TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH ANALISIS LANDSKAP TERPADU “ INTERPRETASI CITRA SATELIT ” Disusun Oleh: Mayang Septiana 115040200111042 Lusi Nurhayati Tamba 115040200111113 M. Nur Rohman 115040201111012 M. Sofianto 115040201111143 Mahendra Putra 115040201111256 Kelas : B PROGRAM STUDI AGOEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Gambar Citra Satelit Deskripsi : Gambar di atas merupakan citra satelit dari wilayah pegunungan selatan Jawa Timur. Pegunungan ini terdiri dari Gunung Kelud, Gunung Kawi, Gunung Bromo, Gunung Buring dan Gunung Semeru. Dilihat berdasarkan tekstur pada citra satelit terlihat dari tekstur kasar dengan rona gelap menunjukkan padatnya jumlah populasi pada tempat tersebut. Daerah-daerah yang berada didaerah sekitar gunung bertekstur kasar dengan rona gelap menunujukkan padatnya vegetasi. Selain itu di daerah bagian selatan dekat dengan pantai di bagian selatan gunung Semeru. Untuk tekstur agak kasar dengan rona agak terang ditunjukkan oleh dataran blitar, dataran malang, dan daerah pegunungan malang selatan. Tekstur yang agak kasar ini menunujukkan kepatan populasi pemukiman dengan warna ungu. Jika dilihat dari sudut urban maka lingkungan urban adalah lanskap pegunungan yang menunjukkan ada tonjolan dataran tinggi dan rendah. Mengingat banyaknya jenis warna yang terlihat,maka didapat kombinasi variasi warna yang sesuai dengan interaksi yang terjadi dari ketiga komponen tersebut. Sehingga lanskap tersebut dapat dikatakan sebagai hubungan tiga dimensi antara manusia, daerah hijau dan struktur buatan manusianya. Rona warna Hijau lebih menunjukkan banyaknya vegetasi yag ada, hijau tua merupakan hutan, hijua muda merupakan hutan produksi dan warna biru dapat menunjukkan aliran sungai yang berasal dari sumber pegunungan. Merah menunjukkan semak belukar, pink menujukkan pemukiman dengan banyaknya aktifitas manusia. Putih yang menunjukkan awan. Warna oranye yang menunjukkan ladang dan kecoklatan menunjukkan kebun. Terlihat juga dengan tanda yang menunjukkan guratan menjulang keatas yaitu sebuah gunung dengan warna hijau, yang dimungkinkan banyaknya vegetasi melingkupi pegunungan. Pemukiman, umumnya berada di daerah datar. Awan banyak tertahan pada daerah gunung atau dataran tinggi lainnya. Dalam mengamati pola pengaliran sungainya. Dengan cara ini dapat membantu dalam menafsirkan batuan penyusun serta struktur geologinya, misalnya : Pola pengaliran trelis dan paralel, mencerminkan bahwa batuan di daerah tersebut sudah mengalami pelipatan. Pola pengaliran sejajar ditafsirkan bahwa daerah tersebut telah mengalami proses pensesaran. Pola pengaliran rektangular mencerminkan bahwa daerah tersebut banyak berkembang kekar. Pola pengaliran dendritik mencerminkan batuan penyusun yang relatif seragam. Berikut ini merupakan kelas penutupan serta ciri-ciri visual citra : Tabel: Kelas Penutupan Lahan dan Ciri-ciri Visual Citra SPOT 4 JENIS No. PENUTUPAN CIRI – CIRI VISUAL LAHAN 1. Hutan warna hijau gelap dengan tekstur agak kasar dan situsnya adalah dataran tinggi atau pegunungan rona terang, warna hijau muda dengan bercak-bercak merah atau 2. Kebun campur merah muda, tekstur agak kasar, pola bergerombol dan biasanya berasosiasi dengan permukiman, mengikuti alur sungai. 3. Tegalan/ladang memiliki kenampakan petak-petaknya yang bervariasi dengan batas petakan biasanya tanaman tahunan. Rona dan warna juga bervariasi. Tegalan/ladang berasosiasi dengan kebun campur pada situs dataran rendah, sedangkan tegalan/ladang yang bersitus pada lereng bukit atau gunung biasanya petak-petaknya tidak nampak dan memiliki rona terang dengan warna merah. rona yang cerah dan terang, warna putih hingga merah muda, 4. Lahan terbuka tekstur yang halus, kecuali singkapan batuan biasanya memiliki warna merah tua dan tekstur yang kasar berwarna ungu yang tampak berkelompok ataupun menyebar, 5. Permukiman teksturnya agak kasar sampai dengan sangat kasar, umumnya berada dekat/sepanjang jaringan jalan/sungai, berasosiasi dengan areal persawaha teksturnya yang halus, ada bentuk kotak pola pematang tapi tidak terlalu jelas, umumnya memiliki akses dengan sumber air (untuk 6. Sawah irigasi), warnanya tergantung dari fase rotasi tanam pada saat perekaman. Pada saat fase penggenangan, warna pada citra tampak biru gelap. tekstur agak kasar, warna yang bervariasi hijau, hijau muda, juga 7. Semak belukar merah muda yang menandakan tipisnya atau jarangnya vegetasi penutup tanah, ukuran sangat bervariasi dan pola sangat beragam 8. Tubuh air warna tubuh air biasanya biru tua sampai hitam, dengan rona yang gelap dan tekstur halus ronanya agak gelap dengan warna biru tua sampai hitam. Hal ini karena tambak selalu tergenang air. Untuk tambak yang kering 9. Tambak warnanya merah muda, petak atau pematang kelihatan meski tidak jelas, tekstur halus, biasanya mempunyai akses dengan sumber air/tubuh air, dan biasanya berada di sekitar pantai dan sungai 11. Mangrove rona agak homogen dan terang dengan warna hijau muda