Bentuk PSA (i) Database - Social Protection Platform

advertisement
Pemaparan Hasil Studi Kelayakan
Pelayanan Satu Atap Program Perlindungan
Sosial dan Ketenagakerjaan
di Kab Timor Tengah Selatan (TTS)
Ratnawati Muyanto
Jakarta, 5 Desember 2012
Garis Besar Presentasi
1) Metode Studi dan Gambaran Umum Wilayah NTT
2) Permasalahan Pada Pelayanan Program
Perlindungan Sosial dan Ketenagakerjaan
3) Bentuk Pelayanan Satu Atap Secara Ideal
4) Tujuan Studi Kelayakan
5) Alternatif Bentuk Kelembagaan Formal
6) Rekomendasi Pelayanan Satu Atap Berdasarkan
Fungsi Kerja, Bentuk Kelembagaan, dan Kebutuhan
Sumber Daya
I
Metode Studi dan Gambaran
Umum Wilayah NTT
Metode Penggalian Informasi
• Diskusi Kelompok Terbatas dengan pemangku
kepentingan publik terkait (di tingkat Provinsi
dan di Kabupaten TTS).
• Wawancara mendalam mengenai
permasalahan pelayanan program jaminan
sosial, bantuan sosial, dan ketenagakerjaan
dengan pemangku kepentingan publik terkait
Peta Wilayah Provinsi NTT
Gambaran Tingkat Kemiskinan di NTT
Persentase Penduduk Berumur 10 tahun Keatas
Berdasarkan Ijazah Tertinggi di TTS
II
Permasalahan Pada Pelayanan Program
Perlindungan Sosial dan Ketenagakerjaan
Saat Ini
Jumlah staf pelayanan program jaminan sosial
ketenagakerjaan saat ini masih sangat kurang
PT Jamsostek hanya memiliki satu kantor dengan 20
pegawai untuk seluruh 21 Kabupaten/Kota di NTT
(4.683.827 penduduk, perkiraan penduduk > 15 tahun
bekerja 65%)
Hanya 25% tenaga kerja formal terdaftar
sebagai peserta Jamsostek
Kurang dari 1% pekerja informal yang pernah
terdaftar sebagai peserta Jamsostek Pekerja
Informal meneruskan keanggotaannya
Pada sedikit kasus, pemilik kartu Askes juga memiliki
kartu Jamkesda
Masih kurangnya pelatihan ketenagakerjaan yang
berkesinambungan di TTS
Wilayah tempat tinggal penduduk terpencar
Sebagian besar penduduk tidak mengetahui keberadaan
program jaminan sosial, bantuan sosial, dan ketenagakerjaan
yang ada
Pada program bantuan sosial, bias kepentingan Kepala Desa
menyebabkan program tidak tepat sasaran
Adanya target ganda dari program itu sendiri misalnya BSM
dan PPA-PKH
III
Bentuk Pelayanan Satu Atap
Secara Ideal
Bentuk PSA (i)
Penyelarasan program daerah
dengan program nasional
Monitoring dan evaluasi dampak
program dilaksanakan secara
terintegrasi
Database terpadu untuk berbagai
program dan peserta
12
Tunjangan lansia
dan orang cacat
Bentuk PSA (ii)
Padat karya
Pemberdayaan
masyarakat
PKH, beasiswa,
PMTAS
Terletak di Kabupaten/Kecamatan,
dekat dengan target peserta.
Pelatihan
kejuruan
Bursa kerja
Asuransi
sosial
Program lain
Petugas sosial bertugas memberi
informasi mengenai program yang
ada; memverifikasi data warga;
menentukan jenis program yang
sesuai masing-masing peserta;
membantu pendaftaran ke program.
Penilaian,
Pendaftaran
Petugas
sosial
Database,
Monitoring
Memberi wadah untuk memfasilitasi
program jaminan sosial bagi pekerja
informal (misal. Jamsostek LHK)
Menampung aduan
masyarakat/peserta terkait program
pelayanan
Anak-anak, Usia kerja, Lansia,
Orang Cacat
13
IV
Tujuan Studi Kelayakan dan
Fungsi Kerja Yang Harus Ada
Tujuan Studi
• Memetakan secara umum permasalahan pada
program-program perlindungan-bantuan sosial
dan ketenagakerjaan.
