STRATEGI GURU DALAM MEMBINA AQIDAH ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK ”AZ-ZAHRA” KABUPATEN MUARA ENIM PROPOSAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: ..................................... NIMKO : .......................... Jurusan: Pendidikan Agama Islam YAYASAN PERGURUAN AGAMA ISLAM (YPAI) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) MUARA ENIM 2011 STRATEGI GURU DALAM MEMBINA AQIDAH ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK ”AZ-ZAHRA” KABUPATEN MUARA ENIM A. Latar Belakang Masalah Agama Islam adalah satu-satunya agama yang mengajar manusia dalam segala lapangan hidup dan kehidupannya. Salah satu aspek ajaran Islam yang paling mendasar adalah aqidah, semua peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang dijalankan oleh manusia harus tercermin terhadap aqidah Islam. Karena ia merupakan penentu dalam kehidupan manusia di dunia ini. Aqidah meliputi semua persoalan keimanan, persoalan tersebut harus dipercayai dan diyakini oleh setiap muslim dan mukmin, termasuk rukun iman. Adapun syari’ah meliputi peraturan Allah yang mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, baik muslim mau pun non muslim serta alam sekitarnya. Untuk menumbuhkan aqidah, baik dalam diri seseorang maupun dalam kehidupan masyarakat. Maka haruslah mengetahui apa yang memerlukan penjelasan, yaitu sesuatu yang mendorong manusia untuk mengetahui apa yang diberikan padanya, tanggapan-tanggapan yang timbul yang belum diketahui.1 1 Hasbi Ash-siddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam, (Cet. V; Jakarta, Bulan Bintang, 1990), hal. 50 Aqidah merupakan spirit dan pendorong untuk beramal shaleh. Hal ini sesuai dengan kandungan Alquran surah al-Baqarah (2); 177 yang berbunyi: Artinya: Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orangorang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.2 Dari ayat tersebut di atas, jelaslah bahwa orang yang benar dan bertakwa adalah, orang yang senantiasa menanamkan kebaikan dan keyakinan dalam dirinya. Untuk kebaikan dan kemaslahatannya. Aqidah adalah ruh setiap orang, dengan berpegang teguh kepadanya, maka manusia akan hidup dalam keadaan baik dan menggembirakan. Aqidah merupakan makanan rohani yang diperlukan jiwa, seperti halnya badan Departemen Agama RI., Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang; CV. Toha Putra, 1989)., hal. 45. 2 memerlukan makanan. Namun jiwa (hati) adalah wadah yang dengan mudah merasuk ke dalamnya aqidah yang salah, tanpa disadari karena sudah dicampuri secara keseluruhan oleh pemikiran-pemikiran yang diada–adakan oleh manusia. Bahkan ada yang dinodai oleh sekumpulan pendapat yang tidak mencerminkan keyakinan yang murni sehingga aqidah yang pada masa kepemimpinan Rasulullah saw sudah tercemar. Ajaran keimanan yang sudah berubah itu akhirnya tidak lagi mencerminkan keimanan yang dengannya jiwa mendapat suci amal perbuatan menjadi mulia yang baik ataupun yang dapat memberikan semangat gerak pada perorangan yang dapat memberikan daya hidup pada umat dan bangsa. Sebagai umat Islam berkewajiban untuk menanamkan dan membina aqidah ke dalam hati dan jiwanya dengan menempuh jalan yang dilandasi dengan pendidikan Islam yang murni sehingga dapat memberikan konstribusi keimanan yang mengacu kepada kesejahteraan hidup dan kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat. Taman Kanak-kanak (TK) adalah pendidikan formal untuk tingkat pra sekolah. TK Az-Zahra merupakan salah satu TK di Kecamatan Muara Enim. TK Az-Zahra di tengah-tengah masyarakat mempunyai peran penting. TK ini memasukkan pendidikan agama dan umum sehingga terciptalah generasi-generasi yang beriman dan berwawasan luas. Nilai-nilai ajaran Islam yang dimuat dan diajarkan meliputi fikih, aqidah akhlaq dan sejarah. Untuk menghadapi era globalisasi yang semakin gencar anak harus dibentengi dengan Ilmu agama. Di Zaman ini banyak pengaruh-pengaruh yang mulai menggerogoti anak-anak, sehingga tidak terasa menjurus pada perbuatan syirik, baik lewat media elektronik maupun cetak. Kita kadang tidak tau kalau itu sudah menyimpang dari agama. Oleh karena itu mulai usia pra sekolah anak dikenalkan