Bahasa Inggris RUANG LINGKUP MATERI 1. Prinsip pembiakkan tanaman secara generatif 2. Melakukan pembiakkan tanaman secara generatif 3. Memelihara benih hasil pembiakkan secara generatif Proses fisiologi pada tanaman dewasa untuk menghasilkan turunannya agar tidak terjadi kepunahan sehingga tetap lestari. MACAM PEMBIAKAN TANAMAN Pembiakan secara kawin/seksual/generatif • Adalah Kemampuan tanaman menghasilkan keturunan baru melalui peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. • Contoh : Biji Pembiakan secara tak kawin/Aseksual/Vegetatif • Kemampuan tanaman menghasilkan keturunan baru tanpa melalui peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina • Contoh : Stek, cangkok, okulasi, sambung dan sebagainya. Paristiyanti Nurwadani (Teknik Pembibitan Tanaman dan Produksi Benih Jilid 1) 1. PRINSIP PEMBIAKAN TANAMAN SECARA GENERATIF • Kemampuan tanaman untuk menghasilkan biji melalui proses penyerbukan/polinasi dan pembuahan/fertilisasi Pengertian • Polinasi adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari pada kepala putik Macam – macam penyerbukan/polinasi a. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4: 1. Penyerbukan sendiri/otogami 2. Penyerbukan tetengga/gietogami 3. Penyerbukan silang/alogami 4. Penyerbukan bastar/hibridogami b. Berdasarkan perantara yang membantu penyerbukan, penyeebukan dibedakan menjadi 4: 1. Anemogami 2. Hidrogami 3. Zoidogami 4. Antropogami Pengertian a. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 1. Penyerbukan sendiri adalah jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga itu sendiri 2. Penyerbukan tetangga adalah jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain tetapi masih pada pohon yang sama. 3. Penyerbukan silang adalah jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga pohon lain tetapi dari jenis yang sama 4. Penyerbukan bastar adalah jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lyang berbeda jenisnya atau sedikitnya mempunyai satu sifat beda b. Berdasarkan perantara yang membantu penyerbukan, penyeebukan dibedakan menjadi 4 1. Anemogami adalah penyerbukan yang berlangsung dengan bantuan angin. • Ciri – ciri bunga yang penyerbukannya dibantu angin : a. Warna bunga tidak mencolok b. Tidak mengeluarkan bau c. Tidak menghasilkan kelenjar madu d. Tangkai benang sari panjang sehingga mudah diterbangkan angin e. Serbuk sari banyak,berupa bubuk halus berukuran kecil, kering dan ringan Contoh :Rumput – rumputan, padi , jagung, dsb. 2. Hidrogami aadalah penyerbukan yang berlangsung dengan bantuan air. Contoh : Eceng gondok dan teratai. 3. Zoidiogami adalah penebukan yang berlangsun dengan bantuan hesanHewan yang membantu penyerbukan adalah serangga, burung,dan kelelawar. 4. Antropogami adalah jika penyerbukannya dibantu oleh manusia. Biasanya dilakukan pada tanaman yang tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri atau tidak ada perantara Contohnya : tanaman panili atau anggrek. Macam pembuahan Pembuahan tunggal Pembuahan ganda Proses Pembuahan Tunggal - Serbuk sari yang terdiri atas inti sel generatif dan vegetatif akan masuk ke ruang bakal biji. - S erbuk sari segera berkecambah membentuk buluh serbuk sari. - Buluh serbuk sari menembus nuselus menuju arkegonium bersamaan dengan membelahnya inti sel generartif menrkembjadi sel steril dan sel spermatozoid. - Spermatozoid masuk dalam sitoplasma telur dan membuahi inti sel telur membentuk zigot. - Zigot akan berkembang menjadi embrio. Proses Pembuahan Ganda • • • • • • • • Didalam benang sari terdapat kantong serbuk sari yang berisi sel induk spora diploid ( mikrospora ). Setiap sel induk akan membelah secara meiosis menghasilkan 4 mikrospora. Mikrospora berkembang menjadi serbuk sari yang