomi berbasis potensi Depdiknas. 2008. Kurikulun Tingkat daerah diantaranya : Satuan 1. Guru ekonomi setidaknya memiliki Dikmenum. Depdiknas Jakarta. Pendidikan. kepekaan terhadap kejadian-kejadian Hatimah, aktual yang terjadi di daerahnya Ihat. 2006. Pengelolaan memiliki Pembelajaran Berbasis Potensi kemampuan menganalisis potensi- Lokal. Program Tesis pada potensi apa saja yang dimiliki Pascasarjan Universitas daerahnya yang dapat menunjang Pendidikan Indonesia. pembelajaran ekonomi Bandung. Vol. 24, No.1 2. Guru ekonomi harus 156 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Kindarto, Sigit.,&Gafur, Abdul. 2014. Pembelajaran Dengan Vokasional Pada Pengajaran Kontekstualp Strategi Berbantuan (online), SMA, ggulanlokal.blogspot.co.id), Untuk Aktivitas Di (http://pendidikanberbasiskeun REACT Media Meningkatkan Biologi diakses 17 Desember 2015 dan Hasi lBelajar IPS. Program Tesis pada Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Pascasarjana tentang Universitas Negeri Yogyakarta, Sistem 2003. Nasional. Yogyakarta. Vo. 1, No.2 Pendidikan Jakarta : Lembaga Informasi Nasional Mustafa. 2013. Perencanaan P, Pengembangan Perekonomian Kabupaten Maros : Pascasarjana Penguatan Penghasil Melalui Sektor Unggulan. Tesis tidak diterbitkan Hariyadi. Nilai Universitas Tambah Berbasis Potensi Lokal peranan Teknologi, Program Industri Pangan untuk Kemandirian Pangan. Jurnal PANGAN, Vol. 19, No. 4, Indonesia. 2010, npp. 295-194 (http://lin.ui.ac.id/opac/themes/ libri2/detail.jsp?id=71609&lok Yulianti, Lia. 2008. Model-model asi=lokal) diakses 08 Desember Pembelajaran 2015 Universitas Negeri Malang : Lembaga Susilowati. 2014. Pengembangan Paket Pembelajaran Budidaya Tanaman Padi untuk Siswa Kelas X SMK-PP Negeri Fisika. Pengembangan Pembelajaran Zlmaulida, Rahmi. 2011. Contectual Teaching and Learning with Padang. Tesis tidak diterbitkan REACT : (http://edmytheeducation.blogs Program Universitas Pascasarjana Negeri Malang. 2016 Syamsul. 2011. Model Pembelajaran Keunggulan Berorientasi (Online), pot.co/) diakses tanggal 7 Maret Malang. Berbasis Strategy. Lokal Keterampilan 157 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MODEL CONTEXTUAL PROJECT-BASED LEARNING Angela Merici Fina Indriani1), Hari Wahyono2), Sri Umi Mintarti Widjaja2) 1 Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang SMK Negeri 1 Pamekasan email: [email protected] 2 Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran akuntansi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk mata diklat akuntansi perusahaan dagang dengan model contextual project-based learning dan menilai kevalidan RPP tersebut. Model contextual project based learning dipilih untuk menjawab tuntutan masyarakat agar siswa memiliki keterampilan abad 21, sebab mengajarkan keterampilan abad 21 membutuhkan cara mengajar abad 21 pula. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan model Dick & Carey yang dilakukan di SMK Negeri 1 Pamekasan. Hasil dari pengembangan ini berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus akuntansi perusahaan dagang. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dikembangkan selanjutnya divalidasi dan memperoleh tingkat kevalidan 70% yang berarti produk cukup valid dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Kata Kunci: RPP, project-based learning, contextual learning, akuntansi perusahaan dagang akuntansi menyebutkan bahwa mereka tidak perusahaan dagang di SMK yang paham dengan pelajaran akuntansi. diberikan selama tiga semester, Beberapa siswa menyebutkan bahwa seharusnya mampu membuat siswa pelajaran akuntansi sulit bahkan ada semakin mampu yang menyebutkan bahwa mereka akuntansi tidak paham mulai dari awal, yaitu Pada mulai pencatatan jurnal dan aturan Pembelajaran paham dan mengerjakan siklus perusahaan dagang. kenyataannya masih banyak siswa pendebetan dan pengkreditan. yang belum paham dan belum mampu mengerjakan akuntansi perusahaan dagang. Hal ini terbukti dari nilai-nilai siswa yang rendah dan dari Padahal kondisi dunia sekarang siklus hasil wawancara dengan siswa yang berubah. Siswa diharapkan tidak hanya paham dan mampu mengerjakan saja, tetapi mereka diharapkan untuk memiliki keterampilan abad 21 agar dapat sukses (Saavedra & Opfer, 2012; 158 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Kay, 2010; Willingham, Ketidakmampuan memiliki & 2011). Hal ini juga dapat dilihat dari 2010). observasi awal yang dilakukan bahwa untuk pembelajaran akuntansi perusahaan Rotherham siswa keterampilan tersebut dagang hanya dilakukan dengan pada akhirnya berdampak setelah ceramah dan pengerjaan tugas yang mereka lulus. kurang menantang yang membuat siswa menjadi bosan. Guru perlu Pengusaha di Pamekasan yang menggunakan para lulusan sebagai tenaga kerjanya mengungkapkan keluhan mereka dengan mengatakan bahwa lulusan SMK yang mampu bekerja dengan baik hanya siswa yang memiliki peringkat 10 besar. Hal ini tidak hanya terjadi di Pamekasan saja, kondisi secara nasional juga tidak jauh berbeda. Sebagian melakukan evaluasi pembelajaran dan melakukan terhadap proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan guru disajikan secara rinci dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), oleh sebab memiliki skill itu pengembangan dilakukan adalah terhadap rencana yang pengembangan pelaksanaan pembelajaran. besar Tantangan bagi pengajar untuk lulusan sekolah kejuruan (SMK) tidak perbaikan-perbaikan yang menyiapkan siswa memiliki dibutuhkan untuk bekerja dan dua keterampilan abad 21 yaitu melatih dan puluh persen (20%) dari rekrutmen mengembangkan siswa agar mampu baru yang berlatar pendidikan SMK berpikir memiliki masalah, kualitas yang kritis dan memecahkan komunikasi, organisasi, menyedihkan (World Bank, 2010; kerjasama dan kepemimpinan, serta OECD, 2015). meningkatkan keahlian komputer siswa (OECD, 2015; Ravitz, 2012; Kurangnya pemahaman dan skill siswa bukan hanya karena kesalahan siswa, namun juga rendahnya kualitas pembelajaran di pendidikan kejuruan (World Bank, Musa, 2011; Despoina, 2015; Turner, 2011). Peran tradisional guru sebagai penyedia pengetahuan harus berubah menjadi fasilitator pembelajaran, sebab siswa dapat 159 belajar dari sumber National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 informasi yang luas yang ada di mempersiapkan siswa untuk pekerjaan internet (Zafirov, 2013). Jika guru masa depan mereka, selain itu project menemukan cara untuk menarik based siswa dalam belajar, merestruktur menciptakan suasana belajar yang kelas sehingga siswa termotivasi menyenangkan dan bermakna (Guo & untuk terjadi Yang, 2012; Movahedzadeh, 2012; perubahan yang dramatik (Krajcik, Alacapinar, 2008; Zafirov, 2013; 2006). Despoina, 2015; Ravitz, dkk, 2012; belajar, Guru akan perlu merancang juga learning 2011; Başbay, mampu pembelajaran yang menarik bagi Musa, 2009; siswa dan membantu siswa untuk Kunberger, 2013; Gültekin, 2005; dapat memahami materi akuntansi Bell, 2010). dan memiliki keterampilan abad 21. Penelitian ini bertujuan akuntansi Contextual learning dipilih rancangan karena model ini akan membawa siswa pembelajaran lebih memahami dunia nyata yang ada mengembangkan pelaksanaan untuk perusahaan dagang di sekitar mereka sehingga siswa dapat dengan model contextual project melihat hubungan antara materi based learning. pelajaran di sekolah dengan kehidupan sehari-hari (Smith, 2010). Pelajaran Model project-based learning dipilih karena model ini mampu menjawab permasalahan tantangan pengajar dalam meningkatkan kemampuan ICT, problem solving, kepemimpinan, pemecahan permasalahan nyata di lingkungan meningkatkan pengetahuan siswa, keterampilan siswa, meningkatkan kepercayaan diri siswa, merupakan salah satu pembelajaran yang dibutuhkan untuk mengajar keterampilan abad 21 (Saavedra & Opfer, 2012). kerjasama kelompok, manajemen organisasi, sebenarnya, yang relevan dengan kehidupan siswa dan Pada model congtextual project based learning mengerjakan mentransfer ini siswa proyek pengetahuan akan untuk tentang akuntansi yang mereka dapatkan di sekolah kepada pemilik usaha dagang kecil di sekitar tempat tinggal mereka. mampu 160 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Hal ini sesuai dengan Silberman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (2014:23) (RPP) yang menyebutkan adalah rencana kegiatan tentang paham belajar aktif yang pembelajaran tatap muka untuk satu dimodifikasi dari kata-kata bijak pertemuan atau lebih, dikembangkan Konfusius. berdasarkan silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran “Yang saya dengar, saya dan penilaian peserta didik dalam lupa. Yang saya dengar dan lihat, mencapai Kompetensi Dasar (Dirjen saya sedikit ingat. Yang saya Dikdasmen, 2015). RPP disusun agar dengar, lihat, dan pertanyakan atau proses pembelajaran berlangsung diskusikan dengan orang lain, saya secara interaktif, inspiratif, mulai pahami. Dari yang saya menyenangkan, menantang, efisien, dengar, lihat, bahas, dan terapkan, memotivasi saya dapatkan pengetahuan dan berpartisipasi aktif, serta memberikan keterampilan. Yang saya ajarkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kepada orang lain, saya kuasai”. kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan Proyek untuk pembelajaran akuntansi perusahaan dagang peserta bakat, didik minat, untuk dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Komponen RPP dengan model contextual project- mencakup: (1) identitas sekolah/nama based learning ini akan tercantum satuan pendidikan, mata pelajaran, dan secara kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) jelas dalam rencana pelaksanaan pembelajaran hasil KI, penelitian pengembangan ini. Hasil Kompetensi; (4) tujuan pembelajaran; pengembangan (5) ini selanjutnya KD, materi Indikator Pencapaian pembelajaran; (6) melihat pendekatan, model dan model; (7) kevalidan produk dan kesiapan media/alat, bahan, dan sumber belajar; produk untuk digunakan dalam (8) langkah-langkah pembelajaran, dan pembelajaran. (9) RPP (Permendikbud Nomor 103 tahun akan divalidasi untuk 2014). 161 penilaian pembelajaran. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dalam pengembangan masyarakat, (8) Contextual Learning pembelajaran Pembelajaran kontekstual adalah berbagai cara, (9) perspektif dan pendekatan yang pendapat siswa dihargai dan dihormati, mengaitkan antara materi yang dan (10) guru bertindak sebagai dipelajari dengan kehidupan nyata fasilitator (Smith, 2010). siswa pembelajaran sehari-hari, lingkungan baik keluarga, siswa dinilai dalam dalam sekolah, Project-based Learning masyarakat maupun warga negara, Project-based learning adalah sebuah dengan tujuan untuk menemukan pendekatan makna mengajarkan materi tersebut bagi pembelajaran konsep kurikulum kehidupannya (Komalasari, 2014). melalui Asumsi dan praktek dari contextual melibatkan siswa dalam penugasan- learning adalah (1) siswa terlibat penugasan kompleks yang meliputi secara aktif dalam pembelajaran, perencanaan dan desain, pemecahan (2) siswa melihat pembelajaran masalah, yang relevan, (3) siswa belajar satu menciptakan sama mengkomunikasikan hasilnya. (Bell, diskusi, lain melalui dan refleksi kerjasama, diri, (4) 2010; sebuah yang proyek pengambilan dengan keputusan, produk, Mergendoller dan dkk, 2006). pembelajaran berhubungan dengan Tahapan-tahapan pembelajaran dalam dunia nyata dan/atau simulasi isu- project based learning terbagi menjadi isu dan masalah-masalah yang 4 bermakna, (5) siswa didorong untuk perencanaan, bertanggung cakupan proyek, permasalahan dan ide jawab dalam tahap. (1) Tahap meliputi tahap menetapkan pemantauan dan pengembangan besar, pembelajaran mereka sendiri, (6) pendorong, memilih standar isi dan menghargai menggabungkan keberagaman latar mengembangkan 0: pertanyaan hasil-hasil belakang siswa dan pengalaman konten, sebelumnya sebagai dasar mereka mengatur sumber daya, memutuskan untuk belajar, (7) siswa didorong strategi kelompok. (2) Tahap 1: tahap untuk peluncuran menjadi partisipan aktif 162 merencanakan diluar proyek penugasan, meliputi National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menstimulasi ketertarikan, antusias dan perhatian siswa, menetapkan harapan yang tinggi, menetapkan aturan, langkah-langkah, produk, batas waktu, dan penilaian. (3) Tahap 2: pembimbingan inkuiri dan kreasi produk meliputi menyediakan sumber daya yang digunakan, membantu siswa menetapkan tugas dan menilai kemajuan proyek, menumbuhkan keterampilan presentasi. (4) Tahap 3: kesimpulan proyek meliputi pameran produk, melakukan penilaian sumatif, dan melakukan refleksi pada proses pembelajaran (Mergendoller dkk, 2006). Gambar 1. Langkah – langkah dalam penelitian pengembangan model Dick & Carey Langkah 1: Mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran, yaitu apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa SMK Negeri 1 Pamekasan kelas XI Keuangan setelah memperoleh pembelajaran akuntansi perusahaan dagang di semester 1. Langkah 2: Melakukan analisis pembelajaran, yaitu mengidentifikasi keterampilan yang perlu dipelajari peserta didik untuk mencapai tujuan MODEL pembelajaran Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model Dick & Carey. Namun dari 10 langkah dalam model Dick & Carey, penelitian ini hanya menggunakan 5 langkah sebagai berikut. dengan melakukan analisis kurikulum 2013 dan melihat hasil belajar siswa sebelumnya dan dengan wawancara guru pengajar. Langkah 3: Menganalisis karakteristik peserta didik, yaitu menganalisis keterampilan spesifik yang dimiliki siswa di awal pembelajaran dengan wawancara terhadap membagikan siswa angket dan mengenai identitas diri, kondisi Revising sosial ekonomi, Instruction gaya berpikir siswa, dan tingkat kepekaan/kepedulian sosial siswa. Conductin g Instruction al Analysis Identifyin g Instructio nal Goal 163 Identifyin g Entry Behaviors , Characteri stics Writing Perform ance Objectiv es Develop ing Instructi onal Strate National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Langkah 4: Merumuskan tujuan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan kinerja atau tujuan pembelajaran silabus akuntansi perusahaan dagang khusus, yaitu untuk menspesifikan dengan model contextual project- materi diajarkan, based learning. Rencana pelaksanaan menentukan strategi pembelajaran, pembelajaran dibuat dalam tujuh kali dan untuk menetapkan kriteria pertemuan evaluasi pertemuan 3 jam pelajaran. Pertemuan yang akan belajar siswa setelah dengan waktu per pembelajaran dilakukan. pertama tentang review singkat materi Langkah 5: akuntansi perusahaan dagang yang strategi pembelajaran, Mengembangkan yaitu pernah siswa peroleh, pengajuan pembelajaran akuntansi perusahaan pertanyaan dan perencanaan proyek 1, dagang yaitu wawancara dan observasi dengan menggunakan model contextual project based learning. Kelima dilakukan langkah dengan tersebut wawancara, pemilik usaha dagang kecil tentang kegiatan dagang keuangannya. dan pelaporan Pertemuan kedua observasi dan angket sebagai dasar mengenai pembahasan laporan proyek rancangan 1 dan mengajukan pertanyaan tentang dikembangkan, produk yang yaitu rencana usaha dagang kecil yang tidak pelaksanaan pembelajaran sebagai membuat pelaporan keuangan, serta pedoman guru untuk melaksanakan merencanakan model contextual project-based membantu pemilik usaha kecil untuk learning. Setelah produk selesai membuat dikembangkan selanjutnya akan selama satu minggu. Pertemuan ketiga divalidasi hingga pertemuan keenam adalah oleh guru pengajar produktif keuangan di SMK Negeri pembahasan 1 Pamekasan. pembukuan proyek pembukuan tentang usaha 2, yaitu sederhana pembuatan dagang kecil. Pertemuan ketujuh mengenai evaluasi pembelajaran akuntansi perusahaan HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian dagang dengan model contextual project-based learning. pengembangan ini adalah rencana 164 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 akuntansi memperoleh skor 22 dari total 28, perusahaan dagang yang dibuat aspek alokasi waktu memperoleh skor menunjukkan pembelajaran dengan 5 pendekatan saintifik dengan model pembelajaran memperoleh skor 8 dari contextual project-based learning. total 12, aspek materi pembelajaran Materi pembelajaran ditambahkan memperoleh skor 11 dari total 16, dengan aspek Silabus pencatatan komputer ke untuk dalam mengasah dari Setelah RPP dan silabus 8, aspek model tujuan pembelajaran memperoleh skor 12 dari total 16, aspek kemampuan komputer siswa. total media alat dan sumber pembelajaran memperoleh skor 6 dari dibuat selanjutnya divalidasi oleh total guru SMK pembelajaran memperoleh skor 18 dari Negeri 1 Pamekasan. Aspek yang total 24, aspek penilaian memperoleh diamati kelengkapan skor 4 dari total 8, aspek penggunaan komponen RPP, pembagian alokasi bahasa memperoleh skor 6 dari total 8, waktu, tujuan aspek kemanfaatan RPP memperoleh pembelajaran dengan indikator dan skor 6 dari total 8. Berdasarkan hasil waktu, materi pembelajaran yang tersebut, total skor yang diperoleh yaitu mendukung pembelajran, 98 dari total skor maksimal yaitu 140. kesesuaian model pembelajaran, Rumus yang digunakan untuk tingkat kesesuaian media alat dan sumber kevalidan yaitu pengajar keuangan yaitu kesesuaian 12, pembelajaran, kesesuaian langkahlangkah pembelajaran �= dengan pendekatan saintifik dan contextual Keterangan: Σ dan penskoran yang tepat dan jelas, pengajar, Berdasarkan validasi yang dilakukan, aspek komponen RPP × % = skor yang diperoleh Berdasarkan rumus tersebut, dan kemanfaatan RPP. � Σ max = skor maksimal penggunaan bahasa yang mudah guru Σ Σ langkah-langkah P = persentase kevalidan project based learning, penilaian dipahami aspek diperoleh persentase tingkat kevalidan RPP yaitu 70%, yang berarti RPP cukup valid dan hanya memerlukan revisi 165 kecil. Revisi yang perlu National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dilakukan yaitu penyesuaian RPP DAFTAR PUSTAKA dengan Alacapinar, Füsun. 2008. Effectiveness aturan yang baru, pendekatan 5M dalam saintifik of tetap dimasukkan dalam langkah- Egitim langkah pembelajaran, dan Journal penilaian lebih dan Research, 33, 17-34. spesifik Project Based Learning. Arastirmalari-Eurasian of Educational Başbay, M., Ateş, A. 2009. The mencamtumkan penskoran. Reflections of Student Teachers on Project Based Learning and Investigating Versus KESIMPULAN Siswa yang belum memiliki pemahaman dan mengerjakan siklus disebabkan Teacher Evaluation Evaluation. Procedia Social and Behavioral Sciences, (Online), 1 (2009): kemampuan 242-247, akuntansi pembelajaran Self (www.sciencedirect.com), yang monoton, membosankan dan tidak diakses 11 Desember 2015. menantang. Pembelajaran akuntansi Bell, S. Project Based Learning for the perusahaan dagang dengan model 21st Century: Skills for the contextual project-based learning Future. The Clearing House, 83, diharapkan 39-43. mampu mengubah suasana pembelajaran menjadi lebih menarik dan Despoina, S., Michalopoulou A. 2015. menyenangkan. Project Based Learning: Effects Produk RPP yang telah dibuat on dalam pengembangan ini cukup Acquisition. valid dan dapat dipraktekkan dalam Journal of Research, (Online), kelas, dan perlu adanya penelitian 2(6): lebih mengetahui (http://internationaljournalofrese keefektivan rencana pelaksanaan arch.org/), diakses 11 Desember pembelajaran yang telah dibuat. 2015. lanjut untuk Knowledge and Skills International 148-158, Guo, S., Yanjung Yang. 2012. Project Based Learning: an Effective 166 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Approach to Link Teacher Cambridge Handbook of the Professional Learning Sciences (Chapter 19). and Development Students Cambridge University Press. Learning. Educational Kunberger, Tanya. 2013. Revising a Technology Development and Design Course from a Lecture Exchange, (Online), 5 (2): 41- Approach to a Project-based 56, Learning Approach. European Journal of (http://perpusnas.go.id), diakses 21 Oktober 2015. Journal Gültekin, M. 2005. The Effects of Project Based Learning on of Education, 38(3), 254-267. Mergendoller, J. R., Learning Outcomes in the 5th Pervasive Grade Social Studies Course Project-Based in Teachers Primary Engineering Education. dkk. 2006. Management of Learning: as Guides and Educational Sciences: Theory Facilitators. (Online) & Practice, 5(2), 548-556. www.bie.org/images/uploads/ge Kay, K. 2010. 21st Century Skills: neral/25a07c3bc2b40118ba8b03 Why They Matter, What They 334fel6d58.pdf, diakses pada 18 Are, and How We Get There. Desember 2015. Dalam James Bellanca & Ron Movahedzadeh, F., Ryan P., Jenna E. Brandt (Eds.), 21st Century R., Trinidad G. 2012. Project Skills: Based Rethinking How Learning to Promote Student Learn. Solution Tree Effective Press. Biotechnology Courses. Education Research Komalasari, K. 2014. Pembelajaran Learning in dan International, 2012. (Online), Aplikasi. Bandung: Refika (www.perpusnas.go.id), diakses Aditama. 18 Desember 2015. Kontekstual: Konsep Krajcik, Joseph S., Phyllis C. Musa, F., Norlaila, M., RozmelA. L, Blumenfeld. 2006. Project- Maryam M.A. 2011. Project- Based Learning. Dalam R. based Keith Sawyer (Ed.), Inculcating Soft Skills in 21st The 167 Learning (PjBL): National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Century Workplace. Procedia Requires 21st-Century Teaching. Social Behavioral Phi Delta Kappan, 94 (2), 8-13. Sciences, (Online), 59 (2012): Silberman, Melvin L. 2014. Active and 565-573, Learning (www.sciencedirect.com), Peserta didik Aktif. Bandung: diakses 18 Desember 2015. Nuansa Cendekia. OECD/Asian Development Bank. 2015. Indonesia: Education Rising to Strategies the Consumer OECD Publishing, Paris. Cara Belajar Smith, B. P. 2010. Instructional in Challenge. 101 in Family and Sciences: Implementing Teaching the Contextual and Learning http://dx.doi.org/10.1787/978 Pedagogical Model. Journal of 9264230750-en, diakses 17 Family and Consumer Sciences Juni 2015. Education. 28(1), 23-38. Ravitz, J., Nate, H., Mary E., Turner, K. F., Reed, R. O., Greiman, Mergendoller, J. 2012. Using Janel. Project Based Learning to Education In Crisis. American Teach 21st Century Skills: Journal of Business Education, Findings from a Statewide (Online), 4 Accounting (12), 39-44, (http://perpusnas.go.id), diakses (Online) Initiative. 2011. www.bie.org/images/uploads 21 Oktober 2015. /general/21c5f7ef7e7ee3b981 World Bank. 2010. Indonesia Jobs 72602b29d8cb6a.pdf, diakses Report: Towards Better Jobs and 18 Desember 2015. Security for All. Jakarta: World Rotherham A. J., Willingham D. T. Bank (Online) 2009. 21st-Century Skills: http://datatopics.worldbank.org/ Not New, but a Worthy hnp/files/edstats/IDNwp10b.pdf. Challenge. , diakses 13 Oktober 2015 Educational Leadership, 67(1), 16-21. World Bank. 2011. Skills for the Labor Market in Indonesia – Trends in Saavedra, A. R., Opfer, D. V. 2012. Learning 21st-Century Skills Demand, 168 Gaps and Supply. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Washington D.C.: Bank World (Online) http://dx.doi.org/10.1596/978 -0-8213-8614-9, online diakses 13 Oktober 2015. Zafirov, Ch. 2013. New Challenges for the Project Based Learning in the Digital Age. Trakia Journal of Sciences, (Online), 11(3): 298-302, (http://www.uni-sz.bg), diakses 8 Januari 2016 169 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA Annisya’, Hari Wahyono, Sugeng Hadi Utomo S2 Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Email: [email protected] Abstrak Pembelajaran yang sudah berlangsung selama ini kebanyakan cenderung masih banyak yang menggunakan model pembelajaran tradisional atau menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajarannya. Hal ini membuat pendidikan terlihat kuno dan kurang menarik minat peserta didik terutama dalam pembelajaran ekonomi. Para peserta didik agaknya kurang bersemangat dalam menjalani proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas, sehingga pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan hanya cukup pada penjelasan yang disampaikan oleh guru saja. Lingkungan sekitar sejatinya bisa dimanfaatkan oleh guru dan peserta didik sebagai laboratorium alami dalam sebuah pembelajaran agar lebih memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual. Para pendidik dirasa kurang memanfaatkan lingkungan yang ada disekitar pada proses pembelajaran yang sejatinya bisa diterapkan secara langsung oleh peserta didik untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kata Kunci: sumber belajar lingkungan, pendekatan pembelajaran kontekstual, pembelajaran ekonomi. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran pengetahuan, ketrampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan dapat diartikan juga sebagai suatu pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara berpikir seseorang, cara merasa, ataupun berupa sebuah tindakan. Oleh karena itu pendidikan dapat dilakukan di bawah bimbingan dan pengawasan orang lain atau bisa juga dilakukan secara otodidak. Pada umumnya pendidikan secara formal dibagi menjadi beberapa jenjang yaitu prasekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan kemudian Perguruan Tinggi di Universitas. Selain tahapan tersebut, pendidikan secara formal juga bisa ditempuh dengan berbagai macam metode seperti home schooling, elearning, distance learning atau metode pendidikan lainnya yang sesuai dengan karakteristik atau kebutuhan anak untuk belajar. Pemilihan metode tersebut bertujuan untuk mempermudah anak dalam belajar atau memberikan kelonggaran bagi anak untuk mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, maka suatu proses atau kegiatan mengajar tidak serta merta dilakukan di dalam kelas saja, akan tetapi bisa dilakukan di lingkungan 170 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sekitar disesuaikan dengan kebutuhan dan juga karakter peserta didik tersebut. Pada dasarnya para peserta didik juga mempunyai karakteristik intelektual yang berbeda-beda disetiap jenjang pendidikan sesuai dengan usia peserta didik tersebut. Sehingga pendidikan yang diberikanpun harus sesuai dengan karakteristik intelektual para peserta didik tersebut agar apa yang menjadi tujuan dari sebuah pembelajaran dapat tercapai seperti yang diharapkan. Piaget (dalam Aunurrahman, 2009) menjelaskan bahwa perbedaan karakteristik peserta didik dapat dilihat dari perkembangan konitifnya atau sering disebut dengan istilah kognisi. Proses utama yang digolongkan di bawah istilah kognisi mencakup mendeteksi, menafsirkan, mengelompokkan dan mengingat informasi, mengevaluasi gagasan, menyimpulkan prinsip dan kaidah, mengkhayal segala kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. Bila disimpulkan maka kognisi dapat dipandang sebagai kemampuan yang mencakup segala bentuk pengenalan, kesadaran, pengertian yang bersifat mental pada diri individu yang digunakan dalam interaksinya antara kemampuan potensial dengan lingkungan seperti: dalam aktivitas mengamati, menafsirkan memperkirakan, mengingat, menilai dan lain-lain. Keating (Syamsu Yusuf, 2004:195-196) mengklasifikasikan karakteristik perkembangan intelektual remaja terdiri dari 1) kemampuan intelektual remaja telah sampai pada fase operasi formal sebagaimana konsep Piaget. Berlainan dengan cara berpikir anak-anak yang tekanannya kepada kesadaran sendiri di sini dan sekarang (here and now), cara berpikir remaja berkaiatan erat dengan dunia kemungkinan (world of possibilities), 2) melalui kemampuannya untuk menguji hipotesis, muncul kemampuan nalar secara ilmiah, 3) mampu memikirkan masa depan dan membuat perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mencapainya, 4) mampu menyadari aktivitas kognitifnya dan mekanisme yang membuat proses kognitif tersebut efisien atau tidak efisien dan 5) cakrawala berpikirnya semakin luas. Beranjak dari penjelasan tersebut maka suatu pembelajaran seharusnya bisa dilakukan lebih variatif. Misalnya melakukan pembelajaran di dalam kelas, di luar kelas, di laboratorium maupun di lingkungan yang alami. Tapi pada kenyataannya, pembelajaran di sekolah hanya dilakukan di dalam kelas saja dan hanya memanfaatkan sumber belajar yang direncanakan atau disiapkan tanpa memanfaatkan sumber belajar lingkungan sekitar dalam pembelajaran. Kegiatan belajar di dalam kelas sejatinya dapat diartikan sebagai proses belajar dalam lingkungan yang sempit dengan segala keterbatasan yang ada di dalam kelas tersebut, terutama hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan media dan bahan pembelajaran yang terbatas dan hanya dilakukan di dalam ruangan kelas saja. Hal ini cenderung akan membatasi keterlibatan peserta didik dalam proses pengembangan potensi yang dimilikinya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peserta didik pada usia remaja sudah mulai mencoba mengeksplorasi berbagai kemungkinan yang ada. 171 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Pada tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh Depdiknas juga dapat diketahui bahwa untuk memberikan bekal kemampuan dasar yang bermakna bagi kehidupan peserta didik di lingkungan masyarakat. Pembelajaran ekonomi pada dasarnya juga membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Hal ini lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan dimana peserta didik tersebut tinggal dan berkembang menjadi bagian dari masyarakat tersebut. Oleh karena itu sudah semestinya pembelajaran ekonomi ini dilakukan atau diarahkan pada bentuk pembelajaran contextual yang mana hal ini berguna sebagai upaya mengaitkan isi mata pelajaran ekonomi dengan dunia nyata. Proses pembelajaran contextual merupakan sebuah bentuk dari pembelajaran yang berusaha untuk melihat sebuah kenyataan yang ada di lingkungan sekitar peserta didik. Elaine (2002:67) menyatakan bahwa: Strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan melihat makna di dalam materi akademis yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek akademis dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik kemudian diarahkan untuk memaknai antara pengetahuan yang didapatkan di sekolah dengan pengetahuan yang didapatkannya di lingkunngan sekitarnya. Pembelajaran Ekonomi Ilmu ekonomi merupakan sebuah bagian dari ilmu-ilmu sosial dan memiliki obyek formal sama dengan obyek formal ilmu-ilmu sosial lainnya. Obyek material ilmu ekonomi terkait dengan bagaimana manusia melakukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya. Ilmu ekonomi mempelajari tentang perilaku individu dan masyarakat untuk memperoleh jawaban bagi masalah yang menyangkut hubungan antara kebutuhan manusia dan alat pemuasnya. Ilmu ekonomi juga mempelajari tentang bagaimana seseorang berpikir untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas yang dia miliki. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Jahan:2011, “The science of Economics has emerged as a discipline to discuss how people are engaged in different activities to earn money and how do they endeavor to satisfy unlimited wants with limited means. The knowledge of economics is indispensable to know about how best to solve the manifold economic problems by the proper utilization of resources in the society” Hal serupa juga ditegaskan oleh A. Samuelson dalam Rudramamba 172 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 (2010:26) bahwa pengertian dari ilmu ekonomi itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seseorang dan masyarakat memilih, dengan atau tanpa menggunakan uang, mempekerjakan sumberdaya yang produktif yang memiliki alternative untuk memproduksi komoditas yang bervariasi dan juga mendistribuskannya untuk dikonsumsi sekarang dan nanti untuk berbagai orang dan kelompok masyarakat. Luasnya ilmu ekonomi inilah serta terbatasnya alokasi waktu belajar di sekolah membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran ekonomi di sekolah SMA/MA khususnya, dibatasi dan hanya difokuskan kepada fenomenafenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam, mengamati, bahkan mempraktikkan secara langsung segala peristiwa ekonomi yang terjadi di sekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi di SMA dan MA dimulai dari masalah – masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupannya yang terdekat hingga pada lingkungan yang terjauh. Adapun ruang lingkup pelajaran ekonomi di SMA dan MA adalah perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang secara rinci mencakup aspek-aspek berekonomi, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian, kewirausahaan dan pengelolaan keuangan perusahaan. Matapelajaran ekonomi mempunyai hakekat pembelajaran ekonomi, yaitu: 1. Setiap bidang studi memiliki tujuan masing-masing yang sangat ditentukan oleh karakteristik dari masingmasing bidang studi. 2. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsin dan/atau distribusi. 3. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar dasar pada pembelajaran ekonomi (SMA/MA khususnya) dibatasi dan difokuskan kepada kepada fenomena empiris ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Tujuan Pembelajaran Ekonomi Penyusunan tujuan pembelajaran merupakan tahapan penting dalam rangkaian pengembangan desain pembelajaran. Dari tahap inilah ditentukan apa dan bagaimana harus melakukan tahap lainnya. Apa yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran menjadi acuan untuk menentukan jenis materi, strategi, metode, dan media yang akan digunakan dalam proses Hakikat Pembelajaran Ekonomi 173 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembelajaran. Tanpa tujuan yang jelas, pembelajaran akan menjadi kegiatan tanpa arah, tanpa fokus, dan menjadi tidak efektif. Tujuan belajar berfungsi sebagai acuan dari semua komponen rancangan atau desain instruksional. Oleh karena itu tujuan belajar harus dirumuskan secara tepat atau jitu sesuai dengan tingkah laku/kemampuan aktual yang harus dimiliki oleh siswa setelah selesai belajar sebagai suatu kebulatan kompetensi. Dalam pelajaran ekonomi sendiri mempunyai tujuan agar siswa diharapkan mampu menerapkan konsep dan teori ekonomi dalam menghadapi permasalahan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Lebih spesifik tujuan dari mata pelajaran ekonomi tersebut adalah: 1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mangaitkan peristiwa dan masalah yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat dan negara. 2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi. 3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memliki pengetahuan dan ketrampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan negara. 4. Membuat keputusan yang bertangguangjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional. Bonnie T. Meszaros ert.al dalam bukunya yang berjudul National Content Standards in Economics mengatakan bahwa di Amerika Serikat, kompetensi atau ketrampilan utama yang diharapkan dari siswa yang belajar ilmu ekonomi adalah dibangunnya kecakapan dan bakat ilmu ekonomi untuk: 1. Mengidentifikasi permasalahanpermasalahan ekonomi, alternative ekonomi dan keuntungan/laba. 2. Menganalisis pengaruh atau perangsang pekerjaan dalam situasi ekonomi. 3. Memeriksa konsekuensikonsekuensi perubahan kondisi ekonomi dan kebijakan negara. 4. Mengumpulkan dan mengorganisasikan fakta ekonomi. 5. Membandingkan laba atau keuntungan dengan biaya. (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, (2007:310)) Karakteristik Siswa SMA Peserta didik yang ada pada jenjang SMA berada pada tahapan 174 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 diistilahkan dengan sumber belajar atau learning resouces. Di sini sumber belajar dapat berupa data, orang, lingkungan atau dalam bentuk lainnya yang bisa digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu (Iskandar : 2009). Di dalam pembelajaran tradisional guru tampak lebih dominan dalam pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran lebih terpusat pada guru (teacher centered). Pada saat ini perkembangan dari sumber belajar sudah semakin berkembang, seiring dengan terjadinya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kreativitas manusia. Belajar dengan menggunakan lingkungan memungkinkan siswa menemukan hubungan yang sangat bermakna antara ide-ide abstrak dan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata, konsep dipahami melalui proses penemuan, pemberdayaan, dan hubungan. Winaputra (1997:5) mengatakan bahwa pemanfaatan lingkungan didasari oleh pendapatan pembelajaran yang lebih bernilai, sebab para siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang seharusnya. Sumber belajar dibedakan menjadi lima jenis, yaitu: manusia, bahan pengajaran, alat atau masa remaja akhir. Perbedaan batasan umur ini menyebabkan karakter yang dimiliknya pun juga berbeda. Perbedaan ini meliputi beberapa aspek yaitu, fisik, psikomotor, bahasa, kognitif, sosial, moralitas, keagamaan, konatif, emosi afektif dan kepribadian. Pembelajaran Kontekstual Proses pembelajaran contextual merupakan sebuah bentuk dari pembelajaran yang berusaha untuk melihat sebuah kenyataan yang ada di lingkungan sekitar peserta didik. Elaine (2002:67) menyatakan bahwa: Strategi pembelajaran Contextual Teaching and Learning adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan melihat makna di dalam materi akademis yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek akademis dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. Sumber Belajar Dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan adanya sumbersumber yang tujuannya untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada peserta didik agar mereka memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Sumber-sumber ini sering 175 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 perlengkapan, aktivitas, dan lingkungan. Bekerja dan belajar yang berbasis lingkungan sekitar memberikan nilai lebih, baik bagi si pembelajar itu sendiri maupun bagi lingkungan sekitar. Katakanlah belajar ilmu sosial atau belajar ekonomi, maka lingkungan sosial dan ekonomi sekitar dapat menjadi laboratorium alami. Pembelajaran ini dapat dilakukan sembari melakukan pemberdayaan (empowering) terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, sementara si pembelajar dapat melakukan proses pembelajaran dengan lebih baik dan efisien. Rudramamba (2004:162) mendefinisikan bahwa ada lingkup bidang yang cukup luas dalam pembelajaran ekonomi. “there is a great scope for field activities in the teaching of Economics. Following are some of the activities that can be organised this regrad: Survey of Economics Needs of a Community, Land Used Survey, Household Survey, Survey of Sources of Irrigation for Farming in The Neighbourhood, Survey Regarding Means of Personal Transport, Survey of Agricultural Implements Used by Farmers, Survey of Manures and Fertilizers Used by Farmers in a Village, Traffic Flow Survey, Working of a Bank, Working of a Cottage Industry, Visit to a Market, Visit to Stock Exchange Market, Visit to a Factory, Visit to an Industrial Area, Survey of Economics and Social Amenities Available in Two Different Areas, Working of an Employment Exchange.” PENUTUP Pembelajaran ekonomi sejatinya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dari peserta didik. Sehingga pembelajaran ekonomi seharusnya tidak hanya hanya dilakukan di dalam kelas saja. Lingkungan sekitar sejatinya bisa dimanfaatkan menjadi sebuah laboratorium pembelajan ekonomi yang alami. Peserta didik memperoleh ilmu dari buku dan proses pembelajaran di dalam kelas kemudian mereka bisa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru tersebut dilingkungannya dengan mengamati secara langsung maupun mempraktikkannya sekaligus. Hal ini akan jauh lebih memaksimalkan pencapaian tujuan dari sebuah pembelajaran. Proses pembelajaran dilingkungan yang menggunakan pendekatan kontekstual dalam praktiknya tetap harus disertai dengan scenario yang tepat, agar peserta didik tetap pada inti pokok pembelajaran yang sedang berlangsung. Sehingga apa yang disampaikan oleh guru di dalam 176 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Instruction. (NCEE 2010-4002). Washington, DC. kelas sesuai dengan apa yang dipelajari peserta didik di lingkungan luar kelas. Dengan adanya pemaksimalan proses pembelajaran di lingkungan sekitar tersebut diharapkan peserta didik bisa lebih memahami pelajaran yang disampaikan di kelas dan menerapkannya dengan lebih baik di dalam kehidupannya. Hal ini dikarenakan kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hal yang berkaitan dengan matapelajaran ekonomi. Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Ciputat. Gaung Persada (GP) Press. Jahan, Tasrun. 2011. Concept Of Economics. Online. http://wikieducator.org/Concepts _of_Economics. Diakses 11 April 2016. DAFTAR RUJUKAN Abin Syamsuddin Makmum. 2003. Karakteristik Perilaku dan Kepribadian pada Masa Remaja. Bandung. Rosda Karya. Lestari, Purwaningrum Puji. 2016. Evaluasi Pendidikan Ekonomi di Sekolah Menengah Atas. Desertasi. Universitas Negeri Malang. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Culatta. Richard. 2015. Conditions of Learning (Robert Gagne). Online. http://www.instructionaldesign.o rg/theories/conditionslearning.html. Diakses tanggal 25 Maret 2016. Rudramamba. B, Kumari. V. L, Rao. D. B. 2010. Methods Of Teaching Economics. New Delhi. Discovery Publishing House. Siswanto, dkk. 2010. Makalah Perumusan Tujuan Pembelajaran. Online. http://staff.uny.ac.id/sites/default /files/tmp/makalahperumusantuj uanpembelajaran.pdf. Diakses 11 April 2016. Depdiknas. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung. Imtima. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi SMA & MA. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas. Winaputra, Udin. 1997. Belajar Mengajar. Universitas Terbuka. Finkelstein. Neal. 2010. Effects Of Problem Based Economics On High School Economics Strategi Jakarta: Lumuan Dj, Adriawan. 2013. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar IPS di 177 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 SMP Negeri 1 Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan. Tesis tidak diterbitkan. 178 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PENERAPAN APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Ari Christiyanto 1), Sri Umi Mintarti Widjaya 2), Hari Wahyono3) S2 Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Email: [email protected] Abstrak Teknologi informasi mengalami kemajuan yang pesat, keberadaan teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam membantu mempermudah pekerjaan khususnya dalam profesi akuntansi. Dalam profesi akuntansi diperlukan adanya kemampuan dalam menguasai teknologi informasi (aplikasi komputer akuntansi). Untuk membentuk kemampuan akan penguasaan teknologi informasi, maka di sekolah menengah kejuruan jurusan akuntansi diajarkan aplikasi komputer akuntansi yaitu myob. Di SMK ditemukan masih terdapat keterbatasan didalam penguasaan teknologi informasi dan sarana yang ada. Perkembangan akuntansi ini dapat dilihat dari munculnya program aplikasi komputer akuntansi (MYOB Accounting) yang berfungsi mengotomatisasikan pembukan secara lengkap, terperinci, dan akurat sehingga akan lebih memudahkan dalam membuat laporan keuangan dibandingkan dengan penggunaan secara manual. Manfaat yang dirasakan dari memahami myob accounting adalah siswa dapat mengotomatisasikan pembukuan secara lengkap, terperinci, dan akurat. Myob mudah dimengerti dan dipelajari. Begitu pula dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya, terdefinisi dengan sangat jelas. Pada program Myob telah disediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengelola data akuntansi sehingga kita hanya mengoperasikannya. Selain memudahkan dalam menginput laporan keuangan, myob juga menjamin keamanan data. Kita bisa memproteksi data kita sehingga tidak mungkin diubah oleh orang lain Kata Kunci: Pembelajaran Akuntansi, Laporan Keuangan, Teknologi Informasi Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan menengah merupakan pendidikan pada jenjang yang mempersiapkan peserta didik pendidikan yang terutama untuk bekerja dalam bidang mengutamakan kemampuan peserta keahlian tertentu. Terdapat beberapa didik yang memiliki ketrampilan bidang sebagai bekal untuk dapat bekerja Menengah Kejuruan (SMK), salah dalam bidang tertentu, kemampuan satunya adalah bidang akuntansi. beradaptasi di lingkungan kerja, Menurut melihat Akuntansi adalah seni pencatatan, menengah peluang mengembangkan diri kerja dan dikemudian keahlian penggolongan dalam Harahap dan Sekolah (2003:4), pengikhtisaran hari. Definisi ini sesuai dengan UU dengan cara tertentu, dalam ukuran Sisdiknas tahun 2003 pasal 15 yang moneter, transaksi dan kejadian- berbunyi kejadian yang umumnya bersifat pendidikan kejuruan 179 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 keuangan, termasuk sehingga memberikan manfaat bagi menafsirkan kehidupan siswa. hasil-hasilnya. Akuntansi di Sekolah Menegah Kejuruan Perkembangan akuntansi ini (SMK) merupakan salah satu jurusan yang dapat bertujuan program untuk menghasilkan dilihat dari munculnya aplikasi komputer lulusan yang memiliki keahlian dan akuntansi (MYOB Accounting) siap bekerja dalam bidang akuntansi. yang Untuk menghasilkan lulusan yang mengotomatisasikan berkualitas secara lengkap, terperinci, dan tentu memerlukan berfungsi sehingga pembukan pembelajaran dan ketrampilan yang akurat akan berkualitas juga. Oleh karena itu, memudahkan perlu dipilih model pembelajaran laporan keuangan dibandingkan akuntansi yang efektif di Sekolah dengan Menengah Kejuruan (SMK). Menurut manual. dalam lebih membuat penggunaan secara Program aplikasi komputer DEPDIKNAS (2003:6) fungsi mata adalah akuntansi (MYOB) diharapkan pengetahuan, dapat membantu siswa mengatasi ketrampilan, sikap rasional, teliti, kesulitan tersebut, lebih lanjut jujur dan bertanggungjawab melalui program myob dapat membantu prosedur pencatatan, pengelompokan, siswa pengikhtisaran transaksi keuangan, ketrampilan penyusunan laporan keuangan dan keuangan dari data-data yang telah penafsiran perusahaan berdasarkan tersedia. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). pada Sedangkan tujuan mata pelajaran memperkenalkan akuntansi yaitu membekali siswa program aplikasi komputer yang lulusan sering pelajaran akuntansi mengembangkan SMK sederajat dalam dalam meningkatkan membuat laporan Tujuan kompetensi ini dasarnya digunakan adalah cara kerja perusahaan berbagai kompetensi dasar, prinsip (DUDI) dan prosedur akuntansi yang benar, akuntansi, dimulai dari entri data baik untuk kepentingan melanjutkan jurnal sampai dengan penyajian pendidikan laporan ataupun ke terjun perguruan ke tinggi masyarakat, dalam keuangan mengerjakan perusahaan. Dilapangan banyak perusahaan- 180 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 perusahaan/instansi yang memerlukan informasi terhadap pajak menggunakan program aplikasi dan regulasi (peraturan), analisis komputer keuangan menggunakan akuntansi akuntansi (myob), sehingga apabila siswa disekolah untuk sudah mengenal program aplikasi (pendapat) terhadap investasi yang komputer akan direkomendasikan, karyawan maka akunatansi pada saat (myob), praktek di dasar menyatakan opini berharap ingin bekerja di perusahaan lapangan tidak akan mengalami yang kesulitan. pengembangan karir dan penghasilan mampu untuk mendukung lebih baik. Peran akuntansi sebagai alat Landasan Teori bantu dalam pengambilan keputusan 1. Akuntansi Akuntansi merupakan ekonomi dan keuangan semakin kumpulan konsep dan teknik yang disadari oleh semua pihak yang digunakan dan berkepentingan. Bahkan organisasi keuangan pemerintahpun, sekarang ini sedang dalam satu unit usaha ekonomi. berupaya untuk menerapkan konsep- Informasi akuntansi sangat potensial konsep untuk dilaporkan kepada pihak-pihak manajemennya yang membutuhkan, seperti manajer pertanggungjawaban kegiatan. Itulah perusahaan, sebabnya, akuntansi semakin banyak untuk melaporkan mengukur informasi pemilik, kreditur, akuntansi pada untuk pola tujuan pemerintah, analisis keuangan dan dipelajari karyawan. perusahaan masyarakat mualai dari siswa sekolah membutuhkan informasi akuntansi dipendidikan dasar sampai dengan untuk pendidikan tinggi. Manajer pengambilan manajerial dan keputusan bisnis, investor diberbagai lapisan Tidak dapat dipungkiri bahwa tentunya dalam ekspetasi dan harapan sebagian terhadap hasil investasinya dalam diperlukan para manajer modern bentuk hasil usaha dan keuntungan adalah informasi akuntansi. Oleh (deviden), kreditur berkepentingan karena itu, para manajer dituntut terhadap untuk pinjamannya, menyelesaikan pemerintah besar memiliki informasi yang kemampuan menganalisis dan menggunakan data 181 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 akuntansi. Sebagai suatu sistem informasi Perkembangan perekonomian yang semakin pesat keuangan, inilah yang menuntut para pelaku sebuah proses dari tiga aktifitas, yaitu ekonomi untuk lebih memahami data pengidentifikasian, pencatatan dan akuntansi yang dapat memberikan komunikasi informasi keuangan yang dibutuhkan ekonomi oleh masyarakat dalam pengambilan menghasilkan keputusan ekonomi. penggunanya. Definisi akuntansi menurut Erly sebagai dapat sistem menghasilkan laporan kejadian-kejadian suatu perusahaan yang informasi bagi Laporan yang menghasilkan didefinisikan informasi merupakan 2. Laporan Keuangan Suandy dan Jessica (2008:3) bahwa “akuntansi akuntansi informasi keuangan disebut laporan keuangan. Komponen utama dalam yang laporan mengenai keuangan perusahaan aktifitas ekonomi dan kondisi dari meliputi laporan laba rugi, laporan suatu ekuitas pemilik, neraca dan laporan entitas/perusahaan kepada pihak yang berkepentingan.” arus kas. Definisi Soemarso (2009:14) a. Laporan Laba Rugi (L/R). Laporan dalam bukunya Akuntansi Suatu ini Pengantar yang menerangkan bahwa: pendapatan “akuntansi periode waktu tertentu berdasarkan (accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi konsep penting dan melaporkan beban selama penanding (matcting concept). Konsep penanding adanya pelaksanaan dan penilaian digunakan untuk jalannya perusahaan secara efisien.” atau mengaitkan antara pendapatan sehingga Dengan memungkinkan demikian secara dan beban menandingkan selama periode terjadinya. umum, akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi keuangan Selain itu, laporan laba rugi yang menghasilkan laporan kepada juga pihak-pihak berkepentingan pendapatan terhadap beban-beban ekonomi yang terjadi, yang disebut laba mengenai yang aktifitas dan melaporkan keebihan bersih (net income), dan sebaliknya kondisi perusahaan. jika beban melebihi pendapatan 182 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 disebut rugi (net losses). Ada dua kiri, pendekatan dalam mencatat dan ekuitas ada disebelah kanan. Pada menggolongkan neraca dengan bentuk serta sedangkan kewajiban dan laporan, mengikhtisarkan transaksi-transaksi neraca diletakkan diatas, sebelum yang terjadi di dalam perusahaan. kewajiban. Pendekatan itu adalah dasar tunai Bagian aset dalam neraca (cash basis) dan dasar waktu biasanya (accrual basis). urutan cepat lambatnya aset tersebut b. Laporan Ekuitas dikonversikan menjadi kas atau Laporan melaporkan pemilik disusun berdasarkan ekuitas pemilik digunakan dalam operasi. Pada perubahan ekuitas bagian kewajiban, semua jenis selama jangka waktu kewajiban harus disajikan tertentu. Laporan ini merupakan berdasarkan penghubung antara laporan laba rugi pembayarannya. Kewajiban yang dengan ini harus segera diselesaikan pada dipersiapkan setelah laporan laba urutan yang paling atas. Sedangkan rugi, karena laba bersih atau rugi pada bagan ekuitas pemilik, karena bersih jenis neraca. periode dilaporkan Laporan Laporan berjalan dalam ini mempersiapkan harus laporan dibuat neraca, ini. urutan perusahaannya waktu adalah perorangan, maka hanya ada satu sebelum modal pemilik. karena d. Laporan Arus Kas jumlah ekuitas pemilik pada akhir Laporan arus kas menunjukan periode harus dilaporkan dineraca. sumber dan penggunaan kas selama c. Neraca satu periode sehingga saldo kas Neraca perusahaan merupakan nampak seperti di neraca, laporan laporan keuangan yang menunjukan arus aset, kewajiban dan ekuitas pemilik data/informasi dari neraca periode per tanggal tertentu. Bentuk neraca sebelumnya ada 2 (dua), yaitu bentuk akun bersangkutan dan laporan laba rugi (account form) dan bentuk laporan pada periode yang bersangkutan. (report form). Pada neraca bentuk Laporan arus kas terdiri dari 3 (tiga) akun, aset ditempatkan disebelah bagian, yaitu: (1) arus kas dari 183 kas membutuhkan dan periode yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 aktivitas operasi, (2) aktivitas urutan transaksi yang berdasarkan investasi, (3) aktivitas pendanaan. bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan 3. Siklus Akuntansi informasi laporan Dalam akuntansi terdapat siklus keuangan. akuntansi yang terdiri dari kegiatan- Siklus kegiatan yang berhubungan dengan terjadinya suatu penyiapan laporan keuangan pada proses pengukuran, pengidentifikasian, pelapor informasi akhir ini dimulai transaksi, suatu dari sampai periode. Siklus ekonomi. Definisi siklus akuntansi akuntansi dapat dilihat pada gambar yang dikemukakan Michell Suharli sebagai berikut: (2006:49) bahwa siklus akuntansi adalah urutan transaksi, peristiwa, Bukti Transaksi Jurnal Pembalik aktivitas dan proses dari awal Jurnal sampai akhir dimulai dari awal Jurnal Penutup seperti lingkaran yang tidak akan pernah putus. Sedangkan Buku Besar Utama Laporan Keuangan menurut Sofya Neraca Saldo Jurnal Penyesuaia n Syari Harahap (2003:16) dalam bukunya Teori Akuntansi bahwa 4. Komputer Akuntansi “proses akuntansi adalah proses Kebutuhan akan adanya sistem pengolahan data sejak terjadinya informasi yang baik serta penggunaan transaksi, kemudian transaksi ini komputer di dalam otomatisasi kantor memiliki bukti yang sah sebagai dan sistem yang terpadu adalah dasar terjadinya transaksi kemudian kebutuhan yang sangat penting dan berdasarkan data atau bukti ini, keharusan bagi perusahaan untuk maka diinput keproses pengolahan tetap eksis dalam dunia bisnis. data sehingga menghasilkan output berupa informasi Keberadaan laporan komputer akuntansi adalah merupakan solusi keuangan.” tepat dalam mengajarkan akuntansi Dari definisi tersebut, siklus dengan akuntansi merupakan suatu proses menerapkan atau menggunakan teknologi informasi. pengolahan data yang terdiri dari Akuntansi 184 memiliki karakteristik National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 yang unik. Salah satu definisi pencatatan, akuntansi adalah suatu seni mencatat, menggolongkan, pengklasifikasian dan peringkasan data keuangan. menganalisa, c. Buku Besar manafsirkan dan menyajikan laporan Buku keuangan dalam suatu perusahaan Ledger merupakan buku yang secara sistematis (PSAK). Jadi jelas digunakan untuk melakukan dalam hal ini bahwa akuntansi adalah peringkasan, pengklasifikasian suatu proses atau transformasi data data-data akuntansi berasal dari data jurnal dari menjadi informasi Besar atau keuangan akuntansi atau yang sering disebut hasil posting. dengan laporan keuangan. Proses d. Buku Pembantu transformasi data akuntansi menjadi Buku pembantu informasi buku yang dengan akuntansi melalui dilakukan beberapa General merupakan terdiri rekening-rekening tahap yang pembantu sehingga tahapan tersebut menadi yang suatu siklus yang disebut siklus keuangan yang tercantum dari akuntansi. Beberapa elemen yang rekening tertentu yang ada dapat dalam dijelaskan dalam siklus hasil Merupakan seluruh dokumen akhir pengolahan yang digunakan untuk mencatat (dalam Rugi, perusahaan. data proses akuntansi Laporan Perubahan Modal, Arus Kas dan lain-lain. Contoh bukti transaksi antara Dalam lain kwitansi, faktur, cek, bukti komputer kas keluar dan sebagainya. program akuntansi akuntansinya b. Jurnal merupakan dari berupa Neraca, Laporan Laba- setiap transaksi yang terjadi dilakukan aplikasi siklus secara otomatis. Dalam siklus ini dimulai catatan dari akuntansi yang pertama yang digunakan besar Laporan keuangan merupakan a. Bukti Transaksi Jurnal buku data e. Laporan Keuangan berikut (PSAK No.1): suatu rincian perusahaan dagang). akuntansi di atas adalah sebagai dalam berisi darai pencatatan berdasarkan melakukan 185 bukti transaksi transaksi ke National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dalam jurnal, kemudian data jurnal perusahaan diposting ke buku besar. Dari buku Accounting adalah sebuah software besar dipindahkan ke neraca saldo, akuntansi yang dibuat secara terpadu kemudian membuat neraca lajur, (integrated software) memuat siklus lalu akuntansi dari penjurnalan sampai dilakukan berdasarkan penyesuaian data neraca lajur dengan dibuatlah laporan keuangan. penyusunan Program Accounting Myob laporan keuangan. 5. Program MYOB Myob tersebut. adalah yang aplikasi akuntansi digunakan untuk aplikasi komputer akuntansi yang mengotomatisasikan popular saat ini. Berdasarkan pada secara lengkap, cepat dan akurat. kompetensi kejuruan untuk jurusan Sistem akuntansi memberikan efisiansi kerja, myob standar kompetensi pembukuan pembukuan terintegrasi mengoperasikan komputer akuntansi memberikan maka aplikasi komputer akuntansi proses administrasi usaha dengan yang dipergunakan adalah myob. mengintegrasikan fungsi-fungsi Buku Menyelesaikan Besar, siklus akuntansi kemudahan Keuangan, dalam Pembelian, perusahaan jasa dan dagang secara Penjualan, Persedian dan Pengelolaan komputer dengan myob mendapatkan Relasi, dimulai dari proses input alokasi waktu 140 jam (DITPSMK). dokumen dasar sampai pada proses Myob memfokuskan pelaporan, dengan memlalui menu pada perusahaan jasa dan dagang yang tersedia di myob yaitu: Account, disamping perusahaan yang lain pun Banking, bisa juga diterapkan. Paling cocok Purchase, Payroll, Inventory, Card aplikasi File. Dengan terintegrasinya fungsi- Accounting ini diterapkan pada Sales, Time Billing, perusahaan menegah kebawah, untuk fungsi perusahaan tidak Pembelian, Penjualan dan Persedian biasanya memberikan efisiensi kerja dengan memadai, besar rasanya karena Buku Besar, Keuangan, perusahaan besar jumlah transaksinya menghilangkan sangat komplek sehingga biasanya pencatatan transaksi, melalui fungsi- mempunyai program yang dirancang fungsi sendiri sesuai dengan kebutuhan 186 yang pengulangan berbeda dan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 memungkinkan ekplorasi data yang lainnya. Myob juga berintegrasi maksimal. dengan Microsoft Office, sehingga Dalam program myob banyak data/laporan akan dengan mudah sekali fungsi yang dapat diatur untuk dikonversi ke Ms. Excel untuk diolah mempermudah penggunaan, salah lebih lanjut atau ke format HTML satunya adalah otomatisasi proses untuk pengiriman yang lebih mudah pembukuan dengan mengunakan Link melalui internet, juga ke Ms. Word Account (link perkiraan transaksi) untuk pencetakan surat (Mail Merge). yang akan mengambil alih proses Untuk menunjang Integrate Sistem pembukuan proses ini, selain digunkan secara Single- sampai user, myob juga dapat digunakan proses secara Multi-user, sehingga data yang analisa bahkan fungsi pengendalian diinput oleh pengguna yang satu, saat operasional. itu mulai penjurnalan, dari posting penyusunan laporan dan Dengan adanya lagi untuk posting ke melakukan proses filtering buku buku besar, Analisis data pada kualitatif pada summary dan besar dasarnya dimulai pada saat peneliti untuk memasuki lata penelitian bahkan ketika studi pendahuluan dilakukan, anda inginkan. Yang perlu dilakukan tetapi secara umum dimulai ketika dengan menggunakan program ini menelaah data tersedia. Data yang adalah hanya melakukan Data Entry diperoleh dari dokumen dasar, proses-proses dikumpulkan secara otomatis. Jurnal akan dibentuk dilakukan yang kemudian catatan, diposting ke dalam Buku Besar dan wawancara Buku Besar Pembantu dan seterusnya pembentukan dari wawancara, pengamatan dan tes, serta angket berikutnya akan dilakukan myob sampai oleh METODELOGI PENELITIAN menghasilkan laporan-laporan yang secara otomatis, digunakan melakukan pembuatan ayat jurnal, melakukan proses dapat pengguna lainnya. otomatisasi pembukuan ini anda tidak perlu juga dan reduksi kemudian data, transkrip, yang berupa rekaman selanjutnya dipelajari dan di telaah. Dari hasil Laporan analisis data penulis menggunakan Keuangan dan Laporan Penunjang beberapa teknik analisis data yaitu: 187 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 macam cara: melalui seleksi ketat, 1. Reduksi Reduksi data bukanlah suatu hal melalui ringkasan atau uraian sigkat, yang terpisah dari analisis. Reduksi menggolongkan dalam suatu pola data yang diartikan sebagai proses lebih luas, dan pemilihan, pemusatan perhatian pada sebagainya.Dalam reduksi ini data penyederhanaan, pengabstraksian, disusun dalam satuan-satuan dan dan transformasi data kasar yang selanjutnya dikategorisasikan. Tahap muncul dari catatan-catatan tertulis di selanjutnya pemeriksaan kebenaran lapangan. Kegiatan reduksi data data, kemudian dilanjutkan dengan berlangsung terus-menerus, terutama penafsiran dan pemaknaan dari data selama proyek yang berorientasi tersebut. kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan data. pengumpulan terjadi data tahapan Kemungkinan akan adanya data Selama baru berlangsung, proses penellitian mengharuskan adanya keterbukaan yaitu dalam analisis data. Proses analisis mengkode, data dilakukan secara terus menerus menelusuri tema, membuat gugus- (cyclical) sejak peneliti memasuki gugus, membuat partisi, dan menulis lapangan sampai kegiatan berakhir. memo. Reduksi data merupakan suatu Kegiatan penelitian ini tidak terlepas bentuk analisis yang menajamkan, dari empat kegiatan, menggolongkan, pengumpulan data; (2) reduksi data; membuat reduksi, dalam ringkasan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan (3) penyajian data. mengorganisasi data sedemikian rupa 2. Trianggulasi data sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat tahap verifikasi dan untuk memperoleh data yang benar- diverivikasi. Reduksi data atau proses benar akurat. Menurut Norman K. transformasi Denkin (Moleong;2008) sesudah penelitian lapangan, sampai mendefinisikan triangulasi laporan akhir lengkap tersusun. Jadi gunakan sebagai gabungan atau dalam penelitian kualitatif dapat kombinasi berbagai metode yang disederhanakan dan dipakai untuk mengkaji fenomena aneka yang saling terkait dari sudut ini ditransformasikan ditarik Merupakan yaitu: (1) berlanjut dalam terus 188 di National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pandang dan perspektif yang Dengan demikian, jika data itu berbeda. Berbagai jenis triangulasi sudah jelas, misalnya berupa teks data antara lain, yaitu : atau naskah/transkrip film, novel a. Triangulasi metode dilakukan dengan cara dan sejenisnya, triangulasi tidak membandingkan perlu dilakukan. Namun informasi atau data dengan cara demikian, yang lainnya tetap dilakukan. berdeda. dikenal, Sebagaimana dalam penelitian triangulasi b. Triangulasi aspek antar-peneliti kualitatif peneliti menggunakan dilakukan metode wawancara, obervasi, menggunakan lebih dari satu dan survei. Untuk memperoleh orang dalam pengumpulan dan kebenaran informasi yang handal analisis data. Teknik ini diakui dan memperkaya gambaran mengenai peneliti yang informasi bisa utuh tertentu, dengan cara khasanah pengetahuan mengenai informasi menggunakan yang digali dari subjek Tetapi perlu metode wawancara bebas dan penelitian. wawancara Atau, diperhatikan bahwa orang yang menggunakan diajak menggali data itu harus wawancara dan obervasi atau yang telah memiliki pengalaman pengamatan mengecek penelitian dan bebas dari konflik kebenarannya. Selain itu, peneliti kepentingan agar tidak justru juga bisa menggunakan informan merugikan yang berbeda untuk mengecek melahirkan kebenaran informasi tersebut. triangulasi. terstruktur. peneliti untuk Melalui berbagai perspektif atau peneliti bias dan baru dari c. Triangulasi sumber data adalah pandangan diharapkan diperoleh menggali hasil yang mendekati kebenaran. tertentu melalui berbagai metode Karena itu, triangulasi tahap ini dan dilakukan Misalnya, selain informasi yang diperoleh dari wawancara dan subjek atau informan penelitian peneliti diragukan observasi terlibat (participant jika data atau kebenarannya. 189 kebenaran sumber informai perolehan bisa data. melalui observasi, menggunakan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 obervation), dokumen tertulis, memiliki expert judgement ketika arsif, dokumen sejarah, catatan membandingkan resmi, dengan perspektif tertentu, lebih- catatan atau temuannya tulisan pribadi dan gambar atau lebih foto. jika perbandingannya menunju Tentu masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti kkan hasil yang jauh berbeda. atau data yang berbeda, yang Dari selanjutnya akan memberikan menggunakan pandangan yang proses pendukung bukti terhadap berbeda pula mengenai fenomena temuan, analisis dan interpretasi data yang yang telah dilakukan peneliti yang (insights) diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan hasil diatas peneliti triangulasi sumber, berasal dari responden. untuk memperoleh kebenaran handal. KESIMPULAN Penggunaan d. Terakhir adalah triangulasi teori. aplikasi komputer Hasil akhir penelitian kualitatif akuntansi (myob) timbul adanya berupa rumusan interpretasi siswa bahwa aplikasi thesis komputer akuntansi (myob) mudah Informasi tersebut untuk dipelajari, aplikasi komputer selanjutnya dibandingkan dengan akuntansi dapat dikerjakan dengan perspektif teori yang televan mudah sesuai dengan yang diinginkan untuk oleh siswa dalam laporan keuangan sebuah informasi atau statement. menghindari bias individual peneliti atas temuan oleh atau kesimpulan yang dihasilkan. membuat Selain itu, triangulasi teori dapat bertambah meningkatkan dioperasikan. pemahaman mampu kedalaman asalkan peneliti menggali pengetahuan Data hasil analisis data yang telah diperoleh. Diakui tahap ini paling sebab peneliti myob ketrampilan dan dapat pengguna mudah untuk DAFTAR PUSTAKA teoretik secara mendalam atas sulit penggunanya Pokok Pendidikan _Direktorat Jendral Pembinaan SMK. www.ditpsmk.net dituntut 190 SMK. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Mauwanah, Halim, A. (2007). Akuntansi sektor publik keuangan daerah, Dasar 2008. Konsep Akuntansi dan edisi revisi. Jakarta: salemba Pelaporan Keuangan. empat. Jakarta: Direktorat Pembinaan Hall, J. (2007). Sistem informasi salemba empat Moleong J. Lexy.2008. Metodologi Ikatan Akuntansi Indonesia (2004), Standar Penelitian Kualitatif. Bandung: Akuntansi Yogyakarta, Keuangan, Sekolah Menengah Kejuruan akuntansi, edisi 3. Jakarta: PT. Panduan Myob Accounting versi 18. Jusup, Al Haryono, 2003. Dasar- www.myobindonesia.com dasar Akuntansi jilid I, STIE PSAK. www.iaiglobal.or.id YKPN, Yogyakarta PP Krismiaji. (2005). Sistem informasi akuntansi,. akademi tentang dan penyelenggaraan pendidikan manajemen Permendiknas no. 20/2007 tentang standar penilaian pendidikan Pengaruh Perkembangan Soemarso, S. (2009). Akuntansi suatu Teknologi pengantar, Informasi Terhadap Bidang Jurnal 17/2010 Yogyakarta: 2000. Akuntansi Nomor. pengolaan perusahaan YPKN Sri. Remaja Rosdakarya STIE YKPN Maharsi, Umi. kelima. Jakarta: salemba empat Manajemen. Akuntansi edisi Wibisono, & N. (2001). Sistem informasi akuntansi, Jakarta: Keuangan. Vol 2(2) : 127- erlangga 137. 27 Juli 2011 191 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 OPTIMALISASI POTENSI DAN KAPASITAS INDIVIDU SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN Ary Muhsinin 1) , Mit Witjaksono 2) , Dwi Wulandari 3) 1) Pendidikan Ekonomi Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang 1) [email protected] 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang 2) [email protected] 3) Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang 3) [email protected] Abstrak Kewirausahaan di SMK memiliki peran yang sangat penting untuk membekali siswa jiwa kewirausahaan sehingga setelah lulus SMK siswa tidak bingung untuk mencari pekerjaaan akan tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri atau orang lain. Salah satu cara untuk membekali siswa jiwa wirausaha adalah pembelajaran kewirausahaan di SMK. Kendala dalam pembelajaran kewirausahaan di SMK adalah siswa kurang tertarik dalam proses pembelajaran sehingga hasilnya belum maksimal dan belum sesuai dengan tujuan kurikulum pembelajaran kewirausahaan di SMK. Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu mendesain dan mengembangkan model pembelajaran kewirausahaan melalaui optimalisasi potensi dan kapasitas individu siswa SMK. Optimalisasi potensi dan kapasitas individu melalui pendekatan Kontekstual Learning untuk materi pembelajaran kewirausahaan dan Project Based Learning untuk aplikasi atau praktek dari materi yang dipelajari. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa lebih tertarik dalam pembelajaran kewirausahaan dan mampu mencapai tujuan kurikulum pembelajarn kewirausahaan SMK. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan dengan pendekatan Design Based Research (DBR), yaitu sebuah penelitian pengembangan untuk memecahkan permasalahan yang ada di lapangan dalam pembelajaran Kewirausahaan melalui desain tertentu. Lokasi penelitian di SMK Negeri 2 Trenggalek dengan sasaran penelitian siswa kelas XI Patiseri. Kata Kunci: Optimalisasi Potensi,Kapasitas Individu, Pembelajaran Kewirausahaan Optimalisasi dan kapasitas individu diharapkan bisa menghasilkan lulusan siap sangat diperlukan untuk memaksimalkan kerja, kenyataannya pengangguran terbuka dan mengembangkan kemampuan yang mengindikasikan lebih banyak berasal dari dimiliki siswa terutama siswa SMK. Tetapi sekolah kejuruan. Hal ini disebabkan pada prakteknya di lapangan banyak siswa beberapa bidang studi di sekolah kejuruan terutama bisa yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan mengoptimalkan potensi dan kapasitas pasar tenaga kerja. Sehingga lulusan SMK individunya sehingga hanya materi sekolah seharusnya bisa langsung masuk dunia yang didapatkan. Secara empiris Suryadi kerja, hingga kini masih jauh dari harapan, (2005) sekolah terlebih lagi apabila dikaitkan dengan daya kejuruan masih bermasalah, dimana SMK tampung dunia kerja yang terbatas. Lulusan SMK yang menemukan kurang bahwa 191 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tersebut seharusnya tidak difokuskan pada masyarakat; penyiapan menjadi tenaga kerja di dunia semangat usaha, melainkan penekanan kepada kemampuan kewirausahaan dikalangan kemauan untuk menjadi wirausaha. pelajar dan masyarakat yang mampu, Penyebab masalah tersebut secara handal (3) Membudayakan sikap, dan prilaku, dan unggul; (4) internal adanya proses pembelajaran di Menumbuhkembangkan kesadaran dan sekolah yang belum optimal, dalam arti orientasi kewirausahaan yang tangguh belum sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan kuat terhadap para siswa dan yaitu untuk mencetak lulusan yang berjiwa masyarakat. wirausaha, dengan cara menumbuhkan motivasi yang meningkatkan Tujuan kuat serta dapat kompetensi kewirausahaan siswa. pembelajaran pada smk (Depdikbud,2012), adalah sebagai berikut : Sedangkan secara eksternal peran serta a. Memahami dunia usaha dalam masyarakat, khususnya orang tua masih kehidupan sehari-hari, terutama yang relatif kecil. Diperlukan adanya kerjasama terjadi di masyarakat, antara semua pihak dalam hal ini baik pihak b. Berwirausaha dalam bidangnya, sekolah maupun pihak keluarga. c. Menerapkan perilaku kerja prestatif Bahan ajar mata diklat dalam kehidupannya, kewirausahaan dapat diajarkan dan d. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku dikembangkan di dijenjang SMK, wiausaha. didalam mata pelajaran kewirausahaan Peranan Guru kewirausahaan para siswa diajari dan ditanamakan di SMK pada era otonomi daerah sikap-skap prilaku untuk membuka diharapkan mampu mengembangkan bisnis, agar mereka menjadi seorang seluruh potensi yang ada, untuk wirausaha mengembangkan keseluruhan aspek yang kewirausahaan berbakat. adalah tujuan (1) pembelajaran kewirausahaan, Meningkatkan jumlah para wirausaha diharapkan yang berkualitas; (2) Mewujudkan yang tidak hanya disiapkan untuk kemampuan dan kemantapan para bekerja, wirausaha untuk menghasilkan wirausahawan. Mulai sekarang guru kemajuan dan kesejahteraan kewirausahaan harus 192 menghasilkan tetapi lulusan menjadi berpedoman National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pada paradigma baru, Secara umum wirausaha mempertimbangkan berbagai faktor, memiliki dua peran, yaitu sebagai baik yang berkenaan dengan latar penemu belakang peserta didik, psikologis Wirausaha berperan merancang usaha anak, agar dapat merapkan strategi baru, dan merencanakan organisasi pembelajaran kewirausahaan secara perusahaan baru. Sedangkan proses efektif, kewirausahaan sehingga mampu dan sebagai perencana. meliputi semua meningkatkan academic achievement kegiatan dan tindakan untuk mengejar dan life skills siswa, yang mengarah dan memanfaatkan peluang dengan pada aspek kognitif, afektif dan menciptakan psikomotorik serta life skills dalam Berdasarka pengertian di atas dapat menerapkan pelajaran disimpulkan , Kewirausahaan adalah kewirausahaan untuk menjadi pelaku semangat, sikap dan perilaku, serta usaha. kemampuan konsep HASIL KAJIAN suatu organisasi. seseorang dalam mengelola usaha atau kegiatan yang DAN mengarah kepada upaya pencarian, PEMBHASAN Menurut Leon (2007:22) penciptaan, penerapan kerja dalam kewirausahaan (Entrepreneurship) : Entrepreneurship is the meningkatkan efisiensi. Tujuan moving pendidikan engine of innovation, competition, job kewirausahaan dan isi kurikulum creation and economical growth. It is pada mata pelajaran kewirausahaan what makes a new idea become a real memberikan kompetensi bagi siswa successful company”. Kewirausahaan kejuruan adalah mampu kewirausahaan dan perilaku prestatif, mampu memiliki kemampuan untuk mencari seorang menciptakan bersaing inovasi, dan menciptakan yang kreatif lapangan solusi dalam pemecahan memiliki pekerjaan. untuk memiliki masalah kemampuan jiwa serta membuat Dengan demikian, seorang wirausaha keputusan. Hal ini dapat dicapai secara apabila program pendidikan dan tidak langsung dapat pelatihan kewirausahaan disiapkan menciptakan lapangan pekerjaan. dengan baik. 193 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Potensi diri pada dasarnya adalah kemampuan seseorang yang berfikir karena ia memiliki potensi terpendam jika berfikir. Maka, dapat dikatakan memiliki dikenali, bahwa setiap manusia dikembangkan, dan diaktualiasikan potensi untuk belajar informasi- akan menjadi kemampuan nyata informasi dalam Berbagai berbagai memberi menghasilkan pemikiran baru. kehidupan. pengertian di atas, pemahaman kepada kita bahwa baru, menghubungkan informasi, serta b. Potensi Emosi potensi merupakan suatu daya yang Potensi yang lain adalah potensi dimiliki oleh manusia, tetapi daya dalam bidang afeksi/emosi. Setiap tersebut belum dimanfaatkan secara manusia memilki potensi cita rasa, optimal. Oleh karena itu, yang yang dengannya manusia dapat menjadi tugas memahami orang lain, memahami manusia yang berpotensi berikutnya bagi adalah suara alam, ingin mencintai dan bagaimana mendayagunakan potensi dicintai, memperhatikan dan tersebut untuk meraih prestasi. Dari diperhatikan, menghargai dan pengertian diatas dapat disimpulkan dihargai, cenderung kepada bahwa keindahan. potensi diri adalah kemampuan dasar yang dimiliki oleh c. Potensi Fisik seseorang yang masih terpendam dan mempunyai kemungkinan Adakalanya manusia memilki untuk potensi yang luar biasa untuk dikembangkan jika didukung dengan membuat gerakan fisik yang efektif latihan dan sarana yang memadai. dan efisien serta memiliki kekuatan Manusia memiliki beragam potensi fisik yang tangguh.Orang yang diantaranya adalah sebagai berikut berbakat dalam bidang fisik mampu (Nashori, 2003:89): mempelajari olah raga dengan cepat a. Potensi Berfikir dan selalu menunjukkan permainan Manusia memiliki potensi yang baik. berfikir.Seringkali Alloh menyuruh d. Potensi Sosial manusia untuk berfikir.Maka berfikir. Logikanya orang hanya Pemilik potensi sosial yang besar disuruh memiliki kapasitas menyesuaikan diri 194 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dan mempengaruhi orang orang yang berpotensi memiliki ciri- lain. Kemampuan menyesuaikan diri dan ciri: mempengaruhi orang lain didasari 1. Suka belajar dan mau melihat kekurangan dirinya kemampuan belajarnya, baik dalam dataran pengetahuan 2. Memilki sikap yang luwes maupun 3. Berani melakukan perubahan ketrampilan. Menurut Hery secara total untuk perbaikan Wibowo 4. Tidak mau menyalahkan orang (2007:1) minimal ada empat kategori lain maupun keadaan potensi yang terdapat dalam diri 5. Memilki sikap yang tulus bukan manusia sejak lahir yaitu, potensi kelicikan otak, emosi, fisik dan spiritual dan semua potensi ini 6. Memiliki rasa tanggung jawab dapat dikembangkan pada tingkat yang 7. Menerima kritik saran dari luar tidak terbatas. Ahli lain berpendapat 8. Berjiwa optimis dan tidak mudah putus asa. bahwa manusia itu diciptakan dengan potensi diri terbaik dibandingkan Mengembangkan Potensi Diri dengan makhluk Tuhan yang lain, ada Sebelum seorang melakukan empat macam potensi yang dimiliki pengembangan diri dalam rangka oleh menggunakan dan mengoptimalisasi manusia yaitu, potensi intelektual, emosional, spiritual dan seluruh kemampuannya untuk fisik. mencapai kinerja yang unggul, ada Ciri-Ciri Orang Yang Memahami beberapa cara untuk mengetahui, Potensi Dirinya menilai atau mengukur dengan akurat berbagi kelebihan dan kelemahannya Ciri orang yang memahami potensi dirinya bisa diukur atau sebagai berikut: dilihat dalam sikap dan perilakunya a. Introspeksi diri (pengukuran sehari-hari individual) dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam Menurut La Rose (Sugiharso dkk, meluangkan 2009:126-127) menyebutkan bahwa mengevaluasi cara ini, waktu apa yang individu untuk telah dilakukannya, apa yang telah ia capai 195 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dan apa yang ia miliki sebagai suatu kecerdasan/kemampuan kelebihan yang dapat mendukung dan (kemampuan analisa, logika berpikir, apa yang ia miliki sebagai suatu berpikir kreatif, berpikir numerikal), kekurangan menghambat potensi kerja (vitalitas, sumber energi tercapainya prestasi tinggi. Cara ini kerja, motivasi, ketahanan terhadap efektif bila individu bersikap jujur, stress kerja), kemampuan sosiabilitas terbuka pada dirinya sendiri, mau (stabilitas emosi, kepekaan perasaan, dengan kemampuan membina relasi sosial) yang sungguh-sungguh memperhatikan kata hati. intelektual dan potensi kepemimpinan tingkah laku. Sekolah merupakan lingkungan yang berpotensi dalam merangsang b. Feedback dari orang lain Dalam cara ini seseorang perkembangan potensi siswa melalui meminta masukan berupa informasi proses atau data penilaian tentang dirinya alternatif pembelajaran yang dapat dari orang lain. Masukan berupa merangsang perkembangan potensi umpan balik (feedback) ini meliputi siswa adalah pembelajaran dengan segala sesuatu tentang sikap dan menggunakan project based learning perilaku seseorang yang tampak, atau dipersepsi oleh orang lain yang menghasilkan bertemu, dengannya. siswa tidak hanya pengetahuan yang Cara ini bertujuan untuk membantu diterima siswa, akan tetapi bisa seseorang diaplikasikan dengan praktek. berinteraksi menelaah dan pembelajaran. pembelajaran merupakan c. Tes Psikologi dengan produk. Pengembangan memperbaiki. Salah satu salah Sehingga potensi satu diri tujuan pendidikan seperti yang tertulis dalam Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu dapat Undang-Undang memberi gambaran kekuatan dan 20/2003 Bab I pasal 1 yang berbunyi kelemahan individu pada berbagai “yang dimaksud dalam pendidikan aspek adalah usaha sadar dan terencana psikologis seperti 196 Sisdiknas No. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mewujudkan suasana belajar dan potensi yang berbeda sehingga perlu proses pembelajaran agar peserta dibentuk suatu lingkungan yang dapat didik secara aktif mengembangkan merangsang perkembangan potensi- potensi dirinya”. Inilah secara teoritis potensi yang dimilikinya dan akan disebut pembelajaran berpusat pada membawa perubahan-perubahan apa siswa. saja Anak-anak yang memiliki yang diinginkan kebiasaan-kebiasaan dan potensi diri jika diberi kesempatan sikapnya (Hartinah, 2011). dan Optimalisasi pelayanan pendidikan yang dalam sikap- Potensi Dan sesuai akan memberikan sumbangan Kapasitas Individu Siswa Melalui yang bermakna kepada masyarakat Pembelajaran Kewirausahaan dalam semua bidang usaha manusia. Karena menurut Clark Munandar,2009), membutuhkan Mata pelajaran Kewirausahaan (dalam yang masyarakat orang-orang dikembangkan berbasis Optimalisasi Potensi dan kapasitas yang individu dengan menggunakan berkemampuan luar biasa untuk pendekatan menghadapi tuntutan masa depan menggunakan model Pembelajaran secara inovatif. Dengan demikian Project Based Learning. Contextual guru harus teaching and Learning (CTL) adalah untuk suatu strategi pembelajaran yang sebagai mendorong pendidik setiap mengembangkan siswa potensi sepenuhnya sehingga kemudian hari menggunakannya dirinya kelak ia secara menekankan di kontekstual dan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat dapat efektif menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya (Hamalik, 2010). dengan Manusia sebagai individu atau situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk pribadi memiliki ciri-ciri khusus yang dapat berbeda dengan orang lain (Webster’s kehidupan dalam Hartinah, 2011). Begitu juga Ada tiga hal yang harus dipahami. dengan siswa yang memiliki ciri-ciri Pertama CTL menekankan kepada yang berbeda dengan siswa lain dan proses 197 menerapkannya keterlibatan dalam mereka. siswa untuk National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 CTL Siswa merancang kegiatan dapat dunia usaha dalam dunia menemukan hubungan antara materi usaha dengan menciptakan yang peluang menemukan materi, mendorong agar dipelajari kedua siswa dengan situasi usaha melalui kehidupan nyata, ketiga mendorong kemampuan siswa untuk dapat menerapkan dalam prasarana yang dimiliki dan kehidupan. tersedia di sekolah Langkah-langkah dan sarana Siswa membuat suasana kelas pembelajaran kewirausahaan yang dimaksud sebagai berikut : menjadi dunia usaha dengan 1. PLANNING (Perencanaan) praktek mewujudkan ide-ide Guru menyampaikan tujuan peluang usaha seperti ada pembelajaran yaitu yang membuat dan menjual memahami dunia usaha dan makanan dan minuman membuat ide-ide peluang usaha 3. PROCESSING (Pengolahan) Guru memberikan pertanyaan Masing-masing kelompok tentang dunia usaha, mempresentasikan hasil merefleksikan serta proyeknya Masing-masing kelompok memotivasi siswa dan memberi penjelasan tentang saling mengevaluasi hasil dunia usaha proyek yang telah Siswa memunculkan ide-ide dilakukan peluang usaha dalam dunia usaha KESIMPULAN Siswa dibagi menjadi Optimalisasi potensi dan kapasitas beberapa kelompok masing- individu siswa melalui pembelajaran masing kelompok terdiri dari kewirausahaan 4-5 anak. pembelajaran kewirausahaan dengan adalah suatu menggunakan model pembelajaran 2. CREATING Project Based Learning dan berbasis (Mencipta/Implementasi) Contextual Learning. Materi yang 198 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 diberikan disesuaikan dengan penelitian ini pengolahan kue. lingkungan sekitar dan kehidupan Sehingga selain siswa memahami sehari-hari sehingga lebih mudah materi kewirausahaan juga siswa dipahami siswa dengan menggunakan dapat mengaplikasikan nya dan dapat model dapat menanamkan jiwa wirausaha pada diri siswa. Pjbl ini siswa menciptakan produk sesuai kompetensi yang diampu dalam Dan Menengah: Standar DAFTAR PUSTAKA Kompetensi Dan Kompetensi Abdurrahman, Mulyono &totok Dasar SMK. Jakarta : BSNP. Bintoro. 2000. Memahami Budiningsih, Asri. 2004. Belajar dan Dan Menangani Siswa pembelajaran . Jakarta : Dengan Problema Dalam Rineka Cipta Belajar: Pedoman Guru. Daryanto dan Dwicahyono. 2013. Jakarta : Proyek Peningkatan Menyusun Modul Bahan Ajar Mutu SLTP, Direktorat Untuk Persiapan Guru Jenderal Pendidikan Dasar Dalam Mengajar. dan Menengah, Departemen Yogyakarta: Gava Media Pendidikan Nasional. Depdiknas, 2007. Pengembangan Akker, J.Van Den. 1999. Principles Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas And Methods of Develop End Depdiknas, Research. In pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: 2008. Panduan J. Van Akker, R.M. Branch, Depdiknas K. Gustafson, N. Nieveen, & Depdiknas, 2012. Garis-Garis Besar T. Plomp (Eds), Design Program Pembinaan SMK approaches and tools in Tahun education and training (pp, Direktorat 1-14). Boston : Kluwer Sekolah Menengah Kejuruan. academic Publishers. 2012. Jakarta: Pembinaan Farzier, Barbara and Linda S Niehm. 2008. FCS Student’s Attitudes BSNP. 2006b. Standar Isi Untuk and Satuan Pendidikan Dasar 199 Intentions Towards National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Entrepreneurial Journal Of Komalasari, career. Family And Kokom. Pembelajaran 2011. Kontekstual: Consumer Sciences, (Online), Konsep April 2008:100,2, academic Bandung: PT Refika Aditama. Research Library pg 17, 2007. Hamalik, O. 2010. Psikologi Belajar Bandung: Mengajar. Aplikasi. Leon, J. A. M., & Gorgievski, M. diakses 13 Maret 2016. Dan Dan Sinar Baru Algensindo. Psikology Of Entrepreneurship: Reseach And Madrid: Education. UNED Hartinah, S. 2011. Pengembangan Munandar, U. 1993. