MEMINIMALISIR EFEK SUAR SURYA Alshiva Keisha 134 263 PROPOSAL KEGIATAN PENELITIAN TERKAIT PERGERAKAN BUMI, BULAN, DAN MATAHARI Ditulis Sebagai salah Satu Syarat Keberhasilan dalam Pembelajaran pada Term I untuk Siswa Kelas 8-9 Middle School Program SEKOLAH HIGHSCOPE INDONESIA JALAN TB. SIMATUPANG NOMOR 8 CILANDAK BARAT JAKARTA 2015 LEMBAR PENGESAHAN MEMINIMALISIR EFEK PERCIKAN SUAR SURYA Identitas Pengusul Nama : Alshiva Keisha Sekolah : HighScope Indonesia Alamat Sekolah : Jalan TB. Simatupang Nomor 8 Cilandak Barat Jakarta Selatan Setelah diperiksa dan diteliti maka layak untuk dilaksanakan. Jakarta, September 2015 Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II Guru Ilmu Pengetahuan Alam Guru Bahasa Indonesia Nova Sulviana Saepulloh Sainam Mengetahui, Kepala Sekolah K-9 Program Eva Tantri Mahastri PROPOSAL KEGIATAN PENELITIAN TERKAIT PERGERAKAN BUMI, BULAN, DAN MATAHARI SEKOLAH HIGH SCOPE INDONESIA TB. SIMATUPANG JAKARTA A. Latar Belakang Matahari adalah sumber kehidupuan kita, tanpa matahari kita tidak bisa bertahan hidup di planet bumi ini. Itupun juga dengan bulan, tanpa bulan, planet kita tidak akan mengalami perbedaan pasang surut air laut. Bumi berputar dengan mengorbit matahari, dan oleh karena itu kita mengalami perubahan waktu siang dan malam. Dengan mengorbit matahari, bumi kita juga mendapatkan sinar matahari yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup yang ada di bumi untung bertahan hidup. Pancaran sinar matahari dapat mengasih kehangatan ke planet kita agar kita, manusia dapat bertahan hidup. Pancaran sinar matahari juga mengasih kehidupan bagi tanaman-tanaman. Dengan sinar matahari mereka dapat melakukan fotosintesis yang akan menghasilkan oksigen yang kita hirup untuk bertahan hidup. Sedangkan, bulan mengorbit ke bumi. Dengan adanya puteran orbit ke bumi, bumi mendapatkan efek perbedaan pasang surut air laut. Hal ini terjadi akibat tarikan gravitasi antar bumi dan bulan yang menyebabkan perairan di laut “mengembung” yang mengakibatkan naiknya gelombang laut di daerah tersebut1. Dengan adanya bulan dan matahari, kehidupan di bumi menjadi seperti sekarang. Bulan mengorbit ke bumi yang mengakibatkan perbedaan pasang surut air laut dan bumi mengorbit ke matahari mengakibatkan pergantiang siang dan malam. Akibat pergerakan antara bumi-bulan-matahari banyak fenomena yang mengikuti akibat pergerakan itu. Antara bumi dan bulan, fenomena alam yang terjadi adalah perbedaan pasang surut air laut serta naik turunnya 1 http://www.astronomytoday.com/astronomy/earthmoon.html dan stabilnya pengorbitan bumi terhadap matahari. Naik turunnya air laut terjadi akibat tarikan gravitasi antar bumi dan bulan. Gravitasi bulan dan bumi saling tarik-tarikkan yang menyebabkan pasang surutnya air laut. Hal ini terjadi karena saat gravitasi kedua objek saling tarik-tarikkan, perairan di laut ada yang mengembung yang menyebabkan naiknya air laut di daerah tersebut2. Efek lain antara bumi dan bulan adalah stabilnya pergerakan bumi di orbit bumi, tanpa pengstabilan ini, bagian panas bumi seperti Negara-negara yang di bagian selatan, akan secara tibatiba berubah menjadi dingin karena ketidakstabilan pengorbitan bumi terhadap ke bumi. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan antar ekosistem karena binatang-binatang dan manusia pun jika ini hal ini terjadi, harus dipaksa untuk beradaptasi3. Fenomena alam yang juga terjadi akibat bumi-bulan-matahari adalah gerhana, hal ini terjadi dimana salah satu objek langit ini melewati sinaran cahaya objek langit lainnya yang menyebabkan terjadinya bayangan. Secara general, ada dua jenis gerhana, yaitu gerhana matahari dan bulan. Gerhana matahari adalah saat cahaya matahari yang menuju bumi, ditutupi oleh bulan sedangkan gerhana bulan adalah saat matahari, bumi dan bulan ada