BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Untuk

advertisement
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1
Analisis Masalah
Untuk mendiagnosa suatu penyakit perlu diketahui terlebih dahulu gejala-
gejala yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang
terlihat langsung maupun yang dirasakan oleh pasien), sistem dapat mengambil
suatu kesimpulan berupa penyakit yang diderita. Tetapi ada saatnya diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut melalui pemeriksaan laboratorium atau dokter untuk
penyakit tertentu.
Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok) yaitu penyakit yang
menyerang organ telinga, hidung, dan tenggorokan. Lokasi dan fungsi dari
telinga, hidung, dan tenggorokan berhubungan erat. Telinga, hidung, dan
tenggorokan dihubungkan satu sama lain oleh saluran yang dinamakan
Eustachian tube. Oleh karena itu infeksi pada hidung dapat menyebar ke
tenggorokan dan sebaliknya.
Penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan dapat disebabkan oleh bakteri
dan virus. Menurut Harahap (2000), faktor utama terserang penyakit telinga,
hidung, dan tenggorokan adalah kerena kurangnya memperhatikan kesehatan atau
kebersihan telinga, hidung, dan tenggorokan dan juga dipengaruhi oleh tingkat
kekebalan tubuh serta kurang memahami penyebab-penyebab terjadinya penyakit
tersebut.
57
58
3.2
Analisis Kebutuhan Software dan Hardware
Kebutuhan hardware dan software dari pembuatan sistem pakar diagnosa
penyakit telinga, hidung, tenggorok adalah sebagai berikut:
-
Resolusi Monitor
: Resolusi monitor minimal bila dijalankan pada
ukuran 1024 x 600 piksel.
-
Processor
: 1 GHz.
-
VGA
: Shared onboard 64 MB.
-
RAM
: 512 MB.
-
Harddisk
: 80 GB
3.3
Karakteristik Pengguna
Ada beberapa pengguna yang diberikan hak akses (privilege) terhadap
sistem pakar diagnosa penyakit THT (telinga, hidung, tenggorok), yaitu admin
dan user (pengunjung). Adapun otoritas masing-masing pengguna digambarkan
dalam tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Karakteristik Pengguna
No
Nama User
1
Admin
2
Pasien (pengunjung)
Hak Akses
Dapat melakukan login, mengolah data penyakit
(membuat, menghapus, mengedit), mengolah data
gejala
(membuat,
menghapus,
mengedit),
mengolah data aturan (membuat, menghapus,
mengedit).
Melihat daftar penyakit, mengisi pendaftaran
pasien, melakukan konsultasi penyakit.
59
3.4
Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional dari pembuatan sistem pakar diagnosa penyakit
telinga, hidung, dan tenggorok dideskripsikan pada tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Fungsional
No
No_Req
1
Req_SPTHT_000
2
Req_SPTHT_010
Nama Proses
Kegunaan
Lihat Daftar
Melihat semua daftar gejala
Penyakit
penyakit
Pendaftaran
User melakukan
Pengguna
Terkait
User
User
pendaftaran sebelum
konsultasi
3
Req_SPTHT_020
Konsultasi
Mendiagnosa penyakit
Pasien
dengan gejala yang dialami
4
Req_SPTHT_100
Login Admin
Admin melakukan login
Admin
untuk mengelola data
5
Req_SPTHT_110
Tambah data
Menambah data penyakit
Admin
Mengubah data penyakit
Admin
Menghapus data penyakit
Admin
penyakit
6
Req_SPTHT_120
Ubah data
penyakit
7
Req_SPTHT_130
Hapus data
penyakit
60
Tabel 3.3 Tabel Kebutuhan Fungsional (Lanjutan)
No
No_Req
8
Req_SPTHT_200
9
Req_SPTHT_210
Nama Proses
Kegunaan
Pengguna
Terkait
Admin
Pengolahan data
Mengolah data gejala
gejala
sebagai pengelolaan sistem
Tambah data
Menambah data gejala baru
Admin
gejala
10
Req_SPTHT_220
Ubah data gejala
Mengubah data gejala
Admin
11
Req_SPTHT_230
Hapus data gejala
Menghapus data gejala
Admin
12
Req_SPTHT_300
Pengolahan data
Mengolah data relasi
Admin
relasi
sebagai pengelolaan sistem
Tambah data
Menambah data relasi baru
Admin
13
Req_SPTHT_310
relasi
14
Req_SPTHT_320
Ubah data relasi
Mengubah data relasi
Admin
15
Req_SPTHT_330
Hapus data relasi
Menghapus data relasi
Admin
3.5
Analisis Pohon Keputusan dan Tabel Keputusan
Pengetahuan yang diperoleh dari seorang pakar atau sekumpulan data
disajikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh manusia dan dapat dijalankan
(eksekusi) pada komputer. Untuk melakukan representasi pengetahuan dalam
sistem pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok yaitu dengan pohon
keputusan, tabel keputusan dan kaidah aturan.
