ayu.v - sipus | fmipa unpak

advertisement
APLIKASI SISTEM DETEKSI DINI KELAINAN HATI BERBASIS
ANDROID
Ayu Veronica Oneputri, Prihastuti Harsani, Iyan Mulyana
Email: [email protected]
Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA-UNPAK
ABSTRAK
Perkembangan teknologi semakin modern, salah satunya perkembangan
telepon pintar atau smartphone yang mempunyai sistem operasi android. Android
adalah sebuah sistem operasi pada handphone yang bersifat terbuka dan berbasis pada
sistem operasi Linux. Kelainan Hati merupakan suatu istilah untuk sekumpulan
kondisi-kondisi, penyakit-penyakit, dan infeksi-infeksi yang mempengaruhi sel-sel,
jaringan-jaringan, struktur dan fungsi dari hati seperti Hepatitis A, Hepatitis B,
Hepatitis C, gagal hati (kanker hati), sirois hati dan hepatitis autoimun. Namun
sebelum seseorang mengidap penyakit tersebut, terdapat gejala-gejala yang timbul
dengan ciri-ciri tertentu sehingga dapat dikenali penyakitnya.
Sebelum seseorang mengetahui penyakit yang di derita. Baik dengan
melakukan beberapa gejala yang menemukan suatu penyakit yang di derita. Aplikasi
yang akan dibuat menggunakan Intel XDK dan bahasa pemrograman HTML 5
sehingga aplikasi ini bisa di convert ke .apk agar lebih mudah di install pada
smartphone tentang sistem deteksi dini kelainan hati.
Kata Kunci : Kelainan Hati, Android
PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi
semakin modern, salah satunya
perkembangan telepon pintar atau
smartphone yang mempunyai sistem
operasi android. Android adalah
sebuah sistem operasi pada handphone
yang bersifat terbuka dan berbasis pada
sistem operasi Linux.
Kelainan Hati merupakan suatu
istilah untuk sekumpulan kondisikondisi,
penyakit-penyakit,
dan
infeksi-infeksi yang mempengaruhi
sel-sel, jaringan-jaringan, struktur dan
fungsi dari hati. Dalam mendiagnosa
penyakit hati dilakukan pemeriksaan
seperti riwayat penyakit terdahulu,
riwayat penyakit keluarga dan
mendiagnosa lebih lanjut terhadap
pasien itu sendiri.
Seseorang yang mengalami
gangguan pada hati dapat mengidap
penyakit seperti Hepatitis A, Hepatitis
B, Hepatitis C, gagal hati (kanker hati),
sirois hati dan hepatitis autoimun.
Namun sebelum seseorang mengidap
penyakit tersebut, terdapat gejalagejala yang timbul dengan ciri-ciri
tertentu sehingga dapat dikenali
penyakitnya.
Hati merupakan salah satu organ
paling penting dalam tubuh manusia.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan
cairan empedu yang berfungsi
mencerna lemak, mengaktifkan lipase,
membantu daya absorpsi lemak di usus,
dan mengubah zat yang tidak larut
dalam air menjadi zat yang larut dalam
air. Apabila saluran empedu di hati
tersumbat, empedu masuk ke peredaran
darah sehingga kulit penderita menjadi
kekuningan.
1
Para penderita atau pasien harus
memahami berbagai macam gejala
yang bisa mendukung terjadinya
penyakit kelainan hati. Gejala tersebut
bisa didapat dari berbagai sumber,
mulai dari buku, informasi dari dokter,
internet dan masih banyak lagi. Salah
satu cara yang dapat digunakan adalah
dengan menggunakan media informasi
berbasis smartphone, melalui aplikasi
ini pengguna dapat mendeteksi dini
mengenai kelainan hati.
observasi. Proses studi kasus dilakukan
dengan memahami dahulu kasus yang
diselidiki, sedangkan pada proses
observasi dilakukan pengumpulan data
dengan cara melakukan informasi dan
permasalahan yang lebih dalam lagi
menggunakan buku atau internet
tentang penyakit tersebut.
2. Tahap Analisis
Tahap
analisis
sistem
merupakan tahap menganalisis sistem
baik yang sedang diterapkan maupun
melakukan pengembangan dari sistem
yang sudah ada. Pada tahap analisis ini
dilakukan pula proses pengumpulan
data, penyeleksian dan pengolahan
perancangan data yang berhubungan
dengan sistem yang akan dibuat
sehingga dapat terciptanya sistem yang
sedang berjalan berupa, data input,
proses, dan output dari hasil analisis.
3. Tahap Perancangan
Tahap perancangan ini meliputi
perancangan flowchart System sebagai
gambaran aplikasi untuk pengguna.
