3 4 1 4 8 0 8 PUK AT Sarana Komunikasi GBI Mawar Saron Penanggung Jawab: Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA Wakil Penanggung Jawab: dr. Kartadjaya Yuwanda Pimpinan Umum: Pdm. Samuel Sahetapy Pimpinan Redaksi: Baren Antony Siagian S.Sos Penasehat Hukum: Hotma P.D Sitompoel, SH Ruhut Sitompoel, SH ( LBH Mawar Saron) Sekretaris Redaksi: Roma Silitonga Staff Redaksi: Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA Pdt. Paulus Warsito, MA Reza Agusta Irfansyah, SE Ak Roma Silitonga Koresponden: Tri Budiarjo SE, M.Th Pdt. DR. Jonathan Trisna Otong Darmawan dr. Sri Koneng Yenita T (PekanBaru) Artistik, Tata Letak Dan Cover: Reza Agusta Irfansyah, SE Ak Bank: Yayasan Mawar Saron A/C No.796.30.07.082.1 LippoBank Jatinegara Alamat Redaksi: Gedung Graha Mawar Saron Jl. Hybrida Timur Kelapa Gading Permai Jakarta - Utara Telp: (021) 4584-3455 Fax: (021) 4584-3454 email: [email protected] CONTENTS KEBENARAN Akan Nama Yesus sampai saat ini. Kematian adalah pasti, namun Alkitab menuliskan tentang kematian yang tidak dapat ditentukan kapan waktunya tiba. Buatlah kajian pribadi tentang ini. Dalam Galatia 6:7, Alkitab mengatakan: “Jangan sesat! Allah tidak Membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu Juga yang akan dituainya”. 14 Sebuah Potret Kesetiaan Kristen 18“SayaWanita sangat terpukul dan putus asa!” Sularmi berupaya menahan air mata yang tiba-tiba mengalir membentuk dua garis di wajahnya. Berkali-kali tawaran dari saudara untuk mengunjungi paranormal ditampik dengan halus, Sularmi tetap tidak mau menodai imannya kepada Gusti Yesus. Seorang perempuan muda cantik, akhirnya menjadi buta demi ke dua anaknya. Dimanakah Tuhan Yesus?? 51 Dari sudut pandang Alkitab, yang kompromi dengan nalar berpikir kita sebagai manusia, bahwa kekristenan (pengikut Kristus) sangatlah menyedihkan, menyakitkan. Baginya, segala tekanan, tindakan, ejekan, caci maki dikucilkan bahkan di bunuh adalah hal yang lumrah di hadapi. Namun dari sudut “Iman akan janji-janji Tuhan” tidak ada duanya di dunia ini. CONTENTS Selamat Jalan Om Ho, Pendiri GBI ..................... 06 Menjadi Orang Kristen Yang Otentik .................. 16 Hubungan remaja Dengan Orang tuanya ........... 20 Pendekatan Yang Wajar & Positif ..................... 21 Resiko Seorang Hamba Tuhan ......................... 25 Penculikan Orang Yang Tidak Cakap .................. 27 Ancaman Flu Burung ................................... 29 Carilah Dahulu Kerajaan Allah ......................... 35 Pukat hahahahah .................................................. 62 Redaksi Mawar Saron Menerima Sumbangan Tulisan-Tulisan berupa Kesaksian Dan Artikel-Artikel Rohani Yang Membangun Iman. Kirimkan ke Redaksi Mawar Saron Di Kantor Sekretariat GBI Mawar Saron Jl. Hybrida Timur Kelapa Gading Permai. Naskah Harap Diketik Rapi dan Sertakan Identitas Anda Yang Jelas. Setiap Naskah Yang Dikirim Akan Diseleksi Oleh Redaksi Dan Redaksi Berhak Untuk Memuat/Tidak Memuat Naskah Yang Dikirim Ke Redaksi PUKAT Informasikan Produk Dan Jasa Anda Di PUKAT Artistik, Tata Letak Dan Cover: Reza Agusta Irfansyah, SE Ak PUKAT * Maret - April 2008 Redaksi Majalah PUKAT 45843455 3 Redaksi Belajar Dari Kisah Pengorbanan Yesus B bahkan hidup sampai kapan pun jua. Oleh sebab itu, kita harusnya bersyukur memiliki Tuhan Yesus Kristus yang setia untuk mengasihi kita walaupun resiko yang harus tempuh dengan nyawa-Nya sendiri. Inilah makna kematiaanNya, bahwa Ia telah membebaskan kita dari belungu yang bernama dosa. Kita kembali ke pokok pembahasan Jumat Agung, yang menyatakan bahwa pada hari itu Yesus sang Juruslamat manusia harus menerima tragedi penyaliban diri-Nya hanya karena ingin menyelamatkan kita yang berdosa. Dia melakukan tanpa pamrih. Jika kita mau jujur Yesus adalah orang Mulia, yang seharusnya layak disebut Raja segala raja. 4. PengorbananNya Memberikan Kita berkat Dan hal yang terakhir adalah tragedi kematian diatas kayu salib itu memiliki makna bahwa pengorbanan yang dilakukan oleh Yesus Kristus bagi kita adalah berkat bagi kita semua, sebab diatas kutukan kayu Salib itu Yesus memberikan berkat yang sangat luar bisa bagi kita semua. Alkitab mencatat dalam Galatia 3 :13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”. S a la m R e d a k s i eberapa waktu yang lalu kita, umat yang percaya kepada Yesus Kristus baru saja merayakan hari yang paling bersejarah bagi seluruh umat manusia didunia tanpa terkecuali. Ya tepatnya, Jumat Agung atau layak disebut hari penyelamatan bagi seluruh umat manusia di dunia ini. Ada 4 hal yang Yesus perlihatkan dari pengorbananNya diatas Kayu Salib. Keempat hal itu adalah: 1. Penderitaan itu dipilihnya agar kita dipulihkan Yesus menerima berbagai caci-maki dari para ahli Taurat, bahkan murid-Nya sendiri, ikut berkhianat atas diri-Nya. Orang yang berkhianat itu bernama Yudas, murid yang sebenarnya sangat dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Sang penghianat itu tergiur hanya karena faktor ekonomi. Ya, tepatnya hanya karena beberapa keping uang perak, ia rela menjual gurunya kepada musuh-Nya itu. Hingga Yesus Kristus harus mengucurkan darah-Nya diatas kayu Salib. Namun dibalik kecuran darah Yesus, terselib makna bahwa kucuran darah Yesus itu telah menyembuhkan luka bagi banyak orang 2. P e n g o r b a n a n i t u m e m i l i k i m a k n a mengampuni. Tragedi penyaliban Yesus merupakan cara Ia mengampuni dosa kita. Alkitab mencatat dalam Galatia 6:14 yang berkata : “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.” 3. Pengorbanan-Nya itu Membebaskan Kita Karena siksaan diatas kayu Salib itu, Yesus pun akhirnya harus menghembuskan napasnya yang terakhir didunia ini. Tapi perlu kita ingat,kematiannya itu merupakan hanya simbol sesaat saja. Ya dalam arti lain, ia mati seperti wujud kematian seorang manusia biasa, karena pada hakekatnya Ia tidak mati. Ia 4 Mari mulai dari sekarang kita harus belajar dari keempat hal tersebut diatas, agar kita senantiasa mengucap syukur, bahwa lewat kisah penyaliban Yesus diatas kayu Salib, kita telah diselamatkanNya. Yang menjadi pertanyaan bagi kita semua, maukah kita mempergunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Karena kita seringkali mudah putus asa, apabila mendapatkan pencobaan. Tetapi begitu mudahnya kita melupakan Dia, apabila berkat itu datang menghampiri kita. Yakinlah bahwa apapun bentuknya, berkat maupun pencobaan itu datang atas seijin Dai yang Empunya kerajaan dan dunia ini. Yang harus diingat pula bahwa Ia tak pernah memberikan berkat dan pencobaan itu tak melebihi kemampuan hidup kita. Tragedi pengorbanan Yesus mengambarkan bahwa Ia sungguh-sungguh mengasihi kita semua tanpa terkecuali. Agar tak ada seorang pun yang percaya kepada-Nya binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal. Alkitab mencatat bahwa di dalam Dia ada kepastian yang bernama keselamatan yang sejati. Hanya didalam Yesus saja ada keselamatan. Sementara yang lainnya hanya ada kata mudah-mudahan dan kiranya Tuhan...... Inilah arti dari pengorbanan yang hakiki dari Tuhan kita, Yesus Kristus. Pada Kita Yohanes 14:6 Yesus berkata kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Baren AS)*** PUKAT * Maret - April 2008 S A U R A T Kepada Yth Redaksi Majalah Pukat Redaksi pa kabar Pak Redaksi Pukat! Kami bersyukur kepada Tuhan karena selama ini kami dapat memperoleh majalah Pukat di tempat kami. Terus terang kami sangat bersyukur dan berterimakasih karena melalui bacaan rohani ini kami banyak mendapatkan masukan dan berkat-berkat yang menguatkan iman kami di dalam Tuhan Yesus. erima kasih atas pujian dan usulan Sdri Elinda Astuti, kami akan perhatikan usulan anda. Oleh karena itu redaksi telah mengadakan beberapa perubahan, terhadap isi bidang redaksinya. Tetapi kami juga sangat mengharapkan masukan dari siapapun agar, kami bisa intropeksi diri terhadap kinerja kami. Sebab kritikan yang kami terima dari pembaca Majalah Pukat sangat berguna bagi peningkatan Majalah Pukat itu sendiri Doakannya biar Majalah PUKAT semakin maju. Kami sering kali mendapatkan majalah Pukat dari saudara/rekan sekerja lainnya. Baik dari jemaat Mawar Saron mupun dari jemaat bethel lainnya. Saya sebenarnya mau berlangganan Majalah Pukat ini setiap bulannya bagaimana cara berlangganannya, Ya kak? Tuhan memberkati! Dari Ranto di, Pamulang -----oOo----- Redaksi K ami sampaikan terima kasih atas kerinduan Saudara Ranto di Pamulang, untuk menjadikan Majalah Pukat sebagai Majalah yang tetap dibaca. Alangkah baiknya bila saudara datang ke Gereja Hibrida Timur Eks Mawar Saron Kelapa Gading, Jakarta Utara tiap ibadah kebaktian minggu Raya karena disana Majalah Pukat akan selalu dibagikan kepada seluruh jemaat yang datang pada hari hari itu. Majalah tersebut akan dibagaikan secara gratis tetapi didalam Majalah Pukat itu sendiri ada amplop yang bisa saudara isi uang sebagai pengganti biaya cetaknya. P E M B A A C A Jika saudara ingin dikirimkan tiap bulannya ke tempat tinggal saudara, maka saudara harus menstranfer uang ke no. rekening 796.30.07.082.1 a/n Yayasan Mawar Saron Bank Lippo Jatinegara dan jika saudara telah menstranfer uang tersebut, maka saudara kirimkan bukti transfer tersebut ke Faks (021) 45843455 dan alamat jelas saudara. Tuhan Yesus memberkati! __________________________________________ T -----oOo----Kepada Yth Redaksi Majalah Pukat A pa kabar Kak Redaksi Pukat! kami bersykur kepada Tuhan karena selama ini kami dapat memperoleh majalah Pukat di tempat kami. Terus terang kami sangat bersyukur dan berterimakasih karena melalui bacaan rohani ini kami banyak mendapatkan masukan dan berkat-berkat yang menguatkan iman kami di dalam Tuhan Yesus. Oleh karena itu ucapkan selamat melayani kepada seluruh staff redaksi, kiranya Tuhan akan membalas kebaikan yang kalian kerjakan. Tuhan memberkati! Dari Innes Thioren, Kalimanatan Barat Redaksi K ami sampaikan terima kasih atas kerinduan Saudari Tigor M di tempat, untuk menjadikan majalah Pukat sebagai majalah yang tetap dibaca oleh saudari Innes. Kami percaya apa yang kami kerjakan bukan karena kepintaran kami, tetapi itu semata-mata karena kemurahan Tuhan Yesus Kristus yang memakai kami sebagai sarana-Nya untuk mengabarkan kebenaran Firman Tuhan, lewat Majalah Pukat. Tuhan memberkati saudari dan keluarga. Syaloom Pengasuh Majalah PUKAT yang baik, ku senang sekali baca majalah rohani ini, abis artikel – artikelnya banyak sekali yang berisi tentang cerita firman Tuhan. Kalau bisa liputan dari gereja-gereja cabang dan liputan yang bernuansa kekristenan yang ada di luar gereja pun kalau bisa harus diliput. Dengan demikian kita bisa mengetahui segala kegiatan yang sedang terjadi. Terus maju Majalah PUKAT, Tuhan Yesus Memberkati. Elinda Astuti, Polugebang, Jak-Tim PUKAT * Maret - April 2008 5 Fokus SEL AMAT JAL AN “ OM HO” BAPAK ROHANI DAN PENDIRI GBI Om Ho telah kembali ke rumah Bapa, jenazah disemayamkan di GBI Eben Haezer, jalan Wahid Hasyim No 67, Jakarta Pusat. Kembali Kerumah Bapa, Usai Di Operasi Berdasarkan informasi yang didapat dari berbagai sumber, tokoh pendiri GBI yang sangat bersahaja dan sederhana, meninggal pada hari Selasa siang, (26/02) yang lalu, di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, seusai menjalani operasi. P emakaman tokoh yang sangat dikenal oleh seluruh lapisan umat kristiani dari berbagai denominasi gereja ini, dihadiri oleh ribuan umat kristiani yang datang dari berbagai kalangan. Termasuk Ketua Sinode GBI Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, para pendeta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Serta salah seorang perwakilan dari Churh Of God (COG), Cleveland, Tennesee, Amerika, yang diwakili oleh Pdt. Paul Walker didampingi oleh Pdt. Tommy Smith yang menjadi penterjemaahnya. Selain itu acara pelepasan jenazah, Om Ho juga dihadiri oleh seluruh siswa-siswi Seminari Bethel Indonesia, termasuk p a r a p e n g a j a r d a n r e k t o r, Pdt.DR.Erastus Sabdono. Tokoh Kristen yang sangat sederhana ini, kembali ke rumah Bapa pada hari Selasa siang tepatnya, pada tanggal 26 Februari seusai menjalani operasi pada hari Senin, (25/02) di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Setelah positif dinyatakan, bahwa 6 Penyakit yang dideritanya itu mulai dirasakan sejak tanggal 11 Juni 2007. Namun pada tangal 27 Juli 2007, kesehatannya mulai pulih kembali dan bisa beraktifitas di pastori gereja. Tetapi pada Kamis (21/02) kesehatannya mulai menurun, Om Ho pun kembali dirawat di RS Pondok Indah. Pada hari Senin (25/02), Om Ho harus menjalani operasi. Pada tanggal 26 Februari, tepatnya Selasa siang, Om Ho akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Ia kembali ke rumah Bapa untuk selama-lamanya. Tokoh kristiani yang sangat dikagumi oleh seluruh umat kristiani, bukan hanya di Indonesia saja, namun di Amerika pun beliau juga sangat dikenal, karena beliau adalah orang yang berjasa dalam membangun hubungan antara GBI dan Church Of God (COG) di Cleveland, Tennessee, USA (amalgamation), telah menghadap Sang Pencipta dengan senyuman manis yang tersungging dibibirnya. Disemayamkan Di GBI Wahid Hasyim Jenazah Bapak Rohani dan Pendiri GBI ini, disemayamkan di GBI Wahid Hasyim selama beberapa hari, sebelum dikuburkan di TPU Petamburan. Selama berada di Gereja yang terletak dijalan Wahid Hasyim, berbagai acara penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan, terus dilakukan, termasuk Ibadah malam penghiburan yang diadakan pada Jumat (29/02) pukul 19.00 WIB. Pembacaan Firman Tuhan disampaikan oleh, Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Persembahan Pujian dari BPH GBI ( Graha Bethel) PUKAT * Maret - April 2008 MA, Om Ho adalah orang yang sangat berjasa bagi kehidupannya, sebelum menjadi hamba Tuhan. Dialah orang yang menyekolahkan saya ke Korea dan menyediakan pakaian buatnya, karena pada saat akan dikirim ke Korea, dirinya hanya memiliki satu jaket/jas yang ia kenakan Om Ho Menghadap Bapa dengan dibadannya. Dan Meninggalkan Kesan Yang Sangat Luar Biasa. sekembalinya dari Korea, Dia Layak Untuk Disematkan Dengan Sebutan Om Ho-lah yang Pahlawan Iman, Bapak Rohani Dan Pendiri GBI, memberikan jemaatnya Ungkap Pdt.DR. Jacob Nahuway, MA untuk digembalakannya hingga saat ini. Selain itu Om Ho-lah orang yang memberkati Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, yang pernikahan dirinya. Pendeta Jacob juga menjabat ketua Sinode GBI. melanjutkan, dia juga merupakan guru Dalam khotbahnya yang bertema: yang telah mendidik dan mentransfer hal“Rahasia Kematian”, Pdt.DR.Jacob hal positip sehingga saya menjadi Nahuway, MA, mengungkapkan 3 seorang hamba Tuhan yang terdidik, dia hal yang harus diketahui oleh umat juga seorang yang memiliki visi dan Iman kristini berkaitan dengan rahasia yang besar, oleh sebab itu saya kematian itu. Ketiga hal itu adalah : menjadikannya sebagai bapak rohani bagi diri saya secara pribadi. 1. Kematian adalah pembuktian Allah atas setiap janji-janji-Nya, Selain itu yang tak bisa ia lupakan setiap bahwa Ia tak berdusta atas apa kali berjumpa dengan Om Ho, ia selalu yang diucapkannya itu menanyakan kesehatan dirinya. Ia selalu 2. Kematian bukan akhir dari menanyakan Jacob bagaimana segalanya kesehatanmu, dan selalu saya menjawab: 3. K e m a t i a n a d a l a h b e r i t a “Sehat Om” ucapnya menceritakan kebangkitan bagi orang yang kepada jemaat yang hadir disertai dengan percaya kepada-Nya. deraian air mata dari kedua bola matanya. 4. Kematian adalah cara yang tidak Sebelum mengakhiri khotbahnya, bisa dilakukan oleh manusia, kecuali TuhanYesus Kristus. dengan nada yang terbata-bata Pdt. Jacob Nahuway, kembali mengatakan, bahwa dirinya sangat kehilangan tokoh yang sangat berpengaruh bagi dirinya dan GBI secara keseluruhan. “Dia mati meninggalkan kesan yang sangat luar biasa. Dia layak untuk disematkan dengan sebutan Pahlawan Iman, Bapak Rohani dan Pendiri GBI. Sekali lagi kita telah kehilangan seorang tokoh yang sangat sederhana dan bersahaja. Dia adalah Om Ho seorang visioner yang banyak memberikan perubahan yang positif bagi umat kristiani, khususnya bagi GBI,” ujarnya dengan lirih Ibadah Pelepasan Di GBI Petamburan Keesokan harinya, tepatnya Sabtu (01/03) pukul 10.00 WIB, setelah dilepas dengan ibadah pelepasan di GBI Hawid Hasyim, jenasah Bapak rohani GBI diberangkatkan ke GBI Petamburan, Jakarta Pusat yang bersebelahan dengan sekolah Seminari Bethel Indonesia yang didirikannya bebarapa tahun yang lalu. Disambut Dengan Daun Pohon Palem Iring-iringan kendaraan yang menghantarkan jenazah pendiri GBI, terlihat sejauh hampir 1 Kilometer. Jenazah tiba di GBI Petamburan pada Diakhir khotbahnya, pendeta Jacob mengungkapkan keyakinannya bahwa, orang yang dikasihinya ini, telah kembali kepangkuan Bapa yang ada disurga. “Kita telah kehilangan salah seorang tokoh kristen yang sangat berjasa bagi keberadaan GBI, termasuk diri saya sendiri. Kita butuh orang seperti Dia yang sangat sederhana dan bersahaja. Dia tak butuh mobil, rumah mewah, apalagi bodyguard yang mengawalnya. Oleh karena itu secara pribadi saya sangat kehilangan Om Ho,” ujarnya dengan nada terbatabata. Lanjut, Pdt DR Jacob Nahuway, Saat-Saat Pelepasan Jenazah Alm. Om Ho PUKAT * Maret - April 2008 7 pukul 10.20 WIB dan disambut dengan barisan siswa-siswi SMU, SMK dan Seminari Bethel Indonesia Petamburan, termasuk para pengajar dan PdtDR.Erastus Sabdono, yang menjabat sebagai rektor. Mereka berdiri berjajar di pintu masuk menuju gereja GBI Petamburan, sepanjang kurang lebih 800 meter. Uniknya penyambutan yang dilakukan oleh para siswa-siswi sekolah tersebut, juga mempergunakan daun pohon Palem disertai dengan menyanyikan beberapa lagu puji-pujian. Tepat pukul 12.50WIB, seusai acara ibadah pelepasan di GBI Petamburan jenasah Pdt.DR.Ho Lukas Senduk dimakamkan, Di TPU Petamburan yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari sekolah Seminari Bethel Indonesia. Acara pemakaman jenazah Almarhum diiringi dengan lagu pujian yang berjudul: “Pertemuan di Udara” yang mengema di areal pemakaman. Seluruh Hidupnya Ia abdikan bagi Tuhan Menurut keterangan yang didapat dari putra sulung Almarhum, Steve Hosea Senduk, papi tidak pernah berhenti untuk menjadi pelayan Tuhan, walaupun kondisi kesehatannya dalam keadaan kurang sehat, ia tetap melayani-Nya. Almarhum selalu menyempatkan dirinya untuk menerima setiap undangan yang datang kepadanya, apalagi hal itu menyangkut bidang kerohanian. Ia juga tetap selalu menerima setiap tamu yang datang berkunjung ke rumah atau ke kantornya yang berlokasi di Seminari Bethel Indonesia, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut anaknya, Steve Hosea Senduk, Papinya selalu memberikan seluruh hidupnya untuk pelayanan. Bukan hanya 100%, tetapi 1000%. Dalam usianya yang terbilang lanjut, papi tetap melayani siapa pun yang datang kepadanya. Selain itu dalam hidupnya papi tak pernah mengeluh, 8 justru dia selalu mengajarkan kami anakanaknya untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Lanjut Steve, bukan hanya itu saja, papi juga orang yang sangat memperhatikan orang lain. Terlebih lagi bagi pelayanan maupun jemaatnya yang sakit. Ia selalu meluangkan waktunya untuk mengunjungi orang tersebut, baik ke rumah, atau pun membesuknya ke rumah sakit. “Saya sangat bangga memiliki seorang papi yang sangat setia untuk melayani Tuhan Yesus Kristus sampai akhir hayatnya, ia tetap setia dalam pelayananNya,” ujar Steve pada ibadah malam penghiburan di GBI Wahid Hasyim No 67. Sejarah Singkat Om Ho Pria yang seluruh hidupnya, ia dedikasikan untuk melayani Tuhan, lahir pada jaman penjajahan Belanda, tepatnya pada tanggal 4 Agustus 1917, di Ternate, Maluku. Pada umur 16 tahun, ia merantau ke Ambon dan di Ambonlah ia baru menjadi pengikut Kristus. Ia menerima baftisan Yesus pada tanggal 19 April 1935. Dan yang lebih dasyatnya lagi Om Ho mengalami baptisan Roh Kudus seminggu kemudian pada tanggal 26 April 1935. Kemudian pada tahun 1936 ia memutuskan untuk belajar di sekolah Alkitab Netherlands Indies Bible Institute (NIBI) dan tamat dari NIBI, Almarhum merintis jemaat di Banda Neira, Maluku. Beliau juga terpilih untuk menjabat sekretaris pimpinan pusat (Badan Penggurus Umum) GPdI. Pada tanggal 26 September 1940, Almarhum menikah dengan Helen Theska. Namun pada tahun 1992 sang istri terlebih dahulu menghadap Sang Pencipta. Almarhun meninggalkan 5 orang anak, yaitu : Hanna Hosiany Senduk, Steve Hosea Senduk, Inge Hosiany Senduk, Hadi Satyagraha dan Yosia Satyagraha. Pada tahun 1945-1946 Ia ditugaskan untuk menggembalakan jemaat GPdI di Tasikmalaya, Jawa Barat. Pada tahun 1950, Almarhum kembali ke Jakarta dan ditugaskan untuk menggembalakan jemaat di GPdI di Petamburan, Jakarta dan sampai akhir hayatnya Pahlawan Iman ini tetap aktif untuk menjadi pelayan Tuhan yang setia. Ia telah menyelesaikan tugas yang diberikan Tuhan Yesus Kristus, untuk memenangkan banyak jiwa, berhasil diselesaikannya dengan sempurna. Selamat Jalan “Om HO” Pahlawan Iman, Bapak Rohani dan Pendiri GBI, Kami percaya pada saat ini, Om Ho sudah berada di Rumah Bapa. BAS/*** Ungkapan Turut Berduka Cita Yang Berupa Karangan Bunga Dari Berbagai Simpatisan, Tampak Memenuhi Gedung Seminari Bethel Indonesia, Petamburan Jakarta Pusat PUKAT * Maret - April 2008 Sumber: Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia Fokus Pdt.DR. Jacob Nahuway, MA JUMAT AGUNG ADALAH PEMBUKTIAN BAHWA IA TELAH MENYERAHKAN DIRINYA dirayakan lebih semarak dari pada perayaan natal, karena Jumat Agung adalah awal dari penyelamatan Yesus, bagi umat manusia,” ucap Pdt Jacob dengan tegas. Tujuan Pengorbanan Yesus Perayaan ibadah Jumat Agung atau lebih dikenal dengan hari wafatnya Yesus Kristus, pada Jumat (21/03) yang lalu berjalan secara hikmat. Diperkirakan hampir seluruh gereja yang ada diberbagai pelosoh wilayah Indonesia dan dibelahan dunia lainnya, ikut merayakan hari yang bersejarah bagi umat manusia, khususnya bagi umat kristiani, yakni dimana Yesus Kristus mati untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Seperti yang dikhotbahkan oleh Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, pada ibadah pukul 09.00 WIB, bahwa Jumat Agung adalah pembuktian Ia (Yesus) telah menyerahkan diri-Nya, untuk menyelamatkan umat manusia. D Pengorbannya yang dilakukan oleh Yesus Kristus, lanjut Pdt.Jacob, memiliki tujuan agar membentuk satu kelompok orang yang percaya kepadaNya. Kelompok tersebut dikenal dengan nama gereja. Oleh sebab itu apa yang telah dilakukan Yesus, sudah seharusnya diikuti dengan kesadaran umat manusia, dalam bertingkah laku dengan sesama-Nya. Dan yang lebih penting lagi, kita harus mengetahui tentang arti sebuah panggilan. Walaupun harus menghadapi resiko yang sangat berat, seperti kematian. Untuk menguatkan hal tersebut, Pdt.Jacob, mengemukakan bahwa, umat Nasrani harus belajar seperti pelayanan yang dilakukan oleh Rasul Paulus dalam kitab Filipi 1:21 yang berkata: “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. “Oleh karena itu selagi masih ada waktu, mari kita pergunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya demi kemuliaan dan kebesaran nama Yesus alam khotbahnya yang terambil dari kitab Titus 2:11-15 Pdt.DR. Jacob Nahuway, MA, menyatakan bahwa perayaan Jumat Agung yang dirayakan oleh seluruh umat kristiani diseluruh dunia ini, mempunyai makna bahwa lewat perayaan Jumat Agung, menunjukkan bahwa Yesus sangat nyata untuk mengasihi umat manusia. Pembuktian itu Ia lakukan dengan menyerahkan diri-Nya diatas kayu salib sebagai tumbal dosa umat manusia. “Oleh sebab itu seharusnya perayaan Jumat Agung ini seharusnya dapat menyemangati ibadah kita. Dan seharusnya pula Jumat Agung ini 12 Pdt.DR.Jacob Nahuway Pada Saat Menyampaikan Firman Tuhan PUKAT * Maret - April 2008 Ribuan Jemaat GBI Mawar Saron Hadir Dalam Ibadah Jumat Agung (21/04) Kristus,” ujar Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara. 2. Kematian itu Sebagai Anugerah Kepada Manusia agar lepas Dari Ketergantungan Dosa 3 Hal Yang Berkaitan Dengan Kematian Yesus Hal yang kedua, lanjut Pdt.Jacob, Kematian itu sebagai anugerah Yesus kepada manusia, agar manusia lepas dari ketergantungan yang bernama dosa. Yesus mengambil konsekwensi yang tak ternilai harganya, yakni mati diatas kayu salib. Konsekwensi ini Ia lakukan demi menyelamatkan manusia dari dosanya. Rasul Paulus berkata dalam kitab Roma 7:24: “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”. Menurut Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, ada 3 hal yang berkaitan dengan kematian yang diperlihatkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus kepada manusia. Ketiga hal itu adalah: 1. Kematian itu Sebagai Anugrah Kepada Manusia Untuk Diselamatkan Menurut Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, kematian Yesus itu adalah anugrah kepada manusia, karena kematian diatas kayu salib itu adalah awal dari penyelamatan umat manusia. Dan tak ada seorang manusia pun yang dapat menyelamatkan dirinya. Ia ingin kematian-Nya diatas kayu salib dapat menghapus kutukan dosa. Oleh sebab itu kayu salib itu merupakan symbol kutuk bagi orang Yahudi pada saat itu. Hal itu dapat kita temui pada kitab Galatia 3:13 yang berkata: “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!”