3.5.1 Tabel Keputusan
Berikut ini merupakan tabel 3.4 merupakan tabel keputusan dari sistem
pakar diagnosa penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok).
61
Tabel 3.4 Tabel Keputusan
65
Tabel 3.5 Tabel Keputusan (Lanjutan)
Pada tabel keputusan, untuk menentukan suatu jenis penyakit maka gejala yang
terdapat pada penyakit tersebut ditandai dengan tanda (v). Contoh:
Tabel 3.6 Tabel Gejala Penyakit
Kode
G001
G005
G006
G007
G008
P001
v
v
v
v
v
Berdasarkan tabel 3.6 sesuai gejala yang diderita pasien maka kode
diagnosa penyakit yang diderita yaitu P001.
66
3.5.2
Tabel Penyakit
Pada tabel 3.7 di bawah ini merupakan tabel penyakit pada sistem pakar
diagnosa penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok).
Tabel 3.7 Tabel Penyakit
Kode
P001
P002
P003
P004
P005
P006
P007
P008
P009
P010
P011
P012
P013
P014
P015
P016
Penyakit
[Penyakit Telinga] Otitis Media Akut
[Penyakit Hidung] Epistaksis Posterior
[Penyakit Tenggorokan] Radang Amandel
[Penyakit Tenggorokan] Radang Tenggorokan
[Penyakit Tenggorokan] Pembesaran Kelenjar
Gondok
[Penyakit Hidung] Polip
[Penyakit Hidung] Rhinitis Alergi
[Penyakit Tenggorokan] Kelumpuhan Pita Suara
[Penyakit Telinga] Meniere
[Penyakit Telinga] Perikondritis
[Penyakit Telinga] Sindrom Ramsay Hunt
[Penyakit Telinga] Otitis Eksterna
[Penyakit Hidung] Kelainan Septum
[Penyakit Hidung] Abses Septum
[Penyakit Tenggorokan] Parotitis
[Penyakit Hidung] Sinusitis
67
3.5.3 Tabel Gejala
Berikut ini tabel 3.8 merupakan tabel gejala pada sistem pakar diagnosa
penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok).
Tabel 3.8 Tabel Gejala
68
Tabel 3.9 Tabel Gejala (Lanjutan)
69
3.5.4 Pohon Keputusan
Pada gambar 3.1 di bawah ini merupakan pohon keputusan pada sistem pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorokan.