mempunyai 2 lapisan dinding. Dinding bagian dalam disebut inti yang mengandung selulosa dan bagian luar disebut eksin yang membentuk kutin. Inti serbuk sari akan membelah secara mitosis menjadi inti sel generatif dan inti sel vegetatif ( sel tabung ) Inti vegetatif berfungsi penunjuk jalan diikuti inti generatif yang akan membelah secara mitosis menghasilkan 2 sperma. Selanjutnya inti vegetatif hancur dan inti generatif yang lain akan melebur membentuk endosperma. Sedang spng lain akan berkembang menjadi embrio. Proses Penyerbukan Haploid Proses Penyerbukan Diploid 2. Melakukan Pembiakan Tanaman Secara Generatif • Menyiapkan alat pembiakan tanaman secara generatif • Menyiapkan tempat pembibitan • Menyiapkan media • Menyemai • Menyapih bibit Menyiapkan dan Merawat Alat Pembiakan Tanaman Secara Generatif 1. Cangkul Fungsi Perawatan lembab. : - Membongkar sisa – sisa tanaman - Menggemburkan tanah - Mencampur media - Membuat bedengan - Membuat saluran air - Membuat lubang semai : - Sebelum digunakan pastikan tanah dalam kondisi - Perbaiki cangkul yang kendor. - Setelah digunakan bersihkan dari kotoran yang melekat. - Simpan dalam keadaan kering dan bersih. 2. Garpu Tanah • Fungsi :Membongkar tanah yang keras, sisa perakaran tanaman atau bebatuan yang agak kasar. Perawatan : - Pastikan kondisi tanah lembab - Bersihkan garpu dari kotoran yang melekat - Setelah bersih dan kering dimpan pada tempat penyimpanan 3. Sekop atau Sendok Tanah Fungsi : Mencampur, pemindahkan tanah, pupuk kandang dan lain – lain. Perawatan : - Hindari mata sekop membentur batu - Pengambilan media dari bagian atas sehingga tangkai sekop tidak patah - Bersihkan mata sekop, peringkan dan simpan pada tempat bersih dan kering 4.Golok Fungsi : Memotong ranting atau batang tanaman yang menghalangi pertumbuhan bibit. Perawatan : Bersihkan golok setelah digunakan dan simpan bersama sarungnya. 5. Gergaji kayu Fungsi : Memotong kayu / bambu Perawatan : Bersihkan dan simpan kembali gergaji kayu setelah digunakan. 6. Sprayer Fungsi : Alat semprot untuk mengendalikan hama dan penyakit. Perawatan : - Pastikan sprayer dalam kondisi baik/tidak macet - Bersihkan, keringkan sprayer setelah digunakan - Simpan setelah digunakan 7. Gembor Fungsi : Alat penyiraman untuk menyiram tanaman. Perawatan : - Tidak mengisi air melebihi daya tampungnya - Air tidak tercampur kotoran seperti tangkai daun yang dapat menghalangi keluarnya air - Bersihkan gembor dan simpan kembali Menyiapkan Tempat Pembibitan Pembersihan lahan Penyiapan media tumbuh Pembuatan bedengan dan naungan Pengertian Tempat pembibitan adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan penyemaian benih / kecambah dan penyapihan bibit yang bersifat sementara sampai menjadi bibit siap tanam di lapangan. Syarat Tempat Pembibitan - lahan bersih dari gulma, sisa tanaman dan kotoran - Suhu , kelembaban dan intensitas cahaya dapat diatur sesuai kebutuhan - Sirkulasi udara lancar - Terlindung dari angin kencang, sengatan matahari dan hujan - Media tumbuh gembur dan subur - Tidak tergenang air Tujuan Pembersihan lahan bertujuan untuk meyiapkan tempat pembibitan bebas dari sisa – sisa tanaman, rerumputan, semak batuan maupun sisa – sisa perakaran dan membebaskan tempat pembibitan dari sarang patogen. Teknik Pembersihan Lahan Pembabatan Penggunaan pestisida Pembakaran Jenis dan Ukuran Tempat Pembibitan 1. Raised Bed adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan atau guludan pada lahan datar tanpa naungan. 2. Sunked Bed adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan yang terletak di bawah permukaan tanah dengan kedalaman tertentu dan pada bagian atasnya diberi naungan. 3. Shade House adalah tempat pembibitan yang berbentuk bedengan pada lahan datar dan dilengkapi naungan yang dapat dibuka dan ditutup. 