MODUL 5 DASAR KOMUNIKASI “Reciever” Lab. Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Modul 5 RECEIVER (Karakteristik Khalayak) Khalayak (audience), juga merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi. Karena, bagi komunikator tentunya patokan keberhasilan upaya komunikasi yang ia lakukan itu adalah apabila pesanpesan yang disampaikan melalui suatu saluran/medium dapat diterima/sampai ke khalayak sasaran, dipahami, dan mendapatkan tanggapan positif, dalam arti sesuai dengan harapan si komunikator. Untuk mendapatkan hasil yag demikian, jelas tidak mudah. Kahalayak bukanlah merupakan sekumpulan individu-individu yang bersikap dan bertindak “pasip”. Khalayak bukanlah merupakan “atom-atom sosial” yang membentuk masyarakat. Mereka aktif dan juga selektif. Terhadap isi pesan yang sama, boleh jadi akan terdapat perbedaan-perbedaan dikalangan khalayak mengenai perhatian, pemahaman, tanggapan, serta tindakan yang timbul. Karena itulah, dalam merancang suatu kegiatan komunikasi apakah melalui saluran komunikasi personal atau melalui media massa, kita seyogyanya berorientasi ke khalayak sasaran (audience oriented). Dalam hal ini Schramm (1974) menyatakan tegas bahwa seorang perancang komunikasi yang baik tidak akan memulai upayanya dari “apa yang harus dikatakan”, “saluran apa yang akan digunakannya”, atau “bagaimana cara mengatakannya”, melainkan terlebih dahulu mempertanyakan “siapa yang akan menjadi sasaran penyampaian pesan”. Dalam proses komunikasi massa (komunikasi melalui media massa) implikasi dan pertanyaan Schramm tersebut adalah: bahwa sebelum komunikator mempengaruhi khalayak melaluai pesan-pesan yang diperluaskan, khalayak telah terlebih dahulu mempengaruhi komunikator. Komunikator akan berusaha mengumpulkan data dan informasi mengenai karakteristik dari warga khalayak yang akan dijadikan sasarannya. Atas dasar hal-hal inilah baru komunikator akan dapat menetukan “apa” yang akan disampaikan, dan “bagaimana” cara menyampaikannya. 35 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 5 DASAR KOMUNIKASI “Reciever” Lab. Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 5.1 Pengertian Khalayak Konsep “khalayak” (audience) dalam konteks peristiwa komunikasi dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Pada masa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang menonton suatu pertunjukkan (misal: drama, pertandingan, dll), dengan demikian pengertian khalayak disisni adalah sekumpulan orang yang terorganisir dalam tempat dan waktu tertentu, dimana masing-masing dengan sukarela datang ke suatu tempat karena memiliki perhatian yang sama, serta tujuan yang kurang lebih sama pula yaitu ingin memperoleh hiburan. Sejalan dengan perkembangnya jaman, konsep khalayak tersebut di atas sudah tidak lagi memadai untuk menggambarkan kondisi nyata dari khalayak. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat, khususnya sehubungan dengan perubahan dan perkembangan teknologi komunikasi telah merubah konsepsi khalayak dari rumusan awalnya. Kehadiran teknologi mesin cetak telah melahirkan khalayak pembaca yang tidak lagi terbatas pada dimensi waktu dan ruang. Tumbuhnya komersialisasi dalam komunikasi massa (komunikasi melalui media massa) telah memperluas skala operasi media massa dari institusi sosial menjadi institusi ekonomi dan industri komunikasi. Khalayak dipandang sebagai “pasar” dimana derajat kompetisi antar media dalam merebut khalayak pasarnya semakin ketat dan meningkat. Dengan semakin majunya teknologi komunikasi satelit, jangkauan geografis media elektronika terhadap khalayak semakin luas, tidak lagi hanya bersifat lokal, propinsial atau nasional, tetapi juga regional dan global. Dengan demikian pada massa sekarang ini, konsepsi khalyak menunjuk pada sekumpulan orang yang terbentuk sebagai akibat atau hasil kegiatan komunikasi yang dilakukan jumlahnya besar (bahkan mungkin tidak terbatas), tersebar secara luas, banyak diantaranya yang saling tidak mengenal satu dengan yang lainnya, dan juga heterogen (beragam) dalam ciri-ciri sicio-ekonomi dan demografisnya. Disampin ciri-ciri umum khalayak tersebut, masih banyak faktor-faktor lainnya yang penting dikenali oleh komunikator mengenai warga khalyak sasarannya. Beberapa diantara akan dibahas dalam bagian berikut. 