THT
G001
G002
G003
G004
G045
G050
G055
G060
G065
G070
G076
G083
G005
G009
G014
G019
G017
G028
G034
G039
G046
G051
G056
G061
G066
G071
G077
G084
G006
G010
G015
G020
G024
G029
G035
G040
G047
G052
G057
G062
G067
G072
G078
G085
G007
G011
G016
G021
G025
G030
G036
G041
G048
G053
G058
G063
G068
G073
G079
G077
G008
G012
G018
G022
G026
G031
G037
G042
G049
G054
G059
G064
G069
G074
G080
P001
G013
P003
G023
G027
G032
G038
G043
P009
P010
P011
P012
P013
G075
G081
P004
P005
G033
P007
G044
P014
G082
P002
P006
P008
Gambar 3.1 Pohon Keputusan
P015
G021
G022
P016
70
Pada gambar 3.2 di bawah ini merupakan pohon keputusan untuk
mengelompokan jenis penyakit berdasarkan gejala-gejalanya. Contoh:
G001
G005
G006
G007
G008
P001
Gambar 3.2 Pohon Keputusan Pengelompokan Penyakit
Kode gejala (G001) merupakan gejala yang sama pada tiga jenis penyakit,
sedangkan kode gejala (G005), (G006), (G007), (G008) yaitu gejala yang hanya
terdapat pada satu jenis penyakit. Berdasarkan pengelompokan kode gejala di atas
maka hasil akhir atau diagnosa penyakit yaitu P001.
Tetapi jika hanya mengalami gejala (G001), dan (G005) tetapi tidak
mengalami gejala (G006), (G007), dan (G008) maka akan langsung membaca ke
gejala (G009), dan seterusnya sampai menemukan hasil akhir atau diagnosa. Pada
gambar 3.3 di bawah ini merupakan metode pencariannya yaitu depth first search.
G001
G005
G009
tid
k
G007
tid
a
G006
k
ak
a
tid
G010
G011
G008
G012
P001
G013
P002
Gambar 3.3 Metode Pencarian Depth First Search
71
3.5.5 Kaidah Aturan
Representasi kaidah aturan adalah menghadirkan pengetahuan yang ada
sebagai kaidah aturan dalam bentuk aksi yaitu pasangan IF kondisi (premis)
terjadi THEN aksi (konklusi atau kesimpulan). Pada tabel 3.10 di bawah ini
merupakan kaidah aturan untuk sistem pakar diagnosa penyakit THT (Telinga,
Hidung, Tenggorok).
Tabel 3.10 Kaidah Aturan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kaidah Aturan
IF pusing AND hilang pendengaran selama beberapa
waktu AND telinga terasa tersumbat AND keluar cairan
dari telinga AND sakit telinga THEN Otitis Media Akut
IF pendarahan banyak pada satu atau kedua lubang
hidung AND muntah darah AND kesulitan bernafas AND
pendarahan yang mengalir ke orofaring atau rongga
pangkal mulut AND sakit tenggorokan dalam jangka lama
THEN Epistaksis Posterior
IF pusing AND sakit tenggorokan AND kesulitan menelan
AND demam AND mendengkur AND bau mulut AND kelenjar
tonsil membengkak THEN Radang Amandel
IF demam AND tenggorokan terasa perih AND tenggorokan
terasa gatal dan kering AND batuk AND demam AND sakit
menelan AND terasa ada yang mengganjal ditenggorokan
THEN Radang Tenggorokan
IF demam AND mulut terasa tegang dan nyeri terutama
saat mengunyah AND nafsu makan berkurang AND terdapat
benjolan pada leher bagian depan AND tangan atau jari
bergetar AND sering buang air besar THEN Gondok
IF mudah sakit kepala AND suara sengau AND susah
tidur AND bernafas melalui mulut AND daya penciuman
menurun AND bersin-bersin AND rongga hidung terasa
gatal THEN Polip
IF bersin-bersin AND gatal pada hidung AND keluar
lender dari hidung AND batuk kronik AND gelisah AND
selera makan berkurang THEN Rhinitis Alergi
IF suara terasa berat dan lemah AND nafas yang pendek
AND hilangnya suara secara tiba-tiba AND suara serak
AND berisik saat bernafas AND kehilangan nada suara