4. Green House adalah tempat pembibitan yang berbentuk rumah kaca yang dapat dikendalikan temperatur dan kelembaban udaranya sesuai kebutuhan. Pengertian • Bedengan adalah luasan lahan tertentu yang dibuat untuk menghindari terjadinya genangan air pada tempat pembibitan yang menyebabkan jeleknya aerasi. • Ukuran bedengan : Lebar 100 – 150 Cm Panjang 5 – 10 Cm Tinggi 20 Cm Macam bedengan yang direkomendasikan 1. Bedengan yang digunakan sebagai tempat untuk menumbuhkan benih secara langsung - Digunakan untuk menyemai benih yang jenis tumbuhnya agak lama dan mudah dipindahkan. - Tanah dikondisikan gembur dan subur - Contoh : caisin, tomat dll 2. Bedengan sebagai tempat tumbuhnya benih yang disemai di polibag , pot dan bak perkecambahan. - Tanah bedengan tidak perlu subur dan gembur - Bedengan ditinggikan 20 cm dari permukaan tanah Fungsi Naungan • Melindungi tanaman muda dari sengatan matahari dan air hujan • Intensitas matahari yang masuk sesuai kebutuhan tanaman muda • Mencegah penguapan yang terlalu besar pada tanaman muda Penyiapan Media • Syarat media yang baik : a. Bebas hama dan penyakit b. Gembur c. Dapat menahan air dan udara dalam jumlah sebanding dan mencukupi d. Mudah melepaskan kelebihan air e. Aerasinya baik f. cukup mengandung unsur hara • Media yang digunakan campuran antara tanah, pasir dan pupuk kandang . • Untuk menyemai benih perbandingannya 1 : 1 : 2 • Tujuan besar perbandingan untuk memperoleh media subur dan jika bibit disapih mudah dicabut • Untuk media penyapihan bibit menggunakan perbandingan 1 : 1 : 1 Faktor faktor yang mempengaruhi terhambatnya benih berkecambah Benih terinfeksi patogen Benih mengalami dormansi Beberapa cara mempercepat terjadinya perkecambahan 1. Perlakuan Mekanis - Memecahkan benih yang mempunyai kulit Impermial terhadap air dan oksigen - Caranya : Mengikir, menggosok kulit benih dengan amplas, melubangi kulit benih dengan pisau dan mengguncang benih. 2. Perlakuan Kimia - Menggunakan bahan kimia sehingga kulit benih lebih lunak - Caranya : meredam benih dalam larutan kimia. - Bahan kimia yang biasanya digunakan asam sulfat , asam nitrat, potasium hydroxide. 3. Perlakuan fisis - caranya : perendaman air panas, perlakuan dengan tempeatur tertentu Penyemaian Menyemai adalah kegiatan menumbuhkan benih dalam media tumbuh pada tempat pembibitan. Pemilihan Benih • Benih bermutu digolongkan menjadi 3 macam a. Benih bermutu secara genetis b. Benih bermutu secara fisiologis c. Benih bermutu secara fisik Kriteria Benih Bermutu 1. Benih bermutu secara genetis Berasal dari benih murni Diketahui asal usulnya Produksinya tinggi Tahan hama penyakit Respon terhadap pemupukan Beradaptsi baik dengan lingkungan 2. Benih bermutu secara fisiologis - Daya kecambah tinggi - Viabilitas tinggi 3. Benih bermutu secara fisiologis - Bersih dari kotoran - Bernas - Warna benih cerah - ukuran benih normal Perkecambahan Berkecambah adalah telah munculnya plumula dan radikula Tujuan Perkecambahan • Untuk mengetahui persentase benih yang tumbuh • Untuk memisahkan benih yang tumbuh baik dan cepat dengan benih yang tumbuh lemah dan lambat • Untuk memperoleh pertumbuhan bibit yang seragam Syarat Media Perkecambahan • • • • • Tidak mengandung racun Mudah menyerap air dan melepas kelebihan air PH netral Bebas hama dan penyakit Aerasi baik Penanaman • Benih di tanam tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dangkal • Calon akar menghadap kebawah • Tutup lubang tanam Penyapihan Penyapihan adalah memisahkan bibit dari kelompoknya hingga menjadi tanaman individu dalam suatu wadah tersendiri sesuai ukuran dan pertumbuhnya Tujuan Penyapihan • Mempercepat pertumbuhan bibit • Memudahkan