NURMELIA 15B08014 HUBUNGAN GAYA DENGAN GERAK GETARAN Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar : Menganalisis hubungan gaya dan gerak getaran MATERI UTAMA PENGALAMAN SEHARIHARI YANG MENDUKUNG KONSEP/PRINSIP/HUKUM/ TEORI/PENDUKUNG GERAK HARMONIK SEDERHANA GERAK HUKUM NEWTON TENTANG GERAK HUKUM HOOKE HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM GETARAN PEGAS BANDUL GERAK GETARAN GERAK HARMONIK SEDERHANA GHS LINIER GAYA PEMULIH PERSAMAAN PERIODA FREKUENSI SUPERPOSISI ENERGI GHS ANGULAR APLIKASI GHS 1 NURMELIA 15B08014 Uraian Materi Ajar 1. Pengertian gerak Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. 2. Pengertian getaran Gejala getaran banyak dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Senar gitar, beduk, pita suara, bandul jam dinding, dan mistar merupakan bendabenda yang dapat memperlihatkan gejala getaran. Perhatikan senar yang sedang dipetik dan beduk yang dipukul. Senar itu tampak bergerak ke atas dan kebawah secara berulang-ulang, kulit beduk juga bergerak naik turun secara berulang-ulang bila dipukul. Jika diperhatikan dengan cermat, ternyata senar dan kulit beduk bergerak naik turun disekitar titik seimbangnya. Gerak bolak-balik di titik keseimbangannya ini disebut sebagai getaran. 3. Gerak getaran Coba perhatikan balok yang dikaitkan dengan pegas dan bidang tetap, apabila ditarik kemudian dilepas balok akan bergerak bolak-balik yang merupakan suatu gerak getaran. 2 NURMELIA 15B08014 Perhatikan gambar di atas (a), balok diam netral tanpa ada gaya sehingga pada saat dilepas baok bekerja gaya pemulih F=-kx yang arahnya ke kiri (b). Karena adanya gaya F, balok akan bergerak dipercepat sampai melewati titik seimbang. Balok akan bergerak diperlambat dan berhenti sekejap di persimpangan x. Dengan demikian, balok akan bekerja gaya tolak pegas (c) yang menyebabkan balok akan bergerak balik, dan seterusnya balok akan bolak-balik membentuk suatu getaran. 4. Gerak harmonik sederhana Gerak harmonik sederhana merupakan suatu gerak bolak-balik secara periodik disekitar titik keseimbangannya akibat adanya gaya yang mempengaruhi gerak, yaitu gaya pemulih. Karakteristik gerak harmonik sederhana adalah sebagai berikut: a. Titik kesetimbangan tetap. b. Amplitudo, periode, frekuensi konstan. c. Bergerak dalam satu bidang datar 5. Persamaan Getaran Untuk mendapatkan persamaan-persamaan dari gerak harmonik dapat dilakukan pendekatan melalui gerak melingkar beraturan, karena proyeksi gerak melingkar pada sumbu-x dan sumbu-y berupa gerak harmonik. Proyeksi merupakan proses memperoleh bayang-bayang dengan menyorot benda yang bergerak dari sisi tertentu. Pada materi gerak harmonik ini gerak benda yang melingkar beraturan akan disorot dari arah yang sejajar dengan sumbu y, sehingga gerak benda akan terproyeksi ke sumbu y. 3 NURMELIA 15B08014 y b p p' a a' c x d Gambar 2.1 Proyeksi benda yang bergerak melingkar beraturan pada sumbu y Arah gerak melingkar bola adalah dari titik a-p-b-c-d-a. Ketika bola berada di titik a, bola akan diproyeksikan ke sumbu y, dan diberi simbol a’. Saat berada di titik p bola juga diproyeksi ke sumbu y dan diberi simbol p’. Di titik b benda sudah berada di sumbu y sehingga proyeksinya tetap pada titik b. Di titik c benda kembali diproyeksikan ke titik a’. Dititik d proyeksi benda tetap di titik d, dan akhirnya kembali ke titik semula. Sehingga gerak satu getaran benda adalah dari a’-p’-b-a’-da’. a. Persamaan simpangan Melalui pendekatan gerak melingkar beraturan dapat ditentukan persamaan simpangan gerak harmonik sederhana sebagai berikut. 4 NURMELIA 15B08014 y A y R x Gambar 2.2 Posisi benda yang bergerak melingkar beraturan b. Persamaan kecepatan Kecepatan merupakan perubahan perpindahan setiap selang waktu tertentu. Dan jika perubahannya terjadi secara sedikit-sedikit dan sulit untuk ditentukan selisihnya maka digunakanlah konsep turunan. Sehingga persamaan kecepatan gerak harmonik dapat ditentukan melalui turunan pertama dari persamaan simpangannya sebagai berikut. atau dapat pula diperoleh dengan pendekatan gerak melingkar beraturan. y vy v R x Gambar 2.3 Kecepatan benda yang bergerak melingkar beraturan 5 NURMELIA 15B08014 c. Persamaan pecepatan Percepatan merupakan perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu. Sama seperti kecepatan, jika perubahan itu terjadi sedikit demi sedikit maka percepatan dapat ditentukan melalui konsep turunan pertama dari kecepatan atau turunan kedua dari simpangannya sebagai berikut. atau dapat pula diperoleh dengan pendekatan gerak melingkar beraturan. y a ay s x Gambar 2.4 Percepatan benda yang bergerak melingkar beraturan. 