dalam satu garis yang sama dengan urutan tersebut4 Sedangkan, fenomena alam yang terjadi akibat pergerakan antar bumi dan matahari adalah terjadinya siang dan malam. Hal ini terjadi karena paparan sinar matahari hanya terkena pada bagian tertentu bumi yang menyebabkan bagian lainnya menjadi gelap yang berarti malam. Matahari juga menyebabkan kondisi-kondisi seperti aurora yang terjadi akibat pancaran sinar matahari yang terkena di atmosfir kita yang menyebabkan cahaya-cahaya. Kehidupan di bumi sangat bergantung terhadap sinar matahari, tanpa sinar matahari kita tidak bisa bertahan hidup di planet ini karena suhu akan menjadi terlalu dingin, air-air akan membeku dan tumbuhan tidak 2 http://www.astronomytoday.com/astronomy/earthmoon.html http://www.astrobio.net/topic/exploration/moon-to-mars/if-we-had-no-moon/ 4 http://www.nasa.gov/audience/forstudents/5-8/features/nasa-knows/what-is-aneclipse-58 3 akan tumbuh yang menyebabkan kekurangan makanan, oleh karena itu kita sangat bergantung kepada matahari. Matahari memberi bumi kehangatan dan sinar matahari yang cukup, agar suhu bumi dapat ditinggali oleh manusia. Jika tidak ada matahari, bumi akan menjadi terlalu dingin. Matahari mengasih pancaran cahaya untuk tanaman agar bisa berfotosintesis. Lewat fotosintesis itulah manusia dapat mendapatkan oksigen yang mereka butuhkan. Matahari adalah penunjang kehidupan kita, tetapi juga bisa memberi efek buruk kepada kehidupan kita. Percikan suar adalah satu fenomena negatif yang terjadi karena matahari. Percikan suar surya terjadi dimana magnet yang tersimpan dalam medan matahari disemburkan ke permukaan matahari yang menyebabkan gelombang cahaya, radiasi, xray dan gamma ray tersebar ke seluruh tata surya 5. Saat percikan suar terjadi, CME (coronal mass enjection) juga ikut tersebar ke seluruh tata surya, CME ini dapat merusak sinyal telekomunikasi dan satelit satelit yang berada di atmosfir bumi6. CME adalah singkatan dari “Coronal Mass Ejection”. Coronal Mass Ejection adalah dimana plasma plasma dan gas panas dikeluarkan secara berbarengan saat suar surya terjadi. CME ini dapat “menggoreng” satellite, dan teknologi teknologi kita. Para peneliti belum mengetahui apa penyebab inti percikan suar surya karena mereka belum bisa meneliti lebih dalam medan magnet matahari, tetapi mereka mengetahui bahwa percikan suar surya terjadi akibat semburan magnet yang sudah disimpan dan biasanya terjadi di sekitar Sunspots yang berarti bintik-bintik berwarna hitam yang berbeda dengan sekelilingnya, juga peneliti mengetahui bahwa percikan suar surya lebih sering terjadi dalam siklus Solar maximum cycle. Percikan suar menyebabkan banyak efek negatif. Efek-efek negatif yang disebakan percikan suar yang dapat dirasakan di bumi adalah 5 http://www.qrg.northwestern.edu/projects/vss/docs/space-environment/3-what-issolar-flare.html 6 http://www.spaceweather.com kerusakan satelit di atmosfir, kerusakan sinyal saat menggunakan telepon genggam dan GPS. Untuk jaman dahulu, percikan suar tidak mempunyai efek yang terlalu fatal bagi kehidupan di bumi, tetapi, dengan jaman selalu berkembang dan sekarang berbasis teknologi, efek percikan suar surya semakin fatal. Jika CME akibiat percikan suar surya mengarah dengan tepat ke kita, kita akan mengalami listrik mati total dan sinyal hilang yang dapat berdampak sangat negatif. Kita akan kehilangan nominal uang sangat besar, listik akan mati dimana-mana, tidak ada lampu, pemanas atau pendingin udara dan pastinya tidak akan ada air bersih. Jika efek percikan suar surya sangat parah, akan menyebabkan kerusakan dalam pembangkit listrik yang akan memakan waktu sangat lama untuk membenarkannya kembali. Jika percikan suar surya akan mengenai bumi kita, untuk memperbaiki semua kerusakan karenannya akan memakan waktu 4 sampai 10 tahun7 Saat