. “Yesus harus memilih Nyawa-Nya sebagai konsekwensi untuk sebuah penyelamatan dosa manusia,” ucap Pdt Jacob Nahuway, dihadapan ribuan jemaat yang hadir. PUKAT * Maret - April 2008 3. Kematian itu Sebagai Anugerah Allah Itu Nyata Dan Mengherankan Menurut Pdt.Jacob, hal yang terakhir kematian itu sebagai anugerah Allah itu nyata dan mengherankan. Dan tak ada seorang manusia pun yang ada dikolong langit ini yang bisa melakukan tersebut. Dalam kenyataannya, tak ada kesalahan yang di perbuat oleh Yesus, namun Dia rela berkorban demi penyelamatan umat manusia. Untuk itu kita harus hidup dalam kebenaran dan selalu mengandalkan kekuatan Tuhan saja. Dan kita harus melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita. Hal itu dapat kita temui pada kitab Amsal 3:11 yang berkata: “Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan Tuhan, dan janganlah engkau b o s a n a k a n p e r in g a ta n - N y a . ” Lanjutnya, kita harus senantiasa rajin berbuat baik, karena inilah ciri-ciri orang yang mempunyai Allah. Kitab Titus 2:14 berkata: “Yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik” (BAS)*** Pdt.DR.Jacob Nahuway Pada Saat Ibadah Jumat Agung 13 Ragam Dia." (1966). John Lennon setelah mengatakan bahwa the Beatles lebih terkenal dari Yesus Kristus, dibunuh oleh penggemarnya dengan 6 kali tembakan. TANCREDO NEVES (Presiden Brasil) Selama masa kampanye kepresidenannya, dia berkata bahwa jika ia mendapatkan 500,000 suara pemilih dari partainya, maka Tuhan pun tidak akan bisa menyingkirkan dia dari posisi kepresidenannya. Tancredo Neves memang berhasil mendapatkan suaranya, namun dia jatuh sakit sehari sebelum pelantikannya sebagai presiden, dan kemudian Meninggal. CAZUZA (komposer Brasil penganut bi-sexual, penyanyi dan penulis puisi) The Truth about His name "Jesus" (Kebenaran akan nama Yesus) A pakah anda tahu tentang fakta-fakta ini? Saya yakin anda belum mengetahuinya sampai saat ini. Kematian adalah pasti, namun Alkitab menuliskan tentang kematian yang tidak dapat ditentukan kapan waktunya tiba. Buatlah kajian pribadi tentang ini. Sangatlah menarik.. Bacalah sampai selesai. Dalam Galatia 6:7, Alkitab mengatakan: “Jangan sesat! Allah tidak Membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu Juga yang akan 14 dituainya”. Inilah fakta atas beberapa orang yang telah mengolok-olok Tuhan: JOHN LENNON (Penyanyi kelompok the Beatles) Beberapa tahun yang lalu, saat wawancara dengan sebuah majalah Amerika, John Lennon berkata: “Kekristenan akan berakhir, Dan akan menghilang”. Saya yakin hal itu tidak dapat diragukan lagi. Yesus sih lumayan, tapi tujuantujuan-Nya terlalu sederhana. Hari ini kami (the Beatles) lebih terkenal dari Selama show-nya di Canecio (Rio de Janeiro), ketika ia sedang Menghisap rokok, dia menghembuskan beberapa asap rokoknya ke udara dan berkata" "Tuhan, ini (asap rokok) untuk-Mu." Dia meninggal dalam keadaan yg sangat mengerikan karena AIDS pada Usia 32 tahun. Orang yang membuat TITANIC Setelah pembangunan kapal Titanic, seorang reporter bertanya seberapa amankah kapal Titanic tersebut. Dengan nada mengejek dia menjawab: " Tu h a n p u n t i d a k a k a n b i s a Menenggelamkannya. " Hasilnya: Saya rasa anda semua tahu apa yang terjadi dengan Titanic. MARILYN MONROE (Aktris) Dia dikunjungi oleh Billy Graham pada saat sebuah pertunjukan show. Billy Graham berkata bahwa Roh Tuhan telah mengutusnya untuk memberitakan Injil kepada Marilyn Monroe. PUKAT * Maret - April 2008 Setelah mendengarkan apa yang ingin disampaikan oleh Billy Graham, Dia berkata" "Saya tidak p e r l u Ye s u s - m u . " S e m i n g g u kemudian Marilyn Monroe ditemukan tewas di apartemennya. BON SCOTT (Penyanyi) Mantan vokalis AC/DC. Dalam salah satu lagu yg dinyanyikannya tahun 1979 berbunyi: "Jangan hentikan saya, saya akan terus turun, turun Ke jalan neraka." Pada tanggal 19 Februari 1980, Bon Scoot ditemukan tewas karena tersedak oleh muntahnya sendiri. CAMPINAS ( Tahun 2005 ) Di Campinas, Brasil, sekelompok sahabat yang mabuk pergi untuk Menjemput seorang temannya. Pada saat ibu anak tersebut mengantar anaknya ke mobil, dia sangat kuatir dengan kemabukan teman anaknya; sambil memegang tangan anaknya yang duduk di mobil dia berkata: "Anakku, pergilah bersama dengan Tuhan, dan kiranya Dia melindungimu. .." Anaknya menjawab: "Ya jika Tuhan mau duduk di bagasi, sebab di dalam Sini sudah penuh." Beberapa jam kemudian, ada berita/informasi yang mengabarkan bahwa anak-anak muda tersebut mengalami sebuah kecelakaan yang fatal, dan Semuanya tewas. Mobilnya bahkan tidak dapat dikenali lagi Jenisnya.., namun anehnya bagasi mobil tersebut utuh. Polisi berkata bahwa tidak mungkin bagasi mobil tersebut bisa utuh. Yang lebih mengejutkan mereka, di dalam bagasi tersebut ada 1 peti telur, namun tidak ada satu pun yang pecah. CHRISRTINE HEWITT (Jurnalis Jamaica & penghibur) Berkata bahwa Alkitab (Firman Tuhan) adalah buku terburuk yang pernah ditulis. Juni 2006, dia ditemukan tewas terbakar di motornya dan tak dapat dikenali lagi. Banyak orang-orang penting yang lupa bahwa tidak ada nama lain yang padaNya diberikan kuasa penuh selain nama Yesus. Banyak yang telah mati, namun hanya Yesus yang mati dan bangkit kembali, dan Dia tetap hidup selamanya. Mungkin jika artikel ini sebuah lelucon, anda sudah langsung mengirimkannya ke setiap orang. Apakah anda memiliki keberanian untuk mengirimkan email ini (tentang Yesus) kepada orang lain? Saya telah melakukan bagian saya, Yesus berkata, "Jika kamu menyangkal aku dihadapan manusia, maka juga akan menyangkal kamu di hadapan Bapa-Ku.” Kiriman: Brandonray/*** PUKAT * Maret - April 2008 15 Ragam Menjadi Orang Kristen Yang Otentik Apakah anda telah lama ingin tahu apakah artinya menjadi seorang Kristen. Apakah benar kehidupan diluar iman bisa merupakan kehidupan yang otentik hidup yang asli?. Dibawah ini adalah latihan untuk melihat karakter orang Kristen yang otentik, dan karakter ini seharusnya menjadi bagian hidup anda. Orang Kristen Yang Otentik Dapat Mempercayai B anyak orang yang pergi ke gereja mirip dengan orang Kristen pada umumnya, namun mereka kekurangan keaslian, keotentikan. Mereka tidak punya kehidupan, hubungan yang vital dengan Tuhannya, Yesus Kristus. Namun Yesus dalam perumpamaan gandum dan ilalang (Matius 13:2430) mengingatkan bahwa memfokuskan perhatian kita untuk memindahkan ilalang, atau yang disebut orang Kristen yang tidak asli/otentik, justru akan merusak keaslian kehidupan ke-Kristenan itu sendiri. Titik awal menjadi orang Kristen yang asli adalah dapat mempercayai Tuhan, dan dalam situasi yang sama menjadi orang yang dapat dipercaya oleh orang lainnya. Banyak kali kita sebagai yang menganut ke-Kristenan adalah orang 16 yang mudah kuatir. Namun kala hubungan kita bertumbuh dalam Tuhan, kita akan belajar bagaimana untuk mempercayai Tuhan. Kita belajar bagaimana untuk menyerahkan segala hal pada Tuhan melalui doa. Dan kita akan menemukan Dia itu dapat dipercaya untuk menjawab semua doa kita. Percaya tidaklah selalu menjadi hal yang mudah. Itu seperti kisah pria yang mendorong kereta dorong melintasi kabel tipis yang membentang air terjun Niagara. Penonton percaya pria ini dapat melakukan hal itu. Namun menjadi lain masalahnya untuk mereka jika harus menjadi sukarelawan yang merangkak dalam kereta dorong itu. Benar-benar mempercayai Tuhan artinya berani merangkak dalam kereta dorong itu. Saya pikir ketika kita pertama kali datang pada Tuhan maka hubungan kita dengan Tuhan begitu segar dan vital. Ini membuat kita menjadi mudah percaya pada Tuhan. Namun kita perlu untuk belajar bahwa hubungan kepercayaan yang sesungguhnya dengan Tuhan akan bertumbuh semakin kuat kala kita mengijinkan Roh Kudus untuk memainkan perannya dalam kehidupan kita, sepanjang kita memainkan peranan dalam kepercayaan. Salomo mengatakan dalam Amsal 3:56 : Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Ada bagian yang harus kita lakukan : Kita percaya pada Tuhan. Dan ada bagian yang Tuhan lakukan : Dia meluruskan dan mengarahkan langkah kita. Menyangkut mempercayai Tuhan adalah menjadi orang yang dipercayai sesamanya. Orang Kristen otentik yang asli tidak hanya mempercayai Tuhan, namun dia adalah seseorang yang layak untuk dipercayai orang percaya lainnya. Orang Kristen Otentik Adalah Transparan Jika anda telah lama ada di gereja, anda akan tahu ada orang-orang yang suka mengelak dan yang lainnya sungguhsungguh memperdaya. Dan ada lagi mereka yang suka menolak, mereka punya persoalan dalam kehidupan mereka dan hubungan mereka yang tidak pernah mereka akui atau mereka bereskan. Ini adalah jenis orang yang seringkali menjadi sumber perpecahan dan kebingungan dalam gereja. Menjadi Kristen otentik - asli adalam menjadi orang yang transparan. Apa yang anda lihat adalah apa yang anda dapatkan dari mereka. Mereka telah belajar melalui pengalaman yang keras bahwa kehidupan yang transparan lebih sering membawa mereka dalam sukacita dan kedamaian dalam kerajaan Tuhan, hingga mereka menjadi orang yang jujur tentang apa PUKAT * Maret - April 2008 yang terjadi dalam kehidupan mereka sendiri dan mereka juga menjadi jujur dalam masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan orang lain. Orang yang transparan mempelajari kebijaksanaan kehidupan sesuai permohonan Yohanes agar kita transparan dalam hubungan kita dengan Tuhan, dengan diri kita dan dengan orang lainnya. Dikatakan dalam 1 Yohanes 1:7-9: "Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”. Ya begitulah, kita hidup dalam pengakuan atas segala dosa kita, kita menemukan pengampunan atas segala dosa kita, dan kita berjalan dalam kebenaran dan terang dalam Tuhan dan dengan orang lainnya. Orang Kristen Otentik Adalah Orang Yang Jujur Menjadi orang yang suka mengatakan yang sebenarnya atau jujur tidak selalu mudah. Bahkan meski dia berjanji pada Tuhan bahwa dia akan pergi dengan Tuhan hingga ke penjara, bahkan hingga ajal datang, ketika Petrus dihadapkan pada ujian, dia menyangkal pernah mengenal Yesus (Lihat dalam Matius 26:35,69-75) Setiap dari kita sudah sampai pada batas dimana hati kita penuh dengan kepalsuan. Yeremia mengingatkan kita bahwa tidak ada yang lebih menipu selain dari hati kita. Dikatakan Yeremia 17:9 : "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah PUKAT * Maret - April 2008 membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Kita tidak dapat mengetahui bagaimana bentuk penipuan dalam hati kita kecuali Tuhan yang menyatakannya pada kita. Keadaan yang kontras antara orang Kristen otentik - asli dan orang Kristen gadungan tidak akan terlihat lebih jelas kecuali dalam area keadaan yang sesungguhnya. Orang Kristen yang otentik adalah orang yang jujur tentang siapa mereka sebelumnya dan siapa mereka saat ini. Satu hal yang menggusarkan hati Tuhan lebih dari yang lainnya, itu adalah suatu kepura-puraan. Kemarahan terbesar-Nya ditandai ketika Tuhan dijamu orang Farisi dan Saduki, yang berpura-pura menjadi pribadi yang bukanlah diri mereka yang sebenarnya. Mereka begitu sibuk mencoba menjadi sempurna hingga mereka lupa untuk menjadi seorang yang jujur. Paulus tidak pernah melupakan siapa dia dulunya. Lebih dari sekali peristiwa dimana Paulus menyatakan dirinya sebagai "kepala orang-orang berdosa" atau orang yang paling berdosa. Saya percaya satu keuntungan terbesar kesaksian mengatakan pada orang lain dimana keberadaan kita dan siapakah kita setelah menjadi pengikut Kristus itu yang menjaga orang Kristen untuk jujur tentang siapa mereka yang dulu dan siapa mereka yang ada sekarang ini. Menjadi orang jujur tentang siapa anda sebelum Tuhan Yesus datang dalam hidup anda, anda membuka jendela harapan untuk banyak teman anda yang masih berada ditempat ketika dulu anda berada. Menjadi orang yang jujur tentang dimana anda berada sekarang ini, anda sedang mendorong semangat orang lain untuk menjadi jujur tentang siapa mereka sesungguhnya. Tidak ada tempat untuk pembual diantara orang Kristen. Kita semua adalah orang berdosa yang diselamatkan hanya oleh anugerah Tuhan. Orang Kristen Yang Otentik Adalah Orang yang Bersyukur Di seluruh dunia, orang Amerika dikenal sebagai orang yang suka mengajukan komplain. Hanya sayanganya, tidak jarang para pelaku komplain adalah orang yang suka beribadah di gereja. Namun orang Kristen yang otentik asli adalah orang yang bersyukur, dan ini adalah kerinduan hati Tuhan bagi anda jika anda adalah seorang Kristen. Dikatakan dalam 1 Tesalonika 5:18 : “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”. Ada waktunya dimana anda harus menemukan kehendak Tuhan dalam masalah yang kompleks, namun tidak ada yang perlu anda temukan. Paulus membuat itu menjadi jelas bahwa ketika kita bersyukur dan berterima kasih, itu selalu menjadi kehendak Tuhan bagi kehidupan kita. Namun banyak kali kita melihat pada apa yang tidak kita miliki ketimbang pada apa yang kita miliki. Dan kita melihat pada apa yang salah ketimbang apa yang benar. Ada sesuatu tentang memberikan ucapan terima kasih yang membawa kita masuk ke hadirat Tuhan, yang mana mengapa Paulus mendorong kita untuk selalu menjadi orang yang tahu berterima kasih. Orang Kristen yang otentik asli diketahui dari ucapan syukur dan terima kasihnya. Ini adalah satu karakteristik yang membuat kehidupan mereka begitu menarik. Tanpa menghiraukan bagaimana keadaan yang akan terjadi dalam kehidupan orang Kristen yang suka mengucapkan syukur, dia dapat menemukan sesuatu yang dapat dijadikan ucapan syukur. Ingatlah Paulus dan Silas, dengan kedua kaki mereka yang terantai di penjara, menemukan sesuatu untuk dapat dijadikan ucapan syukur dan menyanyikan pujian pada Tuhan pada tengah malam. Itu adalah keinginan Tuhan untuk mereka lakukan, dan dengan melakukan hal itu maka mereka membuat semua pintu penjara terbuka. Orang Kristen yang otentik asli dapat selalu menemukan sesuatu untuk disyukuri. Jawaban.com/*** 17 Pustaka Sore itu, Pak Tri, begitu kami memanggilnya, memulai rangkaian pelayanan kami dengan mengunjungi beberapa jemaat. Hanya mengandalkan kemampuan kaki, kami menapaki jalanan desa yang mendaki. Beberapa kali anggota tim bercanda ria. Kadang-kadang kami juga berdecak kagum menyaksikan betapa indahnya petak-petak sawah yang menghampar di bawah kaki bukit. Ti d a k s a l a h j i k a l a u s e n i m a n mengatakan padi-padi yang mulai menguning itu bagaikan hamparan emas yang berkilau-kilau di terpa bias jingga mentari senja. Adalah seorang pensiunan yang sudah berkeliling ke hampir semua belahan benua di dunia, Mr. Siman. Sularmi, Sebuah Potret Kesetiaan Wanita Kristen P enampilannya sangat sederhana. Dengan potongan rambut sebahu dan postur tubuh yang hampir sempurna dan tidak terlalu tinggi layaknya kebanyakan perempuan Jawa. Garisgaris raut wajah oval menandakan bahwa dulu ketika masih remaja dia pasti termasuk kembang desa. Separo kaget, dia buru-buru memperbaiki posisi duduk ketika rombongan kami menjenguknya. Di atas hamparan sehelai tikar pandan, dia mengulurkan tangannya ke arah kami. Kunjungan singkat kami ke Jawa Tengah, Kabupaten Karang Anyar, adalah dalam rangka “membagi api transformasi” ke gereja-gereja di daerah. Ada kurang lebih 48 gereja 18 yang akan dikunjungi oleh rombongan kami. Dengan alasan efisiensi, tim yang terdiri dari 42 orang akhirnya dipecah dalam sebelas kelompok. Desa itu bernama Gembong, terletak di kecamatan Matesih, Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah. Sebuah gereja kecil secara resmi berdiri di sana. GKAA, begitulah nama denominasinya, adalah sebuah gereja yang digembalakan oleh seorang pendeta yang masih muda lulusan sebuah STT terkenal di Yogyakarta. Seorang pendeta muda bersahaja dengan dukungan finansial yang sangat terbatas, Tribowo Raharjo, S.Th. Ia adalah seorang pelayan idealis dan telah mengabdikan dirinya untuk menggembalakan jemaat Kristus di sebuah desa minus. Seorang yang hampir 70 tahun itu menjadi ketua rombongan. Entah beberapa kali dia terpaksa kami tuntun untuk melewati tangga-tangga rumah warga yang licin. Kemudian ada seorang ibu, Maria, namanya. Perempuan itu terpanggil menjadi seorang pendoa syafaat. Perempuan yang sangat peka akan suara dan tuntunan Tuhan. Ia tidak menikah dan baru pulih dari serangan stroke awal. Berkali-kali Wahyu, seorang gadis muda yang bekerja sebagai konsultan bahasa, memapah tubuh ringkuhnya. Wahyu Krisna adalah guru sekolah minggu yang memiliki hati lembut dan cekatan. Mereka bertiga adalah rekan satu tim dengan saya. Rumah itu khas Jawa Tengah dengan sebuah ruang tengah yang sangat luas. Di ruang itulah, Sularmi menyalami kami satu persatu. Kami akhirnya duduk melingkar dan memulai pembicaraan yang hangat dan santai. Hingga satu saat, saya harus mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan pastoral. Saya memang bekerja sebagai seorang konselor kristen dan telah menemui ribuan kasus keluarga yang rumit. Sularmi memulai kisah hidupnya dari pertemuan dengan sang suami yang kini bekerja di Jakarta. Menjadi tukang kayu di proyek-proyek bangunan di Kota Metropolitan memang banyak dilakoni oleh suami- PUKAT * Maret - April 2008 suami ketika masa bertani sedang “libur”. Bermula dari salah seorang kerabat mereka yang sakit dan akhirnya disembuhkan oleh karena doa seorang pelayan Kristus, akhirnya Sularmi percaya dan mengikut Kristus. Dia menikah dan memiliki rumah tangga yang bahagia. Sepertinya semua berjalan dengan baik-baik saja hingga satu hari Sularmi mengandung anak pertama. Setelah melahirkan dengan bantuan medis, akhirnya seorang anak lahir dengan selamat. Seorang bayi lakilaki yang menjadi kebanggaan keluarga. Tidak lama berselang setelah persalinan, Sularmi merasakan pusing. Dan entah kapan tepatnya, satu matanya mengabur. Beberapa hari kemudian dinyatakan oleh dokter bahwa satu matanya sudah buta total. Analisis dokter menjelaskan syaraf matanya sangat lemah, sehingga ketika mengalami kontraksi pada saat melahirkan, syaraf mata kiri Sularmi rusak. Dalam keadaan sangat tertekan, bebarapa usaha dilakukan untuk menyelamatkan penglihatan ibu muda ini, termasuk menjual sebagian besar sawah dan harta yang lain sebagai persiapan dana ke rumah sakit. Tetapi tetap saja semuanya tidak berhasil. Beberapa kali mereka mengunjungi dokter spesialis mata di Kota Solo dan yang akhirnya merujuk pasien ke Yogyakarta, tetapi semuanya tetap nihil. Satu mata Sularmi buta dan satunya lagi dinyatakan dalam status perawatan. Beberapa tahun berlalu, Sularmi akhirnya mengandung anak kedua. Ini adalah berita yang sangat menegangkan. Taruhan dari berita ini adalah keselamatan mata Sularmi yang tinggal satu. Jikalau jabang bayi dipertahankan, kemungkinan besar Sularmi akan buta secara total. Namun karena dorongan cinta dan tradisi yang menabukan aborsi, Sularmi akhirnya tetap memilih PUKAT * Maret - April 2008 mengandung dan akan melahirkan anak keduanya. Satu hari, lewat persalinan yang normal, lahirlah seorang anak perempuan. Anak kecil itu sangat cantik mirip dengan ibunya. Garis-garis wajah bayi mungil itu sangat mirip dengan ibunya. Beberapa hari setelah bersalin, Sularmi sangat bahagia karena ternyata sebelah matanya tetap berfungsi dengan baik. Setiap hari dia menatap mesra bayi mungilnya. Sepertinya semua akan berjalan dengan sangat baik, hingga satu hari. Sularmi mengalami pusing-pusing tepat seperti beberapa tahun lalu. Beberapa hari kemudian, seperti sebuah ledakan gunung berapi, berita Sularmi telah buta total cepat menyebar ke seantero desa. “Pagi itu,” kisah Sularmi, “saya bangun dan semuanya gelap!” Sebuah ketakutan yang selama ini menjadi bayang-bayang menjadi kenyataan. Dokter menyatakan bahwa Sularmi telah buta sama sekali. Dirundung duka dan tekanan yang sangat berat, hari-hari pertama menjadi orang buta karena melahirkan kedua anaknya, Sularmi sangat terpukul. Sularmi bagai seorang yang tidak punya gairah hidup. Semuanya seolah-olah sudah berakhir. Tidak ada pengharapan lagi selain mati. Ibu muda yang cantik ini kemudian menjadi seorang yang sangat murung. Pendiam dan hampir tidak berinteraksi dengan masyarakat. Hari, minggu, dan bulan silih berganti. Beberapa terapi yang dijalani tetap saja berbuah nihil. Mata Sularmi tidak dapat diselamatkan. Dia harus menjadi ibu bagi dua orang anak dalam kondisi buta. “Saya sangat terpukul dan putus asa!” Sularmi berupaya menahan air mata yang tiba-tiba mengalir membentuk dua garis di wajahnya. Berkali-kali tawaran dari saudara untuk mengunjungi paranormal ditampik dengan halus, Sularmi tetap tidak mau menodai imannya kepada Gusti Yesus. “Berkali-kali saudara datang dan menawarkan beberapa obat ramuan para dukun, tetapi semua saya tolak secara halus. Banyak dari antara saudara itu yang akhirnya marah dan kemudian tidak lagi peduli kepada saya,” tutur Sularmi di sela-sela isak tangis. Sampai di sini, saya merasakan suatu yang sangat menggetarkan hati. Seorang perempuan muda cantik, akhirnya menjadi buta demi ke dua anaknya. Sebuah pengorbanan yang sangat menggetarkan hati nurani. “Saya tahu bahwa banyak orang berdoa buat saya, termasuk bapak pendeta, tetapi saya sudah menerima apa adanya semua ini. Walaupun Gusti Yesus tidak memelekkan mata saya, saya akan tetap mengiring Dia,” katanya. Sekali lagi air mata Sularmi bergulir cepat di wajah ovalnya. “Saya mengerti sekarang, bahwa Gusti Yesus tahu ini yang terbaik buat saya dan anak-anak. Apapun yang terjadi ke depan, saya akan tetap percaya kepada-Nya,” kata Sularmi. Sularmi mengucapkan katakata yang seharusnya keluar dari mulut pendeta itu sebelum kami pamit pulang. Saya keluar dari rumah itu dengan hati yang gamang. Beberapa kali saya memastikan bahwa air mata saya tidak jatuh di depan orang lain. Sebuah potret kesetiaan kepada Kristus memancar dari kehidupan seorang Sularmi. Dengan tegas, seorang ibu muda rupawan itu memilih melahirkan anak-anaknya walau bertaruh dengan penglihatan. Ia menjadi sosok wanita Kristen yang tidak hanya mengharapkan mujizat sebagai pijakan iman percaya. Sularmi menjadi sosok wanita Kristen yang bahkan dengan terbuka mengungkap kelemahannya tanpa malu-malu ketika putus asa mendera. Sularmi tanpa sadar telah mengajari saya apa arti sebuah kesetiaan kepada Kristus. Kesetiaan yang tidak hanya terbatas kepada spektakulernya sebuah mujizat. Ia menjadi seorang wanita Kristen yang telah menerjemahkan dengan sangat tepat arti yang sebenarnya dari mengikut Yesus dan memikul salib. Oleh Joshua MS (pelayan Tuhan di GBI Buaran/berbagi Kisah, berbagi kasih) 19 Kiat Keluarga Hubungan Remaja Dengan Orang Tuanya 1. Yang kelihatan/yang nampak Orang tua sebetulnya adalah contoh atau model hidup bagi si anak, maksudnya anak-anak itu sebetulnya sejak kecil belum tahu yang namanya gaya berjalan, gaya bicara seperti apa, tetapi anak itu mengetahui bagaimana berjalan dan berbicara dari orang tua. 2. Yang tidak nampak D r. James Dobson, beliau adalah pakar konseling Kristen di Amerika Serikat yang dikenal dengan sindikat radionya Fokus on the Family pernah berujar bahwa, tidak ada jaminan bahwa orang tua yang baik akan menghasilkan anak yang baik. Maksudnya adalah akan ada kasus di mana anak-anak yang dibesarkan dalam rumah tangga yang solid, yang baik, yang mengasihi mereka, yang mendidik mereka dengan baik dan sehat juga akan memilih jalan yang keliru. Contoh cerita di Alkitab mengenai anak yang hilang. Anak-anak adalah produk langsung dari orang tua, anak-anak produk tidak langsung dari pendidikan atau sekolah, anakanak juga bukan produk langsung gereja tapi anak-anak produk langsung orang tua. Jadi kita harus mengakui bahwa dampak kehidupan orang tua dan cara orang tua membesarkan anak benar-benar besar sekali pada perkembangan anak remaja. Dampak yang terjadi antara orang tua pada anak, sehingga anak itu menjadi produk langsung dari orang tua: 20 Kalau marah-marah menjadi gaya ekspresi orang tua menghadapi stres, anak tanpa disadari akan mempelajari hal ini, anak akan mengadopsi cara menghadapi stres yakni dengan marahmarah, menggerutu. Misalnya lagi kalau si ibu menangis harus menutup pintu di kamar, tidak mau bertemu dengan ayah atau anak-anak, anak tanpa disadari juga akan mencontoh perilaku itu, yakni kalau lagi sedih, kalau lagi tertekan, mengurung diri di kamar sebab itulah yang mereka saksikan tatkala anak itu masih kecil. Hal yang perlu dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi anak-anak remajanya adalah: 1. O r a n g t u a h a r u s m e m i l i k i kehidupan yang konsisten. Anak-anak remaja menuntut bukti, anakanak remaja memasuki usia di mana mereka bersifat idealistik. Jadi anak-anak remaja ini membutuhkan kekonsistenan, bukan dalam perkataan tapi dalam hidup i t u s e n d i r i . Ta t k a l a a n a k - a n a k menemukan kontradiksi dalam keluarga, anak-anak itu akhirnya cenderung untuk membangkang, menolak nilai hidup orang tuanya. 