Pukat Maret - April 2008.cdr

advertisement
3 4 1 4 8 0 8
PUK AT
Sarana Komunikasi GBI Mawar Saron
Penanggung Jawab:
Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA
Wakil Penanggung Jawab:
dr. Kartadjaya Yuwanda
Pimpinan Umum:
Pdm. Samuel Sahetapy
Pimpinan Redaksi:
Baren Antony Siagian S.Sos
Penasehat Hukum:
Hotma P.D Sitompoel, SH
Ruhut Sitompoel, SH
( LBH Mawar Saron)
Sekretaris Redaksi:
Roma Silitonga
Staff Redaksi:
Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA
Pdt. Paulus Warsito, MA
Reza Agusta Irfansyah, SE Ak
Roma Silitonga
Koresponden:
Tri Budiarjo SE, M.Th
Pdt. DR. Jonathan Trisna
Otong Darmawan
dr. Sri Koneng
Yenita T (PekanBaru)
Artistik, Tata Letak Dan Cover:
Reza Agusta Irfansyah, SE Ak
Bank:
Yayasan Mawar Saron
A/C No.796.30.07.082.1
LippoBank Jatinegara
Alamat Redaksi:
Gedung Graha Mawar Saron
Jl. Hybrida Timur
Kelapa Gading Permai
Jakarta - Utara
Telp:
(021) 4584-3455
Fax:
(021) 4584-3454
email:
[email protected]
CONTENTS
KEBENARAN
Akan Nama Yesus
sampai saat ini. Kematian adalah pasti, namun Alkitab
menuliskan tentang kematian yang tidak dapat ditentukan kapan
waktunya tiba. Buatlah kajian pribadi tentang ini. Dalam Galatia 6:7,
Alkitab mengatakan: “Jangan sesat! Allah tidak Membiarkan
diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu Juga
yang akan dituainya”.
14
Sebuah Potret Kesetiaan
Kristen
18“SayaWanita
sangat terpukul dan putus asa!” Sularmi berupaya
menahan air mata yang tiba-tiba mengalir membentuk dua
garis di wajahnya. Berkali-kali tawaran dari saudara untuk
mengunjungi paranormal ditampik dengan halus, Sularmi
tetap tidak mau menodai imannya kepada Gusti Yesus.
Seorang perempuan muda cantik, akhirnya menjadi buta
demi ke dua anaknya.
Dimanakah Tuhan Yesus??
51
Dari sudut pandang Alkitab, yang kompromi dengan nalar berpikir kita
sebagai manusia, bahwa kekristenan (pengikut Kristus) sangatlah
menyedihkan, menyakitkan. Baginya, segala tekanan, tindakan, ejekan,
caci maki dikucilkan bahkan di bunuh adalah hal yang lumrah di hadapi.
Namun dari sudut “Iman akan janji-janji Tuhan” tidak ada duanya
di dunia ini.
CONTENTS
Selamat Jalan Om Ho, Pendiri GBI ..................... 06
Menjadi Orang Kristen Yang Otentik .................. 16
Hubungan remaja Dengan Orang tuanya ........... 20
Pendekatan Yang Wajar & Positif ..................... 21
Resiko Seorang Hamba Tuhan ......................... 25
Penculikan Orang Yang Tidak Cakap .................. 27
Ancaman Flu Burung
................................... 29
Carilah Dahulu Kerajaan Allah ......................... 35
Pukat hahahahah .................................................. 62
Redaksi Mawar Saron Menerima
Sumbangan Tulisan-Tulisan berupa
Kesaksian Dan Artikel-Artikel Rohani
Yang Membangun Iman. Kirimkan ke
Redaksi Mawar Saron Di Kantor
Sekretariat GBI Mawar Saron Jl. Hybrida
Timur Kelapa Gading Permai. Naskah
Harap Diketik Rapi dan Sertakan
Identitas Anda Yang Jelas. Setiap Naskah
Yang Dikirim Akan Diseleksi Oleh
Redaksi Dan Redaksi Berhak Untuk
Memuat/Tidak Memuat Naskah Yang
Dikirim Ke Redaksi PUKAT
Informasikan
Produk Dan Jasa Anda Di PUKAT
Artistik, Tata Letak Dan Cover:
Reza Agusta Irfansyah, SE Ak
PUKAT * Maret - April 2008
Redaksi Majalah PUKAT
45843455
3
Redaksi
Belajar Dari Kisah
Pengorbanan Yesus
B
bahkan hidup sampai kapan pun jua. Oleh sebab itu, kita
harusnya bersyukur memiliki Tuhan Yesus Kristus yang
setia untuk mengasihi kita walaupun resiko yang harus
tempuh dengan nyawa-Nya sendiri. Inilah makna
kematiaanNya, bahwa Ia telah membebaskan kita dari
belungu yang bernama dosa.
Kita kembali ke pokok pembahasan Jumat Agung,
yang menyatakan bahwa pada hari itu Yesus sang
Juruslamat manusia harus menerima tragedi
penyaliban diri-Nya hanya karena ingin
menyelamatkan kita yang berdosa. Dia melakukan
tanpa pamrih. Jika kita mau jujur Yesus adalah orang
Mulia, yang seharusnya layak disebut Raja segala
raja.
4. PengorbananNya Memberikan Kita berkat
Dan hal yang terakhir adalah tragedi kematian diatas kayu
salib itu memiliki makna bahwa pengorbanan yang
dilakukan oleh Yesus Kristus bagi kita adalah berkat bagi
kita semua, sebab diatas kutukan kayu Salib itu Yesus
memberikan berkat yang sangat luar bisa bagi kita semua.
Alkitab mencatat dalam Galatia 3 :13 Kristus telah
menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan
menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah
orang yang digantung pada kayu salib!”.
S a la m R e d a k s i
eberapa waktu yang lalu kita, umat yang
percaya kepada Yesus Kristus baru saja
merayakan hari yang paling bersejarah bagi
seluruh umat manusia didunia tanpa terkecuali. Ya
tepatnya, Jumat Agung atau layak disebut hari
penyelamatan bagi seluruh umat manusia di dunia ini.
Ada 4 hal yang Yesus perlihatkan dari
pengorbananNya diatas Kayu Salib. Keempat hal itu
adalah:
1. Penderitaan itu dipilihnya agar kita
dipulihkan
Yesus menerima berbagai caci-maki dari para ahli
Taurat, bahkan murid-Nya sendiri, ikut berkhianat
atas diri-Nya. Orang yang berkhianat itu bernama
Yudas, murid yang sebenarnya sangat dikasihi Tuhan
Yesus Kristus. Sang penghianat itu tergiur hanya
karena faktor ekonomi. Ya, tepatnya hanya karena
beberapa keping uang perak, ia rela menjual gurunya
kepada musuh-Nya itu. Hingga Yesus Kristus harus
mengucurkan darah-Nya diatas kayu Salib. Namun
dibalik kecuran darah Yesus, terselib makna bahwa
kucuran darah Yesus itu telah menyembuhkan luka
bagi banyak orang
2. P e n g o r b a n a n i t u m e m i l i k i m a k n a
mengampuni.
Tragedi penyaliban Yesus merupakan cara Ia
mengampuni dosa kita. Alkitab mencatat dalam
Galatia 6:14 yang berkata : “Tetapi aku sekali-kali
tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita
Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan
bagiku dan aku bagi dunia.”
3. Pengorbanan-Nya itu Membebaskan Kita
Karena siksaan diatas kayu Salib itu, Yesus pun
akhirnya harus menghembuskan napasnya yang
terakhir didunia ini. Tapi perlu kita ingat,kematiannya
itu merupakan hanya simbol sesaat saja. Ya dalam arti
lain, ia mati seperti wujud kematian seorang manusia
biasa, karena pada hakekatnya Ia tidak mati. Ia
4
Mari mulai dari sekarang kita harus belajar dari keempat
hal tersebut diatas, agar kita senantiasa mengucap syukur,
bahwa lewat kisah penyaliban Yesus diatas kayu Salib, kita
telah diselamatkanNya. Yang menjadi pertanyaan bagi kita
semua, maukah kita mempergunakan waktu yang ada
dengan sebaik-baiknya. Karena kita seringkali mudah
putus asa, apabila mendapatkan pencobaan. Tetapi begitu
mudahnya kita melupakan Dia, apabila berkat itu datang
menghampiri kita. Yakinlah bahwa apapun bentuknya,
berkat maupun pencobaan itu datang atas seijin Dai yang
Empunya kerajaan dan dunia ini.
Yang harus diingat pula bahwa Ia tak pernah memberikan
berkat dan pencobaan itu tak melebihi kemampuan hidup
kita. Tragedi pengorbanan Yesus mengambarkan bahwa Ia
sungguh-sungguh mengasihi kita semua tanpa terkecuali.
Agar tak ada seorang pun yang percaya kepada-Nya
binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal. Alkitab
mencatat bahwa di dalam Dia ada kepastian yang bernama
keselamatan yang sejati. Hanya didalam Yesus saja ada
keselamatan. Sementara yang lainnya hanya ada kata
mudah-mudahan dan kiranya Tuhan...... Inilah arti dari
pengorbanan yang hakiki dari Tuhan kita, Yesus Kristus.
Pada Kita Yohanes 14:6 Yesus berkata kepadanya:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku.”
(Baren AS)***
PUKAT * Maret - April 2008
S
A
U
R
A
T
Kepada Yth Redaksi Majalah Pukat
Redaksi
pa kabar Pak Redaksi Pukat! Kami bersyukur
kepada Tuhan karena selama ini kami dapat
memperoleh majalah Pukat di tempat kami. Terus
terang kami sangat bersyukur dan berterimakasih karena
melalui bacaan rohani ini kami banyak mendapatkan
masukan dan berkat-berkat yang menguatkan iman kami di
dalam Tuhan Yesus.
erima kasih atas pujian dan usulan Sdri Elinda
Astuti, kami akan perhatikan usulan anda. Oleh
karena itu redaksi telah mengadakan beberapa
perubahan, terhadap isi bidang redaksinya. Tetapi kami
juga sangat mengharapkan masukan dari siapapun agar,
kami bisa intropeksi diri terhadap kinerja kami. Sebab
kritikan yang kami terima dari pembaca Majalah Pukat
sangat berguna bagi peningkatan Majalah Pukat itu
sendiri Doakannya biar Majalah PUKAT semakin maju.
Kami sering kali mendapatkan majalah Pukat dari
saudara/rekan sekerja lainnya. Baik dari jemaat Mawar
Saron mupun dari jemaat bethel lainnya. Saya sebenarnya
mau berlangganan Majalah Pukat ini setiap bulannya
bagaimana cara berlangganannya, Ya kak?
Tuhan memberkati!
Dari Ranto di, Pamulang
-----oOo-----
Redaksi
K
ami sampaikan terima kasih atas kerinduan Saudara
Ranto di Pamulang, untuk menjadikan Majalah
Pukat sebagai Majalah yang tetap dibaca. Alangkah
baiknya bila saudara datang ke Gereja Hibrida Timur Eks
Mawar Saron Kelapa Gading, Jakarta Utara tiap ibadah
kebaktian minggu Raya karena disana Majalah Pukat akan
selalu dibagikan kepada seluruh jemaat yang datang pada
hari hari itu. Majalah tersebut akan dibagaikan secara gratis
tetapi didalam Majalah Pukat itu sendiri ada amplop yang
bisa saudara isi uang sebagai pengganti biaya cetaknya.
P
E
M
B
A A
C
A
Jika saudara ingin dikirimkan tiap bulannya ke tempat
tinggal saudara, maka saudara harus menstranfer uang ke no.
rekening 796.30.07.082.1 a/n Yayasan Mawar Saron Bank
Lippo Jatinegara dan jika saudara telah menstranfer uang
tersebut, maka saudara kirimkan bukti transfer tersebut ke
Faks (021) 45843455 dan alamat jelas saudara.
Tuhan Yesus memberkati!
__________________________________________
T
-----oOo----Kepada Yth Redaksi Majalah Pukat
A
pa kabar Kak Redaksi Pukat! kami bersykur
kepada Tuhan karena selama ini kami dapat
memperoleh majalah Pukat di tempat kami.
Terus terang kami sangat bersyukur dan berterimakasih
karena melalui bacaan rohani ini kami banyak
mendapatkan masukan dan berkat-berkat yang
menguatkan iman kami di dalam Tuhan Yesus. Oleh
karena itu ucapkan selamat melayani kepada seluruh
staff redaksi, kiranya Tuhan akan membalas kebaikan
yang kalian kerjakan.
Tuhan memberkati!
Dari Innes Thioren, Kalimanatan Barat
Redaksi
K
ami sampaikan terima kasih atas kerinduan
Saudari Tigor M di tempat, untuk menjadikan
majalah Pukat sebagai majalah yang tetap
dibaca oleh saudari Innes. Kami percaya apa yang kami
kerjakan bukan karena kepintaran kami, tetapi itu
semata-mata karena kemurahan Tuhan Yesus Kristus
yang memakai kami sebagai sarana-Nya untuk
mengabarkan kebenaran Firman Tuhan, lewat Majalah
Pukat.
Tuhan memberkati saudari dan keluarga.
Syaloom Pengasuh Majalah PUKAT yang baik,
ku senang sekali baca majalah rohani ini, abis artikel
– artikelnya banyak sekali yang berisi tentang cerita
firman Tuhan. Kalau bisa liputan dari gereja-gereja
cabang dan liputan yang bernuansa kekristenan yang ada di
luar gereja pun kalau bisa harus diliput. Dengan demikian
kita bisa mengetahui segala kegiatan yang sedang terjadi.
Terus maju Majalah PUKAT, Tuhan Yesus Memberkati.
Elinda Astuti,
Polugebang, Jak-Tim
PUKAT * Maret - April 2008
5
Fokus
SEL AMAT JAL AN “ OM HO”
BAPAK ROHANI DAN PENDIRI GBI
Om Ho telah kembali ke rumah
Bapa, jenazah disemayamkan di
GBI Eben Haezer, jalan Wahid
Hasyim No 67, Jakarta Pusat.
Kembali Kerumah Bapa, Usai
Di Operasi
Berdasarkan informasi yang didapat
dari berbagai sumber, tokoh pendiri
GBI yang sangat bersahaja dan
sederhana, meninggal pada hari Selasa
siang, (26/02) yang lalu, di RS Pondok
Indah, Jakarta Selatan, seusai menjalani
operasi.
P
emakaman tokoh yang sangat
dikenal oleh seluruh lapisan
umat kristiani dari berbagai
denominasi gereja ini, dihadiri oleh
ribuan umat kristiani yang datang
dari berbagai kalangan. Termasuk
Ketua Sinode GBI Pdt.DR.Jacob
Nahuway, MA, para pendeta yang
datang dari berbagai daerah di
Indonesia. Serta salah seorang
perwakilan dari Churh Of God
(COG), Cleveland, Tennesee,
Amerika, yang diwakili oleh Pdt.
Paul Walker didampingi oleh Pdt.
Tommy Smith yang menjadi
penterjemaahnya. Selain itu acara
pelepasan jenazah, Om Ho juga
dihadiri oleh seluruh siswa-siswi
Seminari Bethel Indonesia, termasuk
p a r a p e n g a j a r d a n r e k t o r,
Pdt.DR.Erastus Sabdono.
Tokoh Kristen yang sangat sederhana
ini, kembali ke rumah Bapa pada hari
Selasa siang tepatnya, pada tanggal
26 Februari seusai menjalani operasi
pada hari Senin, (25/02) di RS
Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Setelah positif dinyatakan, bahwa
6
Penyakit yang dideritanya itu mulai
dirasakan sejak tanggal 11 Juni 2007.
Namun pada tangal 27 Juli 2007,
kesehatannya mulai pulih kembali dan
bisa beraktifitas di pastori gereja. Tetapi
pada Kamis (21/02) kesehatannya mulai
menurun, Om Ho pun kembali dirawat di
RS Pondok Indah. Pada hari Senin
(25/02), Om Ho harus menjalani operasi.
Pada tanggal 26 Februari, tepatnya Selasa
siang, Om Ho akhirnya menghembuskan
nafas terakhirnya. Ia kembali ke rumah
Bapa untuk selama-lamanya.
Tokoh kristiani yang sangat dikagumi
oleh seluruh umat kristiani, bukan
hanya di Indonesia saja, namun di
Amerika pun beliau juga sangat
dikenal, karena beliau adalah orang
yang berjasa dalam membangun
hubungan antara GBI dan Church Of
God (COG) di Cleveland, Tennessee,
USA (amalgamation), telah
menghadap Sang Pencipta dengan
senyuman manis yang tersungging
dibibirnya.
Disemayamkan Di GBI Wahid
Hasyim
Jenazah Bapak Rohani dan Pendiri
GBI ini, disemayamkan di GBI Wahid
Hasyim selama beberapa hari, sebelum
dikuburkan di TPU Petamburan.
Selama berada di Gereja yang terletak
dijalan Wahid Hasyim, berbagai acara
penghiburan bagi keluarga yang
ditinggalkan, terus dilakukan,
termasuk Ibadah malam penghiburan
yang diadakan pada Jumat (29/02)
pukul 19.00 WIB. Pembacaan Firman
Tuhan disampaikan oleh, Gembala
Sidang GBI Mawar Saron,
Persembahan Pujian dari BPH GBI ( Graha Bethel)
PUKAT * Maret - April 2008
MA, Om Ho adalah orang
yang sangat berjasa bagi
kehidupannya, sebelum
menjadi hamba Tuhan.
Dialah orang yang
menyekolahkan saya ke
Korea dan menyediakan
pakaian buatnya, karena
pada saat akan dikirim ke
Korea, dirinya hanya
memiliki satu jaket/jas
yang ia kenakan
Om Ho Menghadap Bapa dengan
dibadannya. Dan
Meninggalkan Kesan Yang Sangat Luar Biasa.
sekembalinya dari Korea,
Dia Layak Untuk Disematkan Dengan Sebutan
Om Ho-lah yang
Pahlawan Iman, Bapak Rohani Dan Pendiri GBI,
memberikan jemaatnya
Ungkap Pdt.DR. Jacob Nahuway, MA
untuk digembalakannya
hingga saat ini. Selain itu
Om Ho-lah orang yang memberkati
Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, yang
pernikahan dirinya. Pendeta Jacob
juga menjabat ketua Sinode GBI.
melanjutkan, dia juga merupakan guru
Dalam khotbahnya yang bertema:
yang telah mendidik dan mentransfer hal“Rahasia Kematian”, Pdt.DR.Jacob
hal positip sehingga saya menjadi
Nahuway, MA, mengungkapkan 3
seorang hamba Tuhan yang terdidik, dia
hal yang harus diketahui oleh umat
juga seorang yang memiliki visi dan Iman
kristini berkaitan dengan rahasia
yang besar, oleh sebab itu saya
kematian itu. Ketiga hal itu adalah :
menjadikannya sebagai bapak rohani
bagi diri saya secara pribadi.
1. Kematian adalah pembuktian
Allah atas setiap janji-janji-Nya,
Selain itu yang tak bisa ia lupakan setiap
bahwa Ia tak berdusta atas apa
kali berjumpa dengan Om Ho, ia selalu
yang diucapkannya itu
menanyakan kesehatan dirinya. Ia selalu
2. Kematian bukan akhir dari
menanyakan Jacob bagaimana
segalanya
kesehatanmu, dan selalu saya menjawab:
3. K e m a t i a n a d a l a h b e r i t a
“Sehat Om” ucapnya menceritakan
kebangkitan bagi orang yang
kepada jemaat yang hadir disertai dengan
percaya kepada-Nya.
deraian air mata dari kedua bola matanya.
4. Kematian adalah cara yang tidak
Sebelum mengakhiri khotbahnya,
bisa dilakukan oleh manusia,
kecuali TuhanYesus Kristus.
dengan nada yang terbata-bata Pdt.
Jacob Nahuway, kembali mengatakan,
bahwa dirinya sangat kehilangan tokoh
yang sangat berpengaruh bagi dirinya
dan GBI secara keseluruhan.
“Dia mati meninggalkan kesan yang
sangat luar biasa. Dia layak untuk
disematkan dengan sebutan Pahlawan
Iman, Bapak Rohani dan Pendiri GBI.
Sekali lagi kita telah kehilangan
seorang tokoh yang sangat sederhana
dan bersahaja. Dia adalah Om Ho
seorang visioner yang banyak
memberikan perubahan yang positif
bagi umat kristiani, khususnya bagi
GBI,” ujarnya dengan lirih
Ibadah Pelepasan Di GBI
Petamburan
Keesokan harinya, tepatnya Sabtu
(01/03) pukul 10.00 WIB, setelah
dilepas dengan ibadah pelepasan di
GBI Hawid Hasyim, jenasah Bapak
rohani GBI diberangkatkan ke GBI
Petamburan, Jakarta Pusat yang
bersebelahan dengan sekolah Seminari
Bethel Indonesia yang didirikannya
bebarapa tahun yang lalu.
Disambut Dengan Daun Pohon
Palem
Iring-iringan kendaraan yang
menghantarkan jenazah pendiri GBI,
terlihat sejauh hampir 1 Kilometer.
Jenazah tiba di GBI Petamburan pada
Diakhir khotbahnya, pendeta Jacob
mengungkapkan keyakinannya
bahwa, orang yang dikasihinya ini,
telah kembali kepangkuan Bapa
yang ada disurga. “Kita telah
kehilangan salah seorang tokoh
kristen yang sangat berjasa bagi
keberadaan GBI, termasuk diri saya
sendiri. Kita butuh orang seperti Dia
yang sangat sederhana dan bersahaja.
Dia tak butuh mobil, rumah mewah,
apalagi bodyguard yang
mengawalnya. Oleh karena itu secara
pribadi saya sangat kehilangan Om
Ho,” ujarnya dengan nada terbatabata. Lanjut, Pdt DR Jacob Nahuway,
Saat-Saat Pelepasan Jenazah Alm. Om Ho
PUKAT * Maret - April 2008
7
pukul 10.20 WIB dan disambut
dengan barisan siswa-siswi SMU,
SMK dan Seminari Bethel Indonesia
Petamburan, termasuk para pengajar
dan PdtDR.Erastus Sabdono, yang
menjabat sebagai rektor. Mereka
berdiri berjajar di pintu masuk
menuju gereja GBI Petamburan,
sepanjang kurang lebih 800 meter.
Uniknya penyambutan yang
dilakukan oleh para siswa-siswi
sekolah tersebut, juga
mempergunakan daun pohon Palem
disertai dengan menyanyikan
beberapa lagu puji-pujian. Tepat
pukul 12.50WIB, seusai acara ibadah
pelepasan di GBI Petamburan
jenasah Pdt.DR.Ho Lukas Senduk
dimakamkan, Di TPU Petamburan
yang jaraknya hanya beberapa
kilometer dari sekolah Seminari
Bethel Indonesia. Acara pemakaman
jenazah Almarhum diiringi dengan
lagu pujian yang berjudul:
“Pertemuan di Udara” yang
mengema di areal pemakaman.
Seluruh Hidupnya Ia abdikan
bagi Tuhan
Menurut keterangan yang didapat
dari putra sulung Almarhum, Steve
Hosea Senduk, papi tidak pernah
berhenti untuk menjadi pelayan
Tuhan, walaupun kondisi
kesehatannya dalam keadaan kurang
sehat, ia tetap melayani-Nya.
Almarhum selalu menyempatkan
dirinya untuk menerima setiap
undangan yang datang kepadanya,
apalagi hal itu menyangkut bidang
kerohanian. Ia juga tetap selalu
menerima setiap tamu yang datang
berkunjung ke rumah atau ke
kantornya yang berlokasi di
Seminari Bethel Indonesia,
Petamburan, Tanah Abang, Jakarta
Pusat.
Menurut anaknya, Steve Hosea
Senduk, Papinya selalu memberikan
seluruh hidupnya untuk pelayanan.
Bukan hanya 100%, tetapi 1000%.
Dalam usianya yang terbilang lanjut,
papi tetap melayani siapa pun yang
datang kepadanya. Selain itu dalam
hidupnya papi tak pernah mengeluh,
8
justru dia selalu mengajarkan kami anakanaknya untuk selalu bersyukur kepada
Tuhan. Lanjut Steve, bukan hanya itu
saja, papi juga orang yang sangat
memperhatikan orang lain. Terlebih lagi
bagi pelayanan maupun jemaatnya yang
sakit. Ia selalu meluangkan waktunya
untuk mengunjungi orang tersebut, baik
ke rumah, atau pun membesuknya ke
rumah sakit. “Saya sangat bangga
memiliki seorang papi yang sangat setia
untuk melayani Tuhan Yesus Kristus
sampai akhir hayatnya, ia tetap setia
dalam pelayananNya,” ujar Steve pada
ibadah malam penghiburan di GBI Wahid
Hasyim No 67.
Sejarah Singkat Om Ho
Pria yang seluruh hidupnya, ia
dedikasikan untuk melayani Tuhan, lahir
pada jaman penjajahan Belanda, tepatnya
pada tanggal 4 Agustus 1917, di Ternate,
Maluku. Pada umur 16 tahun, ia merantau
ke Ambon dan di Ambonlah ia baru
menjadi pengikut Kristus. Ia menerima
baftisan Yesus pada tanggal 19 April
1935. Dan yang lebih dasyatnya lagi Om
Ho mengalami baptisan Roh Kudus
seminggu kemudian pada tanggal 26
April 1935. Kemudian pada tahun 1936 ia
memutuskan untuk belajar di sekolah
Alkitab Netherlands Indies Bible
Institute (NIBI) dan tamat dari NIBI,
Almarhum merintis jemaat di Banda
Neira, Maluku. Beliau juga terpilih untuk
menjabat sekretaris pimpinan pusat
(Badan Penggurus Umum) GPdI. Pada
tanggal 26 September 1940, Almarhum
menikah dengan Helen Theska.
Namun pada tahun 1992 sang istri
terlebih dahulu menghadap Sang
Pencipta.
Almarhun meninggalkan 5 orang anak,
yaitu : Hanna Hosiany Senduk, Steve
Hosea Senduk, Inge Hosiany Senduk,
Hadi Satyagraha dan Yosia Satyagraha.
Pada tahun 1945-1946 Ia ditugaskan
untuk menggembalakan jemaat GPdI
di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pada
tahun 1950, Almarhum kembali ke
Jakarta dan ditugaskan untuk
menggembalakan jemaat di GPdI di
Petamburan, Jakarta dan sampai akhir
hayatnya Pahlawan Iman ini tetap aktif
untuk menjadi pelayan Tuhan yang
setia. Ia telah menyelesaikan tugas
yang diberikan Tuhan Yesus Kristus,
untuk memenangkan banyak jiwa,
berhasil diselesaikannya dengan
sempurna.
Selamat Jalan “Om HO”
Pahlawan Iman,
Bapak Rohani dan Pendiri GBI,
Kami percaya
pada saat ini, Om Ho
sudah berada di
Rumah Bapa.
BAS/***
Ungkapan Turut Berduka Cita Yang Berupa Karangan Bunga Dari
Berbagai Simpatisan, Tampak Memenuhi Gedung Seminari Bethel
Indonesia, Petamburan Jakarta Pusat
PUKAT * Maret - April 2008
Sumber: Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia
Fokus
Pdt.DR. Jacob Nahuway, MA
JUMAT AGUNG ADALAH PEMBUKTIAN BAHWA IA TELAH MENYERAHKAN DIRINYA
dirayakan lebih semarak dari pada
perayaan natal, karena Jumat Agung
adalah awal dari penyelamatan Yesus,
bagi umat manusia,” ucap Pdt Jacob
dengan tegas.
Tujuan Pengorbanan Yesus
Perayaan ibadah Jumat Agung atau lebih dikenal
dengan hari wafatnya Yesus Kristus, pada Jumat (21/03) yang lalu
berjalan secara hikmat. Diperkirakan hampir seluruh gereja
yang ada diberbagai pelosoh wilayah Indonesia dan
dibelahan dunia lainnya, ikut merayakan hari yang bersejarah
bagi umat manusia, khususnya bagi umat kristiani, yakni dimana
Yesus Kristus mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Seperti yang dikhotbahkan oleh Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA,
Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai,
pada ibadah pukul 09.00 WIB, bahwa Jumat Agung
adalah pembuktian Ia (Yesus) telah menyerahkan diri-Nya,
untuk menyelamatkan umat manusia.
D
Pengorbannya yang dilakukan oleh
Yesus Kristus, lanjut Pdt.Jacob,
memiliki tujuan agar membentuk satu
kelompok orang yang percaya kepadaNya. Kelompok tersebut dikenal
dengan nama gereja. Oleh sebab itu apa
yang telah dilakukan Yesus, sudah
seharusnya diikuti dengan kesadaran
umat manusia, dalam bertingkah laku
dengan sesama-Nya. Dan yang lebih
penting lagi, kita harus mengetahui
tentang arti sebuah panggilan.
Walaupun harus menghadapi resiko
yang sangat berat, seperti kematian.
Untuk menguatkan hal tersebut,
Pdt.Jacob, mengemukakan bahwa,
umat Nasrani harus belajar seperti
pelayanan yang dilakukan oleh Rasul
Paulus dalam kitab Filipi 1:21 yang
berkata: “Karena bagiku hidup adalah
Kristus dan mati adalah keuntungan”.
“Oleh karena itu selagi masih ada
waktu, mari kita pergunakan waktu
yang ada dengan sebaik-baiknya demi
kemuliaan dan kebesaran nama Yesus
alam khotbahnya yang
terambil dari kitab Titus
2:11-15 Pdt.DR. Jacob
Nahuway, MA, menyatakan bahwa
perayaan Jumat Agung yang
dirayakan oleh seluruh umat kristiani
diseluruh dunia ini, mempunyai
makna bahwa lewat perayaan Jumat
Agung, menunjukkan bahwa Yesus
sangat nyata untuk mengasihi umat
manusia. Pembuktian itu Ia lakukan
dengan menyerahkan diri-Nya diatas
kayu salib sebagai tumbal dosa umat
manusia.
“Oleh sebab itu seharusnya perayaan
Jumat Agung ini seharusnya dapat
menyemangati ibadah kita. Dan
seharusnya pula Jumat Agung ini
12
Pdt.DR.Jacob Nahuway Pada Saat Menyampaikan
Firman Tuhan
PUKAT * Maret - April 2008
Ribuan Jemaat GBI Mawar Saron Hadir Dalam Ibadah Jumat Agung (21/04)
Kristus,” ujar Gembala Sidang GBI
Mawar Saron, Kelapa Gading
Permai, Jakarta Utara.
2. Kematian itu Sebagai Anugerah
Kepada Manusia agar lepas Dari
Ketergantungan Dosa
3 Hal Yang Berkaitan Dengan
Kematian Yesus
Hal yang kedua, lanjut Pdt.Jacob,
Kematian itu sebagai anugerah Yesus
kepada manusia, agar manusia lepas dari
ketergantungan yang bernama dosa.
