View/Open - Repository | UNHAS

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Email Gigi
Email gigi biasa disebut juga dengan enamel. Email gigi terbentuk dari sel-sel
yang disebut ameloblast, yang berasal dari lapisan germinal embrio yang dikenal
sebagai ektoderm. Ameloblast memiliki ekstensi ke arah Dentinoenamel Junction
(DEJ) yang disebut prosesus Tom’s. Email gigi menutupi anatomi mahkota gigi dan
bervariasi ketebalannya didaerah yang berbeda.10 Bila dibandingkan dengan jaringan
gigi yang lain, email adalah jaringan yang paling keras dan paling kuat sehingga
dapat melindungi gigi terhadap stimuli saat mastikasi.6
Komposisi email gigi berdasarkan berat terdiri atas zat anorganik (95%),
organik (1%), dan air (4%). Kandungan zat anorganik sebagian besar terdiri atas
kristal hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2). Sementara kandungan organik terdiri atas
protein, karbohidrat, sitrat, dan lemak.7 Kristal hidroksiapatit yang terkandung dalam
email gigi dapat berubah menjadi kristal kalsium fluorapatit karena terlepasnya
gugus OH- dan disubstitusi oleh gugus F- apabila email gigi terpapar makanan,
minuman, atau pasta gigi yang mengandung fluor.11
Email gigi tidak mempunyai kemampuan untuk menggantikan bagian-bagian
yang rusak. Oleh karena itu, begitu gigi erupsi maka email gigi terlepas dari jaringanjaringan lainnya yang ada di dalam gingiva/rahang. Akan tetapi ada
5
hal-hal lain yang dapat memperkuat email yaitu begitu gigi erupsi maka akan terjadi
perubahan susunan kimia sehingga email gigi akan lebih kuat menghadapi stimuli
yang diterimanya.6
Jaringan paling keras dari gigi ini dapat mengalami kerusakan seperti abrasi,
erosi, dan atrisi. Abrasi disebabkan karena mekanis, misalnya karena menyikat gigi
dengan menggunakan teknik yang salah. Erosi disebabkan karena kimia, misalnya
karena suka makan makanan dan/atau yang minum minuman yang mengandung
asam atau zat kimia (misalnya Pb), sedangkan atrisi disebabkan karena mastikasi.6
2.2. Erosi Gigi
Erosi gigi adalah kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan karena asam
(bukan asam dari proses kimia yang dihasilkan oleh bakteri) atau bahan erosif lain
(ion selain Ca2+, PO43-, dan OH-) yang kontak dengan email. Kerusakan ini
menyerang email yang merupakan jaringan paling luar dari sebuah gigi.8
Erosi gigi dan karies gigi mempunyai kesamaan dalam jenis kerusakannya
yaitu terjadinya proses demineralisasi jaringan keras yang disebabkan oleh asam.
Namun demikian, asam penyebab erosi berbeda dengan asam penyebab karies gigi.
Erosi gigi berasal dari asam yang bukan sebagai hasil fermentasi bakteri, sedangkan
karies gigi berasal dari asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat oleh
bakteri kariogenik dalam mulut. Erosi terjadi secara merata di permukaan gigi, hal
ini mungkin karena larutnya elemen anorganik email gigi secara kronis. Makanan
yang memiliki kuah atau cairan yang asam (pH < 7), misalnya acar atau pempek
dapat menyebabkan erosi pada gigi.9
6
Proses erosi gigi dimulai dari adanya pelepasan kalsium email gigi, bila hal ini
terus berlanjut maka akan menyebabkan kehilangan sebagian elemen email dan
apabila telah sampai ke dentin maka penderita akan merasa ngilu. Sebagaimana
diketahui bahwa email sebagian besar terdiri dari hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2)
atau fluoroapatit (Ca10(PO4)6F2), kedua unsur tersebut dalam suasana asam akan larut
menjadi Ca2+, PO4-9, F-, dan OH-. Ion H+ akan bereaksi dengan gugus PO4-9, F-, atau
OH membentuk HSO4-, H2SO4-, HF, atau H2O, sedangkan yang kompleks terbentuk
CaHSO4, CaPO4, dan CaHPO4. Kecepatan melarutnya email dipengaruhi oleh derajat
keasaman (pH), konsentrasi asam, waktu melarut, dan ada tidaknya kalsium atau
fosfat.9
Reaksi kimia terlepasnya kalsium dari email gigi pada medium yang bersifat
asam, yaitu pada pH 4,5-6 merupakan reaksi orde nol. Adapun pengaruh pH terhadap
koefisien laju reaksi menunjukkan bahwa semakin kecil atau semakin asam suatu
media maka semakin cepat laju reaksi terlepasnya kalsium dari permukaan email
gigi. Reaksi kimia terlepasnya kalsium dari email gigi dalam suasana asam
ditunjukkan dengan persamaan reaksi berikut9
Ca10(PO4)6F2  Ca10(PO4)6F2 + 2n H+  N Ca2+ + Ca10 – nH20 – 2n(PO4)6F2
padat
terlarut
terlepas
padat
Gambar 1. Reaksi kimia pelepasan kalsium dari email gigi.