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT Kreativitas Anak Sekolah: Refika Aditama. Strategi Dan Penerapannya Hendro. 2010. Kewirausahaan untuk Oleh Guru Dan Orang Tua. SMK dan MAK kelas XI. Jurnal Jakarta : penerbit Erlangga. remediasi, 6(2): 1-14. rehabilitasi dan Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Munandar, U. 1999. Mengembangkan Teaching And Learning: What Bakat Dan Kreativitas Anak It Is And Why It Is Here To Sekolah. Thousands Gramedia Stay. Oaks, California: Corwin Press Inc. Kao, R. W. Y. 1995. Jakarta: PT Widiasarana Indonesia. Munandar, U. 1999. Kreativitas Dan An Entrepreneurial Approach To Keberbakatan: Corporate Mewujudkan Potensi Kreatif Management. Singapore: Prentice Hall. Dan Bakat. Strategi Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Kewirausahaan, Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Praktis, Kiat Dan Pedoman Penulisan Karya Proses Menuju Sukses. Ilmiah: Jakarta: Penerbit Salemba Suryana. 2009. Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel, Makalah, Empat. Tugas Akhir, Penelitian, 200 Edisi Laporan Kelima. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Witjaksono, M. 2010. Peningkatan Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. Kualitas Proses Dan Hasil Wang, F. & hanafin, M.J. 2005. Pembimbingan Design Based Research And Mahasiswa Technology Implementasi Enhanced Learning Environments. Educational Research & Technology Skripsi Melalui Pos-Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Development Malang. (ETR&D), Vol. 53, No 4, pp.5-23. 201 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI MICMAC: RANCANGAN DAN PENGEMBANGAN Ariyanti1), Hari Wahyono2), Agung Haryono3) 1 Pendidikan Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang SMA Negeri Pasirian, Lumajang Email : [email protected] 2 Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang 3 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang Abstrak MicMac learning model was developed as an effort to instill a caring economic in activity. Particularly in the material concept of economics, using simulations and games as its base. This article will explain the ideas behind the design and development of MicMac. Based on a literature review, it can be concluded that the MicMac is very feasible to be developed because it will allow students to understand the basic concepts of economics, shows the economically rational behavior and consider the moral ethics in action Kata Kunci: development, learning model economy, caring economic, micro- macro Peserta pembelajaran didik dalam ekonomi seringkali nyata, terlalu banyak menggunakan perhitungan meski kemanfaatan mengalami kesulitan (Nuraini, 2014) hitungan mengingat begitu banyak materi dan maksimal untuk menjelaskan realita konsep yang harus dipelajari, baik yang terjadi (Yeunglamko, 2011). teori, kurva dan perhitungan. Padahal Penelitian pada tingkatan Sekolah Menengah mengidentifikasi persepsi Atas (SMA) menurut Piaget (Usia 14- didik mata 17) mempunyai kemampuan kognitif ekonomi diantaranya adalah bahwa pada tahap pemikiran operasional pembelajaran formal. Dimana abstrak, sistematis melakukan tidak pembelajaran di terhadap tidak Fransisco ekonomi peserta pelajaran terlalu berpikir membosankan, sangat abstrak, dan dan mampu tinggi mengenai didik ada ekonomi pada hafalan Higgs, Jackling & Calero, Hutching & Brown, dan Rond & Shanahan menyatakan dalam Ellis, Sundmacher & Varua, relevansi di penekanan (Noland & Kelly, Worthingtin& masalah-masalah yang dihadapi. bahwa dirasa dapat hipotesis Peserta matematis 2011) dunia 202 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 konsep, belajar yang menyenangkan, dan mengerjakan aplikasi membuat peserta didik aktif adalah matematis serta nomor dua jika dibandingkan dengan grafik ketuntasan belajar dalam ulangan menjadi keluhan utama peserta didik harian. Padahal keterlibatan peserta saat didik secara aktif dalam pembelajaran Membedakan menghafal, perhitungan menjelaskan kurva dan pembelajaran dilakukan. Suasana remedial kelas mampu meningkatkan hasil belajar yang cenderung pasif dan teacher centered (Yamarik, 2007) membuat peserta didik tidak fokus Pengembangan dalam menerima materi pembelajaran pembelajaran MicMac difokuskan karena peserta didik tidak terlibat secara aktif dalam pada materi konsep ilmu ekonomi proses yang pembelajaran. Observasi model meliputi pengertian ilmu ekonomi, pembagian dan teori ilmu awal mengenai ekonomi (termasuk di dalamnya pembelajaran ekonomi di beberapa konsep ilmu ekonomi mikro dan ilmu Sekolah Menengah Atas (SMA), ekonomi diperoleh informasi bahwa guru telah ekonomi. Pada fakta di lapangan, mencoba pemaknaan prinsip ekonomi adalah menggunakan pembelajaran bervariasi, model yang makro) bagaimana serta manusia prinsip dengan bertujuan agar peserta didik lebih pengorbanan aktif dan tertantang dalam proses mendapatkan keuntungan maksimal. pembelajaran. Meskipun, diakui oleh Peserta beberapa guru bahwa pembelajaran mengenai ceramah adalah model yang paling produktivitas mudah tidak berdasarkan angka dan materi semata. memerlukan banyak persiapan. Guru Hal ini secara tidak sadar membuat merasa lebih yakin bahwa hasil peserta didik semakin tidak mengenal ulangan harian akan lebih baik jika sikap peduli, empati dan toleransi materi diterangkan dengan detail dalam melalui model ceramah. Beberapa kualitas sumber daya manusia melalui guru beranggapan bahwa proses pendidikan selayaknya tidak hanya diterapkan dan 203 minimal didik hanya cara bisa diajarkan meningkatkan yang berekonomi. diukur Peningkatan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 berfokus pada nilai kognitif dan 2007, ukuran materiil semata (Wahyono, permainan (games) mendorong 2014) terciptanya atmosfir kompetisi, dikembangkan sebagai salah satu mengatasi kesenjangan- pembelajaran kebosanan 2012). Beberapa (O’Donnel, penelitian belajar (Putri, 2014, Piu & Fregola & menerapkan praktek mengatasi permainan dapat meningkatkan hasil diatas. Basis simulasi dan permainan karena sedangkan menyatakan bahwa simulasi dan kesenjangan yang telah disebutkan dipilih 2010) pembelajaran menyenangkan, dan Model pembelajaran MicMac upaya Wedig Barbieri, 2016) interaktif. Model ini merupakan proses proses Dalam pengembangan model peniruan dari peniruan dari sesuatu pembelajaran MicMac, dimasukkan yang unsur-unsur moral dan etika dalam nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs), berekonomi. ini adalah peserta didik mampu guru yang telah menerapkan beberapa memahami model pembelajaran, diketahui bahwa pembelajaran ekonomi, berbasis secara dasar ilmu perilaku ekonomi mempertimbangkan digunakan. Model simulasi, melalui etika dan moral dalam tindakannya. Peserta didik aktivitas nyata dan diskusi di awal diharapkan mampu mengelola reaksi permainan, menuntun pada hasil-hasil psikologis dalam kegiatan ekonomi. akademik, seperti konsep dan skill, Model kerjasama dan persaingan, pemikiran Pembelajaran ini juga membantu memberikan pemahaman kritis dan pembuatan keputusan, pada peserta didik mengenai konsep pengetahuan sistem politik sosial dan efektivitas, konsep menunjukkan rasional simulasi dan permainan belum pernah ekonomi, dari pengembangan model pembelajaran Berdasarkan penuturan dari model Harapan ilmu ekonomi khususnya prinsip kesadaran ekonomi terhadap masing-masing peran, dan yang meningkatkan menerima konsekuensi dari tindakan pemikiran yang dilakukan (Switky & Aviles prinsip 204 nantinya bisa kesadaran dan peserta ekonomi didik tidak bahwa sekedar National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 “pengorbanan sekecil-kecilnya merupakan konsep belajar yang mendapatkan hasil sebesar-besarnya” membantu guru mengaitkan antara dan sikap rasional semata. Namun materi yang diajarkan dengan situasi dibutuhkan juga sikap peduli kepada dunia nyata siswa dan mendorong orang lain. Pada tahap selanjutnya, siswa membuat hubungan antara sikap-sikap peduli pada tataran mikro pengetahuan seperti ini akan membentuk perilaku dengan ekonomi global menjadi lebih baik. kehidupan mereka sebagai anggota yang dimilikinya penerapannya dalam keluarga dan masyarakat. Dengan KAJIAN LITERATUR konsep Penelitian dan pengembangan itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi model pembelajaran MicMac ini siswa. mendasarkan berlangsung alamiah dalam bentuk pada pendekatan Proses pembelajaran kontekstual, model simulasi dan kegiatan permainan, dan nilai karakter dan mengalami, moral pengetahuan dari guru ke siswa, yang ditanamkan dalam pembelajaran ekonomi strategi pemikiran para lebih kontekstual seseorang atau siswa melakukan kegiatan belajar tidak lain adalah lebih baik jika lingkungan diciptakan membangun pengetahuan melalui interaksi dan interpretasi di alamiah. Belajar akan lebih bermakna lingkungannya. Pengetahuan yang apabila anak “mengalami” apa yang berasal dari pengalaman dan konteks dipelajarinya tidak hanya mengetahui dibangun oleh siswa sendiri bukan Menurut Nurhadi (2002), pembelajaran pembelajaran bahwa ahli pendidikan bahwa anak akan belajar saja. mentransfer konstruktivistik yang menyatakan berkembangnya dikalangan dan sebenarnya berakar dari pendekatan pencerahan dalam pendidikan kita karena bukan Pendekatan Suatu hal yang merupakan ini, bekerja dipentingkan daripada hasil. 1. Pendekatan Kontekstual saat siswa oleh kontekstual guru. perbedaan (Contextual Teaching and Learning) 205 Berikut antara beberapa pembelajaran National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kontekstual dengan pembelajaran konvensional Tabel 1 : Perbandingan pendekatan pembelajaran kontekstual dan konvensional No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pendekatan CTL Pendekatan Konvensional Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran Siswa belajar dari teman melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan atau yang disimulasikan Perilaku dibangun atas dasar kesadaran diri Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman Siswa menggunakan kemampuan berfikir kritis, terlibat dalam mengupayakan terjadinnya proses pembelajaran yang efektif, ikut bertanggung jawab atas terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan membawa pemahaman masingmasing dalam proses pembelajaran Penghargaan terhadap pengalaman siswa sangat diutamakan Hasil belajar diukur dengan berbagai cara: proses, bekerja, hasil karya, penampilan, rekaman, tes, dll. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting Berbasis pada siswa Siswa adalah penerima informasi secara pasif Siswa belajar secara individual Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis Perilaku dibangun atas dasar kebiasaan Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan Siswa secara pasif menerima rumusan atau pemahaman (membaca, mendengarkan, mencatat, menghafal) tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman siswa Hasil belajar hanya diukur dengan hasil tes Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas Berbasis pada guru Sumber : Hasnawati (2006 : 59) permasalahan ekonomi mikro dan 2. Model Simulasi dan Permainan makro berdasarkan kasus-kasus di Model pembelajaran MicMac masyarakat merupakan model pembelajaran yang dan sedang diperbincangkan. dikembangkan berbasis simulasi dan Seiring berjalannya waktu dan permainan. Kata MicMac berasal dari gabungan kata Mic (Micro) dan Mac observasi terhadap (Macro). ekonomi di Penerapan hangat model pembelajaran ini awalnya hanya Menengah sebatas penggunaan kartu micro dan pembelajaran kartu macro untuk memudahkan dikembangkan. peserta didik dalam mengidentifikasi 206 Atas pembelajaran tingkat (SMA) MicMac Sekolah model mulai National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Model pembelajaran ini akan of affairs), Model ini dirancang untuk membantu memberikan pemahaman memberikan pengalaman bagi peserta pada peserta didik mengenai konsep didik ilmu ekonomi khususnya prinsip kenyataaan ekonomi. mereka serta bagaimana cara mereka Pemahaman mengenai prinsip ini akan membantu peserta guru sekecil-kecilnya mendapatkan hasil harus dibatasi agar tidak menghilangkan keunikan dari proses sebesar-besarnya” dan sikap rasional simulasi (Wedig, 2010) Ada empat semata, namun dibutuhkan sikap prinsip yang harus dipegang oleh peduli kepada orang lain. Pada tahap fasilitator/guru. selanjutnya, sikap-sikap peduli pada ini reaksi peran guru /fasilitator meski peran ekonomi tidak sekedar “pengorbanan seperti menguji dari Proses simulasi tergantung pada dan pemikiran , bahwa prinsip mikro dan proses dalam mengambil keputusan. didik dalam meningkatkan kesadaran tataran mengenai penjelasan. akan Pertama Untuk adalah melakukan simulasi, pemain harus benar- benar membentuk perilaku ekonomi global memahami aturan mainnya, oleh (makro) menjadi lebih baik. Hal karena inilah yang menjadi jiwa dalam dimulai, pengembangan model pembelajaran itu guru/ menjelaskan MicMac, Act Locally, Think Globally. sebelum permainan fasilitator tentang harus aturan permainan dalam simulasi. Kedua adalah Model berbasis simulasi dan mengawasi (refeereing). permainan yang digunakan dalam Simulasi dirancang untuk tujuan MicMac merupakan suatu model tertentu dengan aturan dan prosedur pembelajaran praktek interaktif yang permainan tertentu. Oleh karena itu, melibatkan penciptaan situasi atau fasilitator harus mengawasi jalannya ruang belajar dalam suatu program permainan agar dapat berjalan sesuai pelatihan. dengan ketentuan. Ketiga adalah Dalam (id.wikipedia.org/wiki/simulasi) melatih (Coaching). Dalam simulasi, adalah proses pemain akan melakukan kesalahan. peniruan dari sesuatu yang nyata Oleh karena itu, fasilitator harus beserta keadaan sekelilingnya (state memberikan bimbingan, saran dan Simulasi suatu 207 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 petunjuk agar pemain tidak c. Melalui metode simulasi guru mengulangi kesalahan yang sama. dapat Keempat keberanian adalah diskusi. Dalam simulasi, refleksi menjadi bagian diri dapat memperkaya pengetahuan, mendiskusikan beberapa hal antara sikap, dan keterampilan yang lain: kesulitan- kesulitan, hikmah diambil, percaya d. Menggunakan metode simulasi simulasi selesai, fasilitator harus bisa dan memupuk peserta didik. yang penting. Oleh karena itu, setelah yang membantu diperlukan bagaimana berbagai memperbaiki kekurangan simulasi untuk situasi menghadapi sosial yang problematis. dan sebagainya. (Uno 2008, Wedig e. Simulasi 2010, Zapalska & Brozik & Rudd dapat meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam 2012 ) proses pembelajaran (Putri 2014, Ada beberapa kelebihan dalam Zapalska & Brozik & Rudd 2012) menggunakan model pembelajaran Sedangkan kekurangan dalam model simulasi dan permainan, yaitu : ini adalah : a. Simulasi dapat dijadikan sebagai a. Pengalaman bekal bagi peserta didik dalam yang diperoleh yang melalui simulasi tidak selalu tepat sebenarnya kelak, baik dalam dan sesuai dengan kenyataan di kehidupan keluarga, masyarakat, lapangan. menghadapi situasi maupun menghadapi dunia kerja. b. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai b. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas peserta didik, karena alat melalui simulasi peserta didik pembelajaran menjadi terabaikan. diberi kesempatan untuk hiburan, sehingga tujuan c. Faktor psikologis seperti rasa malu memainkan peran sesuai dengan dan takut sering mempengaruhi topik yang disimulasikan peserta didik dalam melakukan simulasi 208 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tetapi tetap bermoral dan beretika. 3. Nilai Karakter dan Moral dalam Baik dalam kegiatan produsi atau Pembelajaran Ekonomi konsumsi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Hal-hal itulah, yang sumber daya manusia adalah melalui menyebabkan mengapa karakter dan pendidikan. kualitas moral positif harus dimiliki oleh melalui siswa. sumber Peningkatan daya manusia Jika tujuan akhir dari pendidikan selayaknya tidak hanya pendidikan berfokus pada nilai kognitif dan peningkatan sumberdaya ukuran materiil semata. Hal senada yang produktif namun tetap memiliki juga disampaikan oleh Van Vossen karakter dan moral yang positif. Maka dalam (Wahyono : 2014 : 4) wujud dari peningkatan sumberdaya manusia “Lebih dari itu, urgensi atas yang produktif adalah manusia adalah kewirausahaan (entrepeneur), maka peningkatan kualitas sumberdaya kewirausahaan yang bermoral dan manusia seharusnya diletakkan beretika adalah social entrepeneur. dalam cakrawala yang lebih luas, Ada karakter mencolok yang dimiliki memandang sumberdaya manusia oleh seorang social entrepeneur yaitu sebagai pelaku ekonomi yang tindakan-tindakan ekonomi altruisme (Tan : 2005) ekonominya dalam skop mikro maupun makro Altruisme merupakan tingkah memberi warna dan pengaruh laku signifikan terhadap pertumbuhan pertimbangan ekonomi” mementingkan diri sendiri demi adalah upaya peningkatan kualitas sumber bagaimana cara untuk tidak kepedulian yang tidak mementingkan diri sendiri melainkan daya manusia melalui pendidikan diarahkan merefleksikan kebaikan orang lain. Altruisme sejati Berdasarkan pernyataan diatas, seyogyanya yang untuk kebaikan orang lain (Baron & pada Byrne, 2003). membentuk sumberdaya manusia yang berprinsip Secara Eksplisit pendidikan ekonomi, rasional dalam tindakan, karakter adalah amanat Undang209 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 undang nomor 23 tahun 2003 tentang Kompetensi yang ditanamkan pada Sistem peserta didik sebatas pada tataran Pendidikan Nasional. Sedangkan karakter-karakter yang kognitif dimunculkan secara khusus termuat sehingga dalam yang pengetahuan ekonomi yang diperoleh mengenai di bangku sekolah akan efektif dapat mempengaruhi sikap dan perilaku pencapaian SKL diberikan keterangan karakter apa dikembangkan yang pada inti hal positif apa saja yang dilakukan karakter siswa yang sulit diharapkan (2012) dijelaskan ada beberapa nilai sederhana pendidikan karakter adalah berpengaruh mendalam, Menurut Samani & Hariyanto dengan SMA. Dalam pengertian dan tidak peserta didik (Wahyono, 2014) pencapaian setiap SKL dari jenjang SD sampai guru yang (core value) yang akan dikembangkan dalam implementasi kepada pendidikan karakter di Indonesia diajarnya. berdasar pada SKL pada tingkat Pendidikan karakter adalah upaya SMAyang jumlahnya lebih dari 20 sadar dan sungguh-sungguh dari karakter. sedangkan nilai-nilai inti seorang guru untuk mengajarkan (core value) yang disepakati dalam nilai-nilai kepada siswanya (Winton, diskusi antara Menteri pendidikan 2012) dan para ahli adalah : Jujur, Peduli, cerdas dan tangguh. Pada keadaan nyata di sekolah khususnya ekonomi, dalam pembelajaran berdasarkan Nilai kurikulum bahwa utama (core value) dan karakter altruistik yang yang berlaku, nampak tidak ada pemahaman moral telah pendidikan dikaji diintegrasikan ekonomi memiliki peran penting diatas, akan dalam model pembelajaran ekonomi MicMac yang dalam membentuk sikap dan perilaku didasarkan yang efektif secara ekonomi dan pada kebutuhan dan kondisi peserta didik, sekolah, dan dilandasi oleh oleh etika moral yang lingkungan. Ada 2 karakter yang benar. Karakter yang ada justru hanya muncul berdasarkan core value dan menjadi slogan dan pemanis sambil karakter lalu tanpa ada hasil yang nyata. 210 altruistik. Jika diamati, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 empati yang tinggi dan tanggung melahirkan jawab sosial dalam karakter altruistik ditindaklanjuti muncul pada deskripsi core value upaya untuk turut meringankan beban peduli. mempercayai penderitaan orang lain. Jika semua dunia yang adil juga ada pada orang peduli, dalam tataran kegiatan deskripsi core value jujur. Sehingga ekonomi. Maka akan tumbuh iklim nilai karakter yang diintegrasikan persaingan bisnis yang sehat, tidak dalam model MicMac adalah jujur akan ada penipuan berkedok investasi dan peduli. dan lain-lain Sedangkan Orang yang jujur dalam apa-apa mengunakan pada desain merupakan model yang memberikan mengikuti aturan main karena tidak langkah-langkah yang lebih terperinci mau merugikan dan dirugikan orang dalam proses pengembangan suatu lain. penelitian, sehingga hasil yang diperoleh menjadi jelas dan valid. juga bersumber dari hati dan bersifat Menurut prososial. Dalam interaksinya dengan Borg and Gall (1983, 772) pendekatan research and orang lain hati yang peka akan ikut development merasakan bagaimana sedih, pilu dan (R & D) dalam pendidikan meliputi sepuluh langkah derita yang dialami orang lain, karena mulai dari : (1) Studi pendahuluan, ia mampu bercermin secara jernih (2) , (3) Develop preliminary form of bagaimana jika hal tersebut terjadi product, (4) Preliminary field testing, kepada dirinya sendiri atau terjadi dekatnya. acuan dengan dikarenakan model Borg & Gall honest tetapi juga fair, ia akan jujur keluarga dirancang yang (1983) Alasan pemilihan model ini Sehingga, jujur disini tidak sekedar pada berbagai pembelajaran model Borg & Gall dilakukan orang lain terhadap dirinya. peduli yang pembelajaran dikembangkan yang dilakukannya kepada orang lain juga Karakter dengan Model lain akan bersikap adil. Karena ia berharap sosial METODE PENELITIAN menilai dirinya sendiri maupun orang selalu empati (5) Main product revision, (6) Main Peduli field testing, (7) Operational product 211 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Penanaman revision, (8) Operational field testing, nilai karakter (9) Final product revision, (10) jujur dan peduli dimulai sejak peserta Dissemination and implementation. didik menerima materi mengenai prinsip ekonomi. Guru menunjukkan Berdasarkan langkah langkah contoh-contoh tahapan rancangan model Borg and lingkungan sekitar dan di negara kita. ada sepuluh langkah yang digunakan Dari sini penanaman ide tentang dalam mengembangkan suatu produk, kepedulian akan diberikan, bahwa akan tetapi penelitian ini tidak secara prinsip ekonomi yang dibalut dengan penuh mengikuti tahapan yang ada pada dengan tahapan kepedulian kepada sumber daya, diseminasi, pertimbangan lingkungan, tujuan proses tersebut PEMBAHASAN permainan aspek kognitif, ketrampilan mengejar yang (psikomotor) target dan penanaman nilai dilakukan selama permainan, karakter jujur permainan karena permainan ditunjukkan saat peserta memberikan bantuan kepada peserta lain yang dan memerlukan pertolongan. dalam telah Dari segi materi, cakupan ditentukan. Di akhir permainan akan materi yang ada dalam model ini diberikan bonus kepada : (1) peserta cukup lengkap, mulai pelaku kegiatan yang mampu mencapai target (baik ekonomi, pasar, pembentukan harga, sebagai penjual atau pembeli) dan (2) sikap peserta ekonomi, ekonomi mikro dan makro, yang yang akan lain saling mengamati. Nilai peduli dan menggabungkan afektif sesama bersifat terbuka, sehingga satu sama MicMac peserta didik akan diajak simulasi simulasi berlangsung Dalam model pembelajaran melakukan dan merubah banyak hal. Sedangkan pada penelitian tidak sampai pada tahapan untuk prinsip ekonomi yang membabi buta di Gall, yang telah disebutkan diatas, yaitu penerapan memberikan rasional bantuan/pertolongan kepada peserta prinsip yang membutuhkan. ekonomi ekonomi kepedulian. 212 yang dalam dan didasari perilaku perilaku pada National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Pengembangan pembelajaran evaluasi model perencanaan meliputi MicMac model untuk materi konsep ilmu ekonomi 1. Studi pendahuluan (Research and pada Information Collecting) X semester 3. Pengembangan dilakukan observasi lapangan dan melalui kelas ganjil 2016/2017 Pada tahap studi pendahuluan teoritik desain serta pembelajaran yang akan dilaksanakan beberapa langkah yaitu : kajian pembelajaran, Awal Produk (Develop Preleminary of Product) studi Langkah ini meliputi : (1) literatur/pustaka. Observasi lapangan pengamatan menentukan desain produk yang akan sederhana dan wawancara kepada dikembangkan yaitu desain model guru dan siswa terkait dengan materi pembelajaran berbasisi simulasi dan dan konsep yang akan dikembangkan. permainan Pengamatan juga dilakukan pada “MicMac”; (2) menentukan panduan proses maupun hasil belajar peserta bagi didik. Setelah diketahui keadaan di pembelajaran lapangan, selanjutnya dilakukan studi menggunakan model MicMac. (3) literatur/pustaka untuk menganalisis menentukan desain handout materi kesesuaian kondisi ideal dengan fakta konsep ilmu ekonomi bagi peserta di lapangan serta untuk mengkaji didik ; (4) menentukan deskripsi kesesuaian pihak-pihak dilakukan melalui model yang akan guru diberi dalam melaksanakan ekonomi yang nama terlibat yang dalam penelitian; (5) menentukan sarana dan dikembangkan prasarana penelitian yang dibutuhkan 2. Perencanaan (Planning) 4. Uji Perencanaan dilakukan setelah mengetahui yang permasalahan Coba Produk Awal (Preliminary Field Testing) yang ditemukan dalam studi pendahuluan. Uji coba produk awal dilakukan oleh Perencanaan yang dilakukan meliputi para ahli dengan tujuan masukan : merumuskan tujuan pembelajaran, sekaligus menghilangkan kesalahan penyusunan dalam RPP, perencanaan 213 mengembangkan model National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Langkah ini akan 7. Revisi Produk Hasil Uji Lapangan dilakukan dengan uji ahli yaitu : ahli Terbatas (Operational Product pendidikan, ahli materi dan guru Revision) pembelajaran. ekonomi dengan kriteria minimal Produk yang sudah melalui uji telah menempuh jenjang pendidikan lapangan terbatas selanjutnya akan strata 1 (S1) dan telah berpengalaman direvisi dan disempurnakan sehingga mengajar mata pelajaran ekonomi produk tersebut siap untuk di uji minimal 5 tahun. kelayakan 5. Revisi Produk (Main Product 8. Uji Kelayakan (Operational Field Revision) Testing) Berdasarkan hasil dari uji coba Uji coba dilakukan dalam skala awal berupa kelayakan produk model besar pembelajaran MicMac dari para ahli, peserta maka akan dilakukan revisi dan penyempurnaan desain desain model produk. Uji coba akan SMA Negeri Pasirian Kabupaten Lumajang Jawa Timur Field Testing) 9. Revisi Produk yang sudah direvisi kemudian di uji coba lapangan secara Langkah terdiri dari 4 orang guru ekonomi yang tergabung dalam MGMP mata pelajaran ekonomi tingkat sekolah. dimungkinkan ini akhir (Final akan lebih menyempurnakan produk yang sedang dikembangkan. Penyempurnaan akan produk akhir dipandang perlu agar produk yang dilakukan uji coba lapangan terbatas mata produk Product Revision) terbatas kepada kelompok kecil yang MGMP terhadap didik dilakukan pada peserta didik kelas X 6. Uji Lapangan Terbatas (Main melalui respon Dan untuk mengetahui efektivitas cobakan secara terbatas. jika mengetahui pembelajaran yang dikembangkan. model pembelajaran untuk kemudian di uji Dan untuk dikembangkan lebih akurat dan dapat pelajaran dipertanggungjawabkan. ekonomi SMA di tingkat kabupaten 214 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Borg, W. R. & Gall, M. 1983. KESIMPULAN Education Model pembelajaran ekonomi Research Introduction. MicMac sangat layak dikembangkan didik terlibat aktif, meningkatkan Ellis, Sundmacher & Varua. 2011. respon dan minat peserta didik dalam Responding pembelajaran. Perceptions pembelajaran of Education Volume 8, Number 2, 2011, pp.43-62 pembelajaran MicMac diharapkan Hasnawati. pemahaman 2006. pada peserta didik bahwa penerapan Contextual prinsip ekonomi dan sikap rasional Learning perlu Dengan acuan Journal Economics yang di integrasikan ke dalam model dijadikan Education Courses. Australasian konvensional. memberikan Of Student Accounting model sedangkan nilai karakter dan moral mampu To Quality In Economics And Model ini memiliki banyak dibandingkan York: Longman Inc. karena model ini menuntut peserta kelebihan New an dalam Pendekatan Teaching Hubungannya Evaluasi berekonomi, tetapi sikap peduli dan Pembelajaran. Yoyakarta : jujur Jurnal mutlak dilakukan untuk dan Pendidikan, Vol.3 No. 1 April perekonomian yang lebih baik 2006 DAFTAR RUJUKAN O’Donnel, _____. 2016. (id.wikipedia.org /wiki/ Game: 28 Juli 2016 Pukul 20:23 2012. Description A Journal ed.). And Australasian Evaluation. Baron, R.A. & Byrne, D. 2003. Social (10th Rod. Macroeconomics Forecasting simulasi) diakses pada tanggal Psychology Ekonomi of Economics Education Volume 9, Number Boston: Allyn & Bacon. 1, 2012, pp.21-39 215 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Piu A & Fregola C & Barbieri B. Switky and Aviles. 2007. Simulating 2016. Geometry Classrooms the Free Trade Area of the With Americas. Simulation/Games. Science Developments. Simulation & 10.1017/S104909650707063 Gaming 1. American Political Science 1–22 ions.nav DOI: Model DOI: TAN, Wee Liang; Williams, John; and Tan, Teck Meng. 2005. Defining Putri RD & Wahyono H & Pranowo 2014. Politics Association. 10.1177/1046878116665464 B. & Political Research Results and Future sagepub.com/journalsPermiss ‘Social Pengembangan the ‘Social’ in Entrepreneurship’: Altruism Pembelajaran and Ekonomi SMA The Money Entrepreneurship. Adventure (TMA) : Prosiding International Seminar Nasional dan Call Entrepreneurship For Paper Pluralisme Dalam Management Journal. , 1(3) , Ekonomi dan Pendidikan, Vol 353. Research Collection Lee 1 tahun 2014 Kong Pendidikan Bandung. Remaja Pembelajaran Rosdakarya Offset. Yamarik, Proses 2007, Learning Improve Learning Student Of Menciptakan Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Does Cooperative School Uno, B. Hamzah. 2008. Model Karakter. PT Chian and Business. Samani, M. dan Hariyanto. 2012. Steven PS: Jakarta. PT Bumi Aksara Wahyono, Hari. 2014. Mereka Outcomes?. The Journal of Pendidikan Economic Education, Volume Pluralistik. 38, Issue 3. Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Malang : dan Call For Paper Pluralisme 216 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Dalam Ekonomi dan and 164-169. Earlier title: US- Wedig, Timothy 2010. The Teacher : the Most Classroom China from for Maximizing Learning Outcomes. Political Science & Politics / Volume 43 / Issue 03 / July 2010, pp 547-555 Copyright © American Political Science Association 2010. Winton, Sue. 2010. Character Education : Implications for Critical Democracy. International Childhood Critical Policy Studies, Vol. 1 (I). Halaman 42-63 Yeunglamko, Louis K.C. 2011. From Discontent To Reform: Towards A Multidisciplinary Approach To The Study Of Australasian Economics. Journal of Education ISSN 1548-6613 Simulations Strategies US-China Education Review A 2 (Page) Pendidikan, Vol 1 tahun 2014 Getting Games. Economics Education Volume 8, Number 1, 2011, pp.69-86 Zapalska A & Broxik D & Rudd D. 2012. Development of Active Learning With Simulations 217 Review, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DALAM KELUARGA Arwini Hasyim Pascasarjana, Universiatas Negeri Malang [email protected] Abstrak Wirausaha berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebuah penelitian mengatakan semakin tinggi jumlah entrepeneur maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi dengan ketentuan dibutuhkan sekitar 2 % dari total penduduk. Sehingga diperlukan usaha untuk melahirkan entrepeneur muda dalam keluarga. Salah satu wadah dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan adalah keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam keluarga diantaranya membuka ide membuka usaha bersama, melibatkan anggota keluarga dalam berwirausaha, mengajarkan entnag pembuatan worksheet, menjelaskan keuntungan brwirausaha, memberikan kepercayaan anggota keluarga untuk mengatur keuangan mereka sendiri, dapat membantu sesama. . Kata Kunci: Menumbuhan jiwa kewirausahaan, Kewirausahaan Manusia merupakan makhluk sosial mustahil jika setiap individu mampu yang membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. memenuhi kebutuhan dalam Mengingat keterbatasan manusia hidupnya. Artinya manusia tidak dalam memenuhi kebutuhan sendiri, mampu memenuhi segala kebutuhan beberapa orang menemukan ide untuk maupun keinginan sendiri dalam membuka usahanya sendiri. Orang hidupnya. melakukan Alasannya karena spesifikasi dalam kebutuhan manusia sangat komplek. penyediaan barang maupun jasa. Pada Kompleknya manusia awalnya penyediaan barang dan jasa ditandai dengan perubahan pola pikir, hanya terbatas pada hal-hal yang yang bersifat dahulu kebutuhan manusia hanya pokok karena memang membutuhkan hal-hal yang bersifat kebutuhan dan keingingan manusia pokok seperti sandang ,pangan dan dahulunya papan sedangkan sekarang kebutuhan Kemudian berkembang mencakup berkembang menjadi hal-hal yang usaha untuk kebutuhan sekunder lalu bersifat sekunder dan tersier. Jadi tersier. Orang yang membuka usaha masih inilah disebut wirausaha. 218 sederhana. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Wirausaha berperan meningkatkan dalam pertumbuhan memudahkan proses dana masayarakat kepada peminjaman untuk meningkatnya berwirausaha, memberikan reward jumlah usaha yang dibangun oleh kepada masayarakat yang memiliki para wirausaha, baik usaha dalam peran besar dalam kewirausahaan, skala kecil, menengah ataupun besar dan memberikan pelatihan kepada akan masyarakat tentang kewirausahaan. ekonomi. Dengan meningkatkan penyerapan Bukan hanya pemerintah, salah jumlah tenaga kerja. Tenaga yang karena satu wadah dalam menumbuhkan menganggur dapat produktif kembali. jiwa kewirausahaan dapat dilakukan Pendapatan tenaga kerja tersebut melalui keluarga. Keluarga adalah untuk tempat yang paling dekat dengan diri membeli barang dan jasa. Hal ini individu sejak lahir. Menurut Darosi tentunya keluarga awalnya akan tidak produktif digunakan akan kembali meningkatkan pendapatan suatu negara. Menurut terpenting Darwanto kepribadian mengatakan bahwa adalah dalam anak, faktor yang pembentukan karena anak semakin tinggi jumlah entrepeneur diibaratkan sebagai selembar kertas maka akan semakin tinggi pula putih yang perlu diisi, dan orang tua pertumbuhan dengan yang berperan dominan dalam hal ini. ketentuan dibutuhkan sekitar 2 % dari Salah satunya peran dari keluarga total penduduk. membentuk jiwa berwirausaha dalam Untuk ekonomi mencapai jumlah diri anak. entrepeneur yang ditargetkan, maka Oleh karena itu penulis tertarik dibutuhkan usaha yang lebih dari untuk pemerintah. Pemerintah harus turut “Menumbuhkan jiwa kewirausahaan serta dalam keluarga”. dalam menggerakkan para warga negaranya untuk berwirausaha. 1. menciptakan semangat entrepeneur warga melaukan negaranya sosialisasi judul KAJIAN LITERATUR Bentuk usaha dari pemerintah dalam bagi mengambil Jiwa Kewirausahaan Jiwa atau Jiva berasal dari bahasa dengan Sansekerta kepada yang artinya “benih kehidupan”. Menurut Kamus Besar masyarakat tentang kewirausahaan, Bahasa Indonesia, jiwa adalah roh 219 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 manusia (yang kewirausahaan adalah meliputi semua ada ditubuh dan atau kegiatan fungsi dan tindakan untuk nyawa). Jiwa juga dapat diartikan mengejar dan memanfaatkan peluang sebaga batin dengan menciptakan suatu organisasi. manusia (yang terjadi dari perasaan, Istilah wirausaha dan wiraswasta pikiran dan sering digunakan secara bersamaan, sebagainya). Jiwa menjadi pengisi walaupun memiliki substansi yang bagi agak berbeda. menyebabkan seorang hidup seluruh dan kehidupan angan-angan, seorang manusia untuk Jiwa menjalani hidup dan kehidupannya. kewirausahaan dalam Jiwa manusia memberikan energi seseorang memiliki arti bahwa orang kepada manusia untuk melakukan tersebut mampu menangkap peluang aktivitas dalam kehidupan sehari- yang tidak mampu dilihat dari orang hari. Jika seorang individu memiliki lain. Seseorang yang memiliki jiwa jiwa kewirausahaan yang positif berpengaruh maka pada akan individu kehidupanya. adalah yang seorang bukan hanya Individu tersebut akan memberikan melahirkan banyak ide, namun konstribusi individu tersebut yang lebih dalam mampu mewujudkan ide yang dia buat, bukan kehidupan masayarakat. etimologi hanya sebatas angan-angan. Seorang berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri yang memiliki jiwa kewirausahaan dari tiga suku kata : “wira,”swa”, dan memikirkan hal-hal “sta”. Wira berarti manusia yang terpikir oleh orang lain, bukan hanya unggul, luhur, terbatas pada sesuatu yang baru berjiwa besar, berani, pahlawan, namun juga bisa menginovasi sesuatu pionir, pendekar, pejuang kemajuan, yang memiliki bernilai lebih. Wirausaha secara tangguh, berbudi keagungan watak, kurang yang belum produktif menjadi Setiap individu sedangkan Swa berarti sendiri, dan memiliki peluang untuk memupuk Sta berarti berdiri. wirausaha adalah jiwa kewirausahaan tersebut melalui orang yang melihat adanya peluang berbagai hal yang ada disekitar kemudian menciptakan individu tersebut. Sehingga jiwa organisasi untuk sebuah memanfaatkan kewirausahaan peluang tersebut. Sedangkan proses 220 dipengaruhi oleh National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ketrampialan, kempuan mengawasi dan perkembangan keuntungan yang dihasilkan dari kompetensi. Menurut Ilik(2010), usahanya. terdapat 4. keuntungan dan kerugian ketika Memiliki legitimasi moral yang seseorang mengambil pilihan menjadi kuat seorang wirausaha. Keuntungan kesejahteraan dan menciptakan menjadi seorang wirausaha mewujudkan kesempatan kerja Seorang diantaranya : 1. untuk wirausaha dapat menciptkan kesempatan bekerja bagi Otonomi Berhubungan dengan individu lain. Membuat seseorang pengelolaan yang bebas dan tidak yang tidak produktif dapat lebih terikat. Karena seorang wirausaha produktif serta mampu meningkatkan bebas mengatur waktu, tempat dan kesejahteraan orang lain. pengelolaan usaha yang dimilikinya Kerugian menjadi seorang wirausaha sesuai dengan kehendaknya. Berbeda diantaranya: dengan seorang pegawai, ia akan 1. Pengorbanan Personal terikat dengan peraturan-peraturan yang ada ditempat kerjanya. 2. Menjadi seorang wirausaha Tantangan awal dan perasaan butuh waktu yang lama dan tentunya motif berprestasi sibuk Berhubungan dengan yang Pengembangan yang berkumpul dengan keluarga maupun dimilikinya. ide bisnis dijalaninya. Secara otomatis waktu pengembangan ide-ide kreatif pada usaha mengurusi menikmati tersebut waktu santai akan berkurang. dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan dari usaha 2. Beban Tanggung Jawab yang Seorang dimilikinya. 3. Kontrol Finansial (Pengawasan mengelola Keuangan) diantaranya Berhubungan semua hahrus fungsil pemasaran, usaha keungan, personalia dan lain sebagainya. dengan 3. Kecilnya marjin keinginan dan kebebasan memgelola keuangan yang dimilikinya dansetiap wirausaha kemungkinan gagal saat dapat 221 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Wirausaha mengambil segala faktor yang mempengaruhi minat resiko, karena ia memulali bisnisnya berwirausaha diantaranya dengan modal sendiri sehingga ia menanggung kerugian 1. Ekspektasi Pendapatan dan Seseorang kemungkinan gagal sendiri. Terdapat yang minat daripada dalam menyebabkan yang menjadi untuk menjadi wirausaha Bahasa Indonesia faktor adalah Hla peristiwa) bekerja karyawan menjadi daya tarik berwirausaha.Menurut kamus besar (kieadaan, ekspektasi pendapatan yang lebih tinggi faktor-faktor mempengaruhi dengan 2. Lingkungan Keluarga ikut Semakin kondusif lingkungan (mempengaruhi) keluarga dan masyarakat terjadinya sesuatu. Faktor tersebut disekitarnya maka akan semakin dapat mendorong bersifat internal maupun ekternal. Menurut penelitian Budi 3. Pendidikan kewirausahaan kewirausahaan diantaranya sikap Apabila pendidikan menjadi seorag wirausaha dan memimpin anak buahnya menantang dan bernilai konomi tinggi (Economic Opport and dan 2. memiliki Indonesia, keluarga adalah ibu bapak (Perceived Confidence) Kontekstual beserta anak-anaknya (seisi rumah). yaitu Pengertian keluarga mmenurut para dukungan sosial (social support), terbukti berpengaruh Keluarga Menurut kamus besar bahasa keyakinan dalam berwirausaha 2. Faktor memadai maka seseorang akan siap untuk (Attitudes) yaitu engingkan pekerjaan yang Challenge) untuk menjadi seorang wirausaha. Azwar faktor yang berpengaruhi Niat 1. Faktor-faktor seseorang ahli diantaranya : secara 1. signifikan dan positif terhadap Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga niat kewirausahaan. adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, Sedangkan penelitian dari Paulus kelahiran, Patria Adhitama tentang Faktor- bertujuan untuk menciptakan, dan adopsi yang mempertahankan budaya, dan 222 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 meningkatkan 2. 3. 4. perkembangan Keluarga menjadi bagian terpenting fisik, mental, emosional, serta dalam kehidupan seseorang. Karena sosial dari tiap anggota keluarga. keluarga merupakan tempat menimba Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : ilmu Keluarga adalah dua atau lebih seseorang. Seseorang yang lahir individu yang hidup dalam satu kedunia tanpa mengetahui apa-apa rumah tangga karena adanya kemudian hubungan darah, perkawinan, memahamisegala sesuai yang ada atau disekitar kehidupannya. adopsi. Mereka saling pertama dalam dia kehidupan belajar untuk berinteraksi satu dengan yang 3. lain, mempunyai peran masing- Terdapat masing dan menciptakan serta terdahulu yang berkaitan dengan mempertahankan suatu budaya. penelitian ini diantaranya Departemen Kesehatan RI ( 1988 1) Penelitian Penelitian Terdahulu penelitian-penelitian yang berjudul ) : Keluarga merupakan unit Pengaruh peran keluarga dan terkecil dari masyarakat yang Praktik kewirausahaan dalam terdiri dari kepala keluarga dan Membentuk beberapa orang yang berkumpul Kewirausahaan dan tinggal di suatu tempat di Pendidikan Ekonomi Angkatan bawah satu atap dalam keadaan Tahun saling ketergantungan. Ekonomi Narwoko dan Suyanto, (2004) : Surabaya oleh Dewi Masitah dan Keluarga adalah lembaga sosial M Edwar dengan hasil penelitian dasar dari mana semua lembaga yakni variabel Peran Keluarga atau dan pranata sosial lainnya Sikap Mahasiswa 2009-2010 Fakultas Universiats Praktik Negeri Kewirausahaan masyarakat secara simultam dan parsial mana pun di dunia, keluarga berpengaruh signifikan terhadap merupakan kebutuhan manusia Sikap yang universal dan menjadi pusat Mahasiswa Pendidikan Ekonomi terpenting dari kegiatan dalam Angkatan kehidupan individu” Fakultas Ekonomi Universitas berkembang. Di Kewirausahaan Tahun Negeri Surabaya. 223 2009-2010 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 2) Penelitian yang berjudul Peran Untuk Ibu dalam Menumbuhkan Jiwa mendapatkan informasi peneliti menggunakan kajian literatur. Wirausaha Anak olh Sukanti, Aliyah Rasyid Baswedan, Isroah dengan hasil pendidikan Secara umum keluarga Menumbuhkan jiwa kewirausahaan berperan dalam menumbuhkan bukan perkara mudah, namun juga jiwa wirausaha anak sedangkan bukan perkara sulit. Menumbuhan wirausaha yang sukses pada jiwa kewirausahaan yang dimulai dari umumnya keluarga, yakni unit paling kecil dari pendidikan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN dipicu yang melatih dengan demokratis, kehidupan seseorang. Keluarga, kemandirian, sebagai unit terkecil dari kehidupan kepercayaan diri dan kerjasama, menjadi tempat belajar pertama dan disiplin, serta menghargai orang utama lain. individu dalam kehidupan. Melalui keluarga seseorang individu baru METODE PENELITIAN Metode yang yang lahir, akan mulai belajar untuk memahami segala sesuai yang ada digunakan disekitarnya. dalam penelitian ini adalah dekriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu bagi perkembangan setiap Melallui keluarga seorang individu yang awalnya tidak deskriptif bisa melakukan sesuatu menjadi bisa, metode yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dalam meneliti status sekelompok serta yang segala sesuatu yang manusia, suatu objek dengan tujuan awalnya keliatan sulit kemudian membuat deskriptif, gambaran atau menjadi mudah. Oleh karena itu peran lukisan secara sistematis, faktual dan keluarga akurat mengenai fakta-fakta atau dianggap penting dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan fenomena yang diselidiki.Penelitian seorang individu. ini dikatakan ddekriptif kualitatif Mengapa jiwa kewirausahaan karena mengumpulkan informasi- dianggap penting? Karena sudah informasi tentang cara menumbuhkan terbukti seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan dalam keluarga jiwa kewirausahaan yang kuat maka dengan berlandaskan teori yang ada. 224 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 indivijdu tersebut akan lebih mandiri berhubungan dan siap mengahadapi tantangan di keluarga. Misalnya dalam satu masa yang akan datang. Seperti keluarga penelitian yang disampaikan oleh ilik, renang. Bisnis peminjaman dan bahwa seorag wirausaha memiliki penjualan keuntungan otonomi, tantangan awal menjadi salah satu peluang yang dan perasaan motif prestasi, kontrol baik untuk memulai berbisnis. finansial, dan memiliki legitimasi 2. dengan menyukai hobi olahraga alat-alat renang Melibatkan anggota keluarga moral yang kuat untuk mewujudkan dalam berwirausaha. Mengajak kesejahteraan anggota dan menciptakan kesempatan kerja. keluarga melakukan untuk wirausaha. Ide Dari hasil penelitian ini diketahui wirausaha tersebut dapat diambil bahwa faktor dari jiwa kewirausahaan dari berbagai bidang. Bidang- adalah bidang diantaranya yakni kuliner, Cara menumbuhkan kewirausahaan dalam jiwa pendidikan, keluarga jasa dan lain sebagainya. Mengajak anggota diantaranya keluarga berwirausaha 1. Membuat Ide membuka usaha melatih jiwa bersama keluarga seseorang karena untuk lebih Jika masih menjadi wirausaha mandiri. Apabila dalam usaha awal, maka ide membuka usaha yang bersama keluarga merupakan tersebut terdapat permasalahan salah satu peluang yang baik. Ide maka dapat didikusikan dengan tersebut dapat berhubungan anggota keluarga lainnya. Setipa dengan hobi bersama dalam anggota keluarga akan mulai menyadari tersebut usaha akan lebih mudah kewirausahaan dijalankan keluarga. Bersama keluarga ide dapat bahwa tersebut keluarga kemajuan dikarenakan didiskusikan karena menyangkut dukungan dari setiap anggota kesenangan keluarga. Melibatkan anggota bersama. Antar keluarga akan saling kompak dan keluarga mendukung satu sama lain dalam mengawasi bisnis, namun juga membuka menempatkan anggota keluarga bisnis yang 225 tidak sekedar National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 3. dalam beberapa posisi yang wirausaha sesuai. Agar mereka juga belajar berinteraksi dengan orang-orang tentang usaha yang dijalankan yang membutuhkan jasa usaha dan tersebut. Selain itu pendapkatan memberikan evaluasi sering tentang tantangan dan hambatan yang usaha tersebut. digunakan Mengajarkan tetang adanya kebutuhan dan segala keinginan, pembuatan “Worksheet” jadi tidak perlu menyusahkan dalam diperoleh akan untuk dapat membeli akuntansi orang lain. Hal ini menjadi daya merupakan kertas kerja yang tarik teritama bagi anak, karena berisi neraca saldo, neraca yang dengan disesuaikan, laporan laba termotivasi untuk berwirausaha. Worksheet rugi dan neraca. Namun gambaran 4. akan 5. begitu anak akan Berikan kepercayaan anggota tentang cara pmbuatan worksheet keluarga dalam hal ini bukan serumit keunagan mereka sendiri dalam Memberikan akuntansi. Setidaknya mencakup pembuatan lajur yang mengatur berisi sendiri. debet maupun kredit untuk mengatur kpercayaan keuangan Dengan mereka memberikan tentang arus keuangan dalam kepercayaan anggota keluarga bisnis tersebut. Agar anaggota akan keluarga menggunakan mengetahui tentang termotivasi cara mengelola dengan baik dengan keuangan dalam bisnis yang Mereka dijalankan. mengkalkulasi untuk uang mereka hal-hal yang penting. akan dapat sendiri uang Keuntungan mereka akan dialokasikan pada berwirausaha. Apabila anggota hal-hal yang diangap penting keluarga sudah terlihat dalam karena kegiatan wirausaha jumlah yang diberikan terbatas. didirikan. Perlu Menjelaskan yang 6. dijelaskan Dapat merejka menyadari membantu sesama. keuntungan dari berwirausaha, Dengan berwirausaha, jelaskan diantaranya banyak koneksi yang kepada akan diperoleh karena seorang membuka usaha maka akan dapat 226 anak bahwa dengan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 membantu sesama dalam dalam Membangun Karakter menciptakan lapangan kerja. Anak.(Online) Bukan hanya individu sendiri http://ejournal.undip.ac.id/inde yang menikmati, namun juga x.php/psikologi/article/view/28 orang 87/2570. Diakses pada tanggal lain akan merasakan 30 Juli 2016 keuntungannya. https://id.wikipedia.org/wiki/Jiwa. KESIMPULAN Diakses pada atnggal 30 Juli Kesimpulan dari menumbuhkan jiwa 2016 wirausaha dapat dilakukan dengan membuka ide bersama, melibatkan keluarga dalam mengajarkan Direktorat Jenderal Pembelajarhna membuka usaha dan Kehmahasiswaan Ditjen anggota Pendidikan berwirausaha, tentnag Tinggi Kementerian Pendidikan dan pembuatan worksheet, menjelaskan keuntungan Kebuyaan.2013.Model brwirausaha, Pembelajaran memberikan kepercayaan anggota keluarga untuk Kewirausahaan.(Online) mengatur keuangan mereka sendiri, http://www.umsida.ac.id/tinym dapat membantu sesama. cpuk/gambar/file/Buku-ModulKuliah-Kewirausahaan.pdf. DAFTAR RUJUKAN Diakses pada tanggal 30 Juli Darwanto.2012.Peran 2016 Entrepeneurship Mendororng Ekonomi dalam Purhantara, Pertumbuhan dan Kepemilikan Peningkatan Kewirausahaan Kesejahteraan Outcome Masyarakat.(Online) Endah.2011.Peran Evaluasi Pendidikan http://journal.uny.ac.id/index.p Diakses hp/economia/article/view/1808 pada tanggal 30 Juli 2016. Hyoscyamina, Jiwa Menengah di Jawa. (Online) https://core.ac.uk/download/fil es/379/11735270.pdf Wahyu.2013.Analisis . Dikases pada tanggal 1 Darosy Agustus 2016 Keluarga 227 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 http://kbbi.web.id/faktor. Diakses al=480. Dikases pada tanggal 2 pada tanggal 1 Agustus 2016 Agustus 2016 Adhimata, Paulus Patria.2014.Faktorfaktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Kausu Mahasiswa (Studi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP, Semarang).(Online) http://eprints.undip.ac.id/44764 /1/ADHITAMA.pdf. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2016 http://kbbi.web.id/keluarga Dikases pada tanggal 1 Agustus 2016 Masitah, Dewi.2013.Pengaruh Peran Keluarga dan Praktik Kewirausahaan dalam Membentuk Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan Tahun 2009-2010 Fakultas Ekonomi Universiats Negeri Surabaya. (Online) ejournal.unesa.ac.id/article/61 19/54/article.pdf. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2016 Sukanti,dkk. Peran Ibu dalam Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Anak. (Online) http://download.portalgaruda.o rg/article.php?article=52502&v 228 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM, KEPEMILIKAN PRIBADI DAN BARANG PUBLIK Auliana Farabbanie Al-Arsy Abstrak Sumber daya alam milik umum adalah hal-hal yang dimiliki oleh masyarakat, tanpa ada hak kepemilikan oleh individu maupun perusahaan. Berbagai macam sistem untuk pengelolaan adalah dengan penetapan pembayaran secara tradisional dan pengelolaan pemerintah. Tidak ada aturan yang membatasi penggunaan sumber daya alam yang terbuka untuk umum, yang berakibat pada penggunaan berlebihan dan kadang-kadang kerusakan fungsi ekologi.Contoh klasik daripenggunaan sumber daya alam yang berlebihan adalah penangkapan ikan yang berlebihan di lautan. Karena tidak adanya pembatasan akan akses untuk menangkap ikan di lautan, maka insentif ekonomi berujung pada terlalu banyaknya jumlah kapal penangkap ikan yang beroperasi. Akibatnya stok ikan menipis, sehingga pendapatan semua nelayan pun berkurang. Insentif akan terus dialami oleh orang baru yangmasuk ke industri perikanan sampai pendapatan bersih (pendapatan dikurangi biaya) mencapai angka nol. Ekuilibrium akses terbuka ini tidak efektif secara ekonomi dan merusak ekologi. Kata Kunci: Sumber Daya Alam, Kepemilkan Pribadi, Barang Publik, Pertanian Kepemilikan pribadi memang menjadi Suatu contoh seseorang yang memiliki kajian analisis ekonomi dalam ekonomi tanah yang di dalamnya terdapat sungai pasar. Di dalam masyarakat tradisional yang mengalir. kita bisa membuat atau adat, kepemilikan pribadi atas aturan untuk ‘kepemilikan’ atas air sumber daya alam sangatlah jarang tersebut yang memungkinkan pemilik ditemukan. Sumber daya alam yang tanah untuk mengambil air dalam sangat penting bagi kehidupan sebuah jumlah tertentu. Akantetapi bagaimana suku milik umum dengan nasib kehidupan yang ada di rumput untuk sungai tersebut? Bagaimana dengan menggembala ternak, atau hewan yang penggunaan sungai untuk rekreasi: diburu untuk di konsumsi. Dalam bermain masyarakat memancing? akan misalnya menjadi padang yang memiliki perahu, berenang, Bagaimana dan dengan perekonomian tinggi biasanya telah keindahan yang ada di tepian sungai?. mengalami perkembangan sistem hak Untuk milik yang mencakup yang dimilikinya. menyelesaikan 229 mengetahui bagaimana pertanyaan ini National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dibutuhkan penjelasan lebih dan banyak kapal penangkap ikan yang beberapa contoh dalam aplikasinya. bergabung maka total tangkapan pun akan meningkat. Perekonomian di dalam Perikanan Begitu jumlah kapal nelayan Sebuah contoh dari properti semakin banyak, kapasitas perikanan umum adalah perikanan. Perikanan di akan daratan maupun lautan seringkali diatur mengkhawatirkan dan hasil tangkapan masing-masing kapal akan oleh privat, tradisional, atau sistem menurun. manajemen pemerintahan. Perikanan di Belajar dari pengalaman bahwa jika hal ini dibiarkan terlalu lautan lepas biasanya besifat sumber lama, maka hasil perikanan akan daya alam yang dapat diakses oleh mengalami kerusakan yang sangat umum parah. Sejauh manakah sebuah usaha Bagaimana kita dapat untuk menambah jumlah perjalanan mengaplikasikan teori ekonomi ke kapal menjadi suatu hal yang kontra- dalam perikanan? Mari kita mulai produktif? Kekuatan apakah yang dapat dengan pemikiran umum. Jika hanya membuat kita melalui hal tersebut? ada beberapa kapal penangkap ikan Teori ekonomi dapat memberikan kita yang mulai beroperasi di sebuah masukan wilayah yang kaya akan ikan, maka mengenai manajemen sumber daya hasil tangkapan mereka akan sangat alam akses terbuka tersebut. bagus sekali. Hal ini akan menarik nelayan lain, dan begitu semakin 230 atas pertanyaan penting National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Jumlah kapal nelayan (dalam ratusan) Gambar 1.1 Bagaimana menggambarkan produk tangkapan sebanyak 10 ton. Fase kedua total perikanan seperti yang nampak adalah periode diminishing returns pada Gambar 1.1. Garis horizontal (hasil yang berkurang) untuk usaha menunjukkan usaha penagkapan ikan, yang dilakukan, yang ditunjukkan dari yang diukur melalui jumlah kapal. 400 sampai 850 kapal. Disini mulai Garis vertikal menunjukkan jumlah terlihat adanya kesulitan di dalam tangkapan dari semua kapal. Dengan menangkap sejumlah ikan. Ketika meningkatnya jumlah perjalanan kapal, sebuah kapal tambahan diturunkan ke kurva produk total seperti yang nampak laut, kapal tersebut menambah jumlah pada Gambar 1.1 akan mengalami tiga tangkapan, akan tetapi kapal tesebut fase yang berbeda. juga akan mengurangi jumlah tangkapan untuk kapal lain. Sumber Yang pertama adalah periode daya alam tidak lagi menyediakan ikan constant returns to scale .Setiap kapal yang ekstra mendapatkan banyak suplai ikan banyak untuk semuanya, kompetisi yang intens untuk stok ikan dan kembali ke pelabuhan dengan 231 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 membuat nelayan harus bekerja lebih dihadapi oleh nelayan individu di keras. Yang terakhir adalah periode industri ini (Gambar 1.2). absolutely diminishing returns (hasil Seandaikan hanya ada 400 kapal yang yang sangat berkurang), diatas 850 beroperasi. kapal, dimana semakin banyak kapal penangkapan ikan kapal Biaya per kapal adalah 4.000 per. secara Sehingga laba yang dihasilkan sebesar berlebihan dan jumlak stok ikan 6.000. berkurang secara drastis. Kemampuan Bisnis yang jelas-jelas menguntungkan ini akan mengundang populasi ikan untuk berkembang biak pesaing baru. Selama nelayan bebas telah rusak, dan kita telah membuat masuk ke dalam industri ini, maka aspek ekonomi dan ekologi menjadi jumlah kapal nelayan yang beroperasi rusak. Kita per adalah sebesar 10.000 per perjalanan. akan mengurangi tangkapan total. Terjadi Pendapatan akan terus meningkat. Hal ini terjadi dapat mengkalkulasi total karena nelayan yang ada menambah rata-rata jumlah kapalnya atau nelayan baru (pendapatan per kapal), dan pendapatan yang akan masuk ke industri perikanan marginal ini. pendapatan, pendapatan (pendapatan dijumlahkan dengan jumlah kapal tambahan) dari perolehan ikan, ditampilkan di melengkapi data seperti tabel 1.1. Insentif untuk pengambilan ikan yang yang berlebihan (Overfishing) Untuk perlu Gambar 1.2 juga menunjukkan bahwa mengetahui biaya operasional dari semakin banyak kapal nelayan yang sebuah kapal nelayan. Disini kita bergabung untuk menangkap ikan, mengasumsikan bahwa biaya marjinal maka pendapatan ekstra atau marjinal operasional akan konstan sebuah pada perjalanan. keuangan, kapal kisaran nelayan 4.000 secara cepat mengalami penurunan. Ketika jumlah kapal telah per mencapai Hal ini memberikan 800, maka pendapatan tetapi marjinal yang didapatkan oleh 100 lengkap akan kekuatan ekonomi yang kapal yang baru bergabung akan lebih gambaran yang sederhana 232 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kecil dibandingkan marjinal yang dengan biaya dikeluarkan untuk pengoperasian kapal. TABEL 1.1 Pendapatan dan Biaya Penangkapan Ikan Jumlah Kapal (Q) Ikan (ton) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 TR dalam ribuan TC dalam ribuan 1.0 2.0 3.0 4.0 4.8 5.4 5.8 6.0 6.0 5.8 5.4 4.8 4.0 0.4 0.8 1.2 1.6 2.0 2.4 2.8 3.2 3.6 4.0 4.4 4.8 5.2 10 20 30 40 48 54 58 60 60 58 54 48 40 TRTC dalam ribuan 0.6 1.2 1.8 2.4 2.8 3.0 3.0 2.8 2.4 1.8 1.0 0 -0.8 MR dalam ribuan AR dalam ribuan Biaya kapal dalam ribuan ARMC 10 10 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 10 10 10 10 9.6 9 8.2 7.5 6.6 5.8 4.9 4 3.1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 6 6 6 5.6 5 4.2 3.5 2.6 1.8 0.9 0 -0,9 Keterangan : TR : Nilai total tangkapan Pendapatan marjinal jelaskan sebagai MR = ΔTR/ Δ Q TC : Biaya total Pendapatan rata-rata dijelaskan sebagai AR= TR/Q TR – TC : Total pendapatan bersih MR : Pendapatan marjinal AR : Pendapatan per kapal Biaya marjinal didefinisikan sebagai MC= Δ TC/ Δ Q AR – MC: Pendapatan bersih per kapal Apakah pengoperasian kapal tidak Pendapatan rata-rata, atau pendapatan memberikan keuntungan sama sekali, per kapal, sekarang mencapai 7.500, dan membuat beberapa pemilik kapal yang mana masih menutupi biaya untuk meninggalkan industri tersebut? operasi Tidak, yang keuntungan sebesar 3.500. sehingga, rendah tersebut terjadi secara merata insentif yang ada tidak membuat pada nelayan pendapatan pengoperasian rata-rata semua kapal. 233 sebesar yang 4.000, sudah ada dengan untuk National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 meninggalkan inudstri, namun justru dari menambahkan satu kapal nelayan membuat nelayan lain bergabung. diseimbangkan dengan biaya ekstra yang digunakan untuk pengoperasian Proses masuknya nelayan baru kapal tersebut. Masalah yang muncul tersebut akan terus berlanjut sampai adalah bahwa operator gagal ‘melihat’ pendapatan rata-rata jatuh di bawah bahwa industri secara keseluruhan biaya marjinal pengoperasian sebuah menjadi kurang menguntungkan ketika kapal – sebagai contoh, ketika sejumlah jumlah kapal mencapai 650. 1.200 kapal beroperasi, barulah para nelayan merasa bahwa bisnis ini tidak Selama setiap kapal masih menguntungkan lagi sehingga beberapa membawa akan meninggalkan industri ini. Pasar memiliki insentif untuk meneruskan mengirimkan ‘sinyal’ melalui kegiatan menangkap ikan, dan pihak ketidakuntungan yang menandakan lain melihat adanya insentif untuk ikut bahwa industri sudah terlalu penuh. sangat terlambat nelayan masuk ke bisnis penangkapan ikan tersebut. Kekuatan dari bebas akses Akan tetapi sinyal ekonomi ini datang keuntungan, masuk dan bebas kompetisi, yang untuk biasanya mengambil langkah efisiensi ekonomi, dapat mendukung dan terlambat untuk menjaga ekologi. digunakan efisiensi untuk ekonomi, memiliki efek yang berlawanan di Seharusnya jumlah kapal yang efisien dalam kasus ini. secara ekonomi adalah hanya 650 saja. Pada titik ini, keuntungan tambahan 234 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Annual Costs and Benefits Average Revenue License Fee Marginal Cost Marginal Revenue Number of Boats Gambar 1.2 Kondosi Ekonomi dalam perikanan Dengan adanya pengambilan ikan insentif yang ada adalah bagaimana secara berlebihan yang secara nyata cara akan merusak stok ikan dan keuntungan sebanyak mungkin sebelum diambil dari semua operator kapal. Penjelasan oleh orang lain. Ketika sumber daya ekonominya adalah nelayan memiliki alam berjumlah banyak, maka masalah akses bebas atas sumber daya alam yang muncul sedikit, seperti yang yang sangat penting yaitu stok ikan. terjadi pada jaman tradisional ketika Secara bahwa stok ikan jauh melebihi kebutuhan atau sumber daya alama yang murah akan kemampuan untuk menangkap ikan dipergunakan secara berlebihan, dan tersebut sumber daya alam yang gratis akan nelayan yang masih sedikit. Ketika disia-siakan. populasi, permintaan, dan teknologi logis mengatakan bahaya alam milik umum tidak dimiliki secara tidak karena menggunakannya jumlah populasi yang terbentuk adalah terprediksinya sebagai tragedi karena sumber daya maka bisa cukup berkembang, logika ekonomi Fenomena ini kadang disebut perseorangan, agar overfishing dan bahkan kehancuran industri perikanan. ada seorangpun yang memiliki insentif Solusi yang dapat dipikirkan untuk melestarikannya. Sebaliknya, adalah melihat dari sudut pandang 235 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 analisa ekonomi formal, kapasitas Kebijakan apa yang dapat diterapkan keuntungan denggan untuk mencapai ekuilibrium yang lebih nelayan, efisien, maksimum menggunakan 650 kapal perikanan, mencapai keuntungan total. perikanan yield ini nelayan Maximum dari terjadi level optimal untuk biaya seperti ini. pada titik ekuilibrium optimal dari 650 lebih dari 6.000 ton. 4 Output optimal kapal nelayan, perbedaan antara biaya ekonomi dari 650 kapal nelayan marjinal bearada di bawah maximum sutainable menandakan level ini. Jika dan pendapatan rata-rata berada di kisaran 4.500. jika nelayan bahwa harus kesehatan ekologi tetap terjaga pada output biaya menurun. Gambar 1.2 mengilustrasikan dan jumlah tangkapannya mencapai yang membayar akses masuk secara berlebihan akan ada sejumlah 850 kapal nelayan beroperasi yield, harus perijinan, maka insentif ekonomi untuk industri ketika meningkatkan Jawabannya adalah kenakan biaya. Jika ekuilibrium ini mungkin saja bisa sustainable dan ekosistem keuntungan bersih social. Salah satu Dari sudut pandang ekologi, berkesinambungan. melindungi membayar biaya perijinan sebesar 4.500 per kapal, maka industri usaha ini hanya akan menguntungkan bagi penangkapan ikan dipaksa melampaui 650 kapal itu saja. poin dari maximum sustainable yield, Selebihnya, keuntungan akan menurun di bawah maka kerusakan jangka panjang pada perikanan – yang bahkan bisa berujung nol, dan tidak akan ada insentif lebih pada kepunahan pesies – dapat terjadi. lanjut untuk masuk ke industri perikanan tersebut. Open access equilibrium pada sejumlah 1.200 kapal selain tidak efisien secara Setiap nelayan akan berada di posisi ekonomi sebagai kompetitor, yang membuat jugajelas-jelas dapat keuntungan menjadi minimal atau mengakibatkan kerusakan ekologi. Kebijakan untuk ‘normal’. Di dalam kasus ini, logika Manajemen kompetisi Perikanan akan berlaku untuk melindungi ekosistem dari kehancuran. 236 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 nelayan harus hasilnya akan sama dengan adanya uang untuk biaya perijinan. Metode seperti ini sumber daya alam yang dulunya gratis membutuhkan intervensi pemerrintah – akses untuk mendapatkan stok ikan. yang Kebijakan ini mungkin tidak populer meskipun secara politik in dalam komuniat berpendapat penangkapan ikan., tapi akan dapat beroperasi lebig efisien tanpa adanya mencegah intervensi dari pemerintah, namun Sebagai efeknya, membayar sejumlah industri agar tidak direncanakan ahli ekonomi bahwa pasar sering akan kasus masyarakat sekitarnya. tersebut untuk mendapatkan solusi ekologinya terjaga). tujuan yang sama adalah dengan atau intervensi yang efisien secara ekonomi (dan Kebijakan lain untuk mencapai kuota, memerlukan baik. menghancurkan alat untuk hidup bagi penggunaan ini dengan batasan Sejarah telah membuktikan Petugas pemerintah bisa bahwa peraturan sosial tentang sumber menentukan kuota untuk keseluruhan daya alam yang menjadi properti umum industri sangat tangkapan. petikanan, menentukan siapa akan yang tetapi populasi, berhak dibutuhkan. permintaan Pertumbuhan tinggi, mendapat batasan jumlah tangkapan perkembangan merupakan hal yang kontroversial. Jika membuat prinsip tersebut menjadi hak diberikan kepada nelayan yang rumit. Namun, teori ekonomi dan sudah terjun ke industri lebih dulu, prinsip ekologi menunjukkan bahwa maka pendatang baru tidak akan bisa kita harus menemukan cara untuk masuk ke industri. Alternatif lainnya melakukannya adalah bahwa nelayan dapat menerima sumber daya alam milik umum rusak kuota individu yang dapat dialihkan akibat penggunaan yang berlebihan. /yang dapat dijual ke seseorang yang teknologi dan atau telah membiarkan Lingkungan sebagai Barang milik akan masuk ke bisnis ini. Umum Alternative lain adalah dengan menjual kuota ke pelelangan, yang 237 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Ahli ekonomi telah lama mengenal setiap orang memiliki kepentingan adanya konsep barang milik umum. akan lingkungan yang nyaman dan Barang biasa, seperti mobil, biasanya sehat. dibeli oleh rumah tangga, dan hanya Bagaimana memahami logika pembelinya yang dapat menikmati dari permintaan dan suplai untuk kegunaannya. Sebaliknya, barang milik umum banyak memberikan orang, masyarakat. manfaat bahkan barang milik umum? Barang tersebut bagi tidak dapat dijual dan dibeli seperti seluruh Barang milik umum disebut noneksklusif yaitu bahwa barang tersebut tersedia untuk layaknya barang umumnya, namun suplai yang mencukupi penting bagi seluruh masyarakat. Kita mulai dengan memperhatikan dikonsumsi semua orang dan nonrival, tidak akan pengadaan barang tersebut harus dilakukan di karena penggunaan oleh salah satu orang bahwa arena politik. Seperti halnya pada mengurangi pertahanan nasional. Kita tidak dapat ketersediannya untuk orang lain. menyelesaikan masalah pertahanan Contohnya adalah sistem dari nasional dengan meminta setiap orang taman nasional. Semua taman nasional untuk membeli dan memiliki sebuah terbuka untuk umum, dan (kecuali kendaraan suasana ramai menjadi masalah yang masalahnya memerlukan keputusan berarti) pemakaiannya oleh beberapa politis yang melihat adanya permintaan orang tidak mengurangi kemampuan beberapa orang lain untuk menikmatinya. Barang menggunakan biaya pertahanan negara. milik umum tidak harus bersifat Sekali keputusan dibuat, maka kita lingkungan: sistem jalan tol dan semua akan menanggung biayanya pertahanan nasional seringkali disebut dengan cara membayar pajak. sebagai salah satu barang milik umum. tank. warga Pemecahan negara untuk Hal yang sama terjadi pada Namun seringkali aspek mengenai keputusan mengenai barang milik pelestarian lingkungan yang sesuai umum yang bersifat lingkungan yang kategori karena pada kenyataannya harus dibuat melalui sistem politik. 238 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Legislatif, mislanya, harus (kekurangan suplai) akan barang milik memutuskan pembiayaan negara untuk umum. taman. Apakah akan banyak lagi taman Sisi Ekonomi dari Pelestarian Hutan yang akan dibuat menjadi taman? Pelestarian Apakah mungkin beberapa taman yang hutan dapat sudah ada dijual atau dilelang untuk dianggap sebagai barang milik umum. pengembangannya? ini pelestarian semacam ini sangatlah mengenai bermanfaat bagi orang-orang, baik fasilitas warga lokal maupun pelancong yang Keputusan memerlukan pemahaman permintaan publik akan mengunjungi area tersebut dan melihat lingkungan. hutan yang terjaga. Banyak orang juga Bagaimanapun tersebuut masalah tidak dapat akan mendapatkan manfaat tambahan diselesaikan dari pelestarian keragaman spesies dan melalui proses suplai dan permintaan produk farmakutikal yang dihasilkan pasar biasa. Pada contoh perikanan dari spesies yang ada di hutan tersebut. yang dibahas di atas, masalah muncul pada sisi produksi logika pasar biasa Banyak orang mendapatkan apa memicu ekspansi berlebihan pada yang oleh ahli ekonomi disebut sebagai produksi dam tekanan berlebihan pada kuntungan sumber daya alam. Pada properti milik mengetahui umum, pada spesiesnya telah dilestarikan, meskipun permintaan. Proses pasar biasa akan mereka belum pernah melihat hutan memicu munculnya permintaan efektif tersebutu yang alasan tersebut, kita dapat dengan masalah rendah terletak (bahkan mungkin fisik hanya bahwa secara langsung. Untuk percaya milik pada pelestarian hutan dapat memberikan memerlukan banyak manfaat. Namun bagaimana barang tersebut. Oleh karena itu, tanpa kita dapat merefleksikan keuntungan adanya kenijakan pemerintah yang tersebut ke dalam kebutuhan aktual spesifik, akan terjadi undersupply akan wilayah hutan kenyataannya meskipun publik 239 menyatakan dan mencapai angka nol) untuk barang umum, diri hutan dengan bahwa yang telah National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dilestarikan? Pertanyaan tersebut berjanji akan menggunakan uang sangatlah penting: permintaan pasar tersebut untuk melestarikan 1 hektar akan tanah wilayah hutan . Penawaran seperti ini agrikultur menciptakan tekanan untuk cukup populer karena hasilnya terlihat memangkas untuk secara langsung. Di satu sisi, hal ini pengembangan. Dapatkah kepentingan membuka jenis pasar baru terhadap untuk melestarikan bersaing dengan barang milik umum. seperti halnya permintaan pasar tersebut? membeli sebuah kulkas, sekarang juga kayu, mineral, dan hutan dapat ‘ membeli’ pelestarian hutan . Mari kita analisa apakah kita dapat merepresentasikan keuntungan Hal ini tidak dapat memecahkan dari pelestarian pada permintaan pasar. masalah undersupply / kekurangan Beberapa grup pelestarian alam swasta barang milik umum. Untuk mengetahui memiliki tujuan untuk menciptakan penyebabnya, permintaan akan pelestarian hutan . menggambarkan suplai dan permintaan Salah satu kampanye yang dilakukan pelestarian hutan oleh kelompok tersebut adalah dengan ekonomi standar, seperti yang tertera memberikan kesempatan pada orang- pada Gambar 1.3 Menginterpretasikan orang untuk ‘membeli’ hutan tersebut gambar tersebut cukup rumit, namun sebesar 1 juta per hektar. Jika orang grafik tersebut sangat konsisten dengan yang teori ekonomi dan pengalaman dunia selalu melestarikan berambisi lingkungan untuk merespon nyata. tawaran tersebut, organisasi tersebut 240 kita dapat ke dalam istilah National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Hasil seperti ini benar-benar merepresebntasikan meningkatkan tekanan pada hutan yang tersisa. beberapa kemajuan di dalam mempromosikan Perminataan suplai barang publik, tapi apakah hal ini merepresentasikan suplai Sosial terhadap Pelestarian Hutan yang mencukupi? Tidak. Perkiraan dari Masalahnya adalah respon terhadap hilangnya hutan mencapai 30 juta tawaran grup konservasi tidak cukup hektar kerusakan merefleksikan akibat tahunnya. setiap terhadap Bahkan usaha pelestarian permintaan pelestarian publik hutan . berhasil. Kekhawatiran akan kehancuran hutan pelestari telah menyebar; sebagian besar orang lingkungan melakukan langkah kreatif, mungkin ingin kerusakan tersebut masih saja terjadi kekurangan suplai. dihentikan. Tapi hanya sebagian orang Sementara itu permintaan untuk kayu, yang benar-benar merelakan uangnya mineral, dan tanah pertanian terus sebesar 50. Perilaku seperti ini dikenal yang berbedapun Meskipun tidak kelompok sebagai efek free-rider 241 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menunggu bagian sebelah kanan dari Gambar 1.3. seseorang untuk beramal, meskipun Disini tambahan vertikal menunjukkan mereka adanya Banyak orang sendiri mendapatkan permintaan pasar akan keuntungan dari amal tersebut. Mereka penghentian kerusakan senang akan adanya pelestarian hutan ; dengan cara membeli tidak hanya 1 juta namun mereka tidak mau menulis cek hektar, tetapi 30 juta hektar untuk atau mereka tidak mampu membayar pelestarian hutan 50. Meskipun ditawari untuk dapat Manfaat yang didapatkan tiap individu berkontribusi sedikit, mereka takut sangatlah kecil – hanya sebagian dari usaha tersebut gagal dan mereka satu berkontribusi secara sia-sia. Mungkin keinginan apabila untuk menjadi pembelian seperti ini, berapakah biaya tawaran atau gagal merespon tawaran yang harus ditanggung oleh pembayar tersebut karena alasan tertentu seperti pajak? yang telah disebutkan sebelumnya. Jika kita hanya mempertimbangkan pembayar pajak Menurut teori ekonomi, yang maka per keluarga harus membayar kita butuhkan bukanlah tambahan sebesar 15 tambahan Perbedaan pendapat mungkin muncul vertikal dari kurva permintaan. Kita terkait jumlah yang sesuai, terutama perlu menambahkan keuntungan aktual pada masa pemotongan bujet. Maksud dari pelestarian hutan kepada setiap kami adalah: penyediaan barang publik individu untuk memunculkan adannya Silahkan dijumlahkan kebijakan pemerintah memandatkan berkontribusi, tapi mereka melewatkan sosial. kita juta hektar dengan resiko yang ada. Jika sedikit kepedulian dan mungkin akan keuntungan Tapi Dengan 1.5 juta, kita dapat membeli 30 banyak orang paling tidak memiliki melainkan hektar. keuntungan sosial yang sangat besar. berkontribusi sama sekali. Namun, horizontal, per orang mendapatkan keuntungan, yang tentang masalah yang ada – mereka memiliki sen menganggap bahwa praktis setiap saja beberapa orang tidak khawatir tidak dari hutan yang efektif membutuhkan keputusan lihat publik. 242 Usaha kelompok pelestari National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 lingkungan swasta hanyalah sebuah memberikan kita batasan untuk dapat upaya kecil. ‘memasarkannya’. barang publik melalui swasta tidak gunakan sudah sangat disederhanakan. dapat Suplai dana dari hutan sebetulnya tidak sosial Tetapi 1.5 juta dapat saja dikumpulkan yang dapat dilakukan yang diperlukan – untuk mendapatkan dilakukan keuntungan publik ini. publik, maka yang tersisa hanya kelompok pelestarian swasta yang dengan lah bersama dan dengan membayar biaya – lebih banyak dari sekedar 50. Karena bertentangan keuntungan yang sesungguhnya. Hanya keputusan skala besar mungkin tidak dapat dibeli. yang merefleksikan pelestarian lingkungan bagi publik elastis sesempurna itu, dan pelestarian upaya contoh tentang hutan , usaha penyediaan Tentu saja contoh yang kami kurangnya Seperti Persamaan Global kekuatan Menganalisa permintaan pasar yang tersebar luas contoh-contoh dari sumber daya alam milik publik dan mempromosikan pelestarian hutan . barang milik publik memperluas skala Tentu saja hasilnya adalah kerusakan analisa hutan yang terus berlangsung. penelitian dan analisa lingkungan. Sebagai tambahan, kasus- Banyak isu lingkungan, seperti kasus tersebut sangat dekat dengan udara bersih dan air bersih, memiliki teori kasus yang sama. Semua kebijakan berhadapan pelestarian mengenai eksternalitas. Nelayan yang basah, tanah, hutan, perlindungan termasuk alam dan dengan menambahkan Disini kasus kapal kita khusus tambahan pedesaan membuat kapal lain mengeluarkan memerlukan tindakan pemerintah agar biaya eksternal dengan cara sedikit uterlaksana. Seperti yang telah kita menurunkan jumlah lihat, Kelompok konservasi pasar daerah liar tanah ekternalitas. dapat membantu yang menyediakan beberapa barang publik melestarikan yang bersifat lingkungan ini, tapi keuntungan eksternal yang kita peroleh karakter dari barang publik tersebut dengan 243 hutan tangkapan. meningkatnya membahas keadaan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 lingkungansecara global, meskipun kita kita memberikan kontribusi atau tidak. kejadian tersebut membawa kita ke Memperluas menggunakan sepertinya analisa contoh justru tersebut sebagai daya alam dan sistem lingkungan menujukkan karakteristik dari sumber daya alam milik umum atau barang lingkungan milik umum, mungkin kita sebaiknya ‘eksternalitas?’ merevisi pemikiran kita mengenai Penggunaan istilah tersebut seperti mengimplikasikan adanya Meningkatnya commons. Jika banyak sekali sumber tersebut memunculkan isu-isu diatas. fokus baru tentang konsep global dengan pertanyaan lain. Dapatkah kita terus mendefinisikan bahas ekonomi global. peranan kedua di dalam teori ekonomi – biaya Daripada memfokuskan tujuan pada eskternal ditambahkan kepada analisa perkembangan ekonomi dan berkutat ekonomi setelah semua teori lengkap. dengan kasus ‘ ‘eksternalitas’, lebih Tetapi apakah hal yang disebut sebagai baik kita mengetahui bahwa sistem eksternalitas tersebut merupakan gejala ekonomi global sangat bergantung pada dari sesuatu yang lebih fundamental? kesehatan ekosistem global. Evaluasi Dalam terhadap keadaan sistem tersebut, dan mempertimbangkan melakukan berbagai masalah lingkungan yang sesuai dengan batasan yang dimiliki meningkat selama beberapa tahun oleh planet ini sangatlah penting. Hal terakhir, kita dapat melihat adanya kasus-kasus yang meningkat yang ini mengindikasikan adanya kebutuhan dari akan melibatkan pendekatan baru terhadap kebijakan ekonomi, dan institusi baru sumberdaya alam milik umum dan barang milik umum. bagaimana perkembangan ekonomi bisa diadaptasi telah mendapatkan perhatian yang kepentingan penilaian atau perombakan institusi pada level Pemanasan nasional dan internasiona. Tentu saja global, penipisan lapisan ozon, polusi hal ini akan memunculkan isu baru laut, polusi air tawar, penipisan air yang tanah, kepunahan spesies – semua memiliki persamaan dengan kasus yang 244 melampaui manajemen National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 penangkapan ikan individu atau taman fasilitas nasional. pertahanan Hal yang dapat untuk kesejahteraan sosial. Banyak fasilitas diterapkan pada kapal nelayan milik seringkali mengikuti umum lingkungan, dijual. yang seperti bersifat contohnya pelestarian hutan dan tanah basah, tidak Masyarakat tradisiional di lingkuplebih kecil ada tersebut bermanfaat besar dan penting perijinan ataupun kuota. Kuota dapat dapat Tidak nasional. umum. Namun barang milik umum adalah dengan menetapkan lisensi / juga dan dana untuk menyediakan barang milik akan sumber daya alam akses terbuka dan umum, perseorangan atau grup yang memiliki dilakukan menyangkut penggunaan berlebihan individu kesehatan terpenuhi kebutuhannya melalui pasar. prinsip Intervensi pemerintah dan dana publik sosial dari manajemen sumber daya dibutuhkan alam. Namun masyarakat perkotaan untuk memperoleh keuntungan sosial yang didapatkann besar yang sudah memiliki teknologi dari fasilitas tersebut. penangkapan ikan yang lebih maju atau teknologi untuk pengekstrasian sumber Sumber daya alam milik umum daya alam yang lain membutuhkan dan pengaturan dari pemerintah di dalam diantaranya menggunakan sumber daya alam akses memunculkan isu terkait manajemen terbuka. yang sesuai untuk global common. pemerintah yang publik, atmosfer termasuk dan lautan Institusi yang baru didirikan dan baru Kebutuhan yang sama akan kebijakan barang dirombak perlu mengatur sumber daya aktif alam milik umum pada level global. muncul di penyediaan barang milik Kesulitan umum. Sekali barang milik umum yang muncul biasanya berkenaan dengan bagaimana cara disediakan, maka dapat memberikan membentuk badan internasional yang keuntungan pada masyarakat luas dan mengatur aktifitas yang mengancam bukan hanya pada masing-masing ekosistem global. individu. Barang milik publik tersebut diantaranya adalah taman, jalan tol, 245 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Being: Daftar Rujukan D.C.: Island Press, 2005. Feeny, David, Fikret Berkes, Bonnie J. Pearce, David W., ed. The MIT McCay, and James M. Acheson. “The Tragedy of the Commons: Years Twenty-Two Dictionary Later.” Chapter 8 in Environmental Economicsand Development, Economics, Button, Nijkamp. and Peter Cheltenham, U.K.: 4th ed. World Resources Institute, United Nations Programme, Development United Nations Environment Programme, and Hardin, Garrett. “The Tragedy of the World Bank. World Resources Commons.” Science 162 (1968). 