• Mendefinisikan fungsi-fungsi PSA secara lebih
detil sehingga memberikan solusi nyata terhadap
permasalahan yang ada.
• Memberikan alternatif bentuk kelembagaan
formal
• Memberikan perkiraan rancangan operasional
dan biaya terhadap model kelembagaan.
Langkah-langkah Pendahuluan Studi Kelayakan
Identifikasi Masalah
Pada Pelayanan
Program-program
Jaminan dan Pelayanan
Sosial Yang Ada
Melakukan Diskusi
Kelompok Terbatas
Untuk Mencari Solusi
Terhadap Masalah
Mencari Alternatif
Bentuk dan Fungsi
Kelembagaan Dalam
PSA
16
Secara umum, bahwa ada tiga fungsi utama pada PSA (berdasarkan
urutan kebutuhan) dan fungsi-fungsi penunjang lainnya yaitu:
Fungsi Identifikasi Peserta BPJS dan Penerima Target
Bantuan Sosial
Fungsi Informasi dan Pendaftaran.
Database Terpadu
Pooling center petugas pendamping program dan
pencacah
Pembayaran iuran dan klaim asuransi (BPJS 1 dan
BPJS 2)
Pengaduan pelayanan dan Monitoring-Evaluasi
Fungsi Teknis Proses Identifikasi dan
Pendaftaran
Membuat kompilasi program-program yang ada
Mengumpulkan informasi mengenai karakteristik anggota masyarakat
Menyeleksi anggota masyarakat berdasarkan karakteristik dan kebutuhannya akan
program-program terkait
menyusun pedoman proses penyeleksian anggota masyarakat terhadap program
tertentu
Mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak luar mengenai kesesuaian program
dengan karakteristik target
Proses pendaftaran dilakukan pada tempat PSA dan pendataan langsung dari pintu ke
pintu
Contoh Formulir Pendaftaran
Langkah-langkah Pembentukan Fungsi Identifikasi
dan Pendaftaran
Fungsi Teknis Penyebaran Informasi
Mengumpulkan informasi program pemerintah pusat, propinsi, kabupaten
dan LSM ada pada wilayah Kantor PSA Kecamatan.
Menyebarluaskan informasi mengenai program-program melalui sistem satu
pintu informasi secara konvensional; brosur, leaflet, dsb
Merancang program inovatif dalam penyebaran inforamsi, misalnya
mengembangkan kerjasama dengan gereja, karang taruna, kelompok PKK,
radio, surat kabar, lembar pengumuman di Kantor Kepala Desa sehingga
dapat disusun program penyebaran informasi yang up-to-date.
Langkah-langkah Penyebarluasan Informasi
Fungsi teknis pada database terpadu
Mendesain sistem manajemen database yang komprehensif dari tingkat
kecamatan sampai ke tingkat kabupaten. Menysun pedoman teknis resolusi
konflik data.
Membuat jaringan sistem kerja internal off-line dalam setiap Kantor Kecamatan.
Membuat jaringan sistem kerja internal online antar Kantor Kecamatan dan ke
Kantor Kabupaten.
Menyusun pedoman teknis resolusi konflik data.
Langkah-langkah Pembentukan Database Terpadu
Fungsi teknis pada pooling center petugas lapangan
Mewadahi komunikasi antara koordinator setiap program.
Menyelenggarakan pertemuan koordinasi secara reguler
dalam kurun waktu tertentu.
Mengawasi pekerjaan para kader Posyandu yang menjadi
petugas pengidentifikasi.
Membuat standar evaluasi pekerjaan para kader Posyandu
tersebut.
Alur Koordinasi Petugas Lapangan
Langkah-langkah Pembentukan Pooling Center
Fungsi teknis pengaduan pelayanan
Menerima pengaduan masyarakat terkait pelayanan PSA, namun demikian
tidak menutup kemungkinan menampung pengaduan masyarakat terkait
fasilitas-fasiltas pelayanan pendidkan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan
sebagainya.