36 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 5 DASAR KOMUNIKASI “Reciever” Lab. Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 5.2 Karakteristi Khalayak 1. Khalayak sebagai penggarap informasi Pada dasarnya proses pengolahan informasi yang terjadi pada pihak penerima (khalayak) bersifat “selektif”. Pihak penerima pesan pada saat berhadapan dengan “bentuk informasi” tertentu akan melakukan “decoding” (pemecahan atau pengintrepetasian kode). Hasilnya tidak seluruh isi informasi akan dapat diserap oleh si penerima secara utuh. Satu atau beberapa bagaian dari isi pesan tersebut mungkin tidak akan di cerna dan diolah karena tidak masuk dalam kerangka pengetahuan, pengalaman hidupnya atau karena tidak masuk dalam kerangka pengetahuan, pengalaman hidupnya atau karena tidak dipandang sesuai dengan keperluan, minat dan orientasinya. Beberapa studi menunjukkan bahwa tingkat pendidikan seseorang secara signifikan ikut mempengaruhi derajat pengolahan informasi yang sampai kepada dirinya. Orang yang latar belakang pendidikannya relatif “tinggi” disamping memiliki rasakeingintahuan tentang sesuatu yang lebih tinggi, juga cenderung lebih kritis, selektif, dan banyak pertimbangan dibanding dengan orang yang latarbelakang pendidikannya relatif “rendah”. Hasilnya mempengaruhi pendapata dan sikap orang yang berpendidikan tinggi lebih sulit dibandingkan dengan terhadap orang yang berpendidikan rendah. Disamping itu, dalam pencarian informasi orang yang berpendidikan tinggi mempunyai kecenderungan lebih menyukai cara penyampaian yang terperinci yang disampaikan melalui darana tertulis/tercetak seperti surat kabar, majalah, buku, dll, dibandingkan dengan sarana audio visual seperti TV, film, dll. Studi-studi lainnya juga menemukan perbedaan antara kaum wanita dan pria dalam hal pengolahan informasi. Kamum wanita cenderung melakukan distorsi informasi dalam tingkat yang lebih kecil dibanding dengan kaum pria. 2. Kalayak sebagai “problem solver” Khalayak jelas tidak terlepas dari pemasalahan kehidupan yang dihadapi mereka masing-masing. Mereka juga akan selalu berupaya mencari cara-cara pemecahannya. Tujuan optimal tentunya meniadakan keseluruhan permasalahan. Tujuan minimal meringankan beban yang ditimbulkan oleh permasalahan yang ada. Dari pihak penerima pesan/khalayak salah satu fungsi yang diharpkan dari penyebaran informasi melalui media massa adalah bahwa 37 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 5 DASAR KOMUNIKASI “Reciever” Lab. Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 3. khalayak adalah mediator 4. Khalayak selalu mencari pembelajar 5. Khalayak sebagai anggota kelompok Sebagai makhluk sosial, seorag individu juga terikat oleh nilai-nilai kelompok yang diikutinya baik secara formal ataupun informal. Yang dimaksud dengan kelompok formal disini anatara lain misalnya ABRI, KORPRI, Serikat Buruh, dll. Sedang kelompok-kelompok seperti “Kelompok Pecinta Alam”, “Kelompok Olah Raga Tenis”, dan kelompok-kelompok hobi lainnya termasuk kelompok informal. Dengan demikian pesan atau informasi yang diperoleh seorang khalayak melalui suatu medium akan diproses melalui dua dimensi. Dimensi pertama berkaitan dengan nilai-nilai yang dipegang secara individu/pribadi. Dimensi yang kedua berhubungan dengan kedudukannya sebagai anggota kelompok. Dalam prakteknya bisa saja seseoran mengalami krisis nilai akibat adanya benturan atau pertentangan antara nilai-nilai individual dengan nilai-nilai kelompok yang diikiuti. Persoalan ini akan lebih kompleks apabila seseorang terikat menjadi anggota berbagai kelompok sosial yang berlainan sifat dan tujuannya. 