2000–2001: of Learning Public for Resources Institute, 2000. International Public Goods: International Johnson, Baylor, and Faye Duchin. Case for Commons,” in the and Life. Washington, D.C.: World Goods: Environmental Challenges.” In Global People Ecosystems: The Fraying Web of Heal, Geoffrey. “New Strategies for the “The Modern 1992. Elgar, 1999. Provision of Cambridge,Mass.: MIT Press, edited by J. B. (Hans) Opschoor, Kenneth Synthesis.Washington, Global Rethinking Sustainability, edited by Jonathan M. Harris. Ann Arbor, Mich.: University of Michigan Press, 2000. Millennium Ecosystem Assessment. Ecosystems and Human Well246 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PEMBELAJARAN EKONOMI INOVATIF BERBASIS KEBERSAMAAN, KEKELUARGAAN, DAN GOTONG ROYONG: MODEL PEMBELAJARAN REWANG Ayuniva Recinta Nuraeny Putri Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Malang email: [email protected] Abstrak Pembelajaran di Indonesia kurang menampakkan ciri khasnya. Seharusnya guru lebih bisa melakukan inovasi pembelajaran dengan melihat tradisi lingkungan sekitar serta mengangkat budaya daerahnya. Seperti contohnya daerah Jawa yang memiliki budaya kebersamaan salah satunya pada kegiatan rewang. Kegiatan rewang memiliki kemiripan dengan kegiatan pada model pembelajaran project-based learning. Oleh karena itu, salah satu pembelajaran inovatif yang mengangkat nilai kearifan lokal misalnya nilai kebersamaan yakni pembelajaran dengan konsep rewang. Penerapan pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang” mengajarkan peserta didik tentang kebersamaan, gotong royong, saling menolong tanpa pamrih, dan masih banyak hal positif lainnya. Selain nilai-nilai sosial yang dapat diajarkan kepada peserta didik melalui pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep “rewang”, kegiatan tersebut juga mengajarkan tentang etika dalam berperilaku ekonomi. Melalui kerjasama dan saling membantu maka akan tercapai kesejahteraan bersama. Kata Kunci: Pembelajaran Ekonomi Inovatif, Model Pembelajaran Rewang Proses untuk melakukan pembelajaran yang pembelajaran inovatif. merupakan suatu konsep yang sangat komplek dalam suatu Pembelajaran kegiatan yang terjadi pembelajaran. Proses pembelajaran selama ini terlihat bahwa guru menjadi kesulitan perhatian utama agar dalam membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih pembelajaran yang inovatif. Survey efektif, efisien dan kondusif. Proses yang ini melibatkan berbagai unsur dalam Februari-Maret 2015 dan mengambil satu lingkungan belajar, baik guru, sampel di SMA Negeri 6 Malang siswa, media, dan unsur lain yang menunjukkan bahwa sebagian besar menunjang guru terjadinya interaksi dilaksanakan pada menggunakan bulan metode belajar. Guru sebagai “dalang” dari konvensional dalam proses kegiatan pembelajaran selalu dituntut pembelajaran. Kalaupun mereka melakukan inovasi 247 dalam National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembelajaran, model pembelajaran mengenal jati diri bangsa Indonesia yang mereka gunakan adalah model- dan dapat menjadi pelaku Ekonomi model yang notabene menjadi acuan yang Pancasilais dan berpedoman negara lain. Salah satu contohnya pada UUD 1945 pasal 33. adalah model pembelajaran “Project Menyikapi hal itu, penulis Based Learning” yang dilakukan dalam artikel ini mencoba untuk secara Sebenarnya mengangkat pembelajaran inovatif model pembelajaran yang dilakukan dengan mengambil ide dari tradisi untuk memecahkan masalah dalam Jawa yakni “Rewang”. Pembelajaran kegiatan berkelompok inovatif berkelompok. ini sudah dengan konsep rewang menjadi tradisi bangsa Indonesia. diharapkan dapat dijadikan salah satu Sebagai guru tidak perlu mencontoh alternatif proses pembelajaran yang negara lain untuk menjadikannya inovatif oleh semua guru terutama sebagai model pembelajaran. Guru guru Ekonomi. Pembelajaran inovatif hanya perlu lebih peka terhadap dengan lingkungan menunjukkan sekitar untuk konsep rewang banyak diantaranya sekali ini sisi menjadikannya sebagai acuan dalam positif, kebersamaan, melaksanakan pembelajaran inovatif interaksi sosial, dan tujuan yang serta bertujuan untuk melestarikan paling penting adalah melestarikan budaya bangsa Indonesia. budaya Jawa. Tujuan akhir dari menjadikan pembelajaran inovatif dengan konsep pembelajaran di Indonesia kurang rewang adalah mengajarkan siswa menampakkan tentang konsep kewirausahaan sosial. Hal ini ciri Seharusnya guru melakukan inovasi khasnya. lebih bisa pembelajaran KAJIAN LITERATUR dengan melihat tradisi lingkungan Pengertian Pembelajaran Inovatif Pembelajaran sekitar serta mengangkat budaya daerahnya. Proses merupakan pembelajaran suatu inovatif pemaknaan Ekonomi, terhadap proses pembelajaran yang apabila mengacu pada budaya dan bersifat komprehensif yang berkaitan tradisi Indonesia diharapkan dapat dengan berbagai teori pembelajaran menjadikan modern yang berlandaskan pada terutama pembelajaran peserta didik lebih 248 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Menurut membuat kegiatan pembelajaran yang pembelajaran menampilkan nilai kearifan lokal. inovatif adalah pembelajaran yang Secara substansial, kearifan lokal memiliki perspektif berpusat pada adalah nilai-nilai yang berlaku dalam peserta didik. suatu masyarakat. Menurut Rahyono inovasi pembelajaran. Marhaeni (2007), Pembelajaran inovatif adalah (2009: 7) kearifan lokal merupakan proses yang kecerdasan manusia yang dimiliki dirancang sedemikian rupa sehingga oleh kelompok etnis tertentu yang berbeda dengan pembelajaran pada diperoleh umumnya yang dilakukan oleh guru masyarakat. Kearifan lokal yang (konvensional). memiliki banyak nilai-nilai positif ini suatu pembelajaran Perbedaan ini melalui pengalaman perlu dijaga kelestariannya. mengarah pada proses dan hasil yang Pada era modernisasi ini telah lebih baik dari sebelumya. Proses ini merubah semua kehidupan manusia. dilaksanakan cenderung mengarah Nilai-nilai kearifan lokal pun mulai pada penguasaan hafalan konsep dan ditinggalkan. Sebagai seorang guru teori yang dituntut untuk berinovasi dalam pembelajaran yang yang selama bersifat abstrak. Pembelajaran semacam ini akan setiap membuat anak kurang tertarik dan pembelajaran, sangat perlu untuk termotivasi dalam mengikuti kegiatan mengangkat kembali nilai kearifan pembelajaran yang berakibat pada lokal pada kegiatan pembelajaran. rendahnya hasil pembelajaran serta Hal ini bertujuan agar generasi ketidak penerus bangsa tetap mengenal nilai yang bermaknaan diperoleh samping itu, oleh pengetahuan siswa. pengetahuan melakukan luhur Di tradisi kegiatan budaya daerahnya sendiri. yang Model-model dipelajari siswa seolah-olah terpisah pembelajaran dari permasalahan dalam kehidupan inovatif yang sering digunakan dalam sehari-hari yang dihadapi oleh siswa. kegiatan pembelajaran diantaranya: Selain bertujuan untuk cooperative learning, project-based membuat kegiatan pembelajaran yang learning, berpusat pada siswa, pembelajaran group inovatif juga memiliki tujuan untuk learning, role play and simulation, 249 project-based discussion, learning, contextual National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 self-directed misalnya nilai kebersamaan yakni learning, dan collaborative learning. pembelajaran dengan konsep rewang. Semua model pembelajaran tersebut Pengertian Tradisi “Rewang” discovery learning, adalah model pembelajaran yang Rewang adalah salah satu mengacu pada pendidikan yang ada di tradisi masyarakat Indonesia yang luar hakekatnya, dikenal sebagai salah satu cara model-model membantu keluarga atau tetangga negeri. kegiatan Pada pada pembelajaran tersebut yang sedang mengadakan kenduri, sudah pesta maupan perhelatan pesta adat membudaya di negara Indonesia. Bangsa memiliki Indonesia dasar Pancasila yang dimana membutuhkan tenaga bantuan telah untuk mengurus konsumsi dan tangga lain. diajarkan untuk menjunjung tinggi kesibukan jiwa kebersamaan. Untuk melakukan Rewang atau membantu tetangga suatu kegiatan pembelajaran secara tentunya suatu kegiatan yang sangat berkelompok perlu positif terutama untuk masyarakat mengacu pada model pembelajaran Indonesia khususnya di Jawa sendiri dari luar negeri karena sejatinya yang memang kental dengan budaya bangsa Indonesia sudah terbiasa gotong royongnya. Melalui kegiatan dalam kegiatan berkelompok untuk rewang akan memunculkan sikap menyelesaikan Guru saling bergotong royong antara warga seharusnya mengangkat nilai kearifan yang satu dengan yang lainnya tanpa lokal membeda-bedakan guru daerah contohnya tidak sesuatu. setempat. daerah Seperti sehingga yang menimbulkan memiliki budaya kebersamaan salah membutuhkan satunya rewang. persatuan yang kuat. Tradisi rewang Kegiatan rewang memiliki kemiripan ini terbentuk karena rasa saling dengan model menolong antara tetangga dengan pembelajaran project-based learning. kesadaran sendiri ingin membantu Oleh satu tetangganya yang berhajatan tanpa yang pamrih. Sehingga ketika dirinya lokal punya hajatan sendiri maka otomatis pada kegiatan kegiatan karena pembelajaran mengangkat Jawa rumah itu, pada salah inovatif nilai kearifan tetangga 250 yang rasa dan lain saling membentuk juga akan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Beberapa hal menarik dari membantu. Hal ini akan terjadi sebaliknya, ketika di suatu kampung rewang ini adalah pembentukan ada yang enggan menolong tetangga panitia untuk pemimpin dapur yang maka dirinya akan dijauhi tetangga menjadi tangan kanan tuan rumah dan ketika sedang membutuhkan. bertanggung jawab terhadap Lebih dari itu rewang juga kesuksesan jamuan makan selama merupakan wadah sosialisasi yang pesta berlangsung. Kira-kira satu komunikatif dan inspiratif bagi orang bulan sebelum pesta pemilik rumah yang melaksakannya serta menjadi menghubungi tetangga yang bisa tempat belajar yang asik dalam hal ini dipercaya dan terbiasa pengalaman adalah belajar memasak. Nilai sosial mengelola perjamuan pesta. Lalu yang tinggi untuk memperhatikan pemimpin juru masak membentuk orang lain dan menyempatkan kita panitia untuk menyimak fenomena yang tanggung jawab berbeda beda. Satu terjadi pada sekitar kita. Menurut dua hari sebelum pesta, tetangga beberapa sumber, kata rewang berasal terutama kaum ibu sudah berdatangan dari dua kata yang dijadikan satu, untuk yaitu belanja sayur mayur. Mereka dari re dan wang. Re yaitu rembugan, dan wang adalah ewangewang. Rewang keharmonisan adalah dalam rumah wujud kecil yang membantu mempunyai mempersiapkan masing-masing, membawa pisau, serbet, panci, wajan dan kekerabatan beberapa alat masak yang antara masyarakat satu dengan yang dibutuhkan. Pada beberapa daerah lain. para Tradisi kesadaran rewang sosial merupakan dalam bentuk tenaga rewang memberi/menyumbang juga bahan bantuan terhadap orang lain agar masakan berupa beras, ayam, telur bebannya ringan. dan gula. Mereka bekerja dengan Selain itu, juga bertujuan untuk sukarela. Memberi bantuan tanpa bersosialisasi dan menjaga hubungan memperhitungkan waktu dan tenaga. menjadi lebih Namun komunikasi di dalam masyarakat. seiring Tradisi rewang dilaksanakan dengan berkembangnya jaman, dengan menekankan pada kesadaran sosial. tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi menjadikan masyarakat kian 251 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 yang rewang yang baru di desa ini egosentris. merupakan tradisi yang berasal dari Menginginkan segala kegiatan secara masa lalu, yang sudah mengalami instan. Karena waktu adalah uang. proses perubahan sosial. Perubahan Ketika ada hajatan memilih pesan sosial yang terjadi pada Tradisi katering tidak Rewang, merupakan perubahan sosial merepotkan orang lain sehingga kita yang berjalan secara alamiah dan juga tidak akan direpotkan oleh orang dikehendaki oleh warga masyarakat lain. Selain tidak merepotkan juga desa ini. Masyarakat lebih menyukai sebagai pengakuan status sosial. keikutsertaan mereka dalam tradisi Kalau bisa memesan katering maka rewang ini, hanya bila diminta oleh dianggap dari yang mempunyai hajatan. Aktivitas budaya rewang ini memuat banyak rewang yang ada di desa ini lebih nilai-nilai hidup menghargai adanya nilai uang dan bermasyarakat yang dapat dipetik konsep diminta atau ”diaturi” lebih namun semakin memudar seiring disukai dalam tradisi rewang di desa berkembangnya jaman. Terlebih di ini. Perubahan sosial yang terjadi kota, akan sangat jarang ditemui pada tetangga beramai-ramai rewang ke memunculkan bentuk baru dari tradisi tetangga yang lain. rewang itu sendiri yaitu identitas baru tumbuh menjadi individualis pribadi dan yang mampu. positif praktis Padahal dalam Tradisi Rewang akan sebagai bentukan perubahan sosial. Sebuah penelitian yang ditulis oleh Dasuki (Tesis) menunjukkan bahwa terjadi perubahan sosial pada PEMBAHASAN Tradisi Rewang dalam kehidupan Penerapan masyarakat Proses Pembelajaran Ekonomi Banjarsari pedesaan. Wetan Di Desa nampak jelas Tradisi “Rewang” rewang dalam memiliki perbedaan antara tradisi rewang lama banyak nilai positif yang harus dan tradisi rewang baru. Pemahaman dilestarikan. masyarakat tentang tradisi rewang adalah membiasakan kegiatan rewang pada saat ini dalam kehidupan sehari- kepada peserta didik. Apabila peserta hari berbeda dengan pemahaman didik banyak yang tidak mengenal masyarakat yang sebelumnya. tradisi istilah 252 Salah “rewang”, satu maka caranya sebagai National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 seorang guru wajib memperkenalkannya mempraktikkan satu untuk adalah materi kewirausahaan. Kewirausahaan yang dan melalui contohnya sesuai kegiatan dengan jati diri bangsa pembelajaran. Guru dapat membuat Indonesia adalah pembelajaran inovatif yang mengacu mengutamakan kebersamaan pada tradisi rewang. Pembelajaran kekeluargaan. Kewirausahaan seperti inovatif dengan konsep rewang dapat ini sering disebut kewirausahaan dilakukan pada materi pembelajaran sosial atau social entrepreneurship. yang Menurut menggunakan metode yang Utomo dan (2014), kelompok. Dalam artikel ini akan “Kewirausahaan sosial adalah model dibahas penerapan bisnis baru yang bermanfaat untuk inovatif pemberdayaan masyarakat sekitar”. “rewang”. Prinsip kewirausahaan sosial adalah tentang pembelajaran Ekonomi menggunakan konsep Penerapan pembelajaran Ekonomi mengutamakan inovatif konsep bersama. Dees (1998) menyebutkan rewang mengajarkan peserta didik kegiatan kewirausahaan sosial dapat tentang kebersamaan, gotong royong, meliputi kegiatan: a) yang tidak saling menolong tanpa pamrih, dan bertujuan mencari laba, b) melakukan masih banyak hal positif lainnya. bisnis untuk tujuan sosial, dan c) Selain nilai-nilai sosial yang dapat campuran dari kedua tujuan itu, yakni diajarkan didik tidak untuk mencari laba, dan mencari Ekonomi laba, namun untuk tujuan sosial. melalui menggunakan kepada peserta pembelajaran inovatif menggunakan Wirausaha konsep sosial kemakmuran menciptakan juga organisasi usaha yang menggunakan mengajarkan tentang etika dalam metode-metode bisnis, namun hasil berperilaku akhirnya adalah penciptaan nilai rewang, kegiatan tersebut ekonomi. Melalui sosial. kerjasama dan saling membantu maka Merangsang akan tercapai kesejahteraan bersama. perilaku Banyak materi Ekonomi yang wirausaha sikap dan yang sesuai dapat digunakan untuk menerapkan dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 pembelajaran inovatif merupakan hal yang penting untuk menggunakan konsep rewang. Salah mengubah pandangan sempit tentang Ekonomi 253 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kewirausahaan yang awalnya “Rewang”, maka disajikan prosedur kewirausahaan bisnis menjadi pembelajaran sebagai berikut: kewirausahaan sosial. Melalui 1. Guru mengajak para siswa untuk pembelajaran Ekonomi inovatif menggunakan konsep rewang membentuk 4 kelompok. 2. Ketua kelompok atau yang dapat memiliki hajat diminta maju ke terangsang untuk melakukan kegiatan depan mengambil tugas yang Ekonomi akan dikerjakan bersama dengan diharapkan peserta didik terutama dalam berwirausaha yang mengutamakan kelompoknya masing-masing. kebersamaan dan menjunjung etika 3. Ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing pembelajaran mengerjakan tugas menggunakan bersama-sama. ekonomi. Penerapan Ekonomi inovatif konsep “rewang” adalah melalui kegiatan pembelajaran 4. Setelah secara secara pekerjaan perwakilan selesai, kelompok kelompok. Guru memberikan tugas mempresentasikan untuk pekerjaan kelompoknya. diselesaikan secara dan dapat hasil berkelompok. Peserta didik dengan Catatan: pada materi kewirausahaan sendirinya tugas siswa dapat diberikan tugas kelompok sesuai kemampuan masing-masing berupa pembuatan kerajinan tangan namun masih saling bekerjasama. yang dikerjakan secara berkelompok. Setelah tugas selesai maka peserta Contohnya membuat kerajinan dari didik diminta untuk menampilkan kardus bekas, membuat motif-motif hasil kain batik dari berbagai daerah di akan membagi pekerjaan kelompoknya. Kegiatan pembelajaran seperti itu Indonesia. merupakan representasi dari kegiatan “rewang” yang merupakan tradisi bangsa Indonesia KESIMPULAN terutama Rewang masyarakat Jawa. Untuk menerapkan atau membantu tetangga tentunya suatu kegiatan yang memperjelas cara sangat pembelajaran positif terutama untuk masyarakat Indonesia khususnya di Jawa sendiri yang memang kental 254 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dengan budaya gotong royongnya. Kesadaran Sosial. (Online), Tradisi rewang yang memiliki banyak (http://suaramerdeka.com/v1/i nilai positifnya ini perlu dilestarikan. ndex.php/read/kejawen/2013/ Salah satu cara melestarikannya 01/15/622/Korelasi-Tradisi- adalah dengan menerapkannya dalam Rewang-dengan-Kesadaran- kegiatan Sosial), diakses 5 Maret 2016. pembelajaran. Selain Dasuki, bertujuan untuk melestarikan tradisi rewang, dengan kegiatan mengacu pembelajaran pada N.P. -. Perubahan kegiatan Tradisi Sosial Kehidupan Dan Dalam Masyarakat rewang dapat dijadikan sebagai salah Pedesaan (Perubahan Tradisi satu inovasi dalam pembelajaran Rewang Di Desa Banjarsari khususnya pembelajaran ekonomi. Wetan Kabupaten Banyumas). Manfaat Tesis dari pembelajaran menerapkan Ekonomi (Online). (https://pustaka.unpad.ac.id/ar inovatif menggunakan konsep rewang selain chives/125536/), mengajarkan nilai Maret 2016. sosial kepada berperilaku contohnya dalam 5 Dees, G.J. (1998). The Meaning of peserta didik, juga mengajarkan etika dalam diakses ekonomi Social Entrepreneurship, berwirausaha. paper. Stanford: Kauffman Pembelajaran inovatif dengan konsep Center for Entrepreneurship “Rewang” ini dapat dijadikan sebagai Leadership, Stanford salah satu alternatif pembelajaran University. (Online). oleh guru. Sebelum melaksanakan (http://sehup.stanford.edu.site kegiatan s.default/files/TheMeaningofS pembelajaran dengan konsep “Rewang”, guru disarankan ocialEntrepreneurship.pdf), untuk diakses 6 Maret 2016. motivasi memberikan memberikan tentang pentingnya Marhaeni, kerjasama antar peserta didik. A.A.I.N. 2007. Pembelajaran Inovatif dan Asesmen Otentik dalam DAFTAR RUJUKAN Rangka Budiyanto, E. W. 2013. Korelasi Pembelajaran yang Efektif Tradisi 'Rewang' dan dengan 255 Menciptakan Produktif. Makalah National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 (Online). Boleh (http://pasca.undiksha.ac.id/e- (Online). learning/staff/images/img_inf (http://www.kompasiana.com/ o/4/10-282.pdf), bidancare/tradisi-rewang- diakses 1 F.X. ke Dapur. penyelenggara-pesta-tak- April 2016. Rahyono, Masuk 2009. boleh-masuk-ke- Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: dapur_551280aea333113c59b Wedatama Widyasastra. a7ed6), diakses 5 Maret 2016. Utomo, H. 2014. Menumbuhkan Ridhani, A. 2014. Meriahnya kelas XI.MIA belajar Kewirausahaan. Prakarya Minat Kewirausahaan Sosial. (Online). (Online). 7 (14): 1-16. (http://wirausahasman12bjm.b (http://journal.stiema.ac.id/ind logspot.co.id/2014/09/meriah ex/php/ama/article/download/ nya-kelas-ximia-belajar- 99/83), diakses 6 Maret 2016. prakarya.html), diakses 15 April 2016. Septiarum, L. 2015. Memudarnya Tradisi “Rewang” di Jawa. (Online). (http://www.kompasiana.com/ lilaseptiarum/memudarnyatradisi-rewang-dijawa_552ff16e6ea834a16f8b4 582), diakses 5 Maret 2016. Sindunata, O. Perempuan 2016. Kaum dalam Tradisi Rewangan. (Online). (http://ovansindunata.blogspot .co.id/2016_03_01_archive.ht ml), diakses 15 April 2016. Tari, R. 2015. "Tradisi Rewang" Penyelenggara Pesta Tak 256 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI BERNUANSA PASAL 33 AYAT 1 UUD 1945 Bahari Wahyu Utomo Program Studi Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Email : [email protected] Abstrak Orientasi Perekonomian Nasional tercantum dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945 berbunyi “perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas atas kekeluargaan” perlu diwujudkan dalam konteks pembelajaran ekonomi. Urgensi dari hal ini adalah pembelajaran ekonomi yang terjadi di SMA lebih banyak mengajarkan ekonomi barat (klasik dan Neo klasik) dan sangat sedikit pembahasan mengenai perekonomian Indonesia. oleh sebab itu pasal 33 ayat 1 UUD 1945 perlu dikaji dalam pembelajaran. Guna mengkaji isi dari pasal 33 ayat 1 dalam pembelajaran menggunakan ranah kognitif yang terdiri dari proses kognitif dimensi pengetahuan Sehingga dalam pembelajaran ini dapat membentuk siswa untuk berpikir tingkat tinggi (hight thinking order). Nilainilai yang terkandung dalam pasal 33 ayat 1 UUD 1945 antara lain kebersamaan, demokratis, gotong-royong dan asas kekeluargaan yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran. Guna menanamkan nilai-nilai tersebut, digunakan pendekatan kooperatif (cooperative learning). Pendekatan ini digunakan karena yang terjadi di lapangan pembelajaran masih terpusat kepada guru (teacher center) dan pelaksanaan tugas akademik siswa banyak dilaksanakan secara individu, sehingga yang terjadi hanyalah kompetisi antar siswa bukan paham kooperativisme (kebersamaan).Pembelajaran kooperatif dalam diskusi terbuka dengan tidak didominasi oleh guru, siswa dapat mengingat sebanyak 50%, jika siswa diberikan kesempatan melakukan (doing something) dapat mengingat 75% dan jika mereka belajar dengan cara mengajar (learning by teaching) mampu mengingat sebanyak 90% dengan. Hasil penelitian ini berorientasi pada perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Kata Kunci: pasal 33 ayat 1 UUD 1945, ranah kognitif, pembelajaran kooperatif. adalah suatu mengembangkan kemampuan siswa dilakukan untuk untuk melakukan kegiatan ekonomi Pendidikan usaha yang mengembangkan kemampuan dan dengan kepribadian individu melalui proses kenyataan dan peristiwa yang ada di atau kegiatan tertentu (pengajaran, masyarakat, memahami konsep dan bimbingan teori atau interaksi lingkungannya manusia latihan) serta cara mengenal berbagai serta berlatih memecahkan individu dengan berbagai masalah ekonomi yang untuk mencapai terjadi di masyarakat (Depdiknas, sedanghkan 2003). Dalam proses pembelajaran seutuhnya Fungsi bidang studi ekonomi di terjadi sekolah pengetahuan dan ketrampilan siswa. menengah yaitu, 257 peningkatan dalam National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Faktanya yang terjadi di tahap mengingat (remembering), lapangan praktik pengajaran yang memahami selama ini terjadi, guru selalu menjadi menerapkan (applying), menganlisis pusat dalam kegiatan pembelajaran (analysing), (teacher (evaluating) yang centered) mentransfer mengevaluasi dan menciptakan kepada (creating) dan 4 jenis pengetahuan siswa hanya yaitu konseptual, faktual, prosedural itu akan dan metakognitif yang idealmya itu menjadikan siswa pasif dan reseptif, semua harus dimiliki oleh siswa, agar pembelajaran akan siswa mampu mencapai tahapan mematikan semangat demokratisasi berpikir tingkat tinggi (high thinking dan kreativitas siswa. Tentu fungsi order siswa, pengetahuan selalu (understanding), sementara menerima sehingga seperti ini dari studi ekonomi tersebut tidak akan Begitu juga yang terjadi di kelas X SMA negeri 8 malang, berdasarkan tercapai. Kemudian, yang terjadi adalah hasil obeservasi yang telah dilakukan aspek kognitif yang dicapai siswa baik itu menggunakan angket maupun tergolong dalam kategori rendah. data primer sistem yang kognitif yang dicapai siswa masih baru dikategorikan dalam tingkat rendah pendidikan diselenggarakan saat ini hasil belajar siswa, mencapai proses kognitif tingkat (mengingat). rendah, mengingat tingkatan kognitif diterapkan secara memahami merata dan terus menerus maka hasil seperti (remembering), (understanding) dan tingkat (analysing), dan (evaluating) (creating) yang semua pendidikan akan lebih baik. sedikit Selain itu pembelajaran ekonomi menerapkan (applying), sedangkan pada Apabila menganalisis yang terjadi selama ini mengadopsi mengevaluasi nilai-nilai kapitalis-liberalis sehinga nilai-nilai menciptakan jarang liberalis telah ke dalam terimplementasi sekali diterapkan. Aspek kognitif itu terdiri pelaksanaan pembelajaran ekonomi dari enam proses pengetahuan dan di Indonesia. sistem ekonomi yang empat dimensi pengetahuan. Enam dikenalkan tahap proses pembelajaran ekonomi adalah sistem pengatahuan yaitu, 258 kepada siswa dalam National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ekonomi campuran. Pasal Swasono 33 ayat 1 berbunyi disusun sebagai (2014:155) menyatakan bahwa ilmu “Perekonomian ekonomi barat berdasarkan liberalis, usaha bersama berdasar atas asas individualis mengutamakan kekeluargaan” dapat diartikan bahwa pamrih pribadi tidak ditentang oleh susunan perekonomian adalah usaha kampus-kampus kita dan bahkan bersama, diajarkan sebagai materi wajib tanpa sebagai usaha bersama atau juga koreksi, sebaliknya ilmu ekonomi landasan dalam perekonomian adalah nasional yang berdasarkan konstitusi asas kekeluargaan. Mengapa pasal 33 dengan demokrasi ekonomi yang ayat 1 UUD 1945 penting untuk mengemban paham kebersaman dan dipelajari, karena persoalan ekonomi asas kekeluargaan diabaikan. nasional akar penyelesaiannya ada dan pada Salah satu moral pembangunan yang mendasari paradigma pembangunan yang sosial pengkajian adalah perekonomian ayat tersebut. Nilai kebersamaan dan asas kekeluargaanlah berkeadilan ditata yang menjadi pondasinya. ulang Pembelajaran pasal 33 ayat 1 pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu ekonomi dan sosial di sekolah- UUD 1945 perlu dilakukan sekolah tinggi. siswa mampu memahami, memaknai orientasi dan merapakan apa yang terkandung dan Berpijak perguruan pada perekonomian nasional yang harus didalamnya. sejalan dengan amanat ekonomi penelitian yang telah dilakukan dalam nasional yang tertuang dalam pasal bentuk kuesioner dan wawancara 33 ayat 1 UUD 1945. Maka orientasi berisi pasal 33 ayat 1 UUD 1945 perekonomian diwujudkan kepada siswa kelas X SMA negeri 8 pembelajaran Kota Malang menunjukkan bahwa dikarenakan siswa belum paham secara mendalam pembelajaran adalah salah satu cara mengenai pasal 33 ayat 1 UUD 1945 untuk baik dalam perlu konteks ekonomi, hal ini menyampaikan apa yang secara Berdasarkan agar defenisi hasil maupun terkandung dalam pasal 33 ayat 1 kapasitas. Hal itu terjadi karena UUD 1945 kepada peserta didik. terbelenggunya pemikiran mereka pada 259 pembelajaran ekonomi yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 lebih didominasi dengan paham- mendapatkan perhatian dalam paham ekonomi barat Neo klasik pembelajaran ekonomi. Agar tercipta (kapitalis dan liberalis) yang jelas peserta didik yang mampu berpikir sekali bertentangan dengan UUD tingkat tinggi (high thinking order) 1945 pasal 33 ayat 1, yang secara serta mampu memahami, memaknai eksplisit dan menerapkan pasal 33 ayat 1 UUD mengutamakan nilai 1945 sehingga nilai kebersamaan dan kebersamaan dan asas kekeluargaan. 1 Dalam menerapkan pasal 33 ayat asas kekeluargaan tercipta dalam UUD 1945 dalam pembelajaran pembelajaran ekonomi. Hal inilah perlu adanya penyusunan yang ulang menjadi pokok paparan dan mekanisme proses belajar dan cara analisis kritik dalam penulisan artikel penyampaian pelajaran ekonomi di ini. kelas karena untuk mendapatkan sistem pengajaran yang akan KAJIAN LITERATUR berfaedah bagi kehidupan bersama, haruslah sistem itu Pasal 33 ayat 1 UUD 1945 Pasal disesuaikan 33 ayat tidak dengan hidup dan penghidupan rakyat menerangkan secara eksplisit dasar (Dewantara,1977:3) perekonomian indonesia, namun ayat Untuk menerapkan situasi belajar yang 1 diharapkan, pembelajaran dirancang “perekonomian menggunakan pendekatan kooperatif usaha bersama berdasar atas asas dengan kekeluargaan”. bentuk kegiatan diskusi mengamanatkan disusun Ayat bahwa: sebagai tersebut terbuka di dalam kelompok untuk mempunyai makna yang masih perlu mengeluarkan untuk pendapat dan dijabarkan. Swasono pengetahuan yang dimiliki siswa (2012:154) terkait dengan pasal 33 ayat 1 UUD “perekonomian” sebagai keseluruhan 1945. kegiatan ekonomi: formal, informal, Bagaimanakah memaknai ekonomi kerakyatan, BUMN, swasta pengembangan kognitif siswa dalam menerjemahkan dan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 dengan perekonomian tidak hanya terbatas menggunakan cooperative learning. hanya secara Perekonomian bisa juga diartikan kritis memang patut 260 koperasi. pada defenisi Pengertian tersebut. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sebagai segala sesuatu yang baik Dapat dismpulkan makna langsung maupun tidak langsung dari pasal 33 ayat 1 adalah tidak yang peduli apapun jenis atau bentuknya menyangkut kepentingan ekonomi orang per orang maupun ekonomi tersebut, selama itu disusun kelompok sebagai satu masyarakat sebagai usaha bersama dan luas dan itu harus disusun sebagai belandaskan asas kekeluargaan itu usaha bersama. perekonomian Indonesia. Disusun artinya adalah bahwa perekonomian tidak Ranah kognitif dibiarkan tersusun sendiri melalui mekanisme Ranah kognitif adalah ranah yang pasar, secara imperatif tidak boleh mencakup mental (otak).Anderson dibiarkan tersusun sendiri mengikuti dan Kratwohl (2015:) merevsi ranah kehendak dan selera pasar. kognitif menjadi kognitif dan empat jenis pengetahuan Usaha bersama adalah wujud paham mutualisme, suatu kehendak yaitu untuk memahami senantiasa enam proses mengutamakan mengingat (remembering), (understanding), semangat bekerjasama dalam menerapkan (applyzing) menganalisis kegotong royongan dalam (analysing), kejemaahan dengan mengutamakan (evaluating) keserikatan (creating) tidak sendiri-sendiri. mengevaluasi dan dan menciptakan empat Sedangkan asas kekeluargaan adalah pengetahuan brotherhood atau ke ukhuwah an konseptual, sebagai pernyataan adanya tanggung metakognitif. Enam proses kognitif jawab yaitu : bersama kepentingan untuk menjamin bersama, kemajuan solidaritas. Dalam negara ke ukhuwah an dan merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dan dari memori atau ingatan yang telah yang lampau, pluralistik ini brotherhood adalah suatu prosedural Mengingat layaknya makna brotherhood yang kerukunan faktual, 1. Mengingat (Remembering) bersama dan kemakmuran bersama, menggutamakan yaitu jenis baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama yang wathoniyah. 261 didapatkan. Mengingat mengenali (recognition) meliputi dan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 memanggil kembali (recalling). Mengenali berkaitan mengetahui pengetahuan Menerapkan dengan meliputi kegiatan menjalankan prosedur (executing) masa dan mengimplementasikan lampau yang berkaitan dengan hal- (implementing) hal yang konkret, misalnya tanggal 4. Menganalisis (Analyzing) lahir, alamat rumah, dan usia, sedangkan memanggil Menganalisis merupakan kembali memecahkan suatu permasalahan (recalling) adalah proses kognitif dengan memisahkan tiap-tiap bagian yang dari membutuhkan pengetahuan permasalahan dan mencari masa lampau secara cepat dan tepat. keterkaitan dari tiap-tiap bagian 2. Memahami (Understanding) tersebut dan mencari tahu bagaimana Memahami/mengerti keterkaitan berkaitan tersebut dapat dengan aktivitas mengklasifikasikan menimbulkan permasalahan. (classification) dan membandingkan Kemampuan menganalisis (comparing). merupakan jenis kemampuan yang Mengklasifikasikan berawal dari suatu contoh atau banyak informasi yang spesifik kemudian pembelajaran di sekolah-sekola ditemukan 5. Mengevaluasi (Evaluating) konsep dan prinsip dituntut dari kegiatan Evaluasi berkaitan dengan proses umumnya. Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan kognitif memberikan perbedaan dari dua atau lebih obyek, berdasarkan kriteria dan standar yang kejadian, ide, permasalahan, atau sudah ada. Kriteria yang biasanya situasi digunakan 3. Menerapkan (Applying) efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. adalah penilaian kualitas, pada Kriteria atau standar ini dapat pula proses kognitif memanfaatkan atau ditentukan sendiri oleh siswa. Standar mempergunakan ini dapat berupa kuantitatif maupun Menerapkan menunjuk suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau kualitatif menyelesaikan sendiri oleh siswa. Perlu diketahui Menerapkan dimensi permasalahan. berkaitan pengetahuan (procedural serta dapat ditentukan dengan bahwa tidak semua kegiatan penilaian prosedural merupakan dimensi mengevaluasi, knowledge). 262 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 namun hampir semua dimensi proses meliputi skema, model, mental, dan kognitif memerlukan penilaian teori 6. Menciptakan (Creating) pengetahuan Menciptakan mengarah yang mempresentasikan manusia tentang pada bagaimana suatu materi kajian ditata proses kognitif meletakkan unsur- dan distrukturkan, bagaimana bagian- unsur secara bersama-sama untuk bagian informasi saling berkaitan membentuk kesatuan yang koheren secara sistematis, dan bagaimana dan bagian-bagian ini berfungsi bersama. mengarahkan siswa untuk 3. menghasilkan suatu produk baru Pengetahuan prosedural Pengetahuan prosedural berkaitan dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang dengan pertanyaan “bagaimana”. berbeda dari sebelumnya. Pengetahuan prosedural ini terbagi Empat jenis pengetahuan yaitu : menjadi tiga subjenis yaitu: (1) 1. Pengetahuan Faktual pengetahuan tentang keterampilan meliputi dalam bidang tertentu dan algoritma; elemen-elemen dasar yang digunakan (2) pengetahuan tentang teknik dan oleh para pakar dalam menjelaskan, metode dalam bidang tertentu; dan (3) memahami, dan secara sistematis pengetahuan tentang kriteria untuk menata menentukan Pengetahuan faktual disiplin Pengetahuan ilmu mereka. faktual kapan harus menggunakan prosedur yang tepat. berisikan 4. Metakognisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa jika mereka akan Pengetahuan metakognitif terbagi mempelajari suatu disiplin ilmu atau menjadi tiga subjenis yaitu: (1) menyelesaikan pengetahuan masalah dalam strategis; disiplin ilmu tersebut. pengetahuan 2. Pengetahuan Konseptual kognitif yang meliputi pengetahuan Pengetahuan mencakup tugas-tugas kontekstual dan kondisional; dan (3) konseptual pengetahuan tentang (2) pengetahuan diri. tentang kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori COOPERATIVE LEARNING pengetahuan yang lebih kompleks Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) merupakan dan tertata. Pengetahuan konseptual 263 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembelajaran yang didalamnya peserta didik bekerja sama untuk mencapai tujuan khusus atau menyelesaikan sebuah tugas. Di dalam kooperatif, siswa harus mengungkapkan suatu persoalan serta apa yang dibuatnya dengan persoalan tersebut. Pembelajaran memberikan siswa kooperatif kesempatan untuk pengamatan, E Equal participation kepada membicarakan ide-ide, teori-teori dalam memahami pelajaran konsep mereka. Selain pembelajaran itu dalam diciptakan suasana kebersamaan antara siswa yang satu S dengan yang lain dalam rangka Simultaneuis interaction mencapai tujuan bersama. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif P I Prinsip Positive interdepence Individual accountanbility Penjelasan Saling ketergantungan yang terkuat akan diraih bila prestasi kelompok tidak mungkin terjadi tanpa kesuksesan dan kontribusi setiap anggota Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk meningkatkan kecakapan dan kinerja anggota kelompok yang lain maupun menignkatkan kinerja kelompok secara keseluruhan. Penilaian dilakukan secara individu dan kelompok Partisipasi yang setara merupakan hal yang penting bagi kesuksesan seluruh siswa,untuk mengupayakan hal tersebut pembagian tugas antar siswa seacra berkala Interaksi antarsiswa harus dilaksanakan dan berlangsung serentak. Pembelajaran tradisional melupakan hal ini karena umunya guru mendominasi sekitar 80% METODE PENELITIAN Pengembangan kognitif siswa dalam pembelajaran ekonomi bernuansa pasal 33 ayat 1 UUD 1945 menggunakan pengembangan 264 jenis penelitian Design Based Research (DBR), yaitu seluruh penelitian produk pengembangan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 berdasarkan kebutuhan yang baik dibutuhkan. personal maupun kelompok. secara personal maupun Langkah-langkah utama di dalam secara penelitian pengembangan kelompok siswa mampu mengalami desain cara bersikap dalam sebagai pembelajaran. Perubahan diri siswa berikut : (1)identifikasi masalah, (2) dapat dilihat dari bagaimana siswa merumuskan produk pengembangan, menganalisis permasalahan (3) diberikan dalam desain adalah perubahan dan pengembangan yang kegiatan produk, (4) uji coba produk, (5) pembelajaran. Hasil dari kegiatan ini evaluasi, adalah untuk melihat (1) kognisi (6) mengkomunikasikan dan siswa yang meningkat hingga mampu Based berpikir tingkat tinggi (high thinking pengembangan kognitif order) baik secara personal maupun siswa dalam pembelajaran ekonomi dalam kelompok (2) munculnya bernuansa pasal 33 ayat 1 UUD 1945 situasi pembelajaran yang bernuansa disebut produk pasal 33 ayat 1 UUD 1945 (3) yang munculnya budaya kebersamaan dan hasil. Dalam riset pengembangan Research desain Design juga artefak pengembangan seperti diidentikasi oleh Hevner et al dan asas Rechey&Klein (dalam Witjaksono, pembelajaran 2010:10). Penelitian ini dilaksanakan terbiasa belajar secara kooperatif di kelas X SMA negeri 8 Kota dalam Malang. permasalahan. pengembangan dapat malang. setiap dapat disimpulkan dicapai hingga tahapan berpikir tingkat tinggi (high thinking yang diterapkan di kelas X SMA Kota menjadi bahwa pengembangan kognitif siswa berbasis pasal 33 ayat 1 UUD 1945 8 memecahkan pembahasan skenario pembelajaram serta bahan ajar yang Negeri siswa Bertolak dari temuan dan produk berupa (4) dalam KESIMPULAN HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan kekeluargaan order) dalam pembelajaran ekonomi hasil bernuansa pasal 33 ayat 1 UUD 1945. penelitian ini dapat dilihat dari Penerapan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 perubahan yang terjadi pada siswa 265 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dalam pembelajaran menjadi sesuatu Dewantara, Ki hajar. 1977. Karya Ki yang urgent dan sangat relevan ditengah-tengah arus deras aliran Hajar ekonomi pertama. Yogyakarta. Majelis barat (neoliberal dan Dewantara bagian luhur persatuan taman siswa. kapitalis) yang mendominasi materi ajar ekonomi di sekolah-sekolah Gunawan, Imam & Retno.2012. formal maupun di perguruan tinggi. taksonomi bloom – revisi ranah Sehingga yang terjadi adalah peserta kognitif: kerangka landasan didik untuk lebih memahami kompetivisme faham dibandingkan pengajaran pendidikan dan penilaian. Prosiding kooperatisme. Pasal 33 ayat 1 mampu menjadikan pembelajaran, Swasono, Sri Edi. 2012. Meluruskan ekonomi kembali kepada kiblat perekonomian Penyelewangan Mandat indonesia yang berdasarkan usaha Konstitusi bersama dan asas kekeluargaan. Nasionalisme Pasal 33 UUD Pancasila 1945 Menolak Neoliberalisme. DAFTAR RUJUKAN Malang. Anderson, Lorin dan Krathwol. 2015. Malang Terjemahan. Landasan Warsono Kerangka Universitas dan Negeri Hariyanto.2014. Pembelajaran Aktif. Bandung. Untuk Rosda Karya Pembelajaran, Pengajaran dan Wang. F & Hanafin 2005. Design Asesmen. Yogyakarta. Pustaka based research and Technology pelajar. Bloom, B.S., (Ed.). 1956. Taxonomy Enchanced Learning of educational objectives: The Environment. classification of educational Technology goals: Handbook I, cognitive Development. Vol 53. No. pp 5- domain. New York: Longman 23 266 Educational Research and National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS CERITA UNTUK MENANAMKAN LITERASI EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH DASAR KABUPATEN SITUBONDO Bayu permata1), Hari Wahyono2), Cipto Wardoyo3) 1) Bayu Permata , Malang, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, [email protected] Hari Wahyono2), Malang, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Cipto wardoyo3), Malang, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Abstrak Pembelajaran pada tingkat SD terkait dengan mata pelajaran IPS hanya disajikan pada buku paket saja. Dimana siswa diharuskan untuk membaca dan diberikan ceramah saja. Hal tersebut cenderung menyebabkan siswa mengantuk dan sulit untuk memahami materi. Oleh karena itu perlu kiranya dilakukan sebuah pengembangan media pembelajaran yang inovatif yang memberikan peranan lebih banyak kepada peserta didik dari pada guru. Salah satu pembelajaran inovatif yang akan dikembangkan adalah pengembangan bahan ajar berbasis cerita. Kabupaten Situbondo sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang terpencil, tidak adanya koperasi, tidak adanya pasar modern dan jauh dari kota, dimana siswa mendapatkan uang saku minim kebanyakan siswa membawa bekal makanan ke sekolah pada akhirya siswa belum memahami tentang arti literasi ekonomi, sekolah tersebut kurang memahami tentang konsep dasar literasi ekonomi. Sekolah ini juga tidak mempunyai prasarana media pembelajaran khususnya bahan ajar literasi ekonomi. Dengan demikian siswa tidak termotivasi untuk belajar, karena sarana dan prasarana di sekolah sangat tidak mendukung untuk belajar dengan baik. Pada akhirnya siswa tidak mendapatkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan tidak adanya media pembelajaran bahan ajar literasi ekonomi yang tidak ada di sekolah dengan demikian tidak dapat meningkatkan hasil belajar dengan baik tentang literasi ekonomi. Kata Kunci: Bahan ajar dan literasi ekonomi tujuan pengajaran atau kurikuler, 4) Pada esensinya, pendidikan dilakukan tidak hanya tujuan sekadar instruksional/pembelajaran. mengajar atau menyampaikan materi Lebih jelas lagi Hamalik (2008:80) tertentu kepada siswa, akan tetapi mengemukakan pendidikan mampu pendidikan memberikan pedoman memberikan bimbingan dan melatih atau petunjuk kepada guru dalam siswa. Hermawan, dkk (2008:18) rangka memilih dan menentukan menjelaskan bahwa pendidikan di metode mengajar atau menyediakan Indonesia memiliki tujuan secara lingkungan belajar bagi siswa. Oleh hirarki umum karena itu hendaknya pendidikan pendidikan, 2) tujuan institusional, 3) dapat memberikan suatu pengalaman yaitu harus 1) tujuan 267 bahwa tujuan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 baru kepada peserta didik yang memenuhi nantinya ilmuan akan memberikan pengetahuan baru pada peserta didik. kriteria lebih penalaran Pendidikan pada hakikatnya ilmiah, mengedepankan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dapat dilakukan kepada setiap anak penalaran deduktif sejak usia dini. Pendidikan yang reasoning). dilakukan untuk anak usia dini para Berdasarkan dengan (deductive penjelasan memang seharusnya tidak dibatasi tersebut atas beberapa permasalahan saja. pendidik harus melakukan inovasi Akan tetapi suatu pendidikan pada terkait anak usia dini diberikan secara pembelajaran yang dilakukan. Secara menyeluruh umum pembelajaran pada tingkat yang terkait memang materi-materi guru dengan sebagai pelaksanaan diberikan. Sekolah Dasar (SD) menyajikan Kurikulum yang digunakan pun pembelajaran secara tematik. Dimana berbeda dengan kurikulum pada pembelajaran tersebut tingkat Sekolah Menengah Pertama dengan memberikan (SMP) tertentu dan harus menuntut Sekolah Menengah cara disetiap dilakukan materi tema yang Umum (SMU). Kurikulum yang diberikan. Departemen Pendidikan digunakan pada anak tingkat Sekolah Nasional (2006) menjelaskan bahwa Dasar (SD) lebih menggunakan salah satu mata pelajaran yang tersaji pendekatan tematik. Dimana proses di pembelajaran dipadankan Pengetahuan Sosial (IPS). Materi dengan suatu proses ilmiah, karena pembelajaran IPS dikemas secara itu kurikulum 2013 menekankan garis besar saja, artinya tidak terdapat pada pendekatan saintifik dalam mata pelajaran yang dikhususkan pembelajaran. Pendekatan saintifik seperti mata pelajaran ekonomi. Oleh diyakini emas karena itu pembelajaran ekonomi di perkembangan dan pengembangan integrasikan ke dalam pembelajaran sikap, IPS. dapat sebagai titian keterampilan, dan tingkat SD Namun adalah Ilmu pengintegrasian pengetahuan peserta didik. Dalam pembelajaran ekonomi tersebut hanya pendekatan atau proses kerja yang sebatas dasarnya saja tidak mendalam 268 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 seperti menjelaskan tentang literasi guru menemukan kesulitan untuk ekonomi secara mendasar kepada memberikan siswa. siswa tentang hal-hal penting tentang Pendidikan anak usia dini ekonomi pada pemahaman kepada ekonomi. memang sangat Secara umum pembelajaran penting. Hal tersebut dijelaskan oleh pada tingkat Sekolah Dasar (SD) Walstad (1992), Soper dan Walstad menyajikan (1991) dan Bethune (2000) bahwa tematik. Dimana pendidikan ekonomi sangat penting tersebut dilakukan diberikan untuk anak sejak dini. Hal memberikan tema tertentu disetiap trersebut materi yang diberikan. Salah satu dikarenakan pendidikan ekonomi akan memberikan sebuah mata literasi ekonomi pembelajaran secara pembelajaran pelajaran dengan yang cara disajikan yang akan menurut kurikulum di sekolah dasar pengetahuan dan adalah IPS. Materi pembelajaran IPS didik dikemas secara garis besar saja, (Johnson, 1979), (Marlin dan Durden, artinya tidak terdapat mata pelajaran 1993) dan (Dumke, 1977), (Davies, yang 2006), dan (Lucey dan Giannangelo, pelajaran ekonomi. Oleh karena itu 2006). pembelajaran memberikan pemahaman kepada anak Namun pada kenyataannya dikhususkan seperti ekonomi mata di pendidikan literasi ekonomi pada integrasikan ke dalam pembelajaran anak usia dini memang seringkali IPS. diabaikan. Hal tersebut menurut pembelajaran ekonomi tersebut hanya Bethune (2000:2) menjelaskan bahwa sebatas dasarnya saja tidak mendalam pendidikan ekonomi secara mandiri seperti menjelaskan tentang literasi tidak ekonomi secara mendasar kepada dapat di terapkan secara keseluruhan karena kurangnya waktu lagi Pentingnya materi literasi (2000) ekonomi diberikan pada anak usia pembelajaran dini dikarenakan dalam kehidupan ekonomi di dalam kelas untuk peserta sehari-hari sebagian aktifitas yang didik tingkat Sekolah Dasar (SD) dilakukan seseorang hampir tidak menjelaskan Bethune pengintegrasian siswa. pembelajaran di dalam kelas. Lebih lanjut Namun bahwa 269 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 lepas dari ilmu ekonomi. Hal tersebut ekonomi yang cerdas terindikasi dari dikarenakan dihadapkan kemampuan meracik sumber daya pada berbagai kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki untuk menciptakan yang selalu bertambah dan berubah benefit. Untuk penciptaan nilai yang serta terkristalkan manusia harus dipenuhi tetapi dalam perilaku dihadapkan pada permasalahan alat dibutuhkan literasi ekonomi, karena pemuas kebutuhan yang terbatas pada prinsipnya literasi ekonomi sehingga manusia dihadapkan pada merupakan alat yang berguna untuk pengambilan dan merubah perilaku dari tidak cerdas untuk menjadi cerdas. Seperti bagaimana keputusan penentuan pemilihan pemenuhan kebutuhan. Untuk itu memanfaatkan dalam menabung, dan tau bentuk bank, penentuan keputusan yang pengambilan terkait pemenuhan kebutuhan yang dapat untuk dengan pasar modern, pasar tradisional dan diperlukan lain sebagainya untuk memenuhi pengetahuan ekonomi atau literasi ekonomi pendapatan kebutuhan hidup. diperoleh Membuat keputusan ekonomi melalui pendidikan ekonomi dalam yang cerdas adalah suatu pilihan, dan keluarga pendidikan pilihan ini memerlukan upaya. Selain ekonomi di sekolah agar keputusan upaya maka individu juga perlu yang ditetapkan rasional,efisien dan memahami syarat-syarat yang tepat mempunyai nilai manfaat. guna membuat keputusan ekonomi maupun Literasi ekonomi merupakan informasi memainkan penting untuk pertimbangan Terkait upaya dan peranan persyaratan tersebut maka literasi membuat ekonomi menjadi suatu pilihan yang guna sebaiknya dimiliki oleh siswa sekolah memuaskan kebutuhannya. Selain dasar. Hanya saja pada kenyataannya dari tidak semua siswa memiliki literasi pada yang sehari-hari. itu, cerdas untuk mengolah informasi yang begitu banyak dan ekonomi cepat dibutuhkan pemahaman terkait membuat keputusan yang cerdas. dasar-dasar Akibat pembuatan keputusan ekonomi yang cerdas. Keputusan yang dari memadai pemahaman guna literasi ekonomi yang tidak memadai akan 270 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tampak dari mengalami bagaimana kesalahan siswa secara menyenangkan yang sesuai ketika dengan karakteristik peserta didik. membuat keputusan pembelanjaan Menurut dan kegiatan psikologi yang dikemukakan oleh diperlukan Piaget, karakteristik pada anak usia lain-lainnya.dalam pembelajaran artinya teori perkembangan penggunaan buku bahan ajar dalam dini penyampaian yang operasional. Artinya paserta didik dalam masih harus diberikan pemahaman- dapat pembelajaran membantu siswa berada pada tahap pra menunjang proses kegiatan belajar pemahaman mengajar yang efektif dan efisien. mendalam. Oleh karena itu, perlu Salah melalui kiranya guru mengembangkan bahan sebagai ajar satu penggunaan caranya, bahan ajar mendasar inovatif yang dan mampu pembelajaran yang berisi tentang mempermudah peserta didik dalam materi konsep dasar literasi ekonomi, memahami materi. konsep yang akan diranacang sesuai Berdasarkan pemaparan dan kurikulum 2013 dengan kemampuan permasalahan siswa agar siswa tidak bigung dalam penelitian pengembangan pada mengenal literasi ekonomi. penelitian ini pada Hendaknya guru memberikan tersebut, terfokus maka pengembangan bahan ajar berbasis pemahaman tentang literasi ekonomi cerita. pada anak didik tingkat SD haruslah mempermudah pemahaman literasi diberikan Tujuan nya untuk secara tematik. Selain ekonomi pada anak usia dini. Melalui tematik, materi yang bahan ajar cerita peserta didik akan disampaikan juga hendaknya secara diberikan materi konsep dasar literasi mendalam dengan cara yang santai ekonomi dengan cara menggunakan dan Tujuannya gambar dan cerita. Gambar yang akan adalah agar peserta didik dapat diberikan berupa tentang konsep memahami materi secara mendasar dasar literasi ekonomi yang dibarengi terkait literasi ekonomi. Wena (2010) dengan cerita berkaitan degan literasi menjelaskan ekonomi. secara menyenangkan. bahwa memang hendaknya pembelajaran dilakukan Diharapkan degan pemberian gambar disertai degan 271 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 cerita peserta didik akan lebih tertarik tersebut kurang memahami tentang dalam mengikuti pembalajaran IPS, konsep khususnya materi ekonomi. Sekolah ini juga tidak mempunyai Namun pembelajaran pada dasar literasi ekonomi. prasarana media pembelajaran tingkat SD terkait dengan mata khususnya bahan ajar pelajaran IPS hanya disajikan pada ekonomi. Dengan demikian siswa buku paket saja. Dimana siswa tidak diharuskan dan karena sarana dan prasarana di diberikan ceramah saja. Hal tersebut sekolah sangat tidak mendukung cenderung siswa untuk belajar dengan baik. Pada untuk akhirnya siswa tidak mendapatkan untuk membaca menyebabkan mengantuk dan sulit termotivasi untuk literasi belajar, memahami materi. Oleh karena itu pembelajaran perlu menyenangkan dengan tidak adanya kiranya dilakukan sebuah yang lebih pengembangan media pembelajaran media yang memberikan literasi ekonomi yang tidak ada di peranan lebih banyak kepada peserta sekolah dengan demikian tidak dapat didik dari pada guru. Salah satu meningkatkan hasil belajar dengan pembelajaran inovatif yang akan baik tentang literasi ekonomi. Oleh dikembangkan adalah pengembangan karena itu penelitian ini dilakukan di bahan ajar berbasis cerita. SDN 3 Negeri Kendit Kabupaten inovatif yang Hasil obsevasi dilakukan di SDN 3 Negeri Situbondo Kendit sekolah pembelajaran bahan ajar situbondo. Kabupaten tersebut KAJIAN PUSTAKA merupakan salah satu sekolah yang 1. Bahan Ajar terpencil, tidak adanya koperasi, tidak a. Pengertian Bahan Ajar adanya pasar modern dan jauh dari Widodo dan Jasmadi (2008), kota, dimana siswa mendapatkan bahan ajar adalah seperangkat sarana uang saku minim kebanyakan siswa atau alat pembelajaran yang berisikan membawa bekal makanan ke sekolah materi pada akhirya siswa belum memahami batasan-batasan, tentang arti literasi ekonomi, sekolah mengevaluasi yang didesain secara 272 pembelajaran, dan metode, cara National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sistematis dan menarik dalam kurikulum yang berlaku. Dengan mencapai tujuan yang diharapkan, adanya bahan ajar, guru akan lebih mencapai runtun dalam menyampaikan materi kompetensi atau dengan segala subkompetensi kepada siswa. kompleksitasnya. Diatas dapat dinyatakan b. Tujuan Bahan Ajar bahwa, bahan ajar adalah seperangkat Daryanto dan Dwicahyono materi pelajaran yang mengacu pada (2014), tujuan bahan ajar sebagai kurikulum yang digunakan dalam berikut. rangka mencapai standar kompetensi a. Menyediakan bahan ajar yang dan kompetensi dasar yang telah sesuai dengan tuntutan kurikulum ditentukan. Dampak positif bahan dengan ajar adalah guru akan mempunyai kebutuhan peserta didik, yaitu lebih untuk bahan ajar yang sesuai dengan membimbing siswa dalam proses karakteristik dan setting atau pembelajaran, membantu siswa untuk lingkungan sosial peserta didik. banyak waktu mempertimbangkan memperoleh pengetahuan baru dari b. Membantu peserta didik dalam segala sumber atau referensi yang memperoleh alternatif bahan ajar digunakan dalam bahan ajar, dan disamping buku-buku teks yang peranan guru sebagai satu-satunya terkadang sulit diperoleh. sumber pengetahuan menjadi c. Memudahkan berkurang. Kemampuan guru dalam melaksanakan merancang ataupun menyusun bahan berdasarkan tujuan bahan ajar ajar menjadi hal yang sangat berperan diatas dapat dinyatakan bahwa, dalam bahan ajar yang berbentuk buku menentukan keberhasilan guru dalam pembelajaran. proses belajar dan pembelajaran ajar melalui sebuah bahan ajar. Bahan ajar pembelajaran yang menghasilkan dapat juga diartikan sebagai segala karya siswa, dengan menyediakan bentuk bahan yang disusun secara bahan ajar yang sesuai dengan sistematis yang memungkinkan siswa tuntutan kurikulum, membantu dapat belajar dengan dirancang sesuai peserta didik dalam memperoleh 273 yang bertujuan pada National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 alternatif bahan ajar, serta memudahkan guru dalam menyampaikan materi dalam d. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar Berdasarkan pembelajaran. prinsip pengembangan bahan ajar diatas dapat dinyatakan bahwa, pengembangan bahan ajar di sekolah c. Manfaat Bahan Ajar Diperoleh guru dan peserta perlu memperhatikan karakteristik didik. Manfaat yang diperoleh oleh siswa dan kebutuhan siswa sesuai guru yaitu bahan ajar sesuai dengan kurikulum, yaitu menuntut adanya tuntutun kurikulum, tidak tergantung partisipasi dan aktifitas siswa lebih dengan buku teks dan buku paket banyak bantuan sedangkan Pengembangan bahan ajar berupa manfaat yang diperoleh oleh peserta buku ajar literasi ekonomi. Salah satu didik menciptakan alternatif bahan ajar yang akan menarik, bermanfaat bagi siswa menguasai menumbuhkan motivasi, mengurangi kompetensi tertentu, karena buku ajar ketergantungan dapat membantu siswa menambah pemerintah, yaitu, pembelajaran dan mendapatkan dalam pembelajaran. kemudahan dalam mempelajari setiap informasi indikatoryang dipelajari melalui kegiatan belajar terdapat pada perangkat pembelajaran yang disusun oleh guru serta materi yang secara sistematis. terciptanya pembelajaran tuntas dan pembelajaran yang bisa e. Karakteristik Bahan Ajar menghasilkan siswa dengan baik. Berdasarkan tentang pendapat Widodo dan Jasmadi diatas (2008),ada beragam bentuk buku, dinyatakan bahwa, manfaat bahan baik yang digunakan untuk sekolah ajar dapat memberikan kontibusi maupun perguruan tinggi, contohnya yang menarik terhadap pembelajaran buku referensi, modul ajar, buku dikelas. pratikum, bahan ajar, dan buku diklat.Sesuai dengan pedoman penulisan modul yang dikeluarkan 274 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 oleh Derektorat Menengah Kejuruan proses pembelajaran dapat harus Jendral berlangsung Pendidikan Dasar dan Menengah Depertemen Pendidikan meskipun tidak dilakukan di kelas. Nasional Tahun 2003, bahan ajar memiliki karakteristik, yaitu self g. Fungsi Bahan Ajar intruksional, self contained, stand Menurut Prastowo (2011), alone, adaptive, dan user friendly. secara garis besar fungsi bahan ajar Self intruksional yaitu bahan ajar bagi guru adalah untuk mengarahkan dapat mampu semua membelajarkan sendiri dengan bahan proses ajar yang dikembangkan. Selain itu, merupakan dengan bahan ajar akan memudahkan seharusnya dijabarkan kepada siswa. siswa belajar secara tuntas dengan Sedangkan bagi siswa adalah menjadi memberikan pembelajaran pedoman dalam proses pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit atau dan merupakan substansi kompetensi kegiatan yang lebih spesifik. yang membuat siswa materi aktifitasnya siswa pembelajaran sekaligus substansi yang seharusnya dipelajari.Berdasarkan pembelajaran f. Jenis-jenis Bahan Ajar dalam yang strategi digunakan, Berdasarkan beberapa jenis fungsibahan ajar dapat dibedakan bahan ajar dapat dinyatakan bahwa, menjadi tiga macam, yaitu fungsi bahan ajar yang cocok dan pas dalam dalam pembelajaran di sekolah dasar yaitu pembelajaran bahan ajar berupa buku, yaitu buku pembelajaran kelompok. yang disusun untuk pembelajaran klasikal, individual, proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan h. Keunggulan dan Keterbatasan atau materi pembelajaran yang akan Bahan Ajar dijabarkan, bahan ajar yang dimaksud Menurut Mulyasa (2006), ada disini adalah bahan ajar yang dapat beberapa keunggulan bahan ajar, digunakan peserta didik untuk belajar sebagai berikut. mandiri tanpa harus dan tergantung a. Berfokus pada kemampuan dengan keberadaan guru, sehingga individual siswa, karena pada 275 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 hakekatnya siswa memiliki lebih parah lagi siswa harus kemampuan untuk bekerja berkonsultasi pada fasilitator. sendiri dan lebih bertanggung jawab atas 2) Sulit tindakan- menentukan penjadwalan dan kelulusan, tindakannya. serta b. Adanya kontrol terhadap hasil membutuhkan manajemen pendidikan yang belajar mengenai penggunaan sangat standar pembelajaran kompetensi dalam berbeda setiap bahan ajar yang harus karena dicapai oleh siswa. menyelesaikan c. Relenvasi ditunjukan kurikulum dengan proses dari konvensional, setiap siswa bahan ajar dalam waktu yang berbeda- adanya beda, bergantung pada pembelajaran dan hasil yang kecepatan dan kemampuan akan diperolehnya. masing-masing. sedangkan penggunaan keterbatasan bahan ajar, dari Dukungan sebagai pembelajaran berupa sumber belajar, pada mumnya berikut cukup mahal, karena setiap siswa harus 1) Penyusunan bahan ajar yang mencari sendiri. Berbeda baik membutuhkan keahlian dengan pembelajaran konvesional, tertentu. Sukses atau gagalnya sumber belajar seperti alat peraga bahan ajar tergantung pada dapat penyusunannya. Bahan ajar dalam pembelajaran. digunakan bersama-sama mungkin saja memuat tujuan dan alat ukur berarti, akan tetapi pengalaman 2. Pengertian Pengembangan belajar Pengembangan pendidikan yang termuat di dalam tidak menjadi topik yang selalu hangat ditulis dengan baik atau tidak dibicarakan dari masa ke masa. Isu ini lengkap. Bahan ajar yang selalu juga muncul tatkala orang demikian kemungkinan besar membicarakan tentang hal-hal yang akan ditolak oleh siswa, atau berkaitan dengan pendidikan. Dalam pengembangan pendidikan, secara 276 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 umum untuk meningkatkan mutu tua tidak peduli apakah sekolah pendidikan. negeri ataupun swasta. Abdul Majid Mendefinisikan (2005) Kenyataan ini terjadi hampir di setiap pengembangan kota di Indonesia, sehingga pembelajaran adalah suatu proses memunculkan mendesain pembelajaran secara logis, unggulan di setiap kota. Sehubungan dan sistematis dalam rangka untuk dengan hal tersebut, maka proses menetapkan segala sesuatu yang akan belajar mengajar di ruang kelas telah dilaksanakan dalam proses kegiatan pula banyak menarik perhatian para belajar dengan peneliti potensi dan memperhatikan kompetensi siswa. dan sekolah-sekolah praktisi pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu Pengembangan pembelajaran hadir pembelajaran. didasarkan adanya pengembangan pembelajaran perlu perkembangan ilmu pengetahuan dan digalakkan, sehingga dapat diketahui teknologi secara nyata, apa, mengapa dan pada yang telah membawa Oleh karena itu, perubahan di hampir semua aspek bagaimana upaya-upaya yang kehidupan manusia dimana berbagai seharusnya dilakukan dalam permasalahan dapat meningkatkan mutu pembelajaran upaya yang diharapkan. dipecahkan hanya dengan penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain 3. Literasi Ekonomi ilmu pengetahuan dan teknologi, a. Pengertian Literasi pengembangan pembelajaran hadir Literasi dalam bahasa Inggris juga didasarkan pada adanya sebuah yaitu Literacy berasal dari bahasa kesadaran orang tua akan pentingnya Latin littera atau huruf yang artinya pendidikan yang berkualitas bagi melibatkan penguasaan sistem-sistem anak-anaknya semakin meningkat, tulisan dan konvensi-konvensi yang sekolah yang berkualitas semakin menyertainya. Berdasarkan artikel dicari, dan sekolah yang mutunya yang ditulis oleh Peter Sina dalam rendah semakin ditinggalkan. Orang Kompasiana edisi 01 Mei 2012 definisi Literasi menurut Collins 277 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Dictionary and Thesaurus bahwa Asal katanya adalah Oikos yang literasi berarti kemampuan membaca, berarti rumah tangga dan Nomos menulis, pendidikan, pembelajaran yang berarti peraturan, aturan, atau dan pengetahuan. Sumber lain, The hukum. Oikonomia adalah aturan New Handy masyarakat sebagai hukum kodrat College Dictionary bahwa literasi yang menetapkan rumah tangga yang diartikan sebagai membaca dan ilmu baik. Menurut Mankiw (2006) ilmu pengetahuan. Selain itu, literasi juga ekonomi berkaitan pembelajaran. mempelajari bagaimana masyarakat Menurut Matsuura (Director-General mengelola sumber daya yang langka. of the United Nations Educational, Nopirin (2008) ilmu ekonomi pada Scientific and Cultural Organisation) dasarnya mempelajari upaya manusia bahwa baik American Webster dengan literasi tidak hanya adalah secara ilmu individu yang maupun menyangkut keahlian berpikir dan masyarakat dalam rangka melakukan membaca pilihan penggunaan sumber daya melainkan menyangkut proses pembelajaran (learning) dan yang keahlian hidup (life skill) yang kebutuhan digunakan komunitas bersifat tidak terbatas) akan barang ataupun suatu bangsa untuk bertahan dan jasa. Masalah dalam ekonomi dan secara berkelanjutan mengalami adalah kelangkaan perubahan. Dengan kata lain, tanpa relatif terhadap literasi maka suatu bangsa atau kebutuhan, komunitas kebutuhan manusia tidak terbatas. manusia, akan kesulitan terbatas guna (yang memenuhi pada dasarnya sumber sementara demikian, daya pemenuhan jumlah memastikan untuk tetap bertahan Dengan hidup selayaknya sebagai manusia mendapatkan kepuasan dengan alat (Peter Sina, 2012). pemuas kebutuhan yang terbatas maka manusia harus untuk melakukan pemilihan kebutuhan dengan cara b. Pengertian Ekonomi Kata ekonomi berasal dari mengalokasikan sumber daya yang bahasa Yunani yakni Oikonomia. ada secara efisien. Ilmu ekonomi Artinya manajemen rumah tangga. membantu manusia untuk mencapai 278 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kemakmuran yang maksimal dari menggunakan konsep ekonomi untuk sumber-sumber atau alat-alat yang membuat tersedia. Menurut Iskandar (2002) penghasilan, tabungan, pengeluaran ilmu ekonomi terbagi dalam dua dan mengalokasikan uang. Hal ini bagian diperjelas besar yang kelak akan keputusan oleh tentang pendapat dari menurunkan ilmu-ilmu ekonomi teori Organization for Economic Literacy dan terapan, yaitu ilmu ekonomi (OEL) yang menegaskan bahwa mikro dan ilmu ekonomi makro. Ilmu melek ekonomi tidak hanya meliputi ekonomi khususnya pemahaman konsep dasar ekonomi mempelajari perilaku individu dan dan fakta ekonomi, tetapi juga tentang rumah kemampuan berpikir mikro tangga perusahaan produksi dalam atau kritis yang membuat mendukung cara berpikir ekonomi mengalokasikan yang benar. Dengan kata lain, melek sumber daya yang terbatas. Aspek ekonomi melibatkan pengetahuan dan analisisnya analisa penerapan 19 teori-teori ekonomi biaya/manfaat, teori permintaan dan yang mendasar dalam mengambil penawaran, elastisitas, model-model keputusan tentang sumber daya yang pasar, industri, teori harga dan teori terbatas. Menurut Mathews (1999) produksi. Sedangkan ilmu ekonomi literasi ekonomi merupakan istilah makro yang keputusan untuk antara lain mempelajari perilaku digunakan untuk masyarakat (negara/bangsa) dalam menggambarkan memenuhi kebutuhannya (masalah individu agar dapat mengenali atau agregat). Aspek analisisnya antara menggunakan konsep ekonomi dan lain pendapatan nasional, neraca cara berpikir ekonomi dalam rangka pembayaran, meningkatkan kesempatan kerja, inflasi, dan investasi. kemampuan kesejahteraan. Sedangkan menurut Jappelli (2009) pada prinsipnya literasi ekonomi merupakan c. Pengertian Literasi Ekonomi Menurut Pandey alat untuk mencapai & tujuan, hanya saja pada kenyataannya Bhattacharya (2012) melek ekonomi tidak semua orang memiliki literasi adalah ekonomi kemampuan untuk 279 yang tinggi sehingga National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mengkerucutkan peluang mencapai mengajukan 13 pertanyaan untuk kesejahteraan. satu menguji pengetahuan yang terkait indikatornya adalah menjadi orang dengan konsep konsep ekonomi atau yang cerdas dalam mengelola sumber literasi ekonomi (Neti Budiwati, daya ekonominya guna mencapai 2014). Hasil yang diperoleh dari tes kesejahteraan. Berdasarkan beberapa ini adalah bahwa sebagian besar pendapat di atas, dapat disimpulkan responden menunjukkan pemahaman bahwa literasi ekonomi merupakan yang baik tentang prinsipprinsip kemampuan menggunakan ekonomi (khususnya isu ekonomi konsep dasar ekonomi dan cara mikro, seperti operasi pasar dan berpikir kritis sumber-sumber pendapatan pribadi) Salah untuk dalam pembuatan keputusan ekonomi. Literasi dan ekonomi memiliki dampak langsung dapat terbesar pada kehidupan sehari-hari membuat seseorang menjadi cerdas mereka, khususnya terkait isu-isu dalam ekonomi mengelola ekonomi sumber untuk daya mikro. Akan tetapi mencapai responden kurang memahami isu-isu cara ekonomi makro, seperti peran uang mengaplikasikan konsep ekonomi dan penyebab dan dampak inflasi tersebut. Selain itu, literasi ekonomi yang ditunjukkan oleh data sekitar menjadi untuk 54% responden tidak memahami tentang hubungan antara uang dan defisit biaya/manfaat suatu barang dalam anggaran, serta 35% responden tidak aktivitas ekonomi. Beberapa survei memahami dilakukan tingkat keputusan yang berkaitan dengan melek (literasi) ekonomi, khususnya sumber daya yang terbatas (Neti di Amerika Serikat. Salah satunya Budiwati, 2014). Selain itu, di adalah Survei yang dilakukan pada Amerika Serikat sebagai bagian dari bulan September dan Oktober 1998 upaya untuk meningkatkan literasi oleh The Minnesota Center for Survey ekonomi, Louis Harris & Associates, Research Inc kesejahteraan membuka dengan sangat penting pengetahuan untuk at the melihat University of Minnesota. Survei dilakukan dengan dengan tentang pengambilan Dewan Nasional Pendidikan Ekonomi (The National 280 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Council on Economic Education - kali dengan skor rata-rata 80%. Uji NCEE) pada tahun 2005 reliabilitas dan validitas yang ini telah Uji Melek terbukti di lebih dari 10 tahun Ekonomi. Penelitian ini dilakukan penggunaan dan ribuan responden secara online dari 12 Januari-10 (Albritton, 2006). mengembangkan Februari 2005 dengan 3.512 orang 21 Hubungan Literasi Ekonomi dewasa AS berusia 18 tahun ke atas dengan Perilaku Konsumen Perilaku dan 2.242 siswa AS kelas 9-12. konsumen ditentukan oleh tingkat Mereka menemukan bahwa orang pengetahuan dewasa 57% ekonomi, sehingga literasi ekonomi pemahaman mereka tentang konsep menjadi hal penting. Literasi dalam dasar ekonomi dan siswa SMA perekonomian suatu negara menjadi mencetak rata-rata 48% (Markow & penting, Bagnaschi, 2005). Sedangkan, Wood ekonomi & Doyle (2002) melaporkan hasil masyarakat suatu negara merupakan survei terhadap 1.001 karyawan dari konsumen atau produsen yang cerdas, tujuh sehingga akan mendorong terhadap mencetak perusahaan rata-rata besar yang dilakukan dalam rangka Business Roundtable sebagai bagian masyarakat karena dengan berarti tentang literasi menunjukkan pertumbuhan ekonomi. dari Masyarakat yang cerdas akan program kebijakan publik. Dengan mampu memilih produk yang dapat menggunakan kuesioner yang sama mendorong perekonomian negaranya, yaitu The Standards in Economics bukan Survey ditemukan bahwa skor rata- sebagaimana yang menjadi tujuan rata dari hasil tes literasi ekonomi dari karyawan adalah 67%. Instrumen The perilaku konsumsi siswa, pendidikan Standards in Economics Survey yang memegang peranan penting dalam dikembangkan oleh NCEE, survei ini meningkatkan sumber daya manusia terdiri dari 20 pertanyaan yang berkualitas. Pendidikan merupakan menguji pengetahuan dasar tentang suatu proses yang mengakibatkan konsep-konsep ekonomi. Versi online terjadinya dari tes ini telah diambil alih 31.000 dalam perilaku. Dapat dikatakan 281 memperkaya globalisasi. negara Terkait lain dengan perubahan-perubahan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 bahwa orang dianggap belajar jika 4. Kerangka Berfikir menunjukkan perubahan-perubahan tingkah laku dalam hidupnya. Dengan pengetahuan yang dimiliki, manusia dapat bertindak atau berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang didapatnya dari proses pembelajaran termasuk dalam mengambil keputusan. Keputusan ekonomi yang cerdas terlihat dari kemampuan mencari sumber daya yang dimiliki untuk menciptakan benefit. Hal ini diperjelas oleh Jappelli (2009) bahwa literasi ekonomi menjadi semakin penting untuk membuat keputusan rumah tangga, berinvestasi yaitu yang bagaimana tepat, berapa banyak meminjam yang tepat di pasar uang dan bagaimana memahami konsekuensi atas A. Metode Penelitian Dan stabilitas Pengembangan keseluruhan ekonomi. 1. Model Pengembangan Dalam mengembangkan bahan ajar Siswa pada Mata Pelajaran Ips tentang literasi ekonomi, peneliti menggunakan Based pendekatan Research (DBR) Design yang memiliki ciri khusus yaitu sebuah model penelitian pengembangan produk berdasarkan kebutuhan dan yang dibutuhkan serta melibatkan dan berkolaborasi dengan pengguna hasil 282 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pengembangan (praktisi). Pendekatan Levy (2010:11). Berikut ini adalah Design Based Research terdiri dari penjabaran dari 6 fase tersebut: enam fase, yaitu: (1) mengidentifikasi 1. Fase pertama: mengidentifikasi masalah; (2) merumuskan produk pengembangan; (3) desain masalah dan Tujuan tahap ini adalah pengembangan produk; (4) uji coba menetapkan produk; (5) evaluasi hasil uji coba syarat-syarat pembelajaran diawali produk; dengan analisis tujuan pembelajaran (6) mengkomunikasikan hasil. 2. mendefinisikan ips tentang literasi ekonomi dari Prosedur Penelitian standar isi yang digunakan untuk dan acuan pengembangan bahan ajar ips Pengembangan Secara penelitian umum tantang penerapan berbasis dapat pengembangan Tujuan menyiapkan antara peneliti dan praktisi secara Selanjutnya rekayasa. untuk langkah bahan ini adalah ajar tentang pahami siswa sekolah dasar. 3. Fase 3: desain dan pengembangan produk bahan ajar juga melibatkan tim Tujuan kolaborasi. Design tahap literasi ekonomi yang mudah di pengembangan dalam penyusunan Model masalah pengembangan dan adanya mengidentifikasi 2. Fase 2: merumuskan produk implementasi, berdasarkan kolaborasi tanpa serta secara objektif. praktik-praktik pendidikan melalui analisis literatur, desain, ekonomi guru dan siswa sehingga peneliti namun fleksibel yang bertujuan untuk meningkatkan litersi pengembangan asesmen kebutuhan desain menggunakan metode yang sistematis nyata dan tahap ini adalah menghasilkan pengembangan bahan Based ajar yang sudah direvisi berdasarkan Research dalam pengembangan ini masukan dari pakar. Tahap ini peneliti mengadopsi dari model 6 fase meliputi: (a) validasi bahan ajar oleh yang dikembangkan Peffers et al para pakar diikuti dengan revisi, (b) (2007), seperti dikutip dalam Elly & bahan 283 ajar yaitu kegiatan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mengoperasionalkan rencana PENUTUP pengajaran, dan (c) uji coba terbatas Hasil penelitian ini dengan siswa yang sesungguhnya. diharapkan Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai berikut: sebagai Langkah 1. Bagi guru sebagai bahan masukan berikutnya adalah uji coba lebih untuk memperbaiki pembelajaran lanjut dengan siswa yang sesuai di kelan dengan menggunakan dengan kelas sesungguhnya. bahan ajar berbasis cerita tentang 4. Fase 4: uji coba produk litearsi ekonomi. dasar revisi. memberikan manfaat Pada tahap ini merupakan 2. Bagi Program Studi Pendidikan tahap penggunaan perangkat yang Ekonomi sebagai bahan masukan telah dikembangkan pada skala yang dan lebih luas . mengembangkan dan merancang 5. Fase 5: evaluasi hasil uji coba metode, produk Pada pertimbangan model-model strategi tahap ini untuk dalam serta pembelajaran peneliti ekonomi tentang literasi ekonomi menganalisis tanggapan atau respon lebih lanjut dengan bahan ajar peserta didik yang telah menerapkan yang lainnya. pembelajaran ips tentang literasi 3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ekonomi dengan menggunakan bahan ini ajar masukan sehingga peneliti dapat dapat dijadikan bahan dan pertimbangan mengetahui layak tidaknya produk. untuk melakukan penelitian yang 6. Fase 6: mengkomunikasikan hasil berkaitan dengan masalah- Pada tahap akhir peneliti menyusun masalah pendidikan ekonomi laporan akhir secara detail dan sesuai tentang dengan kaidah penulisan karya ilmiah sekolah dasar. untuk kemudian dipublikasikan baik dalam bentuk jurnal ataupun artikel. 284 literasi ekonomi di National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Abdul Majid, 2005. Perencanaan DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid (2005) perencanaan pembelajaran Pembelajaran (mengembangkan dan mengembangkan guru), standarkompetensi guru: PT Bandung. Ahmad Sabri. 2005. Strategi Belajar Dan Teaching. Jakarta: Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Micro Quantum Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Cipta Media Teaching. Ahmad Rohani, 2004. Pengelolaan Ahmad Sabri. 2005. Strategi Belajar Mengajar Dan Teaching. Jakarta: Pengajaran, PT. Rineka Cipta: Micro Jakarta. Quantum Ahmad Sabri, 2005. Strategi Belajar Teaching. Albritton, Rosdakarya, Akbar, S. Dan Sriwijaya, H. 2011. Rosda Karya. Mengajar Remaja kompetensi Frank P. 2006. Performance on Tests Economic Literacy: Mengajar Micro Teaching, PT.Ciputat Press, Jakarta. of Albritton, A Frank P. 2006. Comparison of Face-to-Face Performance on wih Online Instruction. First Economic Literacy: Monday (peer-reviewed journal Comparison of Face-to-Face on the internet). Vol.11 No.10. wih Online Instruction. First Ambigapati. (1999). Literasi dan Tests of A Monday (peerreviewed journal on the internet). Vol.11 No.10. Pengajaran. Penang : USM. Andi Prastowo. (2012). Panduan Daryanto & Aris Dwi Cahyono. 2013. Kreatif Membuat Bahan Ajar Menyusun Modul Bahan Ajar Inovatif. Untuk Persiapan Guru Dalam Yogyakarta: Diva Press. Mengajar, Gava Media. Malang Asep H. Hermawan, dkk. 2008. Dumke, Pengembangan Kurikiulum dan Pembelajaran. Penerbit Jakarta: G.S. Demension Education“. Universitas Terbuka. 285 (1997). To “New Economics Trust For National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Education Leadership. Vol 6. [email protected] No 3 Hal. 23-37. m Davies, P. (2006). “ Educating Kemdikbud.2013. Permendikbud Citizens For Changing Economies”. 81A Journal Of Implementasi Tahun 2013 tentang Curriculum Studies. Vol .38 No 1 Hal Kurikulum 15-30. Hamalik, Oemar. (2001). Proses 2013. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Belajar Mengajar. Jakarta : Kebudayan Nuh, M. 2014. Materi Pelatihan Bumi Aksara. _________, 2008. Metode Diskusi. Implementasi Kurikulum 2013 Hamalik,Oemar.(1999).Kurikulum TahunAjaran 2014/2015 Mata Dan Pembelajaran. Jakarta: Pelajaran Bumi Aksara Kementrian Pendidikan dan Huck, dkk. dan Cullinan (1987). IPs. Jakarta : Kebudayaan. Children literature in elemetary Kaplan, Robert S. dan David P. school. Chicago rand mc nally Norton. 2001. The Strategy- college publishing company. Focused Organization: How Ika Lestari. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Balanced Scorecard Companies Berbasis Kompetensi. Padang:Akademia New Permata. Boston: Thrive in The Business Environment. Harvard Business School Press. Iskandar Putong. 2002. Pengantar Backes, Laura (2012). Jakarta: Ghalia Indonesia. “Understanding Children's Jappelli, T. 2009. Economic Literacy: Book Genres”. Ekonomi Mikro dan Makro. Lucey, T. A., G. M. Giannangelo. An International Comparison. (2006). “Short Changed: The CFS Working Paper. No. 238. Jurnal Peter Garlans Sina Alumni Importance Magister Manajemen UKSW Of Facilitating Equiltable Financial Education In Urban Sosiety”. Education 286 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 And Urban Sosiety. Vol. 38 No. Nopirin. 3 Hal 268-287 2008. Pengantar Ekonomi Makro Martin Handoko, 1992. Motivasi (Daya Pengerak Tingkah Laku), Kanisius IKAPPI, Ilmu & Mikro. Yogyakarta: BPFE. Nana Sudjana Nana, 1989. CBSA dalam yogyakarta. Proses CV Mengajar, Belajar Sinar Baru Algensindo: Bandung. Muhammad Ali, 2000. Guru dalam Proses Belajar Mengajar, CV. Sinar Baru Nasution, S., 1999, Kurikulum dan Algensindo, Bandung. Mankiw, Aksara, N. Pengantar Jakarta: Pengajaran, cet-ke-3., Bumi 2004. Gregory. 2006. Didaktik Asas-asas Mengajar, Ekonomi Mikro Jakarta: Bumi Aksara., 2008a, Edisi Ketiga. Jakarta:Salemba. Berbagai Pendekatan dalam Marlin, J.W., J. J. durden. (1993).” An Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara Analysis Of Contibutions And Contributors In Neti Budiwati. 2014. Analisis Literasi Economics Education”. Vol 24 (2) hal Ekonomi .171-186 Konsumen. dan Disertasi. Bandung: Markow, D & Bagnaschi, K. 2005. Perilaku Universitas Pendidikan Indonesia. What American Teens & Adults Know About Economics. Harris Nurulpaik, Iik. 2005. “Pendidikan Interactive Market Research. dan Budaya”. Dalam Pikiran NCEE. Rakyat Mulyasa. 2006. bahan ajar Maret 2005. Bandung Pengembangan . 26 Oemar Hamalik, 1999. Kurikulum Bandung: Rosdakarya. dan Pembelajaran, Bumi Aksara: Jakarta. Mukhtar, 2003.Metode Pembeljaran Jappelli, Tulio. (2009). Economic Yang Berhasil,Jakarta: Nimas Muhina Literacy: 287 An International National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Sudjana. 2000. Interaksi Belajar Comparison. CSEF Working Mengajar. Bandung: Tarsito. Paper No.238 Unsworth, Jusuf Amir Feisal, 1995. Reorientasi L Pendidikan Islam, Gema Insani Learning Press: Jakarta. Melbourne Johnson , T. (2009). “ Research On Is ItAnswering Literecy, and Teaching. : MacMillan Educational Australia. Economic Education – How Well (1993). Widodo Dan Jasmadi (2008: 40), Panduan Buku Bahan Ajar. The Question Asked”. American Jakarta: Economics Review. Vol. 69 (2) Kompotindo PT Elex Media Hal.22-27 Pandey, Chanchala & Bhattacharya. Walstad, W. B. (1992). “ Economics 2012. Economic Literacy of Intruction In High School”. Senior School JournalEconomics Literature. Study. Vol. 30 (December 1992) Hal Secondary Teachers: A Field 2019-2051 Journal of All India Association for Educational Bethune, J. J (2000). " Assesing Research. Vol.24 No.1. Economics Understanding In The Early Grades”. Journal Of Peter G Sina. 2012. Literasi Ekonomi. Diakses dari Economics And Economics http://ekonomi.kompasiana.com Education Reseacrh. Vol. 1 Hal /moneter/2012/05/01/literasieko 22-30. nomi45979.html, diakses 30 Wagner, DA (1987). The Futures of April 2016 Literacy in Changing World, Prasetya Irawan, 1997. Teori Belajar, Motivasi Mengajar dan NY: Pergamon Press. Ketrampilan (Pekerti). Wood, W.C & Doyle, J.M. 2002. Dirjen Economic Dikti Depdikbud. Jakarta. Rohani Literacy Among Corporate Employees. Journal (2004).Pengelolaan of Economic Education. Vol. 33 Pengajaran. Jakarta. PT Rineka No.3.hlm. 195-205. Cipta 288 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Yuni Yamasari. (2010) Matematika, Jurusan (http://id.wikipedia.org/wiki/St FMIPA, ra fikasi_sosial), diakses 10 Febuari 2016. [email protected] om pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung PT.Remaja Rosda. Monks, dkk. 2002. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:Gajah Mada University Press. Nugraheni, P.N.A. 2003. Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada Remaja Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal. Skripsi (tidak diterbitkan). Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. PT.Remaja Rosdakarya, Bandung. Sunarto, Hartono. 2006. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta: Rineka Cipta. Zebua, A.S, Nurdjayadi, R.D. 2001. Hubungan antara Konformitas dan Konsep Diri denga Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan: Phronesis.Vol. 3, No. 6. ___________. Stratifikasi Sosilai Encyclopedia Indonesia,(Online), 289 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PENGARUH PREDIKAT SEKOLAH ADIWIYATA DAN PEMBELAJARAN EKONOMI TERHADAP PERILAKU EKONOMI BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA SISWA JURUSAN IPS MAN 1 JOMBANG Cahyo Tri Atmojo Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Jombang [email protected] Abstrak Sekolah merupakan sarana bagi masyarakat untuk dapat memperoleh pendidikan secara formal. Dalam kaitannya dengan keberhasilan tujuan pendidikan maka setiap sekolah diharapkan dapat menciptakan suasana sekolah yang nyaman. Adiwiyata adalah salah satu bentuk predikat bagi sekolah yang turut mewujudkan sekolah berwawasan dan peduli lingkungan. Pembelajaran ekonomi diharapkan dapat membekali siswa untuk dapat berperilaku ekonomi yang berwawasan lingkungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara predikat sekolah adiwayata dan pembelajaran ekonomi terhadap perilaku ekonomi berwawasan lingkungan pada siswa jurusan IPS MAN 1 Jombang, serta untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara predikat sekolah adiwayata dan pembelajaran ekonomi terhadap perilaku ekonomi berwawasan lingkungan pada siswa jurusan IPS MAN 1 Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan statistik deskriptif kuantitatif. Penelitian ini membahas 3 variabel yaitu predikat sekolah adiwiyata, pembelajaran ekonomi, serta perilaku ekonomi berwawasan lingkungan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa jurusan IPS. Presisi sampel yang digunakan adalah 10% dari jumlah populasi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda.Hasil Penelitian memperlihatkan, terdapat pengaruh positif dari variabel predikat sekolah adiwayata dan pembelajaran ekonomi terhadap perilaku ekonomi berwawasan lingkungan pada siswa jurusan IPS MAN Jombang serta ada pengaruh secara dominan dari predikat sekolah adiwayata dan pembelajaran ekonomi terhadap perilaku ekonomi berwawasan lingkungan pada siswa jurusan IPS MAN Jombang. Kata Kunci: Sekolah Adiwiyata, Pembelajaran Ekonomi, Perilaku Ekonomi Sekolah merupakan sarana bagi masyarakat memperoleh formal. untuk pendidikan Pendidikan telah pendidikan setiap peserta didik dapat dituntut untuk dapat memaksimalkan secara potensi yang ada pada masing-masing diakui mereka. Masyarakat sebagai peserta sebagai satu proses yang sangat didik penting dalam mempengaruhi aspek- kecerdasan yang mampu bersaing aspek dengan bangsa lain. Bangsa indonesia yang terdapaat dalam diharapkan kehidupan. Pendidikan merupakan mengharapkan bagian menyeluruh penting dalam proses memiliki kecerdasan dapat dimiliki yang oleh pembangunan suatu bangsa. Hal masyrakat. Hal ini sesuai dengan tersebut dikarenakan dalam proses tujuan nasional negara Indonesia 290 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 yaitu yang dalam merupakan suatu kebutuhan bagi pembukaan UUD 1945 yang berbunyi setiap siswa. Kenyamanan belajar mencerdaskan bangsa. dapat ditimbulkan dari lingkungan mewujudkan sekolah yang mendukung terjadinya Dalam tercantum kehidupan upaya keberhasilan tujuan negara Indonesia proses maka dibuatlah suatu undang-undang diantaranya adalah keberadaan guru tentang sistem pendidikan nasional, yang yang diharapkan dapat digunakan membawa sebagai dalam belajar yang efektif, serta sarana dan di prasarana yang menunjang. Djamarah undang-undang (2002:141) faktor ektern merupakan nomor 20 tahun 2003 menjelaskan faktor-faktor yang berasal dari luar bahwa pendidikan merupakan usaha diri siswa dapat berupa lingkungan, sadar untuk sarana dan prasarana belajar, dan guru mewujudkan suasana belajar dan sebagai tenaga pengajar, dimana proses pembelajaran agar peserta faktor yang satu dengan yang lainnya didik secara aktif mengembangkan saling potensi mendukung dalam pencapaian hasil pedoman melaksanakan Indonesia. kekuatan pendidikan Dalam dan berencana dirinya untuk spiritual pengendalian diri, kepribadian, akhlak keterampilan yang memiliki belajar mengajar berkualitas siswa yang yang dapat dalam kondisi mempengaruhi siswa yang dan keagamaan, belajar optimal. kecerdasan, Adiwiyata adalah salah satu bentuk serta predikat bagi sekolah yang turut diperlukan mewujudkan sekolah berwawasan mulia dan dan peduli lingkungan. Penciptaan negara. Dalam kaitannya dengan sekolah adiwiyata merupakan salah keberhasilan tujuan pendidikan maka satu usaha yang dapat dilakukan selain faktor intern siswa, faktor pihak sekolah agar dalam proses ekstern dibutuhkan. pembelajaran disekolah lebih Dalam kaitan dengan faktor ekstern mendapatkan kenyamanan, serta maka setiap sekolah diharapkan dapat proses belajar mengajar yang inovatif. menciptakan suasana sekolah yang Dengan nyaman. Kenyamanan dalam belajar adiwiyata maka diharapkan setiap dirinya, masyarakat juga sangat bangsa 291 membangun lingkungan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 siswa dapat melakukan pembelajaran proses dengan cara penelitian dengan mencari kemungkinan-kemungkinan yang mengaitkan dengan lingkungannya. dapat terjadi. Rencana pemecahan Pembelajaran ekonomi merupakan masalah penelitian ini adalah dengan salah bentuk menentukan rumusan masalah yang pembelajaran yang dapat dikaitkan diantaranya adalah adakah pengaruh dengan istilah adiwiyata. Dengan antara predikat sekolah adiwayata dan pendidikan ekonomi yang berbasis pembelajaran adiwiyata dapat perilaku dapat lingkungan pada siswa jurusan IPS yang MAN 1 Jombang, serta adakah satu membekali contoh diharapkan siswa berperilaku untuk ekonomi ekonomi ekonomi terhadap berwawasan berwawasan lingkungan. Hal ini pengaruh dimaksudkan bahwa dalam setiap predikat kegiatan ekonomi yang dilakukan pembelajaran oleh siswa dapat mempertimbangkan perilaku dampak terhadap lingkungan. Tujuan lingkungan pada siswa jurusan IPS Penelitian mengetahui MAN 1 Jombang. untuk menjawab pengaruh antara predikat sekolah permasalahan dalam penelitian ini, adiwayata dan pembelajaran ekonomi peneliti terhadap pengumpulan data dengan angket adalah perilaku ekonomi secara sekolah parsial adiwayata ekonomi ekonomi serta jurusan IPS MAN 1 Jombang, serta dokumentasi. dan terhadap berwawasan menggunakan berwawasan lingkungan pada siswa antara dengan metode melakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara predikat sekolah KAJIAN LITERATUR adiwayata dan pembelajaran ekonomi Perilaku terhadap Lingkungan perilaku ekonomi Ekonomi Berwawasan Jogiyanto berwawasan lingkungan pada siswa jurusan IPS MAN 1 Jombang. menyebutkan Rencana (behavior) adalah tindakan-tindakan merupakan pemecahan masalah upaya untuk merencanakan pemecahan masalah (actions) bahwa (2007) atau “perilaku reaksi-reaksi (reactions) dari suatu objek atau 292 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 organism. Perilaku dapat berupa sadar 2) Orientasi Kerja. (conscious) 3) Investasi, Kewirausahaan, dan atau tidak sadar (unconscious), terus terang (overt) atau diam-diam (Covert), sukarela (voluntary) atau tidak Mengambil Risiko. 