Yesus mengambil konsekwensi yang tak
ternilai harganya, yakni mati diatas kayu
salib. Konsekwensi ini Ia lakukan demi
menyelamatkan manusia dari dosanya.
Rasul Paulus berkata dalam kitab Roma
7:24: “Aku, manusia celaka! Siapakah
yang akan melepaskan aku dari tubuh
maut ini?”.
Menurut Pdt.DR.Jacob Nahuway,
MA, ada 3 hal yang berkaitan dengan
kematian yang diperlihatkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus kepada
manusia. Ketiga hal itu adalah:
1. Kematian itu Sebagai Anugrah
Kepada Manusia Untuk
Diselamatkan
Menurut Pdt.DR.Jacob Nahuway,
MA, kematian Yesus itu adalah
anugrah kepada manusia, karena
kematian diatas kayu salib itu adalah
awal dari penyelamatan umat
manusia. Dan tak ada seorang
manusia pun yang dapat
menyelamatkan dirinya. Ia ingin
kematian-Nya diatas kayu salib dapat
menghapus kutukan dosa. Oleh
sebab itu kayu salib itu merupakan
symbol kutuk bagi orang Yahudi
pada saat itu. Hal itu dapat kita temui
pada kitab Galatia 3:13 yang
berkata: “Kristus telah menebus kita
dari kutuk hukum Taurat dengan
jalan menjadi kutuk karena kita,
sebab ada tertulis: "Terkutuklah
orang yang digantung pada kayu
salib!”. “Yesus harus memilih
Nyawa-Nya sebagai konsekwensi
untuk sebuah penyelamatan dosa
manusia,” ucap Pdt Jacob Nahuway,
dihadapan ribuan jemaat yang hadir.
PUKAT * Maret - April 2008
3. Kematian itu Sebagai Anugerah
Allah Itu Nyata Dan Mengherankan
Menurut Pdt.Jacob, hal yang terakhir
kematian itu sebagai anugerah Allah itu
nyata dan mengherankan. Dan tak ada
seorang manusia pun yang ada dikolong
langit ini yang bisa melakukan tersebut.
Dalam kenyataannya, tak ada
kesalahan yang di perbuat oleh Yesus,
namun Dia rela berkorban demi
penyelamatan umat manusia. Untuk itu
kita harus hidup dalam kebenaran dan
selalu mengandalkan kekuatan Tuhan
saja. Dan kita harus melakukan apa
yang Tuhan perintahkan kepada kita.
Hal itu dapat kita temui pada kitab
Amsal 3:11 yang berkata: “Hai
anakku, janganlah engkau menolak
didikan Tuhan, dan janganlah engkau
b o s a n a k a n p e r in g a ta n - N y a . ”
Lanjutnya, kita harus senantiasa rajin
berbuat baik, karena inilah ciri-ciri
orang yang mempunyai Allah. Kitab
Titus 2:14 berkata: “Yang telah
menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk
membebaskan kita dari segala
kejahatan dan untuk menguduskan
bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik”
(BAS)***
Pdt.DR.Jacob Nahuway Pada Saat Ibadah Jumat Agung
13
Ragam
Dia." (1966). John Lennon setelah
mengatakan bahwa the Beatles lebih
terkenal dari Yesus Kristus, dibunuh
oleh penggemarnya dengan 6 kali
tembakan.
TANCREDO NEVES
(Presiden Brasil)
Selama masa kampanye
kepresidenannya, dia berkata bahwa
jika ia mendapatkan 500,000 suara
pemilih dari partainya, maka Tuhan
pun tidak akan bisa menyingkirkan dia
dari posisi kepresidenannya.
Tancredo Neves memang berhasil
mendapatkan suaranya, namun dia
jatuh sakit sehari sebelum
pelantikannya sebagai presiden, dan
kemudian Meninggal.
CAZUZA
(komposer Brasil penganut
bi-sexual, penyanyi dan
penulis puisi)
The Truth about His name "Jesus"
(Kebenaran akan nama Yesus)
A
pakah anda tahu tentang
fakta-fakta ini? Saya yakin
anda belum mengetahuinya
sampai saat ini. Kematian adalah
pasti, namun Alkitab menuliskan
tentang kematian yang tidak dapat
ditentukan kapan waktunya tiba.
Buatlah kajian pribadi tentang ini.
Sangatlah menarik.. Bacalah sampai
selesai.
Dalam Galatia 6:7, Alkitab
mengatakan: “Jangan sesat! Allah
tidak Membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang
ditabur orang, itu Juga yang akan
14
dituainya”. Inilah fakta atas beberapa
orang yang telah mengolok-olok Tuhan:
JOHN LENNON
(Penyanyi kelompok the Beatles)
Beberapa tahun yang lalu, saat
wawancara dengan sebuah majalah
Amerika, John Lennon berkata:
“Kekristenan akan berakhir, Dan akan
menghilang”.
Saya yakin hal itu tidak dapat diragukan
lagi. Yesus sih lumayan, tapi tujuantujuan-Nya terlalu sederhana. Hari ini
kami (the Beatles) lebih terkenal dari
Selama show-nya di Canecio (Rio de
Janeiro), ketika ia sedang Menghisap
rokok, dia menghembuskan beberapa
asap rokoknya ke udara dan berkata"
"Tuhan, ini (asap rokok) untuk-Mu."
Dia meninggal dalam keadaan yg
sangat mengerikan karena AIDS pada
Usia 32 tahun.
Orang yang membuat TITANIC
Setelah pembangunan kapal Titanic,
seorang reporter bertanya seberapa
amankah kapal Titanic tersebut.
Dengan nada mengejek dia menjawab:
" Tu h a n p u n t i d a k a k a n b i s a
Menenggelamkannya. "
Hasilnya: Saya rasa anda semua tahu
apa yang terjadi dengan Titanic.
MARILYN MONROE (Aktris)
Dia dikunjungi oleh Billy Graham pada
saat sebuah pertunjukan show. Billy
Graham berkata bahwa Roh Tuhan
telah mengutusnya untuk
memberitakan Injil kepada Marilyn
Monroe.
PUKAT * Maret - April 2008
Setelah mendengarkan apa yang
ingin disampaikan oleh Billy
Graham, Dia berkata" "Saya tidak
p e r l u Ye s u s - m u . " S e m i n g g u
kemudian Marilyn Monroe
ditemukan tewas di apartemennya.
BON SCOTT (Penyanyi)
Mantan vokalis AC/DC. Dalam salah
satu lagu yg dinyanyikannya tahun
1979 berbunyi: "Jangan hentikan
saya, saya akan terus turun, turun Ke
jalan neraka."
Pada tanggal 19 Februari 1980, Bon
Scoot ditemukan tewas karena
tersedak oleh muntahnya sendiri.
CAMPINAS
( Tahun 2005 )
Di Campinas, Brasil, sekelompok
sahabat yang mabuk pergi untuk
Menjemput seorang temannya.
Pada saat ibu anak tersebut
mengantar anaknya ke mobil, dia
sangat kuatir dengan kemabukan
teman anaknya; sambil memegang
tangan anaknya yang duduk di mobil
dia berkata: "Anakku, pergilah
bersama dengan Tuhan, dan kiranya
Dia melindungimu. .."
Anaknya menjawab: "Ya jika Tuhan mau
duduk di bagasi, sebab di dalam Sini
sudah penuh."
Beberapa jam kemudian, ada
berita/informasi yang mengabarkan
bahwa anak-anak muda tersebut
mengalami sebuah kecelakaan yang fatal,
dan Semuanya tewas. Mobilnya bahkan
tidak dapat dikenali lagi Jenisnya..,
namun anehnya bagasi mobil tersebut
utuh.
Polisi berkata bahwa tidak mungkin
bagasi mobil tersebut bisa utuh. Yang
lebih mengejutkan mereka, di dalam
bagasi tersebut ada 1 peti telur, namun
tidak ada satu pun yang pecah.
CHRISRTINE HEWITT
(Jurnalis Jamaica & penghibur)
Berkata bahwa Alkitab (Firman Tuhan)
adalah buku terburuk yang pernah
ditulis.
Juni 2006, dia ditemukan tewas
terbakar di motornya dan tak dapat
dikenali lagi.
Banyak orang-orang penting yang lupa
bahwa tidak ada nama lain yang padaNya diberikan kuasa penuh selain
nama Yesus. Banyak yang telah mati,
namun hanya Yesus yang mati dan
bangkit kembali, dan Dia tetap hidup
selamanya.
Mungkin jika artikel ini sebuah
lelucon, anda sudah langsung
mengirimkannya ke setiap orang.
Apakah anda memiliki keberanian
untuk mengirimkan email ini (tentang
Yesus) kepada orang lain?
Saya telah melakukan bagian saya,
Yesus berkata, "Jika kamu menyangkal
aku dihadapan manusia, maka juga
akan menyangkal kamu di hadapan
Bapa-Ku.”
Kiriman: Brandonray/***
PUKAT * Maret - April 2008
15
Ragam
Menjadi Orang Kristen Yang Otentik
Apakah anda telah lama ingin tahu apakah artinya menjadi
seorang Kristen. Apakah benar kehidupan diluar iman
bisa merupakan kehidupan yang otentik hidup yang asli?.
Dibawah ini adalah latihan untuk melihat karakter orang Kristen
yang otentik, dan karakter ini seharusnya menjadi
bagian hidup anda.
Orang Kristen Yang Otentik
Dapat Mempercayai
B
anyak orang yang pergi ke
gereja mirip dengan orang
Kristen pada umumnya,
namun mereka kekurangan keaslian,
keotentikan. Mereka tidak punya
kehidupan, hubungan yang vital
dengan Tuhannya, Yesus Kristus.
Namun Yesus dalam perumpamaan
gandum dan ilalang (Matius 13:2430) mengingatkan bahwa
memfokuskan perhatian kita untuk
memindahkan ilalang, atau yang
disebut orang Kristen yang tidak
asli/otentik, justru akan merusak
keaslian kehidupan ke-Kristenan itu
sendiri. Titik awal menjadi orang
Kristen yang asli adalah dapat
mempercayai Tuhan, dan dalam
situasi yang sama menjadi orang
yang dapat dipercaya oleh orang
lainnya.
Banyak kali kita sebagai yang
menganut ke-Kristenan adalah orang
16
yang mudah kuatir. Namun kala
hubungan kita bertumbuh dalam Tuhan,
kita akan belajar bagaimana untuk
mempercayai Tuhan. Kita belajar
bagaimana untuk menyerahkan segala
hal pada Tuhan melalui doa. Dan kita
akan menemukan Dia itu dapat dipercaya
untuk menjawab semua doa kita.
Percaya tidaklah selalu menjadi hal
yang mudah.
Itu seperti kisah pria yang mendorong
kereta dorong melintasi kabel tipis yang
membentang air terjun Niagara.
Penonton percaya pria ini dapat
melakukan hal itu. Namun menjadi lain
masalahnya untuk mereka jika harus
menjadi sukarelawan yang merangkak
dalam kereta dorong itu. Benar-benar
mempercayai Tuhan artinya berani
merangkak dalam kereta dorong itu.
Saya pikir ketika kita pertama kali datang
pada Tuhan maka hubungan kita dengan
Tuhan begitu segar dan vital. Ini
membuat kita menjadi mudah percaya
pada Tuhan. Namun kita perlu untuk
belajar bahwa hubungan kepercayaan
yang sesungguhnya dengan Tuhan
akan bertumbuh semakin kuat kala kita
mengijinkan Roh Kudus untuk
memainkan perannya dalam
kehidupan kita, sepanjang kita
memainkan peranan dalam
kepercayaan.
Salomo mengatakan dalam Amsal 3:56 : Percayalah kepada TUHAN dengan
segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu
sendiri. Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan meluruskan
jalanmu. Ada bagian yang harus kita
lakukan : Kita percaya pada Tuhan.
Dan ada bagian yang Tuhan lakukan :
Dia meluruskan dan mengarahkan
langkah kita. Menyangkut
mempercayai Tuhan adalah menjadi
orang yang dipercayai sesamanya.
Orang Kristen otentik yang asli tidak
hanya mempercayai Tuhan, namun dia
adalah seseorang yang layak untuk
dipercayai orang percaya lainnya.
Orang Kristen Otentik Adalah
Transparan
Jika anda telah lama ada di gereja, anda
akan tahu ada orang-orang yang suka
mengelak dan yang lainnya sungguhsungguh memperdaya. Dan ada lagi
mereka yang suka menolak, mereka
punya persoalan dalam kehidupan
mereka dan hubungan mereka yang
tidak pernah mereka akui atau mereka
bereskan. Ini adalah jenis orang yang
seringkali menjadi sumber perpecahan
dan kebingungan dalam gereja.
Menjadi Kristen otentik - asli adalam
menjadi orang yang transparan. Apa
yang anda lihat adalah apa yang anda
dapatkan dari mereka. Mereka telah
belajar melalui pengalaman yang keras
bahwa kehidupan yang transparan
lebih sering membawa mereka dalam
sukacita dan kedamaian dalam
kerajaan Tuhan, hingga mereka
menjadi orang yang jujur tentang apa
PUKAT * Maret - April 2008
yang terjadi dalam kehidupan
mereka sendiri dan mereka juga
menjadi jujur dalam masalah yang
mereka hadapi dalam kehidupan
orang lain.
Orang yang transparan
mempelajari kebijaksanaan
kehidupan sesuai permohonan
Yohanes agar kita transparan dalam
hubungan kita dengan Tuhan, dengan
diri kita dan dengan orang lainnya.
Dikatakan dalam 1 Yohanes 1:7-9:
"Tetapi jika kita hidup di dalam
terang sama seperti Dia ada di dalam
terang, maka kita beroleh
persekutuan seorang dengan yang
lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu,
menyucikan kita dari pada segala
dosa. Jika kita berkata, bahwa kita
tidak berdosa, maka kita menipu diri
kita sendiri dan kebenaran tidak ada
di dalam kita. Jika kita mengaku dosa
kita, maka Ia adalah setia dan adil,
sehingga Ia akan mengampuni segala
dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan”.
Ya begitulah, kita hidup dalam
pengakuan atas segala dosa kita, kita
menemukan pengampunan atas
segala dosa kita, dan kita berjalan
dalam kebenaran dan terang dalam
Tuhan dan dengan orang lainnya.
Orang Kristen Otentik Adalah
Orang Yang Jujur
Menjadi orang yang suka
mengatakan yang sebenarnya atau
jujur tidak selalu mudah. Bahkan
meski dia berjanji pada Tuhan bahwa
dia akan pergi dengan Tuhan hingga
ke penjara, bahkan hingga ajal
datang, ketika Petrus dihadapkan
pada ujian, dia menyangkal pernah
mengenal Yesus (Lihat dalam
Matius 26:35,69-75)
Setiap dari kita sudah sampai pada
batas dimana hati kita penuh dengan
kepalsuan. Yeremia mengingatkan
kita bahwa tidak ada yang lebih
menipu selain dari hati kita.
Dikatakan Yeremia 17:9 : "Betapa
liciknya hati, lebih licik dari pada
segala sesuatu, hatinya sudah
PUKAT * Maret - April 2008
membatu: siapakah yang dapat
mengetahuinya? Kita tidak dapat
mengetahui bagaimana bentuk penipuan
dalam hati kita kecuali Tuhan yang
menyatakannya pada kita. Keadaan yang
kontras antara orang Kristen otentik - asli
dan orang Kristen gadungan tidak akan
terlihat lebih jelas kecuali dalam area
keadaan yang sesungguhnya. Orang
Kristen yang otentik adalah orang yang
jujur tentang siapa mereka sebelumnya
dan siapa mereka saat ini.
Satu hal yang menggusarkan hati Tuhan
lebih dari yang lainnya, itu adalah suatu
kepura-puraan. Kemarahan terbesar-Nya
ditandai ketika Tuhan dijamu orang Farisi
dan Saduki, yang berpura-pura menjadi
pribadi yang bukanlah diri mereka yang
sebenarnya. Mereka begitu sibuk
mencoba menjadi sempurna hingga
mereka lupa untuk menjadi seorang yang
jujur. Paulus tidak pernah melupakan
siapa dia dulunya. Lebih dari sekali
peristiwa dimana Paulus menyatakan
dirinya sebagai "kepala orang-orang
berdosa" atau orang yang paling berdosa.
Saya percaya satu keuntungan terbesar
kesaksian mengatakan pada orang lain
dimana keberadaan kita dan siapakah kita
setelah menjadi pengikut Kristus itu yang
menjaga orang Kristen untuk jujur
tentang siapa mereka yang dulu dan siapa
mereka yang ada sekarang ini.
Menjadi orang jujur tentang siapa anda
sebelum Tuhan Yesus datang dalam hidup
anda, anda membuka jendela harapan
untuk banyak teman anda yang masih
berada ditempat ketika dulu anda berada.
Menjadi orang yang jujur tentang dimana
anda berada sekarang ini, anda sedang
mendorong semangat orang lain untuk
menjadi jujur tentang siapa mereka
sesungguhnya. Tidak ada tempat untuk
pembual diantara orang Kristen. Kita
semua adalah orang berdosa yang
diselamatkan hanya oleh anugerah
Tuhan.
Orang Kristen Yang Otentik Adalah
Orang yang Bersyukur
Di seluruh dunia, orang Amerika dikenal
sebagai orang yang suka mengajukan
komplain. Hanya sayanganya, tidak
jarang para pelaku komplain adalah
orang yang suka beribadah di gereja.
Namun orang Kristen yang otentik asli
adalah orang yang bersyukur, dan ini
adalah kerinduan hati Tuhan bagi anda
jika anda adalah seorang Kristen.
Dikatakan dalam 1 Tesalonika 5:18 :
“Mengucap syukurlah dalam segala
hal, sebab itulah yang dikehendaki
Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu”. Ada waktunya dimana anda
harus menemukan kehendak Tuhan
dalam masalah yang kompleks, namun
tidak ada yang perlu anda temukan.
Paulus membuat itu menjadi jelas
bahwa ketika kita bersyukur dan
berterima kasih, itu selalu menjadi
kehendak Tuhan bagi kehidupan kita.
Namun banyak kali kita melihat pada
apa yang tidak kita miliki ketimbang
pada apa yang kita miliki. Dan kita
melihat pada apa yang salah ketimbang
apa yang benar.
Ada sesuatu tentang memberikan
ucapan terima kasih yang membawa
kita masuk ke hadirat Tuhan, yang
mana mengapa Paulus mendorong kita
untuk selalu menjadi orang yang tahu
berterima kasih.
Orang Kristen yang otentik asli
diketahui dari ucapan syukur dan
terima kasihnya. Ini adalah satu
karakteristik yang membuat kehidupan
mereka begitu menarik. Tanpa
menghiraukan bagaimana keadaan
yang akan terjadi dalam kehidupan
orang Kristen yang suka mengucapkan
syukur, dia dapat menemukan sesuatu
yang dapat dijadikan ucapan syukur.
Ingatlah Paulus dan Silas, dengan
kedua kaki mereka yang terantai di
penjara, menemukan sesuatu untuk
dapat dijadikan ucapan syukur dan
menyanyikan pujian pada Tuhan pada
tengah malam. Itu adalah keinginan
Tuhan untuk mereka lakukan, dan
dengan melakukan hal itu maka
mereka membuat semua pintu penjara
terbuka. Orang Kristen yang otentik asli dapat selalu menemukan sesuatu
untuk disyukuri.
Jawaban.com/***
17
Pustaka
Sore itu, Pak Tri, begitu kami
memanggilnya, memulai rangkaian
pelayanan kami dengan mengunjungi
beberapa jemaat. Hanya
mengandalkan kemampuan kaki, kami
menapaki jalanan desa yang mendaki.
Beberapa kali anggota tim bercanda
ria. Kadang-kadang kami juga
berdecak kagum menyaksikan betapa
indahnya petak-petak sawah yang
menghampar di bawah kaki bukit.
Ti d a k s a l a h j i k a l a u s e n i m a n
mengatakan padi-padi yang mulai
menguning itu bagaikan hamparan
emas yang berkilau-kilau di terpa bias
jingga mentari senja. Adalah seorang
pensiunan yang sudah berkeliling ke
hampir semua belahan benua di dunia,
Mr. Siman.
Sularmi, Sebuah Potret Kesetiaan
Wanita Kristen
P
enampilannya sangat
sederhana. Dengan potongan
rambut sebahu dan postur
tubuh yang hampir sempurna dan
tidak terlalu tinggi layaknya
kebanyakan perempuan Jawa. Garisgaris raut wajah oval menandakan
bahwa dulu ketika masih remaja dia
pasti termasuk kembang desa. Separo
kaget, dia buru-buru memperbaiki
posisi duduk ketika rombongan kami
menjenguknya. Di atas hamparan
sehelai tikar pandan, dia
mengulurkan tangannya ke arah
kami.
Kunjungan singkat kami ke Jawa
Tengah, Kabupaten Karang Anyar,
adalah dalam rangka “membagi api
transformasi” ke gereja-gereja di
daerah. Ada kurang lebih 48 gereja
18
yang akan dikunjungi oleh rombongan
kami. Dengan alasan efisiensi, tim yang
terdiri dari 42 orang akhirnya dipecah
dalam sebelas kelompok.
Desa itu bernama Gembong, terletak di
kecamatan Matesih, Kabupaten Karang
Anyar, Jawa Tengah. Sebuah gereja kecil
secara resmi berdiri di sana. GKAA,
begitulah nama denominasinya, adalah
sebuah gereja yang digembalakan oleh
seorang pendeta yang masih muda
lulusan sebuah STT terkenal di
Yogyakarta.
Seorang pendeta muda bersahaja dengan
dukungan finansial yang sangat terbatas,
Tribowo Raharjo, S.Th. Ia adalah seorang
pelayan idealis dan telah mengabdikan
dirinya untuk menggembalakan jemaat
Kristus di sebuah desa minus.
Seorang yang hampir 70 tahun itu
menjadi ketua rombongan. Entah
beberapa kali dia terpaksa kami tuntun
untuk melewati tangga-tangga rumah
warga yang licin. Kemudian ada
seorang ibu, Maria, namanya.
Perempuan itu terpanggil menjadi
seorang pendoa syafaat. Perempuan
yang sangat peka akan suara dan
tuntunan Tuhan. Ia tidak menikah dan
baru pulih dari serangan stroke awal.
Berkali-kali Wahyu, seorang gadis
muda yang bekerja sebagai konsultan
bahasa, memapah tubuh ringkuhnya.
Wahyu Krisna adalah guru sekolah
minggu yang memiliki hati lembut dan
cekatan. Mereka bertiga adalah rekan
satu tim dengan saya.
Rumah itu khas Jawa Tengah dengan
sebuah ruang tengah yang sangat luas.
Di ruang itulah, Sularmi menyalami
kami satu persatu. Kami akhirnya
duduk melingkar dan memulai
pembicaraan yang hangat dan santai.
Hingga satu saat, saya harus mulai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pastoral. Saya memang bekerja sebagai
seorang konselor kristen dan telah
menemui ribuan kasus keluarga yang
rumit. Sularmi memulai kisah
hidupnya dari pertemuan dengan sang
suami yang kini bekerja di Jakarta.
Menjadi tukang kayu di proyek-proyek
bangunan di Kota Metropolitan
memang banyak dilakoni oleh suami-
PUKAT * Maret - April 2008
suami ketika masa bertani sedang
“libur”.
Bermula dari salah seorang kerabat
mereka yang sakit dan akhirnya
disembuhkan oleh karena doa
seorang pelayan Kristus, akhirnya
Sularmi percaya dan mengikut
Kristus. Dia menikah dan memiliki
rumah tangga yang bahagia.
Sepertinya semua berjalan dengan
baik-baik saja hingga satu hari
Sularmi mengandung anak pertama.
Setelah melahirkan dengan bantuan
medis, akhirnya seorang anak lahir
dengan selamat. Seorang bayi lakilaki yang menjadi kebanggaan
keluarga. Tidak lama berselang
setelah persalinan, Sularmi
merasakan pusing.
Dan entah kapan tepatnya, satu
matanya mengabur. Beberapa hari
kemudian dinyatakan oleh dokter
bahwa satu matanya sudah buta total.
Analisis dokter menjelaskan syaraf
matanya sangat lemah, sehingga
ketika mengalami kontraksi pada
saat melahirkan, syaraf mata kiri
Sularmi rusak. Dalam keadaan
sangat tertekan, bebarapa usaha
dilakukan untuk menyelamatkan
penglihatan ibu muda ini, termasuk
menjual sebagian besar sawah dan
harta yang lain sebagai persiapan
dana ke rumah sakit. Tetapi tetap saja
semuanya tidak berhasil.
Beberapa kali mereka mengunjungi
dokter spesialis mata di Kota Solo
dan yang akhirnya merujuk pasien ke
Yogyakarta, tetapi semuanya tetap
nihil. Satu mata Sularmi buta dan
satunya lagi dinyatakan dalam status
perawatan.
Beberapa tahun berlalu, Sularmi
akhirnya mengandung anak kedua.
Ini adalah berita yang sangat
menegangkan. Taruhan dari berita ini
adalah keselamatan mata Sularmi
yang tinggal satu. Jikalau jabang bayi
dipertahankan, kemungkinan besar
Sularmi akan buta secara total.
Namun karena dorongan cinta dan
tradisi yang menabukan aborsi,
Sularmi akhirnya tetap memilih
PUKAT * Maret - April 2008
mengandung dan akan melahirkan anak
keduanya. Satu hari, lewat persalinan
yang normal, lahirlah seorang anak
perempuan. Anak kecil itu sangat cantik
mirip dengan ibunya. Garis-garis wajah
bayi mungil itu sangat mirip dengan
ibunya.
Beberapa hari setelah bersalin, Sularmi
sangat bahagia karena ternyata sebelah
matanya tetap berfungsi dengan baik.
Setiap hari dia menatap mesra bayi
mungilnya. Sepertinya semua akan
berjalan dengan sangat baik, hingga satu
hari. Sularmi mengalami pusing-pusing
tepat seperti beberapa tahun lalu.
Beberapa hari kemudian, seperti sebuah
ledakan gunung berapi, berita Sularmi
telah buta total cepat menyebar ke
seantero desa.
“Pagi itu,” kisah Sularmi, “saya bangun
dan semuanya gelap!” Sebuah ketakutan
yang selama ini menjadi bayang-bayang
menjadi kenyataan. Dokter menyatakan
bahwa Sularmi telah buta sama sekali.
Dirundung duka dan tekanan yang sangat
berat, hari-hari pertama menjadi orang
buta karena melahirkan kedua anaknya,
Sularmi sangat terpukul. Sularmi bagai
seorang yang tidak punya gairah hidup.
Semuanya seolah-olah sudah berakhir.
Tidak ada pengharapan lagi selain mati.
Ibu muda yang cantik ini kemudian
menjadi seorang yang sangat murung.
Pendiam dan hampir tidak berinteraksi
dengan masyarakat. Hari, minggu, dan
bulan silih berganti. Beberapa terapi yang
dijalani tetap saja berbuah nihil. Mata
Sularmi tidak dapat diselamatkan. Dia
harus menjadi ibu bagi dua orang anak
dalam kondisi buta.
“Saya sangat terpukul dan putus asa!”
Sularmi berupaya menahan air mata yang
tiba-tiba mengalir membentuk dua garis
di wajahnya. Berkali-kali tawaran dari
saudara untuk mengunjungi paranormal
ditampik dengan halus, Sularmi tetap
tidak mau menodai imannya kepada
Gusti Yesus.
“Berkali-kali saudara datang dan
menawarkan beberapa obat ramuan para
dukun, tetapi semua saya tolak secara
halus. Banyak dari antara saudara itu
yang akhirnya marah dan kemudian
tidak lagi peduli kepada saya,” tutur
Sularmi di sela-sela isak tangis.
Sampai di sini, saya merasakan suatu
yang sangat menggetarkan hati.
Seorang perempuan muda cantik,
akhirnya menjadi buta demi ke dua
anaknya. Sebuah pengorbanan yang
sangat menggetarkan hati nurani.
“Saya tahu bahwa banyak orang berdoa
buat saya, termasuk bapak pendeta,
tetapi saya sudah menerima apa adanya
semua ini. Walaupun Gusti Yesus tidak
memelekkan mata saya, saya akan
tetap mengiring Dia,” katanya. Sekali
lagi air mata Sularmi bergulir cepat di
wajah ovalnya. “Saya mengerti
sekarang, bahwa Gusti Yesus tahu ini
yang terbaik buat saya dan anak-anak.
Apapun yang terjadi ke depan, saya
akan tetap percaya kepada-Nya,” kata
Sularmi. Sularmi mengucapkan katakata yang seharusnya keluar dari mulut
pendeta itu sebelum kami pamit
pulang.
Saya keluar dari rumah itu dengan hati
yang gamang. Beberapa kali saya
memastikan bahwa air mata saya tidak
jatuh di depan orang lain. Sebuah
potret kesetiaan kepada Kristus
memancar dari kehidupan seorang
Sularmi. Dengan tegas, seorang ibu
muda rupawan itu memilih melahirkan
anak-anaknya walau bertaruh dengan
penglihatan. Ia menjadi sosok wanita
Kristen yang tidak hanya
mengharapkan mujizat sebagai pijakan
iman percaya. Sularmi menjadi sosok
wanita Kristen yang bahkan dengan
terbuka mengungkap kelemahannya
tanpa malu-malu ketika putus asa
mendera. Sularmi tanpa sadar telah
mengajari saya apa arti sebuah
kesetiaan kepada Kristus. Kesetiaan
yang tidak hanya terbatas kepada
spektakulernya sebuah mujizat. Ia
menjadi seorang wanita Kristen yang
telah menerjemahkan dengan sangat
tepat arti yang sebenarnya dari
mengikut Yesus dan memikul salib.
Oleh Joshua MS (pelayan Tuhan di
GBI Buaran/berbagi Kisah, berbagi
kasih)
19
Kiat Keluarga
Hubungan Remaja Dengan
Orang Tuanya
1. Yang kelihatan/yang nampak
Orang tua sebetulnya adalah contoh atau
model hidup bagi si anak, maksudnya
anak-anak itu sebetulnya sejak kecil
belum tahu yang namanya gaya berjalan,
gaya bicara seperti apa, tetapi anak itu
mengetahui bagaimana berjalan dan
berbicara dari orang tua.
2. Yang tidak nampak
D
r. James Dobson, beliau
adalah pakar konseling
Kristen di Amerika Serikat
yang dikenal dengan sindikat
radionya Fokus on the Family pernah
berujar bahwa, tidak ada jaminan
bahwa orang tua yang baik akan
menghasilkan anak yang baik.