AND perubahan suara akan disertai batu saat menelan
THEN Kelumpuhan Pita Suara
IF vertigo berulang AND gangguan pendengaran AND
telinga berdenging AND telinga terasa penuh AND tuli
pada nada rendah THEN Meniere
72
Tabel 3.11 Kaidah Aturan (Lanjutan)
No
10
11
12
13
14
15
16
Kaidah Aturan
IF telinga membengkak AND telinga memerah AND terasa
hangat atau panas pada telinga AND telinga terasa
sakit pada saat ditekan AND benjolan pada daun
telinga belakang THEN Perikondritis
IF nyeri pada wajah AND kesulitan menutup mata AND
mata kering AND ruam merah berisi cairan pada gendang
telinga luar, langi-langit mulut dan lidah AND muntah
THEN Sindrom Ramsay Hunt
IF gatal pada telinga AND keluar cairan berbau busuk
AND sakit bila daun telinga ditekan AND bisul
ditelinga AND bengkak pada saluran telinga THEN
Otitis Eksterna
IF penyumbatan pada satu atau kedua lubang hidung AND
rasa sakit dikepala dan sekitar mata AND rasa skit
pada wajah AND terdapat benjolan pada hidung AND
hidung bengkok THEN Kelainan Septum
IF hidung tersumbat AND nyeri pada puncak hidung AND
keluhan hidung bertambah besar AND hidung terasa
sakit apabila disentuh AND hidung terasa lunak bila
diraba AND hidung bagian luar tampak mengkilat THEN
Abses Septum
IF demam tinggi AND sakit kepala AND nyeri rahang
bagian belakang saat mengunyah AND sulit membuka
mulut AND pembengkakan kelenjar dibawah telinga AND
pembengkakan kelenjar dibawah rahang AND terjadi
pembengkakan pada buah zakar (pada pria dewasa) THEN
Parotitis
IF nyeri dan rasa penuh diwajah AND penyumbatan pada
saluran hidung AND pembengkakan pada maksila (tulang
rahang atas)AND sakit kepala AND batuk AND pusing
THEN Sinusitis
Berdasarkan kaidah aturan di atas, jika pusing (G001) dan hilang pendengaran
selama beberapa waktu (G005) dan telinga terasa tersumbat (G006) dan keluar
cairan dari telinga (G007) dan sakit telinga (G008) maka menderita penyakit hidung
(P001) Otitis Media Akut.
73
3.6
Perancangan Sistem
3.6.1 Diagram Konteks Sistem Pakar THT
Aliran data dari sistem pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, dan
tenggorokan dapat dilihat dari Gambar 3.4 berikut ini.
login
data user
data penyakit
data gejala
data gejala
data relasi
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT
(telinga, hidung, tenggorok)
Admin
User
info data relasi
info data gejala
info data penyakit
konfirmasi login
daftar gejala
hasil diagnosa dan solusi
daftar penyakit
Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Pakar THT
Pada gambar tersebut, admin dapat mengelola data penyakit, gejala, dan
relasinya sehingga memungkinkan untuk menambahkan penyakit-penyakit baru
dalam pengembangannya.
3.6.2 DFD Sistem Pakar THT
Gambar 3.5 merupakan DFD level 0 dari sistem pakar diagnosa penyakit
telinga, hidung, dan tenggorok.
74
data user
data konsultasi
hasil_analisa
info hasil diagnosa
data login
1.
validasi
login
daftar penyakit
admin
data valid
5.
konsultasi
info daftar penyakit
info daftar gejala
daftar penyakit
penyakit
data konfirmasi
login
data
login
data penyakit
data
konsultasi
2.
pengolahan
data
penyakit
daftar penyakit
admin
data
user
data penyakit
user
data gejala
daftar gejala
gejala
daftar gejala
daftar gejala
data gejala
3.
pengolahan
data gejala
daftar relasi
daftar relasi
relasi
data relasi
data relasi
4.