4) Tingkat Pendidikan. sukarela Dari beberapa pengertian (involuntary)”. Perilaku merupakan tentang overt behavior yaitu tindakan nyata disimpulkan bahwa Perilaku ekonomi yang dilakukan seseorang sebagai (economic behavior) adalah tindakan- manusia, yang dapat berupa perilaku tindakan (action) atau reaksi-reaksi umum atau perilaku tidak umum, (reactions) dari suatu objek yang dapat diterima atau tidak dapat berupa rasionalitas, moralitas, gaya diterima sesuai dengan norma-norma hidup, efisiensi dalam berkonsumsi social yang terevaluasi. Terevaluasi dan efektifitas dalam berproduksi. bermakna Perilaku bahwa perilaku dapat perilaku ekonomi ekonomi dapat berwawasan diterima atau tidak, akan berubah- lingkungan ubah, sejalan dengan control sosial tindakan yang dilakukan secara sadar yang berlaku dalam masyarakat. yang Loewenstein menyebutkan bahwa merupakan berkaitan dengan suatu kegiatan (2000) produksi, konsumsi dan distribusi perilaku dengan menyesuaikan diri terhadap ekonomi terdiri dari empat kategori lingkungannya. yaitu sebagai berikut ini: 1) Intertemporal Consumption And Pembelajaran Ekonomi Chatib (2012) 2) Work Orientation. mengemukakan pembelajaran 3) Investment, merupakan proses transfer ilmu dua Savings. Entrepreneurship, And Risk Taking. arah antara guru sebagai pemberi 4) Education Attainment. informasi dan siswa sebagai penerima Pernyataan diatas menjelaskan informasi. bahwa perilaku ekonomi terdiri mengemukakan dari : merupakan ilmu yang mempelajari 1) Konsumsi Dan Tabungan. tingkah 293 Gilarso laku Ilmu manusia (2001:11) ekonomi dalam National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mengelola kegiatan produksi, melaksanakan upaya distribusi, dan konsumsi barang dan lingkungan jasa dengan sumber daya produktif berkelanjutan yang tujuan generasi sekarang maupun yang akan manusia datang. Dengan adanya program terbatas memenuhi dengan kebutuhan dan pelestarian predikat sebaik-baiknya. Pembelajaran merupakan suatu dilakukan dalam ekonomi kegiatan proses yang belajar pembangunan bagi kepentingan sekolah adiwiyata diharapkan warga sekolah dapat bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan mengajar dengan tujuan memberikan lingkungan informasi sekolah yang baik untuk untuk kepada siswa terkait melalui tata kelola perilaku manusia yang berkaitan mendukung dengan kegiatan ekonomi diantaranya berkelanjutan bagi sekolah. Beberapa kegiatan produksi, distribusi dan komponen adiwiyata yang dapat konsumsi. ekonomi digunakan sebagai bentuk usaha ditujukan untuk membekali siswa dalam mewujudkan sekolah dan untuk dapat berperilaku ekonomi warga secara rasional keperdulian Pembelajaran dan berwawasan pembangunan sekolah yang terhadap memiliki lingkungan yaitu dengan membuat kebijakan lingkungan. berwawasan lingkungan, pelaksanaan Sekolah Adiwiyata Adiwiyata adalah salah satu kurikulum berbasis kegiatan lingkungan lingkungan, berbasis bentuk predikat bagi sekolah yang partisipasif, turut pendukung ramah lingkungan. mewujudkan sekolah pengelolaan sarana berwawasan dan peduli lingkungan. Adiwiyata bertujuan untuk Hipotesis membentuk sekolah peduli terhadap Hipotesis 1 : Diduga ada Pengaruh lingkungan serta sekolah dan warga Predikat Sekolah Adiwiyata Dan yang Pembelajaran berbudaya lingkungan. Sehingga semua komponen sekolah dapat berpartisipasi Perilaku dan 294 Ekonomi Ekonomi Terhadap Berwawasan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Lingkungan Pada Siswa Jurusan IPS Adapun ruang lingkup yang MAN 1 Jombang peneliti kemukakan adalah sebagai Hipotesis 2 : Diduga Ada Variabel Penelitian ini membahas tentang Yang Berpengaruh Dominan Antara Pengaruh Predikat Predikat Sekolah Adiwiyata Dan Adiwiyata Dan Pembelajaran Terhadap Ekonomi Terhadap Perilaku Ekonomi Berwawasan Berwawasan Lingkungan Pada Siswa Lingkungan Pada Siswa Jurusan IPS Jurusan IPS MAN 1 Jombang, MAN 1 Jombang penelitian dilakukan pada seluruh Perilaku Ekonomi Ekonomi Sekolah Pembelajaran siswa jurusan IPS kelas X, XI, dan METODOLOGI PENELITIAN XII dengan jumlah 520 siswa sebagai Berdasarkan uraian pada bab populasi. terdahulu, maka rancangan penelitian penelitian ini akan membahas 3 variabel yaitu menggunakan rumus slovin sehingga sekolah adiwiyata, didapat 83 sebagai ekonomi dan pembelajaran perilaku ekonomi. Penentuan Jumlah sampel ditentukan dalam dengan responden. responden dilakukan Ditinjau dari permasalahan yang ada, dengan menggunakan teknik random penelitian ini menguji pengaruh dua sampling. variabel bebas dan satu variabel terikat. Peneliti pendekatan menggunakan statistik Untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh data, deskriptif maka peneliti menggunakan teknik kuantitatif dengan maksud statistik pengumpulan data berupa angket dan deskriptif digunakan peneliti untuk dokumentasi. Dengan menggunakan menggambarkan atau angket, peneliti dapat memberikan karakter dari sampel serta persepsi pernyataan-pernyataan kepada siswa atau dengan disediakan alternatif jawaban tanggapan penelitian. keadaan dari Sedangkan responden statistik yang menggunakan skala likert. kuantitatif digunakan peneliti untuk Sedangkan dokumentasi digunakan menguji dengan peneliti untuk mendapatkan informasi menggunakan model analisis regresi dari catatan-catatan yang berguna linear berganda untuk menunjang penelitian. hipotesis 295 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Adapun definisi operasional dengan menggunakan analisis regresi dari masing-masing variabel sebagai linear berganda digunakan untuk berikut : menguji pengaruh predikat sekolah 1. Sekolah adiwiyata merupakan adiwayata dan pembelajaran ekonomi sekolah yang dalam pelaksanaan terhadap pembelajaran serta lingkungan berwawasan lingkungan pada siswa belajar jurusan IPS MAN 1 Jombang, serta turut mewujudkan perilaku wawasan lingkungan serta tidak pengaruh mengabaikan predikat keindahan dan Ekonomi parsial sekolah pembelajaran kenyamanan lingkungan 2. Pembelajaran secara perilaku ekonomi antara adiwayata ekonomi ekonomi dan terhadap berwawasan merupakan suatu kegiatan yang lingkungan pada siswa jurusan IPS dilakukan dalam proses belajar MAN 1 Jombang mengajar dengan tujuan memberikan informasi kepada HASIL DAN PEMBAHASAN siswa terkait perilaku manusia MAN Jombang merupakan yang berkaitan dengan kegiatan sekolah yang telah lama mempunyai ekonomi komitmen diantaranya produksi, kegiatan distribusi dan peduli dengan lingkungan hidup. Hal ini dibuktikan dengan banyak diraih prestasi dalam konsumsi. 3. Perilaku ekonomi berwawasan lingkungan untuk merupakan suatu beberapa lomba yang berhubungan dengan lingkungan. Adapun prestasi tindakan yang dilakukan secara yang telah diraih diantaranya : sadar yang berkaitan dengan 1. Sebagai Juara I Tingkat Provinsi kegiatan produksi, konsumsi dan dalam distribusi dengan menyesuaikan Sekolah Sehat tahun 2009 2. Sebagai diri terhadap lingkungannya. Pembuktian merupakan hal Juara Kabupaten hipotesis yang Lomba Lingkungan I Tingkat dalam lomba Kebersihan dan Keindahan antar harus diselesaikan dalam sebuah penelitian MAN kuantitatif. Kementerian Agama pada tahun Teknik analisis data 2009 296 dalam rangka HAB National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 3. Sebagai Juara Kabupaten II Tingkat dalam lomba himbauan hemat listrik dan air, kegiatan jum’at bersih, lomba Kebersihan dan Keindahan antar kebersihan dan keindahan kelas setiap SMA bulan, melakukan kegiatan rutin sekecamatan Jombang tahunan tahun 2010. 4. Sebagai Nominator Terbaik Tingkat Kabupaten Jombang yang bertema dengan lingkungan seperti peringatan harihari Lingkungan hidup, lomba dalam Lomba Komposting antar tumpeng dengan bahan non beras, SMA pada tahun 2009. lomba fashion show dengan bahan 5. Sebagai Juara I tingkat kabupaten daur ulang, menanam 1000 toga di dalam lomba composting antar lingkungan SMA secara berturut-turut pada Jombang. Terkait dengan penigkatan tahun 2010 dan 2011. SDM MAN Jombang selalu aktif 6. Sebagai Juara I Tingkat Provinsi dalam Lomba Lingkungan Adiwiyata sekitar MAN mengikutsertakan guru dan siswa dalam acara workshop, seminar, lokakarya, dan pelatihan Sekolah Sehat tahun 2011 7. Sekolah warga Nasional tentang Lingkungan Hidup. Tahun 2012 8. Juara Harapan I Lomba LSS Analisis Data dan Pembahasan Dalam Nasional Tahun 2012. Sederet prestasi diatas dapat penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi diraih karena adanya komitmen yang linear berganda tinggi antara kepala madrasah dan untuk seluruh warga madrasah terhadap pengaruh semua program yang berhubungan variabel bebas terhadap variabel dengan terikat. peduli dan berbudaya yang digunakan mengetahui secara Hipotesis ada tidaknya simultan pertama dari yang lingkungan hidup. Beberapa upaya diajukan dalam penelitian ini adalah dan kebijakan yang berkenaan dengan Diduga Lingkungan telah Sekolah Adiwiyata Dan Pembelajaran dilakukan di MAN Jombang meliputi Ekonomi Terhadap Perilaku Ekonomi Hidup yang kegiatan penghematan SDA dengan 297 ada Pengaruh Predikat National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Berwawasan Lingkungan Pada Siswa pengaruh secara simultan. Adapun Jurusan IPS MAN 1 Jombang formulasi regresi linier berganda Untuk mengetahui apakah dengan persamaan regresi berikut : hipotesis pertama ditolak atau tidak Y = α + β1X1 + β2X2 ditolak maka dilakukan uji regresi linear berganda untuk mengetahui Tabel Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) 5,738 9,221 1 Sekolah Adiwiyata ,467 ,171 ,317 Pembelajaran Ekonomi ,872 ,246 ,385 a. Dependent Variable: Perilaku Ekonomi Dari hasil pengolahan t Sig. ,620 2,915 3,541 ,537 ,005 ,001 (Y) adalah 5,738. Dengan demikian melalui regresi linear berganda maka sebelum secara sistematis hubungan antara terhadap variabel bebas dan variabel sekolah adiwiyata dan pembelajaran terikat sudah dalam kondisi baik. ekonomi dapat di tulis sebagai berikut Karena konstanta bernilai positif. dilakukan penelitian Nilai Koefisien regresi dari : variabel Sekolah Adiwiyata (X1) Y = 5,738 +0,467.X1 +0,872.X2 adalah 0,467 Ekonomi Berdasarkan tabel koefisien dan (X2) Pembelajaran adalah 0,872, mengandung arti jika nilai variabel regresi dapat diketahui nilai konstanta Sekolah adalah 5,738, hal ini berarti apabila Pembelajaran variabel bebas diantaranya Sekolah ditingkatkan satu satuan, maka akan Adiwiyata (X1) dan Pembelajaran menyebabkan peningkatan variabel Ekonomi (X2) dianggap sama dengan Perilaku nol, maka nilai variabel Perilaku Lingkungan Ekonomi Berwawasan Lingkungan Sekolah Adiwiyata (X1) dan 0,872 298 Adiwiyata (X1) Ekonomi Ekonomi (Y) dan (X2) Berwawasan sebesar 0,467 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Pembelajaran Ekonomi (X2) satuan. (X2) ataukah tidak, bisa dilihat Peningkatan bermakna, dari perbandingan nilai Fhitung semakin meningkat sekolah adiwiyata dengan Ftabel nya. Bila Fhitung lebih (X1) dan pembelajaran ekonomi (X2) besar dari Ftabel, maka Y (perilaku maka peningkatan ekonomi) berwawasan predikat sekolah adiwiyata (X1) nilai akan perilaku ini diikuti ekonomi dipengaruhi oleh lingkungan. dan pembelajaran ekonomi (X2). 1. Uji Hipotesis Pengaruh Secara Namun bila Fhitung lebih kecil dari Ftabel, maka Y (perilaku ekonomi Simultan Untuk apakah variabel ekonomi) mengetahui berwawasan lingkungan) tidak (perilaku dipengaruhi oleh predikat sekolah secara adiwiyata (X1) dan pembelajaran Y dipengaruhi bersamaan oleh sekolah adiwiyata ekonomi (X2). (X1) dan pembelajaran ekonomi Tabel Hasil Uji F Model 1 Regression Residual Total Sum of Squares 963,805 1489,414 2453,220 ANOVAa df 2 81 81 Mean Square 471,903 18,853 F 25,501 Sig. ,000a a. Dependent Variable: Perilaku Ekonomi b. Predictors: (Constant), Pembelajaran Ekonomi, Sekolah adiwiyata berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Ekonomi Berwawasan Berdasarkan tabel Anova Lingkungan Pada Siswa Jurusan terlihat bahwa Fhitung sebesar IPS MAN 1 Jombang. Dengan 25,501> Ftabel = 3,11 dan nilai sig 0,000 < 0.05, yang demikian berarti yang menyatakan Diduga ada Pengaruh signifikan. Hal ini berarti variabel Predikat Sekolah Adiwiyata Dan predikat sekolah adiwiyata dan pembelajaran hipotesis Pembelajaran Ekonomi Terhadap ekonomi 299 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Perilaku Ekonomi Berwawasan Ekonomi Terhadap Lingkungan Pada Siswa Jurusan Ekonomi IPS MAN 1 Jombang “Tidak Lingkungan Pada Siswa Jurusan ditolak”. IPS MAN 1 Jombang. Untuk Berwawasan mengetahui pengaruh masing-masing 2. Uji Hipotesis Pengaruh Secara menentukan Parsial Perilaku variabel variabel dari serta yang Hipotesis ke dua yang berpengaruh dominan terhadap diajukan dalam penelitian ini perilaku ekonomi berwawasan adalah Diduga Ada Variabel lingkungan Yang Dominan menggunakan Sekolah menjawabnya. Berpengaruh Antara Predikat Adiwiyata Dan maka uji peneliti t untuk Pembelajaran Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error (Constant) 5,738 9,221 1 Sekolah Adiwiyata ,467 ,171 ,317 Pembelajaran Ekonomi ,872 ,246 ,385 a. Dependent Variable: Perilaku Ekonomi Berdasarkan T ,620 2,915 3,541 Sig. ,537 ,005 ,001 tabel Lingkungan Pada Siswa Jurusan coefficients maka dapat diketahui IPS MAN 1 Jombang berdasarkan bahwa nilai Thit Predikat Sekolah tabel tersebut di atas maka dapat Adiwiyata sebesar 2,915 < thit diketahui Pembelajaran Ekonomi sebesar berpengaruh dominan terhadap 3,541. Maka hipotesis ke dua perilaku ekonomi berwawasan diterima yaitu Ada lingkungan adalah pembelajaran Variabel Yang Berpengaruh ekonomi dengan nilai thit sebesar Diduga Dominan Antara Sekolah Adiwiyata Predikat 3,541. Dan Pembelajaran Ekonomi Terhadap PEMBAHASAN Perilaku Ekonomi Berwawasan 300 variabel yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Berdasarkan uji statistik yang adiwiyata dan pembelajaran ekonomi telah dijelaskan oleh peneliti bahwa berpengaruh secara serempak atau dalam penelitian ini membuktikan bersama terhadap perilaku ekonomi ada ada Pengaruh Predikat Sekolah berwawasan lingkungan pada siswa Adiwiyata Pembelajaran jurusan IPS MAN 1 Jombang. Ekonomi Terhadap Perilaku Ekonomi Pengaruh predikat sekolah adiwiyata Berwawasan Lingkungan Pada Siswa dan pembelajaran ekonomi terhadap Jurusan IPS MAN 1 Jombang. Hal ini perilaku berarti tanpa adanya predikat sekolah lingkungan pada siswa jurusan IPS adiwiyata dan pembelajaran ekonomi MAN 1 Jombang. Pertama dapat maka akan berdampak pada perilaku dilihat ekonomi lingkungan adiwiyata. Dengan predikat sekolah pada siswa jurusan IPS MAN 1 adiwiyata maka setiap siswa dan guru Jombang. Dengan demikian dapat serta seluruh komponen sekolah akan diartikan didorong untuk mengembangkan diri Dan berwawasan bahwa dengan ekonomi pada berwawasan predikat meningkatkan meningkatkan predikat pada sekolah adiwiyata dan pembelajaran mencerminkan perhatian terhadap ekonomi yang berbasis lingkungan lingkungan. Dari pihak sekolah akan maka akan di ekonomi membentuk berwawasan perilaku lingkungan perilaku tuntut untuk yang sekolah dapat menciptakan kebijakan – kebijakan yang dapat pada siswa jurusan IPS MAN 1 mendukung Jombang. begitu pula sebaliknya, yang berwawasan lingkungan. Serta apabila predikat sekolah adiwiyata dengan adanya program tersebut dan pembelajaran ekonomi yang siswa akan terdorong untuk lebih berbasis mengalami memanfaatkan limbah yang ada di perubahan yang bersifat negatif maka lingkungan sekolah untuk memiliki hal tersebut akan membentuk perilaku nilai ekonomis. lingkungan terwujudnya sekolah Kedua adalah Pembelajaran ekonomi yang kurang berwawasan Ekonomi merupakan suatu kegiatan lingkungan. hasil yang dilakukan dalam proses belajar penelitian bahwa predikat sekolah mengajar dengan tujuan memberikan Berdasarkan pada 301 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 terkait (unconscious), terus terang (overt) perilaku manusia yang berkaitan atau diam-diam (Covert), sukarela dengan kegiatan ekonomi diantaranya (voluntary) kegiatan produksi, distribusi dan (involuntary)”. Perilaku merupakan konsumsi. ekonomi overt behavior yaitu tindakan nyata ditujukan untuk membekali siswa yang dilakukan seseorang sebagai untuk dapat berperilaku ekonomi manusia, yang dapat berupa perilaku secara rasional berwawasan umum atau perilaku tidak umum, lingkungan. Pembelajaran ekonomi dapat diterima atau tidak dapat akan membantu siswa memahami diterima sesuai dengan norma-norma bahwa segala sesuatu memiliki nilai social yang terevaluasi. Terevaluasi ekonomis apabila dikelola dengan bermakna baik. pembelajaran ekonomi dapat diterima atau tidak, akan berubah- memberikan ubah, sejalan dengan control sosial informasi kepada siswa Pembelajaran dan pengetahuan bahwa setiap barang memiliki nilai guna atau bahwa tidak sukarela perilaku dapat yang berlaku dalam masyarakat. tersendiri, dengan menambah nilai guna suatu barang maka nilai KESIMPULAN ekonomis akan terbentuk. Dengan Berdasarkan uraian pada hasil ketertarikan terhadap nilai ekonomis analisa dan pembahasan, maka dapat tersebut maka siswa dapat lebih diambil kesimpulan sebagai berikut: ramah terhadap lingkungan dengan 1. ada Pengaruh Predikat Sekolah cara berperilaku ekonomi sesuai Adiwiyata Dan dengan Ekonomi Terhadap kondisi yang ramah Ekonomi lingkungan. Pembelajaran Perilaku Berwawasan (2007) Lingkungan Pada Siswa Jurusan “perilaku IPS MAN 1 Jombang, karena (behavior) adalah tindakan-tindakan hasil uji F menunjukkan bahwa (actions) reaksi-reaksi Fhitung sebesar 25,501> Ftabel = (reactions) dari suatu objek atau 3,11 dan nilai sig 0,000 < 0.05, organism. Perilaku dapat berupa sadar yang berarti signifikan. Jogiyanto menyebutkan (conscious) bahwa atau atau tidak sadar 302 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 2. Ada variabel yang berpengaruh Djamarah. (2002). Teori Motivasi, dominan antara predikat sekolah edisi 2 (ed-2), Jakarta : PT. adiwiyata dan Bumi Aksara. ekonomi terhadap pembelajaran ekonomi perilaku Gilarso.T (2001). Pengantar Ilmu berwawasan Ekonomi Mikro. (Edisi Revisi). lingkungan pada siswa jurusan Yogyakarta: IPS Yogyakarta. MAN 1 Jombang berdasarkan hasil analisis data Jogiyanto.2007. Kanisius Sistem pada uji partial atau uji t maka Keprilakuan. dapat diketahui variabel yang Penerbit Andi. berpengaruh dominan terhadap Loewenstein Informasi Yogyakarta: (2000). The Proverbs, U.S. perilaku ekonomi berwawasan Folklore, lingkungan adalah pembelajaran Economic Behavior, 6 (2): ekonomi dengan nilai thit sebesar hlmn,2, 3,541. ProQuest (Online), And dalam (http://search.proquest.com/doc DAFTAR RUJUKAN view/1471985659/9A4E3FAC Chatib.Munif (2010). Penerapan FD9F4E40PQ/1?accountid=38 Pendekatan Pembelajaran 628#), diakses 16 Agustus 2016 Kontekstual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. (online). http://www.infodiknas.com/ penerapan pendekatan pembelajaran konstektual dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi fisika di SMA/ di akses pada tanggal 15 Agustus 2016. 303 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI SISWA PADA MAPEL IPS EKONOMI Danny Koerniawan Pamungkas1), Agung Haryono2), Sri Umi Mintarti3) Prodi Pendidikan Ekonomi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang SLTPN 2 Rogojampi Banyuwangi Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Ekonomi siswa kelas VIII pada SLTP N 2 Rogojampi tahun ajaran 2010/2011. Penelitian ini dilakukan di SLTP Negeri 2 Rogojampi dengan responden siswa kelas VIII sebagai populasinya. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan teknik Propotional Random Sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 69 responden. Metode Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, uji t dan uji F. Analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16 dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian yang menjelaskan secara nyata keadaan bagi siswa kelas VIII SLTP Negeri 2 Rogojampi tahun ajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut : Kepemimpinan Guru ekonomi, kemampuan berkomunikasi Guru ekonomi, Lingkungan belajar dan motivasi belajar siswa berada pada klasifikasi baik. Selanjutnya terjadi pengaruh positif yang signifikan secara parsial maupun simultan antara Kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi guru dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS ekonomi. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kemampuan Berkomunikasi, Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar. Proses belajar siswa akan Motivasi sangat penting untuk berhasil jika dalam diri siswa ada mendorong siswa dalam belajar baik keinginan untuk belajar dan kemauan itu untuk ekstrinsik. Bagi keinginan atau dorongan inilah yang mempunyai motivasi disebut motivasi. Motivasi adalah kemauan belajarnya lebih kuat karena daya penggerak di dalam diri siswa tidak tergantung pada faktor dari luar yang menimbulkan kegiatan belajar dirinya, dan memberikan arah pada kegiatan mempunyai belajar sehingga tujuan yang di kemauan belajarnya tergantung pada kehendaki faktor-faktor yang berasal dari luar menjadi lebih baik lagi, oleh subyek belajar itu tercapai(Sardiman,2001:73). motivasi intrinsik sebaliknya motivasi maupun siswa yang intrinsik siswa yang ekstrinsik dirinya. Ada banyak faktor yang dapat 304 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 membangkitkan motivasi sipengirim dan sipenerima saling belajar siswa salah satunya faktor guru mempengaruhi sebagai seorang pemimpin. Kemampuan berkomuunikasi guru Kepemimpinan suatu kemampuan seseorang untuk merupakan dan sangat penting komunikasi kesiapan satu sama karena yang baik lain. dengan dapat mempengaruhi, menciptakan iklim komunikatif antara membimbing dan mengarahkan atau guru dengan siswa, selain itu dengan mengelola orang lain agar mereka komunikasi yang efektif guru dapat mau berbuat sesuatu demi tercapainya dengan mudah mempengaruhi alam tujuan bersama (Burhanuddin,1994 : bawah sadar siswa dengan gagasan 2). Jadi disini keberhasilan dalam ataupun ide dan pemikiran-pemikiran proses belajar mengajar tidak luput yang bersifat positif dan membangun dari terdahadap peran seorang bertindak guru selayaknya yang perkembangan belajar samping faktor siswa. seorang Di pemimpin. Keberhasilan seorang guru tergantung kemampuan untuk untuk kepemimpinan dan kemampuan bekerja sama dengan siswa-siswa berkomunikasi guru, lingkungan yang dipimpinnya baik dalam hal belajar juga sangat penting, karena mengarahkan, menuntun, atau pun Lingkungan belajar sangat berperan menerima saran - saran. dalam menciptakan suasana belajar yang Hal berikutnya yang juga menyenangkan. Lingkungan penting dalam keberhasilan suatu tersebut dapat meningkatkan motivasi pembelajaran dan adalah berkomunikasi Muhammad Kemampuan guru. (2001:5) keefektifan belajar. Kondisi lingkungan belajar yang kondusif Menurut baik komunikasi lingkungan rumah maupun verbal lingkungan sekolah akan menciptakan maupun non verbal antara sipengirim ketenangan dan kenyamanan siswa dengan adalah pertukaran pesan pesan untuk dalam belajar, sehingga siswa akan laku. Proses lebih mudah untuk menguasai materi komunikasi yang terjadi merupakan belajar secara maksimal. Slameto, proses yang timbal balik karena (2003: 72) menyatakan lingkungan sipenerima mengubah tingkah 305 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 yang baik perlu diusahakan agar dapat anak mendapat kemudahan dalam memberi belajar dan termotivasi untuk meraih pengaruh yang positif prestasi. terhadap anak atau siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Lingkungan Lingkungan sekolah, apabila lingkungan sekolahnya berkualitas pendidikan dibedakan menjadi tiga bagian yaitu dimana lingkungan lingkungan berprestasi, tentu akan memberikan sekolah, dan lingkungan masyarakat pengaruh tersendiri kepada seluruh (Ahmadi dan Uhbiyanti, 1992: 66). Di siswa untuk belajar dengan baik dan lingkungan keluarga yaitu (ayah dan memotivasi mereka untuk bersaing ibu) lah yang sebenarnya memiliki meraih prestasi. Sementara itu faktor tanggung jawab dan berperan sebagai lingkungan masyarakat pun tidak pendidik paling utama. Lingkungan kecil pengaruhnya terhadap motivasi keluarga bisa memberikan pengaruh belajar anak. Memang ada pengaruh positif terhadap aktivitas belajar anak yang justru menyebabkan timbulnya apabila cukup masalah bagi sebagian pelajar, tetapi ekonomi ada pula yang memberikan pengaruh berkecukupan. Perhatian dari orang yang positif. Dalam hal ini, sangat tua juga penting peranannya terhadap tergantung dari bagaimana cara si motivasi belajar pelajar menghadapinya. Terutama dengan cara keluarga, keadaan harmonis, keluarga kondisi kedisiplinan anak, misalnya mampukah memperhatikan belajarnya siswanya siswa banyak yang memilah-milah mana yang baik dan mana yang buruk. atau menanyakan adakah kesulitan yang tidak bisa dipecahkan dan apakah METODE Penelitian orang tua bisa membantu dalam memecahkan suatu permasalah dalam penelitian pembelajaran. menggambarkan Orang tua juga non ini merupakan eksperimen yang pengaruh seringkali memberikan motivasi atau kepemimpinan, dorongan agar anak menjadi optimis berkomunikasi guru, dan lingkungan dan merasa ada perlindungan dan belajar terhadap motivasi belajar perhatian dari orang tua, sehingga siswa pada mata pelajaran ips. 306 kemampuan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Populasi dalam penelitian ini adalah Kemampuan berkomunikasi Guru, siswa 2 Lingkungan Belajar dan Motivasi Rogojampi sebanyak 224. Teknik Belajar siswa. Uji coba instrumen pengambilan sampel yang dilakukan dilakukan dengan uji validitas dan dalam penelitian ini adalah dengan reliabilitas. Selanjutnya analisis data teknik Random dilakukan dengan analisis regresi Sampling, yaitu teknik pengambilan berganda. Uji Hipotesis secara parsial anggota sampel untuk masing-masing dilihat dengan uji t dan uji hipotesis kelas secara simultan dilihat dengan uji F. kelas 2 SMP Negeri Propotional yang dilakukan secara acak sederhana/undian. Pengambilan Pada penelitian ini dilakukan uji sampel ditentukan dengan rumus asumsi klasik berupa uji normalitas, Slovin uji yang sebanyak 69,13 diperoleh yang sampel multikolinearitas heterokedastisitas kemudian dan sebagai uji syarat dibulatkan ke puluhan menjadi 69 sebelum melakukan analisis dengan siswa kemudian disebarkan ke tujuh model regresi. kelas yang ada dengan proporsi yang sama untuk tiap kelas. Pengambilan HASIL DAN PEMBAHASAN sampel siswa dari tiap kelas dilakukan Hasil deskripsi data penelitian dengan teknik undian yaitu dengan menunjukkan bahwa kepemimpinan memberikan kesempatan yang sama guru mata pelajaran Ekonomi kelas kepada seluruh anggota populasi VIII IPS SLTP N 2 Rogojampi tahun untuk menjadi sampel penelitian. ajaran 2010/2011 di dalam kegiatan Jenis data dalam penelitian ini adalah pembelajaran di kelas telah baik. Hal data kualitatif berupa jawaban ini ditunjukkan dari kemampuan guru responden pada pengisin kuesioner dalam menggunakan metode dan dan data yang didapat dari studi teknik pembelajaran yang menurut pustaka dan data kuantitatif berupa pendapat sebagian besar siswa telah skor baik. Dalam pembelajaran guru telah kuesioner yang dinyatakan dalam skala Likert. Instrumen dalam menggunakannya penelitian ini berupa kuesioner yang pembelajaran yang bervariasi baik menggambarkan ceramah maupun tanya jawab. Selain Kepemimpinan, 307 metode National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 itu saat mengajar guru juga sering sifatnya nyata untuk mempermudah menggunakan alat peraga sehingga siswa dalam memahami materi. materi pembelajaran yang Berdasarkan hasil deskripsi disampaikan dapat dengan mudah data penelitian, menunjukkan bahwa dipahami oleh siswa. kemampuan berkomunikasi guru Baiknya kepemimpinan dari mata pelajaran Ekonomi kelas VIII guru mata pelajaran Ekonomi kelas IPS SLTP N 2 Rogojampi tahun VIII IPS SLTP N 2 Rogojampi ajaran 2010/2011 di dalam kegiatan tersebut pembelajaran masuk dalam kategori juga ditunjukkan dari kemampuan mereka yang baik dalam baik. bekerja maupun bekerjasama dengan kemampuan siswa maupun dalam menganalisa mengembangkan sikap positif dalam maupu masalah. kegiatan pembelajaran yang baik Baiknya kemampuan guru dalam yaitu sering memberikan kesempatan bekerja dan bekerjasama dengan kepada siswa untuk berpendapat hal siswa tersebut ditunjukkan dari telah ini dapat diartikan siswa diberi dimanfaatkannya jam pelajaran yang kebebasan untuk mengeluarkan idea tersedia guna tau jawaban setiap kasus atau materi penyampaian materi pembelajaran yang sedang dibahas sedangkan guru serta hanya bertugas untuk membimbing memecahkan secara efektif keterlibatan membantu guru dalam mengarahkan dan dan Hal ini ditunjukkan guru mengarahkan saja, dari dalam sering membimbing siswa saat diskusi kelas. mengulang kembali bagian-bagian Sedangkan kemampuan guru yang yang penting dari pendapat yang baik dan disampaikan siswa dan juga sering siswa memberikan pujian kepada siswa guru yang mampu berpendapat secara baik. dalam menganalisa memecahkan ditunjukkan masalah dari seringnya membantu siswa-siswa yang kesulitan dalam mempelajari mengerjakan memberikan Kemampuan berkomunikasi maupun guru yang telah baik tersebut juga dengan ditunjukkan dari keluwesan sikap dan tugas contoh-contoh yang keterbukaannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru mau terbuka 308 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dalam menerima pendapat maupun dilakukan guru untuk menjaga agar saran kondisi kelas tetap kondusif adalah siswa, menghargai guru setiap juga mau disaat perbedaan kelas mulai lemas atau pendapat antar siswa maupun antar konsentrasi mulai menurun, guru guru dengan siswa. Saat mengajar seringkali guru gurauan terlihat bergairah dan memberikan kecil atau gurauan- sering juga bersungguh-sungguh. Hal ini terlihat mengajak dari seringnya guru menunjukkan mendengarkan bagian-bagian penting dari materi pengalaman yang pernah dilalui oleh yang disampaikannya dan seringnya guru tersebut. anak didiknya untuk cerita tentang Berdasarkan deskripsi data guru melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran untuk membangitkan penelitian, suasana kelas yang terlihat lesu, hal lingkungan belajar siswa SLTP N 2 ini ditunjukkan dengan adanya Tanya Rogojampi tahun ajaran 2010/2011 jawab sebagai bentuk evaluasi pada adalah baik. Hal itu ditunjukkan akhir dengan dukungan orang tua yang pemberian suatu materi menunjukkan bahwa sangat besar dalam pendidikan anak, pelajaran. kemampuan selain itu sekolah juga memberikan berkomunikasi guru juga ditunjukkan pengaruh yang sangat besar karena dari dalam sekolah selalu melakukan usaha- mengelola interaksi dalam kegiatan usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. pendidikan di sekolah SLTP N 2 Baiknya kemampuan Saat guru pembelajaran guru sering kali menemui suasana Rogojampi, dan kelas yang ramai atau gaduh, tetapi lingkungan masyarakat mereka tidak semata-mata memarahi siswa dan memberikan hukuman kepada mempunyai pengaruh yang besar hal siswa yang gaduh. Dengan penuh ini dapat dilihat dengan banyaknya kearifan guru selalu mengarahklan kegiatan tingkahlaku mendukung belajar siswa. anak didiknya agar suasana pembelajar di dalam kelas dapat tetap terjaga, upaya lain yang 309 SLTP 2 rata-rata disekitar rogojampi masyarakat untuk yang juga dapat National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Kepemimpinan Uji Asumsi Klasik Hasil uji normalitas dengan terjadi menggunakan metode uji sampel dengan Kolmogorov-Smirnov Guru (X1) tidak multikolinearitas. Pada variabel kemampuan berkomunikasi guru (X2) menunjukkan bahwa nilai test distribution normal dimana kriteria VIF yang digunakan yaitu: jika Sig > taraf sebesar 1,349 yang berarti disekitar signifikansi (α= 0,05) maka data angka 1 dan nilai tolerance sebesar penelitian berasal dari populasi yang 0,741 yang berarti mendekati 1, bersidistribusi dengan demikian dapat disimpulkan normal. Hasil uji (Variance Inflating normalitas data dapat diperoleh nilai bahwa sig. sebesar 0,487, berdasarkan hasil Berkomunikasi tersebut maka data yang digunakan multikolinearitas. dalam penelitian ini berdistribusi Lingkungan normal. menunjukkan hasil pada Factor) Kemampuan tidak terjadi Variabel Belajar bahwa (X3) nilai VIF pengujian (Variance Inflating Factor) sebesar diketahui 1,086 yang berarti disekitar angka 1 masing-masing dan nilai tolerance sebesar 0,921 yang variabel bebas di sekitar angka satu berarti mendekati 1, dengan demikian dan nilai tolerance mendekati angka dapat 1. Dari hasil tersebut maka dapat Lingkungan Belajar tidak terjadi disimpulkan bahwa model regresi multikolinearitas. multikolinearitas bahwa nilai yang VIF dapat digunakan multikolinearitas. bebas Nilai disimpulkan Untuk bahwa mendeteksi pada ada VIF tidaknya heteroskedastisitas dalam (Variance Inflating Factor) pada model regresi bisa dilihat dari pola variabel Kepemimpinan Guru (X1) yang terbentuk pada titik-titik yang yaitu sebesar 1,370 hasil tersebut terdapat pada grafik scaterplot. Dasar menunjukkan pengambilan keputusan pada uji bahwa nilai VIF disekitar angka 1 sedangkan nilai heteroskedastisitas tolerance mendekati angka 1 yaitu berikut:Jika ada pola tertentu, seperti sebesar 0,730. Dengan demikian titik-titik yang ada membentuk suatu menunjukkan pola tertentu yang teratur maka telah bahwa pada 310 adalah sebagai National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 terjadi heteroskedastisitas, b) Jika ada kepemimpinan diperoleh thitung = pola yang jelas serta titik-titik yang 3,764 mengembang si atas dan di bawah nol 0,000. Karena harga signifikansi yang pada sumbu Y, maka tidak terjadi diperoleh heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa nilai t yang pengujian diperoleh tersebut signifikan, hal ini heteroskedastisitas diketahui bahwa titik-titik dengan harga kurang signifikansi dari 0,05, yang berarti bahwa variabel kepemimpinan terbentuk pada grafik scaterplot tidak (X1) berpengaruh secara signifikan membentuk pola yang jelas serta terhadap motivasi belajar siswa (Y), tersebar di atas dan di bawah angka 0 (b) pada sumbu Y sehingga dapat diambil berkomunikasi kesimpulan bahwa model regresi yang digunakan terhadap motivasi pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa Uji Hipotesis untuk Pengujian Hipotesis Secara Parsial variabel kemampuan berkomunikasi guru diperoleh thitung = (Uji t) hipotesis secara 5,413 dengan signifikansi 0,000. dimaksudkan untuk Karena Pengujian ini kemampuan belajar Berdasarkan hasil perhitungan bebas heteroskedastisitas. parsial Pengaruh harga signifikansi menguji keberartian pengaruh dari diperoleh masing-masing variabel bebas yaitu menunjukkan bahwa nilai t yang kepemimpinan dan (X1), kemampuan diperoleh tersebut signifikan, hal ini 2 berkomunikasi belajar (X3) terhadap motivasi belajar (Y). (a). Pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi belajar Berdasarkan siswa perhitungan pada lampiran dari 0,05, berarti bahwa variabel kemampuan berkomunikasi (X ) dan lingkungan siswa kurang yang berpengaruh guru secara (X2) juga signifikan terhadap motivasi belajar siswa (Y), dan (c). Pengaruh Lingkungan Belajar hasil terhadap dan motivasi belajar. Berdasarkan hasil perhitungan pada terangkum pada tabel 4.7 di atas lampiran dan terangkum pada tabel menunjukkan bahwa untuk variabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa untuk 311 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 variabel Lingkungan Belajar PENUTUP diperoleh thitung = 2,333 dengan Hasil penelitian menjelaskan signifikansi 0,023. Karena harga bahwa terjadi pengaruh positif yang signifikansi yang diperoleh kurang signifikan secara parsial maupun dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t simultan yang diperoleh tersebut signifikan, hal kemampuan berkomunikasi guru dan ini berarti bahwa variabel Lingkungan Lingkungan Belajar (X3) juga berpengaruh secara motivasi N siswa (Y). Belajar belajar terhadap mata pelajaran 2 Rogojampi tahun ajaran 2010/2011. Pengujian Secara Simultan (Uji F) Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil pengujian ini ada beberapa saran yang dapat hipotesis dengan perhitungan analisis diajukan. regresi ganda menggunakan program Saran yang diajukan tersebut adalah (1) hendaknya peneliti komputasi SPSS for Windows release bisa mengaplikasikan hasil penelitian, 16 yang terangkum pada tabel 4.7 hitung kepemimpinan, Ekonomi pada siswa kelas VIII SLTP signifikan terhadap motivasi belajar diperoleh F antara karena banyak pengetahuan baru yang = 34,966 dengan didapatkan selama penelitian harga signifikansi sebesar 0,000. berlangsung, (2) Karena harga signifikansi kurang dari meningkatkan lagi 0,05, menunjukkan bahwa nilai F hitung dengan yang diperoleh tersebut signifikan. kemampuan menggunakan metode Dengan demikian dan teknik dalam mengajar, selain itu bahwa ada menunjukkan pengaruh kepemimpinan, positif juga kemampuan cara harus guru lebih kepemimpinan meningkatkan dapat meningkatkan kemampuannya untuk dapat bekerja berkomunikasi guru dan Lingkungan sama Belajar terhadap motivasi belajar meningkatkan kemampuan berfikir, mata pelajaran Ekonomi pada siswa menganalisa kelas VIII IPS SLTP N 2 Rogojampi permasalahan yang dihadapi, (3) guru tahun ajaran 2010/2011. dapat dengan orang dan meningkatkan lain dan memecahakan kemampuan berkomunikasi yang dimiliki dengan 312 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 cara selalu berusaha mengembangkan dengan siswanya, dan (4) Hendaknya sikap kegiatan guru selalu mengamati lingkungan pembelajaranan, selalu dapat bersikap belajar siswa-siswinya, karena ketiga luwes dan terbuka, selalu dapat tampil variabel tersebut sangat penting dan secara bergairah dan bersungguh mempunyai pengaruh yang sangat sunggh dalam memberikan materi dan signifikan terhadap motivasi belajar harus meningkatkan siswa. untuk dapat positif dalam kemampuan mengelola interaksi Gunawan, DAFTAR RUJUKAN Ilmu Hamalik, Moch. Idochi. Ihsan, dan Organisasi. Jakarta:Bumi Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-asas Djamarah, Syaiful Bahri. 2001. Guru Interaksi Kepemimpinan. Aksara Aksara Didik PT Muhammad, Arni. 2001. Komunikasi Kepemimpinan. Jakarta:Bumi Anak Jakarta: Jakarta:Haja Grafindo Analisis Administrasi Manajemen Dan Dan Dasar-Dasar Kartono, Kartini. 2001. Pemimpin Mengajar. 1994. Megajar. Rineka Cipta. Bandung:Angkasa Burhanuddin. Fuad.1997. Kependidikan. 1994. Kepemimpinan Dalam Proses Belajar Proses Yogyakarta PT Rineka Cipta. Anwar, 2003. Yogyakarta:BPFE Sosiologi Jakarta: Oemar. Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen. Praktek. Jakarta:Rineka Cipta Pendidikan. PT Jakarta:Bumi Aksara Penelitian Suatu Pendekatan 1991. Jakarta: Belajar Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Abu. Sosiologi Rineka Cipta. Pendidikan. Jakarta : Rhineka Cipta.. Ahmadi, 2000. Pendidikan. Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyanti. 1992. Ari. Mengajar. Dalam Cipta Edukatif. Jakarta:Rineka Cipta 313 Jakarta:Rineka National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Nasution. 2004. Pendidikan. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Sosiologi Jakarta: PT Bandung:Tarsito Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Rineka Cipta. Ritongga, dkk. 2000. Bisnis. Bandung: Alfabeta Pelajaran Suwarno, wiji. 2006. Dasar-Dasar Ekonomi untuk SMU Kelas I. Jakarta:Erlangga Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Sardiman, A.M. 2005. Interaksi Dan Ar-Run Media Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Raja Grafindo Persada Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- 1994. Pengantar Pendidikan. Faktor Jakarta: yang Mempengaruhinya. Karti dkk. Komunikasi Dikti Depdikbud. Jakarta: Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin PT Rineka Cipta. Soeharto, Dirjen 1996. Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo Pembelajaran. Undang-undang Republik Indonesia Surabaya:SK Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sudarmanto, R, Gunaawan. 2006. Pengaruh lingkungan belajar Sistem dan minat belajar Nasional.http:// ww.Pdk.go.id / inlink.Php?to:uusisdiknas Terhadap prestasi belajar akuntansi Yusuf, Muri. 1986. Pengantar Ilmu siswa smk negeri I Bandar lampung tahun Pendidikan Pendidikan. Jakarta: Ghalia pelajaran Indonesia. 2006/2007, Styowati, 2007, pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Siswa kelas VII smpn 13 semarang 2 314 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 RANCANGAN MODEL CSR (PERTIWI) SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT PULAU GILIGENTING (Studi Evaluasi Pada Pola Tindakan Komunikasi Stakeholder Selama Pelaksanaan CSR PT. Santos Di Pulau Giligenting) Dano Purba Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijawa Malang [email protected] ABSTRAK Pada tahun 2007 perusahaan PT. Santos diresmikan oleh Pemerintah Sumenep sebagai perusahaan yang memanfaatkan potensi gas di perairan Blok Maleo Pulau Giligenting. Sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat dikeluarkanlah program CSR. Keberadaan CSR yang tidak mampu menyatukan kepentingan perusahaan dan kearifan lokal, justru akan mengkikis kearifan lokal dan memposisikan masyarakat sebagai objek yang tertindas. Sepuluh tahun lamanya program CSR PT. Santos telah diimplementasikan, namun permasalahan terjadi ialah arah dan bentuk program CSR ditentukan oleh keputusan kepala desa yang menyesuaikan ketentuan tim CSR kabupaten. Sehingga bentuk-bentuk kearifan lokal masyarakat pulau kurang diperhatikan, yakni minimnya modal pelaku usaha kue bapel, gula jawa, dan lemahnya jaringan pemasaran ikan nelayan, serta tidak termenejemenya pengolahan sampah wilayah pesisir yang semakin memperburuk sosial ekosistem pulau Giligenting. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini berupaya merumuskan rancangan model CSR berbasis kearifan lokal Pulau Giligenting. Jenis penelitian kualitatif deskriptif melalui pendekatan studi evaluasi dengan tiga dimensi. Yakni pola komunikasi stakeholder, kearifan lokal, dan rancangan model CSR PT. Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbangunnya lebenswelt sejak tahun 1950 sampai 2016 berupa produk pengetahuan pemanfaatan potensi pertanian, pemanfaatan potensi laut, dan pengetahuan aktivitas merantau. Tiga pengetahuan tersebut diproduksi, direproduksi dan dipelihara sebagai wujud dinamika kearifan lokal masyarakat Pulau Giligenting. Pola komunikasi stakeholder selama pelaksanaan CSR PT. Santos bersifat monologal. Akhinya konsensus terbangun terdiri dari tiga bagian, yakni otoritas kepala desa dalam usulan program CD, intruksi Bupati Sumenep menentukan proporsi program CD, dan keputusan PT. Santos menentukan besarnya anggaran CD. Tiga hal tersebut membatasi pola komunikasi stakeholder untuk menyentuh kearifan lokal. Oleh karena itu rancangan model CSR (PERTIWI) Penguatan Ekonomi Rakyat Tetap Ingat Wilayah Induk merupakan solusi agar pelaksanaan CSR mampu menyentuh kearifan lokal masyarakat Pulau Giligenting. Kata Kunci: Lebenswelt, CSR, kearifan lokal, masyarakat pulau, dan CSR PERTIWI 315 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 2005 dan menurut data Kementrian I. PENDAHULUAN Terjalinya hubungan kerjasama antara Pemerintah Indonesia Lingkungan Hidup menunjukkan dari dan total perusahaan 466, perusahaan 72 perusahaan Perusahaa Asing semakin memberi dipantau peluang perusahaan Multi Nasional mendapat rapor hitam, 150 merah, 221 Corporate (MNC) mengusai Sumber biru, 23 hijau dan tidak ada yang Daya Alam (SDA). Terbukti lima mendapat kontraktor Asing terbesar adalah Exxon 2013:187). Mobil, Chevron, Shell, dan BP (Beyond perusahaan mendapatkan rapor hitam mereka dan merah, menunjukkan masih banyak Petroleum), menguasai cadangan minyak bumi 70% dan terdapat peringkat emas Dengan (Fajar, banyaknya perusahaan tidak melakukan CSR. cadangan gas alam 80% serta memiliki Lalu bagaimanakah kegiatan kapasitas produksi 68% minyak bumi CSR di kepulauan? Dikeluarkannya dan 82% gas alam (Kumalasari, UU WP-PPK No 27 tahun 2004 dan 2013:33). Keberadaan ini menjadi salah UUPT No 25 tahun 2007 sebenarnya satu faktor pendorong pemerintah memberikan mengeluarkan melakukan Undang Undang peluang aktifitas perusahaan dan menjalin Perseroan Terbatas (UUPT) pada 20 hubungan harmonis melalui sentuhan juli tahun 2007 No 25 pasal 74. Dalam nilai-nilai UUPT dijelaskan bahwa perusahaan penelitian Satria (2012) di Pulau mengolah SDA diwajibkan melakukan Panjang kegiatan yang menyatakan memperhatikan kebutuhan masyarakat, pengolahan nilai-nilai, norma dan unsur-unsur mangrove, terumbu karang, batubara, budaya (Wahyudi, 2008:184). Kegiatan dan pendirian pelabuhan. Berdampak CSR perlu mendapat perhatian khusus, pada rusaknya ekosistem laut dan Arifin mengatakan bahwa berdasarkan peralihan tempat penangkapan ikan. Program Akhirnya masyarakat lokal melakukan sosial Penilaian CSR Peningkatan Perusahaan (PROPER) tahun 2004- beberapa 316 kearifan lokal. Kalimantan bahwa akibat sumberdaya strategi, yaitu Hasil Selatan dari alam adanya National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembagian kerja istri untuk mencari perusahaan, agar pajak ataupun dana sumber pendapatan lain, nelayan lokal bagi hasil tetap masuk pada sumber ikut kapal tongkang di daerah lain, dan pendapatan adanya kepulauan akan kehilangan potensi gas, peraturan melindungi desa ekosistem untuk karang. mineral, daerah. minyak, dan Masyarakat kesempatan Kemudian, hasil peneltian Stevany memperoleh (2012) menyatakan bahwa CSR PT. masyarakat Telkom di Pulau Pramuka dengan memprihatinkan, bentuk program Broadband Learning global, dan keterbatasan fasilitas publik Center (BLC) menghasilkan pelatihan membuat internet tersudut pada ruang eksploitasi antara dan pertambahan berdampak mata pada pencaharian, haknya. pulau Keberadaan akan semakin perubahan mereka akan iklim semakin pemerintah dan perusahaan. mulanya menjadi nelayan hingga saat Lokasi penelitian ini di Pulau ini masyarakat juga menekuni sektor Giligenting, karena pulau tersebut witasa bahari. Bentuk program BLC terdapat PT. Santos sebagai perusahaan tersebut juga dikembangkan oleh PT. mengola potensi gas dan mengeluarkan Telkom di Pulau Seribu, Pulau Sebatik, CSR selama sembilan tahun. Menurut dan Pulau Nunukan. hasil observasi, pada tahun 2018 PT. Dari hasil penelitian di atas dapt Santos akan menambah titik lokasi ditarik benang sarinya bahwa kehadiran pengeboran gas diselatan Blok Maleo perusahaan dan pelaksanaan CSR yaitu Sumur Merrem dan Willis. Hal ini berdampak akan menjadi ekploitasi SDA dan positif dan negatif, tergantung dari strategi perusahaan bantuan CSR berkepanjangan. menyisipkan kepentingan melalui CSR Pulau Giligenting disahkan yang mampu menyatu dengan kearifan sebagai kecamatan pada tanggal 7 April lokal dan meningkatkan kapasitas 1982 oleh Presiden Soeharto di Jakarta. masyarakat Sedangkan Kecamatan Giligenting mempunyai pemerintah melalui kekuatan hukum jumlah penduduk 23.974 jiwa. Secara akan memperpanjang kontrak dengan geografis pulau. 317 letak pulau ini berada National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 disebelah Tenggara Kabupaten terjual dengan harga murah. Hal ini Sumenep Madura. Pulau Giligenting dikarenakan tidak adanya TPI di Pulau mempunyai Giligenting. luas wilayah sekitar Selain itu, tidak 30.031,887 hektar terdiri dari 1.892,72 tersedianya tempat pembelian minyak hektar di Giligenting dan 1.139,17 solar ataupun POM menjadi kendala, hektar di Dilihat dari nelayan harus membeli bahan bakar air laut minyak ke luar pulau dengan biaya kecamatan Giligenting berada pada yang tinggi. Kebiasaan nelayan yang ketinggian kurang dari 500 meter dari menggunakan alat tangkap tradisional permukaan air laut termasuk dataran menjadi rendah (Data Monografi, 2011). nelayan luar yang menggunakan jaring ketinggian Giliraja. permukaan Menurut hasil observasi bahwa selama Sembilan bantuan CSR tahun katrol lamanya diimplementasikan masyarakat. Yakni berakibat pada adanya rusaknya ekosistem karang dan menurunnya nilai tangkap kurang menyentuh nilai-nilai kearifan lokal terganggu karena ikan bagi nelayan yang memancing disekitar pulau. pulau Permasalahan kebersihan giligenting yang dikenal makanan khas pesisir juga menjadi hal utama, rata- kue bapel dan gula cobu’ (gula jawa) rata warga setempat banyak yang ternyata tidak diberikan bantuan CSR membuang sampah di wilayah pesisir. berupa modal ekonomi, Warga yang Akibatnya menekuni usaha tersebut mengeluh, bertumpukan dan tidak termenejemen mereka menganggap bahwa bantuan dengan baik. Keberadaan wilayah CSR hanya dikerjakan elit desa. pesisir menjadi tercemar oleh sampah. Padahal mereka membutuhkan bantuan untuk mengembangkan banyak sampah Program CSR yang selama ini usahanya. menjadi harapan masyarakat pulau Kemudian para nelayan juga demikian, mampu memberikan terobosan, justru mereka kesusahan mencari jaringan dikendalikan oleh elit pemerintah. penjual ikan ke luar pulau, banyak hasil Akibatnya penangkapan yang disia-siakan dan cenderung mengrah pada infrastruktur 318 program CSR lebih National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dan intruksi kepala yang Artinya rasio prosedural mengantarkan menyesuaikan dengan tupoksi tim CSR seseorang mencapai konsensus tidak kabupaten sumenep. Oleh karena itu, berujung pada satu aktor, melainkan peneliti melalui proses komunikasi di dalamnya tertarik untuk desa melakukan lebenswelt penelitian kearifan lokal masyarakat terkandung pulau Giligenting dan pola komunikasi kehidupan”. stakeholder PT. Santos di Pulau Lalau apakah “dunia lebenswelt? Giligenting. Kemudian peneliti akan Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita melakukan penilaian sejauh mana sadari ketika melakukan dialog dengan program CSR menyentuh kearifan orang lain. Misalkan membahas tentang lokal masyarakat. Sehingga peneliti pariwisata, dapat merumuskan rancangan model persolanan implementasi CSR PT. Santos (Madura proses dialog tersebut tentu bisa terjadi Offshore) Pty. Ltd berbasis Kearifan perbedaan Lokal kesepahaman. Hal ini dikarenakan Masyarakat memperhatikan partisipasi Kepulauan kapasitas antara konflik, sosial agama lainnya. pendapat dan Dalam ataupun ruang produksi pengetahuan atau klaim-klaim pemerintah, kebenaran yang mereka miliki sebagai perusahaan, dan masyarakat pulau. produksi Habermas kultural tanpa disadari. mengatakan bahwa I.2 TINJAUAN KONSEPTUAL lebenswelt berfungsi sebagai basis Menyatuhkan Lebenswelt Sebagai kognitif Bagian Kearifan Lokal 2009:38). Artinya dalam tindakan Pemikiran Habermas tentang rasional komunikasi (Hardiman, komunikasi terdapat rasio prosedural lebih mengarah pada pengetahuan aktor yang membantu proses pencapaian intersubjektivitas terjadinya dialog melalui komunikasi atau konsensus. Melalui prosedur yang verbal. Pengetahuan latar belakang dianggap yang membentuk konteks komunikasi pencapaian benar, lewat konsensus itulah diperoleh dan kesahihannya (Hardiman, 2009:33). 319 beroperasi dibelakang proses National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 komunikasi verbal maka inilah yang bahwa lebenswelt dapat dipelihara, disebut sebagai lebenswelt. diteruskan dan direproduksi melalui tindakan komunikasi. Habermas menganggap bahwa merupakan lebenswelt “Orang-orang “tempat dapat trasendental” antara pembicara dan membayangkan pendengar, konsensus lebenswelt yaitu berupa dalamnya. komponen budaya, tatanan membantu legitim dan struktur-struktur pencapaian konsensus karena sebagai kepribadian sebagai endapan basis dari hasil proses pemahaman, sudah seolah-olah terkandung dapat Lebenswelt bersama komunikatif Artinya di perilaku (Hardiman, lebenswelt tindakan 2009:39). koordinasi komponen tindakan dan secara tidak sosialisasi yang berlangsung langsung telah terkandung dalam melalui tindakan komunikatif” sistem yang menjadi acuan (Hardiman, 2009:40) berkomunikasi dan Dari bertindak. pernyataan di Habermas mengkategorikan lebenswelt menunjukkan sebagai merupakan pengetahuan utuh sebuah gudang “vorrat” bahwa atas lebenswelt dan (Hadiman, 2009:39). Yaitu dengan dinamis yang dibangun melalui proses adanya lebenswelt keberadaan rasio pemahaman dan sosialisasi. Artinya komunikan diintepretasikan dan selama keberadaan proses menuju tidak struktur kepribadian seseorang yang terlepas dari lingkupnya. telah diendapkan. Dalam tindakan Kehadiran kesepakatan ruang komunikasi dalam lebenswelt lebenswelt menentukan antara pembicara dan masyarakat tidak hanya sekedar ada pendengar tidak akan pernah terlepas pada dari organisasi, melainkan pada lebenswelt ataupun produksi tradisi, kepercayaan, ideologi, dan kulutral yang mereka pakai sekaligus bahkan terletak dalam komunikasi mereka perbaharui. Habermas (dalam sehari-hari. Hardiman, Hardiman, Habermas 2009:40) (dalam 2009:42) mengatakan bahwa lebenswelt merupakan bagian mengatakan 320 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dari sistem. Namun yang membedakan itu analisa lebenswelt pada kearifan ialah lokal masyarakat pulau dapat dilihat berkembang lebenswelt tergantung dari tindakan komunikasi pada tabel berikut: masyarakat, sedangkan sistem Tabel 1. Analisa lebenswelt pada berkembang dalam bentuk kearifan lokal masyarakat pulau kompleksitas fungsional. Artinya tidak lebenswelt bisa dengan sistem, karena pada porosnya tindakan komunikasi mengintepretasikan kesahian tetap klaim-klaim berkaitan dengan sistem masyarakat. Dengan demikian lebenswelt tidak bisa pengetahuan dianggap berdiri Tahun dipisahkan sebagai begitu Kultural 1950- 1970- masyarakat pemeliharaan, dunia kehidupannya sebagai basis dan upaya berbasis Foto atau merantau dokumen analisa proses produksi pengetahuan potensi pertanian, pemanfaatan nelayan dan pengetahuan aktivitas merantau oleh masyarakat lokal Pulau Giligenting. Kemudian, analisa pola komunikasi stakeholder akan ditekankan selama terletak pada cara peneliti menganalisa terbangunnya Sistem Perantau 2016. Titik tekan analisa tertuju pada kepualauan. Cara kerja teori ini ialah proses dokumen lokal mulai tahun 1950 sampai dengan peneliti kearifan melaut pulau sebagai wujud dinamika kearifan menemukan gagasan rancangan model CSR Foto atau terbangunnya lebenswelt masyarakat komunikasi. Sesuai dengan metode evaluasi Sistem Nelayan melakukan dan suatu dokumen Pada tabel 1, merupakan cara peneliti saja, mereproduksi Pengetahuan Kesahian bertani 2016 melakukan meneruskan Klaim Foto atau 1980 1990- Produksi Pertanian Sistem 1960 malainkan dipandang sebagai hasil proses Produksi proses pelaksanaan CSR PT. Santos. lebenswelt Sebagai berikut tabel dibawah ini: sebagai wujud dinamika kearifan lokal masyarakat Pulau Giligenting. Untuk 321 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Tabel 2. Analisa lebenswelt pada Giligenting. Dalam tulisan ini, kearifan pelaksanaan CSR PT. Santos lokal dimaksud ialah kearifan lokal Stakeholder Rasio Orientasi yang dipertahankan dan berkembang. komunikasi komunikasi Kearifan lokal bersifat berkembang, - Alasan - usulan Kepentingan program komunikasi CD menentukan - Proses bentuk Santos penentuan program CD suatu masyarakat yang memegang nilai LSM keputusan - Pemetaan leluhurnya. Naritoom (dalam Wagiran, - Aturan peran dan 2012:330) mengatakan bahwa terdapat Pokmas Kades Tim CD Kec Tim CD Warga yakni kemampuan tingkat masyarakat lokal kearifan lokal dipertahankan, yaitu pelaksanaan status tiga karakteristik kearifan lokal yaitu; program stakeholder 1). Kearifan lokal merupakan sebuah CD sebagai pengalaman dasar sebagai petunjuk seseorang sebagai melakukan analisa pola pemiliknya. 3). Kearifan lokal bersifat dinamis, komunikasi bersifat praktis. Kemudian rasio terbukan menyesuaikan dan dengan zamannya. Tiga karakteristik kearifan lokal CD yang ada hubungannya dengan merupakan masyarakat lebenswelt masyarakat lokal (pulau). produk Selanjutnya peneliti akan menganalisa cerminan menghasilkan lokalitas, upaya produk- melembaga dan menyesuaikan perubahan lingkungan. sejauh mana program CD menyentuh Pulau lentur, senantiasa stakeholder dalam menentukan keputusan program lokal diendapkan lokal tidak terlepas dari lingkungan komunikasi stakeholder sebagai wujud menghubungkan panjang, pedoman berperilaku. 2). Kearifan Pada tabel 2, merupakan cara kearifan sebagai menyerap budaya luar. Sedangkan komunikasi peneliti dipandang Keterhubungan Giligenting. dari konsep lebenswelt dan kearifan lokal ialah Sehingga dapat menemukan dampak terletak CSR dan keberlanjutan CSR di Pulau pada posisi pengetahuan masyarakat sebagai produksi budaya. 322 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Habermas mengatakan lebenswelt merupakan Tabel 3. Pemetaan Kearifan Lokal bahwa Masyarakat Pulau Giligenting endapan pengetahuan melalui sosialisasi yang Potensi Potensi Non fisik cukup lama, menjadi kepribadian, Fisik (Lebenswelt) legitim dan diungkapkan komunikasi. Sedangkan 1. Nelayan melalui 1. Produksi kultural jenis 2. Pariwisata mata Wagiran menganggap bahwa kearifan lokal pencaharian 3. Kuliner nelayan, 4. Pertanian merantau. cerminan masyarakat menghasilkan bertani dan 2. Produksi pengetahuan produk lokalitas berupa artefak, nilai berupa sistem melaut, dan perilaku. Kearifan lokal tidak sistem selalu monoton, melainkan dinamis merantau. tergantung bertani dan masyarakat melakukan Pada tabel 1 dan tabel 3 terhadap perubahan merupakan desain peneliti menganalisa penyesuaian lingkungan dan interaksi antar sesama. lebenswelt Artinya lebenswelt dan kearifan lokal masyarakat Pulau Giligenting. Analisa merujuk budaya lebenswelt sebagai dinamika kearifan masyarakat berupa pengetahuan dan lokal akan dijelaskan mulai tahun 1950 perilaku sampai pada 2016. Yakni terdapat tiga pada produksi masyarakat berhubungan dan kearifan lokal dengan nilai, norma, artefak, dan alam. produksi Berdasarkan pada penjelasan di atas, pengetahuan pertanian, nelayan dan fokus yaitu merantau. Tiga produksi pengetahuan menganalisis kearifan kearifan lokal tersebut merupakan bentuk kearifan masyarakat Pulau Giligenting sebagai lokal bersifat non fisik. Sedangkan wujud lebenswelt kearifan lokal bersifat fisik akan kajian penelitian pengetahuan, berupa dijelaskan melalui alat-alat pertania, alat-alat nelayan, dan fasilitas yang digunakan oleh masyarakat giligenting. . Bagaimana sifat fisik dan non fisik tersebut melibatkan banyak orang dan 323 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mengatur perilaku masyarakat pulau, kearifan serta hasil interaksi masyarakat pulau Dimensi kedua pola komunikasi yaitu dengan masyarakat memproduksi lokal luar yang menganalisis pengetahuan. Maka stakeholder masyarakat pulau. pola komunikasi sebagai pengetahuan disitulah terdapak dinamika kearifan prakstis atas sistem lokal masyarakat Pulau Giligenting. kegiatan CSR (Pra pelaksanaan implementasi, implementasi dan pasca implementasi). Stakeholder dimaksud ialah tim CD 1.3 METODE PENELITIAN Desain penelitian menggunakan kabupaten, tim CD kecamatan, tim CD kualitatif melalui pendekatan studi desa, evaluasi. Menurut Rossi dan Freedman masyarakat lokal. Stakeholder tersebut (dalam Suharsimi, 2013:37) penelitian merupakan informan peneliti untuk evaluatif adalah penerapan prosedur diwawancarai penelitian sosial yang sistematis dalam Dimensi ketiga rangka menilai konseptualisasi, desain, dampak program implementasi dan kegunaan sebuah program program intervensi sosial. Artinya program CD. Kemudian berdasarkan penelitian evaluasi merupakan sebuah pada penelitian berupaya menganalisis dan masyarakat melakukan penilaian terhadap kegiatan komunikasi sosial dengan konsep digunakan untuk implementasi progam CD, peneliti akan mencapai merumuskan devinisi-devinisi sosial dalam sebuah program. pokmas, LSM Bisma secara CD dan mendalam. ialah menganalis CD, kesesuaian dan pemetaan keberlanjutan kearifan kepulauan dan stakehoider rancangan lokal pola selama model implementasi CSR PT. Santos (Madura Cara kerja penelitian terdiri dari Offshore) Pty. Ltd berbasis Kearifan tiga dimensi. Pertama, dimensi kearifan Lokal Masyarakat Pulau Giligenting. lokal masyarakat Pulau Giligenting Proses yaitu melakukan wawancara, FGD, dokumentasi dan lebenswelt partisipasi langsung dalam kegiatan “dunia hidup” sebagai wujud dinamika CSR dan aktivitas masyarakat Pulau upaya pemetaan peneliti terbangunnya 324 pengambilan data melalui National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Giligenting. Kemudian akan diproses keabsahanya dengan tahap triangulasi melalui tahap analisa data dan diuji sumber. 2.1 HASIL DAN PEMBAHASAN besar memanfaatkan potensi pertanian Mengungkap Lebenswelt berupa Sebagai digunakan Wujud Dinamika Kearifan Lokal Sedangkan sistem mengatakan bahwa Kecamatan kearifan lokal dengan melalui keberadaan lebenswelt beras, mencatatat kangkung, singkong, dan kebutuhan pokok lainnya. Setelah pertanian, kembali ke pulau, barang bawaan tersebut langsung diangkut dengan dan aktivitas merantau. tahun berperan pihak ditukar dengan bahan logistik, seperti pengetahuan pemanfaatan potensi laut, Pada terdapat bapel, dan jagung. Barang bawaannya masyarakat masyarakat pulau, yakni pengetahuan potensi Kecamatan barang bawaan berupa gula cobhu’, kue ini, terletak pada tiga pruduksi pengetahuan pemanfaatan Saronggi, perahu, koordinator kebudayaan. tulisan itu, Cara dilakukan untuk menukar ialah asil interaksi masyarakat luar yang Berkaitan tahun Garbatu, Sumenep, dan Situbondo. leluhur yang dipakai bersama, dan h memproduksi Pada barter dengan warga luar pulau yakni (2012) sangat erat kaitannya dengan nilai mampu barter. masyarakat masih menerapkan sistem masyarakat. Wagiran dasar legitimasi, tatacara pembuatan dan oleh masyarakat sebagai basis pengetahuan perilaku bahan pada pembagian kerja, kepercayaan, budaya tanpa disadari, melalui proses ataupun sebagai siwalan melibatkan banyak warga yakni terlihat bahwa lebenswelt merupakan produksi diendapkan pohon kue bapel. Bagaimana potensi tersebut Habermas (2009) mengatakan yang air pembuatan gula jawa (gula cobhu’) dan Masyarakat Pulau Giligenting panjang sari kuda dibelakangnya terdapat grobak. 1950-1960 Pemilik kuda langsung membagikan masyarakat pulau giligenting sebagian kepada warga yang bersangkutan, 325 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dibagikan sesuai jenis barang dan sistem yang membangun pengetahuan banyakknya jumlah barang tukaran. dan Kepercayaan dan kerjasama antara (Hardiman, 2009:42). Dalam kontek warga, pemilik kuda, dan pemilik ini, pemanfaatan pertanian berupa perahu mejadi landasan diterapkannya pohon sistem barter. sistem ekonomi lokal yakni sistem menjadi dasar siwalan komunikasi mereduksi sebuah pohon penukaran barang melibatkan banyak siwalan membentuk pembagian kerja, orang. Misalkan tata cara pembuatan bagi pihak perempuan atau ibu-ibu gula cobhu’ agar wangi terkandung berperan tradisi Pemanfaatan sebagai potensi pihak mengolah minyan dan kepercayaan, siap adanya pembagian kerja dalam proses dikonsumsi atau ditukar dengan barang pembuatan gula cobhu’ antara istri dan lain. Sedangkan bagi pihak laki-laki suaminya, serta melibatkan masyarakat berperan dalam proses sampai menjadi sebagai gula jawa pemanjat pohon transaksi penukaran siwalan untuk mengambil sari airnya. barang Waktu siwalan keberfungsian sebuah sistem. Artinya biasanya dilakukan pada waktu pagi lebenswelt tidak hanya didorong oleh dan sore. Agar gula dihasilkan tampak pengetahuan lokal, namun diperoleh wangi warga mempunyai tradisi pada melalui pembuatan gula cobhu tersebut. Yaitu melibatkan pada malam hari warga membakar masyarakat. memanjat pohon membuat gula proses bentuk interaksi komunikasi yang antar Pada tahun 1970-1980 sistem minyan di bawah wadah yang dipakai untuk merupakan cobhu’. barter sudah mulai menghilang, Masyarakat percaya bahwa dengan masyarakat lokal melakukan transisi dilakukannya bisa jenis mata pencaharian. Masyarakat menghasilkan gula cobhu’ beraroma banyak menekuni sumber potensi laut tradisi ini wangi. Habermas mengatakan bahwa lebenswelt merupakan bagian dari 326 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 melalui aktivitas nelayan dan berlayar.1 banyak cumi-cumi. Cara dilakukan Pada tahun itu, masyarakat nelayan oleh para nelayan yang memancing menggunakan sejenis cumi-cumi hanya berputar di sekitar talajengan, yaitu perahu disampingnya pesisir pantai, mereka berangkat jam terdapat untuk 17.00 sampai jam 22.00 malam dengan menjaga keseimbangan perahu dan sebutan istilah lokalnya ialah Alo- menggunakan jenis perahu bonthek. molo.2 Aktivitas masyarakat yang memancing dimanfaatkan untuk dikonsumsi sendiri relatif daripada dan dijual kepada warga setempat. berlayar Pihak istri menjual hasil tangkapan ikan menggunakan sejenis kapal tongkang. dengan cara jual keliling ke rumah Aktivitas warga sekitar. perahu penyangga lebih masyarakat bambu sedikit, berkerja mancing hanya bisa Kemudian Pengetahuan menghasilkan ikan, cumi-cumi, dan hasil alo-molo pemanfaatan nelayan potensi laut selanjutnya ialah aktivitas menggunakan perahu bunthek terlihat berlayar menggunakan kapal ukuran ketika mereka memancing cumi-cumi tongkang dan mesin laut dengan lama pada tanggal 10-17 setiap bulannya, perjalanan lebih satu bulan. Tujuan para nelayan percaya bahwa diantara mereka melakuka perjalanan yaitu tanggal tersebut dapat menghasilkan wilayah Sumatera dan Kalimantan. hasil tangkap dengan jumlah cumi- Untuk muatan berupa kayu mereka cumi cukup banyak. Ketika ada cahaya membawanya dari Kalimantan dan di malam hari, disitulah terdapat Sumatera ke wilayah Pasuruan, Gersik, 1 (Kalimantan-Pasuruan, Sumatera-Gersik, dan Wilayah penghasil kayu lainnya). 2 Alo-molo adalah kegiatan nelayan yang digunakan untuk menangkap cumi-cumi, para nelayan mendayung perahunya sepanjang perjalananya. Alat yang digunakan ialah sejenis udang terbuat dari kayu yang terdapat pancing dibelakangnya, cara menggunakannya ialah dengan mengulurkan benang atom sekitar 9-15 Meter. kepiting. Kebiasaan Nelayan adalah aktivitas masyarakat yang menekuni usaha ikan, mereka menggunakan alat pancing dan jaring darat. Hasil tangkapan ikannya dijual di desanya, sedangkan mata pencaharian berlayar merupakan matapencaharian masyarakat yang menekuni pelayaran kayu. Pada tahun 1970-1980 masyarakat giligenting menggunakan kapal berkuran tongkang, digunakan untuk mengangkut kayu balok dengan rute perjalanan 327 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Tanjung Priuk dan Surabaya. dilakukan ketika suaminya telah Sedangkan dari wilayah Jawa, kapal melakukan perjalanan dalam keadaan tersebut membawa beras, pakaian, kapal bermuatan kayu, pupuk, semen semen, dan pupuk membawanya ke dan beras. Tujuan mereka melakukan Sumatera dan Kalimantan. ritual agar selama perjalanan kapal Sistem dengan dalam keberadaan bermuatan bisa terlihat selamat sampai tujuan. Pihak istri dalam bentuk aktivitas pelayaran kayu, hanya bisa berkomunikasi dengan dan aturan-aturan khusus bagi ABK suaminya ketika mereka bersilaturahmi disaat melakukan perjalanan. Aktivitas ke rumah pemilik kapal, karena disana pelayaran kayu berlangsung selama tersedia kurang lebih 40 hari dalam satu telepon. Pihak istri memberikan kabar periode, membutuhkan alat-alat bantu anak-anak dan kerabat keluarganya, berupa kompas sebagai penunjuk jalan mereka juga meminta keputusan dari menuju sasaran lokasi pemuatan kayu. sauaminya untuk meminjam uang Seorang kapten kapal dipercaya oleh kepada pemilik kapal ketika pihak istri majikan atau pemilik kapal mempunyai tidak tanggung jawab lebih besar, dari pada membiayai kebutuhan hidupnya. menggunakan staf lainnya. melaut kapal layar Kedudukan seorang alat komunikasi mempunyai Dalam berupa uang analisa untuk lebenswelt, kapten kapal mendapat menghormatan Habermas mengkategorikan lebenswelt dari warga setempat, disegani dan sebagai menjadi kepercayaan pemilik kapal. (Hadiman, Pembagian kerja istri ketika suaminya pengetahuan pemanfaatan potensi laut berangkat berlayar, yaitu melakukan oleh masyarakat pulau mempunyai ritual dengan cara menaruhkan baju unsur-unsur terkandung di dalamnya, suami di atas kasur disertai dengan saling berkaitan dan melibatkan banyak bubur ketan hijau dan lilin.3 Ritual ini masyarakat, 3 diyakini membawa keselamatan bagi suaminya yang sedang melakukan perjalanan pelayaran. Ritual Bubur Hijau merupakan kepercayaan masyarakat kepaualaun giligenting yang 328 sebuah gudang 2009:39). sehingga “vorrat” Artinya pengetahuan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tersebut menjadi mereka dan awak kapal lainnya memanfaatkan melakukan komunikasi. Dalam kontek hasil uang pelayaran juga demikian. ini, bagaimana sebenarnya unsur-unsur Pada tahun itu masyarakat Pulau tatanan nilai dibangun dan diterapkan Giligenting banyak merantau ke kota- masyarakat sistem kota besa seperti Jakarta, Tegal, melaut dengan menggunakan kapal Samarinda, dan Cikampek dengan layar, tujuan pulau basis meliputi pembagian kerja ABK, membuka warung pembagian kerja suami dan istri, kepemilikan kepercayaan, dan status sosial. Hal warung bukan milik pribadi. tersebut mencerminkan lebenwelt pada pribadi Pada dan awalnya dengan menjaga perilaku masa itu, kemudian adanya tatanan merantau dilakukan oleh para pihak nilai suami (laki-laki), pihak ibu tetap yang lebenswelt mengatur aktivitas masyarakat merupakan bentuk menjadi kearifan lokal. mengurusi anaknya. Satu tahun sekali Pada tahun 1990 ibu rumah tangga dan aktivitas para perantau pulang ke kampung pelayaran kayu sudah mulai menurun, halamannya. Pada tahun 1988 ketika adanya kebijakan pemerintah pusat dinilai pekerjaan menjaga warung tentang dan menguntungkan, pihak istri dibawa kayu oleh sang suami untuk ikut serta dalam mengakibatkan berhentinya aktivitas aktivitas berwarung. Pada tahun itu pelayaran kayu. Akhirnya para pemilik mulai banyak anak-anak dititipkan ke kapal mencari nenek ataupun kakeknya. Orang tua kolega dari anak tersebut mengirim uang pengangkutan kayu. Kapal pelayaran bulanan melalui kantor POS setempat. kayu banyak dijual oleh pemiliknya Kalangan perantau dinilai berhasil kepada orang luar pulau, kemudian dengan uang penjualan kapal digunakan untuk mereka modal membuka usaha warung di kota- sepeda motor, alat-alat tehnologi dan kota besar. Sedangkan pihak kapten merenovasi rumahnya. Mobilitas yang konservasi pengawasan pelayaran kesulitan sahbandar hutan untuk sebagai 329 kegiatan mampu berwarungnya, membeli televisi, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Pulau masyarakat kepulauan tepat pada Bulan Giligenting tidak hanya terjadi pada Puasa dan diramaikan dengan acara masyarakat perantaunya, namun juga perayaan pernikahan. Warga banyak pada keluarga menetap di pulau. merayakan pernikahan setelah Hari Kondisi rumah menjadi lebih baik dari Raya Idul Fitri. Perayaan pernikahan sebelumnya, fasilitas lebih terpenuhi, tersebut tidak nanggung-nangung, para dan warga terjadi pada masyarakat masuknya semakin alat-alat banyak. tehnologi Situasi perantau keberhasilannya ini menunjukkan melalui hiburan ataupun uang koleman atau buwuh.4 mengakibatkan meningkatnya jumlah Dalam masyarakat merantau, bukan pihak istri analisa lebenswelt, saja yang dibawa ke tempat perantauan pengetahuan aktivitas merantau oleh namun warga pulau giligenting merupakan pihak saudara kandung, bentuk ponakan, dan tetangganya. reproduksi lebenswelt. hasil wawancara Habermas Desa Aenganyar lebenswelt dapat dipelihara, diteruskan menyatakan bahwa pada tahun 2016 dan direproduksi melalui tindakan diantara empat desa mendiami di komunikasi. Kepulaua rata-rata membayangkan komponen lebenswelt penduduknya 60% bekerja merantau di berupa komponen budaya, tatanan kota-kota legitim Menurut dengan Kepala Giligenting besar, sedangkan 40% mengatakan bahwa Orang-orang dan dapat struktur-struktur menetap di kampung halaman. Hal ini kepribadian sebagai endapan dari hasil juga didorong terbatasnya lapangan proses kerja, jenis tanah yang tandus, dan tindakan kecilnya upah minimum dikepulauan. berlangsung melalui tindakan Kebiasaan lain warga yang merantau ke komunikatif (Hardiman, 2009:40). kota Artinya besar, ialah khas mudik 4 Uang Koleman ialah merupakan uang hajatan nikah yang biasanya dikasihkan untuk pihak pengantin. Keluarga yang mempunyai perayaan mantenan, biasanya mencatatan pemahaman, dan koordinasi sosialisasi aktivitas yang merantau pada besarnya uang koleman tersebut. Kemudian untuk digantikan ketika pihak penyumbang, mempunyai hajatan nikah. 330 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 masyarakat pulau terlihat pada sistem luar. Dengan demikian, maka dinamika kekerabatan dalam berwarung, saling lebenswelt mulai tahun 1950 sampai membantu acara pernikahan, perilaku pada tahun 2016 ialah berupa produksi, mudik dan perilaku urban merupakan reproduksi wujud reproduksi lebenswelt. Sampai pengetahuan. Yakni berupa produk saat ini para warga pulau yang pengetahuan merantau ke kota-kota besar, menjadi pertanian, pengetahuan pemanfaatan sumber pendapatan tambahan bagi potensi laut, dan produk pengetahuan warga yang menetap. Yakni membantu aktivitas orang tua, para nelayan dan anaknya pengetahuan tersebut terkandung di melalui uang, dalamnya sistem melaut, barter, alat memondokkan anak, renovasi rumah, transportasi, sistem kekerabatan dalam dan membeli transportasi. berwarung, saling membantu acara pengiriman dan pemeliharaan pemanfaatan merantau. potensi Tiga produk Seperti telah dijelaskan pada nikahan, nilai-nilai kepercayaan, dan tataran konsep di atas, penekanan hubungan timbal balik nelayan dengan keterhubungan lebenswelt dan kearifan keluarganya yang merantau. Unsur- lokal unsur terkandung pada tiga produk ialah pengetahuan terletak pada masyarakat posisi tentang pengetahuan tersebut merupakan pemanfaatan potensi pertanian, potensi wujud kearifan lokal masyarakat Pulau laut dan aktivitas merantau. Artinya Giligenting lebenswelt dan kearifan lokal merujuk pada produksi budaya berupa pengetahuan dan perilaku masyarakat Mengungkap berhubungan dengan nilai, norma, Wujud Pengetahuan Atas Sistem artefak, dan alam. Kearifan dimaksud Pelaksanaan Csr Pt. Santos Pada ialah, kearifan lokal yang bersifat dinamis sesuai dengan dijelaskan kapasitas Sebagai Lebenswelt pembahasan keterhubungan pulau akan kearifan masyarakat melakukan adaptasi dengan lokal alam dan interaksi dengan masyarakat program-program CSR PT. Santos. 331 masyarakat ini dengan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Bagaimana sebenarnya pola dengan pendekatan Communty komunikasi stakeholder menentukan Development (CD). Dalam proses bentuk program CD sebagai bagian dari pelaksanaan implemetasi program CD pengetahuan sistem terdapat beberapa pihak yang terlibat pelaksanaan CSR PT. Santos. Sesuai yaitu; SKK Migas, tim CD kabupaten, dengan Undang-Undang LSM pendamping (LSM BISMA), Perseroan Terbatas (UUPT) tahun 2007 kelompok masyaraka (Pokmas), kepala pasal praktis amanat 74 dari menyatakan bahwa desa, dan tim CD kecamatan diketuai melakukan operasi oleh sekretaris camat. Berikut ini peran memanfaatkan Sumber Daya Alam stakeholder dapat dilihat pada tabel wajib dibawah ini: perusahaan melaksanakan pertanggungjawaban sosial terhadap Tabel 4. Pembagian Peran stakeholder lingkungan sekitarnya. Ditemukannya Pihak Pokmas potensi gas di Pulau Giligenting Peran Pihak merumuskan bermula pada tahun 2006 sebagai awal program dilakukannya eksplorasi gas di perairan mengimplementasikan, Blok Maleo Giligenting. Pada tahun dan mempertanggunjawabkan 2007 setelah melaui proses panjang kegiatan CD penanganan kontrak dari BP Migas, Kades SKK Migas, dan Pemda Kabupaten Sumenep menyatakan bahwa CD, Menyetujui program PT. usulan CD dan mengawasi pokmas Santos sebagai pihak pengolah sumber Tim gas diperairan Blok Maleo Giligenting. Kecamatan program CD dari desa Pada tahun itu, PT. Santos resmi Tim sebagai Kabupaten perusahaan melakukan program usualan CD dari Kontrak dengan PT. Santos, dan CD PT. Santos (Madura Offshore) Pty. program CD -Menyetujui -Melakukan Pada awal pengoperasian tim mengeluarkan usulan kecamatan pengoperasian sumber gas. Ltd CD Menyetujui CSR 332 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Menentukan program CD PT. Santos merupakan proporsi program CD. Tim CD - PT. Santos basis pembagian pola komunikasi Menyetujui program CD, usulan stakeholder. Habermas sesuai mengatakan bahwa dengan besar keuntungan pada sesuai perjanjian kontrak dengan kabupaten LSM Membina pola yaitu kepentingan teknis yang arahnya - Mentaati aturan dan - dalam komunikasi terdapat tiga kepentingan, pertahun. keputusan (2007:126) kepentingan tugas kepentingan atas kepentingan kekuasaan. kerja, kebutuhan, dan Kemudian Habermas (dalam Hardiman, 2009:33) hubungan sosial dengan masyarakat mengatakan -Melakukan komunikatif bisa dicapai melalui proses pendampingan bahwa tindakan terhadap prosedural. Sifat praksis dan monologal pokmas ketika program akan terminimalisir melalui proses diimplementasikan pencapaian - Melakukan pelatihan mempertimbangkan, mengurai, mengevaluasi pokmas - Pengawasan pada PT. Migas Santos (Madura Offshore) Pihak komunikan dan komunikator akan - Memantau kinerja dan SKK konsensus. dan merefleksikan topik dibicarakan demi mencapai persetujuan bersama. Artinya logika - Mengaudit tahunan PT. monologal aktor akan Santos dinetralisir oleh gagasan aktor lain - Mengaudit program CD demi mencapai intersubjektiv tanpa PT. Santos melihat - Pengawasan Pokmas Dalam kontek penelitian ini, pola - komunikasi Memantau hubungan sosial stakeholder posisi berlangsungnya (Sumber: wawancara penelitian 2016) pihak komunikasi. stakeholder program selama CD PT. Santos merupakan pola komunikasi Pada tabel 4 di atas, pembagian bersifat monologal, yakni terbangun peran stakeholder dalam pelaksanaan 333 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 atas praksis kerja dan berorientasi pada kepentingan tingkatan struktural. anggaran dikeluarkan oleh PT. Santos. saat desa, dan besarnya Pertama, konsensus dihasilkan Berikut ini tabel proporsi tim CD usulan kabupaten program muasyawarah CD desa pada (Musdes) CD oleh tim CD Kabupaten Sumenep Tahun kepala desa. Kedua, proporsi program CD oleh tim Kabupaten Sumenep dari Bupati Sumenep menyesuikan dengan visi- negosiasi arah program besarnya 2007 CD, anggaran Proporsi Bentuk Program program CD yang CD oleh diusulkan dari Tim CD Desa Kabupaten misinya. Tim CD kabupaten berperan mengontrol 100% CD 2008 30% non fisik- 70% usulan program CD dari desa. Ketiga, fisik konsensus atas besarnya anggaran CD 2009 dikeluarkan PT. Santos bergantung dari PT. Santos 30% non fisik- 70% fisik setelah 2010 Tiga bentuk konsensus di atas lebenswelt fisik 2011 rasio-rasio stakeholder berhubungan program 2012 CD tidak terlepas dari ketentuan CD oleh 40% non fisik- 60% CD, implementasi, dan evaluasi program proporsi dan renovasi masjid Renovasi gedung sekolah, pendidikan APS Tangkis laut, pendidikan APS dan goronggorong Temuan penelitian menyatakan bahwa usulan 30% non fisik- 70% stakeholder selama implementasikan program CD. dengan Pengaspalan jalan dan paving dilakukan audit internal. merupakan Pengaspalan jalan fisik dengan PT. Santos, dan singkronisasi kesanggupan bentuk Tabel 5. Proporsi (%) Program tim CD kabupaten dan keputusan intruksi dan program CD PT. Santos. berdasarkan pada ketentuan proporsi merupakan sumenep kabupaten, alat nelayan, fisik petani dan APS 40% non Mesin (KUR), fisik- 60% tangkis laut dan fisik 334 Polindes, Alat- mangrove National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 2013 50% non fisik- 50% fisik 2014 50% non fisik- 50% Renovasi masjid pokmas memprioritaskan program CD dan berhubungan pengembangan pembangunan desa. Masyarakat pulau (KUR) pada umumnya menerima program Pengaspalan mesin nelayan 60% non Hewan ternak, fisik- 40% mesin nelayan, fisik rencana sesuai dengan keputusan kades, pasif, jalan, Friser dan fisik 2015 dengan dan pragmatis. Berikut ini pemetaan sentuhan bentuk program CD PT. Santos terhadap kearifan lokal masyarakat pulau. alat-alat kuli rumah, dan renovasi masjid 70% non 2016 Tabel 6. Sentuhan Program CD PT. Santos - Terhadap Kearifan Lokal Masyarakat fisik- 30% Tahun fisik Program CD K. L (Wanwacara dengan koordinator tim CD kecamatan, 03 Maret 2016) Berdasarkan pada tabel di atas 2007 Pengaspalan jalan - 2008 Pengaspalan jalan - bahwa pola komunikasi stakeholder dan renovasi masjid tidak terlepas dari ketentuan proporsi 2009 dari tim CD kabupaten. Sebagian besar program CD mengarah sentuhan program 2010 Nelayan dan gorong-gorong 2011 Polindes, Alat-alat nelayan, petani dan pada pemanfaatan potensi pertanian potensi Tangkis laut, pendidikan APS CD program CD sebagian kecil mengarah pemanfaatan - APS dan paving pada terhadap kearifan lokal masyarakat, dan Renovasi gedung sekolah, pendidikan infrastruktur. Hal ini mengakibatkan rendahnya Bentuk APS laut. Kebutuhan masyarakat terkait nelayan dan pertanian terbatas, kades dan 335 Nelayan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 2012 Mesin (KUR), Berdasarkan Nelayan tangkis laut dan menunjukkan mangrove 2013 Renovasi masjid Nelayan (KUR) Pengaspalan jalan, ini kearifan lokal masyarakat ialah program yang mengarah pada 2009 sebagian besar program CD diarahkan nelayan Hewan ternak, selama 7 kelompok nelayan. Pada tahun 2007Nelayan Friser dan mesin 2015 bahwa tabel program CD PT. Santos menyentuh dan pengembangan 2014 pada pada infrastruktur dan Akademi Perikanan Sidoarjo (APS). Nelayan mesin nelayan, alat- Tiga tahun berlangsung program CD alat kuli rumah, dan tidak menyentuh kearifan lokal masyarakat, pada tahun 2010-2016 renovasi masjid ketika program CD proporsinya sudah (Penelitian, 2016) Pada penjelasan sebelumnya mulai dijelaskan produksi menyentuh nelayan. Perkembangan potensi bantuan mesin dari program CD terlihat pertanian, pengetahuan pemanfaatan dari berlakunya sistem Kridit Usaha potensi laut, dan pengetahuan akivitas Rakyat (KUR) diterapan semua desa. merantau merupakan wujud kearifan Satu mesin senilai Rp. 3.5 juta rupiah lokal masyarakat Pulau Giligenting. Di dibayar setiap bulan Rp. 200 ribu dalamnya rupiah telah pengetahuan bahwa pemanfaatan terkandung nilai-nilai berubah oleh akhirnya nelayan. bisa Ketika kepercayaan, khas makanan ke bapel pembayaran dan gula cubhu’, sistem melaut, sistem uangnya akan dibelikan mesin dan kekerabatan dalam berwarung, dan digilirkan kepada anggota nelayan timbal balik antara nelayan dengan lainnya. keluarganya yang merantau merupakan nelayan berdampak pada lokasi melaut, cara meraka bertahan hidup dengan para nelayan tidak lagi memancing di memanfaatkan sumberdaya alam dan lokasi Karang Katun, Karang Deki, manusia. Karang Loor, dan karang lainnya 336 cicilan Penggunaan sudah mesin lunas, oleh National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 berada disekitar pulau. Sebagian besar pendingin ikan, dan alat-alat nelayan. nelayan melaut Pulau Berlangsungnya implementasi program Masalembu, Raas, Gili Labak, dan Gili CD PT. Santos selama Sembilan tahun Iyang. berdampak pada masyarakat sekitar, sampai di Bentuk program CD selama sembilan tahun sebagian berikut ini pemetaan dampak program besar CD dan permasalahan kearifan lokal mengarah pada infrastruktur, sentuhan- masyarakat pulau Giligenting. Berikut sentuhan ini identifikasi dampak program CD terhadap masyarakat kearifan kurang lokal diperhatikan. PT. Santos: Terbukti bahwa selama ini para usaha Nelayan: Bantuan mesin, pancing, kue bapel dan gula jawa tidak pernah dan jaring pada nelayan Desa mendapatkan bantuan program CD. Menurut hasil wawancara pengamatan penelitian Gedugan. dan mempunyai mesin dan bisa melaut ke bantuan mesin dan alat-alat nelayan mesin, nelayan. Sedangkan 60% diarahkan Rakyat (KUR) sampai sekarang dan tetap berlangsung, mesin 6 unit penanaman pohon mangrove. Hal ini bertambah menjadi 36 unit. rendahnya Bantuan mesin, jaring dan pancing sentuhan program CD PT. Santos pada nelayan Desa Aenganyar. terhadap kearifan lokal masyarakat, Berdampak yakni 30% program CD mengarah pada bantuan nelayan berupa menghasilkan kota besar. Sistem Kredit Usaha Sisanya 10% diarahkan pada bantuan bahwa bantuan tabungan dan modal berwarung ke pengaspalan jalan, dan tangkis laut. mengartikan ialah Hasil pendapatan dibuat arisan, pendidikan, sosialisasi, mampu kepulauan. jumlah ikan yang cukup banyak. pada infrastruktur seperti renovasi obat-obatan, luar Keberlanjutannya setiap tahunnya diberikan kepada para gedung pada penggunaan jenis kapal majalah prosentase program CD PT. Santos, sebesar 30% masjid, Berdampak pada penggunaan mesin digunakan pada jenis perahu mesin, 337 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 buntek dan talajengan. Nelayan cukup. Alat pertukangan digunakan anenganyar hanya bisa melaut untuk usaha pribadi. daerah kepulauan Keberlanjutanya mesin ialah mengaktifkan kelompok Sistem nelayan KUR Polindes giligenting. di Desa Bringsang. bantuan Berdampak Pegawai puskesmas kembali tidak memusat dikantor Aenganyar. aengayar. berjalan Namun lambat, pada waktu tertentu polindes juga di tempati oleh pihak karena sesuai tingkat pendapatan kesehatan. nelayan. sebagai Polindes tempat digunakan posyandu dan Bantuan mesin, jaring dan pancing bantuan kesehatan dari pemerintah. pada nelayan Desa Bringsang. Renovasi masjid di Bringsang, Rata-rata jenis kapal majalah Galis, Aenganyar dan Gedugan. mempunyai mesin dan bisa melaut Kuota masjid lebih besar memuat ke luar kepulauan. Adanya bantuan jamaah dan dapat digunakan dalam mesin, peringantan hari besar islam. mampu menghasilkan Pengerasan jalan umum. Warga jumlah ikan yang cukup untuk dkonsumsi dan tambahan lebih mudah melakukan kegiatan pendapatan keluarga. perekonomian seperti menjual ikan, Bantuan kambing di Desa Galis. Hasil ternak tidak warungan, tambang pasir, batu bata maksimal, dan lain-lain. dikarenakan jenis kambing yang diberikan tidak sesuai Dampak program CD PT. Santos dengan paling dirasakan oleh masyarakat pulau kondisi lingkungan pulau. Jenis ialah bantuan mesin terhadap nelayan. kambing oleh kelompok tani dijual dan digantikan dengan Yakni perubahan pada tatacara melaut jenis yang kambing lokal. Bantuan rumah. alat-alat Alat-alat modern, padahal sebelumnya nelayan rata-rata masih pertukangan hanya bersifat menggunakan layar. Penggunaan mesin bisa tersebut juga memicu nelayan tidak digunakan dalam skala kecil, tidak 338 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 memancing disekitar pulau, namun di pendapatan luar pulau seperti pulau Raas, Sapeken, masyarakat yang menggunakan alat- dan pulau Sapudi. PT. Santos juga alat manual, berubah menjadi lebih melarang nelayan untuk memancing di sistimatik dan bertehnologi modern. wilayah area Karang Katun, merupakan Misalkan alat penghalus kayu dan tempat titik sentral pengeboran. Hasil mesin diesel. Dari penjelasan dampak penangkapan mulai di atas, menurut hasil pengamatan mampu bahwa dampak program CD terhadap ikan meningkat, nelayan mereka sampingan. Awalnya mengirimkan hasil tangkapannya ke kearifan luar pulua. sebesar 40% menyentuh kearifan lokal lokal masyarakat pulau Selain itu, dampak yang dirasaan nelayan. Sebesar 60% diarahkan pada oleh masyarakat ialah bantuan ternak, insfrastruktur masyarakat, sehingga renovasi kearifan lokal berkaitan dengan potensi masjid, dan polindes. Masyarakat terasa terbantu dengan pertanian adanya bantuan ternak, mereka dapat masyarakat mempunyai hasil pendapatan tambahan Berikut dari penjualan kambing ternaknya. masyarakat pulau Giligenting; dan permasalahan pulau ini tidak tersentuh. permasalahan sosial Kemudian dibangunnya polindes dan renovasi masjid dirasakan oleh pokmas merasa kesulitan untuk infrastruktur menghadapi warga perantau yang masjid untuk digunakan beribadah. kembali ke pulau dan menetap. Baik digunakan dalan aktivitas ibadah keseharian, ataupun yang Terkait dengan program CSR, kesehatan setiap desa, dan semakin kondisi Giligenting merantau ke kota -kota besar. masyarakat terutama dari pelayanan membaiknya Warga Membutuhkan komunikasi yang hari-hari jelas peringatan besar. untuk pemahaman Selanjutnya ialah bantuan alat-alat memberikan terhadap mereka, terkait dengan program CD yang bangunan, dampak dirasakan oleh diberikannya. Warga perantau tidak masyarakat ialah bisa menambah hasil 339 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 bisan langsung menerima bantuan cukup banyak, para pelelang ikan skala kecil seperti kambing ternak, tidak cukup membelinya. Padahal alat pertukangan rumah, dan lain- kondisi ikan melalui hasil pancing lain. Karena kebiasaan warga ketika elet tidak mudah busuk, baik untuk di Jakarta mereka terbiasa mudah dijadikan produk ikan kemasan. untuk mendapatkan uang dengan jumlah banyak. Warga nelaya yang bertempat tinggal dipesisir pantai. Rendahnya Warga Usaha kue bapel dan kesadaran masyarakat dalam usaha gula jawa. Sampai saat ini menangani permasalahan sampah warga yang mempunyai usaha kue dan kurangnya mangrove untuk bapel dan gula siwalan belum memperkuat pernah pesisir pantai. Nelayan merasa mendapatkan bantuan program CD PT. Santos. Padahal ketahanan daerah kondisi pasir mengalami abrasi. mereka membutuhkan modal untuk Berdasarkan hasil penelitian mengembangkan usahanya untuk bahwa rendahnya sentuhan program menembus pasar luar pulau. CD terhadap kearifan lokal disebabkan Nelaya: Bagi nelayan yang karena pola komunikasi stakeholder tidak mengikuti kelompok Desa Bringsang kesulitan mengakses bantuan minyak program masih untuk solar CD. kepada dan oleh pihak otonom. Sehingga aspirasi- Karena aspirasi stakeholder atau masyarakat yang ada hubungannya dengan produk kelompok pengetahuan nelayan dibawa naungan desa. pemanfaatan potensi pertanian, pengetahuan potensi laut, Rusaknya terumbu karang akibat dan pengetahuan aktivitas warga yang jaring kardan. monologal konsensus dihasilkan masih ditentukan dan selama ini program CD cenderung diberikan bersifat merantau kurang diperhatikan. Oleh Nelayan Gedugan sulit untuk karena itu output atas progam CD PT. mencari distributor ikan. Karena Santos masih belum bisa memposisikan ketika jumlah ikan yang didapat 340 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dalam Bupati Sumenep menentukan proporsi kapasitasnya. program CD, dan kesanggupan PT. Sebagai studi evaluasi program, temuan Santos dalam memutuskan besarnya peneliti terkait dengan pola komunikasi anggaran stakeholder bersifat monologal perlu membatasi diperbaiki. Agar CSR menyentuh kearifan lokal yang ada selanjutnya menyentuh nilai-nilai pada masyarakat pulau. Hal ini akan masyarakat upaya sebagai pelaku menguatkan program CD. Tiga hal tersebut stakeholder untuk pada mendorong terjadinya pemberdayaan temuan ini, maka rancangan model masyarakat bersifat informatif, top implementasi CSR PT. Santos berbasis down, dan menguatnya cara berfikir kearifan monologal oleh stakeholder dalam kearifan lokal. lokal Berdasarkan masyarakat Pulau kegiatan pemberdayaan masyarakat. Giligenting ialah melalui program CSR Untuk itu penting mencari Penguatan Ekonomi Rakyat Tetap (PERTIWI) solusi kegiatan implementasi CSR yang dengan dukungan Sistem Informasi mampu menyentuh kearifan lokal, agar Wahana Kepulauan (SIWALAN). demikian pelaksanaan CSR mampu Ingat Wilayah Induk membangun rancangan pembangunan Rancangan Model CSR (PERTIWI) bersifat terintegrasi antara kearifan Sebagai lokal Basis Pengembangan masyarakat dengan bentuk Kearifan Lokal Masyarakat Pulau program CSR dalam lingkup pulau Giligenting kecil. Diperlukan Satu Konsep Utuh Pada dasarnya pemberian (SKU) menjadi acuan usulan program bantuan CSR oleh PT. Santos terdiri CD berdasarkan pada Community Need dari pihak pemerintah, perusahaan dan Assesment (CNA). Hal ini bertujuan LSM melalui pola komunikasi bersifat untuk mengurangi adanya kepentingan monologal. Akhinya konsensus yang politik desa, meningkatkan partisipasi dibangun oleh stakeholder terdiri dari masyarakat, tiga bagian, yakni otoritas kepala desa komunikasi dalam usulan program CD, intruksi dengan cara ini, nilai-nilai kearifan 341 dan sktruktural. menghindari Kemudian National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 masyarakat pulau akan berkembang ini ialah anggota operator terlepas dari sesuai Oleh jaringan struktural desa, independen, akan dan dengan karena kapasitasnya. itu penelitian ini menjelaskan bagaimana rancangan CSR berbasis Kearifan menjedi masyarakat. Lokal kunci Fungsi informasi dari operator jaringan tersebut berperan sebagai Masyarakat Pulau Giligenting melalui memenejemen rancangan program CSR PERTIWI publikasi informasi. Sebagai berikut dengan dukungan SIWALAN. rincian fungsi dari operator jaringan. Rancangan model implementasi 1. Sebagai CSR PT. Santos berbasis kearifan lokal program CSR 2. Mempublikasi Penguatan 3. Mempublikasi Sistem Informasi Wahana Kepulauan kelembagaan kegiatan CSR dan pemerintah desa PERTIWI 4. Memahami RPJMDes dan merupakan konsep utuh mengarah pada penguatan informasi dan persoalan pulau Induk (PERTIWI) dengan dukungan Program wadah berkaitan dengan potensi Ekonomi Rakyat Tetap Ingat Wilayah (SIWALAN). media dan aspirasi masyarakat masyarakat Pulau Giligenting ialah melalui komunikasi RKPDes setiap desa ekonomi 5. Mampu melakukan posisi rakyat berbasis kearifan pulau. Output tawar dan pengembangan diharapkan pada CSR PERTIWI adalah jaringan sosial kelestarian SDA, SDM dan 6. Menjadi sentral informasi membangun jaringan publik. Sedangka Kartu Aspirasi Masyarakat program pendukung SIWALAN adalah 7. Memenejemen komunikasi sistem informasi yang mampu me- antar stakeholder CSR menejemen komunikasi secara internal Untuk ataupun ekternal berkaitan dengan CSR mengaktifkan tujuh Pengaktifan fungsi operator jaringan harus terdapat SIWALAN syaratnya adalah harus ada Kartu Aspirasi Masyarakat (KAM) operator jaringan. Ketentuan bagi pihak disasarkan pada nelayan, pelaku usaha dan kearifan lokal. 