Maksudnya adalah akan ada kasus di
mana anak-anak yang dibesarkan
dalam rumah tangga yang solid, yang
baik, yang mengasihi mereka, yang
mendidik mereka dengan baik dan
sehat juga akan memilih jalan yang
keliru.
Contoh cerita di Alkitab mengenai
anak yang hilang. Anak-anak adalah
produk langsung dari orang tua,
anak-anak produk tidak langsung
dari pendidikan atau sekolah, anakanak juga bukan produk langsung
gereja tapi anak-anak produk
langsung orang tua. Jadi kita harus
mengakui bahwa dampak kehidupan
orang tua dan cara orang tua
membesarkan anak benar-benar
besar sekali pada perkembangan
anak remaja. Dampak yang terjadi
antara orang tua pada anak, sehingga
anak itu menjadi produk langsung
dari orang tua:
20
Kalau marah-marah menjadi gaya
ekspresi orang tua menghadapi stres,
anak tanpa disadari akan mempelajari hal
ini, anak akan mengadopsi cara
menghadapi stres yakni dengan marahmarah, menggerutu. Misalnya lagi kalau
si ibu menangis harus menutup pintu di
kamar, tidak mau bertemu dengan ayah
atau anak-anak, anak tanpa disadari juga
akan mencontoh perilaku itu, yakni kalau
lagi sedih, kalau lagi tertekan, mengurung
diri di kamar sebab itulah yang mereka
saksikan tatkala anak itu masih kecil.
Hal yang perlu dilakukan oleh orang tua
dalam menghadapi anak-anak remajanya
adalah:
1. O r a n g t u a h a r u s m e m i l i k i
kehidupan yang konsisten.
Anak-anak remaja menuntut bukti, anakanak remaja memasuki usia di mana
mereka bersifat idealistik. Jadi anak-anak
remaja ini membutuhkan kekonsistenan,
bukan dalam perkataan tapi dalam hidup
i t u s e n d i r i . Ta t k a l a a n a k - a n a k
menemukan kontradiksi dalam keluarga,
anak-anak itu akhirnya cenderung untuk
membangkang, menolak nilai hidup
orang tuanya.
2. Orang tua harus juga memberikan
pengarahan.
Orang tua harus bisa mengontrol anak,
memantau perbuatan si anak. Anakanak remaja akan melihat orang tua
sebagai pengarah hidup mereka.
Mungkin anak menolak atau berontak,
tapi kalau orang tua bisa memberikan
kejelasan akan arah yang benar, si
anak-anak remaja sedikit banyak tetap
akan mempunyai pegangan bahwa
inilah yang diharapkan oleh orang
tuanya, inilah jalan yang benar, inilah
yang seharusnya dia tempuh.
Yang perlu dilakukan oleh remaja
sendiri yaitu:
1. Menerima orang tua sebagai
manusia yang tidak sempurna.
2. Menyadari bahwa orang tua acap
kali mengambil tindakan yang
tidak disukai oleh anak remaja
karena ketakutan orang tua.
Yang biasanya dinyatakan dengan
melarang berbuat hal itu atau hal ini.
Amsal 23:22-24 berkata:
“Dengarkanlah ayahmu yang
memperanakkan engkau, dan
janganlah menghina ibumu kalau ia
sudah tua. Belilah kebenaran dan
jangan menjualnya; demikian juga
dengan hikmat, didikan dan
pengertian. Ayah seorang yang benar
akan bersorak-sorak; yang
memperanakkan orang-orang yang
bijak akan bersukacita karena dia”.
Biarlah ayahmu dan ibumu
bersukacita, biarlah beria-ria dia yang
melahirkan engkau." Ini adalah nasihat
dari firman Tuhan, meski orang tua
mungkin kurang benar tapi remaja
bertanggung jawab untuk hidup benar
sesuai dengan yang Tuhan sudah
tunjukkan kepadanya.
/***
PUKAT * Maret - April 2008
Pelita Hati
“Berikan Aku minum”. Pendekatan
semacam ini disebut pendekatan orang
yang tak dikenal atau pendekatan
seorang pejalan.
Hanya dengan menggunakan
pendekatan yang wajar seperti itu,
Yesus dapat memenuhi kebutuhan
perempuan ini yang paling dalam. Ia
dapat memberi air hidup kepadanya.
Dalam kitab perjanjian lama, hamba
Abraham menggunakan pendekatan
yang sama di tepi sebuah sumur.
Hamba tersebut berkata kepada Ribka,
“Tolong beri aku minum air sedikit
dari buyungmu itu” (Kej. 24:17).
Pendekatan Yang Wajar Dan Positif
D
i satu negara ada pepatah
berbunyi, “dengan satu
tongkat orang dapat
menggembalakan seratus ekor
domba, tetapi untuk memimpin
seratus orang dibutuhkan seratus
tongkat”.
Setiap orang berbeda. Bahkan dalam
satu bangsa, suku atau keluarga, kita
tidak dapat memperlakukan semua
orang dengan cara yang sama. Apa
yang berhasil di negara kita belum
tentu berhasil di negara lain.
Sebaliknya, apa yang efektif di
negara lain belum tentu efektif di
negara kita. Sering kali dalam
melakukan pendekatan dengan
seseorang kita harus menggunakan
beberapa pendekatan yang berbeda.
Bila kita berbicara tentang
pendekatan dalam penginjilan
pribadi, yang dimaksudkan adalah
langkah yang harus diambil untuk
membawa seseorang kepada Kristus.
Bila demikian, mungkin kita
bertanya, bagaimana saya dapat
mengetahui bahwa untuk
menghadapi orang tertentu saya
harus menggunakan cara tertentu?
Jawaban pertanyaan tersebut
memang sulit.
Seni dalam
PUKAT * Maret - April 2008
melakukan pendekatan memang tidak
sama dengan hitungan matematik yang
serba eksak. Meskipun begitu kita harus
berusaha terus sampai kita menemukan
pendekatan yang tepat. Bila perlu, dalam
batas-batas tertentu kita dapat
menyesuaikan diri dengan obyek yang
kita dekati. Namun yang penting, biarlah
Roh Kudus memimpin kita.
BERSIKAP WAJAR
Bila kita ingin memenangkan jiwa-jiwa,
kita perlu mengetahui
pendekatan seperti apa yang dapat
menolong kita untuk menceritakan kabar
baik. Pertama, perkataan dan perbuatan
kita hendaknya menjadi teladan yang
hidup. Kedua, kita harus bersikap wajar
dan mencari cara untuk menceritakan
Kabar Baik kepada orang-orang dari
sudut pandang yang dapat mereka
mengerti.
Mungkin kita belum mengunjungi
banyak tempat di dunia ini. Namun, ke
mana pun kita pergi, kita melihat
bahwa banyak orang senang
membantu sesamanya yang
membutuhkan pertolongan. Bila kita
memberikan kesempatan kepada orang
lain untuk melayani kita, sekalipun
dalam masalah-masalah kecil, maka ia
akan dengan senang hati
mendengarkan kita. Di sanalah terbuka
kesempatan untuk menceritakan kabar
baik.
Rasul Paulus menggunakan
pendekatan yang wajar. Pada waktu ia
berkunjung ke Athena, ia menjadi
sangat sedih karena melihat seluruh
kota itu penuh dengan berhala.
Meskipun begitu, ia berusaha bersikap
bijaksana dalam berbicara dengan
orang-orang di sana. Ia berusaha
Yesus mendekati seorang perempuan
Samaria sebagai seorang yang tengah
menempuh perjalanan dan membutuhkan
pertolongan. Sekalipun perempuan itu
seorang berdosa, ia bisa memberi bantuan
yang besar bagi Yesus. Yesus tidak
menganggap diri-Nya terlampau kudus
sehingga tidak dapat ditolong oleh
perempuan ini. Sebaliknya, Ia berkata,
21
berbicara dalam sudut pandang
mereka. Ia mengatakan, “Hai orangorang Athena, aku lihat, bahwa
dalam segala hal kamu sangat
beribadah kepada dewa-dewa. Sebab
ketika aku berjalan-jalan di kotamu
dan melihat-lihat barang-barang
pujaanmu, aku menjumpai juga
sebuah mezbah dengan tulisan:
Kepada Allah yang tidak dikenal.
Apa yang kamu sembah tanpa
mengenalnya itulah yang kuberikan
kepada kamu”. (Kis. 17:23).
Dengan cara sederhana ini, yaitu
berbicara mengenai sesuatu dalam
hidup mereka, Paulus dapat menarik
perhatian mereka. Sekalipun mereka
itu penyembah berhala, ia dapat
menyampaikan kabar baik itu dengan
menggunakan penyembahan berhala
mereka. Sebagai akibatnya, beberapa
dari antara mereka mengikut dia dan
percaya (Kis. 17:34).
Nah, sekarang andaikata Rasul
Paulus mengatakan, “Kalian orang
berdosa, kalian pasti masuk ke
neraka. Seorang penyembah berhala
tidak mungkin akan melihat Allah”.
Seandainya ia mengatakan begitu,
pasti tanggapan orang akan lain.
Mungkin tak akan ada seorang pun
diantara mereka yang mau percaya
terhadap pemberitaan Paulus.
Coba pikirkanlah bagaimana
seseorang menceritakan Yesus
kepada kita. Apakah mereka
menggunakan pendekatan yang
wajar? Kita tidak akan
dapat
memenangkan orang kepada Kristus
melalui pendekatan yang negatif.
Kita harus mendatangi mereka
dengan sikap yang positif, namun
wajar.
Beberapa tahun yang lalu Ben
membawa pamannya ke suatu desa.
Pamannya seorang pendeta. Ia buta.
Saya masih ingat caranya mendekati
penduduk desa itu. Penduduk desa
tersebut punya kebiasaan
mengorbankan binatang dengan
harapan dewa-dewa mereka
menyukai korban itu. Lalu paman
saya menceritakan kepada mereka
22
bahwa korban binatang
bukanlah sesuatu yang baru. Ia
mengatakan bahwa Allah suka
akan korban. Bahkan pada suatu
waktu Ia memerintahkan kepada
umat-Nya agar melakukan
korban secara teratur.
Mendengar semua itu, semua
penduduk hanya berdiri dan
menerima kata-kata paman saya
dengan rasa gembira. Mereka
belum pernah mendengar katakata seperti itu. Mereka biasa
dengan pendekatan-pendekatan
negatif. Namun, setelah itu
paman saya menjelaskan bahwa
pada suatu
waktu Allah
mengirim Anak-Nya Yesus
Kristus sebagai korban. Ia
menceritakan bagaimana Yesus
mati di kayu salib untuk
menyelamatkan seluruh umat manusia.
Sejak saat itu hingga kini, Allah tidak lagi
menghendaki korban-korban binatang.
Yesus telah membayar semuanya itu.
Kita hanya tinggal datang kepada-Nya
dan berbicara, maka Iaakan
mendengarkan kita.
Paman saya yang buta itu menggunakan
pendekatan positif terhadap suatu soal
yang menarik perhatian semua orang dan
ia berhasil menarik banyak di antara
mereka datang kepada Kristus. Beberapa
dari orang-orang tersebut sekarang
sedang menyebarluaskan kabar baik
tentang Kristus.
JANGAN MENGHUKUM
Allah tidak menghukum kita. Allah dapat
dengan segera membinasakan Adam dan
Hawa pada waktu mereka jatuh dalam
dosa. Akan tetapi, Ia tidak melakukan hal
itu. Sebaliknya Ia datang kepada mereka
dan berkata, "Di manakah engkau?”
(Kej. 3:9)
Pada zaman Raja Daud, seluruh bumi ini
penuh dengan dosa. Bangsa-bangsa
menyembah berhala. Ada yang
mengorbankan anak-anaknya sendiri
dengan memasukkannya ke dalam api
(Im. 18:21). Orang-orang Israel pun telah
meninggalkan Allah mereka. Mereka
sama seperti bangsa-bangsa lain.
Sesungguhnya Raja Daud telah
menuliskan hal ini, "Busuk dan jijik
perbuatan mereka, tidak ada yang
berbuat baik. Mereka semua telah
menyeleweng, semuanya telah bejat,
tidak ada yang berbuat baik, seorang
pun tidak”. (Mzm. 14:1,3)
Mungkin kita berpikir kalau Allah
memandang dunia dan segala
dosanya, tentu Ia akan menghukum
kita dengan murka-Nya. Namun,
kenyataan menunjukkan lain.
Sebaliknya Ia berkata, "Marilah,
baiklah kita berperkara! Sekalipun
dosamu merah seperti kirmizi, akan
menjadi putih seperti salju; sekali pun
berwarna merah seperti kain kesumba,
akan menjadi putih seperti bulu
domba”. (Yes. 1:18)
Allah meminta dengan sangat kepada
manusia. Memang Ia membenci dosa,
tetapi ia mengasihi orang-orang
berdosa. Ketika Ia memandang dari
surga, Ia tidak hanya melihat orangorang berdosa. Ia melihat orang-orang
yang duduk dalam kegelapan, sehingga
ia tidak dapat mengatakan lagi bahwa
semuanya itu baik adanya. Sekalipun
demikian, kita membaca bahwa Ia
begitu mengasihi dunia ini sehingga Ia
memberikan Anak-Nya yang tunggal
kepada kita. Ia tidak mau menghukum
PUKAT * Maret - April 2008
d u n i a ,
m e l a i n k a n
menyelamatkannya (Yoh. 3:16-17).
Yesus tidak menghukum kita. Ini
bukan tugas-Nya. Ketika Ia berbicara
kepada perempuan Samaria, Ia tahu
bahwa perempuan itu hidup dalam
dosa. Yesus juga tahu bahwa menurut
hukum, perempuan itu harus
dilempari batu sampai mati. Namun,
Ia mempunyai belas kasihan. Oleh
sebab itu, Ia menawarkan air hidup
yang kekal. Ia tahu bahwa air hidup
ini akan menarik dia dekat kepada
Allah dan menjauhkan dia dari
berbuat dosa (Yoh. 4:10).
Kita membaca dalam Alkitab kisah
seorang perempuan yang dituduh
melakukan perzinaan. Ada lebih dari
dua saksi yang menuduhnya. Kalau
melihat kasusnya, tidak ada seorang
pun yang dapat menyelamatkan dia
dari hukuman dilempari batu sampai
mati. Suaminya atau jeritan anakanaknya tak akan dapat
menyelamatkannya. Tetapi Yesus
ada. Ia berkata, "Barangsiapa di
antara kamu tidak berdosa,
hendaklah ia yang pertama
melemparkan batu kepada
perempuan itu”. (Yoh. 8:7)
Tidak ada satu orang pun yang tanpa
dosa, yang berhak melemparkan batu
pertama kepada perempuan itu. Yesus-lah
satu-satunya yang bisa melakukan hal itu.
Tetapi ia berkata, "Hai perempuan, di
manakah mereka? Tidak adakah seorang
menghukum engkau?" Jawabnya, "Tidak
ada, Tuhan." Lalu kata Yesus, "Aku pun
tidak menghukum engkau. Pergilah, dan
jangan berbuat dosa lagi”. (Yoh 8:10-11)
Cobalah kita bayangkan bagaimana
perempuan ini pulang ke rumahnya.
Tentu ia bersukacita karena telah
dibebaskan. Yesus dikirim bukan untuk
menghukum, melainkan untuk memberi
hidup kepada sekalian orang yang mau
percaya kepada-Nya.
Marilah kita mengikuti teladan Tuhan
kita. Pekerjaan kita adalah
memberikan kabar pengharapan kepada
mereka yang telah terhukum oleh dosadosanya sendiri. Kita harus mendekati
mereka dengan kasih-Nya, memandang
m e r e k a s e b a g a i m a n a Ye s u s
memandangnya.
MENUNJUKKAN RASA HORMAT
Tujuan memberikan contoh tentang
bagaimana sikap hormat itu adalah agar
penginjilan pribadi kita dapat
mendatangkan hasil. Kita telah berbicara
tentang pentingnya mengetahui
bagaimana mendekati orang-orang
yang umurnya atau kedudukannya
berbeda dengan kita. Banyak contoh
tentang hal ini terdapat dalam Alkitab.
Lihatlah cara seorang gadis kecil Israel
berbicara kepada nyonyanya. Ia
mengatakan, "Sekiranya tuanku
menghadap nabi yang di Samaria itu,
maka tentulah nabi itu akan
menyembuhkan dia dari penyakitnya”
(2 Raj. 5:3).
Pendekatan seperti itu sangat
bijaksana. Karena ia masih sangat
muda, menjadi budak dan tinggal di
negeri asing, gadis itu hanya
dapat menyarankan apa yang pada
hematnya dapat menolong mereka.
Ketika ia melakukan hal itu, ternyata
hasilnya positif dan tuannya, Naaman
mengikuti nasihatnya.
Di samping itu, ketika nabi menyuruh
Naaman pergi dan membasuh dirinya
di Sungai Yordan, bisa saja ia
mengambil keputusan yang salah.
Karena kedudukannya yang tinggi itu,
ia tidak mau membasuh dirinya dalam
air yang kotor. Ia hendak kembali
pulang tanpa menjalankan apa yang
dipesankan nabi. Tetapi pegawaipegawainya mendekati dia dan
berkata, “Bapa, seandainya nabi itu
menyuruh perkara yang sukar
kepadamu, bukankah bapa akan
melakukannya? Apalagi sekarang, ia
hanya berkata kepadamu: Mandilah
dan engkau akan menjadi tahir” (2 Raj.
5:13).
Pendekatan yang positif dan berhatihati itu membuat tuannya mau
merendahkan diri dan masuk dalam
sungai Yordan dengan airnya yang
kotor. Akibatnya, Ia sembuh sama
sekali. Di daerah saya ada banyak desa
yang terbuka untuk Injil oleh karena
pendekatan yang positif. Tetapi juga
ada desa-desa yang masih tertutup
karena pendekatan yang salah,
sekalipun maksud pekerja-pekerja itu
benar. Pada suatu hari, ada seorang
datang kepada Raja Daud yang sedang
duduk di atas takhtanya. Orang itu
berkata, "Marilah kita pergi ke rumah
Tuhan." Dan Raja Daud menjawab
PUKAT * Maret - April 2008
23
dengan penuh sukacita, "Aku
bersukacita, ketika dikatakan orang
kepadaku, mari kita pergi ke rumah
Tuhan”. (Mzm. 122:1) Ini juga
merupakan suatu pendekatan positif
dari seorang yang sederhana kepada
raja Israel. Adakalanya pendekatan
yang benar itu berterus-terang dan
keras. Tetapi kita harus merasa pasti
bahwa kita senantiasa dipimpin oleh
Roh Kudus.
MENARUH PERHATIAN
Dalam penginjilan pribadi, kita harus
menaruh perhatian yang lebih besar
terhadap kebutuhan orang-orang
lain. Sebagai orang-orang yang
diutus oleh Kristus, kita harus belajar
berjalan di tempat Ia berjalan dan
membiarkan hati kita tersentuh oleh
kebutuhan-kebutuhan yang ada di
sekitar kita.
Mungkin kebutuhan manusia di
tempat yang satu berbeda dengan
kebutuhan di tempat yang lain. Tetapi
pada dasarnya semua kebutuhan itu
sama. Yesus diundang ke perjamuan
kawin. Ia pergi dan karena Ia ada di
pesta itu, maka ia dapat memenuhi
kebutuhan yang ada.
Andaikata Yesus menolak undangan
itu, apa yang akan terjadi? Pertama,
kesukaan perkawinan itu akan
berubah menjadi kesedihan. Kedua,
Ia akan kehilangan kesempatan
untuk melakukan mukjizat, dan kita
tidak akan mendengar pemeliharaan
dan perhatian-Nya yang penuh kasih
(Yoh. 2:11). Pada waktu seorang
perempuan Sidon berseru kepada
Yesus demi anak perempuannya
y a n g d i r a s u k S e t a n , Ye s u s
mendengar dan memenuhi
kebutuhannya. Meskipun pelayanan
Yesus dalam dunia ini terbatas pada
wilayah Israel, namun ia tidak
menolak atau pun acuh tak acuh
terhadap seruan perempuan ini.
Sungguh, Yesus menangis bersama
orang yang menangis dan
bersukacita bersama orang yang
berbahagia. Kita telah diberikan
tugas yang sama.
24
Pada tahun 1974, saya dan seorang
diaken mengadakan perjalanan
penginjilan dari kampung ke kampung.
Kami mengundang orang-orang untuk
datang ke kebaktian malam dan
menceritakan kabar baik tentang Kristus
kepada mereka.
Di salah satu kampung kami menjumpai
seorang perempuan yang baru ditinggal
mati anaknya. Banyak orang datang
menghiburnya. Kami menceritakan
pengalaman Hawa ketika ia kehilangan
anaknya, dan bagaimana Allah
menghiburnya dengan memberikan
seorang anak yang lain (Kej. 4:25). Juga
kami bercerita tentang Raja Daud yang
juga mengalami kedukaan dan
bagaimana Allah telah menghiburnya.
Hati kedua orang tua itu terbuka. Kami
dapat melihatnya. Mereka
kemudian meminta kami berdoa. Kami
berdoa agar Allah menghibur mereka
seperti Ia menghibur Hawa dan orangorang lain.
Satu tahun kemudian, perempuan ini
melahirkan seorang anak perempuan
yang manis. Ia merasakan penghiburan
Allah secara pribadi. Satu hal yang
disesalkan oleh kedua orang tua ini ialah
bahwa mereka tidak bertemu dengan
Kristus sebelumnya.
Oleh karena kami menaruh perhatian
terhadap kebutuhan mereka, maka Allah
dapat melakukan perkara-perkara yang
indah dalam hidup mereka. Melalui
kesaksian mereka, orang lain di desa itu
menerima Kristus. Nah, sekarang tibalah
saatnya kita mulai mempraktekkan apa
yang telah kita pelajari dari kebenaran
Allah.
sumber: Sahabat Gembala, / Penulis :
Joharis Seneng
PUKAT * Maret - April 2008
Pelita Hati
Resiko
Seorang Hamba Tuhan
B
eberapa pekerjaan seperti
penambang, penyelam atau
prajurit perang merupakan
pekerjaan yang beresiko tinggi.
Semua orang tahu bahwa orang yang
mempunyai pekerjaan seperti ini
sedang meresikokan nyawa mereka.
Dibandingkan dengan pekerjaan
yang di atas, pekerjaan melayani
Tuhan kelihatannya sama sekali tidak
mengundang resiko. Seorang
aktuaris atau penaksir yang bekerja
untuk syarikat asuransi akan
menempatkan pekerjaan hamba
Tuhan sebagai pekerjaan yang paling
rendah tingkat bahayanya.
Namun pelayanan adalah pekerjaan
yang paling berbahaya. Si Iblis
sangat membenci pelayan yang
dipenuhi Roh. Kebenciannya
terhadap seorang hamba Tuhan tidak
kalah dari kebenciannya terhadap
Kristus sendiri.
Sumber kebencian itu tidak sulit
ditemukan. Seorang pelayan yang
efektif, yang menyerupai Kristus
adalah hal yang memalukan si Iblis,
satu ancaman kepada kekuasaannya,
satu tangkisan kuat bagi
argumentasinya dan satu peringatan
yang terus menerus akan
kejatuhannya yang akan datang.
Tidak heranlah ia sangat membenci
PUKAT * Maret - April 2008
mereka. Iblis tahu bahwa kejatuhan
seorang nabi Allah adalah kemenangan
strategis bagi dia, jadi ia sama sekali tidak
akan berhenti dari merencanakan jerat
dan perangkap bagi para pelayan Tuhan.
Iblis tidak terlalu berminat untuk
langsung membunuh pelayan Tuhan, ia
lebih memilih untuk menembakkan anak
panah beracun yang hanya melumpuhkan
sasarannya. Seorang pelayan yang tidak
efektif dan loyo adalah iklan yang lebih
baik bagi neraka ketimbang seorang baik
yang telah mati. Jadi, bahaya seorang
hamba Tuhan lebih bersifat rohani
ketimbang jasmani, walaupun ada
kalanya si musuh bekerja melalui
kelemahan jasmaniah untuk
menghancurkan jiwanya.
Memang terdapat beberapa bahaya besar
yang harus diwaspadai oleh para hamba
Tuhan, yaitu bahaya cinta pada uang dan
perempuan; tetapi bahaya yang paling
mematikan jauh lebih halus dari kedua
hal ini. Jadi marilah kita memusatkan
perhatian pada hal-hal itu. Salah satu
bahaya adalah seorang hamba Tuhan
memikirkan dirinya sebagai anggota
suatu kelas masyarakat yang memiliki
hak-hak istimewa.
Masyarakat "Kristen" condong
meningkatkan bahaya ini dengan
memberikan diskon dan perlakuan
khusus kepada para hamba Tuhan. Gereja
turut memperparah situasi dengan
memberikan berbagai macam sebutan
kehormatan kepada para hamba Tuhan.
Sebagai orang yang menyandang nama
Kristus sangatlah tidak pantas bagi
seorang pelayan Kristus untuk secara
tidak sadar menjadi anggota suatu
kelas masyarakat yang diperlakukan
dengan istimewa. Kristus datang untuk
memberi, melayani, memberikan
nyawa-Nya, dan Ia berkata kepada para
murid-Nya, "Sebagaimana Bapa telah
mengutus aku, aku mengutus engkau.”
Seorang hamba Tuhan adalah pelayan
Tuhan dan pelayan umat-Nya. Ia
berada dalam bahaya moral yang besar
saat ia melupakan hal ini. Satu lagi
bahaya adalah saat melakukan
pelayanan ia melakukannya dengan
sikap acuh tidak acuh. Kebiasaan bisa
saja membuat seseorang melakukan
pelayanannya dengan tidak
bersungguh-sungguh, sekalipun ia
sedang melayani di altar Tuhan.
Betapa mengerikan bagi seorang
hamba Tuhan jika ia menjadi terbiasa
dengan tugasnya, dan kehilangan rasa
takjubnya. Saat ia terbiasa dengan halhal yang luar biasa, saat ia kehilangan
rasa takut dan hormat waktu berada di
hadirat Yang Maha Kudus. Dengan
kata lain, sangatlah mengerikan saat ia
menjadi sedikit bosan dengan Allah
dan hal-hal surgawi.
Jika ada yang meragukan bahwa hal ini
bisa saja terjadi, biarlah ia membaca di
Perjanjian Lama dan melihat
bagaimana imam-imam Yahweh ada
kalanya kehilangan rasa takjub akan
misteri ilahi dan menjadi najis bahkan
di saat mereka sedang menjalankan
tugas-tugas kudusnya. Dan sejarah
gereja menyingkapkan bagi kita bahwa
kecenderungan untuk melakukan
pelayanan dengan sikap yang acuh
tidak acuh tidak hanya terjadi di
Perjanjian Lama. Imam-imam dan
pendeta-pendeta sekuler yang bekerja
di rumah Allah demi "roti" masih dapat
ditemukan di antara kita. Iblis akan
terus memastikan bahwa orang-orang
seperti ini akan terus ada karena
mereka akan mendatangkan lebih
25
banyak kerusakan ketimbang satu
pasukan besar kaum atheis.
Terdapat juga bahaya di mana
seorang hamba Tuhan secara tanpa
sadar mengasingkan diri dari orang
umum. Hal ini timbul akibat
terbentuknya institusi Kekristenan.
Hamba Tuhan secara eksklusif hanya
bertemu dengan orang-orang
religius. Orang-orang yang di saat
bersama hamba Tuhan selalunya
menampilkan sisi terbaik mereka. Di
hadapan hamba Tuhan mereka
menampilkan diri sebagai orang
yang saleh dan bukan siapa mereka
sebenarnya. Ini menciptakan satu
dunia yang tidak riil di mana setiap
orang di dalam dunia ini tidak
menunjukkan siapa diri mereka yang
sebenarnya, akan tetapi para pelayan
Tuhan sudah begitu lama hidup di
dunia palsu ini sehingga mereka
tidak lagi tahu bagaimana
membedakannya.
Akibat dari hidup di dunia yang palsu
ini sangat mematikan. Tidak ada lagi
percakapan yang spontan dan
terbuka, yang ada hanyalah
"konsultasi", "rapat" atau
"konferensi"; yang ada hanyalah
"kasus" atau orang yang
"bermasalah" yang harus ditangani.
Relasi sederhana yang spontan dan
rill hilang saat gereja diubah menjadi
satu klinik religius. Roh Kudus tidak
dapat bekerja di dalam lingkungan
seperti itu, dan ini akan membawa
kepada pengakhiran yang sangat
berbahaya, karena tanpa Roh Kudus
pekerjaan itu hanyalah bersifat kayu,
jerami dan rumput.
Selalu eksis bahaya di mana hamba
Tuhan tidak lagi mempunyai simpati
dan sikapnya menjadi abstrak dan
akademis, ia mengasihi umat
manusia tanpa mengasihi manusia.
Kristus adalah kebalikan dari ini. Ia
mengasihi bayi, pemungut cukai,
pelacur dan orang sakit, Ia mengasihi
mereka secara spontan dan secara
pribadi. Kita yang mengakui sebagai
pengikut-Nya harus melakukan hal
yang sama.
26
Satu lagi resiko yang dihadapi para
pelayan Tuhan adalah ia secara tidak
sadar mengasihi ide-ide religius dan
filsafat dan bukan orang-orang kudus dan
pendosa-pendosa. Adalah sangat
mungkin bagi seorang hamba Tuhan
untuk memiliki perasaan bagi manusia
yang terhilang sama seperti dengan
perasaan yang dimiliki oleh seorang
penyelidik alam terhadap serangga
maupun hewan lain yang sedang
dipelajarinya. Obyek-obyek itu adalah
sesuatu untuk dipelajari, mungkin juga
dibantu, tetapi bukan untuk ditangisi
maupun sesuatu yang akan membuat kita
menyerahkan nyawa kita.
Saat hal ini terjadi maka khotbah yang
disampaikan juga sulit dipahami dan
lebih bersifat menonjolkan pengetahuan.
Pengkhotbah itu akan berasumsi bahwa
para pendengarnya sama seperti dia,
sudah begitu akrab dengan sejarah,
filsafat dan teologi. Ia akan berbicara
mengenai buku-buku maupun penulispenulis yang sama sekali tidak dikenal
oleh para Jemaat. Dan saat Jemaat
memperlihatkan wajah yang bingung ia
mengira itu adalah wajah kekaguman
mereka akan kecemerlangan
pemikirannya. Saya tidak mengerti
mengapa orang-orang religius terus
menerima, mendukung dan membayar
orang-orang seperti ini. Hal ini hanya
dapat saya masukkan ke dalam daftar
panjang hal-hal yang tidak akan pernah
saya pahami.