6. Periode dan frekuensi gerak harmonik sederhana a. Bandul sederhana Dapat dikatakan bandul sederhana jika memenuhi : 6 NURMELIA 15B08014 - Massa tali jauh lebih ringan dari pada benda yang digantungkan sehingga dapat diabaikan. - Tali yang digunakan berbahan tidak elastis namun lentur (dapat ditekuk atau digulung). - Benda dianggap sebagai titik. Persamaan periode bandul sederhana Sedangkan untuk mencari frekuensi dari gerak harmonik sistem bandul ini adalah sebagai berikut: Kita tinjau dari pengertian frekuensi terlebih dahulu, frekuensi merupakan banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz. Dari pengertian di atas kita dapat mengetahui bahwa f = 1/T , maka b. Sistem pegas 7 NURMELIA 15B08014 Untuk frekuensi pada sistem pegas adalah, 7. Superposisi gerak harmonik sederhana Superposisi adalah interaksi dua gelombang dalam waktu tertentu, dan ketika interaksi tersebut tidak berlangsung kembali sifat gelombang tidak berubah dan kembali ke sifat semula. Persamaan superposisi dua gelombang dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu secara matematis dan grafik. a. Persamaan superposisi secara matematis Tinjau dua buah gerak harmonik sederhana yang memiliki amplitudo sama, sudut fase sama dengan nol, arah gerak segaris, tetapi frekuensinya berbeda. 8 NURMELIA 15B08014 superposisi kedua gerak harmonik tersebut adalah mengingat hubungan trigonometri, maka diperoleh, b. Superposisi secara grafik Superposisi dua gerak harmonik merupakan penjumlahan aljabar simpangan-simpangannya seperti pada gambar berikut. 8. Energi pada gerak harmonik sederhana Benda yang bergetar harmonik memiliki energi potensial dan energi kinetik. Jumlah energi potensial dan energi kinetik ini disebut energi mekanik. Energi yang dimiliki benda yang bergetar harmonik karena simpangannya dari titik keseimbangan dinamakan energi potensial. Pada gerak bandul, energi kinetiknya akan maksimum jika berada pada titik kesetimbangaanya dan energi potensialnya akan menjadi maksimum ketika berada pada simpangan maksimumnya. Besar energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik benda yang bergetar harmonik adalah sebagai berikut. 9 NURMELIA 15B08014 a. Energi potensial dengan b. Energi kinetik c. Energi mekanik Em = (sin2ωt + cos 2ωt) karena sin2ωt + cos 2ωt = 1, maka Pada sistem diatas berlaku Hukum Kekekalan Momentum, yang berbunyi : “Ketika getaran harmonik terjadi pertukaran energi potensial menjadi energi kenetik atau sebaliknya, tetapi energi mekanik, yaitu energi potensial dan energi kinetik tetap”. 10 NURMELIA 15B08014 9. Gaya Pemulih Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. a. Gaya pemulih pada pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mula – mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan didalam shockbreaker dan springbed. sehari-hari. Sebuah pegas Misalnya berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata. Pegas - pegas yang tersusun di dalam springbed akan memberikan kenyamanan saat orang tidur. Hukum Hooke Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai: F = - k x, dengan k = tetapan pegas (N/m) Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut. b. Gaya pemulih pada ayunan bandul matematis Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik tetap pada seutas tali, dimana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah panjang. Pada gambar di 11 NURMELIA 15B08014 bawah ini, terdapat sebuah beban bermassa m tergantung pada seutas kawat halus sepanjang dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan membentuk sudut , gaya pemulih adalah bandul tersebut . Secara matematis dapat dituliskan: Oleh karena , maka : 10. Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana a. Shockabsorber pada mobil Peredam kejut (shockabsorber) pada mobil memiliki komponen pada bagian atasnya yang terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan. Bagian bawahnya, terpasang dengan silinder bagian bawah yang dipasangkan dengan as roda. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini membantu untuk mengendalikan guncangan pada roda b. Jam Mekanik Roda keseimbangan dari suatu jam mekanik memiliki komponen pegas. Pegas akan memberikan suatu torsi pemulih yang sebanding dengan perpindahan sudut dan posisi kesetimbangan. Gerak ini dinamakan Gerak Harmonik Sederhana sudut (angular). 12 NURMELIA 15B08014 c. Garpu tala Garpu tala dengan ukuran yang berbeda menghasilkan bunyi dengan pola titinada yang berbeda. Makin kecil massa m pada gigi garpu tala, makin tinggi frekuensi osilasi dan makin tinggi pola titinada dari bunyi yang dihasilkan garpu tala 13 NURMELIA 15B08014 DAFTAR PUSTAKA Kanginan, Marthen. 2002. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta : Erlangga. Sitorus, Ronald H. dan Desi Anisya, S.Si. 2004. Ringkasan Fisika untuk SMA/MA. Bandung : CV. Yrama Widya. Supiyanto.2009. Fisika SMA untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga. 14