342 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 bapel dan gula cobhu’, pengangguran produk nasional. Peran pokmas sebagai bagi warga perantau yang kembali ke pendamping pulau. Kalangan masyarakat yang memahami tujuan utama program CSR mempunyai cukup PERTIWI. Artinya ketika program CD menggunakan sms ataupun menelfon diberikan kepada masyarakat pokmas operator tetap mendampingi sesuai dengan KAM untuk hanya mengaspirasikan program CD dan gagasan, persoalan, dan segala kegiatan klafikasi berkaitan memberikan pengarahan, dan langsung dengan CSR. Sehingga bentuk program CD, banyaknya informasi didapatkan dari menemui KAM untuk sekali. Sedangkan peran LSM Bisma melakukan pendataan kebutuhan dan melakukan pengawasan dan penguatan kendala kapasitas merupakan pada kunci saat diimplementasikan. CSR masyarakat 2-3/minggu masyarakat penerima Sehingga program CD melalui pelatihan dan komunikasi yang dibangun bersumber sosialisasi. Kemudian pihak kades dan dari berbagai kalangan masyarakat tim CD kecamatan berperan sebagai pulau. pihak pembina program CD, sedangkan Data-data diperoleh dari KAM tim CD kabupaten dan Ekternal PT. berperan bisa digunakan sebagai bahan untuk Relationship dibahas pada waktu evaluasi program sebagai penguatan wacana publik yang CSR. Kemudian untuk melakukan mensinergiskan antara porgam CD menejemen dengan visi-misi bupati dan perusahaan ekternal komunikasi pihak bersifat operator mampu membangun informasi publik berkaitan dengan potensi-potensi masyarakat seperti ikan, jabe jamu, kue bapel, pariwisata, dan hasil ternak. Bertujuan untuk mengundang investor ataupun pasar, sehingga mampu menghasilkan posisi tawar dan bersaing dengan 343 Santos National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 yang dibantu oleh operator SIWALAN. menetap Sebagai berikut skema program CSR pengangguran, nelayan, pelaku usaha PERTIWI di Pulau Giligenting. gula cobhu’ dan kue bapel. Alasan di desa dikeluarkannya Deskripsi Teknis yang menjadi program tersebut bertujuan untuk melakukan pemetaan Pelaksanaan jenis Program Csr Pertiwi pekerjaan diarahkan pada Sesuai dengan penjelasan di penguatan kearifan lokal nelayan dan atas bahwa program CSR PERTIWI pedagang kecil (gula jawa dan kue harus berdasarkan nilai-nilai kearifan bapel). Dibantu oleh pokmas terkait lokal dan kebutuhan masyarakat pulau, pendataan jumlah pengangguran dan maka bentuk usulan program CD tidak diberikan pelatihan oleh LSM Bisma. terlepas Program dari penilaian masyarakat pulau. kebutuhan ini menghasilkan data Lihatlah pada pemetaan jenis pekerjaan dibagi pada skema 7 bentuk program identifikasi tiap kelompok/desa, kemudian akan (ID) mengarah pada upaya identivikasi didorong oleh program penguatan pihak sasaran meliputi warga perantau usaha (PU). Bentuk program PU mengarah pada pelaku usaha kecil yang memanfaatkan bentuk kearifan lokal kepulauan. Kelompok-kelompok yang dibuat pada program ID akan diberikan modal usaha untuk melakukan praktik langsung. Seperti usaha kue bapel, gula jawa, cabe jamu, dan nelayan. Program PU mampu mengeluarkan produkproduk usaha kelompok yang telah mempunyai P-IRT dan Packaging (kemasan produk) untuk dipasarkan luar kepulauan. Pemasarannya bisa di 344 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dukung oleh operator SIWALAN, kepulauan akan tetap terjaga dan pihak pendatang, dan warga lokal yang berkembang pada sektor penguatan merantau di kota besar. kelembagaan rakyat. Selanjutnya progran Selanjutnya ialah program CD konservasi dan penguatan jaringan (KV berupa sanitasi air (SA). Program SA dan PJ) diberikan pada kelompok bertujuan nelayan. Konservasi dimaksud adalah permasalahan kekurangan air bagi melestarikan terumbu karang, pohon petani dan ialah siwalan mengatasi yang mempunyai Sedangkan pekerjaan sampingan menanam cabe penguatan jaringan bertujuan untuk jamu. Bentuk kongkirt program SA bekerja sama dengan pasar luar pulau, adalah over land flow merupakan cara agar hasil tangkapan ikan oleh nelayan untuk memanfaatkan air dengan cara mempunyai sistem mangrove, abrasi. untuk distributor yang jelas bertingkat (tinggi-rendah) seperti restoran dan perusahaan dengan dengan syarat harga jual standar harga pasar. penampung air. Menurut konsep ini Sedangkan pihak makelar ikan tetap bahwa berasal lokal gorong-gorong, dan jenis lainnya yang mendapatkan bantuan modal dari CSR mengalir ke tempat lebih rendah akan melalui sistem (KUR). Dikembangkan menghasilkan kualitas air cocok untuk dengan cara menambah jumlah makelar digunakan tanaman petani. Dengan lokal bertujuan untuk memperluas demikian bagi kelompok petani siwalan jaringan ke tempat-tempat penjualan bisa memanfaatkan air gorong-gorong ikan TPI diluar pulau. Program PJ juga sebagai bahan penyiram cabe jamu. mengarah pada penyediaan sentral Program SA juga mengarah pada solar pembuatan Bank Air bagi petani, dari bagi penduduk nelayan kepulauan. menyediakan genangan air, induk saluran air Dikelolah oleh kelompok nelayan dan diperoleh mendapatkan izin dari pemerintah penempatan bank air menyesuaikan kecamatan dan kebupaten. Dengan jumlah kelompok petani dan kesepatan demikian kearifan lokal masyarakat bersama. Adanya program SA mampu 345 dari air hujan. Sistem National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menghasilkan Pulau Giligenting kuliner lainya bisa menjadi ciri khas sebagai sentra petani siwalan yang wisata Pulau Giligenting. Pada Bab IV menekuni cabe jamu dan dipublikasi telah dijelaskan lokasi wisata pantai oleh operator SIWALAN. kahuripan Program CSR terakhir adalah dan pantai hawai. Pengorganisasian potensi wisata tetap berupa program Pemetaan Wilayah diolah Konservasi (PWK) adalah wiyalah dipublikasikan pesisir SIWALAN, dan didukung oleh pihak kepuluan mempunyai terindentifikasi permasalahan sampah, oleh keberlanjutan bank terlihat dan oleh lokal, operator pemerintah setempat. Pada intinya abrasi dan potensi wisata. Menyediakan sampah penduduk melakukan dari program PERTIWI kapasitas masyarakat pengolahan sampah pesisir pantai melakukan kemandirian dan bermitra melalui 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan pihak diluar pulau. mengarah pada sisi ekonomis. Rancangan model CSR ini Sehingga adanya pengolahan sampah dibuat dapat menjaga kebersihan wilayah komunikasi praksis kerja berorientasi pesisir pantai dan membuka usaha pada struktural (tataran pemerintah dan pemanfaatan sampah perusahaan) sehingga program CD organik dan anorganik. Kemudian bersifat battom up yang memperhatikan untuk wilayah terdampak abrasi akibat konsensus. Kemudian tujuan jangka pengikisan air laut terhadap kondisi panjang dari rancangan model CSR pasir perlu diadakan penanaman bibit berbasis kearifan lokal masyarakat pohon mangrove dan pembangunan pulau melalui program (PERTIWI) tangkis laut atas kerjasama antar ialah memberikan ruang partisipasi kelompok nelayan. masyarakat telibat dalam kegiatan daur ulang Pengembangan wilayah potensi progam untuk CSR mengurangi didukung pola program wisata merupakan cara menguatkan (SIWALAN). kearifan lokal masyarakat. Seperti hasil kelembangaan ekonomi masyarakat produksi kue bapel, gula jawa, dan jenis pulau 346 bisa Sehingga penguatan dimungkinkan terjadi, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 merekalah sebagai melakukan aktor kemandirian untuk kearifan melalui lokal masyarakat Pulau Giligenting. program CSR PERTIWI. Adanya bantuan CSR pada KESIMPULAN Terbangunnya lebenswelt pada masyarakat Pulau Giligenting menciptakan pola komunikasi stakeholder bersifat monologal. masyarakat pulau ialah berupa produk Akhinya konsensus yang dibangun oleh pengetahuan potensi stakeholder terdiri dari tiga bagian, pertanian, pengetahuan pemanfaatan yakni otoritas kepala desa dalam usulan potensi laut, dan produk pengetahuan program CD, intruksi Bupati Sumenep aktivitas merantau. Merupakan cara menentukan proporsi program CD, dan mereka kesanggupan pemanfaatan bertahan hidup dengan PT. Santos dalam memanfaatkan sumber daya alam dan memutuskan besarnya anggaran CD. manusia. Sejak tahun 1950 sampai Tiga hal tersebut membatasi pola 2016 tiga pengetahuan tersebut mampu komunikasi diproduksi, dan menyentuh kearifan lokal. Sehingga dipemelihara oleh masyarakat pulau. bentuk program CD sampai saat ini Sehingga tiga produk pengetahuan sebagian tersebut infrastruktur, dan kurang menyentuh direproduksi terdiri beberapa unsur stakeholder besar mengarah untuk pada dalamnya, yakni sistem melaut, barter, kearifan alat transportasi, sistem kekerabatan Giligenting. Agar pola komunikasi dalam berwarung, saling membantu stakeholder tidak bersifat monologal acara nikah, nilai-nilai kepercayaan, dan tidak menghasilkan konsensus dan hubungan timbal balik nelayan yang otonom serta menyentuh kearifan dengan keluarganya yang merantau di lokal masyarakat pulau. Pemerintah, kota besar. Tiga produk pengetahuan PT. Santos Madura Offshore, dan dan Warga Giligenting perlu Uji Coba unsur-unsur terkandung di dalamnya merupakan wujud dinamika lokal menerapkan PERTIWI. 347 masyarakat rancangan Pulau CSR National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Fajar, Mukti. 2013. Tanggungjawab sosial perusahaan di Indonesia (Studi penerapan ketentuan CSR pada Perusahaan MNC, Swasta Nasional dan BUMN di Indonesia). Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Tonny Nasdia, F. 2014. Pengembanga Masyarakat. Diterbitkan atas kerjasama IPB Fakultas ekologi manusia dan Yayasan Pustaka Obor. Jakarta. Hadari Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Cetakan ke sebelas. Gadja Mada University Press. Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Cetakan Pertama. Malang. UMM Press. Ife, Jim. Dkk. 2008. Kommunity Development Alternatif Pengembangan Masyarakat Di Era Globalisai. Yogyakarta. Pustaka Belajar. K. Yin Robert. 2008. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Lexy J. Moleong. 2010. Edisi Revisi. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja Rosda karya. Mansyhuri dan Zainuddin. 2008. Metodelogi PenelitianPendekatan praktis dan Aplikatif. Cetakan Pertama. Bandung. PT Refika Aditama. Nasution. 1988. Metode penelitian Naturalisme Kualitaatif. Edisi pertama. Bandung. Tarsito. Nugroho, Iwan dan Rokhiman Dahuri. 2004. Pembangunan Wilayah Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta. LP3ES. Ritzer George dan Goodman. D.J. 2006. Edisi 6. Sosiologi Modern. Jakarta. Kencana. DAFTAR PUSTAKA Adi, Sukminto S. 2008. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Arikanto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktis. Jakarta. Rinika Cipta. Basrowi, Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta. Renika Cipta. Budi, Untung H. 2008. Corporate Social Responbility. Cetakan pertama. Jakarta. Sinar Grafika. Budi Hardiman. 1993. Menuju Masyarakat Komunikatif. Kanisius. Yogyakarta ____________. 2006. Demograsi Dileberatif. Kanisius. Yogyakarta. Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT Gravfindo Persada. Bengen, Diethriech. 2012. Cetakan ke 3. Menguat Realitas Dan Urgensi Pengelolaan Berbasis Eko Sosio Sistem Pulau-Pulau Kecil. Bogor. Pusat Pembelajaran Pengembangan Pesisir dan Laut (P4L). ____________2001. Jurnal. Pesisir Dan Lautan. ISSN 1410-7821, Volume 3, No. 3, 2001.Bogor. PKSPL IPB. Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. 2003. Metodelogi Penelitian. Cet.5. Jakarta. PT. Bumi Aksara. ____________. 2012. Metodelogi Penelitian. Cet.12. Jakarta. Bumi Aksara. Conyers, Diana. 1984. Perencanaan Sosial Di Dunia Ketiga. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. 348 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Direktorat Pemberdayaan Pulau Kecil. 2004. Pedoman Umum Investasi Pulau Kecil. Jakarta. Giligenting Dalam Angka 2015 Sanusi Bahrawi. 2004. Potensi Ekonomi Migas Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta Sarah, La. 2014. Pengelolaan Wilayah Pesisir. Bandung. Alfabeta Salim Agus. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Cetakan pertama. Yogyakarta. PT. Tiara Wacana Yogya. Suharto, Edi. 2009. Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri Memperkuat CSR. Bandung. Alfabeta. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kualitatif dan Kuantitatif). Bandung. Alfabeta. Suyanto, Sutina. 2007. Metode Penelitian Sosial berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta. Kencana. Satria, Arif. 2009. Pesisir Dan Laur Untuk Rakyat. Bogor. IPB Press. Wahyudi, Isa dan Busyra Azheri. 2011. Corporate Social Responbility. Cetakan kedua. Malang. Cita Intrans Selaras. Lab Sosio UGM. Jurnal Sosiologi Masyarakat. Vol.17 No 1 Januari 2012. Suharto, Edi. 2006. Pekerjaan Sosial Industri, CSR dan Komdev. Disampaikan dalam Worksop CSR Lembaga Studi Pembangunan (LSP) STKS Bandung pada Bulan 29 November. Kambuaya. 2014. Model CSR dalam Bidang Lingkungan. Diterbitkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia. Nainggolan. 2012. Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Indonesia. Yogyakarta. Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) Mira. 2012. Analisis Penerapan CSR Pada PT. Kebun Nusantara IV Medan. Jakarta. Universitas Indonesia. Sumenep Dalam Angka 2015 Prayogo, Dodi. Evaluasi Program Corporate Social Responsibility Dan Community Development Pada Industri Tambang Dan Migas. Dalam Makara, Sosial Humaniora, Vol. 15, No. 1, Juli 2011: 43-58. Suswojo, Bambang. 2012. Implementasi CSR, Urgensi dan Permasalahannya. Disampaikan dalam Pengukuhan Guruh Besar Managemen UM pada tanggal 7 November. Sartini. 2004. Mengkaji Kearifan Lokal Nusantara Dalam Kajian Filsafat. Agustus, Jilid 37, Nomor 2. Wagiran. 2012. Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Tulisan terpublikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep 2015 Cristina, Eghenter. 2012. Masyarakat dan Konservasi (50 kisah menginspirasi dari WWF untuk Indonesia). WWF. Asy’ari. 2009. Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Modal Sosial PT. Newmont. Semarang. UNDIP Daniari, Ahmad. 2006. Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Disampaikan dalam Sambutan Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Seminar Sehari "A Promise of Gold Rating: Sustainable CSR" Tanggal 23 Agustus. 349 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Annonimus. 2012. Warga Masyarakat Giligenting Minta KBL. Online Avaliable at; http://www.jurnalpublik.com/ind ex.php/berita-kecamatan/46warga-giligenting-sumenepminta-kbl. Diakses pada 15 Januari 2013. Pukul 20.13. Malang. Wahyuni Lestari. 2008. Corporate Social Responsibility. Jurnal Kajian. Vol 14. No 2. Juni 2009. Profil HPLI. 2016. http//www/hpli.org/tambang.php . Pukul 18.00. 12 Mei 2016. Malang. Profil PT. Santos. http//www.santos.com/company profile/videos.aspx. Pukul 11.00. 10 Maret 2016. Malang. Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-nilai Karakter Berbasis Budaya). Vol 02 No 3. Sumber Internet : M. Kamil, A. 2013. Pemkab Sumenep Minta Naikkan Anggaran PKPO. Online Avaliable at; http://www.koranmadura.com/2 013/01/14/pemkab-desak-ptsantos-naikkan-dana-pkpo. Diakses pada, 20 Februari 2013. Pukul 18.30. Malang. Annonymous. 2011. Siapakah yang merasakan hasil Migas. Online Avaliable at; http://www.kabarbisnis.com/rea d/2817095. Diakses pada 23 Februari 2013. Pukul 18.35. Malang. 350 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 PERAN GURU DALAM MENANAMKAN KONSEP CARING ECONOMIC MELALUI PENGEMBANGAN KEPEDULIAN DAN EMOTIONAL INTELLIGENCE SISWA Derra Setya Wardany1), Wahjoedi2), Sri Umi Mintarti Widjaja3) Magister Pendidikan Ekonomi, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, [email protected] Dosen Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Dosen Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Abstrak Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dengan jumlah penduduk lebih dari 255 juta jiwa. Dari sekian juta penduduk Indonesia sudah pasti memiliki latar belakang sosial yang berbeda pula, hal ini yang menimbulkan terbentuknya stratifikasi sosial dalam masyarakat. Adanya stratifikasi sosial inilah yang sering kali menimbulkan perbedaan perlakuan bagi setiap masyarakat. Kisah seorang nenek yang mencuri kakao karena desakan ekonomi sempat menjadi hal yang ramai diperbincangkan beberapa waktu yang lalu. Hal semacam ini sekiranya tidak akan terjadi mana kala ada kepedulian dari masyarakat sekitar. Seiring berkembangnya zaman, masyarakat justru semakin menjadi individualis. Seakan-akan hidup hanya untuk mencapai kesuksesan dirinya sendiri. Masyarakat seolah terdoktrin bahwa kebahagian didapat manakala dapat mencapai kesuksesan dan berlimpah materi. Tidak jarang jalan yang ditempuh justru dengan menjatuhkan orang lain. Berdasarkan fenomena tersebut mencerminkan belum adanya caring economic (kepedulian ekonomi) dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui pendidikan, guru diharapkan mampu mengarahkan siswa sejak dini agar tidak hanya memiliki intelligence quotient (IQ) yang tinggi saja, akan tetapi juga emotional intelligence (EI) yang baik pula. Dengan demikian rasa kepedulian siswa akan lebih tinggi lagi, nantinya akan mengarahkan siswa sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki caring economic. Artikel ini akan membahas bagaimana peran guru dalam menanamkan konsep caring economic dengan cara mengembangkan kepedulian serta emotional intelligence siswa. Dimulai dengan mengenalkan apa itu caring economic, menjelaskan pentingnya kepedulian, dan keterkaitan emotional intelligence siswa dalam menumbuhkan caring economic. Kata Kunci: kepedulian, emotional intelligence, caring economic, peran guru Manusia sebagai keuntungan homo socius (makhluk sosial) sekaligus homo (makhluk economicus sebesar-besarnya dengan pengorbanan kecilnya. Kedua sekecil- kondisi yang ekonomi) pada dasarnya harus bertolak belakang tersebut secara dapat perannya umum akan dapat dijumpai dalam dengan seimbang. Di satu sisi masyarakat, dimana secara alami manusia tidak dapat hidup sendiri akan terbentuk masyarakat yang dan membutuhkan orang lain, memiliki namun di sisi lain sebagai sebagai masyarakat yang memiliki rasa makhluk ekonomi manusia akan keegoisan. Bagai dua sisi mata senantiasa uang fenomena sosial ini tidak akan menjalankan ingin mendapatkan 351 rasa kepedulian dan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Indonesia bawah. Masyarakat di kelompok sebagai negara dengan tingkat bawah sering kali dipersulit dalam kemajemukan sosial yang tinggi birokrasi, mendapatkan perlakuan tentu saja akan sangat mudah untuk tidak menjumpai fenomena ini. Di dalam aspirasi pendapatnya, kehidupan masyarakat majemuk dapat mengakses fasilitas yang akan tercipta suatu stratifikasi biasa saja. Hal semacam ini seakan sosial tidak dapat terhindarkan. dimana secara umum baik, tidak pernah didengarkan dan hanya absen dalam pemberitaan di media masa. masyarakat akan terbagi menjadi 3 Setiap kelompok berdasarkan kemampuan hari selalu saja ekonominya, yaitu kelompok atas, terdapat pemberitaan tentang kasus kelompok pencurian yang didasari oleh motif menengah, dan ekonomi. Beberapa saat lalu media kelompok bawah. Stratifikasi sosial ini adalah masa memberitakan bahwa ada fenomena sosial yang tidak akan seorang terhindarkan, selain itu juga akan karena telah mencuri kakao dengan berpengaruh terhadap kehidupan di alasan desakan ekonomi. Sebagian setiap masyarakat kelompok. Salah satu nenek dimejahijaukan akan menyalahkan dampak yang kemudian muncul tindakan nenek yang mencuri. Ada adalah gap (jarak) juga kelompok masyarakat yang yang juga justru memandang pemilik kebun, adanya yang notabene tergolong orang perbedaan perlakuan kepada setiap kaya, tidak memiliki rasa empati kelompok. Sudah menjadi hal yang dam egois hingga tega melaporkan wajar atas nenek ke Polisi. Kasus semacam ini spesial, sudah sering kali terjadi dan sangat mendapatkan servis dan fasilitas disayangkan apabila harus selalu utama, terulang adanya antarkelompok disebabkan jika diperlakukan karena kelompok dengan dihormati, didengarkan kembali. Apabila pendapatnya, atau bahkan akan masyarakat hampir selalu mendapat prioritas kepedulian kepada sesama dan utama dalam segala aspek. Hal ini dapat mengendalikan rasa egoisnya akan berbeda dengan kelompok berbagai 352 memiliki rasa tindak kejahatan yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ditimbulkan karena alasan faktor kepribadian ekonomi sekiranya akan dapat seseorang, salah satunya adalah diminimalisir atau bahkan tidak faktor pendidikan. Secara umum akan muncul sama sekali. pendidikan dibagi menjadi tiga, Dewasa serta kecerdasan ini, masyarakat yaitu pendidikan informal, formal, semakin menjadi dan nonformal. Sekolah sebagai individualis. Perkambangan zaman salah satu wadah pendidikan formal menjadikan perubahan pemikiran memiliki peranan yang penting masyarakat dimana sebagian besar dalam mendidik masyarakat, dalam orang berperilaku bahwa seakan- hal ini guru menjadi pendidik akan hidup hanya untuk mencapai sekaligus kesuksesan dirinya sendiri. diharapkan mampu mengarahkan Masyarakat seolah terdoktrin siswa sejak dini agar tidak hanya didapat memiliki intelligence quotient (IQ) mencapai yang tinggi saja, akan tetapi juga kesuksesan dan berlimpah materi. emotional intelligence (EI) yang Tidak jarang jalan yang ditempuh baik pula. Dengan demikian rasa justru dengan menjatuhkan orang kepedulian siswa akan lebih tinggi lain. lagi, nantinya akan mengarahkan justru bahwa kebahagian manakala dapat Berdasarkan tersebut fenomena mencerminkan adanya caring (kepedulian of change siswa sebagai generasi penerus belum bangsa economic ekonomi) agent dalam yang memiliki caring economic. kehidupan bermasyarakat. Kondisi masyarakat yang KEPEDULIAN Kepedulian ada saat ini bukan terlahir begitu adalah saja., melainkan disebabkan oleh deskripsi kasih sayang seseorang proses yang dilalui seseorang dari yang muncul akibat adanya rasa lahir hingga menjadi dewasa yang ketidaktegaan melihat keadaan atau akan sangat menentukan sifat dan ketimpangan yang ada (Sumartono, watak orang tersebut. Berbagai 2004:11). Kepedulian mencerminkan faktor akan sangat berpengaruh terhadap proses kemampuan pembentukan 353 sesorang untuk National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 berbelas kasih. Orang-orang yang temannya. manipulatif bisa jadi memiliki menungkapkan rasa empati, maka kemampuan lain dalam bidang saat dewasa kelak dia akan punya kecerdasan sosial namun mereka rasa kepedulian yangtinggi pada gagal orang lain (Parengkuan, 2010:19) dalam hal Ketidakmampuan fasilitas sosial kepedulian. dalam ini Bila Martin aspek anak terbiasa Hoffman (dalam Borba, 2002:43), seorang ahli yang merupakan penanda paling kuat untuk tipe terkenal orang-orang antisosial, yang tidak moral, meyakini bahwa anak-anak peduli mengembangkan empati mereka akan kebutuhan atau dalam pengembangan penderitaan orang lain, apalagi dalam beberapa tahapan, yaitu: mencari bantuan untuk menolong Tahap 1: Empati Umum (Bulan- mereka (Goleman, 2006:132) bulan pertama kelahiran) Kepedulian adalah bahasa Seorang anak tidak dapat yan bisa didengar oleh orang tuli membedakan dengan tegas antara dan dapat dilihat oleh orang buta. dirinya Bentuk kepedulian yang paling sehingga ia tidak dapat memahami tinggi adalah empati yang tidak penderitaan hanya menganggap melibatkan indra dan dan lingkungannya, orang lain karena penderitaan itu perasaan saja tapi juga tindakan sebagai bagian dari dirinya. Bayi (Banura, 2015: 185) berusia enam bulan mendengar Empati sebagai dapat diartikan bayi lain menangis dan ikut mengis kepedulian terhadap juga. sesama. Penting sekali bagi anak Tahap 2: Empati Egosentris memiliki rasa empati yang tinggi. (Mulai usia 1 tahun) Mengajari anak mengungkapkan Reaksi seorang anak kepada rasa empati secara tidak langsung anak lain yang sedang menderita membantu anak untuk peduli pada perlahan-lahan sesama. Anak harus diajari bahwa sekarang dia tidak boleh tidak peduli atau ketidaknyaman- diam saja ketika ada sesuatu hal sebagai bukan bagian dari dirinya. buruk Anak usia dua tahun melihat ibunya yang menimpa teman- 354 berubah. Dia memahami an orang lain National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 di juga meningkat pesat. “Nenek itu samping ibunya dan mengusap- tampaknya membutihkan bantuan usap tangan ibunya dengan lembut. untuk menaiki elevator,” pikir Tahap 3: Empati Emosional Kelly: lalu ia menagan pintu (Tahun-tahun pertama elevator sehingga nenek itu dapat prasekolah) masuk dengan aman. menangis, lalu dia duduk Pada saat usia sekitar dua Tahap 5: Empati abstrak atau tiga tahun, seorang anak mulai (Tahun-tahun akhir masa mengembangkan kanak-kanak: usia 10 sampai 12 kemampuan memerankan orang mengenali bahwa lain. Dia tahun) perasaan Pada tahap ini seorang anak seseorang mungkin berbeda dari akan dapat memperluas empatinya perasaannya, yang dapat dengan melampaui hal-hal yang ia ketahui sangat baik mengetahui sumber- secara pribadi dan mengapamti sumber penderitaan orang lain, dan langsung kelompok menemukan yang memberikan cara sederhana bantuan belum masyarakat pernah ia temui.”Masyarakat India tampak atau menunjukkan dukungan. “Kamu kelaparan. tampak sedih. Sepedamu rusak. menyumbangkan uang saya setiap Kamu dapat menggunakan ini pekan, mungkin mereka merasa sebagai gantinya.” lebih baik.” Jika saya Keramahan dan kepedulian Tahap 4: Empati Kognitif (Tahun-tahun pertama sekolah merupakan dasar, mulai usia 6 tahun) genetik, amun jika sifat bawaan ini Pada tahap ini seorang anak bagian dari kode tidak dipelihara, keduanya akan dapat memahami persolaan dari lenyap (Shapiro, 1998:54). sudut pandang orang lain, sehingga ad peningkatan dalam usahanya mendukung kebutuhan Kemampuannya dan EMOTIONAL INTELLIGENCE membantu orang Hasil lain. Goleman menggunakan 2009:258) bahasa untuk membantu orang lain penelitian (dalam menunjukkan Daniel Riyanto, bahwa sesungguhnya manusia memiliki 355 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dua pikiran, satu yang berfikir dan yakni satu yang merasa. Pikiran rasional (mengelola diri sendiri), kecakapan adalah model pemahaman yang sosial lazimnya lebih hubungan), dan keterampilan sosial menonjol kesadarannya, bijaksana, (kepandaian menggugah tanggapan mampu bertindak hati-hati dan yang dikehendaki orang lain). kita sadari, kecapakan pribadi (menangani suatu merefleksi. Tetapi di samping itu Kecerdasan emosional lebih terdapat sistem pahaman lain yang menekankan kepada sifat perasaan, impulsif dan berpengaruh besar, imajinasi, bila terkadang seseorang bersifat emosional. Apabila ditelaah lebih tidak logis, yaitu pikiran emosional. jauh Rasional dan emosional terkadang emosional meliputi berbagai aspek, bekerja dalam keselarasan untuk di antaranya: melengkapi satu sama lain. Hal ini 1. Persepsi emosi yang kemudian dikenal sebagai kecerdasan intelektual lagi bahwa Seorang dan maupun kecerdasan anak yang menyadari akan emosinya nerarti ia kecerdasan emosional. Kecerdasan intuisi, telah mampu mengenali jenis emosi emosional yang sedang dialaminya. (emotional intelligence) menutut Contohnya, manusia agar dapat mengembangan merasa cemburu, berbagai erasaan kemampuan akan muncul, yakni cemas, kecewa, emosional kemampuan dan sosialnya. Kemampuan emosional ketika seseorang bahkan jengkel. sendiri 2. Pemahaman emosi meliputi sadar akan keadaan emosi Sebenarnya semua saling sendiri, kemampuan mengelola terkait, jika seseorang tidak mampu emosi, kemampuan mengelola mengenali emosi diri sendiri, emosi, kemampuan memotivasi tentunya akan sulit pula mengenali diri, dan kemampuan menyatakan emosi orang lain. Ketidakmampuan perasaan meahami perasaan orang lain akan kepada orang lain (Tridhonanto, 2009:5). Terdapat tiga unsur mengakibatkan pokok hambatan mengenai kecerdasan emosional, terjadinya dalam hubungan dengan sesama. 356 menjalin National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 3. Memotivasi diri perilakunya. Arti dari memotivasi diri Manusia berempati merupakan seseorang merupakan usaha yang dilakukan yang seseorang menghangatkan tergerak yang untuk memiliki kemampuan suasana dalam melakukan sesuatu karena ingin menempatkan dirinya pada situasi mencapai tujuan yang dikehendaki. dan perasaan orang lain, tetapi dia Kemampuan dalam tetap berada di luar perasaan orang memotivasi diri dapat ditelusuri lain dan tetap mempertahankan melalui berbagai hal, di antaranya: perasaan dirinya. seseorang a. Cara mengendalikan 5. Mampu menjalin sosial dengan dorongan hati orang lain b. Derajat kecemasan yang Di dalam menjalin sosial berpengaruh terhadap unjuk dengan orang lain sebagai sifat kerja sekarang yang hakiki pada diri manusia c. Kekuatan berpikir positif sebagai dan makhluk sosial. Kemampuan tersebut dibuktikan manusia dalam pergaulan dengan d. Optimisme. Maka seseorang memiliki orang lain dan penampilan yang kemampuan memotivasi diri akan selaras dengan alam perasaannya cenderung sendiri. Selain itu dia juga bisa memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala memimpin sesuatu yang terajadi dalam dirinya. orang lain dan mampu mengatasi Selain itu juga memiliki keinginan permasalahannya yang berbeda-beda antara satu dalam pergaulan antar sesama orang dan orang lain. manusia. 4. Mampu berempati Kata empati dan mengorganisir yang muncul Merasakan yang dirasakan sendiri orang lain dan mampu memahami memiliki arti kemampuan alam perspektif perasaan menumbuhkan hubungan saling seseorang untuk orang lain serta menempatkan diri ke dalam alam percaya. perasaan orang lain sehingga bisa (2009:255) Seseorang dengan EI memahami pikiran, perasaan, dan ini nantinya akan mampu: 357 Menurut Riyanto National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 1. Memperhatikan isyarat-isyarat emosi dan 5. Mampu mendengarkan ledakan emosi dengan baik. 6. Mampu mengendalikannya 2. Menunjukkan kepekaan dan pemahaman 7. Mampu mengurangi tekanan terhadap diri akibat emosi, dan perspektif orang lain. 3. Membantu menunda 8. Dapat berdasarkan membedakan antara perasaan dan tindakan. pemahamn terhadap kebutuhan Begitu dan perkembangan orang lain. emosi memgang peranan penting dalam penyesuaian 4. Memberikan perhatian pada diri seseorang, sebab akan waktu yang tepat bagi orang mempengaruhi anak-anak pada saat lain yang memerlukannya. mereka tumbuh menjadi remaja dan Sebuah penelitian dewasa. Dengan mengajarkan anak menunjukkan bahwa kercerdasan untuk kognitif hanya memiliki pengaruh mengekspresikan sebesar 20% saja atas keberhasilan banyak aspek dalam perkembangan seseorang, dan keberhasilan hidup akan dapat sedangkan tergantung pada sisanya kecerdasan memahami dan perasaannya, tercapai. emosionalnya. Seseorang jajak dini harus dibiasakan dan diajarkan CARING ECONOMIC untuk dapat mengelola emosinya Caring Economics is a dengan baik. Menurut Mulyadi framework for a more realistic (2004:25) understanding beberapa unsur of economic kecerdasan emosi yang diharapkan dynamics in our knowledge/service dapat terpenehi pada diri seorang age. For example, it shows the anak, antara lain: major contributions of care and 1. Anak belajar dan mampu untuk care work to the economy of mengitenfikasi emosinya communities and nations (Cox, 2. Mengekpresikan perasaannya 3. Memperkirakan 2014:8). tingkat A much more sensible, and emosinya realistic, standard for what is given 4. Mampu mengelola emosi economic value is what supports 358 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 and advances human survival and menjadi dasar untuk pemikiran human ths ekonomi dan kebijakan. Untuk itu standard, a caring orientation –that budaya tolong-menolong kiranya is, concer for the welfare and perlu untuk ditanamkan dalam development of ourselves, others kehidupan sehari-hari, sebab untuk and our natural environment –is dapat menjadi suatu kebiasaan highjly valued. So also is the work memerlukan proses dan tidak dapat of caregiving and the creation of dilakukan secara instan. development. By Latane & Darley (dalam, caring environments, whether in homes, businesses, communities, or Sarwono, government. This does not mean skema that all caring and caregiving perilaku should be paid in money (Eisler, berikut: 2002:344) tentang lima menolong, membuat langkah sebagai 2007:17). Caring kepedulian economic ekonomi atau secara sederhana dapat diartikan sebagai ekonomi yang mengacu pada nilainilai, sikap, dan praktik yang membangun hubungan sosial antara orang-orang dan lingkungan mereka. Tidak lagi mementingkan diri sendiri sebagaimana sifat manusia sebagai homo economicus. Nilai kepedulian didasarkan pada pengalaman manusia sehari-hari dan umumnya dialami oleh semua orang. Seseorang akan hidup di dunia yang sama sekali berbeda jika peduli pada diri sendiri, untuk Gambar 1. Skema Perilaku Menolong Sumber: Sarwono (2002:345) sesama manusia dan lingkungan, hal ini yang kemudian juga akan 359 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Berdasarkan skema tersebut karena mereka tidak ragu-ragu maka dapat disimpulkan bahwa dan merasa terpicu untuk ikut perilaku beranggung jawab. menolong merupakan pilihan dari setiap individu tersebut. 2. Peningkatan rasa tanggung Untuk itu secara umum perlu jawab dapat dipancing dengan adanya upaya untuk meningkatkan ajakan secara pribadi. Orang perilaku menolong, yaitu dengan yang diajak terlibat secara mengurangi kendala penghambat pribadi perilaku menolong dari pada dianggap menolong memasyarakatkan dan perilaku sebagai menolong (Sarwono, 2002:348). Mengurangi cenderung orang lebih biasa saja. Sebagai contoh jika kita minta kendala tolong dengan menyebut nama menolong dapat dilakukan dengan orang tersebut “Elok, tolong beberapa cara, antara lain: tutup pintunya,” tentu reaksi 1. Mengurangi keraguan dan Elok akan berbeda jika dengan meningkatkan tanggung jawab. memanggilnya “Hei, tolong Misalnya, terjadi tutup pintunya”. Hal semacam peristiwa pencurian di sebuah ini merupakan sesuatu yang pertokoan, biasanya pembeli sangat sepele namun terkadang lain akan pura-pura tidak tahi banyak karena ragu apakah pencuri memperhatikan. tersebut benar-benar seorang memanggil nama orang secara pencuri ataukah pegawai yang pribadi akan lebih memberikan sedang mengecek barang dan rasa hormat kepada orang yang dengan kata lain apa yang telah akan dimintai pertolongan. apabila dilakukan orang tersebut bukan 3. orang yang tidak Dengan Meningkatkan rasa bersalah. merupakan tanggung jawab Cara pembeli lain. Lain halnya dengan apabila ada yang berteriak,” seseorang akan kesalahannya, Hei, ada orang yang mencuri,” bukan bermaksud mengungkit- secara spontan pengunjung lain ungkit juga akan langsung bereaksi mengungkap aib oranglain, 360 ini dapat dilakukan mengingatkan kesalahan atau National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 hanya saja dengan demikian Cara kedua adalah dengan orang tersebut akan cenderung memasyarakatkan lebih mau menolong orang lain menolong. untuk menebus kesalahannya. ditempuh 4. Memanipulasi rasa gengsi atau perilaku Upaya antara ini lain dapat dengan melakukan: harga diri seseorang. Jika kita 1. Mengajarakan inklusi moral, dalam kegiatan relawan yang yaitu bahwa orang lain adalah sedang mengumpulkan dana golongan kita juga. amal, ingin Inklusi moral meningkatkan sumbangan perilaku menolong. Di pihak kemudian mengumpulkan minimal sebesar Rp10.000,00 lain per orang, maka kita harus menghindari eksklusi moral mengatakan dahulu bahwa kita (dalam dialek Betawi: elo-elo, memerlukan gue-gue), karena ekslusi moral sebesar sumbangan Rp50.000,00. orang yang Jika perlu diupayakan merupakan sumber dimintai diskriminasi. Selain itu perlu kemungkinan juga diajarkan kepedulian atau menjawab jika tidak memiliki altruisme melalui keluarga, uang, sekolah (guru-guru), dan di sumbangan maka menjawab kita harus boleh saja menyumbang kalangan teman. sekadarnya, 2. Memberikan semisal Rp10.000,00. Dengan “menolong” demikian orang tersebut akan altruisme. Seorang yang sudah menyumbang sebesar membantu orang lain, kemudia orang diberi ucapan “terima kasih tersebut akan tertolong dengan atas pertolongan Anda” akan ikut menyumbang. Seringkali merasa jika langsung diminta untuk benar-benar membantu orang nominal lain, sehingga dikemudian hari Rp10.000,00, gengsi tertentu seseorang atribusi pada bahwa perilaku perilakunya akan langsung menolak dengan akan alasan tidak memiliki uang. mengulanginya lagi. Kepuasan cenderung semacam ini tidak terdapat jika 361 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 perilaku menolong itu diberi secara sosial berarti telah mampu imbalan uang. menjalin hubungan sosial 3. Memberi pelajaran tentang dan kerjasama dengan orang dewasa altruisme. Orang yang tahu lainnya, bahwa keberadaan orang lain melaksanakan peran-peran sosial. akan perilaku Dewasa secara moral, yaitu telah menolong akan tetap menolong memiliki seperangkat nilai yang ia meskipun di tempat tersebut akui kebenarannya, ia pegang teguh banyak orang lain. Sebaliknya, dan mampu berperilaku sesuai orang yang tidak tahu akan dengan nilai-nilai yang menjadi berlalu begitu saja. pegangannya menghambat telah mampu (Sukmadinata, 2003:252). Menurut Susetyo (2012:17) PERAN GURU Guru ganda memiliki sebagai pendidik. peranan pengajar dan utama guru Tugas sebagai seorang guru hendaknya menghindari beberapa hal berikut ini: sebagai seorang pengajar adalah membantu 1. Pandangan negatif terhadap perkembangan siswa intelektual, afektif dan psikomotor, Kadang melalui penyampain pengetahuan, mempunyai pemecahan masalah, latihan-latihan kepada siswanya. Penilaian tersbut afektif dapat dan keterampilan. tanpa sadar penilaian memengarujo guru tertentu sola[ dan Sedangkan tugas utama sebagai perilaku guru kepada siswa. Seperti pendidik membantu yang dikemukakan oleh Depotter mendewasakan anak baik secara (dalam Susetyo, 2012:17) bawha psikologis, sering adalah sosial, dan moral. kali ketika berinteraksi Dewasa secara psikologis berarti dengan individu telah bisa berdiri sendiri, berkemampuan tinggi, guru akan tidak tergantung pada orang lain, cenderumh juga telah mampu bertanggung mengumbar senyum, lebih banyak jawab atas segala perbuatnnya, mengobrol dengan akrab, berbicara mampu bersikap objektif. Dewasa dengan 362 siswa penuh dari lebih kelompok banyak intelektual dan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 penuh humor, menggunakan keyakinan tidak bisa siswa tersebut kosakata kompleks, dan bertindak kadang lebih ketika konteks yang lain sehingga muncul berhadapan dengan siswa yang siswa yang tidak mau berusaha berkemampuan (motivasi matang. Namun rendah, guru digeneralisasikan rendah), tersebut akan cenderung berbicara mencari dengan lebih keras dan lambat, mendapatkan karena seolah-olah siswa tersebut cara-cara negatif. pada pasif, konpensasi atau untuk perhatian dengan lebih susah untuk memahami katakata guru, saat berinteraksi guru 3. Lebih mudah menyalahkan akan lebih bergaya instruksional daripada memuji dan cenedurung otoriter. Hal ini Semangat para guru untuk dikarenakan guru memperlakukan membuat siswa menguasi materi siswanya sesuai dengan cap guru dapat tersebut terhadap siswanya. “menurut” dan “mengharuskan”. berdampak pada sikap Ketika terjadi sesuatu yang tidak 2. Mengajarkan “tidak bisa” Seorang anak kecil semestinya, yang guru akan mudah memberikan umpan balik yang dituntun oleh rasa ingin tahunya negatif yang besar dan tanpa rasa takut keseharian tampak bagaikan orang dewasa cenderung kurang peka atas kondisi yang tidak pernah menyerah. Anak positif kecil tidak mengenal kata “tidak mendapatkan pujian. Sebaliknya, bisa”. Walaupun gagal berkali-kali guru akan tetap berusaha mencoba lagi. menyalahkan Di siswa. sekolah, tanpa sengaja kepada siswa. Dalam mengajar, guru siswa yang cenderung lebih atau Ternyata layak mudah mengkritik lebih sulit “keyakinan tidak bisa” semakin menemukan sering dialami siswa. Saat siswa daripada melakukan kesalahan, guru kerap Akibatnya, banyak siswa yang kali mengucapkan kata “tidak bisa” sering mendapatkan umpan balik sehingga mental siswa tersebut negatif dari guru dibandingkan menjadi dengan penghargaan. Guru tidak down. Perasaan dan 363 kehebatan kesalahan siswa siswa. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 terlatih untuk memuji “nakal” guru menjadi terkejut. dan membesarkan hati anak. Padahal, perubahan sikap manusia biasnya terjadi secara bertahap untuk sampai pada kondisi yang 4. Memunculkan kekerasan di kelas ekstrem atau menjadi masalah yang Jangan sampai seorang guru serius. Yang terjadi adalah guru memberikan contoh dengan sengaja tidak sadar atas adanya perubahan ataupun yang demi perubahan yang dialami siswa akhirnya menjatuhkan siswa. Baik dan akhirnya tersadar ketika sudah itu menjadi permasalahan yang berat. tidak sengaja kekerasan verbal apalagi kekerasan fisik. Adanya kekerasan yang dialami siswa di dalam kelas 6. Yang penting adalah hasil, akan membekas pada benak siswa, cara sehingga (tidak penting) dikhawatirkan dapat menimbulkan traumatis bagi siswa. adalah nomor dua Ketika seorang guru ditanya, lebih penting mana antara nilai 5. Membiarkan yang tinggi dengan kejujuran? siswa terperosok semakin dalam Sebagian besar guru menjawab Seorang yang kejujurana lebih oenting daripada membutuhkan bantuan sering kali nilai. Namun, dalam pembelajaran tidak ternyata siswa tahu bagaimana menyatkannya. yang malu Seorang akan diam cara banyak yang lebih remaja mementingkan nilai yang diperoleh saja, siswa daripada kejujuran siswa itu sedangkan remaja yang lain akan sendiri. mencari cara dengan segera memberikan pujian menarik perhatian. Apakah guru pada siswa yang mendapatkan nilai mempunyai kepekaan terhadap tertiggi dari pekerjaan rumahnya kebutuhan siswa? Terkadang, daripada menanyakan bagaimana seharusnya memberikan proses siswa mengerjakan tugas ketika bantuan dengan bantuan pada siswa, guru justru Sebagai rumah tersebut. menganggap tidak ada masalah. Ketika siswa menjadi semakin 364 contoh, guru National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tidaknya siswanya, begitu pula dengan siswa siswa adalah nilai tinggi pada yang harus dengan sepenuh hati pelajaran tertentu memperhatikan guru. 7. Ukuran Siswa pandai sukses cenderung ketika pandai dan tinggi pada Begitu pentingnya sikap pelajaran matematika, IPA, dan peduli untuk ditanamkan pada diri Bahasa Inggris. Sementara siswa seseorang sejak dini sebab pada yang memiliki nilai rendah pada usia emas akan mempengaruhi mata pelajaran tersebut, walaupun bagaimana karakter seseorang di budi pekertinya baik, disiplin, atau saat merupakan aktivis sekolah tidak memiliki rasa kepedulian akan dianggap sebagai anak yang pandai lebih mudah untuk memiliki jiwa sehingga tidak diberi perhatian oleh altruisme. guru. Akbiatnya siswa menjadi ditekankan adalah sebagai homo tidak socius sekaligus homo economicus memperoleh ia dianggap nilai termotivasi PEMBAHASAN untuk mengembangkan diri seutuhnya. seseorang Mengajar bukan saja urusan kepala (otak) dewasa. Seseorang Hal yang yang harus perlu mampu memerankan kedua hal tersebut melainkan secara seimbang. Mengingat pada keseluruhan diri individu (fisik, dasarnya perasaan, harga diri). Jadi, ketika membutuhkan satu sama lain mulai mengajar, guru bukanlah seseorang lahir hingga tutup usia nantinya. yang sekedar bertugas sebagai Rasa kepedulian sebagaimana yang adalah telah dipaparkan oleh beberapa ahli pendengarnya (Susetyo, 2012:21). akan dapat menghilang dari dalam Hubungan guru dan siswa tidaklah diri sebatas hubungan antara pembicara dipupuk. Cara untuk memupuknya dan pembicara dan pendengar siswa manusia tetap akan seseorang manakala tidak saja, tetapi adalah dengan mengembangkan antarmanusia secara kecerdasan psikis, emotional intellegence. Saat ini sosial, dan spiritual. Guru dituntut sistem pendidikan di Indonesia untuk lebih peduli serta memahami sudah lebih maju dan jauh lebih hubungan keseluruhan baik fisik 365 emosionalnya atau National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 baik. Kurikulum yang berlaku terus maya dan justri tidak terbangun diperbaiki sehingga tidak semata- suatu relasi hubungan yang baik mata terfokus untuk mencetak dengan lingkungan sekitarnya di generasi penerus bangsa yang baik dunia secara kognitif saja, melainkan mudahnya terpengaruh oleh mode, berkembang baik secara emosional sehingga agar terlihat eksis tak juga. jarang mereka melakukan segala nyata. Dengan sangat Di beragai daerah hampir cara agar dapat membeli barang seluruhnya sudah menelenggarakan yang sedang menjadi trend, atau kegiatan PAUD, yang mana artinya pergi sejak dini para generasi penerus dikatakan kekinian. Orang semakin bangsa sudah didik oleh guru-guru tidak dapat mengontrol emosinya, yang mengemban tugas mulia lebih mudah menghardik daripada sebagai pendidik dan pengajar yang memuji, lebih cepat memaki dari mengarahkan serta membimbing pada menasihati, lebih mudah siswa siswinya cendikia yang ke suatu tempat agar menjadi insan berprasangka dari pada berpikian berbudi luhur. positif. Jangan sampai generasi penerus Secara tidak langsung bangsa tergerus zaman sehingga generasi saat ini digiring kepada semakin menjadi pribadi yang acuh kapitalisme. Orang akan sibuk dan individualis. Dahulu anak-anak bekerja mengumpulkan uang untuk akan lebih senang bermain bersama dirinya sendiri demi mendapat dengan teman-temannya di tanah kepuasan lapang, panas terik matahari seakan dipandang tidak sesuatu sudah diukur berdasarkan menjadi penghalang atau bahkan terhormat. agar Segala kegembiraan mereka. Saat senja uang. Kondisi datang mereka akan segera pulang seperti inilah dan beribadah. menimbulkan kegelisahan para ahli Namun yang terjadi saat ini, anak- ekonomi sehingga munculah suatu anak hingga orang dewasa semua istilah sudah disibukan dengan gadget artinya saat melakukan kegiatan mereka, mengembara di dunia ekonomi seseorang tidak semata- bersiap untuk 366 caring ekonomi yang yang akhirnya economic, yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mata didasarkan pada kepentingan dipupuk agar rasa kepedulian itu diri sendiri tetapi juga atas dasar tidak lenyap. Kepedulian akan kepedulian dan menciptakan empati dan altruisme lingkunga. Inilah konsep yang dan hal tersebut dangat diperlukan diharapkan mengingat pada sesama dapat terimplementasikan secara agar sosial masyarakat saat ini cenderung menyeluruh pada semua lapisan masyarakat kondisi menjadi individualis. kehidupan Kesuksesan seseorang tidak menjadi aman, tentram, dan damai. hanya dilihat dan dipengaruhi dari Bukan uang yang menjadi tolak kecerdasan IQ melainkan juga ukur kehidupan yang bahagia, kecerdasan melaikan (emotional intellegence). Orang karena adanya kepedulian. emosionalnya yang dapat mengontrol emosinya Kembali pada peranan guru dengan baik akan dapat lebih dalam menanamkan konsep caring mudah economic, pada dasarnya manusia menuju kesuksesan, serta akan senang menirukan sesuatu. Hal ini lebih menghargai orang lain. Jika dapat dijadikan dasar bagi guru kecerdasan emsionalnya baik maka untuk dapat mengajarkan suatu orang kepedulian ekonomi kepada siswa. kepedulian sosial yang baik pula. Sebagai seorang pendidik dan mengarahkan tersebut Caring juga dirinya memiliki economic atau pengajar guru dapat melakukan kepedulian ekonmi adalah suatu himbauan, pemberian cara pandang dan berilkau baru materi serta pemberian contoh pada kegiatan ekonomi, walaupun kepada siswanya sehingga akan sebagai homo economicus yang jelas apa yang dimaksudkan dengan selalu ingin mendapat keuntungan kepedulian ekonomi tersebut. besar dengan pengorbanan yang ajakan, sedikit tetpai juga tetap peduli kepada sesama dan lingkungan KESIMPULAN Kepedulian merupakan sekitar. perwujudan kasih sayang terhadap Guru sebagai pendidik serta sesama yang mana harus tetap pengajar memiliki peranan yang 367 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 penting untuk menanamkan konsep 2012. caring economic pada diri siswa. Kesejahteraan Pentingnya kepedulian ekonomi ini Yogjakarta: Pustaka Pelajar. sebab kondisi masyarakat yang cenderung mengarah kapitalisme serta kepedulian terhadap Psikologi untuk Masyarakat. Goleman, Daniel. 2006. Social kepada Intelligence The New Science kurangnya of Human Relationship. sesama Terjemahan Hariono S. Imam. sehingga akan tercipta kedamaian, 2007. Jakarta: PT Gramedia kebahagiaan, serta ketentraman di Pustaka Utama. kehidpan bermasyarakat. Mulyadi, Seto. 2004. Seri Cerdas Emosi: Membantu Anak Balita DAFTAR RUJUKAN Mengelola Banura, Sutan. 2015. Born As A Jakarta: Erlangga. Parengkuan, Erwin., Sriewijono, Winner, Live As A Leader. Yogjakarta: Deepublish. Alexander, & Tumewu, Becky. Borba, Michele. 2002. Membangun Kecerdasan 2010. Talkinc Points For Parents. Jakarta: PT Gramedia Moral. Terjemahan Lina Jusuf. 2008. Pustaka Utama. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Utama. Baru Pembelajaran sebagai Cox, Natalie. 2014. Social Walth Implementing Economics County. Amarahnya. Referensi Caring In dalam Monterey California: Guru/Pendidik Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Social Berkualitas. Wealth Indicators Coordinator Jakarta: Prenadamedia Group. Center for Partnership Studies. Sarwono, Sarlito Wirawan. 2002. Eisler, Riane. 2007. The Real Psikologi Sosial: Individu dan Wealth of Nations. Calfornia: Teori-Teori Psikologi Sosial. Berrett-Koehler Jakarta: Balai Pustaka. Publishers, Inc. Faturrochman., Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Susetyo, Yuli Landasan Psikologis Proses Fajar., Kumara, Amitya., dkk. Pendidikan. Bandung: Rosda. 368 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Sumartono. 2004. Hati. Jakarta: PT Elex Media Komunikasi Kasih Sayang. Jakarta: PT Elex Komputindo. Media Komputindo. Tridhonanto, Agency. Al 2009. & Beranda Melejitkan Kecerdasan Emosi (EQ) Buah 369 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 EFEKTIVITAS MGMP SEBAGAI FORUM PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU EKONOMI SEKOLAH MENENGAH ATAS Diah Dinaloni1, Ery Tri Djatmika2, Sri Umi Mintarti3, Hari Wahyono4 1 Program Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang, _1 [email protected] 2 Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang, _2 [email protected] 3 Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang, _3 [email protected] 4 Pasca Sarjana Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Malang, -4 [email protected] Abstrak Mengingat pentingnya peran pendidikan ekonomi dalam membentuk landasan perilaku ekonomi yang baik, maka salah satu faktor utama yang akan mempengaruhi keberhasilan pendidikan ekonomi adalah kinerja guru. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja guru. Salah satunya adalah membentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang dimaksudkan sebagai forum pembinaan profesionalisme bagi guru mata pelajaran. Kenyataan yang ditemui di lapangan para guru masih mendapatkan kesulitan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai tenaga pendidik yang profesional. Hal ini tentu kontra produktif dengan keberadaan MGMP yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja guru.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana efektivitas MGMP sebagai forum pembinaan profesionalisme guru ekonomi Sekolah Menengah Atas Negeri di kabupaten Jombang terhadap kinerja guru. Subjek penelitian adalah anggota MGMP ekonomi SMA Negeri di kabupaten Jombang yang berjumlah 15 guru ekonomi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tes. Alat tes yang digunakan dalam pengambilan data untuk kompetensi guru berasal dari tes UKG yang disadur dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan alat tes yang digunakan dalam pengambilan data untuk kinerja guru disadur dari penilaian kinerja profesi guru dan angka kreditnya tanpa melihat kinerja guru ketika melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kompetensi profesional dan pada saat proses pembelajaran ekonomi adalah paling rendah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas MGMP sebagai forum pembinaan profesionalisme guru ekonomi terhadap kinerja guru masih belum optimal. Disarankan untuk mengembangkan model pembinaan profesionalisme guru ekonomi dalam bentuk yang lain. Kata Kunci: efektivitas MGMP, forum pembinaan guru Peran pendidikan ekonomi pada hakekatnya diselenggarakan kelemahan dalam perilaku ekonomi untuk sumber daya manusia dan masyarakat, membentuk sikap serta perilaku efektif berpengaruh pada upaya mencapai dan efisien secara ekonomi yang pertumbuhan ekonomi sebagai bagian dilandasi oleh etika moral yang benar dari proses pembangunan ekonomi. dan kemampuan untuk mengelola Produktivitas sumberdaya manusia, reaksi psikologis dalam berekonomi. inovasi dalam kegiatan usaha, etos Tidak dapat diingkari bahwa berbagai kerja, 370 motivasi untuk meraih National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kesejahteraan, dorongan menabung dan guru yang terdiri dari kompetensi berinvestasi, cerdik dan cermat dalam pedagogik, kompetensi kepribadian, berkonsumsi dan respon positif serta kompetensi sosial dan kompetensi kritis atas kebijakan-kebijakan yang profesional digulirkan oleh pemerintah, hanya akan terhadap kinerja guru jika keempat dapat tumbuh dan berkembang di kompetensi tersebut dilakukan dengan kalangan masyarakat, bila mereka baik dan benar oleh guru. memiliki landasan perilaku ekonomi memiliki pengaruh Berbagai upaya dari berbagai pihak terutama pemerintah dilakukan yang baik. Mengingat pentingnya peran dalam rangka meningkatkan kinerja pendidikan ekonomi dalam membentuk guru. Salah satunya adalah membentuk landasan perilaku ekonomi yang baik, Musyawarah Guru Mata Pelajaran maka salah satu faktor utama yang akan (MGMP). mempengaruhi keberhasilan sebagai suatu wadah atau forum pendidikan ekonomi adalah kinerja pembinaan profesionalisme bagi guru guru. Hasibuan (2003:94) menyatakan mata pelajaran yang berada di suatu bahwa kinerja adalah suatu hasil kerja tempat di kabupaten/ kota/ kecamatan yang dalam yang berfungsi sebagai forum untuk melaksanakan tugas yang dibebankan saling berkomunikasi, belajar, bertukar kepadanya atas pikiran dan mengatasi permasalahan yang ada dan dicapai kecakapan, seseorang yang didasarkan pengalaman MGMP Agar guru dapat meningkatkan maka guru dan berkembang kesungguhan serta waktu. kinerjanya, MGMP pengalaman di sekolah, diharapkan meningkatkan sebaiknya dimaksudkan kinerja untuk sehingga akan guru mampu akan profesinya. memiliki kompetensi. Herman (2011: terdapat Ideal memang harapan pada hubungan yang kuat antara variabel organisasi MGMP ini, akan tetapi kompetensi guru, harapan itu masih terlampau jauh. alasannya adalah keempat kompetensi Kenyataan yang ditemui di lapangan 23) menyatakan dengan bahwa kinerja 371 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 para guru masih mendapatkan kesulitan menyatakan dalam dan mempunyai pengaruh yang rendah tugasnya sebagai tenaga pendidik yang dalam mempengaruhi kinerja mengajar profesional. Kesulitan yang dihadapi guru. Hal ini juga tampak pada hasil diantaranya adalah kesulitan dalam penelitian yang dilakukan oleh Rizza mengembangkan silabus, menyusun Megasari (2012) yang menyimpulkan perencanaan pembelajaran dan evaluasi bahwa input, komponen proses dan belajar, output menjalankan guru pembelajaran fungsi juga melaksanakan dengan pendekatan, bahwa MGMP Musyawarah Guru Mata (MGMP) ekonomi kota Pelajaran strategi dan metode yang juga kurang Malang memadai. Hal tersebut diperkuat oleh sehingga kurangnya wawasan guru atas teori diperoleh berupa peningkatan kinerja ekonomi dan hal-hal baru yang terkait dan mutu guru agar lebih profesional dengan peristiwa ekonomi (Watts and masih belum tercapai secara maksimal. Walstad, 2010). Hal ini berdampak Maka patut dipertanyakan bagaimana kegiatan efektivitas MGMP sebagai wadah pembelajaran berlangsung dikatakan hasil masih yang kurang, seharusnya monoton dan kurang menyenangkan, pembinaan sehingga kompetensi yang hendak ekonomi Sekolah Menengah Atas digarap dan ditanamkan pada peserta terhadap kinerja guru. Hal ini menjadi didik hanya sebatas tataran kognitif penting, karena tidak optimalnya peran dengan pemahaman yang dangkal, MGMP tentu saja akan berpengaruh sehingga sulit mengharap pengetahuan pada ekonomi yang tertanam akan secara profesionalisme guru. efektif mempengaruhi sikap profesionalisme upaya guru peningkatan Berdasarkan hal tersebut, maka dan penulis akan akan mendeskripsikan perilaku peserta didik. bagaimana efektivitas MGMP sebagai Hal ini tentu kontra produktif yang forum pembinaan profesionalisme guru berfungsi untuk meningkatkan kinerja ekonomi Sekolah Menengah Atas dengan guru. keberadaan Rosihan MGMP A (2011:158) 372 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Negeri di kabupaten Jombang terhadap disebutkan bahwa peran guru adalah kinerja guru. sebagai agen pembelajaran. Dalam fungsinya sebagai agen pembelajaran A. Kajian Literatur pada jenjang pendidikan dasar sampai 1. Profesionalisme Guru Guru memiliki peran menengah, yang kemampuan mengelola pembelajaran yang memadai seringkali kurang berarti yang meliputi pemahaman terhadap apabila tidak disertai dengan kualitas peserta guru yang memadai, oleh karenanya pembelajaran urgent merupakan kemampuan yang melekat sebaiknya memiliki kompetensi yang dengan diri. Oleh karena itu pribadi mengembangkan guru sering dianggap sebagai model potensi peserta didik secara maksimal. atau panutan. Sebagai seorang model Hal tersebut sesuai dengan pendapat guru harus memiliki kompetensi yang Usman (1999:15) yang menyatakan kemampuan dan adalah keahlian khusus berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal competencies). Ketiga, kompetensi profesional yaitu seorang guru dalam bidang keguruan yang memungkinkan dia pengembangan Kedua, kompetensi kepribadian yaitu tugasnya dengan baik, maka guru guru dan berbagai potensi yang dimilikinya. Agar guru dapat melaksanakan kompetensi perancangan, peserta didik untuk mengaktualisasikan untuk dilakukan. bahwa didik, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi peran sentral guru dalam meningkatkan untuk harus Pertama, kompetensi pedagogik yaitu bahkan sumber daya pendidikan lain memadai guru memiliki empat kompetensi dasar, strategis dalam bidang pendidikan, kualitas pendidikan sangat seorang mampu melaksanakan tugas dan fungsinya kemampuan penguasaan pembelajaran secara luas materi dan mendalam yang memungkinkan untuk secara maksimal. membimbing peserta didik memenuhi Dalam UU No. 14 Tahun 2005 standar pasal 4 dan PP 19 Tahun 2005 pasal 28 kompetensi. Kompetensi profesional adalah kompetensi atau 373 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kemampuan yang berhubungan dengan optimal. penyesuaian keguruan. menyebutkan bahwa ternyata masih Kompetensi ini merupakan kompetensi terdapat sedikitnya tujuh indikator yang yang sangat penting karena langsung menunjukkan lemahnya kinerja guru berhubungan dengan kinerja yang dalam melaksanakan tugas utamanya ditampilkan. dalam mengajar, yaitu: (1) rendahnya tugas-tugas Keempat, kompetensi Mulyasa (2008:10) sosial yaitu kemampuan berkomunikasi pemahaman tentang strategi secara efektif dengan peserta didik, pembelajaran; sesama pendidik, tenaga kependidikan, kemahiran dalam mengelola kelas; (3) orang tua/wali peserta didik dan rendahnya kemampuan melakukan dan masyarakat sekitar. memanfaatkan (2) kurangnya penelitian tindakan kelas (classroom action research); (4) 2. Penilaian Kinerja Guru rendahnya motivasi berprestasi; (5) Kinerja guru merupakan perilaku kurang guru yang terkait dengan aktivitas komitmen mengajar yang dijalankan oleh seorang yang maksimal dari para peserta didik dimuat di http://media menunjukkan kinerja guru yang belum Kinerja yang optimal merupakan maksimal. harapan semua pihak. Meskipun telah Kinerja guru sangat penting dilakukan berbagai upaya dari berbagai untuk diperhatikan dan dievaluasi pihak dalam meningkatkan kompetensi tetapi karena guru adalah salah satu faktor pada penentu kenyataannya masih terdapat berbagai pendidikan kendala yang menyebabkan belum kinerja rendahnya Indonesia.com/comindex.php.ar_id, (Nurhayati 2013:4). tercapainya (7) Programe (UNDP) pada tahun 2007 mendatangkan prestasi belajar yang guru, profesi; rendahnya penelitian United Nation Development perilaku guru yang diharapkan adalah dimiliki (6) kemampuan manajemen waktu. Hasil guru di dalam kelas pada umumnya, yang disiplin; guru tinggi karena penyelenggaraan secara rendahnya mutu kesuksesan pendidikan ditentukan oleh kesiapan guru dalam 374 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mempersiapkan peserta didik melalui Guru (UKG) dan Penilaian Kinerja proses belajar mengajar. Seorang guru Guru (PKG). UKG merupakan kegiatan yang ujian untuk mengukur kompetensi guru menampilkan konstruktif dan kinerja efektif yang di dalam sesuai berdampak positif kualifikasi akademik guru, sedangkan peserta penilaian kinerja profesi guru adalah mengajar akan terhadap prestasi belajar didiknya (Gaynd; 1998). dengan bidang studi dan sebuah sistem pengelolaan kinerja Penilaian kinerja guru merupakan berbasis guru yang didesain untuk suatu proses yang bertujuan untuk mengevaluasi tingkatan kinerja guru mengetahui atau memahami tingkat secara individu dalam rangka mencapai kinerja guru satu dengan tingkat kinerja kinerja sekolah secara maksimal yang guru yang lainnya atau dibandingkan berdampak pada peningkatan prestasi dengan standar yang telah ditetapkan. peserta didik. Dengan demikian, hasil Sehingga pada akhirnya penilaian penilaian kinerja akan menjadi profil kinerja dapat dijadikan sebuah patokan kinerja guru yang dapat menjadikan dalam gambaran kekuatan dan kelemahan mengadakan guru. pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilakukan. Bagi guru, penilaian 3. Pendidikan Ekonomi Yang kinerja berperan sebagai umpan balik Bermakna bagi guru untuk mengetahui kelebihan Peningkatan dan kelemahannya sehingga dapat menuju guru sumber daya manusia melalui pendidikan, memperbaiki diri dan meningkatkan kinerjanya kualitas selayaknya tidak sekedar difokuskan yang pada profesional dan pada akhirnya nanti mengupayakan meningkatnya produktifitas sumber daya manusia akan meningkatkan kualitas pendidikan dalam perannya sebagai tenaga kerja peserta didik dan wirausaha yang menggerakkan Ada berbagai instrument untuk mesin-mesin produktif perekonomian. mengukur kinerja guru, salah satu Lebih dari itu, urgensi atas peningkatan diantaranya adalah Uji Kompetensi 375 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kualitas sumberdaya manusia dan seharusnya diletakkan dalam cakrawala minat untuk berkonsumsi melalui kredit, yang lebih luas dengan memandang 3. Masih banyak pelaku ekonomi yang sumberdaya manusia sebagai pelaku mengambil ekonomi mempertimbangkan prinsip-prinsip yang ekonominya tindakan-tindakan dalam tataran keputusan tanpa mikro rasionalitas ekonomi (trade off, maupun makro memberi warna dan opportunity cost, marginalism, dan pengaruh incentive), signifikan pertumbuhan terhadap ekonomi Fossen,2011). Kegiatan (Van pendidikan sumberdaya manusia premis tersebut berdasarkan mengakibatkan tidak efektifnya kegiatan produktif dan tidak efisiennya aktivitas konsumtif pelaku ekonomi, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas yang 4. Jebakan emosi berkonsumsi dari produsen dan agen-agen seyogyanya diarahkan pada upaya distributornya, yang memerangkap membentuk pelaku ekonomi untuk berkonsumsi sumberdaya manusia dengan perilaku ekonomi yang rasional tanpa dan bermoral, baik dalam kegiatan kemampuan, tingkat produktif maupun komsumtif. kebutuhan dan Akan tetapi sejumlah fenomena membuktikan belum mempertimbangkan batas intensitas pentingnya mengelola keinginan, efektifnya 5. Berbagai penelitian yang dilakukan pelaksanaan pendidikan ekonomi di terhadap siswa jenjang pendidikan Indonesia, antara lain: menengah, mahasiswa dan bahkan 1. Produktivitas sumberdaya manusia guru ekonomi, membuktikan bahwa relatif masih rendah, literasi ekonomi (pemahaman dasar 2. Minat, semangat menabung dan tentang bagaimana perekonomian berinvestasi di kalangan pelaku bekerja) ekonomi masih memprihatinkan, (pemahaman tidak sebanding dengan semangat pemanfaatan uang secara efektif dan dan literasi keuangan dasar tentang efisien), mereka masih rendah, 376 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 6. Kurang bahkan dapat dikatakan Produktivitas sumberdaya manusia, tidak adanya respon atas praktik inovasi dalam kegiatan usaha, etos kegiatan ekonomi di sekitarnya yang kerja, menumbuhkan ketimpangan, kesejahteraan, dorongan menabung dan kerusakan berinvestasi, cerdik dan cermat dalam lingkungan dan praktek kegiatan berkonsumsi, dan respon positif dan ekonomi kritis ketidakadilan, negatif Senyampang dengan pelaku tidak kepentingan ekonomi lainnya. bersentuhan atas ekonomi untuk meraih kebijakan-kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah, hanya akan dapat tumbuh pribadinya, tidak motivasi bereaksi dan berkembang di kalangan terhadap kegiatan ekonomi satu masyarakat, bila mereka memiliki pihak landasan perilaku ekonomi yang baik. yang merugikan pihak Sementara landasan perilaku ekonomi lainnya, 7. Masih marak praktik kriminal dalam kegiatan ekonomi, pemalsuan mulai produk, yang baik hanya akan dapat dicapai melalui dari pelaksanaan penipuan penyelundupan, tidak memenuhi Penelitian pajak, cetar membahana ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Tujuan perdagangan narkoba, hingga yang paling pendidikan B. Metode Penelitian kewajiban dalam hutang-piutang pembayaran program dan ekonomi yang baik dan berkualitas. berkedok hadiah, investasi bodong, maupun pengembangan penelitian ini adalah mendeskripsikan yaitu efektivitas korupsi. pembinaan Tidak dapat diingkari berbagai MGMP sebagai forum profesionalisme guru ekonomi Sekolah Menengah Atas kelemahan dalam perilaku ekonomi Negeri di kabupaten Jombang terhadap sumberdaya manusia dan masyarakat, kinerja guru. Sumber data dalam berpengaruh pada upaya mencapai penelitian ini adalah anggota MGMP pertumbuhan ekonomi sebagai bagian ekonomi Sekolah Menengah Atas dari proses pembangunan ekonomi. 377 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Negeri di kabupaten Jombang yang bahwa: (1) rerata nilai pedagogik berjumlah 15 orang guru ekonomi. 49,94; (2) nilai kepribadian 54,77; (3) data nilai profesional 50,55 dan (4) nilai dilakukan dengan tes. Alat tes yang sosial 54,50. Dari hasil penelitian itu digunakan dalam pengambilan data dapat dilihat bahwa nilai masing- untuk kompetensi guru yang terdiri dari masing kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, profesional dan sosial) sosial, kompetensi kepribadian dan masih di bawah standar KKM UKG. kompetensi profesional berasal dari tes Dari hasil tes UKG, apabila diurutkan UKG tahun 2015 yang disadur dari dapat diketahui bahwa yang memiliki Kementerian dan nilai tinggi adalah kompetensi sosial, Kebudayaan, sedangkan alat tes yang kompetensi kepribadian, kompetensi digunakan dalam pengambilan data pedagogik dan kompetensi profesional. Metode untuk pengumpulan Pendidikan kinerja guru disadur dari kompetensi (pedagogik, Kompetensi profesional penilaian kinerja profesi guru, tanpa mendapatkan melihat ketika padahal kompetensi ini merupakan melaksanakan proses kegiatan belajar kompetensi yang sangat penting karena mengajar di kelas. Kinerja guru dalam langsung berhubungan dengan kinerja penelitian ini hanya meneliti tentang yang pembuatan berdampak kinerja guru perencanaan program rerata ditampilkan yang guru. pada Hal ini kurangnya pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pemahaman pembelajaran wawasan ekonomi dan hal-hal baru dan evaluasi pembelajaran. peserta rendah, didik pada yang terkait dengan peristiwa ekonomi, karena pengetahuan yang ditanamkan C. Hasil dan Pembahasan hanya pada tataran kognitif saja. KKM UKG tahun 2015 adalah Hasil penelitian penilaian tes 55,00. Hasil penelitian tes UKG guru kinerja ekonomi Sekolah Menengah Atas guru ekonomi Sekolah Menengah Atas Negeri di kabupaten negeri di kabupaten Jombang diketahui Jombang diketahui bahwa: (1) rerata 378 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 nilai perencanaan program forum pembinaan profesionalisme guru nilai belum optimal, hal ini terbukti dari pembelajaran rendahnya nilai kompetensi profesional 48,00; (3) nilai evaluasi pembelajaran dan pada saat proses pembelajaran 50,00. Dari hasil tes kinerja guru, ekonomi. apabila diketahui pengetahuan ekonomi yang ditanamkan bahwa yang memiliki nilai tinggi sulit mempengaruhi sikap dan perilaku adalah peserta didik dan pembelajaran di kelas pembelajaran 54,00; pelaksanaan (2) kegiatan diurutkan pada dapat saat perencanaan Ini pembelajaran. evaluasi pembelajaran berlangsung dan menyenangkan. pelaksanaan kegiatan menyebabkan monoton dan kurang Kelemahan dalam perilaku ekonomi sumber daya manusia pembelajaran. Tingginya saat dan masyarakat, berpengaruh pada perencanaan pembelajaran semestinya upaya mencapai pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan tingginya nilai sebagai pada saat proses pembelajaran, tetapi pembangunan ekonomi. ternyata nilai nilai pada untuk proses bagian dari proses Saran peneliti, perlu dikaji untuk pembelajaran adalah paling rendah. Hal mengembangkan ini dikarenakan pendekatan, strategi profesionalisme guru ekonomi dalam dan model yang digunakan oleh guru bentuk yang lain. tidak sesuai dengan pembelajaran sehingga yang berlangsung monoton pembinaan perencanaan sudah pembelajaran model di dan E. Daftar Rujukan dibuat. Dirjen PMPTK.2009. Rambu-rambu kelas Pengembangan kurang Penyelenggaraan menyenangkan. dan KKG /MGMP Kornai János, Mátyás László, Roland D. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan Gérard, 2008. Institutional pembahasan dapat diambil kesimpulan Change and Economic bahwa efektivitas MGMP sebagai Behaviour. New York: Palgrave 379 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Macmillan. Philip Saunders, Economics June in Troubled Gilliard,A TimesTheory and Practice for Framework For Teaching Basic Secondary Social Studies. New Economic Concepts. National York: Routledge. Council On Economic Education Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Suyanto, Jihad, A. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Profesional. Jakarta: Penerbit Rosdakaya. Erlangga. Undang-Undang Republik Indonesia Sandlin Jennifer A., McLaren Peter (Editor), Pedagogies 2010, of No.14 Tahun 2005 tentang Guru Critical dan Dosen. 2006. Jakarta: Eka Consumptio Jaya. Living and Learning in the Wahyudi Imam. 2012. Mengejar Shadow of the “Shopocalypse”. Profesionalisme Guru. Jakarta: New York: Routledge. Prestasi Pustakarya. Schug Mark C., Wood William C. (Editor), 2011. Teaching 380 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 MENINGKATKAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK DENGAN INOVASI PEMBELAJARAN DALAM BIDANG EKONOMI Dian Eka Prasastianta MAN Wlingi, email: [email protected] Abstrak Pengertian inovasi pembelajaran adalah penemuan yang bisa berupa sesuatu ide, barang, kejadian, dan metode sebagai hal yang baru bagi dunia pendid ikan. Dalam rangka membuat inovasi pembelajaran diperlukan adanya peran dari berbagai sektor diantaranya pendidik, peserta didik, fasilitas dan lingkup sosial masyarakat. Tahap-tahap proses inovasi menjadi inspirasi bagi pendidik ekonomi dalam menciptakan classroom management dalam pembelajaran ekonomi. Untuk ini maka dua hal yang harus diperhatikan untuk berhasilnya penerapan inovasi adalah peserta didik harus berperan secara aktif dalam pembelajaran dan perbedaan individual peserta didik harus diakomodasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam rangka membuat inovasi pembelajaran diperlukan adanya peran dari berbagai sektor diantaranya pendidik, peserta didik, kurikulum, fasilitas dan lingkungan sosial masyarakat. Untuk melakukan inovasi pembelajaran langkah yang dapat dilakukan oleh pendidik adalah mengidentifikasi peserta didik antara yang aktif, biasa dan kurang aktif dan mengidentifikasi peserta didik dari kemampuan akademik pintar, biasa dan kurang pintar. Kata Kunci: Inovasi pembelajaran, pendidik, peserta didik Dalam Tidak bisa diragukan lagi proses pendidikan akan persekolahan, kegiatan pembelajaran terlepas dengan mengeksplorasi memiliki peran yang amat penting. Jika segala yang proses pembelajaran berlangsung tidak cara baik, dapat dipastikan hasil pendidikan dan juga tidak baik, tidak berkualitas, dan bahwasanya manusia sumber dimilikinya. mencurahkan tak daya Dengan segala daya kemampuanya untuk selalu berinovasi juga menemukan sesuatu yang baru yang perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat membantu hidupnya menjadi teknologi yang terjadi di dunia nyata. lebih baik. Jika manusia tidak menggali Karena segala kemampuanya maka ia akan memegang peran yang amat penting tertinggal bahkan tergerus oleh zaman dalam pendidikan, implikasinya guru yang selalu berkembang. dan peserta didik merupakan fihakfihak 381 tidak relevan proses yang amat dengan pembelajaran penting dalam National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menentukan keberhasilan pembelajaran di penentu 4. Cara-cara menerapkan manajemen proses kelas. Mengapa keberhasilan proses kelas secara efektif; 5. Penerapan prinsip-prinsip teori pembelajaran itu terletak di tangan guru belajar dan peserta didik? Karena proses melakukan pembelajaran yang baik merupakan punishment, proses yang interaktif dan dialogis. Jika secara kolektif, melakukan cognitive fihak-fihak yang terlibat di dalamnya dissonance, teknik untuk menguasai tidak siap untuk itu dan juga tidak siswa di kelas ketika berlangsung memiliki partisipasi secara aktif, maka proses proses itu akan “kontraproduktif” – sebagainya. tidak membuahkan maksimal atau hasil bahkan seperti kapan harus reinforcement, pemberian motivasi pembelajaran, dan yang 6. Makna profesionalisme dan juga dapat kepemimpinan (leadership) yang membuahkan hasil yang sifatnya justru baik dalam proses pembelajaran. tidak mendidik. Dalam proses seperti itu, dengan tidak disadari dapat terjadi METODOLOGI Penulisan transfer nilai-nilai negatif dalam proses ini menggunakan pembelajaran. Agar dapat mencegah metode kualitatif dengan pendekatan terjadinya transfer of negative value studi pustaka, menurut Bogdan dan dalam proses pembelajaran, guru perlu Biklen (dalam Akbar, 2007) “penelitian melakukan inovasi dalam proses itu kualitatif acap kali disebut naturalistic secara sistemik dan berkelanjutan. sebab peneliti tertarik menyelidiki Untuk dapat melakukannya guru perlu peristiwa-peristiwa memahami: terjadi secara natural”. Pendekatan 1. Hakikat pembelajaran untuk bidang kualitatif ini dipilih dengan alasan berikut: (1) realitas yang ada pada studi masing-masing; 2.Berbagai teknik sebagaimana dan dasarnya bersifat ganda, terkonstruksi metode dan holistik; (2) antara orang yang pembelajaran; mengetahui (knower) dan apa yang 3. Prinsip-prinsip pembelajaran; 382 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 diketahui (known) bersifat interaktif yang dapat berupa sesuatu ide, dan tak terpisahkan; (3) hanya waktu barang, kejadian, metode yang dan konteks diamati sebagai sesuatu hal yang yang memungkinkan berkaitan dengan hipotesis kerja; (4) baru semua entitas yang ada dalam kondisi sekelompok orang (masyarakat). saling hampir- Abdulhak (2006) menyatakanbahwa i hampir tidak mungkin membedakan novasipendidikan sebagai “suatu per antara sebab dengan akibat; dan (5) ubahan yang baru dan secara kualitatif penelitian pada dasarnya tidak bebas berbeda dari hal nilai. (Lincoln dan Guba, dalam Akbar, (yang ada) 2007). diusahakan untuk meningkatkankema simultan sehingga bagi seseorang atau sebelumnya dan sengaja mpuan guna mencapai tujuan HASIL DAN PEMBAHASAN tertentu, termasuk Pengertian Inovasi Pendidikan. dalam bidang pendidikan”. yang Pemberian pengalaman kepada pengertian siswa dalam proses pembelajaran di tentang inovasi. Everett M. Rogers sekolah memang harus direncanakan (2013) menyebut “Innovation as an secara sadar. Mengapa begitu? Agar idea, pengalaman itu dapat direncanakan, Banyak para merumuskan practice, or ahli object that is perceived as new by an individual or dimplementasikan, another dilihat unit of dari dan aspek dievaluasi kekiniannya, adoption”. Inovasi adalah suatu ide, ketepatannya, dan keefektifannya bagi gagasan, praktik upaya pemben-tukan hasil belajar yang atau obyek/benda yang disadari dan berkualitas. Tanpa ada upaya yang diterima sebagai suatu hal yang baru sadar dengan disertai komitmen yang oleh seseorang atau kelompok untuk tinggi, kita sebagai guru, mustahil akan diadopsi. mampu memberikan pengalaman yang Ibrahim (2013) mengatakan berharga bagi para siswa kita. Jika para bahwa inovasi adalah penemuan siswa tidak memiliki pengalaman yang 383 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 berharga bagi kehidupannya dapat harapan yang tinggi, menurut teori dan dipastikan bahwa mereka itu tidak akan berbagai penelitian, ada kemungkinan mampu untuk berhasil dalam belajarnya. Oleh mandiri, tidak berani mengambil resiko dalam hidupnya. sebab itu, tugas utama guru dalam Manusia (termasuk juga para melakukan inovasi pembelajaran untuk siswa kita tentunya) adalah makhluk menjamin terjadinya hasil belajar yang Tuhan yang amat unik. Hal ini terjadi optimal karena manusia dilengkapi dengan menghidupkan motivasi belajar pada daya pikir, perasaan, dan emosi. Unsur- siswa. pada siswa ialah unsur psikologis itu yang membedakan Sebaliknya, jika kinerja itu jelek antara manusia dan makhluk Tuhan berarti seorang siswa kurang berhasil yang dalam dalam mengikuti proses belajar di memahami proses belajar, tak satupun sekolah. Kalau hal ini terjadi, ia akan teori yang secara komprehensif dapat memperoleh umpan balik (feedback). menjelaskan terjadinya Jika seseorang dapat memanfaatkan proses belajar secara tuntas. Agar kita dan mampu belajar dari umpan balik, dapat mendorong proses pembelajaran berarti dia dapat melakukan proses yang mampu melahirkan lulusan yang belajar secara mandiri. Dalam keadaan memiliki kompetensi tinggi, kita perlu seperti ini ia mampu belajar bagaimana mengenal belajar (learning how to learn). lainnya. Akibatnya, bagaimana bagaimana sebenarnya Proses pembelajaran di sekolah terjadinya proses belajar pada siswa. Proses belajar yang baik, menurut yang Gagne fase membentuk lulusannya agar memiliki motivasi. Jika motivasi tidak ada pada kompetensi dapat memanfaatkan teori siswa, sulit akan diharapkan terjadi Gagne proses belajar dalam diri mereka. Dari kepentingan pembelajaran, yang dapat motivasi ini akan lahirlah harapan- memungkinkan siswa menjadi mandiri harapan setelah lulus dari sekolah, guru perlu (2005) diawali terhadap dari apa yang memiliki tersebut memperkuat dipelajarinya. Jika siswa memiliki 384 tujuan di atas. masing-masing untuk Untuk tahap National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 proses pembelajaran. perlunya Di diadakan siniliah guru perlu mengadopsi dan menjawab inovasi empat pertanyaan instruksional yang dikemukakan Tyler (2007) berikut ini: pembelajaran. Dilihat dari pembelajarannya, melakukan guru kegiatan model 1. What educational purposes should the school seek to attain ? perlu proses 2. What educational experiences can be pembelajaran secara interaktif, dan provided that are likely to attain the dinamik. Artinya jangan sampai guru purposes ? mengajar hanya mengandalkan sistem How 3. can these educational ceramah dari waktu ke waktu. Kalau experiences be effectively organized hal ? ini terjadi, maka proses pembelajaran akan terjebak pada model 4. How can we determine whether these purposes are being attained ? banking concept of education (Freire, 2002). Dalam banking concept of belajar-mengajar Untuk menjawab pertanyaan yang tidak akan mampu memberdayakan pertama, tujuan pembelajaran yang siswa, karena tugas penting guru adalah harus dicapai, ada beberapa hal yang hanya membuat deposito informasi dan perlu dilakukan, antara lain: atau pengetahuan pada benak siswa 1. Lakukan studi tentang siswa itu education proses tanpa harus mengetahui untuk apa sendiri untuk semua informasi dan atau pengetahuan karakteristik mereka 2. Lakukan studi tentang kehidupan itu diberikan kepada mereka. Model pembelajaran yang demikian jelas tidak kontemporer dapat digunakan untuk menanamkan (masyarakat). sikap kreatif dan inovatif pada para dalam siswa kita. Untuk menghindarkan diri pembelajaran; proses pembelajaran di luar sekolah 3. Gunakan bantuan filsafat tertentu kesadaran untuk belajar lebih jauh, dari mengetahui model banking concept of education, seorang 385 menentukan tujuan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Untuk menjawab pertanyaan 4. Gunakan bantuan teori psikologi dalam menentukan yang ketiga, bagaimana pengalaman tujuan belajar harus diorganisasikan, ada pembelajaran. paling tidak tiga persoalan yang harus Kemudian dalam menjawab pertanyaan diperhatikan: continuity, sequence, dan kedua, bagaimana pengalaman belajar integration. Akhirnya untuk pertanyaan harus dipilih dalam pembelajaran, kita yang keempat, terkait dengan evaluasi perlu memperhatikan beberapa prinsip, pembelajaran. Hal yang penting dalam yaitu: evaluasi pembelajaran ialah hindarilah 1. 