Sumber: Prasetyo EA.9
Mengingat bahwa kalsium merupakan komponen utama dalam struktur gigi
dan proses demineralisasi email terjadi akibat lepasan ion kalsium dari email gigi
maka pengaruh asam pada email gigi merupakan reaksi penguraian. Demineralisasi
7
yang terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan terjadinya porositas pada
permukaan email.9
Proses demineralisasi dapat terjadi apabila email berada dalam suatu
lingkungan pH di bawah 5,5. Derajat keasaman berperan pada proses demineralisasi
karena pH yang rendah akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen selanjutnya
akan merusak kristal hidroksiapatit email gigi. Terdapat beberapa hal yang
mempengaruhi proses demineralisasi yaitu jenis dan konsentrasi asam minuman yang
tidak berdisosiasi, kandungan karbohidrat dalam minuman, pH dan kapasitas dapar
minuman serta kandungan fosfat dan f1uor yang ada dalam minuman.9
2.3. Tuak
Tuak adalah minuman khas yang disadap dari pohon aren kemudian disimpan
selama 6 jam-7 jam sehingga mengalami fermentasi dan berubah menjadi minuman
dengan kadar alkohol 4%-5%2, gula dalam tuak jenis sukrosa.12 Tuak merupakan
sadapan yang diambil dari pohon aren (Arenga pinnata). Sadapan dari aren dalam
bahasa Indonesia disebut nira. Ada dua jenis tuak berdasarkan cara penanganannya
yaitu yang manis dan yang pahit (mengandung alkohol).4
Kadar alkohol dalam minuman tuak kurang lebih sesuai dengan kadar alkohol
dalam minuman anggur.12 Alkohol dapat diperoleh melalui proses fermentasi oleh
mikroorganisme dari gula, sari buah, atau nira.1 Alkohol merupakan senyawa yang
dapat menekan susunan saraf pusat dengan cara menghilangkan hambatan yang
terjadi pada pusat otak sehingga orang yang minum minuman beralkohol di satu sisi
akan merasa “sehat”, “bebas”, dan menjadi agresif, namun di sisi lain akan
menurunkan keterampilan dan reaksi mental. Pada kebudayaan tertentu, minuman
8
beralkohol merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari sehingga istilah
“minum” bermakna minum minuman beralkohol. Di Indonesia, dikenal beberapa
minuman lokal yang mengandung alkohol lainnya, seperti brem, saguer, dan ciu.1
Alkohol yang terdapat dalam tuak dan dikonsumsi sebagai minuman selama
dalam rongga mulut akan diabsorpsi oleh mukosa, selanjutnya terjadi penyerapan
dalam saluran pencernaan, terutama pada usus halus.12 Kecepatan alkohol sampai
pada aliran pembuluh darah tergantung pada beberapa faktor antara lain banyak dan
jenis makanan yang ada di dalam lambung, serta jenis dan kadar alkohol dalam
minuman tersebut. Setelah masuk aliran darah, alkohol akan diedarkan ke seluruh
tubuh mencapai semua jaringan dan sel manusia. Metabolisme alkohol terjadi pada
hepar menjadi karbondioksida (CO2), air, dan asetaldehid yang selanjutnya menjadi
asam asetat. 1
Sunanto cit Ikegami4, menerangkan bahwa di Indonesia, tanaman aren dapat
tumbuh baik dan mampu berproduksi pada daerah yang tanahnya subur pada
ketinggian 500 m-800 m di atas permukaan laut. Pada daerah-daerah yang
mempunyai ketinggian kurang dari 500 m dan lebih dari 800 m, pohon aren tetap
dapat tumbuh namun produksi buahnya kurang memuaskan.4 Pohon aren banyak
ditemukan hampir di seluruh provinsi, khususnya di daerah perbukitan.5
9
Download