dan diajarkan tentang aqidah yang benar, karena aqidah merupakan dasar dan pondasi bagi agama Islam. Untuk mencapai semua itu perlu adanya pendidikan formal seperti TK, untuk pra sekolah yang berkualitas, baik dari segi agama dan umumnya, maka alternatif lain adalah lewat Taman Pendidikan Islam, di TK ditanamkan nilai-nilai ke Islaman sehingga anak mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat mewujudkan semua itu tentunya tidak terlepas dari peran guru. Guru merupakan faktor penting dalam pendidikan formal, karena itu harus memiliki perilaku dan kemampuan untuk mengembangkan siswanya secara optimal. Guru juga dituntut mampu menyajikan pembelajaran yang bukan sematamata menstranfer pengetahuan, ketrampilan, dan sikap, tetapi juga memiliki kemampuan meningkatkan kemandirian siswa. Oleh karena itu guru dituntut sanggup menciptakan kondisi proses pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk berpikir dan berpendapat sesuai perkembangan yang dimiliki, untuk itu guru dituntutmeningkatkan kompetensi dirinya. Dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, peranan guru amatlah diharapkan, sehingga kegiatan pembelajaran siswa dapat tercapai.3 Jadi guru diharapkan dapat melaksanakan tugasnya secara baik sesuai profesinya. Guru sebagai sebuah profesi untuk itu penguasaan berbagai hal sebagai 3 hal.37. De Parter, Bobbi dkk,. Quantum Teaching. (Bandung: Kaifa, 2005)., kompetensi dalam melaksanakan tugas harus ditingkatkan. Peningkatan kompentensi itu yaitu dalam proses belajar mengajar antara lain memilih dan memanfaatkan metode belajar mengajar yang tepat. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa aqidah yang kuat, mengkristal dalam hati sanubari bukan ibarat tanaman yang tumbuh tanpa bibit dan berkembang tanpa arah, lalu berbuah tanpa pemeliharaan. Akan tetapi aqidah yang kuat bagaikan tumbuhan yang butuh petani yang jujur, ulet, memahami cara bercocok tanam yang baik dan senantiasa memelihara pada setiap perkembangannya, dengan menyiram, memupuk, dan memberantas hama pengganggu, hingga tumbuhan itu kuat dahannya dan mendatangkan hasil dengan izin Allah SWT. Ini artinya dalam pembinaan aqidah anak dibutuhkan kemahiran pendidik, yang memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan aqidah, memperhatikan fase pertumbuhan dan perkembangan psikologi agama anak yang harus terintegrasi dengan langkah-langkah pembinaan secara didaktis. Berangkat dari latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul ” STRATEGI GURU DALAM MEMBINA AQIDAH ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK ”AZ-ZAHRA” KABUPATEN MUARA ENIM” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi guru dalam membina aqidah anak usia pra sekolah di TK ”Az-Zahra” Kabupaten Muara Enim ? 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pembinaan aqidah anak usia pra sekolah di TK ”Az-Zahra” Kabupaten Muara Enim ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini ialah : 1. Untuk mengetahui strategi guru dalam membina aqidah anak usia pra sekolah di TK ”Az-Zahra” Kabupaten Muara Enim. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan aqidah anak usia pra sekolah di TK ”Az-Zahra” Kabupaten Muara Enim. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut. 1. Secara teoritis dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan ilmu pendidikan Islam khususnya di bidang aqidah dan menjadi sumber referensi bagi pihak yang berkepentingan. 2. Secara praktis dapat menjadi pedoman dan petunjuk bagi pendidik dalam pendidikan Islam khususnya dalam pembinaan aqidah anak usia Taman Pra Sekolah. E. Definisi Operasional Dari judul yang ada, yaitu ” Strategi Guru Dalam Membina Aqidah Anak Usia Pra Sekolah Di TK ”Az-Zahra” Kabupaten Muara Enim”, dapat definisikan secara operasional sebagai berikut : 1. Strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. 4 2. Strategi guru adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan.5 3. Membina, berasal dari kata bina artinya membangun atau mendirikan. 