2. 3. 4. 5. Pengalaman belajar yang error of measurement sampai sekecil diberikan harus membuka peluang mungkin. Untuk dapat demikian kita bagi tidak dapat mengandalkan pada paper siswa untuk mempraktikannya; and pencil tests saja. Lebih jauh dari itu Dengan mencapai tujuan belajar bentuk-bentuk evaluasi non-tes akan melalui pengalaman yang telah banyak membantu kita untuk melihat dipilih, siswa harus mendapatkan apakah para siswa kita telah memiliki kepuasan; jiwa dan sikap kreatif dan inovatif yang setelah mengikuti proses pembelajaran digunakan untuk mencapai tujuan selama kurun waktu tertentu. Jika pembelajaran harus berada pada empat pertanyaan itu dapat diadopsi tingkat dan diadaptasikan dengan mengubah Pengalaman belajar jangkauan daya pikir siswa; setting sekolah atau setting kelas di Banyak pengalaman belajar yang sekolah menjadi miniatur kehidupan di berbeda yang dapat digunakan mana para siswa kelak akan berperan, untuk kemungkinan besar guru terjebak pada mencapai tujuan pembelajaran yang sama; proses pembelajaran model banking Pengalaman belajar yang sama concept of education akan dapat akan membawa hasil belajar yang dihindarkan. berbeda-beda bagi siswa. menjawab empat pertanyaan itu ke 386 Dengan mencoba National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Akhirnya dari komponen materi dalam agenda aksi proses pembelajaran di setting kelas yang riil, seorang guru atau akan ilmu sekolah perlu melihatnya sebagai bahan pengetahuan dan keterampilan kepada ajar dalam arti yang luas dan dinamik. lulusan memiliki Hal ini berarti bahwa guru dan siswa wawasan, jiwa dan sikap yang kreatif secara sinergis perlu mengembangkan dan inovatif. kurikulum yang ada majadi kegiatan mampu menanamkan sekolah yang Begitu juga komponen siswa, kurikulum, pembelajaran di belajar baik secara ideal, instruksional, dan maupun secara eksperiensial. Output proses pendidikan kita akan memiliki jiwa dan pembelajaran dapat berjalan secara sikap kreatif-inovatif jika pada waktu dinamik, dan sinergis. Pemberdayaan mereka belajar di sekolah memiliki siswa dapat dilakukan oleh siswa pengalaman kurikuler yang relevan dan sendiri dan juga dapat dilakukan oleh aktual guru dan atau sistem belajar yang ada. kehidupan. Hal ini baru dapat terjadi Jika sistem belajar dapat menciptakan jika ada proses pengembangan bahan kondisi agar siswa selalu berperilaku ajar akademik secara kritis - analitik, kepentingan sintetik, proses Materi ajar atau kurikulum yang tidak pembelajaran di sekolah akan mampu pernah dikembangkan oleh guru secara melahirkan para lulusan yang memiliki sistematis daya adaptasi yang tinggi dengan pengalaman belajar yang ketinggalan lingkungan barunya. Sebaliknya, jika di jaman. Kalau para siswa mewarisi sekolah tidak tercipta sistem belajar informasi, pengetahuan, dan atau ilmu yang kondusif dan inovatif, siswa pengetahuan dalam format pengalaman akhirnya tidak akan tumbuh dan juga belajar yang tidak relevan dengan tidak akan berkembang menjadi insan tuntutan jaman, jangan berharap akan yang kritis yang memiliki kemampuan tumbuh belajar untuk belajar. kalangan siswa. Apalagi mulai saat ini perlu diberdayakan memberdayakan diri holistik, agar maka 387 dengan secara tantangan profesional proses akan sikap nyata untuk pembelajaran. mewariskan kreatif-inovatif di National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 semakin terasa bahwa perkembangan inovasi pendidikan masa depan tidak pernah lagi berjalan sampai dengan penerapannya, siswa linier sebagaimana pernah terjadi pada perlu diajak atau dilibatkan. 3. Kurikulum kurun waktu dua dekade terakhir. Perubahan itu hendaknya sesuai Bagaimana Membuat Inovasi dengan perubahan kurikulum atau Pendidikan. Dalam perubahan kurikulum diikuti dengan rangka membuat inovasi pembaharuan pendidikan dan tidak pendidikan diperlukan adanya peran mustahil dari berbagai sektor diantaranya: duanya akan berjalan searah. 1. Guru perubahan darikedua- 4. Fasilitas Guru sebagai ujung tombak dalam Fasilitas, pelaksanaan pendidikan merupakan prasarana pihak yang sangat berpengaruh bisa diabaikan dalam dalam proses dalam proses belajar mengajar. Oleh pendidikan khususnya dalam proses karena suatu belajar mengajar. Oleh karena itu, inovasi pendidikan, gurulah yang jika dalam menerapkan suatu inovasi utama dan pertama terlibat karena pendidikan, guru mempunyai peran yang luas perlu diperhatikan. itu, dalam sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai sebagi motivator dan dokter, Dalam lain secara tidak fasilitas menerapakan langsung perubahan utama pendidikan, dan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak 2. Siswa obyek sarana 5. Lingkup Sosial Masyarakat. sebagainya. Sebagai termasuk terlibat tersebut tapi dalam bisa dalam membawa dampak, baik positif pendidikan terutama dalam proses maupun negatif, dalam pelaksanaan belajar mengajar, siswa memegang pembahruan pendidikan Masyarakat peran yang sangat dominan. Oleh secara langsung atau tidak langsung, karena itu, dalam memperkenalkan 388 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sengaja maupun tidak, terlibat dalam belajar klasikal yang menggunakan pendidikan. metoda ceramah (mono metoda), karena dengan model seperti itu siswa Contoh Inovasi Pendidikan Dalam lebih Pembelajaran Ekonomi. bertolak belakang dengan ciri dari Tahap-tahap proses inovasi menjadi model inspirasi dengan kreatif dan produktif. bagi dalam ekonomi menciptakan Management ekonomi. hal guru dalam Untuk ini Metode pembelajaran maka berhasilnya pasif yang pembelajaran Classroom sangat inovasi pembelajaran dapat digunakan secara bervariasi, antara lain dua metoda diskusi, metoda role playing, utama yang harus diperhatikan untuk banyak metoda penerapan pemberian tugas, metoda kerja kelompok, inovasi adalah: metoda 1) Siswa harus berperan secara aktif metoda demonstrasi dan metoda eks dalam pembelajaran. perimen. Sedangkan pada prakteknya, 2) Perbedaan individual siswa harus agar inovasi dengan daya kreatif dan diakomodasi. produktif dimiliki oleh seluruh siswa, karyawisata, maka siswa dapat dibentuk kelompok Untuk dapat memenuhi dua hal belajar dengan alternatif berikut: tersebut, maka langkah yang dapat 1) dilakukan oleh guru adalah: tugas siswa, yang terdiri dari satu a) Mengidentifikasi siswa antara yang kelompok beranggotakan siswa yang aktif, biasa dan kurang aktif. aktif, b) beranggotakan Mengidentifikasi siswa dari Kelompok belajar atau kelompok satu kelompok siswa yang yang biasa- kemampuan akademik: pintar, biasa biasa saja dan satu kelompok ya dan kurang pintar. ng beranggotakan siswa yang Memperhatikan hal di atas, kurang/tidak aktif atau dilihat dari maka pembelajaran model ini tidak kemampuan akademiknya yaitu antara dapat dilakukan hanya dengan model siswa yang pintar, sedang dan kurang 389 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pintar. Pembentukan kelompok model berperan aktif dengan cara melakukan ini, adalah dimaksudkan untuk melih monitoring at perbedaan hasil model pembelajar kelompok. Baik pada pengelompokan an. Tentu saja pengelompokkan model siswa model pertama maupun kedua, pertama ini tidak dapat dipertahankan guru dapat memberikan materi kajian selamanya, yang karena hal ini bisa terhadap merangsang kerja lahirnya ide menimbulkan rasa kurang percaya diri dengan topik yang berbeda walaupun atau percaya diri yang berlebihan pokok bahasannya sama. (over confidence) dari kelompk tertentu. Oleh karena itu guru KESIMPULAN. harus dapat memvariasikan kegiatan Dari uraian diatas bisa disimpulkan : belajar dengan kelompok model kedua. 1. Pengertian inovasi pendidikan Kelompok belajar atau kelompok adalah penemuan tugas siswa, yang terdiri dari beberapa berupa sesuatu kelompok didalamnya kejadian, metode yang diamati beranggotakan percampuran dari keti sebagai sesuatu hal yang baru ga karakteristik siswa di atas. Model bagi dunia pendidikan. 2) yang pengelompokkan 2. ini yang ide, dapat barang, Dalam rangka membuat inovasi dapat menghilangkan perasaan negatif pendidikan diperlukan seperti halnya pada pengelompokkan peran dari model pertama, namun dengan syarat sektor diantaranya : guru, siswa, siswa kurikulum, fasilitas dan lingkungan yang memiliki kemampuan adanya berbagai sosial masyarakat akademik lebih baik dari siswa lainnya tidak boleh terlalu dominan atau 3. Contoh Inovasi Pendidikan Dalam mengganggap Pembelajaran Ekonomi. remeh siswa Untuk melakukan inovasi lainnya. Disini siswa tersebut harus dapat menjadi pembimbing bagi siswa pendidikan yang kurang. Untuk efektifnya model dilakukan oleh guru adalah: pengelompokkan ini, maka guru harus 390 langkah yang dapat National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Gagne, R.M. 2005. Essentials of a) Mengidentifikasi siswa antara yang aktif, biasa dan kurang aktif learning b) Mengidentifikasi siswa dari Expanded Edition. New York: kemampuan Holt, Rinehart and Winston. akademik: pintar, for Instruction: Inovasi Pendidikan Dan Pembelajaran. biasa dan kurang pintar. Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fip DAFTAR PUSTAKA /Jur._Pend._Luar_Biasa/1962090 _______.2012. Behavioral economics 6198601 1 and decision making: Applying Ahmad_Mulyadiprana/Pdf/Inova insights si_Pendidikan_Pembelajaran, from psychology to Juli 2016 understand how people make economic decisions. 2 Kaifa.Sudjana, nana dan Ahmad Rivai. Journal Economic Psycology, (Online) 2008. Vol 29, 613-618, dalam bidang pendidikan dan (www.elsevier.com/locate/joep, pengajaran. Bandung: Remaja diakses diakses 03 Mei 2016) Rosdakarya. Unggul. Upaya pembaharuan Bandung:. 2003 Freire, P. 2002. Pedagogy of the Tyler, R.W. 2007. Basic Principles of Oppressed. Translated by Myra Bergman Ramos. New York: Curriculum Herder and Herder. Chicago: and The Chicago Press 391 Instruction. University of National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI TIPE NHT Dwi Hasmidyani FKIP Universitas Sriwijaya; email: [email protected] Abstrak Partisipasi dan hasil belajar mata kuliah Ekonomi Mikro yang rendah pada mahasiswa kelas reguler program studi Pendidikan Ekonomi semester II FKIP Unsri menjadi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar pada mata kuliah Ekonomi Mikro. Metode pemecahan masalah yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan partisipasi dan hasil belajar mahasiswa dimana skor partisipasi dan hasil belajar mahasiswa meningkat disetiap siklus. Kata Kunci: pembelajaran kooperatif tipe NHT, partisipasi, hasil belajar berkesinambungan dan tanpa henti Kualitas pembelajaran dan karakter peserta didik merupakan faktor yang (Dimyati, 2006). menentukan pendidikan. Penerapan belajar yang efektif di Kualitas pembelajaran dilihat pada kampus sampai saat ini masih sulit interaksi peserta didik dengan sumber diterapkan khususnya pada mata kuliah belajar, termasuk pendidikan. Interaksi Ekonomi yang berkualitas merupakan interaksi mahasiswa belum memahami konsep- yang menyenangkan. Menyenangkan konsep dasar ekonomi mikro serta berarti peserta didik belajar dengan implementasinya dalam praktek di senang untuk menguasai pengetahuan dunia nyata. Hal ini disebabkan karena dan keterampilan. model pembelajaran yang dilakukan Peran pengajar bukan sebagai satu- oleh dosen kurang menarik karena satunya sumber masih melainkan sebagai kualitas pembelajaran, Mikro karena menggunakan banyak model konvensional. Peserta pengarah. Belajar merupakan suatu duduk bangku keterlibatan langsung atau memperoleh memerlukan pengalaman individual yang unik. interaktif dan berpusat pada mahasiswa Belajar juga tidak terjadi sekaligus, (student centre). Hal ini dimaksudkan tetapi penuh agar mahasiswa kreatif memecahkan berkali-kali, persoalan dan tidak hanya menunggu akan pengulangan fasilitator berlangsung dan 392 di cara didik yang universitas belajar yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 materi dari dosen. Dari permasalahan meningkatkan hasil belajar mahasiswa di atas diperlukan solusi dengan pada mata kuliah Ekonomi Mikro. mencari alternatif metode pembelajaran yang menarik. Salah satu Model Pembelajaran Kooperatif dan model pembelajaran inovatif adalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe model pembelajaran Numbered Heads NHT. Pembelajaran Together (NHT). kooperatif merupakan model pembelajaran yang Menurut Ibrahim, dkk., (2005) pembelajaran kooperatif tipe NHT mengutamakan adanya dikembangkan oleh Spencer Kagen yakni kerjasama antar siswa dalam untuk melibatkan lebih banyak peserta kelompok didik dalam menelaah materi yang pembelajaran (Johnson dan Johnson tercakup dalam suatu pelajaran dan dalam Ismail, 2003). mengecek pemahaman untuk kerjasama, mencapai tujuan Pembelajaran kooperatif tipe NHT mereka dikembangkan oleh Spencer Kagen terhadap isi pelajaran tersebut. untuk melibatkan lebih banyak peserta Dengan model pembelajaran NHT aktif didik dalam menelaah materi yang dalam mencari solusi dari sebuah tercakup dalam suatu pelajaran dan permasalahansehingga mengecek diharapkan mahasiswa akan didapatkan terhadap pembelajaran yang lebih menarik. masalah penelitian dirumuskan sebagai Bagaimana implementasi pelajaran tersebut kooperatif tipe NHT adalah model dapat berikut mereka (Ibrahim, dkk., 2005). Pembelajaran Berdasarkan latar belakang di atas, maka isi pemahaman pembelajaran (1) yang memberi model kesempatan kepada peserta didik untuk pembelajaran kooperatif tipe NHT saling membagi ide-ide dan jawaban (Numbered Heads Together) dalam yang meningkatkan partisipasi mahasiswa mendorong pada mata kuliah Ekonomi Mikro? (2) meningkatkan Bagaimana kerjasama mereka. implementasi model paling tepat, serta dapat didik untuk partisipasi dan peserta pembelajaran kooperatif tipe NHT Berikut (Numbered Heads Together) dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT; 393 langkah-langkah dalam National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Pendahuluan memastikan Langkah 1: Penomoran kelompoknya Kegiatan ini diawali dengan membagi jawabannya. mahasiswa ke dalam kelompok yang Langkah 4: Menjawab Pertanyaan beranggotakan 3 sampai 6 mahasiswa, Dosen memanggil salah satu nomor kemudian setiap mahasiswa diberi dari salah satu kelompok secara acak. label nomor (antara 1 sampai 6). Mahasiswa yang dipanggil nomornya Menginformasikan materi pelajaran dalam kelompok yang bersangkutan yang akan dibahas serta mengaitkan mengacungkan tangannya. dengan materi pelajaran sebelumnya. Mahasiswa yang dipanggil nomornya Mengkomunikasikan tujuan mencoba menjawab pertanyaan untuk pembelajaran yang akan dicapai secara seluruh kelas dan ditanggapi oleh rinci kelompok lain. dan menjelaskan pembelajaran NHT model yang akan bahwa sudah anggota mengetahui Jika jawaban dari hasil diskusi kelas diterapkan. sudah dianggap betul, mahasiswa Memotivasi mahasiswa agar timbul diberi kesempatan untuk mencatat rasa ingin tahu tentang konsep-konsep jawaban materi pelajaran yang akan dibahas. jawaban masih salah maka dosen tersebut, memberikan namun penjelaskan apabila tentang Kegiatan Inti jawaban yang betul. Langkah 2: Mengajukan Pertanyaan Dosen memberikan pujian kepada Menjelaskan materi pelajaran secara mahasiswa singkat menjawab betul. Mengajukan pertanyaan untuk seluruh Penutup kelompok Dosen memberikan umpan balik. Langkah 3: Berpikir Bersama Dosen Seluruh mahasiswa atau kelompok membimbing yang mahasiswa menyimpulkan materi pelajaran. dalam masing-masing Mahasiswa diberi tugas pekerjaan memikirkan jawaban pertanyaan yang rumah atau mengerjakan kuis secara diajukan dosen. individu. kelompoknya Menyatukan dibawah pendapat bimbingan jawaban dosen Evaluasi dan 394 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Untuk evaluasi hasil belajar dan Mahasiswa pemberian penghargaan kelompok, peningkatan yang besarnya ditentukan peneliti mengadopsi pedoman apakah skor kuis terkini mereka penilaian dalam STAD, karena sampai menyamai atau melampaui skor dasar saat ini belum ada pedoman penilaian mereka dengan menggunakan skala dalam NHT. Langkah –langkah STAD yang ditunjukkan pada Tabel dalam Slavin (2010) sebagai berikut: sedangkan format lembar penyekoran Pengetesan kuis ditunjukkan pada tabel 2. Dosen meminta mahasiswa menjawab Penghargaan Skor Tim. kuis tentang materi pelajaran. Dalam Menurut Slavin (2010) pemberian banyak hal, butir-butir tes pada kuis ini penghargaan harus merupakan suatu jenis tes uraian kelompok singkat, sehingga butir-butir itu dapat tingkatan, yaitu tim baik, tim hebat, dan diskor di kelas atau segera setelah tes tim super. Langkah langkah penentuan itu diberikan. dan penghargaan skor tim adalah Skor Peningkatan sebagai berikut; Mahasiswa memperoleh mendapatkan atas didasarkan poin 1, pencapaian pada tiga Langkah 1: Penentuan skor tim skor peningkatan berdasarkan tingkat skala Skor dimana skor tes mereka melebihi skor menambahkan skor peningkatan tiap- dasar mereka. Uraian bagaimana skor tiap individu anggota tim dan membagi individual dengan jumlah anggota tim tersebut. ditentukan, ditunjukkan tim dihitung dengan pada langkah-langkah berikut: Langkah 2: Penghargaan atas prestasi Langkah 1: Menetapkan skor dasar tim Setiap Tiap-tiap mahasiswa diberikan skor tim menerima piagam berdasarkan skor-skor kuis yang lalu. penghargaan atau hadiah berdasarkan Langkah 2: Menghitung skor kuis pada sistem poin seperti yang terlihat terkini pada tabel 3. Mahasiswa memperoleh poin untuk Untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran penentuan penghargaan tim terdapat terkini. pada Tabel 4. Langkah 3: Menghitung skor peningkatan 395 format lembar rangkuman National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Tabel 1. Skala Poin Peningkatan No Skor tes terkini 1 2 3 4 5 Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar Skor 0 sampai 10 poin di atas skor dasar Lebih dari 10 poin di atas skor dasar Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan skor dasar) Skor peningkatan 0 poin 10 poin 20 poin 30 poin 30 poin Tabel 2. Contoh Format Lembar Penyekoran Kuis No Mahasiswa 1 2 3 4 5 A B C D E Tanggal: Kuis: Skor Dasar 90 75 55 55 85 Tabel 3. Kriteria Penghargaan Tim Rata-Rata Skor Tim 6 ≤ N ≤ 15 16 ≤ N ≤ 20 21≤ N ≤ 30 Partisipasi Tanggal: Kuis: Skor Kuis 100 79 46 40 98 Tabel 4. Contoh Lembar Rangkuman Penentuan Penghargaan Tim Penentuan Nama Tim: Mawar Kriteria Penghargaan Tim Anggota Tim Good Team (Tim Baik) Great Team (Tim Hebat) Super Team (Tim Super) Mahasiswa A B C D Jumlah Rata-rata Penghargaan pemikirannya Menurut Tannenbaun dan Hahn Sukidin, dkk., Siklus 1 30 30 20 20 100 25 Tim Super menyumbangkan dalam Proses Pembelajaran (dalam Skor Peningkatan 30 20 10 0 30 2 tenaga dalam 3 dan pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurut Dusseldor 2010) (dalam Sukidin, dkk., 2010) partisipasi merupakan suatu tingkat partisipasi diartikan sebagai kegiatan sejauhmana anggota atau keadaan mengambil bagian melibatkan diri dalam kegiatan dan dalam suatu aktivitas untuk mencapai peran 396 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kemanfaatan secara optimal. Dalam Memberikan hal ini ada dua macam partisipasi, pemecahan masalah yaitu Memberikan partisipasi kontributif dan tanggapan untuk terhadap pendapat orang lain partisipasi inisiatif. Partisipasi pendapat kontributif Mengerjakan tugas yang diberikan adalah termasuk partisipasi yang mendorong oleh guru aktivitas Motivasi dalam mengerjakan tugas untuk pembelajaran mengikuti dengan Toleransi baik, dan mau menerima mengerjakan tugas terstruktur baik di pendapat orang lain kelas maupun di rumah. Sedangkan Mempunyai tanggung jawab sebagai partisipasi inisiatif lebih mengarah anggota kelompok pada aktivitas melaksanakan mandiri tugas dalam yang tidak terstruktur. Dalam hal ini siswa mempunyai inisiatif sendiri dalam Hasil Belajar mempelajari materi pelajaran yang Setiap proses belajar yang dengan dilaksanakan oleh seorang siswa membuat catatan ringkas. Dengan dapat menghasilkan hasil belajar. demikian kontributif Hasil belajar yang bermutu hanya maupun inisiatif akan membentuk dapat dicapai melalui proses yang siswa untuk selalu aktif dan kreatif bermutu. Jika proses belajar tidak sehingga mereka sadar bahwa ilmu optimal, sulit diharapkan hasil belajar pengetahuan dan teknologi dapat yang bermutu. Sebaliknya, seperti diperoleh keras, yang dikemukakan Sudjana (2008) juga proses pembelajaran yang optimal menyadari makna dan arti penting memungkinkan hasil belajar yang belajar. optimal pula. Ada korelasi antara Menurut Sudjana (2008) aspek-aspek proses pengajaran dengan hasil yang partisipasi yang perlu diamati dalam dicapai. Makin besar usaha untuk membuat menciptakan belum pernah dengan aktivitas diajarkan partisipasi melalui usaha demikian siswa pedoman siswa dalam observasi diskusi kondisi proses pengajaran, makin tinggi pula atau kelompok adalah: produk dari pengajaran itu. Menurut 397 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Dimyati dan Mudjiono (2006) hasil diperoleh melalui angket, inventori, belajar dan pengamatan. merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik Menurut Depdiknas (2004), informasi bila dibandingkan pada saat sebelum hasil belajar dapat dimanfaatkan belajar. Sedangkan menurut Hamalik untuk: (2008) hasil belajar adalah perubahan Mengetahui tingkah laku pada orang yang terjadi belajarnya. bila seseorang telah belajar. Mengetahui konsep-konsep atau teori Sudjana yang belum dikuasai. (2008) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan kemajuan hasil Memotivasi diri untuk belajar lebih baik. yang dimiliki siswa setelah menerima Memperbaiki strategi mengajar. pengalaman belajarnya salah satu Hasil belajar merupakan suatu output indikator yang dari kegiatan belajar, keberhasilan belajar menunjukan adalah sekalipun prestasi hanya ranah hasil belajar kegiatan kognitif. belajar. Berhasil atau tidaknya perbuatan belajar itu Dalam sistem pendidikan nasional bergantung rumusan tujuan pendidikan, baik macam faktor. Menurut Slameto tujuan tujuan (2010), faktor yang mempengaruhi menggunakan hasil belajar siswa dapat digolongkan belajar menjadi faktor intern dan ekstern. kurikuler maupun instruksional klasifikasi hasil dari kepada bermacam- Benyamin Bloom (Sudjana, 2008) Faktor intern, yaitu faktor yang yang berasal dari dalam individu yang mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar ke dalam sedang tiga kategori, yaitu ranah kognitif, jasmaniah, berupa kesehatan dan ranah afektif dan ranah psikomotor. cacat tubuh; faktor psikologis, berupa Informasi dapat perhatian, minat bakat, motivasi, diperoleh melalui ujian, kuesioner, kematangan dan kesiapan; dan faktor wawancara, kelelahan, berupa kelelahan jasmani hasil atau belajar pengamatan. belajar, meliputi: faktor Informasi hasil belajar ranah kognitif dan psikis. dan psikomotor diperoleh melalui Faktor ekstern, yaitu faktor yang ujian, berasal dari luar individu yang sedang sedangkan ranah afektif 398 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 belajar, meliputi: faktor keluarga diharapkan berupa cara orang tua mendidik anak, kualitas pembelajaran. (3) Dapat relasi anggota keluarga, keadaan memberikan sumbangan pemikiran ekonomi, perhatian orang tua, dan bagi latar belakang kebudayaan; faktor meningkatkan kualitas pembelajaran sekolah, berupa metode mengajar, Ekonomi Mikro. dapat meningkatkan program studi dalam kurikulum, relasi guru dan siswa, relasi antarsiswa, disiplin siswa, alat METODE PENELITIAN pengajaran, waktu sekolah, standar Metode penelitian tindakan pelajaran, keadaan gedung sekolah, kelas adalah metode yang digunakan metode belajar, dan tugas rumah. dalam penelitian ini. Menurut Sukardi Penelitian tindakan mempunyai tujuan ini (2008), penelitian ini sangat cocok meningkatkan untuk meningkatkan kualitas subjek kelas partisipasi mahasiswa dalam proses yang pembelajaran Penelitian sehingga dapat diteliti ini terutama kelas. dilakukan dengan meningkatkan hasil belajar pada mata beberapa siklus. Setiap siklus terdiri kuliah Hasil atas beberapa pertemuan. Setiap ini siklus terdiri dari empat kegiatan Ekonomi penelitian diharapkan langsung mahasiswa Mikro. tindakan dapat bagi dan kelas yaitu, bermanfaat program dosen. perencanaan, observasi, studi, dan pelaksanaan, evaluasi-refleksi. Aspek kegiatan ini dilakukan pada Manfaat tersebut masing-masing diuraikan setiap sebagai berikut: (1) Mahasiswa dapat penelitian. memperoleh pembelajaran yang lebih pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat menarik dan pada gambar 1 berikut. sehingga dapat menyenangkan, meningkatkan partisipasi dan hasil belajar pada mata kuliah Ekonomi Mikro. (2) Dosen dapat memperoleh pengalaman dalam menggunakan model pembelajaran, khususnya model NHT, sehingga 399 siklus selama Untuk 4 bulan lebih jelas National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 Perencanaan Perencanaan Perencanaan Pelaksanaan Tindakan1 Pelaksanaan Tindakan 2 Pelaksanaan Tindakan 3 Observasi 2 Observasi 3 Evaluasi-Refleksi 2 Evaluasi-Refleksi 3 Observasi 1 Evaluasi-Refleksi 1 Gambar 1: Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas seterusnya sampai siklus ke-n. Hal ini Pada siklus ini direncanakan, dilaksanakan, diobservasi, bertujuan agar kriteria keberhasilan dan direfleksikan proses pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. model Pada penelitian ini ada empat pembelajaran NHT. Hasil akhir siklus tahap yang akan dilakukan, yaitu 1 untuk perencanaan, observasi, dan evaluasi- merencanakan tindakan pada siklus refleksi. Untuk mengetahui gambaran ke-2. juga penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan, dilakukan berikut uraian secara rinci: dengan menggunakan dijadikan Pada dasar siklus direncanakan, kedua diobservasi, dan direfleksikan proses pembelajarannya. Selanjutnya, hasil Perencanaan akhir siklus kedua dijadikan dasar Kegiatan yang dilakukan pada tahap untuk perencanaan adalah: memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran Menyiapkan pada siklus ketiga. Pada siklus ketiga aktivitas diharapkan partisipasi, soal tes, dan catatan sudah ditemukan lembar mahasiswa, observasi angket formulasi yang paling efektif untuk lapangan. meningkatkan Menyiapkan rencana pelajaran yang aktifitas hasil belajar mahasiswa dan telah dalam disusun pada pembelajaran Ekonomi Mikro. Jika penelitian. pada siklus ketiga tolok ukur yang PelaksanaanTindakan diharapkan tidak tercapai, maka akan Pendahuluan dilanjutkan ke siklus keempat dan Langkah 1: Penomoran 400 persiapan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Kegiatan ini diawali dengan membagi Dosen memanggil salah satu nomor mahasiswa ke dalam kelompok yang dari salah satu kelompok secara acak. beranggotakan 6 Mahasiswa yang dipanggil nomornya setiap dalam kelompok yang bersangkutan mahasiswa, 3 sampai kemudian mahasiswa diberi label nomor (antara mengacungkan tangannya. 1 sampai 6). Mahasiswa yang dipanggil nomornya Menginformasikan materi pelajaran mencoba menjawab pertanyaan untuk yang akan dibahas serta mengaitkan seluruh kelas dan ditanggapi oleh dengan materi pelajaran sebelumnya. kelompok lain. Mengkomunikasikan tujuan Jika jawaban dari hasil diskusi kelas pembelajaran yang akan dicapai sudah dianggap betul, mahasiswa secara rinci dan menjelaskan model diberi kesempatan untuk mencatat pembelajaran jawaban tersebut, namun apabila NHT yang akan diterapkan. jawaban masih salah maka dosen Kegiatan Inti memberikan Langkah 2: Mengajukan Pertanyaan jawaban yang betul. Menjelaskan materi pelajaran secara Dosen memberikan pujian kepada singkat mahasiswa Mengajukan pertanyaan penjelaskan atau tentang kelompok yang menjawab betul. untuk seluruh kelompok Penutup Langkah 3: Berpikir Bersama Dosen memberikan umpan balik. Seluruh mahasiswa kelompoknya memikirkan Dosen dalam Mahasiswa diberi tugas pekerjaan pertanyaan rumah atau mengerjakan kuis secara yang diajukan dosen. Menyatukan dibawah pendapat bimbingan memastikan kelompoknya bahwa sudah mahasiswa menyimpulkan materi pelajaran. masing-masing jawaban membimbing individu. jawaban dosen dan Penghargaan Kelompok anggota Untuk evaluasi hasil belajar dan mengetahui pemberian penghargaan kelompok, jawabannya. peneliti mengadopsi Langkah 4: Menjawab Pertanyaan penilaian dalam STAD, pedoman karena sampai saat ini belum ada pedoman 401 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 penilaian dalam NHT. Langkah – ketuntasan langkah STAD dalam Slavin (2010) mahasiswa mendapat nilai ≥ 71. belajar yaitu 85% sebagai berikut: Evaluasi-Refleksi Pengetesan Dosen meminta menjawab kuis Bahan refleksi didapat dari hasil mahasiswa tentang evaluasi terhadap data tes dan lembar materi pelajaran. observasi aktivitas mahasiswa setiap Skor Peningkatan siklus. Mahasiswa memperoleh peningkatan berdasarkan skala dimana skor tes Jika siklus menunjukkan skor I belum peningkatan hasil tingkat belajar dan partisipasi sesuai dengan mereka kriteria yang ditetapkan, maka perlu melebihi skor dasar mereka. dilakukan siklus II dengan Langkah 1: Penentuan skor tim mempertahankan Langkah 2: Penghargaan atas prestasi sudah baik tim alternatif untuk tindakan yang perlu tindakan yang dan mencari solusi piagam diperbaiki. Demikian juga dengan penghargaan atau hadiah berdasarkan tindakan pembelajaran yang akan pada sistem poin yang terlihat pada dilaksanakan pada siklus III. Apabila tabel 5. pada Tiap-tiap tim menerima siklus peningkatan Tabel 5. Kriteria Penentuan Penghargaan Tim Rata-Rata Skor Tim 6 ≤ N ≤ 15 16 ≤ N ≤ 20 21≤ N ≤ 30 II hasil sudah terdapat belajar dan partisipasi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, maka siklus III tidak Kriteria Penghargaan Tim diperlukan lagi. Good Team (Tim Baik) Great Team (Tim Hebat) Super Team (Tim Super) Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui tes (tes awal dan tes akhir), observasi, dan wawancara. Observasi untuk Data hasil angket dan hasil tes akan mengetahui apakah aktivitas yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dilakukan sesuai dengan tujuan dalam menggunakan skala Likert (tabel 6). Observasi ini dilakukan penelitian. Peningkatan hasil belajar dan partisipasi mahasiswa diperoleh dari tes dan observasi sesuai dengan 402 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Tabel 6. Kategori Hasil Observasi dan Tes Skor Hasil Angket dan Skor Hasil Kategori Observasi Tes (%) 81-100 86-100 Sangat Baik 61-80 71-85 Baik 41-60 56-70 Cukup 21-40 40-55 Kurang Baik <20 0-39 Buruk Sumber: Riduwan (2012) dengan beberapa perubahan. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Hasil sebanyak 42 mahasiswa, terdiri dari Siklus I 34 mahasiswa perempuan dan 8 Perencanaan mahasiswa laki-laki. Dari jumlah Persiapan yang dilakukan sebelum mahasiswa tersebut peneliti membagi pelaksanaan tindakan siklus I adalah: menjadi 7 kelompok. Mengadakan untuk Menyiapkan rencana pembelajaran, mengetahui skor dasar. Materi tes lembar observasi, catatan lapangan, awal lembar kegiatan mahasiswa, lembar adalah tes awal pokok bahasan Permintaan dan Penawaran, sub mahasiswa semester II penskoran, lembar pertanyaan, dan pokok bahasan: Teori Permintaan. soal tes I. Tes awal dilaksanakan hari Selasa, Pelaksanaan Tindakan tanggal 19 Maret 2013. Hasil tes awal Pelaksanaan tindakan siklus I dalam digunakan sebagai skor dasar pada bentuk sistem pembelajaran kooperatif tipe NHT dilaksanakan kooperatif, disamping itu juga dipakai dalam 2 kali pertemuan sesuai dengan untuk menentukan kelompok yang jadwal terdiri dari 6 anggota yang heterogen. semester II. Materi kuliah siklus I Membentuk kelompok yang terdiri adalah pokok bahasan Permintaan dari 6 anggota yang heterogen. Untuk dan Penawaran, sub pokok bahasan: memperoleh anggota kelompok yang (1) Teori Permintaan, (2) Teori heterogen peneliti berpedoman pada Penawaran. biodata mahasiswa dan hasil tes awal. pelaksanaan pembelajaran kooperatif penilaian 403 penerapan kuliah pembelajaran Ekonomi Adapun Mikro tahapan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tipe NHT dalam siklus I adalah kooperatif sebagai berikut: dilakukan dengan lembar observasi Pertemuan pertama: Selasa, 26 Maret dan catatan lapangan. Rangkuman 2013. Dosen menyampaikan materi hasil observasi siklus I adalah sebagai kuliah sub pokok bahasan: (1) Teori berikut: Permintaan, (2) Teori Penawaran. Mahasiswa aktif dalam mengikuti Pertemuan kedua: Selasa, 2 April pembelajaran walaupun masih ada 2013. Pada pertemuan ini sebelumnya beberapa mahasiswa yang kurang dilakukan pembahasan materi kuliah peduli pada pertemuan pertama dilanjutkan tersebut. dengan aktivitas diskusi kelompok Pelaksanaan skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan skenario kooperatif tipe NHT kurang efektif pembelajaran kooperatif tipe NHT. karena Materi diskusi berupa materi kuliah mahasiswa yang telah disampaikan dosen pada dengan pelaksanaan pembelajaran. pertemuan pertama. Selain itu setiap Pada kelompok mahasiswa belajar secara individu kegiatan mengerjakan mahasiswa lembar yang telah dipersiapkan dosen. Kemudian dilanjutkan dengan aktivitas tipe NHT. terhadap masih saat Observasi pembelajaran ada yang beberapa kurang diskusi paham kebanyakan bukan berkelompok. Pada saat post test mahasiswa terlihat kurang bersemangat. pelaksanaan kuis. Kuis dikerjakan Evaluasi secara individual oleh masing-masing Evaluasi hasil tindakan siklus I mahasiswa kuis berupa partisipasi mahasiswa dalam digunakan untuk menentukan skor pembelajaran kooperatif tipe NHT peningkatan dilakukan dengan angket dan hasil kemudian hasil individu dan penghargaan kelompok. belajar dengan menggunakan soal tes Observasi I. Hasil tes kemudian diolah untuk Observasi siklus I pelaksanaan dilakukan tindakan oleh menentukan dosen. individu, skor peningkatan rata-rata peningkatan Aktivitas yang dilakukan adalah kelompok serta kriteria penghargaan mengamati kelompok. dalam aktivitas pelaksanaan mahasiswa pembelajaran Refleksi 404 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi siklus I maka perlu Siklus 2 dilakukan refleksi untuk melihat Perencanaan kelemahan keberhasilan Hasil refleksi siklus I digunakan pelaksanaan tindakan siklus I. Hasil untuk merencanakan tindakan siklus refleksi siklus I antara lain: II. Persentase rata-rata skor partisipasi merencanakan tindakan siklus II sebesar 78,67% ini berarti berada antara lain: dalam Mempersiapkan dan kategori baik, dengan Kegiatan-kegiatan dalam perangkat demikian partisipasi mahasiswa pada pembelajaran siklus I masih perlu ditingkatkan. penelitian. Rata-rata skor hasil belajar pada tes Mengoreksi hasil tes I serta merekap awal sebesar 63,45 dan rata-rata skor hasilnya pada lembar penskoran. hasil belajar siklus I sebesar 76,64 ini Pelaksanaan Tindakan berarti Pelaksanaan tindakan siklus II dalam sudah ada peningkatan. dan instrumen Meskipun terjadi peningkatan namun bentuk persentase ketuntasan belajar baru kooperatif tipe NHT dilaksanakan mencapai 79%, sehingga hasil belajar dalam 2 kali pertemuan sesuai dengan mahasiswa perlu ditingkatkan lagi jadwal pada siklus II. semester II. Materi kuliah siklus II Agar partisipasi dan hasil belajar adalah pokok bahasan Elastisitas meningkat, serta suasana belajar di Permintaan dan Penawaran, kelas lebih pokok perlu Elastisitas berlangsung menyenangkan maka penerapan kuliah pembelajaran Ekonomi bahasan; (1) Mikro sub Analisis Permintaan dan dipersiapkan hadiah berupa alat tulis Penawaran, bagi Permintaan dan Penawaran. Adapun tim yang memperoleh (2) Jenis Elastisitas Hadiah tahapan pelaksanaan pembelajaran tersebut akan diberikan pada akhir kooperatif tipe TGT dalam siklus II pelaksanaan siklus II. adalah sebagai berikut: Hasil refleksi siklus I ini akan Pertemuan ketiga: Selasa, 9 April digunakan 2013. Dosen menyampaikan materi penghargaan tertinggi. untuk merencanakan kuliah sub pelaksanaan tindakan siklus II. 405 pokok bahasan; (1) National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Analisis Elastisitas Permintaan dan Observasi Penawaran, Berdasarkan (2) Jenis Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Sebelum peneliti menyampaikan pembelajaran materi pelajaran, hasil pengamatan selama kegiatan nampak bahwa dosen terlebih dahulu mengumumkan mahasiswa sangat senang belajar hasil tes I, skor kelompok dan dalam penghargaan tim. dilanjutkan dengan berdiskusi aktivitas diskusi kelompok yang masalah. Mereka sudah ada rasa disesuaikan tanggung dengan skenario kelompok. dalam Mereka aktif menyelesaikan jawab terhadap pembelajaran kooperatif tipe NHT. keberhasilan kelompok. Berdasarkan Setiap kelompok asal mengerjakan hasil lembar kegiatan mahasiswa yang pelaksanaan telah dipersiapkan dosen. disimpulkan: Pertemuan keempat: Selasa, 16 April Mahasiswa sudah mulai memahami 2013. Pada pertemuan sebelumnya materi diskusi. dilakukan pembahasan materi kuliah Sebagian besar mahasiswa terlihat pada pertemuan ketiga, pembahasan antusias dengan pembelajaran. materi ini sekaligus untuk persiapan Pada saat post test mahasiswa jauh pembelajaran kooperatif tipe NHT, lebih siap. dilanjutkan dengan aktivitas diskusi Evaluasi kelompok yang disesuaikan dengan Evaluasi hasil tindakan siklus II skenario pembelajaran kooperatif tipe berupa partisipasi mahasiswa dalam NHT. Selain itu setiap kelompok pembelajaran kooperatif tipe NHT mengerjakan kegiatan dilakukan dengan angket dan hasil mahasiswa yang telah dipersiapkan belajar dengan menggunakan soal tes dosen. Kemudian dilanjutkan dengan II. Hasil tes kemudian diolah untuk aktivitas pelaksanaan kuis. Kuis menentukan dikerjakan secara individual oleh individu, masing-masing mahasiswa kemudian kelompok serta kriteria penghargaan hasil kelompok. kuis menentukan lembar digunakan skor untuk peningkatan catatan Refleksi individu dan penghargaan kelompok. 406 lapangan siklus II selama dapat skor peningkatan rata-rata peningkatan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Berdasarkan hasil observasi dan dan II maka pembahasan hasil evaluasi penelitian siklus II maka perlu seluruh dilakukan refleksi untuk melihat sebagai berikut: kelemahan Pembahasan dan keberhasilan siklus Hasil adalah Partisipasi pelaksanaan tindakan siklus II. Hasil Mahasiswa refleksi siklus II antara lain: Rekapitulasi persentase rata-rata skor Persentase rata-rata skor partisipasi partisipasi siklus I dan II disajikan sebesar 88,49% ini berarti berada dalam tabel 7. sebagai berikut: dalam kategori sangat baik, dengan Tabel 7. Rekapitulasi Persentase Ratarata Skor Partisipasi Mahasiswa dalam Mengikuti Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT demikian partisipasi mahasiswa pada siklus II sudah sangat baik. Rata-rata skor hasil belajar pada siklus I sebesar 76,64 dan rata-rata Persentase ratarata skor partisipasi skor hasil belajar siklus II sebesar Siklus I Siklus II 78,67% 88,49% 92,40 ini berarti terdapat peningkatan. Selain terjadi peningkatan rata-rata Berdasarkan tabel 7 terlihat bahwa skor terjadi peningkatan rata-rata skor hasil ketuntasan belajar, belajar persentase juga partisipasi telah mahasiswa dalam mencapai 93%. mengikuti pembelajaran kooperatif Pada akhir pelaksanaan siklus II ini, tipe NHT. Partisipasi mahasiswa tim yang memperoleh predikat super tersebut dalam hal: team dan great team memperoleh Berinteraksi dengan dosen. hadiah Berinteraksi antar mahasiswa. berupa alat-alat tulis, sedangkan kepada anggota good team Memberikan yang pemecahan masalah lain, peneliti memberikan pendapat hadiah ballpoint sebagai penghargaan Memberikan atas meningkatnya partisipasi dan pendapat orang lain hasil belajar mahasiswa Mau menerima pendapat orang lain Motivasi tanggapan untuk dalam terhadap mengikuti Pembahasan pembelajaran. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian Motivasi dalam mengerjakan tugas dan deskripsi model tindakan siklus I 407 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Mempunyai tanggung jawab sebagai Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa anggota kelompok. terjadi peningkatan rata-rata skor hasil belajar mahasiswa pada mata Pembahasan Hasil kuliah Belajar Mikro dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Mahasiswa Rekapitulasi Ekonomi rata-rata skor hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pembahasan Hasil Angket Respon Ekonomi Mikro tes awal, siklus I dan Mahasiswa II disajikan dalam tabel 8 sebagai Respon mahasiswa dalam mengikuti berikut: pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan Tabel 8. Rekapitulasi Rata-rata Skor Hasil Belajar Mahasiswa dalam Mengikuti Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT. Rata-rata skor hasil belajar Tes Awal Siklus I 63,45 76,64 angket respon mahasiswa, catatan lapangan dan wawancara dengan mahasiswa. Rekapitulasi persentase hasil angket Siklus II respon mahasiswa disajikan dalam 92,40 tabel 9 sebagai berikut: Tabel 9. Rekapitulasi Persentase Hasil Angket Respon Mahasiswa Dalam Mengikuti Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Persentase rata-rata skor respon mahasiswa Siklus I 81,61 % Siklus II 86,31 % Berdasarkan tabel 9 catatan lapangan Mendorong mahasiswa lebih giat dan wawancara dengan mahasiswa belajar. pada waktu pembelajaran kooperatif menyelesaikan soal. Membangkitkan tipe NHT menunjukkan bahwa: rasa Mahasiswa lebih berminat dengan Menumbuhkan rasa percaya diri pembelajaran dalam yang telah dilaksanakan. Lebih senang tertantang dalam presentasi. dalam berdiskusi. Menimbulkan keberanian dalam mengemukakan pendapat 408 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dalam soal, menumbuhkan rasa percaya diri KESIMPULAN dan menyelesaikan Berdasarkan hasil penelitian dalam menyampaikan pendapat dan pembahasan dapat presentasi. yang DAFTAR RUJUKAN maka disimpulkan bahwa: Hasil belajar mahasiswa ditunjukkan oleh skor dasar hasil tes Depdiknas. 2004. Pedoman Khusus awal, tes I dan tes II mengalami Mata peningkatan pada setiap siklusnya. Kurikulum 2004. Jakarta. Dengan demikian kooperatif pembelajaran tipe NHT meningkatkan mahasiswa hasil pada Sejarah Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dapat dan Pembelajaran. Jakarta: PT. belajar mata Pelajaran Asdi Mahasatya. kuliah Hamalik, Oemar. 2008. Proses Ekonomi Mikro. Belajar Mengajar. Jakarta : Pembelajaran kooperatif tipe NHT Bumi Aksara. dapat meningkatkan partisipasi Ibrahim, Muslimin, dkk., 2005. mahasiswa. Partisipasi tersebut dalam Pembelajaran hal; Surabaya: University Press. berinteraksi berinteraksi memberikan pemecahan dengan antar dosen, mahasiswa, pendapat Ismail. 2003. Media Pembelajaran untuk (Model-Model Pembelajaran). masalah,memberikan Jakarta: Proyek Peningkatan tanggapan terhadap pendapat orang Mutu SLTP lain, mau menerima pendapat orang lain, motivasi pembelajaran, mengerjakan dalam mengikuti motivasi tugas, Riduwan. 2012. Penelitian dalam Belajar Mudah Untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula. mempunyai Bandung: Alfabeta. tanggung jawab sebagai anggota Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- kelompok. Selama Kooperatif. Faktor mengikuti pembelajaran Mempengaruhinya. kooperatif tipe NHT mahasiswa lebih Rineka Cipta. berminat dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan, lebih tertantang 409 yang Jakarta: National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Slavin, Robert E.. 2010. Cooperative Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Learning: Teori, Riset, dan Pendidikan: Kompetensi dan Praktik. Jakarta: Nusa Media. Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Aksara. Sukidin, dkk., 2010. Manajemen Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Penelitian Karya. Jakarta. Insan Cendekia. 410 Tindakan Kelas. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS BUDAYA LOKAL (Studi Pengembangan Di Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang) Dwi Wahyuni, SE.,MM1, Prof. Dr. Wahjoedi, M.E2, Prof. Dr. Bambang Banu. S, MM3, Dr. Mit Witjaksono, M.Ed4 Mahasiswa S3 Prodi Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected] Abstrak Pembangunan wilayah perdesaan didaerah pegunungan seperti di Desa Wonomerto Kabupaten Jombang, tentunya memiliki keterkaitan erat dengan misi pembangunan daerah terutama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Masyarakat yang hidup (bermukim) pada wilayah pegunungan, pada umumnya hidup dalam kondisi keterbelakangan dan miskin (baik secara sosial dan ekonomi), mobilitas kehidupan yang rendah, serta minim informasi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam mengembangkan sektor pariwisata khususnya desa wisata dalam upaya pemberdayaan masyarakat di Desa Wonomerto Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Melalui focus group discussion (FGD) yang dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat, diketahui bahwa strategi pengembangan desa wisata berbasis budaya local dilakukan dengan: 1) menggiatkan kembali tradisi Kenduren Kopi yang sudah turun temurun dijalankan dan hampir punah, 2) membudidayakan kembali kopi Exelca yang hampir berkurang populasinya, hal ini dilakukan mengingat kopi Exelca ini langka serta memiliki citarasa yag berbeda dengan kopi Robusta maupun Arabica, 3) membangun wisata edukasi kopi dengan kegiatan seperti petik kopi, roasting kopi sampai menjadi kopi siap minum. Melalui strategi pengembangan ini diharapkan dapat membuat masyarakat Desa Wonomerto lebih terberdaya. Selain itu dengan dikembangkannya desa wisata didaerah ini dapat menambah pendapatan keluarga sehingga kesejahteraan akan meningkat, angka kemiskinan berkurang. Kata Kunci: Strategi Pengembangan Desa Wisata, Pemberdayaan Masyarakat, Berbasis Budaya Lokal Paradigma baru pembangunan potensi keunggulan sumber daya daerah pada saat sekarang adalah alam. Pembangunan ekonomi daerah pembangunan adalah dalam rangka suatu proses dimana pemberdayaan masyarakat, melalui pemerintah daerah dan masyarakat penyediaan fasilitas dan prasarana mengelola sumberdaya yang ada dan publik, membentuk suatu pola kemitraan agribisnis, pengembangan industri pengembangan kecil sistem antara dan pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan kelembagaan, penguasaan ilmu pengetahuan dan suatu teknologi merangsang perkembangan kegiatan guna memanfaatkan 411 lapangan kerja baru dan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ekonomi dalam wilayah tersebut. peningkatan pendapatan masyarakat, (Mahyarni,dkk. JAM Vol.13 No.4. peningkatan kesempatan kerja dan 2015) peluang usaha, dan peningkatan pendapatan pemerintah dari pajak dan Kabupaten Jombang merupakan kota kecil di Jawa Timur yang keuntungan memiliki potensi untuk maju dan pemerintah dan sebagainya. dapat dikembangkan pariwisatanya. diketahui bahwa perkembangan memberikan pariwisata pada usaha pariwisata memanfaatkan Seperti akhir-akhir dampak Kegiatan terutama disektor badan milik dengan sumberdaya lokal ini mulai dikembangkan mendasarkan telah pada tujuan ekonomi berkelanjutan, para mendukung upaya-upaya pelestarian pelaku wisata untuk sadar akan lingkungan, eksistensi lingkungan sebagai kesejahteraan masyarakat setempat penunjang kehidupan dimana (Fandeli, 2001). Fakta menunjukkan penyelanggaraannya memperhatikan bahwa juga meningkatkan kemiskinan menjadi kesejahteraan dan momok masih karena saja belum masyarakat lokal. Berbicara tentang dilibatkannya kelompok masyarakat pariwisata, pariwisata miskin secara komprehensif dalam didefinisikan sebagai suatu kegiatan setiap proses pengembangan wilayah, yang secara langsung menyentuh dan pembangunan melibatkan sumberdaya yang tersedia diwilayah maka masyarakat, sehingga dan pemanfaatan membawa berbagai dampak terhadap tersebut. masyarakat setempat. Ada beberapa pengembangan wilayah perdesaan dampak yang berkaitan langsung melalui dengan pengembangan pariwisata terobosan antara lain: (1) sosial-ekonomi, (2) memberdayakan masyarakat dan saat sosial-budaya, dan (3) lingkungan. ini desa wisata menjadi sebuah trend Pembangunan pariwisata pada suatu bagi setiap pemerintah daerah dalam daerah mampu memberikan dampak- mengembangkan wilayahnya. Desa dampak yang dinilai positif, yaitu wisata merupakan salah satu potensi dampak yang diharapkan, bahwa yang 412 Oleh desa dapat sebab itu wisata merupakan dalam upaya dijadikan alternatif National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sumber pendapatan bagi masyarakat. unsur kelokalan dan keaslian, 4) Daya tarik potensi budaya lokal pada memberdayakan masyarakat desa, 5) saat penting, memperhatikan daya dukung dan ditengah kebosanan terhadap budaya daya tampung serta berwawasan massa yang dibawa oleh kapitalisme lingkungan. (Ditjenpar. Konsep Awal global, Pariwisata sekarang menjadi sebagaimana pendapat Inti Rakyat. Jakarta: Depparsenibud.1999.hlm.9) Giddens (2001), globalisasi menjadi alasan bagi kebangkitan kembali Salah satu desa yang berpotensi identitas budaya lokal diberbagai untuk dikembangkan menjadi desa belahan dunia. wisata di Kabupaten Jombang adalah Dalam mengembangkan Desa desa Wonomerto Kecamatan wisata tentu harus memperhatikan Wonosalam. kemampuan dan tingkat penerimaan masyarakat di Desa Wonomerto masyarakat sangat sederhana, terbelakang dari setempat yang akan Potret dikembangkan menjadi desa wisata. teknologi, Hal gotong-royong yang tinggi. dalam ini dimaksudkan untuk tetapi kehidupan memiliki sikap mengetahui karakter dan kemampuan memenuhi pangannya, masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebenarnya telah dalam pengembangan desa wisata, sumberdaya alam seperti hasil kebun menentukan jenis dan dan tingkat sebagai sumber kehidupan sehari-hari pemberdayaan secara untuk dikonsumsi dan dijual di pasar. tepat. Untuk mengetahui penerimaan Dengan potensi sumberdaya alam masyarakat yang melimpah, masyarakat terhadap kegiatan mereka memanfaatkan seharusnya Desa pengembangan desa wisata, maka Wonomerto ini bisa dikembangkan harus menjadi diperhatikan beberapa hal desa wisata. Desa antara lain: 1) tidak bertentangan Wonomerto lebih dikenal masyarakat dengan budaya Jombang sebagai daerah penghasil 2) kopi, durian bido woro. Selain kedua pengembangan fisik yang akan dibuat komoditi tersebut, masyarakat juga untuk menanam kakao, dan juga berbagai adat masyarakat istiadat setempat, meningkatkan kualitas tanaman lingkungan desa, 3) memperhatikan 413 buah-buahan seperti National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 rambutan, alpukat, delima, manggis yaitu kopi Exelca. Kopi ini memiliki Selain buah, citarasa berbeda dari kopi jenis masyarakat juga beternak ayam dan Robusta, Arabica. Akan tetapi saat ini sapi perah. kopi Exelca banyak distek dengan tumbuhan dan kopi Robusta dan Arabicca, sehingga Berbicara tentang budaya lokal, masyarakat di Desa Wonomerto produksi memiliki tradisi yang unik dan sudah Untuk mengembalikan produksi kopi turun yaitu yang sudah menurun setiap tahunnya kegiatan “kenduren kopi”. Kenduren dan untuk mengembalikan kembali kopi selalu diadakan setiap menjelang sebutan panen penghasil kopi di Jombang maka temurun dijalankan petik kopi. Menurut kopi Exelca Wonomerto menurun. sebagai ini diperlukan sebuah pengembangan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur desa wisata berbasis budaya lokal karena panen kopi yang melimpah. yaitu dengan menghidupkan kembali Akan “Kenduren Kopi”, hal ini juga sebagai masyarakat setempat tetapi “kenduren hal beberapa kopi” budaya tersebut mulai salah satu upaya dalam oleh memberdayakan masyarakat lokal. masyarakat Desa Wonomerto. Tradisi Melalui pengembangan desa wisata “kenduren kopi” yang ditinggalkan berbasis buaday lokal yang dilakukan tersebut ditinggalkan tradisinya ada beberapa dengan 1) semakin tradisi “Kenduren Kopi”, diharapkan berkurangnya produksi kopi karena menjadi daya tarik masyarakat Desa masyarakat menggantinya dengan Wonomerto untuk membudidayakan tanaman buah, 2) kaum laki-laki kembali tanaman kopi sehingga dapat banyak yang keluar dari desa dan menarik anemo masyarakat lokal merantrau sehingga banyak kebun maupun domestik untuk berkunjung yang tidak terurus, tentu saja hal ini ke berdampak menikmati kopi asli Wonomerto. disinyalir penyebabnya, yaitu pada menurunnya menghidupkan Desa Wonomerto kembali sambil produksi kopi. Perlu diketahui bahwa Melalui pembangunan pariwisata di Wonomerto ini ada jenis kopi tersebut tentunya bisa menambah peninggalan Belanda yang langka nilai ekonomi terutama pendapatan 414 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 keluarga. Sikap yang wisata budaya, 3) Desa Wisata Brayut terbentuk adalah masyarakat lebih menjalin dijadikan kegotong-royongan pengembangan desa wisata alam dan dalam alternatif model melestarikan lingkungannya sehingga budaya. Penelitian lainnya hasil pengelelolaan tersebut dapat dijadikan peneliti meningkatkan adalah penelitian yang dilkaukan oleh kesejahteraannya. acuan Semakin banyak kita melestarikan Made sumberdaya dan juga Pengembangan Desa Wisata Berbasis lingkungan maka semakin meningkat Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa pula kesejahteraan masyarakat baik Wisata Jatiluwih Tabanan Bali. Hasil dari segi ekonomi dan sosial. penelitian alam Heny sebagai yang menunjukkan pengembangan Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa acuan Jatiluwih penelitian masyarakat yang sebelumnya dengan desa judul bahwa wisata belum di melibatkan lokal. Peranan dilakukan oleh Hastuti dkk dengan pemerintah terlihat dominan, padahal judul Model Pengembangan Desa bila mengacu pada pendekatan tata Wisata Berbasis kelola pemerintah yang bersih dan Sebagai Kearifan Strategi Lokal berkelanjutan Pengentasan peran pemerintah Merapi diharapkan menjadi fasilitator dengan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa memberikan peran dan manfaat yang Yogyakarta. Hasil penelitian lebih besar kepada masyarakat lokal. menunjukkan bahwa diwilayah Diperlukan potensi pemerintah Kemiskinan penelitian di Lereng berdasarkan kemauan untuk politik mengurangi potensi wilayah, kegiatan desa wisata, perannya dalam pengembangan desa dan kearifan lokalnya dapat dibuat wisata dengan tiga model pengembangan Desa terbuka Wisata yaitu: 1) Desa Wisata membuka ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi. Didasarkan pada Petingsari dijadikan alternatif model penelitian Hastuti dkk dan Made pengembangan desa wisata alam, 2) Heny maka penelitian melakukan ini Desa Wisata Srowolan dijadikan dengan memfokuskan penelitian di alternatif model pengembangan desa 415 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Desa Wonomerto (miskin, Kecamatan atau Penelitian ini dilakukan dengan untuk menganalisis terpinggirkan) untuk menyampaikan pendapat dan Wonosalam Kabupaten Jombang. tujuan marjinal, kebutuhannya, pilihannya, dan pilihan- berpartisipasi, mengetahui strategi pengembangan bernegosiasi, mempengaruhi desa wisata yang berbasis budaya mengelola lokal di Desa Wonomerto Kecamatan masyarakatnya secara bertanggung- Wonosalam Kabupaten Jombang. gugat (accountable) demi perbaikan kelembagaan kehidupannya. Dalam pengertian tersebut, pemberdayaan mengandung KAJIAN TEORI Pembangunan arti perbaikan mutu hidup atau Berbasis kesejahteraan setiap individu dan Pemberdayaan Istilah “pemberdayaan masyarakat baik antara lain dalam masyarakat” sebagai terjemahan dari arti: kata “empowerment” mulai ramai 1. Perbaikan ekonomi, terutama kecukupan pangan digunakan dalam bahasa sehari-hari 2. Perbaikan di Indonesia. Menurut definisinya, pemberdayaan diartikan upaya memberikan untuk dan (empowerment) atau sosial sebagai 1990). masyarakat oleh (pendidikan dan kesehatan) daya 3. Kemerdekaan penguatan dari segala bentuk penindasan (strengthening) kepada masyarakat (Mas’oed, kesejahteraan Keberdayaan 4. Terjaminnya keamanan Sumodiningrat 5. Terjaminnya hak asasi (1997) diartikan sebagai kemampuan manusia yang bebas dari rasa individu yang bersenyawa dengan takut dan kekhawatiran masyarakat keberdayaan dalam membangun masyarakat Pemberdayaan yang cukup kuat untuk berpartisipasi dalam Sejalan dengan itu, pemberdayaan diartikan sebuah proses agar setiap orang menjadi bersangkutan. dapat adalah sebagai berbagai upaya pengontrolan, mempengaruhi peningkatan kemampuan masyarakat serta 416 dan kejadian-kejadian lembaga-lembaga yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mempengaruhi Dalam kehidupannya. Negeri, pemberdayaan Pemberdayaan menekankan bahwa masyarakat desa ditujukan untuk orang ketrampilan, memfasilitasi masyarakat sehingga pengetahuan, dan kekuasaan yang memiliki daya dan upaya untuk cukup mengelola pembagunan di desanya memperoleh untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang secara mandiri, lain dan bebas dari kemiskinan (CERD, yang menjadi perhatiannya (Parsons, et al., 1994). Pendekatan 2004). utama dalam konsep pemberdayaan Metode adalah Masyarakat bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi Pemberdayaan Metode merupakan berkesinambungan merupakan suatu kerangka kerja untuk menyusun suatu subjek dari upaya pembangunannya tindakan sendiri. berpikir, menyusun gagasan yang Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep atau suatu kerangka beraturan, berarah dan berkonteks pembangunan yang berkaitan (relevan) dengan ekonomi yang merangkum nilai-nilai maksud dan tujuan. Menurut Totok sosial. Konsep ini mencerminkan Mardikanto, paradigma baru pembangunan, yakni praktik pemberdayaan masyarakat, yang terdapat bersifat participatory, “people-centered, empowering, dkk (2013) beragam pemberdayaan and dalam metode masyarakat “partisipatif” berupa: sustainable” (Chambers, 1995 dalam Kartasasmita, 1996). Dalam proses 1. RRA (rapid rural appraisal) pemberdayaan masyarakat diarahkan 2. PRA pada pengembangan (participatory rapid appraisal) atau penilaian desa sumberdaya secara partisipatif manusia (di perdesaan), penciptaan peluang berusaha yang sesuai dengan 3. FGD (focus group discussion) keinginan masyarakat. Sesuai dengan atau diskusi kelompok yang visi Community Empowerment for terarah Rural Development (CERD) yang 4. PLA (participatory learning dirilis oleh Departemen/Kementerian and action) atau proses belajar 417 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dan mempraktikkan secara berkembang apa yang ada didaerah partisipatif setempat, dan inilah yang dipadukan 5. SL atau sekolah lapang dengan kemampuan manusia yang (farmers field school) inovasi-kreatif. 6. Pelatihan partisipatif Hanya dengan demikian keunggulan komparatif bisa Pengembangan Potensi Ekonomi terjaga dan daya saing produk bisa Berbasis Budaya Lokal dipertahankan. Dalam pengembangan Menumbuhkembangkan ekonomi suatu kawasan haruslah diperhatikan tak bisa lepas dari budaya setempat. sejarah Budaya basis tersebut dimasa lalu. Hal lain yang Dalam juga penting adalah memperhatikan kebudayaan lokal ada yang disebut karakter lokal yang ada agar tercipta dengan kearifan lokal yang menjadi suatu kesatuan ruang dengan karakter nilai-nilai yang khas. harus menjadi pengembangannya. bermakna antara lain, diterjemahkan ke dalam bentuk fisik berupa produk kreatif pengembangan wilayah Pengembangan ekonomi lokal daerah disini mencakup beberapa usaha setempat. Setiap daerah/wilayah pada yaitu: (1) usaha untuk umumnya memiliki potensi produk daya saing ekonomi lokal untuk yang bisa penguatan diangkat dan pengembangan ekonomi daerah, (2) Keunikan atau proses dimana pemerintah lokal dan kekhasan produk lokal itulah yang organisasi berbasis masyarakat yang mesti menjadi intinya lalu ditambah terlibat unsur kreativitas dengan sentuhan merangsang, teknologi. Silahkan saja satu daerah aktivitas usaha dan atau penciptaan dan daerah lain memiliki produk yang lapangan kerja, (3) sebagai solusi sejenis, namun setiap daerah mesti dalam pemulihan dan pengembangan mempertahankan ciri khasnya. Dalam perekonomian hal ini mesti dihindari penyeragaman dalam antar ini ekonomi dimasing-masing daerah dilakukan juga, maka nilai keunikan dengan berbasis pada sumberdaya dikembangkan. daerah/wilayah. Jika dan kekhasan akan hilang. Biarkan 418 dalam atau mendorong, memelihara nasional, pendayagunaan terutama potensi National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 yang dimiliki oleh masyarakatnya masyarakat dan pengentasan masing-masing. kemiskinan di perdesaan. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan METODE PENELITIAN didaerah 1. Jenis Penelitian dengan geografi Pada umumnya sebuah pegunungan penelitian menggunakan dua Wonomerto Kecamatan model penelitian, Wonosalam Kabupaten metode penelitian Jombang. Dengan lokasi yang dan metode berada didaerah pegunungan, metode yaitu kualitatif penelitian masyarakat kuantitatif. Penelitian ini yaitu Desa dan lingkungannya masih dalam dilakukan dengan menggunakan metode kategori kualitatif (qualitative kehidupannya dan masih asri Peneliti alamnya, yang menjadikan pendekatan suasana di desa ini menjadi research). menggunakan sangat kualitatif deskriptif karena akrab dengan kesejukan pendekatan itu dengan sederhana ketenangan, dan keindahan. peneliti bisa mengetahui pola Dikarenakan letaknya yang interaksi berada di lereng pegunungan, yang sehari-hari dijadikan Analisis profil masyarakat serta objek maka informan. banyak perkebunan kegiatan seperti kopi, kakao, cengkeh, analisis tanaman buah yang tumbuh subur didaerah ini. akses dan kontrol terhadap potensi setempat dilakukan untuk dalam menyusun strategi 3. Populasi dan Sampel Populasi kegiatan penelitian ini pengembangan desa wisata adalah semua kepala rumah berbasis budaya lokal sebagai tangga yang terlibat dalam upaya kegiatan pengembangan Desa pemberdayaan Wisata di Desa Wonomerto. 419 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Untuk sampel kuantitatif penelitian dan analisis ditentukan secara purposive deskriptif kualitatif. Analisis dengan mengambil sampel 40 deskriptif orang warga. digunakan kuantitatif untuk menganalisis data primer dan 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data sekunder berkaitan dengan dalam penelitian ini meliputi variabel umur, pendidikan, studi pustaka, observasi, dan mata wawancara. penguasaan Studi pustaka pencaharian, lahan, dilakukan melalui referensi pendapatan, investasi terkait buku, majalah, jurnal, maupun pariwisata, internet untuk mengumpulkan kemasyarakatan, data tentang potensi fisik. pertanian, kegiatan produktif, Observasi dilakukan melalui dan penjajagan dan pengamatan Dalam hal ini digunakan tabel diwilayah penelitian. frekuensi untuk menjelaskan Sedangkan wawancara mengenai pola dan distribusi dengan karakteristik variabel-variabel instrumen tersebut. Analisis deskriptif dilakukan menggunakan kegiatan potensi sosial kegiatan desa wisata. penelitian untuk menjaring kuantitatif potensi non fisik, dan untuk mendasarkan pada asosiasi menentukan untuk mengetahui pola dan strategi diterapkan yang distribusi dalam dilakukan fenomena, yang mengembangkan desa wisata diperkuat dari hasil observasi dilakukan dengan pendekatan di focus deskriptif kualitatif ditujukan group discussion untuk (FGD). lapangan. analisis diperoleh wawancara. 5. Teknik Analisis Data Analisis data penelitian ini meliputi analisis deskriptif PEMBAHASAN 420 Analisis data dengan yang cara National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Strategi Pengembangan akan tetapi jika upacara tersebut Desa dilakukan Wisata Berbasis Budaya Lokal Strategi wisata pengembangan berbasis budaya lokal pemilik lahan fisik yang terdapat pada masing- menarik. yang dan dikemas, diagendakan oleh seluruh menjadi desa komunal desa mengacu pada potensi fisik dan non masing secara sebuah Didalam akan kopi maka akan atraksi wisata menentukan strategi dikembangkan, hal ini berkaitan pengembangan desa wisata berbasis dengan budaya kekhasan masing-masing lokal desa dalam menjual potensinya untuk memperhatikan dijadikan modal dasar sebagai desa berikut: maka hal-hal perlu sebagai wisata. Pengembangan desa wisata 1. Menghindari adanya konflik berbasis budaya lokal merupakan kepentingan diantara desa- kegiatan yang tidak mudah untuk desa wisata yang berdekatan. dilakukan apabila tidak didukung 2. Pengelolaan desa wisata yang oleh seluruh komponen masyarakat berkelanjutan dan menjaga yang ada didalam desa tersebut. kelestarian desa wisata itu Sebagai contoh adalah potensi budaya sendiri. 3. Pemberdayaan lokal yang secara turun temurun dilakukan masyarakat masyarakat desa wisata itu sendiri sebagai Desa Wonomerto menjelang panen kopi bagian dari yang diawali menggunakan upacara wisata tersebut. potensi desa tertentu “Kenduren Kopi”, hal ini 4. Kemasan desa wisata yang tidak akan menjadi suatu potensi tidak monoton sehingga tidak kearifan lokal jika hanya dilakukan memberikan kesan biasa saja secara insidental oleh masing-masing kepada pengunjung. 5. Pemasaran paket desa wisata pribadi pemilik lahan. Potensi yang seharusnya muncul yang menunjukkan nilai jual dipermukaan desa tersebut. sebagai kegiatan budaya tidak terlihat karena tidak dilakukan 6. Dapat secara perekonomian komunal dan hanya bersifat pribadi, 421 meningkatkan masyarakat National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 desa yang dijadikan desa untuk meningkatkan perekonomian wisata. masyarakat Peran aktif diperlukan desa wisata maka juga pengembangan desa wisata harus pengembangan dikelola secara profesional dengan masyarakat dalam setempat, berkelanjutan tidak mengesampingkan kelestarian dan kelestarian sumberdaya alam yang sumberdaya ada di desa wisata tersebut. Dengan Pengemasan dan paket wisata perlu membuka diri terhadap dunia luar direncanakan dan dikelola dengan maka baik konsekuensi yang harus agar alam yang suatu mempunyai kesejahteraan juga pengaruh yang wisatawan. dibawa oleh para tamu/wisatawan ditawarkan yang berkunjung. Oleh karena itu memberikan sebuah tantangan yang strategi pengembangan desa wisata tidak dapat ditemukan di desa wisata yang lainnya. selain berkelanjutan dengan Hal jual wisata peningkatan diterima nilai desa ada. terhadap Paket-paket diharapkan inilah yang yang mampu perlu kelestarian dipikirkan dalam pengembangan desa sumberdaya alam sangat diperlukan wisata, karena masa sekarang desa untuk menjaga stabilitas kualitas wisata sangat banyak ragamnya dan lingkungan. Apabila kualitas jumlahnya di Kabupaten Jombang. lingkungan meningkat setelah Apabila tidak ditawarkan kekhasan maka desa wisata yang dikembangkan pengembangan desa wisata tersebut maka nasibnya akan sama dengan termasuk dalam desa wisata lainnya, yaitu hanya sebaliknya slogan sebagai desa wisata akan tetapi apabila kualitas lingkungan menurun tidak ada kegiatan wisata di desa setelah dijadikan desa wisata maka tersebut. Kerjasama dengan berbagai pengembangan desa wisata tersebut pihak dan dinas terkait diperlukan termasuk untuk pengembangan desa wisata, memperhatikan dijadikan desa pengelolaannya, wisata berhasil dan gagal dalam pengelolaannya. misalnya tour and travel, dinas Berdasarkan tujuan akhir dari pariwisata daerah, pengembangan pengembangan desa wisata yaitu promosi melalui web/internet, media 422 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 komunikasi, dan pemasaran yang dilakukan mengingat kopi Exelca ini lain. langka serta memiliki citarasa yag Hal ini terciptanya akan iklim mendukung wisata yang berbeda dengan kopi Robusta kondusif yang tidak menimbulkan maupun Arabica, konflik kepentingan yang merugikan wisata edukasi kopi dengan kegiatan desa wisata. seperti petik kopi, roasting kopi 3) membangun sampai menjadi kopi siap minum. Melalui strategi pengembangan ini KESIMPULAN Dari analisis yang dilakukan oleh diharapkan dapat membuat peneliti, diketahui bahwa strategi masyarakat Desa Wonomerto lebih pengembangan desa wisata berbasis terberdaya. budaya lokal yang dikembangkan di dikembangkannya Desa Wonomerto dilakukan dengan didaerah beberapa strategi antara lain: 1) pendapatan dengan kesejahteraan akan meningkat, angka melestarikan kembali kegiatan “Kenduren Kopi” yang Selain ini itu dengan desa wisata dapat menambah keluarga sehingga kemiskinan berkurang. hampir punah. Hal ini dilakukan untuk melestarikan kembali budaya lokal yang turun temurun dan hampir DAFTAR PUSTAKA punah (diadopsi dari “Kenduren Fandeli, Durian”). Dengan menggiatkan C. 2001. Perencanaan Kepariwisataan Alam. kembali budaya “Kenduren Kopi”, Yogyakarta: Fakultas Kehutanan diharapkan dapat menarik anemo UGM. masyarakat terutama pecinta kopi Hastuti dan Dyah Respati SS. 2009. untuk berbondong-bondong datang Model Pemberdayaan Perempuan ke Desa Wonomerto guna menikmati Miskin kopi asli daerah Wonomerto, 2) Sumberdaya Perdesaan Upaya strategi lainnya yang Pengentasan adalah dengan membudidayakan dilakukan populasinya, hal Pemanfaatan Kemiskinan di Perdesaan Lereng Merapi Selatan. kembali kopi Exelca yang hampir berkurang Berbasis Journal ini 423 Humaniora Vol 14, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Totok Nomor 1, April 2009, ISSN 1412 – 4009. & Poerwoko Soebiato. 2013. Pemberdayaan Chambers, R. 1995. Pembangunan Desa Mardikanto Mulai dari Belakang. dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Jakarta. Kartasasmita, G. 1996. Power and Empowerment: Sebuah Telaah Konsep Pemberdayaan Masyarakat. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta. Made Heny Urmila Dewi. 2013. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali. Jurnal Kawistara Vol.3, Nomor 2, Agustus 2013. Mahyarni, dkk. 2015. Mapping dan Strategi Pengembangan Potensi Ekonomi Berbasis Budaya Lokal di Provinsi Riau. JAM Vol.13 No.4, Desember 2015. Moleong, L. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sumodiningrat, G. Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta Lembaga Penelitian, Pendidikan, Mengenal Masyarakat 1997. Pemberdayaan Masyarakat dan JPS.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 424 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 MENGGALI PEMAHAMAN EKONOMI KREATIF BERBASIS BUDAYA LOKAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Eka Andriani1, Sumarmi2, I Komang Astina3 Pascasarjana, Universitas Negeri Malang1,2,3 [email protected]. Abstrak Ekonomi kreatif merupakan tren dunia ekonomi masa depan. Tantangan globalisasi seperti halnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut manusia untuk terus berinovasi menggali Potensi ekonomi kreatif. Keragaman budaya nusantara merupakan asset potensial sebagai modal pengembangan ekonomi kreatif. Pendidikan sebagai salah satu saluran globalisasi harus mampu menghadirkan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada pemahaman tentang ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Tulisan ini disusun mengguanakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan metode observasi, angket, dan study literatur. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini berusaha menjelasakan bagaimana siswa menggali pemahaman tentang ekonomi kreatif berbasis budaya lokal melaui pembelajaran berbasis masalah. Kata Kunci: Ekonomi Kreatif, Budaya Lokal, Pembelajaran berbasis masalah Pendidikan merupakan lembaga komunitas ekonomi regional sebagai yang terus mengalami dinamika seiring salah perkembangan kehidupan. Perubahan globalisasi. kurikulum sebuah membuat interaksi antar wilayah tidak keharusan dalam menghadapi dinamika terbatas ruang dan waktu. Berbagai kehidupan. kurikulum kemajuan teknologi membuat semakin diaksudkan supaya dunia pendidikan mudahnya arus barang hasil produksi mampu membekali generasi muda dan tenaga kerja. merupakan Perubahan satu contoh Majunya imbas dari teknologi dengan kompetensi sehingga mereka Tantangan dari dalam dunia mampu menghadapi perubahan jaman. pendidikan adalah masalah kualitas Berbagai tantangan dalam dunia sumber daya manusia. Data dari BPS pendidikan antara lain berasal dari menunjukkan saat sekarang ini grafik dalam dan dari luar. Tantangan dunia penduduk pendidikan dari luar meliputi fenomena adanya ledakan penduduk di usia muda globalisasi . Masyarakat Ekonomi (Kemendiknas: 2013). Hal ini berarti ASEAN (MEA) merupakan suatu pada tahun 425 Indonesia menunjukkan 2025-2030) penduduk National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Indonesia sebagian besar berada pada menghadapi usia produktif (15-64 tahun). Potensi Materi budaya dan interaksi global ini penduduk usia produktif ini jika tidak termuat dalam kuriulum geografi kelas dibekali dengan kompetensi yang baik XI peminatan ilmu sosial semester justru beban genap. Pada kompetensi dasar ini siswa pembangunan. Generasi muda sedini diharapkan mampu mengidentifikasi mungkin dengan budaya lokal dan nasional sebagai kemandirian dan kreatifitas melalui potensi pengembangan ekonom kreatif media pendidikan. untuk akan menjadi harus dibekali Perubahan kurikulum dari bertujuan menghadapi globalisasi. tantangan globalisasi. KTSP ke Kurikulum 2013 salah satunya tantangan Mengapa harus ekonomi kratif? mempersiapkan Fenomena pasar bebas ini menuntut Generasi muda usia produktif yang berbagai pelaku ekonomi untuk bisa trampil berkompeten. menekan biaya produksi seminimal (Kemendikns: 2013). Munculnya mata mungkin dan seefisien mungkin. Perlu pelajaran prakarya dan kewirausahaan adanya terobosan dan inovasi dalam untuk tingkat SMA pada kurikulum bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi 2013 merupakan upaya menanamkan yang bersifat unik dan kreatif menjadi jiwa kewirausahaan dan kreatifitas sebuah keharusan. Hal ini disebabkan pada siswa. Pendidikan kewirausahaan tren kegiatan ekonomi dalam kurun dan ekonomi kreatif juga dimasukkan waktu 2015-2025 akan bergeser dari secara inplisit melakui kompetensi ekonomi berbasis teknologi informasi dasar pada mata pelajaran lain. ke arah ekonomi kratif. (Deperindag, dan Geografi merupakan 2008) mata program Data Kementerian Pariwisata SMA. dan Ekonomi Kreatif menyebutkan Kompetensi dasar pada mata pelajaan kontribusi industri kreatif terhadap geografi pelajaran peminatan waib ilmu pada sosial diarahkan pada PDB pada tahun 2013 mencapai Rp 578 pendidikan ekonomi kreatif untuk triliun rata-rata kontribusi PDB industri juga 426 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kreatif Indonesia tahun 2002-2006 peluang sebesar 6,3 persen dari total PDB merupakan hasil cipta, karsa, dan karya nasional. Industri kreatif menduduki manusia peringkat ke-7 dari 10 lapangan usaha Sehingga budaya dapat digolongkan utama yang ada di Indonesia (Siagian, sebagai bagian dari sumber daya 2014). Hal ini menunjukkan bahwa manusia. Apabila dikelola dengan baik ekonomi kreatif merupakan sektor yang dengan kreatifitas yang tinggi, budaya sangat potensial dalam memperkuat dapat penjadi peluang ekonomi yang perekonomian mampu meningkatkan kesejahteraan kreatif nasional. berbasis pada Ekonomi keragaman komunitas MEA. Hal ini dinamis. wilayah di Indonesia yang mampu Indonesia merupakan salah satu tergabung bersifat Budaya Bali merupakan salah satu dalam persaingan di era MEA. yang yang kreatif. manusia. budaya lokal menjadi sebuah terobosan Negara ekonomi mengelola potensi budayanya menjadi dalam peluang bisnis. Melaui potensi budaya berarti ini bali mampu meningkatkan Indonesia juga tidak lupt dari pengaruh kesejahteraan rakyatnya. Berdasarkah pasar bebas di kawasan ASEAN. hal tersebut, maka daerah lain juga Indonesia Negara memiliki potensi yang sama untuk kepulauan yang banyak keragaman mengembangkan budayanya menjadi budaya. Masing-masing daerah asset untuk ekonomi kreatif . Ekonomi memiliki keunikan yang kreatif dapat dikolaborasikan dengan berbeda. Indonesia memiliki banyak budaya local sehingga mampu menjadi sekali suku bangsa dari berbagai pulau terobosan untuk bersaing dalam pasar yang tersebar dari Sabang sampai global.(Anugerah dan Prasetia: 2016) merupakan budaya Marauke. Keragaman tersebut otomatis Generasi muda merupakan asset berdampak pada keragaman budaya sumber daya manusia yang akan yang dimiliki Indonesia. menjadi pelaku pasar di masa yang Budaya merupakan asset yang akan datang. Kualitas generasi muda potensial untuk dikembangkan menjadi perlu disiapkan sejak dini melalui 427 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pendidikan. Siswa lebih diharapkan study literatur. Observasi dilakukan peka terhadap permasalahan globalisasi selama kegiatan pembelajaran geografi dan tertantang untuk mencari ide kretif berlangsung dalam Model Nasional dan Interaksi Global. Metode pembelajaran yang inovatif dengan angket dan study literatur dilaksanakan mengintegrasikan di menyelsaikannya. pembelajaran luar pada materi kegiatan Budaya pembelajan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal berlangsung. Data kemudian dianalisis dalam pendidikan di sekolah mutlak secara deskriptif kualitatif. Subjek diperlukan dalam penelitian ini adalah siswa kelas untuk memperkenalkan ekonomi kreatif pada generasi muda XI.IIS1 sejak dini. Ponorogo. Ekonomi Muhammadiyah Observasi 1 dilaksanakan sangat pada semester genap tahun pelajaran upaya 2016-2016 tepatnya mulai tanggal 26 pelestarian budaya lokal. Kurangnya Maret 2016 sampai dengan 14 april pembelajaran tentang budaya lokal di 2016. berhubungan sekolah kreatif SMA erat dengan menyebabkan keberadaan budaya lokal daerah semkin terpuru (Handayani, 2013). HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran Menjadi Media METODE Menggali Pemahaman Siswa Jenis deskriptif kualitatif penelitian kualitatif yang ini . adalah Tentang Potensi Budaya Nusantara Penelitian dilakukan naturalistik (Sair, 2016) mengetahui bagaimana Integrasi pembelajaran secara ekonomi kreatif berbasis budaya lokal untuk dengan kurikulum 2013 untuk jenjang menggali SMA terwujud dalam bentuk pemahaman siswa tentang ekonomi munculnya kreatif berbasis buadaya lokal melalui kewirausahaan. pembelajaran. dikumpulkan geografi merupakan mata pelajaran melaui teknik observasi, angket, serta wajib pada program peminatan ilmu Data 428 mata prakarya Mata dan pelajaran National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sosial. Mata pelajaran ini juga menjadi di sekitarnya (Sumarmi, 2012). Siswa media menggali pemahaman dan ide diberikan kreatif siswa mengenai ekonomi kreatif permasalahan berbasis stimulus berupa kongkrit seputar keragaman budaya dan Pembelajaran ekonomi kreatif berbasis permasalahnnya. Setelah mengamati budaya lokal termuat dalam silabus permasalahan sosial seputar budaya geografi SMA kurikulim 2013 kelas XI lokal dan nasional, siswa diarahkan program peminatan untuk menggali data/informasi dari semester genap budaya Menganalisis lokal nusantara. ilmu pada sosial KD. keragaman 3.5. berbagai referensi dan berdiskusi budaya menyelesaikan permasalahan aktual bangsa sebagai identitas nasional dalam yang diberikan oleg guru. Hasil diskusi konteks interaksi global. Kompetensi kemudian dasar ini kemudian diturunkan dalam dipertanggungjawabkan beberapa indikator yang menliputu teman sekelasya. materi: menganalisis sebaran budaya dipresentasikan dan di depan Melalui kegiatan pembelajaran lokal di Indonesia, memnganalisis ini kearifan lokal sebagai bagian dari memahami keragaman budaya, globalisasi dan ancaman terhadap budaya di daerah. tantangannya, pengembangan Siswa juga mampu mengenal dan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. memahami berbagai kearifan lokal Pembelajaran ekonomi kreatif yang ada Indonesia khususnya di berbasis budaya lokal pada mata daerahnya sebagai bagian dari budaya pelajaran geografi disampaikan dengan nusantara. menggunakan pembelajaran masalah yang telah dilakukan di kelas Pembelajaran membuat siswa lebih aktif terlibat berbasis masalah merupakan salah satu dalam menyelesaikan masalah terkait model pembelajaran yang menggiring dengan budaya nasional. Siswa juga siswa pada sikap mandiri dan berfikir diharuskan menggali informasi dari berbasis serta model masalah. kritis terhadap permasalahan yang ada 429 siswa ternyata berbagai lebih mampu potensi Pembelajaran dan berbasis National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 berbagai untuk peluang ekonomi berbasis budaya. mengidentifikasi potensi budaya lokal. Melalui kegiatan pembelajaran ini Melalui materi ini guru harus siswa memiliki wawasan baru tentang mampu mengarahkan siswa pada sikap peluang dunia ekonomi di masa depan. peka dan peduli terhadap budaya lokal Siswa yang lulus SMA tidak hanya dan nasional. Guru sebagai fasilitator berorientasi pada bekerja kerja di sektor dalam pembelajaran berperan penting formal saja. Siswa harus mampu dalam memberikan stimulus pada siswa berfikir kearah sektor wirausaha. agar sumber dapat termotivasi untuk Menurut Karnawati (2016) ada memahami keragaman budaya dan beberapa sektor profesi yang paling permasalahannya. Guru memberikan diperebutkan di pasar kerja global yaitu apersepsi berupa video tentang ragam insinyur, arsitek, tenaga pariwisata, budaya di Indonesia. Siswa ternyata akuntan, dokter gigi, tenaga survei, mampu permasalahan praktisi dan perawat. Sektor ekonomi budaya terkait potensi dan ancaman kreatif adalah solusi untuk bertahan budaya logis dalam persaingan ekonomi. Siswa berdasarkan data dang diperoleh dari harun terlatih untuk berfikir kratif berbagai referensi. untuk menciptakan lapangan kerja menganalisis bangsa dengan bukan mencari kerja. Kreatifitas siswa Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diasah melalui kegiatan Menggali Ide Kreatif Siswa Tentang pembelajaran yang inovatif di kelas. Pembelajaran berbasis masalah Peluang Ekonomi Berbasis Budaya memberikan tantangan kepada siswa Lokal Generasi muda yang kreatif dan untuk kreatif menemukan ide untuk mandiri sangat dibutuhkan dalam era mengatasi masalah globalisasi. Pada globalisasi. pendidikan penelitian ini kegiatan pembelajaran ekonomi kreatif berbasis budaya lokal yang dilakukan dikelasjuga dilakukan sangat dibutuhkan untuk menggali ide dengan kreatif generasi muda memanfaatkan pembelajaran Integrasi 430 menggunakan berbasis model masalah. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Pengetahuan dan pemahanam awal Hasil dari kegiatan evaluasi siswa tentang potensi budaya lokal dan berupa ulangan harian lebih dari 50% tantangannya menjadi modal untuk siswa mampu megemukakan ide kreatif mengarahkan peluang mereka tentang peluang ekonomi yang ekonomi kreatif yang dapat diciptakan. bisa dikembangkan dari budaya di Hasil evaluasi yang dilakukan di akhir Ponorogo. Budaya REOG, berbagai pembelajaran menujukkan bukti bahwa kuliner khas Ponorogo, batik merak, siswa menjadi lebih paham bagaimana sampai dengan even festifal budaya kerasnya persaingan di era globalisasi. menjadi fokus perhatian dari siswa. Siswa siswa akhirnya pada terdorong untuk Siswa ternyata mampu berfikir bagaimana mengembangkan memahami bahwa budaya lokal yang ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. dikelola dengan penuh kreativitas akan Pembelajaran kontekstual maupun baik konteks yang sifatnya konteks tempat waktu mampu menjadi menggerakkan semakin Tanggapan power ekomomi positif siswa untuk rakyat. terhadap memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran ekonomi kreatif berbasis tentang ekonomi kreatif budaya lokal juga dapat dilihat melalui lokal. Melalui angket yang diberikan kepada siswa siswa pada akhir pembelajaran. Siswa merasa dituntut membangun sendiri pemahan senang dan tertarik pada pembelajaran mereka dengan telibat aktif pada berbasis masalah seputar materi budaya kegiatan pembelajaran (Trianto, 2007). dan interaksi global. Melalui kegiatan Hal ini telihat saat kegiatan diskusi dan pembelajaran yang telah dilakukan, presentasi siswa telibat aktif dalam siswa dapat menggali menganalisis permasalahan budaya dalam persaingan permasalahan yang diberikan oleh global. Siswa juga lebih memahami guru. otomatis potensi budaya lokal sebagai peluang mengaitkan dengan potesi budaya lokal untuk pengembangan ekonomi kreatif daerah yaitu budaya Ponorogo. di masa mendatang. berbasis konsep budaya pembelajaran data Siswa kontekstual dan secara 431 lebih peka terhadap National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 KESIMPULAN Perubahan kurikulum DAFTAR RUJUKAN merupakan sebuah keharusan untuk mengimbangi perubahan Anugerah, A dan Prasetia A R, 2016. Potensi jaman. Industri Kreatif Tekstil Berbasis Tuntutan globalisasi membuat dunia pendidikan harus Budaya mampu Konfigurasi mempersiapkan generasi bangsa masa materi ekonomi diakses tanggal 1 Agustus 2016). Deperindag, dalam kurikulum 2013. (on model Handayani, dan kepekaan siswa terhadap potensi Ririn . 2013. Ekonomi Kreatif dalam Kurikulum 2013. budaya lokal di daerahnya. Berbagai Media On Line Suara Guru ISSN permasalahan seputar budaya daerah 2085-059X. disajikan oleh guru untuk menggali terhadap line)(http://dgi- 1 Agustus 2016. mampu menggali berbagai pemahaman siswa Pengembangan indonesia.com). Diakses tanggal pembelajaran berbasis masalah ternyata kepekaan 2008. Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Materi budaya dan globalisasi dengan Mental line)(http://www.academia.edu) geografi SMA merupakan suatu inovasi disampaikan Revolusi Destinasi Pasar Internasional. (n kreatif berbasis budaya lokal dalam kurikulum yang Sebagai Dan Fortifikasi Branding Untuk depan yang kratif dan berkompeten. Integrasi Lokal (on line) https://suaraguru.wordpress.com budaya . Diakses tanggal 2 Agustus 2016. daerah. Siswa pada akhrnya juga Karnawati, D. 2016. Delapan Profesi mampu menggali ide kratif mereka Paling untuk menciptakan peluang ekonomi Diincar MEA. (on line)(News.okezone.com). berbasis budaya lokal. diakses tanggal 20 Februari 2016. Kemendikbud. Menteri 432 2013. Peraturan Pendidikan dan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Kebudayaan No.70 Tahun 2013 Tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah Menengah kejuruan/madrasah AlIyah Kejuruan.(on line)(http: luk.staff.ugm.ac.id) diakses tanggal 18 Agustus 2016. Sair, A, 2016. Kampus Dan Degradasi Pengetahuan Politik Mahasiswa. Jurnal Sosiologi Pendidikan (on Humanis. line)(http://journal.um.ac.id) diakses tanggal 1 Agustus 2016. Siagian, R, 2014. Industri Kreatif Berbasis Budaya Lokal. (on line)(http://mdn.biz.id) diakses tanggal 1 Agustus 2016). Sumarmi, 2012. Model-Model Pembelajaran Malang: Geografi. Aditya Media Publishing. Trianto. 2007. Pembelajaran Berorientasi Model–Model Inovatif Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. 433 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 MENUMBUHKAN PERILAKU EKONOMI BERWAWASAN LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH MELALUI PROGRAM ADIWIYATA Eka Indah Nurlaili1, Wahjoedi2, Sri Umi Mintarti Widjaja3 S2 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang Email : [email protected] Abstrak Menciptakan kesadaran lingkungan masyarakat melalui pendidikan formal merupakan cara terbaik untuk menanamkan kehidupan berkelanjutan. Hal tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan program Adiwiyata di sekolah pada semua jenjang pendidikan. Program adiwiyata disusun sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi untuk mendukung bidang pendidikan dan lingkungan hidup. Membiasakan budaya lingkungan disekolah melalui program adiwiyata telah memberikan pembelajaran ekonomi berwawasan lingkungan secara langsung. Pembelajaran tersebut tercipta melalui komponen-komponen adiwiyata antara lain 1) Kebijakan Berwawasan lingkungan, 2) Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, 3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, dan 4) Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, dapat menumbuhkan perilaku ekonomi warga sekolah yang berwawasan lingkungan. Komponen tersebut menciptakan pembiasaan melalui aktivitas di sekolah, pengondisian lingkungan sekolah, dan pengetahuan mengenai wawasan ekonomi lingkungan dalam keberlanjutan. Perilaku ekonomi yang tercipta nampak pada pola aktivitas dalam mengambil keputusan, pola kegiatan membelanjakan uang, dan gaya hidup warga sekolah. Kata Kunci: perilaku, ekonomi, lingkungan, sekolah, adiwiyata. Menurut Undang – Undang tentang Sebagaimana juga yang dinyatakan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. oleh Kementerian Lingkungan Hidup 23 Tahun 1997, lingkungan hidup (2004) tujuan pendidikan lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua hidup benda, daya, keadaan, dan makhluk memberikan kesempatan hidup, masyarakat untuk termasuk perilakunya, manusia yang kelangsungan dan mendorong dan kepada memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap mempengaruhi kehidupan adalah yang dan pada akhirnya dapat kesejahteraan manusia serta makhluk menumbuhkan kepedulian, komitmen hidup untuk melindungi, memperbaiki serta lain. Lingkungan hidup berperan penting dalam kehidupan memanfaatkan manusia untuk secara bijaksana, turut menciptakan berinteraksi pola perilaku baru yang bersahabat tinggal, sebagai hidup, sehingga tempat dan sangat perlu masyarakat untuk pendidikan lingkungan dengan bagi lingkungan lingkungan hidup hidup, mengembangkan etika lingkungan mendapatkan hidup. 434 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 hidup dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup di sekolah sebagai hidup. tempat belajar siswa-siswi penerus Mempelajari lingkungan hidup bangsa. Kesepakatan tersebutlah yang yang dimaksud diatas tidak hanya merupakan cikal bakal terwujudnya terkait program adiwiyata. dengan lingkungan alam Tujuan semata, tapi juga kondisi sosial dan utama dari program ilmu adiwiyata adalah untuk mewujudkan teknologi, warga sekolah yang bertanggung pertimbangan ekonomi, dan yang jawab dalam upaya perlindungan dan terpenting pengelolaan lingkungan melalui tata budaya masyarakat, pengetahuan antara dan adalah segala keseimbangan aspek kelola sekolah yang baik untuk untuk tersebut. Penerapannya di sekolah sebagai mendukung Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) berkelanjutan. Berdasarkan tujuan dimaksudkan utama tersebut maka implementasi untuk mewujudkan pembangunan generasi penerus bangsa yang dapat program adiwiyata menjaga kelestarian lingkungan hidup menjadi tanggungjawab dalam sekolah dan guru saja, akan tetapi segala aspek kegiatan juga ekonomi. Menciptakan seluruh warga Komponen kesadaran tidak hanya kepala sekolah. kriteria program lingkungan pada masyarakat melalui adiwiyata harus di implementasikan pendidikan formal merupakan cara pada seluruh kegiatan pelaksanaan terbaik sekolah dan tertuang dalam visi misi karena mereka adalah sekolah. pemimpin masa depan, perencana, pembuat kebijakan dan pendidik Program ini disusun berdasarkan lingkungan. Sehingga pada tahun pedoman pengembangan program 1996 adiwiyata yang berubah–ubah pasca Kementerian Negara pembaruan melakukan tahun 2005, Permen Lingkungan Hidup kesepakatan kerjasama dengan Lingkungan Hidup No.2 Tahun 2009, Departemen Pendidikan Nasional sampai pedoman adiwiyata yang telah (Depdiknas). Kesepakatan tersebut disesuaikan dilakukan sekarang dalam untuk mempermudah mewujudkan dengan ini yaitu kebutuhan Permen Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2013 pendidikan 435 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Tentang Pedoman Dua Pelaksanaan komponen lainnya yang Program Adiwiyata. Dalam permen menjadi kriteria program adiwiyata terbaru tertuang berbagai kriteria dan antara pedoman program berbasis partisipasif dan pengelolaan adiwiyata untuk diterapkan di seluruh sarana pendukung ramah lingkungan. sekolah pada semua tingkatan jenjang Mewujudkan pendidikan. partisipasif pelaksanaan Komponen kriteria lain kegiatan lingkungan kegiatan dengan berbasis mengadakan program Adiwiyata dalam Permen ekstra kurikuler lingkungan hidup, tersebut kegiatan yang dilakukan bertujuan antara lain 1)Kebijakan Berwawasan menumbuhkan lingkungan., rasa peduli 2)Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan dan membiasakan warga lingkungan., 3)Kegiatan lingkungan sekolah berbasis dan terhadap lingkungan serta kondisi pendukung sosial masyarakat sekitar sekolah. Hal (Kementerian tersebut juga didukung dengan sarana partisipasif., 4)Pengelolaan ramah sarana lingkungan lingkungan kurikulum kriteria dan Adiwiyata. membiasakan berbasis lingkungan salah satunya diwujudkan disekolah dengan partisipasif, menyelenggarakan Pendidikan peduli dikelola oleh sekolah pada komponen Penerapan komponen kebijakan pelaksanaan bertindak pendukung ramah lingkungan yang Lingkungan Hidup, 2013). berwawasan untuk Lingkungan Dengan budaya dan lingkungan kegiatan berbasis tentunya dapat memberikan pembelajaran ekonomi Hidup menjadi mata pelajaran muatan lokal. berwawasan lingkungan. Mata pelajaran lingkungan hidup Komponen-komponen program memberikan adiwiyata tersebutlah yang menjadi pengetahuan dan pemahaman tentang pilar dalam mewujudkan lingkungan menjaga sekaligus sekolah yang sehat dan hijau. Selain menanamkan rasa cinta lingkungan itu, dengan memberikan fasilitas dan pada peserta didik dan pada seluruh ruang aktivitas sekolah yang cinta pendidik yang lingkungan mata efektif bagi warga sekolah untuk diberikan dengan lingkungan terutama ditugaskan untuk guru mengisi dapat pelajaran ini. 436 seharusnya mengonstruk menjadi pemahaman National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 b. Partisipatif ; program adiwiyata dan komitmen Komunitas sekolah dalam diri agar selalu mengambil harus terlibat dalam manajemen keputusan dalam sekolah yang meliputi keseluruhan yang proses perencanaan, pelaksanaan terutama berperilaku ekonomi berwawasan lingkungan. dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.Partisipatif ini juga merupakan sebuah sikap yang HASIL DAN PEMBAHASAN Di Indonesia pembelajaran penerapan harus ber-wawasan dituntujukkan kepada lingkungan sekitar sekolah dari lingkungan merupakan aplikasi dari komite undang-undang No.5 Tahun 2013 setempat, harus dilibatkan, agar tentang pelestarian lingkungan hidup dari bermitra membangun yang dalam gerak berkelanjutan, sekolah salah satunya dengan mengadakan untuk bisa pemerintahan berdampak ke lingkungan sekitar program adiwiyata di sekolah yang bertujuan sampai c. memberikan Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana kesadaran kepada peserta didik agar dan lebih komprehensif/berkesinambungan berfikir mengenai aspek lingkungan. menerus secara Pada pelaksanaannnya, Kementrian Program Adiwiyata berpondasi pada terus prinsip Adiwiyata Negara sesuai Lingkungan bekerjasama dengan Hidup stakeholder, peraturan Kementerian Lingkungan menggulirkan Program Adiwiyata ini Hidup (2009) yaitu ; dengan harapan dapat mengajak a. Edukatif ; Prinsip ini mendidik warga sekolah melaksanakan proses programer belajar mengajar materi lingkungan Adiwiyata mengedepankan pendidikan karakter dan peserta untuk nilai-nilai hidup pembangunan didik dan melastarikan agar ikut serta berpartisipasi menjaga lingkungan hidup di sekolah dan mencintai lingkungan hidup, baik sekitarnya. Dalam lingkungan dalam sekolah, di kebijakan pendidikan rumah dan di masyarakat luas hidup, baik melalui implementasi lingkungan pendidikan formal, non formal maupun informal 437 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Melalui diharapkan agar semua pihak dapat indikator-indikator tersebut, sekolah membentuk proses melakukan antara lain: a. Mengembangkan pembelajaran kelembagaan ekonomi melalui program Adiwiyata secara langsung pendidikan lingkungan hidup maupun tidak langsung. Program b. Peningkatan kualitas sumber daya Adiwiyata menanamkan dasar-dasar manusia c. Pengembangan sarana tentang pendidikan lingkungan hidup dan yang prasarana d. Peninggatan dan didalamnya pembelajaran efesiensi mencakup ekonomi tentang ekonomi lingkungan. penggunaan anggaran Menurut Fien & Trainer (1993) e. Pengembangan materi lingkungna ekonomi lingkungan (environmental hidup f. Peningkatan komunikasi dan economic) adalah pemahaman terhadap ilmu ekonomi yang tidak Informasi g. Pemberdayaan peran hanya serta mempertimbangkan masyarakat dalam pelaksanaan keuntungan maksimal dan minimum dan pengembangan biaya, h. Pengembangan tetapi merupakan suatu keyakinan bahwa hidup tidak hanya metode pendidikan lingkungan hidup. bersifat ekonomis saja, melainkan Hal-hal yang ditetapkan sebagai juga memperhatikan indikator penilaian dalam lingkungan mewujudkan program adiwiyata, lingkungan hidup. Ekonomi mempelajari tentang pengelolaan sumber-sumber yang ada antara lain: untuk mensejahterakan masyarakat, a. Pengembangan kebijakan sekolah sehingga peduli dan berbudaya lingkungan b. Pengembangan kelestarian tujuan dari ekonomi lingkungan adalah kemajuan yang kurikulum berdasar berbasis lingkungan masyarakat tercapai. Pembelajaran ekonomi lingkungan c. Pengembangan kegiatan berbasis yang partisipatif tercakup pada program Adiwiyata di sekolah ini memang d. Pengembangan dan pengelolaan sangat sarana pendukung sekolah. dibutuhkan pada proses pendidikan formal di sekolah saat ini 438 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 untuk membentuk generasi penerus pengawasan, dan peran serta bangsa dimasa depan. masyarakat. Lebih lanjut, Hoy menyampaikan Pendidikan sebagai suatu sistem konsep bahwa secara garis besar mencakup: konteks, sekolah dapat digambarkan sebagai instumental model sistem sosial, yang meliputi input, environmental input, output, instrumental input komponen mencakup: pendidikan, transformasi, dan output (Muaddab, kependidikan, 2013) , seperti yang ditunjukkan pada tujuan kurikulum, ideologi, tenaga pengelolaan, input, proses gambar 1.1 berikut : penilaian, Environment Transformation Proses Structural System Inputs Outputs Environmental Achievement (Bureaucratic Expectation) Constraints Human and Learning Capital resources Teaching Job Satisfaction Mission and Cultural System Political System Absenteeism Board policy (Shared Orientation) (Power&Relation) Drop out rate Material and Learning Overall Quality Teaching Methods Individual System (Cognition and Motivation) Discrepancy Between Actual & Expected Performance Gambar 1. Model Sekolah sebagai Sistem Sosial (Sumber: Hoy dalam Muaddab, 2013) green behaviour sosial, mengembangkan keterampilan pembelajaran ekonomi dan atribut untuk pemahaman kritis, secara dan menanamkan keterampilan atau langsung maupun tidak langsung pada sikap sosial terhadap warga sekolah. program Adiwiyata di sekolah dapat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam dilakukan dengan pembelajaran ekonomi berwawasan konten untuk Pembentukan melalui berwawasan lingkungan memodifikasi lingkungan menyertakan antara pengetahuan dan kesadaran melalui (holism), proses pendidikan sebagai sistem (sustainibility), 439 lain holistik keberlanjutan keanekaragaman National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 (diversity), dan individu yang diinginkan dan keseimbangan memberdayakan individu untuk (equilibrium). melaksanakan Menurut thatong (2005) bahwa dalam pembelajaran ekonomi ekonomi proyek-proyek lingkungan yang dilakukan oleh mereka sendiri. berwawasan lingkungan di sekolah f. Pendidikan ekonomi lingkungan di dapat ditempuh dengan menggunakan tujuh indikator sebagai berikut : sekolah a. Isu-isu didekorasi (digambarkan) untuk pendidikan ekonomi secara fisik harus menjadi sumber pembelajaran. lingkungan harus ditujukan dalam suatu visi dari kurikulum atau g. Sekolah manajemen yang berbasis sekolah personil, (MBS). dukungan secara terus-menerus untuk b. Pendidikan ekonomi lingkungan harus mengalokasikan waktu, dana proyek-proyek harus ditunjukkan dalam kebijakan lingkungan. sekolah dan perencanaan tindakan Berdasarkan dan ekonomi paparan Thatong (2005) diatas, pembelajaran ekonomi (action plan). berwawasan c. Instruksi yang dipusatkan pada lingkungan dapat individu dan terintegrasi dengan dilaksanakan melalui pengonstrukan menggunakan sumber masyarakat pemahaman harus digunakan dalam memenuhi kebiasaan warga sekolah melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran. program adiwiyata. Sehingga dapat d. Harus diadakan dan disimpulkan penanganan pembentukan bahwa komponen perbaikan secara langsung dari pembelajaran ekonomi berwawasan kesadaran guru terhadap kegiatan- lingkungan memiliki titik fokus pada kegiatan ekonomi kurikulum memenuhi adiwiyata suatu workshop (ruang kerja) dan kurikuler kerjasama para lokal), perangkat pembelajaran yang stakeholders (pihak-pihak terkait) dipergunakan pada saat mengajar, dan komite sekolah. materi lingkungan e. Memenuhi pendidikan dengan diantara adiwiyata yang atau prasarana untuk mengembangkan ciri-ciri 5 berupa ekstra pelajaran muatan pembelajaran, pembelajaran, kegiatan-kegiatan (kegiatan dan sarana pendukung media dan proses National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembelajaran penerapan ekonomi. (mondatory Dengan kurikulum kontrol perilaku behavior) berwawasan berwawasan didefinisikan kemauan (volational lebih mengedepankan lingkungan pada diri warga sekolah. Perilaku (Jogiyanto, 2007). Perilaku ekonomi dibawah adiwiyata tersebut maka akan menumbuhkan ekonomi behavior) banyak unsur keinginan ekonomi yang melakukan suatu tindakan, sedangkan lingkungan dapat perilaku yang berdasar pada aturan ataupun norma- menjadi pola yang norma berperilaku ekonomi (memilih dan tindakan yang diwajibkan tersebut. dengan barang atau memerhatikan Perilaku jasa) berlaku dapat terbentuk pada diri seseorang untuk menggunakan yang diwajibkan mengikat merupakan overt moralitas behaviour adalah bentuk tanggapan, ekonomi yang mempertimbangkan gerakan atau reaksi yang dihasilkan pentingnya hidup berkelanjutan dan dari dalam diri individu tersebut atau menghargai Perilaku hasil dari meniru lingkungan setempat dengan berupa tindakan nyata seseorang keputusan-keputusan sebagai manusia. Tindakan tersebut yang memerhatikan lingkungan dan dapat berupa perilaku umum (common peduli terhadap lingkungan hidup behaviour) atau perilaku tidak umum disekitarnya. tersebut (uncommon behaviour). Perilaku yang menciptakan umum adalah perilaku yang dapat yang lingkungan. ditunjukkan menghasilkan dibentuk Perilaku dengan pembiasaan kegiatan dan aktivitas diterima yang berwawasan lingkungan berupa sebaliknya stimulus dari objek disekitar seorang adalah perilaku yang tidak diterima individu. oleh masyarakat. Dapat diterima atau Perilaku ekonomi oleh masyarakat, perilaku tidak dan umum merupakan tidaknya disesuaikan pada norma- tindakan manusia dalam menentukan norma sosial yang berlaku dalam pilihan atau dalam mengambil suatu suatu lingkungan masyarakat. keputusan. Terdapat dua jenis perilaku Perilaku timbul dari kebiasaan atau ekonomi, yakni tindakan di bawah ciri dasar perilaku manusia yang kontrol kemauan (volitional behavior) dilakukan dan berkelanjutan. tindakan karena diwajibkan 6 secara berulang Seseorang dan tidak National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dilahirkan dengan sikap bagaimana dan seorang individu perilakunya, sikap dan perilakunya mengonstruk lingkungannya dalam terbentuk sepanjang perkembangan- mengambil suatu keputusan untuk nya. berperilaku. Perilaku manusia dapat Adapun bagaimana dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, terjadinya proses prilaku. Penelitian nilai, Rogers etika, kekuasaan, persuasi, (1974) mengungkapkan dan/atau genetika. Sehingga perilaku bahwa sebelum orang mengadopsi dapat dibentuk dengan menciptakan suatu perilaku, didalam diri orang lingkungan dan pembiasaan disekitar tersebut terjadi proses yang berurutan, tempat manusia tinggal. yakni a. Awareness Lingkungan adalah salah satu (kesadaran), yakni faktor yang dapat diciptakan untuk orang tersebut menyadari dalam mempengaruhi arti mengetahui setimulus (objek) pembentukan dan terlebih dahulu perkembangan perilaku individu, baik b.Interest, yakni orang mulai tertarik lingkungan fisik maupun lingkungan kepada stimulus sosio-psikologis. Lingkungan juga c. Evaluation (menimbang-nimbang sering disebut sebagai patokan utama pembentukan prilaku. baik dan tidaknya stimulus bagi Semuanya dikaitkan dengan lingkungan dan dirinya).Hal manusia responden sudah lebih baik lagi selalu tergantung pada ini brarti sikap d.Trial, orang telah mulai mencoba lingkungannya. Faktor lingkungan perilaku baru juga disebut sebagai empirik yang e. Adoption, subjek telah berperilaku berarti pengalaman, karena dengan lingkungan itu individu mulai baru sesuai dengan pengetahuan, mengalami dan mengenal alam kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. sekitarnya. Secara Manusia tidak bisa melepaskan diri garis besar, perilaku pengaruh ekonomi terdiri atas perilaku rasional lingkungan itu, karena lingkungan itu ekonomi, perilaku moral ekonomi, senantiasa tersedia di sekitarnya. dan gaya hidup. secara mutlak dari Untuk lebih jelasnya bagaimana Sejauh mana pengaruh lingkungan itu bagi diri individu program tergantung 7 adiwiyata dapat National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 menumbuhkan perilaku berwawasan ekonomi lingkungan sekolah disajikan pada gambar 2 warga dibawah ini. PROGRAM ADIWIYATA (PERMEN LH No.05 Tahun 2013) Kebijakan Berwawasan Lingkungan Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan Kurikulum Adiwiyata Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan Fasilitas dan Sarana Sekolah Ramah Lingkungan Ekstra Kurikuler Pendidikan Lingkungan Hidup Mata Pelajaran Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Pengetahuan Pentingnya Lingkungan Hidup dalam Aktivitas Ekonomi Komitmen Cinta Lingkungan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipasif Aktivitas Peduli Lingkungan di Sekolah (Konsumsi yang menjaga Lingkungan) Pembiasaan Berperilaku Ekonomi Berwawasan Lingkungan Wawasan Aktivitas Berkonsumsi Pembelajaran Ekonomi Berwawasan Lingkungan (Berperilaku Rasional yang Berkelanjutan) Perilaku Ekonomi Berwawasan Lingkungan Gambar 2. Proses Menumbuhkan Perilaku Ekonomi Berwawasan Lingkungan Melalui Program Adiwiyata Berdasarkan gambar berwawasan tersebut, lingkungan yang bahwa mendasari adanya mata pelajaran Program Adiwiyata yang sesuai pada muatan lokal pendidikan lingkungan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup hidup, kegiatan berbasis lingkungan No.05 Tahun 2013 Tentang Pedoman yang mendasari adanya kegiatan Pelaksanaan Program ekstrakurikuler diwujudkan dengan penulis memproyeksikan Adiwiyata pendidikan menerapkan lingkungan hidup, dan pengelolaan empat komponen inti antara lain sarana pendukung ramah lingkungan kebijakan berwawasan lingkungan yang memberikan panduan fasilitas dan cinta lingkungan bagi warga sekolah. pelaksanaan kurikulum 8 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Mata pelajaran muatan lokal PENUTUP pendidikan lingkungan hidup berisi Simpulan tentang pemahaman siswa mengenai Program adiwiyata disusun sesuai program adiwiyata. Pemahaman yang kebutuhan diberikan dilakukan dengan teknologi untuk mendukung bidang memberikan wawasan lingkungan pendidikan dan lingkungan hidup. dan perkembangan hidup dan menanamkan komitmen Membiasakan lingkungan hidup pada diri warga disekolah melalui program adiwiyata sekolah terutama bagi siswa yang telah mendapatkan mata pelajaran ini dan ekonomi guru pengisi mata pelajaran ini. secara Ekstrakurikuler lingkungan hidup membentuk pembiasaan budaya memberikan lingkungan pembelajaran berwawasan langsung. lingkungan Pembelajaran tersebut tercipta melalui komponen- kegiatan- komponen adiwiyata antara lain 1) kegiatan peduli lingkungan hidup Kebijakan Berwawasan lingkungan, untuk menanamkan rasa cinta dan 2) Pelaksanaan kurikulum berbasis peduli lingkungan, kegiatan tersebut lingkungan, 3) Kegiatan lingkungan difasilitasi berbasis dengan sarana-sarana partisipasif, dan 4) sekolah yang ramah lingkungan. Hal Pengelolaan sarana pendukung ramah tersebut memberikan pembelajaran lingkungan, ekonomi lingkungan perilaku ekonomi warga sekolah yang dalam memilih dan menggunakan berwawasan lingkungan. Komponen barang atau jasa melalui pembiasaan tersebut di sekolah. melalui Dengan berwawasan pemahaman mengenai menumbuhkan menciptakan aktivitas pembiasaan di sekolah, pengondisian lingkungan sekolah, dan program adiwiyata dan pembelajaran pengetahuan ekonomi ekonomi berwawasan dapat lingkungan mengenai wawasan lingkungan dalam melalui pembiasaan di sekolah yang keberlanjutan. Perilaku ekonomi yang dimiliki tercipta nampak pada pola aktivitas warga menumbuhkan sekolah perilaku dapat ekonomi dalam mengambil keputusan, pola berwawasan lingkungan pada diri kegiatan membelanjakan uang, dan warga sekolah. gaya hidup warga sekolah. 9 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 DAFTAR PUSTAKA Damsar & Tahun 2013 Tentang Pedoman Indrayani, Pengantar Sosiologi Pelaksanaan Program Adiwiyata. 2013. Jakarta : Republik Indonesia. Ekonomi. Muaddab, Hafis. 2013. Membangun Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Green Dalam Pembentukan Nilai-Nilai Perilaku Disertasi yang Ekonomi. online & Trainer, T. Magister Pendidikan Ekonomi Republik Tentang Pengelolaan Lingkungan 1993. Jakarta Hidup. : Republik Indonesia. in Environmental Educational : Soerjani, A Path Way to Sustainability. Victoria: Program Indonesia Nomor 23 tahun 1997 Educational For Sustainability. Geelong Mahasiswa Undang-Undang http://repository.upi.edu/7894/ J Ekonomi. Presiden Republik Indonesia. 1997. Universitas Pendidikan Indonesia. Fien, Good Universitas Negeri Malang. diterbitkan. Diakses dan Citizenship melalui Pendidikan Disman, 2004. Efektivitas Pendidikan Ekonomi Behaviour Deakin M. 2009. Lingkungan University Press Pendidikan (Environmental Education) Sebagai Dasar Sikap Jogiyanto, 2007. Sistem Informasi dan Perilaku Bagi Kelangsungan Yogyakarta: Kehidupan Menuju Pembangunan Keprilakuan. Berkelanjutan. Jakarta: UI Press Penerbit Andi. Kementrian Negara Thatong, K. 2005. A Study Suitable Lingkungan Hidup. 2009. Peraturan Menteri Environmental Negara Lingkungan Hidup No.2 Process for Thai Schools Context. Tahun 2009 Tentang Pedoman Faculty of Education, Khon Kaen Pelaksanaan Program Adiwiyata. University (In Thai). Jakarta : Republik Indonesia. Kementrian Negara Lingkungan Hidup, 2013. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.2 10 Education on National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 EFEKTIFITAS PROSES INTERNALISASI PERILAKU KONSUMSI RAMAH LINGKUNGAN MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER TERPADU Ery Widyastuti1), Wahjoedi2), Sunaryanto3) Program Pascasarjana Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang Email:[email protected] Abstrak Tujuan penelitian kualitatif ini untuk mengukur dan mengetahui efektifitas proses internalisasi dengan pendidikan karakter terpadu melalui proses pembelajaran dalam mapel ekonomi, manajemen sekolah dan ekstrakurikuler dalam mempengaruhi perilaku konsumsi siswa yang ramah lingkungan. Penelitian ini diambil pada sekolah yang sudah berstatus Adiwiyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan pemantapan materi ekonomi dan metode serta model pembelajaran yang tepat bisa mempengaruhi internalisasi perilaku konsumsi yang ramah lingkungan pada siswa. Selain itu, pendidikan karakter yang dibuat oleh sekolah melalui kebijakan manajemen sekolah dan ekstrakurikuler bisa mengaktualiasasikan perilaku konsumsi siswa yang ramah lingkungan secara berkelanjutan. Bahkan ada faktor lain yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu faktor keteladanan dari para guru dan warga sekolah lainnya yang bisa membantu masuknya proses internalisasi perilaku konsumsi siswa yang ramah lingkungan. Kata Kunci: Internalisasi, konsumsi ramah lingkungan, pendidikan karakter terpadu Keserasian dengan bersahabat dengan alam. Bahkan dunia sekitar yang sebenarnya telah terjalin manusia selama berabad-abad tiba-tiba hilang sebanyak mungkin sumber daya alam oleh untuk ketidakpedulian terhadap lingkungan manusia telah memenuhi konsumsi sekitarnya. menggunakan kebutuhan mereka. Orang Perilaku yang merusak lingkungan menghambur-hamburkan energi hidup ini mencakup perilaku-perilaku secara seperti yang memfokuskan pada pemenuhan pemakaian listrik secara berlebih, kebutuhan harus menebang kayu secara serampangan, dipenuhi dan tidak memperhitungkan serta perilaku lainnya. Penggunaan masa depan generasi berikutnya. energi Bahkan menurut Kutanegara (2014:3) pengabaian atau penyimpangan di Saat tingkat individual dan masyarakat. yang ini segera manusia telah seperti efisien, ini merupakan Kelangsungan hidup manusia memperlakukan lingkungan dengan tidak ramah dan tidak dalam mengembangkan memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumber daya perilaku-perilaku yang justru tidak 446 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 alam berupa; tanah, air, udara dan jumlah sumber daya lainnya. Sumber daya dikendalikan alam mempunyai keterbatasan dalam masalah lingkungan yang beberapa hal, yaitu keterbatasan sebagaimana yang dipaparkan dalam dalam kualitas maupun kuantitasnya. penelitian Mink (1993) Polusi yang Ada beberapa sumber daya alam yang diakibatkan oleh kegiatan penduduk memiliki keterbatasan baik ruang dan tidak hanya terlihat pada tubuh waktu. Oleh sebab itu diperlukan perairan, tetapi juga di udara dan kebijakan tanah. Sebagian sisa kegiatan yang dalam pengelolaannya. limbah yang akan jika tidak menimbulkan besar, Antar sumber daya alam dengan tidak dimanfaatkan lingkungan hubungannya sangat erat. sebagai limbah mampu dinetralisasi Alam akan ramah kalau manusia oleh alam, tetapi sebagian lainnya memperlakukan dengan bijak, tetapi seperti plastik dan kaca, tidak dapat sebaliknya alam akan marah kalau dinetralisasi. Kemampuan ini suatu dirusak memanfaatkan waktu akan terlampaui, bahkan hilang kekayaan yang dimilikinya (Masriah, apabila tidak ada kontrol terhadap 2011:152). kebiasaan dan perilaku penduduk dalam Menurut United atau dikenal serta tingkat pembangunan yang Nations Environment Programme (UNEP), terjadi. organisasi disadarkan khususnya para remaja bentukan bertanggung PBB jawab yang Manusia atau para siswa atas harus segera sebagai generasi penyelenggaraan peringatan World penerus. Permasalahan justru ada di Environment Day, perilaku konsumsi remaja atau siswa sendiri, menurut akan yang penelitian masih banyak siswa yang sangat besar pada proses produksi belum mengetahui tentang nilai nilai hingga dihasilkan. lingkungan khususnya dalam hal Apalagi dengan jumlah penduduk berperilaku konsumsi (Naomi,2011). dunia yang telah mencapai angka 7 Dan hal inilah yang menyebabkan miliar siswa memberikan limbah dan Bertambahnya dampak yang terus jumlah bertambah. penduduk belum misalnya secara langsung akan meningkatkan membuang 447 sadar lingkungan dalam berperilaku sampah sembarangan, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 belum melakukan hemat energi baik mata listrik, bbm dan mengkonsumsi pelajaran ekonomi. Peran air, masih pendidikan ekonomi yang makanan yang berwawasan lingkungan perlu mengandung 5P (pewarna, pemanis, diberikan dan dipahamkan kepada pengenyal, perasa, pengawet) dan siswa, sehingga bisa menumbuhkan berbelanja tidak sesuai kebutuhan. kesadaran. Selain pembelajaran Untuk mengatasi hal tersebut yang melalui diintegrasikan berdasarkan hasil penelitian yang dengan dilakukan oleh Basri (2011), Ulfa internalisasi (2013) dan Cahyono (2014) cara karakter berupa keteladanan dan menginternalisasi pembiasaan siswa dalam pendidikan lingkungan, melalui pendidikan yang dikerjakan berperilaku konsumsi yang ramah berdasarkan aturan aturan sekolah lingkungan bisa dilakukan melalui yang pendidikan di sekolah, pendidikan di ekstrakurikuler juga penting sehingga keluarga dan pendidikan di komunitas dapat masyarakat. kepribadian hingga seumur hidup Dan penelitian ini memfokuskan untuk melihat pada penerapan perilaku proses konsumen yang meliputi ramah Ramah Lingkungan proses a. Konsep Perilaku Konsumsi Kotler dan Keller (2008) mendefinisikan Perilaku konsumsi yang ramah ditanamkan kepada dalam 1. Nilai Nilai Konsumsi yang dan kegiatan ekstrakurikuler bisa kuat KAJIAN LITERATUR pembelajaran, manajemen sekolah lingkungan mengakar kegiatan internalisasi sekolah melalui pendidikan karakter yang dan mereka. lingkungan melalui pendidikan di terpadu dibuat diberikan siswa perilaku konsumen adalah studi yang dan mempelajari siswa individu, bagaimana kelompok dan melalui kegiatan pembelajaran di organisasi memilih, membeli, kelas dengan dibantu oleh guru dan menggunakan kegiatan lainnya di sekolah. Perilaku menempatkan barang, jasa, ide Konsumsi berhubungan erat dengan atau 448 pengalaman dan untuk National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 memuaskan keinginan dan b. Perilaku Konsumsi yang kebutuhan mereka. Sementara Ramah Lingkungan itu Dharmesta dan Handoko Definisi tentang perilaku (2000) mendefinisikan perilaku konsumsi konsumen kegiatan lingkungan sampai saat ini belum yang langsung dilakukan oleh jelas dan belum baku standard individu dalam mendapatkan bakunya, hal ini dikarenakan dan mempergunakan barang- masih sedikitnya penelitian yang barang dan jasa-jasa, termasuk meneliti perilaku konsumsi yang di sebagai proses dalamnya yang berwawasan berwawasan lingkungan. pengambilan keputusan pada Sehingga persiapan menjelaskan perilaku konsumsi dan penentuan kegiatan-kegiatan tertentu.” Dari peneliti dalam yang berwawasan lingkungan menggunakan teori Armindo do kedua pengertian tentang perilaku konsumen di Paco atas dapat diperoleh dua hal yang (2008:37) penting, konsumen berwawasan kegiatan fisik dan 2) sebagai lingkungan merupakan proses pengambilan keputusan. kecenderungan konsumen untuk Berdasarkan beberapa definisi berhati-hati saat berbelanja, dan yang telah disebutkan di atas membeli dapat yaitu: 1) sebagai dan Raposo yaitu produk disimpulkan bahwa hemat konsumen adalah menyebabkan perilaku Mario energi, perilaku yang lebih yang polusi, tidak ramah semua kegiatan, tindakan, serta lingkungan, daur ulang, dan proses biodegradable produk, serta psikologis yang mendorong tindakan tersebut kemasann produk yang tidak pada saat sebelum membeli, menyebabkan kerugian terhadap lingkungan. ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa Dari penjelasan di atas setelah melakukan hal-hal di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa atau kegiatan mengevaluasi. yang dimaksud dengan perilaku 449 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 konsumsi yang lingkungan berwawasan adalah 4. Kurangi Pemakaian pembelian Plastik produk ramah lingkungan yang 5.Kurangi merupakan tindakan membeli Penggunaan Kendaraan Bermotor dan menggunakan produk yang 6. Terapkan 3 R ramah lingkungan tersebut guna memuaskan kebutuhan dan 2. Pendidikan Karakter secara keinginan yang berorientasikan terpadu pada pemeliharaan kelestraian Istilah pendidikan karakter lingkungan. Menurut Triatmojo yang dipakai dalam penelitian (2010), Pola konsumsi ini merujuk pada teori yang yang lebih ramah lingkungan bisa dikemukakan dilakukan dengan cara, antara (2004) lain: karakter adalah suatu usaha 1. menghemat dengan apa yang yang 2. oleh yaitu Lickona pendidikan disengaja untuk kita konsumsi dan sesuaikan membantu seseorang sehingga dengan kebutuhan baik dalam ia jumlah maupun jenisnya, memperhatikan, dan melakukan dapat memahami, bahan-bahan nilai-nilai etika yang inti. Dan makanan lokal serta makanan Nilai-nilai Karakter Menurut organik karena lebih ramah Pusat lingkungan (Badan memilih dalam proses Kurikulum, Penelitian Pengembangan) pendistribusiannya, Balitbang dan Kemdikbud, diatas, khususnya pada point peduli menurut Alamenda (2014), Yang Lingkungan. Sementara untuk termasuk dalam konsumsi ramah karakter lingkungan disini adalah: Asmani Selain 2 hal terpadu (2012), Menurut pendidikan 1. Hemat Listrik karakter bisa dilakukan secara 2. Hemat Air terpadu 3. Hemat Kertas pembelajaran, melalui proses manajemen sekolah dan ekstrakurikuler. 450 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 laku seseorang anak atau 3. Konsep dan Strategi individu adalah budaya yang Internalisasi telah diinternalisasikan dan a. Internalisasi Internalisasi adalah memproses informasinya proses penghayatan, proses (Hall dalam Rohidi 1994: penguasaan secara 31). mendalam, berlangsung melalui penyuluhan, latihan, penataran b. Psikologi Kognitif atau pengkondisian Psikologi kognitif tertentu dapat didefinisikan sebagai lainnya (Depdikbud dalam suatu studi ilmiah mengenai Rohidi Oleh proses mental atau aktivitas karena proses internalisasi pikiran. Proses mental atau bersifat pribadi, proses ini pikiran diperhatikan melalui proses bagaimana seseorang pengembangan diri dengan memperoleh informasi, belajar dari orang lain, orang bagaimana tua, guru, instruktur dalam kemudian direpresentasikan situasi tertentu, sesuai dan diinformasikan sebagai dengan kapasitas sistem pengetahuan, 1994:30). ini meliputi informasi ini bagaimana organik dan kejiwaannya. pengetahuan itu disimpan Internalisasi sebagai suatu dalam proses pendidikan mengakui dimunculkan bahwa anak atau individu bagaimana pengetahuan itu memiliki digunakan sesseorang untuk potensi yang ingatan kemudian kembali, terkandung dalam gen-nya mengarahkan untuk dikembangkan, baik perilakunya berbagai macam perasaan, (Suharnan.2005:2). hasrat, nafsu, maupun emosi Psikologi dalam merupakan psikologi yang kepribadiannya. Pilihan atau jarak tingkah memfokuskan 451 sikap dan kognitif studi National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 bagaimana pikiran manusia data, yaitu wawancara mendalam, memproses observasi informasi sehingga partisipan dan studi menjadi dokumentasi. Proses analisis data pengetahuan yang disimpan dilakukan secara terus menerus sejak didalam ingatan, kemudian peneliti memamsuki lapangan sampai menggunakan pengetahuan kegiatan berakhir. Kegiatan ini tidak itu didalam melakukan tugas terlepas dari empat kegiatan, yaitu: atau pengumpulan data, reduksi data, aktivitasnya.Oleh karena itu diperoleh melalui penyajian informasi penyimpulan/verifikasi. lebih yang lanjut, diproses maka data, dan pola kognitif juga sering disebut HASIL DAN PEMBAHASAN psikologi pemrosesan data SMA (Glass dan Holyoak, 1986). Negeri 1 Bangil merupakan sekolah dengan status adiwiyata nasional yang mempunyai METODE PENELITIAN visi Penelitian berkualitas, ini menggunakan menghasilkan lulusan yang yang berbudaya pendekatan kualitatif yang bersifat lingkungan, berlandaskan keimanan natural, induktif. dan ketaqwaan. Dalam membentuk Lokasi dari penelitian ini adalah siswa yang berkualitas dan berbudaya SMAN 1 Bangil yang merupakan lingkungan, serta menanamkan nilai sekolah status nilai lingkungan dalam berperilaku adiwiyata.Subyek penelitian ini tidak konsumsi sekolah tersebut memakai ditentukan, namun prose bergulirnya pendekatan dengan metode data penelitian ini berkisar pada siswa pendidikan karakter terpadu. siswa ips dan guru ekonomi. Pendidikan karakter terpadu Prosedur pengumpulan data yang dilakukan melalui proses tepat pembelajaran, manajemen sekolah deskriptif dan dengan akan menghasilkan terkumpulnya data sesuai dengan dan ekstrakurikuler. yang 1. Hasil pendidikan karakter terpadu diharapkan. Penelitian ini melalui menggunakan tehnik pengumpulan 452 proses pembelajaran National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 khususnya dalam mata pelajaran Selain itu, prinsip prinsip penting ekonomi yang terintegrasi dengan dalam mengintegrasikan perilaku lingkungan konsumsi yang ramah lingkungan Berdasarkan didapatkan hasil bahwa penelitian dalam pelajaran digunakan pembelajaran guru yang ekonomi di ekonomi berwawasan lingkungan SMAN 1 Bangil sebagai berikut: dituangkan dalam: a. Kontekstual Learning a. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan silabus Pembelajaran ekonomi tidak boleh lepas dari kondisi real, dan disusun karena berlandaskan prinsip merupakan pembelajaran yang RPP yang ilmu manusia ekonomi kajian dalam aktivitas memenuhi mengarahkan pada integrasi kebutuhan hidupnya. Dengan perilaku melakukan konsumsi yang ramah lingkungan. pembelajaran di kondisi yang real maka akan muncul b. Proses pembelajaran, yang kesadaran dan dilaksanakan dari pembukaan, pemahaman inti mendalam untuk memahami dan penutup disusun lebih perilaku konsumsi. berlandaskan prinsip prinsip pembelajaran yang b. Kemampuan berpikir kritis yang mengarahkan pada perilaku Permasalahan-permasalahan konsumsi ekonomi secara empirik perlu yang ramah menjadi bahan kajian bagi lingkungan siswa c. Proses penilaian pembelajaran dalam memecahkan melalui sikap, kognitif dan masalah, sehingga akan muncul ketrampilan kemampuan disusun berdasarkan prinsip prinsip mengatasi pembelajaran manusia yang kritis dampak dalam mengarahkan pada perilaku kebutuhannya konsumsi berhubungan yang ramah lingkungan lingkungan. 453 dalam aktivitas memenuhi yang dengan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Prinsip prinsip tersebut digunakan manajemen oleh dibentuk guru ekonomi dalam sekolah untuk yang mendukung mengintegrasikan nilai lingkungan perilaku konsumsi yang ramah kepada lingkungan tertuang dalam: siswa menggunakan dengan model model a. Tata tertib sekolah, seperti yang pembelajran sebagai berikut: sampaikan a. Problem based learning dan sekolah, study case, b. dengan tentang perilaku c. paparan langsung guru tentang perilaku konsumsi yang ramah lingkungan d. pembelajaran melalui observasi tentang perilaku konsumsi yang ramah lingkungan. himbauan agar anak anak Dari proses pembelajaran selalu ingat akan perilaku Pengetahuan siswa tentang materi konsumsi perilaku konsumsi yang ramah lingkungan bertambah dengan cara diskusi dan sharing antar teman Sehingga dari dikatakan efektif untuk menambah pengetahuan siswa. 2. Hasil pendidikan karakter terpadu melalui manajemen sekolah Berdasarkan hasil didapatkan, bahwa ramah lingkungan, seperti yang sampaikan oleh ketua “ ..... Di setiap kamar mandi sudah kita beri himbauan untuk menghemat penggunaan air, kemudian di kelas kelas dimana ada steker listrik kita tempelin peringatan untuk menghemat pemakaian listrik “ matikan kipas jika tidak dipakai, matikan lampu jika tidak dipakai, cabut listrik jika sedang tidak dipakai” ini karakter yang sedang kita sisi pengetahuan, proses pembelajaran bisa yang program adiwiyata, Sugiono: dan guru bahkan bisa berpikir kritis. Cahyo “ anak anak dihimbau untuk mematikan mesin kendaraan bermotor begitu memasuki halaman sekolah setiap hari jumat. Karena hari jumat kita pakai sebagai hari car free day . Dan ini juga berlaku bagi semua guru dan staff karyawan, sehingga akan muncul sikap keteladanan dari kita untuk siswa”. b. Adanya setiap stiker dan papan bantuan ekonomi materi Dwi kepala Setiyono: mengajar gambar oleh penelitian sistem 454 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 robot robot yang mereka buat, mereka kita ajak untuk menggunakan bahan daur ulang yang bisa digunakan...”. Dari kegiatan ekstrakurikuler bangun ke siswa untuk menghemat sumber sunber daya yang ada di sekolah.” Dari manajemen sekolah Siswa mempunyai kebiasaan untuk melakukan konsumsi yang lingkungan dan aktualiasasi siswa yang langsung kegiatan bisa dilihat cukup bisa dikatakan ramah efektif kesadaran menginternalisasi secara tidak langsung karena berperilaku ajakan dari teman karena dilakukan bersama guru dan proses di ini sekolah. konsumsi ramah keberhasilan internalisasi perilaku konsumsi yang ramah lingkungan Dari melalui bisa dikatakan pendekatan karakter terpadu ini bisa di lihat dari sikap siswa ketika diberi pertanyaang 3. Hasil pendidikan karakter terpadu tentang “ kalau kamu sudah tahu melalui kegiatan ekstrakurikuler hasil tentang perilaku konsumsi yang penelitian ramah lingkungan dari pelajaran didapatkan, bahwa kegiatan ekstra dan ekstra kurikuler apakah kamu kurikuler yang ada disekolah telah menjadi sadar lingkungan dan menjadi aktualisasi dari sikap perilaku dalam penelitian kepada siswa tentang staff efektif. Berdasarkan siswa Sedangkan berdasarkan hasil pegawai yang juga melakukan TATIB bisa lingkungan. sama. Siswa juga mencontoh dari tindakan untuk konsumsi menerapakannya?”. ramah Fahmi Mahmuddah mengatakan: lingkungan yang di lakukan oleh “.. ya, kalau di sekolah itu, ada sampah dipilah dan harus buang sampah sesuai tempatnya..misalkan yang daun ya ditempatkan ditempat sampah daun, yang plastik juga di tempat sampah plastik...terus menghemat energi bbm juga, kadang sekolah ga tiap hari naik sepeda motor.” Selain itu, Fikki alimuddin siswa denga dibantu oleh pembina dan pihak ketiga yang digandeng oleh sekolah (pihak Puskesmas, BLH, LSM lingkungan), seperti yang disampaikan oleh pembina ekskul Aji abdur rahman: “ ..... nilai lingkungannya untuk robotik.. misal untuk pendesainan menyampaikan: 455 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 “..Pas jam istirahat kita kan beli makanan dan sampah dari makanan yang kita beli itu kita buang dan pilah sendiri..”. Sementara itu, Sadiq Taha lingkungan 3. siswa, menerapkan dan dari perilaku a. karakter proses perilaku dalam yang perencanaan, dan evaluasi pembelajaran yang disusun berdasarkan prinsip prinsip pembelajaran yang mengarah integrasi pendidikan ekonomi perilaku ekonomi pelaksanaan kepada berwawasan lingkungan.Selain itu, pendidikan konsumsi bisa dikatakan efektif. karakter juga dilaksanakan melalui 2. melalui manajemen sekolah, manajemen sekolah dan kegiatan proses ekstarkurikuler. internalisasi dari sikap serta b. Siswa SMAN 1 Bangil telah keteladanan dalam berperilaku yang internalisasi dilakukan pengetahuan tentang nilai-nilai konsumsi Proses pembelajaran internalisasi untuk menambah keefektifan dikatakan karakter terpadu melalui proses 1. melalui proses pembelajaran, tingkat bisa dengan menggunakan pendidikan terpadu bisa disimpulkan: dalam lingkungan ramah di SMAN 1 Bangil dilaksanakan Hasil dari strategi yang dipakai lingkungan yang konsumsi yang ramah lingkungan diterapkan disekolah. keefektifan konsumsi KESIMPULAN dan kegiatan ekstrakurikuler yang tingkat serta efektif. pembelajaran, pendidikan pembiasaan sedikit manajemen sekolah yang berlaku melalui ekstra pengetahuan dalam berperilaku konsumsi ramah lingkungan yang diperoleh kegiatan proses internalisasi dari sikap, menggambarkan bahwa mereka sudah melalui kurikuler, tingkat keefektifan “kalau untuk konsumsi yang sudah bener bener saya lakukan itu menghindari 5P.... saya menghindarinya dengan cara tidak membeli makanan makanan di jalan jalan itu”. Dari jawaban yang diberikan siswa dikatakan efektif. mengatakan: oleh bisa memperlihatkan ramah 456 perilaku National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 konsumsi yang ramah lingkungan Program: yang terlihat pada aktivitas dan Universitas Negeri Malang. Kemendiknas. kegiatan di sekolah dan di rumah. c. Secara keseluruhan, strategi dengan pendidikan terpadu Pembangunan 2025. Jakarta: Kemendiknas proses ekstrakurikuler Kebijakan Karakter Bangsa Tahun 2010- Kotler, P., Armstrong, G. 2008. pembelajaran, manajemen sekolah dan 2010. Nasional karakter melalui Pascasarjana dapat Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid Ed ke-12.Sabran B, disimpulkan efektif dalam proses 1. internalisasi terhadap siswa. penerjemah. Jakarta: Erlangga. Kutanegara, pande made. 2014. DAFTAR RUJUKAN “Membangun Alamendah.2014. 7 cara mudah Indonesia Peduli Lingkungan”. Yogyakarta: dalam penyelamatan lingkungan Gadjah Mada University Press. (online). hidup. Masyarakat Lickona 1991; marvin w berkowitz & http://alamendah.org/2014/09/07 /7-cara-mudah-dalam- melinda c bier. 2005. What works penyelamatan-lingkungan-hidup/ in character education : A (diakses 29 November 2015) research Basri, Moch.2011. Internalisasi Sikap educators. driven guide for Washington dc: dan Minat ke dalam Moralitas character education partnership. Ekonomi Mahasiswa Fakultas P2 Lickona. 1996. “eleven principles of Ekonomi Program Kependidikan Universitas Tesis. Negeri Malang: Malang. effective character education”. Program Journal of moral education, 25 (1) 93-100. Pascasrjana Universitas Negeri Masriah. Malang. Cahyono, Trio Implementasi ekonomi Lingkungan. Andi. 2014. Pembangunan 2011. ekonomi berwawasan lingkungan. Malang Pembelajaran . Universitas negeri malang. Berwawasan Tesis. Mujahid. Malang. 457 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Ma’mur Asmani, Jamal, Panduan Suharnan. 2005. Psikologi Kognitif. Buku Srikandi. Surabaya Internalisasi Triatmojo,Rahmadi.Pengelola Pendidikan Karakter di Sekolah. rumahjelajah.com (Yogyakarta: Diva press, 2012). Mink. 1993. “Poverty, Population http://www.rumahjelajah.com and the Enviroment”. World Labels: bank Ramah Lingkungan, Tips. Discussion papers. Ulfa, Washington: The World Bank Naomi, Nadia. Lingkungan Indama 2011. Analisis Implementasi Perilaku Konsumsi Produk Ekonomi Ramah Lingkungan Hidup, Maria. 2013. Pembelajaran Berwawasan pada Lingkungan Berbasis Masalah Remaja: Aplikasi Model AIDA. untuk Meningkatkan Kesadaran Skripsi. Institut Pertanian Bogor Lingkungan Siswa di SMAN 10 Malang. Tesis. Malang: Program Paco, A, do and Raposo, M. 2008. Segmentation: “Green” an Pascasarjana Universitas Negeri Malang application to the Portuguese consumer Unesco – UNEP. 1994. Population: Marketing market. Intelligence & Planning, Vol 27 working No. 3,2009 sustainable Rohidi, Tjetjep Pendekatan Budaya for an aquitable, development in Rohendi. 1994. harmony with the environment. Sistem Sosial Connect. 19 (4): pp. 1-2 Dalam Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. 458 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ANALISIS KEBUTUHAN PEMBELAJARAN EKONOMI SESUAI PASAL 33 UUD 1945 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR Eunike Rose Mita Lukiani1, Ery Tri Djatmika RWW2, Agus Suman3, dan Mit Witjaksono4 Mahasiswa S3 Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Malang, & Staf Pengajar Universitas Nusantara PGRI Kediri, Indonesia * E-mail: [email protected] 2, 4 Universitas Negeri Malang, Indonesia 3 Universitas Brawijaya, Indonesia 1 Abstrak Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar konstitusi kegiatan perekonomian di Indonesia. Segala aspek kegiatan ekonomi di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Demikian juga dalam pendidikan ekonomi. Pendidikan ekonomi memegang peran kunci dalam membentuk manusia Indonesia sesuai cita-cita dan tujuan bangsa. Penting sekali mengajarkan ideologi perekonomian Indonesia sejak jenjang pendidikan sekolah dasar karena gaya hidup yang dijalani saat ini merupakan hasil dari kebiasaan sejak kanak-kanak. Dengan mengajarkan pendidikan ekonomi sesuai pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai core content, akan terjadi keterlekatan yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku ekonomi yang benar bagi anak-anak sebagai generasi penerus sumber daya manusia Indonesia. Bila karakter manusia Indonesia telah mendarah daging, maka pengaruh budaya ekonomi asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai perekonomian Indonesia tidak akan mudah masuk dan mempengaruhi kepribadian manusia Indonesia. Kata Kunci: Pasal 33 Undang-Undang DasaR 1945, Sekolah Dasar Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 merupakan dasar dalam membentuk manusia Indonesia hukum yang sesuai dengan cita-cita dan (konstitusi) yang melandasi sistem perekonomian Indonesia. tujuan bangsa. Sebagai Sayangnya, pendidikan dasar konstitusi berarti, Pasal 33 ekonomi di Indonesia selama ini telah Undang-Undang jauh meninggalkan nilai-nilai dalam 1945 bersifat mengikat, dan wajib dilaksanakan pasal oleh seluruh rakyat Indonesia. Segala Pendidikan ekonomi yang diajarkan kegiatan perekonomian di Indonesia tidak sesuai dengan pasal 33 sebagai harus berdasarkan pasal 33 Undang- landasan konstitusi perekonomian Undang Dasar 1945. Demikian juga Indonesia, tetapi justru mengadopsi dalam dari pendidikan ekonomi. 33 luar, Undang-Undang yang bahkan 1945. tidak Pendidikan ekonomi di Indonesia memperhatikan akar budaya asli harus dilandasi pasal 33 UUD 1945 Indonesia dengan kurikulum yang 459 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mengacu pada buku-buku dini sebagai core content, akan terjadi teks keterlekatan Amerika yang berideologi Neoklasik. yang dapat Padahal dengan mengajarkan mempengaruhi sikap dan perilaku pendidikan ekonomi sesuai pasal 33 ekonomi yang benar bagi anak-anak Undang-Undang sebagai generasi penerus sumber daya Dasar akan diperoleh kepribadian dan karakter manusia Indonesia. manusia Indonesia, yang sejalan Sebagaimana dikemukakan dengan cita-cita dan tujuan bangsa oleh Muhtadi (2014: 101) sebagai Indonesia. berikut: Sebagaimana yang dirumuskan dalam pasal 3 Undang- Gaya hidup yang dijalani saat ini Undang Sistem Pendidikan Nasional sesungguhnya No.23 tahun 2003 sebagai berikut. kesinambungan dari gaya hidup yang Pendidikan dijalani Nasional berfungsi juga sejak merupakan kanak-kanak. mengembangkan kemampuan dan Bagaimana gaya hidupnya ketika membentuk watak serta peradaban kecil, sedikit banyak atau malah bangsa yang bermartabat dalam memang banyak, akan menjadi pola rangka mencerdaskan kehidupan dasar, menajdi blueprint, dari gaya bertujuan untuk hidupnya ketika dewasa, yang akan berkembangnya potensi peserta didik terbawa hingga ia menjadi tua agar menjadi manusia yang beriman sampai dan bertakwa terhadap Tuhan Yang harinya dalam kehidupan ini bangsa, akhirnya nanti menutup Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan KAJIAN LITERATUR menjadi Pendidikan Ekonomi di Indonesia warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah Dasar Pendidikam Ekonomi jenjang merupakan formal di Indonesia dimulai sejak jenjang pendidikan formal yang wajib tingkat Sekolah Dasar. Pada tingkat ditempuh oleh seluruh warga negara Sekolah Dasar pendidikan ekonomi Indonesia. mengajarkan belum berdiri sendiri akan tetapi pendidikan ekonomi sesuai pasal 33 terintegrasi dalam mata pelajaran Undang-Undang Dasar 1945 sejak Ilmu Pengetahuan Sosial. Berikut Dengan 460 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 topik-topik pembelajaran ekonomi di Topik-topik Pembelajaran Indonesia. Ekonomi yang terintegrasi dalam Mata Pelajaran IPS di tingkat Topik-topik Pembelajaran Sekolah Menengah (SMP) Ekonomi yang terintegrasi dalam Mata Pelajaran IPS di tingkat Kelas 7 Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Dasar (SD) terdiri atas: (1) Usaha Manusia Dalam Memenuhi Kebutuhan; (2) Kegiatan Kelas 3 Sekolah Dasar terdiri atas: (1) Pokok Ekonomi; (3) Perusahaan Dan Kerjasama di Lingkungan; (2) Jenis- Badan Usaha Serta Peranannya; dan jenis Pekerjaan; (3) Kegiatan Jual (4) Kreatif Dan Inovatif Dalam Beli; (4) Sejarah Uang; dan (5) Tindakan Ekonomi. Kegunaan Uang. Kelas 8 Sekolah Menengah Pertama, Kelas 4 Sekolah Dasar terdiri atas: (1) terdiri Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kelangkaan Sumber Daya dengan dalam (2) Kebutuhan Manusia; (2) Pelaku- Berdasarkan pelaku Ekonomi; (3) Bentuk-bentuk Kegiatan Kegiatan Ekonomi; Ekonomi atas: Hubungan Potensi Alam; dan (3) Pentingnya Pasar; Koperasi Pelaku Ekonomi Indonesia; (6) Pajak; Bagi Kesejahteraan (4) (1) Ketenagakerjaan; (5) Masyarakat. dan (7) Permintaan dan Penawaran. Kelas 5 Sekolah Dasar, yakni Kelas 9 Sekolah Menengah Pertama, tentang Usaha dan Kegiatan yang Ekonomi di Indonesia berkembang dan negara maju; (2) terdiri atas: (1) Negara Uang dan Lembaga Keuangan; dan Kelas 6 Sekolah Dasar, terdiri atas: (3) Kerjasama Ekonomi Internasional (1) Globalisasi; dan (2) Eksporimpor Topik-topik Pembelajaran Ekonomi di tingkat Sekolah Atas (SMA) 461 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Manajemen; dan (6) Wirausaha Kelas X Sekolah Menengah Atas, Berdasarkan uraian tersebut, terdiri atas: (1) Ilmu Ekonomi; (2) dapat Kebutuhan Kelangkaan pembelajaran ekonomi di Indonesia Kegiatan belum mengedepankan pasal 33 UUD Ekonomi Konsumen dan Produsen; 1945 sebagai core content ideologi (4) Permintaan, Penawaran, Harga perekonomian. Keseimbangan, dan Pembelajaran; rujukan berikut merupakan topik- (5) Kebijakan Pemerintah dalam topik Bidang Ekonomi; (6) Pendapatan diajarkan di Amerika dan Australia Sistem Manusia, Ekonomi; Nasional Inflasi; (3) (7) dilihat bahwa topik-topik Sebagai pelajaran bahan ekonomi yang Fungsi Konsumsi, Tabungan dan Investasi; Topik-topik Pembelajaran dan (8) Uang dan Bank. Ekonomi di Amerika Serikat yang mulai diajarkan di tingkat (grade) 4 sampai tingkat (grade) 12 pada Kelas XI Sekolah Menengah Atas, anak usia 9 sampai 12 tahun terdiri atas: (1) Tenaga kerja dan pembangunan Anggaran Negara ekonomi; Pendapatan (APBN) dan (2) Yakni: Scarcity; Decision Making; Belanja Allocation; Anggaran Role of Prices; Competition and (3) Pasar Modal; (4) Perekonomian Market Structure; Institutions; Money Terbuka; (5) Sistem Informasi dsn and Inflation; Interest Rates; Income; Akuntansi; (6) Persamaan Dasar Entrepreneurship; Economic Grwoth; Akuntansi; (7) Siklus Akuntansi Role of government,mrket Failure; Perusahaan Jasa. Kelas XII Sekolah Menengah Atas, Goverment Failure; Economic Fluctuations; Unemplaymen and Inflation; dan Fiscal and Monetary terdiri atas: (1) Badan usaha dalam Indonesia; Trade; Specialization; Market and Prices; Pendapatan Belanja Daerah (APBD); perekonomian Incentives; Policy (2) Koperasi sekolah; (3) Koperasi; (4) Topik-topik Pembelajaran Akuntansi perusahaan Dagang; (5) 462 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Ekonomi di Australia yang mulai Year 7 (12 year old), yakni: (1) The diajarkan di tahun (year) 5 ways sampai tahun (year) 10 pada anak respond to and influence each other in usia 10 sampai 15 tahun the market; (2) Why and how consumers and producers individuals and businesses plan to Year 5 (10 year old), yakni: (1) The achieve short-term and long-term difference between needs and wants personal, organisational and financial and why choices need to be made objectives; (3) Characteristics of about how limited resources are used; entreprenueurs (2) Types of resources (natural, businesses; dan (4) Why individuals human, work, types of work and how people capital) and the ways and successful derive an income. societies use them in order to satisfy the needs and wants of present and future generations; dan (3) Influences Year 8 (13 year old), yakni: (1) The on consumers choices and methods ways markets operate in Australia and that can be used to help make why the may be influenced by informed personal consumer and government; financial choices. markets of Aboriginal and Torres (2) The traditional Strait Islander communities and their Year 6 (11 year old), yakni: (1) How participation in the concept of opportunity cost markets; The involves choices about the alternative responsibilities of consumers and use of resources and the need to businesses in Australia; (4) Types of consider trade-offs; (2) The effect that businesses consumer and financial decisions can businesses respond to opportunities in have on the individual, the broader Australia; dan (5) Influences on the community and the envirotment; dan ways people work and factors that (3) The reasons businesses exist and might affect work in the future. (3) and contemporary the rights ways and taht the different ways they provide goods and services. Year 9 (14 year old), yakni: (1) Australia as an ‘economy’ and its 463 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 place within the broader Asia and Council for EconomicEducation / global economy; (2) Why and how CEE participants in the global economy are banyak dependent on each other; (3) Why and pembelajaran ekonomi negara-negara how people manage financial riks and di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini rewands in the current Australia and jelas tidak sesuai dengan jati diri dan global financial landscape; (4) How sistem and why bussinesses seek to create Indonesia yang termuat dalam pasal and maintain a competitive advantage 33 Undang-Undang Dasar 1945. (NCEE) yang selanjutnya menjadi perekonomian rujukan nasional in the global msrket; dan (5) The role responsibilities of particioants in the changing Australian or globbal workplace. PEMBAHASAN Karakteristik Year 10 (15 year old), yakni: (1) Indicators of economic permomance and how Australia’s economy is performing; (2) The links between economics perfomace and living standards, the variations that exist within and between economies, and possible causes; (3) The ways that goverments manage the economy to improve economic perfomance and livinng standarts; (4) Factors that influence major consumers and financial decisions and the shoertand long term consequences of these decisions; dan (5) The ways businesses organise themselves to improve productivity, including the ways they manage their workforce, and how they respond to canging economic conditions Sistem Ekonomi Indonesia Berbeda dengan sistem ekonomi komando maupun sistem ekonomi liberal, ciri khas “humanis” melekat pada sistem ekonomi Indonesia. Perekonomian yang penuh rasa kebersamaan dan kekeluargaan dijelaskan sebagai berikut: Perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari berbagai kemajemukan. Kemajemukan suku di bangsa dengan kebudayaan yang menggunakan melekat didalamnyanya kemudian content standart yang disusun oleh bersatu dalam semboyan Bhineka Pembelajaran Amerika Serikat ekonomi 464 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Tunggal Ika yang berarti “walau menguasai hajat hidup orang banyak berbeda-beda tetap satu jua”. terdiri dari barang dan jasa yang vital yang Meskipun merupakan bangsa bagi kehidupan manusia dan tersedia majemuk, dalam namun bangsa jumlah terbatas. Negara satu menguasai cabang-cabang produksi bangsa. Dasar filosofis itulah yang dan kekayaan alam tertentu untuk menjadikan ekonomi menjamin perlindungan orang banyak Indonesia penuh dengan nilai-nilai dan demi kemakmuran rakyat secara kebersamaan maksimal (Murybarto, 1994). Indonesia merasa menjadi sistem Persaingan dan kekeluargaan. individu Kamus bukanlah Indonesia karakter bangsa Indonesia. ekonomi timbul Bahasa mengartikan “kuasa” sebagai wewenang atas sesuatu untuk Dasar kekeluargaan dalam kegiatan Besar dari menentukan dapat berupa kesadaran bahwa kebahagiaan tidak memerintah, mewakili, mengurus, hanya terpenuhinya dan sebagainya. Dipandang dari kebutuhan jasmani saja, tetapi juga sudut kepemilikan, istilah “dikuasai” terpenuhinya kebutuhan rohani. Oleh memiliki karena menjalankan daripada istilah “dimiliki”. Makna kegiatan ekonomi, manusia Indonesia dikuasai oleh negara dalam pasal 33 harus menjalankan dengan penuh ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 tanggung jawab sebagai bagian dari mencakup kekuasaan negara untuk ibadah. Kegiatan ekonomi harus mengatur (regelendaad), mengurus membawa sesama (bestuursdaad), kehidupan (beheersdaad), dengan itu manusia dalam manfaat baik bagi dalam derajat lebih rendah mengelola dan menguasai bermasyarakat dan bernegara (toezichthoudensdaad)” Cabang-cabang produksi yang berarti penting bagi Negara dan yang sumber daya alam bukan hak ekslusif menguasai hajat hidup orang yang berupa kepemilikan pribadi, banyak dikuasai oleh Negara tetapi negara hanya sebagai penerima Cabang-cabang yang penting bagi amanah. produksi negara dan 465 penguasaan Hal ini negara atas National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Negara mengakui terselesaikan dan (Murybarto member tempat terhadap sektor- Masyarakat sektor swasta adalah pada cabang- mengesampingkan cabang (mengesampingkan produksi yang tidak yang 1994). jelas-jelas nilai keadilan pemerataan) menguasai hajat hidup orang banyak. pastilah akan mengalami gejolak- Sifat efisiensi dan inovati pada sektor gejolak sosial. Kemudian cepat atau swasta lambat akan meruntuhkan sendi-sendi berkontribusi penggerak dalam Pemerintah juga sebagai kehidupannya perekonomian. ingin pengusaha-pengusaha dan mengancam kelestariannya. melihat swasta Perekonomian nasional nasional dapat tumbuh dengan kuat, diselenggarakan berdasar atas menjadi ujung tombak kemajuan dan demokrasi ekonomi dengan kreativitas perekonomian nasional. prinsip kebersamaan, efisiensi Bumi, air dan kekayaan alam yang berkeadilan, berkelanjutan, terkandung didalamnya dikuasai berwawasan lingkungan, oleh Negara dan dipergunakan kemandirian, serta dengan untuk sebesar-besarnya menjaga keseimbangan kemajuan kemakmuran rakyat dan kesatuan ekonomi nasional. Sistem ekonomi Indonesia Demokrasi ekonomi adalah menegaskan bahwa penguasaan atas tegaknya kedaulan rakyat dalam bumi, air dan kekayaan alam yang perekonomian. Kegiatan ekonomi terkandung didalamnya demi dan bersumber dari rakyat, oleh rakyat hanya untuk kemakmuran rakyat dan untuk rakyat. Indonesia, bukan kemakmuran orang- Dari rakyat, berarti perekonomian nasional terlaksana perseorang. setelah mendapat mandat dari rakyat. Sistem ekonomi Indonesia adalah Rakyat adalah pemegang kedaulatan “Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat ekonomi, sehingga rakyat adalah Indonesia” yaitu keadilan ekonomi pihak sekaligus pembagian distribusi yang menetapkan tatatan ekonomi melalui adil wakil-wakilnya. memaknai kemakmuran setelah proses produksi 466 yang paling berkuasa National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Oleh penyelenggaraan 4)Senantiasa berarti rakyat, memperhatikan keberlanjutan perekonomian dan berwawasan wajib dilaksanakan oleh rakyat baik lingkungan dari kegiatan ekonomi melalui partisipasi dan emansipasi. yang dilakukannya. Penting sekali menanamkan Untuk rakyat, berarti tujuan dari penyelenggaraan pendidikan perekonomian ekonomi berdasarkan nasional adalah untuk kemakmuran nilai-nilai budaya Indonesia sejak dini seluruh rakyat Indonesia. guna membentuk manusia Indonesia sesuai sifat, kelakuan dan karakter Hasil kekayaan alam harus digunakan untuk Indonesia. kepentingan bersama dengan tetap memperhatikan Dengan mengajarkan esensi keadilan berkelanjutan, berwawasan kebudayaan Indonesia akan diperoleh lingkungan, serta kepribadian dan karakter manusia menjaga keseimbangan kemajuan dan Indonesia. Karakter yang dilandasi kesatuan ekonomi nasional. moral. Moral yang diperoleh dari kemandirian, nilai-nilai budaya, ajaran agama dan kepercayaan yang dianut oleh setiap KESIMPULAN insan Pada jenjang sekolah dasar manusia Indonesia. Bila dengan karakter yang bermoral demikian perkembangan usia peserta didik. telah menjadi darah daging serta Demikian juga dengan pengetahuan kebiasaan bangsa Indonesia maka ekonomi, internalisasi konsep-konsep mampu membentengi dari pengaruh ekonomi Indonesia yang sesuai pada ekonomi asing yang mengutamakan jenjang keegoisan, korupsi, keserakahan, dan pengetahuan disesuaikan sekolah 1)Kegiatan dasar ekonomi yaitu: lain-laian. yang Mengajarkan mengutamakan musyawarah dengan sikap rendah hati, pendidikan ekonomi sesuai pasal 33 Undang- 2)Tolongdalam Undang Dasar 1945 sejak dini yang sebagai core content, pada dasarnya kuat, 3)Rasa cinta terhadap produk- sama dengan berinvestasi jangka produk panjang yaitu investment of human menolong, gotong-royong mewujudkan hasil perekonomian negaranya sendiri 467 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 skill dan mental skill dimana akan Ekonomi Indonesia Tafsiran terjadi Pancasila keterlekatan yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku dan UUD 1945. Jakarta: Erlangga. ekonomi yang benar bagi anak-anak Jessua, Claude. (2015) Kapitalisme. sebagai generasi penerus sumber daya Yogyakarta: Jalasutra. manusia Indonesia. Murbyarto. (1990). Pancasila Ekonomi Gagasan dan Kemungkinan. Jakarta: LP3S DAFTAR RUJUKAN 50 Murbyarto. (1994). Sistem dan Moral Gagasan Ekonomi yang Perlu Ekonomi Indonesia. Jakarta: Anda LP3S Conway, Edmund. (2011). Ketahui. Jakarta: Erlangga. (2015). Petras, James & Henry Veltmeyer. Ekonomi Cukup Kritik Budaya 2014. Menelanjangi Globalisasi pada Sepak Terjang Imperialisme di Dahana, Panca Radhar. Kapitalisme. Jakarta: Abad Kompas Media Nusantara. 21. Bantul: Kreasi Wacana. Daulat Ra’jat Buku 1 Taun 1931 – 1932 Terbitan Khusus Satu Pustaka Materi. 2015. Materi 1PS Abad Bung Hatta. Jakarta: kelas III SD. Diakses dari Yayasan Hatta. http://pustakamateri.web.id/ma Deliarnov. 2005. teri-ips-kelas-3-sd/ tanggal 9 Perkembangan Mei 2016 Pemikiran Ekonomi. Jakarta: _______. 2015. Materi 1PS kelas IV PT Raja Grafindo Persada. SD. Etzioni, Amitai. 1992. Dimensi Moral Diakses dari Menuju Ilmu Ekonomi Baru. http://pustakamateri.web.id/ma Bandung: teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10 PT Remaja Mei 2016 Rosdakarya. _______. 2015. Materi 1PS kelas V Grossman, Gregory. 1995. SistemSistem Ekonomi. Jakarta: Bumi SD. Diakses dari Aksara. http://pustakamateri.web.id/ma teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10 Ismail, Munawar dkk. (2014). Sistem 468 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 _______. 2015. Materi 1PS kelas XII Mei 2016 SMP. _______. 2015. Materi 1PS kelas VI Diakses dari dari http://pustakamateri.web.id/ma http://pustakamateri.web.id/ma teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10 teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10 Mei 2016 SD. Diakses Rusman. Mei 2016 Kurikulum _______. 2015. Materi 1PS kelas VII SMP. Diakses Sinamo, Jansen. 2014. Revolusi Mental Mei 2016 dalam Birokrasi, _______. 2015. Materi 1PS kelas VIII dan Jakarta: dari Institusi, Korporasi. Institut Darma Mahardika. http://pustakamateri.web.id/ma Skusen, teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10 Mark. (2009). Sejarah Pemikiran Sang Maestro Teori- Mei 2016 _______. 2015. Materi 1PS kelas IX SMP. SeriManajemen Raja Grafindo Persada. teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10 Diakses Manajemen Sekolah Bermutu. Jakarta: PT dari http://pustakamateri.web.id/ma SMP. 2012. Diakses Teori Ekonomi Modern Sebuah dari Narasi Kritis Menyikapi http://pustakamateri.web.id/ma Pergumulan Intelkektual dan teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10 Kepedihan Sosial di dalam Mei 2016 Menyelesaikan _______. 2015. Materi 1PS kelas X SMA. Diakses Masalah dari Ekonomi. MasalahJakarta: Kencana. http://pustakamateri.web.id/ma Soetomo, 2014, Kesejahteraan dan teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10 Upaya Mewujudkannya dalam Mei 2016 Persfektif Masyarakat Lokal, _______. 2015. Materi 1PS kelas XI SMP. Diakses Yogyakarta: Pustaka Pelajar. dari Subandi. (2014). Sistem Ekonomi http://pustakamateri.web.id/ma Indonesia. Bandung: Alfabeta teri-ips-kelas-4-sd/ tanggal 10 Subroto, W.T. (2012) Revitalization ff Mei 2016 Pancasila Economic System in 469 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 The Globalization Era, Journal of Economics and Sustainable Development, Vol.3, No.11, 2012, p1-11 Suhardin, Y. & Siahaan, R.H. (2014), Populist Economy in The State of Welfare Law of Indonesia, International Journal of Business,Economics and Law, Vol. 5, Issue 4, p76-81 Swasono, E. S. (2010). Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan Sosial Dari Klasik dan Neoklasikal Sampai ke The End of LaissezFaire. Jakarta: PraKarsa Wahjoedi. (2015). Merehabilitasi Pendidikan Ekonomi, Memperkuat Jati Perekonomian Pidato Diri Indonesia. Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Ekonomi Ekonomi dan pada Pendidikan Fakultas Ekonomi. Malang: Universitas Negeri Malang. 470 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ALTRUISME DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH Fahimul Amri1, Ery Tri Djatmika2, Hari Wahyono3, Sri Umi Mintarti4 1 Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang 1 Pendidikan ekonomi STKIP PGRI Jombang [email protected] 2 Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang 3 Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang 4 Pendidikan Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Malang Abstrak Baru-baru ini banyak ditemukan aktivitas ekonomi yang merugikan orang lain seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Padahal dalam konteks hubungan sosial perilaku ekonomi yang merugikan orang lain dianggap tidak baik. Pelaku ekonomi harus mempunyai sikap dalam hal ini mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain bila aktivitas ekonomi yang dilakukannya merugikan (empati). Disisi yang lain sebagai makhluk sosial sekaligus makhluk ekonomi (homo economicus), pelaku ekonomi selain berupaya maksimal untuk mencapai kesejahteraan sendiri, juga harus mempunyai kepedulian kepada pelaku ekonomi lain dengan cara membantu untuk menuju pencapaian kesejahteraan (altruisme). Oleh karena itu, dipandang cocok bahwa pembelajaran di sekolah harus mampu memodifikasi pembelajaran agar siswa yang sedang mempelajari mata pelajaran ekonomi mendapatkan pengetahuan, sehingga sikap dan perilakunya dalam aktivitas ekonomi mempunyai rasa empati dan kepedulian dalam membantu orang lain untuk mencapai kesejahteraan. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolah menjadi salah satu bagian penting dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam aktivitas ekonomi. Konstruksi pembelajaran yang ciptakan oleh guru ekonomi (dapat menggunakan berbagai model atau strategi pembelajaran) harus mampu menunjukkan pembelajaran yang memuat nilai-nilai kebaikan dalam aktivitas ekonomi sehingga siswa mempunyai perilaku ekonomi yang tidak hanya mementingkan dirinya sendiri akan tetapi juga berorientasi bagi kepentingan orang lain. Oleh karena itu dalam tulisan ini mencoba untuk mengkaji dari sudut pandang ekonomi tentang egoisme, empati, altruisme, dan altruisme dalam pembelajaran ekonomi. Kata Kunci: altruisme, egoisme, empati, pembelajaran ekonomi Aktivitas ekonomi saat ini menjadi suatu fenomena memenuhi yang kebutuhan berbagai tersebut. macam Keterbatan keberadaannya sangat penting bagi sumber daya yang dimiliki membuat kehidupan manusia ekonomi berupaya untuk manusia. Manusia ekonomi (homo economicus) selalu memenuhi berupaya untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut dengan berbagai macam kebutuhannya. Akan tetapi cara. Dalam konteks memenuhi manusia ekonomi pasti dihadapkan kebutuhan dengan berbagai cara, pada keterbatan sumber daya untuk kadangkala 471 berbagai cara-cara macam yang National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 digunakan sangat orang hanya mengejar kepentingan mengabaikan individu. Bahkan Archer (Mooney, kepentingan lingkungan sosialnya. Selama ini 2014) berpendapat bahwa homo aktivitas ekonomi yang dilakukan individu economicus cenderung mengabaikan kepentingan menjelaskan begitu banyak perilaku pihak lain. Sehingga ada pendapat manusia, terutama yang kolektif atau yang kebersamaan. bermunculan adanya terkait tidak keterkaitan antara individu dengan kepentingan gagal untuk Padahal keberadaan sejatinya manusia tidak bisa kepentingan sosial dalam konteks terlepas dari keberadaan orang lain ekonomi. Ada hal yang menarik yang dalam aktivitas ekonomi. Dalam hal perlu mendapatkan perhatian seperti ini manusia adalah makhluk ekonomi diungkapkan oleh Archer (Mooney, yang 2014) bahwa homo economicus tidak kesejahteraan memiliki tulus memenuhi semua kebutuhan yang tentang orang lain dan interaksi beranekaragam sekaligus sebagai sosial. Karena homo economicus makhluk cenderung tanpa ikatan sosial, homo berhubungan dengan manusia lain. perhatian yang berupaya untuk mencapai dengan sosial yang cara selalu yang Sears et.al (1991) mengungkapkan memiliki satu properti sendiri, yaitu bahwa manusia tidak akan mampu rasionalitas hidup sendiri, melainkan sebagai adalah model economicus instrumental. Rasionalitas kapasitas instrumental untuk preferensi utilitas sosial bergantung memaksimalkan sehingga memaksimalkan makhluk yaitu yang sangat kepada manusia lain, dapat dan masing-masing individu tidak mereka. dapat mencapai kehidupan yang Mooney (2014) juga menjelaskan bahagia dan meskipun homo economicus hidup lingkungan dalam masyarakat, lingkungan sosial mendukungnya. tetap menjadi preferensi yang utama. Melihat sejahtera tanpa sosial yang hal tersebut, Tindakan masyarakat didorong oleh nampaknya aktivitas ekonomi tidak rasionalitas, bisa dan ujung-ujungnya 472 terlepas dengan konteks National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kehidupan atau lingkungan sosial. membenarkan tindakannya. Padahal Lingkungan sosial menjadi faktor Adam Smith sebagai pelopor dalam penting dalam mewujudkan aktivitas bidang ekonomi mengungkapkan ekonomi yang mampu memberikan bahwa aktivitas ekonomi harus bisa kesejahteraan dan kebahagiaan bagi memberikan semua. kenyataannya semua dan tidak mengorbankan kepentingan pihak lain, dan masyarakat ekonomi menyebabkan yang baik adalah masyarakat yang kebahagiaan dipenuhi oleh nilai kebaikan dan Namun berbagai benturan ekonomi kesejahteraan dan kemanfaatan ekonomi masih belum sepenuhnya menjauhkan dapat diwujudkan. Banyak kasus curang, serakah, dan tidak adil, dalam namun tidak berarti pelaku ekonomi kegiatan ekonomi yang dari bagi perilaku mengakibatkan kerugian bagi pelaku tidak ekonomi (egoisme), akan tetapi kepentingan curang lain dan seperti perbuatan penggunaan mementingkan yang dirinya diri dapat membantu kepentingan zat berbahaya dalam kegiatan produksi. masyarakat secara Keserakahan dari segelintir pelaku (Skousen, 2001). ekonomi menyebabkan kesengsaraan Nampak keseluruhan nyata bahwa yang berkepanjangan bagi kehidupan aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat lain seperti spekulasi dan tidak dapat terlepas dengan aktivitas penipuan yang menyebabkan krisis sosial ekonomi berkepanjangan di berbagai individu dengan keberadaan pihak belahan dunia. lain, dalam yaitu sehingga keterkaitan dalam antara hal ini Berbagai kasus yang terjadi bagaimana pelaku ekonomi selain aktivitas untuk merugikan, ekonomi nampaknya yang pribadi, pelaku mencapai juga kesejahteraan membantu untuk yang mencapai kesejahteraan bagi pihak menonjolkan sikap dan perilaku lain. Bukan sebaliknya berupaya egonya. Egoisme (mementingkan untuk diri sendiri) seringkali menjadi dasar pribadi tetapi mengabaikan bahkan bagi mengorbankan ekonomi masih pelaku banyak ekonomi untuk 473 mencapai kesejahteraan kepentingan dan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kesejahteraan pihak lain. Dengan terkait dengan pemisahan homo demikian harus ada harmonisasi economicus kepentingan aktivitas sosial. Oleh karena itu pendidikan ekonomi. Oleh karena itu dalam ekonomi harus mampu menanamkan aktivitas ekonomi, pelaku ekonomi empati dalam aktivitas ekonomi, harus mampu merasakan apa yang saling membantu (altruisme) dalam dirasakan oleh pelaku ekonomi lain, menuju sehingga aktivitas ekonominya jauh meminimalkan dari (kepentingan dalam kecurangan dan penipuan. dengan lingkungan kesejahteraan dan egoisme sendiri) dengan Disamping itu perlu adanya upaya mengabaikan kepentingan pihak lain untuk membantu pihak lain dalam dalam mencapai peserta didik mempunyai kesejateraan, tanpa aktivitas ekonomi, bekal kepedulian dan perhatian dari pelaku dalam ekonomi dalam upaya membantu ekonomi untuk saat ini dan untuk pihak lain akan sulit mewujudkan masa depan dalam upaya mencapai kesejahteraan bersama. kesejahteraan Melihat hal menjalankan agar aktivitas ekonomi secara bersama. tersebut, nampaknya pendidikan khususnya dalam pembelajaran ekonomi EGOISME Egoisme mempunyai tantangan besar untuk dalam konteks pencerahan ekonomi selama ini masih menjadi kepada peserta didik melalui proses sesuatu yang diperdebatan terkait pembelajaran dengan dapat memberikan tentang perlunya kepentingan Disisi satu diri (self manusia perilaku ekonomi yang tidak hanya interset). berorientasi kepentingan ekonomi berupaya untuk memenuhi sendiri, akan tetapi perilaku ekonomi kepentingan diri sendiri, tetapi disisi yang juga harus berorientasi kepada yang kepentingan Hal dihadapkan pada kepentingan orang inilah menjadi tugas berat dari banyak. Durkheim (Weiss dan Peres, pendidikan ekonomi untuk bisa 2014) menyebutkan altruisme dan membantah apa yang disampaikan egoisme saling melengkapi aspek pada orang banyak. 474 lain manusia ekonomi National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kehidupan manusia, setiap manusia bahwa motif seseorang menolong memiliki altruisme dan egoisme lebih kepada untuk kepentingan diri dalam dan sendiri seperti mendapat reward atau arah untuk membuktikan diri sendiri dirinya. egoisme altruisme bergantung pada tindakan. Suatu tindakan dianggap sehingga terpenuhinya altruistik ketika tindakan ditujukan pada dirinya sendiri. kepuasan Berdasarkan uraian tersebut bagi orang lain atau bergerak menuju lain, menarik untuk dapat dilihat dari sisi sedangkan egoisme tindakan yang ekonomi. Ada suatu ungkapan “tidak ditujukan untuk diri sendiri. ada yang gratis dalam ekonomi”. Hal luar individu Disamping atau orang itu ini menunjukkan bahwa memang Batson (Sarwono, 2002 ) berpendapat bahwa ekonomi ada dua sifat egois manusia yang keuntungan atau untuk kepentingan dapat diri. menjadi alasan untuk orientasinya Akan tetapi sekali pada lagi menolong sesama. Pertama, dari segi kepentingan diri sendiri juga akan pembelajaran sosial dan memberikan dampak yang positif reinforcement, yaitu adanya bagi orang lain. dan sebaliknya pencarian reward dan ada motif kepentingan ekonomi yang secara tersendiri dalam tindakan menolong. absolut hanya untuk diri sendiri, Kedua, dari segi pemuasan diri yang tidak disertai dengan membantu sendiri, yaitu pembuktian kepada diri untuk sendiri. Segi positif dari yang kedua orang banyak, maka akan sulit apabila egoisme tersebut mendorong mewujudkan kesejahteraan ekonomi seseorang untuk membantu orang baik kepada diri sendiri apalagi lain. Sedangkan segi negatifnya, untuk kesejahteraan orang lain. akan mendorong seseorang untuk Untuk memperkuat argumentasi memenuhi segala kepentingannya tersebut dapat dicontohkan kasus sendiri tanpa memikirkan orang lain. penganiayaan yang dilakukan oleh Selain itu, dengan egoisme dapat pengusaha kepada karyawan yang dilihat seseorang terjadi pada usaha kecil di daerah menolong, karena egoisme, menilai Bandung. Pengusaha berupaya untuk motif dibalik 475 mewujudkan kepentingan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mendapatkan keuntungan yang besar kebahagiaan dengan pengabaikan kepentingan individu hanya untuk mementingkan orang lain, dengan menggunakan diri mereka sendiri. Beberapa cara yang sangat bertentangan yaitu menyiksa karyawan memberikan dan individualistis, kasus dan dalam ekonomi yang terkait dengan ego tidak tersebut hak-haknya salah satunya adalah (M.tempo.co. 2013). Nampak jelas masalah krisis ekonomi yang terjadi kasus menunjukkan beberapa dekade, mulai dari krisis kepentingan diri yang arogan dari yang dikenal sebagai depresi besar pengusaha memperhatikan (great depression) tahun 1930-an di pihak lain, akibatnya keruntuhan Amerika, krisis tahun 1997-1998 di usaha terjadi dengan terbongkarnya Asia termasuk di Indonesia, dan kasus tersebut oleh pihak yang krisis keuangan tahun 2008 di berwenang. Amerika yang dikenal sebagai krisis tersebut tanpa Selanjutnya Weiss subprime mortgage. Semua krisis dan Peres (2014) menyebutkan ego dapat tersebut dibagi jenis kerusakan pada tingkat global atau diantaranya adalah ego empati dan memberikan pengaruh buruk kepada ego apatis. Ego empati memiliki perekonomian bagi negara lain. kemampuan untuk merasakan apa Penyebab dari krisis tersebut adalah yang orang lain rasakan. Ini adalah karena ulah kotor dan jahat dari jenis yang ego yang tindakannya bisa pelaku ekonomi, mereka melakukan lebih dekat dengan apa yang sebagai penipuan, berperilaku curang, dan altruisme. Sedangkan ego apatis melakukan spekulasi. Bahkan yang adalah ego yang apatis terhadap terakhir disebut krisis salah satunya orang lain, yaitu acuh tak acuh disebabkan terhadap perusahaan menjadi beberapa kebahagiaan atau mampu oleh menyebabkan ulah yang petinggi hanya kegembiraan dan kesedihan serta mementingkan kepentingan mereka penderitaan orang lain. Dalam ego dan memperkaya diri mereka sendiri ini tidak adanya kepedulian, hanya dengan cara melakukan penipuan mendorong untuk mengejar 476 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pada sektor keuangan (Whitehead pendapat orang lain terhadap dirinya dan Crawshaw, 2014). (Goleman, 2002, 2007). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hurlock (1994, EMPATI 1999); Santrock, 2003, 2007) bahwa Aktivitas ekonomi dapat terkait dengan apa yang disebut empati dengan empati. Baron dan Byrne seseorang untuk membayangkan dan (2005: 111); Batson dan Coke (Sari melihat diri sendiri pada posisi, et.al, 2003) mengungkapkan bahwa situasi, dan sudut pandang empati kemampuan perspektif orang lain serta mampu untuk merasakan keadaan emosional menempatkan diri dalam keadaan yang berhubungan dengan perasaan psikologis orang lain. Lebih lanjut atau tentang apa yang dirasakan oleh Santrock (2003, 2007) merasakan orang lain, dan ketika seseorang empati berarti bereaksi terhadap melihat orang lain berada dalam perasaan orang lain dengan respon keadaan menderita atau mempunyai emosional yang sama dengan respon masalah, maka orang tersebut ikut orang lain. merupakan merasakan, dengan cara mencoba membantu merupakan Stein dalam sudut pandang Jhonson kemampuan atau (Ibrahim, 2003); Smither (1983); dan orang lain untuk menyelesaikan Koestner dan Franz (1990) juga permasalahan dan penderitaan orang mengatakan bahwa empati adalah lain kepekaan tersebut. Empati dibangun yang dimiliki oleh berdasarkan kesadaran diri, jika seseorang untuk memahami kondisi individu semakin terbuka dengan yang dirasakan dan dipikirkan oleh emosinya, keterampilan memahami orang lain dengan menempatkan diri perasaan sebagaimana orang lain semakin orang meningkat yang kemudian dapat merasakan menimbulkan perasaan yang serupa Dalam hal ini tanpa harus secara dalam sehingga nyata terlibat dalam perasaan atau individu menjadi lebih dapat menilai tanggapan orang tersebut. Selain itu diri sendiri dan dapat menyadari Taufik (2012) juga menyebutkan diri seseorang, 477 dan tersebut memikirkannya. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 empati merupakan suatu aktivitas antara individu dan orang lain. dalam memahami tentang apa yang Dengan demikian secara singkat sedang dirasakan dan dipikirkan oleh dapat disimpulkan bahwa empati orang lain, serta apa yang dipikirkan merupakan dan yang merasakan apa yang dirasakan dan bersangkutan terhadap kondisi yang yang terjadi pada orang lain dan sedang dialami orang lain tanpa yang mampu menempatkan diri dalam bersangkutan keadaan dirasakan oleh kehilangan kontrol kemampuan dan untuk situasi yang dirinya dalam arti tidak secara nyata berhubungan dengan emosional dan masuk dalam alam perasaan dan psikologis orang lain tersebut. Empati pikiran orang lain. bahwa merupakan perasaan sesuatu yang sangat penting dalam aktivitas Sears et. al, (1991) juga berpendapat menjadi ekonomi, karena dapat membuat empati para yang pelaku ekonomi bertindak berorientasi pada simpati, kasih dengan cara-cara yang benar, tidak sayang, dan perhatian karena adanya semata-mata penderitaan keuntungan yang menimpa dan untuk atau mencari kesejahteraan dirasakan oleh orang lain sehingga pribadi dan merugikan orang lain, secara tidak langsung ikut merasakan akan tetapi demi kepentingan semua. penderitaan orang lain tersebut. Dalam aktivitas ekonomi seharusnya Bahkan lebih jauh Myers (Sarwono, pelaku ekonomi dalam hal ini para 2002) menyatakan empati adalah pengusaha harus peka terhadap apa hasrat untuk menolong orang lain yang tanpa produksinya. Banyak kasus antara memikirkan kepentingan dilakukan lain kesejahteran orang lain. Lebih lanjut pembuangan Eisenberg dan Strayer (Baron-Cohen sembarangan yang dapat merusak dan Wheelwright, 2004) menyatakan lingkungan dan merugikan orang bahwa paling lain. Pelaku ekonomi harus mampu mendasar pada proses empati adalah merasakan apa yang dirasakan oleh pemahaman masyarakat dan lingkungan sosial satu adanya yang perbedaan 478 terkait aktivitas sendiri dan lebih menitikkan pada salah terutama dalam limbah dengan secara National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sekitar perusahaan akibat limbah bahwa empati dapat menimbulkan yang dibuang sembarangan tanpa dorongan untuk melalui proses pengolahan limbah. tujuan dari menolong itu untuk Selain itu para pelaku ekonomi harus memberikan kesejahteraan bagi yang mempunyai lain. kepekaan terhadap menolong, dan kemiskinan dan pengangguran yang Selanjutnya Davis (1983); selama ini masih menjadi tugas berat Sari et.al (2003) menjelaskan aspek- untuk dapat diselasaikan. Hal ini aspek empati, antara lain meliputi: yang membuat perasaan empati a). perspective tacking (pengambilan dapat membawa pelaku ekonomi perspektif), membantu yang lain dari kesusahan kecenderungan dalam bentuk pengangguran dan berorientasi pada sudut pandang kemiskinan. Banyak kasus-kasus lain tidak pada kepentingan sendiri, akan yang memerlukan wujud empati dari tetapi perilaku yang berorientasi para sehingga pada sudut pandang kepentingan dapat orang lain; b) fantasy (imajinasi), pelaku kesejahteraan ekonomi bersama merupakan perilaku yang tercapai. Keadaan ini menunjukkan merupakan bahwa dengan kemampuan empati seseorang untuk mengubah diri ke dapat dalam perasaan dan tindakan yang menghilangkan sikap berorientasi mementingkan diri sendiri. yang kecenderungan pada khayalan; Hal ini sesuai dengan apa empathic concern diungkapkan empatik), merupakan dari hasil c) (perhatian orientasi penelitian yang dilakukan Stephan seseorang terhadap orang lain berupa dan simpati, kasihan, dan peduli terhadap Stephan (1985) yang mengungkapkan bahwa orang yang orang memiliki rasa empati akan berusaha kesulitan. aspek ini sangat terkait untuk menolong orang lain yang dengan membutuhkan dan perilaku menolong kepada orang merasa kasihan atau iba terhadap lain; dan d). personal distress penderitaan orang tersebut. Batson (distress (Taufik, 2012) juga menambahkan orientasi seseorang terhadap dirinya pertolongan 479 lain reaksi yang mengalami emosional pribadi), dan merupakan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sendiri yang berupa terhadap orang lain; b). kelembutan, perasaan prihatin, cemas, takut, gelisah, tidak kelembutan berdaya, terkejut, maupun perasaan perasaan yang dimiliki seseorang lain untuk bersikap maupun bertutur kata yang dialami oleh orang merupakan lemah lembut tersebut. suatu dan tidak kasar juga terhadap orang lain; c). peduli, peduli diungkapkan oleh Baron dan Byrne merupakan suatu sikap yang dimiliki (2005); Eisenberg dan Strayer (1987, seseorang untuk 1990); dan Schroeder et.al (1995) perhatian terhadap menyatakan bahwa dalam empati maupun terhadap terdapat yang disekitarnya; dan d) kasihan, kasihan menentukan yaitu: a). aspek kognitif, merupakan suatu perasaan yang dalam aspek ini terdapat adanya dimiliki seseorang untuk bersikap iba keterlibatan pemikiran yaitu individu atau belas kasih terhadap orang lain. dapat memahami apa yang orang lain Melihat pendapat tersebut, rasakan dan mengapa hal tersebut ada hal penting yang perlu dicermati dapat terjadi pada orang tersebut; dan terkait dengan kepedulian. Aktivitas b). aspek afektif, dalam aspek ini ekonomi harus mampu menunjukkan individu mampu menanggapi emosi kepedulian orang lain dan mempunyai perspektif ekonomi terhadap kepedulian sehingga dapat lingkungan. merasakan apa yang dirasakan oleh lingkungan, pembakaran hutan, dan orang lain. ilegal logging menjadi bagian dari Hal yang sama aspek-aspek Selain itu Batson perilaku et.al baik lain memberikan orang lingkungan kepada maupun Kasus ekonomi lain pelaku kepada pencemaran yang belum (Decety, 2012); Batson dan Coke mencerminkan (Watson, 1984) juga menyatakan Pembakaran hutan mampu bahwa aspek yang terkandung dalam menghambat aktivitas ekonomi empati, antara lain: a). kehangatan, masyarakat dan mampu membuat kehangatan suatu kerugian secara ekonomis dan non perasaan yang dimiliki individu ekonomis (Kompasiana.com, 2015). untuk bersikap hangat dan dekat Dan banyak kasus besar lain yang merupakan 480 kepedulian. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sangat mengabaikan lingkungan keluarga yang sering kepedulian berorientasi pada empati kepada dalam aktivitas ekonomi. faktor-faktor orang lain akan sangat membantu yang mempengaruhi empati menurut anak dalam menumbuhkan empati Hoffman (2000) antara lain: a) dalam dirinya. Selanjutnya, adanya sosialisasi, memungkinkan mengalami seseorang sejumlah mengarahkan Melihat sosialisasi tersebut, pengasuhan selain dalam lingkungan dapat keluarga, emosi, seseorang hal nampaknya pendidikan juga mempunyai kontribusi dalam untuk melihat keadaan orang lain dan mewujudkan berpikir tentang orang lain; b) kepada peserta didik. Dalam konteks adanya mood and feeling, mood dan inilah bagaimana peran pendidikan feeling ini terkait dengan situasi ekonomi sebagai lingkungan agar perasaan ketika mampu menumbuhkan empati dalam berinteraksi dengan lingkungannya diri peserta didik terutama terkait akan memberikan pengaruh tentang dengan bagaimana peserta didik bagaimana cara seseorang dalam mampu berempati dalam aktivitas memberikan terhadap ekonomi. Sehingga peserta didik perasaan dan perilaku orang lain; c). pada saat ini dan dimasa datang adanya situasi dan tempat, pada aktivitas ekonominya akan dipenuhi situasi dan kondisi tertentu seseorang dengan dapat baik bagaimana dapat mensejahterakan dibandingkan dengan situasi dan dirinya dan juga membantu orang kondisi yang lain; e). komunikasi dan lain dalam mencapai kesejahteraan. seseorang respon berempati bahasa, lebih pengungkapan dipengaruhi oleh penanam kemampuan empati untuk empati komunikasi ALTRUISME (bahasa) yang digunakan seseorang. Selain empati, altruisme dan juga merupakan salah satu kajian ketidakpahaman tentang komunikasi yang ada dalam ilmu sosial. Namun akan menjadi hambatan pada proses demikian tidak berarti ilmu ekonomi empati; tidak dapat terkait dengan altruisme. Perbedaan bahasa dan f) pengasuhan, 481 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Karena bagaimanapun konteks (1994); Macaulay dan Berkowitz ekonomi selalu berada pada konteks (Schroeder, sosial. Aktivitas ekonomi tidak dapat (Desmita, 2010) menyebut atruisme berjalan dengan baik tanpa adanya adalah lingkungan sosial yang mendukung. dilakukan Jadi ada suatu keterkaitan antara sekelompok orang untuk menolong fenomena orang lain tanpa mengharapkan ekonomi dengan fenomena sosial. Brigham 1995); tindakan Bartal sukarela seseorang imbalan apapun atau (Dayakisni & et.al yang atau menolong secara sukarela atau disebut juga Hudaniah, 2003); Jeffries (2014); sebagai tindakan tanpa pamrih. dan Batson (1943) secara umum Selanjutnya menurut menyebutkan altruisme adalah suatu Pillavin dan Charng (1990); Lead keadaan yang termotivasi dari niat (Desmita, 2010) menyatakan bahwa baik dan perilaku untuk memberikan aspek-aspek altruisme adalah: a) manfaat kepada orang lain melalui tindakan yang bertujuan khusus beberapa dapat untuk menguntungkan orang lain; b) menolong dilakukan secara sukarela tanpa meningkatkan paksaan dan tanpa mengharapkan kesejahteraan orang lain. Hal yang imbalan apapun dari orang lain; c) sama juga diungkapkan oleh Taufik dilakukan secara sengaja; dan d) (2012) yang menjelaskan secara tindakan umum altruisme diartikan sebagai menghasilkan sesuatu yang baik atau aktivitas menolong orang lain, yang bermanfaat. cara membantu kepentingan sehingga atau dan memberikan dampak positif terhadap yang dilakukan Nampaknya dari pengertian orang lain atau masyarakat luas. tersebut yang cocok dengan konteks Bahkan lebih tegas Myers ekonomi adalah altruisme dapat (Sarwono, 2002); Santrock (2003) dianggap sebagai altruisme dapat didefinisikan sebagai perilaku yang diawali dari niat baik hasrat dan minat untuk menolong seseorang untuk membantu atau orang menolong agar kepentingan dan lain tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri. Sears et.al kesejahteraan 482 tindakan atau orang lain dapat National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tercapai, dalam arti kata tindakan masyarakat dengan cara membantu yang dilakukan untuk membantu atau menolong masyarakat untuk memberikan dampak yang positif mendapatkan bagi pihak lain. Hal tersebut sudah penghasilan. selayaknya dilakukan oleh semua pelaku ekonomi, terutama pekerjaan atau Kenyataan tersebut sesuai bagi dengan apa yang disampaikan oleh pengusaha atau produsen. Pengusaha Myers yang memperkerjakan orang lain altruisme dapat terjadi karena pada sebenarnya berkepentingan untuk dasarnya manusia adalah makhluk menciptakan kesejahteraan dirinya, yang akan tersebut tetapi tidak hanya itu, (Sarwono, 2002) suka menolong. bahwa Pendapat menunjukkan pengusaha tersebut sebenarnya juga meskipun sangat membantu orang lain dalam untuk mencapai kesejahteraan. pribadi, tetapi kepentingan pribadi Masyarakat yang awalnya menganggur mempunyai pada dapat dan tidak penghasilan, dapat dengan pengusaha bekerja tersebut, memenuhi memberikan berorientasi kepentingan kemanfaatan dalam bentuk bantuan kepada orang lain yang dapat diwujudkan dalam kehadiran pengusaha akan membuat mereka manusia bahwa berbagai hal. pada Selanjutnya Baron dan sehingga Byrne (2005); Mussen et.al (1989); penghasilan tercipta dan bertambah Einsberg dan Mussen (Dayakisni dan serta berkurang. Hudaniah, 2003) mengungkapkan awalnya bahwa altruisme mencakup beberapa tidak komponen atau beberapa aspek, pengangguran Masyarakat yang menganggur yang berpenghasilan berpenghasilan berkonsumsi, sehingga hal mengindikasikan menjadi antara mampu (kerjasama), dalam hal ini individu ini yang memiliki sifat altruistik lebih adanya senang melakukan pekerjaan atau lain: a). cooperative peningkatan kesejahteraan. Secara kegiatan nyata tersebut karena dengan berkerja sama dapat kepada lebih bersosialisasi dengan sesama pengusaha memberikan manfaat 483 secara bersama-sama, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 manusia dan dapat mempercepat curang; f) mempertimbangkan hak pekerjaan yang dilakukan; b) sharing dan kesejahteraan orang lain, dalam (memberi atau berbagi), dalam hal hal ini individu yang memiliki sifat ini individu yang sering berperilaku altruistik altruistik mempertimbangkan biasanya sering selalu berusaha hak untuk dan memberikan sesuatu bantuan kepada kesejahteraan orang lain, dan selalu orang lain yang lebih membutuhkan berusaha agar orang lain tidak dari mengalami kesusahan. pada dirinya; c) helping Berdasarkan (menolong), dalam hal ini individu pendapat yang memiliki sifat altruistik senang tersebut, nampak membantu orang lain agar dapat konteks kegiatan meringankan kesusahan dan beban ekonomi fisik atau psikologis orang lain cooperative dengan cara memberikan sesuatu dapat yang pribadi, pasti ada usur kerja sama berguna sehingga dapat juga nyata atau dalam aktivitas terdapat adanya (kerjasama). Untuk mewujudkan menimbulkan perasaan positif; d) dengan genereocity (kedermawanan), dalam mewujudkan hal tersebut. Pelaku hal ini individu yang memiliki sifat usaha atau pengusaha tidak akan altruistik suka mampu mengembangkan usahanya memberikan barang miliknya, dan bila tidak adanya karyawan yang murah hati kepada orang lain yang membantu untuk mengembangkan membutuhkan tanpa mengharapkan usahanya. imbalan dilakukan aktivitas produksi tanpa sumber daya secara sukarela dari orang yang manusia atau karyawan maka tidak ditolongnya; e) honesty (kejujuran), akan bisa menghasilkan, meskipun dalam hal ini individu yang memiliki perusahaan semua sifat teknologi atau suka beramal, apapun atau altruistik, mempunyai pihak kepentingan Bisa lain untuk dibayangkan menggunakan mesin, tetapi kesediaan untuk melakukan sesuatu teknologi atau mesin tersebut tetap seperti dengan yang menjalankan adalah manusia. mengutamakan nilai kejujuran dalam Dalam konteks ini betapa pentingnya dirinya dan lurus hati tanpa berbuat kerja sama dalam aktivitas ekonomi. apa adanya 484 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Selain kerja sama, dalam yang mesti dilakukan, karena hal aktivitas ekonomi harus ada unsur tersebut dapat membantu karyawan kejujuran. Tanpa keujuran, aktivitas untuk ekonomi menjadi rusak yang dapat Sebaliknya hak-hak berakibat pada kesengsaraan bagi diberikan akan pihak lain. Inilah yang masih terjadi pemberontakan dan protes yang sampai saat ini, banyak aktivitas dapat berakibat pada guncangan- ekonomi yang dilakukan dengan guncangan dalam aktivitas ekonomi. curang dan merugikan. Berbagai Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa bentuk yang aktivitas ekonomi perlu adanya unsur dalam bentuk altruisme, sehingga kesejahteraan kecurangan-kecurangan seperti sebagai ketidakjujuran diwujudkan menikmati tujuan kesejahteraan. yang tidak memunculkan ekonomi dapat kasus pemalsuan dan penggunaan zat tercapai. Aktivitas ekonomi yang berbahaya pada produk makanan. termuat altruisme akan membuat Kasus akan para palaku ekonomi tidak hanya merugikan bagi pengusaha, dan melulu untuk mengejar kepentingan kecurangan ketidakjujuran pribadi (self interest) akan tetapi juga dengan menggunakan zat berbahaya mempunyai tanggung jawab untuk dapat menimbulkan keresahan dan membantu kerugian bagi masyarakat. mencapai kepentingannya yang sama pemalsuan dan jelas pihak lain untuk yaitu mencapai kesejahteraan. Selanjutnya adalah terkait dengan mempertimbangkan hak dan Selanjutnya ada beberapa kesejahteraan orang lain. Kegiatan faktor yang mempengaruhi perilaku ekonomi harus mempertimbangkan altruisme (Dayakisni dan Hudaniah, hak-hak dan kesejahteraan orang 2003), yaitu: a) suasana hati: dalam lain. Pemberian hak menjadi suatu hal ini jika suasana hati seseorang yang dalam sedang nyaman dan tanpa tekanan, mewujudkan aktivitas ekonomi yang seseorang akan terdorong untuk baik. memberikan sangat Pemberian penting hak kepada pertolongan lebih karyawan dalam bentuk pemberian banyak; b) meyakini keadilan dunia: gaji atau upah layak menjadi sesuatu orang yang berperilaku altruistik 485 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 mempunyai keyakinan bahwa dalam yang terbaik dari empati adalah jangka panjang yang salah akan munculnya dihukum akan (Warneken dan Tomasello dalam empati: Taufik, 2012). Arlitt dan Humphrey dan mendapat yang pahala; baik c) perilaku menolong kemampuan seseorang untuk ikut (Schroeder merasakan apa yang dirasakan oleh mengungkapkan ada tiga alasan orang lain atau pengalaman orang utama lain; d) faktor situasional: kondisi berkaitan dengan altruisme yaitu: 1) dan adanya situasi yang muncul saat et.al, mengapa empati hubungan sangat yang sangat penting antara membutuhkan subtansial mempengaruhi kemampuan untuk merasakan empati memberikan dan keinginan untuk terlibat dalam pertolongan; e) faktor sosiobiologis: perilaku altruis, 2) ada bagian perilaku lain spesifik pada otak manusia yang dipengaruhi oleh jenis hubungan memberikan kemampuan manusia dengan orang lain, seseorang lebih secara fisiologis dan neurologis suka menolong orang yang sudah untuk berempati dengan orang lain dikenal atau teman dekat daripada dan 3) empati merupakan reaksi pada orang asing. Melihat hal tersebut manusia yang dapat diobservasi nampaknya empati menjadi salah sejak usia dini. seseorang pertolongan orang satu lain juga untuk menolong unsur orang dan 1995) yang mempengaruhi perilaku altruisme. Baron dan Byrne ALTRUISME (2005) menjelaskan bahwa salah satu PEMBELAJARAN EKONOMI Altruisme sebagai tindakan faktor yang memengaruhi altruisme adalah empati. Faturochman (2006) yang juga membantu mengungkapkan DALAM bahwa dilakukan individu untuk kepentingan dan altruisme erat kaitannya dengan kesejahteraan orang lain agar dapat empati. tercapai. Altruisme memberikan dampak yang positif baik kepada diri Menurut Sears et.al ( 1994 ) bahwa rasa empatik merupakan sendiri sumber altruistik, dan hasil akhir Munculnya altruisme dalam diri 486 dan bagi orang lain. National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 individu salah satunya mengembangkan dan menanamkan karena dipengaruhi faktor empati. Empati perasaan mampu membawa individu untuk altruistik kepada siswa. Banyak dapat merasakan apa yang sedang penelitian dirasakan oleh orang lain, sehingga tentang dari altruisme adanya perasaan tersebut, empati yang dan perilaku mengungkapkan empati dan dalam perilaku pendidikan. keinginan dan maksud dari individu Diantaranya untuk menolong orang lain muncul dilakukan oleh Asih dan Pratiwi dengan sendirinya. Oleh karena itu (2010) yang menunjukkan bahwa perilaku dapat ada hubungan yang positif antara dikembangkan dan ditanamkan ke empati dengan perilaku prososial. dalam diri anak, terlebih lagi kepada perilaku prososial dalam hal ini dapat anak mengenyam diartikan sebagai perilaku altruisme. pendidikan di sekolah. Hal tersebut Selain itu penelitian dari Fauziah didukung oleh (Goleman, 2002 ) (2014) menyebutkan ada hubungan bahwa dalam masa remaja dapat yang positif antara persahabatan, mendorong keyakinan moral yang empati dan kecerdasan adversitas berpusat pada altruisme yang masih pada meringankan harus kemauan untuk mahasiswa, adversitas ketidakberuntungan penelitian dalam dan ketidakadilan. Senada dengan kemampuan hal tersebut, Eisenberg (Santrock, kesulitan 2003) menyebutkan bahwa altruisme seseorang. kecerdasan hal untuk yang yang ini yaitu mengatasi dihadapi oleh Selama ini yang sudah muncul lebih sering di masa remaja terjadi dapat di perkirakan banyak daripada masa kanak-kanak. guru Masa sekolah menjadi masa dalam melaksanakan yang penting bagi anak-anak untuk pembelajaran mengembangkan yang menyampaikan kedalaman materi dapat memberikan dampak positif tanpa menyampaikan hal-hal yang bagi diri dan lingkungannya. Dalam dapat menggugah perasaan empati konteks dan pembelajaran perilaku inilah ekonomi bagaimana hanya membangkitkan sebatas perilaku altruistik kepada siswa. Akibatnya mampu 487 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 perasaan empati dari dalam diri kemiskinan, kesenjangan distribusi siswa terhadap fenomena ekonomi pendapatan, yang terjadi di lingkungan sekitar perbuatan curang dan penipuan, belum mampu dijangkau, apalagi penganiayaan sampai pada tindakan atau perilaku produksi, penggunaan zat berbahaya menolong dengan secara sukarela pada produk makanan, pemalsuan, untuk meningkatkan kesejahteraan pembakaran hutan dan pembalakan bagi orang lain. Jikalaupun ada, liar, masih belum secara maksimal dan penambangan liar, dan masih banyak merata pada semua siswa. Inilah aktivitas tantang besar dalam pembelajaran membutuhkan wujud empati dan ekonomi, pembelajaran perbuatan altruisme dari pelaku ekonomi lebih bermakna dalam ekonomi, antara empati dan perilaku menciptakan altruisme atau berkaitan sehingga agar dan mewujudkan kesejahteraan bagi semua. akan gagasan pengembangan lingkungan, ekonomi yang altruistik sangat pembelajaran tentang Hal ini juga sesuai dengan apa yang penanaman diungkapkan dalam penelitian yang perasaan empati dan altruistik kepada siswa pembelajaran pencemaran aktivitas untuk mengembangkan hal tersebut. konsep dan dalam beberapa diungkapkan atau ekonomi, ekonomi dipandang sangat cocok Oleh karena itu dalam hal ini krisis ekonomi, dihasilkan perilaku oleh Setiawan dan Sugiarti yang menyebutkan bahwa dalam antara empati terutama dengan altruisme sebagai saling terkait, semakin besar empati pengelola pembelajaran. Mengapa maka akan semakin besar pula dalam perilaku altruisme siswa. dilakukan oleh guru pembelajaran ekonomi?. Karena aktivitas ekonomi menjadi Mengembangkan perasaan sangat penting dalam kehidupan empati dan perilaku altruistik pada masyarakat sekarang, dan dalam saat fenomena ekonomi nampak nyata berlangsung yaitu dengan cara pada diperlukan perasaan empati dan saat penyampaian materi pelajaran perilaku altruistik. Pengangguran, guru harus memberikan contoh atau 488 pembelajaran ekonomi National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ilustrasi nyata dalam kehidupan untuk mengambil keuntungan yang ekonomi terutama yang sangat dekat besar dari adanya barang kebutuhan dengan kehidupan dan lingkungan yang siswa, dengan konsumen, dan guru harus mampu dapat menjelaskan dampak atau akibat terutama aktivitas terkait ekonomi yang sangat berakibat buruk bagi kehidupan yang pihak lain. Dalam hal ini guru dapat tersebut, menggunakan produsen untuk berbagai dapat sumber diperlukan ditimbulkan baik dari aktivitas dampak yang oleh kepada barangnya dipalsukan, bagi karyawan yang menggambarkan ilustrasi atau contoh tersebut, dapat bekerja melalui media televisi, radio, internet dipalsukan, dan bagi konsumen yang dengan WEB dan bahkan melalui tidak mengetahui tentang keaslian media barang sosial. Bahkan bila di perusahaan yang yang dikonsumsi atau dimungkinkan, dengan menunjukkan digunakan, maupun kerugian negara gambar, foto, maupun dokumen lain akibat langsung kepada pembelajaran. pemalsuan tersebut. siswa dalam Contoh lain tentang penggunaan zat Bahkan jika berbahaya pada produk makanan, dan guru diperlukan, siswa diberikan kesempatan untuk contoh dan menguraikan dari ditunjuk harus dampak dapat atau menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari penggunaan zat berbahaya bagi kesehatan manusia ilustrasinya. Guru, misalnya pada saat bila dikonsumsi. Contoh lain tentang menjelaskan materi pelajaran tentang penebangan hutan secara liar demi kebutuhan, harus mampu untuk menguraikan beberapa contoh manusia, memenuhi penebangan kebutuhan yang aktivitas ekonomi yang berpotensi dilakukan secara serampangan akan untuk memberikan kerugian bagi berakibat pada kerusakan lingkungan orang lain. Contoh-contoh tersebut sehingga lebih lanjut akan berakibat antara lain tentang peluang dan pada aktivitas pemalsuan yang dilakukan manusia. oleh oknum-oknum produsen demi 489 bencana yang diterima National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tersebut banyak contoh dan ilustrasi lain baik nampak bahwa ego manusia demi yang positif maupun negatif dalam memenuhi aktivitas ekonomi yang harus mampu Contoh-contoh kebutuhan kepentingan merusak diri dan dapat diuraikan dalam mengakibatkan sehingga contoh sendiri dan pembelajaran, ini dapat kerugian bagi pihak lain. Disamping membangun perasaan empati dan itu contoh-contoh perilaku altruistik pada siswa baik aktivitas ekonomi yang merugikan, untuk saat ini maupun sebagai bekal tetapi guru juga harus mampu pada kehidupan siswa kelak dalam menguraikan kehidupan bermasyarakat. tidak hanya ilustrasi tentang berbagai hal kebaikan yang ada Mengembangkan perasaan dalam aktivitas ekonomi. Dalam hal empati dan perilaku altruistik dengan ini terkait menggunakan simulasi atau bermain kualitas peran. Simulasi atau bermain peran terhadap produk yang dihasilkan. atau sejenisnya akan membuat siswa Produk yang berkualitas akan selalu merasa diidamkan oleh sendiri terhadap fenomena-fenomena konsumen. Produk yang berkualitas yang ada dalam aktivitas ekonomi. akan selalu menjadi barang yang Memang simulasi pembelajaran ini superior, dan untuk mendapatkannya membutuhkan waktu dan bahkan harus meng-inden (memesan dahulu biaya yang tidak sedikit, akan tetapi bahkan bisa mendapatkan dengan tidak berarti hal tersebut menjadi jangka waktu yang lama) sehingga penghalang. Paling tidak guru harus produk dapat dengan diilustrasikan peningkatan dan diinginkan seakan-akan mengalami akan selalu mampu melaksanakan hal tersebut kemanfaatan pada atau paling tidak 2 kali pertemuan konsumen. Jelas bila hal ini selalu dalam satu semester. Hal tersebut disampaikan secara berkelanjutan penting untuk dilakukan, karena kepada selama berkualitas memberikan siswa akan terbangun ini pembelajaran dalam perasaan empati dan menumbuhkan bentuk simulasi jarang dilakukan perilaku untuk membantu kepada karena berbagai alasan. Padahal sesama dalam diri siswa. Dan masih pembelajaran 490 ekonomi dengan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 melalui simulasi akan membuat dicatat pembelajaran kepemilikan. yang dilakukan untuk mengidentifikasi Jadi diperlukan semakin menarik disamping dapat persiapan untuk dapat melakukan menanamkan nilia-nilai kebaikan simulasi tersebut secara maksimal. Melihat hal tersebut akan tertentu kepada siswa. nampak sekilas, guru sebenarnya Simulasi dapat dilakukan pada materi-materi tertentu yang sudah memungkinkan altruistik kepada siswa, karena siswa guru dapat menanamkan melaksanakan dengan baik, misalnya diminta materi masalah membawa sesuatu yang digunakan tentang sebagai sarana atau alat untuk terkait dengan kelangkaan, materi pengangguran dan secara perilaku melakukan kemiskinan. sukarela aktivitas simulasi. Pelaksanaan pembelajaran dengan Perilaku simulasi dapat dilakukan dengan dijelaskan adalah membantu kepada dibentuk pihak kelompok-kelompok altruisme untuk lain untuk seperti telah meningkatkan maupun dapat dilakukan secara kesejahteraan (dalam pembelajaran individu, tidak harus semua siswa ini dalam satu kelas terlibat dalam dengan memberikan sesuatu secara simulasi, sukarela. Hal-hal kecil seperti inilah akan dimungkinkan dapat tetapi bila salah melibatkan adalah kelancaran satunya kegiatan) yang semua siswa yang ada dalam kelas. membangun Selain itu sebagai sarana pelengkap dalam pembelajaran ekonomi. atau pendukung, guru perilaku dapat altruisme Selanjutnya dapat menentukan hal-hal apa saja yang mengembangkan perasaan empati dapat digunakan atau dibutuhkan dan untuk proses simulasi pembelajaran. pembelajaran Dalam hal ini siswa dapat diminta dilakukan dengan cara memberikan maupun secara sukarela membawa kesempatan seluas-luasnya kepada segala keperluan yang dibutuhkan siswa untuk mengkonstruksi atau pada saat simulasi. Hal-hal yang membangun pengertian dibawa dan digunakan oleh siswa pemahaman terhadap 491 perilaku altruistik dalam ekonomi dapat dan suatu National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 permasalahan atau materi yang akan menghargai pendapat dalam konteks dipelajari. sosial di kelas. Hal terabaikan ekonomi, inilah dalam karena seringkali Berdasarkan pembelajaran secara beberapa konsep tersebut di atas, menjadi umum terjadi, guru langsung menjelaskan sangat materi pelajaran. Dalam konteks pendidikan ekonomi terutama pada tersebut, saat semua siswa atau penting keberadaan pembelajaran perwakilan siswa mengemukakan mewujudkan tentang pemahaman yang selama ini empati dan perilaku atruisme sejak ada di benak dirinya tentang materi dini kepada siswa dalam mengarungi atau permasalahan yang dipelajari. dunia ekonomi yang hasilnya dapat Satu persatu siswa mengemukakan, seketika terlihat pada saat proses dan sangat dimungkinkan terjadinya pembelajaran maupun untuk masa perbedaan konstruksi pemahaman depan mereka pada saat terjun dalam yang disampaikan. Hal tersebut aktivitas ekonomi di kehidupan harus masyarakat. disadari sebagai bentuk dan untuk menumbuhkan interaksi dalam konteks lingkungan sosial. Guru dalam hal ini harus memberikan kebebasan KESIMPULAN Aktivitas kepada ekonomi tidak akan semua siswa untuk mengkonstruksi terlepas dengan konteks kehidupan pemahamannya dan mencatat semua sosial. Aktivitas ekonomi harus hal secara ringkas tentang apa yang mampu memperhatikan kepentingan telah dan diungkapkan oleh siswa. kesejahteraan orang lain. Nampak nyata dalam pembelajaran Kepentingan diri sendiri menjadi ini guru sudah mulai menunjukkan faktor pembelajaran yang menumbuhkan kepentingan orang lain. Oleh karena perilaku altruistik kepada siswa, itu dalam kegiatan ekonomi harus dalam hal ini bagaimana siswa selalu dibangun perasaan empati dan berupaya untuk berinteraksi dan perilaku altruistik bukan perilaku utama dalam membantu egoisme yang ditonjolkan, sehingga 492 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 tidak yang dekat dengan kehidupan dan bertentangan dengan kesejahteraan lingkungan siswa, mengembangkan pihak melalui pembelajaran simulasi, dan kepentingan diri lain. sendiri Empati merupakan kemampuan untuk merasakan apa memberikan yang mampu kebebasan untuk mengkonstruksi menempatkan diri dalam keadaan pengertian dan pemahaman siswa dan terhadap suatu permasalahan atau dirasakan situasi dan yang berhubungan orang altruisme adalah lain. dan materi yang akan dipelajari. dengan sudut pandang emosional dan psikologis kesempatan Perilaku tindakan atau perilaku baik untuk membantu atau DAFTAR RUJUKAN menolong agar kepentingan dan kesejahteraan tercapai, orang dalam dapat Asih, G.A., & Pratiwi, M.M.S. 2010. tindakan Perilaku Prososial Ditinjau dari lain arti memberikan Empati dan dampak yang positif bagi pihak lain. Emosi. Jurnal Empati merupakan salah satu faktor Universitas Muria Kudus, 1(1), yang 33-42. membantu tersebut mempengaruhi perilaku Kematangan Psikologi Baron-Cohen S., & Wheelwright, S. altruistik pada diri seseorang. Dalam ekonomi, 2004. The empathy quotient: perilaku an investigation of adults with altruisme harus selalu dikembangkan Asperger syndrome or high dan ditanamkan kepada peserta didik functioning autism, and normal atau siswa, sehingga perilaku dan sex differences: Journal of aktivitas ekonominya untuk saat ini Autism dan kelak di masa datang dapat Disorder. 163-175. konteks perasaan pembelajaran empati dan and Developmental memberikan kemanfaatan bagi orang Baron, R.A., & Byrne. D. 2005. lain. Pengembangan perasaan empati Psikologi Sosial. Jilid 2 Edisi dan kesepuluh. Alih Bahasa: Ratna perilaku pembelajaran altruisme ekonomi dalam Djuwita. Jakarta: Erlangga. melalui pemberian ilustrasi atau contoh nyata 493 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Batson, C.D. 1943. The Altruism yang Sedang Skripsi. Jurnal Question: Toward a Social Psikologi Undip, 13 (1), 78-92. Goleman, Psychological Answer. USA: D. 2002. Emotional Lawrence Erlbaum Associate, intelligence: Inc. emosional mengapa EI lebih Davis, M.H. 1983. penting dari IQ. Alih Bahasa: Measuring individual differences in T. emphaty. Journal of Gramedia. personality and J. bahasa Malang: 2012. Massachussetts Hariono S. Imam. utama. Empathy. Hoffman, M. 2000. Empathy and Institute of Moral Technology. Development: Implications for Caring and 2010. Justice. New York: Cambridge Psikologi University Press. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Social Jakarta: PT Gramedia pustaka Massachussetts: Desmita. 2007. of Human Relationship. Alih UMM Press. Decety, D. Jakarta: Intelligence; The New Science Dayakisni, T., & Hudaniah. 2003. Sosial. Hermaya. Goleman, social psychology. 132 (2), 397-410. Psikologi kecerdasan PT. Hurlock, E.B. 1999 . Perkembangan Remaja Anak. Jilid 2. Alih Bahasa Rosdakarya. Meitasari Eisenberg, N., & Strayer, J. 1990. Tjandrasa & Empathy and its Development. Mulichah Zarkasih. Jakarta: Cambridge: Erlangga. Cambridge Hurlock, University Press. Faturochman. 2006. E.B. 1994. Psikologi Perkembangan: Pengantar Suatu Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pendekatan Pinus. Rentang Kehidupan. Bahasa: Istiwidayanti Fauziah, N. 2014. Empati, Sepanjang Alih Soejarwo. Jakarta: Erlangga. Persahabatan, dan Kecerdasan Adversitas pada Mahasiswa 494 & National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Ibrahim, Y. 2003. Menumbuhkan (online)http://www.kompasian Rasa Empati pada Anak-Anak. a.com/lelitaazaria/dampak- Jurnal Ilmu Pendidikan. 1, 61- serta-kerugian-yang- 68. diakibatkan-pembakaran- Jeffries, V. 2014. Altruism, Morality, hutan-untuk-lahan-pertanian- and Social Solidarity as a Field baru-di-kepulauan- of riau_55eed504a623bde619c9e Study. Dalam Vincent Jeffries (Ed.), The Palgrave 2c5. Handbook of Agustus 2016. Morality, and Solidarity: Altruism, M.tempo.co. Social Formulating diakses a 2013. tanggal Ini 16 Motif Perbudakan Buruh Panci di Field of Study (hlm. 3-20 ). Tangerang. New https://m.tempo.co/read/news/ York: Palgrave Macmillan. 2013/05/05/064478014/ini- Jhonson, J.A., & Smither, J.M,. 1983. (online) The Structure Emphaty. Journal Personality and motif-perbudakan-buruh- of panci-di-tangerang. diakses 15 of Agustus 2016. Social Mooney, M.A. 2014. Virtues and Psychology, 45 (6), 1299- Human Personhood in the 1312. Social Koestner, R., & Franz, C. 1990. The Sciences. Dalam Vincent Jeffries (Ed.), The Family Origins of Emphatic Palgrave Concern: Altruism, Morality, and Social A 26 Year Handbook of Longitudional Study. Journal Solidarity: of Field of Study (hlm. 21-41 ). Personality and Social Psychology, 58 (4), 709-717 New Kompasiana.com. 2015. Dampak Formulating York: a Palgrave Macmillan. yang Mussen, P.H., Conger, J.J., & Kagan, Pembakaran J. 1989. Child Development Hutan untuk Lahan Pertanian and Personality (Fifth Edition). Baru Harper and Row Publishers. Serta Kerugian Diakibatkan di Kepulauan Riau. 495 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Problems and Puzzles. New Pillavin, J.A., & Charng, H.W. 1990. York: Mc Graw Hill. Altrusim: A Review of Recent and Research. Sears, D.O., Freedman, J.L., & of Wisconsin, Peplau, L.A. 1991. Psikologi Madison, Winconsin. (online) Sosial. Jilid 2. Alih Bahasa: http://www.nd.edu/~wcarbona Michael Adryanto. Jakarta: /piliavin- Erlangga. Theory University altruism-ARS.pdf. Sears, D.O., Freedman, J. L., & Diakses 12 Agustus 2016. Santrock, J.W. 2003. Adolescene Peplau, L.A. 1994. Psikologi Perkembangan Remaja. Sixth Sosial. Alih Bahasa Michael Edition Alih Bahasa: Shinto B. Adryanto. Jakarta: Erlangga. Setiawan, M.B., & Sugiarti, L.R. ---. Adelar & Sherly Saragih. Altruisme Ditinjau dari Empati Jakarta: Erlangga. Pada Siswa SMK. Fakultas Santrock, J.W. 2007. Adolescene Perkembangan Psikologi Remaja. Universitas Eleventh Edition. Alih Bahasa: Semarang. Benedictine http://ilib.usm.ac.id/sipp/doc/j Widyasinta. Jakarta: Erlangga. 39-49. (online) urnal/F.111.07.000520151105 Sari, T.O., Ramdhani, N., & Eliza, 024407-Moch.Bagus.pdf. M. 2003. Empati dan Perilaku diakses 23 Agustus 2016 Merokok di Tempat Umum. Skousen, M. 2001. Sang Maestro Jurnal Psikologi. 2, 81-90. Teori-Teori Ekonomi Modern: Sarwono, S.W. 2002. Psikologi Sejarah Pemikiran Ekonomi. Sosial: Individu dan Teori- Alih bahasa oleh Tri Wibowo Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Budi Santoso. Jakarta: Prenada Balai Pustaka. Media Group. Schroeder, D.A., Penner L.A., Stephan, C.W., & Stephan, W.G. Dovidio, J.F., & Piliavin, J.A. 1985. 1995. Psychological. Chicago: The Kelping The Psychology and is Altruism Two Dorley Press. 496 Social National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Taufik. 2012. Empati: Pendekatan Altruism, Morality, and Social Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Solidarity: Grafindo Persada. Field of Study (hlm. 45-69). New Watson. 1984. Psychology Science and Application. York: a Palgrave Macmillan. Illionis: Whitehead, P., & Crawshaw, P. Scoot Foresmar and Company. Weiss, R., & Peres, P. 2014. Beyond the Formulating Altruism-Egoism 2014. A Tale of Two Economies: the Political Dichotomy: A New Typology and to Capture Morality as a Neoliberalism. International Complex Phenomenon. Dalam Journal Vincent Jeffries (Ed.), The Social Policy, 34(1/2), 19-34. Palgrave Handbook of 497 the of M oral Sociology in and National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 URGENSI PEMBELAJARAN EKONOMI CUKUP BERWAWASAN PASAL 33 AYAT (1) UUD 1945 PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS Fayik Huril Aini Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang [email protected] Abstrak Artikel ini bertujuan untuk memaparkan pentingnya pembelajaran ekonomi cukup berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD 1945 pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Artikel ini menggunakan jenis penelitian studi literatur dengan mencari referensi dari berbagai sumber yang relevan dengan permasalahan. Hasil studi literatur menyatakan bahwa pembelajaran ekonomi cukup berwawasan pasal 33 ayat (1) sangat penting untuk siswa pada jenjang SMA. Ekonomi liberalis-kapitalis yang notabene bertentangan dengan semangat perekonomian Indonesia menguasai Indonesia, di tambah dengan materi pembelajaran ekonomi untuk SMA pada kurikulum yang berlaku kebanyakan berisi tentang pembelajaran ekonomi liberalis-kapitalis. Sebagai akibatnya adalah kebanyakan siswa lebih mengenal dan bahkan menjadi generasi pelaku ekonomi yang loyal terhadap sistem ekonomi pasar dan melupakan nilai-nilai dan semangat perekonomian yang berjati diri Indonesia. Hal ini menjadi dasar tentang pentingnya pembelajaran ekonomi yang berjati diri Indonesia. Artikel ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai penyadaran terhadap siswa untuk lebih mengenal serta menerapkan ekonomi cukup, yakni ekonomi yang bersumber dari nilai luhur kebudayaan Indonesia yang didasarkan pada semangat perekonomian yang tertuang dalam pasal 33 ayat (1) UUD 1945. Kata Kunci: ekonomi cukup, pasal 33 ayat (1), Sekolah Menengah Atas. liberalis yang kebanyakan prinsip- Indonesia memiliki semangat perekonomian sendiri prinsipnya yang bertentangan dengan seharusnya diwujudkan dan dijadikan semangat perekonomian Indonesia. pedoman oleh masyarakat Indonesia Ditambah lagi dengan materi-materi dalam aktivitas pembelajaran ekonomi di tingkat Semangat satuan pendidikan sekolah menengah perekonomian tersebut tertuang dalam atas (SMA) juga lebih banyak tentang pasal 33 ayat (1) UUD 1945 yang ekonomi liberalis. Oleh karena itu, berbunyi: disusun sudah bukan hal yang mengherankan sebagai usaha bersama berdasar atas lagi jika pada kenyataanya banyak asas kekeluargaan. Namun kenyataan generasi menunjukkan bahwa sistem ekonomi melupakan semangat perekonomian yang diterapkan di Indonesia justru Indonesia lebih condong pada sistem kapitalis- perilaku ekonomi liberal dan loyal menjalankan perekonomian. “perekonomian 498 pelaku ekonomi dengan yang menerapkan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 terhadap sistem pasar. kajian literatur, penulis memaparkan Melihat kenyataan tersebut, maka tentang istilah ekonomi cukup dan menjadi sangat penting terkait adanya ekonomi berwawasan pasal 33 ayat (1) penanaman wawasan dan pengetahuan UUD tentang yang menginterpretasikan ekonomi cukup bersumber dari nilai luhur kebudayaan berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD Indonesia dan berdasarkan semangat 1945 yang dimaksudkan dalam artikel perekonomian yang tertuang dalam ini. Selanjutnya pada bagian hasil dan konstitusi melalui pembelajaran di pembahasan satuan pendidikan, khususnya tingkat pentingnya Sekolah Menengah Atas (SMA). cukup berwawasan pasal 33 ayat (1) Mengingat pada jenjang ini khususnya berdasarkan hasil studi literatur yang pada peminatan sosial siswa sudah telah dilakukan oleh penulis. sistem ekonomi ekonomi 1945terlebih dahulu memaparkan pembelajaran untuk tentang ekonomi dituntut untuk mempelajari materimateri ekonomi secara lebih detail KAJIAN LITERATUR sesuai Ekonomi Cukup dengan perkembangan kognitifnya. Pembelajaran ini penting Ekonomi cukup adalah agar siswa memiliki kesadaran dalam ekonomi yang bersumber dari nilai diri menerapkan luhur kebudayaan bangsa Indonesia, semangat perekonomian Indonesia seperti yang diungkapkan oleh Radhar ketika mereka berkecimpung dalam Panca aktivitas perekonomian. “Ekonomi Cukup: Kritik Budaya pada mereka untuk dalam bukunya Kapitalisme” bahwa ekonomi cukup Artikel ini bertujuan untuk memaparkan Dahana pentingnya adalah sistem ekonomi yang pembelajaran ekonomi untuk tingkat berfondasi pada nilai-nilai luhur yang Sekolah yang dikembangkan, dipertahankan, dan dan diwariskan oleh sebuah kebudayaan. kebudayaan Indonesia yang dalam Nilai luhur tersebut adalah nilai artikel dengan ‘cukup’ itu sendiri yaitu nilai untuk ekonomi cukup berwawasan pasal 33 mencukupkan diri, membatasi diri ayat (1) UUD 1945. Pada bagian pada yang cukup saja, tidak melebih- Menengah bersumber ini dari nilai Atas luhur diistilahkan 499 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 lebihkan atau bisa diistilahkan tidak melarang umatnya untuk hidup secara israf dalam bahasa arab yang diartikan berlebihan, tetapi Islam mengajarkan sebagai menunjuk pada sikap melebihi untuk batas dan sembrono dalam melakukan Kalaupun seorang muslim memiliki sesuatu. kelebihan Istilah ekonomi cukup yang hidup secara materi, proporsional. Islam lebih menganjurkan untuk membagikannya bersumber dari kebudayaan luhur kepada Indonesia dapat dicontohkan pada kekurangan atau yang membutuhkan. ajaran laku prihatin di kalangan Hal ini sejalan dengan rasionalitas masyarakat Jawa. Menurut Muchson konsumsi (2010) ajaran laku prihatin yaitu suatu disebutkan oleh Bawono (2014) yaitu gaya hidup yang sangat bertolak rasionalitas yang didasarkan pada belakang dengan penggunaan akal hedonisme. Ajaran dikombinasikan dengan pandangan laku prihatin pihak-pihak dalam lain Islam yang yang yang aspek dalam tingkatan dan kualitas yang religiusitas yang dapat memperbaiki sangat ringan adalah ajaran untuk kehidupannya. Sehingga pencapaian hidup sederhana dan tidak berlebihan, kebahagiaan dan keuntungan hidup serta merasa cukup dengan rezeki tidak hanya untuk kepentingan diri yang ada. Ajaran ini kiranya tetap sendiri tetapi juga untuk kemaslahatan aktual dan relevan untuk diterapkan masyarakat sampai kapanpun, termasuk pada masa Seorang Muslim dalam berkonsumsi sekarang. Jawa tidak hanya mengejar kepuasan semata terdapat istilah ngangsa, suatu sifat tetapi konsumsi yang berorientasi tercela untuk mendapatkan mashlahah. Dalam dalam moralitas masyarakat karena terlalu mengejar kekayaan materi secara keseluruhan. Nilai cukup tersebut kemudian (duniawi). dikaitkan dengan pemenuhan Ekonomi cukup juga sesuai kebutuhan hidup dan pengelolaan dengan moralitas Islam tentang ajaran sumber daya alam. Dalam kaitannya sifat terpuji, yang disebut qana’ah, dengan pemenuhan kebutuhan hidup, yaitu merasa cukup dengan rezeki seseorang yang diberikan Tuhan. Islam sendiri dibatasi 500 memenuhi dengan kebutuhan cukup, tidak National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 berlebihan dan tidak israf, artinya ia kepentingan mampu membatasi pada apa yang (sustainable) artinya sumber daya dibutuhkan dan tidak memperturutkan alam yang tersedia bisa memuhi keinginan dan hawa nafsu belaka. kebutuhan masyarakat pada masa saat Selanjutnya keberlanjutan ini dan masyarakat di masa yang akan pemenuhan datang. kebutuhan hidup yang dibatasi oleh nilai cukup juga diterapkan pada pengelolaan sumber daya alam yang Ekonomi Berwawasan Pasal 33 ayat tersedia, karena menyangkut hajat (1) UUD 1945 hidup orang banyak. Lebih lanjut juga Ekonomi berwawasan pasal 33 dapat dijelaskan seperti apa yang telah ayat (1) UUD 1945 adalah sistem diungkapkan ekonomi berdasarkan pada pasal 33 oleh Radhar Panca Dahana dalam buku yang sama yaitu ayat pengelolaan sumber daya alam yang “perekonomian disusun sebagai usaha memerhatikan batas dimana manusia bersama tradisi indonesia dapat memanfaatkan kekeluargaan”. Kata ‘disusun’ dalam dan alam, pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa secukupnya, perekonomian itu merupakan suatu mengembalikan yang berlebihan, atau susunan kebijakan yang sistematis dan mengganti apa yang telah ia habiskan menyeluruh, mulai dari susunan yang sebagai konsumsi. bersifat nasional sampai pada susunan Pengelolaan sumber daya alam dalam di daerah-daerah seluruh Indonesia, konteks dan mendayagunakan mengambil pemenuhan ekonomi cukup tersebut (1) yang berbunyi: berdasar perekonomian tidak boleh tersusun hidup orang banyak, artinya semua mengikuti kehendak dan selera pasar. orang pemenuhan Sementara itu ‘usaha bersama’ dalam kebutuhan dari pengelolaan sumber pasal ini menyatakan usaha bersama daya alam tersebut secara adil karena seluruh rakyat Indonesia di bidang sudah dibatasi oleh nilai cukup tadi, perekonomian yang mengutamakan tidak ada eksploitasi sumber daya semangat alam secara berlebihan, dan untuk kegotongroyongan, 501 dan asas dimaksudkan untuk kepentingan hajat mendapatkan sendiri atas bekerjasama tidak dibiarkan dalam sendiri- National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 sendiri. Usaha bersama ini nilai-nilai yang terkandung dalam menyangkut rakyat indonesia sebagai pelaku ekonomi pengertian yang seluruh pasal 33 ayat (1) UUD 1945. memiliki Ekonomi cukup berwawasan produsen, pasal 33 ayat (1) adalah ekonomi distributor, ataupun konsumen baik cukup perorangan, semangat kelompok, organisasi yang mendasarkan usaha bersama pada yang maupun badan hukum. Berkaitan berasaskan kekeluargaan. Ekonomi dengan ‘asas kekeluargaan’-dikutip cukup dari semangat Mit Witjaksono- adalah yang mendasarkan usaha bersama pada artinya brotherhood atau ke-ukhuwahan-an semua rakyat indonesia sebagai pelaku (yang nepolistik) ekonomi yang memiliki pengertian sebagai pernyataan adanya taggung seluruh produsen, distributor, ataupun jawab bukan kinship bersama untuk menjamin konsumen bersama, kemajuan kelompok, organisasi maupun badan bersama, dan kemakmuran bersama. hukum secara bersama-sama memiliki Layaknya makna brotherhood yang kehendak mengutamakan mengutamakan kepentingan kerukunan dan solidaritas. baik perorangan, untuk senantiasa semangat bekerja sama dalam kegotongroyongan dalam mewujudkan ekonomi yang berprinsip Ekonomi Cukup Berwawasan Pasal pada 33 ayat (1) UUD 1945 memenuhi kebutuhan dan pengelolaan Di awal sudah nilai kecukupan dalam dijelaskan sumber daya alam. Ekonomi cukup secara jelas tentang ekonomi cukup yang dibangun dengan berasaskan seperti apa yang dimaksudkan di sini kekeluargaan, yang pada intinya terkait dengan mewujudkan ekonomi cukup yang pemenuhan menyangkut kepentingan hajat hidup kebutuhan dan artinya untuk pengelolaan sumber daya alam yang orang didasari oleh nilai cukup untuk berasasakan pada kekeluargaan yaitu kepentingan hajat hidup orang banyak. adanya tanggung jawab bersama untuk Selanjutnya ekonomi cukup tersebut menjamin diwujudkan dengan mendasarkan pada 502 banyak dilakukan kepentingan dengan bersama, National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kemajuan bersama, dan kemakmuran berlebih-lebihan; bersama. mewujudkan prinsip ekonomi cukup Lebih jelas lagi maksud dari 3) Untuk dalam pemenuhan kebutuhan dan ekonomi cukup berwawasan pasal 33 pengelolaan ayat (1) adalah: tersebut dilakukan dengan berasaskan 1)Ekonomi sebagai cukup usaha yang disusun bersama sumber daya alam kekeluargaan demi kemakmuran dan yaitu kesejahteraan bersama. Asas senantiasa mengutamakan semangat kekeluargaan ini digunakan sebagai bekerja dalam dasar masyarakat dalam mendapatkan kegotongroyongan untuk mewujudkan keadilan bersama atas pemenuhan prinsip pemenuhan kebutuhan hidup kebutuhan yang dibatasi pada nilai cukup, tidak pengelolaan melebihi batas. Dengan semangat tersebut. Tidak dibenarkan adanya usaha bersama tersebut, tidak diijinkan segelintir dan tidak dibenarkan adanya faham menguasai sumber daya tertentu, individualistik karena bertentangan dengan prinsip sama yaitu semangat mengejar kepentingan sendiri-sendiri yang didapatkan sumber pihak daya tertentu dari alam yang kemakmuran bersama. yang identik dengan hasrat pemenuhan kebutuhan hidup yang sangat melampaui batas; 2) Ekonomi cukup yang senantiasa semangat bekerja kegotongroyongan mengutamakan METODE PENELITIAN sama dalam Artikel dalam penelitian ini menggunakan studi literatur jenis dengan mendayagunakan sumber daya alam, mencari referensi teori yang relevan mengambil secukupnya dari sumber dengan kasus atau permasalah yang daya alam tersebut, mengembalikan berkaitan yang berlebihan, atau mengganti apa pembelajaran yang telah dihabiskan dari alam berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD tersebut 1945. sebagai pemenuhan dengan ekonomi Referensi-referensi urgensi cukup tersebut konsumsi. Tidak diijinkan dan tidak dapat bersumber dari jurnal-jurnal dibenarkan adanya eksploitasi secara penelitian dan buku-buku yang relevan 503 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 dengan kasus atau permasalahan yang dimaksudkan sedang dikaji. menginterpretasikan pentingnya tentang pembelajaran ekonomi cukup berwawasan pasal 33 ayat (1) HASIL DAN PEMBAHASAN Mengapa untuk pembelajaran pada tingkat SMA. ekonomi cukup berwawasan pasal 33 Kenyataan menunjukkan ayat (1) penting? Untuk menjawab bahwa sistem perekonomian yang pertanyaan ini tentu tidak terlepas dari berlaku di Indonesia cenderung ke dua hal. Pertama adalah tentang arah pasar bebas yang kapitalis liberal. kapitalisme yang menguasai Indonesia Kapitalisme yang dari ditelusuri ketika Indonesia mulai prinsip-prinsip ekonominya kurang memasuki era pemerintahan Orde sesuai Baru. jelas-jelas kebanyakan dengan perekonomian semangat Indonesia. di Indonesia Pemerintahan dapat Orde Baru Kedua dimulai sejak Bulan Maret 1966. adalah tentang pembelajaran ekonomi Orientasi pemerintahan Orba sangat di bertolak sekolah-sekolah yang materi- belakang dengan era materinya justru lebih banyak berisi sebelumnya. Kebijakan Orba lebih tentang ekonomi liberalis-kapitalis. berpihak kepada Barat dan menjauhi Untuk itu hasil dan pembahasan studi ideologi sosialis (Jan, 2010). literatur dalam artikel ini mengkaji Pasca krisis moneter tahun secara sistematis tentang eksistensi 1998, sistem ekonomi kapitalis di Indonesia ternyata dan ketidaksesuaiannya dengan sistem Indonesia tidak bergeser sedikitpun semangat perekonomian Indonesia dari yang didukung dengan fakta-fakta dan semakin liberal. Dengan mengikuti pernyataan dari garis-garis yang telah ditentukan oleh terkait. IMF, Indonesia benar-benar telah Selanjutnya mengkaji tentang konten menuju libelarisasi ekonomi (Jan, pembelajaran ekonomi di tingkat SMA 2010). jurnal atau yang bersumber artikel yang memasuki kebijakan pola era reformasi, perekonomian sebelumnya. Bahkan yang kebanyakan adalah ekonomi Sebuah penelitian hukum yang kapitalis liberalis. Hasil kajian tersebut dilakukan mahasiswa program doktor 504 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Fakultas Hukum (Kompas, 17 Mei 2011 dalam Fuady Universitas R, 2011). Indonesia membuktikan ada banyak peraturan perundang – undangan yang Kapitalisme yang bertentangan sangat dipengaruhi paham individual – dengan konstitusi kapitalistik, meskipun sumber hukum diungkapkan dalam Daulat Ra’jat utama Indonesia adalah kebersamaan, yang bukan free fight Liberalisme yang Swasono sebagai pengantar penulis bertentangan dengan sumber hukum dalam buku “Ekonomi Cukup”-nya utama Indonesia yaitu kebersamaan Radhar (Kompas, 17 Mei 2011 dalam Fuady mengungkapkan bahwa kapitalisme R, 2011). menggasak apa saja yang dijadikan Kebijakan dikutip prof yang Sri-Edi Dahana yang opportunities, kreatif rakus melalui penguasa particulier pada merambahi yang oleh Panca pascareformasi, juga lebih condong kebijakan seperti liberalistis, initiatief, segala nggragas kesempatan beraroma fundamentalis pasar bebas, ekonomi yang sejak zaman penjajahan diikuti gelombang privatisasi BUMN, telah termasuk perusahaan strategis yang tendensi menyingkirkan dan tendensi mengurusi cabang produksi penting predatorik bagi Negara dan yang menguasai hajat rakyat, bahkan kemudian betul-betul hidup orang banyak – sebagaimana memangsa ekonomi rakyat.1 diatur Pasal 33 UUD 1945 – telah diwaspadai terhadap Salah satu menampilkan perekonomian fakta yang digelar dengan intensitas amat tinggi. membuktikan pernyataan dari Prof. Selain membuka ruang lebar bagi Sri-Edi Swasono di atas adalah kasus perusahaan asing untuk menghisap petani kekayaan bangsa, langkah ini sangat kabupaten Rembang jumlah petani potensial rakyat garam pemilik lahan pada tahun 1990 menengah – bawah ke jurang kesulitan sebanyak 784 orang, tahun 2000 ekonomi yang sangat kuat menjerat menurun menjadi 729 orang dan pada membenamkan garam di rembang. Di tahun 2005 menjadi 718 orang. Daulat Ra’jat 1933-Sri-Edi Swasono dalam Radhar Panca Dahana, Ekonomi Cukup: Kritik 1 Budaya pada Kapitalisme, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2015) 505 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Peningkatan terjadi pada jumlah petani garam, aksesnya rendah bahkan tidak penggarap/buruh garap di mana pada memiliki akses pada surplus dari tahun 2000 terdapat sebanyak 3.986 produksinya dan sebaliknya petani orang dan pada tahun 2005 menjadi yang menguasai lahan luas memiliki 4.739 akses untuk dapat menikmati surplus orang. Adapun jumlah perusahaan garam rakyat di kabupaten dari Rembang juga cenderung menurun, (Rochwulaningsih, 2007). pada tahun perusahaan, 1990 pada terdapat tahun 12 produksi Dalam 2000 hal garam ini struktur penguasaan lahan juga berpengaruh berkurang menjadi 6 perusahaan dan pada tahun 2005 berkurang lagi tinggal 4 berkembang, yaitu model produksi perusahaan (Rembang Dalam Angka kapitalis pada petani lahan luas dan 1990, 2000 dan 2005). Padahal luas model produksi non kapitalis/usaha lahan garam relatif tidak berubah, keluarga (household farm) pada petani yaitu 1.189,449 ha pada tahun 1990 kecil dan petani penggarap. Model (Jawa Tengah dalam Angka, 1991), produksi non kapitalis dalam proses 1.184,965 ha pada tahun 2000 dan produksi 1.184,965 ha pada tahun 2005 (Dinas Rembang secara empiris dicirikan oleh Perindustrian Perdagangan adanya hubungan produksi subsisten Kabupaten Rembang, 2005 dalam yang terbatas dalam lingkup keluarga Rochwulaningsih, 2007). (orang tua, anak, menantu, sepupu) dan model garam produksi di yang Kabupaten Dalam proses produksi garam, dengan dasar hanya untuk dapat lahan merupakan alat produksi yang survival, tidak terekspresi adanya sangat penting bagi petani garam perhitungan untung-rugi (cost-benefit karena diatas lahan itulah kegiatan calculation). Hal ini jelas sangat produksi mereka lakukan. Oleh karena berbeda itu struktur penguasaan lahan garam kapitalis yang dicirikan oleh hubungan akan menentukan accessibity petani produksi komersial yang berorientasi garam pada surplus atas produksinya. pada keuntungan (profit). Selain itu Artinya, petani garam lahan sempit kedua model produksi tersebut dalam dan yang tidak menguasai lahan banyak kasus memiliki keterkaitan 506 dengan model produksi National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 integratif yang bersifat asimetris, yaitu (swasta), perhutani 13 persen, taman model produksi kapitalis mendominasi nasional 9 persen, pemerintah daerah 3 model produksi non kapitalis dan persen, instansi lain 1 persen dan sisa surplus dari beroperasinya model 5 persen lainnya tidak dijelaskan oleh produksi non kapitalis diserap ke kompas (Kompas, 16/02/2013 dalam dalam Fuady R, 2011). Buruknya sistem model produksi kapitalis melalui mekanisme pasar (market pengelolaan (Rochwulaningsih, mechanism) sumber daya alam memaksa negeri ini harus mengimpor 2007). minyak dan sumber daya alam lainnya. Selain kasus petani garam, hal penting lain semakin mempertegas bahwa sumber daya mengenai alam Indonesia kian menipis. Membeli persoalan kerusakan sumber daya dan mendatangkan barang dari luar alam sebagai akibat dari eksploitasi negeri, yang berlebihan yang dilakukan oleh sebenarnya komoditas negeri sendiri, kaum kapitalis. Sumber daya alam mengindikasikan sumber daya alam tidak secara Indonesia hanya adalah juga impor harus diperhatikan yang Mengandalkan kuantitas terlebih mengalami krisis tetapi juga secara besar. kualitas Indonesia mengalami kekritisan. berada Bocornya produk dalam yang masalah kekayaan mengakibatkan alam sumber Konflik di bidang sumber daya alam daya alam Indonesia semakin langka adalah salah satu permasalahan besar dan menipis. (Kompas, 17 Mei 2011 di dalam Fuady R, 2011) Indonesia Pasca-Reformasi. Sepanjang tahun 2013 saja, telah Lebih lanjut mengenai terjadi 232 konflik sumber daya alam persoalan sumber daya ini juga sejalan di 98 kabupaten kota dan 22 provinsi. dengan pernyataan chafid Fandeli, Pada setiap konflik ini selalu diiringi 2004 dalam Handayani (2014) yaitu dengan jatuhnya korban yang sebagian Indonesia memiliki masalah dalam besar dari kalangan kaum tani. Dari pemanfaatan sumber daya alam yang sebanyak 232 konflik sumber daya melebihi Alam yang melibatkan petani ini, 69 samping itu permasalahan lainnya persen di antaranya dengan korporasi 507 daya recovery-nya. Di National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 adalah pemanfaatan lingkungan yang Indonesia sama sekali tidak mengenal melebihi daya dukungnya. istilah kecukupan dengan mewajarkan laissez-faire dengan semangat free – Beberapa kasus yang terjadi dan dapat dijadikan contoh antara lain: fight kerusakan hutan yang mencapai 43 menyingkirkan juta hektar hanya dalam tempo 20 Kapitalisme tahun (World Resource, 2005 dalam mendorong setiap individu untuk Handayani, mengejar kepentingan masing-masing, 2014) bergandengan bisa tangan jadi dengan liberalism memangsa dan ekonomi rakyat. mewajarkan bahkan memberikan kebebasan kepada kegagalan pemerintah menggunakan individu sebesar-besarnya untuk instrumen kebijakan publik, termasuk bersaing mengumpulkan profit mengeluarkan perizinan dan membuat sebanyak-banyaknnya dan menguasai kontrak yang berkaitan dengan semua hutan. Belum Tentunya yang menjadi pemenang terhitung kontrak lisensi paten di dalam persaingan tersebut adalah bidang pertanian, kaum yang menguasai modal yaitu informasi pengetahuan, dan teknologi kaum kapitalis yang seperti kita yang ketahui jumlahnya hanya beberapa pengeksploitasian obat-obatan, berpotensi kepentingan mengancam masyarakat dalam orang sumber saja. daya Dilihat ekonomi. dari sudut memenuhi hak-hak fundamentalnya. kemanusiaan dan keadilan, tentu hal Kasus semburan lumpur panas yang ini sangat tidak adil dan sangat tidak diakibatkan kelalaian Lapindo Brantas manusiawi. Bumi Indonesia yang kini hak-hak sangat luas ini asset-asetnya dinikmati, fundamental warga. Tidak kurang dari dikuasai bahkan dieksploitasi oleh 13 ribu orang (Economist, 5 Oktober segelintir orang-orang tertentu saja, 2006 sedangkan rakyat Indonesia lainnya telah dalam merenggut Rachmi Handayani, 2014). yang jumlahnya ratusan juta jiwa Fakta-fakta di atas menjadi harus hidup dari sisa-sisa kaum gambaran yang cukup jelas bahwa kapitalis bahkan banyak sekali yang betapa kapitalisme yang selama ini hidup sadar atu tidak sadar telah menguasai kekurangan. Ditambah lagi dengan 508 dalam keadaan serba National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 3.1. Memahami konsep dasar ilmu kerusakan sumber daya alam sebagai ekonomi akibat dari eksploitasi berlebihan yang dilakukan oleh kaum 3.2. Menganalisis kapitalis. kelangkaan Dimanakah batas kecukupan kaum (hubungan antara sumber daya kapitalis itu? Standar hidup macam dengan kebutuhan manusia) dan apa yang ingin dicapai? Padahal strategi mereka pun tahu kebutuhan dasar kelangkaan sumber daya manusia hanya sebatas 3.3. Menganalisis sandang, mengatasi masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, dan pangan, dan papan saja. Melihat untuk kenyataan untuk tentang siapa) serta alternatif kapitalisme di Indonesia yang telah pemecahannya melalui berbagai dipaparkan sistem ekonomi dijadikan sebelumnya sebagai pembelajaran bersumber cukup dasar perekonomian dari budaya bahwa 3.4. Memahami perilaku konsumen yang dan produsen serta peranannya luhur dalam kegiatan ekonomi 3.5. Memahami pasar dan bentuk- Indonesia sangatlah penting. Selain itu materi pembelajaran bentuk ekonomi pasar (monopoli, SMA oligopoli, persaingan sempurna, kebanyakan adalah materi-materi yang persaingan monopolistik, dll) dan condong pada ekonomi kapitalis. peranannya Sehingga sudah bukan hal yang perekonomian khususnya pada tingkan 3.6. Menganalisis mengherankan jika kebanyakan siswa lebih mengenal sistem 3.7. Memahami konsep, metode, dan manfaat perhitungan pendapatan kebersamaan. nasional Berikut ini adalah kompetensi dasar mata pelajaran Ekonomi dan makro) bahkan malah merasa asing semangat dan masalah kebijakan ekonomi (mikro dan ekonomi kapitalis-liberalis dan melupakan atau kekeluargaan terhadap 3.8. Memahami lembaga keuangan dalam Kurikulum 2013 untuk tingkat SMA; Bank dan lembaga keuangan lain KELAS X (konsep, produk). 509 fungsi, peran, dan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 3.8. Memahami konsep persamaan 3.9. Memahami konsep pasar modal dan perannya akuntasi dalam 3.9. Memahami konsep perusahaan perekonomian jasa KELAS XI 3.1. Menganalisis konsep pembangunan ekonomi, permasalahan pembangunan ekonomi, KELAS XII dasar faktor 3.1. Memahami faktor perdagangan internasional 3.2. Menganalisis dan dan tujuan, APBN maupun APBD 3.3. Menganalisis 3.3. Menganalisis ketenagakerjaan, faktor penyebab untuk ekonomi mengatasi ketenagakerjaan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia permasalahan upaya kerjasama internasional dibidang ekonomi 3.2. Memahami pengertian, fungsi, peran pelaku dalam sistem perekonomian Indonesia (BUMN, di BUMS, Koperasi). Indonesia 3.4. Memahami konsep perusahaan 3.4. Memahami kebijakan pemerintah dagang dalam bidang fiskal dan moneter Melihat kompetensi 3.5. Memahami konsep manajemen, unsur-unsur fungsi dan pendorong yang mengatasinya masalah manfaat, keuntungan, mempengaruhi, dan strategi untuk dan konsep, manajemen, manajemen mata pelajaran ekonomi untuk SMA dan tersebut dalam di atas sudah jelas memperlihatkan bahwa hampir tidak pengelolaan perusahaan 3.6. Memahami dasar terdapat pembelajaran ekonomi yang konsep kewirausahaan, cara mengelola berdasarkan usaha/bisnis secara sederhana dan Indonesia. peran Indonesia hanya ditemukan pada wirausaha dalam akuntansi Pembelajaran ekonomi ekonomi kompetensi dasar 3.3 di kelas XII perekonomian 3.7. Memahami sistem tentang koperasi. Kompetensi dasar sebagai tersebut jelas lebih banyak bermuatan sistem informasi 510 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 ekonomi liberalis-kapitalis. Begitu pendidikan SMA mampu menerima pula dengan sumber bahan ajar atau materi pembelajaran yang bersifat buku kritis yang digunakan tentu mengenai aktivitas disesuaikan dengan kompetensi dasar perekonomian tersebut. Padahal pendidikan dan diterapkan pembelajaran ekonomi di Indonesia dihubungkan seharusnya lebih banyak mempelajari kondisi yang sedang terjadi dalam sistem aktivitas perekonomian Indonesia, yang di seharusnya Indonesia dengan fakta perekonomian yang atau Indonesia. bukan sistem perekonomian lain. Hal Pembelajaran inilah yang memperjelas pentingnya berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD pembelajaran yang 1945 pada sekolah menengah atas bersumber dari nilai luhur budaya sangat penting untuk membentuk Indonesia dan berwawasan pasal 33 generasi yang sadar akan nilai-nilai ayat (1) UUD 1945. Berkaitan dengan ekonomi yang berakar dari budaya ini Sugiharsono (2014) menyatakan Indonesia dan bukannya mewajarkan bahwa pendidikan atau bahkan ikut menerapkan sistem ekonomi dan praktik bisnis harus liberalis atau kapitalis yang jelas-jelas mampu bertentangan Di ekonomi Indonesia, menggarap sumber daya manusia menjadi pelaku ekonomi yang kepribadian jati diri Berdasarkan kenyataan yang menggambarkan bangsa dengan cukup Indonesia. yang berkarakter Indonesia, yaitu karakter ekonomi telah disebutkan sebelumnya tentang Indonesia. kapitalisme yang menyingkirkan Kepribadian bangsa Indonesia ini pada ekonomi rakyat, seperti dicontohkan dasarnya mengandung nilai-nilai luhur dalam kasus petani garam di Rembang yang dan kasus rusaknya sumber daya alam menjadi falsafah bangsa Indonesia. di Indonesia menjadi dasar bahwa Pembelajaran ekonomi cukup wawasan ekonomi cukup harus berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD diinternalisasikan 1945 penting untuk diterapkan pada pembelajaran di kelas. Nilai cukup SMA. perkembangan yang harus diinternalisasikan dalam kognitif, siswa pada tingkat satuan pembelajaran ekonomi di SMA adalah Berdasarkan 511 dalam proses National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 pembelajaran ekonomi cukup tentang pembelajaran ini diharapkan dapat aktivitas pemenuhan kebutuhan dan mencetak generasi pelaku ekonomi pendayagunaan sumber daya alam yang memerhatikan batas dimana yang cukup. mereka dapat memanfaatkan dan Aktivitas pemenuhan kebutuhan hidup mendayagunakan alam, mengambil dibatasi oleh nilai cukup, karena secukupnya, kebutuhan manusia sebenarnya adalah berlebihan, atau mengganti apa yang terbatas dan bisa dibatasi bukan tak telah ia habiskan sebagai pemenuhan terbatas seperti yang disumsikan oleh konsumsi. didasari oleh nilai mengembalikan yang Pemenuhan Pentingnya pembelajaran ini kebutuhan yang dibatasi oleh nilai dimaksudkan agar dapat menjadi cukup ini dimaksudkan agar seseorang solusi preventif dapat mengurangi ekonomi kapitalis. berlaku hidup secara untuk setidaknya perilaku-perilaku proporsional dan tidak melakukan ekonomi yang bertentangan dengan konsumsi secara berlebihan, karena falsafah perekonomian yang selama konsumsi dijunjung secara berlebihan juga tinggi oleh bangsa berarti menghabiskan sumber daya Indonesia. Pentingnya pembelajaran alam yang berarti juga mengganggu ini untuk mengingatkan siswa bahwa kelangsungan lain bangsa Indonesia adalah bangsa yang maupun generasi yang akan datang. asas budayanya adalah kekeluargaan Jika seseorang memiliki anggaran dan semangat kesejahteraan bersama lebih untuk konsumsi ada baiknya dalam perekonomian, oleh karenanya untuk diberikan pada pihak lain yang mereka akan berlaku bijak yang juga kekurangan. Hal ini sesuai dengan asas berarti memiliki kekeluargaan dalam memenuhi hidup dan pihak kesejahteraan nilai kecukupan kebutuhan dan bersama dalam nilai luhur kebudayaan mendayagunakan sumber daya alam, Indonesia. Begitu pula Pembelajaran sebab ekonomi Nilai cukup juga dikaitkan kekeluargaan dan kebersamaan yang dengan pengelolaan sumber daya alam mereka yang tersedia, karena menyangkut pembelajaran ini untuk mengingatkan hajat hidup orang banyak. Melalui siswa bahwa faham individualitik dan 512 mereka sadar miliki. akan asas Pentingnya National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 semangat free fight liberalism dalam Pembelajaran ini sangat penting untuk kapitalisme untuk mengejar profit memberikan penyadaran pada siswa demi kepentingan pribadi yang tidak tentang ekonomi yang bersumber dari mengenal istilah kecukupan mampu nilai luhur budaya Indonesia dan menyingkirkan ekonomi rakyat dan mengutamakan merusak sumber daya alam karena untuk eksploitasi yang secara berlebihan. Pentingnya Hal tersebut sangat merugikan dan dimaksudkan agar dapat menjadi sangat solusi preventif bertentangan dengan asas kekeluargaan dan kesejehteraan asas kesejahteraan bersama. pembelajaran ini untuk setidaknya mengurangi bersama. kekeluargaan perilaku-perilaku ekonomi yang bertentangan dengan falsafah perekonomian yang selama dijunjung KESIMPULAN Ekonomi kapitalis yang sedang menguasai Indonesia tinggi oleh bangsa Indonesia. Pentingnya pembelajaran sangat ini untuk mengingatkan siswa bahwa bertentangan dengan semangat,jati diri bangsa Indonesia adalah bangsa yang dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia asas budayanya adalah kekeluargaan yang adalah dan semangat kesejahteraan bersama kebersamaan dan asas kekeluargaan. dalam perekonomian, oleh karenanya Ekonomi kapitalis yang berpaham mereka akan berlaku bijak yang juga individualistik dengan semangat free berarti memiliki fight liberalism tidak memiliki nilai dalam memenuhi kecukupan. Selain itu pembelajaran mendayagunakan sumber daya alam, ekonomi khususnya pada jenjang sebab SMA kekeluargaan dan kebersamaan yang dasar juga budayanya lebih condong pada ekonomi liberalis kapitalis. Dengan mereka nilai kecukupan kebutuhan sadar akan dan asas mereka miliki. melihat kedua hal tersebut, maka pembelajaran ekonomi cukup DAFTAR RUJUKAN berwawasan pasal 33 ayat (1) UUD AR, Muchson. 2010. Gaya Hidup 1945 perlu dan dijelaskan secara ”Prihatin” dalam Ajaran Serat gamblang Wulang Reh. Journal UNY, Vol. melalui pembelajaran. 513 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 7, No. 1, (online), (http://journal.iain- (http://journal.uny.ac.id/.index.p manado.ac.id/index.php/JIS/arti hp/civics/article/view/34) cle/view/45/44) diakses 4 Agustus 2016. Agustus 2016. Bawono, Anton. 2014. Kontribusi diakses 24 Kuncoro, Mudrajad. 2010. Ekonomika Religiusitas dalam Rasionalitas Pembangunan: Konsumsi Kebijakan, dan Politik. Jakarta: Rumah Tangga Inferensi-Jurnal Muslim. Penerbit Erlangga. Penelitian Sosial Keagamaan, Vol. 8, No. 2, Masalah, R, Wachid Fuady. 2011. Arah dan (online), Kebijakan Politik Ekonomi (Http://Inferensi.Iainsalatiga.Ac Indonesia Makin Menyimpang .Id/Index.Php/Inferensi/Article/ dari Konstitusi. Ejurnal STIE View/174) diakses 4 Agustus Dharmaputra, Vol. 18, No. 33, 2016. (online), 2015. (http://ejurnal.stiedharmaputra- Ekonomi Cukup: Kritik Budaya smg.ac.id/index.php/DE/article/ Jakarta: view/160), diakses 24 Agustus Dahana, pada Radhar Panca. Kapitalisme. 2016. Penerbit Buku Kompas. Rochwulaningsih, Yety. 2007. Petani Handayani, I Gusti Ayu Ketut Rachmi. 2014. Kedaulatan Sumber Daya Garam Alam di Indonesia Sebagai Kapitalisme: Aktualisasi Nilai-Nilai Petani Garam di Rembang, Pancasila. Jurnal Hukum UNS, Jawa Tengah. Journal Unair, Vol. (online), 88, (online), dalam Jeratan Analisis Kasus (http://jurnal.hukum.uns.ac.id/in (http://journal.unair.ac.id/filerP dex.php/Yustisia/article/view/5 DF/petani) diakses 24 Agustus 08) diakses 24 Agustus 2016. 2016. Sugiharsono. Jan, Radlyah Hasan. 2010. Eksistensi 2014. Koperasi Sistem Ekonomi Kapitalis di Membina Indonesia. Jurnal ilmiah Al- Berkarakter Indonesia. Jurnal Syir’ah, Vol 8. No. 1, (online), Economia, Vol. 10, No. 1, 514 Wirausaha National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 (online), (http://journal.uny.ac.id/index.p hp/economia/article/view/4097) , diakses 24 Agusus 2016. Witjaksono, Mit. 2013. Redefinisi, Reorientasi, dan Redesain Pembelajaran Mengacu pada Ekonomi Amandemen Pasal 33 UUD 1945. Malang: Jurnal Pendidikan Ekonomi (JPE) Jurusan Ekonomi Pembangunan Ekonomi Universitas Fakultas Negeri Malang 515 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 KONSEP PERMAINAN TRADISIONAL “GAPREK KEMPUNG” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS VII DI SMP Fera Wulandari1), Wahjoedi2), Sugeng Hadi Utomo3) 1 Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Email: [email protected] 2 Pascasarjana, Universitas Negeri Malang 3 Pascasarjana, Universitas Negeri Malang Abstrak Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya pembaharuan dalam pemanfaatan teknologi belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah seiring dengan perkembangan zaman. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat akan tercipta suasana belajar yang tenang dan menyenangkan (enjoyable learning), sehingga mendorong pembelajaran aktif, kreatif efektif, dan bermakna. Kondisi belajar yang demikian akan mendorong siswa untuk belajar mengetahui (learning to know), belajar berkarya (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be) dan belajar untuk hidup bersama orang lain secara harmonis (learning to live together). Secara konseptual, mata pelajaran IPS dekat dengan lingkungan. Oleh karena itu, pembelajaran IPS khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), seharusnya memanfaatkan secara optimal potensi lingkungan sebagai sumber belajar agar lebih bermakna. Potensi lingkungan setempat, khususnya budaya tradisional belum dimanfaatkan guru secara optimal sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran. Berpangkal dari kondisi lapangan, perlu adanya upaya pelestarian eksistensi permainan tradisional dan pengkajian yang lebih mendalam tentang manfaat yang dapat diperoleh melalui permainan tradisional, baik secara kognitif, psikologis, maupun sosial. Salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan adalah menciptakan sebuah media pembelajaran dengan dilakukan inovasi gabungan antara permainan tradisional dan materi IPS yang nantinya akan menghasilkan sebuah media yang layak dan efektif sebagai media pembelajaran Mengingat begitu pentingnya nilai budaya sebagai sumber belajar IPS, media permainan ini sangat penting dikembangkan untuk menjadikan pembelajaran IPS lebih bermanfaat bagi siswa. Dari sekian banyak permainan tradisional yang dipilih permainan “gaprek kempung”. Kata Kunci: Permainan Tradisional “Gaprek Kempung”, Media Pembelajaran IPS Ekonomi. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan menghadapi kebudayaan masalah dan memecahkan kehidupan yang mereka manusia yang dinamis dan syarat hadapi. Pendidikan terasa semakin perkembangan. yang penting ketika siswa harus memasuki mampu mendukung pembangunan di kehidupan di masyarakat dan dunia masa kerja, karena mereka harus mampu Pendidikan mendatang, memiliki kemampuan mengembangkan potensi siswa, sehingga mereka menghadapi dapat 516 segala permasalahan National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 kehidupan sehari-hari pada saat ini mengetahui maupun masa datang. belajar berkarya (learning to do), Perkembangan (learning to know), ilmu belajar menjadi diri sendiri (learning pengetahuan dan teknologi semakin to be) dan belajar untuk hidup mendorong pembaharuan bersama orang lain secara harmonis dalam pemanfaatan tekonolgi belajar. (learning to live together). Oleh Para guru dituntut agar mampu karena itu, setiap saat guru-guru harus menggunakan alat-alat yang dapat selalu disediakan oleh sekolah dan tidak pembelajaran tertutup kemungkinan bahwa alat-alat untuk tersebut sesuai dengan perkembangan termasuk pelajaran Ilmu Pengetahuan zaman. Menurut Arsyad (2014:2) Sosial (IPS). menyatakan bahwa guru sekurang- Secara upaya meningkatkan mutu (effective semua teaching) mata pelajaran, konseptual, kurangnya dapat menggunakan alat pelajaran yang murah dan efisien meskipun lingkungan. Oleh karena itu, sederhana tetapi pembelajaran IPS khususnya di dalam tingkat Sekolah Menengah Pertama mencapai tujuan pembelajaran yang (SMP), seharusnya memanfaatkan diharapkan. Jadi dalam menggunakan secara optimal potensi lingkungan alat sebagai sumber belajar agar lebih dan merupakan bersahaja, keharusan pembelajaran guru dapat IPS dekat mata melakukan modifikasi namun tetap bermakna. Potensi mencapai setempat, khususnya tujuan-tujuan dalam dengan lingkungan budaya tradisional belum dimanfaatkan guru pembelajaran. secara optimal sebagai sumber belajar Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat akan tercipta dalam suasana belajar yang tenang dan Pembelajaran lebih cenderung formal menyenangkan (enjoyable learning), dan sehingga mendorong pembelajaran mengutamakan pengembangan aspek aktif, kreatif efektif, dan bermakna. intelektual semata, dan buku teks Kondisi belajar yang demikian akan pegangan mendorong belajar utama. siswa untuk belajar 517 proses pembelajaran. menegangkan, guru menjadi karena sumber National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Berpangkal dari lapangan, perlu pelestarian eksistensi kondisi kiranya budaya lokal khususnya kearifan upaya lingkungan permainan menjadikan tradisional dan pengkajian yang lebih melalui tradisional, baik pembelajaran IPS Jika diperhatikan lebih jauh, permainan secara penting untuk semakin bermakna. mendalam tentang manfaat yang dapat diperoleh sangat ternyata anak-anak jaman sekarang lebih kognitif, akrab dengan permainan psikologis, maupun sosial. Untuk elektronik digital di komputer atau melestarikan permainan tradisional video game daripada permainan perlu tradisional. adanya usaha dalam Permainan tradisional permainan sudah jarang dimainkan dan kalah tradisional. Salah satu bentuk usaha bersaing dengan permainan modern. yang memperkenalkan dapat dilakukan adalah Hal ini menjadi sebuah ancaman sebuah media degradasi kultural pada dunia anak, dilakukan karena akan menggeser nilai-nilai menciptakan pembelajaran dengan inovasi gabungan antara permainan budaya bangsa, tradisional dan materi IPS yang kalangan anak-anak yang sangat nantinya akan menghasilkan sebuah digemari jenis permainan ini. Keterbatasan media yang layak dan efektif sebagai sarana pada dan media pembelajaran Mengingat begitu prasarana pentingnya sebagai seharusnya dapat diatasi dengan sumber belajar IPS, maka seharusnya memanfaatkan lingkungan sekitar. hal Permainan tradisional daerah juga ini nilai budaya ditindaklanjuti membuat media berbasis kebudayaan diantaranya dengan memiliki pembelajaran adalah lokal dalam terutama potensi pembelajaran besar untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran. yang Aktivitas permainan permainan dapat tradisional anak. Media permainan ini mengembangkan sangat penting dikembangkan untuk kognitif, psikomotorik, afektif dan menjadikan pembelajaran IPS lebih psikologis anak sehingga permainan bermanfaat tradisional dapat dijadikan sarana bagi siswa. Efendi (2011:264) berpendapat bahwa nilai 518 aspek-aspek National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 belajar siswa sebagai persiapan komunikatif, dan lain sebagainya, menuju dunia orang dewasa. Berdasarkan sehingga keterbatasan bermanfaat untuk perkembangan jiwa anak. Ketiga, tersebut harus ditemukan solusi yang tidak cerdas, tepat, kreatif dan inovatif. tersebut adalah asli produk permainan Salah satu solusi tersebut adalah Indonesia, sehingga merupakan salah pengembangan media pembelajaran satu aset budaya asli Indonesia yang yang menarik dan menyenangkan perlu untuk dilestarikan. bagi siswa SMP, pembelajaran tradisional. permainan permainan yakni berbasis Dari tradisional “gaprek Pada media penting, permainan permainan “gaprek kempung” menggunakan soal-soal permainan sekian kalah banyak dalam dipilih memecahkan masalah pada siswa. kempung”. melatih Hal ini keterampilan berdasarkan teori Alasan mengambil permainan gaprek pembelajaran kognitif, penggunaan kempung pertanyaan dapat membantu siswa untuk dikembangkan, karena: pertama, di dalam permainan dalam tersebut nilai-nilai Pembelajaran yang didasarkan pada kompetitif, kooperatif, dan hiburan. suatu permasalahan autentik dapat Kompetitif dalam menjadikan pembelajaran menjadi permainan tersebut ada dua regu lebih bermakna dan meningkatkan saling mengadu ketangkasan untuk keterampilan berusaha masalah terdapat dikarenakan menjadi pemenang. memahami dalam siswa. pembelajaran. memecahkan Keterampilan Kooperatif, semua anggota kelompok memecahkan masalah siswa dapat saling bekerjasama dalam permainan. membantu siswa dalam menganalisis Hiburan, dikarenakan selama situasi dari suatu permasalahn hingga permainan berlangsung, suasana menghasilkan suatu solusi yang gembira menyelimuti jiwa anak- bermakna dan mengajarkan siswa anak. Kedua, banyak sisi positif yang berpikir tingkat tinggi. tergantung dalam permainan tersebut, Berdasarkan latar belakang diantaranya melatih perkembangan masalah yang telah dikemukakan, psikomotorik, kogitif, keseimbangan, maka 519 peneliti berupaya untuk National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 melakukan penelitian dan yang dimunculkan peserta didik ketika pengembangan pembelajaran IPS belajar, yang juga dapat berupa dengan media permainan tradisional pikiran, perasaan, atau gerakan atau kempung” “gaprek pembelajaran IPS yang tindakan. sebagai Belajar dapat akan mempengaruhi menginternalisasikan nilai-nilai yang setiap pemikiran seseorang maupun terkandung dalam pancasila dan UUD tindakannya. Belajar dalam hal ini 1945 yang mengacu pada tujuan bukan hanya mentransfer ilmu antara pembelajaran ekonomi yang terdapat guru dengan siswa namun belajar dalm standar isi serta mengemas adalah mengembangkan potensi siswa pembelajaran IPS ini agar lebih yaitu dalam ranah kognitif, afektif, dan menarik dan memudahkan guru dalam psikomotornya. pengintergasiannya. mampu menjadi tunas bangsa yang Siswa diharapkan berkualitas dan dapat menjadi harapan masa depan bangsa. PEMBAHASAN Belajar Belajar dan Pembelajaran dimanapun, Belajar adalah suatu kewajiban dapat kapanpun, dan siapapun. terus-menerus tanpa memandang usia, berkaitan dengan pembelajaran. Kata jenis kelamin, keadaan sosial, maupun pembelajaran adalah terjemahan dari “ keadaan ekonomi. Pengertian belajar instruction” yang banyak dipakai oleh itu bermacam-macam tergantung dari dunia pendidikan di Amerika Serikat. mana belajar tersebut ditinjau. Belajar Pengertian pembelajaran secara umum menurut Thorndike (dalam Saekhan: adalah proses interaksi peserta didik 2008:51) dengan pendidik dan sumber belajar proses interaksi belajar oleh yang harus dilakukan manusia secara adalah Proses dilakukan sangat antara stimulus dan respon. Stimulus pada suatu lingkungan belajar. yaitu apa saja yang dapat merangsang Pembelajaran merupakan interaksi terjadinya kegiatan belajar seperti antara guru dengan siswa ataupun pikiran, perasaan, atau hal-hal lain siswa dengan siswa. Pembelajaran yang dapat ditangkap melalui alat dilakukan guna meningkatkan mutu indera. Sedangkan respon yaitu reaksi pendidikan di suatu negara. 520 National Conference On Economic Education Agustus 2016 ISBN: 978-602-17225-5-8 Menurut (2006:61) meningkatkan daya pikir siswa serta mengemukakan bahwa” pembelajaran pengembangan bakat dan minat siswa. merupakan proses komunikasi dua Komponen arah, mengajar dilakukan oleh pihak mempunyai guru sebagai pendidik, sedangkan sumber belajar, fasilitator, seorang belajar dilakukan peserta didik atau manajer, murid”. Sejalan dengan itu Knirk dan organisator, Gustafon (dalam Sagala, 2006:64) Pembelajaran mengemukakan tentang proses pembelajaran melibatkan komponen Sagala utama teknologi yang pembelajaran peran yaitu demostraktor, guru sebagai motivator, dan evaluator. dilakukan pembentukan sebagai pengetahuan siswa agar siswa dapat mencapai tiga tujuan pembelajaran. saling berinteraksi yaitu guru (pendidik), siswa (peserta didik), dan kurikulum. Pendidikan Komponen Sosial (IPS) struktur dan tersebut melengkapi lingkungan belajar Ilmu Mata formal. Pengetahuan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sebagai Menurut (2013:18) mata pelajaran yang wajib ditempuh mengemukakan bahwa”pembelajaran oleh peserta didik, merupakan mata adalah pelajaran usaha Agus sadar guru untuk yang disusun secara membantu siswa atau anak didik, agar sistematis, komprehensif, dan terpadu mereka dapat belajar sesuai dengan sebagaimana yang tertuang dalam kebutuhan minatnya. permendiknas nomor 22 Tahun 2006. Pembelajaran di fokuskan kearah Pembelajaran IPS yang disusun secara bagaimana seseorang mempengaruhi terpadu, memiliki tujuan agar peserta orang didik dapat memperoleh pemahaman lain dan agar terjadi proses pembelajaran. Pembelajaran yang l