Satu lagi jerat yang bahaya bagi para
hamba Tuhan adalah ia dengan begitu
santai menjalani kehidupannya. Saya
tahu dengan menyatakan hal ini tidak
akan membuat saya populer tetapi saya
harap dengan menuliskannya, setidaknya
dapat mempengaruhi mereka ke arah
yang benar. Sangatlah mudah bagi
seorang hamba Tuhan untuk menjadi
seorang pemalas yang berwibawa,
seorang parasit sosial dengan tanga
terbuka dan wajah yang mengharapkan
sesuatu. Bosnya tidak kelihatan, ia
seringkali tidak perlu masuk kantor dan
pulang pada jam tertentu, jadi ia dapat
menjalani satu pola hidup yang nyaman
yang memberinya banyak waktu untuk
bermalas-malasan, bersenang-senang,
tidur-tiduran dan menikmati hidupnya.
Untuk menghindari hal ini, seorang
hamba Tuhan harus secara sukarela
memastikan ia bekerja keras sama
seperti seorang petani, seorang
mahasiswa atau seorang ilmuwan.
Tidak ada hamba Tuhan yang
mempunyai hak untuk hidup lebih
santai dari pekerja-pekerja yang
mendukung pelayanannya. Sekali lagi,
kegunaan seorang hamba Tuhan dapat
dengan serius dihambat oleh dua dosa
yang sifatnya saling berlawanan terlalu fleksibel atau terlalu kaku. Di
antara dua batu karang yang besar ini
terdapat satu terusan yang dalam dan
jernih, dan berbahagialah orang yang
menemukannya.
Para murid kembali kepada Yesus
dengan semangat yang berapi-api dan
berkata, "Bahkan roh-roh jahat tunduk
kepada kami demi nama-Mu," dan Dia
dengan cepat memperingatkan mereka
tentang makhluk yang telah
mengijinkan keberhasilan untuk
membuatnya sombong, "Aku melihat
Iblis jatuh seperti kilat dari langit."
"Tapi bersukacitalah bukan karena rohroh tunduk kepada kamu; tetapi
bersukacitalah karena nama kamu
tertulis di surga.”
Bahaya yang satu lagi tidak perlu
dibicarakan secara panjang lebar.
Setiap pelayan Tuhan tahu betapa
sulitnya untuk tetap rohani saat
pekerjaannya sepertinya tidak berhasil.
Namun ia disyaratkan untuk
bersukacita di dalam Tuhan apakah ia
menilai sudah gagal atau meraih
keberhasilan yang besar pada tahun itu.
Bukanlah tujuan saya untuk menuduh
atau menyepelekan siapapun tetapi
hanya menunjukkan bahaya-bahaya
yang ada. Semua dari kita merupakan
obyek kebencian si Iblis, dan kita
hanya akan selamat jika kita rela
merendahkan diri dan menerima
bantuan dari sesama, bahkan dari
seorang yang lemah dan yang setiap
hari berdiri di tengah ancaman bahaya
yang besar seperti penulis ini.
Oleh: A.W.Tozer /e-artikel
PUKAT * Maret - April 2008
Konsultasi
KORIDOR
HUKUM
Anda Bertanya
(LBH Mawar Saron Menjawab)
Pimpinan Hotma Sitompoel, SH
Ruko Mitra Sunter Blok D No.9, Jl.Sunter Boulevard Raya, Jakarta 14350
Phone : (021)6517828, 6517838, Fax: (021)65305098
Hotma Sitompoel, SH
PENCULIKAN ORANG YANG TIDAK CAKAP
Pak Hotma,
S
aya mohon penjelasan atas kasus hukum yang baru saja
saya alami. Ceritanya sebagai berikut. Saya adalah
seorang Ibu Rumah Tangga dengan 4 anak. Suami saya
menderita stroke 2 tahun terakhir ini, akibat sakit tersebut
suami saya lumpuh dan tidak bisa bicara. Selama suami sakit,
saya sendiri sebagai istri yang merawat suami saya dirumah.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari karena suami sudah
tidak mampu mencari nafkah lagi, saya berjualan kue di pasar.
Suatu hari saat saya pulang dari pasar, pembantu saya
memberitahu bahwa suami saya di bawa pergi oleh kakak ipar
saya yang merupakan abang suami saya dan sampai saat ini
saya tidak pernah bertemu lagi dengan suami saya karena tidak
diijinkan oleh abang ipar saya. Yang ingin saya tanyakan
adalah: Bagaimana cara saya untuk mendapatkan hak saya atas
suami saya menurut hukum ?. Apakah tindakan abang ipar
saya yang membawa pergi suami saya yang dalam keadaan
tidak berdaya karena tidak bisa bicara dan tidak bisa berjalan
tersebut bisa di proses secara hukum ?
Terimakasih atas jawabannya.
Esti di Batu Tulis
-----[oOo]----Jawaban:
Ibu Esti,
indakan Kakak Ipar Ibu tersebut secara hukum di sebut
Penculikan, di mana Penculikan itu sendiri adalah suatu
tindak pidana yang ketentuannya diatur dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”), yaitu pasal 328
yang menyatakan: “....Barang siapa membawa pergi
seseorang dari tempat kediamannya atau tempat tinggal
sementaranya dengan maksud untuk menempatkan orang itu
secara melawan hukum di bawah kekuasaannya atau
kekuasaan orang lain. Atau untuk membuat dia dalam keadaan
sengsara, karena penculikan diancam dengan pidana penjara
maksimum dua belas tahun...” Terhadap tindakan penculikan,
menurut ketentuan hukum harus memenuhi beberapa kategori
atau unsur, yang apabila unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi,
maka suatu tidak dapat dikatakan sebagai tindak pidana
penculikan. Unsur-unsur tersebut adalah adanya kesengajaan
yang dapat disimpulkan dari kata “membawa pergi”. Kata
T
PUKAT * Maret - April 2008
“membawa pergi” dapat diartikan adanya pertentangan
dengan kemauan korban, atau dengan kata lain, pelakulah
yang menginginkan korban dibawa pergi atau sekiranya
korban mengetahui maksud yang sebenarnya dari pelaku pasti
bertentangan dengan kemaua korban. Unsur selanjutnya yang
perlu ada dalam tindak pidana penculikan adalah maksud dari
dibawanya korban oleh pelaku, yaitu untuk:
a) Menempatkan korban secara melawan hukum di bawah
kekuasaan pelaku atau kekuasaan orang lain; atau
b) Membuat korban dalam keadaan sengsara.
Dalam perkara yang Ibu hadapi dimana suami Ibu dalam
keadaan cacat akibat stroke, maka suami Ibu menjadi tidak
cakap hukum untuk menyatakan kemauannya sehingga harus
diletakkan di bawah pengampuan.
Pasal 433 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
(“KUHPerd”), menyatakan: “....setiap orang dewasa, yang
selalu berada dalam keadaan dungu, sakit otak, atau mata
gelap harus ditaruh dibawah pengampuan. Pun jika ia
kadang-kadang cakap mempergunakan pikirannya...”
Selanjutnya Pasal 434 KUHPerd, menyatakan: “…..dalam
hal yang satu dan yang lain, seorang suami atau isteri boleh
minta pengampuan akan isteri atau suaminya ...”
Dengan demikian Ibu sebagai isteri yang sah yang berhak
minta pengampuan atas suaminya ke Pengadilan Negeri
setempat sehingga punya hak mewakili suami ibu dalam
melakukan perbuatan hukum. Oleh karena itu tindakan abang
ipar Ibu dengan membawa pergi suami Ibu tanpa seijin Iibu
sebagai seorang istri yang masih terikat dalam perkawinan
yang sah bisa dikategorikan sebagai penculikan karena
“bertentangan dengan kemauan si obyek (korban)” dalam hal
ini kemauan suami bisa diwakili oleh Ibu.
Saran saya dalam hal ini adalah ibu dapat mendatangi pihak
abang ipar dan menanyakan alasan mengapa suami Ibu
dibawa pergi begitu saja tanpa seijin Ibu dengan harapan
permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Tetapi kalau penyelesaian secara kekeluargaan tidak ada titik
temu, Ibu dapat menempuh prosedur hukum dengan
melaporkan abang ipar Ibu ke kepolisian setempat dengan
dugaan tindak pidana penculikan yang melanggar Pasal 328
KUHP.
Demikian penjelasan dari saya. Terimakasih
27
Intermezo
siapapun orang ini, dia berhasil
P
E
N
C
U
L
I
K
A
N
B
A
Y
I
D
E
N
G
A
N
M
O
D
U
S
mengambil anak gadis tersebut,
membawanya ke kamar mandi,
mencukur separuh kepalanya dan
M
E
N
C
U
K
U
R
R
A
M
B
U
T
K
O
R
B
A
N
melepaskan pakaiannya hanya dalam
waktu kira-kira kurang dari 10 menit.
Hal mana membuat saya gelenggeleng kepala, hampir tidak dapat
dipercaya. Jadi harap mengawasi
anak/cucu anda ketika sedang berada di
tempat terbuka seperti Mall Mall
dimana akan sangat mudah terpisahkan
secara tak sengaja.
Dalam kasus diatas hanya dibutuhkan
waktu yang sedemikian pendeknya
untuk melaksanakan kejahatan itu. 5
menit lagi saja dan anak tersebut akan
sudah lewat dari pintu dan hilang.
H
ati-hati bagi para orang tua
yang memiliki anak-anak
balita, karena akhir-akhir ini
modus operandi penculikan anak
dibawah umur sedang marakmaraknya terjadi hampir disetiap
pelosok tanah air. Dari penculikan
anak yang bermotifkan uang tebusan
dan mempergunakan anak-anak
korban penculikan itu untuk
dijadikan pengemis, pengamen dan
lain-lain.
Namun baru-baru ini ditemukan
modus operandi yang terbaru,
dimana seorang ibu yang sedang
berbelanja dengan anaknya,
mengalami kejadian naas itu sedang
melongok persediaan daging yang
ada, dan sesaat kemudian berbalik
dan menemukan bahwa anak
perempuannya yang berumur 4 tahun
tidak berada lagi ditempat/hilang.
Sebut saja nama saya Santy pada saat
itu kebetulan sedang berdiri
disamping ibu tersebut, dan
kemudian ibu tersebut memanggil
manggil anaknya tetapi tanpa hasil.
Santy kemudian meminta tolong
kepada seorang pegawai Pusat
28
perbelanjaan itu untuk mengumumkan
kehilangan anak tersebut melalui
pengeras suara. Hal mana dilakukannya,
dengan segera berjalan disamping saya
kesebuah telepon yang tersedia dan
mengumumkan bahwa semua pintu dan
jalur keluar manapun supaya segera
ditutup/dikunci dengan menyebutkan
sebuah kode tertentu. Kemudian seluruh
jalan keluar dengan segera ditutup.
Hingga saat ini saya masih tidak habis
pikir bagaimana mungkin ada orang
yang segila ini, apalagi dapat
melaksanakan hanya dalam hitungan
menit saja. Kiranya lewat sudah harihari dimana anak-anak dapat
berkeliaran kesana kemari dan paling
sial yang akan terjadi adalah mereka
mengganggu pengunjung lainnya saja.
Si gadis kecil tersebut memang baik
baik saja berkat karyawan yang sigap,
perhatian dan tidak mau mengambil
resiko.
(Kiriman : Anna)
Keseluruhannya ini hanya butuh waktu
3(tiga) menit sejak saya meminta untuk
diumumkan. Mereka
kemudian berhasil
menemukan si anak
kecil tersebut dalam
keadaan terbius di
salah satu ruang
kamar mandi yang
ada.
Kepalanya sudah
setengah dicukur,
hanya mengenakan
pakaian dalamnya
saja, dan ada tas
pakaian, sebuah
pencukur (razor) dan
sebuah wig dilantai
disampingnya. Jadi
PUKAT * Maret - April 2008
Kesehatan
A
N
C
A
M
A
N
P
A
N
D
E
M
I
F
L
U
B
U
R
U
N
G
D
I
D
E
P
A
N
M
A
T
A
?
dr.Mulyadi
Tedjapranata
Jumlah kasus terduga flu burung yang
dirawat intensif di Rumah Sakit Abdul
Muluk Bandar Lampung sebanyak 11
kasus dimana 10 dari 11 pasien
mempunyai hubungan keluarga dan
berasal dari desa yang sama 10 pasien
yang tersangka flu burung berasal dari
lima keluarga dari desa Batuseluh Atas,
Kelurahan Way Laga, Kecamatan
Panjang.Bandar Lampung.
S
ejak ditemukannya cluster flu
burung pertama di Indonesia
29 Juni 2005 yang
menewaskan Iwan Siswara Rapei 38
tahun dan kedua anaknya Sabrina
Nurul Azizah 8 tahun, dan anak
bungsunya, Thalita Nurul Azizah, 1
tahun dimana ketiganya dalam
pemeriksaan laboratorium serologis
dan PCR (polimerase chain reaction)
d i H o n g k o n g U n i v e r c i t y,
Collaboration Laboratory dari WHO
positif H5N1, maka Indonesia
seharusnya mewaspadai dan
melakukan upaya upaya pencegahan
terhadap bahaya epidemic Flu
Burung. Dimulailah babak baru,
wabah baru yang namanya Human
Avian Influenza atau flu burung. Flu
burung adalah suatu penyakit infeksi
menular yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A yang ditularkan oleh
unggas yang dapat menyerang
manusia.
Vi r u s y a n g t e r m a s u k f a m i l i
Orthomyxoviridae ini ditularkan
oleh unggas.Virus ini dapat berubah
PUKAT * Maret - April 2008
bentuk dan sifat sehingga bisa
menyebabkan epidemi atau pandemi flu
burung. Saat ini, penyebab flu burung
yang ada di Indonesia tergolong Highly
Pathogenic Avian Influenza Virus
(HPAI), strain H5N1, yang sangat
mematikan.
Perserikatan Bangsa bangsa
(UN)
memberikan pandangan bahwa strain
virus H5N1 yang mematikan ini mampu
melampaui jarak jauh dari Asia Tenggara
dan Asia Utara sepanjang jalur terbang
unggas air liar ke arah Timur Tengah
Eropa, Asia Selatan dan Afrika.
Kemampuan jarak jauh ini berpotensi
memicu terjadinya pandemi global flu
burung.
Suatu kenyataan pahit dan sangat
menyesakkan bahwa wabah flu burung
(avian influenza/AI) terus merebak di
Indonesia, terutama di pedesaan, ini
terlihat dari kasus yang dirujuk ke
beberapa Rumah Sakit berasal dari
pedesaan dengan lingkungan yang
kurang sehat.
Total kasus confirmed H5N1 pada
manusia di Indonesia tercatat 129
kasus dan telah menewaskan 105
orang, sehingga case fatality ratenya
sekitar 81,4 %, sedangkan jumlah
kasus di seluruh dunia 373 kasus yang
menewaskan 236 orang.
Apakah kasus yang ada
di Indonesia kemungkinan masih
akan bertambah?
Karena kemungkinan kasus yang
terungkap selama ini baru merupakan
bagian kecil yang nampak, sehingga
ancaman pandemi flu burung akan
menjadi kenyataan.
Beberapa ahli meyakini penularan AI
antar manusia sebenarnya sudah terjadi
dalam beberapa kasus klaster
walaupun transmisi yang terjadi masih
sangat terbatas. Badan Kesehatan
Dunia (WHO) terkesan sangat hati-hati
dalam mengkonfirmasikan adanya
penularan antar manusia. Namun
DepKes menegaskan bahwa hingga
saat ini tidak ada penularan virus flu
burung dari manusia ke
manusia.Sebagai upaya untuk
memutuskan mata rantai penularan Flu
29
teratas dengan 55 kasus dan 45
meninggal dengan angka kematian
rata-rata 82 persen dibandingkan
dengan angka kematian rata-rata dunia
68 persen.
Awal tahun 2007 dari 4 kasus
meninggal 3 orang, maka tidak
diragukan lagi akan terjadi bencana
Pandemi Flu Burung di masa depan .
Pertanyaannya adalah kapan pandemi
akan terjadi dan berapa besar
dampaknya bagi rakyat bangsa dan
Negara?
burung, Menteri Kesehatan Dr Siti
Fadillah Suparti meminta pemerintah
daerah mengeluarkan regulasi untuk
memusnakan unggas-unggas di
pemukiman warga yang dicurigai
sebagai penyebab terjadinya out
break flu burung.
Pertanyaannya apakah sudah
demikian gawat penyebaran flu
burung pada manusia di Indonesia?
Pemerintah panik? Masyarakat resah
dengan kebijakan pemerintah pusat
dan daerah dalam penanggulangan
flu burung, terutama pemusnahan
unggas dipemukiman. Masyarakat
menggangap bahwa unggas
peliharannya sebagai mata
pencaharian tambahan dalam
keadaan ekonomi yang buruk ini.
Apakah memang sudah terjadi
penularan manusia ke manusia ? Apa
kerja Komite Nasional Pengendalian
Flu Burung dan Kesiapsiagaan
menghadapi Pandemi Influenza?
Apa perlu dibentuk badan Otoritas
Pengendalian Flu Burung dan
Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi
Influenza dengan kewenangan luas?
Bagaimana hasil pembicaraan
Presiden AS George W Bush dan
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono 20 November 2006,di
Bogor dalam penanggulangan lu
burung ?
30
Amerika Serikat mempunyai Special
Representative on Avian and Pandemic
Influenza yang langsung ditunjuk oleh
Presiden Bush untuk menanggulangi
ancaman flu burung. Tahun 2006,
pemerintah Indonesia telah
mengalokasikan dana sebesar 57,4 juta
dolar AS bantuan dari pihak donor
international maupun bilateral
seluruhnya mencapai 35,4 juta dolar
AS.dari bantuan uang hibah, sejumlah
14,6 juta dolar AS berasal dari
pemerintah AS. Penggunaan dana
bantuan tersebut apakah sudah tepat
sasaran ?
Dalam pertemuan Regional Meeting
World Medical Association yang
berlangsung akhir tahun 2006 di Tokyo
Jepang, para pakar flu burung sudah
mengindikasikan
akan terjadinya
ledakan kasus flu
burung di Indonesia.
Petinggi United Nations Food and
Agricultural Organisation (FAO)
Joseph Domenech menyatakan : “The
human mortality rate from bird flu in
Indonesia is the highest in the world
and there will be more human cases if
we do not focus more on containing the
disease at source in anmals”.
Langkah-langkah apa yang
harus dikerjakan?
Apakah kita masih menganggap enteng
kasus flu burung yang merebak selama
ini dengan kalimat “Ah kan hanya flu
biasa, sakitnya orang miskin,
jangankan masyarakat, tenaga
kesehatanpun masih menganggap
masalah flu burung bukan masalah
prioritas, toh pemerintah hanya
setengah hati
dalam upaya
menanggulangi Flu Burung”.
Penanganan Flu Burung tidak bisa
ditangani oleh sektor kesehatan
sendiri, sektor pertanian dan
Ta h u n 2 0 0 5 d i
Indonesia ada 17
kasus confirmed flu
burung dengan 11
orang meninggal,
masih dibawah
Vietnam dengan 61
kasus dan 19 orang
meninggal, maka
pada tahun 2006
Indonesia diurutan
PUKAT * Maret - April 2008
peternakan sendiri, kita harus duduk
bersama membicarakan sampai
tuntas langkah langkah apa yang
harus dilakukan.
Pemerintah di Pusat, di daerah
bahkan sampai ke rakyat kecil harus
dilibatkan secara menyeluruh kalau
tidak mau bangsa ini punah akibat
wabah Influenza yang mendunia.
Ingat Pandemi Influenza Spanyol
tahun 1918-1919 yang membunuh
40-50 juta orang diberbagai belahan
dunia dalam kurun waktu hanya 18
bulan yang disebabkan oleh virus
influenza subtype H1N1.
Pandemi Influenza Asia 1957 yang
membunuh 2 juta orang yang
disebabkan oleh virus influenza
subtype H2N2, dan Hongkong
Influenza tahun 1968 yang
disebabkan oleh virus influenza
subtype H3N2 dimana sekitar 1 juta
orang meninggal.
Masih banyak yang harus dikerjakan
untuk bisa keluar dari bencana flu
burung yang ada didepan mata kita.
Penanggulangan flu burung tidak
dapat dilakukan secara parsial dan
instant.
Pada presentasi yang disampaikan
oleh Vivi Setiawaty dari Indonesias
Center for Biomedical and
Pharmaceutical Research and
Development kasus anak wanita 16
tahun yang dilakukan pemeriksaan
April 2007 ditemukan adanya avian
influenza H5N1 dan flu strain H3N2
(seasonal flu), artinya ada dua jenis
virus yang ditemukan pada anak
tersebut (co-infection) dengan
kemungkinan dapat terjadi genetic
reaasortment yang berakibat adanya
penularan dari manusia ke manusia
yang sangat fatal.
Oleh karena itu maka harus
dilakukan Langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Harus ada Center of Crisis Flu
Burung yang mempunyai
perencanaan program,
pengorganisasian yang
PUKAT * Maret - April 2008
profesional, pelaksanaan serta
pengaturan perunggasan serta
koordinasi yang benar dan baik.
2. Dualisme kebijakan dalam penanganan
flu burung antara Dep.Kes dan
Dep.Pertanian harus diakhiri,
karenannya perlu dibentuk jejaring
yang mengikutsertakan semua
komponen dalam pemerintahan
dalam upaya penanggulangan, serta
garis komando yang jelas dari pusat
sampai ke daerah.
3. Pemantauan terhadap kasus flu
burung pada manusia, pemantauan
terhadap unggas yang terpapar flu
burung secara
terus menerus,
melakukan vaksinasi terhadap
unggas, melakukan ganti rugi yang
pantas terhadap unggas yang akan
dimusnakan, mengupayakan
pembuatan vaksin untuk manusia
Indonesia dan meningkatan
kewaspadaan masyarakat terhadap
pandemi flu burung akan sangat
membantu memutus mata rantai
penularan flu burung sehingga kita
bisa terhidar dari bencana Pandemi
flu burung .
4. Perlu melibatkan pimpinan daerah
(Otonomi daerah) Gubernur, Bupati,
Wali Kota, Camat, Lurah sampai ke
aparat desa serta LSM, swasta dan
masyarakat.
5. A p a b i l a d i t e m u k a n u n g g a s
terpapar AI H5N1 maka pilihan
pahit adalah dengan melakukan
stamping out pemusnaan unggas
pada radius 1 Km, tanpa kompromi
dan dilakukan secara konsisten.
6. Unggas yang sehat di pemukiman
harus dikandangkan,di vaksinasi,
tanahnya disemen agar kotoran
mudah dibersihkan, disiram air dan
desinfektan.
Akan tetapi mungkinkah semua unsur
yang ada di masyarakat termasuk
Dewan Perwakilan Rakyat,
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah dan masyarakat mempunyai
sense of crisis dalam penanggulangan
flu burung dan bergerak cepat agar
tidak ada jatuh korban lagi?
Pemusnahan unggas yang akan
berdampak terhadap perekonomian
rakyat merupakan pilihan yang pahit,
namun harus. Penanggulangan flu
burung harus dijadikan prioritas utama
kalau tidak ingin flu burung menjadi
bencana pandemi .
dr. Mulyadi Tedjapranata/***
31
SEPUTAR KEGIATAN GEMBALA SIDANG GBI MAWAR SARON
PDT.DR.JACOB NAHUWAY, MA
Tampak dalam gambar, Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA
pada ibadah raya minggu, bertepatan dengan
pengiriman 3 orang misionaris
Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, saat menyampaikan
Firman Tuhan
Mendoakan 3 orang misionaris
Pada Saat Menyampaikan Firman
Mendoakan anak-anak sekolah minggu GBI Mawar Saron setiap minggu ke-4
Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA Pada Ibadah Jumat Agung Di GBI Mawar Saron
32
PUKAT * Maret - April 2008
SEPUTAR KEGIATAN GEMBALA SIDANG GBI MAWAR SARON
PDT.DR.JACOB NAHUWAY, MA
KKR Bersama Gabungan Gereja-gereja
Se-Jakarta Selatan (29/03)
Pada Saat Mendoakan Jemaat Yang Hadir
Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA pada saat menyampaikan
Firman Tuhan Di KKR Bersama
Mendengarkan kesaksian dari salah seorang ibu
yang disembuhkan
Para Majelis GBI Mawar Saron yang turut serta
meninjau lokasi SMP Mawar Saron Trans Lampung
Foto Bersama dengan para guru dan murid-murid
SMP Mawar Saron Trans Lampung
Pdt.DR.Jacob Nahuway pada saat menyampaikan Firman
Tuhan di Mataram (03-04/04)
Mendoakan Jemaat
PUKAT * Maret - April 2008
33
Konsultasi
Manajemen, Perbankan Dan Keuangan
Konsultasi Manajemen, Perbankan Dan Keuangan
Pdp. Shirley Lasut, S.Th.
Pdp. Shirley Lasut, S.Th.
Konsultan Bidang Manajemen, Perbankan
Dan Keuangan
Bolehkah Orang Kristen
Bermain Saham?
B
u Shirley, apa kabar? Saya harap baik-2, nama saya
Tina dan saya mau tanya, apakah dibolehkan orang
Kristen yang sudah bertobat, bermain jual beli saham.
Bertentangan atau tidak dengan firman Tuhan.
Terima kasih atas masukan ibu, Tuhan berkati ibu selalu.
Dari: Tina
-----oOo----Jawaban:
S
audari Tina, kabar saya baik-2 saja, terima kasih atas
perhatiannya. Untuk pertanyaan yang anda ajukan
memang banyak yang menanyakan hal yang sama,
maka saya ingin ajak anda membaca firman Tuhan yang
diambil dari Matius 25:14-30, agak panjang untuk dikutip
sehingga saya akan mengutip satu ayat saja, yaitu: “Sebab itu
ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada
orang yang mempunyai sepuluh talenta itu”.
Dalam perikop perumpamaan tentang talenta, diberikan
ilustrasi kepada kita bahwa Tuhan sudah memberikan kepada
kita kemampuan untuk bekerja, Dia sudah menyediakan
ladang untuk dikerjakan dan Dia sudah menyediakan alat
untuk digunakan pekerja agar ladang dapat di olah, sehingga
dapat menghasilkan. Jika kita tidak mengerjakannya, maka
Tuhan akan marah bahkan menghukum.
Setiap produk yang diciptakan sebuah perusahaan adalah seijin Tuhan, maka boleh saja anda mengerjakannya asalkan
dengan cara yang berkenan di hadapan Tuhan.
Sdri. Tina, maka saya akan sampaikan, koridor apa yang tidak
boleh anda kerjakan, yaitu antara lain:
1. Anda bermain saham dengan tidak memperhitungkan
kemampuan anda yang sebenarnya, sehingga anda
kehilangan banyak modal. Dalam hal ini, anda berjudi dan
tidak dapat menahan emosi
34
2. Jual beli saham dan berjudi, hanya dipisahkan oleh
sebatas garis tipis, sehingga emosi anda mudah
dipermainkan oleh mekanisme pasar tersebut
3. Jika anda di tawarkan oleh pihak tertentu, misalkan
seorang marketing, yang bermaksud melakukan kegiatan
transaksi jual beli saham tersebut, maka anda harus
meneliti terlebih dahulu apakah yang bersangkutan
benar-2 mampu, karena jika tidak, maka anda akan
kehilangan banyak uang
4. Ada satu produk, yang dikenal sebagai “margin trading”,
dimana anda hanya menyetor 10% dari total batas modal.
Produk ini dapat menghasilkan keuntungan yang besar
tetapi juga kehilangan uang yang sangat besar juga dalam
waktu yang pendek, jika anda kurang menguasai pasar
saham internasional.
Maka saran saya buat sdri. Tina, jika ingin ber-jual-beli
saham, lakukanlah dengan cara yang benar melalui jalur
yang sah dan jujur, tanpa melibatkan emosi sehingga
terhindar dari berjudi. Tuhan berkati anda.
/***
PUKAT * Maret - April 2008
Realita
CARILAH DAHULU
KERAJAAN ALLAH
A
yat Firman Tuhan : Matius
6:33 “Tetapi carilah dahulu
Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu
akan ditambahkan kepadamu”. I
Korintus 1:4-8 “Aku senantiasa
mengucap syukur kepada Allahku
karena kamu atas kasih karunia
Allah yang dianugerahkan-Nya
kepada kamu dalam Kristus Yesus.
Sebab di dalam Dia kamu telah
menjadi kaya dalam segala hal:
dalam segala macam perkataan dan
segala macam pengetahuan, sesuai
dengan kesaksian tentang Kristus,
yang telah diteguhkan di antara
kamu. Demikianlah kamu tidak
kekurangan dalam suatu karuniapun
sementara kamu menantikan
penyataan Tuhan kita Yesus Kristus.
Ia juga akan meneguhkan kamu
sampai kepada kesudahannya,
sehingga kamu tak bercacat pada
hari Tuhan kita Yesus Kristus”.
Ada banyak cara orang untuk
mencari berkah/rejeki. Berkah dalam
hal ini adalah karunia yang berasal
dari “tuhan atau sesuatu yang
dipercaya dapat memberi rejeki”,
bisa berwujud fisik bisa juga
PUKAT * Maret - April 2008
berbentuk keberuntungan, kemenangan
dan lain sebagainya. Di Pulau Jawa
khususnya wilayah kraton Solo maupun
Jogyakarta, ada tradisi masyarakat yang
sampai saat ini di laksanakan dan
dipercaya yaitu pada saat selesai mencuci
barang-barang keramat seperti kereta
maupun barang barang lainnya, air cucian
itu banyak diperebutkan untuk digunakan
masyarakat, katanya ada berkah,
sehingga mereka berebut mendapatkan
berkat.
Ada juga orang mencari berkat dengan
cara bertapa di bawah pohon keramat,
juga untuk mendapat berkat, apakah
berkat rejeki yang melimpah bagi
hidupnya maupun kehidupannya. Bagi
orang kristen berkat yang terbesar adalah
salib. Salib sangat berarti bagi orang
Carilah Dahulu
Kerajaan Allah
Kristen, yang melambangkan bahwa
beban dosanya telah diambil alih oleh
Tuhan Yesus, sehingga dengan salib
kita telah mati bersama-sama dengan
kristus dan juga telah dibangkitkan
bersama-sama dengan Dia.
Menjadi pertanyaan, apa yang harus
dikerjakan selanjutnya, jika kita telah
diperbaharui dan diselamatkan
didalam Dia. Ayat yang menjadi bahan
penerang kita saat ini adalah dari
Matius 6:33 “Carilah Kerajaan Allah
dan Kebenarannya maka semuanya
akan ditambahkan kepadamu”.