pengolahan
data relasi
daftar relasi
Gambar 3.5 DFD level 0 Sistem Pakar THT
id_gejala
hasil_diagnosa
data
diagnosa
data user
hasil
diagnosa
info data penyakit
penyakit
2.1
input
konsultasi
2.2
tampil
diagnosa
info data gejala
gejala
data
user
info data relasi
relasi
hasil diagnosa
info gajala
user
Gambar 3.6 DFD level 1 proses Konsultasi
id_gejala
info hasil
diagnosa
75
data login
info login salah
data penyakit
info data penyakit
1.1
validasi
login
data
login
id_login
admin
data
penyakit
1.2
mengolah
data
penyakit
info data penyakit
1.3
mengolah
data
gejala
data gejala
info data gejala
penyakit
admin
data gejala
info data gejala
data relasi
info data relasi
1.4
mengolah
data
relasi
gejala
data relasi
info data relasi
relasi
Gambar 3.7 DFD level 1 proses Pengolahan Data Admin
Gambar 3.8 merupakan DFD level 2 dari proses pengolahan data penyakit.
Proses terbagi menjadi tambah penyakit, simpan data penyakit, edit data penyakit,
dan hapus data penyakit.
76
data penyakit
info data penyakit
data penyakit
data penyakit
1.2.1
tambah data
penyakit
1.2.2
edit
data
penyakit
data penyakit
data penyakit
penyakit
admin
Id_penyakit
data penyakit
data penyakit
info data gejala
1.2.3
hapus data
penyakit
1.2.4
tampil data
penyakit
Id_penyakit
data penyakit
Gambar 3.8 DFD level 2 proses Pengolahan Data Penyakit
Gambar 3.9 merupakan DFD level 2 dari proses pengolahan data gejala.
Proses terbagi menjadi tambah gejala, simpan data gejala, edit data gejala, dan hapus
data gejala.
data gejala
info data gejala
data gejala
data gejala
1.3.1
tambah data
gejala
1.3.2
edit
data
gejala
data gejala
data gejala
gejala
admin
Id_gejala
data gejala
data gejala
info data gejala
1.3.3
hapus data
gejala
1.3.4
tampil data
gejala
Id_gejala
data gejala
Gambar 3.9 DFD level 2 proses Pengolahan Data Gejala
77
Gambar 3.10 merupakan DFD level 2 dari proses pengolahan data relasi.
Proses terbagi menjadi tambah relasi, simpan data relasi, edit data relasi, dan hapus
data relasi.
data relasi
info data relasi
data relasi
data relasi
1.4.1
tambah data
relasi
1.4.2
edit
data
relasi
data relasi
data relasi
relasi
admin
Id_relasi
data relasi
data relasi
info data relasi
1.4.3
hapus data
relasi
1.4.4
tampil data
relasi
Id_relasi
data relasi
Gambar 3.10 DFD level 2 proses Pengolahan Data Relasi
3.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Pakar THT
Gambar 3.11 di bawah ini merupakan gambaran perancangan ERD dan relasi
antar tabel dari sistem pakar diagnosa penyakit THT (Telinga, Hidung, dan
Tenggorok).
78
nm_penyakit
definisi
kd_gejala
kd_penyakit
nm_gejala
solusi
n
penyakit
1
memiliki relasi
1
n
gejala
1
id_relasi
menghasilkan
1
hasil_diagnosa
kd_penyakit
id_diagnosa
tanggal
nama
kelamin
pekerjaan
alamat
Gambar 3.11 Entity Relationship Diagram
3.6.4 Relasi Antar Tabel
Pada gambar 3.12 di bawah ini merupakan relasi antar tabel pada sistem pakar
diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok.
Gambar 3.12 Relasi Antar Tabel Sistem Pakar THT
79
3.7
Kamus Data
Pada tabel 3.12 di bawah ini merupakan kamus data dari sistem pakar
diagnosa penyakit THT.