6. Khalayak sebagai kelompok Secara sosiologis, masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok orang yang memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri ini biasanya menyangkut ciri demografis seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan, asal kesukuan, dll, dan bisa juga berdasarkan ciri-ciri yang lainnya yang non demografis seperti nilai-nilai, ideologi, orientasi, kesukaan/hobi, dll. Baik yang berlaku secara formal ataupun informal. Mengingat sifat keragaman yang ada ini, adalah tidak mungkin kita berkomunikasi dengan cara yang sama yang sekaligus diarahkan kepada semua orang. Perbedaan dalam jenis kelamin, umur dan status sosial ekonomi misalnya juga akan mengahasilkan perbedaan dalam orientasi dan minat. Cara berbicara dengan kalangan orang tua tentunya berbeda dengan cara berbicara dengan kalangan orang muda. Ini berarti bahwa dalam konteksnya dengan proses persebaran komunikasi melalui media massa, diperlukan adanya “segmentasi” khalayak. Melalui segmentasi ini khalayak dipandang sebagai suatu kelompok yang secara relatif mempunyai ciri-ciri yang tidak terlalu beragam. Dengan demikian peyajian pesan/informasi dengan sendirinya akan disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik dari kelompok khalayak sasaran. 38 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 5 DASAR KOMUNIKASI “Reciever” Lab. Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Sebagai contoh, cara penyajian berita yang dimuat harian Kompas tentunya tidak akan sesuai apabila diterapkan di harian Pos Kota. Demikian sebaliknya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan pembaca harian Kompas umumnya terdiri dari mereka yang berstatus sosial menengah keatas, sedangkan pembaca harian Pos Kota sebagian besar berasal dari kalangan khalayak yang berstatus ekonomi relatif “rendah”. Spesialisasi isi media yang menerapkan teknis segmentasi ini sebenarnya telah dilakukan oleh para pengusaha dan pengelola media massa di Indonesia. Adanya majalah wanita, remaja, majalah anak-anak, surat kabar hiburan dalam bentuk tabloid, dll. Adalah pencerminan dari segmentasi khalayak sebagai kelompok. 7. Selera Khalayak Tiap orang mempunyai selera yang berbeda satu sama lainnya. Dalam kaitannya dalam media massa tercetak seperti surat kabar dan majalah misalnya selera khalayak ini bisa menyangkut aspekaspek jenis informal (misalnya informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, dll), teknik penyajian (bentuk huruf, layout, penyajian gambar,/photo, dll), ataupun bentuk/formatnya (surat kabar dalam bentuk tabloid, broad-sheet, majalah, dll). Agar penyampaian informasi mencapai sasarannya, terlebih dahulu perlu diketahui apa dan bagaimana selera calon sasaran khalayak yang akan dijangkau. Selera khalayak ini juga bisa berubahubah. Oleh karena itu, para pengelola media massa seyogyanya secara berkala melakukan studi/penelitian mengenai apa yang menjadi preferensi dari khalayak sasara. Hasil studi/penelitian semacam ini perlu sebagai umpan balik dalam upaya peningkatan dan penyemburnaan isi dan teknis penyajian media yang sesuai dengan harapan dan prefensi khalayaknya. 