Berikut gambar perancangan flowchart
system yang dapat dilihat pada gambar
2.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian dalam sistem
yang
akan
dibangun
dengan
pendekatan System Development Life
Cycle
(SDLC).
Siklus
hidup
pengembangan system merupakan
serangkaian
aktifitas
yang
dilaksanakan oleh professional dan
pemakai
system
untuk
mengembangkan
dan
mengimplementasikan system.
Gambar 2. Flowchart system
4. Tahap Implementasi
Tahap implementasi pada tahap
ini merupakan suatu proses pembuatan
sistem dari hasil perancangan. Pada
aplikasi Sistem Deteksi Dini Kelainan
Hati dengan menggunakan software
Intel XDK digunakan untuk merancang
Gambar 1. Sytem Development Life
Cycle (SDLC)
Metode penelitian metode SDLC
terdiri dari enam tahapan:
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini
dilakukan proses studi kasus dan
2
desain tampilan serta menggunakan
bahasa pemrograman HTML 5.
Perancangan yang sudah dibuat secara
konsep agar mulai dibuat dan di
terapkan ke dalam rancangan yang
sebenarnya. Berikut tampilan software
Intel XDK yang terlihat pada gambar 3.
tahapan uji coba sistem kemudian
sudah dapat di pergunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut merupakan hal atau tampilan
beserta uraian mengenai aplikasi yang
dibuat.
Halaman SplashScreen
Halaman di saat aplikasi
pertama kali dibuka, maka akan tampil
sebuah gambar splashscreen atau
gambar pembuka. Gambar ini akan
muncul selama 3 detik sebelum
membuka menu utama.
Gambar 3. Intel XDK
5. Tahap Uji Coba
Tahap
uji
coba
sistem
dilakukan melalui empat tahapan,
yakni uji coba struktural, fungsional,
validasi dan kompatibilitas.
1. Uji Coba Struktural
Uji coba ini bertujuan untuk
mengetahui apakah sistem telah
terstruktur dengan baik dan benar
sesuai dengan rancangan yang telah
dibuat.
2. Uji Coba Fungsional
Uji coba fungsional didasarkan pada
proses navigasi dan validasi yang
terdapat pada sistem yang sedang
berjalan apakah sudah sesuai dengan
fungsinya.
3. Uji Coba Validasi
Uji coba validasi adalah uji coba
yang di terapkan dalam hasil
implementasi apakah hasilnya sudah
benar atau belum.
4. Uji Coba Kompatibilitas
Uji coba kompatibilitas dilakukan
untuk menguji apakah aplikasi
yang dijalankan kompatibel atau
tidak.
6. Tahap Penggunaan
Tahap penggunaan adalah
tahap dimana ketika sistem sudah
selesai dibuat kemudian telah lolos
Gambar 4. Tampilan Halaman
SpalshScreen
Halaman Menu Utama
Halaman menu utama terdapat
empat buah menu yaitu Diagnosa,
Pustaka, Panduan dan Tentang
Aplikasi.
Gambar 5. Tampilan Halaman Menu
Utama
3
penyakit dan informasi penanggulan
penyakit.
Halaman Menu Diagnosa
Pada menu diagnosa terdapat
pertanyaan yang diajukan bagi
pengguna, pertanyaan yang diajukan
mulai dari gejala yang umum menuju
gejala khusus.
Gambar 8. Tampilan Halaman Menu
Pustaka
Gambar 6. Tampilan Halaman Menu
Diagnosa
Halaman Menu Panduan
Pada menu panduan aplikasi,
terdapat informasi bagaimana cara
menggunakan aplikasi, terutama dalam
cara bagaimana untuk mendiagnosa
penyakit. Selain itu juga dijelaskan dari
masing-masing menu yang ada pada
aplikasi.
Apabila hasil diagnosa tersebut
tidak dapat ditemukan atau ciri-ciri
gejala tersebut tidak sesuai, maka akan
menampilkan sebuah halaman yang
memberikan informasi bahwa gejala
tersebut tidak dapat didiagnosa pada
aplikasi ini. Sehingga disarankan untuk
berkonsultasi langsung kepada dokter.
Gambar 9. Tampilan Halaman Menu
Panduan
Gambar 7. Tampilan Penyakit Tidak
Ditemukan
Halaman Menu Tentang Aplikasi
Menu Tentang Aplikasi ini
menjelaskan informasi mengenai
pembuat aplikasi dan informasi singkat
mengenai aplikasi. Selain itu adapula
informasi kontak berupa email, email
tersebut dapat digunakan untuk
Halaman Menu Pustaka
Pada menu pustaka terdapat
list-list berupa macam-macam penyakit
hati. Didalam list tersebut terdapat
informasi mengenai penyakit hati
berupa gambar, pengetahuan seputar
4
feedback bila aplikasi yang digunakan
terdapat bug / error.
pertanyaan tersebut dibuat berdasarkan
diagram tree.