2. Orang tua harus juga memberikan pengarahan. Orang tua harus bisa mengontrol anak, memantau perbuatan si anak. Anakanak remaja akan melihat orang tua sebagai pengarah hidup mereka. Mungkin anak menolak atau berontak, tapi kalau orang tua bisa memberikan kejelasan akan arah yang benar, si anak-anak remaja sedikit banyak tetap akan mempunyai pegangan bahwa inilah yang diharapkan oleh orang tuanya, inilah jalan yang benar, inilah yang seharusnya dia tempuh. Yang perlu dilakukan oleh remaja sendiri yaitu: 1. Menerima orang tua sebagai manusia yang tidak sempurna. 2. Menyadari bahwa orang tua acap kali mengambil tindakan yang tidak disukai oleh anak remaja karena ketakutan orang tua. Yang biasanya dinyatakan dengan melarang berbuat hal itu atau hal ini. Amsal 23:22-24 berkata: “Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua. Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian. Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia”. Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria dia yang melahirkan engkau." Ini adalah nasihat dari firman Tuhan, meski orang tua mungkin kurang benar tapi remaja bertanggung jawab untuk hidup benar sesuai dengan yang Tuhan sudah tunjukkan kepadanya. /*** PUKAT * Maret - April 2008 Pelita Hati “Berikan Aku minum”. Pendekatan semacam ini disebut pendekatan orang yang tak dikenal atau pendekatan seorang pejalan. Hanya dengan menggunakan pendekatan yang wajar seperti itu, Yesus dapat memenuhi kebutuhan perempuan ini yang paling dalam. Ia dapat memberi air hidup kepadanya. Dalam kitab perjanjian lama, hamba Abraham menggunakan pendekatan yang sama di tepi sebuah sumur. Hamba tersebut berkata kepada Ribka, “Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu” (Kej. 24:17). Pendekatan Yang Wajar Dan Positif D i satu negara ada pepatah berbunyi, “dengan satu tongkat orang dapat menggembalakan seratus ekor domba, tetapi untuk memimpin seratus orang dibutuhkan seratus tongkat”. Setiap orang berbeda. Bahkan dalam satu bangsa, suku atau keluarga, kita tidak dapat memperlakukan semua orang dengan cara yang sama. Apa yang berhasil di negara kita belum tentu berhasil di negara lain. Sebaliknya, apa yang efektif di negara lain belum tentu efektif di negara kita. Sering kali dalam melakukan pendekatan dengan seseorang kita harus menggunakan beberapa pendekatan yang berbeda. Bila kita berbicara tentang pendekatan dalam penginjilan pribadi, yang dimaksudkan adalah langkah yang harus diambil untuk membawa seseorang kepada Kristus. Bila demikian, mungkin kita bertanya, bagaimana saya dapat mengetahui bahwa untuk menghadapi orang tertentu saya harus menggunakan cara tertentu? Jawaban pertanyaan tersebut memang sulit. Seni dalam PUKAT * Maret - April 2008 melakukan pendekatan memang tidak sama dengan hitungan matematik yang serba eksak. Meskipun begitu kita harus berusaha terus sampai kita menemukan pendekatan yang tepat. Bila perlu, dalam batas-batas tertentu kita dapat menyesuaikan diri dengan obyek yang kita dekati. Namun yang penting, biarlah Roh Kudus memimpin kita. BERSIKAP WAJAR Bila kita ingin memenangkan jiwa-jiwa, kita perlu mengetahui pendekatan seperti apa yang dapat menolong kita untuk menceritakan kabar baik. Pertama, perkataan dan perbuatan kita hendaknya menjadi teladan yang hidup. Kedua, kita harus bersikap wajar dan mencari cara untuk menceritakan Kabar Baik kepada orang-orang dari sudut pandang yang dapat mereka mengerti. Mungkin kita belum mengunjungi banyak tempat di dunia ini. Namun, ke mana pun kita pergi, kita melihat bahwa banyak orang senang membantu sesamanya yang membutuhkan pertolongan. Bila kita memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melayani kita, sekalipun dalam masalah-masalah kecil, maka ia akan dengan senang hati mendengarkan kita. Di sanalah terbuka kesempatan untuk menceritakan kabar baik. Rasul Paulus menggunakan pendekatan yang wajar. Pada waktu ia berkunjung ke Athena, ia menjadi sangat sedih karena melihat seluruh kota itu penuh dengan berhala. Meskipun begitu, ia berusaha bersikap bijaksana dalam berbicara dengan orang-orang di sana. Ia berusaha Yesus mendekati seorang perempuan Samaria sebagai seorang yang tengah menempuh perjalanan dan membutuhkan pertolongan. Sekalipun perempuan itu seorang berdosa, ia bisa memberi bantuan yang besar bagi Yesus. Yesus tidak menganggap diri-Nya terlampau kudus sehingga tidak dapat ditolong oleh perempuan ini. Sebaliknya, Ia berkata, 21 berbicara dalam sudut pandang mereka. Ia mengatakan, “Hai orangorang Athena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya itulah yang kuberikan kepada kamu”. (Kis. 17:23). Dengan cara sederhana ini, yaitu berbicara mengenai sesuatu dalam hidup mereka, Paulus dapat menarik perhatian mereka. Sekalipun mereka itu penyembah berhala, ia dapat menyampaikan kabar baik itu dengan menggunakan penyembahan berhala mereka. Sebagai akibatnya, beberapa dari antara mereka mengikut dia dan percaya (Kis. 17:34). Nah, sekarang andaikata Rasul Paulus mengatakan, “Kalian orang berdosa, kalian pasti masuk ke neraka. Seorang penyembah berhala tidak mungkin akan melihat Allah”. Seandainya ia mengatakan begitu, pasti tanggapan orang akan lain. Mungkin tak akan ada seorang pun diantara mereka yang mau percaya terhadap pemberitaan Paulus. Coba pikirkanlah bagaimana seseorang menceritakan Yesus kepada kita. Apakah mereka menggunakan pendekatan yang wajar? Kita tidak akan dapat memenangkan orang kepada Kristus melalui pendekatan yang negatif. Kita harus mendatangi mereka dengan sikap yang positif, namun wajar. Beberapa tahun yang lalu Ben membawa pamannya ke suatu desa. Pamannya seorang pendeta. Ia buta. Saya masih ingat caranya mendekati penduduk desa itu. Penduduk desa tersebut punya kebiasaan mengorbankan binatang dengan harapan dewa-dewa mereka menyukai korban itu. Lalu paman saya menceritakan kepada mereka 22 bahwa korban binatang bukanlah sesuatu yang baru. Ia mengatakan bahwa Allah suka akan korban. Bahkan pada suatu waktu Ia memerintahkan kepada umat-Nya agar melakukan korban secara teratur. Mendengar semua itu, semua penduduk hanya berdiri dan menerima kata-kata paman saya dengan rasa gembira. Mereka belum pernah mendengar katakata seperti itu. Mereka biasa dengan pendekatan-pendekatan negatif. Namun, setelah itu paman saya menjelaskan bahwa pada suatu waktu Allah mengirim Anak-Nya Yesus Kristus sebagai korban. Ia menceritakan bagaimana Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Sejak saat itu hingga kini, Allah tidak lagi menghendaki korban-korban binatang. Yesus telah membayar semuanya itu. Kita hanya tinggal datang kepada-Nya dan berbicara, maka Iaakan mendengarkan kita. Paman saya yang buta itu menggunakan pendekatan positif terhadap suatu soal yang menarik perhatian semua orang dan ia berhasil menarik banyak di antara mereka datang kepada Kristus. Beberapa dari orang-orang tersebut sekarang sedang menyebarluaskan kabar baik tentang Kristus. JANGAN MENGHUKUM Allah tidak menghukum kita. Allah dapat dengan segera membinasakan Adam dan Hawa pada waktu mereka jatuh dalam dosa. Akan tetapi, Ia tidak melakukan hal itu. Sebaliknya Ia datang kepada mereka dan berkata, "Di manakah engkau?” (Kej. 3:9) Pada zaman Raja Daud, seluruh bumi ini penuh dengan dosa. Bangsa-bangsa menyembah berhala. Ada yang mengorbankan anak-anaknya sendiri dengan memasukkannya ke dalam api (Im. 18:21). Orang-orang Israel pun telah meninggalkan Allah mereka. Mereka sama seperti bangsa-bangsa lain. Sesungguhnya Raja Daud telah menuliskan hal ini, "Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik. Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak”. (Mzm. 14:1,3) Mungkin kita berpikir kalau Allah memandang dunia dan segala dosanya, tentu Ia akan menghukum kita dengan murka-Nya. Namun, kenyataan menunjukkan lain. Sebaliknya Ia berkata, "Marilah, baiklah kita berperkara! Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekali pun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba”. (Yes. 1:18) Allah meminta dengan sangat kepada manusia. Memang Ia membenci dosa, tetapi ia mengasihi orang-orang berdosa. Ketika Ia memandang dari surga, Ia tidak hanya melihat orangorang berdosa. Ia melihat orang-orang yang duduk dalam kegelapan, sehingga ia tidak dapat mengatakan lagi bahwa semuanya itu baik adanya. Sekalipun demikian, kita membaca bahwa Ia begitu mengasihi dunia ini sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal kepada kita. Ia tidak mau menghukum PUKAT * Maret - April 2008 d u n i a , m e l a i n k a n menyelamatkannya (Yoh. 3:16-17). Yesus tidak menghukum kita. Ini bukan tugas-Nya. Ketika Ia berbicara kepada perempuan Samaria, Ia tahu bahwa perempuan itu hidup dalam dosa. Yesus juga tahu bahwa menurut hukum, perempuan itu harus dilempari batu sampai mati. Namun, Ia mempunyai belas kasihan. Oleh sebab itu, Ia menawarkan air hidup yang kekal. Ia tahu bahwa air hidup ini akan menarik dia dekat kepada Allah dan menjauhkan dia dari berbuat dosa (Yoh. 4:10). Kita membaca dalam Alkitab kisah seorang perempuan yang dituduh melakukan perzinaan. Ada lebih dari dua saksi yang menuduhnya. Kalau melihat kasusnya, tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan dia dari hukuman dilempari batu sampai mati. Suaminya atau jeritan anakanaknya tak akan dapat menyelamatkannya. Tetapi Yesus ada. Ia berkata, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu”. (Yoh. 8:7) Tidak ada satu orang pun yang tanpa dosa, yang berhak melemparkan batu pertama kepada perempuan itu. Yesus-lah satu-satunya yang bisa melakukan hal itu. Tetapi ia berkata, "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang menghukum engkau?" Jawabnya, "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus, "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi”. (Yoh 8:10-11) Cobalah kita bayangkan bagaimana perempuan ini pulang ke rumahnya. Tentu ia bersukacita karena telah dibebaskan. Yesus dikirim bukan untuk menghukum, melainkan untuk memberi hidup kepada sekalian orang yang mau percaya kepada-Nya. Marilah kita mengikuti teladan Tuhan kita. Pekerjaan kita adalah memberikan kabar pengharapan kepada mereka yang telah terhukum oleh dosadosanya sendiri. Kita harus mendekati mereka dengan kasih-Nya, memandang m e r e k a s e b a g a i m a n a Ye s u s memandangnya. MENUNJUKKAN RASA HORMAT Tujuan memberikan contoh tentang bagaimana sikap hormat itu adalah agar penginjilan pribadi kita dapat mendatangkan hasil. Kita telah berbicara tentang pentingnya mengetahui bagaimana mendekati orang-orang yang umurnya atau kedudukannya berbeda dengan kita. Banyak contoh tentang hal ini terdapat dalam Alkitab. Lihatlah cara seorang gadis kecil Israel berbicara kepada nyonyanya. Ia mengatakan, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya” (2 Raj. 5:3). Pendekatan seperti itu sangat bijaksana. Karena ia masih sangat muda, menjadi budak dan tinggal di negeri asing, gadis itu hanya dapat menyarankan apa yang pada hematnya dapat menolong mereka. Ketika ia melakukan hal itu, ternyata hasilnya positif dan tuannya, Naaman mengikuti nasihatnya. Di samping itu, ketika nabi menyuruh Naaman pergi dan membasuh dirinya di Sungai Yordan, bisa saja ia mengambil keputusan yang salah. Karena kedudukannya yang tinggi itu, ia tidak mau membasuh dirinya dalam air yang kotor. Ia hendak kembali pulang tanpa menjalankan apa yang dipesankan nabi. Tetapi pegawaipegawainya mendekati dia dan berkata, “Bapa, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapa akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir” (2 Raj. 5:13). Pendekatan yang positif dan berhatihati itu membuat tuannya mau merendahkan diri dan masuk dalam sungai Yordan dengan airnya yang kotor. Akibatnya, Ia sembuh sama sekali. Di daerah saya ada banyak desa yang terbuka untuk Injil oleh karena pendekatan yang positif. Tetapi juga ada desa-desa yang masih tertutup karena pendekatan yang salah, sekalipun maksud pekerja-pekerja itu benar. Pada suatu hari, ada seorang datang kepada Raja Daud yang sedang duduk di atas takhtanya. Orang itu berkata, "Marilah kita pergi ke rumah Tuhan." Dan Raja Daud menjawab PUKAT * Maret - April 2008 23 dengan penuh sukacita, "Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku, mari kita pergi ke rumah Tuhan”. (Mzm. 122:1) Ini juga merupakan suatu pendekatan positif dari seorang yang sederhana kepada raja Israel. Adakalanya pendekatan yang benar itu berterus-terang dan keras. Tetapi kita harus merasa pasti bahwa kita senantiasa dipimpin oleh Roh Kudus. MENARUH PERHATIAN Dalam penginjilan pribadi, kita harus menaruh perhatian yang lebih besar terhadap kebutuhan orang-orang lain. Sebagai orang-orang yang diutus oleh Kristus, kita harus belajar berjalan di tempat Ia berjalan dan membiarkan hati kita tersentuh oleh kebutuhan-kebutuhan yang ada di sekitar kita. Mungkin kebutuhan manusia di tempat yang satu berbeda dengan kebutuhan di tempat yang lain. Tetapi pada dasarnya semua kebutuhan itu sama. Yesus diundang ke perjamuan kawin. Ia pergi dan karena Ia ada di pesta itu, maka ia dapat memenuhi kebutuhan yang ada. Andaikata Yesus menolak undangan itu, apa yang akan terjadi? Pertama, kesukaan perkawinan itu akan berubah menjadi kesedihan. Kedua, Ia akan kehilangan kesempatan untuk melakukan mukjizat, dan kita tidak akan mendengar pemeliharaan dan perhatian-Nya yang penuh kasih (Yoh. 2:11). Pada waktu seorang perempuan Sidon berseru kepada Yesus demi anak perempuannya y a n g d i r a s u k S e t a n , Ye s u s mendengar dan memenuhi kebutuhannya. Meskipun pelayanan Yesus dalam dunia ini terbatas pada wilayah Israel, namun ia tidak menolak atau pun acuh tak acuh terhadap seruan perempuan ini. Sungguh, Yesus menangis bersama orang yang menangis dan bersukacita bersama orang yang berbahagia. Kita telah diberikan tugas yang sama. 24 Pada tahun 1974, saya dan seorang diaken mengadakan perjalanan penginjilan dari kampung ke kampung. Kami mengundang orang-orang untuk datang ke kebaktian malam dan menceritakan kabar baik tentang Kristus kepada mereka. Di salah satu kampung kami menjumpai seorang perempuan yang baru ditinggal mati anaknya. Banyak orang datang menghiburnya. Kami menceritakan pengalaman Hawa ketika ia kehilangan anaknya, dan bagaimana Allah menghiburnya dengan memberikan seorang anak yang lain (Kej. 4:25). Juga kami bercerita tentang Raja Daud yang juga mengalami kedukaan dan bagaimana Allah telah menghiburnya. Hati kedua orang tua itu terbuka. Kami dapat melihatnya. Mereka kemudian meminta kami berdoa. Kami berdoa agar Allah menghibur mereka seperti Ia menghibur Hawa dan orangorang lain. Satu tahun kemudian, perempuan ini melahirkan seorang anak perempuan yang manis. Ia merasakan penghiburan Allah secara pribadi. Satu hal yang disesalkan oleh kedua orang tua ini ialah bahwa mereka tidak bertemu dengan Kristus sebelumnya. Oleh karena kami menaruh perhatian terhadap kebutuhan mereka, maka Allah dapat melakukan perkara-perkara yang indah dalam hidup mereka. Melalui kesaksian mereka, orang lain di desa itu menerima Kristus. Nah, sekarang tibalah saatnya kita mulai mempraktekkan apa yang telah kita pelajari dari kebenaran Allah. sumber: Sahabat Gembala, / Penulis : Joharis Seneng PUKAT * Maret - April 2008 Pelita Hati Resiko Seorang Hamba Tuhan B eberapa pekerjaan seperti penambang, penyelam atau prajurit perang merupakan pekerjaan yang beresiko tinggi. Semua orang tahu bahwa orang yang mempunyai pekerjaan seperti ini sedang meresikokan nyawa mereka. Dibandingkan dengan pekerjaan yang di atas, pekerjaan melayani Tuhan kelihatannya sama sekali tidak mengundang resiko. Seorang aktuaris atau penaksir yang bekerja untuk syarikat asuransi akan menempatkan pekerjaan hamba Tuhan sebagai pekerjaan yang paling rendah tingkat bahayanya. Namun pelayanan adalah pekerjaan yang paling berbahaya. Si Iblis sangat membenci pelayan yang dipenuhi Roh. Kebenciannya terhadap seorang hamba Tuhan tidak kalah dari kebenciannya terhadap Kristus sendiri. Sumber kebencian itu tidak sulit ditemukan. Seorang pelayan yang efektif, yang menyerupai Kristus adalah hal yang memalukan si Iblis, satu ancaman kepada kekuasaannya, satu tangkisan kuat bagi argumentasinya dan satu peringatan yang terus menerus akan kejatuhannya yang akan datang. Tidak heranlah ia sangat membenci PUKAT * Maret - April 2008 mereka. Iblis tahu bahwa kejatuhan seorang nabi Allah adalah kemenangan strategis bagi dia, jadi ia sama sekali tidak akan berhenti dari merencanakan jerat dan perangkap bagi para pelayan Tuhan. Iblis tidak terlalu berminat untuk langsung membunuh pelayan Tuhan, ia lebih memilih untuk menembakkan anak panah beracun yang hanya melumpuhkan sasarannya. Seorang pelayan yang tidak efektif dan loyo adalah iklan yang lebih baik bagi neraka ketimbang seorang baik yang telah mati. Jadi, bahaya seorang hamba Tuhan lebih bersifat rohani ketimbang jasmani, walaupun ada kalanya si musuh bekerja melalui kelemahan jasmaniah untuk menghancurkan jiwanya. Memang terdapat beberapa bahaya besar yang harus diwaspadai oleh para hamba Tuhan, yaitu bahaya cinta pada uang dan perempuan; tetapi bahaya yang paling mematikan jauh lebih halus dari kedua hal ini. Jadi marilah kita memusatkan perhatian pada hal-hal itu. Salah satu bahaya adalah seorang hamba Tuhan memikirkan dirinya sebagai anggota suatu kelas masyarakat yang memiliki hak-hak istimewa. Masyarakat "Kristen" condong meningkatkan bahaya ini dengan memberikan diskon dan perlakuan khusus kepada para hamba Tuhan. Gereja turut memperparah situasi dengan memberikan berbagai macam sebutan kehormatan kepada para hamba Tuhan. Sebagai orang yang menyandang nama Kristus sangatlah tidak pantas bagi seorang pelayan Kristus untuk secara tidak sadar menjadi anggota suatu kelas masyarakat yang diperlakukan dengan istimewa. Kristus datang untuk memberi, melayani, memberikan nyawa-Nya, dan Ia berkata kepada para murid-Nya, "Sebagaimana Bapa telah mengutus aku, aku mengutus engkau.” Seorang hamba Tuhan adalah pelayan Tuhan dan pelayan umat-Nya. Ia berada dalam bahaya moral yang besar saat ia melupakan hal ini. Satu lagi bahaya adalah saat melakukan pelayanan ia melakukannya dengan sikap acuh tidak acuh. Kebiasaan bisa saja membuat seseorang melakukan pelayanannya dengan tidak bersungguh-sungguh, sekalipun ia sedang melayani di altar Tuhan. Betapa mengerikan bagi seorang hamba Tuhan jika ia menjadi terbiasa dengan tugasnya, dan kehilangan rasa takjubnya. Saat ia terbiasa dengan halhal yang luar biasa, saat ia kehilangan rasa takut dan hormat waktu berada di hadirat Yang Maha Kudus. Dengan kata lain, sangatlah mengerikan saat ia menjadi sedikit bosan dengan Allah dan hal-hal surgawi. Jika ada yang meragukan bahwa hal ini bisa saja terjadi, biarlah ia membaca di Perjanjian Lama dan melihat bagaimana imam-imam Yahweh ada kalanya kehilangan rasa takjub akan misteri ilahi dan menjadi najis bahkan di saat mereka sedang menjalankan tugas-tugas kudusnya. Dan sejarah gereja menyingkapkan bagi kita bahwa kecenderungan untuk melakukan pelayanan dengan sikap yang acuh tidak acuh tidak hanya terjadi di Perjanjian Lama. Imam-imam dan pendeta-pendeta sekuler yang bekerja di rumah Allah demi "roti" masih dapat ditemukan di antara kita. Iblis akan terus memastikan bahwa orang-orang seperti ini akan terus ada karena mereka akan mendatangkan lebih 25 banyak kerusakan ketimbang satu pasukan besar kaum atheis. Terdapat juga bahaya di mana seorang hamba Tuhan secara tanpa sadar mengasingkan diri dari orang umum. Hal ini timbul akibat terbentuknya institusi Kekristenan. Hamba Tuhan secara eksklusif hanya bertemu dengan orang-orang religius. Orang-orang yang di saat bersama hamba Tuhan selalunya menampilkan sisi terbaik mereka. Di hadapan hamba Tuhan mereka menampilkan diri sebagai orang yang saleh dan bukan siapa mereka sebenarnya. Ini menciptakan satu dunia yang tidak riil di mana setiap orang di dalam dunia ini tidak menunjukkan siapa diri mereka yang sebenarnya, akan tetapi para pelayan Tuhan sudah begitu lama hidup di dunia palsu ini sehingga mereka tidak lagi tahu bagaimana membedakannya. Akibat dari hidup di dunia yang palsu ini sangat mematikan. Tidak ada lagi percakapan yang spontan dan terbuka, yang ada hanyalah "konsultasi", "rapat" atau "konferensi"; yang ada hanyalah "kasus" atau orang yang "bermasalah" yang harus ditangani. Relasi sederhana yang spontan dan rill hilang saat gereja diubah menjadi satu klinik religius. Roh Kudus tidak dapat bekerja di dalam lingkungan seperti itu, dan ini akan membawa kepada pengakhiran yang sangat berbahaya, karena tanpa Roh Kudus pekerjaan itu hanyalah bersifat kayu, jerami dan rumput. Selalu eksis bahaya di mana hamba Tuhan tidak lagi mempunyai simpati dan sikapnya menjadi abstrak dan akademis, ia mengasihi umat manusia tanpa mengasihi manusia. Kristus adalah kebalikan dari ini. Ia mengasihi bayi, pemungut cukai, pelacur dan orang sakit, Ia mengasihi mereka secara spontan dan secara pribadi. Kita yang mengakui sebagai pengikut-Nya harus melakukan hal yang sama. 26 Satu lagi resiko yang dihadapi para pelayan Tuhan adalah ia secara tidak sadar mengasihi ide-ide religius dan filsafat dan bukan orang-orang kudus dan pendosa-pendosa. Adalah sangat mungkin bagi seorang hamba Tuhan untuk memiliki perasaan bagi manusia yang terhilang sama seperti dengan perasaan yang dimiliki oleh seorang penyelidik alam terhadap serangga maupun hewan lain yang sedang dipelajarinya. Obyek-obyek itu adalah sesuatu untuk dipelajari, mungkin juga dibantu, tetapi bukan untuk ditangisi maupun sesuatu yang akan membuat kita menyerahkan nyawa kita. Saat hal ini terjadi maka khotbah yang disampaikan juga sulit dipahami dan lebih bersifat menonjolkan pengetahuan. Pengkhotbah itu akan berasumsi bahwa para pendengarnya sama seperti dia, sudah begitu akrab dengan sejarah, filsafat dan teologi. Ia akan berbicara mengenai buku-buku maupun penulispenulis yang sama sekali tidak dikenal oleh para Jemaat. Dan saat Jemaat memperlihatkan wajah yang bingung ia mengira itu adalah wajah kekaguman mereka akan kecemerlangan pemikirannya. Saya tidak mengerti mengapa orang-orang religius terus menerima, mendukung dan membayar orang-orang seperti ini. Hal ini hanya dapat saya masukkan ke dalam daftar panjang hal-hal yang tidak akan pernah saya pahami. Satu lagi jerat yang bahaya bagi para hamba Tuhan adalah ia dengan begitu santai menjalani kehidupannya. Saya tahu dengan menyatakan hal ini tidak akan membuat saya populer tetapi saya harap dengan menuliskannya, setidaknya dapat mempengaruhi mereka ke arah yang benar. Sangatlah mudah bagi seorang hamba Tuhan untuk menjadi seorang pemalas yang berwibawa, seorang parasit sosial dengan tanga terbuka dan wajah yang mengharapkan sesuatu. Bosnya tidak kelihatan, ia seringkali tidak perlu masuk kantor dan pulang pada jam tertentu, jadi ia dapat menjalani satu pola hidup yang nyaman yang memberinya banyak waktu untuk bermalas-malasan, bersenang-senang, tidur-tiduran dan menikmati hidupnya. Untuk menghindari hal ini, seorang hamba Tuhan harus secara sukarela memastikan ia bekerja keras sama seperti seorang petani, seorang mahasiswa atau seorang ilmuwan. Tidak ada hamba Tuhan yang mempunyai hak untuk hidup lebih santai dari pekerja-pekerja yang mendukung pelayanannya. Sekali lagi, kegunaan seorang hamba Tuhan dapat dengan serius dihambat oleh dua dosa yang sifatnya saling berlawanan terlalu fleksibel atau terlalu kaku. Di antara dua batu karang yang besar ini terdapat satu terusan yang dalam dan jernih, dan berbahagialah orang yang menemukannya. Para murid kembali kepada Yesus dengan semangat yang berapi-api dan berkata, "Bahkan roh-roh jahat tunduk kepada kami demi nama-Mu," dan Dia dengan cepat memperingatkan mereka tentang makhluk yang telah mengijinkan keberhasilan untuk membuatnya sombong, "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit." "Tapi bersukacitalah bukan karena rohroh tunduk kepada kamu; tetapi bersukacitalah karena nama kamu tertulis di surga.” Bahaya yang satu lagi tidak perlu dibicarakan secara panjang lebar. Setiap pelayan Tuhan tahu betapa sulitnya untuk tetap rohani saat pekerjaannya sepertinya tidak berhasil. Namun ia disyaratkan untuk bersukacita di dalam Tuhan apakah ia menilai sudah gagal atau meraih keberhasilan yang besar pada tahun itu. Bukanlah tujuan saya untuk menuduh atau menyepelekan siapapun tetapi hanya menunjukkan bahaya-bahaya yang ada. Semua dari kita merupakan obyek kebencian si Iblis, dan kita hanya akan selamat jika kita rela merendahkan diri dan menerima bantuan dari sesama, bahkan dari seorang yang lemah dan yang setiap hari berdiri di tengah ancaman bahaya yang besar seperti penulis ini. Oleh: A.W.Tozer /e-artikel PUKAT * Maret - April 2008 Konsultasi KORIDOR HUKUM Anda Bertanya (LBH Mawar Saron Menjawab) Pimpinan Hotma Sitompoel, SH Ruko Mitra Sunter Blok D No.9, Jl.Sunter Boulevard Raya, Jakarta 14350 Phone : (021)6517828, 6517838, Fax: (021)65305098 Hotma Sitompoel, SH PENCULIKAN ORANG YANG TIDAK CAKAP Pak Hotma, S aya mohon penjelasan atas kasus hukum yang baru saja saya alami. Ceritanya sebagai berikut. Saya adalah seorang Ibu Rumah Tangga dengan 4 anak. Suami saya menderita stroke 2 tahun terakhir ini, akibat sakit tersebut suami saya lumpuh dan tidak bisa bicara. Selama suami sakit, saya sendiri sebagai istri yang merawat suami saya dirumah. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari karena suami sudah tidak mampu mencari nafkah lagi, saya berjualan kue di pasar. Suatu hari saat saya pulang dari pasar, pembantu saya memberitahu bahwa suami saya di bawa pergi oleh kakak ipar saya yang merupakan abang suami saya dan sampai saat ini saya tidak pernah bertemu lagi dengan suami saya karena tidak diijinkan oleh abang ipar saya. Yang ingin saya tanyakan adalah: Bagaimana cara saya untuk mendapatkan hak saya atas suami saya menurut hukum ?. Apakah tindakan abang ipar saya yang membawa pergi suami saya yang dalam keadaan tidak berdaya karena tidak bisa bicara dan tidak bisa berjalan tersebut bisa di proses secara hukum ? Terimakasih atas jawabannya. Esti di Batu Tulis -----[oOo]----Jawaban: Ibu Esti, indakan Kakak Ipar Ibu tersebut secara hukum di sebut Penculikan, di mana Penculikan itu sendiri adalah suatu tindak pidana yang ketentuannya diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”), yaitu pasal 328 yang menyatakan: “....Barang siapa membawa pergi seseorang dari tempat kediamannya atau tempat tinggal sementaranya dengan maksud untuk menempatkan orang itu secara melawan hukum di bawah kekuasaannya atau kekuasaan orang lain. Atau untuk membuat dia dalam keadaan sengsara, karena penculikan diancam dengan pidana penjara maksimum dua belas tahun...” Terhadap tindakan penculikan, menurut ketentuan hukum harus memenuhi beberapa kategori atau unsur, yang apabila unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, maka suatu tidak dapat dikatakan sebagai tindak pidana penculikan. Unsur-unsur tersebut adalah adanya kesengajaan yang dapat disimpulkan dari kata “membawa pergi”. Kata T PUKAT * Maret - April 2008 “membawa pergi” dapat diartikan adanya pertentangan dengan kemauan korban, atau dengan kata lain, pelakulah yang menginginkan korban dibawa pergi atau sekiranya korban mengetahui maksud yang sebenarnya dari pelaku pasti bertentangan dengan kemaua korban. Unsur selanjutnya yang perlu ada dalam tindak pidana penculikan adalah maksud dari dibawanya korban oleh pelaku, yaitu untuk: a) Menempatkan korban secara melawan hukum di bawah kekuasaan pelaku atau kekuasaan orang lain; atau b) Membuat korban dalam keadaan sengsara. Dalam perkara yang Ibu hadapi dimana suami Ibu dalam keadaan cacat akibat stroke, maka suami Ibu menjadi tidak cakap hukum untuk menyatakan kemauannya sehingga harus diletakkan di bawah pengampuan. Pasal 433 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (“KUHPerd”), menyatakan: “....setiap orang dewasa, yang selalu berada dalam keadaan dungu, sakit otak, atau mata gelap harus ditaruh dibawah pengampuan. Pun jika ia kadang-kadang cakap mempergunakan pikirannya...” Selanjutnya Pasal 434 KUHPerd, menyatakan: “…..dalam hal yang satu dan yang lain, seorang suami atau isteri boleh minta pengampuan akan isteri atau suaminya ...” Dengan demikian Ibu sebagai isteri yang sah yang berhak minta pengampuan atas suaminya ke Pengadilan Negeri setempat sehingga punya hak mewakili suami ibu dalam melakukan perbuatan hukum. Oleh karena itu tindakan abang ipar Ibu dengan membawa pergi suami Ibu tanpa seijin Iibu sebagai seorang istri yang masih terikat dalam perkawinan yang sah bisa dikategorikan sebagai penculikan karena “bertentangan dengan kemauan si obyek (korban)” dalam hal ini kemauan suami bisa diwakili oleh Ibu. Saran saya dalam hal ini adalah ibu dapat mendatangi pihak abang ipar dan menanyakan alasan mengapa suami Ibu dibawa pergi begitu saja tanpa seijin Ibu dengan harapan permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Tetapi kalau penyelesaian secara kekeluargaan tidak ada titik temu, Ibu dapat menempuh prosedur hukum dengan melaporkan abang ipar Ibu ke kepolisian setempat dengan dugaan tindak pidana penculikan yang melanggar Pasal 328 KUHP. Demikian penjelasan dari saya. Terimakasih 27 Intermezo siapapun orang ini, dia berhasil P E N C U L I K A N B A Y I D E N G A N M O D U S mengambil anak gadis tersebut, membawanya ke kamar mandi, mencukur separuh kepalanya dan M E N C U K U R R A M B U T K O R B A N melepaskan pakaiannya hanya dalam waktu kira-kira kurang dari 10 menit. Hal mana membuat saya gelenggeleng kepala, hampir tidak dapat dipercaya. Jadi harap mengawasi anak/cucu anda ketika sedang berada di tempat terbuka seperti Mall Mall dimana akan sangat mudah terpisahkan secara tak sengaja. Dalam kasus diatas hanya dibutuhkan waktu yang sedemikian pendeknya untuk melaksanakan kejahatan itu. 5 menit lagi saja dan anak tersebut akan sudah lewat dari pintu dan hilang. H ati-hati bagi para orang tua yang memiliki anak-anak balita, karena akhir-akhir ini modus operandi penculikan anak dibawah umur sedang marakmaraknya terjadi hampir disetiap pelosok tanah air. Dari penculikan anak yang bermotifkan uang tebusan dan mempergunakan anak-anak korban penculikan itu untuk dijadikan pengemis, pengamen dan lain-lain. Namun baru-baru ini ditemukan modus operandi yang terbaru, dimana seorang ibu yang sedang berbelanja dengan anaknya, mengalami kejadian naas itu sedang melongok persediaan daging yang ada, dan sesaat kemudian berbalik dan menemukan bahwa anak perempuannya yang berumur 4 tahun tidak berada lagi ditempat/hilang. Sebut saja nama saya Santy pada saat itu kebetulan sedang berdiri disamping ibu tersebut, dan kemudian ibu tersebut memanggil manggil anaknya tetapi tanpa hasil. Santy kemudian meminta tolong kepada seorang pegawai Pusat 28 perbelanjaan itu untuk mengumumkan kehilangan anak tersebut melalui pengeras suara. Hal mana dilakukannya, dengan segera berjalan disamping saya kesebuah telepon yang tersedia dan mengumumkan bahwa semua pintu dan jalur keluar manapun supaya segera ditutup/dikunci dengan menyebutkan sebuah kode tertentu. Kemudian seluruh jalan keluar dengan segera ditutup. Hingga saat ini saya masih tidak habis pikir bagaimana mungkin ada orang yang segila ini, apalagi dapat melaksanakan hanya dalam hitungan menit saja. Kiranya lewat sudah harihari dimana anak-anak dapat berkeliaran kesana kemari dan paling sial yang akan terjadi adalah mereka mengganggu pengunjung lainnya saja. Si gadis kecil tersebut memang baik baik saja berkat karyawan yang sigap, perhatian dan tidak mau mengambil resiko. (Kiriman : Anna) Keseluruhannya ini hanya butuh waktu 3(tiga) menit sejak saya meminta untuk diumumkan. Mereka kemudian berhasil menemukan si anak kecil tersebut dalam keadaan terbius di salah satu ruang kamar mandi yang ada. Kepalanya sudah setengah dicukur, hanya mengenakan pakaian dalamnya saja, dan ada tas pakaian, sebuah pencukur (razor) dan sebuah wig dilantai disampingnya. Jadi PUKAT * Maret - April 2008 Kesehatan A N C A M A N P A N D E M I F L U B U R U N G D I D E P A N M A T A ? dr.Mulyadi Tedjapranata Jumlah kasus terduga flu burung yang dirawat intensif di Rumah Sakit Abdul Muluk Bandar Lampung sebanyak 11 kasus dimana 10 dari 11 pasien mempunyai hubungan keluarga dan berasal dari desa yang sama 10 pasien yang tersangka flu burung berasal dari lima keluarga dari desa Batuseluh Atas, Kelurahan Way Laga, Kecamatan Panjang.Bandar Lampung. S ejak ditemukannya cluster flu burung pertama di Indonesia 29 Juni 2005 yang menewaskan Iwan Siswara Rapei 38 tahun dan kedua anaknya Sabrina Nurul Azizah 8 tahun, dan anak bungsunya, Thalita Nurul Azizah, 1 tahun dimana ketiganya dalam pemeriksaan laboratorium serologis dan PCR (polimerase chain reaction) d i H o n g k o n g U n i v e r c i t y, Collaboration Laboratory dari WHO positif H5N1, maka Indonesia seharusnya mewaspadai dan melakukan upaya upaya pencegahan terhadap bahaya epidemic Flu Burung. Dimulailah babak baru, wabah baru yang namanya Human Avian Influenza atau flu burung. Flu burung adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Vi r u s y a n g t e r m a s u k f a m i l i Orthomyxoviridae ini ditularkan oleh unggas.Virus ini dapat berubah PUKAT * Maret - April 2008 bentuk dan sifat sehingga bisa menyebabkan epidemi atau pandemi flu burung. Saat ini, penyebab flu burung yang ada di Indonesia tergolong Highly Pathogenic Avian Influenza Virus (HPAI), strain H5N1, yang sangat mematikan. Perserikatan Bangsa bangsa (UN) memberikan pandangan bahwa strain virus H5N1 yang mematikan ini mampu melampaui jarak jauh dari Asia Tenggara dan Asia Utara sepanjang jalur terbang unggas air liar ke arah Timur Tengah Eropa, Asia Selatan dan Afrika. Kemampuan jarak jauh ini berpotensi memicu terjadinya pandemi global flu burung. Suatu kenyataan pahit dan sangat menyesakkan bahwa wabah flu burung (avian influenza/AI) terus merebak di Indonesia, terutama di pedesaan, ini terlihat dari kasus yang dirujuk ke beberapa Rumah Sakit berasal dari pedesaan dengan lingkungan yang kurang sehat. Total kasus confirmed H5N1 pada manusia di Indonesia tercatat 129 kasus dan telah menewaskan 105 orang, sehingga case fatality ratenya sekitar 81,4 %, sedangkan jumlah kasus di seluruh dunia 373 kasus yang menewaskan 236 orang. Apakah kasus yang ada di Indonesia kemungkinan masih akan bertambah? Karena kemungkinan kasus yang terungkap selama ini baru merupakan bagian kecil yang nampak, sehingga ancaman pandemi flu burung akan menjadi kenyataan. Beberapa ahli meyakini penularan AI antar manusia sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa kasus klaster walaupun transmisi yang terjadi masih sangat terbatas. Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkesan sangat hati-hati dalam mengkonfirmasikan adanya penularan antar manusia. Namun DepKes menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada penularan virus flu burung dari manusia ke manusia.Sebagai upaya untuk memutuskan mata rantai penularan Flu 29 teratas dengan 55 kasus dan 45 meninggal dengan angka kematian rata-rata 82 persen dibandingkan dengan angka kematian rata-rata dunia 68 persen. Awal tahun 2007 dari 4 kasus meninggal 3 orang, maka tidak diragukan lagi akan terjadi bencana Pandemi Flu Burung di masa depan . Pertanyaannya adalah kapan pandemi akan terjadi dan berapa besar dampaknya bagi rakyat bangsa dan Negara? burung, Menteri Kesehatan Dr Siti Fadillah Suparti meminta pemerintah daerah mengeluarkan regulasi untuk memusnakan unggas-unggas di pemukiman warga yang dicurigai sebagai penyebab terjadinya out break flu burung. Pertanyaannya apakah sudah demikian gawat penyebaran flu burung pada manusia di Indonesia? Pemerintah panik? Masyarakat resah dengan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam penanggulangan flu burung, terutama pemusnahan unggas dipemukiman. Masyarakat menggangap bahwa unggas peliharannya sebagai mata pencaharian tambahan dalam keadaan ekonomi yang buruk ini. Apakah memang sudah terjadi penularan manusia ke manusia ? Apa kerja Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan menghadapi Pandemi Influenza? Apa perlu dibentuk badan Otoritas Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza dengan kewenangan luas? Bagaimana hasil pembicaraan Presiden AS George W Bush dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 20 November 2006,di Bogor dalam penanggulangan lu burung ? 30 Amerika Serikat mempunyai Special Representative on Avian and Pandemic Influenza yang langsung ditunjuk oleh Presiden Bush untuk menanggulangi ancaman flu burung. Tahun 2006, pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sebesar 57,4 juta dolar AS bantuan dari pihak donor international maupun bilateral seluruhnya mencapai 35,4 juta dolar AS.dari bantuan uang hibah, sejumlah 14,6 juta dolar AS berasal dari pemerintah AS. Penggunaan dana bantuan tersebut apakah sudah tepat sasaran ? Dalam pertemuan Regional Meeting World Medical Association yang berlangsung akhir tahun 2006 di Tokyo Jepang, para pakar flu burung sudah mengindikasikan akan terjadinya ledakan kasus flu burung di Indonesia. Petinggi United Nations Food and Agricultural Organisation (FAO) Joseph Domenech menyatakan : “The human mortality rate from bird flu in Indonesia is the highest in the world and there will be more human cases if we do not focus more on containing the disease at source in anmals”. Langkah-langkah apa yang harus dikerjakan? Apakah kita masih menganggap enteng kasus flu burung yang merebak selama ini dengan kalimat “Ah kan hanya flu biasa, sakitnya orang miskin, jangankan masyarakat, tenaga kesehatanpun masih menganggap masalah flu burung bukan masalah prioritas, toh pemerintah hanya setengah hati dalam upaya menanggulangi Flu Burung”. Penanganan Flu Burung tidak bisa ditangani oleh sektor kesehatan sendiri, sektor pertanian dan Ta h u n 2 0 0 5 d i Indonesia ada 17 kasus confirmed flu burung dengan 11 orang meninggal, masih dibawah Vietnam dengan 61 kasus dan 19 orang meninggal, maka pada tahun 2006 Indonesia diurutan PUKAT * Maret - April 2008 peternakan sendiri, kita harus duduk bersama membicarakan sampai tuntas langkah langkah apa yang harus dilakukan. Pemerintah di Pusat, di daerah bahkan sampai ke rakyat kecil harus dilibatkan secara menyeluruh kalau tidak mau bangsa ini punah akibat wabah Influenza yang mendunia. Ingat Pandemi Influenza Spanyol tahun 1918-1919 yang membunuh 40-50 juta orang diberbagai belahan dunia dalam kurun waktu hanya 18 bulan yang disebabkan oleh virus influenza subtype H1N1. Pandemi Influenza Asia 1957 yang membunuh 2 juta orang yang disebabkan oleh virus influenza subtype H2N2, dan Hongkong Influenza tahun 1968 yang disebabkan oleh virus influenza subtype H3N2 dimana sekitar 1 juta orang meninggal. Masih banyak yang harus dikerjakan untuk bisa keluar dari bencana flu burung yang ada didepan mata kita. Penanggulangan flu burung tidak dapat dilakukan secara parsial dan instant. Pada presentasi yang disampaikan oleh Vivi Setiawaty dari Indonesias Center for Biomedical and Pharmaceutical Research and Development kasus anak wanita 16 tahun yang dilakukan pemeriksaan April 2007 ditemukan adanya avian influenza H5N1 dan flu strain H3N2 (seasonal flu), artinya ada dua jenis virus yang ditemukan pada anak tersebut (co-infection) dengan kemungkinan dapat terjadi genetic reaasortment yang berakibat adanya penularan dari manusia ke manusia yang sangat fatal. Oleh karena itu maka harus dilakukan Langkah-langkah sebagai berikut : 1. Harus ada Center of Crisis Flu Burung yang mempunyai perencanaan program, pengorganisasian yang PUKAT * Maret - April 2008 profesional, pelaksanaan serta pengaturan perunggasan serta koordinasi yang benar dan baik. 2. Dualisme kebijakan dalam penanganan flu burung antara Dep.Kes dan Dep.Pertanian harus diakhiri, karenannya perlu dibentuk jejaring yang mengikutsertakan semua komponen dalam pemerintahan dalam upaya penanggulangan, serta garis komando yang jelas dari pusat sampai ke daerah. 3. Pemantauan terhadap kasus flu burung pada manusia, pemantauan terhadap unggas yang terpapar flu burung secara terus menerus, melakukan vaksinasi terhadap unggas, melakukan ganti rugi yang pantas terhadap unggas yang akan dimusnakan, mengupayakan pembuatan vaksin untuk manusia Indonesia dan meningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap pandemi flu burung akan sangat membantu memutus mata rantai penularan flu burung sehingga kita bisa terhidar dari bencana Pandemi flu burung . 4. Perlu melibatkan pimpinan daerah (Otonomi daerah) Gubernur, Bupati, Wali Kota, Camat, Lurah sampai ke aparat desa serta LSM, swasta dan masyarakat. 5. A p a b i l a d i t e m u k a n u n g g a s terpapar AI H5N1 maka pilihan pahit adalah dengan melakukan stamping out pemusnaan unggas pada radius 1 Km, tanpa kompromi dan dilakukan secara konsisten. 6. Unggas yang sehat di pemukiman harus dikandangkan,di vaksinasi, tanahnya disemen agar kotoran mudah dibersihkan, disiram air dan desinfektan. Akan tetapi mungkinkah semua unsur yang ada di masyarakat termasuk Dewan Perwakilan Rakyat, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan masyarakat mempunyai sense of crisis dalam penanggulangan flu burung dan bergerak cepat agar tidak ada jatuh korban lagi? Pemusnahan unggas yang akan berdampak terhadap perekonomian rakyat merupakan pilihan yang pahit, namun harus. Penanggulangan flu burung harus dijadikan prioritas utama kalau tidak ingin flu burung menjadi bencana pandemi . dr. Mulyadi Tedjapranata/*** 31 SEPUTAR KEGIATAN GEMBALA SIDANG GBI MAWAR SARON PDT.DR.JACOB NAHUWAY, MA Tampak dalam gambar, Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA pada ibadah raya minggu, bertepatan dengan pengiriman 3 orang misionaris Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, saat menyampaikan Firman Tuhan Mendoakan 3 orang misionaris Pada Saat Menyampaikan Firman Mendoakan anak-anak sekolah minggu GBI Mawar Saron setiap minggu ke-4 Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA Pada Ibadah Jumat Agung Di GBI Mawar Saron 32 PUKAT * Maret - April 2008 SEPUTAR KEGIATAN GEMBALA SIDANG GBI MAWAR SARON PDT.DR.JACOB NAHUWAY, MA KKR Bersama Gabungan Gereja-gereja Se-Jakarta Selatan (29/03) Pada Saat Mendoakan Jemaat Yang Hadir Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA pada saat menyampaikan Firman Tuhan Di KKR Bersama Mendengarkan kesaksian dari salah seorang ibu yang disembuhkan Para Majelis GBI Mawar Saron yang turut serta meninjau lokasi SMP Mawar Saron Trans Lampung Foto Bersama dengan para guru dan murid-murid SMP Mawar Saron Trans Lampung Pdt.DR.Jacob Nahuway pada saat menyampaikan Firman Tuhan di Mataram (03-04/04) Mendoakan Jemaat PUKAT * Maret - April 2008 33 Konsultasi Manajemen, Perbankan Dan Keuangan Konsultasi Manajemen, Perbankan Dan Keuangan Pdp. Shirley Lasut, S.Th. Pdp. Shirley Lasut, S.Th. Konsultan Bidang Manajemen, Perbankan Dan Keuangan Bolehkah Orang Kristen Bermain Saham? B u Shirley, apa kabar? Saya harap baik-2, nama saya Tina dan saya mau tanya, apakah dibolehkan orang Kristen yang sudah bertobat, bermain jual beli saham. Bertentangan atau tidak dengan firman Tuhan. Terima kasih atas masukan ibu, Tuhan berkati ibu selalu. Dari: Tina -----oOo----Jawaban: S audari Tina, kabar saya baik-2 saja, terima kasih atas perhatiannya. Untuk pertanyaan yang anda ajukan memang banyak yang menanyakan hal yang sama, maka saya ingin ajak anda membaca firman Tuhan yang diambil dari Matius 25:14-30, agak panjang untuk dikutip sehingga saya akan mengutip satu ayat saja, yaitu: “Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu”. Dalam perikop perumpamaan tentang talenta, diberikan ilustrasi kepada kita bahwa Tuhan sudah memberikan kepada kita kemampuan untuk bekerja, Dia sudah menyediakan ladang untuk dikerjakan dan Dia sudah menyediakan alat untuk digunakan pekerja agar ladang dapat di olah, sehingga dapat menghasilkan. Jika kita tidak mengerjakannya, maka Tuhan akan marah bahkan menghukum. Setiap produk yang diciptakan sebuah perusahaan adalah seijin Tuhan, maka boleh saja anda mengerjakannya asalkan dengan cara yang berkenan di hadapan Tuhan. Sdri. Tina, maka saya akan sampaikan, koridor apa yang tidak boleh anda kerjakan, yaitu antara lain: 1. Anda bermain saham dengan tidak memperhitungkan kemampuan anda yang sebenarnya, sehingga anda kehilangan banyak modal. Dalam hal ini, anda berjudi dan tidak dapat menahan emosi 34 2. Jual beli saham dan berjudi, hanya dipisahkan oleh sebatas garis tipis, sehingga emosi anda mudah dipermainkan oleh mekanisme pasar tersebut 3. Jika anda di tawarkan oleh pihak tertentu, misalkan seorang marketing, yang bermaksud melakukan kegiatan transaksi jual beli saham tersebut, maka anda harus meneliti terlebih dahulu apakah yang bersangkutan benar-2 mampu, karena jika tidak, maka anda akan kehilangan banyak uang 4. Ada satu produk, yang dikenal sebagai “margin trading”, dimana anda hanya menyetor 10% dari total batas modal. Produk ini dapat menghasilkan keuntungan yang besar tetapi juga kehilangan uang yang sangat besar juga dalam waktu yang pendek, jika anda kurang menguasai pasar saham internasional. Maka saran saya buat sdri. Tina, jika ingin ber-jual-beli saham, lakukanlah dengan cara yang benar melalui jalur yang sah dan jujur, tanpa melibatkan emosi sehingga terhindar dari berjudi. Tuhan berkati anda. /*** PUKAT * Maret - April 2008 Realita CARILAH DAHULU KERAJAAN ALLAH A yat Firman Tuhan : Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. I Korintus 1:4-8 “Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu. Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karuniapun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus”. Ada banyak cara orang untuk mencari berkah/rejeki. Berkah dalam hal ini adalah karunia yang berasal dari “tuhan atau sesuatu yang dipercaya dapat memberi rejeki”, bisa berwujud fisik bisa juga PUKAT * Maret - April 2008 berbentuk keberuntungan, kemenangan dan lain sebagainya. Di Pulau Jawa khususnya wilayah kraton Solo maupun Jogyakarta, ada tradisi masyarakat yang sampai saat ini di laksanakan dan dipercaya yaitu pada saat selesai mencuci barang-barang keramat seperti kereta maupun barang barang lainnya, air cucian itu banyak diperebutkan untuk digunakan masyarakat, katanya ada berkah, sehingga mereka berebut mendapatkan berkat. Ada juga orang mencari berkat dengan cara bertapa di bawah pohon keramat, juga untuk mendapat berkat, apakah berkat rejeki yang melimpah bagi hidupnya maupun kehidupannya. Bagi orang kristen berkat yang terbesar adalah salib. Salib sangat berarti bagi orang Carilah Dahulu Kerajaan Allah Kristen, yang melambangkan bahwa beban dosanya telah diambil alih oleh Tuhan Yesus, sehingga dengan salib kita telah mati bersama-sama dengan kristus dan juga telah dibangkitkan bersama-sama dengan Dia. Menjadi pertanyaan, apa yang harus dikerjakan selanjutnya, jika kita telah diperbaharui dan diselamatkan didalam Dia. Ayat yang menjadi bahan penerang kita saat ini adalah dari Matius 6:33 “Carilah Kerajaan Allah dan Kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”. Ada 2 (dua) hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya terlebih dahulu dan semuanya akan ditambahkan kepadamu. Barangkali kita semua akan bertanya-tanya dimanakah kita mencari kerajaan Allah, sehingga perlu di cari Sebagai referensi, kita tidak perlu jauhjauh dalam hal mencari kerajaan Allah, kita tidak perlu ke tanah Palestina maupun Cina. Kita tidak perlu menuju 35 ke gunung Kawi, atau dibawah gunung Merapi untuk mencari kerajaan Allah. Kita juga tidak perlu ke sekolah khusus untuk mencari kerajaan Allah seperti kelompok Shaolin di dataran Tiongkok. Yang perlu kita siapkan adalah menata waktu kita agar waktu-waktu kita bisa disediakan untuk Tuhan, untuk mencari dan menggali firman Tuhan melalui Alkitab. Mungkin banyak orang merasa remeh aktivitas ini, dan mengatakan berdoa saja cukup. Bapak-bapak mungkin seringkali merasakan kenapa hidupnya selalu tidak mendapat berkah, langkahlangkahnya tidak selalu lurus. Ayat Alkitab yang kita baca bisa menjadi kekuatan, pertama-tama yang harus dikerjakan yaitu marilah kita mendalami Firman Tuhan pada awal kehidupan kita di kala kita membuka mata, itulah yang dimaksud dengan mencari Kerajaan Allah dan Kebenarannya. Firman Tuhan yang kita baca tersebut juga mengingatkan kita untuk mengawali hidup dengan Tuhan dan kebenaran-Nya. Barangkali merupakan kebiasaan kita semua bangun tidur tergesagesa, karena urusan dagang / urusan bisnis atau urusan dinas dan atau karena urusan olah raga, sehingga pada saat keluar rumah kita tergesa-gesa, sehingga lupa merenungkan firman Tuhan. Setelah sadar barulah dengan cara yang tergesa-gesa kita berdoa pagi. Firman Tuhan mengingatkan kita bukan hanya berdoa, melainkan ”Carilah Kerajaan Allah dan Kebenarannya”. Kelanjutan dari Ayat ini adalah maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu..” Sungguh indah firman ini. Tuhan 36 sangat mengingini kita mengenal Dia lebih baik lagi dengan membaca firmanNya. Banyak orang dengan canyak cara mencari Tuhan, ada dengan cara bertapa, ke tanah Palestina/Arab dan berilmu pada guru-guru yang memiliki kemampuan ilmu yang tinggi. Seorang Hamran Amri dan Yusuf Rony adalah seorang pencari Tuhan yang giat, akhirnya ketemu Tuhan dengan cara membaca Alkitab yang sebenarnya tujuan awal adalah mencari kelemahan Alkitab. Dari penjelasan sebelumnya, melalui firman Tuhan kita telah disegarkan kembali yang mengingatkan untuk mengawali kehidupan, yaitu pada waktu bangun tidur, pertama-tama dengan menggali firman Tuhan melalui membaca dan merenungkan dan menggali isi Alkitab Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah__ , Firman Tuhan tidak tertulis __Tetapi carilah kemudian Kerajaan Allah__. Dan dari sini kita akan belajar bagaimana mencari kerajaan Allah yang tersembunyi tersebut. Kita jangan memandang remeh membaca firman Tuhan karena yang dibaca itu-itu saja. Sebab melalui firman Tuhan yang di baca dari Alkitab, ROH KUDUS akan berbicara kepada kita tentang kerajaan Allah. Jangan dibayangkan bahwa suara Tuhan akan terdengar melalui pendengaran suara yang asing seperti yang dinyatakan orang, sebab dengan membaca firman Tuhan kita telah mempercayakan ROH KUDUS untuk menterjemahkan firman Tuhan itu kepada kita. Persoalannya maukah kita memulai / mengawali hidup dengan mendahului mencari Kerajaan Allah dengan membuka dan mendalami Alkitab, dan segalanya akan ditambahkan kepada kita sekalian, apakah itu rejeki, kesempatan dan lain sebagainya. Ini adalah janji Tuhan Yesus kepada kita semua jika kita bersedia membuka kehidupan kita bagi Dia. Ada moto iklan berita di sebuah televisi swasta yang tertulis: “Anda memberikan waktu, kami memberikan dunia”. Moto ini cukup bagus jika kita hanya ingin hidup terkungkung didalam lingkungan informasi. Artinya jika kita ingin memberikan waktu kita di depan layar televisi, kita akan menerima dunia. Moto ini mirip dengan godaan yang di tawarkan Iblis kepada Tuhan Yesus terdapat dalam Matius 4:9 “......dan berkatalah Iblis kepada Tuhan Yesus : Semua itu akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku”. Iblis menawarkan banyak hal sebagai jerat untuk kita saat ini. Mungkin saatnya kita merubah moto tersebut dengan: “Anda memberikan waktu bagi Tuhan, maka Ia pun membuka jalan bagi kita” Amin. (Sumber : Kesaksian Iman Kristen/Palu, 16 Mei 2006) PUKAT * Maret - April 2008 Tips Cara Mengatasi Gundah Gulana 1. Rileks. Ketika kita sedang gundah gulana, kondisi psikis kita berbeda dengan biasanya. Kondisi psikis ini akan mempengaruhi fisik. Beberapa orang akan meningkat tekanan darahnya. Ada juga yang mengalami capek dan kelelahan yang berkelanjutan, atau nafsu makan yang berkurang, tapi bisa juga nafsu makan akan bertambah semakin parah. 2. Hibur diri dengan kegiatan lain. Ingat, kita tidak bisa lari dari kenyataan. Maksudnya sih begini… Kadangkala karena gundah dan gulana membuat kita tidak bisa tidur karena selalu memikirkan masalahnya. Cobalah menghibur diri dan mengalihkan perhatian. Siapa tahu, nanti ide dan solusi bisa m u n c u l . Ta p i y a n g p e r l u diperhatikan, jangan mencari hiburan yang tidak - tidak alias tidak jelas halal haramnya.. Lebih baik carilah hiburan yang bermanfaat. PUKAT * Maret - April 2008 3. Curhat. Curhat memang bukan penyelesaian masalah. Tapi dengan curhat, ada beban jiwa yang, setidaknya, bisa dikurangi. Syukur-syukur saat kita curhat, yang kita curhati bisa membantu menyelesaikan masalah. 5. Kembalikan semua kepada Sang Pencipta. Ini senjata yang paling ampuh. Minta tolonglah kepada-Nya. Mungkin Dia akan memberi jalan keluar yang lain, atau tiba-tiba masalahnya selesai tanpa kita tahu solusinya. 4. Selesaikan masalahnya. Sebagai orang yang gentle, masalah tidak bisa dihindari begitu saja. Cara mengatasi masalah adalah dengan menghadapinya. Kita tidak bisa lari dari permasalahan. Masalah tersebut akan terus ada bila tidak diselesaikan. Sebenarnya ini bukan tips ya..? Tapi begitulah adanya. Lalu bagaimana cara menyelesaikan masalah? Dia tidak memberi cobaan kepada hamba-Nya melainkan sesuai dengan kemampuan hamba tersebut. Bisa jadi setelah ada cobaan ini, kita bisa menghadapi cobaan yang serupa. Belajarlah dari orang - orang yang mungkin pernah mengalaminya atau lebih tahu tentang suatu masalah. Tapi tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan cara yang sama. Nanti kita akan menemukan sebuah kesimpulan tentang hubungan sebab akibat, permasalahan, analisa dan pemecahannya. Tapi… Jangan langsung menyerah kemudian langsung menuju tips ke5… Usahanya dulu donk… Yang jelas, senantiasa berdoa agar selalu dilapangkan dan dilancarkan jalan kita agar tidak terjerumus ke dalam jurang kehancuran. (qyut)/*** 37 Intermezo Pdt.DR. Jacob Nahuway, MA: Kelompok Sel Harus Membuat Terobosan-terobosan Untuk Memenangkan Banyak Jiwa bagi sebuah bangunan. Karena itu kelompok sel, ungkap Pdt DR Jacob, keberadaan kelompok sel sangat membantu gereja dalam mengembalakan gembala-gembala, termasuk mengembangkan talenta bagi orang awam yang tidak mengenal Tuhan. Disalahgunakan Tujuan adanya pergantian nama dari Family Care menjadi kelompok sel bukan karena adanya suatu persoalan, tetapi murni karena nama kelompok sel lebih dahulu dikenal oleh Gereja Bethel Indonesia (GBI), atau dengan kata lain back to basic. Dengan adanya perubahan nama ini, kelompok sel diharapkan banyak mengeluarkan terobosan-terobasan yang bertujuan untuk memenangkan banyak jiwa-jiwa bagi gereja dan tentunya untuk mempermuliakan kebesaran nama Tuhan kita Yesus Kristus, ungkap Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, Pdt DR Jacob Nahuway, MA, Kamis (19/03) pukul 10.00 WIB, di Graha Mawar Saron, lantai 5 M enurut ayah 3 orang anak ini, pergantian nama dari Family Care ke Kelompok Sel harus diikuti dengan tindakan yang nyata. Oleh karena itu setiap pemimpin kelompok sel ditekankan untuk mengintensifkan setiap anggotanya, baik dalam hal pemahaman tentang Alkitab, cara berkhotbah, berdoa, bernyanyi dan yang lainnya. Dengan adanya keaktifan dari pemimpin dan anggotanya, diharapkan keberadaan kelompok sel mampu untuk menjadikan para anggotanya semakin terampil dalam berkhotbah, bernyanyi, paham tentang alkitab dan berdoa. Lanjut Pdt.Jacob, alasan pengunaan nama kelompok sel adalah kelompok 38 sel memiliki makna memecah-mecahkan diri, dengan berlandaskan satu tubuh yaitu satu tubuh Kristus. Pemecahan diri yang bernama kelompok sel ini bukan bertendensi negative tetapi bertujuan agar dapat menjangkau banyak jiwa-jiwa. Oleh sebab itulah maka setiap kelompok sel terdiri dari 12 orang anggota. Dan apabila jumlah anggotanya lebih dari 12 orang, maka alangkah baiknya mereka membentuk kelompok sel yang baru. Harus Dibuktikan Selain itu, lanjut Pdt.Jacob, keaktifan dan kesetiaan anggotanya didalam pelayanan kelompok sel maupun bergereja juga harus dibuktikan secara nyata agar keberadaan kelompok sel dapat menunjang bagi gereja. Kelompok sel itu diibaratkan sebuah pondasi yang kokoh Tetapi yang seringkali menjadi kendala didalam kelompok sel, lanjut Pdt.Jacob, kelompok sel sering dijadikan tempat untuk berjualan (bisnis) diantara anggotanya. Yang lebih memperihatinkannya, kelompok sel dijadikan sebagai tempat untuk bergosip ria atau menceritakan kekurangan orang lain. Akibatnya kelompok sel itu tidak dapat bertumbuh secara baik. Jangankan untuk menjangkau jiwa-jiwa yang ada disekitarnya, yang ada malah sebaliknya, banyak anggotanya yang keluar dari komunitas kelompok sel tersebut karena persoalan diatas. “Untuk itu sekali lagi saya menghimbau agar pemimpin kelompok sel dan anggotanya, harus mematuhi peraturan yang telah dibuat didalam kelompok sel itu sendiri. Dan untuk kedepannya, jangan ada yang berjualan dan bergosip ria/menceritakan kejelekan orang lain, karena hal ini dapat menimbulkan pertengkaran,” ujar Pdt Jacob Nahuway. Lanjut Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, ia juga mengingatkan kepada setiap pelayan Tuhan yang terlibat dalam pelayanan di GBI Mawar Saron, baik itu Pdt, Pdm maupun Pdp, diharuskan terlibat dalam kelompok sel, agar terlibat dalam memenangkan banyak jiwa-jiwa bagi gereja. (BAS)*** PUKAT * Maret - April 2008 Realita Alkitab Di Dalam Hati Mereka Tenaganya hampir terkuras habis ketika lampu-lampu nampak berkedip-kedip pada jendela-jendela di desa Gersang. Pada saat pria itu PUKAT * Maret - April 2008 berjalan semakin dekat, anjing-anjing menggonggongi dia. Tetapi pria itu sudah biasa menghadapi anjing-anjing penjaga; seandainya tidak, pasti sudah berkali-kali ia diserang. Ia mengetuk pintu rumah pertama yang didatanginya. Seorang pria muncul dipintu; tiga orang anak mengintip dari belakang punggungnya. "Selamat sore," sapa tuan rumah itu. "Silakan masuk, sudah mulai dingin diluar." "Selamat sore," Tetapi pria yang mengetuk pintu itu tidak segera masuk. "Pak, aku mencari tempat menginap. Aku bersedia membayar, juga untuk makananku. Dan aku pun menjual sebuah buku yang berisi cerita-cerita yang paling indah di seluruh dunia." Dengan tenang ia menunggu keputusan tuan rumah; ia tidak mau memaksa orang itu menerimanya. Tetapi biasanya, begitu orang memandang wajahnya, saat itu juga mereka merasa bahwa ia seorang yang dapat dipercaya. Doc: ISTIMEWA P olandia, abad ke-20. Matahari sudah mulai terbenam pada saat seorang pria dengan susah payah berjalan kaki lewat lorong yang becek menuju Desa Gersang. Wah, jelek sekali jalan-jalan di daerah Polandia Timur ini, katanya pada dirinya sendiri. Kalau aku tidak bertekad untuk membawa Alkitab kepada orang-orang yang belum mempunyainya, pasti aku tidak mau bepergian ke daerah yang terpencil seperti ini! Memang pria itu sudah biasa berjalan di jalan-jalan desa yang jelek. Umumnya ia tidak mengomel. Tetapi sudah bekerja keras sepanjang hari, kadang-kadang ia merasa sedikit jengkel. "Bagaimana, Marya?" tanya tuan rumah itu kepada istrinya. 39 Istrinya melangkah maju dan memperhatikan wajah pria yang masih berdiri di luar itu. "Nanti malam pasti dingin sekali," katanya. "Kami punya cukup makanan di sini dan cukup tempat tidur juga." Lalu ia kembali ke tungku perapian agar dapat mengurus masakannya. Maka pintu itu dibukakan lebih lebar. "Silakan masuk!" kata tuan rumah. "Kenalkan, namaku Antoni Kowalski." "Dan aku, Karl Olsen, penjual Alkitab," jawab tamu itu seraya berjabat tangan. "Di samping menjual, aku pun suka menyampaikan cerita di tempat aku menginap." Ketiga anak itu berdiri di sekeliling Karl Olsen pada saat ia duduk di dekat tungku perapian. Si Marya Kecil adalah anak sulung; namanya sama dengan nama ibunya. Ia tersenyum tersipu-sipu. "Cerita, Pak?" bujuknya. Ayahnya tertawa. "Si Marya tidak puas-puasnya mendengar cerita. Biarkan tamu kita memanaskan tangannya dulu, Nak!" Tidak lama kemudian Karl Olsen sudah merasa hangat dan nyaman. Maka dibukanya bungkusannya dan dikeluarkannya sebuah Alkitab. "Nah, ini dia, buku yang paling berharga di seluruh dunia. Kalian mau aku bacakan sebuah cerita, ya? Bagaimana kalau cerita ini, yang pernah dibawakan oleh Tuhan Yesus sendiri?" Sesudah makan, Karl Olsen mulai bercerita lagi. Pak Antoni dan Ibu Marya duduk sambil mendengarkan, bersama dengan si Marya Kecil dan si Yan dan si Zosia. Yang dibacakan ialah cerita-cerita tentang Yusuf, tentang Daud, tentang Raja Salomo yang membangun Bait Allah yang indah, tentang Nabi Daniel yang dijebloskan ke dalam gua singa. Sebelum ia menyampaikan tiap cerita baru, Karl membuka Alkitab pada pasalnya yang tepat. Sambil bercerita ia pun menyisipkan di sana sini dengan susunan kata persis seperti yang tertera di halaman Alkitab. Si Marya Kecil menarik napas panjang pada saat Karl Olsen menutup Alkitab. "Papa, beli buku itu, ya? Supaya setiap malam Papa dapat membacakan isinya," bujuknya. "Papa satu-satunya orang di desa Gersang yang dapat membaca," ia menjelaskan dengan bangga kepada tamu itu. Ayahnya mengerutkan dahinya. "Kita ini orang miskin, Nak. Tidak mampu membeli buku," katanya. Suara Karl Olsen lirih pada saat ia mengatakan, "Mereka yang tidak mempunyai buku ini memang miskin. Tetapi bagi mereka yang mempunyainya, buku ini lebih berharga daripada banyak harta." "Papa! Papa! Beli, ya, Papa!" si Marya terus membujuk. Akhirnya Antoni Kowalski membeli sebuah Alkitab, meski untuk orang seperti dia harganya terhitung cukup mahal. Ia meletakkan buku itu di tempat yang terhormat di dalam rumahnya. Selama dua hari Karl Olsen tetap menginap pada keluarga Kowakski. Ia berkenalan dengan penduduk lain di desa itu. Tetapi tidak ada seorang pun, di antara mereka yang mau membeli Alkitab. Kitab-kitab Perjanjian Baru, bahkan Kitab-Kitab Injil yang kecilkecil tidak ada satu pun yang laku. Karl kecewa. Tadinya ia berbesar hati karena pada malam yang pertama itu ia sudah menemui sebuah keluarga yang rela membeli Alkitab lengkap. Harapannya semula ialah, pasti ada juga orang-orang lain di desa Gersang yang mau membeli. Pada hari yang ketiga, Karl Olsen berangkat menuju desa-desa lain. Sambil berjalan kaki melewati lorong yang becek, ia terus berpikir, "Ah! Biarlah cuma sebuah Alkitab saja yang laku di desa Gersang. Tadinya tidak ada firman Allah sama sekali di sini. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi?" Kemudian datanglah musim salju di Polandia Timur. Matahari terbenam agak awal; kawanan serigala melolong di dalam kegelapan malam. Semua orang harus tetap tinggal di rumah. Pada malam-malam seperti itu Antoni Karl membuka Alkitabnya pada perumpamaan orang Samaria yang murah hati. "Kalian bagaikan orang Samaria terhadap diriku," katanya. "Dengan murah hati kalian sudah menerima aku, sehingga aku tidak kedinginan, dan aku selamat dari bahaya binatang buas yang mengintai dalam kegelapan malam." Tibalah waktu makan malam. Karl makan dengan lahapnya. Makanan itu sangat sederhana, tetapi disuguhkan dalam keadaan panas dan diberi bumbu menurut seleranya. 40 PUKAT * Maret - April 2008 Kowalski biasa membuka Alkitabnya serta membacakan cerita-cerita yang sudah diberi tanda oleh Karl Olsen. Ia pun membacakan ajaran-ajaran Tuhan Yesus, menurut daftar penunjuk ayat yang ditinggalkan oleh penjual Alkitab itu. Selama saat-saat pembacaan itu, Ibu Marya dengan si Marya Kecil serta Ya n d a n Z o s i a s u k a d u d u k mendengarkan. Kemudian mereka memperbincangkan apa yang sudah mereka dengar. Kadang-kadang ada juga tetangga yang turut mendengarkan. Seraya mengambil Alkitabnya, Pak Antoni suka mengatakan: "Coba dengarkan apa yang sudah kutemukan di dalam buku ini. Dengarkan baik-baik, dan berilah tanggapan." Lalu ia akan membacakan dengan suara keras, sedangkan tetanggatetangganya duduk termenung. Kemudian mereka memberi tanggapan dan memperbincangkan arti ayat-ayat tadi. Percakapan itu selalu berkisar pada hal-hal yang patut mereka terapkan dalam hidup mereka. "Mengapa aku harus mengampuni musuhku?" tanya seorang tetangga. "Apakah buku ini bermaksud, aku harus membantu seseorang memotong kayu, padahal ia sudah mencuri sebagian dari panen gandumku? Wah, tidak masuk akal!" Pak Antoni menggelengkan kepalanya. "Siapa tahu? Memang ini ajaran yang aneh." Lalu ia pun membuka sebuah ayat yang lain lagi. "Nah, ini: 'Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.'" Si Marya Kecil dan Yan ikut mendengarkan ayah mereka bertukar pikiran dengan tetanggatetangganya. Mereka saling berpandangan. Memang mereka tidak selalu memperlakukan temanteman sepermainan mereka seperti mereka kehendaki supaya teman- PUKAT * Maret - April 2008 Nah, justru fakta itu yang mulai mencemaskan hati kedua ratus orang Kristen baru di desa Gersang: Alkitab yang mereka miliki itu hanya ada satu. Mengapa kita juga tidak membelinya waktu Karl Olsen ada di sini dulu?" kata mereka dengan wajah sedih. "Bagaimana kalau Alkitab itu dicuri orang? Bagaimana kalau rumahmu kebakaran, Antoni?" teman itu memperlakukan mereka! Sulit mengatakan secara persis, kapan dan bagaimana perubahan ajaib itu mulai terjadi. "Seumpama ragi yang diadukan ke dalam tepung sampai khamir seluruhnya", demikian kata-kata Tuhan Yesus tentang firman Allah yang berkerja dengan tidak kentara dalam hati manusia. Demikianlah halnya di desa Gersang. Ajaran-ajaran Alkitab mulai mengubah cara hidup Antoni Kowalski serta keluarganya dan tetangga-tetangganya. Desa Gersang mulai bersemi secara rohani, dengan pikiran dan perbuatan yang bersifat murah hati. Pada suatu hari Pak Antoni dan Ibu Marya mengaku percaya kepada Tuhan Yesus dengan terang-terangan. Tak ketinggalan juga si Marya Kecil dan Yan. Zosia, si bungsu, masih terlalu kecil untuk menjadi anggota gereja, namun ia pun mengasihi Tuhan Yesus sebagai temannya yang terbaik. Lambat laun orang-orang lain di desa itu juga memihak Tuhan Yesus dan menggabungkan diri dengan umat Kristen. Pada suatu hari Pak Antoni dan Ibu Marya mulai menghitung: "Seratus sembilan puluh delapan, ... seratus sembilan puluh sembilan, ... dua ratus. Sudah ada dua ratus orang Kristen!" kata mereka. "Alangkah baiknya jika Karl Olsen dapat diberitahu, betapa besarnya perubahan di desa ini sebagai hal dari Alkitab yang pernah dijualnya!" "Aku sudah tahu sebagian dari Alkitab di luar kepala," kata si Marya Kecil. "Aku sudah hafal cerita tentang Tuhan Yesus bersama kanak-kanak itu, dan juga Mazmur pasal 100." "Dan aku pun sudah tahu di luar kepala cerita orang Samaria yang murah hati," kata si Yan dengan bangga. "Aku dapat menghafalkan seluruh cerita itu, tanpa kekeliruan sedikit pun." Ibu Marya tidak mau ketinggalan. "Hatiku sarat dengan ayat-ayat yang pendek yang telah kauhafal," katanya. "Tetapi satu pasal semuanya? Wah, aku belum sanggup!" Perkataan ibu Marya itu menimbulkan gagasan baru. "Kita harus menghafal seluruh Alkitab!" demikianlah keputusan kedua ratus orang Kriten itu. "Tiap bagian yang indah, tiap bagian yang penting, harus dapat diucapkan di luar kepala." Maka mereka membuat rencana bersama-sama. Mula-mula mereka mendaftarkan semua ayat dan pasal kesayangan mereka masing-masing, serta ajaran-ajaran Alkitab yang mereka anggap paling indah dan paling penting. Lalu setiap orang diberi tugas hafalan. Anak-anak kecil menghafal ayat-ayat pendek saja. Anak-anak yang lebih besar ditugasi menghafal cerita dan perumpamaan serta mazmur yang tidak terlalu sulit untuk diingat. Orangorang dewasa ditunjuk untuk menghafal bagian-bagian Alkitab yang paling rumit. Dengan rajin dan tekun mereka mulai menunaikan tugas mereka masing-masing. Kadang-kadang mereka berkumpul di rumah keluarga Kowalski. Seseorang akan mulai mengucapkan apa yang sudah dihafalkannya, misalnya dari Kitab Injil Lukas, pasal yang pertama. 