Ada 2 (dua) hal pokok yang perlu
diperhatikan yaitu mencari kerajaan
Allah dan kebenaran-Nya terlebih
dahulu dan semuanya akan
ditambahkan kepadamu.
Barangkali kita semua akan
bertanya-tanya dimanakah kita
mencari kerajaan Allah,
sehingga perlu di cari
Sebagai referensi, kita tidak perlu jauhjauh dalam hal mencari kerajaan Allah,
kita tidak perlu ke tanah Palestina
maupun Cina. Kita tidak perlu menuju
35
ke gunung Kawi, atau dibawah
gunung Merapi untuk mencari
kerajaan Allah. Kita juga tidak perlu
ke sekolah khusus untuk mencari
kerajaan Allah seperti kelompok
Shaolin di dataran Tiongkok. Yang
perlu kita siapkan adalah menata
waktu kita agar waktu-waktu kita
bisa disediakan untuk Tuhan, untuk
mencari dan menggali firman Tuhan
melalui Alkitab. Mungkin banyak
orang merasa remeh aktivitas ini, dan
mengatakan berdoa saja cukup.
Bapak-bapak mungkin seringkali
merasakan kenapa hidupnya selalu
tidak mendapat berkah, langkahlangkahnya tidak selalu lurus. Ayat
Alkitab yang kita baca bisa menjadi
kekuatan, pertama-tama yang harus
dikerjakan yaitu marilah kita
mendalami Firman Tuhan pada awal
kehidupan kita di kala kita membuka
mata, itulah yang dimaksud dengan
mencari Kerajaan Allah dan
Kebenarannya. Firman Tuhan yang
kita baca tersebut juga mengingatkan
kita untuk mengawali hidup dengan
Tuhan dan kebenaran-Nya.
Barangkali merupakan kebiasaan
kita semua bangun tidur tergesagesa, karena urusan
dagang / urusan bisnis
atau urusan dinas dan
atau karena urusan olah
raga, sehingga pada saat
keluar rumah kita
tergesa-gesa, sehingga
lupa merenungkan
firman Tuhan.
Setelah sadar barulah
dengan cara yang
tergesa-gesa kita berdoa
pagi. Firman Tuhan
mengingatkan kita
bukan hanya berdoa,
melainkan ”Carilah
Kerajaan Allah dan
Kebenarannya”.
Kelanjutan dari Ayat ini
adalah maka semuanya
itu akan ditambahkan
kepadamu..” Sungguh
indah firman ini. Tuhan
36
sangat mengingini kita mengenal Dia
lebih baik lagi dengan membaca firmanNya. Banyak orang dengan canyak cara
mencari Tuhan, ada dengan cara bertapa,
ke tanah Palestina/Arab dan berilmu pada
guru-guru yang memiliki kemampuan
ilmu yang tinggi. Seorang Hamran Amri
dan Yusuf Rony adalah seorang pencari
Tuhan yang giat, akhirnya ketemu Tuhan
dengan cara membaca Alkitab yang
sebenarnya tujuan awal adalah mencari
kelemahan Alkitab.
Dari penjelasan sebelumnya, melalui
firman Tuhan kita telah disegarkan
kembali yang mengingatkan untuk
mengawali kehidupan, yaitu pada waktu
bangun tidur, pertama-tama dengan
menggali firman Tuhan melalui
membaca dan merenungkan dan
menggali isi Alkitab Matius 6:33 Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah__ , Firman
Tuhan tidak tertulis __Tetapi carilah
kemudian Kerajaan Allah__. Dan dari
sini kita akan belajar bagaimana mencari
kerajaan Allah yang tersembunyi
tersebut.
Kita jangan memandang remeh membaca
firman Tuhan karena yang dibaca itu-itu
saja. Sebab melalui firman Tuhan yang di
baca dari Alkitab, ROH KUDUS akan
berbicara kepada kita tentang kerajaan
Allah. Jangan dibayangkan bahwa
suara Tuhan akan terdengar melalui
pendengaran suara yang asing seperti
yang dinyatakan orang, sebab dengan
membaca firman Tuhan kita telah
mempercayakan ROH KUDUS untuk
menterjemahkan firman Tuhan itu
kepada kita.
Persoalannya maukah kita memulai /
mengawali hidup dengan mendahului
mencari Kerajaan Allah dengan
membuka dan mendalami Alkitab, dan
segalanya akan ditambahkan kepada
kita sekalian, apakah itu rejeki,
kesempatan dan lain sebagainya. Ini
adalah janji Tuhan Yesus kepada kita
semua jika kita bersedia membuka
kehidupan kita bagi Dia.
Ada moto iklan berita di sebuah televisi
swasta yang tertulis: “Anda
memberikan waktu, kami memberikan
dunia”.
Moto ini cukup bagus jika kita hanya
ingin hidup terkungkung didalam
lingkungan informasi. Artinya jika kita
ingin memberikan waktu kita di depan
layar televisi, kita akan menerima
dunia.
Moto ini mirip dengan
godaan yang di tawarkan
Iblis kepada Tuhan Yesus
terdapat dalam Matius 4:9
“......dan berkatalah Iblis
kepada Tuhan Yesus : Semua
itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud
menyembah aku”.
Iblis menawarkan banyak hal
sebagai jerat untuk kita saat
ini. Mungkin saatnya kita
merubah moto tersebut
dengan: “Anda memberikan
waktu bagi Tuhan, maka Ia
pun membuka jalan bagi
kita”
Amin.
(Sumber : Kesaksian Iman
Kristen/Palu, 16 Mei 2006)
PUKAT * Maret - April 2008
Tips
Cara
Mengatasi
Gundah Gulana
1. Rileks.
Ketika kita sedang gundah gulana,
kondisi psikis kita berbeda dengan
biasanya. Kondisi psikis ini akan
mempengaruhi fisik. Beberapa orang
akan meningkat tekanan darahnya.
Ada juga yang mengalami capek dan
kelelahan yang berkelanjutan, atau
nafsu makan yang berkurang, tapi
bisa juga nafsu makan akan
bertambah semakin parah.
2. Hibur diri dengan kegiatan
lain.
Ingat, kita tidak bisa lari dari
kenyataan. Maksudnya sih begini…
Kadangkala karena gundah dan
gulana membuat kita tidak bisa tidur
karena selalu memikirkan
masalahnya. Cobalah menghibur diri
dan mengalihkan perhatian. Siapa
tahu, nanti ide dan solusi bisa
m u n c u l . Ta p i y a n g p e r l u
diperhatikan, jangan mencari
hiburan yang tidak - tidak alias tidak
jelas halal haramnya.. Lebih baik
carilah hiburan yang bermanfaat.
PUKAT * Maret - April 2008
3. Curhat.
Curhat memang bukan penyelesaian
masalah. Tapi dengan curhat, ada beban
jiwa yang, setidaknya, bisa dikurangi.
Syukur-syukur saat kita curhat, yang kita
curhati bisa membantu menyelesaikan
masalah.
5. Kembalikan semua kepada Sang
Pencipta.
Ini senjata yang paling ampuh. Minta
tolonglah kepada-Nya. Mungkin Dia
akan memberi jalan keluar yang lain,
atau tiba-tiba masalahnya selesai tanpa
kita tahu solusinya.
4. Selesaikan masalahnya.
Sebagai orang yang gentle, masalah tidak
bisa dihindari begitu saja. Cara mengatasi
masalah adalah dengan menghadapinya.
Kita tidak bisa lari dari permasalahan.
Masalah tersebut akan terus ada bila tidak
diselesaikan. Sebenarnya ini bukan tips
ya..? Tapi begitulah adanya. Lalu
bagaimana cara menyelesaikan masalah?
Dia tidak memberi cobaan kepada
hamba-Nya melainkan sesuai dengan
kemampuan hamba tersebut. Bisa jadi
setelah ada cobaan ini, kita bisa
menghadapi cobaan yang serupa.
Belajarlah dari orang - orang yang
mungkin pernah mengalaminya atau
lebih tahu tentang suatu masalah. Tapi
tidak semua masalah bisa diselesaikan
dengan cara yang sama. Nanti kita akan
menemukan sebuah kesimpulan tentang
hubungan sebab akibat, permasalahan,
analisa dan pemecahannya.
Tapi… Jangan langsung menyerah
kemudian langsung menuju tips ke5… Usahanya dulu donk…
Yang jelas, senantiasa berdoa agar
selalu dilapangkan dan dilancarkan
jalan kita agar tidak terjerumus ke
dalam jurang kehancuran.
(qyut)/***
37
Intermezo
Pdt.DR. Jacob Nahuway, MA:
Kelompok Sel Harus Membuat Terobosan-terobosan
Untuk Memenangkan Banyak Jiwa
bagi sebuah bangunan. Karena itu
kelompok sel, ungkap Pdt DR Jacob,
keberadaan kelompok sel sangat
membantu gereja dalam
mengembalakan gembala-gembala,
termasuk mengembangkan talenta bagi
orang awam yang tidak mengenal
Tuhan.
Disalahgunakan
Tujuan adanya pergantian nama dari Family Care menjadi
kelompok sel bukan karena adanya suatu persoalan, tetapi murni
karena nama kelompok sel lebih dahulu dikenal oleh Gereja
Bethel Indonesia (GBI), atau dengan kata lain back to basic.
Dengan adanya perubahan nama ini, kelompok sel
diharapkan banyak mengeluarkan terobosan-terobasan
yang bertujuan untuk memenangkan banyak jiwa-jiwa bagi gereja
dan tentunya untuk mempermuliakan kebesaran nama
Tuhan kita Yesus Kristus, ungkap Gembala Sidang
GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara,
Pdt DR Jacob Nahuway, MA, Kamis (19/03) pukul 10.00 WIB,
di Graha Mawar Saron, lantai 5
M
enurut ayah 3 orang anak
ini, pergantian nama dari
Family Care ke Kelompok
Sel harus diikuti dengan tindakan
yang nyata. Oleh karena itu setiap
pemimpin kelompok sel ditekankan
untuk mengintensifkan setiap
anggotanya, baik dalam hal
pemahaman tentang Alkitab, cara
berkhotbah, berdoa, bernyanyi dan
yang lainnya. Dengan adanya
keaktifan dari pemimpin dan
anggotanya, diharapkan keberadaan
kelompok sel mampu untuk
menjadikan para anggotanya
semakin terampil dalam berkhotbah,
bernyanyi, paham tentang alkitab
dan berdoa.
Lanjut Pdt.Jacob, alasan pengunaan
nama kelompok sel adalah kelompok
38
sel memiliki makna memecah-mecahkan
diri, dengan berlandaskan satu tubuh
yaitu satu tubuh Kristus. Pemecahan diri
yang bernama kelompok sel ini bukan
bertendensi negative tetapi bertujuan
agar dapat menjangkau banyak jiwa-jiwa.
Oleh sebab itulah maka setiap kelompok
sel terdiri dari 12 orang anggota. Dan
apabila jumlah anggotanya lebih dari 12
orang, maka alangkah baiknya mereka
membentuk kelompok sel yang baru.
Harus Dibuktikan
Selain itu, lanjut Pdt.Jacob, keaktifan dan
kesetiaan anggotanya didalam pelayanan
kelompok sel maupun bergereja juga
harus dibuktikan secara nyata agar
keberadaan kelompok sel dapat
menunjang bagi gereja. Kelompok sel itu
diibaratkan sebuah pondasi yang kokoh
Tetapi yang seringkali menjadi kendala
didalam kelompok sel, lanjut
Pdt.Jacob, kelompok sel sering
dijadikan tempat untuk berjualan
(bisnis) diantara anggotanya. Yang
lebih memperihatinkannya, kelompok
sel dijadikan sebagai tempat untuk
bergosip ria atau menceritakan
kekurangan orang lain.
Akibatnya kelompok sel itu tidak dapat
bertumbuh secara baik. Jangankan
untuk menjangkau jiwa-jiwa yang ada
disekitarnya, yang ada malah
sebaliknya, banyak anggotanya yang
keluar dari komunitas kelompok sel
tersebut karena persoalan diatas.
“Untuk itu sekali lagi saya
menghimbau agar pemimpin
kelompok sel dan anggotanya, harus
mematuhi peraturan yang telah dibuat
didalam kelompok sel itu sendiri. Dan
untuk kedepannya, jangan ada yang
berjualan dan bergosip
ria/menceritakan kejelekan orang lain,
karena hal ini dapat menimbulkan
pertengkaran,” ujar Pdt Jacob
Nahuway.
Lanjut Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, ia
juga mengingatkan kepada setiap
pelayan Tuhan yang terlibat dalam
pelayanan di GBI Mawar Saron, baik
itu Pdt, Pdm maupun Pdp, diharuskan
terlibat dalam kelompok sel, agar
terlibat dalam memenangkan banyak
jiwa-jiwa bagi gereja.
(BAS)***
PUKAT * Maret - April 2008
Realita
Alkitab Di Dalam Hati Mereka
Tenaganya hampir terkuras habis
ketika lampu-lampu nampak
berkedip-kedip pada jendela-jendela
di desa Gersang. Pada saat pria itu
PUKAT * Maret - April 2008
berjalan semakin dekat, anjing-anjing
menggonggongi dia. Tetapi pria itu sudah
biasa menghadapi anjing-anjing penjaga;
seandainya tidak, pasti sudah berkali-kali
ia diserang. Ia mengetuk pintu rumah
pertama yang didatanginya. Seorang pria
muncul dipintu; tiga orang anak
mengintip dari belakang
punggungnya. "Selamat sore," sapa
tuan rumah itu. "Silakan masuk, sudah
mulai dingin diluar." "Selamat sore,"
Tetapi pria yang mengetuk pintu itu
tidak segera masuk.
"Pak, aku mencari tempat menginap.
Aku bersedia membayar, juga untuk
makananku. Dan aku pun menjual
sebuah buku yang berisi cerita-cerita
yang paling indah di seluruh dunia."
Dengan tenang ia menunggu
keputusan tuan rumah; ia tidak mau
memaksa orang itu menerimanya.
Tetapi biasanya, begitu orang
memandang wajahnya, saat itu juga
mereka merasa bahwa ia seorang yang
dapat dipercaya.
Doc: ISTIMEWA
P
olandia, abad ke-20. Matahari
sudah mulai terbenam pada
saat seorang pria dengan susah
payah berjalan kaki lewat lorong
yang becek menuju Desa Gersang.
Wah, jelek sekali jalan-jalan di
daerah Polandia Timur ini, katanya
pada dirinya sendiri. Kalau aku tidak
bertekad untuk membawa Alkitab
kepada orang-orang yang belum
mempunyainya, pasti aku tidak mau
bepergian ke daerah yang terpencil
seperti ini! Memang pria itu sudah
biasa berjalan di jalan-jalan desa
yang jelek. Umumnya ia tidak
mengomel. Tetapi sudah bekerja
keras sepanjang hari, kadang-kadang
ia merasa sedikit jengkel.
"Bagaimana, Marya?" tanya tuan
rumah itu kepada istrinya.
39
Istrinya melangkah maju dan
memperhatikan wajah pria yang
masih berdiri di luar itu. "Nanti
malam pasti dingin sekali," katanya.
"Kami punya cukup makanan di sini
dan cukup tempat tidur juga." Lalu ia
kembali ke tungku perapian agar
dapat mengurus masakannya. Maka
pintu itu dibukakan lebih lebar.
"Silakan masuk!" kata tuan rumah.
"Kenalkan, namaku Antoni
Kowalski."
"Dan aku, Karl Olsen, penjual
Alkitab," jawab tamu itu seraya
berjabat tangan. "Di samping
menjual, aku pun suka
menyampaikan cerita di tempat aku
menginap."
Ketiga anak itu berdiri di sekeliling
Karl Olsen pada saat ia duduk di
dekat tungku perapian. Si Marya
Kecil adalah anak sulung; namanya
sama dengan nama ibunya. Ia
tersenyum tersipu-sipu. "Cerita,
Pak?" bujuknya. Ayahnya tertawa.
"Si Marya tidak puas-puasnya
mendengar cerita. Biarkan tamu kita
memanaskan tangannya dulu, Nak!"
Tidak lama kemudian Karl Olsen
sudah merasa hangat dan nyaman.
Maka dibukanya bungkusannya dan
dikeluarkannya sebuah Alkitab.
"Nah, ini dia, buku yang paling
berharga di seluruh dunia. Kalian
mau aku bacakan sebuah cerita, ya?
Bagaimana kalau cerita ini, yang
pernah dibawakan oleh Tuhan Yesus
sendiri?"
Sesudah makan, Karl Olsen mulai
bercerita lagi. Pak Antoni dan Ibu Marya
duduk sambil mendengarkan, bersama
dengan si Marya Kecil dan si Yan dan si
Zosia. Yang dibacakan ialah cerita-cerita
tentang Yusuf, tentang Daud, tentang
Raja Salomo yang membangun Bait
Allah yang indah, tentang Nabi Daniel
yang dijebloskan ke dalam gua singa.
Sebelum ia menyampaikan tiap cerita
baru, Karl membuka Alkitab pada
pasalnya yang tepat. Sambil bercerita ia
pun menyisipkan di sana sini dengan
susunan kata persis seperti yang tertera di
halaman Alkitab.
Si Marya Kecil menarik napas panjang
pada saat Karl Olsen menutup Alkitab.
"Papa, beli buku itu, ya? Supaya setiap
malam Papa dapat membacakan isinya,"
bujuknya. "Papa satu-satunya orang di
desa Gersang yang dapat membaca," ia
menjelaskan dengan bangga kepada tamu
itu. Ayahnya mengerutkan dahinya. "Kita
ini orang miskin, Nak. Tidak mampu
membeli buku," katanya. Suara Karl
Olsen lirih pada saat ia mengatakan,
"Mereka yang tidak mempunyai buku ini
memang miskin. Tetapi bagi mereka yang
mempunyainya, buku ini lebih berharga
daripada banyak harta."
"Papa! Papa! Beli, ya, Papa!" si Marya
terus membujuk. Akhirnya Antoni
Kowalski membeli sebuah Alkitab, meski
untuk orang seperti dia harganya
terhitung cukup mahal. Ia meletakkan
buku itu di tempat yang terhormat di
dalam rumahnya. Selama dua hari Karl
Olsen tetap menginap pada keluarga
Kowakski.
Ia berkenalan dengan penduduk lain di
desa itu. Tetapi tidak ada seorang pun,
di antara mereka yang mau membeli
Alkitab. Kitab-kitab Perjanjian Baru,
bahkan Kitab-Kitab Injil yang kecilkecil tidak ada satu pun yang laku.
Karl kecewa. Tadinya ia berbesar hati
karena pada malam yang pertama itu ia
sudah menemui sebuah keluarga yang
rela membeli Alkitab lengkap.
Harapannya semula ialah, pasti ada
juga orang-orang lain di desa Gersang
yang mau membeli.
Pada hari yang ketiga, Karl Olsen
berangkat menuju desa-desa lain.
Sambil berjalan kaki melewati lorong
yang becek, ia terus berpikir, "Ah!
Biarlah cuma sebuah Alkitab saja yang
laku di desa Gersang. Tadinya tidak ada
firman Allah sama sekali di sini. Siapa
yang tahu apa yang akan terjadi?"
Kemudian datanglah musim salju di
Polandia Timur. Matahari terbenam
agak awal; kawanan serigala melolong
di dalam kegelapan malam. Semua
orang harus tetap tinggal di rumah.
Pada malam-malam seperti itu Antoni
Karl membuka Alkitabnya pada
perumpamaan orang Samaria yang
murah hati. "Kalian bagaikan orang
Samaria terhadap diriku," katanya.
"Dengan murah hati kalian sudah
menerima aku, sehingga aku tidak
kedinginan, dan aku selamat dari
bahaya binatang buas yang
mengintai dalam kegelapan malam."
Tibalah waktu makan malam. Karl
makan dengan lahapnya. Makanan
itu sangat sederhana, tetapi
disuguhkan dalam keadaan panas
dan diberi bumbu menurut seleranya.
40
PUKAT * Maret - April 2008
Kowalski biasa membuka
Alkitabnya serta membacakan
cerita-cerita yang sudah diberi tanda
oleh Karl Olsen. Ia pun membacakan
ajaran-ajaran Tuhan Yesus, menurut
daftar penunjuk ayat yang
ditinggalkan oleh penjual Alkitab itu.
Selama saat-saat pembacaan itu, Ibu
Marya dengan si Marya Kecil serta
Ya n d a n Z o s i a s u k a d u d u k
mendengarkan. Kemudian mereka
memperbincangkan apa yang sudah
mereka dengar. Kadang-kadang ada
juga tetangga yang turut
mendengarkan. Seraya mengambil
Alkitabnya, Pak Antoni suka
mengatakan: "Coba dengarkan apa
yang sudah kutemukan di dalam
buku ini. Dengarkan baik-baik, dan
berilah tanggapan."
Lalu ia akan membacakan dengan
suara keras, sedangkan tetanggatetangganya duduk termenung.
Kemudian mereka memberi
tanggapan dan memperbincangkan
arti ayat-ayat tadi. Percakapan itu
selalu berkisar pada hal-hal yang
patut mereka terapkan dalam hidup
mereka.
"Mengapa aku harus mengampuni
musuhku?" tanya seorang tetangga.
"Apakah buku ini bermaksud, aku
harus membantu seseorang
memotong kayu, padahal ia sudah
mencuri sebagian dari panen
gandumku? Wah, tidak masuk akal!"
Pak Antoni menggelengkan
kepalanya. "Siapa tahu? Memang ini
ajaran yang aneh." Lalu ia pun
membuka sebuah ayat yang lain lagi.
"Nah, ini: 'Segala sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat
kepadamu, perbuatlah demikian juga
kepada mereka.'"
Si Marya Kecil dan Yan ikut
mendengarkan ayah mereka bertukar
pikiran dengan tetanggatetangganya. Mereka saling
berpandangan. Memang mereka
tidak selalu memperlakukan temanteman sepermainan mereka seperti
mereka kehendaki supaya teman-
PUKAT * Maret - April 2008
Nah, justru fakta itu yang mulai
mencemaskan hati kedua ratus orang
Kristen baru di desa Gersang: Alkitab
yang mereka miliki itu hanya ada satu.
Mengapa kita juga tidak membelinya
waktu Karl Olsen ada di sini dulu?"
kata mereka dengan wajah sedih.
"Bagaimana kalau Alkitab itu dicuri
orang? Bagaimana kalau rumahmu
kebakaran, Antoni?"
teman itu memperlakukan mereka! Sulit
mengatakan secara persis, kapan dan
bagaimana perubahan ajaib itu mulai
terjadi. "Seumpama ragi yang diadukan
ke dalam tepung sampai khamir
seluruhnya", demikian kata-kata Tuhan
Yesus tentang firman Allah yang berkerja
dengan tidak kentara dalam hati manusia.
Demikianlah halnya di desa Gersang.
Ajaran-ajaran Alkitab mulai mengubah
cara hidup Antoni Kowalski serta
keluarganya dan tetangga-tetangganya.
Desa Gersang mulai bersemi secara
rohani, dengan pikiran dan perbuatan
yang bersifat murah hati.
Pada suatu hari Pak Antoni dan Ibu Marya
mengaku percaya kepada Tuhan Yesus
dengan terang-terangan. Tak ketinggalan
juga si Marya Kecil dan Yan. Zosia, si
bungsu, masih terlalu kecil untuk menjadi
anggota gereja, namun ia pun mengasihi
Tuhan Yesus sebagai temannya yang
terbaik.
Lambat laun orang-orang lain di desa itu
juga memihak Tuhan Yesus dan
menggabungkan diri dengan umat
Kristen. Pada suatu hari Pak Antoni dan
Ibu Marya mulai menghitung: "Seratus
sembilan puluh delapan, ... seratus
sembilan puluh sembilan, ... dua ratus.
Sudah ada dua ratus orang Kristen!" kata
mereka. "Alangkah baiknya jika Karl
Olsen dapat diberitahu, betapa besarnya
perubahan di desa ini sebagai hal dari
Alkitab yang pernah dijualnya!"
"Aku sudah tahu sebagian dari Alkitab
di luar kepala," kata si Marya Kecil.
"Aku sudah hafal cerita tentang Tuhan
Yesus bersama kanak-kanak itu, dan
juga Mazmur pasal 100." "Dan aku pun
sudah tahu di luar kepala cerita orang
Samaria yang murah hati," kata si Yan
dengan bangga. "Aku dapat
menghafalkan seluruh cerita itu, tanpa
kekeliruan sedikit pun."
Ibu Marya tidak mau ketinggalan.
"Hatiku sarat dengan ayat-ayat yang
pendek yang telah kauhafal," katanya.
"Tetapi satu pasal semuanya? Wah, aku
belum sanggup!" Perkataan ibu Marya
itu menimbulkan gagasan baru. "Kita
harus menghafal seluruh Alkitab!"
demikianlah keputusan kedua ratus
orang Kriten itu. "Tiap bagian yang
indah, tiap bagian yang penting, harus
dapat diucapkan di luar kepala."
Maka mereka membuat rencana
bersama-sama. Mula-mula mereka
mendaftarkan semua ayat dan pasal
kesayangan mereka masing-masing,
serta ajaran-ajaran Alkitab yang
mereka anggap paling indah dan paling
penting. Lalu setiap orang diberi tugas
hafalan. Anak-anak kecil menghafal
ayat-ayat pendek saja. Anak-anak yang
lebih besar ditugasi menghafal cerita
dan perumpamaan serta mazmur yang
tidak terlalu sulit untuk diingat. Orangorang dewasa ditunjuk untuk
menghafal bagian-bagian Alkitab yang
paling rumit. Dengan rajin dan tekun
mereka mulai menunaikan tugas
mereka masing-masing.
Kadang-kadang mereka berkumpul di
rumah keluarga Kowalski. Seseorang
akan mulai mengucapkan apa yang
sudah dihafalkannya, misalnya dari
Kitab Injil Lukas, pasal yang pertama.
41
menjualnya kepada tuan rumah
di sini ... eh, siapa namanya?
Tenaganya hampir terkuras
habis ketika lampu-lampu
nampak berkedip-kedip
pada jendela-jendela di desa
Gersang. Ia mengetuk pintu
rumah pertama yang di
datanginya. Dalam hati ia
bertanya-tanya, apakah
keluarga yang dulu itu masih
tinggal di situ, dan apakah
ketiga anak mereka masih
sehat-sehat saja.
Orang tadi akan terus menghafal
sejauh bagiannya. Lalu orang yang
berikutnya akan berdiri dan
meneruskan tugas hafalannya. Pak
Antoni memegang Alkitab di
tangannya, agar ia dapat
memperhatikan tiap kata yang
diucapkan itu persis dengan yang
tertulis di dalam firman Tuhan.
Setiap malam hari selama musim
salju itu, tidak lagi terasa waktunya
lewat dengan amat panjang. Setiap
orang Kristen di desa Gersang
memanfaatkan waktunya dengan
menghafalkan Alkitab. Banyak
sekali bagian firman Allah yang
sudah dapat diucapkan di luar kepala
setelah musim salju itu lewat!
Selama musim semi dan musim
panas dan musim rontok, mereka
semua sibuk mengusahakan gandum
dan memotong kayu dan
mengerjakan tugas-tugas yang lain.
Tetapi setiap musim salju selama
tahun-tahun yang berikutnya,
mereka terus menambah
perbendaharaan ayat dan pasal
hafalan mereka.
Matahari sudah terbenam pada saat
Karl Olsen dengan susah payah
berjalan kaki lewat lorong yang
becek menuju desa Gersang lagi.
Dulu aku pernah mampir di desa
yang terpecil ini, demikianlah
pikirnya. Waktu itu cuma sebuah
Alkitab saja yang laku. Aku
42
Seorang gadis remaja
membukakan pintu. Ia tertegun
sejenak, lalu berlari ke dalam
sambil memanggil ibunya,
"Mama! Mama! Pak Karl Olsen datang
kembali! Pak Karl Olsen!" Seluruh
keluarga Kowalski keluar dan
menyambut tamu mereka dengan penuh
sukacita: Pak Antoni, Ibu Marya, Yan,
Zosia, dan "si Marya Kecil", yang
sekarang lebih tinggi daripada ibunya.
Kabar kedatangan Karl Olsen itu dengan
cepat-cepat disampaikan ke rumahrumah tetangga, dan mereka pun
menyambut dia dengan girang. Karl
haren sekali. Mengapa mereka semua
menyongsong dia dengan seramah itu?
Mengapa mereka masih mengingat
namanya selama bertahun-tahun itu?
Sedikit demi sedikit ia mendengar
ceritanya. Pak Antoni mengeluarkan
Alkitabnya, yang sudah hampir usang
karena sudah terlalu sering dibuka-buka.
Ibu Marya bercerita tentang dua ratus
penduduk desa Gersang yang sudah
menjadi pengikut Tuhan Yesus. Teman
dan tetangga mereka sering memotong
percakapannya dengan berita-berita yang
lain, ... tetapi tidak seorang pun yang
bercerita tentang tugas hafalan mereka.
Rupanya mereka merasa itu urusan
mereka sendiri, yang mungkin tidak
begitu menarik untuk diceritakan kepada
orang lain. Keesokan harinya, dengan
senang hati penduduk desa Gersang
berkumpul untuk berbakti bersama-sama
dengan Karl Olsen. Dalam kebaktian itu,
Karl bertanya: Adakah seseorang di sini
yang dapat mengucapkan ayat
kesayangannya?" Semua orang
terdiam. Lalu Antoni Kowalski
bertanya, "Ayat kesayangannya, Pak?
Ataukah pasal kesayangannya?”
Karl Olsen kaget. "Pasal! Adakah di
sini seseorang yang sudah menghafal
keseluruhan dari satu pasal di dalam
Alkitab?" Lalu mereka bercerita
kepadanya tentang kecemasan mereka
dulu: Jangan-jangan Alkitab satusatunya milik mereka itu hilang!
Mereka menjelaskan bagaimana
mereka membagi-bagi tugas hafalan.
"Hampir seluruh Alkitab itu telah kami
hafalkan," kata mereka dengan bangga.
"Dan kami sedang berusaha
menghafalkan sisanya."
Yan adalah orang pertama yang berdiri
dan mulai mengucapkan ayat-ayat di
luar kepala. Lalu Zosia, dan Marya,
dan semua anak yang lain, ayat demi
ayat, pasal demi pasal. Kaum dewasa
pun mengucapkan beberapa ayat dan
pasal kesayangan mereka.