suar surya terjadi, di dalam perickan hebat itu, CME juga ikut ter-perickan ke seluruh tata surya kita. CME adalah singakatan dari Coronal Mass Ejection, dan CME ini dapat menyebabkan hal-hal negatif seperti kerusakan satellite, kematian pada jaringan listrik dan membuat sinyal sinyal terganggu. Peneliti-peneliti dari NASA sejak dahulu sudah mencoba membuat peringatan terlebih dahulu sebelum percikan suar terjadi dan berdampak kepada planet kita, tetapi percikan suar yang terjadi sekarang karena Solar maximum cycle lebih rendah dari biasanya, percikan suar yang terjadi sekarang adalah terendah dari siklus-siklus lainnya, oleh karena itu ini menyebabkan masalah untuk mengetahui waktu tepatnya percikan suar akan terjadi. Pemerintah di Amerika sudah mempunyai tim peneliti sendiri untuk meneliti kapan terjadinya percikan suar dan karena itu mereka bisa 7 https://www.nasa.gov/mission_pages/sunearth/news/flareimpacts.html#.VfVcmIsRXa4 bersiap-siap, tetapi Negara-negara lain belum mempunyai tim peneliti seperti ini.8 Daerah yang bisa terkena percikan suar tidak bisa diprediksi karena percikan suar bisa terjadi di bagian mana pun di belahan dunia. Menidentifikasi tepatnya terjadi percikan suar sangat tidak mungkin karena kita harus dapat mengetahui kecepatan CME yang tersebar akibat percikan suar, dimana percikan suar terjadi dan akan mengarah kemana9, oleh karena itu kita hanya bisa bersiap-siap sebelum percikan suar terjadi, tetapi dari semua kasus percikan suar, daerah-daerah yang mendapatkan dampak terbesar biasanya terjadi di daerah Utara. B. Nama Kegiatan Kegiatannya yang dilakukan adalah dengan menaruh Lagrange Shield di atas daerah atmosfir kita atau dekat dengan The Lagrange point untuk menambah proteksi terhadap atmosfir kita. C. Tujuan Kegiatan Tujuan yang ingin dicapai adalah dengan menaruh lagrange shield di Lagrange points, atmosfir kita akan lebih terproteksi dari percikan suar yang dapat menyebabkan banyak efek negative terhadap planet kita. Lagrange shield adalah perisai magnetis buatan yang sebelumnya diusul untuk meng-terrastrial planet mars karena planet mars tidak mempunyai atmosfir, atmosfir mereka sudah tiada karena inti dari planet mereka mendingin. Tanpa adanya atmsofir, planet mars sangat sangat rentan terhadap badai solar yang mengakibatkan permukaan mereka mempunyai banyak galian dalam. Dengan menambahkan The Lagrange Magnetic Shield, atmosfir kami akan lebih terproteksi dari efek-efek percikan suar yang dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Efek jangka panjang dari perisai buatan ini adalah planet kita akan lebih terproteksi dari percikan suar, oleh karena 8 http://www.reuters.com/article/2014/07/25/us-electricity-solarstorms-kempidUSKBN0FU20Q20140725 9 http://www.reuters.com/article/2014/07/25/us-electricity-solarstorms-kempidUSKBN0FU20Q20140725 itu efek yang didapat dari percikan suar akan lebih sedikit yang menyebabkan kehilangan uang lebih sedikit. D. Uraian Teknis Proyek yang akan dilakukan adalah memasang The Lagrange Magnetic Shield diatas atmosfir kita atau di daerah dekat dengan The Lagrange point agar dapat menambah proteksi atmosfir kami yang akan mengurangi efek percikan suar ke bumi. Lagrange point adalah titik pertengahan dimana ada tarikan gravitasi yang dapat membuat objek tersebut tetap dititik tertentu. Langrange point dapat berada diantara bumi dan matahari, ataupun bumi dan bulan, dan berbagai titik lain. Ada 5 Langrange Point. L1 adalah tiitk tarikan gravitasi antar bumi dan matahari. L2 adalah titik tarikan antar bumi dan matahari juga. Titik L3 ada di belakang sampai belum matahari, sekarang pernah titik dan itu digunakan. Sedangkan titik L4 dan L5 adalah titik dimana asteroid sering ditemukan. Titik L4 dan L5 sangat stabil tidak seperti titik lainnya, karena jika di titik