Gambar 10. Tampilan Halaman Menu
Tentang Aplikasi
Gambar 12. Diagram Tree
Halaman Keluar
Pada menu keluar ini apabila
pengguna mengklik button Exit yang
berada pada sebelah kanan atas menu
utama maka akan ada dialog box yang
keluar.
Uji Coba Sistem
Dalam tahap ini merupakan
tahap pengujian aplikasi sistem yang
telah di implementasikan meggunakan
Intel XDK dan HTML 5. Dengan
adanya uji coba ini, dapat di ketahui
kekurangan sistem yang telah dibuat ,
selain itu juga dapat diketahui apakah
sistem sudah berfungsi dengan baik
atau sesuai dengan yang diinginkan.
a.
Uji Coba Struktural
Uji coba struktural adalah uji
coba untuk mengetahui apakah
struktur atau alur sistem yang dibuat
sudah sesuai dengan yang dirancang.
Berikut tabel hasil uji coba struktural
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Uji Coba Struktural
Gambar 11. Tampilan Halaman
Menu Keluar
Pembahasan
Pembahasan yang akan dibahas
adalah proses dimana proses diagnosa
itu berjalan. Dalam menentukan
penyakit diagnosa yang dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan yang
umum menuju pertanyaan yang
khusus. Pengggunaan kondisi pada
b. Uji Coba Fungsional
uji coba fungsional dilakukan
untuk mengetahui apakah sistem yang
dibuat sudah berfungsi dengan baik.
Pada tahap ini dilakukan percobaan
5
untuk mengetahui apakah fungsi dari
setiap tombol atau menu pada halaman
dapat berfungsi dengan baik. Berikut
tabel hasil uji coba fungsional
dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Uji Coba Fungsional
Tahap distribusi ini bisa dilakukan
dengan cara mentransfer file
SistemDeteksiKelainanhati.apk yang
terdapat di direktori/bin dalam folder
aplikasi yang dibuat menggunakan
kabel data. Selain menggunakan
kabel
data,
file
SistemDeteksiKelainanhati.apk juga
dapat
dilakukan
dikirim
menggunakan
bluetooth.
File
SistemDeteksiKelainanhati.apk ini
bisa langsung di install pada
handphone dengan mudah dan bisa
langsung digunakan. Berikut hasil
uji coba kompabilitas yang dilakukan
pada 3 (tiga) handphone yang
berbeda.
Tabel 4. Uji Kompatibilitas
c.
Uji Validasi
Uji coba validasi dilakukan untuk
mengetahui apakah sistem yang dibuat
dapat bekerja dengan benar, pada
percobaan aplikasi ini. Berikut tabel
hasil uji coba validasi dapat dilihat
pada tabel 3.
Tabel 3. Uji Validasi
Hasil dari analisis proses
implementasi menerapkan metode
diagram tree pada Aplikasi Sistem
Deteksi Dini Kelainan Hati Berbasis
Android diketiga jenis handphone
dengan spesifikasi yang berbeda dapat
disimpulkan
bahwa
spesifikasi
handphone yang dapat menampilkan
interface secara optimal yaitu :
handphone dengan layar 4.0 inchi
Handphone dengan OS minimal v4.2.1
(kitkat) dan Handphone dengan ram
minimal 512mb.
Hasil Uji Coba Validasi
Kesukaan dan keakurat hasil suatu tes
aplikasi deteksi dini kelainan hati
terhadap dokter tentang aplikasi ini
menunjukan bahwa aplikasi tersebut
sangat disukai dan dapat dipahami
sehingga
dapat
memberikan
pengetahun
terhadap
pengguna
aplikasi.
d. Uji kompatibilitas
Uji
coba
kompatibilitas
merupakan uji coba yang dilakukan
untuk mengetahui kompatibilitas
aplikasi terhadap beberapa perangkat
android yang memliki type berbeda.
6
menjadi aplikasi multiplatform, adanya
penambahan fitur dan diagnosa
penyakit yang lebih banyak lagi.
Kekurangan aplikasi yaitu: aplikasi ini
masih
sederhana
dan
bisa
dikembangkan dengan menggunakan
metode lain, yang dimana hal ini bisa
menjadi bahan perbandingan hasil
akurasi dan dapat diketahui metode
mana yang mendapatkan hasil terbaik,
sehingga dapat dikembangkan ke
penelitian lebih lanjut. Penambahan
gejala-gejala untuk penyakit jika ada
yang baru di knowledge base sehinga
pengetahuan sistem selalu up to date.