Tabel 3.12 Kamus Data
Nama
Where Used/Who Used
Deskripsi
id_admin
username
password
Nama
Where Used/Who Used
Deskripsi
kd_penyakit
nm_penyakit
definisi
solusi
Nama
Where Used/Who Used
Deskripsi
kd_gejala
nm_gejala
Nama
Where Used/Who Used
Deskripsi
kd_penyakit
kd_gejala
data login admin
Admin-Proses 1 “proses validasi login”
Admin merupakan pengelola sistem yang memiliki
hak akses sebagai admin. Sebelum mengelola data
admin, admin diharuskan untuk login
{0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
data penyakit
Admin-Proses 2 “proses pengolahan data admin”
Salah satu komponen basis pengetahuan yang akan
menjadi hasil diagnosa
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
data gejala
Admin-Proses 2 “proses pengolahan data admin”
Data klinis mengenai gejala suatu penyakit
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
data relasi
Admin-Proses 2 “proses pengolahan data admin”
Merupakan aturan atau keterkaitan antara data gejala
dengan data penyakit
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
80
Tabel 3.13 Kamus Data (Lanjutan)
Nama
Where Used/Who Used
Deskripsi
id_diagnosa
nama
kelamin
alamat
pekerjaan
kd_penyakit
noip
tanggal
data hasil diagnosa
User-Proses 3 “proses konsultasi”
Merupakan data yang didapat dari proses konsultasi
user
{0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
{a..z | A..Z | 0..9}
{0..9}
3.8
Perancangan Struktur Data dan Tabel
1.
Tabel Penyakit
Pada tabel 3.14 di bawah ini merupakan tabel struktur data penyakit pada
sistem pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok.
Tabel 3.14 Tabel Struktur Data Penyakit
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Field
Primary key
Foreign key
Jenis tabel
Fungsi table
Kd_penyakit
Nm_penyakit
Definisi
Solusi
Tipe
Char (10)
Varchar (50)
Text
Text
Keterangan
Kode penyakit
Master
Untuk menyimpan data penyakit
Kode penyakit
Nama penyakit
Definisi penyakit
Solusi untuk penyakit
81
2.
Tabel Gejala
Pada tabel 3.15 di bawah ini merupakan tabel struktur data gejala pada sistem
pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok.
Tabel 3.15 Tabel Struktur Data Gejala
3.
No
1
2
3
4
Field
Primary key
Foreign key
Jenis table
Fungsi table
Tipe
5
6
Kd_gejala
Nm_gejala
Char (10)
Varchar (100)
Keterangan
Kode gejala
Master
Untuk menyimpan
penyakit
Kode gejala
Nama gejala
data
gejala
Tabel Relasi
Tabel 3.16 merupakan tabel relasi dari sistem pakar diagnosa penyakit THT.
Tabel 3.16 Tabel Struktur Data Relasi
No
1
2
3
4
5
6
4.
Field
Primary key
Foreign key
Jenis tabel
Fungsi tabel
Kd_penyakit
Kd_gejala
Tipe
Char (10)
Char (10)
Keterangan
Kode penyakit
Master
Untuk menyimpan data relasi
Kode penyakit
Kode gejala
Tabel Hasil Diagnosa
Pada tabel 3.17 di bawah ini merupakan tabel struktur data hasil diagnosa dari
sistem pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorokan.
82
Tabel 3.17 Tabel Struktur Data Hasil Diagnosa
5.
No
1
2
3
4
Field
Primary key
Foreign key
Jenis table
Fungsi tabel
Tipe
5
6
7
Id_pasien
Kd_penyakit
Noip
Int (10)
Char (10)
Varchar (50)
8
Tanggal
Datetime
Keterangan
Id pasien
Transaksi
Untuk menyimpan hasil diagnosa
penyakit pasien
Id pasien
Kode penyakit
Ip pasien yang mengakses sistem
admin
Tanggal akses
Tabel Admin
Pada tabel 3.18 di bawah ini merupakan tabel struktur data admin pada sistem
pakar diagnosa penyakit telinga, hidung, tenggorok.