Seminggu lamanya Karl Olsen
menetap bersama-sama dengan orangorang Kristen di desa Gersang. Desa itu
jauh sekali dari tempat tinggal orangorang Kristen yang lain; banyak sekali
pertanyaan mereka tentang saudarasaudara seiman mereka yang belum
pernah mereka lihat! Dan mereka pun
membeli Alkitab, Kitab Perjanjian
Baru, dan Kitab-Kitab Injil sampai
persediaan yang dibawa Karl Olsen itu
habis semuanya. "Kami sudah
mempunyai Alkitab di dalam hati
kami," kata mereka. "Akan tetapi kami
masing-masing hanya mempunyai
sebagian saja. Padahal kami masingmasing memerlukan firman Allah yang
lengkap." Semalam sebelum Karl
Olsen hendak berangkat lagi dari desa
Gersang, ia berbaring di tempat
tidurnya. Demikianlah renungan
hatinya: Sungguh firman Allah bekerja
di dalam hati orang-orang di sini. Dari
hanya satu Alkitab saja, ... lihatlah
hasilnya!
Oleh: Grace W. McGavran Sumber:
Stories of the Book of Books Kiriman:
Azallea Lesmana
PUKAT * Maret - April 2008
Realita
Mungkin mereka heran, mengapa
selama ini mereka tidak dapat meraih
kemenangan atas sifat-sifat mereka
yang terlalu sering dikuasai perasaan
seperti “telah dilukai kehormatannya,”
“mudah tersinggung” dan hal yang
hanya mementingkan diri sendiri
seperti “ketamakan” dan “tidak
berbelas kasihan” - sehingga mereka
terus gagal untuk mengalami apa yang
Tuhan janjikan, “kamu akan menjadi
seperti sungai air kehidupan.” Ah, apa
yang menyebabkannya tidak perlu
dicari jauh-jauh. Mereka biasa
melakukan “pemujaan berhala” secara
rahasia, yaitu memuja dirinya sendiri
di “kuil si aku”. Kepada-Nyalah
mereka bertekuk lutut dan bersujud
setiap hari. Pada dasarnya, mereka
memuliakan Salib Kristus secara
lahiriah, tetapi dalam hati ada allah lain
yang mereka sembah.
Salib dan Si Aku
G
ereja di dunia ini penuh
dengan profesor-profesor
Kristen, para pendeta, guruguru Sekolah Minggu, pekerjapekerja Tuhan, para penginjil dan
Misionari. Mereka memiliki karuniakarunia Roh secara nyata dan
membawa berkat bagi banyak orang.
Tetapi apabila “dilihat lebih dekat”
maka banyak di antara mereka yang
penuh dengan si aku. Mungkin
mereka telah rela “meninggalkan
semuanya” demi Kristus, bersedia
mengorbankan nyawa mereka
seperti murid-murid pertama, tetapi
di dalam lubuk hati mereka yang
tersembunyi kuasa kegelapan si aku
bercokol.
PUKAT * Maret - April 2008
Mereka menjunjung tinggi si aku yang
mereka kasihi, manjakan, serta
menimang-nimangnya. Secara lahiriah
mereka tahu Salib sebagai pengganti
hukuman dosa karena kematian Sang
Penebus, dan bahwa hal itu merupakan
“pekerjaan Kristus yang telah genap.”
Tetapi mengenai rahasia Salib dan
maknanya yang sedalam-dalamnya,
mereka tidak mengerti apalagi dalam
hal menerapkannya dalam kehidupan
rohani mereka sendiri. “Jika Kristus
belum mengerjakan suatu penyaliban
dalam diri Saudara yang akan
memisahkan Saudara dari pemujaan si
aku dan mempersatukan Saudara
dengan Allah di dalam persekutuan
kasih-Nya; maka seribu suasana surga
sekalipun tidak dapat memberi damai
bagi Saudara” (F.J. Huegel dalam
bukunya Salib Kristus).
Dia pemburu senang, santai dan riang
Si aku, pengkhianat utama terhadap
diriku, Temanku yang paling tidak
setia - Mengangkat beban beratku Mematahkan belengguku. Syukur,
lepas dan bebaslah aku. Pada saat si
aku ini hampir menjadi yang maha
kuasa, dan berhasil menunrunkan El
Shaddai dari takhta hati manusia serta
melucuti-Nya, bagaimanakah tindakan
Allah? Memang, Ia sama sekali tidak
merasa heran. Tetapi bagaimana cara
43
mengatasi peristiwa yang paling
menyedihkan ini?
Bagaimana cara melepaskan
manusia dari kegila-gilaan si aku
yang kotor dan palsu ini? Allah tidak
pernah memaksakan kehendak-Nya
kepada manusia. Puncak kemuliaanNya terletak pada kesetiaan manusia
untuk memyembah-Nya tanpa
p a k s a a n . Ti d a k m u n g k i n I a
membiarkan kehendak-Nya sendiri
gagal, karena di situlah terletak
kemuliaan dan hikmat-Nya. Bahwa
sesungguhnya, “Salib itu adalah
kuasa dan hikmat Allah.” Golgota
adalah kapak Allah yang tersedia di
akar pohon yang pertama. Adam
pertama ditumbangkan dan Adam
kedua dinaikkan di atas takhta.
Yesus datang sebagai kepala yang
baru dari keluarga yang baru pula. Ia
datang dengan kerelaan-Nya, di
dalam rupa manusia yang penuh dosa
(namun Dia tidak berdosa). Dengan
tali kasih-Nya Ia mengikat kita
dengan diri-Nya sendiri, lalu
membawa kita ke jurang maut yang
paling dalam, dengan tujuan untuk
membebaskan kita dari hukuman
dosa serta mengarahkan kita agar
memilih kehendak Allah dan bukan
kehendak si aku. Supaya Ia dapat
melepaskan kita dari si aku yang
penuh dosa itu, Yesus Kristus telah
rela memilih untuk mati, mati karena
dosa kita, mati sebagai pengganti
kita, bahkan Ia telah menjalankan
kematian kita sendiri - agar kita dapat
dibebaskan dari si aku yang penuh
dosa itu.
seekor ular dan bukan sekuntum bunga
bakung atau bunga mawar? Mengapa
tidak lambang lain saja yang cocok
dengan jabatan seorang Raja dan
pekerjaan sebagai Penebus?” Tetapi
Allah tidak salah jika melambangkan si
aku yang terkutuk dan penuh dosa itu
dengan seekor ular. Karena hanya ularlah
yang patut dijadikan lambangnya.
Di tengah-tengah khalayak berteriak
gaduh, “Kuhadir di antaranya, Sekitar
Salib kulihat jelas, Orang mengolok,
seru dan serak, Suaraku juga yang
terkeras, Menyerang galak,
membentak-bentak. (Horatius Bonar).
Tidakkah saudara merasa ngeri melihat
kebenaran ini? Tidak inginkah Saudara
menerimanya?
Lambang itu memancarkan sinar terang
yang langsung menembus ke dalam hati
kita. Kita terpotret olehnya dan gambar
kita tepat sekali; bukan hanya dosa kita
yang kelihatan tetapi diri kita sendiri juga
dapat terlihat dengan nyata. Segala
tingkah laku itu timbul dari dalam hati,
bukan? Suatu kenyataan yang berterus
terang dan tidak dibuat-buat. Itulah
lambang Saudara, dan saya sendiri.
Mengapa kenyataan itu harus ditutuptutupi, mengapa harus disembunyikan?
Marilah kita memandang kepada Salib
dengan sejujur-jujurnya. Marilah kita
dengan rela menerima kenyataan yang
mengerikan itu, tentang keadaan diri kita
sendiri yang dilambangkan oleh Salib.
Beranikah Saudara menolaknya?
Memang kita harus menerima
kebenaran ini. Dari atas takhta Salib
yang terangkat tinggi, terlebih dahulu
kita perlu untuk mengakui kejelekan si
aku, kemudian kita harus
menyangkalnya. Kita tidak akan
mengatakan, “Sebagian diriku terdiri
dari si aku dan sebagian dari Kristus.”
Kunampak khalayak di depan Pilatus,
Wa j a h m e r a h , p e n u h m a r a h ,
“Salibkanlah!” berang tercetus, Cerca
dan hujat bertambah-tambah.
Kita telah terkutuk, si aku kita telah
dibekuk, dikerat seutuhnya, dan bukan
sebagian saja. Ikatan kita dengan
segala perkara masa lalu telah sama
sekali diputuskan. Aku seluruhnya
diserahkan kepada kutuk, lalu harus
menjalani hukuman mati yang sah di
dalam Pribadi Penebus, suatu
kesudahan yang tercela, dengan akibat
yang kekal.
Keputusan pengadilan ini menuntut
persetujuan kita sepenuhnya. Marilah
Wahai Saudara-Saudara seiman,
Anak Manusia telah dijadikan dosa
dan kutuk karena kita. Ia telah
ditinggikan di atas kayu salib seperti
ular (Yoh.4:14). Karena itu
berdirilah pada kaki Salib bersama
dengan ibu Maria, yang pada saat itu
mengalami kegenapan nubuat
berikut : “dan suatu pedang yang
menembus jiwamu sendiri, supaya
menjadi nyata pikiran hati banyak
orang” (hati saya dan hati Saudara,
Luk.2:35). Tetapi mungkin ada
orang yang bertanya, “mengapa
44
PUKAT * Maret - April 2008
Dia yang telah tersalib, maka kuasa
kematian-Nya akan bekerja di dalam
kita dan akan menyalibkan diri kita.
Semakin penuh Kristus menguasai
kita, semakin penuh pula kematian kita
terhadap si aku.
kita menerimanya dan menjadi rela
untuk menandatangani surat
keputusan hukuman mati itu. Kita
tidak disuruh untuk menyalibkan diri
kita, karena tugas itu terlalu besar
bagi kita; tugas itu adalah tugas Ilahi.
Kita telah diserahkan kepada maut,
yang berarti “Disalibkan bersama
Kristus.” Hal itu sudah digenapi.
Tetapi kita harus menandatangani
keputusan hukuman mati itu. Kita
harus menyetujui Penyerahan diri
kita yang dilakukan oleh Allah.
Kita harus memilih untuk
menurunkan si aku dari takhtanya,
dan menyangkal diri sendiri, di
dalam kuasa kematian Kristus. Salib
memang merupakan senjata Allah
yang paling ampuh, tetapi kuasa
pelepasan kematian Kristus hanya
akan berlaku bagi kita apabila kita
menjadi satu dengan kematian-Nya
oleh iman. Kita harus memandang
kematian ini sebagai kematian bagi
kita sendiri.
Menyangkal si aku bukanlah sekadar
menjauhi kesenangan ini dan itu saja,
tetapi kapak Salib harus diletakkan
tepat pada akar pohon si aku. Allah
berfirman, tebanglah pohon itu,
jangan hanya dipangkas saja. Semua
sifat yang membenarkan diri sendiri,
memegahkan diri sendiri, membela
diri sendiri, menyayangi diri sendiri
dan seribu satu macam sifat yang
terwujud dalam bentuk-bentuk yang
lain, hanyalah merupakan rantingranting dan daun-daun yang berasal
dari pohon diri sendiri yang akarnya
dalam sekali.
kesengsaraan yang mereka alami yang
diakibatkan dari buah kepahitan yang
bertambah lebat di pohon si aku tadi.
Tetapi syukurlah, masih ada banyak
harapan. Kita sudah dicangkokkan pada
Kristus yang tersalib, sudah mengambil
bagian dalam sifat Ilahi. Hidup yang
diberikan kepada kita adalah hidup yang
tersalib terhadap si aku dengan seribu
satu macam bentuknya.
Diriku tidak akan pernah mengalahkan si
aku. Tetapi puji Tuhan, karena kita telah
menjadi milik Kristus. Dan jika kita
menyerahkan segala-segalanya kepada
Seorang pernah bertanya kepada
George Muller tentang rahasia
pelayanannya, ia menjawab, “Pada
suatu hari tertentu, aku mati,” dan
sambil berkata ia membungkukkan
badannya sampai kepalanya hampir
menyentuh lantai. Kemudian ia
melanjutkan, “mati terhadap George
Muller, mati terhadap pendapat dan
kegemarannya, mati terhadap perasaan
dan kemauannya; mati terhadap dunia,
terhadap sanjungan dan kecamannya;
mati terhadap pujian dan celaan dari
saudara-saudara dan sahabatsahabatku; dan sejak saat itu aku hanya
belajar untuk menjalani kehidupan
yang berkenan kepada Allah.”
Meskipun aku tanpa arti, 'ku
bersuka.Tinggal di dalam sempurnaMu,Karena memperoleh segalanya
dalam-Mu, Bukan aku, tetapi Kristus,
selama-lamanya, Amin! Biarlah terjadi
demikian!
Oleh: L.E Maxwell/sabda.org
Apabila hanya dipangkas saja, yang
terjadi adalah kehidupan si aku masih
akan menyatu dengan akar-akarnya
yang akan terus bertumbuh menjadi
semakin besar dan kuat, sehingga
menumbuhkan “pohon orang Farisi”
yang jauh lebih besar pula.
Di depan layar ia nampak indah
sehingga menimbulkan pujian dari
banyak orang, tetapi di belakang
layar, orang-prang yang mengenal
dia dari dekat dapat menyaksikan
sambil mencucurkan air mata,
PUKAT * Maret - April 2008
45
Intermezo
Team Victory GBI Mawar Saron
Peduli Terhadap Sesama lewat Seminar Kecantikan
dan Pengobatan Gratis
Namun sebelum acara seminar
kecantikan dimulai, dr Bambang
Susanto terlebih dahulu
menyampaikan Firman Tuhan. Dalam
kesempatan tersebut, diperkirakan 600
orang jemaat hadir dalam acara
tersebut yang sebagian besarnya
merupakan kaum hawa.
dr. Bambang Susanto Pada Saat Menyampaikan Makalah
Seminar Kecantikan, Di dampingi Oleh Pdp. Shirley Lasut, S.Th
Team Victory GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara,
peduli terhadap masalah kesehatan. Kepedulian itu mereka wujudkan
dengan adanya Seminar kecantikan dan pengobatan gratis yang
mereka laksanakan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Mawar Saron,
Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, pada Kamis (27/03)
pukul 10.00 WIB yang lalu.
M
enurut Salah seorang
pengurus Team Victory
GBI Mawar Saron, Kelapa
Gading Permai, Jakarta Utara,
Pdp.Lidya Nirwana, S.Th, bahwa
Seminar kecantikan dan pengobatan
gratis merupakan bentuk kepedulian
terhadap sesama. Sesuai dengan
visinya yang berbunyi: “Wanita
berkarakter Kristus, siap
menghadapi tantangan dan tuntutan
zaman” dan Misi: “Memulihkan,
memperlengkapi dan
memberdayakan yang tidak
berdaya” Team Victory Mawar
Saron. Selain itu hal tersebut juga
merupakan salah satu agenda yang
sudah menjadi program kerja bagi
Team Victory Mawar Saron pada
tahun 2008.
Seminar Kesehatan
Tampil sebagai pembicara dalam
46
Seminar Kecantikan yang diadakan pada
hari Kamis (27/03) yang lalu, adalah dr
Bambang Susanto yang didampingi oleh
moderator Ibu Pdp Shirley Lasut, S.Th.
Menurut dr Bambang Susanto yang
berpraktek di Villa Melati Mas Blok P1
No. 5 Jl. Gedung Hijau Raya Blok TH2
No.1, bahwa kesehatan itu sangat
mahal dan berharga. Oleh Allah
berkata dalam kitab 1 Tesalonika 5:23:
“Semoga Allah damai sejahtera
menguduskan kamu seluruhnya dan
semoga roh, jiwa dan tubuhmu
terpelihara sempurna dengan tak
bercacat pada kedatangan Yesus
Kristus, Tuhan kita.” Dengan arti kata
lain, pernyataan yang diungkapkan
diatas merupakan keinginan Allah agar
kita hidup sehat. Lanjutnya, hal yang
senada juga diungkapkan Allah pada
kitab Matius 8:16-17 yang berkata:
“Menjelang malam dibawalah kepada
Yesus banyak orang yang kerasukan
setan dan dengan sepatah kata Yesus
mengusir roh-roh itu dan
Kesibukan Para Dokter Yang Terlibat Dalam Pengobatan Gratis.
Tampak Dalam Gambar dr. Lukas Dan dr. Mulyadi Sedang Memeriksa Pasien
PUKAT * Maret - April 2008
menyembuhkan orang-orang yang
menderita sakit. Hal itu terjadi
supaya genaplah firman yang
disampaikan oleh nabi Yesaya:
Dialah yang memikul kelemahan kita
dan menanggung penyakit kita.”
Untuk itulah, lanjut dr Bambang
Susanto, ada 5 hal yang bisa
menyebabkan mengapa manusia
dapat sakit. Jawabanya adalah dosa,
karena manusia seringkali tidak mau
mendengarkan dan melakukan
perintah Tuhan.
Seperti ada yang tertulis pada kitab
Keluaran 15:26 yang berkata: “Jika
kamu sungguh-sungguh
mendengarkan suara Tuhan,
Allahmu, dan melakukan apa yang
benar di mata-Nya, dan memasang
telingamu kepada perintahperintah-Nya dan tetap mengikuti
segala ketetapan-Nya, maka Aku
tidak akan menimpakan kepadamu
penyakit mana pun, yang telah
Kutimpakan kepada orang Mesir;
s e b a b A k u Tu h a n - l a h y a n g
menyembuhkan engkau.”
Dan hal yang kedua yang
menyebabkan manusia dapat sakit
lanjutnya, adalah Setan. Seperti yang
dituliskan pada kitab Keluaran 5:16:
“Dan juga orang banyak dari kotakota di sekitar Yerusalem datang
berduyun-duyun serta membawa
orang-orang yang sakit dan orangorang yang diganggu roh jahat. Dan
mereka semua disembuhkan.”
Terlihat Antusias Jemaat Yang Ingin Mendaftarkan Diri,
Dalam Pengobatan Gratis
Selain itu yang menyebabkan manusia
dapat jatuh sakit adalah fisik, bumi yang
tercemar dan lewat penyakit yang diderita
oleh manusia Allah menyatakan kuasa
Allah. Hal itu tertulis dalam kitab
Yohanes 9:1-3: “Waktu Yesus sedang
lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak
lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya
kepada-Nya: Rabi, siapakah yang
berbuat dosa, orang ini sendiri atau
orang tuanya, sehingga ia dilahirkan
buta? Jawab Yesus: Bukan dia dan bukan
juga orang tuanya, tetapi karena
pekerjaan-pekerjaan Allah harus
dinyatakan di dalam dia.”
Diakhir khotbahnya, Dr Bambang
Susanto mengemukakan kesimpulannya,
bahwa Tuhan menginginkan kita sehat
dan berumur panjang, Makanan dapat
menjadi berkat atau kutuk, Penyebab
penyakit sebagian besar disebabkan oleh
pola makan yang salah. Pola makan yang
sehat didominasi dengan buah dan
sayuran, puasa
salah satu program
dari Allah untuk
membersihkan
tubuh manusia.
Ibu. Megawati Sutanto Pada Saat Memberikan
Obat-Obatan Kepada Salah Seorang Peserta
Pengobatan Gratis
PUKAT * Maret - April 2008
Biasakan minum
juice buah/sayur
setiap hari dan
Persembahkan
tubuh kita sebagai
korban dan ibadah
yang sejati.
Alkitab berkata
dalam
Roma
12:1-2: Karena itu,
saudara-saudara,
demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah: itu
adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah
oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang
sempurna.
Pengobatan Gratis
Sementara itu, usai seminar
kecantikan, acara dilanjutkan dengan
pengobatan gratis yang diadakan di
Graha Mawar Saron. Pada kesempatan
tersebut itu terlihat, antusias jemaat
yang ingin berobat. Diperkirakan
sekitar 250 orang yang terdaftar untuk
mendapatkan pengobatan secara gratis.
Pengobatan gratis yang diprakarsai
Team Victory GBI Mawar Saron,
melibatkan 6 orang dokter yang
dipimpin oleh dr Mulyadi Tedjapranata
dan 6 orang perawat. Acara pengobatan
gratis tersebut juga melibatkan istriistri dari Majelis dan jemaat GBI
Mawar Saron. Antara lain Ibu
Megawati Sutanto, istri dari Bpk Dalie
Sutanto, Linda Semiria, istri dari Bpk
Harry Wijaya, Nelly Leo Theodorus,
istri dari Bpk Franky Theodorus, Ibu
Rita Kumala, istri dari Bpk Dr
Kartadjaya Yuwanda dan Ibu Dewi
Markus, Ibu Endang Purnomo
(Pelayan Tuhan Pukul 09.00).
(BAS)***
47
Intermezo
Cinta Kasih
Di Hati Manusia
J
aman dahulu kala di Rusia hidup
pasangan suami-istri Simon dan
Matrena. Simon yang miskin ini
adalah seorang pembuat sepatu.
Meskipun hidupnya tidaklah
berkecukupan, Simon adalah
seorang yang mensyukuri hidupnya
yang pas-pasan. Masih banyak orang
lain yang hidup lebih miskin
daripada Simon. Banyak orangorang itu yang malah berhutang
padanya. Kebanyakan berhutang
ongkos pembuatan sepatu.
Maklumlah, di Rusia sangat dingin
sehingga kepemilikan sepatu dan
mantel merupakan hal yang mutlak
jika tidak mau mati kedinginan.
Suatu hari keluarga tersebut hendak
membeli mantel baru karena mantel
mereka sudah banyak yang
berlubang-lubang. Uang simpanan
48
mereka hanya 3 rubel (rubel = mata uang
Rusia) padahal mantel baru yang paling
murah harganya 5 rubel. Maka Matrena
meminta pada suaminya untuk menagih
hutang orang-orang yang telah mereka
buatkan sepatu. Maka Simon pun
berangkat pergi menagih hutang. Tapi tak
satupun yang membayar. Dengan sedih
Simon pulang. Ia batal membeli mantel.
Dalam perjalanan pulang, Simon
melewati gereja, dan saat itu ia melihat
sesosok manusia yang sangat putih
bersandar di dinding luar gereja. Orang
itu tak berpakaian dan kelihatan sekali ia
sangat kedinginan. Simon ketakutan,
"Siapakah dia? Setankah? Ah, daripada
terlibat macam-macam lebih baik aku
pulang saja". Simon bergegas
mempercepat langkahnya sambil sesekali
mengawasi belakangnya, ia takut kalau
orang itu tiba-tiba mengejarnya.
Namun ketika semakin jauh, suara
hatinya berkata, “Hai Simon, Tak
Malukah Kau? Kau Punya Mantel
Meskipun Sudah Berlubang-lubang,
Sedangkan Orang Itu Telanjang.
Pantaskah Orang Meninggalkan
Sesamanya Begitu Saja?”
Simon ragu, tapi akhirnya toh ia balik
lagi ke tempat orang itu bersandar.
Ketika sudah dekat, dilihatnya orang
itu ternyata pria yang wajahnya
sungguh tampan. Kulitnya bersih
seperti kulit bangsawan. Badannya
terlihat lemas dan tidak berdaya,
namun sorot matanya menyiratkan rasa
terima kasih yang amat sangat ketika
Simon memakaikan mantel luarnya
kepada orang itu dan memapahnya
berdiri. Ia tidak bisa menjawab sepatah
kata pun atas pertanyaan-pertanyaan
Simon, sehingga Simon memutuskan
PUKAT * Maret - April 2008
membantu Simon membuat dan
memperbaiki sepatu. Di bengkelnya,
Simon mengajari Mikhail memintal
benang dan membuat pola serta
menjahit kulit untuk sepatu. Sungguh
aneh, baru tiga hari belajar, Mikhail
sudah bisa membuat sepatu lebih baik
dan rapi daripada Simon. Lama
kelamaan bengkel sepatu Simon mulai
terkenal karena sepatu buatan Mikhail
yang bagus. Banyak pesanan mengalir
dari desa-desa yang penduduknya
kaya. Simon tidak lagi miskin.
Keluarga itu sangat bersyukur karena
mereka sadar, tanpa bantuan tangan
terampil Mikhail, usaha mereka takkan
semaju ini.
untuk membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, Matrena
marah sekali karena Simon tidak
membawa mantel baru dan
membawa seorang pria asing.
“Simon, siapa ini? Mana mantel
barunya?”. Simon mencoba
menyabarkan Matrena, "Sabar,
Matrena.... dengar dulu
penjelasanku. Orang ini kutemukan
di luar gereja, ia kedinginan, jadi
kuajak sekalian pulang".
"Bohong!! Aku tak percaya....
sudahlah, pokoknya aku tak mau
dengar ceritamu! Sudah tahu kita ini
miskin kok masih sok suci menolong
orang segala!! Usir saja dia!!"
"Astaga, Matrena! Jangan berkata
begitu, seharusnya kita bersyukur
karena kita masih bisa makan dan
punya pakaian, sedangkan orang ini
telanjang dan kelaparan. Tidakkah di
hatimu ada sedikit belas kasih?
"Matrena menatap wajah pria asing
itu, mendadak ia merasa iba. Lalu
disiapkannya makan malam
sederhana berupa roti keras dan bir
hangat. "Silakan makan, hanya
sebeginilah makanan yang ada. Siapa
namamu dan darimana asalmu?
Bagaimana ceritanya kau bisa
telanjang di luar gereja?”
PUKAT * Maret - April 2008
Tiba-tiba wajah pria asing itu bercahaya.
Mukanya berseri dan ia tersenyum untuk
pertama kalinya. "Namaku Mikhail,
asalku dari jauh. Sayang sekali banyak
yang tak dapat kuceritakan. Kelak akan
tiba saatnya aku boleh menceritakan
semua yang kalian ingin ketahui tentang
aku. Aku akan sangat berterima kasih
kalau kalian mau menerimaku bekerja di
sini.”
"Ah, Mikhail, usaha sepatuku ini cuma
usaha kecil. Aku takkan sanggup
menggajimu", demikian Simon
menjawab.
Tak apa, Simon. Kalau kau belum
sanggup menggajiku, aku tak keberatan
kerja tanpa gaji asalkan aku mendapat
makan dan tempat untuk tidur.” "Baiklah
kalau kau memang mau begitu. Besok
kau mulai bekerja". Malamnya pasangan
suami-istri itu tak dapat tidur. Mereka
bertanya-tanya. “Simon tidakkah kita
keliru menerima orang itu? Bagaimana
jika Mikhail itu ternyata buronan?"
Matrena bertanya dengan gelisah pada
Simon. Simon menjawab, "Sudahlah
Matrena. Percayalah pada pengaturan
Tuhan. Biarlah ia tinggal di sini.Tingkah
lakunya cukup baik. Kalau ternyata ia
berperilaku tidak baik, segera kuusir dia".
Esoknya Mikhail mulai bekerja
Namun mereka juga terus bertanyatanya dalam hati, siapa sebenarnya
Mikhail ini. Anehnya, selama Mikhail
tinggal bersama mereka, baru sekali
saja ia tersenyum, yaitu dulu saat
Matrena memberi Mikhail makan.
Namun meski tanpa senyum, muka
Mikhail selalu berseri sehingga orang
tak takut melihat wajahnya. Suatu hari
datanglah seorang kaya bersama
pelayannya. Orang itu tinggi besar,
galak dan terlihat kejam. "Hai Simon,
Aku minta dibuatkan sepatu yang harus
tahan setahun mengahadapi cuaca
dingin. Kalau sepatu itu rusak sebelum
setahun, kuseret kau ke muka hakim
untuk dipenjarakan!! Ini, kubawakan
kulit terbaik untuk bahan sepatu. Awas,
hati-hati ini kulit yang sangat mahal!”
Di pojok ruangan, Mikhail yang sedari
tadi duduk diam, tiba-tiba tersenyum.
Mukanya bercahaya, persis seperti
dulu ketika ia pertama kalinya
tersenyum. Sebenarnya Simon enggan
berurusan dengan orang ini. Ia baru
saja hendak menolak pesanan itu ketika
Mikhail memberi isyarat agar ia
menerima pesanan itu. Simon berkata,
"Mikhail, kau sajalah yang
mengerjakan sepatu itu. Aku sudah
mulai tua. Mataku agak kurang awas
untuk mengerjakan sepatu semahal ini.
Hati-hati, ya. Aku tak mau salah satu
atau malah kita berdua masuk penjara.”
Ketika Mikhail selesai mengerjakan
sepatu itu, bukan main terkejutnya
Simon. "Astaga, Mikhail, kenapa kau
49
buat sepatu anak-anak? Bukankah
yang memesan itu orangnya tinggi
besar? Celaka, kita bisa masuk
penjara karena....”. Belum selesai
Simon berkata, datang si pelayan
orang kaya. "Majikanku sudah
meninggal. Pesanan dibatalkan. Jika
masih ada sisa kulit, istri majikanku
minta dibuatkan sepatu anak-anak
saja".
"Ini, sepatu anak-anak sudah
kubuatkan. Silakan bayar ongkosnya
pada Simon", Mikhail menyerahkan
sepatu buatannya pada pelayan itu.
Pelayan itu terkejut, tapi ia diam saja
meskipun heran darimana Mikhail
tahu tentang pesanan sepatu anakanak itu. Tahun demi tahun berlalu,
Mikhail tetap tidak pernah tersenyum
kecuali pada dua kali peristiwa tadi.
Meskipun penasaran, Simon dan
Matrena tak pernah berani
menyinggung-nyinggung soal asal
usul Mikhail karena takut ia akan
meninggalkan mereka.
Suatu hari datanglah seorang ibu
dengan dua orang anak kembar yang
salah satu kakinya pincang! Ia minta
dibuatkan sepatu untuk kedua anak
itu. Simon heran sebab Mikhail
tampak sangat gelisah. Mukanya
muram, padahal biasanya tidak
pernah begitu. Saat mereka hendak
pulang, Matrena bertanya pada ibu
itu, "Mengapa salah satu dari si
kembar ini kakinya pincang?”
Ibu itu menjelaskan, "Sebenarnya
mereka bukan anak kandungku.
Mereka kupungut ketika ibunya
meninggal sewaktu melahirkan
mereka. Padahal belum lama ayah
mereka juga meninggal. Kasihan,
semalaman ibu mereka yang sudah
meninggal itu tergeletak dan
menindih salah satu kaki anak ini Itu
sebabnya ia pincang. Aku sendiri tak
punya anak, jadi kurawat mereka
seperti anakku sendiri.”
"Tuhan Maha Baik, manusia dapat
hidup tanpa ayah ibunya, tapi tentu
saja manusia takkan dapat hidup
tanpa Tuhannya", kata Matrena.
Mendengar itu, Mikhail kembali
50
berseri-seri dan tersenyum untuk ketiga
kalinya. Kali ini bukan wajahnya saja
yang bercahaya, tapi seluruh tubuhnya.
Sesudah tamu-tamu tersebut pulang, ia
membungkuk di depan Simon dan
Matrena sambil berkata, "Maafkan semua
kesalahan yang pernah kuperbuat,
apalagi telah membuat gelisah dengan
tidak mau menceritakan asal usulku.