lainnya, pengstabilan di titik tersebut harus selalu termonitor atau akan terjatuh.10 10 http://map.gsfc.nasa.gov/mission/observatory_l2.html Atmosfer bumi mempunyai plasma plasma panas yang dapat memantulkan efek percikan suar surya dan oleh karena itu planet bumi dapat tidak terkena dampaknya, sedangkan Lagrange Magnetic Shield dapat mendorong CME yang datang akibat suar surya ke arah lain oleh karena itu efek CME tidak akan dirasakan di bumi. Cara Lagrange Magnetic Shield mendorong kembali CME adalah, saat CME datang ke arah bumi akibat suar surya, Lagrange Magnetic Shield akan memngumpulkan CME itu dan akan melemperkannya ke arah lain. CME ini dapat dilemparkan kembali karena saat CME keluar akibat suar surya, unsur mereka terbilang ketat secara satu sama lain. Pengoperasian Lagrange Magnetic Shield ini manual karena ditaruh dititik L1, dimana tarikan gravitasi kurang stabil, oleh karena itu pengkontrolan manual selalu dilakukan agar Magnetic Shieldnya tidak berubah tempat. Lokasi paling tepat untuk menaruh Lagrange Magnetic Shield adalah di titik L1 dimana Lagrange Mangnetic Shield tepat di antara matahari dan bumi, oleh karena itu saat suar surya terjadi, Lagrange Magnetic Shieldnya bisa memproteksi bumi. Alat ini perkerjaan intinya adalah sebagai magnetic shield dan dibuat untuk memteraformasi mars karena mars atmosfer mars sudah tidak ada. Alat ini bisa digunakan untuk menyerap sinar matahari tetapi belum diketahui secara detail apakah dapat berkerja seperti itu. Alat yang kami akan gunakan adalah The Lagrange Magnetic Shield, The Lagrange Magnetic Shield adalah perisai magnetis buatan yang akan menambah proteksi atmosfir bumi. Teknologi ini dipilih karena untuk penggunaanya akan menggunakan energi dari matahari. Teknologi ini belum pernah digunakan dan masih termasuk ide usulan. Penggunaan Lagrange Magnetic Shield di bumi dan di Mars tidak akan ada perubahan signifikan karena Lagrange Magnetic Shield digunakan untuk menjadi atmosfer buatan dan juga perisai magnet buatan. Perbedaanya adalah mars tidak mempunyai atmosfer sama sekali sekarang, oleh karena itu Lagrange Magnetic Shield adalah atmosfer satu-satunya, sedangkan bumi mempunyai atmosfer tersendiri oleh karena itu, dengan menggunakan Lagrange Magnetic Shield, kita mempunyai dua atmosfer yang dapat menjaga bumi dari suar surya. Cara memasarkan alat ini adalah untuk meminta seluruh Negara membeli teknologi. Setiap Negara akan diminta untuk membayar sesuai dengan kemampuan atau uang yang dibutuhkan untuk membuat teknologi ini dan memasangnya diluar angkasa karena teknologi ini akan mengefek seluruh daerah bumi. E. Penutup Dengan adanya proposal ini, semoga ide-ide yang dituliskan oleh penulis dapat berguna bagi masyarakat pada waktu sekarang maupun nanti dan semoga dapat membantu mengurangi efek percikan suar surya. DAFTAR PUSTAKA 1. Bowers, Steve, 2004, The Lagrange Magshield, http://www.orionsarm.com/egarticle/4851d85e0791b 2. Foing, Bernard, 2007, If We Had No Moon, http://www.astrobio.net/topic/exploration/moon-tomars/if-we-had-no-moon/ 3. Fox, Karen C, 2013, Impact of strong solar flares, https://www.nasa.gov/mission_pages/sunearth/news/flareimpacts.html#.VfVcmIsRXa4 4. Henney, Paul J, 2014, How Earth and Moon interact, http://www.astronomytoday.com/astronomy/earthmoon.html 5. Kemp, John, 2014, Time to be afraid - preparing for the next solar storm, http://www.reuters.com/article/2014/07/25/us- electricity-solarstorms-kemp-idUSKBN0FU20Q20140725 6. Northwestern, 2009, What is a solar flare?, http://www.qrg.northwestern.edu/projects/vss/docs/spaceenvironment/3-what-is-solar-flare.html 7. Phillips, Dr.Tony, 2012, What’s Up In Space?, http://www.spaceweather.com 8. Wollack, Dr. Edward J, 2015, The Lagrange Points, http://map.gsfc.nasa.gov/mission/observatory_l2.html