6 4. Aqidah yang dimaksud dalam uraian ini, keyakinan kepada enam unsur aqidah Islam, yaitu percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kebangkitan dan qadha dan qadar Allah. Keyakinan kepada enam unsur tersebut harus dibenarkan dengan hati, diucapkan dengan lidah dan direalisasikan dengan anggota badan. 5. Anak adalah ”turunan orang tua atau yang masih kecil (belum dewasa)”.7 Adapun anak yang dimaksud dalam uraian ini adalah anak usia prasekolah atau anak usia Taman Kanak-kanak (4—6 tahun). Berdasarkan penegasan judul di atas dapat disimpulkan bahwa, kajian ini adalah meneliti tentang strategi guru dalam membina aqidah anak usia pra sekolah atau anak usia Taman Kanak-Kanak. 4 Rifqi Al-Hanif, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Sinar Kurnia, tt), hal. 218. 5 Djamarah Syaiful Bahri dan Zain Aswan., Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta , 2006), hal. 18. 6 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984)., hal 141. 7 Tim Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, tt), hal. 31. F. Kajian Pustaka Berdasarkan telaah pustaka yang penulis lakukan, terdapat beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penanaman Nilai-Nilai Religius Pada Anak-Anak Usia Pra-Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TK IT) Az-Zahra Sragen (Tinjauan Bimbingan Dan Konseling Islam), Skripsi oleh Agung Setyoko (2005). 2. Upaya guru dalam Penanaman Nilai-nilai Keagamaan pada Siswa Taman Pendidikan Al-qur’an (TPQ) Di TPQ Al-Hikmah Sukodono Lumajang, Skripsi oleh M. Abd. Rofiq (2007). Beberapa penelitian tersebut pada dasarnya hampir sama dengan penelitian yang dilakukan ini. Penelitian pertama, sama-sama mengambil subjek anak usia pra-sekolah. Sedangkan penelitian kedua sama-sama meneliti guru. Perbedaan mendasar dengan penelitian ini adalah selain lokasi penelitian. Penelitian ini lebih khusus meneliti bagaimana strategi guru dalam membina aqidah anak usia pra sekolah di TK ”Az-Zahra” Kabupaten Muara Enim. G. Metodologi Penelitian Setiap peneliti selalu dihadapkan pada persoalan yang menuntut jawaban yang sistematis dan akurat, oleh karena itu diperlukan adanya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian, untuk memecahkan dan mendapatkan jawaban atas persoalan yang ada. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang di amati.8 2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama tiga bulan terhitung sejak proposal ini diajukan. Sedangkan lokasi penelitiannya di lakukan di TK “Az-Zahra” Kabupaten Muara Enim. 3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua macam, yakni data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh di lapangan yang dianggap bahan pokok dalam pembahasan skripsi ini. Data tersebut berasal dari informan penelitian (guru) sebanyak tiga orang yang merupakan sumber dari hasil wawancara dan pengamatan secara langsung. Data sekunder merupakan data pendukung yang ada di TK ”Az-Zahra” seperti gambaran umum TK “Az-Zahra” yang terdiri dari letak geografis, sejarah berdirinya, visi, misi dan tujuan serta struktur organisasi. 8 hal. 3. Lexi Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Interview atau wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pernyatan itu.9 Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh data tentang strategi guru dalam membina aqidah anak usia Pra sekolah di TK “Az-Zahra”, faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan aqidah anak usia pra sekolah di TK “Az-Zahra”. Wawancara ini dilakukan kepada pengurus, guru dan bagian administrasi TK “Az-Zahra” Kabupaten Muara Enim. b. Observasi atau Pegamatan Observasi yang penulis laksanakan adalah observasi langsung, yaitu cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.10 Penulis menggunakan metode ini untuk memperoleh data yang secara langsung diamati, seperti letak geografis TK “Az-Zahra”, sarana dan prasarana dan pelaksanaan pendidikan aqidah di TK “Az-Zahra”. c. Dokumentasi 9 Ibid., hal 148. 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1993)., hal. 16. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal/variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.11 Penulis menggunakan teknik ini untuk memperoleh data mengenai sejarah berdirinya TK “Az-Zahra”, letak geografis, struktur organisasi, keadaan guru dan peserta didik. 5. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan, diantaranya adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Pertama, setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya adalah mereduksi data yang telah di peroleh, yaitu dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data, dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan. Tahap kedua, data akan di sajikan dalam bentuk narasi, kemudian tahap ketiga akan dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh. H. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah mengetahui secara keseluruhan isi penelitian ini maka disusun sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I : Merupakan bab pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, kajian pustaka, metode penelitian, sistematika pembahasan, dan jadwal kegiatan penelitian. 11 Ibid. hal. 233 BAB II : Merupakan bab landasan teori yang meliputi strategi guru, pengertian aqidah, unsur-unsur aqidah, dan karakteristik pendidikan pra sekolah (Anak Usia Dini 4—6 tahun). BAB III : Gambaran Umum Lokasi Penelitian, yang terdiri dari : sejarah berdirinya TK Az-Zahra, letak geografis, visi dan misi, keadaan personil, Keadaan Sarana-prasana, dan struktur organisasi TK ”AzZahra” Kabupaten Muara Enim. BAB IV : Merupakan bab Pelaksanaan Pendidikan di TK “Az-Zahra”, meliputi strategi guru dalam membina aqidah serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan aqidah anak usia pra sekolah di TK “Az-Zahra” Kabupaten Muara Enim. BAB V : Merupakan bab penutup, yang meliputi kesimpulan dan saran. I. Jadwal Kegiatan Penelitian No 1. 2. Kegiatan - Tahap Persiapan - Pengajuan Judul Menyusun proposal 3.. Seminar Proposal 4. Penganalisisan Pengumpulan data 5. Penganalisisan Data 6. Seminar hasil penelitian 7. Revisi 8. Penggandaan naskah hasil penelitian April Bulan Mei Juni Juli DAFTAR PUSTAKA (SEMENTARA) Al Qur’an Al-Karim Al-Qur’an dan Terjemahannya. 1989. Departemen Agama Republik Indonesia. Semarang : CV. Toha Putra. Aisyah, Siti dkk. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Al-Hanif, Rifqi at al. tt. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Sinar Kurnia. Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Al-Ustmani, Muhammad bin Shahih. 1993. Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan. Jakarta : Haiatul Iqhatsah. Ash-siddieqy, Hasbi. 1990. Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam, Cet. V. Jakarta: Bulan Bintang. Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Bobbi, De Parter, dkk,. 2005. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa. Daradjat, Zakiah. 1979. Islam dan Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung. Harun, Dudung Abdullah.1994. Mengenal Fase-Fase Kejadian Kehidupan dan Sifat-Sifat Manusia Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Kalam Mulia. Ilyas, Asneli. 1997. Mendambakan Anak Shaleh. Bandung: Al-Bayan. Ilyas, Yunahar. 1996. Kuliah Akidah Islam,.Yogyakarta : Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPTI). Masitoh dkk. 2005. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Rineka Cipta. Maududi, Abu A’la .1986. Dasar-dasar Iman. Bandung : Pustaka. Moleong, Lexi. 1993. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Kamus Al-Munawwir. Yogyakarta: P.P AlMunawwir Munir, MT. Thahir Abdul,. tt. Iktisar Ilmu Tauhid. Jakarta : Darun Najah. Munir, Sudarsono. Dkk. 1995. Moral dan Kognisi. Bandung: CV. Al-Fabeta. Nurdin, Muslim, at. All . Moral dan Kognisi Islam. Bandung : CV. Alfabeta. Poerwadarminta. W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sabiq, Sayyid. 1992. Aqidah Islam. Jakarta: CV Firdaus. Saltut, Mahmoud. 1967. Islam sebagai Aqidah dan Syariah. Jakarta: Bulan Bintang. Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. Syakur, Aswadie. 1994. Pemikiran-pemikiran Tauhihd Syekh Sanusi. Surabaya : PT. Bina Ilmu. Taimiyah, Ibnu . tt. Al-Aqidatul Al-Wasidhiyah. Bairut, Libanon : Darul AlArabiyah. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS beserta Penjelasannya. 2006. Bandung: Citra Umbara. Zainuddin, dkk, 1991. Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali. Jakarta: Bumi Aksara.