Aku dihukum Tuhan, tapi hari ini Tuhan
telah mengampuni aku. Sekarang aku
mohon pamit.”
Simon dan Matrena tentu saja heran dan
terkejut, "Nanti dulu Mikhail, tolong
jelaskan pada kami siapakah sebenarnya
kau ini?”
Mikhail menjawab sambil terus
tersenyum, "Sebenarnya aku adalah
adalah satu malaikat Tuhan. Bertahuntahun yang lalu Tuhan menugaskan aku
John
Kahuluge
menjemput nyawa ibu Foto:
kedua
anak
tadi.
Aku sempat menolak perintah Tuhan itu
tapi kuambil juga nyawa ibu mereka. Aku
menganggap Tuhan kejam. Belum lama
mereka ditinggal ayahnya, sekarang
ibunya harus meninggalkan mereka juga.
Dalam perjalanan ke surga, Tuhan
mengirim badai yang menghempaskanku
ke bumi. Jiwa ibu bayi menghadap Tuhan
sendiri. Tuhan berkata padaku, 'mikhail,
Turunlah Ke Bumi Dan Pelajari Ketiga
Kebenaran Ini Hingga Kau Mengerti:
Pertama, Apakah Yang Hidup Dalam
Hati Manusia?
Kedua,
Ketiga,
pertama: "Yang Hidup Dalam Hati
Manusia Adalah Belas Kasih”
“Kemudian ada orang kaya yang
memesan sepatu yang tahan satu tahun
sambil marah-marah. Aku melihat
maut di belakangnya. Ia tidak tahu
ajalnya sudah dekat. Aku tersenyum
untuk kedua kalinya. Saat itulah aku
tahu kebenaran kedua: "Manusia Tidak
Diijinkan Mengetahui Masa
Depannya. Masa Depan Manusia Ada
Di Tangan Tuhan”
"Hari ini datang ibu angkat bersama
kedua anak kembar tadi. Ibu kandung
si kembar itulah yang diperintahkan
Tuhan untuk kucabut nyawanya. Dan
aku melihat si kembar dirawat dengan
baik oleh ibu lain. Aku tersenyum
untuk ketiga kalinya dan kali ini
tubuhku bercahaya. Aku tahu
kebenaran yang ketiga: "manusia
Dapat Hidup Tanpa Ayah Dan Ibunya
Tapi Manusia Tidak Akan Dapat Hidup
Tanpa Tuhannya.”
Simon, Matrena, terima kasih atas
kebaikan kalian berdua. Aku telah
mengetahui ketiga kebenaran itu,
Tuhan telah mengampuniku. Semoga
kasih Tuhan senantiasa menyertai
kalian sepanjang hidup." Mikhail
kembali ke surga. (Kristamedia)
(Sumber : ceritakasih.blogspot.com/
Kiriman dari Evi Monika)
Apa Yang Tak Diijinkan
Pada Manusia?
Apa Yang Paling Diperlukan
Manusia?’
"Aku jatuh di halaman gereja, kedinginan
dan kelaparan. Simon menemukan dan
membawaku pulang. Waktu Matrena
marah-marah dan hendak mengusir aku,
kulihat maut dibelakangnya. Seandainya
ia jadi mengusirku, ia pasti mati malam
itu. Tapi Simon berkata, "Tidakkah di
hatimu ada sedikit belas kasih?
" Matrena jatuh iba dan memberi aku
makan. Saat itulah aku tahu kebenaran
PUKAT * Maret - April 2008
Intermezo
Ketika umat Kristen mati tersiksa,gereja-Nya
di robohkan dan Pendetanya
di tembaki........,
Dimanakah Tuhan Yesus?
D
ari sudut pandang Alkitab,
yang kompromi dengan nalar
berpikir kita sebagai manusia,
bahwa kekristenan (pengikut Kristus)
sangatlah menyedihkan, menyakitkan.
Baginya, segala tekanan, tindakan,
ejekan, caci maki dikucilkan bahkan di
bunuh adalah hal yang lumrah di
hadapi. Namun dari sudut “Iman akan
janji-janji Tuhan” tidak ada duanya di
dunia ini. Ada banyak agama di dunia
ini, termasuk agama suku-suku dan
aliran, kepercayaan para pendirinya
sudah pada mati namun belum bangkit.
Tetapi Yesus, pendiri kekristenan itu
yang oleh orang Yahudi telah
menyalibkan-Nya di Kalvari. Dua ribu
tahun yang lalu telah bangkit pada hari
ketiga dari kematian-Nya itu.
Iblis tak kuasa menghalangi
kehidupan/kebangkitan-Nya. Liang
kubur tidak sanggup menahan jasadNya, Dia hidup kekal selamanya.
Dalam waktu yang tidak lama lagi, Dia
PUKAT * Maret - April 2008
akan datang untuk mengadili semua
manusia yang masih hidup dan yang
sudah mati. Termasuk pendiri semua
agama-agama yang ada dibawah kolong
langit ini. Dia Yesus Kristus akan datang
sebagai “Hakim Tunggal”. Dan semua
orang Kristen sejati yang kekal itu adalah
“pasti” bukan “mudah-mudahan”.
Ke arah titik kepastian “keselamatan”
yang dari Yesus inilah seluruh mata orang
Kristen terfokus. Untuk itulah pengikut
sejati-Nya senantiasa menanggalkan
segala beban dan dosa (Ibr.12:1-2). Jadi,
jika seseorang mengakut Kristen; “Dulu
panangko, sekarang masih maling”, dia
itu bukan Kristen yang sejati.
Kekristenan itu sangat mahal harganya,
yaitu “pemisahan” dari keinginan dunia
ini. Keinginan daging, mata,
kesombongan dan keangkuhan hidup
berasal dari dunia ini.
Iblis, setan-setan dan segala roh jahat,
telah mengklaim dunia ini menjadi
miliknya. Yesus berfirman: “Pencuri
datang hanya untuk mencuri dan
membunuh dan membinasakan … “
(Yohanes 10:10a). Lagi firman-Nya :
“Dan kamu akan dibenci semua orang
oleh karena nama-Ku”. (Matius
10:22a). “Kamu akan dikucilkan,
bahkan akan datang saatnya bahwa
setiap orang yang membunuh kamu
akan menyangka bahwa ia berbuat
bakti bagi Allah” (Yohanes 16:2).
Masih banyak firman Tuhan Yesus
yang mengambarkan tentang pengikutNya yang harus menderita sampai
kedatangan-Nya kedua kali. Firman
Tuhan ini telah di tuliskan dua ribu
tahun yang lalu, dan kita semua telah
melihat pengenapannya. Semua
firman-Nya tidak ada yang batal. Jadi
kita umatNya telah di tentukan untuk
itu dalam sementara waktu.
Bergegaslah segera masuk
kedalamnya.
51
menghabiskan mereka
yang ketahuan beribadah
kepada Tuhan Yesus.
“Tolong… Tuhan Yesus…
tolong…”, teriakan
seorang bocah berseru
kepada Tuhan-Nya sambil
melihat bapa dan mamanya
menggelapar bersimbah
darah kena tembakan. Lalu
seorang polisi lain
menghardik si bocah ini,
“Apa kau juga ikut orang
Kristen?”. Bocah inipun
menjawab, “Ini bapakku
dan mamaku”, katanya
sambil memeluk. Oleh
pengakuannya yang tulus
dan jujur, serta imannya
k e p a d a Tu h a n Ye s u s
Kristus, polisi komunis itu
pun menghadiahkan
sebuah peluru yang
menembus kepala bocah
ini.
Dimanakah Yesus Kristus?
Ketika orang Kristen mati tersiksa,
gerejanya dibakar, dirobohkan atau
dihancurkan, pendetanya ditembaki,
lalu “Dimana Yesus Kristus?”. Suatu
pertanyaan yang sering spontan
tercetus dari bibir, mulut orangorang Kristen yang sedang melihat
bahkan merasakan setiap tragedi
yang memilukan yang dilakukan
oleh sekelompok orang sangat
anarkis extrim.
Beberapa tahun yang lalu di
Tiongkok, Cina, kawanan “Domba
kecil” sedang asyik beribadah
memuji Tuhan. Tiba-tiba
segerombolan polisi komunis telah
mendatangi mereka lalu menyergap.
Bagaikan seekor serigala yang
sangat lapar dan buas ia datang untuk
menerkam “Domba-domba kecil”
itu. Rombongan polisi komunis si
serigala buas ini merasa tak perlu
buruan berlanjut dan bertele-tela…,.
Bertela-tele karena Negara dan
pemerintah mereka pun sudah
menghalalkan darah orang Kristen di
tumpahkan. Lalu butiran peluru
senjata otomatis itupun
52
Ada banyak peristiwa di belahan buni ini
dimana umat Kristiani selalu menjadi
korban kebringasan oleh sekelompok
orang yang membenarkan diri sendiri
atau kelompoknya berdasarkan doktrin
mereka. Beberapa tahun yang lalu, terjadi
tragedi yang sangat mengerikan dimana
seorang hamba Tuhan tewas ditembak
oleh orang tak dikenal.
gereja di Indonesia (PGI) menanggapi
adanya suatu kesan, bahwa Pemerintah
tidak dapat melindungi warganya.
(SIB.Rabu 18/Okt).
Tentu, apa yang dikatakan tokoh
organisasi keagamaan ini patut
menjadikannya bahan perenungan
yang mendalam bagi setiap pribadi
orang Kristen dimanapun dia berada di
seluruh tanah air tercinta ini, bahkan
diseluruh bumi ini. Tidak ada yang
pasti “peduli” dengan kehidupan yang
bertalian dengan iman Kristiani kita.
Orang Kristen harus tahu di mana
tempat “perlindungan” itu.
Ada dua hal yang patut kita pahami
bertalian semua peristiwa penderitaan
yang dialami oleh umat Kristen di
belahan dunia ini: Pertama. Kitab
Ulangan 32:35 menjelaskan: “HakKulah dendam dan pembalasan…”.
Kisah Para Rasul 17:31 : “Karena Ia
telah menetapkan suatu hari, pada
waktu mana Ia dengan adil akan
menghakimi dunia …”.
Peristiwa ini terjadi di kota Palu, Sulteng.
Hamba Tuhan itu bernama Pdt. Irianto
Kongkoli selaku ketua majelis sinode
Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST)
telah dihabisi oleh penembak misterius.
Dan sebelumnya sudah sederet nama
pendeta yang telah menjadi korban
penembakan misterius. Sudah ribuan
gereja yang habis dibakar atau
dirobohkan oleh mereka yang mengaku
beragama juga. Dan sudah begitu banyak
jiwa-jiwa Kristen mati terbunuh di tangan
mereka pembuat anarkis di negara ini.
Dan rasul Paulus menjelaskan pada
jemaat Korintus: “Bahwa semua orang
akan menghadap tahta pengadilan
Kristus…”. Jadi, pembalasan,
penghakiman, penghukuman adalah
hak mutlak di tangan Tuhan Yesus.
Juga harus di pahami bahwa hingga
saat ini, Yesus Kristus masih didalam
posisi “Anak Domba Allah” yang
menghapus dosa dunia (Yohanes
1:29). Bayangkan, dengan korban-Nya
di atas kayu salib dosa dunia sudah
dihapuskan. Tetapi, sangat banyak
manusia tidak percaya akan hal itu.
Sehingga “ketidakpercayaan” itulah
menjadikan diri mereka menuju
kebinasaan. Terikat dosa yang tak
terampuni (Yohanes 16:9). Dan tidak
lama lagi bahwa DIA akan beralih
posisi dari Anak Domba Allah menjadi
Singa Dari Suku Yehuda.
Merasakan semua tekanan terror yang
selama bertahun-tahun terus menekan
dan mengusik eksistensi umat Kristen di
tengah bangsa Indonesia ini, maka sangat
dapat dimaklumi dimana Pdt. Dr. Andreas
Yewangoe selaku ketua umum majelis
Pekerja Harian Persekutuan Gereja-
Kalau peralihan ini sudah terjadi,
maka: “Tertutuplah sudah pintu Kasih
Karunia” (Wahyu 5:1-6). Karena Dia
akan datang sebagai “Singa” yang
menggambarkan “Raja diatas segala
raja”. Jadi berhubung Dia masih
“Anak Domba” Allah yang duduk di
PUKAT * Maret - April 2008
tahta-Nya, Dia memperhatikan
semua tindakan perbuatan anak
manusia di bawah kolong langit ini.
Dari tempat Maha Tinggi itu, Yesus
Kristus melihat umat-Nya tertekan,
tertindas, tersiksa, dibunuh. Dan
melihat juga tempat ibadah umatNya dibakar, dirobohkan, dan
hamba-Nya mati ditembaki. Bukan
hanya itu saja, bahkan Yesus Kristus
mendengar betapa “nyaringnya”
suara mereka yang tertindas minta
tolong. Dan nampaknya Yesus
Kristus tidak menolong?
Dalam Kitab Wahyu 2:9, firmanNya Yesus kepada jemaat Smirna:
“Aku tahu kesusahanmu dan
kemiskinanmu….”. Tuhan Yesus
hanya tahu. Bahkan ayat ke sepuluh
dikatakan: “Jangan takut terhadap
apa yang harus engkau derita!”.
Tidak ada di katakan disini bahwa Ia
(Yesus) segera menolong. Yang ada
hanya: “Dia tahu”. Dia hanya
m e l i h a t / m e n o n t o n ? . Wa k t u
pembalasan itu belum tiba. Dan
semua orang yang kehilangan
nyawanya karena Yesus Kristus akan
mendapatkan kembali. (Matius
10:39b). Jadi jangan ada orang
Kristen mendahului Yesus mengenai
penghakiman itu. Dan firman
mengajarkan kepada kita:
“Berkatilah siapa yang menganiaya
kamu, berkatilah dan jangan
mengutuk” (Roma 12:14).
Tuhannya suku-suku mana yang sanggup
melakukan “tanda-tanda heran ajaib,
mujizat, kesembuhan yang tuli
mendengar, yang buta melihat, yang
lumpuh berjalan”.
Bahkan yang mati bangkit hidup
kembali? Hanya Eloim yang kita
muliakan di dalam nama Yesus Kristus.
Masih banyak hal yang dapat
membuktikan eksistensi pribadi-Nya
sebagai khalik pencipta alam-semesta
yang hidup berkuasa “kekal selamanya”.
Kalau demikian halnya, kenapa Dia tidak
menolong umat-Nya yang sudah kristis
tertindas, sengsara dan tersiksa di
berbagai tempat belaham bumi ini?
Jawabannya: “Waktunya penghakimanNya belum tiba, dan umat Krienta harus
bertekun dalam penderitaan karena nama
Yesus Kristus Tuhan. Menunggu
keputusan hukum “Pengadilan
Kristus” di Nyatakan, oleh Tuhan
Yesus telah meletakkan sementara
waktu sebuah “hukum pembiaran”.
Wahyu 22:11 : “Barangsiapa yang
berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat
jahat; barangsiapa yang cemar,
biarlah terus cemar; dan barangsiapa
yang benar, biarlah ia terus berbuat
kebenaran; barangsiapa yang kudus,
biarlah ia terus menguduskan
dirinya”. Semua orang Kristen harus
sadar/waspada bahwa hukum
Pembiaran sedang Digulirkan.
Renungkanlah, dan murnikan
“Pertobatan Anda”. Tuhan
memberkati. .
(Oleh Pdt. S Yabes Manalu)
Kedua. Benarkah eksistensi Tuhan
Yehova yang disembah Abraham,
Ishak dan Yakub itu berkuata atas
seluruh cosmos ini? Dapatkah
Alkitab dipercaya sebagai firman
Tuhan Yehova? Jawabannya:
“Sejarah perjalanan bangsa Israel
membuktikan semuanya itu”. Dunia
ini dihuni berbagai suku bangsa. Dan
masing-masing suku-suku memiliki
sesembahan (Tuhan). Tuhannya suku
bangsa mana di dunia ini yang kalau
murka kepada
umat-Nya, lalu
menyerahkanya ke segala penjuru
dunia dan mengumpulkan-Nya
kembali ke tanah pusakanya?.
Bangsa Mesir dengan perintah
Firaun mencoba itu, tapi semua
mereka tenggelam di dalamnya.
PUKAT * Maret - April 2008
53
Intermezo
Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA:
INDONESIA BAGI DUNIA KIRIM
3 ORANG MISIONARIS
KE BERBAGAI PENJURU DUNIA
M
enurut Pdt.DR.Jacob
Nahuway, MA, kerinduan
untuk mengirimkan para
misionarisnya ke berbagai penjuru
dunia, sudah lama ada dibenaknya.
Hampir setiap ibadah minggu raya di
gereja GBI Mawar Saron, ia selalu
berdoa misi bagi para hamba Tuhan
yang akan menjadi misionaris untuk
melayani Tuhan diberbagai belahan
penjuru dunia. Untuk itulah, ia selaku
ketua IBADA dan Gembala Sidang
GBI Mawar Saron, Kelapa Gading
Permai, Jakarta Utara, sangat
berterima kasih kepada seluruh
jemaat Mawar Saron dan 4 gereja
lainnya yang tergabung dalam
IBADA guna mewujudkan
kerinduan Bapa yang disurga untuk
memenangkan banyak jiwa-jiwa di
berbagai penjuru dunia, khususnya
Yordania, Kyrgystan dan Bombay,
India berhasil dilaksanakan.
Kerinduan Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA selaku
ketua Indonesia Bagi Dunia (IBADA) dan Gembala Sidang GBI Mawar Saron,
untuk melaksanakan Perintah Agung Tuhan Yesus Kristus seperti yang
tercantum pada kitab Matius 28:19: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
akhirinya berhasil diwujudkan. Hal ini ditandai dengan adanya
ibadah pengutusan para misionaris yang dikirim oleh IBADA ke Yordania,
Kyrgystan dan Bombay, India dilakukan pada
Ibadah minggu raya, Minggu (16/03) pukul 09.00 WIB di GBI Mawar Saron,
Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara.
Sementara itu keluarga Bp Toni dan istri
diutus untuk melayani negara Kyrgystan
dan Sdri Teofilia Kurniani dikirim ke
negara Bombay, India.
Didoakan
Dalam ibadah raya minggu, Minggu
(16/03) pukul 09.00 WIB, kelima orang
misionaris yang akan dikirimkan ketiga
negara itu, didoakan oleh Gembala
Sidang yang juga ketua IBADA,
Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, hadir pula
salah seorang anggota IBADA yang
berasal dari Korea dan para hamba
Tuhan, Majelis dan seluruh jemaat GBI
Mawar Saron, Kelapa Gading Permai,
Jakarta Utara. Usai didoakan oleh
seluruh unsur yang terkait dalam
pelayanan di GBI Mawar Saron, para
misionaris yang akan melayani di 3
negara itu, berdiri didepan altar call
untuk menerima ucapan selamat
melayani dari seluruh jemaat yang
hadir. Dan diakhir acara ibadah,
mereka juga menerima hal yang sama
dari para jemaat yang hadir pada
ibadah minggu raya GBI Mawar Saron,
Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara.
BAS/***
Lanjutnya, pengiriman para
misionaris ke Yordania, Kyrgystan
d a n B o m b a y, I n d i a g u n a
mengabarkan kebenaran Firman
Tuhan Yesus Kristus keberbagai
penjuru dunia, akan terus
dilakukannya. Selain sudah menjadi
komitmen dari organisasi yang
tergabung dalam IBADA, dan juga
secara pribadi, bagi dirinya selaku
hamba Tuhan.
Para misionaris yang dikirim ke
Yordania adalah pasangan keluarga
Bp. Bilman Sihombing dan istri.
54
PUKAT * Maret - April 2008
Kesaksian
Kesaksian
By: Kel. Toni
I. Jati diri Bp. Toni dan Ibu Lisa
sebelum dan sesudah mengenal
Tuhan Yesus.
Bpk Toni
N
ama saya Toni, 25 tahun.
Saya hidup dalam keluarga
Kristen sejak lahir. Ayah
saya adalah seorang Kristen
Protestan dan ibu saya seorang
Katolik. Namun beberapa waktu
kemudian ibu saya pun menjadi
seorang Kristen Protestan. Saya
dididik dalam kerangka keluarga
kristen yang biasa-biasa saja. Namun
sejak saya kecil sampai umur 12
tahun saya rajin ke gereja. Namun
beranjak remaja saya mulai bertemu
dengan banyak teman-teman yang
notabene belum mengenal Kristus.
Sejak saya masuk SMP kelas satu
sampai pertengahan kelas tiga saya
tidak pernah ke gereja lagi. Saya
mulai hidup hura-hura, dan hampir
setiap malam pulang larut. Dan
herannya orang tua tidak pernah
melarang. Hanya sesekali ibu saya
menegur saya. Namun ini juga tidak
berlangsung lama, karena ketika saya
bertemu dengan seorang teman, dan
ia mengajak saya ke gereja lalu saya
bersedia untuk mengikuti dia! Usia
saya saat itu sudah 14 tahun. Itulah
hari pertama saya kembali lagi ke
gereja. Sejak hari itu saya tidak
PUKAT * Maret - April 2008
pernah lagi meninggalkan gereja, setiap
minggu saya datang ke gereja. Sampai
pada akhirnya saya diangkat menjadi
ketua pemuda di GKE Lao Serukam,
sejak saya SMP kelas Tiga akhir sampai
saya selesai SMU. Waktu itu memang
saya sudah bertobat namun saya masih
belum melayani Tuhan sepenuhnya.
Sampai saya mengikuti sebuah KKR
yang dipimpin oleh Pdt. Nimrot Faot di
Gereja Babtis Serukam tahun 2001.
Satu hal yang selalu terngiang dalam
benak saya ialah Allah selalu memanggil
kita dan Dia mau kita bersama-sama
dengan Dia. Lalu Pdt. Nimrot berkata lagi
bahwa manusia terkadang tidak peka
dengan panggilan Tuhan secara pribadi.
Mulai dari acara itu saya berpikir dan
saya datang pada Tuhan dan meminta
pengampunan padanya.
Sejak hari itu saya jadikan Yesus yang
utama dalam hidup saya. Sampai pada
akhirnya saya memutuskan untuk masuk
dalam sekolah Teologia dan dibentuk
menjadi hamba Tuhan. Jadi sebelum saya
terima Yesus secara pribadi kehidupan
saya kacau balau dan tak ada tujuan
namun setelah saya mengenal dia dan
menjadikan-Nya Juruselamat secara
pribadi, hidup saya berubah dan
mempunyai tujuan yaitu menyerahkan
seluruh hidup saya untuk melayani-Nya
dan membawa jiwa bagi Dia.
Ibu Lisa
N
ama saya Lisa Marie Lanoh,
28 tahun. Saya isteri dari Bp.
Toni sejak Sabtu, 7 July 2007.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan
oleh karena ketika saya kecil, kedua
orang tua saya sudah mengenal Tuhan
Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat,
walaupun masih belajar banyak untuk
hidup di dalam Tuhan. Setiap hari kami
memiliki persekutuan tetap bersyukur
karena kami sudah mengenal Tuhan.
Sejak saya berumur 5 tahun, orangtua
saya menyerahkan saya sebagai anak
nazar buat Tuhan dalam satu acara
akbar Kebaktian Tahunan Nasional
(KTN) di Batu Malang. Setelah saya
berumur 14 tahun, kakak laki-laki saya
mengalami kerasukan setan dan
akhirnya kami sekeluarga dilayani oleh
Pdt. Simon Paay. Saya mulai
bertumbuh secara pribadi dan pada saat
KKR yang dipimpin oleh Pdt. Pondsius
Ta k a l i u a n g , s a y a m e n g a m b i l
keputusan untuk menyerahkan diri
sepenuhnya buat Tuhan.
Oleh karena pergaulan, iman saya
sempat goyah sehingga saya menolak
untuk memenuhi nazar orang tua dan
panggilan Tuhan terhadap saya untuk
melayani Dia. Ketika saya lulus dari
SMU, saya sempat lari dari panggilan
Tuhan selama 2 tahun, namun Tuhan
sabar menantikan saya sampai saya
55
menyerahkan diri sepenuhnya untuk
dibentuk di Sekolah Theologia.
Setelah saya menyelesaikan study di
sekolah teologia, saya melayani
Tuhan selama 2 tahun di salah satu
gereja di Jakarta. Sejak saya berumur
14 tahun, saya sudah berdoa untuk
menjadi misionaris dan sampai saya
berumur 28 tahun yaitu 14 tahun
setelah pertobatan saya, Tuhan
menjawab doa saya untuk menjadi
misionaris. Akhirnya saat ini saya
dapat bergabung bersama dengan
Indonesia Bagi Dunia yang akan
mengutus kami sekeluarga untuk
melayani Tuhan di ladang-Nya yaitu
di Kyrghyzstan (Asia Tengah).
II. Apa yang mendasari bapak
untuk menjadi misionaris?
Kapan dan bagaimana?
Yang menjadi dasar saya menjadi
misionaris ialah saya sudah
diselamatkan oleh Kristus dan saya
berhutang kepada Kristus. Dan
hutang saya itu harus saya bayar
dengan cara mencari sebanyakbanyaknya jiwa bagi Kristus.
Sehingga segala kemuliaan hanya
pada Yesus saja. Jadi jelas yang
menjadi landasan saya ialah Kristus.
Saya mengambil keputusan untuk
menjadi misionaris sejak tahun 2003
pada saat itu seorang misionaris
Indonesia yang melayani di Filipina
yaitu ibu Ria Zebua. Dia mengatakan
bahwa sangat banyak jiwa yang
belum kenal siapa Yesus. Dia
menantang semua mahasiswa untuk
ambil keputusan.
negeri. Lalu kami memutuskan untuk
menjalin hubungan pacaran. Dan sejak
saat itu kami diskusi mana tempat yang
akan Tuhan tunjukan kepada kami.
Setalah kami pacaran hampir 2 tahun
kami menikah tanggal 7-7-2007. dan
setelah kami menikah kami mantapkan
hati untuk misi luar negeri. Dan kami
berdoa untuk negara Italia. Namun ketika
kami bergabung dengan ICCM dan
IBADA mereka katakan mereka
mempunyai beban untuk negara hijau.
Dan kami diarahkan ke Kyrgystan. Kami
tidak spontan menerima. Kami katakan
kami akan mendoakan negara ini dan
akhirnya Tuhan mantapkan hati kami
dengan kenyataan bahwa kami semakin
mencintai negara Kyrgystan secara
khusus orang-orang yang belum
mendengar Injil
III.Berapa lama berada disana?
Kami akan berada di Kyrgystan sampai
kapan Tuhan mau. Itu artinya semuanya
kami serahkan pada Tuhan melalui doa.
Secara formal IBADA memberikan
waktu 4 tahun. Yaitu 4 tahun melayani di
Kyrgystan dan tahun kelima kembali ke
Indonesia. Kemudian kembali lagi ke
field sampai waktu Tuhan untuk keluarga
saya.
IV. Tidak takut dengan resiko yang
akan dihadapi disana?
22 “Bagiku hidup adalah Kristus dan
mati adalah keuntungan..”
Dimanapun dan kapanpun serta dalam
situasi apapun Injil tetap harus di
beritakan. Karena kami lebih takut
pada perkataan Tuhan dari pada
kekuatan manusia (1 Kor. 9:16-18).
V. Apa yang bapak harapkan dari
pelayanan disana?
Hal yang paling saya harapkan ialah
semua orang Kyrgys yang berjumlah
5,7 juta itu mendengar siapa Yesus dan
percaya. Hal ini kelihatan mustahil,
tapi bagi Tuhan tidak ada yang
mustahil sebab ini adalah
pekerjaanNya (Mrk. 10:27).
VI.GBI Mawar Saron
Sungguh luar biasa bahwa GBI Mawar
Saron dapat mengambil bagian dalam
misi Allah akan keselamatan dunia ini.
Hal ini dapat menjadi contoh bagi
gereja-gereja lain yang notabene masih
terlena akan pertumbuhan kedalam dan
tak memikirkan orang-orang diluar
gereja yang belum mendengar Injil.
Dan kerjasama yang dilakuakn oleh
GBI Mawar Saron dengan Indonesian
Cross Cultural Ministry (ICCM) dan
Indonesia Bagi Dunia (IBADA) sudah
sangat baik
dan jemaat harus
mendukung terus di dalam doa.
Kesimpulan
Resiko melayani dimanapun ada. Di
dalam negeri Indonesia atau diluar
negeri. Bagi keluarga kami sekarang ialah
hidup kami memberitakan Injil. Seperti
kata Paulus dalam suratnya Filipi 1: 21-
Jika kita mau tahu apa yang Tuhan mau
dalam hidup kita, yakinlah bahwa
Tuhan mau kita melayani dan
membawa jiwa bagi Dia. AMIN
Dia memperlihatkan orang-orang
yang tak berpengharapan melalui
photo-photo. Namun Kristus
menjadikan mereka memiliki
pengharapan. Sejak saat itu saya
berdoa secara pribadi dan terus
berdoa sampai pada akhirnya saya
bertemu dengan teman pelayanan
yang sekarang menjadi istri saya
yaitu Ibu Lisa Marie Lanoh. Saya
ceritakan isi hati saya tentang misi
dalam negeri dan dia menceritakan
tentang isi hatinya akan misi luar
negeri. Saya berdoa untuk dalam
negeri dan dia berdoa untuk luar
56
PUKAT * Maret - April 2008
Kesaksian
SAYA TERPANGGIL UNTUK MELAYANI TUHAN
LEWAT PETI MATI
T
erlahir dari keluarga yang
berprilaku keras, dan
lingkungan yang tidak
mengenal pendidikan, akhirnya
menjadikan Filemon terlahir menjadi
seorang anak yang nakal yang tidak
mau menuruti perintah orang tuanya.
Karena kenakalannya itu pula,
ayahnya seringkali memukuli
dirinya. Jangan berharap ada ampun
dari ayahnya, apabila ada kesalahan
yang dibuatnya, karena ayahnya
terkenal, sebagai orang yang suka
memukul kepada seluruh anakanaknya yang tidak mau menuruti
perintahnya.
Hingga suatu ketika, karena takut
dipukuli oleh ayahnya, Filemon kecil
lari dari rumah orang tuanya.
Tepatnya saat ia masih kelas 1
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Filemon kabur dari rumah orang
tuanya dan menetap salah satu gereja
yang ada di Pekanbaru. Di depan
pendeta yang tinggal di gereja
tersebut, Filemon kecil menangis dan
menceritakan alasannya kabur dari
kediaman orang tuanya kepada
pendeta yang tinggal di gereja
tersebut. Usai menceritakan
kisahnya itu, sang hamba Tuhan ini
PUKAT * Maret - April 2008
Pahitnya kehidupan dimasa lalu yang dialami oleh seseorang,
terkadang dapat menjadikan orang tersebut berhasil dalam
kehidupannya. Tentunya, pencobaan tersebut harus diikuti dengan
tindakan yang positif dan bersandar hanya kepada Yesus Kristus saja.