Tabel 3.18 Tabel Struktur Data Admin
No
1
2
3
4
5
3.9
Field
Primary key
Foreign key
Jenis table
Fungsi tabel
Id_admin
Tipe
Int (5)
Keterangan
Id admin
Master
Untuk mengakses sistem
Primary key, id admin
Perancangan Antar Muka (Interface)

Konsultasi
User harus menjawab semua pertanyaan sampai mendapat kesimpulan
tentang penyakit yang menyerang.
83
Rule 1
IF Pusing AND Hilang pendengaran selama 2-3 hari AND
Telinga terasa tersumbat AND Keluar cairan dari telinga AND Sakit
telinga
THEN Otitis Media Akut
Rule 2
IF Pusing
Teggorokan terasa
menelan AND Terasa
THEN Radang
NOT Demam AND Tenggorokan terasa
gatal dan kering AND Batuk-batuk
ada yang mengganjal di tenggorokan
Tenggorokan
perih AND
AND Sakit
Rule 3
IF Pusing NOT Demam NOT Bersin-bersin NOT Suara serak NOT
Vertigo yang berulang NOT Telinga membengkak NOT Nyeri pada wajah
NOT Gatal-gatal pada telinga NOT Penyumbatan pada satu atau kedua
lubang hidung NOT Hidung tersumbat NOT Demam tinggii NOT Nyeri dan
rasa penuh di wajah NOT Penyumbatan pada saluran hidung NOT
Pembengkakan pada maksila NOT Sakit kepala NOT Batuk-batuk NOT
Demam
THEN Maaf penyakit tidak ada…!
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Beranda
Bantuan
Konsultasi
Admin
Jawablah pertanyaan berikut:
Apakah anda mengalami gejala (G001) Pusing?
Ya
Tidak
Jawab
Gambar 3.13 Perancangan Konsultasi
Jika user sudah menjawab semua pertanyaan maka akan muncul tampilan yang
berisi hasil diagnosa.
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Beranda
Bantuan
Konsultasi
Admin
Dari hasil konsultasi, anda mengalami gejala penyakit
…
KONSULTASI LAGI
Gambar 3.14 Perancangan Hasil Diagnosa
84

Halaman Masuk Admin atau Pakar
Sebelum mengoalah data admin harus mengisi nama pengguna dan kata
kunci terlebih dahulu.
begin
read username,password
if (username, password) = valid then
write Home
endif;
end.
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Beranda
Bantuan
Konsultasi
Admin
Silahkan masukan username dan Password anda:
Username
:
Password
:
Masuk
Gambar 3.15 Perancangan Login Admin

Halaman Tambah Gejala
Pada halaman tambah gejala admin dapat melakukan penambahan gejalagejala penyakit yang nanti akan disimpan pada tabel gejala.
begin
read DataInput
If Input = valid then
save ke table
write PesanBerhasil
else
write PesanKesalahan
endif;
end.
85
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Masuk
Tambah Penyakit
Ubah Penyakit
Laporan Penyakit
Tambah Gejala
Ubah Gejala
Laporan Gejala
Relasi
Keluar
Masukan Gejala Penyakit
Kode
:
Gejala
:
Simpan
Gambar 3.16 Perancangan Tambah Gejala

Halaman Ubah Gejala
Pada halaman ubah gejala admin dapat melakukan perubahan gejala-gejala
penyakit yang nanti akan disimpan pada tabel gejala.
begin
read DataEdit
read InputDataEdit
If InputDataEdit = valid then
update ke table
write PesanBerhasil
else
write PesanKesalahan
endif;
end.
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Masuk
Tambah Penyakit
Ubah Penyakit
Laporan Penyakit
Tambah Gejala
Ubah Gejala
Laporan Gejala
Relasi
Keluar
Ubah gejala penyakit
Kode
:
Gejala
:
Simpan
Gambar 3.17 Perancangan Ubah Gejala
86

Halaman Hapus Gejala
Pada halaman hapus gejala admin dapat menghapus gejala.
begin
read DataDelete
write PesanKonfirmasi
read PesanKonfirmasi
if PesanKonfirmasi = Yes the
delete dari table
else
batal
endif
end.