Memfasilitasi tindak-lanjut pengaduan masyarakat kepada instansi terkait
berupa surat pemberitahuan, audiensi, dan rapat koordinasi bersama.
Menyampaikan data perkembangan pengaduan yang masuk dan yang telah
difasilitasi dan outcome dari hasi fasilitasi tersebut kepada masyarakat.
Langkah-langkah Pembentukan Fungsi Pengaduan
Pelayanan
Fungsi Teknis Monitoring dan Evaluasi
menyusun indikator penilaian standar pelayanan minimum yang harus ada.
melakukan penilaian setiap dua bulan sekali berdasarkan standar yang telah
dikembangkan.
Melaporkan secara berkala hasil monitoring dan evaluasi kepada koordinator PSA
dan melakukan rapat koordinasi dengan Tim Adhoc Kabupaten.
Menkoordinasikan dan menyusun program monitoring pengentasan kemiskinan
terpadu kabupaten dengan Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten.
Langkah-langkah Pembentukan Fungsi
Monitoring dan Evaluasi
V
Alternatif Bentuk Kelembagaan
Formal
Alternatif Bentuk Kelembagaan
1) PSA pada tingkat nasional yang kemudian membentuk
unit teknis pada tingkat kabupaten/kota, seperti
Komisi Pemilihan Umum.
2) Penggabungan fungsi-fungsi terkait jaminan dan
bantuan sosial dari yang ada pada dinas teknis/badan
menjadi sebuah dinas/badan baru, kemudian
pembentukan UPT pada tingkat kecamatan dengan
kewenangan yang besar pada fungsi-fungsi yang
bermasalah.
3) Pendelegasian kewenangan yang lebih besar kepada
Seksi Kesra Kecamatan sehingga dapat menjalankan
fungsi-fungsi ideal PSA.
33
Struktur Model 1
PSAS Nasional
PSA di 533 Kab/Kota
UPT di
Kecamatan
Fungsi:
1) Perencanaan Kebijakan dan Program nasional
2) Database Akhir
3) Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
4) Monitoring dan Pengawasan Akhir
5) Perencanaan dan Manajemen Keuangan Nasional
Fungsi:
1) Manajemen sinkronisasi dana pusat dan daerah
2) Klarifikasi data akhir
3) Database daerah
4) Perencanaan kebijakan dan program daerah
5) Monitoring dan Pengawasan terhadap UPT
Fungsi:
1) Fungsi Identifikasi peserta dan target
2) Fungsi Informasi dan pendaftaran
3) Fasilitasi pembayaran iuran & claim asuransi social
4) Pooling center petugas pendamping
5) Monitoring dan evaluasi secara komprehensif.
6) Fungsi pengaduan
34
Struktur Model 2
UNIT/KANTOR/DINASBADAN BARU di
KAB/KOTA
DINAS A
DINAS B
DINAS C
Fungsi:
1) Manajemen sinkronisasi dana pusat dan daerah
2) Klarifikasi data akhir
3) Database daerah
4) Perencanaan kebijakan dan program daerah
5) Monitoring dan Pengawasan terhadap UPT
UPT di KECAMATAN
Fungsi:
1) Fungsi Identifikasi peserta dan target
2) Fungsi Informasi dan pendaftaran
3) Fasilitasi pembayaran iuran & claim asuransi social
4) Pooling center petugas pendamping
5) Monitoring dan evaluasi secara komprehensif.
6) Fungsi pengaduan
35
Struktur Model 3
Dinsosnakert
rans
Dinkes
Dincapilpenduk
-Tidak ada fungsi database di tingkat
kabupaten.
- Sistem database terpadu akhirnya
kembali ke Dinas masing-masing
yang memiliki program-program
terkait karena tidak ada pooled
system.
UPT di
KECAMATAN
Fungsi:
1) Fungsi Identifikasi peserta dan target
2) Fungsi Informasi dan pendaftaran
3) Fasilitasi pembayaran iuran & claim asuransi social
4) Pooling center petugas pendamping
5) Monitoring dan evaluasi secara komprehensif.