41 menjualnya kepada tuan rumah di sini ... eh, siapa namanya? Tenaganya hampir terkuras habis ketika lampu-lampu nampak berkedip-kedip pada jendela-jendela di desa Gersang. Ia mengetuk pintu rumah pertama yang di datanginya. Dalam hati ia bertanya-tanya, apakah keluarga yang dulu itu masih tinggal di situ, dan apakah ketiga anak mereka masih sehat-sehat saja. Orang tadi akan terus menghafal sejauh bagiannya. Lalu orang yang berikutnya akan berdiri dan meneruskan tugas hafalannya. Pak Antoni memegang Alkitab di tangannya, agar ia dapat memperhatikan tiap kata yang diucapkan itu persis dengan yang tertulis di dalam firman Tuhan. Setiap malam hari selama musim salju itu, tidak lagi terasa waktunya lewat dengan amat panjang. Setiap orang Kristen di desa Gersang memanfaatkan waktunya dengan menghafalkan Alkitab. Banyak sekali bagian firman Allah yang sudah dapat diucapkan di luar kepala setelah musim salju itu lewat! Selama musim semi dan musim panas dan musim rontok, mereka semua sibuk mengusahakan gandum dan memotong kayu dan mengerjakan tugas-tugas yang lain. Tetapi setiap musim salju selama tahun-tahun yang berikutnya, mereka terus menambah perbendaharaan ayat dan pasal hafalan mereka. Matahari sudah terbenam pada saat Karl Olsen dengan susah payah berjalan kaki lewat lorong yang becek menuju desa Gersang lagi. Dulu aku pernah mampir di desa yang terpecil ini, demikianlah pikirnya. Waktu itu cuma sebuah Alkitab saja yang laku. Aku 42 Seorang gadis remaja membukakan pintu. Ia tertegun sejenak, lalu berlari ke dalam sambil memanggil ibunya, "Mama! Mama! Pak Karl Olsen datang kembali! Pak Karl Olsen!" Seluruh keluarga Kowalski keluar dan menyambut tamu mereka dengan penuh sukacita: Pak Antoni, Ibu Marya, Yan, Zosia, dan "si Marya Kecil", yang sekarang lebih tinggi daripada ibunya. Kabar kedatangan Karl Olsen itu dengan cepat-cepat disampaikan ke rumahrumah tetangga, dan mereka pun menyambut dia dengan girang. Karl haren sekali. Mengapa mereka semua menyongsong dia dengan seramah itu? Mengapa mereka masih mengingat namanya selama bertahun-tahun itu? Sedikit demi sedikit ia mendengar ceritanya. Pak Antoni mengeluarkan Alkitabnya, yang sudah hampir usang karena sudah terlalu sering dibuka-buka. Ibu Marya bercerita tentang dua ratus penduduk desa Gersang yang sudah menjadi pengikut Tuhan Yesus. Teman dan tetangga mereka sering memotong percakapannya dengan berita-berita yang lain, ... tetapi tidak seorang pun yang bercerita tentang tugas hafalan mereka. Rupanya mereka merasa itu urusan mereka sendiri, yang mungkin tidak begitu menarik untuk diceritakan kepada orang lain. Keesokan harinya, dengan senang hati penduduk desa Gersang berkumpul untuk berbakti bersama-sama dengan Karl Olsen. Dalam kebaktian itu, Karl bertanya: Adakah seseorang di sini yang dapat mengucapkan ayat kesayangannya?" Semua orang terdiam. Lalu Antoni Kowalski bertanya, "Ayat kesayangannya, Pak? Ataukah pasal kesayangannya?” Karl Olsen kaget. "Pasal! Adakah di sini seseorang yang sudah menghafal keseluruhan dari satu pasal di dalam Alkitab?" Lalu mereka bercerita kepadanya tentang kecemasan mereka dulu: Jangan-jangan Alkitab satusatunya milik mereka itu hilang! Mereka menjelaskan bagaimana mereka membagi-bagi tugas hafalan. "Hampir seluruh Alkitab itu telah kami hafalkan," kata mereka dengan bangga. "Dan kami sedang berusaha menghafalkan sisanya." Yan adalah orang pertama yang berdiri dan mulai mengucapkan ayat-ayat di luar kepala. Lalu Zosia, dan Marya, dan semua anak yang lain, ayat demi ayat, pasal demi pasal. Kaum dewasa pun mengucapkan beberapa ayat dan pasal kesayangan mereka. Seminggu lamanya Karl Olsen menetap bersama-sama dengan orangorang Kristen di desa Gersang. Desa itu jauh sekali dari tempat tinggal orangorang Kristen yang lain; banyak sekali pertanyaan mereka tentang saudarasaudara seiman mereka yang belum pernah mereka lihat! Dan mereka pun membeli Alkitab, Kitab Perjanjian Baru, dan Kitab-Kitab Injil sampai persediaan yang dibawa Karl Olsen itu habis semuanya. "Kami sudah mempunyai Alkitab di dalam hati kami," kata mereka. "Akan tetapi kami masing-masing hanya mempunyai sebagian saja. Padahal kami masingmasing memerlukan firman Allah yang lengkap." Semalam sebelum Karl Olsen hendak berangkat lagi dari desa Gersang, ia berbaring di tempat tidurnya. Demikianlah renungan hatinya: Sungguh firman Allah bekerja di dalam hati orang-orang di sini. Dari hanya satu Alkitab saja, ... lihatlah hasilnya! Oleh: Grace W. McGavran Sumber: Stories of the Book of Books Kiriman: Azallea Lesmana PUKAT * Maret - April 2008 Realita Mungkin mereka heran, mengapa selama ini mereka tidak dapat meraih kemenangan atas sifat-sifat mereka yang terlalu sering dikuasai perasaan seperti “telah dilukai kehormatannya,” “mudah tersinggung” dan hal yang hanya mementingkan diri sendiri seperti “ketamakan” dan “tidak berbelas kasihan” - sehingga mereka terus gagal untuk mengalami apa yang Tuhan janjikan, “kamu akan menjadi seperti sungai air kehidupan.” Ah, apa yang menyebabkannya tidak perlu dicari jauh-jauh. Mereka biasa melakukan “pemujaan berhala” secara rahasia, yaitu memuja dirinya sendiri di “kuil si aku”. Kepada-Nyalah mereka bertekuk lutut dan bersujud setiap hari. Pada dasarnya, mereka memuliakan Salib Kristus secara lahiriah, tetapi dalam hati ada allah lain yang mereka sembah. Salib dan Si Aku G ereja di dunia ini penuh dengan profesor-profesor Kristen, para pendeta, guruguru Sekolah Minggu, pekerjapekerja Tuhan, para penginjil dan Misionari. Mereka memiliki karuniakarunia Roh secara nyata dan membawa berkat bagi banyak orang. Tetapi apabila “dilihat lebih dekat” maka banyak di antara mereka yang penuh dengan si aku. Mungkin mereka telah rela “meninggalkan semuanya” demi Kristus, bersedia mengorbankan nyawa mereka seperti murid-murid pertama, tetapi di dalam lubuk hati mereka yang tersembunyi kuasa kegelapan si aku bercokol. PUKAT * Maret - April 2008 Mereka menjunjung tinggi si aku yang mereka kasihi, manjakan, serta menimang-nimangnya. Secara lahiriah mereka tahu Salib sebagai pengganti hukuman dosa karena kematian Sang Penebus, dan bahwa hal itu merupakan “pekerjaan Kristus yang telah genap.” Tetapi mengenai rahasia Salib dan maknanya yang sedalam-dalamnya, mereka tidak mengerti apalagi dalam hal menerapkannya dalam kehidupan rohani mereka sendiri. “Jika Kristus belum mengerjakan suatu penyaliban dalam diri Saudara yang akan memisahkan Saudara dari pemujaan si aku dan mempersatukan Saudara dengan Allah di dalam persekutuan kasih-Nya; maka seribu suasana surga sekalipun tidak dapat memberi damai bagi Saudara” (F.J. Huegel dalam bukunya Salib Kristus). Dia pemburu senang, santai dan riang Si aku, pengkhianat utama terhadap diriku, Temanku yang paling tidak setia - Mengangkat beban beratku Mematahkan belengguku. Syukur, lepas dan bebaslah aku. Pada saat si aku ini hampir menjadi yang maha kuasa, dan berhasil menunrunkan El Shaddai dari takhta hati manusia serta melucuti-Nya, bagaimanakah tindakan Allah? Memang, Ia sama sekali tidak merasa heran. Tetapi bagaimana cara 43 mengatasi peristiwa yang paling menyedihkan ini? Bagaimana cara melepaskan manusia dari kegila-gilaan si aku yang kotor dan palsu ini? Allah tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada manusia. Puncak kemuliaanNya terletak pada kesetiaan manusia untuk memyembah-Nya tanpa p a k s a a n . Ti d a k m u n g k i n I a membiarkan kehendak-Nya sendiri gagal, karena di situlah terletak kemuliaan dan hikmat-Nya. Bahwa sesungguhnya, “Salib itu adalah kuasa dan hikmat Allah.” Golgota adalah kapak Allah yang tersedia di akar pohon yang pertama. Adam pertama ditumbangkan dan Adam kedua dinaikkan di atas takhta. Yesus datang sebagai kepala yang baru dari keluarga yang baru pula. Ia datang dengan kerelaan-Nya, di dalam rupa manusia yang penuh dosa (namun Dia tidak berdosa). Dengan tali kasih-Nya Ia mengikat kita dengan diri-Nya sendiri, lalu membawa kita ke jurang maut yang paling dalam, dengan tujuan untuk membebaskan kita dari hukuman dosa serta mengarahkan kita agar memilih kehendak Allah dan bukan kehendak si aku. Supaya Ia dapat melepaskan kita dari si aku yang penuh dosa itu, Yesus Kristus telah rela memilih untuk mati, mati karena dosa kita, mati sebagai pengganti kita, bahkan Ia telah menjalankan kematian kita sendiri - agar kita dapat dibebaskan dari si aku yang penuh dosa itu. seekor ular dan bukan sekuntum bunga bakung atau bunga mawar? Mengapa tidak lambang lain saja yang cocok dengan jabatan seorang Raja dan pekerjaan sebagai Penebus?” Tetapi Allah tidak salah jika melambangkan si aku yang terkutuk dan penuh dosa itu dengan seekor ular. Karena hanya ularlah yang patut dijadikan lambangnya. Di tengah-tengah khalayak berteriak gaduh, “Kuhadir di antaranya, Sekitar Salib kulihat jelas, Orang mengolok, seru dan serak, Suaraku juga yang terkeras, Menyerang galak, membentak-bentak. (Horatius Bonar). Tidakkah saudara merasa ngeri melihat kebenaran ini? Tidak inginkah Saudara menerimanya? Lambang itu memancarkan sinar terang yang langsung menembus ke dalam hati kita. Kita terpotret olehnya dan gambar kita tepat sekali; bukan hanya dosa kita yang kelihatan tetapi diri kita sendiri juga dapat terlihat dengan nyata. Segala tingkah laku itu timbul dari dalam hati, bukan? Suatu kenyataan yang berterus terang dan tidak dibuat-buat. Itulah lambang Saudara, dan saya sendiri. Mengapa kenyataan itu harus ditutuptutupi, mengapa harus disembunyikan? Marilah kita memandang kepada Salib dengan sejujur-jujurnya. Marilah kita dengan rela menerima kenyataan yang mengerikan itu, tentang keadaan diri kita sendiri yang dilambangkan oleh Salib. Beranikah Saudara menolaknya? Memang kita harus menerima kebenaran ini. Dari atas takhta Salib yang terangkat tinggi, terlebih dahulu kita perlu untuk mengakui kejelekan si aku, kemudian kita harus menyangkalnya. Kita tidak akan mengatakan, “Sebagian diriku terdiri dari si aku dan sebagian dari Kristus.” Kunampak khalayak di depan Pilatus, Wa j a h m e r a h , p e n u h m a r a h , “Salibkanlah!” berang tercetus, Cerca dan hujat bertambah-tambah. Kita telah terkutuk, si aku kita telah dibekuk, dikerat seutuhnya, dan bukan sebagian saja. Ikatan kita dengan segala perkara masa lalu telah sama sekali diputuskan. Aku seluruhnya diserahkan kepada kutuk, lalu harus menjalani hukuman mati yang sah di dalam Pribadi Penebus, suatu kesudahan yang tercela, dengan akibat yang kekal. Keputusan pengadilan ini menuntut persetujuan kita sepenuhnya. Marilah Wahai Saudara-Saudara seiman, Anak Manusia telah dijadikan dosa dan kutuk karena kita. Ia telah ditinggikan di atas kayu salib seperti ular (Yoh.4:14). Karena itu berdirilah pada kaki Salib bersama dengan ibu Maria, yang pada saat itu mengalami kegenapan nubuat berikut : “dan suatu pedang yang menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang” (hati saya dan hati Saudara, Luk.2:35). Tetapi mungkin ada orang yang bertanya, “mengapa 44 PUKAT * Maret - April 2008 Dia yang telah tersalib, maka kuasa kematian-Nya akan bekerja di dalam kita dan akan menyalibkan diri kita. Semakin penuh Kristus menguasai kita, semakin penuh pula kematian kita terhadap si aku. kita menerimanya dan menjadi rela untuk menandatangani surat keputusan hukuman mati itu. Kita tidak disuruh untuk menyalibkan diri kita, karena tugas itu terlalu besar bagi kita; tugas itu adalah tugas Ilahi. Kita telah diserahkan kepada maut, yang berarti “Disalibkan bersama Kristus.” Hal itu sudah digenapi. Tetapi kita harus menandatangani keputusan hukuman mati itu. Kita harus menyetujui Penyerahan diri kita yang dilakukan oleh Allah. Kita harus memilih untuk menurunkan si aku dari takhtanya, dan menyangkal diri sendiri, di dalam kuasa kematian Kristus. Salib memang merupakan senjata Allah yang paling ampuh, tetapi kuasa pelepasan kematian Kristus hanya akan berlaku bagi kita apabila kita menjadi satu dengan kematian-Nya oleh iman. Kita harus memandang kematian ini sebagai kematian bagi kita sendiri. Menyangkal si aku bukanlah sekadar menjauhi kesenangan ini dan itu saja, tetapi kapak Salib harus diletakkan tepat pada akar pohon si aku. Allah berfirman, tebanglah pohon itu, jangan hanya dipangkas saja. Semua sifat yang membenarkan diri sendiri, memegahkan diri sendiri, membela diri sendiri, menyayangi diri sendiri dan seribu satu macam sifat yang terwujud dalam bentuk-bentuk yang lain, hanyalah merupakan rantingranting dan daun-daun yang berasal dari pohon diri sendiri yang akarnya dalam sekali. kesengsaraan yang mereka alami yang diakibatkan dari buah kepahitan yang bertambah lebat di pohon si aku tadi. Tetapi syukurlah, masih ada banyak harapan. Kita sudah dicangkokkan pada Kristus yang tersalib, sudah mengambil bagian dalam sifat Ilahi. Hidup yang diberikan kepada kita adalah hidup yang tersalib terhadap si aku dengan seribu satu macam bentuknya. Diriku tidak akan pernah mengalahkan si aku. Tetapi puji Tuhan, karena kita telah menjadi milik Kristus. Dan jika kita menyerahkan segala-segalanya kepada Seorang pernah bertanya kepada George Muller tentang rahasia pelayanannya, ia menjawab, “Pada suatu hari tertentu, aku mati,” dan sambil berkata ia membungkukkan badannya sampai kepalanya hampir menyentuh lantai. Kemudian ia melanjutkan, “mati terhadap George Muller, mati terhadap pendapat dan kegemarannya, mati terhadap perasaan dan kemauannya; mati terhadap dunia, terhadap sanjungan dan kecamannya; mati terhadap pujian dan celaan dari saudara-saudara dan sahabatsahabatku; dan sejak saat itu aku hanya belajar untuk menjalani kehidupan yang berkenan kepada Allah.” Meskipun aku tanpa arti, 'ku bersuka.Tinggal di dalam sempurnaMu,Karena memperoleh segalanya dalam-Mu, Bukan aku, tetapi Kristus, selama-lamanya, Amin! Biarlah terjadi demikian! Oleh: L.E Maxwell/sabda.org Apabila hanya dipangkas saja, yang terjadi adalah kehidupan si aku masih akan menyatu dengan akar-akarnya yang akan terus bertumbuh menjadi semakin besar dan kuat, sehingga menumbuhkan “pohon orang Farisi” yang jauh lebih besar pula. Di depan layar ia nampak indah sehingga menimbulkan pujian dari banyak orang, tetapi di belakang layar, orang-prang yang mengenal dia dari dekat dapat menyaksikan sambil mencucurkan air mata, PUKAT * Maret - April 2008 45 Intermezo Team Victory GBI Mawar Saron Peduli Terhadap Sesama lewat Seminar Kecantikan dan Pengobatan Gratis Namun sebelum acara seminar kecantikan dimulai, dr Bambang Susanto terlebih dahulu menyampaikan Firman Tuhan. Dalam kesempatan tersebut, diperkirakan 600 orang jemaat hadir dalam acara tersebut yang sebagian besarnya merupakan kaum hawa. dr. Bambang Susanto Pada Saat Menyampaikan Makalah Seminar Kecantikan, Di dampingi Oleh Pdp. Shirley Lasut, S.Th Team Victory GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, peduli terhadap masalah kesehatan. Kepedulian itu mereka wujudkan dengan adanya Seminar kecantikan dan pengobatan gratis yang mereka laksanakan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, pada Kamis (27/03) pukul 10.00 WIB yang lalu. M enurut Salah seorang pengurus Team Victory GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, Pdp.Lidya Nirwana, S.Th, bahwa Seminar kecantikan dan pengobatan gratis merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Sesuai dengan visinya yang berbunyi: “Wanita berkarakter Kristus, siap menghadapi tantangan dan tuntutan zaman” dan Misi: “Memulihkan, memperlengkapi dan memberdayakan yang tidak berdaya” Team Victory Mawar Saron. Selain itu hal tersebut juga merupakan salah satu agenda yang sudah menjadi program kerja bagi Team Victory Mawar Saron pada tahun 2008. Seminar Kesehatan Tampil sebagai pembicara dalam 46 Seminar Kecantikan yang diadakan pada hari Kamis (27/03) yang lalu, adalah dr Bambang Susanto yang didampingi oleh moderator Ibu Pdp Shirley Lasut, S.Th. Menurut dr Bambang Susanto yang berpraktek di Villa Melati Mas Blok P1 No. 5 Jl. Gedung Hijau Raya Blok TH2 No.1, bahwa kesehatan itu sangat mahal dan berharga. Oleh Allah berkata dalam kitab 1 Tesalonika 5:23: “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.” Dengan arti kata lain, pernyataan yang diungkapkan diatas merupakan keinginan Allah agar kita hidup sehat. Lanjutnya, hal yang senada juga diungkapkan Allah pada kitab Matius 8:16-17 yang berkata: “Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan Kesibukan Para Dokter Yang Terlibat Dalam Pengobatan Gratis. Tampak Dalam Gambar dr. Lukas Dan dr. Mulyadi Sedang Memeriksa Pasien PUKAT * Maret - April 2008 menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.” Untuk itulah, lanjut dr Bambang Susanto, ada 5 hal yang bisa menyebabkan mengapa manusia dapat sakit. Jawabanya adalah dosa, karena manusia seringkali tidak mau mendengarkan dan melakukan perintah Tuhan. Seperti ada yang tertulis pada kitab Keluaran 15:26 yang berkata: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintahperintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; s e b a b A k u Tu h a n - l a h y a n g menyembuhkan engkau.” Dan hal yang kedua yang menyebabkan manusia dapat sakit lanjutnya, adalah Setan. Seperti yang dituliskan pada kitab Keluaran 5:16: “Dan juga orang banyak dari kotakota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orangorang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.” Terlihat Antusias Jemaat Yang Ingin Mendaftarkan Diri, Dalam Pengobatan Gratis Selain itu yang menyebabkan manusia dapat jatuh sakit adalah fisik, bumi yang tercemar dan lewat penyakit yang diderita oleh manusia Allah menyatakan kuasa Allah. Hal itu tertulis dalam kitab Yohanes 9:1-3: “Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta? Jawab Yesus: Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.” Diakhir khotbahnya, Dr Bambang Susanto mengemukakan kesimpulannya, bahwa Tuhan menginginkan kita sehat dan berumur panjang, Makanan dapat menjadi berkat atau kutuk, Penyebab penyakit sebagian besar disebabkan oleh pola makan yang salah. Pola makan yang sehat didominasi dengan buah dan sayuran, puasa salah satu program dari Allah untuk membersihkan tubuh manusia. Ibu. Megawati Sutanto Pada Saat Memberikan Obat-Obatan Kepada Salah Seorang Peserta Pengobatan Gratis PUKAT * Maret - April 2008 Biasakan minum juice buah/sayur setiap hari dan Persembahkan tubuh kita sebagai korban dan ibadah yang sejati. Alkitab berkata dalam Roma 12:1-2: Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Pengobatan Gratis Sementara itu, usai seminar kecantikan, acara dilanjutkan dengan pengobatan gratis yang diadakan di Graha Mawar Saron. Pada kesempatan tersebut itu terlihat, antusias jemaat yang ingin berobat. Diperkirakan sekitar 250 orang yang terdaftar untuk mendapatkan pengobatan secara gratis. Pengobatan gratis yang diprakarsai Team Victory GBI Mawar Saron, melibatkan 6 orang dokter yang dipimpin oleh dr Mulyadi Tedjapranata dan 6 orang perawat. Acara pengobatan gratis tersebut juga melibatkan istriistri dari Majelis dan jemaat GBI Mawar Saron. Antara lain Ibu Megawati Sutanto, istri dari Bpk Dalie Sutanto, Linda Semiria, istri dari Bpk Harry Wijaya, Nelly Leo Theodorus, istri dari Bpk Franky Theodorus, Ibu Rita Kumala, istri dari Bpk Dr Kartadjaya Yuwanda dan Ibu Dewi Markus, Ibu Endang Purnomo (Pelayan Tuhan Pukul 09.00). (BAS)*** 47 Intermezo Cinta Kasih Di Hati Manusia J aman dahulu kala di Rusia hidup pasangan suami-istri Simon dan Matrena. Simon yang miskin ini adalah seorang pembuat sepatu. Meskipun hidupnya tidaklah berkecukupan, Simon adalah seorang yang mensyukuri hidupnya yang pas-pasan. Masih banyak orang lain yang hidup lebih miskin daripada Simon. Banyak orangorang itu yang malah berhutang padanya. Kebanyakan berhutang ongkos pembuatan sepatu. Maklumlah, di Rusia sangat dingin sehingga kepemilikan sepatu dan mantel merupakan hal yang mutlak jika tidak mau mati kedinginan. Suatu hari keluarga tersebut hendak membeli mantel baru karena mantel mereka sudah banyak yang berlubang-lubang. Uang simpanan 48 mereka hanya 3 rubel (rubel = mata uang Rusia) padahal mantel baru yang paling murah harganya 5 rubel. Maka Matrena meminta pada suaminya untuk menagih hutang orang-orang yang telah mereka buatkan sepatu. Maka Simon pun berangkat pergi menagih hutang. Tapi tak satupun yang membayar. Dengan sedih Simon pulang. Ia batal membeli mantel. Dalam perjalanan pulang, Simon melewati gereja, dan saat itu ia melihat sesosok manusia yang sangat putih bersandar di dinding luar gereja. Orang itu tak berpakaian dan kelihatan sekali ia sangat kedinginan. Simon ketakutan, "Siapakah dia? Setankah? Ah, daripada terlibat macam-macam lebih baik aku pulang saja". Simon bergegas mempercepat langkahnya sambil sesekali mengawasi belakangnya, ia takut kalau orang itu tiba-tiba mengejarnya. Namun ketika semakin jauh, suara hatinya berkata, “Hai Simon, Tak Malukah Kau? Kau Punya Mantel Meskipun Sudah Berlubang-lubang, Sedangkan Orang Itu Telanjang. Pantaskah Orang Meninggalkan Sesamanya Begitu Saja?” Simon ragu, tapi akhirnya toh ia balik lagi ke tempat orang itu bersandar. Ketika sudah dekat, dilihatnya orang itu ternyata pria yang wajahnya sungguh tampan. Kulitnya bersih seperti kulit bangsawan. Badannya terlihat lemas dan tidak berdaya, namun sorot matanya menyiratkan rasa terima kasih yang amat sangat ketika Simon memakaikan mantel luarnya kepada orang itu dan memapahnya berdiri. Ia tidak bisa menjawab sepatah kata pun atas pertanyaan-pertanyaan Simon, sehingga Simon memutuskan PUKAT * Maret - April 2008 membantu Simon membuat dan memperbaiki sepatu. Di bengkelnya, Simon mengajari Mikhail memintal benang dan membuat pola serta menjahit kulit untuk sepatu. Sungguh aneh, baru tiga hari belajar, Mikhail sudah bisa membuat sepatu lebih baik dan rapi daripada Simon. Lama kelamaan bengkel sepatu Simon mulai terkenal karena sepatu buatan Mikhail yang bagus. Banyak pesanan mengalir dari desa-desa yang penduduknya kaya. Simon tidak lagi miskin. Keluarga itu sangat bersyukur karena mereka sadar, tanpa bantuan tangan terampil Mikhail, usaha mereka takkan semaju ini. untuk membawanya pulang. Sesampainya di rumah, Matrena marah sekali karena Simon tidak membawa mantel baru dan membawa seorang pria asing. “Simon, siapa ini? Mana mantel barunya?”. Simon mencoba menyabarkan Matrena, "Sabar, Matrena.... dengar dulu penjelasanku. Orang ini kutemukan di luar gereja, ia kedinginan, jadi kuajak sekalian pulang". "Bohong!! Aku tak percaya.... sudahlah, pokoknya aku tak mau dengar ceritamu! Sudah tahu kita ini miskin kok masih sok suci menolong orang segala!! Usir saja dia!!" "Astaga, Matrena! Jangan berkata begitu, seharusnya kita bersyukur karena kita masih bisa makan dan punya pakaian, sedangkan orang ini telanjang dan kelaparan. Tidakkah di hatimu ada sedikit belas kasih? "Matrena menatap wajah pria asing itu, mendadak ia merasa iba. Lalu disiapkannya makan malam sederhana berupa roti keras dan bir hangat. "Silakan makan, hanya sebeginilah makanan yang ada. Siapa namamu dan darimana asalmu? Bagaimana ceritanya kau bisa telanjang di luar gereja?” PUKAT * Maret - April 2008 Tiba-tiba wajah pria asing itu bercahaya. Mukanya berseri dan ia tersenyum untuk pertama kalinya. "Namaku Mikhail, asalku dari jauh. Sayang sekali banyak yang tak dapat kuceritakan. Kelak akan tiba saatnya aku boleh menceritakan semua yang kalian ingin ketahui tentang aku. Aku akan sangat berterima kasih kalau kalian mau menerimaku bekerja di sini.” "Ah, Mikhail, usaha sepatuku ini cuma usaha kecil. Aku takkan sanggup menggajimu", demikian Simon menjawab. Tak apa, Simon. Kalau kau belum sanggup menggajiku, aku tak keberatan kerja tanpa gaji asalkan aku mendapat makan dan tempat untuk tidur.” "Baiklah kalau kau memang mau begitu. Besok kau mulai bekerja". Malamnya pasangan suami-istri itu tak dapat tidur. Mereka bertanya-tanya. “Simon tidakkah kita keliru menerima orang itu? Bagaimana jika Mikhail itu ternyata buronan?" Matrena bertanya dengan gelisah pada Simon. Simon menjawab, "Sudahlah Matrena. Percayalah pada pengaturan Tuhan. Biarlah ia tinggal di sini.Tingkah lakunya cukup baik. Kalau ternyata ia berperilaku tidak baik, segera kuusir dia". Esoknya Mikhail mulai bekerja Namun mereka juga terus bertanyatanya dalam hati, siapa sebenarnya Mikhail ini. Anehnya, selama Mikhail tinggal bersama mereka, baru sekali saja ia tersenyum, yaitu dulu saat Matrena memberi Mikhail makan. Namun meski tanpa senyum, muka Mikhail selalu berseri sehingga orang tak takut melihat wajahnya. Suatu hari datanglah seorang kaya bersama pelayannya. Orang itu tinggi besar, galak dan terlihat kejam. "Hai Simon, Aku minta dibuatkan sepatu yang harus tahan setahun mengahadapi cuaca dingin. Kalau sepatu itu rusak sebelum setahun, kuseret kau ke muka hakim untuk dipenjarakan!! Ini, kubawakan kulit terbaik untuk bahan sepatu. Awas, hati-hati ini kulit yang sangat mahal!” Di pojok ruangan, Mikhail yang sedari tadi duduk diam, tiba-tiba tersenyum. Mukanya bercahaya, persis seperti dulu ketika ia pertama kalinya tersenyum. Sebenarnya Simon enggan berurusan dengan orang ini. Ia baru saja hendak menolak pesanan itu ketika Mikhail memberi isyarat agar ia menerima pesanan itu. Simon berkata, "Mikhail, kau sajalah yang mengerjakan sepatu itu. Aku sudah mulai tua. Mataku agak kurang awas untuk mengerjakan sepatu semahal ini. Hati-hati, ya. Aku tak mau salah satu atau malah kita berdua masuk penjara.” Ketika Mikhail selesai mengerjakan sepatu itu, bukan main terkejutnya Simon. "Astaga, Mikhail, kenapa kau 49 buat sepatu anak-anak? Bukankah yang memesan itu orangnya tinggi besar? Celaka, kita bisa masuk penjara karena....”. Belum selesai Simon berkata, datang si pelayan orang kaya. "Majikanku sudah meninggal. Pesanan dibatalkan. Jika masih ada sisa kulit, istri majikanku minta dibuatkan sepatu anak-anak saja". "Ini, sepatu anak-anak sudah kubuatkan. Silakan bayar ongkosnya pada Simon", Mikhail menyerahkan sepatu buatannya pada pelayan itu. Pelayan itu terkejut, tapi ia diam saja meskipun heran darimana Mikhail tahu tentang pesanan sepatu anakanak itu. Tahun demi tahun berlalu, Mikhail tetap tidak pernah tersenyum kecuali pada dua kali peristiwa tadi. Meskipun penasaran, Simon dan Matrena tak pernah berani menyinggung-nyinggung soal asal usul Mikhail karena takut ia akan meninggalkan mereka. Suatu hari datanglah seorang ibu dengan dua orang anak kembar yang salah satu kakinya pincang! Ia minta dibuatkan sepatu untuk kedua anak itu. Simon heran sebab Mikhail tampak sangat gelisah. Mukanya muram, padahal biasanya tidak pernah begitu. Saat mereka hendak pulang, Matrena bertanya pada ibu itu, "Mengapa salah satu dari si kembar ini kakinya pincang?” Ibu itu menjelaskan, "Sebenarnya mereka bukan anak kandungku. Mereka kupungut ketika ibunya meninggal sewaktu melahirkan mereka. Padahal belum lama ayah mereka juga meninggal. Kasihan, semalaman ibu mereka yang sudah meninggal itu tergeletak dan menindih salah satu kaki anak ini Itu sebabnya ia pincang. Aku sendiri tak punya anak, jadi kurawat mereka seperti anakku sendiri.” "Tuhan Maha Baik, manusia dapat hidup tanpa ayah ibunya, tapi tentu saja manusia takkan dapat hidup tanpa Tuhannya", kata Matrena. Mendengar itu, Mikhail kembali 50 berseri-seri dan tersenyum untuk ketiga kalinya. Kali ini bukan wajahnya saja yang bercahaya, tapi seluruh tubuhnya. Sesudah tamu-tamu tersebut pulang, ia membungkuk di depan Simon dan Matrena sambil berkata, "Maafkan semua kesalahan yang pernah kuperbuat, apalagi telah membuat gelisah dengan tidak mau menceritakan asal usulku. Aku dihukum Tuhan, tapi hari ini Tuhan telah mengampuni aku. Sekarang aku mohon pamit.” Simon dan Matrena tentu saja heran dan terkejut, "Nanti dulu Mikhail, tolong jelaskan pada kami siapakah sebenarnya kau ini?” Mikhail menjawab sambil terus tersenyum, "Sebenarnya aku adalah adalah satu malaikat Tuhan. Bertahuntahun yang lalu Tuhan menugaskan aku John Kahuluge menjemput nyawa ibu Foto: kedua anak tadi. Aku sempat menolak perintah Tuhan itu tapi kuambil juga nyawa ibu mereka. Aku menganggap Tuhan kejam. Belum lama mereka ditinggal ayahnya, sekarang ibunya harus meninggalkan mereka juga. Dalam perjalanan ke surga, Tuhan mengirim badai yang menghempaskanku ke bumi. Jiwa ibu bayi menghadap Tuhan sendiri. Tuhan berkata padaku, 'mikhail, Turunlah Ke Bumi Dan Pelajari Ketiga Kebenaran Ini Hingga Kau Mengerti: Pertama, Apakah Yang Hidup Dalam Hati Manusia? Kedua, Ketiga, pertama: "Yang Hidup Dalam Hati Manusia Adalah Belas Kasih” “Kemudian ada orang kaya yang memesan sepatu yang tahan satu tahun sambil marah-marah. Aku melihat maut di belakangnya. Ia tidak tahu ajalnya sudah dekat. Aku tersenyum untuk kedua kalinya. Saat itulah aku tahu kebenaran kedua: "Manusia Tidak Diijinkan Mengetahui Masa Depannya. Masa Depan Manusia Ada Di Tangan Tuhan” "Hari ini datang ibu angkat bersama kedua anak kembar tadi. Ibu kandung si kembar itulah yang diperintahkan Tuhan untuk kucabut nyawanya. Dan aku melihat si kembar dirawat dengan baik oleh ibu lain. Aku tersenyum untuk ketiga kalinya dan kali ini tubuhku bercahaya. Aku tahu kebenaran yang ketiga: "manusia Dapat Hidup Tanpa Ayah Dan Ibunya Tapi Manusia Tidak Akan Dapat Hidup Tanpa Tuhannya.” Simon, Matrena, terima kasih atas kebaikan kalian berdua. Aku telah mengetahui ketiga kebenaran itu, Tuhan telah mengampuniku. Semoga kasih Tuhan senantiasa menyertai kalian sepanjang hidup." Mikhail kembali ke surga. (Kristamedia) (Sumber : ceritakasih.blogspot.com/ Kiriman dari Evi Monika) Apa Yang Tak Diijinkan Pada Manusia? Apa Yang Paling Diperlukan Manusia?’ "Aku jatuh di halaman gereja, kedinginan dan kelaparan. Simon menemukan dan membawaku pulang. Waktu Matrena marah-marah dan hendak mengusir aku, kulihat maut dibelakangnya. Seandainya ia jadi mengusirku, ia pasti mati malam itu. Tapi Simon berkata, "Tidakkah di hatimu ada sedikit belas kasih? " Matrena jatuh iba dan memberi aku makan. Saat itulah aku tahu kebenaran PUKAT * Maret - April 2008 Intermezo Ketika umat Kristen mati tersiksa,gereja-Nya di robohkan dan Pendetanya di tembaki........, Dimanakah Tuhan Yesus? D ari sudut pandang Alkitab, yang kompromi dengan nalar berpikir kita sebagai manusia, bahwa kekristenan (pengikut Kristus) sangatlah menyedihkan, menyakitkan. Baginya, segala tekanan, tindakan, ejekan, caci maki dikucilkan bahkan di bunuh adalah hal yang lumrah di hadapi. Namun dari sudut “Iman akan janji-janji Tuhan” tidak ada duanya di dunia ini. Ada banyak agama di dunia ini, termasuk agama suku-suku dan aliran, kepercayaan para pendirinya sudah pada mati namun belum bangkit. Tetapi Yesus, pendiri kekristenan itu yang oleh orang Yahudi telah menyalibkan-Nya di Kalvari. Dua ribu tahun yang lalu telah bangkit pada hari ketiga dari kematian-Nya itu. Iblis tak kuasa menghalangi kehidupan/kebangkitan-Nya. Liang kubur tidak sanggup menahan jasadNya, Dia hidup kekal selamanya. Dalam waktu yang tidak lama lagi, Dia PUKAT * Maret - April 2008 akan datang untuk mengadili semua manusia yang masih hidup dan yang sudah mati. Termasuk pendiri semua agama-agama yang ada dibawah kolong langit ini. Dia Yesus Kristus akan datang sebagai “Hakim Tunggal”. Dan semua orang Kristen sejati yang kekal itu adalah “pasti” bukan “mudah-mudahan”. Ke arah titik kepastian “keselamatan” yang dari Yesus inilah seluruh mata orang Kristen terfokus. Untuk itulah pengikut sejati-Nya senantiasa menanggalkan segala beban dan dosa (Ibr.12:1-2). Jadi, jika seseorang mengakut Kristen; “Dulu panangko, sekarang masih maling”, dia itu bukan Kristen yang sejati. Kekristenan itu sangat mahal harganya, yaitu “pemisahan” dari keinginan dunia ini. Keinginan daging, mata, kesombongan dan keangkuhan hidup berasal dari dunia ini. Iblis, setan-setan dan segala roh jahat, telah mengklaim dunia ini menjadi miliknya. Yesus berfirman: “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan … “ (Yohanes 10:10a). Lagi firman-Nya : “Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku”. (Matius 10:22a). “Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah” (Yohanes 16:2). Masih banyak firman Tuhan Yesus yang mengambarkan tentang pengikutNya yang harus menderita sampai kedatangan-Nya kedua kali. Firman Tuhan ini telah di tuliskan dua ribu tahun yang lalu, dan kita semua telah melihat pengenapannya. Semua firman-Nya tidak ada yang batal. Jadi kita umatNya telah di tentukan untuk itu dalam sementara waktu. Bergegaslah segera masuk kedalamnya. 51 menghabiskan mereka yang ketahuan beribadah kepada Tuhan Yesus. “Tolong… Tuhan Yesus… tolong…”, teriakan seorang bocah berseru kepada Tuhan-Nya sambil melihat bapa dan mamanya menggelapar bersimbah darah kena tembakan. Lalu seorang polisi lain menghardik si bocah ini, “Apa kau juga ikut orang Kristen?”. Bocah inipun menjawab, “Ini bapakku dan mamaku”, katanya sambil memeluk. Oleh pengakuannya yang tulus dan jujur, serta imannya k e p a d a Tu h a n Ye s u s Kristus, polisi komunis itu pun menghadiahkan sebuah peluru yang menembus kepala bocah ini. Dimanakah Yesus Kristus? Ketika orang Kristen mati tersiksa, gerejanya dibakar, dirobohkan atau dihancurkan, pendetanya ditembaki, lalu “Dimana Yesus Kristus?”. Suatu pertanyaan yang sering spontan tercetus dari bibir, mulut orangorang Kristen yang sedang melihat bahkan merasakan setiap tragedi yang memilukan yang dilakukan oleh sekelompok orang sangat anarkis extrim. Beberapa tahun yang lalu di Tiongkok, Cina, kawanan “Domba kecil” sedang asyik beribadah memuji Tuhan. Tiba-tiba segerombolan polisi komunis telah mendatangi mereka lalu menyergap. Bagaikan seekor serigala yang sangat lapar dan buas ia datang untuk menerkam “Domba-domba kecil” itu. Rombongan polisi komunis si serigala buas ini merasa tak perlu buruan berlanjut dan bertele-tela…,. Bertela-tele karena Negara dan pemerintah mereka pun sudah menghalalkan darah orang Kristen di tumpahkan. Lalu butiran peluru senjata otomatis itupun 52 Ada banyak peristiwa di belahan buni ini dimana umat Kristiani selalu menjadi korban kebringasan oleh sekelompok orang yang membenarkan diri sendiri atau kelompoknya berdasarkan doktrin mereka. Beberapa tahun yang lalu, terjadi tragedi yang sangat mengerikan dimana seorang hamba Tuhan tewas ditembak oleh orang tak dikenal. gereja di Indonesia (PGI) menanggapi adanya suatu kesan, bahwa Pemerintah tidak dapat melindungi warganya. (SIB.Rabu 18/Okt). Tentu, apa yang dikatakan tokoh organisasi keagamaan ini patut menjadikannya bahan perenungan yang mendalam bagi setiap pribadi orang Kristen dimanapun dia berada di seluruh tanah air tercinta ini, bahkan diseluruh bumi ini. Tidak ada yang pasti “peduli” dengan kehidupan yang bertalian dengan iman Kristiani kita. Orang Kristen harus tahu di mana tempat “perlindungan” itu. Ada dua hal yang patut kita pahami bertalian semua peristiwa penderitaan yang dialami oleh umat Kristen di belahan dunia ini: Pertama. Kitab Ulangan 32:35 menjelaskan: “HakKulah dendam dan pembalasan…”. Kisah Para Rasul 17:31 : “Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia …”. Peristiwa ini terjadi di kota Palu, Sulteng. Hamba Tuhan itu bernama Pdt. Irianto Kongkoli selaku ketua majelis sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) telah dihabisi oleh penembak misterius. Dan sebelumnya sudah sederet nama pendeta yang telah menjadi korban penembakan misterius. Sudah ribuan gereja yang habis dibakar atau dirobohkan oleh mereka yang mengaku beragama juga. Dan sudah begitu banyak jiwa-jiwa Kristen mati terbunuh di tangan mereka pembuat anarkis di negara ini. Dan rasul Paulus menjelaskan pada jemaat Korintus: “Bahwa semua orang akan menghadap tahta pengadilan Kristus…”. Jadi, pembalasan, penghakiman, penghukuman adalah hak mutlak di tangan Tuhan Yesus. Juga harus di pahami bahwa hingga saat ini, Yesus Kristus masih didalam posisi “Anak Domba Allah” yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29). Bayangkan, dengan korban-Nya di atas kayu salib dosa dunia sudah dihapuskan. Tetapi, sangat banyak manusia tidak percaya akan hal itu. Sehingga “ketidakpercayaan” itulah menjadikan diri mereka menuju kebinasaan. Terikat dosa yang tak terampuni (Yohanes 16:9). Dan tidak lama lagi bahwa DIA akan beralih posisi dari Anak Domba Allah menjadi Singa Dari Suku Yehuda. Merasakan semua tekanan terror yang selama bertahun-tahun terus menekan dan mengusik eksistensi umat Kristen di tengah bangsa Indonesia ini, maka sangat dapat dimaklumi dimana Pdt. Dr. Andreas Yewangoe selaku ketua umum majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja- Kalau peralihan ini sudah terjadi, maka: “Tertutuplah sudah pintu Kasih Karunia” (Wahyu 5:1-6). Karena Dia akan datang sebagai “Singa” yang menggambarkan “Raja diatas segala raja”. Jadi berhubung Dia masih “Anak Domba” Allah yang duduk di PUKAT * Maret - April 2008 tahta-Nya, Dia memperhatikan semua tindakan perbuatan anak manusia di bawah kolong langit ini. Dari tempat Maha Tinggi itu, Yesus Kristus melihat umat-Nya tertekan, tertindas, tersiksa, dibunuh. Dan melihat juga tempat ibadah umatNya dibakar, dirobohkan, dan hamba-Nya mati ditembaki. Bukan hanya itu saja, bahkan Yesus Kristus mendengar betapa “nyaringnya” suara mereka yang tertindas minta tolong. Dan nampaknya Yesus Kristus tidak menolong? Dalam Kitab Wahyu 2:9, firmanNya Yesus kepada jemaat Smirna: “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu….”. Tuhan Yesus hanya tahu. Bahkan ayat ke sepuluh dikatakan: “Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita!”. Tidak ada di katakan disini bahwa Ia (Yesus) segera menolong. Yang ada hanya: “Dia tahu”. Dia hanya m e l i h a t / m e n o n t o n ? . Wa k t u pembalasan itu belum tiba. Dan semua orang yang kehilangan nyawanya karena Yesus Kristus akan mendapatkan kembali. (Matius 10:39b). Jadi jangan ada orang Kristen mendahului Yesus mengenai penghakiman itu. Dan firman mengajarkan kepada kita: “Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk” (Roma 12:14). Tuhannya suku-suku mana yang sanggup melakukan “tanda-tanda heran ajaib, mujizat, kesembuhan yang tuli mendengar, yang buta melihat, yang lumpuh berjalan”. Bahkan yang mati bangkit hidup kembali? Hanya Eloim yang kita muliakan di dalam nama Yesus Kristus. Masih banyak hal yang dapat membuktikan eksistensi pribadi-Nya sebagai khalik pencipta alam-semesta yang hidup berkuasa “kekal selamanya”. Kalau demikian halnya, kenapa Dia tidak menolong umat-Nya yang sudah kristis tertindas, sengsara dan tersiksa di berbagai tempat belaham bumi ini? Jawabannya: “Waktunya penghakimanNya belum tiba, dan umat Krienta harus bertekun dalam penderitaan karena nama Yesus Kristus Tuhan. Menunggu keputusan hukum “Pengadilan Kristus” di Nyatakan, oleh Tuhan Yesus telah meletakkan sementara waktu sebuah “hukum pembiaran”. Wahyu 22:11 : “Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya”. Semua orang Kristen harus sadar/waspada bahwa hukum Pembiaran sedang Digulirkan. Renungkanlah, dan murnikan “Pertobatan Anda”. Tuhan memberkati. . (Oleh Pdt. S Yabes Manalu) Kedua. Benarkah eksistensi Tuhan Yehova yang disembah Abraham, Ishak dan Yakub itu berkuata atas seluruh cosmos ini? Dapatkah Alkitab dipercaya sebagai firman Tuhan Yehova? Jawabannya: “Sejarah perjalanan bangsa Israel membuktikan semuanya itu”. Dunia ini dihuni berbagai suku bangsa. Dan masing-masing suku-suku memiliki sesembahan (Tuhan). Tuhannya suku bangsa mana di dunia ini yang kalau murka kepada umat-Nya, lalu menyerahkanya ke segala penjuru dunia dan mengumpulkan-Nya kembali ke tanah pusakanya?. Bangsa Mesir dengan perintah Firaun mencoba itu, tapi semua mereka tenggelam di dalamnya. PUKAT * Maret - April 2008 53 Intermezo Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA: INDONESIA BAGI DUNIA KIRIM 3 ORANG MISIONARIS KE BERBAGAI PENJURU DUNIA M enurut Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, kerinduan untuk mengirimkan para misionarisnya ke berbagai penjuru dunia, sudah lama ada dibenaknya. Hampir setiap ibadah minggu raya di gereja GBI Mawar Saron, ia selalu berdoa misi bagi para hamba Tuhan yang akan menjadi misionaris untuk melayani Tuhan diberbagai belahan penjuru dunia. Untuk itulah, ia selaku ketua IBADA dan Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, sangat berterima kasih kepada seluruh jemaat Mawar Saron dan 4 gereja lainnya yang tergabung dalam IBADA guna mewujudkan kerinduan Bapa yang disurga untuk memenangkan banyak jiwa-jiwa di berbagai penjuru dunia, khususnya Yordania, Kyrgystan dan Bombay, India berhasil dilaksanakan. Kerinduan Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA selaku ketua Indonesia Bagi Dunia (IBADA) dan Gembala Sidang GBI Mawar Saron, untuk melaksanakan Perintah Agung Tuhan Yesus Kristus seperti yang tercantum pada kitab Matius 28:19: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, akhirinya berhasil diwujudkan. Hal ini ditandai dengan adanya ibadah pengutusan para misionaris yang dikirim oleh IBADA ke Yordania, Kyrgystan dan Bombay, India dilakukan pada Ibadah minggu raya, Minggu (16/03) pukul 09.00 WIB di GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara. Sementara itu keluarga Bp Toni dan istri diutus untuk melayani negara Kyrgystan dan Sdri Teofilia Kurniani dikirim ke negara Bombay, India. Didoakan Dalam ibadah raya minggu, Minggu (16/03) pukul 09.00 WIB, kelima orang misionaris yang akan dikirimkan ketiga negara itu, didoakan oleh Gembala Sidang yang juga ketua IBADA, Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, hadir pula salah seorang anggota IBADA yang berasal dari Korea dan para hamba Tuhan, Majelis dan seluruh jemaat GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara. Usai didoakan oleh seluruh unsur yang terkait dalam pelayanan di GBI Mawar Saron, para misionaris yang akan melayani di 3 negara itu, berdiri didepan altar call untuk menerima ucapan selamat melayani dari seluruh jemaat yang hadir. Dan diakhir acara ibadah, mereka juga menerima hal yang sama dari para jemaat yang hadir pada ibadah minggu raya GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara. BAS/*** Lanjutnya, pengiriman para misionaris ke Yordania, Kyrgystan d a n B o m b a y, I n d i a g u n a mengabarkan kebenaran Firman Tuhan Yesus Kristus keberbagai penjuru dunia, akan terus dilakukannya. Selain sudah menjadi komitmen dari organisasi yang tergabung dalam IBADA, dan juga secara pribadi, bagi dirinya selaku hamba Tuhan. Para misionaris yang dikirim ke Yordania adalah pasangan keluarga Bp. Bilman Sihombing dan istri. 54 PUKAT * Maret - April 2008 Kesaksian Kesaksian By: Kel. Toni I. Jati diri Bp. Toni dan Ibu Lisa sebelum dan sesudah mengenal Tuhan Yesus. Bpk Toni N ama saya Toni, 25 tahun. Saya hidup dalam keluarga Kristen sejak lahir. Ayah saya adalah seorang Kristen Protestan dan ibu saya seorang Katolik. Namun beberapa waktu kemudian ibu saya pun menjadi seorang Kristen Protestan. Saya dididik dalam kerangka keluarga kristen yang biasa-biasa saja. Namun sejak saya kecil sampai umur 12 tahun saya rajin ke gereja. Namun beranjak remaja saya mulai bertemu dengan banyak teman-teman yang notabene belum mengenal Kristus. Sejak saya masuk SMP kelas satu sampai pertengahan kelas tiga saya tidak pernah ke gereja lagi. Saya mulai hidup hura-hura, dan hampir setiap malam pulang larut. Dan herannya orang tua tidak pernah melarang. Hanya sesekali ibu saya menegur saya. Namun ini juga tidak berlangsung lama, karena ketika saya bertemu dengan seorang teman, dan ia mengajak saya ke gereja lalu saya bersedia untuk mengikuti dia! Usia saya saat itu sudah 14 tahun. Itulah hari pertama saya kembali lagi ke gereja. Sejak hari itu saya tidak PUKAT * Maret - April 2008 pernah lagi meninggalkan gereja, setiap minggu saya datang ke gereja. Sampai pada akhirnya saya diangkat menjadi ketua pemuda di GKE Lao Serukam, sejak saya SMP kelas Tiga akhir sampai saya selesai SMU. Waktu itu memang saya sudah bertobat namun saya masih belum melayani Tuhan sepenuhnya. Sampai saya mengikuti sebuah KKR yang dipimpin oleh Pdt. Nimrot Faot di Gereja Babtis Serukam tahun 2001. Satu hal yang selalu terngiang dalam benak saya ialah Allah selalu memanggil kita dan Dia mau kita bersama-sama dengan Dia. Lalu Pdt. Nimrot berkata lagi bahwa manusia terkadang tidak peka dengan panggilan Tuhan secara pribadi. Mulai dari acara itu saya berpikir dan saya datang pada Tuhan dan meminta pengampunan padanya. Sejak hari itu saya jadikan Yesus yang utama dalam hidup saya. Sampai pada akhirnya saya memutuskan untuk masuk dalam sekolah Teologia dan dibentuk menjadi hamba Tuhan. Jadi sebelum saya terima Yesus secara pribadi kehidupan saya kacau balau dan tak ada tujuan namun setelah saya mengenal dia dan menjadikan-Nya Juruselamat secara pribadi, hidup saya berubah dan mempunyai tujuan yaitu menyerahkan seluruh hidup saya untuk melayani-Nya dan membawa jiwa bagi Dia. Ibu Lisa N ama saya Lisa Marie Lanoh, 28 tahun. Saya isteri dari Bp. Toni sejak Sabtu, 7 July 2007. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan oleh karena ketika saya kecil, kedua orang tua saya sudah mengenal Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, walaupun masih belajar banyak untuk hidup di dalam Tuhan. Setiap hari kami memiliki persekutuan tetap bersyukur karena kami sudah mengenal Tuhan. Sejak saya berumur 5 tahun, orangtua saya menyerahkan saya sebagai anak nazar buat Tuhan dalam satu acara akbar Kebaktian Tahunan Nasional (KTN) di Batu Malang. Setelah saya berumur 14 tahun, kakak laki-laki saya mengalami kerasukan setan dan akhirnya kami sekeluarga dilayani oleh Pdt. Simon Paay. Saya mulai bertumbuh secara pribadi dan pada saat KKR yang dipimpin oleh Pdt. Pondsius Ta k a l i u a n g , s a y a m e n g a m b i l keputusan untuk menyerahkan diri sepenuhnya buat Tuhan. Oleh karena pergaulan, iman saya sempat goyah sehingga saya menolak untuk memenuhi nazar orang tua dan panggilan Tuhan terhadap saya untuk melayani Dia. Ketika saya lulus dari SMU, saya sempat lari dari panggilan Tuhan selama 2 tahun, namun Tuhan sabar menantikan saya sampai saya 55 menyerahkan diri sepenuhnya untuk dibentuk di Sekolah Theologia. Setelah saya menyelesaikan study di sekolah teologia, saya melayani Tuhan selama 2 tahun di salah satu gereja di Jakarta. Sejak saya berumur 14 tahun, saya sudah berdoa untuk menjadi misionaris dan sampai saya berumur 28 tahun yaitu 14 tahun setelah pertobatan saya, Tuhan menjawab doa saya untuk menjadi misionaris. Akhirnya saat ini saya dapat bergabung bersama dengan Indonesia Bagi Dunia yang akan mengutus kami sekeluarga untuk melayani Tuhan di ladang-Nya yaitu di Kyrghyzstan (Asia Tengah). II. Apa yang mendasari bapak untuk menjadi misionaris? Kapan dan bagaimana? Yang menjadi dasar saya menjadi misionaris ialah saya sudah diselamatkan oleh Kristus dan saya berhutang kepada Kristus. Dan hutang saya itu harus saya bayar dengan cara mencari sebanyakbanyaknya jiwa bagi Kristus. Sehingga segala kemuliaan hanya pada Yesus saja. Jadi jelas yang menjadi landasan saya ialah Kristus. Saya mengambil keputusan untuk menjadi misionaris sejak tahun 2003 pada saat itu seorang misionaris Indonesia yang melayani di Filipina yaitu ibu Ria Zebua. Dia mengatakan bahwa sangat banyak jiwa yang belum kenal siapa Yesus. Dia menantang semua mahasiswa untuk ambil keputusan. negeri. Lalu kami memutuskan untuk menjalin hubungan pacaran. Dan sejak saat itu kami diskusi mana tempat yang akan Tuhan tunjukan kepada kami. Setalah kami pacaran hampir 2 tahun kami menikah tanggal 7-7-2007. dan setelah kami menikah kami mantapkan hati untuk misi luar negeri. Dan kami berdoa untuk negara Italia. Namun ketika kami bergabung dengan ICCM dan IBADA mereka katakan mereka mempunyai beban untuk negara hijau. Dan kami diarahkan ke Kyrgystan. Kami tidak spontan menerima. Kami katakan kami akan mendoakan negara ini dan akhirnya Tuhan mantapkan hati kami dengan kenyataan bahwa kami semakin mencintai negara Kyrgystan secara khusus orang-orang yang belum mendengar Injil III.Berapa lama berada disana? Kami akan berada di Kyrgystan sampai kapan Tuhan mau. Itu artinya semuanya kami serahkan pada Tuhan melalui doa. Secara formal IBADA memberikan waktu 4 tahun. Yaitu 4 tahun melayani di Kyrgystan dan tahun kelima kembali ke Indonesia. Kemudian kembali lagi ke field sampai waktu Tuhan untuk keluarga saya. IV. Tidak takut dengan resiko yang akan dihadapi disana? 