SIMPULAN
Aplikasi pendeteksi kelainan hati
ini dirancang menggunakan Siklus
Hidup Pengembangan Sistem (System
Development Life Cycle) yang terdiri
dari
perencanaan,
analisis,
perancangan, analisis dan uji coba.
Pemanfaatan aplikasi diagnosa
penyakit hati ini dapat menjadi solusi
untuk mendiagnosa secara dini.
Dengan data penyakit yang ada,
aplikasi ini cukup akurat dalam
menentukan penyakit hati. Aplikasi ini
berjalan dengan baik di berbagai versi
android dan diberbagai jenis perangkat
lainnya seperti phablet dan tablet,
sehingga dapat menjangkau pengguna
yang banyak. Dengan banyaknya
jangkauan penggunaan aplikasi ini,
dapat membantu dan memberikan
informasi dasar mengenai penyakit
hati.
Aplikasi yang dibuat, cuku
membantu dan menjadi alternatif yang
baik dalam mendiagnosa penyakit hati,
karena data yang diberikan berdasarkan
pakar dan sumber yang baik, sehingga
pengguna tidak perlu ragu dalam
menggunakan aplikasi ini. Akan tetapi
lebih dianjurkan kembali untuk
melakukan diagnosa lebih lanjut
kepada dokter spesialis hati.
Hasil uji coba pada aplikasi ini
yaitu melalui tiga tahap yakni uji coba
secara structural, fungsional dan uji
valid . Apakah aplikasi yang telah di
bangun
sesuai
dengan
tujuan
pembuatan aplikasi sehingga dapat
berguna bagi orang awam untuk
mendeteksi dini kelainan hati.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan. Laporan
Hasil Riset Kesehatan Dasar
RISKESDAS Indonesia Tahun
2007. Diakses 02 April 2015
Didik Dwi Prasetya, 2013. Membuat
Aplikasi
Smartphone
Multiplatform, cetakan pertama,
PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Dunklin, 1994. Artificial Inteliegence,
PT. Gramedia, Yogyakarta.
Eko Priyo Utomo, 2013. Mobile Web
Programming,
Penerbit
Andi,
Yogyakarta.
Giarratano, J.C and Riley G, Expeert
Systems:
Principles
and
Programming. 2nd edition, PWS
Publishing Co, USA. 1994.
Intel Indonesia & Kemendikbud. 2013.
Modul Intel XDK, Solo.
http://youandme.web.id/berbag
i-ilmu-intel-xdk-bersama-intelindonesia-dan-kemendikbuddi-solo/. Diakses 26 Mei 2015.
Kristanto, A. 2004. Kecerdasan
Buatan.
Graha
Ilmu.
Yogyakarta.
Marks, Dawn B. 2000, Biokimia
Kedokteran Dasar, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta.
SARAN
Aplikasi diagnosa penyakit hati
ini masih memiliki kekurangan dan
terbatas hanya untuk sistem operasi
Android.
Untuk
pengembangan
selanjutnya diharapkan adanya dapat
7
Martin dan Oxman, 1988, Artificial
Inteliegence, PT. Gramedia,
Yogyakarta.
Misnadiarly. 2007. Penyakit Hati
(liver), Edisi 1,Pustaka Obor
Populer, Jakarta.
Naruddin
Safaat
H,
2012.
Pemrograman Aplikasi Mobile
Smartphone Berbasis Android,
Informatika
Bandung,
Bandung.
Noer S. 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid 1, Edisi Ketiga,
FKUI, Jakarta.
Nurdjanah S. 2006. Sirosis Hati
dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam , edisi IV jilid II, Jakarta.
Rohman, Fauzijah. 2008. Sistem
Pakar
Menentukan
Jenis
Gangguan
Perkembangan
Pada Anak Dengan Metode
Certainty Factor. Jurusan
Sistem Informasi. Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika
dan Komputer. AMIKOM
Yogyakarta.
Sherlock S. 1990. Penyakit Hati dan
Sistem
Saluran
Empedu.
Penerjemah : Adrianto P, Edisi
Pertama,
Penerbit
Widya
Medika, Jakarta.
Tarigan P. 2002. Ilmu Penyakit
Dalam, Penerbit Gaya Baru,
Jakarta.
Turban, Efraim. Decission Support
and Expert System, PrenticeHall International, Inc, Fourth
Edition. 1995
8
Download