bibit menyesuaikan dengan lingkungannya • Mengurangi tingkat kematian bibit di lapangan • Memudahkan pemindahan bibit kelapangan Kriteria bibit siap sapih • Tumbuh sehat • Cukup umur, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda ( sayuran umur 10 – 11 hari setelah semai dan tanaman perkebunan umur 2 minggu setelah semai ) • Perakaran baik • Calon batang tumbuh lurus dan tidak patah Cara penyapihan • Siram terlebih dahulu media semai • Cabut bibit dengan cara memegang pangkal batang dan mencongkel akar bibit kemudian diangkat keatas • Bibit ditanam • Siram media tumbuh agar perakaran cepat menyatu dengan media 3. Pemeliharaan Bibit • • • • Penyiraman Pemupukan Pengendalian hama dan penyakit Mengatur naungan Penyiraman Hal – hal yang harus diperhatikan agar air tersedia sesuai kebutuhan adalah: 1. Kualitas air 2. Waktu pemberian air 3. Cara penyiraman Pemupukan • Pemupukan adalah memberi makanan tambahan kepada tanaman. • Tujuan pemupukan adalah memperbaiki kebutuhan media tanam dan menambah unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Jenis pupuk Pupuk organik / pupuk alam Pupuk Anorganik / pupuk kimia Pengertian • Pupuk organik adalah • Pupuk anorganik adalah pupuk yang dihasilkan pupuk yang dibuat oleh dari sisa – sisa tanaman pabrik dengan meramu atau kotoran hewan dan bahan – bahan kimia manusia. dan mengandung undur hara yang diperlukan • Contoh : Kompos , tanaman. bokashi , pupuk hijau dan pupuk kandang. • Contoh : pupuk Nitrat ( urea, Za ), pupuk phospat ( TSP ), pupuk kalium ( KCl ) Dosis Pemupukan • Faktor yang mempengaruhi dosis pemupukan adalah : • Fase pertumbuhan tanaman • Tingkat kesuburan media tanam • Populasi bibit • Dosis rendah diberikan pada fase pertumbuhan bibit muda • Dosis lebih tinggi diberikan pada fase pertumbuhan dewasa • Dosis rendah diberikan pada media tanam lebih subur • Dosis lebih tinggi diberikan pada media tanam kurus • Dosis rendah diberikan pada populasi yang rendah • Dosis lebih tinggi diberikan pada populasi yang tinggi • Dosis pemupukan pada pembibitan disesuaikan dengan anjuran yang tercantum kemasan label Waktu Pemupukan Waktu pemupukan pada pembibitan didasarkan pada : 1. Jenis pupuk 2. Fase pertumbuhan 3. kondisi cuaca Cara Pemupukan - lewat media tanam Dimasukkan kedalm lubang pupuk, dilarutkankedalam air kemudian disiramkan ke media tanam Dilakukan dengan penyemprotan yang diarahkan ke bagian bawah daun karena jumlah stomata lebih banyak Pengendalian Hama dan penyakit • Hama adalah semua makhluk hidup ( serangga dan satwa ) karena populasi yang tinggi dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman. • Penyakit adalah patogen / virus, bakteri . Nematoda yang menyebabkan terganggunya proses fisiologis tanaman. Jenis hama dan penyakit yang umum menyerang pembibitan 1. Hama cacing putih / Accaris sp - mengyerang bibit muda umur 2 minggu setelah tanam - seluruh bagian bibit layu 2. Hama belalang dan ulat plucia - daun rontok dan berlubang 3. Penyakit lodoh ( Dumping off ) - menyerang bibit yang masih muda umur 2 minggu setelah tanam - pembusukkan pada hipokotil dan bibit roboh 4.Hama putih / Accaris SP - menyerang bibit muda umur 2 minggu - seluruh bagian bibit layu 5. Hama belalang dan ulat plucia - daun rusak dan berlubang 6. Penyakit lodoh ( Dumping off ) - menyerang bibit muda umur 2 minggu - pembusukan pada hipokotil - bibit roboh Pengendalian hama dan penyakit 1. Cara fisik - membersihkan lingkungan , membunuh 2. Cara mekanis - jika ada hama diambil dan dibuang - bibit terserang penyakit dibakar 3. Cara kimia - menggunakan bahan kimia pestisida gulma Terima kasih Disusun Oleh : TIM AGRIBISNIS PEMBIBITAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN SMKN 2 PANDEGLANG