6) Fungsi pengaduan
36
V
Rekomendasi
Susunan Organisasi PSA
Hasil Rekomendasi
1) Penggabungan sebagian tugas pokok dan fungsi
Seksi-seksi yang ada di Kecamatan menurut Fungsi
PSA.
2) Pendelegasian kewenangan beberapa bidangbidang dari Dinas teknis terkait kepada Kecamatan
sesuai dengan fungsi PSA pada tingkat Kecamatan.
Tupoksi Yang Ada Saat Ini di Beberapa Instansi Terkait
Menurut Peraturan Bupati No.56/2011 tentang Tupoksi Dinsosnakertrans terkait dengan
fungsi PSA yaitu:
•
•
•
•
•
Seksi Pemberdayaan dan Pelayanan Sosial yaitu melaksanakan pemberdayaan individu, keluarga yang mengalami masalah kesejahteraan sosial,
pencegahan, penanganan resiko dari guncangan, kerentanan sosial, peningkatan peran serta lembaga dan/atau perseorangan sebagai potensi dan
sumber daya dalam pemberdayaan individu dan keluarga fakir miskin, yatim piatu, lanjut usia dan anak terlantar agar mampu memenuhi kebutuhan
dasar minimal secara mandiri.
Seksi Penyuluhan dan Asuransi Sosial, mempunyai tugas melaksanakan pemberian, pengendalian dan pelaksanaan undian, pengumpulan uang,
barang, menyelengggarakan asuransi sosial dan bantuan langsung berkelanjutan dan peringatan hari pahlawan dan hari kesetiakawanan sosial
nasional.
Seksi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan pelatihan, pengukuran, peningkatan produktifitas tenaga kerja,
perizinan/pendaftaran lembaga pelatihan, pengesahan kontrak/perjanjian magang tenaga kerja, koordinasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi,
akreditas lembaga pelatihan kerja, menyebarluaskan informasi pasar, pendaftaran pencari, lowongan kerja, penempatan TKI, penyusunan,
pengolahan, penganalisaan data pencari kerja dan lowongan kerja, fasilitasi penempatan bagi pencari kerja penyandang cacat, lanjut usia dan
perempuan, rekrutmen, seleksi, penempatan, penerbitan rekomendasi pasport TKI dan pengesahan pengantar kerja.
Seksi Perluasan dan Bursa Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan penyebarluasan, penerapan teknologi tepat guna, perluasan kerja melalui
bimbingan usaha kerja mandiri, sektor informal, program padat karya, fasilitasi pelaksanaan perjanjian kerjasama bilateral, multilateral penempatan
TKI, penelitian, pembinaan, pengawasan, monitoring penempatan, perlindungan dan pelayanan kepulangan TKI
Seksi Penyuluhan dan Asuransi Sosial, mempunyai tugas melaksanakan pemberian, pengendalian dan pelaksanaan undian, pengumpulan uang,
barang, menyelengggarakan asuransi sosial dan bantuan langsung berkelanjutan dan peringatan hari pahlawan dan hari kesetiakawanan sosial
nasional.
Tupoksi Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan KB menurut Peraturan Bupati No.58/2011
terkait fungsi identifikasi dan pendaftaran PSA yaitu:
•
Seksi Pelayanan Identitas Penduduk mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, koordinasi
pelaksanaan pendaftaran penduduk, pelayanan pendaftaran penduduk dalam sistem administrasi kependudukan meliputi pencatatan, pemutahiran
biodata penduduk, penerbitan nomor induk kependudukan, pendaftaran perubahan alamat, pindah datang dalam wilayah Republik Indonesia,
warga negara yang tinggal sementara, pindah datang antar negara, penduduk yang tinggal di perbatasan antar negara dan penduduk rentan
administrasi kependudukan.
Informasi Dasar di Tiga Wilayah Calon Ujicoba
Deskripsi Kerja Setiap Jabatan, Lama Kerja, Jumlah Tenaga Kerja (i)
(18 bulan pertama)
Deskripsi Kerja Setiap Jabatan, Lama Kerja, Jumlah Tenaga Kerja (ii)
TERIMA KASIH
Download