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Masuk
Tambah Penyakit
Ubah Penyakit
Laporan Penyakit
Tambah Gejala
Ubah Gejala
Laporan Gejala
Relasi
Keluar
Hapus gejala penyakit
Kode :
Gejala :
Hapus
Gambar 3.18 Perancangan Hapus Gejala

Halaman Tambah Penyakit
Pada halaman tambah penyakit admin dapat melakukan penambahan
penyakit yang nanti akan disimpan pada tabel penyakit.
begin
read DataInput
If Input = valid then
save ke table
write PesanBerhasil
else
write PesanKesalahan
endif;
end.
87
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Masuk
Tambah Penyakit
Ubah Penyakit
Laporan Penyakit
Tambah Gejala
Ubah Gejala
Laporan Gejala
Relasi
Keluar
Masukan data penyakit
Kode
Penyakit
Definisi
Solusi
:
:
:
:
Simpan
Gambar 3.19 Perancangan Tambah Penyakit

Halaman Ubah Penyakit
Pada halaman ubah penyakit admin dapat melakukan perubahan data
penyakit yang nanti akan disimpan pada tabel penyakit.
begin
read DataEdit
read InputDataEdit
If InputDataEdit = valid then
update ke table
write PesanBerhasil
else
write PesanKesalahan
endif;
end.
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Masuk
Tambah Penyakit
Ubah Penyakit
Laporan Penyakit
Tambah Gejala
Ubah Gejala
Laporan Gejala
Relasi
Keluar
Ubah data penyakit
Kode
Penyakit
Definisi
Solusi
:
:
:
:
Simpan
Gambar 3.20 Perancangan Ubah Penyakit
88

Halaman Hapus Penyakit
Pada halaman hapus penyakit admin dapat menghapus data penyakit.
begin
read DataDelete
write PesanKonfirmasi
read PesanKonfirmasi
if PesanKonfirmasi = Yes the
delete dari table
else
batal
endif
end.
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Masuk
Tambah Penyakit
Ubah Penyakit
Laporan Penyakit
Tambah Gejala
Ubah Gejala
Laporan Gejala
Relasi
Keluar
Hapus data penyakit
Kode
Penyakit
Definisi
Solusi
:
:
:
:
Hapus
Gambar 3.21 Perancangan Hapus Penyakit

Halaman Tambah Relasi
Pada halaman tambah relasi, admin dapat melakukan penambahan relasi
yang nanti akan disimpan pada tabel relasi.
begin
read DataInput
If Input = valid then
save ke table
write PesanBerhasil
else
write PesanKesalahan
endif;
end.
89
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Masuk
Tambah Penyakit
Ubah Penyakit
Laporan Penyakit
Tambah Gejala
Ubah Gejala
Laporan Gejala
Relasi
Keluar
Tambah Data Relasi
Id Relasi
:
Kode Penyakit
:
Kode Gejala
:
Gambar 3.22 Perancangan Tambah Relasi

Halaman Ubah Relasi
Pada halaman ubah relasi, admin dapat melakukan perubahan data relasi
yang nanti akan disimpan pada tabel relasi.
begin
read DataEdit
read InputDataEdit
If InputDataEdit = valid then
update ke table
write PesanBerhasil
else
write PesanKesalahan
endif;
end.
Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Masuk
Tambah Penyakit
Ubah Penyakit
Laporan Penyakit
Tambah Gejala
Ubah Gejala
Laporan Gejala
Relasi
Keluar
Id Relasi
:
Kode Penyakit
:
Kode Gejala
:
Ubah
Hapus
Gambar 3.23 Perancangan Ubah dan Hapus Relasi
Download