22 “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan..” Dimanapun dan kapanpun serta dalam situasi apapun Injil tetap harus di beritakan. Karena kami lebih takut pada perkataan Tuhan dari pada kekuatan manusia (1 Kor. 9:16-18). V. Apa yang bapak harapkan dari pelayanan disana? Hal yang paling saya harapkan ialah semua orang Kyrgys yang berjumlah 5,7 juta itu mendengar siapa Yesus dan percaya. Hal ini kelihatan mustahil, tapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil sebab ini adalah pekerjaanNya (Mrk. 10:27). VI.GBI Mawar Saron Sungguh luar biasa bahwa GBI Mawar Saron dapat mengambil bagian dalam misi Allah akan keselamatan dunia ini. Hal ini dapat menjadi contoh bagi gereja-gereja lain yang notabene masih terlena akan pertumbuhan kedalam dan tak memikirkan orang-orang diluar gereja yang belum mendengar Injil. Dan kerjasama yang dilakuakn oleh GBI Mawar Saron dengan Indonesian Cross Cultural Ministry (ICCM) dan Indonesia Bagi Dunia (IBADA) sudah sangat baik dan jemaat harus mendukung terus di dalam doa. Kesimpulan Resiko melayani dimanapun ada. Di dalam negeri Indonesia atau diluar negeri. Bagi keluarga kami sekarang ialah hidup kami memberitakan Injil. Seperti kata Paulus dalam suratnya Filipi 1: 21- Jika kita mau tahu apa yang Tuhan mau dalam hidup kita, yakinlah bahwa Tuhan mau kita melayani dan membawa jiwa bagi Dia. AMIN Dia memperlihatkan orang-orang yang tak berpengharapan melalui photo-photo. Namun Kristus menjadikan mereka memiliki pengharapan. Sejak saat itu saya berdoa secara pribadi dan terus berdoa sampai pada akhirnya saya bertemu dengan teman pelayanan yang sekarang menjadi istri saya yaitu Ibu Lisa Marie Lanoh. Saya ceritakan isi hati saya tentang misi dalam negeri dan dia menceritakan tentang isi hatinya akan misi luar negeri. Saya berdoa untuk dalam negeri dan dia berdoa untuk luar 56 PUKAT * Maret - April 2008 Kesaksian SAYA TERPANGGIL UNTUK MELAYANI TUHAN LEWAT PETI MATI T erlahir dari keluarga yang berprilaku keras, dan lingkungan yang tidak mengenal pendidikan, akhirnya menjadikan Filemon terlahir menjadi seorang anak yang nakal yang tidak mau menuruti perintah orang tuanya. Karena kenakalannya itu pula, ayahnya seringkali memukuli dirinya. Jangan berharap ada ampun dari ayahnya, apabila ada kesalahan yang dibuatnya, karena ayahnya terkenal, sebagai orang yang suka memukul kepada seluruh anakanaknya yang tidak mau menuruti perintahnya. Hingga suatu ketika, karena takut dipukuli oleh ayahnya, Filemon kecil lari dari rumah orang tuanya. Tepatnya saat ia masih kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Filemon kabur dari rumah orang tuanya dan menetap salah satu gereja yang ada di Pekanbaru. Di depan pendeta yang tinggal di gereja tersebut, Filemon kecil menangis dan menceritakan alasannya kabur dari kediaman orang tuanya kepada pendeta yang tinggal di gereja tersebut. Usai menceritakan kisahnya itu, sang hamba Tuhan ini PUKAT * Maret - April 2008 Pahitnya kehidupan dimasa lalu yang dialami oleh seseorang, terkadang dapat menjadikan orang tersebut berhasil dalam kehidupannya. Tentunya, pencobaan tersebut harus diikuti dengan tindakan yang positif dan bersandar hanya kepada Yesus Kristus saja. Kenyataan itulah yang dialami oleh Bp. Filemon, seorang pengusaha peti mati yang sukses dan berjiwa penuh kasih ini. Dimana dalam kehidupan masa lalunya, ia harus melewati bermacam persoalan yang menyakitkan hatinya. Pada usia 12 tahun, Filemon harus menyelesaikan pendidikannya dengan biaya sendiri akibat kabur dari rumah orang tuanya, karena takut dipukuli oleh ayahnya. Ia sempat tinggal di gereja, namun beberapa minggu kemudian, ia kembali terusir dari gereja tersebut. Ia juga pernah menyangkal Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan pernah hidup menggelandang dan tidur bersama kaum Tunawisma. Serta yang lebih menyedihkannya lagi, ia juga pernah menjual darahnya hanya untuk makan siang bersama-sama dengan teman-teman sepelayananNya. Namun siapa sangka dibalik semuannya itu, Tuhan Yesus Kristus, punya rencana yang terindah dibalik pencobaan yang telah dihadapi oleh hambanya Bp Filemon. Berikut kesaksian yang diungkapkan oleh Bp Filemon, kepada Majalah Pukat, dikediamannya yang terletak diperumahan mewah Sentul, Jagorawi, Jawa Barat, beberapa waktu yang lalu pun memeluknya seperti anaknya sendiri. Singkat cerita, Filemon kecil, akhirnya menetap di gereja selama beberapa Minggu. Filemon pun meneruskan sekolahnya dengan biaya sendiri. Ia memperoleh uang dari usahanya dengan bekerja membantu orang-orang yang memerlukan bantuannya di pasar. Belum hilang rasa kecewanya kepada orang tuanya, terutama ayahnya, perasaan serupa kembali muncul dihadapannya. Beberapa minggu kemudian, kebahagian yang selama ini ia dapatkan dari rumah tinggal sementaranya mulai terusik. Filemon kecil mulai mendapatkan perlakuaan yang tidak seperti biasanya. Namun Filemon kecil pun tetap tak mau berpikiran negatif, terhadap orang yang sudah dianggap sebagai ayahnya. Ia tetap bersekolah dan tinggal disana. Sampai suatu ketika, seusai pulang sekolah, Filemon, melihat pakaiannya telah berada di luar pekarangan gereja. Melihat kenyataan itu, Filemon kecil menangis dengan kerasnya. Filemon kecil mengerti maksud dari semuanya ini, tetapi ia tidak tahu, apa yang menjadi alasan, mengapa dirinya harus diusir dari gereja tersebut. Filemon kecil tak mau bertanya kepada sang penghuni rumah. Dia pun bergegas untuk merapikan pakaiannya dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah menolongnya selama ini, walau pun dalam hatinya terngiang umpatan yang mengatakan, bahwa orang ini tak ubahnya sama seperti ayahnya yang tak memiliki kasih. Meninggalkan Yesus Filemon pun mencari tempat tinggal yang lain. Singkat cerita, Filemon tinggal dirumah seorang muslim yang sangat kaya raya. Dan sudah dapat ditebak, faktor lingkungan mempengaruhi keimanan Filemon. Filemon pun berpaling dari Yesus Kristus dan tak mau lagi mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan atas dirinya. Manusia boleh berencana, tetapi Tuhanlah yang mempunyai kehendak. Disaat Filemon mulai berpaling dari-Nya, Tuhan mulai bekerja untuk menggendong Filemon, 57 agar ia kembali kepada-Nya dan tak jatuh kejalan yang lain. Lewat salah seorang hamba-Nya yang bernama Andreas Lukman, mantan juara MTQ tahun 1986, Filemon pun diinjilinya. Sampai pada akhirnya ditahun 1991, Filemon bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamatnya. Filemon berikrar dalam hatinya yang paling dalam bahwa ia akan melayani Tuhan sampai akhir hayatnya. Di Jakarta, Tinggal Dengan Kaum Tunawisma Setelah menerima Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh, ditahun 1991, Filemon merantau ke Jakarta untuk menjadi Hamba Tuhan, lewat sebuah sekolah Teologia yang ada diwilayah Pluit, Jakarta Utara. Selama bersekolah Teologia, dirinya rajin mengikuti pelayanan. Filemon aktif mengikuti pelayanan di kedukaan. Ia tertarik untuk terjun langsung dalam pelayanan kedukaan, karena banyak orang tidak mau untuk masuk kedalam pelayanan kedukaan. Dengan alasan banyak memerlukan biaya. Berangkat dari hal itulah, Filemon, mulai tergerak untuk menyelidiki biaya pembuatan peti mati atau jenazah. Suatu hari rasa penasaranya pun mulai terungkap, tepatnya pada saat ia menghadiri pemakaman orang yang sangat kaya raya. Filemon melihat peti jenazah yang digunakan oleh orang kaya itu, seharga Rp 60 Juta. Padahal setelah diselidiki dengan seksama, ternyata, harga peti mati yang digunakan oleh orang kaya tersebut, hanya senilai Rp.8 juta. Oleh sebab itu, saat itu juga, Filemon tergerak untuk melayani Tuhan dengan cara menjual peti jenazah yang dibuatnya dengan harga yang semurah-murahnya. Ia percaya Tuhan memanggil dirinya untuk menjadi hamba-Nya lewat usaha peti jenazah yang dikelolanya. Tetapi timbul persoalan bagi dirinya, bahwa untuk membuka usaha peti mati, harus memerlukan biaya yang sangat besar. Untuk sementara waktu, ia pun mengurungkan niatnya itu untuk sementara waktu. Tetapi jiwanya tertarik untuk melayani kaum Tunawisma. Dan ia pun akhirnya memutuskan untuk berhenti meneruskan sekolah teologianya yang telah ia geluti selama 3 tahun, karena hati kecilnya tergerak untuk melayani mereka. Berbagai suka dan duka selama melayani kaum Tunawisma yang ada di KS Tubun, Filemon rasakan. Bahkan tak jarang ia harus tinggal bersama, selama berharihari bersama kaum yang terpinggirkan dari kota Metropolitan, Jakarta ini. Baginya resiko yang ia hadapi tersebut belumlah seberapa dibandingkan penderitaan Yesus Kristus, yang mati diatas kayu Salib demi menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan. Oleh sebab itulah ia termotivasi untuk melayani kaum Tunawisma secara full heart (sepenuh hati). Walaupun terkadang untuk melayani para Tunawisma. Ia dan rekan-rekan sepelayanan terbentur dalam masalah dana. Bahkan pernah suatu ketika, ia dan teman-temannya sudah kehabisan uang, dan mereka pun terpaksa untuk berpuasa. Melihat kenyataan itu, Filemon menangis, ia pun berpikir bagaimana caranya agar ia dan rekanrekan sepelayanan, bisa makan siang bersama. Filemon yakin Tuhan akan memberikan pertolongan bagi dirinya dan rekan-rekan sepelayanan. Akhirnya keyakinan Filemon pun terjawab, meski dalam bentuk lain. Ya, ketika ia sedang berjalan menyusuri jalan di sekitar KS Tubun, tiba-tiba seorang pria, yang bekerja sebagai calo darah, bertanya kepada dirinya, apakah ia mau untuk menjual darahnya 400 CC seharga Rp 50.000 dan dipotong setengahnya oleh makelar darah itu; Dan tanpa berpikir panjang lagi, dirinya pun menyanggupi tawaran calo darah tersebut. Singkat cerita, Ia pulang ketempat singgahnya dengan membawa beberapa bungkus nasi lengkap dengan lauk pauknya untuk kawan-kawannya yang sedang berpuasa ria. Temantemannya sepelayan itu menyambut dirinya dengan sukacita. Dengan lahapnya mereka menghabiskan nasi yang dibawa oleh Filemon. Padahal kalau mereka tahu bahwa uang yang dipergunakan untuk makan siang itu adalah hasil jual darah sahabatanya itu, belum tentu mereka mau memakananya. Tetapi seusai makan siang, Filemon pun mengungkapkan kejujurannya, bahwa uang untuk membeli makan siang itu, hasil dari penjualan darahnya. Mendengar kejujuran Filemon, teman-temannya diam seribu bahasa. Filemon pun melanjutkan alasannya, bahwa dirinya melakukan semua ini karena ia tidak mau untuk meminta-minta kepada orang lain demi sebungkus nasi dengan mengatasnamakan pelayanan. Oleh sebab itu ia juga berpesan kepada teman-teman sepelayanan agar berkomitmen tidak akan pernah meminta-minta bantuan kepada orang lain, apapun alasannya. Usai di Doakan Pendeta Jacob Nahuway, Yesus Menjamahnya 58 PUKAT * Maret - April 2008 Perjalanan sang pendiri FFAC (Filemon For All Churches/ melayani dengan kasih) seiring jalan, akhirnya menghantarkan dirinya menjadi orang yang tegar dalam menghadapi berbagai pencobaan yang datang kepada dirinya. Begitu pula ketika ditahun 1998, ia divonis penyakit ginjal oleh rumah sakit Graha Medika. Mendengar vonis yang disampaikan oleh rumah sakit tersebut, ia kaget bukan kepalang. Tetapi ia tetap tabah. Akhirnya untuk menghapus rasa penasarannya itu, Filemon langsung mendatangi rumah sakit Cikini untuk memastikan, apakah vonis yang dikatakan oleh rumah sakit Graha Medika itu benar adanya. Tetapi kenyataan yang lebih menakutkannya lagi setelah dirontgen oleh rumah sakit Cikini, ia dinyatakan menderita penyakit ginjal yang harus segera dioperasi. Namun Filemon yakin, apa yang dikatakan oleh dokter, bukan merupakan vonis mati, bagi dirinya. Filemon teringat akan pendeta favoritnya, Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, sewaktu bergereja di Mawar Saron yang masih berada di Asemkha. Oleh sebab itulah dimalam Natal, tepatnya ditahun 1999, dengan rasa sakit yang luar biasa, ia datang ke gereja Mawar Saron yang berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk beribadah. Dan ketika Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, meminta seluruh jemaat yang sakit agar memegang bagian tubuhnya yang sakit. Filemon pun memegang tubuhnya yang sakit itu. Dan ia pun berdoa dengan sungguh-sungguh mengharapkan kesembuhan, namun harapan yang ia inginkan selama ini tidak menjadi kenyataan. Penyakitnya tidak kunjung sembuh jua. Tetapi bagi Filemon Tuhan tidak pernah ingkar janji. Ia yakin Tuhan Yesus sedang bekerja bagi dirinya. Dan Filemon pun tetap beryakinan bahwa Tuhan Yesus akan menyembuhkan dirinya lewat hamba-Nya, Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA. Benar saja, apa yang PUKAT * Maret - April 2008 selama ini ia harapkan selama ini, menjadi kenyataan. Tepatnya setelah didoakan, doa Yabes oleh pendeta Jacob Nahuway pada ibadah malam Tahun Baru, tahun 1999, Tuhan Yesus menjamahnya. Benar saja, ketika ia hendak membuang air kecil, tiba-tiba keluar beberapa buah biji batu yang telah mengkristal seukuran biji Jagung. Antara sakit yang luar biasa, Filemon melanjutkan buang airnya, Usai buang air, Filemon mendapati beberapa buah biji batu, ia pun langsung menangis dan tersungkur untuk beberapa saat. Kemudian ia mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yesus yang telah menyembuhkannya secara luar biasa. Dan memang benar, beberapa hari setelah k e j a d i a n i t u , b e r a n g s u r- a n g s u r penyakitnya itu sembuh total. Rumah sakit yang dulu memvonisnya sakit ginjal, menyatakan bahwa ia telah sembuh total, tanpa operasi. Filemon memberikan kesaksiannya dihadapan dokter tersebut, bahwa Yesuslah yang menyembuhkan penyakitnya secara ajaib, tanpa operasi. Untuk itulah setelah dipulihkan Tuhan iapun mengampuni kesalahannya ayahnya yang selama ini ia pendam dan Filemon berkomitmen untuk tetap setia beribadah di gereja Mawar Saron. Apalagi untuk ibadah malam Natal dan Tahun baru. Tidak ada alasan bagi dirinya untuk tidak datang beribadah di Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara. Menjual Darah Untuk Makan Berliku-likunya jalan kehidupan yang dilalui oleh Filemon, akhirnya diakhiri dengan keberhasilan. Filemon pun dipakai Tuhan untuk melayani orang banyak, lewat usaha peti mati yang dikelolanya. Usahanya itu bernama FFAC (Filemon For All Churches/ melayani dengan kasih) Lewat FFAC ia membentuk sebuah wadah perkumpulan sosial yang berdiri dan berjalan dengan misi dan visi untuk mempelopori pelayanan kedukaan yang berlandaskan kasih Kristus untuk seluruh lapisan masyarakat terutama gereja. Semua ini dilakukan untuk memberikan informasi dan pelayanan yang terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras, dan status sosial. Dia ingin orang tahu, bahwa orang Kristen sangat mengasihi umat beragama lainnya. Apalagi bagi orang yang miskin, dimana ketika ia berduka cita karena salah satu anggota keluarganya meninggal dunia, orang tersebut kesulitan untuk mendapatkan peti mati karena harganya yang sangat mahal sekali, dan susahnya pengurusan tanah makam, dan lain-lain, ia akan memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Melayani Sesama Dengan Usaha Peti Mati Bantuan yang diberikan oleh hambanya yang pernah menjual darahnya hanya untuk makan bersama teman-teman sepelayanannya itu, berupa peti mati yang dijualnya dengan harga yang sangat murah sekali. Karena murahnya, pernah suatu hari ia diteror mau dibunuh oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab karena telah menjual peti mati dengan harga yang sangat murah. Ia dituduh telah menjatuhkan harga pasaran peti mati. Oleh sebab itu, Filemon berkeyakinan bahwa orang-orang yang meneror dirinya adalah orang-orang yang bekerja pada bidang penjualan peti mati juga. Bagi Filemon, dirinya tidak takut dengan teror tersebut karena kalau Tuhan telah menginginkan kematiannya, mengapa tidak dari dulu saja, disaat dirinya masih kecil dan hidup ditengah penderitaannya. Untuk itu ia tetap akan berusaha menjual peti mati dengan harga yang sangat murah sekali. Sekali lagi ia menegaskan bahwa apapun resikonya, ia tetap akan melayani orang banyak lewat usaha peti mati yang dikelolanya. Belajar dari kesaksian yang dialami oleh hambanya, Filemon, kita harus bersyukur, bahwa Dia tidak akan memberikan pencobaan yang tidak sepadan bagi kehidupan kita yang percaya kepadaNya. Oleh karena itu mulai dari sekarang apapun masalah 59 Liputan PDT.DR.JACOB NAHUWAY, MA PADA KKR PASKAH BERSAMA GABUNGAN SE JAKARTA SELATAN KITA PERCAYA PADA ALLAH TANPA BATAS dilanjutkan dengan menyanyikan beberapa lagu puji-pujian dan penyampaian firman Tuhan yang disampaikan oleh Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA. Berita Paskah Berbicara 3 Hal Berita Paskah hari ini adalah kita percaya pada Allah tanpa batas yaitu yang tidak dibatasi oleh tempat, situasi dan keadaan kita, ungkap Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara, pada ibadah KKR bersama Gereja-gereja se-Jakarta Selatan, Sabtu (29/03) pukul 04.30 WIB di Lapangan Bola Asrama Polri Brimob Pelopor Detasmen C, Kebun Duren, Ciputat. P erayaan KKR Paskah bersama Gabungan se -Jakarta Selatan yang bertema: ”Selatan Bangkit Bagi Kristus” melibatkan beberapa gereja diantaranya gereja GBI WTC, GBI Pray, GPIB Jemaat ”Karunia”, GKI Martadinata, GJKI, GGP Elim, GPIB Kinasih, Bersinar GPDI ”Mempelai Kristus”, GPKAI, GKOI, GGP Hosana dan HKBP Ciputat. Acara KKR Paskah gabungan se Jakarta Selatan dimulai pada pukul 04.30 WIB, diawali dengan menyanyikan beberapa lagu pujipujian yang dipimpin oleh Master Of Ceremony (MC) Ibu Magdalena D. Dan dilanjutkan dengan kesaksian pujian dari paduan suara bersama Kaum muda yang berjudul: “Terang 60 Paskah Bersama” serta doa persembahan yang dipimpin oleh Pdt.Suryadi Wangsa Wijaya. Usai doa persembahan acara Dalam khotbahnya yang terambil dari kitab Matius 28:1-10, Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, menekankan 3 hal yang menjadi inti berita Paskah. Ketiga hal tersebut merupakan kabar berita yang harus diketahui oleh orang-orang Kristen, karena: Ia tidak disini, Dia ada di Surga Menurut Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, berita Paskah pertama yang harus diketahui oleh umat Kristen di seluruh Indonesia, khususnya wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya, adalah bahwa Paskah berkata Ia tidak disini, Dia ada di surga. Pernyataan tersebut juga tertulis pada Alkitab yang berkata: Ia ada disamping Allah Bapa Yang Maha Kuasa, disanalah akan datang kelak berkat yang mengalir diatas kehidupan kita termasuk kebutuhan hidup kita, Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, Pada Saat Menyampaikan Firman Tuhan Pada Acara KKR Paskah Bersama Di Lapangan Sepakbola Asrama Polri Brimob Pelopor Detasmen C, Kebun Duren, Ciputat PUKAT * Maret - April 2008 bangsa kita dan dunia ini dari sanalah berkat itu mengalir. Yakobus 1:17 berkata: “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” ”Oleh sebab itu pusat komando kita datang dari atas, biarlah apapun kesulitan hidup kita, hanya kita sandarkan hanya pada tangan Tuhan Yesus saja,” ujar Pendeta yang gemar menulis buku-buku rohani. Dimana salah satu bukunya yang berjudul: “Harta Sepanjang Masa” laku terjual. Lanjut pendeta Jacob, hal senada juga tercantum pada kitab pemazmur yang berkata: “Aku belum pernah melihat anak orang benar yang meminta-minta percayalah Allah yang kita sembah dahulu dan sekarang adalah Allah yang sama yaitu Allah yang setia untuk menolong kita”. ”Oleh karena itu berita Paskah hari ini adalah kita harus percaya pada Allah tanpa batas yaitu yang tidak dibatasi oleh tempat, situasi dan keadaan kita,” ungkap Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, dihadapan ribuan jemaat yang hadir. Jadi bila kita ikut Tuhan, maka kita harus mengikuti variasi yang Tuhan berikan pada kita, variasi adalah naik dan turun, lahir dan mati, gagal dan sukses. Oleh sebab itu kita harus siap untuk menerima segala pahit dan manisnya kehidupan, mengucap syukurlah dalam segala hal sebab Iman orang Kristen harus tahan uji”. Masa yang buruk kamu tidak mau terima, tetapi yang baiknya saja, padahal baik dan buruk itu merupakan kawanan yang sepadan, yang telah ditetapkan oleh Allah. Allah ingin umatnya tahan ujian cobaan dan tidak manja karena hanya orang yang tahan ujilah yang berhak untuk tangga di Surga. Seperti yang dikatakannya, Ia tidak Berdusta Lanjut Pendeta asal Ambon ini, bahwa berita paskah yang kedua adalah bahwa Yesus tidak pernah PUKAT * Maret - April 2008 berdusta, ia s e l a l u menggenapi setiap janjijanji-Nya. Semua seturut dengan apa y a n g dikatakannya, bahwa Allah tidak berdusta Pdp Yohanes Nahuway Pada Saat Memberikan dengan apa Kesaksian Pada Acara KKR Paskah Bersama yang telah Se-Jakarta Selatan Khusus Kaum Muda-Mudi dikatakannya. Bayangkanlah hadapi. Bagi Allah segala perkaramu apa jadi bila Tuhan yang kita sembah itu hanya kepada Yesus sebab bagi Dia tidak menepati semua janji-janjiNya, tidak ada perkara yang besar. tetapi kita harus bersyukur bahwa agama kristen berdiri pada pondasi yang kuat Kesaksian Sang Putra yaitu pondasi janji yang pasti. Mati hidup kita hanya tergantung pada satu nama yaitu Yesus Tuhan. Oleh karena itu orang Kristen jangan takut iring Tuhan. Paskah berkata Yesus tidak pernah berdusta, Ia adil maha pengasih dan maha benar. Malaikat saja berkata seperti yang dikatakannya. Alkitab berkata, langit dan bumi boleh lenyap tetapi firman Allah tinggal tetap. Alkitab adalah panduan orang Kristen, perkataannya ya dan amin. Aku akan jumpa kau di Galilea Dan hal yang terakhir, menurut Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, bahwa Ia telah mendahului kita ke Galilea dengan tujuan yang sangat baik bagi manusia, yakni untuk meruntuhkan tebing-tebing yang terjal, meratakan tanah yang berlubang yang dapat mengganggu perjalanan Iman orang Kristen. Hal itulah yang dilakukan oleh Yesus, lewat tragedi paskah, Dia menyatakan bahwa Dirinya telah mendahului kita ke Galilea. Untuk itulah, lanjut Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA, selagi masih ada waktu, kita harus merancangkan hari esok dengan sebaik-baiknya. Tentunya dengan cara menyerahkan semuanya rancangan hidup kita hanya kepada Yesus Kristus saja, karena didalam Dia ada kepastian. Alkitab berkata bersama Allah tidak ada perkara yang besar yang tidak dapat kita Ta k l a m a b e r s e l a n g , s e u s a i P d t . D R . J a c o b N a h u w a y, M A , menyampaikan pembacaan firman Tuhan, acara dilanjutkan dengan ibadah KKR Paskah bersama gabungan se -Jakarta Selatan, khususnya bagi kaum muda-mudi. Acara KKR Paskah kaum muda-mudi ini dimulai dengan menyanyikan beberapa lagu pujian dan dilanjutkan dengan kesaksian dari Pdp.Yohanes Nahuway, yang merupakan putra dari Gembala Sidang GBI Mawar Saron, Pdt.DR.Jacob Nahuway, MA. Dalam kesaksiannya, dihadapan puluhan kaum muda-mudi yang hadir, P d p . Yo h a n e s N a h u w a y, mengharapkan agar kaum muda-mudi yang ada di Indonesia, khususnya yang ada diwilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya, untuk mempergunakan waktu yang ada dengan sebaikbaiknya. ”Selagi masih ada waktu, kita harus mempergunakannya dengan sebaikbaiknya. Sebab bangsa ini sangat memerlukan pemikiran dari kaum muda-mudi. Siapa lagi yang perduli dengan nasib bangsa Indonesia, kalau bukan kita sendiri,” ungkapnya dengan tegas. (BAS)*** 61 Pukat Ha Ha Ha Ha........ "Adu Canggih" T iga negara, yaitu Amerika, Inggris, dan Indonesia sepakat untuk menentukan siapa di antara mereka yang terlebih dahulu menggunakan teknologi informasi yang canggih dengan menggunakan penggalian benda-benda arkeologi. Disepakati penelitian dimulai dari Amerika, lalu Inggris, dan kemudian Indonesia. Di daratan Amerika, setelah penggalian sudah mencapai 1000 meter, mereka menemukan kabel tembaga. Hal ini membuat tim Amerika dengan bangganya menyimpulkan bahwa 1500 tahun lalu telah dibangun jalur telepon dengan memakai kawat tembaga di Amerika. Di Inggris, setelah penggalian mencapai 1000 meter tidak ditemukan kabel tembaga, tapi setelah mencapai 1500 meter mereka menemukan serpihan kaca. Maka tim Inggris dengan bangganya menyimpulkan bahwa 2500 tahun lalu telah dibangun jalur komunikasi dengan serat fiber optik di Inggris. Terakhir di Indonesia, setelah penggalian sudah mencapai kedalaman 500 meter, 1000 meter, 2000 meter bahkan seterusnya, namun mereka tidak menemukan apa-apa. Lalu dengan bangganya tim Indonesia menyimpulkan bahwa 5000 tahun lalu komunikasi di Indonesia telah menggunakan sistem Wireless. 3 Menit Yang Lalu S eorang pria tiba di gerbang surga, menunggu untuk diperbolehkan masuk. St. Peter 62 membuka buku nya untuk melihat apakah ada nama orang ini di dalamnya. 1 menit berlalu, St. Peter menutup bukunya, menjengitkan alisnya, dan berkata, "Maaf, saya tidak menemukan nama anda tertulis dalam buku ini." "Seberapa baru list anda?" tanya pria itu. "Saya mendownloadnya setiap 10 menit sekali," Jawab St. Peter, "Kenapa kamu menanyakan itu?" "Sebenarnya saya malu untuk mengakuinya, tapi saya adalah tipe orang yang keras kepala. Di saat detik-detik terakhir saya tahu saya akan mati baru saya meminta pengampunan dari Tuhan, jadi mungkin nama saya belum sampai kepada anda. "Yah ... sekitar 3 menit yang lalu." jawab pria itu Rumah Baru Ketika keluarga Hadi pindah ke rumah baru, seorang kerabat yang berkunjung bertanya pada Semi yang berusia lima tahun, "Apa kamu suka rumah barunya." "Bagus sekali rumah ini!" katanya. "Aku punya kamar sendiri, Miki punya kamar sendiri, dan Jimi punya kamar sendiri. Tapi kasihan Ibu, ia masih sekamar dengan Ayah!” Tiga Orang Sakti "Saya lega mendengarnya," kata St. Peter, "Tapi, sembari kita menunggu update-tan datang, coba ceritakan kepada saya perbuatan paling baik apa yang pernah anda lakukan dalam hidup anda." Pria itu berpikir sejenak dan berkata, "Humm, suatu ketika saya lagi berkendara di jalanan sepi dan melihat segerombolan preman sedang mengerumuni seorang perempuan. Pelan-pelan saya dekati dan benarlah ada sekitar 20 preman sedang menyiksa perempuan yang malang ini. Penuh kemarahan, saya keluar dari mobil, mengambil tongkat besi, dan berjalan ke arah pemimpin preman itu." "Dia sangat besar, 190 meter tingginya, dan beratnya mungkin 90 Kg, dengan jaket kulit dan rantai besi dari hidung ke kupingnya. Selagi saya berjalan ke arah si pemimpin, para preman itu mengelilingi saya dan berteriak kepada saya supaya menyingkir atau saya yang akan jadi korban selanjutnya." "Jadi kemudian saya tarik rantai dari muka si pemimpin itu dan memukulnya dengan tongkat besi yang saya pegang. Kemudian saya berbalik dan berteriak, "Tinggalkan perempuan tak berdosa ini! Dasar gerombolan orang gila, binatang! Cepat pergi sebelum saya memberimu pelajaran yang menyakitkan!" St. Peter, benar-benar terkesan, berkata "Wow! Kapan itu terjadi?" Ada tiga orang sakti baru saja duduk bersemedi di sebuah pinggiran telaga. "Waduh ... aku lupa membawa alas duduk," kata orang sakti pertama. Dia lalu pamit, melangkahkan kakinya di atas air dan menyeberanginya menuju tempat tinggal mereka di seberang telaga. Ketika orang sakti pertama kembali, orang sakti kedua berkata, "Aku lupa menjemur bajuku, aku pergi dulu ya." Iapun berjalan di atas air telaga dan menyeberanginya dengan mudah. Tentu saja kejadian ini membuat orang sakti ketiga berpikir bahwa kedua rekannya ingin pamer, unjuk kebolehan di depannya. Dia pun berkata, "Ah, aku juga bisa, lihat saja!" Dia lalu melangkahkan kakinya di atas air telaga dan langsung tenggelam. Orang sakti ketiga ini berusaha berenang ketepi, mencoba lagi berjalan di atas air dan gagal lagi. Dia terus mencoba dan mencoba sampai kecapean sendiri. Orang sakti kedua akhirnya berkata kepada orang sakti pertama, "Sebaiknya kita beritahu saja letak batubatunya." /*** PUKAT * Maret - April 2008