8. Khalayak sebagai Khalayaknya suatu medium Boleh jadi sejumlah orang dalam masyarakat telah menjadi khalayak yang seta dari satu atau beberapa media massa tertentu. Tingkat affinitas terhadap media massa tersebut sudah sedemikian ketatnya sehingga sulit untuk beralih atau berpindah ke media massa lainnya. Sebagai contoh, si A telah menjadi pelanggan tetap harian Kompas dan majalah Tempo seja 5 tahun yang lalu. Bagi si A mungkin adalah sulit untuk berubah menjadi pembaca tetap harian dan majalah lainnya. Bagi dirinya konsep membaca koran sama dengan membaca Kompas. Membaca majalah mingguan berita berati membaca Tempo. 39 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 5 DASAR KOMUNIKASI “Reciever” Lab. Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Rangkuman Khalayak bukalah merupakan sekumpulan individu-individu yang bersikap dan bertindak pasif. Khalayak, aktif dan juga selektif. Terhadap isi pesan yang sama, boleh jadi akan terdapat perbedaanperbedaan di kalangan khalayak mengenai perhatian, pemahaman, tanggapan serta tindakan yang timbul. Terdapat sedikitnya 8 (delapan) karakteristik khalayak yang perlu diketahui. Kedelapan karakteristik tersebut adalah: (1) Khalayak sebagai penggarap informasi, (2) Kalayak sebagai “problem solver”, (3) khalayak adalah mediator, (4) Khalayak selalu mencari pembelajar, (5) Khalayak sebagai anggota kelompok , (6) Khalayak sebagai kelompok, (7) Selera Khalayak, dan (8) Khalayak sebagai Khalayaknya suatu medium 40 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 5 DASAR KOMUNIKASI “Reciever” Lab. Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Tes Formatif 5 1. Khalayak umumnya bersikap dan bertindak: a. Pasif b. Selektif c. Kompetitif d. Naif 2. Perancangan komunikasi yang berorientasi ke khalayak, akan memulai upayanya dengan mempersoalkan: a. Apa yang akan disampaikan b. Saluran komunikasi apa yang akan digunakan c. Siapa yang akan jadi khalayak sasaran d. Bagaimana cara menyampaikannya 3. Dalam konteks komunikasi massa pada saat sekarang ini, khalayak dipandang sebagai: a. Terbatas oleh faktor waktu b. Terbatas oleh faktor ruang c. Tidak terbatas oleh faktor waktu dan ruang d. Tergantung oleh faktor waktu dan ruang 4. Pengertian khalayak sebagai penggarap informasi, menunjukkan bahwa khalayak bertindak: a. Aktif b. Selektiktif c. Pasif d. Netral 5. Khalayak tidak lepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi dan selalu berupaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Hal ini berkaitan dengan karakteristik khalayak sebagai: a. Problem solver b. Problem solving 41 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 5 DASAR KOMUNIKASI “Reciever” Lab. Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya c. Problem initiator d. Problem maker 6. Penyebaran informasi tidak akan berhasil pada khalayak sasaran langsung sebagai barisan pertama. Informasi tersebut kemudian akan disampaikan lagi ke orang-orang/kelompok-kelompok lainnya. Hal ini berkaitan dengan karakteristik khalayak sebagai: a. Initiator b. Mediator c. Ilustrator d. Katalisator 7. Pesan atau informasi yang diperoleh oleh seorang khalayak melalui suatu medium akan diproses melalui dua dimensi, yaitu: a. Status dan kepentingan b. Kepentingan dan perhatian c. Nilai-nilai pribadi dan nilai-nilai keluarga d. Nilai-nilai pribadi dan nlai-nilai kelompok 8. Segmentasi adalah prinsip memilah-milah kelompok khalayak sasaran yang mempunyai ciri-ciri: a. Tidak terlalu beragam b. Beragam c. Tidak tentu d. Tak terkirakan 9. Jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan adalah contoh dari ciri-ciri: a. Sosial b. Ekonomi c. Budaya d. Demografis 42 | D a s a r K o m u n i k a s i MODUL 5 DASAR KOMUNIKASI “Reciever” Lab. Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 10. Selera khalayak pada dasarnya: a. Selalu tetap b. Dapat berubah-ubah c. Tidak dapat diketahui d. Stabil/ajeg 43 | D a s a r K o m u n i k a s i