Kenyataan itulah yang dialami oleh Bp. Filemon, seorang
pengusaha peti mati yang sukses dan berjiwa penuh kasih ini.
Dimana dalam kehidupan masa lalunya, ia harus melewati
bermacam persoalan yang menyakitkan hatinya. Pada usia 12 tahun,
Filemon harus menyelesaikan pendidikannya dengan biaya sendiri
akibat kabur dari rumah orang tuanya, karena takut dipukuli oleh
ayahnya. Ia sempat tinggal di gereja, namun beberapa minggu
kemudian, ia kembali terusir dari gereja tersebut. Ia juga pernah
menyangkal Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan pernah hidup
menggelandang dan tidur bersama kaum Tunawisma. Serta yang
lebih menyedihkannya lagi, ia juga pernah menjual darahnya
hanya untuk makan siang bersama-sama dengan teman-teman
sepelayananNya. Namun siapa sangka dibalik semuannya itu,
Tuhan Yesus Kristus, punya rencana yang terindah dibalik pencobaan
yang telah dihadapi oleh hambanya Bp Filemon. Berikut kesaksian
yang diungkapkan oleh Bp Filemon, kepada Majalah Pukat,
dikediamannya yang terletak diperumahan mewah Sentul, Jagorawi,
Jawa Barat, beberapa waktu yang lalu
pun memeluknya seperti anaknya sendiri.
Singkat cerita, Filemon kecil, akhirnya
menetap di gereja selama beberapa
Minggu. Filemon pun meneruskan
sekolahnya dengan biaya sendiri. Ia
memperoleh uang dari usahanya dengan
bekerja membantu orang-orang yang
memerlukan bantuannya di pasar.
Belum hilang rasa kecewanya kepada
orang tuanya, terutama ayahnya,
perasaan serupa kembali muncul
dihadapannya. Beberapa minggu
kemudian, kebahagian yang selama ini ia
dapatkan dari rumah tinggal
sementaranya mulai terusik. Filemon
kecil mulai mendapatkan perlakuaan
yang tidak seperti biasanya. Namun
Filemon kecil pun tetap tak mau
berpikiran negatif, terhadap orang yang
sudah dianggap sebagai ayahnya. Ia tetap
bersekolah dan tinggal disana. Sampai
suatu ketika, seusai pulang sekolah,
Filemon, melihat pakaiannya telah
berada di luar pekarangan gereja. Melihat
kenyataan itu, Filemon kecil menangis
dengan kerasnya.
Filemon kecil mengerti maksud dari
semuanya ini, tetapi ia tidak tahu, apa
yang menjadi alasan, mengapa dirinya
harus diusir dari gereja tersebut.
Filemon kecil tak mau bertanya kepada
sang penghuni rumah. Dia pun
bergegas untuk merapikan pakaiannya
dan tak lupa mengucapkan terima kasih
kepada orang yang telah menolongnya
selama ini, walau pun dalam hatinya
terngiang umpatan yang mengatakan,
bahwa orang ini tak ubahnya sama
seperti ayahnya yang tak memiliki
kasih.
Meninggalkan Yesus
Filemon pun mencari tempat tinggal
yang lain. Singkat cerita, Filemon
tinggal dirumah seorang muslim yang
sangat kaya raya. Dan sudah dapat
ditebak, faktor lingkungan
mempengaruhi keimanan Filemon.
Filemon pun berpaling dari Yesus
Kristus dan tak mau lagi mengakui
bahwa Yesus adalah Tuhan atas
dirinya. Manusia boleh berencana,
tetapi Tuhanlah yang mempunyai
kehendak. Disaat Filemon mulai
berpaling dari-Nya, Tuhan mulai
bekerja untuk menggendong Filemon,
57
agar ia kembali kepada-Nya dan tak
jatuh kejalan yang lain. Lewat salah
seorang hamba-Nya yang bernama
Andreas Lukman, mantan juara
MTQ tahun 1986, Filemon pun
diinjilinya. Sampai pada akhirnya
ditahun 1991, Filemon bertobat dan
menerima Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruslamatnya. Filemon
berikrar dalam hatinya yang paling
dalam bahwa ia akan melayani Tuhan
sampai akhir hayatnya.
Di Jakarta, Tinggal Dengan
Kaum Tunawisma
Setelah menerima Yesus Kristus
dengan sungguh-sungguh, ditahun
1991, Filemon merantau ke Jakarta
untuk menjadi Hamba Tuhan, lewat
sebuah sekolah Teologia yang ada
diwilayah Pluit, Jakarta Utara.
Selama bersekolah Teologia, dirinya
rajin mengikuti pelayanan. Filemon
aktif mengikuti pelayanan di
kedukaan. Ia tertarik untuk terjun
langsung dalam pelayanan
kedukaan, karena banyak orang tidak
mau untuk masuk kedalam
pelayanan kedukaan. Dengan alasan
banyak memerlukan biaya.
Berangkat dari hal itulah, Filemon,
mulai tergerak untuk menyelidiki
biaya pembuatan peti mati atau
jenazah. Suatu hari rasa penasaranya
pun mulai terungkap, tepatnya pada
saat ia menghadiri pemakaman orang
yang sangat kaya raya. Filemon
melihat peti jenazah yang digunakan
oleh orang kaya itu, seharga Rp 60
Juta. Padahal setelah diselidiki
dengan seksama, ternyata, harga peti mati
yang digunakan oleh orang kaya tersebut,
hanya senilai Rp.8 juta. Oleh sebab itu,
saat itu juga, Filemon tergerak untuk
melayani Tuhan dengan cara menjual peti
jenazah yang dibuatnya dengan harga
yang semurah-murahnya. Ia percaya
Tuhan memanggil dirinya untuk menjadi
hamba-Nya lewat usaha peti jenazah
yang dikelolanya. Tetapi timbul
persoalan bagi dirinya, bahwa untuk
membuka usaha peti mati, harus
memerlukan biaya yang sangat besar.
Untuk sementara waktu, ia pun
mengurungkan niatnya itu untuk
sementara waktu. Tetapi jiwanya tertarik
untuk melayani kaum Tunawisma. Dan ia
pun akhirnya memutuskan untuk berhenti
meneruskan sekolah teologianya yang
telah ia geluti selama 3 tahun, karena hati
kecilnya tergerak untuk melayani
mereka.
Berbagai suka dan duka selama melayani
kaum Tunawisma yang ada di KS Tubun,
Filemon rasakan. Bahkan tak jarang ia
harus tinggal bersama, selama berharihari bersama kaum yang terpinggirkan
dari kota Metropolitan, Jakarta ini.
Baginya resiko yang ia hadapi tersebut
belumlah seberapa dibandingkan
penderitaan Yesus Kristus, yang mati
diatas kayu Salib demi menyelamatkan
umat manusia dari kebinasaan. Oleh
sebab itulah ia termotivasi untuk
melayani kaum Tunawisma secara full
heart (sepenuh hati). Walaupun terkadang
untuk melayani para Tunawisma. Ia dan
rekan-rekan sepelayanan terbentur dalam
masalah dana. Bahkan pernah suatu
ketika, ia dan teman-temannya sudah
kehabisan uang, dan mereka pun terpaksa
untuk berpuasa. Melihat kenyataan itu,
Filemon menangis, ia pun berpikir
bagaimana caranya agar ia dan rekanrekan sepelayanan, bisa makan siang
bersama. Filemon yakin Tuhan akan
memberikan pertolongan bagi dirinya
dan rekan-rekan sepelayanan.
Akhirnya keyakinan Filemon pun
terjawab, meski dalam bentuk lain. Ya,
ketika ia sedang berjalan menyusuri
jalan di sekitar KS Tubun, tiba-tiba
seorang pria, yang bekerja sebagai calo
darah, bertanya kepada dirinya, apakah
ia mau untuk menjual darahnya 400 CC
seharga Rp 50.000 dan dipotong
setengahnya oleh makelar darah itu;
Dan tanpa berpikir panjang lagi,
dirinya pun menyanggupi tawaran calo
darah tersebut.
Singkat cerita, Ia pulang ketempat
singgahnya dengan membawa
beberapa bungkus nasi lengkap dengan
lauk pauknya untuk kawan-kawannya
yang sedang berpuasa ria. Temantemannya sepelayan itu menyambut
dirinya dengan sukacita. Dengan
lahapnya mereka menghabiskan nasi
yang dibawa oleh Filemon. Padahal
kalau mereka tahu bahwa uang yang
dipergunakan untuk makan siang itu
adalah hasil jual darah sahabatanya itu,
belum tentu mereka mau
memakananya. Tetapi seusai makan
siang, Filemon pun mengungkapkan
kejujurannya, bahwa uang untuk
membeli makan siang itu, hasil dari
penjualan darahnya. Mendengar
kejujuran Filemon, teman-temannya
diam seribu bahasa. Filemon pun
melanjutkan alasannya, bahwa dirinya
melakukan semua ini karena ia tidak
mau untuk meminta-minta kepada
orang lain demi sebungkus nasi dengan
mengatasnamakan pelayanan. Oleh
sebab itu ia juga berpesan kepada
teman-teman sepelayanan agar
berkomitmen tidak akan pernah
meminta-minta bantuan kepada orang
lain, apapun alasannya.
Usai di Doakan Pendeta Jacob
Nahuway, Yesus Menjamahnya
58
PUKAT * Maret - April 2008
Perjalanan sang pendiri FFAC
(Filemon For All Churches/ melayani
dengan kasih) seiring jalan, akhirnya
menghantarkan dirinya menjadi
orang yang tegar dalam menghadapi
berbagai pencobaan yang datang
kepada dirinya. Begitu pula ketika
ditahun 1998, ia divonis penyakit
ginjal oleh rumah sakit Graha
Medika. Mendengar vonis yang
disampaikan oleh rumah sakit
tersebut, ia kaget bukan kepalang.
Tetapi ia tetap tabah. Akhirnya untuk
menghapus rasa penasarannya itu,
Filemon langsung mendatangi
rumah sakit Cikini untuk
memastikan, apakah vonis yang
dikatakan oleh rumah sakit Graha
Medika itu benar adanya.
Tetapi kenyataan yang lebih
menakutkannya lagi setelah
dirontgen oleh rumah sakit Cikini, ia
dinyatakan menderita penyakit ginjal
yang harus segera dioperasi. Namun
Filemon yakin, apa yang dikatakan
oleh dokter, bukan merupakan vonis
mati, bagi dirinya. Filemon teringat
akan pendeta favoritnya,
Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA,
sewaktu bergereja di Mawar Saron
yang masih berada di Asemkha.
Oleh sebab itulah dimalam Natal,
tepatnya ditahun 1999, dengan rasa
sakit yang luar biasa, ia datang ke
gereja Mawar Saron yang berada di
Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk
beribadah. Dan ketika Pdt.DR.Jacob
Nahuway, MA, meminta seluruh
jemaat yang sakit agar memegang
bagian tubuhnya yang sakit. Filemon
pun memegang tubuhnya yang sakit
itu. Dan ia pun berdoa dengan
sungguh-sungguh mengharapkan
kesembuhan, namun harapan yang ia
inginkan selama ini tidak menjadi
kenyataan. Penyakitnya tidak
kunjung sembuh jua. Tetapi bagi
Filemon Tuhan tidak pernah ingkar
janji. Ia yakin Tuhan Yesus sedang
bekerja bagi dirinya. Dan Filemon
pun tetap beryakinan bahwa Tuhan
Yesus akan menyembuhkan dirinya
lewat hamba-Nya, Pdt.DR.Jacob
Nahuway, MA. Benar saja, apa yang
PUKAT * Maret - April 2008
selama ini ia harapkan selama ini,
menjadi kenyataan. Tepatnya setelah
didoakan, doa Yabes oleh pendeta Jacob
Nahuway pada ibadah malam Tahun
Baru, tahun 1999, Tuhan Yesus
menjamahnya.
Benar saja, ketika ia hendak membuang
air kecil, tiba-tiba keluar beberapa buah
biji batu yang telah mengkristal seukuran
biji Jagung. Antara sakit yang luar biasa,
Filemon melanjutkan buang airnya, Usai
buang air, Filemon mendapati beberapa
buah biji batu, ia pun langsung menangis
dan tersungkur untuk beberapa saat.
Kemudian ia mengucapkan puji syukur
kepada Tuhan Yesus yang telah
menyembuhkannya secara luar biasa.
Dan memang benar, beberapa hari setelah
k e j a d i a n i t u , b e r a n g s u r- a n g s u r
penyakitnya itu sembuh total. Rumah
sakit yang dulu memvonisnya sakit
ginjal, menyatakan bahwa ia telah
sembuh total, tanpa operasi.
Filemon memberikan kesaksiannya
dihadapan dokter tersebut, bahwa Yesuslah yang menyembuhkan penyakitnya
secara ajaib, tanpa operasi. Untuk itulah
setelah dipulihkan Tuhan iapun
mengampuni kesalahannya ayahnya
yang selama ini ia pendam dan Filemon
berkomitmen untuk tetap setia beribadah
di gereja Mawar Saron. Apalagi untuk
ibadah malam Natal dan Tahun baru.
Tidak ada alasan bagi dirinya untuk tidak
datang beribadah di Mawar Saron,
Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara.
Menjual Darah Untuk Makan
Berliku-likunya jalan kehidupan yang
dilalui oleh Filemon, akhirnya diakhiri
dengan keberhasilan. Filemon pun
dipakai Tuhan untuk melayani orang
banyak, lewat usaha peti mati yang
dikelolanya. Usahanya itu bernama
FFAC (Filemon For All Churches/
melayani dengan kasih) Lewat FFAC ia
membentuk sebuah wadah perkumpulan
sosial yang berdiri dan berjalan dengan
misi dan visi untuk mempelopori
pelayanan kedukaan yang berlandaskan
kasih Kristus untuk seluruh lapisan
masyarakat terutama gereja. Semua ini
dilakukan untuk memberikan informasi
dan pelayanan yang terbaik bagi
seluruh lapisan masyarakat tanpa
memandang suku, agama, ras, dan
status sosial. Dia ingin orang tahu,
bahwa orang Kristen sangat mengasihi
umat beragama lainnya. Apalagi bagi
orang yang miskin, dimana ketika ia
berduka cita karena salah satu anggota
keluarganya meninggal dunia, orang
tersebut kesulitan untuk mendapatkan
peti mati karena harganya yang sangat
mahal sekali, dan susahnya pengurusan
tanah makam, dan lain-lain, ia akan
memberikan bantuan bagi mereka
yang membutuhkan.
Melayani Sesama Dengan
Usaha Peti Mati
Bantuan yang diberikan oleh
hambanya yang pernah menjual
darahnya hanya untuk makan bersama
teman-teman sepelayanannya itu,
berupa peti mati yang dijualnya dengan
harga yang sangat murah sekali.
Karena murahnya, pernah suatu hari ia
diteror mau dibunuh oleh orang-orang
yang tidak bertanggungjawab karena
telah menjual peti mati dengan harga
yang sangat murah. Ia dituduh telah
menjatuhkan harga pasaran peti mati.
Oleh sebab itu, Filemon berkeyakinan
bahwa orang-orang yang meneror
dirinya adalah orang-orang yang
bekerja pada bidang penjualan peti
mati juga.
Bagi Filemon, dirinya tidak takut
dengan teror tersebut karena kalau
Tuhan telah menginginkan
kematiannya, mengapa tidak dari dulu
saja, disaat dirinya masih kecil dan
hidup ditengah penderitaannya. Untuk
itu ia tetap akan berusaha menjual peti
mati dengan harga yang sangat murah
sekali. Sekali lagi ia menegaskan
bahwa apapun resikonya, ia tetap akan
melayani orang banyak lewat usaha
peti mati yang dikelolanya. Belajar dari
kesaksian yang dialami oleh
hambanya, Filemon, kita harus
bersyukur, bahwa Dia tidak akan
memberikan pencobaan yang tidak
sepadan bagi kehidupan kita yang
percaya kepadaNya. Oleh karena itu
mulai dari sekarang apapun masalah
59
Liputan
PDT.DR.JACOB NAHUWAY, MA PADA KKR PASKAH BERSAMA GABUNGAN SE JAKARTA SELATAN
KITA PERCAYA PADA ALLAH TANPA BATAS
dilanjutkan dengan menyanyikan
beberapa lagu puji-pujian dan
penyampaian firman Tuhan yang
disampaikan oleh Gembala Sidang
GBI Mawar Saron, Pdt.DR.Jacob
Nahuway, MA.
Berita Paskah Berbicara
3 Hal
Berita Paskah hari ini adalah kita percaya pada
Allah tanpa batas yaitu yang tidak dibatasi
oleh tempat, situasi dan keadaan kita,
ungkap Gembala Sidang GBI Mawar Saron,
Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, pada
ibadah KKR bersama Gereja-gereja
se-Jakarta Selatan, Sabtu (29/03) pukul 04.30 WIB
di Lapangan Bola Asrama Polri Brimob Pelopor
Detasmen C, Kebun Duren, Ciputat.
P
erayaan KKR Paskah bersama
Gabungan se -Jakarta Selatan
yang bertema: ”Selatan
Bangkit Bagi Kristus” melibatkan
beberapa gereja diantaranya gereja
GBI WTC, GBI Pray, GPIB Jemaat
”Karunia”, GKI Martadinata, GJKI,
GGP Elim, GPIB Kinasih, Bersinar
GPDI ”Mempelai Kristus”, GPKAI,
GKOI, GGP Hosana dan HKBP
Ciputat.
Acara KKR Paskah gabungan se Jakarta Selatan dimulai pada pukul
04.30 WIB, diawali dengan
menyanyikan beberapa lagu pujipujian yang dipimpin oleh Master Of
Ceremony (MC) Ibu Magdalena D.
Dan dilanjutkan dengan kesaksian
pujian dari paduan suara bersama
Kaum muda yang berjudul: “Terang
60
Paskah Bersama” serta doa persembahan
yang dipimpin oleh Pdt.Suryadi Wangsa
Wijaya. Usai doa persembahan acara
Dalam khotbahnya yang terambil dari
kitab Matius 28:1-10, Pdt.DR.Jacob
Nahuway, MA, menekankan 3 hal yang
menjadi inti berita Paskah. Ketiga hal
tersebut merupakan kabar berita yang
harus diketahui oleh orang-orang
Kristen, karena:
Ia tidak disini, Dia ada
di Surga
Menurut Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA,
berita Paskah pertama yang harus
diketahui oleh umat Kristen di seluruh
Indonesia, khususnya wilayah Jakarta
Selatan dan sekitarnya, adalah bahwa
Paskah berkata Ia tidak disini, Dia ada
di surga. Pernyataan tersebut juga
tertulis pada Alkitab yang berkata: Ia
ada disamping Allah Bapa Yang Maha
Kuasa, disanalah akan datang kelak
berkat yang mengalir diatas kehidupan
kita termasuk kebutuhan hidup kita,
Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, Pada Saat Menyampaikan
Firman Tuhan Pada Acara KKR Paskah Bersama Di
Lapangan Sepakbola Asrama Polri Brimob Pelopor Detasmen C,
Kebun Duren, Ciputat
PUKAT * Maret - April 2008
bangsa kita dan dunia ini dari sanalah
berkat itu mengalir. Yakobus 1:17
berkata: “Setiap pemberian yang
baik dan setiap anugerah yang
sempurna, datangnya dari atas,
diturunkan dari Bapa segala terang;
pada-Nya tidak ada perubahan atau
bayangan karena pertukaran.”
”Oleh sebab itu pusat komando kita
datang dari atas, biarlah apapun
kesulitan hidup kita, hanya kita
sandarkan hanya pada tangan Tuhan
Yesus saja,” ujar Pendeta yang gemar
menulis buku-buku rohani. Dimana
salah satu bukunya yang berjudul:
“Harta Sepanjang Masa” laku terjual.
Lanjut pendeta Jacob, hal senada
juga tercantum pada kitab pemazmur
yang berkata: “Aku belum pernah
melihat anak orang benar yang
meminta-minta percayalah Allah
yang kita sembah dahulu dan
sekarang adalah Allah yang sama
yaitu Allah yang setia untuk
menolong kita”.
”Oleh karena itu berita Paskah hari
ini adalah kita harus percaya pada
Allah tanpa batas yaitu yang tidak
dibatasi oleh tempat, situasi dan
keadaan kita,” ungkap Pdt.DR.Jacob
Nahuway, MA, dihadapan ribuan
jemaat yang hadir. Jadi bila kita ikut
Tuhan, maka kita harus mengikuti
variasi yang Tuhan berikan pada kita,
variasi adalah naik dan turun, lahir
dan mati, gagal dan sukses. Oleh
sebab itu kita harus siap untuk
menerima segala pahit dan manisnya
kehidupan, mengucap syukurlah
dalam segala hal sebab Iman orang
Kristen harus tahan uji”. Masa yang
buruk kamu tidak mau terima, tetapi
yang baiknya saja, padahal baik dan
buruk itu merupakan kawanan yang
sepadan, yang telah ditetapkan oleh
Allah. Allah ingin umatnya tahan
ujian cobaan dan tidak manja karena
hanya orang yang tahan ujilah yang
berhak untuk tangga di Surga.
Seperti yang dikatakannya, Ia
tidak Berdusta
Lanjut Pendeta asal Ambon ini,
bahwa berita paskah yang kedua
adalah bahwa Yesus tidak pernah
PUKAT * Maret - April 2008
berdusta, ia
s e l a l u
menggenapi
setiap janjijanji-Nya.
Semua seturut
dengan apa
y a n g
dikatakannya,
bahwa Allah
tidak berdusta
Pdp Yohanes Nahuway Pada Saat Memberikan
dengan apa
Kesaksian Pada Acara KKR Paskah Bersama
yang telah
Se-Jakarta
Selatan Khusus Kaum Muda-Mudi
dikatakannya.
Bayangkanlah
hadapi. Bagi Allah segala perkaramu
apa jadi bila Tuhan yang kita sembah itu
hanya kepada Yesus sebab bagi Dia
tidak menepati semua janji-janjiNya,
tidak ada perkara yang besar.
tetapi kita harus bersyukur bahwa agama
kristen berdiri pada pondasi yang kuat
Kesaksian Sang Putra
yaitu pondasi janji yang pasti.
Mati hidup kita hanya tergantung pada
satu nama yaitu Yesus Tuhan. Oleh
karena itu orang Kristen jangan takut
iring Tuhan. Paskah berkata Yesus tidak
pernah berdusta, Ia adil maha pengasih
dan maha benar. Malaikat saja berkata
seperti yang dikatakannya. Alkitab
berkata, langit dan bumi boleh lenyap
tetapi firman Allah tinggal tetap. Alkitab
adalah panduan orang Kristen,
perkataannya ya dan amin.
Aku akan jumpa kau
di Galilea
Dan hal yang terakhir, menurut
Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, bahwa Ia
telah mendahului kita ke Galilea dengan
tujuan yang sangat baik bagi manusia,
yakni untuk meruntuhkan tebing-tebing
yang terjal, meratakan tanah yang
berlubang yang dapat mengganggu
perjalanan Iman orang Kristen. Hal itulah
yang dilakukan oleh Yesus, lewat tragedi
paskah, Dia menyatakan bahwa Dirinya
telah mendahului kita ke Galilea.
Untuk itulah, lanjut Pdt.DR.Jacob
Nahuway, MA, selagi masih ada waktu,
kita harus merancangkan hari esok
dengan sebaik-baiknya. Tentunya dengan
cara menyerahkan semuanya rancangan
hidup kita hanya kepada Yesus Kristus
saja, karena didalam Dia ada kepastian.
Alkitab berkata bersama Allah tidak ada
perkara yang besar yang tidak dapat kita
Ta k l a m a b e r s e l a n g , s e u s a i
P d t . D R . J a c o b N a h u w a y, M A ,
menyampaikan pembacaan firman
Tuhan, acara dilanjutkan dengan
ibadah KKR Paskah bersama
gabungan se -Jakarta Selatan,
khususnya bagi kaum muda-mudi.
Acara KKR Paskah kaum muda-mudi
ini dimulai dengan menyanyikan
beberapa lagu pujian dan dilanjutkan
dengan kesaksian dari Pdp.Yohanes
Nahuway, yang merupakan putra dari
Gembala Sidang GBI Mawar Saron,
Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA.
Dalam kesaksiannya, dihadapan
puluhan kaum muda-mudi yang hadir,
P d p . Yo h a n e s N a h u w a y,
mengharapkan agar kaum muda-mudi
yang ada di Indonesia, khususnya yang
ada diwilayah Jakarta Selatan dan
sekitarnya, untuk mempergunakan
waktu yang ada dengan sebaikbaiknya.
”Selagi masih ada waktu, kita harus
mempergunakannya dengan sebaikbaiknya. Sebab bangsa ini sangat
memerlukan pemikiran dari kaum
muda-mudi. Siapa lagi yang perduli
dengan nasib bangsa Indonesia, kalau
bukan kita sendiri,” ungkapnya dengan
tegas.
(BAS)***
61
Pukat Ha Ha Ha Ha........
"Adu Canggih"
T
iga negara, yaitu
Amerika, Inggris, dan
Indonesia sepakat untuk
menentukan siapa di antara
mereka yang terlebih dahulu
menggunakan teknologi
informasi yang canggih dengan
menggunakan penggalian
benda-benda arkeologi.
Disepakati penelitian dimulai
dari Amerika, lalu Inggris, dan
kemudian Indonesia.
Di daratan Amerika, setelah
penggalian sudah mencapai
1000 meter, mereka
menemukan kabel tembaga.
Hal ini membuat tim Amerika
dengan bangganya
menyimpulkan bahwa 1500
tahun lalu telah dibangun jalur
telepon dengan memakai kawat
tembaga di Amerika.
Di Inggris, setelah penggalian
mencapai 1000 meter tidak
ditemukan kabel tembaga, tapi
setelah mencapai 1500 meter
mereka menemukan serpihan
kaca. Maka tim Inggris dengan
bangganya menyimpulkan
bahwa 2500 tahun lalu telah
dibangun jalur komunikasi
dengan serat fiber optik di
Inggris.
Terakhir di Indonesia, setelah
penggalian sudah mencapai
kedalaman 500 meter, 1000
meter, 2000 meter bahkan
seterusnya, namun mereka
tidak menemukan apa-apa.
Lalu dengan bangganya tim
Indonesia menyimpulkan
bahwa 5000 tahun lalu
komunikasi di Indonesia telah
menggunakan sistem Wireless.
3 Menit Yang Lalu
S
eorang pria tiba di
gerbang surga,
menunggu untuk
diperbolehkan masuk. St. Peter
62
membuka buku nya untuk melihat apakah
ada nama orang ini di dalamnya. 1 menit
berlalu, St. Peter menutup bukunya,
menjengitkan alisnya, dan berkata,
"Maaf, saya tidak menemukan nama anda
tertulis dalam buku ini."
"Seberapa baru list anda?" tanya pria itu.
"Saya mendownloadnya setiap 10 menit
sekali," Jawab St. Peter, "Kenapa kamu
menanyakan itu?" "Sebenarnya saya
malu untuk mengakuinya, tapi saya
adalah tipe orang yang keras kepala. Di
saat detik-detik terakhir saya tahu saya
akan mati baru saya meminta
pengampunan dari Tuhan, jadi mungkin
nama saya belum sampai kepada anda.
"Yah ... sekitar 3 menit yang
lalu." jawab pria itu
Rumah Baru
Ketika keluarga Hadi pindah ke
rumah baru, seorang kerabat
yang berkunjung bertanya pada
Semi yang berusia lima tahun,
"Apa kamu suka rumah
barunya." "Bagus sekali rumah
ini!" katanya. "Aku punya kamar
sendiri, Miki punya kamar
sendiri, dan Jimi punya kamar
sendiri. Tapi kasihan Ibu, ia
masih sekamar dengan Ayah!”
Tiga Orang Sakti
"Saya lega mendengarnya," kata St.
Peter, "Tapi, sembari kita menunggu
update-tan datang, coba ceritakan kepada
saya perbuatan paling baik apa yang
pernah anda lakukan dalam hidup anda."
Pria itu berpikir sejenak dan berkata,
"Humm, suatu ketika saya lagi
berkendara di jalanan sepi dan melihat
segerombolan preman sedang
mengerumuni seorang perempuan.
Pelan-pelan saya dekati dan benarlah ada
sekitar 20 preman sedang menyiksa
perempuan yang malang ini. Penuh
kemarahan, saya keluar dari mobil,
mengambil tongkat besi, dan berjalan ke
arah pemimpin preman itu."
"Dia sangat besar, 190 meter tingginya,
dan beratnya mungkin 90 Kg, dengan
jaket kulit dan rantai besi dari hidung ke
kupingnya. Selagi saya berjalan ke arah si
pemimpin, para preman itu mengelilingi
saya dan berteriak kepada saya supaya
menyingkir atau saya yang akan jadi
korban selanjutnya."
"Jadi kemudian saya tarik rantai dari
muka si pemimpin itu dan memukulnya
dengan tongkat besi yang saya pegang.
Kemudian saya berbalik dan berteriak,
"Tinggalkan perempuan tak berdosa ini!
Dasar gerombolan orang gila, binatang!
Cepat pergi sebelum saya memberimu
pelajaran yang menyakitkan!" St. Peter,
benar-benar terkesan, berkata "Wow!
Kapan itu terjadi?"
Ada tiga orang sakti baru saja
duduk bersemedi di sebuah
pinggiran telaga. "Waduh ... aku
lupa membawa alas duduk," kata
orang sakti pertama. Dia lalu
pamit, melangkahkan kakinya di
atas air dan menyeberanginya
menuju tempat tinggal mereka di
seberang telaga.
Ketika orang sakti pertama
kembali, orang sakti kedua
berkata, "Aku lupa menjemur
bajuku, aku pergi dulu ya." Iapun
berjalan di atas air telaga dan
menyeberanginya dengan
mudah. Tentu saja kejadian ini
membuat orang sakti ketiga
berpikir bahwa kedua rekannya
ingin pamer, unjuk kebolehan di
depannya. Dia pun berkata, "Ah,
aku juga bisa, lihat saja!"
Dia lalu melangkahkan kakinya
di atas air telaga dan langsung
tenggelam. Orang sakti ketiga ini
berusaha berenang ketepi,
mencoba lagi berjalan di atas air
dan gagal lagi. Dia terus
mencoba dan mencoba sampai
kecapean sendiri. Orang sakti
kedua akhirnya berkata kepada
orang sakti pertama, "Sebaiknya
kita beritahu saja letak batubatunya."
/***
PUKAT * Maret - April 2008
Download